BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Metode ...
Transcript of BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Metode ...
31
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Pendekatan dan Jenis Metode Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan
atau Research and Development dengan model penelitian analysis, design,
development or production, implementation or delivery and evaluations
(ADDIE). Penelitian dan pengembangan ini didasari oleh peneliti yang akan
mengembangkan suatu produk pembelajaran berbasis buku digital atau mE-
Book.
Pengertian metode penelitian dan pengembangan secara istilah
disampaikan oleh (Sukmadinata, 2013, p. 164) bahwa penelitian dan
pengembangan adalah suatu proses dan langkah-langkah untuk
mengembangkan suatu produk baru atau menyempurnakan produk yang telah
ada, yang dapat dipertanggungjawabkan.
Pengertian lain ditekankan oleh (Purnama, 2016, p. 20) bahwa jenis
penelitian research and development adalah penelitian yang menghasilkan
produk tertentu dan menguji akan efektivitas suatu produk.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggabungkan
antara pendekatan kualitatif dan kuantitatif yang memang pada dasarnya
pendekatan R&D adalah pendekatan yang menggabungkan antara pendekatan
kualitatif dan pendekatan kualitatif. maka dari itu, banyak ahli mengatakan
32
bahwa Pendekatan R&D adalah mix method atau penggabungan dari dua
metode penelitian.
Berikut merupakan tahapan-tahapan ADDIE:
Gambar 3.1 Tahapan ADDIE
Pada gambar diatas dapat diketahui bahwa tahapan-tahapan ADDIE meliputi:
1. Analisis (Analyze)
2. Perancangan (Design)
3. Pengembangan (Development)
4. Implementasi (Implementation)
5. Evaluasi (Evaluation)
Dengan tahapan-tahapan tersebut diharapkan dapat menjadikan penelitian
pengembangan menjadi lebih detail dan jelas. Tahapan-tahapan ADDIE (Fani et
al., 2016, pp. 30-31) jika dijabarkan sebagai berikut:
33
1. Analisis (Analyze)
a) Penelitian dan Pengumpulan Data
Tahap yang paling awal dilakukan dalam penelitian yaitu tahap
pengumpulan data. Hal ini bertujuan untuk mendapatkan sejumlah informasi
yang dibutuhkan oleh peneliti dan dapat dijadikan acuan dalam
mengembangkan produk, seperti informasi tentang situasi dan kondisi yang
ada di lapangan. Pada tahap ini, dua langkah yang perlu dilakukan yaitu studi
pustaka dan studi lapangan.
a. Studi pustaka
Tujuan studi pustaka yaitu untuk mendapatkan konsep ataupun landasan
teori yang dapat memperkuat suatu produk yang dikembangkan. Studi
pustaka pengembangan bahan ajar practical Arabic syntax berbasis mE-Book
dilakukan dengan menganalisis buku al-Arabiyah lin-Nasyiin jilid 1,
pembuatan silabus dan pembuatan analisis konsep. Kemudian peneliti akan
menganalisa terkait penelitian terdahulu yang telah mengembangkan produk
dan telah mendapatkan hasil yang signifikan dalam pengembangannya
melalui mE-Book. Hal ini bertujuan agar peneliti mengetahui hambatan dan
kendala selama proses pengembangan produk mE-Book.
b. Studi lapangan
Studi lapangan dilakukan di SMA Surya Buana Malang. Dalam studi
lapangan peneliti menggunakan instrumen wawancara yang dilakukan
terhadap guru bahasa Arab SMA Surya Buana Malang. Wawancara ini
bertujuan agar peneliti mengetahui kebutuhan dan harapan guru dalam
34
pembelajaran practical Arabic syntax yang kemudianakan dijadikan oleh
peneliti sebagai evaluasi dalam pengembangan produk.
2. Perancangan(Design)
a) Perencanaan
Tindakan perencanaan dilakukan manakala peneliti telah mendapatkan
data-data yang dibutuhkan dan mendapatkan alasan mengapa peneliti
menerapkan produk mE-Book dalam penelitian. Tindakan yang dilakukan
oleh peneliti yaitu analisis kebutuhan.Peneliti melakukan wawancara kepada
guru pamong. Dalam hal ini, peneliti telah mengetahui bahwa perlunya
pengembangan produk mE-Book dalam pembelajaran, disebabkan oleh
kurangnya penerapan bahan ajar berbasis mE-Book dalam pembelajaran
practical Arabic syntax. Pengembangan ini juga dilakukan dengan upaya
menjadikan pembelajaran yang menarik dan efektif digunakan dalam
pembelajaran practical Arabic syntax.
3. Pengembangan(Development)
a) Pengembangan Produk Awal
Tahapan ini merupakan tindakan peneliti dalam menyusun komponen-
komponen dengan bentuk draf yang sesuai sebagaimana yang telah dijelaskan
dalam studi pustaka. Desain produk mE-Book terdiri dari:
35
a. Cover
Cover yang dimaksud yaitu cover bahan ajar mE-Book yang telah didesain
lengkap oleh peneliti dalam mengembangkan produk.
b. Pembahasan
Pembahasan dalam hal ini adalah komponen-komponen isi yang
dikembangkan dan disesuaikan dengan buku al-Arabiyah lin-Nasyiin jilid 1.
c. Contoh
Pemberian contoh bertujuan untuk mempermudah peserta didik dalam
menyusun kalimat serta membuka pandangan yang lebih ketika menyusun
suatu kalimat yang berbeda.
d. Butir soal
Dalam hal ini peneliti akan menjadikan butir soal sebagai evaluasi
pembelajaran dan memastikan bahwa antusias peserta didik dalam mengikuti
pembelajaran juga berpengaruh terhadap pemahaman materi.
Setelah produk mE-Book dikembangkan, maka tahap selanjutnya adalah
uji validasi oleh validator. Pengakuan dari validator tentang kelayakan produk
yang dikembangkan sangatlah perlu. Hal ini bertujuan untuk mengurangi
keraguan-keraguan guru maupun siswa terhadap produk mE-Book karena
telah tersertifikasi dibidangnya.
36
b) Validasi Ahli
Tahap validasi ahli merupakan lembar validitas yang telah disahkan oleh
ahli pendidikan yang memenuhi kriteria diantaranya: praktisi yang telah
diakui dalam bidangnya, menempuh pendidikan dengan minimal S2 dan
tersertifikasi dibidangnya. Hal tersebut bertujuan untuk lebih memaksimalkan
hasil yang dikembangnya dan mendapatkan pengakuan dari para ahli yang
telah terpercaya. Pengujian ini dilakukan sebelum peneliti memasuki tahap
implementasi. Poin terpenting dalam validasi produk ini meliputi:
1) Validasi ahli materi. Apakah bahan ajar berbasis digital mE-Book yang
telah dirancang sesuai dengan silabus pembelajaran atau sebaliknya.
2) Validasi ahli media. Pada tahap ini komponen-komponen bahan ajar mE-
Book harus sesuai dengan indikator-indikator yang telah ditetapkan.
3) Validasi ahli bahasa. Pada tahap ini seorang ahli akan memastikan apakah
tulisan yang terdapat di produk dapat dibaca dengan jelas oleh siswa dan
bahasa yang digunakan telah sesuai.
c) Uji Coba Lapangan Awal
Produk yang telah divalidasi oleh validator, kemudian dilanjutkan
kedalam uji coba lapangan awal. Tahap ini bertujuan untuk mengetahui
respon guru dan siswa terhadap produk yang dikembangkan, yang meliputi
kesesuaian isi dan keterbacaan. Pada uji coba terbatas peneliti akan
membagikan lembar angket, kemudian guru dan 10 siswa SMA Surya Buana
Malang yang dipilih secara homogen akan memberikan tanggapan dan
37
menilai produk yang dikembangkan apakah sesuai dan layak digunakan
dalam pembelajaran ataupun sebaliknya.
4. Implementasi (Implementation)
a) Diseminasi dan Implementasi
Pada tahap ini peneliti akan mengambil dua sampel yang terdiri dari
kelompok kelas eksperimen dan kelompok kelas kontrol. Kelas eksperimen
yaitu kelompok siswa yang menggunakan produk mE-Book dan kelas kontrol
adalah kelompok siswa yang tidak menggunakan produk mE-Book. Hal
tersebut bertujuan untuk memastikan adanya perubahan dengan penerapan
produk mE-Book atau justru penerapan produk tidak dapat meningkatkan
minat belajar siswa dalam pelajaran practical Arabic syntax.
Efektivitas pembelajaran dilakukan dengan mengukur kompetensi
sebelum dan sesudah penerapan produk mE-Book. Jika setelah diterapkannya
produk menghasilkan pembelajaran yang lebih baik dari sebelumnya, maka
dalam hal ini dapat dinyatakan bahwa pengembangan bahan ajar mE-Book
efektif dalam pembelajaran.
5. Evaluasi(Evaluation)
a) Revisi Hasil Uji Coba
Tahap selanjutnya setelah uji coba lapangan awal adalah tahap revisi,
dimana kritik dan saran tentang kelayakan isi produk telah dilakukan oleh
guru dan siswa dengan instrumen wawancara. Dalam hal ini, peneliti merevisi
38
kembali produk yang dikembangkan sebagaimana yang diharapkan oleh guru
dan siswa pada uji coba produk awal. Produk yang telah direvisi kemudian
akan di konsultasikan kembali kepada validator. Tahap ini merupakan tahap
akhir uji validasi sebelum dilaksanakannya tahap implementasi yang
merupakan puncak tahapan dalam model penelitian R&D.
B. Populasi dan Sampel
Menurut (Darmawan, 2013, p. 3) populasi merupakan sumber data dalam
penelitian tertentu yang memiliki jumlah banyak dan luas. Jika seorang
peneliti mengambil data dari populasi, maka hal tersebut akan memerlukan
dana yang tidak sedikit dan waktu yang terhitung lama. Oleh karenanya
dalam penelitian sering dilakukan pemilihan responden atau sumber data
yang tidak begitu banyak dari populasi, tetapi cukup mewakili. Teknik ini
dijadikan sebagai alternatif dan dianggap mampu mewakili data pada
populasi. Teknik tersebut disebut dengan penyampelan atau teknik sampling.
Sampel merupakan sebagian dari populasi. Artinya tidak ada sampel jika
tidak ada populasi. Populasi adalah keseluruhan elemen atau unsur yang akan
kita teliti. Penelitian yang dilakukan terhadap keseluruhan elemen disebut
dengan sensus. Sebaliknya, jika peneliti tidak meneliti keseluruhan dari
elemen, maka hal yang dapat dilakukan adalah meneliti sebagian dari
keseluruhan elemen dan disebut dengan pengambilan sampel. Dalam
penelitian di SMA Surya Buana Malang peneliti mengambil populasi dan
sampel dari jumlah keseluruhan kelas X dengan jumlah 26 siswa
39
menggunakan pretest dan posttest. Hal tersebut dilandasi oleh jumlah siswa
yang belum mencapai angka 100 yaitu 48 siswa.
C. Objek Penelitian
Peneliti menjadikan objek penelitian yaitu: Efektivitas pembelajaran
practical Arabic syntax dengan bahan ajar mE-Book. Dalam hal ini peneliti
mengamati antusias siswa dalam proses pembelajaran dengan menggunakan
bahan ajar mE-Book serta ketertarikan siswa setelah diterapkannya bahan ajar
dalam pembelajaran practical Arabic syntax. Peneliti akan memastikan
bahwa bahan ajar mE-Book layak untuk dijadikan sebagai bahan ajar
alternatif oleh pendidik kelak.
D. Operasional Variabel
Dalam penelitian ini, peneliti mendefinisikan beberapa istilah dengan
tujuan menyamakan konsep terkait penelitian yang digunakan. Peneliti
mengoperasionalkan istilah secara khusus dari variabel yang telah dipaparkan
sebelumnya diantaranya:
1. Practical Arabic Syntax
Materi practical Arabic syntax yang akan diajarkan yaitu menyesuaikan
materi yang belum diajarkan kepada siswa kelas X di SMA Surya Buana
Malang. Hal tersebut bertujuan untuk memastikan efektivitas penggunaan
bahan ajar mE-Book dengan cara membandingkan kelas eksperimen dan kelas
kontrol.
40
2. mE-book
mE-book yang dikembangkan peneliti yaitu mE-Book yang didesain
dengan aplikasi flip book maker. Dengan aplikasi ini, peneliti berupaya untuk
mengembangkan mE-Book dengan fitur lengkap dan dapat menjadikan
pembelajaran yang menarik bagi peserta didik dalam pembelajaran practical
Arabic syntax. Produk yang dikembangkan yaitu buku al-Arabiyah lin-
Nasyiin jilid 1.
E. Metode Pengumpulan Data
Menurut (Arifin, 2017, p. 29) menjelaskan bahwa instrumen penelitian
memiliki peranan yang sangat penting. Hal ini disebabkan dengan instrumen
penelitian, peneliti akan mengetahui mutu suatu penelitian. Jika instrumen
penelitian sesuai dengan kriteria yang baik, maka akan menghasilkan mutu
penelitian yang baik. Metode pegumpulan data yang akan berlangsung
sebagai berikut:
1. Wawancara
Wawancara dilakukan oleh peneliti dalam bentuk analisis kebutuhan.
Dalam hal ini, peneliti akan mewawancarai guru mitra untuk mengetahui
informasi awal tentang permasalahan yang ada di SMA Surya Buana Malang.
Dengan demikian peneliti dapat menentukan variabel atau permasalahan yang
harus diteliti. Kisi-kisi pedoman wawancara yang akan disampaikan oleh
peneliti sebagai berikut:
41
No Komponen Sub Komponen
1. Mengetahui informasi
awal keadaan sekolah
dan permasalahan-
permasalahan yang ada
pada mata pelajaran
practical Arabic syntax
Populasi siswa
Kondisi siswa saat pembelajaran
practical Arabic syntax
Bahan ajar yang digunakan sebelumnya
dalam pembelajaran
Kemampuan dan hasil siswa dalam
pelajaran practical Arabic syntax
2. Mengetahui kebutuhan
siswa dengan bahan ajar
berbasis mE-Book
Pendapat guru tentang respon siswa
dalam pembelajaran practical Arabic
syntax dengan bahan aja berbasis mE-
Book
Pendapat guru mengenai pembelajaran
practical Arabic syntax dengan bahan
ajar berbasis mE-Book
Tabel 3.1: Pedoman Wawancara Guru
2. Kuisioner
Angket merupakan salah satu instrumen pengumpulan data dengan cara
mengajukan beberapa pertanyaan tertulis untuk dijawab oleh responden
secara tertulis. Angket digunakan untuk penilaian dan tanggapan yang
dilakukan pada tahap validasi ahli yang meliputi validasi materi, media dan
bahasa serta tanggapan yang dilakukan oleh peserta didik tentang
kemenarikan produk.
42
3. Tes
Tes dilakukan oleh peneliti untuk mengetahui hasil pembelajaran serta
membandingkan pre-test dan post-test. Hal ini berupaya untuk mengetahui
tingkat efektifitas pembelajaran practical Arabic syntax setelah menggunakan
bahan ajar berbasis mE-Book.
F. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi:
a. Analisis deskriptif
Analisis ini menggunakan angket penelitian tertutup dan terbuka. Angket
penelitian digunakan untuk mengetahui kritik dan saran serta perbaikan dari
validator. Hasil yang didapatkan dari analisis deskriptif yaitu data kuantitatif
dan kualitatif. Data kuantitatif didapatkan dari angket penelitian skala likert,
dan angket kualitatif didapatkan dari penilaian dalam bentuk kritik dan saran
oleh validator.
Data yang berbentuk simbol akan dianalisis secara logis dan bermakna,
dan angket secara angka akan dianalisis dengan rumus sebagai berikut:
P=∑𝑥
∑𝑥ⅈx 100 %
Keterangan :
P : Besar presentase (yang dicari)
∑x : Jumlah total jawaban respon dalam 1 item
∑xⅈ : Jumlah total skor jawaban tertinggi dalam 1 item
100 : Bilangan konstanta
43
Kemudian penggunaan konservasi skala tingkat pencapaian digunakan
untuk menentukan tingkat kevaliditas, keefektifan dan kemenarikan. (Azizah,
2016, p. 54) kategori yang ditetapkan diantaranya:
1. Kualifikasi Tingkat Kelayakan Berdasarkan Presentase
Presentase (%) Tingkat kevalidan Keterangan
84 > skor ≤ 100
68 > skor ≤ 84
52 > skor ≤ 68
36 > skor ≤ 52
20 > skor ≤ 36
Sangat valid
Valid
Cukup valid
Kurang valid
Sangat kurang valid
Tidak revisi
Tidak revisi
Sebagian revisi
Revisi
Revisi
Tabel 3.2: Tingkat Kelayakan Produk
2. Kriteria Penskoran Angket Validasi
Skor
1 Sangat kurang tepat
2 Kurang tepat
3 Cukup tepat
4 Tepat
5 Sangat tepat
Tabel 3.3: Penskoran Angket Validasi
44
3. Kriteria Penskoran Angket Kemenarikan
Skor
1 Sangat menarik
2 Menarik
3 Cukup menarik
4 Kurang menarik
5 Sangat tidak menarik
Tabel 3.4: Penskoran Angket Validasi
b. Analisis Hasil Tes
Uji paired t test digunakan untuk mengetahui apakah ada perbedaan
antara nilai siswa yang diberi perlakuan dengan menggunakan bahan ajar
berbasis mE-book dengan nilai siswa yang tidak diberi perlakuan. Uji paired t
test dilakukan dengan berbantuan aplikasi SPSS 16. Secara umum uji paired t
test dapat dirumuskan sebagai berikut:
t- | ∑𝐷|
√𝑁∑𝐷2−(∑𝐷)2
𝑁−1
D- 𝑋1 − 𝑋2
Keterangan:
D : selisih nilai rata-rata
𝑿𝟏 : nilai sebelum
𝑿𝟐 : nilai sesudah
T : nilai t hitung
N : jumlah responden