Case Study Air Asia

Low Cost Carrier

LCC booming dimulai sekitar 36 tahun yang oleh Southwest Airlines di Amerika Serikat

Four set of principles: fly one type of aircraft to keep down engineering costs keep overheads down turnaround aircraft as quickly as possible abandon loyalty or air miles schemes

Memaksimalkan jumlah penumpang dengan meminimalkan biaya. Tarif yang murah akan menaikkan frekuensi atau jumlah penumpang.

Tujuan utama LCC adalah membuat perjalanan udara menjadi sederhana dan nyaman serta menjadi transportasi udara yang murah di dunia. Tarif diferensial antara Full Service Carrier (FSC) dan LCC berbeda sampai 40 % -60 % lebih murah.

High Aircraft Utilisation Rata-rata, pemanfaatan per pesawat adalah 12 blok jam per hari, FSC

mungkin dilakukan sekitar 8 blok jam per hari.

No Frills

No free food & beverages; Assigned seating; Ticketless airline; Online check-in; No refund

Streamline Operations Single type of aircraft; Single class seating; Standard Operating

Procedures.

Secondary Airports Operasi dari bandara sekunder lebih murah daripada bandara utama

Point to Point Network Hampir semua penerbangan AirAsia adalah jarak pendek (4 jam

penerbangan atau kurang)

Lean Distribution System Internet sales; Sales office; Travel agents; Call ;centres

FSC tidak dapat menandingi biaya operasi LCC. Tanpa struktur biaya yang paling kompetitif, maka FSC tidak dapat memberikan harga terendah setiap waktu.

Kebijaksanaan konvensional menyatakan bahwa FSC tidak dapat bersaing dengan LCC dalam perang harga. Produk dan klien sangat berbeda, dan ada sedikit nilai proposisi untuk FSC untuk meraih klien LCC karena manajemennya yang kecil.

Akan ada waktu ketika LCC harus terlibat dalam perang harga dengan FSC. Itulah sebabnya LCC menurunkan biaya terus-menerus, sehingga dapat menghindari dan menangkis segala macam kompetisi yang tidak rasional.

Tarif LCC tidak didasarkan pada klasifikasi kelas yang rumit. Utamanya adalah memberikan penumpang keleluasaan dalam menentukan kapan dan kemana mereka terbang.

LCC mengadopsi struktur tarif sederhana yang didasarkan pada hubungan time value untuk seat penerbangan.

Are the aircraft safe? AirAsia sesuai dengan standar internasional tertinggi dan

prosedur dengan sejarah keselamatan terbaik di dunia.

Are they f lying old planes? 100% merek pesawat Airbus A320 yang baru dan memiliki armada

terbesar dan termuda di antara LCC di daerah dengan usia rata-rata 3-4 tahun.

Do they have well trained and qualified personnel?

Pilot dan awak kabin terbaik dan terlatih. mereka dilatih di Akademi Pelatihan sendiri.

What service can one expect? Tujuan utama perusahaan penerbangan adalah untuk mengangkut

penumpang dari satu tujuan ketujuan yang lainnya dengan aman dan nyaman. Setiap layanan tambahan mungkin datang pada biaya in-line dengan model low cost carrier.

Low Cost Carrier in AirAsia

AirAsias Model

Single-class, no frills service High aircraft utilization and efficient operation Single aircraft type Low fixed costs Low distribution costs Minimize personnel expenses Maximizing media coverage Use of Secondary Airports Low cost philosophy

SWOT Analysis

External Factor

PEST Analysis

Porters 5 Force Model

Internal Factor

Resource-Based View

Political

Support from national government for national airline

Open skies agreement

Economy

Developed or Developing Country

Social

Luxury Image of Airplane

Business

Travel

Technology

Agreed to purchase 60 A320 aircraft from Airbus in 2005

Internet Booking

Porters 5 Force Model

Rivalry among Existing Firm

There are some companies that also offer service by the same price

Local LCC in some country

Suppliers

Boeing and Airbus

Air Asia just Airbus

Buyer

Everyone can fly

Potential Entrant

Setting up airline industry needs a high capital

Government legislation

Substitute

Low fare and relative comfort of bus travel

Resource Based View

Physical Resource

The most modern fleet among all low cost airlines in Asia and among the modern fleets in the world

Human Resource

Reliable Service

Organizational Resource

Planning processes

Information System

STRENGTH

Lowest Cost (CSFB Version)

020406080

100120140160180200

Air

Asi

aR

ya

n A

irC

SA

So

uth

Wes

tA

isa

ns

CE

AD

rag

on

air

Air

Tra

ns

MA

SK

AL

Ea

syJ

etV

irg

in B

lue

CA

LJ

et B

lue

Th

ai

Am

eric

an

Wes

tC

hin

aE

VA

Ca

tha

y P

aci

fic

Del

taA

ir N

ZL

uft

ha

nsa

SIA

Co

nti

nen

tal

No

rth

wes

tA

MR

Bri

tish

Air

wa

ys

AM

R

Operating Cost / Available Ton Kilometer

2003 -> Developing Airline of Year

2003 -> Asia pacific Airline of the Year

2004 -> Asia pacific Low Cost Airline of the year

2005 -> Marker Leadership Award

Reliable Service

WEAKNESS

Fewer Destination against Full Service Airline

Less Local Route Destination

New Concept Booking based on Western Model

Less Flight Frequency

OPPORTUNITY

Big Demand in Asia

Growth demand projection in Asia, especially in Southeast Asia

Government investment in airports, airlines, and travel infrasructure

National government support for national airline

First mover into new regional market Low Cost Carrier

THREAT

Low Fare and Relative Comfort of Bus Travel

Full service airline offer varying level of service and comfort

Other Low Cost

Carrier

Second Class Airport with High Passenger Traffic

SO Strategy

Market penetration on Asia Market

Strength Opportunity

Big demand in Asia




Strength

Lowest Cost

Low Fare

Reliable Service

Big demand in Asia


Big market share


Opportunity

Strength

Strong branding and marketing

Big demand in Asia




Opportunity

Segmentation with Target Pricing

Strength

Reliable service

Most Route in LCC

Opportunity




WO Strategy

Expand within Asia

Weakness

Fewer destination against full service airline

Opportunity

Big demand in Asia


Government investment in airports, airlines, and travel infrastructure


Distribution through Travel Agent

Weakness

New concept booking based on western model

Opportunity



Market Penetration on Local Route

Weakness

Less route local destination

Opportunity

Big demand in Asia



Weakness

Less flight frequency Big demand in Asia


Big market share


Opportunity

ST Strategy

Stimulate Demand by Offering Low Fares

Strength

Lowest cost

Low fare

Threat


Other Low Cost Carrier

Strength

Lowest cost

Threat


Invest in and Enhance AirAsia's Brand

Strength

Lowest cost

Threat


Continued Focus on Costumer Service

Strength

Reliable service

Threat




Strength

Low fare

Threat Full service airline offer

varying level of service and comfort

Strength

Reliable service

Most Route in LCC


Threat

WT Strategy

Add New Aircraft

Weakness



Less flight frequency

Threat



Weakness

Less flight frequency Low fare and relative comfort of bus travel

Threat

Build New Second Class Airport

Weakness



Less flight frequency

Threat

Less airport second class but high passenger traffic

Segmentasi

Segmen pasar yang ditarget oleh AirAsia adalah konsumen yang tidak begitu mementingkan layanan tetapi berfokus pada harga (Budget). Hal ini dapat dilakukan dengan cara menerapkan Strategi Penetapan Harga :

Memilih Sasaran Harga

Menentukan Permintaan

Memperkirakan Biaya

Menganalisis Biaya, Harga dan Penawaran Pesaing

Memilih Metode Penetapan Harga

Memilih Harga Akhir

Menyesuaikan Harga

Targeting

Target dari AirAsia adalah Konsumen yang mementingkan harga rendah dan tidak mementingkan service dan pada umumnya kalangan menengah kebawah. Hal ini dapat dilakukan dengan cara menerapkan Strategi berorientasi pada pelanggan :

Market Skimming (harga premium untuk suatu produk)

Penetration Pricing (harga murah untuk masuk ke pasar)

Market Holding

Positioning

Positioning dari air asia adalah maskapai penerbangan dengan biaya rendah sehingga memudahkan bagi masyarakat untuk terbang. Ini lah yang mengapa airasia mampunya slogan Now Everyone Can Fly, Hal ini dapat dilakukan dengan cara menerapkan Loyalitas Merek (Brand Loyalty)

Product

Guest Convenience

Frequent flights

Nationwide call centre

Ticketless service

Price

Low fare, no frills

Place

Internet booking

Reservations and sales offices

Authorized travel agents

Promotion

Newspaper

Special Price

Package

Physical Evidence

User Experience

Process

Reliable Service

People

Employee Training

Memiliki pola pikir jangka pendek

Tidak memiliki perencanaan

Cenderung berkelompok dan suka berkumpul

Tidak adiptif dengan teknologi baru

Fokus pada konteks bukan pada konten

Menyukai barang barang produk luar negeri

Semakin memperhatikan masalah keagamaan

Suka pamer dan gengsi

Tidak banyak dipengaruhi budaya lokal

Kurang mempedulikan lingkungan

AirAsia meniadakan makanan dan minuman di dalam pesawat

Rute perjalanan Air Asia pada umumnya butuh waktu antara 3 3,5 jam

Tidak ada biaya yang diperlukan untuk akomodasi awak kabin di tujuan kedatangan

Pelanggan didorong untuk membeli tiket lewat internet

Air Asia mencari landasan udara termurah

Air Asia hanya menggunakan 1 jenis pesawat Air Bus 320.

Dalam salah satu promosinya Air Asia pernah menawarkan harga tiket yang sangat rendah

AirAsia melakukan hedging terhadap biaya bahan bakar

LCC

Memiliki pola pikir jangka pendek Fokus pada konteks bukan pada konten Tidak memiliki perencanaan

Pemanfaatan media serta menjaga kualitasnya sebagai maskapai internasional LCC terbaik sampai saat ini

Cenderung berkelompok dan suka berkumpul Menyukai barang barang produk luar negeri

Tidak adiptif dengan teknologi baru

Kendala bagi Air Asia dimana pelanggan didorong untuk membeli tiket lewat internet

Memberikan dampak positif dimasa datang ketika maskapai ini menjadi pilihan sebagai maskapai LCC.

Lesson Learned

Blue Ocean Strategy

Focus on Market

Case Study Air Asia

Documents

Transcript of Case Study Air Asia