Alumunium Klorida

download Alumunium Klorida

of 15

Transcript of Alumunium Klorida

  • 8/18/2019 Alumunium Klorida

    1/15

    ALUMUNIUM KLORIDA ANHIDRAT

     ALUMINUM CHLORIDE, ANHYDROUS

    1. N a m aGolongan

    (1,4)  

    Garam anorganik; Garam logam anorganik.

    Sinonim / Nama Dagang(1,2)

     

     Aluminum trichloride; Trichloroaluminum; Aluminum chloride; Aluminum

    chloride (1:3); A-575; Aluminum chloride (AlCl3); Aluminum trichloride (AlCl3);

     AlCl3,, Aluminum (III) chloride.

    Nomor Ident i f ikasi(1,2,3,5,7)

     

    Nomor CAS : 7446-70-0

    Nomor OHS : 00900

    Nomor Indeks EC : 013-003-00-7

    Nomor EC : 231-208-1

    Nomor RTECS : BD0525000

    UN : 1726

    2. Sifat Fisika Kimia 

    Nama bahan

     Alumunium klorida anhidrat

    Deskr ipsi(1,2,7)

     

    Padatan (kristal padat), berbentuk serbuk; berbau tajam dan mengiritasi;

    berwarna putih, kuning atau abu-abu; berasa manis, asam. Dapat

    mengalami perubahan dari bentuk serbuk menjadi cair jika terpapar dan

    mengabsorbsi kelembapan dari udara. Rumus molekul AlCl3; Berat molekul

    133,34; Larut dalam alkohol, karbon tetraklorida, benzofenon, nitrobenzen,

    eter, dan benzen. Sedikit larut dalam kloroform; Titik lebur 190oC (374oF);

    Tekanan uap 1 mmHg @ 100oC; Berat jenis (air=1) 2,44 @ 25oC.

  • 8/18/2019 Alumunium Klorida

    2/15

      Frasa Risiko, Frasa Keamanan dan Tingk at Bahay a

    Peringkat NFPA (Skala 04) (1,2,3,5):

    Kesehatan 3 = Tingkat keparahan sangat tinggi

    Kebakaran 0 = Tidak dapat terbakar

    Reaktivitas 2 = Reaktif

    C = Korosif

    R 34 = Menyebabkan terbakar

    R 36/38 = Iritasi pada mata dan kulit

    S 1/2½  = Jaga agar pada posisi menghadap ke atas dan

     jauhkan dari jangkauan anak-anak

    S 7/8 = Jaga wadah dalam keadaan tertutup rapat dan

    kering

    S 26 = Jika terkena mata, bilas segera dengan air yang

    banyak lalu segera cari pertolongan medis

    S 28 = Setelah kontak dengan kulit, cuci segera dengan

    sejumlah besar .... (ditunjukkan oleh produsen)

    S 36/37/39 = Pakai/kenakan pakaian pelindung, sarung tangan,

    dan pelindung mata/wajah

    S 45 = Jika terjadi kecelakaan atau jika anda tidak sehat, jika memungkinkan segera bawa ke dokter/rumah

    sakit/puskesmas (perlihatkan label kemasan)

    3. Penggunaan (4,6,8) 

     Alumunium klorida digunakan dalam manufaktur cat, sebagai bahan aktif

    dalam antiperspirant, penyulingan minyak, produksi karet sintetik, pembuatan

    detergen, sebagai pelumas dan pengwet kayu. Aluminum klorida adalah

     Asam Lewis yang paling umum digunakan. Aplikasinya dipakai di industri

    kimia, sebagai katalis dari reaksi Friedel –Crafts, baik sebagai akilasi dan

    alkilasi, contohnya untuk preparasi antraquinone  (industri zat pewarna) dari

    benzen dan fosgen. Produk yang dihasilkan antara lain detergen dan

    etilbenzen. Zat ini juga digunakan pada reaksi polimerisasi dan isomerisasi

  • 8/18/2019 Alumunium Klorida

    3/15

    hidrokarbon. Digunakan untuk pengolahan air dan sebagai astringent  dalam

    kosmetik.

    4. Identifikasi Bahaya 

    Risiko utama dan sasaran organ (1)  

    Bahaya utama terhadap kesehatan: Luka bakar pada saluran napas, kulit,

    mata, dan membran mukosa.

    Organ sasaran: Mata, kulit, membran mukosa (3), paru-paru (7).

    Bahaya Fisik: Dapat bereaksi dengan udara, panas, cahaya, atau air.

    Rute paparan(1)  

    Paparan jangka p endek

    Terhirup

    Luka bakar

    Kon tak dengan kul i t

    Luka bakar

    Kon tak dengan mata

    Luka bakar, penglihatan kabur

    Tertelan

    Luka bakar

    Paparan jangka p anjang(1)  

    Terhirup

    Sama seperti efek yang dilaporkan pada rute paparan terhirup jangka

    pendek.

    Kon tak dengan kul i t

    Sama seperti efek yang dilaporkan pada rute paparan kontak dengan kulit

     jangka pendek .

    Kon tak dengan mata

    Sama seperti efek yang dilaporkan pada rute paparan kontak dengan mata

     jangka pendek.

  • 8/18/2019 Alumunium Klorida

    4/15

    Tertelan  

    Kerusakan ginjal, kerusakan hati.

    5. Stabilitas dan Reaktivitas 

    Stabilitas : Stabil . Dapat terdekomposisi jika terkena

    panas. Bereaksi dengan air, sensitf terhadap

    lembap. Higroskopik: menyerap lembap atau air

    dari udara(3)

    . Stabil pada temperatur ruang pada

    wadah tertutup, dalam penyimpanan dan

    penanganan yang normal (5,7).

    Reaktivitas : Dapat terurai ketika kontak dengan udara,

    cahaya, kelembapan, panas atau pada

    penyimpanan dan penggunaan di atas suhu

    ruangan. Sangat bereaksi dengan air

    menghasilkan gas toksik dan/atau mudah

    terbakar. Wadah yang tertutup rapat dapat pecah

    dengan hebat (1).

    Kondisi yang harus

    dihindari

    : Hindarkan kontak dengan bahan yang mudah

    terbakar. Jaga tetap kering. Gas berbahaya dapat

    terakumulasi di ruangan terbatas. Jauhkan dari

    tempat persediaan air dan selokan pembuangan

    air(1)

    . Bahan tak tercampurkan, debu, paparan

    terhadap lembap atau air, dan panas(3)

    . Akan

    mudah bereaksi dengan kebanyakan logam

    (alumunium, besi, seng, timah, dll) dan

    melepaskan gas hidrogen yang mudah terbakar

    (4)

    .Bahan tak tercampurkan : Basa, bahan mudah terbakar, halo karbon, logam,

    bahan pengoksidasi, oksida logam (1). Air, etilen

    oksida, oksigen diflourida, fenol, komponen nitro

    (organik, contohnya nitrobenzen, nitrogliserin,

  • 8/18/2019 Alumunium Klorida

    5/15

  • 8/18/2019 Alumunium Klorida

    6/15

    hidroksida

    Polimerisasi : Tidak akan berpolimerisasi , ,  

    6. Penyimpanan (1,2,3) 

      Simpan sesuai dengan peraturan dan standar yang berlaku.

      Simpan terpisah dari bahan tak tercampurkan.

      Simpan pada ruangan yang sejuk dan kering.

      Hindarkan kontak dengan air atau lembab.

      Hindarkan kontak dengan cahaya.

      Jaga agar wadah tetap kering dan tertutup rapat.

    7. Toksikologi 

    Toksis i tas

    Data pada hewan(1,2,7)

     

    Data toksisitas:

    LD50 oral-tikus 3450 mg/kg; LD50 tidak dilaporkan-tikus 315 mg/kg; LD50 oral-

    mencit 1130 mg/kg; LD50 oral-mencit 3805 mg/kg; LD50  tidak dilaporkan-

    mencit 390 mg/kg; LD50 kulit-kelinci >2 gm/kg; TDLo oral-tikus 9380 mg/kg/52

    hari intermittent ; TDLo oral-tikus (rat)  2307 mg/kg/26 minggu intermittent ;

    TDLo oral-tikus 100 gm/kg/48 minggu terus-menerus; TDLo intraperitoneal-

    tikus 99 mg/kg/5 hari intermittent ; TDLo intravena-tikus 15 mg/kg/3 hari

    intermittent ; TDLo oral-mencit 8421 mg/kg/40 hari terus-menerus.

    Efek lokal

    Korosif: inhalasi, kulit, mata, tertelan(1)

    .

    Tingkat toksis i tas akut

    Toksik sedang: pencernaan

    Kondis i medis yang diperburu k akibat paparan

    Gangguan mata, gangguan pernapasan, gangguan kulit, dan alergi(1)

    .

    Data Mutagenik(1) 

    Kerusakan DNA  –  tumor asites pada tikus 500 µmol/L; Analisis sitogenetik  – 

    intraperitoneal mencit 444 mg/kg.

  • 8/18/2019 Alumunium Klorida

    7/15

     Data Reproduksi(1)  

    TDLo oral-tikus betina hamil 1512 mg/kg selama 822 hari secara terus

    menerus; TDLo oral-tikus betina hamil 5723 mg/kg selama 121 hari secara

    terus menerus; TDLo oral-tikus betina hamil 900 mg/kg selama 15 hari secara

    terus menerus; TDLo intraperitoneal-tikus betina hamil 375 mg/kg selama

    913 hari secara terus menerus; TDLo intraperitoneal-tikus betina hamil 500

    mg/kg selama 1418 hari secara terus menerus; TDLo oral-mencit betina

    hamil 425 mg/kg multigenerasi.

    Data Tambahan(1)

    Paparan alumunium secara berlebihan telah dikaitkan dengan degenerasi

    otak, pelunakan tulang, dan peningkatan tingkat serum kalsium.

    Data Karsinog enik(5)

    Tidak terdaftar sebagai bahan yang karsinogenik menurut IARC, NTP, dan

    OSHA (4,5).

    Inform asi Ekolog i(1)  

    Ekotoksisitas : 

    Toksisitas pada ikan: LC50 (96 jam, mortalitas) rainbow trout, donaldson trout  

    (Oncorhyncus mykiss) 8600 µg/L

    Toksisitas pada invertebrata: EC50 (48 jam, imobilisasi) kutu air (Daphnia

    magna) 3900 µg/L

    Toksisitas pada alga: EC50 (96 jam, biomassa) alga hijau (Selenastrum

    capricornutum) 460 µg/L

    Toksisitas pada amfibi: LC50 (7 jam, mortalitas) katak bermulut kecil, narrow

    mouthed forg  (Microhyla carolinensis) 50 µg/L

    Biokonsentrasi: 250 µg/L selama 3 jam BCFD (residu) mussel  (Unio pictorum)

    166,8 µg/L

    Produk biodegradasi (2) : Tidak ada bahaya produk dalam jangka pendek,

    tetapi.kemungkinan timbul produk degradasi dalam jangka panjang.

  • 8/18/2019 Alumunium Klorida

    8/15

    Toksisitas dari produk biodegradasi(2)

    : Produk hasil degradasi bersifat lebih

    toksik. 

    8. Efek Klinis (1,2) 

    Keracunan Akut

    Terhirup

     Alumunium klorida: Bentuk heksahidratnya dapat mengiritasi membran

    mukosa. Bentuk anhidratnya membentuk asam hidroklorida yang korosif jika

    kontak dengan kelembaban. Inhalasi bahan korosif dapat menyebabkan

    gejala iritasi saluran napas, seperti batuk, tersedak, nyeri pada hidung, mulut,

    dan tenggorokan, serta rasa terbakar pada membran mukosa. Jika kuantitas

    zat yang terhirup cukup banyak, dapat terjadi edema paru, seringkali dengan

    periode laten 572 jam. Gejalanya berupa sesak dada, dispnea,

    dahak/sputum yang berbusa, sianosis, dan pusing. Gejala fisik meliputi

    lemah, denyut jantung yang cepat, hipotensi, hemokonsentrasi, dan moist

    rales (suara bising akibat adanya cairan di saluran bronkial).

    Kon tak dengan kul i t

     Alumunium klorida: Kontak langsung dengan bahan dalam bentuk

    heksahidrat dapat menyebabkan iritasi, sedangkan paparan dengan bentuk

    anhidratnya, terutama pada kulit lembab, dapat menyebabkan iritasi berat,

    nyeri, dan kemungkinan luka bakar. Garam alumunium dicurigai dapat

    menjadi sensitizers, meskipun demikian alergi sensitivitas sangat jarang

    terjadi.

    Kon tak dengan mata

     Alumunium klorida: Pemberian 100 mg bahan dalam bentuk kristal

    heksahidrat pada kornea mata kelinci dapat segera menimbulkan

    blefarospasme . Jika kristalnya dibiarkan sampai terbasahi oleh air mata,

    maka dapat menyebabkan kerusakan epitel sementara, dan akan terjadi

    kelemahan persisten nebula di stroma kornea.

    Tertelan

  • 8/18/2019 Alumunium Klorida

    9/15

     Alumunium klorida: Garam logam yang bersifat korosif dapat menyebabkan

    nyeri terbakar di mulut dan kerongkongan, serta luka bakar hebat di membran

    mukosa. Dapat terjadi perubahan warna pada jaringan. Mula-mula dapat

    timbul kesulitan menelan dan berbicara yang kemudian akan menjadi

    semakin parah. Dapat pula terjadi muntah, diare berdarah dan berair,

    tenesmus, hemolisis, hematuria, kerusakan ginjal, anuria, kerusakan hati

    yang disertai jaundice, hipotensi, pingsan, dan konvulsi. Pada hewan uji yang

    diberikan bahan secara oral dapat menimbulkan letargi, anoreksia, dan

    kematian.

    Keracunan Kronik

    Terhirup

     Alumunium klorida: Paparan zat korosif ini dalam waktu lama dan berulang

    dapat menyebabkan inflamasi dan pembentukan ulser di mulut, pembusukan

    gigi, serta gangguan bronkial dan pencernaan, tergantung pada konsentrasi

    dan durasi paparan.

    Kon tak dengan kul i t  

     Alumunium klorida: Paparan zat ini dalam waktu lama dan berulang dapat

    menyebabkan iritasi, dermatitis, nekrosis dan terbentuknya parut pada

    kelenjar keringat, tergantung pada konsentrasi dan durasi paparan.

    Kon tak dengan mata

     Alumunium klorida: Efek tergantung pada konsentrasi dan durasi paparan.

    Paparan zat ini dalam waktu lama dan berulang dapat menyebabkan

    konjungtivitis atau efek seperti pada paparan akut

    Tertelan

     Alumunium klorida: Tergantung pada konsentrasinya, paparan berulang zat

    ini dapat menyebabkan efek yang sama seperti pada efek akutnya. Paparan

    alumunium klorida 100 –200 mg/kg jangka panjang pada tikus menyebabkan

    hambatan dalam pertumbuhan dan gangguan metabolisme fosfat dan

    karbohidrat. Dilaporkan adanya efek pada reproduksi hewan uji.

  • 8/18/2019 Alumunium Klorida

    10/15

    9. Pertolongan Pertama (1) 

    Terhirup

    Bila aman memasuki area, segera pindahkan korban dari area paparan. Jika

    diperlukan, gunakan masker berkatup atau alat yang serupa untuk melakukan

    pernapasan buatan (jaga pernapasan). Istirahatkan tubuh dan jaga tetap

    hangat. Segera bawa ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat.

    Kon tak dengan kul i t

    Segera tanggalkan pakaian, perhiasan, dan sepatu yang terkontaminasi. Cuci

    dengan sabun atau detergen ringan dan cuci dengan air yang banyak sampai

    tidak ada lagi zat kimia yang tersisa (sekitar 15 –20 menit). Untuk luka

    terbakar, tutupi bagian yang terkena dengan kain steril dan kering, serta

    gunakan pakaian yang longgar. Segera bawa ke rumah sakit atau fasilitas

    kesehatan terdekat.

    Kon tak dengan mata

    Segera cuci mata dengan air yang banyak dengan sesekali membuka

    kelopak mata atas dan bawah sampai dipastikan tidak ada lagi bahan kimia

    yang tertinggal. Lanjutkan pembersihan mata dengan normal salin hingga

    korban siap dibawa ke rumah sakit. Tutup mata dengan perban steril. Segera

    bawa ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat.

    Tertelan

    Jangan membuat korban yang tidak sadar muntah atau minum cairan.

    Berikan air putih atau susu. Jika terjadi muntah, jaga agar kepala lebih

    rendah daripada panggul untuk mencegah aspirasi. Jika pasien tidak sadar,

    posisikan kepala menoleh ke samping. Segera bawa ke rumah sakit atau

    fasilitas kesehatan terdekat. 

    Catatan untuk dokter: Pertimbangkan pemberian oksigen jika terpapar bahan

    melalui inhalasi. Pertimbangkan dilakukannya kumbah lambung jika terpapar

    bahan melalui jalur oral / tertelan(1)

    . Berikan pengobatan penunjang dan

    simptomatik(3)

    .

  • 8/18/2019 Alumunium Klorida

    11/15

    Antidotum: Tidak ada informasi mengenai antidotum spesifik untuk

    keracunan aluminium klorida.

    10. Penatalaksanaan oleh Petugas Kesehatan

    Stabi l isasi

    a. Penatalaksanaan jalan nafas, yaitu membebaskan jalan nafas untuk

    menjamin pertukaran udara.

    b. Penatalaksanaan fungsi pernafasan untuk memperbaiki fungsi ventilasi

    dengan cara memberikan pernafasan buatan untuk menjamin cukupnya

    kebutuhan oksigen dan pengeluaran karbon dioksida

    c. Penatalaksanaan sirkulasi, bertujuan mengembalikan fungsi sirkulasi

    darah.

    Dekontaminasi

    a. Dekontaminasi mata

    - Posisi pasien duduk atau berbaring dengan kepala tengadah dan

    miring ke sisi mata yang terkena atau terburuk kondisinya.

    - Secara perlahan bukalah kelopak mata yang terkena dan cuci dengan

    sejumlah air bersih dingin diguyur perlahan selama 1520 menit atau

    sekurangnya satu liter untuk setiap mata.

    - Hindarkan bekas air cucian mengenai wajah atau mata lainnya.

    - Jika masih belum yakin bersih, cuci kembali selama 10 menit.

    - Jangan biarkan pasien menggosok matanya.

    - Tutuplah mata dengan kain kassa steril dan segera bawa ke rumah

    sakit atau fasilitas kesehatan terdekat dan konsul ke dokter mata.

    b. Dekontaminasi kulit (termasuk rambut dan kuku)

    -  Bawa segera pasien ke air pancuran terdekat.

    -  Cuci segera bagian kulit yang terkena dengan air mengalir yang dingin

    atau hangat serta sabun minimal 15 menit.

    -  Jika tidak ada air, sekalah kulit dan rambut pasien dengan kain atau

    kertas secara lembut. Jangan digosok.

  • 8/18/2019 Alumunium Klorida

    12/15

    -  Lepaskan pakaian, arloji, dan sepatu yang terkontaminasi dan

    buanglah dalam wadah/plastik tertutup.

    -  Penolong perlu dilindungi dari percikan, misalnya dengan

    menggunakan sarung tangan, masker hidung, dan apron. Hati-hati

    untuk tidak menghirupnya.

    -  Keringkan dengan handuk yang kering dan lembut.

    c. Dekontaminasi saluran cerna

    Dapat diberikan obat yang merangsang untuk muntah. Namun jangan

    dimuntahkan tanpa instruksi tenaga kesehatan

    11. Batas Paparan dan Alat Pelindung Diri (1,2) 

    Batas paparan aluminium klorida anhidrat:

    Garam alumunium yang dapat larut (sebagai Al) (1):

    OSHA TWA : 2 mg/m3 

    NIOSH direkomendasikan TWA 10 jam : 2 mg/m3 

    UK OES TWA : 2 mg/m3 

    Metode pengukuran: Penyaring partikel; Asam nitrit; Spektrofotometri

    serapan atom; NIOSH III # 7013, Alumunium.

    Ventilasi : Sediakan sistem ventilasi penghisap udara setempat. Pastikan

    dipatuhinya paparan yang sudah ditentukan.

    Proteksi mata: Gunakan kaca mata pengaman tahan percikan yang

    dilengkapi pelindung wajah. Sediakan kran pencuci mata untuk keadaan

    darurat serta semprotan air deras dekat dengan area kerja.

    Pakaian: Gunakan pakaian pelindung yang tahan bahan kimia.

    Sarung tangan: Gunakan sarung tangan pelindung yang tahan bahan kimia.

    Respirator: Pada kondisi penggunaan bahan yang sering atau paparan berat

    kemungkinan diperlukan pelindung pernapasan. Pelindung pernapasan

    diurutkan mulai dari minimun hingga maksimum. Perhatikan sifat peringatan

    sebelum penggunaan.

    Setiap respirator debu dan kabut yang dilengkapi masker wajah penuh.

  • 8/18/2019 Alumunium Klorida

    13/15

    Setiap respirator pemurni udara yang dilengkapi masker wajah penuh dan

    penyaring partikel berefisiensi tinggi.

    Setiap respirator pemurni udara yang bertenaga dan dilengkapi masker wajah

    penuh serta penyaring partikel yang berefisiensi tinggi.

    Untuk konsentrasi yang tidak diketahui atau sangat berbahaya bagi

    kehidupan dan kesehatan:

    Setiap respirator pemasok udara yang dilengkapi masker wajah penuh dan

    dioperasikan dalam mode perlu tekanan atau tekanan positif lain yang

    dikombinasikan dengan pemasok escape terpisah.

    Setiap alat pernapasan serba lengkap yang dilengkapi masker wajah penuh.

    Pelindung dari tumpahan zat yang besar : Kacamata pengaman tahan

    percikan, alat pernapasan mandiri sebaiknya digunakan untuk menghindari

    bahan ini terhirup. Pakaian pelindung kemungkinan kurang memadai,

    konsultasikan dengan ahli sebelum menangani bahan ini.

    12. Manajemen Pemadam Kebakaran (1) 

    Bahaya ledakan dan kebakaran: Bahaya kebakaran ringan.

    Media pemadam kebakaran: Bahan kimia kering, karbon dioksida.

    Kebakaran besar : Basahi dengan air dari tempat yang terlindungi atau dari

     jarak yang aman.

    Pemadaman kebakaran: Jangan memasukkan air ke dalam wadah. Jangan

    menyebarkan tumpahan bahan dengan aliran air yang bertekanan tinggi.

    Pindahkan wadah dari area kebakaran jika dapat dilakukan tanpa risiko.

    Dinginkan wadah dengan semprotan air sampai api padam. Jaga jarak dari

    tangki. 

    13. Manajemen Tumpahan 

    Pelepasan di tempat kerja:  Hindarkan kontak dengan bahan yang mudah

    terbakar. Jangan menyentuh bahan yang tumpah. Jangan memasukkan air

    ke dalam wadah. Hentikan kebocoran jika mungkin dilakukan tanpa adanya

  • 8/18/2019 Alumunium Klorida

    14/15

    risiko pada individu. Gunakan semprotan air untuk mengurangi uap air.

    Hindarkan kontak air secara langsung dengan bahan. Hanya personel yang

    terlatih menangani bahan berbahaya saja yang dapat melakukan

    pembersihan dan pembuangan. Jangan gunakan air. Hindarkan individu yang

    tidak berkepentingan untuk mendekati area berbahaya dan isolasi area

    berbahaya. Usahakan ada pertukaran udara sebelum masuk ke ruangan

    tertutup (1).

    Tumpahan kecil: Gunakan peralatan yang memadai untuk mengumpulkan

    tumpahan ke dalam wadah pembuangan(2)

    . Jika diarahkan ke saluran

    pembuangan industri, cuci dengan volume air yang besar. Tumpahan bisa

    dinetralisasi dan diabsobrsi dengan soda abu atau kapur. Netralisasi dapat

    melepaskan karbondioksida yang berbahaya untuk pernapasan (4).

    Tumpahan besar: Padatan bahan bersifat korosif dan beracun. Hentikan

    tumpahan jika dapat dilakukan tanpa menimbulkan risiko (2). Tampung

    tumpahan yang berbentuk cairan untuk pembuangan selanjutnya. Jangan

    arahkan tumpahan ke selokan atau saluran air. Pompa residu ke dalam

    wadah penyimpanan atau netralisasi dengan soda abu atau kapur. Netralisasi

    dapat melepaskan karbondioksida yang berbahaya untuk pernapasan(4)

    .

    Pembersihan:  Cuci atau netralisasi area yang terkena bahan untuk

    menghilangkan residu (4).

    14. Daftar Pustaka 

    1. OHS, MDL Information System, Inc ., Donelson Pike, Nashville, 1997.

    2. http://www.sciencelab.com/msds.php?msdsId=9922851

    (diunduh Maret 2012)

    3. http://www.fishersci.com/msds?productName=AC217460050&productDescription=ALUMINUM+CHLORIDE+ANYHYDROU+5G&catNo=AC21746-

    0050&vendorId=VN00032119&storeId=10652

    (diunduh Maret 2012)

    4. http://www.deltachemical.com/PDFS/DeltaAluminumChloride.pdf (diunduh

    Maret 2012)

    http://www.sciencelab.com/msds.php?msdsId=9922851http://www.fishersci.com/msds?productName=AC217460050&productDescription=ALUMINUM+CHLORIDE+ANYHYDROU+5G&catNo=AC21746-0050&vendorId=VN00032119&storeId=10652http://www.fishersci.com/msds?productName=AC217460050&productDescription=ALUMINUM+CHLORIDE+ANYHYDROU+5G&catNo=AC21746-0050&vendorId=VN00032119&storeId=10652http://www.fishersci.com/msds?productName=AC217460050&productDescription=ALUMINUM+CHLORIDE+ANYHYDROU+5G&catNo=AC21746-0050&vendorId=VN00032119&storeId=10652http://www.deltachemical.com/PDFS/DeltaAluminumChloride.pdfhttp://www.deltachemical.com/PDFS/DeltaAluminumChloride.pdfhttp://www.fishersci.com/msds?productName=AC217460050&productDescription=ALUMINUM+CHLORIDE+ANYHYDROU+5G&catNo=AC21746-0050&vendorId=VN00032119&storeId=10652http://www.fishersci.com/msds?productName=AC217460050&productDescription=ALUMINUM+CHLORIDE+ANYHYDROU+5G&catNo=AC21746-0050&vendorId=VN00032119&storeId=10652http://www.fishersci.com/msds?productName=AC217460050&productDescription=ALUMINUM+CHLORIDE+ANYHYDROU+5G&catNo=AC21746-0050&vendorId=VN00032119&storeId=10652http://www.sciencelab.com/msds.php?msdsId=9922851

  • 8/18/2019 Alumunium Klorida

    15/15

    5. http://www.inchem.org/documents/icsc/icsc/eics1125.htm (diunduh Juli

    2012)

    6. A. Olah (ed.), 1963, Friedel-Crafts and Related Reactions, Vol. 1,

    Interscience, New York.

    7. http://www.vanchlor.com/pdf/msds.pdf (diunduh Juli 2012)

    8. http://www.chemicalland21.com/industrialchem/inorganic/ALUMINUM%20

    CHLORIDE.htm (diunduh Juli 2012)

    ------------------------------------------------------------------------------------------------------------Disusun oleh:Sentra Informasi Keracunan Nasional (SIKerNas)

    Pusat Informasi Obat dan Makanan, Badan POM RITahun 2012------------------------------------------------------------------------------------------------------------

    http://www.inchem.org/documents/icsc/icsc/eics1125.htmhttp://www.vanchlor.com/pdf/msds.pdfhttp://www.chemicalland21.com/industrialchem/inorganic/ALUMINUM%20CHLORIDE.htmhttp://www.chemicalland21.com/industrialchem/inorganic/ALUMINUM%20CHLORIDE.htmhttp://www.chemicalland21.com/industrialchem/inorganic/ALUMINUM%20CHLORIDE.htmhttp://www.chemicalland21.com/industrialchem/inorganic/ALUMINUM%20CHLORIDE.htmhttp://www.vanchlor.com/pdf/msds.pdfhttp://www.inchem.org/documents/icsc/icsc/eics1125.htm