06. Airway Breathing Management

50
AIRWAY AIRWAY & & BREATHING BREATHING MANAGEMENT MANAGEMENT TEAM EMERGENCY TEAM EMERGENCY UMM UMM 2015 2015

description

kesehatan

Transcript of 06. Airway Breathing Management

AIRWAY AIRWAY & &

BREATHING BREATHING MANAGEMENT MANAGEMENT

TEAM EMERGENCYTEAM EMERGENCY

UMMUMM

20152015

TUJUAN PEMBELAJARANTUJUAN PEMBELAJARAN

₪ Mampu memahami konsep airway dan breathing pada pasien gawat darurat.

₪ Mampu menjelaskan tanda-tanda gangguan airway dan breathing pada pasien gawat darurat.

₪ Mampu mengimplementasikan teknik-teknik mempertahankan airway dan breathing pada pasien gawat darurat.

₪ Mampu memberikan kebutuhan oksigenasi pada pasien gawat darurat.

PENDAHULUANPENDAHULUAN₪ Gangguan oksigenasi pada otak dan jaringan sangat

membahayakan pasien, serta dapat menyebabkan kematian

₪ Hipoksia dapat dicegah : Mempertahankan airway dan oksigenasi yang cukup.

₪ Kematian dapat dicegah: Dengan cara mengenali gangguan airway dan tidak terlambat serta tepat dalam penanganan.

₪ Penting bagi perawat : Tahu dan mampu serta trampil dalam penanganan gangguan jalan nafas dan oksigenasi.

Anatomi Anatomi Jalan Napas Bagian AtasJalan Napas Bagian Atas

RENTANG PERNAPASAN NORMALRENTANG PERNAPASAN NORMAL

• Bayi : 25 – 50 x/mnt

• Anak : 15 – 30x/mnt

• Dewasa : 12 – 20x/mnt

Parsial Total

Progresif

Obstruksi

KAJI !

AIRWAY

Penilaian Jalan NapasPenilaian Jalan Napas Kaji Tanda – tanda obstruksi :

LOOK, LISTEN, FEEL

LOOKLOOK : :

• Penurunan kesadaran , disorientasi ?• Gelisah ?

• Pasien trauma kapitis , Gelisah ? :

hipoksia

HipoksiaBuli penuh

Nyeri daerah lainTrauma itu

FEEL:FEEL:Rasakan aliran udara pada saat

ekspirasi.

LISTEN :LISTEN :Bunyi napas

UPAYA MEMPERBAIKI AIRWAY UPAYA MEMPERBAIKI AIRWAY : : AKAN AKAN SELALU MENGGERAKKAN KEPALASELALU MENGGERAKKAN KEPALA

IngatIngat

.Multitrauma.Multitrauma

.Trauma kapitis & .Trauma kapitis & penurunan kesadaranpenurunan kesadaran

.Luka di wajah.Luka di wajah

Imobilisasi Leher

AIRWAY : Tanda – tanda Obstruksi

1. Sesak2. Bunyi Napas

Hasil PenilaianHasil Penilaian

AIRWAY : AIRWAY : Tanda – Tanda ObstruksiTanda – Tanda Obstruksi

Jika tidak ada respon : BUKA MULUT dengan

Cross-Finger technique

AIRWAY : AIRWAY : Tanda - Tanda ObstruksiTanda - Tanda Obstruksi

1. Sesak1. Sesak

• Mengeluh sesak (jika pasien sadar)

• Takipnea

• Retraksi otot bantu napas

Gejala ObstruksiGejala Obstruksi

2. Bunyi Napas :2. Bunyi Napas :

• Snoring (mengorok) :

• Stridor :

• Gurgling (bunyi kumur-kumur) :

Cairan !Cairan !

Lidah !Lidah !

Obstruksi anatomis !Obstruksi anatomis !

AIRWAY: AIRWAY: Penanganan ObstruksiPenanganan Obstruksi

Cairan (gurgling) :Cairan (gurgling) :

• Suction : • Cairan banyak miringkan kepala

(Trauma : “log roll”)

JIka tidak teratasi : Airway definitif

Penanganan ObstruksiPenanganan Obstruksi

Head tilt chin lift Jaw thrust

Cepat Dan TepatCepat Dan Tepat

Modified Jaw Thrust

Penanganan ObstruksiPenanganan Obstruksi

Jalan nafas sementara :

oro/nasofaringeal airway

Orofaringeal AirwayOrofaringeal AirwayCara pemasanganCara pemasangan

OROPHARYNGEAL AIRWAY

Oral Airway

• Dipergunakan pada pasien yang tidak sadar ( GCS <8).

Tehnik Pemasangan:

• Metode langsung / Tounge Blade Methode

• Metode tak langsung / Up Sliding methode

CARA PENGUKURAN

• Pilih ukuran yg sesuai

• tempelkan pipa oropharyngeal di wajah psn

• ukur dari tepi mulut sampai ke sudut mandibula

CARA PEMASANGAN

Nasofaringeal airwayNasofaringeal airwayCara pemasanganCara pemasangan

Penanganan ObstruksiPenanganan ObstruksiSumbatan anatomis (stridor) :

• Trauma : - Edema laring pada luka bakar - Fraktur Laring

• Non Trauma : - Benda asing - Difteri

Biasanya perlu jalan

nafas definitif

Memasukkan pipa (tube) ke dalam trakea

1.Proteksi Airway :Ancaman obstruksi & Ancaman aspirasi

2.Perlu Ventilasi

Indikasi

Proteksi Proteksi VertikalVertikal

Airway DefinitifAirway Definitif

Airway DefinitifAirway Definitif

Nasotrakeal

Orotrakeal

Kriko \Trakeostomi

Airway DefinitifAirway Definitif

Blind Naso-tracheal :

• Untuk fraktur servikal• Sambil mendengar

pernafasan• Dorong saat inspirasi• Bila suara hilang :

masuk esofagus

• Kontra Indikasi : *Apnea*Fraktur tulang wajah*Fraktur basis kranii

Airway DefinitifAirway Definitif

Intubasi Naso-trachea :

Jika pasien apnea Dengan sedasi Dengan atau tanpa

pelumpuh otot Perhatikan

pengembangan paru

Intubasi Oro-trachea

• Tanpa / dengan obat pelumpuh otot

• Menggunakan obat sedasi

• Persiapan alat lengkap• Perhatikan malposisi • Selalu bersiap untuk

kriko-tirotomi

Airway DefinitifAirway Definitif

Intubasi Oro-TracheaIntubasi Oro-Trachea

Hiper-ekstensi

Tidak Pada Tidak Pada TraumaTrauma

Tidak berhasil intubasi trachea

Airway DefinitifAirway Definitif

Kriko-Tirotomi :

1.Dengan jarum (needle cricothyroidotomy)2. Surgikal, oleh DOKTER

Kriko-TiroidotomiKriko-Tiroidotomi

Kartilago tiroidMembranaKartilago krikoidTrakea

Krikotirotomi - JarumKrikotirotomi - Jarum

• Ditusukkan lewat membran kriko-tiroidea.

• Sambungkan oksigen : 1 detik tutup, 4 detik buka

• Hanya selama 30-45 menit

Ukuran jarum 12 atau14G

Kriko-Tiroidotomi SurgikalKriko-Tiroidotomi Surgikal

• Gelisah,tidak sadar, sulit membuka mulut

• Perlu sedasi atau pelumpuh otot

• Ulangi tindakan intubasi

• Jika tidak berhasil intubasi naso atau oro trachea, segera crikotiroidotomi dengan jarum

• Segera surgical -krikotiroidotomi

• Jika banyak darah di mulut suction

• Jika tidak berhasil segera krikotiroidotomi

Airway SulitAirway Sulit

BREATHINGBREATHING

Ventilasi yang baik Mendapatkan oksigenasi

Oksigen sel cukup

GANGGUAN GANGGUAN BERNAPASBERNAPAS

• Frekuensi pernafasan ( tahipnea, bradipnea)• Dispnea-sianosis• Penurunan kesadaran• Bunyi napas abnormal• Apnea • Saturasi O2 (jika ada)• Penurunan heart rate

KAJIKAJI

Rentang pernapasan normal:

Bayi : 25 – 50 x/mnt

Anak : 15 – 30x/mnt

Dewasa : 12 – 20x/mnt

GANGGUAN BERNAPASGANGGUAN BERNAPAS

KAJIKAJI

Apakah pasien bernapas /tidak ?

LOOK, LISTEN, FEELLOOK, LISTEN, FEEL

GANGGUAN PERNAPASAN GANGGUAN PERNAPASAN

SEGERASEGERA

Hasil Kajian :Hasil Kajian :

Jika pasien tidak bernafas segera

Lakukan menajemen airway dengan benar

Ventilasi & Oksigenasi konsentrasi tinggi

BreathingBreathingVentilasi Tambahan :

Mulut Ke Mulut

Mulut Ke Mask

Bag Valve & Mask

Ventilator

Mouth to Mouth VentilationMouth to Mouth Ventilation

• Resiko terinfeksi• Gunakan alat

pelindung• Teknik ventilasi tepat• Lihat adanya sekresi

selama ventilasi : cairan, darah, muntah

• Lihat pengembangan dada

Mulut Ke Mulut

Mouth To Mask VentilationMouth To Mask Ventilation

• Pocket face mask one-way valve.

• Teknik & ukuran benar.• Posisi tepat• Sambungkan ke

oksigen, jika ada.

Mulut Ke Mask

• Posisi pasien.• Buka mulut dengan

telunjuk /jari tengah.• Posisi masker tepat.• Letakkan mulut pada

valve.• Beri 2x napas (lambat)

dengan volume 800-1200ml (dewasa) selama 1.5-2 detik.

• Nilai pengembangan diding dada.

• Lanjutkan ventilasi, jika blm berhasil, dengan frekwensi.

Mouth To Mask VentilationMouth To Mask Ventilation( teknik)( teknik)

Bag-Valve-Mask VentilationBag-Valve-Mask Ventilation(Bagging)(Bagging)

• Buka jalan napas• Pilih masker yang

tepat• Letakkan masker

tepat• Sambung masker

dengan bag-valve • Beri oksigen tinggi

Bag Valve & Mask

VentilatorVentilator

• Bisa secara Non-Invasive (tanpa Intubasi)

• Invasive (terintubasi)

Ventilator

PEMBERIAN OKSIGENPEMBERIAN OKSIGEN

• Indikasi :• Penurunan Saturasi

oksigen ( < 95%)• Jalan napas baik• Bisa secara low flow

sistem : cannula, simple mask, rebreathing mask, non rebreathing mask.

• High flow sistem• Menggunakan ventilator

KESIMPULANKESIMPULAN

• Pembebasan jalan napas atas dengan cara memanipulasi airway dengan cepat dan tepat.

• Bisa terhindar dari obstruksi.

• Tercapainya ventilasi dan oksigenasi yang optimal.

• Perlu ketrampilan khusus.