BAB III PERANCANGAN DAN KONFIGURASI SISTEM

17
28 BAB III PERANCANGAN DAN KONFIGURASI SISTEM 3.1 Tempat Pengambilan Data Pada proses pengerjaan tugas akhir ini penulis melakukan penelitian, perancangan dan pengujian jaringan di laboratorium jaringan komputer Institut Telematika Telkom Purwokerto. 3.2 Flowchart Pengambilan Data Pada subbab 3.2 menampilkan flowchart pengerjaan tugas akhir Implementasi Routing Protocol EIGRP Pada Router Cisco secara keseluruhan yang ditampilkan pada gambar 3.1. Mulai Perancangan Topologi Jaringan Melakukan Setting Jaringan Konfigurasi Routing Protocol EIGRP Terkoneksi Ke Setiap PC Dapat melakukan Ping Tidak Ya Pengambilan Data Analisa Kinerja Parameter Jaringan Selesai Delay Throughput Convergence Packet Loss Gambar 3.1 Flowchart Metode Pengambilan Data

Transcript of BAB III PERANCANGAN DAN KONFIGURASI SISTEM

28

BAB III

PERANCANGAN DAN KONFIGURASI SISTEM

3.1 Tempat Pengambilan Data

Pada proses pengerjaan tugas akhir ini penulis melakukan penelitian,

perancangan dan pengujian jaringan di laboratorium jaringan komputer Institut

Telematika Telkom Purwokerto.

3.2 Flowchart Pengambilan Data

Pada subbab 3.2 menampilkan flowchart pengerjaan tugas akhir

Implementasi Routing Protocol EIGRP Pada Router Cisco secara keseluruhan

yang ditampilkan pada gambar 3.1.

Mulai

Perancangan Topologi Jaringan

Melakukan Setting Jaringan

Konfigurasi Routing Protocol EIGRP

Terkoneksi

Ke Setiap PC

Dapat melakukan Ping Tidak

Ya

Pengambilan Data

Analisa Kinerja Parameter Jaringan

Selesai

Delay Throughput Convergence Packet Loss

Gambar 3.1 Flowchart Metode Pengambilan Data

29

Gambar 3.1 adalah flowchart pengerjaan yang dilakukan di dalam skenario

pengambilan data. Proses pengerjaan pada penelitian ini sebagai berikut :

1. Konfigurasi jaringan yang telah direncanakan, pastikan hardware dan IP

pada setiap PC dan router terkonfigurasi dengan benar dan pastikan

kabel pada fast enthernet setiap router sudah saling terhubung.

2. Konfigurasi routing protocol menggunakan hyperterminal. Pada

penelitian ini, hyperterminal yang digunakan adalah aplikasi putty. Lalu

pastikan bahwa setiap PC sudah saling terhubung.

3. Setelah protocol routing EIGRP selesai dikonfigurasi, langkah

selanjutnya adalah melakukan ping dan transfer data untuk tujuan

pengambikan data.

4. Untuk pengambilan data dilakukan ping dari client ke client. Data yang

diambil yaitu delay dan packet loss. untuk pengambilan data throughput

dilakukan transfer data antar client dan menggunakan wireshark untuk

menangkap paket-paket data di network interface card (NIC). Untuk

pengambilan data waktu konvergensi dapat dilakukan skenario

pemutusan link kemudian mati waktu yang diperlukan router untuk

menangkap informasi dari router tetangga.

5. Lakukan pengambilan sampel data sebanyak 10 kali dan kemudian

dihitung rata-rata dari sepuluh sampel berikut.

3.3 Topologi Jaringan

Perancangan jaringan pada tugas akhir ini penulis menggunakan topologi ring

sebagai topologi yang akan diimplementasikan dengan menggunakan empat unit

router cisco dan dua unit PC sebagai client. Topologi jaringan dapat dilihat pada

gambar 3.2

Gambar 3.2 Topologi Jaringan

30

Toplogi jaringan digunakan pada jaringan LAN untuk pengujian routing

protocol EIGRP (Enchanced Interior Gateway Routing Protocol) menggunakan

empat unit router dan dua unit PC, menggunakan lima buah kabel straight untuk

fast ethernet pada setiap router dan PC. Topologi tersebut digunakan untuk

menguji kinerja routing protocol EIGRP (Enchanced Interior Gateway Routing

Protocol) pada jaringan IPV4. Kemudian melihat performansi berdasarkan hasil

analisis parameter delay, throughput, packet loss, dan waktu konvergensi.

Topologi jaringan secara real ditunjukan pada gambar 3.3.

Gambar 3.3 Topologi Jaringan Real

3.4 Perangkat Yang Digunakan

Perangkat-perangkat yang digunakan dalam penelitian ini dibagi menjadi dua

jenis, yaitu perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software).

3.4.1 Perangkat Keras Yang Digunakan (Hardware)

1. Router

Pada penelitian ini dilakukan konfigurasi routing prototocl EIGRP

dengan menggunakan dua unit router cisco 881 dan dua unit router cisco

1841 dengan spesifikasi sebagai berikut :

1. 4 port fast ethernet LAN – RJ-45.

2. 1 port fast ethernet WAN – RJ-45.

3. 1 management port console – RJ-45.

4. 256 MB installed DRAM.

5. 128 MB flash memory.

6. Dimension 32.5 cm x 24.9 cm x 4.4 cm

31

Untuk tampilan dari router cisco 881 yang digunakan pada tugas akhir ini

dapat dilihat pada gambar 3.4

Gambar 3.4 Router Cisco 881

Spesifikasi untuk router cisco 1841 yang digunakan pada tugas akhir ini

sebagai berikut :

1. 2 port fast ethernet LAN – RJ-45.

2. 1 management port console – RJ-45.

3. 256 installed DRAM / 384 max.

4. 64 MB installed flash memory / 128 MB max

5. Dimension 34.3 cm x 27.4 cm x 4.4 cm.

Untuk tampilan router cisco 1841 yang digunakan pada pada tugas akhir

ini dapat dilihat pada gambar 3.5

Gambar 3.5 Router Cisco 1841.

2. PC (Personal Computer)

Pada pengujian digunakan dua buah PC (personal Computer) untuk

mengirimkan dan menerima data yang dikirimkan melalui topologi

jaringan yang diuji. Spesifikasi dari PC yang digunakan dalam pengujian

dapat dilihat pada gambar 3.7

32

Gambar 3.6 Personal Computer

Gambar 3.7 Spesifikasi PC Client

3. Kabel RJ-45.

Untuk penyambungan antara PC dan router agar dapat saling terhubung

digunakan kabel RJ-45 untuk menyambungan antar fast ethernet pada PC

dan router. Jenis kabel yang digunakan adalah kabel straight. Bentuk

dari kabel RJ-45 dapt dilihat pada gambar 3.8

Gambar 3.8 Kabel RJ-45.

4. Kabel Console

Karena pada penelitian ini untuk mengkonfigurasi router menggunakan

hyperterminal digunakan kabel console untuk dapat menjalankan aplikasi

33

hyperterminal tersebut. Bentuk dari kabel console dapat dilihat pada

gambar 3.9

Gambar 3.9 Kabel Console

3.4.2 Perangkat Lunak Yang Digunakan.

1. Wireshark

Untuk menangkap paket-paket yang melewati network interface card (NIC)

pada PC digunakan aplikasi wireshark sebagai network analyzer pada

pengambilan data.

Gambar 3.10 Wireshark 1.12.4

2. Putty

Pada penelitian ini dalam melakukan konfigurasi routing protocol EIGRP

pada setiap router digunakan aplikasi putty sebagai concole/terminal.

Tampilan pada aplikasi PuTTy dapat dilihat pada gambar 3.11.

Gambar 3.11 Tampilan Putty.

34

3.5 Alokasi Alamat IP

Pengalokasian alamat IP untuk interface sebuah router harus direncanakan

dengan baik agar dapat menhubungkan router dan tetap efisien dalam penggunaan

sumber daya berupa alamat IP. Table 3.1 memperlihatkan ditribusi alamat IP

untuk interface – interface yang ada pada router maupun PC.

Alokasi IP dipilih berdasarkan karakterisktik dari router dimana pada koneksi

interface suatu router ke router lain harus berada pada subnet yang sama. Sebagai

contoh, port FastEthernet 1/0 pada router 1 dengan alamat IP 192.168.1.245

dihubungkan dengan FastEthernet 0/0 dari router 2 dengan alamat IP 192.168.1.2.

Untuk alokasi alamat IP pada topologi jaringan menggunakan alamat IPV4 pada

table 3.1 memperlihatkan alokasi IP yang dipakai pada topologi jaringan IPV4.

Tabel 3.1 Alokasi IP pada topologi IPV4

Router Interface IP Address Subnet Mask

R1

FastEthernet 0/0 10.0.0.1 255.0.0.0

FastEthernet 1/0 192.168.1.245 255.255.255.252

FastEthernet 2/0 192.168.1.1 255.255.255.252

R2 FastEthernet 0/0 192.168.1.2 255.255.255.252

FastEthernet 1/0 192.168.1.5 255.255.255.252

R3

FastEthernet 0/0 20.0.0.1 255.255.255.0

FastEthernet 1/0 192.168.1.250 255.255.255.252

FastEthernet 3/0 192.168.1.6 255.255.255.252

R4 FastEthernet 0/0 192.168.1.246 255.255.255.252

FastEthernet 1/0 192.168.1.249 255.255.255.252

Tabel 3.2 Alokasi alamat IP pada PC

PC (Client) IP Default Gateway Subnet Mask

PC 0 10.0.0.2 10.0.0.1 255.0.0.0

PC 1 20.0.0.2 20.0.0.1 255.0.0.0

3.6 Proses Instalasi Software

Pada pengerjaan penelitian ini, penulis memerlukan instalasi dan konfigurasi

agar pengembalian data dan analisis berjalan dengan baik. Berikut ini adalah

proses instalasi software yang mendukung berjalannya penelitian ini dengan baik.

35

3.6.1 Instalasi Network Analyzer

Aplikasi yang digunakan sebagai network analyzer pada penelitian ini

adalah wireshark. Wireshark adalah sebuah software yang bertujuan menangkap

data-data secara lengkap yang melewati network unterface card (NIC). Berikut

adalah langkah-langkah instalasi wireshark :

1. Download installer wireshark yang bisa diperoleh melalui internet.

2. Jalankan installer tersebut, lalu ikuti petunjuk proses penginstallannya.

3. Wireshark siap dijalankan.

3.6.2 Instalasi Hyperterminal.

Aplikasi yang digunkan untuk hyperterminal pada penelitian ini adalah putty.

Berikut adalah langkah-langkaj penginstalan putty :

1. Download installer putty yang bisa diperoleh dari internet.

2. Jalankan installer tersebut, lalu ikuti petunjuk proses penginstalannya.

3. Putty siap dijalankan.

3.7 Proses konfigurasi sistem.

Proses ini penting sebelum dilakukan analisa terhadap data-data yang

didapatkan dari parameter-parameter yang akan dinilai. Pertama harus

memastikan bahwa jaringan yang telah direncanakan daptberjalan dengan baik.

Berikut ini adalah langkah-langkah yang dilakukan penulis untuk memastkan

bahwa jaringan yan dibangun bisa berjalan sesuai denan dikehendaki :

1. Memastikan hardware tidak mengalami masalah, seperti kabel sudah

terpasang pada fast ethernet masing-masing pada PC maupun router agar

ketika melakukan konfigurasi tidak terjadi kesalahan dalam penempatan IP

pada setiap fast ethernet. Router yang sudah terpasang pada setiap

interfacenya dapat dilihat pada gambar 3.12

Gambar 3.12 Kabel Yang Sudah Tepasang Pada Router

36

2. Melakukan konfigurasi IPV4 pada pada dua unit PC yang berperan sebagi

client. Jika PC tidak dikonfigurasikan IP maka jaringan tidak dapat

berjalan. Dengan cara masuk pada control panel PC > Network and

Internet > Network and Sharing Center > pilih Local Area Networ >

properties > pilih Internet Protocol Version 4 pada menu properties >

masukan IP yang akan dipakai > Ok. Tampilan konfigurasi Ipv4 pada PC

dapat dilihat pada gambar 3.13

Gambar 3.13 PC Yang Sudah Dikonfigurasi IP.

3. Untuk mengkonfigurasi routing protocol pada router hal pertama yang

harus dilakukan adalah menyambungakn kabel console dari router yang

akan dikonfigurasi ke PC. PC yang sudah terkoneksi dengan kabel console

dapat dilihat pada gambar 3.14

Gambar 3.14 PC Yang Sudah Terkoneksi Dengan Kabel Console

37

Gambar 3.15 Router Yang Sudah Tersambung Kabel Console

4. Buka aplikasi putty yang sudah diinstall pada PC untuk melakukan

konfigurasi routing protocol EIGRP via kabel console. Buka computer

management untuk melihat pada COM berapa kabel console terpasang

yang nantinya akan dibutuhkan untuk menjalankan putty. Pada bar

connection type pilih serial yang ada pada putty. masukan COM yang

sudah dilihat pada computer management, pada penelitian ini yaitu COM7

lalu klik open. tampilan PuTTy yang sudah terhubung dengan router dapat

dilihat pada gambar 3.17.

Gambar 3.16 Konfigurasi Putty

38

Gambar 3.17 Putty Yang Sudah Terhubung dengan Router

5. Melakukan konfigurasi routing protocol EIGRP pada sasing-masing

router dengan cara mengetikan perintah yang ada dibawah ini

menggunakan putty. konfigurasi tiap-tiap router EIGRP dapat dilihat pada

lampiran. Berikut ini perintah-perintah yang digunakan

untukmengkonfigurasi router 1dengan menggunakan protocol routing

EIGRP.

Router 1:

router# configure terminal

router(config)#hostname Router1

Router1 (config)#interface fastethernet0/0

Router1 (config-if)#ip address 10.0.0.2 255.0.0.0

Router1 (config-if)#no shutdown

Router1 (config-if)#exit

Router1 (config)#interface fastethernet1/0

Router1 (config-if)#ip address 192.168.1.45 255.255.255.252

Router1 (config-if)#no shutdown

Router1 (config-if)#exit

Router1 (config)#interface fastethernet2/0

Router1 (config-if)#ip address 192.168.1.1 255.255.255.252

Router1 (config-if)#no shutdown

Router1 (config-if)#exit

Router1(config)#router eigrp 10

39

Router1 (config-router)#network 10.0.0.0 255.0.0.0

Router1 (config-router)#network 192.168.1.244 0.0.0.3

Router1 (config-router)#network 192.168.1.0 0.0.0.3

Router1 (config-router)#exit

Router1 (config-if)#exit

Router1#copy running-confi startup-config

Destination filename [startup-config]?

Building configuration. . .

[Ok]

Setelah masing-masing router telah selesai dikonfigurasi dengan

protokol EIGRP maka untuk memastikan bahwa router-router telah saling

mengenali satu sama lain, verifikasi dilakukan dengan menggunakan

perintah „show ip route’ pada putty. Gambar 3.18 adalah hasil dari

eksekusi yang dilakukan pada router1.

Gambar 3.18 Tampilan Hasil Konfigurasi Protokol EIGRP

Dari hasil verifikasi yang telah dilakukan dengan perintah „show ip

route’ kode “C” pada tampilan menunjukan bahwa router1terhubung

secara fisik dengan suatu network mengunakan interface tertentu.

Sedangkan kode “D” pada tampilan menunjukan bahwa router1 terhubung

ke suatu network dengan menggunakan protokol routing EIGRP.

6. Setelah melewati proses-proses berupa pengaktifan interface,

pengalokasian IP, dan pengkonfigurasian routing protocol EIGRP, maka

selanjutnya dilakukan pengujian jaringan dengan ping tes. Ping atau

Packed Internet Grouper adalah sebuah program utilias yang digunakan

40

untuk memeriksa konektivitas jaringan. Dan juga melakukan trace route

untuk mengetahui jalur yang dipilih paket ICMP Cara melakukan ping

test sebagai berikut

Buka command propmt pada PC

Ketik : ping [ip_address tujun]

Ketik : tracert [ip_address tujuan]

Gambar 3.19 Tampilan Ping Dan Trace Route Yang Sukses

Dari gambar diatas tersebut dapat dilihat bahwa proses ping dari PC 0

dengan alamat IP 10.0.0.2 ke PC 1 dengan alamat IP (20.0.0.2) telah

berhasil. Penjelasan dari gambar diatas sebagai berikut :

Reply from 20.0.0.2 artinya ada balasan atau respon dari komputer

atau perangkat tujuan. Perangkat tujuan memberi kabar balik

bahwa kiriman sudah diterima.

Bytes = 32 artinya packet ping yang kita kirim ke komputer tujuan

adalah sebesar 32byte.

Time = 2ms artinya total dari jumlah waktu yang dibutuhkan oleh

packet yang dikirim untuk sampai ke tujuan dan jumlah waktu

yang dibutuh oleh penerima untuk mengkonfirmasikan kembali

kepada si pengirim bahwa packet kiriman sudah diterima.

TTL merupakan singkatan dari Time To Live, yaitu waktu

maksimum dari komputer saat membalas paket ICMP.

Packet:sent=4, receive=4, lost=0 <0% loss> artinya adalah paket

ICMP yang dikirim tidak ada yang hilang atau loss 4 paket yang

dikirim dan 4 paket yang diterima.

41

Minimum = 2ms, Maximum = 2ms, Average = 2ms artinya nilai

delay paket maximum adalah 2ms, nilai delay minimum adalah 2ms

dan rata-rata nilai delay dari total paket yang dikirim adalah 2ms.

3.8 Pembuatan Skenario

Mengacu pada gambar 3.2 pengujian sistem dibuat menjadi tiga skenario

yaitu tes koneksi dengan mengirimkan paket ICMP, transfer data dan pemutusan

link yang dilakukan dalam sepuluh kali percobaan pada masing-masing skenario.

Untuk mempermudah pemahaman mengenai skenario yang dijalankan pada

pengujian jaringan ditampilkan pada tabel 3.3.

Tabel 3.3 Skenario Pngujian Sistem

Skenario Komunikasi Ukuran

Paket/Data

Jenis

Pengujian Parameter

Skenario 1 PC 0 dengan

PC1

32 Byte

Pengiriman

paket ICMP

Delay dan

Packet loss

64 Byte

128 Byte

256 Byte

512 Byte

1 KByte

2 KByte

4 KByte

8 KByte

16 KByte

Skenario 2 PC 0 dengan

PC1

100 MByte

Transfer Data

(TCP) Throughput

200 MByte

350 MByte

450 MByte

570 MByte

620 MByte

700 MByte

950 MByte

1 GByte

2,4 GByte

Skenario 3 PC 0 dengan

PC1 32 Byte

Pemutusan

Link

Time

Convergense

42

3.9 Pengambilan Data Menggunakan Wireshark

Pada penelitian ini mengambil empat paramater yang akan diuji yaitu delay,

packet loss, throughput, dan waktu konvergensi. Untuk pengambilan data

throughput digunakan wireshark dengan melakukan transfer data dari PC 1 ke PC

0 dengan ukuran file yang berbeda-beda. Wireshark yang digunakan pada

penelitian ini berfungsi untuk menangkap paket data TCP yang melewati Network

Interface Card (NIC). Data TCP yang telah ditangkap (capture) akan dianalisis

nilai throughput yang didapat. Cara mengetahui nilai dari parameter tersebut

dijelaskan pada langkah-langkah berikut ini :

1. Buka aplikasi wireshark yang telah diinstall pada PC.

Gambar 3.20 Tampilan Awal Aplikasi Wireshark.

2. Lakukan pengiriman data dari PC 1 ke PC 0. Pada penelitian ini

dilakukan 10 kali percobaan dalam pengiriman data dengan ukuran file

yang berbeda-beda setiap percobaannya.

3. Pada aplikasi wireshark sesaat setelah melakukan pengiriman data, pilih

local area network untuk memberitahu wireshark bahwa paket-paket

yang akan dicapture melewati network interface card lalu klik start.

Untuk memudahkan dapat diliaht pada gambar 3.21

43

Gambar 3.21 Tampilan Untuk Memulai Chapture Paket

4. Lakukan pengamatan beberapa menit hingga proses pengiriman data

selesai. Gambar 3.22 memperlihatkan proses chapture paket pada

wireshark.

Gambar 3.22 Proses Wireshark Menangkap Paket-Paket TCP.

5. Setelah pengiriman data selesai, klik Capture – Stop agar memudahkan

dapat dilihat pada gambar 3.23.

44

Gambar 3.23 Tampilan Untuk Mengakhiri Proses Penangkapan Paket

6. Klik tab Statistics pada menu bar wireshark untuk melihat hasil

throughput yang didapat. Gambar 3.24 memperlihatkan hasil throughput

yang didapat pada wireshark.

Gambar 3.24 Hasil Throughput Yang Diperoleh Wireshark.