Healthcare Sector - samuel.co.id file Page 2 of 19 Thursday, 18 February 2016 Healthcare Sector...

19
Page 1 of 19 Overweight Samuel Equity Research Initial Coverage Healthcare Sector 18 February 2016 Please see important disclaimer on the last page of this report. Brighter Year Ahead Kami memberikan rating overweight pada healthcare sector seiring dengan potensi perkembangan pasar yang menjanjikan kedepannya. Katalis penggerak pertumbuhan antara lain (1) Angka public dan private health expenditure yang terhitung masih sangat rendah dan berpotensi bertumbuh signifikan (2) Ukuran pasar yang masih kecil (jumlah rumah sakit, tempat tidur, dokter dan suster per 1000 penduduk) dan kami perkirakan akan berkembang secara kontinyu, seiring dengan kenaikan belanja kesehatan pemerintah dan ragam program kesehatan lainnya maupun rencana ekspansi pelaku usaha RS (3) Kebutuhan dan permintaan layanan RS yang konsisten dan terus meningkat (4) Industri asuransi yang akan bertumbuh positif secara berkelanjutan (5) Program JKN yang akan menguntungkan RS partner (6) Akselerasi aktivitas ekonomi yang akan berdampak pada kenaikan disposable income dan berujung pada kenaikan health spending. Saham yang masuk kedalam coverage kami adalah : SILO dengan rekomendasi HOLD, target harga sebesar Rp8.600/saham, merepresentasikan 101.9x 16E P/E dan 4.3x PBV 16E dan MIKA dengan rekomendasi BUY, target Rp2.950/saham, merepresentasikan P/E 68.4x P/E16 dan PBV 11.8x PBV 16E. Kontinuitas pertumbuhan populasi dan struktur umur yang unik. Kontinuitas pertumbuhan populasi dan keunikan struktur umur penduduk Indonesia memberikan potensi pasar yang menjanjikan. Pasar yang potensial. Pertumbuhan disposable income dan cerita lama seputar potensi kenaikan middle income class growth juga akan menjadi katalis pertumbuhan sektor. Saat kondisi perekonomian Indonesia bertumbuh stabil, maka porsi health spending juga berpotensi meningkat dan memberikan dampak signifikan pada permintaan jasa HCS. Ekspektasi kenaikan health spending. Masih rendahnya angka public health spending dan private health spending mengindikasikan adanya sebuah gap yang cukup besar antara permintaan jasa HCS, kesadaran akan kesehatan dan tingkat kesejahteraan masyarakat. Ragam program kesehatan pemerintah (salah satunya JKN) kami lihat tidak hanya akan mendorong permintaan mitra RS program JKN tersebut, namun juga berpotensi meningkatkan angka out of pocket expenses, seiring dengan naiknya disposable income serta kepedulian terhadap kesehatan. Rendahnya rasio dokter, suster dan tenpat tidur menawarkan daya tarik perkembangan industri. Di sisi lain, tantangan akan datang dari kebutuhan atas infrastruktur rumah sakit dan tenaga ahlinya. Rendahnya rasio dokter, suster dan hospital beds per 1000 penduduk mengindikasikan potensi ruang gerak perkembangan sektor kedepannya, didorong oleh kenaikan belanja kesehatan pemerintah dan ekspansi bisnis pelaku usaha RS swasta. JKN dan pertumbuhan industri asuransi sebagai katalis lainnya. Program JKN kami lihat akan memberikan dampak positif pada perkembangan sektor kesehatan secara keseluruhan, sementara pertumbuhan konsisten premi asuransi mengindikasikan naiknya kepedulian atas kesehatan serta meningkatnya alokasi belanja kesehatan masyarakat kelas menengah. Akhmad Nurcahyadi +62 21 2854 8144 [email protected]

Transcript of Healthcare Sector - samuel.co.id file Page 2 of 19 Thursday, 18 February 2016 Healthcare Sector...

Page 1 of 19

Overweight

Samuel Equity Research

Initial Coverage

Healthcare Sector 18 February 2016

Please see important disclaimer on the last page of this report.

Brighter Year Ahead

Kami memberikan rating overweight pada healthcare sector seiring dengan potensi perkembangan pasar yang menjanjikan kedepannya. Katalis penggerak pertumbuhan antara lain (1) Angka public dan private health expenditure yang terhitung masih sangat rendah dan berpotensi bertumbuh signifikan (2) Ukuran pasar yang masih kecil (jumlah rumah sakit, tempat tidur, dokter dan suster per 1000 penduduk) dan kami perkirakan akan berkembang secara kontinyu, seiring dengan kenaikan belanja kesehatan pemerintah dan ragam program kesehatan lainnya maupun rencana ekspansi pelaku usaha RS (3) Kebutuhan dan permintaan layanan RS yang konsisten dan terus meningkat (4) Industri asuransi yang akan bertumbuh positif secara berkelanjutan (5) Program JKN yang akan menguntungkan RS partner (6) Akselerasi aktivitas ekonomi yang akan berdampak pada kenaikan disposable income dan berujung pada kenaikan health spending. Saham yang masuk kedalam coverage kami adalah : SILO dengan rekomendasi HOLD, target harga sebesar Rp8.600/saham, merepresentasikan 101.9x 16E P/E dan 4.3x PBV 16E dan MIKA dengan rekomendasi BUY, target Rp2.950/saham, merepresentasikan P/E 68.4x P/E16 dan PBV 11.8x PBV 16E.

Kontinuitas pertumbuhan populasi dan struktur umur yang unik. Kontinuitas pertumbuhan populasi dan keunikan struktur umur penduduk Indonesia memberikan potensi pasar yang menjanjikan.

Pasar yang potensial. Pertumbuhan disposable income dan cerita lama seputar potensi kenaikan middle income class growth juga akan menjadi katalis pertumbuhan sektor. Saat kondisi perekonomian Indonesia bertumbuh stabil, maka porsi health spending juga berpotensi meningkat dan memberikan dampak signifikan pada permintaan jasa HCS.

Ekspektasi kenaikan health spending. Masih rendahnya angka public health spending dan private health spending mengindikasikan adanya sebuah gap yang cukup besar antara permintaan jasa HCS, kesadaran akan kesehatan dan tingkat kesejahteraan masyarakat. Ragam program kesehatan pemerintah (salah satunya JKN) kami lihat tidak hanya akan mendorong permintaan mitra RS program JKN tersebut, namun juga berpotensi meningkatkan angka out of pocket expenses, seiring dengan naiknya disposable income serta kepedulian terhadap kesehatan.

Rendahnya rasio dokter, suster dan tenpat tidur menawarkan daya tarik perkembangan industri. Di sisi lain, tantangan akan datang dari kebutuhan atas infrastruktur rumah sakit dan tenaga ahlinya. Rendahnya rasio dokter, suster dan hospital beds per 1000 penduduk mengindikasikan potensi ruang gerak perkembangan sektor kedepannya, didorong oleh kenaikan belanja kesehatan pemerintah dan ekspansi bisnis pelaku usaha RS swasta.

JKN dan pertumbuhan industri asuransi sebagai katalis lainnya. Program JKN kami lihat akan memberikan dampak positif pada perkembangan sektor kesehatan secara keseluruhan, sementara pertumbuhan konsisten premi asuransi mengindikasikan naiknya kepedulian atas kesehatan serta meningkatnya alokasi belanja kesehatan masyarakat kelas menengah.

Akhmad Nurcahyadi

+62 21 2854 8144

[email protected]

www.samuel.co.id Page 2 of 19

Thursday, 18 February 2016

Healthcare Sector

Kontinuitas pertumbuhan populasi dan struktur umur yang unik. Pasar rumah sakit di Indonesia utamanya akan didorong oleh pertumbuhan penduduk

yang berkelanjutan. Diperkirakan penduduk berumur 65tahun ke atas akan mencapai

17juta orang di tahun 2020. Yang lebih menarik lagi, rentang umur 15tahun-64tahun

diperkirakan akan mencapai 184juta orang (FY20F) atau naik dari sekitar 167juta orang

di tahun 2013. Sementara usia 0.14tahun diproyeksikan akan bertambah 2juta orang

menjadi 71juta di tahun yang sama. Kondisi tersebut akan menciptakan pasar

permintaan layanan kesehatan yang potensial. Struktur umur yang unik, dimana umur

produktif (25tahun-54tahun) yang mendominasi jumlah penduduk (42.31%), serta

rentang remaja hingga dewasa (15tahun-24tahun) sebanyak 17.07%, juga kami lihat

akan memberikan benefit bagi perkembangan industri rumah sakit kedepannya.

Figure 1. Continuing population growth (mn people)

Source: Indonesia Population Projection, BAPPENAS, Frost & Sullivan

Figure 2. Indonesia Unique Age Structure (%)

Source: CIA, World Fact Book

Pasar yang potensial. Terlepas dari perlambatan aktivitas perekonomian yang terjadi, pada time frame yang

lebih panjang, negara Indoensia masih diunggulkan sebagai salah satu negara

berkembang yang akan mengalami akselerasai pertumbuhan. Pertambahan penduduk

usia muda atau produktif kami lihat akan ikut mendorong peningkatan angka disposable

income dan belanja kesehatan dan pada akhirnya akan memberikan dampak positif pada

pertumbuhan industri.

0

50

100

150

200

250

2010A 2013A 2020E 2025E

0-14 years (mn people) 15-64 years (mn people) > 65 tahun (mn people)

0%

20%

40%

60%

80%

100%

Indonesia China Russia USA India Japan

0-14 years 15-24 years 25-54 years 55-64 years > 65 years

www.samuel.co.id Page 3 of 19

Thursday, 18 February 2016

Healthcare Sector

Pada tahun 2020, angka annual disposable income (pendapatan tahunan yang dapat

dibelanjakan) diperkirakan akan menyentuh US$750miliar, atau naik dari hanya sebesar

US$490miliar pada akhir tahun 2013.

Figure 3. Indonesia Annual Disposable Income (%)

Source: Euromonitor, Frost & Sullivan

Potensi akselerasi pertumbuhan ekonomi kedepannya akan berperan penting didalam

mendorong pergeseran kelas ekonomi. Data ADB menunjukan pertumbuhan kelas

menengah tercatat naik menjadi 136juta orang (FY10) dari hanya sekitar 82juta di tahun

2003. Sementara perhitungan lain yang dilakukan oleh Mckinsey dengan

menggolongkan dua level income (consuming class and below consuming class)

melaporkan setidaknya sekitar 195juta orang berada dalam below consuming class dan

hanya sekitar 45juta orang yang tergolong consuming class (FY10).

Dari total pertumbuhan penduduk yang diproyeksikan mencapai 265juta di tahun 2020,

angka consuming class diperkirakan akan bertumbuh hampir dua kali lipatnya menjadi

85juta orang.

Keyakinan yang sama juga ditunjukan oleh proyeksi dari BPS dan BCG yang

memperkirakan middle class society akan meningkat dari 109juta (FY12) menjadi 168juta

orang (FY20), sedangkan golongan upper middle class akan bertumbuh jauh lebih tinggi

dari sekitar 23juta orang menjadi 49juta orang pada periode yang sama.

Figure 4. Rise Of The Middle Class

Source: World Bank, ADB

0

100

200

300

400

500

600

700

800

2011A 2012A 2013A 2014A 2015E 2020E

Disposable income (US$ miliar)

0

20

40

60

80

100

Expenditure US$ 2-4 (mn people)

Expenditure US$ 4-10 (mn people)

Expenditure US$10-20 (mn people)

2003A 2010A

www.samuel.co.id Page 4 of 19

Thursday, 18 February 2016

Healthcare Sector

Figure5. Rise Of The Consuming Class

Source: McKinsey, Indonesia Bureau Statistic (BPS)

Figure 6. Rise Of The Middle Class (2020E)

Source: BCG, Indonesia Bureau Statistic (BPS)

Selain itu, kami juga melihat percepatan tingkat urbanisasi akan memberikan dampak

positif pada pertumbuhan permintaan Health Care Services (HCS). Angka urbanisasi

yang hanya sekitar 49.6% (FY10) telah mengalami kenaikan hingga sekitar 52.5% di

akhir tahun lalu.

Figure 7. Trend Of Urbanization

Source: Indonesia Population Projection - BAPPENAS

0

50

100

150

200

250

2010A 2020A

Consuming class total (mn people)

Below consuming class (mn people)

0 10 20 30 40 50 60 70 80

Elite

Affluent

Upper middle

Middle

Emrg middle

Aspirant

Poor

2020A (mn people) 2012A (mn people)

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

2010A 2011A 2012A 2013A 2014A 2015E 2016E 2017E 2018E 2025E

Urbanization (%)

www.samuel.co.id Page 5 of 19

Thursday, 18 February 2016

Healthcare Sector

Trend urbanisasi yang akan berlanjut, dibarengi dengan perubahan gaya hidup dan

peningkatan kesadaran akan kesehatan, kami lihat akan mendorong permintaan jasa

layanan kesehatan dan berujung pada perkembangan industri yang signifikan. Bappenas

memproyeksikan angka urbanisasi akan menyentuh sekitar 57% di tahun 2020.

Ekspektasi kenaikan health spending Angka total pengeluaran untuk layanan kesehatan telah mengalami pertumbuhan yang

tinggi. Pertumbuhan permintaan layanan kesehatan yang kami perkirakan akan terus

naik dibarengi dengan angka life expectancy birth (angka harapan hidup) yang tercatat

naik dari 70tahun-71tahun (FY01-FY05) menjadi 72.5tahun (FY11-FY15), akan menjadi

dorongan lain atas potensi pertumbuhan berkelanjutan pengeluaran layanan kesehatan

di Indonesia.

Figure 8. Life Expectancy

Source: EU, Worldbank

Di sisi lain, pertumbuhan belanja kesehatan yang terjadi selama ini ternyata tidak

selamanya sejalan dengan pertumbuhan ekonomi. Terlepas dari tingkat daya beli yang

sempat mengalami kenaikan saat ekonomi tengah bertumbuh di tahun tahun

sebelumnya, ternyata tidak secara langsung mendorong kenaikan atau alokasi belanja

kesehatan.

Figure 9. Total Health Spending

Source: EIU, World Bank, Frost & Sullivan

Dibandingkan dengan negara tetangga, tidak hanya persentase pengeluaran layanan

kesehatan publik dan swasta yang masih tergolong rendah, namun bila membandingkan

dengan angka pertumbuhan ekonomi juga mencatat nilai dibawah negara tetangga.

68.5

69

69.5

70

70.5

71

71.5

72

72.5

73

2001A-2005A 2006A-2010A 2011A-2015E

Life Expectancy (years old)

0

15

30

45

60

75

90

2009A 2010A 2011A 2012A 2013A 2014A 2015E 2016E 2017E 2020E

Health Spending Total (US$ miliar)

www.samuel.co.id Page 6 of 19

Thursday, 18 February 2016

Healthcare Sector

Kedepannya kami meyakini health spending akan mengalami kenaikan, didorong oleh

potensi perbaikan aktivitas perekonomian yang stabil dan berkelanjutan serta

meningkatnya kesadaran akan kesehatan yang dibarengi dengan kenaikan belanja

kesehatan baik pemerintah maupun masyarakat.

Figure 10. Health Spending Per Capita

Source: EIU, World Bank, Frost & Sullivan

Figure 11. Private and Public Health Spending Percentage

Source: Global health expenditure, WHO

Figure 12. Health Spending Value

Source: Global health expenditure, WHO

0

1500

3000

4500

6000

7500

9000

10500

US UK S'pore Malay China Thailand India Indonesia

Health Spending per capita (US$)

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

100%

2004A 2005A 2006A 2007A 2008A 2009A 2010A 2011A 2012A 2013A

Private Health Expenditure (%) Public Health Expenditure (%)

0

5

10

15

20

25

30

35

2009A 2010A 2011A 2012A 2013A

Public Health Expenditure (US$bn) Private Health Expenditure (US$bn)

www.samuel.co.id Page 7 of 19

Thursday, 18 February 2016

Healthcare Sector

Rendahnya rasio dokter, suster dan tenpat tidur menawarkan daya

tarik perkembangan industri. Terlepas dari ragam data positif yang tercatat selama ini, tantangan bagi industri

terbilang semakin tinggi. Kebutuhan akan jumlah rumah sakit, penambahan tempat tidur,

rasio dokter dan suster termasuk jumlah tenaga penunjang lainnya serta kondisi

infrastruktur secara keseluruhan masih membutuhkan peningkatan.

Sebagai salah satu negara dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia, industri rumah

sakit mengalami kesenjangan infrastruktur yang lebar. Layanan terhadap 250juta

penduduk tentu tidak mungkin dilakukan dengan besaran industri saat ini. Di sisi lain hal

ini tentu menjadikan bisnis layanan kesehatan sebagai sebuah industri yang menarik dan

memiliki potensi yang besar kedepannya.

Figure 13. Selected regional and Indonesia Doctor To Patient Ratio

Source: OECD

Figure 14. Selected regional and Indonesia Nurse To Patient Ratio

Source: OECD

Grafik dari OECD diatas menunjukan, di Indonesia, setiap 1 dokter harus melayani

sekitar 3.333orang, sementara rasio 1 suster melayani 1.000orang dan setiap 1 tempat

tidur rumah sakit harus sanggup menampung sekitar 900pasien.

Sebuah jumlah yang sangat minim dibandingkan dengan wilayah ASEAN, dimana rasio

dokter adalah 1:769orang, suster adalah 1:357orang dan hospital beds (tempat tidur)

1:303pasien.

0

500

1000

1500

2000

2500

3000

3500

1 Doctor (dev mkt avg) 1 Doctor - SE Asia 1 Doctor - Indonesia

Patient

0

200

400

600

800

1000

1200

1 Nurse - OECD 1 Nurse - SE Asia 1 Nurse - Indonesia

Patient

www.samuel.co.id Page 8 of 19

Thursday, 18 February 2016

Healthcare Sector

Demikian pula bila melihat dari sisi infrastruktur rumah sakit, dimana jumlah rumah sakit

di Indonesia bertumbuh (FY11-FY14) hanya sebesar CAGR 10.94%, dengan

pertumbuhan massive terjadi pada Rumah Sakit Swasta (RSS) sebesar CAGR 34.12%,

sedangkan Rumah Sakit Umum (RSU) hanya sebesar 4.18% pada periode tersebut.

Kedepannya kami perkirakan jumlah tersebut akan terus bertumbuh seiring dengan

belanja kesehatan pemerintah yang meningkat dan ekspansi usaha yang dilakukan oleh

para pelaku usaha rumah sakit swasta.

Figure 15. Selected regional and Indonesia Hospital Beds To Patient Ratio

Source: OECD

Figure 16. Latest Data Amount of Hospital and Category - Public and Private

Source: Sisbuk - Ministry of Health Republic Indonesia

Figure 17. Indonesia Hospital Beds - Public and Private

Source: Ministry of Health Republic Indonesia

0

200

400

600

800

1000

1200

1 Hospital Bed - OECD 1 Hospital Beds - SE Asia 1 Hospital Beds - Indonesia

Patient

Category Ownership RS Umum Rs Khusus Total

Public Pemerintah 805 85 890

Swasta Non Profit 538 167 705

Private Swasta 562 284 846

BUMN 55 7 62

TOTAL : 1,960 543 2,503

-

50,000

100,000

150,000

200,000

250,000

300,000

350,000

2011A 2012A 2013A 2014A 2015E

Public Hospitals (Beds) Private Hospitals (Beds)

www.samuel.co.id Page 9 of 19

Thursday, 18 February 2016

Healthcare Sector

Figure 18. Amount of Hospital - Public and Private

Source: Ministry of Health Republic Indonesia

JKN dan pertumbuhan industri asuransi sebagai katalis lainnya Katalis penggerak lain, sektor layanan kesehatan akan datang dari program UHC atau

dikenal dengan JKN. Sejak diluncurkan tahun lalu, JKN menargetkan program tersebut

dapat melindungi seluruh penduduk Indonesia di tahun 2019. Di sisi lain, tidak seluruh

penyelenggara layanan rumah sakit menerima program tersebut.

Selain potensi pasar yang menjanjikan dari beberapa indikator yang telah disampaikan

sebelumnya. Industri rumah sakit juga akan diuntungkan dengan adanya pertumbuhan

peserta asuransi jiwa.

Figure 19. JKN Coverage Roadmap

Source: Roadmap to National Health Insurance 2012-2019

Perkembangan industri asuransi di Indonesia kini tengah mencatat masa pertumbuhan

yang massive. Demikian pula dengan pertumbuhan premi asuransi jiwa (FY10-FY14)

yang tercatat sebesar CAGR 12.64%, dari Rp75.54triliun (FY10) menjadi Rp121.62triliun

pada akhir tahun lalu dan kembali bertumbuh di 1Q15 (+28.5%YoY) dan 2Q15 (+26.6%).

Catatan pertumbuhan tersebut kami lihat sebagai sebuah indikasi atas meningkatnya

kesadaran masyarakat akan kesehatan yang diiringi dengan kenaikan alokasi belanja

kesehatan. Kami juga meyakini, public helath expenditure dan private health expenditure

di periode mendatang akan mengalami kenaikan. Pertumbuhan permintaan asuransi dan

belanja kesehatan tersebut kami lihat secara keseluruhan akan memberikan benefit pada

perkembangan usaha sektor rumah sakit di Indonesia.

-

500

1,000

1,500

2,000

2,500

3,000

2011A 2012A 2013A 2014A 2015E

Public Hospitals (unit) Private Hospitals (unit)

www.samuel.co.id Page 10 of 19

Thursday, 18 February 2016

Healthcare Sector

Figure 20. Life Insurance Premium Value

Source: Indonesia Life Insurance Association (AAJI)

Dari sisi porsi bisnis, rumah sakit swasta tergolong cukup terfragmentasi dengan jumlah

RSS sekitar 666RSS, dan sebanyak 10 rumah sakit terbesar menguasai sekitar 11.4%

dari seluruh RSS, serta 3.4% dari seluruh RS di Indonesia. Saat pertumbuhan industri

secara berkelanjutan terjadi, maka 10 rumah sakit besar tersebut akan menjadi penerima

benefitnya, utamanya 2 pelaku usaha rumah sakit swasta dalam coverage kami yaitu

SILO dan MIKA.

Figure 21. Indonesia Hospital Industry Player and Amount of Hospital

Source: Respective Companies, Frost & Sullivan

Pertumbuhan Market value atau besaran nilai pasar rumah sakit swasta di Indonesia

juga kami lihat menjadi sebuah indikasi atas potensi pasar kedepannya. Akhir tahun lalu

nilai pasar RSS diperkirakan sekitar Rp93.6triliun atau bertumbuh dari hanya

Rp80.3triliun pada akhir tahun 2012, serta diperkirakan akan mencatat pertumbuhan

CAGR sebesar 8.1% berpotensi mencapai nilai Rp142.6triliun di akhir tahun 2019.

0

20

40

60

80

100

120

140

2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 1H15

Premium Total (IDRtn)

Grup RS Swasta Jumlah RS

Siloam Hospital Grup 20

Mitra Keluarga Grup 12

Hermina Hospital Grup 18

Awal Bros Grup 8

Sari Asih Grup 7

Ramsay 3

Eka Hospital Grup 2

Mayapada Healthcare Grup 2

Pondok Indah Healthcare Grup 2

Omni Hospital Grup 2

Total 76

Total Indonesia 66611.4%

www.samuel.co.id Page 11 of 19

Thursday, 18 February 2016

Healthcare Sector

Figure 22. Life Insurance Premium Value

Source: Indonesia Life Insurance Association (AAJI)

Valuation Pertumbuhan sektor kami perkirakan masih akan terus terjadi didorong oleh ragam

katalis diatas. Tuntutan atasa kualitas HSC yang tinggi, dimana biasanya disediakan

hanya oleh RSS besar menjadi indikasi atas potensi pasar bagi kedua pelaku RSS

coverage kami (SILO dan MIKA). Kekhawatiran kami terletak pada (1) Perlambatan

aktivitas ekonomi (2) Depresiasi nilai tukar rupiah yang kembali terjadi (3) Permintaan

yang lebih rendah dari ekspektasi. Kami memberikan sudut pandang positif untuk

perkembangan industri rumah sakit di Indonesia dengan rekomendasi OVERWEIGHT.

Saham yang masuk kedalam coverage kami adalah : SILO dengan rekomendasi HOLD,

target harga sebesar Rp8.600/saham, merepresentasikan 101.9x 16E P/E dan 4.3x PBV

16E dan MIKA dengan rekomendasi BUY, target Rp2.950/saham, merepresentasikan

68.4x P/E16 dan PBV 11.8x PBV 16E.

0

20

40

60

80

100

120

140

2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 1H15

Premium Total (IDRtn)

Page 12 of 19

18 February 2016

Samuel Equity Research

Company Update

Siloam International Hospital

Bloomberg: SILO.IJ | Reuters: SILO.JK

Please see important disclaimer on the last page of this report.

Unrivalled Network

SILO merupakan penyedia layanan rumah sakit terbesar di Indonesia. Didukung oleh kekuatan grup Lippo, serta ekspansi berkelanjutan yang akan dilakukan termasuk program JKN, kami melihat SILO akan mengalami pertumbuhan berkelanjutan yang stabil kedepannya. Dengan pangsa pasar yang dikuasai oleh SILO melalui network rumah sakit yang dapat dikatakan tidak dapat ditandingi oleh rivalnya, SILO akan menjadi penerima benefit dari potensi pertumbuhan permintaan HCS kedepannya. Kami memberikan sudut pandang positif pada potensi perkembangan SILO kedepannya. Kami menurunkan target harga dan rekomendasi dari BUY menjadi HOLD, seiring dengan telah premiumnya harga SILO (127.8xPE) atau lebih dari 2xlipat rata-rata APAC P/E sebesar 53.7x. Target harga SILO sebesar Rp8.600/saham, merepresentasikan 101.9x 16E P/E dan 4.3x PBV 16E.

Ekspansi berkelanjutan. SILO memiliki jumlah rumah sakit yang tidak tertandingi oleh penyedia jasa layanan kesehatan lainnya (mengoperasikan 20 rumah sakit (9M 15). Project pipeline kontinuitas ekspansi kami lihat akan menjadi pendorong pertumbuhan SILO kedepannya. Penambahan RS ditargetkan menjadi sebanyak 50 rumah sakit di akhir tahun 2017 yang akan tersebar di 25kota dari hanya 14kota saat ini, dengan target total tempat tidur sebanyak 10.000tempat tidur (dari 4.800tempat tidur), dan diperkirakan akan melayani hingga 15juta pasien setiap tahunnya.

Matured hospital potensi membantu margin. Dalam kondisi normal dan secara rata-rata, sebuah rumah sakit akan terhitung mature setelah beroperasi selama 2 hingga 5tahun. Data menunjukan, RS mature SILO memberikan kontribusi terbesar baik dari sisi patient volume maupun nilai pendapatan. Dengn ekspansi yang dilakukan komposisi new hospital dan developing akan saling menutupi hingga menjadi mature hospital, dan di saat yang bersamaan akan memberikan nilai penjualan yang lebih besar ketika masa pertumbuhan pendapatan rumah sakit baru telah memasuki tahun ke 5.

Traffic volume pasien menjadi katalis penting. Kami juga melihat SILO akan mendapatkan benefit dari program JKN yang diperkenalkan pemerintah tahun lalu. Beberapa rumah sakit SILO telah ikut berpartisipasi menerima peserta BPJS (13rumah sakit dari 20rumah sakit). Meskipun memberikan kontribusi yang kecil, namun traffic volume dari pasien, terlebih saat telah target pemerintah tercapai (melindungi seluruh penduduk dengan JKN di tahun 2019) dibarengi dengan telah terlaksananya seluruh ekspansi SILO, tentu akan memberikan dampak yang tidak sedikit.

Valuasi. Penguasaan pasar dan jaringan yang tersebar luas didukung oleh kekuatan grup usaha mendorong kami untuk memberikan sudut pandang positif untuk SILO kedepannya. Kekhawatiran kami terletak pada (1) Eksekusi ekspansi proyek yang tertunda (2) Depresiasi rupiah yang kembali terjadi (3) Kenaikan biaya jasa tenaga ahli, gaji dan kesejahteraan karyawan. Kami memberikan rekomendasi HOLD untuk SILO dengan target harga Rp8.600/saham, merepresentasikan 101.9x 16E P/E dan 4.3x PBV 16E.

Forecast and Valuation (at closing price Rp8,750 per share)

Y/E Dec (Rpbn) 14A 15E 16E 17ERevenue 3,341 4,040 5,189 6,694

EBITDA 453 531 639 771

Net Profit 60 75 98 124

EPS (Rp) 52 65 84 107

DPS (Rp) - 4.8 7.1 10.0

Dividend Yield - 0.053 0.079 0.112

BV Per Share 1,430.51 1,647.39 1,982.11 2,418.44

EV/EBITDA (x) 23.5 19.3 16.2 13.7

P/E Ratio (x) 173.3 138.4 105.96 83.6

P/BV(x) 6.3 5.4 4.5 3.7

Akhmad Nurcahyadi

+62 21 2854 8144

[email protected]

Target Price Rp 8,600

Last Price Rp 8,750

Potential Upside -1.7%

JCI Index 4,766

Share isued (mn) 1.16

Market Cap. (Rp bn) 10.35

52-Weeks High/Low 17,100 / 8,525

Avg Daily Vol (mn) 4.41

Free Float 29.2%

Nominal Value Rp 100

Book value/share ‘16 Rp 1,994

Relative to JCI Chart

Company Background

Shareholder Structure

Lippo Karaw aci Tbk 70.8%

Blackrock 3.9%

Others 25.2%

HOLD (Downgrade)

PT Siloam International Hospitals Tbk ow ns

and operates hospitals. The Company

offers a comprehensive range of specialist

medical services including laboratory

services, radiology, imaging and complex

surgical procedures. Siloam International

operates its hospitals throughout

80

100

120

140

160

Feb-15 May-15 Aug-15 Nov-15 Feb-16

JCI SILO

www.samuel.co.id Page 13 of 19

Thursday, 18 February 2016

Siloam International Hospital SILO.IJ / SILO.JK

Figure 1. SILO Forward PE

Source: Bloomberg

www.samuel.co.id Page 14 of 19

Thursday, 18 February 2016

Siloam International Hospital SILO.IJ / SILO.JK

Key Financials

Yr-end Dec (Rp bn) 14A 15E 16E 17E Yr-end Dec (Rp bn) 14A 15E 16E 17E

Revenue 3,341 4,040 5,189 6,694 Net Income 60 75 98 124

COGS (2,389) (2,869) (3,661) (4,699) Dep. & Amort. 319 365 424 496

Gross profit 952 1,172 1,528 1,995 Change In Working Cap. (105) (61) (100) (130)

Gross margin (%) 0.3 0.3 0.3 0.3 Others 118 47 78 103

Operating profit 134 166 216 275 Operating Cash Flow 392 427 499 592

Operating margin (%) 0.0 0.0 0.0 0.0 Capex 123 91 149 196

EBITDA 453 531 639 771 Investing Cash Flow (674) (516) (578) (675)

EBITDA margin (%) 0.1 0.1 0.1 0.1 Change in Capital - - - -

Other Income (Expenses) (3) (3) (4) (6) Others 46 150 246 324

Pre-tax profit 94 117 153 194 Financing Cash Flow 46 150 246 324

Income tax - net (34) (42) (55) (70) Net Cash Flow (235) 61 167 241

Net profit 60 75 98 124 Cash Beginning 515 280 340 508

Net profit margin (%) 0.0 0.0 0.0 0.0 Cash Ending 280 340 508 749

0.189556 0.252213 0.3059348 0.2672302

Yr-end Dec (Rp bn) 14A 15E 16E 17E Yr-end Dec 14A 15E 16E 17E

Cash & ST Investment 280 340 508 749 ROE 3.6 3.9 4.3 4.4

Receivables 393 477 615 797 ROA 2.1 2.2 2.3 2.4

Inventories 106 130 170 222 Revenue Growth (%) 33.4 20.9 28.4 29.0

Others 62 77 102 135 EBITDA Growth (%) 49.4 17.4 20.4 20.5

Total Current Assets 841 1,025 1,394 1,902 EPS Growth (%) 19.0 25.2 30.6 26.7

Net fixed assets 1,589 1,831 2,134 2,509 Interest coverage (x) 2.5 2.6 2.6 2.6

Other non current assets 414 505 653 850 Debt to Equity (%) 0.0 0.0 0.0 0.0

Total Assets 2,844 3,360 4,182 5,261 Net Gearing (%) (233.5) (280.2) (425.1) (635.3)

Payables 193 235 305 396

ST. debt and curr. maturity 16 21 30 42

Other current liabilities 269 332 434 570 Yr-end Dec 14E 15E 16E 17E

LT. debt 31 39 53 71 GDP growth (%) 5.5 4.7 5.1 5.4

Other long term liabilities 682 829 1,069 1,386 USD/IDR (AvG) 11,885 13,500 13,650 13,200

Total Liabilities 1,190 1,456 1,891 2,466 USD/IDR (EoP) 12,440.0 14,000.0 13,000.0 12,500.0

Total Equity 1,654 1,904 2,291 2,796 Inflation (%) 8.3 3.0 4.5 5.5

Profit and Loss Statement Cash Flow

Balance Sheet Key Ratios

Major Assumptions

www.samuel.co.id Page 15 of 19

18 February 2016

Samuel Equity Research

Company Update

Mitra Keluarga Karyasehat

Bloomberg: MIKA.IJ | Reuters: MIKA.JK

Promising Growth

MIKA telah mencatat perkembangan usaha yang positif selama separuh dekade terakhir. Didukung oleh pertumbuhan volume pasien, 12 rumah sakit dan 2.000 tempat tidur, 989dokter, 2.768suster dan 1.082 staff medical, dibarengi dengan kekuatan fundamental perusahaan dengan catatan peningkatan marjin yang konsisten, kami memproyeksikan MIKA masih akan mengalami pertumbuhann yang berkelanjutan kedepannya. Ekspansi usaha melalui penambahan jumlah rumah sakit menajdi 18 rumah sakit (FY19F) dengan total penambahan tempat tidur sebanyak 384tempat tidur (FY19F) kami lihat akan menjadi pendorong pertumbuhan berkelanjutan MIKA. Kami memberikan sudut pandang yang positif pada perkembangan usaha MIKA dan memberikan rekomendasi BUY dengan target sebesar Rp2.950/saham merepresentasikan P/E 68.4x dan PBV 11.8x 16E.

Ekspansi untuk dukung pertumbuhan. Per 9M15 MIKA mengoperasikan sebanyak 12rumah sakit (8 RS di Jakarta dan 4 di Surabaya), dengan total kapasitas tempat tidur sebanyak 2.000 tempat tidur. Kedepannya MIKA mentargetkan membuka 1 rumah sakit minimal di setiap tahunnya, dengan target total rumah sakit menjadi 18 RS (FY19E), dengan penambahan tempat tidur menjadi 2.384 tempat tidur.

Redesigning kamar rawat RS. Strategi penyusunan ulang kamar juga akan dilakukan oleh perusahaan, Hal ini kami lihat tentu akan mendorong pertumbuhan margin usaha perusahaan, sambil memilah lokasi potensial untuk penambahan gedung rumah sakit baru, Sebagai tambahan per RS sebagai tahap awal biasanya hanya sebanyak 70 hingga 100tempat tidur dengan rata rata kapasitas tempat tidur sebanyak 200 hingga 250tempat tidur. Dengan mengasumsikan optimalisai tersebut dilakukan dan mencapai tingkat full occupancy rate, maka penambahan tempat tidur berpotensi jauh melampaui target MIKA atau menjadi sekitar 3.600 tempat tidur pada tahun 2019.

Potensi pertumbuhan pasien yang stabil. Terlepas dari pertumbuhan pasien yang dialami MIKA, kedepannya kami melihat MIKA akan mengalami kunjungan pasien yang menurun seiring dengan kebijakan RS yang sampai saat ini belum menerima pasien BPJS. Perubahan kebijakan berpotensi terjadi dan akan menguntungkan MIKA pada saatnya nanti. Kami juga melihat potensi pertumbuhan outpatient visit yang stabil didukung oleh kesetiaan pengunjung (lebih dari 80% patient adalah repeated patient).

Valuasi . Potensi pertumbuhan usaha MIKA kedepannya yang akan didorong oleh beberapa katalis tersebut diatas telah membuat kami mempertahankan sudut pandang positif pada perusahaan, Kekhawatiran kami terletak pada (1) Persaingan dari rival utama (2) Penurunan pasien diatas ekspektasi kami (3) Ekspansi usaha yang tertunda sebagai akibat perlambatan aktivitas perekonomian. Kami memberikan rekomendasi BUY untuk MIKA dengan target Rp2.950/saham, merepresentasikan P/E 68.4x dan PBV 11.8x 16E.

Forecast and Valuation (at closing price Rp2,130 per share)

Y/E Dec (Rpbn) 14A 15E 16E 17ERevenue 1,946 2,075 2,238 2,441

EBITDA 924 1,015 1,162 1,288

Net Profit 534 572 628 694

EPS (Rp) 37 39 43 48

DPS (Rp) 32 10 11 12

Dividend Yield 1.5 0.5 0.5 0.6

BV Per Share 124.13 228.21 249.78 272.16

EV/EBITDA (x) 23.5 19.3 16.2 13.7

P/E Ratio (x) 58.0 54.2 49.4 44.7

P/BV(x) 17.2 9.3 8.5 7.8

Akhmad Nurcahyadi

+62 21 2854 8144

[email protected]

Target Price Rp 2,950

Last Price Rp 2,130

Potential Upside 38.5%

JCI Index 4,766

Share isued (mn) 14.55

Market Cap. (Rp bn) 30.63

52-Weeks High/Low 3,230 / 1,700

Avg Daily Vol (mn) 12.83

Free Float 18.0%

Nominal Value Rp 10

Book value/share ‘16 Rp 250

Relative to JCI Chart

Company Background

Shareholder Structure

Lion investments partners 49.7%

Griyainsani Cakrasadaya 32.3%

Others 18.0%

BUY (Maintain)

Mitra Keluarga Karyasehat Tbk PT

engages in hospital management and

business services. The Company

operates hospitals located in the Greater

Jakarta Area, Surabaya and Tegal.

60

80

100

120

140

Jun-15 Sep-15 Dec-15

JCI MIKA

www.samuel.co.id Page 16 of 19

Thursday, 18 February 2016

Mitra Keluarga Karyasehat MIKA.IJ / MIKA.JK

Figure 1. MIKA Forward PE

Source: Bloomberg

www.samuel.co.id Page 17 of 19

Thursday, 18 February 2016

Mitra Keluarga Karyasehat MIKA.IJ / MIKA.JK

Key Financials

Yr-end Dec (Rp bn) 14A 15E 16E 17E Yr-end Dec (Rp bn) 14A 15E 16E 17E

Revenue 1,946 2,075 2,238 2,441 Net Income 534 572 628 694

COGS (1,081) (1,142) (1,207) (1,288) Dep. & Amort. (70) (85) (105) (128)

Gross profit 865 933 1,031 1,153 Change In Working Cap. (76) (7) (9) (11)

Gross margin (%) 44.4 45.0 46.1 47.3 Others 84 6 8 10

Operating profit 586 631 696 777 Operating Cash Flow 472 487 521 564

Operating margin (%) 30.1 30.4 31.1 31.8 Capex (243) (284) (357) (392)

EBITDA 924 1,015 1,162 1,288 Investing Cash Flow (172) (270) (340) (372)

EBITDA margin (%) 47.5 48.9 51.9 52.8 Change in Capital - 1,208 - -

Other Income (Expenses) 83 138 145 153 Others (425) (113) (124) (137)

Pre-tax profit 667 713 780 860 Financing Cash Flow (425) 1,095 (124) (137)

Income tax - net (133) (141) (152) (166) Net Cash Flow (125) 1,311 57 55

Net profit 534 572 628 694 Cash Beginning 1,108 970 2,281 2,338

Net profit margin (%) 27.5 27.6 28.0 28.4 Cash Ending 983 2,281 2,338 2,393

0.2972476 0.0706896 0.0970443 0.1051582 - - - -

Yr-end Dec (Rp bn) 14A 15E 16E 17E Yr-end Dec 14A 15E 16E 17E

Cash & ST Investment 970 2,281 2,338 2,393 ROE 29.6 17.2 17.3 17.5

Receivables 132 141 152 166 ROA 24.8 15.5 15.5 15.8

Inventories 39 41 44 48 Revenue Growth (%) 11.7 6.7 7.8 9.1

Others 49 52 56 62 EBITDA Growth (%) 31.0 9.9 14.5 10.9

Total Current Assets 1,190 2,516 2,591 2,669 EPS Growth (%) 29.7 7.1 9.7 10.5

Net fixed assets 771 970 1,221 1,485 Interest coverage (x) (46.8) (39.0) (30.8) (23.8)

Other non current assets 196 209 225 246 Debt to Equity (%) net cash net cash net cash net cash

Total Assets 2,157 3,695 4,038 4,400 Net Gearing (%) (970.2) (2,281.3) (2,338.2) (2,393.4)

Payables 106 113 122 133

ST. debt and curr. maturity - - - -

Other current liabilities 99 106 114 124 Yr-end Dec 14E 15E 16E 17E

LT. debt - - - - GDP growth (%) 5.5 4.7 5.1 5.4

Other long term liabilities 145 155 167 182 USD/IDR (AvG) 11885 13500 13650 13200

Total Liabilities 350 374 403 440 USD/IDR (EoP) 12440 14000 13000 12500

Total Equity 1,806 3,321 3,635 3,960 Inflation (%) 8.3 3.0 4.5 5.5

Profit and Loss Statement Cash Flow

Balance Sheet Key Ratios

Major Assumptions

www.samuel.co.id Page 18 of 19

www.samuel.co.id Page 19 of 19

DISCLAIMERS

Analyst Certification : The views expressed in this research accurately reflect the personal views of the analyst(s) about the subject

securities or issuers and no part of the compensation of the analyst(s) was, is, or will be directly or indirectly related to the inclusion of

specific recommendations or views in this research. The analyst(s) principally responsible for the preparation of this research has taken

reasonable care to achieve and maintain independence and objectivity in making any recommendations.

This document is for information only and for the use of the recipient. It is not to be reproduced or copied or made available to others.

Under no circumstances is it to be considered as an offer to sell or solicitation to buy any security. Any recommendation contained in

this report may not be suitable for all investors. Moreover, although the information contained herein has been obtained from sources

believed to be reliable, its accuracy, completeness and reliability cannot be guaranteed. All rights reserved by PT Samuel Sekuritas

Indonesia.