Post on 07-Feb-2018
2
DEFINISI PERENCANAAN
A continuous process which involves decisions, or choices, about alternative ways of using available resources, with the aim of achieving particular goals at some time in the future
3
ELEMEN PERENCANAAN
To plan means to choose (Nyerere, 1969)Planning as a means of allocating resourcesPlanning as a means of achieving goalsPlanning for the future
4
MENGAPA MERENCANAKAN?
MARKET FAILURES:1. Poverty and Equity?2. Provision of Pure Public Goods?3. Imperfect Information?4. Externalities
5
TYPE PERENCANAAN
Based on:The nature of planning goalsThe scope of planning activitiesThe spatial level of planning activityThe operational level of planning activity
6
BASED ON THE NATURE OF PLANNING GOALS
Albert Waterston (1965):1. “War-time planning”: planning in a case of
emergency2. “Town and country planning”: land-use
planning, physical planning, or urban and regional planning
3. “Anticyclical planning”: to maintain stability of national economy (to counteract the alternate booms and depressions)
4. “Development planning”: to increase the rate of economic and social progress
7
BASED ON THE SCOPE OF PLANNING ACTIVITIES
This approach tends to result in a classification on disciplinary or professional lines:socio-economic planning,natural resource planning, architectural and engineering planning or design
8
BASED ON THE SPATIAL LEVEL OF PLANNING ACTIVITIES
National planningRegional or local planningTown or village planning
9
BASED ON THE OPERATIONAL LEVEL OF ACTIVITY
Project planning: one activity or set of related activities, specific geographical location, a defined time span (road, dam, school, etc.). Project vs programme?Sectoral planning: refers to the division of the government or economic sectorsIntegrated area planning: involves planning for all sectors or types of activity within a particular geographical area
10
PLANNING, PLANNERS, AND PLAN
Planning is a process of producing a planPlanners (in this sense): professional plannerA plan is not a purpose of planning, the purpose of planning is the particular goals to be achievedA plan must not be a physical document which provides a blueprint for future action, but it could be: organizational charts, annual budgets, etc.
11
PLANNING, POLICY-MAKING, AND IMPLEMENTATION
Policy-making involves making decisions about general directions in which change or development should occurPlanning is the process of deciding what courses of action can best bring about these changes or developments and how the should be undertakenImplementation is the actual execution of these courses of action
12
THE POLITICAL CONTEXT OF PLANNING
There is interrelationship between planning (planners), policy-making (politicians), and implementation (administrators)
Hence, planning cannot be considered in isolation from the social, administrative and, in particular, political environment in which it has to operate
13
OBJECTIVES OF DEVELOPMENTTo increase the availability and widen the distribution of basic life-sustaining goods: food, shelter, health, and protectionTo raise levels of living: higher incomes, provision of more jobs, better education, greater attention to cultural and human valuesTo expand the range of economic and social choices
14
BEBERAPA ASPEK TENTANG PEMBANGUNAN DAERAH
Pengertian:proses di mana pemerintah daerah dan masyarakatnya membentuk suatu pola kemitraan dalam mengelola sumberdaya-sumberdaya yang ada untuk menciptakan lapangan kerja baru dan merangsang perkembangan kegiatan ekonomi daerah tersebutsuatu proses di mana masyarakat, dunia bisnis dan pemda secara terus menerus membentuk institusi-institusi baru, pembangunan industri-industri alternatif, perbaikan kapasitas tenaga kerja yang ada untuk menghasilkan produk dan jasa yang lebih baik, identifikasi pasar-pasar baru, alih ilmu pengetahuan, dan pengembangan perusahaan-perusahaan baru
Karakteristik: pembangunan ekonomi daerah harus dimulai dari, untuk dan oleh pemda, masyarakat dan bisnis daerah (endogenous development)
15
TUJUAN PEMBANGUNAN EKONOMI DAERAH
Menciptakan lapangan kerja yang berkualitas dan sesuai dengan kondisi riil masyarakat daerahMendorong pertumbuhan dan stabilitas ekonomiMembangun basis ekonomi dan kesempatan kerja yang lebih banyak dan variatif
16
P.P.E. DAERAH DAN NASIONAL
KONSUMSINasional: konsumsi ditentukan oleh seberapa besar dana yang dibelanjakan oleh masyarakat di seluruh daerah untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhannya, dan keinginan masyarakat di seluruh daerah untuk membelanjakan pendapatannya pada komoditi dalam negeri. Daerah: selain dipengaruhi oleh kedua variabel di atas, tingkat konsumsi daerah juga ditentukan oleh keinginan masyarakat untuk membelanjakan pendapatannya di suatu daerah dan untuk produk-produk yang dibuat oleh suatu daerah tersebut.
INVESTASI:Nasional: investasi ditentukan oleh besar kecilnya dana yang tersedia, dan tingkat keuntungan (rate of return) dari investasi. Daerah: selain dipengaruhi oleh kedua variabel di atas, tingkat investasi daerah juga ditentukan oleh tingkat keuntungan (rate of return) yang ditawarkan oleh suatu wilayah dalam daerah. Pada perekonomian daerah, mobilitas sumberdaya (dana, tenaga kerja, ide, dan teknologi) sangat bebas.
17
IMPLIKASI PERENCANAAN PEMBANGUNAN EKONOMI DAERAH
Perencanaan pembangunan ekonomi daerah yang realistik memerlukan pemahaman tentang: hubungan antara daerah dengan lingkungan nasionalnya; pemahaman tentang melalui variabel apa hubungan-hubungan fundamental antar keduanya dapat terjadi; dan pemahaman tentang konsekuensi akhir yang dapat dan mungkin mempengaruhi proses pembangunan ekonomi daerahSesuatu yang baik secara nasional belum tentu baik untuk daerah, dan sebaliknyaInstrumen kebijakan dan perangkat kelembagaan yang tersedia untuk pembangunan biasanya sangat berbeda pada tingkat daerah dengan yag tersedia pada tingkat pusat
20
CAKUPAN SISTEM INFORMASI PERENCANAAN
Evaluasi siklus perencanaan sebelumnyaKinerja dari proyek-proyek pembangunan sebelumnya yang dilakukan di daerah tersebut dan daerah-daerah sejenis lainnya.Penaksiran sumberdaya-sumberdaya pembangunan di luar daerah, tetapi tersedia dan potensial untuk tersedia (dana publik atau swasta yang dapat diinvestasikan pada bidang yang diinginkan oleh pembangunan ekonomi daerah, bakat-bakat khusus atau kapabilitas individual dan lembaga-lembaga yang dapat ditarik, dan sebagainya).Karakteristik dan dinamika kondisi daerah, khususnya data perekonomian, infrastruktur, karakteristik fisik dan sosial, sumberdaya, dan institusi, dan sebagainya.Keterkaitan antara kondisi daerah dengan daerah-daerah lainnya
21
PERAN PEMERINTAH DAERAH
ENTREPRENEURmampu berpikir dan bertindak sebagai ‘pebisnis’COORDINATORkoordinator dalam menetapkan policies dan strategies pembangunan daerahnyaFACILITATORmempercepatkan pembangunan melalui perbaikan lingkungan attitudinal di daerahnyaSTIMULATORmemberi stimulasi untuk penciptaan dan pengembangan usaha
22
TEORI PERTUMBUHAN DAN PEMBANGUNAN DAERAH
Economic Base TheoryLocation TheoryCentral Place TheoryCausation Cumulative TheoryGrowth Pole TheoryNew Paradigm
23
A SUMMARY: FACTORS AFFECTING LOCAL/REGIONAL ECONOMIC GROWTH AND DEVELOPMENT
Local/Regional Dev = f (natural resources, labor, capital investment, entrepreneurship, transportation & communication, technology, size, export market, international economic situation, local government capacity, national government and state spending, and development support)
24
NEW PARADIGM THEORY
COMPONENT OLD PARADIGM NEW PARADIGM EMPLOYMENT
MORE FIRMS = MORE JOBS
FIRMS THAT BUILD QUALITY JOBS THAT FIT THE LOCAL POPULATION
DEVELOPMENT BASE
BUILDING ECONOMIC SECTORS
BUILDING NEW ECONOMIC INSTITUTION
LOCATION ASSETS
COMPARATIVE ADVANTAGES BASED ON PHYSICAL ASSETS
COMPETITIVE ADVANTAGE BASED ON QUALITY ENVIRONMENT
KNOWLEDGE RESOURCE
AVAILABLE WORK FORCE
KNOWLEDGE AS ECONOMIC GENERATOR
25
KAPASITAS EKONOMI MASYARAKAT
Lembaga-lembaga kemasyarakatanStruktur ekonomiLembaga-lembaga politikLembaga-lembaga dik-lat
26
SUMBERDAYA PERENCANAAN
Lingkungan Fisikfokusnya: daya tarik (attraction) atau amenity kualitas hidup (livability)Lingkungan Regulasi‘gerbang’ atau ‘pagar’?‘one stop service’ ?Lingkungan Attitudinal
27
INFORMASI UNTUK MENGANALISIS POTENSI DAERAH
Data kependudukan: struktur (umur, pendapatan, employment), dan distribusinyaKondisi pasar tenaga kerjaKarakteristik ekonomi: basis dan struktur ekonomiKondisi fisik/lokasionalLayanan jasa bagi masyarakat: sosial, pendidikan, rekreasi, kesehatan, dsb.