Case Report Session Obstructive Ileus

Post on 16-Jul-2015

190 views 4 download

Tags:

Transcript of Case Report Session Obstructive Ileus

Bed Site TeachingIleus Obstructive

Preseptor: Dr. Reno SpB D

Devyashini Prabhakaran 1301-1213-2535

1. Identitas Pasien

• Nama : Tn.U.S.

• Umur : 69tahun

• Jenis kelamin : Laki-laki

• Alamat : Kp. Sindangsari 01/04, Subang

• Agama : Islam

• Pekerjaan : Buruh

• Pendidikan :SD

• Tgl masuk RS :9 Okt 2014

Anamnesis• 1. Keluhan Utama

Nyeri perut kiri bawah

• 2.Anamnesa Khusus

Sejak 2 minggu SMRS, penderita merasa nyeri perut kiribawah yg dirasakan terus menerus, terasa melilit dankembung. Penderita jadi sulit makan, namun masihdapat minum air sedikit. BAB terakhir 4 hari SMRS sepertikotoran kambing. Pasien juga mengeluh mual (+),muntah (+), demam (-).

Penderita tidak pernah merasakan sakit seperti inisebelumnya. Karena keluhannya, pasien datang ke RSHS.

• 3. Riwayat Penyakit Dahulu

Disangkal

• 4. Riwayat Penyakit pada Keluarga

Tidak ada

2.Pemeriksaan Fisik

• Keadaan umum : Sakit sedang

• Kesadaran : Compos Mentis

Tanda vital

• Tek. Darah : 130/80 mmHg

• Nadi : 100 x/menit

• Respirasi : 26 x/menit

• Suhu : 37.2°C

Status Generalis

• Kepala : Konjungtiva tidak anemis, Sklera tidak ikterik, mukosa bibir & lidah kering, cairan kuning kehijauan dari NGT.

• Leher : JVP 5+2cm H₂O• Dada :Bentuk dan gerak simetris

VBS ki=ka, rhonki (-/-) wheezing (-/-)Bunyi jantung murni reguler.

• Abdomen : Cembung,lembut, BU (+) berkurang, hepar & lien tidak teraba. R.Traube terisi.

• Ekstremitas: Edema pitting pretibial -/-, akral hangat +/+, turgo kurang

• Rectal Touche :tonus spincter ani (TSA) kuat, mukosa licin, ampula tidak kolaps

• ST :feses (+), darah (-)

Laboratorium

DarahHb :11.0 gr/dLLeukosit :13400 /mm3Trombosit :437000 /mm3Ht :33%Ureum :158 gr/dLKreatinin :3.19 gr/dLNatrium :149 mEq/dLKalium :4.7 mEq/dLGDS :135 gr/dL

PT :16.4INR :1.34APTT :27.1SGOT :21SGPT :19

3. Pemeriksaan Penunjang

• Rontgen Akut Abdomen

• EKG

• Urinalysis

4. Diagnosis Kerja

• Ileus Obstruksi parsial fase paralitik e.c suspCa Colon kiri

• CKD

• Dehidrasi sedang

Diagnosis Banding

Pengobatan

• Bedrest 30°, O₂ 3L/menit

• NGT alirkan

• Infus NaCl 0.45% + Dextrose 5% 2500cc/hari

• Periksa urine rutin

• Periksa Kr-ulang/24jam

• Monitor TNRS

Prognosis

• Quo ad vitam : dubia ad bonam

• Quo ad functionam : dubia ad malam

PEMBAHASAN

Definisi

• Gangguan (apapun penyebabnya) aliran normal isi usus sepanjang saluran usus.

• Dapat akut atau kronik, parsial atau total.

• 2 jenis obstruksi:

– Ileus paralitik (adinamik)

• terjadi hambatan peristaltik usus karena ada sesuatu yang mempengaruhi kontrol otonom pergerakan usus

– Ileus obstruktif (mekanik)

• terdapat rintangan fisik yang menghalangi proses pengeluaran isi usus

Etiologi

• Penyebab obstruksi mekanis pada lumen dibagi menjadi:

– lesi ekstrinsik pada usus (contoh: hernia),

– lesi instrinsik pada dinding usus, (contoh: divertikulitis, karsinoma) dan

– obstruksi lumen (contoh: batu empedu, intusepsi).

Klasifikasi

Berdasarkan letak:

• Extralumen (termasuk adhesi dan neoplasma)

• Intraluminal (seperti gallstone ileus atau striktur)

• Intramural (Crohn’s disease).

Berdasarkan mekanisme obstruksinya:

• Mekanik

– Berhubungan dengan golongan usia yang terserang dan tempat obstruksi

– Sekitar 50 % terjadi pada usia pertengahan dan orang tua

– Dapat disebabkan oleh obstruksi lumen (mekonium, intusepsi, batu empedu impaksi oleh feses, barium, cacing) dan lesi pada usus (berupa kelainan congenital, trauma, inflamasi, neoplasma, volvulus).

• Motilitas inadekuat.

– Disebabkan oleh gangguan neuromuskuler (megakolon, ileus paralitik, ileus spasme) dan oklusi vaskuler

– Ileus paralitik disebabkan oleh distensi abdomen, peritonitis, toxemia,gangguan elektrolit

Secara klinis:

• Duodenum

– Biasanya disebabkan oleh kanker, primer di duodenum atau caput pancreas

• Usus halus

– Sering disebabkan oleh hernia inkarserata atau karena adhesi, tumor (primer atau metastase), obstruksi benda asing, Meckel’s divertikulum atau Crohn’s disease, askariasis

• Usus besar

– Sering disebabkan oleh tumor, divertikulitis, volvulus dan impaksi feses

– Obstruksi kanker paling sering terjadi pada splenik dan flexura sigmoid

Gejala Klinis

Obstruksi mekanis usus halus:

- Nyeri abdomen bagian tengah bersifat hilang timbul

- Bila terjadi strangulasi, biasanya nyeri lebih terlokalisir dan mungkin menetap

- Muntah (obstruksi usus tinggi→ muntahan berwarna hijau; obstruksi usus letak rendah → muntahannya menjadi fekulen)

- Obstipasi

- Kegagalan flatus

Obstruksi mekanis pada usus besar:

Nyeri yang bersifat kolik dalam kualitas yang sama dengan obstruksi usus halus tetapi intensitasnya lebih rendah

Muntah muncul terakhir, terutama bila katup ileosekal kompeten

Muntahan fekulen jarang terjadi

Konstipasi dan obstipasi dengan kegagalan mengeluarkan gas

Pemeriksaan Fisik

• Distensi dan hiperresonansi

• Bising Usus

• Visible Peristaltik

• Nyeri Tekan

• Teraba Massa

• Rectal Toucher

Pemeriksaan Laboratorium

Leukositosis dengan shift to the left.

Lekosit berjumlah 15.000 – 25.000/mm3 dengan predominan PMN dengan banyak sel imatur, mengindikasikan adanya strangulasi.

Pemeriksaan X-Ray

• Pada posisi terlentang dan akan dapat dilihat distribusi gas dalam usus (herring bone appearance).

• Pada foto abdomen tegak, dapat dilihat gas pada peritoneum yang terlihat di bawah diafragma (black crescent).

– Dapat pula terlihat ladderlike pada usus halus.

• Adanya air fluid level di luar usus menunjukan adanya perforasi.

Penanganan

• Obstruksi parsial usus dapat diobati secara konservatif selama masih ada keluarnya feses dan flatus.

• Dekompresi dengan NGT

• Resusitasi cairan dengan cairan isotonic

• Koreksi gangguan elektrolit

• Antibiotik

• Monitor tanda vital dan penyakit sistemik lainnya

• Operasi dibutuhkan bila obstruksi tetap ada dalam beberapa hari walaupun obstruksinya parsial