Bali Travel Newspapers Indonesia Vol. I No. 11

8
IDR. 2,000 s i f o c n u o i s t s a t i i n d g e o r c n c t h A e & s s p d i r ri a t o w f A B K a H l i , T c o d n n a s e e l r v p a o t e i o p n r o o f f n e r a a t u c r e e h . t Newspaper BAHASA INDONESIA Publisher : Wisnu Wardana; Address : Jl. Mela 43 Denpasar, Bali-Indonesia ; Phone/fax (0361) 227610 Email : [email protected] ; Licence/SIUPK : 0094 / 22-09 / PK / I / 2011; TDP : 22.09.5.52.00072 AKOMODASI WISATA KULIER PESONA NUSANTARA BELANJA KEgIATAn Tri Hita Karana (THK) sebagai landasan dari pembangunan Bali, mulai dirasakan manfaatnya dan memang menjadi suatu landasan dalam melaku- kan segala bentuk akfitas kepariwisataan. Hal ini terlihat saat m Bali Travel Newspapers diterima oleh m THK The Laguna a Luxury Collecon Resort and Spa. Vol. I l No. 11 l 25 Juni - 10 Juli 2011 DAIHATSU ACCESS 500 898 89 898 CARE Inovation For Tomorrow ASTRA international VVT-i X-TRA EFISIEN CASH BACK Rp. 12 Juta BONUS GPS CASH BACK Rp. 5 Juta PESTA kesenian milik masyarakat Bali, kembali digelar untuk ke-33 kalinya tahun 2011 ini. Pembukaan Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-33 ini, terbilang cukup sederhana dan nyaris tanpa promosi sedikit pun. Walaupun dengan promosi yang minim, toh acara ini tetap menjadi acuan dalam berakfitas berkesemian, yang menjadi simbol kuatnya budaya masyarakat Bali. PKB yang juga sebagai puncak dari pembinaan seap sanggar seni dan para seniman yang ada di seluruh pelosok desa di Bali ini juga sebagai wahana dari semua seniman yang dinan-nankan seap tahunnya. Diawali dengan pembukaan oleh Presiden Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono, Jumat (Juni 10), bertempat di pang- gung terbuka Ardha Candra, Art Center Denpasar. Acara perhelatan dari 15.000 lebih seniman ini, disaksikan oleh ribuan masyarakat umum dan undangan, sehingga patut dikatakan bahwa masyarakat Bali haus akan kesenian dan acara yang disuguhkan pania sebagai tonggak awal pesta seni yang berlangsung selama sebulan penuh, 10 Juni - 9 Juli 2011 ini. Undangan yang terlihat hadir adalah para Menteri Kabinet Indonesia Bersatu II, Sekjen (Sekretaris Jenderal) UN-WTO (United Naon World Tourism Organizaon), Pimpinan PHDI (Parisadha Hindu Dharma) Pusat, Gubernur Bali, para Duta Besar negara-negara sahabat, unsur Muspida, dan Bupa/Walikota se-Bali. Pada sambutannya Presiden berpesan sesuai dengan tema PKB ke-33 kali ini, adalah “Desa Kala Patra”, Adaptasi Diri Dalam Mul- kulturalsisme, Yudhoyono menekankan, sangat tepat dan inspiraf tema tersebut. Tepat, karena Indonesia memiliki budaya dan kultur yang berbeda dan beragam, “Oleh sebab berbeda dan beragam, kita mes hidup berdampingan, saling mengisi, dan saling beradaptasi”, ucap presiden. Menurut presiden Yudhoyono, dalam masyarakat yang global dan beragam dapat menghindarkan masyarakat dunia dari benturan peradaban dan dapat menjalin hubungan dari peradaban dari belahan dunia manapun. Selain karena dengan adanya berbagai perbedaan yang ada, akan menjadi warna-warni dalam kehidupan seni dan sekaligus menciptakan keharmonisan global dan sebagai modal sosial yang dapat menjadi dasar tumbuhnya nilai-nilai toler- ansi, adaptasi, dan harmoni. Gubernur Bali, Made Mangku Paska dalam laporannya mengatakan bahwa ajang PKB kali ini sebagai movasi untuk terus berkarya dan berkreasi sebagai bagian dari pengembangan budaya Bali yang adi luhung. “Para seniman juga sebagai bagian dari pem- bangunan pariwisata daerah dan pembangunan masyarakat Bali secara menyeluruh”, tegas Mangku Paska. Lebih lanjut Gubernur menambahkan, PKB di- harapkan sebagai penggalian serta pengembangan seni tradisional yang tumbuh dan berkembang dalam kehidupan masyarakat. Kegiatan ini juga sebagai revitalisasi nilai kesenian, sehingga tetap hidup dan berfungsi di seap golongan masyarakat di tengah- tengah tantangan globalisasi. Dikatakan, pariwisata Bali menik-beratkan perhaannya pada perkembangan seni budaya tradisional. Oleh sebab itu, seni budaya diharapkan mampu berintegrasi dan beradaptasi serta melaraskan diri dengan dinamika jaman. Menurut Made Mangku Paska, PKB merupakan wadah untuk meningkatkan dan mempresentasikan hasil karya seni unggulan ap kabupaten/kota se-Bali. “PKB merupakan keagungan peradaban dengan ruang lingkup budaya yang ber- skala lokal, nasional, dan internasional, dimana pe- maknaannya menekankan pada peningkatan kualitas dan pembentukan karakter sumber daya manusia”, ucap Mangku. Kompleks kesenian dan panggung Ardha Candra, Bali Arts Center Denpasar tahun ini menjadi saksi yang ke-33 bagi lahirnya seniman- seniman Bali yang selalu mengedepankan nilai-nilai budaya sebagai wujud dan symbol nyata keharmonisan hidup. PKB ke-33 kali ini juga dirangkaikan dengan Utsawa Dharama Gita ngkat Nasional, dan Bali World Culture Forum. Utsawa Dharma Gita ini sebagai wujud dari pelestarian nilai-nilai sastra agama Hindu sebagai bentuk nilai keragaman budaya Bali, yang diapresiasikan di seluruh nusantara. v BTnewspapers/Krisna Pembukaan PKB ke-33 Adaptasi dalam Multikultur sebagai Bentuk Harmonisasi dalam Berkarya Halaman 3 Halaman 4 Halaman 5 Halaman 6 Halaman 7 SEBAgAI salah satu pelopor pariwisata yang ada di kawasan BTDC (Bali Tourism Development Centre), Nusa Dua Beach Hotel & Spa memiliki karakterisk tersendiri. Hal ini terungkap saat wartawan Bali Travel Newspapers diterima oleh General Manager Nusa Dua Beach Hotel & Spa, Reto V. Torriani MEnDEngAr kata juices, dalam benak kita, paslah ekstrak buah yang dihancurkan dan baik bagi kesehatan tubuh. Hal inilah yang menjadi konsep utama dari Toza, yang merupakan produk PT. Amanah Prima Indonesia (PT.API) Perwakilan Bali. BErWISATA sambil belajar bersama keluarga tercinta, teman ataupun kekasih sangatlah menyenangkan. Kebersamaan tersebut bisa anda dapatkan di Monumen Yogya Kembali (Monjali). SIAPA sangka, kalau Bali yang dulu hanya dikenal sebagai pemasok pernak-pernik dan aneka kerajinan tangan, kini memiliki sebuah pasar pakaian bekas yang menarik minat masyarakat lokal, wisatawan domesk dan juga mulai dimina wisatawan asing.

description

Bali Travel Newspapers Vol. I No. 11 koran resmi Yayasan Tri Hita Karana Bali

Transcript of Bali Travel Newspapers Indonesia Vol. I No. 11

IDR. 2,000

s i fo” cn uoi st sat ii nd ge orc nc thA e& ss pd ir ria t ow fA BK aH li,T

codn na s eel rvp ao te iop nr oof f ner aa tuc re eh .t

N e w s p a p e r BAHASA

INDONESIA

Publisher : Wisnu Wardana; Address : Jl. Melati 43 Denpasar, Bali-Indonesia ; Phone/fax (0361) 227610 Email : [email protected] ; Licence/SIUPK : 0094 / 22-09 / PK / I / 2011; TDP : 22.09.5.52.00072

AKOMODASI

WISAtA KulIer

PeSOnA nuSAntArA

BelAnJA

KEgIATAn Tri Hita Karana (THK) sebagai landasan dari pembangunan Bali, mulai dirasakan manfaatnya dan memang menjadi suatu landasan dalam melaku-kan segala bentuk aktifitas kepariwisataan. Hal ini terlihat saat tim Bali Travel Newspapers diterima oleh tim THK The Laguna a Luxury Collection Resort and Spa.

Vol. I l No. 11 l 25 Juni - 10 Juli 2011

DAIHATSU ACCESS 500 898 89 898 CAREInovation For Tomorrow

ASTRA international

VVT-iX-TRA EFISIEN

CASH BACKRp. 12 Juta

BONUSGPS

CASH BACKRp. 5 Juta

PESTA kesenian milik masyarakat Bali, kembali digelar untuk ke-33 kalinya tahun 2011 ini. Pembukaan Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-33 ini, terbilang cukup sederhana dan nyaris tanpa promosi sedikit pun. Walaupun dengan promosi yang minim, toh acara ini tetap menjadi acuan dalam beraktifitas berkesemian, yang menjadi simbol kuatnya budaya masyarakat Bali. PKB yang juga sebagai puncak dari pembinaan setiap sanggar seni dan para seniman yang ada di seluruh pelosok desa di Bali ini juga sebagai wahana dari semua seniman yang dinanti-nantikan setiap tahunnya.

Diawali dengan pembukaan oleh Presiden Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono, Jumat (Juni 10), bertempat di pang-gung terbuka Ardha Candra, Art Center Denpasar. Acara perhelatan dari 15.000 lebih seniman ini, disaksikan oleh ribuan masyarakat umum dan undangan, sehingga patut dikatakan bahwa masyarakat Bali haus akan kesenian dan acara yang disuguhkan panitia sebagai tonggak awal pesta seni yang berlangsung selama sebulan penuh, 10 Juni - 9 Juli 2011 ini.

Undangan yang terlihat hadir adalah para Menteri Kabinet Indonesia Bersatu II, Sekjen (Sekretaris Jenderal) UN-WTO (United Nation World Tourism Organization), Pimpinan PHDI (Parisadha Hindu Dharma) Pusat, Gubernur Bali, para Duta Besar negara-negara sahabat, unsur Muspida, dan Bupati/Walikota se-Bali.

Pada sambutannya Presiden berpesan sesuai dengan tema PKB ke-33 kali ini, adalah “Desa Kala Patra”, Adaptasi Diri Dalam Multi-kulturalsisme, Yudhoyono menekankan, sangat tepat dan inspiratif tema tersebut. Tepat, karena Indonesia memiliki budaya dan kultur

yang berbeda dan beragam, “Oleh sebab berbeda dan beragam, kita mesti hidup berdampingan, saling mengisi, dan saling beradaptasi”, ucap presiden.

Menurut presiden Yudhoyono, dalam masyarakat yang global dan beragam dapat menghindarkan masyarakat dunia dari benturan peradaban dan dapat menjalin hubungan dari peradaban dari belahan dunia manapun. Selain karena dengan adanya berbagai perbedaan yang ada, akan menjadi warna-warni dalam kehidupan seni dan sekaligus menciptakan keharmonisan global dan sebagai modal sosial yang dapat menjadi dasar tumbuhnya nilai-nilai toler-ansi, adaptasi, dan harmoni.

Gubernur Bali, Made Mangku Pastika dalam laporannya mengatakan bahwa ajang PKB kali ini sebagai motivasi untuk terus berkarya dan berkreasi sebagai bagian dari pengembangan budaya Bali yang adi luhung. “Para seniman juga sebagai bagian dari pem-bangunan pariwisata daerah dan pembangunan masyarakat Bali secara menyeluruh”, tegas Mangku Pastika.

Lebih lanjut Gubernur menambahkan, PKB di-harapkan sebagai penggalian serta pengembangan seni tradisional yang tumbuh dan berkembang dalam kehidupan masyarakat. Kegiatan ini juga sebagai revitalisasi nilai kesenian, sehingga tetap hidup dan berfungsi di setiap golongan masyarakat di tengah-tengah tantangan globalisasi.

Dikatakan, pariwisata Bali menitik-beratkan perhatiannya pada perkembangan seni budaya tradisional. Oleh sebab itu, seni budaya diharapkan mampu berintegrasi dan beradaptasi serta melaraskan diri dengan dinamika jaman. Menurut Made Mangku Pastika, PKB merupakan wadah untuk meningkatkan dan mempresentasikan hasil karya seni unggulan tiap kabupaten/kota se-Bali. “PKB merupakan keagungan peradaban dengan ruang lingkup budaya yang ber-skala lokal, nasional, dan internasional, dimana pe-maknaannya menekankan pada peningkatan kualitas dan pembentukan karakter sumber daya manusia”, ucap Mangku.

Kompleks kesenian dan panggung Ardha Candra, Bali Arts Center Denpasar tahun ini menjadi saksi yang ke-33 bagi lahirnya seniman-seniman Bali yang selalu mengedepankan nilai-nilai budaya sebagai wujud dan symbol nyata keharmonisan hidup.

PKB ke-33 kali ini juga dirangkaikan dengan Utsawa Dharama Gita tingkat Nasional, dan Bali World Culture Forum. Utsawa Dharma Gita ini sebagai wujud dari pelestarian nilai-nilai sastra agama Hindu sebagai bentuk nilai keragaman budaya Bali, yang diapresiasikan di seluruh nusantara. v BTnewspapers/Krisna

Pembukaan PKB ke-33

Adaptasi dalam Multikultur sebagai Bentuk Harmonisasi dalam Berkarya

Halaman 3

Halaman 4

Halaman 5

Halaman 6

Halaman 7

SEBAgAI salah satu pelopor pariwisata yang ada di kawasan BTDC (Bali Tourism Development Centre), Nusa Dua Beach Hotel & Spa memiliki karakteristik tersendiri. Hal ini terungkap saat wartawan Bali Travel Newspapers diterima oleh General Manager Nusa Dua Beach Hotel & Spa, Reto V. Torriani

MEnDEngAr kata juices, dalam benak kita, pastilah ekstrak buah yang dihancurkan dan baik bagi kesehatan tubuh. Hal inilah yang menjadi konsep utama dari Toza, yang merupakan produk PT. Amanah Prima Indonesia (PT.API) Perwakilan Bali.

BErWISATA sambil belajar bersama keluarga tercinta, teman ataupun kekasih sangatlah menyenangkan. Kebersamaan tersebut bisa anda dapatkan di Monumen Yogya Kembali (Monjali).

SIAPA sangka, kalau Bali yang dulu hanya dikenal sebagai pemasok pernak-pernik dan aneka kerajinan tangan, kini memiliki sebuah pasar pakaian bekas yang menarik minat masyarakat lokal, wisatawan domestik dan juga mulai diminati wisatawan asing.

2 N e w s p a p e r BAHASA

INDONESIA

No. 11, 25 Juni- 10 Juli 2011 Info Wisata

Australian ConsulateJl.Tantular 32 Renon, Denpasar Website: http://www.dfat.gov.au/bali Consular hours: Monday to Friday 8:00am-12:00pm - 12.30pm-4:00pm Visa hours: Monday to Friday 8.30am-12:00pmEmergency: (0361) 241118 and follow the menu to connect direct to the 24hr Consular Operations Centre in Canberra

Honorary Consulate of Brazil - Bali Address: C/- By The Sea Store, Jl Raya Legian No.186, Kuta 80361 Phone: (0361) 757 775, Fax: (0361) 751 005 Email: [email protected] Office hours: Monday to Friday 10.00am-6:00pmEmergency: 081344928

British Honorary Consulate - Bali/LombokJl. Tirta Nadi 20, Sanur, Denpasar 80238Email: [email protected] Phone: (0361) 270 601Office hours Monday to Friday 8:30am-12:30pmEmergency: 0811802435. Jakarta Duty Officer or 08123838844 Bali Honorary Consul 08123838844

Cosulate of Chile - Bali/Lombok Jl. Pengembak Gg 1 No. 3, Sanur, Denpasar 80827Office hours: Monday to Friday 9:00am-5:00pm

Emergency: 0811394045

Consulate of Czech Republic Jl. Pengembak 17, Sanur Office hours: Monday to Friday 8:30am-4:30pmEmergency: 08123970129

Consulate of France Jl. Mertasari Gg. II No. 08, Sanur Office hours: Monday to Friday 9:00am-12:00pmEmergency: 08123800124

Consulat of Germany Jl. Pantai Karang No. 17, Sanur email: [email protected] Office hours: Monday to Friday 8:00am-12:00pmEmergency: 08123913938

Consulate of Hungary Address: C/- Marintur Jl. Bypass Ngurah Rai No. 219 Sanur Email: [email protected] Phone: (0361) 287701; Fax: (0361) 735232 Office Hours: Monday to Friday 10:00am-12:00pmEmergency: 0811389680 or 0816790046

Consulate of Italy C/- Lotus Enterprise Building, Jl. Bypass Ngurah Rai, Jimbaran Website: http://www.italconsbali.org Public hours: Monday to Friday 10:00am-1:00pm

Office hours: Monday to Friday 10:00am-4:00pmPhone: (0361) 701 005Emergency: 08123904471

Consulate of Japan Jl. Raya Puputan 170, Renon, Denpasar 80235Office hours: Monday to Friday 8:30am-12:30pm – 1:30pm-4:00pmEmergency: 08123801941

Consulate of Malaysia Address: Alam Kulkul Boutique Resort Jl Pantai Kuta, Legian Bali 80030 Phone: (0361) 752 520; Fax: (0361) 752 519 Email: [email protected]

Cunsulate of Mexico Puri Astina Putra Building, Jl. Prof. Moh. Yamin No. 1A, Renon, Denpasar email: [email protected] Office hours: Monday to Friday 9:00am-3:00pmEmergency: (0361) 288 218 or 0811399929Consualte of the Netherlands Jl. Raya Kuta 127, Kuta 80361website: www.netherlandsembassy.or.id Office hours: Monday to Friday 8:30am-12:30pm – 1:30pm-4:00pm Visa hours: 8:30am-12:30pm onlyEmergency: +62 818789444

Danish/Denmark & Norway Consulate Website: http://www.mimpi.com Office hours: Monday to Friday 9:00am-2:00pmPhone: (0361) 701070 ext 32; Fax : (0361) 701 073/4Emergency: 08123802104 or 08123930809

Consulate of The Russian Federation Jl. By Pass Ngurah Rai No.118A JimbaranEmail: [email protected] Office hours: Monday – Friday 8.30am – 4.00pmEmergency: 081 657 1018

Consulate of The Slovak RepublikJl. Gunung Agung no. 93, Denpasar 80118Email: [email protected] Office hours: Monday – Friday 8.00am – 4.00pm, Saturday 8.00am – 2.00pmEmergency: 081 1810 680

Consulate of Spain Kompleks Istana Kuta Galeria, Blok Vallet 2, No. 11, Jl. Patih Jelantik, KutaOffice hours: Monday to Friday 9:00am-12:00pm – 1:00pm-4:00pmEmergency: (0361) 975 736 or 08123840801

Consulate of Sweden & Finland Jl. Segara Ayu, Sanur, PO Box 3091 Denpasar 80030Email: [email protected] Office hours: Tuesday & Thursday 9:00am-12:00pmEmergency: 08179723658, 081 1380 367 (private)

Swiss Consulate and Austrian Representave for Consular Affairs Kompleks Istana Kuta Galeria (former Central Parking), Blok Valet 2 No. 12, Jl. Patih Jelantik, Kuta Email: [email protected]/[email protected]/[email protected] Office hours Monday to Friday 9:00am-

1:00pmEmergency: (0361) 754 719; (0361) 730 149 or 08123948861 or 0818566392

The Royal Thai Consulate Email: [email protected] Address: Jl Puputan Raya No. 81, Renon Denpasar 80235Office hours Monday to Friday 9:00am-12:00pm – 1:00pm-4:00pmVisa hours Monday to Friday 9:00am-12:00pm – 1:30pm-4:00pmEmergency: 08164724466Phone: (0361) 263 310; Fax: (0361) 238 044

Consulate General Democratic of Timor LesteJalan Prof. Yamin No. 4, Renon Denpasar Email: [email protected] Office hours: Monday – Friday 08.30am – 4.40pmEmergency: 081353 243522, 081 557 02399, 081 236 55988

Consulate of United States of America Jl. Hayam Wuruk No. 310, Denpasar 80235Email : [email protected] hours: Monday to Friday 8:00am-12:00pm – 1:00pm – 4:30pmEmergency: Duty officer in Surabaya 081 133 4183

Indian Cultural Centre (Embassy of India, Jakarta) in Bali Jln. Raya Puputan Renon No. 42-44 Denpasar - BaliPhone : (0361) 241 978, Fax. (0361) 241 980

Consulates and Representatives in Bali:

3No. 11, 25 Juni- 10 Juli 2011N e w s p a p e r BAHASA

INDONESIA

KEgIATAn Tri Hita Karana (THK) sebagai landasan dari pembangunan Bali, mulai dira-sakan manfaatnya dan memang menjadi suatu landasan dalam melakukan segala bentuk aktifitas kepariwisataan. Hal ini terlihat saat tim Bali Travel Newspapers diterima oleh tim THK The Laguna a Luxury Collection Resort and Spa Senin (Jun 20). Tim yang dimotori oleh Ida Bagus Partama, yang sekaligus Ketua Umat Hindu ini juga ikut mendampingi adalah Ni Made Ayu Yogiartini, Ida Bagus Putra, dan Dwi Lisminarni.

Pada dasarnya, setiap kegiatan THK, me-miliki sesuatu yang dapat mempengaruhi dan secara tidak langsung akan membawa dampak yang positif. Salah satu diantaranya adalah bentuk nyata yang telah dipersembahkan oleh hotel yang terletak di BTDC ini, dengan mem-pekerjakan orang yang memiliki kekurangan, yakni tuna rungu.

Tidak tanggung-tanggung, pihak mana-jemen yang dipimpin oleh Frank Beck ini, mempekerjakan sebanyak 5 orang tuna rungu. Mereka diberikan fasilitas yang sama dengan karyawan lainnya, baik itu tunjangan hari raya, jamsostek, dan sebagainya seperti karyawan lainnya. “Ini sebagai bentuk rasa kepedulian kami, dan mereka ada yang sudah bekerja sampai 5 tahun, dan kami sudah menganggap seperti keluarga sendiri”, ucap Pak Partama diiyakan oleh Ibu Ayu Yogi.

Menurut Partama, sebagian besar kary-awan hotel ini adalah umat Hindu (hampir 95%), maka kegiatan parahyangan sebagai bentuk harmonisasi dengan Sang Pencipta, ti-dak habis-habisnya digulirkan. Sebagai contoh adalah dengan melakukan aktifitas secara ru-tin, setiap piodalan di Pura Padmasana hotel, setiap purnama, tilem, dan hari raya lainnya selalu berjalan dengan maksimal. Bahkan

setiap 2 kali dalam setahun selalu diadakan tirta yatra, dan sekaligus juga memberikan dana punia. “Belum lama ini beberapa kary-awan kami melaksanakan tirta yatra ke Nusa Penida, yakni Pura Dalem Ped dan Pura Giri Putri”, ungkap Partama.

Menurutnya, kegiatan ini didukung penuh oleh General Manager di The Laguna Resort and Spa, karena pimpinan mereka sangat menghargai hal itu. Bagitu juga dengan umat lainnya, seperti umat Muslim, Kristiani, Bud-dha, perlakuan yang sama juga untuk mereka juga diberikan. Seperti pihak manajemen memberikan tempat dan lengkap dengan FBnya, apabila mereka mengadakan kegiatan keagamaan, di samping itu juga mereka antar umat saling mengundang apabila ada acara dan itu merupakan salah satu bentuk saling menghargai dan masuk ke dalam ranah THK yakni pawongan.

The Laguna Resort memiliki 287 buah kamar dan villa, sehingga jumlah dari kary-awannya yang mencapai 500 orang ini dapat dikelola tanpa adanya ketersinggungan. Dan inilah sebagai tolok ukur penilaian THK Awards & Accreditation 2010, sehingga mendapatkan Gold Medal.

Yayasan Tri Hita Karana Bali yang meru-pakan satu-satunya pelaksana evaluasi ter-hadap pelaksanaan THK Awards ini sangat apresiatif, karena unsur dari pawongan lah

yang sangat berperan tinggi. Cooperate So-cial Responsibility sebagai motornya, tahun 2010 lalu banyak yang dilakukan, diantranya memberikan bantuan buku kepada SDN No. 6 Benoa. Buku yang merupakan sarana penun-jang pendidikan ini diberikan sebagai bentuk kepedulian terhadap pentingnya pendidikan untuk anak-anak. Selain buku, bentuk bea-siswa diberikan kepada SMP Dwijendra Den-

pasar, dan ini sangat tepat, karena akan secara langsung menyentuh aspek pemberdayaan masyarakat kurang mampu, tetapi memiliki kemampuan yang baik bahkan lebih. “Secara langsung, karena kami merupakan bagian dari manajemen Starwood hotels and resorts, dimana ada program peduli, maka kami mem-berikan yang terbaik, khusus bagi anak-anak yang kurang mampu dan masyarakat yang membutuhkan”, timpal Partama.

Selain lingkungan sosial, lingkungan alam menjadi bagian yang juga penting. Hal ini dibuktikan dengan adanya kebun yang san-gat luas yakni 65% dari luas tanah yang ada, seakan mengesankan bahwa perawatan yang maksimal dilakukan demi melangsungkan peran alam sebagai sahabat manusia.

Demikian juga di tengah-tengah hotel terdapat lagoon buatan, sehingga terkesan

kita menikmati suasana pantai di dalam hotel, meskipun jarak ke pantai sangat dekat, bahkan hanya beberapa langkah saja. Kepawaian para gardener yang menciptakan kesejukan alam tropis Bali, sehingga turut juga menjaga bu-daya Bali itu sendiri. Contohnya ada beberapa tanaman langka yang ada, sehingga bisa dikem-bangkan lebih baik. Penataan suasana alam yang sungguh menawan dan seakan kita bisa nikmati budaya, dan alam Bali yang tiada duan-ya. “Hal ini adalah pengimplementasian THK sebagai dasar dari hubungan berkesinambun-gan yang harmonis”, ucap Partama.

Tak salah lagi jika nantinya apabila bisa tetap mempertahankan dan bahkan me-ningkatkan lagi implementasi THK di The Laguna Resort. Maka tahun 2011 ini menurut penilaian yang dilakukan nanti oleh Yayasan THK Bali, sesungguhnya sudah hampir layak diberikan predikat yang bagus dan bisa mem-peroleh Gold Medal kembali, tentunya dengan usaha yang baik dan dilakukan secara ber-kesinambungan diantara tim THK The Laguna a Luxury Collection Resort & Spa.

Dan bagi anda yang berkunjung di ka-wasan BTDC Nusa Dua, pastikan dan berlibur-lah bersama keluarga atau pasangan anda di The Laguna Resort and Spa, dimana resort ini selalu menjadi favorit dari Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono untuk menginap apabila ada urusan kenegaraan di Bali. v

BTnewspapers/Krisna

Akomodasi

Pocari Sweat ConferenceInnA grAnD BALI BEACH – Guna mempromosikan pola

hidup sehat, riang dan seimbang (Living Active & Balance), Pocari Sweat melakukan seminar sehari di Hotel Inna Grand Bali Beach, Sanur, baru-baru ini. Hadirin yang terdiri atas olahragawan, guru-guru, tokoh masyarakat dan petugas kes-ehatan nampak antusias mendengarkan penjelasan dari tim marketing Pocari Sweat yang secara khusus didatangkan dari Jakarta. Hadir juga pada acara itu para distributor dan agent Pocari Sweat di Bali. v BTnewspapers/Krisna

The Laguna a Luxury Collection Resort and Spa

Konsep Tri Hita Karana dengan Nuansa Lagoon yang Indah

4 N e w s p a p e r BAHASA

INDONESIA

No. 11, 25 Juni- 10 Juli 2011

Jl. Raya Sangeh, abiansemal, Badung - BaliPhone ; (0361) 7422740

Objek WisataBukit Sari Sangeh

rETo V. TorrIAnI, General Manager (GM) Nusa Dua Beach Hotel & Spa ini, memang memi-liki ketelitian yang tinggi. Hal inilah yang menjadi faktor utama untuk men-jaga kualitas dan nilai-nilai yang terkandung dalam konsep-konsep Tri Hita Karana (THK). Dan, secara langsung bisa menjadi as-set yang dapat menjaga nilai budaya dan nilai seni yang tinggi bagi Bali. Hotel bintang lima di kawasan BTDC Nusa Dua ini, sangat menjaga budaya Bali dan menjadikannya sebagai ciri khas tersendiri.

Terlihat dari struktur bangunan yang sangat mencerminkan nilai budaya lokal Bali. Dari Candi Bentar (Split Gate-way) yang menjulang tinggi, sampai menara yang sekilas terlihat sebagai Bale Kulkul. Reto, begitu panggilan akrabnya, berusaha semaksimal mungkin untuk menjaga hal ini. Karena keragaman dari nilai budaya lah yang menjadikan Bali menjadi favorit wisata nomor satu di dunia. “Kami ingin apabila

anda menginap di sini, suasana Bali yang kental akan anda rasakan”, ucap Reto yang fasih dalam 6 bahasa ini, salah satunya adalah bahasa Indonesia.

Menurut Reto, bu-daya Bali sangat penting dan salah satu cara men-jaganya adalah dengan melaksanakan konsep Tri Hita Karana (THK). “Inilah cara kita menghargai ke-arifan lokal masyarakat Bali,” katanya.

Dengan adanya kon-sep THK, seakan mem-

berikan nuansa Bali yang indah dengan nilai harmoni baik secara spritual (lingkungan Tuhan), masyarakat atau sosial dan lingkun-gan alam. Ditegaskan kembali oleh Reto, bahwa Nusa Dua Beach Hotel & Spa ingin menjaga budaya Bali, agar menjadi ciri khas hotel bintang lima ini. “Bukan hanya ingin menjaga, tetapi nantinya akan kami perse-mbahkan kepada generasi kami selanjutnya, dan Bali akan lebih terjaga spiritnya untuk masa depan”, pungkas Reto. v BTnews-papers/Krisna

SEBAgAI salah satu pelopor pariwisata yang ada di kawasan BTDC (Bali Tourism Develop-ment Centre), Nusa Dua Beach Hotel & Spa me-miliki karakteristik tersendiri. Hal ini terungkap saat wartawan Bali Travel Newspapers diterima oleh General Manager Nusa Dua Beach Hotel & Spa, Reto V. Torriani Senin (Jun 13). Beberapa karakteristik yang menjadi ciri khas dari hotel bintang 5 ini adalah memiliki candi bentar yang besar, layaknya pintu gerbang sebuah Puri di suatu Kerajaan di Bali, dan merupakan suatu simbol selamat datang di Bali.

“Kami memang tetap mempertahankan, karena itu adalah sambutan awal bagi

para wisatawan yang datang dari kami, dan kami terima dengan

hangat, ramah, sebagai ciri khas orang Bali pada umumnya”, ujar Reto.

Lebih lanjut ungkap Reto adalah dengan adanya Tri Hita Karana Awards & Accreditation yang satu-satunya dilaksanakan oleh Yayasan Tri Hita Karana Bali, akan menjadi tolok ukur pengembangan dan sebagai tameng untuk men-jaga budaya di Bali, khususnya dan bahkan bisa sampai tingkat international. Walaupun faktor alam sangat mempengaruhi, budaya sebagai rohnya orang Bali tetap harus dijaga, dan menu-rutnya evaluasi yang dilaksanakan Yayasan Tri

Hita Karana Bali mengenai pengimplementasian THK diawali dari hotel sangat tepat.

Mengenai hal ini, pihaknya sangat memper-hatikan dengan detail segala sesuatunya dengan maksimal. Sehingga tidak diragukan lagi tahun 2011 ini ada kemungkinan besar Nusa Dua Beach Hotel & Spa akan memperoleh Gold Medal yang ketiga, dimana akan berkesempatan pula meraih Emerald Medal, atau Green Hotel menurut pe-nilaian nantinya yang akan dilakukan Yayasan THK pada tahun ini. Hal ini terlihat jelas, dimana untuk beberapa aspek dan faktor pendukung yang terwujudkan di hotel ini,

Diawali dengan nilai-nilai Pawongan yang terkandung di THK, dilaksanakan dengan maksi-

mal sesuai dengan kemampuan pihak manajemen. Nusa Dua Beach Hotel & Spa juga meng-himpun beberapa hotel yang ada di sekitarnya yakni di kawasan BTDC untuk memberikan sum-bangan di beberapa desa di kabupaten Karangasem, yang setelah dilakukan

survei memang membutuhkan bantuan yang nyata untuk mengurangi tingkat kemiskinan warga di beberapa desa tersebut. Selanjutnya adalah melakukan donor darah rutin, yang dalam hal ini bekerjasama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) dan BHA (Bali Hotel Asosiation) setiap 3 bulan sekali. Beberapa perlengkapan hotel yang masih layak pakai, juga disumbangkan kepada yang membutuhkan, biasanya pada saat ulang tahun ataupun secara insidental. Semua hal ini selalu dikontrol dan direncanakan dengan semaksimal mungkin.

Kegiatan sosial yang dilakukan secara ber-sama oleh BHA ini, biasanya lebih besar, sep-erti penanganan kemiskinan, penghijauan untuk

Akomodasi

GM Nusa Dua Beach Hotel & Spa, Reto V. Torriani

“Arsitektur Bali adalah Ciri Khas Kami”

Hotel Bintang Lima, Berlandaskan Budaya Bali

kelangsungan alam, dan sebagainya. Mengenai masalah Clean and Green sebagai motto provinsi Bali, diakui oleh pihak manajemen masalah yang terbesar adalah sampah plastik. Karena memang di wilayah BTDC sangat menerapkan kebersihan dan keamanan yang utama, tetapi masalah sampah plastik merupakan ancaman bagi Bali, apabila tidak berubah dalam sekian tahun kede-pan. Itulah sebabnya pihak manajemen yang dipimpin oleh Reto selalu menggiatkan pengu-rangan sampah plastik, dimulai dari hotel itu sendiri. “Mempunyai kebun yang sangat besar dan hijau, sangat tidak mudah, kita benar-benar merawatnya sehingga menjadi kenyamanan bagi wisatawan”, ucap Reto.

Hal inipun diiyakan oleh Nengah Parwiasa, sebagai yang bertanggungjawab dengan imple-mentasi Tri Hita Karana di Nusa Dua Beach Hotel & Spa Bali. Parwiasa menambahkan bahwa be-berapa tanaman langka juga ada, seperti kelapa hijau, kelapa gading, kelapa bulan yang hanya berbuah satu saja, pinang, dan lebih dari 60 lebih spesies tanaman langka yang ada. Oleh karena itu kebun yang luas di areal hotel, dijadikan wisata Herbal Garden. “Ini merupakan prima-dona wisatawan yang menginap di sini, dimana kami memberikan pengetahuan tentang tidak hanya tumbuhannya saja, tetapi juga kegunaan dari tanaman langka itu sendiri”, tegas Parwiasa.

Ditambahkan oleh Parwiasa, bahwa apabila ada masyarakat yang kesulitan untuk memenuhi sarana upakara, seperti kelapa bulan (nyuh bulan), atau nyuh klungah, dipersilahkan untuk mencari di Nusa Dua Beach Hotel & Spa Bali. Hal ini sudah sering dilakukan oleh masyarakat seputaran Nusa Dua, dan dirasa cukup berman-faat. Selain wisata Herb Garden, aktifitas budaya seperti membuat canangsari yang dilakukan oleh wisatawan yang menginap juga sering di-lakukan dan menjadi salah satu favorit di Nusa Dua Beach Hotel & Spa.

Mengenai budaya Bali, pihak manajemen

tidak pandang sebelah mata. Hal ini memang menjadi bahan utama dan sekaligus mengantar-kan Nusa Dua Beach Hotel & Spa mendapat Gold Medal di THK Awards 2010 kemarin. “Kami ingin spirit Bali, yakni bernuansa Bali untuk setiap sudut bangunan kami, tidak seperti hotel yang ada di seluruh dunia, yang hampir sama dan monoton, tetapi kami harus memiliki nilai khas dan unik, sehingga itu menjadi ciri kami”, ungkap Reto.

Ini memang terlihat nyata dan sangat agung dimana semuanya berdasarkan dengan tradisi Bali, mulai dari detail dan memang tidak dirubah. Bahkan hal ini didukung penuh oleh pihak pemilik hotel bintang lima ini. Walaupun ada perbaikan dan renovasi tiap tahunnya, tetapi tidak boleh menghilangkan budaya lokal, baik itu bahan material sampai tenaga kerja yang akan dipakai. Secara tidak langsung hotel ini berin-vestasi untuk kepentingan lokal, tidak hanya mencari keuntungan dari pariwisata melainkan bisa memberikan sesuatu yang berharga dimana ini jarang dilakukan oleh pengusaha-pengusaha yang ada di Bali.

Untuk urusan budaya memang tidak boleh lepas dari peran manusianya sebagai pelaksana. Hal inilah yang mendorong hotel ini untuk beru-saha memperhatikan kesejahteraan karyawan-nya, sehingga semua menjadi harmoni. Salah satunya dengan usaha koperasi karyawannya dengan menternakkan lebih dari 100 ekor babi, dimana keuntungannya akan dibagi rata dengan jumlah karyawan yang ada, sesuai dengan asas koperasi. Pihak manajemen menyadari bahwa manusia yang bekerja adalah asset terbesar, di-mana tanpa mereka Nusa Dua Beach Hotel & Spa tidak bisa sukses seperti sekarang ini. Apresiatif yang tinggi memang ditujukan bagi karyawan Nusa Dua Beach Hotel & Spa.

Tunggu apalagi, booking pilihan anda untuk menginap di Bali, dimana lagi kalau bukan Nusa Dua Beach Hotel & Spa. v

BTnewspapers/Krisna

5No. 11, 25 Juni- 10 Juli 2011N e w s p a p e r BAHASA

INDONESIA

MEnDEngAr kata juices, dalam benak kita, pastilah ekstrak buah yang dihancurkan dan baik bagi kesehatan tubuh. Hal inilah yang menjadi konsep utama dari Toza, yang merupakan produk PT. Amanah Prima Indonesia (PT.API) Perwakilan Bali ketika menerima wartawan Bali Travel Newspapers Selasa (Jun 7) di areal pabrik pem-botolannya di kawasan Suwung, Denpasar.

Sebagai supplier dari ekstrak

buah-buahan, lebih tepatnya bubur buah yang memang asli hasil dari buah segar, memang terasa beda dengan yang biasa dijual di pasaran. “Kami selalu menjaga produk kami, karena kami ingin yang terbaik dan produk kami sangat baik untuk semua jenis beverages yang ada”, ungkap Romy Tambunan, Pimpinan PT.API Bali.

Ditambahkan, produk Toza, sangat memperhatikan higienis dan kualitas rasa yang pasti terjaga

sampai ke tan-gan konsumen. Toza saat ini sudah menjadi produk anda-lan d i setiap hotel maupun restoran di Bali. “Produk kami bu-kan merupakan produk langsung minum, melainkan sebagai bahan dasar unruk membuat juices dan aneka minuman buah”, ucap Romy.

Ada beberapa produk Toza

LAWAr adalah penganan khas Bali yang biasa tersaji saat hari raya atau acara istimewa, seperti pesta pernikahan. Lawar biasanya dibuat dengan daging babi (tepatnya, kulit babi), dan ada juga lawar dengan bahan baku buah nangka (lawar nangka) atau daging buah kelapa yang muda (lawar klungah).

Kini, mulai dijual kepada masyarakat umum, lawar yang bahan bakunya dari kulit daging kerbau, namanya “Lawar Kebo”. Lawar ini sejak lama hanya disajikan pada saat upaca-ra besar di Pura, sehingga yang menikmati ma-sakan lawar kebo adalah orang-orang khusus. Bahkan di Puri-Puri (semasa zaman Kerajaan

di Bali), lawar kebo menjadi masakan khusus kaum raja dan keluarga darah biru yang tinggal di areal Puri (istana) atau di areal Jeroan.

Lawar kebo, rasanya unik dan khas. Seb-agai wisatawan, anda akan mudah menjumpai sajian lawar kerbau di sejumlah warung makan d i B a l i . Salah satu yang mungkin bisa Anda

kunjungi adalah warung lawar kebo ‘Mang Boo’, hanya puluhan meter dari kawasan wisata Sangeh, Abian-semal, Kabupaten Badung.

Sang pemilik warung, Ida Ayu Sri Astini, mengolah daging kerbau dengan racikan bumbu lawar. Selain daging, ia juga memanfaatkan hati dan kulit kerbau. Olahan daging kerbau milik Dayu, panggilan Ida Ayu Sri, tak hanya lawar. Ada juga sate, sop tulang kerbau, dan aneka masakan lainnya.

Sop tulang kerbau ternyata menjadi sajian istimewa bagi Dayu yang dibantu suami dan anggota

keluarga lainnya. “Bali Travel Newspaper” agak terkejut melihat sajian sop tulang kerbau yang kadang tak ada dagingnya. Namun dengan cepat suami Dayu memberitahu cara makan sop tulang kerbau yaitu dengan mendorong ‘sumsum’ (isi tulang) dengan sendok, kemu-dian disedot. Maknyuuuus. Mau? Datang saja ke Sangeh. v BTnewspapers/Vivanews

Wisata Kuliner

Menu para Raja di Bali

Toza, the Natural Fruit Juices

“Bubur Buah dengan Ekstrak Buah Alami”

yakni dalam bentuk berbagai macam buah-buahan, apple, orange, guava, dan lainnya. Karena ini bubur buah yang diekstrak alami langsung dari buah segar tentu akan men-jadi minuman segar bagi kesehatan.

Selain untuk di-pasarkan ke hotel dan restoran, Romy mu-lai menyasar Rumah S a k i t .” I n i a d a l a h ekstrak a lami dar i buah, sehingga cocok dan langsung dapat

dicerna tubuh”, ucap Romy sambil menambahkan, di Jakarta cukup banyak rumah sakit yang men-jadi pelanggan tetap Toza, karena produk Toza baik dan bermanfaat bagi pasien dan lebih irit dari sirop

buah. “Produk Toza juga baik untuk dikonsumsi bagi orang segala usia.”

Pabrik Toza di Bali mendis-tribusikan produknya ke wilayah Indonesia timur, Menado, Lombok, Papua, Makasar. Bahan-bahannya didatangkan langsung dari Jakarta berupa ekstrak bubur buah. “Kami berikan yang terbaik dari produk kami, dan anda bisa langsung com-plain apabila ada yang menurut anda perlu diperbaiki”, pungkas Romy.

Tunggu apalagi untuk bubur buah dengan ekstrak buah alami hanya bisa anda dapatkan di Toza The Natural Juices dengan men-ghubungi Supplier Cabang Bali di nomor telepon (0361) 966 7600, fax: (0361) 847363 dan email di [email protected]. Bisa juga kunjungi websitenya: www.toza-indonesia.com . v BTnewspa-pers/*/Krisna

Romy Tambunan

6 N e w s p a p e r BAHASA

INDONESIA

No. 11, 25 Juni- 10 Juli 2011

DEngAn merogoh kocek Rp 7500 / orang, dan untuk 30 orang ke atas akan mendapatkan diskon 10%, anda sudah bisa menikmati segala sarana dan fasilitas yang tersedia. Monumen Yogya Kembali yang terletak di Jalan Lingkar Utara Jongkang, Sariharjo, Ngaglik, Sleman Yogyakarta ini dibuka setiap hari Selasa sampai dengan hari Minggu pukul 08.00 – 16.00.

Monumen ini dibangun 29 Juni 1985, dengan upacara Tradisional seperti penanaman kepala kerbau dan peletakan batu pertama oleh Sri Sultan Hamengku Buwono IX dan Sri Paduka Paku Alam VIII. Monumen Yogya Kembali berasal dari nama “Yogya Kembali” yang mana terkait dengan peristiwa sejarah ditarik

mundurnya tentara Belanda dari Ibukota Yogyakarta 29 Juni 1949 dan kembalinya Presiden Soekarno, Wakil Presiden, Pimpinan Negara yang lain pada 6 Juli 1949.

Ini dipandang sebagai titik awal sejarah Bangsa Indonesia merdeka yang secara nyata bebas dari ceng-kraman penjajah, khususnya Belan-

da dan merupakan tonggak sejarah yang menentukan bagi kelangsun-gan hidup Negara Indonesia yang merdeka dan berdaulat.

Bentuk dari Monumen Yogya Kembali ini pun sangat unik, orang menyebutnya sebagai tumpeng raksasa bertutup warna putih meng-kilat, dalam tradisi Jawa tumpeng seolah-olah sebagai bentuk gunung yang dapat dihubungkan dengan kakayon atau gunungan dalam wayang kulit, yang melambangkan kebahagiaan / kekayaan kesucian dan sebagai penutup setiap episode perjuangan bangsa.

Jika anda masuk Monumen Yogya Kembali melalui pintu timur, maka anda akan bisa menikmati rep-lika pesawat cureng yang dulunya

digunakan AURI selama perang Ke-merdekaan. Selain itu juga anda bisa melihat Meriam PSU – S60 kaliber 57 mm dan meriam PSU Bofors L-60 kaliber 40 mm. Jika anda masuk Monumen Yogya Kembali melalui pintu portir barat, maka anda bisa

Pesona Nusantara

Monumen Yogya KembaliObjek Wisata dan Sekaligus sebagai Sarana Pendidikan

Berwisata sambil belajar bersama keluarga tercinta, teman ataupun kekasih sangatlah

menyenangkan. Kebersamaan tersebut bisa anda dapatkan di Monumen Yogya Kembali (Monjali). Tak

kalah dengan tempat wisata lain di Yogyakarta, selain menyediakan berbagai macam koleksi bersejarah,

Monumen Yogya Kembali juga menyediakan beberapa fasilitas yang tak kalah menariknya, seperti kantin,

taman, mushola, dan lain sebagainya.

menikmati replika Pesawat Guntai yang mana pesawat ini digunakan untuk melaksanakan serangan balasan kedudukan Belanda di Kota Semarang, 29 Juli 1947 yang terke-nal dengan Serangan Tiga (3) kota. Menurut Kepala Bagian Operasional Monjali, Benny Sugito, mengatakan bahwa biasanya kunjungan wisa-tawan ramai pada saat hari liburan sekolah. “75% pengunjung yang datang ke Monjali umumnya adalah anak muda,” ungkapnya.

Nah, jika anda telah memasuki bangunan induk Monumen Yogya Kembali, di lantai pertama anda

akan menemukan empat ruang museum. Pada ruang museum I disajikan benda-benda koleksi yang mendukung perjuangan perjuangan bangsa Indonesia dari peristiwa

sekitar Proklamasi kemerdekaan hingga penumpasan PKI di Madiun tahun 1948.

Sedangkan di ruang museum II merupakan ruang pamer tetap dengan tema “Perang Gerilya Sistem Pertahanan Rakyat Semesta”. Di ruang ini disajikan benda-benda koleksi yang mendukung Visual-isasi Perjuangan Bangsa Indonesia dalam membela, menegakkan dan mempertahankan kemerdekaan pada waktu Agresi Militer Belanda ke-dua, 19 Desember 1948 hingga pelantikan Presiden RIS.

Di ruang museum III, anda akan disuguhi koleksi seputar pelaksa-naan “Serangan Oemoem” 1 Maret 1949 yang mana di dalam ruang ini disajikan benda-benda bersejarah, replika-replika, maupun evokatif yang merupakan bukti sejarah perjuangan masyarakat Yogyakarta khususnya dan bangsa Indonesia umumnya semasa Revolusi Fisik.

Dan di ruang museum IV juga merupakan ruang pamer tetap dengan tema “Yogya Sebagai Ibu-kota Negara Republik Indonesia”, yang mana di ruang ini terdapat teks proklamasi, patung dada Ir. Soekarno, Moh. Hatta, tempat tidur Soekarno, foto kegiatan Presiden dan Wakil Presiden di Yogyakarta, dan lain sebagainya. Selain itu, di lantai pertama ini juga terdapat

ruang perpustakaan, ru-ang serbaguna serta ruang souvenir.

Tak kalah dengan lantai pertama, di lantai kedua akan disuguhi berbagai macam relief dan diorama dalam usaha melestarikan nilai-nilai yang terkand-ung di dalam sejarah per-juangan bangsa Indonesia tahun 1945 – 1949. Yang menarik di lantai dua ini

adalah anda akan menemukan diorama dengan ukuran besar (life size) sebanyak 10 diorama. Tentu dengan ukuran besar tersebut, anda bisa lebih menikmati bagaimana

heroiknya semangat para pahlawan di dalam mempertahankan tanah air bangsa Indonesia.

Yang terakhir adalah lantai ketiga (Garbha Graha) yang meru-pakan puncak dari Monumen Yogya Kembali yang berisi bendera pusaka, relief simbolik, dan unit kata muti-ara. Sebagai ruang hening, ruang ini berfungsi untuk kontemplasi pen-gunjung setelah mengikuti penya-jian dan visualisasi data sejarah per-juangan bangsa melalui museum, relief pagar langkan dan diorama. Diharapkan setelah masuk ruangan Garbha Graha ini kita dapat men-syukuri karunia Tuhan dan mohon agar para pahlawan dan syuhada yang telah gugur dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan dapat diterima di sisi Tuhan sesuai dengan amal bhaktinya.

Dibalik koleksinya yang luar biasa tersebut, ternyata Monumen Yogya Kembali juga berpartisipasi di dalam berbagai kegiatan sosial, diantaranya terkait dengan bidang Parahyangan, ketika hari besar Islam seperti Idul Fitri, diadakan sholat bersama yang dibuka bagi masyarakat umum. Selain itu, di bidang pawongan, pihak Monjali juga sempat menyelenggarakan tur-namen bulu tangkis antar museum yang ada di seluruh Yogyakarta.

“Diharapkan dengan adanya turnamen bulu tangkis ini dapat mempererat hubungan, dan bisa saling mengenal satu sama lain,” ungkap Benny tersenyum. Di bidang palemahan, Benny mengatakan bahwa pihaknya mengontrak clean-ing service sehingga perawatan lebih terjamin, baik di dalam maupun di sekitar area Monjali, apalagi ta-mannya yang hijau yang tentu akan makin memanjakan anda di dalam menikmati pesona Monumen Yogya Kembali. Benny berharap kedepan-nya Monumen Yogya Kembali bisa dijadikan sebagai sarana pendidi-kan, tak hanya semata-mata sebagai objek wisata. v

BTnewspapers/Titah

Benny Sugito

7No. 11, 25 Juni- 10 Juli 2011N e w s p a p e r BAHASA

INDONESIA

SEJAK itu, sepanjang jalan tersebut mulai banyak dipajang aneka ragam ba-rang kerajinan Bali dan dari berbagai pulau sekitar Bali (Lombok, Sumbawa, Jawa dan seterusnya). Barang yang dipajang pun tak tanggung-tanggung, mulai dari gerabah hingga bangunan rumah Joglo dan sete-rusnya.

Hal itu pula yang mengilhami peda-gang-pedagang asal pulau Madura. Biasanya mereka mengumpulkan besi-bekas dan dijual kiloan. Kini, sebagian diantara mereka beralih mengumpulkan pakaian-bekas yang juga dijual kiloan di pasar. Akhirnya, pasar yang bernama Pasar Kodok, tercatat sebagai pasar pakaian bekas import terbesar di Bali.

Pasar Pakaian Bekas Import TerbesarSiapa sangka, kalau Bali yang dulu han-

ya dikenal sebagai pemasok pernak-pernik

dan aneka kerajinan tangan, kini memiliki sebuah pasar pakaian bekas yang menarik minat masyarakat lokal, wisatawan domes-tik dan juga mulai diminati wisatawan asing.

Pasar Kodok merupakan pasar pakaian bekas import yang terbesar di Bali, disamping banyak lagi pasar pakaian bekas import yang

tersebar di beberapa daerah di Indonesia.Pasar kodok terletak di utara Jalan

By-Pass Kediri, Tabanan. Keberadaan pasar ini lebih banyak tersebar dengan berita dari mulut ke mulut. Sungguhlah sangat mengagetkan ketika kita menjejakkan kaki di pasar ini, terdapat berpuluh-puluh ribu jenis pakaian bekas import yang datang dari Singapore dan Jepang.

Ke pasar ini bisa ditempuh sekitar 40 menit dari ibu kota Denpasar, dan terletak di kecamatan Kediri, kabupaten Tabanan. Keberadaan pasar ini dimulai sekitar tahun 2001 dan awalnya dimotori oleh para peda-gang dari Madura yang mengadu nasib di Bali, namun dalam perkembangannya pasar ini mendapat sambutan dan akhirnya saat ini terdapat aktivitas lebih dari 300 orang pedagang yang tersebar rapi dalam jajaran kios di suatu areal persawahan yang luas.

Saat ini 80 % pedagang pakaian bekas ini masih dikuasai kaum urban dari Madura dan sisanya berasal dari Lumajang dan Bali.

Kenapa disebut Pasar Kodok? Menu-rut informasi para pedagang di sana, hal ini terkait karena lokasi persawahan yang menjadi areal pasar tersebut, pada awal-

nya merupakan areal yang banyak sekali ditemukan kodok.

Para pedagang ini mendapatkan pak-aian bekas tersebut dari para importer pak-aian bekas yang sebagian besar berasal dari wilayah Padang. Biasanya para pedagang itu akan membeli dalam bal-bal (karung) pakaian bekas yang sudah disortir terlebih dulu dan dipisahkan sesuai jenis dan kuali-tas pakaian bekas itu sendiri. Harga per bal pakaian bekas itu sangat murah, sebut saja dengan Rp. 2,3 juta/bal bisa diperoleh 1000 pcs pakaian bekas untuk anak-anak.

Kemudian para pedagang itu pun melanjutkan menjual pakaian-pakaian bekas ke masyarakat di areal pasar Kodok ini. Tak sedikit pedagang yang langsung mencuci setrika pakaian bekas tersebut, namun ada juga yang langsung menjualnya walau dalam keadaan lecek (lusuh).

Menurut para pedagang, pak-aian bekas yang sudah langsung di-laundry tersebut bisa terjual den-gan harga yang lebih tinggi karena pembeli lebih yakin dan tidak perlu takut terkena penyakit.

Pengunjung Pasar Kodok be-rasal dari berbagai kalangan, dan pangsa pasar terbesar pakaian bekas ini ternyata banyak diminati oleh anak muda, khususnya dari kalan-gan yang mengetahui merek-merek ternama dunia.

Selain merefleksikan posisi keuangan anak-anak muda yang ter-batas, ia juga menggambarkan gairah akan gaya pakaian-pakaian retro yang otentik dan tidak ada kembarannya. Jenis pakaian yang dijual di pasar Ko-dok ini biasanya berjumlah terbatas atau malah hanya tersedia sebanyak 1 buah saja sehingga terkesan lebih personal. Efek personalitas ini yang tidak bisa didapat jika kita mem-

beli pakaian di mall atau supermarket karena pakaian-pakaian yang dijual di sana, rata-rata dibuat secara massal.

Tetapi umumnya anak-anak muda ini bersikap malu-malu kalau ketahuan mem-beli pakaian bekas. Sikap malu-malu dari konsumen pakaian bekas ini juga didorong

oleh respon sebagian besar masyarakat yang menganggap pakaian-pakaian bekas adalah sesuatu yang menjijikkan karena ti-dak jelas asal-usul sejarahnya, juga berkesan kumuh karena dibeli di pasar kodok yang sudah dikenal sebagai pasar pakaian bekas dan pasar OB (pasar obral) ini.

Sekarang, kesan malu-malu itu sudah tak ada lagi. Dan, mereka yang datang bukan hanya pemakai langsung, namun juga banyak pedagang pakaian bekas dari luar Tabanan yang akan menjual kembali pakaian bekas ini.

Biasanya pengunjung sudah memadati pasar kodok sejak pukul 09.00 Wita, dan akan lebih padat pada hari libur, Sabtu atau Minggu. Menjelang siang hari di hari-hari libur, akan merupakan pemandangan yang biasa jajaran mobil-mobil mewah di sepanjang areal persawahan menuju pasar Kodok, yang masih sangat bernuansa alami persawahan khas kota Tabanan sebagai lumbung padinya Bali.

Di pasar ini akan sangat mudah pengun-jung mendapatkan merek-merek terkenal dengan hanya merogoh kocek Rp. 10.000 s/d Rp. 40.000 saja. Semua harga tergantung dari jenis pakaian dan bahannya, bahkan un-tuk pakaian-pakaian anak-anak bisa didapat dengan harga Rp. 3.000 s/d Rp. 5.000/pcs.

Sebut saja merek Levis, Wrangler, El-lesse, Pumma, Burberrys, Nike, Polo, Get used, Religion, GAP, Christian Dior, dan puluhan merek lainnya ada di pasar Kodok. Apabila bisa memilih dengan sabar dan tidak terburu-buru jangan kaget kalau kita bisa mendapatkan pakaian bekas bermutu dan dalam kondisi yang masih bagus.

Tips menuju pasar Kodok: sebaiknya, anda menyewa mobil sewaan, sebab di Bali kondisi jalan raya mulai macet seperti di kota-kota besar lainnya di Indonesia. Hal ini dikeluhkan oleh banyak wisatawan asing dan domestik yang naik taksi ber-argometer. Untuk jarak tempuh 15-20 Km menuju pasar Seni Sukawati atau sejauh pasar Ko-dok dari Kuta harus merogoh saku hampir Rp.300.000. “Belum apa-apa modal sudah habis sebelum berburu perakpernik di Bali,” ujar Endah, wisatawan asal Makassar. v BTnewspapers/ambarini.wordpress.com

Belanja

Berburu Pakaian Bekas di Bali

Bali memang unik. Suatu ketika, seorang

saudagar gerabah asal pulau Lombok (nTB)

kehabisan akal untuk menjual hasil kerajinan

gerabah di daerah asalnya. Akhirnya,

iseng-iseng ia membawa puluhan gerabah dan

dijejer di pinggir sawah di Jalan By-Pass ngurah

rai. Wooo,...tak lebih seminggu, seluruh

stock gerabahnya habis terjual dengan harga

yang ia tentukan seenak perutnya.

8 N e w s p a p e r BAHASA

INDONESIA

No. 11, 25 Juni- 10 Juli 2011

PAWAI Pesta Kesenian Bali ke-33, Sabtu (11 Juni) menempuh rute hampir 1 Km dengan start dari depan Jaya Sabha, Puputan Badung (Jalan Surapati) dan finish di Jalan Nusa Indah, Bali Arts Centre, Denpasar. Pawai yang dihadiri Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Kabinet Indonesia Bersatu II, Ir. Jero Wacik, SE. ini dibuka oleh

Gubernur Bali Made Mangku Pastika didampingi Ketua DPRD Bali. Pawai kali ini diawali dengan tarian ‘Ciwa Nata Raja’ yang merupakan lambang dari PKB dibawakan oleh mahasiswa/i ISI (Institut Seni Indonesia) Denpasar dan diiringi gamelan Adi Merdangga. Disusul dengan peserta ‘Utsawa Dharma Gita’ tingkat Nasional 2011, peserta PKB dari utusan tiap kabupaten/kota se-Bali, dan utusan dari luar provinsi Bali. Namun sayang, penonton yang membludak kenyamanannya berkurang, karena tiadanya pembatas pagar di sekitar areal panggung utama, dan kurang desiplinnya penonton, sehingga banyak yang berbaur dengan peserta parade. Diharapkan tahun depan, tidak terjadi hal yang serupa. v BTnewspapers/Photo by :Krisna

BALI DISTRIBUTOR: PT. DELTA SATRIA DEWATAJl. Imam Bonjol 226 A - DenpasarEmail : [email protected]

Seni & Budaya