Aliran Fluida Fix

download Aliran Fluida Fix

of 60

Transcript of Aliran Fluida Fix

  • 8/18/2019 Aliran Fluida Fix

    1/60

    LAPORAN

    PRAKTIKUM DASAR TEKNIK KIMIA

    ALIRAN FLUIDA

    D-1

    Disusun Oleh

    SHANDY ARMANDO. K/ 121130111

    KHAUF FADLILAH. R / 121130112

    LABORATORIUM DASAR TEKNIK KIMIA

    PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA

    FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

    UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” 

    YOGYAKARTA

    2015

  • 8/18/2019 Aliran Fluida Fix

    2/60

    ii

    LEMBAR PENGESAHAN

    LAPORAN

    PRAKTIKUM DASAR TEKNIK KIMIA

    ALIRAN FLUIDA 

    D-1 

    Disusun oleh 

    SHANDY ARMANDO. K / 121130111

    KHAUF FADLILAH. R / 121130112

    Yogyakarta, Juni 2015

    Asisten pembimbing praktikum

    Anirawilda. P

  • 8/18/2019 Aliran Fluida Fix

    3/60

    iii

    KATA PENGANTAR

    Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

    melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan

    laporan Praktikum Dasar Teknik Kimia yang berjudul “Aliran Fluida” dengan

    tepat.

    Adapun tujuan dari pembuatan laporan ini adalah untuk memenuhi syarat

    kelulusan mata kuliah Praktikum Dasar Teknik Kimia.

    Dengan selesainya laporan ini, penyusun mengucapkan terima kasih

    sebesarbesarnya kepada:

    1. 

    Ir. Danang Jaya, MT, selaku Kepala Laboratorium Dasar Teknik Kimia

    UPN “Veteran “ Yogyakarta. 

    2.  Anirawilda. P, selaku Asisten Pembimbing Praktikum Dasar Tenik Kimia

     pada acara D-1 ini.

    3.  Seluruh staf Laboratorium Dasar Teknik Kimia atas seluruh bantuannya

    yang telah diberikan kepada praktikan.

    4. 

    Seluruh pihak yang telah membantu baik langsung maupun tidak langsungsehingga laporan ini dapat diselesaikan.

    Akhir kata penyusun berharap agar laporan ini dapat bermanfaat bagi

     penyusun dan semua pihak yang memerlukan laporan ini.

    Penyusun

  • 8/18/2019 Aliran Fluida Fix

    4/60

    iv

    DAFTAR ISI

    Bab III. Percobaan dan Pembahasan

    III.I Hasil Percobaan ............................................................................... 19

    III.2 Pembahasan ..................................................................................... 20

    Bab IV. Penutup

    IV.1 Kesimpulan .................................................................................... 28

    IV.2 Kritik dan Saran ............................................................................. 29

    Daftar Pustaka

    Lampiran

    Halaman Judul .................................................................................................. i

    Lembar Pengesahan ......................................................................................... ii

    Kata Pengantar ................................................................................................. iii

    Daftar Isi........................................................................................................... iv

    Daftar Tabel ..................................................................................................... v

    Daftar Gambar ................................................................................................. vi

    Daftar Lambang ............................................................................................... viiIntisari .............................................................................................................. viii

    Bab I. Pendahuluan

    I.1 Latar Belakang .................................................................................... 1

    I.2 Tujuan ................................................................................................. 1

    I.3 Tinjauan Pustaka .................................................................................. 2

    I.4 Hipotesis ............................................................................................... 14

    Bab II. Pelaksanaan Percobaan

    II.1 Alat dan Bahan ................................................................................. 15

    II.2 Gambar dan Rangkaian Alat ............................................................. 15

    II.3. Cara Kerja dan Bagan Alir ............................................................... 16

    II.4 Analisa Perhitungan .......................................................................... 18

  • 8/18/2019 Aliran Fluida Fix

    5/60

  • 8/18/2019 Aliran Fluida Fix

    6/60

    vi

    DAFTAR GAMBAR  

    Gambar 1. Simple centrifugal pump ……………………………................ 6

    Gambar 2. Positive-displacement gear type rotary pump ……………….... 7

    Gambar 3. Orificemeter ……........................................................................ 7

    Gambar 4. Rotameter ……………………………………........................... 8

    Gambar 5. Special pumps and blowers ……………………………............. 9

    Gambar 6. Rangkaian alat aliran fluida ………………................................ 15

    Gambar 7.Bagan alir ……............................................................................. 17

    Gambar 8. Hubungan antara debit aliran (Q) dengan head pompa (H)…..... 21

    Gambar 9. Hubungan antara panjang ekivalen (Le) dengan 0kran bukaan... 23

    Gambar 10. Hubungan coefficient of discharge dengan bilangan reynold ... 25

    Gambar 11. Hubungan antara debit aliran (Q) dengan tinggi float (h) ......... 26

  • 8/18/2019 Aliran Fluida Fix

    7/60

    vii

    DAFTAR LAMBANG 

    A = Luas, cm2

    Q = Debit aliran, cm3

    H = Head pompa

    Co = Coeficient of discharge 

    Re = Bilangan reynold

    Le = Panjang ekivalen (cm)

    g = Percepatan gravitasi (/det)

    D = Diameter pipa (cm)

    = Faktor gesekan

    U = Kecepatan (cm/det)

    -Ws = Head pompa (cm)

    = Densitas raksa (gr/cm3)

    = Densitas air (gr/cm3)

    ∆H = Perbedaan ketinggian Hg dalam manometer (cm)

  • 8/18/2019 Aliran Fluida Fix

    8/60

    viii

    INTISARI 

    Aliran fluida adalah suatu cara pemindahan fluida (gas, uap, cairan) dari suatu tempat

    ke tempat lain dengan mengalirkannya melalui pipa. Aliran fluida terjadi karena adanya

     perbedaan tekanan dan elevasi. Aliran fluida digunakan dalam industri-industri yang

    melibatkan pemipaan, umumnya semua industri menggunakan pemipaan untuk mengalirkansuatu zat padat, cair atau gas dari suatu tempat ke tempat lain sebagai alat transportasi.

    Pertama-tama percobaan di mulai dengan memeriksa rangkaian alat agar proses

     percobaan berjalan dengan lancar, setelah itu mengisi air ke dalam tangki penampung hingga

     batas tangki, setelah tangki terisi dengan penuh lalu membuka kran dengan derajat

     pembukaan penuh dan setelah itu menghidupkan pompa hingga aliran konstan. Kemudianmemulai percobaan dengan menutup 110

    ◦ kran dan menunggu aliran konstan. Setelah aliran

    konstan, mencatat kedudukan dari beda ketinggian manometer pompa, manometer kran,

    manometer orifice, dan tinggi float pada rotameter, setelah semua sudah dicatat, mengukurdebit aliran dengan menampung volume debit yang keluar tiap 3 detik dan dengan alat

     penampung (beker glass) dan stopwatch. Setelah itu, mengulangi percobaan dengan menutup

    kran sebesar 500  dan mengulangi 3x percobaan di setiap derajad pembuka yang berbeda agar

    didapat data yang baik.

    Dari percobaan ini didapat hubungan bahwa makin besar debit aliran, maka head

    Pompa semakin besar juga. Untuk data panjang ekivalen (Le) dengan derajad pembukaan

    keran didapat, makin kecil derajat pembukaan kran, maka panjang ekivalen makin besar.Untuk hubungan coefficient of discharge (Co) dengan bilangan Reynold di peroleh, Co

     bertambah selaras dengan pertambahan bilangan Reynolds. Yang terakhir, didapat hubungan

    debit aliran (Q) dengan tinggi float (h) dimana dengan bertambahnya debit aliran

    menyebabkan float semakin tinggi.

  • 8/18/2019 Aliran Fluida Fix

    9/60

    1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    I.1 Latar Belakang

    Proses transportasi dengan menggunakan aliran fluida merupakan suatu hal

    yang sangat penting, karena banyak digunakan dalam industri. Aliran fluida

    adalah salah satu cara untuk mengangkut fluida dari suatu tempat ke tempat lain

    dengan cara mengalirkannya. Transportasi aliran fluida dapat dilakukan dengan

    menggunakan pipa karena lebih mudah dan aman. Setiap pengangkutan dalam

    industri yang berupa cairan,larutan ataupun suspensi akan sering dijumpai dalam

    transportasi fluida baik dengan Closed Duck   (pipa tertutup) maupun Open

    Channel   (saluran terbuka). Untuk pengangkutan zat padat dilakukan secara

     fluidized , artinya zat padat tersebut di masukkan ke dalam fluida sehingga menjadi

    campuran dua fase,dengan demikian zat padat dapat diangkut. Aliran fluida terjadi

    karena adanya perbedaan tekanan dan elevasi (pengaruh gravitasi). Alat- alat yang

    digunakan untuk mengukur beda tekanan fluida dan kecepatan aliran fluida antara

    lain manometer dan rotameter.

    I.2 Tujuan

    1.  Mempelajari karakteristik pompa yaitu hubungan antara debit aliran (Q)

    dengan head pompa (H).

    2. 

    Mempelajari hubungan antara panjang ekivalen (Le) dengan derajat

     pembukaan kran (oK).

    3. 

    Mempelajari hubungan antara coefficient of discharge  (Co) dengan

     bilangan Reynold (Re).

    4.  Menara rotameter yaitu hubungan antara debit aliran (Q) dengan tinggi

    float (h).

  • 8/18/2019 Aliran Fluida Fix

    10/60

    2

    I.3 Tinjauan Pustaka

    Dalam proses transportasi fluida, salah satu faktor yang berpengaruh adalah

    densitas atau berat jenis. Fluida dapat dipengaruhi oleh tekanan dan suhu, tetapi

    ada pula fluida yang tidak dipengaruhi oleh tekanan dan suhu.

    Berdasarkan pengaruh suhu dan tekanan, fluida dibagi dua :

    a.  Fluida Compresible, yaitu fluida yang sangat dipengaruhi oleh suhu

    dan tekanan, sering disebut fluida termampatkan. Contoh : uap dan

    gas.

     b.  Fluida  Incompresible, yaitu jenis fluida yang densitasnya tidak

    dipengaruhi oleh suhu dan tekanan atau biasanya fluida tidak

    termampatkan. Contoh : air.

    Jenis aliran fluida dapat dibagi tiga yaitu :

    a. 

    Aliran laminar ( Re < 2000 ), dalam jenis ini partikel- partikel fluida

    mengalir secara sejajar dengan sumbu tabung.

     b.  Aliran turbulen ( Re > 4000 ), dalam jenis ini partikel- partikel fluida tidak

    lagi mengalir teratur dan mempunyai komponen kecepatan tegak lurus

    dengan arah aliran.

    c.  Aliran transisi, pada aliran ini fluida dapat mengalir secara laminar atau

    turbulen, tergantung kondisi setempat (2000-4000)

    (Brown, G.G.,1978).

    Aliran zat cair dalam pipa dapat dibagi dua :

    a. 

    Aliran Steady State, untuk aliran yang harga dari masing-masing

    kuantitanya yang ada dalam aliran tersebut tidak berubah dengan waktu.

     b. 

    Aliran Unsteady State, untuk aliran yang harga dari kuantitanya berubah

    menurut waktu.

    Jika fluida mengalir dari sebuah pipa tertutup, maka akan terjadi perbedaan

     bentuk aliran, yang dapat ditentukan dengan bilangan Reynold (Re):

  • 8/18/2019 Aliran Fluida Fix

    11/60

    3

     

      ..Re

      u D  ................................………………………………………( 1 ) 

    Dimana :

      = massa jenis cairan (kg/m3)

    u = kecepatan aliran (m/det)

    D = diameter pipa (m)

      = viskositas (kg/m.det)

    Persamaan kontinuitas dapat dipergunakan untuk menyelasaikan permasalahan

    dalam aliran fluida.

    Persamaan kontinuitas untuk aliran incompressible adalah :

    Asumsi 1 = 2 

    Maka : Q = A1.u1 = A2.u2 …………………………………….( 2 )

    Persamaan kontinuitas untuk aliran compressible adalah :

    m = 1.A1.u1 = 2.A2.u2 ………………………………………( 3 )

    Hubungan energi pada fluida atau zat material yang mengalir melintasi pipa dapat

    ditentukan dengan kesetimbangan energi. Energi dibawa oleh fluida yang

    mengalir dan juga ditransfer dari fuida kesekeliling atau sebaliknya.

    Energi yang dibawa fluida mencakup:

    1.   Internal  energi ( E ), yaitu energi yang disebabkan oleh gerakan molekul atom

    atau elektron yang mempunyai sifat-sifat khusus dari fluida, tanpa

    memperhatikan lokasi atau tempat relatifnya atau posisinya.

    2.  Energi yang dibawa fluida karena kondisi alirannya atau posisinya

    a. Energi kinetik ( Ek ) adalah energi fluida karena gerakannya.

    Ek = gc

    mu

    2

    2

     

     b. Energi potensial (Ep) yaitu energi fluida karena tempat kedudukannya yang

    dipengaruhi gravitasi.

    Ep = gc

    mgz  

  • 8/18/2019 Aliran Fluida Fix

    12/60

    4

    c. Energi tekanan (Et) adalah energi untuk melakukan kerja melawan tekanan

    yang dibawa oleh zat karena aliranya dari awal masuk sampai keluar.

    Energi yang ditransfer antara fluida atau sistem dalam aliran dan sekelilingnya

    ada dua jenis :

    1.  Energi panas (q), yaitu energi yang diserap oleh zat alir dari sekelilingnya

    selama aliran.

    2.  Energi kerja (W), yaitu kerja yang diterima atau dihasilkan atau yang

    dilakukan oleh zat yang mengalir ke sekliling selama aliran dan sering

    disebut “ shaft work ”.

    Selain itu ada juga yang disebut energi friksi (F) yaitu energi yang hilang karena

    gesekan.Rugi energi tersebut pada sambungan , pipa lurus atau penampang yang

    tidak sama.

    (Brown, G.G.,1978).

     Neraca energi untuk sistem aliran fluida dapat ditulis sebagai berikut :

    Energi masuk :

    mE1 +  

      

     

     gc

    mu

    2

    2

    1  +  

      

     

     gc

    mgz 1  + mP1V1

    Energi keluar :

    mE2 +  

      

     

     gc

    mu

    2

    2

    2  +  

      

     

     gc

    mgz 2  + mP2V2 + mq - mWs

    Maka :

    Energi masuk = energi keluar

    mE1 +  

      

     

     gc

    mu

    2

    2

    1  +  

      

     

     gc

    mgz 1  + mP1V1 = mE2 +  

      

     

     gc

    mu

    2

    2

    2  +  

      

     

     gc

    mgz 2  + mP2V2 +

    mq –  mWs …………….........................................................................( 4 )

  • 8/18/2019 Aliran Fluida Fix

    13/60

    5

    Bila :

    E = E1  –  E

    (PV) = P1V1-P2V2 

    u2  = u12-u2 

    z = z1-z2 

    Maka diperoleh neraca energi untuk setiap satuan massa yaitu :

    ΔE +  

      

      

     gc

    u

    2

    2

     +  

      

      

     gc

     z  g  + Δ(PV) = q –  Ws ………………………......( 5 )

    Bila aliran isothermal (E=0) dan fluida incompressible, sedangkan volumenya

    diasumsikan konstan, maka persamaan diatas menjadi :

     

      

      

     gc

    u

    2

    2

     +  

      

      

     gc

     z  g  +

     

      

      

      

     P   = q –  Ws ………………………….........( 6 )

    Apabila ada gesekan ( 0) dan diasumsikan aliran adiabatis (q=0) maka dikenal

    dengan persamaan Bernaully :

     

     

     

      

     gc

    u

    2

    2

     +

     

     

     

      

     gc

     z  g  +

     

     

     

      

      

     P  = -(Ws + F)……………………….....….( 7 )

    keterangan :

    P = Beda tekanan posisi 2 dan 1 (lbf/ft2)

    u2  = Beda kecepatan posisi 2 dan 1 (ft/sec2)

      = Berat jenis fluida (lbm/ft3)

    g = Percepatan gravitasi (ft/sec2)

    gc = Faktor konversi gaya gravitasi (lbm/lbf.ft/sec2)

    z = Beda tinggi posisi 2 dan 1 (ft)

    F = Kerja yang hilang (lbf.ft/lbm)

    Ws = Kerja pompa (lbf.ft/lbm)

    Jika persamaan ( 7 ) dibagi g/gc dimensi masing-masing suku dinyatakan dalam

    ft cairan (cm cairan) dengan :

    w  = . gc

     g , (lbf/ft3)

  • 8/18/2019 Aliran Fluida Fix

    14/60

    6

     g 

     gcWs

     g 

     gc F  Z 

     g 

    u

     P 

    2

    )(   2

       

    Ws F  Z  g 

    u

     P 

    2

    )(   2

      ……………………………………..( 8 )

    (Brown, G.G., 1978)

    Alat-alat aliran fluida :

    a. Pompa

    Pompa adalah alat unutk mengalirkan fluida dari suatu tempat ke tempat

    yang lain. Dari berbagai jenis pompa dapat digololongkan menjadi dua golongan :

    1. Centrifugal Pump 

    Pada pompa jenis ini gaya sentrifugal yang dihasilkan akan melemparkan

    fluida yang ada kedinding pompa (casing), sehingga zat memiliki tenaga

    kinetik yang membuat cairan meninggalkan impeler.

    Gambar 1.Simple Centrifugal Pump 

    2. Positive Displacement Pump 

    Yang termasuk jenis ini adalah :

       Rotary Pump

    Pompa ini cocok untuk cairan yang kental pompa rotary memliki unsur-

    unsur yang memberikan putaran energi ke cairan.

       Reciprocating Pump

    Pada jenis ini tenaga yang dihasilkan diberikan ke sistem adalah berupa

    gerakan piston yang menekan sistem tersebut.

  • 8/18/2019 Aliran Fluida Fix

    15/60

    7

    Gambar 2. Positive-displacement gear type rotary pump

     b. Kran (valve)

    Kran adalah suatu jenis  fitting  yang dipakai untuk mengatur, mengontrol

    dan membuka ataupun menutup aliran. Pemilihan terhadap jenis kran tergantung

     jumlah dan jenis cairan yang akan dialirkan serta tujuan pemakainanya.

    c. Orificemeter

    Orificemeter adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur perbedaan

    tekanan. Alat ini membutuhkan tempat yang besar dan rasio diameter leher

    terhdap pipa tidak dapat diubah-ubah.

    Prinsip orifice ini adalah penurunan penampang arus aliran melalui orifice

    itu, akan menyebabkan tinggi tekan kecepatan meningkat tetapi tinggi tekan

    tekanan menurun dan penurunan tekanan antara kedua titik diukur dengan

    manometer.

    Persamaan Bernaully memberikan dasar untuk mengkorelasikan

     peningkatan tinggi kecepatan dan tinggi tekan tekanan.

    Gambar 3. Orificemeter

  • 8/18/2019 Aliran Fluida Fix

    16/60

    8

    d. Rotameter

    Rotameter adalah alat untuk fluida yang area alirannya berubah-ubah.

    Rotameter terdiri dari tabung gelas yang bentuknya kerucut (tappered glass tube),

    yang didalamnya terdapat pelampung (float) yang bergerak naik turun. Bila

    alirannya besar, float akan terangkat dan sebaliknya.

    Gambar 4. Rotameter

    e. Manometer

    Manometer adalah piranti yang berfungsi dalam mengukur beda tekanan.

    Pada gambar berikut ini bentuk manometer. (Mc Cabe, 1976)

     

    Manometer untuk pompa

    Bila : Z1 = Z2, karena tidak ada beda ketinggian

    u1 = u2, karena luas penampang sama

    F = 0

    Maka persamaan ( 7 ) menjadi :

    air 

     P  P 

    air 

     P Ws

        

    12 

     

    Tekanan di A = tekanan di B

  • 8/18/2019 Aliran Fluida Fix

    17/60

    9

     gc

     g h Hg 

     gc

     g Y air  P  P  A

    ....1

          

     gc

     g hY air  P  P  B

    ..2

       

     

     gc

     g hY air  P 

      ..2

      

     gc

     g h Hg 

     gc

     g Y air  P 

      ....1

          

     gc

     g h Hg 

     gc

     g hair 

     gc

     g h Hg 

     gc

     g Y air  P  P 

      ........12

             

     gcair 

     g hair  Hg .

    .  

            

     gcair 

     g hair  g Ws

    .

    .

      

           .............................................( 9 )

     bila persamaan (9) dibagi g/gc,maka persamaannya menjadi :

    hair  gc

    air  Hg  H Ws  

      .

    .  

        ………………………...................( 10 )

    dimana :

    -Ws = H = head pompa (cm)

    Hg = densitas air raksa (gr/cm3)

    air = densitas air (gr/cm3)

    h = perbedaan tinggi dalam manometer (cm)

    Head pompa (Ws atau H) adalah tinggi kolom cairan yang ekivalen dengan

     perbandingan tenaga dari masing-masing jenis tenaga dari tenaga tinggi dan

    tenaga rendah.

  • 8/18/2019 Aliran Fluida Fix

    18/60

    10

    Gambar 5. Special Pumps and Blowers

     

    Manometer kran

    Bila :

    Z1  = Z2 , karena tidak ada beda ketinggian

    u1 = u2  , karena luas penampang sama

    Ws = 0 , karena tidak ada kerja

    Maka persamaan ( 7 ) menjadi :

     g hhcair air  g  P  F    .

    .

      

        

       

    Munurut Fanning dan D’Archy :

     D gc

    u Le f   F 

    .2

    ..  2

     

    Dimana : f = 0.0056 +32,0(Re)

    5,0 

    Maka :

     g h gcair 

    air  Hg 

     D gc

    u Le f   F    .

    ..2

    ..  2

      

        …………………........( 11 )

    Kalau persamaan (11) dibagi g/gc maka menjadi :

    ..2

    ..   2h

    air 

    air  Hg 

     D g 

    u Le f  

      

         

    air u f  

    hair  Hg  D g  Le

      

        

    ..

    ).(.22

    …………............................( 12 )

  • 8/18/2019 Aliran Fluida Fix

    19/60

    11

    Dimana :

    Le = panjang ekuivalen (cm)

    g = percepatan gravitasi (cm/det2)

    D = diameter pipa (cm)

    f = faktor gesekan

    u = kecepatan (cm/det)

    Panjang ekivalen (Le) adalah panjang pipa lurus yang memberikan

    gesekan yang sama atau ekivalen dengan gesekan yang diberikan oleh

    fitting yang bersangkutan.

      Manometer orifice

    Bila :

    Z1  = Z2 , karena tidak ada beda ketinggian

    Ws = 0, karena tidak ada kerja

    Maka persamaan ( 7 ) menjadi :

     

      

      

     gc

    u

    2

    2

      +  

      

      

      

     P  = -F ................……..........................( 13 )

     F  gcuu  

      

    2212

    2 ……………….........................( 14 )

    Dari persamaan (1) diperoleh :

    u2 =  

      

     

    2

    11

     A

     xAu….……………………….........................( 15 )

    Substitusi persamaan (15) ke persamaan (14) :

     F  gcu A

     Au

      2

    .   212

    2

    2

    1

    2

    1  

      1/

    2

    2

    2

    2

    1

    1

     A A

     F  gc

    u  

     ………….....................................( 16 )

  • 8/18/2019 Aliran Fluida Fix

    20/60

    12

     

     

     

       

      

     P  –  F = Co2

     

     

     

       

      

     P   ………...........................( 17 )

    Persamaan (17) dikombinasikan dengan persamaan (16) :

      1/

    2

    2

    2

    2

    1

    1

     A A

     F  gc

    Cou  

     

    )(2

    1222

    11

     gc

     A AuCo   

    …......……………………...........( 18 )

    Karena persamaan4

    2

    41

    2

    2

    21

     D

     D

     A

     A , maka persamaan (18) menjadi :

    )(2

    14

    2

    4

    1

    1

     

      

     

     gc

     D

     Dair 

    uCo

      

     

    Diketahui :

    - ΔP = gc

     g hair  Hg    .).(        

     gc

     gc g hair  Hg 

     D

     Dair 

    uCo..2

    14

    2

    4

    1

    1

     

      

     

        

      

     

     g hair  Hg 

     D

     Dair 

    uCo.).(2

    14

    2

    4

    1

    1

     

      

     

        

      

     

  • 8/18/2019 Aliran Fluida Fix

    21/60

    13

    Dimana :

    Co = Coefficient of discharge 

    D1  = Diameter pipa dalam (cm)

    D2  = Diameter orifice (cm)

    f. Pipa

    Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam pemilihan pipa yaitu :

    1.  Suhu operasi

    Suhu operasi ini akan menentukan bahan pipa yang akan dipakai dan perlu

    tidaknya isolasi.

    2. 

    Internal/eksternal pressure

    Ini akan menentukan Schedule Number , dimana :

    Schedule Number  = 1000 (P/S)

    P = Internal pressure yang bekerja (psi)

    S = Tegangan yang diijinkan oleh pipa (psi)

    3.  Fluida yang mengalir

    4. 

    Jenis-jenis fitting  

    g. Fitting  

     Fitting  merupakan sepotong pipa yang mempengaruhi dalam menentukan

    kebutuhan :

    1. Menyambung dua buah pipa dengan cara :

      Tanpa mengubah arah dan diameternya, disebut coupling  

      Mengubah arah, disebut elbow

      Mengubah diameter, disebut reducing  

    2. Membatasi arus dalam pipa, disebut plug

    3. Membuat percabangan pipa sehingga arus bercabang, misalnya : tees, crosses.

  • 8/18/2019 Aliran Fluida Fix

    22/60

    14

    I.4 Hipotesis

    1.  Hubungan antara debit aliran (Q) dengan head pompa (H) yaitu, semakin

     besar debit aliran (Q) maka head pompa semakin besar.

    2. 

    Hubungan antara panjang ekivalen (Le) dengan 0kran bukaan (0K) yaitu,

    semakin besar 0kran bukaan maka semakin kecil panjang ekivalen.

    3.  Hubungan antara coefficient of discharge (Co) dengan bilangan reynold

    (Re) yaitu, semakin besar coefficient of discharge  (Co) maka harga Re

     juga semakin besar.

    4.  Hubungan antara debit aliran (Q) dengan tinggi float (h) yaitu, semakin

     besar debit alirannya maka tinggi float juga semakin besar.

  • 8/18/2019 Aliran Fluida Fix

    23/60

    15

    BAB II

    PELAKSANAAN PERCOBAAN

    II.1 Alat dan Bahan

      Bahan yang digunakan:

    Air

      Alat-alat yang digunakan :

    1. Rangkaian alat aliran fluida

    2. Beker glass

    3. Termometer

    4. Gelas ukur

    5. Stop watch

    6. Piknometer

    II.2 Gambar dan Rangkaian alat

    Gambar 6. Rangkaian Alat Aliran Fluida

  • 8/18/2019 Aliran Fluida Fix

    24/60

    16

    Keterangan :

    1.  Bak penampung air

    2.  Manometer Pompa

    3. 

    Pompa

    4.  Manometer Pompa

    5.  Manometer Kran

    6.  Manometer Orifice

    7.  Orifice

    8.  Rotameter

    II.3 Cara Kerja dan Bagan Alir

    Memeriksa rangkaian alat terlebih dahulu. Mengisi tangki penampung

    dengan air dan menghidupkan pompa. Membuka kran dengan derajat pembukaan

     penuh kemudian menghidupkan pompa hingga keadaan aliran konstan ( steady

     state). Setelah aliran konstan, mencatat kedudukan dari beda tinggi manometer

     pompa, manometer kran, manometer orificemeter dan tinggi float pada rotameter.

    Menutup kran dengan sudut 110  dari kedudukan semula setelah mencapai

    keadaan steady state. Menampung debit aliran air yang keluar dengan gelas beker

    dan mengukur dengan gelas ukur tiap 3 detik menggunakan stopwatch.

    Melakukan pengulangan percobaan sebanyak 3 kali untuk setiap 0kran bukaan.

    Kemudian melakukan pengulangan pada langkah kerja diatas dengan derajat

     pembukaan kran yang berbeda-beda dengan menutup kran bukaan sebesar 500 

    sebanyak 15 data. Mengukur :

    a. 

    Temperatur air

     b.  Densitas air dengan menggunakan piknometer

    c.  Diameter pipa dan diameter orifice

  • 8/18/2019 Aliran Fluida Fix

    25/60

    17

    Bagan Alir

    Gambar 7. Bagan Alir

    Memeriksa rangkaian alat

    Mengisi air ke dalam tangki penampung hingga batas

    tangki

    Tangki terisi penuh, membuka kran dengan derajat

     pembukaan penuh.

    Menghidupkan pompa hingga aliran konstan

    Setelah aliran konstan, mencatat kedudukan dari beda

    ketinggian manometer pompa, manometer kran,

    manometer orifice, dan tin i float

    Mengukur debit aliran dengan alat penampung dan

    stopwatch

    Mengulangi langkah 2,3 dan 4 dengan derajat pembukaan

    kran yang berbeda-beda

    Mengukur Temperatur air,densitas air dengan

    menggunakan piknometer, diameter pipa dan diameter

    orifice.

  • 8/18/2019 Aliran Fluida Fix

    26/60

    18

    II.4 Analisa Perhitungan

    1.  Mencari head pompa (H)

    O H  g 

     P  H Ws

    2.  

     

    Mencari persamaan: Y = ax2 + bx + c

    dengan menggunakan least square:

    ∑y = a∑x2 + b∑x + nc

    ∑xy = a∑x3 + b∑x2 + c∑x 

    ∑x2y = a∑x4 + b∑x3 + c∑x 

    2.  Mencari panjang ekivalen (Le)

    Le =O H u f  

     P  Din

    2

    2 ..

    ..2

      

     

    Mencari luas kran: A = ¼ π Dkran 2

    Mencari kecepatan linear: u = A

    Mencari bilangan reynold: Re =O H 

     DinuO H 

    2

    2   ..

     

       

    Mencari faktor friksi: f = 0,0056 +   32.0Re

    5.0 

    3.  Mencari coeficient of discharge (Co)

     P 

     Dori

     DinO H 

    uCo

     

      

     

    .2

    14

    4

    2

    1

      

     

    4.  Mencari hubungan antara debit aliran (Q) dengan tinggi float (h)

    Dengan persamaan: Y = ax + b

    Menggunakan least square: Y = an + bX

    XY = aX + bX

  • 8/18/2019 Aliran Fluida Fix

    27/60

    19

    BAB III

    PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN

    III.1 Hasil Percobaan

    Tabel 1. Hasil Percobaan

    Kran

    Volume

    (ml)

    Waktu

    (detik)

    Q

    (ml/dt)

    Manom

    eter

    Pompa

    Manometer

    Kran

    Manom

    eter

    Orifice

    Tinggi

    Float(cm)

    ki ka ki ka ki ka

    900 831,6667 3,2667 254,5918 0 7,3333 4,8333 3 3 0 15,8

    850 816,6667 3,3233 245,7372 0 6,0000 4,6667 3 3 0 15,0667

    800 733,3333 3,2500 225,641 0 5,0000 4 3 3 0 13,9

    750 740,0000 3,2833 225,3807 0 4,5000 4 3 3 0 13,5

    700 696,6667 3,3133 210,2616 0 4,1000 3,9667 2 2 0 12,8333

    650 596,6667 3,3033 180,6256 0 4,0000 3 ,3333 1,3333 0 11,8333

    600 550,0000 3,2633 168,5393 0 3,9000 3 1 1 0 10,8

    550 528,3333 3,2333 163,4021 0 3,7000 3 0 0 0 10,5667

    500 521,6667 3,1767 164,2183 0 3,5000 3 0 0 0 10,3333

    450 508,3333 3,2833 154,8223 0 3,5000 3 0 0 0 10,1

    400 460,0000 3,3267 138,2766 0 3,5667 3 0 0 0 9,3667

    350 380,0000 3,2200 118,0124 0 3,5000 3 0 0 0 8,1667

    300 313,3333 3,2100 97,61163 0 3,0000 3 0 0 0 6,9

    250 220,0000 3,2333 68,04124 0 3,6000 3 0 0 0 5,0333

    200 106,6667 3,2033 33,29865 0 3,8000 4 0 0 0 2,7667

  • 8/18/2019 Aliran Fluida Fix

    28/60

    20

    Temperatur = 28 oC

    ρ H2O = 0,996233 gr/cm3 

    Diameter orifice = 0,8 cm

    Diameter dalam pipa = 1,62 cm

    Diameter luar pipa = 2,26 cm

    Diameter kran = 3,04 cm

    Viskositas Air = 0,008 gr/cm.s

    III.2 Pembahasan

    1. Hubungan antara debit aliran (Q) dengan head pompa (H).

    Tabel 2. Hubungan antara Debit Aliran (Q) dengan Head Pompa (H)

    Q (x) H (y)

    254,5918 5,1789

    245,7372 4,2373

    225,6410 3,5311

    225,3807 3,1780

    210,2616 2,8955

    180,6256 2,8248

    168,5393 2,7542

    163,4021 2,6130

    164,2183 2,4717

    154,8223 2,4717

    138,2766 2,5188

    118,0124 2,4717

    97,6116 2,1186

    68,0412 2,5424

    33,2986 2,6836

  • 8/18/2019 Aliran Fluida Fix

    29/60

    21

    Gambar 8. Grafik hubungan antara debit aliran (Q) dengan head pompa (H)

    Dengan melihat grafik dapat diketahui bahwa semakin besar debit aliran

    maka head pompa semakin besar. Hal ini disebabkan pada pembukaan derajat

    kran yang besar maka debit aliran besar sehingga tejadi kenaikan tekanan pada

    manometer pompa. Akibatnya head pompa semakin besar sehingga tenaga yang

    dibutuhkan pompa untuk mengalirkan fluida juga semakin besar.

    Untuk mencari Head pompa menggunakan rumus :

    O H  g 

     P  H Ws

    2.  

     

    Dari data hasil percobaan diatas, dibuat perhitungan untuk memperoleh

    efisiensi yang terlihat dalam grafik dengan persamaan sebagai berikut :

    Y = 0,0001x2-0,024x+3,5396

    Dengan persentase kesalahan sebesar 17,3548%.

    Persen kesalahan didapat karena banyaknya manometer yang tidak dapat

     bekerja dengan baik sehingga menyebabkan data percobaan yang tidak tepat.

    Adanya sambungan pipa yang bocor sehingga menyebabkan berkurangnya debit

    air keluar. Kurang tepat dalam membaca manometer juga mempengaruhi persen

    kesalahan.

  • 8/18/2019 Aliran Fluida Fix

    30/60

    22

    2. Hubungan antara panjang ekuivalen (Le) dengan derajat pembukaan kran(oK)

    Tabel 3. Hubungan antara Panjang Ekivalen (Le) dengan Derajat Pembukaan

    Kran (0K)

    Le (y) Kran (x)

    18890,3300 900

    16465,6789 850

    15982,5502 800

    14414,0103 750

    14868,4385 700

    19031,0637 650

    20999,6360 600

    21055,6154 550

    19740,9586 500

    21932,1294 450

    27349,5919 400

    35616,5606 350

    42839,9312 300

    97876,8749 250

    369336,4423 200

  • 8/18/2019 Aliran Fluida Fix

    31/60

    23

    Gambar 9. Grafik hubungan antara panjang ekivalen (Le) dengan derajat

     pembukaan kran (oK)

    Dari grafik terlihat semakin besar derajat pembukaan kran, maka semakin

    kecil panjang ekivalen (Le). Hal tersebut didapat karena nilai u (kecepatan) yang

    semakin besar selaras dengan bertambahnya derajat pembukaan kran, dimana u

    (kecepatan) berbanding terbalik dengan Le.

    Untuk menentukan panjang ekivalen ( Le ) menggunakan rumus :

    f = 0,0056 +   32.0Re

    5.0  

    Dengan: Le =O H u f  

     P  Din

    2

    2 ..

    ..2

      

     

    Dari data percobaan diatas, dibuat perhitungan untuk memperoleh efisiensi yang

    terlihat dalam grafik dan diperoleh persamaan sebagai berikut :

    Y = 782436766,5x-1,644770951 

    Dengan persentase kesalahan sebesar 29,2669%Persen kesalahan didapat karena busur yang digunakan kurang bagus

    sehingga saat memutar kran posisi busur jadi ikut bergeser sehingga menyebabkan

    debit aliran air yang keluar tidak sesuai yang diinginkan. Kurang tepatnya dalam

     pembacaan busur pada 0kran bukaan. Banyak manometer yang rusak sehingga

    menghasilkan data yang tidak sesuai dengan teori.

  • 8/18/2019 Aliran Fluida Fix

    32/60

    24

    3. Menentukan hubungan antara coefficient of discharge (Co) dengan bilangan

     Reynold (Re).

    Tabel 4. Hubungan antara Bilangan Reynold (Re) dengan Coefficient of

     Discharge (Co)

    Reynold (x) Co (y)

    50484,2335 -0,0039

    48728,4076 -0,0047

    44743,4387 -0,0051

    44691,8196 -0,0057

    41693,7727 -0,0058

    35817,1206 -0,0051

    33420,4694 -0,0049

    32401,7767 -0,0050

    32563,6242 -0,0053

    30700,4616 -0,0050

    27419,5194 -0,0044

    23401,2479 -0,0038

    19355,8773 -0,0037

    13492,2225 -0,0021

    6602,9481 -0,0010

  • 8/18/2019 Aliran Fluida Fix

    33/60

    25

    Gambar 10. Grafik hubungan antara coefficient of discharge (Co) dengan

     bilangan Reynold (Re)

    Kecepatan aliran (u) sebanding dengan nilai Coefficient of discharge. Dari

    grafik dapat dilihat bahwa semakin besar harga Re maka semakin besar pula harga

    Co. Hal ini disebabkan karena adanya kecepatan aliran (u) yang semakin besar

     pula dan kecepatan aliran (u) berbanding lurus dengan harga Co.

    Untuk menentukan Co menggunakan rumus :

     P 

     Dori

     DinO H 

    uCo

      

      

    .2

    14

    4

    2

    1

      

     

    Dari data percobaan diatas dibuat perhitungan sehingga diperoleh hubungan

    dengan persamaan sebagai berikut :

    Y = -7,87331E-08x - 0,001837407

    Dengan persentase kesalahan sebesar 23,3584%.

    Persen kesalahan didapat karena kurang tepatnya dalam pembacaan busur

    0kran bukaan. Kurang teliti dalam membaca manometer. Banyaknya manometer

    yang tidak bisa berfungsi dengan baik sehingga menghasilkan data yang tidak

    sesuai dengan teori. Busur yang digunakan kurang bagus sehingga saat memutar

    kran posisi busur jadi ikut bergeser sehingga menyebabkan debit aliran air yang

    keluar tidak sesuai yang diinginkan

  • 8/18/2019 Aliran Fluida Fix

    34/60

  • 8/18/2019 Aliran Fluida Fix

    35/60

    27

    Dengan melihat grafik diatas dapat diketahui bahwa bertambahnya debit

    aliran menyebabkan semakin tinggi float terdorong oleh aliran karena float dapat

     bergerak bebas sesuai dengan besarnya aliran terdorong, sehingga semakin besar

    aliran air pada pipa maka tinggi float semakin besar.

    Dari data percobaan diatas dibuat perhitungan dan diperoleh grafik hubungan

    dengan persamaan sebagai berikut :

    Y = 0,0563x + 1,2683

    Dengan persentase kesalahan sebesar 2,5823 %.

    Persen kesalahan didapat karena kurang teliti dalam membaca ketinggian

    float pada rotameter, kurang teliti dalam membaca tekanan pada manometer, dan

    manometer yang tidak berfungsi dengan baik.

  • 8/18/2019 Aliran Fluida Fix

    36/60

  • 8/18/2019 Aliran Fluida Fix

    37/60

    29

    IV.2 Kritik dan Saran

      Kritik

    Rangkaian alat tidak dapat bekerja dengan baik sehingga menghasilkan

    data percobaan yang kurang tepat dan % kesalahan yang cukup besar

     juga.

      Saran

    Sebaiknya untuk praktikum yang akan datang alat harus diganti untuk

    menghasilkan data yang tepat sehingga percobaan bisa dilakukan

    dengan baik dan lancar tanpa % kesalahan yang besar.

  • 8/18/2019 Aliran Fluida Fix

    38/60

  • 8/18/2019 Aliran Fluida Fix

    39/60

    31

    LAMPIRAN

    HASIL PERHITUNGAN

    ALIRAN FLUIDA

    (D-1)

    Tabel Hasil Percobaan

    Kran

    Volume

    (ml)

    Waktu

    (detik)

    Q

    (ml/dt)

    Manom

    eter

    Pompa

    Manometer

    Kran

    Manom

    eter

    Orifice

    Tinggi

    Float

    (cm)ki ka ki ka ki ka

    900 831,6667 3,2667 254,5918 0 7,3333 4,8333 3 3 0 15,8

    850 816,6667 3,3233 245,7372 0 6,0000 4,6667 3 3 0 15,0667

    800 733,3333 3,2500 225,641 0 5,0000 4 3 3 0 13,9

    750 740,0000 3,2833 225,3807 0 4,5000 4 3 3 0 13,5

    700 696,6667 3,3133 210,2616 0 4,1000 3,9667 2 2 0 12,8333

    650 596,6667 3,3033 180,6256 0 4,0000 3 ,3333 1,3333 0 11,8333

    600 550,0000 3,2633 168,5393 0 3,9000 3 1 1 0 10,8

    550 528,3333 3,2333 163,4021 0 3,7000 3 0 0 0 10,5667

    500 521,6667 3,1767 164,2183 0 3,5000 3 0 0 0 10,3333

    450 508,3333 3,2833 154,8223 0 3,5000 3 0 0 0 10,1

    400 460,0000 3,3267 138,2766 0 3,5667 3 0 0 0 9,3667

    350 380,0000 3,2200 118,0124 0 3,5000 3 0 0 0 8,1667

    300 313,3333 3,2100 97,61163 0 3,0000 3 0 0 0 6,9

    250 220,0000 3,2333 68,04124 0 3,6000 3 0 0 0 5,0333

    200 106,6667 3,2033 33,29865 0 3,8000 4 0 0 0 2,7667

  • 8/18/2019 Aliran Fluida Fix

    40/60

    32

    Temperatur = 28 oC

    ρ H2O = 0,996233 gr/cm3 

    Diameter orifice = 0,8 cm

    Diameter in pipa = 1,62 cm

    Diameter out pipa = 2,26 cm

    Diameter kran = 3,04 cm

    Viskositas Air = 0,008 gr/cm.dt

    1. Hubungan antara debit aliran (Q) dengan head pompa (H).

     H2O = 996,233 Kg/m3

    O H  g 

     P  H Ws

    2.  

     

    -Ws = H =

    23

    2

    22

    22

    8,9233,996

    1

    .1

    1.8,68943333,7

     sm x

    m Kg 

    m N 

     sm Kg 

     x Pa

    m N  I 

     xinlb

     Pa x

    in

    lb

      = 5,1789 m

  • 8/18/2019 Aliran Fluida Fix

    41/60

  • 8/18/2019 Aliran Fluida Fix

    42/60

    34

    Q (x) H (y) x xy x x x y

    1 254,5 5,1 64817,0 1318,5 16501879,9 4201243920,9 335679,6

    2 245,7 4,2 60386,7 1041,2 14839278,2 3646562858,4 255874,9

    3 225,6 3,5 50913,8 796,7 11488258,3 2592222408,0 179779,7

    4 225,3 3,1 50796,4 716,2 11448543,3 2580280829,8 161428,6

    5 210,2 2,8 44209,9 608,8 9295648,7 1954517696,0 128008,3

    6 180,6 2,8 32625,6 510,2 5893022,9 1064430979,7 92162,3

    7 168,5 2,7 28405,5 464,1 4787444,5 806872677,6 78235,1

    8 163,4 2,6 26700,2 426,9 4362873,2 712902485,9 69767,2

    9 164,2 2,4 26967,6 405,9 4428578,2 727253407,8 66656,9

    0 154,8 2,4 23969,9 382,6 3711084,4 574558762,9 59247,4

    1 138,2 2,5 19120,4 348,2 2643903,7 365589892,6 48160,8

    2 118,0 2,4 13926,9 291,6 1643550,9 193959430,2 34423,7

    3 97,6 2,1 9528,03 206,8 930046,5 90783362,8 20186,4

    4 68,0 2,5 4629,6 172,9 315004,3 21433288,2 11770,1

    5 33,2 2,6 1108,7 89,3 36921,5 1229437,2 2975,5

    2448,4 44,4 458106,7 7780,6 92326039,2 19533841438,7 544357,3

    Dengan least square diperoleh :

    44,4 = 458106,7 a + 2448,4 b + 15 c

    7780,6 = 19533841438,7 a + 458106,7 b + 2448,4 c

    1544357,3 =19533841438,7 a + 92326039,2 b + 458106,7 c

    Sehingga didapat : a = 0,0001

     b = -0,0240

    c = 3,5396

    Maka didapat persamaan garis lurus :

    Y = 0,0001x2 -0,0240x + 3,5396

    Yhitung = 0,0001(254,5918)2 -0,0240(254,5918) + 3,5396

    = 4,5251 m 

    % Kesalahan =Ydata

    Yhitung Ydata  x 100%

  • 8/18/2019 Aliran Fluida Fix

    43/60

    35

    % Kesalahan =1789,5

    5251,41789,5    x 100% = 12,6240%

    Analog data berikutnya:

     Noy hitung

    %

    kesalahan

    1 4,5251 12,6240

    2 3,6806 13,1378

    3 3,2156 8,9337

    4 3,2101 1,0119

    5 2,9143 0,6510

    6 2,4671 12,6626

    7 2,3352 15,2136

    8 2,2880 12,4382

    9 2,2951 7,1453

    10 2,2209 10,1499

    11 2,1330 15,3174

    12 2,1000 15,0398

    13 2,1497 1,4675

    14 2,3696 6,7964

    14 2,8513 6,2494

    ∑  138,8386

    % Kesalahan rata-rata =n

     Kesalahan%  

    =15

    8386,138 = 17,3548 %

  • 8/18/2019 Aliran Fluida Fix

    44/60

    36

    2. Hubungan antara panjang ekuivalen(Le) dengan derajat pembukaan

    kran(oK)

    A = ¼ π Dkran 2 

    = ¼ x 3,14 x (3,04 2)

    = 7,5247 cm2

    Kecepatan linear : Q = u.A

    u = A

    u =2

    3

    2547,7

    5918,254

    cm

    cm= 35,09 cm/s

    Re =O H 

     DinuO H 

    2

    2   ..

     

       

    Re =

     scm

     gr 

    cm x s

    cm x

    cm

     gr 

    .0080,0

    62,109,35996233,03

     = 7079,6369

    f = 0,0056 +   32.0Re

    5.0 

    f = 0,0056 +   32.06369,7079

    5.0 = 0,0707

    Le =O H u f  

     P  Din

    2

    2 ..

    ..2

      

     

    Le =

    )996233,0()09,35()0707,0(

    )cm.s

    gr 3505615,513()02,2()62,1(2

    3

    2

    2

    cm

     gr  x

     s

    cm x

     x xcm = 18890,3300 cm

  • 8/18/2019 Aliran Fluida Fix

    45/60

    37

    Analog untuk data berikutnya :

    Kran

    (x) Q u ∆ P pompa  Reynold f Le (y)

    900 254,5918 35,0934 505615,5133 7079,6366 0,0707 18890,3300

    850 245,7372 33,8728 413685,4200 6833,4091 0,0712 16465,6789

    800 225,6410 31,1027 344737,8500 6274,5785 0,0725 15982,5502

    750 225,3807 31,0669 310264,0650 6267,3397 0,0725 14414,0103

    700 210,2616 28,9828 282685,0370 5846,9098 0,0736 14868,4385

    650 180,6256 24,8977 275790,2800 5022,7998 0,0760 19031,0637

    600 168,5393 23,2317 268895,5230 4686,7064 0,0772 20999,6360

    550 163,4021 22,5236 255106,0090 4543,8504 0,0777 21055,6154

    500 164,2183 22,6361 241316,4950 4566,5470 0,0776 19740,9586

    450 154,8223 21,3410 241316,4950 4305,2672 0,0786 21932,1294

    400 138,2766 19,0603 245912,9997 3845,1655 0,0805 27349,5919

    350 118,0124 16,2670 241316,4950 3281,6648 0,0833 35616,5606

    300 97,6116 13,4550 206842,7100 2714,3638 0,0867 42839,9312

    250 68,0412 9,3789 248211,2520 1892,0765 0,0938 97876,8749

    200 33,2986 4,5899 262000,7660 925,9618 0,1095 369336,4423

    Dari tabel diperoleh persamaan exponensial:

    Y = a x b

    Dengan exponensial:

     y x

     y

    b

    a

     x x

     xn

    log.log

    loglog

    )log(log

    log2

     

  • 8/18/2019 Aliran Fluida Fix

    46/60

    38

     No

    0Kran

    (x)

    Le (y) log x log y (log x)2  log x . log y

    1 900 18890,3300 2,9542 4,2762 8,7275 12,6330

    2 850 16465,6789 2,9294 4,2166 8,5815 12,3521

    3 800 15982,5502 2,9031 4,2036 8,4279 12,2036

    4 750 14414,0103 2,8751 4,1588 8,2660 11,9568

    5 700 14868,4385 2,8451 4,1723 8,0946 11,8705

    6 650 19031,0637 2,8129 4,2795 7,9125 12,0378

    7 600 20999,6360 2,7782 4,3222 7,7181 12,0078

    8 550 21055,6154 2,7404 4,3234 7,5096 11,8476

    9 500 19740,9586 2,6990 4,2954 7,2844 11,5931

    10 450 21932,1294 2,6532 4,3411 7,0395 11,5178

    11 400 27349,5919 2,6021 4,4370 6,7707 11,5452

    12 350 35616,5606 2,5441 4,5517 6,4723 11,5797

    13 300 42839,9312 2,4771 4,6318 6,1361 11,4737

    14 250 97876,8749 2,3979 4,9907 5,7501 11,967415 200 369336,4423 2,3010 5,5674 5,2947 12,8108

    ∑  8250 756399,8119 40,5127 66,7676 109,9857 179,3967

    Sehingga: Log a =

    2

    2

    )log(log

    log

    )log(

    log

    log.log

    log

     x x

     xn

     x

     x

     y x

     y

    ; b =

    2)log(log

    log

    )log.log

    log

    (log

     x x

     xn

     y x

     y

     x

    n

     

    Log a =

    9857,1095127,40

    5127,4015

    )9857,109

    5127,40

    (3967,179

    66,7676

     = 782436766,4807 

     b =

    9857,1095127,40

    5127,4015

    3967,1795127,40

    7676,6615

    = -1,6448 

  • 8/18/2019 Aliran Fluida Fix

    47/60

    39

    Didapat persamaan : y = 782436766,4807x-1,6448 

    Yhitung  = 782436766,4807 . (900)-1,6448 = 10824,22938 

    % Kesalahan =Ydata

    Yhitung Ydata  x 100%

    % Kesalahan =18890,3300

    22938,1082418890,3300  x 100% = 42,6996 %

    Analog dengan data berikutnya:

    Y data Y hitung%

    kesalahan

    18890,3300 10824,2293 42,6996

    16465,6789 11888,8815 27,7960

    15982,5502 13135,5069 17,8134

    14414,0103 14606,5780 1,3360

    14868,4385 16361,8344 10,0441

    19031,0637 18482,8679 2,8805

    20999,6360 21083,6633 0,4001

    21055,6154 24327,6801 15,5401

    19740,9586 28456,6247 44,1502

    21932,1294 33841,1651 54,2995

    27349,5919 41075,3219 50,1862

    35616,5606 51164,1932 43,6528

    42839,9312 65929,5649 53,8975

    97876,8749 88985,1472 9,0846

    369336,4423 128444,381 65,2229

    ∑  439,0036

    % Kesalahan rata-rata =n

     Kesalahan% 

    =15

    439,0036 = 29,2669 %

  • 8/18/2019 Aliran Fluida Fix

    48/60

    40

    3. Menentukan hubungan antara coefficient of discharge (Co) dengan

    bilangan Reynold (Re).

    A = ¼  Dorifice2

    = 0.25  3.14  (0,8cm)2 

    = 0,5024 cm2

    Kecepatan linier pada orifice :

    u = A

    Q =

    2

    3

    5024,0

    5918,254

    cm

     s

    cm

     = 506,7513 cm/s

    Re =O H 

     DorificeuO H 

    2

    2

    2   ..

     

       

    Re =

     scm

     gr 

    cm x s

    cm xcm

     gr 

    .0080,0

    )8,0()7513,506()996233,0(   23

     = 50484,2335 

     P 

     Dori

     DinO H 

    uCo

     

      

     

    .2

    14

    4

    2

    1

      

     

    2

    4

    4

    3

    .5133,505615.2

    18,0

    62,1996233,0

    7513,506

     scm

     gr 

    cm

     gr 

     s

    cmCo

     

      

     

    =- 0,0039

  • 8/18/2019 Aliran Fluida Fix

    49/60

    41

    Analog untuk data berikutnya :

    Kran

    (x)Q u

    Reynold

    (x)Co (y)

    900 254,5918 506,7513 50484,2335 -0,0039

    850 245,7372 489,1266 48728,4076 -0,0047

    800 225,6410 449,1262 44743,4387 -0,0051

    750 225,3807 448,6081 44691,8196 -0,0057

    700 210,2616 418,5143 41693,7727 -0,0058

    650 180,6256 359,5255 35817,1206 -0,0051

    600 168,5393 335,4684 33420,4694 -0,0049

    550 163,4021 325,2430 32401,7767 -0,0050

    500 164,2183 326,8676 32563,6242 -0,0053

    450 154,8223 308,1655 30700,4616 -0,0050

    400 138,2766 275,2320 27419,5194 -0,0044

    350 118,0124 234,8973 23401,2479 -0,0038

    300 97,6116 194,2907 19355,8773 -0,0037

    250 68,0412 135,4324 13492,2225 -0,0021

    200 33,2986 66,2792 6602,9481 -0,0010

    Dari tabel diperoleh persamaan garis lurus:

    Y = a + bx

    Dengan Least Square  :

    Y = an + bX

    XY = aX + bX2 

  • 8/18/2019 Aliran Fluida Fix

    50/60

    42

     No Reynold (x) Co (y) x x*y

    1 50484,2335 -0,0039 2548657835,7345 -199,2984

    2 48728,4076 -0,0047 2374457702,8919 -226,9378

    3 44743,4387 -0,0051 2001975304,3608 -229,6056

    4 44691,8196 -0,0057 1997358736,5337 -254,5290

    5 41693,7727 -0,0058 1738370682,6183 -243,1377

    6 35817,1206 -0,0051 1282866128,5159 -183,9141

    7 33420,4694 -0,0049 1116927774,0735 -164,2306

    8 32401,7767 -0,0050 1049875135,2239 -162,7158

    9 32563,6242 -0,0053 1060389620,6892 -173,7365

    10 30700,4616 -0,0050 942518345,0311 -154,4242

    11 27419,5194 -0,0044 751830042,6541 -120,8790

    12 23401,2479 -0,0038 547618404,3543 -89,7230

    13 19355,8773 -0,0037 374649984,1671 -71,6140

    14 13492,2225 -0,0021 182040067,6307 -28,9973

    15 6602,9481 -0,0010 43598923,5690 -6,5794

    ∑  485516,9397 -0,0658 18013134688,0479 -2310,3224

    Sehingga: -0,0658 = 15 a + 485516,9397 b

    -2310,3224 = 485516,9397 a + 18013134688,0479 b

    Diperoleh nilai: a =-0,00000007873

     b = -0,0018

    Didapat persamaan: y =-0,00000007873 –  0,0018x

     yhitung  = -0,00000007873 –  0,0018(50484,2335) = - 0,0058

    % Kesalahan =Ydata

    Yhitung Ydata  x 100%

    % Kesalahan =0039,0

    )0058,0(0039,0

     x 100% = 47,2284 %

  • 8/18/2019 Aliran Fluida Fix

    51/60

    43

    Analog untuk data berikutnya:

    y hitung%

    Kesalahan

    -0,0058 47,2284

    -0,0056 21,0253

    -0,0053 3,7230

    -0,0053 6,6129

    -0,0051 12,8433

    -0,0046 10,0282

    -0,0044 9,8265

    -0,0044 13,3582

    -0,0044 18,2101

    -0,0042 16,1626

    -0,0040 10,2022

    -0,0036 5,0007

    -0,0033 10,1618

    -0,0029 33,1778

    -0,0023 132,8155

    ∑  350,3763

    % Kesalahan rata-rata =n

     Kesalahan%  =

    15

    3763,350 = 23,3584 %

  • 8/18/2019 Aliran Fluida Fix

    52/60

    44

    4. Hubungan antara debit aliran (Q) dengan tinggi float (h) 

    Kran Q (x) h (y)

    900 254,5918 15,8

    850 245,7372 15,0667

    800 225,6410 13,9

    750 225,3807 13,5

    700 210,2616 12,8333

    50 180,6256 11,8333

    600 168,5393 10,8

    550 163,4021 10,5667

    500 164,2183 10,3333

    450 154,8223 10,1

    400 138,2766 9,3667

    350 118,0124 8,1667

    300 97,6116 6,9

    250 68,0412 5,0333

    200 33,2986 2,76S67

    Dari tabel diperoleh persamaan garis lurus:

    Y = a + bX

    Dengan Least Square  :

    Y = an + bX

    XY = aX + bX2 

  • 8/18/2019 Aliran Fluida Fix

    53/60

    45

     No Q (x) h (y) x x*y

    1 254,5918 15,8 64817,0033 4022,5510

    2 245,7372 15,0667 60386,7772 3702,4407

    3 225,6410 13,9 50913,8725 3136,4103

    4 225,3807 13,5 50796,4647 3042,6396

    5 210,2616 12,8333 44209,9276 2698,3568

    6 180,6256 11,8333 32625,6185 2137,4033

    7 168,5393 10,8 28405,5044 1820,2247

    8 163,4021 10,5667 26700,2338 1726,6151

    9 164,2183 10,3333 26967,6363 1696,9220

    10 154,8223 10,1 23969,9554 1563,7056

    11 138,2766 9,3667 19120,4051 1295,1904

    12 118,0124 8,1667 13926,9318 963,7681

    13 97,6116 6,9 9528,0304 673,5202

    14 68,0412 5,0333 4629,6099 342,4742

    15 33,2986 2,7667 1108,7999 92,1263

    ∑  2448,4604 156,9667 458106,7708 28914,3483

    Sehingga: 156,9667 = 15 a + 2448,4604 b

    28914,3483 = 2448,4604 a + 458106,7708 b

    Diperoleh nilai: a = 0,0563 

     b = 1,2863

    Didapat persamaan: y = 0,0563 + 1,2863x

    Yhitung  = 0,0563 + 1,2863(254,5918) = 15,6116

    % Kesalahan =Ydata

    Yhitung Ydata  x 100%

    % Kesalahan =8,15

    6116,158,15    x 100% = 1,1926 %

  • 8/18/2019 Aliran Fluida Fix

    54/60

    46

    Analog untuk data berikutnya:

    Y hitung % kesalahan

    15,6116 1,1926

    15,1213 0,3626

    13,9899 0,6467

    13,9752 3,5203

    13,1240 2,2651

    11,4555 3,1928

    10,7751 0,2309

    10,4858 0,7650

    10,5318 1,9205

    10,0028 0,9624

    9,0713 3,1537

    7,9304 2,8931

    6,7818 1,7125

    5,1170 1,6627

    3,1610 14,2535

    ∑  38,7343

    % Kesalahan rata-rata =n

     Kesalahan% 

    =15

    %7343,38 = 2,5823 %

  • 8/18/2019 Aliran Fluida Fix

    55/60

    47

    Tanya Jawab Seminar

    1. 

    Sebutkan jenis- jenis pompa! (Bobby simanjuntak)

    Pompa adalah alat unutk mengalirkan fluida dari suatu tempat ke tempat

    yang lain. Dari berbagai jenis pompa dapat digololongkan menjadi dua

    golongan :

    1. Centrifugal Pump 

    Pada pompa jenis ini gaya sentrifugal yang dihasilkan akan melemparkan

    fluida yang ada kedinding pompa (casing), sehingga zat memiliki tenaga

    kinetik yang membuat cairan meninggalkan impeler.

    Gambar 1.Simple Centrifugal Pump 

    2. Positive Displacement Pump 

    Yang termasuk jenis ini adalah :

       Rotary Pump

    Pompa ini cocok untuk cairan yang kental pompa rotary memliki unsur-

    unsur yang memberikan putaran energi ke cairan.

       Reciprocating Pump

    Pada jenis ini tenaga yang dihasilkan diberikan ke sistem adalah berupa

    gerakan piston yang menekan sistem tersebut.

    Gambar 2. Positive-displacement gear type rotary pump

  • 8/18/2019 Aliran Fluida Fix

    56/60

    48

    2. 

    Jelaskan klasifikasi fluida berdasarkan pengaruh suhu tekanan! (riski

    angga)

    Berdasarkan pengaruh suhu dan tekanan, fluida dibagi dua :

    c.  Fluida Compresible, yaitu fluida yang sangat dipengaruhi oleh suhu

    dan tekanan, sering disebut fluida termampatkan. Contoh : uap dan

    gas.

    d.  Fluida  Incompresible, yaitu jenis fluida yang densitasnya tidak

    dipengaruhi oleh suhu dan tekanan atau biasanya fluida tidak

    termampatkan. Contoh : air.

    3.  Sebutkan alat transportasi padatan! (luthfi)

    1. Belt Conveyor  

     Belt Conveyor   pada dasarnya mernpakan peralatan yang cukup

    sederhana. Alat tersebut terdiri dari sabuk yang tahan terhadap

     pengangkutan benda padat. Sabuk yang digunakan pada belt conveyor  ini

    dapat dibuat dari berbagai jenis bahan misalnya dari karet, plastik, kulit

    ataupun logam yang tergantung dari jenis dan sifat bahan yang akan

    diangkut. Untuk mengangkut bahan- bahan yang panas, sabuk yang

    digunakan terbuat dari logam yang tahan terhadap panas.

    2.  Chain Conveyor

    Chain conveyor dapat dibagi atas beberapa jenis conveyor, yaitu :Scraper

    Conveyor, Apron Conveyor, dan Bucket Conveyor .

  • 8/18/2019 Aliran Fluida Fix

    57/60

    49

      Scraper Conveyor

    Scraper conveyor  merupakan konveyor yang sederhana dan paling murah

    diantara jenis -jenis konveyor lainnya. Konveyor jenis ini dapat

    digunakan dengan kemiringan yang besar. Konveyor jenis ini digunakan

    untuk mengangkut material - material ringan yang tidak mudah rusak,

    seperti : abu, kayu dan kepingan. 

     Apron Conveyor

     Apron Conveyor   digunakan untuk variasi yang lebih luas dan untuk

     beban yang lebih berat dengan jarak yang pendek.  Apron Conveyor  

    yang sederhana terdiri dari dua rantai yang dibuat dari mata rantai yang

    dapat ditempa dan ditanggalkan dengan alat tambahan A. Palang kayu

    dipasang pada alat tambahan A diantara rantai dengan seluruh tumpuan

    dari tarikan konveyor. Untuk bahan yang berat dan pengangkutan yang

  • 8/18/2019 Aliran Fluida Fix

    58/60

    50

    lama dapat ditambahkan roda (roller ) pada alat tambahan A. Selain

    digunakan roller , palang kayu dapat juga digantikan dengan plat baja

    untuk mengangkut bahan yang berat.

       Bucket Elevator

     Belt, scraper   maupun apron conveyor   mengangkut material dengan

    kemiringan yang terbatas. Belt conveyor   jarang beroperasi pada sudut

    yang lebih besar dari 15-20° dan scraper jarang melebihi 30°.

    Sedangkan kadangkala diperlukan pengangkutan material dengan

    kemiringan yang curam. Untuk itu dapat digunakan  Bucket Elevalor .

    Secara umum bucket elevator   terdiri dari timba -timba (bucket ) yang

    dibawa oleh rantai atau sabuk yang bergerak. Timba -timba (bucket )

    yang digunakan memiliki beberapa bentuk sesuai dengan fungsinya

    masing -masing

    4.  Jelaskan Co itu apa? Jelaskan hubungan antara Co dengan Re!

    Co adalah perbandingan antara theoritical flow (aliran berdasarkan teori

    yang sudah ada atau berdasarkan rumus) dengan true flow (aliran yang

    sebenarnya terjadi pada suatu proses industri kimia). Hubungan antara Co

    dengan Re adalah semakin besar harga Co (Coefficient of Discharge) maka

    semakin besar harga Re (bilangan reynold), hal ini disebabkan karena Co

     berbanding lurus dengan kecepatan aliran (u).berdarkan rumus berikut:

     P 

     Dori

     DinO H 

    uCo

     

      

     

    .2

    14

    4

    2

    1

      

     

  • 8/18/2019 Aliran Fluida Fix

    59/60

    51

    Kecepatan aliran (u) berbanding lurus dengan bilangan reynold (Re),

     berdasarkan rumus berikut:

    Re =O H 

     DinuO H 

    2

    2   ..

     

       

    Sehingga dapat disimpulkan jika harga Co semakin besar maka bilangan

    reynold nya (Re) juga akan semakin besar.

    5.  Jelaskan neraca energy dari aliran fluida!

    Energi masuk = energi keluar

    mE1 +  

      

     

     gc

    mu

    2

    2

    1  +  

      

     

     gc

    mgz 1  + mP1V1 = mE2 +  

      

     

     gc

    mu

    2

    2

    2  +  

      

     

     gc

    mgz 2  +

    mP2V2 + mq –  mWs

    Bila :

    E = E1  –  E2 

    (PV) = P1V1-P2V2 

    u2  = u12-u2 

    z = z1-z2

    Maka diperoleh neraca energi untuk setiap satuan massa yaitu :

    ΔE +  

      

      

     gc

    u

    2

    2

     +  

      

      

     gc

     z  g  + Δ(PV) = q –  Ws

    Bila aliran isothermal (E=0) dan fluida incompressible, sedangkan

    volumenya diasumsikan konstan, maka persamaan diatas menjadi :

     

      

      

     gc

    u

    2

    2

     +  

      

      

     gc

     z  g  +

     

      

      

      

     P   = q –  Ws

  • 8/18/2019 Aliran Fluida Fix

    60/60