34d02 Brake System

52
Diagnosis Technician >> Brake >> Brake System Sistem Rem Konstruksi (1/1) 6. Rem parkir 5. Disk rem 1. Pedal rem 2. Penggerak rem 3. Silinder induk 4. Katup penyelaras (1) Disk rem (2) Disk rem

description

Brake System

Transcript of 34d02 Brake System

TOYOTA Corporate PhilosophySistem Rem
1. Pedal rem
3. Silinder induk
5. Rem kaki
(1) Disk rem
(2) Drum rem
6. Rem parkir
Silinder Induk
Umum & Konstruksi
Umum
Master cylinder adalah alat yang mengubah tenaga operasi yang digunakan oleh pedal rem pada tekanan hidrolis. Sekarang ini, tandem master cylinder, yang termasuk dua piston, menghasilkan tekanan hidrolis pada jalur rem dua sistem. Tekanan hidrolis kemudian dikenakan pada disc brake calipers atau wheel cylinder dari drum brake. Reservoir berfungsi menyerap perubahan pada volume cairan rem yang disebabkan oleh perubahan pada temperatur cairan. Dia juga memiliki pembatas didalam yang membagi tangki menjadi bagian-bagian depan dan belakang seperti yang terlihat pada gambar di kiri. Desain kedua bagian dari tangki ini memastikan bahwa bila satu sirkuit gagal karena kebocoran cairan, sirkuit yang lain masih akan ada untuk menghentikan kendaraan. Sensor level cairan mendeteksi waktu ketika level cairan di tangki reservoir turun di bawah tingkat minimum dan kemudian menggunakan lamptu peringatan sistem rem untuk memperingatkan pengemudi.
2. Konstruksi
(1) Piston No.1
Silinder Induk
Umum & Konstruksi
A
B
F1: tenaga pedal
A1: Jarak dari tengah pedal rem ke titik tumpu
B: Jarak dari batang penekan ke titik tumpu
Tenaga operasi:
Batang penekan
4000 N
2000 N
1000 N
10 cm2
20 cm2
Jumlah gerakan
Umum & Konstruksi
3. Prinsip-prinsip
Bila pedal rem ditekan, master cylinder mengubah tenaga ini menjadi tekanan hidrolis. Operasi pedal rem berdasarkan prinsip tuas, dan mengubah tenaga pedal yang kecil menjadi tenaga yang besar yang bekerja pada master cylinder. Berdasarkan hukum Pascal, tenaga hidrolis yang dihasilkan di master cylinder ditransmisikan melalui jalur rem ke masing-masing master cylinder. Tenaga itu bekerja pada brake lining dan bantalan disc brake untuk menghasilkan tenaga pengereman. Menurut hukum Pascal, tekanan yang digunakan secara eksternal atas cairan terbatas yang ditransmisikan secara seragam ke semua arah. Dengan menggunakan prinsip ini pada sirkuit hidrolis di sistem rem, tekanan yang dihasilkan di master cylinder ditransmisikan secara sama ke semua wheel cylinder. Tenaga pengereman bervariasi, seperti yang terlihat di bagian kiri, tergantung pada diameter dari wheel cylinder. Bila desain kendaraan memerlukan tenaga pengereman yang lebih besar pada roda-roda depan, misalnya, designernya akan merincikan wheel cylinder yang lebih besar untuk bagian depan.
Diagnosis Technician >> Brake >> Brake System
Silinder Induk
Umum & Konstruksi
4. Tipe-tipe garis rem
Bila jalur rem terbuka dan cairan rem keluar, rem tidak akan bekerja lagi. Atas alasan ini, hidrolik rem dibagi menjadi jalur rem dua sistem. Tekanan hidrolis yang dikirim ke kedua sistem dari master cylinder ditransmisikan ke disc brake calipers atau wheel cylinders. Layout dari jalur rem berbedada antara kendaraan FR dan FF. Pada kendaraan FR, jalur rem dibagi menjadi sistem roda depan dan sistem roda belakang, tapi pada kendaraan FF piping diagonal digunakan. Karena beban yang dikenakan pada bagian depan pada kendaraan FF itu besar, tenaga pengereman yang lebih tinggi digunakan untuk roda-roda depan daripada untuk roda-roda belakang. Untuk ini, bila sistem jalur rem yang sama digunakan untuk kendaraan FR digunakan pada kendaraan FF, tenaga pengereman akan terlalu lemah bila sistem pengereman roda depan gagal, sehingga sistem jalur pipa diagonal untuk roda depan kanan dan roda belakang kiri dan satu untuk roda depan kiri dan roda belakang kanan digunakan supaya bila satu sistem gagal, sistem lain akan mempertahankan tenaga pengereman pada tingkat tertentu.
Diagnosis Technician >> Brake >> Brake System
Silinder Induk
Cara Kerja
Bila pedal rem dilepas.
Bila pedal rem ditekan, tenaganya ditransmisikan lewat tongkat pendorong ke master cylinder dimana piston sedang didorong. Tenaga dari tekanan hidrolis yang dihasilkan di dalam master cylinder ditransmisikan lewat jalur rem pada tiap wheel cylinder.
1. Cara kerja normal
(1) Ketika rem tidak digunakan.
Piston cup dari piston No.1 dan No.2 berada pada inlet port dan compensating port, dan memberikan ruang antara master cylinder dan tangki reservoir.
Piston No.2 didorong ke kanan oleh tenaga dari pegas pendorong No.2, tetapi ditahan supaya tidak terlalu jauh oleh stopper bolt.
Diagnosis Technician >> Brake >> Brake System
Silinder Induk
Cara Kerja
(2) Ketika pedal rem ditekan
Piston No. 1 bergerak ke kiri dan piston cup menyegel compensating port untuk menutup saluran antara cylinder dan tangki reservoir. Saat piston didorong lebih jauh, tekanan hidrolis di dalam master cylinder naik. Tekanan ini ditujukan untuk wheel cylinder belakang. Karena tekanan hidrolis yang sama juga mendorong piston No. 2, piston No. 2 bekerja dengan cara yang sama seperti piston No. 1, dan berfungsi pada wheel cylinder depan
Diagnosis Technician >> Brake >> Brake System
Silinder Induk
Cara Kerja
(3) Ketika rem dilepaskan
Bila pedal rem dilepas.
Piston dikembalikan ke posisinya semula oleh tekanan hidrolis dan tenaga pegas pembalik. Namun, karena cairan rem tidak langsung kembali dari wheel cylinder, tekanan hidrolis di dalam master cylinder untuk sementara turun (terbentuk hampa udara). Sebagai akibatnya, cairan rem di dalam tangki reservoir mengalir ke master cylinder melalui port pintu masuk, melalui banyak lubang yang ada pada ujung piston, dan disekitar garis keliling dari piston cup. Setelah piston kembali ke posisinya semula, cairan rem yang secara bertahap kembali dari wheel cylinder ke master cylinder mengalir ke tangki reservoir melalui compensating port. Compensating port juga menyerap perubahan pada volume cairan rem yang dapat terjadi di dalam silinder akibat perubahan temperatur. Ini menjaga agar tekanan hidrolis tidak naik saat rem tidak digunakan.
Diagnosis Technician >> Brake >> Brake System
Silinder Induk
Cara Kerja
(1) Kebocoran cairan di sisi belakang
Ketika pedal rem ditekan, piston No. 1 bergerak ke kiri namun tidak menghasilkan tekanan hidrolik pada sisi belakang. Piston No.1 kemudian menekan pegas return, bersentuhan dengan piston No.2, dan mendorong piston No.2 meningkatkan tekanan hidrolik di ujung depan silinder induk, yang memungkinkan 2 dari rem di silinder induk depan beroperasi.
Diagnosis Technician >> Brake >> Brake System
Silinder Induk
Cara Kerja
(2) Kebocoran cairan di sisi depan
Karena tekanan hidrolik tidak dihasilkan di sisi depan, piston No.2 meningkat sampai ia bersentuhan dengan dinding di ujung jauh silinder induk.
Ketika piston No.1 ditekan jauh ke kiri dari piston, tekanan hidrolik meningkat di sisi belakang dari silinder induk, yang memungkinkan 2 dari rem beroperasi dari silinder induk belakang.
Diagnosis Technician >> Brake >> Brake System
Penggerak Rem
Umum & Konstruksi
Cara kerja
1. Umum
Brake booster adalah alat yang memakai perbedaan antara engine vacuum dan tekanan atmosfer untuk menghasilkan tenaga yang kuat (pendorong power) yang proporsional pada tenaga penekan pedal untuk mengoperasikan rem. Brake booster menggunakan vacumm yang dihasilkan pada beragam intake (pompa vacuum pada kasus mesin disel).
2. Konstruksi
(1) Batang operasi pentil/katup
Penggerak Rem
Cara Kerja
1. Rem tidak dipakai
Katup udara dihubungkan ke batang operating valve, dan ditarik ke kanan oleh pegas return katup udara. Katup kendali terdorong ke kiri oleh pegas katup kendali. Hal ini menyebabkan katup udara bersentuhan dengan katup kendali. Oleh karena itu, udara atmosferik yang melalui elemen pembersih udara dicegah masuk ruangan tekanan variable.
Katup vakum dari badan pentil dipisahkan dari katup kendali pada kindisi ini, menimbulkan pembukaan diantara jalur A dan jalur B. Karena selalu ada vakum di ruangan tekanan konstan, ada juga vakum di ruangan tekanan variable pada saat ini. Sebagai hasilnya, piston terdorong ke kanan oleh pegas spiral.
Diagnosis Technician >> Brake >> Brake System
Penggerak Rem
Cara Kerja
Ketika pedal rem ditekan, batang operating katup mendorong katup udara, menyebabkannya bergerak ke kiri.
Katup kendali, terdorong ke katup udara oleh pegas katup kendali, juga bergerak ke kiri sampai bersentuhan dengan katup vakum. Hal ini menghambat pembukaan antara jalur A dan jalur B.
Ketika katup udara bergerak lebih jauh ke kiri, ia bergerak menjauh dari katup kendali. Hal ini menyebabkan udara atmosferik memasuki ruangan tekanan variable melalui jalur B (setelah melalui elemen pembersih udara). Perbedaan tekanan antara ruangan tekanan konstan dan ruangan tekanan variable menyebabkan piston bergerak ke kiri. Hal ini, sebagi gantinya, menyebabkan disk reaksi menggerakan booster batang push ke kiri dan meningkatkan tenaga rem.
Diagnosis Technician >> Brake >> Brake System
Penggerak Rem
Cara Kerja
3. Keadaan holding
Jika pedal rem ditekan setengah jalan, batang katup operating dan katup udara berhenti bergerak namun piston tetap bergerak ke kiri karena perbedaan tekanan. Katup kendali tetap bersentuhan dengan katup vakum oleh pegas katup kendali, tetapi bergerak bersamaan dengan piston.
Karena katup kendali bergerak ke kiri dan menyentuh katup udara, udara atmosferik dicegah masuk ke ruangan tekanan variable, sehingga tekanan di ruangan tekanan variable stabil. Sebagi hasilnya, ada perbedaan konstan pada tekanan antara ruangan tekanan konstan dan ruangan tekanan variable. Oleh karena itu, piston berhenti bergerak dan mempertahankan tenaga rem pada saat itu.
Diagnosis Technician >> Brake >> Brake System
Penggerak Rem
Cara Kerja
4. Gerakan maksimum
Jika pedal rem ditekan habis, katup udara akan bergerak sepenuhnya menjauh dari katup kendali. Pada kondisi ini, ruangan tekanan variable terisi sepenuhnya dengan udara atmosferik, dan perbedaan tekanan antara ruangan tekanan konstan dengan ruangan tekanan variable dimaksimalkan. Hal ini menyebabkan efek boosting maksimum untuk menggerakan piston.
Bahkan jika tenaga tetap ada setelah diberikan ke pedal rem, efek boosting pada piston akan tetap tidk berubah, dan tenaga tambahan akan diberikan hanya untuk batang booster push dan dikirimkan ke silinder induk.
Diagnosis Technician >> Brake >> Brake System
Penggerak Rem
Cara Kerja
5. Kondisi non-vacuum
Jika vakum gagal diberikan ke booster rem karena beberapa alasan, tidak akan ada perbedaan tekanan antara ruangan tekanan konstan dengan ruangan tekanan variable (karena keduanya akan terisi udara atmosferik). Ketika booster rem pada posisi “off”, piston dikembalikan ke kanan oleh pegas spiral.
Namun, ketika pedal rem ditekan, batang katup operating maju ke kiri dan menekan katup udara, disk reaksi dan batang booster push. Hal ini mneyebabkan piston silinder induk memberikan tenaga rem pada rem. Pada saat yang bersamaan, katup udara mendorong kunci stopper katup yang dimasukkan ke dalam badan pentil, Dengan demikian piston juga melampaui pegas spiral dan bergerak ke kiri.
Sebagai akibatnya, rem tetap berfungsi bahkan ketika tidak ada vakum yang diberikan ke booster rem. Tetapi, karena booster rem tidak beroperasi, pedal rem akan teras “berat”.
Diagnosis Technician >> Brake >> Brake System
Penggerak Rem
Mekanisme Reaksi
Mekanisme ini diberikan untuk menurunkan tendangan balik dari pedal rem, sehingga menambah "rasa" pedal, dengan menyebabkan hanya setengah dari tekanan feedback digunakan pada pedal (setengahnya lagi diserap oleh booster piston).
2. Cara kerja
Mekanisme reaksi terlihat di sebelah kiri.
Tongkat pendorong booster, reaction disc dan slide katup udara didalam badan katup. Karena reaction disc dibuat dari karet halus, reaction disc dapat dianggap sebagai cairan tak menekan. Dengan alasan ini, saat tongkat pendorong booster didorong ke kanan, tongkat tersebut akan menekan reaction disc, tapi karena tidak dapat dilakukan, tenaganya dikirimkan ke katup udara dan badan katup.
Karenanya, tenaga tadi ditransmisikan antara katup udara dan badan katup sesuai dengan daerah permukaannya.
Asumsikan bahwa 100 N (9,8kgf,.21,6 lbf) diberikan pada tongkat pendorong booster, seperti yang diperlihatkan disini. Rasio dari daerah katup udara dan badan katup adalah 4 sampai 1.80 N (7,8kgf; 17,2 lbf) ditransmisikan ke badan katup dan 20 N (2,0 kgf,.4,4lbf) ke katup udara.
Diagnosis Technician >> Brake >> Brake System
Penggerak Rem
(1/1)
• See Repair Manual for details.
Perkakas aksesori
Penyesuaian celah dari batang push
Panjang dari tongkat pendorong harus disesuaikan sebelum master cylinder rem dan brake booster dirakit.
Hal ini diperlukan supaya ada celah yang sesuai antara master cylinder piston dan tongkat pendorong booster setelah mereka dirakit kembali.
Sebuah SST digunakan untuk menyesuaikan celah tersebut.
Pada model-model terbaru, ada saat-saat ketika ketebalan ukuran harus digunakan. Pastikan untuk merujuk ke repair manual.
Petunjuk:
• Bila master cylinder sudah diganti dan ada alat aksesori pada peralatan, gunakan alat aksesori untuk melakukan penyesuaian.
• Kalau label yang diperlihatkan pada gambar di sebelah kiri tercantum pada booster body, lihat repair manual pada saat menyesuaikan panjang dari tongkat pendorong booster .
Petunjuk servis:
Bila celahnya terlalu kecil, akan mengakibatkan rem menyeret. Bila celahnya terlalu besar, akan menyebabkan penundaan pengereman.
Diagnosis Technician >> Brake >> Brake System
Penggerak Rem
Pemeriksaan Fungsi
Pemeriksaan Fungsi
Booster rem menggunakan perbedaan antara vakum mesin dan tekanan atmosferim untuk menghasilkan tenaga boost. Oleh karena itu, fungsi booster rem dapat diperiksa dengan melakukan pemeriksaan berikut.
Diagnosis Technician >> Brake >> Brake System
Penggerak Rem
Pemeriksaan Fungsi
1. Pemeriksaan fungsi airtightness
Membangkitkan tenaga boost membutuhkan vakum di dalam booster rem berada pada keadaan tetap, yaitu ruangan tekanan konstan dan ruangan tekanan variable tertutup rapat oleh katup vakum, dan bahwa udara harus mengalir dari katup udara.
(1) Hentikan mesin setelah menghidupkannya selama 1 sampai 2 menit. Vakum akan dibiarkan kedalam booster rem.
(2) Tekan pedak rem beberapa kali. Ketika melakukan ini, jika posisi pedal lebih tinggi di kali ke-2 atau ke-3 dari pada pertama kali, katup kendaliatau katup vakum tertutup, katup udara terbuka, udara dibiarkan masuk. Dari sini dapat ditentukan bahwa airtightness dari tiap katup adalah normal.
Diagnosis Technician >> Brake >> Brake System
Penggerak Rem
Pemeriksaan Fungsi
2. Pemeriksaan cara kerja
Jika mesin distarter ketika tidak ada vakum di booster rem, katup vakum tertutup, katup udara terbuka, vakum akan masuk kedalam ruangan tekanan konstan. Kondisi pedal rem pada saat ini dapat digunakan untuk memeriksa kerja tenaga boost.
(1) Dengan mesin berhenti, tekan pedal rem beberapa kali. Udara akan masuk ke ruangan tekanan konstan.
(2) Starter mesin dengan pedal rem ditekan. Vakum akan dihasilkan dan perbedaan tekanan akan dihasilkan antara ruangan tekanan konstan dan ruangan tekanan variable.
Jika pedal rem tenggelam sedikit pada saat ini, dapat dipastikan bahwa tenaga boost yang normal sudah dihasilkan.
Diagnosis Technician >> Brake >> Brake System
Penggerak Rem
Pemeriksaan Fungsi
3. Pemeriksaan fungsi load airtightness
Jika mesin di putar ke OFF dengan pedal rem ditekan, kondisi pedal dapat digunakan untuk memeriksa kebocoran vakum dari ruangan tekanan konstan.
(1) Tekan pedal rem ketika mesin menyala.
(2) Putar mesin ke OFF dengan pedal rem ditekan.
Pada keadaan hold, perbedaan tekanan antara ruangan tekanan konstan dan ruangan tekanan variable akan diusahakan konstan. Oleh karena itu, jika tidak ada perubahan di ketinggian pedal rem ketika tetap dihold selama 30 detik, maka dapat disimpulkan bahwa penyil/katup periksa dan pentil/katup vakum tertutup secara normal dan bahwa tidak ada masalah dengan ruangan tekanan konstan.
Diagnosis Technician >> Brake >> Brake System
Proportioning Valve
Umum & Konstruksi
Tenaga rem roda belakang
Umum & Konstruksi
1. Umum
Katup proportioning (katup P) diletakkan antara brake line master cylinder dan wheel cylinder dari roda belakang. Alat ini mendapatkan tenaga pengereman yang benar untuk memendekkan jarak pengereman dengan mendekati distribusi tenaga pengereman roda depan dan belakang untuk membuat roda belakang terhindar dari penguncian lebih awal saat pengereman darurat (saat beban ditransfer ke depan), dll.
Bila distribusi terjadi seperti yang diperlihatkan di (a), tenaga pengereman menjadi besar sehingga menyebabkan tenaga pengereman roda belakang menjadi terlalu besar daripada kurva yang ideal, yang membuat roda belakang mudah untuk mengunci dan membuat kendaraan tidak stabil.
Sebagai tambahan, bila distribusi terjadi seperti yang diperlihatkan di (b), tenaga pengereman keseluruhan menjadi kecil, yang akan membuat roda depan mengunci dengan mudah dan menyebabkan hilangnya kontrol dari steering.
2. Konstrusi
(1) Badan pentil/katup
Proportioning Valve
Cara Kerja
ke silinder roda belakang
Tekanan silinder roda belakang
Cara kerja
Tekanan hidrolis yang dihasilkan oleh master cylinder bekerja pada rem depan dan belakang. Rem belakang dikendalikan sehingga tekanan hidrolis dibuat sama dengan pada master cylinder sampai split point kemudian tekanan tersebut dibuat lebih rendah daripada master cylinder setelah split point.
Kondisi pengoperasian katup P diperlihatkan di bawah ini.
Diagnosis Technician >> Brake >> Brake System
Proportioning Valve
Cara Kerja
Mangkuk silinder
Titik pisah
Tekanan hidrolik silinder induk
ke silinder roda belakang
Tekanan silinder roda belakang
Tenaga pegas mendorong piston ke kanan.
Tekanan hidrolik dari silinder induk mengalir melawati celah diantara piston dan mangkuk silinder untuk memberikan tenaga yang sama ke silinder roda depan dan belakang.
Pada saat ini, tenaga bekerja menggerakan piston ke kiri menggunakan perbedaan di daerah permukaan penerima tekanan, namun ia tidak dapat melamapui tenaga pegas, jadi piston tidak bergerak.
Diagnosis Technician >> Brake >> Brake System
Proportioning Valve
Cara Kerja
Mangkuk silinder
Titik pisah
Tekanan hidrolik silinder induk
ke silinder roda belakang
Tekanan silinder roda belakang
2. Cara kerja titik pisah (split point)
Ketika tekanan hidrolik yang diberikan ke silinder roda belakang meningkat, tekanan yang menekan piston ke kiri melampaui tenaga pegas menyebabkan piston bergerak ke kiri dan menutup circuit cairan/gas.
Diagnosis Technician >> Brake >> Brake System
Proportioning Valve
Cara Kerja
Ketika tekanan hidrolik di silinder induk lebih meningkat lagi, peningkatan tekanan ini mendorong piston ke kanan untuk membuka circuit cairan/gas.
Ketika hal ini terjadi, tekanan hidrolik ke silinder roda belakang mulai meningkat dan tekanan yang menekan piston ke kiri mulai meningkat, jadi sebelum tekanan hidrolik ke silinder roda belakang meningkat secara penuh, piston bergerak ke kiri dan menutup circuit cairan/gas. Kerja pentil/katup ini diulangi untuk menjaga agar tekanan hidrolik pada sisi roda belakang tidak naik melebihi tekanan hidrolik pada sisi roda depan.
Diagnosis Technician >> Brake >> Brake System
Proportioning Valve
Cara Kerja
4. Cara kerja setelah pedal dilepaskan
Ketika tekanan hidrolik dari silinder induk berkurang, cairan/gas pada sisi silinder roda belakang mengalir melalui bagian luar mangkuk silinder dan kembali ke sisi silinder induk.
Diagnosis Technician >> Brake >> Brake System
Proportioning Valve
1. Katup P Ganda
Katup P ganda digunakan pada pipa rem diagonal pada kendaraan FF. Sebenarnya, katup P dapat dianggap sebagai sepasang katup P yang bekerja sama. Setiap katup P bekerja dengan cara yang sama dengan katup P biasa.
2. Proportioning & Katup Bypass (P & BV)
P & BV mempunyai dua fungsi. Pertama, dia berfungsi sebagai katup P biasa. Kemudian, bila sirkuit hidrolis untuk rem depan gagal berfungsi, dia akan menghentikan fungsi katup P. (Walaupun tekanan hidrolis master cylinder naik, tekanan yang sama dikirimkan ke roda belakang.)
Diagnosis Technician >> Brake >> Brake System
Proportioning Valve
(LSPV)
LSPV
Kerangka
ke silinder roda belakang
3. Load Sensing Proportioning Valve (LSPV)
LSPV adalah alat yang sebenarnya sama dengan katup P, tapi LSPV dapat menyesuaikan split point dari katup P sebagai akibat dari beban yang diberikan ke ban belakang.
LSPV menghindarkan rem belakang dari pengereman berlebihan, penguncian, selip, dan juga memungkinkan bagi LSPV untuk mendapatkan tenaga pengereman yang besar bila beban belakang besar.
Ini umum digunakan pada kendaraan seperti truk, yang bebannya diberikan ke roda depan dan belakang berubah sekali saat kendaraan membawa beban dan saat kendaran kosong.
Beban dideteksi oleh pegas perasa beban yang terdapat diantara rear axle housing dan frame (atau body). Split point dapat disesuaikan dengan menyesuaikan kekuatan pegas.
Kadang-kadan sebuah LSPV rangkap digunakan untuk pipa diagonal pada kendaraan FF.
Diagnosis Technician >> Brake >> Brake System
Rem Kaki
Disk Rem
(1) Caliper disk rem
(2) Bantalan disk rem
(3) Rotor disk rem
2. Cara kerja
Disk rem mendorong piston dengan menggunakan tekanan hidrolis yang dikirim melalui jalur rem dari master cylinder untuk membuat bantalan disc brake menjepit kedua sisi disc brake rotor dan menghentikan ban berputar.
Karena disc brake rotor dan bantalan disc brake saling menggesek, terjadi panas akibat friksi tadi. Tetapi, karena disc brake rotor dan brake body terbuka, panas friksi yang terjadi dapat dengan mudah menguap.
Diagnosis Technician >> Brake >> Brake System
Rem Kaki
Drum Rem
Rem dipakai
celah
3. Penyesuaian rem
Karena celah rem disesuaikan secara otomatis oleh penutup piston (karet), celah rem tidak perlu disesuaikan dengan tangan. Ketika pedal rem ditekan, tekanan hidrolis menggerakkan piston dan mendorong bantalan disc brake melawan disc brake rotor.
Pada saat ini, piston bergerak sambil menyebabkan penutup piston berubah bentuk. Saat pedal rem dilepaskan, penutup piston kembali ke bentuk semula, sehingga menggerakkan piston menjauhi bantalan disc brake.
Karenanya, walaupun bantalan disc brake sudah aus dan piston bergerak, jumlah kembalinya piston selalu sama, sehingga celah antara bantalan disc brake dan disc brake rotor dipertahankan pada jarak yang konstan.
Diagnosis Technician >> Brake >> Brake System
Rem Kaki
Drum Rem
4. Pengurangan di cairan rem
Jumlah cairan rem pada tangki reservoir rem menurun karena keausan dari bantalan disc brake atau disc brake lining. Karenanya, kondisi keausan dari bantalan disc brake atau lining disc brake dapat dihitung dengan mengecek tingkat cairan di tangki reservoir. Karena diameter piston yang besar, keausan dari bantalan disc brake berakibat pada penurunan tingkat cairan yang tajam di tangki reservoir dalam kasus drum brake.
Diagnosis Technician >> Brake >> Brake System
Rem Kaki
Drum Rem
Shim anti-squeal
5. Indikator bantalan aus
Ketika bantalan disc brake aus dan perlu diganti, indikator keausan bantalan disc brake menghasilkan suara lengkingan tinggi untuk memberi peringatan pada pengemudi. Pada Corolla, peringatan ini terjadi saat ketebalan bantalan tepat 2. 5 mm (0. 098 in).
(1) Konstrusi dan Kerja
Saat ketebalan bantalan dikurangi menjadi kurang dari yang telah disebutkan, indikator keausan bantalan, yang terdapat pada piringan belakang bantalan, berhubungan dengan disc brake rotor dan mengeluarkan suara lengkingan saat mobil berjalan.
Petunjuk:
Ada rem indikator keausan bantalan tipe sensor seperti yang terlihat pada gambar dibagian bawah kiri.
Ketika sensor tersebut aus bersama dengan bantalan disc brake, sirkuit sensor terbuka. ECU akan mendeteksi sirkuit yang terbuka tadi dan memberi peringatan kepada pengemudi.
Diagnosis Technician >> Brake >> Brake System
Rem Kaki
Drum Rem
Tipe fixed caliper
Tipe fixed caliper mempunyai sepasang piston untuk mendorong rotor disk rem di kedua sisi.
(2) Tipe floating caliper
Sebuah tipe floating caliper tertempel pada piston hanya pada satu sisi dari caliper. Piston berperan sebagai tekanan hidrolis. Apabila bantalan disc brake ditekan, caliper akan bergerak ke arah yang berbeda dari piston, dan mendorong disc brake rotor dari kedua sisinya. Akibatnya, caliper akan menghentikan perputaran roda. Ada beberapa jenis floating caliper, tergantung dari metode menempelkan caliper ke piringan putar.
Diagnosis Technician >> Brake >> Brake System
Rem Kaki
Drum Rem
Tipe-tipe rotor disk rem dijelaskan di bawah ini.
• Tipe solid
• Tipe ventilated
• Dengan tipe drum
127.bin
Rem Kaki
Drum Rem
(1) Silinder roda
(2) Brake shoe
(3) Garis rem
(4) Pegas return
(5) Drum rem
(7) Mangkuk piston
2. Cara kerja
Drum brake menghentikan ban dari berputar dengan menggunakan tekanan hidrolis yang dikirimkan dari master cylinder pada wheel cylinder untuk menekan brake shoe atas brake drum, yang berputar bersama dengan ban. Saat tekanan hidrolis pada wheel cylinder hilang, tenaga dari pegas pembalik menekan brake shoe dari permukaan dalam drum dan mengembalikannya ke posisi aslinya. Karena brake shoe dikelilingi oleh brake drum, akan sulit bagi panas yang dihasilkan untuk dilepaskan. Tipe rem ini kurang tahan pada panas.
Diagnosis Technician >> Brake >> Brake System
Rem Kaki
Drum Rem
3. Leading shoe and trailing shoe
Ketika tekanan hidrolis dikenakan pada wheel cylinder, shoe pada kedua sisi drum ditekan melawan bagian dalam drum dengan tenaga yang sama dengan tenaga hidrolis yang dipakai oleh piston. Seperti yang diperlihatkan pada gambar di sebelah kiri, tenaga kompresi berbeda dihasilkan di shoe sebelah kanan dan kiri. Tenaga friksi menyebabkan shoe pada sisi kiri menggigit kedalam drum searah dengan rotasi, sementara shoe pada sisi kanan menerima tenaga penolakan dari rotation drum, yang menurunkan tenaga kompresi. Aksi yang menaikkan tenaga friksi dengan menggigit kedalam drum disebut dengan fungsi self energizing, dan shoe yang menerima fungsi ini disebut dengan leading shoe, dan shoe yang tidak menerima fungsi ini disebut dengan trailing shoe.
Diagnosis Technician >> Brake >> Brake System
Rem Kaki
Drum Rem
4. Tipe-tipe dari rem drum
Drum brake mempunyai tipe yang berbeda-beda, tergantung pada kombinasi dari leading dan trailing shoe. Gunakan dengan benar, sesuai dengan tujuannya, dengan fitur yang dihasilkan oleh leading and trailing shoe.
• Tipe leading-dan-trailing
• Tipe two-leading
• Tipe uni-servo
Rem Kaki
Drum Rem
Foot Brake
Drum Brake
Disk Rem
Rem kaki
Rem Drum
(1) Tipe auto adjustment
Lining yang dilekatkan pada permukaan dari brake shoe menjadi aus saat rem dipakai. Celah antara drum dan lining harus disesuaikan secara berkala untuk menjaga penekanan pedal yang pantas/sesuai.
Rem tipe auto adjustment secara otomatis menyesuaiakan celah.
Tipe auto adjustment bekerja ketika rem parkir digunakan selama pengereman, dalam kedua kasus, adjuster di nyalakan oleh tuas adjust untuk menyesuaikan celah.
Diagnosis Technician >> Brake >> Brake System
Rem kaki
Rem Drum
Nyalakan adjuster untuk menyesuaikan diameter luar dari brake shoes sehingga kira-kira1mm (0,039 in.) lebih kecil dari diameter luar rem drum.
Gunakan obeng, putar mur adjusting dan perluas shoes sampai drum mengunci.
Putar kembali angka spesifik dari derajat mur adjusting. Lihat manual perbaikan untuk angka spesifik dari derajat.
Diagnosis Technician >> Brake >> Brake System
Rem Parkir
Tipe-tipe tuas rem parkir
2. Tipe tongkat
3. Pedal type
131.bin
Rem Parkir
Ada beberapa tipe, tergantung pada tipe rem belakang.
Diagnosis Technician >> Brake >> Brake System
Rem Parkir
(1) Tipe rem drum
Tipe ini menggunakan badan rem drum untuk mempertahankan ban. Rem kaki roda belakang banyak digunakan di kendaraan rem drum.
(2) Tipe rem disk
Tipe ini menggunakan badan rem disk untuk mempertahankan ban. Rem kaki roda belakang digunakan pada kendaraan penumpang compact dengna rem disk.
Diagnosis Technician >> Brake >> Brake System
Rem Parkir
Tipe-tipe dari badan rem parkir
2. Tipe rem parkir devoted
Tipe ini memiliki rem parkir drum yang dipasangkan ke pusat disk rem dan juga mempertahankan ban. Rem kaki roda belakang digunakan relatif banyak pada kendaraan penumpang dengan rem disk.
Diagnosis Technician >> Brake >> Brake System
Rem Parkir
3. Tipe rem pusat
Tipe ini menggabungkan rem parkir tipe drum antara transmisi dan batang baling-baling.
Tipe ini terutama digunakan pada bus dan truck> Bahkan satu rem dapat memberikan tenaga pengereman yang cukup karena sistem pengereman diletakan sebelum mengurangi dengan diferensial.
Diagnosis Technician >> Brake >> Brake System
Diagnosis Technician >> Brake >> Brake System
Penggerak Rem (Brake Booster)
Ruangan tekanan variable
Ruangan tekanan konstan
Booster Rem Tandem
Booster rem tandem adalah suatu alat yang mempunyai 2 ruangan vakum yeng diletkkan berseri dan yang dapat mencapai peningkatan tenaga yang besar tanpa perlu menigkatkan ukuran piston.
133.bin
Penggerak Rem (Brake Booster)
0,6
0,5
0,4
0,3
0,2
0,1
0
Menghilang
Ketika rem kaki diberikan (tanpa mesin mengerem) secara konstan pada kelandaian menuruni bukit yang panjang, dll., garis rem disk dan bentalan rem disk menjadi sangat panas karena gesekan. Koefisien gesekan antara garis (lining) dan permukaan bantalan rem berkurang sebagai hasilnya, dan rem mendesak lebih sedikit tenaga berhenti bahkan jika peda rem ditekan dengan usaha yang besar.
135.bin
Rem Kaki
Gunakan penggaris untuk mengukur ketinggian pedal rem. Bila ukurannya diluar ukuran yang disarankan, sesuaikan ketinggian pedal.
Hentakan diperlukan untuk mendapatkan tenaga pengereman yang benar.
Sesuaikan rem sehingga rem tidak bekerja bila pedal tidak ditekan.
Dengan mesin berhenti, tekan pedal rem beberapa kali untuk mematikan brake booster. Kemudian, dengan perlahan tekan pedal dengan jari dan ukur pedal freeplay dengan penggaris.
137.bin
Parking Brake
(1/1)
Gunakan prosedur berikut ini untuk melakukanpenyesuaian.
1. Longgarkan mur kunci.
2. Putar mur adjusting atau adjusting hexagon sampai tuas rem parkir atau pedal travel menjadi tepat.
3. Kencangjan mur kunci.
Petunjuk:
Sebelum menyesuaikan tuas rem parkir (pedal) travel, pastikan celah shoe rem parkir telah disesuaikan.
139.bin