Post on 31-Mar-2019
Tanggapan atas Rancangan Teknokratik RPJMN 2015-2019 Bidang Sosial Budaya, Sarpras, danWilayah Tata Ruang, dengan Penekanan pada
Substansi Kemiskinan
Sonny Harry Budiutomo Harmadi
Kepala Lembaga Demografi FEUI
“Poverty is bad enough. But when you are being discriminated, you feel useless, it will strip away
your dignity”. (Frances Steward, Universitas Oxford)
Internasional
• Kemiskinan merupakan permasalahan dunia
• Salah satu target MDGs: pemberantasan kemiskinan dankelaparan
• Upaya sinergi dari masyarakat dunia untuk bersama-samamenanggulangi permasalahan kemiskinan
Nasional
• Penanggulangan kemiskinan merupakan cara yang efektif u/ mendorong terwujudnya integrasi nasional
• Potensi sumber kekayaan alam Indonesia
• Demokratisasi partisipasi seluruh masyarakat, termasukmasyarakat miskin, dalam penyusunan perencanaanpembangunan
• Otonomi daerah Pemerintah daerah mengetahui detilpermasalahan dan kondisi kemiskinan di daerahnya
Peluang Indonesia
Catatan: Otonomi daerah dengan prinsip konkuren mensyaratkan adanya sinergiantara pemerintah dan pemerintah daerah dalam menanggulangi kemiskinan.
Gini ratio Indonesia mencapai angka 0,41 (2011) darisebelumnya 0,37 (2006) pembangunan Indonesia
belum bersifat inklusif
1. Besarnya pengaruh global dan regional terhadap kinerjaekonomi Indonesia
2. Masih ada sekitar 4,5 juta RTM yang tidak mampu keluardari kemiskinan selama 3 tahun terakhir. Peningkatanketimpangan Indonesia yang tertinggi di Asia
3. 51 % penduduk Indonesia di tahun 2010 masihberpendidikan SD ke bawah
4. Infrastruktur yang masih buruk di banyak daerah
5. Persebaran penduduk yang tidak merata dan kendalageografis yang menyebabkan sulitnya program penanggulangan kemiskinan menjangkau daerah terpencil, tertinggal, dan perbatasan
Kendala Indonesia
Catatan Penanggulangan kemiskinan harus dimaknai sebagai upaya untukmeningkatkan ketahanan nasional melalui peningkatan kesejahteraan danmencegah potensi gangguan keamanan yang ditimbulkan dari kemiskinan.
ApresiasiKita perlu mengapresiasi berbagai upaya Pemerintah untuk
menurunkan angka kemiskinan secara terpadu dan terintegrasiMeskipun ada kenaikan persentase penduduk miskin dari 11.37% (Maret 2013) menjadi 11.47% (September 2013), namun sesungguhnya turun dari 11.96%
jika dibandingkan dengan September 2012. Masalahnya target penurunankemiskinan belum tercapai.
Optimalisasi Penanggulangan Kemiskinan
MaknaPenanggulanganKemiskinan yang Tidak Optimal
1. Meskipun dihadapkan pada berbagai kendala, kinerjapenanggulangan kemiskinan seharusnya masih dapatditingkatkan atau lebih baik.*
* Asumsinya ialah bahwa kendala yang ada sulit untuk dihindarkan, namunkesalahan dalam pelaksanaan memperlemah capaian kinerja.
2. Perbaikan kinerja penanggulangan kemiskinan denganmengatasi berbagai kendala yang ada.
Catatan: Penanggulangan kemiskinan di Indonesia melibatkan banyak pihak, dimana setiap institusipemerintah memiliki program masing-masing yang belum tentu sinergi satu dengan lainnya
Untuk menciptakan koordinasi dan sinergitas penanggulangan kemiskinan nasional, pemerintah telah membentuk tim koordinasi yang terdiri dari Tim Nasional Percepatan
Penanggulangan Kemiskinan di tingkat pusat untuk koordinasi lintaskementerian/lembaga, Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Provinsi, dan Tim
Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Kabupaten/Kota.
TINGKAT KEMISKINAN 2004-2014
• Sejak tahun 2010, penurunan kemiskinan melambat, secara absolut menurun sekitar 1 juta penduduk miskin per tahun. Tingkat kemiskinan pada bulan September 2013 sebesar 11,47% (target APBN 2013 sebesar 9,5%-10,5%). Kenaikan tingkat kemiskinan dari 11,37% pada Maret 2013 ini disebabakan terutama karena tingkat inflasi yang lebih tinggi dari target pada APBN-P. Dampak dirasakan terutama karena kenaikan harga bahan pokok makanan sebagai dampak antara lain karena kenaikan BBM pada bulan Juni 2013 dan perubahan iklim.
• Target APBN 2014 sebesar 9,0%-10,5% (Revisi RPJMN 2009-2014: 8,0%-10,0%).7
36.15 35.10
39.30
37.1734.96
32.5331.02 30.02 29.13 28.07 28.55
16.66 15.9717.75 16.58
15.4214.15 13.33
12.49 11.96 11.37
11.47
8,0-10,0
0
5
10
15
20
25
30
35
40
45
2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 Mar-13 Sep-13 2014
Jumlah Penduduk Miskin Persentase Penduduk Miskin Target Tingkat Kemiskinan
10,5-11,5
11,5-12,512,5-13,5
9,5 - 10,5
7Sumber: Rancangan Teknokratik RPJMN 2015-2019, Bappenas
SASARAN PENGURANGAN KEMISKINAN RPJMN 2015-2019
RPJPN 2005-2025
RPJMN2015-2019
MP3KI 2013-2025
RPJMN2005-2009
RPJMN2010-2014
RPJMN2020-2024
Evaluasi RPJMN 2010 -
2014
2005-2009 2010-2014 2015-2019*** 2020-2024***
8,2 9,0 – 10,5** 6,0 - 8,0 4,0 – 5,0
14,15 - 15,97 11,47*
Target
Realisasi
Catatan: * September 2013; ** sesuai revisi APBN 2014 (Target RPJMN 8,0-10,0%); *** sesuai MP3KI dan revisi RKP 2014
Background Study RPJMN 2015 - 2019
Rancangan RPJMN Teknokratis
8Sumber: Rancangan Teknokratik RPJMN 2015-2019, Bappenas
KESENJANGAN TINGKAT KEMISKINAN DAN JUMLAH KEMISKINAN TAHUN 2013
3.553.954.775.215.745.936.066.46
7.5 7.727.888.078.148.249.529.5410.06
12.312.5512.8314.2414.5614.6714.8615.43
17.5117.617.9718.3419.4920.03
26.67
31.13
0
1000
2000
3000
4000
5000
6000
0
5
10
15
20
25
30
35
Persentase Penduduk Miskin (%) Jumlah Penduduk Miskin (Ribu)
Tingkat kemiskinan masih tinggi di sebagian besar Indonesia bagian TimurNamun, Jumlah penduduk miskin masih didominasi di Pulau Jawa
Jumlah penduduk miskin tertinggi
9Sumber: Rancangan Teknokratik RPJMN 2015-2019, Bappenas
GINI RATIO PER PROVINSI TAHUN 2012
0.00
0.05
0.10
0.15
0.20
0.25
0.30
0.35
0.40
0.45
0.50
Indonesia = 0.41
Rata-rata Gini Ratio seluruh provinsi relatif tinggi, Gini Ratio tertinggi di Indonesia bagian Timur
10Sumber: Rancangan Teknokratik RPJMN 2015-2019, Bappenas
Tahun 2013
Badan Pusat Statistik mencatat masih ada sekitar 28,55 jutaatau 11,47% dari 248,8 juta penduduk Indonesia yang masuk
ke dalam kategori miskinyang berarti sekitar 1 dari 9 orang Indonesia adalah orang miskin.
TRANSFORMASI PELAYANAN DASAR DAN PENGHIDUPAN BERKELANJUTAN
1. Beasiswa Miskin2. Jamkesmas3. PKH
1. Bantuan Regular2. Bantuan
Temporer3. Jaminan
Kesehatan dan Ketenagakerjaan
K L AS T E R
I
1. Raskin2. BLT (diperlukan
saat krisis)3. dll.
Pelayanan Dasar
Bantuan Sosial
1. Beasiswa Miskin2. Rumah Layak
Huni3. Sanitasi4. PKH5. Infrastruktur
dasar lainnya
• PNPM• UMKMK• Program Pro-
Rakyat 1. Pinjaman modal dan aset
2. Peningkatan keterampilan
3. Peningkatan akses pasar
KLASTER
IIIIIIV
SISTEM PERLINDUNGAN SOSIAL YANG KOMPREHENSIF
PENINGKATAN PELAYANAN DASAR
PENGEMBANGAN PENGHIDUPAN(PENGUATAN PENGHIDUPAN EKONOMI)
Aset Manusia
Aset fisik
Aset SDA
Aset Finansial
Aset Sosial
JAMINAN SOSIAL
BANTUAN SOSIAL
ASURANSI SUKARELA
INFRASTRUKTUR DAN SARANA PELAYANAN PUBLIK
PERLUASAN JANGKAUAN PELAYANAN PUBLIK UNTUK PENDUDUK MISKIN DAN RENTAN
PENGEMBANGAN SUSTAINABLE LIVELIHOOD
Peningkatan
Kesejahteraan
Masyarakat,
serta
Perluasan dan
Peningkatan
Kesempatan
Kerja
KONDISI SAAT INI STRATEGI DAN KEBIJAKAN PROGRAM/ KEGIATAN SASARAN/ OUTCOME
Sumber: Rancangan Teknokratik RPJMN 2015-2019, Bappenas
Jika ukuran ekonomi yang digunakan, makatarget jangka pendek hanya bisa dicapaidengan fokus pada intervensi ekonomi?
Bagaimana meningkatkan daya beli (utilitas) penduduk miskin? Naikkan pendapatan dan
pengendalian inflasi…?
Definisi
Apakah indikator ekonomi (pengeluaran) masih menjadi ukuran utama kemiskinan?
Kemiskinan
LingstraNasional
LingstraRegional
LingstraGlobal
Human Development
Objectives
Kemakmuran yang berkeadilan bagi
seluruh rakyat
The more policy-relevant information there is available on poverty, the better-equipped policy makers will be to reduce it (Oxford Poverty of Human Development Initiative, University of Oxford).
Apakah kita juga mengadopsi multidimensional poverty index (MPI) yang mencakup education, health, and standard of living? Poor health, nutrition, lack of adequate sanitation and clean water, social exclusion, low education, bad housing conditions…
Hal Penting…
PENGARUH PERKEMBANGAN LINGKUNGAN STRATEGIS
Kemiskinan bersifat dinamis dan sangat dipengaruhi oleh perkembangan lingkunganstrategis, sehingga penanggulangan kemiskinan perlu mempertimbangkan kondisi
kekinian yang sedang berlangsung di dunia, regional Asia dan ASEAN maupundomestik (Indonesia)
Kemiskinan
LingkunganGlobal
LingkunganRegional
LingkunanNasional
Contoh: Krisis 1998• Krisis finansial di Asia
menyebabkan nilai tukar beberapanegara Asia Timur dan Asia Tenggara terdepresiasi secarasignifikan (Rupiah terdepresiasihingga 85%)
Dampak Krisis 1998
• Inflasi ~78%
• Harga pangan naik ~300%
• Pertumbuhan ekonomi -13,4%
• Tingkat kemiskinan nasional ~33%
Mengapa penting?
• Reliable data dibutuhkan untuk menggambarkan keadaan yang sesungguhnya, meyakinkan para pengambil kebijakan, dasarmonitoring dan evaluasi, identifikasi kebutuhan strategi.
Pemutakhiran
• Pemutakhiran data secara berkala sangat dibutuhkan untukmenghindari kesalahan targeting, sebagai bahan monitoring danevaluasi. Masalahnya periode jabatan antar kepala daerah tidak sama, dan pemutakhiran data dalam waktu yang terlalu lama akanmenyulitkan daerah untuk melakukan intervensi.
Metode
• Pemutakhiran data kemiskinan adalah sebuah proses sehingga haruspartisipatif dengan melibatkan komunitas dan pemerintah daerah. Perlu penekanan masalah data dalam RPJMN 2015-2019 ini.
Pendataan
Telaah KritisBelum ada strategi kebijakan dan strategi pelaksanaanpeningkatan pelayanan dasar
BPJS belum memiliki sistem yang dapat mengantisipasimobilitas sosial penduduk/peserta terkategori PBI
BPJS Ketenagakerjaan kurang dapat menjadi instrumenpenurunan kemiskinan, karena baru menjangkau sektor formal
Bagaimana mengatasi masalah kemiskinan yang terkait faktorsosial-budaya?
X-(in)efficiency factors:Ada faktor “X” yang melatarbelakangi sulitnya para pembuat kebijakan untuk secara efektif
mengatasi kemiskinan. Umumnya faktor “X” ini terkait dengan budaya (Liebenstein)
Aspek Fertilitas
Penduduk miskin cenderung tingkat fertilitasnya tinggi penurunanfertilitas penting
Penurunan fertilitas pentingmenurunkan rasio ketergantungandalam keluarga kemampuan menabung dan investasi untuk anaknaik
Perempuan bekerjamengatasi diskriminasi gender di pasar kerja
Memutus mata rantai kemiskinan antar generasi
Aspek Mortalitas
Miskin identik dengan terbatasnya pilihan
Kualitas gizi dan kesehatan yang rendahberdampak pada survival rate penduduk miskin
Tingginya angka kematian anak dapat mendorongkeluarga miskin untuk memiliki banyak anak
Tingginya angka kematian ibu dapat berpengaruhterhadap perkembangan anak
Aspek Mobilitas
Belum ada kebijakan strategis terkait mobilitas pendudukmiskin dan rentan
Persebaran penduduk antar wilayah tidak merata
Ada keterbatasan daya dukung dan daya tampung lingkunganpada wilayah yang mengalami population pressure
Migrasi adalah bentuk investasi individu rumah tangga untukmemperoleh kehidupan yang lebih baik
Aspek geografi
• Perubahan iklim
• Potensi bencana alam
• Kondisi geografis yang sulitterjangkau
Aspek demografi
• Tingginya pertumbuhanpenduduk
• Kualitas penduduk yang rendah
• Persebaran pddk tak merata
Aspek sumberkekayaan alam
• Sulitnya akses air bersih
• Ketersediaan energi
• Konflik perebutan SDA
Aspek ideologi
• Belum sepenuhnyapengamalan nilai-nilaiPancasila dalam kebijakanpembangunan di daerah
Kemiskinan JugaDipengaruhi Oleh Berbagai
Faktor Eksternal Di LuarKebijakan Penanggulangan
Kemiskinan
Aspek politik
• Kepemimpinan daerah olehkader parpol yang berbeda
• Kurang sinkronnya kebijakanpemerintah dan pemerintahdaerah
Aspek ekonomi
• Dinamika laju inflasi danNilai tukar
• Daya serap tenaga kerja
• Pertumbuhan ekonomi
• Infrastruktur daerah
Aspek sosial danbudaya
• Keterjangkauan masyarakatmiskin terhadap fasilitaspendidikan, kesehatan,
• Perbedaan tradisi/budaya
Aspek pertahanankeamanan
• Stabilitas keamanannasional dan daerah
"Poverty is not created by poor people. It is produced by our failure to create institutions to
support human capabilities". (M. Yunus)