ASES India Regional Summit 2010 Report
-
Upload
mohammadiqbal9053 -
Category
Documents
-
view
65 -
download
2
description
Transcript of ASES India Regional Summit 2010 Report
Youth Entrepreneurship and Innovation Summit
Supported By
ASES INDIAREGIONAL SUMMIT 2010
Main Sponsor
Mohammad Iqbal
Delegasi Indonesia dan ITB untuk Asia Pacific Student Entrepreneurship Societies
ASES India Regional Summit
Mahasiswa Perencanaan Wilayah dan Kota ITBMentri Ekonomi, Kabinet KM-ITB 2010-2011
Lead Advisor, Techno Entrepreneur Club ITB
LAPORAN PERJALANAN
22-28 Agustus 2010IIT MADRAS, Chennai. India
Kontak : Mohammad Iqbal I [email protected] I 085624405826
ASESREGIONAL SUMMIT 2010
INDIAMahasiswa Teknik Elektro ITB
Staf Kementrian Ekonomi Kabinet KM-ITB
Alan Yudhahutama
FSS
Summit’s Partner
Other Sponsors
ASES INDIAREGIONAL SUMMIT 2010
Youth Entrepreneurship and Innovation Summit
“To turn really interesting ideas and fledgling technologies into a company that can continue to innovate for years,
it requires a lot of disciplines and experiences”Steve Jobs - Founder of Apple
ASES India Regional Summit 2010 telah berlangsung pada tanggal 22-28 Agustus 2010
yang lalu, di Indian Institute Technology Madras, India. Melalui partisipasi dalam kegiatan
ini, dua orang mahasiswa terbaik Institut Teknologi Bandung telah berhasil mencatatkan
sejarah sebagai pioner yang membawa nama ITB dan Indonesia tergabung dalam organisasi
student-entrepreneur global ASES (Asia Pasific Student Entrepreneurship Society).
Melalui event tersebut kami memperoleh berbagai pengetahuan tentang kewirausahaan
melalui perspektif yang lebih luas dan global, pengalaman bertatap muka dan belajar
langsung dari para entrepreneur sukses dari India, serta kesempatan untuk memperoleh
jejaring pertemanan dari mahasiswa-mahasiswa pilihan dari berbagai negara di Asia-
Pasifik. Sebuah pengalaman yang tak ternilai harganya.
Laporan perjalanan ini merupakan rangkuman dari beberapa pengetahuan yang kami
peroleh dari berbagai kegiatan yang kami ikuti selama ASES India Regional Summit 2010.
Diantaranya adalah :
1. Ringkasan berbagai seminar dan discussion panel dari berbagai pembicara yang hadir
pada ASES india Regional Summit 2010
2. Value dan output nyata yang kami peroleh dari pengalaman kami selama mengikuti ASES
india Regional Summit 2010
3. Foto-foto yang berhasil kami dokumentasikan dari berbagai kegiatan selama mengikuti
ASES india Regional Summit 2010
4. Rencana kegiatan follow up dan impact yang kami akan berikan kepada mahasiswa ITB
lainnya.
Besar harapan kami agar laporan perjalanan ini dapat menginspirasi para pembaca dan
bermanfaat bagi mereka yang ingin lebih mengetahui entrepreneurship dari konteks yang
lebih global.
Mohammad Iqbal
Head of ITB Delegation for ASES India Regional Summit
Kata Pengantar
Mohammad Iqbal (21 tahun), mahasiswa tingkat akhir jurusan
perencanaan wilayah dan kota Institut Teknologi Bandung. Saat ini ia
menjabat sebagai Lead Advisor (former president) Unit kegiatan
mahasiswa Techno-Entrepreneur Club ITB, juga Mentri Ekonomi
Kabinet Keluarga Mahasiswa ITB 2010-2011 dan sebagai Head of
Country Manager Country Manager ASEANpreneurs Indonesia.
Aktif terlibat dalam menyuarakan youth entrepreneurship Indonesia di
berbagai forum baik lokal, nasional maupun internasional.Terlibat dan
aktif berbicara di berbagai forum, seminar dan workshop terkait
entrepreneurship dimana topik yang ia minati berkisar pada business
and management, problem solving, serta capital market.
Selain sibuk dalam berorganisasi dan mengkader junior-nya, saat ini ia
juga tengah menjalankan beberapa startups sebagai entrepreneur dan
intrapreneur. Beberapa penghargaan yang ia raih diantaranya adalah
1st Winner ASEANpreneurs Idea Canvas : ASEAN Wide Business Idea
Competition, program mahasiswa wirausaha ITB 2009, peraih
Gamais-ITB Entrepreneur Award dalam kategori Entrepreneur Muda
dan Nominasi ITB Entrepreneur Award di kategori Social
Interpersonal.
ASES INDIAREGIONAL SUMMIT 2010
Youth Entrepreneurship and Innovation Summit
Mohammad Iqbal
ASES INDIAREGIONAL SUMMIT 2010
Youth Entrepreneurship and Innovation Summit
Alan Yudhahutama
Alan Yudhahutama (18 Tahun) mahasiswa Tingkat dua teknik
Elektro Institut Teknologi Bandung, Saat ini merupakan staf aktif
Divisi Entrepreneurship Kementrian Ekonomi Kabinet KM ITB.
Sempat mengikuti ASEAN Science Camp 2008, ketertarikannya
pada entrepreneurship membawa pemuda potensial ini ikut serta
diASES India Regional Summit 2010.
Delegasi ITB - Indonesia
Berpartisipasi dalam kegiatan ASES India Regional Summit 2010 merupakan salah satu
mimpi yang berhasil kami wujudkan dan mimpi itu berhasil terwujud atas bantuan dan
kerjasama dari berbagai pihak.
Oleh karena itu, melalui laporan perjalanan ini juga kami ingin mengucapkan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada berbagai pihak yang telah mendukung kami baik dari segi
moril dan materil, diantaranya adalah :
1. Lembaga Kemahasiswaan Institut Teknologi Bandung, khususnya bapak Brian dan
bapak Bambang serta staf administratif LK-ITB
2. Inkubator Industri dan Bisnis Institut Teknologi Bandung, khususnya Bapak
Suhono, Bapak Nomo, Bapak Sigit, dan staf I2B-ITB lainnya.
3. BNP Paribas Investment Partners yang merupakan sponsor utama delegasi ITB di
kegiatan ASES India Regional Summit 2010, terima kasih khususnya kepada Mr. Tino
Morreess dan jajaran Board of Director BNP Paribas Investment Partners yang telah
mempercayakan kami untuk berpartisipasi pada ASES India Regional Summit 2010.
4. PT. Dalle Energy, yang merupakan salah satu sponsor delegasi ITB. Terima kasih
khususnya kepada Bapak Iwan dan Bapak Sonny.
5. PT. Tricada Intronik, yang merupakan salah satu sponsor delegasi ITB. Terima kasih
khususnya kepada Bapak Rudy.
6. Recapital Investment Group, yang merupakan salah satu sponsor delegasi ITB
khususnya kepada Bapak Bowo dan Ibu Siti Thajeb.
7. Keluarga para delegasi dan teman-teman dari Kabinet Keluarga Mahasiswa ITB 2010-
2011 yang sudah banyak memberikan dorongan moril kepada delegasi untuk berjuang
mewujudkan mimpinya.
Terima kasih telah menjadi bagian dari perjalanan kami, semoga Allah SWT membalas
semua kebaikan dari Bapak dan Ibu serta rekan-rekan sekalian.
Mohammad Iqbal
Head of ITB Delegation for ASES India Regional Summit
Ucapan Terima Kasih
ASES INDIAREGIONAL SUMMIT 2010
Youth Entrepreneurship and Innovation Summit
ASES INDIAREGIONAL SUMMIT 2010
Youth Entrepreneurship and Innovation Summit
ASES India Regional Summit, merupakan event besar teknopreneurship tahunan yang
diselenggarakan Asia-Pacific Student Entrepreneur Societies di negara-negara chapter
ASES secara berkala, Tahun 2008 Regional Summit berlangsung di Australia dan tahun
2009 di Shanghai, China. Event ini diikuti oleh student entrepreneur dan leader terpilih dari
seluruh penjuru Asia Pasific. Tahun ini, tercatat lebih dari 400 aplikasi yang masuk dan
hanya 50 peserta terpilih berdasarkan background entrepreneur dan pengalaman organisasi,
serta influence dari komunitasnya. Di event ini akan terdapat berbagai kegiatan diantaranya
konferensi, workshop dan seminar entrepreneurship yang mempertemukan para delegasi
dengan para Investor, CEO dan entrepreneur kelas dunia, termasuk diantaranya adalah CEO
SIFY (R.Ramaraj), SERVALS Group (P.Mukundan), Spandana Microfinance (Padmaja
Reddy) dan masih banyak lagi. Kemudian ada juga kegiatan kunjungan perusahaan
perusahaan besar di India.Tahun ini, tuan rumah ASES adalah India Institut of Technology,
Madras ( )http://www.asesiitm.org
Asia Pacific Student Entrepreneurship Society (ASES) merupakan salah satu komunitas
student entrepreneur global yang kuat di region Asia-Pacific. Komunitas global ini
bermarkas di Stanford University, yang juga merupakan salah satu universitas terbaik
dunia. Jaringan komunitas global ini terdapat di belasan Negara Region Asia Pacific, ASES
Chapter. Visi dari ASES adalah untuk menciptakan sebuah jaringan entrepreneurship
berskala internasional, dengan fokus pada region Asia Pacific, yang akan dapat membatu
generasi entrepreneur baru untuk siap berinovasi di pasar globar yang terus maju. Salah satu
event akbar yang dilaksanakan setiap tahunnya oleh komunitas ini adalah The Stanford
Summit, yang telah berjalan selama satu decade.
ASES global network
Overview Kegiatan
ASES INDIA REGIONAL SUMMIT 2010
Asia Pacific Student Entrepreneurship Societies
Laporan Kegiatan
1. “Social Entrepreneurship Keynote” oleh Paul Basil, CEO Villgro. Disampaikan
saat ASES India Regional Summit 2010
Beliau banyak menjelaskan tentang berbagai hal bagaimana perusahaan-perusahaan yang
diinkubasi Villgro dapat menciptakan produk-produk yang berguna bagi masyarakat India
yang hidup di “bottom of the pyramid”. “Bottom of the pryramid” berarti masyarakat yang
hidup di bawah garis kemiskinan, dan di India sendiri jumlah masyarakat yang ada di
kategori ini sangat banyak. Konsep yang dipresentasikan beliau terkait dengan apa yang
disebut “rural innovation network”, diantaranya :
·Ruthles Affordability, berarti semua product yang diciptakan untuk masyarakat
yang hidup di “bottom of the pyramid” haruslah terjangkau atau affordable.
Namun tidak hanya affordable tapi bagaimana caranya agar produk tersebut
menjadi sangat berguna dan mereka dapat meningkatkan kualitas hidup
masyarakatnya. Salah satu contoh kasusnya adalah pemanfaatan kerosene sebagai
bahan bakar yang banyak digunakan masyarakat di India, karena jumlahnya yang
terbatas maka perusahaan-perusahaan yang diinkubasi (Villgro) membuat suatu
produk tambahan yang dapat dipasang pada kompor yang berguna untuk
menghemat kerosene sampai dengan 34%. Hemat dan benar-benar meningkatkan
taraf hidup masyarakat karena mereka dapat membeli kebutuhan lain dari uang
yang dihemat dari pemanfaatan kerosene.
ASES INDIAREGIONAL SUMMIT 2010
Youth Entrepreneurship and Innovation Summit
ASES INDIAREGIONAL SUMMIT 2010
Youth Entrepreneurship and Innovation Summit
Laporan Kegiatan Laporan Kegiatan
·Localize value creation, merupakan suatu praktek dimana perusahaan
menciptakan sebuah produk untuk desa (rural area) dan produk tersebut
memberikan keuntungan pada masyarakat desa sehingga desa tersebut
berkembang dan keuntungan tidak lari keluar dari desa.
·No frills, artinya adalah bagaimana caranya agar masyarakat yang hidup di rural
area dapat benar-benar memperoleh asset yang menghasilkan, sehingga taraf
kehidupan mereka meningkat. Contoh dari praktek konsep ini adalah alat perah
susu sapi manual yang harganya terjangkau dan tepat untuk kebutuhan kegiatan
pemerahan sapi masyarakat rural area yang rata-rata per keluarga memiliki hanya
sekitar satu sampai tiga ekor, perusahaan besar lain mungkin memiliki produk
pemerah susu otomatis tapi produk tersebut harganya mahal dan tidak dapat
dimanfaatkan oleh masyarakat di rural area; alih-alih menjadi asset, jika produk
tersebut dibeli oleh masyarakat di rural area yang berpendapatan rendah pasti akan
membebani mereka secara finansial dan menjadi liabilitas.
·Shared Channels, yaitu optimasi sistem distribusi produk-produk perusahaan ke
daerah rural dengan bekerjasama dengan masyarakat desa untuk membangun
semacam “minimarket”. Minimarket tersebut merupakan chanel distribusi
perusahaan (Villgro) yang didalamnya berisi produk-produk yang bermanfaat bagi
produktifitas masyarakat desa, mulai dari kebutuhan seperti benih tanaman, pupuk
sampai produk-produk inovasi lain yang harganya terjangkau.
*Villgro, formerly known as Rural Innovations Network, is a Nonprofit organisation that
focuses on spotting, mentoring and incubating innovations that have maximum potential to
change lives, in Rural India. Founded by social entrepreneur Paul Basil, with the backing of
Ashoka: Innovators for the Public and support of Rockefeller Foundation, Villgro began its
journey in the year 2001 and has till date incubated over 43 innovations.
2. Un-Conference dari Kiruba Shankar (Pengarang Buku, Director, Wikimedia India;
CEO Business Blogging dan founder TEDxIndia). Disampaikan saat ASES India
Regional Summit 2010.
Kiruba Shankar menjabarkan beberapa point penting terkait beberapa topik seperti
Unconference, pemanfaatan teknologi informasi untuk branding and identity, serta ia
membuat sebuah diskusi dengan metode yang cukup unik pada para peserta, berikut
ringkasannya :
ASES INDIAREGIONAL SUMMIT 2010
Youth Entrepreneurship and Innovation Summit
ASES INDIAREGIONAL SUMMIT 2010
Youth Entrepreneurship and Innovation Summit
Laporan Kegiatan Laporan Kegiatan
· Unconference, yaitu suatu konsep konferensi atau seminar yang sangat tidak
umum dimana umumnya konferensi atau seminar biasanya “speaker's driven”
namun pada unconference lebih pada “participant driven” ,dimana para peserta
yang hadir yang mengisi panel diskusi atau mempresentasikan idenya. Pada
unconference, partisipan dianggap memiliki pengetahuan yang sama bahkan lebih
sehingga beberapa jenis unconference dikaitkan dengan konsep “crowdsourcing”.
Kegiatan networking juga menjadi bagian paling penting dalam unconference.
Unconference sudah cukup populer di banyak negara-negara di dunia dan
bentuknya pun beragam seperti :
o TED (ted.com) dengan tagline “ideas worth spreading” yang diprakarsai
Chriss Anderson merupakan salah satu unconference yang mendunia
dengan program TEDx –nya dimana x berarti “independently
organized”. TED khususnya TED Global menyajikan orang-orang
dengan ide-ide brilian yang telah berhasil melakukan perubahan, event ini
dihadiri oleh partisipan yang memiliki latar belakang beragam dan
umumnya merupakan ahli di bidangnya masing-masing.
o Pecha-kucha, bentuk unconference dengan format 20X20X20 atau 20
pembicara, 20 slides masing-masing slide 20 detik.
o Ignite dan masih banyak lagi bentuk unconference yang cukup unik yang
sebenarnya dapat diexplore.
·Branding and Identity, Kiruba Shankar yang juga CEO Business Blogging,
menjabarkan pentingnya mambangun identitas di abad informasi. Beliau
memberikan contoh kasus keuntungan dari membangun identitas di dunia maya
dengan membuat personal blog, dengan optimasi blog yang di-list dalam search
engine seorang “technical writer” dapat dengan mudah ditemukan lewat search
engine dan kesempatannya memperoleh pekerjaan jika seseorang mencari
“technical writer” semakin besar. Kemudian beliau juga banyak memberikan tips
seputar membangun reputasi melalui jejaring sosial, bahkan beliau mengatakan
bahwa sosial media yang kita gunakan sehari-hari mencerminkan kepribadian kita
atau dengan kata lain PR (Public Relation) kita di dunia maya.
Oleh karena itu beliau mengatakan kepada peserta agar berhati-hati dan cerpat
dalam menggunakan sosial media, di India dan beberapa negara besar seperti US
dan UK banyak perusahaan yang meneliti calon karyawan berdasarkan sosial
media calon karyawan dan 50% ditolak karena apa yang mereka temukan di
internet.
·Unconference with Kiruba Shankar, unconference ini cukup unik dimana para
peserta diskusi dibagi ke dalam 3 kelompok, dua kelompok akan saling berdebat
satu sama lain dengan satu tema yang diputuskan bersama, dalam hal ini “personal
blogging, yes or no?”
§kelompok pertama adalah yang setuju dengan membuat
personal blog,
§kelompok kedua yang tidak setuju
§kelompok ketiga yang merupakan penonton dilengkapi dengan
bola-bola untuk dilempar pada kelompok satu atau dua jika
alasan yang mereka utarakan cukup aneh atau jika mereka
berfikir terlalu lama (tapi umumnya para peserta iseng saja
melemparkan bolanya)
Kesimpulannya, walaupun agak chaos tetapi metode ini cukup baik untuk brainstorming
ide-ide baru. Tetapi yang paling penting adalah unconference ini sangat menyenangkan.
ASES INDIAREGIONAL SUMMIT 2010
Youth Entrepreneurship and Innovation Summit
ASES INDIAREGIONAL SUMMIT 2010
Youth Entrepreneurship and Innovation Summit
Laporan Kegiatan Laporan Kegiatan
Panel diskusi menjadi sangat menarik mengingat para pembicara berasal dari
beragam latar belakang yang cukup berbeda, mulai dari innovator, micro-financing
and venture capital, food and beverages sampai retailer.
Diskusi dimulai dengan pendefinisian apa sebenarnya arti dari social
entrepreneurship? Karena memang sampai saat ini belum ada suatu konsep yang
pasti dan jelas mengenai social entrepreneurship. Sebagian mengatakan social
entrepreneurship berarti usaha yang dijalankan dapat memberikan dampak kepada
lingkungan sekitar, beberapa mengatakan usaha yang dijalankan harus memiliki
value atau nilai yang bermanfaat. Dua kata kunci “value dan “impact” mungkin
dapat menyimpulkan bagaimana konsep social entrepreneurship bekerja. Menurut
pendapat saya pribadi, ketika konsep social entrepreneurship diterapkan pada usaha
kita, maka kita harus mulai memikirkan bagaimana usaha tersebut dapat bermanfaat
(value) dan memberikan dampak positif bagi masyarakat yang tinggal di sekitar kita
(impact), apakah itu memberikan lapangan pekerjaan, meningkatkan taraf kidup
masyarakat sekitar sampai menumbuhkembangkan asset dari masyarakat.
Kemudian diskusi beralih ke topic terkait seberapa potensialkah penerapan dari
konsep social entrepreneurship? Berikut merupakan beberapa poin yang saya
tangkap dari penjelasan para panelis :
·Low Profit High Volume, berarti memang pada dasarnya keuntungan per
unit produk atau layanan yang dihasilkan dalam konsep social
entrepreneurship itu bisa dipastikan sangat kecil. Karena memang pasarnya
sendiri masyarakat yang berada pada golongan “bottom of the pyramid”
atau dibawah garis kemiskinan. Namun, walaupun keuntungan per unitnya
kecil, tapi volume permintaannya bisa sangat tinggi mengingat besarnya
pasar di “the bottom of the pyramid”
·Tapping new opportunities for increasing productivity, sampai saat ini
masih belum banyak sector swasta yang melirik konsep social
entrepreneurship mengingat resikonya yang tinggi, namun dibalik setiap
resiko selalu ada kesempatan. Besarnya pasar dapat berdampak pada
peningkatan produktivitas pada perusahaan, karena perusahaan dipacu
untuk menghasilkan banyak produk dalam memenuhi tingginya demand.
3. Panel Discussion “Entrepreneurship at The Bottom of The Pyramid” Prema
Gopalan ( Swayam Shiksan Prayog), Sarath Babu ( CEO Food King),
P.Mukundan (MD Servals Automation) dan Vineet Rai (Aavishkar).
Kegiatan terakhir di hari pertama ASES India Regional Summit 2010 adalah Panel
“The Bottom of The Pyramid” Approach, yang diisi oleh para expert di bidang
social entrepreneurship di India seperti :
·Prema Gopalan ( Swayam Shiksan Prayog) Prema's Group has launched
8,944 agri and non-farm businesses through savings and group credit
products. Further, her group has nurtured 1,820 women retail entrepreneurs
with a total consumer base of 63,000 families. It has ensured more than 33
percent income growth per entrepreneur.
·Sarath Babu ( CEO Food King) Foodking Catering Services which is
providing services at BITS, Pilani, IIM, Ahmedabad, BITS, Goa, BITS
Hyderabad and SRM, Chennai among others and has a turnover of Rs. 7
crore.
·P.Mukundan (MD Servals Automation), Servals has been designed as a
Social Enterprise and is engaged in the manufacture of socially relevant
products, focused primarily on providing clean, green, affordable and
indeed sustainable energy for cooking and lighting purposes.
·Vineet Rai (Aavishkar) ,Aavishkaar Goodwell India Microfinance
Development Company is a business development company, which invests
in microfinance institutions in India. Aavishkaar Goodwell was initiated by
an Indian-Dutch joint venture and founded in 2006.
ASES INDIAREGIONAL SUMMIT 2010
Youth Entrepreneurship and Innovation Summit
ASES INDIAREGIONAL SUMMIT 2010
Youth Entrepreneurship and Innovation Summit
Laporan Kegiatan Laporan Kegiatan
·Rural loop, sepertinya merupakan sebuah konsep pendekatan
pengembangan kawasan regional yang innovative di rural area dengan
pemanfaatan multi-sumberdaya.
·Ensure better choice, salah satu potensi dari social entrepreneurship adalah
memastikan bahwa masyarakat dapat memperoleh pilihan-pilihan produk
yang lebih baik, yang dapat meningkatkan taraf hidup mereka.
Masih banyak poin diskusi terkait panel social entrepreneurship, namun salah
satu fakta unik yang saya temukan dari salah satu pembicara adalah bahwa
konsep social entrepreneurship mengandung resiko yang sebenarnya cukup
tinggi yang bahkan tidak banyak perusahaan komersial yang berani masuk ke
sektor ini. Butuh riset pasar dan proses trial and error sampai sebuah produk atau
layanan dapat “fit” atau diterima oleh pasar.
?
? Enhancement awareness of health, India yang mayoritas penduduknya
berada di “bottom of the pyramid” tentu punya segudang permasalahan
kesehatan khususnya malnutrisi atau kekurangan gizi. Dengan konsep
social entrepreneurship yang fokus pada peningkatan kesejahteraan
masyarakat di kategori ini maka diaharpkan kesadaran masyarakat akan
kesehatan juga makin meningkat. Ketika taraf hidup masyarakat makin
baik, tentu kebutuhan-kebutuhan makin meningkat dan hal ini otomatis
dapat menciptakan peluan-peluang ekonomi baru.
·Seeding young entrepreneurs, besarnya pasar yang di “the bottom of the
pyramid” mentrigger para entrepreneur-entreprenur muda dari India yang
memiliki visi besar untuk memajukan bangsanya agar terlepas dari
kemiskinan, konsep social entrepreneurship dapat menjadi sebuah solusi
bagi mereka yang ingin menciptakan usaha yang selain menguntungkan
juga bermanfaat bagi masyarakat banyak.
ASES INDIAREGIONAL SUMMIT 2010
Youth Entrepreneurship and Innovation Summit
ASES INDIAREGIONAL SUMMIT 2010
Youth Entrepreneurship and Innovation Summit
Laporan Kegiatan Laporan Kegiatan
4. Kunjungan ke Manufacturing Facility Renault - Nissan Automotive India Pvt Ltd
.Berdasarkan keterangan yang diperoleh dari bagian PR perusahaan, Renault Nissan
Automotive India Pvt Ltd. ternyata merupakan salah satu project joint – venture yang paling
berhasil di dunia. Semua delegasi diajak berkeliling manufacturing facility Renault-Nissan.
Jenis mobil yang diproduksi sampai saat ini baru satu type yaitu mobil type city car yang
cukup kompak, Nissan Micra. Project Joint Venture perusahaan jepang dan prancis ini
ternyata baru berumur sekitar dua tahun, namun pencapaian yang dicapai luar biasa, sesuai
master plan pengembangan perusahaan.
Manufacturing facility Renault Nissan yang dikunjungi masih berada di daerah Chennai.
Chennai sendiri juga merupakan salah satu kawasan yang padat dengan industri kendaraan
bermotor dan telekomunikasi. Sebelum berkeliling mengunjungi manufacturing facility-
nya yang cukup canggih, semua delegasi berkesempatan untuk berdiskusi dengan CEO
beserta jajaran Board of Director Renault Nissan Automotive India Pvt Ltd. Berikut adalah
beberapa poin yang saya catat dari hasil diskusi kami dengan CEO, Mr. Akira Sakurai dan
jajaran BOD Renault-Nissan:
·Perusahaan Joint-Venture, jadi memang perusahaan ini merupakan proyek
gabungan dari dua raksasa kendaraan bermotor asal Jepang dan Prancis, yaitu
Renault dan Nissan. Masing-masing perusahaan memiliki bentuk kerjasama dan
agreement mulai dari pembagian saham sampai pada pembagian sumber daya
dimana kebanyakan engineer expertnya berasal dari Renault.
Proyek ini merupakan salah satu proyek terbesar yang pernah ada dari gabungan
dua perusahaan besar di dunia dan menurut keterangan juga banyak menjadi
contoh atau role model untuk perusahaan lain. Walaupun tergolong baru, dalam
dua tahun dari peletakan batu pertama pada site project saja perusahaan ini sudah
berhasil sampai ke tahap produksi satu type mobil, yaitu Nissan Micra.
·Faktor pemilihan lokasi, India merupakan salah satu Negara yang amat cepat
berkembang saat ini dan mulai diperhitungkan keberadaannya di dunia
Internasional. Chennai dipilih karena lokasinya yang dekat dengan pelabuhan,
selain itu kualitas SDM yang sangat baik khususnya untuk bagian engineering
yang banyak direkruit dari kampus-kampus di India, salah satunya juga IIT
Madras. India memang sangat terkenal dengan kualitas SDM nya yang selain
genius juga memiliki passion yang tinggi untuk engineering. Selain itu mudahnya
memperoleh bahan baku dan cost competitiveness juga merusapakan factor yang
menjadi pertimbangan.
·Sumber daya manusia, untuk SDM sendiri saya mendapati beberapa temuan
unik dimana dari segi komposisi, karyawannya merupakan gabungan dari etnis
jepang, india dan prancis. Sebagian besar berasal dari India, namun di bagian
administrasi saya melihat banyak sekali karyawan yang berkewarganegaraan
Jepang. Pastinya hal ini merupakan sebuah tantangan tersendiri bagi seorang CEO
seperti Mr. Akira Sakurai untuk mengelola perusahaan yang multietnis dan multi
kultur seperti Renault-Nissan.
·Sumber bahan baku dan perakitan, sebagian besar bahan baku diperoleh tidak
jauh dari manufacturing facility Renault Nissan yang memang juga merupakan
kawasan industri. Hal ini tentunya dilakukan untuk menjaga agar cost tetap
rendah, dan proses perakitan sendiri mulai dari pengepresan sampai finishing
akhir dilakukan di dalam manufacturing facility-nya
·Pemasaran, sebagian besar produk yang dihasilkan adalah untuk pasar dalam
negeri, tetapi ada juga sebagian yang diekspor untuk memenuhi kebutuhan pasar
dari luar negeri. Rencana ke depannya adalah setelah master plan proyek
pembangunan manufacturing facility lengkap dan selesai maka perusahaan akan
mulai fokus pada ekspor.
ASES INDIAREGIONAL SUMMIT 2010
Youth Entrepreneurship and Innovation Summit
ASES INDIAREGIONAL SUMMIT 2010
Youth Entrepreneurship and Innovation Summit
Dokumentasi Kegiatan Dokumentasi Sponsorship
Selain ketiga seminar atau discussion panel dan kunjungan perusahaan yang dijabarkan sebelumnya, masih banyak lagi kegiatan yang belum bisa kami jabarkan satu per satu. Berikut merupakan berbagai dokumentasi dari kegiatan delegasi ITB-Indonesia pada ASES India Regional Summit 2010 :
ASES INDIAREGIONAL SUMMIT 2010
Youth Entrepreneurship and Innovation Summit
ASES INDIAREGIONAL SUMMIT 2010
Youth Entrepreneurship and Innovation Summit
Value Kegiatan
Evaluasi Kegiatan
Pembiayaan dan Pengesahan
Berikut merupakan beberapa output dan pencapaian yang dilakukan oleh delegasi Indonesia dalam ASES India Regional Summit 2010 :
?Kedua delegasi ITB - Indonesia yang berpartisipasi merupakan pioner yang pertama kali membawa nama Indonesia ke ajang ASES Summit, dimana ASES sendiri telah ada lebih dari satu dekade.?Delegasi ITB memperoleh berbagai transferable knowledge terkait berbagai aspek dari entrepreneurship mulai dari pengetahuan tentang venture capital sampai pada konsep marketing to the bottom of the pyramid ?Delegasi ITB memperoleh database jejaring pertemanan dari mahasiswa-mahasiswa terpilih di Asia Pasifik yang tentunya dapat menjadi benefit ketika Indonesia akan mengadakan kegiatan serupa, misalnya ITB Entrepreneurship Summit 2011?Delegasi ITB memperoleh banyak sekali personal benefit, khususnya dalam hal personal development yang mencakup keterampilan kepemimpinan , keterampilan berbahasa dan pengenalan akan kebudayaan baru?Peningkatan awareness kedua delegasi ITB akan pentingnya kewirausahaan dalam perspektif yang lebih global, serta pentingnya inisiatif membuat perubahan dalam organisasi atau perusahaan yang kita ikuti.
Secara umum, seluruh kegiatan dapat diikuti oleh kedua delegasi ITB tanpa ada hambatan yang berarti, namun terdapat satu evaluasi yang kiranya dapat dimaklumi oleh semua pihak, hal ini terkait mundurnya salah satu delegasi dari ITB-Indonesia yang awalnya tiga orang menjadi dua orang yang berangkat ke ASES India Regional Summit 2010.
Kemunduran salah satu delegasi ITB-Indonesia di ajang ASES India Regional Summit 2010 dikarenakan suatu alasan yang memang cukup memberatkan dimana delegasi yang terkait pada saat itu sedang mempersiapkan sidang sarjana atau kelulusan dari Institut Teknologi Bandung.
Namun walaupun delegasi terkait batal berangkat ke ASES India Regional Summit 2010, ia juga terus mensupport berbagai hal terkait administratif yang dinilai sangat membantu. Kedepannya kami berharap dapat belajar banyak dari pengalaman ini dan para delegasi kedepannya memang perlu mempertimbangkan berbagai kendala yang mungkin terjadi.
Berikut merupakan arus pemasukan dan pengeluaran dari kedua delegasi ITB yang mengikuti ASES India Regional Summit 2010 :
PEMASUKAN :
1. Sponsorship : Rp. 26.500.0002. Donasi : Rp. 500.000 Total Pemasukan Rp. 27.000.000
PENGELUARAN :
1. 2 (dua) tiket pesawat PP : Rp. 10.000.000 2. 2 (dua) summit fee : Rp. 7.000.000 3. Souvenir delegasi : Rp. 1.500.0004. Cetak proposal : Rp. 500.0005. 2 (dua) Visa Bisnis : Rp. 2.000.0006. 5 (lima) @ 2 travel bdg-jkt PP : Rp. 2.000.0007. Cetak publikasi : Rp. 2.000.000
Total Pengeluaran Rp. 25.000.000
Selisih pengeluaran dan pemasukan Rp. 2.000.000
Sesuai dengan komitmen dari kedua delegasi diawal apabila nantinya terdapat kelebihan dana, maka dana tersebut akan digunakan untuk pembiayaan sharing seminar yang dilangsungkan bulan November 2010 serta salah satu acara follow up dari kegiatan ini di ITB yaitu ITB Entrepreneurship Summit
Youth Entrepreneurship and Innovation Summit Youth Entrepreneurship and Innovation Summit
ASES INDIAREGIONAL SUMMIT 2010
ASES INDIAREGIONAL SUMMIT 2010
“ASES India Regional Summit 2010is a huge event that boost-up myknowledge and experiences in
entrepreneurship, also business and management. Thank you for being
a part of our journey. I’m looking forwardto seeing you on Stanford Summit 2011
Mohammad Iqbal - ASES Delegate
“I will never forget the ASES India Regional Summit 2010, I learn a lot of things
from India’s successful entrepreneur andmake new friends. Thank you for everyoone
whom have supported us.Changing the world start from now!
Alan Yudhahutama - ASES Delegate