HUBUNGAN ANTARA DISIPLIN DENGAN PRESTASI BELAJAR …digilib.unila.ac.id/28036/3/SKRIPSI TANPA BAB...

66
HUBUNGAN ANTARA DISIPLIN DENGAN PRESTASI BELAJAR IPS SISWA KELAS V SD NEGERI KECAMATAN TELUK BETUNG UTARA KOTA BANDAR LAMPUNG (Skripsi) Oleh RIZKI SEPTIANTO FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR UNIVERSITAS LAMPUNG 2017

Transcript of HUBUNGAN ANTARA DISIPLIN DENGAN PRESTASI BELAJAR …digilib.unila.ac.id/28036/3/SKRIPSI TANPA BAB...

  • HUBUNGAN ANTARA DISIPLIN DENGAN PRESTASI BELAJAR IPS SISWA KELASV SD NEGERI KECAMATAN TELUK BETUNG UTARA

    KOTA BANDAR LAMPUNG

    (Skripsi)

    OlehRIZKI SEPTIANTO

    FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANPENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

    UNIVERSITAS LAMPUNG2017

  • ii

    ABSTRACT

    RELATIONSHIP BETWEEN LEARNING DISCIPLINE WITH STUDENTLEARNING ACHIEVEMENTS STUDENTS CLASS V SD NEGERI

    DISTRICTS OF NORTH BETUNGBANDAR LAMPUNG CITY

    By

    Rizki Septianto

    The problems in this research is the low learning achievement of students' IPS.The purpose of this study is to determine the relationship between learningdiscipline with IPS learning achievement. Method used in this researchquantitative method, and the type of research used is correlational research. Thepopulation in this study amounted to 600 students, while the sample used as manyas 196 students. Data collection techniques used are documentation andquestionnaire. The data analsis technique uses serial correlation with resultindicate that, there is positive relation which is indicated by rcount> rtable, andsignificant between study discipline with learning achievement of IPS becausetcount> ttable.

    Keywords: learning discipline, learning achievement, IPS.

  • iii

    ABSTRAK

    HUBUNGAN ANTARA DISIPLIN DENGAN PRESTASI BELAJAR IPSSISWA KELAS V SD NEGERI KECAMATAN

    TELUK BETUNG UTARA KOTABANDAR LAMPUNG

    Oleh

    Rizki Septianto

    Masalah dalam penelitian ini adalah rendahnya prestasi belajar IPS siswa. Tujuandari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara disiplin belajardengan prestasi belajar IPS. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalahmetode kuantitatif dan jenis penelitian yang digunakan adalah penelitiankorelasional. Populasi pada penelitian ini berjumlah sebanyak 600 siswa,sedangkan sampel yang digunakan sebanyak 196 siswa. Teknik pengumpulan datayang digunakan adalah dokumentasi dan kuisioner/angket. Teknik analsis datamenggunakan korelasi serial dengan hasil yang menunjukan bahwa, ada hubunganyang positif yang ditunjukan dengan rhitung > rtabel, dan signifikan antara disiplinbelajar dengan prestasi belajar IPS karena thitung> ttabel.Kata Kunci: disiplin belajar, prestasi belajar, IPS.

  • HUBUNGAN ANTARA DISIPLIN BELAJAR DENGAN PRESTASIBELAJAR IPS SISWA KELAS V SD NEGERI

    KECAMATAN TELUK BETUNG UTARAKOTA BANDAR LAMPUNG

    Oleh

    Rizki Septianto

    Skripsi

    Sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelarSARJANA PENDIDIKAN

    PadaProgram Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

    Jurusan Ilmu Pendidikan

    FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS LAMPUNG

    BANDAR LAMPUNG2017

  • viii

    RIWAYAT HIDUP

    Penulis bernama Rizki Septianto lahir di Bandar Lampung,

    pada tanggal 16 September 1995, sebagai anak kedua dari 2

    bersaudara, pasangan dari Bapak Supriyanto dan Ibu

    Sumarni.

    Penulis mengawali pendidikan formal pada tahun 2000 sampai 2001 di TK Al –

    Azhar VI Lampung Selatan. Kemudian penulis melanjutkan pendidikan di sekolah

    dasar yaitu SD Negeri 2 Jatimulyo pada tahun 2001 sampai pada tahun 2007 dan

    mendapatkan prestasi juara tiga lomba paduan suara se-Kabupaten Lampung

    Selatan. Pada tahun 2007 penulis melanjutkan pendidikan ke sekolah menengah

    pertama di SMP Negeri 21 Bandar Lampung pada tahun 2007 sampai tahun 2010.

    Kemudian penulis melanjutkan pendidikan formal ke sekolah menengah kejuruan

    jurusan listrik di SMK Negeri 2 Bandar Lampung selama tiga tahun hingga lulus

    pada tahun 2013. Selanjutnya pada tahun 2013 penulis diterima dan terdaftar

    sebagai mahasiswa di Fakulitas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, dan mengambil

    Program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

    Pada tahun 2016, penulis melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) dan praktik

    mengajar melalui Program Pengalaman Lapangan (PPL) di Desa Wates

    Kecamatan Bumi Ratunuban Kabupaten Lampung Tengah dan SD Negeri Wates.

  • ix

    Dengan Menyebut Nama ALLAH yangMaha Pengasih

    Lagi Maha Penyayang

    AlhamdulillahirobbilalaminPuji syukur kupanjatkan kepada ALLAH Subhanahu wa Ta’ala

    Karena telah memberiku segala nikmatDari nikmat iman maupun nikmat sehat

    Dari aku lahir hingga aku dewasa

    Shalawat serta salam selalu tercurahkanKepada junjungan, idola dan manusia yang paling aku rindukan

    Dan aku nantikan syafaatnya dan diakui sebagai umatnya diyaumul akhir

    Yaitu Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wasallam.

    Teruntuk kedua orang tua ku Bapak SupriyantoDan Ibu Sumarni, terimakasih atas kasih sayang, dukungan,

    pengertiansumber kekuatan dan motivasi

    Dan doa yang tidak pernah terputus dari aku lahir hingga akudewasa

    Aku bangga memiliki kalian.

    Untuk Kakak ku Dewi EveriyaniTerimkasih untuk kasih sayang dan dukungan yang selalu ada

    Untuk ku

    Seluruh guru dan dosen dari yang selalu mendidik danmengajarkan

    Semua ilmu yang kalian milikiDari TK sampai Perguruan Tinggi

    Dan untuk sahabat-sahabat terbaiku baikSD, SMP, SMK, Perguruan Tinggi

    Ku ucapkan terimakasih sebesar-besarnya.

    Almamater Tercinta yang sudah menjadi rumah keduaGudang pengalaman, tempat berjuang

    Untuk menggapai semua keinginan.

  • xi

    MOTTO

    “ Karena Sesungguhnya Sesudah Kesulitan AdaKemudahan”

    (QS. Al Insyirah : 5)

    “ Sifat Orang yang Berilmu Tinggi AdalahMerendahkan Hati Kepada Manusia dan

    Takut Kepada ALLAH “(Nabi Muhammad S.A.W)

    “Harta Akan Berkurang Jika Dibelanjakan,Tetapi Ilmu Akan Bertambah Jika

    Diamalkan”(Ali Bin Abi Thalib)

  • xii

    SANWACANA

    Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan

    rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelasaikan penelitian ini

    yang berjudul “Hubungan antara Disiplin Belajar dengan Prestasi Belajar IPS

    Siswa Kelas V SD Negeri Kecamatan Teluk Betung Utara Kota Bandar

    Lampung” adalah salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

    pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

    Penulis menyadari terselesaikannya skripsi ini tidak terlepas dari bantuan berbagai

    pihak, untuk itu penulis mengucapkan terimakasih kepada:

    1. Bapak Prof. Dr. Ir. Hasriadi Mat Akin. M.P., selaku Rektor Universitas

    Lampung.

    2. Bapak Dr. Muhammad Fuad, M.Hum., selaku dekan FKIP Universitas

    Lampung.

    3. Ibu Dr. Riswanti Rini, M.Si., selaku Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan

    Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan dan selaku pembahas yang telah

    memberi bantuan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini yang

    dengan sabar telah memberikan bimbingan, nasihat, dan arahan.

  • xiii

    4. Dr. Darsono, M.Pd., selaku pembimbing I dan juga sebagai pembimbing

    akademik. Terimakasih atas kesabaran, masukan, saran, dan bimbingannya

    sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.

    5. Dra. Erni Mustakim, M.Pd., selaku pembibing II. Terimakasih atas

    bimbingan, saran, serta masukan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan

    dengan baik.

    6. Bapak Drs. Maman Surahman, M.Pd., selaku ketua program studi

    Pendidikan Guru Sekolah Dasar yang telah membimbing kami selama ini.

    7. Para dosen Universitas Lampung yang telah memberikan ilmunya,

    pengalamannya yang sangat berharga dan tak ternilai harganya.

    8. Teristimewa untuk kedua orang tua ku Bapak Supriyanto dan Ibu Sumarni

    terimkasih atas pengorbanan, dukungan dan kasih sayang yang tak

    terhingga. Terimakasih atas segalanya.

    9. Terkhusus untuk kakaku tercinta Dewi Evriyani, A.Md. terimakasih atas

    doa, kasih sayang dan dukungan yang telah diberikan dalam penyusunan

    skripsi ini, untuk keponakan ku yang tersayang M. Elvaro Askaraya

    terimakasih untuk dapat menjadi penghibur disaat lelah.

    10. Bapak Mulyadi, S.Sos selaku kepala UPTD Kecamatan Teluk Betung

    Utara yang telah berkerja sama dengan penulis demi terlaksananya

    penelitian ini.

    11. Ibu Dra. Asmawati selaku Kepala SD Negeri 1 Gulak-Galik, Ibu

    Islamiyah, S.Pd. dan Ibu Hj. Rosmimi, S.Pd. yang telah memberikan izin

    untuk melakukukan penelitian dalam skripsi ini.

  • xiv

    12. Sahabatku Acep, Fedrik, Ida Bagus, Made, M. Irfan, Dita, Ica, Laila, dan

    Nasta dan tak lupa bos ku Didit. Terimakasih untuk semua kebahagian,

    kegembiraan, dan pengalaman yang sudah kalian berikan.

    13. Teman-teman seperjuangan PGSD Azis, Ajeng, Anas, Ana, Anggi Dwi,

    Anggi Rizka, Cika, Dayang Citra, Desi Eri, Diah, Dila, Ena, Fifi, Garnis,

    Hilda, Indri, Intan, Juju, Mela, Meriya, Miftahul, Tara, Mya, Nila, Novita,

    Rahayu, Rani, Ratna, Reisyha, Rini A, Rio Allantara, Riska, Ristia, Rizki

    Fauziah, Tirta, Vegita, Mia Dwi. Semoga kita semua bisa jadi guru yang

    amanah.

    14. Eunike Desta Natalia Terimakasih untuk dukungan, waktu, semangat, doa,

    pengertiannya, yang selalu ada disaat sulit mau pun senang. Semoga kita

    bisa sukses sama-sama, bahagia sama-sama.

    15. Teman-teman KKN dan PPL Desa Wates, Angga, Fibri, Tiras, Unik, Dwi

    Reni, Elok, Yopita, dan Via. Terimakasih untuk semua pengalaman

    terindah yang sudah kalian berikan.

    16. Semua pihak yang membantu penyusunan skripsi ini.

    Akhir kata penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari

    kesempurnaan, akan tetapi sedikit harapan semoga skripsi ini dapat berguna

    dan bermanfaat bagi kita semua. Amiin.

    Bandar LampungPenulis

    Rizki Septianto

  • xiii

    DAFTAR ISI

    HalamanDAFTAR TABEL .................................................................................... xvDAFTAR GAMBAR ................................................................................ xviDAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. xvii

    I. PENDAHULUAN .............................................................................. 1A. Latar Belakang Masalah ............................................................... 1B. Identifikasi Masalah...................................................................... 7C. Pembatasan Masalah ..................................................................... 8D. Rumusan Masalah......................................................................... 8E. Tujuan Penelitian .......................................................................... 8F. Manfaat Penelitian ........................................................................ 9G. Ruang Lingkup Penelitian............................................................. 10

    II. TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................... 11A. Teori Belajar ................................................................................. 11

    1. Teori Belajar Behaviorisme ................................................... 11B. Disipin Belajar .............................................................................. 12

    1. Pengertian Disiplin ................................................................ 122. Pengertian Belajar.................................................................. 143. Pengertian Disiplin Belajar .................................................... 18

    C. Prestasi Belajar.............................................................................. 201. Pengertian Prestasi Belajar .................................................... 202. Macam-macam Prestasi Belajar............................................. 213. Langkah-langkah Menilai Prestasi Belajar Siswa ................. 224. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar .............. 22

    D. Ilmu Pengetahuan Sosial............................................................... 231. Pengertian IPS........................................................................ 232. Tujuan IPS ............................................................................. 243. Ruang Lingkup IPS................................................................ 24

    E. Penelitiam yang Relevan............................................................... 25F. Kerangka Pikir .............................................................................. 26G. Hipotesis Penelitian ...................................................................... 28

  • xiv

    III. METODE PENELITIAN .................................................................. 29A. Jenis Penelitian.............................................................................. 29

    1. Desain Penelitian ................................................................... 30B. Populasi dan Sampel Penelitian .................................................... 31

    1. Populasi Penelitian................................................................. 312. Sampel Penelitian .................................................................. 32

    C. Variabel Penelitian........................................................................ 34D. Definisi Konseptual dan Operasional Variabel............................. 34

    1. Variabel Disiplin Belajar ....................................................... 342. Variabel Prestasi Belajar........................................................ 36

    E. Metode Pengumpulan Data........................................................... 371. Metode Angket/ Kuisioner..................................................... 372. Metode Dokumentasi ............................................................. 38

    F. Uji Persyaratan Instrumen............................................................. 381. Uji Validitas Angket .............................................................. 392. Uji Reliabilitas Angket .......................................................... 40

    G. Teknik Analisis Data .................................................................... 41H. Pengujian Hipotesis ...................................................................... 42

    IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................ 43A. Hasil Uji Persyaratan Instrumen ................................................... 43

    1. Uji Validitas Angket .............................................................. 432. Uji Reliabiltas Angket............................................................ 45

    B. Deskripsi Data Penelitian.............................................................. 471. Data Disiplin Belajar Siswa................................................... 472. Data Prestasi Belajar IPS siswa ............................................. 49

    C. Hasil Analisis Data ....................................................................... 511. Angket Disiplin Belajar ......................................................... 512. Pengumpulan Data Prestasi Belajar IPS siswa ...................... 523. Hubungan Disiplin Belajar dengan Prestasi Belajar IPS ....... 52

    D. Pembahasan Hasil Penelitian ....................................................... 55

    V. KESIMPULAN DAN SARAN .......................................................... 58A. Kesimpulan ................................................................................... 58B. Saran ............................................................................................. 59

    DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 61

  • xv

    DAFTAR TABEL

    Tabel Halaman

    1.1 Nilai UTS IPS Siswa Kelas V SD Negeri di Kecamatan Teluk BetungUtara .................................................................................................. 6

    3.1 Jumlah Siswa Kelas V SD Negeri Kecamatan Teluk Betung Utara . 31

    3.2 Jumlah Sampel Siswa Kelas V SD Negeri KecamatanTeluk Betung Utara............................................................................ 33

    3.3 Kisi-Kisi Instrumen Disiplin Belajar ................................................. 36

    3.4 Definisi Konseptual dan Operasional Disiplin Belajar...................... 37

    3.5 Interpretasi Reliabilitas Instrumen..................................................... 41

    3.6 Daftar Interpretasi koefisien r Korelasi ............................................. 41

    4.1 Hasil Uji Validitas Angket................................................................. 44

    4.2 Hasil Uji Reliabilitas Angket............................................................. 46

    4.3 Distribusi Frekuensi Disiplin Belajar Siswa...................................... 48

    4.4 Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar IPS Siswa ............................... 50

    4.5 Daftar Interpretasi koefisien r Korelasi ............................................. 53

  • xvi

    DAFTAR GAMBAR

    Lampiran Halaman

    2.1 Paradigma Kerangka Pikir Hubungan Disiplin BelajarDengan Prestasi Belajar IPS ................................................................ 21

    3.1 Gambar Desain Penelitian.................................................................... 30

    4.1 Diagram Distribusi Disiplin Belajar..................................................... 49

    4.2 Diagram Distribusi Hasil Belajar IPS .................................................. 50

  • xvii

    DAFTAR LAMPIRAN

    Lampiran Halaman

    1. Kisi-Kisi Angket Disiplin Siswa.......................................................... 64

    2. Angket Penelitian Disiplin Belajar Siswa ............................................ 65

    3. Uji Validitas Angket ............................................................................ 67

    4. Uji Reliabilitas Angket......................................................................... 68

    5. Tabulasi Angket Disiplin Belajar......................................................... 69

    6. Data Prestasi Belajar ............................................................................ 75

    7. Korelasi Variabel X dan Variabel Y .................................................... 78

    8. Foto Penelitian ..................................................................................... 79

    9. Bagan Cluster Sampling....................................................................... 81

    10. Surat-surat Penelitian ........................................................................... 82

  • I. PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Masalah

    Manusia adalah makhluk yang sangat erat kaitannya dengan pendidikan.

    Manusia sebagai makhluk yang diberikan kelebihan dengan suatu bentuk akal

    dan pikiran memerlukan suatu pola pendidikan melalui proses pembelajaran.

    Pendidikan merupakan kebutuhan pokok dalam kehidupan manusia di era

    global dan modern, yang membutuhkan sumber daya manusia yang dapat

    bersaing disegala aspek, salah satunya pendidikan. Manusia di sebut juga

    “Homo Sapiens” yang artinya sebagai makhluk yang mempunyai

    kemampuan untuk berilmu pengetahuan.

    Pendidikan dalam arti sederhana adalah usaha sadar manusia untuk membina

    kepribadiannya yang sesuai dengan nilai-nilai dalam masyarakat dan

    kebudayaan sekitarnya. Pendidikan perlu dilaksanakan pada setiap tahap

    perkembangan manusia, melalui pendidikan akan tercipta manusia yang

    cerdas, kreatif, terampil, berbudi luhur, dan memiliki ide yang cemerlang

    sebagai ilmu yang akan berguna untuk memperoleh kehidupan yang baik di

    masa yang akan datang. Ada tiga hal dasar yang mengacu pada pendidikan

    yaitu, perkembangan kognitif, afektif, dan psikomotor yang berarti adanya

    keseimbangan dalam hal perkembangan intelektual, kepribadian dan

  • 2

    keterampilan siswa. Hal ini juga yang menyebabkan pendidikan sebagai

    kebutuhan pokok yang harus dimiliki setiap individu manusia agar dapat

    bersaing dan sebagai aspek yang penting untuk mempersiapkan,

    menjalankan, dan membangun karakter serta membangun bangsa.

    Berdasarkan hal tersebut program pendidikan yang direncanakan dan

    dijalankan tidak hanya terikat pada satu waktu tapi juga untuk masa yang

    akan datang, bersifat jangka panjang, berdampak positif, dan baik di terapkan

    pada waktu sekarang untuk perkembangan krakter generasi penerus bangsa

    dalam rangka membangun bangsa di waktu yang akan datang.

    Pendidikan secara umum berfungsi sebagai upaya membentuk dan

    membangun potensi, watak, kepribadian, mandiri, kreatif, berkarakter,

    bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta peradaban yang bermartabat

    dalam hidup dan kehidupan. Dengan kata lain pendidikan berfungsi

    memanusiakan manusia agar menjadi manusia yang benar sesuai dengan

    norma yang dijadikan landasannya.

    Seluruh elemen masyarakat tanpa terkecuali harus ikut andil secara aktif dan

    sadar untuk menjalankan fungsi pendidikan. Realisasi dan tanggung jawab

    diwujudkan melalui pendidikan formal, nonformal, dan informal. Ihsan

    (2008: 4) menyatakan bahwa, pendidikan sebagai salah satu sektor paling

    penting dalam pembangunan nasional, di jadikan andalan utama untuk

    berfungsi semaksimal mungkin dalam upaya meningkatkan kualitas hidup

    manusia di Indonesia, dimana iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa

    menjadi sumber motivasi kehidupan disegala bidang.

  • 3

    Untuk mencapai semua tujuan tersebut pendidikan harus dimulai dari dasar.

    Seomanto (2006: 1) menyatakan bahwa tujuan pendidikan dasar adalah

    mempersiapkan generasi muda untuk melanjutkan pendidikan yang lebih

    tinggi. Terkait pelaksanaan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar

    Suharjo (2006: 1) mengungkapkan bahwa pada pendidikan di Sekolah Dasar

    (SD) dimaksudkan sebagai upaya pembekalan kemampuan dasar siswa

    berupa pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang bermanfaat bagi dirinya

    sesuai tinggkat perkembangannya, serta mempersiapkan mereka untuk

    melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.

    Berdasarkan penjelasan diatas tidak dapat dipungkiri bahwa pendidikan di

    tingkat dasar sangatlah penting. SD adalah lembaga pendidikan formal

    tingkat dasar dimana siswa di ajarkan tentang konsep pengetahuan,

    keterampilan maupun sikap jika terjadi kesalahan pada konsep-konsep

    tersebut maka kesalahan konsep akan terus terbawa siswa ke jenjang

    pendidikan selanjutnya dan yang lebih buruk akan terus dibawa sepanjang

    hidupnya. Jika hanya sekedar kesalahan konsep dalam hal pengetahuan itu

    masih dalam hal relatif mudah untuk diperbaiki, karna masih bisa di perbaiki

    dengan berbagai macam aktivitas belajar seperti membaca, menulis dan

    berhitung. Lain halnya jika terjadi kesalahan dikonsep keterampilan dan

    sikap karena untuk memperbaiki kesalahan konsep keterampilan dan sikap

    yang sudah bertahan dalam jangka waktu yang lama dalam diri siswa tentu

    saja akan membutuhkan pembiasaan, usaha, dan waktu yang cukup lama.

    Maka dari itu kualitas pendidikan yang ditempuh oleh siswa sebisa mungkin

    harus baik untuk menghindari berbagai macam kesalahan konsep.

  • 4

    Upaya peningkatan mutu pendidikan, khususnya pada pendidikan di sekolah

    tidak terlepas dari masalah prestasi belajar yang baik dan maksimal, untuk itu

    diperlukan kemauan dan usaha yang sungguh-sungguh dari semua elemen

    pendidikan yaitu guru, peserta didik, materi ajar, metode, tujuan pendidikan,

    dan lingkungan pendidikan. Tapi pada kenyataannya tidak semua siswa

    memiliki presatasi belajar yang baik dan memuaskan. Masih ada siswa yang

    mendapatkan nilai di bawah rata-rata. Banyak faktor yang mempengaruhi

    prestasi belajar siswa Slameto (2010: 17) faktor-faktor yang mempengaruhi

    prestasi belajar banyak jenisnya, tetapi di bagi menjadi dua golongan, yaitu:

    a. Faktor internal: yaitu faktor yang ada dalam diri individu yang sedangbelajar, faktor intern terdiri dari:1) Faktor jasmaniah (kesehatan dan cacat tubuh)2) Faktor psikologis (inteligensi, perhatian, minat, bakat, motif,

    kematangan dan kesiapan).3) Faktor kelelahan

    b. Faktor eksternal: yaitu faktor yang ada diluar individu. Faktor eksternterdiri dari:1) Faktor keluarga (cara orang tua mendidik, relasi antara anggota

    keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertianorang tua, dan latar belakang kebudayaan).

    2) Faktor sekolah (metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengansiswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin di sekolah, alatpelajaran, waktu sekolah, standar pelajaran diatas ukuran,keadaan gedung, dan fasilitas sekolah, metode dan media dalammengajar, dan tugas rumah).

    3) Faktor masyarakat (kegiatan siswa dalam masyarakat, massmedia, teman bergaul, dan bentuk kehidupan masyarakat).

    Berdasarkan kedua faktor di atas disiplin di sekolah menjadi salah satu faktor

    yang mempengaruhi prestasi belajar siswa. Disiplin merupakan sikap siswa

    untuk patuh terhadap aturan, tata tertib atau norma di sekolah yang berkaitan

    dengan kegiatan belajar mengajar yang tidak terbentuk secara otomatis dari

  • 5

    diri siswa sejak lahir namun dibentuk melalui pola asuh dan perlakuan orang

    tua, guru, dan masyarakat di lingkungannya.

    Seperti hasil penelitian yang dilakukan oleh Kurniawan (2016) mengenai

    hubungan disiplin belajar dengan prestasi belajar IPS siswa kelas IV yang

    menunjukan bahwa ada hubungan antara disiplin dengan prestasi belajar yang

    positif dan signifikan, hal ini ditunjukan dengan angka korelasi sebesar 0,486,

    dengan angka tersebut dapat dinyatakan bahwa semakin tinggi disiplin siswa

    semakin baik pula prestasi belajar yang akan diraih siswa.

    Namun terdapat kesenjangan antara harapan dan kenyataan yang terjadi

    dilapangan hal ini dapat dilihat dari data yang diperoleh peneliti saat

    melakukan penelitian pendahuluan dengan melihat dokumen data nilai UTS

    IPS kelas V seluruh SD Negeri yang ada di Kecamatan Teluk Betung Utara.

    Berikut rata-rata nilai UTS IPS kelas V SD Negeri se-Kecamatan Teluk

    Betung Utara:

  • 6

    Tabel 1.1 Nilai UTS IPS Siswa Kelas V SD Negeri di Kecamatan TelukBetung Utara

    No Nama Sekolah Nilai Rata – Rata IPS1 SD Negeri 1 Kupang Kota 60,82 SD Negeri 1 Kupang Raya 613 SD Negeri 1 Kupang Teba 53,54 SD Negeri 1 Gulak Galik 58,55 SD Negeri 1 Pengajaran 62,56 SD Negeri 1 Sumur Batu 637 SD Negeri 2 Gulak Galik 598 SD Negeri 2 Kupang Teba 54,59 SD Negeri 2 Kupang Kota 57,210 SD Negeri 2 Sumur Batu 6011 SD Negeri 3 Gulak Galik 6012 SD Negeri 3 Kupang Teba 59,6

    Rata-rata 59,13Sumber: Dokumen SD Negeri Kecamatan Teluk Betung Utara

    Berdasarkan data di atas, diketahui bahwa prestasi belajar IPS di SD Negeri

    yang ada di Kecamatan Teluk Betung Utara belum maksimal hal ini dapat

    terlihat dari hanya ada tiga sekolah yang mempunyai nilai diatas rata-rata

    KKM SD Negeri yang ada di Kecamatan Teluk Betung Utara yaitu >65.

    Berdasarkan penjelasan sebelumnya banyak faktor yang mempengaruhi

    prestasi belajar siswa, salah satunya adalah disiplin belajar yang dimiliki

    siswa. Prestasi belajar yang baik tidak terlepas dari cara belajar siswa itu

    sendiri. Sikap disiplin harus dimiliki oleh setian siswa agar tercipta suasana

    belajar yang nyaman.

    Melalui sikap disiplin siswa dapat mencapai tujuan belajar dengan baik,

    tetapi masih banyak dari siswa yang tidak menjalakan tata tertib dan

    peraturan dengan baik disekolah, padahal akibat sikap tidak disiplin yang ada

    pada siswa tidak hanya pada prestasi belajarnya, namun juga dapat

    berpengaruh pada sikap, keterampilan, dan rasa percaya dirinya. Tanpa

  • 7

    adanya usaha sadar dari siswa itu sendiri maka tujuan belajar yang ingin di

    capai tidak akan maksimal.

    Sehingga agar prestasi belajar siswa tinggi di perlukan didiplin belajar yang

    optimal. Oleh karena itu harus tercerminkan dalam aktivitas proses

    pembelajaran dimana siswa dapat menaati aturan dan mengikuti tata tertib

    yang sudah dibuat oleh sekolah dan juga kelas. Untuk mengetahui ada

    tidaknya hubungan disiplin belajar dengan prestasi belajar. Sehubungan

    dengan permasalahan tersebut penulis ingin mencari jawabannya melalui

    penelitan berjudul “Hubungan antara Disiplin Belajar dengan Prestasi Belajar

    IPS Siswa Kelas V SD Negeri Kecamatan Teluk Betung Utara Kota Bandar

    Lampung”.

    B. Identifikasi Masalah

    Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka identifikasi masalah yang

    diambil penulis adalah sebagai berikut:

    1. Masih banyak siswa yang tidak mengerjakan perkerjaan rumah.

    2. Masih banyak siswa yang menyalin tugas temanya.

    3. Masih ada siswa yang sering datang terlambat.

    4. Masih banyak siswa yang sering izin keluar kelas saat dalam kegiatan

    pembelajaran.

    5. Masih banyak siswa yang belum mentaati tatatertib kelas maupun sekolah

    6. Masih rendahnya prestasi belajar IPS siswa kelas V SD Negeri

    Kecamatan Teluk Betung Utara Kota Bandar Lampung karena dibawah

  • 8

    KKM yang ditentukan oleh masing-masing sekolah yang berada di

    Kecamatan Teluk Betung Utara dengan rata-rata yaitu >65.C. Pembatasan Masalah

    Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah maka penelitian

    ini dibatasi pada:

    1. Disiplin belajar siswa kelas V SD Negeri Kecamatan Teluk Betung Utara

    Kota Bandar Lampung.

    2. Prestasi belajar IPS pada siswa kelas V SD Negeri Kecamatan Teluk

    Betung Utara Kota Bandar Lampung.

    D. Rumusan Masalah

    Berdasarkan identifikasi masalah dan pembatasan masalah dalam penelitian

    ini terdapat masalah yaitu rendahnya disiplin dan prestasi belajar siswa kelas

    V SD Negeri Kecamatan Teluk Betung Utara. Berdasarkan pernyataan diatas

    maka dirumuskan sebagai berikut: “Apakah ada hubungan antara disiplin

    dengan prestasi belajar IPS siswa kelas V SD Negeri Kecamatan Teluk

    Betung Utara Kota Bandar Lampung?”.

    E. Tujuan Penelitian

    Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan maka tujuan

    penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara disiplin belajar

    dengan prestasi belajar IPS siswa kelas V SD Negeri Kecamatan Teluk

    Betung Utara Kota Bandar Lampung.

  • 9

    F. Manfaat Penelitian

    Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

    Manfaat teoritis:

    1. Memberi sumbangan bagi dunia pendidikan tentang disiplin belajar

    terhadap prestasi belajar siswa.

    2. Sebagai pertimbangan penelitian sejenis dimasa yang akan datang.

    Manfaat Praktis:

    1. Bagi siswa lebih meningkatkan disiplin belajar bukan hanya pada mata

    pelajaran IPS saja, tetapi juga untuk mata pelajaran yang lainnya.

    2. Bagi guru, memberikan informasi, menambah pengetahuan, dan

    wawasan guna mengembangkan dan menerapkan disiplin belajar sebaik-

    baiknya supaya siswa dapat memperoleh dan meningkatkan prestasi

    belajar yang baik.

    3. Bagi kepala sekolah, dapat menjadi sebuah sumbang pemikiran bahwa

    disiplin belajar sangat perlu ditanamkan di lingkungan sekolahnya dalam

    rangka meningkatkan mutu sekolah, membentuk siswa yang berprestasi,

    dan berkarakter baik sesuai dengan tujuan pendidikan nasional

    Indonesia.

    4. Bagi peneliti lain, dapat digunakan sebagai kajian dan referensi dalam

    menambah wawasan pengetahuan tentang disiplin belajar dan

    hubungannya dengan prestasi belajar dalam pengembangan penelitian

    yang lain yang mungkin tertarik dengan permsalahan yang sama.

  • 10

    G. Ruang Lingkup Penelitian

    Ruang lingkup penelitian ini adalah mencakup hal – hal sebagai berikut:

    1. Ruang lingkup ilmu

    Ruang lingkup ilmu dalam penelitian ini adalah mata pelajaran IPS pada

    semester genap

    2. Ruang lingkup subjek

    Ruang lingkup subjek pada penelitian ini adalah siswa kelas V SD

    Negeri Kecamatan Teluk Betung Utara Tahun Ajaran 2016/2017

    3. Ruang lingkup objek

    Ruang lingkup objek penelitian ini adalah disiplin belajar siswa kelas V

    SD Negeri Kecamatan Teluk Betung Utara yang berhubungan dengan

    waktu, tempat, dan peraturan yang ada dalam pembelajaran siswa di

    sekolah dan prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran IPS

    4. Ruang lingkup tempat penelitian

    Ruang lingkup tempat penelitian adalah SD Negeri Kecamatan Teluk

    Betung Utara Kota Bandar Lampung

    5. Ruang lingkup waktu penelitian

    Ruang lingkup waktu penelitian adalah Tahun Ajaran 2016/2017

  • II. TINJAUAN PUSTAKA

    A. Teori Belajar

    1. Teori Belajar Behaviorisme

    Belajar Merupakan akibat adanya interaksi antara stimulus dan respon.

    Teori ini menggunakan teknik belajar dengan cara pengkondisian atau

    pembiasaan untuk mencapai sebuah tujuan. Menurut Haenilah (2015: 11),

    teori belajar behaviorisme dikenal dengan teori stimulus-respon (S-R).

    Teori ini menjelaskan bahwa perubahan perilaku dapat diaamati, diukur,

    dinilai secara konkret. Perubahan ini terjadi melalui rangsangan

    (stimulus) yang menimbulkan hubungan perilaku reaktif (respon).

    Stimulus tidak lain adalah lingkungan dimana tempat anak belajar, baik

    secara internal maupun eksternal. Sedangkan respon adalah dampaknya,

    yang berupa reaksi fisik terhadap stimulus yang diberikan. Stimulus

    secara internal tumbuh dari cara manusia membiasakan dan

    mengkondisikan diri, dengan cara mengikuti tata tertib, taat pada

    peraturan, patuh akan perintah, dan stimulus eksternal adalah segala

    rangsangan yang berasal dari luar individu seperti apa saja yang diajarkan

    oleh guru, dorongan orang tua, suasana belajar yang kondusif, lingkungan

  • 12

    sekolah, lingkungan bermain yang responnya membentuk serangkaian

    perilaku yang akan menjadi bagian dalam kehidupannya.

    Berdasarkan teori belajar behaviorisme yang sudah dijelaskan diatas,

    maka dapat peneliti analisis bahwa teori belajar yang paling tepat

    digunakan pada penelitian kali ini adalah teori belajar behaviorisme,

    karena disiplin tumbuh dari cara manusia mengkondisikan dan

    membiasakan diri, dengan cara mengikuti tatatertib, taat pada peraturan

    dan patuh akan perintah, serta didukung oleh peran guru, motivasi orang

    tua, suasana belajar dan lingkungan, baik itu lingkungan rumah maupun

    lingkungan sekolah, berubah melalui stimulus yang menimbulkan

    perilaku reaktif yaitu disiplin itu sendiri.

    B. Disiplin Belajar

    1. Pengertian Disiplin

    Istilah disiplin dalam bahasa Indonesia kerapkali terkait dan menyatu

    dengan istilah tata tertib. Rahman (2011: 64) mengungkapkan bahwa

    disiplin berasal dari bahasa Inggris yakni “Discipline” yang mengandung

    beberapa arti diantaranya adalah pengendalian diri, membentuk karakter

    yang bermoral, memperbaiki dengan sanksi, serta sekumpulan beberapa

    tata tertib untuk mengatur tingkah laku. Displin muncul karena adanya

    kesadaran batin dan iman kepercayaan bahwa yang dilakukan itu baik dan

    bermanfaat bagi diri dan lingkungan. Seperti yang di unkapkan oleh

    Moenir (2010: 94-96) disiplin adalah bentuk ketaatan terhadap aturan

    baik tertulis maupun tidak tertulis yang telah ditetapkan. Ada dua jenis

  • 13

    disiplin yang sangat domain sesuai apa yang dikehendaki oleh individu.

    Pertama disiplin dalam hal waktu dan disiplin kerja atau perbuatan.

    Disiplin merupakan sesuatu yang menyatu di dalam diri seseorang yang

    mucul dalam tingkah lakunya sehari-hari disiplin terjadi dan terbentuk

    sebagai hasil dan dampak pembinaan cukup panjang.

    Seperti yang di unkapkan oleh Soegeng dalam Tu’u (2004: 23),disiplin sebagai kondisi yang tercipta dan terbentuk melalui prosesdari serangkain perilaku yang menunjukan nilai nilai ketaatan,kepatuhan, kesetiaan, keteraturan atau ketertiban. Nilai-nilai tersebuttelah menjadi bagian dari perilaku dalam kehidupannya. Perilaku itutercipta melalui proses binaan melalui keluarga, pendidikan, danpengalaman

    Berdasarkan paparan di atas, dapat disimpulkan bahwa disiplin

    merupakan usaha secara sadar yang muncul sebagai bentuk ketaatan dari

    diri seseorang yang bertujuan untuk mengendalikan sikap,

    mengembangkan kepatuhan, ketaatan, keteraturan, dan ketertiban

    terhadap peraturan, dan telah menjadi bagian dari perilaku dalam

    kehidupannya.

    a. Pentingnya Disiplin

    Disiplin sangat diperlukan oleh siapapun dan dimana pun, tidak

    terkecuali di sekolah. Disiplin sekolah apabila dikembangkan dan

    diterpakan dengan baik, konsisten, dan konsekuen akan berdampak

    baik dengan siswa. Disiplin dapat mendorong mereka belajar dengan

    sungguh-sungguh, taat, teratur, dan tertib. Situasi tersebut tentunya

    akan membentuk lingkungan belajar dan mengajar yang nyaman baik

    bagi siswa maupun guru. Dengan pemberlakuan disiplin siswa belajar

  • 14

    beradaptasi dengan lingkungan yang baik sehingga muncul

    keseimbangan diri dalam hubungan dengan orang yang lain. Menurut

    Rachman dalam Tu’u, (2004: 35) mengemukakan pentingnya disiplin

    bagi siswa sebagai berikut:

    1. Memberi dukungan bagi terciptanya perilaku yang tidakmenyimpang.

    2. Membantu siswa memahami dan menyesuaikan diri dengantuntutan lingkungan.

    3. Cara menyelesaikan tuntutan yang imngin ditunjakan pesertadidik terhadap lingkungannya.

    4. Untuk mengatur keseimbangan keinginan individu satu denganindividu lainnya.

    5. Menjauhkan siswa melakukan hal-hal yang dilarang sekolah.6. Mendorong siswa agar melakukan hal-hal yang baik dan benar.7. Peserta didik belajar hidup dengan kebiasaan-kebiasaan yang

    baik, positif dan bermanfaat baginya dan lingkungan.8. Kebiasaan baik itu menyebabkan ketenangan jiwanya dan

    lingkungannya.

    Dari pendapat yang telah dikemukankan oleh Rachman di atas, terlihat

    jelas disiplin sangat lah penting bagi siswa untuk beradaptasi dengan

    tuntutan lingkungan, menjauhkan siswa melakukan perbuatan tidak

    baik, serta mendorong dan membiasakan siswa melakukan perbuatan

    baik.

    2. Pengertian Belajar

    Belajar merupakan jalan bagi seorang siswa untuk memperoleh

    pengetahuan, pemahaman, dan pengalaman. Menurut Slameto (2010: 13)

    menjelaskan bahwa belajar adalah suatu usaha yang dilakukan individu

    untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara

    keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam

    interaksi dengan lingkungannya. Adapun menurut Djamarah (2011: 13),

  • 15

    belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh

    perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengelaman individu dalam

    interaksi dengan lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif, dan

    psikomotor.

    Kedua pendapat juga sesuai dengan apa yang diungkapkan oleh Winkel

    (2004: 6) bahwa:

    Belajar sebagai salah satu proses kegiatan mental pada diriseseorang yang berlangsung dalam interaksi aktif individu denganlingkungannya, sehingga menghasilkan perubahan yang relativemenetap/bertahan dalam kemampuan ranah kognitif, afektif, danpsikomotorik.

    Berdasarkan dari pernyataan-pernyataan dari beberapa pendapat ahli

    diatas, dapat disimpulkan bahwa belajar adalah usaha sadar seseorang

    dalam merubah tingkah laku yang menghasilkan perubahan pada ranah

    kognitif, afektif, dan psikomotorik.

    a. Tujuan Belajar

    Setiap tindakan sudah pasti memiliki sebuah tujuan, tidak terkecuali

    dengan belajar. Hamalik (2012: 28) tujuan belajar itu prinsipnya sama,

    yakni perubahan tingkah laku hanya berbeda cara atau usaha

    pencapainnya. Sedankan menurut Sardiman (2012: 28) menerangkan

    tujuan belajar adalah, untuk mendapatkan pengetahuan, penanaman

    konsep dan keterampilan, pembentukan sikap. Suryani dan Leo (2012:

    39), tujuan belajar pada dasarnya merupakan rumusan tingkah laku

    dan kemampuan yang harus dicapai dan dimiliki siswa setelah ia

    menyelesaikan pengalaman dan kegiatan belajar pada proses belajar.

  • 16

    Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa tujuan belajar

    adalah perubahan tingkah laku dalam rangka untuk mendapatkan

    pengetahuan, penanaman konsep dan keterampilan serta pembentukan

    sikap yang dimiliki siswa setelah ia menyelesaikan pengalamannya

    dalam kegiatan belajar pada proses pembelajaran.

    .b. Prinsip-prinsip belajar

    Adapun prinsip-prinsip belajar Menurut Djamarah (2011: 95)

    menjelaskan bahwa, agar setelah melakukan kegiatan belajar

    didapatkan hasil yang efektif dan efisien tentu saja diperlukan prinsip-

    prinsip belajar tertentu yang dapat melapangkan jalan kearah

    keberhasilan belajar.

    Dimyati dan Mudjiono (2009: 42) menjabarkan prinsip-prinsip belajar

    menjadi tujuh poin yaitu:

    1) Perhatian dan motivasiPerhatian mempunyai peranan penting dalam kegiatanbelajar. Dari kajian teori belajar pengolahan informasiterungkap bahwa tanpa adanya perhatian tidak mungkinterjadi belajar. Perhatian terhadap pelajaran akan timbul padasiswa apabila bahan pelajarannya sesuai dengan kebutuhansiswa. Disamping perhatian motivasi mempunyai perananpenting dalam belajar. Motivasi adalah tenaga untukmenggerakan dan mengarahkan aktivitas seseorang.

    2) KeaktifanAdapun dalam setiap proses belajar siswa selalumenampakan keaktifan. Keaktifan itu beraneka ragambentuknya. Mulai dari kegiatan fisik yang mudah untuk kitaamati, sampai kegiatan psikis yang sulit diamati. Kegiatanfisik dapat berupa membaca, mendengar, menulis, berlatihketerampilan-keterampilan dan sebagainya. Contoh kegiatanpsikis misalnya menggunakan khasanah pengetahuan yangdimiliki untuk menyelesaikan masalah yang di hadapi,membandingkan satu konsep dengan yang lain,menyimpulkan hasil percobaan dan lainnya.

  • 17

    3) Keterlibatan langung/ BerpengalamanKeterlibatan siswa dalam belajar jangan diartikan keterlibatanfisik semata. Namun lebih dari itu terutama adalahketerlibatan mental emosional, keterlibatan dengan kognitifdalam pencapaian dan perolehan pengetahuan, dalampenghayatan dan internalisasi nilai-nilai dalam pembentukansikap dan nilai, dan juga mengadakan latihan-latihan dalampembentukan keterampilan.

    4) PengulanganPrinsip pengulangan penting dilakukan, karena pengulangandapat melatih daya-daya jiwa, membentuk respon yang benardan membentuk kebiasaan-kebiasaan.

    5) TantanganAdapun dalam situasi belajar siswa menghadapi suatu tujuanyang ingin dicapai, tetapi selalu terdapat hambatan yaitumempelajari bahan belajar, maka timbulah motif untukmenghadapi hambatan itu yaitu dengan mempelajari bahanbelajar tersebut. Apabila hambatan tersebut telah diatasiartinya tujuan belajar telah tercapai, maka ia akan masukkedalam medan baru dan tujuan baru demikian seterusnya.Agar pada anak timul motif yang kuat untuk mengatasihambatan dengan baik maka bahan belajar haruslahmenantang. Tantangan yang dihadapi dalam bahan belajarmembuat siswa bergairah untuk mengatasinya.

    6) Balikan dan penguatanPrinsip belajar berkaitan dengan balikan dan penguatan.Siswa akan lebih bersemangat apabila mengetahui danmendapatkan hasil yang baik. Hasil yang baik merupakanbalikan yang menyenangkan dan berpengaruh baik bagiusaha belajar selanjutnya.

    7) Perbedaan individuSiswa merupakan individual yang unik artinya tidak ada duaorang yang sama persis, setiap siswa mempunyai perbedaansatu dengan orang lain. Perbedaan itu terdapat padakarakteristik psikis, dan sifat-sifatnya. Perbedaan individualtersebut akan berpengaruh pada cara dan prestasi belajarsiswa.

    Berdasarkan prinsip-prinsip yang dikemukakan oleh ahli di atas dapat

    disimpulkan bahawa belajar pada prinsipnya adalah suatu cara/jalan

    untuk mengarahkan seseorang kepada keberhasilan untuk

    mendapatkan suatu pengetahuan, pemahaman, dan sikap dengan

  • 18

    memperhatikan aspek-aspek yang dapat berpengaruh dengan usaha

    serta hasil belajar siswa.

    3. Pengertian Disiplin Belajar

    Adapun pada proses pembelajaran tidak mungkin semua siswa

    mendapatkan hasil belajar yang memuaskan, tentunya ada siswa yang

    mendapatkan nilai baik dan ada juga siswa yang mendapatkan nilai yang

    kurang atau belum mencapai hasil yang diinginkan. Seorang peserta

    didik yang mendapatkan hasil belajar baik pasti memiliki cara yang baik

    dalam belajar. Sedangkan siswa yang mendapatkan hasil belajar yang

    kurang baik belum tentu mereka tidak belajar sama sekali. Ada banyak

    hal yang dapat mempengaruhi keberhasilan belajar. Seperti yang

    diungkapkan Djamarah (2002: 10) penyebab ketidak berhasilan belajar

    adalah:

    1) Belajar tidak teratur.2) Tidak disiplin.3) Kurang bersemangat.4) Tidak tahu cara berkonsentrasi dalam belajar.5) Mengabaikan masalah pengaturan waktu dalam belajar.6) Istirahat yang cukup.7) Kurang tidur.

    Sesuai dengan penjelasan Djamarah di atas dapat dilihat bahwa disiplin

    merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar

    seseorang yang berarti disiplin sangatlah penting bagi siswa. Hal ini pun

    selaras dengan apa yang diungkapakan oleh Tu’u (2004: 37), disiplin

    penting dengan alasan sebagai berikut ini:

  • 19

    1. Melalui disiplin yang muncul karena kesadaran diri, siswaberhasil dalam belajarnya. Sebaliknya siswa yang kerap kalimelanggar ketentuan sekolah pada umumnya terhambatoptimalisasi potensi dan prestasinya.

    2. Tanpa disiplin yang baik, suasana sekolah dan juga kelas menjadikurang kondusif bagi kegiatan pembelajaran. Secara positif,disiplin member dukungan lingkungan yang tenang dan tertibbagi proses pembelajaran.

    3. Orang tua senantiasa berharap disekolah anak-anaknya dibiasakandengan norma-norma, nilai kehidupan, dan disiplin. Dengandemikian anak-anak dapat menjadi individu yang tertib, teratur,dan disiplin.

    4. Disiplin merupakan jalan bagi siswa untuk sukses dalam belajardan kelak ketika berkerja. Kesadaran pentingnya norma, aturan,kepatuhan, dan ketaatan merupakan prasyarat sukses seseorang.

    Disiplin belajar sangatlah mempengaruhi hasil belajar seseorang. Tanpa

    disiplin siswa akan kesulitan dalam melakukan proses belajar dengan

    baik.

    Seperti yang diungkapkan oleh Djamarah (2008: 17) yaitu:

    Agar siswa lebih maju, siswa harus disiplin di dalam belajar baik disekolah, di rumah, maupun di perpustakaan. Karena dengandisiplinlah akan didapatkan kesuksesan dalam segala hal termasukdalam belajar, dengan disiplinlah didapatkan keteraturan dalamkehidupan, dengan disiplinlah dapat menghilangkan kekecewaanorang lain, dan dengan disiplinlah orang lain mengaguminya.

    Disiplin akan menumbuhkan situasi yang kondusif dikelas. Hal ini

    penting karena siswa dapat berkonsentrasi dalam melakukan kegiatan

    belajar. Berdasarkan penjelasan dan penjabaran beberapa ahli diatas,

    dapat disimpulkan bahwa disiplin belajar adalah tindakan siswa pada

    keteraturan, kepatuhan, ketaatan siswa dalam mengikuti proses belajar

    yang dilakukan secara sadar dalam melaksanakan semua tugas,

    kewajiban, dan tanggung jawabnya sebagai seseorang siswa untuk

    mencapai kesuksesan dan hasil yang maksimal.

  • 20

    C. Prestasi Belajar

    1. Pengertian Prestasi Belajar

    Prestasi merupakan hasil yang dicapai seseorang ketika mengerjakan tugas

    atau kegiatan tertentu. Menurut Tu’u (2004: 75), prestasi belajar siswa

    dapat dirumuskan sebagai berikut:

    1. Prestasi belajar siswa adalah hasil belajar yang dicapai siswaketika mengikuti dan mengerjakan tugas dan kegiatanpembelajaran disekolah.

    2. Prestasi belajar siswa tersebut terutama dinilai aspek kognitifnyakarena bersangkutan dengan kemampuan siswa dalampengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesa,dan evaluasi.

    3. Prestasi belajar siswa dibuktikan dan ditunjukan melalui nilai atauangka nilai dari hasil evaluasi yang dilakukan oleh guru terhadaptugas siswa dan ulangan-ulangan atau ujian yang ditempuhnya.

    Umumnya prestasi belajar dijabarkan berupa angka dan juga nilai yang

    menjadi bukti siswa jika sudah menguasai dan mengetahui suatu mata

    pelajaran tertentu. Menurut Djamarah (2002: 21) prestasi belajar adalah

    hasil yang dicapai dan perwujudan prestasi dapat dilihat dengan nilai

    yang di peroleh dari siswa setelah mengikuti tes. Sedangkan menurut

    Hamalik (2004: 48) prestasi belajar adalah perubahan tingkah laku yang

    diharapkan pada siswa setelah dilakukan proses pembelajaran. Prestasi

    belajar merupakan sebuah klimaks dari suatu proses pembelajaran.

    Berdasarkan pendapat diatas, prestasi belajar adalah hasil yang dicapai

    dari proses belajar yang terlihat dari perubahan tingkah laku, koognitif,

    afektif dan psikomotor, dan diwujudkan dalam bentuk nilai berupa angka

    yang di peroleh setelah melakukan tahap penilaian berupa tes dan ujian.

  • 21

    2. Macam-macam Prestasi Belajar

    Mengukur dan mengevaluasi prestasi belajar siswa dibutuhkan suatu

    cara. Cara yang dimaksud disini adalah tes. Menurut Djamarah dan Zain

    (2010: 106) menjelaskan bahwa untuk mengukur dan mengevaluasi

    tingkat keberhasilan belajar dapat dilakukan melalui tes prestasi belajar.

    Tes atau penilaian prestasi belajar perlu dilakukan untuk mengukur untuk

    sejauh mana pemahaman siswa terhadap mata pelajaran yang dipelajari

    di sekolah. Melalui diadakannya tes guru dapat menentukan rencana

    pembelajaran yang akan dilakukan sehingga siswa dapat memahami

    pelajaran secara utuh. Lebih lanjut diterangkan oleh Djamarah dan Zain

    (2010: 106-107) bahwa berdasarkan tujuan dan ruang lingkupnya tes

    prestasi belajar dapat digolongkan ke dalam jenas penilaian sebagai

    berikut:

    a. Tes FormatifPenilaian ini dilakukan untuk mengukur satu atau beberapa pokokbahasan tertentu dan bertujuan untuk memperoleh gambarantentang daya serap siswa terhadap pokok bahasan tersebut. Hasiltes ini dimanfaatkan untuk memperbaiki proses belajar mengajarbahan/pokok bahasan dalam waktu tertentu juga dimanfaatkanguru untuk mengetahui keberhasilan proses belajar mengajar.

    b. Tes SubsumatifTes ini meliputi sejumlah bahan pengajaran/sejumlah pokokbahasan tertentu yang telah diajarkan dalam waktu tertentu.Tujuannya untuk memperoleh gambaran daya serap siswaterhadap sejumlah pokok bahasan yang telah diajarkan untukmeningkatkan prestasi belajar siswa. Hasil tes ini dimanfaatkanuntuk memperbaiki proses belajar mengajar dan diperhitungkandalam menentukan nilai rapot.

    c. Tes SumatifTes ini diadakan untuk mengukur daya serap siswa terhadapbahan pokok-pokok bahasan yang telah diajarkan selama satusemester atau dua tahun pelajaran. Tujuannya adalah untukmenetapkan tingkat atau taraf keberhasilan dalam suatu periodebelajar tertentu.

  • 22

    3. Langkah-langkah Menilai Prestasi Belajar Siswa

    Agar guru dapat menilai prestasi siswa terdapat langkah-lankah dapat

    dilakukan, seperti yang dijelaskan oleh Sardiman A.M (2012: 174-175)

    langkah-langkah menilai prestasi belajar, yaitu:

    a. Mengumpulan data prestasi belajar siswa yang diperoleh saat:1) Setiap kali ada usaha mengevaluasi selama pelajaran

    berlangsung.2) Pada akhir pelajaran.

    b. Menganalisis data prestasi belajar siswa, dalam hal inimenyangkut:1) Siswa yangmenemukan pola-pola belajar yang lain2) Keberhasilan atau tidaknya siswa dalam belajar

    c. Menggunakan data prestasi belajar siswa, dalam hal inimeyangkut:1) Lahirnya feed back untk masing-masing siswa dan ini perlu

    diketahui oleh guru.2) Adanya feed back itu maka guru akan menganalisis dengan

    tepat follow up atau kegiatan-kegiatan berikutnya.

    Langkah-langkah yang telah disebutkan diatas perlu diketahui, dipahami,

    dan laksanakan oleh guru dalam melaksanakan evaluasi dan penilaian

    prestasi belajar siswa. Tiga langkah diatas sebisa mungkin dilakukan

    dengan selaras dan terintregrasi agar proses evaluasi dan penilaian dapat

    dilakukan dengan baik.

    4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

    Kesenjangan prestasi belajar tidak hanya dipengaruhi oleh tingkat

    kepintaran antara satu siswa dengan siswa yang lainnya, tetapi juga

    dipengaruhi oleh faktor-faktor lainnya. Seperti yang dijelaskan oleh

    Slameto (2010: 17) faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar

    banyak jenisnya, tetapi dapat digolongkan menjadi dua, yaitu:

  • 23

    a. Faktor Internal: yaitu faktor yang ada dalam diri individu yangsedang belajar, faktor intern terdiri dari:1) Faktor jasmaniah (kesehatan dan cacat tubuh).2) Faktor psikologis (intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif,

    kematangan and kesiapan).3) Faktor kelelahan.

    b. Faktor eksternal: yaitu faktor yang ada di luar individu. Faktorekstern terdiri dari:1) Faktor keluarga (cara orang tua mendidik, relasi antar

    anggota keluarga, suasana rumah, keaddan ekonomi keluarga,pengertian orang tua, dan latar belakang kebudayaan).

    2) Faktor sekolah (metode mengajar, kurikulum, relasi gurudengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah,alat pengajaran, waktu sekolah, standar pelajaran diatasukuran, keadaan gedung, dan fasilitas sekolah, metode danmedia dalam mengajar dan tugas rumah).

    3) Faktor masyarakat (kegiatan siswa dalam masyarakat, mediamassa, teman gaul, dan bentuk kehidupan masyarakat).

    Berdasarkan penjelasan diatas disebutkan bahwa banyak faktor yang

    dapat mempengaruhi prestasi belajar. Secara umum dijelaskan bahwa ada

    dua faktor yang mempengaruhi prestasi belajar yaitu faktor internal dan

    faktor eksternal. Faktor-faktor tersebut dapat membantu siswa

    memperoleh prestasi belajar yang baik dan sesuai dengan tujuan belajar.

    D. Ilmu Pengetahuan Sosial

    1. Pengertian IPS

    Ilmu pengetahuan sosial atau yang biasa disingkat IPS adalah pelajaran

    yang diadaptasi dari ilmu sosial dan humanoria serta kegiatan dasar

    manusia yang diorganisasikan dan disajikan secara ilmiah dan psikologis

    untuk tujuan pendidikan. Istilah IPS sendiri secara resmi digunakan di

    Indonesia pada kurikulum tahun 1975 untuk bidang pembelajaran

    kemasyarakatan.

  • 24

    Menurut Sapriya (2006: 7) menjelaskan bahwa IPS merupakan ilmu

    pengetahuan yang memadukan sejumlah konsep pilihan dari cabang-

    cabang ilmu sosial dan ilmu lainnya kemudian diolah berdasarkan prinsip

    pendidikan dan didaktik untuk dijadikan program pengajaran pada tingkat

    persekolahan. Sedangkan Permendiknas No. 22 Tahun 2006 tentang

    standar isi menyatakan bahwa:

    Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaranyang diberikan mulai dari SD/MI/SDLB sampai SMP/MTs/SMPLB.IPS mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi,yang berkaitan dengan isu sosial. Pada jenjang SD/MI matapelajaran IPS memuat materi Geografi, Sejarah, Sosiologi, danEkonomi. Melalui mata pelajaran IPS, peserta didik diarahkan untukdapat menjadi warga Negara indoneisa yang demokratis, danbertanggung jawab, serta warga dunia yang cinta damai.

    2. Tujuan IPS

    Adapun tujuan mata pelajaran IPS berdasarkan Permendiknas No. 22

    Tahun 2006 Tentang Standar Isi adalah sebagai berikut:

    1) Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupanmasyarakat dan lingkungannya.

    2) Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingintahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalamkehidupan sosial.

    3) Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dankemanusiaan

    4) Memiliki kemampuan berkomunikasi, berkerja sama, danberkompetisi dalam masyarakat yang majemuk, ditingkat local,nasional, dan global.

    3. Ruang Lingkup IPS

    Ruang lingkup mata pelajaran IPS berdasarkan Permendiknas No. 22

    Tahun 2006 meliputi aspek-aspek sebagai berikut:

    1. Manusia, tempat, dan lingkungan

  • 25

    2. Waktu, keberlanjutan, dan perubahan

    3. Sistem sosial dan budaya

    4. Perilaku ekonomi dan kesejahteraan

    Berdasarkan penjelasan di atas IPS adalah pelajaran yang memadukan ilmu-

    ilmu sosial dan sejumlah materi pelajaran berdasarkan prinsip pendidikan dan

    didaktik yang mengarahkan peserta didik agar menjadi warga negara yang

    baik serta bertanggung jawab dan bertujuan mengenalkan konsep-konsep,

    memiliki kemampuan dasar dalam kehidupan sosial, memiliki komitmen dan

    memiliki kemampuan untuk komunikasi, berkompetisi dalam tingkatan lokal,

    nasional, dan global.

    E. Penelitian yang Relevan

    Guna menyempurnakan dan melengkapi penelitian ini, maka peneliti

    menggunakan rujukan penelitian terdahulu yang pokok permasalahannya

    relevan dengan penelitian ini. Berikut adalah beberapa penelitian yang

    relevan tersebut:

    1. Kurniawan, 2016. (Skripsi). Mengkaji hubungan disiplin belajar dengan

    prestasi belajar siswa kelas IV SD se-Gugus Banyuraden Gamping

    Sleman. Hasilnya menyatakan ada hubungan yang positif dan signifikan

    antara disiplin belajar dengan prestasi belajar.

    2. Nuraini, 2016. (Jurnal). Pengaruh disiplin belajar dan kreatifitas guru

    terahadap prestasi belajar mata pelajaran IPS siswa di SMK Batik

    Surakarta. Hasilnya menyatakan ada pengaruh yang signifikan antara

    disiplin dengan prestasi belajar IPS

  • 26

    3. Sari DJ, 2016. (Skripsi). Mengkaji hubungan disiplin belajar dengan

    prestasi belajar dengan prestasi belajar siswa kelas IV SD Negeri

    Segalamider Kecamatan Tanjung Karang Barat Kota Bandar Lampung

    Tahun Ajar 2015/2016. Hasilnya menyatakan tidak terdapat hubungan

    yang positif antara disiplin belajar dengan prestasi belajar.

    Adapun hasil paparan diatas, ketiga penelitian tersebut mengkaji tentang

    disiplin belajar siswa dan prestasi belajar siswa. Berdasarkan hal tersebut

    ketiga penelitian tersebut dapat dinyatakan relevan dengan penelitian yang

    dilakukan oleh penulis, dimana varibel X (bebas) pada penelitian ini sama

    yaitu disiplin belajar. Sedangkan untuk varibel Y (terikat) dan ruang lingkup

    lainnya seperti tempat, tahun, tingkat pendidikan yang ada pada penelitian ini

    tidaklah sama dengan tiga karya tulis di atas.

    F. Kerangka Pikir

    Kerangka pikir ini akan menjelaskan hubungan antara disiplin belajar dengan

    prestasi belajar siswa. Setiap siswa yang mengikuti proses pembelajaran pasti

    akan mendapat kan hasil belajar berupa prestasi belajar. Namun tidak semua

    siswa mampu memperoleh prestasi belajar yang baik. Secara garis besar ada

    dua faktor yang mempengaruhi prestasi belajar yaitu, faktor internal dan

    faktor eksternal. Faktor internal adalah faktor yang ada di dalam diri individu

    orang yang sedang belajar seperti faktor jasmaniah, psikologi, dan kelelahan.

    Sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang ada di luar individu orang

    yang sedang belajar seperti keluarga, sekolah, disiplin, dan masyarakat. Salah

    satu faktor yang mempengaruhi prestasi belajar seorang siswa adalah disiplin.

  • 27

    Disiplin sangatlah penting untuk seorang siswa agar dapat berhasil dalam

    mencapai tujuan belajar. Dengan disiplin siswa dapat lebih terarah dalam

    melaksanakan kegiatan belajar baik itu di kelas maupun saat siswa belajar di

    rumah. Melalui disiplin siswa dapat lebih berkonsentrasi, hal ini terjadi

    karena disiplin belajar dapat menciptakan lingkungan belajar yang nyaman.

    Tentunya tidak semua siswa mempunyai sikap disiplin, baik itu saat belajar

    maupun saat menaati tata tertib sekolah. Disiplin tercipta dan terbentuk

    melalui proses dari serangkaian perilaku nilai-nilai ketaatan, kepatuhan,

    kesetiaan, keteraturan atau ketertiban.

    Proses disiplin tercipta melalui pembiasaan-pembiasaan yang dilakukan

    secara sadar atau tidak sadar, secara sukarela atau terpaksa, serta secara

    konsisten terus dilakukan. Proses tersebut kemudian membentuk sebuah

    perilaku yang disiplin. Perilaku disiplin yang berkelanjutan akan

    memudahkan sisiwa dalam melaksanakan kegiatan belajar, membantu

    pertumbuhan mental, kepribadian, serta akan sangat berdampak dengan

    prestasi belajar. Berdasarkan uraian tersebut, maka kerangka pikir dalam

    penelitian ini adalah sebagai berikut:

    Disiplin Belajar Prestasi Belajar IPS(X) (Y)

    Gambar 2.1 Paradigma kerangka pikir hubungan disiplin belajardenganprestasi belajar IPS

    Keterangan:

    X= Disiplin Belajar

    Y= Prestasi Belajar

  • 28

    Berdasarkan gambar diatas semakin baik disiplin belajar siswa, maka

    semakin baik pula prestasi belajar IPS siswa kelas V SD Negeri Kecamatan

    Teluk Betung Utara Kota Bandar Lampung, begitu juga sebaliknya semakin

    rendah disiplin belajar siswa maka semakin rendah pula prestasi belajar IPS

    siswa kelas V SD Kecamatan Teluk Betung Utara Kota Bandar Lampung.

    G. Hipotesis Penelitian

    Ada hubungan yang positif dan signifikan antara disiplin belajar dengan

    prestasi belajar IPS pada siswa kelas V SD Negeri Kecamatan Teluk Betung

    Utara Kota Bandar Lampung.

  • III. METODE PENELITIAN

    A. Jenis Penelitian

    Pada penelitian ini metode yang digunakan adalah metode kuantitatif.

    Penelitian ini dimaksudkan untuk menguji hipotesis dengan menggunakan

    perhitungan statistik.

    Sugiyono (2014: 13) menjelaskan bahwa metode penelitiankuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitan yangberlandasan pada filsafat positivisme, digunakan untuk menelitipada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampelpada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan datamenggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatifatau statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telahditetapkan.

    Jenis penelitian yang akan peneliti gunakan adalah penelitian

    korelasional, karena akan mencari hubungan antar disiplin belajar dengan

    prestasi belajar siswa. Menurut Arikunto (2014: 4) penelitian korelasional

    adalah penelitian yang dilakukan oleh peneliti untuk mengetahui tingkat

    hubungan antara dua variabel atau lebih, tanpa melakukan perubahan,

    tambahan atau manipulasi terhadap data yang sudah ada. Sedangkan

    menurut Gay dalam Sukardi, (2007: 166) penelitian korelasi adalah suatu

    penelitian yang melibatkan Tindakan pengumpulan data guna meentukan

    apakah ada hubungan dan tingkat hubungan antara dua variabel atau

    lebih.

  • 30

    Berdasarkan hal tersebut penelitian korelasional adalah penelitian yang

    digunakan untuk mengetahui tingkat hubungan antara dua variabel atau

    lebih. Sesuai dengan topik penelitian ini, peneliti ingin mengetahui

    adanya hubungan antara disiplin belajar dengan prestasi belajar dengan

    prestasi belajar IPS siswa kelas V SD Negeri Kecamatan Teluk Betung

    Utara Kota Bandar Lampung Tahun Ajaran 2016/2017.

    1. Desain Penelitian

    Desain penelitian korasional pada dasarnya adalah terdapat dua

    variabel, yakni variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas (X)

    adalah dalam penelitian ini adalah disiplin belajar siswa, sedangkan

    variabel terikat (Y) adalah pretasi belajar IPS siswa kelas V. Koefisien

    korelasi yang dihasilkan mengindikasikan tingkatan atau derajat

    hubungan antara disiplin belajar dengan prestasi belajar IPS siswa

    kelas V SD Negeri Kecamatan Teluk Betung Utara Kota Bandar

    Lampung. Hubungan antara kedua variabel tersebut digambarkan

    dengan desain sebagai berikut:

    Disiplin Belajar Prestasi Belajar IPS(X) (Y)

    Gambar 3.1 Gambar Desain Penelitian

    X : Disiplin Belajar

    Y : Prestasi Belajar IPS

  • 31

    B. Populasi dan Sampel Penelitian

    1. Populasi Penelitian

    Menurut Sugiyono (2014: 215) populasi adalah wilayah generalisasi

    yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan

    karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan

    ditarik kesimpulannya. Sedangkan menurut Arikunto (2014: 173)

    populasi adalah keseluruhan objek. Apabila seseorang ingin meneliti

    semua elemen yang ada didalam wilayah penelitian, maka, penelitiannya

    merupakan penelitian populasi. Studi atau penelitiannya juga disebut

    studi populasi atau studi sensus.

    Berdasarkan penjelasan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa populasi

    dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas V SD Negeri Kecamatan

    Teluk Betung Utara Kota Bandar Lampung yan terdiri dari enam

    kelurahan yang berjumlah 600 siswa.

    Tabel 3.1 Jumlah Siswa Kelas V SD Negeri Kecamatan Teluk BetungUtara Kota Bandar Lampung

    No Kelurahan Nama Sekolah Banyak Siswa

    1 Gulak-GalikSD Negeri 1 Gulak Galik 73SD Negeri 2 Gulak Galik 39SD Negeri 3 Gulak Galik 53

    2 Kupang KotaSD Negeri 1 Kupang Kota 51SD Negeri 2 Kupang Kota 60

    3 Kupang Raya SD Negeri 1 Kupang Raya 79

    4 Kupang TebaSD Negeri 1 Kupang Teba 63SD Negeri 2 Kupang Teba 35SD Negeri 3 Kupang Teba 42

    5 Pengajaran SD Negeri 1 Pengajaran 33

    6 Sumur BatuSD Negeri 1 Sumur Batu 23SD Negeri 1 Sumur Batu 49

    Jumlah 600Sumber: UPTD Teluk Betung Utara

  • 32

    2. Sampel Penelitian

    Menurut Arikunto (2014: 174) sampel adalah sebagian atau wakil

    populasi yang diteliti. Dinamakan penelitian sampel apabila kita

    bermaksud untuk mengeneralisasikan hasil penelitian sampel. Yang

    dimaksud mengeneralisasikan adalah mengangkat kesimpulan peneliti

    sebagai suatu yang berlaku bagi populasi. Menurut Sugiyono (2014: 217)

    teknik sampling adalah merupakan teknik pengambilan sampel. Untuk

    menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian, terdapat

    berbagai teknik sampling yang dapat digunakan. Sedangkan sampel

    menurut Sugiyono (2014: 215) adalah bagian dari jumlah dan

    karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.

    Berdasarkan pejelasan diatas, teknik sampling yang digunakan pada

    penelitian ini adalah Purposive Sampling dan Cluster Random Sampling.

    Menurut Sugiyono (2014: 124) menjelaskan bahwa Purposive Sampling

    adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Menurut

    Sugiyono (2014: 121) cluster sampling (sampel area) adalah digunakan

    untuk menentukan sampel bila obyek yang akan diteliti sumber datanya

    luas. Teknik sampel daerah ini sering digunakan melalui dua tahap, yaitu

    tahap pertama menentukan sampel daerah, dan tahap kedua menentukan

    orang-orang yang ada pada daerah.

    Berdasarkan penjelasan di Kecamatan Teluk Betung Utara, terdapat

    enam kelurahan yaitu kelurahan Gulak-Galik, kelurahan Kupang Kota,

    kelurahan Kupang Raya, kelurahan Kupang Raya, kelurahan Pengajaran,

  • 33

    kelurahan Sumur Batu. Kemudian dari enam kelurahan tersebut peneliti

    menggunakan teknik cluster random sampling untuk menentukan

    kelurahan mana yang akan digunakan sebagai sampel penelitian. Setelah

    mendapatkan kelurahan yang akan dijadikan sampel peneliti akan

    mengambil masing-masing satu dari setiap kecamatan dengan

    menggunakan teknik purposive sampling, yaitu menggunakan

    pertimbangan dan analisis dari peneliti.

    Berdasarkan paparan diatas, peneliti akan menggunakan tiga kelurahan

    yang sudah peneliti ambil secara acak yaitu kelurahan Gulak-Galik,

    kelurahan Kupang Kota, dan kelurahan Kupang Teba. Kemudian sekolah

    untuk dijadikan perwakilan dari masing-masing kelurahan untuk menjadi

    sampel yaitu SD Negeri 1 Gulak-Galik karena memiliki jumlah siswa

    dan rombongan belajar yang cukup yaitu 73 siswa dan dua kelas serta

    lokasinya yang berada di tengah Kecamatan, kemudian SD Negeri 1

    Kupang Teba karena jumlah siswa dan rombongan belajar yang cukup

    yaitu 63 siswa dan dua kelas serta lokasinya yang terletak tidak jauh dari

    pusat Kecamatan, dan SD Negeri 2 Kupang Kota karena jumlah siswa

    dan rombongan belajar yang cukup besar yaitu 60 siswa dan dua kelas.

    Tabel 3.2 Jumlah Sampel SD Negeri Kecamatan Teluk Betung UtaraNo

    Kelurahan Nama SekolahBanyakSiswa

    1 Gulak-Galik SD Negeri 1 Gulak Galik 732 Kupang Kota SD Negeri 2 Kupang Kota 603 Kupang Teba SD Negeri 1 Kupang Teba 63

    Jumlah 196Sumber: Penulis (2017)

  • 34

    C. Variabel Penelitian

    Sugiyono (2014: 38) menjelaskan, variabel penelitian pada dasarnya adalah

    segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk

    dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik

    kesimpulannya. Sedangkan menurut Hatch dan Farhady (dalam Sugiyono

    2014: 38) menjelaskan bahwa variabel juga dapat merupakan atribut dari

    bidang keilmuan atau kegiatan tertentu. Tinggi, berat badan, sikap, motivasi,

    kepemimpinan, disiplin, merupakan atribut-atribut dari setiap orang.

    Penelitian kali ini terdapat dua variabel yang digunakan yaitu, variable

    independen (varibel bebas) dan juga variabel dependen (variabel terikat).

    Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulakan varibel dalam penelitian

    ini adalah:

    1) Variabel Independen (bebas)

    Variabel bebas (X) yaitu “disiplin belajar”.

    2) Variabel Dependen (terikat)

    Variabel Terikat (Y) yaitu “prestasi belajar IPS”

    D. Definisi Konseptual dan Operasional Variabel

    1. Variabel Disiplin Belajar

    a. Definisi Konseptual Disiplin Belajar

    Disiplin adalah bentuk ketaatan terhadap aturan baik tertulis maupun

    tidak tertulis yang telah ditetapkan. Disiplin dapat menciptakan situasi

    lingkungan yang nyaman dan kondusif bagi siswa untuk melakukan

  • 35

    kegiatan belajar baik itu di sekolah maupun dirumah. Siswa yang

    memiliki disiplin yang baik akan dapat lebih fokus dan terarah

    dengan apa yang ingin dan akan dipelajari. Disiplin menjadi salah satu

    faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa. Disiplin

    adalah usaha sadar dari diri sendiri yang terbentuk dari pembiasaan-

    pembiasaan yang bertujuan untuk mengendalikan sikap

    mengembangkan kepatuhan, ketaatan, keteraturan, dan ketertiban

    terhadap peraturan.

    b. Variabel Operasional Disiplin Belajar

    Seperti yang sudah dijelaskan disiplin belajar adalah tindakan siswa

    pada keteraturan, kepatuhan, ketaatan, kesetian, dan ketertiban siswa

    dalam mengikuti proses belajar yang dilakukan secara sadar dalam

    melaksanakan semua tugas, kewajiban, dan tanggung jawabnya

    sebagai seseorang siswa untuk mencapai kesuksesan dan hasil yang

    maksimal.

  • 36

    Tabel 3.3 Kisi-Kisi Instrumen Disiplin Belajar

    VariabelDefinisiKonsep

    Dimensi Indikator Item

    DisiplinBelajar

    (X)

    Disiplinsebagaikondisi yangtercipta danterbentukmelalui prosesdariserangkaianperilaku yangmenunjukannilai-nilaiketaatan,kepatuhan,kesetiaan,keteraturan,atau ketertiban.Nilai-nilaitersebut telahmenjadi bagiandari perilakudalamkehidupannya.Perilaku ituterciptamelalui prosesbinaankeluarga,pendidikan,danpengalaman .Soegeng dalamTu’u (2004:23)

    Menaatitatatertibsekolah

    Selalu masukkelas tepat waktu

    1, 2, 3

    Selalu masuksekolah, kecualisakit dan izin

    4, 5, 6

    Keteraturandalambelajardikelas

    Tidak ributdalam kelas

    7, 8, 9

    Memperhatikanguru

    10, 11,12

    Menulis hal-halpenting

    13, 14,15

    Tidak keluarmasuk ruangan

    16, 17,18

    Izin jika inginkeluar kelas

    19, 20,21

    Patuhdalam

    mengerjakan tugas-

    tugassekloah

    Mengerjakanperkerjaan rumah

    22, 23,24

    Mengumpultugas tepat waktu

    25, 26,27

    Tertibdalam

    kegiatansekolah

    Aktif dalammengikutikegiatan sekolah

    28, 29,30

    Selalu hadirdalam kegiatansekolah

    31, 32,33

    Mengikuti semuakegitan dari awalhingga akhir

    34, 35,36

    Sumber: Hasil analisis dan pengamatan peneliti

    2. Variabel Prestasi Belajar IPS

    a. Defiinisi Konseptual Prestasi Belajar IPS

    Prestasi merupakan hasil yang dicapai seseorang ketika mengerjakan

    tugas atau kegiatan tertentu.

  • 37

    b. Variabel Operasional Prestasi Belajar IPS

    Prestasi belajar adalah hasil yang dicapai dari proses belajar yang

    terlihat dari perubahan tingkah laku, koognitif, afektif dan psikomotor

    dan diwujudkan dalam bentuk nilai berupa angka yang di peroleh

    setelah melakukan tahap penilaian berupa tes dan ujian, dalam

    peneltian ini aspek yang dinilai dari prestasi belajar hanya aspek

    kognitif (pengetahuan) seperti dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

    Tabel 3.4 Definisi Konseptual dan Operasional Disiplin BelajarVariabel Indikator Sub Indikator

    PrestasiBelajar IPS

    (Y)

    NilaiPelajaranSemesterGanjil

    Nilai UAS IPS semester ganjil kelas VSD Negeri Kecamatan Teluk BetungUtara Kota Bandar Lampung

    Sumber: Dokumen Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN KecamatanTeluk Betung Utara

    E. Metode Pengumpulan Data

    Pada penelitian ini pengumpulan data akan dilakukan dengan dua cara yaitu,

    dengan teknik angket/kuisioner dan teknik dokumentasi.

    1. Metode Angket/Kuisioner

    Sugiyono (2014: 142) kuisioner merupakan teknik pengumpulan data

    yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau

    pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.

    Dalam penelitian ini penulis menggunakan teknik anket/kuisioner dengan

    harapan responden akan dapat lansung menuangkan jawaban sesuai

    dengan keadaan sebenarnya. Sebelum angket dibagikan lansung kepada

  • 38

    sampel, peneliti melakukan uji coba angket kepada subjek diluar sampel

    penelitian, kemudian angket dianalasis tingkat validitasnya. Untuk

    memudahkan responden menjawab item-item kuisioner maka dalam

    penelitian ini digunakan kuisioner tipe pilihan dengan empat alternative

    jawaban. Sehingga responden tinggal memilih jawaban yang sesuai

    dengan pendapat atau keyakinannya sendiri.

    2. Metode Dokumentasi

    Menurut Arikunto (2014: 201), dokumentasi berasal dari kata dokumen,

    yang artinya barang-barang tertulis. Di dalam melaksankan metode

    dokumentasi, peneliti menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-

    buku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan

    harian dan sebagainya. Dalam peneltian ini dokumentasi yang digunakan

    berupa daftar nilai kelas, visi dan misi sekolah, denah sekolah, foto-foto

    siswa sebagai bukti bahwa peneliti benar melakukan penelitian di SD

    Negeri Kecamatan Teluk Betung Utara

    F. Uji Persyaratan Instrumen

    Sugiyono (2014: 122) menerangkan bahwa instrumen yang baik harus (yang

    berupa test maupun nontest) harus valid dan reliabel. Pada penelitian ini

    angket adalah teknik pengumpulan data yang utama sehingga akan diuji

    tingkat validitas dan reliabilitasnya.

  • 39

    1. Uji Validitas Angket

    Validitas Menurut Arikunto (2014: 211) adalah suatu ukuran yang

    menunjukan tingkat-tingkat kevalidan dan kesahihan suatu instrumen.

    Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi.

    Sebaliknya, instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas

    rendah. Sebuah instrument dikatakan valid apabila mampu mengukur apa

    yang diinginkan. Sebelum anket digunakan untuk penelitian terlebih

    dahulu instrument angket diuji terlebih dahalu kepada siswa diluar

    sampel. Setelah selesai dilakukan pengujian selanjutnya dilakukan

    tabulasi data menggunakan rumus korelasi product moment. Adapun

    untuk mengukur validitas instrumen angket dalam penelitian kali ini

    peneliti menggunakan cara manual yaitu Exel. Dan dibawah ini adalah

    rumus product moment:r = ∑ (∑ ) (∑ ){ ∑ (∑ )} { ∑ (∑ )}Keterangan:rxy = Koefisien korelasiN = Jumlah SampelX = Skor VariabelY = Skor Variabel∑ = Jumlah skor variabel X∑ = Jumlah skor variabel Y∑ = Jumlah kuadrat skor variabel X∑ = Jumlah kuadrat skor variabel Y(Arikunto, 2014: 213)

    Setelahnya dikonversikan pada uji t sebagai berikut:= √

  • 40

    Keterangan:= Nilai t

    r = Nilai Koefisien Korelasin = Jumlah Sampel(Sugiyono, 2014: 257)

    Kriteria pengujian apabila thitung > ttabel dengan taraf signifikansi 5%, butirsoal dinyatakan valid.

    2. Uji Reliabilitas Angket

    Arikunto (2014: 221) reliabilitas merujuk pada satu pengertian bahwa

    suatu instrument cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat

    pengumpul data karena instrument tersebut sudah baik. Instrument yang

    baik tidak akan bersifat tendensius mengarahkn responden untuk memilih

    jawaban-jawaban tertentu

    Dalam penelitian ini penulis mengugunkan rumus alpha , dengan rumusr = 1 − ∑Keterangan:r11 = Reliabilitas instrumenk = Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal∑σ = Jumlah varians butirσ = Varians Total(Arikunto, 2014: 239)

    Kriteria uji reliabilitas dengan rumus alpha adalah apabila rhitung > rtabelmaka alat ukur tersebut reliabel dan juga sebaliknya, jika rhitung< rtabelmaka alat ukur tidak reliabel. Jika instrumen sudah dihitung

    menggunakan rumus alpha. Maka langkah selanjutnya adalah melihat

    kriteria penafsiran mengenai indeks r11 sebagai berikut:

  • 41

    Tabel 3.5 Interpretasi Reliabilitas InstrumenKoefisien r Reliabilitas

    0,8000 – 1,000 Sangat Tinggi0,6000 – 0,7999 Tinggi0,4000 – 0,5999 Sedang/Cukup0,2000 – 0,3999 Rendah0,0000 – 0,1999 Sangat Rendah

    Rusman (2013: 57)

    G. Teknik Analisis Data

    Teknik analisis digunkanan untuk menjawab rumusan masalah atau menguji

    hipotesis yang telah dirumuskan dalam proposal. Karena datanya kuantitatif

    maka teknik analisis datanya menggunakan metode statistik. Data yang

    digunakan disini adalah data varibel bebas (X) dan data varibel terikat (Y).

    sedangkan untuk menguji hipotesis sendiri peneliti menggunakan rumus

    serial, karena data yang diambil adalah datanya ordinal dan interval.

    Berikut adalah rumus korelasi r serial:r = ∑( ). ∑( )Keterangan:

    rser = Koefisien korelasiOr = Ordinat rendahOt = Ordinat tinggiM = MeanSDtot = Standar deviasi totalp = Proporsi

    Tabel 3.6 Daftar Interpretasi koefisien r KorelasiKoefisien r Korelasi

    1 Sempurna0,76 – 0,99 Kuat0,51 – 0,75 Cukup0,26 – 0,50 Sangat Lemah0,00 – 0.25 Tidak Ada

    Sarwono (2006: 56)

  • 42

    Rumus selanjutnya adalah untuk mencari besar kecilnya kontribusinya

    variabel X terhadap variabel Y dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

    KD = r2 x 100 (%)

    Keterangan:KD = Koefisien Determination (kontribusi variabel X terhadap variabel Y)r = Nilai Koefisien korelasi

    Kemudian untuk menentukan tingkat signifikansi koefiesien r korelasi pada

    penelitian ini penulis menggunakan rumus thitung. Berikut adalah Rumus thitung:= √Keterangan:

    = Nilai tr = Nilai Koefisien Korelasin = Jumlah Sampel(Sugiyono, 2014: 257)

    H. Pengujian Hipotesis

    Pengujian selanjutnya yaitu uji hipotesis yang berfungsi mencari makna

    hubungan antara variabel X terhadap variabel Y. Hipotesis yang diuji adalah:

    Ha: Ada hubungan yang positif dan signifikan antara disiplin belajar dan

    prestasi belajar siswa kelas V SD Negeri Kecamatan Teluk Betung Utara

    Kota Bandar Lampung Tahun Ajaran 2016/2017.

    Ho: Tidak ada hubungan yang positif dan signifikan antara disiplin belajar

    dan prestasi belajar siswa kelas V SD Kecamatan Teluk Betung Utara

    Kota Bandar Lampung Tahun Ajaran 2016/2017.

  • V. KESIMPULAN DAN SARAN

    A. Kesimpulan

    Penelitian ini metode yang digunakan adalah metode kuantitatif. Jenis

    penelitian ini adalah penelitian korelasional. Populasi pada penelitian ini

    berjumlah 600 siswa yang ada di 12 SD Negeri dari 6 kelurahan. Penentuan

    sampel menggunakan teknik purposive sampling dan cluster random

    sampling, dan diperoleh sampel yang berjumlah 196 siswa dari 3 SD Negeri

    di 3 kelurahan. Metode pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan

    dua cara yaitu, teknik angket/ kuisioner dan teknik dokumentasi. Kemudian

    uji persyaratan instrumen menggunakan rumus product moment untuk

    menentukan validitas angket dan diperoleh 24 item angket valid dari 36 item

    angket dan rumus alpha cronbach untuk melihat reliabilitas angket dimana

    didapati angka koefisien sebesar 0,901265556 yang berarti tingkat reliabilitas

    angket pada penelitian ini sangat tinggi. Selanjutnya teknik analasis data yang

    digunakan pada penilitian ini adalah metode statistik, sedangkan untuk

    menguji hipotesis sendiri menggunakan rumus korelasi r serial karena data

    yang diambil adalah ordinal dan interval. Kemudian untuk melihat besar

    kecilnya kontribusi variabel X terhadap variabel Y menggunakan rumus

    koefisien determinination dan untuk menentukan taraf signifikan

    menggunakan rumus thitung. Berdasarkan data hasil penelitian diperoleh

  • 59

    kesimpulan bahwa ada hubungan yang positif dan signifikan antara disiplin

    belajar dengan prestasi belajar IPS siswa SD Negeri di Kecamatan Teluk

    Betung Utara Kota Bandar Lampung Tahun. Hal ini diketahui dari hasil

    analisa data yaitu nilai koefisien korelasi antara disiplin belajar (X) dengan

    prestasi belajar IPS siswa (Y) sebesar 0,744 yang berarti positif. Sehingga

    semakin tinggi disiplin belajar, semakin tinggi pula prestasi belajar IPS siswa.

    Korelasi antara disiplin belajar dengan prestasi belajar IPS siswa masuk pada

    kategori cukup karena berada pada interpretasi 0,51 – 0,75. Koefisien

    determinasi disiplin belajar terhadap prestasi belajar IPS sebesar 55,35% yang

    berarti variabel X (disiplin belajar) memberikan kontribusi terhadap variabel

    Y (prestasi belajar) sebesar 55,35% dan sisanya sebanyak 44,65% ditentukan

    oleh faktor lain.

    B. Saran

    Berdasarkan hasil penelitian, membahas dan mengambil kesimpulan, maka

    penulis dapat meberikan saran – saran untuk meningkatkan disiplin belajar

    dan prestasi belajar IPS siswa, sebagai berikut:

    1. Siswa

    Diharapkan siswa dapat melatih dan membiasakan hidup disiplin dalam

    belajar, tidak hanya dalam kelas namun juga disiplin saat belajar dirumah,

    sehingga dapat meningkatkan prestasi belajarnya tidak hanya pada mata

    pelajaran IPS tetapi juga pada mata pelajaran lainnya.

  • 60

    2. Guru

    Disaran kepada guru untuk member contoh, mengajarkan,

    mengembangkan, dan membiasakan disiplin belajar kepada siswa dalam

    proses belajar didalam kelas maupun diluar kelas. Sehingga hasil

    pembelajaran akan lebih maksimal dan prestasi belajar siswa akan lebih

    meningkat.

    3. Kepala Sekolah

    Diharapkan kepala sekolah dapat memberikan contoh disiplin kepada

    siswa dan lebih mengoptimalkan disiplin belajar siswa melalui tatatertib

    sekolah, dalam rangka usaha meningkatkan mutu, proses dan prestasi

    belajar siswa disetiap kelas.

    4. Bagi peneliti lain yang akan melakukan penelitian dibidang ini,

    diharapkan mampu merumuskan angket dengan kalimat sederhana

    sehingga dapat lebih mudah dimengerti oleh siswa, dan mencari sumber

    pustaka yang lebih banyak sehingga gambaran, informasi, dan masukan

    tentang hubungan antara disiplin dengan prestasi belajar akan lebih kaya

    lagi.

  • DAFTAR PUSTAKA

    Arikunto. Suharsimi. 2001. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Bumi Aksara:Jakarta.

    ……….... 2014. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. PT RinekaCipta: Jakarata.

    Dimyati dan Mudjiono. 2009. Belajar dan Pembelajaran. PT Rineka Cipta:Jakarta.

    Djamarah, Syaiful Bahri. 2002. Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru. UsahaNasional: Surabaya.

    ………… 2005. Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif. PT. RinekaCipta: Jakarta.

    ………… 2008, Psikologi Belajar. PT, Rineka Cipta: Jakarta

    ………… 2011. Psikologi Belajar. PT. Rineka Cipta: Jakarta.

    Djamarah, Syaiful Bahri dan Zain, Aswan. 2010. Strategi Belajar Mengajar. PTRineka Cipta: Jakarta.

    Haenilah, Een Yayah. 2015. Kurikulum dan Pembelajaran Paud. MediaAkademi: Yogyakarta.

    Hamalik, Omar. 2004. Kurikulim dan Pembelajaran. Bumi Aksara: Jakarta.

    ................ 2012. Proses Belajar Mengajar. Bumi Aksara: Jakarta

    Ihsan, Fuad. 2008. Dasar-Dasar Kependidikan. Rineka Cipta: Jakarta.

    Kemendikbud. Undang-Undang Republik Indonesia Nomer 20 Tahun 2003Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Kemendikbud: Jakarta.

    Kemendikbud. Permendiknas. No. 22 Tahun 2006 Tentang Standar Isi danStandar Kompetensi Lulusan Untuk Satuan Pendidikan Dasar SD/MI.Kemendikbud: Jakarta.

  • 62

    Kurniawan, Fajar Budhi. 2016. Mengkaji hubungan disiplin belajar denganprestasi belajar siswa kelas IV SD se-Gugus Banyuraden GampingSleman Tahun Ajaran 2015/2016. (Skripsi). Universitas PGRIYogyakarta: Yogyakarta.

    Moenir, A.S. 2010. Menejemen Pelajaran Umum di Indonesia. Bumi Aksara:Bandung.

    Nuraini, Ainun. 2016. Pengaruh disiplin belajar dan kreatifitas guru terahadapprestasi belajar mata pelajaran IPS siswa di SMK Batik Surakarta.(Jurnal). Universitas Sebelas Maret: Solo.

    Rahman, Masykur Alif. 2011. Kesalahan-kesalahan Fatal Paling SeringDilakukan Guru dalam Kegiatan Belajar Mengajar. Diva Press:Yogyakarta.

    Sapriya, dkk. 2006. Pembelajaran dan Evaluasi Hasil Belajar IPS. UPI PRESS:Bandung.

    Sardiman A.M. 2012. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. PT Raja GrafindoPersada: Jakarta.

    Sari DJ, Yuliana. 2016. Hubungan disiplin belajar dengan prestasi belajardengan prestasi belajar siswa kelas IV SD Negeri SegalamiderKecamatan Tanjung Karang Barat Kota Bandar Lampung Tahun Ajar2015/2016. (Skripsi). Universitas Lampung: Bandar Lampung.

    Sarwono, Jonathan. 2006. Metode Peneltian Kuantitatif dan Kualitatif. GrahaIlmu: Yogyakarta.

    Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. PT RinekaCipta: Jakarta.

    Soemanto, Wasty. 2006. Psikologi Pendidikan. PT. Rineka Cipta: Jakarta.

    Sudjiono, Anas. 2011. Pengantar Statitistik Pendidikan. Raja Grafindo Persada:Jakarta.

    Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Alfabeta:Bandung.

    ………... 2014. Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). Alfabeta:Bandung.

    Suharjo. 2006. Mengenal Pendidikan Dasar Teori dan Praktek. DepartemenPendidikan Nasional: Jakarta.

    Sukardi. 2007. Metodelogi Penelitian Pendidikan. Bumi Aksara: Jakarta.

  • 63

    Suryani, Nunuk dan Leo, Agung. 2012. Strategi Belajar dan Mengajar. Ombak:Jakarta.

    Tu’u, Tulus. 2004. Peran Disiplin pada Perilaku dan Prestasi Siswa. PT.Gramedia Widiasarana: Jakarta.

    Winkel. 2004. Psikologi Belajar. PT. Gramedia Pustaka Utama: Jakarta.

    1. COVER.pdf2. ABSTRACT.pdf3. ABSTRAK.pdfUntitled-Scanned-01.pdfUntitled-Scanned-02.pdfUntitled-Scanned-03.pdf5. DAFTAR ISI.pdf6. BAB I.pdf7. BAB II.pdf8. BAB III .pdf10. BAB V.pdf11. DAFTAR PUSTAKA.pdf