Chapter 2 dan 3 Proper

23
REVIEW BUKU Guidelines for Preparing Urban Plans Chapter 2 & Chapter 3 Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Proses Perencanaan (TKP 349) Dosen Pengampu: Ir. Holy Bina Wijaya, MUM Disusun oleh: Kelompok 5 B Iqbal Sadri 21040114120036 Rianto Josua Roynson 21040114120058 Zaenab Arifah 21040114130072 Intan Hapsari Surya Putri 21040114130080 Netanya Perwitasari 21040114130090 Novita Rohmana Putri 21040114130096 Naufal Alfibrian S. 21040114130112 M. Wahyu Hidayat 21040114130114 Shabrina Ghaisani 21040114140118 Mega Febrina Kusumo A. 21040114140124

description

Review Buku Guidelines

Transcript of Chapter 2 dan 3 Proper

Page 1: Chapter 2 dan 3 Proper

REVIEW BUKU

Guidelines for Preparing Urban Plans

Chapter 2 & Chapter 3

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Proses Perencanaan (TKP 349)

Dosen Pengampu: Ir. Holy Bina Wijaya, MUM

Disusun oleh:

Kelompok 5 B

Iqbal Sadri 21040114120036

Rianto Josua Roynson 21040114120058

Zaenab Arifah 21040114130072

Intan Hapsari Surya Putri 21040114130080

Netanya Perwitasari 21040114130090

Novita Rohmana Putri 21040114130096

Naufal Alfibrian S. 21040114130112

M. Wahyu Hidayat 21040114130114

Shabrina Ghaisani 21040114140118

Mega Febrina Kusumo A. 21040114140124

JURUSAN TEKNIK PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS DIPONEGORO

2015

Page 2: Chapter 2 dan 3 Proper

A. Resume

Bagian 2 Proses Perencanaan

Definisi Umum Proses Perencanaan

Perencanaan dalam pengertian umum dapat didefinisikan sebagai "kegiatan

pemecahan masalah yang diarahkan pada suatu tujuan". Perencana kota tidak

menciptakan perencanaan; kegiatan ini merupakan suatu produk peradaban, dan telah

digunakan sejak manusia mulai dari masa yang nomaden atau berpindah ke masa

pertanian, dan merencanakan ke depan untuk makanan dan tempat tinggal yang

diperlukan untuk bertahan hidup musim dingin yang sulit.

Perencanaan adalah proses yang banyak digunakan pada kehidupan yang biasanya

meliputi identifikasi masalah, penetapan tujuan, desain alternatif solusi, evaluasi dampak

potensial, pengambilan keputusan, dan pelaksanaan. Ketika digunakan dalam pengertian

ini, orang-orang di banyak lapisan masyarakat, seperti petugas perusahaan, insinyur,

tentara, dan supir taksi menggunakan proses perencanaan.

Proses Perencanaan Digunakan dalam Bidangnya

Perencana wilayah dan kota telah menggunakan satu bentuk atau lain bentuk dari

proses perencanaan sejak awal profesi perencanaan. Contohnya adalah Pattrick Geddes

yang sejak lama menganjurkan prosedur tiga langkah yaitu survei, analisis, rencana.

Saat ini, sebagian besar perencana menggunakan proses perencanaan yang

diketahui oleh para akademisi sebagai suatu model yang rasional. Setiap perencana yang

menggambarkan proses memiliki versi tersendiri, dan dapat mengidentifikasikan dari tiga

hingga satu lusin (atau lebih) komponen di dalamnya. Sementara sejumlah penulis

mengkritik model rasional.

Bentuk khas dari Proses Perencanaan Kota yaitu :

1. Mengidentifikasi masalah dan pilihan

2. Membuat tujuan dan sasaran; mengidentifikasi prioritas

3. Mengumpulkan dan menginterpretasikan data

4. Mempersiapkan perencanaan

5. Rancangan program untuk implementasi rencana

1

Page 3: Chapter 2 dan 3 Proper

6. Mengevaluasi potensi dampak rencana dan pelaksanaan program, dan

memodifikasi rencana

7. Review dan mengadopsi rencana

8. Review dan mengadopsi pelaksanaan program

9. Kelola rencana-pelaksanaan program, memantau dampaknya, dan memperbaiki

rencana untuk mendapatkan feedback (umpan balik)

Aplikasi Proses Perencanaan

Perencana Wilayah dan Kota menggunakan proses perencanaan sebagai inti dari

praktek profesional mereka. Memang benar bahwa banyak perencana mencurahkan

banyak waktu mereka untuk satu fase dari proses atau lain dalam kegiatan mereka sehari-

hari seperti contoh bagian administrasi pengukuran, analisa suatu dampak, rancang kota,

perencanaan anggaran, tapi ciri khas perencana profesional adalah pengetahuan dan

kemampuan untuk menggunakan proses perencanaan pada keseluruhan bagiannya

sebagai prosedur untuk menyelesaikan berbagai masalah yang saling terkait yang

ditemukan di daerah perkotaan.

Perencana kota dapat menggunakan proses perencanaan ketika mengerjakan satu

subjek atau fungsi, seperti parkir di luar jalan, perumahan untuk orang tua, atau layanan

perpustakaan. Ketika hal ini dilakukan, itu harus digunakan dengan cara yang

berhubungan dengan topik yang sedang direncanakan untuk konteks sosial yang lebih

besar.

Perencana kota juga menggunakan proses perencanaan untuk merencanakan hal-

hal yang terjadi secara bersamaan untuk berbagai topik yang saling terkait yang menjadi

perhatian untuk daerah perkotaan tertentu. Kegiatan ini umumnya dikenal sebagai

perencanaan yang komprehensif. Dokumen yang dihasilkan dari proses ini disebut

rencana komprehensif atau rencana umum. Beberapa plannes menghindari menggunakan

istilah "perencanaan yang komprehensif" dan "rencana komprehensif" karena sifat

"komprehensif" mungkin menyiratkan beberapa orang termasuk topik yang berkaitan

dengan lingkup perkotaan. Mereka berpendapat bahwa perencana kota tidak seharusnya

mengaku memiliki pengetahuan tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan

2

Page 4: Chapter 2 dan 3 Proper

kehidupan perkotaan; kita memiliki pengetahuan dan sumber daya yang terbatas, dan

karena itu kita tidak bisa benar-benar komprehensif.

Halaman buku berikut merangkum satu versi dari proses perencanaan. Sementara

langkah-langkah dalam prosedur yang tercantum dalam urutan numerik, dua hal harus

ditekankan:

1. Beberapa langkah yang dapat dan harus dilakukan secara bersamaan.

Sebagai contoh, Langkah ketiga yaitu Koleksi Data kemungkinan dapat dilakukan

secara bersamaan dengan langkah kedua yaitu menentukan tujuan dan seterusnya.

2. Berbagai langkah yang sangat interaktif.

Para perencana seharusnya mampu memprediksikan penggunaan prosedur "cut-

and-try" yang mana disalah satu bagian perencanan adalah "cut-to-fit" pada suatu

situasi, dan kemudian melakukan evaluasi untuk melihat seberapa baiknya hal

tersebut dipadukan dengan bagian yang lain. Jika pada bagian tersebut suatu

bagian tidak berjalan secara harmonis, penyelarasan sangat dibutuhkan pada

bagian yang baru, bagian yang lama atau untuk semua bagian.

Zae

Data - data pokok yang sering dikumpulkan selama persiapan rencana umum perkotaan :

Lingkungan Alami

Kelerengan

Fitur Topografi

Iklim

Vegetasi

Ikan dan Suaka Margasatwa

Geologi

Bahaya Geologi

Sumber Mineral

Tanah dan Kemampuan Tanah

Sumber Air

3

Page 5: Chapter 2 dan 3 Proper

Bahaya Banjir

Polusi Suara

Kualitas Udara

Kualitas Air

Lingkungan Terbangun

Tata Guna Lahan

Lokasi dan Ukuran Pusat-pusat kerja

Kualitas Visual

Perumahan (Jumlah dan Kualitas )

Bangunan-bangunan dan situs sejarah

Bangunan Arsitektur yang signifikan

Sistem Penyediaan Air

Sistem Drainase Badai

Pengelolaan Air Limbah

Sistem Jalan

Catatan Izin Bangunan

Pemerintah

Organisasi Kepemerintahan

Batas-Batas Hukum

Kondisi Politik

Peraturan Pembangunan Lahan

Penetapan Wilayah

Kebijakan Penggabungan Daerah

Latihan Menaksir

Tarif Pajak

Kebijakan Pokok-pokok Kepemerintahan

Lalu lintas dan Transportasi

Lokasi Alat Pembangkit Listrik

Jumlah Listrik yang dihasilkan

Volume Lalu-Lintas

Kapasitas Jalan

4

Page 6: Chapter 2 dan 3 Proper

Layanan Transit

Transportasi Truk

Transportasi Udara

Transportasi Kereta

Transportasi Air

Kondisi Sosial dan Ekonomi

Karakteristik dan Jumlah populasi

Karakteristik Pendapatan

Volume Penjualan Eceran

Karakteristik Tenaga Kerja

Masalah-masalah Sosial

Statistik Kejahatan

Biaya Hidup

Produksi Pertanian

Produksi Mineral

Produksi Kayu

Fasilitas dan Layanan Publik

Perlindungan Kebakaran

Perlindungan Polisi

Sekolah

Perpustakaan

Gereja-gereja

Taman Rekreasi

Management Limbah Padat

Yang lainnya

Pola Kepemilikan Tanah

Area Lokasi Pertumbuhan

Area Lokasi Penurunan

Indentifikasi Karakteristik Lingkungan Sekitar

Langkah 5 : Rancangan Program untuk Mengimplementasikan Rencana

5

Page 7: Chapter 2 dan 3 Proper

Kebanyakan orang fokus terhadap masa depan komunitas mereka, ingin

mengetahui program apa saja yang akan digunakan untuk mengimplementasikan rencana

yang diusulkan, Seberapa banyak program tersebut akan menghabiskan dana, dalam hal

Dolar dan pembatasan kebebasan pribadi, dan apakah program tersebut akan mencapai

tujuan komunitas. Dengan demikian , para perencana seharusnya mengembangkan

informasi kedalam beberapa topik sebelum meminta rencana umum perkotaan secara

resmi diadopsi.

Yang paling diakui secara luas dalam program implementasi rencanan terbagi

menjadi 5 kategori utama :

1. Undang-undang dan peraturan administrasi pemerintah lokal yang berfokus pada

tata guna lahan dan pengembangan lahan seperti : Undang-undang Penentuan

wilayah, undang-undang Subdivisi, undang-undang bangunan, undang-undang

perumahan, grading atau dinances

2. Tinjuan Rancangan (contoh : meninjau dampak yang ditimbulkan dari berbagai

keputusan )

3. Pemerintah lokal mengambil alih program penyediaan layanan publik seperti

program rekreasi bagi masyarakat

4. Pemerintah lokal mengambil alih program pembangunan sepertiPembangunan

pabrik pembuangan Limbah

5. Program Konstruksi yang dilakukan oleh individu atau perusahaan (misalnya

subdivisi baru, pusat-pusat kerja baru)

Organisasi yang khas dalam rencanan umum perkotaan jangka panjang

1. Latar Belakang

Rangkuman kondisi saat ini

Asumsi tentang masa depan

Proyeksi pertumbuhan atau perubahan

Masalah yang muncul

2. Tujuan dan Kebijakan umum

3. Gambaran proposal rencana besar

4. Penyertaan elemen-elemen satu demi satu

6

Page 8: Chapter 2 dan 3 Proper

Elemen-elemen yang disarankan dalam rencana umum perkotaan jangka panjang

1. Latar belakang

Rangkuman kondisi saat ini

Proyeksi perubahan

Masalah yang muncul

2. Tujuan dan kebijakan

3. Rekomendasi rencana

4. Strategi untuk melaksanakan rekomendasi rencana ( who does, What)

Catatan :

1. Perlakuan elemen-elemen dalam rencana

Setiap elemen sering mengikuti gambaran umum sebuah rencana, tetapi membatasi

diskusi dengan topik elemen tersebut

2. Lampiran

Topik yang dimasukkan dalam lampiran yang harus dipublikasikan secara terpisah, dan

benar-benar terpisah dari rencana yaitu

Data latar belakang

Analisis kemungkinan dampak yang terjadi dalam program pelaksanaan rencana

3. Perlakuan program pelaksanaan rencana

Program pelaksanaan seperti peraturan penentuan wilayah dan program peningkatan ibu

kota bukan termasuk bagian dari rencana umum perkotaan dan tidak harus dipublikasikan

atau dipresentasikan

Langkah 6: Evaluasi Potensi dampak dari Rencana dan Program Pelaksanaan

Tahap evaluasi dampak dari kedua rencana dan program pelaksanaan dimaksud harus meliputi

analisis:

1. Kemungkinan dampak lingkungan

2. Pengaruhnya terhadap ekonomi lokal (perubahan dalam pekerjaan, penjualan ritel, dll).

3. Potensi dampak pada keuangan pemerintah daerah (biaya layanan menyediakan,

penerimaan pajak, tarif pajak, dll).

7

Page 9: Chapter 2 dan 3 Proper

4. Konsekuensi sosial yang mungkin akan terjadi.

Sementara rencana tersebut sedang dipersiapkan, potensi dampak yang harus dipertimbangkan

secara bersamaan. Jika dampak kerugikan yang parah ditemukan, perencana harus memodifikasi

rencana atau program pelaksanaan untuk menghilangkan atau mengurangi efek secara

substansial.

Langkah ke-7 : Meninjau dan Menerapkan Rencana

Dalam memutuskan sebuah kebijakan dan menerapkannya sangat dibutuhkan sebuah peninjauan terhadap suatu kebijakan tersebut sebelum akhirnya dijadikan sebagai kebijakan tetap. Hal ini berguna agar tidak terjadi kesalahpahaman serta meminimalisir sesuatu yang tidak diinginkan dikemudian hari. Langkah ini dapat dilakukan dengan mendengar pendapat public terhadap suatu renana sebelum akhirnya diterapakan.

Langkah ke-8 : Meninjau dan Menerapkan program implementasi-rencana

Langkah ini yaitu memberitahukan kepada masyarakat umum tentang program yang sudah direncanakan dan bagaimana pelaksanaannya.

Langkah ke-9 : Mengatur penyelengaraan program dan mengawasi dampaknya

Penyelenggaraan program merupakan hal yang sangat penting dalam tahap proses perencanaan karena dalam tahap ini langsung terlihat oleh masyarakat bagaimana implikasinya terhadap mereka. Agar program berjalan dengan baik maka dibutuhkan pengawasan terhadap berjalannya program tersebut.

Rencana Memerlukan Kajian dan Pembaharuan secara Berkala

Sebuah perencanaan tidak dapat selamanya relevan dengan keadaan dalam suatu masyarakat disebabkan perubahan-perubahan yang dapat terjadi seperti perubahan zaman, perubahan kondisi ekonomi, perubahan nilai sosial serta perubahan dalam menetapkan sebuah prioritas . oleh karena itu dibutuhkan kajian dan pembaharuan secara berkala agar perencanaan tersebut tetap bisa eksis dan relevan dengan kondisi masyarakat. Hal ini dapat dilakukan dengan cara:

Adanya staff perencana yang mengamati secara berkelanjutan terhadap suatu peristiwa dan tren terbaru yang berkaitan dengan program perencanaan.

Adanya komisi perencana danbadan legislatifyang mengadakantinjauan tahunan terhadap program perencanaan

Melakukan peninjauan dan revisi Program utama dari rencana umums etiap lima sampai tujuh tahun.

8

Page 10: Chapter 2 dan 3 Proper

Bagian 3 Rencana

Menurut bukuthe Practice of Local Government Planning, yang ditulis oleh Hollander dkk, rencana

mempunyai beberapa karakeristik, yaitu:

1. Rencana fisik. Rencana merupakan arahan untuk perkembangan fisik suatu masyarakat.

2. Jangka panjang. Jangka waktu rencana yang lebih dari satu tahun.

3. Menyeluruh. Meliputi keseluruhan kota secara geografis.

Perencanaan komprehensif & Perencanaan terbatas

Perencanaan komprehensif digunakan untuk:

1. Untuk berbagai topic

2. Untuk wilayah geografis yang luas

3. Untuk jangka waktu yang lama

Perencanaan terbatas digunakan untuk:

1. Untuk topic yang lebihsempitatau

2. Untuk wilayah geografis yang kecil atau

3. Untuk jangka waktu pendek atau

4. Terdiri dari satu atau gabungan dari ciri-ciri di atas

Manfaat dari Perencanaan komprehensif adalah:

1. Menyediakan gambaran desain masa mendatang dan karakter masyarakat

2. Menunjukkan pentingnya dan hubungan dari beberapa topic

3. Menunjukkan ketergantungan antar wilayah geografis

4. Menunjukkan potensi dampak jangka panjang

5. Mencerminkan kepentingan dari berbagai masyarakat, daripada kelompok khusus tertentu.

Manfaat dari Perencanaan terbatas adalah:

1. Mengrekomendasikan solusi untuk permasalahan yang berpusat kepada topik individu, seperti

perumahan dengan harga terjangkau.

2. Mengrekomendasikan perencanaan untuk masa depan wilayah geografis kecil, seperi CBD.

3. Mengrekomendasikan tindakan khusus yang harus dilakukan secepatnya, seperti mengidentifikasi

proyek yang termasuk dalam program pengembangan ibukota selanjutnya.

4. Menanggapike khawatiran segmen tertentu dari masyarakat umum, seperti petani.

Kelebihan yang dimiliki perencanaan komprehensif, yaitu:

1. Memberikan gambaran keseluruhan dari masadepan wilayah perencanaan, dan kondisi yang akan

terjadi di wilayah tersebut.

2. Mempertimbangkan keterkaitan dari berbagai topic dan wilayah geografis.

9

Page 11: Chapter 2 dan 3 Proper

3. Memberikan sebuah sarana untuk masyarakat, dari spectrum kepentingan yang luas, untuk

berpartisipasi dalam perencanaan dan proses pembuatan keputusan.

4. Data yang dibutuhkan dapat berbentuk umum, daripada terperinci.

Kelemahan yang dimiliki perencanaan komprehensif, yaitu:

1. Membutuhkan jumlah yang besardan berbagai kumpulan data dan analisis; Hal ini membutuhkan

biaya mahal dan membutuhkan waktu yang lama.

2. Kelompok besar membutuhkan waktu yang lebih lama untuk mencapai mufakat dibandingkan

dengan satu kelompok kecil yang memiliki kesamaan kepentingan

3. Keefektifan partisipasi warga yang dalam peninjauan rencana jarak jauh sulit untuk diatur.

4. Kadang-kadang ada kecenderungan untuk merekomendasikan tindakan yang menyangkut masa

depan yang menutup pilihan yang lebih baik dibiarkan terbuka

5. Komitmen pada proyek-proyek jangka panjang dalam beberapa kasus, dapat membawa

perubahan yang sulit untuk dikembalikan atau dimodifikasi

6. Rencana jangka panjang biasanya tidak sangat berguna sebagai dasar untuk menyusun program

peningkatan modal jangka pendek

7. Rencana jangka panjang sering tidak cocok sebagai pandua nuntuk keputusan pembagian zona.

8. Sarana melaksanakan rencana jangka panjangsering tidak jelas, atau tidak ada, ketika rencana

tersebut sedang dipersiapkan.

9. Kebanyakan warga awam mengalami kesulitan konseptualisasi atau kebingungan dalam berpikir

kondisi yang mungkin terjadi di masa depan yang akan datang.

REVIEW

Rencana memiliki tiga karakter, yaitu bersifat fisik, jangka waktu yang lama, dan komprehensif

atau menyeluruh. Dari ketiga karakterisitik tersebut, rencana menjadi panduan atau arahan dalam

menentukan keputusan dalam suatu perencanaan. Terdapat dua perencanaan, yaitu perencanaan

komprehensif dan perencanaan terbatas. Perencanaan komprehensif digunakan untuk masalah yang lebih

luas, di wilayah yang lebih luas, dan jangka waktu yang lama dibandingkan perencanaan terbatas.

Dalam chapter ini membahas kelebihandan kekurangan perencanaank omprehensif. Perencanaan

komprehensif sangat berguna untuk perencanaan untuk jangka waktu yang lebih lama, biasanya lebih dari

lima tahun. Namun dalam pembahasannya, perencanaan komprehensif memiliki lebih banyak kelemahan

dibandingkan kelebihannya. Walaupun pada pelaksanaannya sulit karena melibatkan masyarakat umum,

perencanaan komprehensif ini lebih efisien untuk digunakan sebagai perencana di wilayah-wilayah luas.

Dan dalam pembahasannya, tidak disebutkanc ontoh implementasi perencanaan komprehensif agar

pembaca lebih mengerti dalam pembahasannya.

10

Page 12: Chapter 2 dan 3 Proper

Lingkup perencanaan komprehensif lebih luas dibandingkan perencanaan terbatas. Perencanaan

komprehensif lebih sesuai untuk perencanaan di wilayahg eografis yang luas seperti kota. Setiap

perencanaan memiliki risiko dari pelaksanaannya. Perencanaan komprehensif memiliki kelemahan dan

risiko yang lebih besar, namun perencanaan komprehensif ini sesuai untuk digunakan dalam perencanaan

wilayah yang luas dan untuk penyelesaian masalah yang lebih kompleks.

Perencanaan yang terbatas, ketika dibandingkan dengan perencanaan yang komprehesif, memiliki beberapa keuntungan :

1. Membutuhkan sedikit data2. Satu topik perencanaan lebih mudah dipahami daripada banyak topik3. Proyeksi jangka pendek lebih terpercaya daripada proyeksi jangka panjang (Keberlanjutan

masa depan proyek anda, semakin besar ketidakpastian, maka semakin besar kemungkinan adanya kesalahan)

4. Melibatkan lebih sedikit orang dalam melihat rencana dan proses pengambilan keputusan, dan karena itu prosedur yang lebih cepat dan salah satu yang membangkitkan kurangnya kontroversi

5. Ini adalah prosedur yang relatif sederhana, karena mengurangi angka kombinasi dan permutasi dari faktor yang bersangkutan

6. Maksud dari implementasi perencanaan untuk masa depan yang dekat biasanya jelas, dan biaya, keuntungan, dan efek mereka dapat di estimasikan dengan cukup jelas

7. Biasanya sangat mudah untuk mendapatkan partisipasi masyarakat dalam proses perencanaan untuk area yang kecil atau perencanaan single-topic, terutama jika jangka waktunya dekat dan spesifik

8. Perencanaan jangka pendek biasanya dapat digunakan sebagai basis untuk mempersiapkan atau meninjau program peningkatan modal

9. Perencanaan jangka pendek lebih tepat untuk membimbing keputusan zonasi daripada perencanaan jangka panjang

10. Membuat keputusan menjadi terbatas dalam area geografi atau dalam wadah dari beberapa topik membuatnya menjadi mungkin untuk diteliti tentang efek dari implementasi rencana. Jika aksi tersebut ternyata tidak bijaksana, mungkin hanya kerugian kecil yang terselesaikan dan koresi mungkin akan lebih cepat

Perencanaan yang terbatas memiliki beberapa kelemahan:1. Jika sering menghilangkan pertimbangan dari pandangan dan ketertarikan dari

masyarakat yang mana tidak dipetimbangkan langsung dari topik area dibawah pertimbangan walaupun ornag-orang tersebut akan terpengaruh dari efek kedua atau ketiga

2. Perencanaan dari satu topik biasanya tidak mempertimbangkan keterkaitan dari berbagai topik yang ditemukan dalam kehidupan urban saat ini

11

Page 13: Chapter 2 dan 3 Proper

3. Perencanaan area yang kecil terkadang tidak mempertimbangkan hubungan antara area perencanaan dengan area geografi

4. Perencanaan area yang kecil terkadang tidak mempertimbangkan kemungkinan kebijakan preseden yang telah ditetapkan yang akan berlaku didalam area yang sama atau situasi yang sama

5. Rencana jangka pendekbijaksanapolitikseringmengabaikanimplikasi jangka panjang6. Data yang dibutuhkan untuk persiapan rencana, yang mana tidak untuk daerah besar

atau untuk berbagai topik, harus cukup rinci dan spesifik

KOMENTAR BEBERAPA RENCANA UMUM TERBARU

Sebuah kritik pada sejumlah rencana umum yang baru-baru saja dibuat. Rencana mempersiapkannya terlalu lama dan mahal. Pada tahun 1990 seorang konsultan perencanaan memperkirakan bahwa biaya minimum untuk mempersiapkan rata-rata rencana umum untuk kota kecil sekitar $100.000. Pada tahun 1994 konsultan lain menawarkan aturan praktis yang membutuhkan sekitar lima tahun perencanaan untuk mempersiapkan rencana umum menengah untuk kota atau negara California. Sebuah kota terdekat di California, terdiri dari 100.000 populasi penduduk, di tahun 1992-1994 menghabiskan sekitar $500.000 untuk memperbaharuinya.

Beberapa rencana tidak dapat dimengerti ketika dianggap sebagai entitas meskipun masing-masing elemen terpisah. Ketika hal ini terjadi, sangat sulit untuk memahami gambaran besar dar apa yang direncanakan. Begitu juga beberapa rencana yang sangat mahal untuk mencetak dan mendistribusikan. Ini berarti bahwa rencana ini tidak mudah diakses oleh masyarakat umum. (Sebagai contoh : Urbanisasi di California menerbitkan rencana umum pada tahun 1986 yang datang dalam dua volume, memiliki 1.441 halaman, berat 15 pon , dan memiliki harga jual $ 121).

Ketika suatu rencana mahal dipersiapkan, yurisdiksi kecil tidak mampu, dan yurisdiksi besar enggan untuk merevisinya. Banyak negara memberlakukan undang-undang yang mengharuskan kota dan daerah untuk menyusun rencana umum, dan telah diamanatkan apa elemen yang harus dimasukkan dalam rencana ini. Beberapa elemen diamanatkan menambah substansi untuk biaya persiapan rencana. Program modal perbaikan, peraturan zonasi , dan program perumahan adalah contoh dari praktek ini .

Dalam review terbaru (1988-1993) rencana umum dihasilkan oleh kota dan daerah, bahwa isinya bisa ditempatkan dalam satu atau lebih kategori berikut :

1. Latar Belakang Data - koleksi , analisis , dan publikasi untuk yurisdiksi lokal dan sekitarnya (misalnya, jumlah populasi dan karakteristik, kegiatan ekonomi, penggunaan lahan, persediaan perumahan , arus lalu lintas , dll. )

2. Rencana jangka panjang - ( yaitu, selama 15 sampai 30 tahun ) untuk seluruh wilayah hukum, biasanya diselenggarakan oleh materi pelajaran elemen . Banyak dari elemen ini diamanatkan oleh undang-undang negara; beberapa opsional .

12

Page 14: Chapter 2 dan 3 Proper

3. Rencana jangka pendek - ( yaitu, sampai lima tahun ). Ini rencana multi-topik yang jarang untuk seluruh wilayah hukum : paling sering untuk sub - area ( misalnya, daerah pesisir ) , atau untuk topik individu .

4. Program implementasi - ( misalnya , program peningkatan modal, program pengelolaan sampah, program perumahan , dll )

Keempatnya dapat dipercaya untuk para perencana, dan biasanya layak digunakan. Namun, jika dua, tiga atau bahkan empat topik yang disatukan dalam satu dokumen, di bawah judul "rencana umum", mereka dapat menghasilkan sebuah dokumen yang panjang, sulit bagi orang awam untuk memahami, membutuhkan amandemen, dan mahal untuk membuatnya .

Rekomendasi

Beberapa praktek perencanaan yang membutuhkan reformasi ; Program rencana persiapan harus mencakup lima bagian utama berikut :

1. Latar Belakang Data, analisis , dan publikasi

2. Rencana umum jangka panjang , untuk seluruh wilayah perencanaan

3. Rencana jangka pendek daerah, dipersiapkan terlebih dahulu untuk daerah cepat berubah, maka untuk daerah yang stabil waktu memungkinkan

4. Fungsi Rencana, untuk topik individu

5. Rencana program implementasi, biasanya didasarkan pada rencana daerah jarak pendek, tetapi konsisten dengan tujuan dan kebijakan dari rencana umum jangka panjang .

Background Data

Background data dikumpulkan, dianalisis, dan diterbitkan di dalam satu atau lebih laporan yang terpisah, bukan bagian dari general plans.

General Plans

General plan dengan jangka 15 sampai 25 tahun harus disiapkan untuk kota dan kabupaten. General plan harus: berjangka panjang, berkekuatan hukum yang luas, bersifat umum, mempertimbangkan berbagai topik. Rencana ini sebagai dasar dari program rencana daerah. General plan harus ditinjau kembali setiap lima hingga tujuh tahun

District Plans

District plan harus berjangka pendek, untuk area yang kecil, bersifat spesifik, dan mempertimbangkan berbagai topik. District plan harus dipersiapkan untuk wilayah yurisdiksi di mana perubahan dapat terjadi atau dapat diantisipasi, yaitu:

13

Page 15: Chapter 2 dan 3 Proper

1. Area di mana banyak subdivisi diantisipasi2. Central business districts3. Wilayah pelestarian sejarah4. Daerah pelestarian ruang terbuka terancam5. Daerah Redevelopment6. Area diusulkan untuk aneksasi

District plans harus ditinjau kembali setiap tahun dan harus sesuai dengan general plans.

Function Plans

Function plans adalah rencana untuk sebuah topik tunggal, yang terikat pada subjek terkait (contoh: angkutan umum, perumahan, ruang terbuka).

1. Function plans berjangka panjang dengan wilayah yurisdiksi luas memiliki yang bersifat umum mungkin sesuai untuk penyertaan dalam rencana umum sebagai salah satu elemen.

2. Function plans berjangka pendek biasanya cukup spesifik.3. Function plans berjangka pendek harus konsisten dengan function plans jangka panjang.

Plan Implementing Programs

Plan-implementing program mencakup topik-topik seperti peraturan zonasi, tata cara pembagian, program peningkatan modal, program perumahan, program pengelolaan sampah, dll. Ini harus konsisten dengan rencana jangka pendek. Plan-implementing program harus diadopsi oleh badan legislatif dari yurisdiksi lokal.

ADOPTING PLANS

Hal ini diinginkan (dan diwajibkan oleh hukum di banyak negara) untuk memiliki komisi perencanaan dan badan legislatif dari yurisdiksi lokal yang secara resmi mengadopsi general plans. Jika hukum negara mengharuskan peraturan implementasi rencana yang konsisten dengan rencana umum pemerintah setempat, pemerintah mungkin dapat mengadopsi rencana umum jangka panjang sebagai kerangka perencanaan jarak pendek yang lebih rinci, dan mengadopsi seri dari rencana jangka pendek daerah sebagai pelengkap rencana jangka panjang .Rencana jangka pendek harus konsisten dengan rencana jangka panjang, dan program implementasi rencana harus konsisten dengan rencana jangka pendek.

Mengkritik pada Rencana Umum dan Rencana Daerah

Rencana daerah harus mewakili antara kondisi saat ini dan dimasa depan, yang dikonsepkan dalam rencana umum jangka panjang. Mereka harus menekankan tujuan spesifik jangka pendek daripada tujuan umum jangka panjang. Yang harus berisi kebijakan dan rekomendasi pengembangan tertentu. Rentang waktu mereka harus sekitar lima tahun.

Topik yang memerlukan resolusi dalam waktu dekat, seperti pembangunan ekonomi, dan program

14

Page 16: Chapter 2 dan 3 Proper

perumahan, harus dimasukkan dalam rencana daerah. Rencana umum dapat mempertimbangkan kebijakan jangka panjang untuk topik ini, tetapi harus secara umum tidak termasuk program aksi jangka pendek yang diperlukan untuk resolusi mereka.

Beberapa aspek pertumbuhan (misalnya, populasi, permintaan perumahan, pekerjaan) yang diproyeksikan dalam rencana umum harus diukur secara bertahap selama lima tahun. Rencana daerah harus berorientasi pada pencapaian lima tahun pertama dari rencana umum jangka panjang.

Baik rencana umum dan daerah harus berpusat pada pembangunan fisik, tetapi tidak harus dibatasi itu. Rencana harus memulai dengan menggambarkan konsep yang disepakati bagaimana bagian- bagian fisik kawasan perencanaan harus diatur dan saling terkait (misalnya, penggunaan lahan dan sirkulasi), dan ini harus berfungsi sebagai kerangka dasar untuk topik lainnya.

Rencana umum harus ditinjau secara cermat setiap lima sampai tujuh tahun, dan setiap pergeseran besar dalam keseimbangan kekuasaan politik lokal. Banyak, tapi belum tentu semua rencana daerah dan rencana jarak pendek harus ditinjau setiap tahun, tetapi lebih sebagai langkah awal dalam proses program peningkatan modal tahunan.

B. Review

15