Definisi Saliva
-
Upload
masriadi-gigi -
Category
Documents
-
view
225 -
download
0
Transcript of Definisi Saliva
-
8/16/2019 Definisi Saliva
1/4
Definisi
Saliva merupakan cairan yang disekreksikan ke dalam rongga mulut oleh tiga pasang kelenjar
liur mayor (parotis, submandibula, dan sublingual), kelenjar liur minor, serta cairan dari sulkus
gingiva. Saliva memiliki aksi proteksi terhadap karies gigi dan karakteristik ini bergantung
terutama pada aksi pembersihan mekanis dan netralisasi asam plak melalui sistem dapar.
Kondisi saliva di dalam rongga mulut bisa berada dalam keadaan tidak terstimulasi atau dalam
keadaan terstimulasi. Saliva tidak terstimulasi adalah saliva yang disekresikan ke dalam rongga
mulut tanpa adanya rangsang dari luar seperti rasa atau aktivitas mengunyah. Sedangkan saliva
terstimulasi adalah saliva yang disekresikan sebagai respon terhadap rangsang dari luar. Jumlah
total saliva yang disekskresikan mencapai ± 5!"# ml$hari. Setengah dari jumlah tersebut
dihasilkan pada keadaan istirahat dan sisanya dihasilkan di ba%ah pengaruh rangsang.
Komposisi
Kandungan air di dalam saliva mencapai &&', sementara sisanya berupa komponen yang
tersusun atas bahan organik, bahan anorganik, dan molekulmolekul makro, termasuk bahan!
bahan antimikroba. Komponen!komponen tersebut berungsi untuk menjaga integritas jaringan
di dalam rongga mulut. Komposisi dari masing!masing komponen penyusun saliva berbeda!beda
pada setiap individu, bergantung kepada jenis kelenjar yang menghasilkannya macam, lama, dan
jenis rangsang kecepatan aliran saliva, makanan, ritme biologi, obatobatan, dan beberapa
penyakit tertentu yang dapat mempengaruhi saliva. *ahan organik yang menyusun saliva terdiri
dari urea, glukosa bebas,
asam amino bebas, asam lemak, dan laktat. Sementara itu bahan anorganik saliva terdiri dari
sejumlah besar kalsium (+a#), klorida (+l!), bikarbonat (-+/ !), natrium (0a), kalium (K),
amonium (0-1 ), dan asam osat (-#21 3 dan -21 #!) serta sedikit magnesium (4g#),
sulat, iodida, dan luoride (!).
Sedangkan makromolekul penyusun saliva terdiri dari protein, gula glikoprotein, lemak
(kolesterol, trigliserida, lesitin, dan osolipid), amilase, liso6im, peroksidase, dan imunoglobulin
(7g8, 7g9, dan 7g4).
Fungsi
Saliva di dalam rongga mulut berungsi tidak hanya membantu dalam pengunyahan, tetapi juga
memiliki aksi pelindung, yaitu menjaga kesehatan gigi dan mulut.: Saliva melindungi jaringan di
dalam rongga mulut melalui pembersihan mekanis, melapisi setiap jaringan di dalam rongga
mulut, pengaruh dapar, dan aktivitas antibakteri
Viskositas Saliva
-
8/16/2019 Definisi Saliva
2/4
-
8/16/2019 Definisi Saliva
3/4
-
8/16/2019 Definisi Saliva
4/4
*ikarbonat merupakan ion dapar terpenting di dalam saliva dan ion ini akan menentukan
sebagian besar kapasitas dapar dan derajat asam saliva. 2ada saliva terstimulasi, ion ini
menghasilkan :5' dari keseluruhan kapasitas dapar saliva.
#. Kalsium dan osat
7on kalsium dan osat menjaga saturasi saliva terhadap mineral gigi. leh karena itu, ion!ion ini
penting dalam melindungi gigi terhadap perkembangan karies. Sistem osat menghasilkan "5'
dari keseluruhan kapasitas dapar saliva. 0amun sistem osat ini tidak berperan besar terhadap
kapasitas dapar pada keadaan saliva terstimulasi karena konsentrasi osat menurun pada
kecepatan aliran saliva yang tinggi. Sistem osat memberikan kapasitas dapar paling signiikan
pada saat saliva tidak terstimulasi dan di a%al pemaparan asam.
/. 2rotein
Konsentrasi protein di dalam saliva hanya "$/ dari plasma sehingga terlalu sedikit asam amino
yang dapat memberi eek dapar yang signiikan pada p- normal di rongga mulut. Kandungan
protein di dalam saliva hanya merupakan tambahan sekunder pada kapasitas dapar saliva melalui
eek alkali dan penghancuran en6imatik terhadap bakteri di dalam rongga mulut.
1. =rea
Kandungan urea di dalam saliva dapat digunakan oleh mikroorganisme di dalam rongga mulut
untuk menghasilkan amonia. 2roduksi amonia ini dapat menetralkan hasil akhir metabolisme
bakteri sehingga p- dapat meningkat.