Implementasi Knowledge Management di Telkom

32
UNIVERSITAS INDONESIA KNOWLEDGE MANAGEMENT Penerapan Knowledge Management di PT Telkom, Tbk Kelompok 3 Aji Pinandhita (0806396651) Bayu Ardhiansyah (0806396765) Dini Hariyani (0806396872) Latifah Zahra (0806396992) Regina (0806397156) PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA

description

Penerapan Knowledge Managemetn di Telkom di tinjau dari 3 Support Mechanism

Transcript of Implementasi Knowledge Management di Telkom

Page 1: Implementasi Knowledge Management di Telkom

UNIVERSITAS INDONESIA

KNOWLEDGE MANAGEMENT

Penerapan Knowledge Management di PT Telkom, Tbk

Kelompok 3

Aji Pinandhita (0806396651)

Bayu Ardhiansyah (0806396765)

Dini Hariyani (0806396872)

Latifah Zahra (0806396992)

Regina (0806397156)

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA

DEPARTEMEN ILMU ADMINISTRASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK

UNIVERSITAS INDONESIA

DEPOK

April, 2011

Page 2: Implementasi Knowledge Management di Telkom

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang Masalah

Terjadinya Persaingan yang ketat antara perusahaan dan mudahnya mendapatkan

informasi dalam era globalisasi membuat pergeseran dalam pengelolaan aset.

Pergeseran tersebut terjadi dari pengelolaan aset tangible (Bangunan,Listrik dll)

menjadi Intagible aset (Pengetahuan). Dampak dari pergeseran paradigma tersebut

menurut Bergerson (2003) adalah pengetahuan menjadi suatu aset yang sangat bernilai

bagi perusahaan/Organisasi, Padahal pada awal abad ke 18, ketika peran organisasi

muncul konsep pengetahuan seringkali menjadi unsur yang di nomor duakan.

Menurut Encylopedia Knowledge Management (2005) untuk menjadikan suatu

pengetahuan menjadi nilai yang lebih bagi suatu perusahaan/organisasi dibutuhkan

suatu proses manajamen yang baik, Dan hal tersebut harus dapat dilakukan yaitu dengan

menggunakan pendekatan Knowledge Management. Dengan adanya Penerapan

Knowledge Management disuatu perusahaan/organisasi menurut Nonaka dan Takeuchi

(1995) diharapakan mampu meningkatkan keterampilan dan kepakaran individu yang

bekerja di dalam perusahaan/Organisasi

Peningkatan keterampilan dan keahlian Individu akibat penerapan Knowledge

Management menurut Bergerson (2003) dapat tercapai apabila organisasi/perusahaan

mampu melakukan menerapkan Knowledge Management berdasarkan Visi Dan Misi

Organisasi. Dengan diberlakukan Penerapan beradasarkan peran kedua hal tersebut,

Suatu Perusahaan/Organisasi di harapkan dapat membuat rencana strategis tentang

Knowledge Management dengan baik dan pencapaian Knowledge Management dapat

diukur dengan pasti melalui dengan visi dan misi perusahaan/organisasi

Menurut Encylopedia Knowledge Management (2005) untuk menciptakan

Knowledge Management yang baik selain membuat perencanaan strategis berdasarkan

Visi dan Misi Perusahaan, Faktor Pendukung untuk memproses Knowledge

Management didalam suatu organisasi/perusahaan juga perlu diperhatikan. Hal ini

perlu diperhatikan mengingat faktor pendukung seperti Knowledge

Worker,Management dan Teknologi merupakan unsur utama penggerak proses

Knowledge Management. Hal ini juga diperkuat dengan pendapat Bryan (2003) Faktor

pendukung seperti Knowledge Worker, Knowledge Organization, dan teknologi

Page 3: Implementasi Knowledge Management di Telkom

merupakan satu faktor yang sering dilupakan, hal ini sering terjadi karena

organisasi/perusahaan terlalu fokus pada Knowledge Management itu sendiri. Padahal

ketiga faktor pendukung tersebut adalah infrastruktur dasar dari Knowledge

Management.

Di Indonesia, salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang berhasil

menerapkan Knowledge Management di dalam Organisasi bahkan menciptakan budaya

Knowledge Sharing. BUMN tersebut adalah PT Telkom. Hal ini terbukti dari beberapa

penghargaan yang diperoleh PT Telkom atas keberhasilannya dalam mengelola

pengetahuan, penghargaan tersebut antara lain penghargaan dari Indonesian MAKE

(Most Admired Knowledge Enterprise) Award sebagai organisasi yang berhasil

mengelola pengetahuan dan penghargaan tertinggi untuk kategori “The Best of

Performance Excellence Achievement” 2006 dari Indonesian Quality Award (IQA)

Foundation berdasarkan tujuh kriteria Malcolm Baldridge untuk menilai performansi

sebuah BUMN, yang meliputi: (1) Leadership; (2) Strategic Planning; (3) Customer &

Market Focus; (4) Measurement, Analysis and Knowledge Management; (5) Human

Resource Focus; (6) Process Management; dan (7) Results (telkom.co.id). Penghargaan

tersebut merupakan suatu bukti bahwa selain penerapan Knowledge Management di PT

Telkom berdasarkan visi dan misi, juga berhasil memperhatikan tiga unsur dasar yaitu

Knowledge Organization, Knowledge Worker dan teknologi.

PT Telkom memulai untuk menerepakan Knowledge Management, sejak tahun

2003. Karena sebab tersebut implikasinya adalah PT Telkom juga melakukan inovasi-

inovasi terbaru. Salah satu inovasi terbaru yang saat ini sedang booming adalah

melakukan transformasi bisnis secara fundamental yang diikuti juga dengan

diperkenalkannya corporate identity baru untuk menyambut era baru Telkom sebagai

satu-satunya perusahaan T.I.M.E (Telecommunication, Information, Media dan

Edutainment) di Indonesia. Inovasi tersebut bertujuan untuk menghadapi masa depan

yang lebih kompleks dan tuntutan akan kebutuhan pelayanan yang jauh lebih baik,

maka dari itu PT Telkom beralih dari dari ‘Separate Providers’ menuju ‘Single

Provider’ sehingga ditetapkanlah T.I.M.E sebagai portofolio bisnis yang baru.

Terkait dengan transformasi tersebut Telkom juga melakukan perubahan mendasar

dari sisi brand untuk meningkatkan citra perusahaan di mata seluruh stakeholder-nya

serta menetapkan perubahan portofolio bisnis, positioning, value, tagline dan corporate

Page 4: Implementasi Knowledge Management di Telkom

identity. Dengan corporate identity baru tersebut Telkom menerapkan budaya (culture)

baru yakni komitmen, spirit, promise, product and service quality serta service culture

yang sama sekali baru. Telkom juga mengusung positioning baru yaitu Life Confident,

5 value baru yaitu Expertise, Empowering, Assured, Progressive & Heart, tagline baru

yaitu The World is in Your Hand (sebagai pengganti Committed 2U) serta memiliki

corporate identity yang baru (logo) (telkom.co.id).

Salah satu keunggulan PT Telkom adalah leadership dan sumber daya manusia

yang dimiliki yang mendukung akan penerapan knowledge management di perusahaan

tersebut. Selain itu juga PT Telkom telah menerapkan tiga unsur dasar knowledge

management yaitu Knowledge Organization, Knowledge Worker dan teknologi. Salah

satu knowledge yang menjadi asset berharga PT Telkom adalah inovasi T.I.M.E dimana

inovasi tersebut menjadi portofolio bisnis yang baru di PT Telkom. Asset tersebut

apabila dikelola dengan optimal menggunakan tiga unsur knowledge management

secara optimal dan leadership yang baik serta di dukung oleh sumber daya manusia

yang berkualitas di PT Telkom, maka PT Telkom akan menjadi perusahaan yang jauh

lebih berkembang dan dapat menjawab tantangan masa depan.

I.2 Rumusan Masalah

Dari pemaparan diatas terdapat dua hal yang akan menjadi pokok pembahasan

dalam makalah ini, yakni :

1. Bagaimana penerapan inovasi T.I.M.E menggunakan tiga unsur penciptaan

knowledge management (Knowledge Organization, Knowledge Worker dan

teknologi) di PT Telkom?

2. Apakah penerapan inovasi T.I.M.E dapat meningkatkan profit yang diterima PT

Telkom?

I.3 Tujuan Penulisan

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah :

1. Mengetahui penerapan inovasi T.I.M.E menggunakan tiga unsur penciptaan

knowledge management (Knowledge Organization, Knowledge Worker dan

teknologi) di PT Telkom.

Page 5: Implementasi Knowledge Management di Telkom

2. Mengetahui penerapan inovasi T.I.M.E dapat meningkatkan profit yang diterima

PT Telkom..

I.3 Batasan Penulisan

Dalam pembahasan makalah ini penulis membatasi pembahasan dengan

menganalisis teori Knowledge Management pada tiga faktor pendukung yaitu

knowledge organization, knowledge worker dan teknologi. Pembatasan ini dilakukan

mengingat ruang lingkung Knowledge Management sangat luas.

Page 6: Implementasi Knowledge Management di Telkom

BAB II

KERANGKA TEORI

II.1 Pengetahuan

Definisi mengenai pengetahuan lazimnya berkaitan dengan definisi mengenai data

dan informasi. Sebab, untuk mengahsilkan pengetahuan atau knowledge dibutuhkan

data serta informasi. Menurut Zolingen, Streumer, dan Stooker (2001) data merupakan

sekumpulan fakta tentang kejadian yang bersifat objektif dan diskrit. Sedangkan Lendy

Widayana (2005) menyatakan data merupakan fakta-fakta mentah yang disajikan tanpa

suatu konteks. Berbeda halnya dengan informasi. Informasi adalah data yang dilengkapi

dengan relevansi dan tujuan. Informasi merupakan data yang telah tersusun dan disertai

dengan referansi terhadap suatu hubungan yang mempunyai arti, untuk membantu

pengambulan keputusan. Dari definisi-definisi mengenai data dan informasi tersebut,

dapat diperoleh kesimpulan bahwa pengetahuan adalah informasi yang telah mendapat

tempat dalam kerangka acuan pengguna sehingga pengguna tersebut menghubungkan

tindakannya dengan kerangka acuan tersebut. Menurut pandangan Liebowitz dan

Beckman (1998) terdapat hirarki pengetahuan, yang dimulai dari data kemudian

informasi dan menjadi pengetahuan. Mereka melengkapi hirarki tersebut dengan

keahlian dan kapabilitas, sehingga hirarki tersebut digambarkan sebagai berikut:

Gambar 1

Hirarki Pengetahuan

KAPABILITASORGANISASI

KEAHLIAN

PENGETAHUAN

INFORMASI

DATA

Page 7: Implementasi Knowledge Management di Telkom

Sumber: Encylopedia Knowledge Management (2008)

Meskipun pada hakikatnya pengetahuan dapat diartikan dalam berbagai sudut

pandang. Yang pertama ialah berdasarkan pandangan dari Nonaka (1995) yang

membagi pengetahuan menjadi dua jenis yaitu Tacit Knowledge dan Explicit

Knowledge. Tacit Knowledge adalah pengetahuan yang sulit atau tidak dapat

diartikulasikan namun dapat ditransfer atau dikomunikasikan. Dan memiliki dua jenis

elemen yaitu:

a. Kognitif (mental model), berkaitan dengan kerangka pola pikiran dalam

menganalisa suatu fenomena,

b. Unarticulated, dimana manusia tidak selalu dapat menyatakan apa yang dimilikinya

bahkan tidak menyadari bahwa ia memiliki pengetahuan tersebut.

Sedangkan Explicit Knowledge ialah berbentuk nyata dan dapat diartikulasikan

sehingga mudah untuk diajarkan atau ditransfer kepada orang lain, serta konkrit dan

obyektif dan dalam metode pengembangannya tidak sesulit Tacit Knowledge.

II.2 Knowledge Management

Menurut Davidson dan Voss (2003) sebenarnya knowledge management adalah

bagaimana orang-orang dari berbagai tempat mulai saling berbicara. Hal ini

diungkapkan secara lebih spesifik oleh Koina dalam Siregar (2005) bahwa Knowledge

Management adalah suatu disiplin yang mempromosikan suatu pendekatan terintegrasi

terhadap pengidentifikasian, pengelolaan dan pendistribusian semua asset informasi

suatu organisasi. Sedangkan Laudon (2002) Knowledge Management berfungsi

meningkatkan kemampuan organisasi untuk belajar dari lingkungannya dan

menggabungkan pengetahuan dalam suatu organisasi untuk menciptakan,

mengumpulkan, memelihara dan mendiseminasikan pengetahuan organisasi tersebut.

Knowledge Management merupakan suatu paradigma pengelolaan informasi yang

berasal dari pemikiran bahwa pengetahuan yang murni sebenarnya tertanam dalam

benak dan pikiran setiap manusia. Menurut Bryan (2003), Knowledge Management

merupakan suatu proses yang mempunyai siklus yang berulang yang dapat digambarkan

sebagai berikut:

Page 8: Implementasi Knowledge Management di Telkom

Gambar 2

Siklus Knowledge Management

Sumber: Bergeron, Bryan. 2003. Essentials of Knowledge Management. USA: John Wiley & Sons,inc

Gambar dua menjelakan bahwa siklus rutinitas KM dalam suatu organisasi adalah

sesuatu yang pasti. Namun dalam faktor pembentukanya terdapat beberapa faktor yang

terus berubah seperti jumlah informasi yang didapat, isu yang berkembang baik dari

internal organisasi maupun eksternal organisasi.

II.3 Faktor Pendukung Penciptaan Knowledge Management (Bryan, 2003)

Menurut Bryan (2003) Proses Pembentukan Knowledge Management tidak akan

berjalan tanpa didukung tiga faktor utama yang terdiri dari Knowledge

Organization,Knowledge Worker dan Teknologi.

Knowledge Organization

Knowledge Organization merupakan faktor pendukung Proses penciptaan

Knowledge Management yang terkait dengan kesiapan infrastruktur Organisasi untuk

menciptakan Knowledege Management. Peran dari Knowledge Organization ini

adalah sebagai Manajemen yang mengatur tentang peran anggota organisasi untuk

penciptaan Knowledge Management. Pengaturan Peran ini menuruty Bryan (2003)

dibagi menjadi 5 Bagian yaitu:

1. Chief Knowledge Office (CKO) : Peran dari CKO ini adalah untuk memastikan

bahwa kegiatan KM berjalan dengan semestinya didalam organisasi. Yaitu dengan

cara mempromosikan kegiatan KM , Memafasilitasinya dll.

Page 9: Implementasi Knowledge Management di Telkom

2. Knowledge Manager : Berfungsi mengkordinasikan Knowledge Analyst dan

Knowledege Information dalam proses Penciptaan KM. Pada penerapan di PT

Telkom, Knowledge Manager

3. Knowledge Analyst : Peran dari Knowledge Analyst adalah untuk melakukan

kegiatan analisis terutama dari hasil KM, dan kemudian mengembanggkannya

untuk kepentingan organisasi

4. Knowledge Information: Peran Knowledge Information adalah untuk

mempromosikan kegiatan KM di lingkungan internal organisasi seperti promosi

dengan website dan juga mempublikasikan hasil KM secara internal dengan

menggunakan Internet atau media teknologi lainnya

5. Knowledge Steward: Bagian terakhir dari Organisasi yang berfungsi untuk

melakukan Tugas KM namun dengan porsi tugas kecil yaitu seperti memberikan

assist kepada Knowledge Information dan Knowledge Analyst

Knowledge Worker

Dalam Disiplin Ilmu Knowledge Management, pekerja dalam suatu organisasi atau

perusahaan yang sering memberikan kontribusi bagi Intellectual Capital perusahaan

seringkali disebut sebagai Knowledge Worker. Kontribusi tersebut biasanya dilakukan

dengan cara membuat laporan pemecahan suatu masalah, membuat laporan tentang

hasil kegiatan seminar/ training yang dibiayai oleh perusahaan. Contoh dari Knowledge

Worker adalah seperti Customer Service, peran Customer Service ketika membuat

laporan tentang keluhan pelanggan merupakan salah satu bentuk kontribusi bagi

Intellectual Capital, Contoh lainnya adalah peran Manajer yang mampu memberikan

inovasi pada bisnis perusahaan dan kemudian mampu meningkatkan pendapatan

perusahaan.

Pengelolaan yang intensif diperlukan untuk mengelola Knowledge Worker, hal ini

penting karena seringkali Knowledge Worker dibajak oleh perusahaan lain. Salah satu

cara untuk mengelola aset ini adalah dengan memberikan Kompensasi yang layak.

Dengan kompensasi yang layak diharapkan pekerja akan menjadi setia terhadap

perusahaan/organisasi sehingga tidak meninggalkan organisasi.

Page 10: Implementasi Knowledge Management di Telkom

Teknologi Informasi

Esensi penggunaan teknologi informasi dalam KM (selanjutnya disebut KM tools)

adalah sarana untuk mempercepat proses penyimpananan, pengolahan, pencarian data,

serta informasi. Bahkan, knowledge itu sendiri untuk menghasilkan knowledge yang

baru. Teknologi informasi digunakan untuk mengatasi berbagai hambatan sosial, jarank,

ruang, dan waktu untuk melakukan kolaborasi dan komunikasi yang sangat diperlukan

dalam KM. Teknologi informasi dapat mengatasi kendala, yakni waktu proses.

Karena,jika dilakukan secara manual akan memakan waktu lama dan menjadi tidak

efisien. Teknologi informasi adalah alat pemberdaya dalam bisnis, untuk mewujudkan

KM dari konsep menjadi kenyataan. Bab ini menjelaskan berbagai cara dalam

memanfaatkan teknologi informasi dalam KM dari cara yang sederhana hingga tingkat

lanjut. Selain itu, diberikan pula ilustrasi tentang aplikasi KM dengan memanfaatkan

teknologi informasi.

Page 11: Implementasi Knowledge Management di Telkom

BAB III

PEMBAHASAN

III.1 Profil PT Telkom (telkom.co.id)

PT Telekomunikasi Indonesia adalah salah satu Badan Usaha Milik Negara

(BUMN) dan penyedia layanan telekomunikasi dan jaringan terbesar di Indonesia.

Dalam melayani pelanggan di seluruh Indonesia, PT Telkom menyediakan portofolio

yang kuat layanan komunikasi, termasuk diantaranya fixed wireline dan fixed wireless

telephone, jaringan handphone, data dan intenet dan layanan jaringan dan

interconnection, secara langsung atau melalui anak perusahaan PT Telkom. Saham PT

Telkom sebagian di milki oleh pemerintah (52,47%) dan sisanya oleh publik (47,53%).

Saham PT Telkom di perdagangkan di Indonesia Stock Exchange (IDX), The New York

Stock Exchange (NYSE), The London Stock Exchange (LSE) dan Tokyo Stock

Exchange (tanpa rincian). Pelanggan PT Telkom sampai saat ini mencapai 125 juta

sampai dengan 31 Desember 2010 dengan kenaikan sebesar 14,6% dari sebelumnya.

Dari total tersebut, 8,3 juta adalah pelanggan fixed wireline, 18,2 juta pelanggan fixed

wireless dan 94 juta pelanggan jaringan handphone. Saat ini, PT. Telekomunikasi

Indonesia,Tbk berada di jajaran perusahaan terkemuka dunia dalam daftar Forbes

Global.Bahkan pada survei terbaru yang dilansir Forbes tersebut, disebutkan Telkom

berada di peringkat ke-684 atau peringkat tertinggi dari sepuluh perusahaan di Indonesia

yang masuk dalam forbes Global 2000 tersebut,dengan nilai kapitalisasi pasar sebesar

USD 17,7 miliar. PT Telkom mempunyai visi dan misi yang mencerminkan perubahan

dari PT Telkom itu sendiri, yaitu:

VISI

Menjadi penyedia layanan Telecommunication, Information, Media and Edutainment

(TIME) yang terdepan

MISI

1. Menyediakan layanan “TIME” dengan kualitas terbaik dan harga yang bersaing

2. Menjadi Role Model perusahaan dengan manajemen terbaik di Indonesia

Page 12: Implementasi Knowledge Management di Telkom

Adapun sejarah PT Telkom yang dapat menggambarkan perubahan-perubahan yang

dialami oleh perusahaan telekomunikasi tersebut adalah (tripod.com):

1882 sebuah badan usaha swasta penyedia layanan pos dan telegrap dibentuk pada

masa pemerintahan kolonial Belanda.

1906 Pemerintah Kolonial Belanda membentuk sebuah jawatan yang mengatur

layanan pos dan telekomunikasi yang diberi nama Jawatan Pos, Telegrap dan

Telepon (Post, Telegraph en Telephone Dienst/PTT).

1945 Proklamasi kemerdekaan Indonesia sebagai negara merdeka dan berdaulat,

lepas dari pemerintahan Jepang

1961 Status jawatan diubah menjadi Perusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi

(PN Postel).

1965 PN Postel dipecah menjadi Perusahaan Negara Pos dan Giro (PN Pos &

Giro), dan Perusahaan Negara Telekomunikasi (PN Telekomunikasi).

1974 PN Telekomunikasi disesuaikan menjadi Perusahaan Umum Telekomunikasi

(Perumtel) yang menyelenggarakan jasa telekomunikasi nasional maupun

internasional.

1980 PT Indonesian Satellite Corporation (Indosat) didirikan untuk

menyelenggarakan jasa telekomunikasi internasional, terpisah dari Perumtel.

1989 Undang-undang nomor 3/1989 tentang Telekomunikasi, tentang peran serta

swasta dalam penyelenggaraan telekomunikasi.

1991 Perumtel berubah bentuk menjadi Perusahaan Perseroan (Persero)

Telekomunikasi Indonesia berdasarkan PP no.25 tahun 1991.

1995 Penawaran Umum perdana saham TELKOM (Initial Public Offering/IPO)

dilakukan pada tanggal 14 November 1995. sejak itu saham TELKOM tercatat dan

diperdagangkan di Bursa Efek Jakarta (BEJ), Bursa Efek Surabaya (BES), New

York Stock Exchange (NYSE) dan London Stock Exchange (LSE). Saham

TELKOM juga diperdagangkan tanpa pencatatan (Public Offering Without

Listing/POWL) di Tokyo Stock Exchange.

1996 Kerja sama Operasi (KSO) mulai diimplementasikan pada 1 Januari 1996 di

wilayah Divisi Regional I Sumatra – dengan mitra PT Pramindo Ikat Nusantara

(Pramindo); Divisi Regional III Jawa Barat dan Banten – dengan mitra PT Aria

West International (AriaWest); Divisi Regional IV Jawa Tengah dan DI

Page 13: Implementasi Knowledge Management di Telkom

Yogyakarta – dengan mitra PT Mitra Global Telekomunikasi Indonesia (MGTI);

Divisi Regional VI Kalimantan – dengan mitra PT Dayamitra Telekomunikasi

(Dayamitra); dan Divisi Regional VII Kawasan Timur Indonesia – dengan mitra PT

Bukaka Singtel.

1999 Undang-undang nomor 36/1999, tentang penghapusan monopoli

penyelenggaraan telekomunikasi.

2001 TELKOM membeli 35% saham Telkomsel dari PT Indosat sebagai bagian

dari implementasi restrukturisasi industri jasa telekomunikasi di Indonesia, yang

ditandai dengan penghapusan kepemilikan bersama dan kepemilikan silang antara

TELKOM dengan Indosat. Dengan transaksi ini, TELKOM menguasai 72,72%

saham Telkomsel. TELKOM membeli 90,32% saham Dayamitra dan

mengkonsolidasikan laporan keuangan Dayamitra ke dalam laporan keuangan

TELKOM.

2002 TELKOM membeli seluruh saham Pramindo melalui 3 tahap, yaitu 30%

saham pada saat ditandatanganinya perjanjian jual-beli pada tanggal 15 Agustus

2002, 15% pada tanggal 30 September 2003 dan sisa 55% saham pada tanggal 31

Desember 2004. TELKOM menjual 12,72% saham Telkomsel kepada Singapore

Telecom, dan dengan demikian TELKOM memiliki 65% saham Telkomsel. Sejak

Agustus 2002 terjadi duopoli penyelenggaraan telekomunikasi lokal.

III.2 Penerapan Inovasi T.I.M.E Menggunakan Tiga Unsur Penciptaan Knowledge

Management (Knowledge Organization, Knowledge Worker dan teknologi) di PT

Telkom

Terdapat berbagai alasan perubahan Telkom, yakni pertama, kompetisi dan

regulasi. Kedua, gaya hidup (lifestyle) yang sangat cepat berubah. ”Penetrasi

telekomunikasi sudah hampir 80 % di akhir 2009. Artinya, hampir 100 juta orang yang

menggunakan produk telekomunikasi informasi atau jasa TI menurut Direktur Utama

Telkom, Rinaldi Firmansyah. Ketiga, aspirasi dari pemegang saham (sharesholders)

yang menginginkan Telkom berubah (telkom.co.id). Hal tersebut yang membuat PT

Telkom membuat inovasi baru yaitu dengan dicanangkan visi PT Telkom yaitu T.I.M.E

dan melakukan perubahan mendasar dari sisi brand. Hal-hal tersebut merupakan aset

perusahaan yang bersifat intangible dan disini perlu manajemen pengetahuan yang

Page 14: Implementasi Knowledge Management di Telkom

maksimal dari pengelolaan aset tersebut agar PT Telkom dapat mencapai tujuan yang

diharapkan dari perubahan tersebut. Tujuan tersebut berupa pelayanan yang terbaik dari

perusahaan, peningkatan kepuasan pelanggan dan peningkatan profit perusahaan.

Manajemen pengetahuan yang dianalisis dalam makalah ini adalah proses pencipataan

pengetahuan dengan melihat tiga unsur konsep Knowledge Management, yaitu

Knowledge Organization, Knowledge Worker dan teknologi.

1. Knowledge Organization

Knowledge Organization merupakan salah satu infrastruktur yang ada di dalam

organisasi untuk menciptakan knowledge management di suatu perusahaan. Pada

penerapan knowledge organization di PT Telkom, dapat tercermin dari struktur

organisasi yang berlaku di PT Telkom. Adapun pembagian peran dari knowledge

organization di PT Telkom dibagi menjadi lima yaitu:

Chief Knowledge Office (CKO): CKO merupakan nama lain dari CEO atau direktur

utama, dimana peran dari CEO disini adalah memastikan kegiatan knowledge

management di suatu organsasi berjalan lancar dan memfasilitasinya. CEO atau

direktur utama PT Telkom adalah Rinaldi Firmansyah, beliau menjabat sebagai

direktur PT Telkom sejak tahun 2007 dengan diawali sebagai direktur keuangan PT

Telkom. Pada penerapan knowledege T.I.M.E di PT Telkom, CEO PT Telkom

mendukung penuh dengan adanya inovasi yang dilakukan PT Telkom yaitu inovasi

T.I.M.E. Dukungan yang diberikan CEO PT Telkom itu sendiri dapat lihat dari

adanya program Pelayanan SDM Berbasis Teknologi (TI). Hal tersebut dilakukan

agar dapat memudahkan karyawan PT Telkom melakukan pekerjaan dengan baik.

PT Telkom menyediakan situs resmi human capital & general affairs, Sasaran Kerja

Individu (“SKI”) online, presensi online, Surat Perintah Perjalanan Dinas (“SPPD”)

online, cuti online, career online dan Training Need Analists (“TNA”) online.

Perubahan paradigma PT Telkom yang menggunakan T.I.M.E dapat dikatakan

berjalan dengan sukses bisa dilihat dari meningkatnya pendapatan konsolidasinya

mencapai 1,4% dibandingkan dengan kinerja tahun lalu. Kemudian PT Telkom juga

mengalami kemajuan yang meningkat terhadap beberapa program-program layanan

yang diberikan antara lain yaitu TELKOMSpeedy dan Flexi. Layanan

TELKOMSpeedy yang mewakili layanan broadband mengalami peningkatan

Page 15: Implementasi Knowledge Management di Telkom

pendapatan sebesar 38% dan 44%. Sedangkan program pelayanan flexi

menghasilkan pertambahan jumlah pelanggan sebesar 20% menjadi sekitar 18,2

juta. Hal tersebut dapat tercapai karena tidak luput dari sisi infrastruktur serta

kegiatan pemasaran yang dilakuakn PT Telkom dengan cukup agresif.

Knowledge Information: Peran knowledge information di PT Telkom dilakukan

oleh TPDC (Telkom Professional Development Center). Knowledge information

yang berperan untuk mempromosikan kegiatan KM di lingkungan internal di PT

Telkom menggunakan media internet sebagai perantaranya. Jadi program-program

yang digunakan TPDC sudah banyak menggunakan cara-cara berbasis online.

TPDC selain berperan sebagai knowledge information juga merangkap sebagai

knowledge analyst.

Knowledge Analyst: Knowledge analyst berperan sebagai pengembang dari hasil

knowledge management yang dilakukan oleh suatu organisasi, kemudian hasil

pengelolaan tersebut dapat digunakan untuk kepentingan pengembangan organisasi

tersebut. PT Telkom sendiri dalam knowledge analyst menggunakan sarana Telkom

Professional Development Center (TPDC).

TPDC mengumpulkan knowledge management yang dilakukan oleh internal PT

Telkom, yang kemudian dikelola dan dibagikan kepada sesama internal lainnya.

Pembagian dan pen-transfer-an knowledge management di PT Telkom melalui

berbagai macam program-program yang ditawarkan TPDC. Pada TPDC di

dalamnya terdapat IT Course, Management Courses, Executive Development dan

program lainnya.

Knowledge Manager: Pada PT Telkom terdapat organisasi yang

mengkoordinasikan knowledge analyst dan knowledge information. Organisasi

tersebut berfungsi menciptakan knowledge management yang disebut sebagai

knowledge manager. Sama dengan fungsi sebagai knowledge analyst dan

knowledge information, di PT Telkom untuk knowledge manager di lakukan juga

oleh TPDC. Pada PT Telkom, TPDC dipimpin langsung oleh Budhi yogaswara.

TPDC merupakan organisasi yang di bawahi oleh bagian Human Capital & GA.

Pada bagian tersebut dikoordinir oleh Faisal Syam.

Knowledge Steward: Aktor yang diperankan dalam internal PT Telkom dalam hal

knowledge steward, dilakukan oleh semua pegawai internal PT Telkom. Semua

Page 16: Implementasi Knowledge Management di Telkom

pegawai dapat menjadi knowledge steward untuk berkontribusi dalam knowledge

information dan knowledge analyst. Kontribusi yang diberikan pegawai internal PT

Telkom hanya bersifat kecil dan tidaklah banyak. Namun pada kenyataanya

knowledge steward tidak semuanya dilakukan oleh pegawai PT Telkom.

2. Knowledge Worker

Knowledge workers yang dimiliki PT. Telkom bertujuan dan untuk menciptakan

berbagai macam inovasi (keterlibatan R&D, kreativitas, serta formalisasi). Untuk

mencapai tujuan dan hasil yang diharapkan, diperlukan pendidikan dan pelatihan serta

pengembangan dan pengelolaan SDM yang baik. Pengembangan dan pengelolaan

SDM PT Telkom dilakukan berdasarkan strategi human capital yang ditetapkan dalam

Master Plan Human Capital. Master Plan tersebut diperbaharui setiap tahun sejalan

dengan perubahan strategi perusahaan yang dinyatakan dalam Corporate Strategic

Scenario. Arah pengembangan kompetensi karyawan dirancang sejalan dengan

competency model PT Telkom, sebagai berikut (telkom.co.id):

1. Culture Development, yaitu pengembangan budaya. Pengembangan kompetensi

dititikberatkan pada internalisasi dan penguatan nilai-nilai dasar perusahaan,

sebagai basis pembentukan budaya;

2. Role Development, yaitu pengembangan kemampuan peran. Pengembangan

kompetensi dititikberatkan pada pengembangan kualitas pribadi yang

dibutuhkan oleh setiap kategori peran yang dipilih/didefinisikan; dan

3. Job Related Capability Development, yaitu pengembangan kemampuan sesuai

tuntutan pekerjaan Pengembangan kompetensi dititikberatkan pada peningkatan

dan atau pemenuhan kebutuhan keahlian dan pengetahuan sesuai yang

dipersyaratkan pekerjaan.

Sedangkan pendidikan dan pelatihan difokuskan kepada dua kebutuhan utama dalam

pengembangan kompetensi yakni program-program yang bersifat shifting

competencies dan developing competencies, baik yang berdampak langsung maupun

tidak langsung terhadap strategi bisnis atau operasional.

i. Shifting Competencies dilakukan untuk menyiapkan kompetensi karyawan

terhadap kebutuhan kompetensi baru sesuai dengan perubahan portfolio bisnis

perusahaan yang berdampak langsung terhadap strategi bisnis. Shifting

Page 17: Implementasi Knowledge Management di Telkom

competencies adalah perubahan kompetensi Telecommunication (TDM based)

menjadi Telecommunication (IP Based) dan kompetensi IME (Information,

Media dan Edutainment);

ii. Developing Competencies dilakukan untuk menyiapkan kompetensi-kompetensi

pendukung guna mendukung kebutuhan transformasi portfolio bisnis Perusahaan

baik yang berdampak langsung maupun tidak langsung kepada strategi bisnis.

Dalam era transformasi, PT Telkom tidak hanya memberikan penghargaan

kepada karyawan Perusahaan yang berprestasi dalam membantu pencapaian

target bisnis Perusahaan saja, tapi diberikan juga kepada pemangku kepentingan

diluar Perusahaan yang memberikan kontribusi dalam membesarkan nama

PT.Telkom

Pada tahun 2010, beberapa penghargaan yang telah diberikan oleh PT.Telkom

kepada internal maupun eksternal Perusahaan, yaitu:

Tabel 1

Daftar Penghargaan yang Diperoleh Karyawan PT Telkom

No Jenis Penghargaan Penerimaan penghargaan

Perorangan Internal1 Penghargaan bidang keagamaan (haji,umrah,ziarah,dsb) 121 orang2 The healthiest family 3 orang3 Staff terbaik 12 orang4 Inovator terbaik 14 orang5 Apresiasi khusus inovasi bidang CSR 3 orang6 Kampiun Award 3 orang7 Reward utama 16 orang8 Purnabhakti 716 orang

Perorangan Eksternal9 Customer service award 15 orang

Jumlah 903 orang

Penghargaan Unit Kerja Internal1 Penghargaan unit terbaik 9 unit2 Reward prima 2 unit

Penghargaan Unit Kerja Eksternal3 Best channel award 36 unit4 TCSR award 4 unit

Jumlah 51 unitSumber: telkom.co.id

Page 18: Implementasi Knowledge Management di Telkom

Salah satu dari penghargaan yang banyak diperoleh karyawan PT Telkom adalah

penghargaan di bidang inovator terbaik dan customer service award. Hal ini

membuktikan bahwa knowledge management di PT Telkom membuahkan hasil yang

maksimal. Salah satu inovasi yang dikembangkan adalah pencapaian operasional PT

Telkom dengan peningkatan jaringan di tahun 2010, seperti Modernisasi Infrastruktur

melakukan kegiatan Penggantian kabel tembaga menjadi optik dan teknologi Time

Division Multiplexing (“TDM”) menjadi teknologi berbasis Multi Service Access

Network (“MSAN”)/Gigabyte Passive Optical Network (“GPON”) dan Internet

Protocol (”IP”) dengan kapasitas mencapai 245 ribu sst (2011), dan 6,3 juta sst di tahun

2015, Palapa Ring, Internet Protocol Television (“IPTV”) dan Speedy-Flash

(telkom.co.id). Kompensasi yang diberikan karyawan PT Telkom juga senantiasa

mengembangkan knowledge worker-nya. Diantaranya adalah pemberian gaji pokok dan

gaji terkait dengan tunjangan, bonus dan berbagai tunjangan, termasuk program pensiun

dan program pelayanan kesehatan pasca kerja, tunjangan kesehatan untuk mereka

sendiri dan beberapa anggota keluarga inti, bantuan perumahan dan tunjangan tertentu

lainnya, termasuk yang terkait dengan kinerja unit (telkom.co.id).

Jika pendidikan dan pelatihan serta pengembangan dan pengelolaan SDM sudah

diterapkan dengan baik maka para pekerja akan dapat memberikan kontribusi bagi

Intellectual Capital perusahaan dan diharapkan mampu memberikan inovasi pada bisnis

perusahaan yang kemudian akan meningkatkan pendapatan perusahaan itu sendiri.

3. Teknologi Informasi

Teknologi informasi digunakan untuk mengatasi berbagai hambatan sosial, jarak,

ruang, dan waktu untuk melakukan kolaborasi dan komunikasi yang sangat diperlukan

dalam KM. Pada PT Telkom, teknologi informasi yang digunakan ialah situs resmi

human capital & general affairs untuk memfasilitasi komunikasi antara pembuat

kebijakan, pengelola SDM dan karyawan. Situs web ini memberi akses kepada

karyawan untuk mencari kebijakankebijakanserta informasi lainnya yang terkait dengan

SDM serta melakukan tanya jawab seputar permasalahan yang terkait dengan kebijakan

SDM dan pelaksanaannya.

Selain itu, Telkom juga mengoptimalkan layanan-layanan SDM berbasis TI yang

kami kembangkan sejak tahun 2009, yang meliputi Sasaran Kerja Individu (“SKI”)

Page 19: Implementasi Knowledge Management di Telkom

online, presensi online, Surat Perintah Perjalanan Dinas (“SPPD”) online, cuti online,

career online dan Training Need Analisys (“TNA”) online. Untuk memastikan bahwa

hal-hal dan masalah terkait dengan karyawan dapat ditangani dan dikomunikasikan

secara efektif, media employee relations dan human resources care center (“HRCC”)

yang dikembangkan sejak bulan Oktober 2007 senantiasa dikembangkan dan

ditingkatkan (telkom.co.id).

III.3 Penerapan Inovasi T.I.M.E Dapat Meningkatkan Profit yang Diterima PT

Telkom

PT Telkom adalah salah satu Badan Usaha Milik Negara yang sangat berhasil di

berbagai bidang. Salah satu bidang yang menjadi kekuatan dari PT Telkom adalah

penerapan knowledge management di perusahaan, dimana knowledge yang menjadi

“kekuatan” dari PT Telkom untuk berkembang lebih maju adalah inovasi yang

dilakukan untuk menghadapi tantangan masa depan dan memenuhi kebutuhan

konsumen yang kian beragam. Inovasi tersebut berupa penerapan visi PT Telkom yaitu

menjadi satu-satunya perusahaan telekomunikasi yang mempunyai pelayanan

terlengkap yaitu TIME (telecommunication, information, media, edutainment).

Tentunya implikasi dari keberhasilan inovasi yang telah diterapkan PT Telkom,

membuahkan hasil yang menguntungkan perusahaan.

Hasil yang berhasil dicapai PT Telkom sampai dengan akhir Desember tahun

2010, profit PT Telkom meningkat. Hal tersebut berdasarkan data laporan tahunan 2010

dari laporan keuangan PT Telkom yang sudah dikonsolidasikan dari anak-anak

perusahaan PT Telkom, bahwa hasilnya adalah Pendapatan usaha konsolidasian

meningkat 1,4% menjadi Rp 68.629,2 miliar. Pendapatan telepon seluler meningkat

sebesar 2,1% menjadi Rp 29.133,6 miliar dan kontribusi pendapatan dari sektor bisnis

data, internet dan jasa teknologi informatika meningkat 1,5% menjadi 28,9% terhadap

total pendapatan Perusahaan (telkom.co.id). Adapun anak perusahaan PT Telkom yang

menjadi di konsolidasikan laporan keuangan PT Telkom ada sembilan (telkom.co.id).

Selain dari pencapaian profit yang semakin meningkat, PT Telkom juga

mengalami peningkatan dalam sektor pencapaian operasional. Operasional disini berupa

jumlah pelanggan secara eksplisit dan kegiatan ekspansi pelayanan PT Telkom untuk

menjangkau wilayah Indonesia. Dengan adanya kenaikan profit yang signifikan PT

Page 20: Implementasi Knowledge Management di Telkom

Telkom dapat memberikan pelayanan terbaik ke seluruh pelosok Indonesia dengan

teknologi yang maksimal dan seperti yang sudah di jelaskan, implikasinya adalah

kemungkinan pelanggan PT Telkom akan jauh meningkat di akhir tahun 2011 nanti.

Adapun pencapaian operasional yang dicapai PT Telkom adalah sampai dengan tanggal

31 Desember 2010, pelanggan PT Telkom meningkat sebesar 14,6% menjadi 120,5 juta

pelanggan yang terdiri dari 8,3 juta pelanggan telepon kabel tidak bergerak, 18,2 juta

pelanggan telepon nirkabel tidak bergerak, serta 94,0 juta pelanggan telepon seluler.

Kedua adalah PT Telkom menambah jumlah pelanggan seluler sebesar 15,1% atau 12,4

juta pelanggan menjadi 94,0 juta pelanggan di akhir tahun 2010. Selanjutnya yang

berkaitan dengan ekspansi pelayanan adalah proyek kabel bawah laut Jawa-Kalimantan-

Sulawesi-Denpasar-Mataram (“JaKaLaDeMa”) dan serat kabel Out Side Plan (“OSP”)

yang menghubungkan Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Denpasar dan Mataram telah

berhasil dirampungkan pada bulan April 2010. Dalam hal pemerataan pelayanan ke

seluruh pelosok Indonesia adalah proyek Palapa Ring Mataram-Kupang yang mulai

memasuki tahap pembangunan dan ditargetkan selesai pada triwulan II 2011

(telkom.co.id). Akibat dari perkembangan PT Telkom yang bergitu pesat, pada Pada

tanggal 27 Mei 2010, PT Telkom berhasil meraih “Marketers Award” serta dinobatkan

sebagai “Greatest Corporate Brands of The Decade in Telco Industry” yang

diselenggarakan oleh MarkPlus, Inc bekerja sama dengan komunitas Marketers

(telkom.co.id).

Page 21: Implementasi Knowledge Management di Telkom

B AB IV

PENUTUP

Penerapan Knowledge Management di PT Telkom, dapat dikatakan baik karena

dilihat dari tiga unsur knowledge management yaitu knowledge organization, knowledge

worker dan teknologi, perusahaan tersebut telah menerapkan secara maksimal. Adapun

knowledge yang menjadi penerapan di PT Telkom adalah inovasi PT Telkom yaitu

T.I.M.E (Telecommunication, Information, Media dan Edutainment). Hasil dari

penerapan knowledge management tersebut, PT Telkom memperoleh pencapaian

finansial dan pencapaian operasional yang berkembang pesat. Hal tersebut karena

service yang diberikan PT Telkom kepada pelanggan mempunyai kualitas yang

meningkat. Pelanggan PT Telkom pun juga meningkat di tahun 2010 sebesar 14,6%.

Page 22: Implementasi Knowledge Management di Telkom

DAFTAR PUSTAKA

Buku:

Bergeron, Bryan. 2003. Essentials of Knowledge Management. USA: John Wiley &

Sons,inc

Widyana, Lendy. 2005 . Knowledge Management Meningkatkan Daya Saing Bisnis. ,

Jawa Timur : Bayumedia

Setiarso,Bambang , Nazir Harjanto Dkk, .2009. Knowledge Management Pada

Organisasi. Yogyakarta : Graha Ilmu

Schwartz, David, 2005. Encylopedia Knowledge Management, USA: Ideas Group

Publishing

Website:

http://fajardwiputranto-402.tripod.com/sejarah_telkom.htm (30April2011)

http://www.telkom.co.id/pojok-media/siaran-pers/telkom-raih-penghargaan-terbaik

dalam-iqa-for-bumn-2006.html (30April2011)

http://www.telkom.co.id/tentang-telkom/sekilas-telkom/ (30April2011)

www.telkom.co.id/.../financial-statements-2010-and-annual-report-2010.html

(30April2011)