ReachingnewHEIGHTS
2014A
NN
UA
L R
EP
OR
T
Kantor PusatGedung MNC Financial Center Lantai 6, 7, 8Jl. Kebon Sirih Raya No. 27Jakarta Pusat 10340Tel. (+62 21) 2980 5555Fax. (+62 21) 3983 6700Call Center: 1500188www.mncbank.co.id
PT B
AN
K M
NC
INTE
RN
AS
ION
AL
, Tbk
.2014ANNUALREPORT
Along with the transformation momentum from ICB Bumiputera Bank to MNC Bank, the company is embracing a new chapter of sustainable growth. In the future, in line with the vision and mission, the Bank will optimize a solid capital structure and human resources with innova-tive managerial strategy to run the business that adhering to the values of good corporate governance. For the Bank, business strategy is not only profitability alone, but also to create additional values to all stakeholders.
The company is embracing a new chapterof sustainable growth.
Seiring dengan momentum transformasi dari Bank ICB Bumiputera menjadi MNC Bank, perusahaan menyiapkan diri untuk menyambut babak baru pertumbuhan yang berkelanjutan. Ke depan, sejalan dengan visi dan misi, Bank akan mengoptimalkan struktur permodalan yang kokoh dan sumber daya manusia dengan strategi manajerial yang inovatif untuk mempraktikkan bisnis yang berpegang pada nilai-nilai tata kelola perusahaan. Bagi Bank, strategi bisnis yang dijalankan tidak hanya mengutamakan profitabilitas, tetapi juga memberi nilai tambah bagi seluruh pemangku kepentingan.
Perusahaan menyambut babak baru pertumbuhan yang berkelanjutan.
ReachingnewHEIGHTS
2 3Daftar IsiCONTENTS
mnc bankLAPORAN TAHUNAN 2014 - ANNUAL REPORT 2014
DAFTAR ISICONTENTSDaftar Isi Contents
Visi, Misi dan Nilai-nilai Perusahaan Vision, Mission and Corporate Values
Kinerja 2014 2014 Performance
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
Peristiwa Penting 2014 2014 Event Highlights
Penghargaan dan Sertifikasi Awards and Certification Laporan Manajemen Management Report
Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioners Report
Profil Dewan Komisaris Board of Commissioners Profile
Laporan Direksi Board of Directors Report
Profil Direksi Board of Directors Profile
Bisnis Perusahaan Company Business
Sekilas Perusahaan Company at a Glance
Profil Perusahaan Corporate Profile
Struktur Organisasi Organization Structure
Struktur Grup Perseroan Affiliated Company Structure
Sumber Daya Manusia Human Capital
Teknologi Informasi Information Technology
Produk & Layanan Products & Services
Informasi Pemegang Saham Shareholders Information
Kepemilikan Saham Shares Ownership
Ikhtisar Saham Shares Highlights
Jumlah Saham yang Diperdagangkan Pasar Modal Shares Volume Traded
Struktur Permodalan Capital Structure
Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum Terbatas Realization of Public Offering Fund Utilization
Dividen Dividends
Program MESOP MESOP Program
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Tinjauan Industri Ekonomi & Perbankan Overview of The Economic and Banking Industry
Tinjauan Operasional dan Bisnis Operational and Business Review
Tinjauan Keuangan Financial Review
Keunggulan Kompetitif Competitive Advantages
Strategi dan Prospek Usaha 2014 2014 Prospect and Strategy
Rebranding Menjadi MNC Bank Rebranding to MNC Bank Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Filosofi Implementasi GCG Philosophy and Implementation of GCG
Struktur Tata Kelola Governance Structure
Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders
Dewan Komisaris The Board of Commissioners
Direksi The Board of Directors
Komite Audit Audit Committee
Komite Nominasi dan Remunerasi Nomination and Remuneration Committee
Komite Pemantau Risiko Risk Oversight Committee
Sekretaris Perusahaan Corporate Secretary
Penerapan Fungsi Kepatuhan, Audit Internal dan Audit Eksternal Implementation of Compliance, Internal Audit and External Audit Manajemen RisikoRisk Management
Pengungkapan Permodalan Disclosure of Capital
Penerapan Manajemen Risiko Implementation of Risk Management
Risiko Kredit Credit Risk
002
004
006
008
010
013
014
016
022
024
032
036
038
039
040
042
044
083
084
086
088
089
090
095
102
110
113
118
120
138
140
143
147
170
172
174
181
182
184
185
188
194
195
199
200
047
050
058
062
063
064
065
067
068
068
070
072
074
078
082
082
Risiko Pasar Market Risk
Risiko Operasional Operational Risk
Risiko Likuiditas Liquidity Risk
Risiko Hukum Legal Risk
Risiko Stratejik Strategic Risk
Risiko Kepatuhan Compliance Risk
Risiko Reputasi Reputational Risk
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
Pejabat EksekutifExecutive Officers
Jaringan Kantor CabangOffices and Branches
Surat Pernyataan Anggota Dewan Komisaris dan Direksi Tentang Tanggung Jawab AtasLaporan Tahunan 2014The Board of Commissioners’ And The Board of Directors’ Statement of Responsibility forThe 2014 Annual Report
Laporan Keuangan & Laporan Auditor Independen 31 Desember 2014Financial Statements & Independent Auditors’ Report as of 31 December 2014
54 MNC BANKLAPORAN TAHUNAN 2014 - ANNUAL REPORT 2014
VISI, MISI & BUDAYA KORPORASIVISION, MISSION & CULTURE OF THE COMPANY
VISI, MISI & nilai-nilai perusahaanVISION, MISSION & CORPORATE VALUES
Visi kami adalah menjadi Bank Masa Depan yang
memberikan layanan bintang lima, yang mengikuti gaya hidup nasabah
berlandaskan teknologi terkini dan membuat semua
transaksi keuangan menjadi mudah.
Our vision is to build Indonesia’s 5-star Bank of the Future, a leading high tech lifestyle bank,
where everything financial is made easy.
MNC Bank menawarkan layanan keuangan yang mengikuti gaya hidup
untuk membuat hidup lebih mudah,fokus pada nasabah segmen menengah keatas, termasuk di
dalamnya usaha kecil dan menengah, dengan memberikan
pengalaman layanan perbankan yang memuaskan melalui
cabang dan electronic channels
MNC Bank offers seamless banking, financial and lifestyle services designed to make life easy for middle and upper class
Indonesians, entrepreneurs and
retail customers, delivered through
virtual channels and futuristic
branch experiences.
Passion to PerformSemangat untuk Memberikan Hasil Kerja yang Terbaik
Relationship BuildingMembangun Hubungan yang Harmonis dengan Seluruh Stakeholder
Innovation with IntegrityMelakukan Inovasi dan Terobosan-Terobosan Baru
yang Terukur Dengan Penuh Integritas
Delivery with DelightMenghasilkan Kinerja yang Memuaskan Para Stakeholder
Empowerment for ProgressMemberdayakan Sumber Daya Secara Maksimal
dan Bertanggung Jawab
Passion to PerformSemangat untuk Memberikan Hasil Kerja yang Terbaik
Relationship BuildingMembangun Hubungan yang Harmonis dengan Seluruh Stakeholder
Innovation with IntegrityMelakukan Inovasi dan Terobosan-Terobosan Baru
yang Terukur Dengan Penuh Integritas
Delivery with DelightMenghasilkan Kinerja yang Memuaskan Para Stakeholder
Empowerment for ProgressMemberdayakan Sumber Daya Secara Maksimal
dan Bertanggung Jawab
PRIDE
4 5Visi, misi & nilai-nilai perusahaanVISION, MISSION & CORPORATE VALUES
mnc bankLAPORAN TAHUNAN 2014 - ANNUAL REPORT 2014
6 7KINERJA 20142014 PERFORMANCE
mnc bankLAPORAN TAHUNAN 2014 - ANNUAL REPORT 2014
KINERJA20142014 PERFORMANCE
8 9KINERJA 20142014 PERFORMANCE
mnc bankLAPORAN TAHUNAN 2014 - ANNUAL REPORT 2014
IKHTISAR KEUANGAN / FINANCIAL HIGHLIGHTS
CAR 2010 - 2014 adalah Rasio Kewajiban Penyediaan Modal untuk Risiko kredit, Risiko Operasional, dan Risiko Pasar.CAR 2010 - 2014 is Calculated by Taking Credit Risk, Operational Risk, and Market Risk Into Account.
Keterangan dalam Juta / in Million Rupiah Remarks
Neraca 2014 2013 2012 2011 2010 Balance Sheet
Kas dan Setara Kas
Kredit yang Diberikan - Net
Total Aset
Total Liabilitas
Simpanan
Total Ekuitas
2.429.433
6.128.833
9.430.264
8.195.695
7.734.434
1.234.569
1.910.997
5.378.179
8.165.865
7.401.987
6.834.891
763.878
1.697.623
5.043.065
7.433.803
6.719.964
6.433.765
713.840
1.128.855
4.944.114
7.281.535
6.676.733
6.011.364
604.802
1.864.809
6.028.296
8.667.939
7.967.170
7.213.672
700.769
Cash and Cash Equivalent
Loans - Net
Total Assets
Total Liabilities
Deposits
Total Equities
Laporan Rugi Laba 2014 2013 2012 2011 2010 Statements of Income
Pendapatan Operasional
Beban Operasional
Laba (Rugi) Sebelum Pajak
Laba (Rugi) Bersih
Laba (Rugi) Komprehensif Tahun Berjalan - neto
Laba (Rugi) Bersih per Lembar Saham (dalam Rupiah Penuh)
823.588
(852.559)
(70.033)
(54.550)
(33.087)
(5,91)
763.121
(724.459)
(66.541)
(81.740)
(173.946)
(14,90)
754.258
(746.783)
6.010
1.036
1.118
0,19
893.595
(1.014.510)
(143.294)
(113.618)
(99.347)
(20,71)
907.472
(863.733)
38.915
28.203
18.252
5,6
Operating Revenues
Operating Expenses
Income Before Tax
Net Profit
Comprehensive Income For The Year
Earning (Loss) per Share(in Full Rupiah Amount)
Rasio Keuangan Utama (%) 2014 2013 2012 2011 2010 Key Financial Ratios (%)
Rasio Kecukupan Modal (CAR)
Rasio Kredit Bermasalah Terhadap Total Kredit - Gross
Rasio Laba Terhadap Aktiva (RoA)
Rasio Laba Terhadap Modal (RoE)
Marjin Bunga Bersih (NIM)
Rasio Beban Operasional Terhadap Pendapatan Operasional (BOPO)
Rasio Kredit Terhadap Dana Pihak Ketiga (LDR)
Giro Wajib Minimum (Rupiah)
Posisi Devisa Netto
Rasio Liabilitas Terhadap Jumlah Aktiva
17,79
5,88
(0,82)
(6,69)
3,43
108,54
80,35
8,18
6,10
86,91
13,09
4,88
(0,93)
(16,28)
4,84
107,77
80,14
8,20
4,04
90,65
11,21
5,78
0,09
0,26
5,44
99,68
79,48
8,41
4,19
90,40
10,12
6,25
(1,64)
(18,96)
5,43
114,63
84,93
8,22
3,96
91,69
12,55
4,34
0,51
5,33
5,15
94,60
84,96
9,33
8,23
91,92
Capital Adequacy Ratio (CAR)
Non Performing Loan (NPL) to Total Loan Ratio - Gross
Return on Assets (RoA)
Return on Equity (RoE)
Net Interest Margin (NIM)
Operating Expenses to Operating Income Ratio
(BOPO)
Loan to Deposit Ratio (LDR)
Minimum Reserve Requirement (IDR)
Net Open Position
Liabilities to Total Assets Ratio
Aset / Assets
Miliar Rp (Billion IDR)
15%8,166
9,430
2013 2014
Dana Pihak KetigaThird Party Fund
Miliar Rp (Billion IDR)
13%6,835
7,734
2013 2014
Kredit / Loans (Net)
Miliar Rp (Billion IDR)
14%5,378
6,129
2013 2014
Ekuitas / Equity
Miliar Rp (Billion IDR)
61%764
1,235
2013 2014
CAR
4.70%13.09%
17,79%
2013 2014
LDR
80,14%80,35%
2013 2014
9ikhtisar keuanganFINANCIAL HIGHLIGHTS
0.21%
10 11KINERJA 20142014 PERFORMANCE
mnc bankLAPORAN TAHUNAN 2014 - ANNUAL REPORT 2014
27OkT
Jajaran direksi Bank dan CEO MNC Group Bapak Hary Tanoesoedibjo foto bersama di Photowall disela-sela acara Grand Launching MNC Bank.
The Board of Directors of the Bank and CEO MNC Group Hary Tanoesoedibjo at Grand Launching MNC Bank in Jakarta.
24 2407JAN
16APR APR APR
PT Bank MNC Internasional Tbk (Bank) bersama PMI mengadakan “Aksi Donor Darah” serentak di 12 kota Indonesia.
PT Bank MNC Internasional Tbk (Bank) held “Blood Donation” together with PMI concurrently in 12 cities in Indonesia.
Bank bersama PMI menggelar Aksi Donor Darah rutin setiap 3 bulan sekali.
Bank holds “Blood Donation” together with PMI in every three months.
18JUL
Menyambut Idul Fitri, Bank memberikan santunan berupa alat kebutuhan sekolah dan uang tunai kepada anak yatim.
To celebrate Eid Al-Fitr, Bank donated stationaries and cash to orphanage.
Bank menandatangani perjanjian kerjasama pembiayaan & pinjaman modal kerja dengan PT Kemilau Permata Sawit.
Bank signed a joint agreement of working capital loans and financing with PT Kemilau Permata Sawit.
03okt
Bank menyerahkan hewan kurban kepada Masjid Jami ‘Al Musyarofah pada Hari Raya Idul Adha.
Bank donated sacrificial animals to the Jami ‘al Musyarofah on Eid Al-Adha Celebration.
Bank bekerja sama dengan PKPU Gelar Program Kesehatan Masyarakat – Pengobatan Gratis di Jl. Kenangga, Jakarta Utara.
Bank together with PKPU held free medical treatment at Jl. Kenanga, North Jakarta.
27OKT
Bank menggelar Press Conference dalam rangkaian acara Grand Launching MNC Bank di Jakarta.
Bank held Press Conference as part of Grand Launching MNC Bank in Jakarta.
GRAND LAUNCHINGMNC BANK
27 31okt okt
Acara Grand Launching MNC Bank bertema #Bank Masa Depan dimeriahkan sederet artis papan atas dan ditayangkan di RCTI.
The Grand Launching MNC Bank with a theme #Bank of the Future enlivened series of top artists and broadcasted on RCTI.
18NOp
Bank Meraih Peringkat 3 BUKU 1 dalam Anugerah Perbankan Indonesia oleh Majalah Economic Review.
Bank was awarded 3rd rank for BUKU 1 in Indonesian Banking Award by Economic Review Magazine.
Bank menjalin kemitraan dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk menerima layanan pembayaran PBB-P2 DKI Jakarta.
Bank is partnering with DKI Jakarta Provincial Governement to serve PBB-P2 DKI Jakarta payment.
12nop
Bank mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS-LB) dan Paparan Publik di Jakarta.
Bank held The Extraordinary General Meeting of Shareholders (EGMS) and Public Expose in Jakarta.
13NOp
Bank adakan acara Townhall Meeting bersama seluruh Karyawan di Jabodetabek dan luar kota yang berpartisipasi melalui conference call.
Bank held a Townhall Meeting with all employees in Jabodetabek as well as employees from outside Jabodetabek via conference call.
11PERISTIWA PENTING 2014 2014 EVENT HIGHLIGHTS
12 13KINERJA 20142014 PERFORMANCE
mnc bankLAPORAN TAHUNAN 2014 - ANNUAL REPORT 2014
nop
27Bank bekerjasama dengan PKPU gelar program kesehatan masyarakat – pengobatan gratis di kelurahan Jati Rahayu, Bekasi.
Bank held a health care program - a free medical treatment together with PKPU at Jati Rahayu District, Bekasi.
19 20des DES
Bank menandatangani kerjasama Pembiayaan Joint Financing dengan PT MNC Finance.
Bank signed Joint Financing cooperation with PT MNC Finance.
Bank turut memeriahkan ajang Pasar Keuangan Rakyat 2014 yang diprakarsai oleh OJK.
Bank participated in “Pasar Keuangan Rakyat 2014” held by OJK.
pENGHARGAAN DAN SERTIFIKASIAWARDS AND CERTIFICATIONS
Rasio-rasio keuangan utama mengalami peningkatan dan dibanding tahun sebelumnya dimana CAR mencapai 17,79% dan LDR 80,35% pada akhir tahun 2014. Pencapaian tersebut menghantarkan Bank untuk menerima penghargaan “Anugerah Perbankan Indonesia 2014” peringkat 3 – BUKU 1 dari Majalah Economic Review pada akhir 2014.
Key financial ratios were improving compared to the previous year in which CAR and LDR reached 17.79% and 80.35%, respectively at the end of 2014. Those achievements brought the Bank to receive “Indonesian Banking Award 2014” for 3rd rank - BUKU 1 from Economic Review magazine at the end of 2014.
jejak langkahMILESTONES
27JAN2014 22
JUL15OKT
PT MNC Kapital Indonesia Tbk
telah memiliki saham PT Bank
ICB Bumiputera Tbk sebesar 1,31
miliar atau 24% melalui Bursa Efek
Indonesia (BEI).
PT MNC Kapital Indonesia Tbk has
acquired PT Bank ICB Bumiputera
Tbk shares amounted to 1.31 billion,
or 24% through the Indonesia Stock
Exchange (IDX).
Berdasarkan surat Otoritas Jasa
Keuangan No. SR-120/D.03/2014,
PT MNC Kapital Indonesia Tbk
menjadi salah satu Pemegang Saham
Pengendali PT Bank ICB Bumiputera
Tbk.
Based on the Financial Services
Authority Letter No.SR-120/D.03/
2014, PT MNC Kapital Indonesia
Tbk became one of the controlling
shareholders PT Bank ICB
Bumiputera Tbk.
Melalui Keputusan Dewan Komisioner
Otoritas Jasa Keuangan No.18/KDK.03/2014
tanggal 15 Oktober 2014, PT Bank ICB
Bumiputera Tbk berubah nama menjadi PT
Bank MNC Internasional Tbk dan melakukan
perubahan logo dengan surat Otoritas Jasa
Keuangan No.S-41/PB.3.32/1/2014 tanggal
20 Oktober 2014.
By the decision of the Board of Commissioners
of the Financial Services Authority No.18
KDK.03/2014 dated 15 October 2014, PT
Bank ICB Bumiputera Tbk changed its name
to PT Bank MNC Internasional Tbk and as
mentioned in changed the logo has been the
Financial Services Authority letter No. S-41/
PB.3.32/1/2014 dated 20 October 2014.
13PENGHARGAAN DAN sertifikasiAWARDS AND CERTIFICATIONS
27nop
Pembukaan Kantor Kas Bank Pondok Gede dan penyerahan hadiah langsung sepeda motor kepada nasabah oleh Presiden Direktur Bank, Benny Purnomo.
Opening of Cash Office at Pondok Gede and direct handover of motorcycle as a gift to the customer by Presiden Director Bank, Benny Purnomo.
03DES
Bank menyelenggarakan acara Leadership Forum dengan tema Building The Foundation: Changing Mindset & Behavior.
Bank held a Leadership Forum with the theme, Building The Foundation: Changing Mindset & Behavior.
MNC BANKLAPORAN TAHUNAN 2014 - ANNUAL REPORT 2014
LAPORAN manajemenMANAGEMENT REPORT
14 15
LAPORAN MANAJEMENMANAGEMENT REPORT
MNC BANKLAPORAN TAHUNAN 2014 - ANNUAL REPORT 2014
LAPORAN DEWAN KOMISARISBOARD OF COMMISSIONERS REPORT
16 17
LAPORANDEWAN KOMISARISBOARD OF COMMISSIONERS REPORT
Para pemangku kepentingan yang terhormat,
Pada tahun 2014, pemulihan perekonomian global
cenderung tidak merata dan melambat karena masih
terkena dampak dari tahun sebelumnya. Ekonomi Amerika
Serikat (AS) sebagai faktor pendorong pemulihan ekonomi
global juga menuju perbaikan dan berada dalam siklus
yang meningkat. Seiring dengan hal itu, Bank Sentral AS
(The Fed) juga berupaya melakukan normalisasi kebijakan
moneter dengan menaikkan Fed Fund Rate (FFR) sehingga
mendorong apresiasi dolar AS yang kuat terhadap
hampir seluruh mata uang dunia dan meningkatkan risiko
pembalikan modal asing dari emerging markets, termasuk
Indonesia.
Dear Respected Stakeholders,
In 2014, the recovery of the global economy was tend to
be sporadic and considered slow due to effect from the
previous year. The US economy as the driving factor of
global economic recovery was showing improvement and
in the uptrend. Along with it, The Fed was continuing to
normalize its monetary policy by raising the Fed Funds
Rate (FFR) to encourage a strong appreciation of the US
Dollar against most currencies and increased the risk of
reversal from emerging markets, including Indonesia.
Bambang RatmantoPresiden Komisaris*
(merangkap Komisaris Independen)President Commissioner*
(Independent Commissioner)
Dari sisi permodalan, dalam rangka memperkuat struktur permodalan, MNC Bank melaksanakan right issue dengan persetujuan para
pemegang saham untuk meningkatkan modal dasar menjadi Rp 6 triliun dan modal
disetor menjadi Rp 1.5 triliun sehingga dapat dikategorikan pada BUKU 2.
On the capital adequacy, in order to strengthen the capital structure, MNC Bank issued a rights issue with the approval of the shareholders to
increase the authorized capital to IDR 6 trillion and paid-up capital to IDR 1.5 trillion,
so to be categorized in BUKU 2.
* Diangkat pada saat RUPSLB 12 Nopember 2014, dan pada saat penyusunan Annual Report 2014 ini telah mendapat persetujuan dari OJK sesuai Surat OJK
No.SR-1/D.03/2015 tanggal 2 Januari 2015 efektif sebagai Presiden Komisaris (merangkap Komisaris Independen).
* Appointed at the EGMS on 12 November 2014, and at the time of writing of this 2014 Annual Report, he had obtained approval from the OJK, pursuant to OJK Letter No. SR-1/D.03/2015 dated 2 January 2015 on his Official Appointment as
President Commissioner (Independent Commissioner).
MNC BANKLAPORAN TAHUNAN 2014 - ANNUAL REPORT 2014
LAPORAN DEWAN KOMISARISBOARD OF COMMISSIONERS REPORT
18 19
Sedangkan perekonomian di Eropa dan Jepang masih
mengalami tekanan meskipun stimulus ekonomi sudah
dilakukan dari sisi moneter. Ekonomi Tiongkok pun masih
mengalami perlambatan akibat proses rebalancing yang
sedang berjalan. Perkembangan ini telah mendorong
harga komoditas global khususnya komoditas mineral
dan pertanian menurun lebih besar dari yang diperkirakan.
Sedangkan harga minyak dunia menurun drastis yang
berpengaruh positif terhadap perekonomian Indonesia,
baik dari sisi fiskal, neraca pembayaran maupun
pertumbuhan ekonomi.
Sejalan dengan lemahnya pertumbuhan ekonomi
global dan kebijakan stabilisasi makroekonomi, secara
keseluruhan pada 2014 pertumbuhan ekonomi Indonesia
melambat menjadi 5,02%, lebih rendah dari tahun
sebelumnya. Hal ini berpengaruh pada fluktuasi nilai tukar
rupiah terutama dalam hal penyediaan likuiditas. Namun
industri perbankan di Indonesia pada tahun ini masih cukup
solid dengan kebijakan moneter yang stabil dan ketahanan
perbankan yang kuat. Tingkat suku bunga dan kebijakan
moneter masih dalam koridor yang ditetapkan oleh Bank
Indonesia. Tercatat bahwa suku bunga berada pada tren
yang terus naik untuk deposito dan pinjaman. Industri
perbankan mampu mendukung pertumbuhan ekonomi
dengan mengelola risiko dan kecukupan modal juga kuat
untuk menopang industri perbankan secara keseluruhan.
Kinerja Bank 2014
Dalam menjalankan fungsi pengawasan, Dewan Komisaris
menilai bahwa kondisi makro ekonomi yang masih
mengalami perlambatan ini tetap memberikan optimisme
bagi tim manajemen dan seluruh karyawan Bank. Dewan
Komisaris memberikan apresiasi terhadap kinerja Direksi
sepanjang tahun 2014 yang telah memberikan kinerja
terbaik dari tahun sebelumnya. Hal ini tercermin dari
perbaikan pada kinerja kuantitatif dan kualitatif dengan
parameter-parameter yang telah disepakati bersama.
Kinerja kuantitatif dinilai berdasarkan unsur profitabilitas,
efisiensi, kualitas aset, posisi Bank di pasar dan aspek
lainnya. Sedangkan kinerja kualitatif dinilai berdasarkan
kualitas layanan, penerapan strategi bisnis perusahaan
dan pemenuhan asas prudential banking.
While the economy in Europe and Japan was still under
pressure despite the economic stimulus already under
way from the monetary side. China’s economy was still
experiencing a slowdown due to the ongoing rebalancing
process. This development pushed global commodity
prices, especially minerals and agricultural commodities to
decline more than expected. Meanwhile, world oil prices
declined sharply giving the positive effect on the economy
of Indonesia, from the fiscal side, the balance of payments
and economic growth.
In line with the slowdown of global economic growth and
macroeconomic stabilization policies, overall in 2014,
Indonesia’s economic growth slowed to 5.02%, lower
than the previous year. It also affected the exchange
rate fluctuations, especially in terms of providing liquidity.
However the banking industry in Indonesia this year was
still quite solid with a stable monetary policy and strong
banking resilience. The interest rates and monetary policy
was still in the corridor set by Bank Indonesia. It was
recorded that interest rates were on the rising trend for
deposits and loans. The banking industry was able to
support economic growth by managing risk and capital
adequacy to keep strong to support the banking industry
as a whole.
Bank Performance in 2014
In executing its supervisory function, the Board of
Commissioners considered that the slow down in macro-
economy still provided optimism for the management team
and all employees of Bank. The Board of Commissioners
appreciated the performance of the Board of Directors
during the year 2014 for striving to give the best
performance compared to the previous year. These were
reflected in the improvement in both the quantitative and
qualitative performance based on our set parameters. The
quantitative performance was measured quality against the
Bank’s profitability, efficiency, asset, market position and
others. Whilst our qualitative performance was determined
by the level of service, execution of business strategy and
the compliance with prudential banking principles.
Kinerja keuangan Bank di tahun 2014 menunjukkan hasil
yang positif antara lain terlihat dari pertumbuhan kredit
yang disalurkan sebesar 13% atau mencapai Rp 6.257
miliar, meningkat dari Rp 5.516 miliar di tahun 2013. Hal
ini juga tercermin dari peningkatan ekuitas sebesar 62%
pada akhir Desember 2014 menjadi Rp 1.235 miliar dari
Rp 764 miliar pada periode yang sama 2013. Didukung
pula dengan peningkatan aset di tahun ini sebesar 15%
mencapai Rp 9.430 miliar dari tahun sebelumnya Rp 8.166
miliar. Pada tahun 2014 ini, manajemen telah berhasil
menekan kerugian yang sangat signifikan dari rugi sebesar
Rp. 81 miliar pada tahun 2013 menjadi Rp. 54 miliar.
Diharapkan upaya-upaya strategis yang dilakukan oleh
manajemen melalui program transformasi tahun 2015,
ke depan kinerja Bank semakin baik dan memberikan
nilai tambah bagi seluruh pemangku kepentingan serta
menghasilkan laba bersih yang optimal. Rasio-rasio
keuangan utama juga relatif mengalami peningkatan dan
dibanding tahun sebelumnya dimana CAR mencapai
17,79% dan LDR 80,35% pada akhir tahun 2014.
Pencapaian tersebut menghantarkan Bank untuk
menerima penghargaan “Anugerah Perbankan Indonesia
2014” peringkat 3 – BUKU 1 dari Majalah Economic Review
pada akhir 2014. Selain itu, perusahaan juga melakukan
beberapa aksi korporasi baik dari sisi permodalan, susunan
Dewan Komisaris dan Direksi serta perubahan pemegang
saham pengendali.
Dari sisi permodalan, dalam rangka memperkuat struktur
permodalan, Bank melaksanakan right issue dengan
persetujuan para pemegang saham untuk meningkatkan
modal dasar menjadi Rp 6 triliun dan modal disetor menjadi
Rp 1.5 triliun sehingga dapat dikategorikan pada BUKU 2.
Selain itu, pada tahun 2014 telah terjadi pergantian struktur
Dewan Komisaris dan Direksi seperti yang akan dijelaskan
secara rinci dalam Laporan Tata Kelola Perusahaan.
Dari sisi perubahan struktur pemegang saham, PT MNC
Kapital Indonesia Tbk melalui Bursa Efek Indonesia
menjadi salah satu Pemegang Saham Pengendali PT
Bank MNC Internasional, Tbk, yang sebelumnya dipegang
oleh ICB Financial Group Holding, pada tanggal 22 Juli
2014 berdasarkan surat Otoritas Jasa Keuangan No. SR-
120/D.03/2014.
The Bank’s financial performance in 2014 showed positive
results derived from the growth in lending by 13% to reach
IDR 6,257 billion, an increased from IDR 5,516 billion in
2013. This was also reflected in the increase in equity of
62% at the end of December 2014 to IDR 1,235 billion
from IDR 764 billion in the same period of 2013. Supported
by an increase in assets this year by 15% to reach IDR
9,430 billion from the previous year IDR 8,166 billion. In
2014, the bank successfully reduced its loss significantly
at 2013 from IDR 81 billion to IDR 54 billion. We hope that
through strategic efforts of the bank implementing the
transformational process during 2015, the performance
of the bank will improve, creating a positive value for all
stakeholders as well as generating an optimal net profit.
The main financial ratios were also relatively increased and
compared to the previous year in which the CAR reached
17.79% and 80.35% LDR at the end of 2014.
Those achievements brought the Bank to earn the
“Indonesian Banking Award 2014” in 3rd place - BUKU
1 by the Economic Review magazine at the end of 2014.
In addition, the company also did some corporate actions
in regard to capital, the Board of Commissioners and
Board of Directors composition as well as shareholders
composition.
On the capital adequacy, in order to strengthen its capital
structure, Bank issued a rights issue with the approval of
the shareholders to increase the authorized capital to IDR
6 trillion and paid-up capital to IDR 1.5 trillion, so it can be
categorized in BUKU 2. In addition, in 2014 there was a
change in the structure of the Board of Commissioners and
Directors as described in detail under the Good Corporate
Governance Report.
In regards, to the change in the shareholder ownership, PT
MNC Kapital Indonesia, Tbk through the Indonesia Stock
Exchange became one of the Controlling Shareholders
of PT Bank MNC Internasional, Tbk, formerly held by
ICB Financial Group Holdings, on July 22, 2014 based
on the letter from Financial Services Authority No. SR-
120/D.03/2014.
MNC BANKLAPORAN TAHUNAN 2014 - ANNUAL REPORT 2014
LAPORAN DEWAN KOMISARISBOARD OF COMMISSIONERS REPORT
20 21
Mengawali Transformasi sebagai Babak Baru
Bagi Bank, tahun ini merupakan suatu babak baru dalam
sejarah perjalanan perusahaan dengan bergantinya nama
Bank menjadi PT Bank MNC Internasional Tbk yang
sebelumnya PT ICB Bumiputera Tbk Hal ini bukan semata
berganti nama, namun merupakan momentum untuk
bertransformasi dari visi dan misi, fokus dan strategi bisnis,
budaya korporasi dalam suatu proses rebranding secara
keseluruhan.
Kebijakan untuk bertransformasi yang mulai diterapkan
sejak Oktober 2014 ini masih akan terus dilanjutkan hingga
Rencana Strategi Tahap Pengembangan Bank tercapai.
Oleh karena itu, ada beberapa hal yang harus diperhatikan
antara lain, dari aspek keterbukaan dan transparansi
pengelolaan Bank secara profesional yang telah diatur
dalam tatanan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan (Good
Corporate Governance / GCG) yang baik.
Dengan demikian, momentum ini harus mampu memacu
seluruh organ Bank untuk meningkatkan penerapan tata
kelola usaha yang baik di seluruh aspek Bank termasuk
pengelolaan manajemen risiko. Pengelolaan perusahaan
dalam koridor GCG bukan sekedar mematuhi aturan
yang telah ditetapkan pemerintah, tetapi Bank berjuang
memberikan nilai tambah dalam setiap aspek bisnis bagi
semua pemangku kepentingan. Perubahan fokus bisnis
dari korporasi ke segmen UKM dan konsumer tentunya
akan mengubah pola bisnis di beberapa lini salah satunya
layanan dan produk yang perlu disesuaikan dengan
tuntutan perubahan atau transformasi dalam tubuh Bank.
Kami juga menilai seluruh komite yang mendukung fungsi
pengawasan Dewan Komisaris telah berjalan dengan baik,
mulai dari Komite Audit, Komite Pemantau Risiko, dan
Komite Nominasi dan Remunerasi.
Venturing Transformation as New Chapter
For the Bank, this year was a new chapter in the history
of the company with the rebranding of Bank’s name to
PT Bank MNC Bank Internasional Tbk formerly PT ICB
Bumiputera Tbk This was not merely a rebranding on
name, however this was also a momentum to transform the
vision and mission, business focus and strategy, corporate
values as an integral part of one rebranding process.
The transformation strategy started in October 2014 will
continue until the Bank’s Strategic Plan Development
Phase is reached. Therefore, there are several aspects to
consider, among others, from the aspect of disclosure and
transparency of Bank, as stipulated in the Good Corporate
Governance (GCG) principles.
Therefore, this momentum should inspire all areas of
Bank to enhance the implementation of good corporate
governance in every aspect including risk management.
Adhering to GCG is not about complying with Bank has
to strive to create added value in its business activities
for the benefit of all stakeholders. The change in
business focus from Corporate to SME and Consumer
segments will certainly change the way we do business
including products and services that need to adapt to
the change or transformation in the Bank. We feel that
all committees supporting the Board of Commissioners’
supervisory functions have performed well, starting from
the Audit Committee, Risk Oversight Committee as well as
Nomination and Remuneration Committee.
Menatap Ke Depan
Tahun 2015, Dewan Komisaris menilai situasi dalam negeri
masih akan diwarnai oleh pemulihan ekonomi global dan
ketidakpastian politik. Faktor tersebut perlu dipertimbangkan
agar Direksi perlu senantiasa berhati-hati dalam menjalankan
bisnis, antara lain dengan menjaga kualitas aktiva produktif,
memelihara likuiditas yang cukup dan meningkatkan efisiensi
dan produktivitas Bank.
Ke depan, Bank akan tetap memegang komitmen
untuk melaksanakan prinsip tata kelola perusahaan
melalui penerapan Good Corporate Governance (GCG)
yang berkesinambungan. Bank akan tetap melanjutkan
implementasi berbagai program untuk memperbaiki,
memperkuat dan menyempurnakan pelaksanaan praktik
GCG di seluruh tingkatan organisasi. Upaya perbaikan
diantaranya dilakukan melalui penyusunan dan pelaksanaan
review atas berbagai kebijakan dan prosedur internal
agar tetap selaras dan memenuhi ketentuan Peraturan
Perundang-undangan yang berlaku. Tekad, pengabdian
dan komitmen yang telah ditunjukkan oleh segenap jajaran
karyawan dan Direksi dalam kinerja selama 2014 menjadi
kebanggaan khusus bagi Dewan Komisaris. Mengingat
pencapaian atas kinerja tahun ini adalah hasil dari kerjasama
tim yang baik disertai semangat dan kerja keras yang pantang
menyerah. Akhir kata, Dewan Komisaris pada kesempatan
ini juga menyampaikan penghargaan dan terima kasih
kepada segenap jajaran karyawan dan Direksi Bank dan para
pemangku kepentingan atas dukungan dan kepercayaan
pada Bank selama ini.
Looking Forward
In 2015, the Board of Commissioners predicts that the
situation in domestic market will continue to be affected
by the recovery of the global economy and political
uncertainties. The Board of Directors should continue
to adopt prudent business practices by guarding the
quality of earning assets, maintaining adequate liquidity
and improving the Bank’s efficiency and productivity to
weather these challenges in the coming year.
Moving forward, the Bank will continue to uphold its
commitment to implement the corporate governance
principles through the sustainable Good Corporate
Governance (GCG) practices. The Bank will continue to
implement a variety of programs to improve, strengthen
and refine GCG practices throughout the organization by
formulating and reviewing internal policies and procedures
to maintain compliance with the prevailing laws and
regulations. The determination, service and commitment
demonstrated by our employees and the Board of
Directors in 2014 was a special pride for the Board of
Commissioners. This year’s performance was the result
of good teamwork with unwavering spirit and hardwork.
Last but not least, we would like to take this opportunity
to extend our appreciation and gratitude to all the Bank’s
employees and Board of Directors, as well as to our
stakeholders, for their support and trust in the Bank.
Salam,
Regards,
Bambang Ratmanto
Presiden Komisaris / Komisaris Independen
President Commissioner / Independent Commissioner
MNC BANKLAPORAN TAHUNAN 2014 - ANNUAL REPORT 2014
LAPORAN DEWAN KOMISARISBOARD OF COMMISSIONERS REPORT
22 23
Beliau ditunjuk sebagai Komisaris MNC Bank efektif sejak 9 Juni 2014. Beliau pernah menjabat sebagai Wakil Direktur Utama PT MNC Finance, Direktur PT Bhakti Capital Indonesia Tbk, Direktur Utama PT MNC Finance (dahulu PT Bhakti Finance), Komisaris PT MNC Life Assurance, Komisaris Utama PT MNC Asuransi Indonesia dan Direktur MNC Capital. Beliau menyelesaikan Bachelor of Business Administration dari Fakultas Bisnis University of Wisconsin, Madison, Amerika Serikat pada tahun 1985.
Purnadi Harjono ( 52 )Komisaris / CommissionerWarga Negara Indonesia /Indonesian Citizen
Purnadi HarjonoKomisaris
Commissioner
Eko B. SupriyantoKomisaris Independen**Independent Commissioner**
Bambang RatmantoPresiden Komisaris (Komisaris Independen)*
President Commissioner (Independent Commissioner)*
PROFIL DEWAN KOMISARISBOARD OF COMMISSIONERS’ PROFILE
profil dewan komisarisBOARD OF COMMISSIONERS’ PROFILE
Ditunjuk sebagai Presiden Komisaris sejak 12 November 2014 dan merangkap sebagai Komisaris Independen pada 2 Januari 2015 sesuai surat Otoritas Jasa Keuangan No SR-1/D.03/2015. Beliau pernah menjabat beberapa jabatan penting di PT Bank CIMB Niaga Tbk dari Head of Finance & Accounting, Head of Operation & Adm, Head of Strategic & Centralized Operation (Pejabat Eksekutif) hingga Head of Credit & Operations Policy (Pejabat Eksekutif). Beliau menyelesaikan Pascasarjana Jurusan Manajemen di Sekolah Tinggi Manajemen Prasetya Mulya pada tahun 2008.
Appointed as President Commissioner since 12 November 2014 and has served as Independent Commissioner on 2 January 2015 based on the Financial Services Authority letter No. SR-1/D.03/2015. He has held several important positions in PT Bank CIMB Niaga Tbk from the Head of Finance & Accounting, Head of Operation & Administration, Head of Strategic & Centralized Operations (Executive Officer) to Head of Credit & Operations Policy (Executive Officer). He completed his Magister Management at the College of Management Prasetya Mulya, Jakarta in 2008.
Beliau diangkat sebagai Komisaris Independen MNC Bank berdasarkan surat OJK No. SR-2/D.03/2015 tanggal 2 Januari 2015. Sebelumnya beliau pernah menjabat menjadi komisaris independen Bank Mutiara periode 2009 -2014 Selain itu, beliau aktif sebagai anggota maupun pengurus di berbagai organisasi seperti Perbanas, Ikatan Bankir Indonesia, Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Jakarta, Indonesia. Beliau menyelesaikan Program Pascasarjana Manajemen jurusan Perbankan dan Pasar Modal dari Universitas Trisakti, Jakarta tahun 2014.
He was appointed as Independent Commissioner MNC Bank based on the OJK letter No. SR-2/D.03/2015 on 2 January 2015. He served as Director of PT Infoartha Primary Publisher (Infobank Magazine) and until now serves as Commissioner. In addition, he is an active member and official in various organizations such as Perbanas, Bankers Association of Indonesia, Indonesian Economists Association (ISEI) Jakarta, Indonesia. He completed Magister Management of Banking and Capital Markets from Trisakti University, Jakarta in 2014.
Bambang Ratmanto ( 56 )Presiden Komisaris / Komisaris Independen*
President Commissioner / Independent Commissioner*Warga Negara Indonesia / Indonesian Citizen
Eko B. Supriyanto ( 51 )Komisaris Independen** / Independent Commissioner**Warga Negara Indonesia / Indonesian Citizen
He has been appointed as Commissioner of MNC Bank effective since 9 June 2014. He has served as Vice President Director of PT MNC Finance, Director of PT Bhakti Capital Indonesia Tbk, President Director of PT MNC Finance (formerly PT Bhakti Finance),
Commissioner of PT MNC Life Assurance, Commissioner of PT MNC Asuransi Indonesia and Director of MNC Capital. He completed a Bachelor of Business Administration from the Business School of the University of Wisconsin, Madison, USA in 1985.
* Diangkat pada saat RUPSLB 12 Nopember 2014, dan pada saat penyusunan Annual Report 2014 ini telah mendapat persetujuan dari OJK sesuai Surat OJK No. SR-1/D.03/2015 tanggal 2 Januari 2015 efektif sebagai Presiden Komisaris (merangkap Komisaris Independen).
* Appointed at the EGMS on 12 November 2014, and at the time of writing of this 2014 Annual Report, he had obtained approval from OJK, pursuant to OJK Letter No. SR-1/D.03/2015 dated 2 January 2015 on his Official Appointment as President Commissioner (Independent Commissioner)
** Diangkat pada saat RUPSLB 12 Nopember 2014, dan pada saat penyusunan Annual Report 2014 ini telah mendapat persetujuan dari OJK sesuai Surat OJK No. SR-2/D.03/2015 tanggal 2 Januari 2015 efektif sebagai Komisaris Independen.
** Appointed at the EGMS on 12 November 2014, and at the time of writing of this 2014 Annual Report, he had obtained approval from the OJK, pursuant to OJK Letter No. SR-2/D.03/2015 dated 2 January 2015 on his Official Appointment as Independent Commissioner.
MNC BANKLAPORAN TAHUNAN 2014 - ANNUAL REPORT 2014
LAPORAN DIREKSIBOARD OF DIRECTORS’ REPORT
24 25
Benny PurnomoPresiden DirekturPresident Director
LAPORAN DIREKSIBOARD OF DIRECTORS REPORT
Dari sisi rasio permodalan, terdapat peningkatan modal yang signifikan, CAR Bank meningkat dari 13,09% pada 2013 menjadi 17,79% pada 2014. Kenaikan ini tidak terlepas dari penambahan modal oleh Pemegang Saham untuk meningkatkan kinerja Bank yang positif. Dengan peningkatan modal dari Rp 548,6 miliar pada 2013 dan menjadi Rp 1,5 triliun pada 2014 maka Bank masuk kelompok BUKU 2.
In regards to the capital adequacy ratio, there was a significant capital improvement, Bank’s CAR increased from 13.09% in 2013 to 17.79% in 2014. This increase is due to the additional capital from Shareholders to create positive Bank’s performance. With the increasing of capital from IDR 548.6 billion in 2013 to IDR 1.5 trillion in 2014, the Bank managed to enter into BUKU 2 category.
MNC BANKLAPORAN TAHUNAN 2014 - ANNUAL REPORT 2014
LAPORAN DIREKSIBOARD OF DIRECTORS’ REPORT
26 27
Para Pemangku Kepentingan yang Terhormat,
Meski kondisi ekonomi global masih dalam tahap pemulihan,
kondisi perekonomian dalam negeri masih menunjukkan tren
yang positif. Dilihat dari PDB Indonesia tumbuh di 5,0% pada
tahun 2014, inflasi tercatat sebesar 8,36% lebih rendah dari
tahun sebelumnya sebesar 8,38% yang juga mempengaruhi
kondisi perbankan nasional.
Didukung oleh ketahanan perbankan yang kuat dan kebijakan
moneter yang stabil, industri perbankan di Indonesia selama
2014 dinilai masih solid. Suku bunga berada pada tren yang
terus naik untuk deposito dan pinjaman. Walaupun begitu
Industri perbankan mampu mendukung pertumbuhan
ekonomi dengan mengelola risiko dan kecukupan modal
juga kuat untuk menopang industri perbankan secara
keseluruhan.
Tahun 2014 merupakan tahun yang membentuk fundamental
yang kokoh bagi Bank. Periode di mana Bank melakukan
konsolidasi dan persiapan matang untuk memasuki suatu
babak baru dalam mewujudkan visi menjadi Bank Masa
Depan.
Kinerja Keuangan 2014
Setelah melalui kondisi ekonomi yang cukup menantang
dalam beberapa tahun terakhir, pada tahun 2014, Bank
telah berhasil mencatatkan kinerja keuangan yang lebih baik
dari tahun sebelumnya.
Total pinjaman yang disalurkan meningkat sebesar 13%
mencapai sebesar Rp 6.257 miliar dibanding periode
yang sama di tahun 2013 sebesar Rp 5.516 miliar. Selain
pertumbuhan kredit, dana pihak ketiga juga naik 13%
mencapai Rp 7,7 triliun dibanding tahun sebelumnya sebesar
Rp 6,8 triliun. Peningkatan dana pihak ketiga tersebut
mempengaruhi naiknya Loan to Deposit Ratio (LDR) sebesar
80,35% dibanding tahun sebelumnya sebesar 80,14%.
Dari sisi rasio permodalan, terdapat peningkatan modal yang
signifikan demi membantu menaikkan CAR dari 13,09%
Dear Respected Stakeholders,
Despite the global economic condition still in the recovery
phase, the domestic economy was still showing a positive
trend. As Indonesia’s GDP grew 5.0% in 2014, the inflation
rate was recorded at 8.36%, which was lower than the
inflation rate of the previous year at 8.38% which was also
affecting the national banking condition.
Supported by strong banking resilience and stable
monetary policy, Indonesia banking industry in 2014 was
still solid. The interest rates were on the upward trend for
both deposits and loans. Eventually, Banking industry was
able to support economic growth with manageable risks
and capital adequacy was also strong to sustain the overall
banking industry.
2014 was a year where solid fundamental was built for
the Bank. It was the period where the Bank was doing
consolidation and well thought preparation for entering
a new phase to realize its vision to become Bank of the
Future.
2014 Financial Performance
After facing a challenging economic situation in the last few
years, in 2014, the Bank succeessfully achieved a better
financial performance from the previous year.
Total lending rose by 13% to IDR 6,257 billion, compared
to the same period in 2013 reached IDR 5,516 billion.
Besides loan growth, third-party funds also rose 13% by
the end of 2014 to IDR7.7 trillion compared to IDR 6.8
trillion from the previous year. The increase in third party
funds resulted in the increase in Loan to Deposit Ratio
(LDR) to 80.35% from the previous year 80.14%.
From the capital adequacy ratio, there was a significant
improvement in capital increasing CAR from 13.09% in
pada 2013 menjadi 17,79% pada 2014 adalah hasil dari
penambahan modal. Dengan peningkatan modal dari Rp
548,6 milIar pada 2013 dan menjadi Rp 1,5 trilIun pada
2014 maka Bank masuk kelompok BUKU 2.
Secara keseluruhan, kinerja keuangan 2014 telah
melampaui beberapa sasaran kunci yang ditetapkan
untuk tahun 2014 dan merupakan pencapaian yang positif
di tengah persaingan yang semakin meningkat di industri
perbankan.
Penerapan Strategi Dalam MelakukanTransformasi
Sejak berganti nama menjadi MNC Bank, kami melakukan
perubahan di segala lini bisnis baik dari visi dan misi,
fokus dan strategi bisnis, fokus segmen, maupun nilai-
nilai perusahaan. Arah kebijakan strategis Bank pun turut
berubah sesuai dengan kebutuhan transformasi yang
terjadi dalam organisasi.
Jajaran Komisaris dan Direksi baru terdiri atas orang-
orang yang berpengalaman lebih dari 15 tahun di dunia
perbankan.
Para pemegang saham Bank menaruh harapan pada
manajemen agar dapat mencapai pertumbuhan yang
menguntungkan dan berkualitas. Upaya manajemen untuk
memenuhi harapan tersebut adalah mempersiapkan diri
dengan strategi-strategi transformasi dalam 4 bidang, dan
melalui 9 langkah-langkah strategis yang akan ditempuh
untuk mencapai target bisnis tahun 2015.
Kami fokus melakukan transformasi pada 4 bidang
yakni (i) Perubahan pola pikir dan cara bekerja seluruh
SDM Bank dari proses rekrutmen hingga evaluasi kinerja
dengan diberlakukannya KPI (Key Performace Indicator); (ii)
produk, layanan dan inovasi terutama inovasi penggunaan
teknologi perbankan seperti mobile banking dan internet
banking; (iii) customer experience; and (iv) pola komunikasi,
baik internal maupun eksternal.
2013 to 17.79% as a result of the capital. With the increase
in capital from IDR 548.6 billion in 2013 to IDR 1.5 trillion in
2014, the Bank was in BUKU 2 category.
In general, 2014 financial performance has exceeded
some key targets and was a positive achievement amidst
the increasingly challenging banking landscape.
Transformation Strategy
Since the rebranding to MNC Bank, we started
implementation of transformation in all aspects from vision
and mission, focus and business strategy, segment focus,
and corporate values. Bank strategic directions was also
change to adapt with the transformation ongoing in the
organization.
The new Board of Commissioners and Board of Directors
were coming from professionals with more than 15 years
of banking experience.
The Bank shareholders entrusted their expectation in the
management to achieve a profitable and superior growth.
In order to achieve the expectations, the management
team prepared transformation strategies in 4 streams
and through 9 key strategic initiatives to achieve 2015
business target.
We focused on the 4 transformation streams which were:
(i) a change of mindset, including changes in work process
for all employees in Bank from recruitment to performance
evaluation by using KPI (Key Performance Indicator); (ii)
products, services and innovation especially banking
technology innovation such as mobile banking and
internet banking; (ii) the customer experience; and (iv) the
communication methods, both internally and externally.
MNC BANKLAPORAN TAHUNAN 2014 - ANNUAL REPORT 2014
LAPORAN DIREKSIBOARD OF DIRECTORS’ REPORT
28 29
Demi mewujudkan proses transformasi, Bank berupaya
melakukan 9 langkah-langkah strategis yang sudah
disusun oleh manajemen yakni untuk memperkuat struktur
permodalan, Bank akan melakukan right issue di tahun
2015. Di sisi lain, Bank juga menekankan pada strategi
untuk membangun dan meningkatkan jumlah nasabah
baik tabungan maupun pinjaman dan memfokuskan pada
sinergi yang kuat dengan anak perusahaan lain dalam
MNC Grup baik itu karyawan maupun mitra bisnis.
Dari sisi jaringan distribusi, hal yang perlu difokuskan
pada penataan dan pengembangan jaringan cabang
(branch network) akan dilakukan secara keseluruhan
dengan melakukan evaluasi terhadap lokasi, sumber daya
manusia, infrastruktur pendukung dan kinerja cabang. Dari
hasil evaluasi tersebut, Bank akan melakukan relokasi,
reorganisasi, pengembangan sumber daya manusia dan
peningkatan infrastruktur pendukung demi meningkatkan
kinerja efisiensi masing-masing cabang. Selain itu,
perluasan dan penambahan ATM akan dilakukan secara
tepat dan terukur. Bank juga berencana untuk memperluas
jaringan ATM melalui kerja sama dengan Jaringan ATM
Prima. Pengembangan yang tak kalah penting yakni pada
electronic channels, akan dilakukan pengembangan Mobile
Banking, Internet Banking personal, Internet Banking-Cash
Management, dan Jaringan Debit merupakan fokus utama
untuk mendukung pencapaian target Bank.
Dari sisi layanan dan produk, Bank mengembangkan
produk dan jasa yang dapat memenuhi kebutuhan
keuangan segmen nasabah yang menjadi target yakni
UKM dan konsumer. Faktor sumber daya manusia menjadi
ujung tombak keberhasilan penerapan pelayanan dengan
fokus bisnis yang baru. Manajemen juga mengembangkan
struktur organisasi dan komposisi karyawan untuk
menciptakan proses bisnis yang efektif dan efisien melalui
proses pelatihan yang terstruktur dan sistematis. Didukung
dengan sumber daya manusia yang memiliki pengalaman
di bidangnya masing-masing, Bank yakin akan dapat
mendukung strategi usaha Bank ke depan.
Untuk mendukung pencapaian target bisnis, Bank juga
perlu membangun atau mengkaji ulang proses-proses
bisnis yang ada dan melakukan pengembangan serta
To realize the transformation process, Bank sought to
implement 9 strategic initiatives set by the management in
order to strengthen the capital structure, the Bank will have
rights issues in 2015. On the other hand, The Bank also
emphasized on strategies to build and increase the number
of customers for both loans and deposit customers and
focus on creating strong synergy with other subsidiaries in
the MNC Group for both employees or business partners.
On the distribution channels, the focus was on re-
organization and development of the branch network
which to be performed in its entirety with evaluation on
the location, human resources, infrastructure and branch
performance. From the evaluation result, the Bank
continued to relocate, reorganize, develop our human
resources and improve the infrastructure in order to
increase the efficiency and performance for each branch.
In addition, the expansion of ATM will be done thoroughly.
The Bank also planned to expand its ATM network through
cooperation with ATM Prima. The other development was
in electronic channels through Mobile Banking, Internet
Banking Personal, Internet Banking - Cash Management
and Debit. As the main focus to achieve the Bank’s target.
On products and services, the Bank developed products
and services to meet the financial needs of the target
customer, such as SMEs and Consumer. Human resource
factor became the frontier to successfully implement
quality service with new business focus. Management also
developed the organizational structure and employees
alignment to create efficient and effective business process
through a structured and systematic training. Supported
by human resources in their respective fields, Bank is
confident to support the business strategy going forward.
To achieve the business target, Banks needs to develop or
review the existing business process and to develop and
update infrastructure, including hardwares and softwares.
pembaruan infrastruktur termasuk perangkat keras dan
lunak. Selain dari sisi bisnis, Bank juga memperkuat
kepatuhan di segala bidang secara umum dan perkreditan
pada khususnya, Bank akan memperbaiki kebijakan dan
prosedur yang ada serta melaksanakan beberapa program
kerja untuk menyempurnakan sistem pemantauan
kepatuhan Bank. Strategi lain yang diterapkan adalah
dari sisi penyelesaian kredit bermasalah dan peningkatan
rentabilitas, Bank membentuk sebuah Komite
Penyelesaian Kredit Bermasalah (Tim Task Force).Tim
ini memantau kualitas dan penagihan kredit per segmen
bisnis dan debitur besar secara berkala. Tim Task Force
akan didukung dengan karyawan yang berpengalaman
di bidangnya untuk mempercepat penyelesaian kredit
bermasalah. Terkait kebutuhan tenaga berpengalaman
ini juga mendapat dukungan tenaga berpengalaman dari
MNC Grup.
Manajemen Risiko
Kami menyadari bahwa pengambilan dan pengendalian
risiko merupakan elemen inti dalam kegiatan transformasi.
Tujuan kami bukanlah untuk menghilangkan risiko
sepenuhnya, namun kami ingin mencapai suatu keadaan
yang seimbang antara risiko dan imbal balik yang diperoleh.
Hal ini kami harapkan bisa dicapai melalui strategi yang
telah kami sebutkan sebelumnya sehingga Bank dapat
mengurangi risiko yang timbul serta meningkatkan
pendapatan. Dengan demikian kami yakin bahwa ini
merupakan salah satu competitive advantage yang kami
miliki.
Terkait pengelolaan risiko tersebut, Bank akan melakukan
pengembangan infrastruktur manajemen risiko dengan
menerapkan Integrated Risk Management Framework
yang terdiri dari strategi, organisasi, kebijakan dan
prosedur, serta infrastruktur manajemen risiko. Langkah
tersebut seiring dengan penguatan pada Good Corporate
Governance Bank dengan mengubah struktur organisasi
yang disesuaikan dengan strategi Bank, dan juga
penguatan proses serta sistem aplikasi untuk mendukung
pertumbuhan Bank secara sehat dan berkesinambungan.
Aside from business, the Bank needs to strengthen
compliance in general and especially credit, the Bank will
improve existing policies and procedures and implement
several programs to enhance the Bank’s compliance
monitoring system. Another strategy in regards to Non-
Performing Loans and collection, the Bank formed a Task
Force to settle Non-Performing Loans. This Task Force
monitored the quality and collection for each business
segment and debtors regularly. The Task Force was
supported by experienced and qualified employees to
expedite the completion of non-performing loans. The
needs for experienced personnel was also supported by
MNC Group.
Risk Management
We realized that risk management was a core element in
our transformation. Our goal was not to eliminate all risk,
but to achieve a balance between risk and return. We hope
to achieve this through the strategy mentioned earlier, so
the Bank was able to reduce the risk and increase revenue.
We believe that this gave us a competitive advantage.
Related to the risk management, the Bank will undertake
the development of risk management infrastructure to
implement the Integrated Risk Management Framework
consisting of strategy, organization, policies and
procedures, as well as risk management infrastructure.
This step was in line with our commitment to improve good
corporate governance by changing the organizational
structure in accordance with the Bank’s strategy, and
also to strengthen the process and application systems
to support the sustainable and healthy business growth.
MNC BANKLAPORAN TAHUNAN 2014 - ANNUAL REPORT 2014
LAPORAN DIREKSIBOARD OF DIRECTORS’ REPORT
30 31
Membangun Transparansi UntukKeberlanjutan
Selain fokus transformasi di 4 bidang di atas, transformasi
juga dilakukan dalam bidang tata kelola perusahaan
yang menekankan pada penerapan seluruh aturan yang
berlaku serta upaya sosialisasi dan internalisasi Tata Kelola
Perusahaan.
Menuai Harapan Di Masa Depan
Ke depan, Bank akan terus meningkatkan kinerjanya
terutama dalam hal kecukupan modal, pertumbuhan
aset, pengembangan produk dan layanan serta perluasan
jaringan operasi serta efisiensi pengambilan keputusan
untuk perolehan kredit bagi nasabah. Bank melakukan
evaluasi dan pengembangan secara berkesinambungan
atas perubahan dari fokus bisnis korporasi ke Konsumer
dan UKM termasuk penyesuaian layanan dan produk.
Bank juga melakukan evaluasi dan pengembangan struktur
organisasi untuk menciptakan proses bisnis yang efektif
dan efisien Bank juga akan merekrut beberapa karyawan
senior dari pasar yang mempunyai keahlian khusus untuk
mendukung strategi usaha bank.
Berbekal sumber daya manusia, permodalan yang
kokoh, serta bersinergi dengan MNC Group, Bank akan
mampu meningkatkan pertumbuhan profitabilitas , serta
mendapatkan pertumbuhan yang berkesinambungan.
Sebagai warga korporat yang baik, Bank memiliki
tanggung jawab untuk berkontribusi bagi seluruh
pemangku kepentingan melalui performa MNC Bank yang
baik dan memberi nilai tambah bagi karyawan, mitra bisnis,
komunitas, lingkungan dan bangsa. Kami juga menyadari
bahwa menjadi perusahaan yang fokus pada bisnis inti,
akan membawa hal-hal positif bagi Bank. Peningkatan
kapasitas, kapabilitas, kesehatan, kinerja perusahaan
serta aset akhirnya akan dapat memberikan manfaat bagi
seluruh pemegang pemangku kepentingan.
Building Transparency for Sustainability
Besides the 4 transformation streams mentioned above,
transformation was also implemented in corporate
governance, emphasizing in implementation of all code of
conduct and socialization and internalization of the GCG.
Reaping Future Expectations
In the future, the Bank will continue to improve its
performance especially in capital adequacy, asset
growth, products and services development and network
expansion as well as efficiency in decision making
for customer loan approval. The Bank has began the
evaluation and development on going basis in regards to
change in business focus from Corporation to SME and
Consumer including adjustment in products and services.
The Bank also evaluated and developed of the
organizational structure to create effective and efficient
business process. The Bank planned to recruit senior
employees with the right skill set.
With solid human resources and adequate capital, the
Bank was able to grow profitabiility and achieve sustainable
business growth. As a good corporate citizen, the Bank
was reponsible to all stakeholders to achieve good
performance and to add value for employees, business
partners, community, society and nation. We realized that
focusing on our core business would create a positive
impact for the Bank. The increase in capacity, capability,
health, performance and assets ultimately provided
benefits to all stakeholders.
Kami menyampaikan terima kasih dan hormat yang
sebesar-besarnya kepada nasabah, pemegang saham,
mitra kerja Bank, serta kepada Dewan Komisaris yang
tidak henti-hentinya memberikan arahan dan dukungan.
Akhir kata, kami percaya bahwa dengan dukungan Dewan
Komisaris, seluruh pemegang saham, nasabah, mitra kerja
serta seluruh karyawan Bank, masa depan yang lebih baik
bukanlah sekedar impian tetapi suatu pencapaian yang
telah ada dalam genggaman.
We would like to thank our customers, shareholders,
business partners, and the Board of Commissioners which
relentlessly providing us with direction and support.
Last but not least, we believe with the support of Board
of Commissioners, all shareholders, customers, business
partners and all the Bank employees, a better future is not
only a dream, but an achievement that we already hold in
our hands.
Salam,
Regards,
Benny Purnomo
Presiden Direktur / President Director
MNC BANKLAPORAN TAHUNAN 2014 - ANNUAL REPORT 2014
LAPORAN DIREKSIBOARD OF DIRECTORS’ REPORT
32 33
PROFIL DIREKSIBOARD OF DIRECTORS’ PROFILE
MNC BANKLAPORAN TAHUNAN 2014 - ANNUAL REPORT 2014
PROFIL DIREKSIBOARD OF DIRECTORS’ PROFILE
Benny HelmanDirektur / Director
Nerfita Primasari Direktur / Director
Widiatama BunartoDirektur / Director
Tjit Siat FunDirektur yang membawahkan Fungsi Kepatuhan /Compliance Director
Benny PurnomoPresiden Direktur / President Director
Dari kiri ke kanan / From left to right
Sindbad Rijadi Hardjodipuro Direktur Independen / Independent Director
MNC BANKLAPORAN TAHUNAN 2014 - ANNUAL REPORT 2014
LAPORAN DIREKSIBOARD OF DIRECTORS’ REPORT
34 35
Pada tanggal 12 November 2014, beliau diangkat sebagai Presiden Direktur MNC Bank. Sebelumnya pernah menjabat sebagai Wakil Presiden Direktur MNC Bank, Direktur PT Bank Mutiara Tbk (2009-2014), Consumer Channel Division Head PT Bank OCBC NISP Tbk (2006-2009), dan berkarir selama 14 tahun di PT BCA Tbk dengan berbagai posisi dengan jabatan terakhir Product Management Senior Manager. Beliau memulai karir sebagai Programmer di Inti Salim Corpora tahun 1989 – 1991 dan menyelesaikan Program Pascasarjana di bidang studi Manajemen dari UNIKA Atmajaya pada tahun 2003.
On 12 November 2014, he was appointed as President Director of MNC Bank. Previously served as Vice President Director of MNC Bank, Director of PT Bank Mutiara Tbk (2009-2014), the Consumer Channel Division Head of PT Bank OCBC NISP Tbk (2006-2009), and a career for 14 years in PT BCA Tbk with a variety of positions with the latest position as Senior Manager of Product Management. He started his career as a programmer at Inti Salim Corpora (1989 - 1991) and completed Magister Management from UNIKA Atma Jaya in 2003.
Ditunjuk sebagai Direktur MNC Bank per tanggal 24 Mei 2012. Sebelumnya berkarir dari 2008 di Bank Commonwealth dan menduduki beberapa posisi diantaranya Deputy Director SME dan Commercial, Chief of SME Sales, dan Advisor to Deputy CEO. Memulai karirnya di Bank Niaga setelah menyelesaikan Program Pendidikan Eksekutif tahun 1988, berawal menjadi Cash Officer, Operation Officer hingga Credit Officer di Cirebon lalu Branch Manager Bandung, Branch Manager Makassar, Banking Head merangkap Remedial wilayah Indonesia Timur di Surabaya, Area Manager wilayah Sumatera di Medan. Jabatan lain yang pernah diemban antara lain Presiden Komisaris PT Niaga International Factors, Area Business Manager wilayah Jabodetabek dan Lampung, Commercial Linkage Development Head, Mortgage Group Head, Area Retail Manager wilayah Jabodetabek.
Appointed as Director of MNC Bank since 24 May 2012. Previously worked in the Commonwealth Bank (2008) and held several positions including Deputy Director of SME and Commercial, Chief of SME Sales, and Advisor to the Deputy CEO. Started his career in Bank Niaga after completing the Executive Education Program in 1988, started as Cash Officer, Operations Officer to Credit Officer in Cirebon and Bandung Branch Manager, Branch Manager of Makassar, Banking Head concurrently Remedial for eastern Indonesia in Surabaya, Area Manager of Sumatra in Medan. Other positions were President Commissioner of PT Niaga International Factors, Area Business Manager of Greater Jakarta and Lampung, Commercial Linkage Development Head, Mortgage Group Head, Retail Area Manager of the Greater Jakarta area.
Sindbad Rijadi Hardjodipuro ( 52 )Direktur Independen / Independent DirectorWarga Negara Indonesia / Indonesian Citizen
Beliau diangkat sebagai Direktur MNC Bank sejak tanggal 9 Juni 2014. Berbekal pengalaman di Citibank Indonesia selama 15 tahun dengan posisi terakhir sebagai Director – Country Controller dan Citibank Australia & New Zealand (2011-2013) dengan posisi Direktur – Head of Finance System and Project Implementation, selain itu juga pernah menjabat sebagai Business Controller Director for Downstream Centre Golden Agri Resources Ltd. Memulai karirnya di Kantor Akuntan Publik Prasetio Utomo (Arthur Andersen) setelah meraih gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi di Universitas Trisakti, Jakarta pada tahun 1995.
He has been appointed as Director of MNC Bank since 9 June 2014. With experience in Citibank Indonesia for 15 years with his last position as Director - Country Controller and Citibank Australia & New Zealand (2011-2013) with position as Director - Head of Finance System and Project Implementation, and also served as Business Controller Director for Downstream Centre Golden Agri Resources Ltd. Started his career in public accounting firm Prasetio Utomo (Arthur Andersen) after earning a Bachelor of Economics in Accounting from Trisakti University, Jakarta in 1995.
Benny Helman ( 41 )Direktur / DirectorWarga Negara Indonesia / Indonesian Citizen
Benny Purnomo ( 48 )Presiden Direktur / President DirectorWarga Negara Indonesia / Indonesian Citizen
Beliau mendapat kepercayaan sebagai Direktur MNC Bank sejak tanggal 24 Juli 2014. Memulai berkarir sebagai Human Resources Representative di PT Digital Astra Nusantara (1996 – 1998), Human Resources Services Advisor Hewlett Packard Indonesia (1998-2003), Country Human Resource Manager di PT SAP Indonesia (2003 – 2004). Lalu kembali berkarir di Hewlett Packard Indonesia sebagai Human Resource Program Manager for South East Asia Total Reward (2004 – 2005). Selanjutnya beliau menjabat sebagai Senior Vice President– Global Consumer Banking HR Head di Citibank, N.A. Indonesia. Beliau menyelesaikan Master of Management di Universitas Gadjah Mada pada tahun 2006.
She has been appointed as Director of MNC Bank since 24 July 2014. Started career as Human Resources Representative at PT Digital Astra Nusantara (1996-1998), Human Resources Services Advisor Hewlett Packard Indonesia (1998-2003), Country Human Resource Manager at PT SAP Indonesia (2003-2004). Afterward she return to Hewlett Packard Indonesia as Human Resource Program Manager for South East Asia Total Reward (2004-2005). Later, she served as Senior Vice President- Global HR Head of Consumer Banking at Citibank, NA Indonesia. She completed a Master of Management from University of Gadjah Mada in 2006.
Nerfita Primasari ( 43 )Direktur / Director
Warga Negara Indonesia / Indonesian Citizen
Beliau menjabat sebagai Direktur MNC Bank sejak tanggal 12 November 2014. Sebelumnya pernah berkarir di Schlumberger Wireline Services sebagai Junior Field Engineer (Juni -September 1990) dan Global Services Resource Head IBM Indonesia (1990-1999). Adapun beberapa posisi lain yang pernah diemban di antaranya Corporate Banking Operations Department Head Citibank Indonesia (1999-2010), Head of HR Service & Planning dan Head of National Branch Operation PT Bank CIMB Niaga Tbk (2010-2014). Beliau menyelesaikan Pascasarjana Manajemen Umum dari Institut Pengembangan Manajemen Indonesia (IPMI), Jakarta.
He has served as Director of MNC Bank since 12 November 2014. Previously worked in Schlumberger Wireline Services as a Junior Field Engineer (June-September 1990) and IBM Global Services Resource Head Indonesia (1990-1999). Other positions were Corporate Banking Operations Department Head of Citibank Indonesia (1999-2010), Head of HR Service & Planning and Head of the National Branch Operation PT Bank CIMB Niaga Tbk (2010-2014). He obtained Magister Management from Institute of Management Development Indonesia (IPMI), Jakarta.
Widiatama Bunarto ( 49 )Direktur / Director
Warga Negara Indonesia / Indonesian Citizen
Beliau diangkat sebagai Direktur yang membawahkan Fungsi Kepatuhan MNC Bank sejak tanggal 29 September 2014. Sebelumnya beliau berkarir selama 12 tahun di PT Bank Central Asia Tbk dengan posisi Senior Officer for Internal Audit Division dan Head of Bureau – Compliance Manager. Pada tahun 2006 - 2010 melanjutkan karier di Citibank, N.A - Indonesia sebagai Senior Compliance Officer (Vice President) dan di Deutsche Bank AG-Indonesia dengan posisi Head of Compliance /Compliance Director (2010 – 2014). Beliau memulai karirnya di PT Tanito Harum-Indonesia (1992-1993) sebagai Accounting Officer, setelah meraih gelar Sarjana Akunting dari Universitas Tarumanegara, Jakarta pada tahun 1988.
She has been appointed as Compliance Director of MNC Bank since 29 September 2014. Previously, for 12 years she worked in PT Bank Central Asia Tbk with the position of Senior Officer for the Internal Audit Division and Head of Bureau - Compliance Manager. In 2006 - 2010, she continued her career in Citibank, NA - Indonesia as a Senior Compliance Officer (Vice President) and in Deutsche Bank AG-Indonesia as Head of Compliance / Compliance Director (2010-2014). She began her career in PT Tanito Harum-Indonesia (1992-1993) as Accounting Officer, having obtained her Bachelor of Accounting from the University of Tarumanagara, Jakarta in 1988.
Tjit Siat Fun ( 45 )Direktur yang membawahkan Fungsi Kepatuhan / Compliance Director
Warga Negara Indonesia / Indonesian Citizen
MNC BANKLAPORAN TAHUNAN 2014 - ANNUAL REPORT 2014
PROFIL DIREKSIBOARD OF DIRECTORS’ PROFILE
36 37BISNIS PERUSAHAANCOMPANY BUSINESS
mnc bankLAPORAN TAHUNAN 2014 - ANNUAL REPORT 2014
BISNISPERUSAHAANCOMPANY BUSINESS
38 39BISNIS PERUSAHAANCOMPANY BUSINESS
mnc bankLAPORAN TAHUNAN 2014 - ANNUAL REPORT 2014
A. Sekilas MNC Bank
PT Bank MNC Internasional Tbk (Bank) lahir setelah PT
MNC Kapital Indonesia Tbk mengakuisisi PT Bank ICB
Bumiputera Tbk. PT MNC Kapital Indonesia Tbk masuk
ke PT Bank MNC Internasional Tbk melalui Bursa Efek
Indonesia (BEI) pada Januari 2014 dan menjadi salah
satu Pemegang Saham Pengendali pada tanggal 22 Juli
2014 berdasarkan surat Otoritas Jasa Keuangan No. SR-
120/D.03/2014.
Selain itu, Bank yang sebelumnya PT Bank ICB
Bumiputera Tbk melakukan perubahan nama berdasarkan
akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 57 tanggal 16 Juli
2014 dibuat dihadapan Notaris Aryanti Artisari, SH, MKn
dan telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan
Hak Asasi Manusia No. AHU-06038.40.20.2014 tanggal
24 Juli 2014.
Perubahan nama tersebut telah mendapat persetujuan dari
Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan pada tanggal
15 Oktober 2014 melalui Keputusan Dewan Komisioner
Otoritas Jasa Keuangan No.18/KDK.03/2014 tanggal
15 Oktober 2014 tentang Penetapan Penggunaan Izin
Usaha Atas Nama PT Bank ICB Bumiputera Tbk Menjadi
Izin Usaha Atas Nama PT Bank MNC Internasional Tbk
Sedangkan untuk perubahan logo Bank telah dicatatkan
oleh OJK sesuai dengan surat No.S-41/PB.3.32/1/2014
tanggal 20 Oktober 2014.
Dengan visi dan misi baru, Bank memulai transformasi
di semua lini bisnis untuk menyambut babak baru.
Mewujudkan Bank Masa Depan dengan memberikan
produk dan layanan perbankan yang dapat memuaskan
seluruh segmen nasabah dari bisnis hingga konsumer
dengan berlandaskan teknologi terkini. Berbekal
dukungan dan komitmen yang tinggi dari MNC Group
serta manajemen baru yang berpengalaman di bidang
perbankan, Bank akan terus berkembang menjadi Bank
terkemuka di Indonesia.
A. Company at A Glance
PT Bank MNC Internasional Tbk (the Bank) was born after
PT MNC Kapital Indonesia Tbk acquired PT Bank ICB
Bumiputera Tbk. PT MNC Kapital Indonesia Tbk acquired
PT Bank MNC Internasional Tbk through the Indonesia
Stock Exchange (IDX) in January 2014 and became one of
the controlling shareholders on 22 July 2014 based on the
Financial Services Authority Letter No. SR-120/D.03/2014.
Moreover, the Bank formerly PT Bank ICB Bumiputera Tbk
changed its name based on Deed of Resolution No. 57
dated 16 July 2014 made before Notary Aryanti Artisari,
SH, Mkn and was approved by the Minister of Law and
Human Rights No. AHU-06038.40.20.2014 dated 24 July
2014.
The change of name was approved by the Board of
Commissioners of the Financial Services Authority on 15
October 2014 by decision of the Board of Commissioners
Financial Services Authority No. 18/KDK.03/2014 dated
15 October 2014 on the Business License Establishment
from PT Bank ICB Bumiputera Tbk to PT Bank MNC
Internasional Tbk As for change in the Bank’s logo was
registered to the Financial Services Authority based on
letter No.S-41/PB.3.32/1/2014 dated 20 October 2014.
With the new vision and mission, the Bank started
transformation in all business aspects to welcome a
new chapter. To realize the Bank of the Future, the Bank
provides banking products and services to satisfy all
business segments from Corporate to Consumer based
on the latest technology. Armed with the support and
high commitment from MNC Group as well as a well
experiences new management team in banking, the Bank
will continue to develop into a leading Bank in Indonesia.
B. Profil Perusahaan / Corporate Profile
Nama / Name :
Kantor Pusat / Head Office :
Bidang Usaha / Line of Business :
Kepemilikan per 31 Desember 2014 /Ownership as of 31 December 2014 :
Tanggal Pendirian / Date of Establishment :
31 Juli 1989
Modal Dasar / Authorized Capital :
Rp 6.000.000.000.000,-
Modal ditempatkan dan disetor penuh /Issued & Fully Paid Capital :
Rp 1.503.232.706.800,-
Kode Saham / Ticker Code :
BABP
Tanggal Pencatatan / Listing Date :
15 Juli 2002
Biro Administrasi Efek / Share Registrar :
PT BSR INDONESIA
Komplek Perkantoran ITC Roxy Mas Blok E1 No.10-11
Jl. K.H. Hasyim Ashari
Jakarta 10150
Telepon: (021) 631 7828
Faksimili: (021) 631 7827
Akuntan Publik / Public Accountant :
Osman Bing Satrio & Enny
The Plaza Office Tower 32nd Floor
Member of Deloitte Touche Tohmatsu Limited
Jl. M.H. Thamrin Kav 28-30
Jakarta 10350
Telepon: (021) 2992 3100
Faksimili: (021) 2992 8200
Bursa Efek / Stock Exchange :
Bursa Efek Indonesia (Indonesia Stock Exchange)
Sekretaris Perusahaan / Corporate Secretary :
Andri Latif
Hubungan Investor / Investor Relation :
Taruli R. D. Siagian
Gedung MNC Financial Center Lantai 8
Jl. Kebon Sirih Raya No. 27
Jakarta Pusat 10340
Tel. (+ 62 21) 2980 5555 Fax. (+ 62 21) 3983 6700
Email: [email protected]
PT. Bank MNC Internasional, TbkGedung MNC Financial Center Lantai. 6, 7, 8
Jl. Kebon Sirih Raya No. 27
Jakarta Pusat 10340
Tel. (+ 62 21) 2980 5555
Fax. (+ 62 21) 3983 6700
Telex. 65068 JKTBPIA - Swift: BUMIIDJA -
Call Center : 1500188
www.mncbank.co.id
Bank Umum, Bank Devisa
(Commercial Bank, Foreign Exchange Bank)
• PT MNC Kapital Indonesia Tbk 39.88%
• Citibank Singapore S/A BK Julius Baer 5.38%
& Co Ltd-Client A/C
• Publik (Public) 54.74%
PROFIL PERUSAHAANCORPORATE PROFILE
40 41BISNIS PERUSAHAANCOMPANY BUSINESS
mnc bankLAPORAN TAHUNAN 2014 - ANNUAL REPORT 2014
C. Struktur OrganisasiOrganization Structure
Internal AuditGroup HeadEdi Alpian
ComplianceGroup Head
I Komang Surya W.
Risk ManagementGroup Head
Eddie R. Arifin
Legal Group Head
Rachmadi F. Wijaya
CMOCommittee
ALCOCredit
Committee
Compliance, Legal & Risk Management
DirectorTjit Siat Fun
Finance DirectorBenny Helman
Financial ControlGroup Head
Setiyani Diponegoro
Treasury Group Head
Yuriadi Sulastomo
Business Planning & Analysis
Group HeadVacant
President DirectorBenny Purnomo
Business Banking Director
Sindbad R. Hardjodipuro
Corporate & Commercial Banking
Group HeadAsa Mirzaqi
SME Banking Group Head
Robby Chaiyadi
Credit ReviewGroup HeadEtty Erawati
Area LendingManager
Corporate SecretaryAndri Latif
Risk Management Committee
IT Committee
HR Committee
Product & Services Committee
Human ResourcesGroup Head
Irvandi Gustari
General ServicesGroup HeadDonald Bee
Human Resources Director
Nerfita Primasari
Consumer Lending Business HeadBudy Setiawan
Consumer Credit Group Head
Vacant
Card Business Group Head
Vacant
Mortgage BusinessGroup Head
Vacant
Consumer Loan Group Head
Penti Widjaja
Multifinance Group Head
Vacant
FundingBusiness Head
Vacant
BranchManager
Institutional BankingGroup Head
Lucky Maya F
Retail Banking Group Head
Herbudi Prabawani
ProductDevelopment Group Head
Jimmy Suherman
Operations andTechnology Director Widiatama Bunarto
Operations Group Head
Diana Agnes G.
Credit & Loan Admin Group HeadSusi Enita
Remedial &Collection
Group HeadBudi S. Kramadibrata
Information Technology Group Head
Asrief S. Siregar
STRUKTUR ORGANISASIORGANIZATION STRUCTURE
42 43BISNIS PERUSAHAANCOMPANY BUSINESS
mnc bankLAPORAN TAHUNAN 2014 - ANNUAL REPORT 2014
Media Financial Services Property Investments
PT Global Mediacom Tbk PT MNC Kapital Indonesia Tbk PT MNC Land Tbk
Subscription Based Media
Content & Advertising Based Media
Integrated Resort & Theme Park
Online Media
MNCSky Vision Tbk
TOP BANGET!
MNCKabel Mediacom
Life Insurance
General Insurance
Multi Finance
Bank
Securities
Property Investment
• Office Building
• High-end Retail Malls
• Upscale Hotels & Resorts
• Property Service
Property Development
• High-rise Residential
• Lido Resort
• Bali Nirwana Resort
• Mandalika Resort
Leasing
Asset Management
D. Struktur Grup PerseroanAffiliated Company Structure
STRUKTUR GRUP PERSEROANAFFILIATED COMPANY STRUCTURE
44 45BISNIS PERUSAHAANCOMPANY BUSINESS
mnc bankLAPORAN TAHUNAN 2014 - ANNUAL REPORT 2014
E. Sumber Daya Manusia
Bagi Bank, karyawan berperan penting dalam menunjang
keberlangsungan usahanya selama ini. Karyawan
merupakan aset utama bagi Bank dalam menjalankan
setiap aktivitas bisnis. Oleh karena itu, pengelolaan
Sumber Daya Manusia (SDM) sangatlah penting untuk
membangun kompetensi dan profesionalitas di lingkungan
Perusahaan.
Pengembangan SDM tersebut dititikberatkan pada
peningkatan skill, knowledge, dan attitude yang
implementasinya dilakukan melalui pelaksanaan program
pelatihan, on the job training, penugasan (mutasi dan
rotasi), dan promosi jabatan.
Komposisi Karyawan PerusahaanJumlah Direksi dan karyawan Perusahaan per 31
Desember 2014 adalah 991 orang. Jumlah dan komposisi
karyawan berdasarkan jenjang kepangkatan, usia dan
tingkat pendidikan adalah sebagai berikut:
E. Human Capital
For the Bank, employees play an important role in
supporting the sustainability of its business over the years.
Employees are a major asset for the Bank in carrying
out any business activity. Therefore, the management
of Human Resources (HR) is very important to build
competence and professionalism in the Company.
Human resources development focuses on improving
the skills, knowledge, and attitude that implementation is
done through the implementation of training programs, on
the job training, assignment (mutation and rotation), and
promotion.
The composition of the Company EmployeesThe number of Directors and employees of the Company
as of 31 December 2014 was 991 people. The number
and composition of employees based on ranks, age and
education level as follows:
I. Berdasarkan Jenjang KepangkatanHierarchy Level Segmentation
No. Jenjang Kepangkatan(Rank Differentiation)
Jumlah Pegawai(Total Employees)
DireksiDirectors
Pejabat EksekutifExecutive Officers
KomisarisCommissioners
ManagerManagers
OfficerOfficers
StaffStaff
Komite AuditAudit Committee
Komite Pemantau RisikoRisk Oversights Committee
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
6
38
3
177
242
521
2
2
Total 991
II. Berdasarkan Jenjang UsiaAge Discrepancy Segmentation
No. Jenjang Usia(Age Discrepancy)
Jumlah Pegawai(Total Employees)
Age <= 30 (y.o)
Age 31 - 40 (y.o)
Age 41 - 40 (y.o)
Age 51 - 55 (y.o)
Age > 55 (y.o)
1.
2.
3.
4.
5.
312
406
237
29
7
Total 991
III. Berdasarkan Tingkat PendidikanAcademic Qualification Segmentation
No. Tingkat Pendidikan (Education Level)
Jumlah Pegawai(Total Employees)
Diploma / Certificate
Non Diploma(Non Certificate)
Sarjana / Bachelor
1.
2.
3.
218
9
764
Total 991
Pelatihan KaryawanPada tahun 2014, peningkatan kualitas sumber
daya manusia menjadi perhatian manajemen guna
mempersiapkan karyawan yang terampil untuk
kebutuhan operasional maupun pengembangan usaha.
Pada dasarnya pelatihan karyawan untuk peningkatan
keterampilan, pengetahuan, dan perilaku dilaksanakan
melalui program-program pelatihan teknis, manajerial, dan
kepemimpinan.
Melalui program-program pelatihan tersebut diharapkan
seluruh karyawan mampu menetapkan tujuan, sasaran,
proses kegiatan dan tolok ukur unjuk kerjanya masing-
masing, sehingga menghasilkan kualitas pekerjaan
yang lebih efisien, efektif dan produktif. Selain program-
program pelatihan, motivasi kerja perlu dibangkitkan
dengan senantiasa memberikan semangat, menggalang
kebersamaan, dan menumbuhkan kreativitas serta
menerapkan sistem reward and punishment.
Selain itu, Bank juga memberikan kesempatan pelatihan
terhadap seluruh karyawan yang ada di setiap Satuan
Kerja di Kantor Pusat dan Kantor Cabang yang meliputi :
1. Program Pelatihan Wajib
2. Program Kepemimpinan & Peningkatan Budaya
3. Technical Skill / Soft Skill
Employees TrainingIn 2014, improving the quality of human resources becomes
a concern of management in order to prepare skilled
employees for operational and business development
needs. Basically employee training to improve skills,
knowledge, and behaviors implemented through training
programs in technical, managerial, and leadership.
Through training programs are expected of all employees
are able to set goals, objectives, activity processes and their
measurement performance respectively, so as to produce
quality work more efficiently, effectively and productively.
In addition to training programs, work motivation needs to
be raised by always giving spirit, raise togetherness, and
foster creativity and implement a system of reward and
punishment.
In addition, the Bank also provides training opprtunity to all
employees in each Unit in Head Office and Branch Office
as follows:
1. Mandatory Training Program
2. Leadership & Culture Improvements
3. Technical Skill / Soft Skill
SUMBER DAYA MANUSIAHUMAN CAPITAL
46 47BISNIS PERUSAHAANCOMPANY BUSINESS
mnc bankLAPORAN TAHUNAN 2014 - ANNUAL REPORT 2014
Bulan(Month) Aktivitas Pelatihan / Training Activities
Jumlah peserta
(Number of Participants)
i. Program Pelatihan wajib (2 program) / Mandatory Training Program
ii. Program Kepemimpinan dan Budaya Kerja / Leadership
iii. Technical Skill / Soft Skill (3 program) / Technical Skill / Soft Skill
i. Program Pelatihan wajib (2 program) / Mandatory Training Program
ii. Technical Skill / Soft Skill (5 program) / Technical Skill / Soft Skill
i. Technical Skill / Soft Skill (2 program) / Technical Skill / Soft Skill
i. Program Pelatihan wajib (1 program) / Mandatory Training Program
ii. Program Kepemimpinan dan Budaya Kerja (1 program) / Leadership
iii. Technical Skill / Soft Skill (1 program) / Technical Skill / Soft Skill
i. Program Kepemimpinan dan Budaya Kerja (1 program) / Leadership
ii. Technical Skill / Soft Skill (1 program) / Technical Skill / Soft Skill
i. Program Kepemimpinan dan Budaya Kerja (1 program) / Leadership
ii. Technical Skill / Soft Skill (4 program) / Technical Skill / Soft Skill
i. Program Kepemimpinan dan Budaya Kerja (1 program) / Leadership
ii. Technical Skill / Soft Skill (2 program) / Technical Skill / Soft Skill
i. Program Kepemimpinan dan Budaya Kerja (1 program) / Leadership
ii. Technical Skill / Soft Skill (4 program) / Technical Skill / Soft Skill
i. Program Pelatihan wajib (2 program) / Mandatory Training Program
ii. Program Kepemimpinan dan Budaya Kerja (1 program) / Leadership
iii. Technical Skill / Soft Skill (2 program) / Technical Skill / Soft Skill
i. Program Pelatihan wajib (2 program) / Mandatory Training Program
ii. Technical Skill / Soft Skill (6 program) / Technical Skill / Soft Skill
i. Program Pelatihan wajib (2 program) / Mandatory Training Program
ii. Program Kepemimpinan dan Budaya Kerja (1 program) / Leadership
iii. Technical Skill / Soft Skill (2 program) / Technical Skill / Soft Skill
i. Technical Skill / Soft Skill (1 program) / Technical Skill / Soft Skill
Januari
Febuari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
September
Oktober
November
Desember
TOTAL
12
7
70
5
85
47
26
56
2
10
1
26
48
107
53
952
56
102
354
14
92
429
30
62
92
118
2.853
Selain aktivitas training formal, Bank juga mengadakan
on the job training untuk pendalaman materi terkait
pekerjaan yang dilakukan oleh personil cabang di Kantor
Pusat termasuk para pimpinan unit kerja yang melakukan
mentoring dan on-site training mengenai service, nilai-nilai
perusahaan, prosedur kerja dan lain lain.
In addition to formal training activities, the Bank also held
the job training for deepening the material related work
performed by the personnel branch at Headquarters
including the unit leader who perform on-site mentoring
and training of the service, corporate values, work
procedures and others.
Program Sertifikasi Manajemen RisikoBank senantiasa menjalankan ketentuan PBI No. 7/25/
PBI/2005 tentang Sertifikasi Manajemen Risiko Bagi
Pengurus dan Pejabat Bank Umum sebagaimana telah
diubah dengan PBI No.8/9/PBI/2006, PBI No.11/19/
PBI/2009 dan PBI No.12/7/PBI/2010.
Bank terus melakukan proses pemenuhannya melalui
lembaga yang telah ditunjuk dan / atau yang telah
memperoleh ijin dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi dan
Bank Indonesia atau OJK.
F. Teknologi Informasi
Teknologi Informasi memainkan peranan penting
bagi Bank guna bersaing dalam industri perbankan,
meningkatkan kualitas layanan, menambah jumlah
nasabah, memperkuat pengawasan internal dan juga
dalam manajemen risiko. Berpedoman kepada Peraturan
Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan serta Rencana
Bisnis Bank, Bank memanfaatkan Teknologi Informasi
untuk mewujudkan visi menjadi Bank masa depan
yang memberikan layanan bintang lima, yang mengikuti
gaya hidup nasabah berlandaskan teknologi terkini dan
membuat semua transaksi keuangan menjadi mudah.
Menyadari bahwa jumlah kantor cabang yang dimiliki oleh
Bank tidak sebanyak kompetitor, dan guna memudahkan
nasabah bertransaksi, karenanya Bank membangun
layanan digital berupa mobile dan internet banking bagi
nasabah individual ataupun perusahaan.
Layanan berbasis teknologi informasi lainnya yang menjadi
perhatian untuk dikembangkan atau diperbaharui lebih
lanjut adalah jaringan layanan Anjungan Tunai Mandiri
(ATM) Bank. Sehubungan dengan tuntutan untuk
memenuhi persyaratan NSICCS, mayoritas mesin-mesin
ATM Bank perlu ditingkatkan kemampuannya. Layanan
digital berupa jaringan Anjungan Tunai Mandiri (ATM),
aplikasi mobile atau internet banking tidak akan handal
apabila tidak terhubung secara real time dengan aplikasi
inti (core banking) Bank.
Risk Management Certification ProgramThe Bank abides to PBI No. 7/25/PBI/2005 on Certification
of Risk Management for Managers and Executive for
Commercial Banks as amended by PBI No. 8/9/PBI/2006,
PBI No. 11/19/PBI/2009 and PBI No. 12/7/PBI/2010.
The Bank will continue to comply with the regulation,
through appointed agencies and / or agencies who
have obtained permission from the National Professional
Certification and Bank Indonesia or OJK.
F. Information Technology
Information technology plays an important role for Bank in
order to compete in the banking industry, improve service
quality, increase the number of customers, strengthen
internal control and risk management. Guided by Bank
Indonesia Regulation, the Financial Services Authority
and the Bank’s business plan, Bank utilizes information
technology to realize the vision of becoming Bank of
The Future which provides five-star service and follows
the customers’ lifestyle based on the latest technology
and make all financial transactions be easy. Recognizing
that the number of branches owned by Bank not as
much as competitors, and in order to facilitate customer
transactions, therefore Bank was building digital services
such as mobile and internet banking for individual and
corporate customers.
Another IT based service that becomes the attention for
further development or renovation was Automated Teller
Machine (ATM) Bank. In connection with the demands to
meet the requirements NSICCS, the majority of Bank ATM
machines needs to be enhanced. Digital services such as
ATM, mobile or internet banking application is not reliable if
it is not connected in real time with the core Bank’s system.
TEKNOLOGI INFORMASIINFORMATION TECHNOLOGY
48 49BISNIS PERUSAHAANCOMPANY BUSINESS
mnc bankLAPORAN TAHUNAN 2014 - ANNUAL REPORT 2014
Bank berusaha memperbaiki kemampuan dan kualitas
layanan kantor-kantor cabangnya dengan menggunakan
teknologi informasi yang lebih canggih. Prioritas
utama adalah meningkatkan kapasitas dan keandalan
jaringan komunikasi data dari dan ke kantor cabang,
agar memberikan waktu respon yang cepat untuk
memproses volume transaksi nasabah yang tinggi dan
juga meningkatkan keandalan sistem dalam hal terjadi
gangguan pada jaringan komunikasi data.
Pengembangan lain yang menjadi fokus utama adalah
pemindahan Host Credit Card core system dari Kuala
Lumpur, Malaysia ke Jakarta, Indonesia. Pemindahan host
system sudah berhasil diselesaikan, langkah selanjutnya
adalah penerapan lebih lanjut guna menunjang peluncuran
ulang produk kartu kredit bagi para nasabah.
Hosting Pusat Data Bank dikelola oleh IT provider
terkemuka dengan standar internasional. Selanjutnya
sebagai bagian dari kepatuhan terhadap peraturan Bank
Indonesia PBI/9/15/2007 dan sebagai bagian dari tata
kelola manajemen risiko Teknologi Informasi, MNC Bank
memiliki “Disaster Recovery Center” yang didukung oleh
perangkat hardware dan software terkini dengan system
backup secara realtime.
Pengembangan lebih lanjut dari kemampuan Teknologi
Informasi Bank harus diselaraskan dengan Rencana Bisnis
Bank dalam jangka pendek maupun panjang. Rencana
pengembangan tersebut membutuhkan IT Strategic Plan
yang terencana berupa model arsitektur aplikasi bisnis,
arsitektur perangkat keras, perangkat lunak, dan juga
model pengelolaannya. Pengelolaan Teknologi Informasi
Bank mengacu kepada pedoman-pedoman berikut:
1. Manajemen Proyek
2. Manajemen Permasalahan
3. Manajemen Perubahan
4. Manajemen Perangkat Lunak
5. Manajemen Internet
6. Manajemen Keamanan Informasi
7. Manajemen Kelangsungan Bisnis
The Bank improved the capacity and quality of service of
the branch offices using the information technology. The
main priority is to increase the capacity and reliability of
data communication networks from or to the branch office,
in order to provide a fast response time to process high
volume of customer transactions and also improve the
reliability of the system in the event of disruption to the
data communication network.
Another development as the main focus was the removal
of the host Credit Card core system from Kuala Lumpur
to Jakarta, Indonesia. Removal of the host system has
been successfully completed, the next step is a further
application to support re-launch of the credit card products
for our customers.
Bank Data Center Hosting is managed by a leading IT
provider with international standards. Furthermore, as
part of compliance with Bank Indonesia regulations PBI
/ 9/15/2007 and as part of the governance of information
technology risk management, the MNC Bank has a
“Disaster Recovery Center” which is supported by the
hardware device with the latest software dn backup
system in realtime.
Further development of the capabilities of the Bank
Information Technology should be aligned with the
Business Plan in the short and long term. The development
plan requires a well-planned IT Strategic Plan in the form
of a business application architecture models, architectural
hardware, software, and management models.
Management of the Bank’s information technology refers
to the following guidelines:
1. Project Management
2. Problem Management
3. Change Management
4. Software Management
5. Internet Management
6. Information Security Management
7. Business Continuity Management
TEKNOLOGI INFORMASIINFORMATION TECHNOLOGY
8. Manajemen Arsitektur
9. Manajemen Kapasitas
Berikut adalah beberapa insiatif utama yang sudah
diterapkan dan merupakan bagian dari langkah strategis
teknologi informasi dalam mendukung bisnis Bank:
1. Penerapan sistem monitoring temuan-temuan audit
eksternal maupun internal.
2. Penerapan sistem pelaporan PPATK yaitu Laporan
Transaksi Keuangan Dalam dan Luar Negeri.
3. Penerapan pin 6 digit untuk transaksi kartu kredit.
4. Penerapan rebranding terkait dengan adanya
perubahan nama dan logo bank.
5. Penerapan IP phone untuk operasional.
Selanjutnya berikut beberapa inisiatif strategis Teknologi
Informasi pada tahun 2015:
1. Pengembangan Sistem Pelaporan Stabilitas Moneter
dan Keuangan.
2. Pengembangan aplikasi SKN Next Generation.
3. Pengembangan aplikasi MPN Generation 2.
4. Pengembangan aplikasi RTGS Generation 2.
5. Pengembangan aplikasi Joint Financing
6. Pengembangan aplikasi Fix Asset Management.
7. Pengembangan aplikasi Monitoring BMPK (Batas
Minimum Pemberian Kredit)
8. Pengembangan aplikasi Monitoring Underlying
Document dari Transaksi Valuta Asing.
8. Architecture Management
9. Capacity Management
Herewith are some of the major initiatives that have been
implemented and are part of a strategic of information
technology in support of the Bank’s business:
1. Application of the monitoring system of external audit
findings and internal.
2. Implementation of the reporting system INTRAC ie
Financial Transaction Reports and Foreign Affairs.
3. Application of 6 digit pin for credit card transactions.
4. Application of rebranding related to the change of the
name and logo of the bank.
5. Application for operational IP phone.
Furthermore, for the strategic initiatives of information
technology in the period of 2015 as follows:
1. Development of Monetary and Financial Stability
Reporting System.
2. Development of Next Generation SKN application.
3. Development of Generation 2 MPN applications.
4. Development of Generation 2 RTGS application.
5. Development of Joint Financing application
6. Fix Asset Management application development.
7. Development of LLL (Legal Lending Limit) Monitoring
application
8. Development of the Underlying Document Monitoring
application of Foreign Exchange Transactions.
50 51BISNIS PERUSAHAANCOMPANY BUSINESS
mnc bankLAPORAN TAHUNAN 2014 - ANNUAL REPORT 2014
G. Produk dan Layanan
TABUNGAN MNC
Tabungan dengan banyak manfaat dan keuntungan
dengan bunga harian dan dapat ditarik setiap saat, untuk
melakukan transaksi perbankan dan pembayaran tagihan
melalui counter dan ATM.
TABUNGAN MNC VALAS
Simpanan dalam mata uang USD dan SGD bagi nasabah
individu yang dapat di tarik setiap saat, untuk melakukan
transaksi perbankan dan pembayaran tagihan melalui
counter.
TABUNGAN MNC JUNIOR
Tabungan MNC Junior adalah rekening tabungan berbunga
harian. Diperuntukkan bagi anak-anak usia 1-16 tahun dapat
ditarik setiap saat, untuk melakukan transaksi perbankan
atau pembayaran tagihan melalui counter dan ATM.
GIRO MNC
Giro MNC adalah rekening giro dalam mata uang Rupiah,
US Dollar, SGD, AUD,EURO dan JPY, yang penarikannya
dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek
atau bilyet giro ( untuk mata uang rupiah ) selama saldonya
mencukupi.
DEPOSITO MNC
Deposito MNC adalah simpanan berjangka dengan jangka
waktu tertentu yang pencairan pokok simpanannya hanya
dapat dilakukan pada akhir jangka waktu yang sudah di
sepakati.
TABUNGAN MNC BISNIS
Tabungan MNC bisnis adalah produk tabungan berbunga
harian, untuk nasabah institusi. Media pelaporan berupa
account statement.
TABUNGANKU
Tabunganku adalah program tabungan dari Bank
Indonesia dengan setoran minimal 20.000 rupiah. Produk
ini tidak dikenakan biaya administrasi.
G. Products and Services
TABUNGAN MNC
Savings account with many benefits and advantages such
as daily interest which can be withdrawn at any time, to
carry out banking transactions and bill payments over the
counter and ATM.
TABUNGAN MNC VALAS
Savings account denominated in USD and SGD for
individual customers which can be withdrawn at any time,
to carry out banking transactions and bill payments over
the counter.
TABUNGAN MNC JUNIOR
Savings account MNC Junior is daily interest savings
account. Intended for children ages 1-16 years old and
can be withdrawn at any time, to carry out banking or bill
payments over the counter and ATM.
GIRO MNC
Giro MNC is a current account in IDR, USD, SGD, AUD,
EURO and JPY, which can be withdrawn at anytime via
check or bank draft (for IDR) subject to sufficient balance.
DEPOSITO MNC
Deposito MNC is time deposits with certain maturitiy
period in which principal can be liquidated at the end of
the maturity.
TABUNGAN MNC BISNIS
Tabungan MNC Bisnis is a savings acount with daily
interest for institutional clients and account statement.
TABUNGANKU
Tabunganku is a savings acount from Bank Indonesia
with a minimum deposit of IDR 20,000. There is no
administration fee for this product.
PRODUK dan layananPRODUCTS AND SERVICES
52 53BISNIS PERUSAHAANCOMPANY BUSINESS
mnc bankLAPORAN TAHUNAN 2014 - ANNUAL REPORT 2014
KREDIT MODAL KERJA
Fasilitas kredit yang diberikan dalam mata uang Rupiah
maupun Valuta Asing untuk memenuhi kebutuhan dana
perusahaan dalam membiayai operasional sehari-hari
dengan jangka waktu maksimal 1 (satu) tahun. Kredit
jangka pendek ini dapat digunakan misalnya untuk
pembiayaan piutang, pembiayaan pembelian bahan baku
/ inventori.
KREDIT INVESTASI
Kredit yang diberikan untuk membiayai kebutuhan
barang modal yang diperlukan perusahaan dalam rangka
perluasan, modernisasi atau kebutuhan terkait investasi
dengan jangka waktu 1 tahun atau lebih. Kredit jangka
panjang ini dapat digunakan misalnya untuk investasi
dalam pembelian aktiva tetap berupa mesin produksi,
perluasan gudang atau pabrik, dan sebagainya.
KREDIT MULTIGUNA TANPA AGUNAN (KMG TA)
Kredit Multiguna Tanpa Agunan ini disalurkan melalui
kerjasama dengan Perusahaan atau Koperasi yang
berafiliasi kepada Perusahaan untuk berbagai kebutuhan
WORKING CAPITAL LOAN
Loan facilities granted in IDR and foreign currency to meet
the operational needs of the company with a maximum
tenor of 1 (one) year. This short term loans can be used to
finance receivables, purchase of raw materials / inventory.
INVESTMENT LOAN
Loans granted to finance the capital goods for companies
to expand, modernize in relation to investments with
maturities of one year or more. This long-term loan can
be used to invest in the purchase of fixed assets such as
production machinery, warehouse or factory expansion,
and so on.
MULTIPURPOSE UNSECURED LOAN (KMG TA)
Multipurpose Unsecured Loan is channeled through a
cooperative partnership with the Company or affiliated
cooperative to the Company to meet the needs of
PRODUK dan layananPRODUCTS AND SERVICES
konsumtif karyawannya seperti pendidikan, pernikahan,
kesehatan, renovasi rumah dan kebutuhan keluarga
lainnya.
KREDIT PEMILIKAN PROPERTI (KPP)
Kredit Pemilikan Properti adalah produk pinjaman
konsumer yang diberikan Bank kepada nasabah
perorangan yang memenuhi persyaratan Bank, yang
digunakan untuk membiayai pembelian properti berupa:
Rumah tinggal, Rumah Toko (Ruko), Rumah Kantor
(Rukan), dan apartemen / rumah susun, baik baru maupun
bekas yang terletak di dalam ataupun di luar kawasan Real
Estate (melalui developer atau non-developer).
KREDIT KONSUMSI BERAGUN PROPERTI-
MULTIGUNA (KKBP-M)
Kredit Konsumsi Beragun Properti–Multiguna adalah
produk pinjaman konsumer yang diberikan Bank kepada
nasabah perorangan yang memenuhi persyaratan Bank,
yang ditujukan untuk membiayai keperluan yang bersifat
konsumtif, seperti untuk keperluan biaya pendidikan,
biaya pernikahan, biaya renovasi serta keperluan lainnya
yang bersifat konsumtif, yang tidak dapat dibiayai dengan
produk pinjaman konsumer lainnya, dengan menjaminkan
properti yang telah dimiliki nasabah yaitu berupa Rumah
Tinggal, Rumah Toko (Ruko), Rumah Kantor (Rukan), dan
apartemen/rumah susun.
TRESURI
Berperan menjaga kondisi likuiditas Bank secara
keseluruhan dan memastikan kecukupan likuiditas
tetap terpenuhi untuk mendukung pertumbuhan usaha
Bank serta mengelola risiko bunga terkait neraca Bank.
Pendapatan dari Tresuri dikontribusikan dari pendapatan
transaksi valuta asing dan surat berharga.
Valuta Asing
Valuta Asing merupakan transaksi pertukaran dua mata
uang yang berbeda dengan kurs dan tanggal penyerahan
yang telah disepakati.
its employees on education, wedding, health, home
renovations and other family needs.
MORTGAGE
Mortgage is a consumer loan products provided by the
Bank to an individual customer who meets the Bank’s
requirements, which is used to finance the purchase of
property such as: Residential, Home Shop (commercial),
Home Office, and apartments / flats, for both new and
used located inside or outside of the Real Estate (via
developer or non-developers).
SECURED LOAN PROPERTY-MULTIPURPOSE
(KKBP-M)
This is a consumer loan products granted by the Bank for
individual customers who meet the Bank’s requirements,
which is intended to finance consumptive purposes, such
as education, wedding, renovations and others which
one not eligible to be financed by other consumer loan
products, by pledging owned property such as Residential,
Home Shop, Home Office, and apartments / flats.
TREASURY
Responsible for maintaining the overall liquidity of the Bank
and ensuring adequate liquidity to support the business as
well as managing interest rate risks of the Bank. Treasury
Revenues was contributed from foreign exchange
transactions and securities.
Foreign Exchange
Foreign Exchange is a transaction of two different
currencies at the agreed exchange rates and delivery date.
Types of Foreign Exchange transactions:
54 55BISNIS PERUSAHAANCOMPANY BUSINESS
mnc bankLAPORAN TAHUNAN 2014 - ANNUAL REPORT 2014
Jenis-jenis transaksi Valuta Asing :
• Today (TOD), tanggal transaksi dan tanggal
penyerahan pada hari yang sama.
• Tomorrow (TOM), tanggal penyerahan pada 1 (satu)
hari kerja berikut setelah tanggal transaksi.
• SPOT, tanggal penyerahan pada 2 (dua) hari kerja
berikut setelah tanggal transaksi.
• FORWARD, tanggal penyerahan lebih dari 2 (dua) hari
kerja berikut setelah tanggal transaksi.
• SWAP, gabungan antara dua transaksi beli dan jual.
Bond Retail
Bond Retail merupakan transaksi penjualan atau pembelian
surat berharga secara ritel dengan minimum transaksi 100
juta rupiah atau 10.000 US Dollar. Bond Retail memberikan
kemungkinan bagi nasabah untuk mendapatkan return
yang lebih tinggi berupa interest dan capital gain.
TRADE FINANCE
Transaksi Ekspor
1. Letter of Credit Advising
Penerusan Letter of Credit (LC) ekspor yang
diterbitkan oleh bank penerbit di luar negeri kepada
penerima LC di Indonesia.
2. Transferable Letter of Credit
Memberikan hak kepada penerima LC untuk
menyerahkan atau mengalihkan haknya atas LC
tersebut, baik sebagian ataupun seluruhnya kepada
satu atau lebih pihak ketiga.
3. Negotiation under Sight LC / Surat Kredit Berdokumen
Dalam Negeri (SKBDN)
Pembiayaan oleh Bank kepada eksportir / penjual,
berupa pembelian atau pengambilalihan dokumen
ekspor ataupun lokal, sesuai dengan syarat dan
kondisi dari LC atau SKBDN.
4. Non LC Financing (Documents against Payment &
Documents against Acceptance)
Pembiayaan jangka pendek kepada eksportir / penjual
• Today (TOD), the date of the transaction and the date
of delivery on the same day.
• Tomorrow (TOM), the date of delivery to 1 (one)
business day following the date of the transaction.
• SPOT, the date of delivery of the two (2) working days
following the date of the transaction.
• FORWARD, the delivery date is more than two (2)
working days following the date of the transaction.
• SWAP, a combination of the two buy and sell
transactions.
Retail Bond
Retail Bond is the sale or purchase of retail securities with
a minimum amount of IDR 100 million or USD 10,000.
Retail Bond offers possibility for customers to obtain higher
returns in the form of interest and capital gains.
TRADE FINANCE
Export Transactions
1. Letter of Credit Advising
Forwarding export LC issued by the issuing bank
overseas to the beneficiary in Indonesia.
2. Transferable Letter of Credit
Entitles the Beneficiary to surrender or transfer rights
of the LC, either partially or entirely to one or more
third parties.
3. Negotiation under Sight LC / SKBDN
Financing by the Bank to the exporter / seller, in
the form of Purchase or takeover of local or export
documents, in accordance with the terms and
conditions of the LC or SKBDN.
4. Non LC Financing (Documents against Payment &
Documents against Acceptance)
Short-term financing to exporters / sellers for trade
PRODUK dan layananPRODUCTS AND SERVICES
untuk transaksi perdagangan berdasarkan dokumen
tanpa LC sesuai dengan persyaratan pembayaran
yang disepakati oleh penjual dan pembeli.
5. Discounted Under Usance LC
Pembiayaan dengan cara diskonto terhadap
penyerahan dokumen wesel ekspor berjangka,
berdasarkan Usance LC yang telah diterima dan
dijamin pembayarannya terlebih dahulu oleh Issuing
Bank atau Accepting Bank.
6. Pre Shipment Financing
Pemberian fasilitas kredit jangka pendek untuk modal
kerja nasabah untuk pembelian bahan baku untuk
proses barang menjadi barang jadi yang akan diekspor
maupun dijual di lokal. Fasilitas ini dapat membantu
cash flow nasabah berdasarkan penyerahan LC/
SKBDN atau Purchase Order yang disetujui Bank dan
pelunasannya dari hasil negosiasi dokumen ekspor
dan lokal.
7. Outward Documentary Collection
Bank juga menangani proses penagihan dokumen
ekspor non LC kepada importir / pembeli di luar negeri.
Dokumen tersebut dapat berupa D/P (Documents
against Payment) maupun D/A (Documents against
Acceptance).
Transaksi Impor & Lokal
1. Letter of Credit (LC)/Surat Kredit Berdokumen Dalam
Negeri (SKBDN)
Penerbitan Letter of Credit merupakan pemberian
fasilitas pembukaan LC untuk pembelian barang
dan atau jasa dari luar negeri ke dalam wilayah
Indonesia. Sedangkan penerbitan Surat Kredit
Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN): Pemberian
fasilitas pembukaan SKBDN untuk pembelian barang
antar daerah atau antar kota dan pulau dalam wilayah
Indonesia. Jenis fasilitas LC/SKBDN
yang diberikan:
a. Sight - Penjual dapat menerima pembayaran
segera setelah menyerahkan dokumen yang
disyaratkan dalam LC/SKBDN.
transactions without LC documents with the payment
terms agreed by the seller and buyers.
5. Discounted Under Usance LC
Financing by discount rate on delivery document
export bill futures, based on Usance LC which has
been accepted and guaranteed payment in advance
by Issuing Bank or Accepting Bank.
6. Pre Shipment Financing
Granting short-term credit facility for customer’s
working capital to purchase raw materials into finished
goods to be exported or sold locally. This facility can
help customers cash flow based on LC/SKBDN or
Purchase Order agreed by the Bank and payment
from the result of negotiations for local and export
documents.
7. Outward Documentary Collection
Bank also handle the billing process documents
export of non-LC to importers / buyers abroad. The
document can be D/P (Documents against Payment)
and D/A (Documents against Acceptance).
Import & Local transaction
1. Letter of Credit/SKBDN
Issuance of Letter of Credit is provision of opening LC
facility to purchase goods and services from overseas
to Indonesia. Whereas issuance of Domestic Credit
(SKBDN) is to purchase goods between regions or
cities or islands whitin Indonesia. Types of LC/SKBDN
facility given as follows:
a. Sight - The seller can receive payment
immediately after submit documents required by
LC/SKBDN.
56 57BISNIS PERUSAHAANCOMPANY BUSINESS
mnc bankLAPORAN TAHUNAN 2014 - ANNUAL REPORT 2014
b. Usance - Penjual akan menerima pembayaran
pada waktu yang telah ditentukan sesuai jangka
waktu yang disyaratkan dalam LC/SKBDN.
2. Usance Payable at Sight ( UPAS )
Pemberian fasilitas UPAS kepada nasabah untuk
pembelian barang dan atau jasa lainnya, dalam
rangka perdagangan impor maupun lokal dengan
menggunakan Usance LC/SKBDN yang dibiayai
secara sight.
3. Post Import Financing (PIF)
Pembiayaan jangka pendek yang diberikan Bank
kepada importir atau pembeli, yang dipergunakan
untuk membayar kewajiban atas transaksi
perdagangan menggunakan LC/SKBDN.
4. Shipping Guarantee
Pemberian jaminan oleh Bank kepada Perusahaan
Pelayaran untuk mengeluarkan / release barang
kepada importir sebelum Original Bill of Lading (B/L)
atau Airway Bill diterima. Hal ini untuk menghindari
adanya biaya Demurrage jika barang tersebut tidak
segera dikeluarkan dari pabean dalam waktu yang
telah ditentukan.
5. Inward Documentary for Collection / Bill Collection
Bank menangani proses penagihan dokumen impor
tanpa LC kepada importir / pembeli, termasuk
pola pembiayaannya. Dokumen tersebut dapat
berupa Documents against Payment (D/P) maupun
Documents against Acceptance (D/A).
b. Usance - Seller will receive payment based on
time determined by the term in LC/SKBDN.
2. Usance Payable at Sight (UPAS)
Giving UPAS facilities to customers to purchase
goods or other services, in order to import trade and
locally by using Usance LC/SKBDN financed by sight.
3. Post Import Financing (PIF)
Short-term financing granted by the Bank to the
importer or buyers, which is used to pay obligations
on trade transactions using LC/SKBDN.
4. Shipping Guarantee
The provision of guarantees by the Bank to the
Shipping Company to release goods to importers
before receiving Original Bill of Lading (B/L) or Airway
Bill. This is to avoid Demurrage charges if the goods
are not immediately removed from the customs within
certain period of time.
5. Inward Documentary for Collection / Bill Collection
Bank handles the billing process for import documents
without LC to importers / buyers, including its
financing. The document can be Documents against
Payment (D/P) or Documents against Acceptance
(D/A).
PRODUK dan layananPRODUCTS AND SERVICES
ATM
ATM merupakan fasilitas yang diberikan pada nasabah
Bank untuk kemudahan bertransaksi dengan kartu
ATM. Bank bekerjasama dengan jaringan ATM
Bersama yang menyediakan akses pada lebih dari
49.000 ATM di Indonesia.
CALL CENTER 1500188
Bank menyediakan layanan perbankan 24 jam sehari
dan 7 hari seminggu yang dapat diakses dengan
menghubungi nomor telepon spesial Bank, (021)
1500188, yang akan menghubungkan nasabah
dengan Call Center.
ATM
ATM is a facility to the Bank’s customer for ease of
transactions by using ATM card. Bank coordinates
with ATM Bersama network providing access to more
than 49,000 ATM in Indonesia.
CALL CENTER 1500188
Bank provides banking services 24 hours a day and
7 days in a week, which can be accessed by calling
the Bank special number, (021) 1500188, which
connected the customers with Call Center.
58 59INFORMASI PEMEGANG SAHAMSHAREHOLDERS INFORMATION
mnc bankLAPORAN TAHUNAN 2014 - ANNUAL REPORT 2014
INFORMASIPEMEGANGSAHAMSHAREHOLDERS INFORMATION
60 61INFORMASI PEMEGANG SAHAMSHAREHOLDERS INFORMATION
mnc bankLAPORAN TAHUNAN 2014 - ANNUAL REPORT 2014
RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM
Sepanjang tahun 2014, RUPS Tahunan diselenggarakan
satu kali pada tanggal 21 April 2014, dengan menghasilkan
beberapa keputusan sebagai berikut :
1. Persetujuan atas Laporan Tahunan Perseroan tahun
buku 2013, termasuk persetujuan atas Laporan
Tugas Pengawasan Dewan Komisaris Perseroan dan
pengesahan Laporan Keuangan Perseroan untuk
tahun buku 2013;
2. Penetapan penggunaan laba / rugi Perseroan untuk
tahun buku 2013;
3. Penunjukan Akuntan Publik yang akan mengaudit
buku Perseroan untuk tahun buku 2014 dan
penetapan honorarium Akuntan Publik tersebut serta
persyaratan penunjukan lainnya;
4. Perubahan susunan Pengurus Perseroan;
5. Penetapan besarnya gaji dan tunjangan lain bagi
anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan.
RUPS Luar Biasa diadakan 3 (tiga) kali yakni pada 21 April
2014, 20 Juni 2014 dan 12 November 2014 dengan
menghasilkan beberapa keputusan sebagai berikut:
• Hasil RUPS-LB 21 April 2014
1. Persetujuan Perubahan Anggaran Dasar
Perseroan, diantaranya Pasal 1 Anggaran Dasar
Perseroan mengenai perubahan nama Perseroan
dari PT Bank ICB Bumiputera Tbk menjadi PT
Bank MNC Internasional Tbk.
2. Persetujuan untuk penerbitan Management
and Employee Stock Option Program (MESOP)
oleh Perseroan sebanyak 1,5% dari modal
ditempatkan Perseroan yang akan dikeluarkan
secara bertahap, pemberian wewenang dan
kuasa kepada Direksi Perseroan dengan
persetujuan Dewan Komisaris Perseroan untuk
mengeluarkan saham baru Perseroan terkait
dengan pelaksanaan MESOP yang diterbitkan
GENERAL MEETING OF SHAREHOLDERS
In 2014, the Annual General Meeting of shareholders
meeting was held once on 21 April 2014, with the following
decisions:
1. Approval of the Annual Report 2013, including the
approval of the Supervisory Report of the Board of
Commissioners and the Financial Report for the
financial year 2013;
2. Determination of the use of the profit / loss for the
financial year 2013;
3. Appointment of Public Accountant to audit the books
of the Company for the financial year 2014 and
determination of the emoluments of Certified Public
Accountants and the terms of appointment;
4. Changes in the composition of the Board of the
Company;
5. Determination of the amount of salary and other
benefits for members of the Board of Commissioners
and the Board of Directors.
The Extraordinary General Meeting Shareholders held
three (3) times on 21 April 2014, 20 June 2014 and 12
November 2014, with the following decisions:
• Results of the Extraordinary General Meeting
Shareholders 21 April 2014
1. Approval of Amendment of Articles of Association
of the Company, in between Article 1 of the
Articles of Association of the Company’s name
change from PT Bank ICB Bumiputera, Tbk to PT
Bank MNC Internasional Tbk
2. Approval for the issuance of Management and
Employee Stock Option Program (MESOP) by
the Company as much as 1.5% of the issued
capital of the Company to be issued gradually,
empowerment and authorization of the Board
of Directors with the approval of the Board
of Commissioners to issue new shares of the
Company related to the MESOP implementation
of the Company’s issued, and also approved
Perseroan, serta menyetujui pemberian
wewenang dan kuasa kepada Direksi Perseroan
untuk melakukan segala tindakan yang
diperlukan sehubungan dengan pelaksanaan
MESOP tersebut, tetapi tidak terbatas pada
penyesuaian atas jumlah Hak Opsi yang
diterbitkan Perseroan dan harga pelaksanaan
MESOP bilamana Perseroan melakukan
tindakan korporasi (corporate action) yang dapat
mengakibatkan perubahan nilai nominal saham,
penggabungan usaha maupun bentuk - bentuk
reorganisasi atau restrukturisasi Perseroan yang
dapat mempengaruhi permodalan Perseroan.
3. Persetujuan penambahan modal Perseroan
sebanyak-banyaknya sebesar 10% dari modal
disetor Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih
Dahulu dengan memperhatikan ketentuan
peraturan perundang-undangan dan peraturan
yang berlaku di bidang pasar modal khususnya
peraturan Bapepam-LK No. 1X.D.4 tentang
Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek
Terlebih Dahulu.
• Hasil RUPS-LB 20 Juni 2014
1. Persetujuan penambahan modal Perseroan
sebanyak-banyaknya sebesar 8.046.248.527
saham dengan cara menerbitkan Hak Memesan
Efek Terlebih Dahulu (HMETD) yang merupakan
Penawaran Umum Terbatas (PUT) ketiga
kalinya dilakukan oleh Perseroan setelah go
public. Bersamaan dengan PUT III, melakukan
penerbitan sebanyak-banyaknya 1.828.692.847
Waran Seri II yang merupakan 33,3% dari jumlah
modal ditempatkan dan disetor penuh pada saat
pernyataan pendaftaran;
2. Persetujuan untuk penegasan perubahan nama
Perseroan menjadi PT Bank MNC Internasional
Tbk;
3. Persetujuan perubahan susunan pengurus
Perseroan.
and authorized the Board of Directors authorized
the Company to perform all necessary actions
in connection with the implementation of the
MESOP, but not limited to adjustments to the
number of option rights issued by the Company
and the Company’s exercise price MESOP when
corporate action that can lead to changes in the
nominal value of shares, merger or other forms of
reorganization or restructuring of the Company
that could affect the Company’s capital.
3. Approval of the Company’s capital increase as
much as 10% of the paid up capital Without Pre-
emptive right with regard to the provisions of
laws and regulations especially Bapepam-LK No.
1X.D.4 on Capital Increases Without Pre-emptive
right.
• Results of Extraordinary General Meeting of
shareholders on 20 June 2014
1. Approval of the Company’s capital increase as
much of 8,046,248,527 shares by issuing Rights
issue, which owns the Limited Public Offering
(LPO) the third time by the Company after Public
Offering. Along with PUT III, to issue as much as
1,828,692,847 Warrant Series II which is 33.3%
of the total issued and paid up capital at the time
the registration statement;
2. Approval for affirmation change of name of the
Company to PT Bank MNC Internasional, Tbk;
3. Approval of the change in Company’s board of
management changes.
62 63INFORMASI PEMEGANG SAHAMSHAREHOLDERS INFORMATION
mnc bankLAPORAN TAHUNAN 2014 - ANNUAL REPORT 2014
• Results of the Extraordinary General Meeting of
shareholders 12 November 2014
1. Approval of changes to Article 4 of the Articles
of Association of the Company in regards
to the authorized capital amounted to IDR
6,000,000,000,000 (six trillion Rupiah), divided
into 60,000,000,000 (sixty billion) shares, each
share with a nominal value of IDR 100 (one
hundred Rupiah);
2. Approval of change in the organization structure
of the Company as follows:
The Board Of Commissioners:
- President Commissioner and Independent
Commissioner: Bambang Ratmanto
- Commissioner: Purnadi Harjono
- Independent Commissioner: Eko Budi
Supriyanto
The Board of Directors:
- President Director: Benny Purnomo
- Independent Director: Sindbad Rijadi
Hardjodipuro
- Director: Benny Helman
- Director: Nerfita Primasari
- Compliance Director: Tjit Siat Fun
- Director: Widiatama Bunarto
SHAREHOLDERS COMPOSITION AS OF 31 DECEMBER 2014
• Hasil RUPS-LB 12 November 2014
1. Persetujuan perubahan pasal 4 Anggaran Dasar
Perseroan mengenai Modal Dasar Perseroan
menjadi berjumlah Rp. 6.000.000.000.000,-
(enam trilyun Rupiah), terbagi atas
60.000.000.000 (enam puluh milyar) saham,
masing-masing saham dengan nilai nominal
sebesar Rp.100,- (seratus Rupiah);
2. Persetujuan perubahan susunan pengurus
Perseroan sebagai berikut:
Dewan Komisaris:
- Presiden Komisaris merangkap Komisaris
Independen : Bambang Ratmanto
- Komisaris: Purnadi Harjono
- Komisaris Independen: Eko Budi Supriyanto
Direksi:
- Presiden Direktur: Benny Purnomo
- Direktur Independen: Sindbad Rijadi
Hardjodipuro
- Direktur: Benny Helman
- Direktur: Nerfita Primasari
- Direktur Kepatuhan: Tjit Siat Fun
- Direktur: Widiatama Bunarto
KEPEMILIKAN SAHAM PER 31 DESEMBER 2014
Kepemilikan Saham / Shareholders Composition
PUBLIK54,74%Jumlah Saham / Number of Shares 8.228.642.512Nilai / Value 822.864.251.200
MNC KAPITAL INDONESIA TBK39,88%Jumlah Saham / Number of Shares 5.995.630.556Nilai / Value 599.563.055.600
SINGAPORE CITIBANK S/A BKJULIUS BAER & CO LTD-CLIENT A/C5,38%Jumlah Saham / Number of Shares 808.054.000Nilai / Value 80.805.400.000
Ikhtisar Saham / Shares Highlights
Harga Saham (dalam Rupiah) / Share Price (in IDR)
Harga Saham (dalam Rupiah) / Share Price (in IDR)
Harga Saham (dalam Rupiah) / Share Price (in IDR)
TAHUN YEAR I II III IV
TAHUN TRIWULAN / YEAR QUARTER
2014
2013
138
187
130
184
117
134
126
153
Tertinggi / HighestTertinggi / Highest
200
180
160
140
120
100
0
TRIWULAN 1Q1
TRIWULAN 2Q2
TRIWULAN 3Q3
TRIWULAN 4Q4
2014
2013
TAHUN YEAR I II III IV
TAHUN TRIWULAN / YEAR QUARTER
2014
2013
113
135
102
120
91
90
80
99
Terendah / Lowest
TRIWULAN 1Q1
TRIWULAN 2Q2
TRIWULAN 3Q3
TRIWULAN 4Q4
Terendah / Lowest
200
180
160
140
120
100
0
2014
2013
TAHUN YEAR I II III IV
TAHUN TRIWULAN / YEAR QUARTER
2014
2013
126
175
109
127
100
108
84
133
Penutupan / Closing
TRIWULAN 1Q1
TRIWULAN 2Q2
TRIWULAN 3Q3
TRIWULAN 4Q4
Penutupan / Closing
200
180
160
140
120
100
0
2014
2013
ikhtisar sahamSHARES HIGHLIGHTS
64 65INFORMASI PEMEGANG SAHAMSHAREHOLDERS INFORMATION
mnc bankLAPORAN TAHUNAN 2014 - ANNUAL REPORT 2014
Jumlah saham yang diperdagangkan selama tahun 2013 - 2014Shares volume traded for year 2013 - 2014
Jumlah transaksi yang diadakan selama tahun 2014Volume of transactions during time 2013
JUMLAH SAHAM YANG DIPERDAGANGKAN
SHARES VOLUME TRADED I II III IV
TAHUN TRIWULAN / YEAR QUARTER
2014
2013
270.419.700
2.706.343.500
97.326.400
1.155.804.500
2.854.561.100
217.247.500
1.096.984.300
416.769.500
3.000.000.000
2.800.000.000
2.600.000.000
2.400.000.000
2.200.000.000
2.000.000.000
1.800.000.000
1.600.000.000
1.400.000.000
1.200.000.000
1.000.000.000
800.000.000
600.000.000
400.000.000
200.000.000
0TRIWULANYEAR Q1
TRIWULANYEAR Q2
TRIWULANYEAR Q3
TRIWULANYEAR Q4
2014
2013
VOLUME TRANSAKSI / VOLUME TRANSACTION
BULAN /MONTH
Januari
Febuari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
September
Oktober
Nopember
Desember
TOTAL
62.543.600
87.177.600
120.698.500
26.309.600
38.279.800
32.737.000
330.589.100
1.563.580.000
960.392.000
553.808.900
318.616.000
224.559.400
4.319.291.500
TahunYear
2002
2003
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
Keterangan / Description
Penawaran Umum Perdana Saham (IPO) sejumlah Rp 50 miliar, peningkatan Modal Dasar menjadi Rp 500 miliar, peningkatan Modal Disetor menjadi Rp 200 miliar dan perubahan nilai nominal saham menjadi Rp 100 per saham.Initial Public Offering (IPO) of Rp 50 billion, Authorized Capital increased to Rp 500 billion, issued and Paid Up Capital increased to Rp 200 billion and change of nominal value to Rp 100 per share.
Komposisi kepemilikan saham Perseroan per Juli 2003Share ownership composition as per July 2003
1. Akuisisi saham Perseroan sejumlah 1.158.286.000 saham Che Abdul Daim bin Haji ZainuddinAcquisition of Company of 1.158.286.000 shares by Che Abdul Daim bin Haji Zainuddin.
2. Penawaran Tender (Tender Offer) sejumlah 11.299.000 saham milik publik oleh Che Abdul Daim bin Haji Zainuddin dengan harga penawaran Rp 185 per saham.Tender Offer of 11.299.000 public shares by Che Abdul Daim bin Haji Zainuddin with offering price IDR 185 per share.
3. Komposisi kepemilikan saham Perseroan per Desember 2004.Company share ownership composition as per December 2004.
1. Komposisi kepemilikan saham Perseroan per Januari 2005.Company share ownership composition as per January 2005.
2. Komposisi kepemilikan saham Perseroan per Februari 2005.Company share ownership composition as per February 2005.
3. Komposisi kepemilikan saham Perseroan per Desember 2005.Company share ownership composition as per December 2005.
Penawaran Umum Terbatas I sejumlah Rp 300 miliar dan Penerbitan Waran Seri I sejumlah 666.666.654, peningkatan modal dasar menjadi Rp 2 triliun dan modal disetor menjadi Rp 500 miliar.Rights Issue I of IDR 300 billion and the issuance of Series I Warrants amounted 666,666,654, an increase authorized capital to IDR 2 trillion and paid-up capital to IDR 500 billion.
Penjualan seluruh saham milik Che Abdul Daim bin Haji Zainuddin kepada ICB Financial Group Holdings AG sesuai dengan persetujuan Bank Indonesia No.9/34/GBI/DPIP/Rahasia 1 Mei 2007.Sale of Che Abdul Daim bin Haji Zainuddin owned shares to ICB Financial Group Holdings AG as agreed by Bank Indonesia in letter No.9/34/GBI/DPIP/Rahasia May 1, 2007.
Komposisi Kepemilikan Saham Perseroan per Desember 2008.Company share ownership composition as per December 2008.
Komposisi Kepemilikan Saham Perseroan per Desember 2009.Company share ownership composition as per December 2009.
1. Komposisi kepemilikan saham Perseroan per 31 Maret 2010.Company share ownership composition as per March 31, 2010.
2. Komposisi kepemilikan saham Perseroan per 30 Juni 2010.Company share ownership composition as per June 30, 2010.
3. Komposisi kepemilikan saham Perseroan per 31 Desember 2010.Company share ownership composition as per December 31, 2010.
Harga NominalNominal
Price
Rp 100,-
Rp 100,-
Rp 100,-
Rp 100,-
Rp 100,-
Rp 100,-
Rp 100,-
Rp 100,-
Rp 100,-
Rp 100,-
Rp 100,-
Rp 100,-
Rp 100,-
Rp 100,-
Rp 100,-
Pemegang Saham / Shareholder
- AJB Bumiputera 1912 - PT Cipta Usaha Citra Dana - Publik / Public (masing-masing kepemilikan <5%
/ ownership of <5%)
- AJB Bumiputera 1912 - PT Cipta Usaha Citra Dana - PT Reksatama Dinamika - PT Reksasentosa Dinamika - Publik / Public (masing-masing kepemilikan <5%
/ ownership of <5%)
- Che Abdul Daim bin Haji Zainuddin - AJB Bumiputera 1912 - Publik / Public (masing-masing kepemilikan <5%
/ ownership of <5%)
- Che Abdul Daim bin Haji Zainuddin - AJB Bumiputera 1912 - Publik / Public (masing-masing kepemilikan <5%
/ ownership of <5%)
- Che Abdul Daim bin Haji Zainuddin - AJB Bumiputera 1912 - Publik / Public (masing-masing kepemilikan <5%
/ ownership of <5%)
- Che Abdul Daim bin Haji Zainuddin - AJB Bumiputera 1912 - Publik / Public (masing-masing kepemilikan <5%
/ ownership of <5%)
- Che Abdul Daim bin Haji Zainuddin - AJB Bumiputera 1912 - Publik / Public (masing-masing kepemilikan <5%
/ ownership of <5%)
- Che Abdul Daim bin Haji Zainuddin - AJB Bumiputera 1912 - Publik / Public (masing-masing kepemilikan <5%
/ ownership of <5%)
- Che Abdul Daim bin Haji Zainuddin - AJB Bumiputera 1912 - Publik / Public (masing-masing kepemilikan <5%
/ ownership of <5%)
- ICB Financial Group Holdings AG - AJB Bumiputera 1912 - Publik / Public (masing-masing kepemilikan <5%
/ ownership of <5%)
- ICB Financial Group Holdings AG - AJB Bumiputera 1912 - Publik / Public (masing-masing kepemilikan <5%
/ ownership of <5%)
- AJB Bumiputera 1912 - PT Cipta Usaha Citra Dana - Publik / Public (masing-masing kepemilikan <5%
/ ownership of <5%)
- AJB Bumiputera 1912 - PT Cipta Usaha Citra Dana - Publik / Public (masing-masing kepemilikan <5%
/ ownership of <5%)
- ICB Financial Group Holdings AG - AJB Bumiputera 1912 - SGBT - Publik / Public (masing-masing kepemilikan <5%
/ ownership of <5%)
- ICB Financial Group Holdings AG - AJB Bumiputera 1912 - SGBT - Publik / Public (masing-masing kepemilikan <5%
/ ownership of <5%)
750.000.000750.000.000500.000.000
750.000.000750.000.000160.000.000160.000.000180.000.000
1.158.286.000820.415.000
21.299.000
1.166.393.500820.415.000
13.191.500
1.166.393.500819.712.000
13.894.500
1.166.393.500299.253.500534.353.000
1.166.393.500299.209.500534.397.000
1.166.393.500299.166.000534.440.500
3.353.540.000299.166.000
1.347.294.000
3.353.540.000299.171.000
1.347.289.000
3.353.540.000299.171.000
1.347.289.000
3.353.540.000299.171.000
1.347.289.000
3.353.540.000299.336.500
1.347.289.000
3.353.540.000299.336.500400.000.000947.124.000
3.839.572.555299.336.500400.000.000947.124.000
Jumlah Saham Number of Share
struktur permodalanCAPITAL STRUCTURE
Struktur Permodalan / Capital Structure
66 67INFORMASI PEMEGANG SAHAMSHAREHOLDERS INFORMATION
mnc bankLAPORAN TAHUNAN 2014 - ANNUAL REPORT 2014
TahunYear
2011
2012
2013
Keterangan / Description
1. Komposisi kepemilikan saham Perseroan per 31 Januari 2011Company share ownership composition as per January 31, 2011
2. Komposisi kepemilikan saham Perseroan per 30 November 2011Company share ownership composition as per November 30, 2011
3. Komposisi kepemilikan saham Perseroan per 31 Desember 2011Company share ownership composition as per December 31, 2011
1. Komposisi kepemilikan saham Perseroan per 31 Januari 2012Company share ownership composition as per January 31, 2012
2. Komposisi kepemilikan saham Perseroan per 31 Oktober 2012Company share ownership composition as per October 31, 2012
3. Komposisi kepemilikan saham Perseroan per 30 November 2012Company share ownership composition as per November 30, 2012
4. Komposisi kepemilikan saham Perseroan per 30 Desember 2012Company share ownership composition as per December 30, 2012
1. Komposisi kepemilikan saham Perseroan per 31 Januari 2013Company share ownership composition as per January 31, 2013
2. Komposisi kepemilikan saham Perseroan per 31 Februari 2013Company share ownership composition as per February 31, 2013
3. Komposisi kepemilikan saham Perseroan per 30 Maret 2013Company share ownership composition as per March 30, 2013
Harga NominalNominal
Price
Rp 100,-
Rp 100,-
Rp 100,-
Rp 100,-
Rp 100,-
Rp 100,-
Rp 100,-
Rp 100,-
Rp 100,-
Rp 100,-
Pemegang Saham / Shareholder
- ICB Financial Group Holdings AG - AJB Bumiputera 1912 - SGBT - Publik / Public (masing-masing kepemilikan <5%
/ ownership of <5%)
- ICB Financial Group Holdings AG - AJB Bumiputera 1912 - SGBT - Publik / Public (masing-masing kepemilikan <5%
/ ownership of <5%)
- ICB Financial Group Holdings AG - AJB Bumiputera 1912 - SGBT - Publik / Public (masing-masing kepemilikan <5%
/ ownership of <5%)
- ICB Financial Group Holdings AG - AJB Bumiputera 1912 - SGBT - Publik / Public (masing-masing kepemilikan <5%
/ ownership of <5%)
- ICB Financial Group Holdings AG - AJB Bumiputera 1912 - SGBT - Publik / Public (masing-masing kepemilikan <5%
/ ownership of <5%)
- ICB Financial Group Holdings AG - AJB Bumiputera 1912 - SGBT - Publik / Public (masing-masing kepemilikan <5%
/ ownership of <5%)
- ICB Financial Group Holdings AG - AJB Bumiputera 1912 - SGBT - Publik / Public (masing-masing kepemilikan <5%
/ ownership of <5%)
- ICB Financial Group Holdings AG - AJB Bumiputera 1912 - SGBT - Publik / Public (masing-masing kepemilikan <5%
/ ownership of <5%)
- ICB Financial Group Holdings AG - AJB Bumiputera 1912 - SGBT - Publik / Public (masing-masing kepemilikan <5%
/ ownership of <5%)
- ICB Financial Group Holdings AG - AJB Bumiputera 1912 - Publik / Public (masing-masing kepemilikan <5%
/ ownership of <5%)
3.834.711.770299.336.000400.000.000952.030.771
3.834.711.770299.336.000626.037.500725.993.271
3.834.711.770299.336.000626.037.500725.993.271
3.834.711.770299.336.000626.037.500725.993.271
3.834.711.770289.336.000621.231.000740.799.771
3.834.711.770299.336.000347.317.500
1.004.713.271
3.834.711.770299.336.000324.632.000
1.027.398.771
3.834.711.770299.336.000369.009.000983.021.771
3.834.711.770299.336.000300.281.000
1.051.749.771
3.834.711.770299.336.000
1.352.030.771
Jumlah Saham Number of Share
TahunYear
2014
Keterangan / Description
1. Komposisi kepemilikan saham Perseroan per 31 Januari 2014Company share ownership composition as per January 31, 2014
2. Komposisi kepemilikan saham Perseroan per 31 Maret 2014Company share ownership composition as per March 31, 2014
3. Komposisi kepemilikan saham Perseroan per 30 Juni 2014Company share ownership composition as per June 30, 2014
4. Komposisi kepemilikan saham Perseroan per 31 Juli 2014Company share ownership composition as per July 31, 2014
5. Komposisi kepemilikan saham Perseroan per 31 Agustus 2014Company share ownership composition as per August 31, 2014
6. Komposisi kepemilikan saham Perseroan per 30 September 2014Company share ownership composition as per September 30, 2014
7. Komposisi kepemilikan saham Perseroan per 31 Oktober 2014Company share ownership composition as per October 31, 2014
8. Komposisi kepemilikan saham Perseroan per 31 Desember 2014Company share ownership composition as per December 31, 2014
Harga NominalNominal
Price
Rp 100,-
Rp 100,-
Rp 100,-
Rp 100,-
Rp 100,-
Rp 100,-
Rp 100,-
Rp 100,-
Pemegang Saham / Shareholder
- ICB Financial Group Holdings AG - AJB Bumiputera 1912 - PT MNC KAPITAL INDONESIA, TBK - Publik / Public (masing-masing kepemilikan <5%
/ ownership of <5%)
- ICB Financial Group Holdings AG - PT MNC KAPITAL INDONESIA, TBK - AJB Bumiputera 1912 - Publik / Public (masing-masing kepemilikan <5%
/ ownership of <5%)
- ICB Financial Group Holdings AG - PT MNC KAPITAL INDONESIA, TBK - SGBT - AJB Bumiputera 1912 - Publik / Public (masing-masing kepemilikan <5%
/ ownership of <5%)
- ICB Financial Group Holdings AG - PT MNC KAPITAL INDONESIA, TBK - Publik / Public (masing-masing kepemilikan <5%
/ ownership of <5%)
- ICB Financial Group Holdings AG - PT MNC KAPITAL INDONESIA, TBK - SGBT - Publik / Public (masing-masing kepemilikan <5%
/ ownership of <5%)
- PT MNC KAPITAL INDONESIA, TBK - ICB Financial Group Holdings AG - SGBT - Publik / Public (masing-masing kepemilikan <5%
/ ownership of <5%)
- PT MNC KAPITAL INDONESIA, TBK - ICB Financial Group Holdings AG - CITIBANK SINGAPORE S/A BK JULIUS BAER &
CO LTD-CLIENT A/C - Publik / Public (masing-masing kepemilikan <5%
/ ownership of <5%)
- PT MNC KAPITAL INDONESIA, TBK - CITIBANK SINGAPORE S/A BK JULIUS BAER &
CO LTD-CLIENT A/C - Publik / Public (masing-masing kepemilikan <5%
/ ownership of <5%)
2.518.052.920299.336.000
1.316.658.8501.352.030.771
2.518.052.9201.371.519.550
299.336.0001.297.170.071
2.518.052.9201.371.519.550
443.500.000299.336.000853.670.071
3.933.274.9203.806.297.5501.836.311.662
5.333.079.5205.117.859.556
768.054.0003.813.333.992
5.272.859.5564.933.274.920
765.054.0004.058.138.592
5.272.859.5564.933.274.920
808.054.000
4.018.138.592
5.995.630.556808.054.000
8.228.642.512
Jumlah Saham Number of Share
Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum TerbatasRealization of Public Offering Fund Utilization
Harga Saham (dalam Rupiah)Share Price (in IDR)
Jenis Penawaran Umum/ Public Offering Type
Penawaran Umum Dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu /
Tanggal Efektif /
Effective Date
Nilai Realisasi Penawaran Umum / Realization Value of Public Offering
Jumlah Hasil Penawaran Umum /
Public Offering Total Result
Rencana Penggunaan Dana
Menurut Prospektus/ Fund Utilization Plan
According to the Prospectus
Realisasi Penggunaan Dana
Menurut Prospektus/ Realization of Fund
Utilization According to the Prospectus
Sisa Dana Hasil Penawaran
Umum/ Remaining
Proceeds from Public OfferingPengembangan
Usaha/ Business Development
Pengembangan Usaha/ Business
Development
Biaya Penawaran Umum/ Cost of Public
Offerring
Hasil Bersih / Net Result
Rp.251.903.621.102,-Rp. 803.097.897.742,-Rp. 1.526.954.958,-Rp. 804.624.852.700,-20 Juni 2014 / June 20, 2014
Rp. 551.194.276.640,--
struktur permodalanCAPITAL STRUCTURE
68 69INFORMASI PEMEGANG SAHAMSHAREHOLDERS INFORMATION
mnc bankLAPORAN TAHUNAN 2014 - ANNUAL REPORT 2014
DIVIDEN
Kebijakan DividenBank akan membayarkan dividen secara tunai kepada
seluruh pemegang saham apabila pada tahun buku yang
bersangkutan Bank membukukan laba bersih dan laba
ditahan yang positif, dengan tetap memperhatikan tingkat
kesehatan Bank, peraturan perundang-undangan, dan
kebutuhan dana yang diperlukan untuk investasi dalam
rangka pengembangan usaha, tanpa mengurangi hak dari
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Bank.
PROGRAM MESOP
Pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB)
tanggal 21 April 2014, Bank telah mendapat persetujuan
untuk melakukan penerbitan Management Employee Stock
Option Program (“MESOP”) sebanyak 1,5% (satu koma
lima persen) dari modal ditempatkan Perseroan yang akan
dikeluarkan secara bertahap.
Program tersebut telah dilaporkan, disetujui dan dicatatakan
pada PT Bursa Efek Indonesia (BEI) sesuai Surat BEI No.S-
03625/BEI.PG2/08-2014 tanggal 14 Agustus 2014 tentang
Persetujuan Pencatatan Saham Dalam Rangka Program
ESOP/MESOP Tahap I dengan keterangan mengenai
saham yang akan dicatatkan secara pra-pencatatan
sebagai berikut:
DIVIDENDS
Dividend PolicyThe Bank will pay dividends in cash to the shareholders
if the current fiscal year the Bank recorded net income
and retained positive earnings, considering the Bank’s
healthy rate, regulations, and investment funds in business
development, without prejudice to the right of the General
Meeting of Shareholders (AGM) of the Bank.
MESOP PROGRAM
At the Extraordinary General Meeting Shareholders (EGM)
on 21 April 2014, the Bank has received approval to issue
Management Employee Stock Option Program (“MESOP”)
of 1.5% (one point five percent) of the issued capital of the
Company to be issued gradually.
The program has been reported, approved and recorded
on the Indonesia Stock Exchange (IDX) corresponding IDX
Letter No. S-03 625 / BEI.PG2 / 08-2014 dated 14 August
2014 on Approval of Registration of Shares in the ESOP
/ MESOP Program Phase I with shares information to be
listed in the pre-recording as follows:
Jumlah Saham
Number of shares
Asal Saham
Shares Origin
Nilai Nominal
Nominal Value
Harga Pelaksanaan
Results of Price
82.291.178 Hasil Konversi ESOP/MSOP
ESOP/MSOP/Convertion
Rp.100 per saham
IDR 100 per shares
Rp.130 per saham
IDR 130 per shares
Yang berhak menerima saham-saham yang dibagikan
oleh Bank adalah sebagaimana diatur dalam program yaitu
berdasarkan performance karyawan.
Periode MESOP Bank adalah sebagai berikut :
Shares distributed by the Bank is entitled received by
employees as set out in the program based on performance.
Bank’s MESOP period are as follows:
PERIODE PELAKSANAAN /IMPLEMENTATION PERIOD
ALOKASI /ALLOCATION
I
II
III
IV
Oktober 2014 dan April 2015
April 2015 dan Oktober 2015
Oktober 2015 dan April 2016
April 2016
Laporan Pelaksanaan MESOP
Sampai dengan laporan ini dibuat, pelaksanaan MESOP
belum ada yang terealisasi / belum ada yang melakukan
exercise.
MESOP Implementation Report
As of this report launched, the MESOP implementation not
yet realized / no one has done the exercise.
program mesopMESOP PROGRAM
70 71DISKUSI DAN ANALISA MANAJEMENMANAGEMENT DISCUSSION & ANALYSIS
mnc bankLAPORAN TAHUNAN 2014 - ANNUAL REPORT 2014
DISKUSI DANANALISAMANAJEMENMANAGEMENT DISCUSSION & ANALYSIS
72 73DISKUSI DAN ANALISA MANAJEMENMANAGEMENT DISCUSSION & ANALYSIS
mnc bankLAPORAN TAHUNAN 2014 - ANNUAL REPORT 2014
A. Tinjauan Industri Ekonomi dan Perbankan
Pada tahun 2014, tren ekonomi global masih mengalami
decoupling dengan kondisi ekonomi AS yang menunjukkan
pemulihan dilihat dari tingkat pengangguran yang membaik
dari tahun 2013. Secara global, pemulihan kondisi
ekonomi terus berlangsung meskipun secara sporadis dan
dianggap masih lambat.
Ekonomi AS terus menjadi indikator pemulihan ekonomi
dunia dan akan cenderung untuk terus meningkat ke
depan. Sejalan dengan pemulihan ekonomi AS, the Fed
masih terus menormalkan kebijakan untuk meningkatkan
Fed Fund Rate yang mungkin terjadi pada Q2 2015.
Ekonomi Jepang dan Eropa sedang dalam kondisi
yang kurang sehat dibanding dengan ekonomi AS dan
menghadapi tekanan meskipun stimulus ekonomi sudah
berjalan. Ekonomi Eropa mengalami tekanan ekonomi
dengan pertumbuhan investasi yang terbatas sementara
pertumbuhan konsumsi lemah. Tingkat pertumbuhan
ekspor dan impor juga menurun akibat perlambatan
ekonomi Emerging Markets dan faktor geopolitik di Rusia.
Selain itu, perlambatan ekonomi Tiongkok masih
berlangsung sehubungan dengan upaya negara ini
untuk menyeimbangkan kondisi ekonominya. Pemulihan
ekonomi global berlangsung lambat ditambah dengan
kecenderungan turunnya harga minyak yang menyebabkan
penurunan harga komoditas. Pada tahun 2014, harga
minyak melanjutkan tren penurunan akibat meningkatnya
pasokan dari Amerika Serikat.
Seiring dengan pemulihan ekonomi global dan kebijakan
ekonomi nasional, PDB Indonesia tumbuh 5,0% pada
tahun 2014. Pertumbuhan ekonomi Indonesia dikelola
di tengah perlambatan ekonomi global dan disusul oleh
penurunan harga komoditas. Harga komoditas yang
rendah (seperti batu bara, minyak sawit mentah, dan karet)
mengakibatkan dampak yang besar pada kinerja ekspor
ekonomi terbesar di Asia Tenggara. Selain itu, karena
rebalancing ekonomi bank sentral memperkenalkan
suku bunga yang lebih tinggi untuk memerangi inflasi
A. Overview of The Economic and Banking Industry
In 2014, the global economic was still on the decoupling
trend with the US economy showing a recovery as the
unemployment rate showed improvement from 2013.
Globally, the recovery of economic conditions continued
even though sporadically and considered slow.
The US economy continued to be the world’s economic
recovery indicator and was likely to increase. In line with
the recovery of the US economy, the Fed was continuing
to normalize its policy to increase the Fed Fund Rate with
possibility in the Q2 2015. European and Japan economy
was not as robust as the US economy which faced
pressure even though economic stimulus had already
under way. The European’s economy was experiencing
economic pressure with limited growth in investment whilst
the consumption growth was weak. The export and import
growth also declined due to slowdown in the Emerging
Markets economy as well as geopolitical factors in Russia.
Moreover, the slowdown of China’s economy was
continuing due to its effort to rebalance its economic
conditions. Global economic recovery was progressing
at slow phase combined with the downtrend of oil prices
which led to the drop in commodities price. In 2014, the
oil prices continued on the downward trend due to the
increasing supply from the United States.
In line with the global economic recovery and national
economic policy, Indonesia GDP was growing at 5.0%
in 2014. Indonesia’s economic growth moderated amid
the global economic slowdown and subsequent falling
commodity prices. Low commodity prices (such as coal,
crude palm oil, and rubber) made a heavy impact on the
export performance of Southeast Asia’s largest economy.
Moreover, due to rebalancing of the economy, the central
bank introduced a higher interest rate environment (to
combat high inflation and curb the wide current account
yang tinggi dan mengekang defisit neraca yang makin
besar sehingga membatasi pertumbuhan ekonomi. Pada
putaran terakhir Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia
sebelum akhir tahun 2014, Bank Indonesia memutuskan
untuk mempertahankan BI Rate sebesar 7,75%, dengan
Fasilitas Pinjaman dan Fasilitas Deposit stabil masing-
masing pada 8% dan 5%.
Sejalan dengan pemulihan ekonomi AS dan niat the
Fed untuk meningkatkan Fed Fund Rate, nilai mata
uang Rupiah terdepresiasi terhadap Dollar AS namun
terapresiasi terhadap mata uang asing lainnya. Bank
Indonesia terus memantau pergerakan valuta asing untuk
menjaga stabilitas valuta asing dalam rangka mendukung
stabilitas ekonomi makro.
Sepanjang tahun ini, Indonesia berhasil mengendalikan
inflasi di tengah harga yang lebih tinggi yang berasal dari
administered prices dan volatile food. Pada tahun 2014,
inflasi tercatat sebesar 8,36% lebih rendah dari tahun
sebelumnya sebesar 8,38% namun di atas tingkat target
inflasi sebesar 4,5 ± 1%. Kebijakan pemerintah untuk
mengurangi subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) pada
tanggal 18 November 2014 memicu kenaikan inflasi akibat
kenaikan harga BBM yang mengakibatkan efek domino
kenaikan harga barang-barang kebutuhan lainnya.
Sedangkan dalam industri perbankan di Indonesia selama
2014 masih solid didukung oleh ketahanan perbankan
yang kuat dan kebijakan moneter yang stabil. Tingkat suku
bunga dan kebijakan moneter masih dalam koridor yang
ditetapkan oleh Bank Indonesia. Tercatat bahwa suku
bunga berada pada tren yang terus naik untuk deposito
dan pinjaman. Industri perbankan mampu mendukung
pertumbuhan ekonomi dengan mengelola risiko dan
kecukupan modal juga kuat untuk menopang industri
perbankan secara keseluruhan. Mengingat melambatnya
permintaan domestik, maka pinjaman berada pada tren
yang menurun.
Pada akhir 2014, kredit tumbuh hanya 11,7% (YoY)
dibandingkan dengan tahun sebelumnya 21,8%. Dana
pihak ketiga tumbuh 12,3% (YoY), lebih rendah dari 13,6%
deficit) thereby curtailing economic growth. In the last
round of Meeting of the Boards of Governor of Bank
Indonesia before end of 2014, Bank Indonesia decided to
keep the BI Rate at 7.75%, with the Lending Facility and
Deposit Facility steady at 8% and 5%, respectively.
In line with the recovery of the US economy and the Fed’s
intention to increase the Fed Fund Rate, IDR depreciated
against USD however appreciated against other foreign
currencies. Bank Indonesia continued to monitor the
foreign exchange movement to guard the stability of the
foreign exchange in order to support macroeconomic
stability.
Along this year, Indonesia managed to control the inflation
in the middle of higher prices coming from administered
prices and volatile food. In 2014, the inflation recorded at
8.36% lower than the previous year at 8.38% however
above the inflation target rate of 4.5±1%. Due to the
government policy to reduce fuel subsidy on 18 November
2014, the increase in inflation was due to the increase in
fuel prices which resulted in domino effects in other goods
prices.
Indonesia banking industry in 2014 was still solid supported
by strong banking resilience and stabile monetary policy.
The interest rate and monetary policy was within the
corridor set by Bank Indonesia. It was recorded that the
interest rates were on the upward trend for both deposits
and loans. Banking industry was able to support economic
growth with manageable risks and capital adequacy was
also strong to sustain banking industry overall. Due to
slow down in the domestic demand, lending was on the
downward trend.
At the end of 2014, lending was growing only 11.7% on
YoY basis compared to 21.8% in the previous year. Third
party funds were growing by 12.3% on YoY basis, lower
TINJAUAN INDUSTRI EKONOMI DAN PERBANKANOVERVIEW OF THE ECONOMIC AND BANKING INDUSTRY
74 75DISKUSI DAN ANALISA MANAJEMENMANAGEMENT DISCUSSION & ANALYSIS
mnc bankLAPORAN TAHUNAN 2014 - ANNUAL REPORT 2014
pada akhir tahun 2013. Namun, tercatat pada akhir 2014,
Rasio Kecukupan Modal sangat kuat sebesar 19,6% jauh
lebih tinggi dari rasio peraturan 8,0% dan sedikit lebih tinggi
dari 18,1% pada tahun sebelumnya. Hal ini mencerminkan
dasar perbankan yang kuat untuk mempertahankan setiap
volatilitas ekonomi.
Pada tahun 2014, pasar modal Indonesia menunjukkan
kinerja yang positif. Bursa ditutup lebih tinggi dibanding
2013 di level 5.226,95 atau naik 22,3% (YoY). Para investor
optimis dengan kondisi perekonomian di Indonesia sejak
awal 2014. Kecenderungan ini berlanjut dengan situasi
sosial dan politik yang kondusif dilihat dari suksesnya
pemilihan umum dan transisi tampuk kepemimpinan
nasional dari Susilo Bambang Yudhoyono kepada Joko
Widodo.
B. Tinjauan Operasional dan Bisnis
Pada tahun 2014 merupakan momentum bagi Bank untuk
membuka lembaran baru dengan melakukan proses
transformasi melalui penerapan langkah–langkah strategis
untuk mencapai visi dan misi baru.
Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, Bank mengubah
arah bisnis yang sebelumnya berfokus pada empat segmen
bisnis yaitu Konsumer, Usaha Kecil dan Menengah (UKM),
Korporasi dan Komersial dan Mikro menjadi dua segmen
bisnis yaitu Konsumer dan Usaha Kecil dan Menengah
(UKM). Segmen Korporasi dan Komersial merupakan
segmen yang juga mendukung pertumbuhan usaha Bank
dan tetap dikembangkan walaupun tidak sebagai fokus
utama bisnis.
than 13.6% at the end of 2013. However, it was well
noted at the end of 2014 that Capital Adequacy Ratio was
robust at 19.6%, much higher than the regulatory ratio of
8.0% and slightly higher than 18.1% in the previous year.
This reflected a strong banking foundation to sustain any
economic volatility.
In 2014, Indonesia capital market showed a positive
performance. The stock exchange was closed higher
compared to 2013 at the level of 5,226.95 or up by
22.3% on YoY basis. Investors were optimistic with the
Indonesian economy since the beginning of 2014. This
trend continued with pleasant social and political situation
due to the successful and peaceful general election and
seamless transition of national leader from Susilo Bambang
Yudhoyono to Joko Widodo.
B. Operational and Business Review
In 2014, it was a momentum for Bank by opening a new
chapter through transformation process through the
implementation of strategic initiatives to achieve the new
vision and mission.
To obtain maximum result, Bank changed the business
direction from previously four business segments which
were Consumer, Small and Medium Enterprise (SME),
Corporate and Commercial and Micro segments into two
business segments, Consumer and Small and Medium
Enterprises (SME). Corporate and Commercial segment
was still supporting the business growth of Bank and
continued to be developed even though was not as the
main business focus.
Berikut tinjauan usaha segmen bisnis Bank yang
disampaikan berdasarkan segmen usahanya:
1. KonsumerDalam operasi bisnisnya, segmen Konsumer ini
memberikan pelayanan perbankan dari beragam
segmen (mass, menengah, dan affluent).
Penyaluran kredit ke segmen Konsumer sebesar
Rp 1.857 miliar berkontribusi 29,68% terhadap total
penyaluran kredit tahun 2014. Kontribusi segmen ini
mengalami penurunan dari 30,78% di tahun 2013.
Untuk meningkatkan penyaluran kredit pada segmen
Konsumer, Bank akan berfokus pada peningkatan
pembiayaan melalui produk-produk utama seperti
mortgage, kartu kredit, implant banking ataupun
seperti pembiayaan kendaraan melalui kerjasama
joint financing dengan perusahaan pembiayaan.
The following is the management discussion based on the
business segments:
1. ConsumerIn its business operations, the Consumer segment
provided retail banking services to diverse segments
(mass, medium, and affluent).
Consumer segment lending reached Rp 1,857 billion,
contributing 29.68% of the total loan portfolio in
2014. Contributions of this segment decreased from
30,78% in 2013.
To increase the lending distribution to Consumer
segment, Bank will focus in increasing the financing
through main products such as mortgage, credit
card, implant banking or auto financing through joint
finance with other multi finance companies.
Berikut bagan segmen bisnis Bank: Herewith is the chart of Bank’s business segment:
TINJAUAN OPERASIONAL DAN BISNISOPERATIONAL AND BUSINESS REVIEW
KONSUMERCONSUMER
1
UKM / SME 2 UKM / SME2
KORPORASI / KOMERSILCORPORATE / COMMERCIAL 3
MIKROMICRO 4
1 KONSUMERCONSUMER
3 KORPORASI / KOMERSILCORPORATE / COMMERCIAL
Sebelum / Before: Sekarang / Current:
76 77DISKUSI DAN ANALISA MANAJEMENMANAGEMENT DISCUSSION & ANALYSIS
mnc bankLAPORAN TAHUNAN 2014 - ANNUAL REPORT 2014
Tabel Jumlah Pinjaman dan Simpanan Bank 2014
Table of Total Loans and Deposits Bank 2014
JUMLAH SIMPANAN SESUAI JENIS (RP MILIAR)TOTAL DEPOSITS BY TYPE (RP BILLION)
Giro / Current Account
Tabungan / Saving Account
Deposito / Time Deposit
Jumlah Simpanan / Total Deposits
701
676
6.357
7.734
649
842
5.344
6.835
609
1.045
4.780
6.434
9,06%
8,74%
82,20%
100,00%
9,49%
12,31%
78,20%
100,00%
9,46%
16,24%
74,30%
100,00%
1.
2.
3.
4.
KOMPOSISIPERCENTAGE2014 KOMPOSISI
PERCENTAGE2013 KOMPOSISIPERCENTAGE2012
JUMLAH PINJAMAN SESUAI JENIS (RP MILIAR)TOTAL LOANS BY TYPE (RP BILLION)
Korporasi / Corporate
UKM / SME
Konsumer / Consumer
Jumlah Pinjaman / Total Loans
3.901
499
1.857
6.257
3.178
641
1.697
5.516
2.821
648
1.679
5.148
62,35%
7,97%
29,68%
100,00%
57,59%
11,64%
30,77%
100,00%
54,80%
12,58%
32,62%
100,00%
1.
2.
3.
4.
KOMPOSISIPERCENTAGE2014 KOMPOSISI
PERCENTAGE2013 KOMPOSISIPERCENTAGE2012
Tabel 1. Jumlah Simpanan dan Pinjaman MNC Bank 2014Table 1. Total Deposits and Loans from MNC Bank 2014
Di tahun 2014, Bank memperkuat bisnis di segmen
Konsumer sebagai salah satu fokus utama dengan
meningkatkan jaringan distribusi dan elektronik
termasuk pada peningkatan kualitas layanan
terhadap nasabah. Bank juga berkomitmen untuk
terus mengembangkan produk-produk inovatif yang
sesuai dengan kebutuhan nasabah.
Strategi Usaha Segmen KonsumerDari segi pengembangan strategi usaha, Bank
terus mengupayakan ekspansi jaringan dengan
penggunaan teknologi yakni melalui internet banking
dan mobile banking yang akan go live di tahun 2015.
Bank melalui segmen Konsumer ini hadir menjangkau
nasabah individu melalui berbagai macam produk
yang sesuai dengan kebutuhan keuangan nasabah.
Melalui produk dan layanan yang bervariasi, Bank
senantiasa berupaya memenuhi kebutuhan nasabah.
In 2014, the Bank strengthened the consumer segment
as the main business focus through improvement
in the distribution and electronic channels as well
as improvement in quality service to the customers.
Bank was also committed to develop innovative
products to meet the needs of the customers.
Consumer Segment Business StrategyIn terms of business strategy development, the Bank
continued to pursue the expansion of the network
with the use of technology through internet banking
and mobile banking which will go live in 2015.
Bank through this business segment reached
individual customers through a variety of products
according to the customers’ needs. With a range of
products and services Bank strived to meet the needs
of customers.
2. Usaha Kecil dan Menengah (UKM)Dalam beberapa tahun terakhir, segmen bisnis Usaha
Kecil dan Menengah (UKM) di Indonesia diakui sebagai
segmen usaha yang masih memiliki potensi untuk
dikembangkan. Hal ini bisa dilihat dari kemampuan
pengembalian kredit yang tinggi, sehingga rasio kredit
bermasalah (NPL) terjaga pada tingkat minimum.
Segmen UKM ini ikut mendukung pertumbuhan PDB
dan menyerap tenaga kerja sehingga mengurangi
pengangguran. Dengan kontribusi signifikan dan
potensi bisnis UKM tersebut, mendorong Bank untuk
membantu pengembangan bisnis UKM, yaitu melalui
penyediaan dukungan keuangan yang diperlukan.
Pada tahun 2014, penyaluran kredit UKM sebesar Rp
499 miliar dengan komposisi 7,97% dari total kredit
Bank. Bank menargetkan jumlah ini akan bertumbuh
lagi di tahun berikutnya dengan menerapkan
pembenahan infrastruktur dan teknologi, dan
penataan jaringan distribusi agar pelayanan kepada
nasabah dapat ditingkatkan.
Strategi Usaha Segmen UKMUntuk mempercepat pertumbuhan bisnis, Bank
melakukan sinergi dengan perusahaan Grup MNC
lainnya dalam peluncuran program kerjasama
dalam bentuk produk Dealer Financing dan Supplier
Financing.
3. Korporasi dan KomersialDi tahun 2014, kegiatan penyaluran pinjaman oleh
Bank masih difokuskan pada sektor Korporasi dan
Komersial sebelum berganti fokus bisnis ke segmen
Konsumer dan UKM. Tercatat per akhir 2014,
total pinjaman di segmen ini mencapai Rp 3.901
miliar dengan kontribusi sebesar 62,35% dari total
penyaluran pinjaman.
2. Small and Medium Enterprise (SME)In recent years, Small and Medium Enterprise (SME)
segment in Indonesia was recognized as a business
segment with good potential to be developed. It can
be seen from the high loan repayment capability,
therefore the ratio of non-performing loan (NPL) can
be maintained at a minimum level.
The SME segment was contributing to the growth
of GDP and employment, therefore reducing
unemployment. With significant contribution and
business potential of the SME segment, the Bank
was encouraged to grow the SME business by
providing financial support as needed.
In 2014, SME lending amounted to Rp 499 billion,
with a composition of 7,97% of total loan portfolio.
Bank foresee this number to grow in the next year by
improving the infrastructure and technology, and re-
organization of distribution channels to provide better
services to the customers.
SME Segment Business StrategyTo accelerate the business growth, Bank performed
synergy with MNC Group by launching joint programs
such as Dealer Financing and Supplier Financing
products.
3. Corporate and CommercialIn 2014, the Bank’s lending activities still focused
on the Corporate and Commerical segment before
focusing on the Consumen and SME segments By
the end of 2014, it was recorded, total loans portfolio
in this segment reached Rp 3,901 billion, with a
contribution of 62.35% of the total loan portfolio.
TINJAUAN OPERASIONAL DAN BISNISOPERATIONAL AND BUSINESS REVIEW
78 79DISKUSI DAN ANALISA MANAJEMENMANAGEMENT DISCUSSION & ANALYSIS
mnc bankLAPORAN TAHUNAN 2014 - ANNUAL REPORT 2014
C. Tinjauan Keuangan
Seiring dengan pertumbuhan industri perbankan nasional,
Bank fokus pada segmen Konsumer dan UKM serta
berupaya untuk menemukan keseimbangan yang tepat
antara risiko dan hasil serta pertumbuhan usaha dan
profitabilitas. Mengacu pada Laporan Keuangan Bank yang
telah diaudit oleh KAP yang ditunjuk, tinjauan keuangan
ini disusun untuk membandingkan kinerja keuangan Bank
tahun ini dengan tahun sebelumnya.
Pada tahun 2014, Bank telah mencatatkan kinerja yang
membaik meski dalam waktu singkat berganti menjadi
MNC Bank. Hal ini dapat dilihat dari aset Bank yang
meningkat sebesar 15,48% menjadi Rp 9.430 miliar pada
tahun 2014 dari Rp 8.166 miliar pada tahun 2013.
Pada tahun yang sama, Dana Pihak Ketiga (DPK)
meningkat 13,16% menjadi Rp 7.734 miliar dibandingkan
tahun 2013 sebesar Rp 6.834 miliar. Ditambah dengan
peningkatan rasio kecukupan modal (Capital Adequacy
Ratio / CAR) dari 13,09% di tahun 2013 menjadi 17,79% di
tahun 2014. Selain itu, jumlah penyaluran kredit mengalami
peningkatan sebesar 13,00% dari Rp 5.516 miliar pada
tahun 2013 menjadi Rp 6.257 miliar di tahun 2014.
Pencapaian yang cukup signifikan juga terlihat pada
besaran ekuitas yang dicatatkan meningkat 61,62% dari
Rp 764 miliar di tahun 2013 menjadi Rp 1.235 miliar di
tahun 2014 yang disebabkan oleh adanya penambahan
setoran modal dari pemegang saham. Demikian juga
dengan Rasio Kredit terhadap Dana Pihak Ketiga juga
mengalami peningkatan dari 80,14% menjadi 80,35%.
Pendapatan Bunga Bank mencatatkan kenaikan pendapatan bunga termasuk
provisi dan komisi kredit sebesar 13,52% menjadi Rp 760,7
miliar pada tahun 2014 dibandingkan periode yang sama
di tahun sebelumnya Rp 670,1 miliar. Pendapatan Bank
dari provisi dan komisi kredit di 2014 naik 52,84% menjadi
Rp 13,4 miliar dari sebelumnya Rp 8,8 miliar. Sementara
itu, jumlah beban bunga termasuk provisi dan komisi yang
C. Financial Review
Along with the growth of the national banking industry,
Bank remained focus on the Consumer and SME segments
and continued to find the right balance between risks
and results as well as business growth and profitability.
Referring to the Banks’s Financial Statements which was
audited by appointed Public Accountant, financial review is
structured to compare this year financial performance with
the previous year.
In 2014, the Bank has recorded a better performance even
in a short time when changed to MNC Bank. It can be seen
from the Bank assets increased by 15.48% to IDR 9,430
billion of IDR 8,166 billion in 2013.
In the same year, third-party funds (DPK) increased
by 13.16% to IDR 7,734 billion compared to the year
2013 amounted to IDR 6,834 billion. In addition Capital
Adequacy Ratio / CAR increased from 13.09% in 2013 to
17.79% in 2014. Besides that, the total loans increased by
13.00% from IDR 5,516 billion in 2013 to IDR 6,257 billion
in 2014.
The significant achievement was also seen in the equity
which increased 61.62% from IDR 764 billion in 2013 to
IDR 1,235 billion in 2014 due to the additional capital from
the shareholder. Similarly, Loan to Deposit ratio slightly
increased from 80.14% to 80.35%.
Interest IncomeBank recorded an increase in interest income including
loan and commission fee 13.52% to IDR 760.7 billion in
2014 compared to the same period in the previous year
IDR 670.1 billion. Revenues from loan and commission fee
in 2014 rose by 52.84% to IDR 13.4 billion compared to
the prior year period amounted IDR 8.8 billion. Meanwhile,
total interest expenses including commissions and fees
dibayar meningkat 36,56% pada 2014 menjadi Rp 524,4
miliar dari tahun sebelumnya sebesar Rp 384,0 miliar.
Kontribusi terbesar Pendapatan bunga adalah dari fasilitas
kredit yang diberikan dan surat-surat berharga.
Pendapatan Operasional LainnyaSepanjang tahun 2014, Bank mencatatkan pendapatan
operasional lainnya sebesar Rp 62,9 miliar pada tahun
2014 dibanding tahun sebelumnya sebesar Rp 93,0 miliar.
Pendapatan operasional lainnya ini mendapat kontribusi
paling besar dari keuntungan penjualan efek-efek sebesar
Rp 14,1 miliar, selain itu juga didapat dari provisi dan
komisi selain dari pemberian kredit dan keuntungan dari
transaksi mata uang asing.
Beban Operasional LainnyaSelama tahun 2014, Bank melakukan berbagai usaha untuk
meningkatkan efisiensi. Bank mencatatkan penurunan
beban operasional sebesar 3,61% menjadi Rp 328,1 miliar
pada tahun 2014 dibandingkan periode tahun sebelumnya
sebesar Rp 340,4 miliar. Sementara itu, terjadi penurunan
pada beban umum dan administrasi sebesar 8,28%
menjadi Rp 146,9 miliar dari tahun sebelumnya sebesar Rp
160,1 miliar. Dengan demikian, beban operasional bersih
lainnya juga turun sebesar 10,55% dari tahun sebelumnya
Rp 343,9 miliar menjadi Rp 307,6 miliar pada tahun 2014.
Rugi Bersih dan Rugi KomprehensifDibandingkan tahun 2014, Bank mencatat perbaikan yang
signifikan di Rugi Komprehensif sebesar Rp 140,8 miliar
dari Rp 173,9 miliar menjadi Rp 33,0 miliar, kontribusi
terbesar berasal dari perubahan nilai wajar efek tersedia
untuk dijual.
Dengan manfaat pajak sebesar Rp 15,5 miliar, maka
Bank mencatatkan penurunan rugi tahun berjalan sebesar
33,26% menjadi Rp 54,5 miliar dari tahun sebelumnya
sebesar Rp 81,7 miliar.
Rugi Bersih per SahamKarena penurunan rugi bersih tahun berjalan maka pada
akhir tahun 2014, rugi bersih per saham menurun 60.34%
menjadi Rp 5.91 pada tahun 2014 dibandingkan tahun
2013 sebesar Rp 14.90.
paid also rose by 36,56% to IDR 524,4 billion in 2014,
from IDR 384,0 billion in the previous year. The largest
contribution to the Bank’s interest income was derived
from the loans and securities.
Other Operating IncomeIn 2014, the Bank recorded other operating income IDR
62.9 billion in 2014 compared to the previous year IDR
93.0 billion. Other operating income received the largest
contribution from gain on sale of securities IDR 14.1
billion, but also derived the revenue from provisions and
commissions as well as loans and gains from foreign
exchange transactions.
Other Operating ExpensesIn 2014, the Bank managed to increase efficiency through
several initiatives. The Bank recorded a decrease in
operating expenses by 3.61% from IDR 328.1 billion in
2014 compared to the prior year period amounted to IDR
340.4 billion. Meanwhile, there was a decrease in general
and administrative expenses amounted to 8.28% to IDR
146.9 billion from the previous year amounting to IDR
160.1 billion. Thus, other operating expenses - net also
decreased by 10.55% from the previous year IDR 343.9
billion to IDR 307.6 billion in 2014.
Net Loss and Comprehensive lossCompared to 2014, the Bank recorded significant recovery
as much as IDR 140.8 billion in Comprehensive Loss from
IDR 173.9 billion to IDR 33.0 billion, the biggest contribution
was from the changes in fair value of AFS securities.
Due to tax benefit IDR 15.5 billion, the Bank recorded Net
Loss decreased by 33.26% to IDR 54.5 billion from the
previous year amounted to IDR 81.7 billion.
Loss Per SharesDue to Net Loss at the end of 2014, loss per shares
decreased 60.34% to IDR 5.91 in 2014 compared to IDR
14.90 in 2013.
TINJAUAN KEUANGANFINANCIAL REVIEW
80 81DISKUSI DAN ANALISA MANAJEMENMANAGEMENT DISCUSSION & ANALYSIS
mnc bankLAPORAN TAHUNAN 2014 - ANNUAL REPORT 2014
NERACAAsetKinerja Bank dalam total aset mengalami peningkatan
sebesar 15,48% menjadi Rp 9.430 miliar pada 2014 dari
tahun sebelumnya sebesar Rp 8.165 miliar. Kontribusi
terbesar pada peningkatan aset ini pada kredit yang
diberikan yang meningkat sebesar 13,43% menjadi Rp
6.257 miliar pada 2014 dari tahun sebelumnya Rp 5.516
miliar. Selain itu, terdapat peningkatan pada penempatan
pada Bank Indonesia dan bank lain sebesar 22,17% dari
Rp 1.259 miliar pada tahun 2013 menjadi Rp 1.538 miliar
pada tahun 2014.
LiabilitasJumlah kewajiban Bank meningkat sebesar 10,72%
menjadi Rp 8.196 miliar pada 2014 dibanding periode
yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 7.402 miliar.
Kontributor terbesar adalah Dana Pihak Ketiga sebesar
Rp 7.734 miliar yang meningkat dari tahun sebelumnya
sebesar Rp 6.835 miliar, terjadi kenaikan sebesar
13,16%. Sementara itu, kewajiban segera juga mengalami
peningkatan menjadi Rp 21,1 miliar dari tahun sebelumnya
yang hanya Rp 8,7 miliar. Simpanan dari bank lain
mengalami penurunan dari Rp 342,8 miliar pada 2013
menjadi Rp 235,9 miliar di tahun 2014.
Ekuitas Sebagai hasil dari aksi korporasi melalui Penawaran Umum
Terbatas III dan konversi atas obligasi wajib konversi,
ekuitas Bank naik signifikan sebesar 61,62% menjadi Rp
1.235 miliar pada tahun 2014 dibanding tahun sebelumnya
sebesar Rp 763,9 miliar. Hingga akhir Desember 2014,
modal yang ditempatkan Bank mencapai Rp 1.503 miliar
yang meningkat signifikan dari Rp 548,6 miliar.
BALANCE SHEETAssetsThe Bank’s performance in terms of total assets increased
by 15.48% to IDR 9,430 billion in 2014 from the previous
year amounting to IDR 8,165 billion. The largest contribution
was coming from Loans, which increased by 13.43% to
IDR 6,257 billion in 2014 from the previous year IDR 5,516
billion. In addition, there was an increase in placements
with Bank Indonesia and other banks amounted to 22.17%
from IDR 1,259 billion in 2013 to IDR 1,538 billion in 2014.
LiabilitiesTotal liabilities increased by 10.72% to IDR 8,196 billion in
2014 compared to the same period in the previous year
amounted to IDR 7,402 billion. The biggest contributor
was coming from Third Party Funds IDR 7,734 billion
which increased from the previous year amounting to IDR
6,835 billion, an increase of 13.16%. Meanwhile, liabilities
payable immediately also increased to IDR 21.1 billion in
2014 from IDR 8.7 billion in the previous year . Deposits
from other banks declined from IDR 342.8 billion in 2013
to IDR 235.9 billion in 2014.
Equity As a result of corporate actions through Limited Public
Offering III and convertible bonds, Bank’s equity increased
significantly by 61.62% to IDR 1,235 billion in 2014
compared to the previous year amounted to IDR 763.9
billion. By the end of December 2014, paid up capital
reached Rp 1,503 billion which increased significantly from
IDR 548.6 billion.
.
RASIO KEUANGAN PENTINGRasio Kecukupan Modal (Kewajiban Penyediaan Modal Minimum / KPMM)Rasio Kecukupan Modal dengan memperhitungkan risiko
kredit, risiko operasional dan risiko pasar mengalami
kenaikan menjadi 17,79% pada 2014 dibanding tahun
sebelumnya 13,09%. Kenaikan ini disebabkan oleh
adanya peningkatan modal dari Rp 548,6 miliar pada 2013
menjadi Rp 1.503,2 miliar pada 2014. Rasio ini berada di
atas ketentuan Bank Indonesia sebesar 8%.
Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO)Rasio BOPO mengalami peningkatan dari 107,77% pada
2013 menjadi 108,54% pada 2014. Hal ini dikarenakan
lebih tingginya beban operasional Bank terhadap
pendapatan operasionalnya.
Kredit BermasalahRasio kredit bermasalah terhadap total kredit – kotor
mengalami kenaikan dari 4,88% pada 2013 menjadi
5,88% pada 2014. Bank akan terus mengupayakan
penyaluran kredit yang lebih sehat ke depan dengan
membentuk satuan tugas khusus untuk mengatasi kredit
bermasalah. Jumlah cadangan kerugian penurunan nilai
asset keuangan per akhir 2014 dan 2013 adalah Rp 128.4
miliar dan Rp 138.1 miliar.
Imbal Hasil atas Aset dan EkuitasMengenai imbal hasil atas aset (RoA) Bank masih berada
pada posisi negatif yaitu -0,82% dikarenakan rugi bersih
tahun berjalan, sedangkan imbal hasil atas ekuitas (RoE)
juga masih negatif yakni -6,69% pada tahun 2014,
dibanding tahun sebelumnya sebesar -16,28%.
Rasio Pinjaman terhadap SimpananTotal kredit yang diberikan pada tahun 2014 yakni Rp
6.257 miliar, sementara total simpanan dana pihak ketiga
per akhir 2014 yakni Rp 7.734 miliar. Sehingga tercatat
rasio pinjaman terhadap simpanan (LDR) pada tahun 2014
sebesar 80,35% yang mengalami kenaikan dari tahun
sebelumnya sebesar 80,14%.
KEY FINANCIAL RATIOSCapital Adequacy Ratio (CAR)Capital Adequacy Ratio was calculated using credit,
market and operational risk, increased to 17.79% in
2014 compared to the prior year 13.09%. The increase
was primarily due to the increase in paid up capital from
IDR 548.6 billion in 2013 to IDR 1,503.2 billion in 2014.
This ratio was far above the mandated Bank Indonesia
regulation of 8%.
Operating Expenses to Operating Income RatioOperating expenses to operating income ratio increased
from 107.77% in 2013 to 108.54% in 2014. This was
due to higher operating expenses of the Bank’s operating
income.
Non-Performing Loans (NPL)The ratio of Non-Performing Loans - gross increased from
4.88% in 2013 to 5.88% in 2014. The Bank continued to
pursue a healthier lending in the future by forming a special
task force to solve the non-performing loans. The amount
of provisions for impairment losses for financial assets
at the end of 2014 and 2013 were IDR 128.4 billion and
138.1 billion, respectively.
Return on Assets and EquityReturn on Assets (RoA) of Bank was recorded at -0.82%
due to Net Loss, while the Return on Equity (RoE) was
recorded at -6,69% in 2014, compared to the previous at
-16.28%.
Loan to Deposit Ratio (LDR)Total loans in 2014 was recorded IDR 6,257 billion , while
total third party funds was IDR 7,734 billion at the end of
2014. Therefore, the Loan to Deposit ratio was recorded
at 80.35%, compared to 80.14% from the previous year.
TINJAUAN KEUANGANFINANCIAL REVIEW
82 83DISKUSI DAN ANALISA MANAJEMENMANAGEMENT DISCUSSION & ANALYSIS
mnc bankLAPORAN TAHUNAN 2014 - ANNUAL REPORT 2014
D. Keunggulan Kompetitif
Pencapaian sepanjang 2014 menjadi catatan bahwa ke
depan dengan mengembangkan keunggulan-keunggulan
dan peluang yang dimiliki, maka MNC Bank dapat bersaing
lebih kompetitif dengan bank-bank lain.
DIDUKUNG OLEH GRUP MNC DENGAN LANDASAN BISNIS YANG KOKOHBank yakin mampu memenuhi target dan pencapaian
di tahun mendatang karena didukung oleh Grup MNC
sebagai salah satu grup usaha media terbesar di Asia
Tenggara.
TIM MANAJEMEN YANG BERPENGALAMAN DAN IMPLEMENTASI BUDAYA PERUSAHAAN YANG BARUBank memiliki tim manajemen baru yang memberikan
arahan strategi dan langkah bisnis untuk menghadapi
situasi perbankan yang makin kompetitif. Berbekal
pengalaman yang luas di industri perbankan, tim
manajemen diharapkan mampu menganalisa kondisi
perbankan agar Bank tetap dapat menunjukkan kinerja
yang semakin bertumbuh sesuai dengan visi dan misi
Bank. Tim manajemen juga merekomendasikan beberapa
langkah, seperti peningkatan tata kelola perusahaan dan
penerapan rencana strategis Bank.
Selain penerapan strategi yang terarah, keberhasilan Bank
meningkatkan kinerja juga ditentukan oleh perubahan
budaya kerja perusahaan yang diterapkan oleh jajaran
manajemen.
E. Strategi dan Prospek Usaha 2014
Berbekal keunggulan kompetitif yang dimiliki, Bank
berupaya untuk mewujudkan pertumbuhan yang
berkesinambungan. Strategi dan prospek usaha 2014
mengikuti Visi dan Misi Bank dimana segmen Konsumen
dan SME merupakan fokus bisnis MNC Bank sebagai
lifestyle banking yang berlandaskan teknologi tinggi dan
layanan bintang lima.
D. Competitive Advantages
It was well noted that achievement in 2014 can be a
foundation to develop strengths and opportunities in order
to better compete with other banks.
SUPPORTED BY MNC GROUP WITH STRONG BUSINESS FOUNDATION The Bank is confident to meet the targets and achievements
in years to come with the support from MNC Group as one
of the largest media groups in South East Asia.
EXPERIENCED MANAGEMENT TEAM AND IMPLEMENTATION OF NEW CULTURE
the Bank has a new solid management team providing
strategic direction and business measures to deal with
the increasingly competitive banking landscape. Armed
with extensive experience in the banking industry, the
management team is expected to analyze banking
landscape in order to achieve Bank’s vision and mission
The management team also recommended several
initiatives, such as improvement in corporate governance
and implementation of the strategic.
In addition to the implementation of the structured strategy,
the achievement of Bank to improve its performance was
also determined by the change in corporate culture set by
the management.
E. 2014 Prospect and Strategy
With its competitive advantages, the Bank sought to
achieve sustainable business growth. Strategy and
business potentials 2014 was following the Vision and
Mission of Bank where the Consumer and SME segments
were the main business focus of MNC Bank as a lifestyle
banking based on high-technology and five-star service.
Segmen Korporasi dan Komersial akan tetap menjadi
bagian dari segmen Bank secara keseluruhan dan
melengkapi segmen Konsumen dan SME. Strategi
perubahan fokus usaha ini dilakukan untuk meningkatkan
daya saing Bank dalam menawarkan produk dan layanan
kepada para nasabah terutama nasabah Konsumen
dan SME dengan tetap melayani nasabah dari segmen
Korporasi dan Komersial.
Tahun 2014 ini merupakan tahun dimana Bank lahir
dengan Visi, Misi dan budaya perusahaan yang baru.
Strategi yang diterapkan di tahun 2014 adalah untuk
menciptakan sinergi dengan Grup MNC dan ini akan
dilakukan secara berkesinambungan dan terarah.
F. Rebranding Menjadi MNC Bank
Proses Rebranding merupakan fokus utama dari Bank
untuk dapat melakukan perubahan secara mendasar.
Rebranding ini menjadi landasan utama dan payung dari
Bank untuk melakukan transformasi. Proses Rebranding
dimulai dari konsep sampai dengan implementasi Visi,
Misi dan Budaya Perusahaan yang baru merupakan
pencapaian yang signifikan di tahun 2014.
Dengan lahirnya MNC Bank melalui proses Rebranding,
dimulai juga transformasi lainnya seperti transformasi
cabang, revitalisasi produk dan layanan, pengembangan
infrastruktur dan distribusi jaringan, dan optimalisasi dan
pengembangan sumber daya manusia.
Karena pentingnya transformasi ini, Bank membentuk
Change Management Office (CMO). CMO memiliki tugas
untuk melakukan implementasi transformasi seperti diatas.
Untuk tahun 2015, CMO akan terus melanjutkan proses
transformasi sesuai dengan rencana strategis Bank.
Corporate and Commercial segment remained as part of
Bank’s overall business segment which complimented the
Consumer and SME segments. The strategy to change the
business focus was done to improve the competitiveness
of Bank to provide products and services to the customers
especially for Consumer and SME segments and continued
to serve the customers from Corporate and Commercial
segment.
Year 2014 is the year of new chapter for Bank with new
Vision, Mission and Corporate Values. The strategy
adopted in 2014 was to create synergies with MNC Group
on ongoing basis and structured.
F. Rebranding to MNC Bank
Rebranding process was the main focus of the Bank in order
to be able to lay a foundation for major change. Rebranding
was becoming the main foundation and umbrella for Bank
to do further transformation. The rebranding process was
started from a concept to the actual implementation of
new Vision, Mission and Corporate Values which was a
significant achievement in 2014.
With the birth of MNC Bank as a result of Rebranding
process, it was also started the other transformations
such as branch transformation, products and services
revitalization, infrastructure and distribution channels
development and human resources development and
optimalization.
Due to the importance of the transformation, the Bank
created Change Management Office (CMO). CMO
was tasked to perform the implementation of the
above transformation. In 2015, CMO will continue the
transformation process in accordance with the Bank’s
strategic plan.
REBRANDING MENJADI MNC BANKREBRANDING TO MNC BANK
84 85TATA KELOLA PERUSAHAANGOOD CORPORATE GOVERNANCE
mnc bankLAPORAN TAHUNAN 2014 - ANNUAL REPORT 2014
TATA KELOLAPERUSAHAANGOOD CORPORATE GOVERNANCE
86 87TATA KELOLA PERUSAHAANGOOD CORPORATE GOVERNANCE
mnc bankLAPORAN TAHUNAN 2014 - ANNUAL REPORT 2014
Filosofi dan Implementasi GCG
Sebagai perusahaan publik, Bank memiliki tujuan untuk
memberikan nilai jangka panjang dan berkelanjutan untuk
pemegang saham dan pemangku kepentingan melalui
setiap lini bisnis perbankan yang dikerjakan. Berlandaskan
pada tujuan tersebut, Bank memiliki komitmen menjaga
tata kelola tertinggi serta berupaya menanamkan kultur
profesional dan etika yang menghargai perilaku agar
dapat dijadikan panutan, kesadaran akan lingkungan serta
integritas personal dan korporat.
Tata kelola perusahaan yang baik / Good Corporate
Governance (GCG) bukan sekadar langkah kepatuhan
melainkan terjalinnya ikatan kuat antara praktik tata kelola
berkualitas dengan penciptaan nilai. Untuk itu, dari awal
kami telah mengambil langkah-langkah untuk memastikan
bahwa telah terdapat dasar yang kuat dalam Bank untuk
menerapkan prinsip-prinsip GCG yaitu: transparansi,
akuntabilitas, tanggung jawab, independensi dan
kewajaran serta kesetaraan ketika kami telah secara resmi
menjadi perusahaan publik.
Penerapan prinsip-prinsip GCG tersebut adalah
sebagai wujud komitmen kami sebagai bagian dari
misi Bank untuk meningkatkan daya saing perusahaan
dan membangun bisnis utama kami di bidang
perbankan dengan tata pengelolaan yang
Philosophy and Implementation of Good Corporate Governance
As a public company, Bank has the goal to provide a
sustainable and long-term value for all the shareholders
and stakeholders through our main business activities.
In order to achieve the goal, we have a commitment to
maintain the highest good corporate governance and
seek to instill a professional culture and ethic which values
certain behavior that set an example, good awareness
of the working environment, as well as personal and
corporate integrity.
Good Corporate Governance (GCG) is not only a
compliance measures, moreover, there is a strong
engagement between high quality corporate governance
practices with value creation. Therefore, from the beginning
we started the business, we have taken steps to ensure
that there has been solid foundation for the Company to
apply the principles of good corporate governance by
the time we officially become a public company, namely:
transparency, accountability, responsibility, independence,
fairness, and equality.
Implementation of the principles of good corporate
governance is the Bank’s commitment and mission
which aim at improving the Company’s competitiveness
and building our core business in the banking industry
with a structured and professional management
terstruktur dan profesional. Berlandaskan pedoman tata
kelola perusahaan (code of corporate governance), Bank
melakukan prinsip-prinsip GCG yang dijabarkan dalam
dua landasan sebagai bagian dari implementasi GCG
Bank.
Landasan utama penerapan GCG yakni membangun
governance structure yang kuat yaitu struktur Dewan
Komisaris, Direksi dan jajaran manajemen yang lengkap
dan solid; termasuk berfungsinya komite-komite baik di
level Dewan Komisaris maupun Direksi yang mendukung
pelaksanaan tugas dan tanggung jawab pengurus Bank.
Landasan kedua adalah governance commitment yaitu
komitmen yang kuat untuk menjalankan prinsip-prinsip
GCG dari organ perusahaan: Rapat Umum Pemegang
Saham, Dewan Komisaris, Direksi dan seluruh pemangku
kepentingan.
Bank juga melakukan internalisasi prinsip-prinsip GCG
kepada seluruh jajaran manajemen dan karyawan,
mengenai pentingnya penerapan prinsip-prinsip GCG di
masing-masing unit kerja yang dilakukan secara konsisten.
Prinsip-prinsip GCG secara esensial juga telah diserap
dalam nilai-nilai perusahaan Bank yang disosialisasikan
secara sistematis. Hasil akhir yang diharapkan dari proses
internalisasi / sosialisasi GCG dan budaya kerja adalah
tumbuhnya perilaku yang mencerminkan budaya GCG.
system. Based on code of corporate governance, Bank
is implementing the GCG principles outlined in two basic
implementation of the Company’s corporate governance.
The main basic GCG implementation of building a strong
governance structure is the structure of the Board of
Commissioners, the Board of Directors and management
team are complete and solid; including the functioning of
committees both at the level of the Board of Commissioners
and the Board of Directors that support the implementation
of the tasks and responsibilities of the Bank’s management.
The second basic GCG implementation is the governance
commitment which is a strong commitment to implement
the principles of good corporate governance of the
company’s organs: the General Meeting of Shareholders,
the Board of Commissioners, Board of Directors and all
stakeholders.
We also strive to internalize the principles of good
corporate governance to all management and employees
of the importance of the principles of good corporate
governance implementation in each unit done consistently.
GCG principles essentially have also been absorbed into
main values of Bank corporate values that systematically
disseminated. The final results are expected from the
process of GCG internalization and socialization and
working culture is the growth of a culture that reflects GCG
behavior.
FILOSOFI DAN IMPLEMENTASI GCGPHILOSOPHY AND IMPLEMENTATION OF GCG
88 89TATA KELOLA PERUSAHAANGOOD CORPORATE GOVERNANCE
mnc bankLAPORAN TAHUNAN 2014 - ANNUAL REPORT 2014
Struktur Tata Kelola
Peningkatan kualitas penerapan Good Corporate
Governance (GCG) pada Bank dilaksanakan sesuai
dengan Peraturan Bank Indonesia No.8/4/PBI/2006
tanggal 30 Januari 2006 tentang Pelaksanaan GCG bagi
Bank Umum, PBI No.8/14/PBI/2006 tanggal 5 Oktober
2006 tentang Perubahan atas PBI No.8/4/PBI/2006
tanggal 30 Januari 2006 tentang Pelaksanaan GCG bagi
Bank Umum dan Surat Edaran Bank Indonesia No.15/15/
DPNP tanggal 29 April 2013 perihal Pelaksanaan GCG
bagi Bank Umum serta PBI No.13/2/PBI/2011 tanggal
12 Januari 2011 tentang Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan
Bank Umum.
Anggaran Dasar Bank, peraturan Bank Indonesia dan OJK
merupakan landasan untuk struktur dan praktik-praktik
tata kelola di MNC Bank. Komponen utama dari struktur
GCG adalah Rapat Umum Pemegang Saham, Dewan
Komisaris dan Direksi, Komite Audit, Komite Nominasi
dan Remunerasi, Komite Pemantau Risiko, Sekretaris
Perusahaan dan Audit Internal.
Bank telah memulai langkah membentuk struktur yang
dipersyaratkan dan sedang dalam tahap untuk melengkapi
seluruh komponen agar organ tersebut dapat menjalankan
fungsi dan tanggung jawab masing-masing.
Governance Structure
Improving the quality of Good Corporate Governance
(GCG) in Bank carried out in accordance with Bank
Indonesia Regulation No. 8/4/PBI/2006 dated January
30, 2006 on the implementation of GCG for Commercial
Banks, PBI 8/14/PBI/2006 dated October 5, 2006 on the
Amendment of PBI 8/4/PBI/2006 dated 30 January 2006
on the implementation of GCG for Commercial Banks
and Bank Indonesia Circular No.15/15/DPNP dated
April 29, 2013 regarding the implementation of GCG for
Commercial Banks and PBI No.13/2/PBI/2011 dated
January 12, 2011 on the Implementation of Compliance
Function of Commercial Banks.
Articles of Association, Bank Indonesia regulations and the
OJK is the foundation for the structure and governance
practices in MNC Bank. The main component of the
corporate governance structure is the General Meeting
of Shareholders, the Board of Commissioners and
Board of Directors, Audit Committee, Nomination and
Remuneration Committee, Risk Oversight Committee,
Corporate Secretary and Internal Audit.
Bank has initiated steps to form the required structure and
in progress to complete all components in order to the
organs could perform each functions and responsibilities.
1. Rapat Umum Pemegang Saham
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) memegang
kekuasaan tertinggi dalam struktur organisasi Bank.
RUPS memiliki semua kekuasaan yang tidak diberikan
kepada Direksi atau Dewan Komisaris, seperti
perubahan Anggaran Dasar Perusahaan, merger dan
akuisisi, kebangkrutan dan pembubaran Perusahaan.
Wewenang tersebut pada dasarnya hanya dibatasi
oleh Undang-Undang tentang Perseroan Terbatas
dan Anggaran Dasar Perusahaan.
RUPS terbagi dalam Rapat Umum Pemegang Saham
Tahunan (RUPS-T) diselenggarakan setahun sekali
dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa
(RUPS-LB) yang dapat diadakan sewaktu-waktu
sesuai dengan kebutuhan Dewan Komisaris, Direksi,
maupun pemegang saham. Melalui RUPS ini pula
para pemegang saham memiliki wewenang dan dapat
memutuskan jumlah kompensasi bagi Komisaris dan
Direksi, mengevaluasi kinerja Perusahaan dalam
tahun fiskal melalui beberapa evaluasi dan untuk
menentukan penggunaan dividen.
Untuk menjaga kesetaraan perlakuan kepada seluruh
pemegang saham, Perusahaan selalu berupaya untuk
membuka seluas-luasnya akses informasi mengenai
perusahaan setiap saat melalui situs internet dan
rilis berita resmi. Bank menjamin kepada seluruh
pemegang saham untuk menghadiri dan memberikan
suaranya dalam RUPS dan hak untuk mendapatkan
dividen.
Pada tahun 2014, RUPS Tahunan diselenggarakan
satu kali pada tanggal 21 April 2014 di Menara ICB
Bumiputera, Jakarta dengan proses penyelenggaraan
yang sesuai dengan Undang-Undang No. 40 Tahun
2007 tentang Perseroan Terbatas (UU PT) serta
Peraturan Bapepam No. IX.J.1 tentang Pokok-
Pokok Anggaran Dasar Perusahaan yang melakukan
Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas dan
Perusahaan Publik.
1. General Meeting of Shareholders
General Meeting of Shareholders (GMS) held the
highest authority in the Company’s organizational
structure. GMS has all authority not granted to the
Board of Directors or the Board of Commissioners,
such as amendments to the Articles of Association,
mergers and acquisitions, bankruptcy and dissolution
of the Company. The authority is essentially limited
only by the Law on Limited Liability Company and the
Company’s Articles.
GMS is divided in the Annual General Meeting of
Shareholders (AGMS) is held once a year and the
Extraordinary General Meeting Shareholders (EGMS)
which may be held at any time in accordance with
the requirements of The Board of Commissioners,
The Board ofDirectors, and shareholders. Through
GMS, shareholders also have the authority to
decide the amount of compensation for the Board
of Commissioners and the Board of Directors, to
evaluate the Company’s performance in the fiscal
year through some evaluation and to determine the
use of the dividend.
To maintain equal treatment to all shareholders, the
Company has always sought to open the widest
access to information about the company at any time
through the internet site and the official news release.
Bank guarantees to all shareholders to attend and
vote at the GMS and having their right to receive
dividends.
In 2014, the Annual General Meeting Shareholders
held on April 21, 2014 in ICB Bumiputera Tower,
Jakarta to the implementation process in accordance
with Law No. 40 Year 2007 on Limited Liability
Company (Company Law) and Bapepam No. IX.J.1
of the Articles of Association of the Company who
made a Public Offering of Equity Securities and Public
Companies.
RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAMGENERAL MEETING OF SHAREHOLDERS
90 91TATA KELOLA PERUSAHAANGOOD CORPORATE GOVERNANCE
mnc bankLAPORAN TAHUNAN 2014 - ANNUAL REPORT 2014
Hingga akhir Desember 2014, RUPS-LB diadakan
3 (tiga) kali yakni pada 21 April 2014, 20 Juni 2014
dan 12 November 2014 yang bertempat di Menara
ICB Bumiputera, Jakarta. Perubahan nama Bank
dari PT ICB Bumiputera, Tbk menjadi PT Bank
MNC Internasional Tbk ditetapkan melalui RUPS-LB
tanggal 21 April 2014 yang kemudian ditegaskan
dalam RUPS LB tanggal 20 Juni 2014. Adapun hasil
RUPS-T dan RUPS-LB MNC Bank sepanjang 2014
dijabarkan pada bagian Informasi Pemegang Saham
laporan tahunan ini.
2. Dewan Komisaris
Pelaksanaan Tugas dan
Wewenang Dewan Komisaris
Dalam struktur tata kelola perusahaan, Dewan
Komisaris bertugas dan bertanggung jawab
secara kolektif untuk melakukan pengawasan dan
memberikan nasihat kepada Direksi mengenai
pelaksanaan tata kelola perusahaan. Dewan
Komisaris berkomitmen untuk bertindak profesional
dengan penuh integritas untuk menjalankan fungsi
pengawasan dan memberi masukan kepada Direksi
meliputi tindakan pencegahan, perbaikan hingga
pemberhentian sementara.
Komposisi dan Independensi
Dewan Komisaris terdiri dari tiga orang yang mewakili
kepentingan para pemegang saham maupun
pemangku kepentingan. Komposisi Dewan Komisaris
tersebut telah mewakili seluruh kepentingan dan dapat
bertindak secara independen dalam hubungannya
dengan Direksi. Susunan Dewan Komisaris per
tanggal 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut:
Bambang Ratmanto : Presiden Komisaris*
(Komisaris Independen)
Purnadi Harjono : Komisaris
Eko B. Supriyanto : Komisaris Independen**
Uraian Tugas Dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris:
By the end of December 2014, EGMS was held 3
(three) times ie on 21 April 2014, 20 June 2014 and 12
November 2014 in ICB Bumiputera Tower, Jakarta.
The decision to change the Bank name from PT ICB
Bumiputera, Tbk to PT Bank MNC Internasional Tbk
was taken at the EGMS on 21 April 2014 which then
confirmed in EGMS on 20 June 2014. The results
of the AGMS and EGMS was published under the
shareholder information section in this Annual Report.
2. The Board of Commissioners
The Board of Commissioners’ Duties
and Authorities Implementation
In the structure of corporate governance, the Board
of Commissioners is collectively responsible for
overseeing and providing advice to the Board of
Directors on the implementation of good corporate
governance. The Board of Commissioners is
committed to acting professionally and with integrity to
supervise and advise the Board of Directors including
preventive measures, improvements and lay-off.
Composition and Independence
The Board of Commissioners consists of three
persons representing shareholders and stakeholders.
This composition represents all interests and can
act independently from the Board of Directors. The
composition of the Board of Commissioners as of 31
December 2014 are as follows:
Bambang Ratmanto : Chairman*
(Independent Commissioner)
Purnadi Harjono : Commissioner
Eko B. Supriyanto : Independent Commissioner**
The Board of Commissioners’ Duties and
a. Melaksanakan tugas dan tanggung jawab secara
independen.
b. Melakukan pengawasan atas kebijakan
pengurusan dan jalannya pengurusan perusahaan
dan memberi nasehat kepada Direksi.
c. Melakukan fungsi pengawasan dengan cara
mengarahkan, memantau dan mengevaluasi
pelaksanaan kebijakan strategis Bank.
d. Memastikan terselenggaranya pelaksanaan GCG
dalam setiap kegiatan usaha Bank pada seluruh
tingkatan organisasi yang mencakup 7 (tujuh)
aspek pelaksanaan GCG.
e. Tidak terlibat dalam pengambilan keputusan
kegiatan operasional Bank, kecuali hal-hal
khusus yang telah diatur oleh Bank Indonesia
dan Anggaran Dasar perusahaan.
f. Melakukan pengawasan aktif atas penerapan
manajemen risiko yang melekat pada seluruh
aktivitas Bank yang mencakup :
• Menyetujui dan mengevaluasi kebijakan
manajemen risiko.
• Mengevaluasi pertanggung jawaban Direksi
atas pelaksanaan kebijakan manajemen
risiko. Mengevaluasi dan memutuskan
permohonan Direksi yang berkaitan dengan
transaksi yang memerlukan persetujuan
Dewan Komisaris.
• Memastikan bahwa Direksi telah
menindaklanjuti temuan audit dan
rekomendasi dari SKAI, auditor eksternal,
hasil pengawasan Bank Indonesia dan atau
hasil pengawasan otoritas lainnya.
g. Memberitahukan kepada Bank Indonesia paling
lambat 7 (tujuh) hari kerja sejak ditemukannya
pelanggaran peraturan dibidang keuangan /
perbankan dan keadaan atau perkiraan keadaan
yang dapat membahayakan kelangsungan usaha
bank.
h. Dewan Komisaris berdasarkan keputusan Rapat
Dewan Komisaris berhak memberhentikan untuk
sementara anggota Direksi sesuai ketentuan
Pasal 106 UU PT dan dengan memperhatikan
Responsibilities Description:
a. Duties and responsibilities independently.
b. Exercise supervision over the course of policy
management and maintenance of the company
and advise the Board of Directors.
c. Exercising oversight by directing, monitoring
and evaluating the implementation of the Bank’s
strategic policy.
d. Ensure the implementation of GCG in all
business activities of the Bank at all levels of the
organization which includes seven (7) aspects of
the implementation of GCG.
e. Not involved in the decision-making activities of
the Bank’s operations, except for special things
that have been set by Bank Indonesia and the
Articles of Association of the company.
f. Actively supervise the implementation of risk
management inherent in all the Bank’s activities
include:
• Approve and evaluate the risk management
policy.
• Evaluate the accountability of the Board
of Directors for the implementation of risk
management policies.Evaluate and decide
petition the Board of Directors in respect of
transactions which require the approval of
the Board of Commissioners.
• Ensure that the Board of Directors
has followed up on audit findings and
recommendations of the Internal Audit Unit,
the external auditors, monitoring results
or outcomes of Bank Indonesia and other
supervisory authorities.
g. Inform Bank Indonesia within 7 (seven) working
days after the discovery of violations of regulations
in finance / banking and state or state estimates
that could jeopardize survival of a bank.
h. Based on the meeting of the Board of
Commissioners, Board of Commissioners
reserves the right to lay off for a while members
of the Board of Directors pursuant to Article 106
DEWAN KOMISARISTHE BOARD OF COMMISSIONERS
DEWAN KOMISARISTHE BOARD OF COMMISSIONERS
* Diangkat pada saat RUPSLB 12 Nopember 2014, dan pada saat penyusunan Annual Report 2014 ini telah mendapat persetujuan dari OJK sesuai Surat OJK No. SR-1/D.03/2015 tanggal 2 Januari 2015 efektif sebagai Presiden Komisaris (merangkap Komisaris Independen).
* Appointed at the EGMS on 12 November 2014, and at the time of writing of this 2014 Annual Report, he had obtained approval from OJK, pursuant to OJK Letter No. SR-1/D.03/2015 dated 2 January 2015 on his Official Appointment as President Commissioner (Independent Commissioner)
** Diangkat pada saat RUPSLB 12 Nopember 2014, dan pada saat penyusunan Annual Report 2014 ini telah mendapat persetujuan dari OJK sesuai Surat OJK No. SR-2/D.03/2015 tanggal 2 Januari 2015 efektif sebagai Komisaris Independen.
** Appointed at the EGMS on 12 November 2014, and at the time of writing of this 2014 Annual Report, he had obtained approval from OJK, pursuant to OJK Letter No. SR-2/D.03/2015 dated 2 January 2015 on his Official Appointment as Independent Commissioner.
92 93TATA KELOLA PERUSAHAANGOOD CORPORATE GOVERNANCE
mnc bankLAPORAN TAHUNAN 2014 - ANNUAL REPORT 2014
peraturan perundang-undangan di bidang Pasar
Modal.
i. Dalam menjalankan fungsi pengawasan Dewan
Komisaris dibantu oleh Komite Audit, Komite
Pemantau Risiko dan Komite Nominasi &
Remunerasi.
j. Komite-komite tersebut telah melaksanakan
rapat komite secara periodik sebelum rapat
Dewan Komisaris dan hasil keputusannya
dilaporkan kepada Dewan Komisaris dalam
Rapat Dewan Komisaris.
Pengawasan dan Rekomendasi
Dalam melaksanakan tugas pengawasan Bank selama
tahun 2014, Dewan Komisaris telah memberikan
rekomendasi antara lain:
a. Memberikan masukan tentang struktur organisasi
Bank;
b. Memberikan rekomendasi tentang tindak lanjut
penyelesaian bisnis kartu kredit;
c. Memberikan rekomendasi tentang struktur
Komite Audit dan Komite Pemantau Risiko;
d. Memberikan rekomendasi dalam membuat
langkah-langkah untuk meningkatkan fungsi
pengawasan dan budaya kerja;
e. Memberikan rekomendasi tentang pembuatan
Rencana Bisnis Bank Tahun 2015;
f. Memberikan saran agar penghimpunan dana
selalu memperhatikan struktur dana baik
komposisi penyebarannya maupun biaya dana
yang murah dan dilakukan evaluasi terhadap
kelayakannya.
g. Memberikan masukan terkait langkah-langkah
untuk penyelesaian kredit bermasalah;
h. Memberikan masukan tentang langkah-langkah
untuk memitigasi terjadinya risiko likuiditas Bank;
i. Melakukan evaluasi dan tindak lanjut atas laporan
Komite-Komite.
of the Company Law and with due regard to the
laws and regulations in the capital market.
i. In carrying out supervisory functions of the
Board of Commissioners is assisted by the Audit
Committee, Risk Oversight Committee and the
Nomination & Remuneration Committee.
j. These committees have conducted periodic
committee meeting before the meeting of the
Board of Commissioners and the results are
reported to the Board of Commissioners decision
in a meeting of the Board of Commissioners.
Supervision and Recommendations
In carrying out the task of monitoring the Bank during
the year 2014, the Board of Commissioner has
recommended, among others:
a. Provide input on the Bank’s organizational
structure;
b. Provide recommendations on follow-up
settlement of credit card business;
c. Provide recommendations on the structure of the
Audit Committee and Risk Oversight Committee;
d. Provide recommendations for making steps to
improve oversight and work culture;
e. Provide recommendations on the manufacture
Business Plan 2015;
f. Provide advice to the accumulation of funds
always pay attention to the structure of both the
composition of the distribution of funds and low
cost of funds and an evaluation of its feasibility.
g. Provide input regarding the steps for the
completion of non-performing loans;
h. Provide input on measures to mitigate the liquidity
risk of the Bank;
i. To evaluate and follow up on reports of the
Committees.
*) Jumlah Remunerasi termasuk kepada anggota Dewan Komisaris yang telah mengundurkan diri*) Total remuneration including to the members of the Board of Commissioner who have resigned
Remunerasi Dewan KomisarisBoard of Commissioners Remuneration
Jenis Remunerasi dan Fasilitas lainType of Remuneration and other facility
Jutaan (Rp)Millions in Rupiah
2014
Jumlah KomisarisNumber of Commisionaires
2014 2013 2013
Remunerasi (gaji, bonus, tunjangan rutin, tantiem, dan fasilitas lainnya dalam bentuk non-natura)Remuneration (salary, bonus, regular allowances, tantiem, and other facilities in the form of non-natura)
Fasilitas lain dalam bentuk natura (perumahan, transportasi, asuransi kesehatan dan sebagainya) yang:Other facilities in natura (housing, transportation, health assurance and etc.) that could be: a. dapat dimiliki (can be owned)
b. tidak dapat dimiliki (cannot be owned)
Jumlah / Total *)
5 4 2,030 1,100
5 4 2,030 1,100
_ _ _ _
_ _ _ _
1.
2.
Jumlah anggota Dewan Komisaris yang menerima
paket remunerasi dalam satu tahun yang
dikelompokkan dalam kisaran tingkat penghasilan
adalah sebagai berikut :
Jumlah Remunerasi per Orang dalam 1 tahun Number of remuneration each person in 1 year
2014 2013
di atas Rp 2 miliarAbove IDR 2 billlion
di atas Rp 1 miliar s.d. Rp 2 miliarAbove IDR 1 – 2 billion
di atas Rp 500 juta s.d. Rp 1 miliarAbove IDR 500 million – 1 billion
Rp 500 juta ke bawahUnder IDR 500 million
_ _
_ _
_ _
5 4
Jumlah KomisarisNumber of commisionaires
Number of the Board of Commissioner members
who received remuneration package in one year,
which are grouped in the range of income levels are
as follows :
Rapat Dewan Komisaris
Rapat Dewan Komisaris wajib dilakukan secara
berkala paling kurang 4 (empat) kali dalam setahun.
Untuk rapat Dewan Komisaris yang wajib dihadiri
oleh seluruh anggota Dewan Komisaris secara
fisik paling kurang 2 (dua) kali dalam setahun.
The Board of Commissioners’ Meetings
The Board of Commissioners’ meetings shall be
conducted periodically at least four (4) times a year.
For the Board of Commissioner’ meetings that
must be attended by all members of the Board of
Commissioners physically at least two (2) times a year.
DEWAN KOMISARISTHE BOARD OF COMMISSIONERS
94 95TATA KELOLA PERUSAHAANGOOD CORPORATE GOVERNANCE
mnc bankLAPORAN TAHUNAN 2014 - ANNUAL REPORT 2014
Nama / Name Jumlah Kehadiran dalam RapatAttendance in Meeting
Jumlah Rapat Tahun 2014Number of Meeting in 2014
Dato’ Mat Amir bin Jaffar
Ria Budiweni Sumiati Pardede
Bambang Ratmanto
Purnadi Harjono
Lim Teong Liat
10
10
10
10
10
8
5
7
6
3
Keterangan :
Dato’ Mat Amir bin Jaffar : berhenti menjabat
sejak tanggal
12 November 2014
Ria Budiweni Sumiati Pardede : berhenti menjabat
sejak tanggal
20 Juni 2014
Bambang Ratmanto : efektif menjabat
sebagai Komisaris
Independen
tanggal 7 April 2014
Purnadi Harjono : efektif menjabat sejak
tanggal 9 Juni 2014
Lim Teong Liat : efektif menjabat
24 Juli 2014 dan
berhenti menjabat sejak
tanggal 12 November 2014
Remarks:
Dato’ Mat Amir bin Jaffar : resigned as Commissioner
on 12 November 2014
Ria Budiweni Sumiati Pardede : resigned as Commissioner
since 20 June 2014
Bambang Ratmanto : effectively served as
Independent Commissioner
since 7 April 2014
Purnadi Harjono : effectively served since
9 June 2014
Lim Teong Liat : effectively served since
24 July 2014 and resigned
on 12 November 2014
Rapat Dewan Komisaris dilaksanakan oleh anggota
Dewan Komisaris sendiri ataupun dapat dihadiri oleh
anggota Direksi sesuai undangan. Dewan Komisaris
mengadakan rapat dengan Direksi untuk memperoleh
laporan evaluasi kinerja periode bulanan, pencapaian
Rencana Bisnis Bank dan hal-hal lain yang
memerlukan keputusan dari Dewan Komisaris dan
atau arahan serta pandangan dari Dewan Komisaris.
Rapat Dewan Komisaris dalam tahun 2014 adalah
sebagai berikut :
The Board of Commissioners’ meeting held by
members of the Board of Commissioners on their
own or can be attended by members of the Board
of Directors in accordance invitation. The Board
of Commissioners held a meeting with the Board
of Directors to obtain the performance evaluation
report monthly period, the achievement of the Bank’s
Business Plan and other matters that require a decision
of the Board of Commissioners and or referrals as
well as the views of the Board of Commissioners.
The Board of Commissioners meeting in 2014 are as
follows :
3. DireksiSebagai salah satu organ perusahaan, Direksi memiliki
tugas dan tanggung jawab secara kolegial dalam
pengelolaan Perusahaan. Maksud kolegial tersebut
yakni dalam menjalankan tugasnya masing-masing
anggota Direksi melaksanakan tugas dan pengambilan
keputusan sesuai pembagian kewenangan. Tetapi
dalam pelaksanaan tugas dan pertanggungjawaban
tetap merupakan pertanggungan jawab bersama di
dalam RUPS.
Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik,
kepatuhan terhadap peraturan internal dan peraturan
perundangan yang berlaku, serta kepedulian akan
lingkungan selalu dijunjung tinggi oleh Direksi dalam
melakukan aktivitasnya untuk memenuhi keinginan
pemegang saham dan pemangku kepentingan.
Sesuai pembagian kewenangan tersebut, per 12
November 2014, susunan anggota Direksi Bank
beranggotakan 6 (enam) orang yakni Presiden
Direktur, Direktur Bisnis, Direktur Keuangan, Direktur
SDM, Direktur Operasional, dan Direktur Kepatuhan.
Komposisi Direksi per tanggal 12 November 2014
adalah sebagai berikut:
Benny Purnomo : Presiden Direktur
Benny Helman : Direktur
Sindbad Rijadi Hardjodipuro : Direktur Independen
Nerfita Primasari : Direktur
Tjit Siat Fun : Direktur yang
membawahi
Fungsi Kepatuhan
Widiatama Bunarto : Direktur
Uraian Tugas Dan Tanggung Jawab Direksi :
a. Menjalankan pengurusan Bank dengan itikad baik
dan penuh tanggung jawab untuk kepentingan
Bank sesuai dengan maksud dan tujuan Bank
serta mewakili Bank baik di dalam maupun di
luar pengadilan sesuai Anggaran Dasar dan
peraturan perundang-undangan;
3. The Board of DirectorsAs one of the organs of the company, the Board of
Directors have a duty and responsibility collegial in
the management of the Company. The collegial intent
in carrying out the duties of each member of the
Board of Directors carry out the tasks and decision-
making according to the division of authority. But in
the execution of duties and responsibilities remain the
responsibility together in the GMS.
Implementation of Good Corporate Governance,
compliance with internal rules and regulations in force,
as well as concern for the environment should always
be upheld by the Board of Directors in their activities
to meet the needs of shareholders and stakeholders.
Based on division of authority, 12 November 2014,
Bank’s Board of Directors consists of six (6) persons
namely President Director, Business Director , Director
of Finance, Director of Human Resources, Director of
Operations, and Director of Compliance.
Composition of the Board of Directors as of
12 November 2014 are as follows:
Benny Purnomo : President Director
Benny Helman : Director
Sindbad Rijadi Hardjodipuro : Independent Director
Nerfita Primasari : Director
Tjit Siat Fun : Compliance
Director
Widiatama Bunarto : Director
The Board of Directors Duties and Responsibilities :
a. Running the maintenance of the Bank in good
faith and full responsibility for the interests of the
Bank in accordance with the aims and objectives
of the Bank and represent the Bank both in
and out of court in accordance Statutes and
regulations;
DIREKSITHE BOARD OF DIRECTORS
96 97TATA KELOLA PERUSAHAANGOOD CORPORATE GOVERNANCE
mnc bankLAPORAN TAHUNAN 2014 - ANNUAL REPORT 2014
b. Setiap anggota Direksi bertanggung jawab penuh
secara pribadi atas kerugian Bank apabila yang
bersangkutan bersalah atau lalai menjalankan
tugasnya dengan itikad baik dan penuh tanggung
jawab sebagaimana diatur dalam pasal 97 UUPT;
c. Menjaga kelangsungan usaha Bank,
mengimplementasikan visi, misi, strategi, sasaran
usaha serta rencana jangka panjang dan jangka
pendek, terpeliharanya kesehatan Bank sesuai
dengan prinsip kehati-hatian, terlaksananya
pengendalian internal dan manajemen risiko,
terlindunginya kepentingan stakeholders secara
wajar dan terpenuhinya prinsip-prinsip GCG
dalam pengambilan keputusan dan pengurusan
Bank;
d. Menetapkan suatu sistem pengawasan internal
yang efektif untuk tercapainya kepastian
berkenaan dengan keberadaan informasi
keuangan, efektivitas dan efisiensi proses
pengelolaan Bank dan kepatuhan pada peraturan
perundang-undangan yang berlaku dengan
tujuan mengamankan investasi dan aset Bank;
e. Menindaklanjuti temuan audit dan rekomendasi
Internal Audit Group, auditor eksternal, hasil
pengawasan Bank Indonesia dan atau hasil
pengawasan otoritas lainnya;
f. Melakukan pengawasan aktif atas penerapan
manajemen risiko yang melekat pada seluruh
aktivitas Bank, yang mencakup :
• Menyusun kebijakan dan strategi manajemen
risiko dan eksposur risiko;
• Bertanggung jawab atas pelaksanaan
manajemen risiko dan eksposur risiko;
• Mengevaluasi dan memutuskan transaksi
yang memerlukan persetujuan Direksi;
• Mengembangkan budaya paham risiko pada
seluruh jenjang organisasi;
• Memastikan peningkatan kompetensi
sumber daya manusia yang terkait dengan
manajemen risiko;
• Memastikan fungsi manajemen risiko telah
beroperasi secara independen.
b. Each member of the Board of Directors are fully
responsible personally for damages if the relevant
Bank of guilt or neglect their duties in good faith
and full responsibility as stipulated in Article 97 of
the Company Law;
c. Maintain the continuity of the Bank, to implement
the vision, mission, strategy, business objectives
and long-term plans and short-term, maintaining
the health of the Bank in accordance with the
precautionary principle, the implementation of
internal control and risk management, protection
of the interests of stakeholders fairly and in
fulfillment of the principles of good corporate
governance in decision-making and management
of the Bank;
d. Establish an effective system of internal control
to achieve certainty with respect to the existence
of financial information, the effectiveness and
efficiency of bank management processes and
compliance with laws and regulations in force
with the aim of securing investments and assets
of the Bank;
e. Following up on audit findings and
recommendations of the Internal Audit Group,
external auditors, monitoring results or outcomes
of Bank Indonesia and other authorities
pengawsasan;
f. Actively supervise the implementation of risk
management inherent in all the Bank’s activities,
which include:
• Develop policies and strategies for risk
management and risk exposure;
• Responsible for the implementation of risk
management and risk exposure;
• Evaluate and decide which transactions
require the approval of the Board of Directors;
• Develop a risk aware culture at all levels of
the organization;
• Ensure increased competence of human
resources associated with risk management;
• Ensure risk management functions operate
independently.
g. Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan
(RKAT) setiap awal tahun sesuai peraturan
perundang-undangan dan ditandatangani oleh
semua anggota Direksi dan Dewan Komisaris;
h. Menyusun Laporan Keuangan tahunan
sesuai peraturan perundang-undangan yang
ditandatangani oleh semua anggota Direksi dan
Dewan Komisaris untuk diajukan dan mendapat
pengesahan dalam RUPS Tahunan;
i. Menyelenggarakan RUPS tahunan paling lambat
6 (enam) bulan setelah tahun buku berakhir dan
RUPS Luar Biasa berdasarkan kebutuhan untuk
kepentingan Bank;
j. Dalam menjalankan tugasnya Direksi dibantu
oleh komite-komite eksekutif yaitu : Komite
Manajemen Risiko, Asset Liabilities Management
Committee (ALCO), Komite Pengarah Teknologi
Informasi dan Komite Produk & Layanan;
k. Direksi juga melakukan kunjungan kerja ke
cabang-cabang guna memberi dukungan atas
pencapaian rencana kerja Bank, yang antara
lain dalam bentuk bertemu dengan prospek
nasabah di cabang-cabang. Selain itu, Direksi
juga melakukan internalisasi / sosialisasi atas
penerapan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan
dan nilai-nilai utama budaya kerja (core values)
kepada jajaran pegawai.
g. Develop Annual Work Plan and Budget on the
beginning of each year according to the legislation
and signed by all members of the Board of
Directors and the Board of Commissioners;
h. Develop annual financial statements in
accordance legislation signed by all members
of the Board of Directors and Board of
Commissioners for the proposed and approved
by the Annual General Meeting;
i. Organizes the Annual General Meeting
Shareholders not later than 6 (six) months after
the end of the fiscal year and the Extraordinary
General Meeting Shareholders by the need for
Banks;
j. In performing its duties the Board of Directors is
assisted by the executive committees, namely:
Risk Management Committee, Asset Liabilities
Management Committee (ALCO), Steering
Committee Information Technology and the
Committee on Products & Services;
k. Directors also made a working visit to the
branches in order to provide support to the
business plan Bank, among others in the form of
meeting with prospective clients in the branches.
In addition, the Board of Directors also internalize
/ socialization of the application of the principles
of corporate governance and the main cultural
values of work (core values) to the ranks of
employees.
Jenis Remunerasi dan Fasilitas lainType of Remuneration and other facility
Jutaan (Rp)Millions in Rupiah
2014
Jumlah DireksiNumber of Directors
2014 2013 2013
Remunerasi (gaji, bonus, tunjangan rutin, tantiem, dan fasilitas lainnya dalam bentuk non-natura)Remuneration (salary, bonus, regular allowances, tantiem, and other facilities in the form of non-natura)
Fasilitas lain dalam bentuk natura (perumahan, transportasi, asuransi kesehatan dan sebagainya) yang:Other facilities in natura (housing, transportation, health assurance and etc.) that could be: a. dapat dimiliki (can be owned)
b. tidak dapat dimiliki (cannot be owned)
Jumlah / Total *)
9 4 16,082 6,867
9 4 16,082 6,867
_ _ _ _
_ _ _ _
1.
2.
*) Jumlah Remunerasi termasuk kepada anggota Direksi yang telah mengundurkan diri.*) Total remuneration including the Board of Directors members who have resigned.
DIREKSITHE BOARD OF DIRECTORS
98 99TATA KELOLA PERUSAHAANGOOD CORPORATE GOVERNANCE
mnc bankLAPORAN TAHUNAN 2014 - ANNUAL REPORT 2014
Jumlah Remunerasi per Orang dalam 1 tahun Number of remuneration each person in 1 year
2014 2013
di atas Rp 2 miliarAbove IDR 2 billlion
di atas Rp 1 miliar s.d. Rp 2 miliarAbove IDR 1 – 2 billion
di atas Rp 500 juta s.d. Rp 1 miliarAbove IDR 500 million – 1 billion
Rp 500 juta ke bawahUnder IDR 500 million
2 _
7 5
0 1
0 _
Jumlah DireksiNumber of Directors
Jumlah anggota Direksi yang menerima paket
remunerasi dalam satu tahun yang dikelompokkan
dalam kisaran tingkat penghasilan adalah sebagai
berikut :
The number of the Board of Directors members who
receive remuneration packages in one year, which are
grouped in the range of income levels are as follows :
*) Jumlah Remunerasi termasuk kepada anggota Direksi yang telah mengundurkan diri.*) Total remuneration including the Board of Directors members who have resigned.
Nama / NameJumlah Kehadiran dalam Rapat
Attendance in MeetingJumlah Rapat Tahun 2014Number of Meeting in 2014
Eddy R.Sinulingga
Sindbad Hardjodipuro
Bambang Setiawan
Suhardianto
Benny Purnomo
Benny Helman
Nerfita Primasari
Tjit Siat Fun
Widiatama Bunarto
44
44
44
44
44
44
44
44
44
26
40
13
8
18
21
15
7
4
Rapat Direksi
Direksi senantiasa melaksanakan tugasnya secara
profesional dan bertanggung jawab. Direksi
secara bersama-sama selalu berkoordinasi dalam
mendukung dan merealisasikan rencana kerja Bank.
Fungsi koordinasi ini dilakukan antara lain dalam
forum rapat Direksi. Rapat Direksi dalam tahun 2014
adalah sebagai berikut :
Keterangan :
Eddy R Sinulingga : efektif menjabat sejak
7 Maret 2014 s.d.
12 November 2014
Sindbad Hardjodipuro : efektif menjabat sejak
2 Januari 2013
Bambang Setiawan : mengundurkan diri sejak tgl
21 April 2014
Suhardianto : mengundurkan diri sejak tgl
21 April 2014
Benny Purnomo : efektif menjabat sejak tgl
9 Juni 2014
Benny Helman : efektif menjabat sejak tgl
9 Juni 2014
Nerfita Primasari : efektif menjabat sejak tgl
24 Juli 2014
Tjit Siat Fun : efektif menjabat sejak tgl
29 September 2014
Widiatama Bunarto : efektif menjabat sejak tgl
12 November 2014
Remarks :
Eddy R Sinulingga : effectively served since
7 March 2014 until
12 November 2014
Sindbad Hardjodipuro : effectively served since
2 January 2013
Bambang Setiawan : resigned on 21 April 2014
Suhardianto : resigned on 21 April 2014
Benny Purnomo : effectively served since
9 June 2014
Benny Helman : effectively served since
9 June 2014
Nerfita Primasari : effectively served since
24 July 2014
Tjit Siat Fun : effectively served since
29 September 2014
Widiatama Bunarto : effectively served since
12 November 2014
The Board of Directors Meetings
The Board of Directors always do their job
professionally and responsibly. The Board of Directors
jointly always coordinates in supporting and realizing
the work plan of the Bank. This coordination functions
carried out among others in the forum of Directors
meeting. The Board of Directors meeting in 2014 are
as follows :
DIREKSITHE BOARD OF DIRECTORS
100 101TATA KELOLA PERUSAHAANGOOD CORPORATE GOVERNANCE
mnc bankLAPORAN TAHUNAN 2014 - ANNUAL REPORT 2014
Hubungan Afiliasi
a. Seluruh anggota Dewan Komisaris tidak memiliki
hubungan keluarga sampai dengan derajat
kedua dengan anggota Dewan Komisaris lainnya
maupun Direksi.
b. Seluruh Komisaris Independen Bank tidak
ada yang memiliki hubungan keuangan,
kepengurusan, kepemilikan dan hubungan
keluarga dengan anggota Dewan Komisaris
lainnya, Direksi dan / Pemegang Saham
Pengendali atau hubungan dengan Bank, yang
dapat mempengaruhi kemampuannya untuk
bertindak independen.
c. Dalam menjalankan tugas pengawasan Bank,
Dewan Komisaris telah bertindak secara
profesional dan tidak memanfaatkan Bank untuk
kepentingan pribadi dan atau keluarganya.
Kepemilikan Saham Dewan Komisaris dan
Direksi
Tidak terdapat kepemilikan saham anggota Dewan
Komisaris dan Direksi di Bank yang mencapai 5% (lima
persen) atau lebih dari modal disetor Bank. Terdapat
kepemilikan saham anggota Dewan Komisaris pada
perusahaan lain yang mencapai 5% yaitu sebagai
berikut :
a. Eko B. Supriyanto
(Komisaris Independen) memiliki saham sebesar
30% di PT Indonesia Media Network.
Rangkap Jabatan Dewan Komisaris dan
Direksi
Terdapat rangkap jabatan anggota Dewan Komisaris
di perusahaan lain dan telah memenuhi Peraturan
Bank Indonesia tentang Good Corporate Governance
yaitu :
a. Eko B. Supriyanto menjabat sebagai Anggota
Dewan Komisaris di PT Info Artha Pratama
(Infobank) sejak September 2013.
b. Purnadi Harjono menjabat sebagai Direksi di PT
MNC Kapital Indonesia Tbk sejak tahun 2014.
Affiliated Relationship
a. All members of the Board of Commissioners has
no family relationship to the second degree with
other members of the Board of Commissioners
and the Board of Directors.
b. The whole Commissioner Independent Bank
has no financial, management, ownership and
family relationships with members of the Board
of Commissioners, Board of Directors and/or
controlling shareholders or the relationship with
the Bank, which could affect its ability to act
independently.
c. In carrying out the task of supervision of the
Bank, the Board has acted in a professional
manner and not take advantage of the Bank for
personal use and or family.
Shareholdings of the Board of Commissioners
and Board of Directors
There is no stock ownership by the Board of
Commissioners and the Board of Directors in the
Bank which reached 5% (five percent) or more of the
paid-up capital of the Bank. There are members of the
Board of Commissioners stake in another company
reaches 5% is as follows:
a. Eko B. Supriyanto
(Independent Commissioner) has a 30% stake in
PT Indonesia Media Network.
Dual Positions Board of Commissioners
and Board of Directors
There are dual position of the Board of Commissioners
in other companies and has fulfilled Bank Indonesia
Regulation on Good Corporate Governance, namely :
a. Eko B. Supriyanto served as Member of the
Board of Commissioners of PT Artha Pratama
Info (Infobank) since September 2013.
b. Purnadi Harjono served as Directors of PT MNC
Kapital Indonesia Tbk since 2014.
Nama Pelatihan / Name of Training TanggalDate
PenyelenggaraOrganizer
PesertaParticipants
Executive Corporate Law for Non Lawyer Nerfita Primasari,Tjit Siat Fun
27 & 28 Oktober 2014
Value Consult
Financial Literacy for Women and SME’s Benny Purnomo,Benny Helman
25 & 26 November 2014
Otoritas Jasa Keuangan
Seminar BPJS Nerfita Primasari 11 Desember 2014 BPJS
Undang-Undang Perseroan Terbatas dan Good Corporate Governance
Sindbad R. Hardjodipuro 26 Februari 2014 MNC Bank
Brand Alignment Workshop
Benny Purnomo,Benny Hilman,
Nerfita Primasari,Sindbad R. Hardjodipuro
4 Juni 2014 Brand Mark
Sharing session “The Implementation of Market & Liquidity Risk”
Tjit Siat Fun,Nerfita Primasari
8 Agustus 2014 MNC Bank
Manager Forum XIX (Strategy Direction)
Benny Purnomo,Benny Hilman,
Nerfita Primasari,Sindbad R.
Hardjodipuro,Tjit Siat Fun,
Widiatama Bunarto
7 November 2014 MNC Holding
4 Disciplines of ExecutionNerfita Primasari,
Tjit Siat Fun,Widiatama Bunarto
26 November 2014 Dunamis
Management Retreat (Strategic Board of Directors level Meeting on Group’s Strategic Alignment)
Benny Purnomo,Benny Hilman,
Nerfita Primasari,Sindbad R.Hardjodipuro,
Tjit Siat Fun,Widiatama Bunarto
19 – 21 September 2014
MNC Holding
Program Pelatihan Direksi Tahun 2014
Dalam upaya untuk meningkatkan kompetensi Direksi,
Perusahaan memfasilitasi seluruh anggota Direksi
untuk mengikuti pelatihan atau workshop, studi
banding dan seminar, baik yang diselenggarakan di
wilayah Perusahaan maupun di luar Perusahaan.
Directors Training Program 2014
In an effort to improve the competence of the Board
of Directors, the Company facilitate the training or
workshops to all members of the Board of Directors
of the Company, study tours and seminars, both held
in the company or outside the company.
DIREKSITHE BOARD OF DIRECTORS
Training Manajemen Risiko (level 4)Executive Corporate Law for Non Lawyer Benny Helman 29 Januari 2014 Bara
102 103TATA KELOLA PERUSAHAANGOOD CORPORATE GOVERNANCE
mnc bankLAPORAN TAHUNAN 2014 - ANNUAL REPORT 2014
4. Komite Audit
Komite ini dibentuk oleh Dewan Komisaris untuk
membantu pelaksanaan tugas dan fungsinya. Tugas
utama komite ini memastikan efektivitas sistem
pengendalian internal dan efektivitas sistem audit,
menjalankan pengawasan pelaporan keuangan,
manajemen risiko dan implementasi GCG di semua
lini.
Selain ketentuan Peraturan Bank Indonesia (PBI),
Bank juga mengacu kepada Peraturan Bapepam
No. IX.I.5, lampiran Keputusan Ketua Bapepam No.
Kep-643/BL/2012 tanggal 7 Desember 2012 tentang
Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja
Komite Audit. Ketentuan lainnya adalah Pedoman
Komisaris Independen dan Pedoman Pembentukan
Komite Audit yang Efektif dari Gugus Kerja Komite
Nasional Kebijakan Corporate Governance 2004
serta Pedoman Umum Good Corporate Governance
Indonesia tahun 2006 dari Komite Nasional Kebijakan
Governance.
Oleh karena itu, pembentukan Komite Audit
dilakukan berdasarkan Surat Keputusan Dewan
Komisaris No.SKEP-019/BABP/DIR/12-14 tanggal
18 Desember 2014. Komite Audit melaksanakan
tugas dan tanggung jawabnya berdasarkan Piagam
Komite Audit PT Bank MNC Internasional Tbk yang
diperbaharui pada tanggal 15 Januari 2013. Pada
Piagam Komite Audit ini telah dijabarkan sasaran
kerja, struktur organisasi, syarat-syarat keanggotaan,
tugas dan tanggung jawab, kewenangan, rapat,
pelaporan dan evaluasi kinerja serta masa tugas dan
honorarium Komite Audit.
Komposisi dan Independensi Komite Audit
Perusahaan menjamin bahwa seluruh anggota
Komite Audit adalah merupakan pihak independen
yang tidak mempunyai benturan kepentingan dengan
pihak lain dalam organ Perusahaan dan merupakan
para profesional yang dipilih sesuai kompetensinya.
4. Audit Committee
The Committee established by the Board of
Commissioners to assist the implementation of tasks
and functions. The main task of this committee ensure
the effectiveness of the internal control system and
the effectiveness of the audit system, execute the
supervision of financial reporting, risk management
and GCG implementation on all fronts.
In addition to PBI, the Bank also complies with
Bapepam Regulation No.IX.I.5, and Bapepam’s
Chairman Decree No.Kep-643/BL/2012 dated
December 7, 2012 pertaining to the Establishment and
Operational Guidelines for the Audit Committee. Other
regulations include the Independent Commissioners
Guidelines and the Guidelines for the Establishment
of an Effective Audit Committee formulated by
the National Working Committee on Corporate
Governance Policy in 2004 and General Guidelines
on Good Corporate Governance in Indonesia in 2006
from the National Governance Policy Committtee.
Establishment of Audit Committee conducted based
on a decision of the Board of Commissioners Number
SKEP-019/BABP/DIR/12-14 dated 18 December
2014. The Audit Committee carries out the tasks and
responsibilities based on Audit Committee Charter of
PT Bank MNC Internasional Tbk which is updated on
15 January 2013. The Audit Committee Charter has
outlined the work objectives, organization structure,
Audit Committee member requirements, tasks and
responsibilities, authorities, meetings, reporting,
performance evaluation, service period and Audit
Committee’s compensation.
Composition and Independence
of Audit Committee
The company ensures that all members of the Audit
Committee are an independent party that does not
have a conflict of interest with other parties in the
organ of the Company and the professionals who
selected according to their competence.
Selama tahun 2014, telah terjadi perubahan
anggota dan Ketua Komite Audit. Perubahan Ketua
sehubungan dengan adanya perubahan susunan
pengurus Bank yaitu Herald Tommy Hasiholan Bako
digantikan Ria Sidabutar kemudian saat ini diganti
Bambang Ratmanto yang juga sebagai Komisaris
Independen. Adapun anggota Komite Audit
Perusahaan per tanggal 31 Desember 2014 adalah 3
(tiga) orang dimana salah satunya menjabat sebagai
ketua.
Berdasarkan Keputusan Dewan Komisaris di
Luar rapat tanggal 18 Desember 2014 yang
telah dituangkan dalam Surat Keputusan Direksi
No.SKEP-019/BABP/DIR/12-14 susunan anggota
Komite Audit adalah sebagai berikut:
Ketua merangkap anggota : Bambang Ratmanto
Sekretaris merangkap anggota : Soenarso Soemodiwirjo
Anggota : Dwi Sasongko
Profil Anggota Komite Audit
Soenarso Soemodiwirjo
Warga Negara Indonesia, 69 tahun.
Ditunjuk sebagai Sekretaris Komite Audit Bank
merangkap anggota pada 18 Desember 2014
dan menjabat sebagai Komite Audit di beberapa
perusahaan seperti PT Nusa Konstruksi Enjiniring
Tbk, PT Bakrie land Development Tbk, PT Elnusa
Tbk, PT Papua Power Indonesia Tbk, Sekretaris
Dewan Komisaris PT Papua Power Indonesia,
CEO HCI Holding Company. Beliau menyelesaikan
gelar Sarjana Akuntan dari Institut Ilmu Keuangan
Departemen Keuangan Jakarta pada tahun 1974.
Dwi Sasongko
Warga Negara Indonesia, 51 tahun.
Beliau mendapat kepercayaan sebagai anggota
Komite Audit Bank sejak 18 Desember 2014.
Sebelumnya telah memiliki pengalaman 21 tahun di
bidang perbankan dan berkarir selama 16 tahun di
During 2014, there has been a change in a member
and chairman structure of the Audit Committee. The
changes of the Audit Committee Chairman regarding
with the change in the composition of the Bank’s
management, Herald Tommy Hasiholan Bako replaced
by Ria Sidabutar and nowadays replaced Bambang
Ratmanto also as Independent Commissioner. The
members of the Audit Committee of the Company as
of December 31, 2014 was 3 (three) persons whom
one of them serves as chairman.
Based on the letter of the Board of Commissioners
Number SKEP-019/BABP/DIR/12-14 dated
18 December 2014, the members of the Audit
Committee are as follows:
Chairman cum member : Bambang Ratmanto
Secretary cum member : Soenarso Soemodiwirjo
Members : Dwi Sasongko
Audit Committee Member’s Profile
Soenarso Soemodiwirjo
Indonesian citizen, 69 years old.
Appointed as the Audit Committee Secretary and
Member of Bank on 18 December 2014 and served
as Audit Committee in several companies such
as PT Nusa Konstruksi Enjiniring Tbk, PT Bakrie
land Development Tbk, PT Elnusa Tbk, PT Papua
Power Indonesia Tbk, Secretary to the Board of
Commissioners of PT Papua Power Indonesia, CEO
of HCI Holding Company. He completed a Bachelor’s
degree in Accounting from the Institute of Finance
Ministry of Finance in Jakarta in 1974.
Dwi Sasongko
Indonesian citizen, 51 years old.
He has been trusted as a member of the Audit
CommitteeBank since December 18, 2014. He
already had 21 years experience in banking and
experienced for 16 years at PT Bank CIMB Niaga Tbk
KOMITE AUDITAUDIT COMMITTEE
104 105TATA KELOLA PERUSAHAANGOOD CORPORATE GOVERNANCE
mnc bankLAPORAN TAHUNAN 2014 - ANNUAL REPORT 2014
PT Bank CIMB Niaga Tbk dan 5 tahun di PT Bank
Permata Tbk. Kualifikasi profesi sebagai Internal
Audit yakni Certified Internal Audit (CIA) didapat dari
The Institute of Internal Audit (IIA) USA dan Certified
Bank Auditor (CBA) dari Bank Administration Institute
(BAI) USA. Beliau juga pernah menjabat sebagai
Ketua Bidang Sertifikasi, Ikatan Auditor Perbankan
Indonesia (IAPI) 2006-2008, Wasekjen (2008-2011)
dan Ketua Bidang Organisasi & Keanggotaan Ikatan
Auditor Intern Bank (IAIB) (2011-2014).
Tugas dan Tanggung Jawab Komite Audit
Tugas dan tanggung jawab Komite Audit adalah
sebagai berikut:
1. Membuat rencana kegiatan tahunan yang
disetujui oleh Dewan Komisaris;
2. Melakukan pengawasan atas proses penyusunan
Laporan Keuangan dengan menekankan agar
standar dan kebijakan akuntansi yang berlaku
terpenuhi;
3. Melakukan penelaahan atas informasi keuangan
yang akan dikeluarkan oleh Bank kepada Publik
dan / pihak otoritas antara lain laporan keuangan,
proyeksi, dan laporan lainnya terkait dengan
informasi keuangan Bank
4. Melakukan penelaahan atas ketaatan terhadap
peraturan perundang-undangan di bidang Pasar
Modal dan peraturan perundang-undangan yang
berhubungan dengan kegiatan Bank;
5. Memberikan pendapat independen dalam hal
terjadi perbedaan pendapat antara manajemen
dan Kantor Akuntan Publik atas jasa yang
diberikan;
6. Memberikan rekomendasi kepada Dewan
Komisaris mengenai penunjukan Kantor Akuntan
Publik yang didasarkan pada independensi,
ruang lingkup penugasan, dan biaya jasa audit
yang diajukan oleh Kantor Akuntan Publik;
7. Memberi masukan terhadap usulan
pengangkatan dan pemberhentian Kepala
Auditor Internal;
and 5 years in PT Bank Permata Tbk. His qualification
of Internal Audit profession as the Certified Internal
Audit (CIA) obtained from the Institute of Internal Audit
(IIA) USA and Certified Bank Auditor (CBA) of the Bank
Administration Institute (BAI), USA. He also served as
Head of Certification, Indonesian Auditor Banking
Association (IAPI) 2006-2008, Wasekjen (2008-2011)
and Chairman of the Organization and Membership of
the Association of Bank Internal Auditors (IAIB) (2011-
2014).
Duties and Responsibilities of the Audit Committee
Duties and responsibilities of the Audit Committee are
as follows:
1. Prepare annual work planwhich is approved by
the Board of Commissioners;
2. Conduct eversight over financial reports
preparation process to emphasize that the
accounting standard and policies are met;
3. Reviewing financial information which is issued
by the Bank to the public and or authorities
such as financial statements, projections, and
other report related with the Bank’s financial
information;
4. Reviewing the Bank’s compliance over the laws
and regulations related with Capital Market and
other laws and regulations in connection with
Bank’s activities;
5. Provide an independent opinion in the case there
is a dissenting opinion between management
with the Public Accountant Firm for services
provided;
6. Provide recommendation to the Board
of Commissioners in relation with Public
Accounting Firm appointment which is based
on independency, audit scope and audit fee
proposed by the Public Accounting Firm;
7. Provide inputs to the proposed and dismissal of
the Internal Auditor Head;
8. Melakukan penelaahan atas rencana kerja dan
pelaksanaan pemeriksaan oleh Auditor Internal
serta mengkaji kecukupan Piagam Audit Intern;
9. Memastikan bahwa semua kunci risiko dan
kontrol diperhatikan dalam laporan Auditor
Internal dan Auditor Eksternal, sehingga
manajemen senantiasa menjalankan praktik
perbankan yang sehat sesuai dengan prinsip
kehati-hatian;
10. Melakukan penelaahan dan pemantauan atas
pelaksanaan tindak lanjut oleh hasil pemeriksaan
Auditor Internal, Kantor Akuntan Publik dan hasil
pemeriksaan Bank Indonesia;
11. Menelaah pengaduan yang berkaitan dengan
proses akuntansi dan pelaporan keuangan Bank;
12. Menelaah dan memberikan saran kepada
Dewan Komisaris terkait dengan adanya potensi
benturan kepentingan Bank;
13. Menjaga kerahasiaan dokumen, data dan
informasi Bank;
14. Melakukan pemeriksaan terhadap dugaan
adanya kesalahan dalam keputusan rapat Direksi
atau penyimpangan dalam pelaksanaan hasil
keputusan rapat Direksi serta atas pengaduan
atau pelaporan keuangan. Pemeriksaan tersebut
dapat dilakukan oleh Komite Audit atau pihak
independen yang ditunjuk oleh Komite Audit;
15. Menyusun konsep laporan pengawasan
Dewan Komisaris ke Bank Indonesia terhadap
pelaksanaan Rencana Bisnis Bank (RBB);
16. Komite Audit wajib memiliki pedoman kerja
Komite Audit, yang akan diperbarui apabila ada
perubahan peraturan dan perundang-undangan.
Di samping itu, Komite Audit juga memonitor
kecukupan pelaksanaan tindak lanjut hasil
pemeriksaan Bank Indonesia serta memastikan
dengan Direksi bahwa tindak lanjut hasil pemeriksaan
telah dilaksanakan sesuai dengan komitmen dari
satuan kerja terkait agar risiko-risiko penting dapat
teridentifikasi, terukur dan dapat dimitigasi dengan
baik.
8. Perform review on the work plan prepared
byInternal Auditor and its implementation, and
review the adequacy of Internal Audit Charter;
9. Ensure that all key risks and controls are covered
in the Internal and External Auditors report,
so that the Management will always conduct
prudent banking practices;
10. Review and monitor follow up action over audit
findings of internal and external auditors and
Bank Indonesia;
11. Review any complaints in connection with Bank’s
accounting process and financial reporting;
12. Review and provide advice to the Board of
Commissioners relating to the potential conflict
of interest;
13. Maintain confidentiality of documents, data
and Bank’s accounting process and financial
reporting;
14. Conduct an examination over the offence alleged
in relation with Directors meeting’s decision or the
misapplication of the Director’s meeting decision,
and over the complaints in related with violations
of financial reporting. The examination can be
performed by The Committee or independent
party appointed by The Committee;
15. To prepare draft of the Board of Commissioners’
monitoring report on RBB’s implementation;
16. The Audit Committee must have Audit Committee
Charter, which is renewed when there are
changes in laws and regulations.
In addition, the Audit Committee also monitors
the adequacy on the follow-up actions over Bank
Indonesia’s findings, and ensures that the Board of
Directors’ follow –up actions have been effectively
pursued by the respective business units, so the key
risks involved can be identified and mitigated.
KOMITE AUDITAUDIT COMMITTEE
106 107TATA KELOLA PERUSAHAANGOOD CORPORATE GOVERNANCE
mnc bankLAPORAN TAHUNAN 2014 - ANNUAL REPORT 2014
Sepanjang tahun 2014, Komite Audit mengadakan
pertemuan dengan Direksi sebanyak 11 kali. Berikut
Tabel Kehadiran Rapat Komite Audit dengan Direksi :
Throughout 2014, the Audit Committee held a
meeting with the Board of Directors as much 11
times. Herewith is the Meeting Attendance of The
Audit Committee and the Board of Directors Table :
HadirPresent
Jumlah Kehadiran dalam Rapat
Attendance in Meetings
Hadir Sebagai Undangan
Present as Invitee
Bambang Ratmanto
Ria Budiweni S. P.*
Soenarso Soemodiwirjo
M. Soemarsono
Dwi Sasongko
Lim Teong Liat **
Arifin S. Haris
7
4
11
9
1
2
1 4
Dalam menjalankan tugas untuk membantu Dewan
Komisaris, Komite Audit memberikan pendapat
yang profesional, obyektif dan independen terhadap
Laporan Direksi serta mengidentifikasi hal-hal yang
memerlukan perhatian Dewan Komisaris.
Rapat Komite Audit terutama membahas:
a. Laporan auditor internal dan pemantauan tindak
lanjutnya serta efektivitas pelaksanaan tugas
auditor internal;
b. Hasil audit Bank lndonesia dan memonitor
pelaksanaan tindak lanjutnya,
c. Hasil audit dari Kantor Akuntan Publik dan
kesesuaian pelaksanaan audit tersebut dengan
standar audit yang berlaku;
d. Ketaatan kepada peraturan perundang-
undangan;
e. Mengidentifikasi hal-hal yang memerlukan
perhatian Dewan Komisaris;
f. Langkah-langkah peningkatan pengendalian
dalam pencapaian kinerja serta implementasi
Good Corporate Governance (GCG).
Hasil Pelaksanaan Kegiatan Komite Audit:
1. Laporan Keuangan PT Bank MNC Internasional
Tbk tahun 2014, sebagaimana tercantum dalam
Laporan Tahunan 2014 ini telah diaudit oleh
Kantor Akuntan Publik Osman Bing Satrio &
Rekan, anggota afiliasi Deloitte Touche Tohmatsu
Limited, yang dalam laporannya tertanggal
16 Maret 2015 menyatakan bahwa laporan
keuangan Bank tahun 2014 telah disajikan
secara wajar sesuai dengan prinsip-prinsip
akuntansi yang berlaku umum di Indonesia yang
juga dalam proses konvergensi International
Financial Reporting Standard (IFRS).
Komite Audit tidak menemukan adanya salah
saji yang material dalam laporan keuangan dan
berpendapat bahwa seluruh penyesuaian audit
yang material sebagaimana diusulkan oleh Kantor
Akuntan Publik Osman Bing Satrio & Rekan, telah
diakomodasi dalam laporan keuangan 2014.
In carrying out its supporting role to the Board of
Commissioners, the Audit Committee provides
a professional, objective, and independent
recommendation on the Board of Directors’ report
and identifies matters that require immediate attention
from the Board of Commissioners.
The Audit Committee meetings mainly discussed:
a. Internal auditor’s report, monitoring the follow up
actions and internal auditor’s effectiveness;
b. Bank Indonesia’s audit result and monitor the
follow up on the audit findings;
c. Public accounting firm’s audit result and the
compliance of audit performed with the prevailing
auditing standard;
d. The compliance over rules and regulations;
e. Identify matters that require immediate attention
from the Board of Commissioners;
f. Step for improving control in order to achieve
performance and implementation of Good
Corporate Governance.
The Results of Audit Committee Activities:
PT Bank MNC Internasional Tbk’s 2014 Financial
Statements, as attached in 2014 annual report has
been audited by Osman Bing Satrio & Rekan, and
member of Deloitte Touche Tohmatsu Limited,
which the auditor’s report dated 16 March 2015,
stated that 2014 financial statements of the
Bank present fairly in all material respects, and in
conformity with generally accepted accounting in
Indonesia, which also in process of convergence
into International Financial Reporting Standard
(IFRS).
Audit Committee did not found any material
misstatement in financial statement and in
opinion that all material audit adjustments as
proposed by Osman Bing Satrio & Rekan, and
member of Deloitte Touche Tohmatsu Limited,
which the auditor’s report has been taken into
account in 2014 financial statements.
KOMITE AUDITAUDIT COMMITTEE
* Berhenti sebagai Komisaris Independen sejak tanggal 20 Juni 2014 / Resigned as an Independent Commissioner on 20 June 2014.** Berhenti sebagai Komisaris sejak tanggal 12 Nopember 2014 / Resigned as a Commissioner on 12 November 2014.
108 109TATA KELOLA PERUSAHAANGOOD CORPORATE GOVERNANCE
mnc bankLAPORAN TAHUNAN 2014 - ANNUAL REPORT 2014
2. Pengendalian Internal
Review Hasil Audit SKAI Hasil Audit dari SKAI
dibahas dengan Komite Audit pada kesempatan
jadwal pertemuan periodik Komite Audit setiap
bulan. Resume hasil pembahasan tersebut,
dikomunikasikan oleh Ketua Komite Audit
kepada Dewan Komisaris dalam kesempatan
jadwal meeting Dewan Komisaris.
3. Auditor Eksternal
Review efektivitas Auditor Independen. Review
dilakukan terhadap efektivitas Independen
Auditor, dengan melakukan evaluasi pelaksanaan
audit terutama independensi dan ketaatan pada
jadwal penyelesaian audit terkait sesuai dengan
ketentuan OJK.
Kantor Akuntan Publik yang ditunjuk/ditetapkan
untuk Audit Laporan Keuangan 31 Desember
2014, PT Bank MNC Internasional Tbk telah
terdaftar di Bank Indonesia dan OJK
4. Auditor Internal
Review Audit Plan SKAI
a. Audit Plan SKAI tahun 2014, sebagaimana
tahun-tahun sebelumnya dikomunikasikan
oleh SKAI dengan Komite Audit sebelum
dilaksanakan. Pembahasan yang dilakukan
mencakup cakupan audit, prioritas auditable
universe dengan memperhatikan tingkat
risiko, hasil temuan OJK, temuan hasil audit
SKAI tahun sebelumnya serta bebrapa
kejadian yang perlu ditindaklanjuti. Selain
cakupan audit juga dibahas penyediaan
sumber daya (tenaga dan waktu) untuk
audit, program peningkatan kompetensi
Auditor, efisiensi biaya audit dan efektivitas
audit.
b. Review Laporan kegiatan SKAI ke OJK
Laporan Kegiatan SKAI ke OJK dilakukan
setiap semester dan ditinjau oleh Komite
2. Internal Control
Review on SKAI’s audit results SKAI audit results
are discussed with Audit Committee on monthly
Audit Committee meeting. The summary of such
meeting is communicated by AC Chairman
to the Board of Commisioners on Board of
Commissioners meeting.
3. External Auditor
Review on Independent Auditor (PSS)
effectiveness Review on the Independent Auditor
effectivity is by evaluating the audit execution
especially on the independency and meeting the
audit deadline in accordance with OJK.
Public Accountant appointed for Financial Report
Audited 31 December 2014, PT Bank MNC
Internasional Tbk has been registered in Bank
Indonesia and OJK.
4. Internal Auditor
a. Review on SKAI’s Audit Plan
2014 SKAI Audit Plan, as previous years,
has been communicated between SKAI
and Audit Committee before commenced.
Discussion on the audit plan included audit
scope, priority of auditable universe based
on risks level, OJK’s and SKAI’s audit finding
from previous audit incidents that needs to
be followed up. Besides the audit scope,
discussion also covers human resource
availability (manpower and time) for audit,
improvement competency program, audit
cost efficiency and audit effectiveness.
b. Review on SKAI’s activity report to OJK
SKAI activity report to OJK which is due every
semester is reviewed by Audit Committee,
Audit, yang berkaitan dengan namun tak
hanya terbatas kepada kepatuhan terhadap
ketentuan yang berlaku, misalnya jadwal
penyampaian laporan dan format laporan
serta konsistensi dan kelengkapannya.
5. Kepatuhan terhadap peraturan dan
perundang-undangan
Kepatuhan Bank terhadap peraturan dan
perundang-undangan yang berlaku selalu
dibahas pada saat rapat Komite Audit bulanan.
Dalam pembahasan tersebut, Komite Audit
selalu menyarankan agar Manajemen selalu
memperhatikan dan mengutamakan kepatuhan
terhadap peraturan dan perundang-undangan
yang berlaku dalam menjalankan kegiatan
operasional perbankan.
6. Penyusunan konsep Laporan Pengawasan
Pelaksanaan Rencana Bisnis Bank (RBB)
Setiap semester, Komite Audit membantu
menyiapkan konsep Laporan Dewan Komisaris
mengenai Pengawasan Pelaksanaan RBB ke
Bank Indonesia. Laporan telah disampaikan
tepat waktu dan telah diterima tanggapan dari
Bank Indonesia.
RekomendasiDalam rangka peningkatan pengelolaan PT Bank MNC
Internasional Tbk Komite Audit merekomendasikan
namun tidak terbatas hal-hal sebagai berikut:
1. Agar Dewan Komisaris selalu mengingatkan
kepada Direksi untuk selalu meningkatkan
akuntabilitas Bank.
2. Mendorong Direksi agar selalu berkomitmen
untuk memperbaiki pelaporan LHBU/LBU.
3. Mendorong Direksi selalu menyesuaikan SOP
sesuai dengan kondisi terkini dan melengkapi
SOP apabila diperlukan.
4. Mendorong Direksi untuk meningkatkan kualitas
pemberian kredit, mulai dari inisiasi kredit sampai
dengan pelunasan kredit.
5. Mendorong Direksi selalu memantau profil risiko
dan meningkatkan pengelolaan risikonya.
6. Mendorong Direksi senantiasa memperhatikan
pencapaian target yang ditetapkan dalam RBB.
related to but not only to comply with the
regulation, for example the compliance over
the deadline of the report, format of the
report and consistency and completeness
of the report.
5. Compliance over laws and regulations
Bank’s Compliance over laws and regulations
is always discussed at the monthly Audit
Committee meeting. The Audit Committee is
always suggested that management should
always pay attention and give priority to comply
with laws and regulations in force in carrying out
banking operations.
6. Preparation of draft of Board of Commissioners’
monitoring report on RBB’s implementation
Every semester, Audit Committee helps to
prepare draft of Board of Commissioners’
regarding Monitoring Implementation of Bank
Business Plan to to Bank Indonesia. The report
has been submitted on time and has received the
response from Bank Indonesia.
RecommendationsIn order to improve the management of PT Bank MNC
Internasional Tbk Audit Committee recommend but
not only to these matters:
1. Board of Commissioners always remind Board of
Directors to improve Bank’s accountability.
2. Encourage Board of Directors to have
commitment to improve the quality of LHBU/LBU
reports.
3. Encourage Board of Directors to update the
procedures in accordance with the current
situation and complete the procedures as
necessary.
4. Encourage Board of Directors to improve the
quality of credit process, starting from credit
initiation until collection.
5. Encourage Board of Directors to monitor the risk
profile and improve the risk management.
6. Encourage Board of Directors to always monitor
the target achievement as stipulated in RBB.
KOMITE AUDITAUDIT COMMITTEE
110 111TATA KELOLA PERUSAHAANGOOD CORPORATE GOVERNANCE
mnc bankLAPORAN TAHUNAN 2014 - ANNUAL REPORT 2014
7. Mendorong Direksi untuk selalu melaksanakan
pengarahan dari OJK setelah pelepasan status
pengawasan intensif, baik melalui tindak lanjut
atas temuan audit OJK maupun action plan yang
disampaikan pada OJK.
8. Agar Bank dapat mempertahankan status
pengawasan oleh OJK yang telah keluar dari
Pengawasan Intensif.
9. Mendorong Direksi untuk selalu memperhatikan
hasil audit SKAI, terutama masalah-masalah
yang krusial dan belum diselesaikan, memonitor
tindak lanjutnya, meningkatkan pengendalian
internal dan mencegah agar temuan-temuan
internal audit tidak terulang lagi sehingga menjadi
temuan OJK.
10. Agar Dewan Komisaris selalu mengingatkan
Direksi untuk selalu meningkatkan integritas
Bank.
11. Mendorong Direksi untuk meningkatkan peran
dan Fungsi Kepatuhan serta satuan kerja
kepatuhan sehingga potensi risiko kegiatan
usaha bank dapat diantisipasi lebih dini.
12. Mendorong Direksi untuk meningkatkan
manajemen sumber daya manusia, dari mulai
rekrutmen, peningkatan kompetensi hingga
manajemen kinerja.
13. SKAI untuk terus meningkatkan kualitas laporan
audit agar dapat memberikan nilai tambah,
dengan laporan yang lebih komprehensif, lebih
kritis dan spesifik, serta memberikan rekomendasi
yang tepat sehingga temuan audit internal tidak
akan terulang kembali.
5. Komite Nominasi dan Remunerasi
Komite ini dibentuk oleh Dewan Komisaris untuk
membantu pelaksanaan tugas dan fungsinya. Tugas
utama komite ini mengacu pada Piagam Komite
Nominasi dan Remunerasi adalah sebagai berikut:
• Terkait dengan kebijakan Remunerasi:
1. Melakukan evaluasi terhadap kebijakan
remunerasi;
2. Memberikan rekomendasi kepada Dewan
Komisaris mengenai kebijakan remunerasi
7. Encourage Board of Directors to always
implement the direction from OJK after the
release status of intensive supervision, through
follow up on OJK findings and action plans
delivered to OJK.
8. Bank can maintain OJK supervision status that
has been released from Intensive Supervision.
9. Encourage Board of Directors to always notice
SKAI’s audit result, especially the crucial issues
which are not resolved and monitor the follow
up, improve the internal control and prevent the
findings not to be found by OJK.
10. Board of Commissioners to always remind Board
of Directors to improve Banks’s integrity.
11. Encourage Board of Directors to enhance the
role of Compliance so the potential risks of the
Bank’s business activities can be anticipated
early.
12. Encourage Board of Directors to improve
management of human resource, starting from
recruitment process, competency improvement,
and performance management.
13. SKAI to continuously improve the quality of audit
reports in order to provide added value with a
more comprehensive report, more critical and
specific, and give appropriate recommendations
so that the internal audit findings are not likely to
recur.
5. Nomination and Remuneration Committee
The Committee established by the Board of
Commissioners to assist the implementation of tasks
and functions. The main task of this committee refers
to the Charter of the Nomination and Remuneration
Committee are as follows:
• Related to the Remuneration policy:
1. To evaluate the remuneration policy;
2. Provide recommendations to the Board
regarding the remuneration policy for the
Board of Commissioners and the Board of
bagi Dewan Komisaris dan Direksi untuk
disampaikan kepada RUPS;
3. Memberikan rekomendasi mengenai
kebijakan remunerasi bagi pejabat eksekutif
untuk disampaikan kepada Dewan Komisaris
dan kebijakan remunerasi bagi pegawai
secara keseluruhan untuk disampaikan
kepada Direksi.
• Terkait dengan kebijakan Nominasi:
1. Menyusun dan memberikan rekomendasi
kepada Dewan Komisaris mengenai
sistem dan prosedur pemilihan dan/atau
penggantian anggota Dewan Komisaris dan
Direksi untuk disampaikan kepada RUPS;
2. Memberikan rekomendasi kepada Dewan
Komisaris mengenai calon anggota
Dewan Komisaris dan/atau Direksi untuk
disampaikan kepada RUPS;
3. Merekomendasikan jumlah kandidat untuk
calon anggota Dewan Komisaris dan/atau
Direksi minimal adalah 2 (dua) orang;
4. Memberikan rekomendasi kepada Dewan
Komisaris mengenai Pihak Independen
yang akan diangkat sebagai anggota Komite
Audit dan Komite Pemantau Risiko.
Susunan Komite Nominasi dan Remunerasi :
Ketua : Eko B. Supriyanto *
Anggota : - Purnadi Harjono
- Irvandi Gustari
Frekuensi Rapat Komite Nominasi dan
Remunerasi
Rapat Komite Nominasi dan Remunerasi dilaksanakan
setiap waktu bilamana dianggap perlu oleh Komite
Nominasi dan Remunerasi. Selama tahun 2014,
telah diselenggarakan rapat Komite Nominasi dan
Remunerasi sebanyak 12 (dua belas) kali.
Directors to be submitted to the General
Meeting of Shareholders;
3. Provide recommendations on remuneration
policy for executive officers to be submitted
to the Board of Commissioners and the
remuneration policy for employees to be
submitted to the Board of Directors.
• Associated with the Nomination policy:
1. Develop and provide recommendations
to the Board of Commissioners regarding
the systems and procedures and/or
replacement of members of the Board of
Commissioners and the Board of Directors
to be submitted to the General Meeting of
Shareholders;
2. Provide recommendations to the Board of
Commisioners regarding candidates for the
Board of Commissioners and/or the Board
of Directors to be submitted to the General
Meeting of Shareholders;
3. Recommend the number of candidates
to prospective members of the Board
of Commissioners and/or the Board of
Directors is at least 2 (two);
4. Provide recommendations to the Board of
Commissioners of the Independent Party
who will be appointed as a member of
the Audit Committee and Risk Oversight
Committee.
Composition of The Nomination and
Remuneration Committee :
Chairman : Eko B. Supriyanto *
Members : - Purnadi Harjono
- Irvandi Gustari
Frequency of Meetings of the Nomination
and Remuneration Committee
Nomination and Remuneration Committee (NRC)
meetings held any time when deemed necessary by
the Nomination and Remuneration Committee. During
2014, the Nomination and Remuneration Committee
(NRC) has held meetings as much as twelve (12)
times.
KOMITE nominasi dan remunerasiTHE NOMINATION AND REMUNERATION COMMITTEE
KOMITE nominasi dan remunerasiNOMINATION AND REMUNERATION COMMITTEE
* Diangkat pada saat RUPSLB 12 Nopember 2014, dan pada saat penyusunan Annual Report 2014 ini telah mendapat persetujuan dari OJK sesuai Surat OJK No. SR-2/D.03/2015 tanggal 2 Januari 2015 efektif sebagai Komisaris Independen.
* Appointed at the EGMS on 12 November 2014, and at the time of writing of this 2014 Annual Report, he had obtained approval from the OJK, pursuant to OJK Letter No. SR-2/D.03/2015 dated 2 January 2015 on his Official Appointment as Independent Commissioner.
112 113TATA KELOLA PERUSAHAANGOOD CORPORATE GOVERNANCE
mnc bankLAPORAN TAHUNAN 2014 - ANNUAL REPORT 2014
NamaName
Jumlah Kehadiran dalam rapat tahun 2014
Attendance of Meeting in 2014
Jumlah pelaksanaan rapat tahun 2014
Number of Meeting in 2014
Dato’ Mat Amir bin Jaffar *
Ria Budiweni Sumiati Pardede *
Purnadi Harjono **
Irvandi Gustari ***
10
5
6
12
10
5
6
12
*) Tidak aktif sejak 20 Juni 2014 / Not active since 20 June 2014**) Efektif sejak tanggal 09 Juni 2014 / Active since 9 June 2014***) Tidak aktif sejak 1 Maret 2015 / Not active since 1 March 2015
6. Komite Pemantau Risiko
Komite ini dibentuk oleh Dewan Komisaris untuk
membantu pelaksanaan tugas dan fungsinya. Tugas
utama komite ini memastikan efektivitas sistem
pengendalian internal dan efektivitas sistem audit,
menjalankan pengawasan pelaporan keuangan,
manajemen risiko dan implementasi GCG di semua
lini.
Pembentukan Komite Pemantau Risiko dilakukan
berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris
No.1275/SK/HRG/VI/2014 tanggal 24 Juni 2014.
Susunan Komite Pemantau Risiko:
Ketua : Bambang Ratmanto
Anggota : - Purnadi Harjono
- Arifin S. Haris
(merangkap Sekretaris)
- Muhammad Sumarsono
Frekuensi Rapat Komite Pemantau Risiko
Selama tahun 2014, Komite Pemantau Risiko
menyelenggarakan rapat berkala bulanan sebanyak
12 kali yang dihadiri oleh Direktur yang membawahkan
fungsi kepatuhan dan manajemen risiko, Direktur
lain serta pejabat eksekutif yang terkait dengan
permasalahan yang akan dibahas. Selain rapat
bulanan, Komite ini juga melakukan rapat koordinasi
berkala dengan seluruh anggota Komite Independen
untuk membahas hal-hal yang menjadi perhatian
Dewan Komisaris.
6. Risk Oversight Committee
The Committee established by the Board of
Commissioners to assist the implementation of task
and function. The main task of this committee ensure
the effectiveness of the internal control system and
the effectiveness of the audit system, execute the
supervision of financial reporting, risk management
and GCG implementation on all fronts.
Establishment of Risk Oversight Committee conducted
based on a decision of the Board of Commissioners
No.1275/SK/HRG/VI/2014, dated 24 June 2014.
Composition of Risk Oversight Committee:
Chairman : Bambang Ratmanto
Members : - Purnadi Harjono
- Arifin S. Haris
(concurrently Secretary)
- Muhammad Sumarsono
Frequency of Risk Oversight Committee
Meeting
During 2014, the Risk Oversight Committee held
a regular meeting monthly 12 times which was
attended by the Director in charge of compliance and
risk management functions, the other Directors and
executive officers related to the issues to be discussed.
In addition to monthly meetings, the Committee also
conducts regular coordination meetings with all
members of the Independent Committee to discuss
matters of concern to the Board of Commissioners.
NamaName
No.Jumlah
KehadiranTotal
Attendance**
Ria Budiweni Pardede
Arifin S. Haris
Moh. Sumarsono
6
6
6
1.
2.
3.
Periode Januari – Juni 2014January- June 2014 Period
Periode Juli2014July 2014 Period
NamaName
No.Jumlah
KehadiranTotal
Attendance**
Bambang Ratmanto
Arifin S. Haris
Moh. Sumarsono
1
1
1
1.
2.
3.
Tabel Kehadiran Rapat Komite Pemantau Risiko/
Table of Risk Oversight Committee Meeting Attendance
KOMITE pemantau risikoRISK OVERSIGHT COMMITTEE
114 115TATA KELOLA PERUSAHAANGOOD CORPORATE GOVERNANCE
mnc bankLAPORAN TAHUNAN 2014 - ANNUAL REPORT 2014
Komite ini memantau laporan-laporan kepada OJK
dan Bank Indonesia, yakni risk profile self-assessment,
ICAAP (Internal capital adequacy assessment
process), quarterly risk profile report, semi-annual risk
based bank rating report dan GCG self-assessment
report. Selain itu, tugas Komite ini juga memantau
rekomendasi / saran RMG (Risk Management Group)
atas hasil self-assessment. Untuk memastikan
kepatuhan Bank terhadap komitmen yang dibuat,
Komite Pemantau Risiko melakukan pemantauan
terhadap langkah tindak lanjut temuan auditor OJK.
Hasil self-assessment tahun 2014 disajikan pada
uraian mengenai self-Assessment Bank pada akhir
pembahasan GCG ini.
Tiap rapat bulanan dibuat Risalah Rapat dan
dirumuskan hal-hal penting dalam rapat yang perlu
untuk segera ditindaklanjuti dengan menunjuk
petugas penanggungjawabnya, dan menetapkan
target waktu penyelesaiannya. Hal-hal penting yang
diidentifikasi dalam rapat tersebut ditindaklanjuti dan
dipantau eksekusinya.
Rekomendasi dan Saran Komite
Pemantau Risiko
Komite Pemantau Risiko menyampaikan
beberapa rekomendasi penting sesuai dengan
fokus pemantauannya yakni bidang risiko kredit,
risiko pasar, risiko likuiditas, dan risiko stratejik.
Rekomendasi Komite ini tertuang dalam risalah rapat
dan Hal-hal penting dalam rapat. Komite ini juga telah
menyampaikan opini dan saran di bidang perkreditan
dan kebijakan-kebijakan yang memerlukan opini atau
persetujuan dari Dewan Komisaris.
This committee monitored reports to the OJK and
Bank Indonesia, the risk profile of self-assessment,
ICAAP (Internal Capital Adequacy Assessment
Process), quarterly risk profile report, semi-annual
risk-based bank rating and GCG self-assessment
report. In addition, the task of this Committee also
monitors the recommendation / advice RMG on self-
assessment results. To ensure the Bank’s compliance
with their commitments, Risk Oversight Committee
also monitored the follow-up steps OJK auditor’s
findings. The result of self-assessment in 2014 was
presented in the description of the Self-Assessment
Bank at the end of this GCG chapter.
Each monthly meeting made Minute of Meeting
(MOM) and formulated matters arising that need to be
followed up immediately by pointing the responsible
officer, and set a target date for completion. The
things that are identified in the matters arising are
being followed up and monitored of its execution.
Risk Oversight Committee
Recommendations and Suggestions
Risk Oversight Committee convey some important
recommendations in accordance with the monitoring
of the focus areas of credit risk, market risk,
liquidity risk, and strategic risk. The Committee’s
recommendations contained in the minutes of the
meeting and Matters Arising. The Committee has also
expressed opinions and advice in the areas of credit
and policies that require the opinion or approval of the
Board of Commissioners.
NamaName
No.Jumlah
KehadiranTotal
Attendance**
Bambang Ratmanto
Arifin S. Haris
Moh. Sumarsono
1
0
1
1.
2.
3.
Periode Agustus 2014 Agustus 2014 Period
Periode September – Desember 2014September - December 2014 Period
NamaName
No.Jumlah
KehadiranTotal
Attendance**
Bambang Ratmanto
Purnadi Harjono
Arifin S. Haris
Moh. Sumarsono
4
3
4
4
1.
2.
3.
4.
Untuk hal-hal yang signifikan dan dianggap
perlu, Komite akan meningkatkan model diskusi
langsung dengan pihak-pihak yang terkait dengan
permasalahannya. Komite Pemantau Risiko juga
melakukan diskusi dengan RMG dan menyarankan
peningkatan peran pro-aktif RMG selaku Satuan Kerja
Manajemen Risiko dan Komite Eksekutif yakni Komite
Manajemen Risiko (RMC). Diskusi langsung juga
dilaksanakan untuk membahas kebijakan-kebijakan
yang memerlukan persetujuan Dewan Komisaris.
Berikut rangkuman rekomendasi dan saran Komite
Pemantau Risiko:
• Risiko Kredit:
1. Strategi, rencana, dan langkah tindakan
penyelesaian AYDA
2. Strategi, rencana, dan langkah tindakan
penyelesaian 10 NPL besar
3. Strategi, rencana, dan langkah tindakan
penyelesaian TBO
4. Strategi, rencana, dan langkah tindakan
penyempurnaan produk implant banking
5. Strategi, rencana dan langkah tindakan
terhadap debitur dengan suku bunga di
bawah SBDK
6. Review pengkinian kebijakan dan prosedur
pinjaman yang diambil alih (loan take over)
7. Review hasil kaji ulang dan pengkinian
kebijakan bidang perkreditan (general credit
policy)
8. Peningkatan kompetensi dan kapabilitas
petugas bidang perkreditan
9. Peningkatan kualitas analisa kredit dan alur
proses persetujuan kredit
10. Review hasil kaji ulang dan pengkinian
kebijakan Risk Appetite dan Risk Acceptance
11. Penyampaian Early Warning Signal
perkreditan oleh RMG kepada unit kerja
bisnis dan memaparkannya dalam ROC
meeting.
12. Kerjasama dengan Advisory IT Security
dalam rencana bisnis kartu kredit
13. Pembentukan task force NPL dan follow up
dokumen TBO
For things that are significant and necessary, the
Committee will improve the direct model discussions
with parties related to the problem. Risk Oversight
Committee also held discussions with RMG and
suggest an increase in pro-active role as the RMG
as the Risk Management Unit and the Executive
Committee of the Risk Management Committee
(RMC). Discussion was also held to discuss the direct
policies that require the approval of the Board of
Commissioners.
Herewith are recommendations and suggestions
summary of the Risk Oversight Committee:
• Credit Risk:
1. Strategies, plans, and action steps
completion AYDA
2. Strategies, plans, and action steps
completion of 10 large NPL
3. Strategies, plans, and action steps
completion of TBO
4. Strategies, plans, and action steps to
improve implant banking products
5. Strategies, plans and action steps to
borrowers with interest rates below the
prime lending rate
6. Review the updating of policies and
procedures foreclosed loans (loan take over)
7. Review the results of review and updating
policies on lending (general credit policy)
8. Increased competence and capability of the
field officers of credit
9. Improving the quality of credit analysis and
credit approval process flow
10. Review the result of review and update
policies of the Risk Appetite and Risk
Acceptance
11. Submission of the Early Warning Signal
lending by RMG to the business unit and
expose the ROC meeting.
12. Cooperation with the Advisory IT Security in
the credit card business plan
13. The formation of a NPL task force and TBO
follow-up documents
KOMITE pemantau risikoRISK OVERSIGHT COMMITTEE
116 117TATA KELOLA PERUSAHAANGOOD CORPORATE GOVERNANCE
mnc bankLAPORAN TAHUNAN 2014 - ANNUAL REPORT 2014
• Risiko Likuiditas:
1. Stress test likuiditas secara berkala dengan
skenario stress test secara spesifik pada
bank (penurunan rating, penarikan dana
besar-besaran, kegagalan sistem) dan
skenario stress test pada pasar (perubahan
indikator ekonomi, perubahan kondisi pasar
lokal maupun internasional)
2. Review hasil kaji ulang dan pengkinian
Kebijakan Tresuri
3. Evaluasi ulang produk-produk Dana Pihak
Ketiga yang kurang menguntungkan.
• Risiko Stratejik:
1. Keselarasan RBB (Rencana Bisnis Bank)
dengan visi misi bank
2. Persiapan dan perencanaan dengan baik:
- Speed and quality paradigm
• Risiko Lainnya
1. Strategi dan langkah tindakan menghindari
kasus pembobolan bank
2. Strategi dan langkah tindakan pengamanan
sistem ATM di cabang
3. Pengembangan MIS dalam penerapan Risk
Management
4. Mensosialisasikan kebijakan Whistle Blower
dan Anti Fraud
• Opini Kebijakan
1. Kebijakan Risk Appetite dan Risk Tolerance
2. Kebijakan Wewenang Persetujuan Kredit
3. Kebijakan Implant Banking Product
4. Kebijakan Tresuri
Piagam dan Rencana Kerja Tahun 2015
Komite Pemantau Risiko telah mengkaji ulang dan
mengkinikan Piagam Komite Pemantau Risiko sebagai
acuan kerjanya serta menyusun Rencana Kerja 2015
disesuaikan dengan kondisi perkembangan dan
perubahan yang terjadi di PT Bank MNC Internasional
Tbk. Untuk tahun 2015, kami masih memfokuskan
pemantauan pada risiko kredit, risiko pasar, risiko
• Liquidity Risk:
1. Liquidity stress tests periodically with stress
scenarios specific to the bank (downgrade,
massive withdrawals, system failure) and
stress scenarios on the market (changes in
economic indicators, changes in local and
international market conditions)
2. Review the results of Review and update of
the Treasury Policy
3. Re-evaluation of products of Third Party
Fund that are less favorable.
• Strategic Risk:
1. Alignment with the vision and mission of
Bank Business Plan
2. Preparation and planning well:
- Speed and quality paradigm
• Other Risks
1. Strategy and action steps to avoid bank
fraud case
2. Strategies and steps for ATM system
security measures in branches
3. Development of MIS in the implementation
of Risk Management
4. Socializing Wishtle Blower policy and Anti-
Fraud
• Opinion Policy
1. Risk Appetite and Risk Tolerance Policy
2. Credit Approval Authority Policy
3. Implant Banking Product Policy
4. Treasury Policy
Charter and Work Plan 2015
Risk Oversight Committee has been reviewing and
updating the Risk Oversight Committee Charter as
a reference work and Work Plan 2015 adjusted to
the developments and changes that occured in the
PT Bank MNC Internasional, Tbk. For 2015, we are
still focused on the monitoring of credit risk, market
risk, liquidity risk and strategic risk considering that
likuiditas dan risiko stratejik dengan pertimbangan
bahwa Bank menargetkan pertumbuhan kredit 30%
atau sekitar Rp 8 triliun pada segmen Konsumer,
SME dan segmen Korporasi dengan pertumbuhan
DPK sebesar 28% serta pertumbuhan total ekuitas
46%.
Selain itu, Komite ini berupaya meningkatkan
efektivitas dan efisiensi pemantauan dalam rangka
mendukung pelaksanaan tugas dan tanggungjawab
Dewan Komisaris yang berhubungan dengan
penerapan manajemen risiko, antara lain dengan
memantau dan memastikan:
1. Pengkinian format presentasi laporan profil risiko
agar lebih efektif dan efisien dalam melakukan
analisis dan mitigasi risiko;
2. Pengkinian parameter-parameter yang
digunakan untuk melakukan ‘self-assessment’
terhadap delapan jenis risiko inheren dan kualitas
penerapan manajemen risiko;
3. Tersedianya kecukupan kebijakan, prosedur,
pelaksanaan yang baik dan kontrol yang
memadai;
4. Penerapan ‘four eyes principle’ dalam persetujuan
kredit, dan revitalisasi fungsi ‘credit reviewer’;
5. Tersedianya MIS yang memadai pada RMG
selaku Satuan Kerja Manajemen Risiko, sehingga
mampu secara lebih cepat dan akurat melakukan
proses identifikasi, pengukuran, pemantauan
dan pengendalian risiko;
6. Peran pro-aktif Komite Manajemen Risiko selaku
komite eksekutif yang memiliki wewenang dan
bertanggung jawab untuk mengelola risiko
inheren;
7. Eksekusi program-program CMO;
8. Pelaksanakan rencana kerja RMG-selaku Satuan
Kerja Manajemen Risiko Bank;
Bank credit growth target of 30%, or about Rp 8
trillion in the Consumer segment, SME and Corporate
segments with deposit growth of 28% and growth
total equity of 46%.
In addition, the Committee strive to improve the
effectiveness and efficiency of monitoring in order
to support the implementation of the tasks and
responsibilities of the Board of Commissioners relating
to the application of risk management, among others,
by monitoring and ensuring:
1. Updating the design of the risk profile report
presentation format to make it more effective and
efficient in conducting the analysis and mitigation
of risks;
2. Updating the parameters that are used to make
‘self-assessment’ of the eight types of inherent
risk and quality of risk management;
3. The availability of adequate policies, procedures
and proper implementation, and adequate
control;
4. Application of ‘four eyes principle’ in the credit
agreement, and revitalization function ‘credit
reviewer’;
5. Availability of adequate MIS in RMG as the
Risk Management Unit, so that they can more
quickly and accurately perform the identification,
measurement, monitoring and risk control;
6. Pro-active role of the Risk Management
Committee as an executive committee that has
the authority and responsibility to manage the
inherent risks;
7. Execution of CMO programs;
8. Implementing the work plan as the RMG as the
Risk Management Unit of Bank;
KOMITE pemantau risikoRISK OVERSIGHT COMMITTEE
118 119TATA KELOLA PERUSAHAANGOOD CORPORATE GOVERNANCE
mnc bankLAPORAN TAHUNAN 2014 - ANNUAL REPORT 2014
7. Sekretaris Perusahaan
Sebagai bentuk kepatuhan terhadap hukum, peraturan
dalam Pasar Modal, sekaligus sebagai jaminan akan
implementasi Tata Kelola Perusahaan, Perusahaan
sebagai perusahaan publik perlu untuk membentuk
Sekretaris Perusahaan (Corporate Secretary).
Sekretaris Perusahaan merupakan salah satu posisi
struktural di bawah Direksi dan bertanggungjawab
langsung kepada Direksi. Sekretaris Perusahaan tidak
hanya bertanggungjawab dalam kepatuhan terhadap
hukum dan peraturan Pasar modal namun juga
sekaligus menjaga alur komunikasi yang baik antara
Perusahaan dan seluruh pemangku kepentingan, juga
menjamin adanya keterbukaan dan akses informasi
oleh pemegang kepentingan. Sejak 25 Maret 2014,
Andri Latif menjabat sebagai Sekretaris Perusahaan
hingga saat ini yang ditetapkan dengan peraturan
Surat Keputusan Direksi No.040/MTS-HRG/III/14.
Tugas dan Tanggung Jawab Sekretaris Perusahaan Sekretaris Perusahaan mempunyai tugas dan
tanggung jawab yang mencakup:
1. Mengikuti perkembangan Pasar Modal
khususnya peraturan perundang-undangan di
bidang Pasar Modal;
2. Memberikan masukan kepada Direksi dan
Dewan Komisaris dalam pelaksanaan kepatuhan
ketentuan peraturan perundang-undangan di
bidang Pasar Modal;
3. Membantu Direksi dalam pelaksanaan
keterbukaan informasi melalui Situs Perusahaan;
4. Penyampaian laporan kepada Otoritas Jasa
Keuangan, Bursa Efek Indonesia, KSEI, Bank
Indonesia dan instansi terkait lainnya;
5. Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang
Saham, aksi Korporasi Perseroan; dan
6. Sebagai penghubung antara Bank dengan
pemegang saham, otoritas Pasar Modal. Bank
Indonesia dan pemangku kepentingan lainnya;
7. Corporate Secretary
To comply with the laws and regulations in the
capital market, as well as the guarantee of the
implementation of Good Corporate Governance,
the Company as a public company needs to have
a Corporate Secretary. Corporate Secretary is a
structural position under the Board of Directors
and directly responsible to the Board of Directors.
Corporate Secretary is not only responsible to comply
with laws and regulations in capital markets but also to
maintain good communication between the Bank and
all stakeholders, as well as to ensure transparency
and access to information by stakeholders. Since
25 March 2014, Andri Latif has served as Corporate
Secretary stipulated by the Board of Directors Decree
No.040/MTS-HRG/III/14.
Duties and Responsibilities of Corporate SecretaryThe Company Secretary has duties and responsibilities
as follows:
1. Follow the development of capital markets
especially laws and regulation in Capital Market;
2. Advise the Board of Directors and the Board
of Commissioners in compliance with the
implementation of law and regulation in Capital
Market;
3. Assist the Board of Directors in disclosure of
information through Corporate Website;
4. Submission of reports to the Financial Services
Authority, Indonesia Stock Exchange, KSEI,
Bank Indonesia and other relevant agencies;
5. Execution of the General Meeting of Shareholders,
as well as the Bank’s Corporate action; and
6. Act as liaison between the Company and the
shareholders, the Capital Market Authority. Bank
Indonesia and other stakeholders;
Kegiatan yang berhubungan dengan Investor dan Media MassaActivities relate with Investor Relation and Mass Media
JumlahTotal
RUPS Tahunan / AGMS
RUPS Luar Biasa / EGMS
RUPO
Penawaran Umum Terbatas / Right Issues
Laporan Keuangan Kuartalan / Financial Report per Quarter Year
Laporan Tahunan / Annual Report
Paparan Public / Public Expose
Konferensi Pers / Pers Conference
Siaran Pers / Pers Coverage
1
3
1
1
4
1
15
1
10
Untuk menyediakan informasi yang dapat diperoleh
oleh seluruh pemangku kepentingan, Sekretaris
Perusahaan mengelola situs Bank yaitu www.
mncbank.co.id, yang menyediakan informasi seperti
laporan-laporan tahunan, laporan keuangan, siaran
pers dan informasi terkait lainnya sesuai dengan
ketentuan peraturan yang berlaku.
Pelaksanaan Kegiatan Sekretaris PerusahaanSepanjang tahun 2014, Sekretaris Perusahaan telah
menjalani tugasnya dengan baik sesuai dengan
tugas dan tanggung jawabnya. Secara lebih rinci,
pelaksanaan kegiatan Sekretaris Perusahaan adalah :
Provides information to all stakeholders. The
Corporate Secretary manages the Bank’s website
at www.mncbank.co.id, which provides information
such as annual reports, financial statements, press
releases and other relevant information in accordance
with applicable regulations.
Corporate Secretary Activities
In 2014, Corporate Secretary has done a good job
in accordance with the duties and responsibilities. In
more detail, the activities of the Corporate Secretary
are as follows :
SEKRETARIS PERUSAHAANCORPORATE SECRETARY
Profil Sekretaris PerusahaanAndri Latif, 46 tahun, lahir di Jakarta, 4 Juni 1969,
Warga Negara Indonesia, memperoleh gelar Magister
Hukum dari Fakultas Hukum Universitas Indonesia
pada tahun 2009. Posisi yang pernah dijabat
sebelumnya di dalam Bank adalah sebagai Corporate
Legal & Corporate Affair Head Bank (Maret 2013 –
Maret 2014); Corporate Legal Officer Bank (September
2012 – Maret 2013); Treasury, Int’l Banking, Trade
Finance & Non Credit Transaction Legal (Desember
2011 – September 2012); Commercial Credit
& Corporate Busines Legal Department Head,
Commercial & Corporate Business Legal Officer (Mei
2005 – Juni 2008).
Profile Corporate SecretaryAndri Latif, 46, was born in Jakarta, 4 June 1969,
Indonesian citizen, holds a Master of Law from the
Faculty of Law, University of Indonesia in 2009.
Positions held before in the Bank was Corporate
Legal & Corporate Affairs Head (March 2013 - March
2014); Corporate Legal Officer (September 2012 -
March 2013); Treasury, Int’l Banking, Trade Finance
& Non Credit Transaction Legal (December 2011
- September 2012); Commercial Credit & Busines
Corporate Legal Department Head, Commercial &
Corporate Business Legal Officer (May 2005 - June
2008).
120 121TATA KELOLA PERUSAHAANGOOD CORPORATE GOVERNANCE
mnc bankLAPORAN TAHUNAN 2014 - ANNUAL REPORT 2014
Penerapan Fungsi Kepatuhan, Audit Internal dan Audit Eksternal
Penerapan Fungsi Kepatuhan Sejalan dengan diterbitkannya PBI No.13/2/PBI/2011
tanggal 12 Januari 2011 tentang Pelaksanaan Fungsi
Kepatuhan Bank Umum, Satuan Kerja Kepatuhan
terus berupaya melakukan langkah-langkah untuk
memastikan agar Bank memenuhi ketentuan Bank
Indonesia dan peraturan perundang-undangan lain
yang berlaku.
Satuan Kerja Kepatuhan mendukung terciptanya
budaya kepatuhan pada seluruh kegiatan usaha Bank
antara lain dengan upaya berikut:
1. Melakukan sosialisasi tentang Peraturan Bank
Indonesia dan peraturan perundang-undangan
lainnya yang baru diterbitkan kepada seluruh unit
kerja di kantor pusat dan kantor cabang melalui
e-mail (Compliance News).
2. Berperan aktif dalam forum rapat Governance
Risk & Compliance (GRC) bersama sama
dengan Satuan Kerja Manajemen Risiko, Satuan
Kerja Operasional dan Satuan Kerja Audit Internal
untuk melakukan pembahasan dan mencari
solusi terkait issue kepatuhan dan manajemen
risiko yang sedang dihadapi Bank.
3. Melakukan pengkinian data laporan laporan
yang wajib disampaikan Bank kepada regulator,
dan mengoptimalkan pelaksanaan Compliance
Report Monitoring (CRM) sebagai media untuk
mengingatkan setiap personal in charge (PIC)
pembuat laporan agar senantiasa menyampaikan
laporan kepada regulator, secara akurat dan
tepat waktu.
4. Melakukan monitoring dan memastikan surat
surat pembinaan dari Bank Indonesia/OJK/
regulator lainnya telah ditindaklanjuti oleh unit
kerja terkait dengan benar dan tepat waktu untuk
meminimalkan terjadinya risiko kepatuhan.
5. Memberikan pelatihan tentang pelaksanaan
fungsi kepatuhan bank dan ketentuan Bank
Implementation of Compliance, Internal Audit and External Audit
Implementation of ComplianceIn line with the publication of PBI No. 13/2/PBI/2011
dated 12 January 2011 on the Implementation of
Compliance Function Commercial Bank, Compliance
Unit continues to take steps to ensure that Bank
complied with Bank Indonesia and other laws and
regulations applicable.
Compliance Unit supports the creation of a culture of
compliance in all business activities of the Bank such
as these efforts:
1. Socialization of Bank Indonesia Regulation and
other laws and regulations newly issued to all
units working in the head office and branch
offices via e-mail (Compliance News).
2. Actively participate in the Governance Risk &
Compliance (GRC) meeting forum together with
the Risk Management Unit, Operations Unit and
Internal Audit Unit to conduct discussions and
find solutions related to compliance and risk
management issues facing the Bank.
3. Update of the report submitted by the Bank
shall report to the regulator, and to optimize the
implementation of the Compliance Monitoring
Report (CRM) as a medium to remind every
personal in charge (PIC) in order to be a reporting
issuer to submit a report to the regulator,
accurately and timely.
4. Monitor and ensure the guidance letter from
Bank Indonesia/OJK/other regulators have been
followed up by the related units properly and
timely to minimize compliance risk.
5. Provide training on the implementation of
the compliance function of banks and Bank
Indonesia yang terkait kepada karyawan baru,
karyawan front liner dan karyawan yang sedang
mengikuti pelatihan internal.
6. Dalam melakukan identifikasi, monitoring
dan pengendalian terhadap risiko kepatuhan
dibidang perkreditan, Satuan Kerja Kepatuhan
senantiasa mengingatkan unit kerja lain agar
selalu menerapkan prinsip kehati-hatian dalam
pemberian kredit khususnya pemberian kredit
kepada debitur-debitur besar agar tidak
terjadi pelanggaran ataupun melampaui Batas
Maksimum Pemberian Kredit (BMPK), serta tidak
memberikan kredit kepada bidang usaha yang
dilarang.
7. Melakukan kajian terhadap rancangan kebijakan,
dan kegiatan usaha untuk memastikan setiap
kebijakan internal Bank dan kegiatan usaha
dibidang perkreditan dan non-perkreditan telah
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Fungsi Audit Internal Sebagai salah satu komponen GCG, Audit Internal ikut
berperan aktif dalam membentuk dan meningkatkan
lingkungan pengendalian perusahaan. Dalam
melaksanakan fungsinya, Audit Internal mengacu
pada Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Internal Bank
Umum (SPFAIB) sesuai peraturan Bank Indonesia No.
1/6/PBI/1999 tanggal 20 September 1999 tentang
Penugasan Direktur Kepatuhan dan Penerapan
Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Internal Bank
Umum.
Audit Internal merupakan bagian dari struktur
organisasi Bank yang mempunyai fungsi independen
dan bertanggung jawab serta melaporkan langsung
kepada Direktur Utama dan Dewan Komisaris
melalui Komite Audit. Dalam menjalankan fungsinya,
Audit Internal memiliki Piagam Audit (Internal Audit
Charter) yang disahkan oleh Direktur Utama dan
Dewan Komisaris. Hal ini selain diatur oleh Bank
Indonesia melalui Standar Pelaksanaan Fungsi Audit
Internal Bank (SPFAIB), juga sesuai dengan standar
internasional yang bersumber pada The Professional
Practice Framework dari the Institute of Internal
Auditors.
Indonesia regulations related to new employees,
front liner employees and employees who are
following internal training.
6. In the process of identifying, monitoring and
controlling the compliance in the field of credit
risk, Compliance Unit constantly reminds other
work units to always apply the principle of
prudence in lending, especially when lending
to large borrowers to avoid infringement or
exceeded Limit Provision Credit, and does not
give credit to the business sector is prohibited.
7. Conduct a study to design policies and business
activities to ensure each Bank’s internal policies
and business activities in the field of credit
and non-credit in accordance with applicable
regulations.
Internal Audit FunctionAs one component of corporate governance, internal
audit take an active role in shaping and improving the
control environment of the company. In carrying out
its functions, the Internal Audit refers to the Internal
Audit Standards for Commercial Banks (SPFAIB)
according Bank Indonesia Regulation No. 1/6/PBI/
1999 dated 20 September 1999 on the Assignment
Director of Compliance and Implementation of Internal
Audit Standards for Commercial Banks.
Internal Audit is part of the Bank’s organizational
structure which has the function of independent
and responsible and report directly to the Managing
Director and Board of Commissioners through the
Audit Committee. In carrying out its functions, the
Internal Audit has Audit Charter (Internal Audit Charter)
adopted by the Board of Director and the Board of
Commissioners. This is in addition regulated by Bank
Indonesia through the Internal Audit Standards Bank
(SPFAIB), also in accordance with the international
standard which is based on the Professional Practice
Framework of the Institute of Internal Auditors.
PENERAPAN FUNGSI KEPATUHAN, AUDIT INTERNAL DAN AUDIT EKSTERNALIMPLEMENTATION OF COMPLIANCE, INTERNAL AUDIT AND EXTERNAL AUDIT
122 123TATA KELOLA PERUSAHAANGOOD CORPORATE GOVERNANCE
mnc bankLAPORAN TAHUNAN 2014 - ANNUAL REPORT 2014
Audit Internal telah menerapkan audit berbasis
risiko (Risk Based Audit), dimana pelaksanaan audit
lebih difokuskan pada aktifitas operasional yang
berisiko tinggi. Pada tahun 2014, Audit Internal
Grup yang didukung 19 auditor telah menyelesaikan
39 penugasan audit baik dalam bentuk regular
audit maupun spesial audit / investigasi. Selain
melakukan audit rutin dan investigasi, Audit Internal
juga memberikan peran konsultatif kepada unit kerja
lain, baik melakukan review terhadap kebijakan
dan prosedur operasional Bank maupun berbagi
pengetahuan (sharing knowledge). Selain itu, Audit
Internal juga ditunjuk sebagai unit yang memonitor
tindak lanjut hasil pemeriksaan Bank Indonesia
maupun pihak eksternal lainnya. Laporan hasil
pemeriksaan / investigasi serta monitoring tindak
lanjut telah disampaikan kepada Presiden Direktur
dan Dewan Komisaris melalui Komite Audit dengan
tembusan Direktur Kepatuhan.
Tindak lanjut yang dilakukan oleh auditee / unit kerja
terperiksa atas temuan-temuan pemeriksaan (Internal
maupun eksternal) merupakan salah satu agenda
yang dilaporkan dalam rapat Komite Audit, sehingga
temuan-temuan yang disampaikan dapat segera
mendapat perhatian dan kelemahan-kelemahan yang
terjadi dapat segera diperbaiki.
Audit Internal secara berkesinambungan berupaya
meningkatkan kompetensi auditor agar mampu
menjalankan fungsi auditnya secara profesional.
Sampai dengan tahun 2014, Auditor Internal telah
memperoleh berbagai sertifikasi kompetensi baik
internasional maupun nasional seperti International
Certificate in Banking Risk and Regulation / CBRR
dari GARP (1 Auditor), Qualified Internal Auditor (QIA
– 2 Auditor ), Sertifikasi Manajemen Risiko (BSMR /
LSPP – 18 Auditor).
Internal Audit has implemented a risk-based audit
(Risk Based Audit), in which the audit is focused on
high-risk operational activities. In 2014, the Internal
Audit Group which is supported by 19 auditors
have completed 39 audits in the form of regular
audit or special audit / investigation. In addition to
regular audits and investigations, Internal Audit also
provides a consultative role to other work units, either
conducting a review of the policies and procedures
of the Bank’s operations or sharing knowledge
(knowledge sharing). In addition, Internal Audit is also
designated as a unit which monitors the follow-up
results of Bank Indonesia and other external parties.
The results of the examination/investigation report
and follow-up monitoring has been submitted to the
President Director and the Board of Commissioners
through the Audit Committee with a copy Director of
Compliance.
The follow up taken by the auditee / work of units
examinee on examination findings (internal and
external) is one of the agenda which was reported
in the Audit Committee meeting, so that the findings
presented can be addressed and weaknesses that
occured can be repaired .
Internal Audit continually working to improve the
competence of auditors to be able to carry out its
audit function in a professional manner. Along 2014,
the Internal Auditor has obtained various certifications
international and national competences such as
the International Certificate in Banking Risk and
Regulation / CBRR of GARP (1 Auditor), Qualified
Internal Auditor (QIA - 2 Auditor), Risk Management
Certification (BSMR/LSPP - 18 Auditors).
Penerapan Fungsi Audit InternalDirektur Kepatuhan senantiasa melakukan koordinasi
dengan Satuan Kerja Audit Internal (SKAI) khususnya
yang berkaitan dengan bidang kepatuhan yaitu
dengan menerima hasil pemeriksaan audit internal
dan membahasnya dalam pertemuan bulanan
dengan Komite Audit.
Direktur Kepatuhan terus memberikan perhatian
terhadap komitmen dan tindak lanjut yang dilakukan
oleh auditee untuk memastikan bahwa auditee telah
menanggapi secara optimal dan menyeluruh atas
hasil temuan audit tersebut dan berupaya agar tidak
terjadi temuan yang berulang di waktu yang akan
datang. Dalam melaksanakan aktivitas pemeriksaan,
SKAI telah menerapkan Standar Pelaksanaan
Fungsi Audit Internal Bank (SPFAIB) sesuai dengan
PBI No.1/6/PBI/1999 tanggal 29 September 1999
tentang Penugasan Direktur Kepatuhan (Compliance
Director) dan Penerapan Standar Pelaksanaan Fungsi
Audit Internal Bank Umum.
Selain itu, sesuai dengan Surat Edaran Bank
Indonesia No. 13/28DPNP tanggal 9 Desember 2011,
Bank telah membentuk Satuan Kerja Anti Fraud.
Unit ini secara struktur organisasi berada di bawah
Kepala SKAI. Unit Anti Fraud juga telah menerapkan
Strategi Anti Fraud sebagaimana yang diatur oleh SE
BI No.13/28/DPNP tanggal 9 Desember 2011 dan
Kebijakan Internal Anti Fraud Bank.
Pelaksanaan Fungsi Audit Internal pada semester II
tahun 2014 adalah sebagai berikut:
a. Telah dilakukan pemeriksaan terhadap 2 Kantor
Cabang dan 11 Unit Kerja di Kantor Pusat
yang dipandang perlu berdasarkan risk based
evaluation, sehingga sampai dengan akhir
semester II tahun 2014, Internal Audit telah
melakukan pemeriksaan terhadap 5 kantor
cabang dan 25 obyek audit kantor pusat.
Laporan Hasil Audit telah disampaikan kepada
Direktur Utama, Direktur Kepatuhan, Direktur
yang membidangi, Dewan Komisaris melalui
Audit Komite.
Implementation of the Internal Audit FunctionDirector of Compliance coordinate with the Internal
Audit Unit (Internal Audit), especially related to the
field of compliance is to accept the results of internal
audits and discussed at monthly meetings with the
Audit Committee.
Director of Compliance continue to give attention to
the commitments and actions taken by the auditee to
ensure that the auditee has responded optimally and
comprehensively on the audit findings and seeks to
avoid repeated findings in the future. In carrying out
inspection activities, Internal Audit has implemented
Internal Audit Standards Bank (SPFAIB) in accordance
with PBI No.1/6/PBI/1999 dated 29 September
1999 on the Assignment of Compliance Director
and Implementation of Internal Audit Standards for
Commercial Banks .
Moreover, according to Bank Indonesia’s Circular
Letter No. 13/28/DPNP dated 9 December 2011,
Bank has established the Anti Fraud Unit. This unit
is under the organizational structure of the Head of
Internal Audit. Anti-Fraud Unit has also adopted the
Anti-Fraud Strategy as stipulated by Bank Indonesia’s
Letter Number 13/28/DPNP dated 9 December 2011
and the Internal Policy Anti Fraud Bank.
Internal Audit Function in the second half of 2014 are
as follows:
a. Has conducted an examination of the 2 branches
and 11 Work Unit at Headquarters as deemed
necessary based on the risk-based evaluation, so
that by the end of the second semester of 2014,
the Internal Audit has conducted an examination
of the 5 branch offices and 25 central office audit
object. Audit Report has been submitted to the
Director, the Director of Compliance, Director in
charge, the Board through the Audit Committee.
PENERAPAN FUNGSI KEPATUHAN, AUDIT INTERNAL DAN AUDIT EKSTERNALIMPLEMENTATION OF COMPLIANCE, INTERNAL AUDIT AND EXTERNAL AUDIT
124 125TATA KELOLA PERUSAHAANGOOD CORPORATE GOVERNANCE
mnc bankLAPORAN TAHUNAN 2014 - ANNUAL REPORT 2014
b. Sedangkan Unit Anti Fraud selama semester
II tahun 2014 telah melakukan tiga penugasan
audit khusus/investigasi, sehingga sampai
dengan akhir semester II tahun 2014 Unit Anti
Fraud telah melakukan investigasi terhadap
9 kasus fraud dan hasilnya telah dilaporkan
kepada Direktur Utama, Direktur Kepatuhan,
Dewan Komisaris dan OJK.
c. Selain melakukan audit sesuai rencana kerja
audit tahun 2014, Audit Internal juga melakukan
review/konsultatif audit, dimana selama semester
II tahun 2014 telah diterbitkan memo hasil review/
konsultatif audit sebanyak 10 memo.
d. Sebagian besar hasil temuan audit maupun
investigasi telah ditanggapi dan ditindaklanjuti
oleh Cabang dan Satuan Kerja terkait, namun
berdasarkan laporan hasil pemeriksaan masih
ditemukan temuan berulang yang disebabkan
tindak lanjut yang dilakukan belum terfokus
pada substansi dari temuan audit. Terhadap
kondisi ini, manajemen Bank telah memberikan
arahan kepada penanggung jawab obyek audit
untuk dapat melakukan perbaikan kinerja serta
operasional bank sesuai dengan ketentuan yang
ada. Pemantauan terhadap tindak lanjut temuan
dilakukan oleh SKAI secara terus-menerus.
e. Hasil Audit Rutin maupun Audit Khusus /
Investigasi oleh SKAI telah dilaporkan kepada
Direktur Utama dan Dewan Komisaris dengan
tembusan Direktur Kepatuhan serta dilaporkan
ke OJK dan Bank Indonesia (hasil audit SKNBI,
RTGS & APMK).
f. SKAI juga berfungsi sebagai liaison audit OJK,
dimana cakupan pekerjaaannya termasuk
melakukan monitoring terhadap tindak lanjut
hasil audit OJK yang dilaporkan secara berkala
kepada manajemen.
Profil Kepala Satuan Kerja Audit Internal Edi Alpian
Warga Negara Indonesia, 46 tahun.
Menjabat sebagai Kepala Satuan Kerja Internal Audit
Bank. Selain memiliki latar belakang pendidikan
Sarjana Ekonomi bidang Akuntansi, beliau juga
b. While the Anti-Fraud Unit during the 2nd
semester of 2014 has made three special audit/
investigation, so that by the end of the second
semester of 2014 Anti-Fraud Unit has conducted
an investigation of nine cases of fraud and the
results have been reported to the Director,
the Director of Compliance, the Board of
Commissioners and OJK.
c. In addition auditing as planned audit working
plan in 2014, the Internal Audit also reviews
/ consultative audit, which during the second
semester of 2014 has been issued a memo on
a review/audit consultative much as 10 memo.
d. Most of the audit findings and investigations have
been addressed and acted upon by the Branch
and Unit linked, but based on the examination
report was found that due to repeated findings
that do not follow-up focused on the substance
of the audit findings. Against these conditions,
managemen Bank has provided guidance to the
person in charge of the audit object to be able
to make improvements and performance of the
bank’s operations in accordance with existing
regulations. Monitoring of follow-up the findings
made by the Internal Audit Unit continuously.
e. The Result of Regular Audit and Special Audit/
Investigation by the Internal Audit Unit has
been reported to the Director and the Board
of Commissioners with a copy to the Director
of Compliance and reported to OJK and Bank
Indonesia (SKNBI audit results, RTGS and
APMK).
f. Internal Audit Unit also serves as a liaison audit
OJK, in which the scope of his job includes
monitoring the follow-up audit results OJK
reported regularly to management.
Profile Head of Internal Audit UnitEdi Alpian
Indonesian citizen, 46 years.
Head of Internal Audit Unit Bank. In addition to having
an educational background in Accounting Bachelor
of Economics, he also has international certification
(Certified in Banking Risk and Regulation - GARP)
memiliki sertifikasi Internasional (Certified in Banking
Risk and Regulation – GARP) maupun nasional
(QIA, BSMR level 3). Sebelum bergabung di Bank
MNC Internasional, pernah berkarir di PT. Bank
Internasional Indonesia (BII – 2004 – 2007), Badan
Penyehatan Perbankan Nasional/ BPPN (1999 –
2004), PT. Bank Dana Asia (1995 – 1999), PT. Bank
Indo Monex (1993 – 1995), yang semuanya dalam
bidang Internal Audit.
Penerapan Fungsi Audit Eksternal Auditor eksternal ini ditunjuk dan ditetapkan oleh
RUPS dari calon yang sebelumnya diajukan oleh
Dewan Komisaris berdasarkan usulan Komite Audit.
Tugasnya untuk menilai laporan keuangan yang
disusun manajemen dan dapat ditunjuk pula untuk
melakukan penilaian terhadap hal yang dianggap
penting.
Penunjukan Kantor Akuntan Publik (KAP) dilakukan
melalui mekanisme proses pemilihan yang transparan
dengan cara menelaah independensi dan obyektivitas
serta menilai kualitas pelayanan dan kewajaran biaya
yang diajukan oleh KAP. Salah satu persyaratan
utama dari KAP yang diundang untuk memasukkan
penawaran adalah telah terdaftar di Bank Indonesia,
OJK dan Kementerian Keuangan. Setelah dievaluasi
oleh Komite Audit, calon pemenang diusulkan oleh
Dewan Komisaris untuk diputuskan / disetujui oleh
RUPS.
Untuk melakukan audit terhadap Laporan Keuangan
tahun buku 2014, Bank telah menunjuk Kantor
Akuntan Publik Osman Bing Satrio & Eny (anggota
dari Deloitte Touche Tohmatsu Limited) yang telah
terdaftar di Bank Indonesia / OJK. Penunjukan
tersebut merupakan yang pertama kalinya dan telah
memenuhi ketentuan Pasal 16 ayat 2 PBI No 3/22/
PBI/2001 tentang Transparansi Kondisi Keuangan
Bank yaitu penunjukan Akuntan Publik atau Kantor
Akuntan Publik yang sama oleh Bank paling lama
dilakukan untuk periode audit 5 (lima) Tahun Buku
berturut turut.
and national (QIA, BSMR level 3). Prior to joining
International MNC Bank, he had a career in PT. Bank
Internasional Indonesia (BII - 2004 to 2007), the
Indonesian Bank Restructuring Agency/BPPN (1999-
2004), PT. Bank Asia Fund (1995 - 1999), PT. Bank
Indo Monex (1993 - 1995), which are all in the field of
Internal Audit.
Implementation of External AuditThe external auditors are appointed and confirmed
by the General Meeting Shareholders of the previous
candidates proposed by the Board of Commissioners
based on the proposal of the Audit Committee. The
duty of external audit are to assess the financial
statements prepared by management and also
appointed to conduct an assessment of the things
that are important.
The appointment of the Public Accounting Firm (KAP)
has done through a mechanism that is transparent
electoral process in a way the independence and
objectivity as well as assessing the quality of service
and fairness of charges filed by the firm. One of the
main requirements of the Firm who are invited to
submit bids is registered at Bank Indonesia, the OJK
and the Ministry of Finance. Once evaluated by the
Audit Committee, the winning candidates proposed
by the Board of Commissioners to be decided/
approved by the AGM.
To audit the financial statements of the financial year
2014, Bank has appointed Osman Bing Satrio & Eny
(members of Deloitte Touche Tohmatsu Limited)
registered in Bank Indonesia/OJK. This appointment
is the first time and have to comply with Article 16,
paragraph 2 PBI No. 3/22 / PBI / 2001 on Transparency
of Financial Condition Bank’s appointment Public
Accountant or the same Public Accountant by the
Bank not later than the audit conducted for a period
of 5 (five) Book consecutive years.
PENERAPAN FUNGSI KEPATUHAN, AUDIT INTERNAL DAN AUDIT EKSTERNALIMPLEMENTATION OF COMPLIANCE, INTERNAL AUDIT AND EXTERNAL AUDIT
126 127TATA KELOLA PERUSAHAANGOOD CORPORATE GOVERNANCE
mnc bankLAPORAN TAHUNAN 2014 - ANNUAL REPORT 2014
Hasil pemeriksaan oleh KAP dibuat dalam bentuk
Laporan Auditor Independen, dan juga dalam bentuk
Management Letter. Atas hasil temuan dan saran KAP
posisi tanggal 31 Desember 2014 akan dilakukan
tindak lanjut sebagaimana mestinya.
Sistem Pengendalian InternalSistem Pengendalian Internal (SPI) yang efektif
merupakan bagian tidak terpisahkan dari penerapan
Tata Kelola Perusahaan. Tujuan penerapan SPI
adalah memberikan kepastian terhadap implementasi
seluruh peraturan perusahaan demi menjaga
kepercayaan para pemegang saham dan pemangku
kepentingan. Melalui pelaksanaan pengendalian
internal yang efektif, kepercayaan nasabah dan nilai
perusahaan dapat tumbuh bersama dan terjaga pada
tingkat yang optimal.
Untuk itu, Bank senantiasa melakukan upaya-
upaya untuk mampu mengelola dan mengendalikan
risiko melalui fungsi pengendalian internal, dimana
rencana pelaksanaan serta kajian dan evaluasinya
dilaksanakan secara terintegrasi oleh seluruh elemen
Bank. Oleh karenanya, sistem pengendalian internal
merupakan proses yang secara bersama-sama dan
berkesinambungan dilaksanakan oleh:
(1) Direksi dan seluruh Pejabat Bank, yang memberikan
arah, petunjuk dan pengawasan;
(2) Komite Eksekutif;
(3) Audit Internal;
(4) seluruh karyawan.
Aktivitas pengendalian yang telah dijalankan
mencakup tindakan-tindakan yang dilakukan dalam
suatu proses pengendalian aktivitas operasional
perusahaan pada setiap tingkatan dalam struktur
organisasi. Perusahaan diatur dan akan selalu
dikembangkan ketentuan dan pelaksanaannya,
mengenai kewenangan, otorisasi, verifikasi,
rekonsiliasi, penilaian prestasi kerja, pembagian tugas
serta upaya pengamanan aset perusahaan.
The results of examination by the firm made in the
form of the Independent Auditor’s Report, and also in
the form of Management Letter. On the findings and
suggestions from KAP on 31 December 2014 to be
followed up as needed.
Internal Control SystemsInternal Control Systems (SPI) which effectively
constitutes an integrated part of Corporate
Governance. SPI implementation goal is to provide
certainty to the implementation of all company
regulations in order to maintain shareholders and
stakeholders’ trust. Through the implementation of
effective internal controls, customer trust and the value
of the company can grow together and maintained at
optimal levels.
However, Bank continues to make efforts to be
able to manage and control risks through internal
control functions, which implementation planning
and assessment and evaluation carried out in an
integrated manner by all elements of the Company.
Therefore, the system of internal control is a process
that simultaneously and continuously carried out by:
(1) The Board of Directors and Officers of the
Company, who provide direction, guidance and
supervision;
(2) The Executive Committee;
(3) Internal Audit;
(4) All employees.
Control activities that have been implemented
include the actions carried out in a process activities
control of the company operational at all levels in the
organization structure. The company was set and
will always be developed and its implementation
provisions, regarding the authority, authorization,
verification, reconciliation, performance appraisal, job
descriptions and safeguarding company assets.
Direksi bertanggung jawab untuk menerapkan sistem
pengendalian internal yang baik untuk mencapai
tujuan Perusahaan. Sistem pengendalian internal
merupakan proses yang dijalankan oleh Direksi
dan seluruh jajaran Manajemen Perusahaan, yang
memberikan arahan, petunjuk, dan pengawasan
bersama dengan Komite Audit dan Audit Internal.
Sementara itu, Audit Internal bertanggung jawab
untuk mengevaluasi, meninjau, menganalisa dan
menilai penerapan pengendalian internal pada seluruh
kegiatan dalam Bank dan memberikan rekomendasi
perbaikan dan peningkatan pengendalian yang
diperlukan. Dalam menjalankan tugasnya, Audit
Internal melaporkan seluruh kegiatannya kepada
Direksi dan Komisaris melalui Komite Audit.
Guna melaksanakan fungsinya secara efektif, Audit
Internal bekerjasama dengan seluruh unit kerja di
dalam Bank dalam melakukan penilaian, analisa, dan
pemetaan risiko yang ada kegiatan Bank. Selanjutnya,
hasil-hasil kajian yang diperoleh digunakan oleh Audit
Internal sebagai dasar untuk merencanakan dan
melaksanakan program-program audit yang berbasis
risiko.
Sistem pengendalian internal dirancang dengan
tujuan untuk melakukan evaluasi, memantau,
mengelola risiko yang mungkin dapat menyebabkan
tujuan perusahaan tidak tercapai, dan bukan untuk
menghilangkan risiko tersebut. Dengan demikian,
sistem pengendalian internal hanya dapat memberikan
keyakinan yang memadai dan tidak menjamin secara
mutlak terhadap adanya salah saji yang material, atau
kerugian, atau terjadinya kondisi yang tidak terduga.
Sistem Pengendalian Internal yang baik tidak dapat
berjalan sendiri dan membutuhkan kerja sama dan
komitmen, serta dedikasi yang kuat dari setiap
pihak yang terkait. Sistem Pengendalian Internal
The Board of Directors was responsible for
implementing a good internal control system to achieve
the Company’s objectives. The system of internal
control is a process that was managed by the Board
of Directors and the whole range of Management of
the Company, which provide direction, guidance,
and supervision along with the Audit Committee and
Internal Audit.
Meanwhile, Internal Audit was responsible for
evaluating, reviewing, analyzing and assessing the
implementation of internal control in all activities of
the Company and provide recommendations for
improvement and enhancement of the necessary
control. In performing its duties, the Internal Audit
reported its activities to the Board of Directors and
Commissioners through the Audit Committee.
In order to carry out its functions effectively, the Internal
Audit in cooperation with all units in the Company
conducting the assessment, analysis, and mapping
of existing risk the Company’s activities. Furthermore,
the obtained results are used to study the internal
audit as a basis for planning and implementing audit
programs based on risk.
Internal control system is designed with the aim to
evaluate, monitor, manage risks that may cause the
company’s goals are not achieved, and not to eliminate
these risks. Thus, the system of internal control
can only provide reasonable assurance and not an
absolute guarantee against any material misstatement
or loss, or the occurrence of unexpected conditions.
Good Internal Control System can not operate alone
and requires cooperation and commitment, as well
as a strong dedication of each party. Internal Control
System was also coordinating with the external
PENERAPAN FUNGSI KEPATUHAN, AUDIT INTERNAL DAN AUDIT EKSTERNALIMPLEMENTATION OF COMPLIANCE, INTERNAL AUDIT AND EXTERNAL AUDIT
128 129TATA KELOLA PERUSAHAANGOOD CORPORATE GOVERNANCE
mnc bankLAPORAN TAHUNAN 2014 - ANNUAL REPORT 2014
juga berkoordinasi dengan auditor eksternal dalam
kaitannya dengan tugas-tugas pengawasan dalam
Perusahaan. Koordinasi audit harus direncanakan
dan didefinisikan sebagai bagian dari ruang lingkup
audit oleh auditor eksternal, sehingga seluruh
pekerjaan audit oleh auditor eksternal dapat
dilaksanakan dengan komprehensif, efisien dan
efektif. Pengendalian internal diterapkan dalam aspek-
aspek penting seperti aspek operasional, keuangan,
dan juga kepatuhan terhadap perundang-undangan.
Bank telah menggunakan model COSO Integrated
Framework di dalam pelaksanaan pengendalian
internal yang mencakup:
Lingkungan PengendalianDireksi berkomitmen melaksanakan kegiatan
pengendalian operasional Perusahaan dengan
menyusun struktur organisasi, menetapkan
wewenang dan tanggung jawab, memberikan
pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia,
dan secara rutin mengkomunikasikan misi, visi
perusahaan, seluruh strategi dan ukuran-ukuran
penilaian keberhasilan sehingga seluruh organisasi
harus memastikan bahwa pelaksana tugas memiliki
integritas, kecukupan pengetahuan dan keahlian
sesuai dengan tugas dan tanggung jawab. Pada
tahun 2014, Bank telah melakukan perubahan
terhadap Budaya Perusahaan (PRIDE) yang menjadi
pedoman bagi seluruh karyawan dalam mewujudkan
visi dan misi perusahaan.
Penilaian Risiko Seluruh risiko yang dihadapi dalam rangka
merealisasikan misi dan visi perusahaan, diidentifikasi,
dinilai, dipantau dan dikendalikan secara terus
menerus, serta secara berkala dievaluasi dan
direspon dengan pengendalian internal yang memadai
sehingga kondisi-kondisi yang tidak diharapkan bisa
diminimalisasi.
auditors in connection with supervisory duties in the
Company. Coordination of audit should be planned
and defined as part of the scope of the audit by
the external auditors, so that all audit activities
by the external auditor can be implemented with
comprehensive, efficient and effective. Internal control
was applied in important aspects such as operational
aspects, financial, and also compliance with the
legislation.
Bank has used a model COSO Integrated Framework
in the implementation of internal control include:
Environmental ControlThe Board of Directors is committed to implement
the Company’s operational control activities to
structure the organization, define the authority and
responsibility, provide training and human resource
development, and regularly communicate the
mission, vision, overall strategy and measures of
success assessment so that all organizations must
ensure that the implementing duties with integrity,
adequacy of knowledge and skills in accordance
with the duties and responsibilities. In 2014, Bank
has made changes to the Corporate Culture (PRIDE),
which serve as guidelines for all employees in realizing
the vision and mission of the company.
Risk AssessmentAll the risks faced in order to realize the mission
and vision of the company, are identified, assessed,
monitored and controlled continuously, and
periodically evaluated and responded with adequate
internal controls so that the conditions are not
expected to be minimized.
Kegiatan Pengendalian & Pemisahan TugasMerupakan aktivitas untuk meminimalisasi risiko baik
dengan melakukan pemisahan tugas dan tanggung
jawab, dual control, maupun pelaksanaan checklist
(harian, mingguan, bulanan & tahunan) yang dilakukan
untuk memastikan bahwa pelaksanaan pengendalian
internal telah berjalan sesuai ketentuan yang berlaku.
Bank telah membuat Risk Control Self-Assessment
(RCSA) yang dapat digunakan sebagai alat oleh
masing-masing Unit kerja untuk mengukur tingkat
risiko yang dihadapi, sehingga potensi risiko yang
mungkin muncul dapat diidentifikasi dan dikelola
dengan baik. Pelaksanaan RCSA dilakukan secara
berkala dan hasilnya dikirimkan ke Risk Management
Group untuk digabung secara nasional.
Informasi & KomunikasiSaat ini, perusahaan sudah menyediakan media
elektronik untuk meng-update perubahan kebijakan
internal maupun eksternal. Mengacu pada hal itu,
seluruh karyawan diharapkan dapat memahami
dan tanggap akan tugas dan tanggung jawab
yang mengacu pada ketentuan yang berlaku dan
perubahan yang terjadi. Selain itu, masing-masing
Risk Owner juga melaksanakan penilaian secara
mandiri atas Risk level yang dihadapi.
PemantauanDireksi, Pejabat eksekutif dan Internal Audit melakukan
pemantauan secara terus menerus terhadap
efektivitas keseluruhan pelaksanaan pengendalian
intern. Internal Audit sebagai pihak yang independen
secara obyektif melakukan monitoring atas kecukupan
dan pelaksanaan pengendalian internal berdasarkan
rencana kerja tahunan. Hasil pemeriksaan dilaporkan
kepada Presiden Direktur dan Dewan Komisaris
melalui Komite Audit dengan tembusan Direktur
Kepatuhan, Direktur dan Departemen terkait yang
menjadi objek pemeriksaan.
Control Activities and Segregation of DutiesBoth activities to minimize risk by performing the
separation of duties and responsibilities, dual control,
as well as the implementation of the checklist (daily,
weekly, monthly and yearly) are performed to ensure
that the implementation of internal control has been
run according to applicable regulations.
Bank has made a Risk Control Self-Assessment
(RCSA) which can be used as a tool by each working
unit to measure the level of risk, so that the potential
risks that may arise can be identified and managed
properly. RCSA implementation was done regularly
and the results were sent to the Risk Management
Group for the merged nationally.
Information & CommunicationCurrently, the Company were provided electronic
media to update the internal and external policy
changes. Referring to it, all employees are expected
to understand and responsive to the duties and
responsibilities which refers to the applicable
provisions and the changes that occured. In addition,
each Risk Owner also carry out self-assessment on
the level of risk.
MonitoringDirectors, Executive Officers and the Internal Audit
continuously monitoring the overall effectiveness
of internal control implementation. Internal Audit
as an independent party objectively monitoring the
adequacy and implementation of internal control is
based on an annual working plan. The audit results
are reported to the President Director and the Board
of Commissioners through the Audit Committee with
a copy of Compliance Director, Director and relevant
Departments who becomes the object of investigation.
PENERAPAN FUNGSI KEPATUHAN, AUDIT INTERNAL DAN AUDIT EKSTERNALIMPLEMENTATION OF COMPLIANCE, INTERNAL AUDIT AND EXTERNAL AUDIT
130 131TATA KELOLA PERUSAHAANGOOD CORPORATE GOVERNANCE
mnc bankLAPORAN TAHUNAN 2014 - ANNUAL REPORT 2014
Setiap bulan dalam Rapat Komite Audit, Internal Audit
juga melaporkan temuan-temuan yang signifikan dan
hasil investigasi, termasuk progress tindak lanjut atas
temuan Internal maupun Eksternal Audit. Atas laporan
Internal Audit kepada Komite Audit, selanjutnya
Komite Audit melaporkan secara rutin kepada Dewan
Komisaris.
Evaluasi Pengendalian InternalPernyataan pengendalian internal menggambarkan
elemen-elemen utama yang digunakan untuk
mencapai tujuan pengendalian internal, yang meliputi:
• Kegiatan-kegiatan operasional yang dijalankan
secara efektif & efisien;
• Laporan keuangan yang akurat dan dapat
diandalkan;
• Kepatuhan terhadap Undang-undang, peraturan,
dan kebijakan yang berlaku; dan
• Pengamanan aset Bank.
Selama tahun 2014, berdasarkan atas penilaian
secara mandiri dan pemantauan oleh Internal Audit,
kualitas sistem pengendalian telah dilakukan secara
memadai sehingga risiko dapat dikelola.
Keterbukaan InformasiPerusahaan telah berkomitmen untuk menjalankan
keterbukaan (transparansi) kepada publik dan seluruh
pemangku kepentingan dalam hal keterbukaan
informasi melalui berbagai media dan keterbukaan
menurut Peraturan Pasar Modal.
Demi penerapan prinsip transparansi dan akuntabilitas
dalam Tata Kelola Perusahaan yang Baik, Perusahaan
melakukan aktivitas penyebaran informasi agar dapat
dengan mudah diakses oleh publik. Informasi terbaru
Perusahaan dapat diakses dengan mudah dan segera
melalui situs resmi di www.mncbank.co.id yang
terbuka untuk diakses oleh publik. Situs ini berisi profil
Perusahaan, siaran pers, laporan tahunan selama
beberapa periode, dan informasi investor yang dapat
diunduh.
The Internal Audit also reported significant findings
and the results of the investigation each month to the
Audit Committee Meeting, including the progress of
follow-up on the findings of the Internal and External
Audit. Based on the Internal Audit reports to the
Audit Committee, the Audit Committee subsequently
reported regularly to the Board of Commissioners.
Evaluation of Internal ControlInternal control statement illustrates the main elements
that are used to achieve the objectives of internal
control, which includes:
• Operational activities are implemented effectively
and efficiently;
• The financial statements are accurate and
reliable;
• Compliance with legislation, regulations, and
policies; and
• Security of the Company’s assets.
In 2014, based on self-assessment and monitoring
by the Internal Audit, quality control systems have
performed adequately so that the risks can be
managed.
Information DisclosureThe company has committed to manage disclosure
(transparency) to the public and all stakeholders in
terms of disclosure of information through various
media and transparency according to the Capital
Market Regulation.
Towards the principles implementation of
transparency and accountability in the Good
Corporate Governance, the Company has done
the dissemination of information activities to be
easily accessible to the public. The latest company
information can be accessed easily and quickly
through the official website at www.mncbank.
co.id open for public access. This site contains
company profiles, press releases, annual reports for
several periods, and investor information that can be
downloaded.
Sebagai perusahaan terbuka, Bank memiliki kewajiban
dalam memberikan laporan tahunan kepada OJK
dan juga kepada para pemegang saham sebagai
bentuk tanggung jawab terhadap kepercayaan yang
telah diberikan sekaligus dalam rangka memenuhi
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Perusahaan memastikan bahwa laporan tahunan
dapat diserahkan tepat waktu sesuai dengan batas
waktu pengumpulan yang telah ditetapkan. Selain
itu, Perusahaan juga mengirimkan laporan keuangan
yang diperbarui setiap bulannya melalui mailing list
kepada para pemegang saham demi tersedianya
pemenuhan kebutuhan informasi terbaru tentang
kinerja Perusahaan.
Sebagai perusahaan publik yang tercatat di Bursa
Efek Indonesia (BEI), Bank juga memuat informasi
serta laporan tahunannya di situs BEI. Setiap kali
Perusahaan membuat penawaran, hasil prospektus
diunggah di situs Perusahaan yang juga dapat diakses
melalui situs BEI. Informasi lain yang berhubungan
dengan Perusahaan dimuat di koran, iklan TV, profil
perusahaan, dan juga non-deal Roadshow untuk
mengunjungi pemegang saham guna menjaga
kemitraan serta memperbarui informasi tentang
Perusahaan.
Budaya Kerja PerusahaanBudaya perusahaan tersebut merupakan tata nilai,
falsafah, kebijakan dan pola perilaku yang menjiwai
sikap kerja segenap karyawan dan seluruh jajaran
Perusahaan. Budaya kerja ini menjadi pijakan dalam
menempuh perjalanan usaha dengan menghadapi
tantangan perubahan dan ketatnya persaingan usaha
industri perbankan.
Pada tahun ini, Bank mulai menerapkan budaya
perusahaan baru sebagai bentuk transformasi
perusahaan yakni PRIDE:
1. Passion to Perform / Semangat untuk
Memberikan Hasil Kerja yang Terbaik
2. Relationship Building / Membangun Hubungan
As a public company, Bank has an obligation to
provide an annual report to the OJK and also to the
shareholders as a form of responsibility to the trust
that has been given at the same time in order to
comply with the legislation.
The company ensures that the annual report
submit on time in accordance with the submission
deadline. In addition, the Company also submit
financial reports that are updated every month by
mailing to shareholders for fulfilling the needs of the
latest information availability about the Company’s
performance.
As a public company listed on Indonesia Stock
Exchange (IDX), Bank also contains information as
well as its annual report in IDX website. Whenever
the Company makes an offer, the results of the
prospectus uploaded on the Company’s website is
also accessible via IDX sites. Additional information
relating to the Company published in newspapers,
TV commercials, company profiles, and also non-deal
roadshow to visit the shareholders in order to maintain
the partnership and update information about the
Company.
Corporate CultureCorporate culture is the values, philosophy, policies
and patterns of behavior that inspirit the work attitudes
of all employees and all levels of the Company.
Corporate culture is becoming a foothold in the
business journey to face the challenges of change
and competition in the banking industry business.
In this year, Bank began implementing a new
corporate culture as a form of transformation of the
company PRIDE:
1. Passion to Perform
2. Relationship Building
PENERAPAN FUNGSI KEPATUHAN, AUDIT INTERNAL DAN AUDIT EKSTERNALIMPLEMENTATION OF COMPLIANCE, INTERNAL AUDIT AND EXTERNAL AUDIT
132 133TATA KELOLA PERUSAHAANGOOD CORPORATE GOVERNANCE
mnc bankLAPORAN TAHUNAN 2014 - ANNUAL REPORT 2014
yang Harmonis dengan seluruh Stakeholder
3. Innovation with Integrity / Melakukan Inovasi dan
Terobosan-terobosan Baru yang Terukur dengan
Penuh Integritas
4. Delivery with Delight / Menghasilkan Kinerja yang
Memuaskan Para Stakeholder
5. Empowerment for Progress / Memberdayakan
Sumber Daya Secara Maksimal dan Bertanggung
jawab.
Perkara HukumDalam menghadapi perkara hukum, baik yang terkait
dengan bidang perkreditan maupun non-perkreditan
termasuk di bidang Perselisihan Hubungan Industrial,
Bank terlebih dahulu selalu mengupayakan langkah-
langkah penyelesaian dengan cara pendekatan
persuasif. Namun apabila dengan pendekatan secara
persuasif tidak dicapai penyelesaian atau hasil yang
diharapkan, maka ditempuh upaya hukum litigasi.
Tindakan Hukum Litigasi merupakan langkah terakhir
(ultimum remedium) sebagai penegasan Bank dalam
upaya mempertahankan hak dan kepentingan
sekaligus sebagai bentuk pertanggungjawaban
hukum atas pengelolaan dana masyarakat.
Dalam tahun 2014, Bank telah dapat menyelesaikan
15 (lima belas) perkara. Namun demikian masih
terdapat sisa perkara hukum yang harus ditindaklanjuti
dengan perincian sebagai berikut :
3. Innovation with Integrity
4. Delivery with Delight
5. Empowerment for Progress
LitigationsIn dealing with legal issues, in relation to lending
and otherwise, including in disputes concerning
Industrial Relations, Bank has always sought to
settle such issues using a persuasive approach.
However, if after the utmost persuasive effort
has been conducted and the deadlock remains
unresolved, then legal course will be pursued.
Litigation signifies the assertiveness of the
Bank in resolving legal issues it faces with non-
cooperative parties.
In 2014, the Bank has been able to close 15 (fifteen)
cases. However, there are remaining cases that
should be followed up as follow :
Penyaluran Dana Kepada Pihak Terkait dan Penyediaan Dana Besar Bank telah memiliki kebijakan, sistem dan prosedur
tertulis untuk penyediaan dana kepada pihak terkait
dan penyediaan dana besar termasuk monitoring dan
penyelesaiannya. Satuan Kerja Manajemen Risiko
senantiasa melakukan evaluasi dan mengkinikan
kebijakan, sistem dan prosedur untuk disesuaikan
dengan ketentuan dan perundang-undangan yang
berlaku.
Untuk penyediaan dana besar, Bank menerapkan
manajemen risiko terkait dengan konsentrasi
penyediaan dana, independensi pengambilan
keputusan dan pembatasan penyediaan dana yang
dapat diputuskan oleh Direksi maksimum sebesar
Rp 25 miliar kepada setiap debitur individu maupun
kelompok peminjam. Sistem penyediaan dana
tersebut dengan tetap memperhatikan prinsip kehati-
hatian di bidang perkreditan yang berpedoman pada
Peraturan Bank Indonesia Nomor 14/15/PBI/2012
tanggal 24 Oktober 2012 tentang Penilaian Kualitas
Aset Bank Umum dan Peraturan Bank Indonesia
Nomor 7/3/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005
tentang Batas Maksimum Pemberian Kredit Bank
Umum berikut perubahannya.
Jumlah total penyediaan dana kepada pihak terkait
per 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp 70.969
juta yang terdiri dari 8 debitur. Sedangkan total
penyediaan dana kepada 15 debitur inti adalah
sebesar Rp 1.694.196 juta yang terdiri dari 14 debitur
individu dengan jumlah Rp 1.448.648 juta dan 1
debitur kelompok dengan jumlah Rp 245.548 juta.
Lending to Related Parties and Large BorrowersBank has a clear, distinct, written policy, system, and
procedures for lending to related parties and large
borrowers, and its monitoring and problem solving.
The Risk Management Unit conducts periodic
evaluation and updates the policy, system, and
procedures to be in adherence to the applicable laws
and regulations.
For lending to large borrowers, Bank has
implemented risk management that pertains to
the concentration of lending, independence of
decision making, and setting of lending limits by
the Board of Directors to be no more than IDR
25 billion to each individual or group of debitors,
in accordance with the PBI No. 14/15/PBI/2012
dated 24 October 2012 regarding Asset Quality
Assessment for Commercial Banks and PBI No.
7/3/PBI/2005 dated 20 January 2005 regarding
the Maximum Lending Limit for Commercial
Banks and its amendments.
The total amount of the provision of funds to related
parties at 31 December 2014 amounted to IDR 70.969
million which consisted of 8 debtor. The total provision
of funds to the 15 core debtor is IDR 1,694,196 million
consisting of 14 individual debtor with the amount of
IDR 1,448,648 million and one debtor group with a
total of IDR 245,548 million.
PENERAPAN FUNGSI KEPATUHAN, AUDIT INTERNAL DAN AUDIT EKSTERNALIMPLEMENTATION OF COMPLIANCE, INTERNAL AUDIT AND EXTERNAL AUDIT
*) Jumlah Perkara yang diselesaikan Bank MNC dalam tahun 2014.*) Number of Disputes solved by MNC Bank in 2014.
Perkara HukumLegal Cases
Jumlah Perkara / Number of Cases
Perkara PerdataCivil Case
Perkara PidanaCriminal Case
1. Sisa Perkara per 31 Desember 2013 Remaining cases as per 31 December 2013
2. Perkara yang masuk tahun 2014 New cases in 2014
3. Jumlah Perkara Tahun 2014 Total Cases in 2014
4. Perkara yang diselesaikan tahun 2014 Cases settled / with permanent legal force in 2014
5. Sisa Perkara per 31 Desember 2014 Remaining Cases per 31 December 2014
15 3
10 -
25 3
15 -
10 3
Perkara Perdata / Civil Cases :
Tingkat Pertama : 7 perkaraFirst Stage : 7 cases
Tingkat banding : 1 perkaraAppeal stage : 1 case
Tingkat Kasasi : 2 perkaraCassation : 2 cases
Perkara Pidana / Criminal Cases :
Penyidikan : 1 perkaraInvestigation : 1 case
Banding : 2 perkaraAppeal Stage : 2 cases
134 135TATA KELOLA PERUSAHAANGOOD CORPORATE GOVERNANCE
mnc bankLAPORAN TAHUNAN 2014 - ANNUAL REPORT 2014
*) Jumlah Dana yang disediakan oleh Bank MNC dalam tahun 2014.*) Amount of Funds that were provided by MNC Bank in 2014.
Penyediaan DanaLending
Jumlah Keseluruhan / Total
DebiturDebtor
Nominal dalam Jutaan RpNominal (million in IDR)
1. Kepada pihak terkait : To related parties :
2. Kepada debitur inti : To large borrowers : a. individu / individual b. kelompok / group
8 71.085
10 1.448.64825 245.548
Berikut tabel penyediaan dana sebagai berikut :The details of lending are as follows :
Transaksi dengan Pihak TerkaitPada tanggal 20 November 2014, Bank telah
melakukan perjanjian sewa gedung untuk Kantor
Pusat Bank di Gedung Financial Center Jl.Kebon Sirih
Raya No. 27 Jakarta Pusat dari PT MNC Land Tbk
(Pihak Terafiliasi dengan Bank) dengan biaya sewa
sebesar Rp 527.379.000,- belum termasuk pajak per
bulan untuk jangka waktu 6 (enam) tahun dari tanggal
1 November 2014 sampai dengan 31 Oktober 2020.
Transaksi dimaksud telah dilakukan dengan proses,
prosedur serta persyaratan yang wajar sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
Transaksi yang Mengandung Benturan Kepentingan Tidak terdapat transaksi yang mengandung benturan
kepentingan yang mencakup nama dan jabatan pihak
yang memiliki benturan kepentingan serta nama
dan jabatan pengambil keputusan transaksi. Setiap
karyawan Bank telah menandatangani dokumen
“Pernyataan Kepatuhan Karyawan terhadap Standar
Etika, Kebijakan Pertentangan Kepentingan dan
Perjanjian Kerja Bersama” yang mencakup hubungan
antara perusahaan dengan karyawan, nasabah, relasi
dan atau rekanan. Selain itu, setiap karyawan Bank
wajib mematuhi ketentuan tentang pemberian dan
penerimaan bingkisan dari nasabah, relasi dan atau
rekanan, termasuk penggunaan fasilitas nasabah,
relasi dan atau Bank, hubungan keluarga, perjamuan,
biaya perjalanan, menjaga rahasia jabatan, tidak
menerima suap dan lainnya.
Transactions with Related PartiesOn 20 November 2014, Bank has entered into
an agreement to lease the building at the Bank
Headquarters Building Financial Center Jl.Kebon
Betel Jakarta Raya No. 27 of PT MNC Land Tbk
(The Affiliated with the Bank) with a rental fee of IDR
527.379.000,- excluding taxes per month for a period
of 6 (six) years from 1 November 2014 through 31
October 2020. The transaction was conducted
through fair process, procedures and requirements
based on the applicable rules.
Conflict of Interest Transactions
There was no transaction with conflict of interest
that included the name and position of parties with
conflict of interest as well as the names and positions
of decision makers for the transactions with conflict
of interest. All employees of Bank have signed the
“Compliance with Ethical Standards, Conflicts of
Interest Policy and Collective Labor Agreement”
document which covers the relationship between the
Bank and employees, customers, related parties and
/ or partners. Every employees must abide to Bank
rules in regards to giving and receiving of gifts from or
to customers, related parties and / or partners of the
Bank, use of facilities belonging to customers, related
parties and partners of the Bank, family relationships,
banquets, travel expenses, confidentiality of
information, bribery, and many more.
PENERAPAN FUNGSI KEPATUHAN, AUDIT INTERNAL DAN AUDIT EKSTERNALIMPLEMENTATION OF COMPLIANCE, INTERNAL AUDIT AND EXTERNAL AUDIT
Self-Assessment terhadap Pelaksanaan GCG Selama 2014, Perusahaan telah melakukan self-
assessment terhadap implementasi GCG di
lingkungan internal perusahaan, karena sesuai
ketentuan Surat Edaran Bank Indonesia tentang
GCG maka kewajiban Bank untuk melakukan self-
assessment GCG tahun 2014 dengan memberikan
laporan hasil self-assessment tersebut paling lambat
31 Januari 2015. Hasil self-assessment tersebut
juga sudah kita sampaikan kepada OJK bersamaan
dengan penyampaian Self-Assessment Tingkat
Kesehatan Bank.
Self-Assessment of the Execution of GCGIn 2014, the Company has conducted self-
assessment of execution of GCG internally in
accordance with Bank Indonesia Circular Letter on
GCG, the Bank was obligated to perform GCG Self-
Assessment 2014 to provide a self-assessment report
no later than 31 January 2015. The self-assessment
result has been submitted to the OJK in conjunction
with the submission of the Self-Assessment on Bank
Health Evaluation.
136 137TATA KELOLA PERUSAHAANGOOD CORPORATE GOVERNANCE
mnc bankLAPORAN TAHUNAN 2014 - ANNUAL REPORT 2014
LAPORAN SELF-ASSESSMENT PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG)
SELF-ASSESSMENT REPORT GCG IMPLEMENTATION
Hasil Penilaian Sendiri Pelaksanaan GCGSelf-Assessment Report of GCG Implementation
2IndividualPerorangan
PeringkatRank
Manajemen PT. Bank MNC Internasional Tbk (MNC Bank) telah melakukan penerapan Good Corporate Governance yang secara umum baik. Hal ini tercermin dari pemenuhan yang memadai atas prinsip-prinsip Good Corporate
Governance. Apabila terdapat kelemahan dalam penerapan prinsip Good Corporate
Governance, maka secara umum kelemahan tersebut kurang signifikan dan dapat diselesaikan dengan tindakan normal oleh manajemen Bank.
Definisi Peringkat
Management PT. MNC Bank Internasional Tbk (MNC Bank) has made the implementation of good corporate governance in general is good. This is reflected in the adequate fulfillment of the principles of good corporate governance. If there is a weakness in the application of the principles of good corporate governance, the general weakness less significant and can be solved with normal actions by management Bank.
Rank Definition
Analisis / Analysis
Berdasarkan penilaian pelaksanaan GCG terhadap aspek Governance Structure, Governance Process, dan Governance Outcome pada 11 (sebelas) Faktor Penilaian GCG sebagaimana yang tertuang dalam Kertas Kerja Penilaian Sendiri (Self-Assessment) GCG, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Aspek Governance Structure Struktur dan Infrastruktur tata kelola Bank telah memadai. Hal ini tercermin dari pemenuhan komposisi Komisaris, Direksi, Komite dan Satuan Kerja pada Bank yang telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku, serta didukung oleh kebijakan dan prosedur yang telah sesuai dengan kebutuhan Bank berdasarkan kompleksitas usaha Bank.
2. Aspek Governance ProcessEfektivitas pelaksanaan prinsip GCG yang didukung oleh struktur dan infrastuktur tata kelola Bank memadai. Namun, Bank masih perlu melakukan perbaikan di beberapa lini, diantaranya meningkatkan kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada dan penerapan kebijakan dan prosedur secara konsisten, sehingga pelaksanaan prinsip GCG dapat menjadi lebih efektif.
Based on the assessment of GCG implementation of aspects of Governance Structure, Governance Process and Governance Outcome at 11 (eleven) Factor Assessment GCG as set out in Working Paper Self-Assessment GCG, it can be concluded as follows:
1. Aspects of Governance StructureBank structure and governance infrastructure has adequate. This is reflected in the composition of Commissioners meeting, the Board of Directors, Committees and Task Force on the Bank issued in accordance with applicable regulations, and supported by policies and procedures appropriate to their needs based on the complexity of the Bank.
2. Aspects of Governance ProcessThe effectiveness of the implementation of the principles of good corporate governance supported by the structure of the Bank’s governance and adequate infrastructure. However, the bank still needs to make improvements on several fronts, including improving the competence of the Human Resources (HR) and the implementation of policies and procedures consistently, so that the implementation of corporate governance principles can be more effective.
Nama Bank : PT. Bank MNC Internasional, Tbk
Posisi : 31 Desember 2014
Name of the Bank : PT. Bank MNC Internasional, Tbk
Position : 31 Desember 2014
Analisis / Analysis
3. Aspek Governance OutcomeManajemen Bank terus berupaya untuk meningkatkan tata kelola perusahaan, agar dapat menghasilkan outcome yang sesuai dengan harapan stakeholders Bank. Langkah-langkah perbaikan yang telah dilakukan oleh manajemen untuk meningkatkan tata kelola perusahaan antara lain melalui program Change Management Office (CMO), Rebranding dan perubahan Core Values yang telah disosialisasikan pada seluruh jajaran organisasi.
Kelemahan Pelaksanaan GCG:Kurangnya kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) atas penerapan kebijakan dan prosedur yang ada menjadi suatu hambatan / kendala dalam pelaksanaan prinsip GCG. Namun, manajemen Bank terus berupaya untuk melakukan perbaikan, sehingga pelaksanaan GCG dapat terus ditingkatkan.
Kekuatan Pelaksanaan GCG:Komitmen Bank untuk terus berupaya meningkatkan tata kelola perusahaan yang baik dalam setiap kegiatan usaha, antara lain melalui perubahan visi, misi, serta core values perusahaan sehingga pelaksanaan tata kelola perusahaan menjadi lebih efektif. Kesadaran akan pentingnya pelaksanaan GCG dari seluruh jajaran organisasi yang ada, merupakan kekuatan yang dimiliki oleh Bank dalam melaksanakan tata kelola perusahaan yang baik.
3. Aspects of Governance OutcomeBank Management continues to strive to improve corporate governance, in order to produce outcomes that correspond to the expectations of stakeholders Bank. The corrective measures taken by management to improve corporate governance, through the program from Change Management Office (CMO), Rebranding and changes in Core Values that have been communicated to all levels in the organization.
GCG Implementation Weaknesses:The lack of competence of the Human Resources (HR) on the implementation of existing policies and procedures become an obstacle in the implementation of GCG. However, the Bank’s management continues to strive to make improvements, so GCG implementation can be improved.
GCG Implementation Strength:Bank’s commitment to continue to improve good corporate governance in all business activities, among others, changes in vision, mission, and core values of the company so that the implementation of corporate governance becomes more effective. Awareness of the importance of good corporate governance in all levels of the organization is the strength held by the Bank in implementing good corporate governance.
Rencana Tata Kelola Perusahaan
Upaya penerapan GCG yang akan dilakukan pada
tahun 2015 selain melanjutkan langkah-langkah yang
telah diterapkan tahun ini, Bank perlu melakukan
langkah-langkah penyempurnaan. Langkah lain
melalui pelatihan internal yang akan dijadikan salah
satu materi mengenai penerapan GCG di lingkungan
Perusahaan, sosialisasi dan internalisasi ke daerah-
daerah operasi dilakukan secara berkelanjutan
serta melaksanakan evaluasi efektivitas tata kelola
Perusahaan dan mendorong terciptanya GCG.
Perusahaan meyakini pelaksanaan tata kelola
perusahaan yang baik akan mendorong tumbuhnya
iklim usaha yang sehat di lingkungan internal dan
berdampak pada makin besarnya kepercayaan
investor ke depan.
Planning for Good Corporate Governance
GCG implementation efforts to be undertaken in
2015 in addition to continue the measures that
have been implemented this year, Banks need to
perform the steps of improvement. Another step
through internal training which will be used as one
of the materials on the implementation of GCG in
the Company, socialization and internalization into
areas of operations are performed on an ongoing
basis as well as the evaluation of the effectiveness of
implementing corporate governance and encourage
GCG. The Company believes the implementation
of good corporate governance will encourage the
growth of a healthy business internally and has impact
on investor trust in the future.
PENERAPAN FUNGSI KEPATUHAN, AUDIT INTERNAL DAN AUDIT EKSTERNALIMPLEMENTATION OF COMPLIANCE, INTERNAL AUDIT AND EXTERNAL AUDIT
Berikut Kesimpulan Hasil Self-Assessment GCG
Tahun 2014 yang disampaikan ke OJK:
Herewith are the Conclusion Results of Self-
Assessment GCG 2014 submitted to the OJK:
138 139MANAJEMEN RISIKORISK MANAGEMENT
mnc bankLAPORAN TAHUNAN 2014 - ANNUAL REPORT 2014
manajemenrIsikoRISK MANAGEMENT
140 141MANAJEMEN RISIKORISK MANAGEMENT
mnc bankLAPORAN TAHUNAN 2014 - ANNUAL REPORT 2014
Dalam menjalankan kegiatan operasionalnya, Bank tidak
hanya berfokus pada profitabilitas, tetapi kelancaran
operasional, image dan kinerja perusahaan yang baik
menjadi hal yang perlu diperhatikan. Keberlanjutan usaha
ini tentunya akan menjamin kepentingan para pemangku
kepentingan terkait. Salah satu upaya yang dilakukan
Perusahaan untuk menjamin keberlanjutan tersebut
dengan pelaksanaan manajemen risiko yang efektif.
Pengelolaan manajemen risiko dilaksanakan oleh Satuan
Kerja Manajemen Risiko melalui tata cara pengelolaan yang
sistematis, terintegrasi, optimal, dan berkesinambungan.
Dalam pelaksanaan tugasnya, satuan kerja ini bertanggung
jawab untuk pengembangan dan pengawasan kebijakan
manajemen risiko Perusahaan di masing-masing area
tertentu dan bertugas melaporkan kegiatan yang telah
dilaksanakan kepada Direksi secara berkala.
PENGUNGKAPAN PERMODALAN
Struktur PermodalanDalam rangka memenuhi ekspektasi stakeholder termasuk
investor dan regulator, Bank melakukan diversifikasi
sumber permodalan untuk mengantisipasi rencana
strategis jangka panjang dan mengalokasikan modal
secara efisien pada segmen bisnis yang memiliki potensi
untuk memberikan profil risk-return yang optimal.
Struktur permodalan Bank per Desember 2014 adalah
berupa Modal Inti dan Modal Pelengkap dimana Modal Inti
terdiri dari modal disetor dan cadangan tambahan modal.
In carrying out its operations, the Bank focuses not only
on profitability, but the operational sustainability, image
and performance of the company had to be considered.
Sustainability of these efforts will certainly ensure the
interests of the stakeholders. One of the Company’s
efforts to ensure the sustainability of the implementation of
effective risk management.
Risk management carried out by the Risk Management
Unit through systematic management procedures,
integrated, optimized, and sustainable. Risk Management
Unit was responsible for the development and oversight of
the Company’s risk management policies in each specific
area and the duty to report the activities that have been
carried out to the Board of Directors on a regular basis in
performing their duties.
DISCLOSURE OF CAPITAL
Capital StructureIn order to meet the expectations of stakeholders including
investors and regulators, the Bank has diversified its
capital resources in anticipation of its long-term strategic
plan and allocates capital in the most efficient manner to
the business segments with the potential as seen from the
most optimal risk-return profile.
The Bank’s capital structure as of December 2014
consisted of core capital and supplementary capital where
core capital consists of additional paid-in capital and
capital reserves.
Kecukupan PermodalanBank memastikan memiliki kecukupan modal untuk dapat
memenuhi risiko kredit, risiko pasar dan risiko operasional,
baik dalam kondisi normal maupun kondisi stres. Bank
mengacu kepada regulasi Bank Indonesia dalam melakukan
perhitungan kecukupan modal untuk risiko kredit, risiko
pasar dan risiko operasional. Untuk risiko kredit Bank telah
menggunakan Pendekatan Standar Basel II (Standardized
Approach). Untuk risiko pasar Bank menggunakan Metode
Standar (Standard Method). Sedangkan untuk risiko
operasional bank mengacu kepada Pendekatan Indikator
Dasar Basel II (Basic Indicator Approach).
Sebagai bagian dari penerapan Pilar 2 Basel II yang
tertuang dalam ketentuan Bank Indonesia (SEBI) Nomor
14/37/DPNP tanggal 27 Desember 2012 Bank telah
melakukan perhitungan Kewajiban Penyediaan Modal
Minimum (KPMM) sesuai dengan tingkat Profil Risiko
dengan menerapkan proses perhitungan kecukupan
modal secara internal atau biasa disebut Internal Capital
Adequacy Assessment Process (ICAAP).
Capital AdequacyBank ensures that it has adequate capital to meet the
credit risk, market risk and operational risk, both in normal
and stress conditions. Bank adheres to the regulation of
Bank Indonesia in the calculation of capital adequacy for
credit risk, market risk and operational risk. For the Bank’s
credit risk has been using the Basel II Standard Approach
(Standardized Approach). For market risk, the Bank uses
standard methods (Standard Method). As for the bank’s
operational risk, the Bank refers to the Basel II Basic
Indicator Approach.
As part of the implementation of Pillar 2 of Basel II, as
stipulated in the regulation of Bank Indonesia (SEBI) No.
14/37/DPNP dated 27 December 2012, the Bank has
calculated its Capital Adequacy Ratio (CAR) in accordance
with the level of risk profile by applying the calculation
of capital adequacy internal or so-called Internal Capital
Adequacy Assessment Process (ICAAP).
PENGUNGKAPAN PERMODALANDISCLOSURE OF CAPITAL
142 143MANAJEMEN RISIKORISK MANAGEMENT
mnc bankLAPORAN TAHUNAN 2014 - ANNUAL REPORT 2014
Struktur permodalan Bank sesuai SEBI Nomor 14/35/
DPNP per tanggal 31 Desember 2014 adalah sebagaimana
tertuang dalam Tabel 1.a.
PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO
Adapun prosedur pelaksanaan manajemen risiko diawali
dari proses identifikasi risiko yang bertujuan untuk
mengenali berbagai faktor risiko yang mungkin muncul
dan menghambat proses operasional dan manajerial
Bank. Langkah berikutnya adalah pengendalian risiko yang
tercermin dalam implementasi manajemen risiko. Selain
itu, Bank melakukan berbagai upaya yang diperlukan
untuk meminimalisir kemungkinan terjadinya risiko
sekaligus usaha perbaikan yang mencerminkan tindakan
restorasi dalam menanggulangi implikasi negatif dari
risiko tersebut. Bank, melalui pelatihan serta standar dan
prosedur pengelolaan, bertujuan untuk mengembangkan
lingkungan pengendalian dimana semua karyawan
memahami tugas dan kewajibannya. Upaya pengendalian
risiko akan dilakukan secara berkesinambungan untuk
mencegah penurunan nilai Perusahaan yang signifikan
sekaligus mempertahankan daya saing di tengah industri
perbankan nasional.
Manajemen risiko merupakan rangkaian kegiatan yang
dijalankan secara terpadu oleh Bank dalam mengendalikan
risiko dan mengoptimalkan pendapatan Bank dari profil
risiko yang ada.
Penerapan manajemen risiko tidak dimaksudkan untuk
menghambat pertumbuhan bisnis Bank, namun untuk
memastikan bahwa risiko dalam bisnis yang dijalankan,
diketahui dan disadari oleh Bank, dan diupayakan agar
risiko tersebut masih berada dalam koridor toleransi
risiko Bank. Selain itu, juga berperan dalam memberikan
gambaran kepada pengelola Bank mengenai apa potensi
kerugian di masa mendatang yang akan muncul, berapa
banyak modal yang diperlukan untuk menutup risiko-risiko
tersebut, dibandingkan dengan potensi return atau imbal
hasil yang diharapkan.
The capital structure of the Bank in accordance SEBI No.
14/35/DPNP as of 31 December 2014 are as set forth in
Table 1.a.
IMPLEMENTATION OF RISK MANAGEMENT
The implementation of risk management procedures
starting from risk identification process which aims to
identify risk factors that may arise and hamper the Bank’s
operational and managerial processes. The next step is
the risk control which reflected in the implementation of
risk management. Moreover, the Bank conducted various
efforts to minimize the risk at the same time reflecting the
improvement effort restoration actions in handling the
negative implications of such risks. The Bank, through
its training and management standards and procedures,
aims to develop an environment control in which all
employees understand their duties and obligations. Risk
control efforts will be conducted on an ongoing basis to
prevent a significant decline in the value of the Company
at the same time maintain competitiveness in the national
banking industry.
Risk management is a series of activities undertaken in
an integrated manner by the Bank in controlling risk and
optimizing the Bank’s income from existing risk profile.
Application of risk management was not intended to inhibit
the growth of the Bank’s business, but to ensure that the
risks in the business run, known and recognized by the
Bank, and aligned to the risk is still within the corridor of
the Bank’s risk tolerance. In addition, the risk also play a
role in providing an overview to the bank manager about
what the potential future losses that would arise, how
much capital is required to cover these risks, as compared
to the potential return or the expected returns.
PENERAPAN MANAJEMEN RISIKOIMPLEMENTATION OF RISK MANAGEMENT
Tabel 1a. Pengungkapan Kuantitatif Struktur Permodalan Bank Umum (dalam jutaan rupiah)Table 1a. Quantitative Disclosure - Capital Structure of Commercial Bank (in Million rupiah)
Komponen ModalCapital Component
2014 2013
Komponen Modal / Capital Component
A. Modal Inti / Tier I Capital
1. Modal disetor Paid-up Capital 2. Cadangan Tambahan Modal Additional Capital Reserves 3. Modal Inovatif Innovative Capital 4. Faktor Pengurang Modal Inti Main Capital Reducing Factor 5. Kepentingan Non Pengendali Non Controller InterestsB. Modal Pelengkap / Tier II Capital
1. Level Atas Upper Tier II 2. Level Bawah maksimum 50% Modal Inti Lower Tier II maximum 50% of Tier I Capital 3. Faktor Pengurang Modal Pelengkap Tier II Capital ImpairmentC. Faktor Pengurang Modal Inti dan Modal Pelengkap Tier I and II Capital Impairment
Eksposure Sekuritisasi Exposure to Securitization
D. Modal Pelengkap Tambahan yang Memenuhi Persyaratan (Tier 3) Additional Tier III Capital that meet the Requirements
E. Modal Pelengkap Tambahan yang Dialokasikan untuk Mengantisipasi
Risiko Pasar Additional Tier III Capital Allocated in Anticipation of Market Risk
Total Modal Inti dan Pelengkap (A + B - C)Total Tier I and Tier II Capital (A + B - C)
Total Modal Inti, Modal Pelengkap, dan Modal Pelengkap Tambahanyang Dialokasikan untuk Mengantisipasi Risiko Pasar (A + B + C - E)Total Tier I, Tier II, and Tier III Capital Allocated in Anticipation of Market Risk (A + B + C - E)
Aset Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) untuk Risiko KreditRisk Weighted Assets For Credit Risk
Aset Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) untuk Risiko OperasionalRisk Weighted Assets For Operational Risk
Aset Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) untuk Risiko PasarRisk Weighted Assets For Market Risk
A. Metode Standar / Standard Method
B. Metode Internal / Internal Method
Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum untuk Risiko Kredit,Risiko Operational dan Risiko Pasar [ III : ( IV + V + VI )]Capital Adequacy Ratio Taking Into Account Credit,Operational And Market Risks [III: (IV + V + VI)]
I
II
III
IV
V
VI
VII
564,883
548,608
16,275
-
-
-196,841196,841
-
-
-
-
-
-
761,724
761,724
5,038,897
742,910
39,537
39,537-
13.09%
1,129,372
1,503,233
( 373,861 )
-
-
-66,30466,304
-
-
-
-
-
-
1,195,676
1,195,676
5,908,369
738,325
75,725
75,725-
17,79%
144 145MANAJEMEN RISIKORISK MANAGEMENT
mnc bankLAPORAN TAHUNAN 2014 - ANNUAL REPORT 2014
Bank mengambil langkah-langkah yang proaktif dalam
mengelola berbagai risiko yang timbul dari perkembangan
bisnis bank dan perubahan lingkungan bisnis. Seluruh
risiko dinilai melalui pendekatan manajemen risiko secara
menyeluruh yang didukung oleh tata kelola risiko yang
baik, infrastruktur yang tepat, serta pengawasan yang
memadai.
Proses pengelolaan risiko mencakup identifikasi,
pengukuran, pemantauan, pengendalian dan mitigasi
risiko. Infrastrukturnya sendiri terdiri dari organisasi, tata
kelola, data, metodologi, kebijakan, prosedur, pelaporan
dan sistem informasi risiko. Bank telah menerapkan prinsip
3 (tiga) lini pertahanan dalam pengendalian risiko.
Lini pertama adalah pemilik risiko yaitu Unit Kerja Bisnis
yang bertanggung jawab untuk mengidentifikasi risiko
sejak awal dan melakukan mitigasi atas risiko yang ada.
Lini kedua yaitu Satuan Kerja Manajemen Risiko yang
bertanggung jawab atas pelaksanaan fungsi-fungsi
manajemen risiko dan memantau kegiatan serta proses
bisnis. Pada lini ketiga yaitu Satuan Kerja Audit Internal
yang memastikan secara independen bahwa kerangka
dan proses manajemen risiko telah berjalan dengan baik.
Pengawasan Aktif Dewan Komisaris dan Direksi
Dewan Komisaris tetap melakukan pengawasan aktif
terhadap aktivitas manajemen risiko Bank dibantu oleh
komite-komite yang terdiri dari Komite Audit, Komite
Nominasi & Remunerasi, dan Komite Pemantau Risiko
secara khususnya.
Komite Pemantau Risiko bertugas membantu Dewan
Komisaris dalam menjalankan fungsi pengawasan risiko
yakni untuk mengkaji laporan profil risiko bank yang
disajikan oleh Satuan Kerja Manajemen Risiko. Rapat
Komite Pemantau Risiko diadakan setiap bulan dengan
anggotanya terdiri dari Komisaris Independen dan Anggota
Independen yang memiliki keahlian dalam manajemen
risiko dan bidang keuangan. Hasil rapat itu kemudian
disampaikan dalam bentuk rekomendasi ke dalam rapat
Dewan Komisaris untuk mendapatkan tindak lanjut dari
The Bank is taking proactive steps to manage the risks
arising from the bank’s business development and changes
in the business environment. The entire risk assessed
through a comprehensive risk management approach
that is supported by a good risk governance, appropriate
infrastructure, as well as adequate supervision.
Risk management process includes the identification,
measurement, monitoring, control and mitigation of risk.
The infrastructure consists of the organization, governance,
data, methodologies, policies, procedures, reporting and
information system risk. The Bank has implemented the
principle of 3 (three) line of defense in risk control.
The first line is the risk that owned by the Business Unit
who is responsible for identifying risks early on and to
mitigate the risks. The second line is the Risk Management
Unit which is responsible for the implementation of risk
management functions and monitor the activities and
business processes. On the third line is the Internal Audit
Unit independently ensure that the framework and risk
management process has been going well.
Active Supervision of The Board of Commissioners and The Board of Directors
The Board of Commissioners remained active oversight
of the Bank’s risk management activities assisted by
committees consisting of the Audit Committee, Nomination
& Remuneration Committee and Risk Oversight Committee
in particular.
Risk Oversight Committee assisted the Board of
Commissioners in the risk oversight function to assess the
bank’s risk profile report presented by the Risk Management
Unit. Risk Oversight Committee Meetings were held every
month with members of the Independent Commissioner
and Independent members who have expertise in risk
management and finance. The results of the meeting were
presented as recommendations to the Board meetings to
obtain follow-up of the Board of Commissioners. At the
Board of Directors’ level, Risk Management is managed
Dewan Komisaris. Di tingkat Direksi, manajemen risiko
dikelola melalui Komite Kredit, Komite Manajemen Risiko,
Asset Liabilities Committee, Komite Pengarah Teknologi
Informasi, dan Komite Produk & Layanan.
Kebijakan, Prosedur, dan Penetapan Limit
Dalam pelaksanaan pengelolaan risiko Bank mengacu
kepada Pedoman Manajemen Risiko Bank. Untuk
bidang yang lebih spesifik Bank memiliki kebijakan dan
prosedur pada masing-masing bidang, misalnya di bidang
perkreditan, operasional, treasury, teknologi informasi, dan
lain-lain. Seluruh kebijakan dan prosedur yang ada di Bank
merupakan bentuk pengelolaan risiko yang melekat pada
setiap aktivitas Bank dan dikaji secara berkesinambungan.
Limit risiko ditetapkan untuk berbagai macam jenis risiko
dan disesuaikan dengan tingkat toleransi risiko Bank. Pada
tingkat teratas penetapan limit, Bank telah menyusun Risk
Appetite dan Risk Tolerance untuk menetapkan tingkat
risiko yang akan diambil dan tingkat toleransi risiko Bank.
Pada tingkat yang lebih spesifik, limit ditetapkan untuk
berbagai jenis risiko yang disesuaikan dengan tingkat
toleransi risiko Bank.
Proses Manajemen Risiko
Proses identifikasi risiko dilakukan oleh Bank dengan cara
menganalisa seluruh jenis risiko yang mungkin timbul
dengan menggabungkan dan menganalisa informasi risiko
dari seluruh sumber informasi yang tersedia. Identifikasi
risiko dilakukan terhadap seluruh aktifitas fungsional
Bank, baik pada transaksi, portofolio, infrastruktur, dan
proses yang ada. Sebagai bentuk proses identifikasi risiko
di awal pada produk dan aktivitas baru dipastikan telah
melalui proses pengendalian manajemen risiko yang layak.
Produk dan aktivitas baru Bank dikaji oleh Satuan Kerja
Manajemen Risiko terlebih dahulu sebelum dilakukan
pengambilan keputusan.
Pengukuran risiko digunakan untuk memperoleh gambaran
efektifitas penerapan manajemen risiko. Risiko diukur
dan dipastikan masih berada dalam batasan risiko yang
with the assistance from the Credit Committee, the Risk
Management Committee, the Asset Liabilities Committee,
the Information Technology Steering Committee and the
Products & Services Committee.
Policies, Procedures and Limits
The implementation of Bank’s risk management based
on the Bank Risk Management Guidelines. For more
specific areas, the Bank has policies and procedures in
each field, for example in the field of credit, operations,
treasury, information technology, and others. All policies
and procedures in the Bank is a form of risk management
that was inherent in every activity of the Bank and reviewed
on an ongoing basis.
The risk limits set for the various types of risk, and adjusted
to the level of risk appetite. At the top level limits, The Bank
has developed a Risk Appetite and Risk Tolerance to
establish the level of risk and the level of risk appetite. At a
more specific, level limits set for the various types of risks
that were suitable to the Bank’s risk tolerance level.
Risk Management Process
Risk identification process carried out by the Bank by
the way of analyzing all types of risks that may arise by
combining and analyzing risk information from all available
sources of information. Identification of risk conducted on
all functional activities of Bank, both in the transaction,
portfolio, infrastructure, and processes. As a form of risk
identification process at the beginning of the new products
and activities certainly been through the process of feasible
risk management control. The Bank’s new products and
activities are reviewed by the Risk Management Unit
before making a decision is taken.
Risk measurement is used to obtain a picture of the
effectiveness of risk management. Risk is measured
and certainly still be within the allocated risk limits. MNC
PENERAPAN MANAJEMEN RISIKOIMPLEMENTATION OF RISK MANAGEMENT
146 147MANAJEMEN RISIKORISK MANAGEMENT
mnc bankLAPORAN TAHUNAN 2014 - ANNUAL REPORT 2014
dialokasikan. Metode pengukuran risiko yang digunakan
oleh Bank mengikuti metode pengukuran baik yang
ditetapkan oleh Bank Indonesia maupun yang disusun
oleh internal Bank.
Bank melakukan pemantauan risiko yang mencakup
pemantauan terhadap besarnya eksposur risiko,
toleransi risiko, kepatuhan limit internal dan pemantauan
konsistensi pelaksanaan dengan kebijakan dan prosedur
yang ditetapkan. Pemantauan dilakukan baik oleh unit
pelaksana maupun oleh Satuan Kerja Manajemen Risiko.
Hasil pemantauan disajikan dalam laporan berkala yang
disampaikan kepada Manajemen.
Pelaksanaan proses pengendalian risiko digunakan Bank
untuk mengelola risiko tertentu, terutama yang dapat
membahayakan kelangsungan usaha Bank. Sebagai
bentuk pengendalian risiko Bank melakukan metode
mitigasi risiko berupa agunan dan penambahan modal
Bank untuk menyerap potensi kerugian.
Output dari penerapan sistem informasi manajemen risiko
salah satunya adalah sistem perhitungan ATMR Kredit
yang sudah efektif dipergunakan oleh Bank pada Januari
2013. Output lainnya adalah laporan profil risiko yang
disusun oleh Bank dengan berdasarkan kebijakan Bank
Indonesia yang dilaporkan oleh Satuan Kerja Manajemen
Risiko setiap bulan kepada Komite Pemantau Risiko.
Laporan ini meliputi laporan pengelolaan risiko antara
lain risiko kredit, risiko pasar, risiko operasional, risiko
likuiditas, risiko hukum, risiko stratejik ,risiko kepatuhan,
dan risiko reputasi. Laporan profil risiko tersebut mencakup
parameter, indikator dan formula yang digunakan dalam
menilai tingkat risiko dan sistem pengendalian risiko yang
dilakukan oleh Bank.
Sistem Pengendalian Internal
Untuk dapat menerapkan pengelolaan risiko yang baik
dan efektif, Bank melakukan pengendalian internal yang
difokuskan pada penerapan dual control, pemisahan
tugas dan pengendalian internal yang cukup untuk setiap
transaksi yang signifikan dan aktivitas fungsional Bank.
Bank used risk measurement methods to follow good
measurement method stipulated by Bank Indonesia and
internally compiled by the Bank.
The Bank conducted risk oversight includes monitoring
the amount of risk exposure, risk tolerance, and
monitoring compliance with internal limits and consistent
implementation of the policies and procedures. Monitoring
is carried out either by the implementing unit as well as
by the Risk Management Unit. The monitoring results
were presented in periodic reports submitted to the
Management.
Implementation of the Bank’s risk management process
is used to manage certain risks, especially those that can
endanger the survival of the Bank’s business. The Bank
conducted risk mitigation methods in the form of collateral
and increase the Bank’s capital to absorb potential losses.
Output from the application of risk management information
system was one of the Credit RWA calculation system that
has effectively used by the Bank in January 2014. The other
output is a risk profile report prepared by the Bank to Bank
Indonesia’s policy is based on those reported by the Risk
Management Unit per month Risk Oversight Committee.
This report includes risk management reports include
credit risk, market risk, operational risk, liquidity risk, legal
risk, strategic risk, compliance risk, and reputation risk.
The risk profile report includes parameters, indicators and
formulas used in assessing the level of risk and risk control
system is done by the Bank.
Internal Control System
To implement effective risk management and effective,
the Bank concludes an internal control focusing on
the application of dual control, segregation of duties
and internal controls are sufficient for any significant
transactions and functional activity of the Bank.
Pemilik RisikoRisiko diidentifikasi dan dikelola pada tingkat tertentu dari
suatu peristiwa. Ketika telah teridentifikasi semua risiko
diserahkan kepada Pemilik Risiko untuk memastikan risiko
dikelola dan dipantau secara berkala. Dalam mengelola
berbagai jenis risiko, pemilik risiko dibantu oleh beberapa
fungsi pengendalian internal seperti unit Internal Control &
Review, unit Quality Service, dan lain-lain.
Pemisahan TugasPemisahan tugas merupakan elemen penting dari
pengendalian internal dalam rangka mengurangi kesalahan
dan tindakan pelanggaran. Bank memberikan tugas
kepada beberapa fungsi kerja untuk memastikan check
& balance dalam setiap pengambilan keputusan, seperti
pemisahan fungsi pemasaran, fungsi penyetuju dan fungsi
pembukuan.
Fungsi PengendalianFungsi pengendalian ditugaskan oleh Bank kepada
beberapa fungsi kerja yang independen antara lain unit
Manajemen Risiko, unit Kepatuhan, unit Audit Internal, unit
Investigasi & Anti Fraud, unit Legal, dan lain-lain.
RISIKO KREDIT
Risiko kredit diartikan sebagai risiko kerugian akibat
kegagalan debitur atau pihak lain dalam memenuhi
kewajibannya pada saat jatuh tempo. Risiko ini berasal
dari berbagai aktivitas Bank seperti aktivitas pemberian
kredit, penempatan pada surat berharga atau pada bank
lain, dan aktivitas trading. Risiko kredit juga berasal dari
transaksi komitmen dan kontinjensi kepada nasabah
atau pihak lain. Pengelolaan risiko kredit bertujuan untuk
mengukur, mengantisipasi, dan meminimalisir kerugian
akibat kegagalan nasabah, debitur atau pihak lain dalam
memenuhi kewajibannya.
Dalam rangka penerapan manajemen risiko khususnya
untuk risiko kredit, Satuan Kerja Manajemen Risiko memiliki
divisi khusus yang menangani risiko kredit. Pengawasan
terhadap risiko kredit oleh Satuan Kerja Manajemen
Risk OwnersRisks are identified and managed at certain level of an
event. When all risks have been identified, the report
is submitted to Risk Owners, to ensure these risks are
managed and monitored regularly. In managing various
types of risk, Risk Owners are aided by certain internal
control functions such as Internal Control and Reviews
Units, unit Quality Service and others.
Segregation of DutiesSegregation of duties was an important element of
internal control in order to reduce errors and violations.
Bank assigned tasks to multiple job functions to ensure
checks and balances in any decision-making, such as the
separation of the marketing function, the approver function
and bookkeeping functions.
Control FunctionsControl functions assigned by the Bank to some
functions work independently among other units of Risk
Management, Compliance unit, the Internal Audit unit,
Investigation and Anti-Fraud unit, Legal unit, and others.
CREDIT RISK
Credit risk is defined as the risk of loss due to the failure of
the debtor or other party to meet its obligations at maturity.
This risk is derived from a variety of activities such as the
Bank’s lending activity, the placement of the securities or
other banks, and trading activity. Credit risk is also derived
from commitments and contingencies to customers or
other parties. Credit risk management aims to measure,
anticipate, and minimize losses due to failure of the
customer, debtor or other party in fulfilling its obligations.
The risk management implementation in particular for
credit risk, the Risk Management Unit has a special
division that handles credit risk. Supervision of credit risk
by the Risk Management Unit can not be separated from
RISIKO KREDITCREDIT RISK
148 149MANAJEMEN RISIKORISK MANAGEMENT
mnc bankLAPORAN TAHUNAN 2014 - ANNUAL REPORT 2014
Risiko tidak terlepas dari beberapa unit terkait yaitu: unit
bisnis yang melaksanakan aktivitas yang mengandung
risiko kredit, unit evaluasi kredit yang melakukan evaluasi
kelayakan pemberian kredit, unit pemulihan kredit yang
melakukan penanganan kredit bermasalah, dan Satuan
Kerja Audit Internal dan Audit Eksternal yang memastikan
secara independen bahwa kerangka dan proses
manajemen risiko telah berjalan dengan baik.
Bank telah memiliki kebijakan dan pedoman yang
mencakup strategi untuk seluruh aktivitas kredit khususnya
yang memiliki eksposur risiko kredit yang signifikan. Strategi
tersebut telah memuat secara jelas arah penyediaan dana
yang akan dilakukan, antara lain berdasarkan jenis kredit,
lapangan usaha, wilayah geografis, mata uang, jangka
waktu, dan sasaran pasar.
Pengelolaan risiko konsentrasi kredit secara portofolio
diatur dalam Kebijakan Risk Appetite & Risk Tolerance
yang menetapkan alokasi kredit maksimum pada tiap
sektor konsentrasi, seperti konsentrasi kredit pada
debitur inti, konsentrasi kredit pada sektor ekonomi
tertentu, konsentrasi kredit pada mata uang asing, dan
sektor-sektor lainnya yang memungkinkan Bank terkena
dampak dari risiko konsentrasi kredit. Untuk pengelolaan
konsentrasi kredit per debitur atau grup debitur Bank
melakukan penetapan Batas Maksimum Pemberian Kredit
(BMPK) dengan mengikuti ketentuan yang ditetapkan oleh
Bank Indonesia.
Risiko kredit dipantau secara berkesinambungan dengan
menggunakan berbagai laporan internal manajemen
risiko yang disusun secara reguler dan menginformasikan
eksposur portofolio termasuk di dalamnya informasi
perubahan tren kinerja portofolio, dan dampak kondisi
makro ekonomi terhadap kualitas portofolio. Laporan-
laporan tersebut disampaikan kepada Manajemen melalui
Komite Pemantau Risiko yang kemudian untuk diperoleh
penetapan mitigasi atas risiko kredit yang timbul.
Bank menetapkan kategori Tagihan yang Telah Jatuh
Tempo yaitu seluruh tagihan yang ada dalam kategori
some of the related units, namely: business units that carry
out activities that contain credit risk, credit evaluation unit
to evaluate credit worthiness, credit recovery unit handling
problem loans, and the Internal Audit Unit and External
Audit independently ensure that the framework and risk
management process has been going well.
The Bank has policies and guidelines that include strategies
for all credit activities, particularly those with significant
credit risk exposure. The strategy states clearly been
toward providing funds to be carried out, among others,
based on the type of loan, the field of business, geographic
region, currency, duration, and target markets.
Risk management of concentrated risk in the portfolio is
set forth in the Policy for Risk Appetite and Risk Tolerance,
which sets a maximum credit allocation to each sector
of concentration, such as concentration of credit in core
debtors, loan concentrations in certain economic sectors,
the concentration of credit in foreign currency, and other
sectors which allows the Bank affected the concentration
of credit risk. For the management of credit concentrations
per debtor or group of debtors Bank Lending Limit-setting
by following the conditions set by Bank Indonesia.
Credit risk is monitored on an ongoing basis using a variety
of internal risk management reports are prepared on a
regular basis and inform the portfolio exposure information
including changes in portfolio performance trends, and the
impact of macroeconomic conditions on the quality of the
portfolio. The reports are submitted to the management
of risk through various committees, particularly the
Committee on Risk Management and Risk Oversight
Committee which later acquired the determination to
mitigate the credit risk that arises.
The Bank defines Past Due Receivables as the receiveables
in the portfolio category that has been overdue for more
portofolio yang telah jatuh tempo lebih dari 90 (sembilan
puluh) hari, baik atas pembayaran pokok dan / atau
pembayaran bunga.
Kategori Tagihan yang Mengalami Penurunan Nilai /
Impairment menurut Bank adalah tagihan yang masuk
dalam trigger event yaitu yang memenuhi kriteria NPL
status 3,4 dan 5 menurut Bank Indonesia; day past due
lebih dari 90 hari.
Bank menentukan cadangan secara individual untuk
masing-masing aset keuangan kredit yang diberikan
pada individu yang signifikan. Beberapa hal yang
dipertimbangkan dalam menentukan jumlah cadangan
antara lain mencakup kelangsungan rencana bisnis
debitur, kemampuan untuk memperbaiki kinerja setelah
adanya kesulitan keuangan, proyeksi penerimaan dan
pembayaran apabila terjadi kebangkrutan, kemungkinan
adanya sumber pembayaran lainnya, jumlah yang dapat
direalisasikan atas jaminan dan ekspektasi waktu atas arus
kas. Cadangan penurunan nilai dievaluasi setiap tanggal
pelaporan, kecuali bila terdapat beberapa kondisi yang
mengharuskan adanya pemantauan yang lebih berhati-
hati.
Untuk aset keuangan yang tidak signifikan secara individu,
penilaian cadangan kerugian dilakukan secara kolektif.
Dalam pembentukan CKPN kolektif, untuk perhitungan PD
(Probability of Default) Bank menetapkan menggunakan
pendekatan Net Roll Rates, sedangkan untuk perhitungan
LGD (Loss Given Default) Bank menggunakan pendekatan
Collateral Shortfall.
Pengungkapan Kuantitatif Risiko Kredit sebagaimana
dimaksud pada Tabel 2.1.a. sampai dengan Tabel 2.6.a.
than 90 (ninety) days, either for payment of principal and /
or interest.
The category of Impairment as defined by the Bank
includes those that are in trigger events and having NPL
status of 3,4 and 5 according to Bank Indonesia and past
due for more than 90 days.
The Bank determines its provisions individually for each
financial asset loans given to significant individuals. Some
issues that are considered in determining the amount of
reserves include the debtors’s business continuity plan,
the ability to improve performance post financial difficulties,
projected receipts and payments in the vent of bankruptcy,
the possibility of other sources of payment, the amount
that can be realized on bail and expected timing of the
flow cash. Allowance for impairment is assessed at each
reporting date, unless there are some conditions that
require more prudent monitoring.
For financial assets that are not individually significant, loan
provision is done collectively. In the formation of collective
CKPN, in regards to the calculation of PD (Probability of
Default) The Bank sets Net Roll Rates approach, whereas
for the calculation of the LGD (Loss Given Default), the
Bank uses Collateral Shortfall approach.
Quantitative Disclosure is presented in Tables 2.1.a.
to 2.6.a.
RISIKO KREDITCREDIT RISK
150 151MANAJEMEN RISIKORISK MANAGEMENT
mnc bankLAPORAN TAHUNAN 2014 - ANNUAL REPORT 2014
RISIKO KREDITCREDIT RISK
Tabel 2.1.a Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah – Bank secara Individual (dalam jutaan Rupiah)Table 2.1.a Diclosure of Net Claims by Region - Bank, individually (in millions Rupiah)
Tabel 2.1.a Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah – Bank secara Individual (dalam jutaan Rupiah)Table 2.1.a Diclosure of Net Claims by Region - Bank, individually (in millions Rupiah)
Kategori PortofolioPortfolio Category
Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah / Net Receivables by Region
Jawa Sumatra Kalimantan & Sulawesi
Lainnya(Others)
Total
2014
Tagihan Kepada PemerintahReceivables from Government
Tagihan Kepada Entitas Sektor PublikReceivables from Public Sector Entities
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga InternasionalReceivables from Multilateral Development Banks and International Institutions
Tagihan Kepada BankReceivables from Banks
Kredit Beragun Rumah TinggalResidential Property Collateralized Loans
Kredit Beragun Properti KomersialCommercial Property Collateralized Loans
Kredit Pegawai / PensiunanEmployee/ Retirement Loans
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio RitelReceivables from Micro Businesses, Small Businesses and Retail Portfolios
Tagihan Kepada KorporasiReceivables from Corporations
Tagihan yang telah Jatuh TempoDue Receivables
Aset LainnyaOther Assets
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
1,980,526
-
-
894,865
146,788
76,816
59,932
699,429
4,040,581
143,676
171,479
8,214,091
-
-
-
1,190
63,853
-
57,699
83,489
413,882
21,014
26,697
667,824
-
-
-
15,218
121,146
31,809
52,720
72,878
306,524
45,600
15,452
661,346
-
-
-
2,646
-
-
-
-
-
-
-
2,646
1,980,526
-
-
913,918
331,786
108,625
170,350
855,796
4,760,987
210,290
213,628
9,545,907TOTAL
Kategori PortofolioPortfolio Category
Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah / Net Receivables by Region
Jawa Sumatra Kalimantan & Sulawesi
Lainnya(Others)
Total
2013
Tagihan Kepada PemerintahReceivables from Government
Tagihan Kepada Entitas Sektor PublikReceivables from Public Sector Entities
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga InternasionalReceivables from Multilateral Development Banks and International Institutions
Tagihan Kepada BankReceivables from Banks
Kredit Beragun Rumah TinggalResidential Property Collateralized Loans
Kredit Beragun Properti KomersialCommercial Property Collateralized Loans
Kredit Pegawai / PensiunanEmployee/ Retirement Loans
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio RitelReceivables from Micro Businesses, Small Businesses and Retail Portfolios
Tagihan Kepada KorporasiReceivables from Corporations
Tagihan yang telah Jatuh TempoDue Receivables
Aset LainnyaOther Assets
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
1,813,779
20,946
-
541,333
221,053
81,927
68,997
698,387
3,477,024
90,263
164,179
7,177,888
-
-
-
1,100
88,109
-
53,836
96,635
235,827
31,430
27,410
534,348
-
-
-
4,446
161,369
64,874
46,523
78,603
318,200
18,013
17,848
709,877
-
-
-
1,710
-
-
-
-
-
-
-
1,710
1,813,779
20,946
-
548,589
470,531
146,802
169,357
873,626
4,031,051
139,706
209,437
8,423,822TOTAL
Tabel 2.2.a Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Sisa Jangka Waktu Kontrak – Bank secara Individual (dalam jutaan Rupiah)Table 2.2.a Net Claims by Remaining Contract Period - Bank, Individually (in million Rupiah)
Tabel 2.2.a Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Sisa Jangka Waktu Kontrak – Bank secara Individual (dalam jutaan Rupiah)Table 2.2.a Net Claims by Remaining Contract Period - Bank, Individually (in million Rupiah)
Kategori PortofolioPortfolio Category
Tagihan Bersih Berdasarkan Sisa Jangka Waktu Kontrak Net Receivables By Remaining Contract Period
< 1 Tahun 1 Tahuns/d 3 Tahun
>3 Tahuns/d 5 Tahun
> 5 Tahun Non-Kontraktual
Total
2014
Tagihan Kepada PemerintahReceivables from Government
Tagihan Kepada Entitas Sektor PublikReceivables from Public Sector Entity
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga InternasionalReceivables from Multilateral Development Banks and International Institutions
Tagihan Kepada BankReceivables from Banks
Kredit Berangun Rumah TinggalResidential Property Collateralized Loans
Kredit Berangun Properti KomersialCommercial Property Collateralized Loans
Kredit Pegawai / PensiunanEmployee/ Retirement Loans
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio RitelReceivables from Micro Businesses, Small Businesses and Retail Portfolios
Tagihan Kepada KorporasiReceivables from Corporations
Tagihan yang telah Jatuh TempoDue Receivables
Aset LainnyaOther Assets
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
1,521,125
877,653
1,930
-
5,335
242,065
2,243,625
50,819
72,987
5,015,538
61,996
-
-
23,647
20,575
-
29,096
397,504
1,051,892
75,819
1,242
1,661,772
-
-
-
11,931
35,110
31,809
53,765
193,256
943,156
43,385
-
1,312,411
397,405
-
-
-
274,171
76,816
82,155
22,971
522,309
40,268
-
1,416,096
-
-
-
688
-
-
-
-
4
-
139,399
140,091
1,980,526
-
-
913,918
331,786
108,625
170,350
855,796
4,760,987
210,290
213,628
9,545,907TOTAL
Kategori PortofolioPortfolio Category
Tagihan Bersih Berdasarkan Sisa Jangka Waktu Kontrak Net Receivables By Remaining Contract Period
< 1 Tahun 1 Tahuns/d 3 Tahun
>3 Tahuns/d 5 Tahun
> 5 Tahun Non-Kontraktual
Total
2013
Tagihan Kepada PemerintahReceivables from Government
Tagihan Kepada Entitas Sektor PublikReceivables from Public Sector Entities
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga InternasionalReceivables from Multilateral Development Banks and International Institutions
Tagihan Kepada BankReceivables from Banks
Kredit Beragun Rumah TinggalResidential Property Collateralized Loans
Kredit Beragun Properti KomersialCommercial Property Collateralized Loans
Kredit Pegawai / PensiunanEmployee/ Retirement Loans
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portfolio RitelReceivables from Micro Businesses, Small Businesses and Retail Portfolios
Tagihan Kepada KorporasiReceivables from Corporations
Tagihan yang telah Jatuh TempoDue Receivables
Aset LainnyaOther Assets
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
1,335,167
20,946
-
517,332
1,614
34,297
3,346
157,686
2,026,594
54,897
65,202
4,217,080
108,783
-
-
9,550
24,122
-
31,124
501,301
745,479
32,416
1,713
1,454,487
-
-
-
19,864
61,306
4,596
54,225
191,337
714,190
14,138
651
1,060,308
369,829
-
-
-
383,489
107,909
80,662
23,302
544,788
38,255
-
1,548,234
-
-
-
1,842
-
-
-
-
-
-
141,870
143,712
1,813,779
20,946
-
548,589
470,531
146,802
169,357
873,626
4,031,051
139,706
209,437
8,423,822TOTAL
152 153MANAJEMEN RISIKORISK MANAGEMENT
mnc bankLAPORAN TAHUNAN 2014 - ANNUAL REPORT 2014
RISIKO KREDITCREDIT RISK
Tabel 2.3.a Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Sektor Ekonomi – Bank secara Individual (dalam jutaan Rupiah)Table2.3.a Net Claims by Economic Sector - Bank, Individually (in million Rupiah)
Sektor EkonomiEconomy Section
Tagihan Kepada
Pemerintah(Receivables
from Governments)
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik(Receivables from Public
Sector Entities)
Tagihan Kepada Bank Pembangunan
Multilateral dan Lembaga Internasional(Receivables
from Multilateral
Development Banks and
International Institutions)
Tagihan Kepada
Bank(Receivables from Banks)
Kredit Beragun Rumah Tinggal
(ResidentialProperty
CollateralizedLoans)
Kredit Beragun Properti
Komersial(Commercial
PropertyCollateralized
Loans)
Kredit Pegawai / Pensiunan(Employee/Retirement
Loans)
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha
Kecil dan Portofolio Ritel(Receivables
fromMicrobusiness,
Small Business,and RetailPortfolio
Tagihan Kepada
Korporasi(Receivables
from Corporations)
Tagihan Yang Telah
Jatuh Tempo(Due
Receivables)
Aset Lainnya
(Other Assets)
Pertanian, Perburuan dan KehutananAgriculture, Hunting and Forestry
PerikananFishery
Pertambangan dan PenggalianMining and excavation
Industri PengolahanProcessing Industry
Listrik, Gas dan AirPower, Gas and Water
KonstruksiConstruction
Perdagangan Besar dan EceranWholesale and Retail Trading
Penyediaan Akomodasi dan Makan MinumProvision of accomodation and food and beverages
Transportasi, Pergudangan dan KomunikasiTransportation, Warehousing and Communication
Perantara KeuanganFinancial Agency
Real Estate, Usaha Persewaan dan Jasa PerusahaanReal Estate,Leasing and Corporate Services
Administrasi Pemerintahan, Pertamanan dan Jaminan Sosial WajibGovernment Administration, Land Business and Mandatory Social Services
Jasa PendidikanEducational Services
Jasa Kesehatan dan Kegiatan SosialHealth and Social Services
Jasa Kemasyarakatan, Sosial Budaya, Hiburan dan Perorangan lainnyaSocietal, Sociocultural, Entertainment and Other Individual Services
Jasa Perorangan yang Melayani Rumah TanggaIndividual Household-related Services
Badan Internasional dan Badan Ekstra International LainnyaInternational and other Extra International agencies
Kegiatan yg belum jelas batasannyaNon-defined activities
Bukan Lapangan UsahaNon-business
LainnyaOthers
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
2014
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1,980,526
1,980,526
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
43,410
-
-
-
-
-
-
-
-
-
870,508
913,918
-
-
-
-
-
162
866
154
-
-
351
-
1,172
-
-
-
-
-
329,080
-
331,786
-
-
-
-
-
869
-
107,756
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
108,625
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
170,350
-
170,350
5,204
1,459
745
58,970
95
18,777
142,801
13,349
9,562
530,241
19,339
-
859
3,111
12,347
1,547
-
5,917
29,015
2,456
855,796
747
2,463
28,941
1,132,631
2,243
436,393
593,682
72,158
330,470
1,021,520
327,343
-
21,853
697
16,202
-
-
1,803
604,352
167,488
4,760,987
742
384
-
26,351
-
596
27,771
887
63,747
3,084
29,690
-
32
575
4,862
113
-
3,239
48,039
-
210,290
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
213,628
213,628 TOTAL
Tabel 2.3.a Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Sektor Ekonomi – Bank secara Individual (dalam jutaan rupiah)Table 2.3.a Net Claims by Economic Sector - Bank, Individually (in million Rupiah)
Sektor Ekonomi(Economy Section)
Tagihan Kepada
Pemerintah(Receivables
from Goverments)
Tagihan Kepada
Entitas Sektor (Receivables from Public
Sector Entities)
Tagihan Kepada Bank Pembangunan
Multilateral dan Lembaga Internasional(Receivables
from Multilateral
Development Banks and
International Institutions)
Tagihan Kepada
Bank(Receivables from Banks
Kredit Beragun Rumah Tinggal
(Residential Property
Collateralized Loans)
Kredit Beragun Properti
Komersial(Commercial
Property Collateralized
Loans
Kredit Pegawai / Pensiunan(Employee/ Retirement
Loans)
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha
Kecil dan Portofolio Ritel(Receivables
from Microbusiness, Small Business
and Retail Portfolio)
Tagihan Kepada
Korporasi(Receivables
from Corporations)
Tagihan Yang Telah
Jatuh Tempo(Due
Receivables)
Aset Lainnya
(Other Assets)
Pertanian, Perburuan dan KehutananAgriculture, Hunting and Forestry
PerikananFishery
Pertambangan dan PenggalianMining and Excavation
Industri PengolahanProcessing Industry
Listrik, Gas dan AirPower, Gas and Water
KonstruksiConstruction
Perdagangan Besar dan EceranWholesale and Retail Trading
Penyediaan Akomodasi dan Makan MinumProvision of accomodation and food and beverages
Transportasi, Pergudangan dan KomunikasiTransportation, Warehousing and Communication
Perantara KeuanganFinancial Agencies
Real Estate, Usaha Persewaan dan Jasa PerusahaanReal Estate, Leasing and Coprporate Services
Administrasi Pemerintahan, Pertamanan dan Jaminan Sosial WajibGovenrment Administration, Land Business and Mandatory Social Services
Jasa PendidikanEducational Services
Jasa Kesehatan dan Kegiatan SosialHealth and Social Services
Jasa Kemasyarakatan, Sosial Budaya, Hiburan dan Perorangan lainnyaSocietal, Sociocultural, Entertainment and Other Individual Services
Jasa Perorangan yang Melayani Rumah TanggaIndividual Household-related Services
Badan Internasional dan Badan Ekstra International LainnyaInternational and other Extra International
Kegiatan yg belum jelas batasannyaNon-defined activities
Bukan Lapangan UsahaNon-business
LainnyaOthers
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
2013
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1,813,779
1,813,779
-
-
-
20,157
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
789
20,946
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
40,716
-
-
-
-
-
-
-
-
-
507,873
548,589
-
-
-
-
-
-
4,182
164
-
-
485
-
-
-
77
-
-
-
465,623
-
470,531
-
-
-
-
-
4,871
-
116,978
-
-
24,952
-
-
-
-
-
-
-
-
-
146,802
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
169,357
-
169,357
11,932
145
972
29,375
87
17,686
165,811
16,568
15,048
520,163
17,663
-
1,923
3,327
14,526
2,136
-
5,797
49,822
643
873,626
5,500
2,543
50,900
1,023,416
6,332
362,484
446,240
94,917
313,126
651,836
262,402
-
30,580
1,280
24,720
-
-
3,698
557,831
193,245
4,031,051
917
394
-
23,967
-
1,671
48,895
1,555
6,602
260
847
-
36
606
1,025
212
-
826
51,892
-
139,706
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
209,437
209,437TOTAL
154 155MANAJEMEN RISIKORISK MANAGEMENT
mnc bankLAPORAN TAHUNAN 2014 - ANNUAL REPORT 2014
RISIKO KREDITCREDIT RISK
Tabel 2.4.a Pengungkapan Tagihan dan Pencadangan Berdasarkan Wilayah – Bank secara Individual (dalam jutaan Rupiah)Table 2.4.a Claims Allowances by Economic Sector - Bank, Individually (in million Rupiah)
Tabel 2.4.a Pengungkapan Tagihan dan Pencadangan Berdasarkan Wilayah – Bank secara Individual (dalam jutaan Rupiah)Table 2.4.a Claims Allowances by Economic Sector - Bank, Individually (in million Rupiah)
Kategori Portfolio(Portfolio Category)
Wilayah (Region)
Jawa Sumatra Kalimantan & Sulawesi
Lainnya(Others)
Total
2014
Tagihan (Non Impaired)Receivables
Tagihan Yang Mengalami Penurunan Nilai (Impaired)Impaired Receivables
a. Belum Jatuh Tempo Not due
b. Telah Jatuh Tempo Due
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) - IndividualIndividual Impairment Losses Allowance (ILA)
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) - KolektifCollective Impairment Losses Allowance (ILA)
Tagihan Yang Dihapus BukuReceivables Written Off
1.
2.
3.
4.
5.
7,861,700
96,978
187,675
88,997
23,762
44,622
634,011
-
27,841
2,230
4,975
8,801
608,665
2,529
53,138
6,646
1,793
2,503
-
-
-
-
-
-
9,104,376
99,507
268,654
97,872
30,530
55,926
Kategori Portfolio(Portfolio Category)
Wilayah (Region)
Jawa Sumatra Kalimantan & Sulawesi
Lainnya(Others)
Total
2013
Tagihan (Non Impaired)Receivables
Tagihan Yang Mengalami Penurunan Nilai (Impaired)Impaired Receivables
a. Belum Jatuh Tempo Not Due
b. Telah Jatuh Tempo Due
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) - IndividualIndividual Impairment Losses Allowance (ILA)
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) - KolektifCollective Impairment Losses Allowance (ILA)
Tagihan Yang Dihapus BukuReceivables Written Off
1.
2.
3.
4.
5.
6,794,740
5,357
188,959
73,726
35,194
46,899
477,258
-
51,343
16,230
5,174
872
685,492
-
24,952
6,895
2,545
10,456
-
-
-
-
-
-
7,957,490
5,357
265,255
96,852
42,913
58,228
Kategori Portfolio(Portfolio Category)
Wilayah (Region)
Jawa Sumatra Kalimantan & Sulawesi
Lainnya(Others)
Total
2014
Tagihan (Non Impaired)Receivables
Tagihan Yang Mengalami Penurunan Nilai (Impaired)Impaired Receivables
a. Belum Jatuh Tempo Not due
b. Telah Jatuh Tempo Due
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) - IndividualIndividual Impairment Losses Allowance (ILA)
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) - KolektifCollective Impairment Losses Allowance (ILA)
Tagihan Yang Dihapus BukuReceivables Written Off
1.
2.
3.
4.
5.
7,861,700
96,978
187,675
88,997
23,762
44,622
634,011
-
27,841
2,230
4,975
8,801
608,665
2,529
53,138
6,646
1,793
2,503
-
-
-
-
-
-
9,104,376
99,507
268,654
97,872
30,530
55,926
Kategori Portfolio(Portfolio Category)
Wilayah (Region)
Jawa Sumatra Kalimantan & Sulawesi
Lainnya(Others)
Total
2013
Tagihan (Non Impaired)Receivables
Tagihan Yang Mengalami Penurunan Nilai (Impaired)Impaired Receivables
a. Belum Jatuh Tempo Not Due
b. Telah Jatuh Tempo Due
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) - IndividualIndividual Impairment Losses Allowance (ILA)
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) - KolektifCollective Impairment Losses Allowance (ILA)
Tagihan Yang Dihapus BukuReceivables Written Off
1.
2.
3.
4.
5.
6,794,740
5,357
188,959
73,726
33,490
46,899
477,258
-
51,343
16,230
5,174
872
685,492
-
24,952
6,895
2,545
10,456
-
-
-
-
-
-
7,957,490
5,357
265,255
96,852
41,209
58,228
Tabel 2.5.a Pengungkapan Tagihan dan Pencadangan Berdasarkan Sektor Ekonomi – Bank secara Individual (dalam jutaan Rupiah)Table 2.5.a Claims Allowances by Economic Sector - Bank, Individually (in million Rupiah)
Sektor Ekonomi(Economy Section)
TagihanReceivables
Belum JatuhNot due
Tagihan yang MengalamiImpaired Receivables
Telah JatuhPast Due
CKPN - Individual Individual - ILA
CKPN - KolektifCollective - ILA
Tagihan Yang Dihapus BukuReceivables Written Off
Pertanian, Perburuan dan KehutananAgriculture, Hunting and Forestry
PerikananFishery
Pertambangan dan PenggalianMining and Excavation
Industri PengolahanProcessing Industry
Listrik, Gas dan AirPower, Gas and Water
KonstruksiConstruction
Perdagangan Besar dan EceranWholesale and Retail Trading
Penyediaan Akomodasi dan Makan MinumProvision of accomodation and Food & Beverages
Transportasi, Pergudangan dan KomunikasiTransportation, Warehousing and Communication
Perantara KeuanganFinancial Agency
Real Estate, Usaha Persewaan dan Jasa PerusahaanReal Estate, Leasing adn Corporation Services
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial WajibGovernment Administration, Land Business and Social Service Mandatory
Jasa PendidikanEducational Services
Jasa Kesehatan dan Kegiatan SosialHealth and Social Services
Jasa Kemasyarakatan, Sosial Budaya, Hiburan dan Perorangan lainnyaSocietal, Sociocultural, Entertainment and other Invidual services
Jasa Perorangan yang Melayani Rumah TanggaIndividual Household-related Services
Badan Internasional dan Badan Ekstra International LainnyaInternational and other Extra International Agency
Kegiatan yg belum jelas batasannyaNon-defined
Bukan Lapangan UsahaNon-business
LainnyaOthers
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
2014
JUMLAH KESELURUHAN / TOTAL
4,627
3,922
29,724
1,093,136
2,338
448,921
678,920
190,671
377,239
1,545,308
336,969
-
23,857
3,610
28,118
1,449
-
7,481
1,133,160
3,194,924
9,104,376
1,000
-
-
96,614
-
-
240
-
-
-
1,000
-
-
-
-
-
-
-
653
-
99,507
1,021
402
-
38,874
-
868
42,075
979
65,924
5,821
40,857
-
44
640
5,624
142
-
3,318
62,067
-
268,654
-
-
-
37,331
-
89
7,512
-
38,806
2,737
10,925
-
-
-
421
-
-
-
53
-
97,872
378
19
38
2,774
-
259
7,804
187
1,994
281
1,136
-
16
68
420
33
-
80
14,992
52
30,530
-
-
-
12,652
-
13
23,137
8
1,176
-
-
-
-
-
10
-
528
18,401
-
-
55,926
156 157MANAJEMEN RISIKORISK MANAGEMENT
mnc bankLAPORAN TAHUNAN 2014 - ANNUAL REPORT 2014
Pengungkapan Risiko Kredit dengan Pendekatan Standar
Ketentuan perihal penggunaan peringkat dalam
perhitungan ATMR untuk risiko kredit mengacu kepada
Surat Edaran Bank Indonesia No. 13/6/DPNP tanggal 18
Februari 2011. Peringkat yang digunakan adalah peringkat
terkini yang dikeluarkan oleh lembaga pemeringkat
yang diakui oleh Bank Indonesia sesuai ketentuan Bank
Indonesia yang mengatur mengenai lembaga pemeringkat
dan peringkat yang diakui Bank Indonesia yaitu Surat
Edaran Bank Indonesia No. 13/31/DPNP/2011.
Kategori portofolio yang menggunakan peringkat adalah
eksposur aset pada laporan posisi keuangan Bank
(neraca), antara lain tagihan kepada pemerintah negara
lain, tagihan kepada entitas sektor publik, tagihan kepada
bank pembangunan multilateral dan lembaga internasional,
tagihan kepada bank jangka pendek, tagihan kepada bank
jangka panjang dan tagihan kepada korporasi.
Lembaga pemeringkat yang digunakan oleh Bank adalah
lembaga pemeringkat yang diakui oleh Bank Indonesia.
Risiko kredit counterparty MNC Bank bersifat bersih tanpa
jaminan untuk counterparty yang merupakan pemerintah,
bank dan beberapa perusahaan yang kredibel. Untuk
counterparty lainnya, mitigasi dikonsolidasi dalam fasilitas
kreditnya masing-masing.
Per tanggal 31 Desember 2014, Bank tidak memiliki
transaksi repo maupun reverse repo.
Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Kategori
Portfolio & Skala Peringkat; dan Pengungkapan Risiko
Kredit Pihak Lawan.
Credit Risk Disclosure Using Standardized Approach
The use of ratings in the calculation of risk weighted assets
for credit risk refers to the Circular Letter of Bank Indonesia
No. 13/6/DPNP dated 18 February 2011. Ratings used are
the latest ones issued by rating agencies recognized by
Bank Indonesia, according to Bank Indonesia regulation
that specifies the rating agencies and ratings recognized
by Bank Indonesia. as stipulated in Bank Indonesia Circular
Letter No. 13/31/DPNP/2011.
Portfolio categories that are ranked are the asset exposure
in the Bank’s balance sheet, among others, claims on
governments of other countries, claims on public sector
entities, claims on multilateral development banks and
international institutions, short-term bank claims, long-
term bank claims, and claims on corporations.
The rating agencies used by Bank are those recognized
by Bank Indonesia. MNC Bank’s counterparty credit risk
is net of collateral for counterparties that are governments,
banks and a number of highly credible business entities.
For other counterparties, the risk mitigation is consolidated
into their respective loan facility.
As at 31 December 2014, the Bank did not have repo or
reverse repo transactions.
Disclosure of Net Claims by Portfolio Category &
Rating; and Disclosure of Counterparty Credit Risk.
RISIKO KREDITCREDIT RISK
Tabel 2.6.a Pengungkapan Rincian Mutasi CKPN – Bank Secara Individual (dalam jutaan Rupiah)Table 2.6.a Changes in Allowances for Impairment Losses - Bank, Individually (in million Rupiah)
Tabel 2.5.a Pengungkapan Rincian Mutasi CKPN – Bank Secara Individual (dalam jutaan Rupiah)Table 2.5.a Changes in Allowances for Impairment Losses - Bank, Individually (in million Rupiah)
Sektor Ekonomi(Economy Section)
TagihanReceivables
Belum JatuhNot Due
Tagihan yang MengalamiImpairment Receivables
Telah JatuhPast Due
CKPN - IndividualIndividual - ILA
CKPN - KolektifCollective - ILA
Tagihan Yang Dihapus BukuReceivables Written Off
Pertanian, Perburuan dan KehutananAgriculture, Hunting and Forestry
PerikananFishery
Pertambangan dan PenggalianMining and Excavation
Industri PengolahanProcessing Industry
Listrik, Gas dan AirPower, Gas and Water
KonstruksiConstruction
Perdagangan Besar dan EceranWholesale and Retail Trading
Penyediaan Akomodasi dan Makan MinumProvision of Accomodation and Food & Beverages
Transportasi, Pergudangan dan KomunikasiTransportation, Warehousing and Communication
Perantara KeuanganFinancial Agency
Real Estate, Usaha Persewaan dan Jasa PerusahaanReal Estate, Leasing and Corporate Services
Administrasi Pemerintahan, Pertamanan dan Jaminan Sosial WajibGovernment Administration, Land Business and Social Service Mandatory
Jasa PendidikanEducational Services
Jasa Kesehatan dan Kegiatan SosialHealth and Social Services
Jasa Kemasyarakatan, Sosial Budaya, Hiburan dan Perorangan lainnyaSocietal, Sociocultural, Entertainment, other Individual services
Jasa Perorangan yang Melayani Rumah TanggaIndividual Household-related Services
Badan Internasional dan Badan Ekstra International LainnyaInternational and Extra International Agency
Kegiatan yg belum jelas batasannyaNon-defined
Bukan Lapangan UsahaNon-business
LainnyaOthers
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
2013
JUMLAH KESELURUHAN / TOTAL
17,250
2,674
44,686
1,047,381
6,421
375,527
579,079
219,023
302,193
1,056,150
300,954
-
32,356
4,315
38,931
2,144
-
7,392
1,245,266
2,675,749
7,957,490
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1,886
138
3,333
5,357
1,100
409
-
47,520
-
2,642
86,055
1,714
41,696
1,774
2,633
-
44
654
1,287
218
-
1,213
76,296
-
265,255
-
-
-
25,878
-
845
31,344
-
34,815
2,402
1,515
-
-
-
-
-
-
-
53
-
96,852
195
17
14
2,281
2
241
6,777
301
1,405
1,403
478
-
17
59
485
14
-
397
27,121
-
41,209
-
-
-
162
-
-
10,565
3
-
3,180
-
-
-
-
-
-
-
-
44,317
-
58,228
Kategori Portfolio(Portfolio Category) CKPN Individual
Individual ILACKPN KolektifCollective ILA
CKPN IndividualIndividual ILA
CKPN KolektifCollective ILA
2014 2013
Saldo Awal CKPNImpairment Losses Allowance - Starting Balance
Pembentukan (Pemulihan) CKPN Pada Periode Berjalan (Net)Establishment (Recovery) of ILA in current period (Net)
a. Pembentukan CKPN Pada Periode Berjalan Establishment of ILA in current period
b. Pemulihan CKPN Pada Periode Berjalan Recovery of ILA in current period
CKPN Yang Digunakan Untuk Melakukan Hapus Buku Atas Tagihan Pada Periode BerjalanILA used for writing off receivables in current period
Pembentukan (Pemulihan) Lainnya Pada Periode BerjalanOther Establishment (Recovery) in current period
Saldo akhir CKPN / Impairment Losses Allowance - Ending Balance
1.
2.
3.
4.
96,852
33,755
37,730
3,975
(36,710)
-
97,872
41,209
7,762
8,538
776
(19,217)
-
30,530
47,174
62,981
63,021
40
(13,343)
-
96,852
58,840
27,091
27,254
163
(44,885)
-
41,209
158 159MANAJEMEN RISIKORISK MANAGEMENT
mnc bankLAPORAN TAHUNAN 2014 - ANNUAL REPORT 2014
RISIKO KREDITCREDIT RISK
Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Kategori Portofolio & Skala Peringkat; dan Pengungkapan Risiko Kredit Pihak Lawan
Disclosure of Net Claims by Portfolio Category & Rating; and Disclosure of Counterparty Credit Risk
Tabel 3.1.a. Pengungkapan Tagihan Bersih berdasarkan Kategori Portofolio dan Skala Peringkat – Bank secara Individual (dalam jutaan Rupiah)Tabel 3.1.a. Net Claims by Portfolio Category and Rating - Bank, Individually (in million Rupiah)
Kategori PortofolioPortofolio Category
Lembaga Pemeringkat
Ratings Agency
Tagihan Bersih (Tagihan Bersih)
Peringkat Jangka Panjang (Long term Rating) Peringkat Jangka Pendek (Short Term Rating)
Standard and Poor’s
Fitch Rating
Moody’s
PT Fitch Ratings
Indonesia
PT ICRAIndonesia
PT Pemeringkat
Efek Indonesia
Tagihan Kepada PemerintahReceivables from Government
Tagihan Kepada Entitas Sektor PublikReceivables from Public Sector Entities
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga InternasionalReceivables from Multilateral Development Bank and International Agency
Tagihan Kepada BankReceivables from Banks
Kredit Beragun Rumah TinggalResidential Property Collateralized Loans
Kredit Beragun Properti KomersialCommercial Property Collateralized Loans
Kredit Pegawai / Pensiunan Employee/ Retirement Loans
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio RitelReceivables from Microbusiness, Small Business and Retail Portfolio
Tagihan Kepada KorporasiReceivables from Corporation
Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo Due Receivables
Aset LainnyaAset Lainnya
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
2014
AAA AA+ s.d AA-
A+ s.d A-
BBB+ s.d BBB-
BB+ s.d BB-
B+ s.d B-
Kurang dari B-
A-1 A-2 A-3 Kurang dari A-3
Tanpa Peringkat
Total
AAA AA+ s.d AA-
A+ s.d A-
BBB+ s.d BBB-
BB+ s.d BB-
B+ s.d B-
Kurang dari B-
F1+ s.d F1 F2 F3 Kurang dari F3
Aaa Aa1 s.d Aa3
A1 s.d A3 Baa1 s.d Baa3
Ba1 s.d Ba3
B1 s.d B3 Kurang dari B3
P-1 P-2 P-3 Kurang dari P-3
AAA (idn) AA+(idn) s.d
AA-(idn)
A+(idn) s.d
A-(idn)
BBB+(idn) s.d
BBB-(idn)
BB+(idn) s.d
BB-(idn)
B+(idn) s.d
B-(idn)
Kurang dari
B-(idn)
F1+(idn) s.d
F1(idn)
F2(idn) F3(idn) Kurang dari
F3(idn)
[Idr]AAA [Idr]AA+ s.d
[Idr]AA-
[Idr]A+ s.d [Idr]A-
[Idr]BBB+ s.d
[Idr]BBB-
[Idr]BB+ s.d
[Idr]BB-
[Idr]B+ s.d
[Idr]B-
Kurang dari
[Idr]B-
[Idr]A1+ s.d
[Idr]A1
[Idr]A2+ s.d
[Idr]A2
[Idr]A3+ s.d [Idr]A3
Kurang dari
[Idr]A3
idAAA idAA+ s.d
idAA-
idA+ s.d idA-
idBBB+ s.d
idBBB-
idBB+ s.d
idBB-
idB+ s.d idB-
Kurang dari idB-
idA1 idA2 idA3 s.d
idA4
Kurang dari idA4
TOTAL
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1,980,526
-
-
913,918
4,760,987
7,655,431
1,980,526
-
-
913,918
4,760,987
7,655,431
Kategori Portofolio(Portfolio Category)
≤ 1 tahun > 1 thn - ≤ 5 thn
Notional AmountNotional Amount
> 5 thn
Tagihan DerivatifDerivative
Receivables
Kewajiban DerivatifDerivative Liabilities
Tagihan Bersih Sebelum MRKPre MRK Net Receivables
MRKMRK
Tagihan Bersih Setelah MRKPost MRK Net
Recevables
2014
Suku BungaInterest Rate
Nilai TukarExchange Rate
LainnyaOthers
1.
2.
3.
- - - - - - - -
164,690 - - 691 112 2,699 - 2,699
- - - - - - - -
164,690 - - 691 112 2,699 - 2,699TOTAL
Tabel 3.2.a. Pengungkapan Risiko Kredit Pihak Lawan: Transaksi Derivatif (dalam jutaan Rupiah)Tabel 3.2.a. Disclosure of Counterparty Credit Risk : Derivative Transactions - Bank, Individually (in million Rupiah)
Kategori PortofolioPortofolio Category
Lembaga Pemeringkat
Ratings Agency
Tagihan Bersih (Tagihan Bersih)
Peringkat Jangka Panjang (Long term Rating) Peringkat Jangka Pendek (Short Term Rating)
Standard and Poor’s
Fitch Rating
Moody’s
PT Fitch Ratings
Indonesia
PT ICRAIndonesia
PT Pemeringkat
Efek Indonesia
Tagihan Kepada PemerintahReceivables from Government
Tagihan Kepada Entitas Sektor PublikReceivables from Public Sector Entities
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga InternasionalReceivables from Multilateral Development Bank and International Agency
Tagihan Kepada BankReceivables from Banks
Kredit Beragun Rumah TinggalResidential Property Collateralized Loans
Kredit Beragun Properti KomersialCommercial Property Collateralized Loans
Kredit Pegawai / Pensiunan Employee/ Retirement Loans
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio RitelReceivables from Microbusiness, Small Business and Retail Portfolio
Tagihan Kepada KorporasiReceivables from Corporation
Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo Due Receivables
Aset LainnyaAset Lainnya
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
2013
AAA AA+ s.d AA-
A+ s.d A-
BBB+ s.d BBB-
BB+ s.d BB-
B+ s.d B-
Kurang dari B-
A-1 A-2 A-3 Kurang dari A-3
Tanpa Peringkat
Total
AAA AA+ s.d AA-
A+ s.d A-
BBB+ s.d BBB-
BB+ s.d BB-
B+ s.d B-
Kurang dari B-
F1+ s.d F1 F2 F3 Kurang dari F3
Aaa Aa1 s.d Aa3
A1 s.d A3 Baa1 s.d Baa3
Ba1 s.d Ba3
B1 s.d B3 Kurang dari B3
P-1 P-2 P-3 Kurang dari P-3
AAA (idn) AA+(idn) s.d
AA-(idn)
A+(idn) s.d
A-(idn)
BBB+(idn) s.d
BBB-(idn)
BB+(idn) s.d
BB-(idn)
B+(idn) s.d
B-(idn)
Kurang dari
B-(idn)
F1+(idn) s.d
F1(idn)
F2(idn) F3(idn) Kurang dari
F3(idn)
[Idr]AAA [Idr]AA+ s.d
[Idr]AA-
[Idr]A+ s.d [Idr]A-
[Idr]BBB+ s.d
[Idr]BBB-
[Idr]BB+ s.d
[Idr]BB-
[Idr]B+ s.d
[Idr]B-
Kurang dari
[Idr]B-
[Idr]A1+ s.d
[Idr]A1
[Idr]A2+ s.d
[Idr]A2
[Idr]A3+ s.d [Idr]A3
Kurang dari
[Idr]A3
idAAA idAA+ s.d
idAA-
idA+ s.d idA-
idBBB+ s.d
idBBB-
idBB+ s.d
idBB-
idB+ s.d idB-
Kurang dari idB-
idA1 idA2 idA3 s.d
idA4
Kurang dari idA4
TOTAL
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
31,844
31,844
-
-
-
-
6,214
6,214
-
-
-
-
10,069
10,069
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1,813,779
20,946
-
548,589
3,982,924
6,366,237
1,813,779
20,946
-
548,589
4,031,051
6,414,364
Tabel 3.1.a. Pengungkapan Tagihan Bersih berdasarkan Kategori Portofolio dan Skala Peringkat – Bank secara Individual (dalam jutaan rupiah)Net Claims by Portfolio Category and Rating - Bank, Individually (in million Rupiah)
Kategori Portofolio(Portfolio Category)
≤ 1 tahun > 1 thn - ≤ 5 thn
Notional AmountNotional Amount
> 5 thn
Tagihan DerivatifDerivative
Receivables
Kewajiban DerivatifDerivative Liabilities
Tagihan Bersih Sebelum MRKPre MRK Net Receivables
MRKMRK
Tagihan Bersih Setelah MRKPost MRK Net Receivables
2013
Suku BungaInterest Rate
Nilai TukarExchange Rate
LainnyaOthers
1.
2.
3.
- - - - - - - -
170,952 - - 1,842 1,009 3,551 - 3,551
- - - - - - - -
170,952 - - 1,842 1,009 3,551 - 3,551TOTAL
Tabel 3.2.a. Pengungkapan Risiko Kredit Pihak Lawan: Transaksi Derivatif (dalam jutaan Rupiah)Tabel 3.2.a. Disclosure of Counterparty Credit Risk : Derivative Transactions - Bank, Individually (in million Rupiah)
160 161MANAJEMEN RISIKORISK MANAGEMENT
mnc bankLAPORAN TAHUNAN 2014 - ANNUAL REPORT 2014
Pengungkapan Mitigasi Risiko Kredit dengan Menggunakan Pendekatan Standar
Teknik mitigasi risiko kredit yang diterapkan oleh Bank
adalah teknik mitigasi risiko berupa agunan. Jenis agunan
keuangan yang diterima oleh Bank adalah berupa uang
tunai yang disimpan pada Bank, giro, tabungan, dan
deposito yang diterbitkan oleh Bank.
Terkait agunan yang diterima oleh Bank seperti yang
disebutkan sebelumnya, untuk menilai dan mengelola
agunan tersebut Bank telah memiliki kebijakan dan
prosedur terkait agunan tunai.
Sejauh ini Bank tidak melakukan teknik mitigasi risiko
kredit dengan menggunakan garansi, dan atau jaminan
atau asuransi kredit. Karena Bank tidak menggunakan
teknik mitigasi risiko garansi dan penjaminan atau asuransi
kredit, maka seluruh konsentrasi berada pada teknik
mitigasi risiko kredit berupa agunan.
Disclosure of Credit Risk Mitigation using the Standardized Approach
Credit risk mitigation technique applied by the Bank is the
use of collaterals. The types of financial collateral accepted
by the Bank are those in the form of cash deposited in
the Bank, demand deposits, savings, and time deposits
issued by the Bank.
In relation to the collaterals accepted by the Bank as
mentioned earlier, to assess and manage these collaterals
the Bank has certain policies and procedures related to
cash collaterals.
So far, the Bank does not undertake credit risk mitigation
techniques using guarantees and / or loan insurance.
Since the Bank does not employ risk mitigation techniques
using guarantee and / or loan insurance, risk concentration
is entirely on the credit risk mitigation technique that uses
collaterals.
RISIKO KREDITCREDIT RISK
Tabel 4.1.a Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Bobot Risiko Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit (dalam jutaan rupiah) - Eksposur NeracaTable 4.1.a Net Claims based on Risk Weighting, taking into account the credit Risk Mitigation Impact - Bank, Individually (in Millions Rupiah) - Balance Sheet Exposure
Tabel 4.1.a Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Bobot Risiko Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit (dalam jutaan rupiah) - Eksposur NeracaTable 4.1.a Net Claims based on Risk Weighting, taking into account the credit Risk Mitigation Impact - Bank, Individually (in Millions Rupiah) - Balance Sheet Exposure
Kategori Portfolio(Portfolio Category)
Tagihan Bersih Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko KreditNet Receivables Accounting Credit Risk Mitigation Impact
0% 20% 35% 40% 45% 50% 75% 100% 150% Lainnya ATMR Beban Modal (ATMR x 8%)
2014
Tagihan Kepada PemerintahInvoice to Government
Tagihan Kepada Entitas Sektor PublikInvoice to Public Sector Entity
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga InternasionalInvoice to Multilateral Developmental Banks and International Companies
Tagihan Kepada BankInvoice to Banks
Kredit Beragun Rumah TinggalPersonal Property Mortgages
Kredit Beragun Properti KomersialCommercial Property Mortgages
Kredit Pegawai / PensiunanRetirements / Pensions
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio RitelInvoice to Micro Businesses, Small Businesses and Retail Portfolios
Tagihan Kepada KorporasiInvoice to Corporates
Tagihan yang telah Jatuh TempoPast Due Date Invoices
Aset LainnyaOther assets
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
149,967
-
-
-
-
4,434
-
-
154,401
-
-
-
-
57,841
-
-
-
-
-
-
57,841
-
-
-
-
66,601
-
-
-
-
-
-
66,601
-
-
-
-
10
-
-
-
-
-
-
10
-
-
-
79,707
-
-
85,175
-
975
-
-
165,857
-
-
-
-
-
-
-
607,778
-
-
-
607,778
-
-
-
-
-
108,625
-
-
4,398,085
16,496
103,321
4,626,528
-
-
-
-
-
-
-
-
-
290,691
28,127
318,818
-
-
-
69,847
46,889
108,625
42,588
455,834
4,399,459
452,533
145,512
5,721,287
-
-
-
5,588
3,751
8,690
3,407
36,467
351,957
36,203
11,641
457,703Total Eksposur Neraca / Balance Sheet Exposure
Eksposur NeracaEksposur Neraca
A.
Kategori Portfolio(Portfolio Category)
Tagihan Bersih Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko KreditNet Receivables Accounting Credit Risk Mitigation Impact
0% 20% 35% 40% 45% 50% 75% 100% 150% Lainnya ATMR Beban Modal (ATMR x 8%)
2013
Tagihan Kepada PemerintahInvoice to Government
Tagihan Kepada Entitas Sektor PublikInvoice to Public Sector Entity
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga InternasionalInvoice to Multilateral Developmental Banks and International Companies
Tagihan Kepada BankInvoice to Banks
Kredit Beragun Rumah TinggalPersonal Property Mortgages
Kredit Beragun Properti KomersialCommercial Property Mortgages
Kredit Pegawai / PensiunanRetirements / Pensions
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio RitelInvoice to Micro Businesses, Small Businesses and Retail Portfolios
Tagihan Kepada KorporasiInvoice to Corporates
Tagihan yang telah Jatuh TempoPast Due Date Invoices
Aset LainnyaOther assets
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
1,813,779
-
-
-
-
-
-
-
-
-
72,732
1,886,511
-
-
-
504,295
-
-
-
-
31,844
-
-
536,139
-
-
-
-
190,472
-
-
-
-
-
-
190,472
-
-
-
-
279,976
-
-
-
-
-
-
279,976
-
-
-
-
47
-
-
-
-
-
-
47
-
20,931
-
34,014
-
-
169,357
-
6,214
-
-
230,516
-
-
-
-
-
-
-
853,203
-
-
-
853,203
-
-
-
-
-
121,958
-
-
3,223,577
71,962
112,637
3,530,134
-
-
-
-
-
-
-
-
-
67,744
24,068
91,812
-
10,466
-
117,866
178,677
121,958
84,679
639,902
3,233,053
173,578
148,739
4,708,917
-
837
-
9,429
14,294
9,757
6,774
51,192
258,644
13,886
11,899
376,713Total Eksposur Neraca / Balance Sheet Exposure
Eksposur NeracaEksposur NeracaA.
162 163MANAJEMEN RISIKORISK MANAGEMENT
mnc bankLAPORAN TAHUNAN 2014 - ANNUAL REPORT 2014
RISIKO KREDITCREDIT RISK
Tabel 4.1.a Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Bobot Risiko Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit (dalam jutaan rupiah) - Eksposur Kewajiban Komitmen/Kontinjensi pada Transaksi Rekening AdministratifTable 4.1.a Net Claims Based on Risk Weighting, Taking into Account (in million Rupiah) the Credit Risk Mitigation Impact - Bank, Individually - Commitment Liability Exposure/ Contingencies on Administrative Account Transactions
Tabel 4.1.a Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Bobot Risiko Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit (dalam jutaan rupiah) - Eksposur Kewajiban Komitmen/Kontinjensi pada Transaksi Rekening AdministratifTable 4.1.a Net Claims Based on Risk Weighting, Taking into Account (in million Rupiah) the Credit Risk Mitigation Impact - Bank, Individually - Commitment Liability Exposure/ Contingencies on Administrative Account Transactions
Kategori Portfolio(Portfolio Category)
Tagihan Bersih Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko KreditNet Receivables Accounting Credit Risk Mitigation Impact
0% 20% 35% 40% 45% 50% 75% 100% 150% Lainnya ATMRBeban Modal
Capital Expenses (ATMR x 8%)
2014
Tagihan Kepada PemerintahReceivables from Government
Tagihan Kepada Entitas Sektor PublikReceivables from Public Sector Entity
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga InternasionalReceivables from Multilateral Developmental Banks and International Companies
Tagihan Kepada BankReceivables from Banks
Kredit Beragun Rumah TinggalResidential Property Collateralized Loans
Kredit Beragun Properti KomersialCommercial Property Collateralized Loans
Kredit Pegawai / PensiunanEmployee/Retirement Loans
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portfolio RitelReceivables from Micro Businesses, Small Businesses and Retail Portfolios
Tagihan Kepada KorporasiReceivables from Corporation
Tagihan yang telah Jatuh TempoDue Receivables
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1,334
-
-
-
-
-
-
1,334
-
-
-
-
-
-
-
45,425
-
-
45,425
-
-
-
-
-
-
-
-
151,675
-
151,675
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
667
-
-
-
34,069
151,675
-
186,411
-
-
-
53
-
-
-
2,725
12,134
-
14,913Total Eksposur TRA / Total TRA Exposure
Eksposur Kewajiban Komitmen/Kontinjensi pada Transaksi Rekening Administratif ( Commitment Liability Exposure/ Contingencies on Administrative B.
Kategori Portfolio(Portfolio Category)
Tagihan Bersih Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko KreditNet Receivables Accounting Credit Risk Mitigation Impact
0% 20% 35% 40% 45% 50% 75% 100% 150% Lainnya ATMRBeban Modal
Capital Expenses (ATMR x 8%)
2013
Tagihan Kepada PemerintahReceivables from Government
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Receivables from Public Sector Entity
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga InternasionalReceivables from Multilateral Developmental Banks and International Companies
Tagihan Kepada BankReceivables from Banks
Kredit Beragun Rumah TinggalResidential Property Collateralized Loans
Kredit Beragun Properti KomersialCommercial Property Collateralized Loans
Kredit Pegawai / PensiunanEmployee/ Retirements Loans
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portfolio RitelReceivables from Micro Businesses, Small Businesses and Retail Portfolios
Tagihan Kepada KorporasiReceivables from Corporates
Tagihan yang telah Jatuh TempoDue Receivables
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
15
-
1,709
-
-
-
-
500
-
2,224
-
-
-
-
-
-
-
4,938
-
-
4,938
-
-
-
-
-
-
-
-
324,458
-
324,458
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
8
-
855
-
-
-
3,704
324,708
-
329,274
-
1
-
68
-
-
-
296
25,977
-
26,342Total Eksposur TRA / Total TRA Exposure
Eksposur Kewajiban Komitmen/Kontinjensi pada Transaksi Rekening Administratif ( Commitment Liability Exposure/ Contingencies on Administrative Account Transactions ) B.
Tabel 4.1.a Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Bobot Risiko Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit (dalam jutaan Rupiah) - Eksposur akibat Kegagalan Pihak LawanTable 4.1.a Net Claims Based on Risk Weighting, Taking into Account (in million Rupiah)the Credit Risk Mitigation Impact - Bank, Individually - Counterparty Credit Risk Exposure
Tabel 4.1.a Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Bobot Risiko Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit (dalam jutaan Rupiah) - Eksposur akibat Kegagalan Pihak LawanTable 4.1.a Net Claims Based on Risk Weighting, Taking into Account (in million Rupiah)the Credit Risk Mitigation Impact - Bank, Individually - Counterparty Credit Risk Exposure
Kategori Portfolio(Portfolio Category)
Tagihan Bersih Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko KreditNet Receivables Accounting Credit Risk Mitigation Impact
0% 20% 35% 40% 45% 50% 75% 100% 150% Lainnya ATMRBeban Modal
Capital Expenses (ATMR x 8%)
2014
Tagihan Kepada PemerintahReceivables from Government
Tagihan Kepada Entitas Sektor PublikReceivables from Public Sector Entity
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga InternasionalReceivables from Multilateral Developmental Banks and International Companies
Tagihan Kepada BankReceivables from Banks
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portfolio RitelReceivables from Micro Businesses, Small Businesses and Retail Portfolios
Tagihan Kepada KorporasiReceivables from Corporation
1.
2.
3.
4.
5.
6.
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
3,334
-
-
3,334
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
4
4
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
667
-
4
671
-
-
-
54
-
-
54Total Eksposur Counterparty Credit Risk/Total Counter Party Credit Risk Exposure
Eksposur akibat Kegagalan Pihak Lawan (Counterparty Credit Risk Exposure) C.
Kategori Portfolio(Portfolio Category)
Tagihan Bersih Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko KreditNet Receivables Accounting Credit Risk Mitigation Impact
0% 20% 35% 40% 45% 50% 75% 100% 150% Lainnya ATMRBeban Modal
Capital Expenses (ATMR x 8%)
2013
Tagihan Kepada PemerintahReceivables from Government
Tagihan Kepada Entitas Sektor PublikReceivables from Public Sector Entity
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga InternasionalReceivables from Multilateral Developmental Banks and International Companies
Tagihan Kepada BankReceivables from Banks
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portfolio RitelReceivables from Micro Businesses, Small Businesses and Retail Portfolios
Tagihan Kepada KorporasiReceivables from Corporation
1.
2.
3.
4.
5.
6.
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
3,551
-
-
3,551
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
710
-
-
710
-
-
-
57
-
-
57Total Eksposur Counterparty Credit Risk/ Total Counter Party Credit Risk Exposure
Eksposur akibat Kegagalan Pihak Lawan (Counterparty Credit Risk Exposure) C.
164 165MANAJEMEN RISIKORISK MANAGEMENT
mnc bankLAPORAN TAHUNAN 2014 - ANNUAL REPORT 2014
RISIKO KREDITCREDIT RISK
Tabel 4.2.a Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Bobot Risiko Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit (dalam jutaan rupiah) - Eksposur NeracaTable 4.2.a Net Claims based on Risk Weighting, taking into account the credit Risk Mitigation Impact - Bank, Individually (in Millions Rupiah) - Balance Sheet Exposure
Kategori Portofolio(Portfolio Category)
Bagian Yang Dijamin DenganPart Guaranteed byTagihan Bersih
Net Receivables AgunanCollateral
GaransiGuarantee
Asuransi KreditLoan Insurance
LainnyaOthers
Bagian Yang Tidak Dijamin
Part Not Guaranteed
2014
Tagihan Kepada PemerintahInvoice to Government
Tagihan Kepada Entitas Sektor PublikInvoice to Public Sector Entity
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga InternasionalInvoice to Multilateral Developmental Banks and International Companies
Tagihan Kepada BankInvoice to Banks
Kredit Beragun Rumah TinggalPersonal Property Mortgages
Kredit Beragun Properti KomersialCommercial Property Mortgages
Kredit Pegawai / PensiunanRetirements / Pensions
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio RitelInvoice to Micro Businesses, Small Businesses and Retail Portfolios
Tagihan Kepada KorporasiInvoice to Corporates
Tagihan yang telah Jatuh TempoPast Due Date Invoices
Aset LainnyaOther assets
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
1,980,526 - - - 1,980,526
- - - - -
- - - - -
909,251 6,718 - - 902,533
331,786 - - - 331,786
108,625 - - - 108,625
170,350 - - - 170,350
810,371 7,063 - - 803,308
4,609,308 417,368 - - 4,191,940
210,290 - - - 210,290
213,628 - - - 213,628
9,344,135 431,149 - - 8,912,986Total Eksposur Neraca / Total Balance Sheet Exposure
Eksposur NeracaBalance Sheet Exposure
A.
Tabel 4.2.a Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Bobot Risiko Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit (dalam jutaan rupiah) - Eksposur NeracaTable 4.2.a Net Claims based on Risk Weighting, taking into account the credit Risk Mitigation Impact - Bank, Individually (in Millions Rupiah) - Balance Sheet Exposure
Kategori Portofolio(Portfolio Category)
Bagian Yang Dijamin DenganPart Guaranteed byTagihan Bersih
Net Receivables AgunanCollateral
GaransiGuarantee
Asuransi KreditLoan Insurance
LainnyaOthers
Bagian Yang Tidak Dijamin
Part Not Guaranteed
2013
Tagihan Kepada PemerintahInvoice to Government
Tagihan Kepada Entitas Sektor PublikInvoice to Public Sector Entity
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga InternasionalInvoice to Multilateral Developmental Banks and International Companies
Tagihan Kepada BankInvoice to Banks
Kredit Beragun Rumah TinggalPersonal Property Mortgages
Kredit Beragun Properti KomersialCommercial Property Mortgages
Kredit Pegawai / PensiunanRetirements / Pensions
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio RitelInvoice to Micro Businesses, Small Businesses and Retail Portfolios
Tagihan Kepada KorporasiInvoice to Corporates
Tagihan yang telah Jatuh TempoPast Due Date Invoices
Aset LainnyaOther assets
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
1,813,779 - - - 1,813,779
20,931 - - - 20,931
- - - - -
543,329 5,020 - - 538,309
470,531 36 - - 470,495
146,802 24,844 - - 121,958
169,357 - - - 169,357
868,688 15,485 - - 853,203
3,706,093 519,457 - - 3,186,636
139,706 71,942 - - 67,764
209,437 - - - 209,437
8,088,653 636,784 - - 7,451,869Total Eksposur Neraca / Total Balance Sheet Exposure
Eksposur NeracaBalance Sheet Exposure
A.
Tabel 4.2.a Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Bobot Risiko Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit (dalam jutaan rupiah) - Eksposur Kewajiban Komitmen/Kontinjensi pada Transaksi Rekening AdministratifTable 4.2.a Net Claims Based on Risk Weighting, Taking into Account (in million Rupiah) the Credit Risk Mitigation Impact - Bank, Individually - Commitment Liability Exposure/ Contingencies on Administrative Account Transactions
Kategori Portofolio(Portfolio Category)
Bagian Yang Dijamin DenganPart Guaranteed byTagihan Bersih
Net Receivables AgunanCollateral
GaransiGuarantee
Asuransi KreditLoan Insurance
LainnyaOthers
Bagian Yang Tidak Dijamin
Part Not Guaranteed
2014
Tagihan Kepada PemerintahInvoice to Government
Tagihan Kepada Entitas Sektor PublikInvoice to Public Sector Entity
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga InternasionalInvoice to Multilateral Developmental Banks and International Companies
Tagihan Kepada BankInvoice to Banks
Kredit Beragun Rumah TinggalPersonal Property Mortgages
Kredit Beragun Properti KomersialCommercial Property Mortgages
Kredit Pegawai / PensiunanRetirements / Pensions
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio RitelInvoice to Micro Businesses, Small Businesses and Retail Portfolios
Tagihan Kepada KorporasiInvoice to Corporates
Tagihan yang telah Jatuh TempoPast Due Date Invoices
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
- - - - -
- - - - -
- - - - -
2,668 - - - 2,668
- - - - -
- - - - -
- - - - -
10,943 - - - 10,943
390,692 - - - 390,692
- - - - -
404,303 - - - 404,303Total Eksposur TRA / Total TRA Exposure
Eksposur Kewajiban Komitmen/Kontinjensi pada Transaksi Rekening Administratif ( Commitment Liability Exposure/ Contingencies on Administrative Account Transactions )
B.
Tabel 4.2.a Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Bobot Risiko Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit (dalam jutaan rupiah) - Eksposur Kewajiban Komitmen/Kontinjensi pada Transaksi Rekening AdministratifTable 4.2.a Net Claims Based on Risk Weighting, Taking into Account (in million Rupiah) the Credit Risk Mitigation Impact - Bank, Individually - Commitment Liability Exposure/ Contingencies on Administrative Account Transactions
Kategori Portofolio(Portfolio Category)
Bagian Yang Dijamin DenganPart Guaranteed byTagihan Bersih
Net Receivables AgunanCollateral
GaransiGuarantee
Asuransi KreditLoan Insurance
LainnyaOthers
Bagian Yang Tidak Dijamin
Part Not Guaranteed
2013
Tagihan Kepada PemerintahInvoice to Government
Tagihan Kepada Entitas Sektor PublikInvoice to Public Sector Entity
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga InternasionalInvoice to Multilateral Developmental Banks and International Companies
Tagihan Kepada BankInvoice to Banks
Kredit Beragun Rumah TinggalPersonal Property Mortgages
Kredit Beragun Properti KomersialCommercial Property Mortgages
Kredit Pegawai / PensiunanRetirements / Pensions
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio RitelInvoice to Micro Businesses, Small Businesses and Retail Portfolios
Tagihan Kepada KorporasiInvoice to Corporates
Tagihan yang telah Jatuh TempoPast Due Date Invoices
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
- - - - -
15 - - - 15
- - - - -
1,709 - - - 1,709
- - - - -
- - - - -
- - - - -
4,938 - - - 4,938
324,958 - - - 324,958
- - - - -
331,620 - - - 331,620Total Eksposur TRA / Total TRA Exposure
Eksposur Kewajiban Komitmen/Kontinjensi pada Transaksi Rekening Administratif ( Commitment Liability Exposure/ Contingencies on Administrative Account Transactions )
B.
166 167MANAJEMEN RISIKORISK MANAGEMENT
mnc bankLAPORAN TAHUNAN 2014 - ANNUAL REPORT 2014
RISIKO KREDITCREDIT RISK
Tabel 4.2.a Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Bobot Risiko Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit (dalam jutaan Rupiah) - Eksposur akibat Kegagalan Pihak LawanTable 4.2.a Net Claims Based on Risk Weighting, Taking into Account (in million Rupiah)the Credit Risk Mitigation Impact - Bank, Individually - Counterparty Credit Risk Exposure
Kategori Portofolio(Portfolio Category)
Bagian Yang Dijamin DenganPart Guaranteed byTagihan Bersih
Net Receivables AgunanCollateral
GaransiGuarantee
Asuransi KreditLoan Insurance
LainnyaOthers
Bagian Yang Tidak Dijamin
Part Not Guaranteed
2014
Tagihan Kepada PemerintahInvoice to Government
Tagihan Kepada Entitas Sektor PublikInvoice to Public Sector Entity
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga InternasionalInvoice to Multilateral Developmental Banks and International Companies
Tagihan Kepada BankInvoice to Banks
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio RitelInvoice to Micro Businesses, Small Businesses and Retail Portfolios
Tagihan Kepada KorporasiInvoice to Corporates
1.
2.
3.
4.
5.
6.
- - - - -
- - - - -
- - - - -
2,699 - - - 2,699
- - - - -
- - - - -
2,699 - - - 2,699Total Eksposur Counterparty Credit Risk/Total Counter Party Credit Risk Exposure
Eksposur akibat Kegagalan Pihak Lawan (Counterparty Credit Risk Exposure) C.
Tabel 4.2.a Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Bobot Risiko Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit (dalam jutaan Rupiah) - Eksposur akibat Kegagalan Pihak LawanTable 4.2.a Net Claims Based on Risk Weighting, Taking into Account (in million Rupiah)the Credit Risk Mitigation Impact - Bank, Individually - Counterparty Credit Risk Exposure
Kategori Portofolio(Portfolio Category)
Bagian Yang Dijamin DenganPart Guaranteed byTagihan Bersih
Net Receivables AgunanCollateral
GaransiGuarantee
Asuransi KreditLoan Insurance
LainnyaOthers
Bagian Yang Tidak Dijamin
Part Not Guaranteed
2013
Tagihan Kepada PemerintahInvoice to Government
Tagihan Kepada Entitas Sektor PublikInvoice to Public Sector Entity
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga InternasionalInvoice to Multilateral Developmental Banks and International Companies
Tagihan Kepada BankInvoice to Banks
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio RitelInvoice to Micro Businesses, Small Businesses and Retail Portfolios
Tagihan Kepada KorporasiInvoice to Corporates
1.
2.
3.
4.
5.
6.
- - - - -
- - - - -
- - - - -
3,551 - - - 3,551
- - - - -
- - - - -
3,551 - - - 3,551Total Eksposur Counterparty Credit Risk/Total Counter Party Credit Risk Exposure
Eksposur akibat Kegagalan Pihak Lawan (Counterparty Credit Risk Exposure) C.
Tabel 4.2.a Pengungkapan Tagihan Bersih dan Teknik Mitigasi Risiko Kredit - Bank Secara Individual (dalam jutaan Rupiah)Table 4.2.a Net Claims and Credit Risk Mitigation Technicque - Bank, Individually (in million Rupiah)
Tabel 4.2.a Pengungkapan Tagihan Bersih dan Teknik Mitigasi Risiko Kredit - Bank Secara Individual (dalam jutaan Rupiah)Table 4.2.a Net Claims and Credit Risk Mitigation Technicque - Bank, Individually (in million Rupiah)
Kategori Portofolio(Portfolio Category)
Bagian Yang Dijamin DenganPart Guaranteed byTagihan Bersih
Net Receivables AgunanCollateral
GaransiGuarantee
Asuransi KreditLoan Insurance
LainnyaOthers
Bagian Yang Tidak Dijamin
Part Not Guaranteed
2014
Total Eksposur NeracaTotal Balance Sheet Exposure
Total Eksposur Kewajiban Komitmen/Kontinjensi pada Transaksi Rekening AdministratifTotal TRA Exposure
Total Eksposur Counterparty Credit RiskTotal Counterparty Credit Risk Exposure
A.
B.
C.
9,344,135 431,149 - - 8,912,986
404.303 - - - 404.303
2,699 - - - 2,699
9,751,137 431,149 - - 9,319,988Total (A+B+C)
Kategori Portofolio(Portfolio Category)
Bagian Yang Dijamin DenganBagian Yang Dijamin DenganTagihan Bersih
Net Receivables AgunanCollateral
GaransiGuarantee
Asuransi KreditLoan Insurance
LainnyaOthers
Bagian Yang Tidak Dijamin
Part Not Guaranteed
2013
Total Eksposur NeracaTotal Balance Sheet Exposure
Total Eksposur Kewajiban Komitmen/Kontinjensi pada Transaksi Rekening AdministratifTotal TRA Exposure
Total Eksposur Counterparty Credit RiskTotal Counterparty Credit Risk Exposure
A.
B.
C.
8,088,653 636,784 - - 7,451,869
331,620 - - - 331,620
3,551 - - - 3,551
8,423,824 636,784 - - 7,787,040Total (A+B+C)
168 169MANAJEMEN RISIKORISK MANAGEMENT
mnc bankLAPORAN TAHUNAN 2014 - ANNUAL REPORT 2014
Pengungkapan kuantitatif Perhitungan ATMR Risiko Kredit
Pendekatan Standar sebagaimana dimaksud pada Tabel
6.1.1, 6.1.2, 6.1.3 & 6.1.7. Per 31 Desember 2014 MNC
Bank tidak melakukan aktivitas setelmen dan sekuritisasi
aset.
The quantitative disclosure on Credit Risk RWA Calculation
using the Standardized Approach is presented in Tables
6.1.1, 6.1.2, 6.1.3 & 6.1.7. At 31 December 2014, MNC
Bank was not engaged in any asset securitization and
settlement activity.
RISIKO KREDITCREDIT RISK
Tabel 6.1.1. Pengungkapan Eksposur Aset di Neraca (dalam jutaan Rupiah)Tabel 6.1.1. Exposure to Assets in the Balance Sheet - Bank, Individually (in million Rupiah)
Kategori Portfolio(Portfolio Category) Tagihan Bersih
Net Receivables
ATMR Sebelum MRKPre MRK RWK
ATMR Setelah MRK
Post RMK RWKTagihan BersihNet Receivables
ATMR Sebelum MRKPre RMK RWK
ATMR Setelah MRK
Post RMK RWK
2014 2013
Tagihan Kepada PemerintahReceivables from Government
Tagihan Kepada Entitas Sektor PublikReceivables from Public Sector Entity
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga InternasionalReceivables from Multilateral Developmental Banks and International Companies
Tagihan Kepada BankReceivables from Banks
Kredit Beragun Rumah TinggalResidential Property Collateralized Loans
Kredit Beragun Properti KomersialCommercial Property Collateralized Loans
Kredit Pegawai / PensiunanEmployee/ Retirement Loans
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portfolio RitelReceivables from Micro Businesses, Small Businesses and Retail Portfolios
Tagihan Kepada KorporasiReceivables from Corporation
Tagihan yang telah Jatuh TempoDue Receivables
Aset LainnyaOther Assets
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
1,980,526
-
-
909,251
331,786
108,625
170,350
810,371
4,609,308
210,290
213,628
9,344,135
-
-
-
229,674
124,452
108,625
85,175
607,778
4,590,597
307,187
131,448
6,184,938
-
-
-
69,847
46,889
108,625
42,588
455,834
4,399,459
452,533
145,512
5,721,287
1,813,779
20,931
-
543,329
470,531
146,802
169,357
868,688
3,706,092
139,706
209,437
8,088,651
-
10,465
-
120,376
178,689
146,802
84,678
651,516
3,677,511
209,448
148,739
5,228,224
-
10,465
-
117,866
178,677
121,958
84,678
639,902
3,233,052
173,578
148,739
4,708,915 TOTAL
Tabel 6.1.2. Pengungkapan Eksposur Kewajiban Komitmen/ Kontinjensi pada Transaksi Rekening Administratif (dalam jutaan Rupiah)Tabel 6.1.2. Disclosure of Exposure to Commitment/ Contingencies Liabilities in Administrative Account Transactions - Bank, Individually (in million Rupiah)
Kategori Portfolio(Portfolio Category) Tagihan Bersih
Net Receivables
ATMR Sebelum MRKPre MRK RWA
ATMR Setelah MRK
Post MRK RWATagihan Bersih
Net Receivables
ATMR Sebelum MRKPre RMK RWA
ATMR Setelah MRK
Post MRK RWA
2014 2013
Tagihan Kepada PemerintahReceivables from Government
Tagihan Kepada Entitas Sektor PublikReceivables from Public Sector Entity
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga InternasionalReceivables from Multilateral Development Banks and International Companies
Tagihan Kepada BankReceivables from Banks
Kredit Beragun Rumah TinggalResidential Property Collateralized Loans
Kredit Beragun Properti KomersialCommercial Property Collateralized Loans
Kredit Pegawai / PensiunanEmployee/ Retirement Loans
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portfolio RitelReceivables from Micro Businesses, Small Businesses and Retail Portfolios
Tagihan Kepada KorporasiReceivables from Corporation
Tagihan yang telah Jatuh TempoDue Receivables
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
-
-
-
2,668
-
-
-
45,425
356,210
-
404,303
-
-
-
667
-
-
-
34,069
151,675
-
186,411
-
-
-
667
-
-
-
34,069
151,675
-
186,411
-
15
-
1,709
-
-
-
4,938
324,958
-
331,620
-
8
-
854
-
-
-
3,703
324,708
-
329,273
-
8
-
854
-
-
-
3,703
324,708
-
329,273TOTAL
Kategori Portfolio(Portfolio Category) Tagihan Bersih
Net Receivables
ATMR Sebelum MRKPre MRK RWA
ATMR Setelah MRK
Post MRK RWATagihan Bersih
Net Receivables
ATMR Sebelum MRKPre MRK RWA
ATMR Setelah MRK
Post MRK RWA
2014 2013
Tagihan Kepada PemerintahReceivables from Government
Tagihan Kepada Entitas Sektor PublikReceivables from Public Sector Entity
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga InternasionalReceivables from Multilateral Developmental Banks and International Companies
Tagihan Kepada BankReceivables from Banks
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portfolio RitelReceivables from Micro Businesses, Small Businesses and Retail Portfolios
Tagihan Kepada KorporasiReceivables from Corporation
1.
2.
3.
4.
5.
6.
-
-
-
2,695
-
4
2,699
-
-
-
667
-
4
671
-
-
-
667
-
4
671
-
-
-
3,551
-
-
3,551
-
-
-
710
-
-
710
-
-
-
710
-
-
710 TOTAL
Tabel 6.1.3. Pengungkapan Eksposur yang Menimbulkan Risiko Kredit akibat Kegagalan Pihak Lawan (dalam jutaan Rupiah)Tabel 6.1.3. Disclosure of Exposure Bearing Credit Risk due to Counterparty Credit Risk - Bank, Individually (in million Rupiah)
Tabel 6.1.7. Pengungkapan Total Pengukuran Risiko Kredit (dalam jutaan Rupiah)Tabel 6.1.7. Disclosure of Total Credit Risk Measurement (in million Rupiah)
2014 2013
TOTAL ATMR RISIKO KREDITTOTAL CREDIT RISK RWA
TOTAL FAKTOR PENGURANG MODALTOTAL CAPITAL IMPAIRMENT
1.
2.
5,908,369
-
5,038,897
-
170 171MANAJEMEN RISIKORISK MANAGEMENT
mnc bankLAPORAN TAHUNAN 2014 - ANNUAL REPORT 2014
RISIKO PASAR
Organisasi Manajemen Risiko PasarDalam pelaksanaan pengelolaan risiko pasar, Bank
menerapkan prinsip segregation of Duties front office
(Treasury, melaksanakan transaksi trading), middle office
(Risk Management, melaksanakan proses manajemen
risiko, menyusun kebijakan dan prosedur ), dan back office
(Treasury operation, melaksanakan proses settlement
transaksi).
Pengelolaan portofolio trading book dan banking book serta metodologi valuasi yang digunakanPengelolaan transaksi trading dengan menetapkan dan
pemantauan limit-limit yang telah ditetapkan, seperti limit
Counterparty, Limit Treasury Group, Limit dealer, Limit
MAT (Management Action Trigger) dan Limit Stop Loss.
Untuk menunjang pemantauan eksposur risiko dengan
cepat dan tepat, Bank telah menggunakan OPICS
Treasury system. System tersebut meng-integrasikan
front office (Treasury), middle office (Risk Management ),
dan back office (Treasury operation). Dengan demikian
proses pemantauan risiko pada aktivitas Treasury dapat
dilakukan dengan lebih baik, serta memudahkan bank
dalam memantau limit-limit yang telah tetapkan.
Bank menggunakan standar model untuk menghitung
dan memantau risiko pasar yang meliputi risiko suku
bunga, risiko valuta asing dan risiko surat berharga
(bonds) yang konsisten sesuai Peraturan Bank Indonesia
No. 9/13/PBI/2007 tanggal 01 November 2007. Hasil
perhitungan risiko pasar yang berdampak terhadap rasio
permodalan, dilaporkan kepada Dewan Komisaris, Direksi
dan manajemen senior secara berkala dalam rapat Komite
Asset & Liabilitas.
MARKET RISK
Market Risk Management StructureIn its market risk management implementation, the
Bank has established the principle of segregation of
duties, covering the front office (treasury, executing
trading transactions), middle office (risk management,
implementing risk management processes, developing
policies and procedures), and back office (treasury
operations, executing transaction settlement processes).
Trading book and banking book portfolio management and valuation methodology employedThe management of trading transactions by establishing
and monitoring the limits that have been established
include Counterparty Limit, Treasury Group Limit, Dealer
Limit, MAT (Management Action Trigger) Limit, and Stop
Loss Limit.
To expedite the monitoring of risk exposures in a prompt
and precise manner, the Bank has been using the OPICS
Treasury system. This system integrates the front office
(Treasury), middle office (risk management) and back office
(treasury operations). Thus the risk oversight processes
on treasury activities can be done better, and the Bank is
facilitated in the monitoring of the limits that have been set.
The Bank employs the standard model to calculate and
monitor its market risk, which include interest rate risk,
foreign exchange risk and securities (bonds) risk, in line
with Bank Indonesia Regulation No. 9/13/PBI/2007 dated
1 November 2007. The results of the calculation of market
risk affecting its capital ratios are reported to the Board
of Commissioners, the Board of Directors and senior
management on a regular basis in ALCO meeting.
RISIKO PASARMARKET RISK
Mekanisme pengukuran Risiko Pasar untuk keperluan pemantauan risiko secara periodik maupun untuk perhitungan kecukupan modal, baik pada banking book maupun trading bookPelaksanaan proses monitoring risiko pasar atas aktivitas
treasury dilakukan dengan membandingkan realisasi
risiko terhadap limit yang telah ditetapkan sesuai risk
appetite Bank. Dan pemantauan atas kinerja treasury
untuk memastikan target bisnis dan pendapatan tercapai.
Selama tahun 2014, Bank berhasil menjaga profil risiko
pasar pada tingkat Rendah . Hal ini diindikasikan oleh
antara lain tingkat PDN Rata-rata di bawah 5% baik
PDN akhir hari maupun PDN 30 menit dan tidak pernah
melampaui ketentuan BI sebesar 20% dari modal.
Cakupan portofolio (trading dan banking book) yang diperhitungkan dalam Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM)Portofolio yang diperhitungkan dalam risiko pasar adalah
portofolio yang mempunyai risiko akibat pergerakan
suku bunga, kurs dan harga untuk semua portofolio
dalam neraca dan rekening administratif yaitu kredit yang
diberikan, surat berharga (diperdagangkan, tersedia untuk
dijual dan disimpan sampai jatuh waktu) dan posisi valuta
asing.
Langkah-langkah dan rencana dalam mengantisipasi risiko pasar atas transaksi mata uang asing baik karena perubahan kurs maupun fluktuasi suku bunga, termasuk penjelasan mengenai semua penyediaan dana dan ikatan tanpa proteksi atau lindung nilai, serta utang yang suku bunganya berfluktuasi atau yang tidak ditentukan terlebih dahuluSecara periodik RMG melakukan pembaharuan kebijakan
risiko pasar yang disesuaikan dengan perkembangan
peraturan eksternal, kebijakan internal dan strategi bisnis
Bank, termasuk peninjauan kembali limit perdagangan
yang diusulkan oleh Treasury Group untuk kemudian
dibahas, dianalisa dan diputuskan dalam rapat Komite
Manajemen Risiko dan Komite Pemantau Risiko.
Market Risk measurement mechanisms for risk oversight purposes and for periodic calculation of capital adequacy, both in the banking book and the trading book
The implementation of market risk oversight on treasury
activities is carried out by comparing the actual risks with
the limits established in accordance with the Bank’s risk
appetite. Monitoring of the treasury performance is also
conducted to ensure the attainment of business targets
and revenues. In 2014, the Bank managed to keep its
market risk profile at Low. This is indicated by, among
others, average PDN rate below 5% at the end of the
day as well as 30-minute PDN, never exceeding the Bank
Indonesia limit at 20% of capital.
Scope of trading book and banking book portfolio covered in the calculation of Capital Adequacy Ratio (CAR)The portfolio taken into account in calculating market
risk is the portfolio that is exposed to risk that may arise
from the fluctuations of the interest rate, exchange
rate, and price for all portfolio in the balance sheet and
administrative account, i.e. loans, securities (marketable,
available-for-sale, and kept until maturity) and the foreign
exchange position.
Measures taken and plans made in anticipation of market risk on foreign exchange transactions due to changes in exchange rates or fluctuations in interest rates, including the explanation of all the funding and commitments that are not protected or hedged, and debts with floating interest rate not determined in advance
Periodically the RMG updates the market risk policy to
be aligned with the developments in external regulations,
internal policies and the Bank’s business strategies,
including reviewing the trading limit proposed by the
Treasury Group to be subsequently discussed, analyzed
and decided in RMC & ROC meetings.
172 173MANAJEMEN RISIKORISK MANAGEMENT
mnc bankLAPORAN TAHUNAN 2014 - ANNUAL REPORT 2014
Untuk mengantisipasi bergejolaknya nilai tukar mata uang
yang dapat berdampak pada kecukupan modal Bank,
Bank secara rutin maupun ad hoc melakukan stress test
terhadap posisi terbuka per mata uang yang dikelola
dalam hal pelemahan terhadap nilai tukar Rupiah. Dengan
stress test ini, Bank dapat mengantisipasi lebih awal dan
mengambil langkah-langkah pengendalian dan solusi yang
paling optimal sebagai strategi jangka pendek maupun
jangka panjang.
Pengungkapan Kuantitatif risiko pasar dengan
menggunakan metode standar sebagaimana
dimaksud pada Tabel 7.1.
In anticipation of the volatility in currency exchange rates
that could bear an impact on the Bank’s capital adequacy,
the Bank regularly and on an ad hoc basis conducts stress
test against open positions for each currency it manages
in terms of their weakening against the rupiah. With this
stress test, the Bank can anticipate risk in advance and
undertake control measures and the most optimal solution
as a short-term or long term strategy.
Quantitative Disclosure which at least covers market
risk using the Standardized Method is presented in
Table 7.1.
RISIKO OPERASIONALOrganisasi manajemen risiko operasionalKomite Pemantau Risiko (Risk Oversight Committee)
yang terdiri dari Komisaris Independen maupun pihak
independen yang memiliki keahlian di bidang manajemen
risiko. Bertugas untuk melakukan pembahasan terhadap
penilaian Profil Risiko, Tingkat Kesehatan Bank maupun
risk issue yang dihadapi oleh Bank. Komite Pemantau
Risiko juga bertugas untuk memberikan rekomendasi atas
kebijakan yang diajukan kepada Dewan Komisaris, serta
pandangan terhadap kinerja dan risiko Bank.
Komite Manajemen Risiko (Risk Management Committee)
beranggotakan jajaran Direksi Bank yang bertugas
memberikan arahan terhadap kondisi Bank berdasarkan
laporan risiko terkini.
OPERATIONAL RISKOperational risk management structureThe Risk Oversight Committee is composed of an
Independent Commissioner and independent parties
who have expertise in the field of risk management.
The committee is responsible for discussing risk profile
assessment, the Bank’s soundness, and risk issues
faced by the Bank. The Risk Oversight Committee is also
responsible for providing recommendations on the policies
proposed to the Board of Commissioners, as well as the
outlook of the Bank’s performance and risks.
The Risk Management Committee is composed of the
Board of Directors of the Bank. The committee in charge
of providing direction as regards the condition of the Bank
based on the most recent risk report.
RISIKO OPERASIONALOPERATIONAL RISK
Satuan Kerja Manajemen Risiko (Risk Management
Group) memiliki fungsi utama untuk melakukan aktivitas
identifikasi, penilaian, pemantauan dan pengukuran
risiko Bank. Secara organisasi, Risk Management Group
bertanggung-jawab langsung kepada Compliance and
Risk Management Director.
Mekanisme yang digunakan Bank untuk mengidentifikasi dan mengukur risiko operasionalMekanisme identifikasi risiko operasional yang dilakukan
oleh Bank antara lain dilakukan melalui perangkat Risk
Control Self-Assessment (RCSA), Laporan Kejadian
Sekitar Kita (LKS) dan Loss Event Database (LED).
Untuk pengukuran risiko operasional, Bank melakukan
dengan memanfaatkan pendekatan Basic Indicator
Approach (BIA) untuk mengukur Kecukupan Pemenuhan
Modal Minimum risiko operasional sebagaimana dalam
kerangka implementasi pengukuran Minimum Capital
Requirement Pilar I Basel II.
Di sisi lain Bank juga memanfaatkan perangkat penilaian
risiko operasional komplementer untuk meingkatkan
proses penilaian risiko dengan perangkat Risk Control
Self-Assessment (RCSA), Risk Control System (RCS) dan
Key Risk Indicator (KRI).
Penilaian risiko operasional dengan RCSA dilakukan
melalui self-assessment dari risk issue yang terdapat di
unit-unit kerja.
Risk Control System (RCS), adalah perangkat yang
digunakan untuk menilai aktivitas kontrol yang dilakukan
di unit-unit kerja.
Adapun penilaian risiko operasional dengan Key Risk
Indicator dilakukan melalui serangkaian penilaian
parameter kuantitatif yang dapat mengindikasikan potensi
munculnya risk issue risiko pada suatu fungsi / proses /
unit kerja.
The Risk Management Group’s primary function is to
carry out the identification, assessment, monitoring and
measurement of the Bank’s risks. In the organizational
structure, the Risk Management Group is directly
responsible to the Compliance and Risk Management
Director.
Mechanism used by the Bank to identify and quantify operational risk
The operational risk identification mechanisms employed
by the Bank include Risk Control Self-Assessment (RCSA),
Report of Events Around Us, and Loss Event Database
(LED).
For measurement of operational risk, the Bank uses the
Basic Indicator Approach (BIA) to measure the Capital
Adequacy Ratio for as operational risk to be within the
framework of the implementation of Minimum Capital
Requirement measurement, the First Pillar of Basel II.
On the other hand, the Bank also utilizes complementary
operational risk assessment tools for improving its risk
assessment processes, i.e. Risk Control Self-Assessment
(RCSA), Risk Control System (RCS) and Key Risk Indicator
(KRI).
Operational risk assessment using RCSA is performed
through self-assessment of risk issues present in each unit.
Risk Control System (RCS) is a tool used to assess control
activities carried out in work units.
Operational risk assessment with Key Risk Indicator
is conducted through an assessment of a series of
quantitative parameters that may indicate the potentiality
of risk issues arising from certain functions / processes /
work units.
Kategori Portfolio(Portfolio Category) Beban Modal
Capital ExpensesATMRRWA
Beban ModalCapital Expenses
ATMRRWA
2014 2013
Risiko Suku BungaInterest Risk
a. Risiko Spesifik Specific Risk
b. Risiko Umum General Risk
Risiko Nilai TukarExchange Risk
Risiko OptionOption Risk
TOTAL
1.
2.
3.
220
220
5,838
-
6,058
2,750
2,750
72,975
-
75,725
699
699
2,464
-
3,163
8,737
8,737
30,800
-
39,537
Tabel 7.1. Pengungkapan Risiko Pasar dengan Menggunakan Metode Standar (dalam jutaan rupiah)Tabel 7.1. Disclosure of Market Risk using the Standarized Method (in million Rupiah)
174 175MANAJEMEN RISIKORISK MANAGEMENT
mnc bankLAPORAN TAHUNAN 2014 - ANNUAL REPORT 2014
Mekanisme untuk memitigasi risiko operasionalMitigasi risiko operasional dilakukan Operational Risk
Division melalui kerjasama dan koordinasi dengan Risk
Control Unit (seperti Internal Control Division, Compliance
Unit dan Internal Audit Group). Hasil penilaian dan
pemantauan risiko operasional yang berasal dari Risk
Control Unit termasuk Operational Risk Division kemudian
akan diinformasikan kepada Senior Management maupun
kepada Risk Taking Unit untuk diupayakan proses mitigasi
bagi pengendalian dan perbaikan risiko operasional Bank.
Pengungkapan kuantitatif mengenai risiko operasional
sebagaimana dimaksud pada Tabel 8.1.a.
Mechanisms to mitigate operational risk
Mitigation of operational risk is conducted by the
Operational Risk Division in cooperation with and under
the coordination of the Risk Control Unit (such as the
Internal Control Division, Compliance and Internal Audit
Group). The assessment and monitoring results of
operational risk derived from Risk Control Unit, including
Operational Risk Division, will subsequently be conveyed
to Senior Management and to the Risk Taking Unit, so that
the mitigation process for controlling the operational risk of
the Bank may be obtained.
Quantitative Disclosure on operational risk is presented
in Table 8.1.a.
RISIKO LIKUIDITAS
Organisasi manajemen risiko likuiditasManajemen risiko likuiditas merupakan hal yang kritikal
karena berdampak langsung terhadap keberlangsungan
perusahaan, terutama apabila terjadi suatu krisis keuangan
atau ekonomi. Untuk itu, MNC Bank berupaya memastikan
bahwa kebutuhan pendanaan saat ini maupun masa
depan dapat dipenuhi baik pada kondisi normal maupun
dalam kondisi stress.
Pemantauan dan perhitungan risiko likuiditas yang dapat
berdampak langsung terhadap keberlangsungan usaha
Bank dilakukan secara harian, mingguan dan bulanan
serta dilaporkan kepada Dewan Komisaris, Direksi dan
manajemen senior secara berkala secara harian maupun
dalam rapat Komite Aset and Liabilitas.
LIQUIDITY RISK
Liquidity risk management structureLiquidity risk management is critical as it directly impacts
the Bank’s business sustainability, especially in the event
of a financial or economic crisis. To that end, MNC Bank
seeks to ensure that the current and future funding
requirements are met in both normal conditions and stress
conditions.
Monitoring and calculation of liquidity risk that can
directly impact the sustainability of the Bank’s business
is conducted on a daily, weekly and monthly basis, and
reported to the Board of Commissioners, the Board of
Directors and Senior Management on a daily basis as well
as periodically at ALCO meeting.
RISIKO LIKUIDITASLIQUIDITY RISK
Indikator peringatan dini permasalahan likuiditasSelama tahun 2014, Bank berhasil menjaga profil risiko
likuiditas pada tingkat Rendah. Hal ini diindikasikan dengan
terjaganya tingkat kecukupan Giro Wajib Minimum, baik
untuk Rupiah maupun valuta asing, di Bank Indonesia.
Selain itu Bank menggunakan rasio-rasio Secondary
Reserve Ratio, rasio Loan to Deposit Ratio (LDR), rasio aset
dan kewajiban likuid, rasio limit 25 nasabah terbesar, serta
dengan memantau limit dari posisi bersih arus kas harian
dan arus kas keluar kumulatif bersih dalam jangka waktu 1
hari dan 1 bulan ke depan dan aktivitas pendanaan antar
bank.
Secara berkala Bank melakukan pemutakhiran terhadap
kebijakan manajemen risiko likuiditas dan limitnya.
Di samping itu pengukuran rasio-rasio likuiditas dan
analisa gap, telah dilaksanakan secara konsisten untuk
mengakomodasi perubahan yang terjadi pada kondisi
likuiditas di pasar keuangan. Kebijakan liquidity contingency
plan telah ditetapkan sehingga terdapat panduan yang
jelas di saat krisis terjadi.
Early warning indicators for liquidity issues
In 2014, The Bank managed to keep its liquidity risk profile
at Low level. This was indicated by a sustained level of
Minimum Reserve, both for Rupiah and foreign currencies,
in Bank Indonesia. In addition, the Bank uses ratios such
as Secondary Reserve Ratio, Loan to Deposit Ratio (LDR),
current ratio, the ratio of liquid assets and liabilities, the ratio
of limits of 25 largest customers, as well as by monitoring
the net position limit of daily cash flows and cumulative
net cash outflow in the periods of 1 day and 1 month, and
interbank activities.
The Bank regularly updates its liquidity risk management
policy and its limits. In addition, the measurement of
liquidity ratios and gap analysis is carried out consistently
to accommodate changes in liquidity in the financial
markets. The liquidity contingency plan policy has been
set up so that there is clear guidance in the time of crisis.
Jenis Risiko(Risk Type)
Pendapatan Bruto (Rata-rata 3 Tahun
Terakhir)Gross Revenue
(Last 3Years’ Average)
Beban ModalCapital Expenses
ATMRRWA
Pendapatan Bruto (Rata-rata 3 Tahun
Terakhir)Gross Revenue (Last 3 years’
average)
Beban ModalCapital Expenses
ATMRATMR
2014 2013
Pendekatan Indikator DasarBasic Indicator Approach
1. 393,773
393,773
59,066
59,066
738,325
738,325
396,213
396,213
59,432
59,432
742,910
742,910 TOTAL
Tabel 8.1.a. Pengungkapan Kuantitatif Risiko Operasional - Bank secara individual (dalam jutaan Rupiah)Tabel 8.1.a. Operational Risk - Bank, Individually (in million Rupiah)
176 177MANAJEMEN RISIKORISK MANAGEMENT
mnc bankLAPORAN TAHUNAN 2014 - ANNUAL REPORT 2014
Mekanisme pengukuran dan pengendalian risiko likuiditasUntuk memproyeksikan kondisi likuiditas di masa
mendatang, Bank menggunakan metodologi liquidity gap.
Liquidity gap dibuat atas dasar maturity mismatch antara
komponen-komponen asset dan liability (termasuk off-
balance sheet), yang disusun ke dalam periode waktu
(time bucket) berdasarkan contractual maturity ataupun
behavioral maturity. Langkah yang diambil oleh Bank
sehubungan dengan maturity gap antara aset dan liabilitas
moneter adalah dengan menetapkan gap limit yang
disesuaikan dengan kemampuan Bank.Untuk mengetahui
dampak perubahan faktor pasar maupun faktor internal
pada kondisi ekstrim (krisis) terhadap kondisi likuiditas
yang dapat berdampak pada kecukupan modal Bank,
Bank secara rutin maupun ad hoc melakukan stress
test terhadap posisi likuiditas pendanaan bank. Dengan
stress test ini, Bank dapat mengantisipasi lebih awal dan
mengambil langkah-langkah pengendalian dan solusi yang
paling optimal sebagai strategi jangka pendek maupun
jangka panjang pemulihan likuiditas.
Pengungkapan kuantitatif mengenai risiko likuiditas,
yang paling kurang mencakup Pengungkapan Profil
Maturitas Rupiah sebagaimana dimaksud pada
Tabel 9.1.a dan Pengungkapan Profil Maturitas Valas
sebagaimana dimaksud pada Tabel 9.2.a.
Liquidity risk measurement and control mechanismsTo project its future liquidity, the Bank uses the liquidity
gap methodology. The liquidity gap is created on the basis
of maturity mismatch between the assets and liabilities
components (including off-balance sheet components),
which are organized into time buckets based on contractual
maturity and behavioral maturity. Measures taken by the
Bank with respect to the maturity gap between assets and
liabilities are to set the gap limit adjusted to the Bank’s
ability. To ascertain the impact of changes in market
factors and internal factors in extreme conditions (crises)
on its liquidity that may harm the Bank’s capital adequacy,
the Bank regularly and on an ad hoc basis conducts stress
test on its funding liquidity position. With the stress test,
the Bank can anticipate in advance and undertake control
measures and arrive at the most optimal solution as a
short-term and long-term strategy for liquidity recovery.
Quantitative Disclosure on liquidity risk, which at
least must include the Disclosure of Maturity Profile
in Rupiah is presented in Table 9.1.a and Disclosure
of Maturity Profile in Foreign Currencies is presented
in Table 9.2.a.
RISIKO LIKUIDITASLIQUIDITY RISK
Tabel 9.1.a Pengungkapan Profil Maturitas Rupiah – Bank secara Individual (dalam jutaan Rupiah)Table 9.1.a Disclosure of Maturity Profile in Rupiah - Bank individually (in million Rupiah)
Pos - PosAccounts
Jatuh Tempo MaturitySaldo
Balance ≤ 1 bulan≤ 1 month
> 1 bln s.d. 3 bln> 1 mon to 3 mon
> 3 bln s.d. 6 bln> 3 mon to 6 mon
> 6 bln s.d. 12 bln> 6 mon to 12 mon
> 12 bln> 12 months
2014
NERACA / BALANCE SHEET
A. Aset / Asset
1. Kas / Cash
2. Penempatan pada Bank Indonesia Placement to Bank Indonesia
3. Penempatan pada Bank Lain Placement to other banks
4. Surat Berharga / Securities
5. Kredit yang Diberikan /Loan Disbursed
6. Tagihan Lainnya / Other receivables
7. Lain-lain / Others
Total Aset / Total Assets
B. Kewajiban / Liabilities
1. Dana Pihak Ketiga /Third Party Funds
2. Kewajiban pada Bank Indonesia Liabilities to Bank Indonesia
3. Kewajiban pada bank Lain Liabilities to other banks
4. Surat Berharga yang Diterbitkan Securities issued
5. Pinjaman yang Diterima / Loans received
6. Kewajiban Lainnya / Other Liabilities
7. Lain-lain / Other
Total Kewajiban / Total Liabilities
Selisih Aset dengan Kewajiban dalam Neraca / Difference between Assets and Liabilities in the Balance Sheet
REKENING ADMINISTRATIFADMINISTRATIVE ACCOUNTS
A. Tagihan Rekening Administratif Administrative Account Receivables
1. Komitmen / Commitment
2. Kontinjensi / Contingency
Total Tagihan Rekening Administratif Total Administrative Account Receivables
B. Kewajiban Rekening Administratif Administrative Account Liabilities
1. Komitmen / Commitment
2. Kontinjensi / Contingency
Total Kewajiban Rekening Administratif Total Administrative Account Liabilities
Selisih Tagihan dan Kewajiban dalam Rekening AdministratifDifference between Receivables and Liabilities in the Balance Sheet
Selisih / Amount of (IA-IB)+(IIA-IIB)
SELISIH KUMULATIF / SELISIH KUMULATIF
I
II
88,299
1,446,259
581,693
503,806
5,124,710
5,691
222,666
7,973,124
6,440,336
-
235,948
-
-
74,682
58,073
6,809,039
1,164,085
118,453
-
118,453
411,387
-
411,387
(292,934)
871,151
88,299
1,446,259
581,693
5,000
116,775
-
38,382
2,276,408
916,046
-
-
-
-
-
58,073
974,119
1,302,289
-
-
-
-
-
-
-
1,302,289
1,302,289
-
-
-
-
348,302
5,691
-
353,993
118,608
-
235,948
-
-
74,682
-
429,238
(75,245)
118,453
-
118,453
411,387
-
411,387
(292,934)
(368,179)
934,110
-
-
-
31,875
273,758
-
-
305,633
-
-
-
-
-
-
-
-
305,633
-
-
-
-
-
-
-
305,633
1,239,743
-
-
-
-
854,345
-
-
854,345
55,023
-
-
-
-
-
-
55,023
799,322
-
-
-
-
-
-
-
799,322
2,039,065
-
-
-
466,931
3,531,530
-
184,284
4,182,745
5,350,659
-
-
-
-
-
-
5,350,659
(1,167,914)
-
-
-
-
-
-
-
(1,167,914)
871,151
178 179MANAJEMEN RISIKORISK MANAGEMENT
mnc bankLAPORAN TAHUNAN 2014 - ANNUAL REPORT 2014
RISIKO LIKUIDITASLIQUIDITY RISK
Tabel 9.1.a Pengungkapan Profil Maturitas Rupiah – Bank secara Individual (dalam jutaan rupiah)Table 9.1.a Disclosure of Maturity Profile in Rupiah - Bank individually (in million Rupiah)
Pos - PosAccounts
Jatuh Tempo MaturitySaldoSaldo ≤ 1 bulan
≤ 1 month> 1 bln s.d. 3 bln> 1 mon to 3 mon
> 3 bln s.d. 6 bln> 3 mon to 6 mon
> 6 bln s.d. 12 bln> 6 mon to 12 mon
> 12 bln> 12 months
2013
NERACA / NERACA
A. Aset / Asset
1. Kas / Cash
2. Penempatan pada Bank Indonesia Placement to Bank Indonesia
3. Penempatan pada Bank Lain Placement to other banks
4. Surat Berharga / Securities
5. Kredit yang Diberikan / Loan Disbursed
6. Tagihan Lainnya / Other receivables
7. Lain-lain / Others
Total Aset / Total Assets
B. Kewajiban / Liabilities
1. Dana Pihak Ketiga / Third Party Funds
2. Kewajiban pada Bank Indonesia Liabilities to Bank Indonesia
3. Kewajiban pada bank Lain Liabilities to other banks
4. Surat Berharga yang Diterbitkan Securities issued
5. Pinjaman yang Diterima / Loans received
6. Kewajiban Lainnya / Other Liabilities
7. Lain-lain / Others
Total Kewajiban / Total Liabilities
Selisih Aset dengan Kewajiban dalam Neraca / Difference between Assets and Liabilities in the Balance Sheet
REKENING ADMINISTRATIFADMINISTRATIVE ACCOUNTS
A. Tagihan Rekening Administratif Tagihan Rekening Administratif
1. Komitmen / Commitment
2. Kontinjensi / Contingency
Total Tagihan Rekening Administratif Total Administrative Account Receivables
B. Kewajiban Rekening Administratif Administrative Account Liabilities
1. Komitmen / Commitment
2. Kontinjensi / Contingency
Total Tagihan Rekening Administratif Total Administrative Account Liabilities
Selisih Tagihan dan Kewajiban dalam Rekening AdministratifDifference between Receivables and Liabilities in the Balance Sheet
Selisih / Amount of (IA-IB)+(IIA-IIB)
SELISIH KUMULATIF / SELISIH KUMULATIF
I
II
68,458
850,801
316,148
515,900
4,634,717
18,393
167,724
6,572,141
5,487,651
-
221,113
-
130,160
93,414
40,762
5,973,100
599,041
75,722
-
75,722
514,259
-
514,259
(438,537)
160,504
68,458
850,801
316,148
-
66,479
-
34,150
1,336,036
794,553
-
-
-
-
-
40,762
835,315
500,721
-
-
-
-
-
-
-
500,721
500,721
-
-
-
-
291,274
18,393
-
309,667
202,768
-
221,113
-
-
93,414
-
517,295
(207,628)
75,722
-
75,722
514,259
-
514,259
(438,537)
(646,165)
(145,444)
-
-
-
-
157,878
-
-
157,878
25,047
-
-
-
-
-
-
25,047
132,831
-
-
-
-
-
-
-
132,831
(12,613)
-
-
-
-
897,738
-
-
897,738
49,657
-
-
-
-
-
-
49,657
848,081
-
-
-
-
-
-
-
848,081
835,468
-
-
-
515,900
3,221,348
-
133,574
3,870,822
4,415,626
-
-
-
130,160
-
-
4,545,786
(674,964)
-
-
-
-
-
-
-
(674,964)
160,504
Tabel 9.2.a Pengungkapan Profil Maturitas Valas – Bank secara Individual (dalam jutaan rupiah)Table 9.2.a Disclosure of Maturity Profile in Foreign Currency - Bank individually (in million Rupiah)
Pos - PosAccounts
Jatuh Tempo MaturitySaldo
Balance ≤ 1 bulan≤ 1 month
> 1 bln s.d. 3 bln> 1 mon to 3 mon
> 3 bln s.d. 6 bln> 3 mon to 6 mon
> 6 bln s.d. 12 bln> 6 mon to 12 mon
> 12 bln> 12 months
2014
NERACA / Balance Sheet
A. Aset / Asset
1. Kas / Cash
2. Penempatan pada Bank Indonesia Placement to Bank Indonesia
3. Penempatan pada Bank Lain Placement to other banks
4. Surat Berharga / Securities
5. Kredit yang Diberikan / Loans Disbursed
6. Tagihan Lainnya / Other Receivables
7. Lain-lain / Others
Total Aset / Total Assets
B. Kewajiban / Liabilities
1. Dana Pihak Ketiga / Third Party Funds
2. Kewajiban pada Bank Indonesia Liabitlities to Bank Indonesia
3. Kewajiban pada bank Lain Liablities to other banks
4. Surat Berharga yang Diterbitkan Securities issued
5. Pinjaman yang Diterima / Loans received
6. Kewajiban Lainnya / Other Liabilities
7. Lain-lain / Others
Total Kewajiban / Total Liabilities
Selisih Aset dengan Kewajiban dalam Neraca / Difference between Assets and Liabilities in the Balance Sheet
REKENING ADMINISTRATIFADMINISTRATIVE ACCOUNTS
A. Tagihan Rekening Administratif Administrative Account Receivables
1. Komitmen / Commitment
2. Kontinjensi / Contingency
Total Tagihan Rekening Administratif Total Administrative Account Receivables
B. Kewajiban Rekening Administratif Administrative Account Liabilities
1. Komitmen / Commitment
2. Kontinjensi / Contingency
Total Tagihan Rekening Administratif Total Administrative Account Receivables
Selisih Tagihan dan Kewajiban dalam Rekening AdministratifDifference between Receivables and Liabilities in the Administrative Acoount
Selisih / Amount of (IA-IB)+(IIA-IIB)
SELISIH KUMULATIF / Cumulative Difference
I
II
3,257
108,988
200,937
-
1,004,123
88,962
3,713
1,409,980
1,294,096
-
-
-
-
90,544
2,017
1,386,657
23,323
(26,753)
-
(26,753)
215,092
-
215,092
(241,845)
(218,522)
3,257
108,988
200,937
-
38,456
88,962
3,713
444,313
529,588
-
-
-
-
-
2,017
531,605
(87,292)
-
-
-
-
-
-
-
(87,292)
(87,292)
-
-
-
-
40,926
-
-
40,926
302,463
-
-
-
-
-
-
302,463
(261,537)
(26,753)
-
(26,753)
215,092
-
215,092
(241,845)
(503,382)
(590,674)
-
-
-
-
164,469
-
-
164,469
-
-
-
-
-
-
-
-
164,469
-
-
-
-
-
-
-
164,469
(426,205)
-
-
-
-
282,040
-
-
282,040
-
-
-
-
-
-
-
-
282,040
-
-
-
-
-
-
-
282,040
(144,165)
-
-
-
-
478,232
-
-
478,232
462,045
-
-
-
-
90,544
-
552,589
(74,357)
-
-
-
-
-
-
-
(74,357)
(218,522)
180 181MANAJEMEN RISIKORISK MANAGEMENT
mnc bankLAPORAN TAHUNAN 2014 - ANNUAL REPORT 2014
RISIKO HUKUMLEGAL RISK
RISIKO HUKUM
Organisasi manajemen risiko hukum
Bank memiliki satuan kerja Compliance and Legal
Group yang memiliki tugas dan tanggung jawab untuk
memberikan kajian, review, opini hukum, menyiapkan
layanan terkait perikatan, penjaminan dan layanan hukum
lainnya yang dimiliki Bank.
Dalam hal pengelolaan risiko hukum Compliance and
Legal Group bersama dengan Satuan Kerja Manajemen
Risiko (Risk Management Group) untuk menyampaikan
kejadian risiko hukum yang dimiliki oleh Bank, perubahan
atas ketentuan atau peraturan tertentu serta kaitannya
dengan eksposur risiko hukum beserta pengendalian yang
dilakukan untuk meminimalisir risiko hukum kepada jajaran
Senior Management Bank termasuk Direksi dan Komisaris
melalui mekanisme Komite Manajemen Risiko dan Komite
Pemantau Risiko.
Mekanisme pengendalian risiko hukum
Mekanisme pengendalian risiko hukum dilakukan terhadap
kajian dan analisa produk dan layanan yang dimiliki Bank,
sehingga produk dan aktivitas Bank sesuai dengan
ketentuan hukum dan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
Compliance and Legal Group senantiasa menjaga dan
memperkuat posisi hukum (legal standing) Bank terhadap
setiap kerjasama yang memiliki hubungan hukum yang
dilakukan bersama counterparty dengan tetap menjaga
azas dan prinsip hukum umum serta memastikan perikatan
yang dilakukan oleh Bank telah memenuhi 4 (empat) syarat
yang menjadi landasan utama yaitu:
a. Kesepakatan, yaitu setiap hubungan hukum /
perikatan yang dilakukan dengan counterparty harus
berlandaskan adanya kesepakatan dari para pihak.
b. Kecakapan, yaitu kemampuan atau kewenangan
bertindak dari para pihak dalam suatu hubungan
hukum perikatan.
LEGAL RISK
Legal risk management structure
The Bank has the Compliance and Legal Group which
shoulders the responsibility for conducting assessments
and reviews, providing legal opinions, preparing services
related to commitments, collateralization, and other legal
services provided by the Bank.
For legal risk management the Compliance and Legal
Group in conjunction with the Risk Management Group
conveys the legal risk events occurring in the Bank, as
well as amendments to certain regulations and legal risk
exposure and its control to minimize legal risk, to the
Senior Management of the Bank, including the Board of
Directors and the Board of Commissioners, through the
Risk Management Committee and the Risk Oversight
Committee.
Mechanisms for controlling legal risk
Mechanisms for controlling legal risk include the study and
analysis of the Bank’s products and services, to make sure
that they are always in accordance with the prevailing laws
and regulations.
The Compliance and Legal Group continues to maintain and
strengthen the Bank’s legal standing in all legally binding
commitments with its counterparties, by maintaining the
generally accepted principles and laws and to ensure that
the commitments of the Bank has met 4 (four) primary
criteria, namely:
a. Agreement, i.e. any legal commitment undertaken
with the counterparty must be based on mutual
agreement of the parties.
b. Skill, i.e. the ability or the authority to act of the parties
involved in a legal commitment.
Tabel 9.2.a Pengungkapan Profil Maturitas Valas – Bank secara Individual (dalam jutaan rupiah)Table 9.2.a Disclosure of Maturity Profile in Foreign Currency - Bank individually (in million Rupiah)
Pos - PosAccounts
Jatuh Tempo MaturitySaldoSaldo ≤ 1 bulan
≤ 1 month> 1 bln s.d. 3 bln> 1 mon to 3 mon
> 3 bln s.d. 6 bln> 3 mon to 6 mon
> 6 bln s.d. 12 bln> 6 mon to 12 mon
> 12 bln> 12 months
2013
NERACA / NERACA
A. Aset / Asset
1. Kas / Cash
2. Penempatan pada Bank Indonesia Placement to Bank Indonesia
3. Penempatan pada Bank Lain Placement to other banks
4. Surat Berharga / Securities
5. Kredit yang Diberikan / Loans Disbursed
6. Tagihan Lainnya / Other Receivables
7. Lain-lain / Others
Total Aset / Total Assets
B. Kewajiban / Liabilities
1. Dana Pihak Ketiga / Third Party Funds
2. Kewajiban pada Bank Indonesia Liabitlities to Bank Indonesia
3. Kewajiban pada bank Lain Liablities to other banks
4. Surat Berharga yang Diterbitkan Securities issued
5. Pinjaman yang Diterima / Loans received
6. Kewajiban Lainnya / Other Liabilities
7. Lain-lain / Others
Total Kewajiban / Total Liabilities
Selisih Aset dengan Kewajiban dalam Neraca /Difference between Assets and Liabilities in the Balance Sheet
REKENING ADMINISTRATIFADMINISTRATIVE ACCOUNTSA. Tagihan Rekening Administratif Administrative Account Receivables
1. Komitmen / Commitment
2. Kontinjensi / Contingency
Total Tagihan Rekening Administratif Total Administrative Account Receivables
B. Kewajiban Rekening Administratif Administrative Account Liabilities
1. Komitmen / Commitment
2. Kontinjensi / Contingency
Total Tagihan Rekening Administratif Total Administrative Account Receivables
Selisih Tagihan dan Kewajiban dalam Rekening AdministratifDifference between Receivables and Liabilities in the Administrative Acoount
Selisih / Amount of (IA-IB)+(IIA-IIB)
SELISIH KUMULATIF / Cumulative Difference
I
II
4,275
484,366
186,950
3,353
743,462
86,596
25,170
1,534,172
1,347,242
-
121,700
-
-
88,060
2,046
1,559,048
(24,876)
287,807
-
287,807
273,224
-
273,224
14,583
(10,293)
4,275
484,366
186,950
-
6,083
86,596
3,242
771,512
511,503
-
-
-
-
-
2,046
513,549
257,963
-
-
-
-
-
-
-
257,963
257,963
-
-
-
-
162,719
-
-
162,719
322,975
-
121,700
-
-
-
-
444,675
(281,956)
287,807
-
287,807
273,224
-
273,224
14,583
(267,373)
(9,410)
-
-
-
-
53,954
-
-
53,954
-
-
-
-
-
-
-
-
53,954
-
-
-
-
-
-
-
53,954
44,544
-
-
-
-
194,274
-
-
194,274
-
-
-
-
-
-
-
-
194,274
-
-
-
-
-
-
-
194,274
238,818
-
-
-
3,353
326,432
-
21,928
351,713
512,764
-
-
-
-
88,060
-
600,824
(249,111)
-
-
-
-
-
-
-
(249,111)
(10,293)
182 183MANAJEMEN RISIKORISK MANAGEMENT
mnc bankLAPORAN TAHUNAN 2014 - ANNUAL REPORT 2014
c. Objek Perjanjian, yaitu obyek perjanjian hukum yang
harus jelas atau spesifik dan realistis.
d. Memiliki causa prima yang halal yaitu setiap perjanjian
yang dilakukan tidak bertentangan dengan norma
kepatutan, kesusilaan dan tidak melanggar ketentuan
hukum yang berlaku.
Selain itu pengelolaan risiko hukum juga dilakukan dengan
memantau perkembangan kasus-kasus hukum yang
terjadi dan mengambil tindakan hukum dari kasus-kasus
tersebut. Penanganan kasus hukum yang dilakukan pada
Bank senantiasa memperhitungkan potensi kerugian baik
atas penyelesaian kasus secara damai ataupun melalui
jalur pengadilan. Bank juga memberikan perhatian khusus
atas kasus hukum yang berpotensi menimbulkan kerugian
secara signifikan.
RISIKO STRATEJIK
Organisasi manajemen risiko stratejik
Seluruh satuan kerja unit Bisnis dan unit pendukung
membantu Direksi dalam penyusunan Rencana Bisnis
Bank (RBB) dan mengkomunikasikan kepada karyawan
Bank disetiap jenjang organisasi, dan juga memastikan
praktek Manajemen Risiko Stratejik dan pengendalian di
unit bisnis telah konsisten dengan kerangka Manajemen
Risiko Stratejik secara keseluruhan.
Bank memiliki satuan kerja Corporate Planning maupun
Branch Network yang bertugas dan bertanggung jawab
membantu Direksi memantau implementasi strategi yang
ditetapkan termasuk melalui realisasi target-target yang
ditetapkan oleh Senior Management Bank dalam rangka
pengembangan perusahaan secara berkelanjutan.
Kebijakan yang memungkinkan Bank untuk dapat
mengidentifikasi dan merespon perubahan lingkungan
bisnis, baik eksternal maupun internal.
Risiko stratejik berhubungan dengan perencanaan strategi
yang baik untuk menghindari terjadinya kerugian atau
c. Object of Agreement, i.e. a lawful object that must be
clearly defined, specific, and realistic.
d. Lawful prima causa, i.e. that any agreement must not
be in conflict with the norms of propriety, decency and
does not violate the prevailing laws and regulations.
In addition, legal risk management is also carried out
through the monitoring of the progress of current legal
cases and the undertaking of legal action related to
these cases. The Bank handles its legal cases by taking
into account the potential losses that may arise from the
settlement of the cases either amicably or in a court of law.
The Bank also pays particular attention to cases that may
cause significant harm to the Bank.
STRATEGIC RISK
Strategic risk management structure
The entire business units and support units assist the Board
of Directors in the preparation of the Bank’s Business Plan
(RBB) and communicating such plan to the employees at
each organizational level, and also ensure that the Strategic
Risk Management practices and controls in the business
units have been consistent with the overall Strategic Risk
Management framework.
The Bank has established the Corporate Planning and
Branch Network to assist the Board of Directors in
monitoring the implementation of the strategies, including
through the attainment of the targets set by the Bank’s
Senior Management in order to develop the Bank
sustainably.
Policies that enable the Bank to identify and respond to
changes in the business environment, both externally
and internally.
Strategic risks are associated with sound strategic planning
to avoid losses or other negative impacts resulting from
RISIKO STRATEJIKSTRATEGIC RISK
dampak negatif lainnya dari adanya kesalahan dalam
pengambilan keputusan yang berdampak luas dan jangka
panjang dalam organisasi.
Bank secara berkelanjutan memantau kondisi pasar
dan mengumpulkan informasi penting sebagai bahan
pertimbangan dalam pengambilan keputusan dan
penetapan kebijakan strategi Bank. Seiring dengan
pemantauan kondisi pasar tersebut, Bank memiliki
beragam portofolio produk yang variatif agar rencana
stratejik yang ditetapkan dapat tercapai.
Bank memiliki proses mengidentifikasi dan merespon atas
perubahan lingkungan bisnis eksternal maupun internal
terhadap tahapan proses manajemen risiko stratejik
dengan:
a. Analisa lingkungan bisnis; Menganalisa faktor internal
dan ekternal, menangkap peluang dan tantangan
dari perubahan lingkungan bisnis serta menganalisa
kelebihan internal dan kekurangannya.
b. Perencanaan; Menyusun sasaran yang ingin dicapai
disesuaikan dengan kompleksitas bisnis, profil
risiko maupun risk bearing capacity, serta Direksi
menetapkan strategi dan kebijakan untuk dijadikan
dasar keputusan.
c. Implementasi; Mengalokasikan sumber daya yang
dibutuhkan baik yang bersifat finansial maupun
sumber daya manusia, menyelesaikan program kerja,
dan komitmen Direksi untuk mengalokasikan sumber
daya yang dibutuhkan.
d. Evaluasi; Evaluasi terhadap kondisi aktual dengan apa
yang telah direncanakan, dan melakukan corrective
action untuk perbaikan.
Mekanisme untuk mengukur kemajuan yang dicapai dari rencana bisnis yang diterapkan
Adapun mekanisme untuk mengukur kemajuan yang
dicapai dari rencana stratejik yang ditetapkan dilakukan
secara berkala terhadap pencapaian atas target yang
ditetapkan yang dipantau dan dilaporkan melalui unit
kerja Branch Network, unit kerja Corporate Planning, dan
management reporting kepada manajemen Bank.
errors in decisionmaking that would significantly affect the
Bank in the long term or widespread.
The Bank continuously monitors market conditions and
gathers important information to be taken into account
during the decisionmaking and policy-setting involving the
Bank’s strategy. Along with monitoring market conditions,
the Bank also has a diverse portfolio of products that are
relatively varied, in order to achieve its strategic plan.
The Bank has a process to identify and respond to changes
in the external and internal business environment with the
stages of strategic risk management process as follows:
a. Analysis of the business environment: Analyze internal
and external factors, seize opportunities and meet
challenges of the changing business environment,
and analyze internal advantages and disadvantages.
b. Planning: Set goals to be achieved tailored to the
complexity of business, risk profile and risk bearing
capacity, and Board of Directors sets the policies and
strategies on which to base subsequent decisions.
c. Implementation: Allocate necessary resources both
financial and human capital, complete work programs,
and the commitment of the Board of Directors to
allocate required resources.
d. Evaluation: Evaluation of the actual condition of
what has been planned, and corrective actions for
improvement.
Mechanism to measure progress of the business plans that have been implemented
The mechanism to measure progress of the strategic plans
is employed periodically, with the achievement of targets
monitored and reported by the Branch Network unit,
Corporate Planning unit, and management reporting to the
Bank’s management.
184 185MANAJEMEN RISIKORISK MANAGEMENT
mnc bankLAPORAN TAHUNAN 2014 - ANNUAL REPORT 2014
Secara triwulanan Bank melakukan analisa risiko stratejik
dengan menggunakan indikator atau parameter berupa
tingkat kompleksitas strategi bisnis Bank, posisi bisnis
Bank di industri perbankan, pencapaian rencana bisnis,
dan kesesuaian strategi dengan kondisi lingkungan bisnis.
RISIKO KEPATUHAN
Organisasi manajemen risiko kepatuhanBank memiliki unit kerja Kepatuhan (Compliance Group)
yang bertanggung jawab langsung kepada Compliance,
Legal and Risk Management Director.
Strategi manajemen risiko dan efektivitas penerapan
manajemen risiko untuk risiko kepatuhan, terutama dalam
rangka memastikan penyusunan kebijakan dan prosedur
telah sesuai dengan standar yang berlaku secara umum,
ketentuan, dan / atau peraturan perundang-undangan
yang berlaku
Upaya yang dilakukan Bank terkait dalam strategi dan
efektivitas penerapan risiko kepatuhan agar terciptanya
budaya kepatuhan pada seluruh kegiatan usaha Bank
antara lain:
a. Mewujudkan terlaksananya budaya kepatuhan pada
semua tingkatan organisasi dan kegiatan usaha Bank.
b. Mengelola risiko kepatuhan yang dihadapi oleh Bank.
c. Memastikan agar kebijakan, ketentuan, sistem dan
prosedur serta kegiatan usaha yang dilakukan oleh
bank telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
d. Memastikan kepatuhan Bank terhadap komitmen
yang dibuat oleh Bank kepada otoritas pengawas
yang berwenang.
On a quarterly basis, the Bank conducts strategic risk
analysis using indicators or parameters such as the level
of complexity of the business strategy of the Bank, the
Bank’s position in the banking industry, achievement of the
business plan, strategy and compliance with the prevailing
conditions of the business environment.
COMPLIANCE RISK
Compliance risk management structureThe Bank has a Compliance Group, responsible directly
to the Compliance, Legal and Risk Management Director.
Risk management strategies and the efficacy of compliance
risk management, in particular to ensure the formulation
of policies and procedures in accordance with generally
accepted standards, rules and / or prevailing regulations
Efforts made by the Bank, in relation to the implementation
of compliance risk management strategy and its
effectiveness, in order to create a culture of compliance in
all activities of the Bank include:
a. Implementation of the culture of compliance at all
levels of the organization and business activities in the
Bank.
b. Management of the compliance risks faced by banks.
c. Ensuring that policies, regulations, systems and
procedures and activities undertaken by the Bank are
in accordance with applicable regulations.
d. Ensuring the Bank’s compliance with the commitments
of the Bank to the supervisory authorities.
RISIKO reputasi REPUTATIONAL RISK
Mekanisme pemantauan dan pengendalian risiko kepatuhanMekanisme pemantauan dan pengendalian risiko
kepatuhan yang dilakukan oleh Compliance Group adalah
dengan:
a. Melakukan sosialisasi peraturan Bank Indonesia
yang diterbitkan melalui media sosialisasi e-mail atau
compliance news.
b. Membuat Checklist Pemenuhan Ketentuan yang
berisi daftar ketentuan yang berlaku untuk digunakan
sebagai media kontrol risiko kepatuhan oleh Risk
Taking Unit.
c. Berperan aktif dalam forum rapat Governance Risk
& Compliance (GRC) bersama sama dengan Satuan
Kerja Manajemen Risiko, Satuan Kerja Operasional
dan Satuan Kerja Audit Internal sebagai upaya mitigasi
risiko, termasuk risiko kepatuhan Bank.
d. Memberikan pelatihan pelaksanaan fungsi kepatuhan
Bank dan ketentuan Bank Indonesia kepada para
karyawan untuk meningkatkan compliance awareness
dan budaya kepatuhan di lingkungan kerja.
Selain pengendalian yang dilakukan oleh Compliance
Group, Risk Management Group secara berkala melakukan
evaluasi terhadap pelanggaran-pelanggaran yang terjadi di
Bank untuk kemudian dievaluasi dalam Risk Management
Committee dan Risk Oversight Committee sebagai media
pemantauan dan pengendalian risiko operasional dan
kepatuhan Bank.
RISIKO REPUTASI
Organisasi manajemen risiko reputasi, termasuk
pelaksanaan manajemen risiko reputasi dilakukan
oleh unit-unit terkait (Corporate Secretary, Quality
Service, dan unit bisnis terkait)
Setiap bulan secara berkala Corporate Secretary
melaporkan hasil evaluasi manajemen risiko reputasi
melalui Laporan Profil Risiko Bank kepada unit Risk
Management Group yang kemudian dilaporkan oleh
Direktur Manajemen Risiko dalam rapat Risk Management
Monitoring and control of compliance risk
Monitoring and control of compliance risk is undertaken by
the Compliance Group through:
a. Disseminating Bank Indonesia regulations through
e-mail or compliance news.
b. Creating a Compliance Checklist that lists down the
provisions that are applicable for use by the Risk
Taking Units to control compliance risk.
c. Taking an active stance in the Governance Risk
& Compliance (GRC) meetings together with the
Risk Management Unit, Operating Units and the
Internal Audit Unit as part of risk mitigation, including
compliance risk, of the Bank.
d. Providing training and implementation of the Bank’s
compliance function with Bank Indonesia regulations
to employees to improve their compliance awareness
and the culture of compliance in the workplace.
In addition to the control by the Compliance Group, the
Risk Management Group regularly conducts evaluation
of violations occurring in the Bank, to be subsequently
evaluated at the Risk Management Committee and
the Risk Oversight Committee meetings, as a means of
monitoring and controlling the Bank’s operational risk and
compliance risk.
REPUTATIONAL RISK
Reputational risk management structure, including the
implementation of reputation risk management are
carried put by the relevant units (Corporate Secretary,
Quality Service, and related business units)
Each month, the Corporate Secretary periodically
reports the results of the evaluation of reputational risk
management through the Bank’s Risk Profile Report to the
Risk Management Group. It is subsequently reported by
the Risk Management Director to the Risk Management
186 187MANAJEMEN RISIKORISK MANAGEMENT
mnc bankLAPORAN TAHUNAN 2014 - ANNUAL REPORT 2014
Committee (RMC), serta kepada Komite Pemantau Risiko
(termasuk di dalamnya Komisaris Independen) dalam rapat
Risk Oversight Committee (ROC).
Kebijakan dan mekanisme dalam rangka
meningkatkan kualitas pelayanan kepada nasabah
dan pemangku kepentingan lainnya (stakeholders)
untuk mengendalikan risiko reputasi
Selain pelaksanaan tugas oleh Corporate Secretary dan
Quality Service, untuk mendukung pengelolaan risiko
reputasi, Bank telah membentuk dan memiliki Call Center
dan website sebagai media penyampaian informasi dan
penanganan keluhan nasabah. Adapun keluhan yang
datang dari cabang, Bank telah memiliki sistem CDS
(Customer Desk Solution) yang disampaikan langsung ke
Bank melalui unit kerja Quality Service untuk kemudian
oleh unit-unit kerja terkait ditindaklanjuti penyelesaiannya.
Committee and to the Risk Oversight Committee (including
the Independent Commissioners) at their meetings.
Policies and mechanisms in place to improve the
quality of service to customers and other stakeholders
to control reputational risk
In addition to the duties of the Corporate Secretary and
Quality Service, to support the management of reputational
risk the Bank has established a call center and a website
as means to convey information and handle customer
complaints. As for complaints that are directed to branch
offices, the Bank has CDS (Customer Desk Solution)
system in place which delivers complaints directly to the
Bank’s headquarters through its Quality Service to be
followed up by the related work units.
RISIKO REPUTASIREPUTATIONAL RISK
Untuk meningkatkan pengetahuan produk dan layanan
kepada nasabah tentang produk Bank, unit kerja Quality
Service secara berkala melakukan KOPP Test (Know Our
Product and Process) terhadap seluruh front-liner dan
merupakan bagian dari Key Performance Index untuk
meningkatkan pelayanan kepada nasabah dan debitur
Bank.
Pengelolaan risiko reputasi pada saat krisis
Dalam hal pengelolaan risiko reputasi saat krisis, Bank
memiliki prosedur Business Continuity Plan (BCP) yang
disusun berdasarkan Peraturan Bank Indonesia no. 9/15/
PBI/2007. Dalam organisasi BCP, Corporate Secretary
memegang peranan sebagai koordinator kehumasan yang
memiliki tugas yaitu memantau informasi terkait masalah
yang timbul, menginformasikan kepada badan regulasi
dan melakukan komunikasi dengan media dan masyarakat
untuk mengelola risiko reputasi saat krisis.
To increase its customers’ understanding on the Bank’s
products and services, the Quality Service unit regularly
conducts Kopp Test (Know Our Product and Process)
involving all frontliners, as part of the Key Performance
Index to improve service to customers and borrowers.
Reputation risk management in times of crisisTo manage reputational risk in times of crisis, the Bank
has the Business Continuity Plan (BCP) procedures
based on Bank Indonesia Regulation No. 9/15/PBI/2007.
In this BCP organization, the Corporate Secretary plays
a role as public relations coordinator whose task is to
monitor information related to issues that arise, inform the
regulatory bodies and communicate with the media and
the public to manage the Bank’s reputational risk during
crises.
188 189TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAANCORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
mnc bankLAPORAN TAHUNAN 2014 - ANNUAL REPORT 2014
TANGGUNG JAWAB SOSIAL
PERUSAHAANCORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
Komitmen Perusahaan terhadap CSRKomitmen sebagai warga korporat yang baik (good citizenship) senantiasa diimplementasikan secara konsisten melalui berbagai program tanggung jawab sosial (Corporate Social Responsibility / CSR) sepanjang tahun 2014 guna mewujudkan visi perusahaan sebagai Bank terkemuka di Indonesia.
The Company’s Commitment for CSRThe commitment to be a good corporate citizen (good citizenship) has consistently upheld through corporate social responsibility program along 2014 to achieve Bank’s vision to be the Bank of the Future.
190 191TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAANCORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
mnc bankLAPORAN TAHUNAN 2014 - ANNUAL REPORT 2014
Bank berusaha untuk mewujudkan kepentingan para
pemangku kepentingan, pemegang saham, dan
juga masyarakat sekitar melalui program CSR yang
berlandaskan atas dasar hukum Peraturan Bapepam-LK
Nomor X.K.6 tentang Penyampaian Laporan Tahunan
Emiten atau Perusahaan Publik. Dalam undang-undang
itu tertulis, bahwa tanggung jawab sosial Perusahaan
terhadap masyarakat menjadi beban operasional
perusahaan.
Bank berupaya mewujudkan hubungan yang harmonis
dengan pemangku kepentingan demi kesinambungan
kegiatan CSR dan memberi dampak yang lebih luas. Upaya
tersebut diwujudkan melalui kegiatan yang melibatkan
masyarakat setempat sebagai upaya peningkatan
Bank put efforts to fulfill the interests of all stakeholders,
shareholders and also the surrounding communities
through its CSR program based on Bapepam-LK
Regulations No.X.K.6 regarding the Submission of Annual
Report of Public Listed Companies. According to this law,
corporate social responsibility programs are under the
Company’s operational expenses.
The Bank is trying to achieve a harmonious relationship
with its stakeholders for the sustainability of its CSR
activities and to give broader impact to the community.
Those activities are implemented through activities that
involved the local community to increase the economic
pertumbuhan ekonomi masyarakat di sekitar daerah
operasional Perusahaan.
Secara keseluruhan, kegiatan tanggung jawab sosial yang
dilaksanakan sepanjang tahun 2014 mencakup program
kepedulian terhadap kegiatan sosial dan kemanusiaan,
program di bidang ketenagakerjaan, kesehatan dan
keselamatan kerja serta program pelayanan kepada para
nasabah.
Bank berkomitmen untuk selalu meningkatkan pelaksanaan
program CSR ini secara berkelanjutan dengan turut
mengikutsertakan perwakilan masyarakat yang terkait
untuk menjamin penerapan kegiatan yang tepat sasaran.
Kegiatan CSR ditujukan untuk mendukung Bank dan
para pemangku kepentingan (stakeholders) yang akan
membantu pertumbuhan berkelanjutan bagi Bank.
Berlandaskan cara pandang tersebut, dalam pelaksanaan
CSR kami berkomitmen untuk berbagi kesuksesan yang
kami raih dengan masyarakat secara luas. Jangkauan
program CSR meliputi komunitas sekitar, para karyawan,
para nasabah, serta komunitas di sekitar kami.
growth of local communities in the surrounding of the
Bank’s area.
As a whole, the social and environmental responsibilities
which have been carried out during 2014 included
environmental conservation, employment activities, health
and safety, and social and customer service programs.
The Bank is committed to continuously improve the
implementation of CSR program to include community
representatives to ensure the proper implementation of
targeted activities.
CSR activities aimed at supporting companies and
stakeholders (stakeholders) that will help sustainable
growth for the Bank. Based on this view, the implementation
of CSR we are committed to share the success we’ve
achieved with the community at large. CSR include
community outreach programs around, employees,
customers, and the communities around us.
192 193TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAANCORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
mnc bankLAPORAN TAHUNAN 2014 - ANNUAL REPORT 2014
Kepedulian Sosial dan KegiatanKemanusiaan kepada Masyarakat Sekitar
Bank yakin terdapat hubungan antara tanggung
jawab sosial manajemen dengan pertumbuhan dan
perkembangan Bank dalam jangka panjang, Bank
berinisiatif untuk mengambil peran aktif untuk peduli dan
menggiatkan kegiatan sosial dan kemanusiaan, terutama
bagi komunitas dimana kami berada.
Hingga akhir tahun 2014, Bank mengadakan beberapa
kegiatan sosial dan kemanusiaan seperti donor darah,
pengobatan gratis, pemberian hewan kurban dan
santunan kepada anak yatim yang diselenggarakan pada:
• 7 Januari 2014 – Bank bekerja sama dengan Palang
Merah Indonesia mengadakan program CSR “Aksi
Donor Darah” serentak di 13 kota di Indonesia
yakni Medan, Pekanbaru, Jakarta, Bandung, Bogor,
Semarang, Solo, Yogyakarta, Surabaya, Balikpapan,
Samarinda, Tarakan, Makasar.
• 16 April 2014 – Bank bekerja sama dengan Palang
Merah Indonesia Gelar Aksi Donor Darah yang rutin
dilaksanakan 3 bulan di Menara ICB Bumiputera,
Menteng, Jakarta.
• 24 April 2014 – Bank bekerja sama dengan PKPU
menggelar Program Kesehatan Masyarakat berupa
Pengobatan Gratis di Jl. Kenanga , Sunter Agung,
Jakarta Utara.
• 18 Juli 2014 – Dalam rangka menyambut Hari Raya
Idul Fitri, Bank memberikan santunan berupa alat
kebutuhan sekolah dan uang tunai kepada anak yatim
di Menara ICB Bumiputera, Menteng, Jakarta
.
• 12 Agustus 2014 – Bank bekerja sama dengan
Palang Merah Indonesia Gelar Aksi Donor Darah
yang rutin dilaksanakan 3 bulan sekali di Menara ICB
Bumiputera, Menteng, Jakarta.
Social Care and Community Humanitarian Activities
The Bank believes there is a relationship between
social responsibility management with the growth and
development of the Bank in the long term, the Bank
took the initiative to take an active role for the care and
promote social and humanitarian activities, especially for
the communities where we operate.
By the end of 2014, the Bank held several social and
humanitarian activities such as blood donation, free
medical care, the provision of sacrificial animals and
donations to- orphans held at:
• January 7, 2014 - Bank in cooperation with the
Indonesian Red Cross held a CSR program “Blood
Donation” simultaneously in 13 cities in Indonesia,
namely Medan, Pekanbaru, Jakarta, Bandung, Bogor,
Semarang, Solo, Yogyakarta, Surabaya, Balikpapan,
Samarinda, Tarakan, Makasar.
• April 16, 2014 - Bank in cooperation with the
Indonesian Red Cross held Blood Donation routine
every 3 months in ICB Bumiputera Tower, Menteng,
Jakarta.
• April 24, 2014 - Bank in collaboration with the Public
Health Programme (PKPU) held Free Health Treatment
at Jl. Kenanga, Sunter Agung, North Jakarta.
• July 18, 2014 - In order to celebrate Eid al-Fitr, the
Bank provided compensation in the form of school
requirements and assistance in the form of cash to
orphans in ICB Bumiputera Tower, Menteng, Jakarta.
• August 12, 2014 - Bank in cooperation with the
Indonesian Red Cross held Blood Donation routine
every 3 months in ICB Bumiputera Tower, Menteng,
Jakarta.
• 3 Oktober 2014 – Bank melaksanakan Corporate
Social Responsibility (CSR) dengan menyerahkan
hewan qurban kepada Masjid Jami ‘Al Musyarofah
dalam rangka Hari Raya Idul Adha.
• 12 November 2014 – Bank bekerja sama dengan
Palang Merah Indonesia Gelar Aksi Donor Darah
yang rutin dilaksanakan 3 bulan sekali di Menara ICB
Bumiputera, Menteng, Jakarta.
• 27 November 2014 – Bank bekerja sama dengan
PKPU Gelar Program Kesehatan Masyarakat –
Pengobatan Gratis di Pondok Melati, Kelurahan Jati
Rahayu, Pondok Gede, Bekasi, Jawa Barat.
Merangkul Karyawan Sepenuh Hati
Karyawan adalah aset yang sangat penting bagi
perusahaan. Untuk itu Bank selalu peduli pada
kesejahteraaan mereka, karena mereka adalah
bagian terintegrasi dari seluruh lingkungan kerja Bank.
Kesejahteraan dan keamanan karyawan, menjadi prioritas
Bank, sehingga mereka dapat bekerja secara optimal.
Sepanjang tahun 2014, Bank terus memperbaiki
kesejahteraan karyawan dan pengelolaan sumber daya
manusia dan manajemen. Dengan bertambahnya jumlah
karyawan, Bank juga meningkatkan dukungan dan
upaya demi menciptakan lingkungan pekerjaan yang
aman, memberi memotivasi dan bersahabat bagi seluruh
karyawan.
• October 3, 2014 - Bank to implement Corporate
Social Responsibility (CSR) in the form of giving the
sacrificial animals to the Jami ‘al Musyarofah in order
Eid al-Adha.
• November 12, 2014 - Bank in cooperation with the
Indonesian Red Cross held Blood Donation routine
every 3 months in ICB Bumiputera Tower, Menteng,
Jakarta.
• November 27, 2014 - Bank in collaboration with PKPU
held Public Health Program - Free Health Treatment
in Pondok Melati, Jati Rahayu Village, Pondok Gede,
Bekasi, West Java.
Embracing Our Employees Wholeheartedly
Employees are very important asset for the company. For
that the Bank always care about their welfare, because
they are an integrated part of Bank’s work environment. In
matters relating to the welfare and safety of employees, has
become Bank’s priority, so that they can work optimally.
Throughout 2014, the Bank continued to improve the
welfare of employees and the management of human
resources and management. With the increasing number
of employees, Bank also increase the support and efforts
in order to create a safe work environment, motivating and
friendly for all employees.
195JARINGAN KANTOR cabangOFFICES AND BRANCHES
194 195mnc bankLAPORAN TAHUNAN 2014 - ANNUAL REPORT 2014
PEJABAT EKSEKUTIFEXECUTIVE OFFICERS
JARINGAN KANTOR CABANGOFFICES AND BRANCHES
Budy Setiawan Consumer Lending Business Head
Jimmy Suherman Product Development Group Head
Andri Latif Corporate Secretary
Yuriadi Sulastomo Treasury Group Head
Etty Erawati Credit Review Group Head
Susi Enita Credit & Loan Administration Group Head
Diana Agnes Gunarti Winayuasih A. Operations Group Head
Irvandi Gustari Human Resources Group Head
Donald Bee General Services Group Head
Edi Alpian Internal Audit Group Head
Herbudi Prabawani Retail Banking Group Head
Rachmadi Fendy Wijaya Legal Group Head
Eddie Ridwan Arifin Risk Management Group Head
Budi S. Kramadibrata Remedial & Collection Group Head
Setiyani Diponegoro Financial Control Group Head
Asrief Staury Siregar Information Technology Group Head
Penti Widjaja Consumer Loan Group Head
Lucky Maya Fritsiana Institutional Banking Group Head
Asa Mirzaqi Corporate & Commercial Banking Group Head
Robby Chaiyadi SME Banking Group Head
I Komang Surya Wisesa Compliance Group Head
Septiadi Mulyadi Sumatera Lending Center Head
Tan Venansius Leonardo Iwan Christan Area Timur Lending Manager
Bonny S. Parianto Branch Manager Medan
Deny Himawan Branch Manager Surabaya
M. Sulaiman Berbudianto Branch Manager Yogyakarta
Raden Ignatius Pitojo Branch Manager Semarang
Susy Windriaty Plt. Branch Manager Solo
M. Heri Fadilah Branch Manager Bandung
Emma Rukmini Branch Manager Pekanbaru
Fence Yostanto Jonathan Plt. Branch Manager
Daniel Samzon MP Branch Manager Batam
I Ketut Yadnyana Branch Manager Denpasar
Gunawan Adi Wibowo Plt. Branch Manager Balikpapan
Juhan Wahyudi Plt. Branch Manager Tarakan
Marguil Marcon Sekeon Branch Manager Makassar
Yudi Setiadi Agustian Branch Manager Bogor
BRANCH MANAGERS
JAKARTA PUSAT
KCP MENTENG Gedung Menara ICB Bumiputera Jl. Probolinggo No.18 MentengJakarta 10350Telp. (021) 3919898Fax. (021) 3919899
KCP MOHAMMAD MANSYUR Jl. KH. Moh Mansyur No. 8/ B3 Jakarta 10150Telp. (021) 631 4168Fax. (021) 633 1483
KCP KOMPLEK PERKANTORAN MNC MNC Plaza, Podium 1 Unit P1-P17AJl. Kebon Sirih 17-19Jakarta 10340Telp. (021) 392 9940 Fax. (021) 392 9941
JAKARTA TIMUR
KCP CEMPAKA PUTIHJl. Cempaka Putih Raya No. 101AJakarta 10510Telp. (021) 428 80057Fax. (021) 425 1446
JAKARTA BARAT
KCP TANJUNG DURENJl. Tanjung Duren Raya No.90 ATanjung Duren UtaraJakarta 11470Telp. (021) 568 5051Fax. (021) 566 6573
KCP GLODOK PLAZA Glodok Plaza Ground Floor No.57Jl. Pinangsia Raya No.1 Jakarta 11180Telp. (021) 6230 2900Fax. (021) 6230 2563
KCP MERUYA Rukan Kencana Niaga Blok D1 No. 2MJl. Taman Aries, Meruya Utara Jakarta 11620Telp. (021) 589 07407Fax. (021) 589 07408
Aldric Tjiterosampurno Change Management Office Head
KANTOR DI BAWAH KANTOR CABANGBRANCH OFFICES BELOW MAIN BRANCHES
KANTOR PUSAT / HEAD OFFICEGedung MNC Financial Center Lantai 8Jl. Kebon Sirih Raya No. 27, Jakarta Pusat 10340Tel. (+ 62 21) 2980 5555 - Fax. (+ 62 21) 3983 6700Telex. 65068 JKTBPIA - Swift : BUMIIDJACall Center : 1500 188www.mncbank.co.id
JAKARTAKC WISMA BUMIPUTERAWisma Bumiputera Lt. DasarJl. Jend Sudirman Kav.75Jakarta 12910Telp. (021) 570 1621Fax. (021) 570 1635
SURABAYAKC SURABAYAJl. Kertajaya No.67-69Surabaya 60286Telp. (031) 503 3992Fax. (031) 501 0234
PEKANBARUKC PEKANBARUKomp. Pertokoan Mella Blok B No.1-2Jl.Tuanku TambusaiPekanbaru 28282Telp. (0761) 572 666Fax. (0761) 572 829
BANDUNGKC BANDUNGJl. Ir. H.Juanda No.62Bandung 40116Telp. (022) 426 5100Fax. (022) 426 5150
MEDANKC MEDANKomp. The CrownJl. S Parman No. 18Medan 20153Telp. (061) 455 4145Fax. (061) 455 4146
DENPASARKC DENPASARRukan Dewata Square Blok A1-A2Jl. Raya Puputan RenonDenpasar 80114Telp. (0361) 228 149, 228 184, 233 400Fax. (0361) 228 192
YOGYAKARTAKC YOGYAKARTAJl. Prof. Herman Yohanes No. 1331Yogyakarta 55223Telp. (0274) 547 547Fax. (0274) 548 674
BALIKPAPANKC BALIKPAPANJl. Jend. Sudirman No.327Balikpapan 76114Telp. (0542) 744 881Fax. (0542) 417 947
BATAMKC BATAMJl. Engku Putri, Komp. Ruko Rafflesia Business Centre Blok A No.9-10 Batam 29461Telp. (0778) 472 555Fax. (0778) 472 565
JAMBIKC JAMBIJl. Kol. Abunjani No. 29B Sipin Jambi 36129Telp. (0741) 60827Fax. (0741) 61335
SEMARANGKC SEMARANGKomp. Ruko Pandanaran Blok 9 –10Jl. Pandanaran No.2-6Semarang 50134Telp. (024) 8312999, 845 7501/02Fax. (024) 831 0056
SAMARINDAKC SAMARINDAJl. KH. Abul Hasan No.61Samarinda 75111Telp. (0541) 204642 /204643 /749430Fax. (0541) 749 324
TARAKANKC TARAKANJl. Jend.Sudirman No.02 RT14Kel. Karang BalikTarakan 77112Telp. (0551) 36700Fax. (0551) 36799
MAKASSARKC MAKASSARBulusaraung Square Blok A No. 6 & 6AKec. BontoalaMakassar 90115Telp. (0411) 3651551Fax. (0411) 3651552
BOGORKC BOGORJl. Raya Pajajaran No. 41 Ruko No. 5Bogor 16128Telp. (0251) 8332234Fax. (0251) 833 5529
SOLOKC SOLOJl. Slamet Riyadi No.316Solo 57141Telp. (0271) 733 855Fax. (0271) 733 866
MNC BANKLAPORAN TAHUNAN 2014 - ANNUAL REPORT 2014
JARINGAN KANTOR CABANGOFFICES AND BRANCHES
196 197
DEPOK
KK DEPOKGedung Notaris Wirastuti PJl. Margonda Raya No. 158Depok 16423Telp. (021) 7721 3163Fax. (021) 777 7606
KCP TANGERANGTangerang City Business Park Ruko No. B-12Jl. Jend Sudirman No. 1 CikokolTangerang 15118Telp. (021) 29239666Fax. (021) 55782467
TANGERANG
KCP JEMURSARI Jl. Raya Jemursari No.252 E Prapen Surabaya 60237Telp. (031) 848 3260Fax. (031) 848 3256
KCP KEMBANG Ruko Grand Flower Blok A no. 8 Jl. Pasar KembangSurabaya 60263Telp. (031) 534 6809
KCP MOJOKERTOJl. Gajah Mada No 136 Kab. MojokertoSurabaya 61313Telp. (0321) 383 208
KCP SUNGKONORuko Darmo Galleria Center No.A5Jl. Mayjen Sungkono No.75 Surabaya 60225Telp. (031) 568 7768Fax. (031) 568 8769
KK KEMBANG JEPUNJl. Kembang Jepun No. 45 Surabaya 60612Telp. (031) 355 1901
PP JUANDAKantor Dirjen Bea Dan Cukai Jl. Raya Bandara Juanda KM 3-4 Surabaya 61253Telp. (031) 866 1045Fax. (031) 867 0448
SURABAYA
KCP KERINCI Rukan Akasia Blok I No.1&2Komplek RAPP Pangkalan Kerinci Pekanbaru 28300Telp. (0761) 95802, 95807Fax. (0761) 493 604
KCP SUDIRMANJl. Jend.Sudirman No.337 Pekanbaru 28111Telp. (0761) 31455Fax. (0761) 849 078
KK RS AWAL BROSSJl. Jend. Sudirman No.117 Pekanbaru 28282Telp. (0761) 839502
PEKANBARU
BANDUNG
KCP KOSAMBI Ruko ITC E 12, Jl. BaranangsiangBandung 40112Telp. (022) 4224727
KCP VETERAN Jl. Veteran No.22 Bandung 40112Telp. (022) 4264408
KCP KRAKATAU Jl. Gunung Krakatau No. 19 C Medan 20238Telp. (061) 6640411
KCP SETIABUDI Jl. Setiabudi No.126B Medan 20122Telp. (061) 4522110
KCP ASIA Jl. Asia No.202 Medan 20214Telp. (061) 7361408
KCP PASAR AKSARA Jl. Prof. HM. Yamin No.646Medan 20233Telp. (061) 4573055
KK BINJAI Jl. Sudirman No. 134 Kab. Binjai Medan 20762Telp. (061) 8822957
KK UNILAND PLAZA Jl. Letjend MT. Haryono A-1Medan 20231Telp. (061) 4550561
KK KATAMSO Jl. Katamso No 44 Medan 20146Telp. (061) 7853242
MEDAN
KCP UBUDJl. Ida Bagus Manik, Br Kutuh Kelod Ubud, Ubud 80571 Telp. (0361) 972835, 972836
KCP SUKOWATI Jl. Raya Sukowati No.9x Kab. Gianyar, Gianyar 80582 Telp. (0361) 290074
KCP SINGARAJAJl. Diponegoro No.184 Kab. Singaraja, Singaraja 81115Telp. (0362) 21645
KK KARANG ASEMJl. Kesatrian, Karang Asem Denpasar 80811Telp. (0363) 22675
KK TABANANJl. Gunung Semeru No.30 Kab. Tabanan, Tabanan 82111 Telp. (0361) 817178
KK KEROBOKANJl. Raya Kerobokan No. 64 Seminyak, Badung 80361 Telp. (0361) 731183
KK BADUNGJl.kartini No.56 Denpasar 80111 Telp. (0361) 245 559
KK KRENENGJl. Rijasa No.16 KrenengDenpasar 80236Telp. (0361) 8892302
KK PASAR GIANYAR Jl. Majapahit No.36 GianyarDenpasar 80511Telp. (0361) 947033
KK PASAR KLUNGKUNG Jl. Sahadewa No.10 KlungkungDenpasar 80716Telp. (0366) 21304
KK PASAR NEGARA Jl. Pahlawan No.12 JembranaDenpasar 82211Telp. (0365) 44359
KK PASAR SERIRIT Jl. Gajahmada No.26 Seririt Denpasar 81135Telp. (0362) 92042
DENPASAR
KCP PALURJl Solo Tawangmangu KM 6,5 No 66 Karanganyar 57771Telp. (0271) 3029131
KK HARTONO MALL Ground Floor Hartono Mall Jl. Ir. Soekarno Sukoharjo 57552Telp. (0271) 3029133
KK VETERANJl. Veteran No 97, Kel Bareng Lor Klaten Utara 57431Telp (0271) 3029135
SOLO
KCP CILEUNGSIJl. Raya Narogong KM 23 No.3 Cileungsi Bogor 16820Telp. (021) 82484192
KCP PASAR ANYARRuko Taman Topi Square No.5Bogor 16121Telp. (0251) 8328489
KK CIBINONGSentral Cibinong A-30, Jl. Raya Mayor Oking Bogor 16916Telp. (021) 87907934
KK PASAR BARUJl. Raya Oto Iskandardinata No.38Bogor 16141Telp. (0251) 83771677
BOGOR
KCP BRINGHARJOJl. Bhayangkara No.55 Kodya Yogyakarta 55162Telp. (0274) 557307
KK GODEANJl. Raya Godean KM.10 Godean, Kab. Sleman Yogyakarta 55564Telp. (0274) 797499
YOGYAKARTA
KCP PEKALONGANKomplek Ruko KHM Mansyur No.5 Jl. KHM Mansyur No.30 BendanPekalongan 51111Telp. (0285) 4417066, 4417257, 4416948
KK SALATIGAKomp Ruko Tamansari Blok B1 Salatiga 50711Telp. (0298) 315336
KK WELERIJl. Stasiun No.1 Ruko 4 Weleri, Kab. Kendal Kendal 51355Telp. (0294) 644711
PP TANJUNG MASKomp Ruko Mutiara Marina Kav. 20 Jl. RE MartadinataSemarang 50129Telp. (0247) 613325
SEMARANG
KCP CIBUBURPertokoan Citra Gran Blok R 03/25Jl. Alternatif CibuburJatikarya, Jatisampurna, Bekasi 17435Telp. (021) 8459 2550Fax. (021) 8459 2543
KK BEKASI – KEMANG PRATAMARuko Kemang Pratama Raya Blok AL No.8 Bekasi 17148Telp. (021) 8241 9443Fax. (021) 8240 3123
KK BEKASI – SNKRuko Sentral Niaga KalimalangJl. A. Yani Blok A.8 No.12 ABekasi 17141Telp. (021) 8885 4858Fax. (021) 8896 1772
KK PONDOK GEDERuko Sangraha Danamas Blok G No 29Mall Pondok Gede Bekasi 17414Telp. (021) 8490 3905
KK CIKARANGJababeka Central Business District Ruko The CapitolJl. Niaga Raya Blok 2 No. 2H3Cikarang 17550Telp. (021) 898 40518Fax. (021) 898 40519
BEKASI
JAKARTA UTARA
KCP PLUIT Jl.Pluit Permai Raya No.27Jakarta 14440Telp. (021) 662 7555Fax. (021) 662 4944
JAKARTA SELATAN
KCP WOLTER Jl. Wolter Monginsidi No. 88 LJakarta 12170Telp. (021) 270 0199 Fax. (021) 270 0275
KCP SOEPOMOGraha Alun Lt. Dasar Jl. Prof. Soepomo SH No.233Jakarta 12870Telp. (021) 831 8762 Fax. (021) 831 8752
KCP FATMAWATIKomp. Duta Mas Blok A1 No 3 Jl. RS FatmawatiJakarta 12150Telp. (021) 727 98266Fax. (021) 727 98267
KCP BLOK M Jl. Sult.Hasanuddin Kav. 41 Jakarta 12160Telp. (021) 722 1232Fax. (021) 722 3132
KK CILANDAK MALL Cilandak Mall Lt. Dasar Jl. Raya Cilandak KKO Jakarta 12560Telp. (021) 7884 0117Fax. (021) 7884 0159
KK ARKADIA Gedung Perkantoran Arkadia Tower B Jl. TB Simatupang Kav 88 Jakarta 12520Telp. (021) 782 7675Fax. (021) 7883 8785
KK PONDOK INDAH Jl. Margaguna No.9 Pondok IndahJakarta 12420Telp. (021) 769 6162Fax. (021) 761 6061
KK PENUINRuko Penuin Center Blok R No.04 Batam 29441Telp. (0778) 457700
BATAM
KK PURI INDAH Ruko Pasar PuriJl. Puri Indah Raya Blok A No.18 Jakarta 11610Telp. (021) 580 8456Fax. : (021) 580 7512
KK HARCO MANGGA DUA Harco Electronic Mangga DuaRuko Agung Sedayu Blok D No.1Jl. Mangga Dua RayaJakarta 14430Telp. (021) 6220 1233Fax. (021) 612 1055
KK KELAPA GADINGJl. Raya Boulevard Barat Blok LC6 No. 35 Kelapa GadingJakarta 14240Telp. (021) 452 1369Fax. (021) 452 3118
KK TANJUNG PRIOKRuko Enggano Megah Blok B N0 7-I Jl. Enggano Tanjung PriokJakarta 14310Telp. (021) 439 34936Fax. (021) 437 3966
KK SUNTERJL. Danau Sunter Utara Blok C.1 No.3.A Jakarta 14350Telp. (021) 294 60505Fax. (021) 294 60506
KK BINTARO SENTRA MENTENGRuko Bintaro Sentra Menteng Blok MN–24 Bintaro Jaya Sektor VIITangerang 15224Telp. (021) 7486 3035Fax. (021) 7486 3036
KK PAMULANGRuko Pamulang Permai Blok SH 22 No.4Pamulang BaratTangerang 15417Telp. (021) 741 5800Fax. (021) 741 5600
KK BSD CITY SEKTOR VIIRuko BSD City Sektor VII Blok RP No. 96 Serpong – Tangerang 15322Telp. (021) 537 9177Fax. (021) 537 9166
KK GADING SERPONGRuko Alexandrate Jl. Boulevard Raya Blok ALX 3 No. 30-31 Tangerang 15810Telp. (021) 542 14378Fax. (021) 542 12218
KK BANDARA SOEKARNO HATTAGedung JPT 01 P.05 Cargo, Area Bandara Soekarno HattaCengkareng 19110Telp. (021) 5591 6386 / 5591 6388Fax. (021) 5591 6385
MNC BANKLAPORAN TAHUNAN 2014 - ANNUAL REPORT 2014
JARINGAN KANTOR CABANGOFFICES AND BRANCHES
198 199
KOTA/ CITIES KP PPKCPKC ATMKK
DKI JAKARTA 1 -141 4118
BATAM - --1 31
MEDAN - -41 63
TARAKAN - --1 1-
PEKANBARU - -21 81
SEMARANG - 111 12
YOGYAKARTA - -11 11
BOGOR - -21 12
SURABAYA - 141 31
JAMBI - --1 1-
DENPASAR - -31 39
MAKASSAR - --1 1-
BANDUNG - -21 2-
SAMARINDA - --1 1-
BALIKPAPAN - --1 1-
SOLO - -11 22
TOTAL 1 23416 7640
KP Kantor Pusat / Head Office KK
KC Kantor Cabang / Main Branch PP
KCP Kantor Cabang Pembantu / Sub Branch ATM
Kantor Kas / Cash Office
Payment Point
Anjungan Tunai Mandiri / Automatic Teller Machine
Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan
bahwa semua informasi dalam Laporan Tahunan
PT. Bank MNC Internasional, Tbk., tahun 2014 telah
dimuat secara lengkap dan bertanggung jawab penuh
atas kebenaran isi Laporan Tahunan perusahaan.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.
Jakarta, 6 April 2015
* Diangkat pada saat RUPSLB 12 Nopember 2014, dan pada saat penyusunan Annual Report 2014 ini telah mendapat persetujuan dari OJK sesuai Surat OJK No. SR-1/D.03/2015 tanggal 2 Januari 2015 efektif sebagai Presiden Komisaris (merangkap Komisaris Independen).
* Appointed at the EGMS on 12 November 2014, and at the time of writing of this 2014 Annual Report, he had obtained approval from the OJK, pursuant to OJK Letter No. SR-1/D.03/2015 dated 2 January 2015 on his Official Appointment as President Commissioner (Independent Commissioner)
** Diangkat pada saat RUPSLB 12 Nopember 2014, dan pada saat penyusunan Annual Report 2014 ini telah mendapat persetujuan dari OJK sesuai Surat OJK No. SR-2/D.03/2015 tanggal 2 Januari 2015 efektif sebagai Komisaris Independen.
** Appointed at the EGMS on 12 November 2014, and at the time of writing of this 2014 Annual Report, he had obtained approval from the OJK, pursuant to OJK Letter No. SR-2/D.03/2015 dated 2 January 2015 on his Official Appointment as Independent Commissioner.
We, the undersigned, hereby declare that all information in the
2014 Annual Report of PT. Bank MNC Internasional, Tbk.
have been presented completely and we are thus fully
responsible for the truthfulness of contents of this Annual
Report.
This statement has been made truthfully.
Jakarta, April 6, 2015
BENNY PURNOMOPresiden Direktur President Director
NERFITA PRIMASARIDirekturDirector
BENNY HELMAN DirekturDirector
TJIT SIAT FUNDirektur yang membawahkan Fungsi Kepatuhan Compliance Director
SINDBAD RIJADI HARDJODIPURODirektur IndependenIndependent Director
WIDIATAMA BUNARTODirekturDirector
BAMBANG RATMANTOPresiden Komisaris *Komisaris IndependenPresident Commissioner *Independent Commissioner
PURNADI HARJONOKomisarisCommissioner
EKO B. SUPRIYANTOKomisaris Independen **Independent Commissioner **
DEWAN KOMISARIS / BOARD OF COMMISSIONERS
DIREKSI / BOARD OF DIRECTORS
SURAT PERNYATAAN ANGGOTA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI TENTANG
TANGGUNG JAWAB ATAS LAPORAN TAHUNAN 2014PT. BANK MNC INTERNASIONAL, TBK.
THE BOARD OF COMMISSIONERS’ AND THE BOARD OF DIRECTORS’ STATEMENTOF
RESPONSIBILITY FOR THE 2014 ANNUAL REPORT OF PT. BANK MNC INTERNASIONAL, TBK.
2014ANNUALREPORT
Laporan Keuangan & Laporan Auditor Independen31 Desember 2014
Financial Statement &Independent Auditor Report31 December 2014
PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK (d/h/formerly PT BANK ICB BUMIPUTERA TBK) LAPORAN KEUANGAN/ FINANCIAL STATEMENTS
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 2013/ FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2014 AND 2013
DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN/ AND INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT
PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK
DAFTAR ISI
PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK
TABLE OF CONTENTS
Halaman/
Page
SURAT PERNYATAAN DIREKSI DIRECTORS’ STATEMENT LETTER
LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN 1 INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT
LAPORAN KEUANGAN – Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013
serta untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
FINANCIAL STATEMENTS – As of December 31, 2014 and 2013 and for
the years then ended
Laporan Posisi Keuangan 3 Statements of Financial Position Laporan Laba Rugi Komprehensif 5
Statements of Comprehensive Income
Laporan Perubahan Ekuitas 7 Statements of Changes in Equity Laporan Arus Kas 8 Statements of Cash Flows Catatan atas Laporan Keuangan 9 Notes to Financial Statements
PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK
LAPORAN POSISI KEUANGAN STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION
31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DECEMBER 31, 2014 AND 2013
31 Desember/ 31 Desember/
December 31, Catatan/ December 31,
2014 Notes 2013
Rp Juta/ Rp Juta/
Rp Million Rp Million
ASET ASSETS
KAS 91.556 5 72.732 CASH
GIRO PADA BANK INDONESIA 596.195 6 500.454 DEMAND DEPOSITS WITH BANK INDONESIA
DEMAND DEPOSITS WITH OTHER BANKS -
GIRO PADA BANK LAIN - PIHAK KETIGA 203.246 7 78.568 THIRD PARTIES
PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA PLACEMENTS WITH BANK INDONESIA
DAN BANK LAIN - PIHAK KETIGA 1.538.436 8 1.259.243 AND OTHER BANKS - THIRD PARTIES
EFEK-EFEK - PIHAK KETIGA 503.806 9 520.959 SECURITIES - THIRD PARTIES
Cadangan kerugian penurunan nilai - (1.705) Allowance for impairment losses
Jumlah 503.806 519.254 Total
TAGIHAN DERIVATIF - PIHAK KETIGA 691 10 1.842 DERIVATIVE RECEIVABLES - THIRD PARTIES
KREDIT 11 LOANS
Pihak berelasi 70.969 36 71 Related parties
Pihak ketiga 6.186.266 5.516.169 Third parties
Cadangan kerugian penurunan nilai (128.402) (138.061) Allowance for impairment losses
Jumlah 6.128.833 5.378.179 Total
TAGIHAN AKSEPTASI - PIHAK KETIGA 93.962 12 103.146 ACCEPTANCES RECEIVABLE - THIRD PARTIES
BIAYA DIBAYAR DIMUKA 34.346 13 29.583 PREPAID EXPENSE
ASET TETAP - BERSIH 19.016 14 25.045 PREMISES AND EQUIPMENT - NET
ASET PAJAK TANGGUHAN - BERSIH 85.550 33 77.221 DEFERRED TAX ASSETS - NET
ASET TAK BERWUJUD - BERSIH 9.973 15 10.440 INTANGIBLE ASSETS - NET
ASET LAIN-LAIN - BERSIH 124.654 16 110.158 OTHER ASSETS - NET
JUMLAH ASET 9.430.264 8.165.865 TOTAL ASSETS
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan See accompanying notes to financial statements
bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan. which are an integral part of the financial statements.
- 3 -
PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK
LAPORAN POSISI KEUANGAN STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION
31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Lanjutan) DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Continued)
31 Desember/ 31 Desember/
December 31, Catatan/ December 31,
2014 Notes 2013
Rp Juta/ Rp Juta/
Rp Million Rp Million
LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITY
LIABILITAS LIABILITIES
LIABILITAS SEGERA 21.140 8.676 LIABILITIES PAYABLE IMMEDIATELY
SIMPANAN 17 DEPOSITS
Pihak berelasi 919.220 36 19.087 Related parties
Pihak ketiga 6.815.214 6.815.804 Third parties
Jumlah 7.734.434 6.834.891 Total
SIMPANAN DARI BANK LAIN - PIHAK KETIGA 235.948 18 342.813 DEPOSITS FROM OTHER BANKS - THIRD PARTIES
LIABILITAS DERIVATIF - PIHAK KETIGA 112 10 1.009 DERIVATIVE PAYABLES - THIRD PARTIES
LIABILITAS AKSEPTASI - PIHAK KETIGA 93.962 12 103.146 ACCEPTANCES PAYABLE - THIRD PARTIES
OBLIGASI KONVERSI - 19 16.370 CONVERTIBLE BONDS
UTANG PAJAK 10.988 20,33 7.933 TAXES PAYABLE
LIABILITAS IMBALAN PASCA KERJA 43.112 35 42.603 POST EMPLOYMENT BENEFITS OBLIGATION
BEBAN YANG MASIH HARUS DIBAYAR 44.415 21 36.695 ACCRUALS
UTANG SEWA PEMBIAYAAN - PIHAK BERELASI 441 22,36 - FINANCE LEASE PAYABLE - RELATED PARTIES
LIABILITAS LAIN-LAIN 11.143 23 7.851 OTHER LIABILITIES
JUMLAH LIABILITAS 8.195.695 7.401.987 TOTAL LIABILITIES
EKUITAS EQUITY
MODAL SAHAM - nilai nominal Rp 100 per saham CAPITAL STOCK - par value of Rp 100 per share
Modal dasar - 60.000.000.000 saham pada Authorized - 60,000,000,000 shares
tanggal 31 Desember 2014 dan 20.000.000.000 as of December 31, 2014 and 20,000,000,000
saham pada tanggal 31 Desember 2013 shares as of December 31, 2013
Modal ditempatkan dan disetor penuh -
15.032.327.068 saham pada tanggal Subsribed and paid-up - 15,032,327,068 shares
31 Desember 2014 dan 5.486.078.541 saham as of December 31, 2014 and 5,486,078,541
pada tanggal 31 Desember 2013 1.503.233 24 548.608 shares as of December 31, 2013
TAMBAHAN MODAL DISETOR - BERSIH 6.360 25 457.207 ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL - NET
KOMPONEN EKUITAS LAINNYA - PERUBAHAN 9 OTHER COMPONENTS OF EQUITY - CHANGES
NILAI WAJAR EFEK TERSEDIA UNTUK DIJUAL (65.733) (87.196) IN FAIR VALUE OF AFS SECURITIES
SALDO LABA (DEFISIT) RETAINED EARNINGS (DEFICIT)
Ditentukan penggunaannya 17.940 17.940 Appropriated
Tidak ditentukan penggunaannya (227.231) (172.681) Unappropriated
Jumlah (209.291) (154.741) Total
JUMLAH EKUITAS 1.234.569 763.878 TOTAL EQUITY
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 9.430.264 8.165.865 TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan See accompanying notes to financial statements
bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan . which are an integral part of the financial statements.
- 4 -
PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR FOR THE YEARS ENDED
31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DECEMBER 31, 2014 AND 2013
Catatan/
2014 Notes 2013
Rp Juta/ Rp Juta/
Rp Million Rp Million
PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL OPERATING REVENUES AND EXPENSES
Pendapatan Bunga Interest Revenues
Bunga yang diperoleh 747.292 26 661.322 Interest earned
Provisi dan komisi kredit 13.406 8.771 Loan and commissions fees
Jumlah Pendapatan Bunga 760.698 670.093 Total Interest Revenue
Beban Bunga Interest Expenses
Bunga 510.492 27 372.505 Interest expense
Provisi dan komisi yang dibayar 13.925 40 11.521 Commissions and fees paid
Jumlah Beban Bunga 524.417 384.026 Total Interext Expenses
Pendapatan Bunga - Bersih 236.281 286.067 Interest Revenues - Net
Pendapatan Operasional Lainnya Other Operating Revenues
Pendapatan transaksi valuta asing - bersih 9.956 31.995 Gain on foreign exchange transactions - net
Keuntungan bersih penjualan efek 14.146 9 11.004 Net gain on sale of securities
Commissions and fees from transactions
Provisi dan komisi selain kredit - bersih 12.803 28 13.952 other than loans - net
Penerimaan kembali kredit yang dihapus buku 5.779 9.884 Recovery of loans previously written-off
Lainnya 20.206 29 26.193 Others
Jumlah Pendapatan Operasional Lainnya 62.890 93.028 Total Other Operating Revenues
Provision (reversal of provision) for
Beban (pemulihan) kerugian penurunan nilai 30 impairment losses
Aset keuangan 42.569 89.712 Financial assets
Aset non-keuangan (237) 6.761 Non-financial assets
Jumlah Beban Kerugian Penurunan Nilai 42.332 96.473 Total Provision for Impairment Losses
Beban Operasional Lainnya Other Operating Expenses
Umum dan administrasi 146.881 31 160.141 General and administrative
Tenaga kerja 157.982 32 153.039 Personnel
Beban pensiun dan imbalan pasca kerja 9.874 35 12.101 Pension and employee benefits
Lainnya 13.405 15.152 Others
Jumlah Beban Operasional Lainnya 328.142 340.433 Total Other Operating Expenses
Beban Operasional Lainnya - Bersih (307.584) (343.878) Other Operating Expenses - Net
RUGI OPERASIONAL (71.303) (57.811) LOSS FROM OPERATIONS
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan See accompanying notes to financial statements
bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan. which are an integral part of the financial statements.
- 5 -
PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR FOR THE YEARS ENDED
31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Lanjutan) DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Continued)
Catatan/
2014 Notes 2013
Rp Juta/ Rp Juta/
Rp Million Rp Million
PENDAPATAN (BEBAN) NON OPERASIONAL NON-OPERATING REVENUES (EXPENSE)
Hasil sewa 392 431 Rental revenues
Keuntungan penjualan dan penghapusan Gain on sale and wrtie-off of premises and
aset tetap dan aset tak berwujud 176 14 381 equipment and intangible assets
Lainnya - bersih 702 (9.542) Others - net
PENDAPATAN (BEBAN) NON OPERASIONAL - NON-OPERATING REVENUES (EXPENSE)
BERSIH 1.270 (8.730) NET
RUGI SEBELUM BEBAN PAJAK (70.033) (66.541) LOSS BEFORE TAX EXPENSE
MANFAAT (BEBAN) PAJAK 15.483 33 (15.199) TAX BENEFIT (EXPENSE)
RUGI BERSIH TAHUN BERJALAN (54.550) (81.740) NET LOSS FOR THE YEAR
PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN 9 OTHER COMPREHENSIVE INCOME
Perubahan nilai wajar efek tersedia untuk dijual 28.617 (122.941) Changes in fair value of AFS securities
Manfaat (beban) pajak terkait dengan komponen Tax benefit (expense) relating to component
pendapatan komprehensif lain (7.154) 33 30.735 of other comprehensive income
Jumlah pendapatan komprehensif tahun berjalan Total other comprehensive income for
setelah pajak 21.463 (92.206) the current year net of tax
JUMLAH RUGI KOMPREHENSIF (33.087) (173.946) TOTAL COMPREHENSIVE LOSS
LABA PER SAHAM 34 LOSS PER SHARE
(dalam Rupiah penuh) (in full Rupiah amount)
Dasar/Dilusian (5,91) (14,90) Basic/Diluted
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan See accompanying notes to financial statements
bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan . which are an integral part of the financial statements.
- 6 -
PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2014 AND 2013
Perubahan nilai
wajar efek
Tambahan tersedia untuk
Modal modal disetor/ dijual/
saham/ Additional Changes in fair Ditentukan Tidak ditentukan
Catatan/ Capital paid-in value of AFS penggunaannya/ penggunaannya/ Jumlah Ekuitas/
Notes stock capital securities Appropriated Unappropriated Total Equity
Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/
Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million
Saldo per 1 Januari 2013 548.608 233.223 5.010 17.940 (90.941) 713.840 Balance as of January 1, 2013
Rugi bersih tahun berjalan - - - - (81.740) (81.740) Net loss for the year
Perubahan nilai wajar efek tersedia untuk dijual Changes in fair value of AFS securities
- setelah pajak penghasilan 9 - - (92.206) - - (92.206) - net of income tax
Uang muka setoran modal 25 - 215.000 - - - 215.000 Deposit for future stock subscription
Increase in equity component of
Kenaikan bagian ekuitas obligasi konversi 19 - 8.984 - - - 8.984 convertible bonds
Saldo per 31 Desember 2013 548.608 457.207 (87.196) 17.940 (172.681) 763.878 Balance as of December 31, 2013
Rugi bersih tahun berjalan - - - - (54.550) (54.550) Net loss for the year
Perubahan nilai wajar efek tersedia untuk dijual Changes in fair value of AFS securities
- setelah pajak penghasilan 9 - - 21.463 - - 21.463 - net of income tax
Kenaikan bagian ekuitas obligasi konversi 19 - 16.370 - - - 16.370 Increase in equity component of convertible bonds
Penukaran obligasi wajib konversi Exchange of shares through
menjadi modal saham 19 150.000 (150.000) - - - - mandatory convertible bonds
Konversi uang muka setoran modal melalui Conversion of deposit for future stock subscription
penawaran umum terbatas III 25 315.000 (315.000) - - - - through limited public offering III
Penawaran umum terbatas III 24,25 489.625 (2.217) - - - 487.408 Limited public offering III
Saldo per 31 Desember 2014 1.503.233 6.360 (65.733) 17.940 (227.231) 1.234.569 Balance as of December 31, 2014
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan See accompanying notes to financial statements
bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan. which are an integral part of the financial statements.
Saldo Laba (Defisit)/Retained Earnings (Deficit)
- 7 -
PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK
LAPORAN ARUS KAS STATEMENTS OF CASH FLOWS
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR FOR THE YEARS ENDED
31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DECEMBER 31, 2014 AND 2013
Catatan/
2014 Notes 2013
Rp Juta/ Rp Juta/
Rp Million Rp Million
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIESBunga, provisi dan komisi kredit yang diterima 758.326 683.350 Interest, loan commissions and fees receivedBunga, hadiah, provisi dan komisi dana yang dibayar (522.486) (379.102) Interest, prizes, fund commissions and fees paidPenerimaan pendapatan operasional lainnya 48.744 66.009 Other operating revenues receivedPembayaran gaji dan tunjangan karyawan (166.051) (159.580) Salaries and employee benefits paidPembayaran beban operasional lainnya (135.655) (129.325) Other operating expenses paidPenerimaan (pembayaran) pendapatan
non operasional - bersih 1.095 (7.304) Non-operating income received (paid) - net
Arus kas operasi sebelum perubahan dalam aset Operating cash flows before changes in operating dan liabilitas operasi (16.027) 74.048 assets and liabilities
Penurunan (kenaikan) aset operasi Decrease (increase) in operating assetsEfek-efek 31.371 (39.948) SecuritiesKredit (796.134) (425.187) LoansTagihan derivatif 1.151 (1.032) Derivative receivableTagihan akseptasi 9.184 (71.564) Acceptances receivabkeAset lain-lain (14.319) 6.091 Other assets
Kenaikan (penurunan) liabilitas operasi Increase (decrease) in operating liabilitiesLiabilitas segera 22.646 (7.079) Liabilities payable immediatelySimpanan 899.543 401.126 DepositsSimpanan dari bank lain (106.865) 210.582 Deposits from other banksLiabilitas derivatif (897) 592 Derivative payableLiabilitas akseptasi (9.184) 71.564 Acceptances payableLiabilitas lain-lain 4.460 2.651 Other Liabilities
Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Operasi 24.929 221.844 Net Cash Provided by Operating Activities
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES
Hasil penjualan aset tetap 899 14 475 Proceeds from sale of premises and equipment
Acquisitions of premises and equipment
Perolehan aset tetap dan aset tak berwujud (13.160) 14,15 (4.803) and intagible assetPerolehan efek tersedia untuk dijual (17.075) (361.240) Purchase of available for sale securities
Penjualan efek tersedia untuk dijual 35.437 142.106 Proceeds from available for sale securities
Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk)
Aktivitas Investasi 6.101 (223.462) Net Cash Provided by (Used in) Investing Activities
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIESPenambahan modal saham 489.625 - Addition in stock capitalPembayaran pinjaman yang diterima (2) (8) Payment of borrowingsBiaya emisi saham (2.217) - Share issuance cost
Penambahan dana cadangan modal - 215.000 Addition in reserve capital
Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Pendanaan 487.406 214.992 Net Cash Provided by Financing Activities
KENAIKAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS 518.436 213.374 NET INCREASE IN CASH AND CASH EQUIVALENTS
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT BEGINNING
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 1.910.997 1.697.623 OF YEAR
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT END
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN 2.429.433 1.910.997 OF YEAR
PENGUNGKAPAN TAMBAHAN SUPPLEMENTAL DISCLOSURESKas dan setara kas terdiri dari: Cash and cash equivalents consist of:
Kas 91.556 5 72.732 Cash on handGiro pada Bank Indonesia 596.195 6 500.454 Demand deposits with Bank IndonesiaGiro pada bank lain 203.246 7 78.568 Demand deposits with other banks
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain 1.538.436 8 1.259.243 Placements with Bank Indonesia and other banks
Jumlah 2.429.433 1.910.997 Total
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan See accompanying notes to financial statementsbagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan. which are an integral part of the financial statements.
- 8 -
PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED
- 9 -
1. UMUM
1. GENERAL
a. Pendirian dan Informasi Umum
PT Bank MNC Internasional Tbk (selanjutnya disebut "Bank") didirikan di Indonesia dengan nama PT Bank Bumiputera Indonesia berdasarkan akta No 49 tanggal 31 Juli 1989 dari notaris Sri Rahayu, SH. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman dalam Surat Keputusan No. C-2. 7223.HT.01.01. TH.89 tanggal 9 Agustus 1989 serta diumumkan dalam tambahan No. 1917 dari Berita Negara Republik Indonesia No. 75 tanggal 19 September 1989. Berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan No. 7 tanggal 17 April 2009 yang dibuat di hadapan Dr. Amrul Partomuan Pohan, S.H.,LL.M, notaris di Jakarta, yang telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya tertanggal 26 Mei 2009 No. AHU-22959.AH.01.02.Tahun 2009 dan telah dicatat di dalam Daftar Perseroan No. AHU.0029405.01.09.Tahun 2009 tanggal 26 Mei 2009 serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 56 Tambahan No. 18380/2009 tanggal 14 Juli 2009, nama Bank diubah menjadi PT Bank ICB Bumiputera Tbk. Selanjutnya berdasarkan akta No. 57 tanggal 16 Juli 2014 yang telah mendapat Persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-06038.40.20.2014 tanggal 24 Juli 2014, nama Bank diubah menjadi PT Bank MNC Internasional Tbk. Anggaran Dasar Bank telah mengalami beberapa kali perubahan, yang terakhir dengan akta No. 14 tanggal 10 Desember 2014 dari Aryanti Artisari, S.H., MKn, notaris di Jakarta, mengenai peningkatan modal dasar dari Rp 2.000.000 juta menjadi Rp 6.000.000 juta yang terbagi atas 60.000 juta saham, masing-masing dengan nilai nominal sebesar Rp 100. Akta perubahan ini telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-12711.40.20.2014 tanggal 11 Desember 2014.
a. Establishment and General Information
PT Bank MNC Internasional Tbk (the “Bank”) is established in Indonesia under the name PT Bank Bumiputera Indonesia under notarial Deed No 49 dated July 31, 1989 of notary Sri Rahayu, SH. The Deed of Establishment is approved by the Minister of Justice through Decision Letter No. C-2.7223.HT.01.01. TH.89 dated August 9, 1989 and is published in Supplement No. 1917 of the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 75 dated September 19, 1989. Based on the Deed of Minutes of the General Shareholders Meeting No. 7 dated April 17, 2009 of Dr Amrul Partomuan Pohan, S.H.,LL.M., notary in Jakarta, that had been approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in Decision Letter No.AHU-22959.AH.01.02.Tahun 2009 dated May 26, 2009 and was recorded in Register of Companies No. AHU.0029405.01.09. Tahun 2009 dated May 26, 2009, and was published in Supplement No. 18380/2009 of the State Gazette No. 56 dated July 14, 2009, the Bank’s name was changed to PT Bank ICB Bumiputera Tbk. Based on the Deed of Minutes of The General Shareholder Meeting No. 57 dated July 16, 2014, the Bank’s name was changed to PT Bank MNC Internasional Tbk. This change was approved by the Minister of Law and Human Rights of The Republic of Indonesia through decision letter No. AHU. 06038.40.20.2014 dated July 24, 2014. The Bank’s Articles of Association have been amended several times, recently by deed No. 14 dated December 10, 2014 of Aryanti Artisari, S.H., MKn, notary in Jakarta, concerning the increase of the Bank’s authorized capital stock from Rp 2,000,000 million to Rp 6,000,000 million divided into 60,000 million shares with nominal price of Rp 100. This change was approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in Decision Letter No. AHU-12711.40.20.2014 dated December 11, 2014.
Bank berkedudukan di Jakarta dan memiliki 16 kantor cabang. Kantor pusat Bank beralamat di Gedung MNC Financial Center Lantai 6, 7 & 8, Jl. Kebon Sirih Raya No. 27, Jakarta 12930, Indonesia. Jumlah rata-rata karyawan Bank masing-masing 1.190 dan 1.261 karyawan pada tahun 2014 dan 2013.
The Bank is domiciled in Jakarta and has 16 main branch offices. The Bank’s head office is located at Gedung MNC Financial Center level 6, 7 & 8, Jl. Kebon Sirih Raya No. 27, Jakarta 12930, Indonesia. The Bank have average total number of employees of 1,190 in 2014 and 1,261 in 2013, respectively.
Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Bank, ruang lingkup kegiatan Bank adalah menjalankan usaha di bidang perbankan sesuai dengan undang-undang dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
In accordance with article 3 of the Bank’s Articles of Association, the scope of its activities is to engage in the banking industry in accordance with the prevailing laws and regulations.
PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
- 10 -
Bank mulai beroperasi secara komersial pada tanggal 12 Januari 1990, sesuai dengan izin usaha yang diberikan oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. 10/KMK.013/1990 tanggal 4 Januari 1990. Sesuai dengan Surat Keputusan Bank Indonesia No. 30/146/KEP/DIR tanggal 5 Desember 1997, Bank telah mendapat persetujuan menjadi bank devisa.
The Bank started commercial operations on January 12, 1990 when it obtained its business license based on the Decision Letter No. 10/KMK.013/1990 dated January 4, 1990 from the Minister of Finance of the Republic of Indonesia. In accordance with Bank Indonesia’s Decision Letter No. 30/146/KEP/DIR dated December 5, 1997 the Bank is authorized to be a foreign exchange bank.
Bank tergabung dalam kelompok usaha MNC Group dengan entitas induk terakhir adalah PT MNC Investama Tbk.
The Bank is part of MNC Group whose ultimate parent is PT MNC Investama Tbk.
Susunan pengurus dan komite audit Bank pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:
As of December 31, 2014 and 2013, the Bank’s management and audit committee consist of the following:
2014 2013
Dewan Komisaris Board of Commissioners
Presiden Komisaris (independen) Bambang Ratmanto *) Dato' Mat Amir bin Jaffar President Commissioner (independent)
Komisaris Purnadi Harjono - Commissioner
Komisaris Independen Eko B. Supriyanto *) Ria Budiw eni Sumiati Independent Commissioner
Direksi Directors
Presiden Direktur Benny Purnomo - President Director
Pelaksana Tugas Presiden Direktur - Sindbad Rijadi Hardjodipuro Acting President Director
Direktur Bisnis Sindbad Rijadi Hardjodipuro - Business Director
Direktur Keuangan Benny Helman - Finance Director
Direktur Sumber Daya Manusia Nerfita Primasari Bambang Setiaw an Human Resources Director
Direktur Kepatuhan Tjit Siat Fun Bambang Setiaw an Compliance Director
Direktur Operasional Widiatama Bunarto Suhardianto Operational Director
Komite Audit Audit Committee
Ketua Bambang Ratmanto Ria Budiw eni Sumiati Chairman
Anggota Eko B. Supriyanto Soenarso Soemodiw irja Members
Soenarso Soemodiw irjo Mohammad Sumarsono
Dw i Sasongko
Komite Pemantau Risiko Risk Monitoring Committee
Ketua Bambang Ratmanto Ria Budiw eni Sumiati Chairman
Anggota Purnadi Harjono Muhammad Sumarsono Members
Arif in S. Haris
Muhammad Sumarsono
Komite Remunerasi dan Remuneration and Nomination
Nominasi Committee
Ketua Eko B. Supriyanto Dato' Mat Amir bin Jaffar Chairman
Anggota Purnadi Harjono Ria Budiw eni Sumiati Members
Irvandi Gustari Irvandi Gustari
Internal Audit Edi Alpian Edi Alpian Audit Internal
Sekretaris Perusahaan Andri Latif Andri Latif Corporate Secretary
*) Diangkat pada Rapat Umum Pemegang Saham tanggal
12 Nopember 2014 dan memperoleh persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan pada tanggal 2 Januari 2015.
*) Appointed in the General Shareholders Meeting on November 12, 2014 and was approved by Financial Services Authority on January 2, 2015.
Pembentukan Komite Audit telah sesuai dengan Peraturan No. IX.I.5 tentang “Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit” yang terdapat dalam lampiran Keputusan Ketua Bapepam-LK No. Kep-643/BL/2012 tanggal 7 Desember 2012.
The establishment of the Audit Committee is based on Rule No. IX.I.5 “The Establishment and the Implementation Guidelines of Audit Committee” stated in the Attachment of Decision of the Chairman of Capital Market Supervisory Agency and Financial Institutions (Bapepam-LK) No. KEP-643/BL/2012 dated December 7, 2012.
PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
- 11 -
b. Penawaran Umum Efek Bank b. Public Offering of Shares and Bonds of the Bank
Penawaran Umum Perdana Saham Initial Public Offering of Shares
Pada tanggal 27 Juni 2002, Bank memperoleh pernyataan efektif dari Ketua BAPEPAM dengan surat No. S-1402/PM/2002 untuk melakukan penawaran umum saham atas 500.000.000 saham Bank kepada masyarakat. Nilai nominal per saham adalah sebesar Rp 100 dan harga penawaran adalah sebesar Rp 120 per saham. Pada tanggal 15 Juli 2002, saham Bank telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia.
On June 27, 2002, the Bank obtained the notice of effectivity from the Chairman of BAPEPAM in letter No. S-1402/ PM/2002 for the Bank’s public offering of 500,000,000 shares. The par value was Rp 100 per share and offering price was Rp 120 per share. On July 15, 2002, the Bank’s shares were listed in the Indonesia Stock Exchange.
Penawaran Umum Saham Terbatas I Limited Public Offering of Shares I
Pada tanggal 23 November 2005, Bank memperoleh pernyataan efektif dari Ketua BAPEPAM dengan surat No. S-3278/PM/2005 untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas I atas 3.000.000.000 saham Bank dengan harga penawaran sama dengan nilai nominal sebesar Rp 100 per saham, disertai dengan penerbitan 666.666.654 Waran Seri I yang memberikan hak pemegang saham untuk membeli saham baru dengan harga pelaksanaan Rp 120 per saham. Pembelian dapat dilakukan selama masa pelaksanaan yaitu mulai tanggal 30 Juni 2006 sampai dengan 29 Desember 2010. Saham-saham tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia pada tanggal 2 Januari 2006.
On November 23, 2005, the Bank obtained the notice of effectivity from the Chairman of BAPEPAM in letter No. S-3278/ PM/2005 for the Bank’s limited Public Offering of shares I of 3,000,000,000 shares at an offering price that is equal to the par value of Rp 100 per share, together with 666,666,654 Series I Warrants that entitles the holder to buy new shares at an exercise price of Rp 120 per share. The holders can exercise the right to purchase the share from June 30, 2006 until December 29, 2010. These shares were listed in the Indonesia Stock Exchange on January 2, 2006.
Penawaran Umum Saham Terbatas II Limited Public Offering of Shares II
Pada tanggal 22 Juni 2010, Bank memperoleh penyertaan efektif dari Ketua BAPEPAM-LK melalui surat No. S-5539/BL/2010 untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas II (“PUT II”) kepada para pemegang saham perseroan dalam rangka penerbitan hak memesan efek terlebih dahulu (“HMETD”) dengan penerbitan obligasi wajib konversi yang diberi nama obligasi wajib konversi Bank ICB Bumiputera tahun 2010 (“OWK”) dengan jumlah pokok sebesar Rp 150.000 juta.
On June 22, 2010, the Bank obtained a notice of effectivity from the Chairman of BAPEPAM-LK through letter No. S-5539/BL/2010, for the Bank’s Limited Public Offering II (“PUT II”) to its shareholders in relation to Rights Issue (“HMETD”) with mandatory convertible bonds namely Mandatory Convertible Bonds of Bank ICB Bumiputera 2010 (“OWK”) with a principal amount of Rp 150,000 million.
Setiap pemegang 10 (sepuluh) saham Bank yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Bank pada tanggal 2 Juli 2010 pukul 16.00 WIB berhak atas 3 (tiga) HMETD dimana setiap 1 (satu) HMETD berhak untuk membeli 1 (satu) satuan OWK, dengan harga penawaran sebesar Rp 100 setiap 1 (satu) satuan OWK yang harus dibayar penuh pada saat mengajukan pemesanan OWK.
For every 10 (ten) Bank shares held by the shareholder whose name is recorded in the Bank Shareholder’s List as of July 2, 2010 at 4:00 pm, is entitled to 3 (three) HMETD, where each 1 (one) HMETD has a right to purchase 1 (one) unit of OWK, with an offering price of Rp 100 for each OWK which should be fully paid at the time of OWK subscription.
PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
- 12 -
Penawaran Umum Saham Terbatas III Limited Public Offering of Shares III
Pada tanggal 20 Juni 2014, Bank memperoleh surat pernyataan efektif dari Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan No. S-291/D.04/2014 untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas III (“PUT III”) dalam rangka penerbitan hak memesan efek terlebih dahulu (“HMETD”) sebanyak 8.046.248.527 lembar saham dengan harga penawaran Rp 100 per saham yang disertai dengan penerbitan Waran Seri II sebanyak 1.828.692.847 waran, dimana setiap 22 saham hasil pelaksanaan HMETD tersebut melekat 5 Waran Seri II yang memberikan hak kepada pemegang saham untuk membeli saham baru dengan harga pelaksanaan Rp 150 per saham. Pelaksanaan Waran Seri II dapat dilaksanakan mulai tanggal 4 Februari 2015 sampai dengan tanggal 3 Juli 2017 dimana setiap pemegang 1 waran berhak untuk membeli 1 saham Bank.
On June 20, 2014, the Bank obtained the notice of effectivity from the Chairman of Financial Service Authority (OJK) through its Letter No. S-291/D.04/2014 for the Bank’s Limited Public Offering of Shares III to issue Right Issue (“HMETD”) of 8,046,248,527 stocks with at an offering price of Rp 100 per share, together with 1,828,692,847 Series II warrants, where 5 Series II warrants is embedded to each 22 stocks from HMETD which gives the rights to shareholders to purchase new shares at an exercise price of Rp 150 per share. The holders can exercise the right to purchase from February 4, 2015 to July 3, 2017 which the holders of 1 warrant is entitled to purchase 1 of the Bank’s share.
Pada tanggal 31 Desember 2014, sejumlah 14.882.003.797 saham Bank telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia dan sejumlah 150.323.271 saham yang merupakan saham pendiri tidak dicatatkan di bursa.
As of December 31, 2014, the Bank’s shares totaling 14,882,003,797 shares have been listed on the Indonesia Stock Exchanges, while the founder shares totaling 150,323,271 shares are not listed on the stock exchanges.
2. PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN BARU DAN REVISI
2. ADOPTION OF NEW AND REVISED FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS
a. Standar yang berlaku efektif pada tahun
berjalan a. a. Standards effective in the current year
Dalam tahun berjalan, Bank telah menerapkan semua standar baru dan revisi serta interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan dari Ikatan Akuntan Indonesia yang relevan dengan operasinya dan efektif untuk periode akuntansi yang dimulai pada tanggal 1 Januari 2014.
In the current year, the Bank has adopted the following new and revised standards and interpretations issued by the Financial Accounting Standard Board of the Indonesian Institute of Accountants that are relevant to their operations and effective for accounting periods beginning on January 1, 2014.
ISAK 27, Pengalihan Aset dari Pelanggan ISAK 27, Transfers of Assets from Customers
ISAK 27 membahas akuntansi pengalihan aset tetap oleh entitas yang menerima pengalihan tersebut dari pelanggannya dan menyimpulkan bahwa ketika pos aset tetap alihan memenuhi definisi aset dari perspektif entitas yang menerima, entitas yang menerima harus mengakui aset tersebut sebesar nilai wajarnya pada tanggal pengalihan, dengan saldo kredit yang dihasilkan dari transaksi pengalihan diakui sebagai pendapatan sesuai dengan PSAK 23, Pendapatan.
ISAK 27 addresses the accounting by recipients for transfers of property, plant and equipment from ‘customers’ and concludes that when the item of property, plant and equipment transferred meets the definition of an asset from the perspective of the recipient, the recipient should recognise the asset at its fair value on the date of the transfer, with the credit being recognised as revenue in accordance with PSAK 23, Revenue.
PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
- 13 -
ISAK 28, Pengakhiran Liabilitas Keuangan dengan Instrumen Ekuitas
ISAK 28, Extinguishing Financial Liabilities with Equity Instruments
ISAK 28 memberikan panduan akuntansi atas pengakhiran liabilitas keuangan dengan menerbitkan instrumen ekuitas. Secara khusus, ISAK 28 mensyaratkan bahwa instrumen ekuitas yang diterbitkan berdasarkan perjanjian tersebut akan diukur pada nilai wajarnya, dan setiap selisih antara jumlah tercatat liabilitas keuangan yang diakhiri dengan imbalan yang dibayarkan akan diakui dalam laba rugi.
ISAK 28 provides guidance on the accounting for the extinguishment of a financial liability by the issue of equity instruments. Specifically, ISAK 28 requires that equity instruments issued under such arrangement will be measured at their fair value, and any difference between the carrying amount of the financial liability extinguished and the consideration paid will be recognized in profit or loss.
Penerapan ISAK 27 dan ISAK 28 tidak mempunyai dampak atas jumlah yang dilaporkan dalam tahun berjalan dan tahun sebelumnya karena Bank tidak melakukan transaksi tersebut.
The application of ISAK 27 and ISAK 28 has no effect on the amounts reported in the current and prior year because the Bank has not entered into any transactions of this nature.
b. Standar telah diterbitkan tapi belum
diterapkan
b. Standards in issue not yet adopted
Standar berikut efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2015, dengan penerapan dini tidak diperkenankan:
The following standards are effective for periods beginning on or after January 1, 2015, with early application not permitted:
PSAK 1 (revisi 2013), Penyajian Laporan
Keuangan PSAK 1 (revised 2013), Presentation of
Financial Statements
PSAK 1 (revisi 2013) memperkenalkan terminologi baru untuk laporan laba rugi komprehensif menjadi laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain. PSAK 1 mengharuskan tambahan pengungkapan dimana pos-pos dari penghasilan komprehensif lain dikelompokkan menjadi dua kategori: (1) tidak akan direklasifikasi lebih lanjut ke laba rugi; dan (2) akan direklasifikasi lebih lanjut ke laba rugi ketika kondisi tertentu terpenuhi.
PSAK 1 (revised 2013) introduce new terminology for the statement of comprehensive income is renamed as a “statement of profit or loss and other comprehensive income”. PSAK 1 requires additional disclosures of other comprehensive income are grouped into two categories: (1) items that will not be reclassified subsequently to profit or loss; and (2) items that may be reclassified subsequently to profit or loss when specific conditions are met.
PSAK 4 (revisi 2013), Laporan Keuangan
Tersendiri PSAK 4 (revised 2013), Separate
Financial Statements
PSAK 15 (revisi 2013), Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama
PSAK 15 (revised 2013), Investments in Associates and Joint Ventures
PSAK 24 (revisi 2013), Imbalan Kerja PSAK 24 (revised 2013), Employee
Benefits Perubahan paling signifikan dalam PSAK 24 terkait kewajiban manfaat pasti dan aset program. Amandemen mensyaratkan pengakuan perubahan dalam kewajiban manfaat pasti dan nilai wajar aset program ketika amandemen terjadi, dan karenanya menghapus pendekatan koridor dan mempercepat pengakuan biaya jasa lalu. Amandemen tersebut mensyaratkan seluruh keuntungan dan kerugian aktuaria diakui segera melalui penghasilan komprehensif lain.
The main change of PSAK 24 relates to the accounting for benefit obligations and plan assets. The amendments require the recognition of changes in defined benefit obligations and in fair value of plan assets when they occur, and hence eliminate the 'corridor approach' and accelerate the recognition of past service costs. The amendments require all actuarial gains and losses to be recognised immediately through other comprehensive income.
PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
- 14 -
PSAK 46 (revisi 2014), Pajak Penghasilan PSAK 46 (revised 2014), Income Tax
PSAK 46 (revisi 2014), memberikan penekanan pada pengukuran pajak tangguhan atas aset yang diukur dengan nilai wajar, dengan mengasumsikan bahwa jumlah tercatat aset akan dipulihkan melalui penjualan. PSAK 46 menghilangkan pengaturan pajak penghasilan final.
PSAK 46 (revised 2014), emphasize on measurement of deferred tax on assets measured at fair value, assuming that the carrying amount of the assets will be recovered through sales. PSAK 46 remove references to final tax.
PSAK 48 (revisi 2014), Penurunan Nilai Aset
PSAK 48 (revised 2014), Impairment of Asset
Perubahan dalam PSAK 48 (revisi 2014), terutama berkaitan dengan perubahan definisi dan pengaturan nilai wajar dalam PSAK 68.
Changes in PSAK 48 (revised 2014), mainly to incorporate the changes in definition and requirements of fair value in PSAK 68.
PSAK 50 (annual improvement),
Instrumen Keuangan: Penyajian, PSAK 55 (annual improvement), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran dan PSAK 60 (annual improvement),
Instrumen Keuangan: Pengungkapan.
PSAK 50 (annual improvement), Financial Instrument: Presentation, PSAK 55 (annual improvement), Financial Instrument: Recognition and Measurement and PSAK 60 (annual improvement), Financial Instrument: Disclosures.
Perubahan pada ketiga PSAK ini, terutama merupakan penyesuaian atas pengaturan nilai wajar pada PSAK lain, termasuk PSAK 15, PSAK 65, PSAK 66, PSAK 4 dan PSAK 68. PSAK 50 memberikan pengaturan yang lebih spesifik terkait kriteria untuk melakukan saling hapus aset dan liabilitas keuangan. Perubahan PSAK 55 mengatur tentang pengukuran dan reklasifikasi derivatif melekat dan PSAK 60 mengatur pengungkapan tambahan terkait nilai wajar dan risiko likuiditas.
The amendment of these PSAKs mainly related to the changes in others PSAK, including PSAK 15, PSAK 65, PSAK 66, PSAK 4 and PSAK 68. PSAK 50 provides more specific arrangement related to the criteria for netting of financial assets and financial liabilities. The changes in PSAK 55 deals with measurement and reclassification of embedded derivative and PSAK 60 deals with additional disclosures relates to the fair value and liquidity risk.
PSAK 65, Laporan Keuangan Konsolidasian
PSAK 65, Consolidated Financial Statements
PSAK 66, Pengaturan Bersama PSAK 66, Joint Arrangements
PSAK 67, Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain
PSAK 67, Disclosures of Interests in Other Entities
PSAK 68, Pengukuran Nilai Wajar PSAK 68, Fair Value Measurements PSAK 68 menetapkan acuan tunggal atas pengukuran nilai wajar dan pengungkapan atas pengukuran nilai wajar. Standar tersebut tidak mengubah persyaratan mengenai pos-pos yang harus diukur atau diungkapkan pada nilai wajar.
PSAK 68 establishes a single source of guidance for fair value measurements and disclosures about fair value measurements. The standard does not change the requirements regarding which items should be measured or disclosed at fair value.
PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
- 15 -
PSAK 68 mendefinisikan nilai wajar, menetapkan suatu kerangka dasar atas pengukuran nilai wajar, dan mensyaratkan pengungkapan tentang pengukuran nilai wajar. Ruang lingkup PSAK 68 adalah luas; Standar tersebut berlaku baik pada pos-pos instrumen keuangan dan pos-pos instrumen non-keuangan ketika PSAK lain mensyaratkan atau mengijinkan pengukuran nilai wajar dan pengungkapan atas pengukuran nilai wajar, kecuali kondisi tertentu. Pada umumnya persyaratan pengungkapan dalam PSAK 68 adalah lebih luas dari pada standar yang diharuskan saat ini. PSAK 68 mendefinisikan nilai wajar adalah harga yang akan diterima untuk menjual aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratur antara pelaku pasar pada tanggal pengukuran.
PSAK 68 defines fair value, establishes a framework for measuring fair value, and requires disclosure about fair value measurements. The scope of PSAK 68 is broad; it applies to both financial instrument items and non-financial instrument items for which other PSAK require or permit fair value measurements and disclosures about fair value measurements, except in specified circumstances. In general, the disclosure requirements in PSAK 68 are more extensive than those required by the current standards. PSAK 68 defines fair value as the price that would be received to sell an asset or paid to transfer a liability in orderly transaction between market participants at the measurement date.
PSAK 68 diterapkan secara prospektif; persyaratan pengungkapan ini tidak perlu diterapkan dalam informasi komparatif yang disediakan untuk periode sebelum penerapan awal standar ini.
PSAK 68 is applied prospectively; the disclosure requirements need not be applied in comparative information provided for periods before initial application of the standard.
Penerapan PSAK 1 akan berdampak atas penyajian pos-pos penghasilan komprehensif lain dari laporan keuangan Bank. Penerapan atas amendemen terhadap PSAK 24 akan berdampak terhadap jumlah yang dilaporkan dalam program imbalan pasti Bank.
The application of PSAK 1 will impact the presentation of the other comprehensive income items of the Bank’s financial statements. The application of the amendments to PSAK 24 will have impact on the amounts reported in respect of the Bank’s defined benefit plans.
Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan, manajemen sedang mengevaluasi dampak dari standar terhadap laporan keuangan.
As of the issuance date of the financial statements, management is evaluating the effect of these standards on the financial statements.
3. KEBIJAKAN AKUNTANSI 3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
a. Pernyataan Kepatuhan a. Statement of Compliance
Laporan keuangan disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.
The financial statements of the Bank have been prepared in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards. These financial statements are not intended to present the financial position, result of operations and cash flows in accordance with accounting principles and reporting practices generally accepted in other countries and jurisdictions.
PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
- 16 -
b. Dasar Penyusunan b. Basis of Preparation
Dasar penyusunan laporan keuangan, kecuali untuk laporan arus kas, adalah dasar akrual. Mata uang penyusunan dan penyajian laporan keuangan adalah mata uang Rupiah (Rp) yang merupakan mata uang fungsional Bank dan laporan keuangan tersebut disusun berdasarkan nilai historis, kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut.
The financial statements, except for the statement of cash flows, are prepared under the accrual basis of accounting. The currency used in the preparation and presentation of the financial statements is the Indonesian Rupiah which is the functional currency of the Bank, while the measurement basis is the historical cost, except for certain accounts which are measured on the bases described in the related accounting policies.
Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung yang dimodifikasi dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Kas dan setara kas terdiri dari kas, giro pada Bank Indonesia, giro pada bank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain dan Sertifikat Bank Indonesia yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal perolehannya dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya.
The statement of cash flows are prepared using the modified direct method with classifications of cash flows into operating, investing and financing activities. Cash and cash equivalents consist of cash on hand, demand deposits with Bank Indonesia, demand deposits with other banks, placements with Bank Indonesia and other banks and Bank Indonesia Certificates (SBI) with maturities of three months or less from the date of placement and not pledged or restricted.
c. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang
Asing
Pembukuan Bank diselenggarakan dalam mata uang Rupiah, yang merupakan mata uang fungsionalnya. Transaksi-transaksi selama tahun berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada setiap tanggal pelaporan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing disesuaikan dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs spot
Reuters pada pukul 16.00 WIB untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan dalam laba rugi.
c. Foreign Currency Transactions and Balance
The books of accounts of the Bank are maintained in Indonesian Rupiah, which is its functional currency. Transactions during the year involving foreign currencies are recorded at the rates of exchange prevailing at the time the transactions are made. At reporting date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are adjusted into Indonesian Rupiah using Reuters’ spot rate at 4:00 P.M Western Indonesia Time to reflect the rates of exchange prevailing at that date. The resulting gains or losses are credited or charged to profit or loss.
d. Transaksi Pihak-pihak Berelasi d. Transactions with Related Parties
Pihak-pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan Bank (entitas pelapor):
A related party is a person or entity that is related to the Bank (the reporting entity):
a. Orang atau anggota keluarga dekatnya
mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut:
a. A person or a close member of that person’s family is related to the reporting entity if that person:
i. memiliki pengendalian atau
pengendalian bersama atas entitas pelapor;
i. has control or joint control over the reporting entity;
ii. memiliki pengaruh signifikan atas entitas pelapor; atau
ii. has significant influence over the reporting entity; or
iii. merupakan personil manajemen
kunci entitas pelapor atau entitas induk dari entitas pelapor.
iii. is a member of the key management personnel of the reporting entity or of a parent of the reporting entity.
PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
- 17 -
b. Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut:
b. An entity is related to the reporting entity if any of the following conditions applies:
i. entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya saling berelasi dengan entitas lainnya).
i. the entity, and the reporting entity are members of the same Bank (which means that each parent, subsidiary and fellow subsidiary is related to the others).
ii. satu entitas adalah entitas asosiasi
atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya).
ii. one entity is an associate or joint venture of the other entity (or an associate or joint venture of a member of a Bank of which the other entity is a member).
iii. kedua entitas tersebut adalah ventura
bersama dari pihak ketiga yang sama.
iii. both entities are joint ventures of the same third party.
iv. satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga.
iv. one entity is a joint venture of a third entity and the other entity is an associate of the third entity.
v. entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor.
v. the entity is a post-employment benefit plan for the benefit of employees of either the reporting entity, or an entity related to the reporting entity.
vi. entitas yang dikendalikan atau
dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf (a).
vi. the entity is controlled or jointly controlled by a person identified in (a).
vii. orang yang diidentifikasi dalam huruf
(a) (i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau merupakan personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas).
vii. a person identified in (a) (i) has significant influence over the entity or is a member of the key management personnel of the entity (or a parent of the entity).
Seluruh transaksi yang dilakukan dengan pihak-pihak berelasi, baik dilakukan dengan kondisi dan persyaratan yang sama dengan pihak ketiga maupun tidak, diungkapkan pada laporan keuangan.
All transactions with related parties, whether or not made at similar terms and conditions as those done with third parties, are disclosed in the financial statements.
e. Aset Keuangan
Seluruh aset keuangan diakui dan dihentikan pengakuannya pada tanggal diperdagangkan dimana pembelian dan penjualan aset keuangan berdasarkan kontrak yang mensyaratkan penyerahan aset keuangan dalam kurun waktu yang ditetapkan oleh kebiasaan pasar yang berlaku, dan awalnya diukur sebesar nilai wajar ditambah biaya transaksi, kecuali untuk aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, yang awalnya diukur sebesar nilai wajar.
e. Financial Assets
All financial assets are recognized and derecognized on trade date where the purchase or sale of a financial asset is under a contract whose terms require delivery of the financial asset within the time frame established by the market concerned, and are initially measured at fair value plus transaction costs, except for those financial assets classified as at fair value through profit or loss, which are initially measured at fair value.
PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
- 18 -
Aset keuangan Bank diklasifikasikan sebagai berikut:
Nilai wajar melalui laba rugi
Dimiliki hingga jatuh tempo
Tersedia untuk dijual
Pinjaman yang diberikan dan piutang
The Bank’s financial assets are classified as follows:
Fair value through profit or loss (FVTPL)
Held-to-maturity
Available-for-sale
Loans and receivable
Nilai wajar melalui laba rugi (FVTPL)
Aset keuangan diklasifikasi dalam FVTPL, jika aset keuangan dimiliki untuk diperdagangkan atau pada saat pengakuan awal ditetapkan untuk diukur pada FVTPL.
Fair Value Through Profit or Loss (FVTPL) Financial assets are classified as at FVTPL where the financial asset is either held for trading or its designated as at FVTPL.
Aset keuangan diklasifikasi sebagai kelompok diperdagangkan, jika:
A financial asset is classified as held for trading if:
diperoleh atau dimiliki terutama untuk tujuan dijual kembali dalam waktu dekat; atau
it has been acquired principally for the purpose of selling in the near term; or
pada pengakuan awal merupakan bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek aktual terkini; atau
on initial recognition it is a part of an identified portfolio of financial instruments that the entity manages together and has a recent actual pattern of short-term profit-taking; or
merupakan derivatif yang tidak ditetapkan dan tidak efektif sebagai instrumen lindung nilai.
it is a derivative that is not designated and effective as a hedging instrument.
Aset keuangan selain aset keuangan yang diperdagangkan, dapat ditetapkan sebagai FVTPL pada saat pengakuan awal, jika:
penetapan tersebut mengeliminasi atau mengurangi secara signifikan inkonsistensi pengukuran dan pengakuan yang dapat timbul; atau
kelompok aset keuangan, liabilitas keuangan atau keduanya, dikelola dan kinerjanya dievaluasi berdasarkan nilai wajar, sesuai dengan manajemen risiko atau strategi investasi yang didokumentasikan, dan informasi tentang Bank disediakan secara internal kepada manajemen kunci entitas, misalnya direksi dan CEO.
A financial asset other than a financial asset held for trading may be designated as at FVTPL upon initial recognition if:
such designation eliminates or significantly reduces a measurement or recognition inconsistency that would otherwise arise; or
a group of financial assets, financial liabilities or both is managed and its performance is evaluated on a fair value basis, in accordance with a documented risk management or investment strategy, and information about the Bank is provided internally on that basis to the entity’s key management personnel, for example the board of directors and chief executive officer.
Aset keuangan FVTPL disajikan sebesar nilai wajar, keuntungan atau kerugian yang timbul diakui dalam laba rugi. Keuntungan atau kerugian bersih yang diakui dalam laba rugi mencakup dividen atau bunga yang diperoleh dari aset keuangan. Nilai wajar ditentukan dengan cara seperti dijelaskan pada Catatan 3g.
Financial assets at FVTPL are stated at fair value, with any resultant gain or loss recognized in profit or loss. The net gain or loss recognized in profit or loss incorporates any dividend or interest earned on the financial asset. Fair value is determined in the manner described in Note 3g.
PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
- 19 -
Dimiliki hingga jatuh tempo Aset keuangan diklasifikasikan sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo hanya jika investasi tersebut memiliki pembayaran yang tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan serta Bank mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo. Pada saat pengakuan awal, investasi dimiliki hingga jatuh tempo diukur pada nilai wajar ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan aset keuangan. Setelah pengakuan awal, investasi dimiliki hingga jatuh tempo diukur dengan biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi kerugian penurunan nilai yang ada.
Held-to-maturity Financial assets are classified as held-to-maturity investment only if these investments have fixed or determined payments and their maturity date has been determined and the Bank has the positive intention and ability to hold such financial assets to maturity. Held-to-maturity investments are initially measured at fair value plus transaction costs which are attributable directly to the acquisition of the financial assets. After initial recognition, held-to-maturity investments are measured at amortized cost, using effective interest rate method less any impairment losses.
Aset keuangan tersedia untuk dijual Aset keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai dimiliki hingga jatuh tempo, diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, atau pinjaman yang diberikan dan piutang diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual. Pada saat pengakuan awal, aset keuangan yang tersedia untuk dijual diukur pada nilai wajar ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. Setelah itu, aset keuangan tersedia untuk dijual diukur dan dicatat pada nilai wajar.
Available-for-sale financial assets Financial assets that are not classified as held-to-maturity, measured at fair value through profit or loss; or loans and receivables, are classified as available-for-sale. Available-for-sale financial assets are initially measured at fair value plus any directly attributable transaction costs. Subsequently, they are measured at fair value.
Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar diakui dalam pendapatan komprehensif lainnya dan akumulasi revaluasi investasi AFS di ekuitas kecuali untuk kerugian penurunan nilai, bunga yang dihitung dengan metode suku bunga efektif dan laba rugi selisih kurs atas aset moneter yang diakui pada laba rugi. Jika aset keuangan dilepas atau mengalami penurunan nilai, akumulasi laba atau rugi yang sebelumnya diakui pada revaluasi investasi AFS, direklas ke laba rugi.
Gains and losses arising from changes in fair value are recognized in other comprehensive income and in equity as accumulated in AFS investment revaluation, with the exception of impairment losses, interest calculated using the effective interest method, and foreign exchange gains and losses on monetary assets, which are recognized in profit or loss. When the investment is disposed of or is determined to be impaired, the cumulative gain or loss previously accumulated in AFS investment revaluation is reclassified to profit or loss.
Dividen atas instrumen AFS, jika ada, diakui pada laba rugi pada saat hak untuk memperoleh pembayaran dividen ditetapkan.
Dividend on AFS equity instrument, if any, are recognized in profit or loss when the Bank’s right to receive the dividends are established.
Pinjaman yang diberikan dan piutang Aset keuangan dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif diklasifikasi sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang, yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi kerugian penurunan nilai. Bunga diakui dengan menggunakan metode suku bunga efektif, kecuali piutang jangka pendek dimana pengakuan bunga tidak material.
Loans and receivables Financial assets that have fixed or determinable payments and that are not quoted in an active market are classified as loan and receivables. Loans and receivables are measured at amortized cost using the effective interest method less impairment losses. Interest is recognized by applying the effective interest rate method, except for short-term receivables when the recognition of interest would be immaterial.
PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
- 20 -
Metode suku bunga efektif Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari instrumen keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga dan beban bunga selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi penerimaan atau pembayaran kas masa depan (mencakup seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan dan diterima oleh para pihak dalam kontrak yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi dan premium dan diskonto lainnya) selama perkiraan umur instrumen keuangan, atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan pada saat pengakuan awal.
Effective interest method The effective interest method is a method of calculating the amortized cost of a financial instrument and of allocating interest income and interest expense over the relevant period. The effective interest rate is the rate that exactly discounts estimated future cash receipts (including all fees and points paid or received that form an integral part of the effective interest rate, transaction costs and other premiums or discounts) through the expected life of the financial instrument, or where appropriate, a shorter period to the net carrying amount on initial recognition.
Perhitungan dari suku bunga efektif termasuk semua fee dan pembayaran atau penerimaan poin yang merupakan bagian integral dari suku bunga efektif. Biaya transaksi termasuk biaya incremental yang secara langsung berkaitan dengan akuisisi atas penerbitan aset atau liabilitas keuangan.
The calculation of the effective interest rate includes all fees and points paid or received which are an integral part of the effective interest rate. Transaction costs include incremental cost which is directly attributable to the acquisition or issuance of financial assets or liabilities.
Pendapatan diakui berdasarkan suku bunga efektif untuk instrumen keuangan selain dari instrumen keuangan FVTPL.
Income is recognized on an effective interest basis for financial instruments other than those financial instruments at FVTPL.
Penurunan nilai aset keuangan Aset keuangan, selain aset keuangan FVTPL, dievaluasi terhadap indikator penurunan nilai pada setiap tanggal pelaporan. Aset keuangan diturunkan nilainya bila terdapat bukti objektif, sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan, dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara andal.
Impairment of financial assets Financial assets, other than those at FVTPL, are assessed for indicators of impairment at each reporting date. Financial assets are impaired when there is objective evidence that, as a result of one or more events that occurred after the initial recognition of the financial asset, the estimated future cash flows of the investment have been affected.
Untuk investasi ekuitas AFS yang tercatat dan tidak tercatat di bursa, penurunan yang signifikan atau jangka panjang dalam nilai wajar dari instrumen ekuitas di bawah biaya perolehannya dianggap sebagai bukti obyektif terjadinya penurunan nilai.
For listed and unlisted equity investments classified as AFS, a significant or prolonged decline in the fair value of the security below its cost is considered to be objective evidence of impairment.
Bukti obyektif penurunan nilai termasuk sebagai berikut:
kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam; atau
pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga; atau
The objective evidence of impairment could include:
significant financial difficulty of the issuer or counterparty; or
default or delinquency in interest or principal payments; or
PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
- 21 -
terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan.
it becoming probable that the borrower will enter bankruptcy or financial re-organisation.
Untuk aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi, jumlah kerugian penurunan nilai merupakan selisih antara jumlah tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa depan yang didiskontokan menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan.
For financial assets carried at amortized cost, the amount of the impairment is the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows, discounted at the financial asset’s original effective interest rate.
Kerugian penurunan nilai dihitung secara individual untuk aset keuangan yang signifikan secara individual serta kolektif untuk aset yang secara individual tidak signifikan dan secara individual signifikan namun tidak terdapat bukti obyektif penurunan nilai. Di dalam menentukan penurunan nilai kolektif, aset keuangan dikelompokkan pada kelompok aset keuangan berdasarkan karakteristik risiko kredit yang serupa. Arus kas masa depan dari kelompok aset keuangan ini diestimasi berdasarkan arus kas kontraktual dan pengalaman kerugian historis untuk aset yang memiliki karakteristik risiko kredit yang serupa. Pengalaman historis kerugian disesuaikan berdasarkan hasil pengamatan data pada masa kini, untuk merefleksikan efek dari kondisi masa kini yang tidak mempengaruhi periode dari pengalaman historis.
Impairment loss is calculated individually for financial assets that are individually significant and collectively for assets that are individually not significant, or individually significant but there is no objective evidence of impairment when assessed individually. In determining collective impairment, financial assets are grouped into groups of financial assets based on similar credit risk characteristics. Future cash flow from a group of financial assets is estimated based on contractual cash flows and historical loss experience for assets that have similar credit risk characteristics. Historical loss experience is adjusted based on data observations in the present, to reflect the effects of current conditions that do not affect the period of historical experience.
Dalam melakukan penilaian secara kolektif, Bank harus menghitung:
In conducting collective assessment, the Bank must calculate:
Probability of default (”PD”) – model ini menilai probabilitas konsumen gagal melakukan pembayaran kembali secara penuh dan tepat waktu.
Probability of default (“PD”) – these models assess the probability of customers failing to repay fully and on time.
Recoverable amount – didasarkan pada identifikasi arus kas masa depan dan estimasi nilai kini dari arus kas tersebut (discounted cash flow).
Recoverable amount – based on identification of future cash flows and estimation of the present value of those cash flows (discounted cash flow).
Loss given default (”LGD”) – Bank mengestimasi kerugian ekonomis yang mungkin akan diderita Bank apabila terjadi tunggakan fasilitas kredit. LGD menggambarkan jumlah utang yang tidak dapat diperoleh kembali dan umumnya ditunjukkan dalam persentase dari exposure at default (EAD). Model perhitungan LGD mempertimbangkan jenis peminjam, fasilitas dan mitigasi risiko, misalnya ketersediaan agunan.
Loss given default (“LGD”) – the Bank estimates economic losses that may be suffered by the Bank if there are arrears in credit facility. LGD describes the amount of debt that may not be recovered and is generally expressed as a percentage of the exposure at default (EAD). The LGD calculation model considers the type of borrower, facility and any risk mitigation such as availability of collateral.
PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
- 22 -
Loss identification period (”LIP”) – periode waktu antara terjadinya peristiwa yang merugikan dalam kelompok aset keuangan sampai bukti obyektif dapat diidentifikasi atas fasilitas kredit secara individual.
Loss identification period (”LIP”) – the period of time from the occurrence of a loss event in a group of financial assets until objective evidence can be identified on credit facility individually.
Exposure at default (”EAD”) – Bank
mengestimasi tingkat utilisasi yang diharapkan dari fasilitas kredit pada saat terjadi tunggakan.
Exposure at default (“EAD”) – The Bank estimates the expected utilization level of credit facilities in the event of arrears.
PD, LGD dan LIP diperoleh dari observasi data fasilitas kredit selama minimal empat tahun.
PD, LGD and LIP are derived from observation of credit facility data for at least four years.
Cadangan kerugian penurunan nilai yang dinilai secara kolektif dilakukan dengan mengkalikan nilai baki debet fasilitas kredit pada posisi laporan dengan probability default (PD), loss identification period (LIP) dan loss given default (LGD).
Allowance for impairment losses collectively assessed is performed by multiplying the outstanding credit facility at report date by the probability of default (PD), loss identification period (LIP) and loss given default (LGD).
Kerugian penurunan nilai diakui pada laba rugi dan nilai tercatat dari aset keuangan atau kelompok aset keuangan dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai yang terbentuk. Pada saat penurunan nilai diakui dalam aset keuangan atau kelompok aset keuangan, pendapatan bunga diakui berdasarkan nilai tercatat setelah penurunan nilai menggunakan tarif bunga yang digunakan untuk mendiskontokan estimasi arus kas masa depan pada saat menghitung penurunan nilai.
The impairment loss is recognized in profit or loss and the carrying amount of the financial asset or group of financial assets are presented net of allowance for impairment losses reserve. When impairment losses are recognized in the financial asset or group of financial assets, interest income is recognized based on the carrying amount after impairment using the interest rate used for discounting the estimated future cash flow when calculating impairment.
Jika aset keuangan AFS dianggap menurun nilainya, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya telah diakui dalam ekuitas direklasifikasi ke laba rugi.
When an AFS financial asset is considered to be impaired, cumulative gains or losses previously recognized in equity are reclassified to profit or loss.
Pengecualian dari instrumen ekuitas AFS, jika, pada periode berikutnya, jumlah penurunan nilai berkurang dan pengurangan tersebut dapat dikaitkan secara obyektif dengan peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui, kerugian penurunan nilai yang diakui sebelumnya dipulihkan melalui laba rugi hingga nilai tercatat investasi pada tanggal pemulihan penurunan nilai tidak melebihi biaya perolehan diamortisasi sebelum pengakuan kerugian penurunan nilai dilakukan.
With the exception of AFS equity instruments, if, in a subsequent period, the amount of the impairment loss decreases and the decrease can be related objectively to an event occurring after the impairment was recognized, the previously recognized impairment loss is reversed through profit or loss to the extent that the carrying amount of the investment at the date the impairment is reversed does not exceed what the amortized cost would have been had the impairment not been recognized.
Dalam hal efek ekuitas AFS, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dalam laba rugi tidak boleh dipulihkan melalui laba rugi. Setiap kenaikan nilai wajar setelah penurunan nilai diakui secara langsung ke pendapatan komprehensif lain.
In respect of AFS equity investments, impairment losses previously recognized in profit or loss are not reversed through profit or loss. Any increase in fair value subsequent to an impairment loss is recognized directly in other comprehensive income.
PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
- 23 -
Penghentian pengakuan aset keuangan Bank menghentikan pengakuan aset keuangan jika dan hanya jika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan berakhir, atau Bank mentransfer aset keuangan dan secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset kepada entitas lain. Jika Bank tidak mentransfer serta tidak memiliki secara substansial atas seluruh risiko dan manfaat kepemilikan serta masih mengendalikan aset yang ditransfer, maka Bank mengakui keterlibatan berkelanjutan atas aset yang ditransfer dan liabilitas terkait sebesar jumlah yang mungkin harus dibayar. Jika Bank memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat kepemilikan aset keuangan yang ditransfer, Bank masih mengakui aset keuangan dan juga mengakui pinjaman yang dijamin sebesar pinjaman yang diterima.
Derecognition of financial assets The Bank derecognize a financial asset only when the contractual rights to the cash flows from the asset expire, or when it transfers the financial asset and substantially all the risks and rewards of ownership of the asset to another entity. If the Bank neither transfers nor retains substantially all the risks and rewards of ownership and continues to control the transferred asset, the Bank recognizes their retained interest in the asset and an associated liability for amounts it may have to pay. If the Bank retains substantially all the risks and rewards of ownership of a transferred financial asset, the Bank continues to recognize the financial asset and also recognizes a collateralized borrowing for the proceeds received.
Pada saat penghentian pengakuan aset keuangan secara keseluruhan, selisih antara jumlah tercatat aset dan jumlah pembayaran dan piutang yang diterima dan keuntungan atau kerugian kumulatif yang telah diakui dalam pendapatan komprehensif lain dan terakumulasi dalam ekuitas diakui dalam laba rugi.
On derecognition of financial asset in its entirety, the difference between the asset’s carrying amount and the sum of the consideration received and receivable and the cumulative gain or loss that had been recognized in other comprehensive income and accumulated in equity is recognized in profit or loss.
Pada saat penghentian pengakuan aset keuangan terhadap satu bagian saja (misalnya ketika Bank masih memiliki hak untuk membeli kembali bagian aset yang ditransfer), Bank mengalokasikan jumlah tercatat sebelumnya dari aset keuangan tersebut pada bagian yang tetap diakui berdasarkan keterlibatan berkelanjutan dan bagian yang tidak lagi diakui berdasarkan nilai wajar relatif dari kedua bagian tersebut pada tanggal transfer. Selisih antara jumlah tercatat yang dialokasikan pada bagian yang tidak lagi diakui dan jumlah dari pembayaran yang diterima untuk bagian yang yang tidak lagi diakui dan setiap keuntungan atau kerugian kumulatif yang dialokasikan pada bagian yang tidak lagi diakui tersebut yang sebelumnya telah diakui dalam pendapatan komprehensif lain diakui pada laba rugi. Keuntungan dan kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam pendapatan komprehensif lain dialokasikan pada bagian yang tetap diakui dan bagian yang dihentikan pengakuannya, berdasarkan nilai wajar relatif kedua bagian tersebut.
On derecognition of financial asset other than its entirety (e.g., when the Bank retains an option to repurchase part of a transferred asset), the Bank allocates the previous carrying amount of the financial asset between the part it continues to recognize under continuing involvement, and the part it no longer recognizes on the basis of the relative fair values of those parts on the date of the transfer. The difference between the carrying amount allocated to the part that is no longer recognized and the sum of the consideration received for the part no longer recognized and any cumulative gain or loss allocated to it that had been recognized in other comprehensive income is recognized in profit or loss. A cumulative gain or loss that had been recognized in other comprehensive income is allocated between the part that continues to be recognized and the part that is no longer recognized on the basis of the relative fair values of those parts.
PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
- 24 -
Aset dihapusbukukan dari cadangan kerugian penurunan nilai pada saat manajemen berpendapat bahwa aset tersebut harus dihapuskan karena secara operasional debitur sudah tidak mampu membayar dan/atau sulit untuk ditagih. Penerimaan kembali aset yang telah dihapuskan pada tahun berjalan dicatat sebagai penambahan cadangan kerugian penurunan nilai yang bersangkutan selama tahun berjalan. Penerimaan kembali aset yang telah dihapuskan pada tahun-tahun sebelumnya dicatat sebagai pendapatan operasional tahun berjalan.
Assets written off are charged to the allowance for impairment losses when management believes that they are definitely uncollectible. Recovery of assets previously written off in the current year is recorded as an addition to the allowance for impairment losses during the year of credit recovery. Recovery of assets previously written off in the previous years is recorded as operating income during the year.
f. Liabilitas Keuangan dan Instrumen Ekuitas Klasifikasi sebagai liabilitas atau ekuitas Liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh Bank diklasifikasi sesuai dengan substansi perjanjian kontraktual dan definisi liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas.
f. Financial Liabilities and Equity Instruments
Classification as debt or equity
Financial liabilities and equity instruments issued by the Bank are classified according to the substance of the contractual arrangements entered into and the definitions of a financial liability and an equity instrument.
Instrumen ekuitas Instrumen ekuitas adalah setiap kontrak yang memberikan hak residual atas aset entitas setelah dikurangi dengan seluruh liabilitasnya. Instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh Bank dicatat sebesar hasil penerimaan bersih setelah dikurangi biaya penerbitan langsung.
Equity instruments An equity instrument is any contract that evidences a residual interest in the assets of an entity after deducting all of its liabilities. Equity instruments issued by the Bank are recorded at the proceeds received, net of direct issue costs.
Liabilitas keuangan Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai FVTPL atau pada biaya perolehan diamortisasi.
Financial liabilities Financial liabilities are classified as either “at FVTPL” or “at amortized cost”.
Liabilitas keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar melalui Laba Rugi (FVTPL) Liabilitas keuangan diklasifikasi sebagai FVTPL pada saat liabilitas keuangan baik dimiliki untuk diperdagangkan atau ditetapkan pada FVTPL.
Financial liabilities at FVTPL Financial liabilities are classified as at FVTPL when the financial liability is either held for trading or its designated as at FVTPL.
Liabilitas keuangan dimiliki untuk diperdagangkan jika:
A financial liability is classified as held for trading if:
diperoleh terutama untuk tujuan dibeli kembali dalam waktu dekat; atau
pada pengakuan awal merupakan bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek aktual terkini; atau
merupakan derivatif yang tidak ditetapkan
dan tidak efektif sebagai instrumen lindung nilai.
it has been acquired principally for the purpose of repurchasing in the near term; or
on initial recognition it is part of an identified portfolio of financial instruments that the entity manages together and has a recent actual pattern of short-term profit-taking; or
it is a derivative that is not designated
and effective as a hedging instrument.
PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
- 25 -
Liabilitas keuangan selain liabilitas keuangan yang diperdagangkan, dapat ditetapkan sebagai FVTPL pada saat pengakuan awal, jika:
A financial liability other than a financial liability held for trading may be designated as at FVTPL upon initial recognition, if:
penetapan tersebut mengeliminasi atau mengurangi secara signifikan inkonsistensi pengukuran dan pengakuan yang dapat timbul; atau
such designation eliminates or significantly reduces a measurement or recognition inconsistency that would otherwise arise; or
kelompok aset keuangan, liabilitas keuangan atau keduanya, dikelola dan kinerjanya dievaluasi berdasarkan nilai wajar, sesuai dengan manajemen risiko atau strategi investasi yang didokumentasikan, dan informasi tentang Bank disediakan secara internal kepada manajemen kunci entitas, misalnya direksi dan CEO.
a group of financial assets, financial liabilities or both is managed and its performance is evaluated on a fair value basis, in accordance with a documented risk management or investment strategy, and information about the Bank is provided internally on that basis to the entity’s key management personnel, for example the board of directors and chief executive officer.
Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, keuntungan atau kerugian yang timbul diakui dalam laba rugi. Keuntungan atau kerugian bersih yang diakui dalam laba rugi mencakup setiap bunga yang dibayar dari liabilitas keuangan.
Financial liabilities at FVTPL are stated at fair value, with any resultant gain or loss recognized in profit or loss. The net gain or loss recognized in profit or loss incorporates any interest paid on the financial liability.
Liabilitas keuangan diukur pada biaya perolehan diamortisasi
Pada saat pengakuan awal, liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi, diakui pada nilai wajarnya. Nilai wajar tersebut dikurangi biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan penerbitan liabilitas keuangan tersebut. Pengukuran selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, dimana beban bunga diakui berdasarkan tingkat pengembalian yang efektif, kecuali untuk liabilitas jangka pendek dimana pengakuan bunganya tidak material.
Financial liabilities at amortized costs
At initial recognition, financial liabilities measured at amortized cost are recognized at fair value. The fair value is reduced by transaction costs which are directly attributable to the issuance of such financial liabilities. Subsequently, these financial liabilities are measured at amortized cost using the effective interest method, where interest expense is recognized based on the rate of effective return, except for short-term liabilities when the recognition of interest would be immaterial.
Penghentian pengakuan liabilitas keuangan Bank menghentikan pengakuan liabilitas keuangan, jika dan hanya jika, kewajiban Bank telah dilepaskan, dibatalkan atau kadaluarsa. Selisih antara jumlah tercatat liabilitas keuangan yang dihentikan pengakuannya dan imbalan yang dibayarkan dan utang diakui dalam laba rugi.
Derecognition of financial liabilities The Bank derecognizes financial liabilities when, and only when, the Bank’s obligations are discharged, cancelled or expires. The difference between the carrying amount of the financial liability derecognized and the consideration paid and payable is recognized in profit or loss.
g. Nilai Wajar Instrumen Keuangan g. Fair Value of Financial Instruments
Nilai wajar adalah nilai yang digunakan untuk mempertukarkan suatu aset atau untuk menyelesaikan suatu liabilitas antara pihak-pihak yang memahami dan berkeinginan untuk melakukan transaksi secara wajar (arm’s length transaction).
Fair value is the value which is used to exchange an asset or to settle a liability between parties who understand and are willing to perform a fair transaction (arm’s length transaction).
PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
- 26 -
Dalam rangka konsistensi dan perbandingan dalam pengukuran nilai wajar dan pengungkapan terkait dalam dan diantara entitas pelaporan, Bank melakukan pengukuran nilai wajar atas instrumen keuangan yang dimiliki dengan hirarki berikut:
In order to increase consistency and comparability in fair value measurements and related disclosures within and between reporting entities, the Bank measures the fair value of the financial instruments held based on the following hierarchy that categorized into three levels the inputs to valuation techniques:
Tingkat 1 pengukuran nilai wajar adalah yang berasal dari harga kuotasian (tidak disesuaikan) dalam pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik.
Level 1 fair value measurements are those derived from quoted prices (unadjusted) in active markets for identical assets or liabilities.
Tingkat 2 pengukuran nilai wajar adalah yang berasal dari input selain harga kuotasian yang termasuk dalam Tingkat 1 yang dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas, baik secara langsung (misalnya harga) atau secara tidak langsung (misalnya deviasi dari harga).
Level 2 fair value measurements are those derived from inputs other than quoted prices included within Level 1 that are observable for the assets or liability, either directly (i.e. as prices) or indirectly (i.e. derived from prices).
Tingkat 3 pengukuran nilai wajar adalah yang berasal dari teknik penilaian yang mencakup input untuk aset atau liabilitas yang bukan berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi (input yang tidak dapat diobservasi).
Level 3 fair value measurements are those derived from valuation techniques that include inputs for the asset or liability that are not based on observable market data (unobservable inputs).
h. Reklasifikasi Instrumen Keuangan
h. Reclassifications of Financial Instruments
Reklasifikasi Aset Keuangan Reclassification of Financial Assets
Bank tidak diperkenankan untuk melakukan reklasifikasi aset keuangan ke kelompok aset keuangan FVTPL. Bank hanya dapat melakukan reklasifikasi aset keuangan ke kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang jika aset keuangan tersebut memenuhi definisi pinjaman yang diberikan dan piutang dan Bank memiliki intensi dan kemampuan memiliki aset keuangan untuk masa depan yang dapat diperkirakan atau hingga jatuh tempo dari kelompok aset keuangan FVTPL atau dari kelompok tersedia untuk dijual. Aset keuangan tersebut direklasifikasi pada nilai wajar pada tanggal reklasifikasi yang menjadi biaya perolehan diamortisasi yang baru. Setiap keuntungan dan kerugian yang sudah diakui dalam laba rugi tidak boleh dipulihkan. Setiap keuntungan dan kerugian yang sudah diakui dalam pendapatan komprehensif lain diamortisasi ke laba rugi selama sisa umur aset keuangan (jika aset keuangan memiliki jatuh tempo tetap) atau tetap diakui dalam pendapatan komprehensif lain sampai aset keuangan tersebut dilepas atau dijual (jika aset keuangan tidak memiliki jatuh tempo tetap).
The Bank shall not reclassify any financial assets into the FVTPL after initial recognition. The Bank only reclassifies financial assets classified as FVTPL or available for sale into loans and receivables if the financial assets meet the definition of loans and receivables and the Bank has the intention and ability to hold the financial assets for the foreseeable future or until maturity. The financial assets are reclassified at fair value, on the date of reclassification which become its new amortized cost. Any gains or losses already recognized in profit or loss are not reversed. Any gains or losses that have been recognized in other comprehensive income are amortized through profit or loss over the remaining life of the financial assets (for financial assets that have fixed maturities) or continue to be recognized in other comprehensive income until the financial assets are sold or otherwise disposed (for financial assets that do not have fixed maturities).
PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
- 27 -
Reklasifikasi Liabilitas Keuangan Reclassification of Financial Liabilities
Bank tidak diperkenankan untuk mereklasifikasi liabilitas keuangan dari atau ke kelompok liabilitas keuangan FVTPL.
The Bank is not allowed to reclassify any financial liabilities from or to a group of FVTPL financial liabilities.
i. Saling Hapus Antar Aset Keuangan dan
Liabilitas Keuangan
Aset keuangan dan liabilitas keuangan Bank saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan, jika dan hanya jika:
saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut; dan
i. Netting of Financial Assets and Financial Liabilities
The Bank only offsets financial assets and liabilities and presents the net amount in the statement of financial position, where it:
currently has a legal enforceable right to set-off the recognized amount; and
berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan.
intend either to settle on a net basis, or to realize the asset and settle the liability simultaneously.
j. Giro pada Bank Indonesia dan Bank Lain
Giro pada Bank Indonesia dan bank lain diklasifikasikan dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang.
Pengakuan, pengukuran awal, pengukuran setelah pengakuan awal, reklasifikasi, penentuan nilai wajar, penurunan nilai dan penghentian pengakuan giro pada Bank Indonesia dan bank lain mengacu pada Catatan 3e, 3g dan 3h terkait aset keuangan.
j. Demand Deposits with Bank Indonesia and Other Banks
Demand deposits with Bank Indonesia and other banks are classified as loan and receivables. Recognition, initial measurement, subsequent measurement, reclassification, fair value, impairment and derecognition of demand deposits with Bank Indonesia and other banks are discussed in to Notes 3e, 3g and 3h related to financial assets.
k. Penempatan pada Bank Indonesia dan
Bank Lain
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain diklasifikasikan dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang.
k. Placements with Bank Indonesia and Other Banks
Placements with Bank Indonesia and other banks are classified as loan and receivables.
Pengakuan, pengukuran awal, pengukuran setelah pengakuan awal, reklasifikasi, penentuan nilai wajar, penurunan nilai dan penghentian pengakuan penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain mengacu pada Catatan 3e, 3g dan 3h terkait aset keuangan.
Recognition, initial measurement, subsequent measurement, reclassification, fair value, impairment and derecognition of placements with Bank Indonesia and other banks are discussed in Notes 3e, 3g dan 3h related to financial assets.
l. Efek-efek
Efek-efek diklasifikasikan dalam kategori diperdagangkan, tersedia untuk dijual dan dimiliki hingga jatuh tempo.
l. Securities
Securities are classified as held-for-trading, available-for-sale and held-to-maturity.
PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
- 28 -
Pengakuan, pengukuran awal, pengukuran setelah pengukuran awal, reklasifikasi, penentuan nilai wajar, penurunan nilai dan penghentian pengakuan efek-efek mengacu pada Catatan 3e, 3g dan 3h terkait aset keuangan.
Recognition, initial measurement, subsequent measurement, reclassification, fair value, impairment and derecognition of securities are discussed in Notes 3e, 3g and 3h related to financial assets.
m. Tagihan dan Liabilitas Derivatif
Tagihan dan liabilitas derivatif diklasifikasikan dalam kategori diukur pada nilai wajar melalui laba rugi (FVTPL). Pengakuan, pengukuran awal, pengukuran setelah pengakuan awal, reklasifikasi, penentuan nilai wajar, penurunan nilai dan penghentian pengakuan tagihan dan liabilitas derivatif mengacu pada Catatan 3e, 3f, 3g dan 3h terkait aset keuangan dan liabilitas keuangan.
m. Derivative Receivables and Payables
Derivative receivables and payables are classified as fair value through profit or loss (FVTPL). Recognition, initial measurement, subsequent measurement, reclassification, fair value, impairment and derecognition of derivative receivables and payables are discussed in Notes 3e, 3f, 3g and 3h related through financial assets and financial liabilities.
n. Kredit
Kredit diklasifikasikan dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang. Pengakuan, pengukuran awal, pengukuran setelah pengakuan awal, reklasifikasi, penentuan nilai wajar, penurunan nilai dan penghentian pengakuan kredit mengacu pada Catatan 3e, 3g dan 3h terkait aset keuangan.
n. Loans
Loans are classified as loan and receivables. Recognition, initial measurement, subsequent measurement, reclassification, fair value, impairment and derecognition of loans are discussed in Notes 3e, 3g and 3h related to financial assets.
o. Restrukturisasi Kredit Bermasalah
Kerugian yang timbul dari restrukturisasi kredit yang berkaitan dengan modifikasi persyaratan kredit diakui bila nilai sekarang dari jumlah penerimaan kas yang akan datang yang telah ditentukan dalam persyaratan kredit yang baru, termasuk penerimaan yang diperuntukkan sebagai bunga maupun pokok, adalah lebih kecil dari nilai kredit yang diberikan yang tercatat sebelum restrukturisasi seperti yang dibahas pada Catatan 3n.
o. Troubled Debt Restructuring
Losses resulting from loan restructuring related to modification of credit terms are recognized if the present value of future cash receipts which have been determined in new loan terms, including receipts designated as interest or principal, is less than the amount of the outstanding loan before the restructuring as discussed in Note 3n.
p. Tagihan dan Liabilitas Akseptasi
p. Acceptances Receivable and Payable
Tagihan akseptasi diklasifikasikan dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang. Liabilitas akseptasi dikategorikan sebagai liabilitas keuangan diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi.
Acceptance receivables are classified as loan and receivables. Acceptance liabilities are classified as financial liabilities at amortized costs.
Pengakuan, pengukuran awal, pengukuran setelah pengakuan awal, reklasifikasi, penentuan nilai wajar, penurunan nilai dan penghentian pengakuan tagihan dan liabilitas akseptasi mengacu pada Catatan 3e, 3f, 3g dan 3h terkait aset keuangan dan liabilitas keuangan.
Recognition, initial measurement, subsequent measurement, reclassification, fair value, impairment and derecognition of acceptances receivable and payable are discussed in Notes 3e, 3f, 3g and 3h related to financial assets and financial liabilities.
PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
- 29 -
q. Sewa
q. Leases
Sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substantial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Sewa lainnya, yang tidak memenuhi kriteria tersebut, diklasifikasikan sebagai sewa operasi.
Leases are classified as finance leases whenever the terms of the lease transfer substantially all the risks and rewards of ownership to the lessee. All other leases are classified as operating leases.
Sebagai Lessor As Lessor
Pendapatan sewa dari sewa operasi diakui sebagai pendapatan dengan dasar garis lurus selama masa sewa. Biaya langsung awal yang terjadi dalam proses negosiasi dan pengaturan sewa operasi ditambahkan dalam jumlah tercatat dari aset sewaan dan diakui dengan dasar garis lurus selama masa sewa.
Rental income from operating leases is recognized on a straight-line basis over the term of the relevant lease. Initial direct costs incurred in negotiating and arranging an operating lease are added to the carrying amount of the leased asset and recognized on a straight-line basis over the lease term.
Sebagai Lessee As lessee Aset pada sewa pembiayaan dicatat pada awal masa sewa sebesar nilai wajar aset sewaan Bank yang ditentukan pada awal kontrak atau, jika lebih rendah, sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum. Liabilitas kepada lessor disajikan di dalam laporan posisi keuangan sebagai liabilitas sewa pembiayaan.
Assets held under finance leases are initially recognized as assets of the Bank at their fair value at the inception of the lease or, if lower, at the present value of the minimum lease payments. The corresponding liability to the lessor is included in the statement of financial position as a finance lease liabilities.
Pembayaran sewa operasi diakui sebagai beban dengan dasar garis lurus (straight-line basis) selama masa sewa, kecuali terdapat dasar sistematis lain yang dapat lebih mencerminkan pola waktu dari manfaat aset yang dinikmati pengguna. Rental kontijen diakui sebagai beban di dalam periode terjadinya.
Operating lease payments are recognized as an expense on a straight-line basis over the lease term, except where another systematic basis is more representative of the time pattern in which economic benefits from the leased asset are consumed. Contingent rentals arising under operating leases are recognized as an expense in the period in which they are incurred.
Dalam hal insentif diperoleh dalam sewa operasi, insentif tersebut diakui sebagai liabilitas. Keseluruhan manfaat dari insentif diakui sebagai pengurangan dari biaya sewa dengan dasar garis lurus kecuali terdapat dasar sistematis lain yang lebih mencerminkan pola waktu dari manfaat yang dinikmati pengguna.
In the event that lease incentives are received to enter into operating leases, such incentives are recognized as a liability. The aggregate benefit of incentives is recognized as a reduction of rental expense on a straight-line basis, except where another systematic basis is more representative of the time pattern in which economic benefits from the leased asset are consumed.
r. Biaya Dibayar Dimuka r. Prepaid Expenses
Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus.
Prepaid expenses are amortized over their beneficial periods using the straight-line method.
PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
- 30 -
s. Aset Tetap s. Premises and Equipment
Aset tetap yang dimiliki untuk digunakan dalam penyediaan barang atau jasa atau untuk tujuan administratif dicatat berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi kerugian penurunan nilai.
Premises and equipment held for use in the supply of goods or services, or for administrative purposes, are stated at cost, less accumulated depreciation and any accumulated impairment losses.
Penyusutan diakui sebagai penghapusan biaya perolehan aset dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method)
masing-masing dengan tarif sebagai berikut:
Depreciation is recognized so as to write-off the cost of assets using the straight-line method. The depreciation rates are as follows:
Tahun/
Years
Bangunan 20 Buildings Prasarana kantor (partisi dan renovasi kantor) 5 Leasehold improvements (partition and
office renovation) Kendaraan bermotor 5 Motor vehicles Perabotan kantor 5 Office furniture Peralatan kantor 5 Office equipment Perangkat keras komputer 5 Computer hardware Aset sewa pembiayaan disusutkan berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis yang sama dengan aset yang dimiliki sendiri atau disusutkan selama jangka waktu yang lebih pendek antara periode masa sewa dan umur manfaatnya.
Assets held under finance leases are depreciated over their expected useful lives on the same basis as owned assets or where shorter, the term of the relevant lease.
Masa manfaat ekonomis, nilai residu dan metode penyusutan direview setiap akhir tahun dan pengaruh dari setiap perubahan estimasi tersebut berlaku prospektif.
The estimated useful lives, residual values and depreciation method are reviewed at each year end, with the effect of any changes in estimate accounted for on a prospective basis.
Tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan.
Land is stated at cost and is not depreciated.
Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laba rugi pada saat terjadinya. Biaya-biaya lain yang terjadi selanjutnya yang timbul untuk menambah, mengganti atau memperbaiki aset tetap dicatat sebagai biaya perolehan aset jika dan hanya jika besar kemungkinan manfaat ekonomis di masa depan berkenaan dengan aset tersebut akan mengalir ke entitas dan biaya perolehan aset dapat diukur secara andal.
The cost of maintenance and repairs is charged to operations as incurred. Other costs incurred subsequently to add to, replace part of, or service an item of premises and equipment, are recognized as asset if, and only if, it is probable that future economic benefits associated with the item will flow to the entity and the cost of the item can be measured reliably.
Aset tetap yang dihentikan pengakuannya atau yang dijual nilai tercatatnya dikeluarkan dari kelompok aset tetap. Keuntungan atau kerugian dari penjualan aset tetap tersebut dibukukan dalam laba rugi.
When assets are retired or otherwise disposed of, their carrying values are removed from the accounts and any resulting gain or loss is reflected in profit or loss.
PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
- 31 -
t. Aset Tak Berwujud t. Intangible Assets
Aset tak berwujud merupakan perangkat lunak yang dibeli oleh Bank dan dicatat sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi amortisasi
Intangible assets consist of software acquired by the Bank and stated at cost less accumulated amortization.
Amortisasi diakui dalam laba rugi dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis selama 5 tahun.
Amortization is recognized in profit or loss using the straight line method based on its estimated useful lives of 5 years.
Masa manfaat ekonomis, nilai residu dan metode amortisasi direview setiap akhir tahun.
The estimated useful lives, residual values and amortization method are reviewed at each year end.
u. Penurunan Nilai Aset Non-keuangan
kecuali Goodwill u. Impairment of Non-financial Asset except
Goodwill
Pada setiap akhir periode pelaporan, Bank menelaah nilai tercatat aset non-keuangan untuk menentukan apakah terdapat indikasi bahwa aset tersebut telah mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut, nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset diestimasi untuk menentukan tingkat kerugian penurunan nilai (jika ada). Bila tidak memungkinkan untuk mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali atas suatu aset individu, Bank mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali dari unit penghasil kas atas aset.
At the end of each reporting period, the Bank reviews the carrying amounts of non-financial assets to determine whether there is any indication that those assets have suffered an impairment loss. If any such indication exists, the recoverable amount of the asset is estimated in order to determine the extent of the impairment loss (if any). Where it is not possible to estimate the recoverable amount of an individual asset, the Bank estimates the recoverable amount of the cash generating unit to which the asset belongs.
Perkiraan jumlah yang dapat diperoleh kembali adalah nilai tertinggi antara nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual dan nilai pakai. Dalam menilai nilai pakai, estimasi arus kas masa depan didiskontokan ke nilai kini menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang menggambarkan penilaian pasar kini dari nilai waktu uang dan risiko spesifik atas aset yang mana estimasi arus kas masa depan belum disesuaikan.
Estimated recoverable amount is the higher of fair value less cost to sell and value in use. In assessing value in use, the estimated future cash flows are discounted to their present value using a pre-tax discount rate that reflects current market assessments of the time value of money and the risks specific to the asset for which the estimates of future cash flows have not been adjusted.
Jika jumlah yang dapat diperoleh kembali dari aset non-keuangan (unit penghasil kas) kurang dari nilai tercatatnya, nilai tercatat aset (unit penghasil kas) dikurangi menjadi sebesar nilai yang dapat diperoleh kembali dan rugi penurunan nilai diakui langsung ke laba rugi.
If the recoverable amount of a non-financial asset (cash generating unit) is less than its carrying amount, the carrying amount of the asset (cash generating unit) is reduced to its recoverable amount and an impairment loss is recognized immediately against earnings.
v. Agunan yang Diambil Alih
Tanah dan aset lainnya (jaminan kredit yang telah diambil alih oleh Bank) disajikan dalam akun Agunan yang Diambil Alih dalam kelompok “Aset lain-lain”.
v. Foreclosed Collateral
Land and other assets (collateral foreclosed by the the Bank) are presented in the Foreclosed Collateral account under “Other assets”.
Agunan yang diambil alih diakui sebesar nilai realisasi bersih. Selisih lebih saldo kredit di atas nilai realisasi bersih dari agunan yang diambil alih, dibebankan ke dalam akun cadangan kerugian penurunan nilai.
Foreclosed properties are stated at net realizable value. The excess of loan receivable over the net realizable value of the foreclosed properties is charged against allowance for impairment losses.
PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
- 32 -
Selisih antara nilai agunan yang telah diambil alih dan hasil penjualannya diakui sebagai keuntungan atau kerugian pada saat penjualan agunan.
The difference between the carrying amount of foreclosed properties and the proceeds from the sale of such properties is recorded as gain or loss at the time of sale.
Manajemen mengevaluasi nilai agunan yang diambil alih secara berkala. Cadangan kerugian penurunan nilai agunan yang diambil alih dibentuk atas penurunan nilai agunan yang diambil alih.
Management evaluates the value of foreclosed properties periodically. Allowance for impairment losses on foreclosed properties is reserved on reduction of foreclosed properties value.
Bila terjadi penurunan nilai yang bersifat permanen, maka nilai tercatatnya dikurangi untuk mengakui penurunan tersebut dan kerugiannya dibebankan pada laba rugi.
The carrying amount of foreclosed properties is written down to recognize a permanent decline in the value of the foreclosed properties, which is charged to current operations.
w. Liabilitias Segera
Liabilitas segera merupakan liabilitas Bank kepada pihak lain yang sifatnya wajib segera dibayarkan sesuai dengan perintah pemberi amanat perjanjian yang ditetapkan sebelumnya.
w. Liabilities Immediately Payable
Liabilities payable immediately represent obligation to third parties, based on contract or orders by those having authority that should be settled immediately.
Pengakuan, pengukuran awal, pengukuran setelah pengakuan awal, reklasifikasi, penentuan nilai wajar dan penghentian pengakuan liabilitas segera mengacu pada Catatan 3f, 3g dan 3h terkait liabilitas keuangan.
Recognition, initial measurement, subsequent measurement, reclassification, fair value and derecognition of liabilities immediately payable are discussed in Notes 3f, 3g and 3h related to financial liabilities.
x. Simpanan
Simpanan diklasifikasikan dalam kategori liabilitas keuangan diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi.
x. Deposits
Deposits are classified as financial liabiities at amortized costs.
Pengakuan, pengukuran awal, pengukuran setelah pengakuan awal, reklasifikasi, penentuan nilai wajar dan penghentian pengakuan simpanan mengacu pada Catatan 3f, 3g dan 3h terkait liabilitas keuangan.
Recognition, initial measurement, subsequent measurement, reclassification, fair value and derecognition of deposits are discussed in Notes 3f, 3g and 3h related to financial liabilities.
y. Simpanan dari Bank Lain
Simpanan dari bank lain diklasifikasikan dalam kategori liabilitas keuangan diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi.
y. Deposits from Other Banks
Deposits from other banks are classified as financial liabilities at amortized costs.
Simpanan dari bank lain terdiri dari liabilitas terhadap bank lain, baik local maupun luar negeri, dalam bentuk giro, inter-bank call money dengan periode jatuh tempo menurut perjanjian kurang dari atau 90 hari, tabungan dan deposito berjangka.
Deposits from other banks represent liabilities to domestic and overseas banks, in the form of demand deposits, inter-bank call money deposits with original maturities of 90 days or less, saving deposits and time deposits.
Pengakuan, pengukuran awal, pengukuran setelah pengakuan awal, reklasifikasi, penentuan nilai wajar dan penghentian pengakuan simpanan dari bank lain mengacu pada Catatan 3f, 3g dan 3h terkait liabilitas keuangan.
Recognition, initial measurement, subsequent measurement, reclassification, fair value and derecognition of deposits from other banks are discussed in Notes 3f, 3g and 3h related to financial liabilities.
PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
- 33 -
z. Instrumen Utang dan Ekuitas yang Diterbitkan
z. Debt and Equity Instruments Issued
Surat Berharga yang Diterbitkan Securities Issued Obligasi yang diterbitkan diklasifikasikan dalam kategori liabilitas keuangan diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi.
Bonds issued are classified as financial liabilities at amortized costs.
Pengakuan, pengukuran awal, pengukuran setelah pengakuan awal, reklasifikasi, penentuan nilai wajar dan penghentian pengakuan instrumen utang dan ekuitas yang diterbitkan mengacu pada Catatan 3f, 3g dan 3h terkait liabilitas keuangan.
Recognition, initial measurement, subsequent measurement, reclassification, fair value and derecognition of debt and equity instrument are discussed in Notes 3f, 3g and 3h related to financial liabilities.
Biaya Emisi Saham
Share Issuance Costs
Biaya emisi saham yang menambah dan beratribusi secara langsung terhadap penerbitan saham baru disajikan sebagai bagian dari tambahan modal disetor dan tidak diamortisasi.
Share issuance costs that are incremental and directly attributable to issuance of new shares are deducted from additional paid-in capital and are not amortized.
aa. Pengakuan Pendapatan dan Beban Bunga Pendapatan dan beban bunga diakui secara akrual menggunakan metode suku bunga efektif (Catatan 3e).
aa. Recognition of Interest Revenues and Expenses
Interest income and expenses are recognized on an accrual basis using the effective interest rate method (Note 3e).
Pendapatan kredit yang mengalami penurunan nilai dihitung menggunakan suku bunga efektif atas dasar nilai kredit setelah memperhitungkan kerugian penurunan nilai.
Interest income from impaired loan are computed using the effective interest rate method based on the amount of loan – net of impairment loss.
Pendapatan dan beban bunga yang diakui dalam laporan keuangan termasuk: Bunga pada aset dan liabilitas keuangan
pada biaya perolehan diamortisasi yang dihitung menggunakan suku bunga efektif.
Interest income and expense recognized in the financial statements includes:
Interest on financial assets and
liabilities measured at amortized costs using the effective interest rate method.
Bunga pada instrumen sekuritas investasi tersedia untuk dijual dihitung menggunakan suku bunga efektif.
Interest on available-for-sale investment securities is computed using the effective interest method.
Perubahan nilai wajar pada efek-efek yang diklasifikasikan sebagai diperdagangkan diukur pada nilai wajar pada laba rugi dan derivatif lainnya yang digunakan untuk kepentingan manajemen risiko, dan aset dan liabilitas keuangan lainnya yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, akan mempengaruhi pendapatan komprehensif.
Changes in fair value of trading securities measured at fair value through profit or loss and other derivatives used for risk management purposes, and other financial assets and liabilities measured at fair value through profit and loss will affect on the statement of comprehensive income.
bb. Pengakuan Pendapatan dan Beban Provisi dan Komisi
Pendapatan provisi dan komisi yang berkaitan langsung dengan kegiatan perkreditan atau jangka waktu tertentu yang jumlahnya signifikan ditangguhkan dan diamortisasi sesuai dengan jangka waktunya dengan menggunakan suku bunga efektif.
bb. Recognition of Revenues and Expenses on Commissions and Fees
Commissions and fees income related to loan activities or specific terms and with significant amounts are treated as deferred transaction cost which directly attributable to the financial instruments and amortized over the periods of the related financial instruments using the effective interest rate method.
PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
- 34 -
Provisi dan komisi yang tidak berkaitan dengan kegiatan perkreditan atau pinjaman dan jangka waktu tertentu atau nilainya tidak material menurut Bank diakui sebagai pendapatan atau beban pada saat terjadinya transaksi.
Commissions and fees, which are not related to loan activities and terms of the loan or whose amount is not material according to the Bank are recognized as revenues or expenses at the time the transactions are made.
cc. Imbalan Pasca Kerja
cc. Post-employment Benefits
Program Iuran Pasti Defined Contribution Plan Pembayaran kepada program dana pensiun pasti dibebankan pada saat jatuh tempo. Pembayaran kepada program dana pensiun didasarkan pada iuran pasti tertentu yang ditentukan program.
Payments made to defined contribution plan are charged as an expense as they fall due. Payment made to pension plan are dealt with as payments to defined contribution plan.
Program Imbalan Pasti Defined Benefits Plan Bank juga memberikan imbalan pasca kerja imbalan pasti, untuk karyawan sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003. Tidak terdapat pendanaan yang disisihkan sehubungan dengan imbalan pasca-kerja ini.
In addition, the Bank provides defined benefit post-employment benefits to its employees in accordance with Labor Law No. 13/2003. No funding has been made to this post-employment benefits.
Perhitungan imbalan pasca-kerja menggunakan metode Projected Unit Credit. Akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui yang melebihi 10% dari nilai kini kewajiban imbalan pasti diakui dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja yang diprakirakan dari para pekerja dalam program tersebut (pendekatan koridor). Biaya jasa lalu dibebankan langsung apabila imbalan tersebut menjadi hak atau vested, dan sebaliknya akan diakui sebagai
beban dengan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi vested.
The cost of providing post-employment benefits is determined using the Projected Unit Credit Method. The accumulated unrecognized actuarial gains and losses that exceed 10% of the greater of the present value of Company’s defined benefit obligations are recognized on straight-line basis over the expected average remaining working lives of the participating employees (corridor approach). Past service cost is recognized immediately to the extent that the benefits are already vested, and otherwise is amortized on a straight-line basis ove the average period until the benefits become vested.
Jumlah yang diakui sebagai liabilitas imbalan pasti di laporan posisi keuangan merupakan nilai kini kewajiban imbalan pasti disesuaikan dengan keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui, biaya jasa lalu yang belum diakui.
The benefit obligation recognized in the statements of financial position represents the present value of the defined benefit obligation, as adjusted for unrecognized actuarial gains and losses and unrecognized past service cost.
Imbalan kerja jangka panjang lainnya
Bank memberikan penghargaan masa kerja kepada karyawan yang memenuhi persyaratan. Perhitungan imbalan kerja jangka panjang lainnya ditentukan dengan menggunakan metode Projected Unit Credit. Jumlah diakui
sebagai provisi untuk imbalan kerja jangka panjang lainnya di laporan posisi keuangan adalah nilai kini kewajiban imbalan pasti.
Other long-term benefits
The Bank also provides long service award for all qualified employees. The cost of providing other long-term benefits is determined using the Projected Unit Credit Method. The provision for long-term employee benefits recognized in the statements of financial position represents the present value of the defined benefits obligation.
PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
- 35 -
dd. Pajak Penghasilan dd. Income Tax
Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam periode yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.
Current tax expense is determined based on the taxable income for the year computed using prevailing tax rates.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas. Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang.
Deferred tax assets and liabilities are recognized for the future tax consequences attributable to differences between the financial statements carrying amounts of assets and liabilities and their respective tax bases. Deferred tax liabilities are recognized for all taxable temporary differences and deferred tax assets are recognized for all deductible temporary differences to the extent that it is probable that taxable income will be available in future periods against which the deductible temporary differences can be utilized.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang diekspektasikan berlaku dalam periode ketika liabilitas diselesaikan atau aset dipulihkan dengan tarif pajak (dan peraturan pajak) yang telah berlaku atau secara substantif telah berlaku pada akhir periode pelaporan.
Deferred tax assets and liabilities are measured at the tax rates that are expected to apply in the period in which the liability is settled or the asset realized, based on the tax rates (and tax laws) that have been enacted, or substantively enacted, by the end of the reporting period.
Pengukuran aset dan liabilitas pajak tangguhan mencerminkan konsekuensi pajak yang sesuai dengan cara Bank ekspektasikan, pada akhir periode pelaporan, untuk memulihkan atau menyelesaikan jumlah tecatat aset dan liabilitasnya.
The measurement of deferred tax assets and liabilities reflects the consequences that would follow from the manner in which the Bank expects, at the end of the reporting period, to recover or settle the carrying amount of their assets and liabilities.
Jumlah tercatat aset pajak tangguhan dikaji ulang pada akhir periode pelaporan dan dikurangi jumlah tercatatnya jika kemungkinan besar laba kena pajak tidak lagi tersedia dalam jumlah yang memadai untuk mengkompensasikan sebagian atau seluruh aset pajak tangguhan tersebut.
The carrying amount of deferred tax asset is reviewed at the end of each reporting period and reduced to the extent that it is no longer probable that sufficient taxable profits will be available to allow all or part of the asset to be recovered.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan saling hapus ketika entitas memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus aset pajak kini terhadap liabilitas pajak kini dan ketika aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan terkait dengan pajak penghasilan yang dikenakan oleh otoritas perpajakan yang sama serta Bank bermaksud untuk memulihkan aset dan liabilitas pajak kini dengan dasar neto.
Deferred tax assets and liabilities are offset when there is legally enforceable right to set off current tax assets against current tax liabilities and when they relate to income taxes levied by the same taxation authority and the Bank intends to settle its current tax assets and current tax liabilities on a net basis.
Pajak kini dan pajak tangguhan diakui sebagai beban atau penghasilan dalam laba rugi, kecuali sepanjang pajak penghasilan yang berasal dari transaksi atau kejadian yang diakui, diluar laba rugi (baik dalam pendapatan komprehensif lain maupun secara langsung di ekuitas), dalam hal tersebut pajak juga diakui di luar laba rugi atau yang timbul dari akuntansi awal atau kombinasi bisnis. Dalam kasus kombinasi bisnis, pengaruh pajak termasuk dalam akuntansi kombinasi bisnis.
Current and deferred tax are recognized as an expense or income in profit or loss, except when they relate to items that are recognized outside of profit or loss (whether in other comprehensive income or directly in equity), in which case the tax is also recognized outside of profit or loss, or where they arise from the initial accounting for a business combination. In the case of a business combination, the tax effect is included in the accounting for the business combination.
PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
- 36 -
ee. Rugi per Saham
Rugi per saham dasar dihitung dengan membagi rugi bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan.
ee. Loss per Share
Basic loss per share is computed by dividing net loss attributable to the owners of the entity by the weighted average number of shares outstanding during the year.
Rugi per saham dilusian dihitung dengan membagi rugi bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang telah disesuaikan dengan dampak dari semua efek berpotensi saham biasa yang dilutif.
Diluted loss per share is computed by dividing net loss attributable to the owners of the entity by the weighted average number of shares outstanding as adjusted for the effects of all potentially dilutive ordinary shares.
ff. Segmen Operasi Segmen operasi diidentifikasi berdasarkan laporan internal mengenai komponen dari Bank yang secara regular direview oleh “pengambil keputusan operasional” dalam rangka mengalokasikan sumber daya dan menilai kinerja segmen operasi.
ff. Operating Segment Operating segments are identified on the basis of internal reports about components of the Bank that are regularly reviewed by the chief operating decision maker in order to allocate resources to the segments and to assess their performances.
Segmen operasi adalah suatu komponen dari entitas: a) yang terlibat dalam aktivitas bisnis yang
mana memperoleh pendapatan dan menimbulkan beban (termasuk pendapatan dan beban terkait dengan transaksi dengan komponen lain dari entitas yang sama);
An operating segment is a component of an entity: a) that engages in business activities from
which it may earn revenues and incurred expenses (including revenues and expenses relating to the transactions with other components of the same entity);
b) yang hasil operasinya dikaji ulang secara
regular oleh pengambil keputusan operasional untuk membuat keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai kinerjanya; dan
b) whose operating results are reviewed regularly by the entity’s chief operating decision maker to make decision about resurces to be allocated to the segments and assess its performance; and
c) dimana tersedia informasi keuangan yang
dapat dipisahkan.
c) for which discrete financial information
is available.
Informasi yang digunakan oleh pengambil
keputusan operasional dalam rangka alokasi
sumber daya dan penilaian kinerja mereka
terfokus pada kategori dari setiap produk.
Information reported to the chief operating
decision maker for the purpose of resources
allocation and assessment of performance is
more specifically focused on the category of
each product.
4. PERTIMBANGAN KRITIS AKUNTANSI DAN ESTIMASI AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN
4. CRITICAL ACCOUNTING JUDGMENTS AND ESTIMATES
Dalam penerapan kebijakan akuntansi Bank, yang dijelaskan dalam Catatan 3, manajemen diwajibkan untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi tentang jumlah tercatat aset dan liabilitas yang tidak tersedia dari sumber lain. Estimasi dan asumsi yang terkait didasarkan pada pengalaman historis dan faktor-faktor lain yang dianggap relevan. Hasil aktualnya mungkin berbeda dari estimasi tersebut.
In the application of the Bank accounting policies, which are described in Note 3, the management is required to make judgements, estimates and assumptions about the carrying amounts of assets and liabilities that are not readily apparent from other sources. The estimates and associated assumptions are based on historical experience and other factors that are considered to be relevant. Actual results may differ from these estimates.
PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
- 37 -
Estimasi dan asumsi yang mendasari ditelaah secara berkelanjutan. Revisi estimasi akuntansi diakui dalam periode yang estimasi tersebut direvisi jika revisi hanya mempengaruhi periode tersebut, atau pada periode revisi dan periode masa depan jika revisi mempengaruhi periode saat ini dan masa depan.
The estimates and underlying assumptions are reviewed on an ongoing basis. Revisions to accounting estimates are recognized in the period which the estimates is revised if the revision affects only that period, or in the period of the revision and future periods if the revision affects both current and future periods.
Pertimbangan Kritis dalam Penerapan Kebijakan Akuntansi
Critical Judgements in Applying Accounting Policies
Dalam proses penerapan kebijakan akuntansi yang dijelaskan dalam Catatan 3, tidak terdapat pertimbangan kritis yang memiliki dampak signifikan pada jumlah yang diakui dalam laporan keuangan, selain dari penyajian perkiraan yang diatur di bawah ini.
In the process of applying the accounting policies described in Note 3, management has not made any critical judgement that has significant impact on the amounts recognized in the financial statements, apart from those involving estimates, which are dealt with below.
Sumber Estimasi Ketidakpastian Key Sources of Estimation Uncertainty
Asumsi utama mengenai masa depan dan sumber estimasi ketidakpastian utama lainnya pada akhir periode pelaporan, yang memiliki risiko signifikan yang mengakibatkan penyesuaian material terhadap jumlah tercatat aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya dijelaskan dibawah ini:
The key assumptions concerning future and other key sources of estimation uncertainty at the end of the reporting period, that have a significant risk of causing a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial period are discussed below:
Rugi penurunan nilai aset keuangan Impairment loss on financial assets
Bank menilai penurunan nilai aset keuangan pada setiap tanggal pelaporan. Dalam menentukan apakah rugi penurunan nilai harus dicatat dalam laba rugi, manajemen membuat penilaian, apakah terdapat bukti obyektif bahwa kerugian telah terjadi. Suatu aset keuangan dinyatakan mengalami penurunan nilai bila ada bukti obyektif terjadinya peristiwa yang berdampak pada estimasi arus kas atas aset keuangan. Bukti tersebut meliputi data yang dapat diobservasi yang menunjukkan bahwa telah terjadi peristiwa yang merugikan dalam status pembayaran debitur atau kondisi ekonomi nasional atau lokal yang berkorelasi dengan kelalaian membayar piutang.
The Bank assesses its financial assets at each reporting date. In determining whether the impairment loss should be recorded in profit or loss, management makes judgement as to whether there is objective evidence that loss event has occured. Financial assets are considered to be impaired when there is objective evidence that, as a result of one or more events that occurred after the initial recognition of the financial asset, the estimated future cash flows of the financial assets have been affected. The evidence includes observable data which indicates that an adverse event has occurred in the payment status of borrowers or in the national or local economic conditions that correlate with the omission of payment of receivables.
Cadangan kerugian penurunan nilai akan dibentuk untuk mengakui kerugian penurunan nilai yang terjadi dalam portofolio aset keuangan. Manajemen menggunakan perkiraan berdasarkan pengalaman kerugian historis untuk aset dengan karakteristik risiko kredit dan bukti obyektif adanya penurunan nilai yang serupa dengan yang ada dalam portofolio pada saat penjadwalan arus kas masa depan.
Provision for loss on impairment will be set up to recognize the impairment loss that occurs in a portfolio of financial assets. Management uses estimates based on historical loss experience for assets with credit risk characteristics and objective evidence of impairment similar to those in the portfolio when scheduling the future cash flows.
Manajemen juga membuat penilaian atas metodologi dan asumsi untuk memperkirakan jumlah dan waktu arus kas masa depan yang direview secara berkala untuk mengurangi perbedaan antara estimasi kerugian dan kerugian aktualnya.
Management also makes judgement as to the methodology and assumptions for estimating the amount and timing of future cash flows which are reviewed regularly to reduce any difference between loss estimate and actual loss.
PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
- 38 -
Bank melakukan penilaian terhadap penurunan
nilai dalam dua cara, yaitu:
The Bank performs assessment of the impairment
amounts in two ways, namely:
a. Individual, dilakukan untuk jumlah aset
keuangan yang melebihi ambang batas
(threshold) tertentu dan aset keuangan yang
memiliki bukti obyektif penurunan nilai yang
telah teridentifikasi secara terpisah pada
tanggal laporan posisi keuangan. Kerugian
penurunan nilai adalah selisih antara nilai
tercatat dan nilai kini dari estimasi terbaik atas
arus kas masa depan dan realisasi agunan
pada tingkat suku bunga efektif awal dari aset
keuangan tersebut. Estimasi ini dilakukan
dengan mempertimbangkan kapasitas utang
dan fleksibilitas keuangan debitur, kualitas
pendapatan debitur, jumlah dan sumber arus
kas, industri di mana debitur beroperasi dan
nilai realisasi agunan. Estimasi jumlah dan
waktu pemulihan masa depan akan
membutuhkan banyak pertimbangan. Jumlah
penerimaan tergantung pada kinerja debitur
pada masa mendatang dan nilai agunan,
keduanya akan dipengaruhi oleh kondisi
ekonomi di masa depan, di samping itu
agunan mungkin tidak mudah dijual. Nilai
aktual arus kas masa depan dan tanggal
penerimaan mungkin berbeda dari estimasi
tersebut dan akibatnya kerugian aktual yang
terjadi mungkin berbeda dengan yang diakui
dalam laporan keuangan.
a. Individually, made to the amount of financial
assets that exceed certain threshold and to
certain financial assets that have objective
evidence that impairment has been identified
separately on the date of statement of
financial position. Impairment loss is the
difference between the carrying amount and
the present value of the best estimated future
cash flows and realization of collateral at the
initial effective interest rates of financial
assets. The estimates are made by
considering the debt capacity and financial
flexibility of the debtor, debtor's earnings
quality, quantity and source of cash flows,
industry in which the debtor operates and
realizable value of collateral. Estimating the
amount and timing of future recovery will
require a lot of considerations. The amount of
revenue depends on the performance of the
debtor in the future and the value of collateral,
both of which will be affected by future
economic conditions, in addition to the fact
that the collateral may not be easily sold. The
actual value and date of receipt of future cash
flows may differ from the estimates and as a
result, actual loss which occurs may be
different from the amount recognized in the
financial statements.
b. Kolektif, dilakukan untuk jumlah aset
keuangan yang tidak melebihi ambang batas
(threshold) tertentu, tidak memiliki bukti
obyektif penurunan nilai dan aset keuangan
yang memiliki bukti obyektif penurunan nilai,
namun belum diidentifikasi secara terpisah
pada tanggal laporan posisi keuangan.
Pembentukan kerugian penurunan nilai
dilakukan secara kolektif dengan antara lain
memperhitungkan jumlah dan lamanya
tunggakan, agunan dan pengalaman kerugian
masa lalu. Faktor paling penting dalam
pembentukan cadangan adalah probability of
default dan loss given default. Kualitas aset
keuangan pada masa mendatang dipengaruhi
oleh ketidakpastian yang dapat menyebabkan
kerugian aktual aset keuangan dapat berbeda
secara material dari cadangan kerugian
penurunan nilai yang telah dibentuk.
Ketidakpastian ini termasuk lingkungan
ekonomi, suku bunga dan pengaruhnya
terhadap pembelanjaan debitur, tingkat
pengangguran dan perilaku pembayaran.
b. Collectively, made to the amount of financial
assets that do not exceed certain threshold
and do not have objective evidence of
impairment when assessed individually, and
to the financial assets that have objective
evidence of impairment but has not been
identified separately on the date of statement
of financial position. Establishment of
collective impairment loss is made by, among
others, taking into account the number and
duration of arrears, collateral and past loss
experience. The most important factors in
establishing reserves are the probability of
default and the loss given default. The quality
of financial assets in the future is affected by
uncertainties that could cause actual loss on
financial assets, which may differ materially
from the impairment loss reserves that have
been established. These uncertainties include
the economic environment, interest rates and
the effect on spending of the debtor,
unemployment rate and payment behavior.
PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
- 39 -
Manfaat Karyawan Employee benefits
Penentuan liabilitas imbalan kerja tergantung pada pemilihan asumsi tertentu yang digunakan oleh aktuaris dalam menghitung jumlah liabilitas tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain tingkat diskonto dan tingkat kenaikan gaji. Realisasi yang berbeda dari asumsi Bank diakumulasi dan diamortisasi selama periode mendatang dan akibatnya akan berpengaruh terhadap jumlah biaya serta liabilitas yang diakui di masa mendatang. Walaupun asumsi Bank dianggap tepat dan wajar, namun perubahan signifikan pada kenyataannya atau perubahan signifikan dalam asumsi yang digunakan dapat berpengaruh secara signifikan terhadap liabilitas imbalan pasca kerja Bank.
Determination of liability for employee benefits depends on the selection of certain assumptions used by actuaries in calculating the amount of such liability. These assumptions include, among others, the discount rate and the rate of increase in salaries. Different realization of the Bank’s assumptions is accumulated and amortized over future periods and consequently will affect the amount of costs and liabilities recognized in the future periods. Although the assumptions used by the Bank are assessed to be appropriate and fair, significant changes in actual events or significant changes in the assumptions used can significantly affect the Bank's post-employment benefits liability.
Taksiran Masa Manfaat Ekonomis Aset Tetap Estimated Useful Lives of Premises and
Equipment
Masa manfaat setiap aset tetap Bank ditentukan berdasarkan kegunaan yang diharapkan dari aset tersebut. Estimasi ini ditentukan berdasarkan evaluasi teknis internal dan pengalaman atas aset sejenis. Masa manfaat setiap aset direview secara periodik dan disesuaikan apabila prakiraan berbeda dengan estimasi sebelumnya karena keausan, keusangan teknis dan komersial, hukum atau keterbatasan lainnya atas pemakaian aset. Namun terdapat kemungkinan bahwa hasil operasi dimasa mendatang dapat dipengaruhi secara signifikan oleh perubahan atas jumlah serta periode pencatatan biaya yang diakibatkan karena perubahan faktor yang disebutkan di atas.
The useful life of each item of the Bank’s premises and equipment are estimated based on the period over which the asset is expected to be available for use. Such estimation is based on internal technical evaluation and experience with similar assets. The estimated useful life of each asset is reviewed periodically and updated if expectations differ from previous estimates due to physical wear and tear, technical or commercial obsolescence and legal or other limits on the use of the asset. It is possible, however, that future results of operations could be materially affected by changes in the amounts and timing of recorded expenses brought about by changes in the factors mentioned above.
Perubahan masa manfaat aset tetap dapat mempengaruhi jumlah biaya penyusutan yang diakui dan penurunan nilai tercatat aset tersebut.
A change in the estimated useful life of any item of premises and equipment would affect the recorded depreciation expense and decrease in the carrying values of these assets.
Nilai tercatat aset tetap diungkapkan dalam Catatan 14.
The carrying amounts of premises and equipment are disclosed in Note 14.
5. KAS
5. CASH
2014 2013
Rp Juta/ Rp Juta/
Rp Million Rp Million
Rupiah 88.299 68.457 Rupiah
Dollar Amerika Serikat 2.798 1.686 United States Dollar
Dollar Singapura 459 2.589 Singapore Dollar
Jumlah 91.556 72.732 Total
Saldo kas termasuk uang pada mesin ATM (Automated Teller Machines) sejumlah Rp 16.348
juta pada tanggal 31 Desember 2014 dan Rp 8.812 juta pada tanggal 31 Desember 2013.
Cash includes cash in ATMs (Automated Teller Machines) amounting to Rp 16,348 million as of December 31, 2014 and Rp 8,812 million as of December 31, 2013.
PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
- 40 -
6. GIRO PADA BANK INDONESIA 6. DEMAND DEPOSITS WITH BANK INDONESIA
Rp Juta/ % GWM Primer/ Rp Juta/ % GWM Primer/
Rp Million % Primary GWM Rp Million % Primary GWM
Rupiah 487.207 8,18 429.868 8,20 Rupiah
Dollar Amerika Serikat 108.988 8,22 70.586 8,31 United States Dollar
Jumlah 596.195 500.454 Total
2014 2013
Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 15/15/PBI/2013 tanggal 24 Desember 2013 yang berlaku efektif sejak 31 Desember 2013, tentang Giro Wajib Minimum Bank Umum pada Bank Indonesia dalam Rupiah dan Valuta Asing, setiap bank di Indonesia diwajibkan mempunyai saldo giro minimum di Bank Indonesia untuk cadangan likuiditas. Giro Wajib Minimum (GWM) dalam Rupiah terdiri dari GWM Primer ditetapkan sebesar 8% dan GWM Sekunder ditetapkan sebesar 4%, serta GWM Loan to Deposit Ratio (LDR) sebesar perhitungan antara parameter disinsentif bawah atau parameter disinsentif atas dengan selisih antara LDR bank dan LDR target dengan memperhatikan selisih antara Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) bank dan KPMM Insentif. GWM dalam Dollar Amerika Serikat ditetapkan sebesar 8%.
In accordance with Bank Indonesia Regulation (PBI) No. 15/15/PBI/2013 dated December 24, 2013 which is effective starting December 31, 2013, regarding Minimum Statutory Reserves (GWM) with Bank Indonesia in Rupiah and Foreign Currencies, each bank in Indonesia is required to maintain minimum deposit balances with Bank Indonesia, as liquidity reserve. The GWM in Rupiah consists of Primary GWM which is set at 8% and the Secondary GWM which is set at 4%, and GWM Loan to Deposit Ratio (LDR GWM) which is determined based on parameters under disincentive and over disincentive for the difference between the bank's LDR and target LDR by taking into account the difference between the bank's Capital Adequacy Ratio (CAR) and CAR incentive. GWM in the United States Dollar is set at 8%.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, giro wajib minimum (GWM) sekunder Bank yang terdiri dari obligasi Pemerintah Indonesia masing-masing sebesar 9,07% dan 9,11%.
As of December 31, 2014 and 2013, the Bank’s secondary statutory reserve which consists of Indonesian Government bonds were 9.07% and 9.11%, respectively.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, Bank telah memenuhi giro wajib minimum yang harus disediakan sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia.
As of December 31, 2014 and 2013, the Bank has complied with the required minimum deposit balances under the Bank Indonesia regulation.
PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
- 41 -
7. GIRO PADA BANK LAIN 7. DEMAND DEPOSITS WITH OTHER BANKS
Rincian giro pada bank lain berdasarkan pihak dimana Bank menempatkan dananya dan jenis mata uang adalah sebagai berikut:
Demand deposits with other banks by counterparties and by type of currencies are as follows:
2014 2013
Rp Juta/ Rp Juta/
Rp Million Rp Million
Pihak ketiga Third parties
Rupiah Rupiah
Bank CIMB Niaga 2.229 1.061 Bank CIMB Niaga
Lainnya 80 87 Others
Sub jumlah 2.309 1.148 Sub total
Dollar Amerika Serikat United States Dollar
Wells Fargo Bank, New York 100.454 6.208 Wells Fargo Bank, New York
Deutsche Bank, Frankfurt 25.628 310 Deutsche Bank, Frankfurt
Standard Chartered Bank, New York 21.869 12.597 Standard Chartered Bank, New York
Bank Central Asia, Jakarta 11.806 6.549 Bank Central Asia, Jakarta
Bank Mandiri, Jakarta 9.195 5.182 Bank Mandiri, Jakarta
Standard Chartered Bank, Jakarta 2 1 Standard Chartered Bank, Jakarta
Sub jumlah 168.954 30.847 Sub total
Dollar Singapura Singapore Dollar
United Overseas Bank Ltd., Singapura 22.652 9.205 United Overseas Bank Ltd., Singapore
Yen Jepang Japanese Yen
Wells Fargo Bank, Tokyo 2.132 29.262 Wells Fargo Bank, Tokyo
Euro Euro
Wells Fargo Bank, London 2.210 559 Wells Fargo Bank, London
Standard Chartered Bank, Frankurt 1.974 6.424 Standard Chartered Bank, Frankfurt
Sub jumlah 4.184 6.983 Sub total
Dollar Australia Australian Dollar
Commonw ealth Bank, Sydney 1.755 941 Commonw ealth Bank, Sydney
Dollar Hongkong Hongkong Dollar
Standard Chartered Bank, Hongkong 1.260 182 Standard Chartered Bank, Hongkong
Jumlah Giro pada Bank Lain 203.246 78.568 Total Demand Deposit w ith Other Banks
Tingkat suku bunga efektif rata-rata per tahun giro pada bank lain untuk mata uang Rupiah dan valuta asing masing-masing sebesar 1,75% dan 0,5% pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013.
The average annual effective interest rates of demand deposits with other banks in Rupiah and foreign currencies are 1.75% and 0.5% respectively as of December 31, 2014 and 2013.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, tidak terdapat giro pada bank lain yang dijadikan agunan oleh Bank.
On December 31, 2014 and 2013, there is no demand deposits from other banks that serve as collateral by the Bank.
Tidak terdapat cadangan kerugian penurunan nilai yang diakui karena manajemen berpendapat bahwa seluruh giro pada bank lain dapat ditagih.
No allowances for impairment losses has been recognized since management believes that all demand deposits with other bank are collectible.
PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
- 42 -
8. PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN BANK LAIN
8. PLACEMENTS WITH BANK INDONESIA AND OTHER BANKS
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain berdasarkan jenis penempatan adalah sebagai berikut:
Placements with Bank Indonesia and other banks by types of placements are as follows:
Tingkat bunga
efektif rata-rata
per tahun/
Jangka w aktu/ Average annual Jumlah/
Period effective interest rate Total
Rp Juta/
Rp Million
Rupiah Rupiah
Pihak ketiga Third parties
Fasilitas Simpanan Bank Indonesia 1 - 2 hari/days 5,75% 899.856 Bank Indonesia Deposit Facility
Call money 2 - 31 hari/days 6,07% 515.000 Call money
Sertif ikat Deposito 90 - 92 hari/days 8,20% 64.384 Certif icate of Deposit
Sertif ikat Deposito Bank Indonesia 91 - 92 hari/days 6,50% 59.196 Bank Indonesia Certif icate of Deposit
Jumlah Penempatan pada Bank Total Placements w ith Bank
Indonesia dan Bank Lain 1.538.436 Indonesia and Other Banks
2014
Tingkat bunga
efektif rata-rata
per tahun/
Jangka w aktu/ Average annual Jumlah/
Period effective interest rate Total
Rp Juta/
Rp Million
Rupiah Rupiah
Pihak ketiga Third parties
Fasilitas Simpanan Bank Indonesia 1 - 2 hari/days 4,68% 420.933 Bank Indonesia Deposit Facility
Call money 2 - 7 hari/days 4,77% 315.000 Call money
Jumlah 735.933 Subtotal
Valuta Asing Foreign Currencies
Pihak ketiga Third parties
Deposito berjangka 1 - 2 hari/days 0,09% 413.780 Term deposit
Call money 2 - 8 hari/days 0,17% 109.530 Call money
Sub jumlah 523.310 Subtotal
Jumlah Penempatan pada Bank Total Placements w ith Bank
Indonesia dan Bank Lain 1.259.243 Indonesia and Other Banks
2013
PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
- 43 -
Rincian penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain berdasarkan pihak dimana Bank menempatkan dananya adalah sebagai berikut:
Placements with Bank Indonesia and other banks by counterparties are as follows:
2014 2013
Rp Juta/ Rp Juta/
Rp Million Rp Million
Pihak ketiga Third parties
Rupiah Rupiah
Bank Indonesia 959.052 420.933 Bank Indonesia
BPD Jabar dan Banten 100.000 45.000 BPD Jabar dan Banten
Bank OCBC NISP 100.000 - Bank OCBC NISP
Bank Victoria International 50.000 - Bank Victoria International
BPD Riau 50.000 - BPD Riau
Bank Bukopin 50.000 50.000 Bank Bukopin
Bank DKI Jakarta 50.000 - Bank DKI Jakarta
Bank Pan Indonesia 40.000 40.000 Bank Pan Indonesia
Bank Commonw ealth 34.780 - Bank Commonw ealth
Bank Permata 30.000 - Bank Permata
Bank Rakyat Indonesia (Persero) 29.604 - Bank Rakyat Indonesia (Persero)
Bank China Trust 25.000 - Bank China Trust
BPD Sumatera Barat 20.000 - BPD Sumatera Barat
Citibank, N.A. Cabang Indonesia - 50.000 Citibank, N.A. Indonesia Branch
Bank UOB Indonesia - 50.000 Bank UOB Indonesia
Standard Chartered Bank - 40.000 Standard Chartered Bank
Bank Nagari - 20.000 Bank Nagari
Bank DBS Indonesia - 10.000 Bank DBS Indonesia
Bank Ganesha - 10.000 Bank Ganesha
Sub jumlah 1.538.436 735.933 Sub total
Valuta Asing Foreign currency
Bank Indonesia - 413.780 Bank Indonesia
Bank Rabobank International Indonesia - 48.680 Bank Rabobank International Indonesia
Bank Woori Indonesia - 36.510 Bank Woori Indonesia
Bank Mizuho Indonesia - 24.340 Bank Mizuho Indonesia
Sub jumlah - 523.310 Sub total
Jumlah Penempatan pada Bank Total Placements w ith Bank
Indonesia dan Bank Lain 1.538.436 1.259.243 Indonesia and Other Banks
Nilai tercatat biaya perolehan diamortisasi dari penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain adalah sebagai berikut:
The carrying amount of placements with Bank Indonesia and other banks at amortized cost are as follows:
2014 2013
Rp Juta/ Rp Juta/
Rp Million Rp Million
Penempatan pada Bank Indonesia Placements w ith Bank Indonesia
dan bank lain 1.538.436 1.259.243 and other banks
Pendapatan bunga yang masih akan Accrued interest receivables
diterima (Catatan 16) 588 96 (Note 16)
Jumlah 1.539.024 1.259.339 Total
PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
- 44 -
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, tidak terdapat penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain yang dijadikan agunan oleh Bank.
On December 31, 2014 and 2013, there is no demand deposits from Bank Indonesia and other banks that serve as collateral by the Bank.
Tidak terdapat cadangan kerugian penurunan nilai yang diakui karena manajemen berpendapat bahwa seluruh penempatan pada bank lain dapat ditagih.
No allowances for impairment losses has been recognized since management believes that all placement with other banks are collectible.
9. EFEK-EFEK
Rincian efek-efek berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut:
9. SECURITIES
Securities classified according to currencies are as follows:
2014 2013
Rp Juta/ Rp Juta/
Rp Million Rp Million
Pihak ketiga Third parties
Rupiah 503.806 517.605 Rupiah
Dollar Amerika Serikat - 2.909 United States Dollar
Yen Jepang - 445 Japanese Yen
Jumlah efek-efek 503.806 520.959 Total securities
Cadangan kerugian penurunan nilai - (1.705) Allow ance for impairment losses
Jumlah Efek-Efek - Bersih 503.806 519.254 Total Securities - Net
Berdasarkan jenis dan tujuan investasi, efek-efek adalah sebagai berikut:
Securities classified according to type and purpose are as follows:
2014 2013
Rp Juta/ Rp Juta/
Rp Million Rp Million
Pihak ketiga Third parties
Dimiliki hingga jatuh tempo Held-to-maturity
Surat kredit berdokumen dalam negeri 5.000 - Domestic letter of credit
Wesel tagih - 3.354 Export drafts
Jumlah efek dimiliki hingga jatuh
tempo 5.000 3.354 Total held-to-maturity securities
Tersedia untuk dijual Available-for-sale
Obligasi Pemerintah Indonesia 462.339 434.117 Indonesian Government bonds
Obligasi lainnya 23.900 13.540 Other bonds
Surat utang jangka menengah - 30.000 Medium term notes
Jumlah efek tersedia untuk dijual 486.239 477.657 Total available-for-sale securities
Diperdagangkan Trading
Obligasi Pemerintah Indonesia 12.567 39.948 Indonesian Government bonds
Jumlah efek-efek 503.806 520.959 Total securities
Cadangan kerugian penurunan nilai - (1.705) Allow ance for impairment losses
Jumlah Efek-Efek - Bersih 503.806 519.254 Total Securities - Net
PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
- 45 -
Tingkat bunga rata-rata per tahun untuk efek-efek adalah sebagai berikut:
Average annual interest rates of the above securities are as follows:
2014 2013
Rupiah Rupiah
Obligasi Pemerintah Indonesia 6,62% 6,09% Indonesian Government bonds
Obligasi lainnya 8,65% 8,18% Other bonds
Surat utang jangka menengah - 9,75% Medium term notes
Surat kredit berdokumen dalam negeri 13,00% - Domestic letter of credit
Dollar Amerika Serikat United States Dollar
Wesel tagih - 9,50% Export draft
Yen Jepang Japanese Yen
Wesel tagih - 3,25% Export draft Jangka waktu efek-efek sejak tanggal pembelian hingga tanggal jatuh tempo adalah sebagai berikut:
The terms of the above securities from acquisition dates to maturity dates are as follows:
2014 2013
Rupiah Rupiah
Obligasi Pemerintah Indonesia 3 bulan - 30 tahun/ 7 bulan - 29 tahun/ Indonesian Government bonds
3 months - 30 years 7 months - 29 years
Obligasi lainnya 3 - 60 bulan/months 3 - 60 bulan/months Other bonds
Surat utang jangka menengah - 24 - 26 bulan/months Medium term notes
Surat kredit berdokumen dalam
negeri 90 hari/days - Domestic letter of credit
Dollar Amerika Serikat United States Dollar
Wesel tagih - 44 - 158 hari/days Export draft
Yen Jepang Japanese Yen
Wesel tagih - 20 hari/days Export draft
Rincian efek-efek berdasarkan penerbit dan peringkat obligasi berdasarkan beberapa perusahaan pemeringkat pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:
Securities classified according to issuers and rating of bonds from various rating companies as of December 31, 2014 and 2013 are as follows:
2014 2013
Rp Juta/ Peringkat/ Rp Juta/ Peringkat/
Rp Million Rating Rp Million Rating
Rupiah Rupiah
Obligasi Bonds
Pemerintah Republik Indonesia 474.906 id BBB- 474.065 id BBB- Government of Republic of Indonesia
Perusahaan lainnya Other companies
PT Adira Dinamika Multifinance 11.970 id AAA+ 11.640 id AA + PT Adira Dinamika Multifinance
PT Sarana Multi Infrastruktur 10.000 id AA + - PT Sarana Multi Infrastruktur
PT Astra Sedaya Finance 1.930 id AA + 1.900 id AA + PT Astra Sedaya Finance
Surat kredit berdokumen dalam negeri Domestic letter of credit
Perusahaan lainnya 5.000 - Other companies
Surat utang jangka menengah Medium term notes
PT Pembangunan Perumahan - 10.000 id A - PT Pembangunan Perumahan
PT Indofarma - 20.000 id A - PT Indofarma
Jumlah efek-efek - Rupiah 503.806 517.605 Total securities - Rupiah
Dollar Amerika Serikat United States Dollar
Wesel tagih Export drafts
Perusahaan lainnya - 2.909 Other companies
Yen Jepang Japanese Yen
Wesel ekspor Export drafts
Perusahaan lainnya - 445 Other companies
Jumlah Efek-efek 503.806 520.959 Total Securities
Cadangan kerugian penurunan nilai - (1.705) Allowance for impairment losses
Jumlah Efek-efek - Bersih 503.806 519.254 Total Securities - Net
PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
- 46 -
Efek-efek telah diperingkat oleh Pefindo dan Fitch Rating Indonesia.
Securities are rated by Pefindo and Fitch Rating Indonesia.
Biaya perolehan efek yang dimiliki hingga jatuh tempo pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing sebesar Rp 5.000 juta dan Rp 3.354 juta.
Cost of held-to-maturity securities as of December 31, 2014 and 2013 amounted to Rp 5,000 million and Rp 3,354 million, respectively.
Nilai wajar pada saat perolehan awal atas efek tersedia untuk dijual pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing sebesar Rp 573.884 juta dan Rp 593.919 juta. Perubahan keuntungan (kerugian) yang belum direalisasi atas efek-efek yang tersedia untuk dijual dalam tahun 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:
Initial fair value of available-for-sale securities as of December 31, 2014 and 2013 amounted to Rp 573,884 million and Rp 593,919 million, respectively. The amount of unrealized gain (loss) from the change in fair value if available-for-sale securities in 2014 and 2013 are as follows:
2014
Rp Juta/ Rp Juta/
Rp Million Rp Million
Saldo aw al tahun sebelum Balance at beginning of year before
pajak penghasilan tangguhan (116.262) 6.679 deferred tax income
Penambahan tahun berjalan - (71.841) Addition during the year
Keuntungan yang direalisasi atas
penjualan selama tahun berjalan - (4.613) Realized gain on sale during the year
Perubahan nilai efek tahun Changes in value of outstanding
berjalan 28.617 (46.487) securities during the year
Jumlah sebelum pajak Balance at ending of year before
penghasilan tangguhan (87.645) (116.262) deferred tax income
Aset pajak tangguhan - bersih 21.912 29.066 Deferred tax asset - net
Saldo akhir tahun (65.733) (87.196) Balance at ending of year
2013
Nilai wajar pada saat perolehan awal atas efek diperdagangkan pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing sebesar Rp 12.605 juta dan Rp 40.206 juta. Kerugian yang belum direalisasi akibat penurunan nilai wajar efek dalam tahun 2014 dan 2013 masing-masing sebesar Rp 38 juta dan Rp 258 juta yang diakui dalam laba rugi tahun berjalan.
Initial fair value of held-for-trading securities as of December 31, 2014 and 2013 amounted to Rp 12,605 million and Rp 40,206 million, respectively. Unrealized loss on decrease in fair value of securities in 2014 and 2013 amounted to Rp 38 million and Rp 258 million respectively, which are charged to profit and loss.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, tidak terdapat efek-efek yang dijadikan agunan oleh Bank.
On December 31, 2014 and 2013, there is no securities that serve as collateral by the Bank.
Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai efek-efek dimiliki hingga jatuh tempo adalah sebagai berikut:
The changes in the allowance for impairment losses on held-to-maturity securities are as follows:
2014 2013
Rp Juta/ Rp Juta/
Rp Million Rp Million
Saldo aw al tahun 1.705 2.065 Balance at beginning of year
Pemulihan tahun berjalan - Individual Reversal of provision during the year -
(Catatan 30) (1.705) (360) Individually (Note 30)
Saldo akhir tahun - 1.705 Balance at end of year
PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
- 47 -
Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai efek-efek adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya efek-efek.
Management believes that the allowance for impairment losses on securities is adequate to cover the losses, which might arise from uncollectible securities.
Keuntungan bersih dari penjualan efek adalah sebagai berikut:
Net gain on sale of securities are as follows:
2014 2013
Rp Juta/ Rp Juta/
Rp Million Rp Million
Diperdagangkan 14.171 7.037 Trading
Tersedia untuk dijual (25) 3.967 Available-for-sale
Jumlah 14.146 11.004 Total
10. TAGIHAN DAN LIABILITAS DERIVATIF
10. DERIVATIVE RECEIVABLES AND PAYABLES
Bank melakukan transaksi derivatif dalam bentuk pembelian dan penjualan berjangka valuta asing (forward) dan swap untuk tujuan trading.
The Bank’s derivative instruments, principally consist of forward foreign exchange contracts and swap contracts for trading purposes.
Transaksi swap terdiri dari kontrak swap mata uang
asing. Transaksi tersebut merupakan komitmen untuk melunasi liabilitas dalam mata uang asing dengan kurs yang ditentukan terlebih dahulu.
Swap transactions consists of foreign currency swap contracts. Such currency swap transactions are commitments to settle in cash on a future date an obligation in foreign currency at a predetermined rate of exchange.
Risiko pasar dari transaksi derivatif timbul sebagai akibat dari adanya perubahan nilai potensial fluktuasi kurs mata uang, sedangkan risiko kredit timbul dalam hal pihak lain tidak dapat memenuhi liabilitasnya kepada Bank. Jangka waktu dari pembelian dan penjualan berjangka valuta asing pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing berkisar antara 2 sampai 16 hari dan 3 sampai 27 hari.
The market risk of derivative transactions arise from potential changes in value due to fluctuations in foreign exchange rates, while credit risk is the possibility that a loss may occur due to the failure of a counterparty to fulfill its obligations. According to the term of the contract as of December 31, 2014 and 2013, the Bank’s derivative instruments have terms ranging from 2 to 16 days and 3 to 27 days, respectively.
Rincian tagihan dan liabilitas derivatif pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:
The details of derivative receivables and payables as of December 31, 2014 and 2013 are as follows:
2014
Jumlah nosional/ Nilai wajar/
Notional amount Fair value
Beli/ Jual/ Tagihan/ Liabilitas/
Buy Sell Receivables Payables
Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/
Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million
Forward Forward
Dollar Amerika Serikat - 62.325 298 - United States Dollar
Yen Jepang - 1.544 - 10 Japanese Yen
Spot Spot
Dollar Amerika Serikat 24.874 75.947 393 102 United States Dollar
Jumlah 24.874 139.816 691 112 Total
PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
- 48 -
2013
Jumlah nosional/ Nilai wajar/
Notional amount Fair value
Beli/ Jual/ Tagihan/ Liabilitas/
Buy Sell Receivables Payables
Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/
Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million
Forward Forward
Dollar Amerika Serikat 4.935 8.000 797 21 United States Dollar
Yen Jepang 259.942 508.594 807 485 Japanese Yen
Dollar Singapura 6.964 - - 173 Singapore Dollar
Spot Spot
Dollar Amerika Serikat 5.000 2.000 238 330 United States Dollar
Jumlah 276.841 518.594 1.842 1.009 Total
11. KREDIT
11. LOANS
Kredit memiliki suku bunga tetap maupun mengambang, sehingga Bank terpapar risiko suku bunga atas nilai wajar (fair value interest rate risk) dan risiko suku bunga atas arus kas (cash flow interest rate risk).
Loans are arranged at both fixed and floating interest rates, thus exposing the Bank to fair value interest rate risk and cash flow interest rate risk.
a. Jenis Pinjaman
a. By Type of Loan
2014 2013
Rp Juta/ Rp Juta/
Rp Million Rp Million
Rupiah Rupiah
Kredit modal kerja 3.123.013 2.523.099 Working capital loans
Kredit konsumsi 1.160.259 1.292.143 Consumer loans
Kredit investasi 841.051 822.862 Investment loans
Pinjaman sindikasi 72.253 92.500 Syndicated loans
Pinjaman karyawan 29.105 22.386 Employee loans
Jumlah - Rupiah 5.225.681 4.752.990 Total - Rupiah
Valuta asing Foreign currencies
Kredit modal kerja 740.434 545.066 Working capital loans
Kredit investasi 291.120 218.184 Investment loans
Jumlah - Valuta asing 1.031.554 763.250 Total - Foreign currencies
Jumlah 6.257.235 5.516.240 Total
Cadangan kerugian penurunan nilai (128.402) (138.061) Allowance for impairment losses
Jumlah Kredit - Bersih 6.128.833 5.378.179 Total Loans - Net
PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
- 49 -
b. Sektor Ekonomi b. By Economic Sector
2014 2013
Rp Juta/ Rp Juta/
Rp Million Rp Million
Rupiah Rupiah
Jasa-jasa dunia usaha 1.752.745 1.304.924 Business services
Perdagangan, restoran dan hotel 857.876 761.177 Trading, restaurant and hotel
Perindustrian 607.306 663.105 Manufacturing
Konstruksi 416.282 374.738 Construction
Transportation, warehouses and
Angkutan, gudang dan komunikasi 336.860 241.858 communication
Jasa sosial/masyarakat 42.708 55.890 Social/public services
Pertanian dan perhutanan 10.926 21.278 Agriculture and forestry
Lainnya 1.200.978 1.330.020 Others
Jumlah - Rupiah 5.225.681 4.752.990 Total - Rupiah
Valuta asing Foreign currencies
Perindustrian 624.546 424.952 Manufacturing
Jasa-jasa dunia usaha 167.747 49.679 Business services
Transportation, warehouses and
Angkutan, gudang dan komunikasi 104.207 99.707 communication
Perdagangan, restoran dan hotel 54.638 119.577 Trading, restaurant and hotel
Konstruksi 28.980 - Construction
Pertambangan 28.782 39.489 Mining
Jasa sosial/masyarakat 20.412 23.520 Social/public services
Listrik, gas dan air 2.242 6.326 Electricity, gas and water
Jumlah - Valuta asing 1.031.554 763.250 Total - Foreign currencies
Jumlah 6.257.235 5.516.240 Total
Cadangan kerugian penurunan nilai (128.402) (138.061) Allowance for impairment losses
Jumlah Kredit - Bersih 6.128.833 5.378.179 Total Loans - Net
Sektor ekonomi lain-lain terdiri dari perikanan, pertambangan, penyediaan akomodasi, listrik, gas dan air, transportasi, perantara keuangan, real estate dan rumah tangga.
Others economic sector consists of fishery, mining, accomodation, electricity, gas and water, transportation, financial services, real estate developer and household.
c. Jangka Waktu
Jangka waktu pinjaman diklasifikasikan berdasarkan periode pinjaman dalam perjanjian kredit adalah sebagai berikut:
c. By Maturity
Loans classified based on the term of the loan agreements are as follows:
2014 2013
Rp Juta/ Rp Juta/
Rp Million Rp Million
1 tahun 789.381 596.761 1 year
> 1 - 2 tahun 873.098 1.125.120 > 1 - 2 years
> 2 - 5 tahun 2.363.357 1.661.458 > 2 - 5 years
> 5 tahun 2.231.399 2.132.901 > 5 years
Jumlah 6.257.235 5.516.240 Total
Cadangan kerugian penurunan nilai (128.402) (138.061) Allow ance for impairment losses
Jumlah Kredit - Bersih 6.128.833 5.378.179 Total Loans - Net
PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
- 50 -
d. Tingkat bunga efektif rata-rata per tahun d. Average effetive annual interest rates
2014 2013
Rupiah Rupiah
Kredit investasi 17,32% 16,96% Investment loans
Kredit modal kerja 15,31% 16,21% Working capital loans
Kredit konsumsi 13,29% 13,20% Consumer loans
Kartu kredit 34,65% 34,75% Credit card
Pinjaman sindikasi 11,03% 10,84% Syndicated loans
Dolar Amerika Serikat United States Dollar
Kredit investasi 6,68% 6,88% Investment loans
Kredit modal kerja 6,64% 6,08% Working capital loans
Dolar Singapura Singapore Dollar
Kredit modal kerja 6,90% 5,94% Working capital loans
Berikut adalah informasi pokok lainnya sehubungan dengan kredit: 1) Kredit dijamin dengan agunan yang diikat
dengan hak tanggungan atau surat kuasa untuk menjual dan jaminan lain yang umumnya diterima oleh perbankan. Kredit juga dijamin dengan jaminan tunai berupa giro, tabungan dan deposito berjangka (Catatan 17). Manajemen berkeyakinan agunan yang diterima tersebut cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya kredit yang diberikan.
2) Kredit untuk modal kerja dan investasi terdiri dari pinjaman jangka panjang, tetap, berulang dan diskonto, sedangkan kredit konsumsi terdiri dari kredit pemilikan rumah, kredit kendaraan bermotor dan kredit konsumsi lain.
Other major information on loans are as follows
1) Loans are secured by collateral, which are
legalized by deed of encumbrance, power of attorney to sell and other collaterals that are generally accepted in the banking industry. Loans are also secured by cash collateral, in the form of demand deposits, savings deposits and time deposits (Note 17). Management believes that collateral received from debtor is adequate to cover possible losses on uncollectible loan.
2) Loans for working capital and investments include long-term, fixed, revolving and discounted loans, while consumer loans include housing, car and other consumer loans.
3) Kredit dalam Rupiah berjangka waktu 1 bulan sampai 35 tahun, sedangkan kredit dalam valuta asing berjangka waktu antara 1 sampai 13 tahun. Kredit dalam rangka pembiayaan bersama dalam Rupiah berjangka waktu 3 sampai dengan 10 tahun.
3) Loans in Rupiah have terms ranging from 1 month to 35 years, while those in foreign currencies have terms ranging from 1 to 13 years. Syndicated loans have terms of 3 to 10 years for Rupiah.
4) Keikutsertaan Bank sebagai anggota sindikasi
dengan persentase penyertaan berkisar antara 9% sampai dengan 30% dan 4% sampai dengan 50% masing-masing pada tahun 2014 dan 2013.
4) The Bank’s participation as a member in syndicated loans in ranges from 9% to 30% and 4% to 50% in 2014 and 2013, respectively.
5) Kredit yang diberikan kepada karyawan Bank
merupakan kredit yang diberikan untuk membeli rumah, kendaraan dan keperluan lainnya dengan jangka waktu 1 (satu) sampai 20 (dua puluh) tahun dan dibayar kembali melalui pemotongan gaji setiap bulan. Kredit yang diberikan kepada karyawan dibebani tingkat bunga rata-rata per tahun sebesar 5,97% pada tahun 2014 dan 5,99% pada tahun 2013.
5) Employee loans for purchasing of houses, cars and other necessities with terms of 1 (one) to 20 (twenty) years and are payable through salary deduction. Employee loans earn average annual interest rate of 5.97% in 2014 and 5.99% in 2013, respectively.
PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
- 51 -
6) Dalam jumlah kredit termasuk kredit yang diberikan kepada pihak yang berelasi sebesar Rp 70.957 juta dan Rp 71 juta setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai sebesar Rp 12 juta dan nihil masing-masing pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013. Seluruh kredit yang diberikan kepada pihak yang berelasi pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 tidak lewat jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai.
6) Total loans include loans to related parties amounting to Rp 70,957 million and Rp 71 million net of allowance for impairment losses of Rp 12 million and nil as of December 31, 2014 and 2013, respectively. All of loans to related parties as of December 31, 2014 and 2013 are neither past due nor impaired.
7) Rasio kredit usaha mikro dan kecil terhadap kredit yang diberikan adalah sebesar 2,80% dan 4,33% masing-masing pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013.
7) The ratio of micro and of small business loans to total loans as of December 31, 2014 and 2013 is 2.80% and 4.33%, respectively.
8) Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, tidak terdapat kredit yang dijadikan agunan oleh Bank.
8) As of December 31, 2014 and 2013, there is no loans pledged as collateral by the Bank.
9) Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, rincian kredit yang direstrukturisasi menurut jenis pinjaman adalah sebagai berikut:
9) As of December 31, 2014 and 2013, the details of restructured loans classified based on types of loans are as follows:
2014 2013
Rp Juta/ Rp Juta/
Rp Million Rp Million
Rupiah Rupiah
Kredit modal kerja 56.539 24.600 Working capital loans
Kredit investasi 5.443 2.519 Investment loans
Kredit konsumsi 4.186 11.913 Consumer loans
Pinjaman sindikasi 35.957 36.017 Syndicated loans
Jumlah - Rupiah 102.125 75.049 Total - Rupiah
Valuta asing Foreign currencies
Kredit investasi 112.126 - Investment loans
Kredit modal kerja 9.656 22.138 Working capital loans
Jumlah - Valuta asing 121.782 22.138 Total - Foreign currencies
Jumlah Kredit - Bersih 223.907 97.187 Total Loans - Net
Selama tahun 2014 dan 2013, Bank telah melakukan penyelamatan kembali atas kredit untuk beberapa debitur masing-masing sebesar Rp 160.926 juta dan Rp 17.775 juta.
In 2014 and 2013, the Bank has restructured loans for some debtors, amounted to Rp 160,926 million and Rp 17,775 million, respectively.
10) Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, fasilitas kredit yang disalurkan dengan sistem pembiayaan bersama (joint financing) dan penyaluran kredit melalui lembaga pembiayaan untuk menyalurkan kredit kendaraan motor dan mobil masing-masing sebesar Rp 27 juta dan Rp 875 juta, melalui perjanjian pemberian fasilitas pembiayaan bersama dengan PT Artha Prima Finance, PT BFI Finance Indonesia, PT First Indo American Leasing, PT Magna Multifinance, PT Dharmatama Megah Finance, PT Olympindo Multifinance, PT Sinar Mitra Sepadan Finance, PT Mandiri Finance Indonesia, PT Kembang Delapan-Delapan Multifinance dan PT Mandala Multifinance.
10) As of December 31, 2014 and 2013, loan facilities with joint financing arrangements and credits chanelled through financing companies in granting motorcycle and car loan amounted to Rp 27 million and Rp 875 million, respectively, which include, separate joint agreements with PT Artha Prima Finance, PT BFI Finance Indonesia, PT First Indo American Leasing, PT Magna Multifinance, PT Dharmatama Megah Finance, PT Olympindo Multifinance, PT Sinar Mitra Sepadan Finance, PT Mandiri Finance Indonesia, PT Kembang Delapan Delapan Multifinance and PT Mandala Multifinance.
PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
- 52 -
11) Rasio non-performing loan (NPL) yang dihitung berdasarkan Surat Edaran Bank Indonesia No. 13/30/DPNP tanggal 16 Desember 2011 adalah sebagai berikut:
11) Non-performing loan (NPL) ratio calculated based on Circular Letter of Bank Indonesia No. 13/30/DPNP dated December 16, 2011 are as follows:
2014 2013
NPL Bruto 5,88% 4,88% Gross NPL
NPL Neto 3,86% 2,36% Net NPL
12) Dalam laporan Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) kepada Bank Indonesia pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 tidak terdapat kredit yang tidak memenuhi ketentuan BMPK.
12) As of December 31, 2014 and 2013, there is no loan exceeded the legal lending limit (BMPK) as stated in the legal lending limit report to Bank Indonesia.
13) Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013,
rincian kredit bermasalah menurut sektor ekonomi adalah sebagai berikut:
13) As of December 31, 2014 and 2013, the details of non-performing loans based on economic sector are as follows:
Penyisihan Penyisihan
Kredit penurunan Kredit penurunan
bermasalah/ nilai/ bermasalah/ nilai/
Non-performing Allowance for Non-performing Allowance for
loans impairment losses loans impairment losses
Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/
Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million
Rupiah Rupiah
Angkutan, gudang Transportation, warehouses
dan komunikasi 65.924 2.177 41.696 35.094 and communication
Jasa-jasa dunia usaha 47.678 13.962 4.406 3.299 Business services
Perdagangan, restoran Trading, restaurant
dan hotel 43.294 14.396 58.265 17.725 and hotel
Perindustrian 38.996 12.350 47.520 23.552 Manufacturing
Jasa sosial/masyarakat 6.450 868 57.788 324 Social/public services
Pertanian dan perhutanan 2.423 390 1.510 199 Agriculture and forestry
Konstruksi 868 272 2.642 971 Construction
Lainnya 66.038 14.109 23.946 24.798 Others
Jumlah 271.671 58.524 237.773 105.962 Total
Valuta Asing Foreign Currency
Perindustrian 96.492 27.269 - - Manufacturing
Perdagangan, restoran Trading, restaurant
dan hotel - - 29.504 19.594 and hotel
Jumlah 96.492 27.269 29.504 19.594 Total
Jumlah 368.163 85.793 267.277 125.556 Total
2014 2013
14) Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai
adalah sebagai berikut:
14) The changes in the allowance for impairment losses are as follows:
Valuta Valuta
asing/ asing/
Foreign Jumlah/ Foreign Jumlah/
Rupiah currencies Total Rupiah currencies Total
Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/
Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million
Saldo aw al tahun 118.274 19.787 138.061 98.099 7.914 106.013 Balance at beginning of year
Penyisihan (pemulihan) Provision (reversal of provision)
tahun berjalan during the year
Individual 9.808 26.705 36.513 50.369 12.612 62.981 Invidually
Kolektif 7.794 (33) 7.761 27.830 (739) 27.091 Collectively
Penghapusan (34.892) (20.247) (55.139) (58.227) - (58.227) Write-off
Penerimaan kembali - - - 203 - 203 Recovery
Selisih kurs - 1.206 1.206 - - - Exchange rate differences
Saldo akhir tahun 100.984 27.418 128.402 118.274 19.787 138.061 Balance at end of year
2014 2013
PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
- 53 -
Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai kredit adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya kredit.
Management believes that the allowance for impairment losses on loans is adequate to cover the losses which might arise from uncollectible loans.
15) Mutasi kredit yang dihapus buku adalah
sebagai berikut:
15) The changes in the loans written off are as follows:
Valuta Valuta
asing/ asing/
Foreign Jumlah/ Foreign Jumlah/
Rupiah currencies Total Rupiah currencies Total
Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/
Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million
Saldo awal tahun 545.867 - 545.867 487.843 - 487.843 Balance at beginning fo year
Penambahan dalam tahun
berjalan 34.892 20.247 55.139 58.227 - 58.227 Additions during the year
Penerimaan kembali (5.779) - (5.779) (203) - (203) Recovery
Saldo akhir tahun 574.980 20.247 595.227 545.867 - 545.867 Balance at end of year
2014 2013
16) Nilai tercatat biaya perolehan diamortisasi dari
kredit yang diberikan adalah sebagai berikut: 17) 18) The carrying amount of loans at amortised cost is
as follows:
2014 2013
Rp Juta/ Rp Juta/
Rp Million Rp Million
Kredit 6.257.235 5.516.240 Loans
Pendapatan bunga yang masih akan Accrued interest receivables
diterima (Catatan 16) 36.883 32.780 (Note 16)
Cadangan kerugian penurunan nilai (128.402) (138.061) Allow ance for impariment losses
Jumlah 6.165.716 5.410.959 Total
12. TAGIHAN DAN LIABILITAS AKSEPTASI
12. ACCEPTANCES RECEIVABLE AND PAYABLE
2014 2013
Rp Juta/ Rp Juta/
Rp Million Rp Million
Tagihan Akseptasi Acceptances Receivable
Rupiah 5.000 16.551 Rupiah
Valuta asing 88.962 86.595 Foreign currencies
Jumlah Tagihan Akseptasi 93.962 103.146 Total Acceptances Receivable
Liabilitas Akseptasi Acceptances Payable
Rupiah 5.000 16.551 Rupiah
Valuta asing 88.962 86.595 Foreign currencies
Jumlah Liabilitas Akseptasi 93.962 103.146 Total Acceptances Payable
PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
- 54 -
Tagihan dan liabilitas akseptasi berdasarkan jangka waktu perjanjian adalah sebagai berikut:
The acceptances receivable and payable classified according to original term are as follows:
Tagihan/ Liabilitas/ Tagihan/ Liabilitas/
Receivable Payable Receivable Payable
Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/
Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million
1 bulan 768 768 2.096 2.096 1 month
> 1 - 3 bulan 12.418 12.418 45.545 45.545 > 1 - 3 months
> 3 - 6 bulan 75.373 75.373 55.505 55.505 > 3 - 6 months
> 6 - 12 bulan 5.403 5.403 - - > 6 - 12 months
Jumlah 93.962 93.962 103.146 103.146 Total
2014 2013
13. BIAYA DIBAYAR DIMUKA 13. PREPAID EXPENSES
2014 2013
Rp Juta/ Rp Juta/
Rp Million Rp Million
Sew a dibayar dimuka 28.761 21.116 Prepaid rent
Asuransi dibayar dimuka 1.860 1.292 Prepaid insurance
Beban promosi dibayar dimuka 777 3.217 Prepaid promotional expense
Lainnya 2.948 3.958 Others
Jumlah 34.346 29.583 Total
14. ASET TETAP 14. PREMISES AND EQUIPMENT
1 Januari/ 31 Desember/
January 1, Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ December 31,
2014 Additions Deductions Reclassification 2014
Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/
Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million
Biaya perolehan: Cost:
Pemilikan langsung Direct acquisitions
Tanah 2.403 - - - 2.403 Land
Bangunan dan prasarana Building and leasehold
kantor 79.217 2.036 22.532 101 58.822 improvements
Kendaraan bermotor 3.922 13 2.306 - 1.629 Motor vehicle
Perabotan kantor 17.800 37 4.774 (32) 13.031 Office furniture
Peralatan kantor 20.922 323 6.223 (3.181) 11.841 Office equipment
Perangkat keras komputer 50.144 2.764 18.347 3.112 37.673 Computer hardware
Aset sewa pembiayaan Leased asset
Kendaraan bermotor - 600 - - 600 Motor vehicle
Jumlah 174.408 5.773 54.182 - 125.999 Total
Akumulasi Penyusutan Accumulated depreciation
Pemilikan langsung Direct acquisitions
Bangunan dan prasarana Building and leasehold
kantor 66.960 5.598 22.197 52 50.413 improvements
Kendaraan bermotor 3.740 91 2.306 - 1.525 Motor vehicle
Perabotan kantor 16.239 1.027 4.765 (30) 12.471 Office furniture
Peralatan kantor 18.897 1.073 6.148 (2.837) 10.985 Office equipment
Perangkat keras komputer 43.527 3.374 18.147 2.815 31.569 Computer hardware
Aset sewa pembiayaan Leased asset
Kendaraan bermotor - 20 - - 20 Vehicle
Jumlah 149.363 11.183 53.563 - 106.983 Total
Jumlah Tercatat 25.045 19.016 Net Book Value
PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
- 55 -
1 Januari/ 31 Desember/
January 1, Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ December 31,
2013 Additions Deductions Reclassification 2013
Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/
Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million
Biaya perolehan: Cost:
Pemilikan langsung Direct acquisitions
Tanah 2.403 - - - 2.403 Land
Bangunan dan prasarana Building and leasehold
kantor 81.678 1.331 3.843 51 79.217 improvements
Kendaraan bermotor 6.695 - 2.773 - 3.922 Motor vehicle
Perabotan kantor 18.798 186 1.184 - 17.800 Office furniture
Peralatan kantor 20.995 413 486 - 20.922 Office equipment
Perangkat keras komputer 49.118 1.732 706 - 50.144 Computer hardware
Aset tetap dalam
penyelesaian 51 - - (51) - Construction in progress
Jumlah 179.738 3.662 8.992 - 174.408 Total
Akumulasi Penyusutan Accumulated depreciation
Pemilikan langsung Direct acquisitions
Bangunan dan prasarana Building and leasehold
kantor 60.239 8.667 1.946 - 66.960 improvements
Kendaraan bermotor 6.302 190 2.752 - 3.740 Motor vehicle
Perabotan kantor 16.219 1.173 1.153 - 16.239 Office furniture
Peralatan kantor 17.750 1.458 311 - 18.897 Office equipment
Perangkat keras komputer 38.205 5.632 310 - 43.527 Computer hardware
Jumlah 138.715 17.120 6.472 - 149.363 Total
Jumlah Tercatat 41.023 25.045 Net Book Value
Pengurangan aset tetap merupakan penjualan dan penghapusan aset tetap dengan rincian sebagai berikut:
Deductions of premises and equipment represent the sale and write-off of premises and equipment with details as follows:
2014 2013
Rp Juta/ Rp Juta/
Rp Million Rp Million
Nilai buku 440 94 Net book value
Harga jual 899 475 Selling price
Laba penjualan dan penghapusan Gain on sale and w rite-off of premises
aset tetap - bersih 459 381 and equipment - net
Bank memiliki tanah dengan hak legal berupa Hak Pakai yang berjangka waktu 5 (lima) tahun dan akan jatuh tempo pada tahun 2016. Manajemen berpendapat tidak terdapat masalah dengan perpanjangan hak atas tanah karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti pemilikan yang memadai.
The Bank owns land with Building Use Rights (Hak Pakai) for a period of 5 (five) years until 2016. Management believes that there will be no issue in extending the landrights since the land were acquired legally and supported by sufficient evidence of ownership.
Nilai wajar aset tetap untuk tanah dan bangunan yang dimiliki oleh Bank telah dinilai oleh KJPP Nanang Rahayu dan Rekan pada tanggal 26 September 2014 dengan metode penilaian pendekatan biaya dengan hasil penilaian sebesar Rp 26.565 juta. Pada tanggal 31 Desember 2014, estimasi nilai wajar dari aset tetap tidak berbeda secara material dari hasil penilaian tersebut.
The fair value of the land and buldings which are directly own by the Bank had been appraisal by KJPP Nanang Rahayu dan Rekan on September 26, 2014 by using cost approach with result amounting to Rp 26,565 million. As of December 31, 2014 the estimated fair value of premises and equipment is not significant different from the appraisal result.
Manajemen berpendapat bahwa nilai tercatat semua aset tetap masih lebih rendah dari pada nilai yang dapat dipulihkan, oleh karena itu tidak diperlukan penurunan nilai aset tetap.
Management believes that the net book value of premises and equipment is lower than the recoverable value, as such there is no impairment in value of premises and equipment.
PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
- 56 -
Aset tetap kecuali tanah telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran, kecurian dan risiko lainnya kepada PT MNC Insurance, pihak berelasi, PT Asuransi Bumiputeramuda 1967 dan PT Asuransi Wahana Tata dengan jumlah pertanggungan sebesar Rp 39.633 juta pada tanggal 31 Desember 2014. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan.
Premises and equipment, except for land, are insured against fire, theft, and other possible risks with PT MNC Insurance, related party, PT Asuransi Bumiputeramuda 1967 and PT Asuransi Wahana Tata for Rp 39,633 million as of December 31, 2014. Management believes that the insurance coverage is adequate to cover possible asset losses on the assets insured.
Jumlah aset tetap yang sudah didepresiasi penuh dan masih digunakan adalah sebesar Rp 79.933 juta dan Rp 97.171 juta masing-masing di tahun 2014 dan 2013.
The total amount of fully depreciated, premises and equipment that are still in use amounted to Rp 79,933 million and Rp 97,171 million in 2014 and 2013, respectively.
15. ASET TAK BERWUJUD
15. INTANGIBLE ASSETS
Perincian perangkat lunak adalah sebagai berikut:
The details of software are as follows:
1 Januari/ 31 Desember/
January 1, Penambahan/ Pengurangan/ December 31,
2014 Additions Deductions 2014
Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/
Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million
Biaya perolehan: Cost:
Perangkat lunak komputer 76.919 6.655 13.103 70.471 Computer software
Aset takberwujud Intangible assets in
dalam penyelesaian - 732 - 732 progress
Jumlah 76.919 7.387 13.103 71.203 Total
Akumulasi amortisasi Accumulated amortization
Perangkat lunak komputer 66.479 7.280 12.529 61.230 Computer software
Jumlah Tercatat 10.440 9.973 Net Book Value
1 Januari/ 31 Desember/
January 1, Penambahan/ Pengurangan/ December 31,
2013 Additions Deductions 2013
Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/
Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million
Biaya perolehan: Cost:
Perangkat lunak komputer 75.794 1.141 16 76.919 Computer software
Akumulasi amortisasi Accumulated amortization
Perangkat lunak komputer 53.548 12.940 9 66.479 Computer software
Jumlah Tercatat 22.246 10.440 Net Book Value
PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
- 57 -
16. ASET LAIN-LAIN 16. OTHER ASSETS
2014 2013
Rp Juta/ Rp Juta/
Rp Million Rp Million
Pendapatan yang masih akan diterima 42.096 37.392 Accrued interest receivable
Agunan yang diambil alih 38.470 44.023 Foreclosed properties
Setoran jaminan 27.632 26.747 Security deposits
Biaya yang ditangguhkan 13.768 - Deferred charges
Tagihan restitusi pajak (Catatan 44) 8.892 8.892 Claim for tax refund (Note 44)
Lainnya 13.514 17.595 Others
Sub jumlah 144.372 134.649 Sub total
Cadangan kerugian penurunan Allow ance for impairment losses
nilai aset non-keuangan (19.718) (24.491) on non-financial assets
Jumlah Aset Lain-lain - Bersih 124.654 110.158 Total Other Assets - Net
Pendapatan yang Masih Akan Diterima
Accrued Interest Receivable
Merupakan bunga yang masih akan diterima atas penempatan pada bank lain, efek-efek dan kredit.
These account represents interest receivables on placement with other banks, securities and loans.
Agunan yang Diambil Alih
Agunan yang diambil alih merupakan jaminan kredit dalam bentuk tanah, bangunan dan kendaraan yang telah diambil alih oleh Bank.
Foreclosed Collaterals
Foreclosed collaterals represent collaterals on loan collaterals in the form of land, buildings and vehicles that have been foreclosed by the Bank.
Untuk memenuhi Peraturan Bank Indonesia No.7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005, Bank telah melakukan upaya penyelesaian atas agunan yang diambil alih.
The Bank has taken actions for the resolution of foreclosed properties as required by Bank Indonesia under regulation No. 7/2/PBI/2005 dated January 20, 2005.
Bank telah menyewakan sementara sebagian agunan yang diambil alih kepada pihak ketiga dengan nilai kontrak sewa pada tahun 2014 dan 2013, masing-masing sebesar Rp 644 juta dan Rp 802 juta termasuk Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penghasilan Final. Pendapatan sewa yang diperoleh Bank selama tahun 2014 dan 2013 masing-masing sebesar Rp 527 juta dan 464 juta. Agunan yang diambil alih dan disewakan berupa kios-kios yang terletak di ITC Cipulir.
The Bank has rented out temporarily some of its foreclosed properties to third parties with total contract rental on 2014 and 2013 of Rp 644 million and Rp 802 million including Value Added Tax and final income taxes, respectively. Total rental revenue obtained by the Bank during 2014 and 2013 amounted to Rp 527 million and Rp 464 million, respectively. The foreclosed properties to be rented out consisted of kiosks located at ITC Cipulir.
Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai agunan yang diambil alih adalah sebagai berikut:
The changes in the allowance for foreclosed properties are as follows:
2014 2013
Rp Juta/ Rp Juta/
Rp Million Rp Million
Saldo aw al tahun 19.955 17.159 Balance at beginning of year
Penyisihan (pemulihan) tahun berjalan (237) 3.900 Provision (reversal of provision) during the year
Penghapusan tahun berjalan - (1.104) Write-off during the year
Saldo akhir tahun 19.718 19.955 Balance at end of year
Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai agunan yang diambil alih adalah cukup untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul.
Management believes that the allowance for foreclosed properties is adequate to cover potential losses.
PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
- 58 -
Setoran Jaminan
Security Deposit
Merupakan setoran jaminan atas sewa gedung dan jaminan setoran terkait kartu kredit (Visa International Service Association) yang dijaminkan di Standard Chartered Bank, Singapura.
This account represents marginal deposits of buildings rental and deposit related to credit card (Visa International Service Association), hold at Standard Chartered Bank, Singapore.
Biaya yang Ditangguhkan Deferred Charges
Merupakan biaya-biaya yang telah dikeluarkan oleh Bank untuk melakukan renovasi dan rebranding, yang akan diselesaikan ketika proses
pekerjaan telah selesai.
Represent cost incurred by the Bank for the renovation and rebranding, and it will be settled when the work has been completed.
17. SIMPANAN
17. DEPOSITS
Simpanan memiliki suku bunga tetap maupun mengambang, sehingga Bank terpapar risiko suku bunga atas nilai wajar (fair value interest rate risk) dan risiko suku bunga atas arus kas (cash flow interest rate risk).
Deposits are arranged at both fixed and floating interest rate, thus exposing the Bank to fair value interest rate risk and cash flow interest rate risk.
Simpanan terdiri dari: Deposits consist of:
2014
Pihak berelasi/ Pihak ketiga/ Jumlah/ Pihak berelasi/ Pihak ketiga/ Jumlah/
Related parties Third parties Total Related parties Third parties Total
Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/
Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million
Giro 171,880 529,106 700,986 3,291 645,222 648,513 Demand deposit
Tabungan 3,641 672,115 675,756 2,014 839,784 841,798 Savings deposit
Deposito berjangka 743,699 5,613,993 6,357,692 13,782 5,330,798 5,344,580 Time deposits
Jumlah 919,220 6,815,214 7,734,434 19,087 6,815,804 6,834,891 Total
2013
Nilai tercatat biaya perolehan diamortisasi dari simpanan adalah sebagai berikut:
The carrying amount of deposits at amortized cost are as follows:
2014 2013
Rp Juta/ Rp Juta/
Rp Million Rp Million
Simpanan Deposits
Giro 700.986 648.513 Demand deposit
Tabungan 675.756 841.798 Saving
Deposito berjangka 6.357.692 5.344.580 Time deposits
Jumlah 7.734.434 6.834.891 Total
Beban bunga yang masih harus dibayar Accrued interest payable
(Catatan 21) (Note 21)
Deposito berjangka 27.204 19.126 Time deposits
Jumlah 7.761.638 6.854.017 Total
PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
- 59 -
a. Giro terdiri atas: a. Demand deposits consist of:
2014 2013
Rp Juta/ Rp Juta/
Rp Million Rp Million
Pihak berelasi Related parties
Rupiah 150.850 106 Rupiah
Dollar Amerika Serikat 20.933 3.068 United States Dollar
Lainnya 97 117 Others
Sub Jumlah 171.880 3.291 Sub Total
Pihak ketiga Third parties
Rupiah 340.068 434.127 Rupiah
Dollar Amerika Serikat 175.526 196.662 United States Dollar
Dollar Singapura 6.484 7.096 Singapore Dollar
Euro 5.423 6.477 Euro
Lainnya 1.605 860 Others
Sub Jumlah 529.106 645.222 Sub Total
Jumlah 700.986 648.513 Total
Tingkat bunga efektif rata-rata Average annual effective
per tahun interest rate
Rupiah 1,64% 2,46% Rupiah
Valuta asing 1,89% 0,82% Foreign currencies
Jumlah giro yang diblokir dan dijadikan jaminan kredit pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing sebesar Rp 5.020 juta dan Rp 15.949 juta.
As of December 31, 2014 and 2013, demand deposits which are earmarked and pledged as loan collateral amounted to Rp 5,020 million and Rp 15,949 million, respectively.
b. Tabungan terdiri atas:
b. Savings deposits consist of:
2014 2013
Rp Juta/ Rp Juta/
Rp Million Rp Million
Rupiah Rupiah
Tabungan Bung Hari 312.541 366.674 Tabungan Bung Hari
Tabungan Bung Hari Gemilang 62.045 147.782 Tabungan Bung Hari Gemilang
Tabungan Bung Hari Junior 45.005 52.290 Tabungan Bung Hari Junior
Tabungan Bung Putera Hari 40.180 53.993 Tabungan Bung Putera Hari
Tabungan Bung Hari Fantastis 34.421 48.159 Tabungan Bung Hari Fantastis
Lainnya 181.564 172.899 Others
Jumlah 675.756 841.798 Total
Tingkat bunga efektif rata-rata Average annual effective
per tahun 2,43% 3,56% interest rates
Jumlah tabungan yang diblokir dan dijadikan jaminan kredit pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing sebesar Rp 16.043 juta dan Rp 28.480 juta.
As of December 31, 2014 and 2013, savings deposits which are earmarked and pledged as loan collateral amounted to Rp 16,043 million and Rp 28,480 million, respectively.
PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
- 60 -
c. Deposito berjangka terdiri atas: c. Time deposits consist of:
2014 2013
Rp Juta/ Rp Juta/
Rp Million Rp Million
Pihak berelasi Related parties
Rupiah 425.345 13.782 Rupiah
Dollar Amerika Serikat 318.354 - United States Dollar
Sub Jumlah 743.699 13.782 Sub Total
Pihak ketiga Third parties
Rupiah 4.848.317 4.197.836 Rupiah
Dollar Amerika Serikat 746.756 1.058.922 United States Dollar
Lain-lain 18.920 74.040 Others
Sub Jumlah 5.613.993 5.330.798 Sub Total
Jumlah 6.357.692 5.344.580 Total
Tingkat bunga efektif rata-rata Average annual effective
per tahun interest rates
Rupiah 8,07% 7,64% Rupiah
Valuta asing 4,09% 2,74% Foreign currencies
Klasifikasi deposito berjangka berdasarkan periode adalah sebagai berikut:
Time deposits classified based on the term are as follows:
2014 2013
Valuta Valuta
asing/ asing/
Foreign Jumlah/ Foreign Jumlah/
Rupiah currencies Total Rupiah currencies Total
Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/
Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million
1 bulan 518.698 - 518.698 393.132 25.100 418.232 1 month
3 bulan 3.395.706 819.850 4.215.556 2.507.431 788.604 3.296.035 3 months
6 bulan 799.503 44.787 844.290 743.870 144.300 888.170 6 months
12 bulan 275.195 91.977 367.172 314.661 36.543 351.204 12 months
Lebih dari 12 bulan 284.560 127.416 411.976 252.524 138.415 390.939 More than 12 months
Jumlah 5.273.662 1.084.030 6.357.692 4.211.618 1.132.962 5.344.580 Total
Jumlah deposito berjangka yang diblokir dan dijadikan jaminan kredit pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing sebesar Rp 383.562 juta dan Rp 500.497 juta.
As of December 31, 2014 and 2013, time deposits which are earmarked and pledged as loan collateral amounted to Rp 383,562 million and Rp 500,497 million, respectively.
18. SIMPANAN DARI BANK LAIN
18. DEPOSITS FROM OTHER BANKS
Simpanan dari bank lain memiliki suku bunga tetap maupun mengambang, sehingga Bank terpapar risiko suku bunga atas nilai wajar (fair value interest rate risk) dan risiko suku bunga atas arus kas (cash flow interest rate risk).
Deposits from other banks are arranged at both fixed and floating interest rate, thus exposing the Bank to fair value interest rate risk and cash flow interest rate risk.
PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
- 61 -
Simpanan dari bank lain terdiri dari:
Deposits from other banks consist of:
2014 2013
Valuta
asing/
Foreign Jumlah/
Rupiah Rupiah currencies Total
Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/
Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million
Pihak ketiga Third parties
Giro 18.349 27.124 - 27.124 Demand deposits
Tabungan 47.805 46.166 - 46.166 Savings deposits
Deposito berjangka 169.794 147.823 121.700 269.523 Time deposits
Jumlah 235.948 221.113 121.700 342.813 Total
Tingkat bunga efektif rata-rata Average annual effective
per tahun interest rates
Giro 1,74% 2,91% - Demand deposits
Tabungan 4,31% 5,37% - Savings deposits
Deposito berjangka 6,42% 7,52% 0,31% Time deposits
Nilai tercatat biaya perolehan diamortisasi dari simpanan dari bank lain adalah sebagai berikut:
Carrying amount at amortized cost of the deposit from other banks are as follows:
2014 2013
Rp Juta/ Rp Juta/
Rp Million Rp Million
Simpanan dari bank lain 235.348 342.813 Deposit from other banks
Beban bunga yang masih harus dibayar
(Catatan 21) 242 1.008 Accrued interest (Note 21)
Jumlah 235.590 343.821 Total
Deposito Berjangka Time Deposits
Klasifikasi deposito berjangka berdasarkan periode adalah sebagai berikut:
Time deposits classified based on the term are as follows:
2014 2013
Valuta
asing/
Foreign Jumlah/
Rupiah Rupiah currencies Total
Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/
Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million
1 bulan 91.600 4.100 - 4.100 1 month
3 bulan 56.832 97.670 121.700 219.370 3 months
6 bulan 13.953 21.321 - 21.321 6 months
12 bulan 3.207 19.704 - 19.704 12 months
Lebih dari 12 bulan 4.202 5.028 - 5.028 More than 12 months
Jumlah 169.794 147.823 121.700 269.523 Total
PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
- 62 -
19. OBLIGASI KONVERSI
19. CONVERTIBLE BONDS
Obligasi wajib konversi Bank ICB Bumiputera tahun 2010 (OWK) dengan jumlah pokok sebesar Rp 150.000 juta diterbitkan tanpa warkat, ditawarkan dengan nilai 100% (seratus persen) dari nilai nominal, berjangka waktu 5 (lima) tahun terhitung sejak tanggal emisi. OWK menawarkan tingkat bunga tetap sebesar 8% (delapan persen) per tahun untuk semester pertama dan bunga mengambang untuk semester ke-2 (dua) sampai semester ke-10 (sepuluh) yang besarnya ditentukan berdasarkan tingkat bunga Sertifikat Bank Indonesia ("SBI") 3 (tiga) bulan + 1% (plus satu persen) atau sebesar 8% (delapan persen) per tahun (mana yang lebih tinggi diantara keduanya). Dikarenakan Bank Indonesia tidak lagi mengumumkan instrumen SBI 3 (tiga) bulan, maka dasar penentuan tingkat bunga OWK mengambang dihitung berdasarkan tingkat bunga Surat Perbendaharaan Negara ("SPN") yang diterbitkan oleh Kementerian Keuangan Republik Indonesia 3 (tiga) bulan + 1% (plus satu persen) atau sebesar 8% (delapan persen) per tahun (mana yang lebih tinggi diantara keduanya). Akan tetapi, Kementerian Keuangan Republik Indonesia kemudian tidak lagi mengumumkan SPN 3 (tiga) bulan sebagaimana tersebut di atas, maka dasar penentuan tingkat bunga OWK mengambang dihitung berdasarkan tingkat bunga SPN 12 (dua belas) bulan + 1% (plus satu persen) atau sebesar 8% (delapan persen) per tahun (mana yang lebih tinggi diantara keduanya). Bunga OWK dibayarkan setiap semesteran, sesuai dengan tanggal pembayaran bunga OWK. Pembayaran bunga OWK pertama dilakukan pada tanggal 19 Januari 2011, sedangkan pembayaran bunga OWK terakhir sekaligus tanggal jatuh tempo OWK adalah tanggal 19 Juli 2015.
Mandatory Convertible Bonds of Bank ICB Bumiputera 2010 (OWK) with principal amount of Rp 150,000 million was issued in scriptless, offered at 100% (one hundred percent) of the nominal value, payable for 5 (five) years from the issuance date. The OWK offered a fixed interest rate of 8% (eight percent) per annum for the first half and floating interest rates for the 2nd (second) to 10th (tenth) semesters which amount is determined based on the Bank Indonesia Certificate (“SBI”) interest rate, with a term of the 3 (three) months + 1 % (plus one percent) premium per annum or 8% per annum (whichever is higher). Due to 3 (three) months SBI instrument being no longer announced by Bank Indonesia, the basis for determining the interest rate was to be calculated based on the OWK floating interest rate of Treasury Securities (“SPN”) issued by the Ministry of Finance of the Republic of Indonesia 3 (three) months + 1% (plus one percent) or 8% (eight percent) per year (whichever is higher between those two). However, the Ministry of Finance of the Republic of Indonesia no longer announce the auction SPN 3 (three) months as described above. Hence the basis for determining the OWK floating interest rate is the SPN 12 (twelve) months + 1% (plus one percent) or 8% (eight percent) per year (whichever is higher between those two). The OWK interest is payable semi-annually, in accordance with the interest payment date. The OWK first interest payment was made on January 19, 2011, while the last is due on the maturity date July 19, 2015.
OWK ini tidak dijamin dengan suatu agunan khusus oleh Bank dan dari pihak ketiga lainnya, termasuk tidak dijamin oleh Negara Republik Indonesia dan tidak dimasukkan dalam program Penjaminan Simpanan yang dilaksanakan oleh Bank Indonesia atau lembaga penjamin lainnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan, akan tetapi dengan tidak mengurangi ketentuan dalam Perjanjian Perwaliamanatan secara umum dijamin dengan seluruh harta kekayaan Bank baik barang bergerak maupun barang tidak bergerak, baik yang telah ada maupun yang akan ada di kemudian hari menjadi jaminan bagi pemegang OWK ini sesuai dengan ketentuan dalam Pasal 1131 dan Pasal 1132 Kitab Undang-undang Hukum Perdata Indonesia.
This OWK is not guaranteed with special collateral of the Bank or other third parties or by the government of the Republic of Indonesia and not included in the deposit guarantee program managed by the Bank Indonesia or the other deposit insurance corporation in accordance with the regulation, however, without mitigating the provisions stipulated in Trusteeship Agreement. In general, the OWK holders will be guaranteed by all the Bank’s present and future moveable and unmovable assets as stipulated in the Articles 1131 and 1132 of the Indonesian Civil Code.
Total dana yang diperoleh adalah sebesar Rp 150.000 juta pada bulan Juli 2010. Sebagian dari dana yang diperoleh sebesar Rp 3.471 juta digunakan sebagai biaya emisi.
Total proceeds amounted to Rp 150,000 million, which were received in July 2010. Part of the proceed amounted to Rp 3,471 million was used for issuance cost.
PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
- 63 -
Nilai wajar dari komponen liabilitas dihitung menggunakan tingkat bunga pasar untuk obligasi sejenis yang tidak memiliki hak konversi. Nilai sisa, yang merepresentasikan nilai dari komponen ekuitas, dicatat sebagai tambahan modal disetor dalam ekuitas (Catatan 25).
The fair value of the liability component was calculated using a market interest rate for an equivalent non-convertible bond. The residual amount, representing the value of equity component, is recorded as additional paid in capital in equity (Note 25).
Rincian komponen liabilitias OWK adalah sebagai berikut:
The details of liabilities component of convertible bond are as follows:
2014 2013
Rp Juta/ Rp Juta/
Rp Million Rp Million
Penerbitan OWK - bersih 146.529 146.529 OWK issued - net
Komponen ekuitas aw al tahun (130.159) (121.175) Equity component at beginning of year
Komponen liabilitas 16.370 25.354 Liability component
Kenaikan bagian ekuitas obligasi Increase in equity component
konversi (16.370) (8.984) of convertible bonds
Komponen liabilitas akhir tahun - 16.370 Liability components at end of year
Pada tanggal 31 Desember 2013, OWK tersebut mendapat peringkat BBB- dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo).
As at December 31, 2013, the OWK were rated BBB- by PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo).
Perjanjian OWK juga mencakup beberapa pembatasan antara lain mengenai peleburan dan penggabungan usaha, pengurangan modal dasar dan modal disetor, investasi dalam bentuk penyertaan saham pada pihak lain, pengeluaran surat utang jangka menengah dan jangka panjang lainnya yang sejenis dengan obligasi yang mempunyai kedudukan lebih tinggi dan pembayarannya didahulukan dari OWK.
The OWK agreements also include several restrictions, among others, relating to merger as well as the reduction of authorized capital and paid-up capital, investment in forms of shares in other parties, issuance of medium term promissory note and other similar long-term bond which have higher level and prefserred settlement than OWK.
Bank tidak dapat melakukan pembelian kembali (buy back) untuk seluruh OWK karena tujuan
penerbitan OWK adalah sebagai Modal Pelengkap level bawah (lower tier 2) sebagaimana didefinisikan dalam Peraturan Bank Indonesia.
The Bank cannot buy back all of the OWK issued as the purpose of the issuance of OWK is to be used as Complimentary Capital lower tier 2 as defined in the Regulation of Bank of Indonesia.
Bank telah mematuhi semua pembatasan-pembatasan penting sehubungan dengan perjanjian OWK yang diterbitkan. Seluruh pembayaran atas jumlah bunga yang jatuh tempo telah dilakukan secara tepat waktu.
The Bank was in compliance with the convenants in relation to the OWK issuance agreement. All payments of amounts due for interest were done on a timely basis.
Pada tanggal 21 Agustus 2014, Waliamanat telah mengadakan Rapat Umum Pemegang Obligasi (RUPO) yang memutuskan menyetujui untuk mempercepat pelaksanaan konversi OWK, pelaksanaan konversi dilaksanakan pada tanggal 29 Agustus 2014 dengan jumlah saham hasil konversi sebanyak 1.500.000.000 saham (Catatan 24).
On August 21, 2014, the trustee hold a bondholders’ meeting to accelerate was carried out on August 29, 2014 with total conversion of 1,500,000,000 shares (Note 24).
PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
- 64 -
20. UTANG PAJAK
20. TAXES PAYABLE
2014 2013
Rp Juta/ Rp Juta/
Rp Million Rp Million
Pajak Penghasilan Income tax
Pasal 21 1.085 894 Article 21
Pasal 23/26 284 333 Articles 23/26
Pasal 4 ayat 2 9.537 6.409 Article 4(2)
Pajak Pertambahan Nilai - Bersih 82 297 Value Added Tax - Net
Jumlah 10.988 7.933 Total
21. BEBAN YANG MASIH HARUS DIBAYAR 21. ACCRUALS
2014 2013
Rp Juta/ Rp Juta/
Rp Million Rp Million
Bunga yang masih harus dibayar Accrued interest
Simpanan 27.204 19.126 Deposits
Simpanan dari bank lain 242 1.008 Deposits from other banks
Obligasi konversi - 5.380 Convertible bond
Subjumlah 27.446 25.514 Subtotal
Beban yang masih harus dibayar lainnya Other accrued expense
Jasa pihak ketiga 5.866 3.080 Third party services
Tunjangan karyaw an 5.246 3.950 Employee benefits
Lainnya 5.857 4.151 Others
Subjumlah 16.969 11.181 Subtotal
Jumlah 44.415 36.695 Total
22. UTANG SEWA PEMBIAYAAN
22. FINANCE LEASE PAYABLE
Pada tanggal 31 Desember 2014, pembayaran minimum sewa pembiayaan berdasarkan jatuh tempo sebagaimana tercantum dalam perjanjian sewa pembiayaan adalah sebagai berikut:
The future minimum lease payments based on maturity as stated on the lease agreements as of December 31, 2014 are as follows:
2014
Rp Juta/
Rp Million
Pembayaran yang jatuh tempo pada tahun Minimum lease payments:
2015 154 2015
2016 154 2016
2017 154 2017
2018 141 2018
Jumlah pembayaran minimum sewa pembiayaan 603 Total minimum lease payments
Bunga (162) Interest
Nilai tunai pembayaran minimum sewa pembiayaan 441 Present value of minimum lease payments
Utang sewa pembiayaan berasal dari transaksi sewa pembiayaan kendaraan bermotor dengan PT MNC Finance, pihak berelasi (Catatan 36).
The lease payable represents payable arising from the lease of a motor vehicle with PT MNC Finance, a related party transaction (Note 36).
PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
- 65 -
Jangka waktu sewa adalah 4 tahun dengan tingkat bunga efektif sebesar 9,25% per tahun. Semua utang sewa pembiayaan didenominasi dalam Rupiah yang dibayar setiap bulan dalam suatu jumlah tetap. Utang ini dijamin dengan aset tetap sewa pembiayaan yang bersangkutan.
The lease has a term of 4 years with effective interest rate are 9.25% per annum. The lease payable is denominated in Rupiah, payable monthly at a fixed amount. The lease payable is secured by the related leased asset.
23. LIABILITAS LAIN-LAIN
23. OTHER LIABILITIES
2014 2013
Rp Juta/ Rp Juta/
Rp Million Rp Million
Pendapatan diterima dimuka 5.922 3.590 Income received in advance
Setoran jaminan 1.324 1.678 Marginal deposits
Lainnya 3.897 2.583 Others
Total 11.143 7.851 Total
Pendapatan Diterima di Muka
Merupakan pendapatan diterima dimuka atas kredit yang diberikan dan pendapatan sewa diterima di muka atas agunan yang diambil alih.
Income Received in Advance
This account represents income received in advance for loans and income received in advance for rented foreclosed properties.
Setoran Jaminan
Merupakan setoran jaminan yang diterima dari pelanggan untuk keperluan transaksi luar negeri, bank garansi dan safe deposit box.
Marginal Deposits
This account represents marginal deposits received from customer for the purpose at overseas money transfer, bank guarantee and safe deposit.
24. MODAL SAHAM
Berdasarkan laporan Biro Administrasi Efek, rincian pemegang saham Bank pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:
24. CAPITAL STOCK
Based on report from the Securities’ Administration Bureau, the Bank’s stockholders as of December 31, 2014 and 2013 are as follows:
2014
Jumlah Persentase Jumlah
saham/ pemilikan/ modal/
Number of Percentage Total paid-up
Nama pemegang saham shares of ow nership capital stock
Rp Juta/
Rp Millions
PT MNC Kapital Indonesia Tbk 5.995.630.556 39,88% 599.563 PT MNC Kapital Indonesia Tbk
Citibank Singapore S/A BK Julius Citibank Singapore S/A BK Julius
Baer & Co Ltd - Client A/C 808.054.000 5,38% 80.805 Baer & Co Ltd - Client A/C
Masyarakat (masing-masing
di baw ah 5%) 8.228.642.512 54,74% 822.865 Public (below 5% each)
Jumlah 15.032.327.068 100,00% 1.503.233 Total
Name of stockholders
PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
- 66 -
2013
Jumlah Persentase Jumlah
saham/ pemilikan/ modal/
Number of Percentage Total paid-up
Nama pemegang saham shares of ow nership capital stock
Rp Juta/
Rp Millions
ICB Financial Group Holding AG 3.834.711.770 69,90% 383.471 ICB Financial Group Holding AG
AJB Bumiputera 1912 299.336.000 5,46% 29.934 AJB Bumiputera 1912
Masyarakat (masing-masing
di baw ah 5%) 1.352.030.771 24,64% 135.203 Public (below 5% each)
Jumlah 5.486.078.541 100,00% 548.608 Total
Name of stockholders
Modal ditempatkan dan disetor penuh adalah saham biasa yang memberikan hak untuk membawa satu suara per saham dan berpartisipasi dalam dividen.
The shares issued and fully paid are ordinary shares which entitle the holder to carry one vote per share and to participate in dividends.
Perubahan jumlah saham beredar Bank adalah sebagai berikut:
The change in the shares outstanding Bank’s are as follows:
Lembar/Shares
Saldo 1 Januari dan 31 Desember 2013 5.486.078.541 Balance as of January 1, and December 31, 2013
Penaw aran Umum Terbatas III (Catatan 1b) 8.046.248.527 Limited Public Offering III (Note 1b)
Penukaran obligasi w ajib konversi Exchange of shares through mandatory
menjadi modal saham (Catatan 19) 1.500.000.000 convertible bonds (Note 19)
Saldo 31 Desember 2014 15.032.327.068 Balance as of December 31, 2014
25. TAMBAHAN MODAL DISETOR
25. ADDITIONAL PAID IN CAPITAL
Akun ini terdiri dari: This accounts consist of:
2014 2013
Rp Juta/ Rp Juta/
Rp Million Rp Million
Agio saham - bersih 6.360 12.048 Premium on shares issuance - net
Bagian ekuitas dari obligasi konversi Equity component of convertible bonds
(Catatan 19) - 130.159 (Note 19)
Uang muka setoran modal - 315.000 Deposits for future stock subscription
Jumlah 6.360 457.207 Total
Agio Saham
Agio saham merupakan kelebihan di atas nominal dari penjualan saham perdana, penawaran umum terbatas (right issue) dan pelaksanaan waran dengan perincian sebagai berikut:
Additional Paid in Capital
The additional paid-in-capital represents the excess of the total proceeds over the total par value of shares arising from the sale of shares through public offering, right issues and exercise of warrants, with details as follows:
Rp Juta/
Rp Million
Saldo 1 Januari 2013 dan 31 Desember 2013 12.048 Balance as of January 1, and December 31, 2013
Biaya-biaya yang dikeluarkan sehubungan
dengan penaw aran terbatas III kepada Share issuance cost in connection w ith
masyarakat (2.217) limited public offering III
Biaya-biaya yang dikeluarkan Share issuance cost in connection w ith
sehubungan dengan konversi OWK (3.471) the convertion of OWK
Saldo 31 Desember 2014 6.360 Balance as of December 31, 2014
PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
- 67 -
Uang Muka Setoran Modal Deposit For Future Stock Subscription
Uang muka setoran modal adalah setoran sebesar Rp 215.000 juta dan Rp 100.000 juta yang dilakukan ICB Financial Group Holdings AG, masing-masing pada tahun 2013 dan 2012.
Deposit for future stock subscription represents contribution of Rp 215,000 million and Rp 100,000 million made by ICB Financial Group Holdings AG, in 2013 and 2012, respectively.
Pada tanggal 21 Juli 2014, uang muka setoran modal sebesar Rp 315.000 juta dikonversi menjadi modal saham melalui Penawaran Umum Terbatas III (PUT III).
On July 21, 2014, deposits for future stock subscription amounted to Rp 315,000 million were converted into paid-up capital through Limited Public Offering of shares III.
26. PENDAPATAN BUNGA YANG DIPEROLEH 26. INTEREST EARNED
2014 2013
Rp Juta/ Rp Juta/
Rp Million Rp Million
Rupiah Rupiah
Dimiliki hingga jatuh tempo Held-to-maturity
Efek-efek Securities
Sertif ikat kredit berdokumen dalam
negeri 163 - Domestic letter of credit
Tersedia untuk dijual Available-for-sale
Efek-efek Securities
Obligasi 38.024 31.592 Bonds
Sub jumlah - Tersedia untuk dijual 38.024 31.592 Sub total - Available-for-sale
Diperdagangkan Trading
Efek-efek Securities
Obligasi 10.182 5.452 Bonds
Pinjaman yang diberikan dan piutang Loans and receivable GiroGiro pada Bank Indonesia 2.989 2.675 Demand deposits w ith Bank Indonesia
Giro pada bank lain 33 30 Demand deposits w ith other banks Penempatan pada Bank Penempatan pada Bank Placements w ith Bank
Indonesia dan bank lain Indonesia and other banksCall Money 33.855 9.590 Call moneySertif ikat Deposito Bank Indonesia 706 - Bank Indonesia Certif icate of Deposit Fasilitas Simpanan Bank Indonesia 175 - Bank Indonesia Deposit Facility
Kredit Kredit LoansKredit modal kerja 354.294 298.160 Working capital loansKredit konsumsi 174.018 204.930 Consumer loansKredit investasi 69.582 61.869 Investment loansPinjaman sindikasi 10.907 7.515 Syndicated loansPinjaman karyaw an 2.964 3.584 Employee loans
Efek yang dibeli dengan janji Securities purchased w ith agreementsdijual kembali 10 - to resell
Sub jumlah - Pinjaman yang diberikan
dan piutang 649.533 588.353 Sub total - Loans and receivable
Jumlah Pendapatan Bunga - Rupiah 697.902 625.397 Total Interest Earned - Rupiah
Valuta asing Foreign currencies
Dimiliki hingga jatuh tempo Held to maturity
Wesel tagih 24 783 Export draft
Diperdagangkan Trading
Efek-efek Securities
Obligasi 195 4 Bonds
Pinjaman yang diberikan dan piutang Loans and receivable Giro pada bank lain 101 15 Demand deposits w ith other banks Penempatan pada Bank Indonesia Placements w ith Bank Indonesia
dan bank lain and other banksCall money 203 24 Call moneyDeposito berjangka - 6 Term deposit
Kredit LoansKredit modal kerja 37.888 30.251 Working capital loansKredit investasi 10.979 4.842 Investment loans
Sub jumlah - Pinjaman yang diberikan
dan piutang 49.171 35.138 Sub total - Loans and receivable
Jumlah Pendapatan Bunga - Valuta asing 49.390 35.925 Total Interest Earned - Foreign currencies
Jumlah Pendapatan Bunga 747.292 661.322 Total Interest Earned
PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
- 68 -
27. BEBAN BUNGA
27. INTEREST EXPENSE
2014 2013
Rp Juta/ Rp Juta/
Rp Million Rp Million
Liabilitas keuangan diukur pada Financial liabilities measured at
biaya perolehan diamortisasi amortized cost
Rupiah Rupiah
Simpanan 449.553 313.119 Deposits
Simpanan dari bank lain 8.663 4.145 Deposits from other banks
Obligasi konversi 7.953 12.000 Convertible bond
Lainnya 12.291 24.664 Others
Sub jumlah 478.460 353.928 Sub total
Valuta Asing Foreign currencies
Simpanan 30.744 18.189 Deposits
Simpanan dari bank lain 1.288 388 Deposits from other banks
Sub jumlah 32.032 18.577 Sub total
Jumlah Beban Bunga 510.492 372.505 Total Interest Expense
28. PROVISI DAN KOMISI SELAIN KREDIT -
BERSIH 28. COMMISSIONS AND FEES FROM
TRANSACTIONS OTHER THAN LOANS - NET
2014 2013
Rp Juta/ Rp Juta/
Rp Million Rp Million
Kiriman uang 5.570 5.109 Money transfers
Komisi ATM bersama 3.638 2.968 Interbank ATM commission
Asuransi 1.150 1.721 Insurance
Lainnya - bersih 2.445 4.154 Others - net
Jumlah 12.803 13.952 Total
29. PENDAPATAN OPERASIONAL LAIN - LAINNYA 29. OTHER OPERATING REVENUES - OTHERS
2014 2013
Rp Juta/ Rp Juta/
Rp Million Rp Million
Pendapatan administrasi 10.204 9.189 Administrative income
Pendapatan denda 10.049 15.032 Penalties
Keuntungan (kerugian) penjualan agunan Gain (loss) on sale of foresclosed
yang diambil alih - bersih (276) 1.808 properties - net
Lainnya 229 164 Others
Jumlah 20.206 26.193 Total
PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
- 69 -
30. BEBAN (PEMULIHAN) KERUGIAN PENURUNAN NILAI
30. PROVISION (REVERSAL OF PROVISION) OF IMPAIRMENT LOSSES
2014 2013
Rp Juta/ Rp Juta/
Rp Million Rp Million
Aset keuangan Financial Assets
Dimiliki hingga jatuh tempo Held-to-maturity
Efek-efek (Catatan 9) (1.705) (360) Securities (Note 9)
Pinjaman yang diberikan dan piutang Loans and receivable
Kredit (Catatan 11) 44.274 90.072 Loans (Note 11)
Jumlah 42.569 89.712 Total
Aset Non-keuangan (Catatan 16) Non-financial Assets (Note 16)
Agunan diambil alih (237) 3.900 Foreclosed properties
Lainnya - 2.861 Others
Jumlah (237) 6.761 Total
Jumlah 42.332 96.473 Total
31. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI 31. GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES
2014 2013
Rp Juta/ Rp Juta/
Rp Million Rp Million
Data komunikasi dan sew a komputer 30.782 31.216 Data communication and computer rental
Biaya sew a gedung dan pemeliharaan 26.154 24.654 Office rental and maintenance
Transportasi dan sew a kendaraan 17.291 17.643 Transportation and vehicle rental
Penyusutan dan amortisasi 16.018 30.060 Depreciation and amortization
Keamanan 11.595 12.569 Security
Jasa tenaga ahli 7.235 3.225 Profesional fees
Listrik dan air 5.551 5.615 Electricity and w ater
Promosi dan iklan 5.098 2.901 Advertising and promotion
Outsourcing 4.756 4.603 Outsourcing
Telepon, teleks dan fax 4.162 4.611 Telephone, telex and fax
Keanggotaan kartu kredit 3.650 3.573 Credit card membership
Asuransi 3.081 5.046 Insurance
Cetakan dan alat tulis 1.968 2.378 Printing and stationery
Pemeliharaan dan perbaikan 1.818 1.779 Repairs and maintenance
Perjalanan dinas 1.427 2.353 Business travel
Lainnya 6.295 7.915 Others
Jumlah 146.881 160.141 Total
PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
- 70 -
32. BEBAN TENAGA KERJA 32. PERSONNEL EXPENSES
2014 2013
Rp Juta/ Rp Juta/
Rp Million Rp Million
Gaji 99.606 99.336 Salaries
Tunjangan 42.553 39.782 Allow ances
Honorarium dan bonus 9.138 10.960 Honorarium and bonuses
Beban pelatih karyaw an 508 2.940 Employee traning
Lainnya 6.177 21 Others
Jumlah 157.982 153.039 Total
Rincian gaji dan tunjangan atas kelompok direksi, dewan komisaris, komite audit dan pejabat eksekutif adalah sebagai berikut:
Details of salaries and benefits of directors, commissioners, audit committee and executive officers are as follows:
Jumlah Gaji dan Beban manfaat
Pejabat/ Tunjangan/ karyawan/
Number of Salaries and Post-employment Jumlah/
Officers Benefits benefit Total
Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/
Rp Million Rp Million Rp Million
Dewan Komisaris 3 630 - 630 Board of Commissioners
Direksi 6 6.840 - 6.840 Directors
Anggota Komite Audit 4 473 - 473 Audit Committee Members
Pejabat Eksekutif 38 18.957 11.373 30.330 Executive officers
Jumlah 51 26.900 11.373 38.273 Total
2014
Jumlah Gaji dan Beban manfaat
Pejabat/ Tunjangan/ karyawan/
Number of Salaries and Post-employment Jumlah/
Officers Benefits benefit Total
Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/
Rp Million Rp Million Rp Million
Dewan Komisaris 2 1.100 - 1.100 Board of Commissioners
Direksi 4 6.867 - 6.867 Directors
Anggota Komite Audit 3 422 - 422 Audit Committee Members
Pejabat Eksekutif 32 16.987 12.776 29.763 Executive officers
Jumlah 41 25.376 12.776 38.152 Total
2013
33. PAJAK PENGHASILAN
Manfaat (beban) pajak Bank terdiri dari:
33. INCOME TAX
Tax benefit (expense) of the Bank consist of the following:
2014 2013
Rp Juta/ Rp Juta/
Rp Million Rp Million
Pajak tahun lalu dari hasil pemeriksaan
pajak - (26.525) Prior years taxes as the result of tax audits
Pajak tangguhan 15.483 11.326 Deferred tax
Jumlah 15.483 (15.199) Total
PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
- 71 -
Pajak Kini
Rekonsiliasi antara rugi sebelum pajak menurut laporan laba rugi komprehensif dengan rugi kena pajak adalah sebagai berikut:
Current Tax
A reconciliation between loss before tax per statement of comprehensive income and taxable loss is as follows:
2014 2013
Rp Juta/ Rp Juta/
Rp Million Rp Million
Rugi sebelum pajak penghasilan Loss before tax per statement of
menurut laporan laba rugi komprehensif (70.033) (66.541) comprehensive income
Perbedaan temporer: Temporary differences:
Cadangan manfaat pensiun karyaw an 509 3.975 Provision for employee benefits
Cadangan kerugian penurunan nilai Allow ance for impairment losses of
aset keuangan dan non-keuangan (38.955) 62.700 financial and non-financial asset
Lain-lain (3.801) 9.621 Others
Jumlah (42.247) 76.296 Total
Beban (manfaat) yang tidak dapat Non deductible expenses (non taxable
diperhitungkan menurut f iskal: income):
Sanksi administrasi 1.816 5.256 Penalties
Natura 1.784 15.030 Benefit in kind
Lain-lain 526 950 Others
Jumlah 4.126 21.236 Total
Laba (rugi) kena pajak bank sebelum Taxable income (loss) bank before f iscal
kompensasi kerugian f iskal (108.154) 30.991 loss carryforw ard
Rugi f iskal Fiscal loss
2011 (111.512) (142.503) 2011
2012 (6.129) (6.129) 2012
Akumulasi Rugi Fiskal (225.795) (117.641) Accumulated Fiscal Loss
Bank mengalami rugi fiskal sehingga utang dan beban pajak kini adalah nihil.
Current corporate income tax payable of the Bank is nil because the Bank had fiscal loss.
Rugi fiskal Bank tahun 2013 sudah sesuai dengan Surat Pemberitahuan Pajak (SPT) yang disampaikan ke Kantor Pelayanan Pajak.
The Bank’s fiscal loss for 2013 are in accordance with the corporate tax return filed with the Tax Service Office.
Pada tanggal 8 Oktober 2013, Bank telah menerima surat ketetapan pajak kurang bayar pajak penghasilan tahun 2007 dan 2008 dari kantor pajak atas pajak penghasilan badan, PPh pasal 21, PPh pasal 23, PPh pasal 26, PPh final 4(2) dan pajak pertambahan nilai masing masing sebesar Rp 18.286 juta, Rp 933 juta, Rp 115 juta, Rp 743 juta, Rp 6.448 juta dan Rp 16.184 juta. Bank telah melakukan pembayaran dan mencatat kekurangan pajak tersebut dalam laba rugi komprehensif tahun berjalan.
On October 8, 2013, the Bank received corporate income tax underpayment assessment letter for fiscal year 2007 and 2008 from Indonesian Tax Office regarding corporate income tax, income tax article 21, income tax article 23, income tax article 26, income tax article 4(2) and value added tax amounting to Rp 18,286 million, Rp 933 million, Rp 115 million, Rp 743 million, Rp 6,448 million and Rp 16,184 million respectively. The Bank has made a full payment for the underpayment amount which had been closed to current year period.
PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
- 72 -
Pajak Tangguhan
Rincian dari aset dan liabilitas pajak tangguhan Bank adalah sebagai berikut:
Deferred Tax
The details of the Bank’s deferred tax assets (liabilities) are as follows:
Dikreditkan Dikreditkan
(dibebankan) Dikreditkan (dibebankan) Dikreditkan
ke laporan (dibebankan) ke laporan (dibebankan)
laba rugi ke pendapatan laba rugi ke pendapatan
komprehensif / komprehensif lain/ komprehensif / komprehensif lain/
Credited Credited Credited Credited
(charged) to (charged) to (charged) to (charged) to
1 Januari/ comprehensiv e other 31 Desember/ comprehensiv e other 31 Desember/
January 1, income f or comprehensiv e December 31, income f or comprehensiv e December 31,
2013 the y ear income 2013 the y ear income 2014
Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/
Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million
Aset (liabilitas) pajak tangguhan Def erred tax assets (liabilities)
Cadangan kerugian penurunan Allowance f or impairment losses
nilai kredit (21.907) 14.432 - (7.475) (8.119) - (15.594) on loans
Peny usutan aset tetap 6.477 1.794 - 8.271 (2.276) - 5.995 Depreciation of f ixed assets
Liabilitas imbalan pasca kerja 9.657 994 - 10.651 127 - 10.778 Post-employ ment benef its obligation
Cadangan kerugian aset keuangan Allowance f or impairment losses -
selain kredit y ang diberikan 5.306 1.243 - 6.549 (1.619) - 4.930 on f inancial assets other than loans
Kerugian (keuntungan) y ang belum Unrealized loss (gain) on change
direalisasi atas perubahan nilai in f air v alue of av ailable f or sale
wajar ef ek tersedia untuk dijual (1.670) - 30.735 29.065 - (7.154) 21.911 securities
Lainny a 139 611 - 750 332 - 1.082 Others
Rugi f iskal 37.158 (7.748) - 29.410 27.038 - 56.448 Fiscal loss
Jumlah Aset Pajak Tangguhan 35.160 11.326 30.735 77.221 15.483 (7.154) 85.550 Total Deferred Tax Assets
Manajemen berpendapat bahwa rugi fiskal dapat digunakan untuk mengurangi laba fiskal pada masa lima tahun mendatang sejak kerugian fiskal terjadi.
Management believes that the fiscal loss can be utilized against the taxable income for a period of five years subsequent to year the fiscal loss was incurred.
Rugi fiskal dapat dikompensasi dengan laba fiskal pada masa lima tahun mendatang sejak kerugian fiskal terjadi. Manajemen memperkirakan bahwa akumulasi kerugian fiskal yang dapat dikompensasikan dengan laba fiskal masa mendatang masing-masing sebesar Rp 225.795 juta dan Rp 117.641 juta pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013. Oleh karena itu, aset pajak tangguhan yang diakui masing masing sebesar Rp 56.448 juta dan Rp 29.410 juta pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013.
The fiscal loss can be utilized against the taxable income for a period of five years subsequent to the year the fiscal loss was incurred. Management believes that probable future taxable profits will be available to utilize accumulated fiscal losses amounting to Rp 225,795 million and Rp 117,641 million as of December 31, 2014 and 2013, respectively. Hence, deferred tax of Rp 56,448 million and Rp 29,410 million as of December 31, 2014 and 2013, respectively, was recognized on such fiscal losses.
Rekonsiliasi antara beban pajak dan hasil perkalian rugi akuntansi sebelum pajak dengan tarif pajak efektif yang berlaku adalah sebagai berikut:
A reconciliation between the total tax expenses and the amount computed by applying the effective tax rates to loss before tax is as follows:
2014 2013
Rp Juta/ Rp Juta/
Rp Million Rp Million
Rugi sebelum pajak penghasilan Loss before tax per consolidated
menurut laporan laba rugi statement of comprehensive
komprehensif (70.033) (66.541) income
Tarif pajak yang berlaku 17.508 16.635 Tax expense at effective tax rates
Pengaruh pajak atas perbedaan tetap (1.032) (5.309) Tax effect on permanent differences
Pajak tahun lalu dari hasil Prior years taxes as the results
menurut f iskal pemeriksaan pajak - (26.525) of tax audits
Koreksi dasar pengenaan pajak (993) - Correction of tax bases
Beban (Manfaat) Pajak 15.483 (15.199) Tax Expense (Benefit)
PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
- 73 -
34. RUGI PER SAHAM
Berikut ini adalah data yang digunakan untuk perhitungan rugi per saham dasar/dilusian:
34. LOSS PER SHARE
The computation of basic/diluted loss per share attributable to the owners of the Bank is based on the following data:
2014 2013
Rp Juta/ Rp Juta/
Rp Million Rp Million
Rugi bersih Net loss
Rugi untuk perhitungan per saham Loss for computation of basic/diluted
dasar/dilusian: loss per share:
Rugi bersih (54.550) (81.740) Net loss
Lembar/ Lembar/
Jumlah Saham (dalam angka penuh) Shares Shares Numbers of Shares (in full amount)
Jumlah rata-rata tertimbang saham Weighted average number of ordinary
biasa untuk perhitungan rugi shares for computation of basic/diluted
bersih per saham dasar/dilusian 9.735.874.396 5.486.078.541 loss per share
Waran Seri II yang diterbitkan berpotensi mendilusi rugi per saham dasar dimasa depan, namun tidak dimasukan dalam perhitungan rugi per saham dilusian karena waran tersebut bersifat antidilutif untuk tahun 2014.
The Warrants Series II issued potentially dilute basic loss per share in the future, but not included in the calculation of diluted loss per share because the warrants are anti-dilutive for the year 2014.
35. LIABILITAS IMBALAN PASCA KERJA 35. POST-EMPLOYMENT BENEFITS
a. Program Iuran Pasti
a. Defined Contribution Plan
Bank menyelenggarakan program iuran pasti untuk seluruh karyawan tetap yang dikelola oleh DPLK Manulife Indonesia. Iuran ini berasal dari 2% gaji pokok yang dibayarkan karyawan, sedangkan sisanya sebesar 3,5% sampai 10% dibayarkan oleh Bank per bulan.
The Bank provide defined contribution plan for all of their permanent employees, which is managed by DPLK Manulife Indonesia. Contribution to the pension plan consist of a payment of 2% basic salary paid by the employee, and 3.5% up to 10% contributed by the Bank per month.
Beban pensiun Bank yang timbul dari program iuran pasti adalah sebesar Rp 2.775 juta dan Rp 2.637 juta masing-masing untuk tahun 2014 dan 2013.
The Bank’s pension expense arising from the defined contribution plan amounted to Rp 2,775 million and Rp 2,637 million in 2014 and 2013, respectively.
b. Program Imbalan Pasti b. Defined Benefits Plan
Bank juga menghitung dan membukukan imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003. Jumlah karyawan yang berhak memperoleh manfaat tersebut sebanyak 994 dan 1.159 karyawan masing-masing untuk tahun 2014 dan 2013.
The Bank also calculates and records defined post-employment benefits for its employees in accordance with Labor Law No. 13/2003. The number of employees entitled to the benefits is 994 and 1,159 in 2014 and 2013.
Bank mengakui tambahan liabilitas imbalan pasca kerja berupa kekurangan antara liabilitas imbalan pasca kerja berdasarkan program iuran pasti dengan manfaat minimum yang dipersyaratkan undang undang tenaga kerja.
The Bank recognized the cost of providing post-employement benefits as shortage of benefits provided by the defined contribution plan againts the minimum benefits required in accordance with the labor law.
PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
- 74 -
Imbalan Kerja Jangka panjang Lain Bank memberikan imbalan kerja jangka panjang lain berupa cuti besar kepada karyawan yang memenuhi persyaratan ditentukan berdasarkan pada masa kerja. Imbalan ini didasarkan pada masa kerja.
Other Long-term Employee Benefits The Bank provides other long-term benefits such as grand leaves to qualifying employees determined based on years of service. Other long-term benefit was determined based on years of service.
Beban imbalan kerja selain pensiun iuran pasti yang diakui di laporan laba rugi komprehensif adalah:
Amounts recognized in the statements of comprehensive income with respect to employee benefit other than defined contributions are as follows:
Imbalan Imbalan
pasca-kerja/ kerja jangka
Post- panjang lainnya/
employment Other long term Jumlah/
benefits benefits Total
Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/
Rp Million Rp Million Rp Million
Biaya jasa kini 5.525 1.160 6.685 Current service cost
Biaya bunga 2.673 315 2.988 Interest costs
Keuntungan aktuarial bersih (84) (1.611) (1.695) Net actuarial gain
Biaya jasa lalu 8 - 8 Past service cost
Dampak kurtailmen dan The impact of curtailment
penyelesaian (761) (126) (887) and settlement
Jumlah 7.361 (262) 7.099 Total
2014
Imbalan Imbalan
pasca-kerja/ kerja jangka
Post- panjang lainnya/
employment Other long term Jumlah/
benefits benefits Total
Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/
Rp Million Rp Million Rp Million
Biaya jasa kini 3.239 972 4.211 Current service cost
Biaya bunga 3.736 341 4.077 Interest costs
Kerugian (keuntungan) Net actuarial
aktuarial bersih (17) 1.186 1.169 loss (gains)
Biaya jasa lalu 7 - 7 Past service cost
Jumlah 6.965 2.499 9.464 Total
2013
Jumlah tercatat di laporan posisi keuangan yang timbul dari liabilitas terkait dengan imbalan kerja selain pensiun iuran pasti adalah sebagai berikut:
The amounts included in the statements of financial position arising from the obligation in respect of the employee benefits other than defined contributions are as follows:
Imbalan Imbalan
pasca-kerja/ kerja jangka
Post- panjang lainnya/
employment Other long term Jumlah/
benefits benefits Total
Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/
Rp Million Rp Million Rp Million
Nilai kini kew ajiban tanpa 41.615 3.301 44.916 Present value of unfunded
pendanaan obligations
Kerugian aktuarial belum diakui (1.722) - (1.722) Unrecognized actuarial losses
Biaya jasa lalu belum diakui (82) - (82) Unrecognized past service cost
Liabilitas - Bersih 39.811 3.301 43.112 Net Liabilities
2014
PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
- 75 -
Imbalan Imbalan
pasca-kerja/ kerja jangka
Post- panjang lainnya/
employment Other long term Jumlah/
benefits benefits Total
Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/
Rp Million Rp Million Rp Million
Nilai kini kew ajiban tanpa 33.458 4.368 37.826 Present value of unfunded
pendanaan obligations
Kerugian aktuarial belum diakui 4.868 - 4.868 Unrecognized actuarial losses
Biaya jasa lalu belum diakui (91) - (91) Unrecognized past service cost
Liabilitas - Bersih 38.235 4.368 42.603 Net Liabilities
2013
Mutasi nilai kini kewajiban pada tahun berjalan adalah sebagai berikut:
Movements in the present values of obligation in the current year are as follows:
Imbalan Imbalan
pasca-kerja/ kerja jangka
Post- panjang lainnya/
employment Other long term Jumlah/
benefits benefits Total
Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/
Rp Million Rp Million Rp Million
Saldo aw al 33.458 4.368 37.826 Beginning balance
Biaya jasa kini 5.525 1.160 6.685 Current service cost
Biaya bunga 2.673 315 2.988 Interest cost
Pembayaran manfaat (5.944) (805) (6.749) Benefits paid
Kerugian (keuntungan) aktuarial 6.573 (1.611) 4.962 Actuarial (gain) losses
Kurtailmen penyelesaian (670) (126) (796) Curtailment
Saldo akhir 41.615 3.301 44.916 Ending balance
2014
Imbalan Imbalan
pasca-kerja/ kerja jangka
Post- panjang lainnya/
employment Other long term Jumlah/
benefits benefits Total
Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/Rp Million Rp Million Rp Million
Saldo aw al 53.492 2.857 56.349 Beginning balance
Biaya jasa kini 6.153 972 7.125 Current service cost
Biaya bunga 3.735 340 4.075 Interest cost
Pembayaran manfaat (4.501) (987) (5.488) Benefits paid
Kerugian (keuntungan) aktuarial (12.021) 1.186 (10.835) Actuarial (gain) losses
Pembayaran iuran (13.400) - (13.400) Contribution paid
Saldo akhir 33.458 4.368 37.826 Ending balance
2013
PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
- 76 -
Riwayat penyesuaian adalah sebagai berikut: The history of experience adjustments is as follows:
2014 2013 2012 2011 2010
Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/
Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million
Present value of defined
Nilai kini kew ajiban imbalan pasti 44.916 37.826 56.349 39.796 31.231 benefit obligations
Experience adjustments on
Penyesuaian liabilitas program 4.879 22.668 (4.620) 270 2.894 plan liabilities
Perhitungan imbalan pasca kerja untuk tahun 2014 dan 2013, masing-masing dihitung oleh PT Padma Raya Aktuaria dan PT Pointera Aktuaria Strategis, aktuaris independen dengan menggunakan asumsi utama sebagai berikut:
The cost of providing employee benefits in 2014 and 2013 is calculated by an independent actuary, PT Padma Raya Aktuaria and PT Pointera Aktuaria Strategis respectively, using the following key assumptions:
2014 2013
Usia pensiun normal 55 tahun/years 55 tahun/years Normal pension age
Tingkat pengunduran diri 18% p.a. sampai usia 35 18% p.a. Resignation rate
kemudian secara linier
sampai 0% di usia 55/
18% p.a. at age 35
decreases linearly
until 0% at age 55
Porsi dari pengunduran diri dipercepat 13% 18% Proportion of early retirement
Tingkat diskonto per tahun 7,70% 8,00% Annual discount rate
Tingkat kenaikan gaji 6% 7% Future salary increment rate
Tingkat kematian tahunan 100% TMI3 100% TMI2 Annual mortality rate
Tingkat cacat 5% dari mortalita/ 1% dari mortalita/ Disability rate
5% from mortality 1% from mortality
36. SIFAT DAN TRANSAKSI BERELASI
36. NATURE OF RELATIONSHIP AND
TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES
Sifat Berelasi Nature of Relationship
Perusahaan-perusahaan di bawah ini yang merupakan pihak yang berelasi sesuai dengan kriteria-kriteria yang dijelaskan pada Catatan 3d.
The companies below are related parties in accordance with explanation in Note 3d.
PT MNC Investama ICB Financial Group Holding AG
PT MNC Kapital Indonesia
PT Global Mediacom
PT MNC Energi
PT Media Nusantara Citra
PT Rajaw ali Citra Televisi Indonesia
PT Global Informasi Bermutu
PT Cipta Televisi Pendidikan Indonesia
PT Media Nusantara Informasi
PT Okezone Indonesia
PT Mediate Indonesia
PT Star Media Nusantara
PT Linktone Indonesia
PT MNC Sky Vision Tbk
PT MNC GS Homeshopping
PT MNC Asset Management
PT MNC Finance
PT MNC Securities
PT MNC Asuransi Indonesia
PT Nuansacipta Coal Investment
PT MNC Land
PT Investasi Hasil Sejahtera
PT Lido Nirw ana Parahyangan
2014 2013
PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
- 77 -
Transaksi Berelasi
Dalam kegiatan usahanya, Bank juga mengadakan transaksi tertentu dengan pihak-pihak berelasi. Transaksi-transaksi tersebut meliputi antara lain:
Transactions with Related Parties
In the course of business, the Bank entered into certain transactions with related parties. These transactions included, among others, the following:
1. Pemberian kredit dan penerimaan bunga (Catatan 11 dan 26).
1. Granting of loans and receipt of interest (Notes 11 and 26).
2. Penempatan dana dari pihak-pihak berelasi dalam bentuk simpanan dan pembayaran bunga (Catatan 17 dan 27).
2. Placements of funds by related parties in the form of deposits and payment of interest (Notes 17 and 27).
3. Utang sewa pembiayaan dan pembayaran
bunga kepada PT MNC Finance (Catatan 22 dan 27).
3. Finance lease payable and payment of interest to PT MNC Finance (Notes 22 and 27).
4. Sewa kendaraan berdasarkan akad ijarah
dengan PT MNC Finance (Catatan 31).
4. Payment of vehicle rental expense under ijarah term with PT MNC Finance (Note 31).
5. Bank menyewa ruang kantor dari PT MNC Land (Catatan 31).
5. The Bank rents office spaces from PT MNC Land (Note 31).
6. Aset tetap Bank dan cash-in safe
diasuransikan pada PT MNC Insurance (Catatan 31).
6. The Bank’s premises, equipment and cash-in safe are insured to PT MNC Insurance (Note 31).
Persentase kredit dan biaya dibayar dimuka dari pihak yang berelasi terhadap jumlah aset adalah sebagai berikut:
The percentage of loans and prepaid expense from related parties to total assets are as follows:
Rp Juta/ % Rp Juta/ %
Rp Million Rp Million
Kredit (Catatan 11) Loans (Note 11)
MNC Finance 70.837 0,75 - - MNC Finance
Manajemen kunci 132 - 71 - Key management
Biaya dibayar dimuka (Catatan 13) Prepaid expenses (Note 13)
MNC Land 7.758 0,08 - - MNC Land
MNC Life 395 - - - MNC Life
MNC Insurance 14 - - - MNC Insurance
Jumlah 79.136 0,83 71 0,000 Total
2014 2013
Persentase simpanan dan utang sewa pembiayaan dari pihak yang berelasi terhadap jumlah liabilitas adalah sebagai berikut:
The percentage of deposits and finance lease payable from related parties to total liabilities are as follows:
Rp Juta/ % Rp Juta/ %
Rp Million Rp Million
Simpanan (Catatan 17) 919.220 11,22 19.087 0,27 Deposits (Note 17)
Utang sew a pembiayaan (Catatan 22) 441 - - - Finance lease payable (Note 22)
Jumlah 919.661 11,22 19.087 0,27 Total
2014 2013
PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
- 78 -
Persentase pendapatan bunga, beban bunga, beban sewa, beban asuransi dan beban promosi kepada pihak yang berelasi terhadap jumlah pendapatan bunga, beban bunga, serta beban umum dan administrasi adalah sebagai berikut:
The percentage of interest income, interest expense, rental expense, insurance expense and promotion expense from related parties to total interest income, total interest expense, and total general and administrative expense are as follows:
Rp Juta/ % Rp Juta/ %
Rp Mill ion Rp Mill ion
Pendapatan bunga 5.789 0,77 21 - Interest income
Beban bunga 11.876 2,26 486 0,10 Interest expense
Rental expense and insurance
Beban sewa dan asuransi 1.956 1,33 - - expense
Beban promosi 1.630 1,10 - - Promotion expense
2014 2013
37. KOMITMEN DAN KONTINJENSI
37. COMMITMENTS AND CONTINGENCIES
2014 2013
Rp Juta/ Rp Juta/
Rp Million Rp Million
Komitmen Commitments
Tagihan Komitmen Commitment Receivable
Pembelian berjangka valuta Forw ards foreign currencies
asing 255.600 363.529 purchased
Liabilitas Komitmen Commitment Liabilities
Fasilitas kredit kepada nasabah
yang belum digunakan (434.237) (820.976) Unused facilities
L/C yang irrevocable dan masih Outstanding irrevocable
berjalan dalam rangka Letters of Credit (L/C) for
ekspor dan impor (91.015) (120.944) export and import
Penjualan valuta asing tunai Unsettled spot foreign
yang belum diselesaikan (163.901) (180.570) currencies sold
Jumlah Liabilitas Komitmen (689.153) (1.122.490) Total Commitment Liabilities
Jumlah Liabilitas Komitmen - bersih (433.553) (758.961) Total Commitment Liabilities - Net
Kontinjensi Contingencies
Tagihan Kontijensi Contigent Receivable
Bank garansi 26.009 25.557 Bank guarantee
Pendapatan bunga dalam penyelesaian 98.658 103.509 Past due interest revenues
Liabilitas Kontijensi Contigent Liabilities
Bank garansi (31.028) (33.918) Bank Guarantee
Stand by L/C (26.009) (25.557) Stand by L/C
Jumlah liabilitas kontinjensi (57.037) (59.475) Total contigent liabilities
Jumlah Liabilitas Kontijensi - Bersih 67.630 69.591 Total Contigent Liabilities - Net
Lainnya Others
Kredit hapus buku 595.227 545.867 Loan w ritten - off
PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
- 79 -
38. ASET DAN LIABILITAS DALAM VALUTA ASING
Posisi aset dan liabilitas dalam valuta asing adalah sebagai berikut:
38. ASSETS AND LIABILITIES DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES
The balance of assets and liabilities denominated in foreign currencies are as follows:
2014 2013
Rp Juta/ Rp Juta/
Rp Million Rp Million
Aset Assets
Kas 3.257 4.275 Cash on hand
Giro pada Bank Indonesia 108.988 70.586 Demand deposits w ith Bank Indonesia
Giro pada bank lain 200.937 77.420 Demand deposits w ith other banks
Penempatan pada bank lain - 523.310 Placements w ith other banks
Efek-efek - 3.354 Securities
Kredit 1.031.554 763.250 Loans
Tagihan akseptasi 88.962 86.595 Acceptances receivable
Aset lain-lain 26.006 25.170 Other assets
Jumlah 1.459.704 1.553.960 Total
Cadangan kerugian penurunan nilai (27.418) (21.492) Allow ance for impairment losses
Jumlah 1.432.286 1.532.468 Total
Liabilitas Liabilities
Liabilitas segera 192 249 Liabilities payable immediately
Simpanan 15.294.098 1.347.242 Deposits
Simpanan dari bank lain - 121.700 Deposits from other banks
Liabilitas akseptasi 88.962 86.595 Acceptances payable
Liabilitas lain-lain 3.437 3.261 Other liabilities
Jumlah 15.386.689 1.559.047 Total
Rincian aset dan liabilitas dalam mata uang asing pada tanggal 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut:
As of December 31, 2014, the details of assets and liabilities denominated in foreign currencies are as follows:
Mata Uang Asing/ Ekuivalen dalam Rp/
Foreign Currency Equivalent in Rp
Rp Juta/
Rp Million
ASET Assets
Kas USD 225.951 2.798 Cash
SGD 48.916 459
Giro pada Bank Indonesia USD 8.800.000 108.988 Demand deposits with Bank Indonesia
Giro pada bank lain USD 15.441.735 168.954 Demand deposits with other banks
SGD 2.415.921 22.652
EUR 277.960 4.184
JPY 20.589.759 2.132
AUD 172.970 1.755
HKD 788.861 1.260
Kredit USD 83.124.223 1.029.494 Loans
SGD 220.432 2.060
Tagihan akseptasi USD 7.180.706 88.933 Acceptances receivables
JPY 275.578 29
Aset lain-lain USD 2.098.916 25.995 Other assets
SGD 1.207 11
Cadangan kerugian penurunan nilai USD 2.214.820 (27.418) Allowance for impairment losses
Jumlah aset 1.432.286 Total assets
PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
- 80 -
Mata Uang Asing/ Ekuivalen dalam Rp/
Foreign Currency Equivalent in Rp
Rp Juta/
Rp Million
Liabilitas
Bank Bank
Liabilitas segera USD 15.467 192 Liabilities payable immediately
Simpanan USD 101.862.568 1.261.569 Deposits
SGD 2.722.358 25.501
EUR 360.249 5.423
AUD 107.046 1.086
JPY 5.003.637 519
Liabilitas akseptasi USD 7.180.706 88.933 Acceptance payable
JPY 275.578 29
Liabilitas lain-lain USD 270.309 3.348 Other liabilities
JPY 493.096 51
SGD 4.043 38
Jumlah liabilitas 1.386.689 Total liabilities
Jumlah Aset - Bersih 45.597 Total Assets - Net
Jumlah aset dan liabilitas moneter pada tanggal 31 Desember 2014 dengan menggunakan kurs 16 Maret 2015 masing-masing sebesar Rp 1.553.059 juta dan Rp 1.480.382 juta.
The total monetary assets and liabilities on December 31, 2014 using the exchange rate on March 16, 2015 amounted to Rp 1,553,059 million and Rp 1,480,382 million, respectively.
Kurs yang digunakan oleh Bank untuk menjabarkan aset dan liabilitas dalam mata uang asing adalah kurs reuters jam 16.00 WIB dengan rincian sebagai berikut:
The foreign exchange rates used for assets and liabilities of the Bank denominated in foreign currencies were reuters rates at 4:00 P.M. Western Indonesian Time as follows:
16 Maret/
March 16,
Valuta asing 2015 2014 2013 Foreign currencies
Rp Rp Rp
1 Dollar Amerika Serikat 13.241,50 12.385,00 12.170,00 1 United States Dollar
1 Dollar Singapura 9.522,49 9.376,18 9.622,07 1 Singapore Dollar
1 Yen Jepang 109,13 103,56 115,75 1 Japanese Yen
1 Euro 13.951,25 15.053,34 16.759,31 1 Euro
1 Dollar Hongkong 1.705,25 1.596,98 1.569,54 1 Hongkong Dollar
1 Dollar Australia 10.116,51 10.148,27 10.855,64 1 Australian Dollar
31 Desember/December 31,
39. INFORMASI SEGMEN
39. INFORMATION SEGMENT
Bank melaporkan informasi berdasarkan segmen operasi dan informasi wilayah geografis.
The Bank’s reportable segments are based on their operating segments and geographical information.
a. Segmen Operasi a. Operating Segments
Segmen operasi Bank dibagi berdasarkan produk dan jasa sebagai berikut:
The Bank’s operating segment classified based on products and services, with details as follows:
– Bisnis perbankan – Konsumer – Treasuri – Lainnya
– Banking business – Consumer – Treasury – Others
PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
- 81 -
Berikut ini adalah informasi segmen berdasarkan segmen operasi:
The operating segment information is as follows:
Bank/ Konsumer/ Treasuri/ Lainnya/ Jumlah/
Banking Consumer Treasury Others Total
Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/
Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million
PENDAPATAN REVENUES
Pendapatan bunga 508.388 166.512 85.798 - 760.698 Interest revenues
Pendapatan operasional 23.128 14.451 9.431 15.880 62.890 Other income
Jumlah 531.516 180.963 95.229 15.880 823.588 Total
BEBAN EXPENSES
Beban bunga (474.234) (19.526) (30.657) - (524.417) Interest expense
Beban operasional (133.219) (102.946) (59.309) (75.000) (370.474) Operating expense
Jumlah (607.453) (122.472) (89.966) (75.000) (894.891) Total
Pendapatan (beban) non
operasional (741) (99) (704) 2814 1.270 Non operating income (expenses)
Laba (rugi) sebelum pajak (76.678) 58.392 4.559 (56.306) (70.033) Income (loss) before tax
INFORMASI LAINNYA OTHER INFORMATION
ASET ASSETS
Penempatan pada Bank Indonesia Placements with Bank Indonesia
dan bank lain - - 1.538.436 - 1.538.436 and other banks
Efek-efek - - 503.806 - 503.806 Securities
Kredit 3.983.741 2.145.092 - - 6.128.833 Loans
Aset tetap - bersih 10.459 6.656 - 1.901 19.016 Fixed asset - net
Aset lainnya 58.585 50.456 834.313 296.819 1.240.173 Other assets
Jumlah Aset 4.052.785 2.202.204 2.876.555 298.720 9.430.264 Total Assets
LIABILITAS LIABILITIES
Simpanan 6.574.269 386.722 - 773.443 7.734.434 Deposits
Simpanan dari bank lain 235.948 - - - 235.948 Deposits from other banks
Liabilitas lainnya 39.457 34.196 9.757 141.903 225.313 Other liabilities
Jumlah Liabilitas 6.849.674 420.918 9.757 915.346 8.195.695 Total Liabilities
2014
Bank/ Konsumer/ Treasuri/ Lainnya/ Jumlah/
Banking Consumer Treasury Others Total
Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/
Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million
PENDAPATAN REVENUES
Pendapatan bunga 443.146 173.644 53.303 - 670.093 Interest revenues
Pendapatan operasional 42.973 28.931 17.289 3.835 93.028 Other income
Jumlah 486.119 202.575 70.592 3.835 763.122 Total
BEBAN EXPENSES
Beban bunga (340.542) (25.880) (17.604) - (384.026) Interest expense
Beban operasional (208.073) (147.260) (5.678) (75.895) (436.906) Operating expense
Jumlah (548.616) (173.140) (23.282) (75.895) (820.932) Total
2013
PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
- 82 -
Bank/ Konsumer/ Treasuri/ Lainnya/ Jumlah/
Banking Consumer Treasury Others Total
Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/
Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million
Pendapatan (beban) non
operasional (2.259) (2.213) (2.257) (2.001) (8.730) Non operating income (expenses)
Laba (rugi) sebelum pajak (64.756) 27.222 45.054 (74.061) (66.541) Income (loss) before tax
INFORMASI LAINNYA OTHER INFORMATION
ASET ASSETS
Penempatan pada Bank Indonesia Placements with Bank Indonesia
dan bank lain - - 1.259.243 - 1.259.243 and other banks
Efek-efek - - 519.254 - 519.254 Securities
Kredit 3.495.816 1.882.363 - - 5.378.179 Loans
Aset tetap - bersih 13.775 8.766 - 2.504 25.045 Fixed asset - net
Aset lainnya 52.181 44.713 695.159 192.091 984.144 Other assets
Jumlah Aset 3.561.772 1.935.842 2.473.656 194.595 8.165.865 Total Assets
LIABILITAS LIABILITIES
Simpanan 5.809.658 341.744 - 683.489 6.834.891 Deposits
Simpanan dari bank lain 342.813 - - - 342.813 Deposits from other banks
Pinjaman yang diterima 2 - - - 2 Borrowings
Liabilitas lainnya 27.519 23.850 7.736 165.176 224.281 Other liabilities
Jumlah Liabilitas 6.179.992 365.594 7.736 848.665 7.401.987 Total Liabilities
2013
b. Informasi Wilayah Geografis
Seluruh kegiatan operasional bank berada di wilayah negara Indonesia.
b. Geographical Information
The Bank conducts its operational activities in Indonesia.
40. JAMINAN PEMERINTAH TERHADAP
KEWAJIBAN PEMBAYARAN BANK UMUM
40. GOVERNMENT GUARANTEE ON OBLIGATIONS OF PRIVATE BANKS
Berdasarkan Salinan Peraturan Lembaga Penjamin Simpanan No. 1/PLPS/2005 pada tanggal 26 September 2005 tentang Program Penjaminan Simpanan yang menyatakan bahwa sejak tanggal 22 September 2005, Lembaga Penjamin Simpanan menjamin simpanan yang meliputi giro, deposito berjangka, sertifikat deposito, tabungan, dan atau bentuk lain yang dipersamakan dengan itu yang merupakan simpanan yang berasal dari masyarakat termasuk yang berasal dari bank lain.
Based on “Lembaga Penjamin Simpanan” Regulation No. 1/PLPS/2005 dated September 26, 2005 regarding Deposit Guarantee Program, since September 22, 2005, the “Lembaga Penjamin Simpanan” will guarantee bank deposits including demand deposits, time deposits, certificate of deposits, savings deposit, and other forms of deposits, including deposits from other banks.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 66 tahun 2008 tanggal 13 Oktober 2008, yang menyatakan bahwa sejak tanggal 13 Oktober 2008 besaran nilai simpanan yang dijamin Lembaga Penjamin Simpanan untuk setiap nasabah pada satu bank yang semula maksimal Rp 100 juta diubah menjadi maksimal Rp 2.000 juta.
In accordance with Government Regulation No. 66 years 2008 dated October 13, 2008, starting October 13, 2008 the “Lembaga Penjamin Simpanan” will guarantee deposits of each customer in a bank which was previously set at a maximum of Rp 100 million and was changed to a maximum of Rp 2,000 million.
Beban premi penjaminan Pemerintah yang dibayar pada tahun 2014 dan 2013 masing-masing sebesar Rp 13.925 juta dan Rp 11.521 juta.
The Government guarantee premium paid in 2014 and 2013 amounted to Rp 13,925 million and Rp 11,521 million, respectively.
PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
- 83 -
41. KLASIFIKASI DAN NILAI WAJAR ATAS ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN
Tabel di bawah ini menunjukkan nilai tercatat dan nilai wajar dari aset dan liabilitas keuangan.
41. CLASIFICATION AND FAIR VALUE OF FINANCIAL ASSETS AND LIABILITIES
The following table summarizes the carrying amounts and fair values of those financial assets and liabilities.
Nilai tercatat/ Nilai tercatat/
Catatan/ Carrying Nilai wajar/ Carrying Nilai wajar/Notes amount Fair value amount Fair value
Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/
Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million
Aset keuangan Financial asset
Dimiliki hingga jatuh tempo Held-to-maturity
Efek-efek 9 5.000 5.000 1.649 1.649 Securities
Tersedia untuk dijual Available-for-sale
Efek-efek 9 486.239 486.239 477.657 477.657 Securities
Diperdagangkan Trading
Efek-efek 9 12.567 12.567 39.948 39.948 Securities
Tagihan derivatif 10 691 691 1.842 1.842 Derivative receivables
Pinjaman yang diberikan dan piutang Loans and receivable
Kas 5 91.556 91.556 72.732 72.732 Cash
Giro pada Bank Indonesia 6 596.195 596.195 500.454 500.454 Demand deposits with Bank Indonesia
Giro pada bank lain 7 203.246 203.246 78.568 78.568 Demand deposits with other banks
Tagihan akseptasi 12 93.962 93.962 103.146 103.146 Acceptance receivable
Penempatan pada Bank Indonesia Placement with Bank Indonesia
dan bank lain 8 1.538.436 1.538.436 1.259.243 1.259.243 and other banks
Kredit 11 6.128.833 6.257.235 5.378.179 5.516.240 Loans
Aset lain-lain 16 69.727 69.727 64.139 64.139 Other assets
Jumlah Aset Keuangan 9.226.452 9.354.854 7.977.557 8.115.618 Total Financial Assets
Liabilitas keuangan Financial liabilitiesBiaya perolehan diamortisasi Amortized cost
Liabilitas segera 21.140 21.140 8.675 8.675 Liabilities payable immediatelySimpanan 17 7.734.434 7.734.434 6.834.891 6.834.891 DepositsSimpanan dari bank lain 18 235.948 235.948 342.813 342.813 Deposits from other bankLiabilitas derivatif 10 112 112 1.009 1.009 Derivative payablesLiabilitas akseptasi 12 93.962 93.962 103.146 103.146 Acceptance payablesObligasi konversi 19 - - 16.370 16.370 Convertible bondsBeban yang masih harus dibayar 21 44.415 44.415 36.695 36.695 Accrued expenses
Utang sewa pembiayaan 22 441 441 - - Finance lease payableLiabilitas lain-lain 23 7.246 7.246 5.268 5.268 Other liabilities
Jumlah Liabilitas Keuangan 8.137.698 8.137.698 7.348.867 7.348.867 Total Financial Liabilities
Selisih 1.088.754 1.217.156 628.690 766.751 Difference
2014 2013
Teknik penilaian dan asumsi yang diterapkan untuk tujuan pengukuran nilai wajar
Valuation techniques and assumptions applied for the purposes of measuring fair value
Nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan ditentukan sebagai berikut:
The fair value of financial assets and financial liabilities are determined as follows:
Manajemen menganggap bahwa nilai tercatat kas, giro pada Bank Indonesia, giro pada bank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain, pendapatan yang masih akan diterima, simpanan, simpanan dari bank lain, bunga yang masih harus dibayar, setoran jaminan dan liabilitas keuangan lainnya dengan suku bunga tetap yang diakui dalam laporan keuangan mendekati nilai wajarnya karena jatuh tempo dalam jangka pendek atau yang memiliki tingkat suku bunga pasar.
Management considers that the carrying amount of cash, demand deposits with Bank Indonesia, demand deposits with other banks, placements with Bank Indonesia and other banks, accrued interest receivable, deposits, deposits from other banks, accrued interest, margin deposits and other financial instruments with floating interest recognized in the financial statements approximate their fair values either because of their short-term maturities or they carry market rates of interest.
PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
- 84 -
Nilai wajar efek-efek dengan syarat dan kondisi standar dan diperdagangkan di pasar aktif serta obligasi konversi ditentukan dengan mengacu pada kuotasi harga pasar.
Fair value of securities with standard terms and conditions and traded on active markets and convertible bonds are determined with reference to quoted market prices.
Nilai wajar tagihan dan liabilitas derivatif diukur dengan menggunakan kurs kuotasi dan kurva yield yang berasal dari suku bunga kuotasi mencocokkan jatuh tempo kontrak.
Fair value of derivative receivables and payables are measured using quoted forward exchange rates and yield curves derived from quoted interest rates matching maturities of the contracts.
Tabel berikut ini memberikan analisis dari instrumen keuangan yang diukur setelah pengakuan awal sebesar nilai wajar, dikelompokkan ke Tingkat 1 sampai 3 didasarkan pada sejauh mana nilai wajar diamati.
The following table provides an analysis of financial instruments that are subsequently measured at fair value, grouped into Levels 1 to 3 based on the degree to which the fair value is observable.
Tingkat 1/ Tingkat 2/ Tingkat 3/ Jumlah/
Level 1 Level 2 Level 3 Total
Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/
Rp Mill ion Rp Mill ion Rp Mill ion Rp Mill ion
Aset keuangan pada FVTPL Financial assets at FVTPL
Efek- efek 12.567 - - 12.567 Securities
Tagihan derivatif - 691 - 691 Derivative receivables
Aset keuangan tersedia Available-for-sale financial
untuk dijual assets
Efek- efek 486.239 - - 486.239 Securities
Jumlah 498.806 691 - 499.497 Total
Liabilitas keuangan pada FVTPL Financial l iabilities at FVTPL
Liabilitas derivatif - 112 - 112 Derivatives payables
2014
Tingkat 1/ Tingkat 2/ Tingkat 3/ Jumlah/
Level 1 Level 2 Level 3 Total
Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/
Rp Mill ion Rp Mill ion Rp Mill ion Rp Mill ion
Aset keuangan pada FVTPL Financial assets at FVTPL
Efek- efek 39.948 - - 39.948 Securities
Tagihan derivatif - 1.842 - 1.842 Derivative receivables
Aset keuangan tersedia Available-for-sale financial
untuk dijual assets
Efek- efek 447.657 - - 447.657 Securities
Jumlah 487.605 1.842 - 489.447 Total
Liabilitas keuangan pada FVTPL Financial l iabilities at FVTPL
Liabilitas derivatif - 1.009 - 1.009 Derivatives payables
2013
Pada tahun 2014 dan 2013, tidak terdapat perpindahan metode pengukuran nilai wajar dari tingkat 1 menjadi tingkat 2, dan sebaliknya.
In 2014 and 2013, there is no movement of fair value measurement method from level 1 to level 2, and vice versa.
PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
- 85 -
42. INFORMASI LAINNYA
a. Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum
42. OTHER INFORMATION
a. Capital Adequacy Ratio
Peraturan Bank Indonesia No. 14/18/PBI/2012 tanggal 28 Nopember 2012 yang mulai berlaku pada tanggal ditetapkan tentang kewajiban penyediaan modal minimum bank umum sesuai dengan profil risiko.
Bank Indonesia Regulation No. 14/18/PBI/2012 dated November 28, 2012 which is valid on the assigned date covers the Capital Adequency Ratio of general banks according with its risk profile.
Surat Edaran Bank Indonesia No. 14/37/DPNP tanggal 27 Desember 2012 yang mulai berlaku pada tanggal ditetapkan tentang kewajiban penyediaan modal minimum sesuai profil risiko dan pemenuhan Capital Equivalency Maintained Asset (CEMA).
Circular Letter of Bank Indonesia No. 14/37/DPNP dated December 27, 2012 which is valid on the assigned date covers the Capital Adequacy Ratio according to the risk profile and fulfilment of Capital Equivalency Maintained Asset (CEMA).
Rasio kewajiban penyediaan modal Bank dengan memperhitungkan risiko kredit, risiko operasional dan risiko pasar pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:
The Bank’s capital adequacy ratio with consideration for credit, operational and market risks as of December 31, 2014 and 2013 are as follows:
2014 2013
Rp Juta/ Rp Juta/
Rp Million Rp Million
Modal Capital
Modal Inti 1.129.372 564.883 Core Capital
Modal Pelengkap 66.304 196.841 Supplementary Capital
Jumlah Modal 1.195.676 761.724 Total Capital
Aset Tertimbang Menurut Risiko: Risk Weighted Assets:
untuk risiko kredit 5.908.369 5.038.897 for credit risk
untuk risiko operasional 738.325 742.910 for operational risk
untuk risiko pasar 75.725 39.537 for market risk
Rasio Kew ajiban Penyediaan
Modal Minimum dengan
memperhitungkan: Capital Adequacy Ratio w ith:
risiko kredit dan operasional 17,99% 13,17% credit and operational risk
risiko kredit, operasional dan pasar 17,79% 13,09% credit, operational and market risk
b. Rasio modal inti terhadap Aset Tertimbang Menurut Risiko pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing sebesar 16,80% dan 9,7%.
b. The ratio of core capital to Risk Weighted Assets as of December 31, 2014 and 2013 are 16.80% and 9.7%, respectively.
c. Rasio aset produktif yang diklasifikasikan terhadap total aset produktif pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing sebesar 4,41% dan 4,09%.
c. The ratio of classified earning assets to total earning assets as of December 31, 2014 and 2013 are 4.41% and 4.09%, respectively.
d. Berikut ini adalah saldo penyediaan dana kepada pihak berelasi per tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia, tentang Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK):
d. The following are the balances of amounts with affiliates as of December 31, 2014 and 2013 in accordance with the Legal Lending Limit (LLL) regulation of Bank Indonesia:
2014 2013
Rp Juta/ Rp Juta/
Rp Million Rp Million
Kredit 70.969 71 Loans
Rekening administratif 16.923 - Administrative accounts
Jumlah 87.892 71 Total
PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
- 86 -
Batas maksimum pemberian kredit kepada pihak berelasi per tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing sebesar Rp 119.568 juta dan Rp 76.172 juta (10% dari modal Bank).
Maximum legal lending limit to affiliates as of December 31, 2014 and 2013 amounted to Rp 119,568 million and Rp 76,172 million (10% of the Bank’s capital), respectively.
43. MANAJEMEN RISIKO
43. RISK MANAGEMENT
Kerangka Manajemen Risiko
Risk Management Framework
Penerapan manajemen risiko di Bank berpedoman pada peraturan Bank Indonesia tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum berikut perubahannya serta dokumen-dokumen dari Basel Committee on Banking Supervision, terutama konsep Basel Accord II.
The implementation of risk management of the Bank is guided by Bank Indonesia regulation on the Application of Risk Management for Commercial Banks and the changes as well as documents from the Basel Committee on Banking Supervision, particularly the concept of Basel Accord II.
Pengelolaan risiko di Bank mencakup seluruh jenis risiko dari semua aktivitas fungsional Bank berdasarkan kebutuhan akan keseimbangan antara pertumbuhan usaha dengan pengelolaan risikonya.
Risk management within the Bank covers all types of risks in all functional activities of the Bank, based on demand to stabilize between the growth of the Bank’s business and risk management.
Untuk mengakomodasi tren perbankan dan pertumbuhan bisnis, Bank secara terus menerus melakukan evaluasi secara berkala dan mengembangkan serta meningkatkan kerangka sistem pengelolaan risiko perusahaan terpadu dan struktur pengendalian internal yang komprehensif, agar dapat memberikan informasi secara dini mengenai terdapatnya potensi risiko kepada manajemen, sehingga manajemen dapat mengambil langkah-langkah yang memadai untuk meminimalisasi dampak risiko tersebut. Kerangka manajemen risiko perusahaan terpadu tersebut dituangkan dalam kebijakan, prosedur, batas-batas transaksi, kewenangan dan ketentuan lain serta berbagai perangkat manajemen risiko, yang berlaku di seluruh lingkup aktivitas fungsional.
To accomodate the growing trend of banking and business growth, the Bank continually evaluates on a regular basis, develops and also improves the framework of integrated enterprise risk management system and a comprehensive internal control structure, in order to give management a precaution of risk potential and to take an appropriate solution to minimize the impact of the risk. The integrated enterprise risk management frame work stated in the policies, procedures, transaction limits, authority and other provisions, and risk management tools, apply within the functional activities.
Selain itu Bank juga menerapkan kerangka manajemen risiko perusahaan terpadu yang merupakan sarana untuk menentukan strategi, organisasi, kebijakan dan pedoman untuk memastikan bahwa semua risiko yang dihadapi Bank dapat dikenali, diukur, diatasi dan dilaporkan dengan baik.
Furthermore, the Bank uses the integrated enterprise risk management framework as a tool to determine strategy, organization, policies and guidelines to ensure that all risks faced by the Bank can be identified, measured, mitigated and reported properly.
Bank memiliki Komite Manajemen Risiko di level Direksi dan Komite Pemantau Risiko di level Dewan Komisaris untuk menentukan kebijakan dan membahas permasalahan risiko yang dihadapi Bank secara keseluruhan.
The Bank has a Risk Management Committee under the Board of Directors and Risk Oversight Commitee under the Board of Commissioners to determine the overall policies and discuss the risk faced by the Bank.
Selain komite-komite tersebut, terdapat komite-komite lain yang bertugas untuk menangani risiko-risiko secara lebih spesifik, antara lain: komite pemutus kredit dan komite manajemen aset dan kewajiban (ALCO).
In addition to those committees, there are several other committees responsible for handling the risks that are more specific, among others: the credit committee and asset and liability management committee (ALCO).
Terkait dengan produk atau aktivitas bisnis baru, penilaian risiko dilakukan untuk memastikan bahwa semua risiko telah diidentifikasi, dinilai dan dimitigasi secara tepat.
In relation to new product or business activity, risk assessment is conducted to ensure that all risks have been identified, assessed and mitigated appropriately.
PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
- 87 -
Secara berkala, Bank membuat profil risiko yang mencerminkan tingkat risiko yang dimiliki Bank berdasarkan 8 (delapan) jenis risiko yang ditetapkan Otoritas Jasa Keuangan.
On a regular basis, the Bank prepares a risk profile that reflects the Bank’s risk in 8 (eight) types of risks set by Financial Services Authority.
Manajemen Risiko Kredit
Credit Risk Management
Risiko kredit diartikan sebagai risiko kerugian akibat kegagalan debitur atau pihak lain dalam memenuhi kewajibannya pada saat jatuh tempo. Risiko kredit dikelola baik pada tingkat transaksi maupun portofolio. Pengelolaan risiko kredit dirancang untuk menjaga independensi dan integritas proses penilaian risiko, serta diversifikasi risiko kredit.
Credit risk is defined as the risk of suffering losses due to failure of debtors or other parties to fulfill their obligations at their maturity date. This risk is managed both at the transaction and portfolio levels. Credit risk management are designed to preserve the independence and integrity of the risk assessment process, and also to avoid risk concentration.
Kebijakan manajemen dalam pemberian kredit didasarkan pada prinsip kehati-hatian, yang meliputi:
The Bank’s lending policy is governed by prudent principles, consisting of:
a. Menghindari pemberian kredit pada debitur yang mengandung risiko tinggi, tujuan usaha yang bersifat spekulatif atau usaha dimana Bank tidak memiliki pengalaman atau keahlian signifikan dalam menilai dan menghindari pemberian kredit pada debitur yang bermasalah, tidak terbatas pada debitur yang namanya tercantum dalam daftar hitam Otoritas Jasa Keuangan.
a. Avoid granting of loans to debtors which are assessed as high risk, speculative, or businesses which the Bank is not familiar with or does not have significant knowledge, and avoid granting of loans to troubled debtors, in addition to those registered in Financial Services Authority’s black list.
b. Menghindari konsentrasi pemberian kredit hanya di satu sektor ekonomi.
c. Melakukan pemantauan dan pemeriksaan
yang ketat, berkala dan terus menerus pada kredit yang telah disalurkan.
b. Avoid concentration of loans to specific economic sectors.
c. Thoroughly, regularly and continuously review and evaluate loans granted.
Bank telah mengimplementasikan manajemen risiko kredit yang mencakup penetapan prosedur dan kebijakan kredit, pengaturan limit dan mengevaluasinya secara berkala untuk memastikan bahwa seluruh risiko yang mungkin timbul dari kegiatan pemberian kredit telah tercakup, serta menerapkan prinsip “Four Eyes Principle” secara konsisten. Bank telah melaksanakan pengelolaan portofolio kredit secara konsisten dan berkelanjutan serta melaporkannya kepada manajemen senior dan Dewan Komisaris secara berkala.
The Bank has implemented credit risk management which covers setting up procedures and credit policies, determining limit and conducting regular evaluation to ensure that all potential risks have been covered, and apply the “Four Eyes Principle” consistently. The Bank has managed its credit portfolio continuously in a consistent basis and reports to the senior management and Board of Commissioners regularly.
Agunan
Collateral
Bank menerapkan kebijakan untuk memitigasi risiko kredit, antara lain dengan meminta agunan sebagai jaminan pelunasan kredit jika jaminan berupa sumber pembayaran utama debitur berdasarkan arus kas tidak terpenuhi. Jenis agunan yang dapat diterima dalam rangka memitigasi risiko meliputi kas, tanah dan/atau bangunan, mesin, kendaraan bermotor, piutang dagang dan persediaan.
The Bank applies policies to mitigate credit risk, by taking collateral to secure the repayment of loan if the primary source of debtor’s peyment is no longer available. Collateral types that can be used to mitigate the risk include cash, land and/or buildings, machinery, vehicles, account receivables, and inventory.
Untuk meminimalisir kerugian kredit, Bank akan meminta tambahan agunan dari debitur ketika terdapat penurunan nilai atas agunan untuk pinjaman yang terkait. Perkiraan nilai wajar dari agunan yang digunakan oleh Bank didasarkan pada nilai agunan yang dinilai oleh penilai internal maupun eksternal.
In order to minimize the credit loss, the Bank will require additional collaterals from the debtor when lower value in the collaterals are identified for the related loans. The fair value at collateral is assessed based on internal and/or external appraisals.
PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
- 88 -
Kredit
pemilikan
Korporasi/ Ritel/ Mikro/ rumah/ Lainny a/ Jumlah/
Corporate Retail Micro Mortgage Others Total
Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/
Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million
Eksposur kredit 4.511.359 379.277 135.652 765.462 465.485 6.257.235 Credit exposure
Nilai agunan *) 9.195.989 906.564 379.054 1.636.706 93.657 12.211.970 Collateral v alue *)
Jumlah eksposur kredit Total unsecured credit
tanpa agunan - - - - 429.723 429.723 exposure
Porsi eksposur kredit Unsecured portion of
tanpa agunan (%) - - - - 92% 7% credit exposure (%)
Jenis agunan: Ty pes of collateral
Kas (deposito dan tabungan) 376.584 62.706 - 37 12.135 451.462 Cash (time deposit and sav ing)
Tanah dan/atau bangunan 2.035.885 626.079 372.712 1.636.669 71.283 4.742.628 Land and/or building
Mesin-mesin 742.651 1.780 - - - 744.431 Machineries
Kendaraan 472.251 16.346 6.342 - 8.067 503.006 Vehicle
Piutang usaha 4.050.149 175.613 - - - 4.225.762 Account receiv ables
Persediaan 818.621 13.236 - - - 831.857 Inv entory
Kapal 96.398 10.000 - - - 106.398 Vessel
Lainny a 603.450 804 - - 2.173 606.427 Others
Jumlah 9.195.989 906.564 379.054 1.636.706 93.658 12.211.971 Total
*) Berdasarkan penilaian y ang dilakukan Bank/Based on Bank's assessment
2014
Kredit
pemilikan
Korporasi/ Ritel/ Mikro/ rumah/ Lainny a/ Jumlah/
Corporate Retail Micro Mortgage Others Total
Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/
Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million
Eksposur kredit 3.605.733 321.122 225.130 890.385 473.870 5.516.240 Credit exposure
Nilai agunan *) 7.689.591 801.603 522.585 1.819.771 69.812 10.903.362 Collateral v alue *)
Jumlah eksposur kredit Total unsecured credit
tanpa agunan - - - - 442.404 442.404 exposure
Porsi eksposur kredit Unsecured portion of
tanpa agunan (%) - - - - 93% 8% credit exposure (%)
Jenis agunan: Ty pes of collateral
Kas (deposito dan tabungan) 474.902 92.011 - 80 8.357 575.350 Cash (time deposit and sav ing)
Tanah dan/atau bangunan 1.778.960 515.474 463.106 1.819.691 - 4.577.231 Land and/or building
Mesin-mesin 530.635 1.618 - - - 532.253 Machineries
Kendaraan 473.451 19.893 9.128 - 60.197 562.669 Vehicle
Piutang usaha 2.898.743 152.622 50.251 - - 3.101.616 Account receiv ables
Persediaan 806.397 9.174 100 - - 815.671 Inv entory
Kapal 122.346 10.000 - - - 132.346 Vessel
Lainny a 604.157 811 - - 1.258 606.226 Others
Jumlah 7.689.591 801.603 522.585 1.819.771 69.812 10.903.362 Total
*) Berdasarkan penilaian y ang dilakukan Bank/Based on Bank's assessment
2013
Eksposur Maksimum Risiko Kredit Maximum Exposure to Credit Risk
Tabel berikut menyajikan eksposur maksimum Bank terhadap risiko kredit (sebelum dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai) untuk instrumen keuangan pada laporan posisi keuangan maupun rekening administratif dengan memperhitungkan agunan yang dimiliki atau perlindungan kredit lainnya.
The following table presents the Bank’s maximum exposure to credit risk (before deducting allowance for impairment losses) on statement of financial position and administrative accounts, with taking into account any collateral held or other credit enhancement.
PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
- 89 -
2014 2013
Rp Juta/ Rp Juta/
Rp Million Rp Million
Laporan posisi keuangan Statements of financial position
Giro pada Bank Indonesia 596.195 500.454 Demand deposits w ith Bank Indonesia
Giro pada bank lain 203.246 78.568 Demand deposits w ith other bank
Penempatan pada Bank Indonesia Placement w ith Bank Indonesia
dan bank lain 1.538.436 1.259.243 and other bank
Efek-efek 503.806 520.959 Securities
Tagihan derivatif 691 1.842 Derivatives receivables
Kredit yang diberikan 6.257.235 5.516.240 Loans
Tagihan akseptasi 93.962 103.146 Acceptances receivable
Aset lain-lain 69.728 64.139 Other asset
Jumlah 9.263.299 8.044.591 Total
Komitmen dan kontinjensi Commitments and contingencies
Fasilitas kredit kepada
nasabah yang belum digunakan 434.237 820.976 Unused facilities
L/C irrevocable yang masih berjalan 91.015 120.944 Outstanding irrevocable letter of credit
Bank garansi yang diterbitkan 31.028 33.918 Bank guarantees issued
Jumlah 556.280 975.838 Total
Risiko konsentrasi kredit
Concentration credit risk
Risiko konsentrasi kredit timbul ketika sejumlah nasabah yang memiliki aktivitas usaha yang serupa atau memiliki kemiripan karakteristik yang akan menyebabkan kemampuan nasabah dalam memenuhi kewajiban kontraktualnya dipengaruhi oleh perubahan kondisi ekonomi dan kondisi lainnya.
Credit concentration risk arises when several customers have similar business activities or similar characteristics which will cause the customers’ ability to meet their contractual obligation is affected by the change of economic condition and other conditions.
Berikut ini adalah tabel dari konsentrasi aset keuangan dan rekening administratif berdasarkan jenis counterparty (sebelum dikurangi cadangan
kerugian penurunan nilai):
The following table presents the financial assets and administrative account concentration by type of counterparty (before deducting allowance for impairment losses):
Pemerintah dan Korporasi dan
Bank Indonesia/ perseorangan/
Gov ernment and Bank lain/ Corporate and
Bank Indonesia Other banks personal Jumlah/Total
Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/
Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million
Giro pada Bank Indonesia 596.195 - - 596.195 Demand deposits with Bank Indonesia
Giro pada bank lain - 203.246 - 203.246 Demand deposits with other banks
Penempatan pada Bank Indonesia dan Placement with Bank Indonesia and
bank lain 959.052 579.384 1.538.436 other banks
Ef ek-ef ek 474.906 - 28.900 503.806 Securities
Tagihan deriv atif - 691 - 691 Deriv ativ e receiv ables
Kredit - - 6.257.235 6.257.235 Loans
Tagihan akseptasi - - 93.962 93.962 Acceptance receiv ables
Aset lain-lain - - 69.728 69.728 Other asset
Komitmen dan kontijensi - - 556.280 556.280 Commitment and contingencies
Jumlah 2.030.153 783.321 7.006.105 9.819.579 Total
2014
PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
- 90 -
Pemerintah dan Korporasi dan
Bank Indonesia/ perseorangan/
Gov ernment and Bank lain/ Corporate and
Bank Indonesia Other banks personal Jumlah/Total
Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/
Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million
Giro pada Bank Indonesia 500.454 - - 500.454 Demand deposits with Bank Indonesia
Giro pada bank lain - 78.568 - 78.568 Demand deposits with other banks
Penempatan pada Bank Indonesia dan Placement with Bank Indonesia and
bank lain 834.713 424.530 1.259.243 other banks
Ef ek-ef ek 474.065 - 46.894 520.959 Securities
Tagihan deriv atif - 1.842 - 1.842 Deriv ativ e receiv ables
Kredit - - 5.516.240 5.516.240 Loans
Tagihan Akseptasi - - 103.146 103.146 Acceptance receiv ables
Aset lain-lain - - 64.139 64.139 Other asset
Komitmen dan kontijensi - - 975.838 975.838 Commitment and contingencies
Jumlah 1.809.232 504.940 6.706.257 9.020.429 Total
2013
Berikut ini adalah konsentrasi risiko kredit maksimum berdasarkan wilayah geografis adalah sebagai berikut:
The following table presents the maximum credit risk concentration by geographic are as follows:
Jakarta
Jawa Barat/
West Jav a
Jawa Tengah
dan
Jogjakarta/
Central Jav a
and Jogjakarta
Jawa Timur
dan Bali/ East
Jav a and Bali Sumatera
Indonesia
Timur/ East
Indonesia Jumlah/Total
Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/
Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million
Giro pada Bank Indonesia 596.195 - - - - - 596.195 Demand deposits with Bank Indonesia
Giro pada bank lain 203.246 - - - - - 203.246 Demand deposits with other banks
Penempatan pada Bank Placement with Bank Indonesia and
Indonesia dan bank lain 1.538.436 - - - - - 1.538.436 other banks
Ef ek-ef ek 503.806 - - - - - 503.806 Securities
Tagihan deriv atif 691 - - - - - 691 Deriv ativ e receiv ables
Kredit 3.777.453 457.158 429.384 747.548 562.378 283.314 6.257.235 Loans
Tagihan akseptasi 60.784 - 31.630 1.548 - - 93.962 Acceptance receiv ables
Aset lain-lain 54.921 3.100 3.619 3.901 2.990 1.197 69.728 Other asset
Fasilitas kredit kepada nasabah
y ang belum digunakan 312.984 32.812 23.066 14.715 41.933 8.727 434.237 Unused loan f acilities
Irrevocable letters of credit
y ang masih berjalan 16.680 - 67.350 6.985 - - 91.015 Outstanding letters of credit
Bank garansi y ang diterbitkan 14.284 3.613 3.879 - 8.769 483 31.028 Guarantees issued
Jumlah 7.079.480 496.683 558.928 774.697 616.070 293.721 9.819.579 Total
2014
Jakarta
Jawa Barat/
West Jav a
Jawa Tengah
dan
Jogjakarta/
Central Jav a
and Jogjakarta
Jawa Timur
dan Bali/ East
Jav a and Bali Sumatera
Indonesia
Timur/ East
Indonesia Jumlah/Total
Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/
Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million
Giro pada Bank Indonesia 500.454 - - - - - 500.454 Demand deposits with Bank Indonesia
Giro pada bank lain 78.568 - - - - - 78.568 Demand deposits with other banks
Penempatan pada Bank Indonesia dan Placement with Bank Indonesia and
bank lain 1.259.243 - - - - - 1.259.243 other banks
Ef ek-ef ek 520.959 - - - - - 520.959 Securities
Tagihan deriv atif 1.842 - - - - - 1.842 Deriv ativ e receiv ables
Kredit 3.067.795 490.565 509.558 654.760 502.761 290.801 5.516.240 Loans
Tagihan akseptasi 60.208 - 36.376 6.562 - - 103.146 Acceptance receiv ables
Aset lain-lain 47.506 3.146 4.842 4.098 2.741 1.806 64.139 Other asset
Fasilitas kredit kepada nasabah y ang
belum digunakan 679.299 37.406 15.178 20.507 64.350 4.236 820.976 Unused loan f acilities
Irrevocable letters of credit y ang
masih berjalan 38.048 - 78.395 4.501 - - 120.944 Outstanding letters of credit
Bank garansi y ang diterbitkan 18.111 2.026 6.563 110 5.858 1.250 33.918 Guarantees issued
Jumlah 6.272.033 533.143 650.912 690.538 575.710 298.093 9.020.429 Total
2013
PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
- 91 -
Kualitas Kredit Berdasarkan Kelas Aset Keuangan
Credit Quality by Class of Financial Assets
Sebagai bagian dari manajemen risiko kredit, Bank mengadopsi bobot risiko dalam perhitungan aktiva tertimbang menurut risiko untuk mengukur kualitas kredit dari aset keuangan. Pedoman perhitungan bobot risiko dalam ATMR risiko kredit mengacu kepada Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 13/6/DPNP tahun 2011. Kualitas kredit aset keuangan berdasarkan bobot risiko diklasifikasikan sebagai berikut: Grade A = bobot risiko 0% Grade B = bobot risiko 20% Grade C = bobot risiko 35% Grade D = bobot risiko 40% Grade E = bobot risiko 45% Grade F = bobot risiko 50% Grade G = bobot risiko 75% Grade H = bobot risiko 100% Grade I = bobot risiko 150% Kelas aset keuangan di atas adalah untuk aset keuangan yang belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai. Untuk aset keuangan yang sudah jatuh tempo dibagi menjadi dua bagian yaitu: a. Telah jatuh tempo tetapi tidak mengalami
penurunan nilai b. Mengalami penurunan nilai Tabel di bawah ini menyajikan kualitas aset keuangan berdasarkan kelas risiko kredit, jumlah yang disajikan adalah sebelum dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai.
As part of credit risk management, the Bank adopts a risk weighting in the calculation of credit risk weighted assets to measure the credit quality of financial assets. Guidelines for the calculation of risk weighting in the credit risk weighted assets are stated in Bank Indonesia Circular Letter No. 13/6/DPNP in 2011. Credit quality of financial assets classified by risk weights as follows: Grade A = risk weight 0% Grade B = risk weight 20% Grade C = risk weight 35% Grade D = risk weight 40% Grade E = risk weight 45% Grade F = risk weight 50% Grade G = risk weight 75% Grade H = risk weight 100% Grade I = risk weight 150% Classes of financial assets above are for neither past due nor impaired financial assets. Overdue financial assets are segregated into two groups, which are: a. Past due but not impaired
b. Impaired The tabel shows the quality of financial assets with credit risk by class. The amounts presented are gross of allowance for impairment losses.
Telah jatuh tempo
tetapi tidak
mengalami
penurunan nilai/ Mengalami
Past due penurunan nilai/ Jumlah/
A B C D E F G H but not impaired Impaired Total
Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/
Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million
Aset keuangan Financial Assets
Kas 91.556 - - - - - - - - - 91.556 Cash
Giro pada Bank Indonesia 596.195 - - - - - - - - - 596.195 Current account with Bank Indonesia
Giro pada bank lain - 203.246 - - - - - - - - 203.246 Current account with other banks
Penempatan pada Bank Placement with Bank Indonesia
Indonesia dan bank lain 899.856 544.604 - - - 93.976 - - - - 1.538.436 and other banks
Efek-efek 479.906 21.969 - - - 1.931 - - - - 503.806 Securities
Tagihan derivatif - 687 - - - - - 4 - - 691 Derivatives receivable
Kredit yang diberikan - - 164.087 164.923 22 212.753 218.691 5.128.596 - 368.163 6.257.235 Loans
Tagihan akseptasi - - - - - - - 93.962 - - 93.962 Acceptances receivable
Jumlah 2.067.513 770.506 164.087 164.923 22 308.660 218.691 5.222.562 - 368.163 9.285.127 Total
2014
Belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai/Neither past due nor impaired
Telah jat uh t empo
t et api t idak
mengalami
penurunan nilai/ Mengalami
Past due penurunan nilai/ Jumlah/
A B C D E F G H but not impaired Impaired Tot al
Rp Jut a/ Rp Jut a/ Rp Jut a/ Rp Jut a/ Rp Jut a/ Rp Jut a/ Rp Jut a/ Rp Jut a/ Rp Jut a/ Rp Jut a/ Rp Jut a/
Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million
Ase t k e ua nga n Fi na nc i a l Asse t s
Kas 72.732 - - - - - - - - - 72.732 Cash
Giro pada Bank Indonesia 500.454 - - - - - - - - - 500.454 Current account wit h Bank Indonesia
Giro pada bank lain - 78.541 - - - 27 - - - - 78.568 Current account wit h ot her banks
Penempat an pada Bank Placement wit h Bank Indonesia
Indonesia dan bank lain 834.713 424.530 - - - - - - - - 1.259.243 and ot her banks
Ef ek-ef ek 474.066 31.640 - - - 1.900 - 13.353 - - 520.959 Securit ies
Tagihan derivat if - 1.842 - - - - - - - - 1.842 Derivat ives receivable
Kredit yang diberikan - - 189.157 278.371 46 232.003 866.429 3.682.957 - 267.277 5.516.240 Loans
Tagihan aksept asi - - - - - - - 103.146 - - 103.146 Accept ances receivable
Jumlah 1.881.965 536.553 189.157 278.371 46 233.930 866.429 3.799.456 - 267.277 8.053.184 Tot al
Belum jat uh t empo dan t idak mengalami penurunan nilai/ Neit her past due nor impaired
2013
PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
- 92 -
Risiko Pasar
Market Risk
Risiko pasar adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas dimasa mendatang atas instrumen keuangan akan berfluktuasi karena adanya perubahan pada variabel pasar, seperti tingkat bunga, tingkat nilai tukar dan harga ekuitas. Risiko pasar melekat pada hampir seluruh kegiatan dan aktivitas Bank. Bank menggunakan standar model untuk menghitung dan memantau risiko pasar yang meliputi risiko suku bunga, risiko valuta asing dan risiko surat berharga (bonds) yang konsisten sesuai Peraturan Bank Indonesia No. 9/13/PBI/2007 tanggal 1 November 2007. Hasil perhitungan risiko pasar yang berdampak terhadap rasio kewajiban penyediaan modal minimum dilaporkan kepada Dewan Komisaris, Direksi dan manajemen senior secara berkala.
Market risk is the risk that the fair value or future cash flows of financial instruments will fluctuate due to the changes in market variables such as interest rates, foreign exchange rates and equity prices. Market risk is inherent in most of the Bank’s operating positions and activities. The Bank employs the standard model to calculate and monitor its market risks including interest rate risk, foreign exchange risk and securities risk (bonds) in line with Bank Indonesia Regulation No. 9/13/PBI/2007 dated November 1, 2007. The result of calculation of market risk affecting its capital adequacy ratio are reported to the Board of Commissioners, Board of Directors and senior management in the regular meeting.
Pengelolaan risiko pasar dilakukan dengan berbagai analisa risiko dan limit.
Managing market risk is performed through various risk analysis and limits.
Pengelolaan risiko pasar Untuk mengelola risiko pasar yang inheren pada portofolio trading book, tiga pengukuran nilai risiko telah diperkirakan atau dikembangkan dan dimonitor setiap harinya yakni: Sensitivitas dari posisi atau portofolio terhadap
perubahan faktor risiko pasar yang mempengaruhinya;
Maksimal perubahan dari faktor risiko pasar dalam horison waktu tertentu dengan tingkat keyakinan tertentu; atau dengan kata lain, besaran perubahan faktor risiko pasar yang tidak akan melewati horison waktu tertentu dalam tingkat keyakinan tertentu (seperti 99% dari waktu); pengukuran yang dimaksud ini adalah volatilitas.
Sebagai tambahan dari pendekatan tersebut, Bank juga melakukan analisis uji daya tahan untuk mengetahui kemampuan Bank dalam menghadapi pergerakan atau kondisi pasar yang tidak normal.
Managing market risk To manage market risk inherent in the trading book portfolio, three related measures of risk values are estimated or established and monitored on a daily basis: The sensitivity of the position or portfolio to a
movement in the market risk factor to which it is exposed;
The maximum expected movement in the
market risk factor for a given time horizon at a specified level of confidence; expressed another way, it is the size of change the market factor is unlikely to exceed for the time horizon at a level of probability (e.g. 99% of the time); a measure referred to as factor volatility.
Supplementary to the above approach, the Bank also performs stress testing analysis, a proactive measure of the Bank’s capability to withstand abnormal market volatility or condition.
Risiko suku bunga
Interest rate risk
Pengelolaan risiko pasar dilakukan dengan berbagai analisa risiko dan limit.
Managing market risk is performed through various risk analysis and limits.
Sementara itu, pengelolaan risiko pasar pada posisi non trading (banking book) difokuskan pada pengelolaan risiko suku bunga melalui analisis imbal hasil suku bunga bulanan untuk penelaahan dampak dari perubahan suku bunga aktual terhadap aset dan liabilitas yang sensitif terhadap perubahan suku bunga dan pengukuran dengan menggunakan analisis repricing gap, dalam analisis ini aset yang akan di-reprice dalam suatu periode tertentu akan dikurangi dengan pasiva yang akan di-reprice dalam periode yang sama untuk menghasilkan net repricing gap untuk periode waktu tersebut.
Meanwhile, market risk for non trading (banking book) is focused on interest rate risk exposure as shown by monthly interest rate yield analysis to review the actual interest rate changes for all interest rate sensitive assets and liabilities and also by repricing gap analysis which is assets that would be repriced over a certain time interval are subtracted from the liabilities that would reprice in the same period to produce the net repricing gap.
PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
- 93 -
Tabel berikut merangkum aset dan liabilitas Bank yang sensitif terhadap perubahan tingkat suku bunga, sebagai berikut:
The following table below summarizes the Bank’s sensitive financial assets and financial liabilities which impact from interest rate changes are as follows:
Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million
Aset keuangan Financial assets
Penempatan pada Bank indonesia Placement with Bank
dan bank lain 1.449.636 88.800 - - - 1.538.436 Indonesia and other bank
Efek-efek 54.609 - 11.970 44.197 393.030 503.806 Securities
Kredit 4.323.211 34.162 415.545 1.130.627 353.690 6.257.235 Loans
Jumlah aset keuangan 5.827.456 122.962 427.515 1.174.824 746.720 8.299.477 Total financial assets
Liabilitas keuangan Financial liabilities
Simpanan 6.222.298 932.097 580.039 - - 7.734.434 Deposits
Simpanan dari bank lain 227.686 2.086 6.176 - - 235.948 Deposits from others bank
Jumlah liabilitas keuangan 6.449.984 934.183 586.215 - - 7.970.382 Total financial liabilities
Jumlah aset (liabilitas) - bersih (622.528) (811.221) (158.700) 1.174.824 746.720 329.095 Total asset (liabilities) - net
>5 tahun / >5
years Jumlah / Total
Sampai dengan
1 bulan /
1 month or less
>1 bulan - 3
bulan / >1
month - 3
months
>3 bulan - 12
bulan / >3
months - 12
months
>1 tahun - 5
tahun / >1 year
- 5 years
2014
Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/
Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million
Aset keuangan Financial assets
Penempatan pada Bank indonesia Placement with Bank
dan bank lain 1.259.243 - - - - 1.259.243 Indonesia and other bank
Efek-efek 53.016 - 30.000 72.488 365.455 520.959 Securities
Kredit 217.058 449.809 1.370.238 2.300.205 1.178.930 5.516.240 Loans
Jumlah aset keuangan 1.529.317 449.809 1.400.238 2.372.693 1.544.385 7.296.442 Total financial assets
Liabilitas keuangan Financial liabilities
Simpanan 4.762.296 1.509.310 563.085 200 - 6.834.891 Deposits
Simpanan dari bank lain 283.931 39.975 18.907 - - 342.813 Deposits from others bank
Jumlah liabilitas keuangan 5.046.227 1.549.285 581.992 200 - 7.177.704 Total financial liabilities
Jumlah aset (liabilitas) - bersih (3.516.910) (1.099.476) 818.246 2.372.493 1.544.385 118.738 Total asset (liabilities) - net
2013
>5 tahun / >5
years Jumlah / Total
Sampai dengan
1 bulan / 1
month or less
>1 bulan - 3
bulan / >1
month - 3
months
>3 bulan - 12
bulan / >3
months - 12
months
>1 tahun - 5
tahun / >1 year
- 5 years
Dengan menggunakan metode repricing, dapat mengukur pengaruh dari perubahan suku bunga terhadap laba bersih.
Jika terjadi perubahan suku bunga yang mungkin dapat mempengaruhi kinerja Bank, maka Bank dapat segera merestruktur aset dan liabilitas yang dimiliki, baik tanggal repricing date-nya ataupun
jenis suku bunganya (tetap atau variabel).
By using this repricing gap method, it is possible to calculate the impact from interest rate changes against the net interest income. If there is change in interest rate that may affect the Bank’s performance, the Bank can immediately restructure its assets and liabilities, their repricing date or type of interest rate (i.e. Fix or Variable).
Risiko mata uang
Risiko mata uang adalah risiko-risiko dimana nilai instrumen keuangan akan berfluktuasi karena perubahan dalam nilai tukar mata uang asing. Bank telah menetapkan limit posisi berdasarkan mata uang. Posisi tersebut dimonitor harian dan strategi lindung nilai akan digunakan untuk meyakinkan bahwa posisi dijaga agar dalam batasan yang telah ditetapkan.
Currency risk
Currency risk is the risk that the value of a financial instrument will fluctuate due to changes in foreign exchange rates. The Bank has set limits on positions by currency. Positions are monitored on a daily basis and hedging strategies will be used to ensure positions are maintained within established limits.
PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
- 94 -
Sesuai Peraturan Bank Indonesia No. 5/13/PBI/ 2003, sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Bank Indonesia No. 12/10/PBI/2010, Bank diwajibkan memelihara PDN setinggi-tingginya 20%, dalam hal ini Bank memiliki kebijakan internal untuk posisi devisa neto (PDN) maksimum sebesar 17% dan membatasi perdagangan valuta asing berdasarkan risiko Bank yang ditinjau secara berkala.
In accordance with Bank Indonesia regulation No. 5/13/PBI/2003 amended by regulation No. 12/10/PBI/2010, the Bank is required to maintain net open position (NOP) up to 20%. The Bank has internal policy for maximum NOP of 17% and established foreign exchange trading bas the risk appetile limit as Bank’s risk appetite.
Berdasarkan pedoman Bank Indonesia, PDN merupakan nilai absolut dari selisih neto aset dan liabilitas untuk setiap mata uang asing, baik yang terdapat di laporan posisi keuangan maupun di akun rekening administratif dalam bentuk komitmen dan kontinjensi.
Under Bank Indonesia guidelines, NOP is defined as the absolute value of the net differences between asset and liabilities for each foreign currency in the statement of financial position as well as in the form of commitments and contigencies in administrative accounts.
Bank diwajibkan untuk mempertahankan posisi devisa netonya (termasuk semua kantor cabangnya) setinggi-tingginya 20% dari modal pada tanggal laporan posisi keuangan.
The Bank is required to maintain its net foreign exchange position (including all domestic branch offices) at a maximum of 20% of its capital, as of reporting date.
Rasio PDN pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, adalah sebagai berikut:
NOP ratios as of December 31, 2014 and 2013, are as follows:
Nilai bersih
Aset/ Liabilitas/ Nilai bersih/ absolut/
Asset Liabilities Net value Absolute
Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/
Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million
Statement of f inancial
Laporan posisi keuangan position
Dollar Amerika Serikat 1.397.732 1.354.041 43.691 43.691 United States Dollar
Yen Jepang 2.161 599 1.562 1.562 Japanese Yen
Dollar Hongkong 1.260 - 1.260 1.260 Hongkong Dollar
Euro 4.184 5.423 (1.239) 1.239 Euro
Dollar Australia 1.755 1.086 669 669 Australian Dollar
Dollar Singapura 25.189 25.539 (350) 350 Singapore Dollar
Jumlah 1.432.281 1.386.688 45.593 48.771 Total
Rekening administratif Administrative account
Dollar Amerika Serikat 137.482 250.981 (113.499) 113.499 United States Dollar
Yen Jepang 440 1.994 (1.554) 1.554 Japanese Yen
Jumlah 137.922 252.975 (115.053) 115.053 Total
Jumlah 1.570.203 1.639.663 (69.460) 163.824 Total
Presentase PDN 6.10% NOP ratio
2014
PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
- 95 -
Nilai bersih
Aset/ Liabilitas/ Nilai bersih/ Absolut/
Asset Liabilities Nilai Bersih Absolut
Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/
Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million
Statement of f inancial
Laporan posisi keuangan position
Dollar Singapura 14.950 81.889 (66.939) 66.939 Singapore Dollar
Dollar Amerika Serikat 1.501.456 1.468.837 32.619 32.619 United States Dollar
Yen Jepang 30.679 1.368 29.311 29.311 Japanese Yen
Euro 6.983 6.477 506 506 Euro
Dollar Australia 941 477 464 464 Australian Dollar
Dollar Hongkong 182 - 182 182 Hong Kong Dollar
Jumlah 1.555.191 1.559.048 (3.857) 130.021 Total
Rekening administratif Administrative account
Dollar Amerika Serikat 1.705.734 1.676.686 29.048 29.048 United States Dollar
Yen Jepang 66.897 66.367 530 530 Japanese Yen
Euro 12.844 12.338 506 506 Euro
Dollar Australia 941 477 464 464 Australian Dollar
Dollar Hongkong 182 182 182 Hong Kong Dollar
Dollar Singapura 81.957 81.889 68 68 Singapore Dollar
Jumlah 1.868.555 1.837.757 30.798 30.798 Total
Jumlah 3.423.746 3.396.805 26.941 160.819 Total
Presentase PDN 4.04% NOP ratio
2013
Tabel dibawah menggambarkan analisa posisi mata uang asing atas aset dan liabilitas per tanggal 31 Desember 2014. Analisa ini menghitung pengaruh dari pergerakan wajar mata uang asing terhadap Rupiah, sebagai berikut:
The tabel below shows analysis of the foreign currencies position of asset and liabilities as of December 31, 2014. The analysis calculates the effect of reasonable possible movement of the currencies rate againts the Indonesian Rupiah, as follows:
Kenaikan (penurunan)
dalam basis poin /
Increase (decrease)
in basis point
Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/
Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million
Dollar Amerika serikat 10/(10) (40.976) (40.894) 38.881 29.357 United States Dollar
Yen Jepang 10/(10) 10 10 32.242 26.380 Japanese Yen
Euro 10/(10) (1.240) (1.237) 557 4.556 Euro
Dollar Singapura 10/(10) (350) (349) (73.633) (60.245) Singapore Dollar
Dollar Hongkong 10/(10) 1.261 1.259 201 164 Hongkong Dollar
Dollar Australia 10/(10) 670 668 510 417 Australian Dollar
CurrenciesMata Uang 2014 2013
Sensitivity of open position
Sensitivitas dalam posisi mata uang/
Risiko Likuiditas Manajemen risiko likuiditas merupakan hal yang kritikal karena berdampak langsung terhadap keberlangsungan Bank, terutama apabila terjadi suatu krisis keuangan atau ekonomi. Untuk itu, Bank berupaya memastikan bahwa kebutuhan pendanaan saat ini maupun masa depan dapat dipenuhi baik pada kondisi normal maupun dalam kondisi tertekan.
Liquidity Risk Liquidity risk management is critical because it has a direct impact to the sustainability of the Bank, especially in the event of a financial or economic crisis. To that end, the Bank seeks to ensure that the needs of current funding as well as future needs can be met both in normal conditions and under stress conditions.
PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
- 96 -
Pemantauan dan perhitungan risiko likuiditas yang dapat berdampak langsung terhadap keberlangsungan usaha Bank dilakukan secara harian, mingguan dan bulanan serta dilaporkan kepada Dewan Komisaris, Direksi dan manajemen senior secara berkala secara harian maupun dalam rapat bulanan ALCO.
Monitoring and calculation of liquidity risk that directly impact the sustainability of the Bank's business is done on a daily, weekly and monthly basis and reported to the Board of Commissioners, Board of Directors and senior management on daily and in monthly ALCO meetings.
Selama tahun 2014, Bank berhasil menjaga profil risiko likuiditas pada ‘Low to Moderate’. Hal ini diindikasikan dengan terjaganya tingkat kecukupan Giro Wajib Minimum, baik untuk Rupiah maupun valuta asing, di Bank Indonesia. Selain itu Bank menggunakan rasio-rasio Secondary Reserve Ratio, rasio Loan to Deposit Ratio (LDR), rasio aset dan liabilitas likuid, rasio limit 25 nasabah terbesar, serta dengan memantau limit dari posisi neto arus kas harian dan arus kas keluar kumulatif neto harian.
During 2014, the Bank managed to keep the liquidity risk profile in level Low to Moderate. This is indicated by the sustained level of, both for Rupiah and foreign currency, in Bank Indonesia. In addition, the Bank uses ratios such as: Secondary Reserve Ratio, the loan to deposit ratio (LDR), the ratio of liquid assets and liabilities, the limit ratio of 25 biggest customers, as well as by monitoring the net position limit of daily cash flows and cumulative net cash outflow on a daily basis.
Secara berkala Bank melakukan pemutakhiran terhadap kebijakan manajemen risiko likuiditas dan limitnya. Disamping itu pengukuran rasio-rasio likuiditas dan analisa gap, telah dilaksanakan secara konsisten untuk mengakomodasi perubahan yang terjadi pada kondisi likuiditas di pasar keuangan. Kebijakan liquidity contingency funding plan telah ditetapkan sehingga terdapat panduan yang jelas di saat krisis terjadi.
The Bank on a regular basis updates the liquidity risk management policies and its limit. In addition, the measurement of liquidity ratios and gap analysis has been carried out consistently to accommodate changes in liquidity conditions in the financial markets. Policy on liquidity contingency funding plan has been set up so that there is clear guidance in times of crisis.
Tabel berikut menggambarkan aset dan liabilitas Bank berdasarkan behavioral dana pihak ketiga dan sisa jatuh tempo, sebagai berikut:
The following table below shows the maturity profile of the Bank’s financial assets and financial liabilities based on behavioral of third party funds are as follows:
Lain-lain/
Others
Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/
Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million
Aset Keuangan Financial Assets
Tanpa suku bunga Non-interest bearing
Kas - 91.556 - - - - 91.556 Cash
Demand deposits with
Giro pada Bank Indonesia - 596.195 - - - - 596.195 Bank Indonesia
Tagihan deriv atif - 691 - - - - 691 Deriv ativ e receiv ables
Tagihan akseptasi - 19.683 38.266 36.013 - - 93.962 Acceptance receiv ables
Aset lain-lain - 42.096 - - 27.632 - 69.728 Other assets
Suku bunga v ariabel Variabel interest rate
Kredit - 353.260 189.046 1.264.164 1.746.636 732.665 4.285.771 Loans
Ef ek-ef ek - - - 19.906 29.703 - 49.609 Securities
Suku bunga tetap Fixed interest rate
Demand deposits with
Giro pada bank lain - 203.246 - - - - 203.246 other bank
Penempatan pada Bank Indonesia Placement with Bank
dan bank lain - 1.449.636 88.800 - - - 1.538.436 Indonesia and other bank
Ef ek-ef ek - 5.000 - 11.970 44.197 393.030 454.197 Securities
Kredit - 37.440 34.162 415.545 1.130.627 353.690 1.971.464 Loans
Jumlah Aset Keuangan - 2.798.803 350.274 1.747.598 2.978.795 1.479.385 9.354.855 Total Financial Assets
2014
Jumlah /
Total
>5 tahun / >5
y ears
Sampai
dengan
1 bulan/
1 month or
less
>1 bulan - 3
bulan / >1
month - 3
months
>3 bulan - 12
bulan / >3
months - 12
months
>1 tahun - 5
tahun / >1
y ear - 5
y ears
PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
- 97 -
Lain-lain/
Others
Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/
Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million
Liabilitas Keuangan Financial liabilities
Tanpa suku bunga: Non interest bearing
Liabilities pay able
Liabilitas segera - 21.140 - - - - 21.140 immediately
Liabilitas deriv atif - 112 - - - - 112 Deriv ativ e pay able
Liabilitas akseptasi - 19.683 38.266 36.013 - - 93.962 Acceptance pay ables
Biay a y ang masih harus dibay ar - - - 16.968 - - 16.968 Accrued expense
Liabilitas lain-lain 7.246 - - - - - 7.246 Other liabilities
Suku bunga v ariabel Variabel interest rate
Simpanan - 254.295 196.163 51.077 875.207 - 1.376.742 Deposits
Simpanan dari bank lain - 31.138 - - - - 31.138 Deposits f rom other bank
Suku bunga tetap Fixed interest rate
Simpanan - 941.918 - - 5.415.774 - 6.357.692 Deposits
Simpanan dari bank lain - 183.003 7.025 11.346 3.436 - 204.810 Deposits f rom other bank
Biay a y ang masih harus dibay ar - 19.683 4.315 2.862 587 - 27.447 Accrued expense
Jumlah Liabilitas Keuangan 7.246 1.470.972 241.454 118.266 6.295.004 - 8.125.696 Total Financial Liabilities
2014
Jumlah /
Total
>5 tahun / >5
y ears
Sampai
dengan
1 bulan/
1 month or
less
>1 bulan - 3
bulan / >1
month - 3
months
>3 bulan - 12
bulan / >3
months - 12
months
>1 tahun - 5
tahun / >1
y ear - 5
y ear
Lain-lain/
Others
Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/
Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million
Aset Keuangan Financial Assets
Tanpa suku bunga Non-interest bearing
Kas - 72.732 - - - - 72.732 Cash
Demand deposits with
Giro pada Bank Indonesia - 500.454 - - - - 500.454 Bank Indonesia
Tagihan deriv atif - 1.842 1.842 Deriv ativ e receiv ables
Tagihan akseptasi - 34.283 45.730 23.133 - - 103.146 Acceptance receiv ables
Aset lain-lain - 42.096 - - 27.632 - 69.728 Other assets
Suku bunga v ariabel Variabel interest rate
Kredit - 184.137 429.781 1.205.122 935.148 812.212 3.566.400 Loans
Ef ek-ef ek - - - - 49.663 - 49.663 Securities
Suku bunga tetap Fixed interest rate
Demand deposits with
Giro pada bank lain - 78.568 - - - - 78.568 other bank
Penempatan pada Bank Indonesia Placement with Bank
dan bank lain - 1.259.243 - - - - 1.259.243 Indonesia and other bank
Ef ek-ef ek - 3.354 - 30.000 72.488 365.454 471.296 Securities
Kredit - 32.921 20.028 165.116 1.365.057 366.718 1.949.840 Loans
Jumlah Aset Keuangan-
2.209.630 495.539 1.423.371 2.449.988 1.544.384 8.122.912 Total Financial Assets
Liabilitas Keuangan Financial liabilities
Tanpa suku bunga: Non interest bearing
Liabilities pay able
Liabilitas segera - 8.676 - - - - 8.676 immediately
Liabilitas deriv atif - 1.009 - - - - 1.009 Deriv ativ e pay able
Liabilitas akseptasi - 34.283 45.730 23.133 - - 103.146 Acceptance pay ables
Biay a y ang masih harus dibay ar - - - 11.181 - - 11.181 Accrued expense
Liabilitas lain-lain 5.268 - - - - - 5.268 Other liabilities
Suku bunga v ariabel Variabel interest rate
Simpanan - 218.539 215.361 9.534 1.046.877 - 1.490.311 Deposits
Simpanan dari bank lain - 52.936 - 4.234 1.926 - 59.096 Deposits f rom other bank
Suku bunga tetap Fixed interest rate
Simpanan - 762.302 141.115 - 4.441.163 - 5.344.580 Deposits
Pinjaman y ang diterima - 2 - - - - 2 Borrowings
Simpanan dari bank lain - 212.403 42.300 27.204 1.809 - 283.717 Deposits f rom other bank
Biay a y ang masih harus dibay ar - 17.675 2.637 3.989 1.213 - 25.514 Accrued expense
Jumlah Liabilitas Keuangan 5.268 1.307.825 447.143 79.275 5.492.988 - 7.327.231 Total Financial Liabilities
2013
Jumlah /
Total
>5 tahun / >5
y ears
Sampai
dengan
1 bulan/
1 month or
less
>1 bulan - 3
bulan / >1
month - 3
months
>3 bulan - 12
bulan / >3
months - 12
months
>1 tahun - 5
tahun / >1
y ear - 5
y ears
PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
- 98 -
Analisa Jatuh Tempo untuk Liabilitas Keuangan Maturity Analysis for Financial Liabilities
Pengelompokkan jatuh tempo untuk liabilitas keuangan didasarkan pada sisa jatuh tempo kontrak dari tanggal pelaporan.
The maturity grouping of financial liabilities is based on the remaining contractual maturity from the reporting date.
Tabel dibawah menunjukkan profil jatuh tempo liabilitas keuangan Bank berdasarkan arus kas kontraktrual tidak terdiskonto:
The table below shows the maturity profile of the Bank’s financial liabilities based on the contractual undiscounted cash flows:
Lain-lain/
Others
Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/
Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million
Liabilitas keuangan Financial liabilities
Tanpa suku bunga: Non-interest bearing
Liabilitas segera - 21.140 - - - - 21.140 Liabilities payable immediately
Liabilitas derivatif - 112 - - - - 112 Derivative payables
Liabilitas akseptasi - 19.683 38.266 36.013 - - 93.962 Acceptance payables
Biaya yang masih harus dibayar - - - 16.969 - - 16.969 Accrued expenses
Liabilitas lain-lain 7.246 - - - - - 7.246 Other liabilities
Suku bunga variabel: Variable interest rate
Simpanan - 1.272.946 - - - - 1.272.946 Deposits
Simpanan dari bank lain - 31.210 - - - - 31.210 Deposits from other bank
Suku bunga tetap: Fixed interest rate:
Simpanan - 4.987.171 939.482 583.276 - - 6.509.929 Deposits
Simpanan dari bank lain - 371.025 2.111 6.430 - - 379.566 Deposits from other bank
Sub jumlah 7.246 6.703.287 979.859 642.688 - - 8.333.080 Sub total
Liabilitas komitmen Commitment liabilities
Fasilitas kredit kepada nasabah
yang belum digunakan - 70.478 22.725 268.958 68.076 4.000 434.237 Unused credit facilities granted
Irrevocable letters of credit - 499 51.857 38.659 - - 91.015 Irrevocable letters of credit
Sub jumlah liabilitas komitmen - 70.977 74.582 307.617 68.076 4.000 525.252 Sub total commitment liabilities
Liabilitas kontinjensi Contingent liabilities
Bank garansi yang diterbitkan - 10.995 11.791 5.483 2.759 - 31.028 Bank guarantees issued
Jumlah 7.246 6.785.258 1.066.232 955.788 70.835 4.000 8.889.360 Total
2014
Sampai dengan
1 bulan/
1 month or less
>1 bulan - 3
bulan / >1
month - 3
months
>3 bulan - 12
bulan / >3
months - 12
months
>1 tahun - 5
tahun / >1 year
- 5 years
>5 tahun / >5
years Jumlah / Total
Lain-lain/
Others
Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/
Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million
Liabilitas keuangan Financial liabilities
Tanpa suku bunga: Non-interest bearing
Liabilitas segera - 8.676 - - - - 8.676 Liabilities payable immediately
Liabilitas derivatif - 1.009 - - - - 1.009 Derivative payables
Liabilitas akseptasi - 34.283 45.730 23.133 - - 103.146 Acceptance payables
Biaya yang masih harus dibayar - - - 11.181 - - 11.181 Accrued expenses
Liabilitas lain-lain 5.268 - - - - - 5.268 Other liabilities
Suku bunga variabel: Variable interest rate
Simpanan - 1.360.589 - - - - 1.360.589 Deposits
Simpanan dari bank lain - 59.657 - - - - 59.657 Deposits from other bank
Suku bunga tetap: Fixed interest rate:
Simpanan - 3.437.731 1.542.058 590.012 222 - 5.570.023 Deposits
Simpanan dari bank lain - 226.601 40.508 20.108 - - 287.217 Deposits from other bank
Pinjaman yang diterima - 7 - - - - 7 Borrowings
Sub jumlah 5.268 5.128.553 1.628.296 644.434 222 - 7.406.773 Sub total
Liabilitas komitmen Commitment liabilities
Fasilitas kredit kepada nasabah
yang belum digunakan - 51.074 26.962 439.072 264.366 39.502 820.976 Unused credit facilities granted
Irrevocable letters of credit - 19.853 32.538 68.553 - - 120.944 Irrevocable letters of credit
Sub jumlah liabilitas komitmen - 70.927 59.500 507.625 264.366 39.502 941.920 Sub total commitment liabilities
Liabilitas kontinjensi Contingent liabilities
Bank garansi yang diterbitkan - 12.222 4.281 13.173 4.242 - 33.918 Bank guarantees issued
Jumlah 5.268 5.211.702 1.692.077 1.165.232 268.830 39.502 8.382.611 Total
2013
Sampai dengan
1 bulan/
1 month or less
>1 bulan - 3
bulan / >1
month - 3
months
>3 bulan - 12
bulan / >3
months - 12
months
>1 tahun - 5
tahun / >1 year
- 5 years
>5 tahun / >5
years Jumlah / Total
PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
- 99 -
Disamping itu sebagai tambahan, beberapa limit yang ditetapkan Bank Indonesia yang berkaitan dengan pengelolaan risiko likuiditas seperti: rasio limit 25 deposan terbesar, rasio limit aset likuid/liabilitas likuid, rasio limit 1-month maturity mismatch, juga terus dipantau agar pengelolaan risiko likuiditas dilaksanakan secara hati hati.
In addition, other limits determined by Bank Indonesia related with liquidity risk management, such as top 25 depositor ratio limit, liquid asset/liquid liabilities ratio limit, 1-month maturity mismatch ratio limit are maintained to ensure that the liquidity risk management is performed with discretion.
Untuk mengetahui dampak perubahan faktor pasar maupun faktor internal pada kondisi ekstrim (krisis) terhadap kondisi likuiditas yang dapat berdampak pada kecukupan modal Bank, Bank melakukan uji ketahanan terhadap posisi likuiditas pendanaan Bank secara harian, bulanan dan tahunan. Dengan menggunakan uji ketahanan ini, Bank dapat mengantisipasi lebih awal dan mengambil langkah-langkah pengendalian dan solusi yang paling optimal sebagai strategi jangka pendek maupun jangka panjang pemulihan likuiditas.
In determining the impact of changes in market factors and internal factors in extreme conditions (crisis) to the liquidity conditions that could impact the Bank's capital adequacy, the Bank performs stress test on Banks funding liquidity position on a daily, monthly basis and yearly basis. By applying stress test, the Bank can anticipate early and take control measures as well as calculate the most optimal solution per short-term strategy and long-term recovery of liquidity.
Risiko Operasional
Risiko operasional adalah potensi timbulnya kerugian sebagai akibat dari kejadian-kejadian yang melibatkan manusia, proses, sistem dan kejadian-kejadian diluar Bank.
Operational Risk
Operational risk is the potential for loss resulting from events involving people, processes, systems and external events.
Dalam rangka menjaga pengelolaan risiko Bank, risk-taking-unit bertanggung jawab atas seluruh
risiko yang terjadi di unitnya masing-masing termasuk risiko operasional. Cara pengendalian risiko-risiko tersebut telah diatur melalui kebijakan Bank secara menyeluruh, kebijakan dan prosedur pada masing-masing unit, serta metode-metode pengendalian dan pemantauan yang ada.
In keeping with the Bank’s risk management governance, the risk-taking-units are responsible for all the risks within the business, including operational risks. Such risks are managed through Bank-wide policies, risk taking unit specific policies and procedures, controls and monitoring tools.
Manajemen risiko operasional, bekerjasama dengan risk-taking-unit, telah mengembangkan tiga metode utama untuk membantu mengelola, memantau dan mengikhtisarkan risiko operasional, yaitu:
The operational risk management, working in conjunction with the risk-taking-units has developed three key methods to help manage, monitors and summarizes operational risks. As follows:
1. Risk Control and Self Assessment, yaitu sarana yang digunakan oleh unit-unit kerja untuk mengidentifikasi, mengukur dan merencanakan mitigasi risiko. Metode ini juga digunakan sebagai sarana untuk memperbaiki pemahaman kepada personil kantor cabang akan pentingnya manajemen risiko serta menegaskan bahwa aktivitas mereka akan selalu dipantau oleh manajemen.
1. Risk Control and Self Assessment, which is a medium used by working units to identify, measure and plan to mitigate the risk. This method is also used as a medium to improve the understanding of the branch’s office personnel on the importance of risk management and also affirm that their activities will always be monitored by the management.
PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
- 100 -
2. Loss Event Database, merupakan metode yang digunakan untuk mencatat setiap peristiwa risiko operasional yang menimbulkan dampak finansial secara langsung maupun tidak langsung. Setiap kali unit pemilik risiko mengalami kejadian risiko operasional, maka unit tersebut harus melaporkan dengan menggunakan formulir Laporan Kejadian Risiko Sekitar Kita (LKS). Dari formulir LKS ini akan diketahui tipe risiko yang terjadi, penyebab kejadian tersebut, lokasi (lini bisnis) tempat terjadinya risiko serta besarnya kerugian yang terjadi atau kewajiban hukum yang terjadi serta pemulihan (bila ada). Sarana ini sangat penting untuk memonitor profil risiko operasional secara teratur, serta data yang diperoleh merupakan data utama bila Bank akan mengaplikasikan pendekatan maju (advance) dalam pengukuran kecukupan modal minimumnya.
3. Key Risk Indicators, yang merupakan serangkaian parameter pengukuran kuantitatif risiko operasional yang mengindikasikan tingkat risiko pada suatu fungsi/proses/bisnis dengan tujuan agar potensi risiko manajemen dapat teridentifikasi melalui analisa dari trend statistic individual, juga melalui pengendalian lingkungan yang tercermin dari data. Diharapkan penyimpangan-penyimpangan dapat teridentifikasi secara dini, serta dapat diperbaiki sebelum permasalahan tersebut berkembang menjadi lebih buruk.
Hasil dari penggunaan metode tersebut diatas telah disampaikan kepada departemen dan divisi terkait, senior manajemen, manajemen eksekutif dan Direksi melalui Operational Risk Management Highlight Report, Risk Management Committee (RMC) Meeting dan Risk Oversight Committee (ROC) untuk memantau dan mengantisipasi risiko operasional yang mungkin timbul.
2. Loss Event Database, a method used to record every event of operational risk with directly and indirectly financial impact. Each time the unit’s risk owner experience operational risk events, the event should be reported using the incident report form, Risk Around Us Incident Report (LKS). By LKS the type of the risk, the cause, location (business line), the place it occurs and also the legal obligation together with the recovery time (if any), are able to be indentified. This means is very important to monitor the operational risk portfolio on a regular basis, and the data obtained is the main data input when the Bank is going to apply the advanced approach (advance) on the minimum adequacy measurement.
3. Key Risk Indicators, a quantitative operational risk measures that indicate the level of risk in a particular area of a function/process/ business, with the purpose of identifying potential management risks through analysis of trend in individual statistics as well as the environment control implied by all data. Any deficiency is identified at an early stage and appropriate remedial action is taken before the issue becomes worse.
The results from the application of methods above are submitted to the related departments and divisions, senior managements, executive managements and Directors through Operational Risk Management Highlight Report, Risk Management Committee (RMC) Meeting and Risk Oversight Committee (ROC) to monitor and anticipate the operational risks which may arise.
Risiko Reputasi
Risiko reputasi adalah risiko akibat menurunnya tingkat kepercayaan stakeholder yang bersumber dari persepsi negatif terhadap Bank. Risiko ini melekat dalam setiap kegiatan yang dilakukan oleh Bank. Kegagalan Bank dalam menjaga reputasinya dimata masyarakat dapat menimbulkan pandangan maupun persepsi negatif masyarakat terhadap Bank. Apabila risiko ini dihadapi oleh Bank, maka dalam waktu singkat dapat terjadi penurunan atau hilangnya kepercayaan nasabah terhadap Bank yang pada akhirnya akan memberikan dampak negatif terhadap pendapatan dan volume aktivitas Bank.
Reputation Risk
Reputation risk is the risk related to the decreasing level of stakeholders’ confidence arising from the negative perception on the Bank. Reputation risk is inherent in every activity conducted by the Bank. The Bank’s failure to protect its reputation in the public’s eye may result in negative view as well as perception by the public towards the Bank. Once the Bank encounters such risk, the Bank may lose the customer’s trust that will ultimately result in a negative impact to the Bank’s income and volume of activities.
PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
- 101 -
Untuk memitigasi risiko reputasi, Bank telah menunjuk divisi corporate secretary untuk melakukan pengamatan terhadap pemberitaan media untuk memantau publikasi negatif atau keluhan nasabah yang muncul di media. Untuk pemberitaan negatif dan keluhan nasabah yang muncul di media selanjutnya dibuatkan klarifikasi dan tanggapan sesuai dengan langkah yang ditempuh Bank. Pemantauan atas keluhan nasabah, Bank memiliki fasilitas seperti call center dan website, sedangkan keluhan yang datang dari cabang Bank diakomodasi dengan sistem CDS (Customer Desk Solution) yang disampaikan langsung ke Bank melalui unit kerja Quality Service untuk kemudian ditindaklanjuti penyelesaiannya.
To mitigate reputation risk, the Bank has appointed corporate secretary division to monitors the media to check on customer complaints or negative publicity that appeared in the media. In response to negative publicity and customer complaints that appear in the media, the Bank issues clarification as well as responses accordings to actions taken by the Bank. To monitor customer complaints, Bank has facilities such as call center and website, complaints coming from branches of the Bank are accommodated by CDS (Customer Desk Solution) system delivered directly to the Bank through Quality Service unit until to be followed up by the related work units.
Risiko Hukum Risiko hukum adalah risiko akibat tuntutan hukum dan/atau kelemahan aspek yuridis. Kelemahan aspek yuridis tersebut antara lain disebabkan oleh adanya, ketiadaan peraturan perundang-undangan yang mendukung atau kelemahan perikatan seperti tidak dipenuhinya syarat sahnya kontrak dan pengikatan dokumen yang tidak sempurna.
Untuk memitigasi risiko hukum yang mungkin timbul akibat tuntutan hukum atau kelemahan aspek yuridis, Bank memiliki divisi legal untuk memastikan perikatan yang dilakukan oleh Bank telah memenuhi 4 (empat) landasan utama yaitu:
1. Kesepakatan, yaitu setiap hubungan
hukum/perikatan yang dilakukan dengan pihak lawan harus berlandaskan adanya kesepakatan dari para pihak.
2. Kecakapan, yaitu kemampuan atau kewenangan
bertindak dari para pihak dalam suatu hubungan hukum perikatan.
3. Objek perjanjian, yaitu obyek perjanjian hukum
yang harus jelas atau spesifik dan realistis. 4. Memiliki causa prima yang halal, yaitu setiap
perjanjian yang dilakukan tidak bertentangan dengan norma kepatutan, kesusilaan dan tidak melanggar ketentuan hukum yang berlaku.
Selain itu, Bank juga memiliki divisi litigasi yang salah satu fungsinya adalah menangani setiap permasalahan hukum yang terkait dengan litigasi agar risiko hukum yang mungkin timbul dapat diminimalisir seminimal mungkin. Pengelolaan risiko hukum dilakukan dengan memantau perkembangan kasus-kasus hukum yang terjadi dan mengambil tindakan hukum dari kasus-kasus tersebut. Penanganan kasus hukum yang dilakukan pada Bank senantiasa memperhitungkan potensi kerugian baik atas penyelesaian kasus secara damai ataupun melalui jalur pengadilan. Bank juga memberikan perhatian khusus atas kasus hukum yang berpotensi menimbulkan kerugian secara signifikan.
Legal Risk Legal risk is the risk related to legal claims and/or weakness in the legal aspect. Such weakness in legal aspect is caused, among others, by the lack of the supporting legislation or weakness of the contracts such as incomplete requirements for a valid contract and imperfect document contract. To mitigate the legal risks that may arise from law suits or juridical weakness, the Bank has legal division to ensure engagement made by the Bank has met 4 (four) main principles, as follows: 1. Agreement, legal relationship/engagement
undertaken wih counterparty must be based on the agreement of both parties.
2. Proficiency, the ability or authority to act of the
parties to a legal relationship engagement. 3. Object of agreement, lawful object that must be
clearly defined, specific and realistic. 4. Having a lawful prima causal, any agreement
must not be in conflict with the norms of property, decency and does not violate the prevailing laws and regulations.
In addition, the Bank also has a litigation division, which one of its functions is to handle every legal case related to litigation so that the possible legal risk can be minimized as minimum as possible. Management of legal risk is done trough monitoring the progress of legal cases that occurred and take legal action of these cases. Handling legal cases which were undertaken by the Bank continually calculating any potential losses on the settlement of the case amicably or through the courts. The bank also pays special attention to the case law that has potential to cause significant losses.
PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
- 102 -
Risiko Kepatuhan
Risiko kepatuhan merupakan risiko akibat Bank tidak mematuhi dan/atau tidak melaksanakan peraturan perundang-undangan. Dalam menjalankan kegiatan usaha pada industri perbankan, Bank diwajibkan untuk selalu tunduk terhadap peraturan perbankan yang diterbitkan baik oleh Pemerintah maupun Bank Indonesia. Selain itu, Bank juga wajib tunduk kepada beberapa ketentuan lainnya, seperti peraturan yang mengatur penjaminan simpanan, perseroan terbatas, perpajakan dan peraturan di bidang pasar modal (Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”) (sebelumnya Badan Pengawas Pasar Modal (“BAPEPAM”)) dan Lembaga Keuangan).
Bank memiliki unit kerja kepatuhan yang merupakan salah satu divisi satuan kerja kepatuhan dan hukum, dimana satuan kerja kepatuhan dan hukum bertanggung jawab langsung kepada direktur kepatuhan dan manajemen risiko.
Tugas utama pada satuan kerja divisi kepatuhan adalah melakukan koordinasi atas pelaksanaan fungsi kepatuhan Bank yaitu : 1. Mewujudkan terlaksananya budaya kepatuhan
pada semua tingkatan organisasi dan kegiatan usaha Bank.
2. Mengelola risiko kepatuhan yang dihadapi oleh
Bank. 3. Memastikan agar kebijakan, ketentuan, sistem
dan prosedur serta kegiatan usaha yang dilakukan oleh Bank telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
4. Memastikan kepatuhan Bank terhadap
komitmen yang dibuat oleh Bank kepada otoritas pengawas yang berwenang.
Dalam rangka pengendalian aspek kepatuhan Bank melakukan mitigasi risiko kepatuhan yang setidaknya meliputi: 1. Sosialisasi Peraturan Bank Indonesia yang baru
diterbitkan melalui media sosialisasi melalui e-mail blast atau compliance news.
2. Membuat checklist pemenuhan ketentuan yang berisi daftar ketentuan yang berlaku untuk digunakan sebagai media kontrol risiko kepatuhan oleh Risk Taking Unit.
3. Berperan aktif dalam forum rapat Governance Risk & Compliance (GRC) bersama sama dengan Satuan Kerja Manajemen Risiko, Satuan Kerja Operasional dan Satuan Kerja Audit Internal.
Compliance Risk
Compliance risk is the risk resulting from the failure of the Bank in fulfilling and/or implementing the prevailing laws and regulations. In engaging in the banking industry services, the Bank is required to always comply with the banking regulations issued by the Government and Bank Indonesia. In addition, the Bank is also required to comply with several other rules, such as regulation on Deposit guarantee program, limited liability company, taxation and capital market (Financial Services Authority (“OJK”) (previously Capital Market and Financial Institutions Supervisory Agency (“BAPEPAM”)) and Financial Institution).
The Bank has a compliance unit which is one of units in compliance & legal group, in which the unit compliance & legal group is directly responsible to the compliance & risk management director.
the main tasks of the compliance unit division is to coordinate the implementation of the Bank's compliance function: 1. Implementation of the culture of compliance at
all levels of the organization and business activities of the Bank.
2. Management of the compliance risks faced by
the Bank. 3. Ensuring that policies, regulations, systems and
procedures and activities undertaken by the Bank is in accordance with applicable regulations.
4. Ensuring the bank’s compliance with the commitments made by the Bank to the supervisory authority.
In order to control compliance, the Bank mitigates this compliance risk by at least:
1. Disseminating the new Bank Indonesia
Regulation issued through media socialization via e-mail blast or compliance news.
2. Creating a compliance checklist that lists down
the provisions that are applicable for use by the Risk Taking Units to control compliance risk.
3. Take an active stance in Governance Risk & Compliance (GRC) meeting together with the Risk Management Unit, Operating Unit and Internal Audit Unit.
PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
- 103 -
4. Memberikan pelatihan tentang pelaksanaan fungsi kepatuhan Bank dan ketentuan Bank Indonesia kepada karyawan baru, karyawan frontliner, karyawan yang sedang mengikuti
pelatihan internal dan juga karyawan di kantor cabang.
4. Providing training on the Bank’s implementation of the compliance function with Bank Indonesia regulatory for new employees, front line employees, employees under internal training and employees in the branch office.
Risiko Stratejik Strategic Risk
Risiko stratejik adalah risiko akibat ketidak tepatan dalam pengambilan dan/atau pelaksanaan suatu keputusan stratejik serta kegagalan dalam mengantisipasi perubahan lingkungan bisnis. Untuk dapat tumbuh dan berkembang menjadi sebuah institusi keuangan terdepan di Indonesia, Bank membutuhkan serangkaian strategi untuk mencapai tujuan tersebut. Ketidakmampuan Bank dalam melakukan penyusunan strategi yang tepat dapat menimbulkan kegagalan bisnis Bank di masa yang akan datang.
Strategic risk is the risk due to inadequacy in deciding and/or implementing a strategic decision as well as the failure in anticipating the changes in the business environment. In order to grow and develop as one of the leading financial institutions in Indonesia, the Bank needs to adopt certain strategies to achieve such goals. Failure in formulating the right strategy may deteriorate the Bank’s business in the future.
Risiko stratejik berhubungan dengan perencanaan strategi yang baik untuk menghindari terjadinya kerugian atau dampak negatif lainnya dari adanya kesalahan dalam pengambilan keputusan yang berpotensi untuk berdampak luas atau berjangka panjang yang kurang baik di dalam organisasi.
Strategic risks are associated with sound strategic planning to avoid losses or other negative impacts resulting from errors in decision making that may have widespread or long-term implications within the organization.
Bank secara berkelanjutan memantau kondisi pasar dan mengumpulkan informasi penting sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan dan penetapan kebijakan strategi Bank. Seiring dengan pemantauan kondisi pasar tersebut, Bank memiliki portfolio ragam produk yang variatif agar rencana stratejik yang ditetapkan dapat tercapai.
The Bank continuously monitors market conditions and gather important information to be taken into account during the decision-making and Bank’s strategic policy-setting. Along with monitoring market conditions, the Bank also has a diverse portfolio of products and services in order to achive its strategic plan.
Bank memiliki kebijakan mengidentifikasi dan merespon atas perubahan lingkungan yaitu:
The Bank has a policy to identify and respond to the changes in the external business environment as follows:
1. Analisa lingkungan bisnis Menganalisa faktor internal dan ekternal, menangkap peluang dan tantangan dari perubahan lingkungan bisnis dan menganalisa kelebihan internal dan kekurangan.
1. Business environment analysis Analyze internal and external factors, seize opportunities and meet challenges of the changing business environment and analyze internal strength and weakness.
2. Perencanaan
Menyusun sasaran yang ingin dicapai disesuaikan dengan kompleksitas, profil risiko maupun risk bearing capacity, menetapkan strategi dan direksi menetapkan kebijakan untuk dijadikan dasar keputusan.
2. Plannings Set goals to be achieved tailored to the complexity of business, risk profile and risk bearing capacity, sets the policies and strategies on which to base subsequent decisions.
3. Implementasi
Mengalokasikan sumber daya berupa keuangan maupun manusia, menyelesaikan program kerja, dan komitmen Direksi untuk mengalokasikan sumber daya yang dibutuhkan.
3. Implementation Allocated necessary resources financial and human capital, complete work programs, and the commitment of Board of Directors to allocate the resources needed.
PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
- 104 -
4. Evaluasi Evaluasi terhadap kondisi aktual dengan apa yang telah direncanakan, dan melakukan corrective action untuk perbaikan
4. Evaluation Evaluation of the actual condition of what has been planned, and corrective actions for improvement.
Secara triwulanan melalui pengukuran profil risiko, Bank melakukan pengukuran risiko stratejik dengan menggunakan indikator atau parameter berupa tingkat kompleksitas strategi bisnis Bank, posisi bisnis Bank di industri perbankan, pencapaian rencana bisnis, dan kesesuaian strategi dengan kondisi lingkungan bisnis.
On a quarterly basis through the risk profile assessment, the Bank measures strategic risk using indicators or parameters such as the level of complexity of the business strategy of the Bank, the Bank's business positionin the banking industry, the achievement of the business plan, strategy and compliance with the conditions of the business environment.
44. KONTINJENSI 44. CONTINGENCIES
Kantor Pajak telah melakukan pemeriksaan untuk tahun 2010 dan menerbitkan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) pada tanggal 26 April 2012 atas Pajak Penghasilan (PPh) Badan, PPh Pasal 21, PPh Final Pasal 4(2) dan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar Rp 18.497 juta (termasuk denda dan bunga). Bank telah melakukan pembayaran atas seluruh nilai SKPKB tersebut sebesar Rp 18.497 juta. Bank tidak menyetujui sebagian besar hasil keputusan di dalam SKPKB tersebut, dan telah menyampaikan Surat Keberatan sebesar Rp 8.892 juta pada tanggal 18 Juli 2012. Jumlah kurang bayar pajak berdasarkan SKPKB tersebut disajikan di dalam bagian aset lainnya (Catatan 16). Kantor Pajak menolak surat keberatan yang diajukan oleh Bank melalui Surat Keputusan No. KEP-1458/WPJ.07/ 2013 tertanggal 19 Juli 2013. Bank kemudian mengajukan surat banding ke pengadilan pajak pada tanggal 30 September 2013, hingga tanggal penerbitan laporan keuangan, Bank belum menerima berita apapun dari Kantor Pajak terkait dengan surat banding yang diajukan oleh Bank.
The Indonesian Tax Office had conducted a tax audit for the fiscal year 2010 and issued the Tax Assessment Letter for Underpayment (SKPKB) dated April 26, 2012, on corporate income tax, income tax article 21, final income tax article 4(2) and value added tax amounting to Rp 18,497 million (including penalties and interests). The Bank has paid all of the assessments amounted to Rp 18,497 million. However, the Bank also disputes most of the items contained in these SKPKBs and has already filed Objection Letter against them amounting to Rp 8,892 million on July 18, 2012. This tax underpayment based on SKPKBs has been presented as part of other assets (Note 16). The Indonesian Tax Office has rejected the Bank’s objection letter in its Decision Letter No. KEP- 1458/WPJ.07/2013 dated July 19, 2013. On September 30, 2013, the Bank has filed the appeal letter to the tax court. Up to the issuance date of the financial statements, the Bank has not yet received any news from the Indonesian Tax Office regarding the appeal letter.
45. TRANSAKSI NON KAS 45. NON-CASH TRANSACTION
Bank melakukan transaksi pendanaan yang tidak mempengaruhi kas dan setara kas dan tidak termasuk dalam laporan arus kas dengan rincian sebagai berikut:
The bank entered in to the non-cash financing activities which is not reflected in the statements of cash flows with detail as follows:
2014
Rp Juta/
Rp Million
Kenaikan modal ditempatkan dan disetor Increase in issued and paid-up capital
penuh melalui: through:
Konversi uang muka setoran modal 315.000 Conversion of deposit for future stock subscription
Penukaran obligasi w ajib konversi 150.000 Exchange of shares through mandatory convertible bonds
Jumlah 465.000 Total
46. REKLASIFIKASI DAN PENGGABUNGAN AKUN 46. RECLASSIFICATION AND COMBINATION OF
ACCOUNTS Beberapa akun dalam laporan laba rugi komprehensif untuk tahun 2013 telah direklasifikasi agar sesuai dengan penyajian laporan laba rugi komprehensif untuk tahun 2014.
Certain accounts in the statement of comprehensive income for 2013 have been reclassified to conform with the presentation of the statement of comprehensive income for 2014.
PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
- 105 -
Rincian reklasifikasi akun-akun tersebut adalah sebagai berikut:
The following is the detail of reclassified accounts:
Sebelum Sesudah
reklasif ikasi/ reklasif ikasi/
Bef ore Reklasif ikasi/ Af ter
reclassif ication Reclassif ication reclassif ication
Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/
Rp Million Rp Million Rp Million
LAPORAN LABA RUGI STATEMENT OF COMPREHENSIVE
KOMPREHENSIF INCOME
Pendapatan bunga 684.302 (22.980) 661.322 Interest income
Provisi dan komisi kredit - 8.771 8.771 Loan and commissions fees
Beban bunga (384.026) 11.521 (372.505) Interest expense
Provisi dan komisi yang dibayar - (11.521) (11.521) Commissions and fees paid
Pendapatan transaksi valuta Gain on foreign exchange transactions -
asing - bersih 31.918 77 31.995 net
Provisi dan komisi selain Commissions and fees from other
kredit - bersih 19.930 (5.978) 13.952 transactions other than loans - net
Pendapatan denda 4.036 (4.036) - Penalties
Keuntungan penjualan Gain on sale of foreclosed
agunan yang diambil alih - bersih 1.808 (1.808) - properties - net
Pendapatan operasional lainnya
- lainnya 497 25.696 26.193 Other operating revenues - other
Penurunan nilai efek-efek yang Decrease in value of trading securities -
diperdagangkan (258) 258 - net
Beban umum dan administrasi (175.293) 15.152 (160.141) General and administrative expense
Beban tenaga kerja (165.140) 12.101 (153.039) Personnel expenses
Beban imbalan pasca kerja - (12.101) (12.101) Employee benefit
Beban operasional - lainnya - (15.152) (15.152) Other operating expense - other
Hasil sew a - 431 431 Rental revenues
Beban non operasional - lainnya (9.111) (431) (9.542) Non-operating expense - others
Beberapa akun dalam laporan posisi keuangan tanggal 31 Desember 2013 telah digabungkan agar sesuai dengan penyajian laporan posisi keuangan tanggal 31 Desember 2014, dengan perincian sebagai berikut:
Certain accounts in the statement of financial position as of December 31, 2013 have been combined to conform with the presentation of the statement of financial position as of December 31, 2014, with details as follows:
Sebelum Sesudah
penggabungan/ penggabungan/
Before Penggabungan/ After
combined Combined combined
Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/
Rp M illion Rp M illion Rp M illion
LAPORAN POSISI KEUANGAN STATEMENT OF FINANCIAL
POSITION
ASET ASSETS
Efek-efek diperdagangkan 39.948 (39.948) - Trading securities
Investasi keuangan 477.657 (477.657) - Financial investments
Wesel ekspor 3.354 (3.354) - Export drafts
Efek-efek - 520.959 520.959 Securities
Pendapatan bunga yang masih
akan diterima 37.392 (37.392) - Accrued interest receivable
Agunan yang diambil alih - bersih 24.068 (24.068) - Foreclosed properties - net
Aset lain-lain - bersih 48.698 61.460 110.158 Other assets - Net
LIABILITAS LIABILITIES
Pinjaman yang diterima 2 (2) - Borrow ings
Bunga yang masih harus dibayar 25.514 (25.514) - Accrued interest payable
Liabilitas lain-lain 19.030 (11.179) 7.851 Other liabilities
Beban yang masih harus dibayar - 36.695 36.695 Accruals
PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
- 106 -
47. PERISTIWA SETELAH TANGGAL PELAPORAN
47. EVENTS AFTER THE REPORTING PERIOD
Pada tanggal 2 Januari 2015, Bank menerima surat persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan melalui surat No. SR-1/D.03/2015 mengenai persetujuan pengangkatan Bambang Ratmanto menjadi Presiden Komisaris dan surat No. SR-2/D.03/2015 mengenai persetujuan pengangkatan Eko Budi Supriyanto menjadi Komisaris Independen terhitung sejak tanggal yang ditetapkan dalam surat tersebut.
On January 2, 2015. The Bank received approval letter from Financial Service Authority through its letter No. SR-1/D.03/2015 concerning the approval of appointment of Bambang Ratmanto as President Commissioner and letter No. SR-2/D.03/2015 concerning the appointment of Eko Budi Supriyanto as Independent Commissioner, effective since the date of issuance stated on the letter.
48. TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN DAN
PERSETUJUAN LAPORAN KEUANGAN
48. MANAGEMENT RESPONSIBILITY AND APPROVAL OF FINANCIAL STATEMENTS
Penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan dari halaman 3 sampai dengan 106 merupakan tanggung jawab manajemen, dan telah disetujui oleh Direksi untuk diterbitkan pada tanggal 16 Maret 2015.
The preparation and fair presentation of the financial statements on pages 3 to 106 are the responsibilities of the management and, are approved and authorized for issue by the Directors on March 16, 2015.
Top Related