3114105059_AGUNG HADI SUPRAPTO_ Marketing.doc

18
CANDLE EGG MARKETING PROGRAM LINTAS JALUR S1 TEKNIK SIPIL INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER 2015 Disusun Oleh: AGUNG HADI SUPRAPTO 3114105059 TECHNOPRENEURSHIP

Transcript of 3114105059_AGUNG HADI SUPRAPTO_ Marketing.doc

Page 1: 3114105059_AGUNG HADI SUPRAPTO_ Marketing.doc

CANDLE EGG MARKETING

PROGRAM LINTAS JALUR S1

TEKNIK SIPIL

INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

2015

Disusun Oleh:

AGUNG HADI SUPRAPTO

3114105059

TECHNOPRENEURSHIP

Page 2: 3114105059_AGUNG HADI SUPRAPTO_ Marketing.doc

Daftar Isi

Daftar Isi..............................................................................................................1Pengertian Marketing........................................................................................2Sumber Modal untuk Menjalankan Usaha......................................................4

CANDLE EGG

1.Overview of The Business....................................................................................................................5

1.1.Latar Belakang...............................................................................................................................5

1.2.Visi................................................................................................................................................5

1.3.Misi................................................................................................................................................5

2.Marketing Enviromental Analysis........................................................................................................6

2.1.Deskripsi Sektor Industri...............................................................................................................6

3.SWOT Analysis....................................................................................................................................6

4. Marketing Objectives..........................................................................................................................7

5. Marketing Strategies............................................................................................................................8

5.1. Produk .........................................................................................................................................8

5.2. Harga ..........................................................................................................................................8

5.3. Promosi........................................................................................................................................8

5.4. Tempat .......................................................................................................................................9

6. Marketing Implementation..................................................................................................................9

6.1. Kapasitas Produksi .....................................................................................................................9

6.2. Teknologi dan Proses produksi ...................................................................................................9

6.2.1.Teknologi ...............................................................................................................................9

6.2.2. Proses Produksi ....................................................................................................................9

6.3.Peralatan dan Bahan Baku...........................................................................................................10

6.4.Organisasi dan Manajemen.........................................................................................................10

7. Control and Evaluation......................................................................................................................10

7.1. Control........................................................................................................................................10

7.2. Permodalan.................................................................................................................................11

8. Kesimpulan............................................................................................................................................

1

Page 3: 3114105059_AGUNG HADI SUPRAPTO_ Marketing.doc

13

PENGERTIAN MARKETING?Marketing strategy – marketing strategy atau strategi pemasaran merupakan penjelasan dari

sasaran yang dibutuhkan untuk mencapai segala upaya pemasaran diri kita sebagai pembuat

produk. Ini adalah soal “apa” yang ingin dicapai. Strategi pemasaran terbentuk oleh sasaran

bisnis yang diinginkan. Tujuan bisnis dan strategi pemasaran yang telah dubuat harus

berjalan beriringan.

Marketing Plan – marketing plan atau rencana pemasaran merupakan cara bagaimana

mencapai sasaran pemasaran. Hal tersebut adalah penerapan strategi sekaligus roadmap yang

yang akan memandu dari satu titik ke titik lainnya. Berbeda dari strategi, rencana pemasaran

adalah soal “bagaimana” untuk mencapai tujuan pemasaran.

Persoalannya, kebanyakan orang berusaha untuk mencapai “bagaimana” tanpa terlebih

dahulu mengetahui “apa.” Hal ini bisa berakhir dengan membuang-buang sumber daya bagi

perusahaan, baik waktu maupun uang.

Ketika bicara tentang pemasaran, kita harus senantiasa mengenali apa dan kemudian

menggali bagaimana. Strategi adalah pemikiran, sementara perencanaan adalah tindakan.

Sebuah formula sukses yang dapat digunakan untuk lebih menjelaskan betapa

pentingnya marketing strategy dan marketing plan terlihat seperti ini:

Marketing strategy —> marketing plan —> Pelaksanaan = Sukses

strategi pemasaran terdiri dari:

“Apa” yang harus dilakukan.

Menginformasikan kepada konsumen mengenai produk atau jasa yang ditawarkan.

Menginformasikan kepada konsumen faktor perbedaan.

Rencana pemasaran terdiri dari:

“Bagaimana” untuk melakukannya. Buatlah kampanye marketing dan promosi yang

akan mencapai “apa” di dalam strategi.

Apabila sedang mempersiapkan strategi pemasaran dan rencana pemasaran untuk masuk ke

dalam perencanaan bisnis Anda, berikut adalah komponen penting yan harus Anda masukkan

ke setiap bagian:

Komponen dari Strategi Pemasaran :

Eksternal Pemasaran Pesan

Dalam Penentuan posisi Sasaran

Jangka Pendek Tujuan dan Sasaran2

Page 4: 3114105059_AGUNG HADI SUPRAPTO_ Marketing.doc

Jangka Panjang Tujuan dan Sasaran

Tantangan anda

Uraian singkat produk atau jasa yang akan dipasarkan dan rekapan tujuan yang diidentifikasi

dalam strategi pemasaran Anda.

Analisis Situasi

Bagian ini harus mengidentifikasi hal berikut:

Sasaran

Fokus

Kultur

Kekuatan

Kelemahan

Pangsa pasar

Analisis Pesaing

Apa posisi pemasaran Anda? Apa posisi pasar mereka? Apa saja nilai-nilai yang

menggerakkan mereka? Apa kelemahan Anda? Apa pangsa pasar yang Anda mengejar? Apa

yang memiliki pangsa pasar pesaing Anda sudah disadap?

Identifikasi 4 P Anda (Produk / Price / Place/ Promotion)

Bagaimana akan menggunakan informasi ini untuk mencapai tujuan yang telah diidentifikasi

dalam strategi pemasaran.

Dapat dilihat, strategi pemasaran harus berjalan beriringan dengan rencana pemasaran. Tanpa

keduanya, atau tidak saja membuang-buang sumber daya, tetapi juga bisa terjebak dan

berakhir tanpa ide dan kemana harus pergi.

Hal lain yang penting adalah jangan lupa untuk mengukur kampanye pemasaran apapun yang

akan di lakukan dalam rangka untuk melihat apa yang berhasil dan apa yang tidak. Ini dapat

digunakan sebagai informasi untuk memandu nantinya di masa depan.

3

Page 5: 3114105059_AGUNG HADI SUPRAPTO_ Marketing.doc

SUMBER MODAL USAHA

Beberapa sumber modal usaha sebagai berikut:

1. Dana modal sendiri. Setiap pengusaha biasanya tersedia modal sendiri walaupun kecil. Kecil atau besar bukan masalah yang penting berani menggunakan modal tersebut untuk usaha.

2. Pinjaman dari keluarga. Bisanya pinjaman dari keluarga adalah jangka pendek dan pengembaliannya harus tepat waktu atau lebih cepat lebih baik. Namun demikian, meminjam kepihak keluarga sebaiknya langkah terakhir karena akan menjadi hutang budi yang lama dan berkepanjangan, dan apabila sukses biasanya sering disebut-sebut yang mungkin ada perkataan yang tidak baik.

3. Pinjaman dari bank atau orang tertentu.Apabila meminjam kepada pihak lain sebaiknya dikembalikan sebelum jatuh tempo sehingga kepercayaan akan sangat tinggi dari pihak pemilik modal. Pinjaman jangka pendek biasanya hanya satu tahun, sedangkan pinjaman jangka panjang bisa lima tahun atau lebih. Untuk pembayaran atau hutang ini sebaiknya dari laba yang diperoleh.

4. Jual saham.Sekarang sudah lumrah seorang pengusaha mengajak teman atau keluarga untuk buka usaha dengan modal bersama kemudian modal tersebut dialokasikan dalam kepemilikan saham dengan persentase tertentu. Cara ini memudahkan usaha karena dana tersebut bukan pinjaman, tetapi penyertaan modal dan mereka berhak untuk memperoleh laba sebagai keuntungan atas uang mereka yang ditanamkan.

5. Dana bantuan pemerintah. Kalau kita jeli mengikuti kebijaksanaan pemerintah maka ada dana pemerintah yang diberikan sebagai bantuan modal. Hal ini melalui Kementrian BUMN, UKM, serta perbankan.

4

Page 6: 3114105059_AGUNG HADI SUPRAPTO_ Marketing.doc

1. Overview of The Business

1.1.Latar Belakang

Banyak cafe atau restoran yang berlomba-lomba menciptakan hal unik dan baru. Salah satunya dengan memodifikasi lampu-lampu yang ada di tempat tersebut. Pada umumnya, lampu yang digunakan hanya bersifat biasa dan kurang unik.

Candle egg merupakan suatu inovasi lampu lilin yang unik dan ramah lingkungan. Terbuat dari limbah cangkang telur sebagai wadah dari lilin-lilin kecil untuk penerangan di setiap meja makan cafe dan restoran. Limbah cangkang telur dihias sedemikian rupa sehingga terlihat menarik.

Membuat kreasi yang menghasilkan produk yang laku di jual ke pasaran tidak harus rumit. Dengan hanya berbahan limbah cangkang telur pun bisa disulap menjadi sebuah lampu lilin yang cantik oleh tangan-tangan kreatif. Membuat kerajinan lampu lilin mungkin sudah menjadi hal yang biasa. Tapi kerajinan lampu lilin dengan bahan baku utama adalah limbah cangkang telur merupakan kreasi yang baru dan menuntut kreatifitas yang tinggi. Bisnis ini bisa saja bertahan lama jika para pengrajin terus berkreasi dan terus menciptakan bentuk atau model yang baru dan bisa diterima oleh selera pasar.

Candle egg memiliki beberapa keunggulan yaitu, membuat ruangan menjadi lebih indah dibanding menggunakan lampu biasa sehingga membuat dinner akan terasa lebih romantis. Selain itu, penggunaan bahan dasar limbah dapat ikut mendukung program peduli lingkungan.

Melihat potensi usaha produk Candle Egg, maka usaha dengan produk jenis ini diambil sebagai jenis usaha yang diharapkan akan meraup laba yang cukup menjanjikan.

1.2. Visi

Menjadi Perusahaan Penyedia Lampu Lilin Ramah Lingkungan No. 1 di Indonesia

1.3. Misi

Beberapa misi yang kami tuju yaitu :

1. Menciptakan Candle Egg yang ramah lingkungan

2. Mengembangkan Model Candle Egg yang kreatif sesuai perkembangan zaman

3. Memberikan kontribusi kepada masyarakat dengan menciptakan lapangan

pekerjaan baru

5

Page 7: 3114105059_AGUNG HADI SUPRAPTO_ Marketing.doc

2. Marketing Enviromental Analysis

2.1.Deskripsi Sektor Industri

Sektor Industri usaha ‘Candle EGG’ adalah usaha industri kecil dengan pembuat 5 orang. Bidang

usaha khususnya di Surabaya merupakan usaha yang sedang berkembang. Dikarenakan bisnis ini

merupakan bisnis baru, belum ada usaha lain yang masuk di bidang ini. Usaha lain yang serupa

dengan bidang ini yaitu bidang usaha Candle EGG yang yang sudah berkembang didaerah

bandung, namun bidang usaha ini belum ada di Surabaya. Oleh karena itu, dengan melihat latar

belakang Surabaya dan belum ada usaha lain seperti usaha ini, usaha ini memiliki prospek yang

baik.

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi berkembang atau tidaknya usaha ini, yaitu :

a. Munculnya kompetitor baru di bidang usaha yang sama karena usaha ini merupakan usaha

baru dan relatif mudah untuk ditiru

b. Lokasi merupakan faktor yang bisa menyebabkan bisnis ini berkembang atau tidak

c. Inovasi merupakan hal yang sangat mempengaruhi karena inovasi bisa membantu

memciptakan perbedaan atau kekhasan yang dapat menjadi kekuatan ‘Candle EGG’

d. Promosi merupakan hal yang perlu diperhatikan mengingat bisnis ini merupakan bisnis baru

di bidangnya

e. Pelayanan yang ramah, hal ini dapat meningkatkan keloyalan konsumen dan sebagai media

promosi karena promosi yang paling baik adalah melalui mulut ke mulut, jika pelanggan puas

dengan produk yang ditawarkan ditambah dengan pelayanan yang memuaskan maka

cenderung untuk mengajak relasi lainnya

3. SWOT Analysis

Analisis SWOT dilakukan untuk mengidentifikasi kekuatan perusahaan ditengah kancah persaingan bisnis. Berikut ini adalah analisis SWOT bisnis Candle EGG :

A. Faktor Kekuatan (Strength)

1. Unik dan memiliki bentuk yang beragam dan menarik

2. Bentuk karakter bisa dipesan sesuai keinginan pelanggan

3. Memiliki kualitas yang baik

4. Harga terjangkau

6

Page 8: 3114105059_AGUNG HADI SUPRAPTO_ Marketing.doc

5. Multi fungsi sebagai lampu penerang dan hiasan

6. Mengurangi limbah telur

7. Ramah lingkungan

8. Bahan mudah didapatkan

B. Faktor Kelemahan (Weakness)

1. Telur mudah pecah

2. Pengerjaan membutuhkan waktu lama, teliti dan sangat hati-hati

3. Cangkang telur mudah panas.

C. Faktor Kesempatan (Opportunities)

1. Belum banyak penjual lampu lilin berbahan dasar limbah khususnya di Surabaya

2. Banyaknya penjual martabak serta limbah telurnya yang dibuang

3. Banyaknya tempat makan yang buka di malam hari sehingga membutuhkan

penerangan sekaligus untuk hiasan

4. Konsumen lebih tertarik dengan hal-hal yang unik dan kreatif

5. Permintaan yang diperkirakan akan terus meningkat

6. Tersedianya media jual beli via internet yang sudah sangat berkembang

7. Semakin meningkatnya minat pelanggan terhadap online shop

D. Faktor Ancaman (Threat)

1. Banyak produsen lampu hias (pabrikasi)

2. Persaingan dengan jenis usaha yang sama

3. Kemungkinan adanya peniru “flagiat” terhadap produk ini

7

Page 9: 3114105059_AGUNG HADI SUPRAPTO_ Marketing.doc

4. Marketing Objectives

Target konsumen pada usaha ‘Candle EGG’ yaitu anak sekolah, mahasiswa, dan

wisatawan domestik ataupun asing yang ke Surabaya (dengan tujuan biasanya untuk

berbelanja, atau sekedar jalan-jalan) dan masyarakat sekitar. Candle EGG merupakan

produk yang didesain untuk pencahayaan unik untuk meramaikan suasana malam.

Ataupun sebagai souvenir sebagai hiasan dirumah. Atau juga sebagai pelengkap café

untuk menambah suasana semakain menarik saat makan atau pun sekedar minum

kopi.

Anak sekolah dan mahasiswa dapat menikmati suasana café atau tempat makan

dengan suasana Candle EGG pada hari biasa dan hari libur siang ataupun malam.

Dengan lokasi yang berada di daerah dekat dengan kampus maka diperkirakan malam

hari tetap akan ramai oleh mahasiswa atau anak sekolah yang senang nongkrong.

Sedangkan konsumen wisatawan dan masyarakat sekitar diharapkan dapat berbelanja

pada hari libur atau akhir minggu di tempat-tempat grosir oleh-oleh yang menjadi

spot. Hal ini disebabkan dua konsumen tersebut merupakan orang-orang yang bekerja

sehingga waktu kosongnya ada di akhir minggu atau di hari libur.

5. Marketing Strategies

4.1 Produk

Bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan Candle EGG ddari bahan yang ramah

lingkungan. Selain itu penggunaan bahan-bahan bekas yang sisa atau tidak terpakai

meminimalkan modal pembuatan produk. Dengan desain yang menarik diharapkan dapat

menarik minat pembeli terhadap produk Candle EGG.

4.2 Harga

Secara garis besar produk Candle EGG dengan harga berkisar Rp 10.000 - Rp 15.000

4.3 Promosi

Beberapa strategi promosi yang dilakukan pada pemasaran produk ‘Candle EGG’, yaitu :

a. Pemesanan dengan jumlah yang besar akan gratis 1 lusin candle EGG dan assesoris

tambahan.

b. Penyebaran brosur dan leaflet di sekolah-sekolah, kampus dan factory outlet

8

Page 10: 3114105059_AGUNG HADI SUPRAPTO_ Marketing.doc

c. Penyebaran Broadcast melalui media sosial online.

d. Promosi tak langsung diharapkan melalui penyebaran dari mulut ke mulut

4.4 Tempat

Daerah yang dipilih sebagai tempat usaha yaitu memiliki kriteria dekat dengan anak sekolah,

mahasiswa, dan wisatawan domestik ataupun asing yang ke Surabaya (dengan tujuan biasanya

untuk berbelanja, atau sekedar jalan-jalan) dan masyarakat sekitar.

6. Marketing Implementation

4.5 Kapasitas Produk

Candle EGG didesain semenarik mungkin dengan beberapa macam desain-desain yang mungkin

sekarang menjadi tren saat ini, seperti emoticon atau bentuk-bentuk abstrak dan seni desain batik.

Dalam produksi tetap hanya untuk konsumen yang sudah menjadi partner, dan untuk pemesanan

online baru akan diproduksi setelah proses pemesanan selesai.

4.6 Teknologi dan Proses Produksi

4.6.1 Teknologi

Teknologi yang digunakan cukup sederhana yaitu hanya berupa peralatan biasa.

4.6.2 Proses Produksi

Gambar 1 Proses Produksi

Aktivitas yang dilakukan meliputi proses mencari Cangkang telur yang harus dipilih terlebih

dahulu dan lilin bekas yang tidak terpakai, proses produksi, dan proses pengepakan.

Cangkang telur didapat dari langganan penjual martabak yang dapat dijadikan sebagai partner

dan sebagai sumber bahan baku utama. Proses produksi dilakukan dengan mudah mulai

dengan pengringan cangkang smpai perakitan dan memasak lilin setelah pemesanan.

9

Pencarian

Bahan

Proses

Produksi

Proses

Pengepakan

Page 11: 3114105059_AGUNG HADI SUPRAPTO_ Marketing.doc

Terakhir, proses pengepakan pesanan untuk segera didistribusikan atau dismpaikan ke

pemesan.

4.7 Peralatan dan Bahan Baku

Peralatan Utama yang digunakan, yaitu :

a. Cangkang telur

b. Lilin

c. gunting

d. kompor dan panci

e. peralatan lukis

f. magnet

Peralatan Pendukung yang digunakan, yaitu :

a. Pipa pvc sebagai assesoris dan tempat Candle EGG

4.8 Organisasi dan Manajemen

Usaha ‘Candle EGG’ dimiliki oleh 5 orang sebagai pemilik usaha sekaligus yang melakukan dan

memantau proses mencari bahan baku pembuatan Candle EGG, proses produksi, dan proses

pengepakan juga mengatur manajemen.. Manajemen diatur oleh pemilik usaha mulai dari modal,

biaya belanja bahan baku. Bentuk badan usaha merupakan badan usaha milik pribadi dengan

modal milik pribadi

7. Control and Evaluation

4.9 Control

Melakukan pengawasan dengan membaca laporan-laporan tertulis dari pelaksanaan ataupun hasil observasi. Apabila ditemukan penyimpangan atau kendala dalam pelaksanaan, maka akan diambil tindakan perbaikan.

Untuk terus menjaga proses kinerja supaya tetap sesuai dengan misi dan visi dari produk ini, maka perlu juga dilakukan:

10

Page 12: 3114105059_AGUNG HADI SUPRAPTO_ Marketing.doc

• Revenue: dilakukan kontrol secara bulanan dan tahunan.• Expenses: dilakukan kontrol secara bulanan dan tahunan.• Kepuasan pelanggan: menyediakan tempat saran dan kritik.• Pengembangan layanan

4.10 Permodalan

Struktur Permodalan merupakan modal sendiri, dengan modal patungan 5 orang dengan total

sebesar Rp 10.000.000,- sehingga dapat memenuhi pengeluaran yang dibutuhkan.

Perencanaan Pengeluaran :

Barang :

- Telur bekas = Rp 5000,00 1 kg (18 unit)

- Lilin = Rp 3000,00 1 pack (6 unit)

- Magnet = Rp 3000,00 1 unit

- Korek api = Rp 500,00 1 unit

- Gunting = Rp 5000,00 1 unit

- Lem = Rp 8000,00 1 unit

- Peralatan Lukis = Rp 45000,00 1 pack

Promosi :

- Iklan printing = Rp 200000,00 1 tahun

Barang (untuk membuat 18 produk) :

- Telur = Rp 5000,00 = Rp 5000,00

- Lilin = Rp 3000,00 x 3 = Rp 9000,00

- Magnet = Rp 3000,00 x 18 = Rp 54000,00

- Korek api = Rp 500,00 = Rp 500,00

- Gunting = Rp 5000,00 = Rp 5000,00

- Lem = Rp 8000,00 = Rp 8000,00

- Peralatan = Rp 45000,00 = Rp 45000,00 +

Total = Rp126500,00/18 unit

Harga pembuatan 1 unit produk adalah Rp 7000, diperkirakan dalam 1 tahun dapat menjual

produk sebanyak 100 lusin sehingga menghabiskan biaya sebanyak Rp 8.440.000,00.

Ditambahkan biaya iklan printing seharga Rp 200000,00, sehingga pengeluaran total menjadi

Rp8.640.000,00.

Penjualan Produk :

11

Page 13: 3114105059_AGUNG HADI SUPRAPTO_ Marketing.doc

Harga 1 produk antara Rp 7000,00 - Rp 15000,00, sehingga kami mengambil harga jual 1 produk

sebesar Rp 10000,00.

100 lusin = 1200 buah x Rp 10000

= Rp 12.000.000

Besarnya penjualan minimal yang harus dicapai oleh perusahaan kami diperkirakan :

Penjualan = biaya tetap + biaya variable

Biaya variable = penjualan – biaya tetap

Biaya variable = Rp 12.000.000 – Rp 8.640.000 = Rp 3.360.000

Biaya variable dalam persentase dari penjualan adalah :

Biaya variable =

Setelah diketahui besarnya biaya variable dalam persentase dari penjualan, maka dapatlah

ditentukan besarnya penjualan minimal dengan cara sebagai berikut (dengan keuntungan yang

diinginkan sebesar Rp 2.000.000,00) :

Penjualan minimal =

=

= Rp 14.777.778

Jadi untuk dapat memperoleh keuntungan sebesar Rp 2.000.000,00 perusahaan harus dapat

memproduksi dan menjual sebesar Rp 14.777.778,00.

Dibuktikan :

Penjualan Rp 14.777.778,00

Biaya variable (28%) = Rp 4.137.778

Biaya tetap = Rp 8.640.000 +

Total = Rp 12.777.778 → Rp 12.777.778,00 -

Keuntungan = Rp 2.000.000,00

Misalkan perusahaan menetapkan target keuntungan dinyatakan dalam profit margin sebear 20%,

maka besar penjualan minimal dapat dihitung sebagai berikut :

Penjualan minimal = X

12

Page 14: 3114105059_AGUNG HADI SUPRAPTO_ Marketing.doc

X =

X =

0,72 X – 0,2 X = Rp 8.640.000,00

0,52 X = Rp 8.640.000,00 → X = Rp 16.615.385,00

Dibuktikan :

Penjualan Rp 16.615.385,00

Biaya variable (28%) = Rp 4.652.308

Biaya tetap = Rp 8.640.000 +

Total = Rp 13.292.308 → Rp 13.292.308,00 -

Keuntungan = Rp 3.323.077,00

Profit Margin =

8. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penghitungan penjualan dan biaya yang dikeluarkan, usaha ‘Candle EGG’ layak untuk didirikan. Adapun beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu :

a. Perlunya penangan biaya operasional sekecil mungkin, terutama yang berkaitan dengan biaya pembuatan

b. Peninjauan lokasi yang sesuai dengan target

c. Penanganan biaya asset sekecil mungkin

d. Peningkatan kualitas dari produk yang dihasilkan

e. Peningkatan pelayanan

13