162509339 Coring Dan Coring Analys
-
Upload
haidiir-ali -
Category
Documents
-
view
107 -
download
2
Transcript of 162509339 Coring Dan Coring Analys
-
5/27/2018 162509339 Coring Dan Coring Analys
1/29
CORING DAN CORING ANALYSIS
paperwork
Formation Evaluation
-
5/27/2018 162509339 Coring Dan Coring Analys
2/29
Pendahuluan
Data porositas, grain density, permeabilitas dari
geologist engineer berasal dari singkapan batuandipermukaan kurang bisa mencerminkan keadaan tersebutdalam batuan di bawah permukaan.
Sedangkan data seismik dari geophysic engineer yangmencakup densitas batuan, penyebaran lapisan, penampang
stratigrafi dibawah permukaan kurang akurat dalammendapatkan nilai porositas, permeabilitas, penyebaranlapisan, dan lainnya yg sebenarnya terjadi di bawahpermukaan tanah.
Karena adanya pengaruh tekanan overbudden batuan,
panas dibawah permukaan, fluida didalam batuan makaparameter tersebut nilainya dapat berubah. Untuk itudiperlukanlah proses analisa coring yang berasal daripengambilan core dibawah permukaan.
-
5/27/2018 162509339 Coring Dan Coring Analys
3/29
Contoh gambar singkapan
Contoh gambar survey geologi
-
5/27/2018 162509339 Coring Dan Coring Analys
4/29
Deskripsi coring dan analisa core
Coring adalah proses pengambilan sampleatau contoh batuan dari dalam lubang bor. Core
analisis merupakan tahapan analisa setelah
contoh batuan bawah permukaan (core)diperoleh. Tujuannya untuk mengidentifikasikan
karakteristik batuan bawah permukaan yang
diwakili oleh core yang diambil. Hasil analisa
akan mendiskripsikan sifat-sifat petrofisik yang
akan digunakan dalam karakterisasi reservoar.
-
5/27/2018 162509339 Coring Dan Coring Analys
5/29
1. Bottom Hole Coring
Coring yang dilakukan bersamaan dengan proses pemboran, sampel diambil pada dasar lubang.a. Konvensional drag bit coring
Keuntungan:* ukuran diameter corebesar hampir seperti ukuran lubang bor,
* persentasi perolehan coreformasi tinggi,
*dapat digunakan pada sebagian besar formasi, dan tidak membutuhkan peralatan
pemboran tambahan di permukaan.
Kerugian: * pentingnya proses pencabutan drill pipeuntuk menjaga kondisi coresetelah tiap core
dipotong.b. Diamond bit coring
Keuntungan: * antara lain umur bitlebih panjang,
*kemungkinan pemotongan sampai 90 ft coresetiap running,
*persentase perolehan coretinggi
* diameter corebesar
*dapat disesuaikan untuk berbagai formasi
Kerugian: *mahalnya bitdan corebarrel*kondisi operasi yang layak dalam penggunaan metode ini
*setiap akan mengambil coredari corebarreldilakukan round trip
*membutuhkan operator yang mengetahui operasional diamondcoring
Metode pengambilan
-
5/27/2018 162509339 Coring Dan Coring Analys
6/29
c. Wire Line Coring
Pengambilan core dilakukan dengan menggunakan kabel. Tidak perlu mencabut rangkain pipa bor
pada saat mengambil core dari core barel.
Kerugian: * metode ini antara lain penggunaan metode ini terbatas pada formasi lunak
*persentase perolehan corerendah
* diameter corelebih kecil dari pada metode conventional
Keuntungan: * Biaya jauh lebih murah dibandingkan dengan conventional dan sidewall
Contoh sidewall coring
Contoh diamond bit yang digunakan pada
convensional coring
Contoh drag dan roller bit yang
digunakan pada convensional
coring
-
5/27/2018 162509339 Coring Dan Coring Analys
7/29
2. Sidewall Coring
Pada metode ini, sampel batuan (core) diambil dari dinding sumur yang telah
dibor terlebih dahulu pada kedalaman yang ditentukan. Pengambilan coredilakukan
saat pemboran dihentikan sementara, dengan cara menurunkan peralatan core, yang
dilengkapi dengan peluru yang berlubang (sebagai tempat core) dan diikatkan pada
kawat baja (wireline).
Pelurupeluru tersebut dioperasikan secara elektris dari permukaan dan dapat
ditembakkan secara simultan baik bersamasama atau sendirisendiri. Dengan
menembusnya peluru ke dalam dinding lubang bor maka coreakan terpotong dan
terlepas dari formasi. Dengan adanya kabel baja yang berhubungan dengan peluru,maka peralatan sidewallcoringbeserta coredapat diangkat ke permukaan. Ukuran
coreyang didapat dengan cara ini mempunyai diameter 1 3/16 inci dan
panjangnya hanya 2 inci.
Keuntungan dari metode sidewallcoringadalah mendapatkan sampel pada
kedalaman berapa pun setelah lubang dibor dan dapat membantu interpretasi log.
-
5/27/2018 162509339 Coring Dan Coring Analys
8/29
Pengambilan core
menggunakan wireline layne
rock drilling truck
Gambar core barrel yang berisi
core dari bawah permukaan
Gambar core untuk dianalisa
-
5/27/2018 162509339 Coring Dan Coring Analys
9/29
Penanganan Core (Core Handling)Penanganan core adalah semua proses yang dilakukan setelah core sampai di permukaan.
Penanganan core ini meliputi :
-Pemotongan
-Pembungkusan.-Pemberian label
1. Pemotongan
*Setelah sampai dipermukaan core dikeluarkan dari barel dan dipotong setiap 3 ft (atau 1meter) denganmeggunakan core cutter. Tujuan dari pemotongan ini agar memudahkan dalam pengangkutan kelaboratorium.
*Setelah core dikeluarkan semua dari barel kemudian core yang telah dipotong tersebut disusun dalam box
(tempat core, yang terbuat dari kayu atau fiber glass) dan diberi tanda top dan bottomnya.
2.Pembungkusan Core
Tujuan dari pembungkusan ini adalah agar core tidak mengalami perubahan kandungan fluida serta terjadikerusakan selama proses pengangkutan.
Ada 3 (tiga) cara pembungkusan :
*Pembungkusan dengan lilin (wax)
Core dibungkus dengan plastik tipis, kemudian dibungkus lagi dengan kertas alluminium (alluminium foil) dan
diberi label diikat dengan tali dan dicelupkan dalam wax (lilin)*Pipa PVC
Cara ini dilakukan dengan memasukkan core kedalam pipa PVS dan kedua ujungnya ditutup rapat.
*Fiber-Glass
Fiber glass sudah terpasang pada core barel sehingga pada saat di permukaan sudah berada dalam pipa fiber-glass. Kemudian core dipotong dan setelah itu diinjeksikan resin dengan maksud untuk menjaga core agar tidakmengalami goncangan selama transportasi dan ujungnya ditutup dengan rapat (dicelupkan pada wax).
-
5/27/2018 162509339 Coring Dan Coring Analys
10/29
3. Pemberian Label
Tujuan dari pemberian label ini agar tidak terjadi kesalahan dalam interpretasi atau analisanya.
Pelabelan :
-Nama sumur
-Kedalaman
-Lapangan
-Nomor core
-Tanda panah Top-Bottomnya
Setelah pemberian label, core dimasukkan dalam core box dan siap untuk dikirim ke laboratorium.
Contoh core handling yang
dibungkus untuk dikirim ke
laboraturiumContoh pemberian label dan
penyimpanan core
Contoh penyimpanan coring
dalam gudang untuk
penganalisaan lebih lanjut
-
5/27/2018 162509339 Coring Dan Coring Analys
11/29
Analisa core rutin1. PENGUKURAN POROSITAS
Dilakukan dengan menentukan volume pori-pori dan volume bulk batuan. Metode yang
digunakan dalam menentukan porositas antara lain: Boyles law porosimeter dan Saturasi
metdhod.
Porositas Absolut
didefinisikan sebagai perbandingan antara volume seluruh pori dengan volume total
batuan (bulk volume) atau ditulis :
Dimana : Vp = Volume pori-pori batuan, cm3
Vb = Volume total batuan, cm3
Vg = Volume butiran, cm3
Porositas Effektif
adalah perbandingan volume pori yang berhubungan dengan volume total batuan atau
ditulis :
%100Vb
Vg-Vbabs %100
Vb
Vpabs
%Vb
nrhubungaVp yang beeff 100
-
5/27/2018 162509339 Coring Dan Coring Analys
12/29
Gambar porometer untuk
mengukur nilai porositas
Gambar timbangan untuk
menimbang core sebelum
dimasukan ke alat porometer
-
5/27/2018 162509339 Coring Dan Coring Analys
13/29
2. Pengukuran saturasi fluida
Saturasi adalah volume fluida reservoir yang mengisi volume pori dalam perbandingan
relatif terhadap volume pori. Di dalam reservoir umumnya terdapat lebih dari satu
macam fluida, maka perlu diketahui jumlah masingmasing fluida tersebut.
Analisa core pada tahap ini untuk menentukan saturasi fluida dalam batuan reservoiryang terdiri dari saturasi minyak (So), saturasi air (Sw) dan saturasi gas (Sg) dengan
metode destilasi.
*Saturasi air adalah perbandingan antara volume pori yang diisi oleh air dengan
volume pori total.
*Saturasi minyak adalah perbandingan antara volume pori yang diisi oleh minyak
dengan volume pori total.
*Saturasi gas adalah perbandingan antara volume pori yang diisi oleh gas dengan
volume pori total.
totalporiVolume
airdiisiyangporiVolumeSw
totalporiVolume
minyakdiisiyangporiVolumeSo
totalporiVolume
gasdiisiyangporiVolumeSg
-
5/27/2018 162509339 Coring Dan Coring Analys
14/29
Gambar Stark and Deak Destilation
Aparatus
Alat oven untuk mengeringkan core sebelum
dijenuhi fluida
-
5/27/2018 162509339 Coring Dan Coring Analys
15/29
3. Pengukuran permeabilitas
Permeabilitas adalah kemampuan batuan untuk mengalirkan fluida melalui poripori yang
saling berhubungan tanpa menyebabkan perubahan susunan partikel pembentuknya. Dasar
yang digunakan dalam penentuan permebilitas adalah dari percobaan yang dilakukan Darcy.
Definisi permeabilitas dapat dinyatakan sebagai berikut :
dimana :
K = Permeabilitas, darcy
= Viscositas fluida, cp
Q = Kecepatan aliran fluida, cc/sec
A = Luas penampang media berpori, cm2
P = Tekanan, psia
Di dalam reservoir, fluida yang mengalir lebih dari satu macam, sehingga permeabilitas dibagi menjadi :
*Permeabilitas absolut
Adalah permeabilitas apabila fluida yang mengalir dalam media berpori terdiri hanya satu macam
fluida, rumus yang digunakan menurut Darcy :
dimana :
q = Volume flux, cc/sec
k = Permeabilitas, darcy
A = Luas penampang melintang batuan, cm3
= Viscositas fluida, cp
dp/dx = Gradient tekanan, atm/cm
P.A
L.Q.K
dx
dp
kAq
-
5/27/2018 162509339 Coring Dan Coring Analys
16/29
* Permeabilitas Efektif
Adalah permeabilitas apabila fluida yang mengalir terdiri dari lebih dari satu macam fluida, rumus yang
digunakan untuk permeabilitas efektif adalah :
dimana :
qw, qo = masingmasing debit air dan minyak, ss/sec
w, o = viscositas air dan viscositas minyak, cpkw = permeabilitas untuk air, darcy
ko = permeabilitas untuk minyak, darcy
* Permeabilitas Relatif
Adalah perbandingan antara permeabilitas efektif dengan permeabilitas absolut, rumus untuk
permeabilitas relatif adalah :
dimana :
Krw = permeabilitas relatif terhadap air
Kw = permeabilitas air
Kro = permeabilitas relatif terhadap minyak
Ko = permeabilitas minyak
K = permeabilitas absolut
Oleh Klinkenberg, dinyatakan suatu persamaan untuk mengkoreksi permeabilitas absolut sehingga didapatpermeabilitas sebenarnya.
dimana :Ka = Permeabilitas terukur pada tekanan ratarata
K = Permeabilitas sebenarnya dari batuan
B = Konstanta yang tergantung pada ukuran pori yangmempengaruhi harga permeabilitas
p =Tekanan ratarata
dx
dp
.Akq
w
ww
dx
dp
.Akq
o
oo
K
KK wrw
K
KK
o
ro
b
1KKa
2
patmP
-
5/27/2018 162509339 Coring Dan Coring Analys
17/29
Alat Liquid Permeameter Alat Gas Permeameter
-
5/27/2018 162509339 Coring Dan Coring Analys
18/29
Analisa core spesial1. Penentuan tekanan kapiler
Distribusi fluida secara vertkal dalam reservoir memegang peran pentingdi dalam perencanaan Well Completion. Distribusi secara vertikal ini
mencerminkan distribusi saturasi fluida menempati setiap porsi rongga pori dari
batuan tersebut.
Adanya tekanan kapiler (Pc) mempengaruhi distribusi saturasi fluida
tersebut, maka kontak antara minyak dengan air dan minyak dengan gas di dalam
rongga pori tidak terdapat batas yang tajam atau terbentuk zona transisi. Oleh karenaair dan gas menempati level tertentu dalam reservoir dapat ditentukan. Dengan
demikian distribusi saturasi fluida ini merupakan salah satu dasar untuk menentukan
secara efisien letak kedalam sumur yang akan dikomplesi.
Untuk menentukan tekanan kapiler pada sampel batuan reservoir dengan
menggunakan peralatan Mercury Capilary Pressure Aparatus atau penginjeksian Hg(Mercury) pada kondisi khusus (spesfik).
-
5/27/2018 162509339 Coring Dan Coring Analys
19/29
Alat Mercury Injection Capilarity
Pressure Aparatus
-
5/27/2018 162509339 Coring Dan Coring Analys
20/29
2. Penentuan Wetabilitas
Wetabilitas adalah kecenderungan batuan untuk dibasahi oleh salah satu jenis fluida yang ada,berbicara tentang interaksi antara fluida dan padatan.
Kita harus mengerti secara fisik dan kimia interaksi antara, satu fluida dan batuan reservoir, fluida yangberbeda didalam reservoir ,satu fluida dan batuan reservoir ketika fluidanya lebih dari satu. Reservoirminyak umumnya mempunyai 23 fluida (sistem multifasa). Parameter utama menentukan kebasahanadalah sudut kontak (contact angle) yang erat hubungannya dengan surface tension dan adhesiontension.Wetting phaseadalah kontinyu dan seluruhnya menutup permukaan batuan.
Reservoir pada umumnya bersifat water wet, sehingga air cenderung untuk melekat pada permukaanbatuan sedangkan minyak akan terletak diantara fasa air. Minyak tidak mempunyai gaya tarik-menarikdengan batuan dan akan lebih mudah mengalir. Fluida yang membasahi akan cenderung menempatipori-pori batuan yang lebih kecil.
Nonwetting phasetidak kontinyu dan menempati ruang-ruang kecil diantara fasa tidak membasahi (nonwetting phase) yang berhubungan dengan batuan.
Fluida tidak membasahi cenderung menempati pori-pori batuan yang lebih besar.
Natural gas tidak pernah menjadi wetting phase dalam reservoir hidrokarbon.
Besaran wettabilitas ini sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu :
1.Jenis mineral yang terkandung dalam batuan reservoir.
2. Ukuran butir batuan, semakin halus ukuran butir batuan maka semakin besar gayaadhesi yang terjadi.
3. Jenis kandungan hidrokarbon yang terdapat di dalam minyak mentah (crude oil).
-
5/27/2018 162509339 Coring Dan Coring Analys
21/29
3. Penentuan Kompresibilitas
Kompresibilitas adalah perbandingan fraksi volume persatuan perubahan tekanan.
Pada Tekanan Reservoir Normal, Gaya kebawah dari tekanan overburden harus diimbangi dengan
tekanan keatas dari matrik dan fluida .
Po = Pm + Pt
Sebagai akibat diproduksinya fluida, maka tekanan fluida (Pr) akan selalu berkurang, makatekanan matrik akan bertambah, menyebabkan berkurangnya volume bulk, mengurangi volume
pori
Jenis-Jenis Kompresibilitas antara lain:
-Konpresibilitas matrik, cm
-Kompresibilitas bulk, cb
-Kompresibilitas Formasi, ct
P
TV
V
T
P
v
V
c
1
ft)in()/0.1( depthxftpsiPo
ft)in()/465.0(Pr depthxftpsi
0cm
-
5/27/2018 162509339 Coring Dan Coring Analys
22/29
Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Kondisi CoreIdealnya core yang didapat mempunyai kondisi yang sama seperti sebelum
diambil (in-situ). Tetapi hal itu tidak mungkin diperoleh karena selama prosespemboran dan pengangkatan core ke permukaan akan terjadi perubahan pada coredan kandungannya.
Ada 2 (dua) faktor penyebab terjadinya perubahan core, yaitu :
*Adanya pembilasan (flushing) oleh lumpur pemboran saat operasi coring sehinggamenyebabkan kandungan hidrokarbon akan berkurang dan kandungan air meningkat.
*Penurunan Tekanan dan Temperatur
Adanya penurunan tekanan dan temperatur menyebabkan gas yang terlarut dalamminyak akan terbebaskan. Peristiwa tersebut adalah gambaran miniatur dariDissolved Gas Drive (sehingga gas yang terbebaskan tersebut akan mendorongminyak dan air keluar dari pori).
Akibatnya saturasi fluida dalam core yang sampai dipermukaan terdiri dari:-minyak sisa
-sejumlah air yang merupakan jumlah dari filtrat lumpur dan air reservoir.
-Sejumlah gas
-
5/27/2018 162509339 Coring Dan Coring Analys
23/29
Pengaplikasian Hasil CoreA. Terhadap Pemboran
1. Pengaruh zat-zat kimia dalam batuan pada lumpur
Pada operasi pemboran kita memerlukan data coring pada lapisan yang dituju terhadap kaitannyadalam pengaruh zat-zat kimia pada lumpur. Lumpur sangat berpengaruh sangat dalam operasipemboran sehingga perubahan komposisi lumpur pada densitasnya karena pengaruh larutnyazat-zat pada batuan pada batuan.
2. Sifat-sifat swelling
Clay pada batuan shale mengembang (swell) jika menggunakan lumpur berbahan dasar water-base mud. Sehingga kita perlu mengetahui data batuan yang bisa didapatkan melalui coring.
3. Pemilihan jenis bit berdasarkan formasi yang akan ditembus
Kita perlu mengetahui jenis batuan yang akan ditembus melalui proses coring dalam kaitannyadengan pemilihan jenis bit untuk optimasi pengeboran (drilling optimization).
Dimana:
$/ft = cost per foot, $
Cb = bit cost, $Cr = rig cost, $
Tt = trip time, hr
Tr = rotating time, hr
Pemilihan jenis bit yang tepat dapat menghemat waktu untuk menembus formasibatuan, sehingga optimasi pengeboran dapat dicapai.
-
5/27/2018 162509339 Coring Dan Coring Analys
24/29
B. Terhadap Reservoar
1. Penentuan ketebalan lapisan, dan luas lapisan reservoar untuk mengitung Vb atau
luas total reservoar produktif.
Untuk menghitung total luas reservoar kita memerlukan data ketebalan lapisanreservoar dan luasnya. Data ini didapatkan dari hasil analisa core pada pengeboran
sumur deliniasi untuk menentukan batasan dan tebal luas reservoar tersebut. Pada
core tersebut kita akan menganalisa apakah analisa core yang dianalisa mengandung
minyak atau tidak. Jika core pada pengeboran deliniasi tersebut mengandung minyak
maka reservoar tersebut masih ada dalam batasan reservoar namun jika batuan core
yang dianalisa tidak terdapat minyak maka sumur tersebut ada diluar reservoar.
2. Penetuan porositas dan saturasi untuk menghitung OOIP
Kita perlu mengetahui nilai porositas dan saturasi untuk menghitung jumlah minyak
mula-mula pada reservoar tersebut (OOIP).
-
5/27/2018 162509339 Coring Dan Coring Analys
25/29
C. Aspek ProduksiAnalisa butiran untuk penentuan parameter untuk proyek peretakan dan
pengasaman. Kita perlu menganalisa hasil coring pada lapisan produktif jika terjadi
kerusakan formasi yang terindikasi dengan penurunan laju produksi atau ikutterproduksinya pasir ke pemukaan, setelah itu kita bisa mendapatkan metode yang
cocok untuk pengasaman atau peretakan pada lapisan produktif.
Gambar analisa core jika dilihat pada
mikroskop
-
5/27/2018 162509339 Coring Dan Coring Analys
26/29
Gambar Flowchart Perhitungan Performa Reservoar di Masa Depan
-
5/27/2018 162509339 Coring Dan Coring Analys
27/29
Simulasi menggunakan software Eclipse untuk menghitung bentuk dan
volume total reservoar.
-
5/27/2018 162509339 Coring Dan Coring Analys
28/29
Referensi
- Pengantar Teknik Perminyakan, Ir. H. Avianto Kabul, MT . 2005
- Teknik Reservoar, Dr. Ir. Dedy Kristanto, MT. 2005
- Formation Evaluation, Dr. Ir. Dedy Kristanto,MT. 1999
- Essentials of Modern Open-Hole Log Interpretation, John T.Dewan. 1983
- A Complete Well Planning Aproach, Neal J. Adams. 1982
- Well Testing, John Lee. 1985
- Laporan Resmi Analisa Inti Batuan, Emillio Setyaputra. 2010- Laporan Resmi Penilaian Formasi, Stevano Satriawan. 2008
-
5/27/2018 162509339 Coring Dan Coring Analys
29/29