Chronic Granulositic Leukemic (CGL) Atau Leukemia

17
Chronic granulositic leukemic (CGL) atau Leukemia granulositik kronik(LGK)

Transcript of Chronic Granulositic Leukemic (CGL) Atau Leukemia

Page 1: Chronic Granulositic Leukemic (CGL) Atau Leukemia

Chronic granulositic leukemic (CGL) atau Leukemia granulositik

kronik(LGK)

Page 2: Chronic Granulositic Leukemic (CGL) Atau Leukemia
Page 3: Chronic Granulositic Leukemic (CGL) Atau Leukemia

Etiologi

Penyakit ini berhubungan dengan suatukelainan kromosom yang disebut kromosomFiladelfia.1,3

Page 4: Chronic Granulositic Leukemic (CGL) Atau Leukemia

DIAGNOSIS

Page 5: Chronic Granulositic Leukemic (CGL) Atau Leukemia

Manifestasi KlinisDalam perjalanan penyakitnya, LGK dibagi menjadi 3 fase, yaknifase kronik, fase akselerasi dan fase krisis blas. Pada umumnyasaat pertama diagnosis ditegakkan, pasien masih dalam fasekronis. Bahkan sering kali diagnose LGK ditemukan secarakebetulan, misalnya persiapan para operasi dimana ditemukanleukositosis yang hebat tanpa gejala-gejala infeksi. Pada fasekronik, pasien sering mengeluh pembesaran limfa, atau seringmerasa cepat kenyangakibat desakan limfa terhadap lambung.Kadang sering timbul nyeri perut kanan atas seperti diremas.Keluhan lain sering tidak spesifik , misalnya rasa cepat lelah,lemah badan, demam yang tidak terlalu tinggi, keringat malam.Penurunan berat badan terjadi setelah penyakit berlangsunglama. Semua keluhan tersebut merupakan gambaranhipermetabolisme akibat proliferasi sel-sel leukemia.

Page 6: Chronic Granulositic Leukemic (CGL) Atau Leukemia

Setelah 2-3 tahun, beberapa pasien penyakitnya menjadi progresif atau mengalami akselerasi . bila saat diagnosa ditegakkan pasien berada dalam fase kronik maka kelangsungan hidup berkisar 1-1,5 tahun. Cirri khas fase akselerasi adalah leukositosis yang sulit dikontrol dengan obat-obat mielosupresif, mieloblast di perifer mencapai 15-30 %, promielosit > 30 % dan trombosit < 100.000/mm³. secara klinik dapat diduga bila limfa yang tadinya mengecil dengan terapi kembali membesar, keluhan anemia bertambah berat, timbul ptekie, ekimosis, bila disertai demam biasanya ada infeksi. 1

Page 7: Chronic Granulositic Leukemic (CGL) Atau Leukemia

Leukemia mielositik kronik atau leukemia granulositik kronik memilik gejala-gejala klinis yaitu:1. Penurunan berat badan, lemah, anoreksia, dan keringat malam.2. Splenomegali hampir selalu ada dan sering besar disertai sering kurang enak badan, nyeri,rasa penuh di perut atau gangguan pencernaan.3. Gambaran anemia, termasuk pucat dan lemas.4. Kadang-kadang ada memar dan pendarahan dari tempat lain.5. Sering didapatkan nyeri tekan pada tulang dada dan hepatomegali.6. Gangguan penglihatan.1,2,4

Page 8: Chronic Granulositic Leukemic (CGL) Atau Leukemia

Pemeriksaan PenunjangHematologi rutin

Pada fase kronik kadar Hb umumnya normal atau sedikit menurun, leukosit antara 20.000-60.000/mm³. presentasi eosinofil atau basofil meningkat. Trombosit biasanya meningkat antara 500.000-600.000/mm³. walaupun sangat jarang, pada beberapa kasus dapat normal ataupun trombositopenia.

Apus darah tepiEritrosit sebagian besar normokrom normositer, sering ditemukan adanya prolikromasi eritroblat asidofil atau polikromatofil. Tampak seluruh tingkatan diferensiasi dan maturasi seri granulosit, presentasi sel mielosit dan metamielosit meningkat, demikian juga persentasi eosinofil dan atau basofil.

Page 9: Chronic Granulositic Leukemic (CGL) Atau Leukemia

Apus sumsum tulangSelularitas meningkat (hiperseluler) akibat proliferasi dari sel-sel leukemia, sehingga rasio myeloid , eritroid meningkat. Megakariosit juga tampak lebih banyak. Dengan pewarnaan retikulin, tampak stroma sumsum tulang mengalami fibrosis.

KaryotipikDahulu dikerjakan denganteknik pemitaan ( G-banding technique), saat ini teknik ini sudah mulai ditinggalkan dan peranannya digantikan oleh metode FISH (fluorescen Insitu hybridization) yang lebih akurat.beberapa aberasi kromosom yang sering ditemukan pada LGK, antara lain : +8,+9,+19,+21,i(17)

Laboratorium lain sering ditemukan hiperurikemia.1,5

Page 10: Chronic Granulositic Leukemic (CGL) Atau Leukemia

Penatalaksanaan• Tujuan terapi LGK adalah mencapai remisi lengkap,

baik remisi hematologi,remisi sitogenetik,maupun remisi biomolekuler.untuk mencapai remisi hematologis digunakan obat-obat yang bersifat mielosupresif. Begitu mencapai remisi hematologis dilanjutkan dengan terapi interferon dan atau cangkok sumsum tulang.

• Indikasi cangkok sumsum tulang :• 1. Usia tidak lebih dari 60 tahun• 2. Ada donor yang cocok• 3. Termasuk golongan resiko rendah menurut

perhitungan sokal

Page 11: Chronic Granulositic Leukemic (CGL) Atau Leukemia

• Hydroxyurea (hydrea)• · Merupakan terapi terpilih untuk induksi remisi

hematologic pada LGK• · Lebih efektif• · Efek mielosupresif masih berlangsung beberapa hari

sampai 1 minggu setelah pengobatan dihentikan.tidak seperti busulfan yang dapat menyebabkan anemia aplastik dan fibrosis paru.

• · Dosis 30 mg/kgBB/hari diberikan sebagai dosis tunggal atau dibagi 2-3 dosis. Apabila leukosit > 300.000/mm³,dosis boleh ditinggikan sampai 2,5 mg/hari

• · Penggunaan dihentikan bila leukosit < 8.000/mm³ atau trombosit < 100.000/mm³

• · Interaksi obat terjadi bila diberikan bersamaan dengan 5-FU, menyebabkan neurotoksisitas.

• · Selama penmakaian harus dipantau Hb, leukosit, trombosit, fungsi ginjal,fungsi hati.1,5

Page 12: Chronic Granulositic Leukemic (CGL) Atau Leukemia

• Busulfan (Myleran)• · Golongan alkil sangat kuat• · Dosis 4-8mg/hari dapat dinaikan sampai

12mg/hari hentikan njika leukosit 10-20.000/mm³,dimulai kembali setelah leukosit > 50.000/mm³

• · Tidak boleh diberikan pada wanita hamil• · Interaksi obat : asetaminofen, siklofosfamid dan

itrakonazol akan meningkatkan efek busulfan,sedangkan fenitoin menurunkan efeknya

• · Bila leukosit sangat tinggi, sebaiknya disertai dengan allopurinol dan hidrasi yang baik

• · Dapat menyebabkan fibrosis paru dan supresi sumsum tulang yang berkepanjangan.1,5

Page 13: Chronic Granulositic Leukemic (CGL) Atau Leukemia

• Imatinib Mesylate• · diabsorbsi secara baik oleh mko0sa lambungpada pemberian

peroral• · untuk fase kronik dosis 400mg/hari setelah makan,dapat

ditingkatkan sampai 600mg/hari bila tidak mencapai respon hematologic setelah pemberian selama 3 bulan atau memberikan respon baik tetapi setelah itu terjadi perburukan secara hematologic

• · dosis harus diturunkan jika terjadi netropenia berat ( < 500/mm³) atau trombositopenia berat ( < 50.000/mm³)atau peningkatan SGOT/SGPT dan bilirubin

• · untuk fase krisis blas dapat diberikan langsung 800mg/hari• · dapat terjadi hipersensitivitas• · tidak boleh pada wanita hamil• · ketokonazol,simvastatin dan fenintoin akan meningkatkan efek

imatinib mesilat• · dapat juga menghasilkan remisi sitogenetik.1

Page 14: Chronic Granulositic Leukemic (CGL) Atau Leukemia

• Interferon Alfa -2a Atau Interferon Alfa-2b• · tidak dapat menghasilkan remisi biologic walaupun

dapat mencapai remisi sitogenetik• · dosis 5 juta IU/m²/hari subkutan sampai mencapai

remisi sitogenetik, biasanya setelah 12 bulan terapi• · diperlukan premedikasi dengan analgetik dan anti

piretiksebelum pemberian interferon untuk mencegak efefk samping interferon berupa flu like sindrom

• · teofilin,simetidin,vinblastin dan zidofudin dapat meningkatkan efek toksik interferon

• · hati hati pemberian pada usia lanjut,gangguan faal hati dan ginjal yang berat, pasien epilepsy

• Cangkok Sumsum Tulang• · merupakan terapi definitive untuk LGK• · tidak dialkukan pada LGK dengan kromosom Ph

negative atau BCR-ABL negative.1

Page 15: Chronic Granulositic Leukemic (CGL) Atau Leukemia

Prognosis• Dahulu kelangsungan hidup pasien dapat berkisar 3-5 tahun setelah

diagnose ditegakkan. Saat ini dengan ditemukan beberapa obat baru maka median kelangsungan hidup pasien dapat diperpanjang secara signifikan.

• Faktor faktor dibawah ini memperburuk prognosis pasien LGK antara lain :

• 1. Pasien : usia lanjut, keadaan umum buruk, disertai gejala sistemik seperti penurunan berat badan, demam, keringat malam

• 2. Laboratorium : anemia berat, trombositopenia, trombositosis, basofilia, eosinofilia,kromasom Ph negative, BSR-ABL negative

• 3. Terapi : memerlukan waktu lama > 3 bulan untuk mencapai remisi, memerlukan terapi dosis tinggi, waktu remisi yang singkat. 1,5

Page 16: Chronic Granulositic Leukemic (CGL) Atau Leukemia

Kesimpulan

Leukemia Mielositik Kronik (LMK) atau sering juga disebut Leukemia granulositik Kronik (LGK) termasuk salah satu jenis kanker darah yang sulit disembuhkan. Dari sisi perjalanan penyakit LGK ini tidak seganas leukemia akut yang angka kelangsungan hidupnya cuma 3 bulan. Pada LGK, penyakit berjalan lambat dan angka survival-nya relatif lebih panjang. Tetapi penanganan pada LGK tidak mudah hingga seringkali satu-satunya cara adalah dengan transplantasi sum-sum tulang belakang.6

Page 17: Chronic Granulositic Leukemic (CGL) Atau Leukemia

Tinjauan Pustaka• 1. Fadjari H. leukemia granulositik kronis. Sudoya A-W,setiyohadi B,

alwi I, et al. buku ajar Ilmu Penyakit Dalam . jilid II.edisi IV,Jakarta . departemen ilmu penyakit dalam FKUI ; 2006 ; 698-701.

• 2. Baldy C-M.gangguan sel darah putih dan sel plasma.price S-A,Wilson L-M.patofisiologi konsep klinis proses-proses penyakit. Vol 1.edisi 6.jakarta. EGC ; 2006 ; 277-279.

• 3. Dinas kesehatan provinsi daerah istimewa Yogyakarta.Leukemia. Available from www.medicastore.com

• 4. Simon, Sumanto, dr. Sp.PK. Neoplasma Sistem Hematopoietik: serba-serbi Leukemia.available from www.tanyadokteranda.com

• 5. Leukemia granulositik kronik.hematologi.ilmu penyakit dalam. Mansjoer A, Triyanti K, savitri R, et al.kapita selekta kedoteran.jilid 1. Edisi 3. Jakarta; FKUI; 2001 ;560-561

• 6. Respon Terapi Imatinib Pasien LGK di Indonesia. Available from : www.majalah-farmacia.com