ANALISIS PENGARUH SOCIAL MEDIA MARKETING REVIEW...
Transcript of ANALISIS PENGARUH SOCIAL MEDIA MARKETING REVIEW...
ANALISIS PENGARUH SOCIAL MEDIA MARKETING,
REVIEW CONTENT DAN E-SERVICE QUALITY
TERHADAP MINAT BELI
(Studi Kasus pada Pengguna Nyayur di Kota Salatiga)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)
Disusun Oleh :
Bagus Satriyo 63020 15 0043
PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
TAHUN 2019
i
ANALISIS PENGARUH SOCIAL MEDIA MARKETING,
REVIEW CONTENT DAN E-SERVICE QUALITY
TERHADAP MINAT BELI
(Studi Kasus pada Pengguna Nyayur di Kota Salatiga)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)
Disusun Oleh :
Bagus Satriyo 63020 15 0043
PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
TAHUN 2019
ii
iii
iv
v
vi
vii
MOTTO
“Maka apabila engkau telah selesai, tetaplah bekerja keras”
QS. Asy-Syarh: 7
“Be better in every single day”
viii
PERSEMBAHAN
Skripsi ini khusus dipersembahkan untuk :
1. Kedua orang tua tercinta dan tersayang, Bapak Ahad Sindoro dan Ibu
Kasimah. Beliau-Beliau adalah orang yang sangat luar biasa dalam
perjalanan hidup penulis.
2. Untuk adik tersayang, Yusuf Prasetyo. Jadilah orang yang sukses dimasa
depan, agar kita mampu membantu banyak orang.
3. Untuk keluarga terdekat di Desa Bandingan yang tidak bisa disebutkan satu
per satu.
4. Untuk Bapak Dr. Mifdlol Muthohar, Lc., M.SI, Bapak Syukron Ma’mun,
M.Si dan Bapak Mohamad Nuryansyah, M.Hum., yang sudah bersedia
menjadi orang tua pembimbing di Kota Salatiga.
5. Untuk teman dan sahabat yang telah berjuang bersama dalam berbagai
organisasi, mulai dari HMJ Ekonomi Syariah, Communicative English Club
IAIN Salatiga, Kelompok Studi Ekonomi Islam IAIN Salatiga, Peneleh
Regional Salatiga, FoSSEI Komisariat Magelang dan Regional Jawa
Tengah, GenBI Wilayah Semarang dan tidak kalah spesial Ma’had Al
Jami’ah IAIN Salatiga.
6. Untuk teman dan sahabat yang telah berjuang dalam berbagai kegiatan,
mulai dari keluarga besar Ekonomi Syariah FEBI IAIN Salatiga angkatan
2015 dan keluarga besar Talent Scouting UPTPB IAIN Salatiga angkatan
2018.
7. Untuk pengurus spesial Ma’had Al Jami’ah Putra IAIN Salatiga angkatan
2015 yaitu Chakim, Mukhibbin, Karnoto, Hilmi, Agus, Sifa, Izza, Mujib,
Sono, Rohman dan Wahyu.
8. Untuk pejuang TPA di Boyolali, yaitu Muttaqin, Muhidin, Rizal, Ali, Hadi,
Ridho dan Ahsin, serta tidak lupa Faidurrahman Al Hafidz yang sudah
banyak memberikan wejangan hidup penuh berkah.
9. Untuk semua pihak yang sudah mendukung dan mendo’akan penulis dengan
tulus yang tidak bisa disebutkan satu per satu.
ix
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirobbil ‘alamin penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang
telah memberikan Rahmat, Hidayah serta Inayah-Nya, sehingga skripsi ini
mampu terselesaikan tanpa adanya halangan yang berarti. Shalawat serta Salam
semoga selalu tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, yang telah
membawa kita dari zaman kegelapan menuju zaman yang terang benderang dan
semoga kita tergolong umatnya yang akan mendapatkan Syafaat di Yaumil Akhir
nanti. Aamiin ya rabbal ‘alamin
Dengan telah terselesaikannya penyusunan skripsi ini yang berjudul
“Analisis Pengaruh Social Media Marketing, Review Content dan E-Service
Quality Terhadap Minat Beli (Studi Kasus pada Pengguna Nyayur di Kota
Salatiga)”. Penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih kepada berbagai
pihak yang sudah mendukung penuh dalam penyusunannya. Ucapan terimakasih
yang setinggi-tingginya kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Zakiyuddin Baidhowy, M.Ag selaku Rektor Institut Agama
Islam Negeri Salatiga.
2. Bapak Dr. Anton Bawono, M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam IAIN Salatiga.
3. Bapak Qi Mangku Bahjatulah, Lc., M.SI selaku Kepala Program Studi
Ekonomi Syariah FEBI IAIN Salatiga.
4. Ibu Dr. Hikmah Endraswati, M.Si dan Bapak Dr. Abdul Aziz NP, M.M.
selaku Dosen Pembimbing penulis. Beliau-beliau adalah sosok pembimbing
yang sangat penyabar dengan berbagai kesalahan dan khilaf dari anak
bimbingnya ini.
5. Seluruh Dosen di lingkungan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN
Salatiga yang telah dengan sangat sabar dan ikhlas membimbing dan
memberikan keilmuan kepada penulis.
6. Seluruh Staff Akademik Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Salatiga
yang telah membantu mempersiapkan segala jenis keperluan pendukung
akademik penulis.
x
7. Kedua Orang Tua, Bapak Ahad Sindoro dan Ibu Kasimah yang sudah
memberikan dukungan moriil maupun materiil sehingga skripsi ini dapat
terselesaikan di waktu yang tepat.
8. Teman-teman seperjuangan Program Studi Ekonomi Syariah FEBI IAIN
Salatiga angkatan 2015 yang sudah saling mendukung dan menguatkan satu
sama lain.
9. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, penulis do’akan
semoga segala kebaikannya dibalas oleh Allah SWT. Aamiin ya rabbal
‘alamin
Penulis sadar bahwa skripsi ini masih terdapat banyak kekurangan dan jauh
dari kata sempurna. Oleh sebab itu, penulis mengharapkan saran dan kritikan
positif yang membangun untuk perbaikan karya kedepannya. Sehingga nantinya
penulis akan mampu membuat dan mempersembahkan karya yang lebih baik lagi
di masa yang akan datang.
Salatiga, November 2019
Penulis
xi
ABSTRAK
Satriyo, Bagus. 2019. Analisis Pengaruh Social Media Marketing, Review
Content dan E-Service Quality terhadap Minat Beli (Studi Kasus pada
Pengguna Nyayur di Kota Salatiga). Dr. Abdul Aziz NP, M.M.
Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui Analisis Pengaruh Social Media
Marketing, Review Content dan E-Service Quality terhadap Minat Beli (Studi
Kasus pada Pengguna Nyayur di Kota Salatiga). Pengumpulan data menggunakan
teknik Purposive Sampling dengan kuesioner yang disebarkan secara langsung
kepada pengguna Nyayur sebanyak 50 orang. Data yang didapat diolah
menggunakan IBM SPSS statistics 25.
Penelitian ini menunjukan hasil bahwa Variabel Social Media Marketing
berpengaruh negatif dan tidak signifikan. Variabel Review Content berpengaruh
positif dan tidak signifikan. Sedangkan Variabel E-Service Quality berpengaruh
positif dan signifikan terhadap Minat Beli pada Pengguna Nyayur di Kota
Salatiga.
Kata Kunci : Perilaku Konsumen, Social Media Marketing, Review Content, E-
Service Quality, Minat Beli.
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................................. ii
PENGESAHAN ............................................................................................. iii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ..................................................... iv
PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT ............................................................. v
PERNYATAAN PUBLIKASI SKRIPSI ....................................................... vi
MOTTO ......................................................................................................... vii
PERSEMBAHAN .......................................................................................... viii
KATA PENGANTAR ................................................................................... ix
ABSTRAK ..................................................................................................... xi
DAFTAR ISI .................................................................................................. xii
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xiii
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xiv
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah .............................................................. 1
B. Rumusan Masalah ....................................................................... 14
C. Tujuan Penelitian......................................................................... 14
D. Manfaat Penelitian....................................................................... 15
E. Sistematika Penulisan .................................................................. 16
BAB II LANDASAN TEORI ........................................................................ 17
A. Telaah Pustaka............................................................................. 17
B. Kerangka Teori ............................................................................ 20
C. Kerangka Penelitian .................................................................... 31
D. Hipotesis ...................................................................................... 33
BAB III METODE PENELITIAN................................................................. 37
A. Jenis Penelitian ............................................................................ 37
B. Objek, Lokasi dan Waktu Penelitian ........................................... 37
C. Populasi dan Sampel ................................................................... 37
D. Teknik Pengumpulan Data .......................................................... 40
E. Skala Pengukuran ........................................................................ 41
xiii
F. Definisi Konsep dan Operasional ................................................ 42
G. Instrumen Penelitian .................................................................... 44
H. Uji Instrumen Penelitian.............................................................. 45
I. Alat Analisis ................................................................................ 51
BAB IV ANALISIS DATA ........................................................................... 52
A. Deskripsi Objek Penelitian .......................................................... 52
B. Analisis Deskriptif Responden .................................................... 55
C. Analisis Data ............................................................................... 59
D. Pembahasan ................................................................................. 69
BAB V PENUTUP ......................................................................................... 73
A. Kesimpulan.................................................................................. 73
B. Saran ............................................................................................ 73
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 75
LAMPIRAN
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Daftar Startup Unicorn di Indonesia Tahun 2019 ................................. 5
Tabel 1.2 Silsilah Istilah Valuasi Startup .............................................................. 8
Tabel 1.3 List Produk Nyayur ............................................................................... 9
Tabel 1.4 Penelitian Terdahulu ............................................................................. 17
Tabel 1.5 Hipotesis Penelitian .............................................................................. 36
Tabel 1.6 Tabel Skala Likert ................................................................................. 41
Tabel 1.7 Variabel dan Indikator Penelitian ......................................................... 42
Tabel 1.8 Klasifikasi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin .............................. 55
Tabel 1.9 Klasifikasi Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan ............................ 56
Tabel 2.0 Klasifikasi Responden Berdasarkan Usia ............................................. 56
Tabel 2.1 Klasifikasi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir .................... 57
Tabel 2.2 Klasifikasi Responden Berdasarkan Pendapatan .................................. 58
Tabel 2.3 Uji Validitas Instrumen ......................................................................... 59
Tabel 2.4 Uji Reliabilitas Instrumen ..................................................................... 60
Tabel 2.5 Uji Regresi Linier Berganda ................................................................. 61
Tabel 2.6 Uji Ttest .................................................................................................. 63
Tabel 2.7 Uji R2 .................................................................................................... 64
Tabel 2.8 Uji F ...................................................................................................... 65
Tabel 2.9 Multikolinieritas .................................................................................... 66
Tabel 3.0 Heteroskedastisitas ................................................................................ 67
Tabel 3.1 Normalitas ............................................................................................. 68
Tabel 3.2 Hasil Uji Hipotesis Penelitian ............................................................... 72
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Proyeksi Pertumbuhan Penduduk Indonesia ..................................... 1
Gambar 1.2 Pertumbuhan dan Proyeksi Penetrasi Smartphone Indonesia ........... 2
Gambar 1.3 Kerangka Penelitian .......................................................................... 32
Gambar 1.4 Tampilan Aplikasi Nyayur ................................................................ 52
Gambar 1.5 Tampilan Status Nyayur .................................................................... 53
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Indonesia adalah satu-satunya negara di kawasan Asia Tenggara yang
memiliki luas wilayah dan penduduk terbesar dibanding negara anggota
ASEAN (Association of Southeast Asian Nations) lainnya. Indonesia
menurut Kementerian Kemaritiman dan Investasi dalam siaran pers
Peluncuran Data Rujukan Wilayah Kelautan Indonesia, memiliki total pulau
kurang lebih 17.504 buah dan 8.300.000 KM2 luas total daratan dan lautan
(Maritim.go.id. 2018). Sedangkan jumlah penduduknya menurut Badan
Pusat Statistik (2018) dalam Proyeksi Penduduk Indonesia 2015-2045 Hasil
SUPAS 2015 – 2045 (2018), diproyeksikan pada tahun 2020 memiliki
jumlah penduduk sekitar 260.000.000 hingga 280.000.000 jiwa.
Gambar 1.1
Proyeksi Pertumbuhan Penduduk Indonesia
Sumber : Badan Pusat Statistik. 2018
2
Keterangan :
Skenario A : Berdasarkan asumsi yang terkait dengan kebijakan
Skenario B : Skenario pembanding yang berdasarkan asumsi sesuai dengan
tren (Proyeksi Penduduk Indonesia 2015-2045 Hasil SUPAS
2015 – 2045. 2018: 2)
Hal tersebut menjadikan Indonesia sebagai pemain kunci di Asia
Tenggara. Indonesia menjadi negara dengan pertumbuhan pengguna
smartphone yang cukup baik. Menurut Statistika (2019) yang dikutip oleh
Katadata (2019), bahwa pengguna smartphone di Indonesia mencapai 28%
di tahun 2019 atau naik 2% dari tahun 2019 (Databoks.katadata.co.id.
2019).
Gambar 1.2
Pertumbuhan dan Proyeksi Penetrasi Smartphone Indonesia
Sumber : katadata.co.id. 2019
3
Ditambah lagi, menurut Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet
Indonesia (APJII) bahwa pengguna internet di Indonesia naik 10,12% pada
tahun 2018 yaitu sebanyak 171.170.000 atau 64,8% dari total penduduk
(Tekno.kompas.com. 2019).
Selain peningkatan penguasaan teknologi selular masyarakatnya,
Indonesia hingga saat ini menjadi tanah air kelahiran berbagai perusahaan
berbasiskan digital. Perusahaan ini dinamai perusahaan rintisan atau yang
sering disebut dengan startup. Menurut Neil Blumenthal seorang Co
Founder dari Warby Parker sebuah perusahaan yang bergerak dalam
penjualan kaca mata menyatakan bahwa “A startup is a company working to
solve a problem where the solution is not obvious and success is not
guaranteed” (Forbes.com. 2013). Kebanyakan perusahaan ini memulai
untuk memecahkan suatu masalah yang terjadi di masyarakat. Sebagai
contohnya adalah Gojek yang berusaha untuk memecahkan masalah
kemacetan yang sering dihadapi oleh masyarakat perkotaan yang sudah
besar. Dimulai dengan customer service yang membimbing tukang ojek
untuk menuju customer sebagai dasar produk, hingga dipermudah dengan
aplikasi yang sudah terintegrasi dengan Maps layanan Google. Seiring
berjalannya waktu diperluaslah dengan layanan antar jemput makanan (Go-
Food) hingga pembayaran online dengan dompet digitalnya (Go-Pay).
Sampailah Gojek hingga saat ini yang telah berubah menjadi perusahaan
unicorn dengan valuasi mendekati USD 10 Milliar. Eric Ries (2011) dalam
Saputra (2015) mengembangkan sendiri definisi atas startup dan
4
entrepreneur yang membedakan startup dengan usaha kecil lain, yakni
startup adalah sebuah institusi yang diciptakan untuk membuat produk atau
layanan baru dan inovatif dalam sebuah kondisi ketidakpastian yang tinggi.
Setiap orang yang membuat produk atau layanan baru dalam kondisi
ketidakpastian yang tinggi adalah seorang entrepreneur, terlepas dari
apakah dia bekerja sendiri, bekerja untuk perusahaan profit maupun
organisasi non-profit. Ketidakpastian di atas, seringkali berujung kepada
ancaman atau resiko pada suatu startup itu sendiri. Milstein (2014) dalam
Saputra (2015), menjelaskan ada beberapa resiko yang akan dihadapi
startup antara lain :
1. Risiko Teknikal / Risiko Produk
Resiko jenis ini terkait dengan alasan teknis. Contohnya apakah ide
yang telah dipikirkan sebelumnya dapat dibuat dengan memanfaatkan
teknologi yang sudah ada.
2. Risiko Customer / Risiko Pasar
Resiko ini terkait dengan keberadaan calon pembeli. Contohnya
apakah setelah produk berhasil dibuat pembeli bersedia membayar
untuk menggunakan produk tersebut.
3. Risiko Model Bisnis
Resiko ini terkait dengan cara startup memperoleh pendapatan.
Apakah pengguna setuju dengan model bisnis yang diterapkan oleh
startup tersebut, karena tidak semua model bisnis dapat diterapkan
dengan lancar pada masa awal operasionalnya. Contohnya adalah
5
Google yang lahir dengan konsep awal mesin pencari artikel dan
website di internet, akantetapi Google membutuhkan waktu bertahun-
tahun sebelum akhirnya menemukan model bisnis unggulannya yaitu
iklan berbasis pencarian.
Dalam beberapa tahun terakhir, Indonesia digemparkan dengan mulai
bermunculannya startup-startup lokal yang mulai berekspansi hingga ke
mancanegara. Perusahaan tersebut telah memiliki nilai valuasi hingga
milliaran Dollar Amerika Serikat ($ 1 Milliar = - + Rp. 14 Trilliun). Hal
tersebut menjadikan Indonesia sebagai negara penyumbang startup unicorn
terbanyak di Asia Tenggara. Startup tersebut dalam bisnisnya bergerak di
berbagai segmen pelayanan konsumen, sebagai berikut :
Tabel 1.1
Daftar Startup Unicorn di Indonesia Tahun 2019
No Nama Startup
dan Pendiri
Tahun
Berdiri dan
Status Valuasi
Jenis Pelayanan Konsumen
1 Tokopedia
(William
Tanuwijaya
dan Leontinus
Alpha Edison)
2009
Unicorn
$ 7 Milliar
Tokopedia adalah perusahaan
teknologi Indonesia dengan misi
mencapai pemerataan ekonomi
secara digital. Produk Tokopedia
: Marketplace, Fintech dan
Pembayaran, New Retail dan
Logistik dan Fulfillment.
2 Gojek
(Nadiem
Makarim,
Kevin Aluwi
2010
Unicorn
$ 9.5 Milliar
Gojek memulai perjalanannya
pada tahun 2010 dengan layanan
pertama kami yaitu pemesanan
ojek melalui call-center. Pada
6
dan
Michaelangelo
Moran)
tahun 2015, Gojek berkembang
pesat setelah meluncurkan
sebuah aplikasi dengan tiga
layanan, yaitu GoRide, GoSend
dan GoMart. Sejak saat itu, laju
Gojek semakin cepat dan terus
beranjak hingga menjadi grup
teknologi terkemuka yang
melayani jutaan pengguna di
Asia Tenggara. Produk Gojek :
GoRide, GoCar, GoSend,
GoBox, GoFood, GoFood
Festival, GoMed, GoMart,
GoPay, GoBills, GoPoints,
PayLater, GoPulsa, GoLife,
GoMassage, GoClean, GoAuto,
GoGlam, GoFix, GoLaundry,
GoPlay, GoTix dan GoBiz.
3 Bukalapak
(Achmad
Zaky,
Muhamad
Fajrin Rasyid
dan Nugroho
Herucahyono)
2010
Unicorn
$ 1 Milliar
Bukalapak merupakan salah satu
online marketplace terkemuka di
Indonesia yang menyediakan
sarana jual-beli dari konsumen
ke konsumen. Semua orang
dapat membuka toko online di
Bukalapak dan melayani
pembeli dari seluruh Indonesia
untuk transaksi satuan maupun
banyak. Produk Bukalapak : E-
Voucher & Tiket, BukaReksa,
Mobil & Motor, BukaIklan,
Buka Pengadaan, Mitra
7
Bukalapak dan BukaEmas.
4 Traveloka
(Ferry Unardi,
Derianto
Kusuma dan
Albert Zhang)
2012
Unicorn
$ 4.1 Milliar
Traveloka adalah perusahaan
travel terkemuka di Asia
Tenggara yang menyediakan
berbagai kebutuhan perjalanan
dalam satu platform, yang
memungkinkan anda untuk
menciptakan momen bersama
orang-orang terkasih. Produk
Traveloka : Tiket Pesawat,
Hotel, Tiket Kereta, Paket
Pesawat + Hotel, Aktivitas &
Rekreasi, Produk-Produk
Konektivitas, Transportasi
Bandara dan Bus.
Sumber : Diolah dari berbagai sumber, 2019.
Dalam statusnya, sebuah startup memiliki nilai inti atau valuasi dari
perusahaannya itu sendiri. Menurut Aditya Hadi Pratama, Valuasi adalah
nilai ekonomi dari sebuah bisnis. Apabila ada sebuah perusahan yang
mempunyai valuasi Rp. 1 Trilliun, maka siapa pun yang ingin mengakuisisi
penuh perusahaan tersebut harus mempersiapkan uang minimal Rp. 1
Trilliun. Angka valuasi ini biasanya dijadikan acuan untuk mengukur
seberapa besar potensi bisnis sebuah perusahaan (Id.techinasia.com. 2018).
Hal ini menjadikan nilai valuasi sebagai patokan dalam mengukur seberapa
besar potensi bisnis dari perusahaan tersebut. Berikut silsilah istilah valuasi
startup :
8
Tabel 1.2
Silsilah Istilah Valuasi Startup
No. Status Nilai Valuasi Nama Startup
1 Cockroach Baru merintis -
2 Pony $ 10 Juta -
3 Centaurs $ 100 Juta -
4 Unicorn $ 1 Milliar 1. Gojek
2. Tokopedia
3. Traveloka
5 Decacorn $ 10 Milliar 1. Grab
2. Xiaomi
3. AirBnB
6 Hectocorn $ 100 Milliar 1. Apple
2. Google
3. Microsoft
Sumber : Antaranews.com
Indonesia melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika membuat
sebuah gebrakan nasional bagi para millenial melalui Gerakan 1000 Startup
Digital Nasional. Gerakan ini diharapkan nantinya mampu membentuk dan
melahirkan startup-startup baru yang akan menjadikan Indonesia sebagai
negara Digital Energy of Asia yang digaungkan oleh Presiden Joko Widodo.
Gerakan ini dilakukan di berbagai kota besar di Indonesia, seperti Jakarta,
Bandung, Semarang, Yogyakarta, Malang, Surabaya, Denpasar, Makasar,
Pontianak dan Medan. Kota Salatiga menjadi salah satu diantara kota yang
tidak masuk dalam daftar penyelenggaraan program tersebut, akantetapi
bukan berarti di kota ini tidak mampu tumbuh startup. Salah satunya yaitu
9
Nyayur Indonesia, satu dari sekian startup yang lahir dan tumbuh di Kota
Salatiga ini. Fokus dari startup ini adalah menyajikan pelayanan terbaik
serta produk yang berkualitas dan higienis bagi seluruh ibu-ibu di Indonesia
guna memenuhi kebutuhan gizi harian keluarga (Nyayur.id, 2019).
Pada dasarnya, Nyayur Indonesia sebagai salah satu perusahaan yang
memaksimalkan penggunaan teknologi dalam pelayanannya mulai
beroperasi pada tahun 2017. Nyayur Indonesia meluncurkan sebuah aplikasi
Nyayur sebagai platform untuk pembelian bahan makanan dan bahan
pendukungnya bagi ibu-ibu. Total unduhannya hingga saat ini berjumlah
lebih dari 10.000 (Playstore, November 2019). Hingga saat ini, produk yang
masuk dalam database Nyayur adalah produk-produk yang Halal dan boleh
dikonsumsi oleh umat Islam. Bahkan dalam sub menu daging, Nyayur
hanya menjual bagian-bagian daging sapi. Mulai dari bagian has luar,
sengkel, iga dan kikil. Sebagaimana Firman Allah SWT dalam Surat Al
Baqarah ayat 168, sebagai berikut :
“Wahai manusia! Makanlah dari (makanan) yang halal dan baik yang
terdapat di bumi......” QS. Al Baqarah : 168
Tabel 1.3
List Produk Nyayur
Menu Sub Menu
Sayur dan Buah Sayur Daun, Sayur Buah, Sayur Paket dan Buah
Bumbu Bumbu Dapur, Penyedap Rasa, Garam & Merica,
10
Kecap & Cuka, Santan, Sambal & Terasi, Sayur
Instant, Goreng Instant, Nasi Goreng dan Tepung
Instant
Lauk Pauk Non Daging, Ayam, Daging, Ikan Tawar, Ikan
Laut dan Sosis
Sembako Beras, Gula, Minyak Goreng dan Tepung Terigu
Sabun Cuci Dtergen, Sabun Piring dan Sabun Colek
Keperluan Mandi Sabun Batang dan Shampo
Kopi, Teh, Susu Kopi Bubuk, Kopi Saset, Teh Tubruk, Teh Celup,
Susu Bubuk dan Susu Kental Manis
Cepat Saji Mie Instant, Sereal dan Mie Kering
Sumber : Aplikasi Nyayur, 2020
Sebagai startup yang masih baru, Nyayur sadar bahwa mengenalkan
produk kepada masyarakat dan pengguna potensial adalah suatu keharusan.
Social Media Marketing menjadi salah satu alternatif media pemasaran yang
dipilih, menurut Weinberg dalam Mileva dan Fauzi (2018) strategi
pemasaran ini adalah sebuah proses yang mendorong individu untuk
melakukan promosi melalui situs web, produk atau layanan mereka melalui
saluran sosial online dan untuk berkomunikasi dengan memanfaatkan
komunitas yang jauh lebih besar yang memiliki kemungkinan lebih besar
untuk melakukan pemasaran daripada melalui saluran periklanan
tradisional. Nyayur dalam pemasarannya, menggunakan dua platform sosial
media paling populer di dunia yaitu Instagram dan Facebook. Dimana,
kedua sosial media tersebut sudah diunduh masing-masing lebih dari satu
milliar dan lima milliar orang di seluruh dunia (Google Playstore, 2019).
11
Hal ini mampu mendorong Nyayur untuk dikenal lebih luas oleh masyarakat
Indonesia dan dunia.
Penelitian terdahulu yang meneliti tentang pengaruh Social Media
Marketing terhadap Minat Beli adalah Indika dan Jovita (2017) dan Arif dan
Millianyani (2015). Penelitian mereka menghasilkan bahwa pengaruh Social
Media Marketing berpengaruh positif dan signifikan terhadap Minat Beli.
Hal ini berarti bahwa jika dilakukan pemasaran menggunakan Social Media
Marketing akan terjadi peningkatan Minat Beli secara signifikan. Sedangkan
penelitian yang dilakukan oleh Kurniawati dan Arifin (2015) memperoleh
hasil yang berbeda, yaitu Social Media Marketing yang dilakukan hanya
sedikit menimbulkan hasrat Minat Beli. Artinya jika dilakukan Social Media
Marketing, maka menimbulkan pengaruh yang kecil dan bahkan tidak ada
kenaikan pada Minat Beli.
Dalam penggunaanya, aplikasi ini sudah diberi Review dan Rating
oleh penggunanya. Penilaian tersebut sangat jelas terlihat dalam halaman
utama aplikasi Nyayur. Lackermair et al (2013) dalam Ichsan et al (2018),
menjelaskan Consumer Rating sebagai suatu hal yang sama dengan review
namun opini yang diberikan oleh konsumen dalam bentuk skala yang
ditentukan, biasanya rating yang diberikan oleh toko online yaitu dalam
bentuk bintang dimana lebih banyak bintang maka menunjukan nilai yang
lebih baik. Halaman utama Nyayur memperlihatkan rating bintang yang
cukup banyak, sekitar empat koma lima dari skala lima (Nyayur. November
2019). Hal ini tentu saja akan sedikit banyak mempengaruhi pengguna
12
dalam memilih dan menggunakan produk Nyayur. Ditambah lagi, Nyayur
yang sudah berekspansi ke beberapa kota besar di Indonesia. European
Paliament (2015) dalam Ichsan et al (2018) mendefinisikan Consumer
Review sebagai suatu opini atau pengalaman yang diberikan oleh konsumen
dari layanan yang didapatkan maupun produk dari suatu bisnis.
Penelitian terdahulu yang meneliti tentang pengaruh Review Content
terhadap Minat Beli adalah Farki, et al (2016) dan Ichsan, et al (2018)
Hasil penelitian mereka menunjukan bahwa Review Content memiliki
pengaruh yang positif dan signifikan terhadap Minat Beli. Hal ini
menunjukan bahwa Review Content yang diberikan oleh pengguna lain
mampu memberikan pengaruh yang positif kepada calon konsumen
potensial dan dengan signifikansi yang besar dalam Minat Beli. Sedangkan
penelitian yang dilakukan oleh Sudirman, menghasilkan bahwa Online
Review dalam Review Content tidak berpengaruh signifikan terhadap Minat
Beli konsumen. Hal ini menandakan bahwa Review Content yang dibuat
oleh pengguna lain memiliki pengaruh yang kecil bahkan mendekati tidak
ada terhadap Minat Beli.
Setelah penggunaannya, setiap konsumen akan mendapatkan
pengalaman layanan yang diberikan Nyayur dalam bentuk kualitas
pelayanan secara elektronik atau lebih dikenal dengan sebutan E-Service
Quality. Dimana pelayanan ini hanya dapat dirasakan oleh konsumen
setelah menggunakan layanan Nyayur. Parasuraman (2005) dalam Andrew
(2019) menjelaskan bahwa E-Service Quality dalam interaksinya dengan
13
website yaitu sebuah website secara efektif dan efisien memfasilitasi dalam
hal belanja, melakukan pembelian dan proses penyerahan dari produk dan
jasa. Dimana semua pelayanannya dilakukan dengan sistem yang tidak
terlihat, akantetapi mampu dirasakan oleh konsumen.
Penelitian terdahulu yang meneliti tentang E-Service Quality terhadap
Minat Beli adalah Maulana dan Kurniawati (2014) dan Nasir dan Harti
(2017). Hasil penelitian tersebut mengatakan bahwa pengaruh E-Service
Quality diterima dan berpengaruh positif bahkan signifikan terhadap Minat
Beli. Hal tersebut menandakan bahwa E-Service Quality yang baik dalam
sebuah layanan digital yang diberikan mampu memberikan Minat Beli para
pengguna.
Berdasarkan latar belakang diatas tersebut maka penulis tertarik untuk
mengadakan penelitian dengan judul “Analisis Pengaruh Social Media
Marketing, Review Content dan E-Service Quality Terhadap Minat Beli
(Studi Kasus pada Pengguna Nyayur di Kota Salatiga)”.
14
B. Rumusan Masalah
Dengan latar belakang di atas berdasarkan judul penelitian yang ada,
maka penulis merumuskan beberapa rumusan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana pengaruh Social Media Marketing terhadap Minat Beli
pada pengguna Nyayur di Kota Salatiga?
2. Bagaimana pengaruh Review Content terhadap Minat Beli pada
pengguna Nyayur di Kota Salatiga?
3. Bagaimana pengaruh E-Service Quality terhadap Minat Beli pada
pengguna Nyayur di Kota Salatiga?
C. Tujuan Penelitian
Secara umum tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan
jawaban ilmiah dari rumusan masalah diatas, antara lain sebagai berikut :
1. Sejauh mana pengaruh Social Media Marketing terhadap Minat Beli
pada pengguna Nyayur di Kota Salatiga?
2. Sejauh mana pengaruh Review Content terhadap Minat Beli pada
pengguna Nyayur di Kota Salatiga?
3. Sejauh mana pengaruh E-Service Quality terhadap Minat Beli pada
pengguna Nyayur di Kota Salatiga?
15
D. Manfaat Penelitian
Secara umum penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat
secara nyata kepada berbagai pihak sebagai berikut :
1. Bagi Peneliti dan Pembaca Umum
Mampu memberikan pengetahuan tentang Analisis Pengaruh
Social Media Marketing, Review Content dan E-Service Quality
Terhadap Minat Beli (Studi Kasus pada Pengguna Nyayur di Kota
Salatiga).
2. Bagi Institut Agama Islam Negeri Salatiga
Bisa digunakan sebagai bahan referensi bagi mahasiswa umum
dan generasi berikutnya yang tertarik meneliti Perilaku Konsumen
tentang Analisis Pengaruh Social Media Marketing, Review Content
dan E-Service Quality Terhadap Minat Beli (Studi Kasus pada
Pengguna Nyayur di Kota Salatiga).
3. Bagi Nyayur Indonesia
Dapat digunakan sebagai bahan kajian untuk menentukan
strategi bisnis Nyayur Indonesia kedepan, khususnya fitur-fitur yang
diteliti dalam Analisis Pengaruh Social Media Marketing, Review
Content dan E-Service Quality Terhadap Minat Beli (Studi Kasus
pada Pengguna Nyayur di Kota Salatiga).
16
E. Sistematika Penulisan
Untuk memudahkan pembaca dalam memahami isi penelitian ini,
maka penulis akan merangkum sistematika penulisan sebagai berikut :
Bab I Pendahuluan. Pada bab ini diuraikan tentang latar belakang
penelitian, rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat
penelitian dan sistematika penulisan.
Bab II Landasan Teori. Pada bab ini diuraikan tentang tinjauan
pustaka penelitian, hasil penelitian terdahulu yang relevan, kerangka berfikir
penelitian dan hipotesis awal penelitian.
Bab III Metodologi Penelitian. Bab ini diuraikan tentang variabel yang
digunakan dalam penelitian, definisi operasional, penentuan sampel
penelitian, jenis dan sumber data yang digunakan, metode pengumpulan
data yang digunakan dan metode analisisnya nanti.
Bab IV Analisis Data. Bab ini diuraikan tentang analisis deskripsi
objek penelitian yang digunakan, analisis dan interpretasi hasil pengolahan
data.
Bab V Penutup. Dalam bab ini diuraikan tentang kesimpulan
penelitian, saran kedepan serta lampiran-lampiran pendukung penelitian.
17
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Telaah Pustaka
Penelitian terdahulu yang meneliti tentang Social Media Marketing,
Review Content, E-Service Quality dan Minat Beli adalah sebagai berikut :
Tabel 1.4
Penelitian Terdahulu
No Peneliti Variabel Temuan
1 Indika, Deru
dan Jovita,
Cindy. (2017)
Media Sosial
Instagram (X)
Minat Beli (Y)
1. Korelasi Media Sosial
Instagram terhadap
Minat Beli sebesar
70,9% dan searah.
2. Semakin tinggi tingkat
efektifitas Instagram,
maka semakin tinggi
pula Minat Beli
konsumen.
2 Fajriani,
Ayinda dan
Sastika,
Widya. (2016)
Sosial Media
Marketing (X)
Minat Beli (Y)
1. Social Media Marketing
mampu mempengaruhi
Minat Beli konsumen
sebesar 68,4%,
sedangkan sisanya
dipengaruhi oleh faktor
lain.
18
3 Arief, Giri dan
Millianyani,
Heppy. (2015)
Social Media
Marketing (X)
Minat Beli (Y)
1. Social Media Marketing
berpengaruh kepada
Minat Beli.
2. Sedangkan variabel
Social Media Marketing,
meliputi Context,
Communication,
Collaboration dan
Connection berpengaruh
signifikan sebesar 56%
terhadap Minat Beli.
4 Kuspriyono,
Taat dan
Nurelasari,
Ela. (2018)
Social Media
Marketing (X)
Customer Bonding
(Y)
Purchase to
Intention.(Y)
1. Variabel Social Media
Marketing berpengaruh
positiif dan signifikan
terhadap Purchase
Intention.
2. Sedangkan untuk
variabel Purchase
Intention secara
signifikan dipengaruhi
oleh Social Media
Marketing dan Customer
Bonding sebesar 51,5%.
5 Ichsan,
Masyita dkk.
(2018)
Consumer Online
Rating and Review
(X)
Minat Beli (Y)
1. Consumer Online Rating
and Review mempunyai
pengaruh yang signifikan
terhadap variabel Minat
Beli konsumen.
6 Farki, Ahmad
dkk. (2016)
Online Customer
Review dan Rating
1. Review dan Rating
adalah salah satu
19
(X)
Kepercayaan (Y)
Minat Beli (Y)
variabel yang diterima
dalam penelitian ini.
2. Review dan Rating
dalam sebuah
marketplace sangatlah
penting dan menjadi
salah satu tools
marketing utama.
7 Andrew,
Muhammad.
(2019)
E-Service Quality
(X)
Citra Merek (X)
Minat Beli (Y)
1. E-Service Quality
memiliki korelasi yang
signifikan.
2. E-Service Quality
bersama-sama dengan
Citra Merek
mempengaruhi Minat
Beli sebesar 29,9%.
8 Nasir, Moh
dan Harti.
(2017)
E-Service Quality
(X)
Diskon (X)
Minat Beli (Y)
1. E-Service Quality
memiliki hubungan yang
positif dan signifikan
terhadap Minat Beli.
2. Hal ini dinilai dari desain
website, reliabilitas,
keamanan atau privasi
dan layanan konsumen,
yang mana mayoritas
responden setuju.
9 Maulana,
Rendi dan
Kurniawan,
Kezia. (2014)
Kualitas E-Service
(X)
Minat Beli (Y)
1. Kualitas E-Service
memiliki pengaruh
hubungan yang positif
sebesar 38%.
20
2. Jika kualitas E-Service
meningkat maka akan
mempengaruhi kenaikan
Minat Beli
Sumber : Diolah dari berbagai sumber, 2019.
Berdasarkan penelitian sebelumnya di atas, peneliti melihat adanya
pengaruh antara variabel independen (X) antara lain Social Media
Marketing, Review Content dan E-Service Quality terhadap variabel
dependen (Y) yaitu Minat Beli. Dengan adanya penemuan dalam penelitian
tersebut, peneliti ingin mengujinya kembali untuk mendapatkan jawaban
yang sesuai. Sedangkan perbedaan antara penelitian ini dengan penelitian
sebelumnya adalah terletak pada objek penelitian, lokasi dan waktu
penelitiannya. Sehingga hal ini dapat menjadikan pembeda dari penelitian
sebelumnya.
B. Kerangka Teori
1. Minat Beli
a. Pengertian Minat Beli
Menurut Pramono dan Ferdinand (2012: 3), Minat
merupakan salah satu aspek psikologis yang mempunyai
pengaruh cukup besar terhadap sikap keputusan yang akan
dilakukan dan minat juga merupakan suatu sumber motivasi
yang akan mengarahkan seseorang dalam melakukan apa yang
hendak mereka lakukan. Batman dan Evans (2007) dalam
21
Maulana dan Kurniawati (2014) mengartikan Minat Beli sebagai
rasa ketertarikan yang dialami oleh konsumen terhadap suatu
produk (barang dan jasa) yang dipengaruhi oleh sikap di luar
konsumen dan di dalam konsumen itu sendiri. Dalam proses ini,
konsumen menilai dengan kesungguhan akan suatu barang
maupun jasa dengan pertimbangan yang berasal dari faktor
dalam maupun luar dirinya. Selain itu Lefa dan Laroche (2006)
dalam Indika dan Jovita (2017) menguatkan dengan pernyataan
bahwa Minat Beli merupakan salah satu penilaian mengenai
individu yang ingin membeli merek tertentu.
b. Faktor Yang Mempengaruhi Minat Beli
Susanto (1997) dalam Pramono dan Ferdinand (2012)
menjelaskan bahwa ada dua faktor yang mempengaruhi Minat
Beli, sebagai berikut :
1) Faktor luar atau faktor yang mempengaruhi individu
seperti lingkungan kantor, keluarga, lingkungan sekolah
dan lain sebagainya.
2) Faktor dalam diri individu yang mempengaruhi seperti
kepribadian sebagai calon konsumen.
c. Indikator Minat Beli
Indikator Minat Beli menurut Ferdinand (2006) dalam
Pramono dan Ferdinand (2012) adalah sebagai berikut :
22
1) Minat Transaksional yaitu kecenderungan seseorang untuk
membeli produk.
2) Minat Referensial yaitu kecenderungan seseorang untuk
mereferensikan produk kepada orang lain.
3) Minat Preferensial yaitu minat yang menggambarkan
perilaku seseorang yang memiliki preferensi utama pada
produk tersebut. Preferensi ini hanya dapat diganti jika
terjadi sesuatu dengan produk preferensinya.
4) Minat Eksploratif yaitu minat ini menggambarkan perilaku
seseorang yang selalu mencari informasi mengenai produk
yang diminatinya dan mencari informasi untuk
mendukung sifat-sifat positif dari produk tersebut.
2. Social Media Marketing
a. Pengertian Social Media Marketing
Menurut Gunelius (2011) dalam Mileva dan Fauzi (2018)
bahwa Social Media Marketing adalah suatu bentuk pemasaran
langsung ataupun tidak langsung yang digunakan untuk
membangun kesadaran, pengakuan, daya ingat dan tindakan
untuk merek, bisnis, produk, orang atau entitas lainnya dan
dilakukan dengan menggunakan alat dari web sosial seperti
blogging, microblogging, social networking, social
bookmarking dan content sharing. Dimana proses pemasaran
dan alat yang digunakan sangatlah banyak dan kompleks. Setiap
23
media yang digunakan memiliki karakteristik dan kekuatannya
masing-masing. Weinberg (2009) dalam Mileva dan Fauzi
(2018), menjelaskan bahwa Social Media Marketing sebagai
sebuah proses yang mendorong individu untuk melakukan
promosi melalui situs web, produk atau layanan mereka melalui
saluran sosial online dan untuk berkomunikasi dengan
memanfaatkan komunitas yang jauh lebih besar yang memiliki
kemungkinan lebih besar untuk melakukan pemasaran daripada
melalui saluran periklanan tradisional.
b. Indikator Social Media Marketing
Gunelius (2011) dalam Mileva dan Fauzi (2018)
mengidentifikasikan keberhasilan Social Media Marketing
melalui beberapa variabel sebagai berikut :
1) Content Creation yaitu konten yang menarik menjadi
landasan strategi dalam melakukan pemasaran media
sosial. Konten yang dibuat harus menarik serta harus
mewakili kepribadian dari sebuah bisnis agar dapat
dipercaya oleh target konsumen.
2) Content Sharing yaitu membagikan konten kepada
komunitas sosial dapat membantu memperluas jaringan
sebuah bisnis dan memperluas online audience. Berbagi
konten dapat menyebabkan penjualan tidak langsung dan
langsung tergantung pada jenis konten yang dibagikan.
24
3) Connecting yaitu jejaring sosial memungkinkan seseorang
bertemu dengan lebih banyak orang yang memiliki minat
yang sama. Jaringan yang luas dapat membangun
hubungan yang dapat dihasilkan lebih banyak bisnis.
Komunikasi yang jujur dan hati-hati harus diperhatikan
saat melakukan social networking.
4) Community Building yaitu web sosial merupakan
komunitas online besar individu dimana terjadi interaksi
antar manusia yang tinggal di seluruh dunia dengan
menggunakan teknologi. Membangun komunitas di
internet yang memiliki kesamaan minat dapat terjadi
dengan adanya social networking.
3. Review Content
a. Pengertian Review Content
Mudambi dan Schuff dalam Mo et al (2015),
mendefinisikan Review Content adalah informasi evaluasi dari
produk dan layanan yang telah lalu dalam website dan retail,
yang mana hal ini diciptakan oleh pelanggan.
b. Indikator Review Content
Mehrabian dalam mengembangkan teori Consumer
Behavior Watson menggunakan model Stimulus Organism
Response Model (SOR Model) dalam Mo et al (2015: 421),
mendefinisikan indikator Review Content sebagai berikut :
25
1) Description Rating, salah satu faktor reputasi toko dengan
penilaian rating bintang yang fokus pada penjelasan
deskripsi produk. Rating bintang berjumlah satu
mengindikasikan deskripsi barang buruk sedangkan
bintang lima mengindikasikan deskripsi barang yang baik.
2) Logistics Rating, salah satu faktor reputasi toko dengan
penilaian rating bintang yang fokus pada jaminan
ketersediaan produk, dalam hal ini harus selalu ada. Rating
bintang berjumlah satu mengindikasikan ketersediaan
barang logistik buruk sedangkan bintang lima
mengindikasikan ketersediaan barang logistik yang siap
sedia.
3) Service Rating, salah satu faktor reputasi toko dengan
penilaian rating bintang yang fokus pada pelayanan
kepada pengguna. Rating bintang berjumlah satu
mengindikasikan kualitas pelayanan barang buruk
sedangkan bintang lima mengindikasikan kualitas layanan
barang yang baik.
4) The Quantity of Picture Reviews, salah satu jenis review
dengan menggunakan gambar yang merefleksikan kualitas
sesungguhnya dari sebuah barang, meliputi permasalahan
warna, permasalahan ketidaksesuaian spesifikasi atau
kualitas dan pengalaman yang baik. Review gambar
26
mengurangi resiko konsumen melalui pengalaman
pembelian barang oleh pengguna lain. Review jenis ini
juga mengindikasikan perilaku pembelian sesungguhnya.
5) The Quantity of Additional Reviews, review ini mengarah
ke review ke dua konsumen. Review ini dapat berbentuk
teks maupun gambar. Additional Review merefleksikan
pengalaman konsumen yang lebih baik setelah pembelian.
Hal ini dikarenakan masalah kualitas tidak akan terlihat
dalam waktu yang singkat. Melalui review inilah
pengguna dapat memahami kualitas dan ketahanan dari
suatu barang.
6) The Quantity of Cumulative Reviews, review jenis ini
dipostkan dalam waktu satu bulan. Review meliputi warna,
kualitas, spesifikasi, logistik, customer service dan faktor
lainnya. Review dapat berupa ungkapan marah yang
panjang maupun dengan kata evaluasi yang pendek seperti
bagus atau buruk. Cummulative Review menjadi sebuah
jalur penting bagi pengguna untuk memahami informasi
barang sebelum membeli.
4. E-Service Quality
a. Pengertian E-Service Quality
Parasuraman (2005) dalam Andrew (2019) menjelaskan
bahwa E-Service Quality dalam interaksinya dengan website
27
yaitu sebuah website secara efektif dan efisien memfasilitasi
dalam hal belanja, melakukan pembelian dan proses penyerahan
dari produk dan jasa. Dimana semua pelayanannya dilakukan
dengan sistem yang tidak terlihat, akantetapi mampu dirasakan
oleh konsumen. Hal ini dikuatkan teori dalam segi E-commerce,
menurut Santos (2003) dalam Andini et al (2016) bahwa E-
Service Quality didefinisikan sebagai penilaian dan evaluasi
keseluruhan konsumen dari mutu dan kualitas e-service yang
ditawarkan oleh virtual merketplace.
b. Indikator E-Service Quality
Guang Lee dan Fen Lin dalam Andini et al (2016)
mendefinisikan indikator E-Service Quality ke dalam lima faktor
sebagai berikut :
1) Website Design yaitu tampilan depan yang ditampilkan
kepada konsumen dan menjadi hal yang krusial bagi toko
online.
2) Reliability yaitu kemampuan dari suatu website untuk
memenuhi pesanan dengan benar, mengirimkan dengan
segera dan menjaga informasi pribadi tetap aman.
3) Responsiveness yaitu kecepatan toko online dalam
merespon pertanyaan konsumen dan kecepatan navigasi.
4) Trust yaitu kerelaan pelanggan untuk menerima
kerentanan dalam sebuah transaksi online berdasarkan
28
ekspektasi-ekspektasi positif pelanggan mengenai perilaku
toko online.
5) Personalization yaitu perhatian individu yang diberikan
toko online kepada pelanggan, seperti ucapan terima kasih
secara personal, ketersediaan area pesan untuk pertanyaan
konsumen dan lain-lain.
5. Perilaku Konsumen
a. Pengertian Perilaku Konsumen
Perilaku Konsumen menurut Abdullah dan Tantri (2012)
dalam Fajrina dan Sastika (2016) adalah tingkah laku dari
konsumen, dimana mereka dapat mengilustrasikan pencarian
untuk membeli, menggunakan, mengevaluasi dan memperbaiki
suatu produk dan jasa. Sedangkan menurut Kotler dan Keller
(2009) dalam Ichsan et al (2018) menyatakan bahwa Perilaku
Konsumen adalah studi tentang bagaimana individu, grup dan
organisasi memilih, membeli, menggunakan dan membuang
barang, jasa, ide dan pengalaman untuk memuaskan kebutuhan
dan keinginannya. American Marketing Association dalam Peter
dan Olson (1999: 6) mendefinisikan Perilaku Konsumen sebagai
interaksi dinamis antara pengaruh dan kognisi, perilaku dan
kejadian di sekitar kita dimana manusia melakukan aspek
pertukaran dalam hidup mereka. Menurut mereka, setidaknya
ada tiga definisi penting dari perilaku konsumen ini, yaitu :
29
1) Perilaku konsumen adalah dinamis
Yang dimaksud dengan dinamis adalah seorang
konsumen, grup konsumen serta masyarakat luas selalu
berubah dan bergerak sepanjang waktu.
2) Perilaku konsumen melibatkan interaksi
Interaksi antara pengaruh dan kognisi, perilaku dan
kejadian di sekitar, berarti bahwa untuk memahami
konsumen dan mengembangkan strategi pemasaran yang
tepat kita harus memahami apa yang mereka pikirkan
(kognisi) dan mereka rasakan (pengaruh), apa yang
mereka lakukan (perilaku) dan apa serta dimana (kejadian
di sekitar) yang mempengaruhi serta dipengaruhi oleh apa
yang dipikirkan, dirasa dan dilakukan konsumen.
3) Perilaku konsumen melibatkan pertukaran
Yang dimaksud dengan pertukaran disini antara individu.
Hal ini membuat definisi perilaku konsumen tetap
konsisten dengan definisi pemasaran yang sejauh ini juga
menekankan pertukaran.
b. Model Urutan Perilaku Konsumen
Pandangan tradisional pemasaran terhadap proses
pembelian atau adopsi menggambarkannya sebagai suatu seri
atau mata rantai kejadian kognitif yang diikuti oleh perilaku
tunggal, biasanya disebut adopsi atau pembelian (Peter dan
30
Olson. 1999: 260). Model urutan Perilaku Konsumen sebagai
berikut :
1) Kontak informasi, terjadi ketika konsumen terlibat
langsung dengan informasi tentang produk, toko atau
merek. Contoh perilakunya adalah membaca dan
mengamati surat kabar, majalah dan papan iklan,
mendengarkan iklan di radio, menonton iklan di televisi
dan berbicara dengan sales man atau kawan.
2) Akses pendanaan, dalam tahapan ini, uang adalah media
utama dalam pertukaran konsumen. Dimana konsumen
harus mengakses media ini dalam satu bentuk atau bentuk
lainnya sebelum pertukaran terjadi. Contoh perilakunya
adalah konsumen dapat membayar suatu penawaran
produk dengan berbagai macam cara, mulai dari uang
tunai, menggunakan check atau kartu kredit.
3) Kontak toko, tugas utama para pengecer adalah bagaimana
caranya membawa konsumen ke dalam toko dimana
pembelian akan terjadi. Contoh perilakunya adalah
mengetahui lokasi toko, melakukan perjalanan ke toko dan
memasuki toko.
4) Kontak produk, bagaimana meningkatkan dan memelihara
pelanggan-pelanggan tertentu, para produsen terutama
berkepentingan dengan kebutuhan tertentu, pembelian
31
suatu merek dan model tertentu. Melakukan kontak
langsung dengan suatu produk merupakan sumber
rangsangan dan konsekuensi sangat penting yang
mempengaruhi apakah pembelian akan terjadi. Contoh
perilakunya adalah mencari lokasi produk atau merek di
toko, mendapatkan fisik produk dan membawa produk ke
titik pertukaran.
5) Transaksi, yaitu dana konsumen dipertukarkan dengan
produk atau jasa. Contoh perilakunya adalah
mempertukarkan uang dengan produk.
6) Konsumsi, suatu kegiatan konsumsi atau penggunaan.
Contoh perilakunya adalah konsumsi atau penggunaan
produk.
7) Komunikasi, pemasar ingin agar konsumennya
berkomunikasi dengan dua maksud utama, yaitu
menyediakan informasi pemasaran kepada perusahaan dan
memberitahu konsumen potensial tentang produk dan
mendorong mereka untuk membelinya.
C. Kerangka Penelitian
Uma Sekaran (1992) dalam Sugiyono (2015: 60), mengemukakan
bahwa, kerangka berfikir merupakan model konseptual tentang bagaimana
teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai
32
masalah yang penting. Setelah dilakukan penjabaran oleh peneliti terhadap
teori masing-masing variabel yang digunakan, maka dirumuskan kerangka
penelitian sebagai berikut :
Gambar 1.3
Kerangka Penelitian
H1
H2
H3
Dari kerangka penelitian di atas, maka dapat disusun persamaan
matematisnya sebagai berikut :
Y = β0 + β1 X1 + β2 X2 + β3 X3 + e
Keterangan :
Y = Minat Beli
Β0 = Konstanta
X1 = Social Media Marketing
X2 = Review Content
X3 = E-Service Quality
β1 = Koefisien Social Media Marketing
β2 = Koefisien Review Content
Social Media Marketing
(X1)
Review Content
(X2)
E-Service Quality
(X3)
Minat Beli
(Y)
33
β3 = Koefisien E-Service Quality
e = Error
D. Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah
penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam
bentuk kalimat pertanyaan (Sugiyono, 2015: 64). Adapun hipotesis dalam
penelitian ini sebagai berikut :
1. Pengaruh Social Media Marketing terhadap Minat Beli
Gunelius (2011) dalam Mileva dan Fauzi (2018), Social Media
Marketing adalah suatu bentuk pemasaran langsung ataupun tidak
langsung yang digunakan untuk membangun kesadaran, pengakuan,
daya ingat dan tindakan untuk merek, bisnis, produk, orang atau
entitas lainnya dan dilakukan dengan menggunakan alat dari web
sosial seperti blogging, microblogging, social networking, social
bookmarking dan content sharing.
Menurut Schiffman dan Kanuk (2008: 253), salah satu saluran
komunikasi yaitu media massa (impersonal) seperti bahan cetakan,
siaran atau elektronik. Pada dasarnya, komunikasi pemasaran
perusahaan dirancang agar konsumen mengetahui adanya produk
tersebut, mendorong pembelian atau komitmen, menimbulkan sikap
yang positif terhadap produk, memberikan arti simbolis kepada
produk, atau menunjukan bagaimana komunikasi ini dapat lebih baik
34
memecahkan masalah konsumen daripada produk pesaing. Teori
tersebut sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh
Kuspriyono dan Nurelasari (2018), bahwa variabel Social Media
Marketing mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap
Purchase Intention (Minat Beli).
Dari hasil penelitian di atas, maka penulis mengajukan hipotesis
penelitian ini sebagai berikut :
H1 = Social Media Marketing berpengaruh positif dan signifikan
terhadap Minat Beli.
2. Pengaruh Review Content terhadap Minat Beli
European Paliament (2015) dalam Ichsan et al (2018)
mendefinisikan Consumer Review sebagai suatu opini atau
pengalaman yang diberikan oleh konsumen dari layanan yang
didapatkan maupun produk dari suatu bisnis. Lackermair et al (2013)
dalam Ichsan et al (2018), menjelaskan Consumer Rating sebagai
suatu hal yang sama dengan review namun opini yang diberikan oleh
konsumen dalam bentuk skala yang ditentukan, biasanya rating yang
diberikan oleh toko online yaitu dalam bentuk bintang dimana lebih
banyak bintang maka menunjukan nilai yang lebih baik.
Menurut Schiffman dan Kanuk (2008: 256), bahwa kredibilitas
sumber formal seperti sumber nirlaba biasanya mempunyai
kredibilitas yang lebih besar daripada sumber-sumber yang mencari
laba. Hal ini karena sumber formal dirasa netral. Teori tersebut sejalan
35
dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Farki et al (2016) uji
hipotesis Review dan Rating terhadap Minat Beli diterima. Hal ini
ditambah dengan penelitian dari Ichsan et al (2018) bahwa pengaruh
Consumer Online Rating dan Review signifikan terhadap Minat Beli
konsumen pada marketplace Tokopedia.
Dari hasil penelitian di atas, maka penulis mengajukan hipotesis
penelitian ini sebagai berikut :
H2 = Review Content berpengaruh positif dan signifikan terhadap
Minat Beli.
3. Pengaruh E-Service Quality terhadap Minat Beli
Menurut Parasuraman dan Malhotra (2002) dalam Nurlina
(2017), E-Service Quality adalah pelayanan berbasis elektronik yang
digunakan untuk memfasilitasi belanja, pembelian maupun
pengiriman produk dan jasa secara efektif dan efisien. Sedangkan
Jacobs dan Aquilano (2006) dalam Nasir dan Harti (2017)
mendefinisikan E-Service Quality sebagai sebuah bentuk kualitas
layanan yang dikembangkan ke jangkauan yang lebih luas dengan
media internet yang menghubungkan antara penjual dan pembeli
untuk memenuhi kegiatan berbelanja secara efektif dan efisien.
Menurut Lamb et al (2001) dalam Sudaryono (2016) bahwa
sikap tergantung pada sistem nilai dari seorang individu yang
mewakili standar pribadi tentang baik dan buruk, benar dan salah dan
sterusnya. Teori tersebut sesuai dngan hasil penelitian yang dilakukan
36
oleh Andrew (2019) bahwa E-Service Quality dan Citra Merek secara
bersama-sama mempengaruhi variabel Minat Beli sebesar 29,9%,
sedangkan sisanya 70,1% dipengaruhi oleh variabel lainnya yang
tidak dicantumkan dalam penelitian tersebut. Sejalan dengan
penelitian yang dilakukan oleh Nasir dan Harti (2017), dengan hasil
bahwa E-Service Quality mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap Minat Beli pada situs website Zalora.co.id di Surabaya.
Dari hasil penelitian di atas, maka penulis mengajukan hipotesis
penelitian ini sebagai berikut :
H3 = E-Service Quality berpengaruh positif dan signifikan terhadap
Minat Beli.
Tabel 1.5
Hipotesis Penelitian
H1 Social Media Marketing berpengaruh positif dan signifikan
terhadap Minat Beli pengguna Nyayur
H2 Review Content berpengaruh positif dan signifikan terhadap Minat
Beli pengguna Nyayur.
H3 E-Service Quality berpengaruh positif dan signifikan terhadap
Minat Beli pengguna Nyayur.
37
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Didalam penelitian ini, penulis menggunakan metode Kuantitatif.
Dimana, metode ini dapat diartikan sebagai metode penelitian yang
berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada
populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen
penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk
menguji hipotesis yang telah ditetapkan (Sugiyono. 2015).
B. Objek, Lokasi dan Waktu Penelitian
Objek penelitian kali ini adalah pengguna yang telah mengunduh lalu
registrasi pendaftaran dan menggunakan aplikasi yang dibuat oleh Nyayur
Indonesia yaitu Nyayur. Penelitian dilakukan di Kota Salatiga, Provinsi
Jawa Tengah, Indonesia sebagai tempat lahir dan berkembangnya startup
Nyayur Indonesia. Sedangkan untuk waktu penelitiannya dilakukan pada
bulan Juli hingga September 2019.
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Menurut Lupiyoadi dan Ikhsan (2015) Populasi dapat diartikan
sebagai jumlah keseluruhan unit analisis yang ciri-cirinya akan diduga
atau dianalisis. Ditambah lagi menurut mereka bahwa populasi
38
penelitian dapat berupa organisasi/perusahaan, individu, kelompok
atau dokumen. Sedangkan menurut Sugiyono (2017), Populasi adalah
wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek yang mempunyai
kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam
penelitian ini adalah pengguna aplikasi dan layanan Nyayur Indonesia,
khususnya di kota Salatiga Provinsi Jawa Tengah. Menurut Nyayur
Indonesia, pengguna di Kota Salatiga berjumlah 10.000 orang per
bulan agustus 2019. Hal ini didukung oleh jumlah total unduhan
aplikasi Nyayur di Playstore yaitu 10.000 lebih (Google Playstore,
November 2019).
2. Sampel
Sampel adalah sebagian dari populasi yang diteliti/diobservasi
dan dianggap dapat menggambarkan keadaan atau ciri populasi.
Selain itu, sampel dipilih dari sebuah populasi yang didefinisikan
sebagai keseluruhan unit-unit atau elemen-elemen yang akan diteliti
(Lupiyoadi dan Ikhsan, 2015). Menurut Sugiyono (2017), sampel
adalah bagian dari jumlah dan karaktreristik yang dimiliki oleh
populasi. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari
semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana,
tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang
diambil dari populasi itu. Apa yang dipelajari dari sampel, kesimpulan
39
akan dapat diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel yang
diambil dari populasi harus betul-betul representatif (mewakili).
Metode pengumpulan sampel dalam penelitian ini menggunakan
jenis Sampling Non-Probabilistik dengan Purposive Sampling sebagai
tekniknya. Yaitu penarikan sampel yang didasarkan pada tujuan
penelitian dan keputusan penarikan sampel bergantung pada
pengumpul data (Lupiyoadi dan Ikhsan, 2015). Menurut Sugiyono
(2017) Purposive Sampling adalah teknik penentuan sampel dengan
pertimbangan tertentu. Contohnya kita akan melakukan penelitian
tentang kualitas makanan, maka sampel sumber datanya adalah orang
yang ahli dalam hal makanan. Peneliti menentukan syarat minimal
untuk menjadi sampel dalam penelitian kali ini sebagai berikut :
a. User Nyayur Indonesia
b. Sudah melakukan transaksi minimal satu kali
Sedangkan jumlah sampel menurut Roscoe (1975) dalam
Lupiyoadi dan Ikhsan (2015) memberikan pedoman penentuan bahwa
sebaiknya ukuran sampel di antara 30 s.d. 500 elemen. Sehingga
peneliti akan mengambil sampel penelitian sejumlah 50 buah, karena
hal tersebut sudah memenuhi standar yang dikemukakan Roscoe.
Ditambah lagi, menurut Frankel dan Wallen dalam Carsel (2018: 106)
menyarankan besaran sampel minimum untuk penelitian korelasi
sebanyak 50 buah.
40
D. Teknik Pengumpulan Data
1. Pengertian Data
Usman dan Akbar (2003: 15) menjelaskan bahwa Data adalah
suatu bahan mentah yang jika diolah dengan baik melalui berbagai
analisis dapat melahirkan berbagai informasi. Dengan informasi
tersebut, kita dapat mengambil suatu keputusan. Selain itu, peneliti
menggunakan tipe data kuantitatif. Data Kuantitatif adalah data
berupa angka dalam arti yang sebenarnya, jadi berbagai operasi
matematika dapat dilakukan pada data kuantitatif (Sujarweni. 2015:
21).
2. Sumber Data
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan sumber data primer.
Sumber Data Primer adalah sumber data yang langsung memberikan
data kepada pengumpul data (Sugiyono, 2015). Data ini diperoleh
dengan menggunakan kuesioner yang berisi pertanyaan maupun
pernyataan secara manual.
3. Teknik Pengumpulan Data
a) Kuesioner
Menurut Sugiyono (2015), Kuesioner merupakan teknik
pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi
seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada
responden untuk dijawabnya. Angket yang sudah dibuat, peneliti
sebarkan kepada para responden secara langsung.
41
b) Studi Literatur
Studi literatur merupakan suatu metode pencarian
informasi dari sumber-sumber tertulis, seperti buku, jurnal,
artikel dan lain sebagainya yang dirasa memungkinkan untuk
mendukung tulisan dalam penelitian ini.
E. Skala Pengukuran
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan skala pengukuran yang
dikembangkan oleh Rensis Likert yaitu Skala Likert. Sebuah skala yang
digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau
sekelompok orang tentang fenomena sosial. Jawaban setiap item instrumen
yang menggunakan Skala Likert mempunyai gradasi dari sangat positif
sampai sangat negatif (Sugiyono. 2015). Dalam penggunaan skala likert,
maka jawaban dari setiap pertanyaan maupun pernyataan dapat diberi skor
angka untuk memudahkan peneliti dalam menganalisis kuantitatif. Nilai
skor 1 (satu) menunjukan tanggapan yang bersifat negatif dan untuk nilai
skor 5 (lima) menunjukan tanggapan yang bersifat positif.
Tabel 1.6
Tabel Skala Likert
Kategori Skor
Sangat Setuju / Selalu / Sangat Positif 5
Setuju / Sering / Positif 4
Ragu-Ragu / Kadang-Kadang / Netral 3
Tidak Setuju / Hampir Tidak Pernah / Negatif 2
Sangat Tidak Setuju / Tidak Pernah 1
42
Sumber : Sugiyono, 2015
F. Definisi Konsep dan Operasional
1. Variabel Penelitian
a. Variabel Independen (Bebas)
Variabel Independen (bebas) merupakan variabel yang
mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau
timbulnya variabel dependen (terikat). Variabel ini sering
disebut sebagai variabel stimulus, prediktor, antecedent
(Sugiyono. 2015). Variabel independen dalam penelitian kali ini
adalah Social Media Marketing, Review Content dan E-Service
Quality.
b. Variabel Dependen (Terikat)
Variabel Dependen (terikat) merupakan variabel yang
dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel
bebas. Variabel ini sering disebut sebagai variabel output,
kriteria, konsekuen (Sugiyono. 2015). Variabel dependen dalam
penelitian kali ini adalah Minat Beli.
2. Definisi Operasional Variabel
Tabel 1.7
Variabel dan Indikator Penelitian
No Variabel Definisi Indikator
1 Social
Media
Social Media Marketing
merupakan bentuk
Menurut Gunelius
(2011), indikator
43
Marketing periklanan secara online
yang menggunakan
konteks kultural dari
komunitas sosial meliputi
jejaring, dunia virtual,
situs berita sosial dan situs
berbagi pendapat sosial
untuk menemui tujuan
komunikasi (Tutan: 2008)
Social Media
Marketing adalah :
a. Content
Creation
b. Content Sharing
c. Connection
d. Comunity
Building
2 Review
Content
Review Content adalah
informasi evaluasi dari
produk dan layanan yang
telah lalu dalam website
dan retail, yangmana hal
ini diciptakan oleh
pelanggan (Mudambi dan
Schuff)
Menurut
Mehrabian,
indikator Review
Content adalah :
a. Description
Rating
b. Logistics Rating
c. Service Rating
d. The Quality of
Pictures
Reviews
e. The Quality of
Additional
Reviews
f. The Quality of
Cummulative
Reviews
3 E-Service
Quality
E-Service Quality adalah
pelayanan berbasis
elektronik yang digunakan
untuk memfasilitasi
Menurut Guang
Lee dan Fen Lin,
indikatot E-Service
Quality adalah :
44
belanja, pembelian
maupun pengiriman
produk dan jasa secara
efektif dan efisien
(Parasuraman dan
Malhotra: 2002)
a. Website Design
b. Reliability
c. Responsiveness
d. Trust
e. Personalization
4 Minat Beli Minat Beli adalah
kecenderungan konsumen
untuk membeli suatu
merek atau mengambil
tindakan yang
berhubungan dengan
pembelian yang diukur
dengan tingkat
kemungkinan konsumen
melakukan pembelian
(Hasan: 2013)
Menurut Ferdinand
(2006), indikator
Minat Beli adalah :
a. Minat
Transaksional
b. Minat
Referensial
c. Minat
Preferensial
d. Minat
Eksploratif
G. Instrumen Penelitian
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan angket kuisioner sebagai
sumber untuk mendapatkan data. Angket tersebut secara isi, terbagi menjadi
beberapa bagian :
1. Bagian Pertama berisi tentang surat permohonan penulis kepada
responden untuk menjadi sumber data dan adanya jaminan
kerahasiaan.
2. Bagian Kedua berisi tentang pengisian biodata singkat responden dan
tata cara pengisian angket kuisioner dengan baik dan benar.
45
3. Bagian Ketiga berisi tentang pertanyaan dan pernyataan angket
kuisioner dengan singkat dan mudah dipahami responden meliputi
Social Media Marketing, Review Content, E-Service Quality dan
Minat Beli, sehingga mampu menghasilkan data mentah murni yang
akan diolah dan dianalisa.
H. Uji Instrumen Penelitian
1. Uji Instrumen
a. Uji Validitas
Validitas dalam penelitian kualitatif maupun kuantitatif
berarti menunjukan derajat ketepatan antara data yang terdapat
di lapangan dengan data yang dilaporkan oleh peneliti. Pada
penelitian kuantitatif yang diuji validitasnya adalah instrumen
penelitian (kuesioner) yang memiliki skor. Sedangkan dalam
penelitian kualitatif yang diuji adalah datanya, yaitu dapat
dikatakan valid apabila tidak ada perbedaan antara yang didapat
peneliti dengan apa yang sesungguhnya terjadi pada objek yang
diteliti. Validitas dalam kualitatif juga menunjukan sejauh mana
tingkat interpretasi dan konsep-konsep yang diperoleh memiliki
makna yang sesuai antara peneliti dan responden (Lupiyoadi dan
Ikhsan. 2015). Sedangkan menurut Sugiyono (2015), instrumen
yang Valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan
data (mengukur) itu valid. Dimana, Valid berarti instrumen
46
tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya
diukur. Menurut Sujarweni (2015: 192), Uji Validitas sebaiknya
dilakukan pada setiap butir pertanyaan di uji validitasnya. Hasil
r hitung kita bandingkan dengan r tabel, dimana df = n-2
dengan sig 5%. Ketentuannya sebagai berikut :
1) Jika r tabel < r hitung, maka Valid
2) Jika r tabel > r hitung, maka Tidak Valid
b. Uji Reliabilitas
Instrumen yang Reliabel adalah instrumen yang bila
digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama,
akan menghasilkan data yang sama (Sugiyono. 2015).
Reliabilitas mengandung pengertian bahwa suatu indikator
cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul
data dan menunjuk pada tingkat keterandalan (Lupiyoadi dan
Ikhsan. 2015). Menurut Sujarweni (2015: 192), suatu data
dikatakan Reliabel dengan syarat sebagai berikut :
1) Jika nilai Alpha > 0,60, maka data Reliabel
2) Jika nilai Alpha < 0,60, maka data Tidak Reliabel
2. Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis Regresi Berganda merupakan analisis statistik yang
menghubungkan antara dua variabel independen atau lebih (X1, X2, ...
, Xn) dengan variabel dependen Y (Lupiyoadi dan Ikhsan. 2015).
Menurut Sugiyono (2017), Analisis Regresi digunakan untuk
47
memprediksi seberapa jauh perubahan nilai variabel dependen, bila
variabel independen dimanipulasi, dirubah-rubah atau dinaik-
turunkan. Dalam penelitian ini, persamaan Analisis Regresi Linier
Berganda adalah sebagai berikut :
Y = β0 + β1 X1 + β2 X2 + β3 X3 + e
Keterangan :
Y = Minat Beli
Β0 = Konstanta
X1 = Social Media Marketing
X2 = Review Content
X3 = E-Service Quality
β1 = Koefisien Social Media Marketing
β2 = Koefisien Review Content
β3 = Koefisien E-Service Quality
e = Error
3. Uji Statistik
a. Uji T
Menurut Ghazali (2013) dalam Prihanti (2019), Uji T pada
dasarnya menunjukan seberapa jauh pengaruh satu variabel
independen secara individu dalam menerangkan variasi variabel
dependen. Uji T dilakukan dengan cara membandingkan
perbedaan antara nilai dua nilai rata-rata dengan standar error
48
dari perbedaan rata-rata dua sampel. Uji T ini memiliki standar
sebagai berikut :
1) Bila tingkat signifikan (sig < 0,05), maka Ha diterima dan
H0 ditolak, artinya variabel independen berpengaruh
terhadap variabel dependen.
2) Bila tingkat signifikan (sig > 0,05), maka Ha ditolak dan
H0 diterima, artinya variabel independen tidak
berpengaruh terhadap variabel dependen.
b. Uji F
Bawono (2006) dalam Rozaq (2019) menyatakan bahwa
Uji F dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh semua variabel
independen (X1,2,3...) secara bersamaan dapat mempengaruhi
variabel dependen (Y). Untuk dapat mengetahui hasil Uji F
dalam tabel anova dengan ketentuan sebagai berikut :
1) Jika nilai sig < 0,05, maka variabel independen secara
simultan mempengaruhi variabel dependen secara
signifikan.
2) Jika nilai sig > 0,05, maka variabel independen secara
simultan tidak mempengaruhi variabel dependen secara
simultan.
c. Uji R2
Bawono (2006) dalam Rozaq (2019) Koefisien
Determinasi (R2) menunjukan sejauhmana tingkat hubungan
49
antar variabel dependen (Y) dengan variabel independen
(X1,2,3,...) atau sejauhmana kontribusi variabel independen
mempengaruhi variabel dependen. Untuk mengetahui nilai dari
Koefisien Determinasi adalah sebagai berikut :
1) Besarnya nilai koefisien determinasi terletak antara 0
sampai dengan 1 (0 ≤ R2 ≤ 1).
2) Nilai 0 menunjukan tidak adanya hubungan antar variabel
independen dengan variabel dependen.
3) Nilai 1 menunjukan adanya hubungan yang sempurna
antara variabel independen dengan variabel dependen.
4. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Uji Normalitas data merupakan uji distribusi data yang
akan dianalisis, apakah penyebarannya normal atau tidak,
sehingga dapat digunakan analisis parametrik. Apabila data
tidak berdistribusi normal, maka kita tidak dapat menggunakan
analisis parametrik melainkan menggunakan analisis non-
parametrik (Lupiyoadi dan Ikhsan. 2015). Cara paling efektif
untuk melihat apakah suatu data berdistribusi normal atau tidak
adalah dengan menggunakan Uji Kolmogorof-Smirnov dengan
ketentuan sebagai berikut :
50
1) Jika nilai signifikan > alfa 0.05, maka Data Berdistribusi
Normal.
2) Jika nilai signifikansi < alfa 0.05, maka Data Tidak
Berdistribusi Normal.
b. Uji Heteroskedastisitas
Dalam Uji Heteroskedastisitas, data seharusnya terbebas
dari gejala heteroskedastisitas itu sendiri yang berarti variasi
residual tidak sama dari satu pengamatan ke pengamatan yang
lain. Data yang baik seharusnya bersifat homoskedastisitas,
yaitu pengamatan satu dengan pengamatan yang lain sama agar
memberikan pendugaan model yang lebih akurat (Lupiyoadi dan
Ikhsan. 2015). Bawono (2006) dalam Rozaq (2019),
mensyaratkan suatu data lolos Uji Heteroskedastisitas jika Sig >
0,05, maka tidak terjadi heteroskedastisitas artinya model regresi
lolos uji heteroskedastisitas dan homogenitas varian terpenuhi.
c. Uji Multikolinieritas
Multikolinieritas adalah suatu kondisi dimana terjadi
korelasi atau hubungan yang kuat diantara variabel bebas yang
diikutsertakan dalam pembentukan model regresi linier. Dalam
analisis regresi, suatu model harus terbebas dari gejala
multikolinieritas (Lupiyoadi dan Ikhsan. 2015). Ada beberapa
langkah yang bisa digunakan untuk mengetahui apakah suatu
kondisi Multikolinieritas adalah :
51
1) Variance Inflation Factor (VIF)
a) VIF < 10, maka Tidak Terjadi Multikolinieritas
b) VIF > 10, maka Telah Terjadi Multikolinieritas
2) Tolerance
a) Mendekati 1 (satu), model Terbebas dari Gejala
Multikolinieritas
b) Menjauhi 1 (satu), model Terjadi Gejala
Multikolinieritas
I. Alat Analisis
Peneliti dalam melakukan olah data yang terkumpul dengan
menggunakan aplikasi statistika yaitu IBM SPSS Statistics 25. IBM SPSS
Statistics 25 adalah suatu perangkat lunak (software) statistika terkemuka di
dunia yang digunakan untuk memecahkan permasalahan bisnis dan
penelitian melalui analisis, pengujian hipotesis dan analisis prediktif.
Organisasi biasanya menggunakan IBM SPSS Statistics untuk memahami
data, menganalisa tren, perkiraan dan untuk memvalidasi asumsi dan
mendorong kesimpulan yang akurat (IBM.com, 2019).
52
BAB IV
ANALISIS DATA
A. Deskripsi Objek Penelitian
1. Profil Singkat Nyayur Indonesia
Gambar 1.4
Tampilan Aplikasi Nyayur
Sumber : Nyayur.id, 2019
Nyayur Indonesia adalah salah satu perusahaan teknologi
(startup company) yang mulai beroperasi di Indonesia pada tahun
2017 silam. Perusahaan ini beroperasi penuh dengan memanfaatkan
dan memaksimalkan perkembangan teknologi informasi yang sangat
cepat. Bahkan perusahaan ini telah meluncurkan aplikasi (software)
yang bernama Nyayur, untuk memudahkan pengguna dalam memesan
sayur dan kebutuhan rumah tangga lainnya secara online dalam satu
sentuhan ponsel pintar (smartphone) pada tanggal 26 Maret 2017.
Bahkan aplikasi ini sudah diperbaharui pada tanggal 7 Oktober 2017
silam, yang berarti menandakan bahwa Nyayur fokus kepada
53
pelayanan konsumen. Dimana total unduhan per November 2019
sudah mencapai lebih dari 10.000 (Playstore, November 2019).
Gambar 1.4
Tampilan Status Nyayur
Sumber : Google Playstore, 2019
2. Daftar Kemudahan Pelayanan Konsumen
Hingga saat ini Nyayur sudah memiliki banyak layanan yang
ditambahkan untuk mempermudah penggunanya, antara lain :
a. Belanja praktis dengan handphone anda.
b. Gratis ongkos kirim.
c. Produk dijamin segar, berkualitas dan garansi uang kembali jika
produk yang kami antarkan tidak sesuai dengan kualitas yang
anda harapkan.
d. Pembayaran dilakukan setelah anda menerima dan memeriksa
barang pesanan.
e. Jam pengantaran sesuai keinginan anda.
54
f. Tersedia produk sayuran lengkap, lauk pauk lengkap, sembako
dan berbagai macam kebutuhan harian lainnnya.
g. Bisa order khusus untuk produk yang tidak tampil di aplikasi
Nyayur.
h. Fitur chat yang memudahkan anda untuk berkomunikasi dengan
tim kami, serta memesan produk yang tidak ada di list kami
(custom order).
3. Tujuan Utama Nyayur Indonesia
Sebagaimana perusahaan pada umumnya, Nyayur Indonesia
mempunyai tujuan utama untuk menyajikan pelayanan terbaik serta
produk yang berkualitas dan higienis bagi seluruh ibu-ibu di Indonesia
guna memenuhi kebutuhan gizi harian keluarga (Nyayur.id, 2019).
Tujuan tersebut digunakan sebagai salah satu penyumbang semangat
dalam sinergi internal perusahaan untuk menyongsong masa depan.
4. Nilai-Nilai Pelayanan Perusahaan
a. Lebih Praktis, pengguna tidak akan mengalami lagi barang
habis, mengantri serta berpanas-panas dan berdesak-desakan di
pasar.
b. Lengkap, Nyayur menyediakan barang dari sayuran, lauk,
bumbu, sembako hingga sabun, shampo, makanan siap saji dan
lain-lain.
c. Gratis Ongkos Kirim, dengan belanja minimal Rp. 15.000,
pengguna akan mendapatkan gratis ongkos kirim.
55
d. Bergaransi, barang yang tidak sesuai keinginan dapat diganti
atau direfund (Nyayur.id, 2019).
B. Analisis Deskriptif Responden
Penelitian ini dilakukan kepada pengguna Nyayur di Kota Salatiga.
Total responden yang digunakan peneliti berjumlah 50 orang dengan
berbagai jenis latar belakang yang berbeda-beda. Penjelasan dan deskripsi
responden sebagai berikut :
1. Jenis Kelamin
Tabel 1.8
Klasifikasi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Laki-Laki 4 8,0 8,0 8,0
Perempuan 46 92,0 92,0 100,0
Total 50 100,0 100,0
Sumber : Data primer yang diolah, 2019
Dari tabel 1.8 diketahui bahwa responden berjenis kelamin Laki-
laki berjumlah 4 orang (8%) dan responden Perempuan berjumlah 46
orang (92%) dari total responden. Bisa disimpulkan bahwa responden
Perempuan mendominasi dalam penelitian ini.
56
2. Pekerjaan
Tabel 1.9
Klasifikasi Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan
Pekerjaan
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid PNS 7 14,0 14,0 14,0
Karyawan Swasta 14 28,0 28,0 42,0
Pelajar/Mahasiswa 3 6,0 6,0 48,0
Wiraswasta 9 18,0 18,0 66,0
Buruh 1 2,0 2,0 68,0
Lainnya 16 32,0 32,0 100,0
Total 50 100,0 100,0
Sumber : Data primer yang diolah, 2019
Dari tabel 1.9 diketahui bahwa responden dengan latar belakang
pekerjaan PNS berjumlah 7 orang (14%), Karyawan Swasta berjumlah
14 orang (28%), Pelajar/Mahasiswa berjumlah 3 orang (6%),
Wiraswasta 9 orang (18%), Buruh 1 orang (2%) dan Lainnya
berjumlah 16 orang (32). Bisa disimpulkan bahwa latar belakang
pekerjaan Lainnya mendominasi dalam penelitian ini.
3. Usia
Tabel 2.0
Klasifikasi Responden Berdasarkan Usia
Usia
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 11 - 20 Th 2 4,0 4,0 4,0
21 - 30 Th 15 30,0 30,0 34,0
31 - 40 Th 24 48,0 48,0 82,0
41 - 50 Th 9 18,0 18,0 100,0
Total 50 100,0 100,0
Sumber : Data primer yang diolah, 2019
57
Dari tabel 2.0 diketahui bahwa responden dengan latar belakang
usia 11 – 20 tahun berjumlah 2 orang (4%), usia 21 – 30 tahun
berjumlah 15 orang (30%), usia 31 – 40 tahun berjumlah 24 orang
(48%), usia 41 – 50 tahun berjumlah 9 orang (18%) dan tidak ada
responden dengan usia diatas 50 tahun. Bisa disimpulkan bahwa
responden dengan usia 31 – 40 tahun mendominasi dalam penelitian
ini.
4. Pendidikan Terakhir
Tabel 2.1
Klasifikasi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir
Pendidikan Terakhir
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid SLTP 1 2,0 2,0 2,0
SLTA 10 20,0 20,0 22,0
Diploma 4 8,0 8,0 30,0
Strata I 26 52,0 52,0 82,0
Strata II 5 10,0 10,0 92,0
Strata III 2 4,0 4,0 96,0
Lainnya 2 4,0 4,0 100,0
Total 50 100,0 100,0
Sumber : Data primer yang diolah, 2019
Dari tabel 2.1 diketahui bahwa responden dengan tingkat
pendidikan Sekolah Dasar berjumlah 0 orang (0%), SLTP berjumlah 1
orang (2%), SLTA berjumlah 10 orang (20%), Diploma berjumlah 4
orang (4%), Strata I berjumlah 26 orang (52%), Strata II berjumlah 5
orang (10%), Strata III berjumlah 2 orang (4%) dan Lainnya
58
berjumlah 2 orang (4%). Bisa disimpulkan bahwa latar belakang
responden dari penelitian ini didominasi oleh lulusan Strata I.
5. Pendapatan
Tabel 2.2
Klasifikasi Responden Berdasarkan Pendapatan
Sumber : Data primer yang diolah, 2019
Dari tabel 2.2 di atas diketahui bahwa responden dengan
pendapatan Rp. 0 – Rp. 2.000.000 berjumlah 10 orang (20%),
pendapatan Rp. 2.100.000 – Rp. 4.000.000 berjumlah 20 orang (40%),
pendapatan Rp. 4.100.000 – Rp. 6.000.000 berjumlah 13 orang (26%)
dan pendapatan lebih dari Rp. 6.100.000 berjumlah 7 orang (14%).
Bisa disimpulkan bahwa responden dengan pendapatan Rp. 2.100.000
– Rp. 4.000.000 mendominasi jenis responden dalam penelitian ini.
Pendapatan
Frequency Percent Valid
Percent Cumulative
Percent
Valid Rp. 0 - Rp. 2.000.000 10 20,0 20,0 20,0
Rp. 2.100.000 - Rp.
4.000.000
20 40,0 40,0 60,0
Rp. 4.100.000 - Rp.
6.000.000
13 26,0 26,0 86,0
>Rp. 6.100.000 7 14,0 14,0 100,0
Total 50 100,0 100,0
59
C. Analisis Data
1. Uji Instrumen
a. Uji Validitas
Menurut Sugiyono (2015), instrumen yang Valid berarti
alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur)
itu valid. Dimana, valid berarti instrumen tersebut dapat
digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Berikut
hasil uji validitas kuesioner penelitian pada setiap pertanyaannya
:
Tabel 2.3
Uji Validitas Instrumen
No Variabel Item
Pertany
aan
R
Hitung
R
Tabel
Keterangan
1 Social
Media
Marketin
g
SMM1 ,645**
0,278 Valid
SMM2 ,599**
0,278 Valid
SMM3 ,833**
0,278 Valid
SMM4 ,845**
0,278 Valid
2 Review
Content
RC1 ,683**
0,278 Valid
RC2 ,627**
0,278 Valid
RC3 ,576**
0,278 Valid
RC4 ,721**
0,278 Valid
RC5 ,797**
0,278 Valid
RC6 ,715**
0,278 Valid
3 E-Service
Quality
ESQ1 ,817**
0,278 Valid
ESQ2 ,906**
0,278 Valid
ESQ3 ,734**
0,278 Valid
60
ESQ4 ,885**
0,278 Valid
ESQ5 ,937**
0,278 Valid
4 Minat
Beli
MB1 ,790**
0,278 Valid
MB2 ,774**
0,278 Valid
MB3 ,752**
0,278 Valid
MB4 ,727**
0,278 Valid
Sumber : Data primer diolah, 2019
Dari tabel 2.3 di atas, semua R Tabel < R Hitung. Berarti
semua pertanyaan adalah Valid.
b. Uji Reliabilitas
Instrumen yang Reliabel adalah instrumen yang bila
digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama,
akan menghasilkan data yang sama (Sugiyono. 2015). Menurut
Sujarweni (2015: 192), suatu data dikatakan Reliabel jika nilai
Alpha > 0,60, maka data Reliabel.
Tabel 2.4
Uji Reliabilitas Instrumen
No Variabel Cronbach
Alpha
Keterangan
1 Social Media Marketing ,722 Reliable
2 Review Content ,777 Reliable
3 E-Service Quality ,903 Reliable
4 Minat Beli ,741 Reliable
Sumber : Data primer diolah, 2019
Berdasarkan tabel 2.4 di atas diketahui bahwa semua nilai
Cronbach Alpha masing-masing variabel > 0,60. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa semua variabel Reliabel.
61
2. Uji Regresi Linier Berganda
Analisis Regresi Berganda merupakan analisis statistik yang
menghubungkan antara dua variabel independen atau lebih (X1, X2, ...
, Xn) dengan variabel dependen Y (Lupiyoadi dan Ikhsan. 2015).
Dalam penelitian ini model persamaan analisis regresi untuk
mengetahui hubungan pengaruh Social Media Marketing (X1), Review
Content (X2) dan E-Service Quality (X3) terhadap Minat Beli (Y)
adalah sebagai berikut :
Y = β0 + β1 X1 + β2 X2 + β3 X3 + e
Sedangkan uji yang peneliti lakukan dengan menggunakan IBM
SPSS Statistics 25 diperoleh hasil sebagai berikut :
Tabel 2.5
Uji Regresi Linier Berganda
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 3,369 2,003 1,682 ,099
Social_Media_Marketing -,024 ,136 -,024 -,175 ,862
Review_Content ,212 ,112 ,309 1,899 ,064
Electronic_Service_Qual
ity
,412 ,096 ,529 4,276 ,000
a. Dependent Variable: MInat_Beli
Sumber : Data primer diolah, 2019
Berdasarkan tabel 2.5 di atas dapat dibuat persamaan model
analisis regresi linier berganda sebagai berikut :
Y = 3,369 – 0,024 X1 + 0,212 X2 + 0,412 X3 + 0,05
62
Dari persamaan model analisis regresi linier berganda di atas
dapat dibuat kesimpulan sebagai berikut :
a. Nilai konstanta (β0) = 3,369 diartikan bahwa ketika variabel
X1, X2 dan X3 konstan atau tidak ada atau nol, maka Y akan
mengalami kenaikan sebesar 3,369.
b. Nilai koefisien regresi variabel X1 = - 0,024 diartikan jika
variabel X1 mengalami kenaikan 1 satuan sedangkan X2
dan X3 konstan atau tidak ada atau nol, maka Y akan
mengalami penurunan sebesar - 0,024.
c. Nilai koefisien regresi variabel X2 = 0,212 diartikan jika
variabel X2 mengalami kenaikan 1 satuan sedangkan X1 dan
X3 konstan atau tidak ada atau nol, maka Y akan
mengalami kenaikan sebesar 0,212.
d. Nilai koefisien regresi variabel X3 = 0,412 diartikan jika
variabel X3 naik 1 satuan sedangkan X1 dan X2 konstan atau
tidak ada atau nol, maka Y akan mengalami kenaikan
sebesar 0,412.
3. Uji Statistik
a. Uji Ttest
Menurut Ghazali (2013) dalam Prihanti (2019), Uji T pada
dasarnya menunjukan seberapa jauh pengaruh satu variabel
independen secara individu dalam menerangkan variasi variabel
63
dependen. Pengujian kali ini akan melihat seberapa signifikan
pengaruh variabel Social Media Marketing (X1), Review Content
(X2) dan E-Service Quality (X3) terhadap Minat Beli (Y) sebagai
berikut :
Tabel 2.6
Uji Ttest
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 3,369 2,003 1,682 ,099
Social_Media_
Marketing
-,024 ,136 -,024 -,175 ,862
Review_Conten
t
,212 ,112 ,309 1,899 ,064
Electronic_Serv
ice_Quality
,412 ,096 ,529 4,276 ,000
a. Dependent Variable: MInat_Beli
Sumber : Data primer diolah, 2019
Dari tabel 2.6 di atas dapat disimpulkan bahwa nilai
signifikansi variabel sebagai berikut :
1) Nilai signifikansi variabel Social Media Marketing (X1)
sebesar 0,862 > 0,05, artinya Tidak Signifikan. Hal ini
menunjukan bahwa Social Media Marketing hanya sedikit
bahkan mendekati tidak ada pengaruhnya terhadap Minat
Beli (Y).
2) Nilai signifikansi variabel Review Content (X2) sebesar
0,064 > 0,05, artinya Tidak Signifikan. Hal ini
64
menunjukan bahwa Review Content hanya sedikit bahkan
mendekati tidak ada pengaruhnya terhadap Minat Beli (Y).
3) Nilai signifikansi variabel E-Service Quality (X3) sebesar
0,000 < 0,05, artinya berpengaruh Signifikan. Hal ini
menunjukan bahwa E-Service Quality memiliki pengaruh
yang tinggi terhadap Minat Beli (Y).
b. Uji R2
Bawono (2006) dalam Rozaq (2019) Koefisien
determinasi (R2) menunjukan sejauhmana tingkat hubungan
antar variabel dependen (Y) dengan variabel independen
(X1,2,3,...) atau sejauhmana kontribusi variabel independen
mempengaruhi variabel dependen.
Tabel 2.7
Uji R2
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 ,741a ,549 ,520 1,76034
a. Predictors: (Constant), Electronic_Service_Quality,
Social_Media_Marketing, Review_Content
Sumber : Data primer diolah, 2019
Berdasarkan tabel 2.7 di atas dapat disimpulkan bahwa
nilai koefisien determinasi variabel sebagai berikut :
1) Koefisien korelasi (R) sebesar 0,741, artinya adanya
hubungan yang kuat antara variabel independen dengan
65
variabel dependen. Hal ini dikarenakan nilai tersebut
mendekati 1 (satu).
2) Koefisien determinasi (R2) sebesar 0,549, artinya bahwa
kontribusi variabel independen mempengaruhi variabel
dependen sebesar 54,9%. Sedangkan sisanya 45,1%
dipengaruhi oleh variabel lainnya.
c. Uji F
Bawono (2006) dalam Rozaq (2019) menyatakan bahwa
Uji F dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh semua variabel
independen (X1,2,3...) secara bersamaan dapat mempengaruhi
variabel dependen (Y).
Tabel 2.8
Uji F
ANOVAa
Model
Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig.
1 Regression 173,535 3 57,845 18,667 ,000b
Residual 142,545 46 3,099
Total 316,080 49
a. Dependent Variable: MInat_Beli
b. Predictors: (Constant), Electronic_Service_Quality,
Social_Media_Marketing, Review_Content
Sumber : Data primer diolah, 2019
Dari tabel 2.8 di atas menunjukan bahwa taraf Sig 0,00 <
0,05 Alpha, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat
pengaruh yang signifikan secara bersama-sama variabel
independen terhadap variabel dependen.
66
4. Uji Asumsi Klasik
a. Multikolinieritas
Multikolinieritas adalah suatu kondisi dimana terjadi
korelasi atau hubungan yang kuat diantara variabel bebas yang
diikutsertakan dalam pembentukan model regresi linier. Dalam
analisis regresi, suatu model harus terbebas dari gejala
multikolinieritas (Lupiyoadi dan Ikhsan. 2015).
Tabel 2.9
Multikolinieritas
Coefficientsa
Model
Unstandardiz
ed
Coefficients
Standardiz
ed
Coefficient
s
t Sig.
Collinearity
Statistics
B
Std.
Error Beta
Tolera
nce VIF
1 (Constant) 3,369 2,00
3
1,682 ,099
Social_Me
dia_Marke
ting
-,024 ,136 -,024 -,175 ,862 ,513 1,949
Review_C
ontent
,212 ,112 ,309 1,899 ,064 ,370 2,701
Electronic
_Service_
Quality
,412 ,096 ,529 4,276 ,000 ,639 1,564
a. Dependent Variable: MInat_Beli
Sumber : Data primer diolah, 2019
Dari tabel 2.9 di atas dapat disimpulkan bahwa nilai
Tolerance setiap variabel mendekati angkat 1 (satu), yang
berarti terbebas dari gejala multikolinieritas. Sedangkan untuk
67
nilai VIF semua variabel < 10, yang berarti terbebas dari gejala
multikolinieritas.
b. Heteroskedastisitas
Dalam Uji Heteroskedastisitas, data seharusnya terbebas
dari gejala heteroskedastisitas itu sendiri yang berarti variasi
residual tidak sama dari satu pengamatan ke pengamatan yang
lain. Data yang baik seharusnya bersifat homoskedastisitas,
yaitu pengamatan satu dengan pengamatan yang lain sama agar
memberikan pendugaan model yang lebih akurat (Lupiyoadi dan
Ikhsan. 2015).
Tabel 3.0
Heteroskedastisitas
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B
Std.
Error Beta
1 (Constant) 1,379 1,074 1,284 ,206
Social_Media_Mar
keting
-,022 ,073 -,061 -,296 ,769
Review_Content -,007 ,060 -,028 -,115 ,909
Electronic_Service
_Quality
,024 ,052 ,085 ,462 ,646
a. Dependent Variable: RES2
Sumber : Data primer diolah, 2019
Dari tabel 3.0 di atas bahwa nilai signifikansinya lebih
besar dibandingkan 0,05 Alpha. Sehingga data tidak terjadi
heteroskedastisitas dan homogenitas varian terpenuhi.
68
c. Normalitas
Uji Normalitas data merupakan uji distribusi data yang
akan dianalisis, apakah penyebarannya normal atau tidak,
sehingga dapat digunakan analisis parametrik. Apabila data
tidak berdistribusi normal, maka kita tidak dapat menggunakan
analisis parametrik melainkan menggunakan analisis non-
parametrik (Lupiyoadi dan Ikhsan. 2015).
Tabel 3.1
Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 50
Normal Parametersa,b
Mean ,0000000
Std. Deviation 1,70560316
Most Extreme Differences Absolute ,106
Positive ,087
Negative -,106
Test Statistic ,106
Asymp. Sig. (2-tailed) ,200c,d
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.
Sumber : Data primer diolah, 2019
Dari tabel 3.1 di atas terlihat bahwa nilai signifikansinya
sebesar 0,200 > 0,05 Alpha, Maka hasilnya terdistribusi Normal.
69
D. Pembahasan
Hasil uji sebelumnya tentang variabel-variabel yang digunakan yaitu
Social Media Marketing, Review Content, E-Service Quality dan Minat Beli
akan dijelaskan dan diuraikan sebagai berikut :
1. Pengaruh Social Media Marketing (X1) terhadap Minat Beli (Y)
Dalam Analisis Regresi Linier Berganda Social Media
Marketing memiliki nilai Koefisien Regresi variabel Negatif. Dimana
setiap penambahan satuan nilai maka Minat Beli akan mengalami
penurunan sebesar –0,024. Hasil Uji T menunjukan bahwa
Signifikansi variabel Social Media Marketing (X1) sebesar 0,862 >
0,05, artinya berpengaruh Negatif dan Tidak Signifikan terhadap
Minat Beli (Y).
Menurut Susanto (1997) dalam Pramono dan Ferdinand (2012),
salah satu faktor yang mempengaruhi Minat Beli konsumen adalah
faktor luar seperti lingkungan kantor, keluarga, lingkungan sekolah
dan lain sebagainya. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor luar
seperti, tidak semua pengguna Nyayur adalah pengguna sosial media
aktif. Karena sebagian besar pengguna adalah orang yang bekerja
sebagai Ibu Rumah Tangga dan Karyawan Swasta sebanyak 60%,
dimana lebih mempercayai rekomendasi dari orang terdekat yang
sudah menggunakan Nyayur. Sedangkan promo yang terdapat dalam
Social Media Marketing Nyayur bukan menjadi faktor terpenting
70
pengguna untuk membeli, karena mayoritas penghasilan mereka
antara Rp. 2.100.000 – Rp. 6.000.000 atau 66% dari total responden.
Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian yang dilakukan
sebelumnya oleh Kurniawati dan Arifin (2015), bahwa nilai korelasi
antara variabel Pemasaran melalui Media Sosial terhadap Minat Beli
bersifat negatif, yang berarti tidak ada hubungan. Pemasaran via
Instagram yang dilakukan hanya berhasil menarik perhatian terhadap
produknya saja, tetapi hanya sedikit menimbulkan hasrat Minat Beli
produk mereka.
2. Pengaruh Review Content (X2) terhadap Minat Beli (Y)
Dalam Analisis Regresi Linier Berganda Review Content
memiliki nilai Koefisien Regresi variabel Positif. Dimana setiap
penambahan satuan nilai maka Minat Beli akan mengalami
peningkatan sebesar 0,212. Hasil Uji T menunjukan bahwa
Signifikansi variabel Review Content (X2) sebesar 0,064 > 0,05,
artinya berpengaruh Positif dan Tidak Signifikan terhadap Minat Beli
(Y).
Menurut Susanto (1997) dalam Pramono dan Ferdinand (2012),
salah satu faktor yang mempengaruhi Minat Beli konsumen adalah
faktor dalam diri individu seperti kepribadian sebagai calon
konsumen. Hal ini dikarenakan pengguna mayoritas Nyayur adalah
lulusan Strata Satu (S1) sebesar 51% menjadikan mereka kritis dalam
menyikapi Review dan Rating dari pengguna lain.
71
Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian sebelumnya yang
dilakukan oleh Sudirman, bahwa Online Review berpengaruh Tidak
Signifikan terhadap Minat Beli. Dapat diartikan bahwa semakin
positif Online Review tidak diikuti dengan semakin besar Minat Beli
konsumen.
3. Pengaruh E-Service Quality (X3) terhadap Minat Beli (Y)
Dalam Analisis Regresi Linier Berganda E-Service Quality
memiliki nilai Koefisien Regresi variabel Positif. Dimana setiap
penambahan satuan nilai maka Minat Beli akan mengalami
peningkatan sebesar 0,412. Hasil Uji T menunjukan bahwa
Signifikansi variabel E-Service Quality (X3) sebesar 0,000 < 0,05,
artinya berpengaruh Positif dan Signifikan terhadap Minat Beli (Y).
Menurut Susanto (1997) dalam Pramono dan Ferdinand (2012),
salah satu faktor yang mempengaruhi Minat Beli konsumen adalah
faktor dalam diri individu seperti kepribadian sebagai calon
konsumen. Hal ini menunjukan bahwa pengalaman baik pribadi dalam
menggunakan pelayanan digital mampu menjadi salah satu faktor
meningkatnya Minat Beli konsumen.
Hasil penelitian ini didukung oleh peneliti sebelumnya Andrew
(2019) bahwa pengaruh E-Service Quality terhadap Minat Beli berada
pada kategori baik. Ditambah lagi dengan hasil penelitian dari Nasir
dan Harti (2017) bahwa E-Service Quality memiliki hubungan Positif
dan pengaruh yang Signifikan terhadap Minat Beli.
72
Tabel 3.2
Hasil Uji Hipotesis Penelitian
Hipotesis Hasil
H1 Social Media Marketing berpengaruh positif dan
signifikan terhadap Minat Beli pengguna Nyayur
Ditolak
H2 Review Content berpengaruh positif dan
signifikan terhadap Minat Beli pengguna Nyayur.
Ditolak
H3 E-Service Quality berpengaruh positif dan
signifikan terhadap Minat Beli pengguna Nyayur.
Diterima
73
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil yang didapat, dimulai dari pengumpulan data,
analisis data hingga deskripsi terhadap variabel penelitian Social Media
Marketing, Review Content, E-Service Quality dan Minat Beli adalah
sebagai berikut :
1. Social Media Marketing berpengaruh Negatif dan Tidak Signifikan
terhadap Minat Beli pengguna Nyayur Indonesia di Kota Salatiga.
2. Review Content berpengaruh Positif dan Tidak Signifikan terhadap
Minat Beli pengguna Nyayur Indonesia di Kota Salatiga.
3. E-Service Quality berpengaruh Positif dan Signifikan terhadap Minat
Beli Pengguna Nyayur Indonesia di Kota Salatiga.
B. Saran
1. Untuk meningkatkan peran Social Media Marketing Nyayur, bisa
menggunakan fasilitas premium dari platform yang digunakan.
Strategi ini akan mampu mengkatrol munculnya Nyayur dalam iklan
berdasarkan segmen potensial yang sudah diklasifikasikan. Hal
tersebut dinilai sebagai langkah paling efektif.
2. Nyayur diharapkan mampu untuk langsung bertindak melakukan
perbaikan yang dikeluhkan pengguna. Hal ini akan mampu
meningkatkan image dari Nyaur sendiri di mata pengguna potensial
74
dan berpengaruh pada penulisan Review dan Rating positif dari
konsumen
3. Nyayur mampu mempertahankan kualitas layanan elektronik (E-
Service Quality) yang sudah dimiliki saat ini. Hal ini dikarenakan
kualitas layanan elektronik (E-Service Quality) adalah salah satu
variabel atau layanan yang paling berpengaruh dalam penelitian kali
ini.
4. Untuk penelitian berikutnya, sebaiknya menggunakan variabel yang
lebih spesifik seperti dalam variabel Review Content, bisa memilih
Rating saja atau Review saja. Sehingga teorinya akan lebih jelas dan
umum.
5. Untuk penelitian berikutnya, sebaiknya dalam penentuan variabel
independennya dibuat runtut dari awal proses hingga akhir dalam
suatu proses apapun. Khususnya dalam perilaku konsumen, dimana
prosesnya runtut (awal hingga akhir) sangat berpengaruh.
75
DAFTAR PUSTAKA
Buku dan Jurnal :
Andini, Claudia dkk. (2016). Pengaruh E-Service Quality Terhadap Minat Beli
Pengunjung Online Store Lazada Indonesia. E-Proceeding of Management.
Vol. 3 No. 2. 1289-1295.
Andrew, Muhammad. (2019). E-Service Quality dan Citra Merek Terhadap Minat
Beli : Studi E-Service Quality dan Citra Merek Shopee. Jurnal Sekretaris
dan Administrasi Bisnis. Vol. 3 No. 1. 23-38.
Arief, Giri dan Millianyani, Heppy. (2015). Pengaruh Social Media Marketing
Melalui Instagram Terhadap Minat Beli Konsumen Sugar Tribe. E-
Proceeding of Management. Vol. 2 No. 3. 2581-2587.
Bagian Pengadaan BPS. 2018. Proyeksi Penduduk Indonesia 2015-2045 Hasil
SUPAS 2015 – 2045. Jakarta: Badan Pusat Statistik.
Carsel, Syamsuni. 2018. Metodologi Penelitian Kesehatan dan Pendidikan.
Yogyakarta: Penebar Media Pustaka. (Online)
Fajriani, Ayinda dan Sastika, Widya. 2016. Pengaruh Sosial Media Marketing
Melalui Instagram Terhadap Minat Beli Konsumen Steak Ranjang Bandung
(Studi Kasus Pada Pengguna Instagram di Bandung Tahun 2016).
Prosiding SnaPP Sosial, Ekonomi dan Humaniora. Vol. 6 No. 1. 124-133.
Farki, Ahmad dkk. 2016. Pengaruh Online Customer Review dan Rating
Terhadap Kepercayaan dan Minat Pembelian Pada Online Marketplace di
Indonesia. Jurnal Teknik ITS. Vol. 5 No. 2.
Ichsan, Masyita et al. 2018. Pengaruh Consumer Online Rating and Review
Terhadap Minat Beli Konsumen pada Marketplace Tokopedia di Wilayah
DKI Jakarta. E-Proceeding of Managment. Vol. 5 No. 2. 1828-1835.
Indika, Deru dan Jovita, Cindy. (2017). Media Sosial Instagram Sebagai Sarana
Promosi Untuk Meningkatkan Minat Beli Konsumen. Jurnal Bisnis Terapan.
Vol. 1 No. 1. 25-31.
Kurniawati, Dewi dan Arifin, Nugraha. 2015. Strategi Pemasaran Melalui Media
Sosial dan Minat Beli Mahasiswa. Jurnal Simbolika. Vol. 1 No. 2.
Kuspriyono, Taat dan Nurelasari, Ela. (2018). Pengaruh Social Media Marketing
Terhadap Customer Bonding dan Purchase to Intention. Cakrawala-Jurnal
Humaniora. Vol. 18 No. 2. 235-242.
76
Lupiyoadi, Rambat dan Ikhsan, Ridho. 2015. Praktikum Metode Riset Bisnis.
Jakarta: Salemba Empat.
Maulana, Rendi dan Kurniawan, Kezia. (2014). Pengaruh Kualitas E-Service
Terhadap Minat Beli Konsumen (Studi Kasus Pada Website Koren Denim).
Jurnal Manajemen. Vol. 13 No. 2. 117-129.
Mileva, Lubiana dan Fauzi, Achmad. (2018). Pengaruh Social Media Marketing
Terhadap Keputusan Pembelian (Survei Online pada Mahasiswa Sarjana
Jurusan Ilmu Administrasi Bisnis Angkatan 2014/2015 Fakultas Ilmu
Administrasi Universitas Brawijaya yang Membeli Starbucks Menggunakan
Line). Jurnal Administrasi Bisnis. Vol. 58 No. 1. 190-199.
Mo, Zan dkk. (2015). Effect of Online Reviews on Consumer Purchase Behavior.
Journal of Service Science and Management. 8. 419-424.
Nasir, Moh dan Harti. (2017). Pengaruh E-Service Quality dan Diskon Terhadap
Minat Beli pada Situs Online di Website Zalora.co.id di Surabaya. Jurnal
Pendidikan Tata Niaga. Vol. 1 No. 1. 15-18.
Nurlina. (2017). Pengaruh E-Service Quality dan Kepercayaan Online Terhadap
Minat Pembelian Toko Online di Tokopedia. Jurnal Lentera Bisnis. Vol. 6
No. 2. 83-93.
Pramono, Rian dan Ferdinand, Augusty. (2012). Analisis Pengaruh Harga
Kompetitif, Desain Produk dan Layanan Purna Jual Terhadap Minat Beli
Konsumen Sepeda Motor Yamaha (Studi Kasus pada Masyarakat di Kota
Semarang). Diponegoro Business Review. Vol. 1 No. 1. 1-9.
Prihanti, Dhea. 2019. Pengaruh E-Service Quality, Islamic Branding dan Islamic
Advertising Ethics terhadap Keputusan Pembelian (Studi Kasus pada
Konsumen Shopee di Indonesia). Dr Hikmah Endraswati, M.Si.
Peter, Paul dan Olson, Jerry. 1999. Consumer Behaviour: Perilaku Konsumen dan
Strategi Pemasaran. Jakarta: Erlangga.
Rozaq, M Ahsin. 2019. Analisis Pengaruh Lingkungan Kerja, Motivasi Kerja,
Etos Kerja Islami, Budaya Organisasi dan Kompensasi terhadap Kinerja
Karyawan (Studi Kasus pada Rumah Sakit Islam Kota Magelang). Skripsi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Program Studi S1 Ekonomi Syariah
IAIN Salatiga. Pembimbing Dr. Nafis Irkhami, M.Ag., M.A.
Saputra, Andy. 2015. Peran Inkubator Bisnis dalam Mengambangkan Digital
Startup Lokal di Indonesia. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya.
Vol. 4 No. 1
77
Schiffman dan Kanuk, 2008. Perilaku Konsumen. Indeks
Sudaryono. 2016. Manajemen Pemasaran Teori dan Implementasi. Yogyakarta:
Andi Offset
Sudirman, Muhammad Naufal. Pengaruh Online Review Youtube Terhadap Minat
Beli Mobil Toyota Rush 2018 dengan Dimediasi Sikap Konsumen. Program
Magister Manajemen UII.
Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Sugiyono. 2017. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta
Sujarweni, Wiratna. 2015. SPSS Untuk Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Baru
Press
Usman, Husaini dan Akbar, Purnomo. 2003. Pengantar Statistika. Jakarta: Bumi
Aksara
Yanuarti, Ika dan Dewi, Helena. 2018. Startup Bisnis Sebagai Alternatif Investasi:
Studi Kasus Pada PT. Fiture Teknologi Inovasi. Ultima Management. Vol.
10 No. 2
Website :
Antaranews.com
Asean.org
Bps.go.id
bukalapak.com/about. Diakses pada tanggal 16 November 2019. Jam 10.57.
Cnnindonesia.com
databoks.katadata.co.id/datapublish/2019/07/05/penetrasi-smartphone-terhadap-
jumlah-penduduk-indonesia. Diakses pada tanggal 15 November 2019. Jam
15.18
Detik.com forbes.com/sites/natalierobehmed/2013/12/16/what-is-a-startup/#5481792f4044.
Diakses pada tanggal 15 November 2019. Jam 15.33.
78
Google Playstore. Diakses pada tanggal 16 November 2019. Jam 15.27.
gojek.com/about/. Diakses pada tanggal 16 November 2019. Jam 10.56.
Ibm.com. Diakses 6 November 2019
id.techinasia.com/valuasi-startup-pengertian-cara-hitung. Diakses pada tanggal 15
November 2019. Jam 21.21.
id.wikipedia.org/wiki/Bukalapak. Diakses pada tanggal 16 November 2019. Jam
10.03.
kominfo.go.id
maritim.go.id/menko-maritim-luncurkan-data-rujukan-wilayah-kelautan-
indonesia/. Diakses pada tanggal 15 November 2019. Jam 13.54.
Nyayur.id. Diakses pada tanggal 16 November 2019. Jam 11.15.
tekno.kompas.com/read/2019/05/16/03260037/apjii-jumlah-pengguna-internet-di-
indonesia-tembus-171-juta-jiwa. Diakses pada tanggal 15 November 2019.
Jam 15.03.
tokopedia.com/about/. Diakses pada tanggal 16 November 2019. Jam 10.55.
traveloka.com/id-id/about-us. Diakses pada tanggal 16 November 2019. Jam
11.00.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DATA RESPONDEN
Jenis Kelamin Pekerjaan Usia
Pendidikan
Terakhir Pendapatan
Perempuan Lainnya 31 – 40 Th Strata I Rp. 4.100.000 –
Rp. 6.000.000
Perempuan Karyawan
Swasta 31 – 40 Th Diploma
Rp. 4.100.000 –
Rp. 6.000.000
Laki-laki Karyawan
Swasta 31 – 40 Th Strata I
Rp. 2.100.000 –
Rp. 4.000.000
Perempuan PNS 31 – 40 Th Strata I Rp. 4.100.000 –
Rp. 6.000.000
Perempuan Karyawan
Swasta 21 – 30 Th Strata II
Rp. 2.100.000 –
Rp. 4.000.000
Perempuan Lainnya 21 – 30 Th Strata I Rp. 0 – Rp.
2.000.000
Laki-laki Karyawan
Swasta 31 – 40 Th Strata I
Rp. 2.100.000 –
Rp. 4.000.000
Perempuan Lainnya 31 – 40 Th Strata II >Rp. 6.100.000
Perempuan Lainnya 21 – 30 Th Strata I Rp. 4.100.000 –
Rp. 6.000.000
Perempuan Karyawan
Swasta 21 – 30 Th Strata I
Rp. 2.100.000 –
Rp. 4.000.000
Perempuan Wiraswasta 21 – 30 Th Lainnya Rp. 2.100.000 –
Rp. 4.000.000
Perempuan Lainnya 31 – 40 Th SLTA Rp. 2.100.000 –
Rp. 4.000.000
Perempuan Lainnya 41 – 50 Th Strata I Rp. 2.100.000 –
Rp. 4.000.000
Perempuan Lainnya 21 – 30 Th SLTA Rp. 0 – Rp.
2.000.000
Perempuan Lainnya 31 – 40 Th SLTA Rp. 4.100.000 –
Rp. 6.000.000
Perempuan Lainnya 31 – 40 Th Strata I >Rp. 6.100.000
Perempuan Lainnya 31 – 40 Th Strata II >Rp. 6.100.000
Perempuan Lainnya 31 – 40 Th Strata I Rp. 4.100.000 –
Rp. 6.000.000
Perempuan Karyawan
Swasta 41 – 50 Th Strata I
Rp. 2.100.000 –
Rp. 4.000.000
Perempuan Karyawan
Swasta 31 – 40 Th Strata I
Rp. 2.100.000 –
Rp. 4.000.000
Perempuan Lainnya 21 – 30 Th Lainnya Rp. 0 – Rp.
2.000.000
Perempuan PNS 31 – 40 Th Strata II >Rp. 6.100.000
Perempuan Wiraswasta 31 – 40 Th Strata I Rp. 2.100.000 –
Rp. 4.000.000
Perempuan Wiraswasta 31 – 40 Th Strata I Rp. 4.100.000 –
Rp. 6.000.000
Perempuan Buruh 21 – 30 Th SLTA Rp. 0 – Rp.
2.000.000
Perempuan PNS 41 – 50 Th Strata II Rp. 4.100.000 –
Rp. 6.000.000
Perempuan PNS 41 – 50 Th Strata III Rp. 4.100.000 –
Rp. 6.000.000
Perempuan PNS 31 – 40 Th Strata I Rp. 2.100.000 –
Rp. 4.000.000
Perempuan Pelajar/Mahasi
swa 11 – 20 Th Strata I
Rp. 0 – Rp.
2.000.000
Perempuan Lainnya 21 – 30 Th Strata I Rp. 2.100.000 –
Rp. 4.000.000
Perempuan Lainnya 31 – 40 Th SLTA Rp. 0 – Rp.
2.000.000
Perempuan Lainnya 31 – 40 Th Strata I Rp. 2.100.000 –
Rp. 4.000.000
Perempuan PNS 41 – 50 Th Strata I Rp. 2.100.000 –
Rp. 4.000.000
Perempuan Wiraswasta 21 – 30 Th Strata I Rp. 2.100.000 –
Rp. 4.000.000
Perempuan Karyawan
Swasta 21 – 30 Th Diploma
Rp. 2.100.000 –
Rp. 4.000.000
Perempuan Karyawan
Swasta 41 – 50 Th SLTA
Rp. 2.100.000 –
Rp. 4.000.000
Perempuan Lainnya 41 – 50 Th Diploma >Rp. 6.100.000
Perempuan Wiraswasta 41 – 50 Th SLTA Rp. 0 – Rp.
2.000.000
Perempuan Wiraswasta 31 – 40 Th SLTP Rp. 2.100.000 –
Rp. 4.000.000
Perempuan Karyawan
Swasta 21 – 30 Th SLTA
Rp. 0 – Rp.
2.000.000
Laki-laki Karyawan
Swasta 31 – 40 Th Strata III >Rp. 6.100.000
Perempuan Karyawan
Swasta 21 – 30 Th Strata I
Rp. 2.100.000 –
Rp. 4.000.000
Perempuan Karyawan
Swasta 21 – 30 Th Diploma
Rp. 2.100.000 –
Rp. 4.000.000
Perempuan Wiraswasta 31 – 40 Th Strata I Rp. 4.100.000 –
Rp. 6.000.000
Perempuan Karyawan
Swasta 41 – 50 Th Strata I >Rp. 6.100.000
Perempuan PNS 31 – 40 Th Strata I Rp. 4.100.000 –
Rp. 6.000.000
Perempuan Pelajar/Mahasi
swa 21 – 30 Th SLTA
Rp. 0 – Rp.
2.000.000
Perempuan Pelajar/Mahasi
swa 11 - 20 Th SLTA
Rp. 0 – Rp.
2.000.000
Laki-laki Wiraswasta 31 – 40 Th Strata I Rp. 4.100.000 –
Rp. 6.000.000
Perempuan Wiraswasta 31 – 40 Th Strata I Rp. 4.100.000 –
Rp. 6.000.000
DATA MENTAH
S
M
M
1
S
M
M
2
S
M
M
3
S
M
M
4
R
C
1
R
C
2
R
C
3
R
C
4
R
C
5
R
C
6
E
S
Q
1
E
S
Q
2
E
S
Q
3
E
S
Q
4
E
S
Q
5
M
B
1
M
B
2
M
B
3
M
B
4
4 4 3 3 4 4 4 5 4 4 4 5 4 5 5 4 4 4 4
4 4 4 3 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 3 4 2 4 4 4 5 3 3 4 5 5 5 5 5 5 4 4
4 4 3 3 4 5 4 3 4 3 5 5 5 5 5 5 5 4 3
3 3 3 3 5 5 2 3 3 3 4 5 5 5 5 5 5 4 5
5 3 4 4 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
3 3 1 1 3 5 5 5 1 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5
5 3 3 1 5 5 5 1 1 1 5 5 2 5 5 5 5 1 1
5 3 3 3 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5
4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3
5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4
4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4
4 4 5 4 4 5 4 5 4 3 4 5 5 4 5 5 5 5 4
4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4
4 3 4 3 5 5 3 5 4 4 4 5 3 5 4 4 4 3 4
4 2 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 3 4 3 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4
5 5 3 3 4 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 3 5
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
3 3 3 3 3 5 5 3 3 3 3 5 5 5 5 5 4 5 5
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 3 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 5 5 5 5 5 5 5 5 4
1 3 2 2 1 1 1 2 2 3 1 2 2 1 1 2 2 2 2
4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4
5 4 4 3 5 5 5 3 3 3 5 5 5 5 5 5 5 3 5
4 4 4 4 5 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 5 5 5 5
4 3 3 3 4 5 4 5 4 3 5 5 4 3 4 5 5 5 4
4 4 3 2 4 4 4 2 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
5 5 1 1 5 5 3 3 2 2 4 5 4 5 5 5 5 5 1
5 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4
4 3 3 3 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 5 5 4 4
4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
4 3 4 3 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
5 5 5 4 5 5 4 4 4 4 4 5 4 5 5 5 5 5 5
5 4 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 5 4
4 3 3 3 5 5 4 3 3 2 4 5 5 5 5 5 5 5 5
3 3 3 4 5 5 5 4 4 3 4 4 5 5 5 5 5 5 5
4 5 4 4 5 4 3 3 4 4 3 3 3 3 5 5 5 5 3
4 4 3 3 4 4 4 2 2 2 4 4 3 4 4 4 4 4 3
4 4 3 2 5 5 4 4 4 4 3 5 3 5 5 4 4 4 3
5 4 3 2 5 5 3 2 2 2 5 4 4 4 5 4 4 3 3
4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4
5 5 3 3 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5
4 3 5 3 5 5 4 3 3 2 5 4 5 5 5 5 5 5 5
5 4 4 4 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5
5 5 5 5 5 5 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5
Klasifikasi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Laki-Laki 4 8,0 8,0 8,0
Perempuan 46 92,0 92,0 100,0
Total 50 100,0 100,0
Klasifikasi Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan
Pekerjaan
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid PNS 7 14,0 14,0 14,0
Karyawan Swasta 14 28,0 28,0 42,0
Pelajar/Mahasiswa 3 6,0 6,0 48,0
Wiraswasta 9 18,0 18,0 66,0
Buruh 1 2,0 2,0 68,0
Lainnya 16 32,0 32,0 100,0
Total 50 100,0 100,0
Klasifikasi Responden Berdasarkan Usia
Usia
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 11 - 20 Th 2 4,0 4,0 4,0
21 - 30 Th 15 30,0 30,0 34,0
31 - 40 Th 24 48,0 48,0 82,0
41 - 50 Th 9 18,0 18,0 100,0
Total 50 100,0 100,0
Klasifikasi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir
Pendidikan Terakhir
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid SLTP 1 2,0 2,0 2,0
SLTA 10 20,0 20,0 22,0
Diploma 4 8,0 8,0 30,0
Strata I 26 52,0 52,0 82,0
Strata II 5 10,0 10,0 92,0
Strata III 2 4,0 4,0 96,0
Lainnya 2 4,0 4,0 100,0
Total 50 100,0 100,0
Klasifikasi Responden Berdasarkan Pendapatan
Uji Validitas Social Media Marketing
Correlations
SMM1 SMM2 SMM3 SMM4
Social_Me
dia_Marke
ting
SMM1 Pearson Correlation 1 ,418* ,343
* ,242 ,645
**
Sig. (2-tailed) ,012 ,044 ,161 ,000
N 35 35 35 35 35
SMM2 Pearson Correlation ,418* 1 ,178 ,308 ,599
**
Sig. (2-tailed) ,012 ,307 ,072 ,000
N 35 35 35 35 35
SMM3 Pearson Correlation ,343* ,178 1 ,812
** ,833
**
Sig. (2-tailed) ,044 ,307 ,000 ,000
N 35 35 35 35 35
SMM4 Pearson Correlation ,242 ,308 ,812** 1 ,845
**
Sig. (2-tailed) ,161 ,072 ,000 ,000
N 35 35 35 35 35
Social_Media_ Pearson Correlation ,645** ,599
** ,833
** ,845
** 1
Pendapatan
Frequency Percent Valid
Percent Cumulative
Percent
Valid Rp. 0 - Rp. 2.000.000 10 20,0 20,0 20,0
Rp. 2.100.000 - Rp.
4.000.000
20 40,0 40,0 60,0
Rp. 4.100.000 - Rp.
6.000.000
13 26,0 26,0 86,0
>Rp. 6.100.000 7 14,0 14,0 100,0
Total 50 100,0 100,0
Marketing Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000
N 35 35 35 35 35
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Uji Validitas Review Content
Correlations
RC1 RC2 RC3 RC4 RC5 RC6
Review_
Content
RC1 Pearson Correlation 1 ,737** ,426
* ,199 ,322 ,284 ,683
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,011 ,252 ,060 ,099 ,000
N 35 35 35 35 35 35 35
RC2 Pearson Correlation ,737** 1 ,605
** ,263 ,189 -,007 ,627
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,127 ,277 ,966 ,000
N 35 35 35 35 35 35 35
RC3 Pearson Correlation ,426* ,605
** 1 ,240 ,139 ,094 ,576
**
Sig. (2-tailed) ,011 ,000 ,165 ,426 ,592 ,000
N 35 35 35 35 35 35 35
RC4 Pearson Correlation ,199 ,263 ,240 1 ,623** ,533
** ,721
**
Sig. (2-tailed) ,252 ,127 ,165 ,000 ,001 ,000
N 35 35 35 35 35 35 35
RC5 Pearson Correlation ,322 ,189 ,139 ,623** 1 ,880
** ,797
**
Sig. (2-tailed) ,060 ,277 ,426 ,000 ,000 ,000
N 35 35 35 35 35 35 35
RC6 Pearson Correlation ,284 -,007 ,094 ,533** ,880
** 1 ,715
**
Sig. (2-tailed) ,099 ,966 ,592 ,001 ,000 ,000
N 35 35 35 35 35 35 35
Review_
Content
Pearson Correlation ,683** ,627
** ,576
** ,721
** ,797
** ,715
** 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 35 35 35 35 35 35 35
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Uji Validitas E-Service Quality
Correlations
ESQ1 ESQ2 ESQ3 ESQ4 ESQ5
Electronic
_Service_
Quality
ESQ1 Pearson Correlation 1 ,773** ,413
* ,572
** ,659
** ,817
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,014 ,000 ,000 ,000
N 35 35 35 35 35 35
ESQ2 Pearson Correlation ,773** 1 ,545
** ,765
** ,798
** ,906
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,001 ,000 ,000 ,000
N 35 35 35 35 35 35
ESQ3 Pearson Correlation ,413* ,545
** 1 ,567
** ,662
** ,734
**
Sig. (2-tailed) ,014 ,001 ,000 ,000 ,000
N 35 35 35 35 35 35
ESQ4 Pearson Correlation ,572** ,765
** ,567
** 1 ,911
** ,885
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 35 35 35 35 35 35
ESQ5 Pearson Correlation ,659** ,798
** ,662
** ,911
** 1 ,937
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 35 35 35 35 35 35
Electronic_
Service_Qu
ality
Pearson Correlation ,817** ,906
** ,734
** ,885
** ,937
** 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 35 35 35 35 35 35
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Uji Validitas Minat Beli
Correlations
MB1 MB2 MB3 MB4 MInat_Beli
MB1 Pearson Correlation 1 ,852** ,408
* ,291 ,790
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,015 ,090 ,000
N 35 35 35 35 35
MB2 Pearson Correlation ,852** 1 ,346
* ,296 ,774
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,042 ,084 ,000
N 35 35 35 35 35
MB3 Pearson Correlation ,408* ,346
* 1 ,471
** ,752
**
Sig. (2-tailed) ,015 ,042 ,004 ,000
N 35 35 35 35 35
MB4 Pearson Correlation ,291 ,296 ,471** 1 ,727
**
Sig. (2-tailed) ,090 ,084 ,004 ,000
N 35 35 35 35 35
MInat_Beli Pearson Correlation ,790** ,774
** ,752
** ,727
** 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000
N 35 35 35 35 35
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Uji Reliabilitas Social Media Marketing
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
,722 4
Uji Reliabilitas Review Content
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
,777 6
Uji Reliabilitas E-Service Quality
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
,903 5
Uji Reliabilitas Minat Beli
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
,741 4
Uji Regresi Linier Berganda
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 3,369 2,003 1,682 ,099
Social_Media_Marketing -,024 ,136 -,024 -,175 ,862
Review_Content ,212 ,112 ,309 1,899 ,064
Electronic_Service_Qual
ity
,412 ,096 ,529 4,276 ,000
a. Dependent Variable: MInat_Beli
Uji Ttest
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 3,369 2,003 1,682 ,099
Social_Media_
Marketing
-,024 ,136 -,024 -,175 ,862
Review_Conten
t
,212 ,112 ,309 1,899 ,064
Electronic_Serv
ice_Quality
,412 ,096 ,529 4,276 ,000
a. Dependent Variable: MInat_Beli
Uji R2 (
Koefisien Determinan)
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 ,741a ,549 ,520 1,76034
a. Predictors: (Constant), Electronic_Service_Quality,
Social_Media_Marketing, Review_Content
Uji F
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 173,535 3 57,845 18,667 ,000b
Residual 142,545 46 3,099
Total 316,080 49
a. Dependent Variable: MInat_Beli
b. Predictors: (Constant), Electronic_Service_Quality, Social_Media_Marketing, Review_Content
Multikolinieritas
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standar
dized
Coefficie
nts
t Sig.
Collinearity
Statistics
B
Std.
Error Beta
Tolera
nce VIF
1 (Constant) 3,369 2,003 1,682 ,099
Social_Media_Marketing -,024 ,136 -,024 -,175 ,862 ,513 1,949
Review_Content ,212 ,112 ,309 1,899 ,064 ,370 2,701
Electronic_Service_Quality ,412 ,096 ,529 4,276 ,000 ,639 1,564
a. Dependent Variable: MInat_Beli
Heteroskedastisitas
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B
Std.
Error Beta
1 (Constant) 1,379 1,074 1,284 ,206
Social_Media_Marketing -,022 ,073 -,061 -,296 ,769
Review_Content -,007 ,060 -,028 -,115 ,909
Electronic_Service_Quality ,024 ,052 ,085 ,462 ,646
a. Dependent Variable: RES2
Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 50
Normal Parametersa,b
Mean ,0000000
Std. Deviation 1,70560316
Most Extreme Differences Absolute ,106
Positive ,087
Negative -,106
Test Statistic ,106
Asymp. Sig. (2-tailed) ,200c,d
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.
Daftar Riwayat Hidup
Biodata Diri
Nama : Bagus Satriyo
TTL : Purbalingga, 10 Agustus 1995
Alamat : Bandingan 27/12 Kejobong, Purbalingga
No. HP : 085328331687
Email : [email protected]
Riwayat Pendidikan
1. Formal
a. SD N 2 Bandingan 2001 – 2006
b. MTs Muhammadiyah 03 Bandingan 2007 – 2009
c. SMK YPT 2 Purbalingga 2010 - 2012
d. Institut Agama Islam Negeri Salatiga 2015 - sekarang
2. Non Formal
a. Mahad Al Jamiah IAIN Salatiga 2015 – 2016
Riwayat Organisasi
Nama Organisasi Periode
Kelompok Studi Ekonomi Islam IAIN Salatiga 2015 – 2018
Forum Silaturahim Studi Ekonomi Islam Komisariat Magelang 2017
Ma’had Al Jamiah IAIN Salatiga 2015 – 2018
Generasi Baru Indonesia IAIN Salatiga 2018
Demikian daftar riwayat hidup ini dibuat dengan sesungguhnya dan untuk
dipergunakan sebagaimana mestinya.
Hormat Saya,
Bagus Satriyo