CSS - Kortikosteroid Sistemik Fitta Addist

19
Preseptor: Hendra Gunawan, dr., SpKK(K), Ph.D Oleh: Fitta Putri Andryan 1301-1213-0593 Addistyane Puristasari 1301-1214-0599

description

kotiko

Transcript of CSS - Kortikosteroid Sistemik Fitta Addist

  • Preseptor:

    Hendra Gunawan, dr., SpKK(K), Ph.D

    Oleh:

    Fitta Putri Andryan 1301-1213-0593

    Addistyane Puristasari 1301-1214-0599

    *

  • Kortex adrenal

    kolesterol

    Kortisol

    10-20 mg/hari

    Mencapai puncak diurnal sekitar pk 8 pagi

    *

  • Kortikosteroid

    Glukokortikoid

    Penyimpanan

    glikogen hepar efek anti-inflamasi

    pengaruhnya pada keseimbangan air dan elektrolit kecil.

    Mineralokortikoid

    terutama terhadap keseimbangan air dan elektrolit

    penyimpanan gikogen hepar kecil

    tidak mempunyai efek anti-inflamasi

    *

  • Sediaan kortikosteroid dibedakan berdasarkan masa kerjanya, yaituShort Acting (masa paruh < 12 jam)Intermediate Acting (masa paruh 12-36 jam)Long Acting (masa paruh >36 jam)
  • Equivalent Glucocorticoid Potency (MG)Mineralocorticoid PotencyPlasma Half-Life (menit)Duration of Action (jam)Short-actingHidrocortisone (Cortisol)200,8908-12Cortisone251308-12Intermediate-actingPrednisone50,256024-36Prednisolone50,2520024-36Methylprednisolone4018024-36Triamcinolone4030024-36Long-actingDexamethasone0,75020036-54
  • Molekul hormon

    Membran plasma sel target

    Difusi pasif

    bereaksi dengan reseptor protein yang spesifik dalam sitoplasma

    membentuk kompleks reseptor-steroid

    bergerak menuju nukleus dan berikatan dengan kromatin

    Menghambat transkripsi RNA dan sintesis protein

    *

  • terikat dengan protein plasma, kebanyakan terikat dengan globulin pengikat kortikosteroid, sisanya dengan albuminDimetabolisme dalam hati oleh enzim mikrosom pengoksidasiDiekskresikan melalui ginjal

    *

  • Menimbulkan metabolisme perantara normalMeningkatkan retensi terhadap stressMerubah kadar sel darah dalam plasma Efek anti-inflamasiEfek terhadap komponen lain sistem endokrinEfek pada sistem lain

    *

  • Paliatif gejala dihambat, penyebab masih adaMekanisme utamaEfek langsung : membentuk ikatan antara reseptor glukokortikoid (GRs) dan elemen responsif glukokortikoid (GREs) berkurangnya formasi prostaglandin dan leukotrienEfek tidak langsung : interaksi GRs dengan faktor transkripsi lain efek inhibisi pada sintesis mediator-mediator pro-inflamatori (sitokin, interleukin, molekul adesi, dan protease)

    *

  • Prednison merupakan sediaan yang paling umum dipilihDosis inisial sering diberikan harian untuk mengontrol proses penyakit, berkisar antara 2,5 mg sampai beberapa ratus miligram per hariPenggunaan
  • Penyakit bula serius (pemfigus, pemfigoid bulosa, pemfigoid sikatrik, erythema multiforme, toxic epidermal necrolysis)Penyakit jaringan ikat (dermatomyositis, systemic lupus erythematosus, mixed-connective tissue disorder, fasciitis eosinophilic, relapsing polychondritis)VasculitisDermatosa neutrofilik (pioderma gangrenosum, acut febrile neutrophilic dermatosis)SarcoidosisReaksi lepra tipe IHemangioma yang bermasalah pada bayiPanniculitisUrtikaria/angioedema.Penggunakan glukokortikoid singkat, dapat dilakukan pada dermatitis yang berat (dermatitik kontak, dermatitik atopik, fotodermatitis, dermatitis exfoliatif, dan erythroderma).

    *

  • tergantung dosis, lama pengobatan, dan macam kotikosteroidPengobatan jangka pendek (beberapa hari/minggu) tidak terjadi efek samping yang gawatEfek samping dapat timbul karena penghentian obat tiba-tiba atau pemberian obat terus-menerus terutama dengan dosis besar. Efek samping terapi kortikosteroid yaitu : OsteoporosisAvascular necrosisAterosklerosisSupresi HPA axisEfek samping imunologis

    *

  • Evaluasi sebelum pengobatanEvaluasi selama pengobatanPreventif:diet tinggi protein dan rendah garam, obat anabolik,antibiotik perlu diberikan (jika dosis besar),AntasidaTappering off untuk mengembalikan HPA axisSuplemen kalsium dan vit DPemantauan tekanan darah, lipid serum, dan kadar glukosaPemantauan keluhan nyeri dan keterbatasan gerak pada sendi

    *

  • Berkaitan dengan kehamilan dan laktasi

    Glukokortikoid melintasi plasenta, namun tidak teratogenikBayi yang terpapar, termasuk bayi yang diberi ASI dari ibu yang menggunakan glukokortikoid harus dimonitor untuk supresi adrenal dan supresi pertumbuhan.

    *

  • Obat-obat seperti barbiturat, fenitoin, dan rifampin, yang menginduksi enzim mikrosomal hepar, dapat mempercepat metabolisme glukokortikoidObat-obat seperti cholestyramine, colestipol, dan antasid dapat mengganggu absorbsi glukortikoidGlukokortikoid mengurangi kadar serum salisilat dan membuat kebutuhan dosis yang lebih tinggi untuk warfarin sebagai antikoagulan.

    *

  • *