ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP...

28
1 ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN NON BANK Raden Mas Gian Ismoyo Kusumo Dosen Pembimbing : Siti Mutmainah, SE., Msi., Akt. ABSTRACT This study seeks to learn some fundamental variables that can be used as predictors short return on investment. The object of research used in this study is a non bank company incorporated in LQ 45 during the study peridoe 2009-2010. The variables studied were Profitability, Solvency, Liquidity, and Activities. Analytical techniques used in this study is the multiple linear regression. This study used quantitative method to financial statement of manufacturer industry that listed in in LQ 45 during the period 2009-2010. The total study sample was 30 companies comprised of 15 companies that are consistently incorporated in the 2 (two) period of observation in LQ 45 index and 15 non-banking company that is determined through purposive sampling. Method of hypothesis testing using different test t-test and multiple linear regression. Result of this study in line with the result of study by Restiyani (2006) which showed no significant difference between the stock return with the TAT variables significantly influence on stock returns. Although not found any significant relationship between stock returns to proxy for ROA, DER, CR on stock returns. The results of this study different from the results of research conducted by Widyarani (2006) and Ulupui (2006) which supports the existence of significant of stock returns, and some negative synergy hypothesis. Key words: Profitability, Solvency, Liquidity, Activity, and Stock Return

Transcript of ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP...

1

ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN

TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN

NON BANK

Raden Mas Gian Ismoyo Kusumo

Dosen Pembimbing : Siti Mutmainah, SE., Msi., Akt.

ABSTRACT

This study seeks to learn some fundamental variables that can be used as

predictors short return on investment. The object of research used in this study is a

non bank company incorporated in LQ 45 during the study peridoe 2009-2010. The

variables studied were Profitability, Solvency, Liquidity, and Activities. Analytical

techniques used in this study is the multiple linear regression.

This study used quantitative method to financial statement of manufacturer

industry that listed in in LQ 45 during the period 2009-2010. The total study sample

was 30 companies comprised of 15 companies that are consistently incorporated in

the 2 (two) period of observation in LQ 45 index and 15 non-banking company that is

determined through purposive sampling. Method of hypothesis testing using different

test t-test and multiple linear regression.

Result of this study in line with the result of study by Restiyani (2006) which

showed no significant difference between the stock return with the TAT variables

significantly influence on stock returns. Although not found any significant

relationship between stock returns to proxy for ROA, DER, CR on stock returns. The

results of this study different from the results of research conducted by Widyarani

(2006) and Ulupui (2006) which supports the existence of significant of stock returns,

and some negative synergy hypothesis.

Key words: Profitability, Solvency, Liquidity, Activity, and Stock Return

2

1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Di era ekonomi modern seperti sekarang ini, perusahaan sangat membutuhkan

tambahan modal untuk mendorong kinerja operasional perusahaan. Salah satu cara

bagi perusahaan untuk mendapatkan tambahan modal adalah dengan menawarkan

kepemilikan perusahaan tersebut kepada masyarakat/publik (go public).

Pasar modal adalah tempat bagi perusahaan untuk mengumpulkan modal

dengan cara menawarkan sahamnya kepada masyarakat/publik. Keterlibatan

masyarakat/publik dalam pasar modal adalah dengan cara membeli saham yang

ditawarkan dalam pasar modal. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa terjadi

transaksi jual-beli dalam pasar modal layaknya pasar barang dan jasa pada umumnya.

Pada dasarnya, pasar modal memiliki dua fungsi yaitu fungsi ekonomi dan fungsi

keuangan.

Pada analisis fundamental terdapat beberapa rasio keuangan yang dapat

mencerminkan kondisi keuangan dan kinerja suatu perusahaan. Ang (1997) membagi

rasio keuangan menjadi 5 rasio, yaitu rasio likuiditas, rasio profitabilitas, rasio

solvabilitas, rasio aktivitas dan rasio pasar. Rasio-rasio keuangan tersebut digunakan

untuk menjelaskan kekuatan dan kelemahan kondisi keuangan perusahaan serta untuk

memprediksi return saham di pasar modal (Restiyani, 2006).

Rasio-rasio yang digunakan dalam penelitian ini meliputi rasio likuiditas,

leverages (solvabilitas), rasio aktivitas, dan rasio profitabilitas. Daya tarik utama bagi

pemilik perusahaan (pemegang saham) dalam suatu perseroan adalah profitabilitas.

Dalam konteks ini profitabilitas berarti hasil yang diperoleh melalui usaha

manajemen atas dana yang diinvestasikan pemilik perusahaan. Menurut Machfoedz

(1989) profitabilitas adalah hasil dari kebijakan dan keputusan yang diambil

manajemen. Rasio profitabilitas pada penelitian ini diasosiaikan dengan rasio return

on asset (ROA).

Rasio Solvabilitas biasanya diasosiasikan dengan rasio Debt to Equity Ratio

(DER). Menurut Helfert (1998), DER adalah suatu upaya untuk memperlihatkan

3

proporsi relatif dari klaim pemberi pinjaman terhadap hak kepemilikan, dan

digunakan sebagai ukuran peranan hutang. Studi empiris mengenai hubungan DER

dengan return saham digambarkan sebagai hubungan yang signifikan terhadap nilai

return saham. Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh

Natarsyah (2000) dan Budi Prasetyo (2005).

Rasio likuiditas sering diasosiasikan dengan Current Ratio (CR) suatu cara

untuk menguji tingkat proteksi yang diperoleh pemberi pinjaman berpusat pada kredit

jangka pendek yang diberikan kepada perusahaan untuk mendanai kegiatan

operasional perusahaan (Helfert, 1997). Beberapa bukti empiris mengenai pengaruh

CR terhadap return saham menunjukkan hasil yang berbeda-beda. Menurut I.G.K

Ulupui, CR memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap nilai return

saham.

Rasio aktivitas adalah rasio yang digunakan untuk mengukur seberapa efektif

perusahaan dalam mengelola aktivanya. Jika perusahaan memiliki terlalu banyak

aktiva maka perusahaan akan membutuhkan biaya modal yang tinggi pula, hingga

akhirnya menyebabkan laba menurun (Brigham, 1998). Rasio aktivitas sering

diasosiasikan dengan Total Assets Turnover (TAT). Rasio ini digunakan untuk

mengukur perputaran semua aktiva perusahaan. Studi empiris mengenai hubungan

TAT dengan return saham digambarkan sebagai hubungan yang signifikan dengan

return saham. Hasil penelitian ini didukung oleh Dian Restiyani (2006).

Mengingat pentingnya faktor fundamental maka tidak mengherankan bila

banyak peneliti yang melakukan penelitian mengenai faktor-faktor fundamental yang

dipandang mempengaruhi nilai return saham. Namun penelitian yang telah dilakukan

tersebut banyak yang masih mengalami inkonsistensi satu dengan yang lainnya.

Adanya inkonsistensi dalam penelitian tersebut menyebabkan munculnya research

gap. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitan yang lebih lanjut mengenai pengaruh

ROA, DER, CR, dan TAT terhadap return saham.

1.2 Perumusan Masalah

4

Penelitian yang dilakukan masih banyak yang mengalami inkonsistensi,

beberapa diantaranya menggunakan variabel-variabel seperti ROA, CR, TAT, dan

DER. Hal ini menimbulkan munculnya research gap yang membutuhkan penelitian

yang lebih lanjut. Berdasarkan pemaparan mengenai penelitian yang telah dilakukan

sebelumnya masih mengalami banyak perbedaan hasil satu dengan yang lainnya,

maka dinilai perlu dilakukan penelitian mengenai pengaruh rasio profabilitas,

solvabilitas, likuditas dan aktivitas sebagai rumusan landasan memperdiksi return

saham. Variabel-variabel tersebut akan diuji, apakah akan berpengaruh terhadap nilai

return saham, dalam sampel perusahaan yang tergabung dalam indeks LQ 45 selama

periode pengamatan 2009-2010. Berdasarkan keterangan di atas maka dapat

disimpulkan pertanyaan penelitian yang akan diajukan adalah sebagai berikut:

1. Apakah return on asset (ROA) berpengaruh terhadap return saham?

2. Apakah Debt to Equity Ratio (DER) berpengaruh terhadap return saham?

3. Apakah Current Ratio (CR) berpengaruh terhadap return saham?

4. Apakah Total Assets Turnover (TAT) berpengaruh terhadap return saham

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah:

1. Untuk menganalisis pengaruh rasio profitabilitas yang diwakili oleh Return on

Assets (ROA) terhadap return saham.

2. Untuk menganalisis pengaruh variabel solvabilitas yang diwakili oleh Debt to

Equity Ratio (DER) terhadap return saham.

3. Untuk menganalisis pengaruh rasio likuiditas yang diwakili oleh Current Ratio

(CR) terhadap return saham.

4. Untuk menganalisis pengaruh rasio aktivitas yang diwakili oleh Total Assets

Turnover (TAT) terhadap return saham.

Manfaat dari penelitian ini antara lain :

1. Bagi para investor, penelitian ini bisa dijadikan alat bantu analisis terhadap

saham yang diperjualbelikan di bursa melalui variabel-variabel yang digunakan

5

dalam penelitian ini sehingga para investor dapat memilih pilihan investasi yang

dinilai paling tepat.

2. Bagi masyarakat, penelitian ini bisa digunakan sebagai alat analisis untuk

mengukur kinerja perusahaan-perusahaan yang didasarkan pada informasi

laporan keuangan.

2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

Signaling Theory

Informasi merupakan unsur penting bagi investor dan pelaku bisnis karena

informasi pada hakekatnya menyajikan keterangan, catatan atau gambaran baik untuk

keadaan masa lalu, saat ini maupun keadaan masa yang akan datang bagi

kelangsungan hidup suatu perusahaan dan bagaimana pasaran efeknya. Informasi

yang lengkap, relevan, akurat dan tepat waktu sangat diperlukan oleh investor di

pasar modal sebagai alat analisis untuk mengambil keputusan investasi.

Asimetri informasi merupakan suatu kondisi dimana informasi privat yang

hanya dimiliki investor-investor yang hanya mendapat informasi saja. Hal tersebut

akan terlihat jika manajemen tidak secara penuh menyampaikan semua informasi yang

diperoleh tentang semua hal yang dapat mempengaruhi perusahaan, maka umumnya pasar

akan merespon informasi tersebut sebagai suatu sinyal terhadap suatu kejadian yang akan

mempengaruhi nilai perusahaan yang tercermin melalui harga saham (Jogiyanto, 2000).

Reaksi pasar ditunjukkan dengan adanya perubahan volume perdagangan

saham. Pada waktu informasi diumumkan dan semua pelaku pasar sudah menerima

informasi tersebut, pelaku pasar terlebih dahulu menginterpretasikan dan

menganalisis informasi tersebut sebagai sinyal baik (good news) atau sinyal buruk

(bad news). Jika pengumuman informasi tersebut sebagai sinyal baik bagi investor,

maka terjadi perubahan dalam volume perdagangan saham.

6

Secara garis besar signaling theory erat kaitanya dengan ketersediaan

informasi. Berdasarkan informasi maka pasar modal dapat dibedakan menjadi

(Jogiyanto, 2000):

1. Pasar modal bentuk lemah (weak form): pasar yang harga-harga sekuritasnya

mencerminkan informasi masa lalu.

2. Pasar modal bentuk setengah kuat: pasar yang harga-harga sekuritasnya secara

penuh mencerminkan semua informasi yang dipublikasikan.

3. Pasar modal bentuk kuat (strong form): pasar yang harga-harga sekuritasnya

mencerminkan secara penuh semua jenis informasi termasuk informasi privat.

2.1.1. Saham

Saham adalah surat berharga sebagai bukti penyertaan atau pemilikan individu

atau institusi dalam suatu perusahaan (Ang, 1997). Menurut Brigham dan Houston

(1999) saham adalah tanda kepemilikkan perusahaan, kepemilikkan saham biasanya

disimbolkan dengan saham biasa (common stock).

2.1.2. Analisis Fundamental

Analisis fundamental menyatakan bahwa setiap investasi saham mempunyai

landasan kuat yang disebut nilai intrinsik yang dapat ditentukan melalui suatu analisis

yang sangat hati-hati terhadap kondisi perusahaan pada kondisi sekarang dan

prospeknya pada masa yang akan datang. Nilai intrinsik merupakan suatu fungsi dari

faktor-faktor perusahaan yang dikombinasikan untuk mengahasilkan keuntungan

(return) yang diharapkan dengan suatu resiko yang melekat pada saham tersebut.

2.1.3. Laporan Keuangan

Pengertian laporan keuangan menurut Weston dan Brigham (1990) adalah

laporan yang disampaikan setiap tahun oleh perusahaan kepada pemegang sahamnya

yang terdiri dari laporan keuangan utama serta opini manajemen atas operasi tahun

lalu dan prospek di masa yang akan datang.

2.1.4. Return Saham

Return merupakan hasil yang diperoleh dari suatu investasi. Return dapat

berupa return realisasi yang sudah terjadi atau return ekspektasi yang belum terjadi

7

tetapi diharapkan akan terjadi di masa yang akan datang (Jogiyanto, 2000). Return

realisasi (realized return) merupakan return yang telah terjadi. Return realisasi

dihitung berdasarkan data historis. Return realisasi ini sangat penting karena

digunakan sebagai salah satu pengukur kinerja perusahaan dan juga digunakan

sebagai landasan penghitungan return ekspektasi di masa yang akan datang.

Adapun return saham dapat dihitung dengan menggunakan rumus (Jogiyanto,

2000):

………………………………………………….(2.1)

Dimana:

Rt → Return saham pada hari ke t

Pt → Harga penutupan saham pada hari ke t

Pt-1→ Harga penutupan saham pada hari ke t-1

2.1.5. Rasio Keuangan

Rasio keuangan dapat dikelompokkan dalam 5 (lima) jenis, yaitu: rasio

likuditas (liquidity ratios), rasio aktivitas (activity ratios), rasio rentabilitas

(profitability ratios), rasio solvabilitas (levareges ratios), dan rasio pasar (Ang,

1997). Dalam penelitian ini akan digunakan rasio return on assets/ROA (rasio

profitabilitas), debt to equity ratio/DER (rasio solvabilitas), current ratio/CR (rasio

likuiditas), total assets turnover/TAT (rasio aktivitas).

2.2. Hipotesis

Pengaruh Return On Assets (ROA) terhadap Return Saham

H 1 : Return on assets (ROA) berpengaruh positif terhadap Return Saham

Pengaruh Debt to Equity Ratio (DER) terhadap Return Saham

H 2 : Debt to equity ratio (DER) berpengaruh negatif terhadap return saham

Pengaruh Current Ratio (CR) terhadap Return Saham

H 3 : Current ratio (CR) berpengaruh positif terhadap return saham.

8

Pengaruh Total Assets Turnover (TAT) terhadap Return Saham

H 4 : Total assets turnover (TAT) berpengaruh positif terhadap return saham.

3. METODE PENELITIAN

3.1. Penentuan Sampel dan Populasi

3.1.1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan objek yang tidak seluruhnya diobservasi tetapi

merupakan objek penelitian. Populasi merupakan keseluruhan unsur-unsur yang

memiliki satu atau beberapa karakteristik yang sama. Dalam penelitian ini, populasi

yang digunakan adalah semua perusahaan non-bank yang go public di Bursa Efek

Indonesia dan tergabung dalam indeks LQ 45.

3.1.2. Sampel Penelitian

Sampel adalah objek yang diobservasi yang merupakan bagian dari populasi

atau objek penelitian, dengan tujuan memperoleh gambaran mengenai seluruh objek.

Metode dalam pengumpulan sample pada penelitian ini adalah dengan metode

purposive sampling. Metode ini menciptakan kriteria-kriteria tertentu yang digunakan

sebagai metode pengumpulan sample.

3.2. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

Variabel dependen yang dijadikan objek dalam penelitian ini adalah return

saham perusahaan non keuangan yang tergabung dalam indeks LQ 45. Variabel

independen yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari 4 variabel yaitu Return

on Asset (ROA), Debt to Equity Ratio (DER), Current Ratio (CR), dan Total Asset

Turnover (TAT).

3.2.1. Return Saham

Return merupakan hasil yang diperoleh dari suatu investasi. Return dapat

berupa return realisasi yang sudah terjadi atau return ekspektasi yang belum terjadi

tetapi diharapkan akan terjadi di masa yang akan datang (Jogiyanto, 2000). Variabel

return saham adalah variabel dependen pada penelitian ini. Disinyalir variabel return

9

saham dipengaruhi oleh beberapa faktor lain. Secara matematis return saham

dirumuskan sebagai berikut (Jogiyanto, 2000):

Rt Pt Pt1

Pt1…………………………………….........……..…………….(3.1)

Dimana:

Pt → harga saham penutupan bulanan ke-t

Pt-1 → harga saham penutupan bulanan ke t-1

3.1.2 Return on Asset (ROA)

Rasio ROA digunakan untuk mengukur seberapa efektif perusahaan

memanfaatkan sumber ekonomi yang ada untuk menciptakan laba. Rasio ROA

mewakili rasio profitabilitas dalam penelitian ini. ROA didapatkan dengan cara

membagi Net Income Afte Tax/NIAT (pendapatan bersih setelah pajak) dengan

average total asset (rata-rata asset total). Secara matematis ROA dirumuskan sebagai

berikut (Ang, 1997):

ROA NIAT

Total Assets………..........…………………………………..……………(3.2)

3.1.3 Debt to Equity Ratio (DER)

Rasio DER digunakan untuk mengukur seberapa efektif perusahaan

memanfaatkan sumber ekonomi yang ada untuk menciptakan laba. Rasio DER

mewakili rasio leverage atau rasio solvabilitas. DER didapatkan dengan

membandingkan nilai total hutang dengan total modal sendiri. Secara matemaris DER

dituliskan dengan rumus berikut ini (Ang, 1997):

……..…………….....….......……………………………(3.3)

3.1.4 Current Ratio (CR)

Rasio CR digunakan untuk mengukur kemampuan aktiva lancar untuk

menutupi kewajiban lancar (kewajiban jangka pendek) yang dimiliki perusahaan.

Rasio CR mewakili rasio likuiditas dalam penelitian ini. CR didapatkan dengan cara

10

Dependen (Y)

Independen

Rasio keuangan (X)

Independen

Rasio keuangan (X)

membagi aktiva lancar dengan kewajiban lancar (kewajiban jangka pendek). Secara

matematis CR dirumuskan sebagai berikut (Ang, 1997):

CR AktivaLancar

Kewajiban Lancar……………………...........………….……………………(3.4)

3.1.5 Total Asset Turnover (TAT)

Rasio TAT digunakan untuk mengukur tingkatan efisiensi penggunaan

seluruh aktiva untuk menghasilkan suatu tingkatan penjualan. Rasio TAT mewakili

rasio aktivitas dalam penelitian ini. TAT didapatkan dengan membandingkan

penjualan/pendapatan netto (penjualan/pendapatan bersih) dengan total aktiva/asset.

Secara matematis TAT dituliskan dengan rumus sebagai berikut (Ang, 1997):

………………..………………………………(3.5)

Kerangka Pemikiran Teoritis

Pengaruh Variabel ROA, DER, CR, dan TAT

Terhadap Return Saham

4. HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1. Statistik Deskriptif

Likuiditas

(CR)

Aktivitas

TAT

RETURN

SAHAM

H3 (+)

H4 (+)

Profitabilitas

(ROA)

Solvabilitas

(DER)

H1 (+)

H2 (-)

11

Penelitian ini pada prinsipnya ingin menguji pengaruh kinerja keuangan

khususnya yang mencerminkan rasio fundamental seperi profitabilitas, solvabilitas,

likuiditas dan aktivitas yang masing-masing diproksi dengan ROA, DER, CR dan

TAT terhadap return saham perusahaan LQ 45 yang diperdagangkan di pasar modal.

Sampel penelitian adalah perusahaan LQ 45 yang secara kontinu sejak tahun

2009 dan 2010 yaitu sebanyak 30 perusahaan. Dengan periode pengamatan selama 2

tahun berturut-turut, dan penelitian ini menggunakan data dalam bentuk

penggabungan data, yaitu dengan menggabungkan pada tahun 2009 dan 2010

berturut-turut, Jadi dengan sampel sebanyak 30 perusahaan, maka data penelitian

secara penggabungan data akan sejumlah 30 x 2 = 60 buah data. Deskripsi dari

masing-masing variabel untuk masing-masing ukuran terlihat pada Tabel 4.1 sebagai

berikut ini,

Tabel 4.1

Statistik Diskriptif

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

ROA 60 -26.7800 46.5700 13.2371 12.1013

DER 60 0.1700 7.2400 1.1192 1.0616

CR 60 0.2900 8.8400 2.4710 1.7162

TAT 60 0.1624 2.4400 0.8035 0.5163

RETURN 60 -0.3625 2.5227 0.7537 0.7530

Valid N

(listwise) 60

Sumber : Output SPSS, Descriptive Statistics

12

4.2. Analisis Data

Analisis data dalam penelitian ini menggunakan model regresi linier berganda.

Untuk mendapatkan model yang tepat, maka regresi linier berganda tersebut harus

bebas dari masalah asumsi klasik. Untuk itu akan diuji terlebih dahulu mengenai

tidak adanya penyimpangan terhadap asumsi klasik.

4.2.1 Uji Asumsi Klasik

1. Normalitas

Normalitas data merupakan syarat mutlak sebuah data dapat dianalisis

menggunakan regresi. Pengujian normalitas data akan dilakukan dengan

menggunakan uji Kolmogorov Smirnov dan normal P-P Plot. Data yang normal

ditunjukkan dengan nilai uji Kolmogorov Smirnov yang memiliki signifikansi diatas

0,05. Sedangkan dengan uji PP Plot, data yang normal ditunjukkan dengan titik-titik

yang menyebar di sekitar garis diagonal (garis normal). Hasil pengujian normalitas

secara univariate dapat dilihat pada Tabel 4.2 berikut ini

Tabel 4.2

Uji Normalitas Univariate

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

RETURN ROA DER CR TAT

N 60 60 60 60 60

Normal Parametersa Mean 0.754 13.237 1.119 2.471 0.803

Std. Deviation 0.753 12.101 1.062 1.716 0.516

Most Extreme Absolute 0.130 0.123 0.187 0.150 0.109

13

Differences Positive 0.130 0.123 0.187 0.150 0.109

Negative -0.069 -0.094 -0.186 -0.111 -0.107

Kolmogorov-Smirnov Z 1.008 0.954 1.450 1.161 0.848

Asymp. Sig. (2-tailed) 0.262 0.323 0.030 0.135 0.469

a. Test distribution is Normal.

Sumber : Output SPSS, One Sample K-S

Hasil pengujian normalitas pada pengujian terhadap 60 data menunjukkan

bahwa hanya variabel DER saja yang tidak berdistribusi normal. Hal ini ditunjukkan

dengan nilai signifikansi pengujian Kolmogorov Smirnov tersebut lebih kecil dari

0,05.

Untuk menghasilkan data yang berdistribusi normal, selanjutnya dilakukan

dengan mengeluarkan data-data outlier yang ditampilkan pada Tabel 4.3.

Tabel 4.3

Uji Normalitas Univariate Setelah Mengeluarkan outlier

RETURN ROA DER CR TAT

N 54 54 54 54 54

Normal Parametersa Mean 0.745 12.931 0.981 2.540 0.734

Std. Deviation 0.790 11.305 0.626 1.599 0.386

Most Extreme

Differences

Absolute 0.161 0.115 0.154 0.146 0.123

Positive 0.161 0.115 0.154 0.146 0.123

14

Negative -0.080 -0.094 -0.097 -0.103 -0.069

Kolmogorov-Smirnov Z 1.183 0.846 1.130 1.073 0.905

Asymp. Sig. (2-tailed) 0.122 0.472 0.155 0.200 0.387

a. Test distribution is Normal.

Sumber: Output SPSS, One Sample K-S

Hasil pengujian menunjukkan bahwa semua variable sudah berdistribusi

normal. Hal ini ditunjukkan dengan nilai signifikansi di atas 0,05. Selain itu uji

normalitas secara multivariate terhadap nilai residualnya. Hasil pengujiannya terlihat

pada Gambar 4.1 dan Tabel 4.4 sebagai berikut,

Gambar 4.1

Uji Normalitas residual

Tabel 4.4

Uji Normalitas residual

15

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 54

Normal

Parametersa

Mean .0000000

Std. Deviation .71250038

Most Extreme

Differences

Absolute .126

Positive .126

Negative -.074

Kolmogorov-Smirnov Z .924

Asymp. Sig. (2-tailed) .360

a. Test distribution is Normal.

Sumber: Output SPSS, One Sample K-S

Hasil pengujian normalitas menunjukkan bahwa model regresi memiliki nilai

residual yang berdistribusi normal. Hal ini ditunjukkan dengan nilai signifikansi

pengujian Kolmogorov Smirnov tersebut lebih besar dari 0,05. Grafik PP Plot juga

menunjukkan kecilnya penyimpangan yang tidak jauh dari garis diagonal.

2. Multikolinier

Pengujian multikolinieritas dalam model regresi dilakukan dengan melihat

nilai Tolerance VIF dari output regresi. Nilai VIF yang lebih besar dari 10 atau

16

Tolerance yang lebih kecil dari 0,1 menunjukkan adanya gejala multikolinieritas

dalam model regresi. Nilai VIF dan Tolerance dari masing-masing variabel bebas

terlihat pada Tabel 4.5 sebagai berikut :

Tabel 4.5

Pengujian multikolinieritas

Model

Collinearity Statistics

Tolerance VIF

ROA .519 1.927

DER .497 2.012

CR .915 1.092

TAT .642 1.558

Sumber : Output SPSS , Coefficienta

Hasil pengujian menunjukkan bahwa tidak ada nilai VIF dari variable yang

memiliki nilai lebih dari angka 10. Dengan demikian model regresi tersebut tidak

masih memiliki masalah multikolinier. Dengan demikian model regresi tersebut

sudah tidak memiliki masalah multikolinier.

3. Autokorelasi

Pengujian autokorelasi dilakukan dengan menggunakan uji Durbin Watson.

Nilai Durbin Watson yang berada diantara nilai du dan 4 - du menunjukkan model

yang tidak terkena masalah autokorelasi.

Tabel 4.6

Pengujian autokorelasi Durbin Watson

17

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of

the Estimate

Durbin-

Watson

1 .431a .186 .120 .74101158 1.809

a. Predictors: (Constant), TAT, CR, ROA, DER

b. Dependent Variable: RETURN

Sumber: Output SPSS, Model Summary b

Nilai DW yang diperoleh adalah sebesar 1,845. Nilai tabel du untuk k = 4 dan

data sebanyak 34 diperoleh sebesar 1,74. Dengan demikian nilai DW = 1,809 berada

diantara 1,74 dan 4 – du = 2,26. Hal ini berarti tidak ada masalah autokorelasi pada

model regresi.

4. Heteroskedastisitas

Pengujian heteroskedastisitas dilakukan dengan menggunakan Scatterplot.

Pola scatter plot yang tidak membentuk garis atau bergelombang menunjukkan tidak

adanya masalah heteroskedastisitas. Hasil pengujian diperoleh terlihat pada Gambar

4.2 sebagai berikut :

Gambar 4.2

Uji Heteroskedastisitas

Du = 1,74 DW = 1,809 4-du = 2,26

18

Sumber: Output SPSS, Scratter Plot

Pola Scatter Plot menunjukkan data yang menyebar di bidang X dan Y.

Dengan demikian maka dapa disimpulkan tidak terdapat masalah heteroskedastisitas

pada model regresi. Hal ini memperkuat dugaan tidak adanya masalah

heteroskedastisitas dalam model regresi.

4.3 Analisis Regresi Linier Berganda

Pengujian hipotesis ini bertujuan untuk menguji signifikansi pengaruh antara

variabel-varibel bebas terhadap variabel terikatnya Perhitungan analisis regresi ini

menggunakan bantuan program SPSS versi 19. Hasil perhitungan regresi dari print

out SPSS terlihat pada Tabel 4.7 sebagai berikut ,

Tabel 4.7

Rekapitulasi hasil regresi

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) -.398 .495 -.803 .426

ROA .017 .012 .241 1.347 .184

DER .354 .231 .280 1.533 .132

19

CR -.007 .067 -.014 -.104 .918

TAT .811 .329 .396 2.464 .017

a. Dependent Variable: RETURN

Sumber : Output SPSS, Coefficientsa

Hasil tersebut dapat dituliskan dalam persamaan regresi sebagai berikut

RETURN = -0,398 + 0,017 ROA + 0,354 DER - 0,007 CR + 0,811 TAT + e

Hasil tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Koefisien variabel ROA adalah sebesar 0,017 dengan arah positif yang berarti

bahwa perusahaan dengan ROA yang besar cenderung memiliki return saham

yang lebih besar.

2. Koefisien variabel DER adalah sebesar 0,354 dengan arah positif yang berarti

bahwa perusahaan dengan DER yang besar cenderung memiliki return saham

yang lebih besar.

3. Koefisien variabel CR adalah sebesar -0,007 dengan arah negatif yang berarti

bahwa perusahaan dengan CR yang besar cenderung memiliki return saham

yang lebih rendah.

4. Koefisien variabel TAT adalah sebesar 0,811 dengan arah positif yang berarti

bahwa perusahaan dengan TAT yang besar cenderung memiliki return saham

yang lebih besar.

4.3.1 Uji Parsial (Uji t)

Untuk melihat variabel-variabel mana yang memiliki pengaruh yang

bermakna secara parsial terhadap harga saham sebagai berikut:

1. Pengaruh ROA terhadap return saham

Ho1 : b1=0 : ROA tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap return

saham.

20

Ha1 : b1 ≠0 : ROA memiliki pengaruh signifikan terhadap return saham.

Hasil pengujian untuk variabel ROA memberikan hasil t hitung sebesar

1,347 dengan signifikansi sebesar 0,561. Nilai signifikansi sebesar 0,184 tersebut

lebih besar dari taraf signifikansi 0,05. Dengan demikian menunjukkan bahwa

pada taraf signifikansi 5%, ROA tidak mempunyai pengaruh yang signifikan

terhadap return saham. Hal ini berarti Hipotesis 1 ditolak.

2. Pengaruh DER terhadap return saham

Ho3 : b3 =0 : DER tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap return

saham.

Ha3 : b3 >0 : DER memiliki pengaruh signifikan terhadap return saham.

Hasil pengujian untuk variabel DER memberikan hasil t hitung sebesar 1,533

dengan signifikansi sebesar 0,132. Nilai signifikansi sebesar 0,032 tersebut lebih

besar dari taraf signifikansi 0,05. Dengan demikian menunjukkan bahwa pada

taraf signifikansi 5%, DER tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap

return saham. Hal ini berarti Hipotesis 2 ditolak.

3. Pengaruh CR terhadap return saham

Ho2 : b3 =0 : CR tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap return

saham.

Ha2 : b3 ≠0 : CR memiliki pengaruh signifikan terhadap return saham.

Hasil pengujian untuk variabel CR memberikan hasil t hitung sebesar -

0,104 dengan signifikansi sebesar 0,589. Nilai signifikansi sebesar 0,918 tersebut

lebih besar dari 0,05. Dengan demikian menunjukkan bahwa pada taraf

signifikansi 5%, CR tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap return

saham.

4. Pengaruh TAT terhadap return saham

21

Ho3 : b4 =0 : TAT tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap return

saham.

Ha3 : b4 >0 : TAT memiliki pengaruh signifikan terhadap return saham.

Hasil pengujian untuk variabel TAT memberikan hasil t hitung sebesar 2,464

dengan signifikansi sebesar 0,017. Nilai signifikansi sebesar 0,017 tersebut lebih

kecil dari taraf signifikansi 0,05. Dengan demikian menunjukkan bahwa pada

taraf signifikansi 5%, TAT mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap return

saham dengan arah positif.

4.3.2 Uji Simultan (Uji F)

Hasil pengujian model regresi secara simultan ditunjukkan dengan nilai F dari

hasil pengujian. Nilai uji F terlihat pada Tabel 4.8 sebagai berikut :

Tabel 4.8

Pengujian secara simultan

ANOVAb

Model

Sum of

Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 6.155 4 1.539 2.802 .036a

Residual 26.906 49 .549

Total 33.061 53

a. Predictors: (Constant), TAT, CR, ROA, DER

b. Dependent Variable: RETURN

Sumber : Output SPSS, Anova

22

Diperoleh nilai F sebesar 2,804 dengan signifikansi sebesar 0,036. Nilai

signifikansi sebesar 0,036 tersebut lebih kecil dari 0,05. Dengan menunjukkan bahwa

model regresi ini memberikan makna terhadap pengaruh ROA, DER, CR dan TAT

secara bersama-sama terhadap return saham.

4.3.3 Koefisien Determinasi

Nilai koefisien determinasi menunjukkan persentase variabel terikat yang

dapat dijelaskan oleh variabel-variabel bebasnya. Nilai koefisien determinasi dapat

diperoleh dari nilai adjusted R2 yang terlihat pada Tabel 4.9

Tabel 4.9

Koefisien Determinasi

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of

the Estimate

Durbin-

Watson

1 .431a .186 .120 .74101158 1.809

a. Predictors: (Constant), TAT, CR, ROA, DER

b. Dependent Variable: RETURN

Sumber : Output SPSS, Coefficients

Penelitian ini mendapatkan nilai adjusted R2 diperoleh sebesar 0,120. Hal ini

berarti bahwa 12,0% return saham dijelaskan oleh variabel ROA, DER, CR dan TAT,

sedangkan sebagian besar lainnya yaitu 88,0% return saham dapat dijelaskan oleh

variabel lainnya.

4.4 Pembahasan

Berdasarkan pengujian t yang telah dilakukan, maka berikut ini adalah

ringkasan hasil pengujian hipotesis :

Ringkasan Hasil Uji Hipotesis

23

Hipotesis Hasil Uji

H1 ROA berpengaruh positif terhadap return saham. Ditolak

H2 DER berpengaruh negatif terhadap return saham. Ditolak

H3 CR berpengaruh positif terhadap return saham. Ditolak

H4 TAT berpengaruh positif terhadap return saham. Diterima

Hasil penelitian ini mendapatkan bahwa dari empat variabel yang digunakan

dalam penelitian ini, satu variabel yang berpengaruh terhadap return saham.

Penjelasan dari masing-masing variabel diperoleh sebagai berikut.

1. Pengaruh ROA terhadap return saham

Hasil penelitian ini mendapatkan bahwa ROA tidak memiliki pengaruh yang

signifikan terhadap return saham. Hal ini ditunjukkan dengan nilai signifikansi

sebesar 0,561 lebih besar dari 0,05. Dengan demikian penelitian ini tidak konsisten

dengan penelitian yang dilakukan oleh Ardhiastari (2006), Natarsyah (2002), dan

Ulupui (2005).

ROA merupakan adalah satu rasio yang merupakan kabar baik bagi investor,

dimana ROA yang tinggi menunjukkan bahwa perusahaan memiliki kemampuan

yang baik dalam memberikan laba perusahaan. Dengan demikian ROA yang semakin

besar menujukkan bahwa perusahaan mampu memberikan keuntungan bagi

perusahaan yang dapat berimbas bagi keuntungan pemegang saham. Namun

demikian beberapa investor nampaknya tidak menilai informasi dengan cepat

sehingga secara umum ROA kurang berpengaruh signifikan.

2. Pengaruh DER terhadap return saham

DER tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham. Hal ini ditunjukkan

dengan nilai signifikansi sebesar 0,132 lebih besar dari taraf signifikansi 0,05.

24

Dengan demikian penelitian ini tidak konsisten dengan penelitian yang dilakukan

oleh Widyarini (2006), dan Pasetyo (2005).

DER merupakan rasio hutang yang secara umum mencerminkan tingkat

kewajiban perusahaan dalam membayar hutang-hutang jangka pendek maupun

jangka panjangnya, sehingga beberapa pihak investor merasakan bahwa DER yang

besar dapat membebani keuangan perusahaan yang pada akhirnya dapat merugikan

inevstor.

Namun demikian kondisi yang berbeda juga dapat diperoleh dari investor

dimana DER yang tinggi justru mencerminkan bahwa perusahaan sedang dalam

pertumbuhan dimana perusahaan sangat memerlukan pendanaan yang besar yang

lebih cepat diperoleh melalui kontrak hutang dengan pihak ketiga. Adanya

pemahaman dan interpretasi dari investor mengenai peran DER bagi perusahaan

menjadikan reaksi yang diberikan oleh investor dapat memiliki arah positif terhadap

return saham.

3. Pengaruh CR terhadap return saham

Hasil penelitian ini mendapatkan bahwa CR tidak memiliki pengaruh yang

signifikan terhadap return saham. Hal ini ditunjukkan dengan nilai signifikansi

sebesar 0,918 lebih besar dari taraf signifikansi 0,05. Dengan demikian penelitian ini

tidak konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Ulupui (2005)

Nilai CR yang besar oleh perusahaan memiliki aset-aset lancar yang cukup

besar yang dapat digunakan untuk menutup hutang-hutang jangka pendeknya. Namun

demikian CR yang tinggi juga seringkali mencerminkan bahwa perusahaan terlalu

banyak menumpukkan aset mereka pada kas, persediaan dan hutang lancar yang

berarti bahwa perusahaan kurang mampu memutar aset-aset mereka. Kondisi ini

terkadang tidak disukai investor.

4. Pengaruh TAT terhadap return saham

Hasil penelitian ini mendapatkan bahwa TAT memiliki pengaruh yang

signifikan terhadap return saham dengan arah positif. Hal ini ditunjukkan dengan

nilai signifikansi sebesar 0,017 lebih kecil dari taraf signifikansi 0,05. Dengan

25

demikian hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakuan oleh

Restiyani (2006).

Nilai TAT yang besar oleh perusahaan memiliki kemampuan untuk menjual

produk-produk mereka dengan cepat. Dengan semakin cepatnya perputaran aset

perusahaan hal ini mengindikasikan bahwa perusahaan memiliki potensi yang besar

untuk mendapatkan keuntungan dan mengalami pertumbuhan, sehingga hal ini dapat

menarik minat investor. Kondisi demikian dapat mengakibatkan kenaikan harga

saham.

5. SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN

5.1. Simpulan

Kesimpulan yang bisa diambil dari hasil penelitian yang dibahas pada bab

sebelumnya adalah sebagai berikut :

1. Variabel ROA diperoleh tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap return

saham. Hal ini ditunjukkan dengan nilai signifikansi di atas 0,05.

2. Variabel DER diperoleh tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap return

saham. Hal ini ditunjukkan dengan nilai signifikansi di atas 0,05.

3. Variabel CR tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham. Hal ini

ditunjukkan dengan nilai signifikansi di atas 0,05.

4. Variabel TAT diperoleh memiliki pengaruh yang signifikan terhadap return

saham. Perusahaan dengan TAT yang lebih besar cenderung memiliki return

saham yang lebih besar.

5.2. Keterbatasan Penelitian

Keterbatasan penelitian ini pada prinsipnya terletak pada jumlah data

penelitian yang dipergunakan dalam penelitian ini. Penelitian ini tidak meneliti

seluruh perusahaan yang tergabung dalam Bursa Efek Indonesia. Hal ini terkait

dengan syarat adanya konsistensi perusahaan yang masuk ke dalam LQ45 selama

periode penelitian, dimana tidak banyak perusahaan yang sampelnya diperoleh.

26

Penelitian ini tidak menggunakan fakor fundamental lainnya seperti resiko

sistematik yang sering kali berpengaruh secara langsung terhadap return saham.

Selain itu, hanya menggunakan satu rasio saja sebagai variabel independen untuk

mewakili setiap variabel profitabilitas, solvabilitas, likuiditas, dan aktivitas.

5.3. Saran

Dengan melihat hasil penelitian sebagaimana dijelaskan pada bab

sebelumnya, maka saran yang dapat disampaikan adalah sebagai berikut :

1. Berdasarkan hasil penelitian ini maka dapat dilihat bahwa para investor acap kali

sering mengabaikan faktor-faktor ROA, DER, CR, dan TAT untuk melakukan

transaksi saham. Harga saham yang terjadi fluktuatif sehingga akan menyebabkan

return saham juga mengalami fluktuasi.

2. Dengan diperolehnya pengaruh TAT terhadap return saham, maka investor

nampaknya perlu juga mempertimbangkan perusahaan yang konsisten mampu

melakukan aktivitas dalam penjualan produk sebagai tujuan investasi.

3. Masih sedikitnya perusahaan yang secara kontinyu menjadi LQ 45 yang

digunakan sebagai sampel maka dalam hal penelitian selanjutnya disarankan

untuk tidak menggunakan syarat ada kontinyuitas sebagai sampel penelitian

untuk mendapatkan sampel yang lebih banyak.

4. Perlunya penelitian yang lebih menyeluruh terhadap seluruh perusahaan yang go

public. Dan perlunya faktor devidend yield untuk dipertimbangkan dalam variabel

return saham.

5. Perlu adanya penelitian yang menggunakan variabel-variabel lain yang

menggambarkan rasio profitabilitas, solvabilitas, likuiditas, dan aktivitas yang

pengaruhnya lebih relevan terhadap nilai return saham.

27

DAFTAR PUSTAKA

Anastasia, N. 2003. "Analisis Faktor Fundamental dan Resiko Sistematik Terhadap

Harga Saham Properti di BEJ." http://puslit.petra.ac.id/journals/accounting

Diakses tanggal 2 Agustus 2009

Ang, Robert. 1997. Buku Pintar : Pasar Modal Indonesia. Jakarta: Mediasoft

Indonesia

Ardhiastari, Heidy. 2006. "Analisis Pengaruh Faktor Fundamental Perusahaan dan Resiko

Sistematik Terhadap Return Saham (Studi Kasus Saha-saham LQ 45 BEJ Periode

2002-2004)". Skripsi Tidak Dipublikasikan, Fakultas Ekonomi, Universitas

Diponegoro Semarang

Brigham, E. F. and J. F. Houston. 2001. Manajemen Keuangan. Jakarta: Erlangga

Dariyus. 2004. "Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham Pada PT. Astra

Internasional." Diakses tanggal 5 September 2009, dari Jurnal Bisnis dan

Strategi, Vol 8

Fabozzi, F. J. 1999. Manajemen Investasi. Jakarta: Salemba Empat

Ghozali, I. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS

19."Semarang: Badan Penerbit Undip

Ghozali, I. 2009. Analisis Multivariate Lanjutan Dengan Program SPSS. Semarang:

Badan Penerbit Undip

Hardiningsih, Pancawati, L. Suryanto, A. Chariri. 2002. "Faktor Fundamental Dan

Resiko Ekonomi Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Di Bursa Efek

Jakarta: Studi Kasus Basic Industry & Chemical." Jurnal Bisnis dan Strategi,

Vol 8

Helfert, E.A. 1997. Teknik Analisis Keuangan. Jakarta: Erlangga

Husnan, S. 2005. Dasar-Dasar Teori Portfolio dan Analisis Sekuritas. Yogyakarta:

UPP AMP YKPN

Jogiyanto, H.M. 2000. Teori Portfolio dan Analisis Investasi. Yogyakarta: BPFE

Machfoedz, Mas'ud. Akuntansi Manajemen.1989. BPFE-Yogyakarta

28

Paramarta, W. A. 2007. "Pengaruh Beberapa Variabel Keuangan Terhadap Stock

Return Pada Saham Blue Chip Di Bursa Efek Jakarta Periode 2000-2005."

FORUM, vol. 5, No. 2

Prasetyo, T.B. 2005. "Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Perusahaan Terhadap

Return Saham (Studi Kasus Pada Perusahaan Yang Masuk Indeks LQ 45

Periode 1999-2003)." Skripsi Tidak Dipublikasikan. Universitas Diponegoro

Prasetyo, M.A. 2006. "Analisis Pengaruh Faktor Fundamental dan Faktor Makro

Ekonomi Terhadap Return Saham Perusahaan Perbankan (Studi Kasus Pada

Perusahaan Perbankan Yang Go Public di BEJ)." Skripsi Tidak

Dipublikasikan. Universitas Diponegoro Semarang

Restiyani, D. 2006. "Analisis Pengaruh Faktor Fundamental Terhadap Return Saham

(Studi Kasus Pada Perusahaan Otomotif dan Komponennya di BEJ Periode

2001-2004)." Skripsi Tidak Dipublikasikan, Universitas Diponegoro

Semarang

Sartono, R.A., Drs, M.B.A. 2001. Manajemen Keuangan Teori Dan Aplikasi.

Yogyakarta: BPFE

Suharli, M. 2003. " Studi Empiris Terhadap Dua Faktor Yang Mempengaruhi Return

Saham (Studi Kasus Pada Perusahaan Food & Beverages)." Jurnal Akuntansi

& Keuangan, Vol 7, No 5.

Tandelilin, E. 2001. Analisis Investasi dan Manajemen Portfolio. Yogyakarta: BPFE

Ulupui, I. G. K. 2006. "Analisis Pengaruh Rasio Likuiditas, Leverages, Aktivitas, dan

Profitabilitas Terhadap Return Saham (Studi Kasus Pada Perusahaan Makanan

dan Minuman Dengan Kategori Industri Barang Konsumsi di BEJ)." dari

internet http://puslit.petra.ac.id/journals/accounting Diakses tanggal 31 Juli

2009

Widyarini, F. 2005. "Pengaruh Faktor Fundamental Terhadap Return Saham

Perusahaan Miscellaneous Industries Yang Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta

Periode 2002-2003." Skripsi Tidak Dipublikasikan. Universitas Diponegoro

Semarang.