April 12, 2016 - miraeasset.co.id · PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) akan melakukan penawaran umum...

9
Taye Shim +62-21-515-3281 [email protected] To subscribe to our Daily Focus, please contact us at [email protected] Average daily transaction volume (Garuda Indonesia) Source: Daewoo Securities Indonesia Research Embun Pagi April 12, 2016 Back to the big leagues? Pada 11 April, Garuda Indonesia (GIAA) kembali ke level IDR500/saham, ditutup pada IDR515/saham. Sebagai pengingat cepat, saham GIAA turun di bawah IDR500/saham pada tanggal 29 Mei 2015 dan tetap rendah sampai breakout baru- baru ini. Jadi apa yang berikutnya setelah level IDR500/saham? Menurut Bursa Efek Indonesia (BEI), fraksi harga terendah untuk saham di bawah IDR500/saham adalah IDR1, sedangkan fraksi terendah untuk saham antara IDR500-IDR5,000 adalah IDR5 (revisi terbaru dilakukan pada 6 Januari 2014 ). Oleh karena itu, kami berharap untuk melihat transaksi ritel membesar pada GIAA, mengingat gerakan fraksi tunggal adalah 1% berdasarkan harga saham IDR500 (yaitu tick trading). GIAA saat ini bukan anggota LQ45. Setelah IPO pada awal 2011, perusahaan adalah anggota LQ45 pada Februari-Juli 2013. Perusahaan ini dikeluarkan dari LQ45 pada Agustus 2013 saat earnings mulai memburuk (GIAA mencatatkan rugi bersih USD373mn di FY14) dan volume transaksi menyusut. Memang, rata-rata volume transaksi harian perusahaan menurun 75.5%, dari 24.1mn lembar pada 2012 menjadi 5.9mn lembar di 2014. Namun, pada tahun 2015, rata-rata transaksi harian naik ke 13.4mn saham dan telah mencapai 29.0mn saham di 2016 (YTD) . Kami melihat kemungkinan GIAA bergabung kembali dengan LQ45, karena laba yang diekspektasi membaik (Daewoo memproyeksikan GIAA untuk membukukan laba bersih USD102.2mn pada 2016F) dan volume transaksi yang dapat meningkat (YTD rata-rata harian transaksi 29.0mn lembar vs rata-rata 13.4mn lembar di 2015; naik 115%). LQ45 Index methodology: Click LQ45 Member from 2011~ 2016: Click Market Index Last Trade Chg (%) MoM YoY JCI 4,787.0 -1.2 0.7 -11.7 MSCI Indonesia 23.3 -0.6 -1.8 -16.0 MSCI EM 824.0 0.9 2.0 -21.0 HANG SENG 20,440.8 0.3 0.8 -25.3 KOSPI 1,970.4 0.2 -0.1 -5.6 FTSE 6,200.1 -0.1 1.1 -12.5 DJIA 17,556.4 -0.1 2.1 -2.7 NASDAQ 4,833.4 -0.4 2.2 -2.9 Valuation 2016F P/E (x) P/B (x) ROE (%) JCI 16.6 2.5 16.5 Key Rates Last Trade Chg (bps) MoM YoY Policy Rate 6.75 0 -25 -75 3yr 7.41 -5 -7 34 10yr 7.54 -4 -25 29 FX Last Trade Chg (%) MoM YoY USD/IDR 13,134.00 -0.1 0.5 1.2 USD/KRW 1,146.50 -0.6 -3.4 4.4 USD/JPY 107.94 -0.1 -5.2 -10.1 USD/CNY 6.46 0.0 -0.5 4.0 Commodities Last Trade Chg (%) MoM YoY WTI 40.4 1.6 0.7 -32.1 Gold 1,257.9 1.4 1.8 4.9 Coal 43.6 0.1 0.3 -12.9 Palm Oil 705.0 -0.4 4.5 8.5 Rubber 126.0 0.0 12.4 3.3 Nickel 8,545.0 1.8 -3.2 -32.3 Copper 4,663.5 0.3 -6.2 -22.8 Tin 16,725.0 -0.7 0.9 0.9 JCI Index VS MSCI Emerging Markets 650 800 950 1,100 3,500 4,500 5,500 05/13 02/14 11/14 08/15 (pt) JCI MSCI EM (pt) 22.1 24.1 13.2 5.9 13.4 29.0 0 5 10 15 20 25 30 35 2011 2012 2013 2014 2015 2016 (YTD) (mn shares)

Transcript of April 12, 2016 - miraeasset.co.id · PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) akan melakukan penawaran umum...

Taye Shim +62-21-515-3281 [email protected]

To subscribe to our Daily Focus, please contact us at [email protected]

Average daily transaction volume (Garuda Indonesia)

Source: Daewoo Securities Indonesia Research

Embun Pagi

April 12, 2016

Back to the big leagues?

Pada 11 April, Garuda Indonesia (GIAA) kembali ke level IDR500/saham, ditutup

pada IDR515/saham. Sebagai pengingat cepat, saham GIAA turun di bawah

IDR500/saham pada tanggal 29 Mei 2015 dan tetap rendah sampai breakout baru-

baru ini. Jadi apa yang berikutnya setelah level IDR500/saham?

Menurut Bursa Efek Indonesia (BEI), fraksi harga terendah untuk saham di bawah

IDR500/saham adalah IDR1, sedangkan fraksi terendah untuk saham antara

IDR500-IDR5,000 adalah IDR5 (revisi terbaru dilakukan pada 6 Januari 2014 ). Oleh

karena itu, kami berharap untuk melihat transaksi ritel membesar pada GIAA,

mengingat gerakan fraksi tunggal adalah 1% berdasarkan harga saham IDR500

(yaitu tick trading).

GIAA saat ini bukan anggota LQ45. Setelah IPO pada awal 2011, perusahaan adalah

anggota LQ45 pada Februari-Juli 2013. Perusahaan ini dikeluarkan dari LQ45 pada

Agustus 2013 saat earnings mulai memburuk (GIAA mencatatkan rugi bersih

USD373mn di FY14) dan volume transaksi menyusut. Memang, rata-rata volume

transaksi harian perusahaan menurun 75.5%, dari 24.1mn lembar pada 2012

menjadi 5.9mn lembar di 2014. Namun, pada tahun 2015, rata-rata transaksi harian

naik ke 13.4mn saham dan telah mencapai 29.0mn saham di 2016 (YTD) .

Kami melihat kemungkinan GIAA bergabung kembali dengan LQ45, karena laba

yang diekspektasi membaik (Daewoo memproyeksikan GIAA untuk membukukan

laba bersih USD102.2mn pada 2016F) dan volume transaksi yang dapat meningkat

(YTD rata-rata harian transaksi 29.0mn lembar vs rata-rata 13.4mn lembar di 2015;

naik 115%).

LQ45 Index methodology: Click

LQ45 Member from 2011~ 2016: Click

Market Index

Last Trade Chg (%) MoM YoY

JCI 4,787.0 -1.2 0.7 -11.7

MSCI Indonesia 23.3 -0.6 -1.8 -16.0

MSCI EM 824.0 0.9 2.0 -21.0

HANG SENG 20,440.8 0.3 0.8 -25.3

KOSPI 1,970.4 0.2 -0.1 -5.6

FTSE 6,200.1 -0.1 1.1 -12.5

DJIA 17,556.4 -0.1 2.1 -2.7

NASDAQ 4,833.4 -0.4 2.2 -2.9

Valuation

2016F P/E (x) P/B (x) ROE (%)

JCI 16.6 2.5 16.5

Key Rates

Last Trade Chg (bps) MoM YoY

Policy Rate 6.75 0 -25 -75

3yr 7.41 -5 -7 34

10yr 7.54 -4 -25 29

FX

Last Trade Chg (%) MoM YoY

USD/IDR 13,134.00 -0.1 0.5 1.2

USD/KRW 1,146.50 -0.6 -3.4 4.4

USD/JPY 107.94 -0.1 -5.2 -10.1

USD/CNY 6.46 0.0 -0.5 4.0

Commodities

Last Trade Chg (%) MoM YoY

WTI 40.4 1.6 0.7 -32.1

Gold 1,257.9 1.4 1.8 4.9

Coal 43.6 0.1 0.3 -12.9

Palm Oil 705.0 -0.4 4.5 8.5

Rubber 126.0 0.0 12.4 3.3

Nickel 8,545.0 1.8 -3.2 -32.3

Copper 4,663.5 0.3 -6.2 -22.8

Tin 16,725.0 -0.7 0.9 0.9

JCI Index VS MSCI Emerging Markets

650

800

950

1,100

3,500

4,500

5,500

05/13 02/14 11/14 08/15

(pt) JCI MSCI EM (pt)

22.1 24.1

13.2

5.9

13.4

29.0

0

5

10

15

20

25

30

35

2011 2012 2013 2014 2015 2016 (YTD)

(mn shares)

April 12, 2016

2

Embun Pagi

Daewoo Securities Indonesia Research

Local flashes

WIKA: Wijaya Karya turunkan capex di tengah ketidakpastian PMN. Emiten konstruksi pelat merah, PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) menurunkan target belanja modal (capital expenditure/capex) tahun ini di tengah ketidakpastian mengenai usulan Penyertaan Modal Negara (PMN). Suradi Wongso, Sekretaris Perusahaan WIKA mengatakan, tahun ini perseroan berencana menyiapkan capex sebesar Rp 6,9 triliun, turun dari rencana awal yakni Rp 10,6 triliun. (Kontan) BJTM: Kuartal I/2016 Bank Jatim catat laba Rp312 miliar. PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) mencatatkan kenaikan laba bersih sebesar 21,51% atau mencapai Rp312,84 miliar pada kuartal I/2016 dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Direktur Bisnis Menengah dan Korporasi Bank Jatim Su'udi mengatakan, peningkatan laba ini juga akan diimbangi dengan target penghimpunan dana pihak ketiga (DPK), peningkatan aset, dan penyaluran jumlah kredit. (Bisnis Indonesia) SMBR: Semen Baturaja tebar dividen Rp88,53 miliar. Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) tahun buku 2015 PT Semen Baturaja (Persero) Tbk (SMBR) menyetujui penggelontoran dividen ke pemegang saham sebesar 25 persen dari laba bersih Rp354,18 miliar di 2015, atau setara Rp88,53 miliar. "Pemegang saham menyetujui pembagian dividen Rp88,53 miliar, atau setara Rp9 per saham, dividen yang akan diberikan ke pemegang saham," ucap Direktur Utama Semen Baturaja, Pamudji Rahardjo. Porsi dividen untuk pemerintah paling tinggi yaitu sebesar Rp67,5 miliar. Karena, pemerintah memiliki porsi saham paling dominan. (Metrotvnews) AALI: Pemegang saham Astra Agro Lestari restui rights issue. PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) akan melakukan penawaran umum terbatas dalam rangka penambahan modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) alias rights issue. Rencana tersebut sudah mendapat persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB). Direktur Keuangan AALI Rudy Chen mengatakan, penetapan harga rights issue akan dilakukan pada Mei 2016. Dari hajatan ini, perusahaan membidik dana sekitar Rp 4 triliun, dengan jumlah saham baru yang ditawarkan maksimal sebesar 450 juta saham. (Kontan) BJTM: Bank Jatim targetkan penyaluran kredit tumbuh 15% tahun ini. PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk. atau Bank Jatim menargetkan penyaluran kredit tumbuh sebesar 14,98% pada tahun ini. Sekretaris Perusahaan Bank Jatim Ferdian Timur S. menyatakan persentase itu melampaui pertumbuhan year on year yang dicapai perseroan pada 2015. Sepanjang tahun lalu penyaluran kredit tumbuh 8,46% (yoy) menjadi Rp28,41 triliun. (Bisnis Indonesia) TOBA: Target produksi konservatif, Toba Batubara akan berbisnis listrik. PT Toba Batubara Sejahtera Tbk tahun ini tidak mematok produksi batubara terlalu ambisius. Sebab, harga batubara dan permintaan ekspor batubara masih lesu. Direktur PT Toba Bara Sejahtra Tbk Pandu Sjahrir menyatakan, kondisi pasar batubara pada tahun ini masih sama dengan tahun lalu. Bahkan produksi batubara TOBA pada kuartal I-2016 ini masih sama dengan periode yang sama tahun lalu yang mencapai 1.6 juta ton. (Kontan)

April 12, 2016

3

Embun Pagi

Daewoo Securities Indonesia Research

Technical analysis

View from the Charts

Aksi jual para pelaku asing terhadap ASII BBCA BBRI BMRI BBNI, menjadikan sektor aneka

industri yang terpuruk 2.75% dan disusul oleh sektor keuangan yang melorot 1.88%, sebagai

bobot terbesar yang berkontribusi terhadap pelemahan IHSG yang terkoreksi 1.24% dan

ditutup pada level 4,786.97 di awal pekan kemarin. Dimana upaya penguatan sektor industri

dasar dan sektor pertambangan yang membukukan keuntungan masing masing sebesar 0.56%

dan 0.09% gagal mendorong kembali IHSG ke area 4,800. Investor asing mencatatkan total

penjualan bersih mencapai IDR427.71bn, dimana pasar mengakumulasi total nilai sebesar

IDR4.91tr dari transaksi sejumlah 45.17bn saham yang beredar kemarin.

Support 4,780 menjadi titik penentu arah pergerakan IHSG selanjutnya, bersamaan dengan

dead cross pada EMA(5,20) member indikasi berlanjutnya tekanan pelemahan yang

berpotensi menyeret indeks menguji support di 4,720 setelah sepenuhnya menutup celah

4,786-4,792 kemarin. Namun ekspektasi pembalikan arah pada support distribusi 4,690-

4,720 memungkinkan untuk terbentuk, sebagaimana tercermin dari kondisi oversold

stochastic pada titik 15.08 yang menunjukkan telah terbatasnya ruang tekanan pada IHSG.

Dengan demikian kami perkirakan IHSG akan mencoba membentuk technical rebound dan

bergerak dalam rentang 4,680-4,810.

Chart 1. IHSG Daily Chart Chart 2. IHSG Intraday Chart

Source: HOTS, Daewoo Securities Indonesia Research Source: HOTS, Daewoo Securities Indonesia Research

Recommendation Buy

Close 4,787

Resistance 4,810

Support 4,765

Stop-Loss 4,750

Indicator daily

Stoch DN

MACD DN

PSAR DN

Volume DN GC = Golden-cross AC = Accumulation

DC = Dead-cross Dis = Distribution

UP = Up OB = Overbought

DN = Down OS = Oversold

NM = Normal

April 12, 2016

4

Embun Pagi

Daewoo Securities Indonesia Research

Stocks on our focus list

Bank Rakyat Indonesia (Persero) (BBRI)

Aksi jual yang terjadi sejak tiga hari terakhir, telah mengakibatkan BBRI terpuruk

hingga 6.16% dan ditutup pada level harga IDR10,475. Mendekati support harga

terendahnya di tahun ini IDR10,425-10,450, dengan total saham yang diperdagangkan

kemarin 21.34% lebih rendah dibandingkan dengan jumlah saham diperdagangkan

akhir pekan sebelumnya.

Diperdagangkan pada titik 3.45 extremely oversold stochastic, membuka peluang

technical rebound untuk selanjutnya kembali bertumpu pada basis supportnya di

IDR10,700. Dengan memperketat stop-loss harga IDR10,400, kami perkirakan BBRI

akan mencoba bergerak dalam rentang harga IDR10,400-10,750.

Recommendation Buy

Target Price 10,700

Close 10,475

Resistance 10,675

Support 10,450

Stop-Loss 10,400

Indicator daily

Stoch OS

MACD DN

PSAR DN

Volume DN

GC = Golden-cross AC = Accumulation

DC = Dead-cross Dis = Distribution

UP = Up OB = Overbought

DN = Down OS = Oversold

NM = Normal

Chart 3. BBRI

HOTS, Daewoo Securities Indonesia Research

April 12, 2016

5

Embun Pagi

Daewoo Securities Indonesia Research

Bank Mandiri(Persero) (BMRI)

BMRI merupakan salah satu dari 4 bank papan atas, yang mengalami tekanan paling

dalam. Mengakumulasi kerugian yang mencapai 8.39% selama 3 hari terakhir, dan

ditutup pada level harga IDR9,525.

Sebagaimana BBRI, BMRI yang diperdagangkan pada titik 5.13 extremely oversold

stochastic, dengan memperketat stop-loss harga pada level IDR9,400 BMRI memiliki

peluang untuk melakukan technical rebound dan kembali bertumpu pada basis support

IDR9,850. Kami perkirakan BMRI akan mencoba bergerak dalam rentang harga

IDR9,500-9700.

Recommendation Buy

Target Price 9,725

Close 9,525

Resistance 9,650

Support 9,500

Stop-Loss 9,400

Indicator daily

Stoch OS

MACD DN

PSAR DN

Volume DN

GC = Golden-cross AC = Accumulation

DC = Dead-cross Dis = Distribution

UP = Up OB = Overbought

DN = Down OS = Oversold

NM = Normal

Chart 4. BMRI

HOTS, Daewoo Securities Indonesia Research

April 12, 2016

6

Embun Pagi

Daewoo Securities Indonesia Research

Kalbe Farma (KLBF)

Bargain hunting pada paruh sesi kedua kemarin, KLBF mencoba bertahan pada minor

downtrend support channelnya di level IDR1,420 dengan ditutup pada level harga

IDR1,435 atau melemah 0.34% diakhir sesi perdagangan kemarin.

Black spinning top di penghujung candle pada titik 58.33 overbought trading

stochastic, diharapkan mampu membentuk pembalikan arah pada KLBF. Untuk

selanjutnya diperkirakan mencoba bergerak positif dalam rentang harga IDR1,430-

1,465, melengkapi formasi flag dengan target pencapaian harga di level IDR1,580-

1,620

Recommendation Buy

Target Price 1,465

Close 1,435

Resistance 1,450

Support 1,425

Stop-Loss 1,410

Indicator daily

Stoch DN

MACD DN

PSAR UP

Volume DN GC = Golden-cross AC = Accumulation

DC = Dead-cross Dis = Distribution

UP = Up OB = Overbought

DN = Down OS = Oversold

NM = Normal

Chart 5. KLBF

HOTS, Daewoo Securities Indonesia Research

April 12, 2016

7

Embun Pagi

Daewoo Securities Indonesia Research

Chart 3. JCI Vs. USD/IDR Chart 4. JCI performance (absolute vs. relative)

4Source: Bloomberg, Daewoo Securities Indonesia Research Note: Relative to MSCI EM Index

Source: Bloomberg,Daewoo Securities Indonesia Research

Chart 5. Foreigner’s net purchase (EM) Chart 6. Energy price

Note: The latest figure for India are April, 7

th

Source: Bloomberg, Daewoo Securities Indonesia Research Source: Bloomberg, Daewoo Securities Indonesia Research

Chart 7. Non-ferrous metal price Chart 8. Precious metal price

Source: Bloomberg, Daewoo Securities Indonesia Research Source: Bloomberg, Daewoo Securities Indonesia Research

13,000

13,200

13,400

13,600

13,800

14,000

14,200

4,000

4,100

4,200

4,300

4,400

4,500

4,600

4,700

4,800

4,900

5,000

1/11 1/25 2/8 2/22 3/7 3/21 4/4

(IDR) (pt) JCI Composite Index (L)

USD/IDR (R)

-1.2 -1.3 -0.6

-12.8

-2.1 -2.7 -3.4

7.5

-16

-12

-8

-4

0

4

8

12

1D 1W 1M 1Y

Absolute Relative(%, %p)

0 8

-33 -62

6

-5

451

-490

44

-269

-26

518

-600

-400

-200

0

200

400

600

Korea Taiwan Indonesia Thailand Philippines India

1 Day 5 Days(USDmn) (USDmn) (USDmn) (USDmn)

1,700

1,900

2,100

2,300

2,500

2,700

2,900

25

30

35

40

45

50

55

60

65

70

1/16 1/16 2/16 2/16 3/16 3/16 4/16

Brent (L) CPO(R) (MYR/MT) ( ( (USD/b)

70

80

90

100

110

120

130

1/16 2/16 3/16

(D-3M=100) Copper Nickel Tin(MYR/MT) ( ( (USD/b)

85

90

95

100

105

110

115

120

125

1/16 2/16 3/16 4/16

Silver Gold Platinum

April 12, 2016

8

Embun Pagi

Daewoo Securities Indonesia Research

Table. Key valuation metrics

Company Name Ticker Price Market Cap Price Performance (%) P/E(X)* P/B(X)* ROE(%)*

(IDR) (IDRbn) 1D 1W 1M 1Y FY16 FY17 FY16 FY17 FY16 FY17

Jakarta Composite Index JCI 4,787 5,149,290 -1.2 -1.3 -0.6 -12.8

FINANCIALS

Bank Central Asia BBCA 12,975 319,899 -0.8 -2.6 -3.5 -13.8 18.2 16.2 3.7 3.0 21.9 20.0

Bank Mandiri Persero BMRI 9,525 222,250 -3.3 -6.4 -6.2 -20.6 10.6 10.5 1.8 1.7 18.5 16.9

Bank Rakyat Indonesia Persero BBRI 10,475 258,409 -3.0 -5.6 -5.8 -19.6 11.1 9.8 2.5 1.9 24.1 21.1 Bank Negara Indonesia Persero BBNI 5,075 94,642 -2.4 -1.0 -5.1 -28.8 10.2 8.7 1.2 1.2 13.4 14.4 Bank Tabungan Negara Persero BBTN 1,690 17,897 -0.3 -1.5 -0.6 45.1 12.8 10.8 0.9 1.0 7.2 9.2 CONSUMER HM Sampoerna HMSP 97,275 452,594 -1.7 0.3 -4.2 31.1 40.4 37.8 13.7 13.6 45.5 35.6 Gudang Garam GGRM 66,000 126,990 0.0 0.2 1.5 23.4 16.4 20.2 2.8 3.1 18.2 16.3 Indofood CBP Sukses Makmur ICBP 14,950 87,173 -1.2 -3.2 -2.9 4.9 26.2 24.6 5.1 4.9 20.6 20.7

Indofood Sukses Makmur INDF 7,100 62,341 -1.7 -1.7 -2.7 -3.7 17.7 16.0 1.7 2.1 11.3 14.0

Kalbe Farma KLBF 1,435 67,266 -0.3 0.3 10.4 -22.4 30.9 30.0 5.9 5.7 20.2 19.7

Unilever Indonesia UNVR 42,475 324,084 -1.2 -2.4 -1.2 7.8 48.3 49.7 58.5 60.7 122.2 127.6

AGRICULTURAL

Astra Agro Lestari AALI 16,375 25,786 -2.8 -6.4 -4.0 -32.1 40.3 15.0 2.2 2.0 5.5 14.4

PP London Sumatera Indonesia LSIP 1,695 11,565 -2.3 -3.7 -0.9 2.1 14.5 15.9 1.2 1.5 8.7 10.0

Sawit Sumbermas Sarana SSMS 1,910 18,193 0.3 -0.8 -5.0 -7.3 33.1 22.3 6.1 5.4 19.4 24.1

INFRASTRUCTURE

XL Axiata EXCL 3,825 32,705 -1.9 -3.4 -6.5 -8.8 N/A 42.1 2.2 2.1 -0.2 5.4

Jasa Marga JSMR 5,275 35,870 -1.4 -4.1 -0.9 -26.0 24.2 21.4 3.4 3.0 14.8 14.2

Perusahaan Gas Negara PGAS 2,670 64,725 -0.7 -4.3 2.5 -44.7 9.9 10.7 1.6 1.5 13.6 13.8

Tower Bersama Infrastructure TBIG 5,750 27,580 -0.9 -2.5 -3.4 -38.8 19.3 21.9 17.7 5.5 79.3 23.6

Telekomunikasi Indonesia TLKM 3,380 340,704 -1.9 0.0 0.0 20.3 19.7 18.6 4.1 4.1 21.7 22.4

Soechi Lines SOCI 510 3,600 0.0 -1.0 6.0 -15.7 5.9 5.5 1.6 0.9 17.7 16.7

Garuda Indonesia GIAA 515 13,322 6.2 15.7 19.5 -8.8 N/A 28.2 2.4 2.5 -10.0 8.6

BASIC-INDUSTRIES

Semen Indonesia SMGR 10,425 61,836 0.0 2.0 -1.2 -22.3 15.0 12.8 2.6 2.1 17.9 17.2

Charoen Pokphand Indonesia CPIN 3,665 60,099 1.2 2.5 10.4 -0.8 23.2 22.0 3.4 4.2 15.6 19.9

Indocement Tunggal Prakarsa INTP 20,025 73,717 -0.9 -0.5 -2.3 -12.4 18.9 15.9 3.4 2.9 18.0 18.2

Japfa Comfeed Indonesia JPFA 820 8,742 -0.6 -0.6 5.1 6.5 14.4 15.3 1.2 1.5 9.0 10.2

MINING

Indo Tambangraya Megah ITMG 6,875 7,768 0.0 3.0 2.6 -56.6 6.9 9.5 0.6 0.7 7.3 7.9

Adaro Energy ADRO 710 22,710 0.7 4.4 -2.1 -27.2 7.8 13.5 0.4 0.6 5.4 4.1

Aneka Tambang ANTM 665 15,980 3.1 33.0 49.4 -12.5 N/A N/A 0.4 0.8 -9.5 -2.2

Vale Indonesia INCO 1,790 17,786 -2.5 -1.4 -4.3 -43.6 23.6 27.3 0.6 0.7 2.8 2.7

Tambang Batubara Bukit Asam PTBA 6,675 15,380 1.9 3.5 6.0 -37.6 4.8 9.6 1.0 1.4 23.2 15.5

TRADE

United Tractors UNTR 15,350 57,258 -1.9 0.3 0.3 -33.3 16.4 9.8 1.7 1.4 10.3 13.7

AKR Corporindo AKRA 6,600 26,160 -2.2 -5.7 -15.9 26.3 27.3 20.8 4.7 3.7 18.0 18.5

Global Mediacom BMTR 1,165 16,541 5.0 1.3 30.2 -31.7 299.3 13.4 1.8 1.3 6.9 11.2

Matahari Department Store LPPF 18,150 52,960 -1.0 0.8 1.1 -4.2 28.8 24.5 46.4 26.6 281.5 136.0

Media Nusantara Citra MNCN 1,990 28,409 -2.7 -9.1 4.7 -27.6 22.0 15.0 2.9 2.7 13.3 18.4

Matahari Putra Prima MPPA 1,610 8,659 -2.4 -4.5 -8.5 -60.0 53.7 21.8 3.5 2.7 6.5 12.2

Surya Citra Media SCMA 3,165 46,277 -2.6 -2.6 9.1 -5.7 29.7 27.5 14.4 10.8 46.2 42.8

Siloam International Hospital SILO 8,475 9,798 -0.3 7.6 5.9 -32.9 160.9 88.8 6.5 5.3 4.1 5.8

PROPERTY

Bumi Serpong Damai BSDE 1,830 35,221 -1.1 0.8 7.3 -14.9 16.0 13.0 1.8 1.6 12.5 13.5

Adhi Karya ADHI 2,735 9,739 -0.9 1.3 0.9 4.8 10.6 15.8 1.5 1.8 13.7 11.5

Alam Sutera Realty ASRI 389 7,644 0.8 2.4 7.2 -38.7 11.3 6.7 1.0 1.0 9.5 13.8

Ciputra Development CTRA 1,280 19,623 -1.5 -2.3 -1.9 -12.6 17.5 13.4 2.7 2.1 16.0 15.6

Lippo Karawaci LPKR 1,045 24,116 -1.4 0.0 -0.9 -23.2 44.0 15.8 1.4 1.3 3.3 9.8

Pembangunan Perumahan PTPP 3,795 18,377 -0.3 -1.4 -3.6 -4.9 25.3 19.9 4.3 4.1 22.0 22.2

Pakuwon Jati PWON 510 24,561 -1.0 2.2 2.0 -1.0 18.9 11.5 3.3 2.6 18.9 24.8

Summarecon Agung SMRA 1,540 22,217 -2.8 -3.8 -3.4 -18.3 27.8 18.4 4.0 3.1 15.0 17.9

Wijaya Karya WIKA 2,640 16,234 -0.4 -1.3 3.5 -25.8 25.9 20.8 3.7 3.3 15.1 15.9

Waskita Karya WSKT 2,180 29,588 0.0 3.8 13.0 31.6 18.5 23.0 2.4 2.8 16.9 13.3 MISCELLANEOUS

Astra International ASII 6,975 282,373 -3.1 -5.7 -1.1 -14.4 16.8 15.1 2.4 2.5 14.6 16.7

Source: Bloomberg, Daewoo Securities Indonesia Research

*Note: Valuation metrics based on Bloomberg consensus estimates

April 12, 2016

9

Embun Pagi

Daewoo Securities Indonesia Research

Sector performance Top 10 market cap performance

Name Index Chg (%) Ticker Price Market Cap (IDRbn) Chg (%)

Agricultural 1,804.2 -1.4 KRAS IJ 620 9,781 20.4

Mining 953.3 0.1

GIAA IJ 515 13,322 6.19

Basic-Industry 432.2 0.6 NISP IJ 1275 14,628 5.37 Miscellaneous Industry 1,183.6 -2.7 BMTR IJ 1165 16,541 4.95

Consumer Goods 2,273.8 -1.1 TURI IJ 990 5,524 4.21

Property & Construction 492.0 -0.9

ANTM IJ 665 15,980 3.10 Infrastructure 1,023.0 -1.4 VIVA IJ 378 6,223 2.4

Finance 675.1 -1.9 KAEF IJ 1335 7,415 1.91

Trade 844.8 -0.7 PTBA IJ 6675 15,380 1.9 Composite 4,787.0 -1.2 RALS IJ 710 5,038 1.43 Source: Bloomberg

Top 5 leading movers Top 5 lagging movers

Name Chg (%) Close Name Chg (%) Close

KRAS IJ 20.4 620 ASII IJ -3.1 6,975

BMTR IJ 5.0 1,165 HMSP IJ -1.7 97,275

GIAA IJ 6.2 515 BBRI IJ -3.0 10,475

NISP IJ 5.4 1,275 BMRI IJ -3.3 9,525

CPIN IJ 1.2 3,665 TLKM IJ -1.9 3,380

Source: Bloomberg

Economic Calendar

Time Currency Detail Forecast Previous

Tentative USD Fed Announcement

6:01am GBP BRC Retail Sales Monitor y/y 0.1%

6:50am JPY Bank Lending y/y 2.2%

8:30am AUD NAB Business Confidence 3

1:00pm EUR German Final CPI m/m 0.8% 0.8%

1:00pm EUR German WPI m/m 0.3% -0.5%

1:00pm JPY Prelim Machine Tool Orders y/y -22.5%

12th-16th CNY M2 Money Supply y/y 13.5% 13.3%

12th-16th CNY New Loans 1100B 727B

3:30pm GBP CPI y/y 0.3% 0.3%

3:30pm GBP PPI Input m/m 2.1% 0.1%

3:30pm GBP RPI y/y 1.5% 1.3%

3:30pm GBP Core CPI y/y 1.3% 1.2%

3:30pm GBP HPI y/y 8.1% 7.9%

3:30pm GBP PPI Output m/m 0.3% 0.1%

5:00pm USD NFIB Small Business Index 93.9 92.9

7:30pm USD Import Prices m/m 1.1% -0.3%

Note: Time is based on Indonesian local time

Source: Forex Factory

Disclaimers

This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Daewoo Securities Indonesia (DWS). It is purposed only to person having

professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No

warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our

judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of DWS and/or its affiliated companies

and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or

in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any

other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or l iability (express or implied) of

DWS, its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims,

proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon

the whole or any part of the contents of this report and neither DWS, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any

errors, omissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there

from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.

This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position,

make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or

solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided

to you. © PT Daewoo Securities Indonesia 2015.