AORC - Pertemuan Para Superior Oblat Asia Oceania TRIENNIUM … · 2019-09-30 · dalam kantong...

40
EDISI NOVEMBER 2019 CARAKA MEDIA KOMUNIKASI SKOLASTIKAT OMI TRIENNIUM Seminari Tinggi OMI WdM AORC - Pertemuan Para Superior Oblat Asia Oceania

Transcript of AORC - Pertemuan Para Superior Oblat Asia Oceania TRIENNIUM … · 2019-09-30 · dalam kantong...

Page 1: AORC - Pertemuan Para Superior Oblat Asia Oceania TRIENNIUM … · 2019-09-30 · dalam kantong yang baru (Mrk 2:22). Itulah sabda Tuhan Yesus yang menginspirasi kami, para skolastik

EDISI NOVEMBER 2019

CARAKAMEDIA KOMUNIKASI SKOLASTIKAT OMI

TRIENNIUM Seminari Tinggi OMI WdM

AORC - Pertemuan Para Superior Oblat Asia Oceania

“Jadikanlah mereka manusiawi, kemudian kristiani dan akhirnya suci”(St. Eugenius de Mazenod)

Page 2: AORC - Pertemuan Para Superior Oblat Asia Oceania TRIENNIUM … · 2019-09-30 · dalam kantong yang baru (Mrk 2:22). Itulah sabda Tuhan Yesus yang menginspirasi kami, para skolastik

STAF REDAKSI

Penanggung JawabRm. Antonius Widiatmoko OMI

Editor & LayouterFr. Markus Anamangu OMIFr. Rezerius Bintang Taruna OMI

DistributorFr. Georgeus Redwan OMI

KontributorSkolastik OMISASEM

Alamat RedaksiJl. Nusa Indah II No. 235 Condong Catur - SlemanYogyakarta 55283Telp.: (0274) 881741Email : [email protected]

Redaksi CARAKA menerima kontribusi tulisan dari Anda.Tema tulisan bebas, panjang maksimal 4 halaman A4 dengan spasi 1.5.Harap mencantumkan nama dan foto diri penulis

I am full of confidence in the power of him

- St. Eugene de Mazenod -

EDISI NOV 2019 Tak perlu ada penyesalan ketika seseorang telah melakukan yang terbaik. Tuhan bahkan memakai kesalahan manusia untuk mencapai tujuannya. Saya tidak tahu yang Dia harapkan dari saya, yang saya tahu adalah bahwa Ia memimpin dengan kebijaksanaan-Nya bagi mereka yang bekerja untuk kemuliaan-Nya. Saya tertarik dengan kedamaian dan ketenangan. Saya punya alasan bagus untuk tidak berurusan dengan ketidakadilan. Jadi saya bertindak sesuai dengan kebaikan jiwa, bahkan ketika itu hanya sementara. Jika Tuhan memutuskan hal yang berbeda, Dia akan mengarahkan peristiwa dan kehendak ciptaan-Nya demi tujuan-Nya............Kita yang dipanggil Tuhan harus menemukan penghiburan di atas segalanya, karena kita dibimbing-Nya. Ibadat pagi ini menunjukan kepada kita bahwa cobaan adalah pertanda baik dan mendorong kita untuk percaya pada kehendak Tuhan pada diri kita.

Surat Eugenius kepada Henri Tempier24 Oktober 1833.

Page 3: AORC - Pertemuan Para Superior Oblat Asia Oceania TRIENNIUM … · 2019-09-30 · dalam kantong yang baru (Mrk 2:22). Itulah sabda Tuhan Yesus yang menginspirasi kami, para skolastik

Daftar isiKATA PENGANTAR 2

FORMASI• Transformasi Diri Seorang Pewarta Injil : Berubah Supaya Makin Berbuah 4• Triennium WdM 6

PANGGILAN• Allah Memanggil Samuel - Eli 9

YANG KUALAMI• WOW Kaul 1 12• Tunjukkan Aksi Berani Berkolaborasi 16• Bhineka Tunggal Ika 18• Kaya Warna, Kaya Makna 20• Pembaruan 25

GALERI• Foto 24• Semburat Senja Untuk Ayah 27• Dari Hati 28

INTERNASIONAL • AORC & JOINT SESSION 29

OBLATOLOGI • Hamba Allah, Pastor Ludwik Wrodarczyk OMI 32

KRONIK 34

S A J I A N U TA M A

Syukur atas TRIENNIUM (tiga tahun) menyongsong Pancawindu HUT Seminari Tinggi OMI Wisma de Mazenod Jogjakarta. Pancawindu HUT Seminari Tinggi Omi akan dirayakan tanggal 29 Juli 2022. Selama TRIENNIUM, tema yang direnungkan adalah sebagaimana wasiat pendiri OMI St Eugenius de Mazenod: “Jadikanlah mereka manusiawi, kemudian kristiani, dan akhirnya suci. Tahun pertama adalah menjadi semakin manusiawi. Tahun kedua adalah menjadi semakin kristiani, dan tahun ketiga menjadi semakin suci. Kerangka tema tersebut diletakkan dalam konteks pendidikan OMI yang diterangi oleh dokumen Gereja ANGGUR BARU DALAM KANTONG KULIT BARU. Semoga Triennium ini

menjadi kesempatan kami untuk melakukan pertobatan terus menerus sehingga kesaksian kami menjadi semakin efektif di tengah dunia.

Majalah CARAKA dan informasi seputar Oblat Maria Imakulata dapat diakses di:

+62 813 9211 0325

Seminari Tinggi OMI

[email protected] [email protected]

omi-indonesia.org

omiworld.com

Page 4: AORC - Pertemuan Para Superior Oblat Asia Oceania TRIENNIUM … · 2019-09-30 · dalam kantong yang baru (Mrk 2:22). Itulah sabda Tuhan Yesus yang menginspirasi kami, para skolastik

2 C ARA K A N O V EMB ER 2 0 1 9

Pengantar

2 C ARA K A N O V EMB ER 2 0 1 9

Pengantar

Para Sahabat Caraka yang terkasih,

Salam Oblat! Salam jumpa kembali, semoga kita dalam lindungan kasih Tuhan, sehat dan bahagia.

Majalah CARAKA edisi ini mengangkat tema ‘Syukur atas Tahun Panggilan Oblat’. Tema ini terkait gerakan besar yang diselenggarakan oleh Kongregasi

Misionaris Oblat Maria Imakulata (OMI) yaitu Tahun Panggilan Oblat, yang dimulai pada 08 Desember 2017 – 25 Januari 2019. Suatu tahun yang dikhususkan oleh Kongregasi untuk memohon kepada Tuhan agar Dia berkenan menambahkan jumlah orang muda untuk bergabung dengan OMI guna mewartakan Injil. Selama Tahun Panggilan Oblat ini, OMI Provinsi Indonesia, dan terkhusus komunitas Seminari Tinggi OMI, melaksanakan beberapa program promosi panggilan. Namun di atas semuanya itu, kami menyadari bahwa karya panggilan pertama-tama adalah karya berlutut dan berdoa di hadapan Tuhan. Rahmat panggilan pertama-tama merupakan inisiatif Tuhan sendiri.

Dalam Injil Lukas 6:12-19, dikisahkan bagaimana

KATA PENGANTARYesus memilih 12 orang yang disebutNya rasul, untuk bersamaNya menunaikan tugas perutusan yang Dia terima dari Bapa, yaitu mewartakan Kerajaan Allah. Sangat menarik untuk mencermati bahwa pilihan Yesus terhadap para rasulNya ini memiliki ciri, yaitu: orang-orang sederhana, bukan termasuk golongan terpelajar atau profesional dengan harta atau jabatan mereka. Mereka adalah orang-orang biasa namun dimampukan oleh kuasa rahmat Tuhan untuk mengerjakan hal-hal yang luarbiasa. Dia memanggil dan memilih mereka bukan untuk mengerjakan apa yang mereka telah biasa lakukan, namun untuk mengerjakan hal-hal baru di bawah bimbingan, arahan dan kuasaNya.

Para romo, frater dan bruder OMI adalah juga orang-orang sederhana. Cukup banyak dari kami yang berasal dari kampung. Kami merefl eksikan bahwa panggilan Tuhan yang kami terima ini semata-mata karena kemurahan Tuhan, bukan karena kami ini layak dan pantas. Kami ini ibarat bejana tanah liat yang rapuh dan mudah pecah, namun kepada kami dipercayakan harta berlimpah dari Tuhan yaitu rahmat kehidupan kekal, yang mesti kami bagikan dan wartakan kepada sesama.

Majalah Caraka edisi ini mengisahkan sukacita hidup sebagai orang terpanggil. Sukacita itu berpuncak pada keputusan fi nal untuk menjadi seorang Oblat yang dinyatakan dengan kaul kekal. Bulan Januari 2019 lalu, 3 frater OMI mengikrarkan kaul kekal mereka dan tidak lama kemudian mereka menerima tahbisan diakon. Tak cukup dengan itu, Tuhan juga mengirimkan anak-anak muda (rata-rata usia SMP) untuk mengenal OMI secara lebih dekat. Mereka inilah cikal bakal kelompok Samuel Eli (terdiri dari 11 orang). Kelompok Samuel Eli ini didampingi oleh para frater dan bruder OMI. Nantinya diharapkan agar mereka ini dapat bergabung ke tahap paling awal

Page 5: AORC - Pertemuan Para Superior Oblat Asia Oceania TRIENNIUM … · 2019-09-30 · dalam kantong yang baru (Mrk 2:22). Itulah sabda Tuhan Yesus yang menginspirasi kami, para skolastik

C ARA K A N O V EMB ER 2 0 1 9 3

Pengantar

pendidikan OMI yaitu Yuniorat. Upaya promosi panggilan pada tahun ini juga diberkati Tuhan dengan adanya 40 orang muda yang melamar untuk menjadi anggota OMI. Menarik sekali untuk menemukan data bahwa 70% dari para pelamar tersebut mengaku mengenal OMI dari postingan medsos yang dikerjakan oleh para romo, bruder dan frater OMI.

Akhir kata, selamat menikmati sajian tulisan kami. Semoga saudara-saudari sekalian semakin diteguhkan untuk terus melangkah mengikuti Tuhan dalam hidup panggilan kita masing-masing. Terimakasih kepada Anda sekalian yang selalu mendukung kami dengan cara yang beraneka ragam, baik melalui doa, sapaan dan teguran, kerjasama serta bantuan dana. Semoga Tuhan yang memanggil kita kepada kesucian senantiasa memberkati kita semua dengan damai sejahteraNya.

Teriring salam dan doa dari kami,Terpujilah Yesus Kristus dan Maria Imakulata!

Rm. Antonius Widiatmoko, OMI(Rektor Skolastikat)

Kami bersyukur karena banyak awam terlibat dalam mendukung pendidikan para calon imam dan bruder OMI. Bagi Anda yang ingin mengirimkan donasi untuk pendidikan OMI, dapat mengirimkannya ke rekening-rekening baru SASEM (Sahabat Seminari) OMI :

a. Bank BCA KCP Gejayan Yogyakartaa/c. 4567188883a/n. Kongregasi OMI Sahabat Seminari

b. Bank Mandiri KC Cilacapa/c. 180-00-8880008-3a/n. Kongregasi OMI Sahabat Seminari

c. Bank BNI Cab. Cilacapa/c. 0693093484a/n. Kongregasi Misionaris OMI QQ SASEM

d. Bank BRI Cab. Cilacapa/c. 0106-01-000460-56-7a/n. Kongregasi OMI Sahabat Seminari

Page 6: AORC - Pertemuan Para Superior Oblat Asia Oceania TRIENNIUM … · 2019-09-30 · dalam kantong yang baru (Mrk 2:22). Itulah sabda Tuhan Yesus yang menginspirasi kami, para skolastik

4 C ARA K A N O V EMB ER 2 0 1 9

Formasi

4 C ARA K A N O V EMB ER 2 0 1 9

FFoormasi

Transformasi Diri Seorang Pewarta Injil :Transformasi Diri Seorang Pewarta Injil :Berubah Supaya Makin BerbuahBerubah Supaya Makin Berbuah

Anggur yang baru hendaknya disimpan dalam kantong yang baru (Mrk 2:22). Itulah sabda Tuhan Yesus yang menginspirasi kami, para skolastik (frater dan bruder) dalam retret persiapan

pembaharuan kaul. Retret kami bertempat di Rumah Khalwat Betlehem, Jedong, Malang, Jawa Timur mulai tanggal 3 sampai 8 Agustus 2019. Anggur baru itu adalah simbol tindakan dan ajaran Tuhan Yesus. Sedangkan kantong kulit yang dimaksud adalah diri kami yang dipakai Tuhan untuk menampung dan menyalurkan anggur yang masih baru tersebut.

Kantong kulit yang disebut dalam perumpaan Yesus adalah sebuah wadah dari kulit halus binatang yang masih bisa memuai untuk membantu proses fermentasi anggur baru. Namun apabila kantong kulit itu sudah tua, kantong kulit tersebut menjadi kering dan kaku karena usang, tidak akan elastis untuk

menahan tekanan kuat dari anggur baru itu. Akibatnya akan sobek dan anggur tumpah ke mana-mana.

Sebagai kantong kulit anggur, kami ingin selalu membarui diri kami. Retret kali ini benar-benar membantu kami untuk terus memperbarui diri kami bukan hanya terbatas pada tataran gagasan/ ide, melainkan langsung mengalami sendiri dengan terjun melihat pribadi-pribadi yang telah terlebih dahulu melakukan perubahan dan buahnya dapat dirasakan. Mereka adalah para siswa dan siswi sekolah Selamat Pagi Indonesia (SPI) yang menjalani Pendidikan di Transformer Center kota Batu, Malang. Kami belajar banyak dari teman-teman SPI yang sukses menghidupi nilai-nilai yang membawa mereka pada kesuksesan meraih mimpi mimpi yang besar. Mereka menghidupi lima kunci penyemangat, yaitu: “big dream, big hope, big spirit, big action dan big success”.

Retret Anggur Baru dalam Kantong Kulit BaruRetret Anggur Baru dalam Kantong Kulit BaruOleh : Rm. Aloysius Wahy Nug oho, OMIOleh : Rm. Aloysius Wahy Nug oho, OMI

Page 7: AORC - Pertemuan Para Superior Oblat Asia Oceania TRIENNIUM … · 2019-09-30 · dalam kantong yang baru (Mrk 2:22). Itulah sabda Tuhan Yesus yang menginspirasi kami, para skolastik

C ARA K A N O V EMB ER 2 0 1 9 5

Formasi

Kami bersyukur boleh belajar banyak dari siswa siswi SPI dimana di usia mereka (usia SMA), mereka sudah mampu menampakkan kedewasaan dan kematangan pribadi melebihi orang-orang seusianya. Kami sangat salut dengan system Pendidikan mereka yang mampu mengubah pribadi yang dulunya terpuruk oleh karena latar belakang keluarga yang kurang beruntung (broken home, KDRT, yatim piatu, dll), dari lingkungan yang tidak baik (anak jalanan, kekerasan, peminum, penjudi, dll) yang seolah-olah tidak punya masa depan menjadi pribadi yang dewasa, matang, bertanggungjawab, dan dapat diandalkan. Potensi yang ada dalam diri mampu berkembang secara optimal. Hari pertama kami datang ke SPI, kami langsung menikmati show akbar mereka yang bertajuk “Blaze of glory” yang mengisahkan kehidupan mereka berjuang di SPI guna meraih mimpi mereka. Show yang sangat luar biasa ini dikemas dalam bentuk opera yang mengeksplorasi segala bakat yang mereka miliki. Ini sungguh sangat luar biasa. Mereka benar-benar mampu bertransformasi. Kami ingin belajar dari mereka dan kami yakin pasti bisa, sebagaimana motto yang mereka hidupi “Bisa tidak bisa, harus bisa!”. Kami ingin seperti mereka mengubah diri dari zero menjadi hero “from Zero to Hero”. Melalui mereka, kami menemukan jalan bagaimana bertransformasi diri terus menerus sehingga kantong kulit anggur itu senantiasa baru supaya mampu menampung curahan anggur baru, yakni Tuhan Yesus sendiri dengan segala kebaruannya.

Selain ke SPI, kami juga berkunjung ke Eco Green Park, sebuah taman edukasi yang menawarkan ajakan bagi semua orang mencintai lingkungan hidup. Di sana ada berbagai macam kerajinan tangan dari barang-barang bekas, edukasi mengenai pengelolaan sampah, cara kerja pembangkit listrik tenaga air dan surya, edukasi mengenai peternakan, pengenalan binatang-binatang yang sudah langka, dan masih banyak lagi hal yang inspiratif.

Pengalaman berkunjung ke SPI dan Eco Green Park sangat membantu kami dalam pengolahan

diri selama retret. Tuhan menghendaki kami bertransformasi dan Ia menunjukkan secara jelas kepada kami dari mana dan bagaimana kami harus bertrsnsformasi melalui pengalaman perjumpaan dengan teman-teman SPI dan kunjungan ke Eco Green Park. Dalam sharing, kami semua merasa dikobarkan semangatnya untuk pulang ke skolastikat dan mulai serius berproses dalam mengupayakan transformasi diri demi pewartaan kabar gembira sehingga hidup kami sungguh berbuah melimpah dan buahnya dapat dinikmati semua orang.

Sepulang retret, kami mengadakan rapat untuk mengatur strategi sehingga transformasi kami menjadi efektif didukung dengan sebuah sistem yang jelas yang akan saling membantu dan mengingatkan pada komitmen yang sama demi perkembangan pribadi masing masing dan komunitas.

Semoga Tuhan memberkati seluruh usaha baik kami di komunitas skolastikat untuk mempersiapkan diri demi tugas perutusan melayani yang tak terlayani. Dengan meningkatnya kapasitas diri, kami percaya bahwa karya pelayanan kami akan semakin professional dan berbuah melimpah bagi kemuliaan Allah, kebaikan Gereja, dan keselamatan jiwa-jiwa.

Page 8: AORC - Pertemuan Para Superior Oblat Asia Oceania TRIENNIUM … · 2019-09-30 · dalam kantong yang baru (Mrk 2:22). Itulah sabda Tuhan Yesus yang menginspirasi kami, para skolastik

Formasi

6 C ARA K A N O V EMB ER 2 0 1 9

Formasi

6 C ARA K A N O V EMB ER 2 0 1 9

TRIENNIUM WISMA DE MAZENODTRIENNIUM WISMA DE MAZENODOleh : Rm. Antonius Widiat oko, OMI

Triennium WDM adalah sebuah perayaan syukur yang dilaksanakan selama 3 tahun (2019 – 2022) oleh Komunitas Seminari Tinggi OMI “Wisma de Mazenod” untuk menyongsong Panca Windu (40) ulangtahunnya. Seminari Tinggi OMI sebagai tempat pendidikan bagi para OMI muda dimulai pada tanggal 29 Juli 1982. Selama Triennium tersebut, para anggota komunitas melaksanakan refleksi diri, pertobatan dan pembaruan diri, supaya terjadi peningkatan kapasitas diri dan komunitas demi karya misi dan evangelisasi yang lebih baik.

BBermula dari antusiasme mendalami Dokumen Gereja “Anggur Baru dalam Kantong Kulit Yang Baru”, saya selaku Rektor Seminari Tinggi OMI mengajak para anggota komunitas untuk mengikuti ajakan

pembaruan diri yang digemakan dalam dokumen Gereja tersebut. Anggur Baru tersebut adalah Tuhan Yesus Kristus dan kehendakNya, yaitu: agar setiap manusia semakin menghidupi semangat belaskasih. “Pergilah dan pelajarilah arti fi rman ini: Yang Kukehendaki ialah belas kasihan dan bukan persembahan, karena Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa” (Mat 9:13). Kehendak Tuhan mengenai belaskasih ini memerlukan kerjasama dari pihak manusia,

yang diibaratkan sebagai Kantong Kulit Anggur Yang Baru. Mengapa Kantong Kulit itu mesti baru? Karena Kantong Kulit yang baru itu masih memiliki unsur elastisitas, sehingga proses fermentasi yang masih akan terjadi dapat dikelola sehingga Kantong Kulit itu tidak koyak dan Anggurnya pun tidak tumpah sia-sia. Unsur elastisitas/fl eksibilitas dari kantong kulit yang baru ini sangat penting dan sekaligus menunjuk pada kesediaan diri untuk melaksanakan pertobatan diri dan pembaruan diri secara terus-menerus.

Ajakan untuk melaksanakan pembaruan diri tersebut ternyata disambut dengan antusias oleh semua anggota komunitas. Dalam rapat komunitas tertanggal 11 Agustus 2019, diputuskan sebuah program yang

Page 9: AORC - Pertemuan Para Superior Oblat Asia Oceania TRIENNIUM … · 2019-09-30 · dalam kantong yang baru (Mrk 2:22). Itulah sabda Tuhan Yesus yang menginspirasi kami, para skolastik

Formasi

C ARA K A N O V EMB ER 2 0 1 9 7

diberi nama “Triennium WDM”. Program ini menyongsong ulangtahun Panca Windu (40 tahun) Seminari Tinggi OMI “Wisma De Mazenod” yang puncaknya akan dirayakan pada tanggal 29 Juli 2022. Selain itu, program tersebut juga dimaksudkan sebagai langkah-langkah realisasi pembaruan diri.

Program Triennium WDM secara resmi dibuka oleh Provinsial OMI Indonesia, Rm. Tarcisius Eko Saktio OMI, pada tanggal 14 Agustus 2019 bertepatan dengan Misa Pembaruan Kaul para Frater dan Bruder OMI. Semua unsur yang terkait dengan Seminari Tinggi OMI turut hadir dan mendukung: komunitas Novisiat, komunitas Pra-novisiat, komunitas Yuniorat, pendamping para Bruder, perwakilan sekolah-sekolah di mana para frater mengajar, perwakilan umat dari tempat para frater berpastoral, kelompok Samuel Eli – binaan para frater, kelompok Putra-Putri de Mazenod (PPDM), para anggota Sahabat Seminari (SASEM), dan para sahabat OMI lainnya.

Selama tiga tahun pelaksanaan Triennium ini, tema yang direnungkan adalah sebagaimana wasiat Bapa Pendiri Kongregasi OMI, St. Eugenius de Mazenod: “Jadikanlah mereka manusiawi, kemudian kristiani, dan akhirnya suci”. Kata-kata wasiat ini merupakan tahapan evangelisasi menurut St. Eugenius de Mazenod, dan sekaligus menjadi tahapan fokus pembinaan dalam jenjang pendidikan OMI. Tahun pendidikan pranovisiat bertujuan untuk membantu para calon agar bertumbuh menjadi pribadi yang dewasa dan matang secara manusiawi. Tahun pendidikan novisiat bertujuan agar para novis matang dalam aspek kristiani mereka. Dan tahun skolastikat, bertujuan membantu para frater dan bruder menjadi pribadi-pribadi yang suci dan akhirnya siap untuk melaksanakan karya misi dan evangelisasi.

Karenanya, sebagaimana arahan Provinsial dalam upacara Pembukaan Triennium WDM, kegiatan Triennium ini sekaligus juga akan menjadi kesempatan bagi setiap rumah formasi lainnya (yuniorat, pranovisiat dan novisiat) untuk ikut dalam gerakan pembaruan dan pertobatan diri. Dalam terang Dokumen Gereja ‘Anggur Baru dalam Kantong Kulit Yang Baru’, pendidikan OMI mempersiapkan para frater dan bruder menjadi kantong kulit yang baru yang mampu memberikan kesaksian akan Kristus (Anggur Baru) secara kreatif (fl eksibel mengikuti perkembangan zaman) dan sekaligus tetap setia (berpegang teguh pada ajaran Kristus dan GerejaNya). Tujuan akhir dari pendalaman tema tersebut adalah menjadi komunitas yang semakin berbelaskasih sehingga OMI muda makin terampil ‘melayani yang tak terlayani’.

Tema Triennium WDM “Jadikanlah mereka manusiawi, kristiani, dan akhirnya suci” ini nantinya akan direnungkan secara bertahap sebagai berikut:

• Tahun Pertama (2019–2020) :

‘Jadikanlah mereka manusiawi’

• Tahun Kedua (2020–2021) :

Page 10: AORC - Pertemuan Para Superior Oblat Asia Oceania TRIENNIUM … · 2019-09-30 · dalam kantong yang baru (Mrk 2:22). Itulah sabda Tuhan Yesus yang menginspirasi kami, para skolastik

Formasi

8 C ARA K A N O V EMB ER 2 0 1 9

‘Jadikanlah mereka kristiani’

• Tahun Ketiga (2021-2022) :

‘Jadikanlah mereka suci’

Bahan-bahan refl eksi (animasi) disiapkan oleh panitia Triennium yang terdiri dari para OMI muda (para frater dan bruder) untuk dapat dipakai oleh setiap rumah formasi.

Pada tahun pertama Triennium ini, para frater dan bruder menyadari pentingnya menjadi pewarta Injil yang manusiawi. Kabar Gembira tidak cukup hanya sekedar “mengoper” kata-kata Injil atau ajaran-ajaran Gereja kepada para pendengarnya. Kabar Gembira itu seringkali harus didaratkan sehingga mampu menyentuh aspek-aspek dasar kondisi hidup manusiawi mereka yang menerima Kabar Gembira. Sama sekali tidak cukup kita mengatakan kepada umat yang kelaparan bahwa mereka dikasihi Tuhan namun tanpa disertai tindakan konkret untuk membantu mereka mengatasi rasa lapar mereka. Untuk menanggapi harapan ini, komunitas Seminari Tinggi OMI mendorong upaya-upaya pengembangan kapasitas diri berbasis minat-potensi-dan passion diri serta berbasis data. Oleh karena itu, kerjasama dengan berbagai macam disiplin ilmu menjadi sangat relevan agar pewarta Injil dan pewartaannya semakin membumi, semakin manusiawi, semakin mampu menjawab kebutuhan-kebutuhan zaman ini. Terimakasih kepada kaum awam yang telah melengkapi pembekalan bagi para misionaris OMI muda.

Cara kerja lama berdasarkan kebidelan (baca: seksi-seksi) digantikan dengan cara kerja berdasarkan divisi-divisi kerja yang terdiri dari 4 atau 5 orang berdasarkan kesamaan minat-potensi-passion, seperti: hortikultura (perkebunan kecil-kecilan), livestock (pemeliharaan ternak), tim kreatif (merchandise dan estetika), Design Komunikasi Visual (DKV), entertainment (band, dance, music, sound system),

penginapan, redaksi (majalah dan buku), harian (liturgi, kesehatan/olahraga, kendaraan dan humas) dan lain sebagainya. Cara kerja baru berdasarkan divisi ini mendorong terjadinya semangat kerjasama dalam tim, saling mendengarkan, ketrampilan melakukan discernment untuk menetapkan prioritas bersama.

Untuk menjaga semangat pembaruan diri, komunitas menyediakan sejumlah buku motivasi (sebagian besar tulisan John C. Maxwell) untuk dibaca secara pribadi. Setiap frater, bruder dan romo menerima satu buah buku motivasi yang harus diselesaikan dalam waktu satu bulan. Buku-buku ini berbeda seorang dengan lainnya. Pada bulan berikutnya, mereka masing-masing akan menerima buku yang lain dari konfraternya, demikian seterusnya sampai semua buku yang tersedia selesai dibaca oleh setiap anggota komunitas.

Puji Tuhan, suasana komunitas dirasakan menjadi lebih hangat dan menyenangkan bagi semua. Mohon doa saudara-saudari agar Wisma de Mazenod (WDM) tetap setia mempersiapkan para pelayan Gereja dan abdi masyarakat, menjadi tempat yang subur untuk tumbuhnya panggilan Tuhan atas diri mereka. Semoga juga segala upaya yang sedang dilakukan membantu para OMI muda ini untuk makin terampil berevangelisasi karena kapasitas diri mereka ditingkatkan.

Page 11: AORC - Pertemuan Para Superior Oblat Asia Oceania TRIENNIUM … · 2019-09-30 · dalam kantong yang baru (Mrk 2:22). Itulah sabda Tuhan Yesus yang menginspirasi kami, para skolastik

C ARA K A N O V EMB ER 2 0 1 9 9

Panggilan

C ARA K A N OV EMB ER 2 0 1 9 9

P lPanggilan

Allah Memanggil Samuel Eli

amuel Eli Yogyakarta terbentuk pada 26 Januari 2019. Kelompok ini telah diberkati oleh Provinsial OMI Indonesia Romo Eko Saktio. Jumlah pertama yang mengikuti

inisasi yaitu 12 orang. Sebelas orang mereka yang duduk di bangku SMP dan yang satu orang adalah salah seorang mahasiswa yang sedang kuliah di salah satu kampus di Purwekerto, Jawa Tangah. 12 orang kelompok Samuel Eli ini dijuluki 12 Rasul.

Latar Belakang terbentuknya kelompok ini yaitu adanya gagasan untuk mengadakan Live In teman-teman SMP dalam rangka acara syukur tahbisan tiga Diakon OMI, dan dalam rangka menutup Tahun Panggilan Oblat (8 Desember 2017 - 25 Januari 2019). Dalam rapat tercetuskah ide dari komunitas untuk membuat wadah pendampingan bagi kaum muda yang disebut dengan kelompok Samuel Eli yang terpanggil menjadi Romo atau Bruder sebagai buah-buah doa

Oleh : Fr. Hendrianus Wendi, OMI

selama Tahun Panggilan Oblat. Acara tersebut kami namakan Joyfull Weekend yang diikuti 44 orang dari berbagai sekolah. 12 orang dari 44 menyatakan ingin menjadi romo. 12 orang inilah angkatan pertama anggota Samuel Eli Yogyakarta yang diteguhkan oleh Romo Provinsial OMI Yogyakarta.

Kelompok Samuel Eli ini didampingi secara khusus oleh para Frater dan Bruder di Skolastikat OMI Yogyakarta. Pendampingan menggunakan dua metode yaitu kunjungan ke rumah keluarga Samuel Eli dan mengundang mereka untuk hadir bila ada acara-acara dikomunitas Skolastikat OMI Yogyakarta. Setiap bulan diadakan dua kali pertemuan, pertama para Frater dan Bruder yang datang berkunjungan pada awal bulan. Pada akhir-akhir bulan mereka datang ke Skolastikat untuk mengadakan acara bersama seperti rekoleksi dan rekreasi.

Kelompok Samuel Eli ada juga di Kaliori,

OOOllleeehhh ::: FFFrrr. HHHeeennndddrriiaannuuss WWWeeennnnddii, OOMMII

Page 12: AORC - Pertemuan Para Superior Oblat Asia Oceania TRIENNIUM … · 2019-09-30 · dalam kantong yang baru (Mrk 2:22). Itulah sabda Tuhan Yesus yang menginspirasi kami, para skolastik

1 0 C ARA K A N O V EMB ER 2 0 1 9

Panggilan

Banyumas yang didampingi oleh Rm. Damianus OMI. Lalu ada di Balikpapan, Kalimantan Timur dan di Kalimantan Barat di Paroki St. Petrus dan Andreas Sepauk. Tentu, di setiap tempat berdirinya Samuel Eli, metode pendampingan yang diberikan berbeda-beda, tergantung pada situasi masing-masing.

Di Kaliori, kelompok Samuel Eli yang didampingi oleh Rm. Damianus OMI kekhasannya ialah anggotanya terdiri atas laki-laki dan perempuan. Mereka didampingi sampai pada penegasan dari kaum muda bahwa mereka mau menjadi Imam Religius, Imam diosesan dan menjadi suster. Mereka didampingi hingga pada tahap memilih kongregasi yang mereka harapkan.

Berbeda dengan Samuel Eli yang di Yogyakarta yang anggotanya semuanya laki-laki. Mereka didampingi oleh para Frater dan Bruder bersama para Romo yang di Skolastik secara khusus menjadi calon-calon OMI. Mereka yang sudah kelas tiga SMP didampingi secara khusus hingga masuk ke Yuniorat OMI di Cilacap (Yuniorat adalah semacam Seminari Menengah pada umumnya, hanya bedanya ialah di Yuniorat khusus mendidik para calon religius OMI, baik sebagai Imam maupun Bruder).

Lalu apa bedanya dengan Samuel Eli di Balikpapan dan di Paroki St. Petrus dan Andreas Sepauk, Kalimantan Barat? Di sana Samuel Eli didampingi oleh awam. Awam-awam membantu para anggota Samuel Eli, khususnya anggota yang laki-laki untuk menegaskan panggilan menjadi religius OMI. Sedangkan anggota yang perempuan didampingi menjadi suster.

Para pendamping Samuel Eli ini dikoordinir oleh Promotor Panggilan OMI, yaitu Rm. Wahyu OMI. Para pendamping Samuel Eli memberi tahu Rm. Wahyu jika ada yang menyatakan mau masuk OMI (baik masuk ke Yuniorat maupun ke Pra-Novisiat). Setelah itu Rm. Wahyu akan menindaklanjuti laporan itu dengan mengadakan seleksi untuk masuk OMI.

Mengapa nama kelompok ini dipanggil Samuel

Eli?

Saya yakin bahwa kita semua tahu cerita Samuel dan Eli. Samuel adalah anak laki-laki yang masih muda yang diserahkan Hana ibunya (sedangkan ayahnya bernama Alkana) kepada Imam Eli. Samuel kala itu berusia empat atau lima tahun. Samuel tinggal bersama dengan Eli dan imam-imam lainnya di kemah pertemuan (tabernakel) Tuhan.

Later belakang Samuel diserahkan orang tuanya kepada Eli karena telah mendapat berkat ketika berdoa ke terbernakel Tuhan di Silo. Adapun doa Hana, demikian: “O Tuhan, janganlah melupakan aku! Jika Engkau memberikan seorang putra kepadaku, aku berjanji bahwa aku akan memberikan dia kepada-Mu agar dia bisa melayani-Mu sepanjang hidupnya.” (1 Sam 1: 11). Tuhan pun menjawab doa Hana. Hana mengandung dan melahirkan Samuel. Hana dan suaminya sungguh menyayangi Samuel dan mendidiknya hingga usia remaja. Setelah itu, orang tua Samuel menyerahkan anaknya kepada Eli yang tinggal di kemah pertemuan di mana Tabernakel itu berada (Bdk. 1 Sam 1: 28)

Semuel bertahun-tahun melayani di Tabernakel Tuhan (Yehuwa). Orang-orang banyak senang kepada Samuel. Akan tetapi pada saat yang bersamaan putra-putra imam besar Eli, yaitu Hofni dan Pinehas bukan orang-orang baik. Mereka melakukan banyak perbuatan jahat, dan menyebabkan orang-orang lain jadi ikut tidak taat kepada Tuhan. Adapun Samuel yang masih muda tidak mau terpengaruh dengan perbuatan jahat itu (bdk. 1 Sam 2: 26).

Saat Samuel bertambah besar terjadilah sebuah peristiwa Allah memanggil Samuel. Adapun ceritanya demikian: “Samuel sedang tidur dalam tabernakel ketika suatu suara membangunkan dia. Ia menjawab, ’Ya, aku datang.’ Dan ia bangun dan lari kepada Eli, dan berkata, ’Tuan telah memanggil, inilah aku’. Tetapi Eli menjawab, ’Aku tidak memanggilmu, tidurlah kembali.’ Maka Samuel tidur lagi. Kemudian suara

Page 13: AORC - Pertemuan Para Superior Oblat Asia Oceania TRIENNIUM … · 2019-09-30 · dalam kantong yang baru (Mrk 2:22). Itulah sabda Tuhan Yesus yang menginspirasi kami, para skolastik

C ARA K A N O V EMB ER 2 0 1 9 1 1

Panggilan

itu memanggil lagi, ’Samuel!’ Samuel bangun dan lari lagi kepada Eli. ’Tuanku memanggil, inilah aku,’ katanya. Tetapi Eli menjawab, ’Aku tidak memanggil, anakku. Tidurlah kembali.’ Maka Samuel pergi tidur lagi. ’Samuel!’ suara itu memanggil untuk ketiga kalinya. Maka Samuel lari kepada Eli. ’Inilah aku, kau pasti telah memanggil aku kali ini,’ katanya. Eli tahu bahwa pastilah Yehuwa yang memanggil. Maka ia berkata kepada Samuel, ’Tidurlah sekali lagi, dan bila ia memanggil, kau harus bicara begini, ”Ya, Yehuwa, berbicaralah, sebab hamba-Mu mendengarkan” (Bdk 1 Sam 3: 1-21)

Demikianlah cerita Samuel yang dipanggil Allah hingga tiga kali. Samuel tidak tahu yang memanggil, begitu juga Eli. Hingga panggilan yang ke tiga Eli sadar bahwa yang memanggil Samuel saat tidur itu adalah Allah. Kita semua percaya bahwa kelompok Samuel Eli baik di Yogyakarta maupun di tempat lain, sungguh dipanggil oleh Allah yang sama. Tentu cara Allah memanggil setiap orang berbeda-beda. Cukuplah bukti bahwa Allah yang memanggil kelompok Samuel

Eli dengan adanya kaum muda datang dan ingin dibina untuk sungguh mengenali panggilannya.

Demikianlah latar belakang spritualitas kelompok Samuel Eli. Kaum muda yang datang rata-rata usia SMP, usianya sekitar belasan tahun, hal tersebut menjadi sama dengan situasi Samuel dalam cerita Kitab Suci. Tugas para pendamping kelompok Samuel Eli hanya membantu mereka untuk mengenal dan menegaskan panggilan mereka bahwa yang memanggilnya adalah Allah. Diri mereka sendiri yang akan menegaskan arah hidup, apakah mau menjadi pelayan Tuhan secara khusus menjadi imam atau suster atau sebagai awam. Kelompok Semuel Eli hanya butuh bantuan untuk menjawab, “Ya Tuhan, berbicaralah, sebab hamba-Mu mendengarkan” (Bdk. 1 Sam 3:10). Bahkan lebih dari mendengarkan, yaitu sampai pada tindakan, “Ya Tuhan, berbicaralah, sebab hamba-Mu mendengarkan, dan aku ingin ikut Engkau”. Semoga…Tuhan memberkati.

Page 14: AORC - Pertemuan Para Superior Oblat Asia Oceania TRIENNIUM … · 2019-09-30 · dalam kantong yang baru (Mrk 2:22). Itulah sabda Tuhan Yesus yang menginspirasi kami, para skolastik

1 2 C ARA K A N O V EMB ER 2 0 1 9

Yang Kualami

1 2 C ARA K A N OV EMB ER 2 0 1 9

Yang Kualami

WOW! Kaul PertamaWOW! Kaul Pertama

Memulai hal baru “lagi”. Demikianlah hal yang saya rasakan ketika memulai kehidupan baru sebagai seorang skolastik di Seminari Tinggi Wisma

de Mazenod (WdM). Selama hidup 23 tahun, ada banyak pengalaman “memulai” yang telah saya lalui, namun tidak semuanya dapat saya selesaikan sampai tuntas.

Untuk memulai masa baru ini tentunya saya telah menyelesaikan beberapa tahapan. Masa Yuniorat di Cilacap, Pra-novisiat dan Novisiat di Blotan rasanya telah berlalu begitu cepat. Tiga tahun tahap formasi

adalah awal menjadi saksi perjalanan saya hingga sampai di WdM. Tiga tahapan itu telah memberi bekal sehingga saya yakin dan siap untuk melanjutkan ke tahap selanjutnya.

Keyakinan yang saya peroleh itu dipertegas dengan kemantapan untuk mengucapkan kaul pertama pada 21 Juli 2019. Bersama dengan ketujuh teman angkatan, saya mengikrarkan kaul setelah melalui banyak proses. Pengolahan demi pengolahan serta pengalaman demi pengalaman membawa kami semua untuk bertekad memulai hidup sebagai seorang biarawan OMI.

Oleh : Fr. Br an Evan Pabubung OMIOleh : Fr. Br an Evan Pabubung OMI

Page 15: AORC - Pertemuan Para Superior Oblat Asia Oceania TRIENNIUM … · 2019-09-30 · dalam kantong yang baru (Mrk 2:22). Itulah sabda Tuhan Yesus yang menginspirasi kami, para skolastik

C ARA K A N O V EMB ER 2 0 1 9 1 3

Yang Kualami

Pengalaman pertama dalam hidup itu pun telah saya renungkan dan cara merenungkan penghayatan kaul tentu ada banyak macamnya. Saya merenungkannya dengan membaca kembali refl eksi-refl eksi yang saya tuliskan dalam retret persiapan kaul pertama. Hal itu sangat membantu saya. Penemuan bahwa saya telah dipilih Tuhan dan dihantar-Nya kepada pilihan hidup ini cukup membantu. Membaca refl eksi saya kembali sungguh membawa kepada permenungan yang lebih mendalam.

Berserah kepada Allah dan tetap setia serta mantap mengikuti-Nya saya yakini sebagai hal yang akan sangat membantu dalam bermenung. Kemauan untuk menyerahkan diri dan menyelami semua peristiwa yang dihadapi adalah langkah awal yang baik. Apabila menerima dan mengakui semua pengalaman yang telah dilalui tentu akan lebih membantu dalam menyelami peristiwa demi peristiwa.

Ada pula doa yang saya tuliskan untuk menutup rangkaian retret dan menjadi hal yang paling pokok dalam merenungkan pengalaman kaul pertama. Doa “Gelombang Cinta” demikianlah yang saya tuliskan. Doa ini adalah penemuan dari permenungan hidup saya yang seperti bunga gelombang cinta. Gelombang cinta adalah tanaman yang sangat saya kagumi ketika masih di Balikpapan. Bunga ini sangat menarik perhatian saya, walaupun sangat sederhana dan hanya berwujud daun, namun keberadaannya sungguh membuat suasana teras rumah saya begitu lebih segar.

Di balik kehebatan sang gelombang cinta ternyata ada begitu banyak hal yang harus diusahakan. Pertama adalah gelombang memerlukan topangan dan wadah yang pas sehingga agar dapat tumbuh dengan maksimal. Demikianlah halnya saya, kehadiran komunitas adalah sebagai wadah yang baik agar saya dapat semakin berkembang. Dukungan dan doa anggota komunitas pun menjadi topangan yang sangat nyata. Mereka menjadi “penjaga” agar saya tetap pada tempatnya dan kembali pada tujuan keberadaan saya menjalani panggilan Tuhan.

Perlakuan khusus juga menjadi faktor penting agar gelombang cinta dapat tetap terlihat indah. Hal ini saya renungkan sebagai kebutuhan-kebutuhan yang saya perlukan dalam hal rohani. Menjadi seorang biarawan tentunya harus berkembang dalam kehidupan rohani. Meskipun sedang mengalami desolasi tetap kembali kepada Tuhan untuk merasakan konsilasi. Refl eksi, meditasi, dan melakukan sakramen rekonsiliasi adalah beberapa hal khusus yang harus dilakukan sebagai seorang biarawan.

Refl eksi dapat dikatakan wajib dalam hidup membiara. Melihat kembali pengalaman harian, hal-hal khusus yang dialami, ataupun pengalaman-pengalaman masa lalu adalah hal yang baik. Ketika semua pengalaman di dunia itu mampu diarahkan ke pada hal yang rohani maka Tuhan hadir di situ. Hal ini telah saya lalui di masa novisiat, masa “padang gurun” sungguh mengasah kepekaan saya akan setiap peristiwa-peristiwa harian sehingga ada makna lebih yang diperoleh.

Meditasi atau doa hening yang menjadi salah satu sumber-sumber rohani yang disebutkan oleh St. Eugenius de Mazenod dalam Konstitusi dan Aturan Kongregasi OMI. Meditasi adalah saat “kita membiarkan diri kita dibentuk oleh Tuhan dan menemukan dalam diri-Nya ilham perilaku hidup kita”. Tentu ini bukan hal yang gampang. Perjumpaan dengan Tuhan melalui meditasi perlu diasah. Saya sendiri tidak selalu bisa meditasi dengan tenang, terkadang pikiran-pikiran yang melayang lebih dominan dan menarik untuk dinikmati.

Lalu sakramen rekonsiliasi juga menjadi asupan untuk menjalani panggilan. Sebelum memasuki hidup membiara, kebutuhan untuk berdamai dengan Tuhan rasanya tidak begitu saya perhatikan. Saya hanya berpatokan bahwa dengan berbuat hal baik maka dosa yang saya lakukan akan dilupakan begitu saja. Tapi ketika di biara saya sadar jika sakramen ini juga penting. Sakramen ini menjadi kesempatan bagi saya untuk berani mengaku salah dan dengan rendah hati

Page 16: AORC - Pertemuan Para Superior Oblat Asia Oceania TRIENNIUM … · 2019-09-30 · dalam kantong yang baru (Mrk 2:22). Itulah sabda Tuhan Yesus yang menginspirasi kami, para skolastik

1 4 C ARA K A N O V EMB ER 2 0 1 9

Yang Kualami

mau mohon ampun kepada Tuhan Allah.

Kesadaran memerlukan perlakuan khusus itu pun membawa saya pada permenungan bahwa saya masih membutuhkan bimbingan orang-orang yang kompeten. Saya merasa belum mampu “lepas” begitu saja setelah mengucapkan kaul-kaul religius. Para formator di Seminari Tinggi sekiranya pasti akan membimbing saya. Maka kerendahan hati untuk mau dibimbing dan keterbukaan untuk berproses sungguh diperlukan. Ketaatan kepada pemimpin sekiranya juga menjadi hal dasar supaya saya dapat menampilkan diri saya dengan baik dan benar.

***

Permenungan tentang gelombang cinta juga membawa saya ke tahap Skolastikat di WdM. Begitu banyak cerita yang saya dapatkan terkait Seminari Tinggi WdM. Bagaimana perkembangan dan pergulatannya selama ini? ataupun tentang hal baik dan buruk yang terjadi di dalamnya. Semua cerita itu hanya menjadi informasi belaka, dan saya tidak mau terlalu abis pikir dengan perkataan orang lain. Saya

lebih akan menemukan keadaan yang sesungguhnya ketika “terjun” langsung ke dalamnya.

Masih segar dalam ingatan saat saya pertama kali ke WdM. Kala itu saya hendak bertemu dengan Rm. Heru OMI dan mendaft arkan diri saya untuk masuk menjadi seorang OMI. Saya disambut dengan sangat baik oleh Fr. Prasojo OMI dan Fr. Wendi OMI yang mungkin menjadi pemicu mengapa perjumpaan itu masih jelas teringat. Berdasarkan hal mengesan itulah saya tidak mau membawa terlalu banyak pemikiran yang belum terbukti di seminari ini.

Kesan baik juga hadir ketika saya mulai tinggal di WdM. Sikap welcome yang diberikan oleh para kakak tingkat sungguh terasa. Senioritas ditiadakan dan di sini menekankan kebersamaan sebagai keluarga Oblat. Saya pun tidak perlu terlalu banyak beradaptasi dengan lingkungan baru ini. Kebersamaan dengan angkatan satu tahun di atas saya selama kurang lebih setahun di Novisiat juga membantu saya lebih akrab dengan mereka.

WdM pun telah menyiapkan tim untuk membantu kami para skolastik tingkat satu untuk

Page 17: AORC - Pertemuan Para Superior Oblat Asia Oceania TRIENNIUM … · 2019-09-30 · dalam kantong yang baru (Mrk 2:22). Itulah sabda Tuhan Yesus yang menginspirasi kami, para skolastik

C ARA K A N O V EMB ER 2 0 1 9 1 5

Yang Kualami

mengenal dinamika harian dengan cepat. Tim “WOW” (Waktunya Orientasi WdM) membantu kami selama 3 hari. Tim ini menyiapkan hal-hal yang sungguh membantu saya mengerti situasi dan keadaan di tempat yang akan saya tempati sampai saya menyelesaikan masa studi saya.

Kehidupan berkomunitas sungguh tidak bisa dilepaskan dari setiap unit-unit di mana para oblat berada. Saya sungguh bersyukur akan pernyataan itu. Saya yang harus jauh dari keluarga pun tak perlu merasa kesepaian lagi, komunitas WdM telah menjadi keluarga saya. Komunitas Seminari Tinggi WdM kini adalah rumah saya sendiri.

Bersyukur atas rahmat Tuhan melalui keluarga baru ini, saya menatap ke depan dengan penuh harapan. Banyak hal yang akan saya lakukan bersama dengan komunitas ini. Perjumpaan dan menjalani hidup bersama dengan beberapa orang yang berasal dari berbagai macam tempat tentu akan ada dinamika yang tidak pernah dibayangkan sebelumnya. Namun saya sungguh yakin bahwa ada kami semua kemauan untuk berkembang bersama di komunitas.

Berserah diri kepada rahmat Roh Kudus namun mewujudnyatakan rahmat itu dengan tindakan adalah hal yang harus saya lakukan. Kontribusi dalam komunitas WdM tentunya harus dilakukan, jika tidak maka saya sama halnya seorang anak kos belaka. Kontribusi yang saya lakukan pun harus seusai dengan visi dan misi yang hendak di jalankan oleh komunitas ini. Komunikasi juga menjadi hal penting sehingga semua hal yang di rencanakan dapat dijalankan dengan baik dan tak ada salah paham.

Maka ada baiknya jika saya menjalani perjalanan panggilan yang baru saya mulai lagi ini dengan sukacita dan penuh semangat. Tidak hanya semangat di awalnya saja, namun mencoba untuk menjaga api yang telah dinyalakan tetap menyala. Sambil merenungkan tema Trienium menyambut 40 tahun Seminari WdM “manusiawi” di tahun ini maka hal yang pas dilakukan adalah memaksimalkan

potensi diri. Menggali dan menggunakan kemampuan dengan semaksimal mungkin serta mengutamakan pewartaan Kerajaan Allah di dalam dinamika hidup yang dilakukan setiap harinya.

Page 18: AORC - Pertemuan Para Superior Oblat Asia Oceania TRIENNIUM … · 2019-09-30 · dalam kantong yang baru (Mrk 2:22). Itulah sabda Tuhan Yesus yang menginspirasi kami, para skolastik

1 6 C ARA K A N O V EMB ER 2 0 1 9

Yang Kualami

1 6 C ARA KA N OV EMB ER 2 0 1 9

Yang Kualami

T u n j u k k a n A k s i T u n j u k k a n A k s i B e r a n i B e r k o l a b o r a s iB e r a n i B e r k o l a b o r a s i

Fr. Suni Bonikus Bunghari OMI

Aku terbangun dari tidur pagi itu karena bunyi jam weker, padahal aku masih bermimpi indah, mimpi makan rendang jengkol. Aku harus merelakan mimpi

tersebut kerana ada kegiatan penting yang harus aku ikuti yaitu INSADHA (Inisiasi Sanata Dharma). Aku meyakinkan diri sendiri untuk semangat menjalani hari itu, dengan segera aku mandi dan mempersiapkan apa yang diperlukan untuk mengikuti proses INSADHA.

Sepeda ontel adalah tranportasi yang aku gunakan menuju kampus Universitas Sanata Dharma Kampus 1 Mrican, Caturtunggal, Depok, Sleman, Yogyakarta. Ada banyak hal yang muncul dalam benakku sembari mengayuh sepeda, tidak terasa sudah tiba di tempat tujuan. Aku mulai mengikuti proses kegiatan INSADHA dan berdinamika dengan teman-teman terutama teman sekelompok yang terdiri dari berbagai fakultas, latar belakang, budaya, agama,

suku, dan lain sebagainya. Namun disatukan dalam niat yang sama yaitu menuntut ilmu pengetahuan di Universitas Sanata Dharma dan dapat membagikan apa yang sudah didapat kepada siapa saja serta dimana pun berada.

Tema INSADHA 2019 “Mencintai Kebenaran dan Menghargai Perbedaan” yang berarti setiap mahasiswa mampu mencintai diri sendiri, menerima kelemahan dan kelebihan, serta menghargai setiap perbedaan yang ada. Aku merasa tema ini sangat menarik dan sesuai dengan kenyataan sekarang ini, karena tidak jarang terdengar berita bohong (hoax) dari berbagai sumber yang membuat resah siapa saja yang menerima berita tersebut.

Perbedaan sering kali menjadi masalah dalam kehidupan sehari-hari. Berbeda itu wajar tapi harus ada sikap saling menghargai dan menerima sehingga perbedaan bukan menjadi sumber masalah yang

Page 19: AORC - Pertemuan Para Superior Oblat Asia Oceania TRIENNIUM … · 2019-09-30 · dalam kantong yang baru (Mrk 2:22). Itulah sabda Tuhan Yesus yang menginspirasi kami, para skolastik

C ARA K A N O V EMB ER 2 0 1 9 1 7

Yang Kualami

membuat sulit terciptanya keharmonisan. Perbedaan menjadi indah karena saling mengisi kekurang satu dengan yang lainnya.

“Tunjukkan aksi, berani berkolaborasi...” itulah jargon Insadha 2019 setelah aku merefl eksikan kata tersebut aku menemukan mutiara indah didalamnya.

Tunjukkan aksi sebagai genersi muda dan tentunya dengan semangat muda pula, sudah selayaknya aku menghidupi moto Universitas Sanata Dharma “memadukan keunggulan akademik dan nilai-nilai kemanusiaan (CERDAS dan HUMANIS)” serta menunjukan aksi atau tindakan positif terutama dalam membangun bangsa Indonesia yang tercinta ini, sebagaimana ungkapan “ kaum muda adalah harapan orang tua, agama, bangsa, dan harapan dunia”.

Berani berkolaborasi artinya bekerjasama, berinteraksi, kompromi dengan beberapa elemen yang terkait baik individu, lembaga dan atau pihak-pihak yang terlibat secara langsung maupun tidak langsung yang menerima akibat dan manfaatnya. Hal ini perlu supaya terjadi apa yang menjadi harapan Gereja dan bangsa Indonesia. Perbedaan yang ada bukan menjadi penghalang terjadinya kolaborasi melainkan menjadi kekayaan karena dapat menghargai dan menghormati satu sama lain. Contoh sederhana yang terjadi dalam proses INSADHA yaitu membuat membuat yel-yel dan kreativitas kelompok. Walau baru bertemu dalam kelompok, belum mengenal satu dengan yang lainnya, sikap terbuka dan menerima perbedaan membuahkan hasil berupa yel-yel dan poster. Aku merasa ini pelajaran yang sangat berharga, berkolaborasi dalam membuat yel-yel dan poster. Semoga dengan berkolaborasi dalam hal sederhana dapat menjadi pelajaran berkolaborasi dalam hal yang lebih bessar.

***

Rasa syukur patut dilambungkan karena misa pembukaan tahun ajaran 2019-2020 dipimpin oleh Bapa Julius Kardinal Darmaatmadja, SJ. Aku merasa ini seperti mimpi yang jadi kenyataan, akhirnya aku melihat sosok Kardinal yang patut dijadikan contoh

dan teladan terutama kesetiaan beliau dalam menapaki panggilan Tuhan.

Aku kagum dengan sikap beliau terhadap bangsa ini. Melalui studium generale beliau berbicara tentang membangun rasa nasionalisme dan Pancasilais (penganut ideologi Pancasila yang baik dan setia) beliau juga mengulang ungkapan Mgr. Soegijapranata “kita hendaknya 100% katolik sekaligus 100% Pancasilais atau Nasionalis”. Kata-kata Julius Kardinal Darmaatmadja, SJ menyadarkanku sebagai calon imam religius tidak bisa menutup mata dan telingga terhadap nusa dan bangsa ini. Tapi jadilah agen-agen pembawa kedamaian sehingga Indonesia menjadi lebih baik lagi.

***

Malam inagurasi adalah puncak dari proses INSADHA, seluruh mahasiswa baru berkumpul mensyukuri karena sudah sah menjadi mahasiswa Universitas Sanata Dharma. Secara pribadi aku merasa kagum melihat penampilan teman-teman dalam acara pensi yang menampilkan kreativitas dari berbagai budaya yang ada di Indonesia. Dalam waktu yang singkat, teman-teman dapat menampilkan beberapa kekayaan budaya Indonesia. Salah satu yang membuat teman-teman dapat menampilkan yang terbaik karena ada sikap menerima perbedaan dan menghargainya sebagai anugrah yang telah Tuhan kurniakan.

Proses INSADHA telah mempertemukanku dan mengajariku bagaimana menghargai perbedaan, menjadi pemuda harapan bangsa, bersikap mendalami pancasila serta menumbuh-kembangkan rasa nasionalisme.

Page 20: AORC - Pertemuan Para Superior Oblat Asia Oceania TRIENNIUM … · 2019-09-30 · dalam kantong yang baru (Mrk 2:22). Itulah sabda Tuhan Yesus yang menginspirasi kami, para skolastik

Yang Kualami

1 8 C ARA K A N O V EMB ER 2 0 1 9

Yang Kualami

1 8 C ARA K A N OV EMB ER 2 0 1 9

Oleh :Fr. Natanael Prafano Nh., OMI

Sehari sebelum tanggal 17 Agustus yaitu saat merayakan hari kemerdekaan Indonesia, sering digelar malam tirakatan atau malam menjelang Hari Raya Dirgahayu Indonesia. Saat malam tirakatan ini biasanya

warga datang dan berkumpul untuk kemudian melakukan kegiatan bersama dan silaturahmi, ataupun mendengarkan bersama pesan dari pejabat pemerintahan setempat. Kegiatan ini biasanya menjadi inti dari malam tirakatan, yang kemudian akan ditutup dengan ramah tamah bersama.

Biasanya pada suatu daerah malam tirakatan akan diadakan di tempat-tempat di mana masyarakat sering berkumpul, baik di balai desa ataupun di RT masing-masing. Strukturnya acaranya pun tidak terlalu rumit. Pembukaan malam tirakatan akan diawali dengan doa dan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya. Setelah itu acara akan dilanjutkan dengan pesan dari tetua setempat ataupun pejabat daerah setempat. Pesan yang disampaikan berupa wejangan tentang nilai-nilai kebangsaan dan ajakan untuk selalu mencintai tanah air. Kemudian akan dilanjutkan dengan pengumuman pemenang lomba dan juga pembagian hadiah serta doorprize. Tradisi semacam ini lazim bagi masyarakat yang berdomisili dipulau Jawa.

Komunitas Skolastikat OMI mengikuti malam

tirakatan di RT 005 Condongcatur. Acara ini diadakan tepat pada tanggal 16 Agustus 2019, pada malam hari. Acaranya cukup sederhana, dengan diawali doa, kemudian sambutan pengurus RT dan diselingi dengan beberapa hiburan. Rasa kekeluargaan pada malam itu cukup terasa. Kami menampilkan beberapa buah lagu yang bertema kebangsaan. Inilah peran kami sebagai warga RT 005, terlebih sebagai bangsa Indonesia dalam memeriahkan Dirgahayu Indonesia.

Malam tirakatan adalah hal baru bagi saya yang berasal dari Kalimantan. Saya baru mengenal tradisi semacam ini ketika saya sudah berada di Yogyakarta. Meskipun begitu, saya tetap mensyukurinya dan berusah terlibat aktif di dalamnya. Kesempatan seperti ini merupakan saat untuk mengenang perjuangan kemerdekaan tokoh-tokoh yang memiliki latar yang gemilang. Mereka memiliki keragaman latar belakang. Mereka memiliki kesungguhan untuk mewujudkan kemerdekaan. Mereka menggunakan sebaik-baiknya kebebasan mereka.

Hal itulah yang saya pelajari dari para pahlawan bahwa kebebasan bukanlah berarti bisa melakukan apapun dengan seenaknya. Sebuah kebebasan seharusnya bisa dipertanggungjawabkan dan dipakai untuk tujuan-tujuan yang konstruktif dan positif, bukan destruktif dan negatif. Sebuah kebebasan

Page 21: AORC - Pertemuan Para Superior Oblat Asia Oceania TRIENNIUM … · 2019-09-30 · dalam kantong yang baru (Mrk 2:22). Itulah sabda Tuhan Yesus yang menginspirasi kami, para skolastik

Yang Kualami

C ARA K A N O V EMB ER 2 0 1 9 1 9

seharusnya membuat kehidupan di muka bumi ini semakin damai dan sejahtera,

Kebebasan adalah berkat yang diberikan Allah kepada manusia agar manusia semakin mendekat kepada-Nya. Apalah gunanya melakukan sesuatu apabila itu malah membuat diri semakin menjauh dari Allah, semakin menghancurkan hidup atau menyengsarakan orang lain?

Adalah penting untuk memperhatikan apa yang dilakukan dalam kehidupan sehari-hari, apakah itu memberkati orang lain atau malah mengganggu? Menyikapi kebebasan dengan cara-cara yang salah seperti memaksakan kehendak dengan cara-cara yang tidak baik, memusuhi orang lain, menghakimi, memupuk dendam, berusaha membalas kejahatan dengan kejahatan dan lain-lain akan membuat kita justru menjadi batu sandungan bukan memuliakan Allah tetapi malah sebaliknya akan mempermalukan Allah. Saya melihat bahwa dengan terlibat aktif dalam kegiatan RT seperti malam tirakatan ini menjadi cara paling baik untuk mewujudkan sikap bebas yang positif.

Page 22: AORC - Pertemuan Para Superior Oblat Asia Oceania TRIENNIUM … · 2019-09-30 · dalam kantong yang baru (Mrk 2:22). Itulah sabda Tuhan Yesus yang menginspirasi kami, para skolastik

2 0 C ARA K A N O V EMB ER 2 0 1 9

Yang Kualami

2 0 C ARA KA N OV EMB ER 2 0 1 9

Yang Kualami

KAYA WARNAKAYA MAKNANYA

Bulan Juni lalu, tepatnya pada masa Lebaran, komunitas Skolastikat OMI Condongcatur mengunjungi sebuah Pesantren. Namanya Pesantren Al-Qodir, berada di Dusun Tanjung Desa Wukirsari, Kecamatan

Cangkringan, Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Pesantren Al-Qodir yang didirikan oleh K.H. Masrur Ahmad MZ adalah tempat bagi para santri menimba ilmu dan kebijaksanaan Islam.

Pesantren Al-Qodir dirintis sejak tahun 1980an. Pembangunan gedung-gedungnya baru diupayakan tahun 1990 bersamaan dengan mulai datangnya sejumlah santri ke Al-Qodir. Selain ilmu agama, K.H. Masrur Ahmad mengatakan bahwa pesantren ini juga mengajarkan kepada santri-santrinya ilmu untuk bertahan hidup, salah satunya adalah dengan cara

bertani. Para santri diajari cara bertani dan mengolah lahan.

Kunjungan ke Pondok Pesantren Al-Qodir bagi saya pribadi menjadi sebuah kesempatan untuk mengenal lebih dekat dan membangun dialog dengan saudara/saudari yang antar beragama. Saya ingat, sejak kecil saya memang sudah sering berteman dengan teman-teman yang beragama Islam. Hal ini karena, sejak kecil saya sudah tinggal di sebuah desa yang mayoritas masyarakatnya beragama Islam. Bagi saya sangatlah menyenangkan jika dapat berteman dengan teman-teman yang muslim. Saya sendiri memiliki seorang sahabat yang beragama Islam, yang sejak dari masa kanak-kanak sudah saya anggap sebagai keluarga. Bukan hanya dengan sahabat itu saja saya menjalin relasi dekat, namun juga keluarganya.

Fr. Natanael Prafano Nh., OMI

Page 23: AORC - Pertemuan Para Superior Oblat Asia Oceania TRIENNIUM … · 2019-09-30 · dalam kantong yang baru (Mrk 2:22). Itulah sabda Tuhan Yesus yang menginspirasi kami, para skolastik

C ARA K A N O V EMB ER 2 0 1 9 2 1

Yang Kualami

Bagi saya menjalin relasi dengan teman-teman yang memiliki keyakinan yang berbeda membantu saya untuk melihat warna dalam hidup saya. Warna yang merupakan salah satu bagian yang penting dalam sebuah lukisan, dapat mewakili sebuah maksud dan tujuan dari sebuah lukisan. Misalnya warna yang mencolok biasanya digunakan para pelukis untuk menarik perhatian orang- orang yang melihatnya, penggunaan warna yang mencolok ini bisa di gunakan pada warna tulisan, latar belakang, dan lain-lain. Warna juga cukup berpengaruh untuk menciptakan suasana, memperkuat gambar, bahkan dapat membuat lukisan seolah-olah hidup.

Warna juga merupakan getaran, dan rata-rata orang akan memberikan respon terhadap sebuah getaran secara sadar maupun tidak terhadap warna yang ia lihat. Warna juga berpengaruh terhadap kenyamanan dan mood seseorang. Oleh karena itu warna yang di gunakan pada sebuah lukisan yang dibuat akan dapat mempengauhi pandangan orang terhadap lukisan itu.

Sedangkan lukisan sendiri adalah sebuah karya seni yang dibuat dengan memulaskan cat dengan alat

kuas lukis, atau peralatan lain. Para seniman membuat lukisan dengan memadupadankan warna dengan komposisi tertentu sehingga tercipta sebuah lukisan yang bernilai seni tinggi. Banyak sekali jenis lukisan yang telah dibuat oleh para seniman, mulai dari lukisan abtrak, lukisan pemandangan alam, manusia, serta lukisan binatang.

Keharmonisan dan keindahan itulah yang saya maksud dalam berelasi dengan sesama yang berbeda keyakinan. Bagi saya membangun relasi yang demikian adalah cara saya untuk melihat lukisan Tuhan yang Mahaindah. Dalam refl eksi pribadi, saya melihat perbedaan adalah warna yang Tuhan berikan untuk menciptakan suatu gambar yang indah. Semakin kaya warna, semakin kaya juga makna yang ingin ditunjukan. Warna diciptakan untuk saling melengkapi dan memperindah satu sama lain. Akan ada banyak gambar tercipta jika warna dapat dipadukan sedemikian rupa. Tuhan Yang Mahakuasa menciptakan untuk memberi hidup, sehingga perbedaan adalah cara-Nya untuk memberi hidup.

Page 24: AORC - Pertemuan Para Superior Oblat Asia Oceania TRIENNIUM … · 2019-09-30 · dalam kantong yang baru (Mrk 2:22). Itulah sabda Tuhan Yesus yang menginspirasi kami, para skolastik

2 2 C ARA K A N O V EMB ER 2 0 1 9

Yang Kualami

2 2 C ARA KA N OV EMB ER 2 0 1 9

Yang Kualami

Oleh : Fr. Vincensius Ag ng, OMI

Baru bukan berarti menggantikan yang lama. Baru berarti melanjutkan yang sudah ada, yang lama dibarui agar makin sesuai konteks. Ketika ada yang baru, semakin menegaskan apa yang sudah ada. Baru

menambah warna yang indah pada yang lama. Seperti dalam Kitab Suci, ada Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Bukan pengganti yang Lama tetapi membarui yang Lama.

Berkaitan dengan Lama dan Baru, saya melihat kembali pengalaman pada tanggal 14 Agustus 2019. Ada apa itu? Kami komunitas Seminari Tinggi OMI, mengadakan pembaruan kaul. Tahun ini, ada 2 bruder dan 10 frater yang membarui kaul di kapel seminari tinggi OMI. Adapula anggota komunitas kami yang membarui kaul di luar negeri yaitu di Negara Srilanka. Br. Edtwin yang membarui kaul di Anuradhapura, Srilanka, 14 Agustus 2019 dan Br. Jack di Bandarawela, Srilanka, 22 Agustus 2019.

Saya merasa sangat bersyukur karena rahmat panggilan selalu saya terima dari Tuhan. Teman sekomunitas yang membantu dan mendukung dalam menghayati panggilan suci ini. Rasa syukur itu pula tidak terlepas dari bertambahnya jumlah Oblat yang sekarang tinggal di seminari tinggi OMI adalah 16 Frater, 1 Bruder, dan 2 Pastor sebagai formator jumlahnya 19 Oblat.

Sebelum kami para frater dan bruder membarui kaul, pada 22 Juli 2019, kami menerima amplop dari rektor. Amplop ini merupakan tanggapan dari Provinsial dan para dewan atas pengajuan surat lamaran dari kami. Ternyata kami 12 orang diterima dari 13 orang oblat kaul sementara. Setelah itu, kami mengadakan retret di Jedong, Malang. Kami berangkat tanggal 2 Agustus 2019, menggunakan Kereta Api. Perjalanan kurang lebih 8 jam, saya menikmati indahnya pemandangan ke arah timur

Page 25: AORC - Pertemuan Para Superior Oblat Asia Oceania TRIENNIUM … · 2019-09-30 · dalam kantong yang baru (Mrk 2:22). Itulah sabda Tuhan Yesus yang menginspirasi kami, para skolastik

C ARA K A N O V EMB ER 2 0 1 9 2 3

Yang Kualami

pulau Jawa. Tiba di stasiun Malang, kami dijemput oleh suster PIJ sebagai pengelola tempat retret kami. Retret itu berjalan sampai tanggal 7 Agustus 2019, dan 8 Agustus kami kembali ke Jogja.

Ketika retret di Jedong, Malang, saya merasa disemangati untuk membarui kaul yaitu kesetiaan dari Tuhan dalam menjalani panggilan. Saya tidak perlu bohong pada diri saya bahwa selama menjalani kaul-kaul kebiaraan, saya mengalami jatuh dan bangun. Terkadang saya merasa sendiri, bosan, malas, dan ada perasaan yang tidak bisa terungkap. Tetapi dalam komunitas, saya diajak melihat bahwa semua itu adalah bunga-bunga dalam menjalani panggilan, kadang tumbuh dan kadang gugur.

Pembaruan kaul yang saya alami membantu saya untuk terus bertumbuh dalam panggilan. Saya merasa bersyukur boleh diterima untuk membarui kaul dan ini pertama kalinya. Kaul pertama yang saya mulai bersama teman seangkatan saat itu tanggal 5 Juli 2018. Kami diterima dengan sepenuh hati oleh para Oblat dalam perayaan misa komunitas. Waktu itu kami ada 8 orang dan kami pindah ke WDM(Wisma de Mazenod) semua, termasuk bruder angkatan kami (berasal dari Maumere) juga pindah ke WDM karena mempersiapkan diri untuk melaksanakan misi di Srilanka, lebih tepatnya exposure. Segala pengalaman yang saya alami merupakan dorongan bagi saya untuk selalu percaya akan rahmat dari Tuhan dan dapat saya realisasikan dalam kehidupan.

Ketika menulis surat pengajuan pembaruan kaul, dalam hati saya bertanya-tanya apakah akan diterima atau tidak. Saya merasa perlu untuk selalu bertanya supaya dapat membuat perencanaan kedepan. Apabila saya diterima, apa yang akan saya buat dan jika tidak diterima, tetap bertanya apa yang akan saya buat. Sehingga saya tidak merasa perjalanan di dunia ini tanpa tujuan atau arah. Itulah mengapa segala perjalanan saya harus dibarui dalam proses bukan diganti.

Fr. A u g Ber m a d r sa ariinyyaaAgg g Ber m a d r s dddaguunnnnnggggg BBBBBeeeeeeerrrrrrsssssaammmmmaaaaa sssssaauuuuuuuuuuuuddaarrraa--sssaauuuuuddddddd

Page 26: AORC - Pertemuan Para Superior Oblat Asia Oceania TRIENNIUM … · 2019-09-30 · dalam kantong yang baru (Mrk 2:22). Itulah sabda Tuhan Yesus yang menginspirasi kami, para skolastik

2 4 C ARA K A D E S EMB ER 2 0 1 8

GaleriGaleri

Mgr. Samuel bersama 3 imam baru (2 di kanan & 1 di kiri

YUNIORAT

Inisiasi para

yuniorat bersama

keluarga di cilacap

Page 27: AORC - Pertemuan Para Superior Oblat Asia Oceania TRIENNIUM … · 2019-09-30 · dalam kantong yang baru (Mrk 2:22). Itulah sabda Tuhan Yesus yang menginspirasi kami, para skolastik

C ARA K A D E S EMB ER 2 0 1 8 2 5

GaleriGaleri

para peserta aorc

upacara adat dayak sebagai simbol syukur imam baru

Page 28: AORC - Pertemuan Para Superior Oblat Asia Oceania TRIENNIUM … · 2019-09-30 · dalam kantong yang baru (Mrk 2:22). Itulah sabda Tuhan Yesus yang menginspirasi kami, para skolastik

2 6 C ARA K A D E S EMB ER 2 0 1 8

Galeri

kunjungan ke eco green park dalam rangka retret pembaruan diri

Kelompok Samuel Eli rekreasi bersama para frater

Page 29: AORC - Pertemuan Para Superior Oblat Asia Oceania TRIENNIUM … · 2019-09-30 · dalam kantong yang baru (Mrk 2:22). Itulah sabda Tuhan Yesus yang menginspirasi kami, para skolastik

Galeri

C ARA K A N O V EMB ER 2 0 1 9 2 7

GGaleri

C ARA K A N O V EMB ER 2 0 1 9 2 7

Fr. Mark Anamang OMI

Waktu itu, kala hari mulai petang.......Kutitip salam untuk ayah dan biarkan diamku ini berbicara untukmu....Setiap kali matahari terlalu malu berjumpa dengan waktu, aku masih di sini.....mengenang setiap kehadiran yang kini asing untukku.......

Ayah.....aku mengirim semburat senja untukmuKuharap kaupun mengerti setiap inci rindu ini....Senja selalu indah tuk menyendiri.......Di ufuk barat dan di bawah dahan-dahan patah, aku mengerti artinya kehilangan....Air mata bergemuruh di dalam dada....aku masih meratapi waktu sebab aku tak pandai mengungkapkan rasa.....

Semburat senja untukmu ayah saat aku terlalu letih dengan cinta yang membingungkan... Senja memang tak pernah sama tapi yang kumengerti ialah cinta selalu sama....Cinta yang kutahui melampaui dayaku, aku diperdayai keterikatanku......

Andai saja dari awal kusadari.....Cinta yang sesungguhnya tak pernah membelengguku untuk memilikimu....Cinta itulah yang harus membebaskan....Kini aku ingin mengulas senyum syukur dalam tahajud sikap......

Ayah, aku bahagia bahwa kehadiranmu tak mesti nyataKehilangan ialah kepergian untuk kembali dan berjumpa dalam lingkaran waktu yang berbeda.....

Kuharap engkau merasakan hal yang sama Rindu ini terlalu lama sendiri sampai-sampai aku lupa waktunya tuk sendiri, menatap senja dan mengabarkan penantianku.....

Ayah, semburat senja untukmu dalam balutan luka dan tawa....

Wdm, 29 Agustus 201922:35

Mengenang delapan tahun kepergianmu

Page 30: AORC - Pertemuan Para Superior Oblat Asia Oceania TRIENNIUM … · 2019-09-30 · dalam kantong yang baru (Mrk 2:22). Itulah sabda Tuhan Yesus yang menginspirasi kami, para skolastik

2 8 C ARA K A N O V EMB ER 2 0 1 9

Galeri

2 8 C ARA K A N O V EMB ER 2 0 1 9

GGaalleerri

Semangat Oblat

Pergi ke Sintang pakai Garuda Pergi ke sana bawa benderaBergeraklah para oblat muda Bekerja dengan semangat membara

Tiba di Sintang disambut ramah Disambut dengan sepenuh hatiKemanapun kaki melangkah Tuhan selalu memberkati

Pantun Cinta

Buah nangka kukira duku Disimpan di ruang tamuJangan takut kehilanganku Aku takakan pergi dari mu

Jalan jalan ke Balikpapan Ke Balikpapan mendayung sampan Hari-hari selalu berduaan Tapi sayang hanya temanan

Di Balikpapan ketemu pacar Ketemu pacar pacarnya teman Niat hati ingin melamar Tak disangka sudah tunangan

Dari Balikpapan pergi ke Kutai Singgah sebentar di Malaisiya Walaupun niat hati tak sampai Masih ada yang lainya

Ucapan ulang tahun

Sakitnya parah digigit lebah Obatnya luka dikasi jamu Tak ada kata yang paling indah Selain bernyanyi dihari ulang tahun Mu

Digigit lebah langsung diobatJangan ditunggu sampai berlaluMet ulang tahun ya sobat Tetap sehat dan sukses selalu

Wdm, 2 Sept 2019

Br. Pinansius Sakai, OMI

Page 31: AORC - Pertemuan Para Superior Oblat Asia Oceania TRIENNIUM … · 2019-09-30 · dalam kantong yang baru (Mrk 2:22). Itulah sabda Tuhan Yesus yang menginspirasi kami, para skolastik

C ARA K A N O V EMB ER 2 0 1 9 2 9

International

C ARA K A N O V EMB ER 2 0 1 9 2 9

International

Pertemuan Internasional Superior OblatAsia-Oceania dan Generalat Roma

AORC dan Joint SessionAORC dan Joint Session

Pada 20-30 Maret 2019, diadakan rapat Internasional ‘AORC dan Joint Session’ di Seminari Tinggi OMI Wisma de Mazenod Yogyakarta. Dalam rapat tersebut hadir para provinsial serta superior misi dan superior delegasi karya misi OMI di Asia-Oceania. Selain itu hadir juga Pastor Superior Jendral bersama para dewan yang mengadakan rapat internal sekaligus Joint session bersama dengan para superior Asia-Ocenia.

Pertemuan Internasional yang dilaksanakan di Wisma de Mazenod (red. WdM) membicarakan sebuah tema ‘To understand better: the reality, challanges, and implications of interculturality For Th e Oblate Mission of Asia-Oceania’. Dalam tema ini dibicarakan bagaimana unit karya misi OMI di Asia-Oceania berhadapan dengan interkulturalisme yang menjadi corak warna masyarakat Asia-Oceania. Rapat dilaksanakan secara internal.

Pertemuan Internasional ini menjadi sebuah momen bagi kami komunitas WdM untuk mengenal dari dekat sosok orang-orang yang melayani di berbagai daerah. Perjumpaan dengan para superior bagi saya pribadi membuka cakrawala saya terhadap luasnya karya misi Gereja yang dipercayakan kepada para Oblat. Yang lebih menarik lagi, berdasarkan sharing bersama para superior, nampak nyata bagaimana mereka berjuang untuk

Page 32: AORC - Pertemuan Para Superior Oblat Asia Oceania TRIENNIUM … · 2019-09-30 · dalam kantong yang baru (Mrk 2:22). Itulah sabda Tuhan Yesus yang menginspirasi kami, para skolastik

3 0 C ARA K A N O V EMB ER 2 0 1 9

International

menghidupi wasiat dan kharisma Santo Eugenius de Mazenod yaitu untuk melayani yang tak terlayani, yang terabaikan dan tersingkir.

Dalam sebuah surat kepada ibunya, Santo Eugenius de Mazenod yang waktu itu adalah pastor muda menulis demikan, “Saya bersaksi di hadapan Tuhan. Ia menghendaki saya, untuk memusatkan segenap diri saya dalam cara yang spesial untuk melayani serta menghidupkan kembali iman yang redup di antara orang-orang miskin.” Itulah salah satu semangat hidup Santo Eugenius de Mazenod sebagai seorang rekan sekerja Allah. Mendengar kisah dan sharing para misionaris dari berbagai negara semakin mengobarkan jiwa misioner yang Tuhan tanamkan kepada saya.

Suasana kekeluargaan dari para Oblat sungguh-sungguh amat terasa. Padahal mereka semua yang datang adalah para pembesar dan petinggi kongregasi, tetapi mereka semua ‘turun’ dan menyapa kami para frater dan bruder yang katakanlah kaul kekal pun belum. Mereka menyapa kami dengan keramahan mereka, mengajak kami bergurau, dan tak jarang sharing dengan kami para frater dan bruder.

Di tengah-tengah rapat, saya diminta menemani Rm. Irwin Morais OMI – Provinsial Colombo, Srilanka ke Rumah Sakit Panti Rapih. Ketika awal kali diminta menemani, saya agak khawatir. Dalam batin, “waduh,

nemanin orang luar negeri cuma berduaan gini. Nanti ngomongin apa aja ya, awkward gak ya? Nanti sepi lagi krik-krik bunyi jangkrik.” Namun ternyata yang saya khawatirkan tidak terjadi. Meskipun ia adalah seorang provinsial dan saya hanya seorang skolastik, selama perjalanan, menunggu antrian dokter, menunggu obat hingga perjalanan pulang kami tidak berhenti saling bertukar cerita antara Indonesia dan Srilanka. Saya merasa bicara dengan bapak saya sendiri. Saya tidak merasa asing sama sekali. Malahan saya merasa seperti orang yang sudah kenal sebelumnya sehingga bisa akrab seperti itu. Inilah yang dikatakan oleh Santo Eugenius de Mazenod kepada rekannya, pastor Tempier OMI, “Sukacita menanti kita di dalam komunitas yang kudus ini di mana kita menjadi sehati dan sejiwa di dalamnya.” Lewat perjumpaan dan pengalaman menemani Pastor Irwin Morais OMI saya mengalami sendiri sukacita yang dimaksudkan oleh Santo Eugenius de Mazenod. Memang, memiliki suatu sikap sehati sejiwa membuat kita lebih mudah untuk bisa mengalami sukacita. Adanya suatu kondisi sehati-sejiwa membuka pembicaraan dari hati ke hati yang juga memang memberi inspirasi satu sama lain.

Dari perjumpaan ini, saya juga belajar bagaimana para superior memberi teladan hidup. Di antara ribuan kata yang dapat diungkapkan dalam homili ataupun khotbah, kesaksian hidup yang nyata lebih

Page 33: AORC - Pertemuan Para Superior Oblat Asia Oceania TRIENNIUM … · 2019-09-30 · dalam kantong yang baru (Mrk 2:22). Itulah sabda Tuhan Yesus yang menginspirasi kami, para skolastik

C ARA K A N O V EMB ER 2 0 1 9 3 1

International

mengungkapkan banyak hal. Ada suatu pengalaman menarik yang diteladankan Pastor Superior Jendral Louis Lougen OMI. Dalam acara outing ke Candi Prambanan, Pastor Superior Jendral menunjukkan kepada kami cintanya yang besar, yang sangat peka pada kondisi di sekitarnya.

Pada saat itu ada seorang fotografer dengan usia yang agak tua, dia menyediakan jasa foto polaroid. Kemudian fotografer itu memotret pastor superior jendral beserta rombongannya, kemudian menawarkan hasil polaroid-nya. Lantas dengan segera pastor superior Jendral meminjam uang 200 ribu rupiah dari Romo Widi (Rektor OMI) untuk membayar sebuah foto-foto itu. Dalam ceritanya, ia menceritakan bahwa ia tahu bahwa harga itu sebenarnya mahal untuk selembar foto. Namun beliau bercerita bahwa ketika fotografer itu memotret, pastor Jendral melihat ada anak kecil yang berlari-lari di belakang fotografer itu dan seorang ibu yang juga mengikuti. Mereka adalah keluarga dari si fotografer. Hati pastor Jendral tersentuh, dan ia mengatakan bahwa 20 ribu rupiah itu bukan jumlah yang besar untuk menolong keluarga itu mencari makan, tetapi semoga bisa membantu keluarga itu. Dari pengalaman itu, saya belajar banyak hal dari pastor superior Jendral. Hanya dari satu kejadian itu saya belajar beberapa hal keutamaan yang dihidupi oleh pastor Jendral antara lain 1) kepekaan melihat situasi sekitar khususnya yang miskin, 2) ketajaman membuat keputusan untuk membantu orang, dan 3) kemurahan hati untuk berbagi dengan tulus.

Sebuah pertemuan yang luar biasa. Terlepas dari apa saja yang mereka bicarakan dalam pertemuan internasional ini, saya sungguh-sungguh bersyukur bahwa saya boleh berjumpa dengan para superior kongregasi. Semua pengalaman ini membawa saya pada rasa syukur yang sangat mendalam boleh menerima panggilan hidup menjadi seorang Oblat. Dunia masih membutuhkan banyak tenaga misionaris. Orang miskin dengan berbagai wajah-wajah baru mereka masih membutuhkan pelayanan dan juga keselamatan. Lewat perjumpaan dengan para superior, saya semakin ditantang untuk menjawab kebutuhan misi Gereja universal sebagaimana dikatakan Santo Eugenius de Mazenod, “Hanya dengan cara bermisi kita bisa membawa orang-orang kembali pada hidup iman mereka yang telah lama mereka abaikan.”

Pertemuan Internasional ini ditutup dengan perayaan Ekaristi bersama yang dihadiri oleh keluarga besar OMI Yogyakarta. Dalam Ekaristi itu juga dilaksanakan inisiasi penerimaan Novis baru memasuki masa Novisiat. Pastor Jendral sendiri yang menjadi selebran utama dan menerima mereka menjadi Novis OMI yang baru. Para Novis baru itu antara lain, Br. Nov. Amos Rizaldi; Br. Nov. Marianus; Br. Nov. Jumiat dan Fr. Nov. Ferdi. Perayaan berjalan dengan meriah dengan suasana yang hangat pula.

Page 34: AORC - Pertemuan Para Superior Oblat Asia Oceania TRIENNIUM … · 2019-09-30 · dalam kantong yang baru (Mrk 2:22). Itulah sabda Tuhan Yesus yang menginspirasi kami, para skolastik

3 2 C ARA K A N O V EMB ER 2 0 1 9

Oblatologi

3 2 C ARA K A N OV EMB ER 2 0 1 9

Oblatologi

HAMBA ALLAHHAMBA ALLAHPastor Ludwik Wrodarczyk OMIPastor Ludwik Wrodarczyk OMIMartir Oblat PolandiaMartir Oblat Polandia

Oleh : Fr. R. Bintang Tar na, OMI

Pastor Ludwik Wrodarczyk lahir 25 Agustus 1907, di Radzionków, Polandia, dalam keluarga yang

bekerja sebagai penambang. Dia menyelesaikan sekolah dasar di Radzionków, tahun 1921 memasuki Seminari Menengah OMI di Krotoszyn. Tahun 1926 ia memasuki novisiat, pada 17 Agustus 1927 dia mengikrarkan kaul pertamanya di Markowice. Dia bergabung Skolastikat OMI di Obra, mengikrarkan kaul kekal pada 15 Agustus 1930, ditahbiskan sebagai imam pada 10 Juni 1933.

Pastor Wrodarczyk ditugaskan pertama kali untuk melayani sebagai asisten pastor paroki di Koden, kemudian tahun1936 ia melayani di Yuniorat di Markowice. Pada tahun 1939 ia dikirim ke paroki yang baru berdiri di Okopy, Ukraina, dahulu berbatasan dengan Polandia, sekarang dengan Rusia. Beliau tetap di sana selama pendudukan Soviet. Okopy berada di tengah-tengah Polandia-

Ukraina, di antara Romawi dan Ortodoks. Pastor Wrodarczyk mengabdikan dirinya untuk semua yang membutuhkan. Selama perang dia tidak kembali ke Polandia.

Pada awal Desember 1943, pasukan Ukraina menginvasi Okopy, membunuh penduduk desa yang belum bersembunyi di hutan. Pastor Wrodarczyk menentang ketika kaum nasionalis Ortodoks Ukraina ingin menghancurkan gereja Okopy. Malam hari tanggal 6 Desember 1943, saat Misa di gereja, pastor Wrodarczyk diculik. Dia ditangkap, dicambuk, dan dibawa ke kamp para penculiknya di Karpilowka yang berada 7 kilometer dari Okopy. Beliau disiksa terus menerus selama dua hari, ditelanjangi, di tengah cuaca musim dingin yang membeku. Dia diikat ke pohon seolah disalibkan dan digunakan sebagai sasaran latihan, tanpa membunuhnya. Paku menempel di dagingnya, dan kakinya dibakar

Page 35: AORC - Pertemuan Para Superior Oblat Asia Oceania TRIENNIUM … · 2019-09-30 · dalam kantong yang baru (Mrk 2:22). Itulah sabda Tuhan Yesus yang menginspirasi kami, para skolastik

C ARA K A N O V EMB ER 2 0 1 9 3 3

Oblatologi

dengan setrika panas. Sekelompok wanita berusaha membuatnya bersetubuh dengan mereka, dan Pastor menjawab dengan berlutut dalam doa. Para wanita menaikan pastor ke atas meja, membelah dada pastor untuk memperlihatkan organ hatinya. Dia berbaring ditempat hidup-hidup selama lebih dari dua belas jam. Akhirnya, dia dibawa keluar dan dipotong menjadi dua dengan gergaji dan peluru ditembakkan kepadanya. Dia meninggal di Karpilowka 8 Desember 1943 . Pastor Wrodarczyk dihukum mati dengan siksaan kejam karena dia adalah seorang imam.

Penyebab kanonisasi diumumkan secara resmi pada tahun 1998. Penyelidikan dari keuskupan dimulai pada 2016. Devosi kepada imam Oblat ini masih hidup di hati umat beriman. Saat ini ada lapangan kosong, tempat sebelum perang pernah ada gereja dan desa Okopy. Sisanya hanya kuburan tempat para Oblat mendirikan salib dengan tulisan: “Peringatan ulang tahun ke-100 kelahiran Pastor Ludwik Wrodarczyk OMI (1907-1943), yang meninggal di sini sebagai martir, tetap setia pada panggilannya sampai akhir. "

Page 36: AORC - Pertemuan Para Superior Oblat Asia Oceania TRIENNIUM … · 2019-09-30 · dalam kantong yang baru (Mrk 2:22). Itulah sabda Tuhan Yesus yang menginspirasi kami, para skolastik

3 4 C ARA K A N O V EMB ER 2 0 1 9

Kronik

3 4 C ARA K A N O V EMB ER 2 0 1 9

KKrroonniikk

Kronik Komunitas WdM Juli – September 2019

Juli 2019

5-6 Kunjungan Samuel-Eli Selama dua hari berturut-turut, beberapa frater mengunjungi keluarga anggota Samuel-Eli yang ada di sekitar Jogja. Tanggal 5 Juli 2019, Fr. Natan dan Fr. Redwan yang mendapat tugas kunjungan ini. Mereka mengunjungi anggota Samuel-Eli yang berdomisili di Kalasan, Pakem, Banteng, dan Sleman. Karena masih ada tempat yang belum dikunjungi, maka kunjungan dilaksakan pada hari berikutnya (6 Juli 2019), yaitu ke Gayam dan Payak. Kunjungan hari kedua ini dilanjutkan oleh Fr. Prasojo dan ditemani lagi oleh Fr. Redwan.

19-21 Live-in Samuel-Eli di Komunitas WdM Selama 3 hari para anggota Samuel-Eli live-in di Komunitas Skolastikat OMI Wisma de Mazenod, Condongcatur. Dalam Live-in ini, para anggota Samuel-Eli mengikuti rangkaian acara yang sudah disusun oleh para frater dan bruder. Acara dimulai pada sore hari tanggal 19 dengan ibadat sore dilanjutkan dengan rekreasi bersama. Puncak dari acara ini adalah malam kebersamaan tanggal 20 Juli dengan bakar ikan dan makan malam bersama. Tanggal 21 juli, bersama para frater dan bruder, para anggota Samuel-Eli mengikuti misa pengikraran kaul pertama di Novisiat OMI, Blotan. Sore harinya, para Anggota Samuel-Eli kembali ke rumah masing-masing dengan diantar oleh para frater.

21 Kaul Pertama Sebanyak 8 orang novis OMI angkatan 2017 mengikrarkan kaul pertama mereka di hadapan Rm. Tarcisius Eko Saktio, OMI selaku Provinsial OMI Provinsi Indonesia. Adapun ke-8 kaulwan tersebut adalah Br. Rizki, OMI, Br. Sakai, OMI, Fr. Evan, OMI, Fr. Th omas, OMI, Fr. Rico, OMI, Fr. Togar, OMI, Fr. Suni, OMI, dan Fr. Frans, OMI. Misa kaul pertama diadakan di Novisiat OMI Bt. Joseph Gerard, Blotan, Yogyakarta.

22 Kaulwan Baru tiba di WdM 7 orang kaulwan baru (kecuali Br. Rizki) tiba di Skolastikat OMI Wisma de Mazenod, Condongcatur, Yogyakarta. Mereka tiba sekitar pukul 11.30 WIB. Sementara itu, Br. Rizki mendapat perutusan khusus ke Paroki St. Yohanes Penginjil, Dangkan Silat, Kalimantan barat. Namun dia terlebih dahulu kembali ke Cilacap untuk beberapa keperluan administratif, sebelum berangkat ke tempat perutusan.

24-25 TPA (Tes Potensi Akademik) Para skolastik baru mengikuti TPA yang diadakan di kampus II Sanata Dharma, Mrican. Adapun TPA ini menjadi salah satu syarat untuk bisa kuliah di Sanata Dharma (para frater akan kuliah di fakultas Teologi Sanata Dharma). Tes ini dibagi menjadi dua hari (24 dan 25 Juli). Pada hari pertama (24 Juli), yang mengikuti TPA adalah Fr. Th omas, Fr. Frans, Fr. Togar, Fr. Rico, dan Fr. Suni. Lalu, hari berikutnya, giliran Fr. Evan yang mengikuti TPA.

Agustus 20192-8 Retret Pembaruan Kaul Para skolastik dan bruder tingkat 2 sampai 4 mengikuti retret pembaruan kaul di Rumah Khalwat Betlehem milik para Suster PIJ di Jedong, Malang, Jawa timur. Pada tanggal 2 pukul 08.00 WIB para frater dan bruder bersama Rm. Widi dan Rm. Wahyu berangkat ke Malang menggunakan Kereta Api Malioboro Ekspress. Pukul 16.00 WIB, kereta tiba di tempat tujuan, yaitu stasiun kota Malang. Sesampainya di Malang, Para frater

Page 37: AORC - Pertemuan Para Superior Oblat Asia Oceania TRIENNIUM … · 2019-09-30 · dalam kantong yang baru (Mrk 2:22). Itulah sabda Tuhan Yesus yang menginspirasi kami, para skolastik

C ARA K A N O V EMB ER 2 0 1 9 3 5

Kronik

C ARA K A N O V EMB ER 2 0 1 9 3 5

Kronikk

dan bruder bersama Rm. Widi dan Rm. Wahyu sudah ditunggu oleh Sr. Marie Louis, PIJ yang menjemput, dan langsung menuju Jedong. Adapun retret kali ini mengusung tema “Transformasi Diri seorang Pewarta Injil”. Dalam rangka mewujudkan transformasi diri itu, anggota komunitas mengunjungi Eco Green Park pada tanggal 3 Agustus dan SMA Selamat Pagi Indonesia (SPI) pada tanggal 3 dan 4 Agustus. Di dua tempat itu, anggota komunitas belajar tentang bagaimana mentransformasi diri menjadi pribadi yang lebih baik dan memiliki impian-impian positif. Pengalaman di dua tempat itu diendapkan dalam sesi retret tanggal 5 hingga tanggal 7 Agustus. Tanggal 8, retret selesai dan anggota komunitas kembali ke WdM menggunakan Kereta Api Malioboro Ekspress. Rombongan tiba di Stasiun Tugu pukul 16.00 WIB.

11 Rapat Komunitas WdM Setelah pulang retret selama satu minggu, komunitas WdM mengadakan rapat komunitas. Adapun agenda rapat kali ini adalah ide-ide segar untuk perkembangan komunitas Wdm ke depannya. Salah satu ide segar itu adalah perubahan bentuk kepengurusan WdM dari ‘kebidelan” menjadi “divisi”. Ada 8 divisi yang dibentuk, yaitu Divisi Hortikultura, Divisi livestock, Divisi tim kreatif, Divisi Entertaintment, Divisi Redaksi, Divisi Penginapan, Divisi DKV (Desain Komunikasi Visual), dan Divisi Operasional Harian. Nantinya, sistem kerja di divisi ini membawahi beberapa subdivisi di dalamnya. Selain penjelasan tentang divisi, ada juga sharing perasaan selama satu semester yang telah berlalu. Pertemuan dimulai pukul 08.00-10.00 WIB (sesi 1). Setelah itu dilanjutkan sesi 2 pukul 10.30-12.15 WIB. Sesi 3 dimulai saat sore harinya, yaitu pukul 15.15-18.30 WIB, dan sesi 4 (terakhir) dimulai pukul 19.15-21.00 WIB. Setelah rapat selesai, semua frater dan bruder bergabung ke dalam divisi masing-masing dan rapat internal untuk menentukan program-program yang akan dijalani. Dalam kesempatan ini komunitas memutuskan untuk melaksanakan Triennium WdM untuk menyongsong Panca Windu (40 th WdM) mulai 14 Agustus 2019 sampai perayaan puncak tanggal 29 Juli 2022.

14 Pembaruan Kaul Sebanyak 12 frater dan bruder membaharui kal mereka di hadapan Rm. Tarcisius Eko Saktio, OMI selaku Provinsial OMI Provinsi Indonesia. Misa pembaruan kaul dimulai pukul 17.00 WIB di Skolastikat OMI Wisma de Mazenod, dan dihadiri ±80 orang tamu undangan. Setelah misa selesai, acara dilanjutkan dengan ramah tamah hingga pukul 21.30 WIB.

15 INTI (Inisiasi Teologi) Para frater skolastik tingkat 1 mengikuti inisiasi Fakultas Teologi di Kampus IV Fakultas Teologi Sanata Dharma, Jl. Kaliurang KM 7, Yogyakarta. Acara dimulai pukul 08.00 WIB dan berakhir pukul 14.30 WIB.

16 Tirakatan RT Dalam rangka menyambut HUT RI ke-74, RT 05/RW 12 tempat skolastikat OMI berada mengadakan malam tirakatan. Sebagai warga RT, anggota komunitas juga mengikuti acara malam tirakatan ini. Acara dimulai pukul 20.00 WIB dan berakhir pukul 23.00 WIB.

17 HUT RI ke-74 Merdeka!!! Dirgahayu Indonesia!! Dalam rangka merayakan hari kemerdekaan RI, warga skolastikat mengadakan upacara bendera. Adapun upacara bendera ini diadakan setelah misa syukur atas kemerdakaan, yaitu pukul 17.15 WIB bertempat di halaman depan Skolastikat. Dalam upacara bendera kali ini, selain mengenakan busana oblat lengkap, anggota komunitas juga mengenakan atribut kedaerahannya masing-masing, sebagai wujud menjunjung tinggi keberagaman.

Page 38: AORC - Pertemuan Para Superior Oblat Asia Oceania TRIENNIUM … · 2019-09-30 · dalam kantong yang baru (Mrk 2:22). Itulah sabda Tuhan Yesus yang menginspirasi kami, para skolastik

3 6 C ARA K A N O V EMB ER 2 0 1 9

Kronik

3 6 C ARA K A N O V EMB ER 2 0 1 9

KKrroonniikk

Rapat Komunitas (evaluasi Kebidelan) Seusai upacara bendera, komunitas mengadakan rapat evaluasi kinerja kebidelan yang telah berjalan selama satu tahun pelajaran. Evaluasi dimulai pukul 09.00 WIB dan selesai pukul 12.30 WIB. Rapat dilanjutkan pukul 20.15 WIB hingga pukul 22.45 WIB, yang membahas tentang re-schedule jadwal komunitas.

Inaugurasi Sanata Dharma Para skolastik tingkat 1 mengikuti puncak acara dari INSADHA (Inisiasi Sanata Dharma) 2019, yaitu malam inaugurasi. Acara bertempat di lapangan Realino, Kampus II USD, Mrican, Yogyakarta. Acara inaugurasi ini dimulai pukul 14.30 WIB. Pukul 23.00 WIB semua skolastik tingkat 1 sudah tiba di komunitas.

18 Misa UBK (Umat berkebutuhan Khusus) Seperti biasanya, minggu ke-3 dalam bulan ada misa untuk UBK (Umat Berkebutuhan Khusus). Anggota yang mengikuti misa UBK ini kurang lebih sama jumlahnya dengan misa yang sudah-sudah. Misa dimulai pukul 09.00 WIB dan selesai sekitar pukul 10.30 WIB.

Presentasi Program Divisi Setelah diberi waktu ±1Minggu untuk menyusun program, hari ini semua divisi mempresentasikan program-program yang telah dibuat. Rapat diadakan di ruang Cebula pada pukul 16.30 WIB hingga pukul 19.15 WIB. Setelah makan rapat dilanjutkan lagi (pukul 20.15 WIB) hingga selesai pukul 23.00 WIB.

19 Kuliah Hari Pertama Hari ini adalah hari kuliah pertama setelah libur sekitar satu bulan. Seperti biasa, kuliah dibuka dengan misa pembuka tahun ajaran baru. Misa dipimpin langsung oleh Bapa Kardinal Mgr. Julius Darmaatmadja, SJ. Setelah misa, dilanjutkan acara dilanjutkan dengan Studium Generale, yang mengangkat tema “Peran Gereja Katolik dalam Masyarakat Pluralis” yang juga dibawakan oleh Bapak Kardinal dan tanggapan dari Rm. Albertus Bagus Laksana, SJ.

21 Tes TOEFL mahasiswa baru Semua skolastik tingkat 1 mengikuti tes TOEFL di kampus II Sanata Dharma, Mrican. Tes dimulai pukul 13.00 WIB dan berakhir sekitar pukul 14. 30 WIB.

25 Packing Kalender di KanisiusPada hari ini para frater dan bruder berkesempatan melihat proses pembuatan kalender OMI di percetakan Kanisius Yogyakarta. Tidak hanya melihat, tetapi para frater dan bruder juga membantu proses penyusunan kalender dari pukul 10.00 hingga pukul 12.15 WIB. Setelah itu para frater kembali ke komunitas skolastikat.

Page 39: AORC - Pertemuan Para Superior Oblat Asia Oceania TRIENNIUM … · 2019-09-30 · dalam kantong yang baru (Mrk 2:22). Itulah sabda Tuhan Yesus yang menginspirasi kami, para skolastik

Selamat atas Tahbisan imamat kepada :

Rm. Petrus Hamonangan Sidabalok, OMIRm. Norbertus Soleman, OMI

Rm. Carolus Adi Nugroho, OMIdi Lengkenat, 25 Agustus 2019

oleh Mgr. Samuel Oton Sidin, OFM Cap

Page 40: AORC - Pertemuan Para Superior Oblat Asia Oceania TRIENNIUM … · 2019-09-30 · dalam kantong yang baru (Mrk 2:22). Itulah sabda Tuhan Yesus yang menginspirasi kami, para skolastik