DAMPAK KEBERADAAN JKT48 TE RHADAP GAYA...
Transcript of DAMPAK KEBERADAAN JKT48 TE RHADAP GAYA...
DAMP
HIDU
Diajukan
JURU
F
PAK KE
UP KON
(Stu
n Kepada FaSatu Sy
USAN PEN
FAKULTA
UIN SY
EBERAD
NSUMTI
M
udi Kasu
akultas Ilmuyarat Menca
RNI
NDIDIKA
AS ILMU
YARIF H
DAAN JK
IF FANS
MAHASI
us di Kom
Skrip
u Tarbiyah dapai Gelar S
Oleh
Rika Widya IM 111201
AN ILMU
U TARBIY
HIDAYAT
2017
KT48 TE
S JKT48
ISWA
munitas
si
dan KeguruSarjana Pend
:
Risyadi 5000059
U PENGE
YAH DAN
TULLAH
7
ERHAD
8 DIKAL
JFUIN)
an Untuk Mdidikan (S.P
ETAHUA
N KEGUR
JAKART
DAP GAY
LANGA
)
Memenuhi SPd)
AN SOSIA
RUAN
TA
YA
N
Salah
AL
i
ABSTRAK
Rika Widya Risyadi (1112015000059), Dampak Keberadaan JKT48 Terhadap Gaya Hidup Konsumtif Fans JKT48 Dikalangan Mahasiswa (Studi Kasus di Komunitas JFUIN). Skripsi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial. Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2016.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan mengetahui tentang dampak keberadaan JKT48 terhadap gaya hidup konsumtif dikalangan mahasiswa. Penelitian ini dilakukan di komunitas JFUIN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualtatif deskriptif. Sampel dalam penelitian ini adalah sepuluh orang anggota JFUIN. Instrumen yang digunakan berupa wawancara. Hasil temuan penelitian yang didapat adalah bahwa adanya dampak karena keberadaan JKT48 terhadap gaya hidup konsumtif pada mahasiswa di komunitas JFUIN. Dampak negatif yang dirasakan meliputi memiliki gaya hidup konsumtif, pengeluaran menjadi lebih boros, waktu yang dihabiskan untuk JKT48 lebih banyak, melakukan kegiatan yang tidak masuk akal, penilaian teman sejawat yang terlihat agak aneh, memuja gadis secara berlebihan, anti sosial terhadap keadaan sekitar, pikiran selalu tertuju pada JKT48, dan mengalami delusi tipe erotomanik. Sedangkan dampak positif yang dirasakan meliputi mendapatkan teman baru, mendapatkan penghasilan tambahan, belajar berorganisasi, mengetahui kebudayaan Jepang lebih jauh, menjadi lebih bersemangat dan termotivasi, dan menjadi pelepas penat.
Kata Kunci: JKT48, Gaya Hidup, Konsumtif.
ii
ABSTRACT
Rika Widya Risyadi (1112015000059), Impact The Presence of JKT48 Toward Consumptive Lifestyles JKT48 Fans Among in College Students (Case Study in JFUIN Community). Thesis, Departement of Education Social Science. Tarbiyah and Teaching Faculty, State Islamic University Syarif Hidayatullah Jakarta, 2016.
This study aimed to describe and know about impact the presence of JKT48 toward consumptive lifestyles among in college students. This research was conducted in JFUIN community. The method used is descriptive kualtatif. The sample in this study is ten members of JFUIN. Instruments used in this study is interviews. Research findings is that JKT48 it’s impact due to the presence of the consumer lifestyle in students in the JFUIN community. The negative impact is has a consumptive lifestyle, spending became more extravagant, the time more spent for JKT48, engage activities that do non-sense, assessment of colleague looks a bit odd, adored her in a manner excessive, anti-social of the around situation, mind always focused on JKT48, and delusional type erotomanic. While the perceived positive effects include getting new friends, earn extra income, learning to organize, to know Japanese culture further, becoming more excited and motivated, and be the release of fatigue.
Keywords: JKT48, Lifestyle, Consumptive.
iii
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah S.W.T, karena dengan rahmat dan karunia-Nya
skripsi ini dapat diselesaikan. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi
ini tidak lepas dari dukungan berbagai pihak. Oleh karena itu penulis
mengucapkan terimakasih kepada:
1. Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA., selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Dr. Iwan Purwanto, M. Pd, selaku Ketua Jurusan IPS yang memberikan
pelayanan yang ramah dan baik selama penulis berkuliah di UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
3. Prof. Dr. Rusmin Tumanggor, MA dan Syaripulloh, M. Si, selaku
pembimbing penulis. Terimakasih atas ilmu dan wejangannya selama penulis
menulis skripsi.
4. Prof. Dr. Rusmin Tumanggor, MA, selaku dosen pembimbing akademik yang
selalu memberikan motivasi dan semangat agar menjadi lebih baik.
Terimakasih atas ilmu-ilmu yang telah diberikan.
5. Seluruh Dosen Jurusan IPS, Dosen dan Staff UIN yang memberikan
pelayanan yang baik selama penulis menulis skripsi.
6. Terkhusus untuk orang tua, adik-adik, almarhumah nenek, dan almarhumah
Teh Titi. Skripsi ini ku persembahkan untuk kalian. Terimakasih atas kasih
sayang, dukungan, dan do’anya. Aku sayang kalian selalu.
7. Ibni Abrar yang selalu memberikan semangat baru di kala penulis jenuh dan
tidak mood dalam mengerjakan skripsi.
8. Seluruh responden dan komunitas JFUIN. Terimakasih banyak berkat kalian
aku menemukan banyak sekali wawasan baru, keluarga baru, dan terimakasih
atas waktu yang menyenangkan sehingga warna hariku di Ciputat tidak terasa
membosankan. JFUIN adalah rumah ke dua ku.
9. Wiwin Novianigsih, Ramli Suryadi, Irman Supriadi Adistya, Ai Munawaroh,
Siska Anastasia, Irsyad Bahalwan, David Rohadi, Dimas Oktavian, Farid
iv
Iqbal, Syamsul Hari Ramdani dan Rizka Juniar Ambarwati yang selalu
membantu penulis jika dalam kesulitan selama proses pengerjaan skripsi.
10. Irma Yulianty dan Fakhurrozi, sahabat penulis di kampus yang selalu
membuat penulis melupakan beban dalam menulis skripsi.
11. Teman SMP, 10 tahun persahabatan kita. Kukun Kurnia, Luthfi Khaerunnisa,
Kiki Riyanti, Mohammad Taufiq, Robih, dan Fajar Anugrah yang selalu
membuat aku rindu ingin cepat kembali bertemu kalian.
12. Teman Laskar Skripsi Tujuh Chapter. QQ, Tiwi, dan Aida akhirnya skripsi
kita selesai ya.
13. Teman PPKT MTs Islamiyah Ciputat, Kiki, Lisa, Nida, Iis, Ila, Rizki, Rais,
dan Fahmi. Terimakasih ya atas dukungannya.
14. Seluruh Teman P.IPS 2012 yang tidak bisa disebutkan satu persatu.
Terimakasih atas waktunya, tetap jaga kekompakan dan silaturahminya.
15. Dan kepada seluruh pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.
Terimakasih atas dukungan dan semangatnya.
Jakarta, 04 Oktober 2016
Rika Widya Risyadi
v
DAFTAR ISI
ABSTRAK ................................................................................................................. i
KATA PENGANTAR ............................................................................................... iii
DAFTAR ISI .............................................................................................................. v
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................. ix
DAFTAR TABEL ..................................................................................................... x
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................. xi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................................ 1
B. Identifikasi Masalah ........................................................................................ 10
C. Pembatasan Masalah ....................................................................................... 10
D. Perumusan Masalah ........................................................................................ 10
E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian .................................................................... 10
1. Tujuan Penelitian ...................................................................................... 10
a. Akademisi (Teoritis) ........................................................................... 10
b. Praktis (Terapan) ................................................................................. 11
2. Kegunaan Penelitian .................................................................................. 11
a. Akademisi (Teoritis) ........................................................................... 11
b. Praktis (Terapan) ................................................................................. 11
BAB II KAJIAN TEORI
A. Deskripsi Teoritik ............................................................................................. 12
1. JKT48 .................................................................................................. 12
a. Sejarah Terbentuknya JKT48 di Indonesia ..................................... 12
b. Konsep JKT48 ................................................................................ 15
c. Keanggotaan JKT48 ....................................................................... 17
d. Pemilihan Anggota Senbatsu .......................................................... 18
e. Prestasi JKT48 ................................................................................ 20
f. Manajemen JKT48 .......................................................................... 21
2. Gaya Hidup ......................................................................................... 24
vi
a. Pengertian Gaya Hidup ................................................................... 24
b. Faktor-Faktor Gaya Hidup .............................................................. 27
3. Konsumtif ............................................................................................ 32
a. Pengertian Konsumtif ..................................................................... 32
b. Indikator Konsumtif ........................................................................ 34
4. Komunitas dan Budaya Penggemar .................................................... 35
a. Pengertian Komunitas ..................................................................... 35
b. Budaya Penggemar ......................................................................... 37
5. Budaya Pop atau Pop Culture ............................................................. 40
a. Budaya ............................................................................................ 40
b. Budaya Pop ..................................................................................... 40
B. Hasil Penelitian yang Relevan ......................................................................... 45
C. Kerangka Berpikir ........................................................................................... 48
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian ......................................................................... 51
B. Pendekatan dan Jenis Penelitian ...................................................................... 51
C. Jenis dan Sumber Data .................................................................................... 53
D. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian ..................................... 54
1. Observasi .................................................................................................. 54
2. Wawancara ............................................................................................... 55
3. Teknik Pengumpulan Data dengan Dokumen .......................................... 58
E. Teknik Analisa Data ......................................................................................... 58
F. Pengecekan Keabsahan Data ........................................................................... 59
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Komunitas JFUIN .............................................................. 61
B. Hasil Penelitian .............................................................................................. 66
1. Hasil Wawancara ..................................................................................... 66
2. Hasil Observasi ........................................................................................ 88
C. Pembahasan ..................................................................................................... 89
D. Keterbatasan Peneliti ....................................................................................... 98
vii
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ...................................................................................................... 99
B. Saran ................................................................................................................ 100
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 101
LAMPIRAN ............................................................................................................... 103
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Logo JKT48 ............................................................................................ 14
Gambar 2.2 Anggota JKT48 ....................................................................................... 18
Gambar 2.3 Kompetisi Janken 2016 ........................................................................... 19
Gambar 2.4 Kerangka Berpikir ................................................................................... 50
Gambar 4.1 Logo JFUIN ............................................................................................ 62
Gambar 4.2 Lautan Lightstick ..................................................................................... 71
Gambar 4.3 Photopack Rena AKB48 ......................................................................... 73
Gambar 4.4 Photopack Rena AKB48 ......................................................................... 73
Gambar 4.5 Photopack Ayana JKT48 ........................................................................ 75
Gambar 4.6 Koleksi Berbagai Merchandise JKT48 ................................................... 76
Gamabr 4.7 Koleksi Berbagai Merchandise dan Album JKT48 ................................ 77
Gambar 4.8 Teater JKT48 ........................................................................................... 78
Gambar 4.9 Suasana di dalam Teater JKT48 .............................................................. 78
Gambar 4.10 Suasana di Teater JKT48 Bersama Itano Tomomi Ex AKB48 ............. 79
Gambar 4.11 Suasana High Touch dengan Anggota JKT48 ...................................... 82
Gambar 4.12 Penampilan JKT48 di Jak Japan Matsuri 2016 ..................................... 84
Gambar 4.13 Suasana Event Handshake dengan Nabilah JKT48 ............................... 86
Gambar 4.14 Suasana Event Handshake ..................................................................... 87
Gambar 4.15 Jual-Beli Photopack JKT48 .................................................................. 96
x
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Hasil Penjualan Album AKB48 .................................................................. 6
Tabel 2.1 JKT48 Project Staff ..................................................................................... 21
Tabel 2.2 JKT48 Operation Team .............................................................................. 22
Tabel 2.3 Penelitian Relevan ....................................................................................... 46
Tabel 3.1 Jenis dan Sumber Data ................................................................................ 54
Tabel 3.2 Pedoman Observasi ..................................................................................... 55
Tabel 3.3 Pedoman Wawancara .................................................................................. 55
Tabel 4.1 Perincian Total Biaya yang Dikeluarkan Informan Untuk Pembelian
Merchandise dan Event (Teater, Konser dan Handshake) .......................................... 88
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Pedoman Observasi ................................................................................. 103
Lampiran 2 Pedoman Wawancara .............................................................................. 104
Lampiran 3 Hasil Observasi ........................................................................................ 108
Lampiran 4 Hasil Wawancara ..................................................................................... 109
Lampiran 5 Dokumentasi ............................................................................................ 166
Lampiran 6 Lembar Uji Referensi .............................................................................. 171
Lampiran 7 Surat-Surat ............................................................................................... 177
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Gaya hidup merupakan suatu pola atau tindakan seseorang dalam
melakukan kegiatan sosialnya, menunjukkan bagaimana cara hidup,
bagaimana cara melakukan aktifitas sehari-harinya, bagaimana ia
menggunakan uangnya, dan lain-lain. Konsumtif merupakan perilaku dalam
mengonsumsi suatu barang atau jasa secara berlebihan, bukan karena
kebutuhan melainkan hanya karena tuntutan gengsi, mengikuti tren,
menyalurkan hasrat, keinginan, dan lain-lain.
Fenomena gaya hidup konsumtif dalam masyarakat era modern saat
ini sangat sering terjadi tanpa kita sadari, status sosial, tuntutan hidup yang
tinggi, dan menunjukkan identitas diri seseorang menjadi salah satu faktor
penyebabnya. Hal ini sangat menarik untuk diteliti, contohnya adalah
bagaimana cara masyarakat modern menggunakan uangnya terutama
dikalangan mahasiswa yang kebanyakan dari mereka belum memiliki
penghasilan tetap. Yang pada idealnya, seharusnya uang itu dibelanjakan
untuk membeli berbagai keperluan pendidikan dan kuliah seperti membeli
buku, membayar praktikum, membayar iuran semester, membayar kegiatan
observasi dan lain-lain. Akan tetapi pada kenyataannya sekarang hal
tersebut sudah mulai bergeser, kebutuhan mereka menjadi kompleks seperti
pemenuhan kebutuhan akan hiburan semata. Contohnya menonton konser,
menonton film, membeli video game, membeli foto idola, membeli poster,
membeli komik, berbelanja online, membeli pulsa, hangout bersama teman
sejawat, membeli gadget, dan lain sebagainya. Hal ini dilakukan secara
berulang-ulang atau secara terus menerus oleh para pelaku konsumen dalam
hal ini adalah kalangan mahasiswa. Lambat laun hal-hal tersebut menjadi
suatu industri budaya konsumsi yang memang lazim untuk dilakukan. Dan
2
jika tidak dilakukan maka pelaku konsumen akan merasa dirinya tertinggal,
diasingkan, dan dianggap tidak up to date pada perkembangan zaman.
Menurut Strinatri dalam Bagong, di dalam era kapitalisme
kebudayaan dapat diproduksi secara tak terbatas, terutama karena di dukung
perkembangan teknik-teknik produksi industri dan teknologi informasi yang
masif atau terus-menerus, sehingga pada titik tertentu terjadilah proses
komersialisasi kebudayan.1 Berbeda dengan definisi budaya yang biasanya
mengacu kepada hukum, tata nilai, dan norma sosial, dalam masyarakat
modern yang dimaksud dengan budaya adalah budaya populer atau budaya
pop yang dibentuk melalui berbagai teknik industrial produksi massa dan
dipasarkan untuk mendapatkan keuntungan atau benefit kepada khalayak
konsumen.2 Menurut Strinatri dalam Bagong, budaya massa adalah budaya
populer, yang diproduksi industri budaya untuk pasar massal3. Salah satu
ciri yang menonjol dari produk budaya massa adalah tawaran kesenangan,
fantasi, dan menghibur.
Industri budaya membentuk selera dan kecenderungan massa sehingga
mencetak kesadaran mereka dengan cara menanamkan keinginan mereka
atas kebutuhan-kebutuhan palsu. Oleh karena itu, industri budaya berusaha
mengesampingkan kebutuhan-kebutuhan riil atau sejati.4 Dewasa ini salah
satu contoh kasus yang sukses memasarkan berbagai produk budaya dan
berhasil merangsang tumbuhnya gaya hidup konsumtif yang sinergistik,
yang dimaksud konsumsi sinergistik disini adalah gabungan dari sekain
banyak aktivitas hobi, seperti menonton filmnya, membeli mainannya,
membeli novelnya, memakai kostum, membeli dan bermain video game dan
menelusuri web interaktif (Erni, dalam Bagong)5 salah satu contoh
1 Bagong Suyanto, Sosiologi Ekonomi Kapitalisme dan Konsumsi di Era Mayarakat Post-
Modernisme, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group: 2013), Cet. ke-1, h. 117 2 Ibid., Bagong, h. 117 3 Ibid., Bagong, h. 117 4 Dominic Strianati, Popular Culture Pengantar Menuju Teori Budaya Populer, (Yogyakarta:
Ar-Ruzz Media: 2010), h. 107 5 Bagong, op. cit., h. 122
3
konsumsi sinergistik adalah industri budaya dari Jepang.6 Kekuatan industri
budaya Jepang, tidak hanya mampu bersaing dengan berbagai produk
budaya asal Barat, dengan memproduksi berbagai produk budaya, mulai
dari komik manga, game, anime, idol group, gaya berbusana (Harajuku
Style) dan berbagai merchandise lain, kekuatan industri di Jepang ini dalam
beberapa tahun terakhir juga terbukti mampu merebut hati konsumen,
khususnya dikalangan mahasiswa untuk membeli berbagai produk industri
budaya mereka yang terkait.
Di Indonesia sendiri untuk industri budaya dari Jepang sudah sangat
lama ada, mulai dari lagu, film-film kartun seperti Doraemon, Ultraman,
Naruto, dan lain-lain. Lalu akhir-akhir ini mulai menyeruak menguasai
pasar dengan tawaran dunia hiburan industri budaya dari Jepang, yaitu
industri budaya penggemar atau fans. Para fans akan berkontribusi antara
satu sama lain dengan media fans terkait dan sang idola dengan cara
membeli merchandise mereka.7 Contohnya dengan cara membeli berbagai
merchandise khas sang idola, seperti kaos, sticker, poster, majalah,
gantungan kunci, jaket, kipas, topi, photo pack dan lain-lain.
Menyeruaknya tawaran dunia hiburan yang berasal dari Jepang
tersebut menyebabkan terjadinya fenomena budaya penggemar atau fans di
Indonesia, terutama pada kalangan mahasiswa, yaitu fenomena dimana
seseorang mengagumi tokoh idola yang disukainya secara berlebihan dan
bahkan bisa dikatakan menyukai secara tidak wajar. Idola mempengaruhi
remaja dalam banyak aspek, idola mempertunjukkan di TV, di majalah, dan
beberapa di koran. Mereka mempengaruhi fashion remaja, gaya hidup,
kebiasaan makan dan lain sebagainya. Misalnya, remaja membeli sebuah
produk yang direkomendasikan oleh idola mereka pada sebuah majalah.8
Mereka menghabiskan banyak waktu dan uang mereka untuk idola yang
6 Ibid., Bagong, h. 123 7 Jóna Björk Jónsdóttir, op. cit., h. 3 8 Fu Szu-Wei dan Chen Yi-Jiun, A Study on the Effect That Idols Have on Students
(http://www.shs.edu.tw/works/essay/2008/03/2008033114434513.pdf) di akses melalui internet pada tanggal 03-09-2016 pada pukul 15:03, h. 2
4
mereka sukai, termasuk performa mereka, produk, dan kegiatan dengan fans
yang lainnya dan komunitas penggemar. Diduga, pengikutsertaan fans kaum
muda pada idola mereka mungkin akan menganggu akademik mereka,
prestasi intelektual, identitas dan perkembangan emosional, dan hubungan
interpersonal.9
Fenomena ini sangat gencar terjadi di Indonesia belakangan ini,
berdasarkan observasi awal yang saya lakukan, saya menemukan dimana
para fans rela mengantre selama berjam-jam lamanya untuk membeli tiket
konser sang idola, mengikuti kemana saja sang idola pergi, mengonsumsi
produk yang digunakan sang idola, mengonsumsi produk yang ada
kaitannya dengan sang idola misalnya sang idola mengiklankan suatu
produk makanan atau minuman maka fans akan membeli produk tersebut
demi mendukung sang idola, bahkan ditingkat yang ekstrim sang fans rela
menghadiahi sang idola suatu hadiah yang branded, seperti tas, parfum,
sepatu, baju, dan lain-lain.
Begitu populernya industri budaya Jepang diantara muda-mudi
Indonesia, diantaranya adalah komik, film animasi, cosplay (berdandan,
bergaya, atau tampil seperti karakter dari komik (manga), anime, video
game, karakter acara di TV, film, dan grup band pop), musik, game, fashion,
dan lain sebagainya.
Jepang dikenal dunia dengan industri budaya yang khas dan mengakar
hingga ke dalam kehidupan masyarakatnya. Idol merupakan tokoh media
populer di Jepang dan bisnis idol telah kuat selama lebih dari 40 tahun lama
nya. Idol wanita biasanya terdiri dari usia remaja, sedangkan idol pria
kelihatannya tidak memiliki batasan usia.10 Maraknya berbagai industri
budaya Jepang yang masuk ke Indonesia dan salah satunya industri musik
9 Chau-kiu Cheung dan Xiao Dong Yue, Identity Achievement and Idol Worship among Teenagers in Hong Kong, International Journal of Adolescence and Youth, 2003,
Volume 11, h. 1 10 Jóna Björk Jónsdóttir, ザ・アイドル!(The Aidoru!) The Ardent Fans’ Perspective, B.A
Essay, 2013, h. 3
5
yang saat ini sedang menjadi fenomena oleh masyarakat Indonesia adalah
idol group. Ada salah satu grup musik pop yang sangat populer di
Indonesia, AKB48. Di Jakarta, ada juga grup yang serupa, yaitu JKT48.11
Secara historis JKT48 merupakan sister dari AKB48. AKB48
merupakan cikal bakal munculnya JKT48 di Indonesia. AKB48 adalah
sebuah grup idola (idol group) yang saat ini di Jepang dan di dunia
merupakan pop grup terbesar atau terbanyak (Guinness World Records,
2010) yang dibentuk oleh produser sekaligus pencipta lagu yang sudah
sangat terkenal di Jepang, yaitu Yasushi Akimoto. Selain Yasushi Akimoto
ada dua orang lagi yang menjadi founding father atau pendiri dari AKB48
yaitu Yasushi Kubota, dan Shiba Kotaro. AKB48 telah mendulang
kesuksesan di Jepang dan dikancah musik internasional.
AKB48 merupakan sebuah grup idola yang penggemarnya di Jepang
sekitar diakhir usia 20-an dan 30-an mencari hubungan emosional dengan
gadis dibawah umur. Untuk orang luar, yang dirasakan sifat menyimpang
dari obsesi penggemar menyimpang dari kepatutan sosial.12 Pada awal
pertama kali dibentuk, para anggota AKB48 menyebarkan brosur
mengundang orang-orang untuk menyaksiskan pertunjukan mereka di toko
Don Quijote yakni sebuah teater, tempat dimana para anggota AKB48
melakukan pertunjukan. Para anggota AKB48 harus bersabar ketika brosur
yang mereka berikan kepada orang-orang dibuang begitu saja dihadapan
mereka, dan mereka harus menerima kenyataan ketika hanya beberapa
penonton saja yang menyaksikan pertunjukan mereka. Akan tetapi dengan
kesabaran, latihan yang keras, mental dan keahlian yang terus diasah
melalui penampilan mereka di teater dari hari ke hari, kemudian
mengeluarkan single dan album. Perlahan tapi pasti mereka mulai dikenal
oleh banyak orang dan total penjualan album mereka bahkan mencapai
11 Yusuke Shindo, op. cit., h. 114 12 Wendy Xie, Japanese “Idols” In Trans-Cultural Reception: The Case of AKB48, Virginia
Review of Asian Studies, Vol 16, 2014, h. 80
6
20.300.000 kopi13, akhirnya mereka menjadi idol group yang sangat
terkenal dan sukses seperti sekarang. AKB48 saat ini merupakan idol group
yang terlaris di Jepang.14
Berikut adalah hasil penjualan album AKB48 dari tahun ke tahun:15
Tabel 1.1
Hasil Penjualan Album AKB48
Tahun Penjualan Tahunan Total penjualan
2006 92,427 92,427
2007 117,540 209,967
2008 116,407 326,374
2009 591,654 918,028
2010 3,418,604 4,336,632
2011 7,345,663 11,682,295
2012 7,086,201 18,768,496
2013 6,026,178 24,794,674
2014 6,344,633 31,139,307
13 Muhammad Robbiansyah, “Negeri Jepang Mempunyai Banyak Sekali Keunikan, Seperti
Misalnya Bunga Sakura, Gunung Fuji atau Film Kartun Yang Biasa Disebut sebagai Anime”, J-Pop Culture, Tangerang, 2012, h. 26
14 Jóna Björk Jónsdóttir, op. cit., h. 12 15 https://id.wikipedia.org/wiki/AKB48, di akses melalui internet pada tanggal 23-03-2016
pada pukul 14:06
7
2015 1,083,514 32,222,791
Produser Yasushi Akimoto mengatakan JKT48 akan menjadi
jembatan persahabatan antara Indonesia dan Jepang. Yasushi Akimoto juga
menyatakan bahwa JKT48 adalah proyek 48 family pertama diluar Jepang.
JKT48 merupakan singkatan dari Jakarta dan 48. Nama Jakarta diambil dari
tempat JKT48 berdiri yaitu di Jakarta, sedangkan angka 48 banyak yang
salah menduga bahwa angka 48 disini merupakan jumlah anggota dari
JKT48 padahal tidak seperti itu, angka 48 melambangkan nama dari sister
group sebelumnya yaitu AKB48. JKT48 juga memiliki filosofi tersendiri
yang kerap diucapkan sebelum perform yaitu J: Joyful, K: Kawaii, T: Try to
the best.
JKT48 berada dibawah naungan JKT48 Operational Team, PT Dentsu
Inter Admark Media Group Indonesia dan MNC group. PT Dentsu Inter
Admark Media Group Indonesia adalah perusahaan periklanan Jepang yang
berlokasi di Kebayoran Baru, Jakarta16 dan berpusat di Gedung Dentsu,
Shiodome Sio-Site, Minato-ku, Tokyo17 Sedangkan MNC group
merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang media yang berpusat di
Jakarta, Indonesia.18
JKT48 adalah idol group yang dibentuk pada akhir tahun 2011 dan
merupakan sister group dari AKB48. JKT48 mengadopsi konsep yang sama
seperti AKB48 yaitu idol you can meet19 artinya idola yang dapat anda
jumpai setiap hari. Untuk fans JKT48 sendiri memiliki sebutan wota yang
diambil dari bahasa Jepang otaku, yaitu dimana seseorang sangat mengagumi
16http://www.campaignasia.com/agencyportfolio/Company/3095,media-agency,dentsu-
media-group.aspx#.VpGhc7aLTIU, di akses melalui internet pada tanggal 10-01-2016 pada pukul 07:30
17 https://id.wikipedia.org/wiki/Dentsu, di akses melalui internet pada tanggal 08-01-2016 pada pukul 20:40
18 https://id.wikipedia.org/wiki/Media_Nusantara_Citra, di akses melalui internet pada tanggal 08-01-2016 pada pukul 20:49
19 Wendy Xie, op.cit, h. 80
8
dan loyal terhadap idolanya, akan tetapi dalam konteks ini saya tidak akan
menyebutnya wota melainkan fans JKT48.
JKT48 memiliki fanbase mencapai hingga lebih dari 2,5 juta di Asia
Tenggara, meski begitu belum ada data statistik mengenai berapa jumlah
fans JKT48 yang di Indonesia, akan tetapi bisa dilihat dari hasil observasi
awal. Seperti salah satu komunitas penggemar budaya Jepang yang
berlokasi di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yaitu JFUIN. Komunitas ini
sengaja dibuat agar dapat mewadahi mahasiswa UIN yang mempunyai
kegemaran yang sama tentang budaya Jepang untuk saling sharing, pergi ke
event bersama, dan membuat kegiatan bersama.
Berdasarkan observasi awal tersebut, begitu banyaknya fans JKT48
ketika mereka rutin mengikuti berbagai event yang diselenggarakan oleh
JKT48 seperti contohnya yaitu event handshake, pada event ini para fans
JKT48 berkesempatan untuk berjabat tangan dan ngobrol singkat dengan
sang idola20 dengan cara membeli CD single yang dibandrol dengan harga
satu CD single Rp. 40.000,- dengan begitu fans JKT48 dapat berjabat
tangan dengan sang idola dalam waktu sepuluh detik. Tidak jarang kejadian
dimana para fans JKT48 membeli lebih dari satu atau dua bahkan lebih CD
single agar bisa handshake dan ngobrol lebih dari sepuluh detik dengan
sang idola, dan CD tersebut hanya diambil beberapa keping saja oleh para
fans JKT48 padahal mereka membeli lebih dari satu CD singlenya.
Walaupun dibandrol dengan harga yang cukup mahal antusias para fans
JKT48 yang sebagian besar adalah kalangan mahasiswa tetap tinggi.
Hal tersebut menyebabkan gaya hidup mereka berubah begitu juga
dalam bidang konsumsi mereka. Greene dan Adam-Price dalam jurnal
penelitian Dicle Yurdakul-Şahin and Deniz Atik berpendapat bahwa, dalam
masa peralihan dari masa anak-anak menuju masa dewasa, kaum muda
20 Wendy Xie, op. cit., h. 81
9
berusaha melepaskan dari pengawasan orangtua dalam perintah untuk
membentuk gagasan dan menetapkan identitas mereka dan gaya hidup.21
Konsumen merupakan titik utama pemasaran, ketika perilaku
konsumen diketahui oleh para pelaku pasar, maka pelaku pasar akan
mengarahkan pemasaran produk mereka kepada perilaku konsumen
tersebut.22 Misalnya, JKT48 menyelenggarakan event handshake, konser,
menjual berbagai merchandise pernak-pernik khas JKT48 seperti kaos,
lightstick, mug, poster, kalender, gantungan kunci, kipas, jaket, pin,
photopack, CD album, CD single, majalah, sticker, dan lain-lain. Selain
menjual berbagai merchandise pernak-pernik khas JKT48, JKT48 juga
memiliki gedung teater yang bertempat di Mall f(X) Lifestyle X’enter lantai
4, Senayan, Jakarta Selatan yang digunakan oleh para fans JKT48 untuk
bertemu para member (anggota JKT48). Melalui gedung teater, JKT48
melakukan perform hampir setiap hari. Harga satu tiket masuk ke teater
JKT48 untuk laki-laki sebesar Rp. 100.000,- sedangkan untuk perempuan
dan anak-anak dibandrol dengan harga Rp. 50.000,-. Dengan diberikan
kemudahan akses untuk dapat bertemu face to face dengan para member
(anggota JKT48) secara tidak langsung hal ini menyebabkan para fans
JKT48 ingin datang kembali ke teater JKT48 dan sebagai konsumen
dipandang sangat menjanjikan, walaupun dijual dengan harga cukup mahal.
Berdasarkan hal-hal yang dipaparkan diatas, maka peneliti merasa
tertarik menganalisa masalah ini mengingat tingkat konsumsi dikalangan
mahasiswa yang semakin berkembang dan ingin mengetahui secara
deskriptif dampak gaya hidup konsumtif seperti apa yang dialami oleh para
fans JKT48. Penelitian ini berjudul, “Dampak Keberadaan JKT48
21 Dicle Yurdakul-Şahin and Deniz Atik, 2013, Jurnal Penelitian: Celebrity Influences on
Young Consumers: Guiding the Way to the Ideal Self, Izmir Review of Social Sciences, Vol 1, No. 1, h. 68
22 Fadilah Aulia Rahma dan Muhammad Reza, 2013, Jurnal Penelitian: Hubungan Antara Pembentukan Identitas Diri dengan Perilaku Konsumtif Pembelian Merchandise Pada Remaja, Jurnal Elektronik Universitas Surabaya, Character, Volume 01, Nomor 03, h. 1
10
Terhadap Gaya Hidup Konsumtif Fans JKT48 Dikalangan Mahasiswa
(Studi Kasus di Komunitas JFUIN)”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka dapat diidentifikasi beberapa
masalah sebagai berikut:
1. Di komunitas JFUIN, terdapat fenomena budaya penggemar karena
keberadaan JKT48.
2. Di komunitas JFUIN kecenderungan daya beli berubah, lebih
mengutamakan untuk membeli merchandise atau pernak-pernik JKT48.
3. Di komunitas JFUIN terdapat dampak-dampak gaya hidup konsumtif
karena keberadaan JKT48.
C. Pembatasan Masalah
Sehubungan dengan permasalahan penelitian yang peneliti buat, maka
peneliti memberikan spesifikasi mengenai pembahasan yang akan diuraikan
dengan membatasai penelitian ini hanya gaya hidup konsumtif pada
mahasiswa di komunitas JFUIN. Dalam hal ini yang menjadi kawasan
penelitian adalah komunitas JFUIN yang berlokasi di UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta. Maka, penelitian ini berfokus meliputi pada dampak-
dampak gaya hidup konsumtif karena keberadaan JKT48.
D. Perumusan Masalah
Bedasarkan identifikasi masalah diatas, maka pertanyaan penelitian ini
adalah: Apakah dampak keberadaan JKT48 terhadap gaya hidup konsumtif
fans JKT48 di komunitas JFUIN?
E. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Penelitian
a. Tujuan Akademis
1) Untuk memenuhi salah satu syarat mendapat gelar sarjana.
11
2) Menemukan berbagai fakta, data, konsep, teori tentang gaya hidup
konsumtif.
3) Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan mengetahui
dampak keberedaan JKT48 terhadap gaya hidup konsumtif fans
JKT48 di komunitas JFUIN.
b. Tujuan Terapan
Secara generalisasi penelititan ini dilakukan adalah untuk
menemukan dan mengungkapkan sejauh mana dampak yang
ditimbulkan oleh adanya keberadaan JKT48 terhadap gaya hidup
konsumtif mahasiswa di komunitas JFUIN, sehingga dapat
dimanfaatkan sebagai bahan pertimbangan dan pengoreksisan untuk
mengambil kebijakan-kebijakan.
2. Kegunaan Penelitian
a. Kegunaan Akademis
Hasil penelitian ini akan diletakkan di perpustakaan yang
tujuannya untuk membantu peneliti-peneliti berikutnya terkait
hubungannya dengan JKT48 dan gaya hidup konsumtif dan untuk
menginspirasi penelitian selanjutnya.
b. Kegunaan Terapan
Bagi mahasiswa atau hal layak umum dapat dijadikan sebagai
sumber informasi dan masukan terkait dengan gaya hidup konsumtif
agar sadar dan mampu mengendalikan keinginannya untuk
mengkonsumsi segala sesuatu dengan sewajarnya. Bagi pemerintah
atau lembaga dapat dijadikan untuk membuat bahan-bahan pelatihan,
workshop, atau sosialisasi terkait dengan teori gaya hidup konsumtif.
12
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Deskripsi Teoritik
1. JKT48
a. Sejarah Terbentuknya JKT48 di Indonesia
Japanese pop atau biasa disingkat dengan J-Pop sangat berbeda
jika dibandingkan dengan budaya barat (western): yaitu memiliki rasa
periang dan perasaan kekanak-kanakan. Sekumpulan wanita dan
sekumpulan laki-laki menyanyi dan menari biasa nya disebut sebagai
“idol group”. Mungkin banyak yang tidak tahu secara pasti apa yang
dibawakan seorang idol di Jepang. Kamus Webstre’s memiliki sepasang
definisi dari kata “idol”, pertama menjadi suatu gambaran atau simbol
dari objek pemujaan dan yang lain menjadi suatu objek dari kesetiaan
yang ekstrim.23
Dalam kebudayaan Jepang, idol adalah seseorang (biasanya
perempuan berusia belasan hingga awal 20 tahun walaupun ada pula
idol group laki-laki) yang memiliki paras yang cantik, tubuh
proposional, imut, lucu, dan mempunyai suatu kompetensi dalam dunia
hiburan, misalnya bisa beryanyi, menari, maupun acting. Kemampuan
yang mereka miliki akan dilatih, diasah dan dikembangkan oleh pihak
manajemen agar mereka bisa tampil lebih baik dan percaya diri.
Dalam budaya Jepang, ‘idola’ wanita adalah media personalitas
(penyanyi pop, TV personalitas, model dalam foto yang sudah disebar
tercetak di dalam majalah, iklan, dan lain-lain) pada usia remaja dan 20-
an yang dianggap sangat menarik dan manis (kawaii).24 Pemakaian
label “idola” di Jepang tidak hanya pada profesi lain, seperti penyiar
televisi wanita, pengisi suara wanita, pemeran wanita dalam tokusatsu
23 Jóna Björk Jónsdóttir, op. cit., h. 5 24 Wendy Xie, op.cit., h. 74
12
13
(tidak memandang peran antagonis dalam Serial Kamen Rider, Super
Sentai, atau Serial Ultra), idola perempuan dibawah 15 tahun (U-15
aidoru atau idola junior), dan penyanyi enka usia muda (endoru).25
Budaya J-Pop telah menyebar luas higga ke negara bagian Timur
dan Tenggara. Akimoto meluncurkan JKT48 (berlokasi di Jakarta,
Indonesia) dan SNH48 (berlokasi di Shanghai, China) sebagai
international sister group dari AKB48 pada 2011 dan 2012 secara
berturut-turut. Dengan alasan latar belakang didua lokasi tersebut China
dan Indonesia adalah dua negara terbesar di dunia penikmat J-pop.26
Dewasa ini budaya pop atau pop culture yang masuk di Indonesia
belakangan membuat industri hiburan semakin berkembang, khususnya
industri musik yang menyebabkan terjadinya budaya penggemar atau
fans. Berbagai adaptasi konsep budaya pop ini masuk ke Indonesia,
salah satunya adalah konsep industri musik dari Jepang yaitu idol
group. Sering kita lihat ditelevisi sekelompok gadis-gadis cantik
menyanyi dan menari, dan bukan hal aneh jika sekelompok gadis-gadis
tersebut sedang pentas maka para fans nya menyemangati mereka
dengan sorakan atau yell-yell bagian instrumental dari lagu-lagu yang
tidak pernah tumpang tindih atau mengganggu bernyanyi idola dan
salah satu yang paling sering didengar adalah "Yossha ikuzo !!! Tiger,
Fire, Cyber, Fiber, Diver, Viber, Jya Jya !!!"27
Merebaknya fenomena idol group di Jepang membuat Yasushi
Akimoto, seorang produser ingin membentuk idol group seperti AKB48
diluar Jepang, akhirnya terbentuklah sebuah idol group di Indonesia
hasil adaptasi dari Jepang yang bernama JKT48. Di lansir dari website
resmi JKT48 dikatakan bahwa Yasushi Akimoto ingin menciptakan
tempat bagi para perempuan Indonesia untuk mewujudkan impian
mereka. Bersama para penggemar, kami ingin membuat satu-satunya
25 Muhammad Robbiansyah, op. cit., h. 22-23 26 Wendy Xie, op. cit., h. 88 27 Wendy Xie, ibid., h. 81
28 http
pada pukul
“Idola Ori
JKT48.28
JKT4
produser Y
yang beran
(Namba, O
NGT48 (N
JKT48 (Ja
China).
Pemb
September
Messe di
bulan Septe
- 9 Oktobe
://jkt48.com/a15:43
sinil Indon
Sum
48 adalah se
Yashushi Ak
nggotakan g
Osaka), SKE
Niigata, Nii
akarta, Indo
bentukan
2011 diseb
Chiba. Wa
ember, deng
er 2011. D
about/jkt48?la
nesia“. Inila
G
L
mber: Google
ebuah grup
kimoto. Ak
grup idola
E48 (Sakae,
igata), siste
onesia) kem
JKT48 pe
buah acara
awancara u
gan audisi f
Dari 1.200 o
ang=id, diakse
ah inspirasi
Gambar 2.
Logo JKT4
eImages
idola (idol
kimoto adal
AKB48 (A
, Nagoya), H
er group pe
mudian me
ertama kal
a AKB48 y
untuk peser
final untuk f
orang pelam
es melalui in
utama kam
1
8
group) yan
lah produse
Akihabara, T
HKT48 (Ha
ertama dilu
nyusul SN
li diumum
yang diadak
ta berlangs
finalis pada
mar yang d
nternet pada t
mi meluncu
ng di bentuk
er dari 48 f
Tokyo), NM
akata, Fuku
uar Jepang
NH48 (Shan
mkan pada
kan di Mak
sung pada
a 8 Oktober
diwawancar
tanggal 08-01
14
urkan
k oleh
family
MB48
uoka),
yaitu
nghai,
a 11
kuhari
akhir
2011
ra, 51
1-2016
15
pelamar lolos seleksi tahap kedua. Audisi tahap akhir berlangsung pada
2 November 2011. Setelah diseleksi kembali melalui tes menari Heavy
Rotation dan menyanyikan lagu favorit, 28 orang peserta dinyatakan di
terima. Produser Yasushi Akimoto datang ke Jakarta untuk melakukan
seleksi. Diantara 28 anggota, ada salah satu anggota yang berasal dari
Jepang yang bernama Rena Nozawa yang tinggal di Jakarta. Produser
Yasushi Akimoto mengatakan JKT48 akan menjadi jembatan
persahabatan antara Indonesia dan Jepang.
JKT48 merupakan idol group terbesar di Asia Tenggara dengan
fanbase mencapai lebih dari 2,5 juta fans29 dan sister group dari
AKB48. JKT48 mengadopsi konsep yang sama seperti AKB48 yaitu
idol you can meet yang artinya idola yang dapat anda jumpai setiap
hari. JKT48 mengadakan pertunujukan hampir setiap hari di teater
JKT48, Mall (X) Lifestyle X’enter lantai 4, Senayan, Jakarta Selatan.
b. Konsep JKT48
Dengan mengusung konsep idol you can meet, maka para fans
dapat bertemu dengan sang idola dan melihat perkembangan idola dari
dekat. Dibandingkan dengan konsep idola konvensional yang muncul
terasa jauh, menyendiri, tinggi, dan tidak dapat di akses dengan fans
mereka seperti “dewi di awan”, JKT48 lebih memancarkan seperti
“gadis disamping” merasa ada dalam pandangan mereka. Artinya, tidak
seperti konsep idola yang lainnya yang sebagian besar terlihat diatas
panggung konser dan layar TV, JKT48 memiliki teater sendiri didaerah
Jakarta dimana mereka melakukan pertunjukan setiap hari. Konsepnya
adalah bahwa penggemar harus memiliki akses untuk pertunjukan
secara langsung dan bisa bertemu anggota yang mereka dukung
sesering yang mereka inginkan (namun, karena popularitas dan tuntutan
yang tinggi, tiket saat ini didistribusikan melalui undian).30
29 https://id.wikipedia.org/wiki/JKT48, diakses melalui internet pada tanggal 08-09-2015
pada pukul 15:50 30 Wendy Xie, op. cit., h. 80
16
“Tumbuh dan berkembang bersama dengan para fans”. Itulah
mengapa konsep idol yang berasal dari Jepang berbeda dengan konsep
idol yang berasal dari Korea Selatan mengingat di Indonesia juga
sedang marak dengan boyband dan girlband asal negeri ginseng
tersebut. Tidak seperti boyband atau girlband yang memang di tuntut
untuk menjadi seorang yang ahli dan matang sebelum melakukan debut.
Ada yang melakukan trainee selama berbulan-bulan lama nya bahkan
sampai ada yang bertahun-tahun sebelum akhir nya mereka debut.
Sedangkan konsep idol dari Jepang memiliki konsep yang
berbeda, idol di Jepang adalah pria dan wanita dalam industri hiburan
yang “dibesarkan” untuk menghibur orang: beberapa di latih sebelum
mereka debut dan beberapa di latih oleh pengalaman yang mereka dapat
setelah mereka debut.31 Jadi, yang ditawarkan oleh idol group Jepang
bukan lah seorang idola yang sudah ahli, matang, dan komplit akan
tetapi menunjukkan sebuah proses jalan menuju pencapaian seorang
idola yang awalnya bukan siapa-siapa hingga menjadi seorang idola
yang sesungguhnya. Dalam proses pemilihan anggota pada idol group
dipilih melalui audisi yang tertutup maupun terbuka. Audisi diadakan
pada saat awal pembentukan grup dan saat ada anggota yang lulus atau
saat pergantian generasi dalam sebuah idol group. Setelah lolos dari
audisi dan terbentuk dalam sebuah grup maka mereka akan melakukan
debut. Mereka debut sambil belajar dan mengasah kemampuan dari
yang tidak mahir menjadi mahir, dari yang tidak bisa menjadi bisa, dari
yang malu-malu menjadi percaya diri.
Didalam anggota 48 family anggota dididik, ditempa, dan dilatih
untuk menjadi seseorang yang multi talenta. Melalui proses yang
panjang seperti itu tentu melibatkan unsur keterlibatan emosional,
perjuangan antara idola dan fans terjadi sinergi untuk saling mendukung
dan menguatkan sehingga terjalin sebuah ikatan antara idola dan fans.
Dan ini yang menjadi kekuatan utama dalam sebuah idol group.
31 Jóna Björk Jónsdóttir, op.cit., h. 5
17
Keunikan lain dalam idol group adalah regulasi yang sangat
disiplin dan ketat. Salah satu peraturan yang paling menonjol adalah
seorang idola tidak boleh berpacaran. Selain itu, ada beberapa golden
rules yang dibuat oleh produser mereka yaitu, Yasushi Akimoto. Ada
tujuh golden rules yang diterapkan, yaitu:32
1. Dilarang merokok dan minum-minum
2. Dilarang berpacaran
3. Dilarang ke diskotik
4. Jika bepergian harus didampingi pengawal/wali
5. Tidak boleh membubuhkan tanda tangan di sembarang tempat
(kecuali di merchandise resmi 48 family)
6. Pendidikan tetap yang utama
7. Dilarang memakai pakaian yang mencolok dan make up tebal
JKT48 merupakan idol group, idol group juga memiliki konsep
seperti akademi keartisan. Mereka mengenal sistem kelulusan
(graduate) pada anggota groupnya. Sepertinya sebuah akademi 48
family juga mengenal istilah graduate (lulus). Lulusnya seorang
anggota idol group dari 48 family ada beberapa cara yakni ditentukan
oleh Akimoto sendiri apakah sudah layak diluluskan atau tidak, atau
bisa saja dari keputusan anggota tersebut, misalnya ingin fokus ke
pendidikan atau ingin melanjutkan sebagai penyanyi solo.
Graduate atau lulus nya seorang anggota idol group 48 family
juga disambut dengan upacara kelulusan yang diikuti oleh seluruh
anggota, dan anggota yang lulus juga mendapatkan sertifikat kelulusan
dari akademi 48 family, yang menandakan ia telah siap untuk menapaki
karir sendiri tanpa ada nama 48 family lagi.
c. Keanggotaan JKT48
JKT48 memiliki 76 orang anggota yang terdiri dari 16 anggota
Tim J, 18 Tim KIII, 15 anggota Tim T, 10 siswi pelatihan Generasi 4,
dan 16 kandidat siswi pelatihan Generasi 5. JKT48 memiliki kapten di
32 Muhammad Robbiansyah, op. cit., h. 24
d.
33 https
pukul 06:15
setiap tim
adalah Sha
Kinal Putr
General M
Laksani.33
Pemilihan
JKT4
berhak men
umumnya
unggulan
JKT48 unt
foto, pemo
s://id.wikipedi
dan memil
ania Juniana
ri, dan kapt
Manager
Sum
Anggota S
48 memilik
nyanyi untu
dipakai un
pada singl
tuk penamp
otretan maj
ia.org/wiki/JK
liki GM (G
atha, kemud
ten dari Ti
JKT48 Te
Gambar
Anggota J
mber: Goog
Senbatsu
ki banyak s
uk single JK
ntuk anggo
le JKT48.
pilan ditele
jalah dan
KT48, di akses
General Ma
dia kapten
im T adala
eater adala
r 2.2
JKT48
gleImages
ekali anggo
KT48 dibata
ota terpilih
Anggota s
evisi, radio,
lain-lain. T
s melalui inten
nager). Ka
dari Tim K
ah Haruka
ah Melody
ota, sehingg
asi. Istilah a
h yang me
senbatsu b
, dan acara
Tidak hany
net pada tangg
apten dari T
KIII adalah
Nakagawa.
y Nurram
ga anggota
anggota sen
enyanyikan
berhak mew
a promosi,
ya untuk s
gal 25-08-201
18
Tim J
Devi
Dan
dhani
yang
nbatsu
lagu
wakili
buku
ingle,
6 pada
34 http
internet pad
sistem sele
yang melib
acara dalam
ini diterapk
anggota ole
Terda
pertama di
suara dari
suit) diman
posisi senb
ps://id.wikipeda tanggal 29-0
eksi senbats
batkan ang
m skala bes
kan setelah
eh Yasushi
apat tiga ca
ipilih melal
para fans,
na para ang
batsu).
Kom
Sum
dia.org/wiki/P07-2016 pada
tsu dipakai
ggota JKT4
sar saja yan
h terjadi pr
Akimoto da
ara pemilih
lui official
dan yang t
ggota JKT4
Gambar
mpetisi Jan
mber: Goog
Pemilihan_Umpukul 21:15
untuk ham
48 dan gru
ng melibatk
otes pengg
an staf nya.
han anggota
JKT48, ca
terbaru adal
8 saling be
2.3:
nken 2016
gleImages
mum_Singel_k
mpir semua
up-grup sau
kan seluruh
emar terhad34
a senbatsu
ara kedua v
lah Jankent
eradu suit u
ke-27_AKB48
jenis peke
udarinya. H
anggota. S
dap cara se
di JKT48,
voting pemi
taikai (turn
untuk menem
8, diakses m
19
erjaan
Hanya
istem
eleksi
yang
ilihan
namen
mpati
melalui
20
e. Prestasi JKT48
Beberapa prestasi yang ditorehkan oleh JKT48 selama berkarir,
yaitu:
1. Yahoo! OMG Awards Indonesia 2012: Best Group;
2. HAI Readers Music Awards 2012: Best Single, Best Costume,
Best Stage Performance, Best Freshmeat, Best of The Best (non-
nominasi);
3. JPop Asia Music Awards 2012: Best Single dan Best MV;
4. 100% Ampuh Awards 2013: Co Cuit (Best Female Group);
5. Dahsyatnya Awards 2013: Pendatang Baru Terdahsyat, dan
Aksi Panggung Terdahsyat;
6. Selebrita Awards 2013: New Comer of the Year;
7. KLIK! Awards 2013: Pendatang Baru Terfavorit;
8. Indonesia Kids' Choice Awards 2013: Boyband/Girlband
Favorit;
9. Yahoo! OMG Awards Indonesia 2013: Best Group dan Celeb
with Most Die-Hard Fans;
10. Global Seru Awards 2014: Aksi Panggung Paling Seru dan
Lagu Paling Seru;
11. Indonesia Kids' Choice Awards 2014: Group Favorit;
12. Showbiz Indonesia Award 2014: Band/ Group of The Year;
13. Social Media Awards 2015: Grup Vokal Sentimen Positif di
Media Sosial;
14. World Music Awards 2014: Best Indonesian Group, Best
Indonesian Live Act, dan Best Indonesian Video;
15. Anugerah Dangdut Indonesia 2015: Sahabat Dangdut
Terpopuler;
16. Jawa Pos Group Award 2016: Group/Duo Terbaik 2016;35
17. Dll.
35 https://id.wikipedia.org/wiki/JKT48, di akses melalui intenet pada tanggal 25-08-2016 pada
pukul 06:15
21
f. Manajemen JKT48
Berikut ini adalah manajemen JKT48 yang saling bekerja sama
dalam show teater, CD recording/MV, ataupun program/acara TV
(variety show) dari JKT48. (©JKT48 Project/©AKS).36
Tabel 2.1
JKT48 Project Staff
Nama Bagian
Yasushi Akimoto Total Produser
Yasushi Kubota Produser Eksekutif
Nobuyuki Akimoto
Produser Project
Takuya Omura
Takumura Matsumura
Kazuhiko Abiru
Hiroyuki Fujita
Akihiro Nishiyama
Kazuki Uchimura
Asisten Produser Project
Shin Kijima
Masahiro Uehara
Ryo Kanjo
Yoshimasa Nakano
36https://id.wikipedia.org/wiki/JKT48, di akses melalui intenet pada tanggal 25-08-2016 pada
pukul 06:15
22
Toshihiro Iyoda
Ayumi Nishimae
Jaeman Yang
Masatada Oyamada
Tabel 2.2
JKT48 Operation Team37
Nama Bagian
Harris Thajeb
Kaz Tsukaguchi
Produser
Jiro Inao Manajer Umum JKT48
Melody Nurramdhani Laksani
Ghopta Chandra (2011-2014)
Manajer Umum JKT48 Teater
Toshiaki Gomi Pimpinan Kreatif
Genjek Pok Assisten Pimpinan Kreatif
Nikita Rosalini Produser Kreatif
Angga Agustian Pimpinan Manajer Member
Santi Andrian
Manajer Member
Tedy Wijaya
Noni M Saragih
Irvan M Martpresa
Anya Syari Nabila
Soenarti Agustina
Radityo Indrapratama Pemimpin Konten Digital
Indra Bayu Setiawan Pemimpin Konten Media Sosial
Fritz Fernandez
Toni Adji Mintaradja
37 https://id.wikipedia.org/wiki/JKT48, di akses melalui intenet pada tanggal 25-08-2016 pada
pukul 06:15
23
Togas Lubis Pelaksana Produksi/Acara
Putrashita Badha
Juwanil Asra
Elfi Syahmar Media Relations
Toshiyuki Ogino Tim Merchandise JKT48
Rio Wahyu Setiono
Hindrawaty Halim
Keuangan Endang Setyaningsih
Bimanata Mukti
Takahiro Kumagai
Penata Musik
Hironobu Tanaka
Yuka Segawa
Mai Kamezawa
Erika Ootake
Fay Ismail Penata Musik
Ario Hendrawan
Shinobu Kayano Penanggung Jawab Pendukung Busana
Sayaka Izumi
Hiromi Tabei Penanggung Jawab Pendukung Awak
Panggung
Donny Yuliantino
Koreografi Inneke Patricia
Rendy White
Gitcha Chandra (2011-2014)
Annisa Pontjo Pelatih Vokal Suara
Charlie Ho beserta tim Penata Rias, Wajah, dan Rambut
Evelyn Fransisca Penata Busana dan Stylist
Frida Syafrida
Tim Busana
Dwiani Ratna
Shinta Almira Amadea
Aureliana Lance
Zarra Syafira
Naka Marissa
24
Sanita Putry
Desi Ratnasari
Wawan Penata Lampu/Programming Light
Johni F Sarwuna FOH Engineer
Baskoro
Tim Kreatif Produksi
Reza Habibie
Hasmy Ritani
Rendy Astari
Roan Gylberth
Herry Saputra Penata Kamera Digital
Viky Artha Penanggung Jawab Operasional
Produksi JKT48 Theater
Ratih Kusuma Yuliani Penanggung Jawab Manajer Panggung
JKT48 Theater
Starizka Adella Manajer Panggung JKT48 Theater
Marlina
Maxwell Elmer S. Penanggung Jawab Keamanan JKT48
Theater
Onhes Madesky
Tim Keamanan JKT48 Theater Fauzan
Arif Subekti
Prihandoko
Muhammad Riski Staff JKT48 Teater
Afina Noeroel Syaditha Staff Tiket
Sekarlita Endang Widya
2. Gaya Hidup
a. Pengertian Gaya Hidup
Gaya hidup merupakan bagian dari ciri masyarakat modern, yang
membedakan suatu individu dengan individu lainnya atau kelompok
dengan kelompok lainnya sehingga menampilkan suatu ciri khas yang
berbeda. Gaya hidup (life sytle) berbeda dengan cara hidup (way of
25
life). Cara hidup ditampilkan dengan ciri-ciri, seperti norma, ritual,
pola-pola tatanan sosial, dan mungkin juga suatu komunitas dialek atau
cara berbicara yang khas. Sementara, gaya hidup diekspresikan melalui
apa yang dikenakaan seseorang, apa yang ia konsumsi, dan bagaimana
ia bersikap atau berperilaku ketika ada dihadapan orang lain.38
Konsep gaya hidup dan kepribadian sering kali disamakan,
padahal sebenarnya keduanya berbeda. Menurut Mowen dan Minor
dalam Tatik, gaya hidup lebih menunjukkan pada bagimana individu
menjalankan kehidupan, bagaimana membelanjakan uang dan
bagaimana memanfaatkan waktunya.39 Dalam pandangan ekonomi,
gaya hidup menunjukkan pada bagaimana seseorang mengalokasikan
pendapatannya, dan memilih produk ataupun jasa dan berbagai pilihan
lainnya ketika memilih alernatif dalam satu kategori jenis produk yang
ada. Dalam pandangan pemasaran, terlihat jelas bahwa konsumen yang
memiliki gaya hidup yang sama akan mengelompok dengan sendirinya
ke dalam satu kelompok berdasarkan apa yang mereka sukai untuk
menghabiskan waktu senggang, berbagi hal yang mereka suka, dan
bagaimana mereka membelanjakan uangnya.
Para ahli mengartikan gaya hidup adalah sebagai ciri sebuah
dunia yang modern. Menurut Chaney dalam Bagong, gaya hidup adalah
pola-pola tindakan yang membedakan satu orang dengan yang lain.40
Pola-pola kehidupan ini kadang diartikan orang sebagai budaya; yang
artinya keseluruhan gaya hidup suatu masyarakat-kebiasaan/adat
istiadat, sikap dan nilai-nilai mereka serta pemahaman yang sama yang
menyatukan mereka sebagai suatu kelompok masyarakat.41
Perilaku seseorang membeli produk budaya, mengonsumsi
produk budaya dan memanfaatkannya, selain dipengaruhi berbagai
38 Bagong Suyanto, op. cit., h. 137 39 Tatik Suryani, Perilaku Konsumen Implikasi pada Strategi Pemasaran, Yogyakarta: Graha
Ilmu: 2008), Cet. ke-1, h. 73 40 Bagong Suyanto, op. cit., h. 139 41 Cons. Tri Handoko, 2004, Jurnal Penelitian: Metroseksualitas dalam Iklan Sebagai Wacana
Gaya Hidup Posmodern, Junral Nirmana, Volume 6, Nomor 2, h. 135
26
faktor sosial: kelas, perbedaan usia, gender, dan lain-lain, yang tak
kalah penting perilaku konsumsi acap kali juga dipengaruhi dan di
bentuk gaya hidup. Yang di maksud gaya hidup di sini adalah adaptasi
aktif individu terhadap kondisi sosial dalam rangka memenuhi
kebutuhan untuk menyatu dan bersosialisasi dengan orang lain. Perilaku
seseorang yang ditunjukkan dalam aktivitas, minat dan opini khususnya
yang berkaitan dengan citra diri untuk merefleksikan status sosialnya.42
Gaya hidup juga mencakup sekumpulan kebiasaan, pandangan, dan
pola-pola respon terhadap hidup, serta terutama perlengkapan untuk
hidup.43
Beberapa sifat umum dari gaya hidup menurut Piliang dalam
Bagong antara lain adalah, (1) gaya hidup sebagai sebuah pola, yaitu
sesuatu yang dilakukan atau tampil secara berulang-ulang; (2) yang
mempunyai massa atau pengikut sehingga tidak ada gaya hidup yang
sifat nya personal; dan (3) mempunyai daur hidup (life cicle), artinya
ada masa kelahiran, tumbuh, puncak, surut, dan mati.44 Gaya hidup
adalah komoditas baru dalam kapitalisme.45 Menurut Machin dan
Leeuwen dalam Bagong gaya hidup adalah gabungan dari gaya pribadi
dan gaya sosial yang muncul pada wilayah tertentu, dan merupakan
aktivitas bersama untuk mengisi waktu luang, dan sikap dalam
menghadapi isu tertentu.46
Gaya hidup mencerminkan keseluruhan pribadi yang berinteraksi
dengan lingkungan. Maka dari itu dapat disimpulkan bahwa gaya hidup
adalah pola hidup seseorang yang dinyatakan dalam kegiatan, minat
42 Maria Cleopatra, 2015, Jurnal Penelitian: Pengaruh Gaya Hidup dan Motivasi Belajar
Terhadap Prestasi Belajar Matematika, Jurnal Formatif, Volume 5, Nomor 2, h. 169 43 Bagong, op. cit., h. 138 44 Bagong, op. cit., h. 138 45 Retno Hendariningrum dan M. Edy Susilo, 2008, Jurnal Penelitian: Fashion dan Gaya
Hidup: Identitas dan Komunikasi, Jurnal Ilmu Komunikasi, Volume 6, Nomor 2, h. 32 46 Bagong,op. cit., h. 143
27
dan pendapatnya dalam membelanjakan uangnya dan cara
mengalokasikan waktu.47
Gaya hidup adalah cara manusia memberikan makna pada dunia
kehidupannya, membutuhkan medium dan ruang untuk
mengekspresikan makna tersebut yaitu ruang bahasa dan benda-benda,
yang didalamnya citra mempunyai peran yang sentral.48 Gaya hidup
menurut Kotler dalam jurnal penelitian Angga Sandy Susanto adalah
pola hidup seseorang didunia yang diekspresikan dalam aktivitas,
minat, dan opininya, dalam arti bahwa secara umum gaya hidup
seseorang dapat dilihat dari aktivitas rutin yang dia lakukan, apa yang
mereka pikirkan terhadap segala hal disekitarnya dan seberapa jauh dia
peduli dengan hal itu dan juga apa yang dia pikirkan tentang dirinya
sendiri dan juga dunia luar.49 Gaya hidup berubah tidak hanya menjadi
sebuah kebutuhan (needs) tetapi keinginan/hasrat (desire).50
Berdasarakan berbagai pernyataan dari berbagai ahli, maka gaya
hidup merupakan proses dari berbagai perilaku-perilaku atau tindakan-
tindakan, acuan, kepercayaan-kepercayaan, nilai, pola-pola, pandangan,
kebiasaan yang berlaku di masyarakat, dianut dan dilakukan secara
terus menerus oleh masyarakat tersebut.
b. Faktor-Faktor Gaya Hidup
Faktor-faktor gaya hidup dalam jurnal penelitian yang dilakukan
oleh Misbahun Nadzir 2015, menurut Loudon dan Bitta faktor-faktor
yang mempengaruhi gaya hidup adalah budaya, nilai, demografik, kelas
sosial, kelompok rujukan atau kelompok acuan, keluarga, kepribadian,
motivasi dan emosi.51
47 Latifah Novitasani dan Pambudi Handoyo, 2014, Jurnal Penelitian: Perubahan Gaya Hidup
Konsumtif pada Mahasiswa Urban di UNESA, Jurnal Paradigma, Volume 02 Nomer 03, h. 2 48 Bagong, op. cit., h. 140 49 Angga Sandy Susanto, 2013, Jurnal Penelitian: Membuat Segmentasi Berdasarkan Life
Style (Gaya Hidup), Jurnal JIBEKA, Volume 7, No. 2, h. 1 50 Atik Catur Budiati, 2011, Jurnal Penelitian: Jilbab: Gaya Hidup Baru Kaum Hawa, Jurnal
Sosiologi Islam, Volume 1, Nomor 1, h. 64 51 Misbahun Nadzir, “Psychological Meaning of Money oengan Gaya Hidup Hedonis Remaja
di Kota Malang”, Seminar Psikologi & Kemanusiaan, 2015, h. 583
28
Kotler dalam Misbahun menyatakan bahwa faktor-faktor yang
mempengaruhi gaya hidup seseorang ada dua faktor yaitu faktor yang
berasal dari dalam diri individu (internal) dan faktor yang berasal dari
luar (eksternal). Faktor internal antara lain: sikap, pengalaman, dan
pengamatan, kepribadian, konsep diri, motif dan persepsi. Sedangkan,
faktor eksternal antara lain: kelompok referensi, keluarga, kelas social,
dan kebudayaan.52
Gaya hidup seseorang menurut Amstrong dalam Angga dapat
diidentifikasi dari perilaku orang tersebut seperti kegiatan-kegiatan
dalam pengambilan keputusan, cara mendapatkan dan menggunakan
suatu barang atau jasa. Amstrong menjelaskan bahwa faktor-faktor
yang mempengaruhi gaya hidup seseorang ada dua, yaitu:
1) Faktor Internal
a) Sikap
Sikap bisa dipahami sebagai cara seseorang dalam
memberikan respon terhadap suatu hal sesuai dengan keadaan
jiwa dan pikirannya yang dipengaruhi oleh pengalaman dan
mempengaruhi secara langsung terhadap perilaku orang
tersebut. Sikap bisa jadi dipengaruhi oleh tradisi, kebiasaan,
kebudayaan dan dimana lingkungan sosialnya berada.
b) Pengalaman dan Pengamatan
Pengalaman dan pengamatan seseorang dapat
mempengaruhi cara seseorang dalam mengamati suatu hal
sehingga akhirnya dapat membentuk pandangan pribadi
mereka terhadap sesuatu, pengalaman ini didapatkan dari
semua tindakannya pada masa lalu. Pengalaman tersebut di
dapat dari belajar dan juga dapat disalurkan ke orang lain
dengan cara mengajarkannya. Hal ini mempengaruhi gaya
hidup seseorang, pengamatan atas pengalaman orang lain
52 Ibid., Misbahun, h. 583
29
juga dapat mempengaruhi opini seseorang sehingga pada
akhirnya membentuk gaya hidup.
c) Kepribadian
Setiap orang memiliki kepribadian yang berbeda-
beda. Kepribadian berubah dari waktu ke waktu, sehingga hal
itu sangat penting untuk diamati karena mempengaruhi
buying behavior dari seorang konsumen. Sebenarnya,
kepribadian bukan lah mengenai apa yang kita pakai di tubuh
fisik kita, melainkan adalah totalitas perilaku dari seseorang
di setiap situasi yang berbeda. Kepribadian meliputi beberapa
karakteristik khusus seperti dominasi, keagresifan, rasa
percaya diri dan lain-lain yang berguna untuk menentukan
perilaku konsumen untuk produk tertentu.
d) Konsep Diri
Konsep diri sangat berhubungan dengan image merek
atau brand suatu produk, cara seseorang memandang dirinya
sendiri akan menentukan minat seseorang terhadap suatu
objek termasuk juga suatu produk. Konsep diri adalah inti
dari pola kepribadian yang akan mempengaruhi cara
seseorang dalam mengatasi permasalahan dalam hidupnya,
konsep diri merupakan kerangka dari referensi yang menjadi
awal perilaku.
e) Motif
Perilaku individu terbentuk karena adanya motif
kebutuhan untuk memenuhi kebutuhan fisik, merasa aman,
merasa dihargai dan lain sebagainya, pengelompokan
kebutuhan manusia telah dibuat teori oleh beberapa orang,
salah satunya teori kebutuhan Maslow. Jika motif seseorang
cenderung untuk memenuhi kebutuhan akan prestise yang
besar, maka akan ada kecenderungan orang tersebut memiliki
30
gaya hidup hedonis sehingga bisa menjadi target pasar yang
tepat untuk barang-barang mewah.
f) Persepsi
Persepsi merupakan proses dimana seseorang
memilih, mengatur, dan menginterpretasikan informasi untuk
membentuk pemahaman dan gambaran mengenai sesuatu.
Persepsi dapat mempengaruhi seseorang untuk memilih suatu
produk sebagai contoh adalah green product, setelah adanya
informasi yang disosialisasikan secara global mengenai isu
global warming, terbentuk interprestasi seseorang terhadap
isi sosialisasi tersebut dan terbentuk pemahaman mengenai
pentingnya mengkonsumsi produk yang dapat mengurangi
dampak global warming, mereka adalah target pasar yang pas
untuk green product.
2) Faktor Eksternal
a) Kelompok Referensi
Kelompok referensi yaitu kelompok yang di anggap
mampu dan memiliki pengetahuan untuk memberikan
pengaruh terhadap pembentukan sikap dan perilaku
seseorang, pengaruh yang diberikan bisa bersifat secara
langsung maupun tidak langsung, masukan dari kelompok
referensi bisa mempengaruhi persepsi seseorang terhadap
suatu produk sehingga akhirnya membentuk gaya hidupnya.
Kelompok referensi bisa meliputi orang-orang yang
dihormati oleh masyarakat luas karena silsilah, pengetahuan,
reputasi dan lain sebagainya.
b) Keluarga
Keluarga merupakan peranan terbesar dan terlama
terhadap pembentukan sikap dan perilaku individu. Oleh
karena itu saran dari keluarga berupa nasihat dan cerita
mengenai pengalaman akan mempengaruhi gaya hidup
31
seseorang, budaya salah satu anggota keluarga dapat menjadi
kebiasaan bagi anggota keluarga lain yang mengamati setiap
harinya, tidak heran jika ada saudara yang memiliki gaya
hidup yang sama dengan kita.
c) Kelas Sosial
Kelas sosial adalah sebuah kelompok yang relatif
homogen dan bertahan lama dalam sebuah masyarakat, yang
tersusun dalam sebuah urutan jenjang, dan para anggota
dalam setiap jenjang itu memiliki nilai, minat, dan tingkah
laku yang sama. Kelas sosial biasanya dibuat karena ada nya
suatu kebutuhan akan prestise dan berhubungan dengan
kemampuan ekonomi atau diatur oleh budaya, setiap kelas
cenderung memiliki gaya hidup yang khas dibandingkan
kelas sosial lainnya. Kelas sosial dapat diklasifikasikan
sebagai kelas bawah, menengah, atas dan lain-lain.
d) Kebudayaan
Kebudayaan bisa meliputi pengetahuan, kepercayaan,
kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kebiasaan-
kebiasaan yang membentuk gaya hidup seseorang dan
akhirnya membuat pemasar mudah untuk mengidentifikasi
apakah kelompok konsumen dengan kebudayaan tersebut
sesuai dengan produknya atau tidak. Orang-orang diseluruh
dunia menyadari akan budaya merayakan malam tahun baru
dengan membunyikan terompet disetiap malam tahun baru.
Hal ini menjadikan pemasar untuk menemukan peluang
dalam memproduksi terompet secara masal disetiap
menjelang malam tahun baru.53
53 Angga Sandy Susanto, op. cit., h. 1-3
32
3. Konsumtif
a. Pengertian Konsumtif
Konsumtif adalah penggunaan barang dan jasa secara berlebihan
dalam memenuhi kebutuhan hidup nya. Awal munculnya konsumtif
dimulai dari era kapitalisme, Eric Wolf dalam Bagong menyebutkan
ada tiga ciri pokok yang menandai kapitalisme, yaitu:54
Pertama, berkembangnya kelas kapitalis dengan memiliki
kekayaan maka uangnya dapat membeli tenaga kerja dan sarana
produksi untuk memproduksi barang dagangan di pasar.
Kedua, kelas kapitalis menguasai seluruh sarana produksi yang
penting didalam masyarakat dan membatasi akses pekerja nya terhadap
sarana produksi, sehingga para pekerja harus menjual tenaga kerjanya
kepada kapitalis.
Ketiga, maksimalisasi keuntungan melalui produksi yang dikuasai
sepenuhnya oleh kapitalis.
Kapitalisme merupakan suatu paham yang meyakini bahwa
seorang pemilik modal bisa melakukan usahanya untuk mendapatkan
keuntungan sebanyak-banyaknya. Semakin meningkatnya kekayaan
atau kemakmuran, maka tingkat konsumsi seseorang akan meningkat
pula.
Paham kapitalisme telah membentuk sebuah pandangan baru
dikehidupan manusia dalam konsumsi yaitu gaya hidup konsumtif.
Gaya hidup konsumtif merupakan hasil dari proses budaya konsumsi
yang tidak sehat, dimana manusia melakukan konsumsi secara
berlebihan dan tidak didasari oleh pemikiran rasionalnya sehingga
terjadilah pemborosan dalam konsumsi manusia.
Perilaku konsumtif dapat diartikan sebagai suatu tindakan
memakai produk yang tidak tuntas yakni, belum habis sebuah produk
yang dipakai oleh seseorang akan tetapi orang tersebut telah
menggunakan produk jenis yang sama dari merek lainnya atau dapat
54 Bagong, op. cit., h. 80-81
33
disebutkan, membeli barang karena adanya iming-iming hadiah yang
ditawarkan atau membeli suatu produk karena banyak orang memakai
barang tersebut.55 Misal nya Abrar membeli gadget atau smarthpohone
baru, padahal barang yang sedang ia pakai belum rusak akan tetapi ia
sudah membeli yang baru.
Pengertian perilaku konsumtif menurut Lubis dalam Rezi
berpendapat bahwa perilaku konsumtif melekat pada individu bila
membeli dan mengkonsumsi barang dan jasa yang didasari pada
keinginan (want) dan bukan pada kebutuhan (need).56
Menurut Tambunan dalam Septi perilaku konsumtif adalah
tindakan membeli barang-barang yang kurang atau tidak diperhitungkan
dengan matang apa manfaat dan kebutuhannya sehingga sifatnya
menjadi berlebihan.57 Enggel dalam Septi mengatakan bahwa ada
beberapa tanda yang dapat diperhatikan pada seseorang yang sedang
mengalami perilaku konsumtif, yaitu:
1. Impulsive, adalah perilaku konsumen yang membeli barang hanya
karena hasrat dan tidak memeprhitungkan atau merencanakannya
secara matang.
2. Non-Rational, yaitu perilaku pembelian yang tidak rasional.
Maksud nya adalah perilaku pembelian didasari pada keinginan
semata tanpa memperhitungkan manfaat dan kegunaannya.
3. Wasteful, menggambarkan pemborosan sebagai salah satu
perilaku membeli yang menghambur-hamburkan banyak uang
tanpa didasari kebutuhan yang jelas.58
55 Endang Dwi Astuti, Jurnal Penelitian: Perilaku Konsumtif dalam Membeli Barang Pada
Ibu Rumah Tangga Di Kota Samarinda, Character, Volume 1, Nomor 2, Tahun 2013, h. 150. 56 Rezi Suci Agustia, Jurnal Penelitian: Gambaran Perilaku Konsumtif Siswa-i sekolah
Menengah Atas “International Islamic Boarding School Republic of Infonesia (SMA IIBS RI). h. 2
57 Septi Anugrah Heni, Jurnal Penelitian: Hubungan Antara Kontrol Diri dan Syukur Dengan Perilaku Konsumtif Pada Remaja SMA IT Abu Bakar Yogyakarta. EMPATHY-Jurnal Fakultas Psikologi, 2013, h. 4
58 Ibid., Septi, h. 4
34
b. Indikator Konsumtif
Sumartono dalam Endang menyebutkan indikator dari perilaku
konsumtif, yaitu:
1. Membeli produk karena iming-iming hadiah.
Individu membeli suatu barang karena adanya hadiah yang
ditawarkan jika membeli barang tersebut.
2. Membeli produk karena kemasannya menarik.
Konsumen sangat mudah terbujuk untuk membeli produk yang
dibungkus dengan rapi dan dihias dengan warna-warna menarik.
Artinya motivasi untuk membeli produk tersebut hanya karena
produk tersebut dibungkus rapi dan menarik.
3. Membeli produk demi menjaga penampilan diri dan gengsi.
Konsumen memiliki tingkat daya beli yang tinggi, karena pada
umumnya konsumen mempunyai ciri khas dalam berpakaian,
berdandan, gaya rambut dan sebagainya dengan tujuan agar
konsumen selalu berpenampilan yang dapat menarik perhatian
yang lain. Konsumen membelanjakan uangnya lebih banyak
untuk menunjang penampilan diri mereka.
4. Membeli produk atas pertimbangan harga (bukan atas dasar
manfaat atau kegunaannya).
Konsumen cenderung berperilaku yang ditandakan oleh adanya
kehidupan mewah sehingga cenderung menggunakan segala hal
yang dianggap paling mewah atau mahal.
5. Membeli produk hanya sekedar menjaga simbol status.
Konsumen mempunyai kemampuan membeli yang tinggi baik
dalam berpakaian, berdandan, gaya rambut, dan sebagainya
sehingga hal tersebut dapat menunjang sifat ekslusif dengan
barang yang mahal dan memberi kesan berasal dari kelas sosial
yang lebih tinggi. Dengan membeli suatu produk dapat
memberikan simbol status agar kelihatan lebih keren dihadapan
orang lain.
35
6. Memakai produk karena unsur konformitas terhadap model yang
mengiklankan.
Konsumen cenderung meniru perilaku tokoh yang diidolakannya
dalam bentuk menggunakan segala sesuatu yang dapat dipakai
tokoh idolanya. Konsumen juga cenderung memakai dan
mencoba produk yang ditawarkan bila ia mengidolakan publik
figur produk tersebut.
7. Munculnya penilaian bahwa membeli produk dengan harga mahal
akan menimbulkan rasa percaya diri yang tinggi.
Konsumen sangat terdorong untuk mencoba suatu produk karena
mereka percaya apa yang dikatakan oleh iklan yaitu dapat
menumbuhkan rasa percaya diri seseorang.
8. Mencoba lebih dari dua produk sejenis (merek berbeda).
Konsumen akan cenderung menggunakan produk jenis sama
dengan merek yang lain dari produk sebelum ia gunakan,
meskipun produk tersebut belum habis dipakainya.59
Dari berbagai penjelasan diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa
konsumtif merupakan suatu perilaku konsumen yang menggambarkan
pemborosan, pembelian yang tidak direncanakan atau diperhitungkan
kegunaannya dengan baik dan bukan pada pembelian yang rasional
sehingga timbul pembelian barang yang berlebihan.
4. Komunitas dan Budaya Penggemar
Komunitas dan budaya penggemar pada penelitian ini saling
berkaitan, karena dengan adanya komunitas maka budaya penggemar akan
semakin menguat eksistensinya. Sebelum membahas tentang budaya
penggemar, akan dibahas terlebih dahulu apa itu komunitas.
a. Pengertian Komunitas
Berkaitan dengan kehidupan sosial, ada banyak definisi yang
menjelaskan tentang arti komunitas. Tetapi setidaknya definisi
59 Endang, op. cit., h. 150-151.
36
komunitas dapat didekati melalui; pertama, terbentuk dari sekelompok
orang; kedua, saling berinteraksi secara sosial diantara anggota
kelompok itu; ketiga, berdasarkan adanya kesamaan kebutuhan atau
tujuan dalam diri mereka atau di antara anggota kelompok yang alin;
keempat, adanya wilayah-wilayah individu yang terbuka untuk anggota
kelompok yang lain, misalnya waktu.60
Dalam buku terjemahan Bruce J. Cohen, komunitas didefinisikan
sebagai kelompok khusus dari orang-orang yang tinggal dalam wilayah
tertentu, memiliki kebudayaan dan gaya hidup yang sama, sadar sebagai
satu-kesatuan, dan dapat bertindak secara kolektif dalam usaha mereka
mencapai sesuatu tujuan.61
Kebudayaan memiliki hubungan yang signifikan dengan
komunitas. Menurut elville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski
dalam Rulli mengatakan bahwa, segala sesuatu yang terdapat dalam
masyarakat (komunitas) ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh
masyarakat itu sendiri yang turun-temurun dari satu generasi ke
generasi yang lain.62
Menurut Paul B. Horton dan Chester L. Hunt, paguyuban
(gemeinschaft) dan patembayan (gesellschaft) merupakan konsep yang
kurang lebih sama dengan konsep kelompok sekunder yang
dikembangkan oleh Ferdinand Tonnies. Kedua istilah itu dapat
diterjemahkan sebagai “komunitas” (community) dan “masyarakat”
(society).63 Jadi, komunitas dalam penelitian ini dapat dikatakan sebagai
kelompok sosial yang memiliki arti perkumpulan beberapa individu.
b. Indikator Komunitas
Menurut Kennerth dan Wilkinson dalam Isbandi, komunitas
sekurang-kurangnya mempunyai tiga unsur dasar, yaitu:
60 Rulli Nasrullah, Komunikasi Antarbudaya di Era Budaya Siber, (Jakarta: Kencana: 2014),
Cet. ke-2, h, 138 61 Bruce J. Cohen, Sosiologi Suatu Pengantar, (____: PT. Bina Aksara: 1983), Cet. ke-1, h.
315 62 Rulli Nasrullah, op. cit., h. 139 63 Paul B. Horton dan Chester L. Hunt, Sosiologi (Jakarta: Erlangga: 1999), Cet. ke-6, h. 227
37
1. Ada nya batasan wilayah atau tempat (territory or place);
2. Merupakan suatu ‘organisasi sosial’ atau instusi sosial yang
menyediakan kesempatan untuk para warga nya agar dapat
melakukan interaksi antar warga secara reguler; dan
3. Interaksi sosial yang dilakukan terjadi karena ada nya minat atau
kepentingan yang sama (common interest).64
Sedangkan menurut McMillan dan Chavis dalam jurnal penelitian
oleh Yudho Hartono mengatakan bahwa paling tidak terdapat tiga
karakteristik utama komunitas yang sering muncul, yaitu:
1. Kesatuan tempat (locality), komunitas didefinisikan secara fisik
sebagai entitas spasial dimana titik beratnya lebih kepada lokasi
geografis, seperti desa atau kota.
2. Jaringan sosial (social network), suatu komunitas dapat
dikatakan keberadaannya apabila didalamnya terdapat network
of relationship antar-anggota didalam suatu tempat yang sama.
3. Hubungan (relationship-communion), komunitas didefinisikan
sebagai suatu hubungan perasaan saling berbagi identitas
(shared sense of identity) diantara individual-individual dari
anggota komunitas tersebut.65
a. Budaya Penggemar
Para penggemar atau fans adalah bagian paling tampak dari
khalayak teks dan praktik budaya pop. Pada tahun-tahun belakangan
ini, kelompok penggemar (fans) lagi-lagi berada di bawah tatapan kritis
cultural studies. Dahulu, peggemar diperlakukan dengan dua cara—
ditertawakan atau dipatalogikan. Menurut Joli Jenson dalam John
Storey ‘Literatur mengenai kelompok penggemar dihantui doleh citra
64 Isbandi Rukminto Adi, Intervensi Komunitas dan Pengembangan Masyarakat, (Jakarta:
PT. RajaGrafindo Persada: 2013) Cet. ke-2, h. 83 65 Yudho Hartono, Jurnal Penelitian: Dinamika Hubungan Perusahaan dan Komunitas
Konsumen Sebuah Implikasi Stratejik bagi Pemasar, Jurnal Manajemen Bisnis, 2008. Volume 1, Nomor 1, h. 18.
38
penyimpangan.66 Penggemar selalu dicirikan sebagai suatu kefanatikan
yang potensial. Hal ini berarti bahwa kelompok penggemar dilihat
sebagai perilaku yang berlebihan dan berdekatan dengan kegilaan.
Jenson dalam John Storey menunjukkan dua tipe khas patolohi
penggemar, ‘individu yang terobsesi’ (biasa nya laki-laki) dan
‘kerumunan histeris’ (biasa nya perempuan).
Kelompok penggemar disebut-sebut melakukan aktivitas kultural
khalayak pop, sementara kelompok-kelompok dominan dikatakan
memiliki minat, selera, dan preferensi kultural.67 Hal ini diperkuat oleh
obejk-objek kekaguman. Budaya resmi atau dominan menghasilkan
apresiasi estetik; kelompok penggemar hanya pas untuk pelbagai teks
dan praktik budaya pop. Selain itu, pembedaan dibuat tidak hanya
melalui objek kekaguman tetapi juga melalui bagaimana objek tersebut
dikagumi. Para khalayak pop dikatakan memamerkan kesenangan
mereka hingga menimbulkan ekses emosional, sementara khalayak
budaya resmi dan budaya dominan senantiasa mampu memelihara jarak
dan kontrol estetik yang terhormat.
Catatan mutakhir paling menarik mengenai budaya penggemar
dalam cultural studies adalah Textual Poarches karya Henry Jenkis
pada sebuah penelitian etnografis mengenai sebuah komunitas
penggemar. Sumber teoritis utama Jenkis adalah teoritikus budaya
Prancis, Michel de Certeau yang membongkar istilah ‘konsumen’ untuk
menguak aktivitas yang terletak didalam tindak konsumsi: apa yang dia
sebut ‘produksi sekunder’.68 Bagi de Certeau, medan budaya adalah
sebuah situs konflik yang berlangsung terus (diam adan hampir tidak
kentara) di antara ‘strategi’ penimpaan budaya (produksi) dan ‘taktik’
penggunaan budaya (konsumsi).69
Menurut Jenkis dalam John Storey adalah,
66 John Storey, Cultural Studies dan Kajian Budaya Pop, (Yogyakarta dan Bandung: Jalasutra: 2007), Cet. ke-2, h. 157
67 Ibid., John, h. 157 68 Ibid., John, h. 160 69 Ibid., John, h. 161
39
Apa yang signifikan tentang penggemar dalam hubungan nya dengan model de Certeau adalah bahwa mereka merupakan komunitas konsumen yang sangat aktif dan vokal yang aktivitas-aktivitasn nya megarahkan perhatian pada proses pemberian (makna) kultural ini... Para penggemar tidak lah unik dalam status mereka sebagai pemburu tekstua, kendati demikian, mereka telah mngembangkan tindakan berburu menjadi sebentuk seni.
Jenkis memiliki pendapat yang berbeda dengan de Certeau,
menurut dia tidak seperti pembacaan populer, yang Jenkis ciri kan
sebagai ‘produksi makna yang berdurasi pendek’, pembacaan yang
dilakukan penggemar memiliki eksistensi terus-menerus dalam diskusi
dengan para pembaca penggemar lainnya.70
Perbedaan kedua antara pembaca populer de Certeau dan aktivitas
kelompok penggemar adalah bahwa didalam kelompok penggemar
tidak dapat pembedaan yang kaku antara pembaca dan penulis. Budaya
penggemar adalah suatu budaya konsumsi dan produksi. Kelompok
penggemar tidak hanya soal konsumsi, ia juga berkenaan dengan
produksi teks—lagu, puisi, novel, fanzine (majalah yang di kelola
secara amatir dan ditujukan bagi subkultur antusias pada minat
tertentu), video, dan lain-lain—yang di buat sebagai respon atas teks
media profesional mengenai kelompok penggemar.71
Menurut Jenkis dalam John Storey mengemukakan bahwa,
‘kelompok penggemar merupakan ... suatu ruan ... yang didefinisikan
berdasarkan penolkannya atas nilai dan praktik biasa/mundane,
perayaannya atas emosi yang digeluti secara mendalam dan kesenangan
yang direngkuh dengan penuh gairah.72 Fiske dalam John Storey juga
memberikan penegasannya bahwa perbedaan nyata antara seorang
70 Ibid., John, h. 162 71 Ibid., John, h. 162 72 Ibid., John, h. 166
40
penggemar dan pembaca ‘biasa’ adalah pada ‘unsur lebih’—penggemar
adalah seorang pembaca budaya pop yang berlebihan.73
Dari pemaparan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa seorang
fans merupakan pembaca budaya pop yang berlebihan sehingga apapun
yang berkaitan dengan idola mereka segalanya akan dilakukan dan
diusahakan. Ditambah lagi dengan komunitas yang berpengaruh dengan
budaya penggemar semakin menambah eksistensinya. Dengan memiliki
minat, dan kegemaran yang sama para fans dapat menyalurkan atau
membagi hal tersebut secara berkelompok melalui ikatan emosional
yang telah terbentuk.
5. Budaya Pop/PopCulture
a. Budaya
Untuk mendefinisikan budaya pop, sebelum itu perlu
mendefinisikan istilah budaya terlebih dahulu. Raymond Williams
dalam John Storey mengatakan bahwa budaya sebagi “satu dari dua
atau tiga kata yang paling rumit dalam bahasa Inggris. Kemudian
Williams memberikan tiga definisi yang sangat luas.74
Pertama, budaya dapat digunakan untuk mengacu pada “suatu
proses umum perkembangan intelektual, spiritual, dan estesis”.
Kedua¸budaya bisa berarti “pandangan hidup tertentu masyarakat,
periode, atau kelompok tertentu”. Ketiga, budaya bisa merujuk pada
“karya dan praktik-pratik intelektual, terutama aktivitas artistik”.
Jika berbicara mengenai budaya pop berarti menggabungkan
makna budaya kedua dengan makna ketiga. Makna kedua—pandangan
hidup tertentu—memungkinkan kita untuk berbicara tentang praktik-
praktik seperti berlibur ke pantai, perayaan Idul Fitri, dan yang lainnya,
semua hal ini biasanya disebut sebagai budaya-bdaya yang hidup atau
disebut juga sebagai praktik-praktik budaya. Sedangkan makna
73 Ibid., John, h. 168 74 John Storey, Teori Budaya dan Budaya Pop, (Yogyakarta: Qalam: 2003) , Cet. ke-1, h. 2-3
41
ketiga—praktik berkemaknaan—memungkinkan kita membahas
tentang musik pop dan komik sebagai contoh budaya pop.75
Dari berbagai definisi diatas maka dapat ditarik kesimpulan
bahwa, budaya adalah sesuatu yang mengacu pada proses
perkembangan intelektual, spiritual, dan estesis dan pandangan hidup
tertentu masyarakat untuk memenuhi aktivitas kehidupannya.
b. Budaya Pop
Ada beberapa cara untuk mendefinisikan budaya pop. Kata
pertama yang akan di bahas adalah istilah “popular”. Terhadap istilah
ini Williams dalam John Storey memberikan empat makna: “banyak
disukai orang,” “jenis kerja rendahan”, “karya yang dilakukan untuk
menyenangkan orang”, budaya yang memang dibuat oleh orang untuk
diri nya sendiri”. 76 Kemudian, untuk mendefinisikan budaya pop kita
perlu mengkombinasikan dua sitilah, yakni ”budaya” dengan “popular”
yang keduanya memiliki formulasi definisinya sendiri-sendiri. Dari sisi
sejarah perjalanan teori budaya dengan budaya pop itu adalah suatu
sejarah dimana dua istilah itu terhubung satu sama lain oleh pemakaian
teoritis dalam konteks historis dan sosal tertentu.
Ada satu titik awal yang menyatakan bahwa budaya pop itu
memang budaya yang menyenangkan atau banyak disuaki orang.
Misalnya, bisa diteliti dari konser musik, festival, dan lain-lain. Kita
dapat menemukan budaya pop pada apa yang disukai orang-orang,
namun kita bisa menemukannya pada banyak hal yang secara teoritis
tidak bisa digunakan sebagai definisi konseptual.77 Definisi budaya pop
harus pula mencakup dimensi kuantitatif. Pop-nya budaya popular
menjadi sebuah prasayarat. Pengakuan ini mencakup juga pengakuan
resmi akan istilah “budaya tinggi” terutama pada penjualan buku,
75 Ibid., John, h. 3 76 Ibid., John, h. 10 77 Ibid., John, h. 11
42
rekaman dan juga rating audiens TV yang dinyatakan sebagai budaya
“pop”.
Cara kedua untuk mendefinisikan budaya pop adalah dengan
mempertimbangkan budaya tertinggal (rendah). Budaya pop menurut
definisi ini merupakan kategori residual untuk mengakomodasi praktik
budaya yang tidak memenuhi prasyarat budaya tinggi. Dengan kata
lain, budaya pop didefinisikan sebagai budaya “substandar”. 78 Dalam
John seorang sosiolog Perancis, Pierre Bourdieau mengatakan bahwa
perbedaan budaya seringkali dimanfaatkan untuk memperlebar dan
memelihara perbedaan klas. Bourdieau menyebutkan satu contoh, yaitu
konsumsi budaya. Menurut Bourdieau, konsumsi budaya sudah
ditentukan, sadar, dan disengaja, atau tidak untuk tujuan memenuhi
fungsi sosial pengabsahan perbedaan sosial. Pembatasan ini didukung
oleh pernyataan bahwa budaya pop adalah budaya komersial dampak
dari produksi massal, sedangkan budaya tinggi adalah hasil kreativitas
individu.79
Ketiga, untuk mendefinisikan budaya pop adalah menetapkannya
sebagai “budaya massa”.80 Persoalan pertama adalah mereka yang
menyebut budaya pop sebagai budaya massa dengan tujuan
menegaskan bahwa budaya massa secara komersial tidak bisa
diharapkan. Budaya ini dikonsumsi tanpa berpikir panjang dan tanpa
perhitungan. John Fiske dalam John Storey mengungkapkan bahwa
“antara 80%-90% produk baru gagal walaupun diiklankan dengan
kuat... beberapa film gagal kembali modal meskipun biaya promosi nya
sangat besar”. Banyak contoh, misalnya suatu label musik
mengeluarkan single atau album ke dunia musik karena pada saat itu
sedang marak wanita atau pria secara berkelompok bernyanyi dan
menari, walau pun sudah promosi secara besar-besaran akan tetapi pada
akhirnya girlband tersebut bubar dan menjadi produk gagal.
78 Ibid., John, h. 11 79 Ibid., John, h. 12 80 Ibid., John, h. 15
43
Definisi keempat, budaya pop adalah budaya yang berasal dari
rakyat.81 Budaya pop adalah budaya otentik “rakyat”. Maskud dalam
hal ini adalah budaya pop tidak lain dan tidak bukan adalah berasal dari
rakyat dan dinikmati pula oleh rakyat, sehingga budaya pop ini akan
terus turun temurun dilakukan oleh generasi-generasi berikutnya.
Definisi kelima, budaya poop berasal dari analisis politik tokoh
Marxis Italia, Antonio Gramsi terutama tentang pengembangan konsep
hagemoninya. Gramsci dalam John Storey menggunakan istilah
hagemoni untuk mengacu pada cara dimana kelompok dominan dalam
suatu masyarakat mendapatkan dukungan dari kelompok-kelompok
subordiansi melalui proses “kepemimpinan” intelektual dan moral.
Pendapat Gramsci mengenai budaya pop dalam konsep hagemoni
dikenal juga dengan teori hagemoni neo-Gramscian.82 Teori ini
menganggap budaya sebagai tempat terjadinya pergulatan antara usaha
perlawanan kelompok subordinasi dan inkorporasi kelompok dominan
dalam masyarakat. Dalam penggunaan teori ini tidak diberlakukan
seperti empat definisi yang sebelumnya melainkan sebagai suatu
lingkup tukar-menukar, keduanya akan berkelindan dalam rupa
perlawanan dan penyatuan (resistensi dan inkorporasi). Teks dan
praktik budaya pop bergerak dalam apa yang oleh Gramsci disebut
sebagai “keseimbangan kompromis”.83 Misalnya, liburan ke pantai dulu
dianggap sebagai budaya para bangsawan, dan dalam tempo 100 tahun
ia berubah menjadi budaya pop. Konsep pokok penggunaan perspektif
Neo-Gramscian adalah konsep “artikulasi” (kata ini dipahami dalam arti
ganda, yaitu mengekspresikan dan menyatukan).84
Definisi keenam, budaya pop berasal dari pemikiran
postmodernisme. Persoalan utama dalam perdebatan tentang hubungan
antara postmodernisme dengan budaya pop adalah pernyataan bahwa
81 Ibid., John, h. 18 82 Ibid., John, h. 19 83 Ibid., John, h. 19 84 Ibid., John, h. 20
44
budaya postmodern adalah budaya yang tidak lagi mengakui adanya
perbedaan antara budaya tinggi dan budaya pop. Akibatnya
postmodernis menyatakan sekarang “semua budaya adalah budaya
postmodern”.85 Mereka menentang pembatasan tegas budaya pop
dengan budaya massa dan mereka pula menegaskan budaya pop adalah
budaya komersial. Salah satu contoh interpretasi komersial dan budaya
postmodern dapat ditemukan dalam hubungan antara TV komersial
dengan musik pop. Nidji, Isyana Sarasvati, JKT48, Afgan, dan Ayu
Ting-Ting masing-masing memiliki rekaman lagu-lagu yang mereka
nyanyikan di TV komersial. Terlepas dari apakah semua definisi ini
beranggapan sama terhadap budaya pop manapun, yang jelas ia muncul
mengikuti industrialisasi dan urbanisasi.86 Inilah definisi budaya dan
budaya pop yang bergantung pada keberadaan ekonomi pasar
kapitalis.87
Dari berbagai definisi yang telah dipaparkan diatas, dapat ditarik
kesimpulan bahwa tidak mudah mengidentifikasi secara pasti sebuah
definisi dari istilah budaya pop. Apapun istilah yang digunakan entah
itu budaya massa, budaya tinggi, budaya kelas buruh, atau budaya
daerah yang tercakup dalam definisi budaya pop seluruh nya—dengan
proporsinya masing-masing—akan membawa perubahan definisi
terhadap budaya pop tertentu. Akan tetapi ada suatu pembagian umum
mengenai pembagian antara studi teks (fiksi pop, TV, musik pop, dsb.)
dan budaya atau praktik budaya yang hidup (liburan ke pantai, perayaan
hari Lebaran, dan lan-lain).88
85 Ibid., John, h. 22 86 Ibid., John, h. 23 87 Ibid., John, h. 24 88 Ibid., John, h. 26
45
B. Hasil Penelitian yang Relevan
Berdasarkan penelitian sebelumnya, peneliti mendapatkan data bahwa
ada beberapa penelitian yang relevan dengan penelitian ini, yaitu:
1. Riza Afriani dalam skripsinya tentang “Hubungan Status Sosial
Ekonomi dan Perilaku Konsumtif terhadap Mahasiswi” (Studi Kasus
Mahasiswi FISIP UIN Syarif Hidayatullah Jakarta). Hasil penelitian
menunjukan bahwa terdapat hubungan antara status sosial ekonomi
terhadap perilaku kosumtif.
2. Ismayanti dalam skripsinya “Hubungan Internet dengan Gaya Hidup
Konsumtif”, dari hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa
hubungan dengan gaya hidup konsumtif mahasiswa. Ini berarti bahwa
ada hubungan antara lamanya mahasiswa/i mengakses internet dengan
gaya hidup konsumtif. Semakin mereka termasuk tingkatan pengguna
yang lebih tinggi (medium dan heavy user) drmskin tinggi peluang
mereka untuk memiliki gaya hidup konsumtif.
3. Fadilah Aulia Rahma dan Muhammad Reza dalam jurnal yang
berjudul, “Hubungan antara Pembentukan Identitas Diri dengan
Perilaku Konsumtif Pembelian Merchandise pada Remaja”.
Kesimpulan dari jurnal Fadilah dan Reza menyatakan bahwa
berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa dari 123 orang
yang diteliti, sebagian besar subjek dalam penelitian ini adalah subjek
yang dikategorikan memiliki pencapaian identitas (identity
achievement) yang mayoritas memiliki kecendrungan perilaku
konsumtif rendah Semakin baik identitas remaja, maka potensi
perilaku konsumtifnya akan semakin rendah karena remaja telah
mengalami suatu eksplorasi (krisis) dan sudah membuat suatu
komitmen dalam hidupnya. Sementara itu perilaku konsumtif juga
dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diukur oleh peneliti.
4. Jóna Björk Jónsdóttir dalam jurnal yang berjudul
“ザ・アイドル!(The Aidoru!) The Ardent Fans” Perspective, B.A
46
Essay, pada 2013. Jurnal yang membahas tentang survei ada
kemungkinan besar bahwa 100 orang yang menjawab semua
perempuan; seperti yang telah mengamati bahwa sebagian besar basis
penggemar pada umumnya adalah perempuan. Fans juga dari segala
usia, dari anak-anak dan orang dewasa muda untuk orang tua bahkan
di tahun enam puluhan dan tujuh puluhan, membuktikan AIDORU
yang dapat menjangkau orang-orang dari segala usia.
5. Wendy Xie dalam jurnal yang berjudul :Japanese “Idols” In Trans-
Cultural Reception: The Case of AKB48”. Jurnal ini membahas
fenomena idols di Jepang dan perbedaan pada budaya Barat dengan
pada budaya Jepang terkait dengan “idola.
Tabel 2.3
Penelitian Relevan
No
Penelitian dan Judul
Metode Penelitian
Hasil Penelitian
1 Riza Afriani, “Hubungan Status Sosial Ekonomi dan Perilaku Konsumtif terhadap Mahasiswi” (Studi Kasus Mahasiswi FISIP UIN Syarif Hidayatullah Jakarta).
Jenis : Kuantitatif Sumber : Primer dan Sekunder Lokasi : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat hubungan antara status sosial ekonomi terhadap perilaku kosumtif.
2 Ismayanti, “Hubungan Internet dengan Gaya Hidup Konsumtif”.
Jenis : Kuantitatif Sumber : Primer Lokasi : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa hubungan dengan gaya hidup konsumtif mahasiswa. Ini berarti bahwa ada hubungan antara lamanya mahasiswa/i mengakses internet dengan gaya hidup konsumtif. Semakin mereka termasuk tingkatan pengguna yang lebih tinggi (medium dan heavy user) drmskin tinggi peluang mereka untuk memiliki gaya hidup konsumtif.
47
3 Fadilah Aulia Rahma dan Muhammad Reza, “Hubungan antara Pembentukan Identitas Diri dengan Perilaku Konsumtif Pembelian Merchandise pada Remaja”. (2013)
Jenis : Jurnal Kuantitatif Sumber : Primer Lokasi : Komunitas ELF Surabaya
Kesimpulan dari jurnal Fadilah dan Reza menyatakan bahwa berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa dari 123 orang yang diteliti, sebagian besar subjek dalam penelitian ini adalah subjek yang dikategorikan memiliki pencapaian identitas (identity achievement) yang mayoritas memiliki kecendrungan perilaku konsumtif rendah Semakin baik identitas remaja, maka potensi perilaku konsumtifnya akan semakin rendah karena remaja telah mengalami suatu eksplorasi (krisis) dan sudah membuat suatu komitmen dalam hidupnya. Sementara itu perilaku konsumtif juga dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diukur oleh peneliti.
4 Jóna Björk Jónsdóttir,
“ザ・アイドル!(The
Aidoru!) The Ardent Fans” (2013)
Jenis : Survey Sumber : Primer dan sekunder Lokasi : Komunitas Arashi-On
Meskipun penggemar asing tidak mengalami budaya Jepang dengan cara yang sama bahwa Jepang lakukan, mereka memberi kita wawasan yang menarik dan pengalaman mengenai sistem AIDORU. Untuk survei ini, ada kemungkinan besar bahwa 100 orang yang menjawab semua perempuan; seperti yang telah mengamati bahwa sebagian besar basis penggemar pada umumnya adalah perempuan. Fans juga dari segala usia, dari anak-anak dan orang dewasa muda untuk orang tua bahkan di tahun enam puluhan dan tujuh puluhan, membuktikan AIDORU yang dapat menjangkau orang-orang dari segala usia.
5 Wendy Xie, “Japanese “Idols” In Trans-Cultural Reception: The Case of AKB48”. (2014)
Jenis : Analisis Sumber : Primer dan sekunder
Jurnal ini membahas fenomena idols di Jepang dan perbedaan pada budaya Barat dengan pada budaya Jepang terkait dengan “idola.
48
No Perbedaan Persamaan 1 Pada penelitian ini hal yang diteliti
yaitu dampak keberadaan JKT48 terhadap gaya hidup konsumtif fans JKT48 dan metode penelitian yang digunakan adalah campuran kualitatif, untuk pengumpulan data peneliti menggunakan observasi, wawancara dan teknik pengumpulan data dengan dokumen.
Sama-sama menggunakan data primer dan data sekunder untuk mengetahui dampak keberadaan suatu idol group
Berdasarkan hasil penelitian yang relevan diatas terdapat beberapa
penelitian yang sejenis dan berkaitan dengan apa yang ingin diteliti oleh
peneliti. Dari lima penelitian diatas yakni penelitian mengenai perilaku
konsumtif, gaya hidup konsumtif, pembentukan identitas diri dengan perilaku
konsumtif, tentang idol, dan tentang idol di Jepang dan di Barat dan dari hasil
penelitian tersebut menyatakan bahwa ada kaitannya dengan dampak idol
group (JKT48) terhadap gaya hidup konsumtif fans JKT48.
C. Kerangka Berpikir
JKT48 merupakan idol group yang terbentuk pada akhir tahun 2011 dan
sudah memiliki fanbase sebanyak lebih dari 2,5 juta di Asia Tenggara. Di
Indonesia sendiri JKT48 menjadi sangat fenomenal karena uniknya sebuah idol
group yang belum pernah ada sebelumnya didunia musik tanah air.
Hadirnya JKT48 di Indonesia menyebabkan perubahannya gaya hidup
mahasiswa, dimana konsumsi saat ini tidak hanya kebutuhan sandang, pangan,
papan, dan pendidikan akan tetapi juga pemenuhan akan hiburan, keinginan,
dan hasrat. Gaya hidup konsumtif seperti dipandang lumrah oleh mahasiswa
saat ini, pemenuhan akan keinginan menjadi lebih besar daripada kebutuhan
pokoknya. Selain itu, mahasiswa dikenal sebagai jiwa muda yang selalu
berinteraksi karenanya mahasiswa membuat suatu perkumpulan atau kelompok
atau komunitas dengan tujuan tertentu. Karena berkelompok dan memiliki hobi
49
dan tujuan yang sama maka timbul pula berbagai dampak dengan gaya hidup
konsumtif atau loyalitas terhadap sesuatu.
Kerangka berpikir dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui secara
deskriptif mengenai dampak keberadaan JKT48 terhadap gaya hidup konsumtif
di komunitas JFUIN. Berdasarkan pemaparan di atas, dapat disimpulkan bahwa
suatu idol group dalam kasus ini adalah JKT48 memiliki peran tertentu
berkaitan dengan ada nya dampak yang ditimbulkan oleh JKT48 terhadap gaya
hidup konsumtif dikalangan mahasiswa.
DJKH
Dampak KebeKT48 TerhadHidup KonsuKomunitas
eradaan ap Gaya umtif di JFUIN
G
K
KomBuda
Bud
JKT48
h. 12
Gaya Hidup
h. 24
Konsumtif
h. 32
munitas danya Penggem
h. 35
daya Pop/PopCulture
h. 40
mar
p
Ker
PengertiHid
h.
Faktor‐FaHid
h.
PengeKonsu
h.
Indikator K
h.
Komu
h.
Budaya Pe
h.
Buday
h.
Gambar 2rangka Ber
an Gaya dup
24
ktor Gaya dup
27
ertian umtif
32
Konsumtif
34
unitas
35
enggemar
40
ya Pop
41
.4 rpikir
F
Mka
Mkar
M
pe
Meper(b
M
m
Meute
Mbahden
pe
Medu
50
Faktor Intern
h. 29
Faktor Ekster
h. 31
Membeli prorena iming‐i
hadiah
Membeli prorena kemasa
menarik
Membeli prodemi menjanampilan dir
gengsi
mbeli produrtimbangan bukan atas d
manfaat)
Membeli prohanya sekedmenjaga sim
status
makai produk kunsur konsformerhadap model
mengiklanka
Munculnya penihwa membeli pgan harga mahmenimbulkan rrcaya diri yang
encoba lebihua produk se
nal
rnal
duk ming
duk annya
duk ga ri dan
uk atas harga asar
duk dar bol
karena mitas yang n
laian produk al akan rasa tinggi
h dari ejenis
101
DAFTAR PUSTAKA
Abdulsyani. Sosiologi Skematika, Teori, dan Terapan. Jakarta: PT Bumi Aksara. 2012.
Adi, Isbandi Rukminto. Intervensi Komunitas dan Pengembangan Masyarakat Sebagai Upaya Pemberdayaan Masyarakat. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada. 2013.
Cohen, B.J.. Sosiologi Suatu Pengantar. ––: PT Bina Aksara. 1983.
Damsar dan Indrayani. Pengantar Sosiologi Ekonomi. Jakarta: Kencana Prenamadia Group. 2013.
Dwi, J. Narwoko dan Bagong Suyanto. Sosiologi Teks Pengantar & Terapan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. 2007.
Horton, P.B.. and Hunt, C.L. Sosiologi Edisi ke Enam. ––: Erlangga. 1999.
Iskandar. Metodologi Penelitian Pendidikan dan Sosial. Jakarta: Referensi. 2013.
Majalah J-Pop Culture. 2012.
Majalah XY Kids!. Edisi 19/II/13-25 April. 2005
Nasrullah, Rulli. Komuniakasi Antarbudaya Di Era Budaya Siber. Jakarta: Kencana. 2014.
Shindo, Yusuke. Mengenal Jepang. Jakarta: PT Kompas Media Nusantara. 2015.
Storey, John. Cultural Studies dan Kajian Budaya Pop, Pengantar Komprehensif Teori dan Metode. Yogyakarta: Jalasutra. 2007.
Storey, John. Teori Budaya dan Budaya Pop, Memetakan Lanskap Konseptual Cultural Studies. Yogyakarta: Qalam. 2003.
Strinati, Dominic. Popular Culture Pengantar Menuju Teori Budaya Populer. Yogyakatra: Ar-Ruzz Media. 2010.
Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. 2014.
Suranto. Komunikasi Sosial Budaya. Yogyakarta: Graha Ilmu. 2010.
Suryani, Tatik. Perilaku Konsumen Implikasi pada Strategi Pemasaran. Yogyakarta: Graha Ilmu. 2008.
Suyanto, Bagong. Sosiologi Ekonomi Kapitalisme dan Konsumsi di Era Masyarakat Post-Modernisme. Jakarta: Kencana Prenamadia Group. 2013.
Wibowo. Perilaku Dalam Organisasi. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada. 2014.
Zulkarnain, Wildan. Dinamika Kelompok Latihan Kepemimpinan Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara. 2013.
102
Jurnal Elektronik
Agustia, Rezi Suci. Jurnal Penelitian: Gambaran Perilaku Konsumtif Siswa-i
sekolah Menengah Atas “International Islamic Boarding School Republic of Infonesia (SMA IIBS RI).
Astuti, Endang Dwi. Jurnal Penelitian: Perilaku Konsumtif dalam Membeli Barang Pada Ibu Rumah Tangga Di Kota Samarinda, eJurnal Psikologi, Volume 1, Nomor 2, Tahun 2013.
Budiat, Atik Catur. Jurnal Penelitian: Jilbab: Gaya Hidup Baru Kaum Hawa, Jurnal Sosiologi Islam, Volume 1, Nomor1, Tahun 2011.
Cleopatra, Maria. Jurnal Penelitian: Pengaruh Gaya Hidup dan Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Matematika, Jurnal Formatif, Volume 5, Nomor 2, 2015.
Handoko, Cons. Tri. Jurnal Penelitian: Metroseksualitas dalam Iklan Sebagai Wacana Gaya Hidup Posmodern, Junral Nirmana, Volume 6, Nomor 2, Tahun 2004.
Hartono, Yudho. Jurnal Penelitian: Dinamika Hubungan Perusahaan dan Komunitas Konsumen Sebuah Implikasi Stratejik bagi Pemasar. Jurnal Manajemen, Volume 1, Nomor 1, Tahun 2008
Heni, Septi Anugrah. Jurnal Penelitian: Hubungan Antara Kontrol Diri dan Syukur Dengan Perilaku Konsumtif Pada Remaja SMA IT Abu Bakar Yogyakarta.
Jóna Björk Jónsdóttir, ザ・アイドル!(The Aidoru!) The Ardent Fans’
Perspective, B.A Essay, Sigllium Universitas Islandiae, 2013. (http://skemman.is/stream/get/1946/14880/35360/1/J%C3%B3na_Bj%C3%B6rk_-_The_Aidoru$0021_The_Ardent_Fans$0027_Perspective.pdf)
Nadzir, Misbahun. “Psychological Meaning of Money oengan Gaya Hidup Hedonis Remaja di Kota Malang”, Seminar Psikologi & Kemanusiaan, Tahun 2015.
Rahma, Fadilah Aulia dan Muhammad Reza. Jurnal Penelitian: Hubungan Antara Pembentukan Identitas Diri dengan Perilaku Konsumtif Pembelian Merchandise Pada Remaja, Character, Volume 01, Nomor 03, Tahun 2013.
Susanto, Angga Sandy. Jurnal Penelitian: Membuat Segmentasi Berdasarkan Life Style (Gaya Hidup), Jurnal JIBEKA, Volume 7, No. 2, Tahun 2013.
Xie, Wendy. Japanese “Idols” In Trans-Cultural Reception: The Case of AKB48, Virginia Review of Asian Studies, Vol 16, 2014.
103
Dokumen Elektronik
http://jkt48.com/about/jkt48?lang=id, diakses melalui internet pada Januari 2016.
http://www.campaignasia.com/agencyportfolio/Company/3095,media-agency,dentsu-media-group.aspx#.VpGhc7aLTIU, diakses melalui internet pada Januari 2016.
https://id.m.kompasnia.com/www.ahdasyamil.com/saat-perilaku-konsumtif-menjadi-budaya-remaja_54f9206a33311f8478b4b84, diakses melalui internet pada September 2015.
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Konsumsi, diakses melalui internet pada September 2015.
https://id.wikipedia.org/wiki/Dentsu, diakses melalui internet pada Januari 2016.
https://id.wikipedia.org/wiki/JKT48, diakses melalui internet pada September 2015.
https://id.wikipedia.org/wiki/Media_Nusantara_Citra, diakses melalui internet pada Januari 2016.
https://id.wikipedia.org/wiki/Pemilihan_Umum_Singel_ke-27_AKB48, diakses melalui internet pada tanggal 29-07-2016 pada pukul 21:15
Kbbi.web.id/konsumsi
Steve Bressert, Ph.D., Delusional Disorder Symptoms (http://psychcentral.com/disorders/delusional-disorder-symptoms/) diakses melalui internet pada tanggal 03-11-2016 pada pukul 14:37
103
Lampiran 1
PEDOMAN OBSERVASI
Dalam pengamatan (observasi) yang dilakukan adalah mengamati Dampak
Keberadaan JKT48 Terhadap Gaya Hidup Konsumtif Fans JKT48 Dikalangan
Mahasiswa (Studi Kasus di Komunitas JFUIN) dengan cara dichecklist dan aspek
yang diamati meliputi :
A. Untuk memperoleh informasi yang terpercaya dan data yang baik tentang
kegiatan komunitas JFUIN.
B. Aspek yang diamati:
No Aspek yang diamati Checklist 1
Mengenal lingkungan komunitas JFUIN
……………………………
2 Mengamati perilaku anggota komunitas JFUIN
……………………………
3 Mengikuti kegiatan yang diselenggarakan oleh komunitas JFUIN
……………………………
Setelah selesai melakukan pengamatan, kemudian cek kembali data pengamatan yang telah dilakukan catat secara jelas.
104
Lampiran 2
Pedoman Wawancara
Dengan Koordinator Komunitas JFUIN
Interviewer : Rika Widya Risyadi
NIM : 1112015000059
Nama Responden : ..................................................................
Jabatan : ..................................................................
Tempat : ..................................................................
Hari/Tanggal : ..................................................................
Waktu : ..................................................................
A. Pokok Pembicaraan
1. Sejak kapan awal terbentuknya komunitas JFUIN? Apa yang
melatarbelakangi berdirinya komunitas JFUIN? Apa singkatan dari
JFUIN? Bagaimana cara menjadi bagian dari anggota komunitas JFUIN?
2. Apa visi dan misi komunitas JFUIN sebagai salah satu komunitas di UIN
Syarif Hidayatullah? Dan langkah konkrit seperti apa yang dilakukan
untuk mewujudkan visi dan misi tersebut?
3. Sejak kapan Anda menyukai JKT48? Anda tahu JKT48 dari mana?
Mengapa Anda menyukai JKT48?
4. Dampak positif apa yang Anda rasakan dengan ada nya JKT48?
5. Dampak negatif apa yang Anda rasakan dengan ada nya JKT48?
6. Apakah saat Anda membeli merchandise atau mengikuti kegiatan yang
diselenggarakan oleh JKT48 sudah direncakan sebelumnya atau
dilakukan secara spontanitas?
7. Bagaimana menurut Anda mengenai harga mercahndise atau kegiatan
yang di bandrol oleh JKT48, seperti event handshake, konser, atau teater?
105
Misalnya apakah terlalu mahal, biasa-biasa saja atau terlalu murah? Lalu
uang yang Anda pergunakan untuk pembelian tersebut berasal dari
mana? Dalam satu bulan biasanya menghabiskan berapa banyak uang
untuk membeli merchandise atau produk yang berkaitan dengan JKT48?
8. Biasanya Anda pergi ke Teater JKT48 berapa minggu atau berapa bulan
sekali? Apa alasan Anda pergi ke Teater?
9. Apakah Anda pernah membeli suatu produk dengan iming-iming hadiah
berkaitan dengan JKT48? Contoh produk apa yang sudah pernah Anda
beli? Apa alasan Anda membeli produk tersebut?
10. Apakah Anda berpikir memburu idola mempengaruhi Anda? Bagaimana
menurut Anda mengenai pengaruh idola? Apakah itu bagus untuk Anda
atau tidak? Mengapa?
B. Respon Informan
1. .................................................................................................................
2. .................................................................................................................
3. .................................................................................................................
4. .................................................................................................................
5. .................................................................................................................
6. .................................................................................................................
7. .................................................................................................................
8. .................................................................................................................
9. .................................................................................................................
10. .................................................................................................................
C. Catatan Tambahan Peneliti
..........................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
106
Pedoman Wawancara
Dengan Anggota Komunitas JFUIN
Interviewer : Rika Widya Risyadi
NIM : 1112015000059
Nama Responden :
Jabatan :
Tempat :
Hari/Tanggal :
Waktu :
A. Pokok Pembicaraan
1. Sejak kapan Anda bergabung dengan komunitas JFUIN? Apa yang
melatarbelakangi Anda bergabung dengan komunitas JFUIN? Bagaimana
pengalaman Anda selama menjadi anggota komunitas JFUIN? Hal apa
yang paling Anda senangi selama menjadi anggota komunitas JFUIN?
2. Menurut Anda, bagaimana program-program kegiatan dari komunitas
JFUIN? Lalu bagaimana pendapat Anda dengan komunitas JFUIN?
3. Sejak kapan Anda menyukai JKT48? Anda tahu JKT48 dari mana?
Mengapa Anda menyukai JKT48?
4. Dampak positif apa yang Anda rasakan dengan ada nya JKT48?
5. Dampak negatif apa yang Anda rasakan dengan ada nya JKT48?
6. Apakah saat Anda membeli merchandise atau mengikuti kegiatan yang
diselenggarakan oleh JKT48 sudah direncakan sebelumnya atau
dilakukan secara spontanitas?
7. Bagaimana menurut Anda mengenai harga mercahndise atau kegiatan
yang di bandrol oleh JKT48, seperti event handshake, konser, atau
teater? Misalnya apakah terlalu mahal, biasa-biasa saja atau terlalu
murah? Lalu uang yang Anda pergunakan untuk pembelian tersebut
berasal dari mana? Dalam satu bulan biasanya menghabiskan berapa
107
banyak uang untuk membeli merchandise atau produk yang berkaitan
dengan JKT48?
8. Biasanya Anda pergi ke Teater JKT48 berapa minggu atau berapa
bulan sekali? Apa alasan Anda pergi ke Teater?
9. Apakah Anda pernah membeli suatu produk dengan iming-iming
hadiah berkaitan dengan JKT48? Contoh produk apa yang sudah
pernah Anda beli? Apa alasan Anda membeli produk tersebut?
10. Apakah Anda berpikir memburu idola mempengaruhi Anda?
Bagaimana menurut Anda mengenai pengaruh idola? Apakah itu bagus
untuk Anda atau tidak? Mengapa?
B. Respon Informan
1. .................................................................................................................
2. .................................................................................................................
3. .................................................................................................................
4. .................................................................................................................
5. .................................................................................................................
6. .................................................................................................................
7. .................................................................................................................
8. .................................................................................................................
9. .................................................................................................................
10. .................................................................................................................
C. Catatan Tambahan Peneliti
..........................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
108
Lampiran 3
HASIL OBSERVASI
Dalam pengamatan (observasi) yang dilakukan adalah mengamati Dampak
Keberadaan JKT48 Terhadap Gaya Hidup Konsumtif Fans JKT48 Dikalangan
Mahasiswa (Studi Kasus di Komunitas JFUIN) dengan cara dichecklist dan aspek
yang diamati meliputi :
A. Untuk memperoleh informasi yang terpercaya dan data yang baik tentang
kegiatan komunitas JFUIN.
B. Aspek yang diamati:
No Aspek yang diamati Checklist 1
Mengenal lingkungan komunitas JFUIN
2 Mengamati perilaku anggota komunitas JFUIN
3 Mengikuti kegiatan yang diselenggarakan oleh komunitas JFUIN
Setelah selesai melakukan pengamatan, kemudian cek kembali data pengamatan yang telah dilakukan catat secara jelas.
109
Lampiran 4
HASIL WAWANCARA
HASIL TRANSKIP WAWANCARA
Tanggal : 09 September 2016
Narasumber : David (Ketua Komunitas JFUIN)
Hasil Wawancara :
1. Sejak kapan awal terbentuknya komunitas JFUIN? Apa yang
melatarbelakangi berdirinya komunitas JFUIN? Apa singkatan dari
JFUIN? Bagaimana cara menjadi bagian dari anggota komunitas
JFUIN?
Jawab:
JFUIN itu sudah 4 tahun, dan tepat pada bulan September ini usia JFUIN ini
4 tahun.
Jadi pada dasar nya JFUIN itu kan komunitas, komunitas ya....apa
komunitas pecinta budaya Jepang di UIN Jakarta ini, jadi dulu tuh ada....ada apa
akun komunitas Mahasiswa UIN, nama nya @uincommunity itu salah satu admin
nya, hmm bahkan salah satu founder nya sih Bang Sam dia bikin, dia melihat di
UIN itu banyak temen-temen yang juga suka budaya Jepang yang juga punya
kecintaan yang sama terhadap budaya dari Jepang itu kan. Jadi dia setelah melihat
banyak nya Mahasiswa UIN yang suka Jepang itu dia mikir gimana kalo
mmm....dia bikin wadah untuk menyatukan temen-temen yang suka Jepang ini.
Dan akhirnya terbentuklah komunitas ini.
JFUIN itu singkatan dari Japan Freak UIN.
Kalo untuk jadi anggota karena kita komunitas, jadi kita ga ada prosedur
yang terlalu ribet, jadi selama temen-temen suka budaya Jepang, temen-temen
110
bisa langsung gabung ke komunitas kita. Jadi kita kan kumpul setiap hari Rabu
gitu, jadi kalo mau gabung ya tinggal dateng aja ga usah pake daftar dan
sebagainya. Kita kumpul setiap hari Rabu di depan Perpustakaan Utama yang
lama, di pelatarannya.
2. Apa visi dan misi komunitas JFUIN sebagai salah satu komunitas di UIN
Syarif Hidayatullah? Dan langkah konkrit seperti apa yang dilakukan
untuk mewujudkan visi dan misi tersebut?
Jawab:
Aaa...kalau untuk visi misi sih bang Sam yah kayakya yang lebih tau
awalnya mau gimana komunitas ini. Kaka mending tanya ke bang Sam aja deh
hehehehehe
3. Sejak kapan Anda menyukai JKT48? Anda tahu JKT48 dari mana?
Mengapa Anda menyukai JKT48?
Jawab:
Sejak tahun 2013 suka sama JKT48. Kalo tau mereka itu dari TV kebetulan,
saya lupa acara acara apa, tapi awal suka tuh dulu mmm kalau ga salah nonton di
Hitam Putih apa kalo ga salah. Jadi bintang tamu, dan oh..suka.
Karena pada dasar nya suka Jepang gitu kan, pas waktu dengerin lagu nya
ko wah nih apa nih mmm cewek rame-rame nyanyi tapi musik nya ko kayak ada
nuansa nya Jepang banget walaupun mereka di Indonesia in tapi melodi nya dari
musik nya Jepang banget dan mereka juga punya kaya filosofis gitu kan kalo di
lirik Jepang gitu dan kalopun di translate juga jadi nya tetep bagus gitu lirik nya.
Oshi saya itu kebetulan ada 4. Dulu tuh pertama suka tuh waktu liat Melody,
terus ada suka Hanna yang baru banget graduate hehehehe ah sedih, terus suka
Vienny, sama Shani.
Mungkin karena salah satu faktor kita ngedukung dia itu karena ya....tertarik
juga dengan kepribadian nya jadi kita itu merasa dia itu cocok dengan kita, apa
yang kita harapkan gitu jadi mungkin salah satu nya itu juga.
111
4. Dampak positif apa yang Anda rasakan dengan ada nya JKT48?
Jawab:
Aaa kalo....kebetulan kan salah satu faktor yang bikin suka kan karena lagu
nya. Nah kebetulan di beberapa lagu nya itu ada lirik-lirik nya emang tema nya
kan itu memotivasi gitu kayak ada lagu judulnya “Shonichi”, “River” pasti tau
lah. Nah itu lirik nya emang yang bikin semangat, memotivasi gitu. Nah tadi kan
dari lirik lagu itu mungkin kan jadi punya pikiran yang positif-positif gitu kan.
Jadi lebih ke jadi pribadi yang positif gitu dalam bertindak. Untuk perilaku nya
jadi lebih positif gitu.
5. Dampak negatif apa yang Anda rasakan dengan ada nya JKT48?
Jawab:
Nah kalau dampak nya kalo di liat orang awam sama temen-temen kaya “Ih,
apaan sih gitu cowok ko nonton nya cewek rame-rame gitu”. Ya paling itu aja.
Cuma kalo udah dijalanin, ya sama-sama kaya buat ketawaan aja. Biasa nya kalo
orang punya hobby gitu sama-sama punya hobby yang unik mereka bakal saling
memaklumi. Terus kalo untuk pengeluaran jadi lebih boros gitu sih, apa sebelum
kenal jeketi (JKT48) ga ada budget yang keluar buat ke arah sana gitu tapi pas
kenal kadang ada event kalo ada konser berarti kita kan harus nyisihin uang untuk
konser, ikut handshake gitu, jadi walaupun apa....ga terlalu di jatah harus segini-
segini tapi tetep aja....apa mmm ada aja uang yang di keluarin.
6. Apakah saat Anda membeli merchandise atau mengikuti kegiatan yang
diselenggarakan oleh JKT48 sudah direncakan sebelumnya atau
dilakukan secara spontanitas?
Jawab:
Kalo merchandise sih jarang sih, malah itungan nya ngga, ngga beli
merchandise gitu. Kalo event emang, kalo event nya rutin kayak teater gitu paling
sesekali, cuma kalo event yang kayak tiba-tiba gitu misalnya handshake itu kan
tidak tentu gitu atau mungkin konser mmm....apa....mmm biasanya itu ada niatan
untuk berangkat dan sering kali jadi berangkat. Karena biasanya apa itu ga selalu
112
ada gitu, ada dorongan untuk “Oh ada nih, kapan lagi takutnya besok ga ada lagi”
gitu.
7. Bagaimana menurut Anda mengenai harga merchandise atau kegiatan
yang di bandrol oleh JKT48, seperti event handshake, konser, atau
teater? Misalnya apakah terlalu mahal, biasa-biasa saja atau terlalu
murah? Lalu uang yang Anda pergunakan untuk pembelian tersebut
berasal dari mana? Dalam satu bulan biasanya menghabiskan berapa
banyak uang untuk membeli merchandise atau produk yang berkaitan
dengan JKT48?
Jawab:
Kalo merchandise mungkin emang ya....mahal gitu ya, karena merchandise
yang dijual itu biasanya aaa....mahal karena bawaan dari official karena ada label
member tertentu gitu dan misalnya kaya photobook gitu kan biasanya kaya
photopack photopack gitu kan harga nya aaa....biasanya normal nya mahal gitu ya
cuma bisa jadi kalo misalnya apa dapet nya langka atau member rate nya bagus
bisa jadi mahal gitu. Photopack itu biasanya kalo ga salah dia kan random gitu ya,
Rp. 50.000,- dapat 5 photopack kalo ga salah. Nah dari itu karena itu random dan
kita ga tau kita dapat nya siapa, kalo member nya bagus apa....lebih tinggi harga
nya biasanya bisa jadi mahal. Biasanya photopack itu beli nya di teater, atau
mungkin biasanya di event handshake.
Biasanya kalau uang harian gitu kan ada aja gitu yang nyisa, pas lagi liburan
atau apa terus ditabung biasanya kita ambil dari uang sisa tadi untuk nonton
konser. Untuk merchandise itungan nya sih mahal gitu, cuma untuk konser dan
sebagainya itu menurut saya sih emang standar untuk konser musisi-musisi di
Indonesia. Konser itu biasanya di bandrol harga Rp.150.000,- sampe Rp.500.000,-
an. Alhamdulillah ga pernah saya ambil uang dari SPP atau yang lain.
Kalo dalam sebulan sih ga tentu ya. Soalnya keluar uang nya tuh tergantung
event. Kalo misalnya bulan itu ada handshake paling mungkin bisa beli apa....tiket
apa....beli apa....CD buat handshake nya itu misalnya Rp.40.000,- gitu kan itu
cuma segitu paling, terus kalo misalnya mungkin emang bulan itu ada konser
113
paling bisa keluar uang sampai Rp.200.000,- aja gitu buat beli tiket. Tapi kalo
misalnya bulan itu emang ga ada apa-apa paling ya ga keluar uang sama sekali.
8. Biasanya Anda pergi ke Teater JKT48 berapa minggu atau berapa bulan
sekali? Apa alasan Anda pergi ke Teater?
Jawab:
Termasuk jarang yang pergi ke teater sih ya, cuma paling kalo emang
dateng kalo pas ada mmm apa kalo misalnya ada member yang di dukung atau
oshimen nya lagi ulang tahun gitu kan jadi pengen aja gitu nonton teater nya pas
lagi ulang tahun, itu kan biasanya ada perayaannya disana jadi ga pengen
ketinggalan moment dari oshi itu tadi. Paling itu alasannya sih. Kalo lagi suka
sama lagu tertentu perform paling pergi kesana tapi alasan paling utama sih
biasanya kalo lagi ulang tahun aja sih.
9. Apakah Anda pernah membeli suatu produk dengan iming-iming hadiah
berkaitan dengan JKT48? Contoh produk apa yang sudah pernah Anda
beli? Apa alasan Anda membeli produk tersebut?
Jawab:
Kalo misalnya beli produk karena ya embel-embel JKT48 nya sih pernah
nya ya paling produk JKT48 itu sendiri gitu, karena kan kalo di sistem mereka itu
adalah kan aaa....beli CD JKT48 dan kita dapat bonus aaa....handshake nya gitu
padahal kan kita walaupun emang pengen CD nya tapi kan kita lebih tertarik buat
handshake nya gitu loh, itu lah strategi pemasaran mereka jadi kita beli....beli nya
itungan nya kayak beli CD tuh untuk dapatin handshake nya gitu. Pernah beli CD
1-2 keping. Padahal butuh nya cuma satu sih sebenarnya. Biasanya
kalo....biasanya ada sistem nya tuh kadang ada sistem mereka yang jelek gitu,
kadang kita beli kesana tapi waktu event handshake mereka kehabisan stock CD
nya jadi kita cuma bisa dapat tiket handshake nya. Jadi ga masalah cuma dapat
tiket handshake nya doang, yang penting....iya karena kita lebih....ter....jadi lebih
kepengen beli tuh karena tiket handshake nya itu.
114
Paling kalo produk yang luar official mereka gitu karena embel-embel
mereka gitu ngga sih soalnya karena emang pada dasar nya beli ya karena emang
butuh. Apalagi kalo emang produk itu....kalo beli makanan emang karena
makanannya enak bukan karena itu.
10. Apakah Anda berpikir memburu idola mempengaruhi Anda?
Bagaimana menurut Anda mengenai pengaruh idola? Apakah itu bagus
untuk Anda atau tidak? Mengapa?
Jawab:
Karena....ga juga sih karena ga mengikuti mereka sampai definisi ngejar
gitu sih, ya....biasa aja gitu ga terlalu berpengaruh gitu. Kalo itu sih sosok itu
paling kayak memotivasi tadi itu apa yang dia sampaikan dia jadi lebih ke bawa
aja gitu.
Kalo secara umum dampaknya sih lebih besar positif nya sih daripada
negatif nya gitu kan, soalnya kan kalo misalnya dengan dengerin lagu kan ga
perlu keluar biaya gitu yang tadi dampak nya konsumtif gitu kan. Itu kalo
konsumtif itu tergantung pribadi nya masing-masing gitu kan. Kebetulan saya
sendiri ga begitu mengeluarkan uang gitu. Jadi lebih banyak positif nya dari pada
negatif nya, kayak yang tadi memotivasi gitu, semangat, lebih aaa....apa lebih
berpikir positif. Jika dalam sehari ga dengerin lagu JKT sih ga sampai segitu nya
ya, cuma kalo dalam beberapa hari ga dengerin nih, wah kayaknya harus gitu
dengerin lagu nya.
115
HASIL TRANSKIP WAWANCARA
Tanggal : 14 September 2016
Narasumber : Erick (Anggota Komunitas JFUIN)
Hasil Wawancara :
1. Sejak kapan Anda bergabung dengan komunitas JFUIN? Apa yang
melatarbelakangi Anda bergabung dengan komunitas JFUIN?
Bagaimana pengalaman Anda selama menjadi anggota komunitas
JFUIN? Hal apa yang paling Anda senangi selama menjadi anggota
komunitas JFUIN?
Jawab:
Sejak semester 2 ya, tahun berapa itu semester 2 atau 3 gitu, 2013....atau
2012 an deh kalau ga salah. Soalnya ya menarik aja gitu, penasaran kan. Aaa
sebelumnya juga di sebelum di tau ada JFUIN juga sempet temen-temen dari
SMA juga suka ini apa kaya Jejepangan gitu, animasi, gitu-gitu dah. Jadi tertarik
juga ke UIN kan pisah dari temen-temen, ada wadah ginian yaudah join lah.
Pengalamannya ya seru aja sih jadi tau lebih banyak ini aja istilah nya kayak
wawasan gitu kan, dari ada yang kebetulan kan ini lintas wilayah juga sekalian
cari-cari kehidupan sama ada yang penyuka, apa sih kaya.... kalau misalnya kan
kalau saya sendiri kan suka paling kan kaya nonton Kamen Rider nya, nah ada
yang suka anime nya gitu-gitu nah saya jadi ketularan juga gitu, saling berbagi ini
loh ada hal baru gitu-gitu.
Ya kalau teateran rame-rame masuk juga. Jadi kalau JFUIN kan agenda nya
kan ada jalan ke event-event gitu, sekalian jalan ke event itu sekalian kaya tadi
juga sih nambah wawasan, ada yang lebih sering juga tuh kaya Irsyad gitu kan apa
nama nya Omikoshi di jelasin gini loh sejarah nya, oh....jadi tau sekalian diajakin
gitu kan. Terus juga kaya Siska dia suka ikut volunteer gitu-gitu kan.
116
2. Menurut Anda, bagaimana program-program kegiatan dari komunitas
JFUIN? Lalu bagaimana pendapat Anda dengan komunitas JFUIN?
Jawab:
Ya bagus aja sih, tinggal nambah massa aja ini. Udah mayan lah sebenarnya
dai kumpul-kumpul gitu sama mungkin tinggal ngadain event khusus JFUIN aja
kali ya, sering-sering aja. Dulu kan pernah tuh ya, kalau lebih sering lagi orang
bakal kenal lagi. Oh ini ada di UIN. Gitu-gitu, siapa tau sampai ke fakultas lain
kan lebih ini lagi kalau sering. Pendapatnya, bagus ya hahahaha iya sebenarnya
kan pas masuk ke UIN ini yang tau lebih ke Jepang-an ini doang gitu pertama,
jadi pendobrak juga gitu istilah nya kultur UIN yang banyak yang mmm....lebih
banyak belajar ke organisasi. Ada komunitas di tengah-tengah keadaan seperti ini
tuh unik gitu.
3. Sejak kapan Anda menyukai JKT48? Anda tahu JKT48 dari mana?
Mengapa Anda menyukai JKT48?
Jawab:
Nah itu semenjak ikut JFUIN itu, ada salah satu anggota nya sebut saja dia
Bang S (Bang Syarif) sama Bang I (Bang Irman) hahahahaha kaget gitu kan liat
ini orang kenapa. Tadi nya cuma liat di twitter doang gitu kan, liat mereka lebih
menggeluti lebih dalam lagi gitu kan, mereka kaya mempresentasikan gini loh
Rick bla bla bla tertarik nyoba gitu dan ternyata seru juga.
Awalnya dari TV sih dari iklan Pocari tuh, biasa lah cowo-cowo gitu kan
liat cakep nih siapa gitu kan. Ditelusuri oh ternyata franchise dari Jepang istilah
kasar nya gitu.
Jujur sih saya emang kebiasaan dari dulu suka sama musik beraroma Jepang
gitu kan ada ya keunikan sendiri gitu sama konsep nya nah ini balik lagi sama
yang dijelasin tadi sama mereka Bang I sama Bang S itu kan gini loh Rick mereka
konsep nya unik gitu. Sebelumnya kalau di Indonesia paling cuma supporter gitu-
gitu kan datang cuma liat datang konser, kalau ini ada mmm....ada aaa apa sih
nama nya produk-produk nya sendiri jadi kan coba lah menarik gitu. Apalagi saya
kan kadang orang nya iseng gitu, sering iseng coba ah hajar hajar seru juga gitu
117
akhirnya di geluti dan lebih unik aja konsep nya mereka, fans nya mereka sendiri
produk-produknya mereka ada event nya sendiri gitu kan, kalau yang lain kan
dulu saya ngefans ke band-band gitu ya cuma sekedar beli kaset, nonton di TV,
konser udah gitu kalau yang ini lebih ini aja gitu hehehehe unik aja gitu.
4. Dampak positif apa yang Anda rasakan dengan ada nya JKT48?
Jawab:
Dampak nya ini aja sih pelipur lara iya, cuma ngisi waktu kosong aja
awalnya sih niatnya sih, kalau untuk ke akademik sih ngga ya beda sendiri. Ini sih
untuk have fun aja sih, sering nya juga kalau hadirin acara sama temen-temen
kaya si D, si I gitu-gitu kan hahahaha ya ini aja sih ngisi waktu kosong.
5. Dampak negatif apa yang Anda rasakan dengan ada nya JKT48?
Jawab:
Uang jajan nya lebih ke sita kayaknya hehehehe kan lumayan ngongkos
juga kayaknya hehehehe itu aja sih cuma ya ga ke sita-sita banget. Terus ini juga
di judge sama teman-teman yang awam sih, kala misalnya ini kan kaya bocah-
bocah nari gitu “lu apa sih ngeri-ngri, sangar-sangar tapi suka....hehehe hal kaya
gitu an” hehehe paling gitu aja sih. Kalau untuk ke sita uang jajan nya sih ya ga
terasa ya cuma paling yang ngena banget ya itu tadi judge an dari temen-temen itu
aja sih.
6. Apakah saat Anda membeli merchandise atau mengikuti kegiatan yang
diselenggarakan oleh JKT48 sudah direncakan sebelumnya atau
dilakukan secara spontanitas?
Jawab:
Sebenarnya awalnya ya ini juga sih karena ajakan temen terus tertarik nyoba
udah gitu aja sih. Ya lebih terencana sih, awalnya nanya-nanya jadwal dulu sama
bocah-bocah.
118
7. Bagaimana menurut Anda mengenai harga mercahndise atau kegiatan
yang di bandrol oleh JKT48, seperti event handshake, konser, atau
teater? Misalnya apakah terlalu mahal, biasa-biasa saja atau terlalu
murah? Lalu uang yang Anda pergunakan untuk pembelian tersebut
berasal dari mana? Dalam satu bulan biasanya menghabiskan berapa
banyak uang untuk membeli merchandise atau produk yang berkaitan
dengan JKT48?
Jawab:
Standar sih kalau ini mah, ya pasti mereka kan ada bagian marketing nya
gitu kan nilai di pasar gimana jadi ya biasa aja ga terlalu mikirin mahal atau ngga
nya.
Ngumpulin sih sebenarnya emang suka....emang suka ngumpulin gitu dari
dulu. Emang dari dulu biasa nyisain gitu, di liat juga sih kalau emang cukup sikat
kalau ngga ya ngga.
Oh kalau dalam hitungan bulan ngga sih ya, paling dalam setahun bisa beli
beberapa kali doang gitu. Beli merchandise kalau light stick bikin sendiri beli ini
nya apa....lampu nya di modif sendiri sama si I waktu itu di ajarin nyolder
hehehehe. Kalau marchandise dulu photopack pernah sih tapi ya ga selalu tiap
bulan sih paling beberapa kali dalam sebulan, paling Rp. 200.000,- lah dalam
sebulan tapi ga setiap bulan juga sih lebih off side dikit lah hehehehe. Hmm itu
kalau ikut teateran sama beli merchandise gitu off side in ya sekitar Rp. 200.000,-
sampai Rp. 300.000,- lah kalau lebih jangan lagi lah gitu hehehehe
8. Biasanya Anda pergi ke Teater JKT48 berapa minggu atau berapa bulan
sekali? Apa alasan Anda pergi ke Teater?
Jawab:
Oh ngga juga ya hehehe paling tergantung ini liatin jadwal sama nyocokin
jadwal kuliah sama keuangan juga hehehehe huum biasanya sama temen juga sih
seringan “oy bisa ga tanggal segini?” “oh iya kosong-kosong nih ada duit” yaudah
berangkat kalau ngga jangan lah ehehehehe. Pernah, pernah sebulan lebih dari
satu kali teateran.
119
Ada ini aja, mmm mungkin ada jarang-jarang sih mungkin kaya ada ulang
tahun siapa atau ada bintang tamu siapa gitu aja sih kalau ada event-event tertentu
lah gitu.
9. Apakah Anda pernah membeli suatu produk dengan iming-iming hadiah
berkaitan dengan JKT48? Contoh produk apa yang sudah pernah Anda
beli? Apa alasan Anda membeli produk tersebut?
Jawab:
Oh ngga sih ngga biasa aja sih kalau misal beli photopack juga. Ya kalau
event handshake kan mau ga mau beli gitu. Apalagi sekarang ga dapat CD
katanya jadi kalau handshake ya niat nya supaya dapat handshake nya aja. Pernah
beli tiket handshakae lebih dari satu sih maksimal 2 lah aaa ga pernah 3 gitu-gitu.
10. Apakah Anda berpikir memburu idola mempengaruhi Anda?
Bagaimana menurut Anda mengenai pengaruh idola? Apakah itu bagus
untuk Anda atau tidak? Mengapa?
Jawab:
Ngga sih ya cuma buat seneng-seneng aja, jadi ya kalau kewajiban ya
kewajiban hehehehe pokoknya di batasin aja jangan sampai itu hehehehe.
Sebenarnya lebih ke sensasi aja sih ya, ada sensasi yang beda gitu jadi ya
kalau untuk pengaruh ga terlalu pengaruh-pengaruh banget.
HASIL TRANSKIP WAWANCARA
Tanggal : 3 Oktober 2016
Narasumber : Garda (Anggota Komunitas JFUIN)
Hasil Wawancara :
1. Sejak kapan Anda bergabung dengan komunitas JFUIN? Apa yang
melatarbelakangi Anda bergabung dengan komunitas JFUIN?
120
Bagaimana pengalaman Anda selama menjadi anggota komunitas
JFUIN? Hal apa yang paling Anda senangi selama menjadi anggota
komunitas JFUIN?
Jawab:
Aaa...baru minggu lalu sih gabung sama komunitas ini.
Sebeneenya emang aaa...saya juga suka yang Jepang-Jepangan, anime, terus
aaa...suka musik-musik nya juga jadi cukup tertarik juga untuk bergabung, terus
kebetulan juga ada temen juga yang gabung si David, jadi ada temen nya juga jadi
yaa...menambah minat untuk gabung juga.
Ya karena jujur aja ya baru gabung kan jadi baru kemaren doang
pengalamannya, ya...saya bilang sih cukup seru. Cuma kalau setau saya JFUIN ini
kan emang maksudnya tiap minggu nya kan ada topik-topik nya gitu ya misalnya,
jadi karena kemaren baru dapet satu tema jadi mungkin di next aaa....gabung juga
ada tema-tema lain gitu seputar Jejepangan.
Ya sebenernya sih kalau di liat dari komunitas ini pertama kan aaa....apa ya,
bisa gabung sama orang-orang yang...punya minat yang sama gitu,jadi
menariknya disitu sih kalau menurut saya.
2. Menurut Anda, bagaimana program-program kegiatan dari komunitas
JFUIN? Lalu bagaimana pendapat Anda dengan komunitas JFUIN?
Jawab:
JFUIN...jadi balik lagi ke awal karena saya baru gabung...tapi kebetulan
saya juga udah ngefollow Twitter nya kan cukup ada kegiatan yang...maksudnya
ikut di...apa...event-event Jejepangan itu juga lumayan sih maksudnya cukup
bagus juga, ya mungkin ke depan nya harus bisa dikembangin lagi atau gimana
gitu.
Ya...sebenarnya cukup bagus ini aaa...untuk apa ya wadah gitu bsia di
bilang wadah untuk sesama penggemar Jepang gitu, jadi cukup menampung gitu
minat dan inspirasi deh.
121
3. Sejak kapan Anda menyukai JKT48? Anda tahu JKT48 dari mana?
Mengapa Anda menyukai JKT48?
Jawab:
Kalo pertama kali kenal itu kan kemarin sempat bilang SMA kelas...2
pengen naik kelas 3, tahun nya saya lupa ya hehehe saya angkatan tahun
2000...2013 masuk...ya sekitar 2012 akhir lah.
Pertama dari temen SMA, terus pernah liat di TV juga. Emang kan dulu
juga tau nya kan di Indonesia dulu buka group juga, kalau saya sih emang yang
dari Jepang nya belum tau gitu jadi tau JKT48 nya dulu baru AKB48 nya heem.
Pertama nya malah, jujur aja sih aaa...seru liat fans-fans nya itu sih
sebenarnya hehehehehehe aneh gitu awal nya hehehe beda. Ini orang nyanyi di
teriak-teriakin gitu hahahaha. Jadi awal nya seru gitu kan kaya supporter bola,
cuma kesini-sini nya kan emang karena suka musik-musik Jepang juga gitu kan
jadi kaya Japan-Pop nya saya masuk, di lagu nya sih sebenernya awal nya.
4. Dampak positif apa yang Anda rasakan dengan ada nya JKT48?
Jawab:
Dampak positif nya sih kalo yang...paling saya rasa sih nambah temen.
Kadang-kadang kita...apa nama nya, keliatannya kan kalao kita kan temen
sepermainan temen se kampus atau SMA atau lain-lain, jadi kalo event-event gini
kan dateng dari seluruh Indonesia, jadi kadang-kadang kita ketemu...waktu itu
sempet ketemu sama fans...dari Kalimantan, dari Sumatera. Dampak ke situ nya
ya...paling apa ya kalo...baca-baca sih sebenernya kan lagu-lagu nya lagu-lagu nya
kan saya juga suka nya yang tipe beat nya tuh apa...cepet jadi nya semangat aja
gitu hehehehe dampak nya yang lebih saya rasa sih itu.
5. Dampak negatif apa yang Anda rasakan dengan ada nya JKT48?
Jawab:
Kalo dampak negatif sih sebenernya aaa...yang paling ini sih pasti nya ini
kan kaya sejenis hobi ya jadi nya ngeluarin biaya, jadi paling aaa...yang paling
negatif yang paling di rasa ya di biaya sih jadi lebih boros. Jadi sebenernya saya
122
juga kan punya aaa...apa ya memanage sendiri kan ya yang buat pokok yang buat
ngidol ibarat nya gitu kan ya pengeluaran emang lebih sih cuman kalo di pikir-
pikir aaa...mungkin agak berbeda aja sih. Kalo dulu kan jaman-jaman SMA kan
seneng nya main warnet, game online gitu kan uang ya buat beli cash. Nah kalo
sekarang uang nya di alihkan ke JKT48 gitu.
Ya kalo misalkan negatif lain sih sebenernya sih ngga, kalo dari waktu kita
juga... mentingin yang ini dulu sih, yang utama kaya kuliah, kayak misalnya “oh
ga bisa, ada jadwal kuliah” apa nama nya misal kan bentrok gitu kan ada nonton
ada kuliah kan ngga juga gitu kan lebih mentingin kuliah dulu lah gitu.
6. Apakah saat Anda membeli merchandise atau mengikuti kegiatan yang
diselenggarakan oleh JKT48 sudah direncakan sebelumnya atau
dilakukan secara spontanitas?
Jawab:
Kalo misal kan...apa...untuk datang ke event gitu...biasa nya sih direncanain
sih. Karena kan kalo ini kan maksudnya gini aaa...dateng ke acara ke dia tuh
pertama kita kan butuh 3. Pertama kan niat, mau dateng ga nih gitu kalo mau
ya...terus lanjut ke kondisi ke 2 yaitu...bisa ga, ada waktu nya ga dan yang ke 3
biaya. Kalo misalnya ketiga-tiga nya bisa berarti udah direncanain dari awal. Kalo
merchandise juga sama sih kalo yang beli kaya saya gini kan cuma kalender itu
juga tahun kemaren doang ada nya aaa...CD itu juga itu kan ga sering-sering dari
sana nya jadi ya pasti direncanain.
7. Bagaimana menurut Anda mengenai harga mercahndise atau kegiatan
yang di bandrol oleh JKT48, seperti event handshake, konser, atau
teater? Misalnya apakah terlalu mahal, biasa-biasa saja atau terlalu
murah? Lalu uang yang Anda pergunakan untuk pembelian tersebut
berasal dari mana? Dalam satu bulan biasanya menghabiskan berapa
banyak uang untuk membeli merchandise atau produk yang berkaitan
dengan JKT48?
Jawab:
123
Awal nya jujur aja ya apalagi untuk handshake gitu ya awal nya saya
bingung gitu, ini sebenernya apa sih maksudnya emang kan pikir saya orang beli
tiket ini kan buat salaman. Kan aneh gitu ya, kalau yang kaya biasa mungkin ini
kaya meet and greet gitu ya nah kalo ini lebih spesifik, salaman gitu ya handshake
ngobrol salaman langsung gitu ya, cuman setelah tau apa tuh nama nya dapet CD
gitu kan, jadi itu sebenarnya kalo untuk pribadi ga terlalu mahal sih cuma emang
ada beberapa yang aaa...barang yang agak kurang masuk akal gitu harga nya,
misalnya kaya lelang. Charity, charity event gitu penjualan barang-barang pribadi
member. Cuma kalo saya disitu ga...ga berani saya hehehehe. Jadi biasanya kan
kaya barang pribadi aaa...aaa...apa jaket kesayangan atau boneka...pernah juga kan
terus syal, ya pokonya lebih k gitu-gitu dah pokoknya. Tertinggi dulu kalo ga
salah 10...Rp.10.000.000,- kalo ga salah sih ya.
Kalo untuk dateng ke konser sih 2 kali ya...iya 2 kali. Aaa...untuk konser
sama teater sih perbandingan nya ya kalo teater kan kita biasanya satu setlist kan
sekitar 12-14 lagu ya kalo ga salah jadi pertunjukan nya kalo yang umum teater
itu kan Rp.100.000,- ya harga nya. Nah kalo konser kan biasanya ya cari yang
murah sih kaya di yang tribune gitu paling cuma nambah sekitar Rp. 50.000,- -
80.000,- jadi ya kalo buat saya ya ga terlalu ini lah ga terlalu mahal banget.
Ya kalao teater ya itu tadi murah juga ngga, mahal ya...bisa ke beli, cuma
kalo dulu kan masih jaman-jaman SMA masih bisa beli tiket untuk pelajar gitu
kan Rp. 50.000,-.
Ya nyisihin uang jajan sih.
Duh...ehem kalo untuk sebenernya kan jarang juga ya, ngga mesti sebulan
ngeluarin biaya buat ini, jadi aaa...kalo misalnya paling teater ya teater aja. Jadi ya
itu kalo itungan nya perbulan kurang ini ya aaa...kurang pasti gitu pembagiannya.
Karena ga mesti sebulan sekali juga kalo paling sebulan sekali ke teater ya paling
Rp. 100.000,- pegeluarannya. Waktu itu pernah sih tapi abis teateran sekalian beli
CD sih ibaratnya sekalian jalan lah gitu kan. Ya kalo di total sama beli CD jadi
waktu itu saya beli CD yang udah harga Rp. 30.000,- gitu kan jadi aaa...beli 3 CD
ya Rp. 200.000,- lah dalam bulan itu walaupun ga setiap bulan gitu.
124
8. Biasanya Anda pergi ke Teater JKT48 berapa minggu atau berapa bulan
sekali? Apa alasan Anda pergi ke Teater?
Jawab:
Ya kaya itu tadi biasanya ke teater itu kalo dalam waktu senggang gitu kan
misalkan lagi liburan atau emang ada yang ngajak gitu kan. Paling kalo di rata-
rata in 3 bulan sekali lah kesana. Itu juga belum tentu. Kadang bisa lebih dari
segitu kadang bisa kurang.
Alasannya pasti emang pengen nonton perform nya kan, terus ya kalo misal
kan nya emang ada event kan suka ada tuh aaa...apa sih...oshi ultah gitu di raya in
tuh akhirnya dateng. Jadi ke teater nya kadang “ah entar aja pas oshi ultah” gitu.
Oshi saya Shani Indira Natio hehehehe
9. Apakah Anda pernah membeli suatu produk dengan iming-iming hadiah
berkaitan dengan JKT48? Contoh produk apa yang sudah pernah Anda
beli? Apa alasan Anda membeli produk tersebut?
Jawab:
Pernah. Ya itu kaya tadi kalender, satu. Terus paling Pocky itu loh yang
dapet stiker, itu jaman-jaman ya...ya dulu beli cuma buat dapet stiker nya aja
hehehehe. Terus CD juga.
Dalam satu event, persingle itu pernah beli 6. Waktu itu event nya pas
aaa...CD yang dibeli itu subsidi jadi dalam arti gini, jadi pas beli CD ada tiket vote
sosenkyou jadi itu pemilihan senbatsu next single, jadi aaa...fanbase-fanbase itu
suka pada “ayo sini beli ke gua aja nanti harga nya setengah nya” jadi paling
sekitar Rp. 10.000,- sampai Rp. 15.000,- jadi...bisa beli banyak tuh ya paling abis
jadi berapa tuh 6 x Rp. 15.000,- berapa tuh jadi nya mmm... Rp. 90.000,- ya
kurang lebih segitu lah. Jadi bisa kaya gitu misalnya harga Rp. 30.000,- nih
jadi...emang kesepakatan di dalam itu kan ada CD, tiket handshake sama tiket
vote, tiket vote nya di ambil sama fanbase nah yang tiket handshake nya saya
ambil. Nah kalo untuk CD nya bebas tuh mau kita atau fanbase nya yang ambil.
Nah kalo Pocky emang pertama penasaran terus suka sama makanan nya.
125
10. Apakah Anda berpikir memburu idola mempengaruhi Anda?
Bagaimana menurut Anda mengenai pengaruh idola? Apakah itu bagus
untuk Anda atau tidak? Mengapa?
Jawab:
Aaa...dulu kan gini ya, dulu kan juga sempet mikir maksudnya ini
kan...idola nya dalam artian cewe nih apalagi seumuran gitu kan ya kalaupun beda
juga paling ga beda jauh. Nah jadi kaya gitu apa sih kalo yang kaya...kalo
misalkan kaya orang-orang apa...delusi tinggi kan terlalu tinggi, pengharapan,
segala macem. Nah kalau saya sendiri kan pribadi apa sih nama nya...jangan
berpikiran sampai dapetin dia. Ya paling kalo dia ngetwitt ya jangan sampai ini
gitu biasa aja.
Menurut saya sendiri sih pengaruh nya cukup bagus sih, ya kalau saya kan
anggap aja sebagai motivasi aja dan saya harus bisa gitu membatasi.
HASIL TRANSKIP WAWANCARA
Tanggal : 14 Oktober 2016
Narasumber : Andrie (Anggota Komunitas JFUIN)
Hasil Wawancara :
1. Sejak kapan Anda bergabung dengan komunitas JFUIN? Apa
yang melatarbelakangi Anda bergabung dengan komunitas
JFUIN? Bagaimana pengalaman Anda selama menjadi anggota
komunitas JFUIN? Hal apa yang paling Anda senangi selama
menjadi anggota komunitas JFUIN?
Jawab:
Semenjak...kapan ya...semenjak kapan sih hahahahaha gua lupa hahahaha.
Udah lama, waktu masih mencari jati diri gitu hehehehe tahun...2000 berapa ya?
2012 an sih. Awal nya sih iseng, pengen ada kegiatan gitu nyari temen buat...buat
126
mengisi waktu luang. Jadi apa ya? Ya jadi ada temen, ketawa-ketawa ga jelas,
stress gitu deh hehehehe. Sebenernya sih apa ya...ya jadi ada temen becanda-
becanda, ketawa-ketawa. Kan kalo temen di kelas kan buat temen belajar, kalo di
JFUIN ini temen buat ya...ngilangin stress lah gitu.
2. Menurut Anda, bagaimana program-program kegiatan dari komunitas
JFUIN? Lalu bagaimana pendapat Anda dengan komunitas JFUIN?
Jawab:
Bagus sih. Kalo dulu mah kan orang nya sedikit ya, kalo sekarang jadi
banyak banget. Ya bagus...pertahankan saja.
Mmm...bagus. Komunitas nya sih kan unik ya aaa...mengenai yang suka
Jepang-Jepang gitu, yaa...bagus aja sih hehehehe bagus aja.
3. Sejak kapan Anda menyukai JKT48? Anda tahu JKT48 dari mana?
Mengapa Anda menyukai JKT48?
Jawab:
Semenjak...semenjak liat itu iklan Pocari Sweat. Waktu liat...liat siapa
ya...liat Melody cakep banget hahahahahahahaha.
Karena kan...aaa...member nya kan cakep-cakep juga, terus dia kan nanyiin
lagu Jepang kan ya, kalo otomatis kalo yang suka nonton film kartun kaya anime
kan kaya gitu, mau ga mau kan denger lagu kaya Jepang gitu jadi suka. Terus
member nya juga cakep jadi...tertarik hahahaha
4. Dampak positif apa yang Anda rasakan dengan ada nya JKT48?
Jawab:
Dampak nya apa ya? Aaa...paling nambah temen ya hahahahahaha sisa nya
ga ada hahahahaha banyak yang setia soalnya sama dia, sakit hahahaha
5. Dampak negatif apa yang Anda rasakan dengan ada nya JKT48?
Jawab:
127
Negatif nya sih itu jadi...buang duit, sekarang sih udah agak insaf
hehehehehe kadang kalo lagi iseng, kalo lagi iseng liat. Itu lebih pengeluaran
otomatis pasti lebih banyak, aaa...jadi aaa...kayak nya jadi lebih buang-buang
waktu gitu sih buat kuliah gitu. Kalo delusi ngga sih. Jadi lebih boros sih. Apa lagi
ya? Oh jadi lebih itu, jadi lebih...sama cewe jadi lebih memuja cewe gitu, asik
hahahaha jadi cowo ness...nessboy gitu, jadi cowo baik...jadi...jadi cowo yang
mengejar-ngejar cewe gitu, kan harus nya...hahahahaha jadi curhat ya. Jadi
aaa...lebih aaa...apa ya, sama cewe itu jadi cowo yang ngejar-ngejar cewe gitu
lah, jadi cowo ngenes gitu lah hahahahaha
6. Apakah saat Anda membeli merchandise atau mengikuti kegiatan yang
diselenggarakan oleh JKT48 sudah direncakan sebelumnya atau
dilakukan secara spontanitas?
Jawab:
Spontanitas.
7. Bagaimana menurut Anda mengenai harga mercahndise atau kegiatan
yang di bandrol oleh JKT48, seperti event handshake, konser, atau
teater? Misalnya apakah terlalu mahal, biasa-biasa saja atau terlalu
murah? Lalu uang yang Anda pergunakan untuk pembelian tersebut
berasal dari mana? Dalam satu bulan biasanya menghabiskan berapa
banyak uang untuk membeli merchandise atau produk yang berkaitan
dengan JKT48?
Jawab:
Kalo awal-awal dulu sih masih murah masih enak ya terjangkau lah buat
mahasiswa. Terus lama-lama kan tambah apa sih...yang ikut...yang suka gitu kan
lama-lama jadi tambah mahal.
Handshake...kayaknya nonton itu dah nonton teater gitu kan udahan nya,
kalau untuk event handshake itu sendiri belum pernah sih kayaknya.
128
Uangnya berasal dari...uang bulanan hehehehehe iya...kan mahasiswa. Iya di
sisain, ga makan gitu hahahahaha buat kayak gini, sedih euy hahahahaha sedih lah
dulu.
Berapa ya? Kalau dulu sih awal-awal Rp.100.000,- sampai Rp. 150.000,-
lah, iya tambah lama bisa sampe Rp. 200.000,- lebih. Terus belum lagi kalo abis
nonton bareng, ntar pulang nya makan gitu...buat parkir, ya gitu hehehehehe.
Sekitar Rp. 200.000,- lebih lah.
8. Biasanya Anda pergi ke Teater JKT48 berapa minggu atau berapa bulan
sekali? Apa alasan Anda pergi ke Teater?
Jawab:
Dulu sih kalo nonton teater sebulan sekali sih. Iya rutin tuh tiap bulan pas
awal-awal. Cuma tambah lama tambah bete kan, tambal mahal hehehehehe
Karena pengen liat...pengen...seru-seru an aja. Terus juga pengen liat oshi
nya kan mereka cakep-cakep hahahahaha lagu nya mereka juga enak-enak sih ya
lagu Jepang gitu, jadi bikin semangat, asik hahahaha
9. Apakah Anda pernah membeli suatu produk dengan iming-iming hadiah
berkaitan dengan JKT48? Contoh produk apa yang sudah pernah Anda
beli? Apa alasan Anda membeli produk tersebut?
Jawab:
Belum sih belum pernah. Photopack juga belum pernah.
10. Apakah Anda berpikir memburu idola mempengaruhi Anda?
Bagaimana menurut Anda mengenai pengaruh idola? Apakah itu bagus
untuk Anda atau tidak? Mengapa?
Jawab:
Ya...mmm...kalo menurut saya sih kurang ya kurang bagus. Stalker sih ngga
sih, paling liat di Twitter, liatin di sosmed gitu.
129
Iya mempengaruhi itu sih pola pikir. Jadi kita lebih aaa...jadi lebih followers
seseorang, kan yang baik kan menjadi...kita menjadi followers seseorang gitu. Ga
sih ga bagus.
HASIL TRANSKIP WAWANCARA
Tanggal : 28 September 2016
Narasumber : Irsyad (Anggota Komunitas JFUIN)
Hasil Wawancara :
1. Sejak kapan Anda bergabung dengan komunitas JFUIN? Apa yang
melatarbelakangi Anda bergabung dengan komunitas JFUIN?
Bagaimana pengalaman Anda selama menjadi anggota komunitas
JFUIN? Hal apa yang paling Anda senangi selama menjadi anggota
komunitas JFUIN?
Jawab:
Aaa...aku gabung dari...semester 3, ke 3 kalau ga salah udah agak-agak lupa
sih berarti sekitar tahun 2012... tahun 2012 baru gabung sama JFUIN.
Oke, jadi yang pertama mmm aku kan suka Jepang nih ya jadi seneng
nonton yang nama nya kaya Doraemon eh ngga Doraemon juga sih waktu dulu,
suka nonton kartun kaya kartun Naruto, dan Onepiece itu terus juga suka nonton
film-film nya, selain itu juga aku suka main game-game Jepang nya kaya
misalnya Japanese RPG tuh apa nama nya yang punya genre sendiri, salah satu
favourite ku sih Final Fantasy gitu dan i’m big fans of them gitu. Dan ketika sudah
suka ini...rasa nya hampa kalau kita gak punya...gak punya tempat untuk
ngobrolin masalah hal-hal yang kita suka maka nya dulu tau ada JFUIN kita
gabung, dan akhirnya disana Alhamdulillah temen-temen nya nyambung semua.
Dari mulai ngomongin game masuk, ngomongin anime masuk, ngomongin manga
masuk, akhirnya yaudah nyaman disitu sampai sekarang.
130
Iya hmm iya pengalamannya nya sih, sempet naik turun ya JFUIN ini gitu.
Jadi aaa...ada saat seneng nya, ada saat susah dan kadang nyebelinnya juga tapi
ketika yang bikin seru dan jatuh hati adalah dimana aaa...kita bisa lepas selepas-
lepas nya ketika ada di JFUIN. Ketika lagi aaa...pengen ngeluapin masalah apa
gitu, misal ada masalah lari aja ke JFUIN kita bisa aaa...kalo cowo-cowo yah,
kalau cowo-cowo bisa gila-gilaan bareng gitu kan. Mmm ya mau gila-gilaan
bareng kita ngobrol sampe ngakak gimana-gimana atau kita bisa ngelakuin hal-hal
yang aaa...yang ga jelas mungkin orang bilang “Yeeuu kaya orang stress lu” gitu
but kita bisa buat ngeluapin emosi kita itu di sana.
Iya jadi yang paling jadi favourite adalah aaa...disana ada temen-temen yang
satu...satu hobi, yang kedua adalah aku disini bukan cuma ikutan juga, bukan
cuma ikutan doang tapi bisa ikutan kontribusi dengan sekedarnya apa yang aku
punya gitu sama temen-temen dan juga dapet banyak ilmu baru dari sana. Karena
aaa...aku yang cuma tau sedikit dan akhirnya ketemu sama temen-temen yang tau
hal-hal banyak lagi dan disana bisa ambil sharing-sharing macem-macem gitu.
2. Menurut Anda, bagaimana program-program kegiatan dari komunitas
JFUIN? Lalu bagaimana pendapat Anda dengan komunitas JFUIN?
Jawab:
Sejauh ini sih acara nya bagus. Di point plus nya adalah beda nya kita sama
komunitas-komunitas lain yang ada di UIN kita pay attention banget yang nama
nya di sisi kebudayaan. Mungkin kalau di kampus ada 4 komuitas Jepang tapi
untuk aaa...yang pay attention ke budaya Jepang adalah paling dalam adalah kita
sendiri gitu, karena aku juga masuk ke komunitas lain juga kan sedikit banyak tau
tentang mereka dan aaa...banyak nya dan yang paling concern adalah kita. Dan
harapan nya ke depan sih, kalau bisa selain kita bisa ngediskusiin itu di dalem
komunitas, kita juga bisa berbagi di UIN.
Yang pasti nya komunitas ini adalah yang menurut aku positif ya, kita disini
adalah komunitas yang aaa...geraknya adalah di budaya dan aaa...hobi dan budaya
nya, jadi positif dan juga ketika aku ngobrol sama orang-orang di luar juga
menganggap JFUIN adalah komunitas yang baik gitu, karena kita punya kegiatan-
131
kegiatan yang positif gitu di JFUIN dan aku juga ngeliatnya seperti itu gitu di JF
dan bagus lah pokoknya.
3. Sejak kapan Anda menyukai JKT48? Anda tahu JKT48 dari mana?
Mengapa Anda menyukai JKT48?
Jawab:
Hehehehe aaa...sebenernya first time itu ketika...pernah nonton JKT48 itu
di...Ennichisai, oh bukan Ennichisai di Jak Japan Matsuri tahun 2012. Pertama
kan apaan sih ga pernah liat gitu dan akhirnya kesana liat uforia nya dan “Ah gue
mau coba nonton” gitu. Waktu itu hari Sabtu, eh hari Minggu setelah nonton dari
sana minggu depan nya langsung ke teater nya di f (X) kan. Emang sih rame
banget disana, alhasil pertama kali dateng gak kebagian nonton, pertama kali
dateng. Pengen suka aja susah gitu keliatannya kan.
Tau pertama kali JKT48 pertama kali di event JJM.
Aaa...pertama, aaa...pertama sih karena lingkungan ya. Waktu dulu ada
beberapa temen yang suka dan akhirnya ngajakin kan. Akhirnya ngajakin...aku
coba kesana lah, kesana lagi tuh. Waktu itu kan kesana sendiri yang gagal nonton,
selanjutnya diajakin temen akhirnya kesana, temen ngasih tau “oh ya yang ini
lucu ya” gitu satu. Terus akhirnya dia cerita macem-macem lah gitu kan, dia cerita
macem-macem...dan akhirnya dikenalin kan ke temen nya. Dan akhirnya disana
aku jadi kenal sama banyak temen-temen nya dia yang disana. Dan pada akhirnya
ketika aku ga bareng sama temen-temen aku yang disana yang pertama kali
ngajakin ini, aku gaul sendiri disana. Maksudnya aaa...adaptasi sendiri. dan
akhirnya punya temen-temen baru mulai dari yang Indonesia, Jepang, Itali juga
ada gitu, Malaysia juga kan. Itu yang bikin ter...yang bikin aku...sempet betah
disana sih. Cuma waktu itu ada komunitas di UIN sendiri sih ya ngedukung juga
lingkungannya kan. Salah satu lingkungan yang bikin aku suka kesana itu karena
gara-gara ada UIN48. Nah isi nya adalah anak UIN yang suka sama JKT48. Udah
ya ketemu nya sama mereka ya makin nambah suka nya. Alasan lainnya...alasan
lain ya memang pada saat itu ketika suka dan akhirnya kenal sama dia, kenal sama
performernya, anggota JKT48 nya setelah kenal nya itu malah makin susah untuk
132
ngga dateng gitu, jadi dateng terus. Karena ketika kesana sempet ngobrol-ngobrol
gitu, ketika pulang kan ada sesi jabat tangan, ketika jabat tangan mmm...disana
ada 16...16 performer, kita kan ga mungkin ngobrol ke semua nya kan tapi ada
satu yang di pay attention sih disini ada yang diajakin ngobrol satu. Nah yang satu
itu tuh dari yang tadi diajakin ngobrol akhirnya kenal karena sering kan, sering
dateng kesana. Ketika kenal, nah selanjutnya ga sengaja ketemu di jalan “Ayo
dong nonton” gitu. Terus ditanya “Apa kabar?” “Oh ya baik” “Eh ntar nonton ya”
“Iya nonton ko” gitu. Akhirnya jadi nonton, gitu. Waktu itu nama nya Novinta
Dini. Sampai sekarang masih kontek-kontekan sih cuma via sosmed ketika kita
twitt dia balas gitu. Iya walaupun dia udah graduate sih. Aduh duh ko jadi gini
hehehehe
4. Dampak positif apa yang Anda rasakan dengan ada nya JKT48?
Jawab:
Dampak positif nya yang pertama, aaa...aku bisa kenal banyak orang baru.
Dari suka JKT48 itu aku sadar satu hal, yang mana hobi itu bisa menyatukan
orang. Dari...dari orang ekonomi bawah sampe bisa ekonomi atas, dari orang
masih muda sampe orang tua ketika kita suka sama satu...satu bidang disini dalam
hal ini kan JKT48 kan. Ketika orang suka sama JKT48 mereka akan kesana dan
akhirnya kita interaksi sama orang-orang baru disana. Aku waktu itu sampe punya
kenalan aaa...yang punya rest...3 restoran di daerah Jakarta Barat. Ketika kita
ngobrol sekali, dua kali, tiga kali, akhirnya dia cerita “Main-main dong ke tempat
saya di Jakarta Barat samping RCTI disitu saya buka restoran, datang aja kesana
ntar makan mah gampang” di gitu in. Sampe aaa...ada mmm...temen yang
aaa...bolak balik Indonesia-Jepang-Indonesia jadi nitip apa-apa gampang sama dia
dan macem-macem lah. Bahkan aku dari situ bisa dapet kerjaan gitu.
Iya selain tadi dapet kenalan orang baru, kerjaan juga bisa. Terus juga buat
aaa...yang mau modus sih bisa dapet cewe juga disana. Ada gitu. Bisa juga dapet
penghasilan tambahan, banyak. Ada yang jadi calo, calo tiket. Itu dulu tapi
sekarang udah ga bisa, udah di batesin sama aturan nya kan. Terus yang kedua
bisa juga dari jualan jual beli foto, atau aaa...yang terkahir adalah tiket handshake,
133
kadang tiket handshake itu diperjual belikan walaupun itu memang ga boleh sih
cuma aaa...karena rame sekali jadi tidak ada pengecekan, pengecekan perorangan
jadi bisa lolos akhirnya ada oknum-oknum yang memperjualbelikan itu tapi
perputarannya yang paling besar sih jual beli...jual beli foto-foto, colectable item
lah bisa kita sebut gitu. Untuk harga sih naik turun ya, ada inflasi ada deflasi, ciye
hehehehe dari sana nya kita beli di official Rp.10.000 satu lembar dan di jual nya
itu satu pack, dan satu pack nya itu ada 5 jadi sekali beli itu bisa Rp. 50.000,-
udah isi 5. Dan nanti ketika di jual kembali itu sejelek-jeleknya sih di jual Rp.
10.000,- an iya itu sejelek-jeleknya. Kalo yang keluaran mingguan itu yang
reguler, itu harga yang paling mahal paling sekitar Rp. 100.000,- tapi kalau
sekarang sih udah turun ya. Kalau dulu sih sampe Rp. 100.000,- jaman-jaman
2012-2013 masih bisa Rp. 100.000,- satu lembar kaya kelas nya Nabilah JKT48
sama Melody JKT48, Veranda jadi turun Rp. 70.000,- - Rp. 80.000,- , macam
kaya Ayana, Stella, Shania itu masih masuk Rp. 50.000,- an...Rp. 50.000,- sampai
Rp. 60.000,- an masuk.
Harga itu pertama tergantung popularitas ya si member nya, yang kedua
tingkat kelangkaannya. Ketika dia cuma di rilis dalam edisi terbatas itu makin
mahal lagi gitu. Foto yang pernah aku beli dan yang paling mahal itu Rp.
1.700.000,- itu untuk satu lembar foto dan itu cuma ada 4 lembar di cetak, dan aku
punya satu hehehehe. Mmm...untuk total pengeluaran buat merchandise ya?
Ya...sekitar Rp. 10.000.000,- sampai Rp. 15.000.000,- deh, kurang tau persis
berapa nya, mungkin sekitar segitu kali ya atau mungkin bisa lebih sih.
5. Dampak negatif apa yang Anda rasakan dengan ada nya JKT48?
Jawab:
Aaa...yang pasti pertama karena agenda nya agenda...kaya aku beli-beli foto
gitu untuk koleksi itu ada nya weekend. Dampak nya adalah aku jadi ga bisa
punya waktu untuk sama keluarga jadi lebih sedikit, karena orang-orang rumah
kan juga sebagian ada yang kerja, sekolah gitu kan. Dan waktu kumpul nya
tinggal Sabtu-Minggu gitu, sedangkan hari Minggu nya itu aku...bisa dua minggu
sekali aku kesana, dan kadang ketika minggu ini, biasa nya dua minggu sekali nih
134
keluar, Minggu ini beli, Minggu depan nya aku cod-an sama orang. Jadi ada orang
yang mau beli janjian di...sana di Senayan. Akhirnya kita datang lagi kesana,
makin ga ada waktu buat keluarga.
Yang kedua, aaa...pengeluaran tersier nya jadi lebih boros. Ya, bahkan
ngalahin pengeluaran yang untuk sekunderan gitu. Kalo yang primer kan jelas
untuk makan ya. Untuk yang lain nya misalnya makan yang agak...yang agak
neko-neko dikit lah, pengen makan burger jadi kita di tahan-tahan gitu. Atau
sekali-sekali pengen nonton ke bioskop jadi gak...jadi gak pernah. Atau pengen
hiburan jalan-jalan misalnya ke Ragunan atau kemana jadi...jadi gak ada gitu.
Agenda nya...waktu nya jadi lebih ke spend kesana gitu.
Ada, ada memang...dampak yang lain nya. Jadi kita memang...aaa...pikiran
kita mikir nya jadi kesana mulu gitu. Mikirin JKT48 gitu kan, aaa...bahkan kaya
hal-hal yang...aaa...kaya orang luar mikir “Ini ngapain sih?” malem-malem,
malem Jum’at pada Yasinan kita buka twitter dan akhirnya kita mention “Kamu
udah tidur belom?” gitu kan, “Apa kabar?”. Padahal dia juga ga akan bales,
karena ada 10.000 twitt. Setiap dia ngetwitt sekali kan ada 10.000 twitt kan ga
mungkin dia bales ya kan, di baca pun syukur-syukur kadang cuma di serrr...serrr
gitu. Jadi aaa...banyak hal-hal non sense yang dilakukan, hal-hal yang gak masuk
akal dilakukan sih gitu. Jadi banyak buang waktu. Cuman di samping itu kita
jadi...bisa interaksi sama orang dari situ, gitu. Tapi kerugian nya itu.
Aaa...yang paling mayor sih, masalah yang paling besar tiga point itu.
Aaa...waktu, uang, yang ketiga aaa...pikiran kita jadi mikirin kesana terus.
6. Apakah saat Anda membeli merchandise atau mengikuti kegiatan yang
diselenggarakan oleh JKT48 sudah direncakan sebelumnya atau
dilakukan secara spontanitas?
Jawab:
Tergantung. Aaa...tapi kalo...aaa...untuk orang-orang yang sudah JKT48 jadi
aaa...aku bisa bilang yang suka JKT48 itu di bagi jadi 3. Yang pertama adalah day
hard fans, dia itu lebih ke...daripada ke hubungan antar temen lebih hubungan
ke...ke member nya yang di utama kan. Misalnya....aaa...aku hari ini kosong nih
135
sore, rencana nya mau istirahat dirumah, oh terus ternyata dia ada jadwal tampil
nih dan itu baru di umum in, dia itu adalah member nya, dia ada jadwal tampil dan
itu malam ini baru di umum in siang atau tadi pagi ya jam 10 an. Yaudah setelah
acara selesai kegiatan jam 3 atau jam 4 langsung berangkat kesana, gitu. Nah itu
kalau day hard fans, mau ada, ga ada temen pokonya berangkat buat ketemu dia
gitu kan.
Yang kedua aaa...dia lebih ke hubungan sama temen nya lebih di...lebih
di...utamakan. Jadi ketika, oh dia ada tampil hari ini kalo ga ada temen gue ga
akan dateng tapi kalo ada temen yang ngajakin “Ayo, nonton bareng yuk” ayo
jalan. Kaya misalnya “Hari Minggu gue mau jalan kesini, ikutan yuk!” “Yaudah
ayo ayo” gitu, berangkat. Tapi kalo dia ga ada temen nya gak berangkat. Ada.
Yang ketiga orang yang datang sekali-sekali, yang tidak ada terikatan
khusus sama sana. Jadi aaa...gak punya aaa...jadi tidak terlalu terikat sama si
member nya dan tidak juga ikut-ikutan sama temen yang maksudnya kalo dia
berangkat dia juga ga selalu meluangkan waktu nya untuk kesana.
Kalo aku yang ke dua sih, ke dua. Cuma karena aaa...dulu temen-temen
yang ada di...lingkungan nya itu sempet udah pada...sudah pada tidak...tidak jadi
fans yang selevel itu lagi, akhirnya temen-temen nya temen-temen jadi yang ada
di Jakarta kita ketemuan nya disana. Jadi meet up terus setiap Minggu hehehehe.
7. Bagaimana menurut Anda mengenai harga mercahndise atau kegiatan
yang di bandrol oleh JKT48, seperti event handshake, konser, atau
teater? Misalnya apakah terlalu mahal, biasa-biasa saja atau terlalu
murah? Lalu uang yang Anda pergunakan untuk pembelian tersebut
berasal dari mana? Dalam satu bulan biasanya menghabiskan berapa
banyak uang untuk membeli merchandise atau produk yang berkaitan
dengan JKT48?
Jawab:
Kalo aaa...kalo kita liat dari sisi konsumen ya, ya memang mahal. Mahal,
satu foto harga nya Rp. 10.000,- padahal satu foto nya itu kita bisa cetak ke Kodak
nya langsung tuh sekitar Rp. 2.000,- bisa dapet selembar gitu. Dan itu kita beli 5
136
berarti kan Rp. 10.000,- sedangkan kita kalau beli kan Rp. 50.000,- ya. Nah
berarti keuntungan nya dia Rp. 40.000,- kan. Nah terus di samping itu kalau tiket
nonton sih Rp. 100.000,- masih reasonable, masih reasonable menurut aku karena
aaa...kita bayar untuk 16 orang dan itu perform nya satu setengah jam sampai dua
jam. Yaa...masih...itu lah beralasan lah harga segitu. Kalo untuk
handshake....sebenernya handshake itungan nya sih mahal ya. Kita ngeliat nih
cuma handshake nya doang, mereka itu sebenernya menjual CD dengan bonus
handshake harga CD nya Rp. 40.000,- sekarang udah turun kalau ga salah jadi Rp.
30.000,- ya. CD nya Rp. 40.000,- dengan tiket handshake, handshake nya itu
sebagai bonus. Untuk CD original harga Rp. 40.000,- masih beralasan kan
sebenernya ya. Tapi, yang menjadikan tidak beralasan itu adalah si pembeli nya.
Si pembeli nya buat CD dengan 4 lagu Rp. 40.000,- beli satu ya masih wajar lah,
sekarang dia beli 10 bahkan ada temen yang beli sampai Rp. 5.000.000,- abis,
berarti ada sekitar 135 CD. 135 CD, dan itu isi nya sama dan yang dia incar cuma
tiket handshake nya, gitu sih. Aku pernah beli paling banyak aaa...10 deh, 10 kalo
ga salah 10 doang. Rp. 400.000,- huum hehehehehe
Datang ke konser pernah. Untuk aaa...aku kan kalo beli juga bukan orang
yang punya duit banyak juga gitu kan, Mahasiswa status nya. Jadi, aaa...beli
masih di belakang gitu cuma harga sekitar Rp. 100.000,- sampe Rp. 200.000,- gitu
dan itu masih tergolong murah, tergolong murah gitu. Tapi bukan untuk aku ya,
tapi untuk tataran sebuah konser gitu.
Berasal dari aaa...yang pertama modal pasti dari orang tua ya belu punya
kerjaan pada masa semester 3 dulu sama duit-duit abis lebaran gitu lah kan, sama
duit-duit jajan yang disisihkan. Yang...mencoba makan sehari sekali gitu kan, atau
paling banter sehari dua kali dan sisa uang makan siang nya itu disisihkan untuk
belanja hal-hal JKT48. Aku ga pernah sih kaya ngambil uang SPP gitu, ga pernah.
Karena itu bohong kan sama orang tua. Paling nyisihin uang jajan, terus sama
muterin uang dari yang kita dapet dari foto tadi di jual, baru uang nya kita pakai
buat kesana lagi.
Mungkin sekitar...aaa...tergantung sih ya. Kalau misal bulan normal sih
sekitar Rp. 400.000,- sampai Rp. 600.000,- sebulan sekitar segitu. Kalo yang gak
137
normal nya misalnya abis lebaran itu kan biasa nya duit nya ada nih, itu bisa
sampai Rp. 1.000.000,- sebulan.
8. Biasanya Anda pergi ke Teater JKT48 berapa minggu atau berapa bulan
sekali? Apa alasan Anda pergi ke Teater?
Jawab:
Aaa...sebulan 4 kali, 4-5 kali...4 sampai 8 kali mungkin dalam sebulan
hehehehe setiap Minggu kesana, setiap Sabtu. Kalau ga Sabtu Minggu. Jadi
ngeluarin Rp. 400.000,- sampai Rp. 800.000,- sebulan tapi ngga juga sih, aku
lebih ke uang itu untuk beli foto. Untuk teater sih aku jarang ya, aku lebih prefer
ke foto atau handshake atau misalnya beli hal-hal merchandise atau apapun ketika
si member nya yang jagain atau ngejualin, gitu. Jadi supaya ketemu, misalnya
kamu nih yang jualan kan, yaudah lah aku sengaja mumpung lagi dia yang jaga,
nugguin sampe jadwal nya dia akhirnya aku beli dan beli nya pas sama dia kita
ngobrol. Jadi moment ketemu sama member nya itu yang jadi harga mahal di situ.
Kalo sebenernya kalau teateran mungkin setahun cuma 3 kali mungkin ya.
Karena jarang ya, jarang. Tapi kalau kesana sering.
Alasannya untuk ngumpul sama temen-temen, disana untuk ketemu sama
temen-temen. Di sana mungkin berangkat pagi sampai sana beli tuh beli
photopack untuk di jual biasanya jam 9 pagi, sekitar jam 9 apgi beli selanjutnya
udah kita tuker-tukeran sama orang lain saaaampe sore kita ngobrol-ngobrol
duduk-duduk.
9. Apakah Anda pernah membeli suatu produk dengan iming-iming hadiah
berkaitan dengan JKT48? Contoh produk apa yang sudah pernah Anda
beli? Apa alasan Anda membeli produk tersebut?
Jawab:
Iya pernah-pernah, sering. Kaya tadi misalnya CD kan hadiah nya
handshake padahal cuma buat ketemu orang nya doang interaksi sama 10 detik
nya itu tadi. Kaset nya kan sebenernya yang dibutuhin cuma satu. Aku lebih
sering ke tiket aaa...CD sih sama photopack. Biasanya beli CD dapet foto juga
138
gitu, gratis foto exclusive cuma ada di CD, akhirnya mau ga mau beli CD. Sebagai
kolektor hal itu memang harus dilakukan untuk mendapatkan barang-barang
koleksi.
Kalender pernah, cuma kalo kalender kan fisik nya bentuk nya kalender gitu
kan, memang kita niat nya beli kalender. Memang harga nya sih ga masuk akal
untuk sebuah kalender harga Rp. 150.000,- satu kalender. Ya cuma dapet, dapet
foto nya itu dapet gratis foto satu. Foto nya juga harga nya tinggi, biasa nya Rp.
100.000,- harga jual foto nya, bahkan sempet ada yang jual sampai Rp. 500.000,-
ketika dia dapet kaya Nabilah JKT48 gitu.
10. Apakah Anda berpikir memburu idola mempengaruhi Anda?
Bagaimana menurut Anda mengenai pengaruh idola? Apakah itu bagus
untuk Anda atau tidak? Mengapa?
Jawab:
Iya sebenerya sih mikir juga, aaa...godaan JKT48 tuh lebih besar dan masih
belum ada...belum ada hal yang bikin kita teralih dari sana gitu. Tapi ketika sudah
dapet hal yang mengalihkan kita dari sana...pun kita akan minggir dari sana. Tapi
butuh ada...sesuatu yang bisa mengalihkan gitu dan sifat nya cukup maksa.
Misalnya, contoh satu, aaa...ini dari temen-temen ya misalnya punya pacar, sama
pacar nya ga boleh karena cemburu, gitu kan “Ah kamu ngejar-ngejar kesana
mulu setiap Minggu aku nya malah di cuekin” gitu karena duit nya di pake buat
beli photopack pagi nya. Akhirnya dia, yaudah deh demi pacar apa sih yang ngga
gitu. Akhirnya tobat dulu tobat, pacaran dulu. Ntar pas ketika putus sama pacar
nya balik lagi hahahaha. Ada yang aaa...ada yang kerja, ketika dia kerja sudah ada
kesibukan harian kan. Akhirnya kerja waktu dia lebih habis waktu nya di kerjaan
gitu. Memang ada beberapa yang masih bisa meluangkan waktu nya weekend. Itu
ada gitu. Tapi, mostly ketika dia aaa...mereka sudah kerja mereka
mengesampingkan masalah JKT48 nya dulu.
Terus ada karena si member JKT48 nya ini sudah berhenti atau kita sebut
nya graduate. Ketika sudah graduate kita sudah tidak punya alasan karena based
on ketertarikan kita pada satu personal biasa nya, bukan satu tim. Tapi satu
139
personal. Misalnya aku lebih ke Novita, ketika dia nya sudah graduate aku pun
udah mulai mundur gitu udah ngapain kesana kaya ga ada tujuan nya gitu. Kita
udah ga punya tujuan lagi selain ketemu sama temen-temen. Apalagi kalau temen-
temen nya udah mulai pada ngilang. Ada juga tuh. “Oh temen-temen barengan
gue ataupun berangkat bareng gitu kan temen-temen gue udah ga ada yang kesana
lagi jadi ga boleh lah” atau alasan-alasan yang tadi. Dia jadi ga punya temen,
yaudah ga jadi.
Aaa...sebenernya dual age nya bisa bagus bisa ngga. Bisa tergantung kita
menyikapi nya ya, bisa baik bisa buruk. Ada temen juga, kebetulan anak UIN juga
dia dia menjadikan aaa...si idola nya itu adalah rival dia untuk...besar-besaran
nilai. Jadi setiap satu semester selesai, dia besar-besaran IPK. Iya ada. Nama
nya...inisial nya Ardhin Ikhsan F. Dia, gimana cara nya supaya nilai kuliah saya
masih...walaupun saya masih aktivitas di JKT48 aktivitas bolak-balik JKT48 tapi
nilai kuliah saya ga turun harus di atas oshi nya. Alhasil dia cerita sih sama aku
makanya yah “Oh nilai aku masih bersaing kok, kadang aku lebih tinggi kadang
dia’ inti nya seperti itu, gitu. Tapi pada akhirnya sih oshi nya yang lulus duluan
dibandingkan dia. Padahal dia satu tahun...si oshi nya itu satu tahun di bawah si
fans.
Kalau jelek nya ya...tadi jadi ya ini salah satu dampak dari idoling, cowo-
cowo yang suka JKT48 baisa nya niggi. Cewe-cewe yang rada buluk dikit dia gak
seneng. “Ah gue biasa liat yang mulus-mulus di Senayan, terus sekaran gue di
tawarin yang buluk-buluk” gitu. Itu kan di liat dari dampak global gitu ya gue liat
nya. Aaa...kalau untu gue sendiri positif...aaa...posi...positif nya...ini kalau cerita
sedikit gapapa ya. Jadi member yang saya suka in ini nih fans ya memang tidak
terlalu banyak ya gitu, cuma segelintir aaa...beberapa orang doang yang emang
suka sama si Novi ini, dan kita ada di satu komunitas di fanbase yang sama yang
suka ini kita gabung jadi satu. Karena massa nya memang sedikit, dan ga ada yang
menggerakan dampak positif nya buat saya eh...mmm...gue aaa...belajar untuk
menggerakan orang-orang di fanbase itu, belajar organisasi lah. Dari sekitar 50-60
orang doang, dari situ sedangkan akalu yang lain ada yang 200-300 gitu. Waktu
itu di fanbase jadi orang yang berperan sih karena yang mau jalan, mau kumpul,
140
dan mau gerak untuk...dengan tujuan untuk supaya si oshi kita ini punya rating
bagus di JKT48 gitu. Bagus nya sih tadi ktia belajar organisasi, belajar gerakin
orang gimana. Cuma jelek nya itu tujuan nya, kita mengumpulkan pundi-pundi
uang untuk aaa...misalnya beli kaset untuk voting si oshi kita ini si Novi itu
supaya rating nya naik gitu, ketika naik nanti dia dapet aaa...award misalnya jadi
tim utama untuk single Fortune Cookies misalnya ya kaya gitu. Ketika ada voting
kalender, kalender cuma ada 12 bulan untuk masuk ke 12 bulan ini cuma ada 12
orang berarti kan, memeber nya aja ada 60an orang berarti kita harus berkompetisi
sama orang-orang itu, dan alhamdulillah sih ga pernah masuk hehehehehe.
HASIL TRANSKIP WAWANCARA
Tanggal : 20 September 2016
Narasumber : Ibni (Anggota Komunitas JFUIN)
Hasil Wawancara :
1. Sejak kapan Anda bergabung dengan komunitas JFUIN? Apa yang
melatarbelakangi Anda bergabung dengan komunitas JFUIN?
Bagaimana pengalaman Anda selama menjadi anggota komunitas
JFUIN? Hal apa yang paling Anda senangi selama menjadi anggota
komunitas JFUIN?
Jawab:
Pas awal masuk kuliah kalau ga salah deh tahun 2012. Alasannya ya soalnya
dulu suka nobar (nonton bareng) film-film Jepang terus juga share-share bareng
tentang budaya Jepang. Ya pengalamannya banyak, kita pernah siaran radio
bareng di kampus, datang ke event Jejepangan cuma buat live konser JKT48,
teateran bareng, bahkan sampai konser JKT48 dan hs (handshake) pun kita kita
bareng perginya.
141
Hal yang paling disenangi mungkin pas kita bareng-bareng kali ya, gila-
gilaan nonton JKT48, ga peduli dan malu sama orang lain, yang penting senang
aja nonton JKT48 bareng-bareng hahahahaha.
2. Menurut Anda, bagaimana program-program kegiatan dari komunitas
JFUIN? Lalu bagaimana pendapat Anda dengan komunitas JFUIN?
Jawab:
Kalau program JFUIN nya si kurang tau, soalnya sekarang udah jarang
kopdar karena sibuk hehehehe cuma beberapa aja yang tau kaya belajar bahasa
Jepang, gambar, buat kerajinan sama cooking class.
Buat aku sih bagus, karena sekarang JFUIN lebih banyak ya program nya
dibandingkan dengan yang dulu. Cuma nobar dan kumpul aja. Semoga makin
banyak ide lagi yang dikeluarin buat perkembangan JFUIN kedepannya.
3. Sejak kapan Anda menyukai JKT48? Anda tahu JKT48 dari mana?
Mengapa Anda menyukai JKT48?
Jawab:
Sejak kapan suka JKT48 itu sejak baru masuk kuliah. Lupa tahunnya kapan
hehehehehe. Tau JKT48 itu dari TV terus coba-coba cari info lebih nya lewat
Google sama ikut komunitas ini. Kenapa suka nya itu lagu-lagu awal nya enak, itu
yang bikin suka sama mereka. Di tambah nonton teater, makin penasaran aja sama
mereka.
4. Dampak positif apa yang Anda rasakan dengan ada nya JKT48?
Jawab:
Mungkin jadi banyak kenalan sesama fans. Dan otak bisnis nya saat itu
keluar. Jadi bisa hasilin uang sendiri dari jual pp hehehehe. Untuk dampak positif
lainnya belum kepikiran, baru itu aja ehehehe
5. Dampak negatif apa yang Anda rasakan dengan ada nya JKT48?
Jawab:
142
Dampak negatif nya itu pas awal-awal sih ngabisin uang. Untuk teateran,
untuk nonton konser lah, beli CD nya lah atau datang hs (handshake). Terlalu di
bela-bela in buat nonton, jadi dulu pernah abis teateran sama temen-temen malam
nya ada live perform JKT48 di Summarecon Mall Serpong, ujan-ujunan sama
anak-anak, neduh dulu di rumah sebentar abis itu jalan lagi. Dan temen jatuh
karena jalanan licin tapi tetep aja nonton live perform nya disana walaupun luka.
Sama pernah juga ngutang uang ke temen buat nonton teater doang. Kalau kata
orang sih bikin semangat belajar setelah liat mereka. Ah bohong, malah makin
malas hahahahaha
Tapi udah lama juga ga teateran hampir setahun, mungkin karena bosen
sama suasana teater. Karena di teater sekarang suasana nya ga kaya dulu. Banyak
fans alay, makanya fans lama pada pensiun semua. Jadi ga nonton teater karena
itu. Jual pp pun untuk teateran uangnya, ga semenguntungkan dulu. Karena harga
nya terlalu murah, jadi agak berat untuk teateran, dan kalau ngikutin hasrat terus
mah jelas boros banget.
6. Apakah saat Anda membeli merchandise atau mengikuti kegiatan yang
diselenggarakan oleh JKT48 sudah direncakan sebelumnya atau
dilakukan secara spontanitas?
Jawab:
Rata-rata sih direncanain, cuma kadang-kadang spontanitas aja kaya temen
ngajak gitu. Ya langsung berangkat aja. Walaupun uang cuma cukup buat nonton
bablas aja. Biasanya sih kalau makan ditanggung temen yang ngajak hahahaha
7. Bagaimana menurut Anda mengenai harga mercahndise atau kegiatan
yang di bandrol oleh JKT48, seperti event handshake, konser, atau
teater? Misalnya apakah terlalu mahal, biasa-biasa saja atau terlalu
murah? Lalu uang yang Anda pergunakan untuk pembelian tersebut
berasal dari mana? Dalam satu bulan biasanya menghabiskan berapa
banyak uang untuk membeli merchandise atau produk yang berkaitan
dengan JKT48?
143
Jawab:
Kalau harga sih termasuk mahal. Kaya kalender aja itu kena Rp. 100.000,-
an kalau ga salah. Dan tiket hs pun (handshake) lumayan mahal. Kita harus beli
CD dulu baru dapat tiket hs (handshake). Dan konser juga termasuk mahal untuk
kantong mahasiswa mah tapi karena suka ya pasti dibelain aja. Bikin kartu
keanggotaan pun mahal, dulu bikin kena Rp. 200.000,- kalau ga salah.
Kalau pas belum tau pp (photopack) sih biasanya pakai uang jajan sendiri.
Jadi kalau di kampus jarang jajan buat itu doang. Pas udah ada pp uang nya sering
dari jual itu. Duh berapa nya sih ga tau, mungkin sejuta (Rp. 1.000.000,-) lah bisa
itu buat sebulan, bisa juga lebih. Ga pasti juga sih.
Hmm sejuta itu bukan buat pp doang lah. Soalnya dulu itu pp keluarnya
sebulan sekali. tapi biasanya sih sekali keluar beli Rp. 300.000,-. Kalau beli pp
terus teateran belum pernah pada hari itu juga. Uang nya udah keburu abis. Tapi
sering pada hari itu juga untung bisa Rp. 500.000,- kalau dapat member bagus pp
nya. Tapi kan kalau teateran kan harus verif dulu beberapa hari sebelum perform
hari yang di mau. Kalau sekarang sih jual pp terus untung segitu ga akan bisa.
Rp. 1.000.000,- biasanya buat teateran doang sih, iya bisa dalam sebulan
segitu ngeluarinnya, cuma jarang sih segitu. Tergantung keuangan lah pokoknya
mah.
Yah kalau di bilang sering nonton terus beli pp atau merchandise sih sering
lah pada bulan itu juga. Biasanya kalau misalnya ada pp atau merchandise
menarik yang keluar itu udah dipersiapkan uang nya jauh-jauh hari. Apalagi kalau
pp kan emang rutin keluarnya sebulan sekali, jadi bisa nabung dulu tuh buat beli
tanpa ganggu uang buat teateran.
Mmm....kalau untuk tiket hs baru ngikutin 2 kali doang, dan beli nya cuma
1. Dulu pernah sih beli 3 kalau ga salah terus di kasih ke Erick tiket nya.
8. Biasanya Anda pergi ke Teater JKT48 berapa minggu atau berapa bulan
sekali? Apa alasan Anda pergi ke Teater?
Jawab:
144
Balik lagi ke pertanyaan sebelumnya, tergantung keuangan sih itu mah.
Seminggu bisa 2 kali nonton. Sekali nonton kan Rp. 100.000,-. Sama tergantung
mood dan temen yang ikut nonton. Soalnya kalau sendiri nonton ga enak. Dalam
sebulan itu ga inget sih berapa kali nya, tapi bisa lah 6 sampai 8 kali ke teater
dalam sebulan. Tapi kalau libur panjang bisa sampai 10 kali teateran hehehehe
Alasannya kesana ya pengen liat member yang di dukung perform.
9. Apakah Anda pernah membeli suatu produk dengan iming-iming hadiah
berkaitan dengan JKT48? Contoh produk apa yang sudah pernah Anda
beli? Apa alasan Anda membeli produk tersebut?
Jawab:
Pernah, dulu Lawson yang dapat pin. Terus satu lagi tuh lupa nama nya.
Untung-untungan sih dapatnya. Jadi dulu pernah pengen banget dapat apa gitu
lupa, cuma dapat nya malah beda. Beli nya di official JKT48 nya langsung. Jadi
nya ke buang tuh uang Rp. 200.000,- hahahahaha
Kalau hadiah yang ga sesuai keinginan sih banyak. Kaya majalah JKT48
dulu dapat pp. Pengen dapat salah satu member di cari malah dapat member yang
kurang terkenal. Sama dulu beli majalah Ve, pengen dapat poster nya Ve dengan
pose yang di pengenin malah dapat pose Ve yang beda. Itu doang sih. Pp juga gitu
kalau beli, kita di kasih random sama official nya jadi untung-untungan. Kalau
beli Pocky sih buat dapatin hadiah nya ga pernah soalnya ga menarik buat di cari
hahahahaha
Kalau majalah sih jelas buat liat member nya di situ selain pengen dapat
hadiah poster yang diinginkan sih. Kalau pp cuma buat jual aja. Udah itu doang
alasannya. Masih punya pp tapi ga inget berapa nya, rata-rata yang AKB48 yang
masih ada. Ada kayaknya lebih dari 20 pp mah.
10. Apakah Anda berpikir memburu idola mempengaruhi Anda?
Bagaimana menurut Anda mengenai pengaruh idola? Apakah itu bagus
untuk Anda atau tidak? Mengapa?
Jawab:
145
Belum pernah ngejar idola, cuma sebatas mengagumi doang jadi ga ada
pengaruhnya sama sekali hahahaha ngidol cuma buat seneng-seneng aja sama
anak-anak, setelah seharian aktifitas bosen, capek ya penghilangnya ngidol
hahahahaha.
HASIL TRANSKIP WAWANCARA
Tanggal : 14 Oktober 2016
Narasumber : Irman (Anggota Komunitas JFUIN)
Hasil Wawancara :
1. Sejak kapan Anda bergabung dengan komunitas JFUIN? Apa yang
melatarbelakangi Anda bergabung dengan komunitas JFUIN?
Bagaimana pengalaman Anda selama menjadi anggota komunitas
JFUIN? Hal apa yang paling Anda senangi selama menjadi anggota
komunitas JFUIN?
Jawab:
Saya sudah masuk komunitas JFUIN...lupa ya sejak kapan, kurang lebih
sekitar saya semester 4, kurang lebih. Aduh tahun nya...tahun berapa ya lupa dari
tahun 2010...2011...2012, iya 2012.
Aaa...pertama nya sih pengen cari apa ya...teman yang sehobi gitu, cari
sebuah wadah yang sehobi aja biar bisa tukar pikiran, apa sih ibarat nya
ya...melepas penat lah dari aktifitas di kampus, gitu.
Pengalamannya banyak ya, ibarat nya komunitas itu kaya miniatur
kehidupan ya tau lah berbagai macam orang tuh bagaimana jadi bisa belajar
banyak disitu, bisa mengembangkan kreasi juga, kreativitas kita gimana disini,
seperti itu.
Ya ketika lagi kumpul kaya gini aja enak, bisa sharing-sharing aaa...ada
anime baru, dorama baru, lagu-lagu baru kaya gitu.
146
2. Menurut Anda, bagaimana program-program kegiatan dari komunitas
JFUIN? Lalu bagaimana pendapat Anda dengan komunitas JFUIN?
Jawab:
Sejauh ini sih program nya bagus ya, semakin kesini semakin meningkat
aaa...mungkin ya bisa ditingkatin beberapa lagi ya supaya lebih...lebih apa
ya...lebih meluas gitu ya se UIN lah bisa kalo perlu bisa dilibatkan. Saat ini kita
masih aaa...apa ya...masih kecil masih di kampus 1, siapa tau kan bisa merambah
ke kampus 2
3. Sejak kapan Anda menyukai JKT48? Anda tahu JKT48 dari mana?
Mengapa Anda menyukai JKT48?
Jawab:
Suka sama JKT48 itu...sejak kapan ya...ga lama sejak sebelum masuk
JFUIN sih, karena sebenarnya tau JKT48 dulu baru JFUIN gitu, sekitar tahun
2012 lah suka sama JKT48.
Awal nya sih tau dari AKB48 ya terus ngeliat JKT48 kirain sih plagiat nya,
oh ternyata emang sister group nya jadi nya...ngikutin, jadi nya wah lucu-lucu
juga, akhirnya jadi suka deh hahahaha
Alasannya apa ya...lagu-lagu nya enak. Jadi ibarat nya tuh lagu nya ya,
sebenernya tuh galau gitu ya kan, minor banget. Tapi bisa...apa sih di bawa kan
dengan nada yang ceria gitu. Enak gitu makanya suka lagu nya hahahahaha
4. Dampak positif apa yang Anda rasakan dengan ada nya JKT48?
Jawab:
Jujur ya, awal nya dulu ketika suka hahahahaha sama JKT48 bener-bener
pas itu, kaya termotivasi aja gitu. Mereka kan juga ibarat nya berjuang dari awal,
nah saya nya juga ikut termotivasi juga gitu kan, “Wah mereka aja bisa berjuang
dari awal gitu kan bisa sampai sekarang dari yang mereka awal nya bukan siapa-
siapa” ya itu aja. Jadi bisa terbawa termotivasi juga di kehidupan saya sendiri gitu.
dampak positif lain nya apa ya...kalo dari segi pelajaran sih ga terlalu gimana-
gimana sih ya hahahahaha semangat cari duit kali hahahahaha ya kan kalo suka
147
JKT48 bisa dikatakan butuh duit, karena kita kalo mau nonton teater kaya gitu-
gitu, konser, butuh duit hehehehe
5. Dampak negatif apa yang Anda rasakan dengan ada nya JKT48?
Jawab:
Jadi apa ya...bisa dibilang tuh ansos, jadi lebih-lebih jadi nya...yaudah
JKT48 JKT48 an aja, udah lingkungan sekitar ga tau. Jadi kuliah-pulang, kuliah-
pulang, udah jadi buat JKT48 aja. Apa-apa JKT48, ada waktu sedikit buat JKT48,
ada duit sedikit buat JKT48, gitu. Iya boros juga. Itu aja sih tambahan nya jadi ya
lupa waktu lah. Boros sama lupa waktu.
6. Apakah saat Anda membeli merchandise atau mengikuti kegiatan yang
diselenggarakan oleh JKT48 sudah direncakan sebelumnya atau
dilakukan secara spontanitas?
Jawab:
Aaa...kalo direncanain buat beli apa nya sih ngga, cuma ada nih duit
misalnya pengen beli sesuatu tapi liat-liat dulu hehehehe soalnya kan banyak
merchandise JKT48 itu banyak ya, ada kaos, segala macem ntar ketika ada yang
bagus baru beli.
Wah kalo teateran sih sering ya, sering ga direncanain. Tiba-tiba ada yang
ngajakin “Man, teateran yok gini-gini...berangkat” gitu. Iya lebih sering nya sih
spontanitas sih.
7. Bagaimana menurut Anda mengenai harga mercahndise atau kegiatan
yang di bandrol oleh JKT48, seperti event handshake, konser, atau
teater? Misalnya apakah terlalu mahal, biasa-biasa saja atau terlalu
murah? Lalu uang yang Anda pergunakan untuk pembelian tersebut
berasal dari mana? Dalam satu bulan biasanya menghabiskan berapa
banyak uang untuk membeli merchandise atau produk yang berkaitan
dengan JKT48?
Jawab:
148
Kalo...di liat sih emang mahal ya, cenderung mahal untuk merchandise-
merchandise yang sederhana kaya gitu tuh harga nya aaa...2 sampai 3 kali lipat ya
harga nya kalo udah ada label JKT48 nya, jadi emang lebih mahal. Teateran mah
sering hahahahaha. Kalo handshake sih ya, baru...2 kali ikutan beli tiket nya cuma
1 doang buat saya nya nih hehehehe iya karena udah di kenal sama member jadi
ga usah lama-lama hahahahaha oshi nya Shania Tim J, cuma sekarang kayaknya
dia udah lupa. Sering, justru lebih suka konser hahahahahaha...justru lebih seneng
konser, karena apa enak, lagu nya banyak, kan saya emang suka sama lagu nya
dari awal, kedua emang member nya lucu-lucu. Tiket konser dulu pernah beli Rp.
150.000,- untuk berapa kali ikutan nonton konser nya...ahaaaa lupa hahahaha
lumayan ada lebih dari 5.
Uang yang saya dapat kan, ya...jadi begini hahahahaha jadi begini saya
pakai suit hasil kiriman orangtua, dan uang itu saya gunakan untuk membeli
photopack ya photopack JFUIN, eh JKT48 hahahaha foto member JKT48 terus
saya jual lagi, jadi keuntungan hasil dari jual photopack itu akhirnya saya bisa
berhasil bertahan, di industri per-wotaan hahahahaha
Kalo untuk teater ya, untuk teater aja itu bisa seminggu paling tidak 1 kali
kalo sebulan udah 4 kali, itu dulu waktu tiket masih Rp. 50.000,- ya...sekitar Rp.
200.000,- berarti kan, belum merchandise ya, ya...paling...itu buat photopack, dulu
satu photopack harga nya Rp. 40.000 sampai Rp. 50.000,- dan saya itu beli
sebulan bisa beli 4 pack, jadi sebulan Rp. 200.000,-, tadi jadi nya berapa tuh 200
tambah 200 jadi ya Rp. 400.000,- lah sebulan, yah begitulah...hahahahaha saya, ya
Allah hahahaha.
8. Biasanya Anda pergi ke Teater JKT48 berapa minggu atau berapa bulan
sekali? Apa alasan Anda pergi ke Teater?
Jawab:
Waaahh...kalo teater udah banyak, udah...30 an lah ada, dari awal banget
gitu, dari awal banget dari yang belum punya teater permanen, dari yang masih
numpang-numpang sampe akhirnya punya teater tetap ya, 30 ada. Dulu kan harga
nya Rp. 50.000,- ya tau deh kalo total-total nya udah berapa. Sejuta lebih ada lah
149
gitu. Dulu tuh paling ngga, sebulan itu 4 kali lah, jadi seminggu sekali. Dulu tuh
kalo lagi parah-parah nya bisa...6 kali lah dalam sebulan. Berarti 6 di kali Rp.
50.000,- ya Rp. 300.000,- lah, dulu kan harga nya masih Rp. 50.000,- ya sekarang
sih udah naik ya Rp. 100.000,-.
Ya ingin melihat perform nya mereka aja gitu.
9. Apakah Anda pernah membeli suatu produk dengan iming-iming hadiah
berkaitan dengan JKT48? Contoh produk apa yang sudah pernah Anda
beli? Apa alasan Anda membeli produk tersebut?
Jawab:
Oh pernah. Dulu beli Pocari Sweat gitu, iya. Yaa...supaya bisa ikut apa sih
nama nya...dance competion gitu. Ikut event nya gitu, itu kan kata nya hadiah nya
bisa ketemu sama member gitu iya. Iya dulu beli kaset, terus juga majalah supaya
bsia dapet tanda tangan member. Dulu juga pernah beli produk makanan, aduh
apa ya nama produk nya...lupa...iya jadi hadiah nya itu kata nya bisa makan
bareng sama member gitu-gitu.
Ga ada alasan nya. Iya hehehehe karena tujuan nya soal nya pengen ketemu
member aja.
10. Apakah Anda berpikir memburu idola mempengaruhi Anda?
Bagaimana menurut Anda mengenai pengaruh idola? Apakah itu bagus
untuk Anda atau tidak? Mengapa?
Jawab:
Oohh...iya iya, dulu saya stalker. Saya...jujur aja ada rasa cemburu gitu ya
kalo member nya tuh ada yang lebih akrab ke satu fans yang lain gitu. ya kaya
ngerasa memiliki aja gitu, udah kaya pacar dia gitu hahahaha bener dah dulu saya
kaya gitu, bahkan sampai berantem sama fans yang lain, gini-gini saling iri begitu
karena dapet perhatian lebih dari member nya itu.
Ya kalo dipikir sih ga bagus ya apalagi orang yang ga kita kenal gitu kan,
apa ya...dia aja ga mikirin kita, masa kita sampe segitu nya mikirin dia apalagi
tau-tau kita sampe segitu nya sampe berantem sama temen sendiri gitu kan ya
gara-gara orang yang ga kita kenal hehehehehe
150
HASIL TRANSKIP WAWANCARA
Tanggal : 14 Oktober 2016
Narasumber : Garie (Anggota Komunitas JFUIN)
Hasil Wawancara :
1. Sejak kapan Anda bergabung dengan komunitas JFUIN? Apa yang
melatarbelakangi Anda bergabung dengan komunitas JFUIN?
Bagaimana pengalaman Anda selama menjadi anggota komunitas
JFUIN? Hal apa yang paling Anda senangi selama menjadi anggota
komunitas JFUIN?
Jawab:
Sejak di buat hehehe tahun 2012. Bukan karena emang gabung sih tapi
karena emang yang buat juga sama Bang Sam. Yaaa...seru sih, seru aja. Jalan
bareng-bareng, iya kumpul lah.
2. Menurut Anda, bagaimana program-program kegiatan dari komunitas
JFUIN? Lalu bagaimana pendapat Anda dengan komunitas JFUIN?
Jawab:
Semakin kesini semakin menarik ya, sama...inovatif lah ya. Ya gue berharap
sih ke depan nya lebih baik lagi. Aaa...unik hehehehehe
3. Sejak kapan Anda menyukai JKT48? Anda tahu JKT48 dari mana?
Mengapa Anda menyukai JKT48?
Jawab:
Suka nya sejak...2012. Tau dari temen. Kenapa suka ya, aaa...dari lagu sama
kompak nya sih, ya...itu salah satu nya sih kawaii tapi lebih ke kompaknya jadi
seru banget apalagi kalo “Oy oy oy” hehehehehehehehe
4. Dampak positif apa yang Anda rasakan dengan ada nya JKT48?
151
Jawab:
Dampak nya ya? Aaa...bisa manage duit kayaknya. Dampak lain nya lebih
semangat ya hahahahaha ya...termotivasilah itungan nya, karena ngeliat oshi nya
itu lebih apapun lebih...”Oh ayo kerjain nih cepet-cepet”. Terus juga punya
banyak temen sih.
5. Dampak negatif apa yang Anda rasakan dengan ada nya JKT48?
Jawab:
Buang-buang waktu. Selain itu buang-buang duit. Capek.
Terus...aaa...urusan yang lain suka tertunda, misalnya kuliah.
6. Apakah saat Anda membeli merchandise atau mengikuti kegiatan yang
diselenggarakan oleh JKT48 sudah direncakan sebelumnya atau
dilakukan secara spontanitas?
Jawab:
Lebih di rencanain sih, di liat juga jadwal disana nya sama kebisaan saya
nya gitu ga secara langsung.
7. Bagaimana menurut Anda mengenai harga mercahndise atau kegiatan
yang di bandrol oleh JKT48, seperti event handshake, konser, atau
teater? Misalnya apakah terlalu mahal, biasa-biasa saja atau terlalu
murah? Lalu uang yang Anda pergunakan untuk pembelian tersebut
berasal dari mana? Dalam satu bulan biasanya menghabiskan berapa
banyak uang untuk membeli merchandise atau produk yang berkaitan
dengan JKT48?
Jawab:
Sebenernya sih biasa-biasa aja, tapi terkesan murah ketika rame banget. Ya
jadi terkesan murah, eh ko murah terkesan mahal maksudnya. Jadi gue cuman
handshake cuman 10 detik, tapi ya...harus beli merchandise nya. 5 paling banyak
tiket yang pernah di beli. Ada yang Rp. 40.000,- ada yang Rp. 80.000,-. Eh yang
Rp. 40.000,- kalo yang Rp. 80.000,- mah photopack. Kalo Rp. 80.000,- DVD lah
152
gitu ada photopack nya. Kalo yang Rp. 40.000,- nya kan handshake nya.
Aaa...kalo konser ga pernah. Pernah, tapi kehabisan tiket.
Berasal dari duit jajan di simpen sama hasil puter balik itu hasil jual beli
photopack hahahahaha
Minimal Rp. 400.000,- lah sebulan, kalo dulu pas lagi awal-awal banget bisa
Rp. 1.200.000,- sampe...dalam sebulan ya ini? aaa...800...400...aaa...ada lah Rp.
2.000.000,- sebulan bisa. Tapi dalam bulan itu doang ga terlalu rutin kalo untuk
bulan berikutnya ngeluarin segitu.
8. Biasanya Anda pergi ke Teater JKT48 berapa minggu atau berapa bulan
sekali? Apa alasan Anda pergi ke Teater?
Jawab:
Sebulan...4 kali. Alasan nya ajakan teman hahahahaha
9. Apakah Anda pernah membeli suatu produk dengan iming-iming hadiah
berkaitan dengan JKT48? Contoh produk apa yang sudah pernah Anda
beli? Apa alasan Anda membeli produk tersebut?
Jawab:
Merchandise. Ada yang Rp. 100.000,- ada yang Rp. 120.000,- ada yang Rp.
200.000,-. Ada guide book, baju, photopack, sama album nya, sama mercahndise
nya, dan lain-lain nya. Kalo pp punya ada yang sampe Rp. 2.000.000,- satu biji
doang, terus juga ada yang Rp. 300.000,-. Waktu itu juga pernah beli pp Rena
yang pas dia udah jadi tim AKB48, dan waktu itu beli sekitar 5000 Yen, kalau
disini sekitar yaa...Rp. 500.000,- lah. Printilan hahahaha, stiker dan kawan-kawan.
Kalo yang buku mah Rp. 150.000,- an, kalo yang baju juga Rp. 150.000,-
an, sisa nya...yang lain-lain ya paling Rp. 300.000,- an lah.
Alasannya...heheheheh unik lah unik hahahaha demi oshi kata nya
hahahahaha
153
10. Apakah Anda berpikir memburu idola mempengaruhi Anda?
Bagaimana menurut Anda mengenai pengaruh idola? Apakah itu bagus
untuk Anda atau tidak? Mengapa?
Jawab:
Yaa...hiburan sih, lebih terhibur. Bagus sih kalo menurut saya. Seneng lah
pokoknya kalo kita ngeliat. Oshi nya Rena. Rena Nozawa.
HASIL TRANSKIP WAWANCARA
Tanggal : 3 Oktober 2016
Narasumber : Kevin (Anggota Komunitas JFUIN)
Hasil Wawancara :
1. Sejak kapan Anda bergabung dengan komunitas JFUIN? Apa yang
melatarbelakangi Anda bergabung dengan komunitas JFUIN?
Bagaimana pengalaman Anda selama menjadi anggota komunitas
JFUIN? Hal apa yang paling Anda senangi selama menjadi anggota
komunitas JFUIN?
Jawab:
Baru gabung sih ini sebenarnya minggu kemarin heheehe ya alasan nya juga
itu karena di ajak temen sih itu sama si Garda, kan si Garda temenan tuh sama si
David jadi ya karena suka juga gitu kan sama budaya Jepang akhirnya gabung deh
gitu.
Ya karena saya baru ya, apalagi kemarin sebentar gitu kan dateng nya jadi
ya pengalamannya kemarin baru perkenalan doang sama anggota yang lain
hehehehe. Mmm ya balik lagi sih sama yang tadi, ya...sejauh ini karena baru
minggu kemarin jadi belum ada sih ya...paling harapan nya sih semoga JFUIN
makin banyak aja sih massa nya.
154
2. Menurut Anda, bagaimana program-program kegiatan dari komunitas
JFUIN? Lalu bagaimana pendapat Anda dengan komunitas JFUIN?
Jawab:
Yah karena baru ya jadi ya belum tau banyak gitu programnya hehehehe
cuma yang saya tau ya...JFUIN sering lah gitu buat program tiap minggu yang
beda-beda gitu. Semoga sih JFUIN makin punya program yang lebih banyak dan
menarik sih.
Bagus sih ya kalau menurut saya gitu komunitas ini, jadi ya bisa nambah
temen juga yang punya satu hobi, bisa aaa...sharing hal-hal menarik gitu kan
ramean.
3. Sejak kapan Anda menyukai JKT48? Anda tahu JKT48 dari mana?
Mengapa Anda menyukai JKT48?
Jawab:
Sejak kapan? Kayaknya 3 tahun yang lalu dah, tahun 2013. Aaa...awalnya
nonotn di TV, pas itu kan...pas itu kan ada ngundang JKT48 di Trans7, acara apa
tuh yang Minggu malem...biasa nya kan ini an kalau Senin-Jum’at Opera Van
Java, nah pas Sabtu-Minggu nya tuh iya Pas Mantap. Iya gitu hehehe
Kalo...ahem, karena cowo pasti ngeliat nya cewe, cewe nya cakep-cakep itu
yang pertama. Yang kedua...dulu...apa, sempet seneng kan Jepang-Jepang juga
tuh, aaa...kaya anime-anime, film-film Jepang, kartun gitu. Iya itu aja sih.
4. Dampak positif apa yang Anda rasakan dengan ada nya JKT48?
Jawab:
Kalo...dengan ada nya JKT48...dampak positif nya sih bisa nambah temen
yang pertama, terus jadi banyak wawasan nambah wawasan juga terutama tentang
Jepang-Jepang gitu yang pertama ga tau kan.
5. Dampak negatif apa yang Anda rasakan dengan ada nya JKT48?
Jawab:
155
Waktu...waktu nya banyak tersita. Soalnya dia kan kalo ada event-event gitu
kan mengharuskan kita untuk mengeluarkan uang kan, nah itu juga salah satu nya
kendala nya. Udah sih itu aja waktu dan uang.
6. Apakah saat Anda membeli merchandise atau mengikuti kegiatan yang
diselenggarakan oleh JKT48 sudah direncakan sebelumnya atau
dilakukan secara spontanitas?
Jawab:
Misalnya emang ada jam kosong gitu kan, ga pengen kemana-mana gitu...eh
di ajakin yaudah ayo aja gitu. Lebih sering spontanitas sih daripada di rencanain
gitu.
7. Bagaimana menurut Anda mengenai harga mercahndise atau kegiatan
yang di bandrol oleh JKT48, seperti event handshake, konser, atau
teater? Misalnya apakah terlalu mahal, biasa-biasa saja atau terlalu
murah? Lalu uang yang Anda pergunakan untuk pembelian tersebut
berasal dari mana? Dalam satu bulan biasanya menghabiskan berapa
banyak uang untuk membeli merchandise atau produk yang berkaitan
dengan JKT48?
Jawab:
Kalo merchandise sih jujur saya belum pernah beli...cuma kalo hs beli
nya...yang apa CD nya tuh harga nya sih lumayan. Lumayan mahal, tapi kalo
misalnya dibandingin dengan itu, bisa ikut itu mah mayan terjangkau gitu kan kita
kalo beli itu kan bisa ikut mini konser nya, iya jadi sebanding lah gitu. Paling
banyak beli tiket hs dua, dua doang iya hehehehe. Untuk konser belum pernah sih,
konser yang besar ya maksudnya. Untuk teater sekali pernah.
Dari uang jajan disisihin gitu. Kalo berapa banyak biaya nya ga tentu sih,
jadi kan...kalo kaya gitu mah kalo ada duit nya aja ya, kalo ga ada duit yaudah ga
usah dipaksain. Jadi ga tentu.
156
8. Biasanya Anda pergi ke Teater JKT48 berapa minggu atau berapa bulan
sekali? Apa alasan Anda pergi ke Teater?
Jawab:
Di ajakin temen, terus pertama nya kan kepo juga tuh pengen tau kaa
gimana tuh, abis itu kan...aaa pengen tau tempat perform nya kan ya...bagus sih
tempat perform nya. Tempat nya bagus rapih, terus kadang member lewat
hehehehe Itu kan awal-awal aku ga pernah liat member JKT48 secara langsung
tuh ya kan karena baru pertama kali kan terus belum pernah ikut handshake juga
jadi ikut teateran dulu, jadi ya...iya gitu hahahaha wow gitu ngeliat langsung.
9. Apakah Anda pernah membeli suatu produk dengan iming-iming hadiah
berkaitan dengan JKT48? Contoh produk apa yang sudah pernah Anda
beli? Apa alasan Anda membeli produk tersebut?
Jawab:
Ngga, belum pernah sih.
10. Apakah Anda berpikir memburu idola mempengaruhi Anda?
Bagaimana menurut Anda mengenai pengaruh idola? Apakah itu bagus
untuk Anda atau tidak? Mengapa?
Jawab:
Pernah tuh yang pas itu...jadi...awal-awal nya sih tetep itu ajdi di ajakin
temen kan, kan emang temen nih yang ini banget kan...suka banget. Jadi nya “Eh
nih disini ada nge-live nih mau nonton ga?” gitu. Itu pas itu lagi pulang kampus
langsung di ajakin nge-live jadi dia di siarin gitu di TV kan jadi”Nge-live ga nih?”
kayak ya akhirnya ikut juga.
Untuk bagus atau ga nya sih tergantung pribadi orang ya. Kalo menurut
saya...misalnya suka ngidol gitu ya sesuai sama keterbatasan kita nya aja jangan
terlalu maksain gitu, misalnya kita punya uang segini, jadi ya...kalo misalnya ga
bisa ya jangan. Jadi kita harus punya batasan gitu...ya biasa aja.
Ya...ga terlalu berpengaruh sih hehehehe ya karena saya nya ya kalo
misalnya lagi males ya males gitu hehehehe soalnya kalo saya suka nih misalnya
157
suka tapi ya...suka aja gitu ga di gila-gila in banget. Oshi saya suka sama Veranda
hehehehe iya awal nya pasti kaya gitu hehehehe kan kita kan dari sekian banyak
oshi pasti milih nya kaya gitu, dia si Veranda ini cantik nih gitu kan, baik, orang
nya suara nya halus gitu kan hehehehe pernah ngalamin delusi. Kalo saya...awal-
awal sempet sih ngerasa termotivasi gitu pas oshi nya ngetwitt gitu kan hehehehe
dulu sempet iya ngerasa juga “wah ini kaya nya cewe tipe gue nih” hahahaha
ngerasa delusi-delusi gitu lah.
Iya dulu pengelamannya jadi sebelum hs itu dia pernah ngetwitt gitu abis
pergi ke komunitas pecinta sugar glider terus dia ngeliat-ngeliat, ternyata sugar
glider itu lucu, kan saya punya tuh ya dirumah hahahaha terus kebetulan punya
anak hahahahaha anak nya...anak nya ini an aja wah boleh nih jadi...jadi kalo hs
nanya nya jadi bahan topik omongan gitu hahahaha eh iya akhirnya beneran, pas
hs bilang “Nih minta nama in gitu, sg (sugar glider) nya tapi waktu itu ga di
bawa, di rumah sg nya. Ngga, ga ditunjukin foto nya kelamaan kan cuma 20 detik
waktu itu hahahaha soalnya cuma beli 2 tiket kan hahahaha akhirnya di nama in.
Veranda nya kayaknya tau itu di kasih nama sg nya sesuai sama nya Ve
hahahahaha cuma ga tau dah tuh masih inget apa ngga soalnya hs pertama sih
hehehehehe.
HASIL TRANSKIP WAWANCARA
Tanggal : 14 Oktober 2016
Narasumber : Moehamad (Anggota Komunitas JFUIN)
Hasil Wawancara :
1. Sejak kapan Anda bergabung dengan komunitas JFUIN? Apa
yang melatarbelakangi Anda bergabung dengan komunitas
JFUIN? Bagaimana pengalaman Anda selama menjadi anggota
komunitas JFUIN? Hal apa yang paling Anda senangi selama
menjadi anggota komunitas JFUIN?
158
Jawab:
Sejak 2012. Ya karena tertarik dengan...segala tentang Jepang.
Ya...lumayan...ya banyak sih, tuker info, tuker...koleksi video sih segala macem.
Gitu, pengalamannya sih gitu aja hehehehe. Ya...ngumpul-ngumpul nya ja, tuker
informasi.
2. Menurut Anda, bagaimana program-program kegiatan dari komunitas
JFUIN? Lalu bagaimana pendapat Anda dengan komunitas JFUIN?
Jawab:
Ya kalo dari tahun ke tahun dan sekarang udah cukup berkembang, banyak
anggota nya, segala macem. Tentang komunitas nya ya...komunitas nya bagus sih
untuk apa...aaa...supaya...untuk wadah lah, wadah buat mahasiswa-mahasiswa di
UIN ini supaya...apa...saling berkumpul lah, membahas segala hal tentang Jepang.
3. Sejak kapan Anda menyukai JKT48? Anda tahu JKT48 dari mana?
Mengapa Anda menyukai JKT48?
Jawab:
Ya dari...pertengahan tahun 2012. Dari temen sih, ada yang ngasih tau
waktu itu gitu. Dan ada mega konser nya sih waktu itu di tayangin di TV, terus
nonton, bagus juga hehehehehe yaudah hehehehe. Ya...musik nya aja yang bikin
semangat.
4. Dampak positif apa yang Anda rasakan dengan ada nya JKT48?
Jawab:
Ya...pertemanan sih. Jadi iya sebuah pertemanan jadi makin luas sih gitu.
bertemu berbagai macam orang. Udah itu aja.
5. Dampak negatif apa yang Anda rasakan dengan ada nya JKT48?
Jawab:
159
Dampak negatif nya buat diri sendiri? Ya jadi...jadi lupa hal yang lain gitu.
Ya...jadi lebih sering fokus sama JKT48 dulu. Kalo untuk boros ngga sih, bisa di
manage.
6. Apakah saat Anda membeli merchandise atau mengikuti kegiatan yang
diselenggarakan oleh JKT48 sudah direncakan sebelumnya atau
dilakukan secara spontanitas?
Jawab:
Lebih sering direncanain sih.
7. Bagaimana menurut Anda mengenai harga mercahndise atau kegiatan
yang di bandrol oleh JKT48, seperti event handshake, konser, atau
teater? Misalnya apakah terlalu mahal, biasa-biasa saja atau terlalu
murah? Lalu uang yang Anda pergunakan untuk pembelian tersebut
berasal dari mana? Dalam satu bulan biasanya menghabiskan berapa
banyak uang untuk membeli merchandise atau produk yang berkaitan
dengan JKT48?
Jawab:
Normal-normal aja sih. Dari lokasi, tempat, sama...apa yang di tampilkan
JKT48 nya sendiri. Kalo handshake ya mmm...ga banyak sih...paling...cuma 3
atau 5 tiket lah hehehehehe. Kalo konser hehehehe aduh berapa kali ya? Banyak.
Lupa sih, lebih dari 5 kali pokoknya hehehehe
Berasal dari uang sendiri, disisihin. Waduh kalo ini sebenernya agak rahasia
ya hehehehehe ya paling sekitar Rp. 500.000,- lah perbulan.
8. Biasanya Anda pergi ke Teater JKT48 berapa minggu atau berapa bulan
sekali? Apa alasan Anda pergi ke Teater?
Jawab:
Ya...paling sedikit sebulan...2 kali sampai 4 kali. Kalo paling banyak...ngga
tau hehehehe sering lah pokoknya untuk berapa kali nya ga tau pokoknya range
160
nya 2-4 kali. Jadi bisa Rp. 200.000,- sampai Rp. 400.000,-. Alasan nya karena di
ajak temen sama pengen liat oshi nya.
9. Apakah Anda pernah membeli suatu produk dengan iming-iming hadiah
berkaitan dengan JKT48? Contoh produk apa yang sudah pernah Anda
beli? Apa alasan Anda membeli produk tersebut?
Jawab:
Pernah sih. Ya DVD lah, kalo photopack pernah sekali.
Kalo buat alasannya beli...ga ada sih.
10. Apakah Anda berpikir memburu idola mempengaruhi Anda?
Bagaimana menurut Anda mengenai pengaruh idola? Apakah itu bagus
untuk Anda atau tidak? Mengapa?
Jawab:
Ngga. Sebenernya ga bagus sih jadi lebay. Kan mereka juga butuh privasi.
Ya kalo di atas panggung mereka ya idol kalo di luar ya mereka orang biasa.
HASIL TRANSKIP WAWANCARA
Tanggal : 25 September 2016
Narasumber : Syamsul (Pendiri Komunitas JFUIN)
Hasil Wawancara :
1. Sejak kapan awal terbentuknya komunitas JFUIN?
Jawab:
Awalnya tahun 2012, tapi belum jadi komunitas itu baru sekedar mmm apa
kumpul-kumpul. Kan emang pertama awal ngumpul tuh susah banget kan,
pertama ngumpul cuma dapet aaa gue, Geri....kan pertama yang ngumpulin gue
sama Geri, ketemu Yadi, ketemu Yadi, ketemu Tanti, aaa berempat ya berempat.
161
Nah itu ga langsung jadi komunitas cuma lebih ke kita ngumpul dulu, cuma
emang ada niat komunitas kalo emang massa nya banyak, iya soalnya kalo di
sosmed rame banyak yang nanya buat aaa kumpul cuma pas hari H nya, eh yang
dateng muka-muka repost lagi kaya Ger, Yadi, Tanti udah gitu aja. Udah deh,
yaudah selama sebulan masih tetep berempat, berempat akhirnya kan hampir aaa
hampir, yaudah lah biarin aja lah, ada nambah lagi ngajakin. Yah lama-lama udah
berapa bulan ya...udah mulai sering....ketemu UIN48 juga, nah dari situ kita juga
yaudah deh digabung lah aja deh ngapain misah-misah gitu kan hehehehe. Kan
UIN48 sedikit, ditambah JFUIN lebih sedikit lagi hehehehe. Untuk buat
komunitas nya sih bareng sih, cuman cuma beda seminggu doang sih, kalo...kalo
buat akun ya tapi kalo buat ketemuan Syarif sih yang lebih tau tangggal nya, cuma
yang pasti kan awalnya beda-beda hari tuh, ya Syarif kumpulnya hari....apa ya,
malam Jum’at hari kamis, kalo JFUIN kan Selasa malam Rabu. Oohh karena....iya
pokoknya sedikit-sedikit yaudah lagian sama-sama wibu-wibu juga hahahaha jadi
di ini aja...apa nama nya gue kan gue ngajakin, “udah Rif gabungin aja sih,
daripada ini, siapa tau kalo digabungin bisa nambah lagi, mayan nih daripada lu
batangan semua disini ada cewek satu hahahahaha”
2. Apa yang melatarbelakangi berdirinya komunitas JFUIN?
Jawab:
Nah latar belakangnya itu kan dari uincommunity, uincommunity tuh...itu
isi nya buat nyatuin seluruh UIN se-Indonesia, cuma buat nyampe itu....ga...ga
mungkin kan langsung seluruh Indonesia, makanya tujuan pertama...di UIN
Jakarta dulu, tapi ternyata susah, yaudah kita coba cara lain, gue coba lewat hobi
dan kebetulan di uincommunity kan yang ngurus bukan cuma gue, ada Syarif
juga, aaa Dimas, itu yang lain gue ajakin cuman karena yang hobi kaya anime,
film, terus dorama itu kan cuma gue. Kalo Syarif kan lebih ke wota hahahaha jadi
dia, ngga dah gue bikin sendiri. Ama si Dimas juga sebenarnya suka anime sama
lagu Jepang, tapi dia lebih suka ke lagu Jepang. Cuma gue ajakin buat...bikin ini
yuk...apa...apa ya komunitas Jepang lah gitu di kampus yuk bantuin gue, gue
minta cuma dia “ah ngga gue cuma sebatas ini aja buat suka sendiri-sendiri aja”
162
aaahhhh ada Geri, iya iya dia juga termasuk dia uincommunity. Geri mau, yaudah
gue share akun ini nya....akun JF nya, dan yang pertama nge-admin emang awal
nya Geri, cuma kan gue bilang ntar dulu Ger tunggu kalau ada event baru deh. Eh
karena emang gue nya ga nyari tau info event, si Geri yang lebih tau event jadi
Geri yang mulai duluan ramein di sosmed. Cuma yaa....karena udah rame, kan gue
di pesen “ada yang nanyain nih bang” yaudah akhirnya bikin. Ya awalnya buat
nyatuin UIN Jakarta dulu sih tapi lewat cara...hobi dulu gitu. Kita terusin, bisa ga
nih. Jadi...semacem...apa ya...bisa dibilang macem....gambling juga sih, berhasil
atau ga nya dari JF ini, kalau misal JF berhasil kita lakuian pakai cara lain lagi
yang serupa, gitu. Serupa tapi tak sama.
3. Apa visi dan misi komunitas JFUIN sebagai salah satu komunitas di
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta?
Jawab:
Aaaa visi yang pertama tuh pengen bikin Matsuri...yang pertama, cuma kan
makin lama makin banyak akhirnya ada gabung kaya Ai juga, Ai kan belakangan
kalo Irman kan emang dari UIN48. Irman, Ibni, aaa Geri, eh ngga ngga Geri dari
JF dulu baru UIN48 hehehehe gabung juga, terus..........udah mulai ada Ai nah,
mulai di visi in buat di seriusin buat Matsuri, jadi visi pertama nya ya itu buat
Matsuri di kampus, cuman ehm...buat bikin Matsuri kan ga gampang makanya
ada misi nya. Misi nya tuh kaya kegiatan rutin nya, jadi ga cuman ngumpul minta
copy film aja, ada kegiatan pengembangan....apa pengembangan keterampilan ya.
Misalnya dulu kan bikin keranjinan tangan, gitu. Terus selanjutnya acara nya baru
mikir-mikir ketemua nya ya setelah ada....ada Rika juga deh kalo ga salah udah
ada Rika nya, iya soalnya emang waktu pertama kan ga terlalu di...apa diketatin
kegiatannya, yang penting kita nyari massa dulu, lebih banyak dulu. Udah dapet
lumayan banyak, nah ada lagi kendala nya, kendala nya kan stak di pemateri, gitu
hehehehehe begitu....ya sampai sekarang kan, ya kan kalau niat nya sih bukan niat
sih aaa pengen gue nya sih jalan kegiatan rutin nya ya ga cuman bikin kerajinan
tangan atau yang lain, ya muda-muda pasti lebih kreatif lah gue kan udah tua
hehehe udah ga bisa kreatif. Makanya waktu itu di ganti kan aaa ketua nya Irman,
163
sempet ganti....dari Irman ke David. Pokoknya dari kerajinan tangan selain
itu......gue pengen nemu bakat yang lain yaudah makanya ada yang gue suruh
coba nulis. Aaa makanya itu gue pengen liat ada ga yang punya bakat nulis terus
ada ga yang punya baka design atau bakat yang lain. Kesan nya sering nya maksa
gitu hehehehe tapi sebenernya itu gue lagi pengen nyari bakat, hooh....ya kalau
misalkan ga bisa nulis, kalau misalkan gue...apa minta nulis alias kesannya kaya
dipaksa, karena terbiasa kan nanti jadi bisa, kalo emang punya bakat keliatan sih
tadi nya ga biasa nulis karena sering jadi bagus, bisa keliatan bakatnya.
4. Apa langkah konkrit yang dilakukan oleh JFUIN untuk mewujudkan
visi dan misi tersebut?
Jawab:
Yang pertama, kita ngumpulin masa, kegiatan. Waktu itu sih kegiatan
pertama kita buat kerajinan tangan sama...yang awal banget sih buat ngumpulin
narik minat nya yang selain dari UIN48 ya sama orang-orang luar yang belum
sama-sama tau apa kita bikin nobar di kampus, baru dari situ mulai langah yang
lain nya coba bikin aaa...apa sih ya selain nobar mau coba bikin siaran radio cuma
kan gagal tuh. Nah ini salah satu cara buat wujudin visi misi. Ya buat sampai sana
kan harus cari massa, radio tuh ga cuma buat nyari masa, ga cuma buat itu tapi
buat ngembangin skill kita.
5. Mengapa UIN dijadikan sebagai tempat berdirinya komunitas
JFUIN?
Jawab:
Karena...kan tadi apa...karena dari uincommunity juga, uincommunity kan
target pertama dicapai kan UIN Jakarta dulu dan karena emang kuliah di UIN
Jakarta hehehehe. Jadi buat, ngapain kita susah-susah nyari yang diluar yang ngga
kenal sama sekali. Ya...disini juga ngga kenal sama sekali kan orang-orang nya
cuma kita tau kan watak-watak nya terus tau lah lingkungan nya lebih tau
lingkungan lebih nguasain medan lah walaupun ngga kenal-kenal banget sama
164
orang lain. Nah itu, alasan nya karena emang kuliah di UIN Jakarta dan karena
ada hubungannya sama uincommunity juga hehehe masih ada misi dari
uincommunity yaudah lah.
6. Bagaimana pemilihan keanggotaan komunitas JFUIN?
Jawab:
Karen kita emang mmm...ibarat nya buat cari nama dulu jadi cuma ya ikutan
kopdar aja, soal jadi anggota tetap atau ngga nya kan tergantung pribadi masing-
masing nya, masi ngga ada kewajiban apapun. Makanya kan banyak yang dateng
ga lama ilang udah gitu. Ya biarin lah karena itu kan emang masa-masa learning
by doing aja gitu.
7. Apakah ada syarat-syarat tertentu untuk menjadi bagian dari
komunitas JFUIN?
Jawab:
Ngga ada ko, kita kan lebih ke komunitas nya ya bukan ke organisasi nya
gitu sih sebenarnya. Jadi kalau mau gabung yah silahkan kopdar gitu.
8. Bagaimana cara menjadi bagian anggota dari komunitas JFUIN?
Jawab:
Ngga, ga ada birokrasi yang rumit. Lebih ke komunitas bukan ke organisasi.
Ya walaupun visi ke depannya emang mau di jadiin UKM juga. Tapi yang pasti
banget mah itu dulu bikin Matsuri. Makanya kan sampe bikin apa...volunteer
cuma ga tau kenapa sampe begitu sempet ada miss komunikasi sama salah satu
rekanan kita. Jadi yah, gagal gitu. Tapi tetap visi nya mau di jadiin atau ngga ya
misi nya harus dijalanin terus.
9. Apakah JFUIN pernah mengikuti suatu festival atau ajang prestasi
dan mendapatkan penghargaan dari suatu lembaga?
Jawab:
165
Kalau dari bawa komunitas nya mmm....kalau kaya festival kemarin kan
ikut festival tuh yang di FLAT, cuma kalau kaya kompetisi ga bawa nama ini, ga
bawa JFUIN itu lebih ke personal tapi di dukung juga sama JFUIN. Yang paling
sering ikut kompetisi sih Geri cosplay, iya dia udah beberapa kali menang. Dulu
cosplay Mihawk yang paling terkenal di Indonesia kan Geri doang, ga ada
saingannya soalnya dia doang.
10. Apakah JFUIN memiliki hubungan dengan lembaga lain? Jika ada,
tolong sebutkan!
Jawab:
Lebih ke media independen sih sebenarnya. Pernah sih, FLAT kan lebih ke
jangka pendek terus caffe, terus Japan Foundation. Untuk jangka panjang sih
uincommunity aja soalnya kan gua yang megang gitu kan hehehehe jadi ya kita
saling ngedukung. Sekitar 2 tahunan intensif ngedukung nya.
Lampiran
n 5
WAW
D
WANCARA
DOKUMEN
A DENGAN
NTASI
N NARASUMBER
166
BERBBAGAI MAACAM MERRCHANDISEE JKT48
167
168
Penelitii bersama an
Eve
nggota JFUMatsur
KE
ent Handhsk
UIN pada everi 2016, Sen
EGIATAN JF
kae JKT48
ent “Two Shnayan, Jakar
FUIN
hoot” JKT4rta
48 di Jak Jap
169
pan
PeneJKT4
Pene2015
eliti bersama48 di Jak Ja
eliti bersama5 di waktu is
a JFUIN meapan Matsur
a JFUIN di stirahat sete
enonton penri 2015
Jak Japan Melah Omiko
nampilan
Matsuri shi
PJ
Pa
Peneliti bersak Japan M
Peneliti bersacara FLAT
ama JS NavMatsuri 2015
ama JS Nav2015
vi Ghigi dan5
vi Ghigi dan
170
n JFUIN di
n JFUIN di
Lampiran
n 6
171
172
Ham
skripsi ini
dunia pend
mbatan aka
bermanfaa
didikan.
BIO
dari
Mem
tahu
Das
mel
(lulu
(lulu
UIN
Fak
kon
an menjadi
at bagi dunia
ODATA P
Rika Wid
i tiga bersau
mulai pend
un 2000),
sar di SDN
lanjutkan pe
us tahun 20
us tahun 2
N Syarif Hi
kultas Ilmu
nsentrasi So
jembatan
a ilmu peng
PENULIS
dya Risyad
udara. Kela
didikan di
melanjutka
N Cibuntu
endidikan k
009) dan di
2012). Akh
dayatullah
u Tarbiyah
siologi.
untuk me
getahuan da
i, anak pere
ahiran Beka
TK Nur E
an pendidik
u 03 (lulu
ke SMPN 2
i SMAN 5
irnya penu
Jakarta pad
h dan Ke
enuju kesuk
an dapat ber
empuan per
asi, 08 Juli
El Ghazy (
kan ke Se
us tahun 2
Tambun Se
Tambun Se
ulis berkuli
da tahun 20
eguruan de
ksesan. Se
rkontribusi u
rtama
1994.
(lulus
kolah
2006),
elatan
elatan
ah di
012 di
engan
moga
untuk