Atypical Enteropathogenic

7/21/2019 Atypical Enteropathogenic

1/12

Atypical EnteropathogenicEscherichia coli Infection and

Prolonged Diarrhea in Children Rang N. Nguyen,*1Louise . !aylor,*"

#ari$a !ausche%,*" and Roy #. Ro&ins'(ro)ne*"atypical Enteropathogenic Escherichia coli Infeksi dan Berkepanjangan Diare pada Anak Rang N.

Nguyen, * 1 ouise !. "aylor, * # $arija "auschek, * # dan Roy $. Ro%ins&Bro'ne * #

oe clinical isolates of enteropathogenic Escherichia coli +EPEC lac% &undle'foring pili and

are tered atypical EPEC. !he ai of this study )as to deterine if atypical EPEC are

pathogens &y coparing the clinical features of patients infected )ith atypical EPEC )ith those

of children infected )ith other causati-e agents of diarrhea. ecal saples o&tained fro

children attending the Royal Children/s 0ospital in #el&ourne for in-estigation of diarrhea

)ere eained for adeno-irus, rota-irus, Capylo&acter spp., alonella spp., proto2oa, and

pathogenic E. coli. Clinical data )ere o&tained &y using a standardi2ed pro fora and analy2ed

separately. Patients infected )ith atypical EPEC eperienced ild, nondehydrating, and

noninflaatory diarrhea that )as not particularly associated )ith fe-er, -oiting, or

a&doinal pain. 0o)e-er, the duration of diarrhea in patients infected )ith atypical EPEC )assignificantly longer than that caused &y the other species or )here no pathogens )ere identified.

Infection )ith atypical EPEC is associated )ith prolonged diarrhea.

Be%erapa isolat klinis Escherichia enteropathogenic coli (E)E+ kurang %undel pe%entuk pili dan

dise%ut atipikal E)E. "ujuan dari penelitian ini adalah untuk enentukan apakah atipikal E)E

adalah patogen dengan e%andingkan fitur klinis pasien yang terinfeksi dengan atipikal E)E

dengan orang&orang dari anak&anak terinfeksi dengan agen penye%a% lain dari diare. !apel tinja

diperoleh dari anak&anak yang enghadiri -ospital Royal hildren di $el%ourne untuk penyelidikan

diare diperiksa untuk adenoirus, rotairus, apylo%acter spp., !alonella spp., proto/oa, dan

patogen E. coli. Data klinis diperoleh dengan enggunakan fora pro standar dan dianalisis secara

terpisah. )asien yang terinfeksi atipikal E)E engalai ringan, nondehydrating, dan diare

)ERADAN0AN yang tidak terlalu %erhu%ungan dengan dea, untah, atau sakit perut. Naun,

durasi diare pada pasien yang terinfeksi dengan atipikal E)E secara signifikan le%ih laa dari itu

dise%a%kan oleh spesies lain atau di ana tidak ada patogen diidentifikasi. Infeksi E)E atipikal

dikaitkan dengan diare %erkepanjangan

!he -arieties of Escherichia coli that cause diarrhea are classified into pathogenic groups

+pathotypes accord'ing to their -irulence deterinants +1,3. !he specific nature of these

-irulence deterinants i&ues each pathotype )ith the capacity to cause clinical syndroes

)ith distincti-e epideiologic and pathologic characteristics +3. or eaple, enterotoigenic

E. coli causes )atery diarrhea in children in de-eloping countries and in tra-elers to thosecountries, )hereas enteroheorrhagic E. coli +E0EC ay cause heorrhagic colitis and the

heolytic ureic syndroe &ecause of the production of higa toins. Enteropathogenic E. coli

+EPEC shares se-eral %ey -irulence deterinants )ith the ost coon -arieties of E0EC

&ut does not produce higa toins nor cause heorrhagic colitis or heolytic ureic syndroe.

arietas Escherichia coli yang enye%a%kan diare diklasifikasikan ke dala kelopok patogen

(pathotype+ sesuai&ing untuk deterinan irulensi ereka (1,2+. !ifat spesifik penentu irulensi ini

i%ues setiap patotipe dengan kapasitas untuk enye%a%kan sindro klinis dengan karakteristik

distinctieepideiologic dan patologis (2+. $isalnya, enterotoksigenik E. coli enye%a%kan diare

%erair pada anak&anak di negara %erke%ang dan di negara&negara 'isata'an untuk, sedangkan

enteroheorrhagic E. coli (E-E+ dapat enye%a%kan heoragik colitis dan sindro ureik

heolitik karena produksi !higa racun.


2/12

Enteropathogenic E. coli (E)E+ saha %e%erapa faktor penentu irulensi kunci dengan arietas yang

paling uu dari E-E tapi tidak enghasilkan racun !higa juga enye%a%kan heoragik colitis

atau sindro ureik heolitik.

Instead, it causes nonspecific gastroenteritis, especially in children in de-eloping countries +4,5.

EPEC also differs fro other pathotypes of E. coli in that it typically carries an EPECadherence factor plasid +pEA. !his plasid encodes 1 &undle'foring pili +(fp, )hich

proote &acterial adherence to epithelial cells and are an essential -irulence deterinant +6,

and 3 a transcriptional acti-ator, Per, that upregulates genes )ithin a chroosoal

pathogenicity island, tered the locus for enterocyte effaceent +7,8. !his pathogenicity island

encodes a nu&er of essential -irulence proteins, including the surface protein intiin +the

product of the eae gene, )hich is re9uired to produce the attaching'effacing lesions that are a

%ey feature of EPEC'induced pathology. A su&set of EPEC, %no)n as atypical EPEC, do not

carry pEA and hence do not produce (fp or Per +5. Accordingly, their role in disease is

contro-ersial. Recently, )e and others in-estigated the causes of counity'ac9uired

gastroenteritis in #el&ourne +:,;. Aong the infectious agents that )ere sought in these studies)as atypical EPEC, )hich eerged as the single ost fre9uent pathogen in the study

population +;. !o deterine if atypical EPEC are also responsi&le for diarrhea in hospitali2ed

children, )e undertoo% a coprehensi-e icro&iologic study of patients )ith diarrhea at the

Royal Children/s 0ospital in #el&ourne.

!e%aliknya, hal itu enye%a%kan gastroenteritis spesifik, terutaa pada anak&anak di negara

%erke%ang (3,4+. E)E juga %er%eda dari patotipe lain dari E. coli dala hal itu %iasanya e%a'a

se%uah E)E faktor kepatuhan plasid (pEA5+. )lasid ini engkodekan 1+ %undel pe%entuk pili

(Bfp+, yang eproosikan kepatuhan %akteri ke sel epitel dan erupakan penentu irulensi penting

(6+, dan 2+ aktiator transkripsi, )er, yang eregulasi gen dala se%uah pulau krooso

patogenisitas, dise%ut lokus untuk enterocyte penipisan (7,8+. )ulau patogenisitas ini engkodekansejulah penting protein irulensi, terasuk intiin protein perukaan (produk dari gen EAE+, yang

diperlukan untuk enghasilkan yang elapirkan enonjolkan lesi yang erupakan fitur kunci dari

E)E diinduksi patologi. !e%uah su%set dari E)E, yang dikenal se%agai atipikal E)E, tidak

e%a'a pEA5 dan karenanya tidak enghasilkan Bfp atau )er (4+. Dengan deikian, peran ereka

dala penyakit adalah kontroersial. Baru&%aru ini, kai dan lain&lain enyelidiki penye%a%

asyarakat yang didapat gastroenteritis di $el%ourne (9,:+. Di antara agen infeksi yang dicari dala

ini !tudi itu atipikal E)E, yang uncul se%agai yang paling tunggal sering patogen dala populasi

penelitian (:+. ;ntuk enentukan apakah atipikal E)E juga %ertanggung ja'a% untuk diare pada

anak&anak dira'at di ruah sakit, kai elakukan studi ikro%iologis koprehensif pasien dengan

diare di Ruah !akit Royal hildren di $el%ourne.

Patients and #ethods

Patients

Patients )ere children )ith diarrhea attending the Royal Children/s 0ospital, #el&ourne,

&et)een #arch 1 and August 41, 3


3/12

Patients )ith chronic gastrointestinal disorders, such as inflaatory &o)el or celiac disease,

)ere ecluded, as )ere those )ith cystic fi&rosis, leu%eia, and other iunosuppressi-e

disorders. Repeat saples and saples fro children )ho had recei-ed antiicro&ial agents

)ithin the preceding )ee% )ere also ecluded. Clinical data )ere o&tained in accordance )ith a

standardi2ed pro fora and )ere analy2ed &efore the results of the la&oratory findings )ere

%no)n. Data collected included age? gender? date of onset of illness? syptos and clinical

signs, including characteristics of stools, a&doinal pain, -oiting +nu&er per day and

duration, fe-er, a&doinal tenderness, largest nu&er of &o)el o-eents in a 35'hour period

preceding the saple collection, and etent of dehydration. Duration of diarrhea )as estiated

fro the passage of the first loose stool to the patient/s last appearance in the )ard or 1 day

after discharge. Patients )ith teperatures of > 4:@C, ta%en &y typanic theroeter, )ere

considered fe&rile. e-erity of illness )as estiated &y using the 3 3 encret dala satu hari atau pernah engalai

encret dita%ah untah, sakit perut, atau perdarahan rektu. )asien dengan gangguan pencernaan

kronis, seperti radang usus atau penyakit celiac, dikeluarkan, seperti orang&orang dengan cystic

fi%rosis, leukeia, dan gangguan iunosupresif lainnya. ;langi sapel dan sapel dari anak&anak

yang telah eneria agen antiikro%a dala inggu se%elunya juga dikeluarkan. Data klinis

diperoleh sesuai dengan fora pro standar dan dianalisis se%elu hasil teuan la%oratoriu

diketahui. Data yang dikupulkan terasuk usia? gender? tanggal ulai sakit? gejala dan tanda klinis,

terasuk karakteristik tinja, nyeri perut, untah (julah per hari dan durasi+, dea, nyeri perut,

julah ter%esar dari %uang air %esar dala 'aktu 24 ja se%elu pengupulan sapel, dan tingkat

dehidrasi. Durasi diare diperkirakan dari %agian dari tinja longgar pertaa ke penapilan terakhir

pasien di %angsal atau 1 hari setelah de%it. )asien dengan suhu> 39 @ , yang dia%il oleh tipani

teroeter, dianggap dea. eparahan penyakit diperkirakan dengan enggunakan skala 2


4/12

agar plates and gro)n in 3.6 L #acCon%ey &roth )ith sha%ing at 48@C o-ernight. (acteria

fro this culture )ere )ashed in phosphate&uffered saline, resuspended in sterile distilled

)ater, and heated for 1< in at 1


5/12

0eneAp )R !iste :8


6/12

5rekuensi iral, parasit, dan %akteri )atogen !etelah eksklusi sapel %erulang dan sapel dari

pasien> 14 tahun atau dengan cystic fi%rosis, kronis penyakit radang usus, leukeia, atau ri'ayat

penggunaan o%at antiikro%a %aru&%aru ini, 31 pathogen )ere ecluded fro this analysis, as )ere those infected )ith Kiardia


7/12

r Cryptosporidiu spp. or diarrheogenic E. coli other than EPEC &ecause their

nu&ers )ere too sall for the results to &e eaningful. or this analysis, only those

patients in )ho no pathogens )ere identified fro the first study period )ere

considered &ecause of the possi&ility that soe of those studied during the second

period )ere infected )ith diarrheogenic E. coli. Patients infected )ith EPEC )ere of asiilar age +edian 17.; onths to those fro )ho no pathogens )ere isolated

+edian age 11.7 onths. f the -arious groups of patients defined according to the

cause of diarrhea, only those infected )ith Capylo&acter spp. +edian age 45.3

onths differed significantly in age fro those )ith EPEC +p Q


8/12

6G occurred

significantly ore often in patients infected )ith rota-irus than in those infected )ith

EPEC, adeno-irus, Capylo&acter, alonella, and those )ithout an identifia&le

pathogen. !he disease se-erity score, deterined according to the criteria of Ruus%a

and esi%ari +1


9/12

terkait dengan 0iardia secara signifikan le%ih %esar dari itu dise%a%kan adenoirus (p O


10/12

that infection )ith atypical EPEC generally occurred in children =3 years of age, )ith

83G =35 onths of age copared )ith 66G for the first study group as a )hole +R

4.


11/12

particular paraetersM younger age of children infected )ith EPEC and -iruses than

those infected )ith Capylo&acter or alonella spp.? rota-irus and alonella

infections )ith fe-er? rota-irus )ith dehydration and an o-erall greater se-erity of

disease? Capylo&acter sp. )ith fecal &lood? and Capylo&acter and alonella spp.

)ith fecal leu%ocytes +33. Persistent diarrhea +lasting ore then 15 days e-entuallyde-elops in a su&stantial proportion of children )ith acute infectious gastroenteritis and

ay &ecoe chronic, leading to ala&sorption, failure to thri-e, and alnutrition +34.

A)ide range of infectious agents has &een iplicated in the cause of persistent diarrhea,

including -iruses, in particular rota-irus? proto2oa, such as Kiardia and

Cryptosporidiu spp., and &acteria, including E. Coli +34,35. In ost cases, ho)e-er,

la&oratory in-estigation of children )ith persistent diarrhea fails to yield an identifia&le

cause. !he findings of this study suggest that a nu&er of these cases ay &e caused &y

infection )ith atypical EPEC, )hich is seldo sought in these patients. Despite the

persuasi-e e-idence of a -olunteer study and reports of out&rea%s of diarrhea attri&uted

to atypical EPEC +36,37, the role of atypical EPEC in disease is contro-ersial. In

se-eral reports, ho)e-er, fro countries as di-erse as Iran, Nor)ay, Peru, Poland,

outh Africa, the nited tates, and the nited Fingdo +3


12/12

aliditas penilaian klinis dan la%oratoriu dilakukan dala penelitian ini ditunjukkan oleh konfirasi

dari asosiasi terkenal patogen tertentu dengan paraeter tertentuJ usia yang le%ih uda dari anak&anak

yang terinfeksi dengan E)E dan irus dari ereka yang terinfeksi apylo%acter atau !alonella

spp .? rotairus dan Infeksi !alonella dengan dea? rotairus dengan dehidrasi dan keparahan

yang le%ih %esar secara keseluruhan penyakit? apylo%acter sp. dengan darah fecal? dan

apylo%acter dan !alonella spp. dengan leukosit fecal (22+. Diare persisten (%erlangsung le%ih

dari 14 hari+ akhirnya %erke%ang di se%agian %esar anak&anak dengan akut gastroenteritis enular

dan dapat enjadi kronis, terkeuka ala%sorpsi, gagal tu%uh, dan alnutrisi (23+. e%ar %er%agai

agen infeksi telah terli%at di penye%a% diare persisten, terasuk irus, di rotairus tertentu? proto/oa,

seperti 0iardia dan ryptosporidiu spp., Dan %akteri, terasuk E. oli (23,24+. Dala ke%anyakan

kasus, %agaianapun, penyelidikan la%oratoriu anak&anak dengan diare persisten gagal untuk

enghasilkan diidentifikasi enye%a%kan. "he "euan dari penelitian ini enunjukkan %ah'a angka

dari kasus&kasus ini dapat dise%a%kan oleh infeksi atipikal E)E, yang jarang dicari pada pasien ini.

$eskipun %ukti persuasif studi rela'an dan laporan dari 'a%ah diare dise%a%kan atipikal

E)E (26,27+, peran atipikal E)E pada penyakit kontroersial. Dala %e%erapa laporan,

%agaianapun, dari negara&negara seperti %er%eda Iran, Nor'egia, )eru, )olandia, Afrika !elatan, ituInggris Negara, dan Inggris (2

Atypical Enteropathogenic

Documents

Transcript of Atypical Enteropathogenic