Case Report Ppt Kulit Dan Kelamin
description
Transcript of Case Report Ppt Kulit Dan Kelamin
Case ReportDermatitis Atopik
Pembimbing : dr. Sunaryo, Sp.Kk
Di presentasikan oleh1. Aulia Luthfi K, S.Ked
2. Bentarisukma Damaiswari Rahmaika, S.Ked
FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS MUHAMMADYAH SURAKARTA
2014
PENDAHULUANDermatitis atopik masih
merupakan masalah kesehatan, terutama pada
bayi dan anak, karena sifatnya yang kronik
residif, sehingga dapat mempengaruhi kualitas
hidup pasien.
Simptom utama dari dermatitis atopik ialah
gatal.
Jumlah pasien dermatitis atopik baru yang berkunjung pada tahun 2006 sebanyak
116 pasien (8,14%) dan pada tahun 2007 sebanyak
148 pasien (11,05%), sedangkan tahun 2008 sebanyak 230 pasien
(17,65%).
Tidak ada penyembuhan yang total untuk
dermatitis atopik, namun gejala yang timbul
cenderung berkurang seiring dengan perjalanan usia.
Faktor-faktor yang dapat menyebabkan timbulnya dermatitis atopik yang persisten antara lain, adanya riwayat anggota keluarga yang menderita dermatitis atopik,
awitan penyakit pada usia dini, gambaran penyakit yang semakin meluas pada awal kehidupan dan adanya penyakit asma atau rinitis
alergik yang timbul secara bersamaan.
IDENTITAS PASIENNama Pasien : An. W Umur : 9 tahunJenis Kelamin : Perempuan Agama : IslamSuku : JawaAlamat : Geneng 5/5 kaling
Ts.MaduTanggal datang ke Poli : 8 September 2014No RM : 316496Diagnosis masuk : Dermatitis Atopik
ANAMNESIS
Keluhan Utama :
Gatal-gatal di seluruh tubuh
Hari periksa di poli Kulit dan kelamin :
Pasien datang dengan keluhan gatal diseluruh tubuh. Nampak serotik (+), bekas
garukan, dan terdapat cairan pada luka yang digaruk.
1 bulan Sebelum Periksa ke Poli :
Pasien mengeluh gatal-gatal di daerah kaki kanan dan kiri, Panas (-), kemudian menjalar di lutut, pantat, punggung,
tangan, perut dan leher. Sudah priksa ke dokter umum tetapi belum membaik.
RIWAYAT PASIEN SEKARANG
RIWAYAT PENYAKI
T DAHULU
RIWAYAT PENYAKIT KELUARG
A
Riwayat penyakit kulit yang sama : disangkalRiwayat asma : disangkalRiwayat alergi : disangkal
Riwayat penyakit kulit yang sama : disangkalRiwayat asma : disangkalRiwayat alergi : disangkal
RIWAYAT
HIGIENE
RIWAYAT
SOSIAL EKONO
MI
Pasien merupakan anak seorang pegawai pabrik. Dinding rumah terbuat dari tembok, lantai plester dan mata air dari sumur.
1. Pasien mandi 2 kali sehari.2. Pasien dapat ganti baju sendiri.3. Pasien sering main diluar rumah.
ANAMNESIS SISTEMIK
Neuro : Sensasi nyeri baik, gemetaran (-), sulit tidur(-)Kardio : Nyeri dada (-), dada berdebar-debar (-)Pulmo : Sesak napas (-), batuk lama(-)Abdomen : Diare (-), kembung (-), konstipasi (-)Urologi : BAK dan BAB lancar, panas (-)Muskulo : Nyeri otot (-), nyeri sendi (-)
STATUS LOKALIS
Inspeksi (UKK)
Gambar A Gambar B(A) Pada punggung kaki kanan terdapat eritem,krusta, ekskoriasi, plaque, erosi.
(B) Pada punggung kaki kanan terdapat krusta, serta ekskoriasi.
Gambar C Gambar D (C) Pada lutut kanan terdapat ekskoriasi.
(D) Pada lutut kiri terdapat krusta, ekskoriasi, erosi.
Gambar E Gambar F
(E) Pada belakang lutut kanan terdapat eritem, krusta, ekskoriasi, erosi.
(F) Pada pantat terdapat eritem, serta krusta.
Gambar G Gambar H
(G) Pada punggung kiri terdapat eritem, krusta, ekskoriasi.(H) Pada punggung terdapat eritem, krusta, ekskoriasi.
(I) Pada perut terdapat eritem, ekskoriasi.
(J) Pada leher bagian belakang terdapat eritem, ekskoriasi, erosi.
Gambar I Gambar J
Diagnosis Kerja
Dermatitis Atopik
RENCANA TERAPI
R/ Nilacelin syr gtts ∫ 2 dd 2 CTH (pagi & siang)
R/ Lamodex cream tb No IIFusycom cream tb No IIm.f.la cream ∫ 3 dd ue
R/ Tiris drop gtts ∫ 0,5 cc (malam)
Evaluasi 3 hari setelah periksa poli (11 September 2014)
Gambar A Gambar B
(A) eksoriasi, serotik,krusta (B) eksoriasi, serotik,krusta
Gambar C Gambar D
(C) hipopigmentasi,ekskoriasi(D) ekskoriasi, erosi
Gambar E Gambar F
(E) eritem, krusta, (F) eritem, krusta, squama, ekskoriasi
Gambar G Gambar H
(G)eritem, ekskoriasi(H) serotik, ekskoriasi
Gambar I Gambar J
(I) eksoriasi (J) eritem, ekskoriasi
TINJAUAN PUSTAKA
Definisi
Dermatitis Atopik (DA)adalah peradangan kulit kronis yang disertai
rasa gatal umunya terjadi pada anak,
Berhubungan dengan peningkatan kadar IgE
dalam serum dan riwayat atopi pada
penderita dan keluarga
Antigen masuk
Dikenali oleh sel penyaji antigen (APC)
Memiliki MCH-II
Dipresentasikan ke sel TH2
Mengeluarakn IL-4, IL-5 dan IL-13
Merangsang pertumbuhan sel B
Patogenesis
Menghasilkan Ig-E
Berikatan dengan reseptor FCɛRI
IgE teraktivasi
Degranulasi sel mast
Histamin, leukotrien dan interleukin
Faktor Pemicu
Kadar lipid epidermis menurun kulit mongering ambang gatal rendah menimbulkan sensasi mengaruk sawar kulit rusak organisme masuk
Makanan ( telur, susu, seafood, kacang-kacangan)Tunga debu rumah (TDR)Suhu dan kelembaban udara.
Sawar kulit
Faktor Lingkunga
n
Gambar Klinis
Mengenai daerah muka, kepala, leher, pergelangan tangan,
tungkai, ektensor. Ukk (eritema, papul, vesikel, krusta,
ekkoriasi).
Pada lipatan siku atau lutut, fleksor
pergelangan tangan, kelopak mata, leher.
UKK ( papul, likenifikasi, squama, erosi, hyperkeratosis, dan infeksi sekunder)
Pada daerah lipatan siku atau lutut,
samping leher, dahi, vulva, putting susu,
sekitar mata, bibir. UKK (likenifikasi, serotik,
papul, squama, ekskoriasi,
hiperpigmentasi)
Infantil (2bulan-2 tahun) Anak ( 2- 10 tahun) Remaja danDewasa
Penegakan diagnosis
Kriteria Mayor
Pruritus Dermatitis pada bayi cenderung padamuka
Pada dewasa cenderung pada fleksura
Dermatitis Kronis
Kriteria Minor
Diagnosis banding
Dermatitis Seboroik Dermatitis Kontak Alergi atau Iritan Dermatitis Numularis Skabies
Pencegahan
menghindari pemakaian bahan iritan. menghindari suhu yang terlalu panas atau dingin. menghindari aktifitas yang mengeluarkan banyak
keringan. menghindari factor makanan. mengindari kontak dengan TDR
Pengobatan
1. Pengobatan Topical hidrasi kulit ( krim hidrofilik urea 10%, pelembab yang mengandung asam laktat <
5%) Kortikosteroid topical :
• Tokrolimus (bekerja sebagai penghambat calcineurin, sediaan salep 0,03% untuk usia (2-15th) dan dewasa 0,03% dan 0,1 %
• Pimekrolimus Antihistamin
Tidak dianjurkan dalam pengobatan DA karena berpotensi menimbulkan sensitisasi pada kulit.
2. Pengobatan Sistemik Kortikosteroid ( digunakan untuk mengendalikan DA eksaserbasi akut, digunakan
waktu singkat, dengan dosis rendah) Antihistamin (digunakan untuk mengurangi rasa gatal, mempunyai efek sedative) Anti Infeksi ( pemberian antibiotic ditemukan dengan ditemukanya koloni S.aureus. Inferferon ( IFN bekerja untuk menekan IgE dan menurunkan proliferasi sel TH1.
pengobatan IFN bertujuan untuk menurunkan angka eosinophil total dalam sirkulasi)
PROGNOSIS
· Quo ad Vitam : dubia ad bonam · Quo ad Sanam : dubia ad bonam · Quo ad Fungsionam : dubia ad bonam · Quo ad Cosmeticum : dubia ad bonam
PEMBAHASANKasus Tinjauan Pustaka Teori
+ Dermatitis atopi anak (2-10 tahun)
+
+ Pruritus ++ Dermatitis di muka
pada bayi / anak2+
- Riwayat atopi ++ Lipatan infra orbital +
+ Ptiriasis alba ++ Gatal bila
berkeringat+
ALHAMDULILLAHSEMOGA BERMANFAAT