PEMBUATAN FILM ANIMASI 2D MENGGUNAKAN
TEKNIK RIGGING 3D BERJUDUL“KING’S TRUST”
Yuliana Makhroyani
D4 Komputer Multimedia, STIKOM Surabaya, Email: [email protected]
Film animation is a technique in the manufacture of audio visual works that refer to the time setting in motion pictures in sequence so that the characters contained in the images seem to move or live. 2D animation has its limitations and strengths that can complement each other in 3D. From this premise it made the lift Final 2D animation using 3D rigging techniques. Making use of rigging a 3D animated movie that is suitable for children aged 7-10 years. 2D animation film making is that the story of the people of East Java, is increasingly recognized. Beginning the process of designing an animation is started by taking the data to create a 2D character. Having created the character and background made the subsequent merging process. The method used is observation and literature study and interviews. In making his character manually. Problems faced by the authors is how to make images become visible volume manually. So it becomes a new animation media in the show. This design produces a 2D animated film that tries to use the 3D rigging techniques. The benefits of making animated films is to give a new impression in the field of animation in Indonesia. Keywords: Film animation, 2D animation, Folklore, modest
1. Pendahuluan
Film animasi di Indonesia
menujukkan perkembangannya pada
abad awal 21. Hal ini dapat dilihat
dari bermunculan rumah-rumah
produksi, festival film animasi,
sekolah animasi serta forum yang
membahas film animasi(Adinda &
Adjie, 2011). Film animasi tentang
budaya Indonesia kurang begitu
dikenal, untuk itu pada Tugas Akhir
ini dikembangkan film animasi 2D
menggunakan rigging 3D berlatar
cerita rakyat. Cerita rakyat yang
mengisahkan seorang Raja yang
dikhianati oleh patihnya. Film
animasi 2D ini dikembangkan untuk
mengenalkan cerita rakyat kepada
anak-anak.
Film animasi 2D yang lebih
dikenal dengan film kartun
(Asmoro, Basnenda, & Ranang,
2010). Film animasi 2D bagi anak-
anak merupakan sesuatu hal yang
menarik karena bentuk karakternya
yang sederhana dan penuh warna.
Karakter film animasi biasanya
dibuat hewan atau benda sehari-hari.
Cerita yang diberikan kebanyakan
cerita sehari-hari atau fantasi yang
banyak dengan impian.
Film animasi 2D sekarang ini
banyak bercerita tentang budaya
Jepang dan Amerika. Film animasi
yang mencerita budaya asal
Indonesia kurang begitu dikenal
(Ubud, 2011). Film yang berisi
tentang cerita rakyat mulai tergusur
dengan cerita-cerita dari negara lain.
Cerita rakyat Indonesia yang berisi
tentang sosial budaya bangsa
Indonesia seharusnya juga diketahui
anak-anak.
Film animasi King’s Trust
bermakna tentang menjaga sebuah
kepercayaan. Setiap individu
manusia hidup saling membutuhkan.
Cerita rakyat yang berasal dari kota
Blitar di Jawa Timur ini
menceritakan seorang tokoh yang
bernama Aryo Blitar. Belum ada
yang mengabadikan cerita ini dalam
bentuk film animasi. Padahal
didalam ceritanya banyak hal yang
dapat dipelajari. Terutama untuk
anak-anak usia sekolah dasar.
Film animasi 2D yang populer
akhir-akhir ini mulai dikembangkan
dalam bentuk 3D. Walt Disney
Picture mengembangkan ulang film-
film animasi 2D ke 3D (Wenn,
2011). Film animasi 3D lebih
berkembang karena dari segi
pembuatannya lebih mudah dan lebih
terlihat nyata, sedangkan film
animasi 2D lebih terlihat fantasi atau
tidak nyata.
Film animasi pada umumnya
hanya menggunakan satu jenis
animasi saja. Film animasi 2D yang
menggunakan rigging 3D belum
banyak digunakan. Rigging
digunakan dalam 3D untuk mengatur
pergerakan karakter. Ringging
digunakan sebagai panduan atau
acuan (hess, 2009). Film animasi 2D
yang digabungkan dengan 3D akan
memberikan visualisasi baru. Film
animasi 2D akan terlihat lebih nyata
dengan menggunakan rigging 3D.
Film animasi 2D yang mulai
ditinggalkan dan cerita rakyat yang
kurang diminati. Penggabungan yang
saling mengangkat nilai keduanya
untuk kembali menjadi diminati.
Sebuah film mengadopsi ciri-ciri dari
animasi 2D menggunakan rigging 3D
menjadi sebuah terobosan inovasi
baru. Pada Tugas Akhir ini
dikembangkan film animasi 2D
menggunakan rigging 3D berkonsep
anak-anak, bertujuan untuk
memberikan inovasi terbaru dalam
dunia film animasi 2D di Indonesia.
2. Metode pembuatan
Pengerjaan Tugas Akhir ini
sesuai dengan perancangan
pengerjaan yang sudah diatur sesuai
dengan alur pembuatannya.
Gambar 1 Metodologi perancangan
pengerjaan Tugas Akhir
a. konsep dan ide cerita
Ide membuat film animasi
didapat ketika melihat film
animasi tentang ninja dari
negara Jepang. Film animasi
saat ini lebih banyak diisi dari
negara amerika dan jepang.
Kebudayaan yang dicerita pun
banyak perbedaan dengan
budaya bangsa Indonesia.
Untuk itulah memberi nuansa
baru dalam film anaimasi
Indonesia, dan kebudayaan
bangsa indonesia pun juga
dapat dikenal bangsa lain serta
dicintai bangsa sendiri.
Penggunakan konsep
penggabungan antara rigging
3D dengan gambar 2D akan
memberikan kesan baru dalam
film animasi.
b. Sinopsis Cerita
Aryo Blitar I dan Gutri atau
Dewi Rayung Wulan, dan
dianugerahi anak Djoko
Kandung. Namun, di tengah
perjalanan kepemimpinan Aryo
Blitar I, terjadi sebuah
pemberontakan yang dilakukan
oleh Ki Sengguruh Kinareja,
yang tidak lain adalah Patih
Kadipaten Blitar sendiri. Ki
Sengguruh pun berhasil
merebut kekuasaan dari tangan
Adipati Ariyo Blitar I, yang
dalam pertempuran dengan
Sengguruh dikabarkan tewas.
Selanjutnya Sengguruh
memimpin Kadipaten Blitar
dengan gelar Adipati Aryo
Blitar II. Selain itu, dia juga
bermaksud menikahi Dewi
Rayungwulan. Mengetahui
bahwa ayah kandungnya
(Adipati Aryo Blitar I) dibunuh
oleh Sengguruh atau Adipati
Aryo Blitar II maka Djoko
Kandung pun membuat
perhitungan. Dia kemudian
melaksanakan pemberontakan
atas Aryo Blitar II, dan
berhasil. Djoko Kandung
kemudian dianugerahi gelar
Adipati Aryo Blitar III. Blitar
(Isnu, 1997).
c. Sekenario
Ex. Pemandangan atas sebuah
kerajaan – sore hari
Cast. Para emban dan
pengawal
Emban dan pengawal sibuk
bekerja diseluruh isi istana.
Ada yang diam, ada yang
termenung, ada yang tertawa,
ada pula yang sibuk mengikuti
ratu atau rajanya berjalan.
Cut To
Merupakan penggalan
sekenario dari cerita film
animasi King trust’s.
Selanjutnya terdapst didalam
lampiran. Sekenario ini dibuat
untuk mempermudah dalam
menetukan proses editing.
Terdapatnya tempat juga
pemain serta pengaturan
kamera sangat membatu
jalanya proses editing.
d. Storyboard
Setelah sekenario selesai,
storyboard dibuat untuk
menentukan sudut pandang dan
komposisi pengambilan
gambar pada setiap scene.
Scene dalam storyboard
disesuaikan dengan sekenario
yang telah dibuat.
e. Karakter/ model
Pada proses pra produksi
karakter dibuat secara manual
yang kemudian diwarna
dengan program edit foto dan
warna. Sedangkan pada saat
produksi, bagian tubuh
karakter dibuat dalam layer
yang berbeda-beda agar pada
saat penganimasian akan lebih
mudah karena bagian yang
tidak perlu dianimasikan tidak
terganggu. Selain karakter
yang dianimasikan, ada juga
karakter diam yang hanya
berupa gambar. Karakter yang
akan dianimasikan dibuat di
software animasi 2D
sedangkan karakter diam yang
berupa gambar dibuat di
program ilustrasi, bagian
outline, dan program edit foto
dan warna, bagian pewarnaan.
f. Background
Pada proses pra produksi
selain karakter. Bacground
juga dibuat secara manual yang
kemudian diwarna dengan
program edit foto dan warna.
Sedangkan pada saat produksi,
background di animasikan
dengan cara menyatukan
background dengan karakter.
g. Produksi
1. Drawing Guidance
Tahap selanjutnya yang
dialakukan setelah itu
pembuatan panduan gambar.
Gambaran manual digunakan
sebagai panduan untuk
membuat model gambar yang
alami dan kompleks. Panduan
gambar berguna membatu
dalam mengerjakan animasi.
Gambar 2 Contoh Panduan
Gambar Karakter
Setelah pembuatan paduan
gambar maka gambar di masukan di
komputer untuk diwarna. Painting
pewarnaan model dan latar belakang
dilakukan dengan panduan yang
sudah ditentukan terlebih dahulu. Cat
diwarna dari belakang dari warna
gelam ke terang untuk menciptakan
warna yang cermelang.
Gambar 3 Contoh Pewarnaan
Karakter
2. Animasi
Langkah yang paling
penting dalam film animasi
yaitu proses animasi. Proses
animasi terdapat beberapa hal
yang dilakukan yaitu:
a. Aksi (Act the Part)
Pembuatan animasi
memerlukan sebuah
pemahaman atauntuk membuat
sebuah karakter. Agar karakter
yang dibuat akan sesuai dengan
konsep. Setelah pembuatan
model akan dibuat gambaran
kunci (key drawing) yang
menjadi penentu arah gerakan
yang lebih dikenal dengan
keyframe, untuk memudahkan
pembuatan gerakan dapat
dibuat kye framenya.
b. Gerakkan berulang
Gerakkan berulang atau
loop terdiri dari beberapa
frame yang dibuat bersamaan
untuk membuat gerakaan
yang berkesinambungan.
Gambar 4 Contoh Loop
c. Pemeriksaan gambar
Pemeriksaan gambar disebut
juga line test merupakan
tahapan untuk mengetahui
hasil animasi. Ini berguna
untuk mengevaluasi hasil
animasinya.
d. Pemindahan gambar
Tracing atau pemindah
gambar dilakukan setelah
melakukan cleaned-up yaitu
memindahkan garis-garis
animasi ke sel yang
transparent cel.
h. Pasca Produksi
1. Perekaman dialog
Perekaman dialog atau
musik dapat dibuat dahulu atau
terakhir. Jika dibuat dahulu
berarti animasi menyesuaikan
musik dan sebaliknya. Pengisi
suara di sesuaikan dengan
karakter yang dibuat. Serta
effect dan musik belakang
dibuat sesuai dengan animasi
karakter dan latar belakang.
Gambar 5 Contoh proses
Dubbing
2. Editing dan Pemberian
effect terakhir
Movie yang telah
dirender oleh penulis
menggunakan software untuk
video editing pada tahap
produksi kemudian diedit
untuk diatur kembali urutan-
urutan scene-nya. Proses
editing ini dilakukan penulis
dengan tujuan memberikan
mood berdasarkan konsep
cerita yang telah dibuat melalui
pengaturan warna, pemberian
title dan credit title, transisi,
special effects serta
penyesuaian audio.
Gambar 6 Contoh Editing
3. Rendeering
Pada tahap ini dilakukan
proses rendering akhir,
menyatukan semua adegan
mulai dari gerak karakter dan
bacground serta moving
kamera. Ini merupakan proses
terakhir dalam pembuatan flim
animasi ini. Gambaran yang
awlanya hanya bergerak
sendiri-sendiri setelah di edit
dan di render maka gambar
akan menjadi satu kesatuan.
i. Hasil
Dari proses pengerjaan yang telah
dilakukan, maka dapat dilihat
hasilnya pada gambar 12 sebagai
berikut:
Gambar 7 Hasil Film
3. kesimpulan
1. Pembuatan film animasi 2D
dengan menggunakan teknik
rigging 3D menggunakan cara
dengan panduan rigging pada 3D
dalam menentukan gambaran
karakter sehingga gerak pada
karakter terlihat prespektif atau
bervolume.
2. Membuat film animasi 2D untuk
Anak-anak harus memperhatikan
unsur-unsur antara lain. Seperti
sifat anak-anak yang senang
belajar hal yang baru. Serta anak-
anak suka yang lebih berwarna
sederhana dalam cerita serta
peggambaran animasinya.
3. Dengan dibuatnya film animasi
2D “king’s Trust” ini untuk anak-
anak. Agar anak-anak lebih
mengenal tentang cerita rakyat
“king”s Trust” ini. Dengan begitu
anak-anak mengenal cerita rakyat
mulai kecil dan dapat dijadikan
pelajaran tersendiri.
4. Daftar Pustaka
Adinda, & Adjie. (2011). B1 3D Studio Max 9 +Cd. FILM ANIMASI 2D BERBASIS 3D MENGGUNAKAN TEKNIK CELL SHADING BERJUDUL THE POSTMAN STORY , 6.
Cinemags. (2004). The Making of Animation:homeland. Bandung: PT Megindo
Tunggal Sejahtera Indonesia.
Djalle, Z. G. (2007). The Making 3D Animation Movie. Jakarta: Penerbit Gramedia.
Friend, T. a. (2005). Let's Draw. Bandung: Nexx Media.
Hendratman, H. (2006). Tips and Tric computer Graphics design. Bandung:
Informatika.
R. Yosi Aprian Sari, M. (2011, juni 25). Education children. Retrieved oktober 18, 2011, from Education : http://lemlit.uny.ac.id/.
Tekno. (2005, april 12). Retrieved oktober 25, 2011, from Tekno 11: http://www.pikiran-rakyat//.