3535-6710-1-SM

5
Pengaruh Penambahan Limbah Udang Pada Pupuk Cair Dari Fermentasi Urin Sapi Terhadap Kualitas Unsur Hara Makro Renaldi Purba, Endro Sutrisno,ST,MS, Sri Sumiyati,ST,MSi ABSTRACT The husbandry activity processes will result side products, known as waste such as feces and urine. The characteristic of these waste are renewable and very potential to be used as liquid fertilizer. On this research, urine from cow is used as raw material for liquid fertilizer because of its nutrient element. One of the techniques to make liquid ferltilizer by fermentation. This research have six variations by adding different amount of shrimp waste in order to know the best effect of macronutrient element for liquid fertilizer. Variation of the addition are: 0 gr; 15 gr; 30 gr; 45 gr; 60 gr; 75 gr and fermentated for 14 days. The best addition of shrimp waste for good liquid fertilizer is 60 gr addition of shrimp waste, which have nutrient element content of macro C-organic, Nitrogen, Phospor, and Kalium with each percentage 6,75%, 1,62%, 0,63%, and 0,73%. Keyword: Liquid fertilizer, Urine of cow, Shrimp waste, Macronutrient element PENDAHULUAN Pengolahan limbah yang kurang baik akan menjadi masalah serius di lingkungan sekitar. Selain menimbulkan bau yang tidak sedap, keberadaan limbah karena sifatnya cenderung menurunkan mutu, fungsi dan kemampuan lingkungan. Keberadaan limbah secara langsung maupun tidak langsung menimbulkan ketidaknyamanan atau dampak negatif bagi kesehatan masyarakat sekitar. Hal ini disebabkan pola pengolahan limbah selalu dikaitkan dengan teknologi dan pengelolaan yang relatif mahal. Namun, tidak semua limbah memiliki persepsi demikian. Melalui perkembangan penelitian yang ada, banyak jenis limbah yang dapat didaur ulang untuk dimanfaatkan kembali. Menurut Juheini (1999) sebanyak 56,67% peternak sapi perah membuang limbah kebadan sungai tanpa pengolahan, sehingga terjadi pencemaran. Pencemaran ini disebabkan oleh aktivitas peternakan, terutama berasal dari limbah yang dikeluarkan oleh ternak yaitu feces, urine, sisa pakan, air sisa pembersihan ternak dan kandang (Charles,1991) dalam Hidayatulah,dkk (2005). Perlu adanya pengolahaan limbah peternakan khususnya urin sapi. Urin sapi merupakan komoditi yang berharga dengan kandungan unsur Nitrogen yang tinggi yang berguna untuk membangun pertumbuhan akar, batang, dan daun pada tanaman (Sutejo,1999). Pembuatan pupuk cair dari urin sapi membutuhkan bahan tambahan lainnya agar pupuk berkomposisi kimia yang baik. Limbah udang adalah hasil samping yang dibuang industri pengolahaan udang beku. Hasil samping berupa kepala, kulit dan ekor udang. Kualitas limbah udang berdasarkan kandungan nutrien dan unsur haranya cukup baik dan layak dijadikan bahan pembuatan pupuk.

Transcript of 3535-6710-1-SM

Page 1: 3535-6710-1-SM

Pengaruh Penambahan Limbah Udang Pada Pupuk CairDari Fermentasi Urin Sapi Terhadap Kualitas Unsur Hara Makro

Renaldi Purba, Endro Sutrisno,ST,MS, Sri Sumiyati,ST,MSi

ABSTRACT

The husbandry activity processes will result side products, known as waste suchas feces and urine. The characteristic of these waste are renewable and verypotential to be used as liquid fertilizer. On this research, urine from cow is used asraw material for liquid fertilizer because of its nutrient element. One of thetechniques to make liquid ferltilizer by fermentation. This research have sixvariations by adding different amount of shrimp waste in order to know the besteffect of macronutrient element for liquid fertilizer. Variation of the addition are:0 gr; 15 gr; 30 gr; 45 gr; 60 gr; 75 gr and fermentated for 14 days. The bestaddition of shrimp waste for good liquid fertilizer is 60 gr addition of shrimpwaste, which have nutrient element content of macro C-organic, Nitrogen,Phospor, and Kalium with each percentage 6,75%, 1,62%, 0,63%, and 0,73%.

Keyword: Liquid fertilizer, Urine of cow, Shrimp waste, Macronutrient element

PENDAHULUAN

Pengolahan limbah yang kurangbaik akan menjadi masalah serius dilingkungan sekitar. Selain menimbulkanbau yang tidak sedap, keberadaan limbahkarena sifatnya cenderung menurunkanmutu, fungsi dan kemampuan lingkungan.Keberadaan limbah secara langsungmaupun tidak langsung menimbulkanketidaknyamanan atau dampak negatifbagi kesehatan masyarakat sekitar. Hal inidisebabkan pola pengolahan limbahselalu dikaitkan dengan teknologi danpengelolaan yang relatif mahal. Namun,tidak semua limbah memiliki persepsidemikian. Melalui perkembanganpenelitian yang ada, banyak jenis limbahyang dapat didaur ulang untukdimanfaatkan kembali.

Menurut Juheini (1999) sebanyak56,67% peternak sapi perah membuanglimbah kebadan sungai tanpapengolahan, sehingga terjadi

pencemaran. Pencemaran ini disebabkanoleh aktivitas peternakan, terutamaberasal dari limbah yang dikeluarkan olehternak yaitu feces, urine, sisa pakan, airsisa pembersihan ternak dan kandang(Charles,1991) dalam Hidayatulah,dkk(2005). Perlu adanya pengolahaan limbahpeternakan khususnya urin sapi. Urin sapimerupakan komoditi yang berhargadengan kandungan unsur Nitrogen yangtinggi yang berguna untuk membangunpertumbuhan akar, batang, dan daunpada tanaman (Sutejo,1999). Pembuatanpupuk cair dari urin sapi membutuhkanbahan tambahan lainnya agar pupukberkomposisi kimia yang baik.

Limbah udang adalah hasilsamping yang dibuang industripengolahaan udang beku. Hasil sampingberupa kepala, kulit dan ekor udang.Kualitas limbah udang berdasarkankandungan nutrien dan unsur haranyacukup baik dan layak dijadikan bahanpembuatan pupuk.

Page 2: 3535-6710-1-SM

Menurut Nugroho (2012), MOL(Mikro Organisme Lokal) merupakansekumpulan mikro organisme yangberfungsi sebagai “starter” dalampembuatan kompos organik. Dengan katalain, MOL akan membantu mempercepatproses pengomposan. Penambahan MOLdiharapkan proses fermentasi dapatberjalan dengan cepat.

Pupuk organik sudah lamadikenal para petani, jauh sebelumRevolusi Hijau berlangsung di Indonesiapada tahun 1960-an. Namun sejakRevolusi Hijau petani mulai banyakmenggunakan pupuk buatan karenapraktis penggunaanya dan sebagianbesar varietas unggul memangmembutuhkan hara makro (NPK) yangtinggi dan harus cepat tersedia.Bangkitnya kesadaran sebagianmasyarakat akhir-akhir ini akan dampakpenggunaan pupuk buatan terhadaplingkungan dan terjadinya penurunankesuburan tanah mendorong danmengharuskan penggunaan pupukorganik (Simanungkalik,dkk, 2006).

Menurut Anwar,dkk (2008) pupukorganik berdasarkan bentuknya,dibedakan menjadi dua macam yaitupupuk organik padat dan pupuk organikcair. Bahan dasar pembuat pupuk organikcair salah satunya adalah urin sapi perah.Kelemahan pupuk organik cair dari urinsapi adalah rendahnya kandungan unsurhara yang dimiliki. Oleh karena itu, limbahudang digunakan untuk menambahkandungan unsur hara, penelitian inibertujuan untuk mencari komposisipenambahan limbah udang yang optimumdiharapkan dapat meningkatkankandungan unsur hara dalam pupuk cairdari urin sapi. Sehingga penulis melakukanpenelitian dengan judul “PengaruhPenambahan Limbah Udang Pada PupukCair Dari Fermentasi Urin Sapi TerhadapKualitas Unsur Hara Makro”.

METODE PENELITIAN

Metode penelitian ini dilakukansecara eksperimen menggunakanbeberapa tahapan antara lain prosespembuatan Mikro Organisme Lokal (MOL)dari akar bayam dan prosesfermentasi. Bahan baku yangdigunakan dalam penelitian ini adalahurin sapi. Limbah urin sapi inididapatkan dari Dusun Dalangan,DesaSumowono, Kecamatan Getasan,Kabupaten Semarang. Limbah udangdidapatkan TPI tambak lorok, Semarang.

Komposisi setiap media, dapatdilihat pada tabel 1 dan dilakukan duploatau 2 kali penggulangan.

Tabel 1Komposisi Bahan

Media Komposisi BahanUrinSapi(liter)

LimbahUdang

(gr)

MOLBayam

(ml)

Molase(ml)

L0 1,5 0 75 40L1 1,5 15 75 40L2 1,5 30 75 40L3 1,5 45 75 40L4 1,5 60 75 40L5 1,5 75 75 40

DATA YANG DIANALISIS:Kandungan unsur C-Organik

N,P,K dalam fermentasi urin sapidengan setelah fermentasi 14 hari.

CARA MENGANALISIS DATA:

Data yang dihasilkan akan dihitung banyaknya kadar C-OrganikN,P,K yang dihasilkan disetiapperlakuan kemudian dibandingkan antaraperlakuan satu dan yang lain sehinggabisa disimpulkan mana perlakuan yangterbaik ditinjau dari banyaknya kadar C-Organik N,P,K yang dihasilkan.

Page 3: 3535-6710-1-SM

HASIL DAN PEMBAHASAN

Urin sapi selanjutnya dilakukananalisis uji pendahuluan. Unsur hara yangdiujikan meliputi’: c-organik, N total, Fosfordan Kalium. Berikut merupakan hasilanalisis pendahuluan dapat dilihat padatabel 2.

Tabel 2Hasil Uji Pendahuluan Urin Sapi

Bahan C-org(%)

N(%)

P(%)

K(%)

UrinSapi

7,28 0,3 0,29 0,32

Sumber: Laboratorium Wahana,2013

Pupuk cair mengandung unsur-unsur hara yang dibutuhkan untukpertumbuhan, perkembangan,kesehatantanaman. Unsur-unsur hara itu terdiridari:1. Unsur Nitrogen (N), untuk

pertumbuhan tunas, batang dandaun.

2. Unsur Fosfor (P), untukmerangsang pertumbuhan akar buah,dan biji.

3. Unsur Kalium (K), untukmeningkatkan ketahanan tanamanterhadap serangan hama danpenyakit.

Setelah fermentasi berumur 14 haridilakukan pengambilan sampel cair. Hasilanalisis seluruh media dapat dilihat padatabel 3.

Tabel 3Hasil Kandungan Proses FementasiMedia C-org

(%)N

(%)P

(%)K

(%)L0 (0gr) 4,78 1,30 0,56 0,60L1 (15gr) 5,57 1,37 0,58 0,67L2 (30gr) 6,06 1,47 0,59 0,72L3 (45gr) 5,96 1,54 0,60 0,76L4 (60gr) 6,75 1,62 0,63 0,73L5 (75 gr) 6,65 1,60 0,61 0,81Sumber: Analisis Laboratorium,2013

Pengaruh penambahan variasijumlah limbah udang terhadap C-organikdihasilkan dapat dilihat pada grafik

Gambar 1. Hasil Pengaruh KuantitasLimbah udang terhadap C‐Organik

Hubungan antara kuantitaslimbah udang dan kandungan C-organiktiap media yang terlihat dalam grafik,cenderung tidak stabil. Menurut Fitria(2008) karbon digunakan sebagai sumberenergi untuk perkembangan danpertumbuhan mikroorganisme. Sehingganilai C-organik menurun dari sebelumdilakukan proses fermentasi. Pada setiapmedia perombakan bahan organikberbeda-beda. Pada media L0menghasilkan kandungan C-Organik yanglebih rendah dibandingkan denganperlakukan yang lain yaitu 4,78 %. Hal inididuga disebabkan oleh aktivitasmikroorganisme dan tidak adanyapenambahan bahan (limbah udang) yangdilakukan pada media L0

Grafik hubungan antara jumlahlimbah udang terhadap Ntotal hasilproses fermentasi adalah sebagai berikut:

Gambar 2. Hasil Pengaruh KuantitasLimbah Udang terhadap Ntotal

Page 4: 3535-6710-1-SM

Pada akhir proses fermentasi,bakteri nitrifikasi mengubah amoniamenjadi nitrat yang menyebabkan unsurnitrogen dalam fermentasi meningkat.Penambahan limbah udang yangdigunakan dalam proses fermentasimengakibatkan nitrogen terdegradasilebih banyak. Hal ini yang menyebabkanhasil fermentasi nilai N-total mengalamikenaikan. Peningkatan nilai nitrogentotal terjadi pada media L5 hal inimenandakan bahwa proses degradasiyang paling optimal terjadi pada mediaL5 sebesar 1,62 %.

Berdasarkan kuantitas limbahudang yang ditambahkan dalam prosesfermentasi terhadap konsentrasi kaliumyang dihasilkan.

Gambar 3. Hasil Pengaruh KuantitasLimbah Udang terhadap Kalium

Pada gambar 3 menunjukkanbahwa kandungan Kalium dari hasilfermentasi cenderung mengalamipeningkatan sejalan dengan peningkatankuantitas limbah udang. KandunganKalium tertinggi terdapat pada media VI,yakni sebesar 0.81 %.

Menurut Hidayati,dkk (2011)Kalium digunakan oleh mikroorganismedalam bahan substrat sebagai katalisator,dengan kehadiran bakteri dan aktivitasnyaakan sangat berpengaruh terhadappeningkatan kandungan kalium.

Grafik hubungan antara jumlahlimbah udang terhadap kandungan fosfordapat dilihat pada gambar 4.

Gambar 4. Hasil Pengaruh KuantitasLimbah Udang terhadap Fosfor

Hubungan antara penambahanjumlah limbah udang dan nilai fosfor,terlihat bahwa nilai fosfor tidak teratursesuai dengan penambahan limbahudang. Menurut Hidayati,dkk.(2011)fosfor salah satunya terkait dalam bentukP2O5 di akhir proses dekomposisi.Kandungan N dalam substrat, semakinbesar nitrogen yang dikandung makamultiplikasi mikroorganisme yangmerombak fosfor.

KESIMPULAN

1. Pengaruh penambahan limbah udangterhadap kandungan unsur hara makroyang paling efektif denganpenambahan 60 gram dengan kadarC-Organik sebesar 6,75 %, Ntotal ;1,62 %, Fospor; 0,63 %, Kalium 0,73%. Kandungan unsur hara makroCNPK sebelum dan sesudahfermentasi mengalami kenaikan padaunsur NPK akan tetapi tidak begitusignifikan.Pada penelitian inikandungan C-organik mengalamipenurunan setelah dilakukan prosesfermentasi.

2. Kandungan pupuk cair dari prosesfermentasi memberikan hasil berbeda-beda sesuai dengan penambahanvariasi jumlah limbah udang.Perbadingan hasil keseluruhan

Page 5: 3535-6710-1-SM

kandungan pupuk cair setiap mediadengan persyaratan PermentanNo.70/Permentan/SR.140/10/2011belum memenuhi standar yangditetapkan. Namun, kandungan unsurhara makro CNPK pupuk hasilfermentasi masih diatas pupuk yangberedar dipasaran.

SARAN

1. Bagi penelitian selanjutnya, melakukanpenelitian dengan variasi penambahanlimbah udang (gr) fermentasi lebihbanyak lagi, hal ini untuk mengetahuipengaruh penambahan paling optimumkandungan unsur hara makro.

2. Perlu adanya penelitian lebih lanjuttentang kandungan unsur hara mikroFe,Mn MO dan lain sebagainya.

DAFTAR PUSTAKA

Anwar,Kamariah,dkk.2008.KombinasiLimbah Pertanian dan PeternakanSebagai Alternatif Pembuatan PupukOrganik Cair Melalui ProsesFermentasi Anaerob. Yogyakarta: UIIISBN:978-979-3980-15-7

Fitria,Yulia.2008. Pembuatan PupukOrganik Cair Dari Limbah Cair IndustriPerikanan Menggunakan Asam Asetatdan EM4(Effective Microorganisme4).IPB:Bogor

Hidayati,Yulia A,dkk.2011. Kualitas PupukCair Hasil Pengolahaan Fases SapiPotong Menggunakan Saccharomycescereviceae. UniversitasPandjadjaran:Bandung. Jurnal IlmuTernak,Vol.11.No.2.,104-107

Hidayatullah,dkk.2005. PengelolaanLimbah Cair Usaha Peternakan SapiPerah Melalui Penerapan KonsepProduksi Bersih.Jurnal Pengkajian danPengembangan TeknologiPertanian,Vol. 8 No.1,124-136

Juheini,N dan Sukaryanu,KD.1999.Perencanaan Sistem UsahataniTerpadu dalam MenunjangPembangunan Pertanian yangBerkelanjutan: Kasus KabupatenMagetan,Jawa Timur. Jurnal AgroEkonomi (JAE) Vol. 17 (1).

Nugroho,Panji.2012.Panduan MembuatPupuk Kompos Cair.Putaka BaruPress:Yogyakarta

Sutejo, Mul Mulyani.1999. Pupuk dan CaraPemupukan. Rineka Cipta: Yogyakarta.