8/20/2019 Sasbel 21-30
1/64
21. Menjelaskan pemeriksaan laboratorium secara umum pada penderita demam
Pemeriksaan laboratorium yang perlu dilakukan:
a. Pemeriksaan darah tepi
Hasil pemeriksaan darah tepi yang mengarah ke demam berdarah dengue:
1. Trombositopenia (
8/20/2019 Sasbel 21-30
2/64
• #pa sa&a &enis mikroba penyebab demam8
*arena kebanyakan penyakit memiliki ge&ala demam% oleh karena itu berikut ini akan
dipaparkan mikroba mikroba yang paling sering menyebabkan penyakit. a$teria
akteri kebanyakan ada di dalam tubuh dan membantu melindungi tubuh dari
in-eksi. amun beberapa bakteri dapat menyebabkan penyakit serius seperti
meningitis% pneumonia% T% dan lain lain. Penggunaan antibioti$ untuk
membunuh bakteri.
;iruses
ebih ke$il dari bakteri. eberapa penyakit disebabkan irus seperti -lu%
$hi$kenpo=% herpes% dan lain lain. iasanya serangan irus dapat dilaan dengan
obat antiiral% banyak minum air% dan istirahat. iasanya antiiral tidak terlalu
e-ekti- melaan irus (tidak see-ekti- antibioti$ untuk bakteri).
,ungi
n-eksi &amur kadang mengenai kulit dan kuku. 5amur hidup bebas di alam dan
beberapa di antaranya dapat menyebabkan in-eksi serius pada orang orang
dengan pertahanan tubuh yang lemah.
Parasites
Parasit adalah tipe mikroba yang harus hidup dengan mengambil makanan
makhluk lain.
• agaimana prosedur pemeriksaan bakteriologi terhadap ma$am > ma$am spe$imen
yang diambil dari penderita demam8
Pemeriksaan #ir *emih
yarat > syarat pengambilan air kemih :
o ara pengambilan air kemih harus aseptik.
o ?aktu pengambilan pagi hari.
o Tempat penampungan air kemih harus steril.
o #ir kemih harus segera diperiksa ( tidak boleh lebih dari &am
setelah pengambilan)
o Penderita belum mendapat pengobatan
antibiotika/khemoterapika.
eberapa $ara pengambilan spesimen :
o lean $at$h/ 9id portion.
o *atherasi Pemeriksaan air kemih se$ara bakteriologi ada tahap :
o e$ara kuantitati-
o e$ara kualitati-
eberapa $ara pemeriksaan air kemih se$ara kuantitati- :
o alibrate oop 'ire$t treak 9ethode.
o Total Plate ount 9ethode/ Pour Plate 9ethode (paling umum)
o hemi$al test :
- Tripphenil Tetra@olium hloride
- 9ethylen lue Aedu$tion
- itrate Aedu$tion 9ethode Prosedur pemeriksaan :
8/20/2019 Sasbel 21-30
3/64
o Pemeriksaan kuantitati- : 9ethode Total Plate ount.
- Hari :
#ir kemih dien$erkan dengan aBuadest steril% 10=% 100=%
1000= dengan memakai pipet steril. 9asingmasing pengen$eran diambil 1 ml dan diberi tanda pengen$eransetelah itu pada petridish dari setiap pengen$eran%
tambahkan utrient #gar steril $air dengan suhu C 7+D%
yang sebelumnya telah dimasak dan didinginkan kembali%
sebanyak C1+0 ml. ampur dengan &alanmenggoyangkan petridish diatas me&a se$ara memutar
datar dan didinginkan sampai membeku. *emudian
diinkubasi pada suhu 3ED% 7 &am suasana aerobik. #irkemih dimasukkan kedalam kulkas.
Tu&uan : untuk memperke$il metabolisme kuman.
- Hari :9elihat hasil pertumbuhan kuman dan menghitung
kuman dengan $ara Total Plate ount pada alat Fuebe$oloni ounter% dan dihitung 10 (atau 1) kotak.
ila tidak ada pertumbuhan diinkubasi lagi pada suhu
3ED 7 &am suasana aerobik. ila setelah diinkubasi lagi%tetapi tetap tidak ada pertumbuhan% maka air kemih dapat
dikatakan steril.- Aumus perhitungan :
5umlah kuman per ml. #ir kemih G = 3 = P10 G 5umlah koloni dalam 10 kotak.
3 G uas Plate% dari perhitungan : /E = r = r.'iameter petridish I $m.P G Pengen$eran air kemih.
10 5umlah kotak yang dihitung.
ila hasil perhitungan kuman !100.000/ml. #ir kemih
maka pemeriksaan dilan&utkan pada kualitati- dan bila pertumbuhan kuman pada petridish tidak dapat dihitung
( koloni terlalu padat )% maka ¨ah kuman dianggap
!100.00/ml air kemih.
o Pemeriksaan kualitati-
- #ir kemih +10 ml disentri-uge se$ara steril dengan
ke$epatan +003000 rpm selama 10 menit% supernatandibuang dan sediment di$at 6ram.
- Tu&uan untuk melihat mor-ologi% si-at kuman pada
penge$atan dan untuk mengarahkan pemeriksaan
selan&utnya.- *J*K 6A#9 PJT,
'ilakukan penanaman pada media lood #gar Plate%
inkubasi pada suhu 3ED% 7 &am suasana aerob. Kntuk
pemeriksaan selan&utnya% sama seperti $ara
mengidenti-ikasi kuman 6ram Positi- *okus padaspesimen darah.
- *J*K 6A#9 L6#T,
8/20/2019 Sasbel 21-30
4/64
'ilakukan penanaman pada media lood #gar Plate.
nkubasi pada suhu 3ED% 7 &am suasana -akultati- an
aerobik/ J 10".
Kntuk pemeriksaan selan&utnya% sama seperti $aramengidenti-ikasi kuman *okus 6ram egati- pada
spesimen darah.- #T#6 6A#9 L6#T,
'ilakukan penanaman pada media 'i--erensial dan mediaelekti-% inkubasi pada suhu 3ED% 7 &am suasana aerob.
Kntuk pemeriksaan selan&utnya% sama seperti $ara
mengidenti-ikasi kuman atang 6ram egati- padaspesimen darah.
Pemeriksaan ekret ;agina/Kretra
Pemeriksaan aboratorium
pesimen yang dikirim biasanya sediaan dengan hapusan sekret dariagina. ediaan ini di $at 6ram% yang biasanya ditu&ukan untuk
mendiagnosa penyakit 6onorhoe (dilaporkan adanya kumandiplokokus 6ram negati- e=tra atau intra selular.
Prosedur Pemeriksaan
'ari spe$imen dilakukan penge$atan 6ram. ila ditemukan kuman
kokus 6ram negatie% maka spe$imen ditanam pada media ho$olate#gar Plate% inkubasi 3EM% 7 &am suasana -akultati- anaerobi$.
*uman hasil pertumbuhan pada media ho$olate #gar Plate
dilakukan penge$atan 6ram dan dilakukan test oksidase.
Pemeriksaan Pus
Prosedur
o 'ari spe$imen dibuat penge$atan 6ram dan atau Niehl
ellsen.ila hasil penge$atan :
1. *okus 6ram Positi- dan N. negatie :
pe$imen ditanam pada media lood #gar Plate. nkubasi
pada 3E0 % 7 &am suasana aerobi$. Hari berikutnya pela&ari koloni% dibuat penge$atan 6ram% penanaman
kuman pada media #% inkubasi pada 3E0 suasana
aerobi$.'ari #/# dalakukan penanaman pada roth untuk
keperluan test katalase dan koagulase. ila test katalase
negatie% harus dilakukan test > test untuk membedakanantara treptokokus dengan Pnemokokus yaitu :
olubility test% nulin test% Jpto$hin test% Fuelung test%
dan test pada hean per$obaan.
. atang 6ram Positi- dan N. negatie :pe$imen ditanam pada media di-erensial dan media
selekti- diinkubasi pada 3E0% 7 &am suasana aerobi$.
Pela&ari koloni% si-at koloni terhadap peragian laktosa% danseterusnya. akukan penanaman pada media #%
inkubasi pada suhu 3E0% 7 &am suasana aerobi$.
*emudian dilakukan penanaman pada media > media :
8/20/2019 Sasbel 21-30
5/64
T% 9;% Krea% 9otility% inkubasi 3E0% 7 &am
suasana aerobi$.
o Hari > hari berikutnya dilakukan test > test untuk
mengidenti-ikasi kuman enteri$.1. atang 6ram Positi- dan N. negatie :
pe$imen ditanam pada media lood #gar Plate%
Thiogly$olate/ ooked 9eat 9edia% inkubasi 3E0% 7
&am suasana aerobi$. Hari berikutnya dilakukan test > testuntuk mengidenti-ikasi kuman dari golongan asilus dan
lostridium.
. atang 6ram Positi- / negatie% *okus Positi-/egati- danN. positi- :
pe$imen dikonsentrasi se$ara asam atau basa% dalam hal
ini kita akan mengidenti-ikasi kuman my$oba$terium.
pe$imen ditanam pada media .5% diinkubasi pada 3E0%7 minggu% suasana aerobi$. ila koloni tumbuh% lakukan
test ord ,ormation% iasin Test dan hean per$obaan.
Pemeriksaan Throat ab
Tu&uan:
Pemeriksaan ini biasanya ditu&ukan untuk
mengidenti-ikasi/mendiagnosa kuman oryneba$terium di-teri.
ahan:
Throat sab% nose sab atau lesi tersangka lainnya.
ara pemeriksaan:
o Hari :
'ari spe$imen dilakukan penge$atan 6ram dan eisser%
kemudian lihat dengan mikroskop dengan oil immerse. ila
didapatkan kuman 6ram positi-% bentuk batang%
metakhromatik granula (4) dengan susunan khas dari kuman%seperti pagar atau huru- ;% O maka segera dibuat laporan
sementara untuk men$urigai kuman oryneba$terium di-teri.
*emudian dilakukan penanaman pada media: oe--ler serumdan lood #gar plate% diinkubasi pada 3E0% 7 &am% suasana
aerobi$.
o Hari :
- 9engeauasi hasil penanaman pada mediamedia
1. oe--ler : perhatikan pertumbuhannya. lood #gar Plate : perhatikan si-at koloni dan
adanya hemolisa- 9elakukan penge$atan 6ram masingmasing koloni dan
penge$atan iesser.- 9elakukan penanaman kuman dari oe--ler kemudian
lood #gar Tellurite untuk mempela&ari si-at koloni.
o Hari :
- 9elakukan ealuasi pada media lood Tellurite% si-at
koloni% diameter koloni% hemolisa (pemeriksaan tipetipe)
- 9elakukan penge$atan 6ram dan eisser dari medialood #gar Tellurite dan melakukan penanaman ulangg
8/20/2019 Sasbel 21-30
6/64
pada media oe--ler untuk memperbanyak kuman dan
untuk sto$k kuman.
o Hari ;:
- 9engealuasi hasil% penanaman pada media oe--ler%melakukan penge$atan 6ram dan eisser. Perhatikanadanya metakhromatik granula dan susunan khasnya.
- 9elakukan penanaman pada media gulagula: tra$h%
6lukosa% ukrosa dari media oe--ler% diinkubasi 3E0%
7 &am% suasana aerobi$.- 9elakukan test pada hean per$obaan (marmut sehat
dengan berat C 70000 gram).
o Hari ;:
- 9engealuasi hasil penanaman pada mediamedia gula
gula. Test dikatakan positi- bila ter&adi perubahan arna
media dari arna asalnya. Test gulagula ini bertu&uanuntuk menentukan tipe dari oryneba$terium diphtheria%
yaitu grais% mitis% dan intermedius.
Pemeriksaan Tin&a
Pemeriksaan tin&a se$ara bakteriologi ada $ara% yaitu:
Pemeriksaan se$ara indire$t (tidak langsung)
Pemeriksaan se$ara dire$t (langsung)
o Pemeriksaan e$ara ndire$t:
- Hari 1:
pe$imen tin&a ditanam pada Lnri$hment (media selenit ,
roth atau 9edia Tetra roth)% kemudian pada 3E
0
% 7 &am suasana aerobi$. Pada ini% tu&uannya untukmemperbanyak kuman yang ada dalam tin&a terutama
kuman almonella dan higella% karena dalam media ini
kuman tumbuh baik.- Hari :
'ari Lnri$hment media selan&utnya dilakukan penanaman
pada media di--erensial dan selekti- media% kemudian
inkubasi pada 3E0% 7 &am suasana aerobi$.ila di$urigai adanya kuman ;ibrio% maka hari 1% dapat
dilakukan penanaman pada media #lkali Pepton ?ater%
kemudian diinkubasi pada 3E
0
% 0 &am suasana aerobi$.Pemeriksaan selan&utnya sama dengan pemeriksaan tin&a
se$ara 'ire$t.
o Pemeriksaan e$ara 'ire$t:
- Hari 1:
pe$imen ditanam pada: media di--erensial dan media
selekti-% kemudian diinkubasi pada 3E0% 7 &am suasanaaerobi$.
- Hari :
9elihat dan men$atat hasil penanaman pada media
di--erensial dan media selekti-.
Perhatikan si-at koloni% besar koloni% si-at -ermentasiterhadap laktosa dan sebagainya.
8/20/2019 Sasbel 21-30
7/64
akukan penge$atan 6ram% selan&utnya melakukan
penanaman pada #% diinkubasi 3E0 7 &am suasana
aerobi$. #dapun tu&uannya untuk memurnikan kuman dan
stok kuman.- Hari 3:
9en$atat hasil penanaman pada mediamedia: T%
9;% Krea% 9otility diinkubasi 3E0% 7 &am suasana
aerobi$.- Hari 7:
9en$atat hasil penanaman pada mediamedia: T%
9;% Krea% imon itrat dan melakukan test ndol
pada media Trriptophan. Test ;P dilakukan setelah =7 &am dan test 9ethil Aed dilakukan setelah +=7 &am.
- Hari +:
9elakukan pemeriksaan/test ;oges Proskauer.- Hari :
1. 9elakukan pemeriksaan/test 9ethil Aed.
2. 9elakukan pemeriksaan/test aglutinasi denganantisera% bila hasil datadata men&urus pada kuman
almonella atau higella.
3. 9elakukan penanaman pada media Lndo #gar untukmelihat adanya sarming% bila kita men$urigai kuman
Proteus.
atatan:
ila kita men$urigai kuman ;ibrio% maka pada hari ke kita
menanam kuman dari media #lkali Pepton ?ater ke media Tdan hari berikutnya kuman dari utrient #gar #lkali lant ke mediamedia: T% 9;% Krea% 9otility. etelah itu pada hari berikutnya
kita dapat melakukan test aglutinasi dengan antisera: naba% Jgaa%
dan Hikoyima serta melakukan test perbedaan antara ;. holera dan
;. Lltor yaitu dengan test:- Test Polimisin +0 ugr.
- akterio-age Typing Test.
- Hemolisa eritrosit ayam.
- ;oges Proskauer.
Pemeriksaan 'arah
Tu&uan: untuk mengidenti-ikasi kuman penyebab bakterimiaPemeriksaan darah ada ma$am:
Pemeriksaan darah umum (lood ulture)
Pemeriksaan darah khusus untuk almonella (6all ulture)
o JJ' KTKAL:
- Prinsip:
'arah ditanam pada media Tripti$ase oy #gar yang
ditambahkan roth yang telah diisi dengan anti$oagulant atrium itrat 0%+1"% bila ada pertumbuhan dilakukan
penge$atan 6ram% kemudian dilihat di baah mikroskop
dengan oil immersion% selan&utnya dilakukan identi-ikasi pada semua kuman yang ada dalam darah.
- Prosedur pemeriksaan:
8/20/2019 Sasbel 21-30
8/64
1. Hari : 'arah sebanyak +10 ml% ditanam pada media
Tripti$ase oy #gar yang telah ditambahkan dengan
roth yang berisi antikoagulan aitrat 0%+1"% pH
EE% inkubasi pada suhu 3E0 selama 7 &am dalamsuasana aerobi$.
. Hari : 9elakukan penge$atan 6ram dari hasil
penanaman pada media Tripti$ase oy #gar bila tidakada pertumbuhan maka media T# diinkubasi lagi
pada suhu 3E0% 7 &am suasana aerobi$.
ila ada pertumbuhan dan dalam penge$atan bersi-at:
*okus 6ram Positi-:
Tanam pada lood #gar Plate% inkubasi pada
3E0% 7 &am% aerobi$.Tu&uan: Kntuk melihat si-at koloni dan
hemolisa (di$urigai kuman ta-ilokokus%treptokokus% dan Pnemokokus)
atang 6ram egati-:
Tanam pada lood #gar Plate% satu plate
diinkubasi pada 3E0 % 7 &am% aerob dan satu
plate lagi diinkubasi pada suhu 3E0% 7 &am-akultati- anaerobik dengan suasana J 10"
($uriga kuman eisseria)
atang 6ram Positi-:
Pada kuman yang berukuran besar% tanam pada
lood #gar Plate media semisolid dan media
yang mengandung penisilin% inkubasi padasuhu 3E0% 7 &am% suasana aerob.
Tu&uan:
lood #gar Plate untuk melihat si-atkoloni/hemolisa. emisolid untuk melihat
pergerakan kuman. 9edia yang mengandung
penisilin untuk melihhat bentuk koloni yangtumbuh seperti rangkaian mutiara ($irri khas
dari a$illus #nthra=is).
atang 6ram Positi-:
*uman yang berukuran ke$il% tanam pada
media Thiogly$olate% dan ooked 9eat 9ediainkubasi 3E0% 7 &am suasana aerob ($uriga
kuman lostridium 6as 6anggreen)% dan padalood #gar Plate anaerobik.
atang 6ram egati-:
Tanam pada media di--erensial dan mediaselekti-% kemudian inkubasi pada 3E0% 7 &am
suasana aerob (men$urigai kuman enteri$)
3. Hari :ila setelah inkubasi 3E0% = 7 &am tetap tidak ada
pertumbuhan (dilihat dengan melakukan penge$atan
gram)% maka lakukan obserasi terus setiap hari. ilasampai hari ke 10 tetap tidak ada pertumbuhan% maka
8/20/2019 Sasbel 21-30
9/64
dilakukan penanaman pada media lood #gar Plate%
satu plate diinkubasi pada 3E0% 7 &am% suasana
aerob dan yang satu lagi diinkubasi dalam suasana
-akultati- anaerob (J 10"). ila setelah diinkubasitetapp tidak ada pertumbuhan maka dapat disimpulkan
baha spesimen darah tersebut steril% tapi bila ada
kuman identi-ikasi dilan&utkan.9engealuasi hasil penanaman pada mediamedia:
*okus 6ram Positi-:
Pada lood #gar Plate% perhatikan si-at koloni% bentuk koloni% dan hemolisa% kemudian
dilakukan penge$atan 6ram dan penanaman
pada media ho$olate #gar/utrientt #garlant% inkubasi pada 3E0% 7 &am suasana J
10". *okus 6ram egati-:
Pada lood #gar Plate% perhatikan si-at koloni% bentuk koloni dan hemolisa% lakukan
penge$atan gram dan penanaman pada media
ho$olate #gar lant% inkubasi pada 3E0% &amsuasana J 10".
atang 6ram Positi-:
*uman ukuran besar% lakukan ealuasi padamedia lood #gar Plate si-at koloni dan
hemolisa lakukan penge$atan gram dan
$a--er ,ulton. 'ari media semisolid dilihatadanya bentukan seperti rangkaian mutiara.
*emudian diilakukan penanaman pada media
utrient #gar lant% 3E0% 7 &am aerob.
atang 6ram Positi-:
*uman ukuran ke$il% lakukan ealuasi pada
media lood #gar Plate% si-at koloni% bentuk
koloni% si-at hemolisa. akukan penge$atan$a--er ,ulton. 'ari media ooked 9eat #gar
dan Thyogli$olate dilakukan ealuasi% lihat
pertumbuhan yang ter&adi. *emudian dari
lood #gar Plate dilakukan penanaman pada utrient #gar lant% inkubasi 3E0% 7 &am%
suasana anaerobik.
atang 6ram egati-:
9engealuasi hasil penanaman pada media
di--erensial dan media selekti-% yaitu tentangsi-at koloni% bentuk koloni% peragian terhadap
laktosa (4/). akukan penge$atan gram dan
penanaman pada media utrient #gar lant%inkubasi 3E0% 7 &am% suasana aerobi$.
7. Hari ;: 9engealuasi penanaman pada media
media : *okus gram positi- :
8/20/2019 Sasbel 21-30
10/64
'ari media ho$olate #gar lant / utrient
agar slant dilakukan oenge$atan gram dan
penanaman pada media broth yang akan
digunakan untuk test katalse dan koagulase%inkubasi pada suhu 3E0% 7 &am suasana
aerobik.
*okus gram negati- :
'ari hasil penanaman pada media $ho$olate
agar plate/nutrient agar plate dilakukan
pege$atan gram. ila hasilnya tetap kokusgram negati-% pada $ho$olate agar plate
lakukan tes oksidase% yaitu sebagai berikut :
*oloni pada $ho$olate agar plate ditetesi dengan paraamino dimetalin monohidro$lorida 1"
atau tetrametil paraphenilin diamin 1". ila positi- maka koloni yang membentuk oksidase
mulamula akan
23. Manfaat pemeriksaan kultur terhadap macam-macam specimen
1. Pemeriksaan Spesimen rin
*ultur urin adalah menyiapkan urin steril untuk pemeriksaan kultur dengan $ara pengambilanurin tengah( midstream) pemeriksaan ini bertu&uan untuk mengetahui in-eksi saluran kemih
a) Krin ersih
Krin bersih di perlukan untuk pemeriksaan urinalisa rutin
b) Krin Tengah
Krin tengah merupakan $ara pengambilan spe$imen untuk pemeriksaan kultur urin yaitu untuk
mengetahui mikroorganisme yang menyebabkan in-eksi saluran kemih. ekalipun ada
kemungkinan kontaminasi dari bakteri di permukaan kulit% namun pengambilan denganmenggunakan kateter lebih beresiko menyebabakan in-eksi. Perlu mekanisme khusus agar
spe$imen yang didapat tidak terkontaminasi
$) Krin Tampung
eberapa pemeriksaan urin memerlukan seluruh produksi urin yang di keluarkan dalam &angka
aktu tertentu% rentangnya berkisar 1 &am7 &am. Krin tamping ini biasanya di simpan di
lemari pendingin atau di beri preseratie( Nat akti- tertentu) yang men$egah pertumbuhan
bakteri atau men$egah pertumbuhan bakteri atau men$egah perubahan/kerusakan struktur urin.
iasanya urin di tamping di tempat ke$ul lalu di pindahkan segera ke penampungan yang lebih
besar
8/20/2019 Sasbel 21-30
11/64
d) Krin *ateter ndelling
Krin streril dapat di peroleh dengan pengambilan urin melalui kateter yang khusus di
siapkan untuk pengembilan urin dengan &arum suntik. *lem kateter selama kurang lebih 30
menit &ika tidak di peroleh urin aktu pengambilan. Ktuk kultur urin di perlukan urin% hrir
hati dalam pengambilan agar tidak terkontaminasi
e) Krin #$ak
Pengambilan urin se$ara a$ak tanpa memperhatikan antu dan kandungan urin
2. Pemeriksaan Spesimen !eses
Pemeriksaan -eses di lakukan untuk melihat ada tidaknya darah. Pemeriksaan ini mudah di
lakukan menggunakan kertas tes guaia$. #nalisa produk diet dan sekresi saluran $erna. ila-eses mengandung banyak lemak kemungkinan ada masalah dalam penyerapan lemak di usus
halus. ila di temukan kadar empedu rendah kemungkinan ter&adi obstruksi pada hati dan
kandungan empedu. 9endeteksi telur $a$ing dan parasit. Kntuk pemeriksaan ini di lakuakn tiga
hari berturutturut. 9endeteksi irus dan bakteri. Ktuk periksaan ini di perlukan ¨ah -eses
sedikit untuk di kultur. Pengmbilan perlu hatihati agar tidak terkontaminasi.
,eses kultur merupakan pemeriksaan -eses melalui biakan pengambilan sampel -ases bertu&uan
untuk mendapatkan spe$imen tin&a/ -eses yang memenuhi persyaratan untuk pemeriksaan -eses
rutin% pengembilan di lakukan setiap saat terutama pada ge&ala aal dan sebaiknya sebelum
pemberian antibioti$
3. Pemeriksaan Spesimen Sputum
*ultur( menentukan &enis mikroorganisme) dan tes sensitiitas terhadap obat untuk sitologi
dalam mengidenti-ikasi asal% struktur% -ungsi dan patologi sel. pesimen untuk sitologi
( mengidenti-ikasi kanker paruparu dan &enis selnya) seringkali dilakukan se$ara serial 3 kali
dari sputum yang di ambil di pagi hari. Pemeriksaan bakteri tahan asam &uga di perlukan serial
3 hari berturutturut di pagi hari% untuk mengindenti-ikasi ada tidaknya kuman tuberkolosis.
Pemeriksaan kultur sputum di lakukan untuk mengidenti-ikasi organism spesi-ik guna
menegakkan diagnosis de-inti-. *ultur sputum digunakan dalam mendiagnosis untuk
pemeriksaan sisitiitas obat dan sebagai pedoman pengobatan.
4. Pemeriksaan Spesimen "arah
*ultur bertu&uan untuk mendapatkan spe$imen darah ena tanpa anti koagulan yang memenuhi
pesyaratan untuk pemeriksaan kimia klinik dan imunoserologi
*ultur 'arah adalah tes untuk mendeteksi kuman seperti bakteri atau &amur dalam darah.
*ebanyakan kultur darah untuk memeriksa bakteri yang ada di dalamnya. *etika seseorang
memiliki ge&ala in-eksi seperti demam atau menggigil dan kuman telah menyebar ke dalam
darah maka dengan kultur darah dapat menetukan &enis kuman yang menyebabkan in-eksi
8/20/2019 Sasbel 21-30
12/64
24. Menjelaskan spesies# morfologi# siklus hidup parasit yang menyebabkan demam serta
pemeriksaan parasitologis pada penderita demam
eberapa parasit yang dapat menimbulkan ge&ala demam: Plasmodium, Filaria,Trypanosoma,Entamoeba histolytica, Soil transmitted helminths
1. Plasmodium
'i ndonesia sampai saat ini terdapat empat ma$am plasmodium penyebab in-eksi malaria yaitu
:
a. Plasmodium falciparum penyebab malaria tropika yang menimbulkan demam tiap 7
72 &am%
b. Plasmodium viva= penyebab malaria tertiana yang menimbulkan demam tiap hari ke 3$. Plasmodium malariae penyebab malaria kuartana yang menimbulkan demam tiap hari
ke 7
d. Plasmodium ovale penyebab malaria oale% memberikan in-eksi yang paling ringan dansering sembuh spontan tanpa pengobatan (Hari&anto% 010).
Siklus $idup Parasit Malaria
a. iklus #seksual 'alam Tubuh 9anusia
• iklus di luar sel darah merah
iklus di luar sel darah merah (eksoeritrositer) berlangsung dalam hati. tadium
ini dimulai saat nyamuk anopheles betina menggigit manusia dan memasukan
sporo@oit yang terdapat pada air liurnya ke dalam darah manusia. eberapa
menit kemudian (0%+1 &am) sporo@oit tiba di hati dan mengin-eksi hati. 'i hatisporo@oit mengalami reproduksi aseksual (ski@ogoni) atau proses pemisahan dan
menghasilkan parasit anak (mero@oit) yang kemudian akan di keluarkan dari
sel hati. Pada plasmodium vivax dan plasmodium ovale ditemukan dalam bentuk laten dalam hati yang disebut hipnosoit% yang merupakan suatu -ase hidup
parasit malaria yang nantinya dapat menyebabkan kumat/kambuh/rekurensi
(long term relapse). P.vivax dapat kambuh berkalikali sampai &angka aktu 37tahun sedangkan P. vale sampai bertahuntahun &ika tidak di obati dengan baik.
• iklus dalam sel darah merah
iklus dalam darah dimulai dengan keluarnya mero@oit dari ski@on matang di
hati ke sirkulasi. iklus dalam sel darah merah (eritrositer) ini terbagi men&adisiklus sisogoni yang menimbulkan demam dan siklus gametogoni yang
menyebabkan seseorang men&adi sumber penularan bagi nyamuk ('epkesA%1III).
b. iklus eksual 'alam Tubuh yamuk 6ametosit matang dalam darah penderita yang terhisap oleh nyamuk akan
mengalami pematangan men&adi gamet (gametogenesis) sedangkan parasit malaria
yang berbentuk tro-o@oit% ski@on% mero@oit di$erna dalam lambung nyamuk. 9ikrogametosit membelah men&adi 72 mikro gamet (gamet &antan) dan makro gametosit
mengalami kematangan men&adi makro gamet (gamet betina). *emudian pembuahan
ter&adi antara mikro gamet dan makro gamet yang disebut @igot. Pada mulanya berbentuk bulat kemudian berubah men&adi meman&ang dan dapat bergerak dan
8/20/2019 Sasbel 21-30
13/64
disebut ookinet. Jokinet menembus dinding lambung dan men&adi bentuk bulat
disebut ookista. Jokista makin lama makin besar dan di dalamnya intinya
membelahbelah dan masingmasing inti diliputi protoplasma dan mempunyai
bentuk meman&ang (101+ mikron) di sebut sporo@oit. Jokista akan pe$ah dan ribuansporo@oit akan dibebaskan dalam rongga nyamuk yang kemudian akan men$apai
kelen&ar liur. yamuk anopheles betina men&adi siap menularkan penyakit malaria.
Prinsip pemberantasan malaria antara lain didasarkan pada siklus ini yaitu denganmengusahakan umur nyamuk lebih pendek dari masa inkubasi ekstrinsik sehingga
siklus sporogoni (karena menghasilkan sporo@oit) tidak dapat berlangsung
(6andahusada%1II2). erikut gambar siklus hidup parasit malaria dalam tubuhnyamuk dan manusia (Tetriana% 00E):
%ambar 2.1 Siklus $idup Parasit Malaria
2. !ilaria
#da tiga &enis -ilaria yang ditemukan di ndonesia sebagai penyebab ,ilariasis yaitu!uchereria bancrofti, "rugia malayi, dan "rugia timori.
Morfologi &acing !ilaria9enurut ugroho tahun 1II baha se$ara umum daur hidup ketiga spesies $a$ing tersebut
tidak berbeda.'aur hidup parasit ter&adi didalam tubuh manusia dan tubuh nyamuk.a$ing
deasa (disebut makro-ilaria) hidup di saluran dan kelen&ar lim-e% sedangkan anaknya (disebut
mikro-ilaria) ada di dalam sistem peredaran darah.
• Makrofilaria
9akro-ilaria ($a$ing deasa) berbentuk silindris% halus seperti benang berarna putih susu dan
hidup sistem limfe. a$ing betina bersi-at ooiipar dan berukuran ++100 mm = 0%1 mm%dapat menghasilkan &utaan mikro-ilaria. a$ing &antan berukuran lebih ke$il C ++ mm = 0%0I
mm dengan u&ung ekor melingkar.
8/20/2019 Sasbel 21-30
14/64
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Mikrofilaria
a$ing deasa betina setelah mengalami -ertilisasi mengeluarkan &utaan anak $a$ing yang di
sebut mikro-ilaria.Kkuran mikro-ilaria 0000 Qm = 2Qm dan mempunyai sarung.e$ara
mikrokopis mor-ologi spesies mikro-ilaria dapat di bedakan berdasarkan ukuran ruang kepala
serta arna sarung pada pearnaan giemsa% susunan inti badan% ¨ah dan letak inti padau&ung ekor.
'enis Mikrofilaria (ang )erdapat "i *ndonesia "alam Sediaan "arah Pe+arnaan %iemsa
"aur hidup
a. !uchereria bancrofti
Parasite ini tersebar luas di daerah yang beriklim tropis diseluruh dunia. 'aur hidupwuchereria bancrofti memerlukan aktu sangat pan&ang masa pertumbuhan parasit di dalam
,o arakteristik W.bancrofti B.malayi B.timori
1. 6ambaran umum dalam
sediaan darah
9elengkung
mulus
9elengkung
kaku dan patah
9elengkung
kaku dan patah
. Perbandingan lebar dan
pan&ang ruang kepala
1:1 1: 1:3
3. ?arna sarung Tidak
berarna
9erah muda Tidak
berarna
7. Kkuran pan&ang (Qm) 70300 1E+30 +3+
+. nti badan Halus.
tersusun rapi
*asar.
erkelompok
*asar%
berkelompok
. 5umlah inti di u&ungekor
0
E. 6ambaran u&ung ekor eperti pita
ke arah u&ung
K&ung agak
tumpul
K&ung agak
tumpul
8/20/2019 Sasbel 21-30
15/64
tubuh nyamuk kirakira minggu dan masa pertumbuhan parasit di dalam tubuh manusia kira
kira E bulan% sama dengan masa pertumbuhan dalam Presbytis cristata (lutung). 'i daerah
perkotaan parasit ini ditularkan oleh nyamuk #ulex $uinguefasciatus% di pedesaan ektor
penularannya berupa nyamuk %nopheles atau nyamuk %edes.
b. rugia malayi
"rugia malayi dapat dibagi dalam dua arian yaitu yang hidup pada manusia dan yang hidup
manusia dan hean misalnya ku$ing% kera.Penyakit yang disebabkan oleh "rugia malayi
disebut dengan Filariasis malayi ."rugia malayi hanya terdapat di #sia% dari ndia sampai ke5epang.'aur hidup di dalam nyamuk kurang dari 10 hari dan pada manusia kurang dari 3 bulan
mengalami dua kali pergantian kulit berkembang dari lara stadium men&adi lara stadium
dan .'i dalam tubuh nyamuk parasit ini "rugia malayi yang hidup pada manusia di tularkanoleh nyamuk %nopheles barbirostris dan yang hidup pada hean di tularkan nyamuk
&ansonia.$. Brugia timori
"rugia timori hanya terdapat pada manusia.Penyakit yang di sebabkan oleh "rugia timori di
sebut Filariasis timori."rugia timori hanya terdapat di ndonesia Timur di pulau Timor% ,lores%
Aote% #lor dan beberapa pulau ke$il di usa Tengara Timur. 'aur hidup di dalam nyamukkurang dari 10 hari dan pada manusia kurang dari 3 bulan% "rugia timori yang hidup pada
manusia ditularkan oleh nyamuk %nopheles barbirotis
3. )rypanosoma
Trypanosoma gambiense merupakan proto@oa ber-lagella yang hidup dalam darah( 'aemoflagellates) dan dikelompokkan dalam -amily Trypanosomidae
Morfologi
e$ara umum Trypanosomidae mempunyai 7 bentuk / mor-ologi yang berbeda% yaitu :7%+
. entuk %mastigot ()eismanial form*entuk bulat atau lon&ong% mempunyai satu inti dan satu kinetoplas serta tidak
mempunyai -lagela.ersi-at intraseluler.esarnya 3 mikron.
. entuk Promastigot ()eptomonas form*
entuk meman&ang mempunyai satu inti di tengah dan satu -lagela pan&ang yang keluar dari bagian anterior tubuh tempat terletaknya kinetoplas% belum mempunyai membran
bergelombang% ukurannya 1+ mikron.+. entuk Epimastigot (#ritidial form*entuknya meman&ang dengan kinetoplas di depan inti yang letaknya di tengah
mempunyai membran bergelombang pendek yang menghubungkan -lagela dengan
tubuh parasit% ukurannya 1++ mikron.. entuk Tripomastigot (Trypanosome form*
entuk meman&ang dan melengkung langsing% inti di tengah% kinetoplas dekat u&ung
posterior% -lagela membentuk dua sampai empat kura membran bergelombang%
ukurannya 030 mikron
Pada penderita Trypanosomiasis gambia (&uga pada hean ertebrata yang terin-eksi)
umumnya ditemukan bentuk Trypomastigot. Trypomastigot ini memiliki bentuk mirip bulan
8/20/2019 Sasbel 21-30
16/64
sabit dengan ukuran pan&ang 1+3+ mikron dan lebar 1%+ > 3%+ mikron. 'idalamnya terdapat
organella antara lain :
1. nti besar berbentuk lon&ong% terletak di tengah dan ber-ungsi untuk menyediakan
makanan. 'isebut &uga Troponu-leus.. inetoplas% berbentuk bulat atau batang. Kkuran lebih ke$il dari inti dan terletak di
depan atau di belakang inti. *inetoplas terdiri dari bagian yaitu benda parabasal dan
ble-aroplas.3. Flagela merupakan $ambuk halus yang keluar dari ble-aroplas dan ber-ungsi untuk
bergerak.
7. /ndulating membrane (membran bergelombang)% adalah selaput yang ter&adi karena-lagela melingkari badan parasit% sehingga terbentuk kurakura. Terdapat 37
gelombang membran
Pada stadium akhir% di dalam darah penderita% Trypomastigot memiliki beberapa bentuk yang
berbeda% yaitu :R entuk pan&ang dan langsing% memiliki -lagela
R entuk pendek dan lebih gemuk% sebagian tidak ber-lagelaR entuk intermediet dengan inti terkadang ditemukan di posterior.
*arena bentuknya yang berariasi% trypomastigot ini disebut Pleomorphic trypanosoma.'alam tahap perkembangannya di dalam ektor% Trypanosoma gambiense tidak memiliki
bentuk #mastigot dan Promastigot.
"aur $idup
Pleomor-ik trypanosoma% yang merupakan bentuk in-ekti-% akan terhisap bersama darah % saat
lalat tsetse menggigit penderita. Parasit akan masuk ke dalam saluran pen$ernaan ektor danmengalami beberapa kali perubahan bentuk dan multi-likasi. 'alam aktu 3 minggu% parasitakan berubah men&adi bentuk Lpimastigot. entuk Lpimastigot &uga mengalami perubahan
men&adi bentuk men&adi metacyclic form dan memenuhi kelen&ar air liur lalat.9eta$y$li$ -orm
merupakan bentuk in-ekti- pada ektor dan siap untuk ditularkan ke korban selan&utnya.
?aktu yang diperlukan parasit ini untuk berkembang men&adi bentuk in-ekti- dalam tubuh
ektor adalah 030 hari. alat yang mengandung bentuk in-ekti- ini akan tetap in-ekti- seumur hidupnya.
alat tsetse menggigit manusia / hean ertebrata biasanya pada siang hari.Penularan kepada
penderita melalui gigitan ektor disebut anterior inoculation. 'i dalam åan tempat gigitan
tersebut% parasit mengalami proses multi-likasa se$ara belah pasang meman&ang. Prosesmulti-likasi% diaali dengan pembelahan blepharoblast dan parabasal body. *emudian diikuti
pembelahan inti% membran undulating dan terakhir pembelahan tubuh parasit. ,lagella dan
a=onema tidak ikut membelah% tetapi bentuk baru berasal dari blepharoblast yang baru
terbentuk tersebut.1
'alam perkembangan selan&utnya% baik hean ertebrata maupun manusia% Trypanosomagambiense hidup di dalam darah% kelen&ar getah bening% limpa dan bahkan sampai ke susunan
sara- pusat
8/20/2019 Sasbel 21-30
17/64
4. ntamoeba histolytica
8/20/2019 Sasbel 21-30
18/64
8/20/2019 Sasbel 21-30
19/64
oil
8/20/2019 Sasbel 21-30
20/64
/. Soil Transmitted Helminths 0S)$
a. Morfologi dan Siklus $idup Ascaris lumbricoides
%scaris lumbricoides berbentuk giling (silindris) meman&ang% berarna krem /merah muda
keputihan% pan&angnya dapat men$apai 70 $m. 5angka hidup (lifespan) $a$ing deasa adalah 10
1 bulan. Kkuran $a$ing betina 03+ $m dengandiameter 3 mm. edangkan ukuran $a$ing &antan 1+31$m dengan diameter 7mm. 9ulut %scaris lumbricoides memiliki tiga ton&olan
bibir berbentuk segitiga%antara lain satu ton&olan di bagian dorsal dan dua ton&olan
dientrolateral. Padabagian tengah mulut terdapat rongga mulut (buccal cavity).iklus hidup $a$ing ini membutuhkan aktu empat hingga delapan minggu untuk
men&adi deasa.9anusia dapat terin-eksi $a$ing ini karena mengkonsumsi makanan atau
minuman yang terkontaminasi telur $a$ing yang telah berkembang (telur berembrio).Telur yangtelah berkembang tadi menetas men&adi lara diusus halus.elan&utnya lara bergerak menembus
pembuluh darah dan lim-e usus mengikuti aliran darah ke hati atau ductus thoracicus menu&u ke
&antung.*emudian lara dipompa ke paru.ara di paru men$apai aleoli dan tinggal disitu
selama 10 hari untuk berkembang lebih lan&ut. ila lara telah berukuran 1%+ mm% ia mulai bermigrasi ke saluran na-as% ke epiglotis dan kemudian eso-agus% lambung akhirnya kembali ke
usus halus dan men&adi deasa. Kmur yang normal dari $a$ing deasa adalah 1 bulanS paling
lama bisa lebih dari 0 bulan% $a$ing betina dapat memproduksi lebih dari 00.000 telur sehari.'alam kondisi yang memungkinkan telur dapat tetap bertahan hidup di tanah selama 1E bulan
sampai beberapa tahun.
8/20/2019 Sasbel 21-30
21/64
iklus hidup %scaris lumbricoides.1)a$ing deasa% ) telur in-ertil dan telur -ertil% +) lara yang
telah menetas% E) lara matur(umber :http://.dpd.$d$.go/dpd=)
b. Trichuris trichiura 0&acing &ambuk
Morfologi dan "aur $idup
9anusia merupakan hospes $a$ing ini.penyakit yang disebabkannyadisebut trikiuriasis. a$ing betina pan&angnya sekitar +$m dan yang &antan sekitar7 $m. agian
anterior langsing seperti $ambuk% pan&angnya kirakira 3/+ daripan&ang seluruh tubuh.agian
posterior bentuknya lebih gemuk% pada $a$ing betina bentuknya membulat tumpul.Pada $a$ing &antan melingkar dan terdapat satu spikulum.a$ing deasa hidup di -olon asendens dengan
bagian anteriornya masuk ke dalam mukosa usus. atu ekor $a$ing betina dapat menghasilkan
telur
sehari 3.000+.000 butir.Telur berukuran +0+7 mi-ron = 3 mikron% berbentuk seperti tempayandengan sema$am
penon&olan yang &ernih pada kedua kutub.*ulit telur bagian luarberarna kekuningkuningan
dan bagian di dalamnya &ernih.Telur yang dibuahidikeluarkan dari hospes bersama tin&a% telurmen&adi matang (berisi lara dan in-ekti-) dalam aktu 3> minggu di dalam tanah yang lembab
dan teduh.Telur matang ialah telur yang berisi lara dan merupakan bentuk in-ekti-.ara in-eksi
langsung ter&adi bila telur yang matang tertelan oleh manusia (hospes)% kemudian lara akankeluar dari dinding telur dan masuk ke dalam usus halus sesudah men&adi deasa $a$ing turun
http://www.dpd.cdc.gov/dpdxhttp://www.dpd.cdc.gov/dpdx
8/20/2019 Sasbel 21-30
22/64
ke usus bagian distal dan masuk ke -olon asendens dan se-um. 9asa pertumbuhan mulai tertelan
sampai
men&adi $a$ing deasa betina dan siap bertelur sekitar 30I0 hari.
$. Necator americanus dan Ancylostoma duodenale 0&acing )ambangMorfologi dan "aur $idupHospes parasit ini adalah manusia% a$ing deasa hidup di rongga usushalus dengan
giginya melekat pada mucosa usus.a$ing betina menghasilkan I.00010.000 butir telur sehari.a$ing betina mempunyai pan&ang sekitar 1 $m% $a$ing &antan kirakira 0%2 $m% $a$ing deasa
berbentuk seperti huru- atau dan di dalam mulutnya ada sepasang gigi. 'aur hidup $a$ing
tambang adalahsebagai berikut% telur $a$ing akan keluar bersama tin&a% setelah 11%+ hari dalam
tanah% telur tersebut menetas men&adi lara rabditiform. 'alam aktu sekitar 3 hari larvatumbuh men&adi larva filariform yang dapat menembus kulit dan dapat 13 bertahan hidup E2
minggu di tanah.
etelah menembus kulit% lara ikut aliran darah ke &antung terus ke paruparu.'i paruparu
menembus pembuluh darah masuk ke bronchus lalu ke tracheadan laring .'ari laring % lara ikuttertelan dan masuk ke dalam usus halus dan men&adi $a$ing deasa.n-eksi ter&adi bila lara
filariform menembus kulit atau ikut tertelan bersama makanan.
. irus
alah satu $ontohnya ;irus hikungunya.;irus hikungunya adalah irus yang termasuk dalam genus irus alfa dari -amily
Togaviridae.;irus ini berbentuk sferis dengan ukuran diameter sekitar 7 nm.;irus hikungunya
bersama dengan irus 0nyong1nyong dari genus irus alfa dan irus penyebab penyakit
2emam 3il "arat dari genus irus‟ flavi menyebabkan ge&ala penyakit mirip dengue.ebelum menyerang manusia 00 > 300 tahun yang lalu% irus ini telah menyerang
primata di hutan dan padang aana di #-rika. Hean primata yang sering ter&angkit adalah
baboon ( Papio sp) dan #ercopithecus sp. iklus di hutan diantara sata primata dilakukan oleh %edes sp.9enurut oedarto (00I)% irus penyebab hikungunya termasuk kelompok irus A#
yang mempunyai selubung merupakan anggota grup # arbovirus% yaitu alphavirus dari
Togaviridae. 'engan mikroskop elektron irus ini menun&ukkan bentuk virion yang sferis dankasar atau berbentuk polygonal dengan garis tengah 70 > 7+ nm dan inti yang berdiameter + >
30 nm.ruam kulit dan limfadenopati% artralgia% mialgia atau arthritis yang merupakan tanda dan
ge&ala khas hikungunya.
Penderita dapat mengeluhkan nyeri atau ngilu bila ber&alan kaki karena serangan padasendisendi kaki.'ibandingkan dengan ''% ge&ala hikungunya mun$ul lebih dini.Perdarahan
&arang ter&adi% diagnosis ditegakkan berdasarkan gambaran klinis dan laboratorium yaitu adanya
antibodi g9 dan g6 dalam darah.
2/. Menjelaskan penyabab demam terutama penyakit yang sering dijumpai di masyarakat
Penyebab demam disebabkan oleh -aktor in-eksi maupun -aktor non in-eksi. ,aktor in-eksi
antara lain bakteri% irus% &amur% ataupun parasit. ,aktor non in-eksi antara lain -aktor
lingkungan% penyakit autoimun% keganasan penyakit% dan pemakaian obatobatan.
8/20/2019 Sasbel 21-30
23/64
'emam akibat n-eksi :
• ronkitis
Penyebab : ronkitis disebabkan oleh irus% bakteri dan organisme yang menyerupai
bakteri (9y$oplasma pneumoniae dan hlamydia)% bisa &uga disebabkan oleh -aktor
lingkungan (debu% asap rokok% polusi udara)
• Pneumonia
Penyebab : akteri trepto$o$$us pneumoniae% irus seperti rhinoirus% $oronairus%
irus in-luen@a%irus sinsitium pernapasan (A;)% adenoirus% dan parain-luen@a% &amur
tersering yakni Histoplasma $apsulatum% serta parasit seperti as$aris lumbri$oides.
• 'emam erdarah 'engue
Penyebab : ;irus dengue yang masuk ke dalam tubuh manusia melalui gigitan nyamuk
aedes aegypti
• n-luen@a
Penyebab : ;irus n-luen@a% &enis irus in-luen@a yang umum seperti irus H11 (,lu
babi) dan irus H+1 (,lu burung)
• Tuber$ulosis Paru
Penyebab : Penyebab utama penyakit T adalah 9y$oba$terium tuber$ulosis
• 'emam Ti-oid
Penyebab : akteri almonella typhi
2. Menjelaskan cara mendiagnosis penyebab demam secara komprenhensif
'iagnosis pasien dengan keluhan demam tergantung dari pola%lokasi% dan ge&ala yang dialami
yang ditanyakan saat anamnesis pasien seperti sebagai berikut
• "emam lama 0 prolonged fever menggambarkan satu penyakit dengan lama demammelebihi yang diharapkan untuk penyakitnya% $ontohnya ! 10 hari untuk in-eksi saluran
na-as atas
•
"emam rekuren adalah demam yang timbul kembali dengan interal irregular pada satu penyakit yang melibatkan organ yang sama ($ontohnya traktus urinarius) atau sistem
organ multipel
• "emam bifasik menun&ukkan satu penyakit dengan episode demam yang berbeda(camelbac- fever pattern, atau saddlebac- fever )
• Poliomielitis merupakan $ontoh klasik dari pola demam ini
8/20/2019 Sasbel 21-30
24/64
• 6ambaran bi-asik &uga khas untuk leptospirosis% demam dengue% demam kuning%
#olorado tic- fever % spirillary rat1bite fever (pirillum minus)% dan %fricanhemorrhagic fever (9arburg% Lbola% dan demam assa)
• "emam periodik ditandai oleh episode demam berulang dengan interal regular atau
irregular. Tiap episode diikuti satu sampai beberapa hari% beberapa minggu atau beberapa bulan suhu normal
• ontoh yang dapat dilihat adalah malaria (istilah tertiana digunakan bila demamter&adi setiap hari ke3% kuartana bila demam ter&adi setiap hari ke7)
6e&ala penyerta lain :
#pakah ada ruam kulit ( rash ) 8
Pi-ir-an 4 infe-si virus exanthem (sering *, infe-si ba-teri atau ric-etsia atau demamalergi obat
#pakah ada nyeri sendi dan atau pembengkakan sendi 8
Pi-ir-an 4 infe-si virus bila a-ut, penya-it remati- atau autoimun bila menahun
#pakah ada penurunan berat badan dan nyeri tulang 8
#uriga penya-it -eganasan terutama bila demam -ronis
#pakah ada pilek / hidung tersumbat% nyeri daerah sinus% sakit menelan% kemerahan pada
mata 4 gatal % banyak air mata (hiperlakrimasi )% disertai / tidak sakit kepala 8
o Pi-ir-an infe-si virus saluran napas a-ut
#pakah ada batuk produkti- ( sputum banyak )% dan napas sesak / napas pendek /
kesulitan bernapas% dengan / tanpa nyeri dada% adakah ber$ak darah di sputum 8
o Pi-ir-an infe-si saluran napas bagian bawah sperti pneumonia, abses paru,
emboli paru, dll
#pakah ada rasa nyeri atau rasa terbakar aktu ken$ing% adakah arna ken$ing
kemerahan seperti air $u$ian daging 8 Pi-ir-an infe-si saluran -emih
#pakah ada mual% muntah% diare 8 Pi-ir-an 4 infe-si saluran cerna ( gastroenteritis *
#pakah ada nyeri perut% bila ya tanyakan lokasi (di-us% lokal )% si-at nyeri (hiang timbul %
kontinyu )% -aktor pemberat dan yang meringankan 8 Pi-ir-an 4 -olesistitis, pielonefritis,
hepatitis 5 abses hepar, pan-reatitis, infe-si usus, demam tifoid
#pakah ada kekuningan di kulit atau mata ( ikterik ) 8 Pi-ir-an 4 hepatitis, -olesistitis,
abses hati, leptospirosis, -eganasan
8/20/2019 Sasbel 21-30
25/64
#pakah menggigil 8 Pi-ir-an malaria, sepsis ba-teri, endo-arditis
2. 5namnesis dan pemeriksaan fisik pasien demam de+asa dan anak
##9L
1. dentitas pasien
a. ama b. Kmur
$. #lamat
d. Perker&aane. 9enikah/tidak
-. #gama
g. dll. *eluhan Ktama
3. Aiayat penyakit sekarang
a. *eadaan sebelum sakit b. *eadaan saat penyakit timbul
i. #pa yang dirasakan saat pertama kali panas mun$ul
ii. erapa suhu tubuh saat demam
$. 6ambaran dan per&alanan penyakit se$ara detaili. #pakah panasnya terasa sangat tinggi
ii. Panasnya menetap atau naik turun
iii. *apan panasnya naik dan kapan panasnya turuni. ila turun% apakah turun sampai suhu normal
d. *eluhan lain
i. #pakah panas disertai dengan menggigil dan berkeringat
ii. #pakah disertai rasa lelah dan letihiii. agaimana na-su makan saat demam% apakah ada oerubahan berat badan
i. #pakah panasnya disertai sakit kepala% &ika iya% bagaimana sakit
kepalanya8 9enyuluruh atau hanya di sebagian tempat sa&a
. #pakah ada mimisan atau gusi berdarah
i. #pakah ada keluhan lain selain demam seperti batuk% pilek% sakit
tenggorokan
ii. #pakah merasa sakit perutiii. #pakah ada mual dan muntah
i=. agaimana kelan$aran buang air ke$il dan buang air besar
=. #pakah disertai dengan nyeri sendi atau nyeri tulange. Jbatobat apa sa&a yang sudah di konsumsi untuk mengatasi keluhan
-. *eadaan sakit sekarang
i. agaimana keadaan sekarang% apakah membaik atau memburuk 7. Aiayat penyakit dahulu
a. Penyakit alergi atau alergi terhadap obat
b. Jbatobat yang saat ini sedang dikonsumsi
$. Penyakit yang pernah diderita
8/20/2019 Sasbel 21-30
26/64
d. Aiayat peraatan dirumah sakit
e. Penyakit pada masa kanakkanak
+. Aiayat hidup pribadi dan kebiasaana. Tinggal dengan siapa
b. Pernah melakukan per&alanan ke daerah yang endermis malaria
$. ebelum sakit% ada mengkonsumsi makanan apa sa&ad. 9erokok/tidak
e. 9eminum inuman beralkohol/tidak
. Aiayat penyakit keluargaa. #pakah ada keluarga atau orang lingkungan sekitar yang mengalami keluhan
yang sama
PL9LA*## ,*
1. Pemeriksaan tanda itala. uhu
b. adi
$. Tekanan darahd. Perna-asan
e. erat badan dan tinggi badan
. nspeksi keadaan umuma. *esan umum
b. tatus gi@i
$. Tingkat kesadaran
d. Postur tubuhe. ara ber&alan
-. ara berbaring
g. ara berbi$arah. #da atau tidaknya: dehidrasi% edema% asites% ke&ang% gerakan inolunter
i. *ondisi mental
&. Penampilan pasien3. *eadaan khusus
1. *ulit
a. ?arna
b. L-loresensi yang ada: papula%makula% eritem% esikel dll$. ianosis
d. kterus
• Paling &elas disklera%kulit serta selaput lendir
•
ilirubin indirek: kuning terang• ilirubin direks kuning kehi&auan
• edakan dg karotenemia : kuning di telapak tangan/kaki% tdk pada sklera
e. Pu$at
• Paling baik dinilai pada telapak tangan/kaki% kuku% mukosa mulut dan
kon&ungtia
. *elen&ar getah bening:a. Oang diperiksa
8/20/2019 Sasbel 21-30
27/64
• *6 oksipital
• *6 retroaurikuler
• *6 serikal anterior
• *6 inguinal
b. Ain$i
• Kkuran% bentuk% mobilitas% tanda radang
• *6 teraba sampai 3 mm : normal
• *6 di serikal/inguinal < 1$m : normal
• *6 tak teraba : agamaglobulinemia 8
3. *epalaa. entuk kepala
b. Kbunubun: menutup/belum% $ekung/rata/membon&ol
$. 9ata lihat: ber$ak bitot% isokor/tidak% re-lek $ahaya% in&eksi kon&ungtia/silier%
sekret mata% air mata% mata $ekung/tidak% kon&ungtia: anemis/tidak d. 9ulut: trismus% sianosis% rhagaden% mukosa mulut/bibir kering/tidak
e. idah: deiasi/tidak% atropi papil/tidak -. ,aring: perhatikan dinding posterior ( hiperemia%edema%abses%post nasal drip )
g. Tonsil : nyatakan besarnya dlm To%T1%T%T37. eher
Tortikolis: kel posisi kepala miring kesatu sisi dan terputar kesisi lain akibat
pemende-an m.sterno -leidomastoideus
Kkur tekanan ena yugularis:
Posisi pasien telentang dg dada dan kepala diangkat 1+30 dera&atihat batas atas distensi ena yugularis%bila perlu dg mengosongkan terlebih
dulu dg menekan bag.kranial ena dan mengurut kearah kaudal%kemudian
dilepas
+. 'adaa. nspeksi
• 'inding dada
• entuk dan besar dada
• imetri dada dalam keadaan statis /dinamis
• entuk dada
Pektus ekskaatum
ternum bagian baah serta raan iga masuk ke dalam terutama
inspirasi
Pektus karinatum
ternum menon&ol biasanya disertai depresi ertikal kostokondral arrel $hest
'ada berbentuk bulat seperti tong
ternum terdorong kearah depan dg igaiga hori@ontal
. Parua. nspeksi : $ukup pada aktu inspeksi dada
b. Palpasi
8/20/2019 Sasbel 21-30
28/64
• etakkan telapak tangan serta &ari&ari pada seluruh dinding dada dan
punggung
• Tentukan:
imetri/asimetri toraks% kel.tasbih% ben&olan
,remitus suara
i. 9udah dilakukan pada anak yang menangis atau anak yang
bisa dia&ak bi$ara ( suruh katakan tu&uh puluh tu&uh)ii. 9eninggi : konsolidasi
iii. erkurang: atelektasis% e-usi% tumor
*repitasi subkutis ( terdapatnya udara dibaah åan kulit
$. Perkusi'apat dilakukan dg $ara
angsung
Tidak langsung
uara perkusi
ormal: sonor
#bnormal : hipersonor/ redup
uara perkusi berkurang : redup atau pekak
'aerah pekak hati
etinggi iga ke garis aksilaris media kanan
Pekak hati menun&ukkan peran&akan dg gerakan pernapasan yakni
menurun pada saat inspirasi dan naik pada ekspirasi
Peran&akan berkisar antara 1 sela iga% sulit diperiksa pada anak <
th
Pekak hati meninggi : hepatomegali% massa intra abd% atelektasis%
kolaps paru kanan
Pekak hati menurun pada asma/em-isema paru
d. #uskultasi
'eteksi suara napas dasar dan tambahan
'ilakukan diseluruh dada dan punggung
tetoskop sebaiknya ditekan dg $ukup kuat pada sela iga
'imulai dari atas kebaah dan bandingkan kanan dan kiri dada
uara napas dasar
• ;esikuler :
Ter&adi karena udara masuk dan keluar melalui &alan napasaat inspirasi lebih keras dan lebih pan&ang
Terdengar seperti membunyikan U----M danMM• ronkial
Terdengar inspirasi keras yang disusul oleh ekspirasi yang
lebih keras
'apat disamakan dg bunyi UkhkhkhkhM
• #m-orik
9enyerupai bunyi tiupan diatas mulut botol kosong
8/20/2019 Sasbel 21-30
29/64
Terdengar pada $aerne
uara napas tambahan
• Aonki basah( rales)
uara napas tambahan berupa ibrasi terputusputus akibat
getaran yg ter&adi karena $airan dlm &ln napas dilalui udara
AH : dari duktus aleolus% bronkiolus% bronkus halusA : dari bronkus ke$il atau sedang
A*: dari bronkus diluar åan paruA nyaring: berarti nyata benar terdengar karena suara
disalurkan melalui benda padat ( in-iltrat/konsolidasi)% karena
melalui media normal ( tdk ada in-iltrat/konsolidasi)
A tak nyaring suara ronki disalur
• Aonki kering ( rhon$hi)
uara kontinu yg ter&adi karena udara melalui &alan na-as
yang sempit
ebih &elas terdengar pada ekspirasi5enis ronki kering yang terdengar lebih musikal atau sonor
• ?hee@ing ( mengi )
ering terdengar -ase ekspirasi9engi -ase inspirasi : obstruksi sal. napas atas
9engi -ase ekspirasi : obstruksi sal.napas baah( asma%
bronkiolitis)
• *repitasi
uara membukanya aleoli ormal dibelakang baah dan samping pada inspirasi dalam
Patologis : pada pneumonia
• Pleural -ri$tion rubunyi gesekan pleurauara gesekan kasar seolaholah dekat telinga
Paling &elas akhir inspirasi
iasanya terdengar di bagian baah belakang paru
E. 5antung
a. nspeksi: 'enyut apeks dan aktiitas entrikel
'enyut apeks/ ktus kordis:
ayi/anak ke$il: ; linea mid$lai$ularis kiri% sedikit lateral
#nak usia ! 3 th: ; sedikit medial mid$lai$ularis kiri
#ktiitas entrikel:Pembesaran entrikel kiri a peningkatan akt entrikel kiri ( left
ventricular lift5left ventricular thrust* #peks &antung kebaah dan lateral
iasanya disertai denyut apeks yang lebih kuat
Pembesaran entrikel kanan a peningkatan akt entrikel kanan ( right
ventricular heave *
8/20/2019 Sasbel 21-30
30/64
#peks &antung tetap pada tempatnya yang normal
Teraba peningkatan akt. ;entrikel kanan di parasternal kiri baah serta
epigastrium
b. Palpasi'etak pulmonal
ormal :5 tidak terabaHipertensi pulmonal: 5 mengerasadapat diraba di sela iga tepi kiri
sternum(disebut deta- pulmonal5pulmonary tapping*
Penyebab Hipertensi pulmonal :
P5 pirau kiri kekanan yang besartenosis mitral rematik
*or pulmonale
6etaran bising/ thrill
Thrill adalah getaran pada dinding dada yang ter&adi akibat bising &antung
yang keras
Perabaan : u&ung &ari dan 3 atau telapak tangan dengan palpasi ringan
Thrill menandakan ada bising &antung yang keras (dera&at 7/ atau lebih )
Tempat getaran: pungtum maksimum bising
'apat diraba pada -ase sistolik dan diastoli$
$. Perkusi
Pada anak besar: in-ormasi besarnya &antung (terutama pada kardiomegali
yang nyata )
Pada bayi dan anak ke$il perkusi sulit dilakukan% in-ormasi dapat
menyesatkan
d. #uskultasi
istematik: mulai dari apeksa tepi kiri sternum baaha bergeser keatassepan&ang tepi kiri sternuma sepan&ang tepi kanan sternum adaerah in-ra
dan supraklaikula kiri dan kanan alekuk suprasternal adaerah karotis
kanan dan kiri
Oang harus diperhatikan: -rekuensi% irama &antung% bunyi &antung dan
bising/ murmur
2. #bdomen
8/20/2019 Sasbel 21-30
31/64
Pada bayi V anak ke$il pemeriksaan abdomen seringkali didahulukan dari
bagian tubuh lain
Pada pemeriksaan abdomen palpasi paling berperan. Tetapi aus-ultasi
dilakukan lebih dulu (agar interpretasi auskultasi tidak salah karena setiap
manipulasi abdomen akan mengubah bunyi peristaltik usus). Hasil
pemeriksaan selain dinyatakan dengan kata atau angka% dian&urkan untuk
digambarkan se$ara skematis
a. nspeksi
Permukaan abdomen (datar% $embung%$ekung)% kelainankelainan seperti:hernia umbilikalis% dll)% e-loresensi% dilatasi ena
b. #uskultasi
ising usus ormal : suara peristaltik terdengar sbg suara dg intensitas
rendah dan terdengar tiap 16-36 dtk ising usus meningkat : obstruksi
(bunyi metalik). ising usus berkurang/hilang : peritonitis/ileus
$. Perkusi
#danya $airan ( asites)
8/20/2019 Sasbel 21-30
32/64
i. 'ilakukan perkusi sistemik dari umbilikus ke arah lateral dan
baah untuk men$ari batas berupa garis konka- antara daerah yang
timpani dengan daerah pekak yang terdapat bila ada asites
ii. 9enentukan daerah redup yang berpindah ( shi-ting dullness) dg
melakukan perkusi dari umbilikus kesisi perut untuk men$ari
daerah redup atau pekakS daerah redup ini akan men&adi timpani bila anak berubah posisi dg $ara miringkan pasien
iii. Tentukan adanya gelombang $airan (-luid ae) atau disebut $ara
undulasi (bila asites sangat banyak serta dinding abdomen tegang)
i. ara undulasi (posisi telentang)
'ilakukan pada asites yang sangat banyak serta dinding abdomen
tegang
aranya satu tangan pemeriksa diletakkan pada satu sisi perut
pasien% sedangkan &ari tangan satunya mengetukngetuk dinding
perut sisi lainnya.ementara itu dg pertolongan orang lain gerakan
yg diantarkan melalui dinding abdomen di$egah dg &alanmeletakkan satu tangan ditengah abdomen pasien dg sedikit
menekan. Pada asites dpt dirasakan gelombang $airan pada tangan
pertama atau dpt didengar dg stetoskop
#danya udara
atas hati
atas massa intraabdominal
d. Palpasi: ilai: turgor% adanya massa% nyeri tekan dan organorgan dalam seperti hati%
limpa dan gin&ali. Palpasi hati
ilai: *onsistensi% tepi% permukaan% nyeri % ukuran
ii. Palpasi limpaesarnya limpa diukur menurut $ara s$hu--ner
5arak maksimum dari pusat ke garis singgung pada arkus kosta kiri
dibagi 7 bagian yang sama
8/20/2019 Sasbel 21-30
33/64
6aris ini diteruskan ke baah shg memotong lipat paha%garis dari
pusat ke lipat paha inipun dibagi men&adi 7 bagian yg sama
Pembesaran limpa dinyatakan dg memproyeksikan kebagian ini.
impa yang membesar sampai kepusat dinyatakansbg ;% sampai
lipat paha ;
eda splenomegali dg pembesaran lobus kiri hati kut bergerak pada pernapasan
nsisura lienalis
'apat didorong kemedial% lateraal dan atas
iii. Palpasi gin&al ormal : tidak dapat diraba ke$uali pada neonatus
#bnormal : gin&al dapat diraba dg $ara ballotement
ara:
etakkan tangan kiri pemeriksa di bagian posterior tubuh pasien
sedemikian sehingga &ari telun&uk berada di angulus
kostoertebralis.
*emudian &ari telun&uk ini menekan organ atau massa keatas%sementara itu tangan kanan melakukan palpasi se$ara dalam dari
anterior dan akan merasakan organ atau massa tersebut
menyentuh%lalu U&atuhM kembali
I. Lkstremitas
ihat adanya de-ormitas% edema tungkai (pitting/ non pitting)% edema pada
persendian%
Telapak tangan pu$at/tidak% &ari tabuh dll
27. Menjelaskan penanganan penderita demam secara farmakologik dan non-
farmakologik
Penatalaksanaan demam
'emam merupakan mekanisme pertahanan diri atau reaksi -isiologis terhadap perubahan titik
patokan di hipotalamus. Penatalaksanaan demam bertu&uan untuk merendahkan suhu tubuh yang
8/20/2019 Sasbel 21-30
34/64
terlalu tinggi bukan untuk menghilangkan demam. Penatalaksanaan demam dapat dibagi men&adi
dua garis besar yaitu: non-armakologi dan -armakologi. #kan tetapi% diperlukan penanganan
demam se$ara langsung oleh dokter apabila penderita dengan umur
8/20/2019 Sasbel 21-30
35/64
b. #P#P
$. Para$etamolo
d. Para$etanol (Kniersity o- #lberta% 00I)
ama KP#: (7hydro=yphenyl)a$etamide
Aumus bangun asetamino-en adalah:
(umber: ,rust V Klri$h% asi$ and lini$al Pharma$ology 10th ed% 00E)W
,armakokinetik
Parasetamol diberikan se$ara oral dan diabsorpsi $epat dan sempurna melalui saluran $erna.
*onsentrasi tertinggi di dalam plasma di$apai dalam 300 menit. 9asa paruh plasma antara 13
&am. Jbat ini tersebar ke seluruh tubuh dan berikatan dengan protein plasma se$ara lemah
(?ilmana V 6an% 00E). katan dengan protein plasma sebesar +" (Kniersity o- #lberta%
00I). Parasetamol akan dimetabolisme di dalam hati oleh en@im mikrosom hati dan diubah
men&adi asetamino-en sul-at dan glukuronida. #setamino-en akan dioksidasi oleh OPL1
membentuk metabolit yaitu a$etylpben@oBuinone yang akan berkon&ugasi dengan glutation
yang kemudian dieksresikan melalui gin&al (Kniersity o- #lberta% 00I). a$etylp
ben@oBuinone merupakan metabolit minor tetapi sangat akti-. #kan tetapi a$etylp
ben@oBuinone merupakan metabolit yang dapat merusak hati dan gin&al &ika terkumpul dalam
¨ah besar (,rust V Klri$h% 00E). Parasetamol dieksresikan melalui gin&al% sebagian sebagai
parasetamol (3") dan sebagian besar dalam bentuk terkon&ugasi (?ilmana V 6an% 00E).
,armakodinamik
Parasetamol merupakan penghambat prostaglandin yang lemah dengan $ara menghambat JX1
dan JX di åan peri-er (,rust V Klri$h% 00E). L-ek antiin-lamasi sangat lemah%
sehingga parasetamol tidak digunakan sebagai antireumatik (?ilmana V 6an% 00E). Penelitianterbaru menyatakan bahaparasetamol menghambat se$ara selekti- &enis lain dari en@im JX
yang berbeda dari JX1 dan JX yaitu en@im JX3 (Kniersity o- #lberta% 00I). i-at
antipiretik dari parasetamol dikarenakan e-ek langsung ke pusat pengaturan panas di hipotalamus
yang mengakibatkan asodilatasi peri-er% berkeringat% dan pembuangan panas (Kniersity o-
#lberta% 00I)
8/20/2019 Sasbel 21-30
36/64
ndikasi
ndikasi Parasetamol digunakan sebagai:
1. #ntipiretik/menurunkan panas% misal setelah imunisasi atau in-luen@a
. #nalgesik/mengurangi rasa sakit% misal sakit kepala% sakit gigi% dan nyeri (,% 002).
*ontraindikasi
Parasetamol kontraindikasi untuk diberikan kepada:
1. Penderita dengan gangguan -ungsi hati yang berat
. Penderita yang hipersensiti- terhadap parasetamol (,% 002).
L-ek samping
Pemberian parasetamol yang berlebihan akan menyebabkan hepatotoksik dan ne-ropati analgesik
(?ilmana V 6an% 00E). 'osis tinggi dari parasetamol akan menyebabkan saturasi dari glutation
sehingga ter&adi penimbunan a$etylpben@oBuinone. a$etylpben@oBuinone akan
berinteraksi dengan sitoskleton sel hati yang kemudian akan membuat sel men&adi melepuh dan
akhirnya sel hati tersebut akan mati (9oore et al.% 1I2+). *ematian sel dalam ¨ah besar ini
akan menyebabkan nekrosis hati. Pemberian parasetamol maksimal dalam satu hari adalah 7 g
(Kniersity o- #lberta% 00I). Pemberian parasetamol sebanyak 1+ g dapat menyebabkan
hepatotoksik yang parah dengan nekrosis sentrilobular% dan terkadang bersamaan dengan
nekrosis tubular gin&al akut (,rust V Klri$h% 00E). 6e&ala aal kera$unan parasetamol adalah
anoreksia% mual% dan muntah. Kntuk mengatasi kera$unan parasetamol dapat diberikan asetilsistein (prekursor glutation) (?ilmana V 6an% 00E).
'osis dan sediaan
'osis parasetamol untuk deasa 300 mg1 g per kali dengan maksimum 7g hari. #nak 1
tahun: 1+0300 mg/kali% maksimum 1% g/hari. #nak 1 tahun: 010 mg/kali dan bayi
dibaah 1 tahun: 0 mg/kali (?ilmana V 6an% 00E).
Parasetamol tersedia sebagai obat tunggal% berbentuk tablet +00 mg atau sirup yang mengandung
10 mg/+ml. elain itu parasetamol terdapat sebagai sediaan kombinasi tetap% dalam bentuk
tablet maupun $airan (?ilmana V 6an% 00E).
8/20/2019 Sasbel 21-30
37/64
28. Menjelaskan klasifikasi# farmakokinetik# farmakodinamika dari obat-obat antibiotik#
anti9irus# antijamur# dan obat-obat antiinflamasi# analgetik# dan antipiretik
5ntibiotik
#ntibiotik memiliki beragam ma$am &enis. #da banyak $ara untuk menggolongkanantibiotik. alah satunya dengan berdasarkan struktur kimianya. 9enurut struktur kimianya%
antibiotik dibagi akan sepuluh &enis% yaitu:
1. 6olongan %minogli-osida
'iantaranya ami-asin, dibe-asin, gentamisin, -anamisin, neomisin, netilmisin,
paromomisin, sisomisin, streptomisin, tobramisin.
. 6olongan etaaktam'iantaranya golongan -arbapenem (ertapenem, imipenem, meropenem*, golongan
sefalosporin (sefale-sin, sefa6olin, sefuro-sim, sefadro-sil % sefta6idim*, golongan beta1
la-tam monosi-li- % dan golongan penisilin (penisilin, amo-sisilin*.
3. 6olongan 7li-opeptida'iantaranya van-omisin, tei-oplanin, ramoplanin dan de-aplanin.
7. 6olongan Poli-etida
'iantaranya golongan ma-rolida (eritromisin, a6itromisin, -laritromisin, ro-sitromisin*%
golongan -etolida (telitromisin*, golongan tetrasi-lin (do-sisi-lin, o-sitetrasi-lin,
-lortetrasi-lin).
+. 6olongan Polimi-sin
'iantaranya polimi-sin dan -olistin.. 6olongan inolon (fluoro-inolon)
'iantaranya asam nalidiksat% siproflo-sasin, oflo-sasin, norflo-sasin, levoflo-sasin, dan
trovaflo-sasin.E. 6olongan Streptogramin
'iantaranya pristinamycin, virginiamycin, mi-amycin, dan -inupristindalfopristin.
2. 6olongan -sa6olidinon'iantaranya line6olid dan #N'+3.
I. 6olongan Sulfonamida
'iantaranya -otrimo-sa6ol dan trimetoprim.10. #ntibiotika lain yang penting% seperti -loramfeni-ol, -lindamisin dan asam -usidat.
elain penggolongan menurut struktur kimia% masih ada banyak $ara untuk menggolongkan
antibiotik. #da &uga $ara penggolongan yang sesuai dengan $ara atau tempat ker&a antibiotik.
9enurut $ara atau tempat ker&anya% antibiotik dibagi atas lima bagian% yaitu:
1) #ntibiotik yang beker&a dengan $ara menghambat sintesis dinding bakteri.
etiap bakteri tentunya memiliki dinding sel. 'inding sel terdapat di bakteri yang
memiliki gram negati- maupun bakteri gram positi-. ,ungsi dinding ini adalah untuk
mempertahankan bentuk sel. *edua bakteri memiliki suatu lapisan yang bernama
Peptidoglycan. apisan ini ber-ungsi untuk mensintetiskan diding bakteri% reaksi ini
8/20/2019 Sasbel 21-30
38/64
disebut transpetidasi. apisan Peptidoglycan lebih tebal pada bakteri gram positi- &ika
dibandingkan dengan bakteri gram negati-. #kan tetapi% pada gram negati- terdapat lapisan
membran lemak diantara dinding dengan lapisan Peptidoglycan sehingga terlihat gambaran
membran bilayer.
ara menghambat sintesis dinding bakteri ada dua $ara. ara pertama yaitu dengan $aramenghambat proses transpetisidasi% semua obat 81lactam bisa menghambat proses tersebut. ara
kedua yaitu dengan $ara penghambatan sintetis peptidoglycan% obat yang non 81lactam biasanya
dipakai untuk $ara ini.
6ambar .3.1 truktur #ntibiotik golongan menghambat sintetis dinding bakteri
) #ntibiotik yang menghambat permeabilitas membran selara ker&a golongan ini adalah dengan $ara mengganggu intregitas -ungsional membran
sitoplasma sehingga ter&adi kematian pada bakteri.
6ambar .3. truktur antibiotik golongan penghambat
membran sel.
8/20/2019 Sasbel 21-30
39/64
3) #ntibiotik yang beker&a dengan $ara menghambat sintesis protein.
el bakteri pada umumnya memiliki beberapa tipe ribosom% dari yang 30% +0 dan yang
E0. el manusia memiliki ribosom tipe 20. ehingga antibiotik ini $enderung tidak berpengaruh terhadap sintesis protein dalam åan manusia.
6ambar .3.3 truktur antibiotik golongan sintetis protein di ribosom.
7) #ntibiotik yang beker&a dengan $ara menghambat sintesis asam nukleat.
9enghambat sintesis '# dengan $ara konersi senyaa men&adi tiphosphate dan
menghambat thymidine -inase dan polymerase '# sehingga ada penambahan '#TP ke
dalam '# dan kekurangan tymine untuk replikasi '#
6ambar .3.7 truktur antibiotik golongan penghambat sintesis '#
8/20/2019 Sasbel 21-30
40/64
+) #ntibiotik yang beker&a dengan $ara menghambat metabolisme.
ara ker&a golongan ini adalah dengan menghambat proses pembentukan purin. L-ek
ker&a golongan ini sama dengan golongan penghambat sintesis '#
6ambar .3.+ truktur antibiotik golongan penghambat metabolik.
!5:M5;*,)*
Pro-il -armakokinetik antibiotik dinyatakan dalam konsentrasi di serum dan åan
terhadap aktu dan men$erminkan proses absorpsi# distribusi% metabolisme dan ekskresi.
*arakteristik penting -armakokinetik meliputi pea- 9 trough konsentrasi di serum% aktu paruh
(T1/)% bersihan (clearance) dan olume distribusi. 'ata -armakokinetik berguna untuk
memperkirakan dosis antibiotik yang tepat% -rekuensi pemberian dan mengatur dosis pada pasien
dengan gangguan -ungsi ekskresi (unha% 00S #r$her% 00+).
#bsorpsi antibiotik menun&ukkan nilai dan besarnya bioavailability obat setelah
pemberian se$ara oral atau suntikan. "ioavailability diartikan sebagai besarnya persentase dosis
obat yang men$apai sirkulasi sistemik dari tempat masuknya. Jbat harus meleati beberapa
membran untuk men$apai tempat ker&anya. 9embranmembran yang spesi-ik tersebut tergantung
pada tempat ker&a dan route of administration. #bsorpsi obat meleati membran dipengaruhi oleh
ukuran molekul% kelarutan dalam lemak% dera&at ionisasi dan pH. ebagian besar obat larut dalam
air dan &uga lemak. 'ikatakan baha semakin tinggi ratio kelarutan dalam lemak dibanding air
semakin $epatlah absorpsi pasi- obat tersebut. *elarutan obat dalam lemak disebut lipophilicity
sedangkan kelarutan dalam air disebut hydrophilicity. 'i dalam larutan% obat berada dalam bentuk
yang disebut interchangeable forms yaitu larutair (bentuk ion) dan larutlemak (nonion).
8/20/2019 Sasbel 21-30
41/64
emakin lipophilic suatu obat% semakin mudah menembus membran. edangkan yang hydrophilic
akan $enderung berada dalam darah. *etika dilarutkan% sebagian molekul obat akan terionisasi
yang persentasenya ditentukan oleh keasaman obat dan keasaman pelarutnya serta p*a yaitu pH
saat +0" molekul obat terionisasi. Persentase molekul nonioni6ed menentukan ¨ah molekul
yang diabsorpsi sehingga menentukan rate of absorption (hambers% 1IIS unha% 00).
ebagian besar antibiotik dalam tubuh akan men$apai keseimbangan di åan dan
plasma. Penelitian menun&ukkan baha proses distribusi antibiotik ditandai adanya ariabilitas
antar indiidu dan antar åan. *adar obat di tempat in-eksi berbeda dengan kadar di plasma.
*adar dibaah 9 dapat memi$u ter&adinya resistensi. Hal ini perlu diperhatikan &ika terdapat
ketidaksesuaian antara respons klinis dan hasil tes kepekaan. Hambatan penetrasi åan oleh
antibiotik paling baik ditun&ukkan pada in-eksi sistem sara- pusat (P). Mekanisme barrier di
P dan organ lain merupakan pompa transport akti- sehingga obat dapat masuk ke tempat
in-eksi. 'alam keadaan keseimbanganpun% konsentrasi antibiotik di tempat in-eksi lebih rendah
daripada di plasma. 9ekanisme ini sudah terbukti se$ara in itro dan in io (9uller% 007).
#ntibiotik mengalami eliminasi di hati% gin&al atau keduanya baik dalam bentuk yang tidak
berubah atau metabolitnya. Kntuk antibiotik yang eliminasinya terutama di gin&al% bersihan suatu
obat berkorelasi linear dengan creatinine clearance. edangkan antibiotik yang eliminasinya
terutama di hati tidak ada petanda yang bisa dipakai untuk mengatur dosis pada pasien dengan
penyakit hati (#r$her% 00+). Pada pasien dengan insu-isiensi gin&al dibutuhkan pengaturan dosis.
Penggunaan antibiotik aminoglikosida% ankomisin atau -lusitosin harus lebih hatihati karena
eliminasi obat tersebut di gin&al dan toksisitasnya seiring dengan konsentrasinya di plasma dan
åan. Jbatobat yang metabolisme atau ekskresinya oleh hepar (eritromisin% kloram-enikol%
metronida@ol% klindamisin) dosisnya harus diturunkan pada pasien dengan kegagalan -ungsi hepar
(hambers% 1II).
9ekanisme ker&a antibiotik dibagi sebagai berikut (hambers% 1II):
1. 9enghambat sintesis dinding sel bakteri yaitu golongan penisilin dan se-alosporin
yang se$ara struktural mirip .
. #gen yang beker&a se$ara langsung pada membran sel mikroorganisme% meningkatkan
permeabilitas sehingga ter&adi kebo$oran senyaa intraseluler.
8/20/2019 Sasbel 21-30
42/64
3. #gen yang mengganggu -ungsi ribosom subunit 30 atau +0 yang menyebabkan
hambatan reersibel sintesis protein. Jbat bakteriostatik ini termasuk kloram-enikol%
tetrasiklin% eritromisin% dan klindamisin.
7. #gen yang mengikat ribosom subunit 30 dan mengganggu sintesis protein yang
mengakibatkan kematian sel seperti aminoglikosida.
+. #gen yang menghambat metabolisme asam nukleat seperti ri-ampisin yang
menghambat '#dependent A# polymerase dan Buinolone yang menghambat
'# gyrase V topoisomerase ;.
. #ntimetabolik seperti trimethoprim dan sul-onamide yang menghambat biosintesis
asam -olat yang penting bagi mikroorganisme.
E. #nalog asam nukleat seperti berbagai antiiral yang menghambat en@im irus yang
penting untuk sintesis '# sehingga menghentikan replikasi irus.
!5:M5;"*,5M*
erdasarkan si-at -armakodinamik dan konsentrasi penghambatan minimal (9)%
antibiotik dibagi men&adi dua kelompok besar yaitu time-dependent atau concentration1
independent dan concentration-dependent . Pada antibiotik kelompok time1dependent seperti Y
laktam% glikopeptide% makrolide% klindamisin dengan meningkatnya konsentrasi antibiotik hanya
menun&ukkan sedikit atau tidak ada peningkatan e-ek terapi sedangkan antibiotik kelompok
concentration1dependent seperti aminoglikosida dan Buinolon menun&ukkan peningkatan aktiitas
seiring dengan peningkatan konsentrasi. :nternational Society for %nti1infective Pharmacology
(#P) membuat de-inisi parameter -armakokinetik (P*) dan -armakodinamik (P'). Kntuk
kelompok time1dependent biasanya menggunakan parameter -armakologi t < M*& yaitu
persentase kumulati- aktu selama periode 7 &am saat konsentrasi obat diatas 9% sedangkan
kelompok concentration1dependent biasanya menggunakan parameter 5&=M*& (area dibaah
kura konsentrasiaktu selama 7 &am dibagi 9) dan &ma>=M*& (kadar konsentrasi pun$ak
dibagi 9) (arger% 003).
5nti9irus
8/20/2019 Sasbel 21-30
43/64
*#,*# J#T #T;AK
1. #ntinonretroirus
• #ntiirus untuk herpes
• #ntiirus untuk in-luen@a
•#ntiirus untuk H; dan H;
1. #ntiretroirus
• 3ucleoside reverse transcriptase inhibitor ( AT )
• 3ucleotide reverse transcriptase inhibitor ( tAT )
• 3on ;nucleoside reverse transcriptase inhibitor (AT)
• Protease inhibitor (P)
•
8/20/2019 Sasbel 21-30
44/64
n-eksi H;1 dan H; baik lokal maupun sistemik ( termasuk keratitis
herpetik % herpetik ense-alitis% herpes genitalia%herpes neonataldan herpes
labialis ) dan in-eksi ;N; (arisela dan herpes @oster ).
L-ek samping
9ual% muntah dan pusing % namun#sikloir pada umumnya dapat ditoleransidengan baik.
Pemberian selama kehamilan tidak dian&urkan
2. 5?5S*?;*:
Mekanisme erja
sama dengan asikloir
:esistensi
sama dengan asikloir
ndikasi
L-eki- utk terapi in-eksi yang disebabkan oleh H;% ;N; dan sebagai
pro-ilaksis terhadap penyakit yang disebabkan 9;.
L-ek samping
sama dengan asikloir
#T;AK ,KLN#
ontoh: 5mantadin dan :imantadin
9ekanisme *er&a
9erupakan antiirus yang beker&a pada protein 9 irus % suatu kanal ion
transmembran yang diaktiasi oleh pH
#bsorbsi saluran $erna baik% tidak dimetabolisme dihati dan ekskresi dalam
bentuk utuh% t [ 1 &am
Aesistensi
Ter&adi nya mutasi pada domain transmembran protein 9 irus .
ndikasi
Pen$egahan dan terapi aal in-eksi irus in-luen@a # .
5uga diindikasikan untuk terapi penyakit parkinson
'osis: = 100 mg
L-ek samping
Oang tersering adalah gangguan 6 ringan yang tergantung dosis .
L-ek samping pada P seperti kegelisahan % kesulitan berkonsentrasi%
insomnia% hilang na-su makan% ke&ang bahkan koma.
8/20/2019 Sasbel 21-30
45/64
#T;AK H; V H
1.?ami9udin
amiudin merupakan enantiomer analog deoksisitidin . amiudin beker&a dengan $ara
menghentikan sintesis '# % se$ara kompetiti- menghambat polimerase irus ( reersetrans$riptase % AT ) .
Aesistensi
Aesistensi terhadap lamiudin disebabkan oleh mutasi pada '# polimerase irus
ndikasi
n-eksi H; ( ild >type dan pre$ore ariants )
L-ek samping
Kmumnya dapat ditoleransi dengan baik .
L-ek samping yang ter&adi : -atigue% sakit kepala dan mual.
2. 5"!;*:
Mekanisme kerja dan resistensi
#de-oir merupakan analog nukleotida asiklik. merupakan penghambat replikasi H;
sangat kuat yang beker&a tidak hanya sebagai '# $hain terminator % namun &uga
meningkatkan aktiitas sel * dan menginduksi produksi inter-eron endogen.
ndikasi
L-ekti- dalam terapi in-eksi H; yang resisten tehadap lamiudin.
L-ek amping
Kmumnya ade-oir 10 mg /hari dapat ditoleransi dengan baik.
5ntijamur
• Jbat &amur golongan Polyene% obat &amur kelompok polyene beker&a dengan $ara
mengikat sterol dalam membran sel &amur. $ontohnya adalah nistatin% $andi$in dan
rimo$idin.
• Jbat &amur golongan #@oles% #nti &amur kelompok a@ole merupakan obat &amur yang
paling banyak digunakan di indonesia% obat &amur golongan a@oles beker&a dengan
$ara menghambat \lanosterol 17 demethylase. $ontoh obat &amur golongan a@oles
adalah ketokona@ole% mikona@ole% dan -lukona@ole.
• obat &amur golongan #llylamines% beker&a dengan menghambat epo=idase sBualene.
$ontohnya adalah terbina-ine
8/20/2019 Sasbel 21-30
46/64
• Jbat &amur golongan L$hino$andins% beker&a dengan menghambat sistesa glukan
dalam dinding sel. $ontoh obat &amur golongan e$hino$andins adalah $aspo-ugin.
• selain kelompok diatas masih ada beberapa kelompok obat &amur minor lainnya
seperti griseo-ulin% asam ben@oat dan masih banyak lagi.
"osis dan fek Samping obat jamur
9eskipun pemberian obat &amur pada umumnya diberikan se$ara topikal atau merupakan obat
luar% namun hal ini tidak lantas mengabaikan dosis dan e-ek samping obat &amur tersebut% sangat
disarankan bagi anda untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum anda menentukan pilihan &enis
obat &amur dan mengkonsumsinya. *ekhaatiran terbesar dari konsumsi obat &amur yang tidak
sesuai adalah reaksi alergi% toksik% kontraindikasi dengan obat lain yang anda konsumsi dan
pengaruh terhadap hormon.
;bat 5nalgesik
*lasi-ikasi Jbat #nalgesik
S):):
"5S5:
5gonis
uat
5gonis
?emah
sampai
sedang
&uran
agonis-
antagonis
5ntagonis
!enantren
9or-in
Hidromor-on
Jksimor-on
*odein
Jksikodon
Hidrokodon
albu-in
uprenor-in
alor-in
alokson
altrekson!enilheptilamin 9etadon Propoksi-en
!enilpiperidin9eperidin
,entanil'i-enoksilat
Morfinan eor-anol utor-anol
@enAomorfan Penta@osin
;bat-obatan %olongan 5nalgesik ;pioid
1. Morfin dan 5lkaloid ;pium
Jpium atau $andu adalah getah Papaver somniferum ) yang telah
dikeringkan. #lkaloid asal opium se$ara kimia dibagi dalam dua golongan:
6olongan -enantren (mis: 9or-in dan *odein) dan 6olongan beni@ilisonkinolin
(mis: oskapin dan Papaerin).
a. ,armakodinamik
8/20/2019 Sasbel 21-30
47/64
L-ek mor-in terhadap P berupa analgesia dan narkosis. 9or-in dosis
ke$il (+10 mg) menimbulkan eu-oria pada pasien yang sedang menderita
nyeri% sedih dan gelisah dan pada orang normal seringkali menimbulkan
dis-oria berupa perasaan kuatir atau takut disertai mual dan muntah. Jpioid
menimbulkan analgesia dengan $ara berikatan dengan reseptor opioid yang
terutama didapatkan di P dan medula spinalis yang berperan pada
transmisi dan modulasi nyeri. eberapa indiidu% terutama anita dapat
mengalami eksitasi oleh mor-in% misalnya mual dan muntah yang
mendahului depresi% tetapi delirium dan konulsi &arang timbul. *odein
tidak menyebabkan depresi progresi- bila dosisnya dibesarkan% tetapi &ustru
menyebabkan eksitasi. 9or-in dan kebanyakan agonis opioid yang beker&a
pada reseptor ] dan ^ menyebabkan miosis. 9iosis ditimbulkan oleh
perangsangan pada segmen otonom inti sara- okulmotor. 9iosis ini dapat
dilaan oleh atropin dan skopolamin. Pada dosis ke$il mor-in sudah
menimbulkan depresi napas tanpa menyebabkan tidur atau kehilangan
kesadaran. 'osis toksik dapat menyebabkan -rekuensi napas 37 kali/menit
dan kematian pada kera$unan mor-in hampir selalu disebabkan oleh depresi
napas.
9or-in &uga bere-ek di beberapa organ saluran $erna. 'i lambung% mor-in
menghambat sekresi Hl% menyebabkan pergerakan lambung berkurang% tonus
bagian antrum meninggi dan motilitasnya berkurang sedangkan s-ingter pilorus
berkontraksi% akibatnya pergerakan isi lambung ke duodenum diperlambat. 'i
usus halus% mor-in mengurangi sekresi empedu dan pankreas% dan
memperlambat pen$ernaan makanan di usus halus. 'i usus besar% mor-in
mengurangi atau menghilangkan gerakan propulsi usus besar% meninggikan
tonus dan menyebabkan spasme usus besar% akibatnya penerusan isi kolon
diperlambat dan tin&a men&adi lebih keras.
Pada sistem kardioaskular% pemberian mor-in dosis terapi tidak
mempengaruhi tekanan darah% -rekuensi maupun irama denyut &antung.
Perubahan baru akan ter&adi pada pemberian toksik. Tekanan darah turun
akibat hipoksia pada stadium akhir intoksikasi mor-in. 9or-in dan opioid lain
8/20/2019 Sasbel 21-30
48/64
menurunkan kemampuan sistem kardioaskular untuk bereaksi terhadap
perubahan sikap.
Pada otot olos% mor-in menimbulkan peninggian tonus% amplitudo serta
kontraksi ureter dan kandung kemih. 9or-in merendahkan tonus uterus pada
masa haid dan menyebabkan uterus lebih tahan terhadap regangan. 9ungkin
atas dasar ini mor-in mengurangi nyeri dismenore.
Pada kulit% dosis terapi mor-in menyebabkan asodilatasi kulit%
sehingga kulit tampak merah dan terasa panas.
'alam proses metabolisme% mor-in menyebabkan suhu badan turun
akibat aktiitas otot yang menurun% asodilatasi peri-er dan penghambatan
mekanisme neural di P. *e$epatan metabolisme dikurangi% hiperglikemia
timbul tidak tetap akibat pelepasan adrenalin yang menyebabkan
glikogenolisis. 9or-in membuat olume urin berkurang akibat merendahnya
la&u -iltrasi glomerulus% alir darah gin&al% dan pelepasan #'H.
b. ,armakokinetik
9or-in tidak dapat menembus kulit utuh% tetapi dapat diabsorpsi melalui
kulit luka. 9or-in &uga dapat menembus mukosa% dan &uga dapat diabsorpsi
usus% tetapi e-ek analgetik setelah pemberian oral &auh lebih rendah dibanding
se$ara parenteral.
etelah pemberian dosis tunggal% sebagian mor-in mengalami konyugasi
dengan asam glukoronat di hepar% sebagian dikeluarkan dalam bentuk bebas
dan 10" tidak diketahui nasibnya.
Lkskresi mor-in terutama melalui gin&al. ebagian ke$il mor-in bebas
ditemukan dalam tin&a dan keringat. 9or-in yang terkonyugasi ditemukan
dalam empedu% sebagian yang sangat ke$il dikeluarkan bersama $airan
lambung.
*odein mengalami demetilasi men&adi mor-in dan J% yang kemudian
dikeluarkan oleh paruparu. ebagian kodein mengalami demetilasi. Krin
mengandung bentuk bebas dan bentuk konyugasi dari kodein% norkodein dan
mor-in.
8/20/2019 Sasbel 21-30
49/64
2. Meperidin dan "eri9at !enilpiperidin lain
a. ,armakodinamik
Pada P% meperidin menimbulkan analgesia% sedasi% eu-oria% depresi
napas dan e-ek sentral lain. L-ek analgetik meperidin mulai timbul 1+
menit setelah PJ dan men$apai pun$ak dalam &am. Pemberian meperidin
kepada pasien yang menderita nyeri atau $emas% akan menimbulkan eu-oria.
'i saluran napas% meperidin dalam dosis ekuianalgetik menimbulkan depresi
napas sama kuat dengan mor-in. Pemberian meperidin se$ara sistemik
menimbulkan anestesia kornea% dengan akibat menghilangnya re-leks kornea.
Pemberian dosis terapi meperidin pada pasien yang berbaring tidak
mempengaruhi sistem kardioaskular% tidak menghambat kontraksi miokard dan
tidak mengubah gambaran L*6.L-ek spasmogenik meperidin terhadap lambung dan usus ke$il lebih
lemah daripada mor-in. 9eperidin menimbulkan spasme saluran empedu.
9eperidin dapat menghilangkan bronkospasme oleh histamin dan
metakolin% dapat menyebabkan peristaltik ureter berkurang% dan sedikit
merangsang uterus deasa yang tidak hamil.
b. ,armakokinetik
#bsorpsi meperidin setelah $ara pemberian apapun berlangsung aik%akan tetapi ke$epatan absorpsi mungkin tidak teratur setelah suntikan 9.
etelah PJ% sekitar +0" obat mengalami metabolisme lintas pertama dan
kadar maks dalam plasma ter$apai dalam 1 &am.
9etabolisme meperidin terutama berlangsung di hati. Pada manusia%
meperidin mengalami hidrolisis men&adi asam meperidinat yang kemudian
sebagian mengalami konyugasi.
9eperidin bentuk utuh sangat sedikit ditemukan dalam urin. eanyak
1/3 dari satu dosis meperidin ditemukan dalam urin dalam bentuk deriat
demetilasi.
3. Metadon dan ;pioid ?ainnya
3.1 Metadon
a. ,armakodinamik
8/20/2019 Sasbel 21-30
50/64
'i P% e-ek analgetik E%+10 mg metadon sama kuat dengan
e-ek 10 mg mor-in. etelah pemerian metadon beulang kali timbul e-ek
sedasi yang &elas% mungkin karena adanya akumulasi. 'osis
ekuianalgetik menimbulkan depresi napas yang sama kuat seperti mor-in
dan dapat bertahan lebih dari 7 &am setelah dosis tunggal. 9etadon
&uga bere-ek antitusi-% menimbulkan hiperglikemia% hipotemia% dan
pelepasan #'H.
'i otot polos% metadon menimbulkan relaksasi sediaan usus dan
menghambat e-ek spasmogenik asetilkolin atau histamin. 9etadon &uga
menim
Top Related