ZETA ™ ANALYSIS A new model to identify bankruptcy risk of corporations

Post on 06-Jan-2016

22 views 0 download

description

ZETA ™ ANALYSIS A new model to identify bankruptcy risk of corporations. Oleh: Septian Bayu K.(0806479080) Dini Rosdini(09065 9 7566). Outline. Introduction and purposes Reasons Principal findings Sample and methodology Empirical results Conclusions. Introduction and purposes. - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of ZETA ™ ANALYSIS A new model to identify bankruptcy risk of corporations

ZETA™ ANALYSISA new model to identify

bankruptcy risk of corporations

Oleh:Septian Bayu K. (0806479080)Dini Rosdini (0906597566)

Outline

Introduction and purposesReasonsPrincipal findingsSample and methodologyEmpirical resultsConclusions

Introduction and purposes

Construct, analyze, and test the “new” model

Effective up to five years prior to failure.

Reasons

Changes in size, financial profile, and business failure

Temporal nature of dataPast modelsChanges in standards and

practicesRetest the discriminant analysis

Principal findings

Quite accurateAlternative bankruptcy

classification strategiesValid for long term

Sample and methodology

Sample characteristicVariables analyzedReporting adjustments– Capitalization of leases– Reserves– Minority interest and other liability– Captive finance companies and other non-

consolidated subsidiaries– Goodwill and intangibles– Capitalized research and development cost

Statistical methodology

Empirical resultsAda tujuh variabel yang digunakan untuk menguji sampel

pada penelitian ini yaitu:X1 Return on assets, diukur dengan pendapatan

sebelum bunga dan pajak dibagi dengan total asset. Variabel ini telah terbukti untuk membantu menaksir kinerja perusahaan pada masa lalu.

X2 Stability of earnings, diukur dengan menggunakan pengukuran yang sudah dinormalisasi pada standard error dari estimasi pada trend sepuluh tahun dalam V1.

X3 Debt service, diukur dengan interest coverage ratio, yaitu pendapatan sebelum bunga dan pajak dibagi dengan total pembayaran bunga.

X4 Cumulative profitability, diukur dengan retained earnings dibagi dengan total

asset. Ratio ini akan digunakan untuk mengukur umur perusahaan dan kebijakan deviden sebagai salah satu profitabilitasnya pada seluruh tahun periode.

X5 Liquidity, diukur dengan current ratio.X6 Capitalization, diukur dengan modal

saham dibagi dengan total modal.X7 Size, diukur dengan total asset

perusahaan.

Relative Importance of Discriminant Variables

Tabel 2 (hal.37) menyajikan tes statistik yang telah diobesrvasi pada seluruh varibel, dan ditemukan bahwa variabel yang paling penting adalah X4 yaitu cumulative profitability. Varibel ini memiliki kontribusi sebesar 25% terhadap keseluruhan diskrimanan.

Yang kedua adalah variabel X2 yaitu Stability of earnings ratio dan variabel ini juga signifikan setelah dilakukan uji univariat.

Variabel X6 juga konsisten terhadap seluruh test.

Dan variabel terakhir yang juga paling penting adalah X1 yaitu profitability ratio, akan tetapi variabel ini merupakan kontributor yang penting dalam kesuksesan model.

Clasification Accuracy

Di dalam Tabel 3 (hal 38) disajikan ketepatan dari sampel yang berdasarkan pada satu tahun sebelum kebangkrutan. Keakuratan pada model linear adalah 96,2% dari kelompok bangkrut dan 89,7% untuk yang tidak bangkrut.

Perbandingan dengan Model Altman’s 1968

Cost of Classification Errors

Studi empiris telah menyajikan cara untuk menghitung error ini dan dibagi menjadi dua ekuivalen yaitu type I (C1) dan Type II (C2). Peneliti mengukur C1 berdasarkan data pada 26 bank komersial dan kuisionar yang dikembalikan pada bank regional tenggara Amerika Serikat.

Distribution of Zeta

Figur 1 (hal 49) mengilustrasikan skor ZETA pada dua grup dari 5 tahun sebelum kebangkrutan dan 1 tahun sebelum kebangkrutan. Varians pada perusahaan yang bangkrut berubah secara drastis pada tiap tahun, sedangkan pada perusahaan yang tidak bangkrut, variansnya cukup stabil dan berkisar di angka 3.0.

Figure 2 (hal. 49) menyajikan distribusi terhadap skor Zeta pada 1 tahun sebelum kebangkrutan.

Kesimpulan

Model ZETA yang dikembangkan pada artikel ini menghasilkan akurasi yang lebih signifikan daipada model sebelumnya.

Hal ini mungkin disebabkan karena data yang digunakan lebih relevan dalam menggambarkan seluruh hal tersebut.

Model klasifikasi kebangkrutan memiliki akurasi 96 persen pada satu tahun sebelum kebangkrutan dan 70 persen pada 5 tahun sebelum kebangkrutan.