ANALISIS CHOICE BASED CONJOINT PADA PREFERENSI …repository.ub.ac.id/4120/1/NAILAH MARIRAH...

66
ANALISIS CHOICE BASED CONJOINT PADA PREFERENSI MAHASISWA UNIVERSITAS BRAWIJAYA DALAM PEMILIHAN PAKET KURSUS TOEFL PREPARATION (Studi pada Peserta Didik Brawijaya Language Center Tahun 2017, Universitas Brawijaya, Kota Malang) SKRIPSI oleh: NAILAH MARIRAH ZAIN 135090501111013 PROGRAM STUDI STATISTIKA JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2017

Transcript of ANALISIS CHOICE BASED CONJOINT PADA PREFERENSI …repository.ub.ac.id/4120/1/NAILAH MARIRAH...

Page 1: ANALISIS CHOICE BASED CONJOINT PADA PREFERENSI …repository.ub.ac.id/4120/1/NAILAH MARIRAH ZAIN.pdf · ANALISIS CHOICE BASED CONJOINT PADA PREFERENSI MAHASISWA UNIVERSITAS BRAWIJAYA

ANALISIS CHOICE BASED CONJOINT PADA

PREFERENSI MAHASISWA UNIVERSITAS

BRAWIJAYA DALAM PEMILIHAN PAKET KURSUS

TOEFL PREPARATION

(Studi pada Peserta Didik Brawijaya Language Center

Tahun 2017, Universitas Brawijaya, Kota Malang)

SKRIPSI

oleh:

NAILAH MARIRAH ZAIN

135090501111013

PROGRAM STUDI STATISTIKA

JURUSAN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2017

Page 2: ANALISIS CHOICE BASED CONJOINT PADA PREFERENSI …repository.ub.ac.id/4120/1/NAILAH MARIRAH ZAIN.pdf · ANALISIS CHOICE BASED CONJOINT PADA PREFERENSI MAHASISWA UNIVERSITAS BRAWIJAYA

i

ANALISIS CHOICE BASED CONJOINT PADA

PREFERENSI MAHASISWA UNIVERSITAS

BRAWIJAYA DALAM PEMILIHAN PAKET KURSUS

TOEFL PREPARATION

(Studi pada Peserta Didik Brawijaya Language Center

Tahun 2017, Universitas Brawijaya, Kota Malang)

SKRIPSI

oleh:

NAILAH MARIRAH ZAIN

135090501111013

PROGRAM STUDI STATISTIKA

JURUSAN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2017

Page 3: ANALISIS CHOICE BASED CONJOINT PADA PREFERENSI …repository.ub.ac.id/4120/1/NAILAH MARIRAH ZAIN.pdf · ANALISIS CHOICE BASED CONJOINT PADA PREFERENSI MAHASISWA UNIVERSITAS BRAWIJAYA

ii

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

ANALISIS CHOICE BASED CONJOINT PADA PREFERENSI

MAHASISWA UNIVERSITAS BRAWIJAYA DALAM

PEMILIHAN PAKET KURSUS TOEFL PREPARATION

(Studi pada Peserta Didik Brawijaya Language Center Tahun

2017, Universitas Brawijaya, Kota Malang)

oleh:

NAILAH MARIRAH ZAIN

135090501111013

Setelah dipertahankan di depan Majelis Penguji

Pada tanggal 20 Juli 2017

Dan dinyatakan memenuhi syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Sains dalam bidang Statistika

Dosen Pembimbing

Dr. Ir. Solimun, MS

NIP. 196112151987031002

Mengetahui,

Ketua Jurusan Matematika

Fakultas MIPA

Universitas Brawijaya

Ratno Bagus Edy Wibowo, S.Si, M.Si, Ph.D.

NIP. 197509082000031003

Page 4: ANALISIS CHOICE BASED CONJOINT PADA PREFERENSI …repository.ub.ac.id/4120/1/NAILAH MARIRAH ZAIN.pdf · ANALISIS CHOICE BASED CONJOINT PADA PREFERENSI MAHASISWA UNIVERSITAS BRAWIJAYA

iii

LEMBAR PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : NAILAH MARIRAH ZAIN

NIM : 135090501111013

Jurusan : MATEMATIKA

Program Studi : STATISTIKA

Skripsi berjudul :

ANALISIS CHOICE BASED CONJOINT PADA PREFERENSI

MAHASISWA UNIVERSITAS BRAWIJAYA DALAM

PEMILIHAN PAKET KURSUS TOEFL PREPARATION

(Studi pada Peserta Didik Brawijaya Language Center Tahun

2017, Universitas Brawijaya, Kota Malang)

Dengan ini menyatakan bahwa:

1. Isi dari skripsi yang saya buat adalah benar-benar karya

sendiri dan tidak menjiplak karya orang lain, selain nama-

nama yang termaktub di isi dan tertulis di daftar pustaka dalm

skripsi ini.

2. Apabila di kemudian hari ternyata skripsi yang saya tulis

terbukti hasil jiplakan, maka saya akan bersedia menanggung

segala resiko yang akan saya terima.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan segala kesadaran.

Malang, 20 Juli 2017

Yang menyatakan,

NAILAH MARIRAH ZAIN

135090501111013

Page 5: ANALISIS CHOICE BASED CONJOINT PADA PREFERENSI …repository.ub.ac.id/4120/1/NAILAH MARIRAH ZAIN.pdf · ANALISIS CHOICE BASED CONJOINT PADA PREFERENSI MAHASISWA UNIVERSITAS BRAWIJAYA

iv

ANALISIS CHOICE BASED CONJOINT PADA PREFERENSI

MAHASISWA UNIVERSITAS BRAWIJAYA DALAM

PEMILIHAN PAKET KURSUS TOEFL PREPARATION

(Studi pada Peserta Didik Brawijaya Language Center Tahun

2017, Universitas Brawijaya, Kota Malang)

ABSTRAK

Lulusan Universitas Brawijaya selalu bertambah tiap tahun. Untuk

mencetak lulusan yang unggul, terdapat syarat kelulusan yaitu

TOEFL. Banyak calon sarjana UB yang menyiapkan TOEFL dengan

menempuh pendidikan nonformal TOEFL preparation di Brawijaya

Language Center karena merupakan lembaga bahasa dibawah

naungan UB yang mengadakan TOEFL untuk para calon sarjana. Oleh

karena itu, tujuan penelitian ini adalah ingin mengetahui atribut dan

level apa yang memengaruhi preferensi mahasiswa UB dalam memilih

paket kursus TOEFL preparation dengan analisis konjoin. Karena

analisis konjoin digunakan untuk memahami bagaimana responden

mengembangkan preferensinya terhadap semua jenis objek

berdasarkan kombinasi atribut yang ditawarkan dengan cara

memberikan skor (skala likert). Data yang digunakan adalah data

primer hasil survey dengan cara menyebarkan angket kepada

mahasiswa yang menempuh TOEFL preparation di BLC. Didapatkan

hasil penelitian bahwa mahasiswa peserta didik TOEFL preparation

menyukai kursus dengan tatap muka/minggu sebanyak 4 kali (lama

kursus 1 bulan 1 minggu) dan harga kursus sebesar Rp 2.500.000/10

orang.

Kata Kunci: analisis konjoin, brawijaya language center, preferensi

Page 6: ANALISIS CHOICE BASED CONJOINT PADA PREFERENSI …repository.ub.ac.id/4120/1/NAILAH MARIRAH ZAIN.pdf · ANALISIS CHOICE BASED CONJOINT PADA PREFERENSI MAHASISWA UNIVERSITAS BRAWIJAYA

v

Choice Based Conjoint Analysis on Preference of

Brawijaya University Students in Choosing

TOEFL Preparation Package Course

(Study on Brawijaya Language Center Students 2017,

Brawijaya University, Malang City)

ABSTRACT

Brawijaya University graduates always increase every year. To get a

superior graduates, there is a TOEFL graduation requirement. Many

UB undergraduate candidates who prepare TOEFL by taking non-

formal education TOEFL preparation in Brawijaya Language Center

because it is a UB language institution that holds TOEFL for

undergraduate candidates. Therefore, the purpose of this study is to

know what attributes and levels affect the preferences of UB students

in choosing TOEFL preparation course packages with conjoint

analysis. Because conjoint analysis is used to understand how

respondents develop their preferences for all types of objects based on

the combination of attributes offered by scoring (likert scale). The data

used is the primary data survey results by distributing questionnaires

to students who take TOEFL preparation in BLC. It was found out that

the students of TOEFL preparation students like 4 weekly courses (1

month 1 week course) and course price Rp 2,500,000 / 10 people.

Keywords: conjoint analysis, brawijaya language center, preference

Page 7: ANALISIS CHOICE BASED CONJOINT PADA PREFERENSI …repository.ub.ac.id/4120/1/NAILAH MARIRAH ZAIN.pdf · ANALISIS CHOICE BASED CONJOINT PADA PREFERENSI MAHASISWA UNIVERSITAS BRAWIJAYA

vi

KATA PENGANTAR

Segala puji hanyalah milik Allah SWT, Dzat yang telah

melimpahkan berbagai kenikmatan dan karunia, khususnya kepada

penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal skripsi ini.

Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah pada Nabi

Muhammad SAW, juga segenap keluarga, sahabat, serta umat beliau

hingga akhir zaman. Amin Ya Robbal Alamin.

Proposal skipsi ini berjudul Analisis Choice Based Conjoint

Pada Preferensi Mahasiswa Universitas Brawijaya Dalam Pemilihan

Paket Kursus Toefl Preparation yang bertujuan untuk mengetahui

preferensi mahasiswa Universitas Brawijaya yang menempuh

pendidikan nonformal di Brawijaya Language Center terhadap paket

kelas yang telah ditempuhnya.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan proposal skripsi

hingga penulisan telah banyak bantuan dan dukungan yang diterima

oleh penulis. Oleh sebab itu penulis mengucapkan banyak terima kasih

dan rasa hormat kepada:

1. Dr. Ir. Solimun, MS. selaku dosen pembimbing yang telah

meluangkan banyak waktu dan selalu sabar untuk memberikan

bimbingan dan saran pada penulis dalam penyusunan skripsi ini.

2. Ir. Heni Kusdarwati, MS. selaku dosen penguji 1 yang telah

memberikan bimbingan dan saran pada penulis dalam

penyusunan skripsi ini.

3. Nurjannah, S.Si., M.Phil, Ph.D selaku dosen penguji 2 yang telah

memberikan bimbingan dan saran pada penulis dalam

penyusunan skripsi ini.

4. Ratno Bagus E.W., S.Si, M.Si, Ph.D selaku Ketua Jurusan

Matematika.

5. Mama, Ayah, Mba Nadiya, Dek Falah, Dek Nabilah, Budhe Ida,

Pakde Mahmud serta keluarga yang telah memberikan dukungan

dan kasih sayang yang tidak dapat dibandingkan dengan apapun.

6. Seluruh teman statistika 2013 yang dicintai.

Page 8: ANALISIS CHOICE BASED CONJOINT PADA PREFERENSI …repository.ub.ac.id/4120/1/NAILAH MARIRAH ZAIN.pdf · ANALISIS CHOICE BASED CONJOINT PADA PREFERENSI MAHASISWA UNIVERSITAS BRAWIJAYA

vii

7. Seluruh sahabat “Katanya Teman”, Dita RKP, ST Ananda, Nur

Afifah Savitri, Gracia Krisantiana, Malinda Ayu, Fariz Agyan,

Effrihan, Tri Antono yang telah menemani suka duka selama 4

tahun di perkuliahan ini.

8. Dinul Wijaya Putra, yang telah menemani dan selalu

mengingatkan, semangat untuk skripsinya.

9. Seluruh Sahabat SMA, Laxsmi Widya, Laili Munifah, Shohibatul

Fadlilah, Farida Nur Azizah, Faiza YB, Rani Zakiyah, Ria Rizki,

Pratiwi Nuzulil, keluarga Survivor, dan Naisyan.

10. Sahabat yang bertemu di KKN Giripurno, Aini Fauziyah dan

Novalia Ena Agustin yang telah menemani, semangat untuk

skripsinya.

11. Seluruh jajaran dosen, staff, dan karyawan Jurusan Matematika

Universitas Brawijaya yang telah membantu proses penyelesaian

proposal skripsi.

12. Semua Pihak yang telah membantu penulis yang tidak bisa

disebutkan satu persatu.

Dengan keterbatasan pengetahuan dan kemampuan yang

dimiliki, penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam pembuatan

proposal skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Maka dari itu

penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang bersifat

membangun demi kesempurnaan proposal skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusuna skripsi ini masih

terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu, diharapkan saran dan

kritik yang membangun agar penulis dapat menyusun laporan yang

lebih baik di lain kesempatan. Semoga skripsi ini memberikan manfaat

bagi semua pihak yang membutuhkan.

Malang, 2017

Penulis

Page 9: ANALISIS CHOICE BASED CONJOINT PADA PREFERENSI …repository.ub.ac.id/4120/1/NAILAH MARIRAH ZAIN.pdf · ANALISIS CHOICE BASED CONJOINT PADA PREFERENSI MAHASISWA UNIVERSITAS BRAWIJAYA

viii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ..................................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN .......................................................... ii

LEMBAR PERNYATAAN .......................................................... iii

ABSTRAK ..................................................................................... iv

ABSTRACT .................................................................................. v

KATA PENGANTAR .................................................................. vi

DAFTAR ISI ................................................................................. viii

DAFTAR TABEL ......................................................................... xi

DAFTAR GAMBAR .................................................................... xii

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................ xiii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................. 1

1.1 Latar Belakang .................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah ............................................................. 4

1.3 Batasan Masalah ................................................................ 4

1.4 Tujuan Penelitian ............................................................... 4

1.5 Manfaat Penelitian ............................................................. 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................. 7

2.1 Analisis Konjoin ................................................................ 7

2.1.1 Pengertian Analisis Konjoin ................................. 7

2.1.2 Metode Analisis Konjoin ...................................... 7

2.1.2.1 Metode Traditional Conjoint .................. 8

2.1.2.2 Metode Adaptive Conjoint ...................... 9

2.1.2.3 Metode Choice-Based Conjoint .............. 9

2.1.3 Penentuan Atribut dan Level ................................ 10

2.1.4 Metode Pembuatan Rancangan Stimuli ................ 11

2.1.5 Fractional Factorial Design ................................. 14

2.1.6 Data Input ............................................................. 15

2.1.7 Prosedur Analasis Konjoin ................................... 16

2.1.8 Analisis Konjoin dengan Regresi Peubah

Dummy ................................................................. 18

2.1.9 Koefisien Part-Worth ........................................... 21

2.1.10 Nilai Kepentingan Relatif Atribut (Relative

Importance Weight) .............................................. 22

Page 10: ANALISIS CHOICE BASED CONJOINT PADA PREFERENSI …repository.ub.ac.id/4120/1/NAILAH MARIRAH ZAIN.pdf · ANALISIS CHOICE BASED CONJOINT PADA PREFERENSI MAHASISWA UNIVERSITAS BRAWIJAYA

ix

2.1.11 Pengukuran Ketepatan Prediksi dan Pengujian

Validitas Internal .................................................. 23

2.2 Preferensi ........................................................................... 24

2.3 Brawijaya Language Center (BLC) .................................. 25

2.4 Preferensi Mahasiswa Universitas Brawijaya berdasarkan

Paket Kursus TOEFL Preparation di Brawijaya

Language Center (BLC ..................................................... 25

2.4.1 Fasilitas Pembelajaran ............................................. 25

2.4.2 Sarana dan Prasarana ............................................... 26

2.4.3 Bonus Spesial .......................................................... 27

2.4.4 Tatap Muka per-Minggu (1,5 jam tiap tatap muka) 28

2.4.5 Harga Kursus ........................................................... 28

BAB III METODE PENELITIAN .............................................. 29

3.1 Lokasi Penelitian ............................................................... 29

3.2 Data Penelitian .................................................................. 29

3.3 Atribut dan Level Penelitian di BLC ................................. 29

3.4 Stimuli ............................................................................... 30

3.5 Instrumen Penelitian dan Pengukuran Stimuli .................. 31

3.6 Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel ......... 31

3.7 Metode Langkah Analisis Data ......................................... 33

3.8 Diagram Alir ...................................................................... 35

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ...................................... 37

4.1 Analisis Regresi dengan Peubah Dummy .......................... 37

4.1.1 Penentuan Level Acuan ........................................... 37

4.1.2 Pengkodean Peubah Dummy ................................... 37

4.1.3 Pendugaan Parameter Regresi Peubah Dummy ....... 38

4.1.4 Pengukuran Ketepatan Prediksi Goodness of Fit .... 38

4.2 Koefisien Part-worth ......................................................... 39

4.3 Utilitas Level pada Masing-Masing Atribut ...................... 40

4.3.1 Utilitas Level pada Atribut Tatap Muka/Minggu

(1,5 jam tiap tatap muka) ......................................... 41

4.3.2 Utilitas Level pada Atribut Harga Kursus (20 kali

pertemuan) ............................................................... 42

4.3.3 Utilitas Level pada Atribut Fasilitas Pembelajaran . 43

4.3.4 Utilitas Level pada Atribut Sarana dan Prasarana ... 44

4.3.5 Utilitas Level pada Atribut Bonus Spesial .............. 45

Page 11: ANALISIS CHOICE BASED CONJOINT PADA PREFERENSI …repository.ub.ac.id/4120/1/NAILAH MARIRAH ZAIN.pdf · ANALISIS CHOICE BASED CONJOINT PADA PREFERENSI MAHASISWA UNIVERSITAS BRAWIJAYA

x

4.4 Pengukuran Ketepatan Prediksi Korelasi Pearson ............ 45

4.5 Interpretasi Hasil Pelitian .................................................. 46

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN........................................ 49

5.1 Kesimpulan ........................................................................ 49

5.2 Saran .................................................................................. 49

DAFTAR PUSTAKA ................................................................... 51

LAMPIRAN .................................................................................. 53

Page 12: ANALISIS CHOICE BASED CONJOINT PADA PREFERENSI …repository.ub.ac.id/4120/1/NAILAH MARIRAH ZAIN.pdf · ANALISIS CHOICE BASED CONJOINT PADA PREFERENSI MAHASISWA UNIVERSITAS BRAWIJAYA

xi

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Perbandingan Alternatif Metode Kojoin ...................... 8

Tabel 2.2 Pengkodean Peubah Dummy ........................................ 19

Tabel 2.3 Paket Kursus TOEFL Peparation di BLC .................... 25

Tabel 3.1 Atribut dan Level Penelitian di BLC ............................ 28

Tabel 3.2 Data Mahasiswa Universitas Brawijaya yang

Menempuh Kelas TOEFL Preparation di BLC

Tahun 2017 ................................................................... 30

Tabel 3.3 Data Populasi dan Sampel pada Paket Kelas TOEFL

Preparation di BLC ...................................................... 32

Tabel 4.1 Penentuan Level Acuan ................................................ 37

Tabel 4.2 Hasil Pendugaan Parameter Regresi Peubah Dummy ... 38

Tabel 4.3 Hasil Nilai Koefisien Part-Worth dan Nilai

Kepentingan Relatif (NKR) .......................................... 39

Page 13: ANALISIS CHOICE BASED CONJOINT PADA PREFERENSI …repository.ub.ac.id/4120/1/NAILAH MARIRAH ZAIN.pdf · ANALISIS CHOICE BASED CONJOINT PADA PREFERENSI MAHASISWA UNIVERSITAS BRAWIJAYA

xii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 3.1 Diagram Alir Analisis Konjoin ................................... 35

Gambar 4.1 Nilai Kepentingan Relatif (NKR)................................ 40

Gambar 4.2 Diagram Batang Utilitas Tatap Muka/Minggu

(1,5 jam tiap tatap muka) ........................................... 41

Gambar 4.3 Diagram Batang Utilitas Harga Kursus (20 kali

pertemuan) ................................................................. 42

Gambar 4.4 Diagram Batang Utilitas Fasilitias Pembelajaran ....... 43

Gambar 4.5 Diagram Batang Utilitas Sarana dan Prasarana .......... 44

Gambar 4.6 Diagram Batang Utilitas Bonus Spesial ..................... 45

Page 14: ANALISIS CHOICE BASED CONJOINT PADA PREFERENSI …repository.ub.ac.id/4120/1/NAILAH MARIRAH ZAIN.pdf · ANALISIS CHOICE BASED CONJOINT PADA PREFERENSI MAHASISWA UNIVERSITAS BRAWIJAYA

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Atribut dan Level Penelitian di BLC ....................... 53

Lampiran 2. Syntax Fractional Factorial Design dengan

Software SPSS 21 .................................................... 54

Lampiran 3. Hasil Pembentukan Stimuli dengan Software

SPSS 21 Fractional Factorial Design ..................... 55

Lampiran 4. Angket Preferensi Mahasiswa Universitas

Brawijaya dalam Pemilihan Paket Kursus

TOEFL Preparation ................................................. 58

Lampiran 5. Profil Responden ...................................................... 62

Lampiran 6. Input Data (Penilaian Responden) ........................... 69

Lampiran 7. Hasil Pengkodean Peubah dummy ........................... 75

Lampiran 8. Hasil Pendugaan Parameter Regresi Peubah

Dummy ..................................................................... 76

Lampiran 9. Syntax Analisis Konjoin dengan Software SPSS 21 77

Lampiran 10. Hasil Output Analisis Konjoin dengan Software

SPSS 21 ................................................................... 78

Lampiran 11. Hasil Part-Worth Pada Analisis Konjoin dengan

Perhitungan Manual ................................................. 80

Lampiran 12. Hasil Nilai Kepentingan Relatif Pada Analisis

Konjoin dengan Perhitungan Manual ...................... 84

Page 15: ANALISIS CHOICE BASED CONJOINT PADA PREFERENSI …repository.ub.ac.id/4120/1/NAILAH MARIRAH ZAIN.pdf · ANALISIS CHOICE BASED CONJOINT PADA PREFERENSI MAHASISWA UNIVERSITAS BRAWIJAYA

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pendidikan adalah proses bimbingan yang dilaksanakan

secara sadar oleh pendidik terhadap suatu proses perkembangan

jasmani dan rohani peserta didik, dengan tujuan agar kepribadian

peserta didik terbentuk dengan sangat unggul. Kepribadian yang

dimaksud ini bermakna cukup dalam yaitu pribadi yang tidak hanya

pintar, pandai secara akademis saja, akan tetapi baik juga secara

karakter (Marimba, 1989).

Dalam UU No. 20 Tahun 2003, Pasal 13 Ayat 1 dinyatakan

bahwa jalur pendidikan terdiri dari tiga bagian, yaitu pendidikan

formal, pendidikan nonformal, dan pendidikan informal. Pendidikan

formal, nonfomal, dan informal adalah jalur pendidikan yang tidak

bisa berdiri sendiri karena antara satu dengan yang lain saling

memiliki keterikatan dalam membangun kepribadian unggul.

Pendidikan formal merupakan pendidikan wajib dan penting yang

diselenggarakan oleh sekolah serta mempunyai jenjang pendidikan

yang jelas mulai dari pendidikan dasar, pendidikan menengah

pertama, pendidikan menengah atas, sampai pendidikan tinggi.

Pendidikan nonformal adalah jalur pendidikan di luar pendidikan

formal yang dilakukan secara terstruktur dan berjenjang di suatu

lembaga kursus guna menunjang pendidikan formal. Pendidikan

informal adalah jalur pendidikan yang tidak ditempuh pada suatu

lembaga, melainkan pendidikan pembangunan karakter seseorang

yang dilakukan dalam lingkup keluarga dan lingkungan dengan tidak

memiliki jenjang, tidak ada lembaga penyelenggara, dan tidak ada

ujian.

Selain pendidikan formal, pendidikan nonformal juga

memegang peranan yang sangat penting. Pendidikan nonformal

diselenggarakan bagi warga masyarakat yang memerlukan layanan

pendidikan yang berfungsi sebagai pengganti, penambah, dan

pelengkap pendidikan formal dalam rangka mendukung pendidikan

sepanjang hayat. Pendidikan nonformal berfungsi mengembangkan

potensi peserta didik dengan penekanan pada penguasaan

pengetahuan dan keterampilan fungsional serta pengembangan sikap

Page 16: ANALISIS CHOICE BASED CONJOINT PADA PREFERENSI …repository.ub.ac.id/4120/1/NAILAH MARIRAH ZAIN.pdf · ANALISIS CHOICE BASED CONJOINT PADA PREFERENSI MAHASISWA UNIVERSITAS BRAWIJAYA

2

dan kepribadian professional (UU No. 20 Tahun 2003, pasal 26 ayat

1 dan 2). Pendidikan nonformal biasanya ditempuh oleh seseorang

pada suatu lembaga maupun tempat kursus.

Jumlah mahasiswa baru dan lulusan Universitas Brawijaya

semakin bertambah tiap tahun. Data jumlah mahasiswa perbulan Mei

2017 sebanyak 14.483 mahasiswa baru dan 13.623 mahasiswa

lulusan Universitas Brawijaya. Untuk mencetak lulusan yang unggul

maka bagi calon sarjana lulusan Universitas Brawijaya terdapat

persyaratan kelulusan yang harus dipenuhi, yaitu TOEFL. Selain

sebagai syarat kelulusan, TOEFL juga salah satu pesiapan untuk

melangkah pada jenjang yang lebih tinggi yaitu melanjutkan kuliah,

mendapatkan beasiswa di dalam negeri maupun luar negeri dan

memasuki dunia kerja. TOEFL (Test of English as a Foreign

Language) adalah tes yang digunakan untuk mengetahui tingkat

kemampuan seseorang dalam berbahasa Inggris. TOEFL ditujukan

bagi orang yang tidak menggunakan bahasa inggris sebagai bahasa

utama. Sebelum menempuh TOEFL, biasanya para mahasiswa

menyiapkan diri dengan mengikuti kursus bahasa inggris, khususnya

kelas TOEFL preparation di berbagai lembaga bahasa asing.

Di Kota Malang, banyak lembaga bahasa asing yang

menawarkan kelas dengan fasilitas yang sangat lengkap. Salah

satunya adalah Brawijaya Language Center (BLC) Universitas

Brawijaya, lembaga tersebut menaungi kursus bahasa asing bagi

mahasiswa Universitas Brawijaya maupun kalangan mahasiswa luar.

BLC menyediakan pelatihan dan pendidikan nonformal yang

berkaitan dengan bahasa asing, diantaranya TOEFL ITP Test,

TOEFL Equivalent Test, TOEFL Preparation, IELTS Preparation,

Bahasa Inggris untuk Penutur Asing (BIPA), Conversation,

Academic Writing, Translation, Proof Reading, dan In House

Training.

BLC merupakan lembaga bahasa di bawah naungan

Universitas Brawijaya yang mengadakan dan mengeluarkan setifikat

TOEFL untuk para calon sarjana. Sampai Mei 2017, BLC telah

menjadi satuan unit kerja penyelenggara sertifikasi kompetensi

bahasa inggris bagi calon sarjana Universitas Brawijaya. Tercatat

sejumlah 3.521 mahasiswa telah mengikuti TOEFL sebagai syarat

kelulusan dengan nilai rata-rata 425 dengan kata lain mahasiswa

Universitas Brawijaya memiliki kompetensi bahasa inggris sebagai

Page 17: ANALISIS CHOICE BASED CONJOINT PADA PREFERENSI …repository.ub.ac.id/4120/1/NAILAH MARIRAH ZAIN.pdf · ANALISIS CHOICE BASED CONJOINT PADA PREFERENSI MAHASISWA UNIVERSITAS BRAWIJAYA

3

bahasa asing yang cukup. Oleh karena itu, BLC menjadi pilihan

mahasiswa Universitas Brawijaya untuk menempuh pendidikan

nonformal TOEFL preparation karena merupakan lembaga

pengadaan TOEFL dan memiliki letak yang strategis sekitar 500

meter dari pintu gerbang veteran Universitas Brawijaya.

Dengan manajemen pengelolaan yang terorganisir, hal ini

dapat menciptakan kenyamanan bagi mahasiswa yang menempuh

pendidikan nonformal kelas TOEFL preparation di BLC. Salah satu

upaya yang dilakukan oleh pihak pengelola BLC dalam

meningkatkan kenyamanan mahasiswa yang menempuh pendidikan

nonformal TOEFL di sana adalah dengan memperhatikan masalah

ketertiban, fasilitas yang menunjang pembelajaran, dan kebersihan.

Fasilitas yang diterima mahasiswa dalam pembelajaran adalah ruang

kelas biasa, ruang kelas multimedia, pengajar yang profesional,

modul pembelajaran yang lengkap, dan sertifikat. Dengan fasilitas

yang lengkap diharapkan dapat membuat mahasiswa nyaman

menempuh pendidikan nonformal TOEFL di BLC. Untuk itu perlu

dilakukan penelitian untuk mengetahui konsep BLC yang dirasa

nyaman bagi mahasiswa.

Analisis konjoin merupakan bagian dari analisis multivariat

yang dipakai secara spesifik untuk memahami bagaimana responden

membangun preferensi terhadap produk baik barang maupun jasa.

Responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa Universitas

Brawijaya yang menempuh nonformal TOEFL di Brawijaya

Language Center (BLC) kelas TOEFL preparation. Sistem analisis

konjoin adalah dengan cara mengukur tingkat kegunaan dan nilai

kepentingan relatif berbagai atribut dari suatu produk. Analisis

konjoin sangat erat hubungannya dengan profil produk. Profil

produk adalah stimuli yang merupakan kombinasi level dari setiap

atribut yang digunakan. Atribut dan level yang dipilih harus

merupakan atribut dan level yang memiliki peran dalam

memengaruhi preferensi responden untuk memilih produk yang akan

dikonsumsinya. Setelah melakukan analisis konjoin, maka akan

didapatkan suatu kesimpulan mengenai atribut dan kombinasi level

dari setiap atribut yang paling diminati oleh responden. Menurut

Pullman dan Moore (1999), hasil penelitian yang diperoleh dengan

menggunakan analisis konjoin lebih rinci, mudah dipahami dan dapat

diandalkan. Dengan menggunakan analisis konjoin, dapat diketahui

Page 18: ANALISIS CHOICE BASED CONJOINT PADA PREFERENSI …repository.ub.ac.id/4120/1/NAILAH MARIRAH ZAIN.pdf · ANALISIS CHOICE BASED CONJOINT PADA PREFERENSI MAHASISWA UNIVERSITAS BRAWIJAYA

4

karakteristik produk yang diinginkan oleh mahasiswa Universitas

Brawijaya pada kelas TOEFL preparation di BLC.

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah pada penelitian ini adalah:

1. Pada atribut mana yang paling diminati oleh mahasiswa

Universitas Brawijaya yang menempuh pendidikan kelas

TOEFL preparation di BLC dengan menggunakan metode

Choice Based Conjoint?

2. Pada level dalam atribut mana yang paling diminati oleh

mahasiswa Universitas Brawijaya yang menempuh

pendidikan kelas TOEFL preparation di BLC?

1.3 Batasan Masalah

Batasan masalah memiliki tujuan agar fokus pada

permasalahan penelitian sehingga tidak menyimpang dari tujuan.

Batasan masalah pada penelitian ini adalah:

1. Subjek penelitian atau responden adalah mahasiswa

Universitas Brawijaya yang menempuh pendidikan kelas

TOEFL preparation di BLC.

2. Atribut-atribut yang diduga mempengaruhi preferensi

mahasiswa adalah fasilitas pembelajaran, sarana dan

prasarana, bonus spesial yang didapatkan, tatap muka, dan

harga kursus.

3. Penelitian dilakukan di Gedung INBIS lantai 2 tepatnya pada

Brawijaya Language Center (BLC) Universitas Brawijaya,

Kota Malang.

4. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

regresi dengan peubah dummy dan jenis metode Choice

Based Conjoint.

1.4 Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang ada,

maka tujuan penelitian ini antara lain:

1. Mengetahui atribut mana yang paling diminati oleh

mahasiswa Universitas Brawijaya yang menempuh

pendidikan kelas TOEFL preparation di BLC menggunakan

Page 19: ANALISIS CHOICE BASED CONJOINT PADA PREFERENSI …repository.ub.ac.id/4120/1/NAILAH MARIRAH ZAIN.pdf · ANALISIS CHOICE BASED CONJOINT PADA PREFERENSI MAHASISWA UNIVERSITAS BRAWIJAYA

5

metode Choice Based Conjoint dalam menentukan

preferensinya.

2. Mengetahui level dalam atribut mana yang paling diminati

oleh mahasiswa Universitas Brawijaya yang menempuh

pendidikan kelas TOEFL preparation di BLC dalam

menentukan preferensinya.

1.5 Manfaat Peneitian

Hasil penelitian ini, diharapkan dapat bermafaat bagi:

1. Pihak Brawijaya Language Center (BLC), sebagai

sumbangan pemikiran dan informasi baru tentang kombinasi

atribut tertentu yang memengaruhi preferensi mahasiswa

Universitas Brawijaya dalam memilih paket kursus TOEFL

preparation. Dengan mengetahui kombinasi atribut tersebut,

dapat menjadi masukan bagi pihak Brawijaya Language

Center (BLC) dalam melakukan perbaikan beberapa atribut

dan paket kelas yang ditawarkan.

2. Penulis, sebagai salah satu sarana untuk mengetahui

penerapan analisis konjoin secara nyata dengan mengetahui

kegunaan dalam keadaan yang sebenarnya, serta

mengembangkan wawasan dan pengetahuan terhadap

permasalahan dalam hal preferensi mahasiswa Universitas

Brawijaya dalam memilih tempat kursus khususnya kelas

TOEFL preparation.

3. Pihak lain, sebagai tambahan informasi baru mengenai

atribut yang memengaruhi preferensi mahasiswa Universitas

Brawijaya dalam memilih tempat kursus khususnya kelas

TOEFL preparation di BLC, serta sebagai literatur mengenai

analisis konjoin untuk penelitian selanjutnya.

Page 20: ANALISIS CHOICE BASED CONJOINT PADA PREFERENSI …repository.ub.ac.id/4120/1/NAILAH MARIRAH ZAIN.pdf · ANALISIS CHOICE BASED CONJOINT PADA PREFERENSI MAHASISWA UNIVERSITAS BRAWIJAYA

6

Page 21: ANALISIS CHOICE BASED CONJOINT PADA PREFERENSI …repository.ub.ac.id/4120/1/NAILAH MARIRAH ZAIN.pdf · ANALISIS CHOICE BASED CONJOINT PADA PREFERENSI MAHASISWA UNIVERSITAS BRAWIJAYA

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Analisis Konjoin

2.1.1 Pengertian Analisis Konjoin

Menurut Hair et al. (2010), analisis konjoin adalah suatu

teknik multivariat yang secara khusus digunakan untuk memahami

bagaimana responden mengembangkan preferensinya terhadap

semua jenis objek (produk, pelayanan, atau ide). Analisis konjoin

merupakan analisis yang unik di antara metode-metode dalam

analisis multivariat karena peneliti mula-mula merancang produk.

Produk tersebut dirancang dengan cara memadukan semua

kemungkinan atribut dan masing-masing level. Kemudian produk

tersebut diberikan kepada responden dan akan dievaluasi secara

keseluruhan. Peneliti akan merancang produk dengan cara

sedemikian rupa sehingga kepentingan masing-masing atribut dan

level atribut dapat dianalisis berdasarkan nilai atau peringkat

keseluruhan yang diberikan kepada responden.

Analisis konjoin didasarkan pada subjektivitas konsumen

terhadap beberapa kombinasi fitur yang ditawarkan. Subjektivitas

konsumen ini diukur dengan cara memberikan peringkat (rank) atau

memberi skor (skala Likert). Hasil analisis konjoin berupa informasi

kuantitatif yang dapat memodelkan preferensi konsumen untuk

beberapa kombinasi fitur produk (Green dan Krieger, 1991).

Kelebihan analisis konjoin adalah dapat mengikutsertakan atribut

yang belum terjadi tapi diperkirakan bisa terjadi, dapat mengetahui

model produk mana yang paling disukai konsumen, dan dapat

memberikan informasi yang spesifik dalam preferensi konsumen

terhadap atribut-atribut baru yang dimunculkan dari suatu produk.

2.1.2 Metode Analisis Konjoin

Sebelum melakukan analisis, hal yang perlu diperhatikan

adalah membuat suatu rancangan dan pengukuran. Menurut Hair et

al. (2010) terdapat 3 macam metode perancangan dan pengukuran,

yaitu: Traditional Conjoint, Adaptive/Hybrid Conjoint, dan Choice-

Based Conjoint. Penelitian ini menggunakan metode perancangan

dan pengukuran Choice-Based Conjoint karena banyak atribut

Page 22: ANALISIS CHOICE BASED CONJOINT PADA PREFERENSI …repository.ub.ac.id/4120/1/NAILAH MARIRAH ZAIN.pdf · ANALISIS CHOICE BASED CONJOINT PADA PREFERENSI MAHASISWA UNIVERSITAS BRAWIJAYA

8

sebanyak 5 buah. Berikut merupakan perbandingan alternatif

metode konjoin:

Tabel 2.1 Perbandingan Alternatif Metode Konjoin

Metode Konjoin

Karakteristik Traditional

Conjoint

Adaptive

Conjoint

Choice-Based

Conjoint

Banyak

Atribut

Maksimum

9 30 6

Level

Analisis Individu Individu

Aggregat atau

Individu

Model

Konjoin Aditif Aditif Aditif+Interaksi

Pemilihan

Stimuli

Mengevaluasi

stimuli Full-

Profiles dalam

satu waktu

Penilaian dari

sekumpulan

atribut

Pemilihan

terhadap satu set

stimuli

Format

Koleksi Data Semua format

Umumnya

berbasis

komputer

Semua format

Estimasi

Model

Konjoin

Pada umumnya

menggunakan

MONANOVA

dan Linmap

MONANOVA

dan Linmap

MONANOVA,

Linmap, model

Logit, atau

Regresi Dummy

(Sumber: Hair et al., 2010)

2.1.2.1 Metode Traditional Conjoint

Traditional Conjoint Analysis merupakan metode yang

menduga individual utility dari masing-masing level tiap atributnya.

Penggunaannya baik itu pada single profile atau pada pairwise full

profile dapat dilakukan secara manual atau secara komputerisasi.

Perancangannya meliputi penentuan atribut, penentuan level, dan

menentukan format kuesioner yang tepat. Nilai utility pada

traditional conjoint analysis dapat diduga dengan menggunakan

OLS (Ordinary Least Square) pada data metrik (rating data) atau

Page 23: ANALISIS CHOICE BASED CONJOINT PADA PREFERENSI …repository.ub.ac.id/4120/1/NAILAH MARIRAH ZAIN.pdf · ANALISIS CHOICE BASED CONJOINT PADA PREFERENSI MAHASISWA UNIVERSITAS BRAWIJAYA

9

menggunakan monotone regression pada data nonmetrik (ranking

data). Penggunaan metode ini akan bekerja efektif jika digunakan

pada jumlah atribut kurang dari 6.

2.1.2.2 Metode Adaptive Conjoint

ACA (Adaptive Conjoint Analysis) merupakan metode yang

digunakan untuk merancang full-profile. Istilah adaptive mengacu

bahwa wawancara dilakukan secara komputerisasi dan berisi tahap-

tahap yang akan menentukan tingkat keinginan dari suatu taraf dan

tingkat kepentingan dari tiap atribut. Responden dihadapkan pada

suatu pertanyaan berupa kuesioner kemudian diminta untuk

menjawab pertanyaan di dalamnya. Pertanyaan yang dihadapkan

pada responden dapat berupa tipe pertanyaan pilihan, ranking, atau

rating. Tipe pertanyaan berupa tingkat kepentingan atribut atau tipe

pertanyaan pasangan.

Dugaan nilai kegunaan didapat dari tingkat preferensi

responden tiap taraf dan tingkat kepentingan tiap atribut. Pertama

kali ACA diperkenalkan, nilai kegunaan diduga dengan

menggunakan OLS (Ordinary Least Square). Namun seiring

perkembangan zaman, ACA berkembang menjadi beberapa versi

yang memiliki tingkat kesulitan yang lebih kompleks. Seperti saat ini

ACA-Hierarchical Bayes Estimation (HB) digunakan untuk

menduga nilai kegunaan suatu produk. Dalam suatu pasar produk,

nilai kegunaan responden digunakan untuk menduga kekuatan

pilihan produk atau pelayanan.

Metode ACA ini akan efektif jika digunakan pada jumlah

atribut sampai dengan 30 untuk tiap atribut memiliki sampai dengan

15 taraf dan tidak akan memberikan keuntungan apabila digunakan

pada jumlah atribut kurang dari 6, walaupun setidaknya akan bekerja

seperti pada full profile. Dengan jumlah atribut yang besar, analisis

data hanya mungkin dilakukan secara komputerisasi karena tidak

mungkin dilakukan responden dengan manual. Seperti full profile,

ACA dapat mengukur utility taraf tiap individu dan hanya dapat

mengukur efek utama tiap atributnya.

2.1.2.3 Metode Choice-Based Conjoint

Choice Based Conjoint (CBC) adalah suatu metode dengan

cara memberikan beberapa pilihan (choice sets) dari hasil kombinasi

atribut yang telah dirancang. Atribut tersebut adalah faktor-faktor

Page 24: ANALISIS CHOICE BASED CONJOINT PADA PREFERENSI …repository.ub.ac.id/4120/1/NAILAH MARIRAH ZAIN.pdf · ANALISIS CHOICE BASED CONJOINT PADA PREFERENSI MAHASISWA UNIVERSITAS BRAWIJAYA

10

yang dapat memengaruhi responden dalam menentukan pilihannya.

CBC dapat dilakukan pada atribut kecil maupun besar, secara manual

ataupun komputerisasi.

Menurut Supranto (2010) CBC merupakan bentuk penelitian

berdasarkan pilihan. Keunggulan utama dari metode CBC

dibandingkan metode klasik Traditional Conjoint dan Adaptive

Conjoint adalah data yang dikumpulkan secara langsung telah

mencerminkan perilaku pasar yang sesungguhnya karena responden

memberikan pendapat tentang keinginan dalam memilih salah satu

konsep produk.

2.1.3 Penentuan Atribut dan Level

Atribut dan level tidak ditentukan secara sembarangan.

Atribut dan level harus memenuhi beberapa pertimbangan dan

melihat kondisi asli objek yang akan diteliti. Menurut Supranto

(2010), berikut adalah hal-hal yang harus dipertimbangkan dalam

menetapkan atribut dan level yang akan dipilih, yaitu:

1. Actionable measure

Atribut dan level dapat ditetapkan dalam praktek, dimana

atribut dan level harus berbeda, jelas dan mewakili suatu

konsep yang diterapkan.

2. Communicable measure

Atribut dan level harus dapat dikomunikasikan dengan

mudah dan mudah untuk dimengerti.

3. Banyak atribut dan level

Banyak atribut dan level yang digunakan secara langsung

memengaruhi efisiensi dan reliabilitas dari hasil penelitian.

Semakin banyak atribut dan level, jumlah parameter yang

akan diestimasi meningkat sehingga membutuhkan jumlah

stimuli yang lebih besar atau pengurangan reliabilitas dari

parameter.

4. Jumlah level yang seimbang

Dalam perancangan stimuli, keseimbangan jumlah dari

atribut dan level harus dijaga sebaik mungkin. Jika suatu

variabel memiliki jumlah kategori yang terlalu banyak maka

akan menyebabkan konsumen lebih berfokus pada variabel

tersebut dibandingkan variabel lainnya.

Page 25: ANALISIS CHOICE BASED CONJOINT PADA PREFERENSI …repository.ub.ac.id/4120/1/NAILAH MARIRAH ZAIN.pdf · ANALISIS CHOICE BASED CONJOINT PADA PREFERENSI MAHASISWA UNIVERSITAS BRAWIJAYA

11

5. Range dan level

Jarak dari level ditetapkan sedikit diluar nilai yang ada

sekarang ini, tetapi masih memungkinkan kriteria dari level

yang relevan dan feasible juga harus ditetapkan karena level

yang tidak dapat digunakan dalam kenyataannya

memengaruhi hasil.

2.1.4 Metode Pembuatan Rancangan Stimuli

Menurut Hair et al. (2010) terdapat tiga cara untuk

membentuk stimuli dalam analisis konjoin, yaitu:

1. Metode Trade-Off

Metode trade-off dilakukan dengan cara

membandingkan dua atribut beserta level-levelnya.

Kombinasi dari dua atribut ini biasanya disajikan seperti

bentuk matriks yang dinamakan matriks trade-off (trade-off

matrices). Menurut Hair et al. (2010) metode ini

mempunyai kelebihan bagi responden, yaitu: sederhana,

mudah dilakukan, dan dapat menghindari beban informasi

yang berlebihan. Namun, metode ini kurang realistis karena

meminta responden membandingkan hanya sepasang

variabel (padahal pada kenyataannya variabel bisa lebih dari

dua). Metode ini dapat membuat responden bingung jika

terdapat banyak atribut dan banyak level karena akan banyak

matriks yang dihasilkan dan dievaluasi oleh responden.

Jumlah matriks trade-off bergantung pada banyaknya atribut

yang ada dan dapat dirumuskan sebagai berikut:

𝑀𝑇 = 𝑁(𝑁−1)

2 (2.1)

Keterangan:

MT : Jumlah matriks trade-off

N : Banyaknya atribut.

2. Metode Full Profile

Metode full profile menyajikan seluruh

kemungkinan kombinasi dan level-level atributnya. Setiap

stimuli dipresentasikan secara terpisah dan konsep

evaluasinya dapat dilakukan dengan cara me-ranking

maupun me-rating oleh responden. Keuntungan

menggunakan rancangan stimuli full profile, yaitu kita dapat

memperoleh deskripsi yang lebih sesuai d e n g a n

Page 26: ANALISIS CHOICE BASED CONJOINT PADA PREFERENSI …repository.ub.ac.id/4120/1/NAILAH MARIRAH ZAIN.pdf · ANALISIS CHOICE BASED CONJOINT PADA PREFERENSI MAHASISWA UNIVERSITAS BRAWIJAYA

12

kenyataan yang ada dengan menjelaskan setiap stimuli yang

berisi sebuah level dari masing-masing atribut.

Metode ini memiliki dua keterbatasan, yaitu:

1. Semakin banyak atribut dan level, maka akan semakin

banyak stimulus yang akan dievaluasi oleh responden.

Sehingga responden mempunyai kecenderungan untuk

mempermudah keputusannya dengan cara hanya

memperhatikan beberapa atribut saja, padahal mereka

seharusnya mempertimbangkan setiap atribut.

2. Urutan atribut-atribut yang berada pada stimuli dapat

memengaruhi evaluasi. Jadi, untuk meminimalisasi

pengaruhnya perlu dirubah urutan atribut antar

responden.

Stimuli yang dihasilkan mengikuti prinsip-prinsip

desain eksperimen. Menurut Gudono (2012) jika level dari

atribut diberi peluang berpasangan dengan masing-masing

level atribut lainnya maka teknik ini disebut full factorial

design. Banyaknya stimuli yang dihasilkan dapat dirumuskan

sebagai berikut:

𝑘 × 𝑘 × … × 𝑘 = 𝑘𝑁 (2.2)

Apabila jumlah level berbeda pada tiap variabel maka

menggunakan rumus sebagai berikut:

𝑘 × 𝑘 … × 𝑘 × 𝑙 × 𝑙 … × 𝑙 = 𝑘𝑁 × 𝑙𝑀 (2.3)

Keterangan:

k,l : Banyak level yang sama pada atribut

N,M : Banyak variabel yang jumlah levelnya sama.

Apabila jumlah stimuli yang dihasilkan terlalu

banyak, maka perlu dilakukan pengurangan jumlah stimuli

dengan cara menggunakan metode fractional factorial

design. Metode ini adalah metode yang menyajikan stimuli-

stimuli dengan konsep orthogonal array. Orthogonal Array

memilih sejumlah stimuli dari keseluruhan stimuli yang

hanya mengukur efek utamanya saja, sementara interaksi

antar atribut tidak terukur atau diabaikan dan jumlah stimuli

yang terbentuk akan berkurang. Cara membuat rancangan

stimuli adalah dengan menggunakan bantuan software SPSS

21, yaitu dengan menggunakan syntax fractional dari

Page 27: ANALISIS CHOICE BASED CONJOINT PADA PREFERENSI …repository.ub.ac.id/4120/1/NAILAH MARIRAH ZAIN.pdf · ANALISIS CHOICE BASED CONJOINT PADA PREFERENSI MAHASISWA UNIVERSITAS BRAWIJAYA

13

software SPSS atau dapat langsung memilih menu desain

orthogonal pada software SPSS.

Keuntungan menggunakan metode ini adalah :

1. Diperoleh deskripsi yang lebih realistis dengan

menjelaskan setiap stimuli berisikan sebuah taraf dari

masing-masing atribut.

2. Menggambarkan trade-off yang lebih jelas antara

seluruh atribut yang tersedia.

3. Memungkinkan pemakaian tipe-tipe penilaian preferensi

lainnya.

Sedangkan kendala menggunakan metode ini adalah :

1. Seiring bertambahnya jumlah atribut yang diteliti akan

menambah kemungkinan diperoleh kelebihan informasi.

2. Urutan atribut-atribut yang tertulis dalam stimuli bisa

berdampak pada evaluasi. Oleh sebab inilah metode

full-profile disarankan apabila jumlah atribut yang

diteliti kurang dari enam atau sama dengan enam.

3. Metode Pairwise Comparison

Metode pairwise comparison merupakan gabungan

dari metode trade-off dengan full profile. Metode ini mirip

dengan metode trade-off tetapi terdapat perbedaan pada apa

yang dibandingkan. Menurut Hair et al. (2010) pada metode

pairwise comparison yang dibandingkan adalah dua buah

stimuli dan diminta menunjukkan preferensi mereka dengan

menggunakan skala rating, sedangkan pada trade-off yang

dibandingkan adalah dua buah atribut.

Pada penelitian ini rancangan stimuli menggunakan

metode full profile di mana peringkat dari kombinasi produk

ditentukan oleh level dari semua faktor tertentu. Masalahnya

adalah meskipun dengan sangat selektif dipilih kombinasi

fitur produk yang paling berpotensi tetapi jumlah kombinasi

yang dihasilkan sangat banyak. Pada penelitian tersebut

terdapat 5 atribut dengan setiap atribut memiliki banyak

levelnya 2 × 2 × 2 × 4 × 3 akan menghasikan 96

kombinasi. Seorang responden akan kesulitan memberi skor

dari 96 kombinasi produk tersebut selain membutuhkan

waktu yang relatif lama. Untuk mengatasi masalah ini,

Page 28: ANALISIS CHOICE BASED CONJOINT PADA PREFERENSI …repository.ub.ac.id/4120/1/NAILAH MARIRAH ZAIN.pdf · ANALISIS CHOICE BASED CONJOINT PADA PREFERENSI MAHASISWA UNIVERSITAS BRAWIJAYA

14

desain yang digunakan bukan factorial design melainkan

fractional factorial design.

2.1.5 Fractional Factorial Design

Rancangan fractional factorial adalah rancangan percobaan

dengan lebih dari satu atribut, dengan perlakuan yang merupakan

kombinasi dari level-level satu atribut dengan level-level atribut yang

lain. Rancangan fractional factorial merupakan rancangan yang

hanya melakukan sebagian dari kombinasi perlakuan lengkap.

Penerapan rancangan fractional factorial dapat menghilangkan

informasi tentang pengaruh interaksi tingkat tinggi, tetapi tidak

menghilangkan informasi tentang pengaruh faktor utama dan

interaksi tingkat rendah yang merupakan informasi penting dalam

percobaan (Gomes & Gomes 1995). Fraksi percobaan yang sering

digunakan adalah:

1. Fraksi setengah, mencobakan hanya setengah bagian dari

kombinasi perlakuan lengkap. Contoh: melakukan 16

kombinasi perlakuan dari 32 kombinasi perlakuan lengkap.

2. Fraksi seperempat, percobaan fraksi seperempat mencobakan

hanya seperempat bagian dari kombinasi perlakuan lengkap.

Contoh: melakukan 8 dari 32 kombinasi perlakuan lengkap..

Penentuan fraksi percobaan yang digunakan harus

menyeimbangkan antara informasi yang ingin diperoleh

dengan biaya yang tersedia (Montgomery, 2013).

Rancangan faktorial fraksional dilakukan jika peneliti dapat

mengasumsikan bahwa interaksi orde tinggi (interaksi yang memuat

lebih dari dua faktor) tertentu diabaikan, kemudian informasi efek

utama dan interaksi orde rendah (interaksi yang memuat dua atau

tiga faktor) dapat diperoleh dengan mengerjakan hanya sebagian dari

rancangan faktorial lengkap, akibatnnya akan ada faktor-faktor yang

mempunyai sifat yang sama dengan faktor lainnya. Rancangan

faktorial fraksional 2k-p (p adalah pembangkit rancangan) yaitu

rancangan dengan (1

2)p dari seluruh kombinasi perlakuan yang harus

dilakukan (Montgomery, 2013).

Page 29: ANALISIS CHOICE BASED CONJOINT PADA PREFERENSI …repository.ub.ac.id/4120/1/NAILAH MARIRAH ZAIN.pdf · ANALISIS CHOICE BASED CONJOINT PADA PREFERENSI MAHASISWA UNIVERSITAS BRAWIJAYA

15

2.1.6 Data Input

Setelah stimuli (kombinasi atribut) terbentuk, maka untuk

penilaian stimuli tersebut dilakukan oleh responden. Pada analisis

konjoin, terdapat 2 cara untuk menilai stimuli yang telah terbentuk,

yaitu:

1. Metrik (Rating)

Pengukuran menggunakan rating menghasilkan penilaian

preferensi dalam skala metrik, di mana responden diminta

untuk memberikan nilai skala tertentu di setiap stimuli

dan rating akan kurang diskriminatif dibandingkan dengan

rangking, karena pada rating memungkinkan responden

memberikan nilai yang sama pada stimuli. Namun,

pengukuran dengan skala metric lebih mudah dianalisis dan

memingkinkan analisis konjoin dilakukan dengan regresi

peubah dummy. Selain itu, responden akan lebih merasa

tidak terdiskriminasi jika dibandingkan dengan data ranking

karena cara tersebut dapat digunakan untuk jumlah stimuli

yang banyak. Pemberian nilai atau rating dapat dilakukan

melalui beberapa cara:

a. Menggunakan skala likert, artinya penilaian untuk

stimuli digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan

persepsi seseorang. Dengan penjabaran penilaian dimulai

dari 1 hingga 5 (1= paling tidak disukai, 5= paling

disukai) atau disebut dengan pernyataan positif.

b. Menggunakan nilai terbalik, artinya penilaian untuk

stimuli yang paling disukai diberi nilai tertinggi setara

dengan jumlah stimuli yang ada, sedangkan stimuli yang

paling tidak disukai diberi nilai 1.

2. Non metrik (Ranking)

Pengukuran ranking/mengurutkan, dimana responden

diminta untuk mengurutkan stimuli dari yang paling disukai

hingga yang paling tidak disukai. Ranking menjadi sulit

apabila jumlah stimuli banyak dibandingkan dengan

menggunakan rating.

Page 30: ANALISIS CHOICE BASED CONJOINT PADA PREFERENSI …repository.ub.ac.id/4120/1/NAILAH MARIRAH ZAIN.pdf · ANALISIS CHOICE BASED CONJOINT PADA PREFERENSI MAHASISWA UNIVERSITAS BRAWIJAYA

16

2.1.7 Prosedur Analasis Konjoin

Menurut Gudono (2012), secara umum bentuk rancangan

produk konjoin sebagai berikut:

𝑃𝑟𝑒𝑓 (𝑋) = ∑ ∑ 𝛼𝑖𝑗𝑥𝑖𝑗 + 𝜀𝑘𝑗=1

𝑚𝑖=1 (2.4)

Keterangan:

𝑃𝑟𝑒𝑓 (𝑋): Preferensi (keseluruhan)

𝑎𝑖𝑗 : Part-worth atau nilai kegunaan dari atribut ke-i

(i=1,2,...,m) dengan level ke-j (j=1,2,...,k)

𝑘 : Banyaknya level dari atribut

𝑚 : Banyaknya atribut

𝑥𝑖𝑗 : Peubah dummy atribut ke-i level ke-j. 1 apabila level

ke-j dari atribut ke-i muncul dan bernilai 0 apabila tidak

𝑈(𝑋) = ∑ ∑ 𝑎𝑖𝑗𝑥𝑖𝑗𝑘𝑗=1

𝑚𝑖=1 (2.5)

Keterangan:

𝑈(𝑋) : Utility (total kegunaan)

𝑎𝑖𝑗 : Part-worth atau nilai kegunaan dari atribut ke-i (i=1,2,..,m)

dengan level ke-j (j=1,2,...,k)

𝑘 : Banyaknya level dari atribut ke-i

𝑚 : Banyaknya atribut

𝑥𝑖𝑗 : Peubah dummy atribut ke-i level ke-j. 1 apabila level ke-j

dari atribut ke-i muncul dan bernilai 0 apabila tidak

Terdapat beberapa metode yang dapat digunakan untuk

menyelesaikan model dasar dari analisis konjoin. Beberapa metode

tersebut bergantung pada cara pengumpulan data yang dilakukan.

Berikut merupakan beberapa metode yang umum digunakan dalam

analisis konjoin:

1. Multidimensional scaling

Menurut Hair et al. (2010) metode multidimensional

scaling bertujuan untuk mentransformasikan penilaian

responden mengenai preferensi ke dalam jarak yang

dipresentasikan dalam suatu ruang multidimensional.

Persepsi seseorang akan kesamaan beberapa objek

dituangkan oleh jarak geometri antar objek, yang

digambarkan dalam ruang berdimensi tertentu, sedemikian

sehingga hubungan relatif atau jarak posisi antar objek

menunjukkan persepsi perbedaan responden.

Page 31: ANALISIS CHOICE BASED CONJOINT PADA PREFERENSI …repository.ub.ac.id/4120/1/NAILAH MARIRAH ZAIN.pdf · ANALISIS CHOICE BASED CONJOINT PADA PREFERENSI MAHASISWA UNIVERSITAS BRAWIJAYA

17

Hasil dari proses metode multidimensional scaling

berupa peta yang menggambarkan posisi tiap subjek yang

dibandingkan. Walaupun subjek memberikan bobot yang

sama terhadap sejumlah atribut (objek) dalam menentukan

penilaiannya, tetapi masing-masing subjek tetap mempunyai

preferensi yang berbeda. Terdapat satu titik yang merupakan

titik yang paling disukai oleh subjek yang dinamakan titik

ideal. Dapat dikatakan masing-masing subjek mempunyai

satu titik kombinasi atribut yang merupakan titik idealnya.

Sehingga objek yang dekat dengan titik idealnya merupakan

atribut yang paling disukai.

2. Regresi linier dengan peubah dummy

Metode tersebut digunakan untuk data yang berjenis

nonmetrik maupun metrik menggunakan metode regresi

dengan peubah dummy, dimana data telah diperoleh melalui

pengurutan (ranking) maupun penilaian (rating) terhadap

kombinasi atribut yang telah dirancang sebelumnya (stimuli).

Terdapat beberapa prosedur yang digunakan untuk menduga

model dasar dengan regresi peubah dummy, diantaranya:

a. Data yang digunakan berasal dari stimuli yang telah

dirancang sebelumnya dan penilaian dilakukan dengan

menggunakan skala likert, maka regresi dengan peubah

dummy dapat dihitung langsung dengan pendekatan

Ordinary Least Square (OLS).

b. Penilaian stimuli diperoleh melalui pengurutan

(ranking), maka data harus diubah terlebih dahulu

menjadi skala interval dengan monotonic regression atau

multidimensional scalling yang dikombinasikan dengan

Monotoric Analysis of Variance (MONANOVA) dan

metode linear progamming (LINMAP). Kemudian

dilanjutkan dengan regresi dengan peubah dummy.

c. Data diperoleh melalui penilaian secara terpisah dari

masing-masing atribut, dimana variabel yang tidak bebas

umumya berupa intensitas pilihan, atau penilaian stimuli

menggunakan rating maka analisis yang digunakan

adalah model LOGIT atau dengan regresi menggunakan

peubah dummy.

Page 32: ANALISIS CHOICE BASED CONJOINT PADA PREFERENSI …repository.ub.ac.id/4120/1/NAILAH MARIRAH ZAIN.pdf · ANALISIS CHOICE BASED CONJOINT PADA PREFERENSI MAHASISWA UNIVERSITAS BRAWIJAYA

18

Pada penelitian ini metode yang digunakan untuk

menyelesaikan model dasar dari analisis konjoin adalah metode

regresi linier peubah dummy dengan pendekatan OLS karena

rancangan stimuli akan dinilai oleh responden dengan menggunakan

skala likert dengan penjabaran penilaian dimulai dari 1 hingga 5 (1=

paling tidak disukai, 5= paling disukai).

2.1.8 Analisis Konjoin dengan Regresi Peubah Dummy

Berdasarkan persamaan (2.5) bentuk rancangan analisis

konjoin selanjutnya dilakukan penyelesaian model dengan

menggunakan model regresi dengan peubah dummy. Regresi dengan

peubah dummy dapat dihitung langsung dengan menggunakan

pendekatan OLS. Menurut Hair et al. (2010) terdapat ketentuan suatu

bilangan yang dibangkitkan dari level-level atribut dalam regresi

peubah dummy, yaitu:

1. Peubah dummy bernilai 0 atau 1. Apabila level yang

bersangkutan ada maka diberi nilai 1, berlaku sebaliknya jika

level yang bersangkutan tidak ada maka diberi nilai 0.

2. Jumlah peubah dummy dari suatu atribut sebanyak k-1,

dimana k adalah banyaknya level dalam suatu atribut.

Menurut Gudono (2012), sebelum melakukan pendugaan

parameter pada regresi peubah dummy, hal yang diperlukan adalah

melakukan pengkodean peubah dummy. Pada pengkodean peubah

dummy, hal yang perlu dilakukan adalah menentukan level acuan.

Level acuan disini merupakan kontrol. Level acuan akan diberikan

kode 0 dan merupakan kelompok terendah atau tidak memiliki sifat

atau ciri yang khas. Pengkodean peubah dummy dilakukan untuk

masing-masing stimuli. Berikut merupakan bentuk umum

pengkodean peubah dummy pada analisis konjoin untuk regresi

peubah dummy. Tabel ini digunakan pada setiap atribut.

Page 33: ANALISIS CHOICE BASED CONJOINT PADA PREFERENSI …repository.ub.ac.id/4120/1/NAILAH MARIRAH ZAIN.pdf · ANALISIS CHOICE BASED CONJOINT PADA PREFERENSI MAHASISWA UNIVERSITAS BRAWIJAYA

19

Tabel 2.2 Pengkodean Peubah Dummy

Level X1 X2 ..... Xk j-1

1 1 0 ..... 0

2 0 1 ..... 0

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

kj-1 0 0 ...... 0

kj 0 0 ...... 1

Pada analisis konjoin, regresi peubah dummy digunakan

untuk menduga part-worth. Setelah dilakukan pengkodean peubah

dummy, selanjutnya dilakukan pendugaan parameter regresi peubah

dummy. Secara umum persamaan untuk regresi dengan peubah

dummy menurut Montgomery (2013) adalah sebagai berikut:

𝑌ℎ = 𝛽0 + 𝛽1𝐷ℎ1 + 𝛽2𝐷ℎ2 + ⋯ + 𝛽𝑘−𝑚𝐷ℎ,𝑘−𝑚 + 𝜀ℎ (2.6)

Keterangan:

Yh : Nilai yang diberikan responden pada sebuah stimuli

(secara individu) atau nilai rata-rata dari responden

terhadap stimuli ke-h (h = 1,2,....,w)

𝛽0 : Intersep model regresi

𝛽1, … , 𝛽𝑘−1 : Koefisien peubah dummy, yang merupakan level-

level perlakuan (bukan merupakan level acuan)

𝐷ℎ1, … , 𝐷ℎ,𝑘−1 : Peubah dummy

k : Banyaknya level

m : Banyaknya atribut

𝜀ℎ : Galat pada pengamatan ke-h

Pendugaan parameter pada regresi peubah dummy untuk

populasi tidak dapat diestimasi secara langsung sehingga dapat

diestimasi dengan regresi peubah dummy untuk sampel dengan

bentuk model sebagai berikut:

�̂�ℎ = �̂�0 + �̂�1𝐷1ℎ + �̂�2𝐷2ℎ + ⋯ + �̂�𝑘−𝑚𝐷𝑘−𝑚,ℎ (2.7)

Tujuan dari OLS yaitu untuk meminimumkan Jumlah

Kuadrat Galat (JKG). Pendugaan parameter dengan OLS dapat

diuraikan sebagai berikut:

Page 34: ANALISIS CHOICE BASED CONJOINT PADA PREFERENSI …repository.ub.ac.id/4120/1/NAILAH MARIRAH ZAIN.pdf · ANALISIS CHOICE BASED CONJOINT PADA PREFERENSI MAHASISWA UNIVERSITAS BRAWIJAYA

20

�̂�ℎ = �̂�0 + �̂�1𝐷1ℎ + �̂�2𝐷2ℎ + ⋯ + �̂�𝑘−𝑚𝐷𝑘−𝑚,ℎ (2.8)

𝜀ℎ̂ = 𝑌ℎ − �̂�ℎ (2.9)

𝜀ℎ̂ = 𝑌ℎ − (�̂�0 + �̂�1𝐷1ℎ + �̂�2𝐷2ℎ + ⋯ + �̂�𝑘−𝑚𝐷𝑘−𝑚,ℎ) (2.10)

𝜀ℎ̂ = 𝑌ℎ − �̂�0 − �̂�1𝐷1ℎ − �̂�2𝐷2ℎ − ⋯ − �̂�𝑘−𝑚𝐷𝑘−𝑚,ℎ (2.11)

JKG = ∑ 𝜀ℎ̂2𝑛

ℎ=1 (2.12)

JKG = ∑ (𝑌ℎ − �̂�0 − �̂�1𝐷1ℎ − �̂�2𝐷2ℎ − ⋯ − �̂�𝑘−𝑚𝐷𝑘−𝑚,ℎ)2𝑛ℎ=1 (2.13)

Keterangan:

�̂�ℎ : Penduga nilai yang diberikan responden pada sebuah

stimuli (secara individu) atau nilai rata-rata dari responden

terhadap stimuli ke-h

𝜀ℎ̂ : Penduga galat pada pengamatan ke-h

Nilai JKG dapat diperoleh melalui perhitungan matriks,

dengan membentuk persamaan (2.6) menjadi motasi matriks sebagai

berikut:

𝐘 = 𝐗𝛃 + 𝛆 (2.14)

(

𝑌1

𝑌2

⋮𝑌𝑤

) = (

1 𝑋11 𝑋12 … 𝑋1(𝑘−𝑚)

1 𝑋21 𝑋22 … 𝑋2(𝑘−𝑚)

⋮1

⋮𝑋𝑤1

⋮ ⋱ ⋮𝑋𝑤2 … 𝑋𝑤(𝑘−𝑚)

) (

𝛽0

𝛽1

⋮𝛽(𝑘−𝑚+1)

) + (

𝜀1𝜀2

⋮𝜀𝑤

)

Keterangan:

𝐘 : Vektor preference rating berukuran (w x 1)

𝐗 : Matriks peubah dummy [(w) x (k-m+1)] yang

berasal dari pengkodean untuk masing masing stimuli

𝛃 : Vektor koefisien regresi peubah dummy [(k-m+1) x 1]

𝛆 : Vektor galat berukuran (w x 1)

JKG dapat ditulis dalam bentuk notasi matriks sebagai

berikut:

JKG = (𝛆′𝛆) (2.15)

= (𝐘 − 𝐗𝛃)′(𝐘 − 𝐗𝛃)

= 𝐘′𝐘 − 𝛃′𝐗′𝐘 − 𝐘′𝐗𝛃 + 𝛃′𝐗′𝐗𝛃

= 𝐘′𝐘 − 𝟐𝛃′𝐗′𝐘 + 𝛃′𝐗′𝐗𝛃 (2.16)

Sesuai dengan tujuan OLS yaitu meminimumkan JKG,

sehingga dilakukan penurunan JKG secara parsial terhadap β dan

disamadengankan nol menjadi:

Page 35: ANALISIS CHOICE BASED CONJOINT PADA PREFERENSI …repository.ub.ac.id/4120/1/NAILAH MARIRAH ZAIN.pdf · ANALISIS CHOICE BASED CONJOINT PADA PREFERENSI MAHASISWA UNIVERSITAS BRAWIJAYA

21

𝜕(𝛆′𝛆)

𝜕(𝛃)= 0 (2.17)

𝜕(𝐘′𝐘−𝟐𝛃′𝐗′𝐘+𝛃′𝐗′𝐗𝛃)

𝜕(𝛃)= 0 (2.18)

−2𝐗′𝐘 + 2𝐗′�̂� = 0

2𝐗′�̂�=2𝐗′𝐘

2

𝐗′�̂� = 𝐗′𝐘

�̂� = (𝐗′𝐗)−𝟏(𝐗′𝐘) (2.19)

Keterangan:

�̂� : Vektor koefisien regresi peubah dummy [(k-m+1) x 1]

𝐗 : Matriks peubah dummy [(w) x (k-m+1)] yang berasal

dari pengkodean untuk masing masing stimuli

𝐘 : Vektor preference rating (w x 1), di mana merupakan

rata- rata penilaian semua responden pada stimuli ke-h)

𝐗′ : Transpose matriks peubah dummy [(w) x (k-m+1)]

(𝐗′𝐗)−𝟏: Invers matriks (𝐗′𝐗) [(w) x (k-m+1)]

2.1.9 Koefisien Part-Worth

Part-worth digunakan untuk mengetahui dampak terhadap

utilitas secara agregat atau individu. Berdasarkan utility, nilai positif

menunjukkan bahwa responden menyukai level yang ditawarkan dan

sebaliknya. Menurut Hair et al. (2010), metode yang paling umum

digunakan adalah pengamatan terhadap estimasi part-worth. Nilai-

nilai part-worth dapat diplot ke dalam grafik untuk

mengidentifikasi pola. Analisis konjoin dapat juga digunakan untuk

mengukur tingkat kepentingan relatif dari setiap atribut. Tingkat

kepentingan relatif menunjukkan prioritas atribut yang menjadi

pertimbangan pertama bagi konsumen ketika memilih suatu produk.

Berikut merupakan langkah untuk memperoleh koefisien

part-worth.

1. Koefisien part-worth dari atribut pertama

𝛼11 − 𝛼12 = 𝛽1 (2.20)

𝛼11 + 𝛼12 = 0 (2.21)

2. Koefisien part-worth dari atribut kedua

𝛼21 − 𝛼22 = 𝛽2 (2.22) 𝛼21 + 𝛼22 = 0 (2.23)

Page 36: ANALISIS CHOICE BASED CONJOINT PADA PREFERENSI …repository.ub.ac.id/4120/1/NAILAH MARIRAH ZAIN.pdf · ANALISIS CHOICE BASED CONJOINT PADA PREFERENSI MAHASISWA UNIVERSITAS BRAWIJAYA

22

3. Koefisien part-worth dari atribut ketiga

𝛼31 − 𝛼32 = 𝛽3 (2.24)

𝛼31 + 𝛼32 = 0 (2.25)

4. Koefisien part-worth dari atribut keempat

𝛼41 − 𝛼44 = 𝛽4 (2.26)

𝛼42 − 𝛼44 = 𝛽5 (2.27)

𝛼43 − 𝛼44 = 𝛽6 (2.28)

𝛼41 + 𝛼42 + 𝛼43 + 𝛼44 = 0 (2.29)

5. Koefisien part-worth dari atribut kelima

𝛼51 − 𝛼53 = 𝛽7 (2.30)

𝛼52 − 𝛼53 = 𝛽8 (2.31)

𝛼51 + 𝛼52 + 𝛼53 = 0 (2.32)

Keterangan:

𝛼11, 𝛼12 : koefisien part-worth level ke-1 dan ke-2

untuk atribut pertama

𝛼21, 𝛼22 : koefisien part-worth level ke-1 dan ke-2

untuk atribut kedua

𝛼31, 𝛼32 : koefisien part-worth level ke-1 dan ke-2

untuk atribut ketiga

𝛼41, 𝛼42, 𝛼43, 𝛼44 : koefisien part-worth level ke-1, ke-2, ke-3,

dan ke-4 untuk atribut keempat

𝛼51, 𝛼52, 𝛼53 : koefisien part-worth level ke-1, ke-2, dan

ke-3 untuk atribut kelima

2.1.10 Nilai Kepentingan Relatif Atribut (Relative Importance

Weigth)

Nilai Kepentingan Taraf (NKT) digunakan untuk

menentukan nilai pentingnya suatu taraf relatif terhadap taraf yang

lain pada suatu atribut. NKT didapat dari nilai peubah untuk taraf

suatu atribut yang dimasukan ke dalam model analisis konjoin,

dimana nilai taraf peubah untuk atribut yang lain tetap atau

dimasukan nilai 0.

Menurut Supranto (2010), hasil dari penelitian konjoin

adalah total kepuasan responden dari berbagai atribut yang terdapat

dalam konsep. Tingkat kepentingan dari tiap atribut didefinisikan

sebagai selisih antara nilai kegunaan maksimum dan nilai kegunaan

minimum atau nilai penting atribut, diformulasikan sebagai berikut:

Page 37: ANALISIS CHOICE BASED CONJOINT PADA PREFERENSI …repository.ub.ac.id/4120/1/NAILAH MARIRAH ZAIN.pdf · ANALISIS CHOICE BASED CONJOINT PADA PREFERENSI MAHASISWA UNIVERSITAS BRAWIJAYA

23

𝐼𝑖 = {max(𝛼𝑖𝑗) − min(𝛼𝑖𝑗)}, untuk setiap i (2.33)

Keterangan:

𝐼𝑖 : Tingkat kepentingan atribut ke-i

𝛼𝑖𝑗 : Nilai kegunaan atribut ke-i level ke-j

Menurut Supranto (2010), Nilai Kepentingan Relatif (NKR)

suatu atribut terhadap atribut lainnya adalah sebagai berikut:

𝑊𝑖 = 𝐼𝑖

∑ 𝐼𝑖𝑚𝑖=1

(2.34)

Keterangan:

Wi : Tingkat kepentingan relatif

𝐼𝑖 : Tingkat kepentingan atribut ke-i

2.1.11 Pengukuran Ketepatan Prediksi dan Pengujian Validitas

Internal

Pada analisis konjoin, pengukuran ketepatan prediksi dan

pengujian validitas dapat dilihat melalui nilai Godness of fit, korelasi

Pearson atau Tau Kendall.

1. Goodness of fit model prediksi harus dievaluasi. Prosedur

dengan menggunakan regresi peubah dummy dapat dilihat

dari R2, di mana R2 akan menunjukkan seberapa jauh model

(regresi peubah dummy) cocok/tepat untuk data yang

dianalisis. Menurut Eubank (1999) rumus koefisien

determinasi didefinisikan sebagai berikut:

𝑅2 =∑ (𝑦�̂�−�̅�)2𝑛

𝑖=1

∑ (𝑦𝑖−�̅�)2𝑛𝑖=1

(2.35)

Keterangan:

𝑅2 : Koefisien determinasi

�̂�𝑖 : Estimasi respon pada pengamatan ke-i

�̅� : Rata-rata variabel respon

𝑦𝑖 : Respon pengamatan ke-i

2. Menurut Santoso (2015), analisis konjoin pada prinsipnya

bertujuan untuk memperkirakan pola pendapat responden,

yang disebut dengan pendugaan part-worth, kemudian

membandingkan dengan pendapat responden yang

sebenarnya (aktual). Hasil konjoin diharapkan untuk tidak

berbeda jauh dengan pendapat responden yang sebenarnya,

yang dicerminkan dengan melihat tingginya nilai korelasi

antara hasil pendugaan dengan hasil aktual atau pengamatan.

Apabila koefisien korelasi bernilai ≥ 0,95 mengindikasi

Page 38: ANALISIS CHOICE BASED CONJOINT PADA PREFERENSI …repository.ub.ac.id/4120/1/NAILAH MARIRAH ZAIN.pdf · ANALISIS CHOICE BASED CONJOINT PADA PREFERENSI MAHASISWA UNIVERSITAS BRAWIJAYA

24

prediksi yang baik. Menurut Cohen dkk. (1975), berikut

merupakan hipotesis untuk pengujian korelasi Pearson:

𝐻𝑜 ∶ 𝜌 = 0

𝐻𝑜 ∶ 𝜌 ≠ 0

𝑟 =𝑆𝑌𝑈

𝑆𝑌×𝑆𝑈

𝑟 =𝑛 ∑ 𝑌ℎ

𝑤ℎ=1 𝑈ℎ−(∑ 𝑌ℎ)𝑤

ℎ=1 (∑ 𝑈ℎ)𝑤ℎ=1

√[𝑛 ∑ 𝑌ℎ2𝑤

ℎ=1 −(∑ 𝑌ℎ)𝑤ℎ=1

2][𝑛 ∑ 𝑈ℎ

2𝑤ℎ=1 −(∑ 𝑈ℎ)𝑤

ℎ=12

]

(2.36)

Keterangan:

𝑌ℎ : Data hasil pengamatan (aktual) ke-h (1,2,.....,w)

𝑈ℎ : Data hasil pendugaan ke-h (1,2,.....,w)

𝑤 : Banyaknya stimuli (produk)

Statistik uji:

𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 =𝑟√𝑤−2

√1−𝑟2 ~𝑡(

𝛼

2,𝑑𝑏) (2.37)

Keterangan:

𝑟 : Merupakan korelasi antara data hasil pengamatan

(aktual)

𝑤 : Banyaknya stimuli (produk)

𝛼 : Titik kritis

𝑑𝑏 : Derajat bebas (w-2)

Kriteria keputusan:

Apabila -thit ≤ ttabel ≥ thit, maka 𝐻𝑜 ditolak

Apabila p-value > 0,05, maka 𝐻𝑜 diterima

Apabila p-value ≤ 0,05, maka 𝐻𝑜 ditolak

2.2 Preferensi

Preferensi konsumen menunjukkan kesukaan konsumen dari

berbagai pilihan produk atau jasa yang ada. Teori preferensi dapat

digunakan untuk menganalisis tingkat kepuasan bagi konsumen.

Faktor yang merupakan bagian dari perilaku konsumen adalah

preferensi konsumen. Menurut Kotler (2000), preferensi adalah

kesukaan, pilihan atau sesuatu yang lebih disukai konsumen.

Konsumen memiliki sikap berbeda-beda dalam memandang atribut

yang dianggap relevan penting dan akan memberikan perhatian

terbesar pada atribut yang memberikan manfaat-manfaat yang

dicarinya.

Page 39: ANALISIS CHOICE BASED CONJOINT PADA PREFERENSI …repository.ub.ac.id/4120/1/NAILAH MARIRAH ZAIN.pdf · ANALISIS CHOICE BASED CONJOINT PADA PREFERENSI MAHASISWA UNIVERSITAS BRAWIJAYA

25

2.3 Brawijaya Language Center (BLC)

Brawijaya Language Center (BLC) adalah lembaga

pengembangan bahasa asing yang berada dibawah naungan

Universitas Brawijaya. BLC menyediakan pelatihan dan pendidikan

nonformal yang berkaitan dengan bahasa asing, diantaranya TOEFL

ITP Test, TOEFL Equivalent Test, TOEFL Preparation, IELTS

Preparation, Bahasa Inggris untuk Penutur Asing (BIPA),

Conversation, Academic Writing, Translation, Proof Reading, dan In

House Training. Berikut ini merupakan paket kursus TOEFL

preparation yang ditawarkan oleh BLC pada tahun 2017:

Tabel 2.3 Paket kursus TOEFL preparation di BLC

Kelas Jumlah

Peserta/Kelas

Biaya Jumlah

Pertemuan

Reguler 10 orang Rp 400.000/orang 20 kelas

3 kali tes TOEFL

Khusus 6-10 orang Rp 3.000.000/kelas 20 kelas

3 kali tes TOEFL

Private 1-2 orang Rp 1.200.000/kelas 20 kelas

3 kali tes TOEFL

(Sumber: Brawijaya Languange Center, 2017).

Selain paket yang telah ditawarkan, di BLC juga terdapat

beberapa fasilitas diantaranya: ruang kelas biasa, ruang kelas

bersound system tunggal untuk listening, kamar mandi, musholla,

dan ruang administrasi.

2.4 Preferensi Mahasiswa Universitas Brawijaya

berdasarkan Paket Kursus TOEFL Preparation di

Brawijaya Language Center (BLC)

Terdapat beberapa faktor yang memengaruhi mahasiswa

Universitas Brawijaya untuk menempuh kursus di BLC. Berikut

merupakan beberapa atribut yang ditawarkan pada paket kursus

TOEFL preparation, diantaranya:

2.4.1 Fasilitas Pembelajaran

Menurut Suryosubroto (2002), fasilitas adalah segala sesuatu

yang dapat memudahkan dan memperlancar pelaksanaan suatu

usaha, dapat berupa benda maupun uang. Dan pembelajaran menurut

Page 40: ANALISIS CHOICE BASED CONJOINT PADA PREFERENSI …repository.ub.ac.id/4120/1/NAILAH MARIRAH ZAIN.pdf · ANALISIS CHOICE BASED CONJOINT PADA PREFERENSI MAHASISWA UNIVERSITAS BRAWIJAYA

26

UU No. 20 Tahun 2003 Pasal 1 Ayat 20 dijelaskan bahwa proses

interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada

suatu lingkungan belajar. Dengan demikian dapat disimpulkan

bahwa fasilitas pembelajaran adalah segala sesuatu yang bersifat

fisik maupun material, yang dapat memudahkan dan memperlancar

terselenggaranya suatu proses belajar mengajar. Fasilitas

pembelajaran pada BLC meliputi:

a. Kelas Audio Visual

Ruang pembelajaran yang dilegkapi dengan seperangkat

komputer, headset, dan microphone untuk menunjang pembelajaran.

Headset adalah perangkat audio yang terdiri dari headphone (sebagai

perangkat output audio) dan microphone (sebagai perangkat input

audio). Headset biasanya dihubungkan dengan sound card pada

komputer melalui kabel input dan output audio atau pada beberapa

jenis perangkat terbaru menggunakan port USB atau bluetooth.

Dalam proses pembelajaran menggunakan kelas audio

visual, bentuk-bentuk informasi yang dapat ditampilkan berupa kata-

kata, gambar, video, musik, angka, atau tulisan tangan. Dengan

komputer, bentuk informasi dalam pembelajaran semuanya diolah

dari data digital. Sehingga memudahkan siswa menyerap dan

mengingat materi-materi yang disampaikan dalam proses

pembalajaran. Headset pada kelas audio visual tersebut tersedia pada

setiap komputer untuk mendengarkan penjelasan tutor dari komputer

induk selama pembelajaran. Sedangkan microphone bagi peserta

didik digunakan saat sesi tanya jawab.

b. Kelas Multimedia

Ruang pembelajaran yang dilengkapi dengan sound system

tunggal untuk menunjang proses pembelajaran. Sound system adalah

perangkat elektronik untuk mengolah sinyal suara dan meningkatkan

level suara sehingga terjadi kelipatan gain suara yang kemudian

disalurkan ke bagian loudspeaker sehingga terdengar kembali oleh

telinga dengan kekuatan suara yang telah meningkat. Sinyal suara

tersebut bisa diatur tingkatan bunyinya menurut kapasitas ruang dan

audience. Sumber suara tersebut bisa berasal dari input berupa audio

dari file tertentu.

2.4.2 Sarana dan Prasarana

Sarana pendidikan adalah semua fasilitas yang diperlukan

dala proses belajar mengajar, agar pencapaian tujuan pendidikan

Page 41: ANALISIS CHOICE BASED CONJOINT PADA PREFERENSI …repository.ub.ac.id/4120/1/NAILAH MARIRAH ZAIN.pdf · ANALISIS CHOICE BASED CONJOINT PADA PREFERENSI MAHASISWA UNIVERSITAS BRAWIJAYA

27

berjalan dengan lancar, teratur, efisien dan efektif. Sedangkan

prasarana pendidikan adalah fasilitas yang secara tidak langsung

menunjang jalannya proses pendidikan, seperti: jalan yang ditempuh

menuju tempat tersebut, tata tertib, wifi, dan sebagainya. Dalam

dunia pendidikan, sarana dan prasarana memiliki keterkaitan yang

erat sebagai penunjang berjalannya aktifitas pembelajaran. Sarana

dan prasarana bersifat mutlak untuk dipenuhi karena memberikan

kemudahan dalam menyelenggarakan suatu kegiatan. Sarana dan

prasarana pada BLC meliputi:

a. Wifi

Wifi merupakan kependekan dari Wireless Fidelity yaitu

sebuah media penghantar komunikasi data tanpa kabel yang bisa

digunakan untuk komunikasi atau mentransfer program dan data

dengan kemampuan yang sangat cepat.Wifi memerlukan sebuah titik

akses yang biasa disebut dengan hotspot untuk menghubungkan dan

mengontrol antara pengguna wifi dengan jaringan internet pusat.

Sebuah hotspot pada umumnya dilengkapi dengan password yang

bisa meminimalisasi siapa saja yang bisa menggunakan fasilitas

tersebut.

b. Stop Kontak

Stop kontak merupakan material instalasi listrik yang

berfungsi sebagai muara penghubung antara arus listrik dengan

peralatan listrik.

2.4.3 Bonus Spesial

Bonus spesial untuk para peserta didik TOEFL preparation

adalah sesuatu di luar fasilitas yang diberikan secara cuma-cuma

kepada mahasiswa yang dapat menunjang sistem belajar mahasiswa,

diantaranya:

a. E-book “Jaminan Skor TOEFL > 500”

E-book adalah singkatan dari electronik book. Atau jika

diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia menjadi buku elektronik.

E-book adalah sebuah buku panduan dalam versi digital, di mana

buku tersebut dapat dibuka melalui perangkat elektronik. E-book

berfungsi seperti buku-buku lainnya, di mana fungsi utamanya

adalah sebagai media pembelajaran. E-book yang diberikan kepada

peserta didik tersebut berisi tips dan trik untuk mengerjakan TOEFL

dengan skor lebih dari 500.

Page 42: ANALISIS CHOICE BASED CONJOINT PADA PREFERENSI …repository.ub.ac.id/4120/1/NAILAH MARIRAH ZAIN.pdf · ANALISIS CHOICE BASED CONJOINT PADA PREFERENSI MAHASISWA UNIVERSITAS BRAWIJAYA

28

b. Video Strategi Menjawab Soal TOEFL

Video adalah elemen penting yang ikut berperan

dalam membangun sebuah sistem komunikasi yang ditampilkan

dalam bentuk gambar bergerak. Bonus spesial yang didapatkan

adalah 27 strategi video untuk 50 pertanyaan listening, 60 strategi

video untuk 40 pertanyaan structure dan 13 strategi untuk 50

pertanyaan reading.

2.4.4 Tatap Muka per-Minggu (1,5 jam setiap tatap muka)

Tatap muka adalah bagian dari sistem pembelajaran, dimana

terjadi interaksi secara langsung antara tutor dengan peserta

pembelajaran. Interaksi pembelajaran yang terjadi dalam tatap muka

meliputi pemberian input materi, tanya jawab, diskusi, latihan,

praktik, dan penilaian. Tatap muka tersebut berguna untuk

menyelesaikan materi yang telah disusun dalam pembelajaran. Pada

kelas TOEFL preparation di BLC tatap muka per-minggu bisa 1

sampai 4 kali. Semakin banyak tatap muka yang dilakukan pada

setiap minggunya, semakin cepat pula kursus tersebut ditempuh.

2.4.5 Harga Kursus

Harga adalah nilai uang yang ditentukan secara global yang

harus dikeluarkan oleh seseorang untuk mendapatkan suatu produk

atau pelayanan jasa yang diinginkan. Apabila harga terlalu tinggi

akan menyebabkan penjualan akan menurun, namun apabila jika

harga terlalu rendah akan mengurangi keuntungan yang dapat

diperoleh perusahaan tersebut. Harga kursus kelas TOEFL

preparation yaitu:

a. Rp 2.500.000,00/10 orang.

b. Rp 1.500.000,00/5 orang.

c. Rp 400.000,00/orang.

Page 43: ANALISIS CHOICE BASED CONJOINT PADA PREFERENSI …repository.ub.ac.id/4120/1/NAILAH MARIRAH ZAIN.pdf · ANALISIS CHOICE BASED CONJOINT PADA PREFERENSI MAHASISWA UNIVERSITAS BRAWIJAYA

29

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan di Brawijaya Language Center (BLC)

Universitas Brawijaya, tepatnya di Jalan Veteran nomor 10-11

Gedung INBIS lantai 2, Kota Malang. Diharapkan penelitian ini dapat

memberi masukan kepada BLC agar dapat memperbaiki sistem

pembelajaran dan paket kelas yang ditawarkan agar menarik lebih

banyak mahasiswa Universitas Brawijaya untuk menempuh

pendidikan nonformal kelas TOEFL preparation di tempat tersebut

dengan nyaman dan mengambil paket kursus sesuai dengan keinginan.

3.2 Data Penelitian

Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data primer

hasil dari menyebarkan instrumen penelitian berupa angket kepada

responden secara langsung. Responden yang dijadikan sebagai objek

penelitian merupakan mahasiswa Universitas Brawijaya yang

menempuh pendidikan nonformal pada kelas TOEFL preparation

guna mempersiapkan TOEFL untuk syarat kelulusan.

3.3 Atribut dan Level Penelitian di BLC

Dasar penelitian adalah hal yang paling penting dalam

mendesain stimuli pada analisis konjoin, karena nantinya akan

dievaluasi oleh responden. Desain stimuli adalah atribut dan level

yang digunakan harus dijadikan sebagai pertimbangan yang penting.

Atribut dan level adalah hal yang sangat memengaruhi efektivitas

stimuli dan ketepatan hasil. Berikut ini merupakan atribut dan level

yang akan diteliti:

Page 44: ANALISIS CHOICE BASED CONJOINT PADA PREFERENSI …repository.ub.ac.id/4120/1/NAILAH MARIRAH ZAIN.pdf · ANALISIS CHOICE BASED CONJOINT PADA PREFERENSI MAHASISWA UNIVERSITAS BRAWIJAYA

30

Tabel 3.1 Atribut dan Level Penelitian di BLC

Atribut Level Keterangan

Fasilitas

Pembelajaran

1 Kelas Audio Visual

2 Kelas Multimedia

Sarana dan

Prasarana

1 Wifi

2 Stop kontak

Bonus Spesial

1 E-book “Jurus Jitu Skor TOEFL >500”

2 Video Strategi Menjawab Soal

TOEFL

Tatap Muka

/Minggu

(1,5 jam setiap

tatap muka)

1 4 kali (lama kursus 1 bulan 1 minggu)

2 3 kali (lama kursus 1 bulan 3 minggu)

3 2 kali (lama kursus 2 bulan 2 minggu)

4 1 kali (lama kursus 5 bulan)

Harga Kursus

(20 kali

pertemuan)

1 Rp 2.500.000,00 /10 orang

2 Rp 1.500.000,00 /5 orang

3 Rp 400.000,00 /orang

3.4 Stimuli

Pada penelitian tersebut terdapat 5 atribut dengan masing-

masing atribut memiliki 2 sampai 3 level. Kemudian dilakukan

kombinasi masing-masing level pada tiap atribut sehingga terbentuk

96 stimuli. Untuk mereduksi rancangan stimuli dapat dilakukan

dengan cara fractional factorial design yaitu metode dengan

menggunakan konsep orthogonal array. Fractional factorial design

berguna untuk mengurangi kompleksitas kombinasi stimuli. Pada

konsep ini hanya memilih sejumlah stimuli dari keseluruhan stimuli

yang hanya mengukur efek utamanya saja, sementara interaksi antar

atribut tidak terukur atau diabaikan dan jumlah stimuli yang terbentuk

akan berkurang. Dari rancangan stimuli sebanyak 96 buah dilakukan

fractional 1

6 nya yaitu sebanyak 16 stimuli. Setelah didapatkan stimuli

sebanyak 16 buah, selanjutnya dilakukan pembuatan rancangan

stimuli menggunakan bantuan software SPSS 21 dan dihasilkan

kombinasi yang acak, namun hasil dari bantuan SPSS 21 tidak dapat

langsung digunakan, sehingga perlu dirubah menjadi rancangan

stimuli yang rasional dan dapat dilihat pada Lampiran 3

Page 45: ANALISIS CHOICE BASED CONJOINT PADA PREFERENSI …repository.ub.ac.id/4120/1/NAILAH MARIRAH ZAIN.pdf · ANALISIS CHOICE BASED CONJOINT PADA PREFERENSI MAHASISWA UNIVERSITAS BRAWIJAYA

31

3.5 Instrumen Penelitian dan Pengukuran Stimuli

Instrumen penelitian yang digunakan untuk mengumpulkan

data pada penelitian ini berupa angket. Angket tersebut disebarkan

langsung kepada responden. Responden penelitian tersebut adalah

mahasiswa Universitas Brawijaya yang mengikuti kelas TOEFL

preparation di BLC. Responden diminta untuk memberikan

persepsinya terhadap pilihan produk yang memengaruhi preferensi

mahasiswa kelas TOEFL preparation di BLC.

Untuk menilai stimuli tentang preferensi mahasiswa kelas

TOEFL preparation di BLC adalah dengan cara menggunakan data

metrik atau rating. Data yang digunakan merupakan rating, sehingga

digunakan Skala Likert untuk menilai stimuli. Nilai yang akan

diberikan pada angket tersebut bernilai 1-5 yang memiliki arti sangat

tidak menyukai sampai sangat menyukai, yang dijelaskan sebagai

berikut:

1 = Apabila Saudara/i sangat tidak menyukai dengan paket kelas

yang ditawarkan.

2 = Apabila Saudara/i tidak menyukai dengan paket kelas yang

ditawarkan.

3 = Apabila Saudara/i tidak memiliki kecenderungan pilihan jawaban

(netral) dengan paket kelas yang ditawarkan.

4 = Apabila Saudara/i menyukai dengan paket kelas yang

ditawarkan.

5 = Apabila Saudara/i sangat menyukai dengan paket kelas yang

ditawarkan

3.6 Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel

Populasi merupakan seluruh objek penelitian sedangkan

sampel merupakan bagian dari suatu populasi. Pengambilan sampel

berasal dari bagian populasi yang dipilih. Pada penelitian ini, yang

menjadi populasi adalah seluruh peserta didik kelas TOEFL

preparation di BLC tahun 2017. Peserta didik kelas TOEFL

preparation terbagi menjadi empat bagian dengan berdasarkan bulan

pendaftaran, yakni pendaftar bulan Januari sebanyak 114 orang

dengan rincian 8 orang kelas private dan 106 orang kelas reguler,

pendaftar bulan Februari sebanyak 147 orang dengan rincian 8 orang

kelas private dan 139 orang kelas reguler, pendaftar bulan Maret

sebanyak 216 orang dengan rincian 16 orang kelas private dan 200

Page 46: ANALISIS CHOICE BASED CONJOINT PADA PREFERENSI …repository.ub.ac.id/4120/1/NAILAH MARIRAH ZAIN.pdf · ANALISIS CHOICE BASED CONJOINT PADA PREFERENSI MAHASISWA UNIVERSITAS BRAWIJAYA

32

orang kelas reguler, dan pendaftar bulan April sebanyak 111 orang

dengan rincian 12 orang kelas private dan 93 orang kelas reguler. Dan

total seluruh peserta didik kelas TOEFL preparation di BLC tahun

2017 sebanyak 582 orang. Data peserta didik tahun 2017 dapat dilihat

pada tabel dibawah ini:

Tabel 3.2 Data Mahasiswa Universitas Brawijaya yang Menempuh

Kelas TOEFL Preparation di BLC Tahun 2017

Pendaftar

Kelas

TOEFL

Private

Kelas

TOEFL

Reguler

Total

Banyak pendaftar bulan

Januari - April 44 orang 538 orang 582 orang

Pada proses pengambilan data dengan menyebarkan

instrument penelitian berupa angket, terdapat kriteria responden yang

dapat mengisi angket tersebut, yaitu:

1. Mahasiswa aktif Universitas Brawijaya.

2. Menempuh pendidikan non-formal TOEFL preparation di

BLC untuk menyiapkan TOEFL sebagai syarat kelulusan.

3. Mahasiswa semester ≥ 6.

Teknik pengambilan sampel yang akan digunakan dalam

penelitian ini adalah nonprobability sampling dan cara pengambilan

sampel yang digunakan adalah quota sampling. Quota sampling

adalah teknik pengambilan sampel dengan cara menetapkan jumlah

tertentu sebagai target yang harus dipenuhi dalam pengambilan

sampel dari populasi. Pada quota sampling banyaknya sampel yang

ditetapkan itu hanya sekedar perkiraan akan relatif memadai untuk

mendapatkan data yang diperlukan yang diperkirakan dapat

mencerminkan populasinya. Sedangkan cara untuk pengambilan

sampel pada penelitian tersebut menggunakan kriteria responden.

Besar sampel adalah 233 mahasiswa Universitas Brawijaya.

Besar sampel masing-masing paket kelas yang diambil berdasarkan

sub populasi pada penelitian yang ditunjukkan dalam Tabel 3.3

dengan menggunakan metode quota sampling

Page 47: ANALISIS CHOICE BASED CONJOINT PADA PREFERENSI …repository.ub.ac.id/4120/1/NAILAH MARIRAH ZAIN.pdf · ANALISIS CHOICE BASED CONJOINT PADA PREFERENSI MAHASISWA UNIVERSITAS BRAWIJAYA

33

Tabel 3.3 Data Populasi dan Sampel pada Paket Kelas TOEFL

Preparation di BLC

No. Kelas Populasi Jumlah sampel

1 TOEFL Private 44 𝑛𝑖 = 44 × 40% = 18

2 TOEFL Reguler 538 𝑛𝑖 = 538 × 40% = 215

Total 582 233 mahasiswa

Setelah mendapatkan besar sampel dari masing-masing sub

populasi, cara pengambilan sampel adalah accidental sampling

dengan kriteria responden yang telah ditentukan.

3.7 Metode Langkah Analisis Data

Langkah-langkah memperoleh data penelitian sebagai

berikut:

1. Menentukan metode perancangan analisis konjoin.

2. Menentukan atribut dan level dari permasalahan yang

diangkat yang dapat dilihat pada Tabel 3.1.

3. Memilih metode penyajian rancangan kombinasi atribut

(stimuli).

4. Membentuk stimuli.

5. Menetapkan instrumen penelitian.

6. Menentukan populasi, sampel, dan teknik pengambilan

sampel. Dalam penelitian ini sampel yang digunakan sebagai

obyek penelitian sebanyak 233 responden.

7. Membuat angket penelitian.

8. Melakukan penelitian dengan cara menyebarkan instrumen

penelitian berupa angket kepada responden.

9. Analisis konjoin dengan regresi peubah dummy.

Langkah-langkah analisis data penelitian sebagai berikut:

1. Menduga parameter peubah dummy sesuai persamaan 2.6

sampai 2.19.

2. Melakukan regresi dummy yang sesuai dengan persamaan 2.6.

3. Menghitung koefisien part-worth sesuai dengan persamaan

2.20 sampai 2.32.

Page 48: ANALISIS CHOICE BASED CONJOINT PADA PREFERENSI …repository.ub.ac.id/4120/1/NAILAH MARIRAH ZAIN.pdf · ANALISIS CHOICE BASED CONJOINT PADA PREFERENSI MAHASISWA UNIVERSITAS BRAWIJAYA

34

4. Menghitun Nilai Kepentingan Relatif (NKR) atribut dengan

persamaan 2.33 dan 2.34.

5. Mengukur ketepatan prediksi dengan Goodness of Fit sesuai

dengan persamaan 2.35.

6. Menguji validitas internal dengan korelasi pearson sesuai

dengan persamaan 2.36 dan 2.37.

7. Interpretasi.

Page 49: ANALISIS CHOICE BASED CONJOINT PADA PREFERENSI …repository.ub.ac.id/4120/1/NAILAH MARIRAH ZAIN.pdf · ANALISIS CHOICE BASED CONJOINT PADA PREFERENSI MAHASISWA UNIVERSITAS BRAWIJAYA

35

3.8 Diagram Alir

Langkah-langkah atau tahapan dalam analisis konjoin dapat

digambarkan oleh diagram alir sebagai berikut:

Mulai

Menentukan metode perancangan dan

pengukuran

Pemilihan metode penyajian rancangan

kombinasi atribut

Memilih metode penyajian rancangan

kombinasi

Membentuk stimuli penelitian

Menetapkan instrumen penelitian

Menentukan populasi, sampel, dan

teknik pengambilan sampel.

A

Menentukan atribut dan level penelitian

Page 50: ANALISIS CHOICE BASED CONJOINT PADA PREFERENSI …repository.ub.ac.id/4120/1/NAILAH MARIRAH ZAIN.pdf · ANALISIS CHOICE BASED CONJOINT PADA PREFERENSI MAHASISWA UNIVERSITAS BRAWIJAYA

36

Gambar 3.1. Diagram Alir Analisis Konjoin

A

Data

Penghitungan koefisien parth-worth

Analisis Konjoin

Regresi dummy untuk menduga

parameter

Pengukuran ketepatan prediksi

Interpretasi

Selesai

Mengumpulkan data penelitian

Membuat angket

Page 51: ANALISIS CHOICE BASED CONJOINT PADA PREFERENSI …repository.ub.ac.id/4120/1/NAILAH MARIRAH ZAIN.pdf · ANALISIS CHOICE BASED CONJOINT PADA PREFERENSI MAHASISWA UNIVERSITAS BRAWIJAYA

37

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Analisis Regresi dengan Peubah Dummy

4.1.1 Penentuan Level Acuan

Menurut Hardy (1993) sebelum melakukan pendugaan

parameter regresi dengan peubah dummy, hal yang perlu dilakukan

adalah menentukan level acuan atau kontrol. Level acuan akan

diberikan kode 0 yang merupakan angka terendah atau tidak

memiliki sifat atau ciri yang khas. Berikut merupakan level acuan

dari masing-masing atribut:

Tabel 4.1 Penentuan Level Acuan

Atribut Level Acuan

Fasilitas Pembelajaran Kelas Multimedia

Sarana dan Prasaran Stop Kontak

Bonus Spesial Video Strategi Menjawab Soal

TOEFL

Tatap Muka/Minggu (1,5 jam

setiap tatap muka) 1 kali (lama kursus 5 bulan)

Harga Kursus (20 kali pertemuan) Rp 400.000/orang

Penentuan level acuan pada masing-masing atribut tersebut

didasarkan hasil survey dengan pihak pengelola Brawijaya Language

Center (BLC).

4.1.2 Pengkodean Peubah Dummy

Berdasarkan Tabel 4.1 maka akan dibentuk pengkodean

peubah dummy yang didapatkan dengan cara sebagai berikut:

Y : Rata-rata penilaian 233 responden

A1 (Fasilitas Pembelajaran) : 1, Kelas Audio Visual

0, Kelas Multimedia

B1 (Sarana dan Prasarana) : 1, Wifi

0, Stop Kontak

C1 (Bonus Spesial) : 1, E-book “Jurus Jitu Skor TOEFL

> 500”

0, Video Strategi Menjawab Soal

TOEFL

D1, D2, D3 (TM/Minggu) : (1,0,0) 4 kali

Page 52: ANALISIS CHOICE BASED CONJOINT PADA PREFERENSI …repository.ub.ac.id/4120/1/NAILAH MARIRAH ZAIN.pdf · ANALISIS CHOICE BASED CONJOINT PADA PREFERENSI MAHASISWA UNIVERSITAS BRAWIJAYA

38

(0,1,0) 3 kali

(0,0,1) 2 kali

(0,0,0) 1 kali

E1, E2 (Harga Kursus) : (1,0) Rp 2.500.000,00/10 orang

(0,1) Rp 1.500.000,00/5 orang

(0,0) Rp 400.000/orang

Hasil pengkodean dengan peubah dummy dapat dilihat pada

Lampiran 7. Selanjutnya dilakukan pendugaan parameter regresi

dengan peubah dummy dengan 16 stimuli yang terbentuk.

4.1.3 Pendugaan Parameter Regresi Peubah Dummy

Penilaian responden terhadap stimuli yang terbentuk

dilakukan secara aggregate, dimana Y merupakan rata-rata penilaian

233 responden terhadap setiap stimuli yaitu sebanyak 16 buah

stimuli. Hasil pendugaan peubah dummy menggunakan bantuan

software SPSS 21 dapat dilihat pada Lampiran 8.

Setelah mendapatkan nilai hasil pendugaan parameter regresi

peubah dummy, langkah selanjutnya adalah membuat model sesuai

dengan persamaan 2.7. Hasil pendugaan parameter pada regresi

peubah dummy tidak dapat dibentuk sebuah model yang kemudian

langsung diinterpretasikan, karena hasil pendugaan parameter regresi

dummy pada analisis konjoin hanya digunakan untuk menduga

koefisien part-worth. Berikut merupakan model regresi peubah

dummy pada penelitian tersebut:

Y = 3,883 + 0,055 A1 + 0,138 B1 – 0,048 C1 + 0,476 D1 + 0,234 D2

+ 0,146 D3 + 0,125 E1 +0,052 E2

4.1.4 Pengukuran Ketepatan Prediksi Goodness of Fit

Pengukuran ketepatan prediksi dapat dilihat dari nilai

Goodness of fit. Pada prosedur dengan menggunakan regresi peubah

dummy dapat dilihat dari nilai R2 pada Lampiran 8. Berdasarkan

perhitungan dengan bantuan software SPSS 21 diperoleh nilai R2

sebesar 0,895. Atau dapat disimpulkan bahwa model persamaan

regresi dengan peubah dummy yang dihasilkan sangat baik untuk

diprediksi, karena 89,5% keragaman total utilty responden dapat

dijelaskan oleh atribut-atribut yang ada.

Page 53: ANALISIS CHOICE BASED CONJOINT PADA PREFERENSI …repository.ub.ac.id/4120/1/NAILAH MARIRAH ZAIN.pdf · ANALISIS CHOICE BASED CONJOINT PADA PREFERENSI MAHASISWA UNIVERSITAS BRAWIJAYA

39

4.2 Koefisien Part-worth

Nilai koefisien part-worth dapat dilihat pada hasil output

analisis konjoin pada Tabel 4.3 atau dapat dihitung secara manual

berdasarkan persamaan 2.20 sampai 2.32 yang dapat dilihat pada

Lampiran 11. Sedangkan untuk Nilai Kepentingan Relatif dapat

dihitung secara manual menggunakan persamaan 2.33 dan 2.34 yang

dapat dilihat pada Lampiran 12. Berikut merupakan hasil perhitungan

manual maupun output berupa nilai koefisien part-worth dan NKR:

Tabel 4.3 Hasil Nilai Koeifisien Part-Worth dan Nilai Kepentingan

Relatif (NKR)

Atribut Level

Koefisien

part-

worth

Nilai

Kepentingan

Relatif

(NKR)

Fasilitas

Pembelajaran

Kelas Audio Visual 0,028 14,353%

Kelas Multimedia -0,028

Sarana dan

Prasarana

Wifi 0,069 12,614%

Stop Kontak -0,069

Bonus Spesial

E-book “Jurus Jitu

Skor TOEFL >500” -0,024

12,429% Video Strategi

Menjawab Soal

TOEFL

0,024

Tatap

Muka/Minggu

(1,5 jam setiap

tatap muka)

4 kali (lama kursus 1

bulan 1 minggu) 0,262

33,660%

3 kali (lama kursus 1

bulan 3 minggu) 0,020

2 kali (lama kursus 2

bulan 2 minggu) -0,068

1 kali (lama kursus 5

bulan) -0,214

Harga Kursus

(20 kali

pertemuan)

Rp 2.500.000,00 /

10 orang 0,066

26,514% Rp 1.500.000,00 /

5 orang -0,007

Rp 400.000,00

/orang -0,059

Page 54: ANALISIS CHOICE BASED CONJOINT PADA PREFERENSI …repository.ub.ac.id/4120/1/NAILAH MARIRAH ZAIN.pdf · ANALISIS CHOICE BASED CONJOINT PADA PREFERENSI MAHASISWA UNIVERSITAS BRAWIJAYA

40

Hasil nilai koeifisien part-worth dan nilai kepentingan relatif

pada Tabel 4.3 dihitung menggunakan bantuan software SPSS 21

yang dapat dilihat pada Lampiran 10.

Gambar 4.1 Nilai Kepentingan Relatif (NKR)

Berdasarkan Tabel 4.3 dan Gambar 4.1, atribut yang paling

diminati oleh peserta didik TOEFL preparation BLC hingga yang

kurang diminati adalah tatap muka/minggu memiliki nilai

kepentingan atribut paling besar yakni sebesar 33,66%, harga kursus

yang ditawarkan menempati posisi atribut yang diminati kedua

dengan nilai kepentingan atribut paling besar sebesar 26,514%,

fasilitas pembelajaran yang disediakan sebesar 14,353%, sarana dan

prasarana sebesar 12,614%, dan yang terakhir bonus spesial yang

diberikan sebesar 12,429%.

4.3 Utilitas Level pada Masing-Masing Atribut

Besar utilitas atau part-worth pada masing-masing atribut

dapat dilihat dari grafik batang. Part-worth digunakan untuk

mengetahui dampak terhadap utilitas secara agregat atau individu.

Berdasarkan utility, nilai positif menunjukkan bahwa responden

menyukai level yang ditawarkan dan sebaliknya.

14,35%

12,61%

12,43%

33,66%

26,51%

Nilai Kepentingan Relatif

Fasilitas Pembelajaran

Sarana dan Prasarana

Bonus Spesial

Tatap Muka/Minggu

Harga Kursus

Page 55: ANALISIS CHOICE BASED CONJOINT PADA PREFERENSI …repository.ub.ac.id/4120/1/NAILAH MARIRAH ZAIN.pdf · ANALISIS CHOICE BASED CONJOINT PADA PREFERENSI MAHASISWA UNIVERSITAS BRAWIJAYA

41

4.3.1 Utilitas Level pada Atribut Tatap Muka/Minggu (1,5 jam

tiap tatap muka)

Utilitas tatap muka/minggu kelas TOEFL prepartion

terdapat beberapa pilihan diantaranya dapat ditempuh sebanyak 4

kali, 3 kali, 2 kali, dan 1 kali dapat dilihat pada diagram batang

sebagai berikut:

Gambar 4.2 Diagram Batang Utilitas Tatap Muka/Minggu (1,5 jam

tiap tatap muka

Atribut pertama yang diminati oleh responden adalah

banyaknya tatap muka per-minggu dimana setiap tatap muka

ditempuh selama 1 jam 30 menit. Berdasarkan hasil penelitian pada

Gambar 4.2, menunjukkan bahwa 233 responden peserta didik

TOEFL preparation BLC yang diteliti lebih memilih tatap muka

yang paling banyak tiap minggu yaitu sebanyak 4 kali per-minggu

hal ini dibuktikan dengan besarnya koefisien part-worth sebesar

0,262. Banyaknya tatap muka yang diminati kedua adalah 3 kali per-

minggu dengan nilai koefisien part-worth sebesar 0,02. Untuk tatap

muka 2 kali per-minggu mempunyai nilai koefisien part-worth

sebesar -0,068. Dan yang terakhir, tatap muka yang kurang diminati

4 kali

(lama

kursus 1

bulan 1

minggu)

3 kali

(lama

kursus 1

bulan 3

minggu)

2 kali

(lama

kursus 2

bulan 2

minggu)

1 kali

(lama

kursus 5

bulan)

Tatap Muka/Minggu ,262 ,020 -,068 -,214

-,300

-,200

-,100

,000

,100

,200

,300

Uti

lita

s

Utilitas Tatap Muka/Minggu

Page 56: ANALISIS CHOICE BASED CONJOINT PADA PREFERENSI …repository.ub.ac.id/4120/1/NAILAH MARIRAH ZAIN.pdf · ANALISIS CHOICE BASED CONJOINT PADA PREFERENSI MAHASISWA UNIVERSITAS BRAWIJAYA

42

responden adalah 1 kali per-minggu dengan nilai koefisien part-

worth sebesar -0,214.

4.3.2 Utilitas Level pada Atribut Harga Kursus (20 kali

pertemuan) Utilitas harga kursus selama 20 kali pertemuan di Brawijaya

Language Center antara lain Rp 2.500.000,00/10 orang, Rp

1.500.000,00/5 orang, dan Rp 400.000,00/orang dapat dilihat pada

diagram batang sebagai berikut:

Gambar 4.3 Diagram Batang Utilitas Harga Kursus (20 kali

pertemuan)

Atribut yang cukup diminati peserta didik TOEFL

preparation BLC setelah banyaknya tatap muka per-minggu adalah

harga kursus. Berdasarkan Gambar 4.3 responden lebih memilih

harga kursus yang relatif lebih murah yaitu Rp 2.500.000,00

/10 orang dengan nilai koefisien part-worth sebesar 0,066 dimana

setiap orang dikenakan biaya sebesar Rp 250.000,00. Harga kursus

yang diminati selanjutnya adalah Rp 1.500.000,00/5 orang dengan

nilai koefisien part-worth sebesar -0,007. Sedangkan harga kusrus

Rp 400,000,00/orang merupakan harga kursus yang paling kurang

diminati dengan nilai koefisien part-worth sebesar -0,059.

Rp

2.500.000,00

/10 orang

Rp

1.500.000,00

/5 orang

Rp 400.000,00

/orang

Harga Kursus ,066 -,007 -,059

-,080

-,060

-,040

-,020

,000

,020

,040

,060

,080

Uti

lita

s

Utilitas Harga Kursus

Page 57: ANALISIS CHOICE BASED CONJOINT PADA PREFERENSI …repository.ub.ac.id/4120/1/NAILAH MARIRAH ZAIN.pdf · ANALISIS CHOICE BASED CONJOINT PADA PREFERENSI MAHASISWA UNIVERSITAS BRAWIJAYA

43

4.3.3 Utilitas Level pada Atribut Fasilitas Pembelajaran Utilitas fasilitas pembelajaran di kelas TOEFL preparation

berupa kelas audio visual dan kelas multimedia dapat dilihat pada

diagram batang sebagai berikut:

Gambar 4.4 Diagram Batang Utilitas Fasilitas Pembelajaran

Atribut ketiga yang cukup diminati oleh responden adalah

fasilitas pembelajaran yang disediakan untuk menunjang berjalannya

pembelajaran yang nyaman yaitu kelas audio visual yang dilengkapi

dengan seperangkat komputer, headset dan microphone dengan nilai

koefisien part-worth sebesar 0,028. Sedangkan untuk kelas

multimedia kurang diminati responden karena hanya dilengkapi

dengan sound system tunggal hal ini dibuktikan dengan nilai

koefisien part-worth sebesar -0,028.

Kelas Audio

VisualKelas Multimedia

Fasilitas Pembelajaran ,028 -,028

-,040

-,030

-,020

-,010

,000

,010

,020

,030

,040

Uti

lita

s

Utilitas Fasilitas Pembelajaran

Page 58: ANALISIS CHOICE BASED CONJOINT PADA PREFERENSI …repository.ub.ac.id/4120/1/NAILAH MARIRAH ZAIN.pdf · ANALISIS CHOICE BASED CONJOINT PADA PREFERENSI MAHASISWA UNIVERSITAS BRAWIJAYA

44

4.3.4 Utilitas Level Pada Atribut Sarana dan Prasarana

Utilitas sarana dan prasarana wifi dan stop kontak dapat

dilihat pada diagram batang sebagai berikut:

Gambar 4.5 Diagram Batang Utilitas Sarana dan Prasarana

Atribut keempat yang mungkin cukup diminati oleh

responden setelah fasilitas pembelajaran adalah sarana dan

prasarana. Responden lebih memilih wifi dengan nilai koefisien part-

worth sebesar 0,069 dibandingkan stop kontak dengan nilai koefisien

part-worth sebesar -0,016.

Wifi Stop Kontak

Sarana dan Prasarana ,069 -,069

-,080

-,060

-,040

-,020

,000

,020

,040

,060

,080

Uti

lita

s

Utilitas Sarana dan Prasarana

Page 59: ANALISIS CHOICE BASED CONJOINT PADA PREFERENSI …repository.ub.ac.id/4120/1/NAILAH MARIRAH ZAIN.pdf · ANALISIS CHOICE BASED CONJOINT PADA PREFERENSI MAHASISWA UNIVERSITAS BRAWIJAYA

45

4.3.5 Utilitas Level pada Atribut Bonus Spesial

Utilitas bonus spesial yang didapatkan berupa E-book “Jurus

Jitu Skor TOEFL >500” dan Video Strategi Menjawab Soal TOEFL

dapat dilihat pada diagram batang sebagai berikut:

Gambar 4.6 Diagram Batang Utilitas Bonus Spesial

Atribut terakhir yang kurang menjadi pertimbangan atau

kurang diminati responden adalah bonus spesial yang didapatkan.

Berdasarkan Gambar 4.6 responden lebih memilih mendapatkan

bonus Video Strategi Menjawab Soal TOEFL yang berisi 27 strategi

video untuk 50 pertanyaan listening, 60 strategi video untuk 40

pertanyaan structure, dan 13 strategi untuk 50 pertanyaan reading

dengan nilai koefisien part-worth sebesar 0,024 daripada

mendapatkan E-book “Jurus Jitu Skor TOEFL >500” yang berisi

berisi tips dan trik untuk mengerjakan TOEFL agar mencapai skor

lebih dari 500 dengan nilai koefisien part-worth sebesar -0,024.

4.4 Pengukuran Ketepatan Prediksi Korelasi Pearson

Korelasi pearson atau Pearson’s R sering digunakan untuk

sebagai alat untuk mengukur validitas dari nilai utilitas yang telah

diperoleh. Berikut merupakan hasil korelasi pearson dengan bantuan

software SPSS 21. Berdasarkan Lampiran 10, didapatkan nilai

E-book “Jurus Jitu

Skor TOEFL >500”

Video Strategi

Menjawab Soal

TOEFL

Bonus Spesial -,024 ,024

-,030

-,020

-,010

,000

,010

,020

,030

Uti

lita

s

Utilitas Bonus Spesial

Page 60: ANALISIS CHOICE BASED CONJOINT PADA PREFERENSI …repository.ub.ac.id/4120/1/NAILAH MARIRAH ZAIN.pdf · ANALISIS CHOICE BASED CONJOINT PADA PREFERENSI MAHASISWA UNIVERSITAS BRAWIJAYA

46

peluang sebesar 0,0000 maka tolak 𝐻0, yang artinya adalah terdapat

korelasi yang kuat antara nilai pengamatan dan nilai dugaan

(pendapat responden yang diteliti) secara keselurahan atau terdapat

ketepatan dalam memprediksi. Arti lain menunjukkan bahwa atribut-

atribut yang digunakan memang secara signifikan dipertimbangkan

oleh mahasiswa Universitas Brawijaya dalam menentukan

preferensinya.

Diperoleh koefisien korelasi sebesar 0,996 artinya koefisien

korelasi ≥ 0,95 maka prediksi yang dilakukan adalah baik. Sehingga

dapat disimpulkan bahwa atribut-atribut yang digunakan memang

secara signifikan dipertimbangkan oleh peserta didik TOEFL

preparation BLC dalam menentukan preferensinya.

4.5 Interpretasi Hasil Penelitian

Hasil analisis konjoin pada preferensi mahasiswa Universitas

Brawijaya dalam pemilihan paket kursus TOEFL preparation di

BLC diperoleh atribut yang telah diurutkan dari yang paling disukai

sampai kurang disukai dan masing-masing level yang paling disukai

peserta didik TOEFL preparation pada setiap atribut sebagai berikut:

1. Tatap Muka/Minggu (1,5 tiap tatap muka)

Pada atribut tatap muka/minggu (1,5 tiap tatap muka),

peserta didik TOEFL preparation BLC lebih menyukai tatap

muka sebanyak 4 kali/minggu dibandingkan 3 kali/minggu, 2

kali/minggu, maupun 1 kali/minggu. Karena dengan adanya

tatap muka 4 kali/minggu para peserta didik akan

mempertimbangkan cepat lambat nya kelas TOEFL

preparation yang akan ditempuh untuk mempersiapkan

TOEFL sebagai syarat kelulusan. Sementara untuk tatap

muka 3 kali/minggu, 2 kali/minggu, maupun 1 kali/minggu

dirasa cukup lambat apabila ditempuh untuk mempersiapkan

TOEFL sebagai syarat kelulusan.

2. Harga Kursus (20 kali pertemuan)

Pada atribut harga kursus (20 kali pertemuan), peserta didik

TOEFL preparation BLC lebih menyukai harga yang paling

murah ditawarkan yaitu Rp 2.500.000,00/10 orang

dibandingkan Rp 1.500.000,00/5 orang maupun Rp

400.000,00/orang. Karena apabila semakin banyak

mahasiswa dalam suatu kelas maka harga yang akan

Page 61: ANALISIS CHOICE BASED CONJOINT PADA PREFERENSI …repository.ub.ac.id/4120/1/NAILAH MARIRAH ZAIN.pdf · ANALISIS CHOICE BASED CONJOINT PADA PREFERENSI MAHASISWA UNIVERSITAS BRAWIJAYA

47

dibayarkan per-orang semakin murah, oleh karena itu banyak

responden yang lebih meyukai harga kursus Rp 2.500.000/10

orang.

3. Fasilitas Pembelajaran

Pada atribut fasilitas pembelajaran, peserta didik TOEFL

preparation BLC lebih menyukai kelas audio visual daripada

kelas multimedia. Karena selain melakukan pembelajaran

pada kelas multimedia, perlu dilakukan pembaharuan pada

ruang kelas agar suasana kelas tidak membosankan dan lebih

hidup dengan cara dilakukannya pembelajaran listening di

kelas audio visual.

4. Sarana dan Prasarana

Pada atribut sarana dan prasarana, peserta didik TOEFL

preparation BLC lebih menyukai wifi dibandingkan stop

kontak. Karena di dalam gedung INBIS ada beberapa

operator yang memiliki sinyal kurang baik, dengan adanya

wifi peserta didik TOEFL preparation BLC dapat dengan

mudah mengakses internet di dalam gedung INBIS.

Sementara untuk stop kontak, peserta didik TOEFL

preparation BLC tidak banyak yang membutuhkan, karena

lama waktu yang ditempuh pendidikan untuk pendidikan

nonformal TOEFL preparation BLC hanya 1 jam 30 menit.

5. Bonus Spesial

Pada atribut bonus spesial, peserta didik TOEFL preparation

BLC lebih menyukai mendapatkan bonus Video Strategi

Menjawab Soal TOEFL daripada E-book “Jurus Jitu Skor

TOEFL >500”. Karena dengan adanya Video semakin

memudahkan peserta didik untuk belajar dimanapun dan

kapanpun dan semakin mengasah kepekaan listening peserta

didik dalam berbahasa inggris. Sementara untuk bonus

spesial berupa e-book hanya dapat dibaca dan dipelajari

tanpa ada bimbingan melalui video.

Page 62: ANALISIS CHOICE BASED CONJOINT PADA PREFERENSI …repository.ub.ac.id/4120/1/NAILAH MARIRAH ZAIN.pdf · ANALISIS CHOICE BASED CONJOINT PADA PREFERENSI MAHASISWA UNIVERSITAS BRAWIJAYA

48

Page 63: ANALISIS CHOICE BASED CONJOINT PADA PREFERENSI …repository.ub.ac.id/4120/1/NAILAH MARIRAH ZAIN.pdf · ANALISIS CHOICE BASED CONJOINT PADA PREFERENSI MAHASISWA UNIVERSITAS BRAWIJAYA

49

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan mengenai atribut-

atribut yang telah ditentukan pada penelitian tersebut, maka

didapatkan hasil sebagai berikut:

1. Atribut yang paling disukai adalah atribut tatap

muka/minggu (1,5 jam tiap tatap muka) dan harga kursus (20

kali pertemuan). Karena kedua atribut tersebut merupakan

atribut yang dapat menunjang kebutuhan peserta didik agar

tercipta kenyamanan terhadap kelas TOEFL preparation di

Brawijaya Language Center.

2. Peserta didik TOEFL preparation Brawijaya Language

Center lebih menyukai tatap muka sebanyak 4 kali/minggu.

Sedangkan untuk harga kursus selama 20 kali pertemuan

peserta didik lebih menyukai harga kursus sebesar Rp

2.500.000,00/10 orang.

5.2 Saran 1. Untuk atribut yang paling disukai peserta didik TOEFL

preparation seperti tatap muka/minggu dengan level berupa

4 kali/ minggu (lama kursus 1 bulan 1 minggu), dan harga

kursus (20 kali pertemuan) sebesar Rp 2.500.000,00/10

orang agar dapat menjadi prioritas utama bagi pengelola

untuk mempromosikan konsep kelas baru dan ditawarkan

secara intensif kepada mahasiswa Universitas Brawijaya.

Page 64: ANALISIS CHOICE BASED CONJOINT PADA PREFERENSI …repository.ub.ac.id/4120/1/NAILAH MARIRAH ZAIN.pdf · ANALISIS CHOICE BASED CONJOINT PADA PREFERENSI MAHASISWA UNIVERSITAS BRAWIJAYA

50

Page 65: ANALISIS CHOICE BASED CONJOINT PADA PREFERENSI …repository.ub.ac.id/4120/1/NAILAH MARIRAH ZAIN.pdf · ANALISIS CHOICE BASED CONJOINT PADA PREFERENSI MAHASISWA UNIVERSITAS BRAWIJAYA

51

DAFTAR PUSTAKA

Brawijaya Language Center. 2016. Paket Kursus Brawijaya

Language Center. http://blc.ub.ac.id/id/profil/. Diakses pada

tanggal 22 April 2017.

Cohen, J., dan Cohen, P. 1975. Applied Multiple Regression/

Correlation Analysis for the Behavioral Science. New York:

John Willey & Sons Inc.

Eubank, R. L. 1999. Spline Smoothing and Nonparametric

Regression, 2nd edition, Marcel Dekker/CRC.

Green, Paul E. dan Krieger, Abba M. 1991. Segmenting Markets with

Conjoint Analysis. Journal of Marketing, Vol. 55 (October),

hal. 20-31.

Gudono. 2012. Analisis Data Multivariat, edisi kedua. Badan

Penerbit Fakultas Ekonomi. Yogyakarta.

Hair, J.F., Black, W.C., Babin, B.J., dan Anderson, R.E. 2010.

Multivariate Data Analysis Seventh Edition. New Jersey,

United States of America: Prentice Hall International Inc.

Hardy, M.A. 1993. Regression with Dummy Variables. Florida:

Sage Publication Inc.

Kotler. 2000. Manajemen Pemasaran. Jilid 1 Edisi Milenium.

Prehallindo. Jakarta.

Marimba, Ahmad D. 1989. Pengantar Filsafat Pendidikan Islam.

Bandung: Al-Ma`Arif.

Page 66: ANALISIS CHOICE BASED CONJOINT PADA PREFERENSI …repository.ub.ac.id/4120/1/NAILAH MARIRAH ZAIN.pdf · ANALISIS CHOICE BASED CONJOINT PADA PREFERENSI MAHASISWA UNIVERSITAS BRAWIJAYA

52

Montgomery, D. C., dan Peck, E. A., Vining, G.G. 2013. Intoduction

to Linier Regression Analysis fifth edition. New York: John

Willey & Sons, Inc.

Pullman, M.E, Moore, W.L. 1999. Optimal Service Design:

Intergrating Marketing and Operation Perspectives.

International Journal of Service Industry Management, vol. 10,

no. 2. Hal. 239.

Purwanto, Erwan A., Dyah R. S. 2011. Metode Penelitian

Kuantitatif. Yogyakarta: Gava Media.

Republik Indonesia. 2003. Undang-undang No. 20 Tahun 2003

Pasal 26 Ayat 1 dan 2 tentangSistem Pendidikan Nasional.

Jakarta: Sekretariat Negara.

Republik Indonesia. 2003. Undang-undang No. 20 Tahun 2003

Pasal 1 Ayat 20 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Jakarta: Sekretariat Negara.

Santoso, S. 2015. Menguasai Statistika Multivariat. Jakarta: PT Elex

Media Kamputindo Kelompok Gramedia.

Suryosubroto B. 2002. Proses Belajar Mengajar Di Sekolah,

Jakarta: Rineka Cipta

Supranto J. 1992. Teknik Sampling: Untuk Survei dan Ekperimen.

PT. Rineka Cipta. Jakarta.

Supranto J. 2010. Analisis Multivariat Arti dan Interpretasi. PT.

Rineka Cipta. Jakarta