Bahan Ajar Bahasa Indonesia_3

88
E – Learning Penulisan Karya Ilmiah 1. Teknik Penulisan 3.Hipotesis 2.Makalah & Jenis - Jenis Karya Ilmiah 6.Daftar Pustaka 5.Ibid, Op Cit & Loc Cit 4.Footnotes 7.UTS (UjianTengah Semester) 8.Syarat – Syarat Skripsi 9.Cara Menentukan Judul Skripsi & Tabel 10.Verifikasi Data 11.Format Skripsi 12.Tugas Abstrak, Outline & Skripsi 14.UAS (Ujian Akhir Semester) Dibuat Oleh : Ir. Feizal Manaf, M.Sc 13.Kerangka Dasar Skripsi

description

Penulisan karya ilmiah

Transcript of Bahan Ajar Bahasa Indonesia_3

  • E Learning Penulisan Karya Ilmiah

    1. Teknik Penulisan 3.Hipotesis2.Makalah & Jenis -

    Jenis Karya Ilmiah

    6.Daftar Pustaka5.Ibid, Op Cit &

    Loc Cit4.Footnotes

    7.UTS (Ujian Tengah Semester)

    8.Syarat SyaratSkripsi

    9.Cara MenentukanJudul Skripsi & Tabel

    10.Verifikasi Data 11.Format Skripsi 12.Tugas Abstrak, Outline & Skripsi

    14.UAS (Ujian AkhirSemester)

    Dibuat Oleh :Ir. Feizal Manaf, M.Sc

    13.Kerangka DasarSkripsi

  • PENULISAN KARYA ILMIAH

    Huruf Suku Kata KataKalimat Paragraf

    Tulisan Karya Ilmiah

  • Bahasa Indonesia yang Baik dan Benar Baik, jika maksud yang diungkapkan dapat dipahami dengan

    tepat oleh orang yang menerima bahasa tersebut. Bahasayang baik adalah bahasa yang efektif dalam menyampaikansuatu maksud.

    Bahasa yang baik tidak selalu harus ragam baku. Keefektifankomunikasi lebih banyak ditentukan oleh keserasian bahasaitu dengan situasinya (Waktu, Tempat, dan Orang yang diajakbicara). Bahasa yang benar kaidah kaidahnya belum tentubahasa yang baik, sebab misalnya akan janggalkedengarannya bila dikantin menggunakan ragam bahasabaku seperti bahasa seorang ilmuwan yang sedang ceramahdidalam suatu seminar. Sebaliknya akan janggal pula bilaseorang ilmuawan yang sedang ceramah didalam suatuseminar menggunakan bahasa seperti seorang awam yang sedang ngobrol dikantin.

    Bahasa yang baik dan benar adalah bahasa yang sesuaidengan kaidah dan sesuai dengan situasi.

  • Teknik Penulisan Banyak ragam cara dan notasi menulis karya ilmiah, bahkati telah

    ada yang di dibakukan dibeberapa perguruan tinggi tertentu. Pengetikan Karya Ilmiah dibuat dua spasi pada kertas HVS 8O gram. Biasanya ukuran kuarto ( 22 x 28 ) cm dengan ketentuan

    pengetikan empat cm dari pinggir kiri dan pinggir atas, tiga cm daripinggir kanan dan pinggir bawah. Alinea baru dimulai lima pukulantik. Tldak ditik timbal balik. Sebenarnya, yang sudah diterima olehSll ( Standar Industri Indonesia ) adalah A4, yaitu 21 x 29,7 cm.

    Judul bab ditulis dengan huruf besar pada halaman baru, ditempatkan ditengah tengah secara simetris. Nomor babmenggunakan angka Romawi. Subjudul diberi nomor urut denganangka Arab, ditulis dengan huruf kecil. Biasanya diberi garisdibawahnya.

    Nomor halaman ditempatkan pada sudut kanan atas, kecuali untukhalaman judul bab ditempatkan ditengah bagian bawah. Nomorhalaman untuk kata pengantar, daftar isi, dan Iain-lainmenggunakan angka romawi kecil, ditempatkan ditengah bagianbawah.

  • Judul tabel, diberi nomor urut dengan angkaArab (biasa) serta keterangan tabelnya danditempatkan diatas tabel.

    Kutipan, pada umumnya harus sama denganaslinya, baik susunan kata maupun ejaan dantanda bacanya.

    Kutipan yang panjangnya lebih dari lima barisditik satu spasi.

    Apabila dalam kutipan ada beberapa katayang dihilangkan karena tidak perlu, padabagian yang dihilangkan diberi tanda titik tigabuah.

    Namun, bila yang dihilangkan satu kalimat, diberi tanda titik satu baris penuh.

  • Dalam hal kutlpan ada beberapa cara : Cara pertama ialah dengan menulis

    langsung nama pengarang dan tahunkarangannya dengan memberi tandakurung pada akhir kutipan dengancatatan, pada akhir bab tersebut, nama pengarang dan buku yang dikarangnya, penerbitnya, tempatpenerbitan, tahun penerbitan, dannomor halaman yang dikutip harusdicantumkan.

  • Cara kedua ialah kutipan cukup diberinomor, tetapi diberikan catatan kaki padahalaman yang sama dibagian bawah. Untuk catatan kaki yang mengacu kepadasumber yang sama digunakansingkatan ibid. op.cit dan loc.cit.,

    Ibid, digunakan apabila belum diselangoleh buku lain dan menunjuk kepada bukusumber yang mendahuluinya denganhalaman yang berbeda.

    Op., Cit digunakan apabila telah diselangoleh buku lain dengan halaman yang berbeda.

    Loc., cit penggunaannya sama dengan op., cit tetapi menunjuk kepada halaman yang sama.

  • Catatan kaki dibuat dengan urutan sebagai berikut : Nama Pengarang, Judul Karangan, Nama Penerbit, Tempat Penerbit, Tahun Diterbitkan, NomorHalamanYang Dikutip.

    Bahasa menggunakan bahasa Indonesia yang baikdan benar dengan ejaan yang sesuai dengan EYD 1975. Tidak menggunakan bahasa asing apabila telahada padanan kata dalam bahasa Indonesia. Kalauragu ragu, tulis dahulu bahasa Indonesianya, barubahasa asingnya dalam tanda kurung.

    Singkatan kata atau istilah hanya dipakai untuk yang telah lazim digunakan.

    Bilangan dibawah sepuluh ditulis tidak menggunakanangka, tetapi dengan huruf. Ketentuan ini berlakuuntuk penulisan persen kecuali dalam table dangrafik, atau menyatakan satuan tertentu.

    Kalimat harus jelas strukturnya, dan hindari kalimatpanjang dan rancu sehingga tidak dapat ditangkapmaknanya.

  • Penomoran Bab, Sub-Bab, SubSub-Bab, dst.

    I. Menggunakan kombinasi huruf dan angka sebagaiberikut :

    1) Angka Romawi besar I,II,III dst2) Huruf besar A,B,Cdst3) Angka Latin 1,2,3 dst4) Huruf kecil a,b,c dst5) Angka Latin dengan satu tanda kurung 1), 2), 3)..dst6) Huruf kecil dengan satu tanda kurung a), b), c)...dst7) Angka Latin diantara dua tanda kurung (1), (2), (3)dst8) Huruf kecil diantara dua tanda kurung (a), (b), (c)dst9) Angka Romawi kecil diantara dua kurung (i), (ii), (iii)dst

  • II. Menggunakan angka angka saja, sebagai berikut :

    1. Pentingnya membina pendidikan1.1. Masalah Perkembangan Penduduk1.2. Tuntutan Pembangunan

    1.2.1. Pembangunan Fisik1.2.2. Pembangunan Mental

    1.3. Pengembangan Program1.3.1. Dasar Dasar Pengembangan1.3.2. Fungsi Program

    1.3.2.1. Zaman Belanda1.3.2.2. Zaman Kemerdekaan

    1.3.2.2.1. Sebelum Orde Baru1.3.2.2.2. Sesudah Orde Baru

    dst

  • Singkatan

    Jangan digunakan singkatan dalam teks, kecuali bila sudah lazim benar, seperti dsb, dst, dll, dan nama macam macam ukuranseperti m., l., kg., dan lain lain.

  • PEDOMAN PENULISAN MAKALAHJUDUL

    (Huruf besar semua tanpa garis bawah)

    I. PENDAHULUAN (15%)

    (Huruf besar semua tanpa garis bawah)

    II. PERMASALAHAN (15%)

    (Huruf besar semua tanpa garis bawah)

    III. PEMBAHASAN (60%)

    (Huruf besar semua tanpa garis bawah)

    IV. KESIMPULAN (5%)

    (Huruf besar semua tanpa garis bawah)

    V. SARAN-SARAN (5%)

    (Huruf besar semua tanpa garis bawah)

  • I. PENDAHULUAN(huruf besar semua tanpa garis bawah)

    1. Hal-hal yang dicantumkan :a. Latar belakang

    Memberi penjelasan tentang mengenai timbulnya topik/judul.b. Tujuan

    1) Perumusan tujuan harus dilakukan secara tajam artinya denganmenggunakan kata-kata dan kalimat yang jelas, singkat danlangsung.

    2) Perumusan tujuan akan menentukan pula ruang lingkup dan arahpengembangan tulisan.

    c. Ruang lingkupMembatasi ligkup permasalahan yang akan dibahas dalam makalahdan perumusan dapat disampaikan secara keseluruhan atau masalahdemi masalah yang nantinya akan dibahas dalam tulisan.

    d. Pengertian-pengertianPengertian / definisi dari istilah yang terkandung dalam makalah.

    2. Merupakan pengantar ke permasalahan pokok yang akan dibahas lebihlanjut, bersifat pejelasan bukan pendapat, serta ditulis secara singkat,jelas dan langsung.

    3. Isi pendahuluan 15%

  • II. PERMASALAHAN (huruf besar semua tanpa garis bawah)

    1. Perumusan masalah merupakan :a. Upaya untuk menyatakan secara tersurat pernyataan

    yang relevan dengan judul / topik yang akan dicarikanjawaban / dibahas.

    b. Pertanyaan yang lengkap dan terinci mengenai ruanglingkup permasalahan yang akan dibahas lebih lanjut.

    2. Perumusan masalah :a. Nyatakan dengan jelas dan singkatb. Dapat dimulai dengan kalimat tanya atau kalimat

    pernyataan yang pendek3. Isi permasalahan 15%

  • III. PEMBAHASAN(huruf besar semua tanpa garis bawah)

    1. Pembahasan selalu berorientasi pada permasalahan dantujuan penulisan dengan memperhatikan ruang lingkup.

    2. Penguraian logis dan sistematis, sehingga satu dengan yanglain akan sambung menyambung dan merupakan suatukeseluruhan yang berangkai secara serasi.

    3. Jelaskan faktor-faktor yang mendukung ataupun yangmenghambat isi / materi permasalahan.

    4. Isi pembahasan 60%

  • IV. KESIMPULAN (huruf besar semua tanpa garis bawah)

    1. Isi kesimpulan adalah jawaban atas permasalahan, bukansemata-mata resume dari pembahasan.

    2. Tidak boleh memuat hal-hal baru diluar permasalahan.3. Isi kesimpulan 5%

  • V. SARAN (huruf besar semua tanpa garis bawah)

    1. Saran harus memperhatikan judul, masalah, pembahasandan kesimpulan.

    2. Merupakan saran tindak / upaya untuk menunjang /mengembangkan faktor-faktor penunjang dan mengatasifaktor-faktor penghambat (pada Bab III).

    3. Saran ditujukan kepada :A. PemerintahB. MasyarakatC. Organisasi / diri sendiri

    4. Dirumuskan secara jelas berupa butor-butir kalimat.5. Isi saran 5%

  • Catatan :Pemberian nomor Bab dan bagiannya dengan menggunakan

    pola sebagai berikut :

    I. ..(Bab)1. .(judul samping)

    a. .(Sub judul samping)1). ..(Sub-sub judul samping)

    a). .(dst)

  • APA DAN BAGAIMANA KARYA ILMIAHKARYA, artinya Kerja, BerbuatILMIAH, artinya Bersifat Ilmu.ILMU, adalah pengetahuan yang telah teruji kebenarannyamelalui metode-metode Ilmiah. ( Pengetahuan Ilmiah ).

    Karya Ilmiah biasanya ditampilkan dalam bentuk MAKALAH ILMIAH, SKRIPSI, TESIS, DISERTASI dan HASIL PENELITIAN.

    Penelitian Ilmiah lebih ditujukan untuk pengembangan Ilmu danmenguji kebenaran Ilmu.

    Sedangkan MAKALAH ILMIAH dapat Juga dibuat oleh paramahasiswa diperguruan tinggi dalam rangka penyelesaian studinya.

  • SKRIPSI, TESIS dan DISERTASI merupakan karyaIlmiah mahasiswa yang ditulis dan dipersiapkanpada akhir program studinya Sebagai salah satusyarat untuk mendapat gelar.

    Skripsi ditulis para mahasiswa program S1 Tesis ditulis para mahasiswa program S2 Disertasi ditulis para mahasiswa program S3 Tata Tulis Pelaporan ditulis para mahasiswa

    program Diploma Pada prinsipnya semuanya sama, yakni karya

    ilmiah mahasiswa. Perbedaannya terletak dalam kadar dan bobot

    masalah yang dikajinya dan metodologi yang digunakannya.

  • Jenis Karya Ilmiah1. Laporan Laporan adalah tugas yang dikerjakan oleh seorang

    mahasiswa mengenai suatu hal sesuai anjurandosennya.

    Merupakan pertanggung jawaban seseorang atausuatu tim mengenai pelaksanaan tugas danpenggunaan wewenang oleh orang atau tim tersebut, kepada orang yang mendelegasikan tugas danwewenang.

    2. Makalah Makalah adalah Karya Ilmiah yang disusun oleh satu

    orang atau lebih mengenai suatu topik tertentuuntuk dipresentasikan dalam suatu pertemuan, misalnya dalam seminar, lokakarya, panel diskusi ataupertemuan pertemuan tertentu lainnya untukkemudian didiskusikan guna mencari suatu kebenaranatau solusi suatu masalah.

  • 3. Skripsi Skripsi adalah karya ilmiah yang ditulis oleh

    seseorang mahasiswa, berdasarkan hasilpenelitian yang memenuhi syarat syaratilmiah dan dipergunakan sebagai salah satusyarat untuk memperoleh gelar sarjana(Strata 1).

    4. Thesis Thesis adalah karya ilmiah yang ditulis oleh

    seorang mahasiswa calon Magister, berdasarkan hasil penelitian yang memenuhisyarat syarat ilmiah dan di pergunakansebagai salah satu syarat untuk memperolehgelar Magister (Strata 2).

  • 5. Disertasi Disertasi adalah karya ilmiah yang ditulis oleh

    seorang mahasiswa calon Doktor (Strata 3) yang sering disebut promovendus dan dibimbing olehbeberapa promotor (Doktor atau Guru Besar) yang mengemukakan sejumlah tesis ataupenelitiannya merupakan pucak keahlian dalammelakukan penelitian.

    6. Buku Pegangan Buku Pegangan adalah karya ilmiah yang ditulis

    atau disusun oleh satu atau beberapa orang pakardalam suatu bidang teknik tertentu yang ditujukan sebagai pedoman cara menggunakansecara teknis suatu benda dengan baikberdasarkan hasil percobaan dilaboratorium. Contoh : Handbook TV, DVD, Motor, Mobil, dsb

  • 7. Text Book atau BukuTeks Buku teks adalah karya ilmiah yang ditulis oleh

    seseorang atau beberapa orang mengenai suatuaspek dari ilmu tertentu dan pada umumnyaberisi prinsip prinsi pokok. Dipergunakansebagai bahan pendidikan untuk tingkat tingkattertentu didalam pendidikan tinggi. Contoh : Buku teks Penghantar Ilmu Hukum,

    Dasar dasar manajemen, Konstruksi beton, Konstruksi baja, Konstruksi kayu, dsb

    8. Kamus Kamus adalah karya ilmiah yang disusun oleh satu

    atau beberapa orang yang tujuannya memberikanpenjelasan pengertian dari kata kata dalambidang ilmu tertentu.

    Contoh : Kamus Fisika, Kamus Bahasa Inggris, dsb

  • 9. Ensiklopedia Ensiklopedia adalah karya ilmiah yang disusun

    oleh sejumlah pakar baik dalam suatu ilmuatau dalam berbagai ilmu dan ditunjukan untukmemberikan penjelasan pengertian katatermasuk latar belakang kata tersebut.

    Ensiklopedia biasanya terdiri dari banyak jilid, misalnya 1-20 jilid.Contoh : Ensiklopedia Americana,

    Ensiklopedia Islam, Ensiklopedia Keuangan, EnsiklopediaTeknik, dsb

  • MAKALAHMAKALAH, hanya sebagian dari proses berpikir ilmiah, artinya ; dalam penyusunan makalah tidak semua langkah berpikirilmiah dipergunakan. Pada satu sisi ada makalah yang disusunhanya dengan berpikir raslonalf yakni membahas masalahyang diajukan berdasarkan kajian teoritis dan pada sisi lain adamakalah yang membahas masalahnya berdasarkan data Empiris , berupa pemaparan dan pendeskripsian temuan data dilapangan, kalaupun ada makalah hasil berpikir Ilmiah, sifatnya hanyamelaporkan secara tertulis hasil suatu penelitlan.

    MAKALAH, biasanya ditulis dan disampaikan untuk dibahas dalampertemuan ilmiah atau dalam upaya memperbaiki ataumeningkatkan suatu program tertentu. Adapula makalah yang sengaja dibuat oleh para mahasiswa sebagai tuntutan kegiatanakademik perguruan tinggi.

  • Dilihat dari cara berfikir, maka makalah dapatdibedakan sbb:

    I. Makalah hasil berpikif DEDUKTIF.Makalah yang ditulis berdasarkan hasilberpikir deduktif adalah tulisan yang membahasatau memcahkan suatu masalah atas dasarkajian teori dari khazanah ilmu pengetahuan.

    Makalah tersebut terdiri dari lima bagian, yakni:(1). Latar belakang / Pendahuluan(2). Permasalahan dan Hipotesis. (3). Pembahasan Masalah(4). Kesimpulan(5). Saran-saran.

  • Selanjutnya dilengkapi dengan Daftar Pustaka, dan kalau ada lampiran yang perlu dimasukan( tempatkan pada bagian paling akhir setelah

    daftar pustaka). Permasalahan adalah pertanyaan yang diajukan

    untuk dicari jawabannya melalui kajian teoritis. Lakukan analisis terhadap masalah dan variabelyang terdapat didalamnya. Kemudian rumuskan pertanyaan dengan

    menggunakan kata tanya ; apa, mengapa, bagaimana, sejauh mana, kapan, siapa, dan Iain-lain, bergantung pada ruang lingkup masalahyang akan dibahas dalam makalah tersebut,atau ruang lingkup dari masalah yang dibahas.

  • Sebagai Contoh :Efisiensi Penggunaan Sumber Daya Manusia Pada Pelaksanaan

    Pembangunan Gedung BertingkatTinggi

    1. PendahuluanBerisi uraian mengapa Judul itu ditulis, tujuan penulisandan metode pembahasan / penulisan makalah.

    2. Permasalahan.Berisi pertanyaan-pertanyaan yang akan dibahas Jawabannyadalam makalah ini, kalau perlu buat hipotesis, berikanpenjelasan atau pembatasan ruang lingkupnya.

    3. Pembahasan masalah.Isinya membahas pengertian Sumber Daya manusia, pelaksanaan pembangunan gedung bertingkat tinggi, hubungan penggunaan SDM dengan pelaksanaanpembangunan gedung bertingkat tinggi, efisiensimenggunakan SDM pada pelaksanaan pembangunan gedungbertingkat tinggi. (isi tersebut sesuai dengan pokokpermasalahan pada butir 2)

    4. Kesimpulan Pembahasan.Berisi rangkuman Jawaban permasalahan dan jawabanhipotesis yang diajukan dalam butir dua,

    5. Saran-saran.6. Daftar Pustaka.

  • II. MAKALAH Hasil Berpikir INDUKTIF.

    Dalam berpikir Induktif, kesimpulanditarik atas dasar data empiris setelahsebelumnya dilakukan verifikasi data. Makalah yang dibuat atas dasar berpikirInduktif, salah satu diantaranya dapatdilakukan melalui pendeskripsian gejaladan peristiwa berdasarkan pengamatanlapangan.

  • Contoh :- Mahasiswa Program StudiTeknik Sipildatang keproyek untuk mengamatipembuatan suatu bendungan dandampak lingkungannya kemudianhasilnya dilaporkan / ditulis.- Apa yang ditulis mahasiswa adalahfakta, gejala atau kejadian yang diamatinya dilapangan, kemudiandiberi komentar dan pembahasanberdasarkan teori-teori yang berkenaan dengan bendungan dan teorianalisa mengenai dampak lingkungan.

  • Makalah yang ditulis secara Induktif inidiawali dengan pengamatan empiris, hasilnya dibandingkan dengan teori-teori yang relevan, kemudiandisimpulkan.

    Makalah yang ditulis secara induktifdalam pengertian memaparkan hasilpengamatan nya tidak dituntutmenggunakan dan mengikuti hipotesis, sebab yang diutamakan adalahmemaparkan atau mendeskripsikan apayang terjadi sebenarnya di lapangan.

  • Sistimatika MAKALAH INDUKTIF adalah sebagaiberikut :

    Judul1 . Latar belakangLatar Belakang atau pengantar atau pendahuluan( terserah kepada selera mahasiswa ).Isinya menjelaskan mengapa tema tersebut ditulis,

    tujuan penulisan / pembahasan, metodepembahasan ( pengamatan empiris) dan garis besarisi makalah.2. Permasalahan.Isinya adalah pertanyaan-pertanyaan yang

    terkandung dalam Judul dan tema makalah besertabeberapa penjelasan dan pembatasan konsep yang ada dalam pertanyaan tersebut. Kalau maumemakai hipotesis, rumuskan hipotesisnya. Namuntidak selamanya hipotesis diperlukan dalammakalah bentuk ini.

  • 3. Pembahasan.Isinya menjeiaskan jawaban pemecahan masalahberdasarkan hasil pengamatan empiris. Hasilpengamatan empiris ini bisa dibahas dari suatuteoritis sebagai bahan perbandingan dan untukmemperjelas hasil pengamatan.4. Kesimpulan.Isinya adalah menarik kesimpulan pembahasan

    dalam hubungannya dengan jawaban pertanyaanatas dasar hasil pengamatan tadi dan menilainyadari sudut teoritis keilmuan yang relevan dengantema makalah.5. Saran-saran.pengamatan tadi atau menilai kelemahan -

    kelemahan gejala, peristiwa atau proses yang terjadi beserta upayamemperbaikinya.6. Kepustakaan.Buku rujukan yang digunakan dalam membahas

    makalah tersebut.

  • III. Makalah Hasil Berpikir Ilmiah Makalah hasil berpikir ilmiah adalah tulisan

    yang memaparkan proses dan hasil penelitian. Dengan demikian makalah ini beruparangkuman suatu laporan hasil penelitian ataurangkuman skripsi, tesis, disertasi, ditambahkomentar- komentar penulis makalah, baikterhadap metodologi yang digunakan maupunterhadap hasil yang diperolehnya. Komentardilihat secara Deduktif, dilihat secara teoritisbisa pula secara empiris berdasarkankenyataan praktek di lapangan. Makalah bentukini bisa berupa rangkuman laporan hasilpenelitian sendiri ( tentu ini lebih baik ) bisa pula dari laporan penelitian orang Iain.

  • - Sistimatika MAKALAH BERPIKIR ILMIAH sebagai berikut:

    1. Judul. Tulislah Judul Penelitian, Skripsi, Tesis atau disertasi2. Kata Pengantar (ditulis oleh penyusun makalah, bukan kata

    pengantar peneliti, pembuat skripsi, tesis atau disertasi ).3. Permasalahan ( rangkuman Bab I dari laporan penelitian atau

    skripsi, tesis, dan disertasi).4. Kerangka pemikiran dan hipotesis ( rangkuman dari Bab II

    tinjauan pustaka).5. Metodologi ( rangkuman dari Bab III/metologi peneiltian,

    antara lain metode penelitian, instrumen, sampel, teknikanalisis data ).6. Hasil-hasil penelitian ( rangkuman dari Bab. IV / hasll analisis

    data / hasil penelitian ),7. Kesimpulan dan Saran ( diambil dari BabV /kesimpulan

    penelitian).

  • 8. Pembahasankajian penulis makalah terhadap proses dan hasil - hasil

    penelitian yang dirangkumkan diatas. kajian bisamengemukakan beberapa dan keuntungan temuan daripenelitian ini, kemungkinan pemanfaatannya / kegunaannya, keterbatasannya, implikasi dari hasil temuanini, masalah yang muncul untuk dikaji atau diteliti lebihlanjut, dan Iain-lain.

    9. Daftar Pustaka.

    Bila bentuk makalah ini diperhatikan, maka perananpenulis makalah sebenarnya mengkaji dua hal pokok :

    I. mendeskripsikan proses dari hasil penelitian. II. memberikan komentar dan pembahasan

    terhadap proses dan hasil - hasil penelitian.

    Sudan barang tentu makalah akan lebih baik apabilamemaparkan proses dari hasil penelitian yang dilakukanoleh penulis makalah tersebut ( karya pribadinya sendlri ).

  • MENILAI MAKALAH

    1. Konsistensi antara Judul dan Isi makalah.Judul harus mencerminkan isi, jelas dan terbatasruang lingkupnya. Dalam judul harus sudahtergambarkan variabel yang dibahas sertapermasalahan yang mungkin muncul dan perludicarikan pemecahannya.

    2. Ketajaman merumuskan masalah yang terdapatdalam judul tersebut. Adanya kajian dan pemecahandari permasalahan tersebut.

  • Menilai Makalah (lanjutan)3. Jawaban atau pembahasan masalah kebenarannya didukung

    oleh teori keilmuan yang relevan dengan tema permasalahanatau judul makalah.Sistimatika jawaban masalah disajikansecara teratur, logis, dan rasional, ada keterkaitan antaramasalah yang satu dengan masalah yang lainnya.

    4. Kesimpulan yang ditarik dari pembahasan masalah harusbetul-betul merupakan sintesis dari uraian pembahasanmasalah, merupakan jawaban yang paling baik dari berbagaibahasan, dapat memberikan saran dan rekomendasi lebihlanjut, memberikan peluang untuk dapat dilaksanakan ataudikaji lebih lanjut baik dari segi keilmuan maupunkelembagaan.

  • FOOTNOTE

    Footnote adalah catatan pada kaki halamanuntuk menyatakan sumber suatu kutipan, pendapat, buah pikiran, fakta-fakta atauikhtisar dan komentar mengenai suatu halyang dikemukakan dalam teks.

  • Fungsi FOOTNOTE1. Menunjukkan sumber materi yang tidak

    diketahui umum.2. Menyatakan bahwa ada bagian-bagian yang

    diuraikan dalam skripsi yang merupakan buahpikiran orang lain.

    3. Membahas lebih rinci materi yang disajikandalam skripsi.

    4. Memberi referensi silang mengenai bahasantersebut.

    5. Pada penulisan Makalah , menunjukkan pihakyang telah membantu

  • NOMOR FOOTNOTE

    Footnote diberi nomor sesuai dengannomor kutipan dalam tiap bab dimulaidengan nomor 1

  • BENTUK FOOTNOTE

    Dalam footnotes harus dicantumkan :nama pengarang, nama buku, nomor jilid, namapenerbit, tempat dan tahun penerbitan, halaman -halaman yang dikutip atau yang berkenaan denganteks.

  • SUMBER SUMBER FOOTNOTE

    A. BukuB. MajalahC. Surat kabarD. Karangan yang tidak diterbitkan :

    Skripsi, tesis, disertasiE. InterviewF. Ensiklopedi

    Dan lain-lain

  • A.BUKU

    Contoh :

    1 Harold Alberty, Reorganizing the High SchoolCurriculum, The Mac Millan Company, New York,1953, h. 78.

    2 Harun Nawawi, Mengukur Tanah dan MenyipatTanah, Stam, Jakarta, 1953, h. 25.

  • PENULISAN FOOTNOTES PADA BUKU

    1. Nomor footnotes, agak diangkat sedikit diatas baris biasa, tetapitidak sampai setinggi satu spasi. Nomor itu jauhnya tujuh puluhantik dari agris margin teks, yakni sama dengan permulaan alineabaru. Kalau suatu footnote terdiri dari lebih dua baris, maka bariskedua dan selanjutnya dimulai pada garis margin teks biasa.

    2. Nama pengarang menurut urutan namanya yang sewajarnya yakninama kecil atau inisial dan nama akhirnya. Pangkat atau gelarseperti , Prof Dr, Mr dan sebagainya tidak usah dicantumkan. Kalaupengarang memakai nama samaran, diantara tanda kurung besarkita cantumkan nama yang sebenarnya.Contoh : 3 Hamka ( Haji Abdul Malik Karim Amrullah ), SejarahUmat Islam, Penerbit Islamiyah, Medan, 1950,h. 47.

    3. Nama buku, diberi bergaris ( dalam contoh ini dicetak miring )4. Keterangan-keterangan mengenai penerbit : nama, tempat dan

    tahun penerbitan.5. Nomor halaman yang bersangkutan.

  • Footnote berhubung dengan jumlahpengarang.

    1. Pengarang seorang, Contoh : (lihat diatas ).

    2. Pengarang dua atau tiga orang. Nama pengarang harus dicantumkan seluruhnya.Contoh :4 Robert, Woodworth dan Donald G. Marquis, Psyhchology, Henry Hold andCompany, NewYork, 1947, h. 56.5 LCT Bigot, Ph. Kohnstamm, B.G. Palland, Leerboek der Psychologie, J.B. Wolters,Groningen, 1949, h. 44.

    3. Pengarang lebih dari tiga orang. Dicantumkan hanya nama pengarang pertama dandibelakangnya ditulis et al, asalnya dari et alii artinya dengan orang lainContoh :6 Florence B. Stratemeyer, (et al), Developing a Curriculum for Modern Living,Bureau of Publications Teachers College, Columbia University, New York, 1957,h. 56-149.

  • 4. Kumpulan karangan.Yang dicantumkan nama editornya saja, dibelakangnya (ed).

    Contoh :7 Donald P. Cottrell (ed), Teacher Education for a Free People, The AmericanAssociation of Colleges forTeacher Education, NewYork, 1956, h. 220.

    5. Tidak ada pengarang tertentu. Sebagai pengarang disebut nama badan, lembaga,perkumpulan, perusahaan, negara dan sebagainya yang menerbitkannya.

    Contoh :8 Balai Kursus Tertulis Pendidikan Guru, Large Scale Teachers Training , Nix andCompany, Bandung, 1953, h. 17.

    6. Buku yang diterjemahkan. Yang dicantumkan tetap nama pengarang aslinya, dandibelakang nama buku nama peerjemahnya.

    Contoh :9 Karl Barth, The Doctrine of the World of God, terjemahan G.T. Thomson, CharlesSeribners Sons, NewYork, 1939, h. 23.

  • B. MAJALAH

    Contoh :

    10 Mochtar Naim, Mengapa Orang MinangMerantau ?, Tempo, 31 Januari 1975, h. 36

    11 L.J. Wetwood, The Role of the Teacher,Educational Research IX No. 2, Febuari 1976, h. 70.

  • Penulisan Footnote Pada Majalah :

    1. Nama pengarang seperti pada buku.2. Judul karangan, diantara tanda kutip.3. Nama majalah, diberi bergaris atau

    dicetak miring4. Nomor majalah dengan angka Romawi

    (kalau ada)5. Bulan dan tahun penerbitan6. Nomor halaman yang bersangkutan.

  • Kalau tidak diketahui pengarang suatu artikeldalam majalah, maka nama pengarang ditiadakan, jadi footnote dimulai dengan judul karangan.

    Contoh:12 Sekolah Percobaan diYogyakarta,

    Suara Guru II, September, 1957, h. 18-19-21.

  • C. SURAT KABAR

    Contoh :

    13 Pikiran Rakyat, 25 Januari 1977, h. 2.

  • D. KARANGANYANG TIDAK

    DITERBITKAN ( SKRIPSI, TESIS DAN

    DISERTASI )

    Contoh :

    14 A.H. Daeng Marimba, Suatu Tinjauan PsikologisMengenai Hubungan Sosial di Tambatan Hati danPengaruhnya Terhadap Sikap Sosial Anak, TesisSarjana Pendidikan, Perpustakaan IKIP Bandung,h. 17.

  • E. INTERVIEW

    Contoh :

    15 Wawancara dengan Dekan Fakultas KedokteranUniversitas Indonesia, 8 April 1977

  • F. KARANGAN DALAMENSIKLOPEDI

    (A) NAMA PENGARANG DIKETAHUI

    (B) NAMA PENGARANGTIDAK

    DIKETAHUI

    Contoh :

    16 E.E. Kellet , Spinoza, Encyclopedia ofReligions and Ethics XI ,1921, h. 251.

    17 Katalisator, Ensiklopedia Indonesia I.

  • G. BAHANYANG DIKUTIP

    Contoh :

    18 William H. Burton. The Guidance of LearningActivities, D. Appleton Century Company, Inc., NewYork, 1952, h. 186, dikutip dari Ernest Hilgard,Theories of Learning, Appleton, New York, 1948, h.37.

  • Perhatikan !!1.Footnote dan alinea baru dalam hal ini dimulai pada 4 pukulan tik dari

    garis margin, dalam tesis harus dimulai pada 7 pukulan tik dari garismargin. Cetak miring (kursif) berarti harus diberi bergaris atau digarisbawahi dalam tesis.

    2.Cara penempatan footnote. Footnote ditik bagian bawah halaman,dipisah oleh garis horizontal sepanjang 14 pukulan tik dari garis margin.Antara teks, garis horizontal dan footnote terdapat 2 spasi sepertijarak teks biasa. Perlu dijaga agar baris terakhir dari footnote padasuatu halaman jaraknya 3 cm dari tepi kertas seperti halnya denganteks biasa,

  • Penyederhanaan FootnoteCara seperti diuraikan diatas masih banyak diikuti,dalam penulisan tesis maupun buku, namun dicaricara yang lebih sederhana dan mudah disusun. Kitaakui bahwa cara yang tradisional itu agak rumit danbanyak selak beluknya sehingga banyakkemungkinan membuat kesalahan pengertian bilatidak dikuasai sepenuhnya. Lagi pula diperlukanketelitian dalam penempatannya. Agar jangansampai terlanjur mengisi seluruh halaman untukmengetik footnote, maka perlulah banyak latihan.

  • DENGAN MENGIKUTI CARAYANG

    SEDERHANA, KESULITAN ITU DAPAT

    DIELAKKAN.1. Buku-buku yang tercantum dalam daftar kepustakaan kita beri

    nomor berurutan dari buku pertama sampai buku terakhir.Selanjutnya dalam membuat catatan tentang sumber kutipan kitatidak perlu lagi menyebut nama buku, pengarang dan keteranganlain, cukuplah mencatat nomor buku itu saja. Dibelakang nomoritu kita buat titik dua, kemudian kita cantumkan nomorhalamannya. Misalnya 2 : 75, artinya dikutip dari buku yangurutannya nomor 2 dalam daftar perpustakaan dari halaman 75.

    2. Cara kedua juga sederhana, tetapi memberi keterangan yang lebihbanyak yakni nama pengarang (hanya nama akhirnya), tahunpenerbitan dan nomor halaman. Contoh (Bogdan, 1982, h.114 ).Catatan kutipan serupa ini tidak lagi ditempatkan pada kakihalaman, melainkan dimasukkan dalam teks, ditempatkan diantaratanda kurung.

  • Bila kita mengikuti cara ini, maka cara penulisanketerangan tentang buku daftar kepustakaanmengalami perubahan sedikit, yakni mengenaipenempatan tahun penerbitan. Tahunpenerbitan dalam hal ini ditempatkan segerasetelah nama pengarang yakni sebagai berikut :

    Bogdan Robert, 1982 Qualitative Research inEducation,Allyn and Bocan, Inc, Boston.

  • Cara kedua ini kian banyak digunakan oleh para pembuatdisertasi karena mudah, sederhana dan memberikanketerangan yang memadai tentang pengarang dan tahunpenerbitannya.Cara pertama dengan hanya menyebut nomor urutan bukuterlampau ringkas dan tidak cukup memberi keterangan danbila diinginkan harus sering mencarinya dalam perpustakaan.Hal ini meletihkan dan mungkin juga menjengkelkan. Orangingin tahu siapa yang mengeluarkan buah pikiran tertentu dankapan.Penempatan footnote pada kaki halaman memberikemungkinan bagi pembimbing dan penguji, apakah buku-buku yang tercantum dalam daftar kepustakaan sungguh-sungguh digunakan dalam penyusunan tesis.Adakalanya seorang mencantumkan nama buku yang besarjumlahnya, sedangkan yang benar-benar dimanfaatkan hanyasedikit. Ketidakjujuran ini tidak mudah dilacak bila tidakmenggunakan footnote.Pada pokoknya setiap buku dalam daftar kepustakaan harusdigunakan.

  • MEMPERSINGKAT FOOTNOTE

    Footnote atau catatan kaki tak usah selaluditulis selengkapnya. Kalau suatu sumber telahpernah disebut dengan lengkap, yakni padapertama kalinya, maka footnote itu selanjutnyadapat dipersingkat dengan menggunakansingkatan : Ibid., op. cit, dan loc. Cit.

  • PEMAKAIAN IBID

    Ibid, kependekan dari ibidem, = pada tempatyang sama dipakai apabila suatu kutipandiambil dari sumber yang sama dengan yanglangsung mendahuluinya dengan tidak diselaoleh sumber lain. Dalam hal ini boleh dipakaiibid, walaupun diantara kedua kutipan ituterdapat beberapa halaman.Ibid tidak boleh dipakai, kalau diantara sumberitu terdapat sumber yang lain. Dalam hal inidipakai op,cit dan loc,cit.

  • PEMAKAIAN OP. CIT

    Op.cit., kependekan dari opere citato artinyadalam karangan yang telah disebut, dipakaiuntuk menunjuk kepada suatu buku yang telahdisebut sebelumnya dengan lengkap padahalaman lain dan telah diselingi oleh sumber-sumber lain.Jadi yang dicantumkan nama pengarang ,op.cit.,(diberi bergaris) dan nomor halaman.Kalau dari seorang pengarang telah disebutdua macam buku atau lebih, maka harusditambahkan nama buku untuk menghindarkankekeliruan.

  • PEMAKAIAN LOC. CIT

    Loc.cit. kependekan dari loco citato artinyapada tempat yang telah disebut digunakankalau kita menunjuk kepada halaman yangsama dari suatu sumber yang telah disebut.Jadi yang dicantumkan : nama akhir pengarang,loc.cit. (diberi bergaris). Nomor halaman tidakperlu diberikan, sebab dengan sendirinya samadengan halaman dalam buku yang telah disebutsebelumnya.

  • Contoh pemakaian : ibid., op. cit., dan loc.cit.

    18 Muhammad Yamin, Proklamasi dan Konstitusi Republik Indonesia,Jembatan, Jakarta, 1958, h. 9.

    19 Ibid., h. 27 (berarti : dikutip dari buku yang tersebut diatas) 20 A.H. Nasution, Pokok-pokok Gerilya, Pembimbing, Jakarta, 1953, h. 63. 21 R.F. Beering, Filsafat Dewasa Ini, Balai Pustaka, Jakarta, 1951, h. 23. 22 Muhammad Yamin, op.cit., h.33. (buku yang telah disebut diatas) 23 A.H. Nasution, loc.cit. (buku yang telah disebut diatas pada

    halaman yang sama yakni h. 63 ) 24 Muhammad Yamin, loc,cit. (menunjuk kepada halaman yang sama

    dengan yang tersebut terakhir, yakni h. 33)

  • RANGKUMAN

    Ibid. (ibidem = pada tempat yang sama) =sumber yang sama yang langsungmendahului tanpa diselingi footnote lain.

    Op. cit. (Opere citato = pada tempatyang telah disebut) = sumber yang samayang mendahului, tetapi telah diselingioleh sumber lain.

    Loc. Cit. (loco citato = dalam buku yangtelah disebut ) = halaman yang sama darisumber yang sama yang telah disebutterakhir.

  • DAFTAR PUSTAKA Daftar Pustaka adalah daftar karya tulis yang isinya

    relevan dan dikutip dalam skripsi, yang disusunberdasarkan abjad nama penulisnya .

    A. Fungsi Daftar Pustaka1. Menunjukkan cakupan sebuah penelitian atau

    karya tulis lainnya.2. Menunjukkan berbagai karya tulis yang diinginkan

    dalam penulisan skirpsi.3. Memberi informasi lengkap tentang sebuah

    referensi.4. Memelihara kode etik, artinya penulis menghargai

    hasil karya orang lain dan agar si penulis tidakdianggap plagiat atau pembajak karangan oranglain.

  • B. Pedoman Penyusunan Daftar Pustaka1.Daftar Pustaka disusun menurut abjad darinama pengarang

    2.Bila nama pengarang tidak ada, diganti namalembaga, badan, komisi, dan lain sebagainya

    3.Jika tidak ada nama penulis dan nama lembagamaka penulisan dalam daftar pustaka langsungdimulai dengan judul karya tulis.

    4.Apabila terdapat dua karangan atau lebih dariseorang pengarang, nama pengarang tidakperlu ditulis berulang ulang, cukup satu kali.Pada karangan kedua dan seterusnya, nama

    tersebut dapat diganti dengan garis sepanjangruang yang diperlukan untuk menulis nama

  • 5. Unsur unsur yang ditulis dalam satu sumberpada daftar pustaka diurutkan sebagaiberikut : a) Nama Pengarang, dimulai dengan nama

    keluargab) Judul Karanganc) Nama Badan Penerbite) Nama Kota tempat diterbitkan

    6. Daftar pustaka disusun vertikal secaraalfabetis, dengan memperhatikan penyusunanhuruf kedua dan seterusnya.

  • 7. Daftar pustaka dapat diberi nomor urut denganangka arab, dapat pula tidak memakai nomor urut

    8. Tiap tiap sumber pustaka ditulis dengan satuspasi dan jarak antara masing masing sumberpustaka adalah dua spasi

    9. Dalam daftar pustaka tidak boleh disebutkannama nama sumber referensi yang tidak pernahdibaca oleh sipenulis skripsi.

    10.Bahan-bahan yang tidak diterbitkan dan tidakdapat diperoleh pada perpustakaan, misalnyaberupa pernyataan lisan seperti keteranganpribadi, hasil wawancara melalui telepon dansebagainya tidak perlu dicantumkan dalam daftarpustaka, karena pernyataan itu tidak dapatdibuktikan kebenarannya.

  • Cara menulis nama pengaranga)Nama pengarang asing dimulai dari nama keluarga,

    misalnya Dillard Hawkins, ditulis menjadi Hawkins, Dillard

    b)Untuk nama Tionghoa, karena nama keluarga terletakdidepan (Tan Tjeng Bie, nama keluarganya adalah Tan), maka tetap ditulis Tan Tjeng Bie

    c)Untuk nama pengarang Indonesia : Yang tidak mempunyai nama keluarga, penyusunannya dapat

    mengikuti ketentuan seperti pada pengarang asing. Contohnya, Sentana Kertonegoro ditulis menjadiKertonegoro, Sentana. Contoh lain adalah Feizal Manaf, menjadi Manaf, Feizal

    Yang mempunyai nama keluarga, misalnya pada suku Batak, teknik penyusunannya sebagai berikut : Firman Sibarani, ditulis menjadi Sibarani, Firman.

  • d)Apabila penulis lebih dari satu, nama penulispertama dibalik, nama keluarga ditulis lebihdahulu. Sedangkan nama nama penulis yang lain ditulis secara alami yaitu nama pertamadiikuti dengan nama keluarga.

    e) Apabila penulis lebih dari tiga maka namapenulis pertama dibalik, dan semua namapenulis harus dicantumkan.

  • Perbedaan Daftar Pustaka DenganFootnote

    1.Nama pengarang pada daftar pustaka dimulaidengan nama keluarga. Susunan diurutkanberdasarkan abjat

    2.Pada daftar pustaka, nomor halaman tidakperlu dicantumkan

    3.Jarak antara dua sumber adalah 2 spasi4.Singkatan ibit., op.cit., loc.cit., tidak terdapat

    pada daftar pustaka

  • NO.

    DAFTAR PUSTAKA CATATAN KAKI

    1.

    2.

    3.

    4.

    BukuManulang, M., Dasar DasarManajemen, Gajah Mada University Press, Yogyakarta, 2001

    Buku Dua PenulisManullang. M. Drs., dan Drs. MarinotManullang, MM. MSc., ManajemenSumber Daya Manusia. BPFE, Yogyakarta, 2001

    Buku-Tiga PenulisAnthony, Robert N., John Derden, danVijay Govindrajan, ManagementControl Systems, Richard D. Irwin Inc., Homewood, 1992.

    Buku-Lebih Dari Tiga PenulisBounds, Greg, Lyle Yorks, Mel Adams, dan Gipsie Ranney, Beyond Total Quality Management, Mc Graw-Hill, Tokyo, 1994

    BukuM. Manulang, Dasar Dasar ManajemenGajah Mada University Press, Yogyakarta, 2001, hal. 50

    Buku Dua PenulisDrs. M. Manullang, dan Drs. MarihotManullang, MM. MSc., Manajemen SumberDaya Manusia. BPFE, Yogyakarta, 2001, hal. 180

    Buku-Tiga PenulisRobert N. Anthony, John Derden, danVijay Govindrajan, Management Control Systems, Richard D. Irwin Inc., Homewood, 1992, p. 25

    Buku-Lebih Dari Tiga PenulisGreg Bounds, et al., Beyond Total Quality Management, Mc Graw-Hill, Tokyo, 1994, p. 35

  • NO.

    DAFTAR PUSTAKA CATATAN KAKI

    5.

    6.

    7.

    8.

    9.

    Buku TerjemahanAnthony, Robert N., John Derden, danVijay Govindrajan, ManagementControl Systems, TerjemahanHestining Pupus Pengastuti, UP. Panca Mitra, Magelang, 1992.MajalahHadi Soesastro Sebuah TetanggaMini , Tempo, April, Minggu ke III, 2002MajalahTanpa PenulisSebaiknya Presiden Megawati Pergike Dilli, Tempo, Edisi 22-28 April, 2002Surat KabarKompas, 20 April 2002Siaran TelevisiTVRI, Warta Berita, 20 April 2002, jam 21.30 WIB

    Buku TerjemahanRobert N. Anthony, John Derden, danVijay Govindrajan, Management Control Systems, Terjemahan Hestining PupusPengastuti, UP. Panca Mitra, Magelang, 1992, p. 25MajalahHadi Soesastro Sebuah Tetangga Mini , Tempo, April, Minggu ke III, 2002, hal. 50

    MajalahTanpa PenulisSebaiknya Presiden Megawati Pergi keDilli, Tempo, Edisi 22-28 April, 2002, hal. 22-23Surat KabarKompas, 20 April 2002, hal. 13, kol. 8-9Siaran TelevisiTVRI, Warta Berita, 20 April 2002, jam 21.30 WIB

  • APA DAN BAGAIMANA HIPOTESIS ?

    HIPO, artinya RENDAH atau BAWAHTESIS, artinya PENDAPAT.HIPOTESIS, berarti pendapat yang kebenarannya

    masih rendah atau kadar kebenarannya masihbelum meyakinkan.Hipotesis pada hakekatnya adalah jawaban

    sementara atau dugaan jawaban dari masalah. Sebagai jawaban sementara atau dugaan, sudahpasti jawaban tersebut belum tentu benar, dankarenanya perlu dlbuktikan atau diujikebenarannya.Pembuktian atau pengujian dilakukan melalui

    bukti-bukti secara empiris, yakni melalui data ataufakta-fakta dilapangan. Jadi kebenaran Hipotesisharus didukung oleh data atau fakta, bukan semata-mata oleh penalaran.

  • Manfaat Hipotesis Bagi Proses dan Langkah Penelitian, sbb :

    1. Dalam menentukan proses pengumpulan data sepertimetode penelltlan , Instrumen yang harus dlgunakan, sampelatau sumber data, dan teknik analisis data.Hipotesis dapat memberi petunjuk yang baik terhadap

    kegiatan penelitian, khususnya proses pengumpulan data.2. Dalam hal penjelasan gejala yang dlteliti dapat dilihat dari

    pernyataan hubungan variabel variable penelitian. Hasilpengujian hipotesls dalam pengertian generalisasi hasilpengujian dljelaskan secara teoritis atas dasar dan dalamhubungannya dengan hipotesis. Apabila terujl kebenarannyamaka penjelasan gejala empiris dapat dikaji secara leblh luas danmendalam dengan mendasarkan diri atas, pernyataan hubunganvariabel dalam hipotesis. Sebaiknya bila hipotesis tidakdidukung oleh fakta empiris (ditolak kebenarannya), penelitimasih bisa membahas gejala empiris tersebut dari sudutpernyataan hipotesls serta teori-teori yang mendukungnya.3. Memudahkan peneliti dalam menarik kesimpulan

    penelitian, yakni menarik pernyataan-pernyataan hipotesis yang telah teruji kebenarannya.Dengan demikian akan mempermudah peneliti maupun

    pembaca menangkap makna kesimpulan penelitian.

  • Dari mana Sumber Hipotesis ??

    Hipotesis sebagal jawaban sementaraatau dugaan jawaban dari pertanyaanpenelitian, tidak asal menduga ataumengira-ngira. Jawaban sementaraharus mendekati kebenaran, Artinyaharus menggunakan logika berpikir, baik berpikir rasional maupun berpikirempirls. Oleh sebab itu sumberhipotesis bisa dari hasil berpikirrasional atau berpikir deduktif, bisapula darl hasil berpikir empiris atauberpikir induktif.

  • SUMBER HIPOTESIS.1. Berdasarkan berpikir Deduktif ( Rasional) :

    Menetapkan jawaban sementara atas dasar Analisis teori-teoripengetahuan ilmiah yang relevan dengan permasalahan melaluipenalaran atau rasio.

    Penelitl harus menguasai prinslp - prinsip, hukum danasumsi - asumsi yang terdapat dalam pengetahuan ilmiahserta kekuatan penalaran untuk menelaah prinsip, hukumdan asumsi tersebut dihubungkan dengan pertanyaanpenelitian (masalah penelitian ).

    Hipotesis diturunkan dari teori pengetahuan ilmlah. Contoh : Apakah besar - kecilnya anggota keluarga dlpenga- ruhi oleh tingkat pendidikan ? Hipotesisnya : Makin tinggi tingkat pendidikan seseorang, makin kecil-jumlah

    anggota keluarganya.2. Berdasarkan berpikir Induktif.

    Menurunkan hipotesis dilakukan pengalaman empiris, yaknlmelalui pengamatan terhadap gejala, peristiwa faktadilapangan.

    Untuk merumuskan hipotesis, penelitl tldak berpaling ataubersumber darl teorl pengetahuan ilmiah, tetapiberdasarkan data, fakta, gejala, peristiwa hasilpengamatannya dilapangan.

  • Peneliti datang kelapangan melakukan pengamatanterhadap tingkah laku tertentu, memperhatikanhubungan-hubungan atau kecenderungannya, kemudianmerumuskan tentang tingkah laku tersebut. Selanjutnyamelalui penalarannya peneliti menyusun hipotesis.

    Penelitian terhadap hipotesis yang diangkat daripengamatan empiris, sering menunjukkan kebenaransehingga memecahkan masalahnya mendekati kebenaran.

    Contoh : Seorang Assisten Laboratorium mengamati para

    mahasiswa yang sedang mengadakan praktikum llmu UkurTanah. Diperhatikannya beberapa kelompok mahasiswa, apakah dalam praktikum tersebut para anggotanya(seluruhnya ) turut aktif dalam melaksanakan praktikumtersebut atau tldak. Setelah selesai praktikum, assistenmemeriksa hasil praktikum tersebut. Kemudian la mulaimenghubungkan keterlibatan anggota praktikan denganhasil yang diperolehnya.

    Hipotesis yang dapat diturunkan dari hasil pengamatantersebut berkenaan dengan hubungan antara partisipasianggota praktikan dengan prestasi yang dicapai olehkelompok praktikum tersebut.

  • RUMUSAN HIPOTESIS Rumusan hipotesis harus jelas, terbatas, sehingga

    dapat diuji dan memberi petunjuk bagaimanapengujian harus dilakukan. Sebagai jawabansementara, hipotesis dimulai daripengidentifikasian alternatif jawaban terhadappertanyaan penelitian.

    Contoh Masalah :Apakah terdapat hubungan antara partisipasi

    anggota kelompok diskusi dalam memecahkanmasalah dengan prestasi yang dicapaikelompoknya ?

    Alternatif Jawaban :-Tidak ada hubungan.- Ada hubungan :

    Terhadap hubungan positif.Terhadap hubungan negatif.

  • Tidak terdapat hubungan antara anggota kelompokdalam memecahkan masalah dengan prestasi yang dicapaikelompoknya.Ada hubungan antara partisipasi anggota kelompok

    dalampemecahan masalah dengan prestasi yang dicapaikelompoknya.

    2.1. Partisipasi anggota kelompok dalam pemecahanmasalah menunjukkan hubungan yang positif dan berartldengan prestasi yang dlcapai kelompoknya.

    2. 2. Partisipasi anggota kelompok dalam pemecahanmasalah menunjukkan hubungan negatif dengan prestasiyang dicapai kelompoknya.

    Hipotesis nomor 1 (satu), dinamakan Hipotesis Nol atauHipotesis Statistik, sebab menunjukkan tidak adahubungan atau tidak ada perbedaan. Hipotesis inisebenarnya bukan hipotesis penelitian, melainkan lebihberfungsi sebagai dasar pengujian. Artinya, sebagaipengujian diterima atau ditolaknya hipotesis penelitian(Hipotesis nomor 2, baik 2.1 maupun 2.2 dalam contohdiatas). Apabila hipotesis Nol ditolak, artinya hipotesispenelitian diterima atau terbukti kebenarannya.

  • Hipotesis nomor 2 ( dua ) dalam contoh diatas dinamakanHipotesis Penelitian, yakni hipotesis yang akan diujikebenarannya melalui testing hipotesis Nol. Hipotesisnomor 2 termasuk hipotesis penelitian tak berarah, sebabtidak menunjukkan arah hubungan atau arah perbedaan. Hipotesis semacam ini kurang tajam dan menunjukkankelemahan peneliti dalam kajian teoritisnya.Hipotesis nomor 2.1 dan 2.2 dalam contoh diatas

    dinamakan Hipotesis penelitian berarah, yakni hipotesisyang menetapkan arah kesimpulan yang diharapkan. Hipotesls penelitian Ini mempunyai alasan kuat danrasional untuk mengharapkan terjadinya hubungan khususatau perbedaan Khusus antara kedua kelompok. Disinijelas bahwa peneliti leblh tajam dalam meramalkan / menduga kesimpulan yang diharapkannya. Melalui testing hipotesls Nol, peneliti akan mengetahui, arah kesimpulanmanakah yang ternyata terbukti kebenarannya. Penelitianakan lebih berarti apabila hipotesis yang diajukan adalahhipotesis penelitian yang berarah.

  • CIRI CIRI HIPOTESIS YANG BAIK1. Hipotesis harus mempunyai kekuatan untuk

    menjelaskan suatu gejala. Kekuatan menjelaskansuatu gejala mengandung pengertian bahwahipotesis tersebut variabel-variabelnya menyatakanhubungan rasional sehingga mampu memberikanpenjelasan terhadap pemecahan masalahpenelitian.Contoh :" Terdapat hubungan positif antara orang mandi

    dengan banjir ". Banjir dlsebabkan oleh orangmandi adalah suatu kesimpulan yang tidak masukakal. Dengan demikian hipotesis tadi tidak bisamemberikan penjelasan suatu gejala secara ilmiah. Kiranya hipotesls yang dirumuskan : " Terdapatkorelasi positif antara orang mandi denganKesehatan, lebih masuk akal dari pad hubunganorang mandi dengan banjir ".

  • 2. Variabel dalam hipotesis dinyatakan dalamkondisi tertentu.

    Contoh : dirumuskan hlpotesls sbb :Prestasi belajar mahasiswa yang diperoleh

    melalui cara belajar kelompok lebih tinggi daripada cara belajar mandiri". Seandainya hipotesistersebut kebenarannya dapat dibuktikan, kebenarannya masih diragukan. Sebab, prestasiseseorang dipengaruhi Juga olehkemampuannya, bukan semata-mata dltentukanoleh cara belajar. Hal ini blsa dieliminasi apabllakemampuan mahasiswa yang diteliti disamakanterleblh dahulu. Oleh sebab Itu, rumusanhipotesis bisa dipertajam sbb :

    Dalam kondisi kemampuan mahasiswa yang relatif sama, prestasi belajar mahasiswa yang diperoleh melalul cara belajar kelompoklebih tinggi dari pada cara belajar sendiri.

  • 3. Hipotesis Harus Dapat Diuji.Hipotesis dapat diuji apabila variable yang terdapat

    dalam rumusan hipotesis tersebut dapat diukurdan hasil pengukurannya cukup sahih ( valid ) danandal ( reliable ).Hasil pengukuran variabel dinyatakan dalamskalapengukuran ( nominal, ordinal, Interval dan raslo ).Variabel dapat diukur apabila ada kejelasanIndikator-Indikatornya. Oleh sebab Itu dalam perumusanmasalahdijelaskan definisl operasional yang tidak lain

    adalah pernyataan mengenai indikator variabelpenelitian.

    4. Hipotesis tidak bertentangan dengan teorl yang sudahmapan, terlepas dari apakah teori yang sudah terujikebenarannya cocok atau tidak dengan kondisltertentu dilapangan, hipotesis harus tetap berpegangkepada teori yang telah mapan atau yang kebenarannya telah dlterima secara universal. Prinsipatau hukum, postulat, bahkan asumsi yang terdapatdalam pengetahuan ilmiah harus menjadi rujukanutama dalam merumuskan hipotesls .

  • Hukum pada dasarnya adalah pernyataan antaravariabel - variabel yang kemungkinan terjadinyabegitu tinggi sehingga hubungannya dapat diandalkan.Prinsip adalah pernyataan hubungan variabel yang

    telahterbukti secara empiris sekalipun tidak sekuat hukum.Postulat adalah anggapan dasar yang kebenarannya

    tidak perlu diverifikasi secara empiris.Asumsi adalah anggapan kita mengenai realitas. Berbeda dengan postulat yang sifatnya leblhkonseptual, asumsi sifatnya harus diverifikasl secaraempiris. Oleh karenanya, hipotesis yang diturunkanatas dasar asumsi kurang dapat diandalkan.Dalam penelitian, bagaimanapun baiknya hipotesis, bisasaja tidak terbukti kebenarannya. Artinya data yang diverifikasi secara empiris tidak menunjukkan bukti-bukti yang kuat untuk menerima hipotesis penelitian.

    E Learning Penulisan Karya IlmiahPENULISAN KARYA ILMIAHBahasa Indonesia yang Baik dan BenarTeknik PenulisanSlide Number 5Slide Number 6Slide Number 7Slide Number 8Slide Number 9Slide Number 10Slide Number 11PEDOMAN PENULISAN MAKALAHSlide Number 13II. PERMASALAHAN (huruf besar semua tanpa garis bawah)III. PEMBAHASAN (huruf besar semua tanpa garis bawah)IV. KESIMPULAN (huruf besar semua tanpa garis bawah)V. SARAN (huruf besar semua tanpa garis bawah)Slide Number 18APA DAN BAGAIMANA KARYA ILMIAHSlide Number 20Jenis Karya IlmiahSlide Number 22Slide Number 23Slide Number 24Slide Number 25MAKALAHSlide Number 27Slide Number 28Slide Number 29Slide Number 30Slide Number 31Slide Number 32Slide Number 33Slide Number 34III. Makalah Hasil Berpikir IlmiahSlide Number 36Slide Number 37MENILAI MAKALAHMenilai Makalah (lanjutan)Slide Number 40Slide Number 41Nomor FootnoteBentuk footnoteSUMBER SUMBER FOOTNOTE A.BukuPENULISAN FOOTNOTES PADA BUKU Footnote berhubung dengan jumlah pengarang. Slide Number 48B. MAJALAHPenulisan Footnote Pada Majalah :Kalau tidak diketahui pengarang suatu artikel dalam majalah, maka nama pengarang ditiadakan, jadi footnote dimulai dengan judul karangan.C. SURAT KABARD. Karangan yang tidak diterbitkan ( skripsi, tesis dan disertasi )E. InterviewF. Karangan dalam Ensiklopedi(a) Nama pengarang diketahui(b) Nama pengarang tidak diketahuiG. Bahan yang dikutipPerhatikan !!Penyederhanaan FootnoteDengan mengikuti cara yang sederhana, kesulitan itu dapat dielakkan.Slide Number 60Slide Number 61MEMPERSINGKAT FOOTNOTEPEMAKAIAN IBIDPEMAKAIAN OP. CITPEMAKAIAN LOC. CITContoh pemakaian : ibid., op. cit., dan loc.cit.RANGKUMANDAFTAR PUSTAKASlide Number 69Slide Number 70Slide Number 71Cara menulis nama pengarangSlide Number 73Perbedaan Daftar Pustaka Dengan FootnoteSlide Number 75Slide Number 76APA DAN BAGAIMANA HIPOTESIS ?Slide Number 78Dari mana Sumber Hipotesis ?? SUMBER HIPOTESIS.Slide Number 81RUMUSAN HIPOTESISSlide Number 83Slide Number 84CIRI CIRI HIPOTESIS YANG BAIKSlide Number 86Slide Number 87Slide Number 88