Draft+Renstra+Edit+YSR+9+Okt+2014_editJANGMED (5)

download Draft+Renstra+Edit+YSR+9+Okt+2014_editJANGMED (5)

of 25

Transcript of Draft+Renstra+Edit+YSR+9+Okt+2014_editJANGMED (5)

  • 8/17/2019 Draft+Renstra+Edit+YSR+9+Okt+2014_editJANGMED (5)

    1/25

    I. KONDISI UMUM

    II. POTENSI DAN PERMASALAHAN BERDASARKAN KONTINUM SIKLUS

    KEHIDUPAN

    III. POTENSI DAN PERMASALAHAN TERKAIT SISTEM KESEHATAN NASIONAL

    A SUB SISTEM UPAYA KESEHATAN

    Program pembinaan upaya kesehatan bertujuan untuk meningkatkan akses fasilitas pelayanan

    kesehatan dasar dan rujukan yang berkualitas. Dari tahun 2009 sampai tahun 2013 telah terjadi

    peningkatan jumlah Puskesmas, dengan laju pertambahan setiap tahun sebesar 3-3,!. Puskesmas

    pada tahun 2009 berjumlah ".#3# buah $3,#% per 100.000 penduduk&, dan pada tahun 2013 telahberjumlah 9.' buah $3,"9 per 100.000 penduduk&. Dari jumlah tersebut sebagiannya adalah

    Puskesmas Pera(atan, yang jumlahnya juga meningkat dari 2.#0% buah pada tahun 2009 menjadi

    3.31# buah pada tahun 2013. Data )isfaskes 2011 menunjukkan bah(a sebanyak 2.%92 puskesmas

    berada di daerah terpen*il dan sangat terpen*il yang tersebar pada 33 kota+kabupaten.

    Peningkatan juga terjadi pada jumlah rumah sakit umum $)&, rumah sakit khusus $)& dan tempat

    tidur $//&. Pada tahun 2009 terdapat 1.202 ) dengan kapasitas 1%1.'03 //, yang pada tahun 2013

    meningkat menjadi 1.#2 ) dengan 2%.3%0 //. Pada tahun 2013, sebagian besar ) adalah

    milik s(asta $sebanyak 3!&, sedangkan ) milik Pemerintah abupaten+ota sebesar 30,%!. )

     juga berkembang pesat, yakni dari 321 ) dengan 22."## // pada tahun 2009 menjadi 03 )dengan 33.110 // pada tahun 2013. Pada tahun 2013, lebih dari separuh $1,3!& ) itu adalah )

    ersalin dan ) bu nak. Data 4ktober 201% menunjukkan bah(a saat ini terdapat 2.3'" ) dan

    diprediksikan jumlah ) akan menjadi 2."09 pada tahun 201#, dengan laju pertumbuhan jumlah )

    rata-rata 1%# per tahun.

    5eningkatnya jumlah fasilitas kesehatan telah meningkatkan akses layanan kesehatan kepada

    masyarakat. Data )iskesdas 2013 menunjukkan bah(a rata-rata akses rumah tangga yang dapat

    menjangkau puskesmas+pustu, praktek dokter dan praktek bidan sebesar 9%,3! $6br a&. /erjadi

    peningkatan dari tahun 200# dengan rata-rata akses pada saat itu masih 90,#!. Data juga

    menunjukkan bah(a 92,3! penduduk se*ara rata-rata dapat menjangkau puskesmas+pustu, praktekdokter dan praktek bidan dengan biaya kurang dari )p. 10.000 $6br b&.

  • 8/17/2019 Draft+Renstra+Edit+YSR+9+Okt+2014_editJANGMED (5)

    2/25

    0

    20

    40

    60

    80

    100

    18

    28

    6669

    84

    89 89

    94

    3437

    2723

    14

    9 9

    5

    29

    22

    5 52 1

    14

    1

    18

    12

    2 2 1 1 1 0

    < 16 menit 16-30 menit 31-60 m enit > 60 menit

    6ambar a. 7aktu tempuh ke fasilitas kesehatan tahun 2013 $Sumber: Riskesdas 2013)

    ) Pemerintah

    ) (asta

    Puskesmas+Pustu

    Praktek Dokter+linik

    Praktek bidan

    Poskesdes

    Polindes

    Posyandu

    0.0 10.0 20.0 30.0 %0.0 0.0 '0.0 #0.0 "0.0 90.0 100.0

    '3.'

    #1.'

    91.3

    90.

    9.2

    9#.%

    9#."

    9#."

    30.3

    23.9

    #.#

    ".3

    3."

    1.#

    1.#

    0.#

    '.2

    1.

    1.0

    1.2

    1.0

    0.9

    0.

    0.

    810.000,- :10.000 - 0.000,- : 0.000

    6ambar b. iaya transportasi menuju fasilitas kesehatan terdekat 2013 $Sumber: Riskesdas 2013)

    Dari sisi kesiapan pelayanan, data berdasarkan )ifaskes 2011 menunjukkan bah(a

    pen*apaiannya belum memuaskan. aat ini jumlah ) yang memiliki jumlah // ra(at inap )

    per 10.000 penduduk baru men*apai 12,'!. ;umlah admisi pasien ) per 10.000 penduduk

    baru men*apai 1,9!. )ata-rata bed occupancy rate $4)& ) baru '!. ) abupaten+ota

    yang mampu P4

  • 8/17/2019 Draft+Renstra+Edit+YSR+9+Okt+2014_editJANGMED (5)

    3/25

    esiapan pelayanan umum di Puskesmas baru men*apai #1!, pelayanan P4

  • 8/17/2019 Draft+Renstra+Edit+YSR+9+Okt+2014_editJANGMED (5)

    4/25

    • apasitas manajemen puskesmas dan ) yang tidak merata, dan belum berbasiskan sistem

    manajemen kinerja

    • elum tersedianya sarana prasarana dan alkes pada PP yang sesuai standarse*ara merata

    di seluruh ndonesia

    • elum terintegrasinya data dan sistem informasi di Pusat, daerah, rumah sakit dan puskesmas

    • ebijakan pemerintah daerah yang belum tersinkronisasi dengan kebijakan pemerintah pusat

  • 8/17/2019 Draft+Renstra+Edit+YSR+9+Okt+2014_editJANGMED (5)

    5/25

    BAB II

    VISI, MISI DAN TUJUAN KEMENTERIAN KESEHATAN

    I. Visi Kementerian Keseatan

    ndang-ndang

  • 8/17/2019 Draft+Renstra+Edit+YSR+9+Okt+2014_editJANGMED (5)

    6/25

    II Misi Kementerian Keseatan

    Dalam rangka me(ujudkan masyarakat sehat, mandiri dan berkeadilan, emenkes memiliki misiB

    • 5eningkatkan kemitraan dan pemberdayaan dalam me(ujudkan perilaku sehat dan

    pembangunan ber(a(asan kesehatan• 5eningkatkan pelayanan kesehatan yang komprehensif, merata, bermutu, dan

    berkesinambungan

    • 5eningkatkan ketersediaan, pemerataan, dan kualitas sumber daya kesehatan

    • 5eningkatkan tatakelola kepemerintahan yang baik dan bersih

    III Ni&ai'Ni&ai Kementerian Keseatan

    Dalam menjalan misi di atas, emenkes menganut dan menjunjung tinggi tata nilai sebagai berikut.

    • Pr( Ra#"at. Dalam penyelenggaraan program-program kesehatan, emenkes selalu

    mendahulukan kepentingan rakyat dan mengutamakan hasil yang terbaik untuk rakyat.

    Diperolehnya derajat kesehatan yang setinggi-tingginya bagi setiap orang adalah salah satu

    hak asasi manusia tanpa membedakan suku, golongan, agama, dan status sosial-ekonomi.

    • In#&)si*. emua program kesehatan harus melibatkan semua pihak, karena pembangunan

    kesehatan tidak mungkin hanya dilaksanakan dengan berhasil oleh emenkes saja. Dengan

    demikian, seluruh komponen masyarakat, baik se*ara lintas sektor, organisasi profesi,

    organisasi masyarakat pengusaha, masyararakat madani, dan masyarakat akar rumput, harus

    terlibat se*ara aktif dalam program kesehatan.• Res+(nsi*. Program kesehatan harus sesuai dengan kebutuhan dan keinginan rakyat, serta

    tanggap terhadap permasalahan di daerah, situasi dan kondisi setempat, termasuk aspek-

    aspek geografi, sosial budaya, dan ekonomi.

    • E*e#ti* $an e*isien. Program kesehatan harus dikelola se*ara baik dengan memanfaatkan

    kemajuan-kemajuan di bidang teknologi dan mendayagunakan seluruh potensi yang ada,

    sehingga dapat di*apai hasil sesuai target yang telah ditetapkan, dengan sumber daya yang

    tersedia.

    Bersi. Pelaksanaan program kesehatan harus bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme$

  • 8/17/2019 Draft+Renstra+Edit+YSR+9+Okt+2014_editJANGMED (5)

    7/25

    siklus kehidupan (life cycle), yaitu bayi, balita, anak usia sekolah, remaja, kelompok usia kerja,

    ibu hamil, dan kelompok lansia. Pen*apaian tujuan ini diukur dengan indikator-indikator

    kementerian yang bersifat dampak (impacts atau outcomes) berikutB

    • 5enurunnya angka kematian ibu dari 39 menjadi 30' per 100.000 kelahiran hidup.

    • 5enurunnya angka kematian bayi dari 32 menjadi 2% per 1.000 kelahiran hidup.

    • 5enurunnya persentase bayi+anak pendek (stunting) dari32,9! menjadi 2"!.

    • 5eningkatnya persentase rumah tangga yang mempraktikkan perilaku hidup bersih dan

    sehat dari 32,3! menjadi #0!.

    • 5eningkatnya persentase kabupaten dan kota yang telah memiliki kebijakan terkait perilaku

    hidup bersih dan sehat $P?& dari 30! menjadi 100! $6anti dengan emandirian 4bat&

    B. Mening#atn"a $a"a tangga+ (responsiveness)   $an +er&in$)ngan mas"ara#at tera$a+

    risi#( s(sia& $an *inansia& $i %i$ang #eseatan.Daya tanggap (responsiveness)  di(ujudkan

    dalam bentuk pelayanan kesehatan yang memenuhi kebutuhan masyarakat dan terjangkauserta pengembangan jaminan kesehatan nasional untuk menghidarkan masyarakat dari

    kerugian-kerugian besar di bidang kesehatan. Pen*apaian tujuan ini diukur dengan indikator-

    indikator kementerian yang bersifat dampak (impacts atau outcomes) berikutB

    • 5eningkatnya persentase pasien+klien yang puas terhadap pelayanan kesehatan menjadi

    9! $terlalu besarG saya usul 90! ajaH&.

    • 5eningkatnya persentase penduduk yang ter*akup dalam jaminan kesehatan nasional dari

    '',"2! menjadi 100!.

    • 5enurunnya persentase penduduk yang tidak terpenuhi kebutuhan pelayanan kesehatannya

    (unmet need) dari #! menjadi 1!.

    V Sasaran Strategis Kementerian Keseatan

    Dalam rangka men*apai tujuan emenkes tersebut di atas, ditetapkan sasaran-sasaran strategis

    sebagai berikutB

    A. Mening#atn"a #eseatan mas"ara#at. esehatan masyarakat men*akup pelayanan

    kesehatan bagi seluruh kelompok usia mengikuti siklus hidup sejak dari bayi sampai anak,

    remaja, kelompok usia produktif, ibu maternal, dan kelompok usia lanjut $lansia&. elain itu, pada

    saat ini ke depan, pembangunan kesehatan menghadapi beban ganda di bidang penyakit, yakni

    penyakit-penyakit menular masih menjadi masalah, sementara itu penyakit-penyakit tidakmenular semakin meningkat perannya sebagai penyebab kematian. Dengan demikian

    kesehatan masyarakat juga men*akup upaya yang bersifat promotif dan preCentif untuk

    menangani faktor-faktor risiko yang men*akup status giIi, perilaku masyarakat, dan kesehatan

    lingkungan. 4leh karena itu, peningkatan upaya kesehatan masyarakat ini harus menggunakan

    pendekatan yang menyeluruh $koprehensif& dan menjangkau semua usia dalam siklus

    kehidupan (life cycle)  se*ara berkelanjutan (continuum) Dalam hal ini sasaran yang akan

    di*apai adalahB

    • 5eningkatnya persentase persalinan di fasilitas kesehatan dari #0! menjadi 9!.

    • 5enurunnya persentase ibu hamil kurang energi kronik dari 2%,2! menjadi 1',#!.

  • 8/17/2019 Draft+Renstra+Edit+YSR+9+Okt+2014_editJANGMED (5)

    8/25

    • 5ningkatnya persentase kabupaten dan kota yang memenuhi syarat kualitas kesehatan

    lingkungan dari 1,3! menjadi %0!.

    • 5enurunnya preCalensi tekanan darah tinggi dari 2,"! menjadi 23,3"!.

    • 5eningkatnya persentase kabupaten dan kota yang telah memiliki kebijakan terkait perilaku

    hidup bersih dan sehat $P?& dari 30! menjadi 100!.

    B. Mening#atn"a +engen$a&ian +en"a#it men)&ar $an #arantina #eseatan. Penyakit menular

    adalah penyakit yang sudah sangat lama menjadi beban, dan bahkan penyebab kematian, bagi

    masyarakat ndonesia. eberapa penyakit menular seperti *a*ar memang sudah dapat

    diberantas, akan tetapi beberapa penyakit menular lain masih tetap menjadi masalah kesehatan

    masyarakat. ahkan mun*ul pula beberapa penyakit menular baru seperti ?J-D, ), dan

    atau an*aman penyakit menular baru seperti 5=) dan =bola. Dengan demikian meningkatnya

    pengendalian penyakit menular masih harus diupayakan, yang dibarengi dengan perkuatan

    sistem karantina kesehatan untuk men*egah masauknya+mengurangi an*aman penyakit-

    penyakit menular baru. Dalam hal ini sasaran yang akan di*apai adalahB

    • 5enurunnya jumlah kejadian luar biasa $K& penyakit menular dari 1.01 menjadi 901.

    • 5eningkatnya persentase kabupaten dan kota pintu masuk negara yang melaksanakan

    kekarantinaan kesehatan dalam implementasi ?) 200 dari 11! menjadi 100!.

    -. Mening#atn"a a#ses $an m)t) *asi&itas #eseatan. asaran ini terkait dengan sub-sistem

    Pembinaan paya esehatan dari istem esehatan

  • 8/17/2019 Draft+Renstra+Edit+YSR+9+Okt+2014_editJANGMED (5)

    9/25

    pelayanan kesehatan, sesudah tenaga kesehatan. Pada saat ini sekitar 90! bahan baku obat

    diimpor dari luar negeri, demikian pun alat kesehatan. ?al ini mengakibatkan harga obat dan alat

    kesehatan menjadi mahal. Padahal ndonesia memiliki potensi yang sangat besar untuk mandiri

    di bidang ini. Produksi Caksin dari iofarma misalnya, telah mampu bersaing di tingkat global.

    4leh karena itu kemandirian di bidang bahan baku obat dan alat kesehatan harus ditingkatkan,bersamaan dengan peningkatan akses dan mutunya. Peningkatan akses dan mutu dapat

    di*apai dengan perbaikan manajemen logistik, penggunaan yang rasional, serta dukungan

     jaminan mutu sarana produksi-distribusi. Dalam hal ini sasaran yang akan di*apai adalahB

    • 5eningkatnya persentase ketersediaan obat dan Caksin di seluruh instalasi farmasi

    kabupaten dan kota dari ##! menjadi 9!.

    • 5eningkatnya jumlah bahan baku obat dalam negeri yang dimanfaatkan sebagai komponen

    obat dari 2 menjadi 30.

    • 5eningkatnya persentase produk alat kesehatan dan P)/ beredar yang memenuhi

    persyaratan keamanan, mutu, dan manfaat dari '"! menjadi #"!.

    E. Mening#atn"a )m&a, enis, #)a&itas $an +emerataan tenaga #eseatan. ebagaimana

    disebutkan di atas, selain sediaan farmasi dan alat kesehatan, unsur terpenting dari pelayanan

    kesehatan adalah tenaga kesehatan. Data yang ada menunjukkan bah(a kekurangan jumlah

    tenaga kesehatan masih terjadi, khususnya tenaga kesehatan masyarakat $termasuk tenaga

    sanitasi, giIi, dan penyuluh kesehatan&. edangkan kualitas dan pemerataannya masih menjadi

    masalah untuk semua jenis tenaga kesehatan. paya pendampingan oleh tenaga-tenaga ahli

    $konsultan& dalam negeri belum sepenuhnya dapat terlaksana, karena sumberdaya tenaga ahli

    $konsultan& dalam negeri belum diorganisasikan dengan baik. 6lobalisasi, khususnya berlakunya

    5asyarakat =konomi =< $5=& akan menjadi an*aman besar di bidang kesehatan, bila jumlah, jenis, kualitas dan pemerataan tenaga kesehatan dalam negeri tidak ditingkatkan.

    etidaktepatan penanganan hal ini dapat menyebabkan pemenuhan kebutuhan masyarakat

    ndonesia akan pelayanan kesehatan didominasi oleh tenaga kesehatan dari negara-negara lain.

    Dalam hal ini sasaran yang akan di*apai adalahB

    • 5eningkatnya persentase Puskesmas yang memiliki dokter dari 90,#! menjadi 99,#!.

    • 5eningkatnya persentase Puskesmas yang memiliki tenaga kesehatan sesuai standar dari

    G. menjadi GG

    • 5eningkatnya persentase ) abupaten+ota yang memiliki % tenaga dokter spesialis

    dasar dan dokter ahli anestesi dari G. menjadi GG

    . Mening#atn"a integrasi +eren/anaan, %im%ingan te#nis $an +emanta)an'e0a&)asi. ?arus

    diakui bah(a selama ini masing-masing program dan atau unit di ementerian esehatan

    seolah berjalan sendiri-sendiri dengan sinkronisasi dan koordinasi yang lemah. Dengan

    demikian, sinkronisasi dan koordinasi antara Pusat dan Daerah pun menjadi lemah, karena

    bimbingan teknis serta pemantauan dan eCaluasi juga berlangsung se*ara tidak terintegrasi.

    esemuanya itu bermuara dari kurang terintegrasinya peren*anaan kesehatan baik antar-

    program+unit di tingkat pusat maupun antara ementerian esehatan dan Dinas-dinas

    esehatan di daerah. Dengan demikian, peningkatan integrasi peren*anaan, bimbingan teknis,

  • 8/17/2019 Draft+Renstra+Edit+YSR+9+Okt+2014_editJANGMED (5)

    10/25

    serta pemantauan dan eCaluasi mutlak harus dilakukan. Dalam hal ini sasaran yang akan

    di*apai adalahB

    • 5eningkatnya jumlah proCinsi yang memiliki ren*ana kesehatan lima tahunan terintegrasi dari

    berbagai sumber menjadi 3% ProCinsi

    • 5eningkatnya persentase kabupaten dan kota yang mengalokasikan anggaran kesehatannya

    L10! PD $di luar gaji& dari %0! menjadi #0!

    !. Mening#atn"a sinergitas antar'#ementerian1&em%aga. urangnya sinergi tidak hanya terjadi

    antar-unit+program di sektor kesehatan, melainkan juga antara sektor kesehatan dengan sektor-

    sektor lain terkait. Padahal banyak sekali masalah kesehatan yang hanya dapat ditanggulangi

    dengan efektif dan efisien melalui kerjasama lintas-sektor. elama ini kerjasama lintas-sektor

    yang dikembangkan masih banyak yang sebatas formalitas dan belum berlanjut sampai kepada

    sinkronisasi dalam penganggaran, pelaksanaan kegiatan, pemantauan dan eCaluasi. 4leh sebab

    itu ke depan sinergitas antar-kementerian+lembaga harus ditingkatkan, dalam arti sampai ketingkat operasionalisasinya di daerah. ?al ini memerlukan adanya satu fungsi di emenkes yang

    bertugas khusus meningkatkan sinergitas antar-kementerian+lembaga. Dalam hal ini sasaran

    yang akan di*apai adalahB

    • 5eningkatnya persentase kementerian+lembaga yang mengalokasikan anggaran untuk ikut

    mengatasi masalah-masalah kesehatan prioritas melalui satuan tugas dari 2! menjadi "0!.

    • 5eningkatnya persentase kabupaten dan kota yang mendapat predikat baik dalam

    pelaksanaan standar pelayanan minimal $P5& dari G..menjadi '0!.

    H. Mening#atn"a $a"ag)na #emitraan. emitraan dalam pembangunan kesehatan dilakukan baik

    dengan pihak-pihak dalam negeri di luar sektor kesehatan maupun dengan pihak-pihak luarnegeri. aat ini, bentuk kemitraan yang telah terlaksana adalah dalam bentuk pemberian dana

    dari luar negeri $pinjaman dan atau hibah& guna membiayai proyek-proyek kesehatan.

  • 8/17/2019 Draft+Renstra+Edit+YSR+9+Okt+2014_editJANGMED (5)

    11/25

    I. Mening#atn"a #((r$inasi $an e*e#ti0itas +ene&itian $an +engem%angan #eseatan.

    Penelitian dan pengembangan kesehatan tidak hanya diselenggarakan oleh ementerian

    esehatan, melainkan juga oleh lembaga-lembaga lain seperti perguruan tinggi dan Pemerintah

    Daerah. elama ini telah banyak produk penelitian dan pengembangan kesehatan $litbangkes&

    yang dihasilkan se*ara nasional.kan tetapi efektiCitasnya, dalam arti pemanfaatannya untukpengambilan kebijakan dalam pembangunan kesehatan masih kurang. aru sebagian dari

    produk litbangkes yang dihasilkan oleh emenkes saja yang dimanfaatkan untuk pembangunan

    kesehatan. Padahal selain untuk meningkatkan kinerja program kesehatan, hasil-hasil litbangkes

     juga diharapkan dapat mendukung upaya kemandirian, khususnya di bidang sediaan farmasi

    dan alat kesehatan. ?al itu semua disebabkan koordinasi litbangkes oleh emenkes belum

    berjalan sesuai yang diharapkan. 4leh karena itu masih diperlukan upaya meningkatkan

    koordinasi dan efektiCitas litbangkes. Dalam hal ini sasaran yang akan di*apai adalahB

    • 5eningkatnya jumlah rekomendasi kebijakan berbasis litbang kesehatan yang diadCokasi ke

    pengelola program kesehatan dan atau pemangku kepentingan menjadi 20 buah per-tahun.• 5eningkatnya jumlah hasil penelitian yang didaftarkan hak kepemilikan intelektual $?& dari

    2 buah menjadi 20 buah.

    J. Mening#atn"a #(m+etensi $an #inera a+arat)r Kementerian Keseatan. emenkes adalah

    instansi yang memegang peran sebagai penanggung ja(ab pembangunan nasional di bidang

    kesehatan. 7alaupun banyak program kesehatan yang harus diselenggarakan melalui

    kerjasama lintas sektor, betapa pun penggeraknya adalah emenkes. elama ini ditengarai

    masih banyaknya ketidaksesuaian antara kompetensi pejabat dengan jabatan yang diembannya,

    dan masih banyaknya pega(ai emenkes yang tidak dapat menyelesaikan target kinerja sesuai

    dengan standar yang telah ditetapkan. 4leh karena itu ke depan sangat diperlukan upayameningkatkan kompetensi dan kinerja aparatur emenkes. ompetensi dalam hal teknis, umum,

    dan soft skill sesuai tuntutan jabatan harus selalu ditingkatkan, khususnya terkait pembuatan

    norma, standar, pedoman dan riteria $

  • 8/17/2019 Draft+Renstra+Edit+YSR+9+Okt+2014_editJANGMED (5)

    12/25

    L. Mening#atn"a sistem in*(rmasi #eseatan terintegrasi. ntuk mendukung pelaksanaan,

    manajemen, sinkronisasi, dan sinergi tersebut di atas diperlukan dukungan data dan informasi

    yang akurat, sesuai kebutuhan, dan tepat (aktu. elama ini ditengarai bah(a data dan informasi

    yang tersedia masih kurang akurat karena berbeda-beda, kurang sesuai kebutuhan, dan tidak

    tepat (aktu tersedianya. istem informasi memang merupakan salah satu sistem yangberantakan sejak diberlakukannya otonomi daerah.

  • 8/17/2019 Draft+Renstra+Edit+YSR+9+Okt+2014_editJANGMED (5)

    13/25

    b. 5eningkatkan dayaguna kemitraan $dalam negeri dan luar negeri&.

    *. 5eningkatkan integrasi peren*anaan, bimbingan teknis, serta pemantauan dan eCaluasi.

    d. 5eningkatkan koordinasi dan efektiCitas penelitian dan pengembangan kesehatan.

    e. 5eningkatkan kompetensi dan kinerja aparatur emenkes.

    f. 5eningkatkan tata kelola yang baik dan bersih.g. 5eningkatkan sistem informasi kesehatan terintegrasi.

    Peta strategi pen*apaian Cisi emenkes tersebut $6br *& dapat dimaknai sebagai berikut. Peta

    strategi disusun untuk men*apai Cisi emenkes me(ujudkan $asyarakat Se#at yang $andiri dan

    %erkeadilan  Jisi tersebut dapat dijabarkan dalam bentuk 2 $dua& tujuan strategis, yaituB

    meningkatnya status kesehatan masyarakat $/1& dan meningkatnya responsiCeness dan

    perlindungan masyarakat terhadap risiko sosial finansial di bidang kesehatan $/2&. ntuk

    me(ujudkan kedua tujuan tersebut $/1 dan /2&, perlu terlebih dahulu di(ujudkan 3 $tiga& sasaran

    strategis yang saling berkaitan, yakniB meningkatnya kesehatan masyarakat $1&, meningkatkan

    pengendalian penyakit menular dan karantina kesehatan $2&, dan meningkatnya akses dan mutufasilitas pelayanan kesehatan $3&. 1, 2 dan 3 merupakan arah dan prioritas strategis

    emenkes yang diperlukan guna men*apai /1, sedangkan pen*apaian /2 lebih ditentukan oleh

    pen*apaian 3. ntuk me(ujudkan 1, 2 dan 3 perlu terlebih dahulu dipastikan

    meningkatnya jumlah, jenis, kualitas dan pemerataan tenaga kesehatan $%& dan meningkatnya

    kemandirian, akses dan mutu sediaan farmasi $obat, Caksin, biosimilar& dan alat kesehatan $&.

    gar 1 - dapat di(ujudkan dengan tepat guna dan hasil guna, maka % $empat& proses

    strategis internal emenkes perlu dikelola tidak dengan se*ara biasa tapi harus se*ara ekselen

    yakni sinergi antar +K, Pusat Daerah, kemitraan, peren*aaan dan litbang sehing ter(ujud %

    $empat& sasaran strategis berikutB meningkatnya sinergisitas antar +K, Pusat Daerah $'&,meningkatnya daya guna kemitraan dalam negeri dan luar negeri $#&, meningkatnya integrasi

    peren*anaan, bimbingan teknis dan monitoring eCaluasi $"&, dan meningkatnya koordinasi dan

    efektiCitas Kitbangkes $9&. ' dan 9 merupakan prasyarat ter(ujudnya # dan ",

    sedangkan proses strategis menuju # baru akan terkelola dengan baik jika ', " dan 9

    dapat di(ujudkan.

    gar fokus pembenahan terkait dengan proses bisnis internal di atas dapat dilakukan se*ara

    berkelanjutan maka emenkes perlu memperkuat 3 $tiga& aspek terkait perspektif D5, manajemen

    dan / sehingga ter(ujud 3 $tiga& sasaran strategis berikutB meningkatnya tata kelola pemerintah

    yang baik dan bersih, meningkatnya kompetensi dan kinerja aparatur emenkes, dan meningkatnya

    sistem informasi kesehatan se*ara terintegrasi. /iga sasaran strategis ini merupakan fondasi utama

    yang sangat menentukan pen*apaian Cisi dan tujuan emenkes.

  • 8/17/2019 Draft+Renstra+Edit+YSR+9+Okt+2014_editJANGMED (5)

    14/25

    6ambar *. Peta strategi pen*apaian Cisi ementerian esehatan

  • 8/17/2019 Draft+Renstra+Edit+YSR+9+Okt+2014_editJANGMED (5)

    15/25

    BAB III

    ARAH KEBIJAKAN, STRATE!I, KERAN!KA RE!ULASI DAN

    KERAN!KA KELEMBA!AAN

    I. Ara Ke%ia#an $an Strategi Nasi(na&

    rah kebijakan pembangunan kesehatan dan giIi masyarakat sebagaimana yang tertuang pada

    ran*angan teknokratik )P;5< 201-2019 adalahB

    1. kselerasi Pemenuhan kses Pelayanan esehatan bu, nak, )emaja, sia Produktif, dan

    Kanjut sia yang erkualitas.2. 5emper*epat Perbaikan 6iIi 5asyarakat.3. 5eningkatkan Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Kingkungan.%. 5eningkatan kses Pelayanan esehatan Dasar yang erkualitas.

    . 5eningkatan kses Pelayanan esehatan )ujukan yang erkualitas.'. 5eningkatkan etersediaan, eterjangkauan, Pemerataan, dan ualitas Narmasi dan lat

    esehatan.#. 5eningkatkan Penga(asan 4bat dan 5akanan.". 5eningkatkan etersediaan, Penyebaran, dan 5utu umber Daya 5anusia esehatan.9. 5eningkatkan Promosi esehatan dan Pemberdayaan 5asyarakat.10. 5enguatkan 5anajemen, Penelitian Pengembangan dan istem nformasi11. 5emantapkan Pelaksanaan istem ;aminan osial

  • 8/17/2019 Draft+Renstra+Edit+YSR+9+Okt+2014_editJANGMED (5)

    16/25

    peningkatan pelayanan kesehatan promotif dan preCentif di fasilitas pelayanan kesehatan dasar

    dengan dukungan bantuan operasional kesehatan> $d& penyusunan, penetapan dan pelaksanaan

    berbagai standard guideline  pelayanan kesehatan diikuti dengan pengembangan sistem

    monitoring dan eCaluasinya> $e& peningkatan penga(asan dan kerjasama pelayanan kesehatan

    dasar dengan fasilitas s(asta> $f& pengembangan kesehatan tradisional dan komplementer.

    Peningkatan akses dan mutu pelayanan kesehatan rujukan men*akup $a& pengembangan

    fasilitas pelayanan kesehatan rujukan terutama ) rujukan nasional, ) rujukan regional, )

    pratama termasuk peningkatan rumah sakit di setiap kabupaten+kota> $b& penguatan dan

    pengembangan sistem rujukan nasional, rujukan regional dan sistem gugus pulau termasuk

    melalui pengembangan telemedi*ine> $*& peningkatan mutu fasilitas pelayanan kesehatan

    rujukan melalui akreditasi rumah sakit dan pengembangan standar guideline  pelayanan

    kesehatan> $d& pengembangan sistem pengendalian mutu internal fasilitas kesehatan> $e&

    peningkatan pelayanan kesehatan promotif dan preCentif di fasilitas pelayanan kesehatan

    rujukan.> serta serta $f& peningkatan efektiCitas pengelolaan rumah sakit.

    edangkan peningkatan upaya kesehatan masyarakat $5& dilaksanakan melalui $a&

    peningkatan pelayanan kesehatan dan perbaikan giIi masyarakat, $b& pengendalian penyakit, $*&

    peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat serta penyehatan lingkungan.

    Peningkatan pengendalian penyakit men*akup$a& peningkatan surCeilans epidemiologi faktor

    resiko dan penyakit> $b& peningkatan upaya preCentif promotif dalam pengendalian penyakit

    menular dan tidak menular> $*& pen*egahan dan penanggulangan kejadian luar biasa+(abah> $d&

    penatalaksanaan kasus dan pemutusan rantai penularan> $e& peningkatan pengendalian faktor

    risiko biologi, perilaku dan lingkungan> $f& peningkatan pemanfaatan teknologi tepat guna untuk

    pengendalian penyakit, $g& imunisasi, $h& peningkatan karantina dan kesehatan pelabuhan, $i&

    peningkatan kesehatan haji dan matra, serta $j& pemberdayaan dan peningkatan peran s(asta

    dan masyarakat dalam pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan.

    Peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat serta penyehatan lingkungan men*akup $a&

    peningkatan adCokasi kebijakan pembangunan ber(a(asan kesehatan> $b& pengembangan

    regulasi dalam rangka promosi kesehatan> $*& penguatan gerakan masyarakat melalui kemitraan

    antara lembaga pemerintah dengan, s(asta, dan masyarakat madani dalam promosi kesehatan

    dan pemberdayaan masyarakat> $d& peningkatan pemberdayaan masyarakat melalui

    komunikasi, informasi dan edukasi $=&, upaya kesehatan berbasis masyarakat dan pendidikan

    kesehatan masyarakat> $e& peningkatan keterampilan D5 kesehatan dalam rangka pelayanan

    promosi kesehatan> $f& peningkatan upaya promotif dan preCentif di setiap program

    pembangunan kesehatan dan di fasilitas kesehatan> $g& pengembangan metode dan teknologi

    promosi kesehatan, serta $h& pemberdayaan dan peningkatan peran s(asta dan masyarakat

    dalam penyehatan lingkungan.

    Dalam rangka peningkatan pelayanan kesehatan primer diperlukan dukungan peningkatan

    aksesibilitas dan mutu sediaan farmasi dan alat kesehatan serta peningkatan jenis, kualitas,

     jumlah dan pemerataan tenaga kesehatan.

  • 8/17/2019 Draft+Renstra+Edit+YSR+9+Okt+2014_editJANGMED (5)

    17/25

    Peningkatan aksesibilitas dan mutu sediaan farmasi dan alat kesehatan dilakukan melalui $a&

    peningkatan ketersediaan dan keterjangkauan obat, terutama obat esensial generik> $b&

    peningkatan pengendalian, monitoring dan eCaluasi harga obat> $*& peningkatan kapasitas

    institusi dalam management supply c#ain obat dan teknologi> $d& peningkatan daya saing industri

    farmasi dan alkes melalui pemenuhan standar dan persyaratan serta upaya kemandirian dibidang bahan baku obat $4&> $e& peningkatan penga(asan  pre- dan  post!market   alat

    kesehatan dan perbekalan kesehatan rumah tangga $P)/&> $f& peningkatan mutu pelayanan

    kefarmasian termasuk tenaga kefarmasian> $g& peningkatan promosi penggunaan obat dan

    teknologi rasional oleh provider  dan konsumen.

    Peningkatan jenis, kualitas, jumlah dan pemerataan tenaga kesehatan peningkatan jenis,

    kualitas, jumlah dan pemerataan tenaga kesehatan dilaksanakan melalui $a& pemenuhan

    kebutuhan tenaga kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan dengan prioritas di daerah

    terpen*il, perbatasan dan kepulauan $D/P& melalui penempatan tenaga kesehatan yang baru

    lulus $affirmative policy &> $b& peningkatan mutu tenaga kesehatan melalui pengembangankompetensi, pelatihan dan sertifikasi seluruh jenis tenaga kesehatan> $*& peningkatan kualifikasi

    tenaga kesehatan melalui pengembangan dokter spesialis dan dokter layanan primer> $d&

    pengembangan insentif finansial dan non-finansial bagi tenaga kesehatan> $e& pengembangan

    sistem pendataan tenaga kesehatan dan upaya pengendalian dan penga(asan tenaga

    kesehatan.

    3. Penera+an +en$e#atan #e%er&an)tan +e&a"anan mengi#)ti si#&)s i$)+ man)sia 

    (continuum of care).Pendekatan ini dilaksanakan melaluiB $a& peningkatan *akupan dan mutu

    keberlangsungan pelayanankesehatan ibu dan anak terutama peningkatan pertolongan

    persalinan oleh tenaga terlatih di fasilitas kesehatan, peningkatan *akupan kunjungan ibu hamil$1 dan %&, pelayanan emergensi+komplikasi kesehatan ibu dan neonatal di Puskesmas

    P4 $d& peningkatan

    pelayanan kesehatan reproduksi remaja> $d& peningkatan upaya kesehatan sekolah $&> $e&

    peningkatan pelayanan kesehatan kerja> $f& peningkatan pelayanan kesehatan lanjut usia> $g&

    peningkatan *akupan imunisasi tepat (aktu pada bayi dan balita> $h& peningkatan peran upaya

    kesehatan berbasis masyarakat termasuk Posyandu dan pelayanan terintegrasi lainnya dalam

    pelayanan kesehatan ibu, anak, remaja dan lansia. /eritengrasi dalam peningkatan upaya

    kesehatan masyarakat adalah upaya per*epatan perbaikan giIi masyarakat melaluiB $a&peningkatan surCeilans giIi termasuk pemantauan pertumbuhan> $b& peningkatan kualitas

    pelayanan giIi dengan fokus utama pada 1000 hari pertama kehidupan> remaja, *alon pengantin

    dan ibu hamil $d& peningkatan promosi giIi, sanitasi, higiene, dan pengasuhan> $d& peningkatan

    peran masyarakat dalam perbaikan giIi termasuk melalui upaya kesehatan berbasis

    masyarakat+5 $antara lain Posyandu, dan PD&> $e& pengembangan dan penguatan

    pelaksanaan, dan penga(asan regulasi dan standar giIi> dan $f& penguatan peran lintas sektor

    dalam rangka interCensi sensitif dan spesifik yang didukung oleh peningkatan kapasitas

    pemerintah pusat,proCinsi dan kabupaten+kota dalam pelaksanaan ren*ana aksi pangan dan

    giIi.

  • 8/17/2019 Draft+Renstra+Edit+YSR+9+Okt+2014_editJANGMED (5)

    18/25

    4. Inter0ensi %er%asis risi#( #eseatan (health risk). Perlu dikembangkan program-program

    khusus untuk menangani kelompok-kelompok berisiko seperti masyarakat daerah tertinggal,

    perbatasan dan kepulauan $D/P&, daerah bermasalah kesehatan, bayi, balita dan lansia, ibu

    hamil, pengungsi, dan keluarga miskin.

    /iga arah kebijakan umum tersebut akan menjadi strategi dalam menjalankan berbagai program teknis

    dan program generik.

    Pr(gram Te#nis

    -. Mening#at#an a#ses $an m)t) *asi&itas #eseatan.

    ntuk meningkatkan akses fasilitas kesehatan, maka strategi yang akan dilakukan adalahB 1&

    me(ujudkan penguatan sistem rujukan dengan mengembangkan sistem regionalisasi rujukan pada

    tiap proCinsi $satu rumah sakit rujukan regional untuk beberapa kota+kabupaten& dan sistem rujukannasional $satu rumah sakit rujukan nasional untuk beberapa proCinsi&, 2& me(ujudkan inoCasi

    pelayanan, misalnya dengan flying #ealt# care$dengan sasaran adalah proCinsi yang memiliki daerah

    terpen*il dan sangat terpen*il dan kabupaten+kota yang tidak memiliki dokter spesialis&, telemedicine,

    ) Pratama, dll, 3& me(ujudkan kemitraan yang berdaya guna tinggi melalui program sister hospital,

    kemitaan dengan pihak s(asta, 4 alat medis, dll,

    ntuk meningkatkan mutu fasilitas pelayanan kesehatan dasar, maka strategi yang akan dilakukan

    adalahB 1& 5e(ujudkan ketepatan alokasi anggaran dalam rangka pemenuhan sarana prasarana dan

    alat kesehatan yang sesuai standar, 2& 5e(ujudkan dukungan regulasi yaitu melalui penyusunan

  • 8/17/2019 Draft+Renstra+Edit+YSR+9+Okt+2014_editJANGMED (5)

    19/25

    III. Kerang#a Reg)&asi 5A+a#a %isa $i#e&(m+(##an +er %)%&e67

    a. erangka )egulasi idang Pelayanan Penunjang 5edik

    IV. Kerang#a Ke&em%agaan

    5en*ermati program-program yang akan dilaksanakan sebagaimana tersebut di atas, kiranya

    diperlukan organisasi emenkes yang dapat menjalankan program-program tersebut se*ara tepat

    guna dan hasil guna. truktur organisasi emenkes saat ini perlu direCie( agar lebih efektif.

    Prinsip pertama yang hendaknya diperhatikan dalam peran*angan stuktur organisasi emenkes

    yang akan datang adalah bagaimana meningkatkan efektiCitas organisasi sebagai sarana (tools)

    untuk men*apai Cisi dan tujuan. ntuk itu diperlukan adanya kejelasan peran, tanggung ja(ab dan

    mekanisme koordinasi $se*ara horiIontal dan Certikal& dalam menjalankan program-program

    )enstra 201-2019.emenkes harus bisa memastikan bah(a ketika turun ke daerah setiap

    program bersinergi dan saling melengkapi.ntuk itu, struktur organisasi harus dilengkapi dengan

    tugas pokok dan fungsi serta indikator kinerja yang jelas $yang bisa jadi berupa  'oint responsibility &.

    4rganisasi emenkes hendaknya dibangun dengan filosofi dasar pembimbingan (parenting)  bagi

    dinas kesehatan proCinsi dan dinas kesehatan kabupaten+kota. Nungsi  parenting  yang efektifadalah memberikan nilai tambah (value added),  berupa sosialisasi

  • 8/17/2019 Draft+Renstra+Edit+YSR+9+Okt+2014_editJANGMED (5)

    20/25

    pemantauan dan eCaluasi, dan lain-lain. ukan bersifat menghan*urkan (destroying value) dengan

    birokrasi yang rumit, memberikan beban administratif pada P/ dan daerah, dan lain-lain.truktur

    yang baik hendaknya memberikan kejelasan tanggung ja(ab untuk setiap subsistem dari istem

    esehatan

  • 8/17/2019 Draft+Renstra+Edit+YSR+9+Okt+2014_editJANGMED (5)

    21/25

    kinerja dalam renstra merupakan inti dari pelaksanaan pemantauan (monitoring). /ahapan

    pemantauan ini sangat dibutuhkan untuk memastikan bah(a kontrak kinerja berada dalam jalur

    atau di luar jalur. nformasi atas status kemajuan pelaksanaan )enstra emenkes ini akan

    membantu setiap lapisan organisasi tentang tingkat pen*apaian kinerjanya untuk melakukan

    eCaluasi berdasarkan informasi tersebut. elama ini, kemajuan )enstra emenkes belumsepenuhnya bisa dipantau dan dieCaluasi status pen*apaiannya dengan basis monitoring.alah

    satu penyebab utama adalah di samping karena belum dilembagakannya kontrak kinerja pada

    semua lapisan organisasi, adalah belum dilakukannya upaya eCaluasi sistematis dan terpadu atas

    pen*apaian )enstra emenkes dengan mendasarkan pada hasil monitoring  pen*apaian target

    kinerja )enstra.

    Taa+an Dia&(g Kinera./ahapan dialog kinerja ini bertujuan untuk mengeCaluasi status kemajuan

    target kinerja )enstra emenkes. /ahapan dialog kinerja adalah pertemuan eCaluasi berkala

    tentang pen*apaian kinerja dengan durasi tertentu $sesuai kebutuhan& antara pimpinan dan para

     jajaran pimpinan di lapisan organisasi emenkes yang lebih rendah. paya eCaluasi tersebut harusditunjang data dan informasi terintegrasi tentang status kemajuan pen*apaian )enstra.

    /ahapan dialog kinerja mempunyai tiga sasaran yang hendak di*apai. asaran pertama adalah

    memeriksa mana saja pen*apaian aktual kinerja yang belum men*apai target kinerja sampai kurun

     (aktu tertentu. Pen*arian akar masalah dari ketidakter*apaian target kinerja )enstra emenkes

    merupakan sasaran kedua yang hendak di*apai dari pelaksanaan dialog kinerja. asaran ketiga

    adalah komitmen antara atasan dan jajaran manajemen di ba(ah kendalinya untuk menentukan

    ren*ana tindak lanjut yang diperlukan demi ter*apainya target kinerja )enstra di masa mendatang.

    /ahapan dialog kinerja ini dilakukan *ukup sering agar segenap jajaran manajemen pada berbagai

    lapisan organisasi emenkes mempunyai umpan balik atas tingkat keberhasilan eksekusi )enstra

    dan potensi risiko yang tengah dan akan dihadapi oleh kementerian. elanjutnya setiap dinamika

    perkembangan status pen*apaian target kinerja )enstra emenkes dapat segera diantisipasi

    pengendalian upaya penanganannya. Pertemuan dialog kinerja merupakan bentuk pengendalian

    kinerja atas pelaksanaan )enstra emenkes, yang diharapkan menyediakan gambaran status

    terakhir atas perkembangan pen*apaian sasaran strategis dan target kinerja )enstra emenkes.

    Taa+an Manaemen Kinera. /ahapan ini bertujuan utama untuk menilai keberhasilan pen*apaian

    target kinerja setiap pega(ai pada berbagai tingkatan jabatan di lingkungan emenkes, yang

    terintegrasi dengan kontrak kinerja satuan $unit& kerja tempat pega(ai berkiprah. emenkes sudah

    memiliki mekanisme P $sistem kinerja pega(ai& untuk menilai kinerja pega(ai.

  • 8/17/2019 Draft+Renstra+Edit+YSR+9+Okt+2014_editJANGMED (5)

    22/25

    informasi. Dengan demikian upaya-upaya perbaikan kelembagaan sebagaimana disebutkan pada

    )enstra emenkes tahun 201 O 2019 kelak dapat membangun emenkes menjadi organisasi

    yang berfokus pada strategi $strategy focused organiation& dan berbudaya kinerja $ performance!

    based culture&.

    7arna lain yang menonjol dari )enstra emenkes periode tahun 201 O 2019 adalah adanya

    berbagai sasaran strategis yang mengedepankan adCokasi kepada berbagai mitra kerja strategis

    emenkes, khususnya pemerintah kabupaten dan kota. ebagai penentu norma, standar, pedoman

    dan kriteria $

  • 8/17/2019 Draft+Renstra+Edit+YSR+9+Okt+2014_editJANGMED (5)

    23/25

    BAB IV

    TAR!ET KINERJA DAN KERAN!KA PENDANAAN

    I. Target Kinera

    A. Pr(gram Pening#atan Keseatan Mas"ara#at

    B. Pr(gram Pening#atan A#ses $an M)t) asi&itas Keseatan

    asaran Program Peningkatan kses dan 5utu Nasilitas esehatanadalah meningkatnya akses

    fasilitas kesehatan yang berkualitas bagi masyarakat. dapun indikator kinerja program $P&

    adalahB

    • Persentase ke*amatan dengan kesiapan akses layanan primer. esiapan akses layanan

    primer pada setiap ke*amatan tergambar dari adanya minimal 1 $satu& Puskesmas pada

    ke*amatan tersebut yang memenuhi standar minimal dan memiliki iIin

    penyelenggaraan.

    • Persentase kab+kota dengan kesiapan akses layanan rujukan. esiapan akses layanan

    rujukan pada setiap kab+kota tergambar dari dua kriteriaB 1& )asio // di ) dan linik

    tama dibanding penduduk kab+kota tersebut memenuhi minimal 1B1000> dan 2& )

    kota+kab memiliki jejaring ke ) )ujukan )egional

    • ;umlah ) yang terakreditasi. kreditasi dilakukan oleh adan ertifikasi ndependen

    ) dengan berbagai tingkat kelulusan kreditasi dengan menggunakan tandar dannstrumen kreditasi Cersi 2012.

    • ;umlah puskesmas yang terakreditasi. ertifikat akreditasi dikeluarkan oleh

    omisi+Kembaga kreditasi Nasilitas Pelayanan esehatan Primer sesuai dengan

    peraturan yang berlaku.

    /arget tahunan 201-2019 untuk setiap P di atas adalahB

    IKPTAR!ET PRO!RAM

    Saat Ini 3829 382: 382; 382< 382=

    %kec dengankesiapan akseslayanan primer

    - 45 71 78 85 92

    %kab/kota dengankesiapan akseslayanan rujukan

    50 0 70 80 90 95

     !umla" #$ yangterakreditasi

    59 440 842 1124 115 2247

     !umla" puskesmasyang terakreditasi

    - 250 750 1500 000 5000

  • 8/17/2019 Draft+Renstra+Edit+YSR+9+Okt+2014_editJANGMED (5)

    24/25

    ntuk men*apai sasaran program beserta target tahunan di atas, maka kegiatan prioritas yang

    akan dilakukan meliputiB

    1. noCasi pelayanan kesehatan, dengan indikator kinerja kegiatan adalahB

    • ! ab+ota yang memiliki daerah terpen*il dan sangat terpen*il yang melakukan

    pelayanan kesehatan bergerak $P&

    • ;umlah ab+ota yang memiliki Puskesmas yang menyelenggarakan upaya es(a

    • ! Nasyankes P7K Pe*andu

  • 8/17/2019 Draft+Renstra+Edit+YSR+9+Okt+2014_editJANGMED (5)

    25/25

    4% asyankes .) )ecandu arkotikayang kti3 

    1&5 25 0 5 40 50

    5%#$ regional sebagai pengampupelayanan telemedicine

    0 12 20 2

     !umla" ) 6ertikal #$ rujukanregional yang memiliki '$

    10 10 10 10 10 10

    7  !umla" antara #$ )emerinta" dan#$ $,asta untuk meningkatkan akses

    4 10 10 10 10 10

    8 % rujukan yang tepat di #$ 'ab/'ota 0 50 5 75 85 95

    9 !umla" #$ rujukan regional yangdiampu ole" #$ rujukan asional

    0 10 20 0 40 50

    10 !umla" #$ rujukan regional yangditetapkan sebagai #$ pendidikan&

    1 25 5 45 55 70

    11% 'ab/'ota yang siap akreditasi)uskesmas

    0 17 42 5 7

    12% 'ab/'ota yang siap akreditasi 3askes#ujukan

    0 0 50 5 70 80

    1% )uskesmas yang memenu"i standar)enyelenggaraan )uskesmas

    0 45 74 81 87 94

    14 !umla" )uskesmas yang menerapkan)erkesmas

    57 7 721 812 914101

    5

    15 !umla" #$ #ujukan #egional yangmemiliki pelayanan sesuai standar 0 0 0 90 120 150

    1 ingkat le6el maturitas tatakelolaorganisasi *' 

    0 50 0 70 80 90