DAGING
-
Upload
furqoni-nurul-ummah -
Category
Documents
-
view
64 -
download
0
description
Transcript of DAGING
-
Riska Rian Fauziah, S.Pt., M.P.
DAGING
-
INTRODUCTION
-
INTRODUCTION
-
INTRODUCTION
-
KOMPONEN FISIK DAGING
1. Jaringan otot
2. Jaringan ikat
-
3. Jaringan lemak
a. Jaringan adiposa di sekitar organb. Lemak subkutin di bawah kulit
KOMPONEN FISIK DAGING
-
c. Lemak intermuskular di antara otot
KOMPONEN FISIK DAGING
-
d. Lemak intramuskular ada di dalam otot (marbling)
Well-marbled meat ~ dikehendaki pada pemasakandaging menyumbang : juiceness, keempukan dan flavor
KOMPONEN FISIK DAGING
-
KOMPONEN SERABUT OTOT DAGING
Sarkomer
Gambar Struktur sarkomer
-
KOMPONEN SERABUT OTOT DAGING
Sarkomer
MyosinAktin
Gambar Struktur sarkomer
-
KOMPONEN SERABUT OTOT DAGING
Sarkomer
Skema susunan filamen tebal dan filamen tipis
-
KOMPONEN SERABUT OTOT DAGING
Myosin
Aktinafinitas tinggi terhadap ion Ca2+.
Myosin head
Myosin tail
-
KONTRAKSI OTOT
a. Filamen-filamen tebal dan tipis yang saling bergeser saat proses kontraksi
b. Aktin merangsang Aktivitas ATPase Miosin
c. Model untuk interaksi Aktin dan Miosin berdasar strukturny
d. Kepala-kepala Miosin berjalan sepanjang filamen-filamen aktin
-
KONTRAKSI OTOT
-
PEMOTONGAN TERNAK
-
PEMOTONGAN TERNAK
Kondisi ternak saat penyembelihan:- banyak istirahat
- tenang sesaat menjelang penyembelihan
- bersih, bebas dari tanah dan kotoran ~untuk mencegah pencemaran
- disembelih secepat mungkin dan rasa sakitseminimal mungkin untuk menghindari stress dan pengurangan cadangan glikogen
-
KUALITAS KARKAS DAN DAGING
-
KUALITAS KARKAS DAN DAGING
-
KUALITAS KARKAS DAN DAGING
-
KUALITAS KARKAS DAN DAGING
-
KUALITAS KARKAS DAN DAGING
http://www.youtube.com/watch?v=pEAtaLp137E Hallal cattle slaughter line for up to 60 cattle per hour.
-
KUALITAS KARKAS DAN DAGING
PERUBAHAN POST MORTEM DAGINGHewan
disembelih/ mati- respirasi terhenti
- aliran darah terhenti
suplai oksigen juga terhenti
Metabolisme pada ototaerob anaerob
Asetil koA Asam laktat
Pada kondisi pre-rigor daging masih lunak
36 ATP 3 ATP
-
Rigor mortis
ATP jaringan hidup : 5 mmol /g jaringan otot
ATP 1,5 mmol /g jaringanotot : cukup untukkontraksi dan relaksasiserabut otot
Periode tertentu setelah penyembelihan ATP < 1 mmol /g jaringan otot
(pH 6, ion Ca2+ tidak lagi diserap olehSPR)- aktin dan miosin membentuk komplek
aktomiosin
- kepala filamen miosin terkunci ke dalamaktin dan terbentuk ikatan silang permanen~ tidak ada pemisahan karena tidak adaatau tidak cukup tersedia ATP
kaku (keras dan tidak dapatdipanjangkan/diregangkan)
Daging : semula lunakdan lentur
Rigor mortis
Dimasak : sangat liat
RIGORMORTIS
-
Waktu mulai rigor mortis : sapi 4-8 jam setelah penyembelihanbabi 2-4 jam ayam 1-2 jam
Glikolisis anaerob berlanjut , berhenti bila :- simpanan glikogen dalam
otot habis
- atau sampai tercapai pH 5,5 (enzim yang
bertanggung jawabterhadap glikolisisterdenaturasi)
Bila suplai glikogen kurang : glikolisis berhenti sebelum pH 5,5 tercapai.
Rigor mortis keseluruhan :sapi 24-40 jambabi 8-16 jamayam 2-4 jam.
Rigor mortis RIGORMORTIS
-
Akumulasi asam laktat nilai pH daging turun Nilap pH daging segar :6,8-7,2Glikolisis anaerob selesai : nilai pH sekitar 5,3-5,4, (mendekati titik
isoelektris otot daging)
Cadangan glikogen sedikit (hewanlapar atau stress)glikolisis anaerob berhenti
sementara pH daging relatif tinggi daging DFD (dark-firm and dry-
gelap, kaku dan kering) :- WHC (water holding capacity)
tinggi
- warna tidak disukai oleh konsumen- kerusakan akibat aktivitas
mikrobia terjadi lebih cepat
Penurunan pH cepat daging PSE (pale, soft
and exudative - pucat, lunak dan eksudatif)
- tidak sedapdipandang,- kehilangan nutrisimelalui tetesan (drip) - fungsionalitas untukproses lebih lanjutsangat rendah.
-
RIGORMORTIS
-
Rigor mortis selesai pematangan(ripening):
pelunakan mulai berlangsungProtease aktif pada pH sekitar 5,5 memecahmiofilamen tipis pada gais Z, otot menjadilentur lagi dan daging menjadi lunak
POST-RIGORMOR
-
1. Praktek higienisCAC/RCP 58-2005 tentang : Code of hygienic practice for meat
2. Hot boning Suhu karkas masih hangat, langsung diproses
untuk memperoleh daging Daging : - fase pre-rigor
- tekstur sangat empuk- WHC tinggi- sifat emulsifikasi lemaknya lebih baik
~ Industri bakso
PENANGANAN DAGING POST MORTEM
-
3. Penggantungan daging/karkas dankontrol suhu pre-rigor
Penggantungan meregangkan otot :- mengurangi pemendekan sarkomer- pembentukan aktomiosin lebih sedikit atau
perlu waktu lebih lama Suhu pre-rigor dikendalikan pada suhu 15-20 0C
- meminimalkan kontraksi sebelum rigor mortis-ikatan silang aktomiosin lebih sedikit- peningkatan keempukan daging.
PENANGANAN DAGING POST MORTEM
-
4. Aging atau kondisioning dagingUntuk daging sapi : karkas digantung pada ruang
pendingin dengan suhu sekitar 2 0C selama 1-4 minggu
babi dan anak domba tidak memerlukan aging
PENANGANAN DAGING POST MORTEM
-
5. Pendinginan dan pembekuan Detil : di pengolahan suhu dingin Setelah pembekuan thawing
Thawing Waktu Drip
Suhu dingin (chilling)
Suhu ruang
Air mengalir
Lama
Cepat
Paling cepat
Sedikit
Lebih banyak
Paling banyak
PENANGANAN DAGING POST MORTEM
-
KUALITAS KARKAS DAN DAGING
Peta Karkas
-
KUALITAS KARKAS DAN DAGING
Karkas: 8 potongan
-
KUALITAS KARKAS DAN DAGING
Karkas: 6 potongan
-
KUALITAS KARKAS DAN DAGING
Karkas: 4 potongan
-
KUALITAS KARKAS DAN DAGING
Karkas: 12 potongan
-
KUALITAS KARKAS DAN DAGING
Karkas Ayam
-
Persentase Karkas
KUALITAS KARKAS DAN DAGING
-
KUALITAS KARKAS DAN DAGING
Jenis Daging
-
KUALITAS KARKAS DAN DAGING
-
KUALITAS KARKAS DAN DAGING
-
KUALITAS KARKAS DAN DAGING
Kualitas DagingWARNA
KEEMPUKAN
FLAVOR (JUICINESS)
LEMAK INTRAMUSKULAR (MARBLING)
SUSUT MASAK (COOKINGLOSS)
-
KUALITAS KARKAS DAN DAGING
-
KUALITAS KARKAS DAN DAGING
PIGMEN DAGING DAN PERUBAHAN WARNA DAGING
Mioglobin ~ di otot
satu gugus heme, menyusun 80-90% pigmen daging Hemoglobin ~ di darah4 gugus heme, menyusun 10-20% pigmen daging
Fe 6 ikatankoordinasi(ligan)
-
KUALITAS KARKAS DAN DAGING
Globin terdenaturasi/tidak
-
KUALITAS KARKAS DAN DAGING
-
KUALITAS KARKAS DAN DAGING
-
KUALITAS KARKAS DAN DAGING
-
KUALITAS KARKAS DAN DAGING
-
KUALITAS KARKAS DAN DAGING
-
KUALITAS KARKAS DAN DAGING
-
KUALITAS KARKAS DAN DAGING
-
PENYIMPANAN DAN PRESERVASI
-
PENYIMPANAN DAN PRESERVASI
-
PENYIMPANAN DAN PRESERVASI
-
PENYIMPANAN DAN PRESERVASI
-
PENYIMPANAN DAN PRESERVASI
-
CURING Menggunakan garam nitrit (NaCl + 0.6%
NaNO2), dapat juga ditambahkan 1% KNO3 untuk pembentukan warna, pembentukan
flavor dan pengawetan daging
NO dari nitrit + mioglobin nitroso-mioglobin
~ tahan terhadap cahaya dan oksigen, danstabil terhadap panas
Nitrit konsentrasi 80-150 ppm mencegahpertumbuhan mikrobia, dan bakteri yang menyebabkan keracunan
PENYIMPANAN DAN PRESERVASI
-
Cara curingDry-curing Wet-curingInjeksi
PENYIMPANAN DAN PRESERVASI
-
Pada curing sering ditambahkan bahan-bahan:- Garam phosphat- Vitamin C- Gula- Sodium erithrobat
Sosis dan daging yang akan diasap biasanyadilakukan curing lebih dulu
Hati-hati : nitirit dalam daging dapat membentuknitrosamin (karsinogenik)
PENYIMPANAN DAN PRESERVASI
-
PRODUK OLAHAN DAGING
-
Comminution proses mekanik untukmemperkecil ukuran :
- Pisau tajam, kecepatan tinggi- Daging didinginkan 23C ~ kukuh dan
dapat terpotong pisau (tidak terselip)- Panas selama pengecilan ukuran < 18C
(pada sapi) Ukuran kasar salamis dan summer
sausages Ukuran halus sosis emulsi seperti
frankfurters dan bologna
COMMINUTED MEAT
-
SAUSAGE
-
SAUSAGE
-
SAUSAGE
-
SAUSAGE
-
SAUSAGE
-
SAUSAGE
-
SAUSAGE
-
SAUSAGE
-
SAUSAGE
-
SAUSAGE
-
SAUSAGE
-
SAUSAGE
-
SAUSAGE
-
BAKSO
-
BAKSO
-
BAKSO
-
DENDENG
-
PENGOLAHAN DAGING
Pengalengan Pengasapan Penggaraman
-
SIFAT FUNGSIONAL PROTEIN DAGING
1. Water holding capacity (WHC) kemampuan mengabsorbsi dan
mempertahankan air selama perlakuanmekanis , perlakuan panas, transportasi danpenyimpanan selanjutnya
~ mempengaruhi mutu daging dan produkolahannya dalam hal juiceness, tenderness (keempukan) rasa dan warna
-
WHC
Setelah penyembelihan
pH 5,0-5,1
Aging
Pemanasan
Pembekuan
Tinggi
Minimal
Naik lagi
Turun
Turun
-
2. Pembentukan gel menyumbang sifat tekstural dan pengikatan
struktur~ terutama oleh gel miosin dan gel aktomiosin
3. Sifat emulsifyingkemampuan protein untuk berpartisipasi
dalam pembentukan emulsi dan menstabilkanemulsi yang terbentuk
Daging pre-rigor mempunyai sifat emulsifyingyang bagus karena kelarutan protein danWHCnya tinggi
-
PEMASAKAN DAGING
memperbaiki kenampakan, keempukandan flavor daging, juga merusak mikrobiapatogen
Tingkat keempukan Bagian potongan
daging
Metode pemanasan
Paling empuk
(most tender)
Rib, short loin, sirloin pemanasan kering
Keempukan sedang
(less tender)
Chuk, round pemanasan kering,
waktu lama dan pada
suhu rendah
Kurang/tidak empuk
(least tender)
Flank, short plate,
brisket, foreshank,
tip
pemanasan basah
untuk melunakkan
jaringan penghubung
-
Pengaruh pemasakan pada protein otot Potongan daging lunak berisi sedikit jaringan
ikat dimasak : waktu pendek,suhu tinggidengan pemanasan kering
Keliatan serabut otot diminimalkan bilapotongan lunak dimasak rare daripada well-done
Daging lunak yang dimasak berlebihan cenderung kering dan liat karena protein terkoagulasi, air keluar dan miofibril lebihkeras/liat
-
Pengaruh pemasakan pada kolagen Kolagen gelatin (empuk) Potongan daging dengan kolagen rendah (rib
atau loin, hewan muda) sifatnya lunak, tidakada keuntungan dari pemasakan panas basahlambat. Potongan ini lebih lunak bila dimasakcepat dan disajikan pada rare atau medium-rare
Bila kolagen dalam daging tinggi, pemasakanbasah-lambat untuk mencapai well-donedianjurkan agar kolagen tergelatinisasi
-
Pengaruh pemanasan pada lemak Lemak meleleh ke seluruh daging bila
dimasak, dan karenanya menghasilkanpersepsi empuk pada daging.
Bila potongan daging mengandung lemaklebih tinggi atau well-marbled, menghasilkandaging masak lebih empuk.
-
SELAMAT BELAJAR....