ALL Anak Protokol

download ALL Anak Protokol

of 33

Transcript of ALL Anak Protokol

  • 8/17/2019 ALL Anak Protokol

    1/33

    PROTOKOL PENGOBATAN

    LEUKEMIA LIMFOBLASTIK AKUT ANAK - 2013

    (INDONESIAN CHILDHOOD ALL- 2013 PROTOCOL)

    I. PENDAHULUAN

    Rasioa!isasi

    Leukemia akut adalah keganasan primer di sumsum tulang , pada anak

    merupakan 35 % dari kanker anak. Delapan puluh persen merupakan Leukemia

    Limphoblastik Akut (LLA) dan 20 % Leukemia mieloblastik akut (LMA) . Leukemia

    limoblastik akut adalah pen!akit keganasan !ang ber"iri khas iniltrasi progresi dari

    sel limoid imatur dari sumsum tulang dan organ limatik !ang dikenal sebagai

    limoblas .Di #ndonesia saat ini terdapat sekitar $0.000.000 anak dibaah usia &5

    tahun. Diperkirakan ada sekitar 3000 kasus LLA baru anak setiap tahunn!a.

    Mostert dkk tahun 200' di og!akarta melaporkan baha dari semua penderita

    LLA, 35 % menolak pengobatan, 23% mengalami kematian !ang berhubungan

    dengan pengobatan, 22% mengalami perburukan atau kekambuhan dan 20 %

    mengalami event- free survial . emuan ini kurang lebihn!a *uga menggambarkan

    situasi di #ndonesia se"ara umum.

    +ebagai negara !ang berkembang #ndonesia menghadapi masalah !ang

    sama dengan negara berkembang !ang lain, seperti sistem pelaporan !ang masih

    belum baik, malnutrisi, ineksi, bia!a protokol pengobatan dan pengobatan suporti 

    !ang minimal. Di negara berkembang, ban!ak aktor berpengaruh negati terhadap

    hasil pengobatan LLA anak . #neksi men*adi pen!ebab utama dari kematian pada

    keganasan. Meskipun ban!ak kema*uan pada pengobatan antineoplastik, ineksi

    masih men*adi komplikasi !ang bermakna. enderita mengalami berbagai keadaan

    klinis keganasan dan imunodeisiensi akibat pengobatan ataupun karena proses

    pen!akitn!a sendiri. #neksi men*adi pen!ebab kematian dan kesakitan pada anak

    dengan kanker, "ontohn!a leukemia dapat mengganggu ungsi normal imunitas.

    -bat !ang digunakan untuk pengobatan leukemia bersiat mielosupresi dan toksik

    1

  • 8/17/2019 ALL Anak Protokol

    2/33

    pada epitel mukosa sehingga penderita berisiko ter*adi ineksi bakteri dan atau

     *amur.

    #neksi merupakan pen!ulit utama pada anakanak dengan leukemia akut dan

    men!ebabkan kematian.re/alensi ineksi pada penderita dikarenakan penggunaan

    obat sitotoksik, kortikosteroid, antibiotik spektrum luas, lama raat inap di rumah

    sakit, gangguan pada imunitas seluler dan humoral, neutropenia, dan disungsi

    neutrophil.Meskipun didapatkan akta baha ineksi parasit di usus lebih sering dan

    masih men*adi masalah di negara berkembang, beberapa penelitian menemukan

    baha tidak didapatkan ineksi parasit pada anakanak dengan leukemia selama

    pengobatan. enemuan ini tidak dapat me!ingkirkan kemungkinan ter*adi ineksi

    parasit pada saat diagnosis.engobatan dengan mebendaole mungkin dapat

    diindikasikan sebelum memulai pemberian steroid.+elain ineksi, malnutrisi *uga mempun!ai pengaruh !ang signiikan

    terhadaphasil pengobatanLLA.Malnutrisi dapat ter*adi pada semua ase

    pengobatan.Ada beberapa alasan ter*adin!a penurunan asupan gii.+alah satun!a

    karena adan!a sitokinsitokin seperti tumor nekrosis ala !ang men!ebabkan

    anoreksia.1ek sitokin pro inlamasi sudah diteliti sebagai pen!ebab berbagai

    enomena metabolik pada kanker. en!ebab lain turunn!a asupan gii, anoreksia

    dan eek pada gastrointestinal adalah kemoterapi dan radioterapi. erusakan

    mukosa berhubungan dengan dosis obat, dosis obat !ang tinggi pada terapi induksi

    meningkatkan resiko toksisitas pada mukosa, pola peningkatan dosis, continuous

    infusion(/ersus dosis bolus) dan pengobatan kombinasi kemoterapi.Dosis

    kemoterapi !ang tinggi sering men!ebabkan mukositis oral !ang n!eri sehingga

    mengurangi asupan gii sampai beberapa minggu.1ek pengobatan pada

    gastrointestinal meliputi esoagitis dan enteritis dengan malabsorpsi dan diare

    dimana ter*adi peningkatan sensiti/itas terhadap rasa pahit enomena

    men!ebabkan berkurangn!a asupan gii dan kesulitan pemberian suplemen

    oral.han,200' melaporkan baha penggunaan nasogastric tube feeding sangat

    bermanaat.4an!ak penelitian melaporkan penderita !ang mengalami kemoterapi

    dan radioterapi mengkonsumsi *umlah nutrisi !ang lebih sedikit, !ang berisiko

    men!ebabkan ter*adi keseimbangan energi !ang negati dan kekurangan

    mikronutrien.+ebagai "ontoh, lebih dari 23 rema*a LLA mengkonsumsi kurang dari

    $0% kebutuhan diet harian.

    2

  • 8/17/2019 ALL Anak Protokol

    3/33

    Demam dan netropenia pada penderita kanker merupakan keadaan gaat darurat

    dan membutuhkan e/aluasi raat inap dan pengobatan antibiotik spektrum luas.

    endekatan !ang agresi disarankan karena '0% dari demam netropeniini

    disebabkan oleh ineksi bakteri baik dengan atau tanpa bakteriemia.Meskipun pendekatan ini mengurangi angka kematian, penderita dapat mengalami

    eek !ang tidak diinginkan seperti toksisitas anti mikroba, ineksi nosokomial,

    superineksi *amur serta dampak psikologis dan inansial dari pengobatan di rumah

    sakit. +antola!a dan kaankaan melaporkan pada penelitian prospekti,

    multisenter,dengan tu*uan menge/aluasi aktor risiko !ang berhubungan dengan

    ineksi bakterial pada anakanak dengan kanker, netropeni dan demam. endekatan

    !ang selekti pada anakanak dengan demam netropenia akan bermanaat pada

    populasi anak dengan kanker dan pada sistem pemeliharaan kesehatan pada

    negara berkembang dan ma*u. hususn!a bagi penderita !ang tinggal *auh dari

    rumah sakit (per*alanan lebih dari & *am), antibiotik oral spektrum luas harus tersedia

    di rumah dan harus segera diberikan bila penderita panas ("ontoh6 "iprolo7a"in).emoterapi masih men*adi pengobatan satusatun!a penderita anakanak

    dengan LLA meskipun bia!an!a "ukup tinggi.4eberapa negara men!ediakan

    protokol untuk menghemat bia!a dengan tetap mempertimbangkan hasil

    pengobatan.rotokol pengobatan !ang sederhana memberikan hasil !ang baik

    (8eerman &99').engobatan kemoterapi !ang terdiri dari obat sitostatika memiliki

    eek samping !ang umum dan unik tergantung dari *enis obat.+ebagai "ontoh

    rednison dan deksametason, merupakan obat sitostatika !ang paling murah dan

    eekti pada ALL dan limoma.edua obat ini merupakan steroid tetapi mempun!ai

    eek !ang berbeda pada eek anabolik atau muscle building steroid.rednison dan

    deksametason men!ebabkan berkurangn!a massa otot, kelemahan dan

    men!ebabkan penumpukan lemak di a*ah dan perut serta men!ebabkan hipertensi

    dan peningkatan kadar gula darah (diabetes). +emua dari eek ini bersiat sementara

    dan memerlukan diet khusus, pengobatan diabetes atau kontrol tekanan darah

    selama pemberian prednison atau deksametason.+a!angn!a, pengobatan steroid

    meningkatkan kemungkinan ter*adin!a ineksi !ang serius. :e*ala panas dan n!eri

    akan berkurang sehingga akan men!ulitkan diagnosis. ;ika steroid diberikan dalam

     *angka aktu !ang lama akan men!ebabkan kelemahan pada tulang dan mudah

    patah pada tulang pinggul dan tulang belakang. +emua eek samping ini harus

    diperhatikan selama ase pemberian kemoterapi.

    3

  • 8/17/2019 ALL Anak Protokol

    4/33

    #ndonesia merupakan salah satu negara berkembang !ang saat ini

    melakukan re/isi terhadap protokol LLA sebelumn!a.+edikit penelitian atau data di

    #ndonesia !ang membahas tentang toksisitas kemoterapi.Data !ang ada han!a

    terbatas pada angka kematian berkisar 30% tanpa ada pen*elasan pen!ebab

    kematian pada anakanak dengan LLA.Masih ada kemungkinan baha kombinasi

    steroid dengan daunorubi"in pada ase induksi men!ebabkan tinggin!a angka

    kematian. ada beberapa senter menggunakan deksametason dan daunorubi"in

    pada ase induksi, tetapi di negara berkembang kombinasi ini tidak didukung oleh

    pengobatan suporit !ang intensi karena keterbatasan sumber da!a dan sosio

    ekonomi keluarga. Diperlukan penelitian berkesinambungan untuk men!usun

    protokol !ang sesuai !ang mampu memberikan hasil !ang optimal pada penderita

    anak dengan LLA di negara berkembang.;ika kita menga"u pada pengalaman

    negara ma*u, mereka men!usun protokol dan menge/aluasi se"ara rutin sampai

    mendapatkan protokol !ang terbaik dengan sedikit eek samping dan hasil

    pengobatan !ang baik.

    4eberapa kali telah diadakan pertemuan oleh asional #katan Dokter Anak #ndonesia dari masingmasing

    institusi pendidikan dokter spesialis anak di seluruh #ndonesia, rapat ker*a untuk

    menge/aluasi program

  • 8/17/2019 ALL Anak Protokol

    5/33

     A. T#$#a #%#%&. Men!ediakan panduan pengobatanLLA anak di #ndonesia.2. Melakukan e/aluasi penggunaan protokol LLA #ndonesia 20&33. Meningkatkan keberhasilan pengobatan penderita LLA anak di #ndonesia

    B. T#$#a &'#s#s

    &.

  • 8/17/2019 ALL Anak Protokol

    6/33

    C tidak perlu 4M ulang

    4M ulang setelah ase induksi

    enilaian respons steroid dilakukan dengan menghitung *umlah sel blast darah tepi

    pada hari ke$. ada kelompok +@, bila didapatkan *umlah sel blastE &000mm3

    maka pasien pindah ke =@, dikategorikan sebagai steroid oor resonse.

    +edangkan bila blastF &000mm3, maka tetap berada sesuai kelompok risiko

    (steroid good resonse)

    I. KRITERIA DEFINISI DAN FOLLO* UP

    6

  • 8/17/2019 ALL Anak Protokol

    7/33

    K+i,+ia ia/osis

    Diagnosis LLA berdasarkan anamnesis, pemeriksaan isik dan laboratorium berupa

    karakteristik morologi dan pemeriksaan sitokimia dari aspirasi sumsum tulang.

    emeriksaan morologi menggunakan klasiikasi GA4 ( French !merican British ).

    ersentase sel blast !ang ditemukan pada sumsum tulang minimal 25%. ;ika

    mungkin, dilakukan pemeriksaan immunophenot!ping .

    K!asii&asi LLA +asa+&a FAB

    +e"ara umum diklasiikasikan berdasarkan morologin!a kemudian dimasukkan

    dalam kriteria grup !ang disebut dengan GA4 group.

    abel 2. GA4 t!pe L& dan L2

    riteria +kor

    =igh >u"lear 6 "itoplasmi" ratio E B5% sel H

    Lo >u"lear 6 "!toplasmi" ratio E25% dari sel

    >u"leous 6 0& (ke"il) E B5% dari sel H

    >u"leoli 6 & atau lebih (prominent) E 25% dari sel

    #rregularmembran inti tidak teratur E25% sel

    +el besar E50% dari sel (besar I 27 normal limosit)

    (4ennett J Kato/sk! dkk &9$&)

    idak dimasukkan kriteria bila 6 a. kriteria #ntermedia, b. inti membran regularE B5%

    dan , " . F50% besar sel, ukuran !ang heterogen memberikan nilai H dan ?

    Dari deinisi tersebut, bila total skor 0 sampai H2 ditetapkan sebagi diagnosis L&,

    sedangkan skor & sampai adalah L2. riteria L3 tidak diubah dan sistem skoring

    ini men*adi sangat penting. LLAL3 berarti didapatkan kriteria seluruhn!a kun"in!a

    adalah didapatkan ukuran sel !ang besar dan sitoplasma basoil !ang sangat padat.

    +ebagian besar memiliki inti !ang prominent. 8akuola !ang prominent ban!ak

    terlihat paa L& dan L2.

    +aat diagnosis telah ditegakkan lakukan komunikasi !ang baik, inormasi benar dan

    tepat tentang pen!akit !ang diderita pasien kepada orang tua. 1dukasi kepada

    orang tua *uga dilakukan agar paham terhadap kondisi keadaaan sakit !ang diderita

    7

  • 8/17/2019 ALL Anak Protokol

    8/33

    pasien. Mungkin dibutuhkan aktu untuk pemahaman kepada orangtua agar 

    mengi*inkan anakn!a untuk memulai terapi

    K+i,+ia a!#asi ,+ai

    a. +emua kasus LLA harus di registrasi dengan baik, e/aluasi aktor risiko , dan

    kemudian bandingkan hasil terapi !ang kita peroleh dengan hasil terapi !ang

    ada diliteratur.

    b. =asil terapi induksi die/aluasi setelah terapi ' minggu dengan melakukan

    aspirasi sumsum tulang

    ". @emisi komplit (comlete remission) 6

    • =asil pemeriksaan aspirasi sumsum tulang didapatkan leukemic blast 

    kurang dari 5% dari 200 sel berinti

    • idak didapatkan sel leukemi pada pemeriksaan darah tepi

    • idak didapatkan sel leukemi pada pemeriksaan "airan "erebrospinal

    • idak didapatkan iniltrasi sel leukemi pada bagian organ tubuh !ang lain.

    d. @emisi tidak komplit (incomlete remission) 6

    • Didapatkan 520% sel blast pada sumsum tulang. Dilakukan ulangan

    pemeriksaan sumsum tulang B& hari kemudian.

    e. ambuhrelap (Relase) 6

    • Lebih dari 20% blast diantara 200 sel inti pada sumsum tulang

    • Dan atau didapatkan leukemi" blast pada darah tepi

    • Danatau "erebromeningeal leukemia adan!a limoblast pada apusan

    dari sample "airan serebrospinal !ang diambil dengan inter/al 2 *am

    8

  • 8/17/2019 ALL Anak Protokol

    9/33

    • Dan atau adan!a leukemic infiltrate ditempat lain

    4iopsi testis harus dilakukan dengan dugaan adan!a relaps testis

    Diisi Risi&o Biasa (S,aa+ Ris&) 4

    - idak didapatkan tandatanda dari @isiko tinggi ( "igh Risk )

    Diisi a+i Risi&o ,i//i (Hi/' Ris&) 4

    - ada saat didiagnosis 6 salah satu dari kriteria dibaah ini

    o

  • 8/17/2019 ALL Anak Protokol

    10/33

    amun setelah pemberian sitostatika selesai, transusi

    komponen sel darah merah diberikan hingga kadar =b men"apai E &0 gdl

    (oksigenasi *aringan dianggap "ukup optimal pada kadar =b $ ? &2 gdl )

    (untuk lebih *elasn!a lihat lampiran transusi darah)

      • ;ika trombosit F 50.000mm3saat pemberian intratekal !ang pertama, beri

      transusikomponen trombosit (lihat lampiran tranusi darah)

    • Dian*urkan untuk memeriksa immature lateletfraction(#G).

    • 4ila ada trombositopenia disertai dengan tanda perdarahan mutlak diberi

      transusi konsentrat trombosit.

    • ;ika trombositopenia berkepan*angan, dapat diberikan transusi trombosit

      bersamaan tindakan intratekal (#), atau segera setelah selesai melakukan #.

      • ransusi plasma segar beku men*adi pilihan bila ada perdarahan !ang

    disebabkan karena aktor koagulasi, !ang dibuktikan dengan peman*angan

    10

  • 8/17/2019 ALL Anak Protokol

    11/33

      dari *alur intrinsik dan atau ekstrinsik dari pemeriksaan aal hemostasis.

    >utrisi

    Direkomendasikan untuk pemberian nutrisi !ang adekuat sebelum memulai

    kemoterapi terutama pada kasus malnutrisi, intake kalori harus dipastikan,

     *angan ragu menggunakan >: (nasogastric tube). (lihat lampiran nutrisi)

    engendalian ineksi

    +enantiasa men"u"i tangan sebelum dan sesudah memeriksa pasien.eriksa rutindan men*aga kebersihan mulut dan mandi sikat gigi,hindari

    ter*adin!a luka dan perdarahan gusi dengan tidak menggosok gigi terlalu keras.

    idak diperlukan proilaksis antibiotik,maupun anti *amur (utaman!a deri/ataol lukonaol,itrakonaol) maupun dekontaminasi usus. ;ika terdapat

    sepsis, pemberian sitostatika menunggu perbaikan keadaan umum minimal

    372 *am dengan pemberian antibiotika intra/ena.

    >amun *ika ineksi ringan, pemberian sitostatika bersamaan dengan antibiotika.• #ral "$giene  6 sikat gigi, kumur dengan antiseptik apapun. ontrol ke dokter gigi

    untuk peraatan gigi kebersihan mulut bebas dari okus ineksi pada saat

    sakit dan tiap ' bulan.• onsul = untuk men"ari okus ineksi• arasit 6 obat "a"ing (mebendaol 500 mg dosis tunggal atau 27&00 mg selama 3

    hari albendaol 200 mg dosis tunggal pirantel pamoat &0&2,5 mgkg44)

    dapat diberikan pada anak !ang baru didiagnosis.• engobatan "otrimo7asolproilaksis (dosis mgkg trimethoprim dan 20mgkg

    sulametho7aole) dosis 2 kali per hari selama 3 hari per minggu merupakan

    rekomendasi kuat untuk men"egah ineksi dari *ero/e"ii,diberikan segera

    setelah selesai ase konsolidasi.• emeriksaan status gii pada aal pengobatan, setelah induksi, konsolidasi,  reinduksi, dan rumatan sebelum blok steroid.

    • emeriksaan status nutrisi termasuk 6. Anamneses ria!at tumbuh kembang. Antropometri

    • 4erat badan dan tinggi badan diukur dengan menggunakan %"# gro&th chart . emeriksaan laboratorium 6 e/aluasi hitung *enis, >a' ' a' *' ureum' kreatinin'albumin, +:-, +:, bilirubin direk, bilirubin total.asam urat, p= urin

    11

  • 8/17/2019 ALL Anak Protokol

    12/33

    2. Fas I#&si

    +itostatika !ang digunakan pada pengobatan induksi terdiri dari prednisone

    (@1D), /in"ristine (8K@), LAsparaginase (LAsp), Daunorubi"in (D>@), dan

    methotre7ate ( MN ) intratekal.

    rednisone 6 digunakan pada standard risk (@4) dan high risk (@).

    ada @4, indo period diberikan dosis '0 mgm2 per oral dibagi dalam 3 dosis

    selama & minggu. +elan*utn!a diberikan 0 mgm2 selama 5 minggu (total '

    minggu). +etelah 5 minggu dosis harus diturunkan setiap 3 hari men*adi separuh

    dosis sebelumn!a, dan berhenti pada hari ke 2.

    ada @ dosis ditingkatkan se"ara bertahap.

    ;ika 4M tertunda hingga B&0 hari setelah prednisone selesai, maka risiko

    rebound cell ( hematogones ).

    RISIKO BIASA

    Minggu 0 1 2 3 4 5 6

    MTX IT  

    VCR 1,5 mg/m2 IV  

    Prednison

    60/40 mg/m2 po

    DNR 30 mg/m2 in!s  

    "-#sp $500 I%/mg2 &'   

    ()*s "C&  

    ()*s d*r*+ epi

    (MP  ∇ ∇

    12

    40 mg/m2Window

  • 8/17/2019 ALL Anak Protokol

    13/33

    * Bila BMP i!a" #$mi%i& in!u"%i !ilan'u"an %$%uai !$nganminggu "$-5 (#))")lR

    4ila tidak di*umpai sel blast pada pemeriksaan liuor , terapi intratekal han!

    menggunakan MN, 4ila di*umpai sel blast pada pemeriksaan liuor,menggunakan

    MN tripledrug (MNdeksametasonaraK ), 27 seminggu dilakukan sampai

    negati/e37 berturutturut

     Apabila ter*adi relaps K>+ akan dikelola se"ara khusus.

    dosis 30 mgm2, bila tidak ada dapat diganti Do7orubi"in 20 mgm.

    R+SIKO I,I

    Minggu 0 1 2 3 4 5 6

    MTX IT  

    VCR 1,5 mg/m2 IV  

    Prednison

    60/40 mg/m2 po

    DNR 30 mg/m2 in!s  

    "-#sp $500 I%/mg2 &'   

    ()*s "C&  

    ()*s d*r*+ epi

    (MP   ∇ ∇

    13

    40 mg/m2

  • 8/17/2019 ALL Anak Protokol

    14/33

    8inkristin (8K@) 6

    - Dosis &,5 mgm2 (dosis mak 2mg) #8 pada hari B, &, 2&, 2$, 35 dan 2 (dalam

    &0 ml >aKl 0,9% se"ara bolus #8 pelan dalam 5 menit).

    Daunorubisin (D>@)intra/ena 4

    - untuk risiko biasa diberikan 2 7 selama induksi !aitu hari ke 2& dan ke 2$

    dengan dosis 30 mgm2.- untuk pasien risiko tinggi dosis 30 mgm2 , diberikan kali pada hari ke2&,

    2$, 35,dan ke 2( D>@ dilarutkan dalam >aKl 0,9 % &00 "" diberikan se"ara

    drip #8 dalam & *am ).

    L Asparaginase (LAsp) (*enis LAsp 1 "oli) 6

    - ada risiko biasa dan risiko tinggi diberikan mulai hari ke & minggu ke hingga

    akhir minggu ke 5.- Diberikan 3 kali selang sehari dalam seminggu, sehingga total pemberian

    dalam 2 minggu adalah ' kali.- Dosis B500

  • 8/17/2019 ALL Anak Protokol

    15/33

    Metotreksat (MN) triple drug intratekal.

    - Diberikan 3 kali dalam ase induksi 6 hari ke &, &, dan 2$- Dosis !ang digunakan tergantung umur (dikeluarkan 35 ml liuor). :unakan 3

    ml pelarut >aKl, dberikan intrathe"al.

  • 8/17/2019 ALL Anak Protokol

    16/33

    3. etika ter*adi reaksi alergi terhadap LAsparaginase (produk dari 1"oli), terapi

    tetap bisa dilan*utkan dengan LAsp dari 1rinia Karato/a dengan dosis !ang

    sama atau bisa diberikan antihistamin sebagai proilaksis.

    enggunaan Lasp dihentikan bila ter*adi gangguan ungsi hati !ang berat,

    pankreatitis atau hiperglikemia simtomatis. ;ika sudah men"apai nilai normal, L

     Asp bisa dilan*utkan kembali dan dapat diberikan setengah dosis. ;ika ter*adi

    hipoibrinogenemia (F50 mg %), bisa diberi GG.

    . +etiap akan melakukan tindakan intratekal, hitung trombosit harus lebih dari

    50.000mm3 dan tidak ada perdarahan, serta aal hemostasis normal

    5. +etelah pemberian obat intratekal,dian*urkan in*eksi 25 ml saline. asien harus

    tetap berbaring terlentang dengan posisi kepala lebih rendah dari tungkai selama

    2 *am setelah pen!untikan dengan maksud agar obat men!ebar sampai ke

    ruang araknoid (arachnoid sace).

    '. eriksa glukosa urin minimal & kali seminggu.

    B. 4ila *umlah lekosit O &00.000mm3, ada organomegali dan atau hiperurikemia 6

    beri allopurino 200 mgm2hari p.o. selama 3 ? B hari.

    Minggu pertama 6

    +tabilisasi kondisi pasien. Masalah !ang paling sering ditemukan adalah

    ineksi, anemia, trombositopenia, dan neutropenia.

    4eri antibiotika dengan spekrum luas *ika demam dan *umlah netroil rendah

    4ila anemia,dibutuhkan tranusi.;ika =emoglobin F g% dengan an"aman

    dekompensasi "ordis , maka tranusi diberikan pelanpelan disertai diuretik.

    imbang berat badan se"ara se"ara berkala untuk mengetahui adan!a

    kelebihan "airan .

    engaasan !ang ketat terhadap kemungkinan sindroma tumor lisis

    emeriksaan urine lengkap, ukur produksi urin, danperiksa serum elektrolit (>a,

    16

  • 8/17/2019 ALL Anak Protokol

    17/33

      , Ka, )kreatinin serum, *ika ada sindroma tumor lisis terapkan managemen

      sindroma tumor lisis .

    >etropenia !ang ter*adi saat induksi disebabkan karena leukemian!a, bukan

      karena steroid, /in"ristine, LAsp, karena itu , steroid dan /in"ristine dapat

      dilan*utkan.

    Amati tandatanda ineksi

    ;ika suhu tubuh oral atau aksilaE 3$K, lakukan pemeriksaan isik, "ek K@, dan

    kultur darah, , urine, sab tenggorok dan lesi kulit ,termasuk lesi anal dan

    sekitarn!a dengan *umlah netroil 500&000dan tidak ada okus ineksi, pasien

    tidak pada kondisi sakit akut, tunggu beberapa *am kemudian "ek K@ dan kultur 

      darah ulang. ;ika tidak didapatkan okus ineksi tapi panas,segera

      berikanantibiotikaspektrum luas.

    asien dengan *umlah netroil F 500, lakukan pemeriksaan laboratorium dan kultur dan berikan antibiotika i/ dengan

    segera. Antibiotika spe"trum luas harus men"akup gram positi dan gram negati .

    enggunaaan antibiotika berdasar pada hasil tes kepekaan antibiotik (A) danantibiotika !ang tersedia dimasing ?masing rumah sakit .

    ;ika setelah B2 *am, masih panas, neutropenia F 500 dan anak tidak membaik,dian*urkan pemberian anti *amur.

      ada masa induksi, eradikasi sel leukemia merupakan hal !ang terpenting,sehingga sitostatika 6 @1D, 8K@, dan LAsp diberikan dengan dosis penuh,mungkin D>@ bisa ditunda sementara.

    3. Koso!iasi

    RI&I'. (I#

    Minggu 8 9 10 11 12

    MTX IT  

    17

  • 8/17/2019 ALL Anak Protokol

    18/33

  • 8/17/2019 ALL Anak Protokol

    19/33

    Lekosit O 2000mm3

    rombosit O B5000 mm3

    Gungsi gin*al normal (ureum dan kreatinin tidak E kali batas normal) eningkatan kimia enim hati (+ tidak lebih dari &0 kali dari batas atas nilai

    normal. Alkaline urine (p= E'.5 tapi F $.0) idak ada ineksi, diare, mu"ositis idak ada gangguan ken"ing

    +eminggu sebelum pemberian =D MN, diberikan bi"nat oral

    +aat pemberian =DMN

    4erikan alkalinisasi urine dengan "ara memberikan "airan hidrasi 23 Lm22

     *am ditambah bi"nat 0 meL selama *am sehingga p= urine ibaah $. pemberian =DMN selama 2 *am, kemudian hidrasi dilan*utkan selama 2

     *am, Leu"o/orin (in*eksioral) diberikan 2 *am se*ak dimulain!a=DMN,

    diberikan selama 2 hari berturutturut setiap ' *am.andatanda toksisitas6 ulkus pada mulut (oral ulcer ), toksisitas pada gin*al,

    toksisitas pada li/er ( E57 normal transaminase), atau ineksi, dan pemberian

    tambahan 3 dosis tiap ' *am. "otrimoksaol oral sementara dihentikan pada

    saat pemberian =DMN.- ;ika mun"ul eek samping !ang berat (uncontrolled side effect ), seperti gagal

    li/er, gagal gin*al, atau gangguan neurologi, pemberian =DMN dan

    semuan!a ditunda.- =indari pemberian "otrimoksaol, obat anti inlamasi non steroid (>+A#D), dan

    penisilin bersamaan dengan =DMN. Leu"o/orin diberikan &5 mgm2 i/

    pada 2,$, dan 5 *am setelah dimulain!a =DMN.

    emberian 'M dan MN p.o seharusn!a dengan dosis !ang maksimal

    dapat ditoleransi. Diberi & kali sehari (dosis tunggal) terutama dimalam hari

    saat perut kosong (setidakn!a 30 menit sebelum atau '0 menit setelah

    makan malam) dan bukan dengan susu. emeriksaan ungsi hati selama

    pemeliharaan sebaikn!a dilakukan setiap 3 bulan.

    Metotreksat (MN) trile drug intrathecal.- Diberikan 3 kali dalam ase induksi 6 hari ke &, &, dan 2$- Dosis !ang digunakan tergantung umur (dikeluarkan 35 ml liuor).

    19

  • 8/17/2019 ALL Anak Protokol

    20/33

  • 8/17/2019 ALL Anak Protokol

    21/33

    &') dosis harus diturunkan setiap 3 hari men*adi separuh dosis sebelumn!a,

    dan berhenti pada akhir minggu ke &B.

    8in"ristine 6

    Dosis &,5 mgm2 (dosis mak 2mg) #8 pada aal minggu &,&5,&',&B (dalam

    &0 ml "airan normal saline se"ara #8 pelan dalam 5 menit).

    Daunorubi"in (D>@)intra/ena 4

    - diberikan 2 7 aal minggu ke & dan dengan dosis 30 mgm2(dalam & *am #8)

    Kitarabine

    dosis 6 B5 mgm2, diberikan pada minggu ke &5 dan &B, 3 kali dalam seminggu

    ada ase ini mulai diberikan "otrimoksaol proilkasis dengan dosis 23

    mgkgbbdosis (maksimal 2 7 $0 mghari) diberi 3 kali seminggu

    MN it trile drug  diberikan pada minggu ke &5 dan &B ("ara pemberian dan

    pedoman pemberian intratekal ini sama seperti pada ase induksi dan

    konsolidasi) rednison (@1D) 6Diberikan sesudah makan dengan dosis 0 mgm2

    selama minggu. +etelah minggu (akhir minggu ke &') dosis harus

    diturunkan setiap 3 hari men*adi separuh dosis sebelumn!a, dan berhenti

    pada akhir minggu ke &B.

    8in"ristine (8K@) 6

    Dosis &,5 mgm2 (dosis mak 2mg) #8 pada aal minggu &,&5,&',&B (dalam

    &0 ml "airan normal saline se"ara #8 pelan dalam 5 menit).

    Daunorubisin (D>@)intra/ena 4

    -   diberikan 2 7 aal minggu ke & dan dengan dosis 30 mgm2(dalam & *am #8)

    Kitarabine

    - dosis 6 B5 mgm2, diberikan pada minggu ke &5 dan &B, 3 kali dalamseminggu

    21

  • 8/17/2019 ALL Anak Protokol

    22/33

    ;. R#%a,a (Mai,a9)ers!aratan untuk mengaali rumatan  kondisi umum baik

      tidak ada ineksi  =ematologi baik, =b &0 gdl, minimal hitung A>K 200, trombosit E

    50.000mm3 tidak ada perdarahan. ungsi hati dan gin*al baik

  • 8/17/2019 ALL Anak Protokol

    23/33

    Lama pengobatan ase rumatan (maintenan"e) @4 &&0 minggu dan @ &&9

    minggu. emberian intratekal pada @4 dan @ han!a sampai minggu ke5.

    Maintenan"e @+ ditambahkan LAsp

    Katatan enting 6

     !+usted dose diatas selalu sama pada kedua *enis obat . ada pengobatan ase rumatan ini, leukopenia (lekosit F 2000mm3 ) dapat

    berkaitan dengan sensiti/itas indi/idu terhadap kemoterapi, ineksi, eek

    samping kotrimoksaol, atau kondisi relaps hematologi. ada leukopenia persisten , !ang tidak disebabkan ineksi atau relaps,

    pemberian obat sitostatika lebih diprioritaskan P!gienePne

    kotrimoksaol.;adi, hentikan pemberian kotrimoksaol, bila tidak adapeningkatan lekosit setelah & minggu berikan ' M dan MN.

    Ii&asi #,#& a$#s,i/ osis a %#+#&a osis ilai lekosit F &000mm36dihentikan sitostatika sampai *umlah lekosit O

    2000mm3

    23

  • 8/17/2019 ALL Anak Protokol

    24/33

    Lekopenia pada pasien dengan kotrimoksaol.

    lekositF 2000mm3, pemberian kotrimoksaol dihentikan sementara

    sitostatika dapat diteruskan *ika kondisi anak stabil. +etelah & minggu *ika

    tidak ada perubahan, 'M dan MN dapat diberikan dengan dosis separuh

    .;ika tidak ada perubahan setelah pemberian sitostatika maka sitostatika

    dihentikan dan atau lakukan aspirasi sumsum tulang , dikhaatirkan kearah

    relaps.

    ;ika nilai lekosit sudah E 2000mm3, 'M dan MN dimulai dengan dosis

    normal dan 2 minggu kemudian diberikotrimoksaol. etika nilai lekosit

    dibaah &000mm3kotrimoksaol dan sitostatika harus dihentikan sampai nilai

    lekosit kembali O 2000mm3

    #neksi

    ada ineksi berat atau ke"urigaan ineksi berat maka pengobatan ase

    rumatan untuk sementara dihentikan.

    :angguan ungsi li/er 

    :angguan ungsi hati ini sering ter*adi selama masa pengobatan.

    +epan*angnilai bilirubin normal, peningkatan nilai +:- dan +: tidak

    merubah terapi.

    4ila ter*adi gangguan ungsi hati disertai , demam, hepatomegali, bilirubin O

    2.0 mgdl, merupakn indikasi sitostatika dihentikan dan dilakukan

    pemeriksaan pen!ebab ineksi .

    ada kasus asimptomatik dengan bilirubin &.32.0 mgdl dan +: $0&50

    #

  • 8/17/2019 ALL Anak Protokol

    25/33

    Ii&asi %i/&a,&a osis

  • 8/17/2019 ALL Anak Protokol

    26/33

    I. OBAT SITOSTATIKA .

    A sel kanker . +itostatikaberpengaruh pada sel tubuh , *uga mempun!ai

    akti/itas !ang kuat pada sel !ang tumbuh "epat . Akibatn!a, pertumbuhan sel

    rambut, kuku, gastrointestinal dan sel darah akan lebih "epat terhenti oleh obat

    sitostatika daripada sel tubuh lainn!a, disamping itu sitostatika memiliki eek

    samping !ang khusus untuk setiap *enis obatn!a. Deskripsi masingmasing

    sitostatikaakan di*elaskan lebih lan*ut dibaah ini. +etiap se*aat !ang

    menggunakan protokol inia*ib mengetahui pengaruh dan eek samping obat

    !ang tertera pada protokol LLA #ndonesia 20&3.

    &. 8in"ristine

    1ek 6 inhibisi mitosis.1ek samping utama 6 lekopenia, trombositopenia (*arang ter*adi) konstipasi,

    kram perut, ileus paralitik, gangguan sensoris, parese ner/us kranialis,

    stomatitis, alopesia, sindoma +#AD= , areleksi, kelemahan otot, neuralgia.en!impanan dan stabilitas 6 8K@ disimpan pada suhu 2$ 0K. +e"ara kimiai

    stabil selama & hari pada suhu 0 K bila dien"erkan dengan larutan normal

    salin atau dekstrose 5%  2. Deksametason

    1ek 6 mengikat reseptor sel intrasitoplasma , selan*utn!a memblok se"ara

    ire/ersibel ase :& dan interase pada sel limoid.

  • 8/17/2019 ALL Anak Protokol

    27/33

    1ek samping 6 reaksi alergi, demam, menggigil, mual, muntah, koagulopati,

    gangguan ungsi li/er, hipobetalipoproteinemia, nonketosis hiperglikemia.eringatan 6 engobatan sebaikn!a tidak diinterupsi ( karena risiko

    sensibilitas). ;ika tern!ata tidak dapat dihindari, maka dosisn!a dimulai dari

    dosis rendah.

    4ila diberikan sesaat sebelum atau bersamaan dengan 8K@ akan

    men!ebabkan toksisitas meningkat.LAsp meningkatkan eek /indesin dan etoposid.+tabilitas 6 setelah dilarutkan, Lasp harus segera digunakan, *umlah !ang

    tersisa dalam botol harus dibuang.

    Dosis LAsp '000 um2 pemberian i/ dalam &00 mL "airan diberikan dalam &

    2 *am (proto"ol K-:)a. Atau im dengan kompres es &5 menit sebelum in*eksib. Atau setelah Lasp diaspirasi dalam s!ringe, ditambahkan 0,5&mL

    lido"ain dalam s!ringe !ang sama (tidak diko"ok agar tidak ter"ampur),kemudian diberikan im perlahan

    ". @isiko hipersensiti anailaksis terhadap LAsp umumn!a tidak ter*adipada pemberian aal ase induksi, tapi lebih sering bila diberikan padaase reinduksi

    d. ;ika trombositopenia dan pemberian i.m.  transusi trombosit dulu  ;ika Lasp tidak tersedia dapat diganti dengan & dosis D>@ (sebagai

    ganti 3 dosis Lasp)

    . Methotre7ate1ek 6 antiolat antimetabolit (, antagonis asam olat ).1ek samping 6 anoreksia, mual, muntah, n!eri perut, diare, mukositis,

    dermatitis, anemia, leukopenia, trombositopenia, gangguan ungsi hati.en!impanan dan stabilitas 6 /ial dan tablet disimpan pada suhu kamar,

    terlindung dari "aha!a.;ika MN tablet tidak tersedia dapat diganti MN i/

     5. Mer"aptopurine

    1ek 6 purin antimetabolit1ek samping 6gangguan ungsi hati, leukopenia, trombositopenia, anoreksia,

    mual, muntah, stomatitis, imunosupresi.en!impanan dan stabilitas6 tablet disimpan pada suhu kamar.

     '. Kitarabine1ek 6 antimetabolit, antagonis piridin, inhibitor kompetiti polimerase D>A, eek

    sitotoksik pada ase :& siklus sel.1ek samping 6 leukopenia, mual, muntah, trombositopenia, demam, stomatitis,

    diare, gangguan ungsi hati, imunoseupresi.

    27

  • 8/17/2019 ALL Anak Protokol

    28/33

    en!impanan dan stabilitas 6 botol AraK disimpan pada suhu kamar. +etelah

    dilarutkan, larutan harus disimpan pada suhu kamar, harus diberikan dalam

    aktu $ *am.  B. Do7orubi"in, Daunorubi"in

    1ek 6 inhibisi mitosis1ek samping 6 mielosupresi, mual, muntah, diare, stomatitis, alopesia, gagal

     *antung (de"ompensatio "ordis), kardiomiopati.en!impanan dan stabilitas 6 /ial in*eksi disimpan pada suhu kamar, stabil

    dalam gelap $ *am.  $. K!"lophosphamide

    1ek samping 6 mielosupresi, perdarahan sistitis (di"egah dengan pemberian

    Mesna), kardiomiopati, +#AD= , stomatitis, mual, muntah dan alopesia.Katatan 6 1ek samping dari pengobatan intratekal 6 n!eri kepala, muntah, n!eri

    di punggung dan kaki, ke*ang, paraplegia, demam.en!impanan dan stabilitas 6 dalam bentuk tablet dan bubuk in*eksi disimpan

    pada suhu kamar sebaikn!a dalam suhu 250K dan tidak lebih dari 300K.ersiapan 6 larutkan bubuk dengan sterile ater in*e"tion atau dekstrose 5%

    untuk men"apai konsentrasi 20 mgml. Disimpan selama 2 *am pada suhu

    kamar atau hingga ' hari pada suhu &0 0K.

    II. ANALISIS STATISTIKA

    &.

  • 8/17/2019 ALL Anak Protokol

    29/33

    5. Memonitor status gii, pengendalian ineksi, h!giene, edukasi dan

    inormasi kepada orang tua.

    Da,a+ #s,a&a

    &. =astings K. he KhildrenRs =ospital -akland =ematolog!on"olog! handbook. +t.Louis6 Mosb!,

    2002. p. &539.2. Margolin ;G, +teuber K, opla"l D:. A"ute l!mphoblasti" leukemia. #n6 io A, opla"k D:,

    eds. rin"iples and pra"ti"e o pediatri" on"olog!. Gourth edition. hiladelphia6 LippinkotQilliamJQilkins,2002. p. $95.

    3. Q=- Qorking :roup. #, 4ernalde@ios @, Mei*aDominiue AM, >a/arreS>a/arro +, et al. Malnutrition in "hildhood l!mphoblasti" leukemia6 A predi"tor o earl! mortalit! during the indu"tiontoremission phase o treatment. Ar"h Med @es &999 306&50&53.

    5. ui K=, 1/ans Q1. A"ute l!mphoblasti" leukemia. Drug herap! &99$339(9)6'05&5.'. han A@, +heikh M=, #ntekhab . ree7isting malnutrition and treatment out"ome in "hildren

    ith a"ute l!mphoblasti" leukemia. ;MA 200' 55'6&B&.

    B. han A@, +heikh M=, #ntekhab . 1e"t o h!poproteinemia on treatment out"ome in "hildrenith a"ute l!mphoblasti" leukemia. ; A!ub Med Kollege 200' &$(2).

    $. Delbe"ue4oussard L, :ottrand G, >elken 4, Maingue G, 8i" , Garriau7 ;. >utritionalstatus o "hildren ith a"ute l!mphoblasti" leukemia6 a longitudinal stud!. Am ; Klin >utr &99B'56 95&00.

    9. Marin M, Lope M, Mendiabol L, Arguelles @. malnutrition as an ad/erse prognosti" a"torsin the response o treatment and sur/i/al o patients ith l!mphoblasti" leukemia. :a" MedMe7 &99& &2B(2)6 &25&32.

    &0. u, u/ibidila, Du"os, Qarrier. >utritional status o "hildren ith leukemia. Med ediatr -n"ol&99 22(2)6 B3BB.

    &&. Akso!

  • 8/17/2019 ALL Anak Protokol

    30/33

    &3. Miller @A, =olnterg @1, Lansen K@. Lie threatening diarrhea "aused b! "r!ptosporidium in a"hild undergoing therap! or a"ute l!mphoblasti" leukemia. ; ediatr &9$3&03625'9.

    &. Leis #;, =ost KA, 4a7b! D. Diarrhoea due to "r!ptosporidium in ALL. Ar"h Dis Khild&9$'06'02.

    &5. Makled M, Aab M1, Abdalla =M, +heri 1A, >ase >+. -pportunisti" parasiti" ine"tions inimmuno"ompromised hosts. ; 1g!pt +o" arasitol &99&2&6'5B'$.

    &'. uper =, Adami =D, ri"hopolous D. #ne"tious as a ma*or pre/entable "ause o human"an"er. ; #ntern Med 20002$6&B&$3.

    &B. han +A, Qingard ;@. #ne"tion and mu"osal in*ur! in "an"er treatment. ; >at Kan"er #nstMonogr 200&2963&'.

    &$. >ash, Khen, +mart. Ka"rum orislike lesions. 4r ; -ral Ma7illaoa" +urg &99& 29(&)6 5&53.&9. @ego MG>, inheiro :+, Mete , LorandMete #. A"ute leukemias in iaui6 "omparison ith

    eatures obser/ed in other regions o 4rail. 4ra ; Med 4iol @es 20033'(3).20. Ad/ani +, ai +, 8enon D, urkure , >air K>, +irohi 4, et al. A"ute l!mphoblasti"

    leukemia in #ndia6 An anal!sis o prognosti" a"tors using single treatment regimen. Annals o -n"olog! &999&06 &'B&B'.

    2&. Ad/ani +=, :iri >, ai +, >air K>, urkure A, apan +, et al. A"ute l!mphoblasti"leukemia in "hildhood6 treatment, results and prognosti" a"tors. #ndian ; Kan"er &9$9 2'(3)6&$0&$$.

    22. Qessels :, =esseling 4, 4uurman M, -ud K, >el 1D. An anal!sis o prognosti" /ariables ina"ute l!mpho"!ti" leukemia in a heterogenous +outh Ari"an population. ; rop Med &99B 36&5'&'&.

    23. :reenberg L, :ordeuk 8, #ssaragrisil +, +iritanaratkul >, Gu"haroen +, @ibiero @K. Ma*or hematologi" diseases in the de/eloping orld ? ne aspe"ts o diagnosis and management o thalassemia, malarial anemia, and a"ute leukemia. Ameri"an +o"iet! o =ematolog! 200&.

    2. LobatoMendiabal, @uiArguelles, =ospital in"h L, Koustan+mith 1, Mahmoud =, ui K=, Kampana D.Komparati/e "!toto7i"it! o de7amethasone and prednisolone in "hildhood a"ute l!mphoblasti"leukemia. ; Klin -n"ol &99'&623B0B'.

    29. Ahmed +G, u"ker , Mushta , Qalla"e AM, Qilliam DM, =ughes #A. +hortterm ee"ts onlinear groth and bone turno/er in "hildren randomied to re"ei/e prednisolone or de7amethasone. Klin 1ndo"rinol 20025B(2)6&$59&.

    30. 4elgaumi AG, Al4akrah M, AlMahr M, Al;eri A, AlMatl Kan"er #nst &999 9&6 &B'5&BB2.

    35. 8eerman A;, =ahlen , amps QA, 8an Leeuen 1G, De 8aan :A, +olbu :, et al. =igh "urerate ith a moderatel! intensi/e treatment regimen in nonhigh risk "hildhood a"utel!mphoblasti" leukemia. @esults o proto"ol ALL 8# rom the Dut"h Khildhood Leukemia :roup.; Klin -n"ol &99'&&69&&$.

    30

  • 8/17/2019 ALL Anak Protokol

    31/33

    3'. +"hart KL, hompson 14, :elber @D, oung ML, Khilton D, Kohen =;, +allon +1.#mpro/ed response ith higher "orti"osteroid dose in "hildren ith a"ute l!mphoblasti"leukemia. ; Klin -n"ol 200&&96&00'.

    3B. #garashi +, Manabe A, -hara A, umagai M, +aito , -kimoto , et al. >o ad/antage o de7amethasone o/er prednisolone or the out"ome o standard ? and intermediate risk"hildhood a"ute l!mphoblasti" leukemia in the ok!o KhldrenRs Kan"er +tud! :roup L95&

    roto"ol. ; Klin -n"ol 200523(2B)6'$99$.3$. Mit"hell KD, @i"hards +M, inse! +1, Lille!men ;, 8ora A, 1den -4. 4eneit o 

    de7amethasone "ompared ith prednisolone or "hildhood a"ute l!mphoblasti" leukemia6resuls o the eutropenia. *harmac$ *ractice 2e&s. Desember 2009. 9&B

    5&. :oad 1., :ralni"k =@. Koagulation disorders in "an"er. "ematol #ncol lin 2orth !m.&99'&065B

    52. :oldstein 4., :iroir 4., @andolph A. #nternational Konsensus Koneren"e on ediatri" +epsis.#nternational pediatri" sepsis "onsensus "oneren"e6 deinitions or sepsis and organd!sun"tion in pediatri"s. *ediatr rit are ed 2005'(&)62?$.

    53. :reenberg D., Moser A., agupsk! ., eled >., =oman ., apelushnik ;., Leibo/it 1.Mi"robiologi"al spe"trum and sus"eptibilit! patterns o pathogens "ausing ba"teraemia inpaediatri" ebrile neutropeni" on"olog! patients6 "omparison beteen to "onse"uti/e timeperiods ith use o dierent antibioti" treatment proto"ols. nt !ntimicrob !gents.2005256'9B3

    5. =ughes Q., Armstrong D., 4ode! :., 4o 1;., 4ron A1., Kalandra , et al . :uidelines or the use o antimi"robial agents in neutropeni" patients ith "an"er. lin nfect 0is.200236B305&

    55. ;aksi" 4., Martinelli :., ere-te!a ;., =artman K+., Leonard L4., a"k ;. 1i"a"! andsaet! o lineolid "ompared ith /an"om!"in in a randomied, doubleblind stud! o ebrile

    neutropeni" patients ith "an"er. lin nfect 0is. 200'2659B'0B.5'. ;ohnson M;. 4leeding, "lotting, and "an"er. lin #ncol (R oll Radiol). &99B962930&

    31

  • 8/17/2019 ALL Anak Protokol

    32/33

    5B. Lai =., =sueh @., Khen K., Lee #., Lu K., Lu M, et al . 4a"teremia in hematologi"al andon"ologi"al "hildren ith ebrile neutropenia6 e7perien"e in a tertiar! medi"al "enter in aian.; Mi"robiol #mmunol #ne"t. 20033'6&9B202.

    5$. Lehrnbe"her ., hillips @., Ale7ander +., Al/aro G., Karlesse G., Gisher 4. :uideline or theManagement o Ge/er and >eutropenia in Khildren Qith Kan"er andor . >e guidelines or the "lini"al management o 

    ebrile neutropenia and sepsis in pediatri" on"olog! patients. *ediatr (Rio ).  200B$3(2+uppl)6+5'3

    ''. >aurois ;.D., >o/itk!4asso #, :ill M.;., Marti G.M., Kullen M.=., @oila G. -n behal o the1+M- :uidelines Qorking :roup. Management o ebrile neutropenia6 1+M- Klini"al ra"ti"e:uidelines. !nnals of #ncolog$ 43 (+upplement 5)6 20&0/252?/25'

    'B. @enoult 1., 4uteau K., urgeon >., Moghrabi A., Du/al M., apiero 4. #s routine "hestradiograph! ne"essar! or the initial e/aluation o e/er in neutropeni" "hildren ith "an"erU*ediatr Blood ancer . 2003622$

    '$. @otstein K., 4o 1:., La/erdiere M. @andomied pla"ebo"ontrolled trial o Xu"onaoleproph!la7is or neutropeni" patients6 beneYt based on purpose and intensit! o "!toto7i"therap!. lin nfect0is &999 2$633&?0

    '9. @uhnke M., 4Vhme A., 4u"hheidt D., Donhui*sen ., 1insele =., 1nensberger @, et al .Diagnosis o in/asi/e ungal ine"tions in hematolo! and on"olog!. :uidelines o the #ne"tiousDiseases Qorking art! (A:#=-) o the :erman! +o"iet! o =ematolog! and -n"olog!(D:=-). !nn "ematol. 2003$2 +uppl 26+&&$.

    B0. +a"hde/a @K., ;eerson L+., Koss4u ;., 4rod! 4A. @esour"e "onsumption and the e7tento utile "are in a pediatri" intensi/e "are setting . *ediatr . &99'&2$6B2B

    B&. +antola!a M1., @abagliati @., 4idart ., a!a 1., :uman AM., Morales @, et al . Konsensomane*o ra"ional del pa"iente "on "Zn"er, neutropenia ! iebre6 rational approa"h toards thepatient ith "an"er, e/er and neutropenia. Rev hilena nfectol. 200522 +upl 26+B9+&&3

    B2. +egal 4=., Alm!roudis >:., 4attialla M., =erbre"ht @., ere"t ;@., Qalsh ;, et al .re/ention and earl! treatment o in/asi/e ungal ine"tion in patients ith "an"er andneutropenia and in stem "ell transplant re"ipients in the era o neer broadspe"trum antiungalagents and diagnosti" ad*un"ts. lin nfect 0is. 200B6029.

    B3. +harma A., Lokeshar >. Gebrile >eutropenia in =aematologi"al Malignan"!. *ostgrad ed. 20058ol 5& suppl & +2+$

    B. 8e!radier A., ;enkins K+., Gressinaud 1., Me!er D. A"uired /on Qillebrand s!ndrome6 rompathoph!siolog! to management. Thromb "aemost. 2000$6&B5$2

    B5. Qinston D;., =athorn ;Q., +"huster M:., +"hiller :;., errito MK. A multi"enter, randomiedtrial o lu"onaole /ersus amphoteri"in 4 or empiri" antiungal therap! o ebrile neutropeni"patients ith "an"er. !m ed . 2000&0$62$29.

    32

  • 8/17/2019 ALL Anak Protokol

    33/33