Baby Blues Syndrome
-
Upload
vera-rizki-febriana -
Category
Documents
-
view
28 -
download
0
description
Transcript of Baby Blues Syndrome
BABY BLUES SYNDROME
atau POSTPARTUM BLUES
OLEHKELOMPOK 4
ANGGOTA KELOMPOK
Moh Nur wahid P 1301460005
Eliza Dyah A 1301460009
Nizar Fauziah 1301460015
Balqis Istiqomah 1301460020
Ni Putu Ardiyani 1301460024
Muhammad Imron R 1301460028
Aprilia Surya A 1301460032
Rizka Dwi Ardhiyanti 1301460036
Iftitachul Disca A 1301460040
Alfian Muhammad 1301460044
Dyah Ayu Retno P 1301460048
Vera Rizki Febriana 1301460052
Ajeng Tri wardah 1301460060
Okti Saputri 1301460061
Danang Widyanata A 1301460063
POKOK BAHASAN
Pengertian Etiologi Patofisiologi Penatalaksanaan Asuhan Keperawatan
PENGERTIAN
Baby Blues Syndrome adalah tekanan atau stress yang dialami oleh seorang wanita pasca melahirkan karena beranggapan bahwa kehadiran bayi akan mengganggu atau merusak suatu hal dalam hidupnya seperti: karir, penampilan dan aktifitas rutin yang dianggap penting dalam hidupnya.
ETIOLOGI
Etiologi atau penyebab pasti terjadinya postpartum blues sampai saat ini belum diketahui. Namun, banyak faktor yang diduga berperan terhadap terjadinya postpartum blues seperti:
Faktor hormonal
Faktor demografi yaitu umur
Pengalaman dalam proses kehamilan dan persalinan.
Latar belakang psikososial keluarga atau ibu
Takut kehilangan bayinya atau kecewa dengan bayinya.
Lingkungan melahirkan yang dirasakan kurang nyaman oleh si ibu.
Kurangnya dukungan dan perhatian dari keluarga maupun suami.
Hubungan sex yang kurang menyenangkan setelah melahirkan
Cemas terhadap kemampuan merawat bayinya
…
PATOFISIOLIGI
PENATALAKSANAAN
Penanganan gangguan mental pasca-salin pada prinsipnya tidak berbeda dengan penanganan gangguan mental pada momen-momen lainya.
Para ibu ini membutuhkan dukungan psikologis seperti juga kebutuhan fisik lainnya yang harus juga dipenuhi.
…
Post-partum blues juga dapat dikurangi dengan cara belajar tenang dengan menarik nafas panjang dan meditasi, tidur ketika bayi tidur, berolahraga ringan, ikhlas dan tulus dengan peran baru sebagai ibu, tidak perfeksionis dalam hal mengurusi bayi, membicarakan rasa cemas dan mengkomunikasikannya, bersikap fleksibel, bergabung dengan kelompok ibu-ibu baru.
Dalam penanganan para ibu yang mengalami post-partum blues dibutuhkan pendekatan menyeluruh/holistik.
…
Pengobatan medis, konseling emosional, bantuan-bantuan praktis dan pemahaman secara intelektual tentang pengalaman dan harapan-harapan mereka mungkin pada saat-saat tertentu.
Secara garis besar dapat dikatakan bahwa dibutuhkan penanganan di tingkat perilaku, emosional, intelektual, sosial dan psikologis secara bersama-sama, dengan melibatkan lingkungannya, yaitu: suami, keluarga dan juga teman dekatnya.
ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian
Pengkajian pada pasien post partum blues menurut Bobak ( 2004 ) dapat dilakukan pada pasien dalam beradaptasi menjadi orang tua baru. Pengkajiannya meliputi ; 1. Identitas klien
2. Dampak Pengalaman melahirkan
3. Citra diri ibu
4. Interaksi bayi dengan orang tua
5. Perilaku Adaptif dan Perilaku Maladaptif
6. Struktur dan fungsi keluarga
…
B. Diagnosa KeperawatanMenurut NANDA 2009-2011 :
Ketidakefektifan koping individu
Ansietas
Risiko ketidakmampuan menjadi orang tua
Ketiakmampuan menjadi orang tua
Defisiensi pengetahuan
Risiko cedera pada bayi
Keterlambatan pertumbuhan dan perkembangan
Risiko keterlambatan perkembangan
…
Diagnosa keperawatan pada pasien postpartum blues menurut Marilynn E.Doenges ( 2001 ) Adalah :
Nyeri akut / ketidaknyamanan berhubungan dengan trauma mekanis edema / pembesaran jaringan atau distensi, efek-efek hormonal.
Kelelahan berhubungan dengan ansietas ditandai dengan perubahan biologis dan lahirnya seorang anak.
Resiko terhadap perubahan peran menjadi orang tua berhubungan dengan pengaruh komplikasi fisik dan emosional.
…
Resiko perubahan emosional yang tidak stabil pada ibu berhubungan dengan ketidakefektifan koping individu
Gangguan pola tidur berhubungan dengan respon hormonal dan psikologis ( sangat gembira, ansietas, kegirangan ), nyeri / ketidaknyamanan, proses persalinan dan kelahiran melelahkan.
Kurang pengetahuan mengenai perawatan diri dan perawatan bayi berhubungan dengan kurang paparan informasi, kesalahan interprestasi, tidak mengenal sumber-sumber.
Potensial terhadap pertumbuhan koping keluarga berhubungan dengan kecukupan pemenuhan kebutuhan-kebutuhan individu dan tugas-tugas adaptif memungkinkan tujuan aktualisasi diri muncul ke permukaan.
…
PERENCENAAN