Bagaimana hubungan diare, batuk, demam, anoreksia dgan skenario?? Batuk merupakan respon awal/ pertahanan diri kita terhadap MO masuk ke dalam sampai mencapai bronhiolus . Jika MO lolos dari pertahanan itu sistem imun kita yang akan berkerja DEMAM

Inspirasi singkat dan cepat (glotis secara refleks sudah terbuka)

Glotis menutup, otot interkostal & abdominal berkostraksi kuat

Tekanan intratoraks & intraabdomen meningkat Glotis membuka sedikit secara tibatibaMenyebabkan

Tekanan intrapulmoner turun Menyebabkan

Mekanisme Batuk

Turunnya tekanan intraabdomen yang tinggi Diafragma akan menaik secara tajam Pengeluaran udara yang kuat dari paru

Aliran udara akan mendorong benda asing di salurannapas ke dalam mulut sehingga bisa dikeluarkan

Diare

Noninflamasi inflamasi Pengeluaran interleukin,leu kotrin

Meningkatkan temperatur tubuh di tempat inflamasi

Bakteri di fagositosis

Mengeluar kan interleukin (IL) atau pirogen

Meningkatkan temperatur tubuh

IL dengan bantuan prostaglandin E2 Menuju ke otak

Prtahana tubuh untuk mengurangi perkembangbia kan bakteri

Hipotalamus Menyebabkan Reaksi demam

Mekanisme demam dimulai dengan timbulnya reaksi tubuh terhadap pirogen Diare 2 inflamasi non inflamasi Mekanisme dasar ,infeksi di usus menyebabkan imflamasi serta reaksi antibodi terhadap bakteri /virus Bakteri di fagositosis,hasil pemecahan bakteri menghasilkan il-1 (pirogen) ke otak (hipolamamus) demam dg cara meningkatkan temperatur tubuh juga memproduksi prostaglandin E2 ,guna membangkitkan reaksi demam Inflamasi mengeluarkan IL ,leukotrin ,kinin dan zat vaso aktif lainyang merangsang reaksi demam

Demam dan anoreksiaMerangsang nukleus di hipothlamus di inferior yang berdekatan dengan nukleus ventromedial Nukleus ventromedial ikut terangsang

Demam

anoreksia

Menurun nafsu makan

Pusat kenyang terangsang

Sesak dengan anoreksiaSuplai O2 menurun Nervus vagus menyampaikan refleks ke vasovageal Medula oblongata

Anorexia

Eferen thalamus bagian medial sebagai pusat kenyang terangsang

myalgia Sesak itu kn Menurunnya kadar oksigen yang akan menghambat pembentukan ATP yang akan disintesa menjadi ATP sebagai sumber energi sehingga terlihat lemah, tonus otot menurun.