FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETEPATAN WAKTU...
Transcript of FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETEPATAN WAKTU...
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETEPATAN WAKTU
PENYAMPAIAN LAPORAN KEUANGAN
(Studi Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2014)
Abdul Hayyi
Fakultas Ekonomi Akuntansi
Universitas Muhammadiyah Jember
ABSTRACT
This study entitled "Factors Affecting Timeliness submission of Financial Statements
(studies on manufacturing companies listed in Indonesia Stock Exchange 2012-2014)". This
study aimed to examine the effect of variable relationships profitability (ROA), Debt to Equity
Ratio (DER), Structure of Ownership (OWN) and Substitution Auditor (AUDCH) the timeliness
of financial reporting on companies listed on stock exchanges in Indonesia. The population used
in this study was obtained from the financial statements of 50 companies listed on the stock
exchanges in Indonesia. Data analysis techniques in research in using logistic regression
analysis.
The results showed : 1) Profitability can predict the timeliness of financial reporting
Manufacturing Company listed on the Indonesia Stock Exchange; 2) Debt to equity ratio can
predict the timeliness of financial reporting Manufacturing Company listed on the Indonesia
Stock Exchange; 3) The ownership structure can predict the timeliness of financial reporting
Manufacturing Company listed on the Indonesia Stock Exchange; 4) Substitution auditor can
predict the timeliness of financial reporting Manufacturing Company listed on the Indonesia
Stock Exchange.
Keywords: Timeliness, profitability (ROA), Debt to Equity Ratio (DER), Structure of Ownership
(OWN), Substitution Auditor (AUDCH).
ABSTRAK
Penelitian ini berjudul “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu
Penyampaian Laporan Keuangan (studi pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa
efek Indonesia 2012-2014)”. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh hubungan variabel
Profitabilitas ( ROA), Debt to Equity Ratio (DER), Struktur Kepemilikan (OWN) dan Pergantian
Auditor (AUDCH) terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan pada perusahaan manufaktur
yang terdaftar di bursa efek Indonesia. Populasi yang di gunakan dalam penelitian ini adalah
diperoleh dari laporan keuangan 50 perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek
Indonesia. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi logistik.
Hasil penelitian ini menunjukkan : 1) Profitabilitas dapat memprediksi ketepatan waktu
pelaporan keuangan Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia; 2) Debt to
equity ratio dapat memprediksi ketepatan waktu pelaporan keuangan Perusahaan Manufaktur
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia; 3) Struktur kepemilikan dapat memprediksi ketepatan
waktu pelaporan keuangan Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia; 4)
Pergantian auditor dapat memprediksi ketepatan waktu pelaporan keuangan Perusahaan
Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Kata Kunci : Ketepatan Waktu, Profitabilitas (ROA), Debt to Equity Rasio (DER), Struktur
Kepemilikan (OWN), Pergantian Auditor (AUDCH).
PENDAHULUAN
Perkembangan pasar modal saat ini telah meningkat dengan sangat pesatdan tentunya di
masa mendatang bisnis investasi ini akan menjadi sedemikian kompleks, dengan tingkat
persaingan yang sangat ketat, terutama dalam upaya penyediaan dan perolehan informasi dalam
setiap pembuatan keputusan. Salah satu sumber informasi penting dalam bisnis investasi di pasar
modal adalah laporan keuangan yang disediakan setiap perusahaan yang Go Public.
Laporan keuangan memberikan informasi penting mengenai prusahaan bagi pihak-pihak
yang membutuhkan. Adapun pihak-pihak yang membutuhkan informasi keuangan perusahaan
yaitu kreditur, pemegang saham, dan manajemen.Mengingat pentingnya informasi perusahaan
dalam pengambilan keputusan maka ketepatan waktu pelaporan memegang peranan tinggi dan
berharga bagi pihak-pihak yang membutuhkan.
Laporan keuangan mempunyai tujuan untuk memberikan informasi tentang posisi
keuangan, kinerja, dan arus kas perusahaan yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan
pengguna laporan dalam rangka membuat keputusan-keputusan ekonomi serta menunjukkan
pertanggungjawaban manajemen atas penggunaan sumber-sumber daya yang dipercayakan
kepada mereka (IAI, 2009).
Setiap perusahaan yang go public memiliki kewajiban untuk menyampaikan laporan
keuangan yang disusun sesuai dengan standar akuntansi keuangan dan telah diaudit tepat waktu.
Tuntutan akan kepatuhan terhadap ketepatan waktu dalam penyampaian laporan keuangan publik
di Indonesia telahdiatur dalam UU No. 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal dan selanjutnya diatur
dalam Keputusan Ketua Bapepam No. 80/PM/1996. Dalam peraturan ini disebutkan bahwa
emiten dan perusahaan publik wajib menyampaikan laporankeuangan tahunan yang telah diaudit
oleh akuntan independen, selambat-lambatnya pada akhir bulan keempat (120 hari) setelah
tanggal laporan keuangan perusahaan.Namun kemudian Bapepam memperketat peraturan
dengan dikeluarkannya Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal Nomor36/PM/2003
tentang Kewajiban Penyampaian Laporan Keuangan Berkala. Dalam lampirannya, yaitu
Peraturan Bapepam Nomor X.K.2, disebutkan bahwa laporan keuangan tahunan harus disertai
dengan laporan akuntan dengan pendapat yanglazim dan disampaikan kepada Bapepam
selambat-lambatnya pada akhir bulanketiga (90 hari) setelah tanggal laporan keuangan. Apabila
perusahaan tersebut terlambat menyampaiakan laporan keuangan maka dikenakan sangsi
administrative sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan sanksi dan denda yang dikenakan
pada perusahaan yang terlambat menyampaikan laporan keuangan cukup berat, akan tetapi masih
ada perusahaan yang menyampaiakan laporan keuangan dengan tidak tepat waktu.
Tepat waktu didefnisi sebagai suatu pemanfaatan informasi oleh pengambil keputusan
sebelum informasi tersebut kehilangan kapasitas atau kemampuan untuk mengambil keputusan.
Oleh karena itu suatu informasi dikatakan tidak relevan jika tidak disampaikan tepat waktu.
Informasi terus tersedia untuk pengambilan keputusan sebelum informasi tersebut kehilangan
kesempatan untuk mempengaruhi pengambil keputusan (Anis Chariri, Imam Ghozali, 2001).
Ketepatan waktu mengimplikasikan bahwa laporan keuangan seharusnya disajikan pada suatu
interval waktu untuk menjelaskan perubahan dalam perusahaan yang akan mempengaruhi
pemakai informasi dan membuat prediksi dan keputusan. Selanjutnya ketepatan waktu
menunjukkan rentang waktu antara penyajian informasi yang diinginkan serta frekuensi
pelaporan informasi. Informasi tepat waktu akan mempengaruhi kemampuan manajemen dalam
merespon setiap kejadian dan permasalahan. Apabila informasi itu tidak disampaikan dengan
tepat waktu akan menyebabkan informasi tersebut kehilangan nilai didalam mempengaruhi
kualitas keputusan informasi tepat waktu juga akan mendukung manajer menghadapi
ketidakpastian yang terjadi dalam lingkungan kerja mereka (Kristianus Ukago dan Imam
Ghozali, 2005).
METODE PENELITIAN
Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data documenter yaitu jenis data
penelitian yang antara lain berupa faktur-faktur, jurnal, surat-surat, notulen hasil rapat, memo,
atau dalam bentuk laporan program serta memuat apa dan kapan suatu kejadian atau transaksi
dan siapa yang terlibat dalam kejadian (Indriantoro dan Supomo, 2002). Adapun data yang
diperlukan dari setiap perusahaan sampel merupakan data sekunder yang mencangkup tentang
profitabilitas, debt toequity ratio, struktur kepemilikan, dan pergantian auditor. Data eksternal ini
diperoleh dari website www.idx.co.id.
Populasi dan sampel
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia pada tahun pengamatan 2012 sampai 2014. Teknik Pengambilan sampel
dalam penelitian ini menggunakan metode purposive sampling yaitu pemilihan sampel tidak
acak yang informasinya diperoleh dengan pertimbangan tertentu (Indriantoro dan Supomo,
2002).
Tabel : Sampel Penelitian
No. Keterangan Jumlah
1
Perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI secara berturut-
turut untuk periode 2012-2014
130
2
Perusahaan manufaktur yangmenerbitkan laporan keuangan
tahunan teraudit per 31 Desember untuk tiga tahun berturut-
turut yaitu 2012-2014.
100
3
Menampilkan data dan informasi lengkap yang digunakan
untuk menganalisis faktor yang mempengaruhi ketepatan waktu
penyampaian laporan keuangan untuk periode 2012-2014
50
Total perusahaan yang dapat digunakan sebagai sampel
50
Sumber : www.idx.co.id
Berdasarkan kriteria diatas, maka sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 50
perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia per tahun pada periode tahun
2012, 2013, 2014, sehingga didapatkan jumlah sampel (n) sebanyak 50 x 3 periode = 150
sampel.
Metode Pengumpulan Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, yaitu data laporan
keuangan yang ada di Bursa Efek Indonesia tahun 2012 sampai 2014, data yang terdapat dalam
website www.idx.co.id untuk mendapatkan data variabel DER, ROA, struktur kepemilikan, dan
pergantian auditor yang dilakukan olehperusahaan, serta studi pustaka untuk mendapatkan teori-
teori yang melatarbelakangi penelitian.
Definisi Operasional dan Pengukuranya
a. Variabel Dependen
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah ketepatan waktu penyampaian laporan
keuangan. Ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan ini menggunakan vareabel dummy.
Jika terdapat perusahaan yang dapat melaporkan laporan keuangannya secara tepat waktu yaitu
dalam kurun waktu yang ditentukan oleh Bapepam dan Otoritas Jasa Keuangan 90 hari setelah
penyajian laporan keuangan maka diberikan angka 1 dan untuk perusahaan yang tidak dapat
melaporkan laporan keuangannya secara tepat waktu diberikan angka 0.
b. Vareabel Independen
1. Return on Asset(ROA)
Penelitian ini menggunakan proksi return on asset (ROA) untuk mengukur profitabilitas.
ROA digunakan untuk membandingkan laba bersih setelah pajak dengan asset yang dimiliki
perusahaan untuk mengetahui apakah tingkat laba yang dihasilkan oleh perusahan akan
mempengaruhi ketepatan waktu penyampaian pelaporan keuangan. Semakin tinggi tingkat
profitabilitas yang dihasilkan, maka perusahaan akan lebih cepat menyampaikan laporan
keuangannya karena profitabilitas menjadi sinyal yang baik bagi para emiten atau pengguna
laporan keuangan lainnya. Return on Asset (ROA) merupakan rasio untuk mengukur efektivitas
perusahaan didalam menghasilkan keuntungan dengan cara memanfaatkan aktiva yang
dimilikinya. Besarnya ROA diketahui dengan membandingkan laba bersih setelah pajak dan
rata-rata total aktiva (Ang Robert, 1997).
2. Debt to Equity Ratio (DER)
Debt Equity Ratio (DER) merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat
leverage (penggunaan hutang) terhadap total shareholders’equity yang dimiliki perusahaan.
Rasio ini menunjukkan komposisi atau struktur modal dari total pinjaman (hutang) terhadap total
modal yang dimliki perusahaan. Semakin tinggi DER menunjukkan komposisi total hutang
(jangka pendek dan jangka penjang) semakin besar dibanding dengan total modal sendiri,
sehingga berdampak semakin besar beban perusahaan terhadap pihak luar (kreditur). Debt to
Equity Ratio (DER) juga dapat memberikan gambaran mengenai struktur modal yang dimiliki
oleh perusahaan, sehingga dapat dilihat tingkat risiko tak tertagihnya suatu utang (Robert Ang,
1997:18.35)
3. Struktur Kepemilikan (OWN)
Struktur kepemilikan dalam penelitian ini adalah prosentase kepemilikan saham terbesar
oleh pihak luar (outsider ownership’s) yang diukur dengan melihat dari berapa besar saham yang
dimiliki oleh pihak luar pada perusahaan go public yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Karena kepemilikan pihak luar mempunyai kekuatan yang besar dalam mempengaruhi
perusahaan baik melalui media massa maupun dalam bentuk kritikan atau komentar yang
semuanya dianggap sebagai aspirasi publik atau masyarakat. Pengaruh kepemilikan dari pihak
luar dapat mengubah pengelolaan yang semula berjalan sesuai keinginan perusahaan itu sendiri
menjadi berjalan dengan pengawasan. Dengan adanya kepemilikan pihak luar yang besar maka
pihak manajemen akan lebih mendapat tekanan dari pihak luar untuk lebih tepat waktu dalam
pelaporan keuangannya.
4. Pergantian Auditor (AUDCH)
Pergantian akuntan publik terjadi jika kontrak kerja yang disepakati antara kantor
akuntan publik dengan pemberi tugas telah berakhir dan memutuskan untuk tidak
memperpanjang dengan penugasan baru. Dalam penelitian ini pergantian auditor merupakan
variabel dummy, dimana apabila perusahaan yang tidak melakukan pergantian auditor termasuk
kategori 1, sedangkan apabila perusahaan melakukan pergantian auditor maka termasuk kategori
0.
Metode Analisis Data
a. Statistik Deskriptif
Analisis deskriptif statistik adalah menggambarkan tentang rinkasan data-data penelitian
seperti mean, standar deviasi, varian, modus, dll. Analisis deskriptif ini dapat digunakan untuk
memberikan penjelasan dalam penelitian lanjutan untuk memberikan hasil yang lebih baik
tehadap analisis regresi. Analisis deskriptif bersifat penjelasan statistik dengan memberikan
gambaran data tentang jumlah data, minimum, maxsimum, mean, dan standar deviasi (Prayitno,
2010:12).
b. Uji Normalitas
Uji normalitas data dilakukan untuk mengetahui apakah data yang diperoleh berdistribusi
normal atau tidak. Uji normalitas yang dilakukan terhadap sampel dilakukan dengan
mengunakan kolmogorov-smirnov test dengan menetapkan derajat keyakinan (α) sebesar
5%. Kriteria pengujian dengan melihat besaran kolmogorov-smirnov test adalah;
Jika signifikasi > 0,05 maka data tersebut berdistribusi normal
Jika signifikasi < 0,05 maka data tersebut tidak berdistribusi normal
c. Asumsi Fit Model
1. Uji Hosmer and Lemeshow
Uji Hosmer and Lemeshow. Model fit diketahui dengan membandingkan nilai Hosmer
and Lemeshow<Chisquaretable (pada df dan a = 5%) dan membandingkan signifikasi
nilai Hosmer and Lemeshow (Sig. > 0,05) (Baroroh, 2013:45).
2. Likelihood Fit Model
Rasio kecocokan (likelihood fit model) adalah dengan membandingkan angka -2
LogLikelihood pada model awal (Block = 0) dengan angka -2 Log Likelihood pada model
final (Block = 1), “apabila terjadi penurunan -2 Log Likelihood“, maka dapat ditarik
kesimpulan bahwa model tersebut menunjukkan model fit (Sarwono, 2013:160).
d. Analisis Regresi Logistik
Analisis Regresi Logistik merupakan suatu metode statistika yang
mendeskripsikan prediksi antara perubah respon yang memiliki dua kategori atau lebih
dengan satu atau lebih perubah penjelas berskala kategori atau interval. Yang dimaksud
dengan perubah kategorik yaitu peubah yang berupa data nominal dan ordinal. Model
regresi logistik adalah model regresi yang perubah terikat atau respondnya mensyaratkan
berupa peubah katagorik.
Model regresi logistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
(Getut Pramesti 2013:59)
P (Y=0) exp(β0 +β1 ROA +β2 DER + β3 OWN + β4 AUDCH +ε)
1+exp(β0 +β1 ROA +β2 DER + β3 OWN + β4 AUDCH +ε)
Dimana :
P (Y=0) : Dummy variabel ketepatan waktu (kategori 0 untuk perusahan yang tidak tepat
waktu dan kategori 1 untuk perusahaan yang tepat waktu).
ROA : Return on Asset
DER : Debt to equity ratio
OWN : Struktur kepemilikan perusahaan yang dimiliki oleh pihak luar.
AUDCH : Pergantian auditor
β0-β4 : Koefisien regresi
ε : variabel gangguan
e. Uji Hipotesis
1. Nagelkerke R Square
Penggunaan koefisien Nagelkerke R Square dengan batas R2 adalah 0<R
2<1, dalam
model logistik ini digunakan ukuran ketepatan fungsional yang berbeda dengan
regresi karena variabel terikatnya dummy atau binary. Ukuran R² pada metode
logistik diketahui dari nilai Nagelkerke R Square yang didasarkan pada tehnik
estimasi likelihood dengan nilai yang bervariasi dari nol (0) sampai 1 (satu).
2. Omnimbus Test
Uji omnimbus test digunakan untuk pengujian secara serentak yang menunjukkan
apakah suatu variabel bebas signifikan terhadap Y. Untuk mengujinya digunakan
Omnimbus Test (Pramesti, 2013:67) dengan hipotesis seperti dibawah ini :
H0 : βj = 0 (koefisien βj tidak signifikan secara statistik)
H1 : βj ≠ 0 (koefisien βj signifikan
Dengan
, Jumlah variabel respon pada grup ke- k
, Rata – rata taksiran probabilitas
Mj banyaknya observasi yang memiliki nilai πjn‟k =
banyaknya observasi pada grup ke- k Pengambilan
keputusan didasarkan pada H0 tolak dan H1 diterima, jika
X2 hitung > X
2 tabel.
3. Wald Test
Uji wald test digunakan untuk pengujian individu yang menunjukkan apakah suatu
variabel bebas signifikan terhadap Y. Untuk mengujinya digunakan Wald Test
Homster dan Lameshow (Baroroh, 2013:38) dengan hipotesis seperti dibawah ini :
H0 : βj = 0 (koefisien βj tidak signifikan secara statistik)
H1 : βj ≠ 0 (koefisien βj signifikan secara statistik), j=1,2,3…..p
Perhitungan statistik uji wald adalah sebagai berikut:
Dimana ;
βj = penaksir parameter βj
SE (βj) = penduga standart error dari βj
p = banyaknya variabel prediktor
Pengambilan keputusan didasarkan pada H0 ditolak dan H1 diterima, jika nilai statistic
jika Sig < α (0,05) yang berarti βj signifikan terhadap variabel bebas.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Analisis Deskriptif Statistik
Analisis deskriptif bersifat penjelasan statistik dengan memberikan gambaran data
tentang jumlah data, minimum, maxsimum, mean, dan standar deviasi (Prayitno, 2010:12).
Adapun hasil uji Analisis Deskriptif Statistik ;
Tabel 4.2 Hasil Analisis Deskriptif Statistik
Keterangan N Minimum Maximum Mean
Profitabilitas (X1) 150 -18,724 46,909 9,088
Debt to equity ratio (X2) 150 10,504 97,487 4,285
Struktur kepemilikan (X3) 150 4,803 86,169 4,332
Pergantian auditor (X4) 150 0 1 0,93
Ketepatan waktu (Y) 150 0 1 0,79
Sumber : Lampiran 2
Uji Normalitas Kolmogorov-smirnovTest
Uji normalitas data dilakukan untuk mengetahui apakah data yang diperoleh berdistribusi
normal atau tidak. Uji normalitas yang dilakukan terhadap sampel dilakukan dengan
mengunakan kolmogorov-smirnovtest dengan menetapkan derajat keyakinan (α) sebesar 5%
(Baroroh, 2013:23). Adapun hasil pengujian dapat disajikan sebagai berikut ;
Tabel 4.3 Hasil Uji Normalitas
Test of Normality
Kolmogorov-Smirnov
Sig. Cutt off Keterangan
Profitabilitas (ROA) 0,086 > 0,05 Normal
Debt to equity ratio (DER) 0,419 > 0,05 Normal
Struktur
kepemilikan(OWN) 0,252 > 0,05 Normal
Sumber : Lampiran 3
Asumsi Model Fit
1. Uji Hosmer and Lemeshow
Pada model fit dapat diuji dengan menggunakan uji Hosmer and Lemeshow. Model fit
diketahui dengan membandingkan nilai Hosmer and Lemeshow <Chisquare tabel (pada
df = 8(15,507) dan a = 5%) dan membandingkan signifikasi nilai Hosmer and Lemeshow
(Sig. > 0,05) (Baroroh, 2013:45). Berikut pada Tabel 4.4 adalah hasil uji Hosmer and
Lemeshow;
Tabel 4.4 Hosmer and Lemeshow Test
Hosmer and Lemeshow Test
Step Chi-square
Cutt Off Sig. a Keterangan
1 8,111 < 15,507 0,423 > 0,05 Baik
Sumber : Lampiran 4
Berdasarkan analisis yang dilakukan, hasilnya menunjukkan bahwa model regresi logistik
sudah memenuhi asumsi kelayakan model, hal ini dapat dilihat dari nilai 8,111<15,507 dan
0,423> 0,05.
2. Likelihood Fit Model
Pengujian rasio kecocokan (likelihood fit model) adalah dengan membandingkan angka -
2 LogLikelihood pada model awal (Block = 0) dengan angka -2 Log Likelihood pada
model final (Block = 1), “apabila terjadi penurunan -2 Log Likelihood“, maka dapat
ditarik kesimpulan bahwa model tersebut menunjukkan model fit (Sarwono, 2013:160).
Berikut pada Tabel 4.5 adalah hasil Likelihood fit model;
Tabel 4.5 Likelihood fit model
Likelihood Fit Model
Step -2 Log Likelihood Step -2 Log Likelihood Keterangan
0 155,502 1 150,486 Baik
Sumber : Lampiran 4
Berdasarkan analisis yang dilakukan, hasilnya menunjukkan bahwa model regresi logistik
sudah memenuhi asumsi kelayakan model, hal ini dapat dilihat dari adanya penurunan
nilai -2 LogLikelihood pada model awal (155,502) dengan angka -2 Log Likelihood pada
model final (150,486).
Analisis Regresi Logistik
Analisis regresi logistik (binary logistic regression) untuk mengetahui profitabilitas, debt
to equity ratio, struktur kepemilikan dan pergantian auditor dalam memprediksi ketepatan waktu
pelaporan keuangan Perusahaan Manufaktur. Dalam hal ini variabel ketepatan waktu pelaporan
(Y) diukur dengan menggunakan dummy. Nilai “1” apabila perusahaan yang diindikasikan
“memiliki ketepatan waktu”, sedangkan nilai “0” apabila perusahaan yang diindikasikan “tidak
memiliki ketepatan waktu” dalam mempublikasikan laporan keuangan perusahaan. Berikut pada
Tabel 4.6 disajikan hasil analisis regresi logistik ;
Tabel 4.6 Hasil Regresi Logistik
Variabel
Independent
Block 1 : Method
Sig.
a Keterangan Coefficients Exp(B)
(Constant) 0.243 - -
Profitabilitas
(ROA) 0.384 0,011 < 0,05 Signifikan
Debt to equity
ratio (DER) 0.271 0,024 < 0,05 Signifikan
Struktur
kepemilikan
(OWN)
0257 0,027 < 0,05 Signifikan
Pergantian
auditor
(AUDCH)
0.221 0,042 < 0,05 Signifikan
Negelkerke R-Square = 0,451
OmnimbusTest = 15,016
Sumber : Lampiran 4
Berdasarkan koefisien regresi logistik, maka persamaan regresi yang dapat dibentuk adalah
P (Y=0) = exp(0,243 +0,384 ROA+0,271DER+0,257OWN+0,221AUDCH+ε
1+exp(0,243+0,384ROA+0,271DER+0,257OWN+0,221AUDCH+ ε
1. Nilai konstanta regresi logistik sebesar 0,243, menunjukkan bahwa jika tidak ada
aktivitas pada variabel-variabel independen (Return on asset, debt to equity ratio,
struktur kepemilikan dan pergantian auditor) maka peluang perusahaan dalam
menyampaikan laporan keuangannya secara tepat waktu (Y) adalah sebesar
1,955(𝑒0,243).
2. Koefisien regresi logistik variabel Return on Asset sebesar 0,384, menunjukkan
bahwa setiap kenaikan Return on Asset 1 satuan, maka hal tersebut akan
meningkatkan peluang ketepatan waktu pelaporan perusahaan (Y) sebesar 2,124
kali (𝑒0,384).
3. Koefisien regresi logistik variabel Debt to equity ratio sebesar 0,271, menunjukkan
bahwa setiap kenaikan debt to equity ratio 1 satuan, maka hal tersebut akan
meningkatkan peluang ketepatan waktu pelaporan perusahaan (Y) sebesar 2,002
kali (𝑒0,271).
4. Koefisien regresi logistik variabel struktur kepemilikan sebesar 0,257,
menunjukkan bahwa setiap kenaikan struktur kepemilikan 1 satuan, maka hal
tersebut akan meningkatkan peluang ketepatan waktu pelaporan perusahaan (Y)
sebesar 1,773 kali (𝑒0,257).
5. Koefisien regresi logistik variabel pergantian auditor sebesar 0,221, menunjukkan
bahwa setiap kenaikan pergantian auditor 1 satuan, maka hal tersebut akan
meningkatkan peluang ketepatan waktu pelaporan perusahaan (Y) sebesar 1,437
kali (𝑒0,221).
Uji Hipotesis
1. Variabilitas Nagelkerke R Square
Penggunaan koefisien Nagelkerke R Square dengan batas R2 adalah 0<R
2<1, dalam
model logistik ini digunakan ukuran ketepatan fungsional yang berbeda dengan regresi
karena variabel terikatnya dummy atau binary. Ukuran R² pada metode logistik diketahui
dari nilai Nagelkerke R Square yang didasarkan pada tehnik estimasi likelihood dengan
nilai yang bervariasi dari nol (0) sampai 1 (satu). Berdasarkan nilai Nagelkerke R Square
sebesar 0,451 atau 45,1%, yang berarti variasi keadaan ketepatan waktu pelaporan
keuangan Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia adalah sebesar
45,1%.
2. Uji Omnimbus Test
Uji Omnimbus Test digunakan untuk menguji hipotesis secara simultan atau serentak,
dengan signifikansi terbesar 0 (= nol), dengan df = 4 (9,48773), “degress of fridom atau
sebanyak variabel bebas” mengikuti distribusi Chi-square (Omnimbus Test> X2). Nilai
Omnimbus Statistic dalam model logistik diketahui sebesar 15,016>9,48773dengan
tingkat signifikansi sama dengan nol, maka H0 ditolak dan Haditerima, yang berarti
secara serentak variabel profitabilitas, debt to equity ratio,struktur kepemilikan dan
pergantian auditor dapat memprediksi keadaan ketepatan waktu yang mengindikasikan
ketepatan waktu pelaporan keuangan Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia.
3. Uji Wald Test Homster dan Lameshow
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah variabel independen berpengaruh
terhadap variabel dependen secara parsial. Kemampuan variabel independen dalam
memprediksi atau mempengaruhi variabel dependen, dapat dilihat dari tingkat
signifikansi Uji Wald masing-masing variabel “apabila tingkat sigifikansi > 0,05, maka
variabel independen tidak memiliki kemampuan memprediksi kemungkinan variabel
dependen, sebaliknya apabila tingkat signifikansi < 0,05 maka variabel independen
memiliki kemampuan dalam memprediksi atau mempengaruhi kemungkinan variabel
dependen” (Baroroh, 2013:45). Berdasarkan hasil analisis regresi logistik, berikut hasil
uji wald test untuk mengetahui kemampuan variabel dependen dalam memprediksi atau
mempengaruhi variabel independen ;
a. Variabel profitabilitas (X1) memiliki odds ratio sebesar 2,124 dan signifikasi
0,011 < 0,05, maka H0 ditolak dan Ha diterima, yang berarti secara parsial
variabel profitabilitasdapat memprediksikan adanya ketepatan waktu pelaporan
keuangan Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Nilai
odds ratio-nya sebesar 2,124, hal ini menunjukkan bahwa semakin baik
profitabilitas, maka peluang ketepatan waktu lebih besar 2,124 kali, jika
dibandingkan dengan tidak akan memiliki ketepatan waktu sama sekali;
b. Variabel debt to equity ratio (X2) memiliki odds ratio sebesar 2,002 dan
signifikasi 0,024< 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima, yang berarti secara
parsial variabel debt to equity ratio dapat memprediksi adanya ketepatan waktu
pelaporan keuangan Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia. Nilai odds ratio-nya sebesar 2,002, hal ini menunjukkan bahwa
semakin baik debt to equity ratio, maka peluang ketepatan waktu lebih besar
2,002 kali, jika dibandingkan dengan tidak akan memiliki ketepatan waktu sama
sekali;
c. Variabel struktur kepemilikan (X3) memiliki odds ratio sebesar 1,733 dan
signifikasi 0,027< 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima, yang berarti secara
parsial variabel struktur kepemilikan dapat memprediksi adanya ketepatan waktu
pelaporan keuangan Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia. Nilai odds ratio-nya sebesar 1,733, hal ini menunjukkan bahwa
semakin baik struktur kepemilikan, maka peluang ketepatan waktu lebih besar
1,733kali, jika dibandingkan dengan tidak akan memiliki ketepatan waktu sama
sekali;
d. Variabel pergantian auditor (X4) memiliki odds ratio sebesar 1,437dan signifikasi
0,042< 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima, yang berarti secara parsial
variabel pergantian auditor dapat memprediksi adanya ketepatan waktu pelaporan
keuangan Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Nilai
odds ratio-nya sebesar 1,437, hal ini menunjukkan bahwa semakin baik
pergantian auditor, maka peluang ketepatan waktu lebih besar 1,733 kali, jika
dibandingkan dengan tidak akan memiliki ketepatan waktu sama sekali.
Pembahasan
1. Profitabilitas Dalam Memprediksi Ketepatan Waktu Pelaporan
Hasil uji regresi logistik pada variabel Return on Asset (ROA) berpengaruh positif
dan signifikan terhadap keputusan perusahaan dalam menyampaikan laporan keuangan
secara tepat waktu dengan nilai koefisien Wald sebesar 2,434 dan nilai signifikansi
sebesar 0,011 < 0,05 menunjukkan bahwa setiap kenaikan profitabilitas akan
meningkatkan peluang ketepatan waktu pelaporan perusahaan manufaktur sebesar 2,124.
Hal ini berarti semakin besar Return on Asset, maka semakin baik pula kinerja
perusahaan sehingga perusahaan akan cenderung untuk memberikan informasi tersebut
pada pihak lain yang berkepentingan, sehingga dapat dikatakan bahwa profit merupakan
berita baik bagi perusahaan manufaktur dan perusahaan yang memiliki berita baik tidak
akan menunda penyampaian informasi keuangannya.
Hasil penelitian ini sesuai dengan yang dilakukan oleh Na’im (1999), Respati
(2004), Hilmi danAli (2008), Dwiyanti (2010), Putra (2012), menyatakan bahwa
profitabilitas berpengaruh secara signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian
laporan keuangan.
Hasil penelitian ini juga sesuai dengan pendapat yang diajukan oleh Suharli
(2005) bahwa profitabilitas dapat mempengaruhi perilaku ketepatan waktu pelaporan
keuangan.
Penelitian ini menerima hipotesis yang menyatakan bahwa tingkat profitabilitas
yang diukur dengan Return on asset perusahaan berpengaruh terhadap ketepatan waktu
penyampaian laporan keuangan. Hal ini mengindikasikan perusahaan akan cenderung
untuk tepat waktu menyampaikan laporan keuangannya karena dapat digunakan sebagai
berita baik yang harus segera diketahui publik bahwa perusahaan memiliki profitabilitas
yang tinggi. Kondisi seperti ini terjadi karena perusahaan ingin menunjukan kinerja
perusahaan bahwa perusahaan dapat dikelola dengan baik dan sesuai dengan keinginan
para pemakai laporan keuangan. Sebaliknya perusahaan akan cenderung untuk terlambat
untuk menyampaikan laporan keuangannya apabila tingkat profitabilitas yang dimiliki
rendah karena merupakan berita buruk dan akan cenderung untuk menunda
mempublikasikannya. oleh karena itu, perusahaan yang mampu menghasilkan profit
cenderung lebih tepat waktu dalam pelaporan keuangannya dibandingkan perusahaan
yang mengalami kerugian. Manajemen tidak akan menunda penyampaian informasi
mengenai profit perusahaan kepada principal karena berhubungan dengan kompensasi
keuangan yang akan diterima oleh agen dan karena merupakan berita baik bagi prinsipal
maka kemungkinan besar prinsipal akan menggunakan agen yang sama untuk mengelola
perusahaan.
2. Debt to Equity Ratio Dalam Memprediksi Ketepatan Waktu Pelaporan
Hasil uji regresi logistik pada variabel Debt to equity ratio berpengaruh positif
dan signifikan terhadap keputusan perusahaan dalam menyampaikan laporan keuangan
secara tepat waktu dengan nilai koefisien Wald sebesar 2,041 dan nilai signifikansi
sebesar 0,024 < 0,05 menunjukkan bahwa setiap kenaikan debt to equity ratioa kan
meningkatkan peluang ketepatan waktu pelaporan perusahaan manufaktur sebesar 2,002.
Hal ini berarti semakin besar debt to equity ratio yang tingginya akan resiko akan
menunjukkan adanya kemungkinan bahwa perusahaan tersebut tidak bisa melunasi
kewajiban atau hutangnya baik berupa pokok maupun bunganya. Resiko perusahaan yang
tinggi mengindikasikan bahwa perusahaan mengalami kesulitan keuangan, sedangkan
kesulitan keuangan dianggap berita buruk yang akan mempengaruhi kondisi perusahaan
dimata publik, sehingga pihak manajemen cenderung akan menunda penyampaian
laporan keuangan yang memuat berita buruk.
Hasil penelitian ini sesuai dengan yang dilakukan oleh Dwiyanti (2010), dan Putra
(2012), menyatakan bahwa debt to equity berpengaruh signifikan terhadapketepatan
waktu pelaporan laporan keuangan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia.
Hasil penelitian ini juga sesuai dengan pendapat yang diajukan oleh Schwart dan
Soo (1996), menyatakan bahwa perusahaan memiliki sedikit hutang maka masih bisa
dikatakan wajar karena hutang tersebut dapat memperbesar arus kas masuk dan dapat
digunakan untuk menghasilkan laba perusahaan lebih banyak, tetapi bila hutang
perusahaan terlalu besar maka perusahaan tidak akan dapat membayar pinjaman dan
bunga pinjaman. Ketidakmampuan perusahaan membayar hutang mencerminkan bahwa
agen tidak dapat bekerja sesuai kepentingan principal yang nantinya dapat berpengaruh
pada kepentingan principal maupun agen, sehingga agen berusaha untuk menunda
penyampaian informasi. Oleh karena itu, semakin tinggi rasio debt to equity suatu
perusahaan maka perusahaan tersebut akan semakin tidak tepat waktu dalam
penyampaian laporan keuangan perusahaan.
Hasil penelitian ini sesuai dengan hipotesis yang menyatakan bahwa terdapat
pengaruh tingkat debt to eqity ratio perusahaan terhadap ketepatan waktu penyampaian
laporan keuangan menunjukan, bahwa utang dapat mempengaruhi perusahaan dalam
menyampaikan laporan keuangan. Kondisi ini dapat disebabkan perusahaan atau
manajemen berkewajiban untuk menyediakan informasi yang wajar dan apa adanya
mengenai tinggi atau rendahnya utang yang dimiliki, karena kreditor akan selalu
cenderung untuk mengawasi tingkat debt to equity ratio perusahaan guna mengetahui
kemampuan perusahaan dalam membayar utang sehingga perusahaan wajib memberikan
informasi lebih cepat kepada publik. Apabila perusahaan menunda menyampaikan
laporan keuangan karena harus memperbaiki tingkat debt to equity ratio maka akan dapat
memperlambat menyampaikan laporan keuangannya ke publik dan nantinya akan
menimbulkan tingkat kepercayaan para kreditor akan berkurang dan akan menyangsikan
kemampuan perusahaan dalam membayar utang.
3. Struktur Kepemilikan Memprediksi Ketepatan Waktu Pelaporan
Hasil uji regresi logistik pada variabel Struktur kepemilikan berpengaruh positif
dan signifikan terhadap keputusan perusahaan dalam menyampaikan laporan keuangan
secara tepat waktu dengan nilai koefisien Wald sebesar 1,822 dan nilai signifikansi
sebesar 0,027 < 0,05 menunjukkan bahwa setiap kenaikan struktur kepemilikan, maka
hal tersebut akan meningkatkan peluang ketepatan waktu pelaporan perusahaan sebesar
1,733. Hal ini berarti semakin besar struktur kepemilikan perusahaan manafaktur yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia memiliki rata-rata sebesar 4,332%, struktur
kepemilikan diproksi dengan struktur kepemilikan pihak luar karena pemilik perusahaan
dari pihak luar sebagai prinsipal mempunyai kekuatan yang besar dalam mempengaruhi
perusahaan dan pengelolaan perusahaan oleh manajer, ini akan memaksa manajer sebagai
agen untuk menyajikan keuangannya secara akurat dan tepat waktu.
Hasil penelitian ini sesuai dengan yang dilakukan oleh Suharli(2005), Respati
(2004), dan Hilmi dan Ali (2008), menyatakan bahwa struktur kepemilikan secara
signifikan berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan perusahaan
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Hasil penelitian ini juga sesuai dengan pendapat yang diajukan oleh Niehaus
(dalam Saleh, 2004), menyatakan bahwa pemilik dari pihak luar untuk terlibat dalam
urusan bisnis perusahaan sehari-hari. Sehubungan dengan struktur kepemilikan pihak luar
karena pemilik perusahaan dari pihak luar sebagai prinsipal mempunyai kekuatan yang
besar dalam mempengaruhi perusahaan melalui media massa berupa kritikan atau
komentar yang semuanya dianggap opini publik sehingga menyebabkan berubahnya
pengelolaan perusahaan oleh manajer selaku agen. Sebagai agen untuk menyajikan
keuangannya secara akurat dan tepat waktu. Agen bisa tidak mempunyai masa depan bila
kinerjanya buruk sehingga diberhentikan oleh pemegang saham. Pasar tenaga manajerial
akan menghapus kesempatan agen yang tidak mempunyai kinerja baik dan berperilaku
menyimpang dari keinginan pemegang saham perusahaan yang dikelola oleh agen.
Hasil peneltian ini mendukung hipotesis yang menyatakan bahwa struktur
kepemilikan yang diproksikan kepemilikan pihak luar berpengaruh terhadap ketepatan
waktu penyampaian laporan keuangan perusahaan. Karena pemilik perusahaan dari pihak
luar sangat berkepentingan dengan laporan tepat waktu. Hal ini dikarenakan ketepatan
waktu pelaporan keuangan perusahaan sangat dibutuhkan oleh pihak luar untuk
mengatahui situasi dan kondisi perusahaan yang sesungguhnya dalam pengambilan
keputusan yang tepat dan akurat serta untuk mengurangi informasi asimetri. Juga
pelaporan tepat waktu memberikan andil bagi kinerja yang efisien dan cepat bagi pasar
saham dalam fungsi evaluasi serta membantu mengurangi tingkat kebocoran dan rumor
dipasar saham.
4. Pergantian Auditor Dalam Memprediksi Ketepatan Waktu Pelaporan
Hasil uji regresi logistik pada variabel Pergantian auditor berpengaruh positif dan
signifikan terhadap keputusan perusahaan dalam menyampaikan laporan keuangan secara
tepat waktu dengan nilai koefisien Wald sebesar 1,470 dan nilai signifikansi sebesar
0,042 < 0,05 menunjukkan bahwa setiap kenaikan pergantian auditor maka hal tersebut
akan meningkatkan peluang ketepatan waktu pelaporan perusahaan sebesar 1,437. Hal ini
berarti semakin besar pergantian auditor yang terjadi di perusahaan manufaktur yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia, banyak perusahaan manufaktur yang tidak melakukan
pergantian auditornya dalam periode 3 tahun terakhir karena penugasan ulang auditor
akan menghambat akses pada semua program yang digunakan pada periode yang lalu dan
berkaitan dengan program perusahaan, auditor akan melakukan banyaknya prosedur baru
yang ditempuh auditor pengganti dalam proses pengauditan memerlukan waktu yang
lebih lama dibandingkan jika auditor tersebut melanjutkan penerimaan penugasan.
Hasil penelitian ini sesuai dengan yang dilakukan oleh Suharli(2005), Thohiri
(2010), dan Putra (2012), menyatakan bahwa pergantian auditor akanmemiliki pengaruh
terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan perusahaan manufaktur yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia.
Hasil penelitian ini juga sesuai dengan pendapat yang diajukan oleh Mulyadi
(2002), menyatakan bahwa hubungan pergantian auditor dengan ketepatan waktu
pelaporan keuangan. Pernyataan Standar Auditing (PSA) No.16 mensyaratkan adanya
komunikasi baik lisan maupun tulisan antara auditor pendahulu dengan auditor pengganti
sebelum menerima penugasan.
Hasil temuan dari penelitian ini menerima hipotesis yang menyatakan bahwa
pergantian auditor dapat berpengaruh terhadap ketepatan waktu penyampain laporan
keuangan perusahaan. hasil ini juga sesuai dengan logika teori dalam penelitian ini bahwa
banyaknya prosedur yang ditempuh auditor pengganti dalam proses pengauditan
memerlukan waktu yang lebih lama dibandingkan jika auditor tersebut melanjutkan
penerimaan penugasan ulang. Sehingga sangat Berbeda dengan penugasan pertama
sebagai akibat adanya pergantian auditor, pada penugasan ulang auditor memiliki akses
pada semua program yang digunakan pada periode yang lalu, sehingga lebih cenderung
cepat dan tepat waktu dalam proses pengauditan laporan keuangan perusahaan.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
1. Return on Asset (ROA) dapat memprediksi ketepatan waktu pelaporan keuangan
Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
2. Debt to equity ratio (DER) dapat memprediksi ketepatan waktu pelaporan keuangan
Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
3. Struktur kepemilikan (OWN) dapat memprediksi ketepatan waktu pelaporan keuangan
Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
4. Pergantian auditor (AUDCH) dapat memprediksi ketepatan waktu pelaporan keuangan
Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Keterbatasan
a. Penelitian ini belum memasukkan faktor-faktor lain yang diduga berpengaruh terhadap
ketepatan waktu pelaporan keuangan perusahaan misalnya kualitas sistem pengendalian
intern, dan internal audit perusahaan serta ukuran perusahaanyang mungkin juga dapat
berpengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan.
b. Variabel dependen hanya dikategorikan atas tepat waktu dan tidak tepat waktu, sehingga
hal tersebut belum menjelaskan secara utuh kualitas pengaruh dari variabel tersebut.
c. Informasi laporan keuangan perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tidak
semuanya dapat diakses secara cepat dan mudah, serta tersaji lengkap.
Saran
a. Pihak Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesiadihimbau dapat meningkatkan
profitabilitas perusahaannya agar ketepatan waktu pelaporan keuangan perusahaan dapat
menjadi tarik investor dalam menanamkan modalnya;
b. Pihak Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia dihimbau memaksimalkan dan
menekan debt to equity rasio dalam perusahaannya agar ketepatan waktu pelaporan
keuangan perusahaan dapat dipublikasikan secara tepat waktu;
c. Pihak Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia dihimbau dapat lebih
berkerjasama diantara para pemegang saham dan para manajer perusahaan yang ada agar
kegiatan, pengelolaan dan pengawasan perusahaan dapat berjalan dengan efektif dan
efesien;
d. Pihak Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia dihimbau dapat lebih menekan
atau melakukan evaluasi ulang sebelum melakukan pergantian auditor dalam
perusahaannya agar efektivitas pelaksanaan audit yang dilakukan dapat lebih baik dan
efektif.
DAFTAR PUSTAKA
Anis Chariri, Imam Ghozali, 2001, Teori Akuntansi, Edisi Pertama, Badan Penerbit Universitas
Diponegoro, Semarang.
Abdul Kadir. 2011. “Faktor-faktor Yang Berpengaruh Terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan
Keuangan Studi EmpirisPada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Jakarta. Jurnal
Manajemen dan Akuntansi.Vol. 12. No.1.Pp. 1-12
Ang, Robert. 1997. The Intelligent to Indonesian Capital Market. Edisi 1. Mediasoft. Indonesia.
Anissa, Nur. 2004. “Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan :Kajian Atas Kinerja
Manajemen, Kualitas Auditor dan Opini Audit”. Balance No 2 (September), 42-53.
Bandi. Dan Santoso T. Hananto, 2000. “Ketepatan Waktu Atas Laporan Keuangan Perusahaan
Indonesia”. Simposium Nasional Akuntansi III. Pp. 66-77.
Baridwan, Zaki. 1997. Intermediate Accounting. Edisi Tujuh. Cetakan Pertama. Yogyakarta:
BPFE.
Baroroh, Ali. 2013. Analisis Multivariat dan Time Series. Gramedia Pustaka : Jakarta
Dyer, J. C. IV and A. J. McHugh. 1975. “The Timeliness of The Australian Annual Report”.
Journal of Accounting Research. Autumn. Pp. 204-219.
Fitriani, Erna. 2010. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Penyampaian
Laporan Keuangan, pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia. Skripsi
Hendriksen, Eldon S. 1992. Accounting Theory.5th Edition. USA : Richard D Irwin Inc.
Hilmi, Utari dan Syaiful Ali. 2008. ”Analisis Faktor-Faktor Yang Memepengaruhi Ketepatan
Waktu Penyampaian Laporan Keuangan (Studi Empiris pada Perusahaan-perusahaan
yang Terdaftar di BEJ)”. Simposium Nasional Akuntansi XI Ikatan Akuntan Indonesia.
Hariadi, Deva. 2011. “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Pelaporan
Keuangan Perusahaan Perbankan Go Publik di Bursa Efek Jakarta”. Skripsi Akuntansi
Universitas Riau, Pekanbaru.
Indriantoro, Nur dan Bambang Supomo. 2002. “Metodologi Penelitian Bisnis Untuk Akuntansi
dan Manajemen”. Edisi Pertama. Cetakan Pertama. BPFE. Yogyakarta.
Ikatan Akuntan Indonesia. 2009. Standar Akuntansi Keuangan. Penerbit Salemba Empat. Jakarta
Ikatan Akuntan Indonesia. 2012. Standar Akuntansi Keuangan. Penerbit Salemba Empat. Jakarta
Keputusan Ketua Bapepam No : 80/PM/1996
_____________________ No : Kep-36/PM/2003
Kieso, Donald. E.,et al. 2002. Akuntansi Intermediate Edisi kesepuluh Jilid 1. Diterjemahkan
oleh Emil Salim. Penerbit Erlangga. Jakarta.
Kristianus Ukago dan Imam Ghozali, 2005, “Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap
ketepatan waktu pelaporan keuangan: Bukti Empiris Emiten di Bursa Efek Jakarta”
,Jurnal Maksi, Vol.5, pp.13-33
Made Gede Wirakusuma. 2004. “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Rentang Waktu Penyajian
Laporan Keuangan ke Publik (Studi Empiris Mengenai Keberadaan Divisi Internal
Audit pada Perusahaan-Perusahaan Yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta)”.
Simposium Nasional Akuntansi VII. (Desember) : pp 1202.1222.
Mulyadi. 2002. Auditing. Edisi Pertama. Cetakan Keenam. Salemba Empat. Jakarta.
Na'im, Ainun. 1999. “Nilai Informasi Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan :
Analisis Empirik Regulasi Informasi di Indonesia”. Jurnal Ekonomi dan Bisnis
IndonesiaVol.14, No.2, 85-100.
Nurhujaima. 2011. “Analisis Faktor-faktor yang mempengaruhi Ketepatan Waktu Pelaporan
Keuangan pada Perusahaan Real Estate dan Property yang Terdaftar di Bursa
EfekJakarta”. Skripsi Akuntansi Universitas Sumatera Utara, Medan.
Oktorina, Mega dan Suharli, Michell. 2005. “Studi Empiris Terhadap Ketepatan Waktu
Pelaporan Keuangan”. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Universitas Katolik Indonesia Atma
Jaya. Jakarta.
Owusu, Stephen dan Ansah. 2000. “Timeliness of Corporate Financial Reporting in Emerging
Capital Market : Empirical Evidence From The Zimbabwe Stock Exchange”. Journal
Accounting and Business.Vol 30. Pp. 241
Pasca Dwi Putra dan Roza Thohiri. 2010. “Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi
Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan Pada Perusahaan Yang Listing di
Bursa Efek Indonesia Periode 2008-2010”. Jurnal Bina Akuntansi IBBI, Vol 18 No.1
Januari 2013
Pramesti, Getut. 2013. Smart Olah Data Penelitian. Jakarta : PT Elek Media Komputindo
Prayitno, Duwi. 2010. Paham Analisa Data Statistik Dengan SPSS. MediaKom, Yogyakarta
Rachmat Saleh. 2004. “Studi Empiris Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan Perusahaan
Manufaktur di Bursa Efek Jakarta. Simposium Nasional Akuntansi VII. (Desember) :pp
897-910.
Respati, Novita, Wening tyas. 2004. “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Terhadap Ketepatan
Waktu Pelaporan Keuangan : Studi Empiris di Bursa Efek Jakarta”, Jurnal Maksi,
Vol.4, pp.67-81.
Rini Dwiyanti. 2010. “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Pelaporan
Keuangan pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
periode tahun 2005-2007”. Fakultas Ekonomi. Universitas Diponegoro. Semarang.
Sarwono, Jonathan 2013. Jurus Ampuh SPSS Untuk Riset Skripsi. Jakarta : PT. Elek Media
Komputindo
Surat Edaran Ketua Bapepam No. SE-02/PM/2002
Subalno, 2009.“Analisis pengaruh factor fundamental dan kondisi ekonomi terhadap return
saham.” Universitas Diponegoro. http://eprints.undip.ac.id. Di akses 23 Agustus 2010.
Sasuryo, Bayu. 2010. “Analisis Faktor yang Mempengaruhi Audit Delay dan Timeliness (Study
empiris pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2006-2008)”.
Fakultas Ekonomi. Universitas Sebelas Maret. Surakarta.
Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 Tentang peraturan Pasar Modal.
Wulantoro, Alief Fadil. 2011. “Analisis Faktor-faktor yang mempengaruhi Ketepatan Waktu
Publikasi laporan Keuangan perusahaan Manufaktur Go Publik di Bursa Efek
Jakarta”. Skripsi Akuntansi Universitas Diponegoro, Semarang.
www.bapepam.go.id
www.idx.co.id