ANALISIS PENGELOLAAN PERPUSTAKAAN FKIP UNS …eprints.uns.ac.id/15250/1/228603101201209181.pdf ·...
Transcript of ANALISIS PENGELOLAAN PERPUSTAKAAN FKIP UNS …eprints.uns.ac.id/15250/1/228603101201209181.pdf ·...
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ANALISIS PENGELOLAAN PERPUSTAKAAN FKIP UNS
DALAM RANGKA MENINGKATKAN MINAT BACA
CIVITAS AKADEMIKA DI PERPUSTAKAAN FKIP UNS
Skripsi
Oleh:
Deffi Andri Aspranata
NIM K7405001
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2009
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
ANALISIS PENGELOLAAN PERPUSTAKAAN FKIP UNS
DALAM RANGKA MENINGKATKAN MINAT BACA
CIVITAS AKADEMIKA DI PERPUSTAKAAN FKIP UNS
Oleh:
DEFFI ANDRI ASPRANATA
NIM K 7405001
SKRIPSI
Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar Sarjana
Pendidikan Program Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus
Pendidikan Administrasi Perkantoran Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2009
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
PERSETUJUAN
Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji
Skripsi Program Pendidikan Ekonomi BKK Pendidikan Administrasi Perkantoran
Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Persetujuan Pembimbing
Pembimbing I
Dr. Wiedy Murtini, M.Pd. NIP. 19530724 198010 2 001
Pembimbing II
Drs. Hery Sawiji, M.Pd. NIP. 19610518 198903 1 001
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
PENGESAHAN
Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima
untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.
Pada hari :
Tanggal :
Tim Penguji Skripsi:
Nama terang Tanda tangan
Ketua : Dra. Tri Murwaningsih, M. Si. ………….
Sekretaris : Drs. Ign. Wagimin, M.Si. ………….
Anggota I : Dr. Wiedy Murtini, M.Pd. ………….
Anggota II : Drs. Hery Sawiji, M.Pd. ………….
Disahkan oleh:
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sebelas Maret
Dekan,
Prof. Dr. M. Furqon H., M. Pd.
NIP. 19600727 198702 1 001
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
v
ABSTRAK
Deffi Andri Aspranata. ANALISIS PENGELOLAAN PERPUSTAKAAN FKIP UNS DALAM RANGKA MENINGKATKAN MINAT BACA CIVITAS AKADEMIKA DI PERPUSTAKAAN FKIP UNS. Skripsi, Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret Surakarta, Juli 2009.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) pengelolaan personalia perpustakaan FKIP UNS. (2) pengelolaan koleksi perpustakaan FKIP UNS. (3) pengelolaan sarana dan prasarana perpustakaan FKIP UNS. (4) pengelolaan pengguna jasa perpustakaan FKIP UNS. (5) minat baca pengguna jasa perpustakaan FKIP UNS. (6) kendala-kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan pengelolaan perpustakaan FKIP UNS dalam rangka meningkatkan minat baca civitas akademika di perpustakaan FKIP UNS. (7) usaha-usaha yang dilakukan untuk mengatasi kendala-kendala yang dihadapi dalam pengelolaan perpustakaan FKIP UNS dalam rangka meningkatkan minat baca civitas akademika di perpustakaan FKIP UNS.
Bentuk penelitian yang digunakan adalah kualitatif, sedangkan metode yang digunakan adalah metode deskriptif dengan strategi tunggal terpancang. Sumber data yang digunakan terdiri dari informan, tempat dan peristiwa, dan dokumen. Teknik sampling yang digunakan adalah teknik sampel bertujuan (purposive sampling) dan teknik bola salju (Snowball Sampling). Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi langsung, dokumentasi, dan studi kepustakaan. Untuk mengukur validitas data digunakan triangulasi data dan metode. Teknik analisis data menggunakan model analisis interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Pengelolaan personalia perpustakaan FKIP UNS meliputi: (a)Perencanaan personalia perpustakaan FKIP UNS yang merupakan wewenang Kepala Perpustakaan adalah dengan mengajukan ke fakultas akan penambahan pegawai perpustakaan dengan menentukan kriteria minimal berlatar belakang pendidikan D2 perpustakaan, berdisiplin, dan mampu mengoperasikan komputer, serta jumlah penambahan minimal empat orang untuk mengisi bagian sirkulasi yang selama ini masih di pegang oleh mahasiswa magang dari BKK PAP dan Prodi Bahasa Indonesia, (b) Pengorganisasian yang dijalankan di perpustakaan FKIP UNS dalam rangka meningkatkan pengetahuan serta skill (keahlian) personalia perpustakaan, pihak pengelola perpustakaan senantiasa berperan aktif mengirimkan petugas perpustakaan untuk mengikuti pelatihan-pelatihan, seminar-seminar, workshop, lokakarya yang berkaitan dengan perpustakaan, (c)Penggerakaan yang dilakukan pengelola perpustakaan FKIP UNS meliputi kepemimpinan, pengarahan, komunikasi, pemberian motivasi, dan penyediaan sarana dan prasarana atau fasilitas, (d)Pengawasan dijalankan secara langsung di lapangan maupun tidak langsung yaitu dengan laporan-laporan. (2)Pengelolaan koleksi meliputi: (a)Perencanaan kebutuhan koleksi yang meliputi sistem dan metode pengadaan, pengolahan, penyusunan, dan pemberdayaan dan pemberian layanan, serta penyediaan anggaran yang diperlukan,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vi
(b)pengorganisasian antara lain dengan melakukan katalogisasi, pemberian callnumber pada bahan pustaka kemudian perawatan misalnya pemberian sampul, stempel kepemilikan perpustakaan, pemberian pengharum pada rak-rak buku dan penempatan buku pada rak-rak sesuai klasifikasinya, (c)Penggerakan koleksi atau bahan pustaka dijalankan dengan pengelompokan berdasarkan klasifikasinya yang selanjutnya diserahkan ke bagian-bagian unit kerja, (d)Pengawasan melalui kebijakan membuat peraturan. (3)Pengelolaan Sarana dan Prasarana Perpustakaan FKIP UNS meliputi: (a)Perencanaan sarana prasarana dilakukan dengan pencatatan perabot yang telah dimiliki, ketersediaan ruangan, spesifikasi sarana dan prasarana, (b)Pengorganisasian melalui penempatan sarana dan prasarana, pencahayaan, sirkulasi udara serta perawatan sarana dan prasarana, (c)Penggerakan dengan penempatan pada masing-masing bagian seusai kebutuhannya, (d)Pengawasan dilakukan baik secara langsung di lapangan maupun dengan melakukan penginventarisan sarana dan prasarana. (4)Pengelolaan Pengguna Jasa Perpustakaan FKIP UNS meliputi: (a)Perencanaan yang dilakukan perpustakaan FKIP UNS dalam mengelola pengguna jasa perpustakaan berupa rencana sosialisasi perpustakaan kepada civtas akademika, membuka dan memperluas akses dan informasi perpustakaan FKIP UNS, mengadakan kegiatan yang melibatkan civitas akademika, penambahan jumlah koleksi, memberikan kemudahan layanan dan pemakaian perpustakaan FKIP UNS, mengembangkan jenis layanan, menerapkan teknologi informasi tepat guna yang dapat membantu pemakai, (b)Pengorganisasian dengan jalan pemberian layanan dan bimbingan kepada pengunjung perpustakaan, (c)Penggerakan dengan memberikan pelayanan prima yang baik serta adanya koleksi yang menarik, lengkap dan rapi, personalia perpustakaan yang ramah dan profesional serta fasilitas yang mendukung kenyamanan pengunjung, (d)Pengawasan melalui sistem loker untuk penitipan barang-barang pengunjung yang tidak dapat dibawa masuk ke ruang koleksi perpustakaan FKIP UNS, maupun pengamatan secara langsung di lapangan. (5)Faktor-faktor yang mendukung pengelolaan perpustakaan FKIP UNS meliputi: (a)Pihak pengelola perpustakaan berupaya mengajukan usulan judul-judul bahan pustaka maupun penambahan fasilitas kepada fakultas agar bisa segera terealisasi, yang didapat dari hasil angket yang diberikan kepada pengunjung untuk mengetahui minat baca dan keinginan pengunjung agar pengelolaan perpustakaan lebih baik, (b)Lokasi perpustakaan yang mudah dijangkau, (c)Petugas perpustakaan FKIP UNS yang ramah, (d)Suasana yang tenang karena jauh dari pusat keramaian, (e)Personalia perpustakaan FKIP UNS mengikuti seminar atau pelatihan-pelatihan yang berkaitan dengan perpustakaan. (6)Kendala yang masih dihadapi dalam pengelolaan perpustakaan FKIP UNS: keterbatasan koleksi, Kurangnya sarana dan prasarana, kurangnya personalia perpustakaan. (7)Usaha-usaha yang dilakukan meliputi: Penyediaan kotak saran dan buku informasi tentang kebutuhan civitas akademika untuk memenuhi keinginan civitas akademika dalam hal pengadaan koleksi dan bahan pustaka, pengiriman personalia perpustakaan yang ada untuk mengikuti kegiatan pelatihan ataupun seminar yang berhubungan dengan perpustakaan, perekrutan tenaga ahli di bidang komputer, pengajuan anggaran ke pihak fakultas, melakukan kegiatan promosi kepada civitas akademika.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vii
MOTTO
Maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai pengetahuan jika kamu
tidak mengetahui.
(Q.S. An-Nahl:43)
Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman diantaramu dan orang-
orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.
(Q.S. Al Mujaadilah: 11)
Hidup hanya sekali, pantaslah jika kita buat lebih berarti
( penulis)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
viii
PERSEMBAHAN
Karya ini dipersembahkan kepada:
Ibu dan Bapak untuk cinta dan doa yang
tak pernah terhenti.
Mamas untuk kasih sayang serta
motivasinya.
Seseorang yang telah dijanjikan Allah
SWT untukku, terima kasih untuk
kesabarannya menantiku.
Almamater.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ix
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur peneliti panjatkan kehadirat Tuhan YME, karena atas
rahmat serta hidayah-Nya peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini untuk
memenuhi persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.
Selama penulisan skripsi ini mulai dari awal sampai akhir, banyak sekali
pihak yang membantu hingga skripsi ini terselesaikan. Untuk itu atas segala
bentuk bantuannya, disampaikan terima kasih kepada yang terhormat:
1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret
yang telah memberikan ijin mengadakan penelitian.
2. Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial FKIP UNS yang telah
memberikan ijin untuk menyusun skripsi.
3. Drs. Sutaryadi, M. Pd. selaku ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi FKIP
UNS yang telah memberikan ijin untuk menyusun skripsi.
4. Dra. C. Dyah S. Indrawati, M. Pd. selaku ketua Bidang Keahlian Khusus
Pendidikan Administrasi Perkantoran yang telah memberikan ijin untuk
menyusun skripsi.
5. Dr. Wiedy Murtini, M.Pd.. selaku Pembimbing I yang telah banyak
meluangkan waktunya dan dengan sabar membimbing peneliti dalam
menyelesaikan skripsi ini.
6. Drs. Hery Sawiji, M.Pd.. selaku Pembimbing II yang telah banyak
meluangkan waktunya dan dengan sabar membimbing peneliti dalam
menyelesaikan skripsi ini.
7. Bapak dan Ibu Dosen Pendidikan Ekonomi BKK PAP FKIP UNS yang telah
membantu peneliti dalam pembekalan materi untuk penyusunan skripsi ini.
8. Sukamto. selaku Kepala Urusan Perpustakaan FKIP UNS yang telah
memberikan ijin kepada penulis untuk melakukan penelitian., dan segenap
pegawai Perpustakaan FKIP UNS yang telah membantu memberikan berbagai
informasi kepada peneliti.
9. Ibu dan Bapak serta kakak tersayang, terima kasih atas dorongan dan doanya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
x
10. Teman-teman seperjuangan PAP ’05, banyak hal yang telah kita lalui bersama
dan semuanya akan menjadi kenangan yang indah.
11. Saudari-saudariku tercinta Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia yang telah
banyak mengajariku arti sebuah persahabatan dan perjuangan hakiki.
12. Semua pihak yang telah membantu peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini.
Semoga amal kebaikan semua pihak tersebut mendapatkan imbalan dari
Tuhan YME.
Walaupun disadari dalam penulisan skripsi ini masih banyak
kekurangan namun diharapkan skripsi ini dapat bermanfaat bagi perkembangan
ilmu pengetahuan.
Surakarta, Juli 2009
Peneliti
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i
HALAMAN PENGAJUAN ............................................................................. ii
HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................... iii
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iv
HALAMAN ABSTRAK .................................................................................. v
HALAMAN MOTTO ...................................................................................... vii
HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... viii
KATA PENGANTAR ..................................................................................... ix
DAFTAR ISI ................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xiv
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ........................................................... 1
B. Perumusan Masalah ................................................................. 6
C. Tujuan Penelitian ..................................................................... 7
D. Manfaat Penelitian ................................................................... 8
BAB II LANDASAN TEORI .....................................................................
A. Tinjauan Pustaka ...................................................................... 9
1. Tinjauan tentang Manajemen .............................................. 9
2. Tinjauan tentang Perpustakaan .......................................... 11
3. Tinjauan tentang Manajemen Perpustakaan ....................... 21
4. Tinjauan tentang Manajemen Perpustakaan Perguruan
Tinggi .................................................................................. 22
5. Tinjauan tentang Minat Baca ............................................. 29
B. Kerangka Pemikiran ................................................................. 31
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ..................................................... 33
A. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................. 33
B. Bentuk dan Strategi Penelitian ................................................. 33
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xii
C. Sumber Data ............................................................................. 35
D. Teknik Cuplikan (Sampling) .................................................... 37
E. Teknik Pengumpulan Data ....................................................... 38
F. Validitas Data ........................................................................... 40
G. Analisis Data ............................................................................ 41
H. Prosedur Penelitian .................................................................. 43
BAB IV HASIL PENELITIAN .................................................................... 45
A. Deskripsi Lokasi Penelitian ..................................................... 45
1. Sejarah Singkat Perpustakaan FKIP UNS .......................... 45
2. Fungsi Perpustakaan FKIP UNS ........................................ 46
3. Infrastruktur (Keadaan Gedung Perpustakaan FKIP UNS) 47
4. Struktur Organisasi Perpustakaan FKIP UNS ................... 48
5. Personalia Perpustakaan ..................................................... 48
6. Sarana dan Prasarana Perpustakaan FKIP UNS ................ 50
7. Keuangan ........................................................................... 50
8. Koleksi Perpustakaan FKIP UNS ...................................... 51
9. Pengolahan Bahan Pustaka ................................................ 52
10. Tata Tertib Perpustakaan FKIP UNS ................................. 54
B. Deskripsi Permasalahan Penelitian .......................................... 56
1. Pengelolaan Perpustakaan FKIP UNS dalam Rangka
Meningkatkan Minat Baca Civitas Akademika
di Perpustakaan FKIP UNS ................................................. 56
2. Faktor-faktor yang Mendukung dalam Pengelolaan
Perpustakaan FKIP UNS dalam Rangka Meningkatkan
Minat Baca Civitas Akademika di Perpustakaan FKIP UNS 75
3. Kendala-Kendala yang Dihadapi dalam Pengelolaan
Perpustakaan FKIP UNS dalam Rangka Meningkatkan
Minat Baca .......................................................................... 77
4. Usaha-usaha yang Dilakukan dalam Mengatasi Kendala
dalam Pengelolaan Perpustakaan FKIP UNS .................... 81
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiii
C. Temuan Studi yang Dihubungkan dengan Kajian Teori ......... 83
1. Pengelolaan Perpustakaan FKIP UNS dalam Rangka
Meningkatkan Minat Baca Civitas Akademika
di Perpustakaan FKIP UNS ................................................. 84
2. Faktor-faktor yang Mendukung dalam Pengelolaan
Perpustakaan FKIP UNS dalam Rangka Meningkatkan
Minat Baca Civitas Akademika di Perpustakaan FKIP UNS 93
3. Kendala-Kendala yang Dihadapi dalam Pengelolaan
Perpustakaan FKIP UNS dalam Rangka Meningkatkan
Minat Baca .......................................................................... 94
4. Usaha-usaha yang Dilakukan dalam Mengatasi Kendala
dalam Pengelolaan Perpustakaan FKIP UNS .................... 97
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN .................................... 99
A. Simpulan .................................................................................. 99
B. Implikasi ................................................................................... 104
C. Saran ......................................................................................... 105
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 108
LAMPIRAN
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiv
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel IV. 1 Rincian Tugas Personalia Perpustakaan FKIP UNS ...................... 49
Tabel IV. 2 Data Sarana dan Prasarana di Perpustakaan FKIP UNS ................ 50
Tabel IV.3 Klasifikasi Bahan Pustaka Perpustakaan FKIP UNS ..................... 54
Tabel IV.4 Peminjam dan Pengunjung Perpustakaan FKIP UNS
Tahun 2008 .................................................................................. 72
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xv
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar II.1 Unsur-unsur Perpustakaan. ........................................................... 12
Gambar II.2 Kerangka Pemikiran ..................................................................... 32
Gambar III. 3 Skema Analisis Interaktif Menurut H B. Sutopo, 2002 ............. 42
Gambar III. 4 Prosedur Penelitian ..................................................................... 44
Gambar IV.5 Tata Ruang Perpustakaan FKIP UNS ......................................... 47
Gambar.IV.6 Struktur Organisasi Perpustakaan FKIP UNS ............................ 48
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Jadwal Pelaksanaan Penelitian dan Penyusunan Skripsi
Lampiran 2. Pedoman Wawancara
Lampiran 3. Pedoman Wawancara
Lampiran 4. Field Note I
Lampiran 5. Field Note II
Lampiran 6. Field Note III
Lampiran 7. Field Note IV
Lampiran 8. Field Note V
Lampiran 9. Field Note VI
Lampiran 10. Field Note VII
Lampiran 11. Surat Ijin Rektor
Lampiran 12. Surat Ijin Pimpinan Perpustakaan FKIP UNS
Lampiran 13. Surat Ijin Dekan
Lampiran 14. Surat Ijin Penyusunan Skripsi
Lampiran 15. Surat Keterangan Penelitian
Lampiran 16. Tata Ruang Perpustakaan FKIP UNS
Lampiran 17. Struktur Organisasi FKIP UNS
Lampiran 18. Struktur Organisasi Bagian Tata Usaha FKIP UNS
Lampiran 19. Struktur Organisasi Perpustakaan FKIP UNS
Lampiran 20. Sub Bagian Pendidikan (Perpustakaan)
Lampiran 21. Sub Bagian Pendidikan (Perpustakaan)
Lampiran 22. Angket Perpustakaan
Lampiran 23. Angket Perpustakaan
Lampiran 24. Angket Perpustakaan
Lampiran 25. Laporan Tahunan kondisi Perpustakaan
Lampiran 26. Gambar Penelitian
Lampiran 27. Sertifikat Program Pendidikan Ilmu Perpustakaan dan Informasi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Setiap perpustakaan, baik kecil maupun besar perlu diatur dengan suatu
sistem agar dapat memberi pelayanan yang baik kepada masyarakat penggunanya.
Setiap orang mengharapkan pelayanan yang baik, demikian pula pemakai
perpustakaan. Pelayanan dikatakan baik apabila dapat dilakukan dengan:
1. Cepat, artinya untuk memperoleh layanan, orang tidak perlu menunggu terlalu
lama.
2. Tepat waktu, artinya orang dapat memperoleh kebutuhannya tepat pada
waktunya.
3. Benar, artinya pelayanan membantu perolehan sesuatu sesuai dengan yang
dibutuhkan.
Tugas pokok perpustakaan adalah menghimpun bahan pustaka,
mengolahnya, dan menyajikannya untuk dapat dimanfaatkan oleh masyarakat
penggunanya. Bahan pustaka dapat berupa buku dan non-buku, yang berisi
informasi seperti teori ilmu pengetahuan, gagasan, pengalaman seseorang, atau
penemuan baru. Yang dimaksud dengan non-buku antara lain adalah film, kaset,
tape. Buku dan non-buku adalah tempat untuk mewadahi informasi, maka disebut
wadah informasi.
Bahan pustaka berupa buku dan non-buku, yang dihimpun oleh
perpustakaan disebut koleksi. Koleksi tersebut perlu diolah sebelum disajikan
kepada pengguna jasa perpustakaan. Pengolahan bahan pustaka harus baik agar
setiap pustaka dapat dengan mudah dan cepat dicari dan ditemukan kembali pada
waktu dibutuhkan. Koleksi perpustakaan yang telah diolah dan disajikan, sudah
siap dimanfaatkan oleh penggunanya. Orang dapat memakainya untuk menambah
pengetahuan, katerampilan, atau hiburan. Perpustakaan meminjamkan bahan
pustaka kepada civitas akademika yang berminat, baik untuk dimanfaatkan di
tempat atau dibawa pulang. Karena fungsi ini perpustakaan disebut sebagai
penyalur informasi.
1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
Perpustakaan, disamping berfungsi sebagai penyedia informasi,
dikatakan juga sebagai pusat informasi, karena menyimpan wadah-wadah
informasi tersebut, serta menyediakan alat telusur, yaitu katalog. Proses
pembuatan katalog, sebagai alat telusur informasi disebut katalogisasi, atau proses
mengolah pustaka. Untuk mengolah pustaka dengan baik agar informasi yang ada
di dalamnya dapat dengan mudah dan cepat dicari dan ditemukan, diperlukan
pengetahuan ilmu perpustakaan atau kepustakawanan. Seorang ahli perpustakaan
atau pustakawan memperoleh ilmu tersebut lewat pendidikan tinggi, baik jalur
gelar maupun jalur non-gelar. Lewat jalur gelar orang dapat memperoleh gelar
sarjana S1, S2, S3, sedang lewat jalur non-gelar Diploma 1,Diploma 2,Diploma 3.
Setelah perpustakaan selesai didirikan atau dibentuk maka selanjutnya
perpustakaan itu akan beroperasi melaksanakan tugas dan fungsinya. Pemeran
utama pelaksanaan tugas dan fungsi perpustakaan adalah pemimpin atau kepala
perpustakaan yang diangkat oleh penyelenggara. Pemimpin perpustakaan ini yang
mengelola seluruh kegiatan yang berlangsung di perpustakaan. Jadi tugas
mengelola (manajemen) perpustakaan baru dilaksanakan setelah pembentukan
perpustakaan selesai dan penyelenggara, yaitu organisasi yang menaunginya telah
mengangkat pemimpin atau kepala perpustakaan. Keberhasilan pelaksanaan tugas
dan fungsi perpustakaan tergantung kepada pemimpin perpustakaan tersebut.
(Sutarno NS, 2003: 76).
Jabatan pustakawan adalah jabatan fungsional, karena mereka mengelola
perpustakaan dengan menerapkan keahliannya. Seorang pustakawan yang
menjabat sebagai kepala perpustakaan atau kepala salah satu unit di dalam
perpustakaan, harus dapat bertindak sebagai manajer yang terampil dan
berwibawa. Ia dituntut untuk mengelola suatu perpustakaan, atau mengelola suatu
unit di dalam suatu perpustakaan.
Tugas pengelolaan atau manajemen adalah yang berhubungan dengan
hal-hal teknis operasional sebuah perpustakaan, yang dimulai dari proses
perencanaan atas seluruh kegiatan, termasuk sarana dan prasarana, waktu,
personalia, biaya dan lain sebagainya; kemudian pelaksanaan kegiatan yang harus
dikendalikan, diarahkan, dan diorganisasikan serta diberdayakan oleh pemimpin
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
organisasi dengan mengerahkan seluruh kekuatan dan potensi yang tersedia.
Semua itu untuk diarahkan kepada target, sasaran dan tujuan akhir perpustakaan,
yaitu terselenggaranya semua kegiatan, termanfaatkannya seluruh koleksi bahan
pustaka, dan meningkatnya pengetahuan, bertambahnya keterampilan, dan
berubahnya sikap kearah yang semakin baik masyarakat pengguna jasa
perpustakaan. Oleh karena keberhasilan penyelenggaraan perpustakaan tergantung
kepada pemimpin atau kepala perpustakaan, maka seorang kepala perpustakaan
harus dapat menjalankan tugas dan fungsinya dengan baik. Menurut Sutarno NS
(2003:77), tugas-tugas penyelenggaraan perpustakaan meliputi kegiatan-kegiatan
sebagai berikut:
1. Menyiapkan rencana dan anggaran, terutama anggaran rutin tahunan, dan mengusahakan memperoleh persetujuan untuk dilaksanakan.
2. Pengorganisasian pekerjaan. 3. Penyediaan dan penyiapan pegawai serta sarana dan prasarana kerja. 4. Menggerakkan para pelaksana agar rajin dan bersemangat kerja. 5. Melaksanakan kerja sama dengan perpustakaan lain dalam rangka
pemanfaatan bersama koleksi dan sarana prasarana perpustakaan. 6. Menjalin hubungan baik dengan atasan, penyelenggaraan,
pembinaan mitra kerja dan unit-unit kerja terkait lainnya. 7. Mengawasi pelaksanaan rencana kerja dan penggunaan anggaran,
perlengkapan dan sarana prasarana kerja. 8. Melakukan evaluasi terhadap rencana program, pelaksanaannya,
penggunaan PERSONALIA dan sumber daya perpustakaan, serta menyiapkan konsep perbaikan dan peningkatan.
9. Membuat dan memberikan laporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan program kerja kepada atasan.
Agar pengelolaan perpustakaan dapat berjalan dengan baik, maka para
pelaksana perlu mengerti, memahami dan mampu menerapkan fungsi-fungsi
manajemen dengan benar. Mengenai fungsi-fungsi manajemen ini, banyak sekali
pendapat yang diketengahkan oleh para pakar. Salah satunya adalah yang
dikemukakan oleh George R. Terry yang dikutip oleh Sutarno NS (2003: 80),
yang terdiri atas:
1. Perencanaan
Perencanaan atau planning merupakan fungsi yang pertama dalam
manajemen. Perencanaan adalah perhitungan dan penentuan tentang apa yang
akan dijalankan dalam rangka mencapai suatu tujuan (objective) yang tertentu, di
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
mana, kapan/bilamana, oleh siapa dan bagaimana tata caranya. Perencanaan yang
baik memerlukan kemampuan-kemampuan berfikir yang tertentu, seni tertentu,
dan perkiraan ke depan tentang apa yang akan dicapai atau diwujudkan. Oleh
karena itu perencanaan yang baik merupakan kunci manajemen. Ada tiga
kemampuan berfikir yang diperlukan untuk perencanaan menurut Sutarno NS
(2003:80), yaitu:
1. Berfikir secara trayektoris, artinya melihat ke depan memperkirakan keadaan, serta memperkirakan jalan lintas yang hendak ditempuh.
2. Berfikir secara kualitatif, artinya dapat mengenal, melihat, dan menentukan segala apa yang akan diperlukan, seperti misalnya PERSONALIA, keahlian, kemampuan, keterampilan, dana, mesin-mesin peralatan, bahan, teknologi, dan waktu.
3. Berfikir secara kuantitatif, artinya dapat melihat dimensi-dimensi, mengukur dan menghitung, membuat jadwal, menganggarkan, dan lain-lain.
2. Pengorganisasian
Fungsi manajemen terpenting yang kedua adalah organising atau
pengorganisasian, yakni fungsi yang dijalankan oleh semua manajer dari semua
tingkatan, termasuk administrator.
Menurut Atmosudirdjo yang dikutip oleh Sutarno NS (2003: 82)
pengorganisasian (organisation) adalah suatu bentuk kerja sama antara
sekelompok orang, berdasarkan suatu perjanjian untuk bekerja sama guna
mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan. Setiap bentuk pasti ada
konfigurasinya yang tertentu, yang disebabkan oleh sesuatu di dalamnya yang
disebut struktur atau kerangka. Di dalamnya terdapat jabatan-jabatan, prinsip-
prinsip serta aturan permainan. Di dalam perpustakaan ada hal-hal penting yang
harus ada yaitu:
a. Tugas pokok atau misi dan tujuan.
b. Strategi atau kebijakan.
c. Program dan fungsi.
d. Tugas-tugas dan peranan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
3. Penggerakan
Penggerakan (actuating) dijalankan setelah adanya rencana dan organisasi.
Penggerakan merupakan pelaksanaan atas hasil-hasil perencanaan dan
pengorganisasian. Pengorganisasian adalah aktivitas-aktivitas atau kegiatan utama
sehari-hari seorang kepala atau manajer.
Menurut Sutarno NS (2003: 84) fungsi-fungsi penggerakan (actuating)
tersebut secara singkat dibagi menjadi lima subfungsi manajemen, yaitu:
1. Komunikasi. 2. Kepemimpinan. 3. Pengarahan. 4. Motivasi. 5. Penyediaan sarana dan kemudahan.
4. Pengawasan
Pengawasan (controlling), yang dilakukan oleh atasan terhadap bawahan
adalah didalam melaksanakan semua aktivitas, menggunakan sumber daya
organisasi, memanfaatkan biaya, waktu, dan sarana prasarana. Pengawasan
dimulai sejak proses perencanaan, sampai dengan akhir suatu tahap kegiatan.
Pengawasan tersebut dapat dibedakan menjadi, pertama, pengawasan
langsung atasan kepada bawahan, yang sering disebut pengawasan melekat
(waskat), yang pelaksanaannya dapat rutin atau berkala (periodik), dan sifatnya
internal. Kedua pengawasan fungsional (wasnal), yang dilakukan oleh lembaga
diluar organisasi yang sifatnya eksternal. Pengawasan tersebut dilakukan oleh
suatu badan pengawas/pemeriksa dan dilakukan secara berkala ataupun sewaktu-
waktu (insidental) jika diperlukan. Ketiga adalah pengawasan yang dilakukan oleh
masyarakat (wasmas), baik melalui lembaga perwakilan rakyat (DPR), Lembaga
Swadaya Masyarakat (LSM), pers, maupun perorangan. Mekanisme pelaksanaan
pengawasan oleh masyarakat tersebut dapat dilakukan secara terbuka, transparan,
langsung atau tidak langsung.
Setelah dilakukan studi pendahuluan dan keikutsertaan penulis dalam
program magang selama dua bulan yaitu bulan Januari sampai dengan bulan
Februari 2009 di perpustakaan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP)
Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, ditemui beberapa permasalahan yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
perlu diadakan pembenahan dalam pengelolaan perpustakaan FKIP UNS baik dari
segi kualitas maupun kuantitas; antara lain koleksi buku di perpustakaan FKIP
UNS masih terbatas, sehingga banyak pengguna jasa perpustakaan FKIP UNS
yang kecewa karena tidak mendapatkan buku atau literatur yang dibutuhkan;
kurang ketersediaannya komputer untuk mengakses katalogisasi melalui digital
library perpustakaan FKIP UNS, komputer untuk mengakses katalog yang
tersedia saat ini hanya satu unit dan hanya bisa dilakukan penelusuran dengan kata
kunci pada judul yang dicari, hal ini menyulitkan pengguna untuk mencarinya dan
membutuhkan waktu yang relatif lama; jumlah pengguna jasa perpustakaan yang
relatif banyak, kurang lebih 100 pengunjung setiap harinya tidak didukung dengan
adanya jumlah personalia perpustakaan yang hanya berjumlah empat orang,
sehingga kegiatan pengawasan (controlling) juga belum maksimal terbukti dengan
adanya pengunjung yang membawa makanan masuk ke ruang baca dan masih ada
pengunjung yang mengenakan jaket masuk ke ruang koleksi dan ruang baca;
untuk ruang non-referensi dan non-skripsi banyak pengunjung yang tidak
menggunakan fasilitas perpustakaan untuk menggali informasi namun hanya
dijadikan tempat berkumpul dan bersendau gurau, pengunjung yang datang ke
bagian referensi dan skripsi benar-benar menggali informasi karena yang
berkunjung rata-rata mahasiswa semester atas yang sedang menyusun skripsi.
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penulis ingin mengkaji dan
meneliti lebih dalam tentang “Analisis Pengelolaan Perpustakaan FKIP UNS
Dalam Rangka Meningkatkan Minat Baca Civitas Akademika di Perpustakaan
FKIP UNS”.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas dan
dengan pertimbangan agar terarah pada penyelesaian masalah, maka perlu
dituliskan mengenai perumusan masalah. Adapun perumusan masalah dalam
rencana penelitian ini adalah:
1. Bagaimana pengelolaan personalia perpustakaan FKIP UNS?
2. Bagaimana pengelolaan koleksi perpustakaan FKIP UNS?
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
3. Bagaimana pengelolaan sarana dan prasarana perpustakaan FKIP UNS?
4. Bagaimana pengelolaan pengguna jasa perpustakaan FKIP UNS?
5. Apa sajakah faktor-faktor yang mendukung pengelolaan perpustakaan FKIP
UNS dalam rangka meningkatkan minat baca civitas akademika di
perpustakaan FKIP UNS?
6. Kendala-kendala apa sajakah yang dihadapi dalam pengelolaan perpustakaan
FKIP UNS dalam rangka meningkatkan minat baca civitas akademika di
perpustakaan FKIP UNS?
7. Usaha-usaha apa sajakah yang dilakukan untuk mengatasi kendala yang
dihadapi dalam pengelolaan perpustakaan FKIP UNS dalam rangka
meningkatkan minat baca civitas akademika di perpustakaan FKIP UNS?
C. Tujuan Penelitian
Adapun beberapa tujuan dari rencana penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui pengelolaan personalia perpustakaan FKIP UNS.
2. Untuk mengetahui pengelolaan koleksi perpustakaan FKIP UNS.
3. Untuk mengetahui pengelolaan sarana dan prasarana perpustakaan FKIP UNS.
4. Untuk mengetahui pengelolaan pengguna jasa perpustakaan FKIP UNS.
5. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mendukung pengelolaan perpustakaan
FKIP UNS dalam rangka meningkatkan minat baca civitas akademika di
perpustakaan FKIP UNS.
6. Untuk mengetahui kendala-kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan
pengelolaan perpustakaan FKIP UNS dalam rangka meningkatkan minat baca
civitas akademika di perpustakaan FKIP UNS.
7. Untuk mengetahui usaha-usaha yang dilakukan untuk mengatasi kendala-
kendala yang dihadapi dalam pengelolaan perpustakaan FKIP UNS dalam
rangka meningkatkan minat baca civitas akademika di perpustakaan FKIP
UNS.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan harapan dapat menghasilkan informasi
yang rinci, akurat, dan aktual yang dapat memberikan manfaat dalam menjawab
permasalahan yang sedang diteliti. Selain diharapkan mempunyai manfaat teoretis
untuk mengembangkan ilmu lebih lanjut ataupun dalam bentuk kegunaan praktis
yang menyangkut pemecahan-pemecahan masalah yang aktual.
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:
1. Manfaat Teoretis
a. Sebagai suatu usaha untuk menambah khasanah ilmu pengetahuan dalam
bidang perpustakaan.
b. Untuk menambah bahan referensi dan bahan masukan bagi penelitian
selanjutnya.
2. Manfaat Praktis
a. Bahan masukan untuk memperbaiki pengelolaan perpustakaan FKIP UNS
agar dapat menarik minat civitas akademika untuk berkunjung.
b. Dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi pengelolaan perpustakaan
dalam usaha memperlancar pengelolaan perpustakaan dalam rangka
meningkatkan minat baca civitas akademika.
c. Sebagai bahan masukan dalam memberikan pelayanan yang lebih baik kepada
pengguna jasa perpustakaan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka
1. Tinjauan tentang Manajemen
a. Pengertian Manajemen
Istilah manajemen berasal dari kata manus (bahasa Latin) berarti tangan;
mano (bahasa Italia) berarti tangan; manage/menege (bahasa Latin, Italia,
Perancis) berarti memerintah kuda, mengendalikan kuda; maneggio (bahasa Italia)
berarti pengurusan; maneggiare (bahasa Italia) berarti melatih kuda dalam
menindakkan langkah-langkahnya. Juga sering dinyatakan bahwa kata
maneggiare ini terdiri dari manus yang berarti tangan dan agree berarti
melaksanakan. Jadi manajemen berarti melaksanakan dengan tangan atau
menangani sesuatu. Disamping itu, manajemen juga berasal dari bahasa Inggris to
manage, yang kalau diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia memiliki arti:
mengurus, membimbing, dan mengawasi.
Dari istilah bahasa Inggris to manage itulah kemudian dirumuskan kata
atau istilah manajemen yang mengandung pengertian sebagai proses kegiatan
(manajer) untuk mengendalikan (memanage) suatu usaha guna mencapai tujuan
yang telah ditentukan sebelumnya.
Menurut GR. Terry yang dikutip oleh Sulistriyo (2003: 2) manajemen
adalah pencapaian tujuan yang ditetapkan terlebih dahulu dengan menggunakan
kegiatan orang lain. Sedangkan Mary Parker Follet mendefinisikan manajemen
sebagai sebuah seni untuk melaksanakan suatu pekerjaan melalui orang-orang.
Adapun SP. Siagian berpendapat bahwa manajemen adalah kemampuan atau
keterampilan untuk memperoleh suatu hasil dalam rangka pencapaian tujuan yang
telah ditentukan sebelumnya dengan menggunakan kegiatan orang lain. Sejalan
dengan definisi yang dikemukakan The Liang Gie yang mendefinisikan
manajemen adalah segenap proses kegiatan untuk menggerakkan sekelompok
orang dan mengerahkan segenap fasilitas dalam suatu usaha kerjasama untuk
mencapai tujuan tertentu.
9
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
Dari beberapa definisi di atas dapat dirumuskan pengertian manajemen
adalah sebagai kemampuan yang dimiliki oleh seseorang (manajer) untuk
menggerakkan seseorang (sekelompok orang) dan mengerahkan segenap fasilitas
yang ada dalam suatu organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan
sebelumnya.
b. Fungsi Manajemen
Fungsi manajemen adalah serangkaian aktivitas yang dilakukan oleh
manajer dalam rangka menjalankan tugasnya sebagai pejabat manajemen, baik
pejabat manajemen pada tingkat atas, tingkat menengah, maupun tingkat bawah
terlepas dari organisasi besar atau kecil. Jadi fungsi itu merupakan kegiatan yang
pasti dilakukan dalam keadaan apa saja, dan oleh siapa saja yang mempunyai
predikat manajer.
Menurut GR. Terry dalam bukunya yang berjudul Principle of
Management yang dikutip oleh Sulistriyo (2003: 38), mengemukakan klasifikasi
fungsi manajemen itu menjadi empat jenis, yaitu:
1) Perencanaan (Planning).
2) Pengorganisasian (Organizing).
3) Penggerakkan (Actuating).
4) Pengawasan (Controlling).
Perencanaan adalah rangkaian kegiatan pemikiran dan penentuan
terhadap hal-hal yang perlu dilaksanakan dimasa yang akan datang dalam rangka
pencapaian tujuan yang telah ditentukan. Pengorganisasian adalah rangkaian
kegiatan penyusunan bentuk dan pola kerjasama dalam rangka pencapaian tujuan
yang telah ditentukan dalam rangkaian kegiatan untuk membentuk struktur
organisasi. Penggerakkan merupakan pelaksanaan atas hasil-hasil perencanaan
dan pengorganisasian. Sedangkan pengawasan adalah serangkaian kegiatan untuk
mengontrol pelaksanaan kegiatan, agar sesuai dengan rencana yang telah
ditetapkan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
c. Sarana atau Unsur-unsur Manajemen
Unsur-unsur manajemen berjumlah enam (enam M). keenam unsur itu
harus ada didalam manajemen perpustakaan sebagai sarana atau faktor-faktor
yang ikut menentukan berhasilnya misi dalam menjalankan tugas dan fungsinya
dengan baik. Sejalan dengan pendapat Sutarno NS (2006: 98) unsur-unsur
manajemen itu adalah :
1. Man (manusia) atau sumber daya manusia. 2. Money (uang/modal kerja). 3. Machines (mesin-mesin). 4. Materials (material/benda/barang-barang). 5. Methodes (metode, sistem, prosedur, dan mekanisme kerja). 6. Market (pasar/masyarakat pemakai).
2. Tinjauan tentang Perpustakaan
a. Pengertian Perpustakaan
Kata perpustakaan berasal dari kata dasar pustaka, yang mendapat
imbuhan per- dan –an, sehingga berarti tempat atau kumpulan bahan pustaka.
Sedang bahan pustaka adalah wadah informasi, dapat berupa buku atau non-buku.
Buku adalah hasil rekaman informasi yang tertulis atau tercetak, seperti buku teks
atau monografi, majalah, brosur, dan lain-lain. Sedang non-buku adalah hasil
rekaman informasi berupa suara atau gambar pada pita, film, dan lain-lain.
(Soetminah, 1992: 32).
Adjat Sakri dan kawan-kawan yang dikutip oleh Soetminah (1999: 32)
dalam Kamus Kecil Perpustakaan memberi definisi: perpustakaan adalah lembaga
yang menghimpun pustaka dan menyediakan sarana bagi orang untuk
memanfaatkan koleksi pustaka tersebut. Menurut definisi tersebut, perpustakaan
terdiri dari tiga unsur yaitu koleksi, pengguna perpustakaan, dan sarana prasarana.
Tetapi perlu ditambahkan satu unsur lagi yaitu personalia perpustakaan, yang
terdiri dari kepala urusan atau kepala perpustakaan, bagian sirkulasi, bagian
referensi, bagian pengolahan bahan pustaka. Kalau digambarkan akan menjadi
sebgai berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
Gambar II.1 Unsur-unsur Perpustakaan.
Menurut Sutarno NS (2006: 12), ciri-ciri sebuah perpustakaan seperti:
1. Tersedianya ruangan/gedung, yang dipergunakan khusus untuk perpustakaan.
2. Adanya koleksi bahan pustaka/bacaan dan sumber informasi lainnya. 3. Adanya petugas yang menyelenggarakan kegiatan dan melayani
pemakai. 4. Adanya komunitas masyarakat pemakai. 5. Adanya sarana dan prasarana yang diperlukan. 6. Diterapkannya suatu sistem atau mekanisme tertentu yang
merupakan tata cara, prosedur dan aturan-aturan agar segala sesuatunya berlangsung lancar.
Berdasarkan beberapa pendapat tersebut, dapat disimpulkan pengertian
perpustakaan adalah suatu unit kerja atau lembaga yang menghimpun pustaka dan
menyediakan sarana bagi orang untuk memanfaatkan koleksi pustaka tersebut
yang dikelola dan diatur secara sistematis dengan cara tertentu, untuk digunakan
sebagai sumber informasi.
b. Maksud dan Tujuan Perpustakaan
Sejak awal sebuah perpustakaan didirikan telah disebutkan bahwa
perpustakaan mempunyai kegiatan utama mengumpulkan semua sumber
informasi dalam berbagai bentuk. Kemudian semua informasi tersebut diproses,
dikemas, dan disajikan kepada pengguna perpustakaan yang diharapkan akan
menggunakannya. Oleh karena itu penyelenggaraan perpustakaan tentu
mempunyai maksud-maksud dan tujuan tertentu yang ingin dicapai. Menurut
Sarana dan Prasarana
Koleksi
Personalia Perpustakaan
Pengguna Perpustakaan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
Sutarno NS (2003: 25) ada beberapa maksud dibentuknya perpustakaan antara
lain:
1) Tempat mengumpulkan dalam arti aktif, maksudnya perpustakaan tersebut mempunyai kegiatan yang terus-menerus untuk menghimpun sebanyak mungkin sumber informasi untuk dikoleksi.
2) Tempat mengolah atau memproses semua bahan pustaka, dengan metode atau sistem tertentu seperti registrasi, klasifikasi, katalogisasi, baik secara manual maupun menggunakan sarana teknologi informasi dan pembuatan perlengkapan lain agar semua koleksi mudah digunakan.
3) Tempat menyimpan dan memelihara. Artinya ada kegiatan mengatur, menyusun, menata, memelihara, merawat agar koleksi rapi, bersih, awet, utuh, lengkap, mudah diakses, tidak mudah rusak, hilang dan berkurang.
4) Sebagai salah satu pusat informasi, sumber belajar, penelitian, dan rekreasi, preservasi, serta kegiatan ilmiah lainnya. Memberikan layanan kepada pemakai, seperti membaca, meminjam, meneliti, dengan cara tepat, cepat, mudah, dan murah.
5) Membangun tempat informasi yang lengkap dan ”up to date” bagi pengembangan pengetahuan (knowledge), keterampilan (skill), dan perilaku/sikap (attitude).
6) Merupakan agen perubahan dan agen kebudayaan dari masa lalu, sekarang, dan masa depan.
Sesuai dengan maksud-maksud tersebut di atas, maka tujuan
perpustakaan adalah agar tercipta masyarakat yang terdidik, terpelajar, terbiasa
membaca dan berbudaya tinggi. Masyarakat yang demikian senantiasa mengikuti
peristiwa dan perkembangan mutakhir karena menguasai sumber informasi dan
ilmu pengetahuan. Masyarakat tersebut mempunyai pandangan dan wawasan
yang luas, bersikap mandiri, percaya diri, dan dapat mengikuti kemajuan jaman.
Setiap orang di perpustakaan dapat mengembangkan diri dengan semangat belajar
secara terus-menerus tanpa terikat dengan pendidikan formal.
c. Peranan Perpustakaan
Peranan sebuah perpustakaan adalah bagian dari tugas pokok yang harus
dijalankan di dalam perpustakaan. Oleh karena itu peranan yang harus dijalankan
itu ikut menentukan dan mempengaruhi tercapainya misi dan tujuan perpustakaan.
Setiap perpustakaan yang dibangun akan mempunyai makna apabila dapat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
menjalankan peranannya dengan sebaik-baiknya. Peranan tersebut berhubungan
dengan keberadaan, tugas dan fungsi perpustakaan. Peranan yang dapat dijalankan
oleh perpustakaan antara lain:
1) Perpustakaan merupakan media atau jembatan yang menghubungkan
antara sumber informasi dan ilmu pengetahuan yang terkandung di dalam
koleksi perpustakaan dengan para akar pemakainya.
2) Perpustakaan mempunyai peranan sebagai sarana untuk menjalin dan
mengembangkan komunikasi antar sesama pemakai dan antara
penyelenggara dengan pengguna perpustakaan yang dilayani.
3) Perpustakaan dapat berperan sebagai lembaga untuk mengembangkan
minat baca, kegemaran membaca, kebiasaan membaca, dan budaya
membaca, melalui penyediaan berbagai bahan bacaan yang sesuai dengan
keinginan dan kebutuhan masyarakat. Oleh karena itu apabila tidak ada
perpustakaan, atau perpustakaan yang ada kurang berperan dengan baik,
mungkin anggota masyarakat yang baru belajar membaca, atau sedang
membiasakan diri membaca, dan yang sedang membutuhkan sumber
bacaan, dapat berkurang secara perlahan-lahan dan hilang semangatnya.
4) Perpustakaan dapat berperan aktif sebagai fasilitator, mediator, dan
motivator bagi mereka yang ingin mencari, memanfaatkan, dan
mengembangkan ilmu pengetahuan dan pengalamannya.
5) Perpustakaan merupakan agen perubahan, agen pembangunan, dan agen
kebudayaan umat manusia. Sebab berbagai penemuan, sejarah, pemikiran,
dan ilmu pengetahuan yang ditentukan pada masa lalu, yang direkam
dalam bentuk tulisan atau bentuk tertentu yang disimpan di perpustakaan
dapat dipelajari, diteliti, dikaji, dan dikembangkan oleh generasi sekarang,
dan kemudian dipergunakan sebagai landasan penuntun untuk
merencanakan masa depan yang lebih baik.
6) Perpustakaan berperan sebagai lembaga pendidikan nonformal bagi
anggota masyarakat dan pengunjung perpustakaan. Mereka dapat belajar
secara mandiri (otodidak), melakukan penelitian, menggali,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
memanfaatkan, dan mengembangkan sumber informasi dan ilmu
pengetahuan.
7) Perpustakaan dapat berperan sebagai pembimbing dan memberikan
konsultasi kepada pemakai atau melakukan pendidikan pemakai (user
education).
8) Perpustakaan dapat berperan dalam menghimpun dan melestarikan koleksi
bahan pustaka agar tetap dalam keadaan baik semua hasil karya umat
manusia yang tak ternilai harganya.
9) Perpustakaan dapat berperan sebagai ukuran (barometer) atas kemajuan
masyarakat dilihat dari intensitas kunjungan dan pemakaian perpustakaan.
Sebab masyarakat yang sudah maju dapat ditandai dengan adanya
perpustakaan yang sudah maju pula, sebaliknya masyarakat yang sedang
berkembang biasanya belum memiliki perpustakaan yang memadai dan
representatif.
10) Secara tidak langsung, perpustakaan yang berfungsi dan dimanfaatkan
dengan baik, dapat ikut berperan dalam mengurangi dan mencegah
kenakalan remaja seperti tawuran, penyalahgunaan obat-obatan terlarang
dan tindak indisipliner. Perpustakaan yang berisi bahan bacaan yang berisi
pendidikan, informasi, dan rekreasi yang sehat dan positif serta dipahami
dan dijiwai oleh pembacanya.
d. Jenis Perpustakaan
Telah disebutkan di atas bahwa, perpustakaan terdiri dari empat unsur:
koleksi, pengguna perpustakaan, sarana dan prasarana, serta personalia
perpustakaan. Dari keempat unsur tersebut, unsur koleksi dan pengguna
perpustakaan mempunyai hubungan sangat erat. Orang pergi ke perpustakaan
dengan harapan akan memperoleh buku atau informasi yang dibutuhkan, maka
pustakawan harus berusaha menghimpun koleksi pustaka yang sesuai dengan
kebutuhan dan minat para penggunanya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
Agar perpustakaan dapat memberikan layanan yang baik kepada
masyarakat pemakainya, maka perpustakaan dikelompokkan menurut lima jenis,
yaitu:
1) Perpustakaan Umum
Perpustakaan umum adalah perpustakaan yang mempunyai tugas
melayani seluruh lapisan masyarakat tanpa membedakan tingkat usia, tingkat
sosial, tingkat pendidikan, dan lain-lain. Setiap kelompok masyarakat mempunyai
kebutuhan dan minat yang berbeda terhadap bahan pustaka, maka perpustakaan
umum wajib menghimpun koleksi yang diminati oleh semua kelompok
masyarakat pemakainya sehingga jenis koleksinya sangat lengkap. Jangkauan
layanan perpustakan umum hanya satu wilayah, sehingga jumlah dan
keanekaragaman masyarakat yang harus dilayani dapat dibatasi.
Pengadaan koleksi perpustakaan tergantung pada dana yang tersedia dan
karena anggaran perpustakaan selalu terbatas, maka dana untuk pengadaan koleksi
juga terbatas. Oleh karena itu perlu ada kebijakan pengadaan koleksi yang
ditentukan oleh kepala perpustakaan yang perumusannya didasarkan pada survei
lapangan.
2) Perpustakaan Khusus
Perpustakaan khusus adalah perpustakaan yang mempunyai tugas
melayani suatu kelompok masyarakat khusus yang memiliki kesamaan dalam
kebutuhan dan minat terhadap bahan pustaka dan informasi. Ada tiga macam
kelompok masyarakat khusus, sehingga ada tiga macam perpustakaan khusus,
yaitu:
a) Perpustakaan Khusus Bidang Ilmu/Profesi
Yaitu perpustakaan yang didirikan untuk memenuhi kebutuhan lembaga
atau asosiasi masyarakat khusus yang anggotanya mempunyai kesamaan bidang
ilmu pengetahuan atau mempunyai satu bidang profesi yang sama. Misalnya
perpustakaan Batan (Badan Tenaga Atom Nasional), atau Pusat Dokumentasi
Anak yang menghimpun koleksi yang berkaitan dengan anak Indonesia.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
b) Perpustakaan Khusus Perkantoran
Yaitu perpustakaan yang didirikan kantor pemerintah atau swasta untuk
menambah semangat dan meningkatkan kemampuan kerja para karyawan.
c) Perpustakaan khusus perusahaan
Yaitu perpustakaan yang didirikan suatu perusahaan, baik yang
memproduksi barang maupun jasa dengan tujuan memberikan informasi untuk
meningkatkan dan melancarkan kegiatan perusahaan. Koleki yang disediakan
berupa buku-buku pengetahuan administrasi, pengetahuan produksi, pengetahuan
pemasaran, dan pengetahuan lain.
3) Perpustakaan Sekolah
Perpustakaan sekolah adalah perpustakaan yang ada di sekolah sebagai
sarana pendidikan untuk menunjang pencapaian tujuan pendidikan prasekolah,
pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.
a) Pendidikan Prasekolah
Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 27 tahun 1990, pendidikan
prasekolah adalah pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan
jasmani dan rohani anak didik di luar lingkungan keluarga sebelum memasuki
pendidikan dasar, diselenggarakan di jalur pendidikan sekolah atau luar sekolah.
Taman Kanak-kanak adalah salah satu bentuk pendidikan prasekolah yang
menyediakan program pendidikan dini bagi anak usia empat tahun sampai
memasuki pendidikan dasar.
b) Pendidikan Dasar
Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 28 tahun 1990, pendidikan dasar
merupakan pendidikan sembilan tahun, terdiri atas program pendidikan enam
tahun di Sekolah Dasar dan program pendidikan tiga tahun di Sekolah Menengah
Tingkat Pertama.
Pendidikan dasar bertujuan untuk memberikan bekal kemampuan dasar
kepada peserta didik untuk mengembangkan kehidupannya sebagai pribadi,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
anggota masyarakat, warga negara dan anggota umat manusia serta
mempersiapkan peserta didik untuk mengikuti pendidikan menengah.
c) Pendidikan Menengah
Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 29 tahun 1990, pendidikan
menengah adalah pendidikan yang diselenggarakan bagi lulusan pendidikan dasar,
yang terdiri atas Pendidikan Menengah Umum, Kejuruan, Keagamaan,
Kedinasan, dan Pendidikan Menengah Luar Biasa.
4) Perpustakaan Perguruan Tinggi.
Perpustakaan Perguruan Tinggi (PT) merupakan Unit Pelaksana Teknis
(UPT) perguruan tinggi yang bersama-sama dengan unit lain turut melaksanakan
Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan cara memilih, menghimpun, mengolah,
merawat, dan melayankan sumber informasi kepada lembaga induknya pada
khususnya dan masyarakat pada umumnya. Kelima tugas tersebut dilaksanakan
dengan tata cara, administrasi, dan organisasi yang berlaku bagi penyelenggaraan
sebuah perpustakaan. Yang disebut dengan perguruan tinggi ialah meliputi
universitas, institut, sekolah tinggi, akademi, politeknik, dan perguruan tinggi lain
yang sederajat.
Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 1990 tentang Pendidikan
Tinggi dimuat ketentuan mengenai perpustakaan, yang pada dasarnya menyatakan
bahwa perpustakaan ialah unsur penunjang yang perlu ada pada semua bentuk
perguruan tinggi.
Kalau perpustakaan umum diibaratkan sebagai universitas rakyat, karena
tujuannya untuk menyediakan sumber belajar dan meningkatkan ilmu
pengetahuan masyarakat, maka perpustakaan perguruan tinggi benar-benar berada
di suatu perguruan tinggi, baik universitas, akademi, sekolah tinggi, atau pun
institut. Keberadaan, tugas dan fungsi perpustakaan tersebut adalah dalam rangka
melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu pendidikan, penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat. Melihat pentingnya perpustakaan pada setiap
institusi pendidikan tinggi, semestinya setiap lembaga tersebut memiliki sebuah
perpustakaan yang lengkap dan berfungsi dengan baik, serta dimanfaatkan secara
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
maksimal. Perpustakaan perguruan tinggi sering disebut sebagai ”jantungnya
universitas”, karena tanpa perpustakaan tersebut maka proses pelaksanaan
pembelajaran mungkin kurang optimal karena selain sebagai sarana rekreasi
perpustakaan perguruan tinggi juga sebagai sarana penyedia informasi yang
merupakan sumber bahan pustaka untuk mengadakan penelitian. Dilihat dari
penyelenggaraannya perpustakaan perguruan tinggi dilakukan oleh lembaga
pendidikan tinggi yang bersangkutan, namun untuk pengembangnnya dapat saja
menjalin kerja sama dengan pihak lain, misalnya penerbit buku. Sedangkan
pemakainya adalah masyarakat perguruan tinggi yang terdiri atas para staf
pengajar (dosen), mahasiswa, peneliti, karyawan maupun birokrasi dan mereka
yang terlibat di dalam kegiatan akademik atau yang sering disebut dengan istilah
civitas akademika. Perpustakaan perguruan tinggi sering disebut dengan research
library atau perpustakaan penelitian karena memang untuk sarana meneliti, dan
meneliti merupakan salah satu kegiatan utama di perguruan tinggi. Sebagai
perpustakaan penelitian maka koleksinya harus disesuaikan dengan seluruh
fakultas, jurusan, dan program serta mata kuliah yang ada, baik berupa buku-
buku, majalah, jurnal ilmiah, maupun bahan pustaka yang lain. Pada perguruan
tinggi atau universitas keberadaan perpustakaan, ada pada masing-masing fakultas
atau jurusan, namun ada juga yang terpusat, yang sering disebut dengan Unit
Pelayanan Teknis Perpustakaan.
5) Perpustakaan Nasional
Perpustakaan nasional menyusun dan menerbitkan serta
menyebarluaskan bibliografi nasional (daftar koleksi perpustakaan nasional) atau
sumber informasi nasional. Selain itu juga melayani masyarakat umum, baik
dalam maupun luar negeri, tetapi tidak meminjamkan koleksinya ke luar
perpustakaan dan koleksi hanya boleh dimanfaatkan di tempat, atau peminat boleh
membuat fotokopinya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
Dari beberapa pendapat tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa jenis-
jenis perpustakaan adalah: perpustakaan umum, perpustakaan khusus,
perpustakaan sekolah, perpustakaan perguruan tinggi, dan perpustakaan nasional.
e. Fungsi Perpustakaan
Mengenai fungsi perpustakaan banyak para ahli memberikan pendapat
yang berbeda-beda, namun diantaranya ada berbagai kesamaan. Di bawah ini
adalah fungsi perpustakaan secara universal.
1) Sebagai Sarana Simpan Karya Manusia.
Perpustakaan berfungsi sebagai tempat menyimpan karya manusia
khususnya karya cetak seperti buku, majalah, dan sejenisnya serta karya rekaman
seperti kaset, piringan hitam.
2) Fungsi Informasi
Perpustakaan tidak hanya menyediakan buku-buku sebagai bahan
pustaka melainkan dapat berupa majalah, surat kabar, artikel, peta dan lain
sebagainya. Dari berbagai bahan pustaka tersebut dapat memberikan suatu
informasi yang berguna bagi pengunjung perpustakaan. Bagi anggota masyarakat
yang memerlukan informasi dapat mencari atau menanyakannya langsung ke
petugas perpustakaan. Informasi yang diminta dapat berupa informasi mengenai
tugas sehari-hari, pelajaran maupun infomasi lainnya.
3) Fungsi Rekreasi
Civitas akademika FKIP UNS dapat menikmati rekreasi intelektual
dengan cara membaca bahan bacaan yang beraneka ragam yang disediakan oleh
perpustakaan. Pengguna perpustakaan dapat berkunjung ke perpustakaan pada
waktu istirahat atau pada saat waktu senggang yang mana dengan memilih bacaan
yang menarik misalnya buku komik atau buku humor maka dapat membantu
melepaskan ketegangan pikirannya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
4) Fungsi Pendidikan
Perpustakaan merupakan sarana pendidikan nonformal dan informal,
artinya pepustakaan merupakan tempat belajar di luar bangku sekolah maupun
juga tempat belajar dalam pendidikan sekolah. Dalam hal ini yang berkaitan
dengan pendidikan nonformal ialah perpustakaan sekolah dan perpustakaan
perguruan tinggi. Perpustakaan menyediakan buku-buku yang dapat menunjang
belajar para pelajar karena diantara buku-buku tersebut ada yang sesuai dengan
kurikulum sekolah, di dalam perpustakaan juga terjadi kegiatan membaca
sehingga dapat menjadikan seseorang lebih mahir dalam penguasaan teknik
membaca.
5) Fungsi Kultural
Perpustakaan merupakan tempat untuk mendidik dan mengembangkan
apresiasi budaya. Fungsi kultural ini dapat dilakukan dengan cara
menyelenggarakan pameran, ceramah, pertunjukan kesenian, pemutaran film
bahkan bercerita untuk anak-anak. Dengan cara demikian pengguna perpustakaan
dididik untuk mengenal budayanya.
3. Tinjauan tentang Manajemen Perpustakaan
a. Pengertian Manajemen Perpustakaan
Menurut Bryson (1990) dalam Lasa Hs. menyatakan bahwa manajemen
perpustakaan merupakan upaya pencapaian tujuan dengan memanfaatkan sumber
daya manusia, informasi, sistem dan sumber dana dengan tetap memperhatikan
fungsi manajemen, peran dan keahlian.
Sementara itu menurut Lasa Hs.(2005: 48) manajemen perpustakaan
adalah ”sistem informasi yang didalamnya terdapat aktivitas pengumpulan,
pengolahan, pengawetan, pelestarian, penyajian, dan penyebaran informasi”.
Dari kedua pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa manajemen
perpustakaan adalah kegiatan pengumpulan, pengolahan, pengawetan, pelestarian,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
penyajian, dan penyebaran informasi untuk pencapaian tujuan dengan
memanfaatkan sumber-sumber daya yang tersedia.
b. Kegiatan Perpustakaan
Menurut Lasa Hs. (2007: 169) kegiatan perpustakaan adalah:
Upaya pemberdayaan perpustakaan dapat berupa penyediaan jasa sirkulasi, baca di tempat, pelayanan rujukan, penelusuran literatur, penyajian informasi terbaru, penyajian informasi terseleksi, pelayanan audio visual, pelayanan internet, bimbingan pemakai, penyediaan jasa fotokopi, pelayanan reproduksi, pelayanan terjemahan, pelayanan pinjam antar perpustakaan, dan pelayanan konsultasi. Sutarno NS (2006: 1) menyebutkan bahwa:
Pada prinsipnya perpustakaan mempunyai tiga kegiatan pokok, yaitu pertama, mengumpulkan (to collect) semua informasi yang sesuai dengan bidang kegiatan dan misi organisasi dan masyarakat yang dilayaninya. Kedua, melestarikan, memelihara, dan merawat seluruh koleksi perpustakaan, agar tetap dalam keadaan baik, utuh, layak pakai, dan tidak lekas rusak, baik karena pemakaian maupun karena usianya (to preserve). Ketiga, menyediakan dan menyajikan informasi untuk siap dipergunakan dan diberdayakan (to make availlable) seluruh koleksi yang dihimpun di perpustakaan untuk dipergunakan pemakainya. Dari kedua pendapat di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa
perpustakaan mempunyai berbagai kegiatan, yaitu kegiatan manajemen, kegiatan
pelayanan, kegiatan administratif dan penyajian informasi.
4. Tinjauan tentang Manajemen Perpustakaan Perguruan Tinggi
Perpustakaan perguruan tinggi adalah perpustakaan yang berada dibawah
pengawasan dan dikelola oleh perguruan tinggi dengan tujuan utama membantu
perguruan tinggi mencapai tujuannya. Dalam pengertian ini, perguruan tinggi
adalah universitas, fakultas, jurusan, institut, sekolah tinggi dan akademi serta
berbagai badan bawahannya seperti lembaga penelitian. (Sulistyo Basuki,
1994:65)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
Sedangkan menurut Purwono dan Sri Suharmini (2006: 1.12)
perpustakaan perguruan tinggi merupakan unit pelaksana teknis (UPT) perguruan
tinggi yang bersama-sama dengan unit lain, turut melaksanakan Tridarma
Perguruan Tinggi dengan cara memilih, menghimpun, mengolah, merawat, serta
melayangkan sumber informasi kepada lembaga induknya pada khususnya dan
masyarakat akademis pada umumnya.
a. Pengertian Pengelolaan / Manajemen Perpustakaan
Pengelolaan perpustakaan perguruan tinggi merupakan kegiatan
pengkoordinasian kumpulan bahan pustaka secara sistematis yang berfungsi
menunjang program pendidikan dan pengajaran di perguruan tinggi tersebut.
Perpustakaan perguruan tinggi memberikan kesempatan kepada pengguna
perpustakaan untuk mengadakan penelitian, misalnya dalam membuat makalah
kecil sampai penelitian kompleks yang melibatkan banyak pihak. Hasil penelitian
tersebut kemudian dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat.
Dilihat dari konsep manajemen maka perpustakaan perguruan tinggi
sebagian besar memiliki hal-hal berikut:
1) Misi (mission).
2) Sasaran (goals).
3) Tujuan (objectives).
4) Kegiatan (activities).
5) Program (programmed).
Misi perpustakaan perguruan tinggi adalah pendidikan, penelitian,
informasi. Apabila dilihat dari dasar filosofisnya maka misi perpustakaan
perguruan tinggi adalah membantu mencerdaskan kehidupan bangsa. Misi ini
kemudian dijabarkan menjadi sasaran berikut ini:
1) Organisasi dan adminstrasi yang baik.
2) Dana yang cukup.
3) Pengadaan dan pengembangan sumber daya manusia.
4) Jasa yang baik.
5) Fasilitas fisik yang memadai.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
Tujuan perpustakaan perguruan tinggi adalah:
1) Memenuhi keperluan informasi pengajar dan mahasiswa.
2) Menyediakan bahan pustaka rujukan pada semua tingkat akademis.
3) Menyediakan ruangan untuk pemakai.
4) Menyediakan jasa peminjaman serta menyediakan jasa informasi
aktif bagi pemakai.
Tugas perpustakaan prguruan tinggi dalah:
1) Pemilihan dan pengadaan.
2) Pengolahan bahan pustaka.
3) Pelayanan.
4) Tata Usaha.
Tujuan khusus ini berhubungan dengan setiap sasaran. Kegiatan
perpustakaan perguruan tinggi menyangkut jasa yang diberikan, tenaga yang
diperlukan, sumber keuangan, dan dari sini baru dikembangkan berbagai program
perpustakaan.
Berbagai usaha pembinaan perpustakaan perguruan tinggi telah
dilakukan di Indonesia. Pembinaan perpustakaan perguruan tinggi mulai
dilakukan dengan lebih sistematik sejak awal orde baru, dengan memanfaatkan
kerjasama luar negeri. Terbukti dengan dimulainya Pelita I telah pula disediakan
dana pembangunan untuk pengadaan buku-buku perpustakaan perguruan tinggi
negeri.
Disamping itu, dalam program ini juga dikembangkan University Library
Technology Centre di Universitas Indonesia, yang melakukan pengembangan,
pelatihan, permodelan, dan memberikan konsultasi dalam pemanfatan teknologi
untuk perpustakaan, terutama melibatkan penggunaan komputer dan sarana
komunikasi.
Pengelolaan sebuah perpustakaan perguruan tinggi mencakup dua aspek
utama, yaitu pertama aspek teknis, dan kedua aspek nonteknis. Kedua aspek itu
dapat dibedakan, tetapi tidak dapat dipisahkan secara tegas karena ada keterkaitan
atau bahkan saling melengkapi satu sama lainnya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
Aspek teknis adalah yang berhubungan dengan penghimpunan,
pengadaan, pengolahan, pemeliharaan dan perawatan, dan pemberdayaan dalam
bentuk layanan informasi kepada pemakai. Termasuk didalamnya adalah upaya
sosialisasi dan publikasi agar dapat mencapai masyarakat pemakai secara efektif
dan efisien.
Aspek nonteknis biasanya yang berkaitan dengan kebijakan administrasi
dan manajemen. Di dalamnya meliputi urusan ketatausahaan kepegawaian,
keuangan, dan kerumahtanggaan. Masing-masing kegiatan itu juga merupakan
satu kesatuan yang dinamis dalam wadah organisasi perpustakaan.
Mengenai pengertian perpustakaan yaitu suatu tempat yang menyediakan
bahan pustaka untuk dibaca atau dipakai secara kontinyu dimana bahan pustaka
tersebut dikelola menurut sistem tertentu, sedangkan pengertian pengelolaan
(manajemen) perpustakaan yaitu proses kegiatan dengan menggerakkan tenaga
orang lain dan mengerahkan segenap fasilitas yang ada untuk melaksanakan
kegiatan perpustakaan mulai dari pelayanan teknis sampai dengan pelayanan
kepada pembaca sehingga tujuan yang telah ditetapkan dapat tercapai. Tujuan dari
perpustakaan yaitu meningkatkan pengetahuan dan kecerdasan atau dapat
dikatakan memperluas wawasan masyarakat penggunanya. Usaha yang dilakukan
untuk mencapai tujuan adalah dengan mengelola unsur-unsur yang ada di dalam
perpustakaan dengan baik.
b. Unsur-unsur pengelolaan perpustakaan
Pengelolaan perpustakaan tidak akan berjalan dengan baik jika salah satu
unsur ditinggalkan atau dihilangkan. Unsur-unsur tersebut terdapat pada proses
kegiatan pengelolaan yaitu mulai dari pelayanan teknis sampai dengan pelayanan
kepada pembaca. Mengenai unsur-unsur pengelolaan perpustakaan banyak para
ahli memberikan pendapat yang berbeda tapi diantaranya ada beberapa kesamaan.
Unsur-unsur perpustakaan secara umum antara lain:
1) Koleksi
Koleksi berarti kumpulan, sehingga koleksi pustaka berarti kumpulan
buku dan non buku. Koleksi perpustakaan merupakan bahan pustaka yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
dihimpun oleh suatu perpustakaan yang disediakan bagi masyarakat yang
berminat memanfaatkannya. Koleksi merupakan faktor terpenting dalam sebuah
perpustakaan, pengembangan koleksi sangat penting dilakukan guna dapat
memenuhi kebutuhan pengunjung. Menurut Sutarno NS. (2005:100) ”Koleksi
atau sumber informasi perpustakaan merupakan salah satu pilar atau kekuatan dan
daya tarik utama bagi pengunjung. Oleh sebab itu agar pilar tersebut kuat maka
koleksi perpustakaan juga harus kuat, dalam pengertian memadai dalam hal
jumlah, jenis, ragam, dan mutu”. Mengenai bahan pustaka ada bermacam-macam
bisa ditinjau dari bentuk fisiknya dan dari isinya.
a) Ditinjau dari bentuk fisiknya, bahan-bahan pustaka bisa dibagi menjadi dua
kelompok:
(1) Bahan pustaka berupa buku-buku.
(2) Bahan-bahan pustaka bukan berupa buku seperti surat kabar,
majalah, peta, globe, piringan hitam.
b) Ditinjau dari isinya, bahan-bahan pustaka dapat dibagi kedalam dua
kelompok:
(1) Bahan-bahan pustaka yang isinya fiksi, atau disebut buku-buku fiksi,
seperti novel, komik, cerpen.
(2) Bahan-bahan pustaka yang isinya nonfiksi seperti kamus, biografi,
majalah, surat kabar, buku referensi.
2) Sumber Daya Manusia Perpustakaan
Personalia perpustakaan terdiri dari kepala urusan atau kepala
perpustakaan, bagian sirkulasi, bagian referensi, bagian pengolahan bahan pustaka
atau koleksi.
Berdasarkan Surat Edaran Bersama (SEB) Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan dan Kepala Badan Administrasi Kepegawaian Negara (BAKN)
No.53649/MPK/1988 tentang angka kredit bagi jabatan pustakawan memberi
beberapa pengertian, seperti:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
a) Pustakawan
Pustakawan adalah pegawai negeri sipil yang berijazah di bidang
perpustakaan, dokumentasi dan informasi, yang diberi tugas secara penuh oleh
pejabat yang berwenang untuk melakukan kegiatan perpustakaan dan
dokumentasi pada unit-unit perpustakaan instansi pemerintah dan atau unit
tertentu lainnya. Unit perpustakaan adalah satuan kerja perpustakaan yang
sekurang-kurangnya mempunyai 1000 judul bahan pustaka yang terdiri sekurang-
kurangnya atas 2500 eksemplar dan dibentuk dengan keputusan pejabat yang
berwenang.
b) Jabatan Pustakawan
Jabatan pustakawan adalah jabatan fungsional yang hanya dapat dijabat
oleh orang yang telah berkedudukan sebagai pegawai negeri sipil.
c) Bidang Kegiatan Pustakawan
Bidang kegiatan pustakawan adalah:
(1) Pendidikan; mengikuti pendidikan formal dan mencapai gelar ijazah.
(2) Pelaksanaan Perpustakaan; pengembangan koleksi, pengolahan
bahan pustaka, pelayanan bahan pustaka dan informasi.
(3) Pemasyarakatan Perpustakaan; penyuluhan kegunaan dan
pemanfaatan perpustakaan dan dokumentasi.
(4) Pengembangan Profesi; penulisan karya tulis ilmiah, pengembangan
teknologi tepat guna.
(5) Penunjang Perpustakaan; mengajar, melatih, membimbing yang
berkaitan dengan ilmu perpustakaan dan informasi.
3) Sarana dan Prasarana
a) Gedung / Ruang Perpustakaan
Gedung atau ruang pada tiap-tiap perpustakaan memiliki luas dan bentuk
yang berbeda-beda. Untuk bentuk perpustakaan tidak mengutamakan kemegahan
tetapi lebih mementingkan pengaturan gedung/ruang perpustakaan yang dapat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
menjamin fungsi perpustakaan dapat berjalan lancar. Beberapa hal yang perlu
diperhatikan pada saat mendirikan perpustakaan yaitu:
(1) Tersedianya gedung dan ruangan yang memadai, sehingga semua pekerjaan dapat dilaksanakan dengan baik.
(2) Gedung dan ruangan yang menarik dan menjadi kebanggaan masyarakat disekelilingnya.
(3) Semua ruangan termanfaatkan secara berdaya guna dan berhasil guna.
(4) Tercipta suasana bekerja yang enak, nyaman, bersih dan sejuk. (5) Ruangan terasa longgar. (6) Adanya mekanisme dan alur kerja yang sistematis, sinkron dan
saling berkaitan satu sama lainnya. (7) Terciptanya suasana membaca/belajar yang tenang, dan tidak
gaduh. (8) Tersedianya ruang diskusi/pertemuan, baik bagi kepentingan
pengelolaan perpustakaan maupun anggota dan pengunjung perpustakaan.
(9) Adanya lingkungan yang tertib dan teratur. (10) Ada tempat parkir kendaraan, kantin, dan lain sebagainya. (11) Ada tempat kemungkinan pengembangan ke masa depan. (12) Adanya akses dan kemudahan transportasi. (13) Berada di lokasi yang strategis dan bebas banjir serta mudah
dikenal.
b) Peralatan dan Perlengkapan
Peralatan perpustakaan ada yang habis pakai ada juga yang tahan lama.
Untuk yang habis pakai contohnya: pensil, bolpoin, kertas, dan yang lainnya.
Sedangkan untuk yang tahan lama contohya adalah rak buku, meja, kursi, almari,
dan lain sebagainya.
c) Sarana Perpustakaan Keliling
Menurut Sutarno NS (2003:34) yang dimaksud dengan perpustakaan
keliling adalah:
Perpustakaan keliling merupakan perluasan layanan (ekstensi) dari perpustakaan umum kabupaten atau kota yang memberikan layanan dengan cara mengunjungi tempat tinggal atau tempat kegiatan masyarakat dengan jadwal tertentu dan bekerjasama dengan masyarakat dan swasta.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
4) Pemakai atau Pengguna Jasa Perpustakaan
Yang berhak memakai atau menggunakan jasa perpustakaan FKIP UNS
adalah semua civitas akademika FKIP UNS dan masyarakat umum. Yang terdiri
dari dosen, karyawan, staf administrasi, mahasiswa FKIP UNS, dan mahasiswa
fakultas lain yang ada di UNS maupun mahasiswa dari Perguruan Tinggi lain.
5. Tinjauan tentang Minat Baca
Untuk dapat memperoleh informasi maka salah satu cara yang dapat
ditempuh adalah dengan melakukan kegiatan membaca. Sebelum melakukan
kegiatan membaca terlebih dahulu diperlukan adanya minat, bisa dikatakan bahwa
minat merupakan syarat awal yang seharusnya ada sebelum melakukan kegiatan
membaca.
a. Pengertian Minat Baca
Dalam kehidupan setiap manusia melakukan kegiatan atau aktivitas yang
bertujuan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya yang tidak terbatas. Dari
banyaknya kegiatan yang dilakukannya tidak semua dilakukan dengan hati, tetapi
terkadang dilakukan dengan terpaksa. Salah satu hal yang dapat menyebabkan hal
ini bisa terjadi adalah karena kurangnya minat akan kegiatan tersebut. Jika
melakukan sesuatu dengan didasari minat yang tinggi maka dalam pelaksanaan
kegiatan tersebut akan menyenangkan dan hasilnya memuaskan. Tiap seseorang
memiliki minat yang berbeda dengan orang lain, seseorang yang berminat
terhadap sesuatu hal maka ia akan mencurahkan perhatiannya pada hal yang
diminatinya tersebut. Minat seseorang terhadap sesuatu adalah kecenderungan
hati yang tinggi, gairah atau keinginan seseorang tersebut terhadap sesuatu.
Menurut Sutarno NS (2003: 19) “Minat baca seseorang dapat diartikan sebagai
kecenderungan hati yang tinggi orang tersebut kepada suatu sumber bacaan
tertentu”. Dari pengertian di atas tampak bahwa dengan adanya minat baca maka
seseorang akan dapat melakukan kegiatan membaca dengan baik, memuaskan
serta dapat menyerap informasi dan pengetahuan yang disajikan dalam bahan
bacaan secara lebih baik.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
b. Faktor-faktor Minat Baca
Menurut Laksmi (2007: 38) minat baca dapat tumbuh dan berkembang
dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu :
1) Faktor Intern
Adalah faktor dari dalam yaitu kesadaran dari dalam diri seseorang itu
sendiri yang mempengaruhi keinginan membacanya. Misalkan rasa ingin tahu
yang tinggi atas fakta, teori, prinsip, pengetahuan, dan informasi. Keingintahuan
akan informasi dan prinsip bahwa membaca merupakan kebutuhan rohani.
2) Faktor Ekstern
Adalah faktor yang berasal dari luar, seperti lingkungan fisik yang
memadai, misalnya adanya bahan bacaan yang menarik, berkualitas, dan yang
dapat memenuhi kebutuhan mereka, selain itu faktor lingkungan sosial juga
memiliki peran yang besar, misalnya lingkungan yang kondusif, seperti keluarga
yang sejahtera, tenang dan memberi teladan yang baik, dapat memicu seseorang
untuk memanfaatkan waktunya bersama buku.
Kedua faktor di atas memiliki pengaruh serta kekuatan yang hampir
sama dalam menunjang minat baca seseorang. Motivasi diri untuk membaca yang
tinggi serta lingkungan yang mendukung akan mendorong seseorang untuk
memiliki minat baca.
c. Hal-hal yang Mampu Mendorong Bangkitnya Minat Baca
Menurut Sutarno NS (2003: 21), ada beberapa faktor yang mampu
mendorong bangkitnya minat baca masyarakat. Faktor-faktor tersebut adalah:
1) Rasa ingin tahu yang tinggi atas fakta, teori, prinsip, pengetahuan, dan informasi.
2) Keadaan lingkungan fisik yang memadai, dalam arti tersedianya bahan bacaan yang menarik, berkualitas, dan beragam.
3) Keadaan lingkungan sosial yang kondusif, maksudnya adanya iklim yang selalu dimanfaatkan dalam waktu tertentu untuk membaca.
4) Rasa haus informasi, rasa ingin tahu, terutama yang aktual. 5) Berprinsip hidup bahwa membaca merupakan kebutuhan rohani.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
Faktor-faktor tersebut dapat terpelihara melalui sikap-sikap, bahwa
dalam diri tertanam komitmen membaca memperoleh keuntungan ilmu
pengetahuan, wawasan dan kearifan. Terwujudnya kondisi yang mendukung
terpeliharanya minat baca, adanya tantangan dan motivasi untuk membaca, serta
tersedianya waktu untuk membaca, baik di rumah, perpustakaan ataupun di
tempat lain.
Dari penjelasan di atas tampak bahwa minat baca dapat ditingkatkan dan
dikembangkan dengan dipengaruhi oleh beberapa faktor baik dari dalam atau
kesadaran seseorang itu sendiri maupun faktor dari luar yang biasanya berasal dari
lingkungan sosial yang mendukung untuk pengembangan minat baca serta
membiasakan budaya membaca dalam masyarakat.
B. Kerangka Pemikiran
Perpustakaan didirikan untuk dapat memberikan informasi sehingga
dapat memperluas wawasan penggunanya dalam suatu wilayah tertentu. Setiap
civitas akademika FKIP UNS berhak menggunakan perpustakaan FKIP UNS
karena perpustakaan disediakan untuk seluruh civitas akademika FKIP UNS tanpa
adanya batasan usia, golongan maupun agama.
Akan tetapi fungsi dari perpustakaan yaitu untuk memperluas wawasan
dan sumber informasi tidak sepenuhnya dapat terwujud karena sedikitnya
pengguna yang memanfaatkan jasa perpustakaan, salah satu penyebabnya adalah
minat baca yang rendah dikalangan civitas akademika. Sebenarnya minat tersebut
dapat ditingkatkan dengan cara menarik perhatian seluruh civitas akademika
terhadap perpustakaan dan memberikan bukti bahwa perpustakaan dengan
layanan yang baik dapat membuat pengunjung merasa nyaman dan puas
memanfaatkan perpustakaan.
Dalam pengelolaan perpustakaan, unsur-unsur yang perlu dikelola
adalah koleksi, personalia perpustakaan, sarana dan prasarana, serta pengguna
perpustakaan. Dari pengelolaan unsur-unsur tersebut diharapkan dapat
mengasilkan layanan yang baik sehingga dapat membantu meningkatkan minat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
baca sehingga tujuan perpustakaan yaitu meningkatkan wawasan penggunanya
dapat tercapai. Berikut ini gambar kerangka pemikiran penelitian ini:
Pengelolaan Perpustakaan
Pengelolaan Koleksi
Pengelolaan Personalia
Perpustakaan
Pengelolaan Sarana dan Prasarana
Pengelolaan Pengguna Perpustakaan
Kendala yang dihadapi
Usaha yang dilakukan
Gambar II.2 Kerangka Pemikiran
Minat Baca Kurang
Faktor-faktor yang mendukung
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
BAB III
METODOLOGI
A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Dalam memperoleh data sebagai dasar pemecahan masalah yang
diajukan peneliti akan melaksanakan penelitiannya di perpustakaan FKIP UNS,
dengan pertimbangan sebagai berikut :
1. Tersedianya data yang dibutuhkan dalam penelitian.
2. Peneliti pernah mengikuti program magang di perpustakaan FKIP UNS.
3. Lokasi yang mudah dijangkau dan jarak lokasi yang dekat dengan tempat
tinggal peneliti.
4. Peneliti sebagai mahasiswa Prodi Pendidikan Ekonomi BKK Pendidikan
Administrasi Perkantoran FKIP UNS yang juga merupakan pengguna jasa
perpustakaan di FKIP UNS.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini berlangsung setelah usulan penelitian disetujui oleh dosen
pembimbing skripsi dan telah mendapat ijin dari pihak-pihak yang berwenang.
Penelitian ini berlangsung selama 3 bulan (Maret sampai dengan Mei 2009)
(jadwal terlampir).
B. Bentuk dan Strategi Penelitian
1. Bentuk Penelitian
Atas dasar telaah teori yang telah disusun dan melihat permasalahan yang
ada dalam penelitian ini, maka peneliti memilih penelitian kualitatif.
Menurut Lexy J. Moleong (2006:6) penelitian kualitatif adalah:
Penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian, misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain, secara holistik dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah.
33
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
Karakteristik penelitian kualitatif antara lain: latar alamiah, manusia
sebagai alat (instrumen), metode kualitatif, analisis data secara induktif, teori dari
dasar (grounded theory), deskriptif, lebih mementingkan proses daripada hasil,
adanya batas yang ditentukan oleh fokus, adanya kriteria khusus untuk
keabsahanan data, desain yang bersifat sementara, dan hasil penelitian
dirundingkan dan disepakati bersama.
Berdasarkan masalah yang disajikan dalam penelitian ini yang lebih
menekankan masalah proses dan makna (persepsi dan artisipasi), maka jenis
penelitian dengan strateginya yang terbaik adalah penelitian kualitatif deskriptif.
Jenis penelitian ini akan mampu menangkap berbagai informasi kualitatif dengan
deskripsi teliti dan penuh nuansa yang lebih berharga daripada sekedar pernyataan
jumlah ataupun frekuensi dalam bentuk angka. Selain itu, karena permasalahan
dan fokus penelitian sudah ditentukan dalam proposal sebelum peneliti terjun dan
menggali permasalahan di lapangan, maka jenis strategi penelitian kasus ini
secara khusus bisa disebut sebagai studi kasus terpancang.
2. Strategi Penelitian
Pada penelitian ini, peneliti berusaha memecahkan masalah yang
diselidiki dengan melukiskan atau menggambarkan keadaan atau objek penelitian
pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak sebagaimana adanya,
yakni tentang pengelolaan perpustakaan perguruan tinggi. Oleh karena itu peneliti
memilih strategi penelitian kualitatif deskriptif.
Menurut Mardalis (2002: 26), ”Penelitian deskriptif adalah penelitian
yang bertujuan mendeskripsikan apa-apa yang saat ini berlaku”. Didalamnya
terdapat upaya mendeskripsikan, mencatat, analisis dan menginterpretasikan
kondisi-kondisi yang sekarang terjadi atau ada. Dengan kata lain, penelitian
deskriptif bertujuan untuk memperoleh informasi-informasi mengenai keadaan
saat ini, dan melihat kaitan antara variabel-variabel yang ada. Penelitian ini tidak
menguji hipotesa atau tidak menggunakan hipotesa, melainkan hanya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
mendeskripsikan informasi apa adanya sesuai dengan variabel-variabel yang
diteliti.
Dalam penelitian ini strategi yang digunakan adalah tunggal terpancang,
dimana peneliti hanya ingin mengungkapkan berbagai masalah yang berhubungan
dengan pengelolaan perpustakaan FKIP UNS dalam rangka meningkatkan minat
baca civitas akademika FKIP UNS. Istilah tunggal artinya penelitian ini berusaha
untuk memfokuskan pada satu lokasi dan satu masalah saja. Terpancang artinya
ketika peneliti ini terjun ke lapangan sudah berbekal teori-teori yang sudah ada.
C. Sumber Data
Menurut H.B. Sutopo (2002: 49) sumber data adalah bagian yang sangat
penting bagi peneliti karena ketepatan memilih dan menentukan jenis sumber data
akan menentukan ketepatan dan kekayaan data atau informasi yang diperoleh.
Dalam memilih sumber data, peneliti harus benar-benar berfikir mengenai
kemungkinan kelengkapan informasi yang akan dikumpulkan dan juga
validitasnya. Karena kedekatan posisi pada suatu sasaran studi dan juga perspektif
tafsir individual maka data yang diperoleh dari beragam jenis sumber data
tersebut validitasnya juga bisa sangat beragam.
Adapun sumber data yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut :
1. Narasumber (Informan)
Posisi sumber data manusia dalam penelitian kualitatif sangat penting
perannya sebagai individu yang memiliki informasinya. Peneliti dan narasumber
memiliki posisi yang sama, narasumber bukan hanya sekedar memberikan
tanggapan pada apa yang diminta peneliti, tetapi bisa lebih memilih arah dan
selera dalam menyajikan informasi yang ia miliki. Karena posisi ini sumber data
yang berupa manusia dalam penelitian kualitatif disebut informan.
Informan pada penelitian ini terdiri dari kepala urusan atau kepala
perpustakaan, kepala bagian pendidikan FKIP UNS, dosen, karyawan, serta
mahasiswa.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
2. Peristiwa atau Aktivitas
Data atau informasi juga dapat dikumpulkan dari peristiwa, aktivitas atau
perilaku sebagai sumber data yang berkaitan dengan sasaran penelitian. Dari
pengamatan dan peristiwa atau aktivitas, peneliti bisa mengetahui proses
bagaimana sesuatu terjadi secara lebih pasti karena menyaksikan sendiri secara
langsung. Peristiwa sebagai sumber beragam dari berbagai peristiwa baik yang
terjadi secara sengaja ataupun tidak. Data atau informasi pada penelitian ini
didapat dari kegiatan pengelolaan perpustakaan di FKIP UNS.
3. Tempat atau Lokasi
Tempat atau lokasi berkaitan dengan sasaran atau permasalahan
penelitian juga merupakan salah satu jenis sumber data yang bisa dimanfaatkan
oleh peneliti. Informasi mengenai lokasi peristiwa atau aktivitas dilakukan bisa
digali sumber lokasinya baik yang merupakan tempat maupun lingkungannya.
Tempat atau lokasi dalam penelitian ini adalah lingkungan perpustakaan di FKIP
UNS.
4. Dokumen
Dalam kehidupan sehari-hari istilah dokumen sering digunakan silih
berganti dengan istilah arsip dan pustaka, meskipun diantara ketiga istilah tersebut
mengandung persamaan dan perbedaan.
Menurut Wursanto (2006: 227) persamaan antara arsip, dokumen, dan
pustaka dilihat dari segi fisik, ketiganya menyangkut tentang warkat atau record.
Warkat adalah setiap informasi tertulis, tercetak atau bergambar (surat-surat,
catatan-catatan, perhitungan-perhitungan, grafis-grafis atau gambar-gambar) yang
masih memiliki kegunaan sebagai bahan informasi dan ingatan bagi organisasi.
Berdasarkan pengertian tersebut berarti tidak semua catatan, grafik,
gambar, dan sebagainya itu disebut warkat. Apabila catatan-catatan, grafik-grafik,
dan gambar-gambar tersebut masih memiliki kegunaan sebagai informasi dan
ingatan organisasi, maka layaklah bila disebut warkat. Dengan demikian, catatan-
catatan, grafik-grafik, dan gambar-gambar yang sudah tidak memiliki kegunaan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
sebagai bahan informasi dan ingatan bagi organisasi, tidak dapat disebut sebagai
warkat. Mengingat warkat masih memiliki kegunaan, maka warkat-warkat
tersebut perlu dihimpun, ditata, disimpan, dan dipelihara.
Perbedaan antara arsip, dokumen, dan pustaka menurut Wursanto (2006:
230) adalah arsip cenderung diartikan warkat atau berkas yang masih dipakai
dalam proses pekerjaan sehari-hari, dokumen cenderung berarti catatan-catatan
yang disimpan sebagai barang bukti, sedangkan pustaka cenderung berarti warkat
yang telah dijilid.
Dokumen yang dipakai peneliti dalam penelitian misalnya gambar atau
bagan struktur organisasi, uraian tugas pustakawan, buku pedoman pengelolaan
perpustakaan, dokumen perpustakaan lainnya yang mendukung penelitian ini.
D. Teknik Cuplikan (Sampling)
Dalam penelitian kualitatif sangat erat kaitannya dengan faktor-faktor
kontekstual, jadi maksud cuplikan (sampling) adalah untuk menjaring sebanyak
mungkin informasi dari berbagai macam sumber. Tujuannya adalah untuk merinci
kekhususan yang ada dalam ramuan konteks yang unik. Maksud kedua dari
cuplikan (sampling) ialah menggali informasi yang akan menjadi dasar dari
rancangan dan teori yang muncul. Lexy J. Moleong (2006: 223) berpendapat
“Pada penelitian kualitatif tidak ada sampel acak, tetapi sampel bertujuan
(purposive sample)”.
Oleh karena itu dalam penelitian ini, teknik sampling yang digunakan
adalah purposive sampling, yaitu bentuk penelitian yang pengambilan sampelnya
digunakan untuk menyeleksi atau memfokuskan permasalahan agar pemilihan
sampel lebih mengarah pada tujuan penelitian.
Ciri-ciri sampel bertujuan menurut Lexy J. Moleong (2006:224):
1. Rancangan sampel yang muncul: sampel tidak dapat ditentukan atau ditarik terlebih dahulu.
2. Pemilihan sampel secara berurutan: tujuan memperoleh variasi sebanyak-banyaknya hanya dapat dicapai apabila pemilihan satuan sampel dilakukan jika satuan sebelumnya sudah dijaring dan dianalisis.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38
3. Penyesuaian berkelanjutan dari sampel: pada mulanya setiap sampel dapat sama kegunaannya, namun sesudah makin banyaknya informasi yang masuk dan makin mengembangkan hipotesis kerja, maka sampel dipilih atas dasar fokus penelitian.
4. Pemilihan berakhir jika sudah terjadi pengulangan: pada sampel bertujuan seperti ini jumlah sampel ditentukan oleh pertimbangan-pertimbangan informasi yang diperlukan. Jika maksudnya memperluas informasi dan jika tidak ada lagi informasi yang dapat dijaring maka penarikan sampel dapat diakhiri.
Dalam menentukan informasi yang diperlukan peneliti menggunakan
teknik bola salju (snowball sampling) yaitu cara pemilihan informasi pada waktu
di lokasi penelitian, yang kemudian berdasarkan petunjuk informan tersebut
peneliti akan dapat menentukan informasi baru dan seterusnya berganti informan
lainnya yang tidak terencana sebelumnya, sehingga mendapatkan data yang
lengkap dan mendalam.
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang akan digunakan dalam penelitian ini
adalah :
1. Wawancara
Sumber data yang penting dalam penelitian kualitatif adalah berupa
manusia yang berada dalam posisi sebagai narasumber. Burhan Bungin
(2003:108) menjelaskan pengertian wawancara adalah
Proses percakapan yang dimaksud untuk mengkontruksi mengenai orang, kejadian kegiatan, organisasi, motivasi, perasaan, dan sebagainya, yang dilakukan dua pihak yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dengan yang di wawancarai (intervewee). Untuk mendapatkan informasi dari sumber data diperlukan wawancara, yang dalam penelitian kualitatif khususnya dilakukan dengan wawancara mendalam. Secara umum terdapat dua jenis wawancara, yaitu wawancara terstruktur maupun tidak terstruktur, ini yang disebut wawancara mendalam. Terstruktur sering juga disebut wawancara terfokus. Dalam wawancara
ini masalah ditentukan oleh peneliti sebelum wawancara berlangsung.
Pertanyaannya telah diformulasikan dan diharapkan responden menjawab sesuai
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
39
dengan kerangka kerja pewawancara dan definisi permasalahan. Hal ini ditujukan
unuk mencari jawaban hipotesis.
Tidak terstruktur merupakan wawancara yang pertanyaannya tidak
disusun terlebih dahulu atau dengan kata lain sangat tergantung dengan keadaan
atau subyek. Interviewer menggunakan pertanyaan kunci untuk mengarahkan
tanya-jawab pada pokok-pokok persoalan.
Peneliti sebagai pewawancara menggunakan teknik terstuktur dan tidak
terstruktur, yaitu teknik wawancara yang pewawancaranya menetapkan sendiri
masalah dan pertanyaan-pertanyaan yang di ajukan, di buat kerangka dan garis
besarnya sebelum berada di lapangan penelitian, sehingga pertanyaan yang
diberikan akan lebih terarah. Tetapi pertanyaan yang diberikan dapat berkembang
sesuai kebutuhan data meskipun pertanyaan tersebut tidak ada dalam pedoman
wawancara. Dan wawancara ini dapat dilakukan beberapa kali sesuai dengan
keperluan peneliti yang berkaitan dengan kejelasan dan kemantapan masalah yang
sedang dijelajahi.
2. Observasi
Menurut Cholid Narbuko (2002:70) “Observasi (pengamatan) adalah
pengumpulan data yang dilakukan cara mengamati dan mencatat secara sistematik
gejala-gejala yang diselidiki”.
Teknik observasi digunakan untuk menggali data dari sumber data yang
berupa peristiwa, tempat atau lokasi, benda serta rekaman gambar. Observasi
dapat dilakukan baik secara langsung maupun tidak langsung. Pada observasi
langsung dapat dilakukan dengan mengambil peran atau tak berperan. (H B.
Sutopo, 2002: 64).
Menurut Spradley (1980) yang dikutip HB. Sutopo (2002: 65),
menjelaskan bahwa pelaksanaan teknik dalam observasi dapat dibagi menjadi
a) tak berperan sama sekali. b) observasi berperan, yang terdiri dari:
(1) berperan pasif. (2) berperan aktif.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
40
c) berperan penuh, dalam arti peneliti benar-benar menjadi warga (bagian) atau anggota kelompok yang sedang diamati.
Penelitian ini menggunakan teknik :
a. Observasi Berperan Pasif
Artinya bahwa peneliti akan mendatangi langsung lokasi tetapi sama
sekali tidak berperan apapun selain sebagai pengamat pasif yang hanya
mengamati objek yang diteliti.
b. Observasi Berperan Aktif
Artinya bahwa peneliti memainkan berbagai peran yang dimungkinkan
dalam suatu situasi yang berkaitan dengan penelitiannya, disini peneliti pernah
mengikuti program magang selama dua bulan (Januari-Februari 2009) di
perpustakaan FKIP UNS.
3. Dokumen
Dokumen tertulis dan arsip merupakan sumber data yang sering memiliki
posisi penting dalam penelitian kualitatif. Terutama bila sasaran kajian mengarah
pada latar belakang atau berbagai peristiwa yang terjadi di masa lampau yang
berkaitan dengan peristiwa masa kini yang sedang diteliti (H B. Sutopo, 2002:69).
4. Studi Kepustakaan
Studi kepustakaan dimaksudkan untuk memperoleh data dengan cara
membaca, mempelajari, dan menganalisa isi pustaka yang berhubungan dengan
permasalahan dalam penelitian ini.
F. Validitas Data
Data yang berhasil digali, dikumpulkan dan dicatat dalam kegiatan
penelitian harus diusahakan kemantapan dan kebenarannya. Cara pengumpulan
data dengan beragam tekniknya harus benar-benar sesuai dan tepat untuk
menggali data yang benar-benar diperlukan bagi penelitiannya. Ketepatan data
tersebut tidak hanya tergantung pada ketepatan memilih sumber dan teknik
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
41
pengumpulannya tetapi juga diperlukan teknik pengembangan validitas data.
Validitas data dalam penelitian menggunakan triangulasi data dan triangulasi
metode serta review informan.
Triangulasi data juga sering disebut triangulasi sumber, cara ini
mengarahkan peneliti agar di dalam mengumpulkan data wajib menggunakan
beragam sumber yang tersedia. Artinya data yang sejenis akan lebih mantap
kebenarannya bila digali dari beberapa sumber yang berbeda. Sedangkan
triangulasi metode yaitu pengecekan derajat kepercayaan penemuan hasil
penelitian dengan beberapa teknik pengumpulan data dan pengecekan derajat
kepercayaan beberapa sumber data dengan metode yang sama. Contohnya:
mengecek kebenaran data dari informan dengan data yang di peroleh dari
dokumen. (H B. Sutopo, 2002: 78)
Review informan sebagai langkah penting dalam penelitian ini, yakni
responden diminta untuk meneliti dan mengontrol pembenaran hasil wawancara
dengan maksud agar responden bisa memperbaiki apabila terdapat kesalahan dan
menambah bila ada yang kurang.
G. Analisis Data
Analisis data adalah proses mengatur urutan data, mengorganisasikan
data ke dalam suatu pola, kategori dan satuan uraian dasar sehingga ditemukan
tema dan dapat dirumuskan hipotesis. Penelitian ini menggunakan model analisis
interaktif yaitu tiap komponen analisis, aktivitasnya dilakukan dengan cara
interaksi, baik antar komponen maupun dengan proses pengumpulan data dalam
proses yang berbentuk siklus.
1. Pengumpulan Data
Langkah pengumpulan data ini sesuai dengan teknik pengumpulan data
yang terdiri dari wawancara, observasi, dan analisis dokumen. Pengumpulan data
dilakukan selama data yang diperlukan belum memadai dalam pengambilan
keputusan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
42
2. Reduksi Data
Merupakan bagian analisis yang berlangsung terus menerus selama
kegiatan penelitian bahkan sebelum data benar-benar terkumpul, artinya sebelum
data terkumpul secara keseluruhan, proses analisis sudah dilakukan. Reduksi data
diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan,
pengabstrakan dan transformasi data kasar yang muncul dari catatan-catatan
tertulis di lapangan.
3. Sajian Data
Proses analisis selanjutnya adalah penyajian data, yaitu mengorganisir
informasi secara sistematis untuk mempermudah peneliti dalam menghubungkan
dan merangkai keterkaitan antar data dalam menyusun penggambaran proses serta
memahami fenomena yang pada obyek penelitian.
4. Penarikan Simpulan dan Verifikasi
Simpulan perlu diverifikasi agar cukup mantap dan benar-benar bisa
dipertanggungjawabkan, sedangkan verifikasi juga dapat berupa kegiatan yang
dilakukan dengan lebih mengembangkan ketelitian (HB. Sutopo, 2002: 91-93).
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada skema analisis interaktif berikut
ini:
Gambar III. 3 Skema Analisis Interaktif Menurut H B. Sutopo, 2002
Pengumpulan Data
Kesimpulan/verifikasi
Sajian Data
Reduksi Data
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
43
H. Prosedur Penelitian
Prosedur Penelitian ini berupa tahap–tahap sebagai berikut:
1. Tahap Pra Lapangan
Ada enam tahap kegiatan yang dilakukan oleh peneliti dalam tahapan ini
ditambah dengan satu pertimbangan yang perlu dipahami, yaitu etika penelitian
lapangan. Menurut Lexy J. Moleong (2007: 127) kegiatan dan pertimbangan
tersebut adalah:
1. Menyusun rancangan penelitian. 2. Memilih lapangan penelitian. 3. Mengurus perijinan. 4. Menjajaki dan menilai lapangan. 5. Memilih dan memanfaatkan informan. 6. Menyiapkan perlengkapan penelitian.
2. Tahap Lapangan
Tahap pekerjaan lapangan dibagi atas tiga bagian:
a. Memahami Latar Penelitian dan Persiapan Diri
1) Pembahasan latar penelitian.
2) Penampilan.
3) Pengenalan hubungan peneliti di lapangan.
4) Jumlah waktu studi.
b. Memasuki Lapangan
1) Keakraban hubungan.
2) Mempelajari bahasa.
3) Peranan peneliti.
c. Berperan Serta Sambil Mengumpulkan Data
1) Pengarahan batas studi.
2) Mencatat data.
3) Petunjuk tentang cara mengingat data.
4) Kejenuhan, keletihan dan istirahat.
5) Meneliti suatu latar yang di dalamnya terdapat pertentangan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
44
3. Tahap Analisis Data
Analisis awal penelitian ini dilakukan sejak pengumpulan data di
lapangan, sedang analisis akhir dilakukan setelah penggalian data dianggap cukup
mendukung maksud dan tujuan penelitian. Tahap ini merupakan tahapan dalam
menarik kesimpulan.
4. Tahap Penulisan Laporan Penelitian
Tahap ini merupakan tahap akhir dimana peneliti mulai menyusun hasil
laporan yang telah disusun secara rapi dilanjutkan dengan penggandaan laporan
sesuai dengan jumlah yang dibutuhkan.
Pengumpulan
Gambar III. 4 Prosedur Penelitian
Persiapan Penelitian Pengumpulan Data Analisis Data Awal
Pembuatan Proposal
Penelitian dan Perijinan
Analisis Data Akhir
Penarikan Kesimpulan
Pembuatan dan Penggandaan Laporan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Lokasi Penelitian
1. Sejarah Singkat Perpustakaan FKIP UNS
Perpustakaan FKIP UNS dalam perkembangannya sejalan dengan sejarah
dan perkembangan lembaga induknya yaitu Universitas Sebelas Maret (UNS).
Pada mulanya UNS merupakan penggabungan dari sepuluh Perguruan Tinggi
swasta yang ada di Surakarta dan IKIP Negeri Surakarta. Perguruan Tinggi swasta
tersebut bergabung dalam satu wadah yaitu Universitas Gabungan Surakarta
(UGS). Beberapa di antaranya turut menggabungkan perpustakaannya menjadi
perpustakaan Universitas Gabungan Surakarta (UGS) yang berpusat di Pagelaran
Keraton Surakarta, sedangkan perpustakaan IKIP Negeri Surakarta tetap
menempati gedung di Purwosari, perpustakaan PTPN di Tirtomoyo, dan
perpustakaan STO di Manahan.
Sejak diresmikan pada tanggal 11 Maret 1976 dengan Surat Keputusan
Presiden Republik Indonesia No. 10 Th. 1978, semua perguruan tinggi tersebut
melebur menjadi Universitas Sebelas Maret Surakarta yang berpusat di Pagelaran
Keraton Surakarta, tetapi perpustakaannya masih terpencar.
Mengingat perkembangan jumlah mahasiswa yang sangat cepat dan
terbatasnya serta tersebarnya fasilitas yang diperlukan untuk kelancaran proses
belajar dan mengajar, dirasa sangat mendesak terwujudnya persatuan dan
kesatuan potensi Universitas Sebelas Maret. Oleh karenanya, pada tahun 1981
semua perpustakaan diperintahkan untuk dipindahkan ke kampus Kentingan, hal
ini sesuai dengan PP No. 5/1980. Berdasarkan SK Rektor Universitas Sebelas
Maret tanggal 14 Agustus 1980 No. 134/PT.40/C/1980 didirikanlah UPT (Unit
Pelayanan Teknis) Perpustakaan. Bersamaan dengan hal itu secara otonomi setiap
fakultas yang ada di UNS mendirikan perpustakaan-perpustakaan fakultas untuk
memenuhi kebutuhan mahasiswa sesuai dengan bidang ilmunya. FKIP sendiri
juga mendirikan perpustakaan fakultas untuk memenuhi kebutuhan bahan pustaka
mahasiswa FKIP UNS terutama buku-buku tentang kependidikan.
45
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
46
Dalam rangka memenuhi kebutuhan pengguna jasa perpustakaan FKIP
UNS, perpustakaan FKIP UNS membuka jam layanan perpustakaan mulai dari
pukul 08.00 WIB sampai dengan pukul 15.00 WIB. Berikut ini jadwal jam
layanan perpustakaan FKIP UNS:
Senin-Kamis
Pagi : 08.00-12.00 WIB
Istirahat : 12.00-13.00 WIB
Sore : 13.00-15.00 WIB
Jum’at
Pagi : 08.00-10.30 WIB
Istirahat : 10.30-13.00 WIB
Sore : 13.00-14.00 WIB
2. Fungsi Perpustakaan FKIP UNS
Perpustakaan mempunyai fungsi pelayanan bahan pustaka dan kegiatan-
kegiatan lain untuk keperluan pendidikan dan pengajaran, penelitian serta
pengabdian kepada masyarakat, kepada mahasiswa, dosen dan karyawan di
lingkungan FKIP pada khususnya dan UNS pada umumnya.
Bentuk layanan kepada Tri Dharma Perguruan Tinggi yang juga
merupakan manifestasi fungsi perpustakaan FKIP adalah:
a. Menyediakan bahan-bahan pustaka untuk dibaca di tempat (ruang baca
perpustakaan).
b. Melayani peminjaman bahan-bahan pustaka para anggota perpustakaan.
c. Memberikan informasi tentang pemanfaatan perpustakaan kepada para
pengunjung.
d. Mengadakan koleksi bahan pustaka.
e. Mengumpulkan dan menyediakan hasil karya ilmiah penelitian mahasiswa dan
dosen FKIP UNS.
f. Membantu penelusuran literatur bagi dosen dan mahasiswa.
g. Mengadakan tukar-menukar buku dengan fakultas lain.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
47
3. Infrastruktur (Keadaan Gedung Perpustakaan FKIP UNS)
Luas gedung perpustakaan FKIP UNS 18 m2 x 12 m2 = 216 m2 , dengan
kondisi gedung yang masih menjadi satu dengan gedung kuliah dan gedung
Bidang Keahlian Khusus (BKK) Pendidikan Administrasi Perkantoran (PAP),
BKK Pendidikan Tata Niaga (PTN), dan BKK Pendidikan Akuntansi (PAK),
yaitu di gedung B FKIP UNS. Tata ruang perpustakaan FKIP UNS dapat dilihat
pada gambar di bawah ini:
Gambar IV.5 Tata Ruang Perpustakaan FKIP UNS
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
48
4. Struktur Organisasi Perpustakaan FKIP UNS
Struktur organisasi Perpustakaan FKIP UNS adalah:
Gambar.IV.6 Struktur Organisasi Perpustakaan FKIP UNS
5. Personalia Perpustakaan
Karyawan di perpustakaan FKIP UNS pada saat ini berjumlah empat
orang terdiri dari seorang pustakawan dan tiga tenaga adminstrasi yang
ditempatkan di perpustakaan FKIP UNS. Adapun rincian tugas personalia
perpustakaan FKIP UNS dapat dilihat dalam tabel berikut:
Dekan Prof. Dr. Muhammad Furqon Hidayatullah, M.Pd.
Pembantu Dekan I Dr. rer.nat. Sajidan, M.Si.
Pembantu Dekan II Drs. Sugiyanto, M.Si. M.Si.
Pembantu Dekan III Drs. Amir Fuady, M.Hum
KEPALA URUSAN PERPUSTAKAAN SUKAMTO
RUANG SIRKULASI DAN RUANG BACA ANI SUBINAH
RUANG REFERENSI DAN RUANG SKRIPSI
MUKSIN
RUANG TEKNISI SUHADI
BAGIAN TATA USAHA Dra. Ning Yuliastuti.
SUBBAG PEND. ARIF WIBOWO, SH
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
49
Tabel IV. 1 Rincian Tugas Personalia Perpustakaan FKIP UNS
No. Nama Pegawai NIP Rincian Tugas 1. Sukamto 131656835 a. Pelayanan administrasi perpustakaan
b. Pelayanan anggota baru c. Sirkulasi d. Pelayanan bebas perpustakaan e. Pelayanan, penyimpanan skripsi dan
referensi. f. Pekerjaan teknis (pengadaan, pengolahan,
dan perbaikan buku). g. Statistik (jumlah buku, judul,
peminjaman, dan pengunjung). h. Shelving (penjajaran bahan pustaka). i. Kenyamanan dan ketertiban pengunjung.
2. Muksin 131106083 a. Melayani mahasiswa dalam penyusunan skripsi.
b. Memberikan informasi yang berkaitan dengan perpustakaan.
c. Membuat tabel skripsi dan katalog judul skripsi.
d. Membuat label buku yang baru. e. Melayani administrasi perpustakaan
dalam hal surat menyurat. f. Melayani bebas pinjam perpustakaan. g. Shelving buku.
3. Ani Subinah 130544004 a. Sirkulasi (melayani peminjaman buku, pengembalian buku).
b. Pelayanan anggota baru. c. Statistik (jumlah buku, judul,
peminjaman dan pengunjung). d. Pelayanan bebas perpustakaan. e. Pelayanan, penyimpanan skripsi. f. Pekerjaan teknis (pengadaan, pengolahan,
dan perbaikan buku). g. Shelving (penjajaran bahan pustaka). h. Kenyamanan dan ketertiban pengunjung.
4. Suhadi 130815021 a. Membantu menginventaris buku baru. b. Membantu melabel buku baru. c. Membantu menyetempel buku baru. d. Membantu menyampuli buku baru. e. Shelving buku dan skripsi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
50
6. Sarana dan Prasarana Perpustakaan FKIP UNS
Pembiayaan sarana dan prasarana yang dimiliki oleh perpustakaan FKIP
UNS didapat dari anggaran fakultas. Untuk tahun 2008 dialokasikan untuk
pembelian sarana dan prasarana 64% dan untuk belanja lain-lain sebesar 36 %.
Adapun sarana dan prasarana di perpustakaan FKIP UNS dapat dilihat dalam tabel
berikut:
Tabel IV. 2 Data Sarana dan Prasarana di Perpustakaan FKIP UNS.
No. Sarana/Prasarana Jumlah 1. Rak buku besi/rak majalah 1 2. Rak buku kayu 37 3. Rak tempat sepatu 6 4. Filing cabinet 2 5. Meja baca lesehan 10 6. Meja baca 11 7. Meja baca personal/carel 13 8. Meja sirkulasi 3 9. Meja kerja 5 10. Kursi baca 75 11. Kursi kerja 4 12. Kursi tamu 1 set 13. Komputer 6 14. Mesin ketik manual 1 15. Jam dinding 3 16. Pot bunga 6 17. Kipas angin 2 18. Kipas angin gantung 4 19. Aiphone 1 20. Locker 47 21. AC 1 PK 2 22. Printer 2 23. Dispenser 1
7. Keuangan
Sumber dana Perpustakaan FKIP UNS berasal dari dana alumni sebesar
Rp. 50.000,00 tiap alumni yang dikelola pihak fakultas dengan prosentase sebagai
berikut 25% untuk fakultas, 25% untuk jurusan, 50% untuk program studi.
Sehingga untuk tahun 2009 dengan jumlah alumni sekitar 800 mahasiswa, maka
jumlah dana untuk perpustakaan sebesar Rp. 40.000.000,00 dan anggaran untuk
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
51
perpustakaan FKIP UNS sendiri sebesar Rp. 10.000.000,00. Pemasukan
perpustakaan FKIP UNS ada juga yang berasal dari pendaftaran anggota baru,
pendapatan denda buku dan pendapatan bebas perpustakaan. Jumlah anggaran
perpustakaan FKIP UNS yang di dapat dari pemasukan selain dari fakultas untuk
tahun 2008 sebesar Rp. 4.665.000,00.
8. Koleksi Perpustakaan FKIP UNS
Sebagaimana perpustakaan perguruan tinggi lain, koleksi perpustakaan
FKIP UNS dari tahun ke tahun mengalami peningkatan, baik yang diterima
melalui pembelian dengan dana dari alumni dan fakultas juga didapat dari hadiah.
Adapun koleksi yang dimiliki oleh perpustakaan FKIP UNS sebagai berikut:
a. Koleksi Umum (Sirkulasi)
Koleksi umum (sirkulasi) adalah koleksi yang meliputi berbagai disiplin
ilmu, baik berbahasa Indonesia, bahasa Inggris, maupun bahasa asing lainnya.
Koleksi ini ditempatkan di gedung perpustakaan bagian barat. Untuk buku
golongan 000 s.d. 900 ditempatkan di ruang koleksi barat. Koleksi ini dapat
dipinjam oleh pengguna untuk dibawa pulang dengan syarat:
1) Datang sendiri.
2) Menunjukkan kartu anggota perpustakaan FKIP UNS.
Koleksi umum (sirkulasi) dapat dipinjam sebanyak-banyaknya dua
eksemplar untuk mahasiswa dan dua eksemplar untuk dosen. Sedangkan jangka
waktu peminjaman adalah 1 (satu) minggu. Jika dikehendaki dapat diperpanjang
untuk paling lama 2 (dua) kali periode peminjaman, dengan persyaratan
sebagaimana persyaratan peminjaman.
b. Koleksi Referensi
Koleksi referensi adalah koleksi rujukan. Dilihat dari sifatnya, koleksi
referensi ini tidak dibaca seluruhnya oleh pengguna, hanya diambil informasi
yang diinginkan saja. Koleksi ini meliputi kamus, ensiklopedia, manual, almanak,
buku tahunan, atlas, direktori, data statistik, peraturan/undang-undang, dan
biografi. Ciri utama koleksi ini adalah terdapat huruf R diatas nomor
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
52
klasifikasinya. Koleksi referensi hanya dapat dibaca ditempat atau difotokopi.
Sedangkan penempatan koleksi ini di sebelah timur.
c. Koleksi Skripsi
Koleksi skripsi merupakan karya ilmiah akhir mahasiswa dalam
menyelesaikan studinya. Koleksi ini diberi kode S di atas nomor klasifikasinya
dan di tempatkan di sebelah timur. Koleksi ini hanya bisa dibaca di tempat atau
difotokopi.
d. Koleksi Karya Universitas Sebelas Maret
Koleksi karya Universitas Sebelas Maret merupakan kumpulan tulisan
yang berupa buku yang dihasilkan oleh tenaga pengajar UNS maupun fakultas
yang meliputi hasil penelitian dosen dan buku teks. Koleksi ini diberi kode LP di
atas nomor klasifikasinya dan hanya dapat dibaca di tempat atau difotokopi.
Koleksi ini menempati ruang di sebelah timur.
9. Pengolahan Bahan Pustaka
Sebelum bahan pustaka siap disajikan kepada para pemakai, buku harus
diproses terlebih dahulu sehingga siap digunakan oleh pemakai. Adapun prosedur
penyajian buku di perpustakaan FKIP UNS dilakukan dengan urutan sebagai
berikut:
a. Inventarisasi
Sebelum buku-buku dicatat, terlebih dahulu dibubuhi stempel untuk
menyatakan bahwa buku tersebut adalah milik perpustakaan FKIP UNS. Pada
prinsipnya pembubuhan stempel tersebut tidak boleh mengganggu teks buku, jika
terpaksa harus mengenai teks hendaknya diusahakan sedikit mungkin. Setelah
dibubuhi stempel lalu buku dicatat dalam buku inventaris. Adapun kegunaan
pencatatan ini adalah untuk mengetahui jumlah buku yang dimiliki oleh
perpustakaan dan untuk mengetahui status buku sebagai hadiah, pembelian atau
titipan.
b. Katalogisasi
Katalogisasi merupakan kegiatan membuat daftar bahan pustaka yang
dapat memudahkan dalam mencari dan menemukan bahan pustaka. Katalog
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
53
memuat antara lain tentang nomor penempatan, nama pengarang, judul, imprint
(nama kota, penerbit, nama penerbit, dan tahun terbit), kolasi (ukuran tinggi buku,
jumlah halaman, ada tidaknya bibliografi, indeks, tabel, dll), tracing (keterangan-
keterangan lain yang berhubungan dengan tugas pembuatan kartu katalog antara
lain subyek buku, nomor inventaris). Penggunaan teknologi informasi akan
memudahkan pengguna dalam menelusur informasi khususnya katalog melalui
OPAC (Online Public Access Catalog). Pengguna dapat menelusur suatu judul
buku secara bersamaan. Disamping itu, mereka juga dapat menelusur buku dari
berbagai pendekatan. Misalnya melalui judul, kata kunci judul, pengarang, kata
kunci pengarang, subyek , kata kunci subyek dsb.
c. Klasifikasi
Klasifikasi adalah suatu bagan pengelompokan pustaka atas dasar subyek
atau bentuk, berfungsi sebagai alat untuk mengelompokkan dan menyusun
pustaka di rak secara logis, dan menentukan lokasinya di rak. Adapun
pengelompokan di perpustakaan FKIP UNS menganut sistem DDC (Dewey
Decimal Clasification). DDC diciptakan oleh Melvil Dewey pada tahun 1873 dan
diterbitkan tahun1876.
DDC membagi ilmu pengetahuan manusia menjadi sepuluh kelas utama,
masing-masing kelas utama dibagi menjadi sepuluh seksi, sehingga DDC
mempunyai sepuluh kelas, seratus divisi, dan seribu seksi, dan masih ada
kemungkinan pembagian lebih lanjut. Karena pola rincian ilmu pengetahuan
berdasarkan lipatan sepuluh, maka disebut desimal (klasifikasi persepuluh).
Sepuluh kelas utama diberi nomor urut 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, tetapi
dalam praktik selalu ditulis dalam bentuk notasi dengan tiga bilangan, dan tidak
boleh kurang Kelas utama menempati posisi pertama. Untuk perpustakaan FKIP
UNS ditambahkan satu klasifikasi yaitu fiksi. Adapun pengelompokannya sebagai
berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
54
Tabel IV.3 Klasifikasi Bahan Pustaka Perpustakaan FKIP UNS
Angka Kelompok Ilmu Pengetahuan 000-099 100-199 200-299 300-399 400-499 500-599 600-699 700-799 800-899 900-999 Fiksi
Karya Umum Filsafat Agama Ilmu Sosial Bahasa Ilmu Pasti dan Pengetahuan Alam Ilmu Pengetahuan Praktis dan Keterampilan Kesenian. Olahraga dan Permainan Kesusteraan Sejarah, Geografi, Biografi
d. Labeling
Labeling adalah kegiatan memberi perlengkapan pustaka dengan label-
label sebagai berikut:
1) Kartu tanggal berisi kolom-kolom untuk isian tanggal kembali.
Blangko ini ditempel di sampul belakang bagian dalam.
2) Barcode yang berisi kode berupa angka-angka dan garis-garis yang
setiap buku satu sama lain berbeda kodenya sehingga dapat diketahui
jumlah buku untuk judul buku yang sama.
3) Call Number yang berisi keterangan nama perpustakaan, nomor
klasifikasi, singkatan nama pengarang.
e. Shelving
Adalah kegiatan penyusunan buku dalam rak sehingga penemuan buku
dapat mudah dan cepat. Adapun penyusunan buku ini sama seperti dalam
penyusunan katalog. Antara katalog yang sudah masuk sistem OPAC dengan
penempatan buku ke dalam rak buku sama. Sehingga dengan memanfaatkan
komputer penelusuran buku pengguna jasa perpustakaan FKIP UNS dapat dengan
mudah dan cepat menemukan buku yang diinginkan.
10. Tata Tertib Perpustakaan FKIP UNS
Tata tertib perpustakaan merupakan perangkat untuk mendukung
kegiatan operasional perpustakaan. Tata tertib perpustakaan ditujukan kepada
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
55
pengunjung perpustakaan. Dalam kegiatan pelayanan kepada pengunjung maka
tata tertib perpustakaan terlebih dahulu disiapkan sebelum layanan tersebut
dijalankan. Tujuannya untuk menjamin kepastian, dan menjamin hak dan
kewajiban setiap anggota perpustakaan.
Agar tidak timbul keraguan dan terjamin ketertiban dan kelancaran
pelayanan kepada pengguna perpustakaan, perpustakaan membuat tata tertib
secara tertulis yang berisi hak dan kewajiban anggota atau pengunjung
perpustakaan. Tata tertib perpustakaan dapat dijadikan pegangan oleh pustakawan
ataupun oleh pengguna perpustakaan. Kedua belah pihak harus mengetahui tata
tertib perpustakaan.
Adapun tata tertib bagi pengguna perpustakaan FKIP UNS sebagai
berikut:
a. Pengunjung wajib mengisi buku pengunjung.
b. Peminjam wajib memiliki kartu tanda anggota perpustakaan FKIP UNS.
c. Buku yang dipinjam terbatas dua buku dalam satu minggu untuk mahasiswa,
untuk staf pengajar dapat meminjam dua .buku dalam dua minggu, sedangkan
untuk karyawan dapat meminjam satu buku dalam satu minggu.
d. Denda keterlambatan pengembalian Rp. 200,00 per hari per buku
e. Perpanjangan buku yang dipinjam maksimal dua kali.
f. Tidak dibenarkan memakai sandal, kaos, jaket, topi dan tas.
g. Tidak dibenarkan membawa makanan dan minuman.
h. Tidak dibenarkan memindahkan buku dari rak satu ke rak yang lain.
i. Tidak dibenarkan menggunting, mengotori lembaran-lembaran buku/majalah.
j. Tidak dibenarkan melipat dan menggulung halaman buku.
k. Tidak dibenarkan memiliki koleksi secara tidak sah.
l. Tidak dibenarkan berbicara terlalu keras, atau tindakan yang lainnya yang
dapat mengganggu konsentrasi belajar.
Adapun prosedur peminjaman buku perpustakaan FKIP UNS meliputi:
a Pengunjung menuju rak buku, memilih buku yang dikendaki.
b Pengunjung menyerahkan buku dan kartu anggota kepada petugas.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
56
c Petugas memasukkan data anggota dan barcode buku kedalam sistem
peminjaman UNSLA (UNS Library Automation) buatan UPT Pusat Komputer
(PUSKOM) UNS.
d Petugas memberi stempel tanggal pengembalian buku pada slip tanggal yang
ada dibuku.
e Petugas menyerahkan buku dan kartu anggota kepada pengunjung.
Sedangkan prosedur pengembalian buku perpustakaan FKIP UNS
meliputi:
a Pengunjung menyerahkan buku kepada petugas.
b petugas memasukkan barcode buku kedalam sistem pengembalian UNSLA.
c Petugas melihat keterlambatan pengunjung mengembalikan buku.
d Petugas menentukan denda sesuai peraturan yaitu Rp. 200,00 per buku per
hari.
e Pengunjung membayar sejumlah denda sesuai peraturan.
B. Deskripsi Permasalahan Penelitian
Perpustakaan merupakan suatu tempat yang menyediakan bahan pustaka
untuk dipinjam atau dibaca secara berkesinambungan. Suatu perpustakaan sebagai
pusat sumber pengetahuan dan informasi yang dibutuhkan oleh masyarakat
penggunanya. Dalam melayani pengunjung, perpustakaan memerlukan suatu
pengelolaan yang baik, rapi dan menarik sehingga dapat memberikan kepuasan
dan kenyamanan pengunjung. Pengunjung yang merasa puas tidak akan segan
untuk kembali ke perpustakaan FKIP UNS. Hal itu berarti perpustakaan dapat
meningkatkan minat dan keinginan penggunanya untuk berkunjung sehingga pada
akhirnya dapat meningkatkan minat civitas akademika untuk membaca.
1. Pengelolaan Perpustakaan FKIP UNS dalam Rangka Meningkatkan
Minat Baca Civitas Akademika di Perpustakaan FKIP UNS
Pengelolaan perpustakaan adalah proses kegiatan mengkoordinasikan
seluruh sumber daya yang ada guna mencapai tujuan yaitu memperluas wawasan
dan pengetahuan civitas akademika. Untuk dapat mewujudkan tujuannya maka
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
57
diperlukan usaha perpustakaan FKIP UNS untuk meningkatkan minat baca civitas
akademika. Untuk dapat meningkatkan minat baca civitas akademika FKIP UNS,
perpustakaan harus dapat memberikan pelayanan yang baik dan memuaskan
kepada semua pengunjungnya tanpa membedakan usia, jenis kelamin dan
perbedaan-perbedaan lainnya. Dengan adanya pelayanan yang baik maka civitas
akademika FKIP UNS akan senang untuk berkunjung ke perpustakaan FKIP
UNS. Suatu pelayanan yang baik dan memuaskan dapat terwujud jika
perpustakaan FKIP UNS dapat melaksanakan pengelolaan yang baik.
Pengelolaan perpustakaan FKIP UNS dalam rangka meningkatkan minat
baca dapat dilihat dari pengelolaan unsur-unsur yang terdapat di dalam
perpustakaan yaitu:
a. Pengelolaan Personalia Perpustakaan FKIP UNS
Personalia perpustakaan atau pustakawanan adalah seseorang yang
melaksanakan kegiatan perpustakaan dengan jalan memberikan pelayanan kepada
pengunjung perpustakaan. Pustakawan adalah unsur terpenting yang
menggerakkan unsur-unsur perpustakaan yang lain untuk mencapai tujuan.
Pengelolaan personalia perpustakaan yang dijalankan di perpustakaan
FKIP UNS meliputi:
1) Perencanaan
Perencanan personalia perpustakaan FKIP UNS terdiri dari spesifikasi
kualitas dan kuantitas tenaga perpustakaan melalui perencanaan kebutuhan
personalia perpustakaan dalam hal ini penempatan tenaga di perpustakaan yang
merupakan wewenang dari Pemerintah Pusat atas pengajuan dari Sub Bagian
Kepegawaian Universitas Sebelas Maret Surakarta. Personalia perpustakaan FKIP
saat ini berjumlah empat orang yang terdiri dari satu Kepala Urusan Perpustakaan
yang berlatar belakang pendidikan perpustakaan dan tiga tenaga administrasi. Hal
ini belum mencukupi kebutuhan akan pegawai perpustakaan, maka dari itu pihak
perpustakaan yakni Kepala Urusan Perpustakaan selaku manajer perpustakaan
mengajukan ke fakultas akan penambahan pegawai perpustakaan dengan
menentukan kriteria minimal berlatar belakang pendidikan D2 perpustakaan,
berdisiplin, dan mampu mengoperasikan komputer, serta jumlah penambahan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
58
minimal empat orang untuk mengisi bagian siekulasi yang selama ini masih di
pegang oleh mahasiswa magang dari BKK PAP dan Prodi Bahasa Indonesia,
namun pihak fakultas belum bisa menindaklanjuti karena dirasa masih bisa
berjalan dengan tenaga perpustakaan yang ada. Pihak fakultas hanya bisa
mengusahakan pergeseran pegawai untuk masa yang akan datang demi
peningkatan pelayanan perpustakaan. Perpustakaan FKIP UNS juga
merencanakan penggunaaan teknologi informasi kepada personalia perpustakaan
dalam setiap pelaksanaan tugasnya agar lebih efektif dan efisien sehingga tercapai
pelayanan prima kepada pengunjung perpustakaan.
Hal di atas diperkuat pernyataan dari informan XI (Kepala Bagian
Pendidikan, wawancara tanggal 29 Mei 2009) sebagai berikut:
Untuk pengadaan tenaga perpustakaan merupakan wewenang Pemerintah Pusat dengan pengajuan dari Sub Bagian Kepegawaian Universitas sebelas Maret Surakarta. Saat ini memang untuk tenaga perpustakaan yang sudah memiliki sertifikat pustakawan baru satu, namun karena faktor kebiasaan maka petugas perpustakaan bisa menjalankan tugasnya. Pihak fakultas dalam rangka meningkatkan pengetahuan tenaga perpustakaan juga berupaya mengirim tenaga perpustakaan untuk mengikuti pelatihan-pelatihan, seminar, simulasi, lokakarya yang berkaitan dengan perpustakaan.
2) Pengorganisasian
Pengorganisasian merupakan penyatuan langkah dari seluruh kegiatan
yang akan dilaksanakan oleh elemen-elemen dalam suatu lembaga. Penyatuan
langkah ini penting agar tidak terjadi tumpang tindih dalam pelaksanaan tugas.
Proses pengorganisasian suatu perpustakaan akan berjalan dengan baik apabila
memiliki sumber daya, sumber dana, prosedur, koordinasi dan pengarahan pada
langkah-langkah tertentu. Koordinasi sebenarnya merupakan proses
pengintegrasian tujuan-tujuan pada satuan-satuan yang terpisah dalam suatu
lembaga untuk mencapai tujuan lembaga/ perpustakaan.
Perpustakaan FKIP UNS menjalankan fungsi pengorganisasian
personalia dengan jalan membuat struktur organisasi dengan garis kewenangan
yang akan memudahkan pengontrolan personalia perpustakaan FKIP UNS, arus
informasi dan komunikasi serta pertanggungjawaban tugas masing-masing bagian.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
59
Struktur organisasi juga menggambarkan spesialisasi yang dimiliki masing-
masing bagian sesuai dengan pembagian tugas yang telah direncanakan.
Pengorganisasian yang dijalankan di perpustakaan FKIP UNS dalam
rangka meningkatkan pengetahuan serta skill (keahlian) personalia perpustakaan,
pihak pengelola perpustakaan yang terdiri dari Sub Bagian Pendidikan FKIP UNS
yang membawahi perpustakaan beserta Kepala Urusan Perpustakaan selaku
pimpinan perpustakaan senantiasa berperan aktif mengirimkan petugas
perpustakaan untuk mengikuti pelatihan-pelatihan, seminar-seminar, workshop,
lokakarya yang berkaitan dengan perpustakaan. Pelaksanaan dari hasil pelatihan
yang pernah diikuti personalia perpustakaan membawa hasil yang positif dalam
rangka meningkatkan pelayanan perpustakaan. Hal ini terbukti dengan
pengetahuan petugas perpustakaan akan teknologi informasi (IT) meningkat,
sehingga petugas dapat menjalankan tugasnya dengan mengoperasikan komputer.
Pelayanan perpustakaan menjadi lebih ringan dan cepat dengan kemampuan yang
dimiliki petugas perpustakaan dalam mengoperasikan komputer.
Hal ini juga sesuai dengan pernyataan informan I (Kepala Urusan
Perpustakaan, wawancara tanggal 27 April 2009) sebagai berikut:
Dalam rangka meningkatkan pengetahuan, kemampuan serta skill (keahlian) personalia perpustakaan di sini, kami selaku pihak pengelola didukung pihak fakultas dalam hal ini Sub Bagian Pendidikan senantiasa mengirim tenaga perpustakaan untuk mengikuti pelatihan-pelatiahan, seminar, lokakarya, workshop yang berkaitan dengan perpustakaan. Pelatihan yang baru-baru ini diikuti adalah tentang UNSLA. Juga dibentuk struktur organisasi untuk mempermudah mekanisme pertanggungjawaban.
Keterampilan serta pengetahuan yang dimiliki personalia perpustakaan
FKIP menentukan spesialisasi yang dimiliki personalia perpustakaan. Dalam
proses pengorganisasian kemudian dibentuk pembagian kerja untuk mewadahi
kegiatan yang harus dilakukan oleh banyak orang dalam waktu bersamaan,
penentuan sumber kewenangan yang akan menentukan tanggung jawab serta
menciptakan tata hubungan antara jabatan-jabatan dan unit-unit yang ada di
perpustakan FKIP UNS agar dapat berkembang tim kerja yang harmonis.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
60
3) Penggerakan
Fungsi manajemen perpustakaan yang ketiga setelah fungsi perencanaan
dan pengorganisasian, adalah penggerakan. Fungsi tersebut merupakan
penggabungan dari beberapa fungsi manajemen yang saling berhubungan satu
sama lainnya. Penggerakaan yang dilakukan pengelola perpustakaan FKIP UNS
meliputi kepemimpinan, pengarahan, komunikasi, pemberian motivasi, dan
penyediaan sarana dan prasarana atau fasilitas. Hal-hal tersebut merupakan tugas
Kepala Urusan Perpustakaan selaku pemimpin (manajer) dalam sebuah lembaga
atau perpustakaan.
kepemimpinan yang dijalankan di perpustakaan FKIP UNS meliputi tiga
macam sekaligus pertama kepemimpinan organisasi, yang bersifat kaku karena
bertujuan menegakkan tata tertib dan disiplin organisasi; kedua kepemimpinan
personal, yang bersifat pendekatan kemanusiaan dalam menghadapi bawahan,
tujuannya adalah menciptakan iklim kepercayaan bawahan terhadap atasan
sehingga berkembang dukungan; ketiga kepemimpinan tim kerja kolektif, yang
bertujuan menegakkan kerja sama atas dasar kesederajatan terhadap posisi dan
tugas dengan prinsip integritas. Pemberian pengarahan dilakukan setiap saat
ketika proses pelayanan perpustakaan berlangsung. Komunikasi antar bagian
senantiasa dijalin dengan tujuan menciptakan arus informasi yang harmonis.
Setiap sebulan sekali diadakan pertemuan semua bagian yang ada di perpustakaan
FKIP, selain untuk pemberian pengarahan juga untuk pemberian motivasi kepada
personalia perpustakaan agar petugas lebih menikmati tugas-tugas yang
dijalankan. Proses penggerakan di perpustakaan FKIP UNS berjalan baik karena
setiap bagian diberikan fasilitas untuk memperlancar pekerjaannya seperti
komputer dibagian sirkulasi, printer serta mesin ketik manual dibagian
pengolahan bahan pustaka.
4) Pengawasan
Pengawasan adalah kegiatan membandingkan atau mengukur apa yang
sedang atau sudah dilaksanakan dengan kriteria, norma-norma, standar, atau
rencana-rencana yang sudah ditetapkan sebelumnya. Pengawasan di perpustakaan
FKIP UNS yang dijalankan pihak pengelola perpustakaan dalam hal ini Sub
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
61
Bagian Pendidikan FKIP UNS beserta Kepala Urusan Perpustakaan, dilakukan
dengan cara meminta laporan atas pelaksanaan kegiatan, dan mencocokkan
dengan standar atau ukuran yang telah ditetapkan, dan melihat langsung ke
lapangan serta mengadakan pertemuan dengan personalia perpustakaan untuk
mengadakan evaluasi dari kegiatan yang telah dijalankan serta dicari solusi dalam
setiap permasalahan kemudian dirumuskan kebijakan dalam rangka peningkatan
pelayanan perpustakan FKIP UNS.
Untuk memudahkan pengawasan terhadap kinerja personalia
perpustakaan maka dibuat struktur organisasi perpustakaan beserta pembagian
tugas masing-masing bagian agar lebih mudah dikontrol serta
pertanggungjawaban akan tugas-tugas yang diberikan lebih jelas.
b. Pengelolaan Koleksi Perpustakaan FKIP UNS
Unsur terpenting dari suatu perpustakaan adalah koleksi, tanpa koleksi
yang lengkap dan menarik maka minat civitas akademika untuk berkunjung akan
berkurang sehingga akan sulit untuk meningkatkan minat baca civitas akademika.
Koleksi sangat penting untuk menarik minat civitas akademika untuk berkunjung,
hal tersebut seperti diungkapkan oleh informan II (mahasiswa BKK PAP angkatan
2005, wawancara tanggal 7 Mei 2009) sebagai berikut:
”Untuk dapat menarik minat civitas akademika untuk berkunjung itu
banyak, salah satunya adalah koleksi yang dimiliki perpustakaan itu
sendiri. Koleksi harus menarik dan disesuaikan dengan keinginan dan
kebutuhan civitas akademika atau pengunjung.”.
Dari wawancara di atas dapat diketahui bahwa untuk dapat menarik
minat civitas akademika untuk berkunjung maka hal terpenting yang harus
diusahakan adalah menyediakan koleksi yang menarik serta dapat memenuhi
kebutuhan civitas akademika, baik untuk bahan referensi materi kuliah ataupun
untuk bahan mengadakan penelitian, serta menambah wawasan/informasi.
Meskipun koleksi yang ada di perpustakaan FKIP UNS masih terbatas namun
setidaknya telah mewakili dari keinginan atau kebutuhan buku dari civitas
akademika. Hal yang sama juga diungkapkan oleh informan III (mahasiswa Prodi
Pendidikan Bahasa Indonesia angkatan 2008, wawancara tanggal 7 Mei 2009)
sebagai berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
62
”Saya ke perpustakaan untuk mencari buku-buku yang berkenaan
dengan materi kuliah dan untuk menambah informasi, kadang juga untuk
menghabiskan waktu luang waktu jeda kuliah. Biasanya saya membaca
di ruang baca lesehan karena suasananya lebih santai”.
Faktor yang mendorong civitas akademika untuk berkunjung ke
perpustakaan ada beraneka ragam antara lain untuk mencari informasi, mencari
referensi, rekreasi intelektual, atau sekedar mengisi waktu luang sehabis kuliah
atau jeda waktu pergantian jam kuliah. Dari beberapa alasan tersebut sebagian
besar beralasan karena membutuhkan bahan referensi untuk mengerjakan tugas
kuliah yang diharapkan dapat diperoleh dari bahan pustaka yang tersedia di
perpustakaan. Pada saat pengunjung mencari bahan pustaka yang dibutuhkannya
maka kemungkinan mereka juga akan mengambil lagi bahan pustaka yang lain
jika mereka menganggap bahan pustaka tersebut juga menarik, hal tersebut seperti
yang diungkapkan oleh informan V (mahasiswa Prodi Pendidikan Matematika
angkatan 2008, wawancara 7 Mei 2009) yaitu:
Saya berkunjung ke perpustakaan FKIP UNS dapat membantu menambah pengetahuan saya, meski kadang saya tidak menemukan buku yang saya inginkan. Tapi kalau sudah ketemu buku yang saya inginkan, saya juga akan mencari buku lain yang menarik untuk dibaca misalnya trubus. Dari wawancara di atas dapat diketahui bahwa minat baca akan
bertambah atau meningkat dengan adanya penyediaan koleksi atau bahan pustaka
yang menarik. Juga dapat diketahui bahwa pengunjung tidak hanya mengambil
bahan pustaka yang dibutuhkannya tetapi juga mengambil bahan pustaka yang
dianggapnya menarik untuk dibaca yang berguna untuk menambah pengetahuan.
Selain itu bahan pustaka yang tersedia di perpustakaan dapat memenuhi
kebutuhan civitas akademika baik untuk menambah pengetahuan, mengerjakan
tugas kuliah maupun untuk bahan penelitian. Koleksi yang lengkap dengan
volume yang memadai untuk memenuhi kebutuhan civitas akademika akan bahan
pustaka juga terbitan baru agar senantiasa sejalan dengan perkembangan dunia
pendidikan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
63
Koleksi perpustakaan selain menarik juga harus lengkap yaitu dapat
memenuhi keinginan pengunjung perpustakaan. Koleksi yang ada di perpustakaan
FKIP UNS masih terbatas baik dari segi volume atau jumlah buku maupun dari
segi kelengkapan bahan pustaka, sehingga terkadang pengunjung tidak
menemukan buku atau bahan pustaka yang diinginkan. Untuk perpustakaan FKIP
UNS tidak hanya menyediakan bahan pustaka untuk kepentingan kuliah tetapi
juga harus dilengkapi bahan pustaka yang bersifat umum untuk menambah
wawasan dan pengetahuan civitas akademika...
Dalam pengelolaan koleksi dibagi dalam dua kegiatan pelayanan yaitu
pelayanan teknis dan pelayanan pemakai. Pelayanan teknis pada intinya adalah
proses kegiatan yang berusaha untuk memperoleh bahan pustaka kemudian
mengolahnya sehingga siap untuk dibaca atau dipinjam oleh pengunjung.
Pelayanan pemakai atau bisa juga disebut pelayanan pembaca adalah pelayanan
kepada pengunjung perpustakaan dalam menggunakan bahan pustaka, seperti
pelayanan referensi, pelayanan sirkulasi, pelayanan informasi, pelayanan promosi,
dan lain-lain. Pelayanan-pelayanan yang ada di perpustakaan dapat mempengaruhi
minat civitas akademika untuk berkunjung ke perpustakaan FKIP UNS. Seperti
yang diungkapkan oleh informan IX (mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa
Indonesia angkatan 2006, wawancara 8 Mei 2009) yaitu:
Menurut saya pelayanannya sudah cukup baik, sehingga membuat saya tertarik untuk berkunjung kembali ke perpustakaan ini, saya juga tidak segan untuk meminjam atau mengembalikan buku ke perpustakaan ini juga untuk bertanya-tanya karena petugasnya ramah-ramah.
Dari wawancara di atas dapat diketahui bahwa pengunjung akan merasa
senang untuk berkunjung dan memanfaatkan koleksi jika mendapat pelayanan
yang baik dari petugas. Pelayanan perpustakaan baik berupa pelayanan teknis
ataupun pelayanan pembaca akan sangat mempengaruhi kepuasan pengunjung.
Pengelolaan Bahan pustaka atau koleksi yang ada di perpustakaan FKIP
UNS meliputi:
1) Perencanaan
Perencanaan koleksi perpustakaan FKIP UNS diawali dengan kegiatan
perencanaan kebutuhan koleksi yang meliputi sistem dan metode pengadaan,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
64
pengolahan, penyusunan, dan pemberdayaan dan pemberian layanan, serta
penyediaan anggaran yang diperlukan.
Pengadaan koleksi bahan pustaka diawali dengan melakukan survai
bahan pustaka yang disesuaikan dengan kebutuhan civitas akademika. Kemudian
dilakukan kegiatan menghimpun koleksi bahan pustaka melalui berbagai cara
antara lain dari kegiatan menghimpun atau mengumpulkan, membeli,
sumbangan/bantuan, menerbitkan, melalui kerjasama dengan pihak terkait. Untuk
pengadaan bahan pustaka di perpustakaan FKIP UNS didapatkan dari berbagai
pihak misalnya sumbangan/bantuan alumni atau dosen, Dikti dan membeli hal ini
disesuaikan dengan anggaran dana yang dimiliki perpustakan FKIP UNS.
Hal ini sesuai dengan yang diungkapkan oleh informan I (Kepala Urusan
Perpustakaan, wawancara tanggal 27 April 2009) sebagai berikut:
”Tambahan buku di perpustakaan FKIP UNS ini diperoleh dari
sumbangan/bantuan alumni atau dosen, dari Dikti, maupun dari kegiatan
membeli yang dananya berasal dari alokasi dana fakultas untuk
perpustakaan”.
Dari hasil wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa pengadaan bahan
pustaka dapat dilakukan dengan berbagai cara, selain pihak pengelola
perpustakaan FKIP UNS membeli dari berbagai penerbit juga menerima berbagai
sumbangan dari berbagai pihak, dengan cara ini diharapkan koleksi yang tersedia
di perpustakaan dapat memenuhi kebutuhan penggua jasa perpustakaan.
Salah satu fungsi perpustakaan adalah menghimpun, mengolah, dan
melestarikan koleksi bahan pustaka, karena koleksi merupakan suatu hal yang
penting bagi pengguna jasa perpustakaan. Koleksi bahan pustaka harus memadai
mengenai jumlah, jenis dan mutunya, yang tersusun rapi dengan sistem
pengolahan agar memudahkan akses atau temu kembali, karena hal ini merupakan
salah satu kunci keberhasilan perpustakaan.
Berdasarkan data dokumen yang dimiliki perpustakaan FKIP UNS
koleksi bahan pustaka yang ada di perpustakaan FKIP UNS sebagai berikut:
a) Jumlah koleksi buku 4.657 judul dengan jumlah eksemplar 11.163.
b) Jumlah jurnal asing lima judul/eksemplar
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
65
c) Jumlah jurnal Indonesia lima belas judul dengan jumlah eksemplar 112.
d) Jumlah majalah tiga puluh dua judul dengan jumlah eksemplar 1905
2) Pengorganisasian
Setelah koleksi bahan pustaka dikumpulkan kemudian dilakukan
pengorganisasian antara lain dengan melakukan katalogisasi. Katalogisasi di
perpustakaan merupakan suatu hal yang sangat penting karena katalogisasi adalah
suatu daftar petunjuk seluruh bahan pustaka yang tersedia di perpustakaan yang
dibuat dan disusun menurut aturan-atiuran tertentu sehingga mudah digunakan
untuk mencari dan menemukan kembali suatu pustaka yang dikehendaki.
Di perpustakaan FKIP UNS juga sudah menerapkan katalogisasi, seperti
yang diungkapkan oleh informan I (Kepala Urusan Perpustakaan, wawancara
tanggal 27 April 2009) sebagai berikut:
Untuk katalogiasasi sudah diterapkan, sekarang kami menggunakan katalog komputer, yang mana pengunjung diharapkan aktif untuk mencari sendiri buku yang diperlukan melalui komputer katalog yang disediakan. Namun demikian, masih ada beberapa pengunjung yang belum bisa menggunakan layanan ini. Hal yang sama juga diungkapkan oleh informan II (mahasiswa PAP
angkatan 2005, wawancara tanggal 7 Mei 2009) sebagai berikut:
”Katalogisasi perpustakaan FKIP UNS sudah menggunakan katalog
komputer, jadi saya mudah menemukan tempat buku yang saya inginkan
melalui pencarian lewat komputer katalog. Tapi untuk mengakses judul-
judul skripsi masih sangat terbatas”.
Dari hasil wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa dengan adanya
katalogisasi pengunjung diharapkan tidak akan kesulitan untuk mencari buku-
buku yang dibutuhkan. Namun masih ada beberapa kendala yaitu adanya
pengunjung yang belum bisa menggunakan komputer katalog, hal ini perlu adanya
sosialisasi dari pihak perpustakaan kepada penguna jasa perpustakaan FKIP UNS,
untuk judul-judul skripsi belum sepenuhnya bisa di akses karena baru beberapa
softfile skripsi yang masuk ke perpustakaan FKIP UNS, hal ini butuh kerjasama
dengan pihak jurusan maupun prodi yang ada di FKIP UNS.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
66
Pengorganisasian bahan pustaka juga dilakukan dengan pemberian
callnumber pada bahan pustaka kemudian perawatan misalnya pemberian sampul,
stempel kepemilikan perpustakaan, pemberian pengharum pada rak-rak buku dan
penempatan buku pada rak-rak sesuai klasifikasinya.
3) Penggerakkan
Setelah pengorganisasian bahan pustaka selesai maka kegiatan
selanjutnya adalah penggerakkan koleksi atau bahan pustaka yang dijalankan
dengan pengarahan bahan pustaka yang disesuaikan dengan klasifikasinya
kemudian ditempatkan pada tempatnya sesuai dengan klasifikasi tersebut serta
diarahkan juga personalia perpustakaan yang bertanggung jawab terhadap
penempatan serta pemeliharaan bahan pustaka tersebut sesuai dengan pembagian
tugas masing-masing personalia perpustakaan. Hal terpenting yang harus
dilakukan dalam penggerakkan bahan pustaka adalah dengan mengarahkan bahan
pustaka sesuai jenisya misalnya bahan pustaka yang bisa dipinjamkan kepada
pengguna jasa perpustakaan maupun bahan-bahan referensi dan skripsi yang tidak
dapat dipinjamkan namun hanya dapat dibaca ditempat dan juga difotokopi. Hal
tersebut juga dalam upaya pengontrolan bahan pustaka atau koleksi yang tersedia
di perpustakaan FKIP UNS.
4) Pengawasan
Salah satu cara untuk mengontrol bahan pustaka pihak pengelola
perpustakaan hanya meminjamkan bahan pustaka yang non-referensi dan non-
skripsi. Peminjaman juga hanya diperuntukkan bagi anggota yang memiliki kartu
anggota perpustakaan, untuk mahasiswa dari fakultas lain atau dari universitas
lain hanya diberikan kartu baca sehingga hanya dapat memanfaatkan layanan baca
di tempat atau fotokopi, tidak diperkenankan meminjam buku untuk dibawa
pulang. Untuk bahan pustaka yang bersifat referensi dan skripsi hanya bisa dibaca
ditempat atau difotokopi baik untuk mahasiswa, dosen atau pegawai FKIP UNS
maupun oleh masyarakat diluar FKIP UNS seperti mahasiswa atau dosen dari
fakultas lain yang masih berada dibawah UNS maupun dari universitas lain di luar
UNS.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
67
Untuk pengawasan koleksi yang berkaitan dengan pengguna jasa
perpustakaan, maka dibuat peraturan peminjaman yakni apabila pengembalian
buku terlambat akan dikenakan denda Rp. 200,00 per hari per buku, apabila
terdapat tindakan yang menyalahi aturan peminjaman misalnya merusak atau
merobek buku maka akan dikenakan sanksi mengganti buku atau mengganti uang
seharga buku yang dirusak.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa minat civitas akademika
untuk berkunjung ke perpustakaan FKIP UNS akan meningkat apabila koleksi
bahan pustaka yang ada di perpustakaan FKIP lengkap, dengan jumlah yang
memadai dan buku-buku baru yang sejalan dengan perkembangan ilmu
pengetahuan. Selain itu kunjungan civitas akademika ke perpustakaan FKIP UNS
akan meningkat apabila pelayanan teknis maupun pelayanan pembaca bisa
dijalankan dengan baik.
c. Pengelolaan Sarana dan Prasarana Perpustakaan FKIP UNS
Sarana dan Prasarana perpustakaan adalah semua barang, perlengkapan
dan perabot yang disediakan perpustakaan untuk menunjang kegiatan pelayanan
kepada pengguna jasa perpustakaan. Pengelolaan Sarana dan Prasarana yang
dijalankan perpustakaan FKIP UNS meliputi:
1) Perencanaan
Dalam perencanaan sarana dan prasarana di perpustakaan FKIP UNS
memerhatikan beberapa hal agar tidak terjadi pemborosan dan agar terjadi
kesesuaian perabot dengan ruangan dan orang yang melakukan pekerjaan.
Langkah-langkah itu antara lain:
a) Pencatatan perabot yang telah dimiliki
Perlu diinventaris perabot yang telah dimiliki, mengenai jenis,
spesifikasi, dan jumlahnya. Beberapa kira-kira perabot yang masih bisa
digunakan, berapa yang harus diperbaiki, dan berapa yang harus diganti baru.
Inventaris ini penting, karena dengan data ini dapat digunakan sebagai bahan
pengambilan keputusan dalam perencanaan perabot perpustakaan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
68
b) Ketersediaan ruangan
Perlu diketahui secara pasti luas ruangan, ventilasi, warna, pencahayaan
dan tinggi rendahnya ruangan. Unsur-unsur ini diperlukan sebagai bahan
pertimbangan penentuan jenis perabot, ukuran, spesifikasi, model, dan warnanya.
c) Spesifikasi sarana dan prasarana
Sarana dan prasarana yang diperlukan perpustakaan FKIP UNS dicatat
spesifikasinya, ukuran, ciri khas, merek, bahan, warna, kemampuan, ketahanan,
dan lainnya. Hal ini perlu diperhatikan agar terjadi harmonisasi sarana dan
prasarana dengan ruangan yang tersedia.
Pengadaan sarana dan prasrana yang ada di perpustakaan FKIP UNS
dilakukan dengan cara pembelian yang disesuaikan dengan anggaran dana
perpustakaan dari dana alumni yang dikelola pihak fakultas. Selain itu juga
dengan merekronstruksi ulang perabot yang sudah tidak digunakan dengan desain
baru yang disesuaikan dengn kebutuhan perpustakaan seperti misalnya lemari
buku dua sisi, meja sirkulasi, loker.
2) Pengorganisasian
Pengorganisasian yang dilakukan di perpustakaan FKIP UNS berkaitan
dengan pemakaian sarana dan prasrana yang disesuaikan dengan kebutuhan,
prosedur, atau aturan yang ada, agar benda-benda tersebut memiliki daya tahan
dan kegunaan sesuai dengan standarnya, sehingga dibuatlah peraturan penggunaan
sarana dan prasarana tersebut misalnya pengunjung yang membawa tas, jaket, topi
dititipkan ke bagian loker, untuk tempat yang beralaskan karpet pengunjung
melepas sepatu dan menaruhnya di lemari sepatu yang telah disediakan.
3) Penggerakkan
Sarana dan prasarana yang ada di perpustakaan FKIP UNS diarahkan
untuk digunakan dalam rangka membantu tugas-tugas personalia perpustakaan
dalam menjalankan pelayanan kepada pengunjung sehingga ada tanggung jawab
dari masing-masing bagian untuk memelihara dan merawat sarana dan prasana
yang ada agar dalam keadaan baik, siap dipakai serta terawat baik atau tidak
mudah rusak.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
69
Sarana dan prasarana tersebut juga dilakukan pengarahan dalam
peyimpanannya agar jumlahnya utuh, tidak ada yang hilang dan terhindar dari hal-
hal yang tidak diinginkan bersama. Untuk perabot yang telah aus, rusak, tidak
ekonomis seperti biaya perawatan lebih mahal daripada daya kegunaanya untuk
diperbarui maka dilakukan pegarahan untuk penghapusan.
4) Pengawasan
Pengawasan terhadap sarana dan prasarana di perpustakaan FKIP UNS
dilakukan dengan senantiasa mengawasi penggunaannya secara langsung maupun
dengan kegiatan penginventarisan dalam periode tertentu agar mudah diketahui
benda-benda yang masih bisa digunakan, benda-benda yang perlu perbaikan serta
benda-benda baru yang perlu diadakan.
Unsur perpustakaan yang turut berpengaruh dalam meningkatkan minat
baca adalah fasilitas yang dimiliki oleh perpustakaan. Fungsi fasilitas adalah
untuk menunjang dan menggalakkan kegiatan program perpustakaan agar semua
kegiatan tersebut dapat berjalan dengan efisien. Dengan fasilitas yang baik,
perpustakaan seolah-olah memiliki kekuatan, semua peralatan berdaya guna
sehingga pengunjung merasa tertarik dan semakin sering datang dan betah di
perpustakaan. Hal tersebut seperti yang diungkapkan oleh informan X (mahasiswa
Prodi Pendidikan Bahasa Indonesia angkatan 2007, wawancara tanggal 8 Mei
2009) yaitu:
Peningkatan fasilitas di perpustakaan FKIP UNS sudah cukup baik, ruang baca yang cukup menyenangkan dan tertata rapi, juga sudah terpasang AC untuk kenyamanan pengunjung, sehingga saya merasa betah disini. Namun masih ada beberapa yang perlu di perhatikan, yaitu di bagian ruang referensi dan skripsi.
Dari wawancara di atas dapat diketahui bahwa fasilitas yang disediakan
untuk pelayanan pengunjung akan dapat menunjang tercapainya kenyamanan dan
kepuasan dari pengunjung sehingga akan merasa betah berada di perpustakaan.
Hal senada juga diungkapkan oleh informan VIII (mahasiswa Prodi Pendidikan
Biologi angkatan 2007, wawancara tanggal 8 Mei 2009) sebagai berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
70
”Fasilitasnya sudah cukup baik, ruangannya nyaman (lesehannya itu
lho..) trus ada tempat penitipan barang juga, jadi aman deh. Itu untuk
ruang bacanya mbak, namun untuk ruang skripsi maupun ruang referensi
masih perlu pembenahan”.
Ruangan perpustakaan yang juga perlu diperhatikan adalah sirkulasi
udara yang baik untuk pengunjung perpustakaan, adanya fasilitas AC juga sangat
berpengaruh terhadap kenyamanan pengunjung yang berada di perpustakaan.
Pengunjung akan merasa senang dan nyaman bila sirkulasi udara di dalam
perpustakaan baik, sejuk dan tidak membuat pengunjung merasa gerah. Hal
tersebut seperti yang diungkapkan oleh informan III (mahasiswa Prodi Pendidikan
Bahasa Indonesia, wawancara 7 Mei 2009):
”Saya senang membaca di ruang baca perpustakaan ini, karena tata
ruang, sirkulasi udara, dan pencahayaan yang cukup baik. Juga karena
ada AC nya. Meskipun ruangan disini masih terlalu sempit untuk
aktivitas membaca apalagi di ruang skripsi dan referensi”.
Dari wawancara di atas dapat diketahui bahwa pengaturan ruang yang
baik dapat membuat pengunjung merasa betah untuk melakukan aktivitas
membaca. Jadi untuk pengaturan ruangan yang perlu diperhatikan antara lain
adalah sirkulasi udara, pengaturan cahaya dan pengaturan peralatan yang baik
sehingga tidak mengganggu kenyamanan pengunjung saat membaca di
perpustakaan.
Berdasarkan pengamatan peneliti selama mengikuti program magang di
perpustakaan FKIP pengorganisasian fasilitas di perpustakaan FKIP UNS sudah
cukup baik. Untuk pencahayaan dan sirkulasi udara di ruang baca lesehan dan
ruang baca dengan meja dan kursi sudah baik karena dilengkapi dengan dua AC
juga pengunjung bisa melihat pemandangan di luar perpustakaan melalui jendela
yang tirainya dibuka, sehingga dapat menghadirkan suasana baru di perpustakaan.
Namun untuk pencahayaan dan sirkulasi udara di ruang referensi dan skripsi
masih perlu diperhatikan agar pengunjung merasa nyaman berada di ruang
tersebut. Juga perlu adanya penambahan toilet untuk pengunjung agar lebih
nyaman. Untuk pengadaan sarana dan prasarana di perpustakaan dana yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
71
digunakan berasal dari alokasi dana fakultas untuk perpustakaan FKIP UNS.
Dengan adanya sarana dan prasarana yang memadai dan bahan pustaka yang
dapat memenuhi kebutuhan pengunjung maka fungsi perpustakaan sebagai
sumber informasi dan rekreasi bisa terpenuhi.
d. Pengelolaan Pengguna Jasa Perpustakaan FKIP UNS
Pengguna jasa perpustakaan FKIP UNS adalah civitas akademika baik
dari intern FKIP UNS yaitu mahasiswa, dosen dan pegawai, maupun masyarakat
umum, yang sebagian besar adalah kalangan mahasiswa baik dari fakultas lain
yang ada di UNS maupun dari universitas lain. Kunjungan dosen ke perpustakaan
FKIP UNS masih sangat minim. Hal ini didasarkan pada data dokumen yang
dimiliki perpustakaan FKIP UNS pengunjung perpustakaan tahun 2008 dapat
dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel IV.4 Peminjam dan Pengunjung Perpustakaan FKIP UNS Tahun 2008
BULAN PEMINJAM PENGUNJUNG
Januari 159 160
Februari 50 70
Maret 45 55
April 30 45
Mei 365 375
Juni 279 294
Juli 5 10
Agustus 92 102
September 611 621
Oktober 471 481
November 427 437
Desember 439 450
JUMLAH 2.944 3.100
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
72
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa tidak semua pengunjung
perpustakaan meminjam buku perpustakaan, ada yang membaca di tempat atau
mencatat hal-hal penting dari buku yang dibacanya di perpustakaan FKIP UNS.
Dari tabel di atas juga diketahui bahwa jumlah pengunjung perpustakaan masih
minim apabila dibandingkan dengan jumlah dosen sebanyak 439 orang, staf
administrasi sebanyak 100 orang, staf arsiparis sebanyak 3 orang dan mahasiswa
sebanyak 7450 orang. Selama peneliti magang di perpustakaan FKIP UNS dalam
kurun waktu dua bulan hanya dua dosen yang berkunjung ke perpustakaan FKIP
UNS untuk meminjam buku.
Hal ini dikarenakan koleksi bahan pustaka perpustakaan FKIP UNS yang
belum memenuhi kebutuhan dosen, serta kurangnya promosi yang dilakukan
pihak perpustakaan FKIP UNS dalam hal pelayanan dan sosialisasi pentingnya
budaya membaca dikalangan civitas akademika dalam rangka mewujudkan
perguruan tinggi yang mengusung visi The World Class University. Promosi yang
dilakukan pihak pengelola perpustakaan baru sebatas pemberitahuan pada waktu
mahasiswa baru mendapat pengenalan tentang FKIP UNS, juga pihak pengelola
perpustakaan FKIP UNS mengundang beberapa dosen untuk menghadiri
launching digital library pada bulan September 2008.
Hal tersebut seperti yang diungkapkan oleh informan I (Kepala Urusan
Perpustakaan FKIP UNS, wawancara tanggal 27 April 2009) sebagai berikut:
Pengunjung perpustakaan FKIP UNS kebanyakan berasal dari mahasiswa FKIP sendiri, namun ada juga mahasiswa dari fakultas lain baik itu mahasiswa UNS maupun universitas lain. Untuk dosen masih jarang, kemungkinan karena koleksi buku-buku di perpustakaan belum lengkap. Dalam hal promosi kami juga mengakui masih kurang. Salah satu promosi yang kami lakukan adalah pada waktu launching digital library bulan September 2008 kemarin kami mengundang beberapa dosen.
Pernyataan informan I di atas diperkuat oleh penytaan informan XIII
(Dosen, wawancara tanggal 2 Juni 2009I sebagai berikut:
Alasan mengapa saya jarang berkunjung ke perpustakaan FKIP UNS adalah koleksi buku yang belum dapat memenuhi kebutuhan saya untuk bahan mengajar. Saya lebih sering berkunjung ke perpustakaan pusat atau perpustakaan daerah dan tidak jarang saya membeli buku-buku
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
73
sehingga koleksi buku yang saya punya lebih lengkap daripada di perpustakaan. Saya juga jarang mendapat informasi mengenai pelayanan perpustakaan FKIP UNS.
Pengunjung perpustakaan datang ke perpustakaan karena mereka
mengetahui manfaat dari perpustakaan. Hal tersebut seperti diungkapkan oleh
informan VII (mahasiswa Prodi Pendidikan Biologi angkatan 2008, wawancara
tanggal 8 Mei 2009) sebagai berikut:
”Menurut saya dengan adanya perpustakaan FKIP UNS sangat berguna
bagi civitas akademika yang membutuhkan buku, juga bagi mahasiswa
yang sedang membutuhkan referensi untuk keperluan skripsi ataupun
tugas kuliah”.
Dari wawancara di atas dapat diketahui bahwa manfaat dari perpustakaan
yang utama adalah dapat menyediakan bahan pustaka yang berisi informasi yang
dibutuhkan civitas akademika dan masyarakat umum yang berkunjung ke
perpustakaan FKIP UNS.
Pengelolaan pengguna jasa perpustakaan FKIP UNS djalankan sebagai
berikut:
1) Perencanaan
Pengguna jasa perpustakaan merupakan target dan sasaran utama
penyelenggaraan perpustakaan. Semua daya dan upaya semata-mata diarahkan
untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan pengguna jasa perpustakaan.
Perencanaan yang dilakukan perpustakaan FKIP UNS antara lain melalui rencana
sosialisasi perpustakaan kepada civtas akademika, membuka dan memperluas
akses dan informasi perpustakaan FKIP UNS, mengadakan kegiatan yang
melibatkan civitas akademika, memberikan kemudahan layanan dan pemakaian
perpustakaan FKIP UNS, mengembangkan jenis layanan, menerapkan teknologi
informasi tepat guna yang dapat membantu pemakai.
2) Pengorganisasian
Pengorganisasian pengguna jasa perpustakaan dilaksanakan melalui
penerapan tata tertib bagi pengunjung dan peminjam bahan pustaka perpustakaan
FKIP UNS serta pelayanan kepada pengunjung misalnya pemberian fasilitas
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
74
pembuatan kartu anggota perpustakaan FKIP UNS dengan syarat foto satu lembar
ukuran 2x3, mengisi blangko data diri serta biaya administrasi sebesar Rp.
2.000,00. Pelayanan pemberian surat bebas perpustakaan FKIP yang diberikan
kepada mahasiswa yang akan mendaftar wisuda dengan syarat sudah tidak
memiliki tanggungan pinjaman buku perpustakaan FKIP UNS, memperlihatkan
surat yudisium yang asli, memperlihatkan surat keterangan penyerahan skripsi,
serta melengkapi surat keterangan ketentuan sumbangan buku yang sudah diberi
nomor agenda oleh Sub Bagian Pendidikan.
3) Penggerakkan
Penggerakkan pengguna jasa perpustakaan dilakukan dengan
memberikan bimbingan, pengarahan dan informasi kepada pengunjung agar tata
tertib perpustakaan dapat berjalan baik, sehingga tercipta kenyamanan
pengunjung.
4) Pengawasan
Pengontrolan dilakukan dengan melakukan pengawasan langsung kepada
pengunjung dan juga penyediaan loker untuk penitipan tas, jaket, dan topi untuk
menghindari resiko kehilangan bahan pustaka. Dari pengamatan yang dilakukan
peneliti tidak jarang petugas perpustakaan menegur pengunjung yang ramai
sehingga mengganggu konsentrasi pengunjung lain, juga ketika pengunjung tidak
meletakkan sepatu pada tempatnya ketika menggunakan ruang baca yang
beralaskan karpet.
Kegiatan pengelolaan pengguna jasa perpustakaan dilaksanakan untuk
meningkatkan pelayanan kepada pengguna jasa perpustakaan agar merasa puas
dan untuk mejaga ketertiban jalannya proses pelayanan perpustakaan tersebut agar
perpustakaan dapat menjalankan fungsinya sebagai sumberi informasi dan
rekreasi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
75
2. Faktor-faktor yang Mendukung Pengelolaan Perpustakaan FKIP UNS
dalam Rangka Meningkatkan Minat Baca Civitas Akademika di
Perpustakaan FKIP UNS
Ada dua faktor yang mempengaruhi minat baca seseorang yaitu faktor
intern dan faktor ekstern. Faktor intern berasal dari dalam orang itu sendiri,
sedangkan faktor ekstern berasal dari luar. Perpustakaan merupakan salah satu
faktor ekstern, untuk itu perpustakaan harus memiliki daya tarik yang dapat
membuat civitas akademika berminat untuk berkunjung dan membaca di
perpustakaan FKIP UNS. Agar civitas akademika mengetahui tentang
perpustakaan maka ada beberapa usaha yang sebaiknya dilakukan oleh
perpustakaan FKIP UNS yaitu melakukan promosi ke kalangan civitas akademika
tentang pelayanan perpustakaan yang sudah menggunakan UNSLA yang semakin
memudahkan sirkulasi peminjaman, pengembalian maupun penelusuran bahan
pustaka yang diinginkan, mengadakan pelatihan kepada personalia perpustakaan
FKIP UNS agar pelayanan prima yang ditawarkan dapat terwujud, melakukan
kerjasama dengan dosen atau staf pengajar dalam hal penggunaan bahan pustaka
yang ada di perpustakaan sebagai referensi mata kuliah, serta berusaha
mengajukan pengadaan koleksi baru ke pihak fakultas agar kebutuhan civitas
akademika akan bahan pustaka dapat terpenuhi. Hal ini sesuai dengan ungkapan
Kepala Urusan Perpustakaan sebagai informan I (wawancara tanggal 27 April
2009)yaitu:
Usaha yang kami lakukan untuk meningkatkan pelayanan prima antara lain ikut seminar/pelatihan-pelatihan yang berkaitan dengan perpustakaan baik di dalam kota maupun luar kota, membuat angket yang diberikan kepada kalangan civitas akademika untuk mengetahui masukan-masukan pengguna perpustakaan demi memenuhi kebutuhan mereka, serta mengajukan proposal kepada fakultas dalam rangka penambahan fasilitas dan koleksi bahan pustaka. Hal ini senada dengan yang diungkapkan oleh informan XI (Kepala
Bagian Pendidikan, wawancara tanggal 29 Mei 2009) sebagai berikut:
Meskipun jam kerja pegawai yang ada di perpustakaan sudah cukup lama, namun pihak fakultas merasa perlu untuk menambah pengetahuan pegawai mengenai kepustakaan dengan jalan mengirimkan pegawai dalam pelatihan-pelatihan, simulasi, seminar, maupun lokakarya yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
76
berkaitan dengan perpustakaan. Karena pegawai yang ada di perpustakaan FKIP UNS yang mempunyai sertifikat pustakawan baru satu orang yaitu Bapak Sukamto selaku Kepala Urusan Perpustakaan maka kami memandang perlu mengikutkan pegawai yang lain dalam acara-acara tersebut. Dari wawancara di atas dapat diketahui bahwa perpustakaan juga
mengadakan kegiatan-kegiatan dalam rangka peningkatan pelayanan prima
kepada pengunjung perpustakaan yang merupakan salah satu upaya untuk menarik
minat civitas akademika berkunjung ke perpustakaan FKIP UNS, yaitu dengan
jalan menambah pengetahuan personalia perpustakaan dengan mengikuti
pelatihan-pelatihan, simulasi, seminar maupun lokakarya yang berkaitan dengan
perpustakaan. Juga menyebarkan angket kepada pengunjung perpustakaan untuk
mengetahui keinginan pengunjung guna meningkatkan pelayanan perpustakaan
yang merupakan faktor penarik civitas akademika untuk berkunjung ke
perpustakaan.
Lokasi perpustakaan FKIP UNS berada di lingkungan kampus UNS yaitu
di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, sehingga mudah dijangkau oleh
civitas akademika baik dari kalangan intern kampus UNS maupun masyarakat
umum.
Letak perpustakaan yang jauh dari keramaian karena berada di dalam
kampus UNS memiliki beberapa keuntungan yaitu suasana perpustakaan yang
tenang dan tidak terganggu oleh kebisingan kendaraan bermotor sehingga
pengunjung merasa nyaman untuk melakukan aktivitas membaca di perpustakaan.
Hal tersebut seperti yang diungkapkan oleh informan VII (mahasiswa Prodi
Pendidikan Biologi angkatan 2008, wawancara tanggal 8 Mei 2009) yaitu:
”Saya merasa nyaman di sini karena suasana yang tenang dan agak jauh
dari pusat keramaian yang membuat bising, saya susah konsentrasi untuk
membaca bila suasana bising”.
Dari wawancara di atas dapat diketahui bahwa lokasi perpustakaan FKIP
UNS yang tidak terlalu dekat dengan tempat keramaian memberikan keuntungan
tersendiri yaitu suasana yang tenang, sehingga pengunjung dapat melakukan
aktivitas membaca dengan tenang dan tidak terganggu oleh keramaian aktifitas
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
77
masyarakat. Yang juga turut mendukung dalam pengelolaan perpustakaan FKIP
UNS adalah adanya petugas perpustakaan yang ramah dan bersahabat. Dengan
adanya petugas perpustakaan yang ramah tersebut membuat pengunjung merasa
senang dan nyaman saat berada di perpustakaan serta berkeinginan untuk
berkunjung kembali ke perpustakaan FKIP UNS. Hal ini seperti yang
diungkapkan informan IX (mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa Indonesia
angkatan 2006, wawancara tanggal 8 Mei 2009) yaitu:
”Saya sering berkunjung ke perpustakaan ketika mencari buku yang
berkaitan dengan tugas kuliah atau sekedar duduk-duduk santai
menikmati waktu luang. Dan saya merasa nyaman disini karena
petugasnya ramah-ramah apalagi mbak-mbaknya yang magang.”
Dari wawancara di atas dapat diketahui bahwa yang turut mendukung
pengelolaan perpustakaan FKIP UNS dalam rangka meningkatkan minat untuk
berkunjung dan minat membaca adalah dari pelayanan yang diberikan oleh
petugas yang ada di perpustakaan FKIP UNS. Petugas yang ramah dan bersahabat
membuat pengunjung merasa senang untuk berkunjung dan datang kembali ke
perpustakaan FKIP UNS.
3. Kendala-Kendala yang Dihadapi dalam Pengelolaan
Perpustakaan FKIP UNS
a. Keterbatasan Koleksi
Ada beberapa kendala yang dihadapi dalam pengelolaan perpustakaan
FKIP UNS, dari beberapa kendala tersebut, termasuk salah satunya mengenai
keterbatasan koleksi yang dimiliki perpustakaan FKIP UNS. Keterbatasan tersebut
mempengaruhi minat civitas akademika untuk berkunjung dan membaca di
perpustakaan, hal tersebut seperti yang diungkap oleh informan IV (mahasiswa
BKK PAK angkatan 2005, wawancara tanggal 7 Mei 2009) yaitu:
”Untuk buku-buku tentang ilmu murni di perpustakaan ini masih sangat
terbatas sekali, sebaiknya koleksinya ditambah lagi karena dengan ilmu
pengetahuan yang semakin berkembang perlu adanya perbanyak buku
yang sesuai dengan perkembangan sekarang ini”.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
78
Hal ini senada dengan yang diungkapkan oleh informan XII (Dosen,
wawancara tanggal 1 Juni 2009) sebagai berikut:
Menurut saya koleksi buku di perpustakaan FKIP UNS belum memenuhi kebutuhan dosen, baik itu untuk referensi bahan mengajar maupun untuk sumber penelitian. Hal ini seharusnya menjadi prioritas pengelola perpustakaan untuk menambah jumlah koleksi yang ada. Sehingga dosen pun juga akan memberikan dorongan kepada mahasiswa untuk memanfaatkan perpustakaan sebagai sumber informasi.
Kendala tersebut juga diakui oleh pihak perpustakaan FKIP UNS, seperti
yang diungkapkan oleh informan I (Kepala Urusan Perpustakaan, wawancara
tanggal 27 April 2009) sebagai berikut:
Keterbatasan dana yang ada menjadi kendala perpustakaan untuk menambah koleksi yang ada, hampir dua tahun ini tidak ada dana yang turun dari pihak fakultas. Kami hanya berupaya mengajukan judul-judul buku yang dibutuhkan civitas akademika kepada pihak fakultas yang terlebih dahulu kita meminta masukan usulan judul buku dari tiap jurusan yang ada di FKIP UNS.
Hal ini juga diakui oleh pihak fakultas yang diwakili oleh informan XI
(Kepala Bagian Pendidikan, wawancara tanggal 29 Mei 2009) sebagai berikut:
Pembiayaan perpustakaan FKIP UNS didapat dari dana alumni sebesar Rp. 50.000,00 tiap alumni, hal itu masih sangat kurang karena dana tersebut masih dibagi lagi untuk alokasi perpustakaan jurusan sebesar 25% dan perpustakaan program sebesar 50%. Jadi untuk perpustakaan FKIP sendiri hanya tinggal mendapat anggaran sebesar 25%, ya sekitar Rp. 10.000.000,00 tiap tahun. Untuk pembelian koleksi buku yang baru dan penambahan fasilitas perpustakaan masih sangat kurang. Tapi tiap pertengahan tahun kami berusaha merealisasikan dana tersebut agar bisa memenuhi kebutuhan civitas akademika akan bahan pustaka. Untuk tahun ini sudah direalisasikan untuk pembelian beberapa buku tentang keagamaan, karena dirasa civitas akademika memerlukannya. Dari wawancara di atas dapat diketahui bahwa perpustakaan FKIP UNS
masih belum memiliki koleksi yang lengkap dan kurang menarik sehingga
membuat pengunjung merasa kecewa dan enggan untuk datang kembali ke
perpustakaan FKIP UNS. Juga belum adanya kontribusi dari dosen untuk
mendorong mahasiswanya untuk memanfaatkan perpustakaan sebagai sumber
informasi mengingat jumlah koleksi yang masih minim. Hal ini disebabkan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
79
karena keterbatasan dana yang dimiliki perpustakaan FKIP UNS untuk menambah
koleksi yang dibutuhkan civitas akademika.
b. Kurangnya Sarana dan Prasarana
Proses penyelenggaraan perpustakaan membutuhkan tersedianya sarana
dan prasarana yang memadai. Sarana dan prasarana merupakan faktor penunjang
agar kegiatan perpustakaan dapat berjalan dengan baik. Sarana dan prasarana yang
ada di perpustakaan FKIP UNS setelah diadakan renovasi sudah banyak kemajuan
seperti penambahan loker, layout yang semakin membuat pengunjung betah di
dalam perpustakaan, AC, juga adanya sistem digital library. Namun ada beberapa
hal yang masih perlu perbaikan yaitu pencahayaan dan sirkulasi udara di ruang
referensi dan ruang skripsi. Kendala tersebut juga diakui oleh pihak perpustakaan
FKIP UNS, seperti yang diungkapkan oleh informan I (Kepala Urusan
Perpustakaan, wawancara tanggal 27 April 2009) sebagai berikut:
Selain koleksi, fasilitas yang kurang memadai juga belum bisa dipenuhi seperti penambahan AC, speaker untuk memperdengarkan musik, penambahan jumlah loker serta penempatan satpam di perpustakaan FKIP UNS agar pengunjung merasa betah dan aman berada di perpustakaan. Juga pencahayaan dan sirkulasi udara di ruang referensi dan skripsi masih perlu perbaikan. Dari wawancara di atas dapat diketahui bahwa perpustakaan FKIP UNS
memang mengalami sedikit kendala dalam hal anggaran sehingga kesulitan dalam
penambahan fasilitas untuk menunjang pengelolaan perpustakaan FKIP UNS agar
lebih menarik civitas akademika untuk berkunjung ke perpustakaan FKIP UNS.
Penggunaan komputer sebagai sarana penunjang memang menjadi daya
tarik tersendiri bagi pengunjung. Pengunjung akan lebih cepat mencari
keberadaan buku yang dicarinya melalui katalogisasi yang sudah masuk ke sistem
UNSLA. Hal tersebut seperti yang diungkapkan informan IV (mahasiswa BKK
PAK angkatan 2005, wawancara 7 Mei 2009) yaitu:
Penambahan komputer untuk pencarian buku perlu ditambah, apalagi untuk judul-judul skripsi yang belum bisa di akses lewat komputer. Terkadang juga keberadaan buku yang ada dikomputer dengan keberadaan buku yang sebenarnya tidak sesuai. Seringkali saya tidak mendapatkan buku yang saya cari padahal di komputer ada.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
80
Dari wawancara di atas menunjukkan bahwa pengunjung akan merasa
lebih senang jika perpustakaan FKIP UNS menambah jumlah komputer untuk
penelusuran bahan pustaka yang selama ini hanya satu unit komputer, dan juga
dibagian skripsi disediakan satu unit komputer untuk penelusuran judul-judul
skripsi yang ada di perpustakaan FKIP UNS. Penempatan buku kembali di rak-rak
buku (shelving) juga perlu diperhatikan agar lebih rapi dan teratur agar
pengunjung mudah menemukan buku yang dicari.
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan peneliti selama mengikuti
program magang di perpustakaan FKIP UNS, komputer yang tersedia untuk
mengakses katalog hanya satu unit untuk ruang referensi dan skripsi belum ada.
Selain itu juga kadang mengalami ganggungan dan tidak semua pengunjung bisa
menggunakannya karena katalog itu hanya bisa di akses ketika memasukkan kata
kunci judul yang diinginkan. Belum semua pengunjung mengetahui cara
mengoperasikan komputer katalog tersebut. Selain itu kadang terjadi hasil yang
tidak sesuai antara letak buku yang sebenarnya dengan hasil dari komputer
katalog. Hal ini menghambat pengunjung dalam pencarian buku yang diinginkan.
c. Kurangnya Personalia Perpustakaan FKIP UNS
Perpustakaan juga mengalami kendala dalam pengelolaan personalia
perpustakaan. Kendala yang dimaksud dalam hal ini adalah dari segi kualitas dan
kuantitas. Perpustakaan masih kekurangan tenaga ahli atau pegawai yang
memiliki latar belakang pendidikan perpustakaan serta penempatan personalia
perpustakaan oleh pemerintah yang kurang tepat. Hal tersebut seperti yang
diungkapkan oleh informan I (Kepala Urusan Perpustakaan, wawancara tanggal
27 April 2009) sebagai berikut:
Kurangnya tenaga pustakawan yang berkualitas dan benar-benar berlatar pendidikan perpustakaan juga menjadi salah satu penghambat, dengan tenaga pegawai yang ada ini kami mengelola perpustakaan dan kami usahakan untuk melakukan pelayanan prima semaksimal mungkin, dan kami juga usahakan untuk mengikuti pelatihan dan pembinaan tentang perpustakaan. Kami juga mengusahakan agar ada satpam yang ditempatkan di perpustakaan agar lebih aman. Karena selama ini masih ada bahan pustaka yang hilang.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
81
Kurangnya pegawai yang berkualitas berpengaruh terhadap pelaksanaan
tugas dan pemahaman terhadap pekerjaan yang kurang maksimal karena
perpustakaan FKIP UNS hanya memiliki satu pegawai perpustakaan yang
memiliki sertifikat pustakawan. Hal ini akan mengakibatkan kurang lancarnya
pelayanan yang diberikan perpustakaan kepada pengunjung karena perpustakaan
tidak hanya melayani dalam hal teknis tapi juga memberikan bimbingan kepada
pengunjung yang berkaitan dengan perpustakaan. Disamping itu jumlah
personalia perpustakaan juga perlu adanya penambahan karena beban pekerjaan
yang cukup berat dan jumlah pengunjung yang cukup banyak tidak sebanding
dengan jumlah personalia perpustakaan yang ada, terutama dibagian loker. Karena
pelayanan loker di perpustakaan FKIP UNS masih ditangani oleh petugas
perpustakaan. Selain petugas perpustakaan, perlu juga ditempatkan satpam di
perpustakaan FKIP UNS agar keamanan lebih terjaga sehingga resiko kehilangan
bisa lebih diminimalkan.
4. Usaha-usaha yang Dilakukan dalam Mengatasi Kendala Dalam
Pengelolaan Perpustakaan FKIP UNS
Beberapa kendala yang terdapat dalam pengelolaan perpustakaan cukup
menghambat dalam pengembangan dan kemajuan perpustakaan FKIP UNS, akan
tetapi pihak perpustakaan FKIP UNS sudah berupaya mengatasi kendala-kendala
yang ada guna peningkatan pengelolaan perpustakaan FKIP UNS kearah yang
lebih baik, hal tersebut seperti yang diungkapkan informan I (Kepala Urusan
Perpustakaan. wawancara tanggal 27 April 2009) sebagai berikut:
Untuk mengetahui kebutuhan civitas akademika akan pelayanan perpustakaan FKIP UNS maka pada bulan April 2008 kemarin kami membagikan angket kepada pengunjung perpustakaan, melalui angket tersebut banyak sekali masukan demi perbaikan pengelolaan perpustakaan FKIP UNS, disamping itu kami juga telah mengutarakan kendala-kendala yang ada diperpustakaan kepada pihak fakutas agar segera mendapat penyelesaian.
Dari wawancara di atas dapat diketahui bahwa pihak perpustakaan FKIP
UNS berusaha untuk selalu memenuhi kebutuhan pengunjung melalui angket
yang diberikan kepada civitas akademika yang berkunjung ke perpustakaan FKIP UNS. Namun dari hasil angket yang dibagikan kepada pengunjung realisasinya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
82
baru sekitar 80%, yakni dengan adanya pembenahan lay out perpustakaan yang
membuat pengunjung nyaman berada di perpustakaan, juga beberapa penambahan
fasilitas seperti AC, komputer, maupun adanya loker untuk menjaga keamanan
barang-barang pengunjung, serta penambahan beberapa koleksi dan sudah
memasukan koleksinya kedalam OPAC. Juga sudah berupaya untuk mengajukan
penambahan personalia perpustakaan termasuk satpam ke pihak fakultas.
Disamping itu juga mengadakan program magang kerjasama antara Sub Bagian
Pendidikan FKIP UNS dengan BKK Pendidikan Administrasi Perkantoran dan
Prodi Pendidikan Bahasa Indoinesia yang diikuti dua mahasiswa dari Pendidikan
Administrasi Perkantoran dan dua mahasiswa dari Pendidikan Bahasa Indonesia,
hal ini dirasa sangat membantu tugas pengelola perpustakaan dalam melayani
pengguna jasa perpustakaan. Dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan personalia perpustakaan FKIP UNS maka pihak pengelola
mengirimkan personalia perpustakaan untuk mengikuti pelatihan-pelatihan dan
seminar yang berhubungan dengan perpustakaan untuk menambah wawasan dan
skill personalia perpustakaan FKIP UNS. Disamping itu juga meminta usulan
buku-buku yang diperlukan oleh tenaga edukatif (dosen) melalui bagian
pendidikan FKIP UNS. Seperti yang diutarakan oleh informan XI (Kepala Bagian
Pendidikan, wawancara tanggal 29 Mei 2009) sebagai berikut:
Untuk usulan buku-buku kami sudah meminta kepada setiap program untuk mengajukan usulan buku-buku yang diperlukan oleh tenaga edukatif untuk bahan mengajar yang bisa juga digunakan oleh civitas akademika untuk menambah informasi serta menyelesaikan tugas-tugas kuliah. Meskipun tidak semua bisa terealisasi Namun disini kami berusaha mengadakan pengadaan buku dengan mengurangi volume atau jumlah buku yang diperlukan. Kami merasa itu lebih baik daripada memangkas judul-judul buku yang sekiranya dibutuhkan oleh civitas akademika.
Hal ini senada dengan yang diungkapkan oleh informan XII (Dosen,
wawancara tanggal 1 Juni 2009) sebagai berikut:
“Kami juga pernah mengajukan usulan beberapa judul buku-buku yang
dirasa diperlukan mahasiswa untuk bahan referensi mengerjakan tugas
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
83
kuliah melalui program. Agar mahasiswa bisa lebih memanfaatkan
perpustakaan sebagai sumber informasi”.
Dari wawancara di atas dapat diketahui bahwa pihak fakultas sudah
berupaya untuk meminta masukan usulan buku-buku yang diperlukan tenaga
edukatif sebagai bahan mengajar yang sesuai dengan perkembangan ilmu
pengetahuan melalui program studi yang ada di FKIP UNS. Dari beberapa usulan
judul buku yang masuk pihak pengelola perpustakaan berusaha menyesuaikan
dengan anggaran yang ada. Dengan adanya penyesuaian dengan anggaran yang
ada maka pihak fakultas berusaha merealisasikan buku-buku yang diperlukan
dengan mengurangi volume atau jumlah buku tanpa mengurangi judul-judul buku
yang sekiranya di butuhkan civitas akademika.
C. Temuan Studi yang Dihubungkan dengan Kajian Teori
Perpustakaan merupakan satu kesatuan dari beberapa unsur yang saling
mendukung dan saling mempengaruhi satu sama lain, menurut Sutarno NS
(2006:12) ada beberapa ciri-ciri dan prasyarat dari perpustakaan, seperti (1)
tersedianya ruangan/gedung, yang dipergunakan khusus untuk perpustakaan, (2)
adanya koleki bahan pustaka/bacaan dan sumber informasi lainnya, (3) adanya
petugas yang menyelenggarakan kegiatan dan melayani pemakai, (4) adanya
komunitas masyarakat pemakai, (5) adanya sarana dan prasarana yang diperlukan,
(6) diterapkannya suatu sistem atau mekanisme tertentu yang merupakan tata cara,
prosedur dan aturan-aturan agar segala sesuatunya berlangsung lancar.
Untuk dapat meningkatkan minat baca civitas akademika di perpustakaan
FKIP UNS dilakukan kegiatan pengelolaan yang meliputi perencanaan,
pengorganisasian, pengontrolan serta pengawasan terhadap unsur-unsur yang
menunjang pelayanan perpustakaan FKIP UNS. Kegiatan tersebut merupakan
proses kegiatan mengelola unsur-unsur yang ada di perpustakaan FKIP UNS yang
saling terkait satu sama lain. Unsur-unsur yang dikelola meliputi PERSONALIA
perpustakaan, koleksi, sarana dan prasarana dan pengguna jasa. Dengan adanya
pengelolaan yang baik maka akan dapat memuaskan kebutuhan para pengunjung
perpustakaan, pengunjung akan betah dan merasa nyaman ketika melakukan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
84
aktifitas membaca di perpustakaan serta tidak segan untuk kembali lagi ke
perpustakaan di lain hari. Sehingga pengelolaan perpustakaan yang baik akan
mampu meningkatkan minat baca civitas akademika.
1. Pengelolaan Perpustakaan FKIP UNS dalam Rangka Meningkatkan
Minat Baca Civitas Akademika di Perpustakaan FKIP UNS.
Pengelolaan perpustakaan FKIP UNS dalam rangka meningkatkan minat
baca civitas akademika dapat dilihat dari pengelolaan tiap-tiap unsur yang
terdapat di dalam sebuah perpustakaan. Unsur-unsur tersebut saling terkait dan
saling berpengaruh satu sama lain. Kepuasan pengunjung akan tercapai dan minat
baca civitas akademika di perpustakaan FKIP UNS akan meningkat jika semua
unsur tersebut dapat dikelola dengan baik. Adapun unsur-unsur dari perpustakaan
FKIP UNS yang perlu dikelola dengan seksama adalah:
a. Pengelolaan personalia Perpustakaan FKIP UNS.
Personalia perpustakaan juga merupakan unsur penting yang
menggerakan unsur-unsur yang lain. Pengelolaan perpustakaan tidak terlepas dari
tenaga pustakawan yang cukup baik dalam kualitas maupun kuantitas.
Pustakawan tidak hanya dituntut untuk melayani pengunjung perpustakaan, akan
tetapi diharapkan lebih aktif dan ramah untuk menjadi konsultan yang dapat
memberikan bimbingan kepada pengunjung. Pustakawan yang baik adalah yang
dapat memberikan pelayanan yang dibutuhkan pengunjung, baik dalam hal teknis
maupun sumber informasi.
Pengelolaan personalia perpustakaan FKIP UNS meliputi:
1) Perencanaan
Perencanan personalia perpustakaan FKIP UNS adalah dengan
mengajukan ke fakultas akan penambahan pegawai perpustakaan dengan
menentukan kriteria minimal berlatar belakang pendidikan D2 perpustakaan,
berdisiplin, dan mampu mengoperasikan komputer, serta jumlah penambahan
minimal empat orang untuk mengisi bagian sirkulasi yang selama ini masih di
pegang oleh mahasiswa magang dari BKK PAP dan Prodi Bahasa Indonesia.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
85
2) Pengorganisasian
Pengorganisasian yang dijalankan di perpustakaan FKIP UNS melliputi
pembagian tugas di perpustakaan FKIP UNS yang sudah baik dan sudah
dijalankan sesuai tugas dan wewenangnya. Hal ini berpengaruh terhadap
kelancaran layanan perpustakaan kepada pengguna jasa perpustakaan. Dalam
rangka meningkatkan pengetahuan personalia perpustakaan akan ilmu
kepustakaan maka pihak pengelola maupun pihak fakultas mengirim personalia
perpustakaan untuk mengikuti seminar-seminar, latihan-latihan, simulasi,
lokakarya, serta workshop tentang perpustakaan. Namun belum semua personalia
bisa mengikuti acara-acara tersebut karena keterbatasan dana dan juga
keterbatasan personalia dalam pelayanan. Hal ini tidak menyurutkan semangat
pengelola perpustakaan untuk senantiasa menjalankan pelayanan prima kepada
pengguna perpustakaan FKIP UNS.
3) Penggerakkan
Dalam rangka meningkatkan kinerja personalia perpustakaan pihak
pengelola mengadakan rapat setiap bulan sekali untuk memberikan pengarahan
prosedur pelayanan yang baik, pemberian motivasi, serta pembimbingan yang
dilakukan oleh pimpinan selaku manajer perpustakaan FKIP UNS.
4) Pengawasan
Pengawasan dilakukan secara langsung melalui pengamatan di lapangan
maupun tidak langsung yakni melalui laporan yang dibuat masing-masing bagian
setiap periode tertentu biasanya satu bulan sekali. Dari laporan tersebut dilakukan
evaluasi untuk mencari pemecahan permasalahan kemudian dirumuskam
kebijakan untuk meningkatkn pelyanan perpustakaan. Di perpustakaan FKIP UNS
pengawasan juga dilakukan melalui sistem absen pegawai yang hadir setiap
harinya.
b. Pengelolaan Koleksi Perpustakaan FKIP UNS
Kegiatan yang bersifat teknis yaitu menyangkut proses pengolahan bahan
pustaka mulai dari pengadaan, sampai dengan pemeliharaannya. Adapun
kegiatan-kegiatan yang ada di pelayanan teknis menurut Bafadal (2005:13)
adalah:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
86
1) Pengadaan Bahan-Bahan Pustaka
Ada beberapa cara yang dapat ditempuh oleh perpustakaan untuk
memperoleh bahan pustaka antara lain: membeli, hadiah atau sumbangan, tukar
menukar atau meminjam.
2) Klasifikasi
Merupakan suatu proses pengelompokkan bahan pustaka atas dasar
tertentu serta diletakkan secara bersama-sama di suatu tempat. Ada beberapa
sistem klasifikasi dalam perpustakaan, antara lain: sistem abjad nama pengarang,
sistem abjad judul buku, sistem kegunaan buku, sistem penerbit, sistem bentuk
fisik, sistem bahasa, dan sistem subyek. Salah satu sistem klasifikasi yang
berdasarkan subyeknya, yang banyak digunakan di perpustakaan di seluruh dunia
adalah sistem klasifikasi persepuluh yang disusun oleh Malvill Dewey. Sistem
klasifikasi ini dikenal dengan nama ”Dewey Decimal Clasification” yang biasa
disingkat dengan DDC. Susunan subyek pada sistem Klasifikasi Persepuluh
Dewey ini meliputi seluruh ilmu pengetahuan manusia.
3) Katalogisasi
Merupakan proses mengkatalog buku-buku perpustakaan. Sedangkan
katalog adalah suatu daftar yang berisi keterangan-keterangan yang lengkap dari
suatu buku, dokumen atau bahan pustaka lainnya.
4) Pengaturan dan Pemeliharaan Buku
Berarti penyusunan dan penyimpanan buku-buku dengan sebaik
mungkin sehingga memudahkan penempatan dan pengembaliannya. Cara
penempatan yang baik adalah dengan mengelompokkan buku-buku menurut
bidang atau subyeknya. Hal ini dilakukan untuk memudahkan penemuan kembali
apabila sewaktu-waktu dibutuhkan.
Pengelolaan koleksi perpustakaan FKIP UNS meliputi:
1) Perencanaan
Koleksi merupakan salah satu daya tarik pengunjung untuk berkunjung
ke perpustakaan. Pengelolaan koleksi dilakukan melalui dua kegiatan, yaitu
pelayanan teknis dan pelayanan pemakai. Pelayanan teknis pada intinya adalah
menyediakan koleksi dari mulai pengadaan sampai siap digunakan oleh
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
87
pegunjung. Pelayanan pemakai adalah melayani dan memberikan bantuan serta
bimbingan bagi pengunjung dalam menggunakan koleksi. Koleksi yang ada di
perpustakaan FKIP UNS dirasa masih kurang sehingga berpengaruh terhadap
minat civitas akademika untuk berkunjung ke perpustakaan FKIP UNS.
2) Pengorganisasian
Pengorganisasian disini berarti meliputi kegiatan penyusunan dan
penyimpanan buku-buku perpustakaan FKIP UNS dengan sebaik mungkin
sehingga memudahkan pengambilan dan pengembaliannya. Kegiatan
pengorganisasian buku yang dijalankan di perpustakaan FKIP UNS meliputi:
a) Persiapan
Sebelum buku-buku perpustakaan disusun dan simpan, buku-buku
tersebut dilengkapi dengan perlengkapan buku, dengan tujuan mempermuah
pelayanan sirkulasi atau peminjaman kepada civias akademika. Perlengkapan-
perlengkapan buku yang dimaksud antara lain berupa label buku (call number),
barcode, dan slip tanggal.
b) Penyusunan buku-buku
Penyusunan buku-buku perpustakaan akan mempermudah civitas
akademika pada waktu mencari buku-buku tertentu yang sedang dibutuhkan
sewaktu-waktu. Cara penempatan yang baik adalah dengan mengelompokkan
buku-buku menurut bidang atau subyeknya, dengan tujuan mempermudah
penemuan kembali apabila sewaktu-waktu digunakan.
c) Pemeliharaan buku-buku
Kegiatan pemeliharaan buku-buku perpustakaan ada dua, yaitu berusaha
mencegah kemungkinan-kemungkinan timbulnya kerusakan buku-buku dan
membetulkan atau memperbaiki buku-buku perpustakaan yang rusak.
Untuk memelihara koleksi perpustakaan yang sebagian besar adalah
terbuat dari bahan kertas maka petugas benar-benar menjaga agar koleksi tidak
terkena air hujan dan meletakkannya di tempat yang terhindar dari kemungkinan
adanya percikan air hujan, selain itu juga membersihkan koleksi dari debu,
memberikan bahan kimia pada bahan pustaka untuk mengurangi gangguan dari
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
88
kutu buku, serta menjaga kelembapan udara di dalam perpustakaan dengan
mengatur sirkulasi udara dan pengaturan cahaya yang tepat bagi koleksi.
3) Penggerakkan
Koleksi atau bahan pustaka yang sudah di kelompokan berdasarkan
klasifikasinya maka selanjutnya diserahkan ke bagian-bagian unit kerja
perpustakaan FKIP UNS yang mempunyai wewenang untuk mengolah dan
menjaga serta memelihara koleksi tersebut.
4) Pengawasan
Pengawasan koleksi yang dijalankan di perpustakaan FKIP UNS melalui
kebijakan membuat peraturan tentang peminjaman yang hanya diperbolehkan
kepada civitas akademika yang memiliki kartu anggota perpustakaan FKIP UNS.
Juga pengelompokan bahan pustaka yang dapat dipinjam maupun hanya untuk
dibaca ditempat atau difotokopi.
c. Pengelolaan Sarana dan Prasarana Perpustakaan FKIP UNS
Fasilitas perpustakaan terdiri dari gedung atau ruang, peralatan dan
perlengkapan untuk mengolah bahan pustaka dan sarana perpustakaan keliling.
Dengan adanya fasilitas yang memadai maka dapat menunjang perpustakaan
FKIP UNS dalam melayani pengunjungnya.
Pengelolaan sarana dan prasarana di perpustakaan FKIP UNS antara lain:
1) Perencanaan
Fasilitas juga dapat menjadi daya tarik bagi civitas akademika untuk
berkunjung. Perencanaan disini diawali dengan pemilihan lokasi gedung yang
baik, yang jauh dari pusat keramaian dan kebisingan serta mudah dicapai oleh
transportasi, selain itu memungkinkan adanya perluasan. Ruang perpustakaan
yang baik adalah yang dapat memperlancar tugas pegawai, memiliki pencahayaan
yang cukup, sirkulasi udara yang baik serta kebersihan yang terjaga.
2) Pengorganisasian
Pengorganisasian sarana dan prasarana di perpustakaan FKIP UNS
setelah adanya renovasi bulan Juli sampai dengan bulan Agustus 2008 dan
launching pada tanggal 1 September 2008 ruangannya sudah lebih baik. Ada
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
89
penambahan ruang baca lesehan yang terkesan santai dan pencahayaan serta
sirkulai udaranya baik, juga ada ruang baca yang menggunakan meja dan kursi
yang sirkulasi udara dan pencahayaannya juga sudah baik serta dilengkapi AC
yang membuat pengunjung merasa nyaman berada di perpustakaan FKIP UNS.
Penataan bahan pustaka juga sudah terlihat rapi dan teratur dengan model rak
depan belakang sehingga tidak memakan banyak tempat. Untuk ruang skripsi
pencahayaan dan sirkulasi udara sudah baik namun masih terlalu sempit sehingga
kurang leluasa ketika mencari skripsi dan merasa terganggu ketika ada beberapa
yang berbincang-bincang. Ruang referensi yang berada di dalam baik
pencahayaan, sirkulasi udara maupun ruang yang terlalu sempit serta penataan
bahan pustaka yang kurang teratur masih perlu mendapat perhatian.
3) Penggerakkan
Sarana dan prasarana yang ada di perpustakaan digunakan untuk
memperlancar tugas personalia perpustakaan dalam kegiatan pelayanan. Jadi
sarana dan prasarana yang ada di tempatkan pada masing-masing bagian seusai
kebutuhannya. Untuk perabot yang sudah tidak bisa digunakan maka dilakukan
penghapusan, dan untuk perabot yang benar-benar dibutuhakan maka pihak
pengelola berusaha mengadakan melalui pembelian perabot baru yang disesuaikan
anggaran dana perpustakaan FKIP UNS.
4) Pengawasan
Pengawasan perabot yang ada di perpustakaan FKIP UNS dimaksudkan
untuk menjaga perabot agar digunakan sesuai fungsinya sehingga tidak mudah
rusak dan tahan lama. Pengawasan ini dilakukan baik secara langsung di lapangan
maupun dengan melakukan penginventarisan sarana dan prasarana setiap bulan
sekali.
d. Pengelolaan Pengguna Jasa Perpustakaan FKIP UNS
1) Perencanaan pengguna jasa perpustakaan FKIP UNS
Maju tidaknya perpustakaan salah satunya dapat diukur dari banyaknya
pengunjung yang datang ke perpustakaan. Rata-rata pengunjung perpustakaan
FKIP UNS per hari adalah 100 orang, sedangkan rata-rata peminjam adalah 90
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
90
orang per hari. Jumlah ini relatif kecil kalau dibandingkan dengan pengguna
potensial perpustakaan di FKIP UNS yang terdiri dari dosen sebanyak 439 orang,
staf administrasi sebanyak 100 orang, staf arsiparis sebanyak 3 orang dan
mahasiswa sebanyak 7450 orang. Yang masih memprihatinkan adalah jumlah
pengunjung dari tenaga edukatif (dosen), pada saat ini banyaknya dosen yang
berkunjung ke perpustakaan per bulan masih di bawah lima orang. Hal ini
merupakan tantangan bagi perpustakaan untuk masa mendatang agar dapat
meningkatkan kunjungan dosen ke perpustakaan yang ditunjang dengan
penambahan koleksi agar dapat memenuhi kebutuhan tenaga edukatif baik untuk
bahan mengajar maupun untuk penelitian.
2) Pengorganisasian
Sejalan dengan meningkatnya kebutuhan informasi oleh para pengguna,
layanan yang disediakan oleh perpustakaan FKIP UNS dalam rangka jalankan
fungsi pengorganisasian antara lain:
a) Layanan sirkulasi dan koleksi
Layanan ini diberikan kepada pengguna dari civitas akademika FKIP
UNS untuk dapat meminjam bahan pustaka tertentu untuk dibawa pulang.
Pelayanan ini diberikan kepada mahasiswa yang memiliki Kartu Mahasiswa yang
masih berlaku dan sudah didaftarkan sebagai anggota perpustakaan FKIP UNS,
serta bagi dosen/karyawan yang telah memiliki kartu anggota perpustakaan FKIP
UNS.
Adapun layanan perpustakaan di bagian sirkulasi berupa:
(1) Layanan pendaftaran anggota sekaligus pembuatan kartu anggota
bagi civitas akademika FKIP UNS.
(2) Layanan peminjaman.
(3) Layanan pengembalian.
(4) Layanan perpanjangan koleksi perpustakaan.
(5) Layanan bebas perpustakaan.
(6) Layanan penyerahan skripsi.
(7) Layanan peminjaman untuk ujian skripsi.
(8) Layanan koleksi cadangan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
91
(9) Layanan khusus untuk berbagai macam kasus beserta sanksi-
sanksinya. Seperti untuk kasus: menghilangkan buku dan aturan
penggantian buku yang hilang, menghilangkan barcode buku, dan
kasus-kasus lainnya.
(10) Layanan baca di tempat.
(11) Layanan loker.
b) Layanan referensi dan penelusuran informasi
Layanan yang diberikan kepada pengguna perpustakaan dengan jalan
memberikan informasi siap pakai dengan menjawab pertanyaan yang diajukan
oleh pengguna, serta memberikan bantuan dalam penelusuran informasi dari
berbagai subyek dan sumber maupun memberikan bahan rujukan pada koleksi
lain sesuai dengan informasi yang dibutuhkan.
c) Layanan bimbingan pengguna perpustakaan
Layanan yang diberikan kepada pengguna perpustakaan, baik secara
individu maupun kelompok, dengan cara memberikan bimbingan dan petunjuk
dalam memanfaatkan koleksi, fasilitas, dan layanan yang ada agar dapat
dimanfaatkan semaksimal mungkin.
d) Layanan keanggotaan luar biasa
Layanan yang diberikan kepada pengguna perpustakaan dari fakultas
lain yang ada di UNS, serta Perguruan Tinggi Swasta atau instansi di Surakarta
untuk dapat memanfaatkan bahan pustaka dan layanan perpustakaan FKIP UNS.
e) Layanan fotokopi
Layanan yang diberikan kepada pengguna perpustakaan untuk dapat
mengkopi koleksi yang tidak bisa dipinjam namun hanya dapat dibaca ditempat,
seperti koleksi referensi dan skripsi di perpustakaan.
Dalam melayani pengunjungnya, perpustakaan FKIP UNS menggunakan
sistem terbuka yaitu pengunjung diberi kebebasan untuk mencari dan mengambil
sendiri bahan pustaka yang diinginkannya.
Selain pelayanan teknis juga terdapat pelayanan pemakai yaitu terdiri
dari pelayanan sirkulasi dan pelayanan referensi. Pelayanan sirkulasi merupakan
pelayanan peminjaman dan pengembalian serta perpanjangan bahan pustaka, yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
92
mana terdapat beberapa peraturan dalam peminjaman dan pengembalian bahan
pustaka yaitu:
(1) Peminjaman terbatas dua buku selama satu minggu.
(2) Dapat pinjam buku bila kartu anggota masih berlaku, yaitu selama
masih menjadi mahasiswa FKIP UNS.
(3) Kartu anggota hanya dapat dipakai oleh yang berhak.
(4) Peminjam harus menaati peraturan perpustakaan FKIP UNS.
(5) Peminjam buku perpustakaan wajib memelihara kebersihan dan
keutuhan buku yang dipinjamnya.
(6) Kerusakan atau kehilangan buku yang dipinjam menjadi tanggung
jawab peminjam dan harus mengganti dengan yang baru sesuai
dengan judul atau buku yang subyeknya sama.
Pelayanan referensi terdiri dari dua hal yaitu pelayanan informasi dan
pelayanan bimbingan. Pelayanan informasi ditujukan untuk memberikan
informasi kepada para pengunjung perpustakaan yang membutuhkan keterangan
mengenai bahan pustaka tertentu. Dalam hal ini petugas berfungsi untuk
membantu memberikan informasi mengenai bahan-bahan pustaka tertentu yang
dibutuhkan oleh pengunjung sekaligus dapat mencari alternatif bahan pustaka
lainnya yang masih berhubungan dengan informasi yang dibutuhkan oleh
pengunjung tersebut.
Untuk pelayanan bimbingan merupakan tugas dari semua tenaga
perpustakaan untuk menjadi konsultan bagi semua pengunjung yang memerlukan
bimbingan dalam menggunakan koleksi yang ada di perpustakaan FKIP UNS.
3) Penggerakkan
Pengguna jasa perpustakaan FKIP merupakan civitas akademika baik itu
mahasiswa FKIP UNS, dosen maupun pegawai FKIP UNS dan masyarakat
umum, misalnya mahasiswa dari fakultas lain yang ada di UNS maupun
mahasiswa dari universitas lain yang mempunyai latar belakang beragam. Hal ini
menjadikan pengelolaan perpustakaan FKIP UNS berbeda dengan pengelolaan
perpustakaan yang lain. Dalam melakukan kebijaksanaan, perpustakaan FKIP
UNS harus berorientasi pada terpenuhinya kebutuhan, kenyamanan dan kepuasan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
93
pengunjung. Kepuasan tersebut dapat tercapai dengan memberikan pelayanan
prima yang baik serta adanya koleksi yang menarik, lengkap dan rapi, personalia
perpustakaan yang ramah dan profesional serta fasilitas yang mendukung
kenyamanan pengunjung.
4) Pengawasan
Agar jalannya pelayanan kepada pengguna jasa perpustakaan dapat
berjalan lancar maka dilakukan pengawasan kepada pengguna jasa perpustakaan
melalui sistem loker untuk penitipan barang-barang pengunjung yang tidak dapat
dibawa masuk ke ruang koleksi perpustakaan FKIP UNS, maupun pengamatan
secara langsung di lapangan misalnya dengan menegur pengguna yang tidak
mematuhi tata tertib pengunjung.
2. Faktor-faktor yang Mendukung Pengelolaan Perpustakaan FKIP UNS
dalam Rangka Meningkatkan Minat Baca Civitas Akademika di
Perpustakaan FKIP UNS.
Minat bukan pembawaan dari lahir dan bisa diusahakan, maka dari itu
perpustakaan merupakan salah satu faktor ekstern untuk dapat meningkatkan
minat baca civitas akademika. Faktor-faktor yang mendukung pengelolaan
perpustakaan FKIP UNS dalam rangka meningkatkan minat baca civitas
akademika adalah:
a. Pihak pengelola perpustakaan berupaya mengajukan usulan judul-judul bahan
pustaka maupun penambahan fasilitas kepada fakultas agar bisa segera
terealisasi, yang didapat dari hasil angket yang diberikan kepada pengunjung
untuk mengetahui keinginan pengunjung agar pengelolaan perpustakaan lebih
baik
b. Lokasi perpustakaan FKIP UNS berada di dalam wilayah kampus UNS
sehingga civitas akademika dapat dengan mudah berkunjung ke perpustakaan
FKIP UNS sewaktu-waktu.
c. Petugas perpustakaan FKIP UNS yang ramah membuat pengunjung merasa
senang dan nyaman berada di perpustakaan. Dengan pelayanan yang baik dan
memuaskan akan dapat membuat pengunjung merasa tidak segan untuk
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
94
kembali berkunjung di perpustakaan FKIP UNS. Keramahan petugas
berpengaruh terhadap kepuasan pengunjung, mereka akan merasa diperhatikan
dan diterima di perpustakaan FKIP UNS.
d. Suasana yang tenang karena jauh dari pusat keramaian membuat pengunjung
merasa nyaman, serta setelah adanya renovasi gedung maka lay out
perpustakaan FKIP UNS semakin membuat pengunjung ingin kembali lagi ke
perpustakaan FKIP UNS karena terlihat lebih luas dan pencahayaan serta
sirkulasi udara sudah jauh lebih baik, meskipun masih ada beberapa yang
perlu diperbaiki.
e. Pihak perpustakaan FKIP UNS senantiasa mengikutkan personalia
perpustakaan FKIP UNS dalam seminar atau pelatihan-pelatihan yang
berkaitan dengan perpustakaan.
3. Kendala-kendala yang Dihadapi dalam Pengelolaan
di Perpustakaan FKIP UNS
Perpustakaan masa depan mencerminkan kehidupan dalam kemajuan,
yang paling mudah terlihat secara fisik atau gebyar tata lahir. Kondisi fisik
tersebut sangat penting, karena orang terutama akan melihat gambaran pertama
tentang perpustakaan pada hal-hal tersebut daripada ciri-ciri dan bobot isinya
(content). Ciri-ciri fisik tersebut seperti yang dikemukakan Sutarno NS yang
dikutip dalam buku Aksentuasi Perpustakaan Dan Pustakawanan (2006: 257)
sebagai berikut: (1) gedung dan bangunan yang megah atau mewah dengan
sejumlah ruangan yang memadai, (2) para pegawai yang bersemangat,
berintegritas, berdisiplin, dan menjiwai serta loyal kepada pekerjaan, (3) lokasi
yang strategis dengan lahan yang luas dan mudah diketahui masyarakat dan
mudah dijangkau pengunjung disertai sejumlah papan penunjuk, (4) sarana dan
prasarana yang memadai perlengkapan / inventaris kantor yang baik dan standar,
seperti mebiler, alat transportasi, dan beberapa mesin untuk mendukung
pelaksanaan aktivitas organisasi; (5) sumber informasi (koleksi bahan pustaka
yang relatif lengkap, bervariasi, bermutu dan jumlah yang memadai dan selalu
mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (up to date); (6)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
95
tersedia dan dilengkapi penerapan teknologi, terutama teknologi informasi, dan
(7) sistem prosedur atau mekanisme kerja yang baik.
Pada perpustakaan FKIP UNS terdapat beberapa kendala berdasarkan
ciri-ciri fisik di atas, kendala-kendala tersebut antara lain:
a Koleksi yang Kurang Menarik dan Tidak Lengkap
Kurang adanya bahan pustaka yang menarik di perpustakaan FKIP UNS
berpengaruh pada daya tarik civitas akademika untuk berkunjung dan membaca di
perpustakaan. Koleksi yang kurang menarik dan kurang lengkap membuat civitas
akademika enggan untuk membaca dan meminjam di perpustakaan FKIP UNS.
Hal ini tentu saja menjadi kendala dalam peningkatan minat baca civitas
akademika. Ada beberapa pengunjung yang enggan datang kembali ke
perpustakaan karena tidak menemukan buku-buku yang dibutuhkannya. Juga
belum ada kerjasama dengan dosen untuk memberi tugas kepada mahasiswa
dengan memanfaatkan perpustakaan sebagai sumber informasi mengingat koleksi
perpustakaan yang masih minim.
b Pustakawanan dan Karyawan
Perpustakaan FKIP UNS masih kekurangan personalia perpustakaan
yang berkualitas yaitu yang memiliki pengalaman dan keterampilan serta
memiliki latar belakang pendidikan perpustakaan. Perpustakaan FKIP UNS
memang terdapat petugas yang ramah yang dapat membuat pengunjung merasa
senang. Akan tetapi hal ini belum cukup untuk dapat membuat pengunjung
merasa puas, karena pengunjung akan merasa puas dengan pelayanan pustakawan
yang ramah dan juga dapat membantu memberikan bimbingan yang dibutuhkan
oleh pengunjung. Personalia perpustakaan diharapkan dapat lebih terampil dan
memiliki pengetahuan yang luas tentang perpustakaan. Penempatan pegawai
merupakan wewenang Pemerintah Kota Surakarta yang menangani hal tersebut.
Pemerintah Kota masih kurang memperhatikan mengenai penempatan pegawai,
hal ini tampak dari hanya ada satu tenaga pustakawan yang benar-benar berlatar
belakang pendidikan perpustakaan yang diangkat menjadi pegawai di
perpustakaan FKIP UNS. Untuk meningkatkan keterampilan dan kualitas
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
96
pelayanan maka pihak perpustakaan FKIP UNS mengusahakan untuk mengirim
para pegawai yang ada untuk mengikuti pelatihan ataupun seminar yang
berhubungan dengan pengelolaan perpustakaan. Kualitas pegawai sangatlah
penting bagi pengelolaan perpustakaan. Apabila pegawai kurang memiliki kualitas
maka hal tersebut sangat berpengaruh terhadap minat civitas akademika untuk
berkunjung ke perpustakaan FKIP UNS.
c Sarana dan Prasarana yang Kurang Baik
Kurangnya fasilitas yang terdapat di perpustakaan FKIP UNS juga sangat
berpengaruh terhadap minat civitas akademika untuk berkunjung ke perpustakaan
FKIP UNS. Peralatan dan perlengkapan untuk pengunjung kurang memadai,
misalnya komputer untuk penelusuran katalog yang hanya satu unit dirasa masih
kurang memenuhi kebutuhan pengunjung, perlu adanya penambahan jumlah AC
agar pengunjung merasa lebih nyaman, sirkulasi udara dan pencahayaan di
ruangan referensi dan skripsi masih perlu di perhatikan serta perlu penambahan
jumlah loker agar keamanan pengunjung terjaga. Sarana dan prasarana memiliki
peranan penting dalam rangka meningkatkan minat civitas akademika untuk
berkunjung ke perpustakaan FKIP UNS serta mampu mendorong minat baca
civitas akademika karena suasana yang nyaman dan kondusif akan membuat
pengunjung betah berlama-lama membaca di perpustakaan FKIP UNS.
d Pengguna Jasa Perpustakaan
Budaya dan kesadaran civitas akademika untuk membaca masih kurang
dan perlu ditingkatkan sehingga pada akhirnya dapat menuju civitas akademika
yang berwawasan, berpengetahuan serta berkualitas tinggi. Hal ini menjadi
tantangan bagi perpustakaan FKIP UNS untuk lebih meningkatkan pelayanannya
agar perpustakaan dapat menjalankan fungsinya sebagai sumber informasi,
intelektual, serta rekreasi sehingga kunjungan civitas akademika ke perpustakaan
FKIP UNS akan meningkat.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
97
4. Usaha-usaha yang Dilakukan dalam Mengatasi Kendala Dalam
Pengelolaan Perpustakaan FKIP UNS
Dalam mengatasi kendala yang ada, perpustakaan FKIP UNS memiliki
beberapa solusi pemecahan antara lain:
a Penyediaan bahan pustaka yang disesuaikan kebutuhan civitas akademika
guna memenuhi keinginan pengunjung dalam pengadaan dan pengembangan
koleksi serta peningkatan mutu pengelolaan perpustakaan. Menurut Sutarno
NS (2003:90):
”Pengembangan koleksi adalah awal dari pembinaan koleksi
perpustakaan, bertujuan agar koleksi tetap sesuai dengan kebutuhan
masyarakat pemakai dan jumlah bahan pustaka selalu mencukupi”.
b Pengiriman pegawai yang ada untuk mngikuti pelatihan dan seminar tentang
perpustakaan. Menurut Sutarno NS (2003:94) pembinaan pegawai atau
PERSONALIA dapat dilakukan dengan:
1) Mengikuti pendidikan formal. 2) Mengikuti pendidikan dan pelatihan. 3) Mengadakan pelatihan dalam jabatan (on the job training) dan
melalukan pelatihan di luar jabatan (off the job training) serta magang.
4) Mengikuti seminar, lokakarya, workshop, dan sejenisnya. 5) Melakukan pembinaan rohani dan peningkatan iman dan taqwa
sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing. 6) Melakukan pembinaan kesejahteraan. 7) Melakukan pembinaan karier dan promosi jabatan secara teratur.
c Perluasan dan penambahan gedung atau ruangan perpustakaan menurut
Sutarnio NS ( 2003:95) ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam
pembinaan gedung dan ruangan perpustakaan yaitu:
1) Tersedianya gedung dan ruangan yang memadai, sehingga semua pekerjaan dapat dilaksanakan dengan baik.
2) Gedung dan ruangan yang menarik dan menjadi kebanggaan masyarakat disekelilingnya.
3) Semua ruangan termanfatkan secara berdaya guna dan berhasil guna. 4) Terciptanya suasana bekerja yang enak, nyaman, bersih dan sejuk
(berpendingan AC). 5) Ruangan terasa longgar, tidak sempit/sumpeg. 6) Adanya mekanisme dan alur kerja yang sistematis, sinkron dan
saling berkaitan satu sama lainnya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
98
7) Terciptanya suasana membaca/belajar yang tenang dan tidak gaduh. 8) Tersedianya ruang diskusi/pertemuan, baik bagi kepentingan
pengelolaan perpustakaan maupun anggota dan pengunjung perpustakaan.
9) Adanya lingkungan yang tertib dan teratur. 10) Ada tempat parkir kendaraan, kantin dan lain sebagainya. 11) Ada tempat kemungkinan pengembangan ke masa depan. 12) Adanya akses dan kemudahan transportasi untuk masyarakat. 13) Berada di lokasi yang strategis dan bebas banjir serta mudah dikenal
masyarakat.
d Promosi yang lebih efektif kepada civitas akademika maupun masyarakat
umum dengan tujuan agar civitas akademika serta masyarakat umum
mengetahui keberadaan, manfaat serta arti penting perpustakaan bagi
kemajuan dan perkembangan pengetahuan civitas akademika pada khususnya
dan masyarakat pada umumnya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan data yang telah dikumpulkan, dan analisis yang telah
dilakukan oleh peneliti, maka dapat dirumuskan kesimpulan guna menjawab
perumusan masalah dan tujuan yang telah ditetapkan dalam penelitian ini. Adapun
kesimpulan penelitian ini adalah:
Pengelolaan perpustakaan FKIP UNS dalam rangka meningkatkan minat
baca yaitu dengan melakukan pelayanan kepada pengunjung dilakukan dengan
mengkoordinasikan unsur-unsur yang ada yaitu koleksi, sarana dan prasarana,
personalia perpustakaan dan pengguna jasa perpustakaan. Pengelolaan
perpustakaan FKIP UNS meliputi kegiatan:
1. Pengelolaan Personalia Perpustakaan FKIP UNS
a. Perencanaan
Perencanan personalia perpustakaan FKIP UNS yang merupakan
wewenang Kepala Perpustakaan adalah dengan mengajukan ke fakultas akan
penambahan pegawai perpustakaan dengan menentukan kriteria minimal berlatar
belakang pendidikan D2 perpustakaan, berdisiplin, dan mampu mengoperasikan
komputer, serta jumlah penambahan minimal empat orang untuk mengisi bagian
sirkulasi yang selama ini masih di pegang oleh mahasiswa magang dari BKK PAP
dan Prodi Bahasa Indonesia.
b. Pengorganisasian
Pengorganisasian yang dijalankan di perpustakaan FKIP UNS dalam
rangka meningkatkan pengetahuan serta skill (keahlian) personalia perpustakaan,
pihak pengelola perpustakaan senantiasa berperan aktif mengirimkan petugas
perpustakaan untuk mengikuti pelatihan-pelatihan, seminar-seminar, workshop,
lokakarya yang berkaitan dengan perpustakaan.
99
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
100
c. Penggerakan
Penggerakaan yang dilakukan pengelola perpustakaan FKIP UNS
meliputi kepemimpinan, pengarahan, komunikasi, pemberian motivasi, dan
penyediaan sarana dan prasarana atau fasilitas.
d. Pengawasan
Untuk memudahkan pengawasan terhadap kinerja personalia
perpustakaan maka dibuat struktur organisasi perpustakaan agar lebih mudah
dikontrol serta pertanggungjawaban akan tugas-tugas yang diberikan lebih jelas.
Pengawasan dijalankan secara langsung di lapangan maupun tidak langsung yaitu
dengan laporan-laporan yang dibuat masing-masing bagian.
2. Pengelolaan Koleksi Perpustakaan FKIP UNS
a. Perencanaan
Perencanaan koleksi perpustakaan FKIP UNS diawali dengan kegiatan
perencanaan kebutuhan koleksi yang meliputi sistem dan metode pengadaan,
pengolahan, penyusunan, dan pemberdayaan dan pemberian layanan, serta
penyediaan anggaran yang diperlukan.
b. Pengorganisasian
Setelah koleksi bahan pustaka dikumpulkan kemudian dilakukan
pengorganisasian antara lain dengan melakukan katalogisasi, pemberian
callnumber pada bahan pustaka kemudian perawatan misalnya pemberian sampul,
stempel kepemilikan perpustakaan, pemberian pengharum pada rak-rak buku dan
penempatan buku pada rak-rak sesuai klasifikasinya.
c. Penggerakkan
Penggerakkan koleksi atau bahan pustaka yang dijalankan yaitu dengan
pengarahan bahan pustaka yang disesuaikan dengan klasifikasinya kemudian
ditempatkan pada tempatnya sesuai dengan klasifikasi tersebut serta diarahkan
juga personalia perpustakaan yang bertanggung jawab terhadap penempatan serta
pemeliharaan bahan pustaka tersebut sesuai dengan pembagian tugas masing-
masing personalia perpustakaan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
101
d. Pengawasan
Peminjaman hanya diperuntukkan bagi anggota yang memiliki kartu
anggota perpustakaan. Untuk pengawasan koleksi yang berkaitan dengan
pengguna jasa perpustakaan, maka dibuat peraturan peminjaman dan
pengembalian.
3. Pengelolaan Sarana dan Prasarana Perpustakaan FKIP UNS
a. Perencanaan
1) Pencatatan perabot yang telah dimiliki
2) Ketersediaan ruangan
3) Spesifikasi sarana dan prasarana
b. Pengorganisasian
Pengorganisasian yang dilakukan yaitu dengan membuat peraturan
penggunaan sarana dan prasarana tersebut misalnya pengunjung yang membawa
tas, jaket, topi dititipkan ke bagian loker, untuk tempat yang beralaskan karpet
pengunjung melepas sepatu dan menaruhnya di lemari sepatu yang telah
disediakan.
c. Penggerakkan
Sarana dan prasarana yang ada di perpustakaan FKIP UNS diarahkan
untuk digunakan dalam rangka membantu tugas-tugas personalia perpustakaan
dalam menjalankan pelayanan kepada pengunjung sehingga ada tanggung jawab
dari masing-masing bagian untuk memelihara dan merawat sarana dan prasarana
yang ada agar dalam keadaan baik, siap dipakai serta terawat baik atau tidak
mudah rusak.
d. Pengawasan
Pengawasan terhadap sarana dan prasarana di perpustakaan FKIP UNS
dilakukan dengan senantiasa mengawasi penggunaannya secara langsung maupun
dengan kegiatan penginventarisan dalam periode tertentu agar mudah diketahui
benda-benda yang masih bisa digunakan, benda-benda yang perlu perbaikan serta
benda-benda baru yang perlu diadakan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
102
4. Pengelolaan Pengguna Jasa Perpustakaan FKIP UNS
a. Perencanaan
Perencanaan yang dilakukan berupa rencana sosialisasi perpustakaan
kepada civtas akademika, membuka dan memperluas akses dan informasi
perpustakaan FKIP UNS, mengadakan kegiatan yang melibatkan civitas
akademika, penambahan jumlah koleksi, memberikan kemudahan layanan dan
pemakaian perpustakaan FKIP UNS, mengembangkan jenis layanan, menerapkan
teknologi informasi tepat guna yang dapat membantu pemakai.
b. Pengorganisasian
Pengorganisasian pengguna jasa perpustakaan dilaksanakan melalui
penerapan tata tertib bagi pengunjung dan peminjam bahan pustaka perpustakaan
FKIP UNS serta pelayanan kepada pengunjung.
c. Penggerakkan
Penggerakkan pengguna jasa perpustakaan dilakukan dengan
memberikan bimbingan, pengarahan dan informasi kepada pengunjung agar tata
tertib perpustakaan dapat berjalan baik, sehingga tercipta kenyamanan
pengunjung.
d. Pengawasan
Pengontrolan dilakukan dengan melakukan pengawasan langsung kepada
pengunjung dan juga penyediaan loker untuk penitipan tas, jaket, dan topi untuk
menghindari resiko kehilangan bahan pustaka.
5. Faktor-faktor Pendukung Pengelolaan Perpustakaan FKIP UNS dalam
Rangka Meningkatkan Minat Baca Civitas Akademika
di Perpustakaan FKIP UNS
a. Pihak pengelola perpustakaan berupaya mengajukan usulan judul-judul bahan
pustaka maupun penambahan fasilitas kepada fakultas, yang didapat dari hasil
angket yang diberikan kepada pengunjung untuk mengetahui minat baca dan
keinginan pengunjung agar pengelolaan perpustakaan lebih baik
b. Lokasi perpustakaan FKIP UNS berada di dalam wilayah kampus UNS
sehingga civitas akademika dapat dengan mudah berkunjung ke perpustakaan
FKIP UNS sewaktu-waktu.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
103
c. Petugas perpustakaan FKIP UNS yang ramah membuat pengunjung merasa
senang dan nyaman berada di perpustakaan. Dengan pelayanan yang baik dan
memuaskan akan dapat membuat pengunjung merasa tidak segan untuk
kembali berkunjung di perpustakaan FKIP UNS. Keramahan petugas
berpengaruh terhadap kepuasan pengunjung, mereka akan merasa diperhatikan
dan diterima di perpustakaan FKIP UNS.
d. Suasana yang tenang karena jauh dari pusat keramaian membuat pengunjung
merasa nyaman, serta setelah adanya renovasi gedung maka lay out
perpustakaan FKIP UNS semakin membuat pengunjung ingin kembali lagi ke
perpustakaan FKIP UNS karena terlihat lebih luas dan pencahayaan serta
sirkulasi udara sudah jauh lebih baik, meskipun masih ada beberapa yang
perlu diperbaiki.
e. Pihak perpustakaan FKIP UNS senantiasa mengikutkan personalia
perpustakaan FKIP UNS dalam seminar atau pelatihan-pelatihan yang
berkaitan dengan perpustakaan.
6. Kendala-kendala yang Dihadapi dalam Pelaksanaan Pengelolaan
Perpustakaan FKIP UNS dalam Rangka Meningkatkan Minat Baca
Civitas Akademika di Perpustakaan FKIP UNS
Kendala-kendala yang dihadapi:
a. Koleksi yang kurang lengkap dan kurang menarik.
b. Personalia perpustakaan yang kurang profesional.
c. Kurangnya tenaga ahli dibidang komputer.
d. Staf perpustakaan yang belum terlatih dalam penggunaan komputer.
e. Kurangnya dana untuk pengelolaan perpustakaan.
f. Fasilitas yang kurang memadai.
g. Civitas akademika FKIP UNS yang belum mengetahui pentingnya peranan
perpustakaan dalam rangka mencetak pendidik yang berkarakter kuat dan
cerdas.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
104
7. Usaha-usaha yang Dilakukan untuk Mengatasi Kendala-kendala yang
Dihadapi dalam Pengelolaan Perpustakaan FKIP UNS dalam Rangka
Meningkatkan Minat Baca Civitas Akademika
di Perpustakaan FKIP UNS
Usaha-usaha untuk mengatasi kendala-kendala yang ada:
a. Penyediaan kotak saran dan buku informasi tentang kebutuhan civitas
akademika untuk memenuhi keinginan civitas akademika dalam hal
pengadaan koleksi dan bahan pustaka yang sesuai dengan keinginan civitas
akademika.
b. Pengiriman personalia perpustakaan yang ada untuk mengikuti kegiatan
pelatihan ataupun seminar yang berhubungan dengan perpustakaan.
c. Perekrutan tenaga ahli di bidang komputer.
d. Pengajuan anggaran ke pihak Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan guna
penambahan bahan pustaka dan pembenahan fasilitas yang ada di
perpustakaan FKIP UNS.
e. Melakukan kegiatan promosi kepada civitas akademika dengan kegiatan
lomba atau pameran-pameran yang diselenggarakan guna mengenalkan
keberadaan dan manfaat perpustakaan bagi segenap civitas akademika.
B. Implikasi
Berdasarkan simpulan penelitian yang telah dikemukakan di atas, sebagai
implikasi hasil penelitian adalah:
1. Pengelolaan yang baik terhadap unsur-unsur perpustakaan yaitu koleksi,
personalia perpustakaan, sarana dan prasarana serta pengguna jasa
perpustakaan akan membentuk satu kesatuan yang saling terkait dan dapat
menghasilkan suatu pelayanan yang baik kepada pengunjung, yang kemudian
memberikan implikasi positif terhadap terciptanya kepuasan pengunjung.
2. Dengan adanya kepuasan pengunjung terhadap pelayanan di perpustakaan
FKIP UNS maka mempunyai implikasi positif terhadap civitas akademika
yaitu meningkatkan minat berkunjung civitas akademika yang dalam
kelanjutannya dapat meningkatkan minat baca civitas akademika.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
105
3. Dengan adanya peningkatan minat baca mempunyai implikasi positif terhadap
perluasan wawasan dan pengetahuan civitas akademika sehingga melalui
wawasan yang luas civitas akademika menjadi lebih aktif, kreatif, inovatif,
sehingga dapat meningkatkan kualitas civitas akademika menjadi pendidik
yang berkarakter kuat dan cerdas.
4. Kesadaran dari dalam (internal) perpustakaan harus dibangun kembali untuk
menunjukkan bahwa perpustakaan adalah sumber primer bagi setiap pencari
informasi. Perpustakaan adalah bangunan utama untuk melahirkan suatu
komunitas ilmiah dan masyarakat informasi. Perpustakaan juga merupakan
jalan untuk menuju masyarakat modern yang berperadaban. Namun demikian,
untuk merealisasikan semua impian itu bukanlah sesuatu yang mudah. Secara
terus menerus dilakukan inovasi untuk menciptakan perpustakaan yang sesuai
dengan tuntutan zaman dan perkembangan teknologi informasi.
C. Saran
Berdasarkan simpulan dari hasil penelitian yang dikemukakan pada
bagian terdahulu, maka dapat dikemukakan beberapa saran yang diharapkan
berguna bagi kemajuan perpustakaan FKIP UNS atau pihak-pihak yang
berkompeten dalam hal ini. Adapun saran-saran yang disampaikan peneliti adalah:
1. Untuk Kepala Perpustakaan dan Pihak Pengelola
Perpustakaan FKIP UNS
a. Sebaiknya penyimpanan bahan pustaka lebih teratur dan disesuaikan dengan
kode katalog di komputer agar nantinya pengguna perpustakaan tidak merasa
kesulitan dalam mencari koleksi bahan pustaka yang dibutuhkan.
b. Jika memungkinkan diadakan penambahan komputer untuk pelayanan
penelusuran katalog lewat komputer agar tidak terjadi antrian pengguna yang
akan menelusur buku.
c. Menambah koleksi non buku yang kebanyakan kurang atau tidak dimiliki oleh
dosen misal CD Room, jurnal nasional dan jurnal internasioanal dalam rangka
meningkatkan kunjungan dosen ke perpustakaan FKIP UNS.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
106
d. Meningkatkan kerjasama dengan BKK Pendidikan Administrasi Perkantoran
dan Pendidikan Bahasa Indonesia dalam program magang perpustakaan yang
selama ini sudah terjalin baik.
e. Lebih mengoptimalkan pembinaan dan sosialisasi kepada pengguna mengenai
pemanfaatan perpustakaan dalam rangka meningkatkan minat berkunjung dan
minat baca civitas akademika di perpustakan FKIP UNS.
f. Segera merealisasikan permohonan anggaran ke pihak fakultas guna
pembenahan dan penambahan fasilitas yang ada di perpustakaan FKIP UNS
termasuk untuk perluasan ruang atau gedung dan pengadaan fasilitas-fasilitas
yang lain. Pengelola perpustakaan lebih pro aktif mengajukan ke fakultas.
2. Untuk Pegawai Perpustakaan
a. Demi pelayanan yang memuaskan kepada para pengguna sebaiknya petugas
yang ada menjalankan tugas sesuai job description masing-masing dengan
sebaik-baiknya.
b. Personalia perpustakaan sebaiknya datang lebih awal guna mempersiapkan
perpustakaan agar siap melayani pengunjung, misalnya dengan membersihkan
perpustakaan, menyalakan komputer-komputer sirkulasi dan katalog,
membuka gorden dan jendela.
c. Personalia perpustakaan diharapkan bekerja dengan disiplin, tulus, ikhlas,
ramah, sopan dan memiliki pengetahuan yang luas. Pengetahuan dapat
dikembangkan salah satunya dengan membaca bahan pustaka yang ada di
perpustakaan FKIP UNS itu sendiri.
d. Sebaiknya petugas di bagian sirkulasi terutama petugas layanan peminjaman
dan pengembalian lebih berani menegur dan menindak tegas pengguna yang
melanggar tata tertib, misalnya bagi pengguna yang meminjam dengan
menggunakan kartu pinjam orang lain maka tidak diperbolehkan meminjam
koleksi yang ada di perpustakaan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
107
3. Untuk Pengguna
a. Sebaiknya pengguna memanfaatkan fasilitas di perpustakaan FKIP UNS yang
sudah didukung oleh teknologi informasi, misalnya layanan penelusuran
melalui katalog online dengan sistem digilib.
b. Sebaiknya pengguna di perpustakaan FKIP UNS ikut menjaga dan merawat
fasilitas perpustakaan yang ada, misalkan dengan tidak mencorat-coret bahan
pustaka, tidak menyobek bahan pustaka, tidak mngembalikan bahan pustaka
tidak pada tempatnya, membawa makanan dan minuman masuk ke ruang
koleksi serta membuang sampah sembarangan.
c. Sebaiknya civitas akademika dapat menyadari keberadaan perpustakaan dan
dapat memanfaatkannya untuk menambah pengetahuan dan wawasan melalui
aktivitas membaca bahan pustaka yang ada di perpustakaan FKIP UNS.