8/16/2019 PLENO LBM 3
1/41
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penyakit Parkinson terjadi di seluruh dunia, jumlah penderita
antara pria dan wanita hampir seimbang. Lima sampai sepuluh persen
orang yang terjangkit penyakit parkinson, gejala awalnya muncul sebelum
usia 40 tahun, tapi rata-rata menyerang penderita pada usia 65 tahun.
ecara keseluruhan, pengaruh usia pada umumnya mencapai ! " di
seluruh dunia dan !,6 " di #ropa, meningkat 0,6 " pada usia 60 $ 64
tahun sampai %,5 " pada usia &5 $ &' tahun.
(i )merika erikat, ada sekitar 500.000 penderita parkinson. (i
*ndonesia sendiri, dengan jumlah penduduk +!0 juta orang, diperkirakan
ada sekitar +00.000-400.000 penderita. tatistik menunjukkan, baik di luar
negeri maupun di dalam negeri, laki-laki lebih banyak terkena dibanding
perempuan %+ dengan alasan yang belum diketahui.Penyakit Parkinson merupakan penyakit neurodegenerati/ ke +
paling sering dijumpai setelah penyakit )lheimer. 1erbagai gejala
penyakit Parkinson, antara lain tremor waktu istirahat, telah dikemukakan
sejak 2len tahun !%&-+0!, bahkan berbagai macam tremor sudah
digambarkan tahun +500 sebelum masehi oleh bangsa *ndia. 3amun (r.
ames Parkinson pada tahun !&! yang pertama kali menulis deskripsi
gejala penyakit Parkinson dengan rinci dan lengkap kecuali kelemahan
otot sehingga disebutnya paralysis agitans. Pada tahun !&'4, 1locg dan
arinesco menduga substansia nigra sebagai lokus lesi, dan tahun !'!'
7retiako// menyimpulkan dari hasil penelitian post mortem penderita
penyakit Parkinson pada disertasinya bahwa ada kesamaan lesi yang
ditemukan yaitu lesi disubstansia nigra. Lebih lanjut, secara terpisah dan
dengan cara berbeda ditunjukkan 1ein, 8arlsson dan 9ornykiewic tahun
8/16/2019 PLENO LBM 3
2/41
!'50an, bahwa penurunan kadar dopamine sebagai kelainan biokimiawi
yang mendasari penyakit Parkinson.
B. Sekenario
Pasien laki-laki 5' tahun datang dengan keluhan tangan kiri bergetar
sejak + bulan yang lalu. 7angan bergetar terus menerus tanpa disadari saat
beristirahat. Pasien juga merasakan kekakuan pada anggota gerak, langkah
pasien menjadi lambat dan kecil-kecil.
C. Permesalahan
!. )natomi /isiologi oragan pengontrol gerakan :
+. Penyebab dari gemetar:
%. ekanisme tangan begetar
4. *nterpretasi skenarioa. )pa yang menyebabkan kekakuan dan langkah pasie menjadi
lambat dan kecil kecil :
b. 9ubungan usia dengan penyakit pasien:
c. engapa tangannya bergetar terus menerus tampa disadari saat
beristrahat:
d. ;enpa hanya tangan sebelah kiri yang terkena:
BAB IIPEMBAHASAN
). )natomi /isiologi organ pengontrol gerakan
2anglia basalia adalah bagian sistem motorik. 3uclei utama
ganglia basalia adalah nucleus kaudatus, putamen, dan globus palidus,
yang semuanya terletak di substansia alba subkortikalis telense/ali. 3uclei
tersebut berhubungan satu dengan lainnya dan dengan korteks motorik,
dalam sirkuit regulasi yang kompleks. 3uclei tersebut memberikan e/ek
8/16/2019 PLENO LBM 3
3/41
inhibitorik dan eksitatorik pada korteks motorik. truktur ini memiliki
peran penting pada inisiasi dan modulasi pergerakan serta pada control
tonus otot. Lesi pada ganglia basalia dan nuclei lain yang memiliki /ungsi
berkaitan, seperti substansi nigra dan nucleus subtalamikus, dapat
menimbulkan impuls yang berkaitan dengan pergerakan yang kurang atau
berlebih dan atau perubahan patologis tonus otot. 2angguan ganglia
basalia tersering adalah penyakit Parkinson, yang ditandai dengan trias
klinis berupa rigiditas, akinesia, dan tremor. 4
ecara hirarkis pusat tertinggi untuk control pergerakan adalah
korteks serebri, yang signalnya ditransmisikan oleh jaras piramidalis ke
nukeli ner
8/16/2019 PLENO LBM 3
4/41
spinalis.struktur lain yang berperan dalam pergerakan disebut sistem
ekstrapiramidalis.4
PERAN GANGLIA BASALIA PADA SISTEM MTRI! " ASPE!
#ILGENETI!
;orpus striatum merupakan pusat control yang penting untuk
sistem motorik. Pusat motorik tertua secara /ilogenetik di system sara/
pusat adalah medulla spinalis dan apparatus primiti
8/16/2019 PLENO LBM 3
5/41
!MPNEN GANGLIA BASALIA
N$%lei
2anglia basalia meliputi semua nucleus yang berkaitan secara
/ungsional di dalam substansi alba telense/ali yang terletak dalam dan
secara embriologis berasal dari eminensia ganglionika pars anterior
8/16/2019 PLENO LBM 3
6/41
diketahui secara pasti, amigdala tidak memiliki /ungsional langsung
dengan ganglia basalia lainnya.
N$%le$s ka$&at$s
3ucleus kaudatus membentuk bagian dinding
8/16/2019 PLENO LBM 3
7/41
P$tamen
Putamen terletak di lateral globus palidus atau pallidum, disebut
demikian karena warnanya relati
8/16/2019 PLENO LBM 3
8/41
Glo'$s (ali&$s
3ucleus utama ketiga ganglia basalia terdiri dari segmen internal
dan eksternal pars interna dan pars eksterna. ;arena globus palidus
secara /ilogenetik lebih tua daripada nuclei lainnya, struktur ini disebut
paleostriatum. ebagian dari struktru ini secara embriologis merupakan
komponen diens/alon. Putamen dan globus palidus secara bersama-sama
disebut nucleus lentiformis atau nucleus lentikularis. 4
N$%le$s asosiasi
8/16/2019 PLENO LBM 3
9/41
3uclei lain yang secara /ungsional berkaitan erat dengan ganglia
basalai antara lain dua nuclei mesense/ali $ substansia nigra secara
timbal balik berhubungan dengan striatum dan nucleus ruber - serta satu
nucleus diense/ali, nucleus subtalamikus secara timbal balik berhungan
dengan globus palidus. 2lobus palidus dibagian kaudal membatasi pars
rostralis substansia nigra. Palidum, substansia nigra, dan nucleus ruber
mengandung banyak at besi. Pigmentasi substansia nigra yang gelap
disebabkan oleh kandungan melanin yang tinggi.
#UNGSI DAN DIS#UNGSI GANGLIA BASALIA
2anglia basalia berpartisipasi pada berbagai proses motoric,
termasuk ekspresi emosi, serta integrasi impuls motorik dan sensorik dan
pada proses kogniti/. 2anglia basalia melakukan /ungsi motoriknya secara
tidak langsung melalui pengaruhnya pada area premotor, motor dan
suplementer korteks serebri. >ungsi utama ganglia basalia menyangkut
inisiasi dan /asilitasi gerakan
8/16/2019 PLENO LBM 3
10/41
propriosepti/ dari peri/er untuk membandingkan pola atau program
gerakan yang ditimbulkan oleh korteks motorik dengan gerakan yang
diinisiasi, sehingga gerakan mengalami penghalusan oleh mekanisme
ser
8/16/2019 PLENO LBM 3
11/41
7remor dapat disebabkan karena adanya kerusakan pada basal ganglia
sehingga tidak dapatmenghambat tonus ketika otot kontraksi dan menghambat
gerakan yang tidak perlu. (apatjuga terjadi karena gangguan di sara/ pusat,
seperti penyakit parkinson. )tau bisa juga karenagangguan pada sara/ peri/er
di mana hanya mengenai organ tertentu. 7remor bisa juga terjadikarena
gangguan hormonal seperti hipertiroid. )tau bisa jadi karena otot tidak kuat
menahann suatu beban.
C. !lasi*ikasi tremor
! Tremor saat istirahat (Resting Tremor) Resting tremor ?7 terjadi saat bagian tubuh yang terlibat dalam keadaan
relaksasi, statis dan tidak melawan arah gra
8/16/2019 PLENO LBM 3
12/41
amplitudo tremor meningkatAkonstan selama pergerakan
8/16/2019 PLENO LBM 3
13/41
7remor kinetik berlawanan dengan tremor postural dan isometrik yang
berlangsung konstan selama terjadinya pergerakan atau meningkat setelah
ekstremitas yang terlibat mencapai tujuannya.
7remor dapat dijumpai pekerjaan spesi/ik terutama pada akti
8/16/2019 PLENO LBM 3
14/41
Manifestasi Klinis/Sindrom Tremor
C1. Tremor isiologis
etiap orang dapat mengalami tremor /isiologis, sebuah tremor
postural amplitudo rendah, tinggi /rekuensi dan benigna. 1iasanya tremor ini
tidak terlihat oleh mata telanjang tetapi dapat dideteksi dengan meminta
pasien memegang selembar kertas atau mengarahkan laser pada layar yang
terletak jauh.
7remor /isiologis yang terlihat adalah tremor postural /rekuensi tinggi
yang terjadi tanpa adanya penyakit sara/ dan disebabkan oleh kondisi medis
seperti tirotoksikosis, hipoglikemia dan pemakaian sejumlah obat seperti
sindrom putus alkohol atau benodiaepin. 7remor biasanya re
8/16/2019 PLENO LBM 3
15/41
sering dijumpai dengan pre
8/16/2019 PLENO LBM 3
16/41
sebagai tremor esensial, pseudoparkinsonism arteriosklerotik, parkinsonism
akibat induksi obat dan atro/i sistem multipel. ;esalahan menangani kondisi
lain sebagai parkinson akan memicu terjadinya diskinesia, halusinasi dan
peningkatan degenerasi dopamin dengan konsekuensi sosial dan psikologi
yang serius.
Ta'el . Perbedaan tremor esensial dan Parkinson
2ejala khas par kinson
meliputi bradikinesia asimetrik, tremor, kekakuan rigiditas dan instabilitas
postural. 1radikinesia, perlambatan pergerakan akti/ atau perlambatan saat
memulai pergerakan merupakan komponen penting untuk diagnosis.
@alaupun demikian, keluhan umum pasien parkinson biasanya ialah ?7
asimetrik pada ekstremitas atas dengan osilasi 4-6 setiap detiknya. 7remor ini
secara klasik disebut pill rolling karena kualitas pronasi dan supinasinya
yang dijumpai pada 5" pasien parkinson. 7remor ini dapat terjadi pada
tungkai, lidah, rahang, dagu dan bibir tetapi tidak pernah melibatkan kepala.
9al ini dapat membantu untuk membedakan parkinson dari tremor esensial.
;ekakuan dapat bersi/atcogwheel atau lead pipe. 2ejala lain non spesi/ik
yang dapat menyertai tremor dapat berupa kesulitan memutar tubuh saat
tidur, mikrographia, kesulitan bangun dari kursi, dan hilangnya
keseimbangan.
8/16/2019 PLENO LBM 3
17/41
C&. Tremor Cerebelar
7remor serebelar umumnya disebabkan oleh multiple sclerosis , stroke,
trauma otak dan tumor batang otak, degenerasi serebelar alkoholik atau
de/isiensi
8/16/2019 PLENO LBM 3
18/41
Lansia degenarit sel sel otak penegontrol gerakan tubuh substasia
nigra mengalami penurunan kadar dopamin menurun gangguan
motorik .
+. Menga(a tangann)a 'ergetar ter$s mener$s tam(a &isa&ari saat
'eristrahat
7remor ada ganguan ssp basal ganglia menghambat gerakan yang
tidak perlu degenerati/ ssp, gangguan ganglia basalis saat istrahat
tetap terjadi grakan yang tidak di inginkan.
E. Diagnosis !er0a/ De*inisi (arkinson
Penyakit Parkinson Parkinson isease adalah suatu penyakit
degenerati/ pada sistem sara/ neurodegenerative) yang bersi/at
progressi
8/16/2019 PLENO LBM 3
19/41
d Lingkungan
i 7oksin P7P, 8D, n, g, 8+, etanol, ianid.
ii Pengunaan herbisida dan pestisidaiii *n/eksi
1anyak /akta yang menyatakan tentang keberadaan dis/ungsi
mitokondria dan kerusakan metabolism oksidati/ dalam pathogenesis
Parkinson disease. ;eracunan P7P ! methyl, 4 phenyl, !+,%,6
tetrahydropyridine dimana PPE sebagai toksik metabolitnya, pestisida dan
limbah industri ataupun racun lingkungan lainnya, menyebabkan inhibisi
terhadap komplek * 3)(9-ubiFuinone oBidoreduktase rantai electron-
transport mitokrondria, dan hal tersebut memiliki peranan penting terhadap
kegagalan dan kematian sel. Pada P(, terdapat penurunan sebanyak %0-40"
dalam akti
8/16/2019 PLENO LBM 3
20/41
atau lewat kelompok inti batang otak . Pengendalian langsung oleh korteks
motorik lewat traktus piramidalis , sedangkan yang tidak langsung lewat
sistem ekstrapiramidal, dimana ganglia basalis ikut berperan.
;omplementasi kerja traktus piramidalis dengan sistem ekstapiramidal
menimbulkan gerakan otot menjadi halus, terarah dan terprogram.
a 2anglia 1asalis 21 tersusun dari beberapa kelompok inti,
yaitu
i triatum neostriatum dan limbic striatum
ii 3eostriatum terdiri dari putamen Put dan 3ucleus
8audatus 38
iii 2lobus Palidus 2P
i< ubstansia 3igra 3
< 3ucleus ubthalami 73
Pengaruh 21 terhadap gerakan otot dapat ditunjukkan lewat peran
sertanya 21 dalam sirkuit motorik yang terjalin antara korteks motorik
dengan inti medula spinalis. 7erdapat jalur sara/ a/eren yang berasal dari
korteks motorik, korteks premotor dan supplementary motor area menuju
ke 21 lewat Putamen. (ari putamen diteruskan ke 2Pi 2lobus Palidus
internus lewat jalur langsung direk dan tidak langsung indirek melalui
2Pe 2lobus Palidus eksternus dan 73. (ari 2Pe diteruskan menuju ke
inti-inti thalamus, antara lain GLD Gentralis lateralis pars oralis, G)P8
Gentralis anterior pars par
8/16/2019 PLENO LBM 3
21/41
+ Pato/isiologi 2anglia 1asalis
)gak sulit memahami mekanisme yang mendasari terjadinya
kelainan di ganglia basalis oleh karena hubungan antara kelompok-
kelompok inti disitu sangat kompleks dan sara/ penghubungnya
menggunakan neurotransmitter yang bermacam-macam. atu unit
/ungsional yang dipersara/i oleh lebih dari satu sistem sara/ maka
persara/an tersebut bersi/at reciprocal inhibition secara timbal balik satu
komponen sara/ melemahkan komponen yang lain. )rtinya yang satu
berperan sebagai eksitasi dan yang lain sebagai inhibisi terhadap /ungsi
tersebut. 8ontoh klasik reciprocal inhibition adalah dalam /ungsi sara/
otonom antara sara/ simpatik dengan 37 noradrenalin 3) dan sara/
parasimpatik dengan 37 asetilkolin )ch.
>ungsi unit tersebut normal bilamana kegiatan sara/ eksitasi sama
atau seimbang dengan sara/ inhibisi. 1ilamana oleh berbagai penyakit atau
obat terjadi perubahan keseimbangan tersebut maka timbul gejala
hiperkinesia atau hipokinesia tergantung komponen sara/ eksitasi atau
inhibisi yang kegiatannya berlebihan.
Pato/isiologi 21 dijelaskan lewat dua pendekatan , yaitu
berdasarkan cara kerja obat menimbulkan perubahan keseimbangan sara/
dopaminergik dengan sara/ kolinergik dan perubahan keseimbangan jalur
direk inhibisi dan jalur indirek eksitasi.
ecara umum dapat dikatakan bahwa penyakit Parkinson terjadi
karena penurunan kadar dopamin akibat kematian neuron di pars
kompakta substansia nigra sebesar 40 $ 50" yang disertai adanya inklusi
sitoplasmik eosino/ilik Lewy bodies. Lesi primer pada penyakit
Parkinson adalah degenerasi sel sara/ yang mengandung neuromelanin di
dalam batang otak, khususnya di substansia nigra pars kompakta, yang
menjadi terlihat pucat dengan mata telanjang. (alam kondisi normal
/isiologik, pelepasan dopamin dari ujung sara/ nigrostriatum akan
merangsang reseptor (! eksitatorik dan reseptor (+ inhibitorik yang
8/16/2019 PLENO LBM 3
22/41
berada di dendrit output neuron striatum. Dutput striatum disalurkan ke
globus palidus segmen interna atau substansia nigra pars retikularis lewat
+ jalur yaitu jalur direk reseptor (! dan jalur indirek berkaitan dengan
reseptor (+. aka bila masukan direk dan indirek seimbang, maka tidak
ada kelainan gerakan.
Pada penderita penyakit Parkinson, terjadi degenerasi kerusakan
substansia nigra pars kompakta dan sara/ dopaminergik nigrostriatum
sehingga tidak ada rangsangan terhadap reseptor (! maupun (+. 2ejala
Penyakit Parkinson belum muncul sampai lebih dari 50" sel sara/
dopaminergik rusak dan dopamin berkurang &0". ?eseptor (! yang
eksitatorik tidak terangsang sehingga jalur direk dengan neurotransmitter
2)1) inhibitorik tidak terakti/asi. ?eseptor (+ yang inhibitorik tidak
terangsang, sehingga jalur indirek dari putamen ke globus palidus segmen
eksterna yang 2)1)ergik tidak ada yang menghambat sehingga /ungsi
inhibitorik terhadap globus palidus segmen eksterna berlebihan. >ungsi
inhibisi dari sara/ 2)1)ergik dari globus palidus segmen ekstena ke
nucleus subtalamikus melemah dan kegiatan neuron nukleus subtalamikus
meningkat akibat inhibisi.
7erjadi peningkatan output nukleus subtalamikus ke globus palidus
segmen internaA substansia nigra pars retikularis melalui sara/
glutaminergik yang eksitatorik akibatnya terjadi peningkatan kegiatan
neuron globus palidusA substansia nigra. ;eadaan ini diperhebat oleh
lemahnya /ungsi inhibitorik dari jalur langsung, sehingga output ganglia
basalis menjadi berlebihan kearah talamus.
ara/ e/eren dari globus palidus segmen interna ke talamus adalah
2)1)nergik sehingga kegiatan talamus akan tertekan dan selanjutnya
rangsangan dari talamus ke korteks lewat sara/ glutamatergik akan
menurun dan output korteks motorik ke neuron motorik medulla spinalis
melemah terjadi hipokinesia.
- Meni*estasi klinis (erkinson
8/16/2019 PLENO LBM 3
23/41
;eadaan penderita pada umumnya diawali oleh gejala yang non
spesi/ik, yang didapat dari anamnesa yaitu kelemahan umum, kekakuan
pada otot, pegal-pegal atau kram otot, distonia /okal, gangguan
ketrampilan, kegelisahan, gejala sensorik parestesia dan gejala psikiatrik
ansietas atau depresi. 2ambaran klinis penderita Parkinson
! 7remor
7remor terdapat pada jari tangan, tremor kasar pada sendi
metakarpo/alangeal, kadang-kadang tremor seperti menghitung uang
logam pil rolling. Pada sendi tangan /leksi ekstensi atau pronasi supinasi,
pada kaki /leksi ekstensi, pada kepala /leksi ekstensi atau menggeleng,
mulut membuka menutup, lidah terjulur tertarik tarik. 7remor terjadi pada
saat istirahat dengan /rekuensi 4-5 9 dan menghilang pada saat tidur.
7remor disebabkan oleh hambatan pada akti
8/16/2019 PLENO LBM 3
24/41
mengenakan pakaian atau mengkancingkan baju, lambat mengambil suatu
obyek, bila berbicara gerak bibir dan lidah menjadi lamban. 1radikinesia
menyebabkan berkurangnya ekspresi muka serta mimik dan gerakan
spontan berkurang sehingga wajah mirip topeng, kedipan mata berkurang,
menelan ludah berkurang sehingga ludah keluar dari mulut. 1radikinesia
merupakan hasil akhir dari gangguan integrasi dari impuls optik sensorik,
labirin, propioseptik dan impuls sensorik lainnya di ganglia basalis. 9al ini
mengakibatkan perubahan pada akti
8/16/2019 PLENO LBM 3
25/41
& 1icara
?igiditas dan bradikinesia otot perna/asan, pita suara, otot /aring,
lidah dan bibir mengakibatkan berbicara atau pengucapan kata-kata yang
monoton dengan
8/16/2019 PLENO LBM 3
26/41
depresi yang si/atnya endogen. ecara anatomi keadaan ini dapat
dijelaskan bahwa pada penderita Parkinson terjadi degenerasi neuron
dopaminergik dan juga terjadi degenerasi neuron norepineprin yang
letaknya tepat dibawah substansia nigra dan degenerasi neuron asetilkolin
yang letaknya diatas substansia nigra.
Diagnosa (erkinson
(iagnosis penyakit Parkinson berdasarkan klinis dengan
ditemukannya gejala motorik utama antara lain tremor pada waktuistirahat, rigiditas, bradikinesia dan hilangnya re/leks postural. ;riteria
diagnosis yang dipakai di *ndonesia adalah kriteria 9ughes !''+
! Possible didapatkan ! dari gejala-gejala utama
+ Probable didapatkan + dari gejala-gejala utama
% (e/inite didapatkan % dari gejala-gejala utama
Cntuk kepentingan klinis diperlukan adanya penetapan berat
ringannya penyakit dalam hal ini digunakan stadium klinis berdasarkan
9oehn and Iahr !'6 yaitu
! tadium ! 2ejala dan tanda pada satu sisi, terdapat gejala yang
ringan, terdapat gejala yang mengganggu tetapi menimbulkan
kecacatan, biasanya terdapat tremor pada satu anggota gerak,
gejala yang timbul dapat dikenali orang terdekat teman.
+ tadium + 7erdapat gejala bilateral, terdapat kecacatan minimal,
sikapAcara berjalan terganggu.
% tadium % 2erak tubuh nyata melambat, keseimbangan mulaiterganggu saat berjalanAberdiri, dis/ungsi umum sedang.
4 tadium 4 7erdapat gejala yang berat, masih dapat berjalan hanya
untuk jarak tertentu, rigiditas dan bradikinesia, tidak mampu
berdiri sendiri, tremor dapat berkurang dibandingkan stadium
sebelumnya.
5 tadium 5 tadium kakhetik cachactic stage, kecacatan total,
tidak mampu berdiri dan berjalan walaupun dibantu.
Pemeriksaan (en$n0ang
8/16/2019 PLENO LBM 3
27/41
! Laboratorium
Pemeriksaan laboratorium hanya bersi/at dukungan pada
hasil klinis, karena tidak memiliki sensiti/itas dan spesi/itas yang
tinggi untuk penyakit Parkinson. Pengukuran kadar 37 dopamine
atau metabolitnya dalam air kencing, darah maupun cairan otak
akan menurun pada penyakit Parkinson dibandingkan kontrol.
Lebih lanjut, dalam keadaan tidak ada penanda biologis yang
spesi/ik penyakit, maka diagnosis de/initi
8/16/2019 PLENO LBM 3
28/41
2ambar 4. P#7 pada penderita Parkinson pre dan prost transplantasi
c ingle Photon #mission 8omputed 7omography P#87
ekarang telah tersedia ligand untuk imaging sistem pre dan
post sinapsis oleh P#87, suatu kontribusi berharga untuk
diagnosis antara sindroma Parkinson plus dan penyakit Parkinson,
yang merupakan penyakit presinapsis murni. Penempelan ke
striatum oleh deri
8/16/2019 PLENO LBM 3
29/41
dini. ebenarnya, potensi P#87 sebagai suatu metoda skrining
untuk penyakit Parkinson dini atau bahkan presimptomatik
tampaknya telah menjadi kenyataan dalam praktek. Potensi teknik
tersebut sebagai metoda yang obyekti/ untuk memonitor e/ikasi
terapi /armakologis baru, sekarang sedang diselidiki.
2 Penatalaksanaan
Pengobatan penyakit parkinson dapat dikelompokan, sebagai berikut
! >armakologik
a 1ekerja pada sistem dopaminergik
i L-dopa
Penemuan terapi l-dopa pada tahun !'60 merupakan terobosan
baru pengetahuan tentang penyakit degenerasi. eskipun sampai
sekarang l-dopa masih merupakan obat paling menjanjikan respon
terbaik untuk penyakit parkinson, namun masa kerjanya yang
singkat, respon yang /luktuati/ dan e/ek oBidati
8/16/2019 PLENO LBM 3
30/41
jangan lebih lama dari + minggu , karena gejala akan muncul lagi
sesudah + minggu obat dihentikan.
ii )D dan 8D7 *nhibitor
Pada umumnya penyakit parkinson memberi respon yang cepat
dan bagus dengan l-dopa dibandingkan dengan yang lain, namun
ada laporan bahwa l-dopa dan dopamin menghasilkan metabolit
yang mengganggu atau menekan proses pembentukan energi dari
mitokondria dengan akibat terjadinya oBidati
8/16/2019 PLENO LBM 3
31/41
;erugian terapi agonis dopamin adalah onset terapeutiknya
rata-rata lebih lama dibandingkan () ergik.
b 1ekerja pada sistem kolinergik
Dbat golongan antikolinergik memberi man/aat untuk penyakit
parkinson, oleh karena dapat mengoreksi kegiatan berlebihan dari
sistem kolinergik terhadap sistem dopaminergik yang mendasari
penyakit parkinson. )da dua preparat antikolinergik yang banyak
digunakan untuk penyakit parkinson, yaitu thriheByphenidyl artane
dan bentropin congentin. Preparat lainnya yang juga termasuk
golongan ini adalah biperidon akineton, orphenadrine disipal dan
procyclidine kamadrin.
2olongan anti kolinergik terutama untuk menghilangkan gejala
tremor dan e/ek samping yang paling ditakuti adalah kemunduran
memori.
c 1ekerja pada sistem 2lutamatergik
(iantara obat-obat glutamatergik yang berman/aat untuk penyakit
parkinson adalah dari golongan antagonisnya, yaitu amantadine,
memantine, remacemide dan L+%5'5'. )ntagonis glutamatergik
diduga menekan kegiatan berlebihan jalur dari inti subtalamikus
sampai globus palidus internus sehingga jalur indirek seimbang
kegiatannya dengan jalur direk, dengan demikian out put ganglia
basalis ke arah talamus dan korteks normal kembali. (isamping itu,
diduga antagonis glutamatergik dapat meningkatkan pelepasan
dopamin, menghambat reuptake dan menstimulasi reseptor dopamin.
Dbat ini lebih e/ekti/ untuk akinesia dan rigiditas daripada
antikolinergik.
d 1ekerja sebagai pelindung neuron
1erbagai macam obat dapat melindungi neuron terhadap ancaman
degenerasi akibat nekrosis atau apoptosis. 7ermasuk dalam kelompok
ini adalah
8/16/2019 PLENO LBM 3
32/41
i 3eurotropik /aktor, yaitu dapat bertindak sebagai pelindung
neuron terhadap kerusakan dan meningkatkan pertumbuhan
dan /ungsi neuron. 7ermasuk dalam kelompok ini adalah
1(3> brain deri
8/16/2019 PLENO LBM 3
33/41
potensi sebagai neuroprotekti/ terhadap neurotoksis, misalnya glutamat
lewat ? 3(), asam kainat, deksametason dan P7P. 1ahan
nikotinik juga mencegah degenerasi akibat lesi dan iskemia.
2ambar 5. kema pengobatan parkinson
+ 3on >armakologik
Penanganan penyakit parkinson yang tidak kalah pentingnya ini sering
terlupakan mungkin dianggap terlalu sederhana atau terlalu canggih.
a Perawatan Penyakit Parkinson
ebagai salah satu penyakit parkinson kronis yang diderita oleh
manula, maka perawatan tidak bisa hanya diserahkan kepada pro/esi
paramedis, melainkan kepada semua orang yang ada di sekitarnya.
b Pendidikan
(alam arti memberi penjelasan kepada penderita, keluarga dan
care giver tentang penyakit yang diderita. 9endaknya keterangan
diberikan secara rinci namun supporti/ dalam arti tidak makin
membuat penderita cemas atau takut. (itimbulkan simpati dan empati
8/16/2019 PLENO LBM 3
34/41
dari anggota keluarganya sehingga dukungan /isik dan psikik mereka
menjadi maksimal.
c ?ehabilitasi
7ujuan rehabilitasi medik adalah untuk meningkatkan kualitas
hidup penderita dan menghambat bertambah beratnya gejala penyakit
serta mengatasi masalah-masalah sebagai berikut
i )bnormalitas gerakan
ii ;ecenderungan postur tubuh yang salah
iii 2ejala otonom
i< 2angguan perawatan diri )cti
8/16/2019 PLENO LBM 3
35/41
latihan bernapas dalam sebelum bicara. Latihan ini dapat
membantu memperbaiki
8/16/2019 PLENO LBM 3
36/41
memberi respons baik terhadap pembedahan. )da + jenis pembedahan
yang bisa dilakukan
i Pallidotomi, yang hasilnya cukup baik untuk menekan
gejala
a )kinesiaA bradi kinesia
b 2angguan jalanA postural
c 2angguan bicara
ii 7halamotomi, yang e/ekti/ untuk gejala
a 7remor
b ?igiditas
c (iskinesia karena obat
/ timulasi otak dalam
ekanisme yang mendasari e/ekti/itas stimulasi otak dalam untuk
penyakit parkinson ini sampai sekarang belum jelas, namun perbaikan
gejala penyakit parkinson bisa mencapai &0". >rekwensi rangsangan
yang diberikan pada umumnya lebih besar dari !%0 9 dengan lebar
pulsa antara 60 $ '0 s. timulasi ini dengan alat stimulator yang
ditanam di inti 2Pi dan 73.
g 7ransplantasi
Percobaan transplantasi pada penderita penyakit parkinson dimulai
!'&+ oleh Lind
8/16/2019 PLENO LBM 3
37/41
7ransplantasi yang berhasil baik dapat mengurangi gejala penyakit
parkinson selama 4 tahun kemudian e/eknya menurun 4-6 tahun
sesudah transplantasi. ampai saat ini, diseluruh dunia ada %00
penderita penyakit parkinson memperoleh pengobatan transplantasi
dari jaringan embrio
8/16/2019 PLENO LBM 3
38/41
Patologinya dapat berupa ! keadaan penyakit pada pembuluh itu sendiri,
seperti pada aterosklerosis dan trombosis, robeknya dinding pembuluh,
atau peradangan= + berkurangnya per/usi akibat gangguan status aliran
darah, misalnya syok atau hiper
8/16/2019 PLENO LBM 3
39/41
BAB III
PENUTUP
8/16/2019 PLENO LBM 3
40/41
A. !esim($lan
adi pada skenario didapatkan bahwa pasien kemungkinan mengalami
penyakit parkinson dimana dapat ditegakan dari gejala klinisnya, dimana
penyakit parkinson adalah suatu penyakit degenerati/ pada sistem sara/
neurodegenerative) yang bersi/at progressi
8/16/2019 PLENO LBM 3
41/41
! 3oback, 8.?. 1uku )jar *lmu Penyakit (alam ilid ***. >;C*. 9al !%%-!%.
+ Price ), @ilson L, 9artwig . +006. Pato/isiologi ;onsep ;linis Proses-
proses Penyakit Gol +. Penerbit 1uku ;edokteran #28. 9al !!%'-!!44.
% 9arsono. +00&. 1uku )jar 3eurologis ;linis. Perhimpunan (okter pesialis ara/
*ndonesia dan C2. 9al +%%-+4%.
4 (uus Peter. !''6. (iagnosis 7opik 3eurologi )natomi, >isiologi, 7anda dan
2ejala #disi **. Penerbit 1uku ;edokteran #28. 9al +%!-+4%.
5 2anong, @illiam >., and cphee, tephen . +0!!. Pato/isiologi Penyakit #disi 5.
Penyakit Parkinson. akarta. #28. 9al !&&-!&'.
6 )goes, )war, dkk. +0!0. Penyakit di Csia 7ua. Penyakit Parkinson. akarta.
#28. 9al !4-!5+