bab 2 manual

download bab 2 manual

of 95

Transcript of bab 2 manual

  • 8/18/2019 bab 2 manual

    1/95

    Manual Operasi IPA Lambaro

    SDC

    PT. Nusantara Water Centre 37

    BAB 2

    MANUAL OPERASI

    2.1 

    INTAKE

    2.1.1 Hal-hal yang Perlu Diperhatikan

      Valve membuka bila diputar berlawanan arah putaran jarum jam. Jangan memutar

    valve dengan paksa lebih jauh dari yang seharusnya karena dapat mengakibatkan

    kerusakan.  Dilarang mengoperasikan mesin saat penutup terminal box-nya terbuka.  Dilarang membersihkan atau melaksanakan perbaikan pada peralatan mesin pada

    kondisi alat masih terhubung dengan aliran listrik.  Peralatan mesin yang sedang beroperasi dapat membahayakan, jangan menyentuhnya

    dengan tangan kosong.

      Sebelum masuk ke dalam bak untuk inspeksi, perbaikan atau keperluan pekerjaanlainnya, selalu matikan peralatan mesin dan tunggulah hingga mesin tersebut benar-

     benar berhenti.  Dilarang memindahkan pipa dan komponennya selama sistem dalam operasi karena

     perpipaan tersebut memiliki tekanan yang tinggi. Air bertekanan tinggi dapat

    tersembur keluar atau pipa dapat terlepas sambungannya., kondisi ini sangat

     berbahaya. Pastikan listrik telah dimatikan atau titik koneksi terlindungi sebelum

    melakukan pekerjaan ini.  Bila akan mengeluarkan air dari ball valve pada pipa dengan air bertekanan di

    dalamnya (misal valve drain [V-A1] dan valve reserve [V-A3]) pastikan air tidak

    tersembur ke sekitarnya dan menimbulkan bahaya, terutama pada komponen listrik

    yang tidak terlindungi.  Dilarang menaiki atau memasukkan bagian tubuh Anda pada peralatan mesin. Anda

    dapat terjatuh dan terluka.  Pada saat pelaksanaan inspeksi peralatan mesin atau peralatan lainnya, pastikan Anda

    menggunakan peralatan keselamatan.  Jika terjadi sesuatu hal yang tidak wajar, jangan biarkan peralatan mesin pada kondisi

     beroperasi, segera hentikan untuk menghindari kemungkinan kerusakan lebih buruk

    terjadi.  Dilarang menjalankan pompa saat bak sedang kosong atau level air sangat rendah.

    Pompa yang tetap beroperasi saat bak kosong akan mengakibatkan kerusakan karena

    mesin pompa tidak mendapatkan pendinginan yang cukup.  Dilarang menutup pintu air di muka kanal pompa bila pompa yang bersangkutan

    sedang atau akan beroperasi. Kedua pintu air di tepi sungai juga harus dalam posisiterbuka agar level air dalam bak tetap terjaga selama pompa beroperasi.

  • 8/18/2019 bab 2 manual

    2/95

    Manual Operasi IPA Lambaro

    SDC

    PT. Nusantara Water Centre 38

    2.1.2 Setting Peralatan sebelum Pengoperasian

    Lakukan prosedur berikut pada saat Anda menjalankan IPA untuk pertama kali atau

    setelah IPA berhenti beroperasi untuk keperluan pemeliharaan selama seminggu atau lebih

    dan akan dimulai kembali pengoperasiannya.

    A. Periksa Fixing pada Sambungan, Koneksi Kabel  Pastikan bahwa semua fixing pada sambungan (pipa, kabel) telah dikencangkan

    dengan benar dan kabel tersambung dengan baik.  Pastikan tidak ada benda asing di dalam bak.

    B. Periksa Posisi Valve, Screen dan Pintu Air  Pastikan bahwa setiap valve, pintu air dan screen dapat dibuka dan ditutup dengan

    mudah.  Pastikan semua valve dan fine screen telah tertutup.  Pastikan tidak terdapat sampah di depan mulut intake dan pada screen yang dapat

    menghambat aliran air.  Buka valve drain [V-A1] beberapa saat untuk membuang endapan lumpur dalam

     pipa.  Pastikan valve ventilasi [V-A2] terbuka.  Buka penuh kedua pintu air di depan dengan menyalakan MCB motor pintu air dan

    menekan tombol On pada panel pintu air. Pintu air yang membuka akan berhenti

    otomatis saat mencapai level teratas yang ditentukan oleh limiter switch (limiter

    switch juga dipasang untuk mementukan level terbawah).

    Bila motor rusak maka pengoperasian manual dapat dilakukan dengan

    menggunakan stir.

    C. Operasikan Pompa Submersible  Pastikan probe WLC (Water Level Control) ada di atas motor pompa sehingga

     pompa terlindung dari dry running. Dry running terjadi saat level air ada di bawah

    motor pompa ketika pompa sedang bekerja sehingga motor tidak mendapat

     pendinginan yang cukup dan dapat rusak/terbakar.  Pastikan flow switch bekerja, sehingga pompa mati otomatis bila air tidak mengalir

    saat pompa bekerja. Hal ini dapat terjadi saat valve pipa keluaran pompa tertutup

    atau check valve tidak terbuka saat pompa dijalankan.

    Agar flow switch bekerja baik, pastikan flow switch menyala dan waktu tunggu

    flow switch telah disetting. Waktu tunggu adalah batas waktu maksimal antara

    waktu pompa dinyalakan dengan saat air mulai mengalir melewati flow switch.

    Bila waktu tercapai dan aliran belum ada maka pompa akan mati secara otomatis.  Buka valve [V-A4] pompa yang akan dioperasikan dan minimal salah satu valve

     pipa header ([V-A5] atau [V-A6]) agar air yang dipompakan dapat mengalir ke

    Menara Distribusi.  Buka valve [V-B5] pada Menara Distribusi agar air bisa masuk ke dalam menara.  Pastikan MCCB power utama NQ1 dalam posisi On dan MCCB power pompa

    yang bersangkutan (10Q1 atau 20Q1) dalam posisi On.  Pastikan MCB power untuk komponen kontrol pompa yang bersangkutan (10Q2

    atau 20Q2) dalam posisi On.  Pastikan MCCB panel Sluice Gate (Pintu Air) dalam posisi On.  Pastikan semua MCB yang terletak pada baris paling atas panel Sluice Gate (15

    unit MCB) dalam posisi On.

  • 8/18/2019 bab 2 manual

    3/95

    Manual Operasi IPA Lambaro

    SDC

    PT. Nusantara Water Centre 39

      Pastikan tombol ”Emergency Stop” tidak terkunci, yaitu tombol menonjol keluar.

    Untuk melepas kunci, gunakan anak kunci yang tersedia dan putar tombol ke arah

     berlawanan jarum jam.  Periksa status pompa pada pintu panel pompa yang bersangkutan (nama pompa

    tertera pada bagian atas pintu panel).

    -  Bila lampu ”Fault” tidak menyala berarti pompa siap beroperasi.

    -  Bila lampu ”Fault” menyala maka coba pastikan beberapa hal berikut agar pompa dapat dioperasikan:

    1.  Level air dalam kanal pompa di atas level air terendah pada WLC(sehingga WLC terendam) dan pintu air terbuka.

    2.  Tampilan pada Soft Starter 10R1 atau 20R1 tidak berkedip. Bila berkedip periksa maksud tampilan yang ada pada buku manual Soft

    Starter.

    3.  Reset overload pompa.Bila telah dilakukan hal tersebut di atas, coba tekan tombol ”Reset” pada pintu

     panel. Bila lampu ”Fault” mati maka pompa siap beroperasi, bila lampu belum

    mati maka periksa rangkaian listrik sesuai skema listrik yang terdapat dalam

     panel.

      Menyalakan pompa langsung pada panel dilakukan dengan mengatur selectorswitch pada pintu panel dari pompa yang bersangkutan ke posisi Hand/Manual, lalu

    menekan tombol On.

    Menyalakan pompa melalui computer SCADA dilakukan dengan mengatur selector

    switch pada pintu panel dari pompa yang bersangkutan ke posisi Auto, lalu “click”

    tombol Start pada tampilan SCADA.

      Pastikan pompa beroperasi normal dengan memeriksa tekanan air pada pipa

    discharge pompa dan besar ampere.

    -  Pastikan tekanan air dalam pipa sekitar 1 bar.-  Pastikan ampere pompa no. 1, 3 atau 5 sekitar 55 Ampere dan pompa 2 atau 4

    sekitar 65-75 Ampere.  Bila ada kondisi yang tidak wajar, matikan pompa segera dengan menekan tombol

    ”Emergency Stop”. Kemudian lakukan pemeriksaan.

    D. Pengaturan Konfigurasi Pompa-pompa yang Beroperasi  Atur jumlah dan jenis pompa yang beroperasi sesuai debit air yang diinginkan.

    Besar debit air hasil pemopaan dapat dilihat pada hasil bacaan flow meter (FM-1).

    Jumlah pompa yang dioperasikan juga perlu disesuaikan dengan kapasitas air yang

    dapat ditransfer oleh Menara Distribusi. Bila debit air yang dipompakan terlalu

     besar, air melimpah ke saluran drain pada Menara Distribusi. Bila kondisi ini

    terjadi, perlu dilakukan konfigurasi ulang pompa-pompa yang beroperasi.

    Akhir dari Setting Peralatan sebelum Pengoperasian

  • 8/18/2019 bab 2 manual

    4/95

    Manual Operasi IPA Lambaro

    SDC

    PT. Nusantara Water Centre 40

    2.1.3 Prosedur Rutin Pengoperasian

    Saat pengoperasian rutin perlu dilakukan pengecekan untuk menjamin kelancaran air baku

    ke instalasi. Penyesuaian konfigurasi pompa perlu dilakukan sesuai kebutuhan air hasil

    olahan dan perubahan pada kondisi operasi yang dapat mengubah debit air yang ditransfer

    oleh Pompa Intake yang sedang beroperasi. Debit suatu pompa dapat berubah karena level

    air sungai yang berubah.

    A. Pemeriksaan Kelancaran Saluran Air  Pastikan kawat saring di tepi sungai dan screen dalam intake tidak tertutup sampah

    yang dapat mengganggu kelancaran aliran air. Bila pada screen di tepi sungai

    terdapat sampah, bersihkan secara manual dengan serokan. Bila screen tertutup

    sampah, naikkan screen dengan menggunakan hoist elektrik yang ada kemudian

     bersihkan secara manual. Setelah pembersihan dilakukan, turunkan kembali fine

    screen ke posisi awal (hingga bagian bawah screen menempel dengan dasar kanal).  Pastikan bagian dalam kanal tidak terdapat sampah. Sampah padat seperti plastik,

    kayu, kawat dapat terhisap pompa dan mengganggu putaran impeller pompa.

    Bila terdapat sampah, bersihkan secara manual dengan mengikuti petunjuk

    keselamatan seperti dijelaskan pada bagian ”Hal-hal yang Perlu Diperhatikan”.  Pastikan pintu air di tepi sungai dan pintu air pada kanal pompa yang sedang

     beroperasi terbuka penuh. Bila bukaan pintu air tidak cukup, level air dalam saluran

     bisa berkurang bahkan air terhisap habis oleh pompa.

    B. Pemeriksaan Kondisi Pompa yang Beroperasi  Pastikan ampere pompa no. 1, 3 atau 5 sekitar 55 Ampere dan pompa 2 atau 4

    sekitar 65-75 Ampere. Ampere pompa dapat naik bila putaran impeller pompa

    terhambat oleh kotoran. Bersihkan kotoran pada impeller pompa dengan prosedur

    sebagai berikut:

    1.  Matikan pompa yang bersangkutan. Pastikan pintu air menutup kanal pompa yang bersangkutan. Bila pintu air tidak menutup otomatis, tutup

     pintu air dengan menekan tombol “Close” pada panel Sluice Gate. Bila

    tetap tidak berhasil, tutup pintu air dengan menggunakan Stir secara

    manual.

    2.  Keringkan kanal pompa dengan menggunakan Pompa Submersible.3.  Angkat pompa dengan electric hoist di atas pompa hingga ketinggian

    dimana petugas dapat melihat dan mengerjakan impeller pompa dengan

    leluasa. Pastikan pada Panel 2 bahwa MCCB 30Q1 dalam posisi On dan

    selector switch ”Traveling Hoist” pada posisi On agar hoist dapat

    dioperasikan.

    4.  Bersihkan impeller pompa dari kotoran.5.  Bersihkan kanal dari kotoran.

    6.  Turunkan pompa ke dudukan seperti kondisi awal.7.  Pastikan tidak ada peralatan dan kotoran yang tertinggal dalam kanal.8.  Operasikan kembali pompa dengan mengikuti prosedur ”Operasikan Pompa

    Submersible” di atas.  Pastikan tekanan pipa discharge pompa dan pipa header yang terbaca pada pressure

    gauge sekitar 1 bar. Bila tekanan melebihi angka tersebut, pastikan semua valve

     pada saluran yang bersangkutan telah terbuka penuh saat pompa beroperasi. Bila

    valve telah terbuka penuh dan tekanan masih tinggi, pastikan kebersihan pipa dari

    kotoran.

  • 8/18/2019 bab 2 manual

    5/95

    Manual Operasi IPA Lambaro

    SDC

    PT. Nusantara Water Centre 41

    C. Pengaturan Konfigurasi Pompa yang Beroperasi  Bila air sungai mengalami lonjakan turbidity yang sangat tinggi (misalnya akibat

    hujan setelah lama tidak turun hujan), matikan seluruh Pompa Intake dan instalasi.

     Nyalakan peralatan setelah turbidity tidak lagi terlalu tinggi.  Sesuaikan jumlah dan jenis Pompa Intake yang beroperasi berdasarkan jumlah air

    hasil olahan yang diinginkan. Pengaturan konfigurasi pompa dilakukan berdasarkanhasil pembacaan flow meter [FM-1].

    Operasikan pompa dengan mengikuti prosedur ”Operasikan Pompa Submersible”

    di atas.  Rotasi penggunaan pompa P1, P3 dan P5. Operasikan pompa yang memiliki jumlah

     jam operasional paling sedikit.

    Pompa maksimal beroperasi terus-menerus selama 10 jam.  Rotasi penggunaan pompa P2 dan P4. Operasikan pompa yang memiliki jumlah

     jam operasional paling sedikit.

    Pompa maksimal beroperasi terus-menerus selama 10 jam.

    Akhir dari Prosedur Rutin Pengoperasian

    2.2 MENARA DISTRIBUSI

    2.2.1 Hal-hal yang Perlu Diperhatikan

      Valve membuka bila diputar berlawanan arah putaran jarum jam. Jangan memutar

    valve dengan paksa lebih jauh dari yang seharusnya karena dapat mengakibatkan

    kerusakan.  Pekerjaan di dalam bak hanya boleh dilakukan saat tidak ada aliran air dalam bak;

    Pompa Intake harus dimatikan sebelum dan selama pekerjaan dilakukan.

      Dilarang memindahkan pipa dan komponennya selama sistem dalam operasi karena perpipaan tersebut memiliki tekanan yang tinggi. Air bertekanan tinggi dapat

    tersembur keluar atau pipa dapat terlepas sambungannya, kondisi ini sangat

     berbahaya. Pastikan listrik telah dimatikan atau titik koneksi terlindungi sebelum

    melakukan pekerjaan ini.  Gunakan tangga untuk masuk ke dalam bak untuk menghindari jatuh dan terluka.  Pada saat pelaksanaan inspeksi dan pekerjaan dalam bak, pastikan Anda

    menggunakan peralatan keselamatan.

    2.2.2 Setting Peralatan sebelum Pengoperasian

    Lakukan prosedur berikut pada saat Anda menjalankan IPA untuk pertama kali atau

    setelah IPA berhenti beroperasi untuk keperluan pemeliharaan selama seminggu atau lebihdan akan dimulai kembali pengoperasiannya.

    A. Periksa Fixing pada Sambungan, Koneksi Kabel dan Posisi Valve  Pastikan bahwa semua fixing pada sambungan (pipa air baku, flow meter, dosing

     bahan kimia) telah dikencangkan. Juga pastikan tidak ada benda asing di dalam

     bak.  Pastikan bahwa setiap valve dapat dibuka dan ditutup dengan mudah.  Pastikan bahwa semua valve dalam kondisi tertutup.

  • 8/18/2019 bab 2 manual

    6/95

    Manual Operasi IPA Lambaro

    SDC

    PT. Nusantara Water Centre 42

      Pastikan bahwa saluran overflow dan drain dapat digunakan.

    B. Alirkan Air Baku  Ikuti prosedur rutin pengoperasian Intake.  Pastikan valve [V-B7], [V-B8] dan [V-B9] dalam kondisi baik, perlahan buka

    valve-valve tersebut hingga terbuka penuh sehingga air baku masuk ke bak Menara

    Distribusi dan mengalir ke Clarifier 1 dan 2.  Pastikan air terbagi merata ke Clarifier 1 dan 2; jika tidak maka ketinggian weir ke

    masing-masing Clarifier perlu disesuaikan.  Pastikan valve [V-B11] dan [V-B12] dalam kondisi baik, perlahan buka valve-

    valve tersebut hingga terbuka penuh sehingga air dari Clarifier 2 dapat mengalir ke

    Pulsator 3 dan 4.  Pastikan air terbagi merata ke Pulsator 3 dan 4; jika tidak maka ketinggian weir ke

    masing-masing Pulsator perlu disesuaikan.  Pastikan valve dosing bahan kimia [V-B1], [V-B3] dan [V-B5] dalam kondisi baik,

     perlahan buka valve-valve tersebut hingga terbuka penuh.  Debit aliran air baku dapat dilihat pada flow meter [FM-1].

    Akhir dari Setting Peralatan sebelum Pengoperasian

    2.2.3 Prosedur Rutin Pengoperasian

    Bila proses sedang berlangsung kontinyu, tidak diperlukan perlakuan khusus. Yang perlu

    dilakukan adalah menjaga aliran air tetap lancar ke bak-bak berikutnya.

    A. Pemeriksaan Sebelum Pengoperasian  Pastikan bahwa tidak ada benda asing di dalam bak.  Pastikan valve drain [V-B13], [V-B14], [V-B15] dan [V-B16] dalam posisi

    tertutup.

    B. Alirkan Air Baku  Ikuti prosedur rutin pengoperasian Intake.  Pastikan valve [V-B7], [V-B8] dan [V-B9] dalam kondisi baik dan buka hingga

     posisi penuh. Bila air baku tidak ingin dialirkan melalui Clarifier 2, tutup [V-B9]

    dan buka [V-B10] hingga air melewati saluran bypass Clarifier 2.  Pastikan valve [V-B11] dan [V-B12] dalam kondisi baik dan buka hingga posisi

     penuh.  Pastikan valve dosing bahan kimia [V-B1], [V-B3] dan [V-B5] dalam kondisi baik,

     perlahan buka valve-valve tersebut hingga terbuka penuh.  Debit aliran air baku dapat dilihat pada flow meter [FM-1].

    C. Periksa Kondisi Operasi  Periksa debit air baku pada flow meter FM-1. Sesuaikan konfigurasi pompa-pompa

    intake jika diperlukan.  Periksa aliran ke Clarifier 1 dan 2 merata. Serta, periksa aliran ke Pulsator 3 dan 4

    merata. Jika belum, sesuaikan ketinggian weir pada bak pembagi aliran.  Pastikan bahwa dosis kaporit sudah sesuai dengan menganalisa sisa klorin pada air

    di Pulsator.  Pastikan bahwa dosis tawas sudah sesuai dengan menganalisa turbidity pada outlet

    Clarifier.

  • 8/18/2019 bab 2 manual

    7/95

    Manual Operasi IPA Lambaro

    SDC

    PT. Nusantara Water Centre 43

      Pastikan apakah penambahan kaustik diperlukan atau apakah dosis yang diberikan

    sudah sesuai dengan menganalisa pH pada outlet Clarifier.

    Akhir dari Prosedur Rutin Pengoperasian

  • 8/18/2019 bab 2 manual

    8/95

    Manual Operasi IPA Lambaro

    SDC

    PT. Nusantara Water Centre 44

    2.3 CLARIFIER 1

    2.3.1 Hal-hal yang Perlu Diperhatikan

      Valve membuka bila diputar berlawanan arah putaran jarum jam. Jangan memutar

    valve dengan paksa lebih jauh dari yang seharusnya karena dapat mengakibatkan

    kerusakan.  Valve pneumatic digerakan oleh udara bertekanan. Pastikan suplai udara ke actuator

    lancar agar valve dapat berfungsi baik.  Dilarang mengoperasikan mesin saat penutup terminal box-nya terbuka.  Dilarang membersihkan atau melaksanakan perbaikan pada peralatan mesin pada

    kondisi alat masih terhubung dengan aliran listrik.  Peralatan mesin yang sedang beroperasi dapat membahayakan, jangan

    menyentuhnya dengan tangan kosong.  Dilarang memindahkan pipa dan komponennya selama sistem dalam operasi karena

     perpipaan tersebut memiliki tekanan yang tinggi. Air bertekanan tinggi dapat

    tersembur keluar atau pipa dapat terlepas sambungannya, kondisi ini sangat

     berbahaya. Pastikan listrik telah dimatikan atau titik koneksi terlindungi sebelum

    melakukan pekerjaan ini.  Dilarang menaiki atau memasukkan bagian tubuh Anda pada peralatan mesin. Anda

    dapat terjatuh dan terluka.  Pada saat pelaksanaan inspeksi peralatan mesin atau peralatan lainnya, pastikan

    Anda menggunakan peralatan keselamatan.  Jika terjadi sesuatu hal yang tidak wajar, jangan biarkan peralatan mesin pada

    kondisi beroperasi, segera hentikan untuk menghindari kemungkinan kerusakan

    lebih buruk terjadi.  Pembuangan lumpur perlu dilakukan secara teratur agar kondisi operasi optimal

    terjaga. Pada lumpur yang lama tidak dibuang dapat terjadi kondisi anaerob yang

    membuat lumpur mengambang dan menimbulkan bau. Lama-kelamaan lumpur dapat

    mengeras dan menyumbat pipa.  Semakin cepat interval dan lama pembukaan valve pembuangan lumpur maka

    turbidity outlet Clarifier semakin rendah. Tetapi ini juga berarti makin banyak air

     baku yang turut terbuang .  Modul Lamela yang terbuat dari plastik perlu dijaga dalam posisi terendam air agar

    tidak cepat rusak karena terkena sinar matahari langsung. Lobang-lobang pada

    modul perlu dijaga terbuka agar aliran air merata di penampang melintang bak. Bila

    ada lobang yang tersumbat maka pembersihan perlu dilakukan.  Valve drain digunakan untuk mengosongkan air dalam bak; valve dapat dioperasikan

    saat menguras bak.  Larutan bahan kimia tawas ditambahkan (didosing) pada gutter/kanal keluaran

    Clarifier 1 untuk membantu proses flokulasi pada Pulsator 1 dan 2.

     

    Terdapat 2 buah panel untuk mengontrol valve pneumatic pembuangan lumpurClarifier 1. Panel lokal terdapat di atas saluran drainase pembuangan lumpur.

    Pemilihan mode manual atau otomatis pembuangan lumpur dilakukan pada panel

    ini; pembukaan valve pneumatic juga dilakukan melalui panel ini. Panel pusat adalah

     panel PLC 2; pengontrolan setting waktu pembuangan lumpur dan status valve dapat

    dilakukan pada panel ini. Pengaturan interval dan lama valve pneumatic membuka

    untuk membuang lumpur dilakukan melalui komputer SCADA.

  • 8/18/2019 bab 2 manual

    9/95

    Manual Operasi IPA Lambaro

    SDC

    PT. Nusantara Water Centre 45

      Terdapat sludge detector pada setiap bak pengumpul lumpur (hopper) yang berfungsi

    untuk memerintahkan valve lumpur otomatis membuka dan membuang lumpur saat

    akumulasi pada hopper telah banyak. Pembuangan ini terjadi walaupun tidak sesuai

    setting waktu pembuangan lumpur.

    2.3.2 Setting Peralatan sebelum Pengoperasian

    Lakukan prosedur berikut pada saat Anda menjalankan IPA untuk pertama kali atau

    setelah IPA berhenti beroperasi untuk keperluan pemeliharaan selama seminggu atau lebih

    dan akan dimulai kembali pengoperasiannya.

    A. Periksa Fixing pada Sambungan, Koneksi Kabel serta Posisi Valve dan Pintu Air  Pastikan bahwa semua fixing pada sambungan (pipa udara, pipa air dan lumpur,

    dosing bahan kimia) telah dikencangkan. Juga, pastikan tidak ada benda asing di

    dalam bak.  Pastikan semua valve dan pintu air dapat dibuka dan ditutup dengan mudah. Valve

     pneumatic dapat diuji melalui pengoperasian manual pada panel lokal. Prosedurnya

    adalah sebagai berikut:

    1.  Pastikan valve pada saluran udara ke valve pneumatic dalam posisi terbuka.2.  Pastikan Kompresor telah bekerja dengan baik. Bila Kompresor masih

    dalam posisi mati, operasikan dengan prosedur yang terdapat di bawah sub-

     bab ”Setting Peralatan sebelum Pengoperasian” ini.

    3.  Atur Filter-Regulator (FR) agar tekanan dalam pipa udara minimal 2 bar.Ilustrasi pengaturan regulator dapat dilihat pada Gambar 2.1.

    Gambar 2.1 Pengaturan Filter-Regulator Udara

  • 8/18/2019 bab 2 manual

    10/95

    Manual Operasi IPA Lambaro

    SDC

    PT. Nusantara Water Centre 46

    4.  Pastikan MCB power panel pusat (main panel) dalam posisi On.5.  Pastikan MCB power panel lokal (local panel) dalam posisi On.6.  Atur posisi selector switch panel lokal pada posisi Manual.7.  Putar saklar pengoperasian manual pada panel lokal ke Open untuk

    membuka dan Close untuk menutup.

    Foto panel pusat dan panel lokal dapat dilihat pada Gambar 2.2 dan Gambar 2.3.

    Gambar 2.2 Panel Pusat Pembuangan Lumpur

    Gambar 2.3 Panel Lokal (Local Panel) Clarifier 1

  • 8/18/2019 bab 2 manual

    11/95

    Manual Operasi IPA Lambaro

    SDC

    PT. Nusantara Water Centre 47

    Bila tidak dapat dilakukan pengoperasian secara manual dari panel lokal; dapat

    dilakukan pengoperasian manual dari valve yang bersangkutan. Pengoperasian

    dari valve dapat berupa:

    1.  Memutar valve udara di pneumatic valve menggunakan obeng searah jarum jam. Menutup valve kembali dilakukan dengan memutarnya berlawanan

    arah jarum jam.

    2.  Memutar as valve manual menggunakan stir.

      Pastikan bahwa saluran drain Clarifier dan drain pembuangan lumpur dapat dilalui

    air.  Pastikan bahwa semua valve dan pintu air dalam kondisi tertutup.

    B. Alirkan Air Baku ke Clarifier 1  Jalankan prosedur rutin pengoperasian intake dan Menara Distribusi.  Buka pintu air inlet bak pengendapan [G-C1].  Bila ketinggian air dalam bak telah mencapai minimal setengah kedalaman bak,

    lanjutkan ke langkah berikutnya.

    C. Atur Interval dan Lama Pembukaan Valve Lumpur  Lakukan langkah 1-5 pengoperasian valve melalui panel seperti pada prosedur

    ”Periksa Fixing pada Sambungan, Koneksi Kabel serta Posisi Valve dan Pintu Air”  Atur posisi selector switch panel lokal pada posisi Auto.  Catat interval dan lama pembukaan valve lumpur saat prosedur otomatis berjalan.

    Pengamatan dapat dilakukan langsung pada valve-valve atau pada indikator di panel

    lokal maupun pusat. Jika perlu, sesuaikan interval dan lama pembukaan valve pada

    SCADA.

    D. Periksa Dosing Alum  Pastikan larutan bahan kimia alum mengalir dengan lancar pada tiap titik dosing.  Lakukan pemeriksaan kesesuaian debit larutan bahan kimia dengan prosedur

    sebagai berikut:

    1.  Sediakan gelas ukur 1000 ml (= 1 liter) dan stop watch atau jam.2.  Tutup valve [V-C7] atau [V-C8]; lalu tampung larutan bahan kimia yang

    keluar dari satu titik sampling. Catat waktu (dalam satuan detik) yang

    diperlukan untuk menampung larutan sebanyak volume 1000 ml. Waktu ini

    selanjutnya diberi lambang ”t”.

    3.  Hitung debit larutan yang mengalir pada titik dosing:

    3600t

    1 )(liter/jamDebit ×=  

    Bila hasil pengukuran dan perhitungan jauh lebih kecil daripada data yang diperolehsebelumnya dengan seting Pompa Dosing yang sama, maka kemungkinan telah

    terjadi sumbatan atau kebocoran pada pipa saluran dosing atau gangguan pada

    Pompa Dosing. Lakukan pemeriksan dan perbaikan yang diperlukan.

  • 8/18/2019 bab 2 manual

    12/95

    Manual Operasi IPA Lambaro

    SDC

    PT. Nusantara Water Centre 48

    E. Hentikan Aliran Air Baku  Pastikan bahwa air baku telah mengalir masuk ke Pulsator 1 dan 2.  Setelah menyelesaikan semua pemeriksaan di atas, tutup pintu air inlet [G-C1]

    untuk menghentikan aliran air baku ke bak pengendapan.  Hentikan operasi pada intake dan Menara Distribusi.  Tutup kembali semua valve dan pintu air.

    Akhir dari Setting Peralatan sebelum Pengoperasian

     Prosedur pengoperasian Kompresor:1.  Pastikan bahwa semua fixing pada sambungan telah dikencangkan dengan benar

    dan kabel tersambung dengan baik.

    2.  Pastikan tidak ada benda yang menghalangi pergerakan puli dan tali puli. Serta pastikan penutup puli dan tali puli terpasang dengan baik.

    3.  Pastikan tidak ada benda yang menghalangi aliran udara ke Filter.4.  Pastikan level oli pada mesin mencukupi. Untuk ilustrasi pengecekan lihatlah

    Gambar 2.4. Bila oli kurang tambahkan dengan oli yang sesuai. 

    Gambar 2.4 Pengecekan Filter Udara dan Level Oli Kompresor

    5.  Pastikan valve inlet Pressure Tank dan valve saluran drain terbuka serta valveoutlet Pressure Tank tertutup. Lihatlah Gambar 2.5 untuk ilustrasi lokasi valve.

    6.  Pastikan selector switch pada panel Kompresor pada posisi mati/off (menunjuktanda ”O”).

    7.   Nyalakan (posisikan tuas ke bagian atas alat) MCCB power pusat 11Q0. NyalakanMCCB 113Q1 untuk memberi power pada Kompresor 1, dan MCCB 114Q1 untuk

    memberi power pada Kompresor 2.

    8.   Nyalakan MCB 113Q dan 114Q untuk memberi power pada komponen kontrolkedua Kompresor.

    Filter udara: pastikan

    tidak ada benda yang

    menghalangi aliran

    udara

    Indikator oli: pastikan

    level oli berada dalamtanda lingkaran

  • 8/18/2019 bab 2 manual

    13/95

    Manual Operasi IPA Lambaro

    SDC

    PT. Nusantara Water Centre 49

    Gambar 2.5 Posisi Valve Pressure Tank

    9.  Bila lampu TRIP menyala coba lakukan reset. Tekan tombol reset pada Overload

    113KM untuk Kompresor 1 atau 114KM untuk Kompresor 2. Bila lampu Trip belum mati, matikan lalu nyalakan kembali MCCB 113Q1 untuk Kompresor 1

    atau 114Q1 untuk Kompresor 2.

    10. Atur posisi selector switch pada Lokal ”L” untuk menyala-matikan Kompresorsecara manual melalui tombol pada panel. Atur pada posisi Remote ”R” agar

     pengoperasian Kompresor diatur timer.

    11.  Nyalakan alat dengan menekan tombol RUN bila selector switch pada posisi ”L”. Nyalakan alat melalui komputer SCADA bila selector switch pada posisi ”R”.

    Selanjutnya Kompresor akan beroperasi.

    12. Pastikan bunyi yang timbul pada alat normal.13. Amati amperemeter, pastikan ampere menjadi stabil setelah ± 1 menit pada nilai 6-

    6,5 A. Bila ampere terlalu tinggi berarti ada gangguan pada alat. Matikan alat

    melalui komputer SCADA atau dengan mengatur selector switch pada posisi Off

    (”O”).

    14. Bila ampere normal, amati pressure gauge pada Pressure Tank. Pastikan tekanannaik dan Kompresor mati saat tekanan mencapai nilai maksimal yang telah

    disetting pada pressure switch, yaitu pada 8 bar.

    15. Pastikan valve outlet Pressure Tank terbuka.16. Amati turunnya tekanan akibat udara terpakai untuk mengoperasikan valve

     pneumatic.

    Valve outlet

    Pressure Tank

    Valve inlet

    Pressure Tank

    Valve drain

  • 8/18/2019 bab 2 manual

    14/95

    Manual Operasi IPA Lambaro

    SDC

    PT. Nusantara Water Centre 50

    17. Pastikan Kompresor hidup kembali secara otomatis saat tekanan pada PressureTank mencapai nilai minimal yang disetting pada pressure switch, yaitu 6 bar.

    Ilustrasi untuk setting panel dapat dilihat pada Gambar 2.6.

    Gambar 2.6 Ilustrasi Setting Panel Kompresor

    Selector Switch

    L = Lokal

    O = Off / Mati

    R = Remote / Otomatis

    Lampu Indikator:Lampu Trip menyala saat

    Kompresor bermasalah

    MCB untuk

    Komponen KontrolMCCB untuk

    Kompresor

    MCCB Power

    Pusat

    Overload

  • 8/18/2019 bab 2 manual

    15/95

    Manual Operasi IPA Lambaro

    SDC

    PT. Nusantara Water Centre 51

    2.3.3 Prosedur Rutin Pengoperasian

    Bila proses sedang berlangsung kontiyu maka tidak perlu melakukan langkah ”Alirkan Air

    Baku”.

    A. Alirkan Air Baku

      Lakukan prosedur rutin pengoperasian intake dan Menara Distribusi.  Buka penuh pintu air inlet bak pengendapan [G-C1].

    B. Operasikan Valve Lumpur dalam Mode Auto dan Setting Waktu Operasinya  Prosedur pengoperasian valve pembuangan lumpur dalam mode Auto adalah

    sebagai berikut:

    1.  Pastikan Kompresor beroperasi normal.2.  Pastikan valve pada saluran udara ke valve pneumatic dalam posisi terbuka.3.  Atur regulator agar tekanan dalam pipa udara menjadi minimal 2 bar.

    Ilustrasi pengaturan regulator dapat dilihat pada Gambar 2.1.

    4.  Pastikan MCB power panel pusat (main panel) dalam posisi On.5.  Pastikan MCB power panel lokal (local panel) dalam posisi On.

    6.  Atur posisi selector switch panel lokal pada posisi Auto.

    Bila valve tidak dapat membuka secara otomatis, dapat dilakukan pengoperasian

    manual dari valve yang bersangkutan. Pengoperasian dari valve dapat berupa:

    1.  Memutar valve udara di pneumatic valve menggunakan obeng searah jarum jam. Menutup valve kembali dilakukan dengan memutarnya berlawanan

    arah jarum jam.

    2.  Memutar as valve manual menggunakan stir.

      Catat interval dan lama pembukaan valve lumpur saat prosedur otomatis berjalan.

    Pengamatan dapat dilakukan langsung pada valve-valve atau pada idikator di panel

    lokal maupun pusat. Jika perlu sesuaikan interval dan lama pembukaan valve

    lumpur melalui SCADA.

    C. Periksa Kondisi Operasi  Periksa kemungkinan adanya benda asing (cabang pohon, plastik). Bila ada,

     bersihkan dengan menggunakan serokan.  Pastikan semua modul Lamela terendam air.  Pastikan tidak ada permukaan bak yang aliran airnya terlalu cepat atau terlalu

    lambat. Bila ada, berarti sebagian modul Lamela telah tersumbat dan perlu

    dibersihkan.  Pastikan bahwa dosing tawas mengalir dengan lancar ke gutter/kanal bak

     pengendapan 

    Pastikan air yang terperangkap pada FR udara terbuang secara otomatis.Pembuangan juga dapat dilakukan secara manual seperti dijelaskan pada gambar

    2.1.  Pastikan tekanan pipa udara yang menyuplai ke valve-valve pneumatic minimal 2

     bar. Bila terlalu kecil, pastikan valve-valve pada pipa udara yang bersangkutan telah

    terbuka penuh dan bila perlu sesuaikan tekanan dengan memutar knob di bagian

    atas FR. Ilustrasi setting regulator dapat dilihat pada gambar 2.1.  Pastikan valve lumpur membuka dan menutup sesuai nilai setting yang telah

    diberikan.

  • 8/18/2019 bab 2 manual

    16/95

    Manual Operasi IPA Lambaro

    SDC

    PT. Nusantara Water Centre 52

      Periksa turbidity outlet Clarifier. Untuk meningkatkan pemisahan lumpur (sehingga

    turbidity outlet Clarifier turun) dapat dilakukan penyesuaian interval dan lama

     pembukaaan valve lumpur melalui SCADA.

    Untuk menurunkan turbidity outlet Clarifier, juga dapat dilakukan penambahan

    dosis tawas pada inlet Menara Distribusi.

    Akhir dari Prosedur Rutin Pengoperasian

  • 8/18/2019 bab 2 manual

    17/95

    Manual Operasi IPA Lambaro

    SDC

    PT. Nusantara Water Centre 53

    2.4 CLARIFIER 2

    2.4.1 Hal-hal yang Perlu Diperhatikan

      Valve membuka bila diputar berlawanan arah putaran jarum jam. Jangan memutar

    valve dengan paksa lebih jauh dari yang seharusnya karena dapat mengakibatkan

    kerusakan.  Valve pneumatic digerakan oleh udara bertekanan. Pastikan suplai udara ke actuator

    lancar agar valve dapat berfungsi baik.  Dilarang mengoperasikan mesin saat penutup terminal box-nya terbuka.  Dilarang membersihkan atau melaksanakan perbaikan pada peralatan mesin pada

    kondisi alat masih terhubung dengan aliran listrik.  Peralatan mesin yang sedang beroperasi dapat membahayakan, jangan menyentuhnya

    dengan tangan kosong.  Dilarang memindahkan pipa dan komponennya selama sistem dalam operasi karena

     perpipaan tersebut memiliki tekanan yang tinggi. Air bertekanan tinggi dapat

    tersembur keluar atau pipa dapat terlepas sambungannya, kondisi ini sangat

     berbahaya. Pastikan listrik telah dimatikan atau titik koneksi terlindungi sebelum

    melakukan pekerjaan ini.  Dilarang menaiki atau memasukkan bagian tubuh Anda pada peralatan mesin. Anda

    dapat terjatuh dan terluka.  Pada saat pelaksanaan inspeksi peralatan mesin atau peralatan lainnya, pastikan Anda

    menggunakan peralatan keselamatan.  Jika terjadi sesuatu hal yang tidak wajar, jangan biarkan peralatan mesin pada kondisi

     beroperasi, segera hentikan untuk menghindari kemungkinan kerusakan lebih buruk

    terjadi.  Pembuangan lumpur perlu dilakukan secara teratur agar kondisi operasi optimal

    terjaga. Pada lumpur yang lama tidak dibuang dapat terjadi kondisi anaerob yang

    membuat lumpur mengambang dan menimbulkan bau. Lama-kelamaan lumpur dapat

    mengeras dan menyumbat pipa.  Semakin cepat interval dan lama pembukaan valve pembuangan lumpur maka

    turbidity outlet prasedimentasi semakin rendah. Tetapi ini juga berarti makin banyak

    air baku yang turut terbuang.  Modul Lamela yang terbuat dari plastik perlu dijaga dalam posisi terendam air agar

    meningkatkan kinerja proses sedimentasi. Lobang-lobang pada modul perlu dijaga

    terbuka agar aliran air merata di penampang melintang bak. Bila ada lobang yang

    tersumbat maka pembersihan perlu dilakukan.  Valve drain digunakan untuk mengosongkan air dalam bak; valve dapat dioperasikan

    saat menguras bak.  Larutan bahan kimia tawas ditambahkan (didosing) pada Menara Distribusi yang

    membagi aliran ke Pulsator 3 dan 4 untuk membantu proses flokulasi pada Pulsator.

     

    Terdapat 2 buah panel untuk mengontrol valve pneumatic pembuangan lumpurClarifier 2. Panel lokal terdapat di atas saluran drainase pembuangan lumpur.

    Pemilihan mode manual atau otomatis pembuangan lumpur dilakukan pada panel ini;

     pembukaan valve pneumatic juga dilakukan melalui panel ini. Panel pusat adalah

     panel PLC 2; pengontrolan setting waktu pembuangan lumpur dan status valve dapat

    dilakukan pada panel ini. Pengaturan interval dan lama valve pneumatic membuka

    untuk membuang lumpur dilakukan melalui komputer SCADA.

  • 8/18/2019 bab 2 manual

    18/95

    Manual Operasi IPA Lambaro

    SDC

    PT. Nusantara Water Centre 54

      Terdapat sludge detector pada setiap bak pengumpul lumpur (hopper) yang berfungsi

    untuk memerintahkan valve lumpur otomatis membuka dan membuang lumpur saat

    akumulasi pada hopper telah banyak. Pembuangan ini terjadi walaupun tidak sesuai

    setting waktu pembuangan lumpur. 

    2.4.2 Setting Peralatan sebelum Pengoperasian

    Lakukan prosedur berikut pada saat Anda menjalankan IPA untuk pertama kali atau

    setelah IPA berhenti beroperasi untuk keperluan pemeliharaan selama seminggu atau lebih

    dan akan dimulai kembali pengoperasiannya.

    A. Periksa Fixing pada Sambungan, Koneksi Kabel serta Posisi Valve dan Pintu Air  Pastikan bahwa semua fixing pada sambungan (pipa udara, pipa air dan lumpur,

    dosing bahan kimia) telah dikencangkan. Juga, pastikan tidak ada benda asing di

    dalam bak.  Pastikan semua valve dan pintu air dapat dibuka dan ditutup dengan mudah. Valve

     pneumatic dapat diuji melalui pengoperasian manual pada panel lokal. Prosedurnya

    adalah sebagai berikut:1.  Pastikan valve pada saluran udara ke valve pneumatic dalam posisi terbuka.2.  Pastikan Kompresor telah bekerja dengan baik. Bila Kompresor masih

    dalam posisi mati, operasikan dengan prosedur yang terdapat di bawah sub-

     bab 2.3.2.

    3.  Atur Filter-Regulator (FR) agar tekanan dalam pipa udara minimal 2 bar.Ilustrasi pengaturan regulator dapat dilihat pada Gambar 2.1.

    4.  Pastikan MCB power panel pusat (main panel) dalam posisi On.5.  Pastikan MCB power panel lokal (local panel) dalam posisi On.6.  Atur posisi selector switch panel lokal pada posisi Manual.7.  Putar saklar pengoperasian manual pada panel lokal ke Open untuk

    membuka dan Close untuk menutup.

    Foto panel lokal dapat dilihat pada Gambar 2.7.

    Bila tidak dapat dilakukan pengoperasian secara manual dari panel lokal; dapat

    dilakukan pengoperasian manual dari valve yang bersangkutan. Pengoperasian

    dari valve dapat berupa:

    1.  Memutar valve udara di pneumatic valve menggunakan obeng searah jarum jam. Menutup valve kembali dilakukan dengan memutarnya berlawanan

    arah jarum jam.

    2.  Memutar as valve manual menggunakan stir.

      Pastikan bahwa saluran drain Clarifier dan drain pembuangan lumpur dapat dilalui

    air.  Pastikan bahwa semua valve dan pintu air dalam kondisi tertutup.

  • 8/18/2019 bab 2 manual

    19/95

    Manual Operasi IPA Lambaro

    SDC

    PT. Nusantara Water Centre 55

    Gambar 2.7 Panel Lokal Clarifier 2

    B. Alirkan Air Baku ke Clarifier 2  Jalankan prosedur rutin pengoperasian intake dan Menara Distribusi.  Bila ketinggian air dalam bak telah mencapai minimal setengah kedalaman bak,

    lanjutkan ke langkah berikutnya.

    C. Atur Interval dan Lama Pembukaan Valve Lumpur  Lakukan langkah 1-5 pengoperasian valve melalui panel seperti pada prosedur

    ”Periksa Fixing pada Sambungan, Koneksi Kabel serta Posisi Valve dan Pintu Air”

     

    Atur posisi selector switch panel lokal pada posisi Auto.  Catat interval dan lama pembukaan valve lumpur saat prosedur otomatis berjalan.

    Pengamatan dapat dilakukan langsung pada valve-valve atau pada indikator di panel

    lokal maupun pusat. Jika perlu sesuaikan interval dan lama pembukaan valve

    lumpur melalui SCADA.

    D. Periksa Dosing Alum  Pastikan larutan bahan kimia alum mengalir dengan lancar pada tiap titik dosing.  Lakukan pemeriksaan kesesuaian debit larutan bahan kimia dengan prosedur

    sebagai berikut:

    1.  Sediakan gelas ukur 1000 ml (= 1 liter) dan stop watch atau jam.2.  Tutup valve [V-D3] atau [V-D4], lalu tampung larutan bahan kimia yang

    keluar dari titik sampling. Catat waktu (dalam satuan detik) yang diperlukan

    untuk menampung larutan sebanyak volume 1000 ml. Waktu ini selanjutnya

    diberi lambang ”t”.

    3.  Hitung debit larutan yang mengalir pada titik dosing:

    3600t

    1 )(liter/jamDebit ×=  

  • 8/18/2019 bab 2 manual

    20/95

    Manual Operasi IPA Lambaro

    SDC

    PT. Nusantara Water Centre 56

    Bila hasil pengukuran dan perhitungan jauh lebih kecil daripada data yang diperoleh

    sebelumnya dengan setting Pompa Dosing yang sama, maka kemungkinan telah

    terjadi sumbatan atau kebocoran pada pipa saluran dosing atau gangguan pada

    Pompa Dosing. Lakukan pemeriksan dan perbaikan yang diperlukan.

    E. Hentikan Aliran Air Baku

     

    Pastikan bahwa air baku telah mengalir masuk ke bak pembagi aliran ke Pulsator 3dan 4 pada Menara Distribusi.

      Hentikan operasi pada intake dan Menara Distribusi.  Tutup kembali semua valve

    Akhir dari Setting Peralatan sebelum Pengoperasian

    2.4.3 Prosedur Rutin Pengoperasian

    Bila proses sedang berlangsung kontinyu maka tidak perlu melakukan langkah ”Alirkan

    Air Baku”.

    A. Alirkan Air Baku  Lakukan prosedur rutin pengoperasian intake dan Menara Distribusi.

    B. Operasikan Valve Lumpur dalam Mode Auto dan Setting Waktu Operasinya  Prosedur pengoperasian valve pembuangan lumpur dalam mode auto adalah sebagai

     berikut:

    1.  Pastikan Kompresor beroperasi normal.2.  Pastikan valve pada saluran udara ke valve pneumatic dalam posisi terbuka.3.  Atur FR agar tekanan dalam pipa udara minimal 2 bar. Ilustrasi pengaturan

    regulator dapat dilihat pada Gambar 2.1.

    4.  Pastikan MCB power panel pusat dalam posisi On.5.  Pastikan MCB power panel lokal dalam posisi On.6.  Pastikan Switch On / Off pada panel lokal dalam posisi On.7.  Atur posisi selector switch panel lokal pada posisi Auto.

    Bila valve tidak dapat membuka secara otomatis, dapat dilakukan pengoperasian

    manual dari valve yang bersangkutan. Pengoperasian dari valve dapat berupa:

    1.  Memutar valve udara di pneumatic valve menggunakan obeng searah jarum jam. Menutup valve kembali dilakukan dengan memutarnya berlawanan

    arah jarum jam.

    2.  Memutar as valve manual menggunakan stir.

     

    Catat interval dan lama pembukaan valve lumpur saat prosedur otomatis berjalan.Pengamatan dapat dilakukan langsung pada valve-valve atau pada indikator panel

    lokal maupun pusat. Jika perlu sesuaikan interval dan lama pembukaan valve

    lumpur melalui SCADA.

    C. Periksa Kondisi Operasi  Periksa kemungkinan adanya benda asing (cabang pohon, plastik). Bila ada,

     bersihkan dengan menggunakan serokan.

  • 8/18/2019 bab 2 manual

    21/95

    Manual Operasi IPA Lambaro

    SDC

    PT. Nusantara Water Centre 57

      Pastikan semua modul Lamela terendam air.  Pastikan tidak ada permukaan bak yang aliran airnya terlalu cepat atau terlalu

    lambat. Bila ada, berarti sebagian modul Lamela telah tersumbat dan perlu

    dibersihkan.  Pastikan bahwa dosing tawas mengalir dengan lancar ke gutter/kanal pada bak

     pengendapan

     

    Pastikan air yang terperangkap pada Filter udara terbuang secara otomatis.Pembuangan juga dapat dilakukan secara manual seperti dijelaskan pada gambar

    2.1.  Pastikan tekanan pipa udara yang menyuplai ke valve-valve pneumatic minimal 2

     bar. Bila terlalu kecil, pastikan valve-valve pada pipa udara yang bersangkutan telah

    terbuka penuh dan bila perlu sesuaikan tekanan dengan memutar knob regulator.

    Ilustrasi FR dapat dilihat pada gambar 2.1.  Pastikan valve lumpur membuka dan menutup sesuai nilai setting yang telah

    diberikan.  Periksa turbidity outlet Clarifier. Untuk meningkatkan pemisahan lumpur (sehingga

    turbidity outlet Clarifier turun) dapat dilakukan penyesuaian interval dan lama

     pembukaaan valve lumpur melalui SCADA.

    Untuk menurunkan turbidity outlet Clarifier, juga dapat dilakukan penambahandosis tawas pada inlet Menara Distribusi.

    Akhir dari Prosedur Rutin Pengoperasian

  • 8/18/2019 bab 2 manual

    22/95

    Manual Operasi IPA Lambaro

    SDC

    PT. Nusantara Water Centre 58

    2.5 PULSATOR (1-4)

    2.5.1 Hal-hal yang Perlu Diperhatikan

      Valve membuka bila diputar berlawanan arah putaran jarum jam. Jangan memutar

    valve dengan paksa lebih jauh dari yang seharusnya karena dapat mengakibatkan

    kerusakan.  Valve pneumatic digerakan oleh udara bertekanan. Pastikan suplai udara ke actuator

    lancar agar valve dapat berfungsi baik.  Ujung pipa pengaman (safety) Menara Vakum harus selalu tertutup air agar

    kekedapan udara ruangan terjaga. Air diisi dengan membuka kran air yang ada di atas

    silinder yang menampung air untuk merendam ujung pipa overflow.  Tutup manhole dan fixing yang menghubungkan ruang vakum dengan udara bebas

    harus tertutup rapat agar kekedapan udara dalam ruang dapat terjaga.  Awan lumpur terjadi pada bagian bawah volume bak Pulsator. Bila awan lumpur

    terlalu tinggi dan flok sampai ke permukaan maka flok dapat terbawa aliran keluar

    (supernatan). Kalau hal ini terjadi maka perlu dilakukan penyesuaian dosis bahan

    kimia tawas dan jumlah pembuangan lumpur dari Pulsator.  Dilarang mengoperasikan peralatan mesin pada saat penutup terminal box-nya

    terbuka.  Dilarang membersihkan atau melaksanakan perbaikan pada peralatan mesin pada

    kondisi alat masih terhubung dengan aliran listrik.  Peralatan mesin yang sedang beroperasi dapat membahayakan, jangan menyentuhnya

    dengan tangan kosong.  Matikan listrik yang terhubung saat perbaikan suatu mesin.

    Peralatan mesin yang sedang beroperasi dapat membahayakan, jangan menyentuhnya

    dengan tangan kosong.  Dilarang menaiki atau memasukkan bagian tubuh Anda pada peralatan mesin. Anda

    dapat terjatuh dan terluka. 

    Pada saat pelaksanaan inspeksi peralatan mesin dan pekerjaan dalam bak, pastikanAnda menggunakan alat keselamatan.  Gunakan tangga untuk masuk ke dalam bak untuk menghindari jatuh dan terluka.  Jika terjadi sesuatu hal yang tidak wajar, jangan biarkan peralatan mesin pada kondisi

     beroperasi, segera hentikan untuk menghindari kemungkinan kerusakan lebih buruk

    terjadi.  Valve drain digunakan untuk mengosongkan air dalam bak; valve dapat dioperasikan

    saat menguras bak.

    2.5.2 Setting Peralatan sebelum Pengoperasian

    Lakukan prosedur berikut pada saat Anda menjalankan IPA untuk pertama kali atausetelah IPA berhenti beroperasi untuk keperluan pemeliharaan selama seminggu atau lebih

    dan akan dimulai kembali pengoperasiannya.

    A. Periksa Fixing pada Sambungan, Koneksi Kabel serta Posisi Valve dan Pintu Air  Pastikan bahwa semua fixing pada sambungan (pipa udara, air dan lumpur) telah

    dikencangkan. Juga pastikan tutup manhole pada Menara Vakum telah tertutup

    rapat.

  • 8/18/2019 bab 2 manual

    23/95

    Manual Operasi IPA Lambaro

    SDC

    PT. Nusantara Water Centre 59

      Pastikan ujung pipa pengaman Menara Vakum terendam air dalam tabung yang ada

    di samping Menara Vakum. Bila volume air kurang, tambahkan dengan membuka

    kran air yang ada di atas tabung.  Pastikan bahwa setiap valve dan pintu air dapat dibuka dan ditutup dengan mudah.  Pastikan semua valve telah tertutup.

    B. Alirkan Air ke Pulsator  Ikuti prosedur rutin pengoperasian intake, Menara Distribusi dan Clarifier.  Buka pintu-pintu air yang menghubungkan gutter pada Pulsator dengan Filter.  Tunggu hingga bak terisi air setengah dari volume totalnya, kemudian lanjutkan ke

     prosedur berikutnya.

    C. Operasikan Valve Ventilasi/Udara Otomatis  Buka valve ventilasi/udara manual pada Menara Vakum [V-E1]  Prosedur pengoperasian sistem pada Menara Vakum adalah sebagai berikut

    (prosedur ini adalah tipikal untuk Menara Vakum 1-4):

    1.  Pastikan Kompresor telah beroperasi dengan baik (pembahasan dapat dilihat pada akhir sub-bab 2.3.2).

    2.  Atur regulator agar tekanan dalam pipa udara untuk valve pneumaticminimal 2 bar. Ilustrasi pengaturan regulator dapat dilihat pada gambar 2.1.

    3.  Pastikan MCB power panel lokal pada Menara Vakum dalam posisi On.4.  Atur selector switch panel lokal pada posisi Manual (HAND). Atur selector

    switch pada posisi OPEN, lalu pastikan valve ventilasi membuka.

    Kemudian atur pada posisi CLOSE dan pastikan valve ventilasi menutup.

    Lakukan pengujian beberapa kali untuk memastikan valve dapat bergerak

    dengan lancar.

    5.  Atur selector switch panel lokal pada posisi Otomatis (AUTO).

    Langkah-langkah selanjutnya dilakukan pada ruang pompa vakum.

    6.  Pastikan bahwa semua fixing pada sambungan telah dikencangkan dengan benar dan kabel tersambung dengan baik.

    7.  Pastikan tidak ada benda yang dapat menghalangi pergerakan puli dan as puli. Serta pastikan penutup puli dan tali puli terpasang dengan baik.

    8.  Pastikan tidak ada benda yang dapat menghalangi aliran udara pendinginmotor.

    9.  Pastikan level oli pada mesin mencukupi. Untuk ilustrasi pengecekanlihatlah Gambar 2.8. Bila oli kurang tambahkan dengan oli yang sesuai.

    Gambar 2.8 Pengecekan Level Oli dan Pendingin Motor

    Stik untuk mengukur

    level oli

    Kipas pendingin motor

  • 8/18/2019 bab 2 manual

    24/95

    Manual Operasi IPA Lambaro

    SDC

    PT. Nusantara Water Centre 60

    10. Pastikan selector switch pompa vakum pada posisi mati/off (menunjuk tanda”O”).

    11.  Nyalakan (posisikan tuas ke bagian atas alat) MCCB power pusat 11Q0 pada panel alat yang bersangkutan. Nyalakan MCCB berikut untuk

    memberikan power pada masing-masing pompa vakum:

    - Nyalakan MCCB 111Q1 pada MCC Pompa Vakum 1,2 untuk pompavakum 1.

    - Nyalakan MCCB 112Q1 pada MCC Pompa Vakum 1,2 untuk pompa

    vakum 2.

    - Nyalakan MCCB 111Q1 pada MCC Pompa Vakum 3,4 untuk pompa

    vakum 3.

    - Nyalakan MCCB 112Q1 pada MCC Pompa Vakum 3,4 untuk pompa

    vakum 4.

    12.  Nyalakan MCB berikut untuk memberikan power pada komponen kontrol:- MCB 111Q pada MCC Pompa Vakum 1,2 untuk pompa vakum 1.

    - MCB 112Q pada MCC Pompa Vakum 1,2 untuk pompa vakum 2.

    - MCB 111Q pada MCC Pompa Vakum 3,4 untuk pompa vakum 3.

    - MCB 112Q pada MCC Pompa Vakum 3,4 untuk pompa vakum 413. Bila lampu TRIP menyala coba lakukan reset. Tekan tombol reset pada

    Overload 111KM untuk pompa vakum 1 atau 3; tekan Overload 112KM

    untuk pompa vakum 2 atau 4. Bila lampu Trip belum mati, matikan lalu

    nyalakan kembali MCCB untuk pompa vakum yang bersangkutan.

    14. Atur posisi selector switch pada Lokal ”L” untuk menyala-matikan pompavakum langsung melalui tombol pada panel. Atur pada posisi Remote ”R”

    untuk mengoperasikan pompa vakum melalui komputer SCADA.

    15.  Nyalakan alat dengan menekan tombol RUN bila selector switch pada posisi”L”. Nyalakan alat melalui komputer SCADA bila selector switch pada

     posisi ”R”. Selanjutnya pompa vakum akan beroperasi.

    16. Pastikan bunyi yang timbul pada alat normal.17. Amati amperemeter, pastikan ampere menjadi stabil setelah ± 1 menit pada

    nilai 6-6,5 A. Bila ampere terlalu tinggi berarti ada gangguan pada alat.

    Matikan alat dengan menekan tombol STOP pada panel bila selector switch

     pada posisi ”L”; bila selector switch pada posisi ”R” matikan alat melalui

    komputer SCADA atau dengan mengatur selector switch pada posisi Off

    (”O”).

    18. Pastikan permukaan air pada Menara Vakum naik-turun akibat kerja pompavakum dan valve udara pada Menara Vakum.

    Ilustrasi untuk setting pada panel dapat dilihat pada Gambar 2.9.

  • 8/18/2019 bab 2 manual

    25/95

    Manual Operasi IPA Lambaro

    SDC

    PT. Nusantara Water Centre 61

    Gambar 2.9 Ilustrasi Setting Panel Pompa Vakum 1& 2

    D. Setting Valve Ventilasi/Udara Otomatis  Pastikan bahwa saat valve ventilasi otomatis tertutup dan pompa vakum bekerja,

     permukaan air dalam Menara Vakum naik, hal ini dapat dilihat pada SCADA.

    Setting awal beda ketinggian air pada Menara Vakum yang disarankan adalah 50

    cm.  Berdasarkan hasil pengamatan selama Pulsator beroperasi, nilai ketinggian air

    dalam menara dimana valve mulai membuka dapat diubah melalui komputer

    SCADA  sehingga Pulsator berfungsi optimal. Setiap Pulsator bekerja secara

    independen sehingga dapat memiliki nilai setting yang berbeda.

    E. Periksa Valve Lumpur Otomatis dalam Mode Operasi Manual

        Buka valve lumpur manual [V-E3].  Pastikan sistem pneumatic bekerja dengan pengujian operasi valve secara manual

     pada panel lokal (panel di atas drainase lumpur pulasator). Prosedur

     pengoperasiannya adalah sebagai berikut (prosedur ini adalah tipikal untuk Pulsator

    1-4):

    1.  Pastikan tekanan dalam pipa udara untuk valve pneumatic minimal 2 bar.Ilustrasi pengaturan regulator dapat dilihat pada gambar 2.1.

    2.  Atur posisi selector switch panel lokal pada posisi Manual (Hand).3.  Pastikan MCB power dalam posisi On.4.  Posisikan saklar Open/Close ke posisi Open untuk membuka valve,

    kemudian pastikan lumpur mengalir dengan lancar melewati valve.

    Posisikan saklar ke Close untuk menutup kembali valve. Lakukan pengujian

    ini pada keempat valve lumpur otomatis Pulsator.

    MCCB untuk

    Pompa Vakum 1 & 2

    MCCB Power

    Pusat

    MCB untuk

    Komponen Kontrol

    Overload

  • 8/18/2019 bab 2 manual

    26/95

    Manual Operasi IPA Lambaro

    SDC

    PT. Nusantara Water Centre 62

    F. Setting Valve Lumpur Otomatis dalam Mode Operasi Auto (Otomatis)  Atur posisi selector switch panel lokal pada posisi Auto.  Pastikan keempat valve dari suatu panel secara bergantian terbuka dan menutup

    kembali sesuai setting waktu yang ditetapkan.  Berdasarkan hasil pengamatan selama Pulsator beroperasi, nilai setting bukaan

    valve dapat diubah sehingga Pulsator berfungsi optimal. Setiap Pulsator bekerjasecara independen sehingga dapat memiliki nilai setting yang berbeda.

    G. Hentikan Aliran Air  Pastikan flok terbentuk dan dapat mengendap dengan baik. Awan lumpur (sludge

     blanket) harus berada di kedalaman bak sehingga air outlet (supernatan)

    sedikit/tidak mengandung flok. Bila belum optimal, sesuaikan dosis tawas atau

    setting pembuangan lumpur Pulsator.  Pastikan bahwa air telah memenuhi bak dan mengalir lancar ke Filter.  Setelah menyelesaikan semua pemeriksaan di atas, tutup inlet Pulsator ([G-C2], [G-

    C3], [V-B11] atau [V-B12])

    Akhir dari Setting Peralatan sebelum Pengoperasian

    2.5.3 Prosedur Rutin Pengoperasian

    Bila proses sedang berlangsung kontinyu maka tidak perlu melakukan langkah ”Alirkan

    Air ke Pulsator”.

    A. Alirkan Air ke Pulsator  Ikuti prosedur rutin pengoperasian intake, Menara Distribusi dan Clarifier.

    B. Setting Valve Ventilasi/Udara Otomatis dalam Mode Operasi Auto (Otomatis)  Buka valve ventilasi manual pada Menara Vakum [V-E1]  Operasikan sistem Menara Vakum sesuai prosedur pada bagian 2.5.2.  Pastikan bahwa saat valve ventilasi otomatis tertutup dan pompa vakum bekerja,

     permukaan air dalam Menara Vakum naik, hal ini dapat dilihat dari indikator di

    SCADA.  Berdasarkan hasil pengamatan selama Pulsator beroperasi, nilai ketinggian air

    dalam menara dimana valve mulai membuka dapat diubah pada komputer

    SCADA sehingga Pulsator berfungsi optimal. Setiap Pulsator bekerja secara

    independen sehingga dapat memiliki nilai setting yang berbeda.

    C. Setting Valve Lumpur Otomatis dalam Mode Operasi Auto (Otomatis)

     

    Buka valve lumpur manual [V-E3].  Aktifkan panel lokal valve pembuangan lumpur:

    1.  Pastikan Kompresor telah beroperasi dengan baik (pembahasan dapatdilihat pada akhir sub-bab 2.3.2).

    2.  Atur regulator agar tekanan dalam pipa udara untuk valve pneumaticminimal 2 bar. Ilustrasi pengaturan regulator dapat dilihat pada gambar

    2.1.

    3.  Pastikan MCB power panel lokal dalam posisi On.  Atur posisi selector switch panel lokal pada posisi Auto.

  • 8/18/2019 bab 2 manual

    27/95

    Manual Operasi IPA Lambaro

    SDC

    PT. Nusantara Water Centre 63

      Pastikan keempat valve dari suatu panel secara bergantian terbuka dan menutup

    kembali sesuai setting waktu yang telah diberikan sebelumnya.  Berdasarkan hasil pengamatan selama Pulsator beroperasi, nilai setting bukaan

    valve dapat diubah sehingga Pulsator berfungsi optimal. Setiap Pulsator bekerja

    secara independen sehingga dapat memiliki nilai setting yang berbeda.

    D. Periksa Kondisi Operasi  Periksa kemungkinan adanya benda asing (cabang pohon, plastik). Bila ada,

     bersihkan dengan menggunakan serokan.  Pastikan pompa vakum dan Kompresor beroperasi dengan baik sehingga proses

     pembentukan denyut/pulsa pada Menara Vakum dan operasi valve pneumatic

    dapat berlangsung dengan baik pula.  Pastikan air yang terperangkap pada Filter udara terbuang secara otomatis.

    Pembuangan juga dapat dilakukan secara manual seperti dijelaskan pada gambar

    2.1.  Pastikan tekanan pipa udara yang menyuplai ke valve-valve pneumatic minimal

    2 bar. Bila terlalu kecil, pastikan valve-valve pada pipa udara yang bersangkutan

    telah terbuka penuh dan bila perlu sesuaikan tekanan dengan memutar knob di

     bagian atas regulator. Ilustrasi regulator dapat dilihat pada gambar 2.1.  Pastikan valve ventilasi otomatis [V-E2] membuka dan menutup sesuai nilai

    setting yang telah diberikan.  Pastikan bahwa ujung saluran pengaman Menara Vakum terendam air di dalam

    tabung yang ada di samping menara. Buka kran air yang terletak di atasnya untuk

    menambahkan volume air yang kurang. Setelah penambahan, tutup kran air dan

     pastikan bahwa tidak ada kebocoran pada tabung.  Pastikan valve lumpur otomatis [V-E4] membuka dan menutup sesuai nilai

    setting yang telah diberikan.  Periksa turbidity outlet dan flok-flok awan lumpur (sludge blanket). Kondisi

    yang diharapkan adalah flok berukuran besar terbentuk dan mengendap

    sempurna.

    1.  Bila flok kecil atau kurang terbentuk sehingga turbidity outlet tinggimaka sesuaikan dosis tawas pada outlet Clarifier. Dosis yang optimal

    dapat dicari dengan melakukan jartest di laboratorium.

    2.  Bila flok besar namun ketinggian awan lumpur terlalu tinggi sehingga adaflok yang ikut terbawa aliran outlet maka lakukan penyesuaian pada

    setting valve otomatis pembuangan lumpur melalui SCADA.

    Akhir dari Prosedur Rutin Pengoperasian

  • 8/18/2019 bab 2 manual

    28/95

    Manual Operasi IPA Lambaro

    SDC

    PT. Nusantara Water Centre 64

    2.6 SAND FILTER

    2.6.1 Hal-hal yang Perlu Diperhatikan

      Valve membuka bila diputar berlawanan arah putaran jarum jam. Jangan memutar

    valve dengan paksa lebih jauh dari yang seharusnya karena dapat mengakibatkan

    kerusakan.  Valve pneumatic digerakan oleh udara bertekanan. Pastikan suplai udara ke actuator

    lancar agar valve dapat berfungsi baik.  Dilarang mengoperasikan mesin saat penutup terminal box-nya terbuka.  Dilarang membersihkan atau melaksanakan perbaikan pada peralatan mesin pada

    kondisi alat masih terhubung dengan aliran listrik.  Peralatan mesin yang sedang beroperasi dapat membahayakan, jangan

    menyentuhnya dengan tangan kosong.  Dilarang memindahkan pipa dan komponennya selama sistem dalam operasi karena

     perpipaan tersebut memiliki tekanan yang tinggi. Air bertekanan tinggi dapat

    tersembur keluar atau pipa dapat terlepas sambungannya, kondisi ini sangat

     berbahaya. Pastikan listrik telah dimatikan atau titik koneksi terlindungi sebelum

    melakukan pekerjaan ini.  Dilarang menaiki atau memasukkan bagian tubuh Anda pada peralatan mesin. Anda

    dapat terjatuh dan terluka.  Pada saat pelaksanaan inspeksi peralatan mesin atau peralatan lainnya, pastikan

    Anda menggunakan peralatan keselamatan.  Jika terjadi sesuatu hal yang tidak wajar, jangan biarkan peralatan mesin pada

    kondisi beroperasi, segera hentikan untuk menghindari kemungkinan kerusakan

    lebih buruk terjadi.  Terdapat 4 buah meja kontrol (Control Desk) untuk mengatur proses filtrasi dan

     pencucian Sand Filter. Lingkup kontrol masing-masing meja adalah sebagai

     beriukut:

    1.  Meja kontrol 1 mengatur proses pada Filter 1-3.2.  Meja kontrol 2 mengatur proses pada Filter 4-7.3.  Meja kontrol 3 mengatur proses pada Filter 8-10.4.  Meja kontrol 4 mengatur proses pada Filter 11-13.

    Pada meja kontrol dapat dilakukan inspeksi kondisi proses yang sedang berlangsung

    dan pengontrolan proses secara manual.  Kontrol proses secara manual juga dapat dilakukan saat terjadi kerusakan pada PLC

    5 yang mengontrol fungsi otomatis pengoperasian Filter.  Pada saat membuka valve drain ataupun valve outlet secara manual, jaga agar

    ketinggian air ada di atas media filter. Bila air tidak menggenangi media, udara akan

    mengisi media dan bila saat operasi masih tersisa udara terperangkap akan

    menyebabkan proses filtrasi tidak dapat berlangsung optimal.

     

    Proses air scouring dilakukan untuk merenggangkan kembali media filter yangterpadatkan selama proses filtrasi. Udara scouring juga membantu melepas lumpur

    yang melekat pada pasir sehingga dapat terbawa aliran saat air backwash dialirkan.  Selama proses pencucian rutin Filter, jumlah media perlu dijaga konstan. Debit air

     backwash harus diatur sehingga saat backwash media tidak turut terbawa aliran air

    ke drain.  Kebesihan bak dari lumut, binatang maupun kotoran lainnya perlu dijaga agar

    kualitas air hasil olahan terjaga baik.

  • 8/18/2019 bab 2 manual

    29/95

    Manual Operasi IPA Lambaro

    SDC

    PT. Nusantara Water Centre 65

    2.6.2 Setting Peralatan sebelum Pengoperasian

    Prosedur setting ini harus dilaksanakan sebelum memulai proses filtrasi. Prosedur ini

    termasuk pembersihan dengan udara dan air bertekanan untuk menghilangkan kotoran

     pada media filter. Pada akhir proses pembersihan, Filter diisi air bersih untuk mendesak

    udara keluar dari media sehingga kestabilan proses selanjutnya dapat terjaga. Prosedur

    setting ini harus dilaksanakan pada kasus-kasus berikut:1.  Sebelum pengoperasian awal.2.  Pada saat Filter telah berhenti beroperasi untuk beberapa waktu.3.  Setelah bak Filter dikosongkan untuk inspeksi bagian dalam atau ketika media

    Filter baru diganti.

    A. Periksa Fixing pada Sambungan, Koneksi Kabel dan Posisi Valve  Pastikan bahwa semua fixing pada sambungan (pipa udara dan air) telah

    dikencangkan.  Pastikan tidak ada benda asing pada bak. Bila ada, bersihkan dengan menggunakan

    serokan.  Pastikan bahwa setiap valve dan pintu air dapat dibuka dan ditutup dengan mudah.

     

    Pastikan semua valve telah tertutup.  Pastikan bahwa saluran drain dapat mengalirkan air dengan lancar.

    B. Operasikan Blower  Prosedur pengoperasian Blower adalah sebagai berikut:

    1.  Pastikan bahwa semua fixing pada sambungan telah dikencangkan dengan benar dan kabel tersambung dengan baik.

    2.  Pastikan tidak ada benda yang dapat menghalangi pergerakan puli dan as puli. Serta pastikan penutup puli dan tali puli terpasang dengan baik.

    3.  Pastikan tidak ada benda yang menghalangi aliran udara ke Filter.

    4.  Pastikan level oli pada mesin mencukupi. Untuk ilustrasi pengecekanlihatlah Gambar 2.10. Bila oli kurang tambahkan dengan oli yang sesuai. 5.  Pastikan selector switch Blower pada posisi mati/off (menunjuk tanda ”O”).6.   Nyalakan (posisikan tuas ke bagian atas alat) MCCB power pusat 11Q0

     pada panel MMC Blower. Nyalakan MCCB 111Q1 untuk memberi power

     pada Blower 1, dan MCCB 112Q1 untuk memberi power pada Blower 2.

    7.  Periksa status Blower pada pintu panel.- Bila lampu ”Trip” tidak menyala dan tampil ”nLP” pada soft starter berarti

    Blower siap beroperasi.

    - Bila lampu ”Trip” menyala maka coba lihat tampilan pada Soft Starter

    111SS atau 112SS. Periksa arti indikasi pada tampilan soft starter yang

     berkedip dan lakukan perbaikan sesuai petunjuk tersebut. Setelah itu,

    matikan lalu nyalakan kembali MCCB 111Q1 atau 112Q1 untuk resetBlower yang bersangkutan.

    8.  Atur posisi selector switch pada Lokal ”L” untuk menyala-matikan Blowerlangsung melalui tombol pada panel. Operasi secara Lokal ”L” perlu

    dibarengi dengan membuka valve udara scouring secara manual (memutar

     baut pada valve). Atur pada posisi Remote ”R” untuk mengoperasikan

    Blower melalui komputer SCADA atau Control Desk.

  • 8/18/2019 bab 2 manual

    30/95

    Manual Operasi IPA Lambaro

    SDC

    PT. Nusantara Water Centre 66

    Gambar 2.10 Pengecekan Filter Udara dan Level Oli

    9.   Nyalakan alat dengan menekan tombol RUN bila selector switch pada posisi”L” dengan terlebih dahulu memastikan valve udara scouring pada Filter

    telah terbuka. Nyalakan alat melalui komputer SCADA atau Control Desk bila selector switch pada posisi ”R”. Selanjutnya Blower akan beroperasi. 

    10. Pastikan bunyi yang timbul pada alat normal.11. Amati amperemeter, pastikan ampere menjadi stabil setelah ± 1 menit pada

    nilai sekitar 32 A. Bila ampere terlalu tinggi berarti ada gangguan pada alat.

    Matikan alat dengan menekan tombol STOP pada panel bila selector switch

     pada posisi ”L”; bila selector switch pada posisi ”R” matikan alat melalui

    komputer SCADA atau dengan mengatur selector switch pada posisi Off

    (”O”). Kemudian, lakukan pemeriksaan dan perbaikan yang diperlukan.

    Kemudian, lakukan pemeriksaan dan perbaikan yang diperlukan.

    Ilustrasi setting pada panel dapat dilihat pada Gambar 2.11.

    Indikator level oli Filter udara

  • 8/18/2019 bab 2 manual

    31/95

    Manual Operasi IPA Lambaro

    SDC

    PT. Nusantara Water Centre 67

    Gambar 2.11 Ilustrasi Setting Panel Blower

    C. Operasikan Pompa Backwash  Pastikan level air dalam Reservoir mencukupi (di atas WLC).  Prosedur pengoperasian Pompa Backwash adalah sebagai berikut:

    1.  Pastikan bahwa semua fixing pada sambungan telah dikencangkan dengan benar dan kabel tersambung dengan baik.

    2.  Pastikan tidak ada benda yang dapat menghalangi pergerakan as antaramotor dan impeller.

    3.  Buka valve discharge [V-H1].4.  Pastikan tidak ada benda yang menghalangi aliran udara pendingin motor.5.  Pastikan selector switch pompa pada posisi mati/off (menunjuk tanda ”O”).6.   Nyalakan (posisikan tuas ke bagian atas alat) MCCB power pusat 12Q0

     pada panel MMC Pompa Distribusi & Pompa Backwash. Nyalakan MCCB

    141Q1 untuk memberi power pada Pompa Backwash 1, dan MCCB 142Q1

    untuk memberi power pada Pompa Backwash 2.

    7.  Periksa status pompa pada pintu panel.

    - Bila lampu ”Trip” tidak menyala dan tampil ”nLP” pada soft starter berarti pompa siap beroperasi.

    - Bila lampu ”Trip” menyala maka coba lihat tampilan pada Soft Starter

    141SS atau 142SS. Periksa arti indikasi pada tampilan soft starter yang

     berkedip dan lakukan perbaikan sesuai petunjuk tersebut. Setelah itu,

    matikan lalu nyalakan kembali MCCB 141Q1 atau 142Q1 untuk reset

     pompa yang bersangkutan.

    MCCB Power Pusat

    MCCB Blower 1

    Soft Starter

  • 8/18/2019 bab 2 manual

    32/95

    Manual Operasi IPA Lambaro

    SDC

    PT. Nusantara Water Centre 68

    Gambar 2.12 Pompa Backwash

    8.  Atur posisi selector switch pada Lokal ”L” untuk menyala-matikan pompalangsung melalui tombol pada panel. Operasi secara Lokal ”L” hanya boleh

    dilakukan bila valve air backwash telah dibuka secara manual. Atur pada

     posisi Remote ”R” untuk mengoperasikan pompa melalui komputer SCADA

    atau Control Desk.

    9.   Nyalakan alat dengan menekan tombol RUN bila selector switch pada posisi”L” dengan terlebih dahulu memastikan valve air backwash pada Filter telah

    terbuka. Nyalakan alat melalui komputer SCADA atau Control Desk bila

    selector switch pada posisi ”R”. Selanjutnya Pompa Backwash akan

     beroperasi.

    10. Pastikan bunyi yang timbul pada alat normal.11. Amati amperemeter, pastikan ampere menjadi stabil setelah ± 1 menit padanilai sekitar 28-29 A. Bila ampere terlalu tinggi berarti ada gangguan pada

    alat. Matikan alat dengan menekan tombol STOP pada panel bila selector

    switch pada posisi ”L”; bila selector switch pada posisi ”R” matikan alat

    melalui komputer SCADA atau dengan mengatur selector switch pada posisi

    Off (”O”).

    Ilustrasi setting pada panel dapat dilihat pada Gambar 2.13.

    Kipas pendingin

    motor

  • 8/18/2019 bab 2 manual

    33/95

    Manual Operasi IPA Lambaro

    SDC

    PT. Nusantara Water Centre 69

    Gambar 2.13 Tampilan Setting Panel Pompa Backwash

    D. Pencucian Filter pada Mode Operasi Manual   Nyalakan Kompresor dan pastikan alat beroperasi dengan baik (setting dan

     pengoperasian dapat dilihat pada akhir sub-bab 2.3.2).  Atur regulator agar tekanan dalam pipa udara untuk valve pneumatic menjadi

    sekitar 5 bar. Ilustrasi pengaturan FR dapat dilihat pada gambar 2.1.  Pastikan MCB pada meja kontrol yang bersangkutan dalam posisi On.  Atur posisi selector switch pada meja kontrol pada posisi Manual.  Periksa status panel. Pastikan lampu ”Alarm” tidak menyala yang berarti proses

    siap beroperasi.

    Bila lampu ”Alarm” menyala maka periksa:1.  Blower bekerja baik.2.  Pompa Backwash bekerja baik.3.  Kompresor bekerja baik.4.  Jumlah air backwash dalam Bak Penampung mencukupi. Bila air tidak

    mencukupi maka tunda proses pencucian dan biarkan filtrasi berlangsung

    sampai jumlah air bacwash mencukupi.

    Setelah dipastikan tidak ada masalah dengan peralatan di atas maka tekan tombol

    Kompartemen

    MCCB 12Q0,

    untuk power

     pompa distribusi& backwash

    Kompartemen

    MCCB 141Q1& 142Q1, untuk

     power pompa

     backwash 1 & 2

    Selector SwitchL = Lokal

    O = Off / Mati

    R = Remote / Otomatis

    Petunjuk Soft

    Starter (tampilan

    sama pada softstarter di dalam

     panel)

  • 8/18/2019 bab 2 manual

    34/95

    Manual Operasi IPA Lambaro

    SDC

    PT. Nusantara Water Centre 70

    Alarm Reset.  Putar searah jarum jam tombol Sequence On pada meja kontrol kemudian

    kembalikan ke posisi awal untuk melakukan pencucian dengan proses dikontrol

    PLC.  Untuk melakukan pencucian dengan pengontrolan langsung oleh operatotr lakukan

    langkah-langkah berikut:

    1.  Putar searah jarum jam switch Backwash Water On untuk menyalakanPompa Backwash, valve air backwash [V-G3] membuka dan proses

    decloging dimulai. Proses ini dilakukan hingga air dalam Filter melimpah ke

    saluran drain. Kemudian putar berlawanan arah jarum jam switch untuk

    mematikan Pompa Backwash.

    2.  Putar searah jarum jam switch Scoured Air On untuk menyalakan Blower,valve udara scouring [V-G2] membuka dan proses air scouring dimulai.

    Lakukan proses air scouring hingga gelembung udara yang muncul pada

     permukaan air terlihat merata di seluruh permukaan. Munculnya gelembung

    udara yang merata mengidikasikan seluruh bagian Filter telah mendapatkan

    udara secara merata. Catat waktu proses air scouring.

    3.  Putar searah jarum jam switch Backwash Water On untuk menyalakan

    Pompa Backwash, valve air backwash [V-G3] membuka dan proses blowingdimulai. Air backwash dan udara mengalir bersamaan dari bagian bawah

    Filter ke arah atas, aliran air membawa lumpur ke drainase. Lakukan proses

    ini hingga aliran air keluar agak jernih, catat waktu yang diperlukan untuk

     proses blowing ini. Selama proses berlangsung, amati bahwa media pasir

    tidak turut terbawa aliran air ke drainase. Bila media terbawa, kecilkan

     bukaan discharge valve Pompa Backwash [V-H1].

    4.  Putar berlawanan arah jarum jam switch Scoured Air On untuk mematikanBlower dan valve udara scouring [V-G2] akan menutup. Biarkan air

     backwash tetap mengalir dan turut membawa lumpur ke drainase hingga air

    keluaran tidak atau hanya sedikit mengandung lumpur. Proses ini dinamakan

    rinsing, catat waktu yang diperlukan untuk menghasilkan air keluaran

    seperti yang diinginkan. Pastikan air mengalir keluar dari bak filer merata

    sepanjang weir. Bila belum, sesuaikan ketinggian weir.

    5.  Putar berlawanan arah jarum jam switch Backwash Water On kedua kaliuntuk mematikan Pompa Backwash dan valve air backwash [V-G3] akan

    menutup. Dengan demikian, proses pencucian Filter telah selesai.

    Hasil pencatatan waktu pengoperasian secara manual di atas dapat dijadikan

    referensi untuk setting waktu pencucian pada meja kontrol.

      Atur posisi selector switch pada meja kontrol pada posisi Auto. Permukaan air

    dalam bak turun dan valve inlet kembali membuka. Proses filtrasi kembali

     berlangsung.  Catatan: bila terjadi permasalahan sementara pada sistem kelistrikan sehingga

     pengoperasian valve pneumatic melalui tombol operasi pada meja kontrol tidak

    dapat dilakukan, maka valve dapat juga dioperasikan secara manual dengan:

    1.  Memutar baut valve udara pada valve pneumatic yang bersangkutan.2.  Memutar piringan pada butterfly valve pada as-nya dengan menggunakan

    stir yang tersedia.

  • 8/18/2019 bab 2 manual

    35/95

    Manual Operasi IPA Lambaro

    SDC

    PT. Nusantara Water Centre 71

    E. Pencucian Filter pada Mode Operasi Auto  Pastikan semua valve inlet Filter terbuka. Valve akan terbuka sendiri bila kaitannya

    tidak dalam posisi terkunci dan level air dalam Filter lebih rendah dari posisi

     pelampung valve.  Ikuti prosedur pengoperasian rutin untuk intake, Menara Distribusi, Clarifier dan

    Pulsator.

     

    Pastikan Filter memulai pencucian pada waktu maksimal filtrasi yang telahditetapkan pada SCADA; dan lama waktu masing-masing tahap pencucian sesuai

    waktu yang ditetapkan pada meja kontrol.  Berdasarkan hasil pengamatan selama operasional Filter, setting waktu untuk

    memulai pencucian dan lama masing-masing tahap decloging, air scouring, blowing

    dan rinsing dapat diubah sehingga Filter dapat berfungsi optimal.

    F. Periksa Kualitas Air Hasil Olahan  Setelah filtrasi berlangsung selama kurang lebih 2 jam dan proses steady, ambil

    sampel air hasil olahan dari control box outlet Filter.  Analisa turbidity air hasil olahan.

    Bila turbidity lebih dari 5 NTU, perlu dilakukan penyesuaian setting pada kondisi

    operasi, seperti: dosis bahan kimia, jadwal pembuanganan lumpur, atau jadwal pencucian Filter. Dosis bahan kimia ditentukan berdasarkan hasil jartest di

    laboratorium

    Akhir dari Setting Peralatan sebelum Pengoperasian

    2.6.3 Prosedur Rutin Pengoperasian

    A. Alirkan Air ke Filter  Pastikan bahwa saluran drain telah tersedia 

    Pastikan semua valve inlet Filter terbuka. Valve akan terbuka sendiri bila kaitannyatidak dalam posisi terkunci dan level air dalam Filter lebih rendah dari posisi

     pelampung valve.  Ikuti prosedur rutin pengoperasian intake, Menara Distribusi, Clarifier dan

    Pulsator.

    B. Operasikan Blower  Operasikan Blower sesuai prosedur pada bagian 2.6.2.

    C. Operasikan Pompa Backwash  Pastikan level air dalam Reservoir mencukupi, yaitu level di atas WLC dan

    distribusi air hasil olahan tidak terhenti akibat penggunaan air untuk pencucian.

    Pengecekan level air dapat dilakukan pada SCADA.  Operasikan Pompa Backwash sesuai prosedur pada bagian 2.6.2.

    D. Operasikan Filter pada Mode Operasi Auto  Pastikan semua valve inlet Filter terbuka. Valve akan terbuka sendiri bila kaitannya

    tidak dalam posisi terkunci dan level air dalam Filter lebih rendah dari posisi valve.  Ikuti prosedur pengoperasian rutin untuk intake, Menara Distribusi, Clarifier dan

    Pulsator.  Pastikan selector switch  pada meja kontrol berada pada posisi Auto.

  • 8/18/2019 bab 2 manual

    36/95

    Manual Operasi IPA Lambaro

    SDC

    PT. Nusantara Water Centre 72

      Bila pencucian dilakukan secara manual, lakukan pemilihan Filter yang akan dicuci

     berdasarkan lama waktu proses filtrasi, besar bukaan valve outlet [V-G1] dan

     pengamatan langsung pada bak. Filter yang dipilih untuk dicuci adalah Filter yang

    sudah lama beroperasi, bukaan valvenya besar dan kondisi dalam bak terlihat kotor.

    Pencucian dapat dilakukan dengan switch Sequence On atau switch Scoured Air

    On & Backwash Water On. Langkah-langkah pencucian adalah seperti dijelaskan

     pada sub-bab terdahulu.  Bila pencucian dilakukan secara otomatis, pemilihan Filter yang akan dicuci adalah

     berdasarkan lama waktu filtrasi yang telah berlangsung.  Pastikan valve udara scouring [V-G2] dan valve air backwash [V-G3] membuka

    dan menutup dengan lancar serta sesuai waktu yang disetting saat proses

     pencucian.

    E. Periksa Kondisi Operasi Filter  Periksa kemungkinan adanya kotoran atau binatang dalam bak. Bila ada, bersihkan

    dengan menggunakan serokan.  Pastikan Blower dan Pompa Backwash beroperasi dengan baik sehingga proses

     pencucian Filter dapat berlangsung dengan baik pula.

     

    Pastikan tekanan pipa udara yang menyuplai ke valve-valve pneumatic sekitar 5 bar. Bila terlalu kecil, pastikan valve-valve pada pipa udara yang bersangkutan

    telah terbuka penuh dan bila perlu sesuaikan tekanan dengan memutar knob di

     bagian atas regulator. Ilustrasi untuk setting pada regulator dapat dilihat pada

    gambar 2.1.  Berdasarkan hasil pengamatan selama operasional Filter, setting waktu untuk

    memulai pencucian secara otomatis ataupun waktu masing-masing proses

    declogging, air scouring, blowing dan rinsing dapat diubah sehingga Filter dapat

     berfungsi optimal.

    F. Periksa Kualitas Air Hasil Olahan  Ambil sampel air hasil olahan dari control box outlet Filter minimal 3 kali dalam

    sehari.  Analisa turbidity air hasil olahan.

    Bila turbidity lebih dari 5 NTU, perlu dilakukan penyesuaian setting pada kondisi

    operasi, seperti: dosis bahan kimia, jadwal pembuanganan lumpur, atau jadwal

     pencucian Filter. Dosis bahan kimia ditentukan berdasarkan hasil jartest di

    laboratorium.

    Akhir dari Prosedur Rutin Pengoperasian

  • 8/18/2019 bab 2 manual

    37/95

    Manual Operasi IPA Lambaro

    SDC

    PT. Nusantara Water Centre 73

    2.7 BAK PENAMPUNG (RESERVOIR)

    2.7.1 Hal-hal yang Perlu Diperhatikan

      Valve membuka bila diputar berlawanan arah putaran jarum jam. Jangan memutar

    valve dengan paksa lebih jauh dari yang seharusnya karena dapat mengakibatkankerusakan.

      Dilarang mengoperasikan mesin saat penutup terminal box-nya terbuka. Setelah

     pekerjaan selesai, kembalikan penutup seperti semula.  Dilarang membersihkan atau melaksanakan perbaikan pada peralatan mesin pada

    kondisi alat masih terhubung dengan aliran listrik.  Dilarang meletakkan benda mudah terbakar di sekitar motor. Benda tersebut dapat

    mengakibatkan kebakaran  Peralatan mesin yang sedang beroperasi dapat membahayakan, jangan

    menyentuhnya dengan tangan kosong.  Sebelum melakukan inspeksi dan pekerjaan lainnya di dalam bak, selalu matikan

     pompa dan tunggulah hingga mesin tersebut benar-benar berhenti.  Gunakan tangga untuk masuk ke dalam bak untuk menghindari jatuh dan terluka.  Kebersihan dalam bak perlu dijaga karena sampah dapat mengganggu kerja pompa,

    menyumbat perpipaan dan foot valve, mengganggu pembacaan flow meter atau

    mengganjal gate valve dan check valve.  Dilarang memindahkan pipa dan komponennya selama sistem dalam operasi karena

     perpipaan tersebut memiliki tekanan yang tinggi. Air bertekanan tinggi dapat

    tersembur keluar atau pipa dapat terlepas sambungannya, kondisi ini sangat

     berbahaya. Pastikan listrik telah dimatikan atau titik koneksi terlindungi sebelum

    melakukan pekerjaan ini.  Dilarang menaiki atau memasukkan bagian tubuh Anda pada peralatan mesin. Anda

    dapat terjatuh dan terluka.

      Pada saat pelaksanaan inspeksi peralatan mesin atau peralatan lainnya, pastikanAnda menggunakan peralatan keselamatan.

      Jika terjadi sesuatu hal yang tidak wajar, jangan biarkan peralatan mesin pada

    kondisi beroperasi, segera hentikan untuk menghindari kemungkinan kerusakan

    lebih buruk terjadi.  Dosing bahan kimia kaporit pada titik inlet Bak Penampung dan di dekat bak

     pemompaan bertujuan menjaga kualitas air selama penyimpanan dan selama dalam

     proses distribusi. Untuk menjamin kualitas air yang diterima konsumen, kadar residu

    klorin pada air yang diperoleh pelanggan maksimal 0,1 mg Cl2/l.  Air hasil olahan perlu diperiksa secara teratur di laboratorium untuk mengetahui

    kualitas air yang diproduksi. Hasil pemeriksaan juga dapat digunakan untuk analisa

    dan melakukan penyesuaian pada kondisi operasi IPA agar diperoleh air hasil olahan

    yang baik.

  • 8/18/2019 bab 2 manual

    38/95

    Manual Operasi IPA Lambaro

    SDC

    PT. Nusantara Water Centre 74

    2.7.2 Setting Peralatan sebelum Pengoperasian

    Lakukan prosedur berikut pada saat Anda menjalankan IPA untuk pertama kali atau

    setelah IPA berhenti beroperasi untuk keperluan pemeliharaan selama seminggu atau lebih

    dan akan dimulai kembali pengoperasiannya.

    A. Periksa Fixing pada Sambungan, Koneksi Kabel dan Posisi Valve  Pastikan bahwa semua fixing pada sambungan (pipa, pompa, kabel, dll.) telah

    dikencangkan. Juga, pastikan tidak ada benda asing pada bak. Bila ada, bersihkan

    dari dalam bak.  Pastikan bahwa setiap valve dapat dibuka dan ditutup dengan mudah.  Pastikan semua valve telah tertutup.  Pastikan bahwa saluran drain telah tersedia.

    B. Masukkan Air Hasil Olahan ke Reservoir dan Jalankan Pompa Distribusi  Ikuti prosedur rutin pengoperasian intake, Menara Distribusi, Clarifier, Pulsator dan

    Sand Filter.  Buka valve discharge pompa [V-J1] yang akan dioperasikan.

     

    Bila akan mengoperasikan pompa 1 atau 2 pastikan bahwa minimal salah satu valve pipa header [V-J2] atau [V-J3] telah terbuka.

      Buka valve inlet water hammer [V-J4] dan [V-J5].  Pastikan flow meter pada pipa yang digunakan untuk mendistribusikan air hasil

    olahan telah aktif.  Pastikan level air dalam Reservoir mencukupi (di atas WLC).  Prosedur pengoperasian Pompa Distribusi adalah sebagai berikut:

    1.  Pastikan bahwa semua fixing pada sambungan telah dikencangkan dengan benar dan kabel tersambung dengan baik.

    2.  Pastikan tidak ada benda yang dapat menghalangi pergerakan as antara

    motor dan impeller.3.  Pastikan tidak ada benda yang menghalangi aliran udara pendingin motor.4.  Pastikan level oli pada mesin mencukupi; bila kurang maka tambahkan

    dengan oli yang sesuai.

    5.  Pastikan selector switch pompa pada posisi mati/off (menunjuk tanda ”O”).6.   Nyalakan (posisikan tuas ke bagian atas alat) MCCB power pusat 12Q0

     pada panel MCC Pompa Distribusi & Pompa Backwash. Nyalakan MCCB

     power Pompa Distribusi yang bersangkutan:

    -  MCCB 22Q1 untuk Pompa Distribusi 1-  MCCB 42Q1 untuk Pompa Distribusi 2-  MCCB 32Q1 untuk Pompa Distribusi 3-  MCCB 62Q1 untuk Pompa Distribusi 4

    -  MCCB 52Q1 untuk Pompa Distribusi 57.  Periksa status pompa pada pintu panel.

    - Bila lampu ”Trip” tidak menyala dan tampil ”nLP” pada soft starter berarti

     pompa siap beroperasi.

    - Bila lampu ”Trip” menyala maka coba lihat tampilan pada Soft Starter

     pompa yang bersangkutan:

    - Soft starter 22SS untuk Pompa Distribusi 1

    - Soft starter 42SS untuk Pompa Distribusi 2

    - Soft starter 32SS untuk Pompa Distribusi 3

  • 8/18/2019 bab 2 manual

    39/95

    Manual Operasi IPA Lambaro

    SDC

    PT. Nusantara Water Centre 75

    - Soft starter 62SS untuk Pompa Distribusi 4

    - Soft starter 52SS untuk Pompa Distribusi 5

    Periksa arti indikasi tampilan soft starter yang berkedip pada buku manual

    alat dan lakukan perbaikan sesuai petunjuk tersebut. Setelah itu, matikan lalu

    nyalakan kembali MCCB power pompa yang bersangkutan untuk reset.

    8.  Atur posisi selector switch pada Lokal ”L” untuk menyala-matikan pompa

    langsung melalui tombol pada panel. Atur pada posisi Remote ”R” untukmengoperasikan pompa melalui komputer SCADA.

    9.   Nyalakan alat dengan menekan tombol RUN bila selector switch pada posisi”L”. Nyalakan alat melalui komputer SCADA bila selector switch pada

     posisi ”R”. Selanjutnya Pompa Distribusi akan beroperasi.

    10. Pastikan bunyi yang timbul pada alat normal. Bila ada bunyi dari pipanamun fixing telah terpasang kuat, coba lakukan pengaturan besar bukaan

    valve pipa discharge [V-J2]. Pastikan tekanan tidak melebihi 6 bar.

    11. Amati amperemeter, pastikan ampere menjadi stabil setelah ± 1 menit padanilai sekitar 190-240 A. Bila ampere terlalu rendah, coba perbesar bukaan

    valve pipa discharge [V-J2]. Bila ampere terlalu tinggi berarti ada gangguan

     pada alat. Matikan alat dengan menekan tombol STOP pada panel bila

    selector switch pada posisi ”L”; bila selector switch pada posisi ”R” matikanalat melalui komputer SCADA atau dengan mengatur selector switch pada

     posisi Off (”O”).

    C. Pengaturan Debit Air yang Didistribusikan  Debit total air yang didistribusikan dapat ditentukan dengan mengatur jumlah

     pompa yang beroperasi.  Pembagian debit air yang mengalir melewati flow meter FM-2 dan FM-3 dilakukan

    dengan mengatur derajat bukaan valve [V-J6] dan [V-J7].  Penentuan debit air yang mengalir melewati FM-4 dilakukan dengan mengatur

    derajat bukaan valve [V-J8] saat jalur utama FM-4 sedang digunakan atau dengan

    mengatur derajat bukaan valve [V-J9] bila jalur bypass FM-4 sedang digunakan.

    D. Periksa Dosing Kaporit  Pastikan larutan bahan kimia kaporit mengalir dengan lancar pada tiap titik dosing.  Lakukan pemeriksaan debit larutan bahan kimia yang mengalir pada titik dosing:

    1.  Sediakan gelas ukur 1000 ml (= 1 liter) dan stop watch atau jam.2.  Tutup valve [V-I2]; lalu tampung larutan bahan kimia yang keluar dari titik

    sampling. Catat waktu (dalam satuan detik) yang diperlukan untuk

    menampung larutan sebanyak volume 1000 ml. Waktu ini selanjutnya diberi

    lambang ”t”.

    3.  Hitung debit larutan yang mengalir pada titik dosing:

    3600t1 )(liter/jamDebit ×=  

    Catat data setting Pompa Dosing (pulse/denyut dan stroke) dan debit yang

    dihasilkan. Data ini dapat digunakan untuk setting Pompa Dosing di lain waktu.

    Jika pada suatu waktu data menyimpang jauh, kemungkinan telah terjadi sumbatan

    atau kebocoran pada pipa saluran dosing. Lakukan pemeriksaan dan perbaikan pada

    saluran dosing bila terjadi kerusakan.

  • 8/18/2019 bab 2 manual

    40/95

    Manual Operasi IPA Lambaro

    SDC

    PT. Nusantara Water Centre 76

    E. Periksa Kualitas Air Hasil Olahan  Setelah pompa berjalan selama kurang lebih 2 jam dan proses stabil, ambil sampel

    air hasil olahan pada titik sampling di laboratorium. Lakukan analisa air

     berdasarkan baku mutu pemerintah.  Analisa sampel pada parameter yang tertera pada tabel 1-2.

    Akhir dari Setting Peralatan sebelum Pengoperasian

    2.7.3 Prosedur Rutin Pengoperasian

    Saat sedang pengoperasian kontinyu, yang perlu dilakukan adalah pembacaan dan

     pengaturan debit air yang didistribusikan serta analisa laboratorium air hasil olahan.

    A. Masukkan Air Hasil Olahan ke Reservoir dan Jalankan Pompa Distribusi  Pastikan bahwa tidak ada benda asing dalam bak.  Pastikan bahwa saluran drain dapat digunakan bila terjadi overflow/limpahan.

     

    Lakukan prosedur "Masukkan Air Hasil Olahan ke Reservoir dan Jalankan Pompa

    Distribusi” pada penjelasan setting peralatan sebelum pengoperasian di atas.

    B. Pengaturan Debit Air yang Didistribusikan  Debit air yang didistribusikan dapat dibaca dari hasil pengukuran flow meter FM-2,

    FM-3 dan FM-4. Debit tota