Adison Fix

17
BAB I PENDAHULUAN Penyakit Addison merupakan penyakit yang dapat diderita baik oleh laki-laki m perempuan. Penyakit ini biasanya dikibatkan oleh beberapa etiologi seperti autoimu akibat pembedahan,infeksi seperti TBC, dan sebagainya. Pada penyakit ini didapatkan hipofungsi dari kortek adrenal sehingga kadar hormone glukokortikoid dan mineralkor relative menurun. Biasanya pada penyakit ini sering ditemukan hiperpigmentasi kecok mukosa kulit, serta pada hasil laboratorium sering didapatkn ketidakseimbangan kada Karen pentingnya mengetahui penyakit ini untuk itu kami telah mendiskusika diagnosanya mengarah ke penyakit Addison. iskusi sesi pertama berlangsung pada hari !elasa, "# $aret "#%" &am #'.##-#( diruang "#* dengan pembimbing dr.+. A ardi serta diskusi diketuai oleh iyan !ant sebagai sekertaris adalah icka +ardi, diskusi ber&alan lancer dan &uga ada bebera issue untuk diskusi sesi kedua. iskusi sesi kedua berlangsung pada hari Kamis, "" di ruang "#* dengan pembimbing dr. +. A ardi sert diketua oleh iyan !antosa dan sekertaris adalah ia Afriyani. Pada diskusi pertama dan kedua, diagnose lebih men penyakit Addison akibat metastase dari ca mame serta adanya suspek ca ma duku pada pasien ini. /ntuk itu kami &uga menyarankan bebrapa pemeriksaan penun&ang diagnose dapat ditegakan.

description

gh

Transcript of Adison Fix

Penyakit Addison merupakan penyakit yang dapat diderita baik oleh laki-laki maupun
 perempuan. Penyakit ini biasanya dikibatkan oleh beberapa etiologi seperti autoimun, metastasis,
akibat pembedahan, infeksi seperti TBC, dan sebagainya. Pada penyakit ini didapatkan
hipofungsi dari kortek adrenal sehingga kadar hormone glukokortikoid dan mineralkortikoid
relative menurun. Biasanya pada penyakit ini sering ditemukan hiperpigmentasi kecoklatan pada
mukosa kulit, serta pada hasil laboratorium sering didapatkn ketidakseimbangan kadar elektrolit.
Karen pentingnya mengetahui penyakit ini untuk itu kami telah mendiskusikan kasus yang
diagnosanya mengarah ke penyakit Addison.
iskusi sesi pertama berlangsung pada hari !elasa, "# $aret "#%" &am #'.##-#(.)* pagi
diruang "#* dengan pembimbing dr.+. Aardi serta diskusi diketuai oleh iyan !antosa dan
sebagai sekertaris adalah icka +ardi, diskusi ber&alan lancer dan &uga ada beberapa learning
issue untuk diskusi sesi kedua. iskusi sesi kedua berlangsung pada hari Kamis, "" $aret "#%"
di ruang "#* dengan pembimbing dr. +. Aardi sert diketua oleh iyan !antosa dan sebagai
sekertaris adalah ia Afriyani. Pada diskusi pertama dan kedua, diagnose lebih mengarah kepada
 penyakit Addison akibat metastase dari ca mame serta adanya suspek ca mame sebesar buah
duku pada pasien ini. /ntuk itu kami &uga menyarankan bebrapa pemeriksaan penun&ang agar 
diagnose dapat ditegakan.
BAB II
LAPORAN KASUS
!eorang anita, *' tahun datang berobat dengan keluhan merasa hamper pingsan sehari
sebelumnya. !aat itu sedang bermain tenis, tiba-tiba merasa pusing hingga muntah %0. nyeri
 perut dan mual, demam tidak ada. !e&ak beberapa bulan terakhir cepat lelah , nyeri perut merata
yang hilang timbul dan tidak napsu makan. Berat badan turn *-' kg. * tahun yang lalu
didiagnosis kanker payudara dan telah di mastektomi yang diteruskan radioterapi. !aat ini tidak 
minum obat apapun. !uhunya 1'oC, nadi %#"02menit, tekanan darah '(23" mm+g, nafas
%302menit. Ketika berbaring pusing dan duduk tegak nadi %"*02menit. Pada buah dada yang
masih tinggal teraba tumor sebesar buah duku dengan pembesaran kelen&ang getah bening
ketiak. Tidak ada edema. Kalium *,' me425, 6a %"% me425, gula darah 3" mg2dl, ureum )'
mg2dl, kreatinin %,# mg2dl
• Pasien ini datang dengan keluhan merasa hampir pingsan sebelumnya
• $erasa pusing hingga muntah %0, nyeri perut dan mual
• !e&ak beberapa bulan terkhir sering cepat lelah, nyeri perut merata yang hilang
timbul, dan tidak nafsu makan.
• Berat badan menurun *-' kg
• ari riayat penyakit dahulu dikatakan baha pasien didiagnosa menderita ca mame
tiga tahun yang lalu dan telah di mstektomi serta diteruskan dengan radioterapi.
Berdasarkan dari anamnase masalah pada pasien tersebut dapat disimpulkan baha
kemungkinan telah ter&adi metastase dari ca mame pasien. $etastase terbanyak dari ca mame
menurut prevalensinya adalah ke tulang 89% :;, paru-paru 83( :;, hepar 83*:;, pleura 8*%:;,
adrenal 8)(:;, kulit 81#:;, dan otak 8"#:;. ari ge&ala-ge&ala yang dialami pasien kami
menduga baha telah ter&adi metastase ca mame ke kelenja adenal . Ca mame yang
 bermetastase ke adrenal menurut banyak literature dapat menyebabkan ter&adinya <nsufisiensi
kelen&ar Adrenal Primer 8Addison; ataupun <nsufisiensi Adrenal !ekunder.
Hi!"tesis
). Ins&'isiensi adenal sek&nde
asar masalah Pada <nsufissiensi Adrenal Primer atau !ekunder biasanya didapatkan ge&ala klinis yang sama,
namun untuk membedakan diantara keduamya adalah dengan pemeriksaan ACT+ plasma, pada
Penyakit Addison biasanya didapatkan kadar ACT+ yang meningkat sedangkan pada <nsufisiensi
sekunder didapatkan kadar ACT+ yang rendah atau normal.
• +ampir pingsan dan merasa pusing
!alah satu akibat dari defisiensi kortisol mengakibatkan ter&adinya hipoglikemia.
+ipoglikemia menyebabkan sel-sel otak kurang mendapatkan glukosa untuk melakukan
metabolisme, sehingga dapat ter&adi penurunan kesadaran dan sakit kepala. Penurunan
kesadaran dan sakit kepala &uga dapat disebabkan oleh rendahnya tekanan darah.
• !ering merasa cepat lelah
Cepat lelah pada pasien ini ter&adi karena hipoglikemik, sehingga glukosa yang dirubah
men&adi energi relative sedikit dan adanya hambatan pada proses glukoneogenesis
memperberat ter&adinya kelelahan karena tidak ada sumber selain glukosa yang dapat
dirubah men&adi energi. !elain itu, kelelahan pada pasien ini &uga dapat ter&adi karena
adanya proteolisis.
• Berat badan menurun
Penurunan berat badan pada pasien ini dapat ter&adi karena adanya defisiensi kortisol
sehingga menyebabkan ter&adinya pemecahan protein dan lemak yang berlebih, pemecahan
yang berlebih ini tidak di imbangi oleh pemasukan makanan yang banyak kedalam tubuh
8pasien tidak nafsu makan; sehingga menimbulkan penurunan berat badan.
• Pernah menderita kanker payudara
Kanker payudara dapat men&adi sebab ter&adinya penyakit Addison, hal ini dapat ter&adi
karena adanya metastasis sel-sel ganas Ca mammae ke kelen&ar adrenal sehingga
mengakibatkan destruki anatomik pada kelen&ar adrenal tersebut.
c. Anamnesis
Anamnesis tambahan dimaksudkan untuk melengkapi data yang belum ada. Anamnesis
tambahan &uga dimaksudkan untuk lebih mengerucutkan hipotesis yang ada untuk men&adi
 
• Apa ada riayat infeksi tuberculosis, &amur, atau virus= 8mikroorganisme tersebut dapat
mendestruksi anatomic kelen&ar adrenal sehingga menyebabkan penyakit Addison;
• Apa ada $, &ika ada, se&ak kapan didiagnosis menderita $= 8Addison sering muncul
 bersamaan dengan $ tipe %;
• Apa ada keluarga dengan keadaan yang sama= 8predisposisi familial pasa Addison
dengan penyebeb autoimun;
• Apa ada riayat penggunaan obat-obatan tertentu seperti metriapon, ketokonaol,
aminoglutetimid= 8obat-obatan tersebut dapat men&adi inhibitor enim yang
menyebabkan kegagalan metabolic pada produksi hormone kortek adrenal;
• Apa ada riayat penggunaan K! &angka pan&ang= 8K! &angka pan&ang, salah satu etiologi
insufisiensi adrenal sekunder;
d. Pemeiksaan 'isik 
ari anamnesis diketahui baha pasien pernah mengalami riayat ca mame dan riayat
mastektomi 1 tahun yang lalu. !emen&ak bebrapa bulan ini pasien mengeluhkan beberapa
masalah seperti berat badan yang turun, masalah gastrointestinal, pusing serta cepat lelah.
+ipotesis kelompok kami lebih mengarah kepada Ins&'isiensi Adenal Pime karena
 berdasarkan etiologinya insufisiensi adrenal primer dapat disebabkan oleh destruksi
anatomic yang mungkin disebabkan akibat metastase ca mame.
Stat&s *enealis
• Kesadaan 7 compos mentis , karena dikatakan baha pasien ini datang
 berobat dengan keluhan hampir pingsan sebelumnya.
• +ekanan daah 7 '(23" mm+g 8hi!"tensi;
• Na'as 7 %3 02menit 8normal;
• Nadi 7 %#"02menit lalu ketika duduk tegak nadinya men&adi
%"*02menit hal ini menun&ukan ter&adi takikadi !"st&al.
• S&h& 7 1'>C 8s&b'ebis;
ari hasil pemeriksaan fisik masih memungkinkan diagnose mengarah ke insufisiensi
adrenal primer. Pada insufisinsi adrenal primer 8Addison; ter&adi hipotensi postural
dengan kompensasi takikardi postural. +ipotensi ter&adi karena hipofungsi dari aldesteron
8defisiensi minerokortikoid; yang mengakibatkan meningkatnya pengeluaran natrium dan
 
$enurunya volume plasma akan menyebabkan hi!"tensi !"st&al, dan akibatnya tubuh
akan mengkompensasi dengan takikadi !"st&al . Pada pasien Addison mungkin
memiliki tekanan darah yang normal saat berbaring tetapi mengalami hipotensi mencolok 
dan takikardi saat berdiri beberapa menit. +ipotensi postural ter&adi apabila tekanan
sistolik dan diastolic turun lenih "#mm+g saat mengambil posisi tegak. Takikardi
 postural ter&adi apabila kecepatan nadi meningkat lebih dari "# denyut per-menit pada
 posisi tegak 8sesuai pada pasien dari %#" 02menit men&adi %"*02menit dalam posisi
tegak;.8%;
Pada pasien ini &uga didapatkan demam yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Pada
 penyakit Addison ter&adi defiensi glukokortikoid sehingga pembentukan fosfolipase A"
tidak dihambat dan terbentuk asam arakidonat yang dapat diubah men&adi prostasiklin
dan prostaglandin, prostasiklin dapat meningkatkan dera&at target pengaturan suhu
8demam; dan menyebabkan nyeri sedangkan prostaglandin berperan pada sebagian besar 
ge&ala infeksi.8";
Stat&s L"kalis
• Pada payudara didapatkan teaba t&m"  sebesar duku dan !embesaan -etah
benin- ketiak .
ari pemeriksaan pada payudara didapatkan masa tumor dan pembesaran getah bening
 pada ketiak kemungkinan telah ter&adi metastase pada payudara yang masih tinggal,
karena pasien 1 tahun yang lalu &uga pernah mempunyai riayat ca mame dan telah di
mastektomi dengan radioterapi. Kami menduga baha ca mame pasien yang diderita 1
tahun yang lalu telah bermetatasis ke mame yang sehat dan tidak menutup kemungkinan
 baha sel ca tersebut telah bermetastase ke kortek adrenal sehingga mempengaruhi
fungsi dari hormone kortek adrenal.
Pemeiksaan isik +ambahan
• Dehidasi
Pada pasien ini diketahui telah ter&adi masalah pada gastrointestinal seperti mual,
 
 pasien terlebih lagi &ika asupan makanan pasien berkurang akibat tidak nafsu makan.
/ntuk mengetahui ge&ala dehidrasi dapat di inspeki dari bibir pasien apakah terlihat
kering atau tidak. Pada inspeksi dapat dilihat dari turgor kulit pasien yang abnormal.
• K&lit % membana m&k"sa(
Pada penyakit Addison biasanya ditemukan hi!e!i-mentasi   yang mencolok 
 berarna kecoklatan pada beberapa daerah seperti lipatan siku, areola payudara, dan
daerah tubuh lainnya. Pada penyakit Addison ter&adi umpan balik negative yang
menurun dari kortisol yang menyebabkan peningkatan sintesis pro-opiomelanokortin
8P@$C; yang berlebih, yang merupakan prekursorACT+. +al ini tidak hanya
meningkatkan pembentukan ACT+ tetapi &uga melanotropin- 8$!+- atau
melanokotrin; yang menyebabkan perubahan arna kulit men&adi coklat.8",1;
• Pa$&daa
Pada payudara pasien perlu dilakukan inspeksi dan palpasi secara cermat serta
menentukan stadium &ika suspect ca mame. Pada inspeksi dapat dilihat apakah ada
luka atau nanah pada putting, bentuk dan ukuran payudara, keadaan putting apakah
tertarik ke dalam, dan sebagainya. Pada palpasi dapat dirasakan apakah permukaan
 payudara mengkerut seperti &eruk 8 peud dorange; yang biasanya ter&adi pa ca mame.
Penentuan stadium dapat dipakai berdasarkan klasi'ikasi +NM%/( yaitu7
+ 7 tumor primer 
+" 7 tidak ada bukti tumor primer 
+is 7 karsinoma in situ 8sel-sel abnormal yang muncul tapi tidak meyebar ke &aringan
  sekitar 
+) 7 tumor %-) cm terbatas dalam kelen&ar mame
+0 7 tumor )cm terbatas dalam kelan&ar mame
+/ 7 tumor ukuran berapa sa&a tapi sudah menembus kapsul tumor 
+/a 7 nodul tunggal
+/b 7 multi fokal
N" 7 kelen&ar getah bening regional tak teraba
N# 7 metastase kelen&ar getah bening 8a; ipsilateral 8b; bilateral
M 7 metastasis
 
e. Dia-n"sis Keja
Berdasarkan data yang ada kelompok kami memilih penyakit addison primer et causa ca
mamae & suspect Ca mamae sebagai diagnosis ker&a kami dengan alasan 7
• Penyakit addison mempunyai banyak etiologi antara lain autoimun, infeksi,
hemoragic, pemakaian anti koagulan, dan tumor. Pada pasien ini didapatkan ca
mamae yang dicurigai telah menyebar ke glandula adrenal
• engan rusaknya glandula adrenal akan didapatkan ge&ala cepat lelah dan berat
 badan berkurang ini diakibatkan pada glandula terdapat hormon kortisol yang
 berfungsi &uga meregulasi metabolisme protein, karbohidrat dan lemak yang akan
dipakai untuk energi
• ?landula adrenal yang rusak ini pula akan menggangu volume plasma sehingga
dapat ter&adi hipotensi postural yang menyebabkan &antung akan memompa darah
lebih cepat yang akan menyebabkan takhikardi pada pasien.
• Pada keadaan berdiri nadi meningkat ini disebabkan pada saat berdiri darah akan
cenderung ke baah ini yang menyebabkan mekanisme kompensasi dari &antung
untuk memompa darah lebih kuat lagi.
• Pada pasien dengan addison didapatkan kelainan elektrolit berupa hiperkalemia
dan hiponatremia yang disebabkan penurunan kadar mineralokortikoid yang
 berfungsi untuk mereabsorpsi natrium dan mengekskresikan kalium.
• idapat ben&olan sebesar buah duku di buah dada yang tersisa
  '. Dia-n"sis Bandin-
iagnosis banding yang didapatkan adalah  ins&'isiensi adenal sek&nde, dengan
alasan7 Pada insufisiensi adrenal sekunder akan ditemukan ge&ala yang sama dengan primer 
yang bisa membedakannya adalah perubahan arna kulit 8hiperpigmentasi; yang sering
terdapat pada penyakit Addison serta yang paling bermakna adalah dari kadar ACT+ plasma.
Pada Addison biasanya didapatkan kadar ACT+ plasma yang meninggi.
 
hipoglikemi
elepasan insulin
 
 
Demam
  $eningkatkan dera&at target pengaturan suhu8demam; dan n$ei
Pada penyakit Addison pasien ini kemungkinan besar akibat metastasis dari ca mame ke kelen&ar 
adrenal yang dapat menyebabkan destruksi anatomic kelen&ar adrenal sehingga dapat
mengakibatkan hipofungsi dari hormone-hormon korte0 adrenal yaitu glukokortikoid dan
mineralkortikoid. Pada hipofungsi hormone glukokortikoid akan mengakibatkan gangguan pada
 proses glikolis dan glukoneogenesis sehingga pasien dapat mengalami hi!"-likemi  akibat
terhambatnya proses pembentukan glukosa sehingga pasien &uga akan teasa lelah. Akibat
hipoglikemi tersebut akan merangsang simaptis yang dapat mengakibatkan beberapa efek. Dfek 
yang pertama adalah akibat rangsangan simpatis dapat menghambat pelepasan insulin sehingga
akibat hambatan pelepasan insulin dapat meningkatkan pelepasan efinefrin yang nantinya akan
mempengaruhi ker&a gastrointestinal sehingga timbul efek-efek gastrointestinal seperti
an"eksia, 1"mitin- dan n$ei abd"men. Dfek kedua dari rangsamgan simpatis adalah
menstimulasi lipolisis dan proteolisis yang dapat mengakibatkan  beat badan men&&n
ditambah lagi dengan asupan yang kurang. Pada proteolisis itu sendiri banyak protein yang
dirubah dalam bentuk ureum sehingga pada pemeriksaan lab ditemukan hi!e&emia. Pada
hipofungsi dari minerolkortikoid akan mengakibatkan terganggunya keseimbangan natrium dan
kalium, sehingga banyak natrium yang terbuang yang menyebabkan hi!"natemi dan kadar 
kalium 8hi!ekalemi; yang meningkat akibat ketidakseimbangan tersebut. eplesi natrium
menyebabkan berkurangnya air dan volume plasma. $enurunya volume plasma akan
menyebabkan hi!"tensi !"st&al, dan akibatnya tubuh akan mengkompensasi dengan takikadi
!"st&al. emam yang ter&adi pada pasien dapat diakibatkan oleh berbagi faktor seperti
keganasan, infeksi atau dehidrasi serta akibat dari hipofungsi hormone kortek adrenal. defiensi
glukokortikoid sehingga pembentukan fosfolipase A"  tidak dihambat dan terbentuk asam
arakidonat yang dapat diubah men&adi prostasiklin dan prostaglandin, prostasiklin dapat
meningkatkan dera&at target pengaturan suhu 8demam; dan menyebabkan nyeri sedangkan
 prostaglandin berperan pada sebagian besar ge&ala infeksi.
 
antara
1,*-*," me425
 6atrium 7 %"%me425 8hi!"natemi, karena nilai normal berkisar antara   %1*-%)* me425
/reum 7 )' mg2d5 8hi!e&emia, karena nilai normal berkisar antara
  '-"3 mg2d5 ?ula darah 7 3" mg2d5 8hi!"-likemia, normalnya pemeriksaan gula darah
Puasa E%"3 mg2dl, gula darah seaktu dan " &am pp E"##
  mg2d5; Akibat hipofungsi hormone mineralkortikoid maka akan ter&adi ketidakseimbangan
antara natrium dengan kalium. 6atrium banyak yang dibuang ke urin sedangkan kadar 
kalium meningkat sehingga menyebabkan hi!ekalemi  dan hi!"natemi  pada hasil
 pemeriksaan laboratorium. Hi!"-likemi disebabkan akibat hipofungsi glukortikoid yang
mengganggu proses glukoneogenesis dan glikolisis pada pasien Addison. Akibat
hipoglikema maka akan merangsang simpatis yang dapat menyebabkan pemecahan
 protein lebih banyak sehingga ureum yang terbentuk &uga bnyak 8hi!e&emia;
/ntuk menyingkirkan hipotesis dan &uga memastikan diagnosis ker&a, kelompok kami
menyarankan untuk dilakukan pemeriksaan penun&ang lebih lan&ut. Beberapa
 pemeriksaannya antara lain adalah 7
a. Pemeriksaan 5aboratorium
%. arah rutin dan /rin rutin
Pada penyakit Addison, bisa didapatkan hasil le&k"sit yang meninggi dan &uga
didapatkan anemia. Pemeriksaan darah dan urin rutin adalah prosedur yang
harus dilaksanakan, pada pemeriksaan urin rutin dapat diketahui fungsi dari
gin&al dan infeksi saluran kemih.
". Tes ACT+ plasma
Pada penyakit Addison, akan didapatkan kadar ACT+ yang meninggi karena
hilangnya hubungan umpan balik kortisol-hipotalamik-hipofisis.
1. Tumor $arker 
/ntuk mendiagnosis apakah tumor berasal dari metastasis Ca $ammae, dapat
dilakukan tes Tumor $arker CDA. 6amun untuk pemeriksaan tumor ca mame,
 
 b. Pemeriksaan radiografi abdominal, mungkin menun&ukkan adanya kalsifikasi di
adrenal
-. +atalaksana
Kami merasa pasien ini perlu dia2at di rumah sakit untuk pemantuan keadaan pasien
ini. !eperti yang kita dapat dari kasus baah pasien ini memiliki tanda-tanda vital yang
kurang baik.
/ntuk memperbaiki keadaan umum pasien dengan 8PD6FAK<T A<!@6;
- memberikan infus 6aCl #,(: lalu dipantau tanda vitalnya dan posisikan pasien
setengah duduk dengan tungkai di tinggikan.
- !elan&utnya diberikan hidrokortisol <G dimasukkan ke de0trosa * :.
/ntuk memperbaiki keadaan umum pasien 7 8adrenal krisis;
%## mg hidrokortison secara intravena diberikan diikuti dengan pemberian 6aCl #,(:
selama %" &am pertama
!elan&utnya setiap 3- %" &am di dalam ") &am pertama diberikan kembali *# -%## mg
hidrokortison.8*; Bisa &uga diberikan obat-obatan vassopresor &ika sudah ada respon
terhadap terhadap hidrokortisol dan tekanaan darahnya harus di&aga pada batas normal.
/ntuk pengobatan selan&utnya kita dapat memberikan 7
%. Terapi sulih dengan kortisol dengan dosis "# H 1# mg2hari dalam dosis terbagi. efek 
samping yang bisa timbul insomnia, meningkatnya nafsu makan sedangkan untuk 
 penggunaan yang berkepan&angan bisa menyebabkan osteoporosis, miopati,
 penyembuhan luka yang berkepan&angan. ". (-alfa-fluorokortisol 8suatu analog aldosteron; dengan dosis #,% H #," mg2hari. @bat
ini memang perlu diberikan bersamaan dengan obat kortisol pada penyakit
insufiensi kotikoadrenal.83;
 
/ntuk ben&olan sebsesar di duku di payudara sebelah kiri kelompok kami akan
mensarankan untuk dilakukan biopsi sekaligus meru&uk pasien ke dokter bedah
onkologi.
N"n3Medikament"sa
menitik beratkan pada pentingnya edukasi kepada pasien. Ddukasi yang bisa diberikan
 berupa pentingnya pasien untuk meminum obat secara teratur agar hasil pengobatan
yang didapat bisa maksimal dan pada penderita penyakit Addison harus mengkonsumsi
obat seumur hidup. an &uga tidak kalah pentingnya diberitahukan kepada pasien efek 
samping apa yang mungkin timbul seaktu meminum obat. !elain itu dapat pula
diedukasikan kepada pasien untuk melakukan diet berupa 7
%. $eminum banyak air untuk mecegah ter&adinya dehidrasi. /sahakan minum air yang
lebih banyak pada udara yang panas. /sahakan dalam sehari dapat meminum air 
sebanyak %,* liter paling sedikit. ". $akan makanan yang lebih banyak mengandung garam. !etiap makanan bisa
ditambahkan garam.. 1. diet karbohidrat yang diberikan sedikit tetapi sering dan asupan natrium 1-) gram per 
hari. ). !uplemen kalsium dan vitamin untuk mencegah osteoporosis *. Konsumsi protein secukupnya disesuikan dengan &umlah protein yang dibutuhkan
oleh tubuh /ntuk makanan yang mengandung protein bisa mengkonsumsi kacang,
makanan produk sapi sepert susu, ke&u, yoghourt yang mengandung protein dan
kalsium, ikan-ikanan seperti salmon,makarel, sardine yang mengandung protein dan
Kalsium 3. +indari makananan dan minuman yang mengandung kalium tinggi yang terlalu
 banyak. Contoh buah-buahan yang mengandung kalium tinggi adalah pisang, apricot.
89;
• Ca paru dan Ca Tulang
Iika memang ca mamae ini sudah masuk metastase komplikasi yang bisa ter&adio
adalah metastase ke organ-organ terdekat. +al yang biasa ter&adi adalah metastase ke
 paru-paru dan paru-paru.
J ". Penyakit addison
Krisis addison adalah suatu menifestasi &ika ter&adinya insufissiensi dari adrenal
secara akut. !eorang dengan penyakit addison &uga memiliki resiko untuk ter&adinya
krisis addison ini &ika ter&adi perubahan dalam tubuhnya yang te&adi secara akut
karena stress, infeksi dan lain sebagainya.8';
• Dfek samping steroid 8glukokortikoid atau mineralokortikoid; yang tidak terkontrol
Dfek samping penggunaan glukokortikoid 8kortisol; dengan rekomedasi dosis yang
 benar &arang ter&adi kecuali gastritis. sedangkan efek dari meniralokortikoid
8aldosteron; bisa berupa hipokalemia, hipertensi, perbesaran &antung, dan congestive
heart failure karena retensi 6a. @leh karena itu perlu dilakukan pengukuran berat
 badan, kadar 6a darah, dan tekanan darah sebagai kotrol agar tidak ter&adi hal
tersebut karena salah menggunakan obat.8';
i. P"-n"sis
secara umum prognosis untuk pasien ini adalah dubia ad malam karena pada
 penyakit addison ter&adi kerusakan pada kelen&ar adrenalnya sebanyak '#:. Pada pasien
 penyakit addison harus menggunakan suplemen kortikostreoid seumur hidupnya, untuk 
men&aga kelangsungan hidup, namun hal ini &uga bisa berefek buruk karena bisa &ika
tidak terkontrol mungkin akan ter&adi efek samping yang tidak diinginkan dari
 penggunaan kortikosteroid yang berlebihan yang mungkin &uga bisa menyebabkan
kematian. selain itu pada pasien ini &uga diduga kalau penyebab penyakit addisonnya
adalah metastasis dari ca mamae, sebagaimana kita ketahui baha &ika ca sudah
mengalami metastase prognosis untuk pasiennya adalah cenderung buruk.
 
Pada pasien ini, kelompok kami mengarahkan diagnose kepada <nsufisiensi Adrenal
Primer 8 Penyakit Addison; sesuai dengan ge&ala klinis yang ditimbulkan dari hipofungsi
glukokortikoid dan minerokortikoid. /ntuk menegakan diagnose perlu dilakukan
se&umlah pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penun&ang. Pada kasus ini pasien selain
menderita Penyakit Addison &uga menderita ca mame. /ntuk tatalaksana ca mame kami
lebih menyarankan untuk dikonsulkan kepada bagian onkologi. /ntuk membedakan
Penyakit Addison dengan diagnose banding kelompok kami yaitu <nsufisiensi Adrenal
sekunder adalah dengan pemeriksaan fisik untuk mencari hiperpigmentasi serta
 pemeriksaan kadar ACT+ plasma. Tatalaksana untuk pasien ini terdiri dari non-medika
mentosa seperti edukasi kepada pasien, medikamentosa yang dipakai seumur hidup
karena biasanya pada penyakit Addison telah ter&adi kerusakan korteks adrenal sebesar 
'#:, serta asupan makanan pasien &uga harus diperhatikan teruama kadar natrium dan
elektrolit agar tidak ter&adi dehidrasi dan hal-hal yang memperburuk keadaan nantinya.
DA+AR PUS+AKA
 
%. Price !, ilson 5. Patofisiologi Konsep Klinis dan Penyakit. Iakarta 7 DC?.
"##3.p.%"**.
". !ilbernagl !, 5ang L. Teks dan Atlas PAtofisiologi. Iakarta 7 DC?. "##9. P."9#,"(3.
1. <sselbacher K, Braunald D. +arrison Prinsip-prinsip <lmu Penyakit alam. Iakarta 7
DC?."###. p."%'9
http722.cancer.gov2cancertopics2factsheet2detection2staging. /pdated on
!eptember, "#%#. Acessed on $arch "", "#%".
3. $edscape. Cortisol 80;. Available at 7
http722reference.medscape.com2drug2cortisone-1)"9)"N*. Accessed on $aret, "1
"#%".
Accessed on $aret, "1 "#"1
'. iliams ?+, luhy ?. isorder of the Adrenal Corte0. <n book +arissonOs
Dndocrinology. !econd edition. Dditor 7 Iameson I5, Laucy A!, Braunald D, Kasper 
5, +auser !5, 5ongo 5, etc. 6e Fork7 $c?ra+ill "#%#. p. %"%-3