Buletin Pkkmb

8
Sudahkah bertaraf World Class University? Tak ada tempat, panggung pun jadi. S Setidaknya begitulah gamba- ran PKKMB (Pengenalan Ke- hidupan Kampus Mahasiswa Baru) 2010. Sisi sebelah kanan panggung terpaksa digunakan sebagai tempat duduk maha- siswa baru karena keterbatasan tempat. Kegiatan PKKMB ini diikuti oleh kurang lebih 3000 mahasiswa yang berasal dari 12 fakultas. Berkaca dari pelaksanaan kegiatan PKKMB tahun lalu, sisi sebelah kanan panggung tersebut dulu dijadi- kan tempat duduk bagi para tamu un- dangan. “Keadaan peserta tahun ini men- ingkat dari tahun sebelumnya. Tahun lalu mahasiswa regular itu dibagi men- jadi 16 gugus yang tiap gugus berisi 150 mahasiswa. Sementara untuk tahun ini mencapai dibagi menjadi 20 gugus,” ujar Wayan Antara,SE.MM, Ketua Panitia PK- KMB 2010 sekaligus Ketua Biro Adminis- trasi Akademik. Kapasitas ruangan yang terbatas se- dangkan jumlah peserta yang kian ber- tambah tiap tahunnya membuat peserta menjadi kurang nyaman. “ Ramai banget jadi sulit konsentrasi,” terang Umar, salah satu mahasiswa baru Fakultas Sas- tra Unud. Wajar saja, peserta mengeluh- kan ketidaknyamanan tempat karena bagi peserta yang duduk di ruang atas harus duduk berdempetan satu dengan yang lainnya. Hal senada diungkapkan oleh Indrayuni mahasiswa baru fakultas 1 Buletin PKKMB 2010 Taki-takining Sewaka Guna Widya

description

Udayana World Class University, mungkinkah ?

Transcript of Buletin Pkkmb

Page 1: Buletin Pkkmb

Sudahkah bertaraf World Class University?

Tak ada tempat, panggung pun jadi.

S Setidaknya begitulah gamba-ran PKKMB (Pengenalan Ke-

hidupan Kampus Mahasiswa Baru) 2010. Sisi sebelah kanan panggung terpaksa digunakan sebagai tempat duduk maha-siswa baru karena keterbatasan tempat. Kegiatan PKKMB ini diikuti oleh kurang lebih 3000 mahasiswa yang berasal dari 12 fakultas. Berkaca dari pelaksanaan kegiatan PKKMB tahun lalu, sisi sebelah kanan panggung tersebut dulu dijadi-kan tempat duduk bagi para tamu un-dangan.

“Keadaan peserta tahun ini men-ingkat dari tahun sebelumnya. Tahun lalu mahasiswa regular itu dibagi men-jadi 16 gugus yang tiap gugus berisi 150

mahasiswa. Sementara untuk tahun ini mencapai dibagi menjadi 20 gugus,” ujar Wayan Antara,SE.MM, Ketua Panitia PK-KMB 2010 sekaligus Ketua Biro Adminis-trasi Akademik.

Kapasitas ruangan yang terbatas se-dangkan jumlah peserta yang kian ber-tambah tiap tahunnya membuat peserta menjadi kurang nyaman. “ Ramai banget jadi sulit konsentrasi,” terang Umar, salah satu mahasiswa baru Fakultas Sas-tra Unud. Wajar saja, peserta mengeluh-kan ketidaknyamanan tempat karena bagi peserta yang duduk di ruang atas harus duduk berdempetan satu dengan yang lainnya. Hal senada diungkapkan oleh Indrayuni mahasiswa baru fakultas

1 Buletin PKKMB 2010

Taki-takining Sewaka Guna Widya

Page 2: Buletin Pkkmb

LaporanUtama

Kedokteran, walaupun merasa sedikit tidak nyaman tetapi ia tetap semangat mengikuti rangkaian kegiatan peneri-maan mahasiswa baru ini.

Menurutnya, pesertanya pun tidak hanya dari mahasiswa baru angkatan 2010, tetapi ada juga mahasiswa angka-tan 2009 yang lulus melalui jalur PMDK ketiga pun turut serta dalam kegiatan PKKMB tahun ini. “Peserta PMDK ta-hap tiga memang belum mengikuti keg-iatan PKKMB tetapi kita tidak memak-sa mereka ikut tahun ini,” ucap Antara. Ia juga menuturkan sertifikat PKKMB juga merupakan salah satu persyaratan mutlak untuk seseorang kelak mengi-kuti kegiatan wisuda di universitas.

Untuk mengatasi permasalahan kemacetan tersebut, Pembantu Rek-tor I Universitas Udayana, Prof. Dr. I Komang Gde Bendesa, MADE. men-erangkan ada rencana untuk membagi mahasiswa menjadi dua kelompok agar bisa lebih mudah ditangani. Ren-cananya akan mengambil tempat di Undagi Graha dan Widya Sabha dan disambungkan dengan teleconference. Namun hal tersebut diurungkan kar-ena keterbatasan teknisi dan alat. Oleh karena itu, penempatan mahasiswa baru akhirnya ditetakan di Gedung Widya Shaba agar disiplin dan efektif. “Kuncinya harus ada efektivitas waktu dan disiplin,” terangnya.

Dari persiapan rangkaian kegiatan PKKMB menurut ketua tim monitoring dan evaluasi, Prof. Dr.dr. Putu Astawa, Sp.OT,M.Kes, beberapa kendala mun-cul dalam rangkaian kegiatan acara PKKMB. Menurutnya pihak rektorat sudah berupaya untuk meningkatkan kenyamanan bagi mahasiswa, misalnya

saja menambah unit AC di ruangan. Se-lain itu untuk mengurangi penumpu-kan mahasiswa di pintu keluar sengaja tidak dibuat beberapa pintu utama.

Dari segi materi, menurut Antara tidak adanya perubahan yang signifi-kan. Hal tersebut karena penyusunan materi PKKMB berdasarkan pedoman dari DIKTI sejak tahun 2003 hingga sekarang. “Materi PKKMB memang tidak bisa dipilih sembarangan, materi tersebut dipilih karena memang sudah sesuai dalam rangka pengenalan ke-hidupan kampus mahasiswa baru dan pematerinya pun sudah di sesuaikan,” jelasnya. Walaupun dari segi materi tidak ada inovasi yang baru, tetapi da-lam pelaksanaannya akan diupayakan pola pengemasan yang lebih baik agar peserta nyaman. Seperti hiburan yang juga akan diadakan agar peserta tidak terlalu jenuh.

Hal lain yang paling disoroti adalah ketidakhadiran mahasiswa. Dari 3047 siswa yang tercatat 118 orang tidak mengikuti kegiatan PKKMB. “ Pre-sentase ketidakhadiran dan yang men-derita sakit tahun ini jauh lebih banyak dari tahun lalu, ” ungkapnya. Tetapi dibalik itu semua acara PKKMB ini menurut Pembantu Dekan I Fakultas Kedokteran ini berjalan cukup lancar.

Sesuai dengan tema yang diusung oleh PKKMB universitas tahun ini “Melalui Good University Governance Menuju World Class University”, menuju World Class University berarti fasilitasnya pun juga harus berani me-nampilkan yang bertaraf word class university. Sudahkah Unud sudah ber-taraf World Class Universty? Sudah! Sudah?

2 Buletin PKKMB 2010

Page 3: Buletin Pkkmb

EDITORIAL

FASILITAS LAGI FASILITAS LAGI.....

Berpakaian rapi, berjas almamat-er, dan duduk berhimpitan. Itulah gamba-ran khas PKKMB (Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru) Universitas Udayana 2010.

emandangan tersebut selalu menjadi pemandangan wajib

tiap tahunnya dari pelaksanaan PK-KMB. Apalagi jumlah peserta PKKMB tahun ini meningkat dari tahun sebel-umnya. Jumlah mahasiswa baru tahun ini menginjak angka tiga ribu orang, Otomatis dengan kapasitas auditorium widya sabha yang terbatas, peserta harus duduk berhimpitan dengan pe-serta mahasiswa lainnya. Masalah klasik yang selalu dia-lami tiap tahunnya tersebut. Di mana kapasitas ruangan yang terbatas se-dangkan jumlah peserta yang kian ber-tambah tiap tahun membuat peserta menjadi kurang nyaman. Sisi kanan panggung yang dulu menjadi tempat duduk para tamu, kini beralih fungsi menjadi tempat duduk peserta. Kon-disi seperti itu mempengaruhi konsen-trasi peserta dalam menerima materi. Tema besar yang diusung oleh

rektorat tahun ini “Melalui Good Uni-versity Governance Menuju World Class University” seharusnya cukup menjadi refleksi bagi pejabat kampus untuk meningkatkan fasilitas kampus. Atau apabila keadaan memang tidak memungkinkan untuk peningkatan kualitas fasilitas kampus pembatasan jumlah mahasiswa baru tentunya boleh dijadikan satu solusi. Yang perlu diperhatikan adalah ketika rektorat mengusung tema itu, artinya rektorat sudah harus mulai me-nata diri untuk menjadi sebuah mana-jemen perguruan tinggi yang disiplin administrasi, aspek financial, dan aspek pelayanannya. Sebuah pertanyaan akh-irnya muncul, kapan ya kita benar – be-nar menjadi World Class University? (red)

P

3Buletin PKKMB 2010

Page 4: Buletin Pkkmb

tudent Day Universitas Udaya-na merupakan salah satu rang-

kaian kegiatan yang wajib diikuti oleh semua mahasiswa baru Unud. Keg-iatan ini merupakan kegiatan yang penting untuk diikuti oleh mahasiswa baru agar mereka dapat mengenal Unud lebih dalam. Selain itu, Student Day juga bertujuan membentuk daya kritis dan kepekaan sosial mahasiswa, baik dalam tataran sosial politik yang berkembang di lingkungan sekitar atau bahkan lingkungan yang lebih global. Oleh karena itu Student Day Univer-sitas Udayana 2010 mengambil tema “Menciptakan kader-kader pejuang negara, rakyat, almamater yang vision-er”. Visioner disini diharapkan agar mahasiswa sekarang bisa berpandan-gan ke depan dan lebih kritis untuk permasalahan sekitar mereka. Persiapan Student Day tahun ini pun bisa dibilang hampir sama dengan tahun-tahun sebelumnya, apalagi jumlah peserta sekarang yang membludak hingga 2897 mahasiswa baru. Tapi jumlah peserta Student Day tersebut sebetulnya akan lebih dari yang data di atas karena masih ada ma-hasiswa baru yang belum mendaftar Student Day hingga batas pendaftaran yang telah ditentukan. “Kami masih bisa mentoleransi maba yang belum mendaftar Student Day jika ada alasan yang rasional seperti sakit, tapi selain itu kami akan bertidak tegas dengan tidak mengijinkan untuk mengikuti Student Day tahun ini dan harus men-gulang tahun depan” ujar Kadek Agus

Sudiarawan, Ketua Student Day Unud 2010. Permasalahan ini terlihat saat istirahat acara PKKMB Unud 2010 yang diadakan di Auditorium Widya Sabha, banyak mahasiswa baru yang mencari-cari fungsionaris BEM PM Unud untuk mendaftar Student Day. Salah satunya Ni Komang Suryatiningsih yang terli-hat sibuk mencari anggota BEM untuk mendaftar Student Day. “Saya ga bisa daftar karena saya lagi sakit dan kakak saya ga mau wakilin dalam mengambil kontribusi Student Day,” ujar Suryatin-ingsih dengan muka yang tampak se-dih saat ditanya tentang kenapa belum mendaftar Student Day. Dengan demikian mahasiswa baru tahun ini yang belum mendaf-tar terpaksa harus mengulang Student Day tahun depan karena sertifikat Stu-dent Day menjadi salah satu sertifikat yang wajib dimiliki mahasiswa agar dapat mengikuti wisuda. Solusi yang ditawarkan panitia BEM PM Unud su-dah ada, tinggal bagaimana para maha-siswa baru ini menerimanya?

Ngulang ga ya?

S

LaporanKhusus

4 Buletin PKKMB 2010

Page 5: Buletin Pkkmb

Remaja kelahiran Singaraja, 22 desember 1991 ini ternyata menjadi peraih nilai UAN (ujian Akhir Nasional) tertinggi ketiga se-provinsi Bali. Tidak hanya itu, Ayu, sapaan akrabnya, juga berprestasi dalam bidang olahraga. Be-berapa kali dirinya mengikuti lomba Gerak Jalan.

Ayu, menjadi salah satu mahasiswa yang lolos masuk ke FK Unud tanpa menlalui SNMPTN maupun PMDK, hal ini karena ia ditawari oleh Prof. Dr. dr. I Made Bakta,Sp.Pd (KHOM), Rek-tor Unud. Bak gayung bersambut, ayu pun langsung menerima tawaran terse-but. Apalagi karena ia juga akan mem-peroleh beasiswa sampai tamat.

Alumni SMA Negeri 1 Singaraja ini juga sangat enjoy dengan kegiatan PKKMB. “Acara PKKMB ini sangat bagus meskipun harus duduk berde-sakan dengan teman-teman. Materi yang diberikan juga sangat berbobot,” ujarnya. Dari keseluruhan materi yang diberikan, yang paling disukainya ada-lah materi oleh Rektor Unud.

“Saya juga suka dengan kegiatan ini karena dapat berkenalan teman-teman baru, mereka orangnya avsik diajak ngobrol dan dari daerah yang jauh-jauh,jadi tidak susah beradaptasi den-gan mereka, “ ungkap mahasiswi yang tergabung dalam gugus XIV ini.Di sekolahnya terdahulu, Ayu aktif mengikuti banyak aktivitas dan lom-

PROFIL

ba-lomba akademik maupun non-ak-ademik. Seperti mengikuti Olimpiade Biologi hingga tingkat Provinsi Bali maupun menjadi sebagai pengurus OSIS selama 3 tahun.

Sebagai peraih nilai UAN tertinggi se-provinsi Bali, Ayu merasa sangat senang karena ia merasa diapresiasi oleh pemerintah dan lingkungan seki-tarnya. Di SMAnya, dia dijadikan pem-bicara untuk memotivasi adik-adik kelasnya

”Saya senang bisa mendapat apre-siasi dari teman-teman dan pemerintah karena prestasi saya. Saya tidak me-nyangka bakal seperti ini. Karena saya tidak begitu serius belajar untuk UAN, ,hanya membaca buku latihan UAN saja,” ucapnya.

Mahasiswi baru FK Unud ini ber-harap lebih banyak lagi mahasiswa yang mendapat kesempatan memper-oleh beasiswa penuh oleh universitas.

I Gusti Agung Ayu Indrayani, begitulah nama lengkap salah satu mahasiswi Fakultas Kedokteran Unud tahun ini. Penampilan ala mahasiswa baru yang biasa, membuatnya tidak tampak menonjol. Apa yang membuatnya spesial di PKKMB Unud 2010 ini?

Nilai UAN Tinggi, Rektor Merekrut

5Buletin PKKMB 2010

Page 6: Buletin Pkkmb

Hujan mengguyur kegiatan PKKMB Universitas Udayana 2010. Pembagian konsumsi pun harus berde-sakan di tenda-tenda kontribusi di tengah lapangan. Tak ayal, mahasiswa baru harus basah-basahan sambil mem-bawa nasi kotak mereka. Kegiatan ini berlangsung tanggal 19 Agustus 2010 di areal Auditorium Widya Sabha, Bukit Jimbaran. Pelaksanaan kegiatan penge-nalan kampus PKKMB (Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru) menurut pantauan tim MONEF sudah berlangsung lancar. Meskipun begitu, kegiatan yang berlangsung selama 1 hari pada tanggal 19 Agustus 2010 ini, tersandung sedikit kendala. Mulai dari jumlah peserta, kondisi cuaca sampai ke pembagian konsumsiSistem pembagian konsumsi sama sep-erti tahun-tahun sebelumnya. Di sedia-kan beberapa tenda di tengah lapangan di sebelah timur dan sebelah utara au-ditorium Widya Sabha. Namun kali ini cuaca kurang bersahabat. Hujan men-guyur areal kampus Bukit Jimbaran. Meskipun begitu, kondisi seperti ini tidak menyurutkan minat mahasiswa baru untuk mengambil konsumsi. Seh-arian mengikuti kegiatan PKKMB ban-yak menguras tenaga mahasiswa baru, sehingga pembagian konsumsi ini tidak disia-siakan. Apalagi konsumsi ini me-mang sudah disiapkan oleh panitia PK-KMB untuk makan siang mahasiswa baru. Mahasiswa baru saling berdesakkan untuk mengambil konsumsi tapi har-us menjaga juga agar tidak kebasahan

terkena air hujan. Akhirnya untuk me-lindungi mereka dari air hujan menuju tempat yang lebih teduh, nasi kotak yang baru mereka dapat dipakai seba-gai payung pelindung. Kondisi seperti itu pun berakibat munculnya nasi ko-tak ‘berkuah’.Kondisi seperti itu karena air hujan se-bagian masuk ke dalam kotak nasi yang mereka bawa sebagai payung. Meskip-un begitu, tidak menyurutkan minat mahasiswa baru untuk menikmati ma-kanan yang sudah disediakan. Dengan kondisi perut keroncongan hal tersebut tidak terlalu menjadi masalah. Memang ini bukan salah siapa-sia-pa, karena murni kondisi cuaca yang berubah-ubah. Namun setidaknya bisa diantisipasi oleh berbagai pihak yang terkait. Mahasiswa sebagai anggota baru di lingkungan kampus seharus-nya diberikan pelayanan pada kegiatan pengenalan kampus ini. Termasuk kon-sumsi yang begitu sentral demi kelan-caran acara tersebut. Jadi siapa yang harus bertanggung jawab?

Nasi Kotak Berkuah

SerbaSerbi

6 Buletin PKKMB 2010

Page 7: Buletin Pkkmb

KITATentang

UKM PERSMA AKADEMIKAUNIVERSITAS UDAYANA

( Bersetubuh Bersama Kata dan Ide )“ Sebuah Universitas Tanpa Pers Mahasiswa Bukanlah Tempat yang Bermarta-

bat, Melainkan Biadab “

Unit kegiatan m a h a s i s w a pers maha-siswa Aka-demika yang s e l a n j u t n y a disebut UKM Persma Aka-demika meru-pakan satu di

antara UKM yang ada di Universitas Udayana. Sesuai dengan bidang yang digeluti, akademika menjadi sebuah lembaga pers kampus Independent dengan misi utamannya mempersiap-kan kader yang kritis, objektif, ber-tanggung jawab untuk membangun masyarakat, bangsa, dan Negara. Ten-tu juga berperan sebagai media imfor-masi, pendidikan, kontrol sosial dan juga hiburan.

Awal mula pembentukan pers kam-pus di Universitas Udayana dicetuskan oleh beberapa mahasiswa yang peduli akan kondisi kampus dengan mendis-kusikan masalah yang bersarang di kampus serta realita sosial masyarakat. I Nyoman Sucipta, sebagai leader pem-bentukan Pers kampus UNUD pada awalnya telah mengurus ijin pemben-tukan pers ketika ia menjadi maha-siswa. Lelaki yang permah menjabat Pembantu Rektor (PR) III ini menga-

takan bahwa ijin pembentukan pers keluar ketika Sucipta telah menamat-kan studinya di UNUD. Alhasil perihal untuk mengurus pers kampus yang te-lah keluar ijinnya diserahkan kepada I Gede Putu Wirawan- Juniornya.

Pada awal dekade 80-an, sejumlah mahasiswa yang dikoordinir oleh IGP Wirawan bertekad akan mengurus serta menekuni pers kampus palma – sebutan lain UNUD. Setelah bergelut selama 3 tahun, akhirnya pada tang-gal 17 Maret 1983, tercetuslah nama Pers Kampus “Akademika” Universitas Udayana. Dan pada musyawarah ang-gota diganti dengan Pers Mahasiswa “Akademika” Universitas Udayana.

Berbicara mengenai pers kampus UNUD, UKM Persma “Akademika” bisa dikatakan sebagai wadah het-erogenitas yang memiliki keunikan tersendiri. Kenapa dikatakan unik, orang-orang yang bergelut di dalam-nya, berawal dari orang yang tidak tahu apa-apa dan bisa dikatakan Nihil dalam dunia jurnalistik, namun seiring berjalannya proses sosialisasi dengan menjatuhkan diri mereka lebih dalam entah dengan menelusuri sejarah ke-lam maupun kejayaan pers – menyasar buku-buku berideologi ringan hingga kelas berat, menuangkannya ke dalam kata-kata lisan maupun tulisan, hingga

7Buletin PKKMB 2010

Page 8: Buletin Pkkmb

menghantarkan kita pada suatu iden-titas, intelekkah, cerdaskah, kritiskah, atau justru pembual.

Tak selalu membangkitkan gairah atau wacana, awak Akademika yang terdiri dari 3 divisi yaitu Pengemban-gan sumber daya manusia, redaksi, dan non-redaksi juga menggarap produk-produk pers seperti tabloid Akademi-ka, bulletin-buletin Akademika yang sifatnya populis dan untuk kepenguru-san. Di tahun 2009, Persma Akademika telah berhasil menerbitkan Antalogi cerpen dengan tema Kekerasan.

Akademika adalah laboratorium bagi kawan-kawan yang gemar fo-tografi, gemar menulis di media-portal (blog akademika), dan juga kawan-kawan yang gemar desain ataupun karikatur serta gemar berkarya sastra. Kami pun memiliki agenda rutin me-

nyelenggarakan seminar tahunan (sem-pat menjadi pionir forum diskusi debat cagub dan cawagub Bali menyongsong Pilkada Bali 2008) dan workshop jur-nalistik yang memperebutkan piala bergilir rektor.

Inilah sebagian sisi dari Akademika. Bergabunglah bersama kami dan kalian akan tahu bagaimana indahnya menja-di seorang jurnalis kampus yang akan menjadi pionir dalam menegakkan ke-benaran dan keadilan. Alur pertama bagi kalian yang ingin bergabung akan diwajibkan mengikuti PJM-Pelatihan Jurnalistik Mahasiswa, Wisata jurnalis-tik, dan setelah ditetapkan sebagai ang-gota, silahkan menikmati dunia baru kalian di Akademika dengan segala yang ditawarkannya.

KITATentang

8 Buletin PKKMB 2010