Post on 13-Jul-2019
ANALISIS HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP ANAKTERHADAP PERILAKU MEMILIH PANGAN JAJANAN ANAK
SEKOLAH (PJAS)(Studi Kasus pada SD Kecamatan Tanjung Senang, Bandar Lampung)
(Skripsi)
Oleh
FAJAR JULIS ALVIONESTY
FAKULTAS PERTANIANUNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG2018
ABSTRACT
Analysis of the Relationship of Knowledge and Attitudes of Children to the Behavior ofChoosing Snacks for School Children (PJAS)
(A Case Study in SD Tanjung Tanjung Senang, Bandarlampung)
By
Fajar Julis Alvionesty
The behavior of children choosing snacks for school children (PJAS) is influenced by
knowledge of nutrition, attitudes, perceptions, emotions, and motivation. Besides that it is
influenced by the family environment (parents), peers, mass media, and so on. Matters
relating to schoolchildren's snack behavior include how much the level of knowledge and
attitudes of children that support the selection of PJAS. This study has the aim of knowing
the relationship / correlation between children's knowledge and children's behavior in
choosing PJAS and knowing the relationship / correlation between children's choosing
attitudes toward children's behavior in choosing PJAS. This research was carried out in
elementary schools located in Tanjung Senang Subdistrict, Bandarlampung City by survey
method using questionnaire sheets. Respondents of this study amounted to 335 students
(grades IV and V) with a processed questionnaire of 305 then conducted a data normality test
according to Kolmogrof Smirnov one-way and Smirnov chart analysis using a 5% confidence
level. Statistical analysis using Sprearman Rank which is made easy for processing using
SPSS 20 for windows software and interpretation of the correlation coefficient using the
interpretation guide of the correlation coefficient. Based on the research, there is a
relationship / correlation between knowledge about the choice of snack food with the
behavior of students choosing food is 0.165, this shows the degree of closeness of the
relationship "very low", while for the relationship / correlation between attitudes about the
selection of snacks with students' behavior to choose food there is also a relationship of 0.265
which means the degree of closeness is "low".
Keywords: Knowledge, attitude, behavior, safe snacks, school children.
ABSTRAK
Analisis Hubungan Pengetahuan dan Sikap Anak terhadap Perilaku Memilih PanganJajanan Anak Sekolah (PJAS)
(Studi Kasus pada SD Kecamatan Tanjung Senang, Bandarlampung)
Oleh
Fajar Julis Alvionesty
Perilaku anak memilih Pangan Jajanan Anak Sekolah (PJAS) dipengaruhi oleh pengetahuan
gizi, sikap, persepsi, emosi, dan motivasi. Selain itu dipengaruhi oleh lingkungan keluarga
(orang tua), teman sebaya, media massa, dan sebagainya. Hal-hal yang berkaitan dengan
perilaku jajan anak sekolah antara lain adalah seberapa besar tingkat pengetahuan dan sikap
anak yang mendukung pemilihan PJAS-nya. Penelitian ini memiliki tujuan mengetahui
hubungan/korelasi antara pengetahuan anak dengan perilaku anak dalam memilih PJAS dan
mengetahui hubungan/korelasi antara sikap memilih anak terhadap perilaku anak dalam
memilih PJAS. Penelitian ini dilaksanakan di SD yang terdapat pada Kecamatan Tanjung
Senang Kota Bandarlampung dengan metode survei menggunakan lembar kuesioner.
Responden penelitian ini berjumlah 335 siswa (kelas IV dan V) dengan kuisioner terolah
sebanyak 305 kemudian dilakukan uji normalitas data menurut Kolmogrof Smirnov satu arah
dan analisis grafik Smirnov menggunakan tingkat kepercayaan 5%. Analisis statistika
menggunakan Sprearman Rank yang dipermudah pengolahannya menggunakan software
SPSS 20 for windows dan penafsiran koefisien korelasinya menggunakan pedoman
interpretasi koefisien korelasi. Berdasarkan penelitian maka, terdapat hubungan/korelasi
antara pengetahuan mengenai pemilihan makanan jajanan dengan perilaku siswa memilih
makanan adalah sebesar 0,165, hal ini menunjukan tingkat keeratan hubungannya “sangat
rendah”, sedangkan untuk hubungan/korelasi antara sikap mengenai pemilihan makanan
jajanan dengan perilaku siswa memilih makanan juga terdapat hubungan sebesar 0,265 yang
berarti tingkat keeratan hubungannya “rendah”.
Kata kunci : Pengetahuan, sikap, perilaku, pangan jajanan aman, anak sekolah.
ANALISIS HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP ANAKTERHADAP PERILAKU MEMILIH PANGAN JAJANAN ANAK
SEKOLAH (PJAS)(Studi Kasus pada SD Kecamatan Tanjung Senang, Bandar Lampung)
Oleh
FAJAR JULIS ALVIONESTY
SkripsiSebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar
SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN
Pada
Jurusan Teknologi Hasil PertanianFakultas Pertanian Universitas Lampung
FAKULTAS PERTANIANUNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG2018
RIWAYAT HIDUP
Penulis lahir di Kalianda, Lampung Selatan pada tanggal 3 Juli 1993, sebagai
anak keempat dari empat bersaudara dari pasangan Bapak Maryantho dan Ibu
Fitriani Syarif. Jenjang pendidikan penulis dimulai pada tahun 1999 sebagai siswa
Sekolah Dasar Negri Bumi Agung Kalianda lulus tahun 2005. Pendidikan Sekolah
Menengah Pertama diselesaikan pada tahun 2008 di SMP Negeri 19
Bandarlampung, selanjutnya penulis menyelesaikan Pendidikan Sekolah
Menengah Atas di SMA Negeri 5 Bandarlampung tahun 2011. Pada tahun 2011
penulis diterima sebagai mahasisa di Jurusan Teknologi Hasil Pertanian
Universitas Lampung melalui jalur Seleksi Uji Mandiri.
Pada bulan Juli tahun 2014 penulis melaksanakan Praktik Umum di PT. Indofood
Sukses Makmur Tbk. Cilincing, Jakarta Utara dengan judul Analisis Implementasi
Sanitation Standart Operating Procerudures (SSOP) pada Divisi Pasta Di PT.
ISM Tbk. Bogasari Flour Mills Jakarta. Tahun 2015 bulan Februari, penulis
melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN Tematik) di Desa Sumber Makmur
Kecamatan Banjar Margo Kabupaten Tulang Bawang.
Penulis aktif dalam kegiatan organisasi kampus yaitu sebagai anggota Himpunan
Mahasiswa Jurusan Teknologi Hasil Pertanian Fakultas Pertanian Universitas
Lampung (HMJ THP FP Unila). Selain aktif dalam organisasi intra kampus,
penulis juga aktif dalam beberapa organisasi ekstra kampus yaitu anggota Ikatan
Mahasiswa Teknologi Pangan Indonesia (IMTPI).
SANWACANA
Alhamdulillah puji dan syukur penulis panjtkan kehadirat Allah SWT Yang Maha
Pengasih dan Maha Penyayang, karena atas rahmat dan hidayah-Nya penulis
dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “ Analisis Hubungan Pengetahuan dan
Sikap Anak Terhadap Perilaku Memilih Pangan Jajanan Anak Sekolah (Studi
Kasus pada SD Kecamatan Tanjung Senang Bandar lampung)”.
Dengan selesainya skripsi ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapk Prof. Dr. Ir. Irwan Sukri Banuwa, M.Si. selaku Dekan Fakultas
Pertanian yang telah memberikan izin kepada penulis dalam pelaksanaan
penelitian.
2. Ibu Ir. Susilawati, M.S. selaku Ketua Jurusan Teknologi Hasil Pertanian yang
telah memberikan izin kepada penulis dalam pelaksanaan penelitian.
3. Drs. Azhari Rangga, M.App.Sc. selaku pembimbing akademik dan
pembimbing utama yang telah banyak memberikan pengarahan, saran, dan
masukan dalam menyelesaikan skripsi ini.
4. Ibu Ir. Otik Nawansih, M.P. selalu pembimbng kedua yang telah banyak
memberikan pengarahan, saran, dan masukan dalam menyelesaikan skripsi ini.
5. Ibu Ir. Fibra Nurainy, M.T.A. selakun pembahas dan penguji yang telah
memberikan saran-saran guna terselesaikannya skripsi ini.
6. Mama, Papa(Alm), Bang Alvin, Kak Uli, Kak Ecy, serata ponakan-ponakanku
(Tia, Ratu, dan Tata) yang selalu memberikan do’a, semangat, dukungan, dan
kasih sayangnya selama ini.
7. Suamiku Muhammad Akbar dan Putra kesayanganku Muhammad Yusuf
Ramdhani yang selalu memberikan do’a, semangat, dukungan, dan kasih
sayangnya.
8. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan
kepada penulis, serta para staff dan karyawan THP atas bantuan yang telah
diberikan.
9. Teman-teman THP 2011 “Janji Gerhana” atas kebersamaan dan
kekeluargaannya selama ini, kakak-kakak dan mbak-mbak THP angkatan
1984-2010 serta adik-adik angkatan 2012-2017 yang telah membantu dalam
proses pembuatan skripsi ini.
Penulis menyadari skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan karena keterbatasan
yang dimiliki oleh penulis. Penulis berharap semoga Allah SWT membalas
kebaikan mereka dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Bandarlampung, Oktober 2018Penulis,
Fajar Julis Alvionesty
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI........................................................................................................ iii
DAFTAR TABEL ...............................................................................................vi
DAFTAR GAMBAR...........................................................................................vii
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ........................................................................................1
1.2. Tujuan Penelitian ....................................................................................4
1.3. Manfaat ...................................................................................................4
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pangan Sehat ...........................................................................................5
2.2. Pangan Jajanan Anak Sekolah (PJAS)....................................................6
2.2.1. Pengertian Pangan Jajanan Anak Sekolah (PJAS)......................6
2.2.2. Jenis Pangan Jajanan Anak Sekolah (PJAS)...............................6
2.3. Gambaran Umum Anak Sekolah Dasar .................................................7
2.4. Pengetahuan Anak Mengenai Pangan Jajanan.......................................8
2.4.1. Pengertian pengetahuan pangan jajanan .....................................8
2.4.2. Faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan Pangan Jajanan.........9
iv
2.5. Sikap Anak Memilih Pangan Jajanan ....................................................10
2.5.1. Pengertian Sikap Anak Memilih Pangan Jajanan .......................10
2.5.2. Faktor yang Mempengaruhi Anak Memilih Pangan Jajanan......10
2.6. Perilaku Anak Memilih Pangan Jajanan ................................................11
2.6.1. Pengertian Perilaku Anak Memilih Pangan Jajanan...................11
2.6.2. Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Anak Memilih PanganJajanan.........................................................................................11
2.7. Sekolah Dasar di Kecamatan Tanjung Senang Bandar Lampung .........13
2.8. Metode Pengambilan Sampel ...............................................................14
III. METODELOGI PENELITIAN
3.1. Tempat dan Waktu Penelitian.................................................................16
3.2. Alat dan Bahan........................................................................................16
3.3. Metode Penelitian ...................................................................................16
3.4. Pelaksanaan Penelitian............................................................................17
3.4.1. Metode Penentuan Responden....................................................17
3.4.2. Penyusunan Kuisioner ................................................................18
3.4.3. Penyebaran Kuisioner .................................................................18
3.4.4. Pengumpulan Data ......................................................................19
3.4.5. Pengolahan Data .........................................................................19
3.5. Analisis Data ............................................................................................21
3.5.1. Uji Normalitas Data ....................................................................21
3.5.2. Analisis Deskriptif ......................................................................21
3.5.3. Analisis Statistika........................................................................21
v
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Kondisi Pangan Jajanan Anak Sekolah...................................................23
4.2. Karakteristik Responden.........................................................................23
4.3. Uji Normalitas Data ................................................................................26
4.4. Analisis StatistikDeskriptif .....................................................................27
4.4.1. Deskriptif Jawaban Variabel Pengetahuan .................................27
4.4.2. Deskriptif Jawaban Variabel Sikap.............................................30
4.4.3. Deskriptif Jawaban Variabel Perilaku ........................................33
4.5. Hasil Analisis Statistik............................................................................36
4.5.1. Hubungan Pengetahuan Dengan Perilaku Siswa MemilihPangan Jajanan............................................................................36
4.5.2. Hubungan Sikap Dengan Perilaku Siswa Memilih PanganJajanan.........................................................................................37
V. PENUTUP
5.1. Kesimpulan .............................................................................................39
5.2. Saran .......................................................................................................39
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................41
LAMPIRAN.........................................................................................................44
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Daftar sebaran kuisioner pada SD Kec. Tanjung Senang Bandarlampung ...19
2. Pedoman interpretasi koefisien korelasi ........................................................22
3. Penyebaran kuisioner penelitian ....................................................................24
4. Hasil uji normalitas ........................................................................................26
5. Nilai pengetahuan siswa terhadap pangan jajanan anak sekolah...................28
6. Nilai variabel sikap siswa terhadap pangan jajanan anak sekolah.................31
7. Nilai distribusi variabel perilaku terhadap pangan jajanan anak sekolah ......34
8. Hubungan pengetahuan dengan perilaku .......................................................36
9. Hubungan statistik pengtahuan dengan perilaku ...........................................37
10. Hubungan sikap dengan perilaku siswa memilih pangan jajanan .................37
11. Hubungan statistik sikap dengan perilaku .....................................................38
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1. Distribusi responden menurut jenis kelamin ....................................................24
2. Distribusi responden menurut usia ...................................................................25
3. Distribusi variabel pengetahuan .......................................................................29
4. Distribusi variabel sikap. ..................................................................................32
5. Distribusi variabel perilaku. .............................................................................35
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Penelitian terhadap anak-anak sekolah baik di kota maupun di pedesaan
menunjukan bahwa pada umumnya tinggi dan berat badan rata-rata anak sekolah
dasar berada di bawah ukuran normal. Hal ini ditunjukan oleh hasil penelitian
Alatas (2011), bahwa rata-rata berat badan anak usia sekolah dasar (7-12 tahun)
27 kg dan tinggi badan 132 cm sedangkan berdasarkan angka kecukupan gizi
(AKG) tahun 2004, berat badan normal anak usia sekolah dasar antara 35-37 kg
dan tinggi badan normal antara 138-145 cm. Seringkali juga ditemukan tanda-
tanda penyakit gangguan gizi dalam bentuk ringan maupun berat pada anak
sekolah dasar (Sjahmien, 2003). Anak usia sekolah merupakan usia dimana anak
memenuhi asupan makanannya tidak hanya dari rumah melainkan juga didapat
dari jajanan sekolah khususnya makanan serta minuman yang dijual oleh
pedagang di sekolah.
Selain kandungan gizinya yang kurang, makanan jajanan anak sekolah yang biasa
disebut pangan jajanan anak sekolah (PJAS) sangat beresiko terhadap cemaran
biologis maupun kimia yang dapat memberikan dampak buruk pada kesehatan,
baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang (Februhartanty dan Iswaranti,
2004 dalam Purtiantini, 2010). Oleh sebab itu PJAS perlu mendapatkan perhatian
2
khusus dari masyarakat, baik orang tua, pihak sekolah, dan pihak penyedia pangan
jajanan sekolah. Pihak-pihak tersebut diharapkan dapat memberikan pengetahuan
gizi dan keamanan PJAS kepada siswa-siswinya agar kesehatan anak sekolah
dapat terpelihara.
Pangan di Indonesia khususnya pangan jajanan anak sekolah (PJAS) masih
banyak yang kurang aman dikonsumsi. Sepanjang 2017, Badan Pengawas Obat
dan Makanan (BPOM) mencatat terjadi 142 kasus keracunan makanan di
Indonesia. Jumlah itu meningkat dibandingkan tahun sebelumnya yaitu
sebanyak 106 kasus. Jumlah tersebut hanya dilaporkan atau diketahui BPOM
dan masih banyak yang tidak masuk ke data BPOM (BPOM, 2017). Menurut
riset BPOM terhadap PJAS pada tahun 2014 bahwa 23,82% pangan jajanan
anak sekolah yang diuji sampel BPOM masih tidak memenuhi syarat akibat
cemaran mikrobiologi (BPOM, 2017). Kebiasaan anak tidak sarapan di rumah
meningkatkan kemungkinan resiko bahaya terhadap PJAS. Anak sangat
dituntut pengetahuan terhadap gizi dan pemilihan PJAS.
Pengetahuan gizi anak sangat berpengaruh terhadap pemilihan pangan jajanan.
Pengetahuan makanan bagi anak akan menanamkan kebiasaan dan penggunaan
bahan makanan yang baik. Ketidaktahuan tentang gizi makanan dapat
mengakibatkan anak salah dalam memilih PJAS. Hal ini karena anak diberi
keleluasaan memilih PJAS oleh orang tuanya sehingga dapat menimbulkan
gangguan kesehatan bahkan kematian pada anak. Selain pengetahuan makanan,
sikap seorang anak merupakan komponen penting yang memiliki pengaruh
terhadap pemilihan PJAS. Sikap merupakan respon evaluatif yang dapat berupa
3
respon positif maupun respon negatif (Azwar, 2011). Sikap positif seorang anak
tidak memiliki dampak langsung terhadap perilakunya dalam memilih makanan
sehat. Namun sebaliknya, sikap negatif seorang anak dapat berdampak negatif
pula pada perilakunya dalam memilih makanan sehat. Hal-hal diatas merupakan
faktor yang mempengaruhi perilaku jajan anak.
Perilaku jajan anak dipengaruhi oleh pengetahuan, sikap, persepsi, emosi, dan
motivasi (Notoatmodjo, 2003). Selain itu dipengaruhi oleh lingkungan keluarga
(orang tua), teman sebaya, media massa, dan sebagainya. Baliwati, dkk (2004)
menyatakan bahwa yang perlu diteliti dari hal-hal yang berkaitan dengan jajanan
sekolah antara lain adalah seberapa besar tingkat pengetahuan dan sikap anak
yang mendukung pemilihan PJAS-nya. Oleh karena itu, beberapa hal yang perlu
diteliti oleh peneliti antara lain adalah seberapa besar tingkat pengetahuan dan
sikap anak yang mendukung pemilihan PJAS-nya. Pengetahuan dan sikap anak
tersebut apakah berhubungan dengan perilaku anak dalam memilih jenis PJAS.
Pengamatan peneliti yang dilakukan di beberapa SD di Kecamatan Tanjungsenang
Bandarlampung ternyata banyak pedagang jajanan yang berdagang baik di dalam
maupun di sekitar sekolah dan banyak siswa yang membeli PJAS-nya.
Berdasarkan latar belakang di atas perlu dikaji tentang seberapa besar hubungan
sikap dan tingkat pengetahuan pangan anak terhadap perilaku anak dalam memilih
PJAS di Sekolah-sekolah Dasar Kecamatan Tanjungsenang Bandarlampung.
4
1.2. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah :
1. Mengetahui hubungan/korelasi antara pengetahuan anak dengan perilaku
anak dalam memilih PJAS.
2. Mengetahui hubungan/korelasi antara sikap memilih anak dengan perilaku
anak dalam memilih PJAS.
1.3. Manfaat
Manfaat penelitian ini adalah:
1. Untuk memberikan acuan dalam memberikan pengetahuan anak dalam
memilih PJAS.
2. Untuk menentukan perilaku anak dalam memilih PJAS berdasarkan
hubungan dengan sikap memilih anak.
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pangan Sehat
Pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati dan air baik sudah
diolah maupun tidak diolah, sebagai makanan atau minuman bagi manusia Pangan
sangat pernting dalam hidup manusia karena merupakan sumber energi yang
dibutuhkan untuk beraktivitas, tumbuh dan berkembang. Pangan yang baik harus
memiliki nilai gizi yang dapat mencukupi kebutuhan tubuh manusia. Nilai gizi
pangan meliputi karbihidrat, lemak, protein, vitamin dan mineral. Selain nilai
gizi, pangan harus sehat dan tidak membahayakan tubuh (Winarno, 2014).
Pangan sehat dan tidak berbahaya merupakan pangan yang tidak terkena cemaran
mikrobiologi maupun kimia yang dapat mengganggu kesehatan. Pangan sehat
harus terbebas dari cemaran mikroba berbahaya seperti bakteri E.coli, Salmonella,
Clostridium sp, Pseudomonas sp, listeria, vibrio, Campylobacter, toxoplasma sp,
norovirus sp, dan sebagainya (Sopandi, 2014). Sedangkan cemaran zat kimia
yang tida diperbolehkan yaitu pengawet berbagaya seperti formalin, boraks,
magnesium sitrat, sodium nitrat, sodium nitrit, sodium sulfat, dan pewarna seeprti
aluura red, pewarna karamel, sunset yellow, biru berlian, dan yellow 5
(Knechtges, 2002).
6
2.2. Pangan Jajanan Anak Sekolah (PJAS)
2.2.1 Pengertian Pangan Jajanan Anak Sekolah (PJAS)
Makanan jajanan biasa dikenal sebagai street foods yaitu sejenis makanan yang
dijual di kaki lima, pinggir jalan, stasiun pasar, tempat pemukiman serta lokasi
yang sejenis. Pangan Jajanan merupakan makanan jajanan sebagai makanan dan
minuman yang dipersiapkan atau dijual di jalanan dan tempat-tempat keramaian
umum lain oleh pedagang kaki lima yang langsung dimakan atau dikonsumsi
kemudian tanpa pengolahan atau persiapan lebih lanjut (WHO. 1996). Pangan
jajanan yang dikonsumsi atau dibeli anak sekolah biasa disebut pangan jajanan
anak sekolah (PJAS). Menurut Winarno (2004), makanan jajanan memiliki
banyak variasi dalam bentuk keperluan dan harga. Terdapat bahan-bahan
berbahaya yang sering terdapat pada PJAS yaitu formalin, boraks, pewarna tekstil
Rhodamin B (Merah) dan Methanyl Yellow (BPOM, 2017).
2.2.2 Jenis Pangan Jajanan Anak Sekolah (PJAS)
Terdapat beberapa golongan jenis pangan jajanan menurut Lembaga Ilmu
Pengetahuan Indonesia (1998) :
1. Makanan yang berbentuk misalnya kue-kue kecil, pisang goreng, kue putu, kue
bugis, dan sebagainya.
2. Makanan jajanan yang diporsi seperti pecel, mie bakso, asinan, toge goreng,
dan sebagainya.
3. Makanan jajanan dalam bentuk minuman seperti cendol, bajigur, cincau, es
krim, dan sebagainya.
7
Berdasarkan bentuk hidangan makanan jajanan dapat dibagi menjadi 3 bentuk
yaitu (Guhardja. 1994. dalam Windarti. 2001) :
1. Bentuk minuman seperti cendol, es campur, ronde, dll.
2. Bentuk kudapan seperti pisang goreng, kue putu, dll.
3. Bentuk santapan seperti gado-gado, mie bakso, nasi goreng, dll.
Sedangkan, menurut Winarno (1986) dalam Street Study Bogor Area, kelompok
makanan jajanan memiliki empat jenis, yaitu :
1. Makanan berat (meals), misalnya bakso, bakmi, bubur ayam, lontong pecel, dll.
2. Cemilan (snack), misalnya kacang asin/atom, kerupuk, wafer, biskuit, dll.
3. Makanan semi basah (intermediate moisture food), misalnya pisang goreng,
lemper, dll)
4. Minuman (drink), misalnya cendol, es sirup, dll.
2.3. Gambaran Umum Anak Sekolah Dasar
Berdasarkan Undang-undang No. 23 Tahun 2002 tentang perlindungan anak, yang
disebut sebagai anak adalah sebelum usia 18 tahun dan belum menikah.
Sedangkan, yang termasuk usia anak sekolah dasar adalah mereka yang berusia 7-
12 tahun (WHO, 2002). Menurut Tarwotjo (1998), anak sekolah dasar adalah
masa anak berumur 6 sampai 12 tahun yang sedang mengalami puncak
pertumbuhan. Pada masa tersebut anak berada dalm fase pertumbuhan dan
perkembangan, sehingga berangsur-angsur menjadi banyak mengetahui tentang
diri serta dunianya.
8
Pada taraf ini, anak memiliki kepekaan terhadap stimulus sehingga mudah untuk
dibimbing, diarahkan, dan ditanamkan kebiasaan yang baik (Notoadmodjo. 2005).
Kebiasaan anak dalam memilih pangan jajanan merupakan salah satu yang masuk
kedalamnya. Anak usia sekolah merupakan komunitas yang memerlukan
pembinaan sejak dini dengan tujuan sebagai investasi sumber daya dan tenaga
kerja untuk pembangunan nasional. Pembinaan generasi muda ini dilakukan
secara terpadu, menyeluruh, serta mencakup tahap-tahap pertumbuhan balita,
anak, remaja, dan pemuda (Muhilal, 2006).
2.4. Pengetahuan Anak Mengenai Pangan Jajanan
2.4.1 Pengertian pengetahuan pangan jajanan
Pengetahuan merupakan suatu hasil pembelajaran manusia terhadap objek oleh
sistem panca indera meliputi mata, hidung, kulit, telinga, serta indera pengecap.
Pengetahuan ini bersifat domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan
seseorang (Notoatmodjo. 2003). Pengetahuan mengenai pangan jajanan sering
disebut sebagai pengetahuan gizi yaitu kepandaian seseorang memilih pangan
jajanan yang mengandung zat-zat gizi dan kepandaian seseorang memilih pangan
jajanan yang sehat untuk memenuhi kebutuhan normal tubuhnya (Notoatmodjo.
2003).
Pengetahuan gizi anak menjadi hal yang penting karena mempengaruhi perilaku
anak dalam memilih pangan jajanan yang akan mereka konsumsi. Hal ini
berdasarkan pada:
1. Status gizi yang cukup adalah penting bagi kesehatan dan kesejahteraan.
9
2. Setiap orang akan cukup gizi jika makanan yang dimakannya mampu
menyediakan zat gizi yang diperlukan untuk pertumbuhan optimal bagi tubuh,
pemeliharaan tubuh, dan energi.
3. Ilmu gizi memberikan fakta-fakta yang perlu sehingga masyarakat dapat
belajar menggunakan pangan dengan baik untuk perbaikan gizi.
Dengan demikian, apabila seorang anak memiliki pengetahuan gizi yang baik
maka anak akan memahami jajanan mana yang baik untuk kesehatannya dan
jajanan manan yang membahayakan baginya.
2.4.2. Faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan Pangan Jajanan
Pengetahuan gizi anak dapat diperoleh dari beberapa faktor baik faktor intern
maupun faktor ekstern. Faktor intern merupakan faktor yang berasal dari dalam
diri seorang anak berdasarkan pengalaman hidupnya. Adapun faktor ekstern
merupakan faktor yang berasal dari orang lain seperti masyarakat (Solihin. 2005
dalam Yulianingsih. 2009). Menurut Sukanto (2000), tingkat pengetahuan
dipengaruhi oleh:
1. Tingkat pendidikan, pendidikan (mata pelajaran dan pengetahuan yang
diberikan oleh guru) dapat meningkatkan perubahan perilaku yang positif.
2. Informasi, semakin banyak informasi seseorang maka pengetahuannya lebih
luas.
3. Budaya, merupakan sikap dan kepercayaan yang mempengaruhi tingkah laku
manusia.
4. Pengalaman, sesuatu yang dialami seseorang yang bersifat pengetahuan
informal.
10
5. Sosial ekonomi, merupakan tingkat kemampuan seseorang untuk memenuhi
kebutuhan hidup.
2.5. Sikap Anak Memilih Pangan Jajanan
2.5.1 Pengertian Sikap Anak Memilih Pangan Jajanan
Sikap adalah kecenderungan bertindak dari individu, berupa respon tertutup
terhadap stimulus ataupun objek tertentu (Sunaryo. 2004). Sikap dapat melibatkan
faktor pendapat dan emosi seseorang (senang-tidak senang, setuju-tidak setuju,
baik-tidak baik, dll). Sikap merupakan kecenderungan jiwa atau perasaan
seseorang yang relatif tetap terhadap kategori tertentu, objek, atau situasi (Green,
et all. 1980). Sikap pemilihan pangan jajanan merupakan hasil perubahan pada
anak SD yang terus menyesuaikan diri dengan kondisi lingkungan dan tingkat
budaya dalam memilih pangan jajanan.
2.5.2 Faktor yang Mempengaruhi Anak Memilih Pangan Jajanan
Menurut Suhardjo (2003), sikap anak dalam memilih pangan jajanan dipengaruhi
oleh beberapa faktor berikut :
1. Kebudayaan, kebudayaan yang berkembang di keluarga sang anak dapat
membentuk karakteristik anak mengenai makanan yang disukai maupun yang
tidak disukainya.
2. Segi Psikologi, hal ini disebabkan oleh variasi psikologi yang tumbuh pada
masa kanak-kanak akan berlanjut hingga dewasa.
11
3. Media massa, anak akan terpengaruh oleh adanya informasi yang disampaikan
media massa sebagai sarana komunikasi.
4. Lembaga pendidikan, ketika anak memasuki usia pendidikan maka akan terjadi
perluaan lingkungan sehingga mendapatkan pembelajaran yang baru.
5. Emosional, semacam bentuk penyaluran frustasi atau pengalihan bentuk
mekanisme pengetahuan.
2.6. Perilaku Anak Memilih Pangan Jajanan
2.6.1. Pengertian Perilaku Anak Memilih Pangan Jajanan
Perilaku berdasarkan sudut biologis, perilaku merupakan suatu kegiatan atau
aktifitas organisme yang dapat diamati secara langsung maupun tidak langsung
(Sunaryo. 2004). Menurut Bloom (1997), perilaku seseorang terdiri dari tiga
bagian yaitu pengetahuan, sikap, dan praktek atau tindakan. Notoatmodjo (2005)
mendefinisikan perilaku terhadap makanan merupakan respon seseorang terhadap
makanan sebagai kebutuhan vital bagi kehidupan. Perilaku ini meliputi aspek
pengetahuan, persepsi, sikap, dan praktek terhadap makanan serta unsur-unsur
yang terkandung didalamnya (zat gizi), pengelolaannya, dll sehubungan dengan
kebutuhan kita.
2.6.2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Anak dalam MemilihPangan Jajanan
Menurut Sunaryo (2004), dalam berperilaku seseorang dipengaruhi oleh beberapa
faktor, antara lain:
12
1. Faktor genetik atau endogen, merupakan konsep dasar yang berasal dari dalam
diri individu untuk kelanjutan perkembangan perilaku, antara lain :
a) Jenis ras, setiap ras mempunyai pengaruh terhadap perilaku yang spesifik,
saling berbeda satu sama yang lainnya.
b) Jenis kelamin, perilaku pria atas dasar pertimbangan rasional atau akal
sedangkan pada wanita atas dasar emosional.
c) Sifat fisik, perilaku individu akan berbeda-beda sesuai dengan sifat fisiknya.
d) Sifat kepribadian, merupakan manifestasi dari kepribadian yang dimiliki
sebagai perpaduan dari faktor genetik dengan lingkungan.
e) Bakat pembawaan, merupakan interaksi antara faktor genetic dengan
lingkungan serta tergantung adanya kesempatan untuk pengembangan.
f) Intelegensi, merupakan kemampuan untuk berpikir dalam mempengaruhi
perilaku.
2. Faktor dari luar individu atau faktor eksogen, antara lain:
a) Lingkungan, sebagai lahan untuk perkembangan perilaku.
b) Pendidikan, proses dan kegiatan pendidikan pada dasarnya melibatkan perilaku
individu maupun kelompok.
c) Agama, merupakan keyakinan hidup yang masuk ke dalam kontruksi
kepribadian seseorang yang berpengaruh dalam perilaku individu.
d) Sosial ekonomi, salah satu yang berpengaruh terhadap perilaku adalah
lingkungan sosial ekonomi yang merupakan sarana untuk terpenuhinya
fasilitas.
e) Kebudayaan, hasil dari kebudayaan yaitu kesenian, adat istiadat atau peradaban
manusia mempunyai peranan pada terbentuknya perilaku.
13
2.7. Sekolah Dasar di Kecamatan Tanjung Senang Bandar Lampung
Tanjung senang merupakan salah satu kecamatan yang ada di Kota Bandar
Lampung, Provinsi Lampung. Kecamatan Tanjung Senang merupakan sebagian
wilayah Kota Bandar Lampung yang berpenduduk 34.485 Jiwa, dengan luas
wilayah 11.63 km2, dan berbatasan dengan :
1. Sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Rajabasa.
2. Sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan Sukarame.
3. Sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan Jati Agung (Lampung Selatan).
4. Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Kedaton.
Kecamatan Tanjung Senang memiliki 11 Sekolah Dasar, 9 diantaranya merupakan
sekolah dasar negeri dan 2 lainnya merupakan sekolah dasar swasta. Sekolah
dasar di Kecamatan Tanjung Senang dipilih karena merupakan salah satu
kecamatan terbesar dengan penduduk padat yang ada di Bandar Lampung.
Sekolah dasar di Tanjung Senang dapat dijadikan sebagai acuan bagi wilayah lain
baik di Provinsi Lampung maupun di Indonesia karena memiliki penduduk
heterogen dengan berbagai latar belakang keluarga.
2.8. Metode Pengambilan Sampel
Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi.
Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada
populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti
dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu (Sugiyono, 2012).
Teknik sampling merupakan teknik pengambilan sampel, menurut Margono
14
(2004) menyatakan bahwa teknik sampling merupakan cara untuk menentukan
sampel yang jumlahnya sesuai dengan ukuran sampel yang akan dijadikan sumber
data sebenarnya, dengan memperhatikan sifat-sifat dan penyebaran populasi agar
diperoleh sampel yang representatif. Terdapat beragam teknik sampling yang
dapat dilakukan, antara lain sebagai berikut :
1. Probability Sampling
Menurut Sugiyono (2012) menyatakan bahwa probability sampling merupakan
teknik sampling yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota)
populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Teknik sampling ini meliputi :
Simple Random Sampling, Proportionate Stratified Random Sampling,
Disproportionate Stratified Random Sampling, Cluster Sampling (Area
Sampling).
2. Nonprobability Sampling
Menurut Sugiyono (2012) nonprobability sampling adalah teknik yang tidak
memberi peluang/kesempatan yang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi
untuk dipilih menjadi sampel. Teknik sampling ini meliputi :
a. Sampling Sistematis
Sampling sistematis adalah teknik penentuan sampel berdasarkan urutan dari
anggota populasi yang telah diberi nomor urut.
b. Sampling Kuota
Sampling kuota adalah teknik untuk menentukan sampel dari populasi yang
mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah (kuota) yang diinginkan.
15
c. Sampling Aksidental
Sampling aksidental adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan,
yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat
dijadikan sebagai sampel. Bila pandangan orang yang kebetulan ditemui itu
cocok sebagai sumber data.
d. Sampling Purposive
Sampling purposive adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan
tertentu. Menurut Margono (2004) pemilihan sekelompok subjek dalam
purposive sampling, didasarkan atas ciri-ciri tertentu yang dipandang
mempunyai sangkut paut yang erat dengan ciri-ciri populasi yang sudah
diketahui sebelumnya. Dengan kata lain unit sampel yang dihubungi
disesuaikan dengan kriteria-kriteria tertentu yang diterapkan berdasarkan
tujuan penelitian.
e. Sampling Jenuh
Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi
digunakan sebagai sampel.
f. Snowball Sampling
Snowball sampling adalah teknik penentuan sampel yang mula-mula
jumlahnya kecil, kemudian sampel ini disuruh memilih teman-temannya
untuk dijadikan sampel (Sugiyono, 2012).
III. BAHAN DAN METODE
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Kecamatan Tanjung Senang Bandar
Lampung pada bulan Juni sampai September 2017.
3.2. Bahan dan Alat
Alat yang digunakan adalah alat tulis, lembar kuesioner, software Microsoft
Office Excell 2007 dan Stastistical Program Social Science (SPSS) versi 20 for
Windows.
3.3. Metode Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SD yang terdapat pada Kecamatan Tanjung Senang
Kota Bandarlampung yang berjumlah 11 Sekolah Dasar dengan metode survei
menggunakan lembar kuesioner yang berisikan profil responden (siswa),
pengetahuan responden, sikap responden memilih PJAS, dan perilaku responden
memilih PJAS. Data yang terkumpul dianalisis secara statistika menggunakan
program Microsoft Office Excel 2007 dan SPSS versi 20 for Windows untuk
mengetahui hubungan antara variabel-variabel diatas.
17
3.4. Pelaksanaan Penelitian
3.4.1. Metode Penentuan Responden
Populasi yang diambil adalah siswa SD kelas IV dan V pada SD yang berada di
Kecamatan Tanjung Senang Kota Bandar Lampung memiliki jumlah siswa 2064
anak. Oleh sebab itu, perlu diadakannya pengambilan sampel untuk mewakili
populasi tersebut dengan menggunakan rumus Slovin (Umar, 2003).
Rumus Slovin yaitu :
= N1 + N e= 20641 + (2064x(0,05) )= 335,06
keterangan : n : ukuran responden
N : ukuran populasi
e : % kelonggaran ketidaktelitian karena pengambilan
sampel yang masih dapat ditolerir atau diinginkan.
Dengan menggunakan persentase kelonggaran 5%, jumlah responden yang
didapat adalah 335,06 responden atau 335 responden. Kemudian diambil sampel
dari masing-masing sekolah dengan metode Purposive Sampling yaitu teknik
penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Untuk memenuhi tujuan
penelitian, responden yang dipilih adalah siswa kelas IV dan V yang memiliki
peringkat tertinggi di kelas masing-masing berdasarkan jumlah responden yang
dibutuhkan.
18
3.4.2. Penyusunan Kuisioner
Kuisioner merupakan daftar pertanyaan yang tersusun rapi untuk diajukan kepada
responden. Dalam penelitian ini, kuisioner digunakan sebagai data primer yang
berisi pertanyaan mengenai profil responden, 10 pertanyaan mengenai
pengetahuan responden, 10 pertanyaan mengenai sikap responden memilih PJAS,
dan 10 pertanyaan mengenai perilaku responden memilih PJAS. Pada penelitian
ini pertanyaan yang digunakan merupakan pertanyaan yang bersifat tertutup.
Pertanyaan tertutup merupakan pertanyaan yang tidak memungkinkan responden
untuk memberikan jawaban selain yang telah disediakan (Rahmawati, 2004).
Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepada responden dapat dilihat pada
Lampiran 1.
Pada bagian pertanyaan profil responden, responden mengisi berdasarkan data
pribadi masing-masing, pada bagian A responden mengisi jawaban dengan
memberikan tanda silang (X) pada jawaban yang mereka anggap benar, bagian B
responden menjawabdengan memberikan tanda ceklis (√) pada kolom setuju (S)
atau tidak setuju (TS), sedangkan pada bagian C responden menjawab dengan
memberikan tanda ceklis (√) pada kolom Ya/Tidak.
3.4.3 Penyebaran Kuisioner
Penyebaran kuisioner dilakukan pada siswa kelas IV dan kelas V di Sekolah
Dasar Kecamatan Tanjung Senang Bandarlampung. Jumlah sebaran kuisioner
pada masing-masing sekolah ditentukan berdasarkan persentase jumlah siswa
kelas IV dan kelas V tersebut. Penyebaran dan pengisisan kuisioner di sebelas
19
Sekolah Dasar Kecamatan Tanjung Senang Bandarlampung dapat dilihat pada
Tabel berikut.
Tabel 1. Daftar sebaran kuisioner pada sekolah dasar di Kec. Tanjung SenangBandar Lampung
Nama SD Jumlas siswa kelasIV & kelas V
JumlahResponden
SD Insan Mandiri 155 25SDN 1 Labuhan Dalam 302 49SDN 2 Labuhan Dalam 83 13SDN 3 Labuhan Dalam 185 30SDN 1 Tanjung Senang 231 38SDN 2 Tanjung Senang 108 18SDN 1 Perumnas Way Kandis 175 28SDN 2 Perumnas Way Kandis 238 39SDN 3 Perumnas Way Kandis 159 26SDN 1 Way Kandis 290 47SD Sejahtera 2 138 22
Total 2064 335Sumber : Staff Tata Usaha Masing-masing SD Kecamatan TanjungsenangBandarlampung, 2017.
3.4.4. Pengumpulan Data
Data yang dikumpulkan pada penelitian ini adalah data primer dan data sekunder.
Data primer diperoleh dari penyebaran kuisioner yang terdiri dari 4 bagian yaitu
profil responden, sikap responden terhadap PJAS, pengetahuan responden tehadap
PJAS, dan perilaku responden terhadap PJAS. Selain itu dilakukan pengumpulan
data sekunder dari berbagai karya ilmiah, jurnal, artikel, serta media internet.
3.4.5. Pengolahan Data
Data yang telah didapat melalui penyebaran kuisioner diolah dengan
menggunakan teknik skoring yang kemudian data hasil skoring dianalisis
statistika menggunakan uji Korelasi Pearson kemudian disajikan dalam bentuk
20
tabel. Langkah-langkah yang digunakan dalam teknik pengolahan data menurut
Alimul, (2007) yaitu coding, pengelompokan data, dan pemberian kode/nilai pada
pertanyaan-pertanyaan yang diberikan untuk mempermudah dalam memasukan
dan analisis data. Setiap variabel dikategorikan sesuai jumlah skor/nilai untuk
masing-masing variabel, sebagai berikut:
a. Pengetahuan mengenai pemilihan makanan jajanan dikategorikan:
Baik : jawaban benar ≥ 80 %
Tidak baik : jawaban benar < 80 %
b. Sikap mengenai pemilihan makanan jajanan dikategorikan berdasarkan rata-
rata:
Mendukung : jawaban benar ≥ rata-rata
Tidak mendukung: jawaban benar < rata-rata
c. Perilaku anak memilih makanan jajanan dikategorikan dikategorikan
berdasarkan rata-rata:
Baik : jawaban benar ≥ rata-rata
Tidak baik : jawaban benar < rata-rata
d. Entry Data, proses pemasukan data dalam suatu program computer, dalam
penelitian ini menggunakan microsoft excel dan SPSS.
e. Tabulating, menyusun data dengan mengorganisir data sedemikian rupa
sehingga mudah untuk dijumlah, disusun, disajikan dalam bentuk tabel atau
grafik.
21
3.5 Analisis Data
3.5.1 Uji Normalitas Data
Uji normalitas adalah uji yang dilkukan untuk mengetahui apakah dalam model
regresi variabel bebas (independent) dan variabel terikat (dependent) memiliki
distrik normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi
normal atau mendekati normal. Untuk mengetahui normal atau tidak maka
dilakukan uji normalitas menurut Kolmogrof Smirnov satu arah dan analisis
grafik Smirnov menggunakan tingkat kepecayaan 5 % .
3.5.2 Analisis Deskriptif
Dengan menggunakan tabel distribusi frekuensi dari variabel yang diteliti yaitu
meliputi tingkat pengetahuan, sikap, dan perilaku anak dalam memilih makanan
jajanan.
3.5.3 Analisis Statistika
Untuk menghitung nilai yang berupa angka tabel dalam menyelesaikan masalah
berdasarkan hasil pengumpulan data, maka untuk mengetahui hubungan tingkat
pengetahuan, sikap, dan perilaku anak dalam memilih makanan jajanan,
digunakan analisis statistika yaitu Spearman Rank (Sugiyono dalam Putriantini,
2010). Spearman Rank ini digunakan untuk mengetahui hubungan bila datanya
ordinal. Adapun rumus korelasi Spearman Rank adalah sebagai berikut.
16
12
2
nn
dr i
s
22
Dimana :
rs = koefisien korelasi Spearman
Σ = notasi jumlah
di = perbedaan rangking antara pasangan data
n = banyaknya pasangan data
Namun untuk dapat memudahkan pengolahan korelasinya digunakan software
SPSS 20 for Windows. Untuk dapat memberikan penafsiran terhadap koefisien
korelasi yang ditemukan tersebut besar atau kecil hubungannya, maka dapat
berpedoman pada ketentuan yang tertera pada tabel sebagai berikut :
Tabel 2. Pedoman interpretasi koefisien korelasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan0,00 – 0,199 Sangat Rendah0,20 – 0,399 Rendah0,40 – 0,599 Sedang0,60 – 0,799 Kuat0,80 – 1,000 Sangat Kuat
Sumber : Sugiyono dalam Putriantini (2010)
V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan penelitian maka, dari 305 responden distribusi variable pengetahuan
siswa dikategorikan baik sebanyak 265 siswa (86,89%) sedangkan tidak baik
sebanyak 40 siswa (13,11%); adapun distribusi variable sikap dikategorikan
mendukung sebanyak 282 siswa (92,46%) sedangkan tidak mendukung sebanyak
23 siswa (7,54%); selanjutnya, distribusi variable perilaku dikategorikan baik
sebanyak 237 siswa (77,70%), sedangkan tidak baik sebanyak 68 siswa (22,30%).
Terdapat hubungan / korelasi antara pengetahuan mengenai pemilihan makanan
jajanan dengan perilaku siswa memilih makanan adalah sebesar 0,165, hal ini
menunjukan tingkat keeratan hubungannya “sangat rendah”, sedang kanuntuk
hubungan / korelasi antara sikap mengenai pemilihan makanan jajanan dengan
perilaku siswa memilih makanan juga terdapat hubungan sebesar 0,265 yang
berarti tingkat keeratan hubungannya “rendah”
5.2 Saran
Setelah hasil analisis disimpulkan, maka dapat disarankan kepada pihak-pihak
yang terkait dengan pangan jajanan siswa sekolah, yaitu :
40
1. pihak sekolah :
a. Memantau secara berkala kantin yang menyediakan makanan jajanan di
sekolah.
b. Memberlakukan peraturan syarat-syarat kesehatan kepada penjuan
makanan keliling yang mangkal di lingkungan sekolah.
c. Mengadakan catering khusus untuk snack (makanan) siswa.
2. Orang Tua/Siswa :
Mencari tambahan pengetahuan tentang pangan jajanan siswa sekolah yang
bergizi dan sehat sehingga dapat membentuk perilaku yang lebih baik dalam
memilih pangan jajanan.
3. Pemerintah Daerah :
Memberikan sosialisasi tentang kemanan pangan dan pengetahuan gizi kepada
orang tuasiswa, siswa, dan pihak sekolah
3. Penelitian Berikutnya :
Perlu mengadakan penelitian dari berbagai faktor lain yang mempengaruhi
perilaku siswa dalam memilih pangan jajanan.
DAFTAR PUSTAKA
Alatas, S.S. 2011. Status Gizi Anak Usia Sekolah (7-12 Tahun) danHubungannya denga Tingkat Asupan Kalsium Harian di YayasanKampungkids Pejaten Jakarta Selatan. Universitas Indonesia. Jakarta.
Alimul, H. 2007. Riset dan Teknik Penulisan Ilmiah. Salemba Medika.Jakarta.
Azwar, S. 2011. Teori Sikap Manusia & Pengukurannya. Pustaka Pelajar.Yogyakarta. Page 87.
Baliwati, Y. F., Khomsan A. dan Dwiriani, C. M. 2004. Pengantar Pangandan Gizi. Penebar Swadaya. Jakarta.
Bloom, B. S. 1997. Psikologis Perkembangan. Gramedia. Bandung.
BPOM. 2017. Pangan Jajan Anak Sekolah (PJAS) Harus Aman dariBahan Berbahaya.https://www.pom.go.id/new/view/more/berita/13375/Pangan-Jajan-Anak-Sekolah--PJAS--Harus-Aman-dari-Bahan-Berbahaya-.html. Diakses pada 01 November 2018.
Green, L. W., dkk. 1980. Health Education Palanning: A DiagnosticApproach. Mayfield Publishing Company. California.
Knechtges, P.L. 2002. Keamanan Pangan Teori dan Praktik. Penerbit IlmuKedokteran (EGC). Jakarta.
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia . 1998. Prosiding WidyakaryaNasional dan Gizi. Jakarta.
Margono. 2004. Metodologi Penelitian Pendidikan. Rineka Cipta. Jakarta.
Muhilal, D. D. 2006. Gizi Seimbang untuk Anak Sekolah Dasar dalam HidupSehat dalam Siklus Kehidupan Manusia. Gramedia Pustaka Utama.Jakarta.
Notoatmodjo, S. 2003. Prinsip-Prinsip Dasar Ilmu Kesehatan Masyarakat. PTRineka Cipta. Jakarta. Page 205.
42
Notoatmodjo, S. 2005. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. PT. Rineka Cipta.Jakarta.
Purtiantini. 2010. Hubungan Pengetahuan dan Sikap Mengenai PemilihanMakanan Jajanan dengan Perilaku Anak Memilih Makanan di SDITMuhammadiyah Al-Kautsar Gumpang Kartasura. UniversitasMuhammadiyah Surakarta.Surakarta.
Rahmawati, D. 2004. Analisa Preferensi dan Perilaku Konsumen terhadapProduk Chicken Nugget. Skripsi. Fakultas Pertanian IPB. Bogor.
Sholihin, P. 2005. Ilmu Gizi pada Anak. Fakultas Kedokteran UniversitasIndonesia. Jakarta.
Singarimbun, M. dan Efendi, S. 2006. Metode Penelitian Survei. LP3ES.Jakarta.
Sjahmien, Moehji. 2003. Ilmu Gizi 2 : Penanggulangan Gizi Buruk . Papassinar Siranti. Jakarta. Page 58.
Sopandi, T. 2014. Mikrobiologi Pangan. Penerbit Andi. Yogyakarta.
Suhardjo. 2003. Berbagai Cara pendidikan Gizi. Bumi Aksara. Jakarta.
Sukanto. 2000. Organisasi Perusahaan, Teori Struktur dan Perilaku. BadanPenerbitan Fakultas Ekonomi Universitas Gajah Mada. Yogyakarta.
Sunaryo. 2004. Psikologi untuk Keperawatan. EGC. Jakarta.
Tarwotjo, C. S. 1998. Dasar-dasar Gizi Kuliner. Gramedia. Jakarta.
Umar, H. 2003. Riset Pemasaran dan perilaku Konsumen. PT GramediaPustaka Utama. Jakarta.
WHO. 1996. Revised Edition : Essential Safety Requirements For Street_-Vendeed Foods.
Winarno, F. G. 1986. Pengantar Teknologi Pangan. PT. Gramedia PustakaUtama. Jakarta.
Winarno, F. G. 2004. Keamanan Pangan Jilid 1. M-Brio Press. Bogor.
Winarno, F.G. 2014. Kimia Pangan dan Gizi. Gramedia Pustaka Utama.Jakarta.
Windarti, R. 2001. Kajian Keamanan Makanan Jajanan Ditinjau dariPenggunaan Zat Pewarna Sintetik dalam Beberapa Makanan jajanan.Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga. Surabaya.
43
Yulianingsih, P. 2009. Hubungan Pengetahuan Gizi dengan Sikap AnakSekolah Dasar dalam Memilih Makanan Jajanan di Madrasah IbtidaiyahTanjunganom, Kecamatan Baturetno, Wonogiri. Skripsi. UniversitasMuhammadiyah Surakarta. Solo.