Angina Pectoris 2 (LP)

download Angina Pectoris 2 (LP)

of 13

Transcript of Angina Pectoris 2 (LP)

  • 7/30/2019 Angina Pectoris 2 (LP)

    1/13

    LAPORAN PENDAHULUAN

    ANGINA PEKTORIS UNSTABLE

    A. Konsep Dasar

    1. Pengertian

    a. Menurut Elizabeth J. Corwin (2001: 363)

    Angina pectoris adalah nyeri hebat yang berasal dari jantung dan

    terjadi sebagai respon terhadap oksigen yang tidak adekuat ke sel-sel

    myocardium di bandingkan kebutuhan mereka akan oksigen. Nyeri

    angina dapat menyebar ke lengan kiri, punggung, rahang atau ke

    daerah abdomen.

    b. Menurut Purnawan Juandi (1982 : 84)

    Angina pectoris adalah nyeri dada akibat kurangnya penyediaan

    oksigen bagi myocardium (mypcard hypoxaemia), aterosklerosis arteri

    kovoner. Nyeri dada ini spesifik yaitu nyeri substernal yang menjalar

    ke bahu kiri, lengan kiri sampai jari, dapat juga ke tenggorok, abdomen

    atau ke Belakang. Biasanya nyeri ini berlangsung sebebtar 2-3 menit,

    paling lama jam.

    c. Menurut Marylin Doenges (2003 : 73)

    yeri angina disebabkan oleh tidak adekuatnya aliran oksigen terhadap

    myocardium.

    d. Menurut Soehardo Kertohoesodo (1987 : 264)

    ngina pectoris di rasakan sebagai nyaeri di daerah prekardial dibawah

    sternum yang menekan dan mempersulit pernafasan. Angina pectoris

    menjalar ke bahu kiri, ke tangan dan sampai ujung jari, tangan kiri,

    kadang-kadang pada tulang rahang.

    e. Menurut Perawatan V-C (1997 : 30)

    ngina pektoritas merupakan suatu sindroma yang terutama terdiri dari

    gejala-gejala subjektif seperti perasaan tidak enak berupa perasaan

    nyeri tekan atau nyeri terhimpit pada tengah-tengah sternum, biasanya

    timbul setelah gerak badan dan hilang jika gerak badan dihentikan.

    1

  • 7/30/2019 Angina Pectoris 2 (LP)

    2/13

    f. Menurut Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam (1996 : 1082)

    Angina pectoris adalah suatu sindrom klinis di mana pasien mendapat

    serangan sakit dad yang kahs yaitu seperti di tekan atau seperti berat di

    dada yang sering kali menjalar ke lengan kiri. Sakit dada biasanya

    timbul pada waktu pasien melakukan aktivitas dan segera hilang bila

    pasien menghentikan aktivitasnya.

    Etiologi

    Penyebab timbulnya serangan adalah :

    a. Sesudah gerak badan.

    b. Makan kenyang.

    c. Faktor psikis.

    d. Post coitus.

    e. Perubahan iklim/cuaca secara tiba-tiba.

    Faktor penyebab :

    1. Suplai O2 ke miocardium berkurang

    a. Faktor pembuluh darah

    Aterosklerosis

    Spasme

    Arteritis

    b. Faktor sirkulasi

    Hipotensi

    Stenosis/insufisien aorta

    c. Faktor darah

    Anemia, Hipoksemia, polisitemia

    2. Curah hujan yang meningkat

    a. Hipertiroidisme

    b. Anemia

    c. Aktivitas dan emosi

    2

  • 7/30/2019 Angina Pectoris 2 (LP)

    3/13

    3. Kebutuhan O2 Miocardium meningkat

    a. Kerusakan miocardium

    b. Hipertropi myocardium

    c. Hipertensi

    Gambaran klinik

    Sering pasien merasakan adanya sakit dada di daerah sternum atau

    dibawah sternum (substernal) atau dada sebelah kiri dan kadang menjalar

    ke tengah kiri, kadang juga dapat menjalar ke punggung, leher, atau lengan

    kanan.

    Pada angina, sakit dada biasanya seperti tertekan benda berat(pressure like) atau seperti dip eras (squeezing) atau terasa panas

    (burning), kadang-kadang hanya perasaan tidak enak di dada ( chest

    dyscomport).

    Sakit dada pada angina pectoris biasanya timbul pada waktu

    melakukan aktivitas, misalnya sedang berjalan cepat, tergesa-gesa atau

    sedang menaiki tangga. Pada angina yang berat, aktivitas angina seperti

    mandi, makan terlalu kenyang, emosi dapt menybabakan sakit dada. Sakit

    dada tersebut cepat hilang bila pasien menghentikan aktivitasnya.

    Serangan angina dapat timbul pada waktu istirahat atau pada waktu tidur

    malam.

    2. Anatomi dan fisiologi

    a. Jantung

    Jantung adalah organ berupa otot, berbentuk kerucut, berongga dengan

    basisnya diatas dan puncaknya dibawah, apexnya miring ke sebelah

    kiri. Berat jantung + 300 gram. Jantung terletak dalam mediastinum di

    rongga dada yaitu diantara kedua paru-paru.

    Jantung terbagi dua oleh sebuah septum yaitu kiri dan kanan. Setiap

    belahan jantung terbagi lagi menjadi atrium dan ventrikel yang

    masing-masing di pisahkan oleh sebuah katup. Sebelah kanan disebut

    katup trikuspidalis dan sebelah kiri di sebut katup bikuspidalis atau

    katup mitral.

    3

  • 7/30/2019 Angina Pectoris 2 (LP)

    4/13

    Jantung juga di selaputi oleh sebuah membrane yaitu pericardium,

    yang terdiri dari pericardium visceral (lapisan dalam) dan pericardium

    parietal (lapisan luar). Diantara kedua selaput atau lapisan pericardium

    di pisahkan oleh cairan serosa yang berfungsi mengurangi gesekan

    pada gerakan memompa dari jantung. Perikardium visceral melekat

    langsung pada permukaan jantung, sedangkan pericardium pariental

    melekat pada tylang dada di sebelah depan dan pada kolumna

    vertebralis di sebelah Belakang.

    Jantung terdiri dari tiga lapisan yaitu epikardium (lapisan luar),

    miocardium (lapisan tengah) dan Endokardium (lapisan dalam).

    b. Atrium kanan

    Atrium kanan yang berdinding tipis berfungsi sebagai tempat

    penyimpanan darah dan sebagai penyalur darh dari vena-vena sirkulasi

    sistemik ke dalam ventrikel kanan dan kemudian ke paru-paru. Darah

    yang berasal dari pembuluh vena masuk ke dalam atrium kanan

    merlaui vena cava superior, inferior dan sinus koronaria.

    c. Ventrikel kanan

    Pada kontraksi ventrikel harus menghasilkan kekuatan untuk dapat

    memompakan darah yang diterimanya dari atrium ke sirkulasi

    pulmonar atupun sirkulasi sistemik. Ventrikel kanan berbentuk bulan

    sabit yang unik guna menghasilkan kontraksi bertekanan rendah, yang

    cukup untuk mengalirkan darah ke dalam arteri pulmonaris. Sirkulasi

    pulmonary merupakan system aliran darah bertekanan rendah dengan

    resistensi yang jauh lebih kecil terhadap aliran darah dari ventrikel

    kanan di bandingkan tekanan tinggi sirkulasi sistemik terhadap alirandarah ventrike kiri.

    d. Atrium kiri

    Atrium kiri menerima darah yang sudah di oksigenisasi dari paru-paru

    melalui ke empat vena pulmonalis. Antara vena pulmonalis dan atrium

    kiri tidak ada katup sejati. Karena itu perubahan tekanan dalam atrium

    kiri mudah membalik retrograde ke dalam pembuluh paru-paru.

    Peningkatan tekanan atrium kiri yang akut akan menyebabkan

    4

  • 7/30/2019 Angina Pectoris 2 (LP)

    5/13

    bendungan paru-paru. Atrium kiri berdinding tipis dan bertekanan

    rendah. Darah mengalir dari atrium kiri ke dalam ventrikel kiri melalui

    katup mitral.

    e. Ventrikel kiri

    Ventrikel kiri harus menghasilkan tekanan yang cukup tinggi untuk

    mengatasi tahanan sirkulasi sistemik dan mempertahankan aliran darah

    ke jaringan perifer. Ventrikel kiri mempunyai otot-ppoto yang tebal

    dan bentuknya yang menyerupai lingkaran, mempermudah

    pembentukan tekanan yang tinggi selama ventrikel berkontraksi. Pada

    kontraksi tekanan ventrikel kiri meningkat 5X lebih tinggi daripada

    tekanan ventrikel kanan.

    f. Arteria koronaria

    Arteria koronaria merupakan cabang pertama daro aorta yang

    kemudian bercabang-cabang lagi menjadi arteri yang lebih kecil yang

    mengitari jantung. Darah yang kembali dari jantung di kumpulakan

    aleh sinus koronaria dan langsung kembali ke dalam atrium kanan.

    Aretiria koronaria berfungsi untuk memperdarahi jantung.

    g. Pembuluh darah

    Pembuluh darah yang berada di sekitar jantung dan membantu dalam

    proses sirkulasi adalah :

    1. Aorta

    Pembuluh darah yang membawa dfarah keluar ventrikel kiri.

    2. Arteri Pulmonalis

    Merupakan pembuluh darah yang membawa darah kotor keluar

    dari ventrikel kanan menuju paru-paru.3. Vena pulmonalis

    Merupakan pembuluh darah yang membawa darah bersih dari

    paru-paru ke atrium kiri jantung.

    4. Vena cava superior dan vena cava inferior.

    5

  • 7/30/2019 Angina Pectoris 2 (LP)

    6/13

    Sirkulasi Jantung

    3. Patofisiologi

    Sakit dada pada Angina pektoritas di sebabkan karena timbulnya iskhema

    Miocard, karena supali darah dan oksigen ke miocard berkurang. Aliran

    darah berkurang karena penyempitan pembuluh darah koroner (arteria

    koronaria). Penyempitan terjadi karena proses aterosklerosis atau spasmr

    pembuluh koroner atau kombinasi proses aterosklerosis atau spasme. Pada

    mulanya supali darah tersebut walaupun berkurang masih cukup untuk

    memenuhi kebutuhan miocard pada waktu istirahat, tapi tidak cukup bila

    kebutuhan oksigen miocard meningkat pada waktu pasien melakukan

    aktivitas fisis yang cukup berat. Oleh karena itu sakit pada Angina timbul

    pada saat pasien melakukan aktivitas fisis.

    4. Penatalaksanaan

    Pengobatan serangan akut

    a. Tablet nitrogliserin di letakan di bawah lidah

    secepatnya waktu mulai serangan . Dosis mulai dari 0.15 mg. Dapat di

    ulangi dengan dosis yang lebih besar setelah 5-10 menit. Jangan diam

    dalam posisi berdiri karena menudahkan terjadinya hipotensi postural

    yang menimbulkan kolaps.

    6

  • 7/30/2019 Angina Pectoris 2 (LP)

    7/13

    b. Amil nitrit di pecahkan dan di hisap (inhalasi).

    c. Bila tidak terdapat obat-obatan di atas, dapat di

    gunakan alkohol.

    d. Penderita harus tetap diam dan tenang sampai serangn

    berlalu.

    5. Dampak pada system tubuh

    Dalam hal ini Ny. S yang menderita angina pectoris dapat berdampak pada

    system tubuh yaitu :

    a. Gangguan pernafasan

    Dispnea atau kesulitan dalam bernafas akibat meningkatnya usahabernafas yang ada hubungannya dengan kongesti pembuluh pulmonary

    dan perubahan kemampuan pengembangan paru-paru : ortopnoe, atau

    kesulitan bernafas pada posisi berbaring, dispnea paroksimal natural,

    atau serangan yang terjadi pada waktu istirahat di malam hari akibat

    payah ventrikel jantung (syivia A. Price and lorraine M. Wilson.,

    1995 : 497)

    b. Gangguan gastrointernal

    Anoreksia, mual, muntah ,meteorismus, dan rasa kembung di

    epigastrium (Purnawan Juneidi 1982 : 71).

    c. Gangguan system perkemihan

    Perpusi ginjal yang menurun mengakibatkan anuria dengan keluaran

    kemih kurang dari 20 ml/jam biasanya di sertai penurunan kadar

    natrium dalam kemih. Dengan semakin berkurangnya curah jantung,

    biasanya menurunkan pula keluaran kemih (silvia A prience 1995 :

    596).

    B. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan

    1. Pengkajian

    a. Sumber data

    1). Pasien dan keluarga

    a. Dari anamesa didapat adanya riwayat penyebab terjadinya

    serangan seperti terlalu banyak makan dsb.

    7

  • 7/30/2019 Angina Pectoris 2 (LP)

    8/13

    b. Adanya rasa sakit yang mengilanglkan setelah factor

    penyebab dihilangkan atau dihentikan/diobatai dengan

    nitroglysein.

    2). Catatan medik

    a. Adanya informasi sebelum kejadian

    b. Hasil pemeriksaan EKG

    c. Observasi

    Nyeri atau tekanan dada : sakit ringan sampai sakit

    berat, tajam , kesemutan atau rasa terbakar,

    digambarkan seperti berat terpelintir, rasa terbakar atau

    sesak pada dada berakhir 5-30 menit.

    Faktor-faktor penectus :

    - Stres emosi atau fisik

    - Pemajanan terhadap suhu ekstrim seperti dingin

    - Makan terlalu banyak.

    Faktor-faktor yang meringankan

    - Menghilangkan faktor-faktor pencetus.

    - Menggunakan tablet nitrogliserin (NTG)

    Tanda-tanda gejala yang berhubungan :

    - Diaparesis

    - Sakit kepala

    - Berdebar-debar

    - Sesak nafas

    - Ansietes

    - Tidak dapat mencerna

    - Kulit : pucat diaforesis

    - Pernafasan : sesak nafas

    - Jantung : tachicardi, pulsus alternans, gollap atrium

    dan ventriklel (S3 S4).

    8

  • 7/30/2019 Angina Pectoris 2 (LP)

    9/13

    b. Aktivitas / Istirahat

    Gejala : Pola hidup monoton, kelemahan, kelelahan, perasaan

    tidak berdaya setelah latihan, nyeri dada bila bekerja,

    menjadi berterbangan bila nyeri dada.

    Tanda : Dispea soat bekerja.

    c. Sirkulasi

    Gejala : Riwayat penyakit jantung.

    Tanda : Takircadia, distritmia.

    Tekanan darah normal, meningkat/menurun.

    Bunyi jantung mungkin normal, S4 lambat atau murmur sistolik

    transient lambat (disfungsi otot paliras) mungkin ada saat nyeri.

    Kulit/membaran mukosa lembaba, dingin, pucat pada adanya

    vasokontriksi.

    d. Makanan/Cairan

    Gejala : Mual, nyeri ulu hati/epigastrium saat makan, Diet

    tinggi kolesterol/lemak, garam, kafien, minuman

    keras.

    Tanda : Ikat pinggang sesak, distensi gaster.

    e. Integritas Ego

    Gejala : Stresor kerja, keluarga.

    Tanda : ketakutan, mudah marah.

    f. Nyeri/ketidaknyamanan.

    Gejala : Nyeri dada substernal, anterior yang menyebarake rahang, leher, bahu dan ektremitar atas.

    Kualitas : Macam, ringan samapaim sedang, tekanan berat,

    tertekan, terjepi, terbakar.

    Durasi : Biasanya kurang dari 15 menit, kadang-kadang

    lebih dari 30 menit.

    9

  • 7/30/2019 Angina Pectoris 2 (LP)

    10/13

    Faktor pencetus : Nyeri sehunungan dengan kerja fisik atau emosi

    besar seperti marah atau hasrat seksual, olahraga

    pada suhu ekstrem.

    Faktor penghilang : Nyeri mungkin responsive terhadap mekanisme

    penghilang tertentu.

    Nyeri dada paru atau terus menerus yang telah

    berubah frekuensi, durasinya, karakter atau dapat

    diperkirakan (contoh tidak stabil, bervariasi

    prinimetal).

    Tanda : Wajah berkerut, meletakkan pergelangan tangan

    pada midsternum, memijit tangan kiri, tegangan

    otot, gelisah. Respon otomatis contoh takikardi,

    perubahan td.

    g. Pernafasan

    Gejala : Dispnea saat bekerja, riwayat merioko.

    Tanda : Meningkat pada frekuensi/irama dan gangguan ke

    dalaman.

    2. Diagnosa Keperawatan

    a. Nyeri (AKUT)

    Hasil yang diharapkan :

    - Menyatakan nyeri hilang

    - Melaporkan episode angina menurun dalam frekuensi durasi dan

    beratnya.

    b. AncietesHasil yang diharapkan :

    - Menyatakan kesadaran perasaan ancietes dan cara sehat sesuai.

    - Melaporkan anciete merunun

    - Menunjukan strategi keping pemecahan masalah.

    c. Kurang pengetahuan (kebutuhan belajar)

    - Berpartisipasi dalam proses belajar.

    - Berpartisipasi pemahaman proses penyakit dan pengobatan.

    10

  • 7/30/2019 Angina Pectoris 2 (LP)

    11/13

    d. Intoleransi aktivitas

    Hasil yang di harapkan

    - Selama aktivitas, pasien merentang penyerahan tenaga yang

    dirasakan < 3 pada skala 0-10 dan menunjukan toleransi jantung

    terhadap aktivitas, ditandai dengan FP < 20 kali/menit, FJ < 120

    dpm (atau dalam 20 dpm dari PJ istirahat).

    - TD sistorik 20 mmhg dari td sistorik istirahat pasien, dan tidak

    ada nyeri dada atau disritmia baru.

    e. Perubahan nutrisi :

    Hasil yang diperkirakan :

    Dalam 12 jam sebelum pulang, pasien mendemontrasikan

    pengetahuan tentang program diet sehat dengan merencanakan

    mmenu 3 hari yang termasuk makanan tertentu.

    f. Intervensi

    - Anjurkan pasien untuk memberitahu perawat dengan cepat bila

    nyeri dada.

    - Absevasi gejala yang berhubungan.

    - Letakkan pasien pada istirahat total selama episode angina.

    - Pantuau kecepatan/irama jantung

    - Pantau tanda vital tiap 5 menit.

    Rasionalisasi

    - Nyeri dan penurunan cerah jantung dapat merangsang sistim

    saraf simfatis untuk mengeluarkan sejumlah besar morefinefrin

    yang meningkatakan agresi trombosit.

    - Menurunkan kebutuhan oksigen miokard untuk meminimalkanresiko cedera jaringan.

    - Pasien angina tidak stabil mengalami peningkatan disritmia yang

    mengancam hidup secara akut.

    - TD dapat meningkat secara dini sehubuingan dengan rangsanagn

    simpatis.

    11

  • 7/30/2019 Angina Pectoris 2 (LP)

    12/13

    Intervensi

    - Jelaskan tujuan prosedur

    - Dorong keluarga dan teman untuk memotivasi pasien

    - Beritahu pasien program medis

    Rasionalisasi :

    - Menurunkan cemas dan takut terhadap diagnosa

    - Menyakinkan pasien bahwa peran dalam keluarga tidak berubah.

    12

  • 7/30/2019 Angina Pectoris 2 (LP)

    13/13

    DAFTAR PUSTAKA

    Barbara C Long. (1987).Essenstial Of Surgical Nursing. CV Mosby Company, StLoise Toronto

    Billing Stoke (1982), Medical Surgacal Nursing.CV Msoby Company

    Donna D.I ,et AI (1995) , Medacal Surgical Nursing . WB Saunders Company:

    Tokyo

    Prince, Sylvia Anderson,Pathofisiologi , Buku I dan II ,EGC , Jakarta

    a.

    13