Aliran Fluida Fix
-
Upload
shandy-armando -
Category
Documents
-
view
244 -
download
0
Transcript of Aliran Fluida Fix
-
8/18/2019 Aliran Fluida Fix
1/60
LAPORAN
PRAKTIKUM DASAR TEKNIK KIMIA
ALIRAN FLUIDA
D-1
Disusun Oleh
SHANDY ARMANDO. K/ 121130111
KHAUF FADLILAH. R / 121130112
LABORATORIUM DASAR TEKNIK KIMIA
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
YOGYAKARTA
2015
-
8/18/2019 Aliran Fluida Fix
2/60
ii
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN
PRAKTIKUM DASAR TEKNIK KIMIA
ALIRAN FLUIDA
D-1
Disusun oleh
SHANDY ARMANDO. K / 121130111
KHAUF FADLILAH. R / 121130112
Yogyakarta, Juni 2015
Asisten pembimbing praktikum
Anirawilda. P
-
8/18/2019 Aliran Fluida Fix
3/60
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan
laporan Praktikum Dasar Teknik Kimia yang berjudul “Aliran Fluida” dengan
tepat.
Adapun tujuan dari pembuatan laporan ini adalah untuk memenuhi syarat
kelulusan mata kuliah Praktikum Dasar Teknik Kimia.
Dengan selesainya laporan ini, penyusun mengucapkan terima kasih
sebesarbesarnya kepada:
1.
Ir. Danang Jaya, MT, selaku Kepala Laboratorium Dasar Teknik Kimia
UPN “Veteran “ Yogyakarta.
2. Anirawilda. P, selaku Asisten Pembimbing Praktikum Dasar Tenik Kimia
pada acara D-1 ini.
3. Seluruh staf Laboratorium Dasar Teknik Kimia atas seluruh bantuannya
yang telah diberikan kepada praktikan.
4.
Seluruh pihak yang telah membantu baik langsung maupun tidak langsungsehingga laporan ini dapat diselesaikan.
Akhir kata penyusun berharap agar laporan ini dapat bermanfaat bagi
penyusun dan semua pihak yang memerlukan laporan ini.
Penyusun
-
8/18/2019 Aliran Fluida Fix
4/60
iv
DAFTAR ISI
Bab III. Percobaan dan Pembahasan
III.I Hasil Percobaan ............................................................................... 19
III.2 Pembahasan ..................................................................................... 20
Bab IV. Penutup
IV.1 Kesimpulan .................................................................................... 28
IV.2 Kritik dan Saran ............................................................................. 29
Daftar Pustaka
Lampiran
Halaman Judul .................................................................................................. i
Lembar Pengesahan ......................................................................................... ii
Kata Pengantar ................................................................................................. iii
Daftar Isi........................................................................................................... iv
Daftar Tabel ..................................................................................................... v
Daftar Gambar ................................................................................................. vi
Daftar Lambang ............................................................................................... viiIntisari .............................................................................................................. viii
Bab I. Pendahuluan
I.1 Latar Belakang .................................................................................... 1
I.2 Tujuan ................................................................................................. 1
I.3 Tinjauan Pustaka .................................................................................. 2
I.4 Hipotesis ............................................................................................... 14
Bab II. Pelaksanaan Percobaan
II.1 Alat dan Bahan ................................................................................. 15
II.2 Gambar dan Rangkaian Alat ............................................................. 15
II.3. Cara Kerja dan Bagan Alir ............................................................... 16
II.4 Analisa Perhitungan .......................................................................... 18
-
8/18/2019 Aliran Fluida Fix
5/60
-
8/18/2019 Aliran Fluida Fix
6/60
vi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Simple centrifugal pump ……………………………................ 6
Gambar 2. Positive-displacement gear type rotary pump ……………….... 7
Gambar 3. Orificemeter ……........................................................................ 7
Gambar 4. Rotameter ……………………………………........................... 8
Gambar 5. Special pumps and blowers ……………………………............. 9
Gambar 6. Rangkaian alat aliran fluida ………………................................ 15
Gambar 7.Bagan alir ……............................................................................. 17
Gambar 8. Hubungan antara debit aliran (Q) dengan head pompa (H)…..... 21
Gambar 9. Hubungan antara panjang ekivalen (Le) dengan 0kran bukaan... 23
Gambar 10. Hubungan coefficient of discharge dengan bilangan reynold ... 25
Gambar 11. Hubungan antara debit aliran (Q) dengan tinggi float (h) ......... 26
-
8/18/2019 Aliran Fluida Fix
7/60
vii
DAFTAR LAMBANG
A = Luas, cm2
Q = Debit aliran, cm3
H = Head pompa
Co = Coeficient of discharge
Re = Bilangan reynold
Le = Panjang ekivalen (cm)
g = Percepatan gravitasi (/det)
D = Diameter pipa (cm)
= Faktor gesekan
U = Kecepatan (cm/det)
-Ws = Head pompa (cm)
= Densitas raksa (gr/cm3)
= Densitas air (gr/cm3)
∆H = Perbedaan ketinggian Hg dalam manometer (cm)
-
8/18/2019 Aliran Fluida Fix
8/60
viii
INTISARI
Aliran fluida adalah suatu cara pemindahan fluida (gas, uap, cairan) dari suatu tempat
ke tempat lain dengan mengalirkannya melalui pipa. Aliran fluida terjadi karena adanya
perbedaan tekanan dan elevasi. Aliran fluida digunakan dalam industri-industri yang
melibatkan pemipaan, umumnya semua industri menggunakan pemipaan untuk mengalirkansuatu zat padat, cair atau gas dari suatu tempat ke tempat lain sebagai alat transportasi.
Pertama-tama percobaan di mulai dengan memeriksa rangkaian alat agar proses
percobaan berjalan dengan lancar, setelah itu mengisi air ke dalam tangki penampung hingga
batas tangki, setelah tangki terisi dengan penuh lalu membuka kran dengan derajat
pembukaan penuh dan setelah itu menghidupkan pompa hingga aliran konstan. Kemudianmemulai percobaan dengan menutup 110
◦ kran dan menunggu aliran konstan. Setelah aliran
konstan, mencatat kedudukan dari beda ketinggian manometer pompa, manometer kran,
manometer orifice, dan tinggi float pada rotameter, setelah semua sudah dicatat, mengukurdebit aliran dengan menampung volume debit yang keluar tiap 3 detik dan dengan alat
penampung (beker glass) dan stopwatch. Setelah itu, mengulangi percobaan dengan menutup
kran sebesar 500 dan mengulangi 3x percobaan di setiap derajad pembuka yang berbeda agar
didapat data yang baik.
Dari percobaan ini didapat hubungan bahwa makin besar debit aliran, maka head
Pompa semakin besar juga. Untuk data panjang ekivalen (Le) dengan derajad pembukaan
keran didapat, makin kecil derajat pembukaan kran, maka panjang ekivalen makin besar.Untuk hubungan coefficient of discharge (Co) dengan bilangan Reynold di peroleh, Co
bertambah selaras dengan pertambahan bilangan Reynolds. Yang terakhir, didapat hubungan
debit aliran (Q) dengan tinggi float (h) dimana dengan bertambahnya debit aliran
menyebabkan float semakin tinggi.
-
8/18/2019 Aliran Fluida Fix
9/60
1
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Proses transportasi dengan menggunakan aliran fluida merupakan suatu hal
yang sangat penting, karena banyak digunakan dalam industri. Aliran fluida
adalah salah satu cara untuk mengangkut fluida dari suatu tempat ke tempat lain
dengan cara mengalirkannya. Transportasi aliran fluida dapat dilakukan dengan
menggunakan pipa karena lebih mudah dan aman. Setiap pengangkutan dalam
industri yang berupa cairan,larutan ataupun suspensi akan sering dijumpai dalam
transportasi fluida baik dengan Closed Duck (pipa tertutup) maupun Open
Channel (saluran terbuka). Untuk pengangkutan zat padat dilakukan secara
fluidized , artinya zat padat tersebut di masukkan ke dalam fluida sehingga menjadi
campuran dua fase,dengan demikian zat padat dapat diangkut. Aliran fluida terjadi
karena adanya perbedaan tekanan dan elevasi (pengaruh gravitasi). Alat- alat yang
digunakan untuk mengukur beda tekanan fluida dan kecepatan aliran fluida antara
lain manometer dan rotameter.
I.2 Tujuan
1. Mempelajari karakteristik pompa yaitu hubungan antara debit aliran (Q)
dengan head pompa (H).
2.
Mempelajari hubungan antara panjang ekivalen (Le) dengan derajat
pembukaan kran (oK).
3.
Mempelajari hubungan antara coefficient of discharge (Co) dengan
bilangan Reynold (Re).
4. Menara rotameter yaitu hubungan antara debit aliran (Q) dengan tinggi
float (h).
-
8/18/2019 Aliran Fluida Fix
10/60
2
I.3 Tinjauan Pustaka
Dalam proses transportasi fluida, salah satu faktor yang berpengaruh adalah
densitas atau berat jenis. Fluida dapat dipengaruhi oleh tekanan dan suhu, tetapi
ada pula fluida yang tidak dipengaruhi oleh tekanan dan suhu.
Berdasarkan pengaruh suhu dan tekanan, fluida dibagi dua :
a. Fluida Compresible, yaitu fluida yang sangat dipengaruhi oleh suhu
dan tekanan, sering disebut fluida termampatkan. Contoh : uap dan
gas.
b. Fluida Incompresible, yaitu jenis fluida yang densitasnya tidak
dipengaruhi oleh suhu dan tekanan atau biasanya fluida tidak
termampatkan. Contoh : air.
Jenis aliran fluida dapat dibagi tiga yaitu :
a.
Aliran laminar ( Re < 2000 ), dalam jenis ini partikel- partikel fluida
mengalir secara sejajar dengan sumbu tabung.
b. Aliran turbulen ( Re > 4000 ), dalam jenis ini partikel- partikel fluida tidak
lagi mengalir teratur dan mempunyai komponen kecepatan tegak lurus
dengan arah aliran.
c. Aliran transisi, pada aliran ini fluida dapat mengalir secara laminar atau
turbulen, tergantung kondisi setempat (2000-4000)
(Brown, G.G.,1978).
Aliran zat cair dalam pipa dapat dibagi dua :
a.
Aliran Steady State, untuk aliran yang harga dari masing-masing
kuantitanya yang ada dalam aliran tersebut tidak berubah dengan waktu.
b.
Aliran Unsteady State, untuk aliran yang harga dari kuantitanya berubah
menurut waktu.
Jika fluida mengalir dari sebuah pipa tertutup, maka akan terjadi perbedaan
bentuk aliran, yang dapat ditentukan dengan bilangan Reynold (Re):
-
8/18/2019 Aliran Fluida Fix
11/60
3
..Re
u D ................................………………………………………( 1 )
Dimana :
= massa jenis cairan (kg/m3)
u = kecepatan aliran (m/det)
D = diameter pipa (m)
= viskositas (kg/m.det)
Persamaan kontinuitas dapat dipergunakan untuk menyelasaikan permasalahan
dalam aliran fluida.
Persamaan kontinuitas untuk aliran incompressible adalah :
Asumsi 1 = 2
Maka : Q = A1.u1 = A2.u2 …………………………………….( 2 )
Persamaan kontinuitas untuk aliran compressible adalah :
m = 1.A1.u1 = 2.A2.u2 ………………………………………( 3 )
Hubungan energi pada fluida atau zat material yang mengalir melintasi pipa dapat
ditentukan dengan kesetimbangan energi. Energi dibawa oleh fluida yang
mengalir dan juga ditransfer dari fuida kesekeliling atau sebaliknya.
Energi yang dibawa fluida mencakup:
1. Internal energi ( E ), yaitu energi yang disebabkan oleh gerakan molekul atom
atau elektron yang mempunyai sifat-sifat khusus dari fluida, tanpa
memperhatikan lokasi atau tempat relatifnya atau posisinya.
2. Energi yang dibawa fluida karena kondisi alirannya atau posisinya
a. Energi kinetik ( Ek ) adalah energi fluida karena gerakannya.
Ek = gc
mu
2
2
b. Energi potensial (Ep) yaitu energi fluida karena tempat kedudukannya yang
dipengaruhi gravitasi.
Ep = gc
mgz
-
8/18/2019 Aliran Fluida Fix
12/60
4
c. Energi tekanan (Et) adalah energi untuk melakukan kerja melawan tekanan
yang dibawa oleh zat karena aliranya dari awal masuk sampai keluar.
Energi yang ditransfer antara fluida atau sistem dalam aliran dan sekelilingnya
ada dua jenis :
1. Energi panas (q), yaitu energi yang diserap oleh zat alir dari sekelilingnya
selama aliran.
2. Energi kerja (W), yaitu kerja yang diterima atau dihasilkan atau yang
dilakukan oleh zat yang mengalir ke sekliling selama aliran dan sering
disebut “ shaft work ”.
Selain itu ada juga yang disebut energi friksi (F) yaitu energi yang hilang karena
gesekan.Rugi energi tersebut pada sambungan , pipa lurus atau penampang yang
tidak sama.
(Brown, G.G.,1978).
Neraca energi untuk sistem aliran fluida dapat ditulis sebagai berikut :
Energi masuk :
mE1 +
gc
mu
2
2
1 +
gc
mgz 1 + mP1V1
Energi keluar :
mE2 +
gc
mu
2
2
2 +
gc
mgz 2 + mP2V2 + mq - mWs
Maka :
Energi masuk = energi keluar
mE1 +
gc
mu
2
2
1 +
gc
mgz 1 + mP1V1 = mE2 +
gc
mu
2
2
2 +
gc
mgz 2 + mP2V2 +
mq – mWs …………….........................................................................( 4 )
-
8/18/2019 Aliran Fluida Fix
13/60
5
Bila :
E = E1 – E
2
(PV) = P1V1-P2V2
u2 = u12-u2
z = z1-z2
Maka diperoleh neraca energi untuk setiap satuan massa yaitu :
ΔE +
gc
u
2
2
+
gc
z g + Δ(PV) = q – Ws ………………………......( 5 )
Bila aliran isothermal (E=0) dan fluida incompressible, sedangkan volumenya
diasumsikan konstan, maka persamaan diatas menjadi :
gc
u
2
2
+
gc
z g +
P = q – Ws ………………………….........( 6 )
Apabila ada gesekan ( 0) dan diasumsikan aliran adiabatis (q=0) maka dikenal
dengan persamaan Bernaully :
gc
u
2
2
+
gc
z g +
P = -(Ws + F)……………………….....….( 7 )
keterangan :
P = Beda tekanan posisi 2 dan 1 (lbf/ft2)
u2 = Beda kecepatan posisi 2 dan 1 (ft/sec2)
= Berat jenis fluida (lbm/ft3)
g = Percepatan gravitasi (ft/sec2)
gc = Faktor konversi gaya gravitasi (lbm/lbf.ft/sec2)
z = Beda tinggi posisi 2 dan 1 (ft)
F = Kerja yang hilang (lbf.ft/lbm)
Ws = Kerja pompa (lbf.ft/lbm)
Jika persamaan ( 7 ) dibagi g/gc dimensi masing-masing suku dinyatakan dalam
ft cairan (cm cairan) dengan :
w = . gc
g , (lbf/ft3)
-
8/18/2019 Aliran Fluida Fix
14/60
6
g
gcWs
g
gc F Z
g
u
W
P
2
)( 2
Ws F Z g
u
W
P
2
)( 2
……………………………………..( 8 )
(Brown, G.G., 1978)
Alat-alat aliran fluida :
a. Pompa
Pompa adalah alat unutk mengalirkan fluida dari suatu tempat ke tempat
yang lain. Dari berbagai jenis pompa dapat digololongkan menjadi dua golongan :
1. Centrifugal Pump
Pada pompa jenis ini gaya sentrifugal yang dihasilkan akan melemparkan
fluida yang ada kedinding pompa (casing), sehingga zat memiliki tenaga
kinetik yang membuat cairan meninggalkan impeler.
Gambar 1.Simple Centrifugal Pump
2. Positive Displacement Pump
Yang termasuk jenis ini adalah :
Rotary Pump
Pompa ini cocok untuk cairan yang kental pompa rotary memliki unsur-
unsur yang memberikan putaran energi ke cairan.
Reciprocating Pump
Pada jenis ini tenaga yang dihasilkan diberikan ke sistem adalah berupa
gerakan piston yang menekan sistem tersebut.
-
8/18/2019 Aliran Fluida Fix
15/60
7
Gambar 2. Positive-displacement gear type rotary pump
b. Kran (valve)
Kran adalah suatu jenis fitting yang dipakai untuk mengatur, mengontrol
dan membuka ataupun menutup aliran. Pemilihan terhadap jenis kran tergantung
jumlah dan jenis cairan yang akan dialirkan serta tujuan pemakainanya.
c. Orificemeter
Orificemeter adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur perbedaan
tekanan. Alat ini membutuhkan tempat yang besar dan rasio diameter leher
terhdap pipa tidak dapat diubah-ubah.
Prinsip orifice ini adalah penurunan penampang arus aliran melalui orifice
itu, akan menyebabkan tinggi tekan kecepatan meningkat tetapi tinggi tekan
tekanan menurun dan penurunan tekanan antara kedua titik diukur dengan
manometer.
Persamaan Bernaully memberikan dasar untuk mengkorelasikan
peningkatan tinggi kecepatan dan tinggi tekan tekanan.
Gambar 3. Orificemeter
-
8/18/2019 Aliran Fluida Fix
16/60
8
d. Rotameter
Rotameter adalah alat untuk fluida yang area alirannya berubah-ubah.
Rotameter terdiri dari tabung gelas yang bentuknya kerucut (tappered glass tube),
yang didalamnya terdapat pelampung (float) yang bergerak naik turun. Bila
alirannya besar, float akan terangkat dan sebaliknya.
Gambar 4. Rotameter
e. Manometer
Manometer adalah piranti yang berfungsi dalam mengukur beda tekanan.
Pada gambar berikut ini bentuk manometer. (Mc Cabe, 1976)
Manometer untuk pompa
Bila : Z1 = Z2, karena tidak ada beda ketinggian
u1 = u2, karena luas penampang sama
F = 0
Maka persamaan ( 7 ) menjadi :
air
P P
air
P Ws
12
Tekanan di A = tekanan di B
-
8/18/2019 Aliran Fluida Fix
17/60
9
gc
g h Hg
gc
g Y air P P A
....1
gc
g hY air P P B
..2
gc
g hY air P
..2
gc
g h Hg
gc
g Y air P
....1
gc
g h Hg
gc
g hair
gc
g h Hg
gc
g Y air P P
........12
gcair
g hair Hg .
.
gcair
g hair g Ws
.
.
.............................................( 9 )
bila persamaan (9) dibagi g/gc,maka persamaannya menjadi :
hair gc
air Hg H Ws
.
.
………………………...................( 10 )
dimana :
-Ws = H = head pompa (cm)
Hg = densitas air raksa (gr/cm3)
air = densitas air (gr/cm3)
h = perbedaan tinggi dalam manometer (cm)
Head pompa (Ws atau H) adalah tinggi kolom cairan yang ekivalen dengan
perbandingan tenaga dari masing-masing jenis tenaga dari tenaga tinggi dan
tenaga rendah.
-
8/18/2019 Aliran Fluida Fix
18/60
10
Gambar 5. Special Pumps and Blowers
Manometer kran
Bila :
Z1 = Z2 , karena tidak ada beda ketinggian
u1 = u2 , karena luas penampang sama
Ws = 0 , karena tidak ada kerja
Maka persamaan ( 7 ) menjadi :
g hhcair air g P F .
.
Munurut Fanning dan D’Archy :
D gc
u Le f F
.2
.. 2
Dimana : f = 0.0056 +32,0(Re)
5,0
Maka :
g h gcair
air Hg
D gc
u Le f F .
..2
.. 2
…………………........( 11 )
Kalau persamaan (11) dibagi g/gc maka menjadi :
..2
.. 2h
air
air Hg
D g
u Le f
air u f
hair Hg D g Le
..
).(.22
…………............................( 12 )
-
8/18/2019 Aliran Fluida Fix
19/60
11
Dimana :
Le = panjang ekuivalen (cm)
g = percepatan gravitasi (cm/det2)
D = diameter pipa (cm)
f = faktor gesekan
u = kecepatan (cm/det)
Panjang ekivalen (Le) adalah panjang pipa lurus yang memberikan
gesekan yang sama atau ekivalen dengan gesekan yang diberikan oleh
fitting yang bersangkutan.
Manometer orifice
Bila :
Z1 = Z2 , karena tidak ada beda ketinggian
Ws = 0, karena tidak ada kerja
Maka persamaan ( 7 ) menjadi :
gc
u
2
2
+
P = -F ................……..........................( 13 )
F gcuu
2212
2 ……………….........................( 14 )
Dari persamaan (1) diperoleh :
u2 =
2
11
A
xAu….……………………….........................( 15 )
Substitusi persamaan (15) ke persamaan (14) :
F gcu A
Au
2
. 212
2
2
1
2
1
1/
2
2
2
2
1
1
A A
F gc
u
………….....................................( 16 )
-
8/18/2019 Aliran Fluida Fix
20/60
12
P – F = Co2
P ………...........................( 17 )
Persamaan (17) dikombinasikan dengan persamaan (16) :
1/
2
2
2
2
1
1
A A
F gc
Cou
)(2
1222
11
gc
A AuCo
…......……………………...........( 18 )
Karena persamaan4
2
41
2
2
21
D
D
A
A , maka persamaan (18) menjadi :
)(2
14
2
4
1
1
gc
D
Dair
uCo
Diketahui :
- ΔP = gc
g hair Hg .).(
gc
gc g hair Hg
D
Dair
uCo..2
14
2
4
1
1
g hair Hg
D
Dair
uCo.).(2
14
2
4
1
1
-
8/18/2019 Aliran Fluida Fix
21/60
13
Dimana :
Co = Coefficient of discharge
D1 = Diameter pipa dalam (cm)
D2 = Diameter orifice (cm)
f. Pipa
Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam pemilihan pipa yaitu :
1. Suhu operasi
Suhu operasi ini akan menentukan bahan pipa yang akan dipakai dan perlu
tidaknya isolasi.
2.
Internal/eksternal pressure
Ini akan menentukan Schedule Number , dimana :
Schedule Number = 1000 (P/S)
P = Internal pressure yang bekerja (psi)
S = Tegangan yang diijinkan oleh pipa (psi)
3. Fluida yang mengalir
4.
Jenis-jenis fitting
g. Fitting
Fitting merupakan sepotong pipa yang mempengaruhi dalam menentukan
kebutuhan :
1. Menyambung dua buah pipa dengan cara :
Tanpa mengubah arah dan diameternya, disebut coupling
Mengubah arah, disebut elbow
Mengubah diameter, disebut reducing
2. Membatasi arus dalam pipa, disebut plug
3. Membuat percabangan pipa sehingga arus bercabang, misalnya : tees, crosses.
-
8/18/2019 Aliran Fluida Fix
22/60
14
I.4 Hipotesis
1. Hubungan antara debit aliran (Q) dengan head pompa (H) yaitu, semakin
besar debit aliran (Q) maka head pompa semakin besar.
2.
Hubungan antara panjang ekivalen (Le) dengan 0kran bukaan (0K) yaitu,
semakin besar 0kran bukaan maka semakin kecil panjang ekivalen.
3. Hubungan antara coefficient of discharge (Co) dengan bilangan reynold
(Re) yaitu, semakin besar coefficient of discharge (Co) maka harga Re
juga semakin besar.
4. Hubungan antara debit aliran (Q) dengan tinggi float (h) yaitu, semakin
besar debit alirannya maka tinggi float juga semakin besar.
-
8/18/2019 Aliran Fluida Fix
23/60
15
BAB II
PELAKSANAAN PERCOBAAN
II.1 Alat dan Bahan
Bahan yang digunakan:
Air
Alat-alat yang digunakan :
1. Rangkaian alat aliran fluida
2. Beker glass
3. Termometer
4. Gelas ukur
5. Stop watch
6. Piknometer
II.2 Gambar dan Rangkaian alat
Gambar 6. Rangkaian Alat Aliran Fluida
-
8/18/2019 Aliran Fluida Fix
24/60
16
Keterangan :
1. Bak penampung air
2. Manometer Pompa
3.
Pompa
4. Manometer Pompa
5. Manometer Kran
6. Manometer Orifice
7. Orifice
8. Rotameter
II.3 Cara Kerja dan Bagan Alir
Memeriksa rangkaian alat terlebih dahulu. Mengisi tangki penampung
dengan air dan menghidupkan pompa. Membuka kran dengan derajat pembukaan
penuh kemudian menghidupkan pompa hingga keadaan aliran konstan ( steady
state). Setelah aliran konstan, mencatat kedudukan dari beda tinggi manometer
pompa, manometer kran, manometer orificemeter dan tinggi float pada rotameter.
Menutup kran dengan sudut 110 dari kedudukan semula setelah mencapai
keadaan steady state. Menampung debit aliran air yang keluar dengan gelas beker
dan mengukur dengan gelas ukur tiap 3 detik menggunakan stopwatch.
Melakukan pengulangan percobaan sebanyak 3 kali untuk setiap 0kran bukaan.
Kemudian melakukan pengulangan pada langkah kerja diatas dengan derajat
pembukaan kran yang berbeda-beda dengan menutup kran bukaan sebesar 500
sebanyak 15 data. Mengukur :
a.
Temperatur air
b. Densitas air dengan menggunakan piknometer
c. Diameter pipa dan diameter orifice
-
8/18/2019 Aliran Fluida Fix
25/60
17
Bagan Alir
Gambar 7. Bagan Alir
Memeriksa rangkaian alat
Mengisi air ke dalam tangki penampung hingga batas
tangki
Tangki terisi penuh, membuka kran dengan derajat
pembukaan penuh.
Menghidupkan pompa hingga aliran konstan
Setelah aliran konstan, mencatat kedudukan dari beda
ketinggian manometer pompa, manometer kran,
manometer orifice, dan tin i float
Mengukur debit aliran dengan alat penampung dan
stopwatch
Mengulangi langkah 2,3 dan 4 dengan derajat pembukaan
kran yang berbeda-beda
Mengukur Temperatur air,densitas air dengan
menggunakan piknometer, diameter pipa dan diameter
orifice.
-
8/18/2019 Aliran Fluida Fix
26/60
18
II.4 Analisa Perhitungan
1. Mencari head pompa (H)
O H g
P H Ws
2.
Mencari persamaan: Y = ax2 + bx + c
dengan menggunakan least square:
∑y = a∑x2 + b∑x + nc
∑xy = a∑x3 + b∑x2 + c∑x
∑x2y = a∑x4 + b∑x3 + c∑x
2. Mencari panjang ekivalen (Le)
Le =O H u f
P Din
2
2 ..
..2
Mencari luas kran: A = ¼ π Dkran 2
Mencari kecepatan linear: u = A
Q
Mencari bilangan reynold: Re =O H
DinuO H
2
2 ..
Mencari faktor friksi: f = 0,0056 + 32.0Re
5.0
3. Mencari coeficient of discharge (Co)
P
Dori
DinO H
uCo
.2
14
4
2
1
4. Mencari hubungan antara debit aliran (Q) dengan tinggi float (h)
Dengan persamaan: Y = ax + b
Menggunakan least square: Y = an + bX
XY = aX + bX
-
8/18/2019 Aliran Fluida Fix
27/60
19
BAB III
PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN
III.1 Hasil Percobaan
Tabel 1. Hasil Percobaan
Kran
Volume
(ml)
Waktu
(detik)
Q
(ml/dt)
Manom
eter
Pompa
Manometer
Kran
Manom
eter
Orifice
Tinggi
Float(cm)
ki ka ki ka ki ka
900 831,6667 3,2667 254,5918 0 7,3333 4,8333 3 3 0 15,8
850 816,6667 3,3233 245,7372 0 6,0000 4,6667 3 3 0 15,0667
800 733,3333 3,2500 225,641 0 5,0000 4 3 3 0 13,9
750 740,0000 3,2833 225,3807 0 4,5000 4 3 3 0 13,5
700 696,6667 3,3133 210,2616 0 4,1000 3,9667 2 2 0 12,8333
650 596,6667 3,3033 180,6256 0 4,0000 3 ,3333 1,3333 0 11,8333
600 550,0000 3,2633 168,5393 0 3,9000 3 1 1 0 10,8
550 528,3333 3,2333 163,4021 0 3,7000 3 0 0 0 10,5667
500 521,6667 3,1767 164,2183 0 3,5000 3 0 0 0 10,3333
450 508,3333 3,2833 154,8223 0 3,5000 3 0 0 0 10,1
400 460,0000 3,3267 138,2766 0 3,5667 3 0 0 0 9,3667
350 380,0000 3,2200 118,0124 0 3,5000 3 0 0 0 8,1667
300 313,3333 3,2100 97,61163 0 3,0000 3 0 0 0 6,9
250 220,0000 3,2333 68,04124 0 3,6000 3 0 0 0 5,0333
200 106,6667 3,2033 33,29865 0 3,8000 4 0 0 0 2,7667
-
8/18/2019 Aliran Fluida Fix
28/60
20
Temperatur = 28 oC
ρ H2O = 0,996233 gr/cm3
Diameter orifice = 0,8 cm
Diameter dalam pipa = 1,62 cm
Diameter luar pipa = 2,26 cm
Diameter kran = 3,04 cm
Viskositas Air = 0,008 gr/cm.s
III.2 Pembahasan
1. Hubungan antara debit aliran (Q) dengan head pompa (H).
Tabel 2. Hubungan antara Debit Aliran (Q) dengan Head Pompa (H)
Q (x) H (y)
254,5918 5,1789
245,7372 4,2373
225,6410 3,5311
225,3807 3,1780
210,2616 2,8955
180,6256 2,8248
168,5393 2,7542
163,4021 2,6130
164,2183 2,4717
154,8223 2,4717
138,2766 2,5188
118,0124 2,4717
97,6116 2,1186
68,0412 2,5424
33,2986 2,6836
-
8/18/2019 Aliran Fluida Fix
29/60
21
Gambar 8. Grafik hubungan antara debit aliran (Q) dengan head pompa (H)
Dengan melihat grafik dapat diketahui bahwa semakin besar debit aliran
maka head pompa semakin besar. Hal ini disebabkan pada pembukaan derajat
kran yang besar maka debit aliran besar sehingga tejadi kenaikan tekanan pada
manometer pompa. Akibatnya head pompa semakin besar sehingga tenaga yang
dibutuhkan pompa untuk mengalirkan fluida juga semakin besar.
Untuk mencari Head pompa menggunakan rumus :
O H g
P H Ws
2.
Dari data hasil percobaan diatas, dibuat perhitungan untuk memperoleh
efisiensi yang terlihat dalam grafik dengan persamaan sebagai berikut :
Y = 0,0001x2-0,024x+3,5396
Dengan persentase kesalahan sebesar 17,3548%.
Persen kesalahan didapat karena banyaknya manometer yang tidak dapat
bekerja dengan baik sehingga menyebabkan data percobaan yang tidak tepat.
Adanya sambungan pipa yang bocor sehingga menyebabkan berkurangnya debit
air keluar. Kurang tepat dalam membaca manometer juga mempengaruhi persen
kesalahan.
-
8/18/2019 Aliran Fluida Fix
30/60
22
2. Hubungan antara panjang ekuivalen (Le) dengan derajat pembukaan kran(oK)
Tabel 3. Hubungan antara Panjang Ekivalen (Le) dengan Derajat Pembukaan
Kran (0K)
Le (y) Kran (x)
18890,3300 900
16465,6789 850
15982,5502 800
14414,0103 750
14868,4385 700
19031,0637 650
20999,6360 600
21055,6154 550
19740,9586 500
21932,1294 450
27349,5919 400
35616,5606 350
42839,9312 300
97876,8749 250
369336,4423 200
-
8/18/2019 Aliran Fluida Fix
31/60
23
Gambar 9. Grafik hubungan antara panjang ekivalen (Le) dengan derajat
pembukaan kran (oK)
Dari grafik terlihat semakin besar derajat pembukaan kran, maka semakin
kecil panjang ekivalen (Le). Hal tersebut didapat karena nilai u (kecepatan) yang
semakin besar selaras dengan bertambahnya derajat pembukaan kran, dimana u
(kecepatan) berbanding terbalik dengan Le.
Untuk menentukan panjang ekivalen ( Le ) menggunakan rumus :
f = 0,0056 + 32.0Re
5.0
Dengan: Le =O H u f
P Din
2
2 ..
..2
Dari data percobaan diatas, dibuat perhitungan untuk memperoleh efisiensi yang
terlihat dalam grafik dan diperoleh persamaan sebagai berikut :
Y = 782436766,5x-1,644770951
Dengan persentase kesalahan sebesar 29,2669%Persen kesalahan didapat karena busur yang digunakan kurang bagus
sehingga saat memutar kran posisi busur jadi ikut bergeser sehingga menyebabkan
debit aliran air yang keluar tidak sesuai yang diinginkan. Kurang tepatnya dalam
pembacaan busur pada 0kran bukaan. Banyak manometer yang rusak sehingga
menghasilkan data yang tidak sesuai dengan teori.
-
8/18/2019 Aliran Fluida Fix
32/60
24
3. Menentukan hubungan antara coefficient of discharge (Co) dengan bilangan
Reynold (Re).
Tabel 4. Hubungan antara Bilangan Reynold (Re) dengan Coefficient of
Discharge (Co)
Reynold (x) Co (y)
50484,2335 -0,0039
48728,4076 -0,0047
44743,4387 -0,0051
44691,8196 -0,0057
41693,7727 -0,0058
35817,1206 -0,0051
33420,4694 -0,0049
32401,7767 -0,0050
32563,6242 -0,0053
30700,4616 -0,0050
27419,5194 -0,0044
23401,2479 -0,0038
19355,8773 -0,0037
13492,2225 -0,0021
6602,9481 -0,0010
-
8/18/2019 Aliran Fluida Fix
33/60
25
Gambar 10. Grafik hubungan antara coefficient of discharge (Co) dengan
bilangan Reynold (Re)
Kecepatan aliran (u) sebanding dengan nilai Coefficient of discharge. Dari
grafik dapat dilihat bahwa semakin besar harga Re maka semakin besar pula harga
Co. Hal ini disebabkan karena adanya kecepatan aliran (u) yang semakin besar
pula dan kecepatan aliran (u) berbanding lurus dengan harga Co.
Untuk menentukan Co menggunakan rumus :
P
Dori
DinO H
uCo
.2
14
4
2
1
Dari data percobaan diatas dibuat perhitungan sehingga diperoleh hubungan
dengan persamaan sebagai berikut :
Y = -7,87331E-08x - 0,001837407
Dengan persentase kesalahan sebesar 23,3584%.
Persen kesalahan didapat karena kurang tepatnya dalam pembacaan busur
0kran bukaan. Kurang teliti dalam membaca manometer. Banyaknya manometer
yang tidak bisa berfungsi dengan baik sehingga menghasilkan data yang tidak
sesuai dengan teori. Busur yang digunakan kurang bagus sehingga saat memutar
kran posisi busur jadi ikut bergeser sehingga menyebabkan debit aliran air yang
keluar tidak sesuai yang diinginkan
-
8/18/2019 Aliran Fluida Fix
34/60
-
8/18/2019 Aliran Fluida Fix
35/60
27
Dengan melihat grafik diatas dapat diketahui bahwa bertambahnya debit
aliran menyebabkan semakin tinggi float terdorong oleh aliran karena float dapat
bergerak bebas sesuai dengan besarnya aliran terdorong, sehingga semakin besar
aliran air pada pipa maka tinggi float semakin besar.
Dari data percobaan diatas dibuat perhitungan dan diperoleh grafik hubungan
dengan persamaan sebagai berikut :
Y = 0,0563x + 1,2683
Dengan persentase kesalahan sebesar 2,5823 %.
Persen kesalahan didapat karena kurang teliti dalam membaca ketinggian
float pada rotameter, kurang teliti dalam membaca tekanan pada manometer, dan
manometer yang tidak berfungsi dengan baik.
-
8/18/2019 Aliran Fluida Fix
36/60
-
8/18/2019 Aliran Fluida Fix
37/60
29
IV.2 Kritik dan Saran
Kritik
Rangkaian alat tidak dapat bekerja dengan baik sehingga menghasilkan
data percobaan yang kurang tepat dan % kesalahan yang cukup besar
juga.
Saran
Sebaiknya untuk praktikum yang akan datang alat harus diganti untuk
menghasilkan data yang tepat sehingga percobaan bisa dilakukan
dengan baik dan lancar tanpa % kesalahan yang besar.
-
8/18/2019 Aliran Fluida Fix
38/60
-
8/18/2019 Aliran Fluida Fix
39/60
31
LAMPIRAN
HASIL PERHITUNGAN
ALIRAN FLUIDA
(D-1)
Tabel Hasil Percobaan
Kran
Volume
(ml)
Waktu
(detik)
Q
(ml/dt)
Manom
eter
Pompa
Manometer
Kran
Manom
eter
Orifice
Tinggi
Float
(cm)ki ka ki ka ki ka
900 831,6667 3,2667 254,5918 0 7,3333 4,8333 3 3 0 15,8
850 816,6667 3,3233 245,7372 0 6,0000 4,6667 3 3 0 15,0667
800 733,3333 3,2500 225,641 0 5,0000 4 3 3 0 13,9
750 740,0000 3,2833 225,3807 0 4,5000 4 3 3 0 13,5
700 696,6667 3,3133 210,2616 0 4,1000 3,9667 2 2 0 12,8333
650 596,6667 3,3033 180,6256 0 4,0000 3 ,3333 1,3333 0 11,8333
600 550,0000 3,2633 168,5393 0 3,9000 3 1 1 0 10,8
550 528,3333 3,2333 163,4021 0 3,7000 3 0 0 0 10,5667
500 521,6667 3,1767 164,2183 0 3,5000 3 0 0 0 10,3333
450 508,3333 3,2833 154,8223 0 3,5000 3 0 0 0 10,1
400 460,0000 3,3267 138,2766 0 3,5667 3 0 0 0 9,3667
350 380,0000 3,2200 118,0124 0 3,5000 3 0 0 0 8,1667
300 313,3333 3,2100 97,61163 0 3,0000 3 0 0 0 6,9
250 220,0000 3,2333 68,04124 0 3,6000 3 0 0 0 5,0333
200 106,6667 3,2033 33,29865 0 3,8000 4 0 0 0 2,7667
-
8/18/2019 Aliran Fluida Fix
40/60
32
Temperatur = 28 oC
ρ H2O = 0,996233 gr/cm3
Diameter orifice = 0,8 cm
Diameter in pipa = 1,62 cm
Diameter out pipa = 2,26 cm
Diameter kran = 3,04 cm
Viskositas Air = 0,008 gr/cm.dt
1. Hubungan antara debit aliran (Q) dengan head pompa (H).
H2O = 996,233 Kg/m3
O H g
P H Ws
2.
-Ws = H =
23
2
22
22
8,9233,996
1
.1
1.8,68943333,7
sm x
m Kg
m N
sm Kg
x Pa
m N I
xinlb
Pa x
in
lb
= 5,1789 m
-
8/18/2019 Aliran Fluida Fix
41/60
-
8/18/2019 Aliran Fluida Fix
42/60
34
Q (x) H (y) x xy x x x y
1 254,5 5,1 64817,0 1318,5 16501879,9 4201243920,9 335679,6
2 245,7 4,2 60386,7 1041,2 14839278,2 3646562858,4 255874,9
3 225,6 3,5 50913,8 796,7 11488258,3 2592222408,0 179779,7
4 225,3 3,1 50796,4 716,2 11448543,3 2580280829,8 161428,6
5 210,2 2,8 44209,9 608,8 9295648,7 1954517696,0 128008,3
6 180,6 2,8 32625,6 510,2 5893022,9 1064430979,7 92162,3
7 168,5 2,7 28405,5 464,1 4787444,5 806872677,6 78235,1
8 163,4 2,6 26700,2 426,9 4362873,2 712902485,9 69767,2
9 164,2 2,4 26967,6 405,9 4428578,2 727253407,8 66656,9
0 154,8 2,4 23969,9 382,6 3711084,4 574558762,9 59247,4
1 138,2 2,5 19120,4 348,2 2643903,7 365589892,6 48160,8
2 118,0 2,4 13926,9 291,6 1643550,9 193959430,2 34423,7
3 97,6 2,1 9528,03 206,8 930046,5 90783362,8 20186,4
4 68,0 2,5 4629,6 172,9 315004,3 21433288,2 11770,1
5 33,2 2,6 1108,7 89,3 36921,5 1229437,2 2975,5
2448,4 44,4 458106,7 7780,6 92326039,2 19533841438,7 544357,3
Dengan least square diperoleh :
44,4 = 458106,7 a + 2448,4 b + 15 c
7780,6 = 19533841438,7 a + 458106,7 b + 2448,4 c
1544357,3 =19533841438,7 a + 92326039,2 b + 458106,7 c
Sehingga didapat : a = 0,0001
b = -0,0240
c = 3,5396
Maka didapat persamaan garis lurus :
Y = 0,0001x2 -0,0240x + 3,5396
Yhitung = 0,0001(254,5918)2 -0,0240(254,5918) + 3,5396
= 4,5251 m
% Kesalahan =Ydata
Yhitung Ydata x 100%
-
8/18/2019 Aliran Fluida Fix
43/60
35
% Kesalahan =1789,5
5251,41789,5 x 100% = 12,6240%
Analog data berikutnya:
Noy hitung
%
kesalahan
1 4,5251 12,6240
2 3,6806 13,1378
3 3,2156 8,9337
4 3,2101 1,0119
5 2,9143 0,6510
6 2,4671 12,6626
7 2,3352 15,2136
8 2,2880 12,4382
9 2,2951 7,1453
10 2,2209 10,1499
11 2,1330 15,3174
12 2,1000 15,0398
13 2,1497 1,4675
14 2,3696 6,7964
14 2,8513 6,2494
∑ 138,8386
% Kesalahan rata-rata =n
Kesalahan%
=15
8386,138 = 17,3548 %
-
8/18/2019 Aliran Fluida Fix
44/60
36
2. Hubungan antara panjang ekuivalen(Le) dengan derajat pembukaan
kran(oK)
A = ¼ π Dkran 2
= ¼ x 3,14 x (3,04 2)
= 7,5247 cm2
Kecepatan linear : Q = u.A
u = A
Q
u =2
3
2547,7
5918,254
cm
cm= 35,09 cm/s
Re =O H
DinuO H
2
2 ..
Re =
scm
gr
cm x s
cm x
cm
gr
.0080,0
62,109,35996233,03
= 7079,6369
f = 0,0056 + 32.0Re
5.0
f = 0,0056 + 32.06369,7079
5.0 = 0,0707
Le =O H u f
P Din
2
2 ..
..2
Le =
)996233,0()09,35()0707,0(
)cm.s
gr 3505615,513()02,2()62,1(2
3
2
2
cm
gr x
s
cm x
x xcm = 18890,3300 cm
-
8/18/2019 Aliran Fluida Fix
45/60
37
Analog untuk data berikutnya :
Kran
(x) Q u ∆ P pompa Reynold f Le (y)
900 254,5918 35,0934 505615,5133 7079,6366 0,0707 18890,3300
850 245,7372 33,8728 413685,4200 6833,4091 0,0712 16465,6789
800 225,6410 31,1027 344737,8500 6274,5785 0,0725 15982,5502
750 225,3807 31,0669 310264,0650 6267,3397 0,0725 14414,0103
700 210,2616 28,9828 282685,0370 5846,9098 0,0736 14868,4385
650 180,6256 24,8977 275790,2800 5022,7998 0,0760 19031,0637
600 168,5393 23,2317 268895,5230 4686,7064 0,0772 20999,6360
550 163,4021 22,5236 255106,0090 4543,8504 0,0777 21055,6154
500 164,2183 22,6361 241316,4950 4566,5470 0,0776 19740,9586
450 154,8223 21,3410 241316,4950 4305,2672 0,0786 21932,1294
400 138,2766 19,0603 245912,9997 3845,1655 0,0805 27349,5919
350 118,0124 16,2670 241316,4950 3281,6648 0,0833 35616,5606
300 97,6116 13,4550 206842,7100 2714,3638 0,0867 42839,9312
250 68,0412 9,3789 248211,2520 1892,0765 0,0938 97876,8749
200 33,2986 4,5899 262000,7660 925,9618 0,1095 369336,4423
Dari tabel diperoleh persamaan exponensial:
Y = a x b
Dengan exponensial:
y x
y
b
a
x x
xn
log.log
loglog
)log(log
log2
-
8/18/2019 Aliran Fluida Fix
46/60
38
No
0Kran
(x)
Le (y) log x log y (log x)2 log x . log y
1 900 18890,3300 2,9542 4,2762 8,7275 12,6330
2 850 16465,6789 2,9294 4,2166 8,5815 12,3521
3 800 15982,5502 2,9031 4,2036 8,4279 12,2036
4 750 14414,0103 2,8751 4,1588 8,2660 11,9568
5 700 14868,4385 2,8451 4,1723 8,0946 11,8705
6 650 19031,0637 2,8129 4,2795 7,9125 12,0378
7 600 20999,6360 2,7782 4,3222 7,7181 12,0078
8 550 21055,6154 2,7404 4,3234 7,5096 11,8476
9 500 19740,9586 2,6990 4,2954 7,2844 11,5931
10 450 21932,1294 2,6532 4,3411 7,0395 11,5178
11 400 27349,5919 2,6021 4,4370 6,7707 11,5452
12 350 35616,5606 2,5441 4,5517 6,4723 11,5797
13 300 42839,9312 2,4771 4,6318 6,1361 11,4737
14 250 97876,8749 2,3979 4,9907 5,7501 11,967415 200 369336,4423 2,3010 5,5674 5,2947 12,8108
∑ 8250 756399,8119 40,5127 66,7676 109,9857 179,3967
Sehingga: Log a =
2
2
)log(log
log
)log(
log
log.log
log
x x
xn
x
x
y x
y
; b =
2)log(log
log
)log.log
log
(log
x x
xn
y x
y
x
n
Log a =
9857,1095127,40
5127,4015
)9857,109
5127,40
(3967,179
66,7676
= 782436766,4807
b =
9857,1095127,40
5127,4015
3967,1795127,40
7676,6615
= -1,6448
-
8/18/2019 Aliran Fluida Fix
47/60
39
Didapat persamaan : y = 782436766,4807x-1,6448
Yhitung = 782436766,4807 . (900)-1,6448 = 10824,22938
% Kesalahan =Ydata
Yhitung Ydata x 100%
% Kesalahan =18890,3300
22938,1082418890,3300 x 100% = 42,6996 %
Analog dengan data berikutnya:
Y data Y hitung%
kesalahan
18890,3300 10824,2293 42,6996
16465,6789 11888,8815 27,7960
15982,5502 13135,5069 17,8134
14414,0103 14606,5780 1,3360
14868,4385 16361,8344 10,0441
19031,0637 18482,8679 2,8805
20999,6360 21083,6633 0,4001
21055,6154 24327,6801 15,5401
19740,9586 28456,6247 44,1502
21932,1294 33841,1651 54,2995
27349,5919 41075,3219 50,1862
35616,5606 51164,1932 43,6528
42839,9312 65929,5649 53,8975
97876,8749 88985,1472 9,0846
369336,4423 128444,381 65,2229
∑ 439,0036
% Kesalahan rata-rata =n
Kesalahan%
=15
439,0036 = 29,2669 %
-
8/18/2019 Aliran Fluida Fix
48/60
40
3. Menentukan hubungan antara coefficient of discharge (Co) dengan
bilangan Reynold (Re).
A = ¼ Dorifice2
= 0.25 3.14 (0,8cm)2
= 0,5024 cm2
Kecepatan linier pada orifice :
u = A
Q =
2
3
5024,0
5918,254
cm
s
cm
= 506,7513 cm/s
Re =O H
DorificeuO H
2
2
2 ..
Re =
scm
gr
cm x s
cm xcm
gr
.0080,0
)8,0()7513,506()996233,0( 23
= 50484,2335
P
Dori
DinO H
uCo
.2
14
4
2
1
2
4
4
3
.5133,505615.2
18,0
62,1996233,0
7513,506
scm
gr
cm
gr
s
cmCo
=- 0,0039
-
8/18/2019 Aliran Fluida Fix
49/60
41
Analog untuk data berikutnya :
Kran
(x)Q u
Reynold
(x)Co (y)
900 254,5918 506,7513 50484,2335 -0,0039
850 245,7372 489,1266 48728,4076 -0,0047
800 225,6410 449,1262 44743,4387 -0,0051
750 225,3807 448,6081 44691,8196 -0,0057
700 210,2616 418,5143 41693,7727 -0,0058
650 180,6256 359,5255 35817,1206 -0,0051
600 168,5393 335,4684 33420,4694 -0,0049
550 163,4021 325,2430 32401,7767 -0,0050
500 164,2183 326,8676 32563,6242 -0,0053
450 154,8223 308,1655 30700,4616 -0,0050
400 138,2766 275,2320 27419,5194 -0,0044
350 118,0124 234,8973 23401,2479 -0,0038
300 97,6116 194,2907 19355,8773 -0,0037
250 68,0412 135,4324 13492,2225 -0,0021
200 33,2986 66,2792 6602,9481 -0,0010
Dari tabel diperoleh persamaan garis lurus:
Y = a + bx
Dengan Least Square :
Y = an + bX
XY = aX + bX2
-
8/18/2019 Aliran Fluida Fix
50/60
42
No Reynold (x) Co (y) x x*y
1 50484,2335 -0,0039 2548657835,7345 -199,2984
2 48728,4076 -0,0047 2374457702,8919 -226,9378
3 44743,4387 -0,0051 2001975304,3608 -229,6056
4 44691,8196 -0,0057 1997358736,5337 -254,5290
5 41693,7727 -0,0058 1738370682,6183 -243,1377
6 35817,1206 -0,0051 1282866128,5159 -183,9141
7 33420,4694 -0,0049 1116927774,0735 -164,2306
8 32401,7767 -0,0050 1049875135,2239 -162,7158
9 32563,6242 -0,0053 1060389620,6892 -173,7365
10 30700,4616 -0,0050 942518345,0311 -154,4242
11 27419,5194 -0,0044 751830042,6541 -120,8790
12 23401,2479 -0,0038 547618404,3543 -89,7230
13 19355,8773 -0,0037 374649984,1671 -71,6140
14 13492,2225 -0,0021 182040067,6307 -28,9973
15 6602,9481 -0,0010 43598923,5690 -6,5794
∑ 485516,9397 -0,0658 18013134688,0479 -2310,3224
Sehingga: -0,0658 = 15 a + 485516,9397 b
-2310,3224 = 485516,9397 a + 18013134688,0479 b
Diperoleh nilai: a =-0,00000007873
b = -0,0018
Didapat persamaan: y =-0,00000007873 – 0,0018x
yhitung = -0,00000007873 – 0,0018(50484,2335) = - 0,0058
% Kesalahan =Ydata
Yhitung Ydata x 100%
% Kesalahan =0039,0
)0058,0(0039,0
x 100% = 47,2284 %
-
8/18/2019 Aliran Fluida Fix
51/60
43
Analog untuk data berikutnya:
y hitung%
Kesalahan
-0,0058 47,2284
-0,0056 21,0253
-0,0053 3,7230
-0,0053 6,6129
-0,0051 12,8433
-0,0046 10,0282
-0,0044 9,8265
-0,0044 13,3582
-0,0044 18,2101
-0,0042 16,1626
-0,0040 10,2022
-0,0036 5,0007
-0,0033 10,1618
-0,0029 33,1778
-0,0023 132,8155
∑ 350,3763
% Kesalahan rata-rata =n
Kesalahan% =
15
3763,350 = 23,3584 %
-
8/18/2019 Aliran Fluida Fix
52/60
44
4. Hubungan antara debit aliran (Q) dengan tinggi float (h)
Kran Q (x) h (y)
900 254,5918 15,8
850 245,7372 15,0667
800 225,6410 13,9
750 225,3807 13,5
700 210,2616 12,8333
50 180,6256 11,8333
600 168,5393 10,8
550 163,4021 10,5667
500 164,2183 10,3333
450 154,8223 10,1
400 138,2766 9,3667
350 118,0124 8,1667
300 97,6116 6,9
250 68,0412 5,0333
200 33,2986 2,76S67
Dari tabel diperoleh persamaan garis lurus:
Y = a + bX
Dengan Least Square :
Y = an + bX
XY = aX + bX2
-
8/18/2019 Aliran Fluida Fix
53/60
45
No Q (x) h (y) x x*y
1 254,5918 15,8 64817,0033 4022,5510
2 245,7372 15,0667 60386,7772 3702,4407
3 225,6410 13,9 50913,8725 3136,4103
4 225,3807 13,5 50796,4647 3042,6396
5 210,2616 12,8333 44209,9276 2698,3568
6 180,6256 11,8333 32625,6185 2137,4033
7 168,5393 10,8 28405,5044 1820,2247
8 163,4021 10,5667 26700,2338 1726,6151
9 164,2183 10,3333 26967,6363 1696,9220
10 154,8223 10,1 23969,9554 1563,7056
11 138,2766 9,3667 19120,4051 1295,1904
12 118,0124 8,1667 13926,9318 963,7681
13 97,6116 6,9 9528,0304 673,5202
14 68,0412 5,0333 4629,6099 342,4742
15 33,2986 2,7667 1108,7999 92,1263
∑ 2448,4604 156,9667 458106,7708 28914,3483
Sehingga: 156,9667 = 15 a + 2448,4604 b
28914,3483 = 2448,4604 a + 458106,7708 b
Diperoleh nilai: a = 0,0563
b = 1,2863
Didapat persamaan: y = 0,0563 + 1,2863x
Yhitung = 0,0563 + 1,2863(254,5918) = 15,6116
% Kesalahan =Ydata
Yhitung Ydata x 100%
% Kesalahan =8,15
6116,158,15 x 100% = 1,1926 %
-
8/18/2019 Aliran Fluida Fix
54/60
46
Analog untuk data berikutnya:
Y hitung % kesalahan
15,6116 1,1926
15,1213 0,3626
13,9899 0,6467
13,9752 3,5203
13,1240 2,2651
11,4555 3,1928
10,7751 0,2309
10,4858 0,7650
10,5318 1,9205
10,0028 0,9624
9,0713 3,1537
7,9304 2,8931
6,7818 1,7125
5,1170 1,6627
3,1610 14,2535
∑ 38,7343
% Kesalahan rata-rata =n
Kesalahan%
=15
%7343,38 = 2,5823 %
-
8/18/2019 Aliran Fluida Fix
55/60
47
Tanya Jawab Seminar
1.
Sebutkan jenis- jenis pompa! (Bobby simanjuntak)
Pompa adalah alat unutk mengalirkan fluida dari suatu tempat ke tempat
yang lain. Dari berbagai jenis pompa dapat digololongkan menjadi dua
golongan :
1. Centrifugal Pump
Pada pompa jenis ini gaya sentrifugal yang dihasilkan akan melemparkan
fluida yang ada kedinding pompa (casing), sehingga zat memiliki tenaga
kinetik yang membuat cairan meninggalkan impeler.
Gambar 1.Simple Centrifugal Pump
2. Positive Displacement Pump
Yang termasuk jenis ini adalah :
Rotary Pump
Pompa ini cocok untuk cairan yang kental pompa rotary memliki unsur-
unsur yang memberikan putaran energi ke cairan.
Reciprocating Pump
Pada jenis ini tenaga yang dihasilkan diberikan ke sistem adalah berupa
gerakan piston yang menekan sistem tersebut.
Gambar 2. Positive-displacement gear type rotary pump
-
8/18/2019 Aliran Fluida Fix
56/60
48
2.
Jelaskan klasifikasi fluida berdasarkan pengaruh suhu tekanan! (riski
angga)
Berdasarkan pengaruh suhu dan tekanan, fluida dibagi dua :
c. Fluida Compresible, yaitu fluida yang sangat dipengaruhi oleh suhu
dan tekanan, sering disebut fluida termampatkan. Contoh : uap dan
gas.
d. Fluida Incompresible, yaitu jenis fluida yang densitasnya tidak
dipengaruhi oleh suhu dan tekanan atau biasanya fluida tidak
termampatkan. Contoh : air.
3. Sebutkan alat transportasi padatan! (luthfi)
1. Belt Conveyor
Belt Conveyor pada dasarnya mernpakan peralatan yang cukup
sederhana. Alat tersebut terdiri dari sabuk yang tahan terhadap
pengangkutan benda padat. Sabuk yang digunakan pada belt conveyor ini
dapat dibuat dari berbagai jenis bahan misalnya dari karet, plastik, kulit
ataupun logam yang tergantung dari jenis dan sifat bahan yang akan
diangkut. Untuk mengangkut bahan- bahan yang panas, sabuk yang
digunakan terbuat dari logam yang tahan terhadap panas.
2. Chain Conveyor
Chain conveyor dapat dibagi atas beberapa jenis conveyor, yaitu :Scraper
Conveyor, Apron Conveyor, dan Bucket Conveyor .
-
8/18/2019 Aliran Fluida Fix
57/60
49
Scraper Conveyor
Scraper conveyor merupakan konveyor yang sederhana dan paling murah
diantara jenis -jenis konveyor lainnya. Konveyor jenis ini dapat
digunakan dengan kemiringan yang besar. Konveyor jenis ini digunakan
untuk mengangkut material - material ringan yang tidak mudah rusak,
seperti : abu, kayu dan kepingan.
Apron Conveyor
Apron Conveyor digunakan untuk variasi yang lebih luas dan untuk
beban yang lebih berat dengan jarak yang pendek. Apron Conveyor
yang sederhana terdiri dari dua rantai yang dibuat dari mata rantai yang
dapat ditempa dan ditanggalkan dengan alat tambahan A. Palang kayu
dipasang pada alat tambahan A diantara rantai dengan seluruh tumpuan
dari tarikan konveyor. Untuk bahan yang berat dan pengangkutan yang
-
8/18/2019 Aliran Fluida Fix
58/60
50
lama dapat ditambahkan roda (roller ) pada alat tambahan A. Selain
digunakan roller , palang kayu dapat juga digantikan dengan plat baja
untuk mengangkut bahan yang berat.
Bucket Elevator
Belt, scraper maupun apron conveyor mengangkut material dengan
kemiringan yang terbatas. Belt conveyor jarang beroperasi pada sudut
yang lebih besar dari 15-20° dan scraper jarang melebihi 30°.
Sedangkan kadangkala diperlukan pengangkutan material dengan
kemiringan yang curam. Untuk itu dapat digunakan Bucket Elevalor .
Secara umum bucket elevator terdiri dari timba -timba (bucket ) yang
dibawa oleh rantai atau sabuk yang bergerak. Timba -timba (bucket )
yang digunakan memiliki beberapa bentuk sesuai dengan fungsinya
masing -masing
4. Jelaskan Co itu apa? Jelaskan hubungan antara Co dengan Re!
Co adalah perbandingan antara theoritical flow (aliran berdasarkan teori
yang sudah ada atau berdasarkan rumus) dengan true flow (aliran yang
sebenarnya terjadi pada suatu proses industri kimia). Hubungan antara Co
dengan Re adalah semakin besar harga Co (Coefficient of Discharge) maka
semakin besar harga Re (bilangan reynold), hal ini disebabkan karena Co
berbanding lurus dengan kecepatan aliran (u).berdarkan rumus berikut:
P
Dori
DinO H
uCo
.2
14
4
2
1
-
8/18/2019 Aliran Fluida Fix
59/60
51
Kecepatan aliran (u) berbanding lurus dengan bilangan reynold (Re),
berdasarkan rumus berikut:
Re =O H
DinuO H
2
2 ..
Sehingga dapat disimpulkan jika harga Co semakin besar maka bilangan
reynold nya (Re) juga akan semakin besar.
5. Jelaskan neraca energy dari aliran fluida!
Energi masuk = energi keluar
mE1 +
gc
mu
2
2
1 +
gc
mgz 1 + mP1V1 = mE2 +
gc
mu
2
2
2 +
gc
mgz 2 +
mP2V2 + mq – mWs
Bila :
E = E1 – E2
(PV) = P1V1-P2V2
u2 = u12-u2
z = z1-z2
Maka diperoleh neraca energi untuk setiap satuan massa yaitu :
ΔE +
gc
u
2
2
+
gc
z g + Δ(PV) = q – Ws
Bila aliran isothermal (E=0) dan fluida incompressible, sedangkan
volumenya diasumsikan konstan, maka persamaan diatas menjadi :
gc
u
2
2
+
gc
z g +
P = q – Ws
-
8/18/2019 Aliran Fluida Fix
60/60