Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP
Hak cipta dan penggunaan kembali:
Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis dan melisensikan ciptaan turunan dengan syarat yang serupa dengan ciptaan asli.
Copyright and reuse:
This license lets you remix, tweak, and build upon work non-commercially, as long as you credit the origin creator and license it on your new creations under the identical terms.
ANALISIS PENGARUH PERCEIVED EXPERTISE,
PERCEIVED TRUSTWORTHINESS, PERCEIVED
USEFULNESS, DAN PERCEIVED EASE OF USE, TERHADAP
ATTITUDE TOWARDS USAGE SERTA IMPLIKASINYA
TERHADAP USAGE INTENTION
TELAAH PADA NUSANTARA TRIP TOUR AND TRAVEL
AGENT ONLINE
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi (S.E.)
Sabrina Iryanti
14130110023
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS BISNIS
UNIVERSITAS MULTIMEDIA NUSANTARA
TANGERANG
2018
Analisis Pengaruh Perceived..., Sabrina Iryanti, FB UMN, 2018
Analisis Pengaruh Perceived..., Sabrina Iryanti, FB UMN, 2018
Analisis Pengaruh Perceived..., Sabrina Iryanti, FB UMN, 2018
ABSTRAK
Milenial saat ini lebih tertarik untuk mengkonsumsi leisure dibanding non-
leisure. Seiring berjalannya waktu, saat ini trend pariwisata mulai mengalami
pergeseran, milenial lebih memilih ke tempat yang masih terjaga kekayaan
alamnya karena untuk beristirahat dari kesibukan sehari-hari. Dengan adanya
kemajuan teknologi banyak sekali bisnis online bermunculan salah satunya tour
and travel agent online yang dapat membantu calon customer merencanakan
perjalanan wisatanya disela-sela kesibukannya. Tetapi tidak semua bisnis online
dapat dipercaya dengan mudah oleh calon customer karena banyak sekali kasus
penipuan yang terjadi di bisnis online.
Salah satu strategi yang digunakan oleh bisnis online agar calon customer
tidak ragu menggunakan jasanya adalah dengan menggunakan customer-
generated media (CGM) salah satunya adalah customer review. Tour and travel
agent online yang menggunakan CGM sebagai strategi pemasarannya adalah
Nusantara Trip. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah usage intention
calon customer Nusantara Trip dipengaruhi oleh perceived expertise, perceived
trustworthiness, perceived ease of use dan perceived usefulness melalui attitude
towards usage.
Terdapat 9 hipotesis didalam penelitian ini dan akan diuji dengan
menggunakan Structural Equation Model (SEM) dan perangkat LISREL versi
8.80. Dengan menggunakan kuesioner online, sampel yang didapatkan berjumlah
155 responden. Kesimpulannya adalah semua hipotesis yang diajukan terbukti
berpengaruh positif kecuali perceived ease of use terhadap attitude towards usage,
berbeda dengan penelitian sebelumnya. Sehingga berdasarkan hasil penelitian,
Nusantara Trip dapat lebih meningkatkan perceived ease of use pada sistem di
website Nusantara Trip agar dapat meningkatkan usage intention calon customer
melalui attitude towards usage.
Kata Kunci: perceived expertise, perceived trustworthiness, perceived ease of use,
perceived usefulness, attitude towards usage, usage intention
Analisis Pengaruh Perceived..., Sabrina Iryanti, FB UMN, 2018
ii
ABSTRACT
Millennials have bigger interest in consuming leisure than non-leisure. As
the time goes, tourism trends shows a shift. Millennials prefer going to places
with natural beauty to escape from daily routine. With the advancement of
technology, many online businesses emerge. One of the emerging online
businesses is online tour and travel agent that can help potential customers plan
their trip in the middle of their busy schedule. However, not every online business
can be trusted easily by potential customers because so many frauds happened in
online businesses.
One of the strategy used by online business to make potential customers
have no doubt using their services is by using customer-generated media (CGM),
for example customer review. Online tour and travel agent who used CGM for
their marketing strategy is Nusantara Trip. The aim of this research is to know
whether usage intention of Nusantara Trip’s potential customers are influenced
by perceived expertise, perceived trustworthiness, perceived ease of use, and
perceived usefulness through attitude towards usage.
There are nine hypotheses in this research and will be tested with
Structural Equation Model (SEM) and LISREL version 8.80. By using online
questionnaire, sample of 155 respondents are obtained. The conclusion is all the
hypotheses offered proved to have positive effect except perceived ease of use on
attitude towards usage, different with previous research. Therefore based on
research result, Nusantara Trip could improve their perceived ease of use in the
system of Nusantara Trip website to improve their potential customers’ usage
intention through attitude towards usage.
Keywords : perceived expertise, perceived trustworthiness, perceived ease of use,
perceived usefulness, attitude towards usage, usage intention
Analisis Pengaruh Perceived..., Sabrina Iryanti, FB UMN, 2018
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur Saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan berkat dan rahmat perlindungan-Nya kepada penulis sehingga dapat
menyelesaikan laporan skripsi ini dengan baik dan sesuai dengan waktu yang
telah ditentukan, dengan skripsi yang berjudul “Analisis Pengaruh Perceived
Expertise, Perceived Trustworthiness, Perceived Usefulness, dan Perceived
Ease of Use, terhadap Attitude Towards Usage Serta Implikasinya Terhadap
Usage Intention; Telaah Pada Customer Review Nusantara Trip Tour and
Travel Agent Online”.
Tujuan utama dari penulisan skripsi ini adalah sebagai salah satu syarat
untuk menyelesaikan pendidikan strata 1 Jurusan Manajemen Universitas
Multimedia Nusantara. Penulis telah mendapatkan ilmu pengetahuan dan
pengalaman baru selama proses penyusunan dan penulisan skripsi ini. Sekiranya
skripsi ini dapat berguna dan bermanfaat bagi pembaca, khususnya mengenai ilmu
pemasaran dalam pengaruh perceived expertise, perceived trustworthiness,
perceived ease of use, perceived usefulness terhadap attitude towards usage serta
implikasinya terhadap usage intention. Penulis juga berharap dapat memberikan
informasi serta saran kepada pembaca, perusahaan hingga peneliti yang tertarik
melanjutkan penelitian ini.
Penulis juga menyadari bahwa dalam proses penyusunan dan penulisan
skripsi ini tidak terlepas dari bantuan, bimbingan, arahan, petunjuk dan saran dari
berbagai pihak. Oleh sebab itu, dengan penuh rasa hormat penulis ingin
menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu
Analisis Pengaruh Perceived..., Sabrina Iryanti, FB UMN, 2018
iv
dalam proses penyusunan dan penulisan skripsi ini sehingga dapat berjalan
dengan baik, khususnya kepada:
1. Bapak Trihadi Pudiawan Erhan, S.E., M.S.E., selaku dosen pembimbing
yang selalu mendampingi, memberikan petunjuk dan nasihat serta
motivasi kepada penulis selama proses pembuatan skripsi hingga selesai.
2. Ibu Dewi Wayhu Handayani, S.E., M.M., selaku Ketua Program Studi
Manajemen Universitas Multimedia Nusantara.
3. Orang tua yang selalu memberikan doa, dukungan dan motivasi kepada
penulis selama proses pembuatan skripsi.
4. Seluruh dosen manajemen Universitas Multimedia Nusantara yang telah
memberikan ilmu pengetahuan dan pengalaman mengenai ilmu
manajemen khususnya manajemen pemasaran, metodologi penelitian dan
riset pemasaran sehingga dapat mendukung penulis dalam pembuata
skripsi.
5. Teman-teman satu bimbingan yaitu Nathania dan Adity yang selalu
memberikan semangat, motivasi dan masukan dalam proses pembuatan
skripsi ini.
6. Teman-teman seperjuangan sejak semester 1 yaitu Nathania, Chrestella,
Dessy, Reka, Monique, Nita dan Anisa yang selalu memberikan semangat
dalam menjalani perkuliahan 7 semester ini hingga proses pembuatan
skripsi ini.
7. Orang yang selalu mendukung dan menemani penulis yaitu Reinaldo yang
telah memberikan semangat untuk menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
Analisis Pengaruh Perceived..., Sabrina Iryanti, FB UMN, 2018
v
8. Para responden yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk mengisi
kuesioner penelitian ini.
9. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah
memberikan semangat serta bantuan kepada penulis.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk
mendekati kesempurnaan tersebut, penulis sangat terbuka dan mengharapkan
kritik dan saran yang membangun sehingga dapat menghasilkan karya yang
lebih baik lagi. Akhir kata, semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi
seluruh pihak yang membacanya. Terima kasih.
Tangerang, 12 Februari 2018
Sabrina Iryanti
14130110023
Analisis Pengaruh Perceived..., Sabrina Iryanti, FB UMN, 2018
vi
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ................... Error! Bookmark not defined.
LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI .... Error! Bookmark not
defined.
ABSTRAK ............................................................................................................... i
ABSTRACT .............................................................................................................. ii
KATA PENGANTAR ........................................................................................... iii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... vi
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xii
DAFTAR TABEL ................................................................................................. xv
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .............................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................... 19
1.3 Tujuan Penelitian ......................................................................................... 25
1.4 Pertanyaan Penelitian .................................................................................. 26
1.5 Batasan Penelitian ....................................................................................... 27
1.6 Manfaat Penelitian ....................................................................................... 27
1.7 Sistematika Penulisan .................................................................................. 28
BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................... 30
2.1 Consumer-Generated Media (CGM) ........................................................... 30
2.2 Source Credibility ........................................................................................ 31
2.2.1 Keahlian (Perceived Expertise) ............................................................ 31
2.2.2 Kepercayaan (Perceived Trustworthiness) ........................................... 32
2.3 Technology Acceptance Model (TAM) ........................................................ 33
Analisis Pengaruh Perceived..., Sabrina Iryanti, FB UMN, 2018
vii
2.3.1 Kemudahan ( Perceived Ease Of Use) ................................................. 34
2.3.2 Kegunaan (Perceived Usefulness) ........................................................ 34
2.4 Attitude Towards Usage .............................................................................. 35
2.5 Usage Intention ........................................................................................... 36
2.6 Hipotesis Penelitian ..................................................................................... 37
2.6.1 Hubungan Perceived Expertise dengan Attitude Towards Usage ............ 37
2.6.2 Hubungan Perceived Trustworthiness dengan Perceived Usefulness ...... 38
2.6.3 Hubungan Perceived Trustworthiness dengan Attitude Towards Usage . 38
2.6.4 Hubungan Perceived Ease Of Use dengan Perceived Usefulness............ 39
2.6.5 Hubungan Perceived Ease Of Use dengan Attitude Towards Usage ....... 40
2.6.6 Hubungan Perceived Usefulness dengan Attitude Towards Usage .......... 41
2.6.7 Hubungan Perceived Expertise dengan Usage Intention ......................... 42
2.6.8 Hubungan Perceived Usefulness dengan Usage Intention ....................... 42
2.6.9 Hubungan Attitude Towards Usage dengan Usage Intention .................. 43
2.7 Model Penelitian .......................................................................................... 44
2.8 Penelitian Terdahulu .................................................................................... 44
BAB III METODOLOGI PENELITIAN.............................................................. 52
3.1 Gambaran Umum Objek Penelitian ........................................................... 52
3.1.1 Open Trip .............................................................................................. 56
3.1.2 Private Trip .......................................................................................... 57
3.1.3 Corporate & Group Trip ..................................................................... 58
3.1.4 Rental Mobil ........................................................................................ 59
3.1.5 Blog ....................................................................................................... 60
3.2 Desain Penelitian ........................................................................................ 61
Analisis Pengaruh Perceived..., Sabrina Iryanti, FB UMN, 2018
viii
3.2.1 Data Penelitian ..................................................................................... 61
3.2.2 Jenis Penelitian .................................................................................... 63
3.3 Metode Pengumpulan Data ........................................................................ 65
3.4 Ruang Lingkup Penelitian .......................................................................... 66
3.4.1 Target Populasi .................................................................................... 66
3.4.2 Sampling Unit ...................................................................................... 67
3.4.3 Sampling Techniques ........................................................................... 67
3.4.4 Time Frame .......................................................................................... 69
3.4.5 Sample Size .......................................................................................... 69
3.5 Identifikasi Variabel Penelitian .................................................................. 70
3.5.1 Variabel Eksogen ................................................................................. 70
3.5.2 Variabel Endogen ................................................................................. 70
3.5.3 Variabel Teramati ................................................................................ 71
3.6 Definisi Operasional Variabel ..................................................................... 71
3.7 Teknik Pengolahan Analisis Data ............................................................... 79
3.7.1 Metode Analisis Data Pre-Test Menggunakan Faktor Analisis............ 79
3.7.2 Metode Analisis Data Dengan Structural Equation Model (SEM)....... 81
3.8 Model Pengukuran ...................................................................................... 89
3.9 Model Keseluruhan Penelitian (Path Diagram) .......................................... 93
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ........................................................ 94
4.1 Deskripsi Hasil Penelitian ........................................................................... 94
4.2 Profil Responden ......................................................................................... 94
4.2.1 Profil Responden Berdasarkan Domisili............................................... 94
4.2.2 Profil Responden Berdasarkan Usia ..................................................... 95
Analisis Pengaruh Perceived..., Sabrina Iryanti, FB UMN, 2018
ix
4.2.3 Profil Responden Berdasarkan Profesi ................................................. 96
4.2.4 Profil Responden Berdasarkan Budget Berwisata ................................ 96
4.3 Analisis Deskriptif ................................................................................... 97
4.3.1 Perceived Expertise .............................................................................. 98
4.3.2 Perceived Trustworthiness .................................................................. 100
4.3.3 Perceived Ease Of Use ....................................................................... 102
4.3.4 Perceived Usefulness .......................................................................... 103
4.3.5 Attitude Towards Usage...................................................................... 105
4.3.6 Usage Intention ................................................................................... 107
4.4 Uji Instrument Pretest ............................................................................... 110
4.5 Hasil Analisis Data Structural Equation Model (SEM) ............................ 112
4.5.1 Hasil Analisis Model Pengukuran (Measurement Model) .................. 112
4.5.2 Hasil Analisis Goodness-of-Fit Measurement Model ......................... 119
4.5.3 Hasil Analisis Model Struktural (Structural Model) .......................... 119
4.5.4 Hasil Analisis Goodness-of-Fit Structural Model .............................. 126
4.6 Pembahasan ............................................................................................... 127
4.6.1 Hasil Uji Pengaruh Perceived Expertise terhadap Attitude Towards
Usage ........................................................................................................... 127
4.6.2 Hasil Uji Pengaruh Perceived Trustworthiness terhadap Perceived
Usefulness .................................................................................................... 128
4.6.3 Hasil Uji Pengaruh Perceived Trustworthiness terhadap Attitude
Towards Usage ............................................................................................ 129
4.6.4 Hasil Uji Pengaruh Perceived Ease Of Use terhadap Perceived
Usefulness .................................................................................................... 130
Analisis Pengaruh Perceived..., Sabrina Iryanti, FB UMN, 2018
x
4.6.5 Hasil Uji Pengaruh Perceived Ease Of Use terhadap Attitude Towards
Usage ........................................................................................................... 131
4.6.6 Hasil Uji Pengaruh Perceived Usefulness terhadap Attitude Towards
Usage ........................................................................................................... 132
4.6.7 Hasil Uji Pengaruh Perceived Expertise terhadap Usage Intention ... 133
4.6.8 Hasil Uji Pengaruh Perceived Usefulness terhadap Usage Intention . 134
4.6.9 Hasil Uji Pengaruh Attitude Towards Usage terhadap Usage Intention
..................................................................................................................... 134
4.7 Implikasi Manajerial .................................................................................. 135
4.7.1 Upaya Meningkatkan Attitude Towards Usage Dengan Meningkatkan
Perceived Expertise ..................................................................................... 135
4.7.2 Upaya Meningkatkan Perceived Usefulness Dengan Meningkatkan
Perceived Trustworthiness ........................................................................... 137
4.7.3 Upaya Meningkatkan Attitude Towards Usage Dengan Meningkatkan
Perceived Trustworthiness ........................................................................... 139
4.7.4 Upaya Meningkatkan Perceived Usefulness Dengan Meningkatkan
Perceived Ease Of Use ................................................................................ 141
4.7.5 Upaya Meningkatkan Attitude Towards Usage Dengan Meningkatkan
Perceived Usefulness ................................................................................... 145
4.7.6 Upaya Meningkatkan Usage Intention Dengan Meningkatkan Perceived
Expertise ...................................................................................................... 148
4.7.7 Upaya Meningkatkan Usage Intention Dengan Meningkatkan Perceived
Usefulness .................................................................................................... 150
Analisis Pengaruh Perceived..., Sabrina Iryanti, FB UMN, 2018
xi
4.7.8 Upaya Meningkatkan Usage Intention Dengan Meningkatkan Attitude
Towards Usage ............................................................................................ 151
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .............................................................. 154
5.1 Kesimpulan ................................................................................................ 154
5.2 Saran .......................................................................................................... 158
5.2.1 Saran Untuk Perusahaan ..................................................................... 158
5.2.2 Saran Bagi Penelitian Selanjutnya ...................................................... 162
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 164
LAMPIRAN ........................................................................................................ 173
Analisis Pengaruh Perceived..., Sabrina Iryanti, FB UMN, 2018
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. 1 Pertumbuhan Leisure dan Non-Leisure .............................................. 3
Gambar 1. 2 Jumlah Perjalanan Wisatawan Nusantara dan Total Pengeluaran
Tahun 2001 - 2014 .................................................................................................. 4
Gambar 1. 3 Distribusi Jumlah Perjalanan Wisatawan Nusantara Menurut Maksud
Kunjungan Pada Tahun 2013 dan 2014 .................................................................. 6
Gambar 1. 4 Distribusi Jumlah Perjalanan Wisatawan Nusantara Menurut Provinsi
Tujuan ..................................................................................................................... 7
Gambar 1. 5 10 Kawasan Pariwisata Prioritas ........................................................ 8
Gambar 1. 6 Alasan Milenial Melakukan Traveling ............................................... 9
Gambar 1. 7 Logo Nusantara Trip ........................................................................ 14
Gambar 1. 8 Customer dari Private Trip (Atas) dan Open Trip (Bawah) yang
Dilaksanakan oleh Nusantara Trip ........................................................................ 15
Gambar 1. 9 Tampilan Website Nusantara Trip .................................................... 16
Gambar 1. 10 Testimoni atau Review Dari Customer di Website Nusantara Trip 17
Gambar 3. 1 Logo Nusantara Trip ........................................................................ 52
Gambar 3. 2 Whatsapp Nusantara Trip ................................................................. 53
Gambar 3. 3 Instagram Nusantara Trip ................................................................ 54
Gambar 3. 4 Website Nusantara Trip .................................................................... 55
Gambar 3. 5 Salah Satu Paket Open Trip ............................................................. 56
Gambar 3. 6 Salah Satu Paket Private Trip .......................................................... 57
Gambar 3. 7 Paket Corporate & Group ................................................................ 58
Gambar 3. 8 Rental Mobil ..................................................................................... 59
Gambar 3. 9 Salah Satu Artikel dari Pokok Pembahasan Wisata Kuliner ............ 60
Analisis Pengaruh Perceived..., Sabrina Iryanti, FB UMN, 2018
xiii
Gambar 3. 10 Klasifikasi Research Designs ......................................................... 61
Gambar 3. 11 Variabel Eksogen ........................................................................... 70
Gambar 3. 12 Variabel Endogen ........................................................................... 71
Gambar 3. 13 Prosedur Structural Equation Modeling ........................................ 83
Gambar 3. 14 Two Tailed Test .............................................................................. 89
Gambar 3. 15 Model Pengukuran Perceived Expertise ........................................ 90
Gambar 3. 16 Model Pengukuran Perceived Trustworthiness.............................. 90
Gambar 3. 17 Model Pengukuran Perceived Ease Of Use ................................... 91
Gambar 3. 18 Model Pengukuran Perceived Usefulness ...................................... 91
Gambar 3. 19 Model Pengukuran Attitude Towards Usage ................................. 92
Gambar 3. 20 Model Pengukuran Usage Intention ............................................... 92
Gambar 3. 21 Path Diagram ................................................................................. 93
Gambar 4. 1 Persentase Jumlah Responden Berdasarkan Domisili ...................... 94
Gambar 4. 2 Persentase Jumlah Responden Berdasarkan Usia ............................ 95
Gambar 4. 3 Persentase Jumlah Responden Berdasarkan Profesi ........................ 96
Gambar 4. 4 Persentase Jumlah Responden Berdasarkan Budget Berwisata ....... 96
Gambar 4. 5 Path Diagram Standardized Solution ............................................ 113
Gambar 4. 6 Path Diagram T-Values ................................................................. 114
Gambar 4. 7 Path Diagram Estimate .................................................................. 121
Gambar 4. 8 Path Diagram T-Value ................................................................... 121
Gambar 4. 9 Ilustrasi Informasi Jumlah Customer yang Sudah Menggunakan Jasa
Tour and Travel Agent Online ............................................................................ 137
Gambar 4. 10 Ilustrasi Artikel yang Diperbaharui .............................................. 138
Gambar 4. 11 Ketidaksinambungan Konten dan Informasi ................................ 140
Analisis Pengaruh Perceived..., Sabrina Iryanti, FB UMN, 2018
xiv
Gambar 4. 12 Ilustrasi Dokumentasi Destinasi atau Customer Disetiap Paket Trip
............................................................................................................................. 141
Gambar 4. 13 Ilustrasi Toolbar Pada Nusantara Trip ......................................... 142
Gambar 4. 14 Ilustrasi Toolbar ........................................................................... 143
Gambar 4. 15 Ilustrasi Chatting Online .............................................................. 144
Gambar 4. 16 Ilustrasi Mobile Friendly .............................................................. 145
Gambar 4. 17 Ilustrasi Informasi Jadwal Libur Nasional Tahun 2018 ............... 146
Gambar 4. 18 Ilustrasi Maps Destinasi Wisata ................................................... 147
Gambar 4. 19 Ilustrasi Event yang Akan Berlangsung Pada Tahun 2018 .......... 148
Gambar 4. 20 Ilustrasi Penghargaan yang Didapat dan Dipublikasikan ............. 149
Gambar 4. 21 Ilustrasi Request Private Trip ....................................................... 151
Gambar 4. 22 Ilustrasi Customer Review ............................................................ 152
Gambar 4. 23 Ilustrasi Album Foto dan Polaroid ............................................... 153
Analisis Pengaruh Perceived..., Sabrina Iryanti, FB UMN, 2018
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 1. 1 Tabel Penelitian Terdahulu .................................................................. 44
Tabel 3. 1 Definisi Operasional Variabel .............................................................. 72
Tabel 3. 2 Ukuran Validitas .................................................................................. 80
Tabel 3. 3 Perbandingan Ukuran Goodness of Fit ................................................ 85
Tabel 4. 1 Interval Kelas ....................................................................................... 98
Tabel 4. 2 Penilaian Responden Terhadap Perceived Expertise ........................... 98
Tabel 4. 3 Penilaian Responden Terhadap Perceived Trustworthiness .............. 100
Tabel 4. 4 Penilaian Responden Terhadap Perceived Ease Of Use .................... 102
Tabel 4. 5 Penilaian Responden Terhadap Perceived Usefulness....................... 103
Tabel 4. 6 Penilaian Responden Terhadap Attitude Towards Usage .................. 106
Tabel 4. 7 Penilaian Responden Terhadap Usage Intention ............................... 108
Tabel 4. 8 Hasil Uji Validitas Pre-test ................................................................ 110
Tabel 4. 9 Hasil Uji Reliabilitas Pre-test ............................................................ 111
Tabel 4. 10 Uji Validitas Keseluruhan Data ....................................................... 115
Tabel 4. 11 Kesimpulan dan Analisis Reliabilitas .............................................. 118
Tabel 4. 12 Hasil Analisis Kecocokan Seluruh Model ....................................... 119
Tabel 4. 13 Hasil Analisis Model Struktural ....................................................... 122
Tabel 4. 14 Hasil Analisis Kecocokan Seluruh Model ....................................... 127
Analisis Pengaruh Perceived..., Sabrina Iryanti, FB UMN, 2018
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Manusia sebagai individu yang merupakan makhluk sosial dan makhluk
ekonomi dengan memiliki berbagai kebutuhan yang harus dipenuhi untuk
bertahan hidup. Kebutuhan tersebut akan terus bertambah seiring dengan
pertambahan usia serta kondisi lingkungan yang dihadapi. Untuk memenuhi
kebutuhan tersebut manusia memerlukan kegiatan konsumsi. Kegiatan konsumsi
ini setidaknya wajib dilaksanakan minimal untuk memenuhi kebutuhan pokok
manusia seperti sandang, pangan dan papan. Kegiatan konsumsi ini akan terus
dilakukan oleh manusia karena selain untuk bertahan hidup, setiap manusia juga
memiliki standar kebutuhan pokok yang berbeda dan juga memiliki sikap tidak
puas untuk apa yang sudah dimilikinys. Seiring bertambahnya jumlah penduduk
suatu negara maka jumlah konsumsi negara tersebut seharusnya juga mengalami
peningkatan, namun hal ini tidak terjadi pada Indonesia saat ini.
Pada bulan Juni 2016 jumlah penduduk di Indonesia mencapai
257.912.349 jiwa dengan laju pertumbuhan penduduk Indonesia sebesar 1,49%
(Setiawan & Iswidodo, 2017) dan jumlah pendapatan perkapita rata-rata
masyarakat Indonesia mengalami peningkatan menjadi Rp 47,96 juta per tahun
atau Rp 4 juta per bulan (K & Muslimawati, 2017). Peningkatan jumlah penduduk
dan jumlah pendapatan seharusnya membuat angka kegiatan konsumsi Indonesia
mengalami peningkatan, akan tetapi nyatanya peningkatan konsumsi Indonesia
sekarang ini justru relatif bergerak datar (BloombergNews, 2017). Publik mulai
menduga hal ini terjadi akibat fenomena turunnya daya beli konsumen yang
Analisis Pengaruh Perceived..., Sabrina Iryanti, FB UMN, 2018
2
ditandai dengan sepinya toko-toko ritel konvensional di beberapa wilayah
(Yuswohady, 2017). Namun faktanya, pada 5 tahun terakhir pertumbuhan riil
konsumsi masyarakat Indonesia masih berada pada angka 5%, dan angka ini
masih tergolong angka yang baik (Yuswohady, 2017).
Sebagian pakar mulai menduga dan mengatakan penyebab sepinya gerai
ritel konvensional adalah beralihnya konsumen ke gerai ritel online (Yuswohady,
2017). Namun kenyataannya penjualan e-commerce juga hanya menyumbang
1,2% dari total Gross Domestic Product (GDP) Indonesia dan hanya sekitar 0,8%
(tahun 2016) dari total penjualan ritel nasional dan angka tersebut masih tergolong
angka yang sangat kecil (Yuswohady, 2017). Dari data tersebut terjadi misleading
karena terdapat gap dimana konsumen sudah tak banyak lagi berbelanja di gerai
konvensional dan masih sedikit juga yang berbelanja di gerai online (Yuswohady,
2017). Jadi sebenarnya apakah yang dikonsumsi masyarakat sekarang ini?
(Yuswohady, 2017)
Menurut David Sumual, kepala ekonom PT Bank Central Asia,
pertumbuhan tingkat konsumsi yang relatif datar tersebut bukan karena lemahnya
daya beli masyarakat, tetapi dikarenakan mulai bergesernya pola konsumsi
masyarakat (BloombergNews, 2017). Salah satu perubahan karakteristik
konsumen saat ini adalah bergesernya pola konsumsi mereka dari yang awalnya
didominasi oleh makanan dan minuman menjadi hiburan dan leisure (Yuswohady,
2017). Kesimpulannya adalah pola konsumsi yang dilakukan oleh masyarakat
semakin bergeser dari “goods-based consumption” (barang tahan lama) menjadi
“experience-based consumption” (pengalaman), contohnya adalah liburan,
Analisis Pengaruh Perceived..., Sabrina Iryanti, FB UMN, 2018
3
menginap dihotel, makan dan pergi ke cafe, menonton film dan konser, karaoke,
gym, wellness dan lainnya (Yuswohady, 2017).
Sumber: Yuswohady (2017)
Gambar 1. 1 Pertumbuhan Leisure dan Non-Leisure
Ternyata perubahan pola konsumsi masyarakat Indonesia mulai terlihat
nyata terjadi pergeseran secara cepat dari non-leisure ke leisure sejak tahun 2015
(Yuswohady, 2017). Pada kuartal II-2017, pertumbuhan good-based consumption
seperti konsumsi makanan minuman, pakaian, alas kaki, perumahan dan
perlengkapan rumah tangga dinilai melambat yaitu hanya tumbuh mencapai angka
4,95% dari kuartal sebelumnya yaitu 4,94% (Yuswohady, 2017). Sementara
experience-based consumption melonjak dari 5,43% menjadi 5,87% (Yuswohady,
2017). Menurut data tersebut, Suhariyanto, Ketua BPS berpendapat bahwa
masyarakat Indonesia sekarang mengurangi kegiatan mengkonsumsi non-leisure
dan mulai menabung untuk mengkonsumsi leisure. (Yuswohady, 2017).
Analisis Pengaruh Perceived..., Sabrina Iryanti, FB UMN, 2018
4
Saat ini masyarakat lebih memilih untuk bertamasya dan rekreasi untuk
menikmati waktu luangnya tersebut meski pendapatan yang dimilikinya tetap
(Antara & Pramudya, 2017). Menurut Suhariyanto dalam diskusi di Kementrian
Komunikasi dan Informatika, naiknya konsumsi leisure menunjukan bahwa
masyarakat sudah lebih memikirkan gaya hidup, ditambah lagi banyak komoditas
yang menawarkan rekreasi dengan harga murah (Antara & Pramudya, 2017).
Sumber: Kemenpar (2014)
Gambar 1. 2 Jumlah Perjalanan Wisatawan Nusantara dan Total Pengeluaran
Tahun 2001 - 2014
Peristiwa ini juga didukung oleh Survei Profil Wisatawan Nusantara 2014
yang dilakukan oleh Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif bersama dengan
BPS, menyatakan bahwa terdapat pertumbuhan jumlah wisatawan nusantara
setiap tahunnya yang melakukan wisata ke dalam negeri, seperti pada gambar 1.2.
Hingga pada tahun 2015, jumlah perjalanan wisatawan nusantara sudah mencapai
255 juta perjalanan (Arum, 2015).
Analisis Pengaruh Perceived..., Sabrina Iryanti, FB UMN, 2018
5
Seiring dengan perubahan kegiatan konsumsi masyarakat yang lebih
memilih untuk berwisata, trend pariwisata di Indonesia juga mengalami
perubahan seiring dengan perkembangan jaman, tuntutan aktivitas masyarakat dan
kegiatan yang dijalani oleh masyarakat (TourismBusiness, 2017). Kemajuan
teknologi saat ini memang terbukti dapat meningkatkan kesejahteraan manusia
tetapi memiliki dampak yang kurang baik untuk lingkungan hidup manusia
(Syahid, 2016). Masyarakat saat ini juga memiliki rutinitas yang padat, sulit sekali
mencari waktu luang untuk melepaskan diri dari padatnya kesibukan sehari-hari
dan padatnya perkotaan tempat mereka tinggal, hal ini menjadi alasan ketika
mereka menemukan kesempatan maka mereka cenderung memanfaatkannya
untuk berwisata (TourismBusiness, 2017). Untuk itu masyarakat saat ini mencari
tempat-tempat yang belum tersentuh oleh teknologi, tempat yang lebih menyatu
dengan alam (Syahid, 2016) dan jauh dari keramaian, pada akhirnya menggiring
mereka untuk melakukan wisata ketempat yang kaya akan pesona alamnya
sehingga memiliki pengalaman yang unik dan autentik (Travelcarma, 2017).
Untuk itu, saat ini tujuan pariwisata yang dipilih oleh wisatawan
didominasi oleh tempat wisata yang kaya akan pesona alamnya, hal ini terjadi
karena tempat wisata tersebut masih menjunjung nilai-nilai kelestarian
lingkungan, kekayaan alam yang dimiliki masih terlindungi dan dapat memenuhi
kebutuhan masyarakat saat ini untuk beristirahat dari kepadatan aktifitas sehari-
hari (TourismBusiness, 2017). Selain itu saat ini alasan masyarakat melakukan
wisata bukan lagi sekedar mengunjungi tempat baru atau berbelanja tetapi mulai
bergeser menjadi sesuatu yang lebih bernilai yaitu eksplorasi tradisi, budaya dan
interaksi sosial di wilayah setempat (TourismBusiness, 2017). Hal ini dapat terjadi
Analisis Pengaruh Perceived..., Sabrina Iryanti, FB UMN, 2018
6
karena masyarakat mencoba membuat pengalaman yang berkesan dan mencoba
mendapat pengetahuan yang lebih berharga juga sebagai pelarian dari kesibukan
sehari-harinya (TourismBusiness, 2017).
Sumber: Kemenpar (2014)
Gambar 1. 3 Distribusi Jumlah Perjalanan Wisatawan Nusantara Menurut Maksud
Kunjungan Pada Tahun 2013 dan 2014
Menurut Survei Profil Wisatawan Nusantara 2014, banyak wisatawan
nusantara yang melakukan wisata ke dalam negri karena beberapa alasan yaitu
rekreasi; bisnis; Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition (MICE); diklat;
kesehata; ziarah; mengunjungi teman; olahraga dan lainnya (Kemenpar, 2014).
Namun mayoritas wisatawan nusantara pada tahun 2014 melakukan wisata karena
mereka ingin mengunjungi teman dan rekreasi dengan persentase masing-masing
54,8% dan 22,2% (Kemenpar, 2014).
Analisis Pengaruh Perceived..., Sabrina Iryanti, FB UMN, 2018
7
Sumber: Kemenpar (2014)
Gambar 1. 4 Distribusi Jumlah Perjalanan Wisatawan Nusantara Menurut Provinsi
Tujuan
Pulau Jawa merupakan pulau terbesar kelima di Indonesia dan menjadi
pulau yang memiliki tempat wisata terbanyak dan beragam di Indonesia, mulai
dari wisata modern, tradisional, sejarah, pegunungan, dan bahari
(Wisatapulauindonesia, 2017) sehingga wisatawan percaya bahwa Pulau Jawa
dapat menjadi destinasi yang sesuai dengan kebutuhan wisatawan saat ini. Sejalan
dengan hasil Survei Profil Wisatawan Nusantara 2014, yang mengatakan bahwa
wisatawan nusantara lebih memilih destinasi wisata ke daerah Jawa (Kemenpar,
2014). Pada gambar 1.4 Jawa Timur merupakan provinsi tertinggi yang banyak
dikunjungi oleh wisatawan nusantara, diikuti oleh Jawa Barat, Jawa Tengah, DKI
Jakarta dan Yogjakarta (Kemenpar, 2014). Pemerintah saat ini juga memiliki
program prioritas pada sektor pariwisata sehingga menetapkan 10 destinasi
pariwisata prioritas dengan tujuan meningkatkan wisatawan ke destinasi
pariwisata prioritas ini dan pulau Jawa memiliki 4 destinasi yang menjadi prioritas
pemerintah yaitu Tanjung Lesung (Banten), Kepulauan Seribu & Kota Tua (DKI
Analisis Pengaruh Perceived..., Sabrina Iryanti, FB UMN, 2018
8
Jakarta), Bromo Tengger Semeru (Jawa Timur) dan Borobudur (Jawa Tengah)
seperti pada gambar 1.4 (Putra, 2017).
Sumber: Indonesiabaik (2017)
Gambar 1. 5 10 Kawasan Pariwisata Prioritas
Perubahan pola konsumsi memang terjadi pada semua masyarakat
Indonesia, tetapi sangat signifikan dirasakan perubahannya pada orang muda yaitu
kaum milenial atau Gen Y yang merupakan generasi turis baru dengan rentang
umur 18 – 35 tahun (Euromonitor, 2017; Wiloto, 2016) dan mereka merupakan
konsumen yang tech-savvy yaitu memiliki banyak pengetahuan tentang dunia
teknologi dan senang menggunakan internet dan sosial media sebagai sumber
informasi (Euromonitor, 2017). Kaum milenial mulai memiliki gaya hidup baru
yaitu gaya hidup minimalis dimana mereka mulai mengurangi kepemilikan
Analisis Pengaruh Perceived..., Sabrina Iryanti, FB UMN, 2018
9
(owning) barang-barang dan menggantinya dengan kepemilikan bersama
(sharing), sehingga mereka mulai menggunakan uang yang mereka miliki untuk
mengkonsumsi pengalaman seperti rekreasi, nonton film dan konser, pergi ke cafe
dan sebagainya (Yuswohady, 2017).
Sumber: Travelcarma.com (2017)
Gambar 1. 6 Alasan Milenial Melakukan Traveling
Studi Nielsen (2015) menunjukkan bahwa kaum milenial merupakan
konsumen yang dominan di Indonesia saat ini yaitu 46% dari jumlah konsumen di
Indonesia, dan mereka merupakan konsumen yang lebih royal menghabiskan
uang yang dimiliki untuk kebutuhan yang bersifat lifestyle dan experience seperti
Analisis Pengaruh Perceived..., Sabrina Iryanti, FB UMN, 2018
10
makan di luar rumah, nonton bioskop, rekreasi, dan perawatan tubuh
(Yuswohady, 2017). James Hamblin, kolumnis The Atlantic menjelaskan bahwa
lebih dari 10 tahun terakhir, penelitian para psikolog menemukan bahwa
mengeluarkan uang untuk pengalaman jauh lebih menguntungkan dibanding
membeli barang (Adhimukti, 2017). Milenial lebih memilih melakukan kegiatan
traveling karena mereka mendapatkan pengalaman yang baru, percaya jika liburan
memang dibutuhkan dan ingin mempelajari sesuatu yang lebih mendalam dan
secara langsung seperti pada gambar 1.6 (Travelcarma, 2017). Maka dari itu
rekreasi ketempat yang memiliki beragam tempat wisata seperti di Pulau Jawa
kini memiliki daya tarik sendiri bagi masyarakat khususnya milenial karena dapat
memenuhi kebutuhannya tersebut (TourismBusiness, 2017).
Menurut Kepala BPS Suhariyanto, untuk mendapatkan experience yang
diinginkan sudah bukanlah hal yang sulit karena sekarang banyak start up atau
perusahaan rintisan yang menawarkan jasa untuk mempermudah wisatawan
melakukan perjalanan seperti jasa tour and travel (Sukmawijaya, 2017). Milenial
semakin mudah untuk memenuhi kebutuhan konsumsi leisurenya dan kaum
milenial sekarang memiliki wewenang untuk bagaimana dan dimana mereka
menghabiskan anggaran mereka melalui platform digital yang sekarang sudah
berkembang untuk memenuhi kepentingan wisatanya (Euromonitor, 2017). Hal
ini didorong karena adanya kemajuan teknologi yang semakin pesat saat ini
sehingga milenial tidak tertarik lagi menggunakan uang yang mereka miliki untuk
membeli rumah atau mobil dikarenakan kemajuan bisnis dan teknologi yang
menciptakan adanya beberapa aplikasi terkini seperti airbnb dan gojek
(Adhimukti, 2017).
Analisis Pengaruh Perceived..., Sabrina Iryanti, FB UMN, 2018
11
Tak bisa dipungkiri, sekarang kemajuan teknologi sangat berkembang
pesat dan mengakibatkan pengguna internet semakin lama semakin bertambah,
tercatat pada tahun 2017 ada 132,7M pengguna internet (AseanUp, 2017). Tidak
dapat dihindari juga, berkembangnya teknologi dan internet juga membuat
pengguna social media mengalami pertumbuhan dan tercatat pada tahun 2017
terdapat 106,0M pengguna social media (AseanUp, 2017). Kemajuan ini
membuat semua hal yang ada didunia tak ada lagi yang tak tersentuh oleh
teknologi atau digitalisasi (Gabriela, 2017). Kemajuan internet dan teknologi ini
memiliki dampak salah satunya menyebabkan karakter konsumen mengalami
perubahan akibat kemudahan yang ditawarkan oleh kemajuan ini (Kristianto,
2015). Kemajuan ini membuat terjadinya perbedaan karakteristik yang nyata
antara generasi milenial dengan generasi sebelumnya karena generasi milenial
lahir pada saat teknologi sedang berkembang sehingga mereka sangat
mengandalkan teknologi dan internet dalam kehidupan sehari-harinya dan hal ini
dilihat sebagai peluang oleh berbagai bisnis sehingga bisnis online menjadi sangat
berkembang dibandingkan tahun sebelumnya (Kristianto, 2015).
Semua sektor tidak dapat menghindari kemajuan ini termasuk pariwisata
dan travel perjalanan konvensional seperti tour and travel agent online karena
pilihannya mengikuti perkembangan dengan menguasai teknologi atau hanya
diam menjadi penonton saja (Gabriela, 2017). Hal ini menyebabkan banyak sekali
bisnis tour and travel agent online bermunculan dengan menawarkan berbagai
macam jasa, mulai dari yang sudah dikenal masyarakat luas maupun yang belum
dikenal luas oleh masyarakat. Maka dari itu, milenial sudah memanfaatkan
platform online dan seluler yang merupakan dampak dari kemajuan teknologi
Analisis Pengaruh Perceived..., Sabrina Iryanti, FB UMN, 2018
12
dimana semua pemesanan yang berkaitan dengan perjalanan wisatanya dapat
dilakukan secara langsung dan cepat (Euromonitor, 2017). Milenial juga
menggunakan internet untuk mendapatkan informasi perjalanan, berbagi
pengalaman, menjalin hubungan dengan orang-orang dari berbagai destinasi atau
membeli produk yang berhubungan dengan perjalanan (Chung & Buhalis, 2008).
Akan tetapi, dari sekian banyak tour and travel agent online yang ada pada
internet, tour and travel agent online manakah yang harus dipilih oleh milenial?
Bisnis online merupakan bisnis berbasis kepercayaan karena kegiatan jual
beli dalam bisnis online tidak bertatapan muka secara langsung, berbeda dengan
bisnis konvensional (Subekti, 2017). Kepercayaan konsumen merupakan modal
yang paling kuat untuk keberlangsungan bisnis online (Subekti, 2017). Hal ini
membuat konsumen harus lebih berhati-hati dalam melakukan kegiatan
bertransaksi dengan bisnis online, ditambah dengan maraknya penipuan yang
dilakukan oleh bisnis online yang tidak bertanggung jawab (Kristianto, 2015).
Salah satu cara yang dapat dilakukan oleh bisnis online untuk meyakinkan calon
konsumennya dan membantu mereka dalam mengambil keputusan adalah dengan
adanya testimoni atau review dari konsumen sebelumnya atas jasa atau produk
yang ditawarkan bisnis online tersebut (Subekti, 2017; Bisnisukm, 2012).
Testimoni atau review adalah sebuah kesaksian atau pernyataan yang disampaikan
oleh seorang konsumen atas kepuasan mereka terhadap suatu produk atau jasa
yang telah mereka beli (Bisnisukm, 2012).
Biasanya sebuah testimoni berisi tentang komentar, saran, ataupun opini
yang disampaikan konsumen terhadap produk atau jasa yang ditawarkan pelaku
usaha (Bisnisukm, 2012). Peran testimoni sendiri dalam bisnis online adalah
Analisis Pengaruh Perceived..., Sabrina Iryanti, FB UMN, 2018
13
sebagai bahan evaluasi karena testimoni merupakan bentuk respon dari konsumen
sebelumnya terhadap jasa atau barang, untuk meningkatkan kepercayaan calon
konsumen terhadap bisnis online tersebut karena semakin banyak respon positif
yang diberikan konsumen sebelumnya maka calon konsumen akan semakin
percaya (Subekti, 2017). Selain itu testimoni juga sebagai bahan untuk beriklan
dan sebagai marketing gratis karena konsumen yang memberikan respon baik
secara tidak langsung akan mereferensikan bisnis online tersebut ke orang
sekitarnya (Subekti, 2017).
Pada sektor tour and travel agent online sendiri, 89% masyarakat akan
merencanakan perjalanan wisatanya berdasarkan review pada media online yang
mereka baca terhadap tour and travel agent yang akan mereka pilih (Gabriela,
2017). Menurut Travelcarma (2017) milenial lebih mempercayai customer review
dibandingkan dengan iklan atau word-of-mouth dari orang lain. Sebuah penelitian
yang melaporkan bahwa lebih dari 80% konsumen yang menggunakan jasa tour
and travel agent online untuk merencanakan perjalanan wisatanya dipengaruhi
oleh berbagai jenis consumer-generated media (CGM) seperti video, review dan
blog sebagai bahan evaluasi untuk pengambilan keputusan penggunaan tour and
travel agent online (PhoCusWright, 2008 dalam Yoo & Gretzel, 2011). CGM
merupakan media word-of-mouth baru yang menyajikan sumber informasi yang
penting dan dibutuhkan berupa informasi non-komersial, detail informasi,
pengalaman seseorang yang dibutuhkan oleh orang lain (Yoo & Gretzel, 2011)
Tetapi dari sekian banyak tour and travel agent online yang bermunculan,
tidak banyak yang menampilkan review dari para konsumen sebelumnya
mengenai komentar, saran dan opini terhadap jasa yang telah mereka gunakan dari
Analisis Pengaruh Perceived..., Sabrina Iryanti, FB UMN, 2018
14
sebuah tour and travel agent online yang mereka gunakan. Padahal faktanya,
testimoni dan review memiliki peran yang sangat penting karena calon customer
akan menjadikan review tersebut sebagai bahan evaluasi dan salah satu faktor
untuk meyakinkan calon customer bahwa bisnis online tersebut terpercaya dan
cocok digunakan untuk membantu merencanakan perjalanan wisata calon
customer (PhoChusWright, 2008 dalam Yoo & Gretzel, 2011). Dari sekian
banyak tour and travel agent online yang ada, Nusantara Trip adalah tour and
travel agent online yang menampilkan review dari konsumen sebelumnya
sehingga calon customer dapat melihat review tersebut secara terbuka.
Sumber: Nusantaratrip.com
Gambar 1. 7 Logo Nusantara Trip
Nusantara Trip Global Wisata Tour and Travel adalah Indonesia Travel
Service yang menyediakan informasi dan jasa secara realtime & online bagi calon
customer yang mencari destinasi liburan yang tak terlupakan. Nusantara Trip
adalah salah satu tour and travel agent online yang muncul pada akhir tahun 2011
yang menggunakan kemajuan internet dan teknologi untuk memenuhi kebutuhan
wisata kaum milenial. Nusantara Trip merupakan bagian atau partnership dengan
Moriana Group Tour & Travel. Nusantara Trip juga bekerja sama dengan asuransi
Analisis Pengaruh Perceived..., Sabrina Iryanti, FB UMN, 2018
15
jasindo dan juga travellona. Jasa yang ditawarkan oleh Nusantara Trip adalah
private trip, open trip, corporate & group trip, rental mobil dan blog.
Sumber: Instagram Nusantara Trip
Gambar 1. 8 Customer dari Private Trip (Atas) dan Open Trip (Bawah) yang
Dilaksanakan oleh Nusantara Trip
Private trip adalah paket perjalanan yang dikhususkan untuk pribadi atau 1
keluarga tertentu atau 1 kelompok tertentu yang mana ingin berlibur bersama
tanpa ada orang lain selain keluarga atau kelompok tersebut. Open trip adalah
Analisis Pengaruh Perceived..., Sabrina Iryanti, FB UMN, 2018
16
paket perjalanan yang berisikan peserta-peserta yang tidak saling mengenal satu
sama lain dan akan menikmati liburan tersebut bersama sebagai sebuah kelompok
baru. Nusantara Trip berfokus memberikan paket perjalanan wisata ke Pulau Jawa
yaitu Jawa Timur, Jawa Tengah dan Yogjakarta. Paket yang ditawarkan pun
beragam, dari paket tour 1 hari sampai paket tour 4 hari 3 malam. Harga yang
ditawarkan juga beragam tergantung paket tour apa yang kita pilih dan berapa
lama tour yang ingin kita laksanakan.
Sumber: Nusantaratrip.com
Gambar 1. 9 Tampilan Website Nusantara Trip
Sampai saat ini, Nusantara Trip menggunakan berbagai media sosial untuk
mempublikasikan semua jasa yang disediakannya. Media sosial yang digunakan
adalah Youtube, Facebook, Twitter, Line, Whatsapp dan Website yaitu
www.nusantaratrip.com. Website Nusantara Trip menjadi media utama dalam
memberikan informasi terkait paket-paket yang ditawarkan kepada konsumen.
Konsumen akan mendapatkan informasi lengkap di website Nusantara Trip terkait
macam-macam paket yang disediakan, harga paket & detail pembayaran paket
Analisis Pengaruh Perceived..., Sabrina Iryanti, FB UMN, 2018
17
wisata, rundown kegiatan, tabel harga berdasarkan jumlah peserta, ketentuan
pembayaran, pemesanan paket, exclude dan include paket, kontak dan reservasi.
Sumber: Nusantaratrip.com
Gambar 1. 10 Testimoni atau Review Dari Customer di Website Nusantara Trip
Sekarang banyak sekali tour & travel agent berbasis online yang
menyediakan berbagai macam paket dengan harga yang juga terjangkau. Tetapi
harga terjangkau bukan menjadi salah satu faktor utama bagi calon customer
untuk memilih tour and travel agent yang dipercaya untuk merencanakan
perjalanan wisata yang akan mereka jalankan. Nusantara Trip mencoba
Analisis Pengaruh Perceived..., Sabrina Iryanti, FB UMN, 2018
18
meyakinkan calon customer bahwa Nusantara Trip bukan sembarang tour &
travel agent online dengan cara menggunakan salah satu customer-generated
media (CGM) yaitu berupa customer review.
Hal ini dilakukan karena Nusantara Trip memahami batasan pelaksanaan
bisnis online yaitu konsumen dan Nusantara Trip tidak dapat melakukan interaksi
secara langsung seperti bertatap muka untuk meyakinkan konsumen. Calon
customer akan memiliki persepsi-persepsi tersendiri ketika membaca customer
review yang ditulis sendiri oleh konsumen yang sudah pernah menggunakan
Nusantara Trip. Konsumen yang sudah menggunakan jasa Nusantara Trip dapat
menuliskan review berupa komentar, saran dan opini pada kolom khusus yang
sudah disediakan pada website Nusantara Trip. Review ini dapat dilihat oleh
umum sehingga calon customer dapat melihat review ini dengan bebas sehingga
dapat menjadi bahan evaluasi calon customer untuk menggunakan jasa
perencanaan perjalanan wisata Nusantara Trip.
Penelitian ini dilakukan oleh penulis untuk mengetahui apakah dengan
banyaknya tour and travel agent online kendala bisnis online dimana calon
customer tidak dapat bertemu langsung dengan pemberi jasa khususnya pada
sektor pariwisata seperti Nusantara Trip Tour and Travel Agent membuat calon
customer khususnya kaum milenial menggunakan consumer-generated media
dalam bentuk customer review yang berada di website Nusantara Trip sebagai
bahan evaluasi dan mempengaruhi keputusan kaum milenial untuk menggunakan
jasa tour and travel agent online.
Analisis Pengaruh Perceived..., Sabrina Iryanti, FB UMN, 2018
19
1.2 Rumusan Masalah
Saat ini masyarakat Indonesia sedang mengalami perubahan pola
konsumsi, dari mengkonsumsi komponen non-leisure menjadi komponen leisure
(Yuswohady, 2017). Artinya masyarakat sudah mulai mengurangi konsumsi
barang-barang yang tahan lama (good-based consumption) seperti baju, perabotan
dan sebagainya dan mulai beralih untuk meningkatkan experience-based
consumption mereka yang didapat dari rekreasi (Yuswohady, 2017). Salah satu
experience-based consumption yang mengalami peningkatan yang signifikan
adalah berwisata, terbukti jumlah wisatawan nusantara mengalami peningkatan
setiap tahunnya (Kemenpar, 2014). Selain perubahan pola konsumsi, dunia travel
juga mengalami perubahan trend dimana masyarakat memilih tempat wisata
dengan kekayaan alam yang masih terjaga dan tempat wisata yang dapat
menambah pengalaman serta pengetahuannya dalam tradisi, budaya dan sosial
dilingkungan tempat wisata (TourismBusiness, 2017). Pulau Jawa merupakan
salah satu destinasi wisata favorite saat ini, seperti Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa
Tengah dan Yogjakarta selain keindahan alamnya masih cukup terjaga, tradisi dan
budayanya pun menarik untuk dieksplore (Kemenpar, 2014).
Perubahan-perubahan ini didorong oleh milenial yang merupakan
konsumen dominan di Indonesia dan sangat tech-savvy karena terlahir saat
teknologi sedang berkembang (Euromonitor, 2017). Hal ini membuat karakter
milenial mengalami perbedaan dengan generasi sebelumnya, milenial lebih
mengandalkan teknologi untuk kehidupan sehari-hari. Situasi ini dianggap sebagai
peluang bisnis yang menyebabkan berkembangnya bisnis online salah satu
contohnya adalah tour dan travel agent online. Tour dan travel agent online ini
Analisis Pengaruh Perceived..., Sabrina Iryanti, FB UMN, 2018
20
memanfaatkan kemajuan teknologi untuk tetap dekat dengan konsumennya dan
mencoba menggarap pasar traveler Indonesia yang setiap tahun jumlahnya
semakin besar, untuk itu banyak sekali tour and travel agent online yang
bermunculan.
Namun perilaku penggunaan tour dan travel agent online tersebut
membawa pengaruh yang positif dan negatif. Positif penggunaan tour dan travel
agent online adalah semua perencanaan perjalanan wisata dapat dilakukan dengan
sangat cepat dan mudah tanpa harus repot mendatangi kantor tour dan travel
agent dan juga tersedia banyak sekali tour and travel agent online yang dapat
membantu calon customer untuk melakukan perjalanan wisata. Tetapi negatifnya
adalah, calon customer tidak dapat mengetahui secara pasti mereka akan
menyerahkan perencanaan perjalanan wisatanya kepada siapa dikarenakan mereka
tidak dapat bertemu langsung atau bertatap muka langsung dengan tour and travel
agent online dan harus ada faktor lain yang digunakan oleh tour and travel agent
online untuk meyakinkan calon customer. Hal ini membuat bisnis tour dan travel
agent online harus meyakinkan calon customer bahwa mereka adalah tour dan
travel agent yang ahli, dan dapat dipercaya oleh calon customernya dan juga
membantu calon customernya dalam merencanakan perjalanan wisatanya menjadi
lebih mudah. Selain itu dalam membuat rencana perjalanan wisata, calon
customer biasanya akan cenderung terlebih dahulu mencari informasi yang
dibutuhkan, hal ini dikarenakan travel atau wisata merupakan hal yang intangible
dan tidak bisa dievaluasi terlebih dahulu (Chung & Buhalis, 2008).
Salah satu cara yang digunakan oleh tour dan travel agent online untuk
meyakinkan dan mendorong calon customer memilih tour and travel agent online
Analisis Pengaruh Perceived..., Sabrina Iryanti, FB UMN, 2018
21
adalah dengan menggunakan customer-generated media (CGM). Customer-based
media yang paling sering digunakan untuk sektor pariwisata adalah customer
review, dan banyak sekali calon customer yang memanfaatkan review sebagai
bahan evaluasi dalam penentuan keputusan penggunaan tour dan travel agent
online (PhoCusWright, 2008 dalam Yoo & Gretzel, 2011). Customer review ini
berupa komentar, saran dan opini dari konsumen sebelumnya yang sudah
menggunakan jasa tour dan travel agent online tersebut (Bisnisukm, 2012).
Dari sekian banyak tour dan travel agent online yang muncul, Nusantara
Trip merupakan tour dan travel agent online yang menampilkan customer review
pada websitenya. Nusantara Trip mempublikasikan customer review pada
websitenya sehingga dapat dilihat oleh umum. Melalui customer review tersebut
kita dapat menilai keahlian Nusantara Trip sebagai tour dan travel agent online
yang menyajikan paket-paket wisata (perceived expertise). Selain itu customer
review juga dapat meyakinkan dan membuat calon customer lebih percaya kepada
Nusantara Trip bahwa Nusantara Trip meriupakan tour dan travel agent online
yang berkualitas dalam menawarkan paket-paket wisata (perceived
trustworthiness). Selain itu, calon customer juga dapat menilai kualitas Nusantara
Trip berdasarkan kemudahan yang diberikan ketika berinteraksi dengan Nusantara
Trip seperti sistem pemesanan tiket paket-paket wisata dan saat berkomunikasi
drngan Nusantara Trip (perceived ease of use). Calon customer juga dapat menilai
seberapa efektif Nusantara Trip membantu calon customer dalam merencanakan
perjalanan wisata yang ingin dilaksanakan (perceived usefulness).
Penelitian ini dilakukan untuk meneliti apakah customer review yang
disajikan dalam website Nusantara Trip dapat mempengaruhi faktor-faktor lain
Analisis Pengaruh Perceived..., Sabrina Iryanti, FB UMN, 2018
22
dan juga mempengaruhi perilaku (attitude towards usage) calon customer
terhadap Nusantara Trip dan akhirnya mempengaruhi niat customer (usage
intention) dalam memilih Nusantara Trip sebagai tour and travel agent online
yang mengorganisir perencanaan perjalanan wisatanya ke Pulau Jawa. Faktor-
faktor yang mempengaruhi niat customer (usage intention) dalam menggunakan
Nusantara Trip sebagai tour and travel agent adalah source credibility yaitu
kepercayaan (perceived trusworthiness) dan keahlian (perceived expertise),
kemudahan (perceived ease of use), kegunaan (perceived usefulness), dan juga
sikap (usage intention).
Kemajuan teknologi mempermudah manusia dalam melakukan segala hal
termasuk dalam mencari informasi, sehingga manusia harus lebih kritis dalam
menentukan sumber yang berkualitas dan sesuai dengan kebutuhan. Yang
digunakan oleh Nusantara Trip untuk membantu calon customer menilai kualitas
jasa yang diberikan sehingga berdampak kepada keputusan penggunaan tour dan
travel agent online adalah consumer-generated media (CGM). Pada abad ke-21,
dengan adanya kemunculan web 2.0 dan meningkatnya minat media sosial,
menyebabkan pengalihan fenomena dari "word-of-mouth" ke domain online
(Ayeh, 2015). Wisatawan saat ini menggunakan berbagai platform sosial media
untuk mengakses CGM untuk memiliki peran penting terkait sebagai penentu
pengambilan keputusan perjalanan wisata mereka (Litvin, Goldsmith, & Pan,
2008; Pan, MacLaurin, & Crotts, 2007; Yoo & Gretzel, 2008a dalam Yoo &
Gretzel, 2011). CGM dalam bidang tour and travel sangat penting karena untuk
merencanakan perjalanan sering sekali mengandalkan pengalaman orang lain dan
Analisis Pengaruh Perceived..., Sabrina Iryanti, FB UMN, 2018
23
akan berdampak kepada keputusan mereka (Litvin, Goldsmith & Pan, 2008; Yoo,
Lee & Gretzel, 2007 dalam Yoo, Lee, Gretzel, & Fesenmaier, 2011).
Dalam konteks online, perspektif source credibility diharapkan relevan
dalam mempelajari penerimaan dan penggunaan sumber informasi secara
perorangan, hal ini diharapkan bermanfaat khususnya dalam konteks CGM karena
banyak kekhawatiran mengenai CGM dan bergantung pada kredibilitas
(Dellarocas, 2003; Litvin et al, 2008 dalam Ayeh, 2015). Source credibility
merupakan model yang baru-baru ini digunakan beberapa peneliti dalam konteks
teori yang berbeda untuk memahami perannya dalam perilaku online (Ayeh,
2015). Untuk menguji kredibilitas sebuah sumber yang disediakan oleh sistem
maka penelitian menggunakan keahlian (perceived expertise) dan kepercayaan
(perceived trustworthiness) sebagai dimensi utama (Fogg & Tseng, 1999). Kedua
faktor ini sangat relevan dalam konteks CGM (Ayeh, 2015).
Keahlian (perceived expertise) mengacu pada sebuah sumber yang
memiliki keterampilan atau pengetahuan tingkat tinggi tentang bidang subjek
tertentu, yang diperoleh melalui beberapa jenis pelatihan formal atau metode
lainnya (Braunsberger, 2996). Sumber keahlian dicerminkan oleh konsumen yang
menulis CGM berdasarkan pengalaman sebelumnya (Ayeh, 2015). Kepercayaan
(trustworthiness) digambarkan dengan persepsi bagaimana sebuah sistem dapat
memenuhi ekspektasi, seberapa masuk akal informasi yang tersedia, dan seberapa
tinggi keyakinan terhadap sistem tersebut (Bart, Shankar, Sultan, & Urban, 2005).
Untuk konteks tour and travel agent online dalam penelitian ini, sumber
kepercayaan mengacu kepada konsumen yang menulis review dan membuat calon
konsumen percaya bahwa review yang dibuat itu objektif (Ayeh, 2015). Kedua
Analisis Pengaruh Perceived..., Sabrina Iryanti, FB UMN, 2018
24
dimensi ini yang dapat menguji kredibilitas customer review sehingga dapat
mempengaruhi pengguna dalam menentukan keputusan atau sikap.
Penelitian ini juga akan menguji kemudahan (perceived ease of use) dan
kegunaan (perceived usefulness) kerena faktor ini juga mempengaruhi pengguna
dalam menentukan sistem yang akan digunakan berhubungan dengan teknologi
(Ayeh, 2015). Kemudahan (ease of use) merupakan tingkat kepercayaan
seseorang bahwa menggunakan sistem tertentu akan mempermudah aktifitasnya
(Davis, 1989). Kegunaan (perceived usefulness) merupakan kondisi dimana
seseorang percaya bahwa dengan menggunakan sistem tertentu akan membuat
kinerjanya menjadi lebih baik (Davis, 1989). Faktor ini akan diuji karena menurut
Ayeh (2015) kegunaan dan kemudahan memiliki keterkaitan dan dapat
mempengaruhi sikap pengguna. Sikap (attitude) umumnya dipegang sebagai
prediktor utama untuk usage intention (Ayeh, 2015). Banyak teori psikologi sosial
mengenali arti penting sikap dalam menentukan niat tingkah laku (usage
intention) (Ayeh, 2015).
Dari uraian diatas, untuk mengetahui pengaruh beberapa aspek yang ada
yaitu perceived usefulness, perceived ease of use, perceived trustworthiness,
percived expertise, attitude toward usage dan usage intention, maka penulis ingin
melakukan penelitian dengan judul: “Analisis Pengaruh Perceived Expertise,
Perceived Trustworthiness, Perceived Usefulness, dan Perceived Ease of Use,
terhadap Attitude Toward Usage Serta Implikasinya Terhadap Usage Intention;
Telaah Pada Nusantara Trip Tour and Travel Agent Online”.
Analisis Pengaruh Perceived..., Sabrina Iryanti, FB UMN, 2018
25
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah yang telah diuraikan, berikut adalah
beberapa tujuan dari penelitian:
1. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh positif Perceived
Expertise terhadap Attitude Toward Usage.
2. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh positif Perceived
Trustworthiness terhadap Perceived Usefulness.
3. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh positif Perceived
Trustworthiness terhadap Attitude Toward Usage.
4. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh positif Perceived Ease
Of Use terhadap Perceived Usefulness.
5. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh positif Perceived Ease
Of Use terhadap Attitude Toward Usage.
6. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh positif Perceived
Usefulness terhadap Attitude Toward Usage.
7. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh positif Perceived
Expertise terhadap Usage Intention.
8. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh positif Perceived
Usefulness terhadap Usage Intention.
9. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh positif Attitude Toward
Usage terhadap Usage Intention.
Analisis Pengaruh Perceived..., Sabrina Iryanti, FB UMN, 2018
26
1.4 Pertanyaan Penelitian
Berdasarkan uraian rumusan masalah di atas, selanjutnya akan dijabarkan
mengenai pertanyaan penelitian. Pertanyaan penelitian ini akan menjadi acuan
untuk hipotesis penelitian. Berikut pertanyaan penelitiian yang digunakan:
1. Apakah Perceived Expertise memiliki pengaruh positif terhadap Attitude
Toward Usage?
2. Apakah Perceived Trustworthiness memiliki pengaruh positif terhadap
Perceived Usefulness?
3. Apakah Perceived Trustworthiness memiliki pengaruh positif terhadap
Attitude Towart Usage?
4. Apakah Perceived Ease Of Use memiliki pengaruh positif terhadap
Perceived Usefulness?
5. Apakah Perceived Ease Of Use memiliki pengaruh positif terhadap
Attitude Toward Usage?
6. Apakah Perceived Usefulness memiliki pengaruh positif terhadap Attitude
Toward Usage?
7. Apakah Perceived Expertise memiliki pengaruh positif terhadap Usage
Intention?
8. Apakah Perceived Usefulness memiliki pengaruh positif terhadap Usage
Intention?
9. Apakah Attitude Toward Usage memiliki pengaruh positif terhadap Usage
Intention?
Analisis Pengaruh Perceived..., Sabrina Iryanti, FB UMN, 2018
27
1.5 Batasan Penelitian
Peneliti akan membatasi ruang ringkup penelitian sehingga pembahasan
penelitian ini lebih spesifik dan sesuai dengan masalah yang dibahas. Pembatasan
penelitian ini yaitu:
1. Penelitian dibatasi oleh 6 variabel yaitu: Perceive Expertise, Perceived
Trustworthiness, Perceived Ease of Use, Perceived Usefulness, Attitude
Towards Usage dan Usage Intention.
2. Responden penelitian ini merupakan pria dan wanita dengan usia pria dan
wanita yang memiliki range umur 18 – 35 tahun, budget berwisata dalam
3 hari diluar tiket pesawat diatas Rp 500.000, mengetahui Nusantara Trip,
pernah mengakses website Nusantara Trip, belum pernah menggunakan
jasa Nusantara Trip, pernah melihat paket-paket tour dan customer review
yang ada pada website Nusantara Trip, memiliki rencana melakukan
wisata dalam periode 6 bulan kedepan, dan destinasi wisata yang ingin
dikunjungi ada pada paket-paket yang ditawarkan Nusantara Trip yaitu
Jawa Timur, Jawa Tengah dan DIY Yogjakarta.
3. Penelitian ini menggunakan SPSS (Statistical Package for Social Science)
versi 23.0 dan SEM dengan software LISREL versi 8.80 untuk melakukan
uji validitas dan reabilitas pada pre-test hingga uji hipotesis pada
penelitian
1.6 Manfaat Penelitian
Diharapkan dengan dilakukannya penelitian ini, dapat memberikan
manfaat bagi akademisi, praktisi dan peneliti. Beberapa manfaat dari penelitian ini
yaitu:
Analisis Pengaruh Perceived..., Sabrina Iryanti, FB UMN, 2018
28
1. Manfaat akademis
Peneliti berharap dengan dilakukannya penelitian ini dapat
digunakan sebagai bahan pengembangan ilmu pengetahuan dan dapat
membantu secara akademis untuk menganalisa dan mempelajari mengenai
source credibility yang berupa perceived expertise dan perceived
trustworthiness serta perceived ease of use dan perceived usefulness yang
akan membentuk sebuah attitude toward usage dan berdampak kepada
usage intention jasa tour agency yaitu Get Lost Partner yang berbasis
internet dengan memanfaatkan social media yaitu Instagram dan juga
media lainnya yaitu website, email, line dan whatsapp. Selain itu
penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan untuk menjalankan
penelitian selanjutnya.
2. Manfaat praktisi
Peneliti berhadap dengan adanya penelitian ini dapat menjadi
pembelajaran da landasan pengambilan keputusan bagi pihak penyedia jasa
untuk menjadi lebih baik dalam melayani customer sehingga dapat membantu
dalam meningkatkan usage intention.
1.7 Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini menjelaskan tentang keseluruha penelitian. Bab ini
berisi tentang latar belakang fenomena yang terjadi,
rumusan masalah yang menjadi dasar untuk dilakukannya
penelitian ini, tujuan penelitian yang ingin dicapai dalam
Analisis Pengaruh Perceived..., Sabrina Iryanti, FB UMN, 2018
29
penelitian, manfaat penelitian bagi akademis, praktisi dan
peneliti, serta sistematika penulisan skripsi.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini akan membahas secara rinci mengenai konsep-
konsep serta teori yang digunakan yang akan menjadi acuan
dalam menganalisi masalah. Konsep-konsep atau teori yang
digunakan didapat dari literatur, buku dan jurnal.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini akan menjelaskan mengenai objek penelitian yang
digunakan, pendekatan yang digunakan, model serta
variabel penelitian yang digunakan didalam penelitian ini.
Diuraikan juga mengenai teknik pengumpulan data yang
digunakan, prosedur pengambilan data, serta teknik analisis
yang digunakan.
BAB IV ANALISIS PEMBAHASAN
Bab ini berisi mengenai gambaran umum objek penelitian
serta semua komponen-komponen saat penelitian, dan juga
hasil kuesioner yang disebarkan kepada seluruh responden
yang sesuai. Hasil dari kuesioner merupakan jawaban dari
rumusan masalah yang ada pada BAB II.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab terakhir ini peneliti mencoba menarik kesimpulan
dari penelitian yang telah dilakukan dan mengemukakan
beberapa saran yang terkait dengan objek penelitian.
Analisis Pengaruh Perceived..., Sabrina Iryanti, FB UMN, 2018
30
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Consumer-Generated Media (CGM)
Consumer-Generated Media (CGM) adalah bentuk baru dari word-of-
mouth yang menyajikan kebutuhan informasi dengan menawarkan informasi non-
komersial, terperinci, sesuai pengalaman dan terkini dan dapat diakses secara
bebas (Yoo & Gretzel, 2011). CGM terdiri dari berbagai jenis seperti komunitas
perjalanan online dan forum diskusi yang merupakan sebuah media dimana
wisatawan mencari informasi atau bertukar informasi di media online (Chung &
Buhalis, 2008; Yoo & Gretzel, 2011), travel blog yang memiliki bentuk paling
mirip dengan travel journal (Gretzel et.al., 2009 dalam Yoo & Gretzel, 2011), dan
yang sedang mengalami peningkatan adalah online travel review (O'connor,
2008). Product ratings dan deskripsi singkat juga merupakan bentuk dari travel
reviews (Yoo & Gretzel, 2011). Travel review merupakan bentuk CGM yang
terstruktur dan memiliki tujuan memberikan informasi kepada orang lain dengan
menceritakan pengalaman pribadi dan akan dilihat oleh orang lain (Yoo &
Gretzel, 2011).
Dalam konteks CGM terutama review, kredibilitas merupakan hal yang
sangat penting karena kredibilitas rentan menjadi sebuah perkara seperti sifat
subjektif konsumen dalam menuliskan opini, sulit dalam menilai opini dari sudut
pandang orang lain, kerentanan terhadap manipulasi karena identitas didalam
online mudah untuk diganti sehingga menciptakan ketidakpastian terhadap
kepercayaan sebuah website (Dellarocas, 2003). Selalin kredibilitas, technology
acceptance model (TAM) digunakan untuk memahami wisatawa online dalam
Analisis Pengaruh Perceived..., Sabrina Iryanti, FB UMN, 2018
31
menerima CGM untuk membantu merencanakan perjalanan wisata mereka (Ayeh,
2015).
2.2 Source Credibility
Source Credibiliy Theory pertama kali diusulkan oleh Hovland et al
(1953). Credibility dapat didefinisikan sebagai sesuatu yang dapat dipercaya,
dipertanggung jawabkan dan masuk akal (Fogg, et al., 2001). Source credibility
memiliki terdiri dari keahlian (perceived expertise) dan kepercayaan (perceived
trustworthiness) (Pornpitakan, 2004). Dua dimensi dari source credibility tersebut
menandakan bahwa dalam mengevaluasi kredibilitas, seseorang membuat
penilaian terhadap kepercayaan dan keahlian untuk mencapai penilaian
kredibilitas secara keseluruhan (Fogg, et al., 2001).
2.2.1 Keahlian (Perceived Expertise)
Expertise adalah salah satu dimensi dari kredibilitas yang didefinisikan
dengan istilah seperti berpengetahuan, berpengalaman, kompeten, dan sebagainya
(Fogg, et al., 2001). Secara sederhana, expertise mengacu pada kompetensi dan
pengetahuan (McGinnies & Ward, 1980). Expertise adalah sejauh mana sebuah
sistem dipercaya menjadi sumber pernyataan yang benar (Munnukka, Uusitalo, &
Toivonen, 2016). Expertise didefinisikan sebagai kemampuan untuk melakukan
tugas yang berkaitan dengan produk/jasa secara sukses (Alba & Hutchinson,
1987). Expertise mengacu kepada sejauh mana sebuah sumber memiliki
kapabilitas untuk membuat sebuah pernyataan yang benar (Hovland, Janis, &
Kelley, 1953 dalam Pornpitakan, 2004).
Expertise merupakan sebuah sumber yang memiliki keterampilan atau
pengetahuan tingkat tinggi tentang bidang subjek tertentu, yang diperoleh melalui
Analisis Pengaruh Perceived..., Sabrina Iryanti, FB UMN, 2018
32
beberapa jenis pelatihan formal atau metode lainnya (Braunsberger, 1996).
Expertise didefinisikan sebagai pemahaman tentang atribut dari produk dan
layanan serta pengetahuan mengenai berbagai macam alternatif yang ada untuk
menggantikan produk atau layanan tersebut (Sheth et al., 1999 dalam Jamal & Al-
Marri, 2014). Perceived expertise dideskripsikan sebagai persepsi wisatawan
online mengenai pengalaman mereka sebelumnya yang dibagikan lewat CGM
mengenai produk perjalanan dan kemampuan mereka dalam melakukan evaluasi
terhadap wisata yang dilakukan (Ayeh, 2015).
Berdasarkan uraian diatas, definisi dari perceived expertise yang
digunakan dalam penelitian ini adalah perceived expertise menurut Ayeh (2015)
yaitu keyakinan konsumen terhadap sebuah sumber yaitu wisatawan online yang
memberikan informasi yang relevan berupa pengalaman mereka sebelumnya yang
dibagikan melalui CGM dan percaya bahwa sumber tersebut memiliki
kemampuan dalam melakukan evaluasi terhadap wisata yang dilakukan
sebelumnya.
2.2.2 Kepercayaan (Perceived Trustworthiness)
Trustworthiness, dimensi lain dalam kredibilitas yang merupakan elemen
kunci kredibilitas, didefinisikan oleh istilah yang bermaksud baik, jujur, tidak
bias, dan sebagainya (Fogg, et al., 2001). Trustworthiness mengacu pada
kejujuran, ketulusan dan kebenaran sumber, atau dengan kata lain, pengguna
percaya bahwa klaim dari sebuah sumber atau sistem itu tepat adanya (Munnukka,
Uusitalo, & Toivonen, 2016). Secara singkat, trustworthiness merupakan
kejujuran dan integritas sumber yang nyata (McGinnies & Ward, 1980).
Trustworthiness mengacu pada sejauh mana sebuah sumber dianggap mampu
Analisis Pengaruh Perceived..., Sabrina Iryanti, FB UMN, 2018
33
membuat pernyataan yang benar (Hovland, Janis & Kelley, 1953 dalam
Pornpitakan, 2004).
Trustworthiness adalah keadaan psikologis untuk menerima sesuatu
berdasarkan harapan dari niat atau perilaku orang lain (Rousseau, Sitkin, Burt, &
Camerer, 1998). Trustworthiness merupakan persepsi bagaimana sebuah sistem
dapat memenuhi ekspektasi, seberapa masuk akal informasi yang tersedia, dan
seberapa tinggi keyakinan terhadap sistem tersebut (Bart, Shankar, Sultan, &
Urban, 2005). Trustworthiness merupakan kepercayaan konsumen terhadap
sebuah sumber yang menyediakan informasi secara objektif dan jujur (Ohanian,
1992 dalam Ayeh, 2015). Sumber yang dimaksud adalah seseorang yang
membagikan pengalaman atas hasil evaluasi perjalanan yang dilakukannya
melalui CGM (Ayeh, 2015).
Berdasarkan uraian diatas, definisi dari perceived trustworthiness yang
digunakan dalam penelitian ini adalah perceived trustworthiness menurut Ayeh
(2015) yakni kepercayaan konsumen terhadap seseorang yang menyediakan
informasi berupa pengalaman atau hasil evaluasi perjalanan yang dilakukannya
secara objektif dan jujur yang dipublikasikan melalui CGM.
2.3 Technology Acceptance Model (TAM)
Technology Acceptance Model (TAM) pertama kali diusulkan oleh Davis
(1986). TAM merupakan model yang obyektif, teoritis dan empiris yang
digunakan untuk menjelaskan penerimaan sistem informasi (Heijden, 2003). TAM
merupakan model yang mempelajari penerimaan teknologi oleh individu yang
menjelaskan bagaimana individu tersebut menerima dan menggunakan teknologi
(Elwalda, Lu, & Ali, 2016). Tujuan TAM adalah untuk memberikan penjelasan
Analisis Pengaruh Perceived..., Sabrina Iryanti, FB UMN, 2018
34
tentang faktor penentu penerimaan komputer secara umum, dan mampu
mengidentifikasi perilaku pengguna ketika menggunakan berbagai teknologi dan
sistem informasi (Davis, Bagozzi, & Warshaw, 1989). TAM memiliki dua faktor
persepsi utama yaitu kegunaan (perceived usefulness) dan kemudahan (perceived
ease of use) (Hong, Thong, & Tam, 2006).
2.3.1 Kemudahan ( Perceived Ease Of Use)
Perceived ease of use didefinisikan sebagai sejauh mana seseorang
percaya bahwa berpartisipasi atau menggunakan sebuah sistem tertentu akan
mempermudah aktifitas yang dilakukan (Davis, 1989). Perceived ease of use
mengacu pada tingkatan kepercayaan dari calon pengguna bahwa menggunakan
sebuah sistem itu tidak sulit (Davis, Bagozzi, & Warshaw, 1989).
Perceived ease of use merupakan seberapa mudah dan praktis sebuah
sistem yang dapat dirasakan dan digunakan oleh pengguna ketika sedang
menggunakannya untuk aktivitas tertentu (Li & Huang, 2009). Perceived ease of
use yang dirasakan oleh penggunaan mengacu pada minimalnya usaha yang
dikeluarkan ketika menggunakan CGM khususnya untuk merancang sebuah
perjalanan (Ayeh, 2015).
Berdasarkan uraian diatas, definisi dari perceived ease of use yang
digunakan dalam penelitian ini adalah perceived ease of use menurut David,
Bagozzi, & Warshaw (1989) yakni tingkatan kepercayaan dari calon pengguna
bahwa menggunakan sebuah sistem itu tidak sulit.
2.3.2 Kegunaan (Perceived Usefulness)
Perceived usefulness adalah keadaan dimana seseorang percaya bahwa
dengan menggunakan sistem tertentu akan membuat kinerja seseorang akan lebih
Analisis Pengaruh Perceived..., Sabrina Iryanti, FB UMN, 2018
35
baik dari sebelumnya (Davis, 1989). Perceived usefulness merupakan peluang
subjektif seseorang untuk menggunakan sebuah sistem tertentu yang dapat
membantu pekerjaannya sehingga hasil yang didapat menjadi lebih baik dan
berguna bagi kehidupannya (Davis, Bagozzi, & Warshaw, 1989). Perceived
usefulness merupakan sebuah keyakinan seseorang bahwa dengan menggunakan
teknologi dapat membuat performa kerja yang dimiliki menjadi semakin baik
(Lee, 2009).
Perceived usefulness mengacu pada sejauh mana konsumen percaya
bahwa berpartisipasi atau menggunakan sistem khusus untuk travel akan
membuat rencana perjalanan seseorang menjadi lebih baik (Agag & El-Masry,
2016). Perceived usefulness dapat ditafsirkan sebagai sejauh mana konsumen
yang menggunakan CGM untuk keperluan travel percaya bahwa penggunaan
CGM tersebut dapat lebih membantu untuk membuat rencanaan perjalanannya
(Ayeh, 2015).
Berdasarkan uraian diatas, definisi dari perceived usefulness yang
digunakan dalam penelitian ini adalah perceived usefulness menurut Agag & El-
Masry (2016) yakni sejauh mana konsumen percaya bahwa berpartisipasi atau
menggunakan sistem khusus untuk travel akan membuat rencana perjalanan
seseorang menjadi lebih baik.
2.4 Attitude Towards Usage
Attitude adalah evaluasi yang dilakukan seseorang ketika menggunakan
sebuah sistem (Akturan & Tezcan, 2012). Attitude dideskripsikan sebagai sebuah
evaluasi, perasaan dan kecenderungan seseorang yang relatif konsisten terhadap
Analisis Pengaruh Perceived..., Sabrina Iryanti, FB UMN, 2018
36
sebuah objek atau ide (Kotler & Armstrong, 2014). Attitude merupakan suka atau
tidak sukanya seseorang terhadap perilaku tertentu (Lee, 2009).
Attitude mengacu pada kecenderungan perilaku individu yang relatif kuat
dan konsisten berdasarkan pengakuan suka dan tidak suka terhadap orang, objek
tertentu dan lingkungan (Olson & Zanna, 1990 dalam Tsai, 2010). Attitude adalah
keseluruhan evaluasi atau respon afektif seseorang terhadap sesuatu (Peter &
Olson, 2008). Attitude merupakan kecenderungan individu untuk berperilaku
secara konsisten dengan mempertimbangkan baik atau buruk objek tertentu
(Schiffman & Kanuk, 2007).
Berdasarkan uraian diatas, definisi dari attitude towards usage tour agency
yang digunakan dalam penelitian ini adalah attitude towards usage tour agency
menurut Peter & Olson (2008) yakni keseluruhan evaluasi atau respon afektif
seseorang terhadap CGM yang menimbulkan suatu perilaku tertentu terkait
dengan penggunaan sebuah online travel agency.
2.5 Usage Intention
Intention diasumsikan sebagai faktor motivasional yang dapat
mempengaruhi perilaku seseorang (Ajzen, 1987). Ajzen (1987) juga berpendapat
bahwa intention mencerminkan kesediaan individu untuk mencoba dan berusaha
untuk memunculkan perilaku tertentu terhadap situasi yang ada. Intention
merupakan sesuatu yang dapat mencerminkan keinginan seseorang untuk
melakukan sebuah perilaku tertentu (Tsai, 2010).
Intention merupakan sebuah faktor yang muncul sebelum pengambilan
keputusan (Peter & Olson, 2008). Menurut Schiffman & Kanuk (2007), intention
merupakan kemungkinan konsumen akan melakukan tindakan tertentu
Analisis Pengaruh Perceived..., Sabrina Iryanti, FB UMN, 2018
37
dikemudian hari. Intention merepresentasikan wisatawan online yang memiliki
respon konatif terhadap CGM untuk membantu dalam merencanakan perjalanan
wisata (Ayeh, 2015).
Berdasarkan uraian diatas, definisi dari usage intention yang digunakan
dalam penelitian ini adalah usage intention menurut Ayeh (2015) yakni wisatawan
online yang memiliki respon konatif terhadap CGM untuk membantu dalam
merencanakan perjalanan wisata dengan menggunakan tour and travel agent
online tersebut.
2.6 Hipotesis Penelitian
2.6.1 Hubungan Perceived Expertise dengan Attitude Towards Usage
Perceived expertise memiliki pengaruh terhadap attitude towards usage
(Ayeh, 2015). Menurut Ohanian (1991) dalam Ayeh (2015) perceived expertise
berpengaruh positif terhadap perubahan. Dalam literatur pariwisata, sumber
kredibilitas mengacu pada perubahan attitude yang disebabkan oleh konteks
sumber komunikasi yang jelas (Peter & Olson, 2008 dalam Veasna, Wu, &
Huang, 2013).
Terdapat pengaruh antara sumber yang dikatakan expert terhadap attitude
dan pengaruh tersebut akan lebih besar ketika sumber memiliki tingkat keahlian
yang tinggi pada bidang tertentu (Braunsberger, 1996). Source credibility seperti
perceived expertise terbukti dapat mempengaruhi attitude dari konsumen baik
attitude terhadap iklan maupun terhadap brand itu sendiri (Pornpitakan, 2004).
Berdasarkan uraian diatas, dapat diusulkan hipotesis sebagai berikut:
H1 : Perceived expertise berpengaruh positif terhadap attitude towards
usage.
Analisis Pengaruh Perceived..., Sabrina Iryanti, FB UMN, 2018
38
2.6.2 Hubungan Perceived Trustworthiness dengan Perceived Usefulness
Perceived trustworthiness memiliki pengaruh yang positif terhadap
perceived usefulness (Ayeh, 2015). Menurut Watzdorf, Ippisch, Skoma, &
Thiesse (2010) terdapat hubungan positif yang terjadi antara trust dengan
perceived usefulness. Kegunaan sebuah sistem akan bergantung kepada
kepercayaan yang dimiliki oleh pengguna sistem tersebut, maka dari itu
trustworthiness memiliki hubungan yang positif dengan usefulness (Chircu,
Davis, & Kauffman, 2000).
Trustworthiness merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi
usefulness karena konsumen harus menjamin terlebih dahulu bahwa mereka akan
mendapatkan kegunaan sesuai yang diharapkan, sehingga ketika konsumen
percaya berarti konsumen merasa akan mendapat kegunaan dari sistem yang
dipercaya tersebut (Gefen,D, 1997 dalam Pavlou, 2003). Traveler yang percaya
dengan sebuah sistem maka akan berdampak positif terhadap usefulness karena
mereka percaya konten dari sistem memiliki kegunaan dalam membantunya
merencanakan perjalanan (Ayeh, Au, & Law, 2013).
Berdasarkan uraian diatas, dapat diusulkan hipotesis sebagai berikut:
H2 : Perceived trustworthiness berpengaruh positif terhadap perceived
usefulness.
2.6.3 Hubungan Perceived Trustworthiness dengan Attitude Towards Usage
Menurut Ayeh (2015) perceived trustworthiness memiliki pengaruh yang
positif terhadap attitude towards usage. Konsumen yang percaya dengan sistem
travel online tertentu akan memiliki attitude yang positif terhadap penyedia online
travel tersebut dan akan berdampak kepada sikap pengguna kedepannya (Agag &
Analisis Pengaruh Perceived..., Sabrina Iryanti, FB UMN, 2018
39
El-Masry, 2016). Menurut Bigne et al, 2010 dalam Amaro & Duarte (2015)
menemukan bahwa trust mempengaruhi sikap terhadap sistem online.
Kepercayaan membentuk perilaku yang positif terhadap sebuah sistem
karena akan mengurangi ketidakpastian dan meningkatkan ekspektasi ketika
menggunakan sistem (Pavlou, 2003). Dalam perspektif traveler, kepercayaan
mereka terhadap sebuah sistem akan memiliki efek yang positif terhadap attitude
dalam penggunaan sistem tersebut ketika akan merencanakan kegiatan travelling
(Willemsem, Neijens, and Bronner, 2011 dalam Ayeh, Au, & Law, 2013).
Berdasarkan uraian diatas, dapat diusulkan hipotesis sebagai berikut:
H3 : Perceived trustworthiness berpengaruh positif terhadap attitude
towards usage.
2.6.4 Hubungan Perceived Ease Of Use dengan Perceived Usefulness
Perceived ease of use memiliki pengaruh secara langsung dan positif ke
perceives usefulness (Li & Huang, 2009). Perceived ease of use memiliki
pengaruh kausal yang dirasakan oleh pengguna terhadap perceived usefulness
(Davis, 1985). Teori TAM mengatakan, ease of use dapat mempengaruhi
usefulness, yaitu sejauh mana teknologi mudah digunakan akan dapat
mempengaruhi persepsi tentang kegunaan terhadap teknologi (Chau & Hu, 2002).
Secara konsisten, teori TAM mengatakan perceived ease of use memiliki
pengaruh positif terhadap perceived usefulness (Casalo, Flavian, & Guinaliu,
2010). Wu & Chen (2005) juga mengatakan bahwa perceived ease of use
memiliki pengaruh positif terhadap perceived usefulness.
Terdapat hubungan kuat antara perceived ease of use dengan perceived
usefulness (Heijden, 2003). Hubungan ini berupa semakin mudah sistem
Analisis Pengaruh Perceived..., Sabrina Iryanti, FB UMN, 2018
40
dipelajari, digunakan atau diarahkan maka sistem tersebut akan semakin terasa
berguna (Heijden, 2003). Lee (2009) juga mengatakan bahwa, kegunaan yang
dirasakan pengguna juga dipengaruhi oleh kemudahan penggunaan. Perceived
ease of use dengan perceived usefulness memiliki pengaruh yang positif dan
signifikan karena keduanya memiliki keterkaitan, hal ini membuat keyakinan
bahwa sistem akan lebih bermanfaat ketika sistem mudah untuk digunakan (Ayeh,
2015).
Berdasarkan uraian diatas, dapat diusulkan hipotesis sebagai berikut:
H4 : Perceived ease of use berpengaruh positif terhadap perceived
usefulnes.
2.6.5 Hubungan Perceived Ease Of Use dengan Attitude Towards Usage
Menurut Ayeh (2015) perceived ease of use memiliki pengaruh positif
terhadap attitude towards usage. Perceived ease of use secara langsung mampu
mempengaruhi sikap (Chau & Hu, 2002). TAM menunjukkan bahwa persepsi
sejauh mana teknologi mudah digunakan mampu mempengaruhi persepsi sikap
terhadap penggunaan teknologi (Chau & Hu, 2002). Sikap yang dirasakan oleh
seseorang dipengaruhi oleh kemudahan penggunaan (Lee, 2009). Perceived ease
of use memiliki pengaruh positif terhadap attitude (Casalo, Flavian, & Guinaliu,
2010).
Ease of use memiliki keterkaitan dengan attitude (Davis, Bagozzi, &
Warshaw, 1989). Ease of use mempengaruhi usage tetapi relatif kurang berperan
secara keseluruhan dalam menentukan penggunaannya (Davis, 1989). Tetapi,
sikap positif akan terbentuk ketika sebuah sistem memiliki kemudahan yang
Analisis Pengaruh Perceived..., Sabrina Iryanti, FB UMN, 2018
41
memudahkan seseorang untuk memenuhi kepuasan intrinsik dan ekstrinsiknya
(Nysveen, Pedersen, & Thorbjernsen, 2005).
Berdasarkan uraian diatas, dapat diusulkan hipotesis sebagai berikut:
H5 : Perceived ease of use berpengaruh positif terhadap attitude
towards usage.
2.6.6 Hubungan Perceived Usefulness dengan Attitude Towards Usage
Perceived usefulness memiliki pengaruh positif terhadap attitude towards
usage (Ayeh, 2015). Calon pengguna yang menganggap sebuah sistem yang
dipakai itu berguna untuknya, membuat pengguna tersebut lebih cenderung
memiliki respons afektif dan konatif yang baik untuk menggunakan sistem
tersebut ketika membuat perencanaan perjalanan (Ayeh, 2015). Usefulness
memiliki pengaruh terhadap usage karena merupakan faktor mediasi antara
perngaruh ease of use terhadap usage (Davis, 1989).
Beberapa studi menemukan bahwa usefulness memiliki keterkaitan dengan
attitude (Davis, Bagozzi, & Warshaw, 1989). Sikap positif akan terbentuk ketika
sebuah sistem memiliki kegunaan yang dibutuhkan untuk memenuhi kepuasan
intrinsik dan ekstrinsik seseorang (Nysveen, Pedersen, & Thorbjernsen, 2005).
Pada teori TAM, perceived usefulness memiliki efek langsung pada attitude
toward use (Nysveen, Pedersen, & Thorbjorsen, 2012). Dari penelitian TAM,
secara konsisten mengatakan bahwa usefulness secara positif berpengaruh kepada
attitude untuk berpartisipasi dalam sebuah sistem perjalanan online (Casalo,
Flavian, & Guinaliu, 2010).
Berdasarkan uraian diatas, dapat diusulkan hipotesis sebagai berikut:
Analisis Pengaruh Perceived..., Sabrina Iryanti, FB UMN, 2018
42
H6 : Perceived usefulness berpengaruh positif terhadap attitude
towards usage.
2.6.7 Hubungan Perceived Expertise dengan Usage Intention
Source credibility seperti perceived expertise memiliki korelasi positif
dengan intention penerima pesan agar dapat menerima dan menerapkan masukan
yang ditawarkan (Suzuki, 1978; Bannister, 1986 dalam Johnston & Warkentin,
2010). Sumber yang memiliki kredibilitas yang tinggi seperti memiliki keahlian
yang tinggi akan berdampak positif kepada intentions seseorang terhadap aktifitas
tertentu (Arora, Stoner, & Arora, 2006).
Sumber yang memiliki tingkat kredibilitas yang tinggi diprediksi akan
memiliki pengaruh kepada intentions seseorang terhadap sesuatu, sedangkan
sumber yang tidak kredible hanya hanya memiliki sedikit pengaruh (Jones et al
2003 dalam Berry & Shields, 2014). Source credibility seperti perceived
expertise memiliki pengaruh dalam mengubah perilaku seseorang (Pornpitakan,
2004). Dalam literatur pariwisata, sumber kredibilitas mengacu pada perubahan
intention yang disebabkan oleh konteks sumber komunikasi yang jelas dan ahli
(Peter & Olson, 2008 dalam Veasna, Wu, & Huang, 2013).
Berdasarkan uraian diatas, dapat diusulkan hipotesis sebagai berikut:
H7 : Perceived expertise berpengaruh positif terhadap usage intention.
2.6.8 Hubungan Perceived Usefulness dengan Usage Intention
Perceived usefulness memiliki pengaruh positif terhadap usage intention
(Ayeh, 2015). Perceived usefulness memiliki pengaruh secara langsung dengan
intention to use terhadap teknologi (Chau & Hu, 2002). Efek positif dari perceived
usefulness pada intention to use sebuah sistem terungkap dalam sejumlah
Analisis Pengaruh Perceived..., Sabrina Iryanti, FB UMN, 2018
43
penelitian menggunakan TAM (Nysveen, Pedersen, & Thorbjernsen, 2005).
Perceived usefulness berpengaruh secara langsung ke intention (Nysveen,
Pedersen, & Thorbjorsen, 2012). Secara konsisten perceived usefulness memiliki
pengaruh yang kuat dengan usage intentions (Venkatesh & Davis, 2000).
Beberapa studi menemukan bahwa usefulness memiliki keterkaitan dengan usage
(Davis, Bagozzi, & Warshaw, 1989).
Penggunaan sistem secara langsung ditentukan oleh niat perilaku untuk
menggunakannya, yang pada awalnya dipengaruhi oleh kegunaan dari sistem
yang dirasakan saat menggunakannya (Lee, 2009). Usefulness merupakan salah
satu faktor yang baik untuk mengukur intention to use sebuah sistem (Wu &
Chen, 2005). Terdapat hubungan yang positif antara perceived usefulness dengan
usage intention dalam penggunaan sebuah sistem (Hong, Thong, & Tam, 2006)
Berdasarkan uraian diatas, dapat diusulkan hipotesis sebagai berikut:
H8 : Perceived usefulness berpengaruh positif terhadap usage
intention.
2.6.9 Hubungan Attitude Towards Usage dengan Usage Intention
Sikap (attitude) merupakan sebuah kunci untuk menentukan keinginan
pengguna dalam menggunakan sesuatu (Ayeh, 2015). Terdapat pengaruh secara
positif antara attitude towards usage dengan usage intention (Heijden, 2003). Niat
perilaku dapat ditentukan oleh attitude (Chau & Hu, 2002).
Dalam menggunakan sebuah sistem, ditentukan langsung oleh intention to
use dari pengguna yang pada awalnya dipengaruhi oleh sikap pengguna terhadap
penggunaan sistem tersebut (Lee, 2009). Sikap (attitude) umumnya dipegang
sebagai prediktor utama untuk usage intention (Ayeh, 2015).
Analisis Pengaruh Perceived..., Sabrina Iryanti, FB UMN, 2018
44
Berdasarkan uraian diatas, dapat diusulkan hipotesis sebagai berikut:
H9 : Attitude towards usage berpengaruh positif terhadap usage
intention.
2.7 Model Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah dan pertanyaan penelitian yang sudah
dijabarkan sebelumnya, peneliti akan menggunakan model penelitian yang
diambil dari penelitian terdahulu yang dilakukan Ayeh (2015) dengan model
penelitian sebagai berikut:
Sumber: Ayeh (2015)
2.8 Penelitian Terdahulu
Terdapat beberapa jurnal pendukung yang digunakan didalam penelitian
ini, yaitu:
Tabel 1. 1 Tabel Penelitian Terdahulu
No Nama
Peneliti
Publikasi Judul Penelitian Temuan Inti
1 Ayeh (2015) Computers in
Human
Behavior
Travellers’Acceptance
of Consumer-
Generated Media: An
Integrated Model of
Definisi Consumer-
Generated Media (CGM)
Definisi perceived
Analisis Pengaruh Perceived..., Sabrina Iryanti, FB UMN, 2018
45
No Nama
Peneliti
Publikasi Judul Penelitian Temuan Inti
Technology
Acceptance and
Source Credibility
Theories
expertise, perceived
trustworthiness,
perceived ease of use,
perceived usefulness, dan
usage intention
Perceived usefulness
berpengaruh positif
terhadap attitude towards
usage
Perceived expertise
berpengaruh positif
terhadap attitude towards
usage
Perceived trustworthiness
berpengaruh positif
terhadap perceived
usefulness
Perceived ease of use
berpengaruh positif
terhadap perceived
usefulness
2 Agag & El-
Masry
(2016)
Computers in
Human
Behavior
Understanding
Consumer Intention to
Participate in Online
Travel Community and
Effects on Consumer
Intention to Purchase
Travel Online and
WOM: An Integration
of Innovation
Diffusion Theory and
TAM with Trust
Definisi perceived
usefulness
Perceived trustworthiness
berpengaruh positif
terhadap attitude towards
usage
3 Chau & Hu
(2002)
Information
and
Management
Investigating
Healthcare
Professionals’
Decisions to Accept
Telemedicine
Technology: An
Empirical Test of
Competing Theories
Perceived usefulness
berpengaruh positif
terhadap usage intention
Attitude towards usage
berpengaruh positif
terhadap usage intention
Perceived ease of use
berpengaruh positif
terhadap perceived
usefulness dan attitude
towards usage
Analisis Pengaruh Perceived..., Sabrina Iryanti, FB UMN, 2018
46
No Nama
Peneliti
Publikasi Judul Penelitian Temuan Inti
4 Davis,
Bagozzi, &
Warshaw
(1989)
Management
Science
User Acceptance of
Coumputer
Technology a
Comparison of Two
Theoritical Models
Definisi TAM, perceived
ease of use dan perceived
usefulness
Perceived usefulness dan
perceived ease of use
berpengaruh positif
terhadap attitude toward
usage
Perceived usefulness
berpengaruh positif
terhadap usage intention
5 Ayeh, Au, &
Law (2013)
Tourism
Management
Predicting The
Intention to Use
Consumer-Generated
Media for Travel
Planning
Perceived trustworthiness
berpengaruh positif
terhadap perceived
usefulness, attitude
toward usage
6 McGinnies
& Ward
(1980)
Personality
and Social
Psychology
Bulletin
Better Liked Than
Right: Trustworthiness
and Expertise as
Factors in Credibility
Definisi perceived
expertise dan perceived
trustworthiness
7 Fogg, et al.,
(2001)
Persuasive
Technology
Lab
What Makes Web Sites
Credible? A Report on
a Large Quantitative
Study
Definisi source
credibility, perceived
expertise, perceived
trustworthiness
8 Rousseau,
Sitkin, Burt,
& Camerer
(1998)
Academy of
Management
Review
Not So Different After
All: A Cross-Disipline
View of Trust
Definisi perceived
trusworthiness
9 Alba &
Hutchinson
(1987)
Journal of
Consumer
Research
Dimensions of
Consumer Expertise
Definisi perceived
expertise
10 Hong,
Thong, &
Tam (2006)
Decision
Support
Systems
Understanding
Continued Information
Technology Usage
Behavior: A
Comparison of Three
Models in The Context
of Mobile Internet
Definisi TAM
Perceived usefulness
berpengaruh positif
terhadap usage intention
11 Elwalda, Lu,
& Ali (2016)
Computers in
Human
Behaviors
Perceived Derived
Attributes of Online
Customer Reviews
Definisi TAM
12 Lee (2009) Electronic
Commerce
Research and
Applications
Factors Influencing
The Adoption of
Internet Banking: An
Integration of TAM
and TPB with
Perceived Risk and
Perceived Benefit
Definisi perceived
usefulness dan attitude
towards usage
Percived ease of use
berpengaruh positif
terhadap perceived
Analisis Pengaruh Perceived..., Sabrina Iryanti, FB UMN, 2018
47
No Nama
Peneliti
Publikasi Judul Penelitian Temuan Inti
usefulness dan attitude
toward usage
Perceived usefulness
berpengaruh positif
terhadap usage intention
Attitude towards usage
berpengaruh positif
terhadap usage intention
13 Pornpitakan
(2004)
Journal of
Applied
Social
Psychology
The Persuasiveness of
Source Credibility: A
Critical Review of Five
Decades’ Evidence
Definisi source
credibility, perceived
expertise dan perceived
trusworthiness
Perceived expertise
berhubungan positif
terhadap attitude towards
usage dan usage intention
14 Munnukka,
Uusitalo, &
Toivonen
(2016)
Journal of
Consumer
Marketing
Credibility of A Peer
Endorser and
Advertising
Effectiveness
Definisi perceived
expertise dan perceived
trustworthiness
15 Heijden
(2003)
Information
&
Management
Factors Influencing
The Usage of
Websites: The Case of
a Generic Portal in
The Netherlands
Definisi TAM
Attitude towards usage
berpengaruh positif
terhadap usage intention
Perceived ease of use
berpengaruh positif
terhadap perceived
usefulness
16 Chircu,
Davis, &
Kauffman
(2000)
AMCIS 2000
Proceedings
Trust, Expertise, and
R-commerce
Intermediary Adoption
Perceived trustworthiness
berpengaruh positif
terhadap perceived
usafulness
17 Pavlou
(2003)
International
Journal of
Electronic
Commerce
Consumer Acceptance
of Electronic
Commerce:
Integrating Trust and
Risk with the
Technology
Acceptance Model
Perceived trustworthiness
berpengaruh positif
terhadap perceived
usefulness, attitude
towards usage
18 Agag & El-
Masry
(2016)
International
Journal of
Hospitality
Management
Understanding
Consumer Intention to
Participate in Online
Travel Community and
Effects on Consumer
Intention to Purchase
Definisi perceived
usefulness
Perceived trustworthiness
berpengaruh positif
terhadap attitude towards
Analisis Pengaruh Perceived..., Sabrina Iryanti, FB UMN, 2018
48
No Nama
Peneliti
Publikasi Judul Penelitian Temuan Inti
Travel Online and
WOM: An Integration
of Innovation
Diffusion Theory and
TAM with Trust
usage
.
19 Watzdorf,
Ippisch,
Skoma, &
Thiesse
(2010)
Ninth
International
Conference
on Mobile
Business
The Influence of
Provider Trust on the
Acceptance of Mobile
Applications
Perceived trusworthiness
berpengaruh positif
terhadap perceived
usefulness
20 Wu & Chen
(2005)
Human
Computer
Studies
An Extension of Trust
and TAM model with
TPB in The Initial
Adoption of On-line
Tax: An Empirical
Study
Perceived usefulness
berpengaruh positif
terhadap usage intention
21 Akturan &
Tezcan
(2012)
Marketing
Intelligence &
Planning
Mobile Banking
Adoption of The Youth
Market: Perceptions
and Intentions
Definisi attitude towards
usage
22 Bart,
Shankar,
Sultan, &
Urban
(2005)
Journal of
Marketing
Are The Drivers and
Role of Online Trust
The Same for All Web
Sites and Consumers?
A Large-Scale
Exploratory Empirical
Study
Definisi perceived
trusworthiness
23 Jamal & Al-
Marri (2014)
Journal of
Marketing
Management
Exploring The Effect
of Self-Image
Congruence and
Brand Preference on
Satisfaction: The Role
of Expertise
Definisi perceived
expertise
24 Davis F. D.
(1989)
Management
Information
Systems
Research
Center
Perceived Usefulness,
Perceived Ease of Use,
and User Acceptance
of Information
Technology
Definisi perceived ease of
use dan perceived
usefulness
Perceived ease of use
berpengaruh positif
terhadap attitude towards
usage
Perceived usefulness
berpengaruh positif
terhadap attitude towards
usage
25 Nysveen,
Pedersen, &
Thorbjernse
n (2005)
Journal of
Consumer
Marketing
Explaining Intention to
Use Mobile Chat
Services: Moderating
Effects of Gender
Perceived ease of us dan
perceived usefulnesse
berpengaruh positif
terhadap attitude towards
Analisis Pengaruh Perceived..., Sabrina Iryanti, FB UMN, 2018
49
No Nama
Peneliti
Publikasi Judul Penelitian Temuan Inti
usage
Perceived usefulness
berpengaruh positif
terhadap usage intention
26 Amaro &
Duarte
(2015)
Tourism
Management
An Integrative Model
of Consumers’
Intentions to Purchase
Travel
Perceived trustworthiness
berpengaruh positif
terhadap attitude towards
usage
27 Tsai (2010) African
Journal of
Business
Management
Applying The Theory
of Planned Behavior to
Explore The
Independent
Travelers’ Behavior
Definisi attitude towards
usage dan usage intention
28 Nysveen,
Pedersen, &
Thorbjorsen
(2012))
Jornal of
Academy of
Marketing
Science
Intention to Use
Mobile Services:
Antecendents and
Cross-Service
Comparisons
Perceived usefulness
berpengaruh positif
terhadap attitude towards
usage dan usage intention
29 Braunsberge
r (1996)
Doctoral
Dissertation
The Effects of Source
and Product
Characteristics on
Persuasion
Definisi perceived
expertise
Perceived expertise
berpengaruh positif
terhadap attitude towards
usage
30 Veasna, Wu,
& Huang
(2013)
Tourism
Management
The Impact of
Destination Source
Credibility on
Destination
Satisfaction: The
Mediating Effects of
Destination
Attachment and
Destination Image
Perceived expertise
berpengaruh positif
terhadap attitude towards
usage dan usage intention
31 Arora,
Stoner, &
Arora (2006)
Journal of
Consumer
Marketing
Using Framing and
Credibility to
Incorporate Exercise
and Fitness in
Individuals’ Lifestyle
Perceived expertise
berpengaruh positif
terhadap usage intention
32 Berry &
Shields
(2014)
Journal of
Health
Psychology
Source Attribution and
Credibility of Health
and Appearance
Exercise
Advertisements:
Relationship with
Implicit and Explicit
Attitudes and
Intentions
Perceived expertise
berpengaruh positif
terhadap usage intention
Analisis Pengaruh Perceived..., Sabrina Iryanti, FB UMN, 2018
50
No Nama
Peneliti
Publikasi Judul Penelitian Temuan Inti
33 Venkatesh &
Davis (2000)
Management
Science
The Theoretical
Extention of The
Technology
Acceptance Model:
Four Longitudinal
Field Studies
Perceived usefulness
berpengaruh positif
terhadap usage intention
34 Yoo &
Gretzel
(2011)
Computers in
Human
Behavior
Influence of
Personality on Travel-
Related Consumer-
Generated Media
Creation
Definisi Consumer-
Generated Media (CGM)
35 Dellarocas
(2003)
Management
Science
The Digitization Of
Word-Of-Mouth:
Promise and
Challenges of Online
Feedback Mechanisms
Definisi Consumer-
Generated Media (CGM)
36 Li & Huang
(2009)
International
Journal of
Economics
and
Management
Engineering
Applying Theory of
Perceived Risk and
Technology
Acceptance Model in
the Online Shopping
Channel
Definisi perceived ease of
use
Perceived ease of use
berpengaruh positif
terhadap perceived
usefulness
37 Ajzen
(1987)
Advances in
Experimental
Social
Psychology
Attitudes, Traits, and
Actions: Dispositional
Prediction of Behavior
in Personality and
Social Psychology
Definisi usage intention
38 (Davis,
1985)
Massachuetts
Institude of
Technology
A Technology
Acceptance Model for
Empirical Testing New
End-User Information
Systems: Theory and
Result
Perceived ease of use
berpengaruh positif
terhadap perceived
usefulness
39 Casalo,
Flavian, &
Guinaliu
(2010)
Tourism
Management
Determinants of The
Intention to
Participate in Firm-
Hosted Online Travel
Communities and
Effects on Consumer
Behavior Intentions
Perceived ease of use
berpengaruh positif
terhadap perceived
usefulness, attitude
towards usage
Perceived usefulness
berpengaruh positif
terhadap attitude towards
usage
40 Johnston &
Warkentin
(2010)
Journal of
Organization
al and End
User
Computing
The Influence of
Perceived Source
Credibility on End
User Attitudes and
Intentions to Comply
Perceived expertise
berpengaruh positif
terhadap usage intention
Analisis Pengaruh Perceived..., Sabrina Iryanti, FB UMN, 2018
51
No Nama
Peneliti
Publikasi Judul Penelitian Temuan Inti
with Recommended IT
Actions
Analisis Pengaruh Perceived..., Sabrina Iryanti, FB UMN, 2018
52
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Gambaran Umum Objek Penelitian
Sumber: Nusantaratrip.com
Gambar 3. 1 Logo Nusantara Trip
Nusantara Trip adalah Indonesia Travel Service yang menyediakan jasa
tour and travel agent secara realtime dan juga online. Nusatntara Trip memiliki
kantor di Malang dan Magelang. Nusantara Trip menyediakan berbagai informasi
yang dibutuhkan oleh konsumen yang berkaitan dengan paket tour and travel
yang telah disediakan dengan destinasi tertentu yang dipilih untuk menciptakan
pengalaman dan wisata yang tak terlupakan, mulai beroperasi di akhir tahun 2011
tetapi dengan memulai bisnis yang menawarkan jasa rental mobil. Namun pada
pertengahan tahun 2012, Nusantara Trip memutuskan untuk memfokuskan diri
menawarkan jasa penyedia paket tour and travel di Indonesia dengan destinasi
utama yaitu Jawa Timur. Nusantara Trip menyediakan berbagai media yang untuk
mempermudah interaksi dengan customer yaitu whatsapp, line, instagram,
youtube dan website yaitu www.nusantaratrip.com.
Analisis Pengaruh Perceived..., Sabrina Iryanti, FB UMN, 2018
53
Sumber: Whatsapp
Gambar 3. 2 Whatsapp Nusantara Trip
Whatsapp digunakan oleh Nusantara Trip sebagai salah satu media untuk
berkomunikasi dengan customer atau calon customernya. Customer atau calon
customer bisa bertanya mengenai Nusantara Trip dan paket-paket yang
ditawarkan sehingga customer bisa mendapatkan informasi yang diinginkan.
Selain Whatsapp, Nusantara Trip juga menggunakan LINE sebagai media chatting
lain untuk berkomunikasi dengan customer atau calon customernya.
Analisis Pengaruh Perceived..., Sabrina Iryanti, FB UMN, 2018
54
Sumber: Instagram
Gambar 3. 3 Instagram Nusantara Trip
Nusantara Trip juga menggunakan media lain untuk tetap bisa berinteraksi
dengan customernya yaitu dengan Instagram. Instagram ini digunakan oleh
Nusantara Trip untuk mempublikasikan hasil foto dari wisata yang sudah berhasil
dijalankan. Tidak hanya foto, Nusantara Trip juga membuat video yang berkaitan
dengan destinasi-destinasi dari paket-paket tour yang disajikan, video tersebut
mereka publikasikan pada Youtube dengan channel bernama NusantaraTrip.
Analisis Pengaruh Perceived..., Sabrina Iryanti, FB UMN, 2018
55
Sumber: Nusantaratrip.com
Gambar 3. 4 Website Nusantara Trip
Nusantara Trip juga menggunakan website sebagai media untuk
berinteraksi dengan customer, tetapi bukan hanya itu saja, website ini digunakan
oleh Nusantara Trip untuk memberikan semua informasi terkait dengan jasa tour
and travel yang disediakan. Website ini berisikan informasi lengkap paket-paket
tour yang disediakan oleh Nusantara Trip.
Nusantaratrip.com berdiri didasarkan pada para pendiri yang memiliki
hobi traveling yang kemudian dikombinasikan dengan entrepreneurship.
Nusatntaratrip.com didirikan dengan tujuan untuk memberikan akses informasi
dan pengalaman liburan yang berbeda, dan ikut berkontribusi dalam membangun
pariwisata Indonesia menjadi lebih baik. Nusantaratrip.com memberikan
bermacam-macam paket tour and travel melalui penawaran yang mudah diakses
dan tentu hemat biaya. Nusantaratrip.com memberikan bermacam-macam jenis
jasa yaitu open trip, private trip, corporate & group trip, rental mobil dan blog.
Paket tour dikhususkan ke Jawa Timur tetapi Nusantaratrip.com juga memberikan
paket tour untuk ke Jawa Tengah dan juga Yogjakarta.
Analisis Pengaruh Perceived..., Sabrina Iryanti, FB UMN, 2018
56
3.1.1 Open Trip
Sumber: Nusantaratrip.com
Gambar 3. 5 Salah Satu Paket Open Trip
Open trip merupakan paket perjalanan yang terbuka untuk umum yang
diberikan oleh tour agency. Harga yang diberikan akan lebih murah dibanding
dengan private trip karena biaya akan dibagi secara merata dengan peserta
lainnya, sehingga cocok untuk orang yang ingin berwisata tetapi tetap menghemat
biaya. Nusantaratrip.com menyediakan 8 paket open trip yaitu Bromo Midnight 1
day tour, Explore TN Baluran-Ijen Crater 3 days 2 nights, Pantai Malang to
Bromo 2 days 1 nights, kawah Ijen Bluefire to Bromo 3 days 2 nights, Batu &
Pantai Malang Selatan & Bromo 3 days 2 nights, Malang Jelajah Pantai & Kota
Wisata Batu 3 days 2 nights, Kota Batu to Bromo 2 days 1 nights, dan Dieng
Olateu 2 days 1 nights. Range harga yang ditawarkan mulai dari Rp 350.000 per
orang sampai dengan Rp 1.335.000 per orang.
Analisis Pengaruh Perceived..., Sabrina Iryanti, FB UMN, 2018
57
3.1.2 Private Trip
Sumber: Nusantaratrip.com
Gambar 3. 6 Salah Satu Paket Private Trip
Private Trip merupakan paket perjalanan yang diberikan oleh tour agency,
dikhususkan untuk pribadi/ 1 keluarga tertentu atau 1 kelompok tertentu yang
ingin menikmati liburan kesatu destinasi tertentu bersama dan tidak ada orang lain
yang mengikuti trip tersebut selain keluarga atau kelompok tersebut. Harga paket
tour disesuaikan dengan destinasi yang akan dilakukan dan juga lamanya tour
yang akan dilakukan. Untuk Jawa Timur, terdapat paket dengan 1 day tour, 2 days
1 night tour, 3 days 2 nights tour, 4 days 3 nights tour, dan 6 days 5 nights tour
dengan range harga antara Rp 250.000 sampai Rp 3.490.000. Untuk Jawa Timur
dan Yogjakarta, terdapat paket dengan 1 day tour, 2 days 1 night tour, 3 days 2
nights tour, dan 4 days 3 nights tour dengan range harga antara Rp 285.000
hingga Rp 1.625.000. Selain lamanya tour, jumlah peserta juga menentukan
harga, semakin banyak peserta yang ikut maka akan semakin murah.
Analisis Pengaruh Perceived..., Sabrina Iryanti, FB UMN, 2018
58
3.1.3 Corporate & Group Trip
Sumber: Nusantaratrip.com
Gambar 3. 7 Paket Corporate & Group
Corporate & group trip merupakan tour yang dilaksanakan dengan jumlah
peserta yang cukup banyak yaitu 25 orang atau lebih per group. Paket yang
disediakan ada 2 yaitu Bromo Midnight 1 day tour dan Bromo, Kota Batu &
Pantai Malang Selatan 3 days 2 nights. Harga yang ditawarkan tergantung dari
banyaknya peserta yang ikut dalam tour, semakin banyak peserta akan semakin
murah harga yang didapatkan.
Analisis Pengaruh Perceived..., Sabrina Iryanti, FB UMN, 2018
59
3.1.4 Rental Mobil
Sumber: Nusantaratrip.com
Gambar 3. 8 Rental Mobil
Rental mobil merupakan jasa yang diberikan pertama kali ketika
Nusantaratrip.com berdiri. Nusantaratrip.com menyediakan 8 jenis macam mobil
dengan berbagai kapasitas yang disediakan yang dapat disesuaikan dengan
kebutuhan konsumen. Terdapat mobil dengan kapasitas 16 seat, 12 seat, 8 seat,
dan 7 seat. Harga disesuaikan dengan jenis mobil, kapasitas mobil serta durasi
melakukan rental mobil.
Analisis Pengaruh Perceived..., Sabrina Iryanti, FB UMN, 2018
60
3.1.5 Blog
Sumber: Nusantaratrip.com
Gambar 3. 9 Salah Satu Artikel dari Pokok Pembahasan Wisata Kuliner
Blog ini digunakan oleh Nusantara Trip untuk membagikan informasi-
informasi dalam bentuk artikel yang sekiranya berguna untuk customer ketika
melakukan wisata. Didalam blog ini artikel dibagi menjadi 3 pokok pembahasan
yaitu travel guide, tempat wisata dan wisata kuliner. Pada pokok pembahasan
travel guide, artikel yang disajikan berjumlah 5 artikel dan artikel terakhir ditulis
pada tangga 26 Februari 2014. Pada pokok pembahasan tempat wisata, artikel
Analisis Pengaruh Perceived..., Sabrina Iryanti, FB UMN, 2018
61
yang disajikan berjumlah 8 artikel dan artikel terakhir ditulis pada tanggal 17
November 2014. Pada pokok pembahasan wisata kuliner, artikel yang disajikan
berjumlah 4 artikel dan artikel terakhir ditulis pada tanggal 11 September 2013.
3.2 Desain Penelitian
Desain penelitian adalah kerangka kerja untuk melakukan proyek
penelitian pemasaran dengan menentukan prosedur yang diperlukan untuk
mendapatkan informasi yang dibutuhkan dalam menyelesaikan masalah
pemasaran (Malhotra, 2010). Berikut merupakan klasifikasi dari desain penelitian
(Malhotra, 2010):
Sumber: Maholtra (2010)
Gambar 3. 10 Klasifikasi Research Designs
3.2.1 Data Penelitian
Peneliti menggunakan beberapa sumber untuk memperoleh informasi dan
data yang diperlukan dalam penelitian. Terdapat dua kategori data yang dapat
digunakan ketika melakukan penelitian (Malhotra, 2010), yaitu:
Analisis Pengaruh Perceived..., Sabrina Iryanti, FB UMN, 2018
62
1. Primary Data, yaitu data yang didapat langsung oleh peneliti untuk
menangani sebuah masalah dalam penelitian (Malhotra, 2010). Biasanya
untuk memperoleh data primer, dibutuhkan waktu yang cukup lama dan
biaya yang relatif tinggi dibandingkan dengan data sekunder. Hal ini
disebabkan karena didalam memperoleh data primer, peneliti
mendapatkannya secara langsung dari sumber.
2. Secondary Data, yaitu data yang dikumpulkan oleh orang atau peneliti lain
yang sebenarnya memiliki tujuan atau maksud lain selain untuk
menangani masalah utama yang sedang diteliti oleh peneliti (Malhotra,
2010).
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan data primer dan data sekunder
sebagai sumber informasi. Data primer dikumpulkan oleh penulis melalui survei
dengan menyebarkan kuesioner secara langsung kepada responden yang termasuk
ke dalam target populasi. Kuisioner disebarkan oleh peneliti secara online dengan
menggunakan google form. Kuesioner adalah teknik terstruktur untuk
pengumpulan data yang terdiri dari serangkaian pertanyaan, tertulis atau lisan
yang akan dijawab oleh responden (Malhotra, 2010). Kuesioner yang diberikan
harus menerjemahkan kebutuhan informasi yang dibutuhkan peneliti kedalam
beberapa pertanyaan spesifik yang dapat dijawab oleh responden, ditulis dengan
meminimalkan tuntutan kepada responden sehingga responden mau terlibat dan
bekerja sama dan dapat memberikan jawaban yang tepat dan tidak bias sehingga
meminimalkan response error (Malhotra, 2010). Sedangkan data sekunder
didapatkan peneliti melalui berbagai sumber seperti buku literatur, jurnal maupun
artikel-artikel terkait.
Analisis Pengaruh Perceived..., Sabrina Iryanti, FB UMN, 2018
63
3.2.2 Jenis Penelitian
Jenis penelitian dibagi menjadi dua yaitu exploratory research dan
conclusive research.
1. Exploratory Research Design
Exploratory research design atau disebut juga dengan Qualitative
Research merupakan tipe desain penelitian yang memiliki tujuan utama
untuk mendapatkan wawasan dan pemahanan yang lebih mendalam dari
situasi masalah yang dihadapi peneliti (Malhotra, 2010).
2. Conclusive Research Design
Conclusive research design atau disebut juga dengan Quantitative
Research merupakan tipe desain penelitian yang dirancang untuk
membantu mengambil keputusan dalam menentukan, mengevaluasi dan
memilih tindakan terbaik untuk situasi tertentu (Malhotra, 2010). Menurut
Maholtra (2010), conclusive research design dibagi menjadi dua yaitu:
a. Descriptive Research
Jenis penelitian konklusif yang dirancang dengan memiliki tujuan
utama untuk mendeskripsikan sesuatu dan biasanya berdasarkan
karakteristik atau fungsi pasar (Malhotra, 2010). Descriptive
research dikelompokkan menjadi 2 yaitu cross sectional design
dan longitudinal design.
i. Cross sectional design merupakan jenis desain penelitian
dengan pengumpulan informasi yang dilaksanakan hanya
satu kali dari sampel populasi tertentu (Malhotra, 2010).
Analisis Pengaruh Perceived..., Sabrina Iryanti, FB UMN, 2018
64
ii. Longitudinal design merupakan jenis desain penelitian
dengan pengumpulan informasi yang dilaksanakan
berulang kali dengan sampel populasi yang tetap (Malhotra,
2010). Sampel tetap sama dari waktu ke waktu,
memberikan serangkaian gambar yang jika dilihat bersama
akan menggambarkan situasi dan perubahan yang sedang
terjadi (Malhotra, 2010).
b. Causal Research
Jenis penelitian konklusif yang memiliki tujuan utama untuk
memperoleh bukti hubungan antara sebab dan akibat dari variabel
yang sedang diteliti (Malhotra, 2010).
Pada penelitian ini, peneliti memutuskan untuk menggunakan jenis
penelitian Descriptive Research Design, yaitu dengan menggunakan metode
survei. Penelitian akan menggunakan cross sectional design yang berarti
penelitian ini akan mengumpulkan informasi sebanyak satu kali saja dan hasil dari
penelitian ini hanya merepresentasikan situasi dan keadaan saat dilakukan
penelitian ini. Metode survei dilaksanakan dengan menyebarkan kuisioner kepada
responden dengan memberikan pertanyaan yang terstruktur untuk mendapatkan
informasi dari responden (Malhotra, 2010). Penelitian ini secara umum akan
meneliti mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi usage intention terhadap
Nusantara Trip tour and travel agent online. Variabel yang digunakan adalah
perceived expertise, perceived trustworthiness, perceived ease of use, perceived
usefulness, attitude towards usage dan usage intention.
Analisis Pengaruh Perceived..., Sabrina Iryanti, FB UMN, 2018
65
3.3 Metode Pengumpulan Data
Data digunakan untuk menganalisa dan juga mendukung permasalahan
yang terdapat dalam suatu penelitian. Data terbagi menjadi 2 macam yaitu data
primer dan data sekunder (Malhotra, 2010). Data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Dalam penelitian ini prosedur
yang dilakukan oleh penulis dalam pengumpulan data sebagai berikut:
1. Pengumpulan berbagai informasi berasal dari berbagai sumber seperti
internet, buku literatur dan jurnal-jurnal ilmiah untuk membantu dan
mendukung penelitian ini serta digunakan dalam penyusunan model
penelitian.
2. Menyusun draft kuisioner yang akan digunakan untuk mengumpulkan
data. Draft kuesioner dibuat dengan memilih kata yang tepat pada
kuisioner sehingga responden akan lebih mudah memahami pernyataan
atau pertanyaan sehingga hasilnya dapat relevan dan sesuai dengan tujuan
penelitian.
3. Melakukan pre-test dengan menyebarkan kuisioner kepada 30 responden
terlebih dahulu sebelum melakukan penyebaran kuesioner dalam jumlah
yang lebih banyak. Kriteria respondennya adalah pria dan wanita yang
memiliki range umur 18 – 35 tahun, budget berwisata dalam 3 hari diluar
tiket pesawat diatas Rp 500.000, mengetahui Nusantara Trip, pernah
mengakses website Nusantara Trip, pernah melihat paket-paket tour dan
review yang ada pada website Nusantara Trip, memiliki rencana
melakukan wisata dalam periode 6 bulan kedepan, dan destinasi wisata
Analisis Pengaruh Perceived..., Sabrina Iryanti, FB UMN, 2018
66
yang ingin dikunjungi ada pada paket-paket yang ditawarkan Nusantara
Trip yaitu Jawa Timur, Jawa Tengah dan DIY Yogjakarta.
4. Hasil dari 30 responden pre-test kemudian dianalisis menggunakan
perangkat SPSS versi 23. Jika hasil pre-test tersebut menunjukan hasil
yang valid dan reliabel, maka penelitian dilanjutkan ke tahap selanjutnya
dengan menyebarkan kuesioner lebih lanjut. Menurut (Hair & et all, 2009)
jumlah sampel ditentukan berdasarkan banyaknya jumlah pernyataan yang
digunakan pada kuesioner, dengan mengasumsikan n x 5 sampai dengan n
x 10 observasi, maka dari itu sampel penelitian ini adalah minimal
sebanyak 28 x 5 = 140.
5. Data yang berhasil dikumpulkan kemudian akan dianalisis kembali dengan
menggunakan SPSS versi 23 hingga dinyatakan valid dan reliabel,
kemudian dianalisa kembali dengan menggunakan perangkat lunak
LISREL versi 8.8.
3.4 Ruang Lingkup Penelitian
3.4.1 Target Populasi
Menentukan populasi dalam penelitian merupakan hal yang penting
sehingga hasil yang didapat lebih akurat. Populasi merupakan gabungan atau
sekumpulan elemen yang memiliki kesamaan karakteristik tertentu yang
ditentukan oleh peneliti lalu digunakan untuk menyelesaikan masalah penelitian
(Malhotra, 2010). Informasi mengenai parameter populasi bisa didapat oleh
peneliti dengan menggunakan cencus atau sample. Census adalah seluruh elemen
dari populasi, sedangkan sample adalah beberapa elemen populasi yang terpilih
yang digunakan didalam penelitian (Malhotra, 2010).
Analisis Pengaruh Perceived..., Sabrina Iryanti, FB UMN, 2018
67
Target populasi adalah kumpulan dari elemen yang memiliki informasi
yang dibutuhkan oleh peneliti sehingga dijadikan objek penelitian oleh peneliti
(Malhotra, 2010). Target populasi yang ditetapkan untuk penelitian ini adalah
masyarakat yang menggunakan internet dan berencana untuk melakukan wisata.
3.4.2 Sampling Unit
Sampling unit adalah elemen yang terpilih dari populasi yang akan
digunakan oleh peneliti didalam penelitian (Malhotra, 2010). Sampling unit yang
digunakan pada penelitian ini adalah pria dan wanita yang memiliki range umur
18 – 35 tahun, budget berwisata dalam 3 hari diluar tiket pesawat diatas Rp
500.000, mengetahui Nusantara Trip, pernah mengakses website Nusantara Trip,
pernah melihat paket-paket tour dan review yang ada pada website Nusantara
Trip, memiliki rencana melakukan wisata dalam periode 6 bulan kedepan, dan
destinasi wisata yang ingin dikunjungi ada pada paket-paket yang ditawarkan
Nusantara Trip yaitu Jawa Timur, Jawa Tengah dan DIY Yogjakarta.
3.4.3 Sampling Techniques
Sampling techniques dibagi menjadi dua (Malhotra, 2010), yaitu:
1. Probability sampling, yaitu teknik sampling dengan menggunakan
prosedur dimana setiap elemen dari populasi memiliki peluang yang sama
untuk dipilih sebagai sampel (Malhotra, 2010).
2. Nonprobability sampling, yaitu teknik sampling dengan menggunakan
prosedur seleksi, setiap elemen dari populasi tidak memiliki peluang yang
sama dan responden dipilih berdasarkan kriteria yang sudah ditentukan
oleh penulis (Malhotra, 2010).
Nonprobability sampling dibagi menjadi 4 yaitu (Malhotra, 2010):
Analisis Pengaruh Perceived..., Sabrina Iryanti, FB UMN, 2018
68
a. Convenience Sampling
Teknik sampling non probabilitas berdasarkan kemudahan dalam
menentukan sampel atau responden (Malhotra, 2010). Teknik ini
mendasarkan pada kenyamanan peneliti. Pada umumnya, responden
dipilih oleh peneliti karena berada pada lokasi dimana peneliti sedang
mencari responden.
b. Judgemental Sampling
Bentuk dari convenience sampling dimana elemen populasi dipilih
berdasarkan penelitian dari peneliti. Elemen itu dipercaya peneliti dapat
mewakili populasi yang tepat untuk penelitian.
c. Quota Sampling
Teknik sampling non probabilitas yang terdiri dari 2 tahap dimana tahap
pertama terdiri dari pengembangan kategori atau membuat kuota dari
elemen populasi dengan menggunakan judgemental sampling. Tahap
kedua elemen sampel dipilih melalui teknik convenience sampling atau
judgemental sampling.
d. Snowball Sampling
Teknik sampling non probabilitas dimana beberapa responden dipilih
secara acak dan responden selanjutnya dipilih berdasarkan referensi atau
informasi dari responden terdahulu.
Pada penelitian ini, penulis menggunakan pengambilan sampel
nonprobability sampling technique dengan teknik yang digunakan adalah
judgemental technique sampling yaitu populasi yang dipilih berdasarkan kriteria
yang sudah ditetapkan oleh penulis dan diharapkan sudah mewakili populasi
Analisis Pengaruh Perceived..., Sabrina Iryanti, FB UMN, 2018
69
lainnya (Malhotra, 2010). Kriteria respondennya adalah pria dan wanita yang
memiliki range umur 18 – 35 tahun, budget berwisata dalam 3 hari diluar tiket
pesawat diatas Rp 500.000, mengetahui Nusantara Trip, pernah mengakses
website Nusantara Trip, pernah melihat paket-paket tour dan review yang ada
pada website Nusantara Trip, memiliki rencana melakukan wisata dalam periode 6
bulan kedepan, dan destinasi wisata yang ingin dikunjungi ada pada paket-paket
yang ditawarkan Nusantara Trip yaitu Jawa Timur, Jawa Tengah dan DIY
Yogjakarta.
3.4.4 Time Frame
Time frame mengacu pada jangka waktu yang dibutuhkan peneliti untuk
untuk melaksanakan penelitian mulai dari mengumpulkan data hingga
mengolahnya (Malhotra, 2010). Time frame pada penelitian ini adalah pada bulan
September 2017 hingga Januari 2018. Penyebaran kuesioner dilakukan mulai dari
November 2017 sampai dengan Januari 2018.
3.4.5 Sample Size
Sample size adalah jumlah dari elemen-elemen yang termasuk dalam
sebuah penelitian (Malhotra, 2010). Cara menentukan masyarakat yang
menggunakan internet dan berencana untuk melakukan wisata ukuran sampel
adalah dengan menyesuaikan banyaknya sampel dengan banyaknya jumlah item
pertanyaan yang digunakan pada kuisioner tersebut. Sampel penelitian pertama
sebanyak 30 responden sebagai pre-test. Menurut teori Hair, Black, Babin, &
Anderson (2009) sampel ditentukan dengan mengasumsikan n (item) x 5
observasi sampai n (item) x 10 observasi. Pada penelitian ini, penulis
Analisis Pengaruh Perceived..., Sabrina Iryanti, FB UMN, 2018
70
menggunakan n x 5 dengan 28 item pertanyaan yang digunakan untuk mengukur
6 variabel, sehingga jumlah responden yang digunakan adalah 140 responden.
3.5 Identifikasi Variabel Penelitian
3.5.1 Variabel Eksogen
Variabel eksogen adalah multi-item equivalent dari independen variabel
yaitu variabel yang berperan sebagai variabel bebas (variabel independen) dalam
model ini (Hair & et all, 2009). Di dalam penelitian ini yang termasuk dalam
variabel eksogen adalah perceived expertise, perceived trustworthiness, dan
perceived ease of use.
Sumber: Hair, Black, Babin, & Anderson (2009)
Gambar 3. 11 Variabel Eksogen
3.5.2 Variabel Endogen
Variabel endogen merupakan multi-item equivalent dari dependen variabel
variabel terikat (variabel dependen) yang ada dalam model penelitian. Pada path
diagram, variabel endogen memiliki paling tidak satu anak panah yang mengarah
pada variabel endogen (Hair & et all, 2009). Dalam penelitian ini yang termasuk
dalam variabel endogen adalah variabel perceived usefulness, attitude towards
usage dan usage intention.
Analisis Pengaruh Perceived..., Sabrina Iryanti, FB UMN, 2018
71
Sumber: Hair, Black, Babin, & Anderson (2009)
Gambar 3. 12 Variabel Endogen
3.5.3 Variabel Teramati
Variabel teramati merupakan variabel yang dapat diukur secara empiris
dan juga disebut sebagai indikator. Indikator adalah nilai observasi yang
digunakan sebagai pengukuran dari variabel laten yang tidak dapat diukur secara
langsung (Hair & et all, 2009). Pada metode survei dengan menggunakan
kuesioner ini, setiap pernyataan pada kuesioner mewakili sebuah variabel
teramati. Pada penelitian ini terdapat total 28 indikator atau pernyataan pada
kuesioner yang mengukur variabel perceived expertise, perceived trustworthiness,
perceived ease of use, perceived usefulness, attitude towards usage dan usage
intention.
3.6 Definisi Operasional Variabel
Variabel yang ada pada penelitian perlu dijelaskan definisi operasional
variabelnya. Definisi operasional pada penelitian ini disusun berdasarkan teori-
teori dari berbagai sumber baik jurnal maupun literatur lainnya. Indikator yang
digunakan untuk mengukur variabel juga disesuaikan sehingga dapat memberikan
penjelasan dari masing-masing variabel yang ingin diukur. Untuk skala
pengukuran variabel yang digunakan adalah likert scale 7 point dimana angka 1
menggambarkan sangat tidak setuju hingga angka 7 menggambarkan sangat
Analisis Pengaruh Perceived..., Sabrina Iryanti, FB UMN, 2018
72
setuju terhadap pernyataan tertentu. Definisi operasional variabel penelitian ini
dapat dilihat pada tabel 3.1 berikut:
Tabel 3. 1 Definisi Operasional Variabel
No Variabel Definisi
Operasional
Measurement Kode
Measurement
Scalling
Techniques
1 Perceived
Expertise Keyakinan
konsumen
terhadap
sebuah
sumber yaitu
wisatawan
online yang
memberikan
informasi
yang relevan
berupa
pengalaman
mereka
sebelumnya
yang
dibagikan
melalui CGM
dan percaya
bahwa
sumber
tersebut
memiliki
kemampuan
dalam
melakukan
evaluasi
terhadap
wisata yang
dilakukan
sebelumnya. (Ayeh, 2015).
Berdasarkan
review yang
Saya baca, Saya
menyimpulkan
bahwa
Nusantara Trip
merupakan tour
and travel agent
online yang
berpengalaman
untuk
menawarkan
paket-paket tour
yang
diseediakan
PE 1 7 Likert
Point
Berdasarkan
review yang
Saya baca, Saya
menyimpulkan
bahwa
Nusantara Trip
merupakan tour
and travel agent
online yang
memiliki
keahlian dalam
menyelenggarak
an paket-paket
tour yang
disediakan
(Ayeh, 2015).
PE 2 7 Likert
Point
Berdasarkan
review yang
Saya baca, Saya
berpendapat
bahwa
Nusantara Trip
merupakan tour
and travel agent
online yang
memiliki
pengetahuan
yang baik terkait
paket-paket tour
PE 3 7 Likert
Point
Analisis Pengaruh Perceived..., Sabrina Iryanti, FB UMN, 2018
73
No Variabel Definisi
Operasional
Measurement Kode
Measurement
Scalling
Techniques
yang disediakan
(Ayeh, 2015).
Berdasarkan
review yang
Saya baca, Saya
berpendapat
bahwa
Nusantara Trip
merupakan tour
and travel agent
online yang
mumpuni untuk
menawarkan
paket-paket tour
yang disediakan
(Ayeh, 2015).
PE 4 7 Likert
Point
Berdasarkan
review yang
Saya baca, Saya
menyimpulkan
bahwa
Nusantara Trip
merupakan tour
dan travel agent
online yang
memiliki
keterampilan
yang baik untuk
menawarkan
paket-paket tour
yang disediakan
(Ayeh, 2015).
PE 5 7 Likert
Point
2 Perceived
Trustworthiness
Kepercayaan
konsumen
terhadap
seseorang
yang
menyediakan
informasi
berupa
pengalaman
atau hasil
evaluasi
perjalanan
yang
dilakukannya
secara objektif
dan jujur yang
dipublikasikan
melalui CGM
(Ayeh, 2015).
Berdasarkan
review yang
Saya baca,
menurut Saya
informasi yang
diberikan
Nusantara Trip
mengenai paket-
paket tour yang
disediakan pada
websitenya
adalah benar
adanya (Ayeh,
2015).
PT 1 7 Likert
Point
Berdasarkan
review yang
Saya baca,
menurut Saya
informasi yang
PT 2 7 Likert
Point
Analisis Pengaruh Perceived..., Sabrina Iryanti, FB UMN, 2018
74
No Variabel Definisi
Operasional
Measurement Kode
Measurement
Scalling
Techniques
diberikan
Nusantara Trip
mengenai paket-
paket tour yang
disediakan pada
websitenya
dapat dipercaya
(Ayeh, 2015).
Berdasarkan
review yang
Saya baca,
menurut Saya
Nusantara Trip
menyampaikan
informasi yang
benar mengenai
paket-paket tour
yang disediakan
pada websitenya
(Ayeh, 2015).
PT 3 7 Likert
Point
Berdasarkan
review yang
Saya baca,
menurut Saya
informasi yang
diberikan
Nusantara Trip
mengenai paket-
paket tour yang
disediakan
melalui
websitenya
dapat
dipertanggung
jawabkan
(Ayeh, 2015).
PT 4 7 Likert
Point
3 Perceived Ease
Of Use
Tingkatan
kepercayaan
dari calon
pengguna
bahwa
menggunakan
sebuah sistem
itu tidak sulit
(Davis,
Bagozzi, &
Warshaw,
1989)
Menurut Saya,
sistem
pemesanan
paket-paket tour
yang ditawarkan
Nusantara Trip
mudah untuk
dipelajari
(Ayeh, 2015).
PEOU 1 7 Likert
Point
Menurut Saya,
informasi
mengenai paket-
paket tour yang
ditawarkan
PEOU 2 7 Likert
Point
Analisis Pengaruh Perceived..., Sabrina Iryanti, FB UMN, 2018
75
No Variabel Definisi
Operasional
Measurement Kode
Measurement
Scalling
Techniques
Nusantara Trip
mudah untuk
diakses (Ayeh,
2015).
Menurut Saya,
Saya akan
dengan mudah
berkomunikasi
dengan
Nusantara Trip
terkait dengan
paket-paket tour
yang disediakan
pada websitenya
PEOU 3 7 Likert
Point
Saya
menyimpulkan
bahwa Saya
akan dengan
mudah
mengakses
website
Nusantara Trip
(Ayeh, 2015).
PEOU 4 7 Likert
Point
4 Perceived
Usefulness
Sejauh mana
konsumen
percaya bahwa
berpartisipasi
atau
menggunakan
sistem khusus
untuk travel
akan membuat
rencana
perjalanan
seseorang
menjadi lebih
baik (Agag &
El-Masry,
2016).
Saya
menyimpulkan
bahwa
Nusantara Trip
dapat
mempermudah
Saya dalam
membuat
perencanaan
perjalanan
wisata karena
adanya paket-
paket tour yang
disediakan
(Ayeh, 2015).
PU 1 7 Likert
Point
Saya
menyimpulkan
bahwa
Nusantara Trip
dapat membantu
Saya dalam
membuat
perencanaan
perjalanan
wisata karena
adanya paket-
paket tour yang
disediakan
PU 2 7 Likert
Point
Analisis Pengaruh Perceived..., Sabrina Iryanti, FB UMN, 2018
76
No Variabel Definisi
Operasional
Measurement Kode
Measurement
Scalling
Techniques
sehingga
perjalanan Saya
menjadi lebih
baik (Ayeh,
2015).
Saya
menyimpulkan
bahwa
Nusantara Trip
dapat membantu
Saya dalam
membuat
perencanaan
perjalanan
wisata karena
adanya paket-
paket tour yang
disediakan
sehingga
perjalanan Saya
menjadi lebih
efisien (Ayeh,
2015).
PU 3 7 Likert
Point
Saya
menyimpulkan
dengan adanya
paket-paket tour
yang disediakan
Nusantara Trip
membuat Saya
menjadi tidak
binggung dalam
menentukan
kegiatan dalam
perjalanan
wisata Saya
(Ayeh, 2015).
PU 4 7 Likert
Point
Saya
menyimpulkan
bahwa
Nusantara Trip
dapat membantu
merencanakan
keseluruhan
perjalanan
wisata Saya
(Ayeh, 2015).
PU5 7 Likert
Point
5 Attitude
Towards Usage
Keseluruhan
evaluasi atau
respon afektif
seseorang
Setelah
membaca
review, Saya
berpendapat
ATU 1 7 Likert
Point
Analisis Pengaruh Perceived..., Sabrina Iryanti, FB UMN, 2018
77
No Variabel Definisi
Operasional
Measurement Kode
Measurement
Scalling
Techniques
terhadap CGM
yang
menimbulkan
suatu perilaku
tertentu terkait
dengan
penggunaan
sebuah online
travel agency
(Peter &
Olson, 2008)
bahwa
Nusantara Trip
merupakan tour
and travel agent
online yang
bagus (Ayeh,
2015).
Setelah
membaca
review, Saya
berpendapat
bahwa akan
bijaksana jika
menggunakan
Nusantara Trip
sebagai tour and
travel agent
online ketika
melakukan
perjalanan
wisata (Ayeh,
2015).
ATU 2 7 Likert
Point
Setelah
membaca
review, Saya
berpendapat
bahwa dengan
menggunakan
Nusantara Trip,
Saya yakin
rencana
perjalanan
wisata Saya
akan sukses
(Ayeh, 2015).
ATU 3 7 Likert
Point
Setelah
membaca
review, Saya
berpendapat
bahwa dengan
menggunakan
Nusantara Trip
sebagai tour and
travel agent
online, akan
menguntungkan
bagi Saya
(Ayeh, 2015).
ATU 4 7 Likert
Point
Setelah
membaca
review, Saya
ATU 5 7 Likert
Point
Analisis Pengaruh Perceived..., Sabrina Iryanti, FB UMN, 2018
78
No Variabel Definisi
Operasional
Measurement Kode
Measurement
Scalling
Techniques
berpendapat
bahwa dengan
menggunakan
Nusantara Trip
Saya dapat
menikmati
perjalanan
wisata sesuai
keinginan Saya
6 Usage Intention Wisatawan
online yang
memiliki
respon konatif
terhadap CGM
untuk
membantu
dalam
merencanakan
perjalanan
wisata dengan
menggunakan
tour and travel
agent online
tersebut.
(Ayeh, 2015).
Setelah
membaca
review, Saya
menjadi tidak
ragu untuk
menggunakan
Nusantara Trip
sebagai tour and
travel agent
online dalam
merencanakan
perjalanan
wisata Saya
(Ayeh, 2015).
UI 1 7 Likert
Point
Setelah
membaca
review, Saya
menjadi berniat
untuk
menggunakan
Nusantara Trip
sebagai tour and
travel agent
online dalam
merencanakan
perjalanan
wisata Saya
(Ayeh, 2015).
UI 2 7 Likert
Point
Setelah
membaca
review, Saya
berencana
menggunakan
Nusantara Trip
sebagai tour and
travel agent
online Saya
untuk
melaksanakan
perjalanan
wisata Saya
dimasa yang
UI 3 7 Likert
Point
Analisis Pengaruh Perceived..., Sabrina Iryanti, FB UMN, 2018
79
No Variabel Definisi
Operasional
Measurement Kode
Measurement
Scalling
Techniques
akan datang
(Ayeh, 2015).
Setelah
membaca
review,
kemungkinan
besar Saya akan
menggunakan
Nusantara Trip
sebagai tour and
travel agent
online dalam
perjalanan
wisata Saya
(Ayeh, 2015).
UI 4 7 Likert
Point
Setelah
membaca
review, Saya
menjadi yakin
dimasa yang
akan datang
Saya akan
menggunakan
Nusantara Trip
sebagai tour and
travel agent
online Saya
untuk
melaksanakan
perjalanan
wisata Saya
UI 5 7 Likert
Point
3.7 Teknik Pengolahan Analisis Data
3.7.1 Metode Analisis Data Pre-Test Menggunakan Faktor Analisis
Faktor analisis adalah teknik yang digunakan untuk mereduksi data atau
indikator sehingga lebih ringkas dan efisien (Malhotra, 2010). Dalam sebuah
penelitian terdapat variabel dalam jumlah besar, ada kemungkinan sebagian dari
data tersebut berkorelasi dan sebagian lagi harus dihilangkan menjadi jumlah yang
lebih sesuai. Dengan dilakukannya faktor analisis ini maka akan terlihat ada atau
tidaknya sebuah hubungan atau korelasi antar indikator dalam penelitian
Analisis Pengaruh Perceived..., Sabrina Iryanti, FB UMN, 2018
80
(Malhotra, 2010). Dengan faktor analisis juga dapat diketahui juga apakah data
yang ada valid dan reliabel.
3.7.1.1 Uji Validitas
Dengan dilakukannya uji validitas maka akan diketahui apakah pertanyaan
atau indikator yang digunakan dalam penelitian dapat dengan benar mengukur
variabel yang ingin diukur dan sesuai dengan karakteristik objek yang telah
ditentukan dalam penelitian (Maholtra, 2010). Teknik uji validitas yang
digunakan dalam penelitian ini adalah faktor analisis dan pengujian ini diukur
dengan menggunakan software SPSS versi 23. Semakin tingginya angka validitas,
maka menggambarkan semakin tingginya kebenaran atau kesesuaian indikator
pada suatu penelitian. Berikut merupakan syarat-syarat yang digunakan untuk uji
validitas ini:
Tabel 3. 2 Ukuran Validitas
No Ukuran Validitas Nilai Di-syaratkan
1 Kaiser Meyer – Olkin (KMO)
Measure of Sampling Adequacy
Merupakan sebuah index yang digunakan
untuk mengukur sampling adequacy untuk
menilai tingkat kewajaran dari analisis faktor
(Malhotra, 2010)
KMO ≥ 0.5 maka
dinyatakan VALID
(Malhotra, 2010).
KMO < 0.5 maka
dinyatakan TIDAK
VALID (Malhotra, 2010).
2 Anti Image Matrices
Untuk memprediksi apakah suatu variabel
memiliki kesalahan terhadap variabel lain.
Nilai MSA berkisar antara 0 sampai dengan 1
(Hair & et all, 2009)
Nilai MSA = 1,
menandakan bahwa
variabel dapat diprediksi
tanpa kesalahan oleh
variabel lain.
Nilai MSA ≥ 0.5 menandakan bahwa
variabel masih dapat
diprediksi dan dapat
dianalisis lebih lanjut.
Nilai MSA ≤ 0.5 menandakan bahwa
variabel tidak dapat
dianalisis lebih lanjut (Hair
& et all, 2009)
3 Factor Loading of Component Matrix
Merupakan besarnya korelasi suatu indikator
Factor loading ≥ 0.5 menandakan
kriteria validitas suatu indikator itu
Analisis Pengaruh Perceived..., Sabrina Iryanti, FB UMN, 2018
81
No Ukuran Validitas Nilai Di-syaratkan
dengan faktor yang terbentuk. Tujuannya
untuk menentukan validitas setiap indikator
dalam mengkonstruk setiap variabel.
(Hair & et all, 2009)
dikatakan valid membentuk suatu
faktor, jika memiliki factor loading
sebesar 0.5
(Hair & et all, 2009).
4 Barlett’s Test of Sphericity
Merupakan uji statistik yang digunakan
untuk menguji hipotesis bahwa variabel tidak
berkorelasi dengan populasi (Malhotra,
2010).
Mengindikasikan bahwa matriks korelasi
adalah matriks identitas, variabel-variabel
dalam faktor bersifat related (r=1) atau
unrelated (r=0)
Nilai signifikan < 0.05 menandakan adanya hubungan
yang signifikan antara variabel dan
merupakan nilai yang diharapkan
akan ditandai dari hasil uji
signifikansi < 0.05
3.7.1.2 Uji Reliabilitas
Reliabilitas suatu jawaban kuisioner dapat dilihat dari kestabilan atau
kekonsistenan jawaban yang diberikan oleh responden dari waktu ke waktu.
Menurut Maholtra (2010) mengatakan bahwa reliabilitas merupakan suatu ukuran
yang menunjukan kekonsistenan jawaban suatu alat ukur/ indikator ketika
indikator tersebut digunakan secara berulang kali yang dibuat untuk suatu
karakteristik.
Untuk melihat suatu indikator dalam penelitian itu reliabel atau tidak,
maka alat ukur yang digunakan adalah cronbach’s alpha. Menurut Maholtra
(2010) coefficient alpha atau cronbach’s alpha merupakan sebuah alat ukur
dengan menghitung rata-rata untuk melihat korelasi antar jawaban indikator dari
suatu variabel. Variabel itu dinilai reliabel jika cronbach’s alpha memiliki nilai ≥
0.6.
3.7.2 Metode Analisis Data Dengan Structural Equation Model (SEM)
Pada penelitian ini, penulis menggunakan metode Structural Equation
Model (SEM) dimana metode ini merupakan prosedur untuk memperkirakan
serangkaian hubungan ketergantungan antara seperangkat konsep atau konstruk
yang direpresentasikan oleh multiple measured variables menjadi model yang
Analisis Pengaruh Perceived..., Sabrina Iryanti, FB UMN, 2018
82
terintegrasi (Malhotra, 2010). Menurut Hair, Black, Babin, & Anderson (2009)
SEM adalah teknik multivariat yang menggabungkan aspek faktor analisis dan
multiple regression yang memungkinkan peneliti untuk secara simultan
memeriksa serangkaian hubungan ketergantungan yang saling terkait antara
variabel terukur dan konstrak laten serta antara beberapa konstrak laten.
Peneliti diharuskan mengumpulkan teori terlebih dahulu sebelum
menggunakan SEM, teori yang dimaksud adalah teori yang digunakan sebagai
dasar konseptual membangun model. Teori harus dispesifikasikan terlebih dahulu
sebelum model SEM dibentuk. Model penelitian dibangun untuk dapat menguji
hipotesis yang ada pada penelitian yang dibangun dari teori. SEM memiliki 2
model penelitian (Malhotra, 2010) yaitu measurement model yang menunjukkan
bagaimana observed variables merepresentasikan constructs dan structural model
yang merepresentasikan teori menjelaskan bagaimana construct berhubungan satu
sama lain.
Teknik pengolahan data yang digunakan pada penelitian ini adalah metode
Confirmatory Factor Analysis (CFA). Dengan CFA peneliti dapat
menspesifikasikan variabel apa saja yang mendefinisikan setiap konstrak. CFA
memungkinkan peneliti untuk menguji hipotesis yang ada dengan melihat
hubungan antara variabel yang di observasi dan kontrak laten (Malhotra, 2010).
3.7.2.1 Tahapan Prosedur SEM
Tahapan prosedur untuk Structural Equation Modeling (SEM)
digambarkan sebagai berikut (Hair & et all, 2009):
Analisis Pengaruh Perceived..., Sabrina Iryanti, FB UMN, 2018
83
Sumber: Hair, Black, Babin, & Anderson (2009)
Gambar 3. 13 Prosedur Structural Equation Modeling
1. Membentuk model teori yang mempunyai justifikasi teoritis yang kuat
sebagai dasar model SEM. Memilih atau merancang indikator yang akan
digunakan dalam mengukur variabel
Analisis Pengaruh Perceived..., Sabrina Iryanti, FB UMN, 2018
84
2. Membuat konstruk untuk setiap variabel laten yang kemudian dimasukkan
kedalam model untuk diidentifikasi. Merancang path diagram dari
hubungan kausal yang dibentuk berdasarkan langkah pertama.
3. Mendesain studi untuk menghasilkan hasil empiris dengan penentuan
jumlah sampel, metode pengukuran, dan juga missing data approach.
4. Pembentukan validitas dari model pengukuran yang bergantung pada
penetapan tingkat goodness-of-fit (GOF) yang dapat diterima untuk model
pengukuran.
5. Mengubah model pengukuran menjadi model struktural yang menunjukkan
adanya hubungan dari satu konstruk ke konstruk lainnya berdasarkan model
penelitian yang diusulkan.
6. Menilai validitas model pengukuran. Ketika model pengukuran sudah valid
sesuai dengan tingkat kecocokan yang dapat diterima, makan selanjutnya
melakukan uji hubungan struktural.
3.7.2.2 Kecocokan Keseluruhan Model (Overall Fit)
Hair, Black, Babin, & Anderson (2009) mengelompokkan Goodnes of Fit
Indicates (GOF) atau ukuran GOF menjadi 3 bagian:
1. Absolute fit measurement (ukuran kecocokan absolut), digunakan untuk
menentukan derajat prediksi model keseluruhan (pengukuran dan
struktural) terhadap matriks korelasi dan kovarian.
2. Parcimonious fit measures (ukuran kecocokan pasimoni), digunakan untuk
mengukur kehematan model, yaitu model yang mempunyai degree of fit
setinggi-tingginya untuk setiap degree of freedom.
Analisis Pengaruh Perceived..., Sabrina Iryanti, FB UMN, 2018
85
3. Incremental fit measurement (ukuran kecocokan inkremental), digunakan
untuk membandingkan null model atau model dasar dengan model yang
diusulkan.
Tabel 3. 3 Perbandingan Ukuran Goodness of Fit
Fit
Index
Cutoff Values For GOF Index
N < 250 N > 250
M ≤ 12 12<m<30 M ≥ 30 M ≤ 12 12<m<30 M ≥ 30
Absolute Fit Indices
Chi-
Square
Insignificant Significant Significant Insignificant Significant Significant
p-values
expected
p-values
even with
good fit
p-values
expected
p-values
even with
good fit
p-values
expected
p-values
expected
GFI GFI > 0.90
RMSE
A
RMSEA
< 0.08
RMSEA
< 0.08
RMSEA
< 0.08
RMSEA
< 0.07
RMSEA
< 0.07
RMSEA
< 0.07
CFI
≥ 0.97
CFI
≥ 0.95
CFI
≥ 0.92
CFI
≥ 0.97
CFI
≥ 0.97
CFI
≥ 0.97
SRMR
Biased
upward,
use other
indicates
SRMR
≤ 0.08
SRMR
< 0.09
Biased
upward,
use other
indicates
SRMR
≤ 0.08
SRMR
≤ 0.08
Normed
Chi-
Square ( /DF) < 3 is very good, 2 ≤ ( /DF) ≤ 5 is acceptable
Incremental Fit Indicates
NFI 0 ≤ NFI ≤ 1, model with perfect fit would produce an NFI of 1
TLI TLI
≥ 0.97
TLI
≥ 0.95
TLI
≥ 0.92
TLI
≥ 0.95
TLI
≥ 0.92
TLI
≥ 0.90
CFI CFI
≥ 0.97
CFI
≥ 0.95
CFI
≥ 0.92
CFI
≥ 0.95
CFI
≥ 0.92
CFI
≥ 0.90
RNI
May not
diagnose
misspecifi-
cation well
RNI
≥ 0.95
RNI
> 0.92
RNI
≥ 0.95, not
used with
N > 1000
RNI
≥ 0.92,
not used
with N
> 1000
RNI
≥ 0.90,
not used
with N
> 1000
Parsimony Fit Indicates
AGFI No statistical test is associated with AGFI, only guidelines to fit
PNFI 0 ≤ NFI ≤ 1, Relatively high values represent better fit
Sumber: Hair, Black, Babin, & Anderson (2009)
3.7.2.3 Kecocokan Model Pengukuran (Measurement Model Fit)
CFA memungkinkan peneliti untuk menguji apakah theoritical
measurement model valid atau tidak. Uji kecocokan model pengukuran dilakukan
Analisis Pengaruh Perceived..., Sabrina Iryanti, FB UMN, 2018
86
terhadap setiap model pengukuran (hubungan antara variabel laten dengan
beberapa variabel teramati) secara terpisah melalui uji validitas dan reliabilitas
(Hair & et all, 2009).
1. Uji Validitas
Suatu variabel dikatakan mempunyai validitas yang baik terhadap
konstruk atau variabel latennya jika nilai t-tabel lebih besar dari nilai kritis
(≥ 1.96) dan muatan faktor standar (standardized factor loading) lebih
besar dari 0.5.
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah tingkatan yang menunjukan bahwa indikator
indikator memiliki konsistensi tinggi dalam mengukur konstruk latennya.
Menurut Hair, Black, Babin, & Anderson (2009), terdapat 2 pengukuran
untuk menentukan tinggi atau rendahnya reliabilitas dalam SEM yaitu:
Dimana nilai Construct Reliability (CR) harus diatas 0.7 dan nilai Variance
Extracted (VE) diatas 0.5 (Malhotra, 2010).
3.7.2.4 Kecocokan Model Struktural (Structural Model Fit)
Dalam SEM, structural model memiliki persamaan sebagai berikut:
η = Yξ + ζ
Analisis Pengaruh Perceived..., Sabrina Iryanti, FB UMN, 2018
87
η = βη + Γξ + ζ
Menurut Hair et al., (2009), uji kecocokan model struktural hanya dapat
dilakukan jika model pengukuran telah valid dan masuk kedalam kategori
acceptable fit. Proses untuk menguji validitas dari model struktural mengikuti
panduan umum seperti yang tertera pada kecocokan model pengukuran
(measurement model fit).
Hair, Black, Babin, & Anderson (2009) menjelaskan bahwa uji model
struktural dapat dilakukan dengan mengukur goodness of fit yang menyertakan
kecocokan dari nilai berikut:
1. Nilai chi-square dengan degree of fredom (df).
2. Satu kriteria absolute fit index (GFI, RMSEA, SRMR, Normed Chi-
Square).
3. Satu kriteria incremental fit index (CFI atau TLI).
4. Satu kriteria goodness-of-fit index (GFI,CFI,TLI).
5. Satu kriteria badness-of-fit index (RMSEA, SRMR).
Selanjutnya perlu dilakukan uji hipotesis dalam mengukur model struktural.
Uji hipotesis adalah sebuah prosedur yang didasarkan bukti sampel dan teori
probabilitas untuk menentukan apakah hipotesis merupakan sebuah pernyataan
yang masuk akal (Lind et al., 2012).
Terdapat 5 langkah prosedur untuk melakukan uji hipotesis menurut Lind et
al., (2012), yaitu:
1. State the nul hypothesis (H0) and alternative hypothesis (H1)
Membuat pernyataan hipotesis yang akan diuji atau disebut dengan null
hypothesis (H0) yang dibaca “H sub zero”. Huruf “H” melambangkan
Analisis Pengaruh Perceived..., Sabrina Iryanti, FB UMN, 2018
88
hipotesis dan “subscript zero” melambangkan “no difference”. Pada
umumnya terdapat pernyataan “not” atau “no” dalam null hypothesis yang
berarti “no change”. Null hypothesis adalah pernyataan yang tidak akan
ditolak sampai data sampel mendukung keyakinan bahwa pernyataan
tersebut salah, sedangkan alternative hypothesis (H1), yang dibaca “H sub
one”, merupakan kesimpulan jika null hypothesis ditolak dan pada
umumnya H1 mengacu pada hipotesis penelitian. Hipotesis alternatif
diterima jika sampel data menunjukan bukti secara statistik yang
mendukung bahwa null hypothesis salah.
2. Select a level of significance
Level of significance merupakan probabilitas untuk menolak null
hypothesis (H0) ketika itu benar. Level of significance dilambangkan
dengan α (greek letter alpha), atau biasa juga disebut sebagai tingkat
resiko (level of risk). Tidak terdapat satu level of significance yang
diaplikasikan pada semua penelitian. Dalam penelitian ini, level of
significance yang dipakai adalah α = 0.05 atau 5%.
Terdapat dua tipe error dalam level of significance, yaitu:
a. Type I Error (α) = Menolak null hypothesis ketika benar
b. Type II Error (β) = Menerima null hypothesis ketika salah
3. Select the test statistic
Test statistic adalah suatu nilai yang ditentukan berdasarkan informasi
sampel yang digunakan untuk menentukan keputusan dalam penolakan
null hypothesis. Dalam penelitian ini, test statistic yang dipakai adalah
distribusi t karena merupakan distribusi normal dan standar deviasi
Analisis Pengaruh Perceived..., Sabrina Iryanti, FB UMN, 2018
89
populasi tidak diketahui. Berdasarkan Maholtra (2010) jika t-value lebih
besar daripada critical value, maka H0 ditolak, sedangkan jika t-value
lebih kecil daripada critical value, maka jangan tolak H0.
4. Formulate the decision rule
Decision rule adalah suatu pernyataan dari kondisi yang spesifik dimana
H0 ditolak dan kondisi dimana H0 tidak ditolak. Penelitian ini
menggunakan two-tailed test dengan nilai critical value sebesar 1.96 atau
-1.96, level of significance = 0.05 dan confidence level (1-α) = 95%.
Sumber: fao.org
Gambar 3. 14 Two Tailed Test
5. Make a decision
Menghitung test statistic, kemudian membandingkan t-value dengan
critical value, dan membuat keputusan apakah null hypothesis (H0) ditolak
atau tidak ditolak.
3.8 Model Pengukuran
Pada penelitian ini terdapat tujuh model pengukuran berdasarkan variabel
yang diukur yaitu:
Analisis Pengaruh Perceived..., Sabrina Iryanti, FB UMN, 2018
90
1. Perceived Expertise
Pada model ini, terdapat lima indikator pernyataan yang merupakan first
confirmatory factor analysis (1st CFA) mewakili satu variabel laten, yaitu
Perceived Expertise yang ditandai dengan ξ1. Berdasarkan tabel 3.1 maka
model pengukuran untuk variabel Perceived Expertise digambarkan
sebagai berikut:
Gambar 3. 15 Model Pengukuran Perceived Expertise
2. Perceived Trustworthiness
Pada model ini, terdapat lima indikator pernyataan yang merupakan first
confirmatory factor analysis (1st CFA) mewakili satu variabel laten, yaitu
Perceived Trustworthiness yang ditandai dengan ξ2. Berdasarkan tabel 3.1
maka model pengukuran untuk variabel Perceived Trustworthiness
digambarkan sebagai berikut:
Gambar 3. 16 Model Pengukuran Perceived Trustworthiness
Analisis Pengaruh Perceived..., Sabrina Iryanti, FB UMN, 2018
91
3. Perceived Ease Of Use
Pada model ini, terdapat lima indikator pernyataan yang merupakan first
confirmatory factor analysis (1st CFA) mewakili satu variabel laten, yaitu
Perceived Ease Of Use yang ditandai dengan ξ3. Berdasarkan tabel 3.1
maka model pengukuran untuk variabel Perceived Ease Of Use
digambarkan sebagai berikut:
Gambar 3. 17 Model Pengukuran Perceived Ease Of Use
4. Perceived Usefulness
Pada model ini, terdapat lima indikator pernyataan yang merupakan first
confirmatory factor analysis (1st CFA) mewakili satu variabel laten, yaitu
Perceived Usefulness yang ditandai dengan η1. Berdasarkan tabel 3.1
maka model pengukuran untuk variabel Perceived Usefulness
digambarkan sebagai berikut:
Gambar 3. 18 Model Pengukuran Perceived Usefulness
Analisis Pengaruh Perceived..., Sabrina Iryanti, FB UMN, 2018
92
5. Attitude Towards Usage
Pada model ini, terdapat lima indikator pernyataan yang merupakan first
confirmatory factor analysis (1st CFA) mewakili satu variabel laten, yaitu
Attitude Towards Usage yang ditandai dengan η2. Berdasarkan tabel 3.1
maka model pengukuran untuk variabel Attitude Towards Usage
digambarkan sebagai berikut:
Gambar 3. 19 Model Pengukuran Attitude Towards Usage
6. Usage Intention
Pada model ini, terdapat lima indikator pernyataan yang merupakan first
confirmatory factor analysis (1st CFA) mewakili satu variabel laten, yaitu
Usage Intention yang ditandai dengan η3. Berdasarkan tabel 3.1 maka
model pengukuran untuk variabel Usage Intention digambarkan sebagai
berikut:
Gambar 3. 20 Model Pengukuran Usage Intention
Analisis Pengaruh Perceived..., Sabrina Iryanti, FB UMN, 2018
93
3.9 Model Keseluruhan Penelitian (Path Diagram)
Adapun model struktural penelitian ini dirangkum pada gambar 3.20 :
Gambar 3. 21 Path Diagram
Analisis Pengaruh Perceived..., Sabrina Iryanti, FB UMN, 2018
94
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Hasil Penelitian
Bab IV ini berisikan pembahasan mengenai profil responden didalam
penelitian ini dan jumlah responden yang didalam penelitian ini berjumlah 155
orang yaitu responden pria dan wanita dengan usia pria dan wanita yang memiliki
range umur 18 – 35 tahun, budget berwisata dalam 3 hari diluar tiket pesawat
diatas Rp 500.000, mengetahui Nusantara Trip, pernah mengakses website
Nusantara Trip, pernah melihat paket-paket tour dan customer review yang ada
pada website Nusantara Trip, memiliki rencana melakukan wisata dalam periode 6
bulan kedepan, dan destinasi wisata yang ingin dikunjungi ada pada paket-paket
yang ditawarkan Nusantara Trip yaitu Jawa Timur, Jawa Tengah dan DIY
Yogjakarta.
4.2 Profil Responden
4.2.1 Profil Responden Berdasarkan Domisili
Gambar 4. 1 Persentase Jumlah Responden Berdasarkan Domisili
Berdasarkan gambar 4.1 diketahui bahwa jumlah responden yang
berdomisili di Jakarta memiliki persentase 23%, responden yang berdomisili di
23%
8%
3% 55%
1%
5% 1% 3% 1%
Domisili Jakarta
Bogor
Depok
Tangerang
Bekasi
Bandung
Bangka
Medan
Pontianak
Analisis Pengaruh Perceived..., Sabrina Iryanti, FB UMN, 2018
95
Bogor memiliki persentase 8%, responden yang berdomisili di Depok memiliki
persentase 3%, responden yang berdomisili di Tangerang memiliki persentase
55%, responden yang berdomisili di Bekasi memiliki persentasi 1%, responden
yang berdomisili di Bandung memiliki persentase 5%, responden yang
berdomisili di Bangka memiliki persentase 1%, responden yang berdomisili di
Medan memiliki persentase 3% dan responden yang berdomisili di Pontianak
memiliki persentase 1%. Dapat disimpulkan bahwa dari 155 responden mayoritas
responden berdomisili di Tangerang.
4.2.2 Profil Responden Berdasarkan Usia
Gambar 4. 2 Persentase Jumlah Responden Berdasarkan Usia
Berdasarkan gambar 4.2 diketahui bahwa jumlah responden yang berusia
18 – 23 tahun memiliki persentase 75%, responden yang berusia 24 – 29 tahun
memiliki persentase 12%, responden yang berusia 30 – 35 tahun memiliki
persentase 12%, dan responden yang berusia lebih dari 35 tahun memiliki
persentase 1%. Dapat disimpulkan bahwa dari 155 responden mayoritas
responden memiliki umur 18 – 23 tahun.
75%
12%
13%
Usia
18 - 23 tahun
24 - 29 tahun
30 - 35 tahun
Analisis Pengaruh Perceived..., Sabrina Iryanti, FB UMN, 2018
96
4.2.3 Profil Responden Berdasarkan Profesi
Gambar 4. 3 Persentase Jumlah Responden Berdasarkan Profesi
Berdasarkan gambar 4.3 diketahui bahwa responden yang memiliki profesi
sebagai mahasiswa memiliki persentase 68%, responden yang memiliki profesi
sebagai karyawan memiliki persentase 23%, responden yang memiliki profesi
sebagai wiraswasta memiliki persentase 9% dan responden yang memiliki profesi
sebagai ojek online memiliki persentase 1%. Dapat disimpulkan bahwa dari 155
responden mayoritas memiliki profesi sebagai mahasiswa.
4.2.4 Profil Responden Berdasarkan Budget Berwisata
Gambar 4. 4 Persentase Jumlah Responden Berdasarkan Budget Berwisata
68%
23%
9%
Profesi
Mahasiswa
Karyawan
Wiraswasta
18%
20%
24%
38%
Budget Berwisata 3 Hari
Rp 500.000 - Rp
999.999
Rp 1.000.000 - Rp
1.499.999
Rp 1.500.000 - Rp
2.000.000
Lebih dari 2.000.000
Analisis Pengaruh Perceived..., Sabrina Iryanti, FB UMN, 2018
97
Berdasarkan gambar 4.4 diketahui bahwa responden yang memiliki budget
kisaran Rp 500.000 – Rp 999.999 memiliki persentase 18%, responden yang
memiliki budget kisaran Rp 1.000.000 – Rp 1.4999.999 memiliki persentase 20%,
responden yang memiliki budget kisaran Rp 1.500.000 – Rp 2.000.000 memiliki
persentase 24%, dan responden yang memiliki budget lebih dari Rp 2.000.000
memiliki persentase 38%. Dapat disimpulkan dari 155 responden mayoritas
memiliki budget lebih dari Rp 2.000.000 untuk melakukan wisata selama 3 hari
diluar tiket pesawat.
4.3 Analisis Deskriptif
Penulis melakukan identifikasi jawaban dengan mencari rata-rata (mean)
dari setiap jawaban responden terhadap masing-masing pernyataan yang diajukan
dengan menggunakan skala interval, hal ini dilakukan untuk mengetahui respon
atas setiap pernyataan yang diajukan kepada responden. Interval kelas didapat
dengan cara:
Berdasarkan rumus tersebut maka diperoleh interval kelas sebagai berikut:
Dari perhitungan tersebut maka dapat diketahui interval kelas didalam
penelitian ini sebesar 1,2 sehingga kriteria penilaian rata-rata jawaban responden
adalah sebagai berikut:
Analisis Pengaruh Perceived..., Sabrina Iryanti, FB UMN, 2018
98
Tabel 4. 1 Interval Kelas
Interval Kategori
1,00 < a ≤ 2,20 Sangat Tidak Baik
2,20 < a ≤ 3,40 Tidak Baik
3,40 < a ≤ 4,60 Cukup
4,60 < a ≤ 5,80 Baik
5,80 < a ≤ 7,00 Sangat Baik
4.3.1 Perceived Expertise
Berikut ini adalah tanggapan dari responden atas variabel Perceived
Expertise yang dapat dilihat pada tabel 4.2.
Tabel 4. 2 Penilaian Responden Terhadap Perceived Expertise
No Indikator Frekuensi Skor Jawaban
Mean Kategori Perceived Expertise 1 2 3 4 5 6 7
1. Berdasarkan review
yang Saya baca, Saya
menyimpulkan
bahwa Nusantara
Trip merupakan tour
and travel agent
online yang
berpengalaman untuk
menawarkan paket-
paket tour yang
disediakan
0 0 8 3 37 72 35 5.79 Baik
2. Berdasarkan review
yang Saya baca, Saya
menyimpulkan
bahwa Nusantara
Trip merupakan tour
and travel agent
online yang memiliki
keahlian dalam
menyelenggarakan
paket-paket tour
yang disediakan
0 0 2 6 44 70 33 5.81 Sangat
Baik
3. Berdasarkan review
yang Saya baca, Saya
berpendapat bahwa
Nusantara Trip
merupakan tour and
travel agent online
yang memiliki
pengetahuan yang
baik terkait dengan
0 0 6 6 28 76 39 5.88 Sangat
Baik
Analisis Pengaruh Perceived..., Sabrina Iryanti, FB UMN, 2018
99
No Indikator Frekuensi Skor Jawaban
Mean Kategori Perceived Expertise 1 2 3 4 5 6 7
paket-paket tour
yang disediakan
4. Berdasarkan review
yang Saya baca, Saya
berpendapat bahwa
Nusantara Trip
merupakan tour and
travel agent online
yang mumpuni untuk
menawarkan paket-
paket tour yang
disediakan
0 0 4 12 26 65 48 5.91 Sangat
Baik
5. Berdasarkan review
yang Saya baca, Saya
menyimpulkan
bahwa Nusantara
Trip merupakan tour
and travel agent
online yang memiliki
keterampilan yang
baik untuk
menawarkan paket-
paket tour yang
disediakan
0 0 7 7 26 76 39 5.86 Sangat
Baik
Total 0 0 27 34 161 359 194 5.85 Sangat
Baik
Sumber: Hasil data primer yang diolah, 2017
Berdasarkan hasil pengolahan data pada tabel 4.2, ditemukan bahwa dari
total 155 responden pada indikator PE 1 mayoritas responden (72 orang)
menjawab pada 6 dari 7 skala likert dengan interval rata-rata kelas 5.79; pada
indikator PE 2 mayoritas responden (70 orang) menjawab pada 6 dari 7 skala
likert dengan interval rata-rata kelas 5.81; pada indikator PE 3 mayoritas
responden (76 orang) menjawab pada 6 dari 7 skala likert dengan interval rata-
rata kelas 5.88; pada indikator PE 4 mayoritas responden (65 orang) menjawab
pada 6 dari 7 skala likert dengan interval rata-rata kelas 5.91; dan pada indikator
PE 5 mayoritas responden (76 orang) menjawab pada 6 dari 7 skala likert dengan
interval rata-rata kelas 5.86.
Analisis Pengaruh Perceived..., Sabrina Iryanti, FB UMN, 2018
100
Hal ini menunjukkan bahwa responden setuju dengan kelima indikator
sehingga memenuhi kategori interval sangat baik pada 4 indikator (PE 2 – PE 5)
dan kategori interval baik pada 1 indikator lainnya (PE 1). Total keseluruhan
mean indikator PE 1 – PE 5 adalah 5.85 dengan kategori sangat baik. Dengan
expertise yang dapat dilihat melalui customer review pada website Nusantara Trip,
dimana mencerminkan Nusantara Trip merupakan tour and travel agent online
yang berpengalaman untuk menawarkan paket-paket tour yang disediakan, ahli
dalam menyelenggarakan paket-paket tour yang disediakan, memiliki
pengetahuan yang baik terkait paket-paket tour yang disediakan, mumpuni untuk
menawarkan paket-paket tour yang disediakan dan memiliki keterampilan yang
baik dalam menawarkan paket-paket tour yang disediakan.
4.3.2 Perceived Trustworthiness
Berikut ini adalah tanggapan dari responden atas variabel Perceived
Trustworthiness yang dapat dilihat pada tabel 4.3.
Tabel 4. 3 Penilaian Responden Terhadap Perceived Trustworthiness
No
Indikator Frekuensi Skor Jawaban
Mean Kategori Perceived
Trustworthiness 1 2 3 4 5 6 7
1. Berdasarkan review
yang Saya baca,
menurut Saya
informasi yang
diberikan Nusantara
Trip mengenai paket-
paket tour yang
disediakan pada
websitenya adalah
benar adanya
0 0 4 6 32 67 46 5.94 Sangat
Baik
2. Berdasarkan review
yang Saya baca,
menurut Saya
informasi yang
diberikan Nusantara
Trip mengenai paket-
paket tour yang
0 0 7 6 30 75 37 5.83 Sangat
Baik
Analisis Pengaruh Perceived..., Sabrina Iryanti, FB UMN, 2018
101
No
Indikator Frekuensi Skor Jawaban
Mean Kategori Perceived
Trustworthiness 1 2 3 4 5 6 7
disediakan pada
websitenya dapat
dipercaya
3. Berdasarkan review
yang Saya baca,
menurut Saya
Nusantara Trip jujur
dalam memberikan
informasi mengenai
paket-paket tour
yang disediakan pada
websitenya
0 0 3 11 27 67 47 5.93 Sangat
Baik
4. Berdasarkan review
yang Saya baca,
menurut Saya
informasi yang
diberikan Nusantara
Trip mengenai paket-
paket tour yang
disediakan melalui
websitenya dapat
dipertanggung
jawabkan
0 0 3 9 29 61 53 5.98 Sangat
Baik
Total 0 0 17 32 118 270 183 5.92 Sangat
Baik
Sumber: Hasil data primer yang diolah, 2017
Berdasarkan hasil pengolahan data pada tabel 4.3, ditemukan bahwa dari
total 155 responden pada indikator PT 1 mayoritas responden (67 orang)
menjawab pada 6 dari 7 skala likert dengan interval rata-rata kelas 5.94; pada
indikator PT 2 mayoritas responden (75 orang) menjawab pada 6 dari 7 skala
likert dengan interval rata-rata kelas 5.83; pada indikator PT 3 mayoritas
responden (67 orang) menjawab pada 6 dari 7 skala likert dengan interval rata-
rata kelas 5.93; dan pada indikator PT 4 mayoritas responden (61 orang)
menjawab pada 6 dari 7 skala likert dengan interval rata-rata kelas 5.98.
Hal ini menunjukkan bahwa responden setuju dengan keempat indikator
sehingga memenuhi kategori interval sangat baik pada keempat indikator (PT 1 -
Analisis Pengaruh Perceived..., Sabrina Iryanti, FB UMN, 2018
102
PT 4). Total keseluruhan mean indikator PT 1 – PT 4 adalah 5.92 dengan kategori
sangat baik. Dengan trustworthiness yang dapat dilihat melalui customer review
pada website Nusantara Trip, responden setuju bahwa setiap informasi yang
diberikan Nusantara Trip mengenai paket-paket tour yang disediakan benar
adanya, dapat dipercaya, jujur dan dapat dipertanggung jawabkan.
4.3.3 Perceived Ease Of Use
Berikut ini adalah tanggapan dari responden atas variabel Perceived Ease
Of Use yang dapat dilihat pada tabel 4.4.
Tabel 4. 4 Penilaian Responden Terhadap Perceived Ease Of Use
No
Indikator Frekuensi Skor Jawaban
Mean Kategori Perceived Ease Of
Use 1 2 3 4 5 6 7
1. Menurut Saya,
sistem pemesanan
paket-paket tour
yang ditawarkan
Nusantara Trip
mudah untuk
dipelajari
0 0 4 4 32 72 43 5.94 Sangat
Baik
2. Menurut Saya,
informasi mengenai
paket-paket tour
yang ditawarkan
Nusantara Trip
mudah untuk diakses
0 0 4 5 27 78 41 5.95 Sangat
Baik
3. Menurut Saya, Saya
akan dengan mudah
berkomunikasi
dengan Nusantara
Trip terkait dengan
paket-paket tour
yang disediakan pada
websitenya
0 0 4 7 22 73 49 6.01 Sangat
Baik
4. Saya menyimpulkan
bahwa Saya akan
dengan mudah
mengakses website
Nusantara Trip
0 0 5 4 18 75 53 6.08 Sangat
Baik
Total 0 0 17 20 99 298 186 5.99 Sangat
Baik
Sumber: Hasil data primer yang diolah, 2017
Analisis Pengaruh Perceived..., Sabrina Iryanti, FB UMN, 2018
103
Berdasarkan hasil pengolahan data pada tabel 4.4, ditemukan bahwa dari
total 155 responden pada indikator PEOU 1 mayoritas responden (72 orang)
menjawab pada 6 dari 7 skala likert dengan interval rata-rata kelas 5.94; pada
indikator PEOU 2 mayoritas responden (78 orang) menjawab pada 6 dari 7 skala
likert dengan interval rata-rata kelas 5.95; pada indikator PEOU 3 mayoritas
responden (73 orang) menjawab pada 6 dari 7 skala likert dengan interval rata-
rata kelas 6.01; dan pada indikator PEOU 4 mayoritas responden (75 orang)
menjawab pada 6 dari 7 skala likert dengan interval rata-rata kelas 6.08.
Hal ini menunjukkan bahwa responden setuju dengan keempat indikator
sehingga memenuhi kategori interval sangat baik pada keempat indikator (PEOU
1 - PEOU 4). Total keseluruhan mean indikator PEOU 1 – PEOU 4 adalah 5.99
dengan kategori sangat baik. Menurut responden, Nusantara Trip memiliki sistem
pemesanan paket-paket tour yang mudah dimengerti, mudah untuk digunakan,
mudah untuk dipelajari, informasi paket-paket tour juga mudah untuk diakses,
mudah untuk berkomunikasi dengan Nusantara Trip terkait paket-paket tour yang
disediakan dan website Nusantara Trip mudah untuk diakses.
4.3.4 Perceived Usefulness
Berikut ini adalah tanggapan dari responden atas variabel Perceived
Usefulness yang dapat dilihat pada tabel 4.5.
Tabel 4. 5 Penilaian Responden Terhadap Perceived Usefulness
No
Indikator Frekuensi Skor Jawaban
Mean Kategori Perceived
Usefulness 1 2 3 4 5 6 7
1. Saya menyimpulkan
bahwa Nusantara
Trip dapat
mempermudah Saya
dalam membuat
perencanaan
0 0 2 11 25 69 48 5.97 Sangat
Baik
Analisis Pengaruh Perceived..., Sabrina Iryanti, FB UMN, 2018
104
No
Indikator Frekuensi Skor Jawaban
Mean Kategori Perceived
Usefulness 1 2 3 4 5 6 7
perjalanan wisata
karena adanya paket-
paket tour yang
disediakan
2. Saya menyimpulkan
bahwa Nusantara
Trip dapat membantu
Saya dalam membuat
perencanaan
perjalanan wisata
karena adanya paket-
paket tour yang
disediakan sehingga
perjalanan Saya
menjadi lebih baik
0 0 6 4 32 84 29 5.81 Sangat
Baik
3. Saya menyimpulkan
bahwa Nusantara
Trip dapat membantu
Saya dalam membuat
perencanaan
perjalanan wisata
karena adanya paket-
paket tour yang
disediakan sehingga
perjalanan Saya
menjadi lebih efisien
0 0 4 6 28 63 54 6.01 Sangat
Baik
4. Saya menyimpulkan
dengan adanya
paket-paket tour
yang disediakan
Nusantara Trip
membuat Saya
menjadi tidak
binggung dalam
menentukan kegiatan
dalam perjalanan
wisata Saya
0 0 4 12 24 66 49 5.93 Baik
5. Saya menyimpulkan
bahwa Nusantara
Trip dapat
membantu
merencanakan
keseluruhan
perjalanan wisata
Saya
0 0 5 5 26 68 51 6.00 Sangat
Baik
Total 0 0 21 38 135 350 231 5.94 Sangat
Baik
Sumber: Hasil data primer yang diolah, 2017
Analisis Pengaruh Perceived..., Sabrina Iryanti, FB UMN, 2018
105
Berdasarkan hasil pengolahan data pada tabel 4.5, ditemukan bahwa dari
total 155 responden pada indikator PU 1 mayoritas responden (69 orang)
menjawab pada 6 dari 7 skala likert dengan interval rata-rata kelas 5.97; pada
indikator PU 2 mayoritas responden (84 orang) menjawab pada 6 dari 7 skala
likert dengan interval rata-rata kelas 5.81; pada indikator PU 3 mayoritas
responden (63 orang) menjawab pada 6 dari 7 skala likert dengan interval rata-
rata kelas 6.01; pada indikator PU 4 mayoritas responden (66 orang) menjawab
pada 6 dari 7 skala likert dengan interval rata-rata kelas 5.93; dan pada indikator
PU 5 mayoritas responden (68 orang) menjawab pada 6 dari 7 skala likert dengan
interval rata-rata kelas 6.00.
Hal ini menunjukkan bahwa responden setuju dengan kelima indikator
sehingga memenuhi kategori interval sangat baik pada 4 indikator (PU 1, PU2, PU
3 dan PU 5) dan kategori interval baik pada 1 indikator lainnya (PU 4). Total
keseluruhan mean indikator PU 1 – PU 5 adalah 5.94 dengan kategori sangat baik.
Menurut responden, Nusantara Trip dapat mempermudah responden dalam
membuat rencana perjalanan wisata karena adanya paket-paket tour yang
disediakan sehingga membuat perjalanan menjadi lebih baik, lebih efisien dan
dengan adanya paket-paket tour yang disediakan oleh Nusantara Trip juga
membuat responden menjadi tidak bingung dalam menentukan kegiatan
perjalanan wisata. Sehingga secara keseluruhan Nusantara Trip dapat membantu
merencanakan rencana perjalanan responden.
4.3.5 Attitude Towards Usage
Berikut ini adalah tanggapan dari responden atas variabel Attitude
Towards Usage yang dapat dilihat pada tabel 4.6.
Analisis Pengaruh Perceived..., Sabrina Iryanti, FB UMN, 2018
106
Tabel 4. 6 Penilaian Responden Terhadap Attitude Towards Usage
No
Indikator Frekuensi Skor Jawaban
Mean Kategori Attitude Towards
Usage 1 2 3 4 5 6 7
1. Setelah membaca
review, Saya
berpendapat bahwa
Nusantara Trip
merupakan tour and
travel agent online
yang bagus
0 0 4 13 26 82 30 5.78 Baik
2. Setelah membaca
review, Saya
berpendapat bahwa
akan bijaksana jika
menggunakan
Nusantara Trip
sebagai tour and
travel agent online
ketika melakukan
perjalanan wisata
0 0 5 13 43 71 23 5.61 Baik
3. Setelah membaca
review, Saya
berpendapat bahwa
dengan
menggunakan
Nusantara Trip, Saya
yakin rencana
perjalanan wisata
Saya akan sukses
0 0 4 11 44 62 34 5.72 Baik
4. Setelah membaca
review, Saya
berpendapat bahwa
dengan
menggunakan
Nusantara Trip
sebagai tour and
travel agent online,
akan menguntungkan
bagi Saya
0 0 4 13 34 70 34 5.75 Baik
5. Setelah membaca
review, Saya
berpendapat bahwa
dengan
menggunakan
Nusantara Trip Saya
dapat menikmati
perjalanan wisata
sesuai keinginan Saya
0 0 2 14 32 76 31 5.77 Baik
Total 0 0 19 64 179 361 152 5.72 Baik
Sumber: Hasil data primer yang diolah, 2017
Analisis Pengaruh Perceived..., Sabrina Iryanti, FB UMN, 2018
107
Berdasarkan hasil pengolahan data pada tabel 4.6, ditemukan bahwa dari
total 155 responden pada indikator ATU 1 mayoritas responden (82 orang)
menjawab pada 6 dari 7 skala likert dengan interval rata-rata kelas 5.78; pada
indikator ATU 2 mayoritas responden (71 orang) menjawab pada 6 dari 7 skala
likert dengan interval rata-rata kelas 5.61; pada indikator ATU 3 mayoritas
responden (62 orang) menjawab pada 6 dari 7 skala likert dengan interval rata-
rata kelas 5.72; pada indikator ATU 4 mayoritas responden (70 orang) menjawab
pada 6 dari 7 skala likert dengan interval rata-rata kelas 5.75; dan pada indikator
ATU 5 mayoritas responden (76 orang) menjawab pada 6 dari 7 skala likert
dengan interval rata-rata kelas 5.77.
Hal ini menunjukkan bahwa responden setuju dengan kelima indikator
sehingga memenuhi kategori interval baik pada kelima indikator (ATU 1 – ATU
5). Total keseluruhan mean indikator ATU 1 – ATU 5 adalah 5.72 dengan
kategori baik. Menurut responden berdasarkan customer review yang ada pada
website Nusantara Trip, Nusantara Trip merupakan tour and travel agent online
yang bagus dan dapat menguntungkan responden sehingga akan menjadi
bijaksana ketika menggunakan Nusantara Trip sebagai tour and travel agent online
perjalanan wisata. Responden yakin Nusantara Trip dapat membantu calon
customer untuk merencanakan perjalanan wisatanya, menyukseskan perjalanan
wisata yang akan dilaksanakan, dan responden dapat menikmati perjalanan wisata
sesuai dengan keinginannya.
4.3.6 Usage Intention
Berikut ini adalah tanggapan dari responden atas variabel Usage Intention
yang dapat dilihat pada tabel 4.7.
Analisis Pengaruh Perceived..., Sabrina Iryanti, FB UMN, 2018
108
Tabel 4. 7 Penilaian Responden Terhadap Usage Intention
No Indikator Frekuensi Skor Jawaban
Mean Kategori Usage Intention 1 2 3 4 5 6 7
1. Setelah membaca
review, Saya menjadi
tidak ragu untuk
menggunakan
Nusantara Trip
sebagai tour and
travel agent online
dalam merencanakan
perjalanan wisata
Saya
0 0 8 4 37 66 40 5.81 Sangat
Baik
2. Setelah membaca
review, Saya menjadi
berniat untuk
menggunakan
Nusantara Trip
sebagai tour and
travel agent online
dalam merencanakan
perjalanan wisata
Saya
0 0 5 7 35 83 25 5.75 Baik
3. Setelah membaca
review, Saya
berencana
menggunakan
Nusantara Trip
sebagai tour and
travel agent online
Saya untuk
melaksanakan
perjalanan wisata
Saya dimasa yang
akan datang
0 0 4 9 43 54 45 5.82 Sangat
Baik
4. Setelah membaca
review, kemungkinan
besar Saya akan
menggunakan
Nusantara Trip
sebagai tour and
travel agent online
dalam perjalanan
wisata Saya
0 0 3 16 21 73 42 5.87 Sangat
Baik
5. Setelah membaca
review, Saya menjadi
yakin dimasa yang
akan datang Saya
akan menggunakan
Nusantara Trip
sebagai tour and
0 0 6 7 31 76 35 5.86 Sangat
Baik
Analisis Pengaruh Perceived..., Sabrina Iryanti, FB UMN, 2018
109
No Indikator Frekuensi Skor Jawaban
Mean Kategori Usage Intention 1 2 3 4 5 6 7
travel agent online
Saya untuk
melaksanakan
perjalanan wisata
Saya
Total 0 0 26 43 167 352 187 5.82 Sangat
Baik
Sumber: Hasil data primer yang diolah, 2017
Berdasarkan hasil pengolahan data pada tabel 4.7, ditemukan bahwa dari
total 155 responden pada indikator UI 1 mayoritas responden (67 orang)
menjawab pada 6 dari 7 skala likert dengan interval rata-rata kelas 5.74; pada
indikator UI 2 mayoritas responden (83 orang) menjawab pada 6 dari 7 skala
likert dengan interval rata-rata kelas 5.72; pada indikator UI 3 mayoritas
responden (55 orang) menjawab pada 6 dari 7 skala likert dengan interval rata-
rata kelas 5.81; pada indikator UI 4 mayoritas responden (67 orang) menjawab
pada 6 dari 7 skala likert dengan interval rata-rata kelas 5.83; dan pada indikator
UI 5 mayoritas responden (75 orang) menjawab pada 6 dari 7 skala likert dengan
interval rata-rata kelas 5.79.
Hal ini menunjukkan bahwa responden setuju dengan kelima indikator
sehingga memenuhi kategori interval sangat baik pada empat indikator (UI 1, UI 3
– UI 5) dan kategori interval baik pada satu indikator lainnya (UI 2). Total
keseluruhan mean indikator UI 1 – UI 5 adalah 5.82 dengan kategori sangat baik.
Ketika responden membaca customer review yang ada pada website Nusantara
Trip, responden menjadi tidak ragu dalam menggunakan Nusantara Trip sebagai
tour and travel agent online perjalanan wisatanya sehingga responden berniat,
berencana, dan yakin akan menggunakan Nusantara Trip sebagai tour and travel
agent online dimasa yang akan datang untuk merencanakan perjalanan wisatanya.
Analisis Pengaruh Perceived..., Sabrina Iryanti, FB UMN, 2018
110
4.4 Uji Instrument Pretest
Sebelum melakukan pengambilan data besar maka penulis harus
melakukan pretest terlebih dahulu untuk menguji instrumen kuesioner. Peneliti
melakukan pretest dengan cara membagikan kuesioner kepada 30 responden
secara online, kemudian melakukan uji instrumen yang terdiri dari uji validitas
dan uji reliabilitas. Dalam melakukan uji instrumen, peneliti menggunakan
perangkat lunak SPSS versi 23 untuk memudahkan proses pengolahan data.
Tabel 4. 8 Hasil Uji Validitas Pre-test
Variabel
Uji Validitas
Kode
Measurement KMO .Sig MSA
Factor
Loading
Valid/
Tidak
Valid
Perceived
Expertise
PE 1
0.839 0.000
.909 .901 Valid
PE 2 .779 .894 Valid
PE 3 .792 .883 Valid
PE 4 .901 .919 Valid
PE 5 .827 .945 Valid
Perceived
Trustworth
iness
PT 1
0.855 0.000
.874 .901 Valid
PT 2 .867 .902 Valid
PT 3 .892 .889 Valid
PT 4 .801 .938 Valid
Perceived
Ease Of
Use
PEOU 1
0.855 0.000
.810 .937 Valid
PEOU 2 .886 .892 Valid
PEOU 3 .901 .876 Valid
PEOU 4 .840 .923 Valid
Perceived
Usefulness
PU 1
0.833 0.000
.805 .931 Valid
PU 2 .862 .861 Valid
PU 3 .868 .888 Valid
PU 4 .804 .854 Valid
PU 5 .834 .944 Valid
Attitude
Towards
Usage
ATU 1
0.871 0.000
.874 .877 Valid
ATU 2 .920 .802 Valid
ATU 3 .876 .885 Valid
ATU 4 .808 .941 Valid
ATU 5 .906 .890 Valid
Usage
Intention
UI 1
0.895 0.000
.853 .952 Valid
UI 2 .946 .815 Valid
UI 3 .941 .871 Valid
UI 4 .896 .907 Valid
UI 5 .872 .943 Valid
Sumber: Pengelolahan Data Primer, 2017
Analisis Pengaruh Perceived..., Sabrina Iryanti, FB UMN, 2018
111
Tabel 4. 9 Hasil Uji Reliabilitas Pre-test
Variabel Kode
Measurement
Cronbach’s
Alpha
Reliabel/Tidak
Reliabel
Perceived Expertise
PE 1
0.946
Reliabel
PE 2 Reliabel
PE 3 Reliabel
PE 4 Reliabel
PE 5 Reliabel
Perceived
Trustworthiness
PT 1
0.927
Reliabel
PT 2 Reliabel
PT 3 Reliabel
PT 4 Reliabel
Perceived Ease Of Use
PEOU 1
0.928
Reliabel
PEOU 2 Reliabel
PEOU 3 Reliabel
PEOU 4 Reliabel
Perceived Usefulness
PU 1
0.937
Reliabel
PU 2 Reliabel
PU 3 Reliabel
PU 4 Reliabel
PU 5 Reliabel
Attitude Towards Usage
ATU 1
0.924
Reliabel
ATU 2 Reliabel
ATU 3 Reliabel
ATU 4 Reliabel
ATU 5 Reliabel
Usage Intention
UI 1
0.940
Reliabel
UI 2 Reliabel
UI 3 Reliabel
UI 4 Reliabel
UI 5 Reliabel
Sumber: Pengelolahan Data Primer, 2017
Berdasarkan tabel 4.8 untuk semua indikator dinyatakan valid karena
memenuhi syarat KMO (Kaiser-Mayer-Olkin) ≥ 0.50, Sig. ≤ 0.05, MSA
(Measures of Sampling Adequancy) ≥ 0.50, dan Factor Loading ≥ 0.50 (Malhotra,
2010). Untuk semua variabel dinyatakan reliabel karena koefisien reliabilitas yang
ditunjukkan dengan nilai cronbach’s alpha menunjukkan angka ≥ 0.6 (Malhotra,
2010).
Analisis Pengaruh Perceived..., Sabrina Iryanti, FB UMN, 2018
112
4.5 Hasil Analisis Data Structural Equation Model (SEM)
Analisis data SEM pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan
perangkat lunak LISREL 8.8. Fungsi dari program ini adalah untuk menguji
keterkaitan antara variabel. Pada analisis SEM, model penelitian terdiri dari dari 2
macam, yaitu model pengukuran dan model struktural. Sebelum melakukan
analisis terhadap kedua model tersebut, terlebih dahulu dilakukan uji kecocokan
pada model (Goodness of Fit) untuk mengetahui kecocokan pada model.
4.5.1 Hasil Analisis Model Pengukuran (Measurement Model)
Model pengukuran adalah model yang menjelaskan keterkaitan antara
indikator setiap variabel dengan cara mengukur variabel laten (Hair et al., 2010).
Dari model pengukuran, kemudian akan dianalisis validitas dan reliabilitas
konstruknya. Berikut adalah syarat-syarat yang harus dipenuhi, yaitu:
1. Validitas
Dinyatakan valid apabila telah memenuhi syarat:
a. Factor Loading ≥ 0.7 atau 0.5
b. t-Value ≥ 1.96
2. Reliabilitas
Dinyatakan reliabel apabila memenuhi syarat:
a. Construct Reliability (CR) ≥ 0.7
b. Variance Extracted (VE) ≥ 0.5
Berikut ini adalah akan disajikan path diagram yang dihasilkan oleh perangkat
lunak LISREL versi 8.80 dari total keseluruhan data yang berjumlah 155
responden.
Analisis Pengaruh Perceived..., Sabrina Iryanti, FB UMN, 2018
113
Gambar 4. 5 Path Diagram Standardized Solution
Analisis Pengaruh Perceived..., Sabrina Iryanti, FB UMN, 2018
114
Gambar 4. 6 Path Diagram T-Values
Analisis Pengaruh Perceived..., Sabrina Iryanti, FB UMN, 2018
115
Berdasarkan kedua path diagram diatas, maka dapat diketahui hasil uji
validitas dari keseluruhan data yang berjumlah sebanyak 155 responden. Hasil
tersebut dapat dilihat pada tabel 4.11 berikut ini:
Tabel 4. 10 Uji Validitas Keseluruhan Data
Variabel Laten Kode
Measurement
Standard
Loading Factor ≥
0.5
t-Value ≥ 1.96 Kesimpulan
Validitas
Perceived
Expertise
X1 0.87 13.53 Valid
X2 0.83 12.52 Valid
X3 0.80 11.84 Valid
X4 0.81 12.13 Valid
X5 0.88 13.67 Valid
Perceived
Trustworthiness
X6 0.82 12.16 Valid
X7 0.87 13.53 Valid
X8 0.78 11.33 Valid
X9 0.84 12.63 Valid
Perceived Ease
Of Use
X10 0.84 12.57 Valid
X11 0.80 11.67 Valid
X12 0.80 11.92 Valid
X13 0.82 12.37 Valid
Perceived
Usefulness
Y1 0.85 12.94 Valid
Y2 0.83 12.50 Valid
Y3 0.80 11.79 Valid
Y4 0.80 11.71 Valid
Y5 0.86 13.11 Valid
Attitude Towards
Usage
Y6 0.81 12.05 Valid
Y7 0.79 11.55 Valid
Y8 0.82 12.16 Valid
Y9 0.85 13.04 Valid
Y10 0.83 12.70 Valid
Usage Intention Y11 0.88 13.70 Valid
Y12 0.71 10.08 Valid
Y13 0.77 11.11 Valid
Y14 0.79 11.67 Valid
Y15 0.84 12.88 Valid
*SLF = Standardized Loading Factors. Target SLF ≥ 0.70 atau 0.50
**Ditetapkan secara default oleh LISREL, nilai t tidak diestimasi. Target nilai t ≥
1.96.
Berdasarkan hasil pada tabel 4.11 dapat dilihat bahwa nilai Standardized
Loading Factors ≥ 0.5 dan memiliki nilai-t ≥ 1.96. Oleh sebab itu, dapat
disimpulkan bahwa seluruh indikator dari setiap variabel tersebut adalah valid.
Analisis Pengaruh Perceived..., Sabrina Iryanti, FB UMN, 2018
116
Berikut ini merupakan hasil uji reliabilitas dari perhitungan pada masing-
masing konstruk:
Berikut ini adalah hasil dari perhitungan reliabilitas masing-masing
konstruk:
a. Perceived Expertise
∑std. Loading = 0.87 + 0.83 + 0.80 + 0.81 + 0.88 = 4.19
∑e = 0.24 + 0.31 + 0.36 + 0.34 + 0.23 = 1.48
CR = / ( + 1.48) = 0.92
b. Perceived Trustworthiness
∑std. Loading = 0.82 + 0.88 + 0.78 + 0.84 = 3.32
∑e = 0.33 + 0.23 + 0.39 + 0.30 = 1.25
CR = / ( + 1.25) = 0.89
c. Perceived Ease Of Use
∑std. Loading = 0.84 + 0.80 + 0.81 + 0.83 = 3.28
∑e = 0.30 + 0.37 + 0.35 + 0.31 = 1.33
CR = / ( + 1.33) = 0.88
d. Perceived Usefulness
∑std. Loading = 0.85 + 0.83 + 0.80 + 0.80 + 0.86 = 4.14
∑e = 0.28 + 0.31 + 0.36 + 0.37 + 0.27 = 1.59
CR = / ( + 1.59) = 0.91
Analisis Pengaruh Perceived..., Sabrina Iryanti, FB UMN, 2018
117
e. Attitude Towards Usage
∑std. Loading = 0.81 + 0.79 + 0.82 + 0.86 + 0.84 = 4.12
∑e = 0.34 + 0.38 + 0.33 + 0.27 + 0.30 = 1.62
CR = / ( + 1.62) = 0.91
f. Usage Intention
∑std. Loading = 0.88 + 0.71 + 0.77 + 0.79 + 0.84 = 3.99
∑e = 0.23 + 0.49 + 0.41 + 0.37 + 0.29 = 1.79
CR = / ( + 1.79) = 0.89
a. Perceived Expertise
∑std. Loading = (0.87 + (0.83 + (0.80 + (0.81 + (0.88 = 3.51
∑e = 0.24 + 0.31 + 0.36 + 0.34 + 0.23 = 1.48
VE = / ( + 1.48) = 0.70
b. Perceived Trustworthiness
∑std. Loading = (0.82 + (0.88 + (0.78 + (0.84 = 2.76
∑e = 0.33 + 0.23 + 0.39 + 0.30 = 1.25
VE = / ( + 1.25) = 0.68
c. Perceived Ease Of Use
∑std. Loading = (0.84 + (0.80 + (0.81 + (0.83 = 2.69
∑e = 0.30 + 0.37 + 0.35 + 0.31 = 1.33
VE = / ( + 1.33) = 0.66
Analisis Pengaruh Perceived..., Sabrina Iryanti, FB UMN, 2018
118
d. Perceived Usefulness
∑std. Loading = (0.85 + (0.83 + (0.80 + (0.80 + (0.86 = 3.43
∑e = 0.28 + 0.31 + 0.36 + 0.37 + 0.27 = 1.59
VE = / ( + 1.59) = 0.68
e. Attitude Towards Usage
∑std. Loading = (0.81 + (0.79 + (0.82 + (0.86 + (0.84 = 3.39
∑e = 0.34 + 0.38 + 0.33 + 0.27 + 0.30 = 1.62
VE = / ( + 1.62) = 0.67
f. Usage Intention
∑std. Loading = (0.88 + (0.71 + (0.77 + (0.79 + (0.84 = 3.20
∑e = 0.23 + 0.49 + 0.41 + 0.37 + 0.29 = 1.79
VE = / ( + 1.79) = 0.64
Tabel 4. 11 Kesimpulan dan Analisis Reliabilitas
Variabel CR ≥ 0.7 VE ≥ 0.5 Kesimpulan
Reliabilitas
Perceived Expertise 0.92 0.70 Reliabel
Perceived Trustworthiness 0.89 0.68 Reliabel
Perceived Ease Of Use 0.88 0.66 Reliabel
Perceived Usefulness 0.91 0.68 Reliabel
Attitude Towards Usage 0.91 0.67 Reliabel
Usage Intention 0.89 0.64 Reliabel
Berdasarkan tabel 4.12 dapat dilihat bahwa nilai construct reliability (CR)
seluruh variabel memiliki nilai ≥ 0.7 dan variance extracted (VE) seluruh variabel
memiliki nilai ≥ 0.5. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa seluruh indikator
setiap variabel adalah reliabel.
Analisis Pengaruh Perceived..., Sabrina Iryanti, FB UMN, 2018
119
4.5.2 Hasil Analisis Goodness-of-Fit Measurement Model
Tabel 4.10 menunjukan data-data dari beberapa fit index untuk kecocokan
model pengukuran berdasarkan perhitungan SEM menggunakan perangkat lunak
LISREL 8.8.
Tabel 4. 12 Hasil Analisis Kecocokan Seluruh Model
Ukuran Goodness of Fit (GOF)
Tingkat
kecocokan yang
bisa diterima
Kriteria Uji
Value 533.59
DF 335
Absolute Fit Measure
Root Mean Square of Approximation
(RMSEA) 0.062 Acceptable Fit
Incremental Fit Measure
CFI 0.99 Acceptable Fit
Parsimonius Fit Index
PNFI 0.97 Acceptable Fit
Sumber: Pengolahan Data Primer, 2017
Berdasarkan tabel 4.10 dapat dilihat bahwa terdapat 3 ukuran GOF yaitu
Absolute Fit Measure, Incremental Fit Measure, dan Parsimonius Fit Index yang
menunjukkan kecocokan yang bisa diterima (acceptable fit).
4.5.3 Hasil Analisis Model Struktural (Structural Model)
Berdasarkan hasil perhitungan SEM dengan menggunakan perangkat
lunak LISREL 8.80 yang terdapat pada lampiran, dapat ditentukan persamaan
model strukturalnya dimana model struktural tersebut bertujuan untuk melihat
keterkaitan antara variabel dengan kerangka konseptual.
Persamaan model struktural sebagai berikut:
η1 = 0.50*ξ2 + 0.44*ξ3, Errorvar.= 0.17 , R² = 0.83
(0.12) (0.12) (0.038)
4.21 3.76 4.40
Analisis Pengaruh Perceived..., Sabrina Iryanti, FB UMN, 2018
120
Interpretasi:
Variasi yang terjadi pada perceived usefulness dapat dijelaskan oleh perceived
trustworthiness dan perceived ease of use sebesar 0.83.
η2 = 0.40*η1 + 0.43*ξ1 + 0.371*ξ2 - 0.26*ξ3, Errorvar.= 0.19 , R² = 0.81
(0.16) (0.16) (0.15) (0.21) (0.044)
2.54 2.61 2.51 -1.26 4.33
Interpretasi:
Variasi yang terjadi pada attitude towards usage dapat dijelaskan oleh perceived
usefulness, perceived expertise, perceived trustworthiness dan perceived ease of
use sebesar 0.81.
η3 = 0.19*η1 + 0.64*η2 + 0.18*ξ1, Errorvar.= 0.057 , R² = 0.94
(0.095) (0.11) (0.086) (0.024)
1.99 5.96 2.11 2.33
Interpretasi:
Variasi yang terjadi pada usage intention dapat dijelaskan oleh perceived
usefulness, attitude towards usage dan perceived expertise sebesar 0.94.
Keterangan:
ξ1 (ksi 1) = Perceived Expertise
ξ2 (ksi 2) = Perceived Trustworthiness
ξ3 (ksi 3) = Perceived Ease Of Use
η1 (eta 1) = Perceived Usefulness
η2 (eta 2) = Attitude Towards Usage
η3 (eta 3) = Usage Intention
Analisis Pengaruh Perceived..., Sabrina Iryanti, FB UMN, 2018
121
Dalam menentukan kriteria dari pengujian model struktural maka
dilakukan perbandingan antara t-value dengan t-table seperti berikut:
Gambar 4. 7 Path Diagram Estimate
Gambar 4. 8 Path Diagram T-Value
Analisis Pengaruh Perceived..., Sabrina Iryanti, FB UMN, 2018
122
Tabel 4. 13 Hasil Analisis Model Struktural
Hipotesis Path Estimasi Nilai t-
value
Nilai t-
tabel Kesimpulan
1
Perceived
Expertise
Attitude Towards
Usage
0.43 2.61 1.96
Data
mendukung
H1
2
Perceived
Trustworthiness
Perceived
Usefulness
0.50 4.21 1.96
Data
mendukung
H2
3
Perceived
Trustworthiness
Attitude
Towards Usage
0.37 2.51 1.96
Data
mendukung
H3
4
Perceived Ease
Of Use
Perceived
Usefulness
0.44 3.76 1.96
Data
mendukung
H4
5
Perceived Ease
Of Use
Attitude Towards
Usage
-0.26 -1.26 1.96
Data tidak
mendukung
H5
6
Perceived
Usefulness
Attitude Towards
Usage
0.40 2.54 1.96
Data
mendukung
H76
7
Perceived
Expertise
Usage Intention
0.18 2.11 1.96
Data
mendukung
H7
8
Perceived
Usefulness
Usage Intention
0.19 1.99 1.96
Data
mendukung
H8
9
Attitude Towards
Usage Usage
Intention
0.64 5.96 1.96
Data
mendukung
H9
Hipotesis 1
Hipotesis 1 ingin menguji pengaruh Perceived Expertise terhadap Attitude
Towards Usage. Hipotesis 1 pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
H1: Perceived Expertise memiliki pengaruh positif terhadap Attitude
Towards Usage.
Analisis Pengaruh Perceived..., Sabrina Iryanti, FB UMN, 2018
123
Pada hasil perhitungan model struktural untuk hipotesis ini menunjukan nilai t-
value sebesar 2.61. Nilai t-value tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan nilai t-
table, maka secara signifikan dapat dikatakan data pada penelitian ini mendukung
pernyataan bahwa terdapat pengaruh positif antara Perceived Expertise terhadap
Attitude Towards Usage.
Hipotesis 2
Hipotesis 2 ingin menguji pengaruh Perceived Trustworthiness terhadap
Perceived Usefulness. Hipotesis 2 pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
H2: Perceived Trustworthiness memiliki pengaruh positif terhadap
Perceived Usefulness.
Pada hasil perhitungan model struktural untuk hipotesis ini menunjukan nilai t-
value sebesar 4.21. Nilai t-value tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan nilai t-
table, maka secara signifikan dapat dikatakan data pada penelitian ini mendukung
pernyataan bahwa terdapat pengaruh positif antara Perceived Trustworthiness
terhadap Perceived Usefulness.
Hipotesis 3
Hipotesis 3 ingin menguji pengaruh Perceived Trustworthiness terhadap Attitude
Towards Usage. Hipotesis 3 pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
H3: Perceived Trustworthiness memiliki pengaruh positif terhadap
Attitude Towards Usage.
Pada hasil perhitungan model struktural untuk hipotesis ini menunjukan nilai t-
value sebesar 2.51. Nilai t-value tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan nilai t-
table, maka secara signifikan dapat dikatakan data pada penelitian ini mendukung
Analisis Pengaruh Perceived..., Sabrina Iryanti, FB UMN, 2018
124
pernyataan bahwa terdapat pengaruh positif antara Perceived Trustworthiness
terhadap Attitude Towards Usage.
Hipotesis 4
Hipotesis 4 ingin menguji pengaruh Perceived Ease Of Use terhadap Perceived
Usefulness. Hipotesis 4 pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
H4: Perceived Ease Of Use memiliki pengaruh positif terhadap Perceived
Usefulness.
Pada hasil perhitungan model struktural untuk hipotesis ini menunjukan nilai t-
value sebesar 3.76. Nilai t-value tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan nilai t-
table, maka secara signifikan dapat dikatakan data pada penelitian ini mendukung
pernyataan bahwa terdapat pengaruh positif antara Perceived Ease Of Use
terhadap Perceived Usefulness.
Hipotesis 5
Hipotesis 5 ingin menguji pengaruh Perceived Ease Of Use terhadap Attitude
Towrds Usage. Hipotesis 5 pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
H5: Perceived Ease Of Use memiliki pengaruh positif terhadap Attitude
Towards Usage.
Pada hasil perhitungan model struktural untuk hipotesis ini menunjukan nilai t-
value sebesar -1.26. Nilai t-value tersebut lebih rendah dibandingkan dengan nilai
t-table, maka secara signifikan dapat dikatakan data pada penelitian ini tidak
mendukung pernyataan bahwa terdapat pengaruh positif antara Perceived Ease Of
Use terhadap Attitude Towards Usage.
Analisis Pengaruh Perceived..., Sabrina Iryanti, FB UMN, 2018
125
Hipotesis 6
Hipotesis 6 ingin menguji pengaruh Perceived Usefulness terhadap Attitude
Towards Usage. Hipotesis 6 pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
H6: Perceived Usefulness memiliki pengaruh positif terhadap Attitude
Towards Usage.
Pada hasil perhitungan model struktural untuk hipotesis ini menunjukan nilai t-
value sebesar 2.54. Nilai t-value tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan nilai t-
table, maka secara signifikan dapat dikatakan data pada penelitian ini mendukung
pernyataan bahwa terdapat pengaruh positif antara Perceived Usefulness terhadap
Attitude Towards Usage.
Hipotesis 7
Hipotesis 7 ingin menguji pengaruh Perceived Expertise terhadap Usage
Intention. Hipotesis 7 pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
H7: Perceived Expertise memiliki pengaruh positif terhadap Usage
Intention.
Pada hasil perhitungan model struktural untuk hipotesis ini menunjukan nilai t-
value sebesar 2.11. Nilai t-value tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan nilai t-
table, maka secara signifikan dapat dikatakan data pada penelitian ini mendukung
pernyataan bahwa terdapat pengaruh positif antara Perceived Expertise terhadap
Usage Intention.
Hipotesis 8
Hipotesis 8 ingin menguji pengaruh Perceived Usefulness terhadap Usage
Intention. Hipotesis 8 pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
Analisis Pengaruh Perceived..., Sabrina Iryanti, FB UMN, 2018
126
H8: Perceived Usefulness memiliki pengaruh positif terhadap Usage
Intention.
Pada hasil perhitungan model struktural untuk hipotesis ini menunjukan nilai t-
value sebesar 1.99 Nilai t-value tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan nilai t-
table, maka secara signifikan dapat dikatakan data pada penelitian ini mendukung
pernyataan bahwa terdapat pengaruh positif antara Perceived Usefulness terhadap
Usage Intention.
Hipotesis 9
Hipotesis 9 ingin menguji pengaruh Attitude Towards Usage terhadap Usage
Intention. Hipotesis 9 pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
H9: Perceived Expertise memiliki pengaruh positif terhadap Usage
Intention.
Pada hasil perhitungan model struktural untuk hipotesis ini menunjukan nilai t-
value sebesar 2.11. Nilai t-value tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan nilai t-
table, maka secara signifikan dapat dikatakan data pada penelitian ini mendukung
pernyataan bahwa terdapat pengaruh positif antara Attitude Towards Usage
terhadap Usage Intention.
4.5.4 Hasil Analisis Goodness-of-Fit Structural Model
Analisis SEM tidak hanya menggunakan uji kecocokan model tunggal,
tetapi juga menggunakan beberapa fit index yang memperlihatkan kesesuaian
antara data yang disajikan dan model yang telah digunakan. Tabel 4.10
menunjukan data-data dari beberapa fit index untuk kecocokan keseluruhan model
berdasarkan perhitungan SEM menggunakan perangkat lunak LISREL 8.8.
Analisis Pengaruh Perceived..., Sabrina Iryanti, FB UMN, 2018
127
Tabel 4. 14 Hasil Analisis Kecocokan Seluruh Model
Ukuran Goodness of Fit (GOF)
Tingkat
kecocokan yang
bisa diterima
Kriteria Uji
Value 545.42
DF 338
Absolute Fit Measure
Root Mean Square of Approximation
(RMSEA) 0.063 Acceptable Fit
Incremental Fit Measure
CFI 0.99 Acceptable Fit
Parsimonius Fit Index
PNFI 0.97 Acceptable Fit
Sumber: Pengolahan Data Primer, 2017
Berdasarkan tabel 4.10 dapat dilihat bahwa terdapat 3 ukuran GOF yaitu
Absolute Fit Measure, Incremental Fit Measure, dan Parsimonius Fit Index yang
menunjukkan kecocokan yang bisa diterima (acceptable fit), sehingga dapat
disimpulkan bahwa kecocokan model secara keseluruhan adalah baik, dan
penelitian ini layak untuk dilanjutkan.
4.6 Pembahasan
Pada penelitian ini dapat dilihat analisis model pengukuran telah
menunjukkan bahwa semua variabel penelitian telah memenuhi kriteria validitas
dan reliabilitas. Sedangkan pada analisis model struktural terlihat bahwa tidak
semua hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini memiliki hasil signifikan.
Berikut merupakan pembahasan atas pengujian model struktural atas tiap-tiap
variabel:
4.6.1 Hasil Uji Pengaruh Perceived Expertise terhadap Attitude Towards
Usage
Hasil uji model struktural menunjukan bahwa terdapat pengaruh positif
dan signifikan dari perceived expertise terhadap attitude towards usage. Hal
Analisis Pengaruh Perceived..., Sabrina Iryanti, FB UMN, 2018
128
tersebut sesuai dengan temuan atas studi yang dilakukan oleh Ayeh (2015) yang
menyatakan bahwa perceived expertise memiliki pengaruh yang signifikan dan
positif terhadap attitude towards usage. Peter & Olson (2008) dalam Veasna, Wu,
& Huang (2013) juga menekannya bahwa source credibility salah satunya
perceived expertise merupakan faktor yang mempengaruhi attitude karena berasal
dari sumber komunikasi yang jelas. Sama halnya dengan Braunsberger (1996)
yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh yang disebabkan oleh sumber yang
expert terhadap attitude, dan pengaruh akan semakin besar ketika keahlian yang
dimiliki terhadap bidang tertentu semakin tinggi. Pornpitakan (2004); Ohanian
(1991) dalam Ayeh (2015) juga menjelaskan bahwa perceived expertise terbukti
dapat mempengaruhi attitude konsumen.
Dalam penelitian ini, menunjukkan bahwa mayoritas responden memiliki
pendapat setelah responden membaca customer review yang ada pada website
Nusantara Trip, bahwa Nusantara Trip merupakan tour and travel agent online
yang memiliki pengetahuan, keahlian, pengalaman, dan keterampilan yang baik
dalam menawarkan paket-paket tour yang disediakan sehingga dapat
mempengaruhi sikap responden terhadap Nusantara Trip.
4.6.2 Hasil Uji Pengaruh Perceived Trustworthiness terhadap Perceived
Usefulness
Hasil uji model struktural menunjukan bahwa terdapat pengaruh positif
dan signifikan dari perceived trustworthiness terhadap perceived usefulness. Hal
tersebut sesuai dengan temuan atas studi yang dilakukan oleh Ayeh (2015) yang
menyatakan bahwa perceived trustworthiness memiliki pengaruh positif terhadap
perceived usefulness. Watzdorf, Ippisch, Skoma, & Thiesse (2010); Chircu,
Analisis Pengaruh Perceived..., Sabrina Iryanti, FB UMN, 2018
129
Davis, & Kauffman (2000) juga menekankan bahwa perceived trustworthiness
memiliki hubungan yang positif dengan perceived usefulness karena kegunaan
sebuah sistem akan bergantung atas kepercayaan yang dimiliki oleh pengguna
sistem tersebut. Hal yang sama juga ditekankan oleh Gefen,D (1997) dalam
Pavlou (2003) yang mengatakan bahwa trustworthiness merupakan faktor yang
mempengaruhi usefulness karena ketika konsumen percaya pada sebuah sistem
berarti mereka yakin sistem tersebut akan berguna baginya. Ayeh, Au, & Lau
(2013) juga menekankan bahwa traveler yang percaya dengan sebuah sistem
maka akan berdampak positif terhadap usefulness karena mereka percaya konten
yang disajikan memiliki kegunaan untuk membantunya dalam merencanakan
percajalan.
Dalam penelitian ini, menunjukkan bahwa mayoritas responden memiliki
pendapat setelah responden membaca customer review yang ada pada website
Nusantara Trip, bahwa Nusantara Trip dipercaya memberikan informasi mengenai
paket-paket tour yang diberikan pada websitenya adalah benar adanya, dapat
dipercaya , jujur dan dapat dipertanggung jawabkan sehingga informasi tersebut
dianggap dapat membantu responden dalam merencanakan rencana perjalanan
wisatanya.
4.6.3 Hasil Uji Pengaruh Perceived Trustworthiness terhadap Attitude
Towards Usage
Hasil uji model struktural menunjukan bahwa terdapat pengaruh positif
dan signifikan dari perceived trustworthiness terhadap attitude towards usage. Hal
tersebut sesuai dengan temuan atas studi yang dilakukan oleh Ayeh (2015) yang
menyatakan bahwa perceived trustworthiness memiliki pengaruh positif terhadap
Analisis Pengaruh Perceived..., Sabrina Iryanti, FB UMN, 2018
130
attitude towards usage. Agag & El-Masry (2016); Bigne et al., (2010) dalam
Amaro & Duarte (2015); Pavlou (2003) juga menekankan bahwa trust
mempengaruhi sikap terhadap sebuah sistem karena konsumen yang percaya
dengan sistem travel online akan memiliki sikap yang positif dan menyebabkan
kepercayaan yang muncul dipercaya dapat mengurangi ketidakpastian dan
meningkatkan ekspektasi ketika sistem tersebut digunakan.
Sama halnya dengan Willemsem, Neijens, & Bronner (2011) dalam Ayeh,
Au, & Lau (2013) yang menyatakan bahwa dalam perpektif traveler, kepercayaan
dalam sebuah sistem memiliki efek positif terhadap sikap untuk membantunya
dalam merencanakan rencana perjalanan wisata. Dalam penelitian ini,
menunjukkan bahwa mayoritas responden memiliki pendapat setelah responden
membaca customer review yang ada pada website Nusantara Trip, bahwa
Nusantara Trip merupakan tour and travel agent online yang berhasil membuat
responden percaya dan mempengaruhi responden untuk menggunakan Nusantara
Trip sebagai tour and travel agent online untuk membantunya dalam
merencanakan rencana perjalanan wisatanya.
4.6.4 Hasil Uji Pengaruh Perceived Ease Of Use terhadap Perceived
Usefulness
Hasil uji model struktural menunjukan bahwa terdapat pengaruh positif
dan signifikan dari perceived ease of use terhadap perceived usefulness. Hal
tersebut sesuai dengan temuan atas studi yang dilakukan oleh Ayeh (2015) yang
menyatakan bahwa perceived ease of use memiliki pengaruh yang positif dengan
perceived usefulness karena perceived ease of use dengan perceived usefulness
memiliki keterkaitan, sehingga sistem akan diyakini lebih bermanfaat ketika
Analisis Pengaruh Perceived..., Sabrina Iryanti, FB UMN, 2018
131
sistem mudah untuk digunakan. Hal yang sama juga disampaikan oleh Davis F.
D., (2985); Chau & Hu (2002); Casalo, Flavian, & Guinaliu (2010); Lee (2009)
bahwa perceived ease of use dapat mempengaruhi perceived usefulness secara
signifikan. Heijden (2003) juga menekankan bahwa semakin mudah sebuah
sistem untuk digunakan maka akan membuat sistem tersebut menjadi berguna
untuk penggunanya.
Dalam penelitian ini, menunjukkan bahwa mayoritas responden memiliki
pendapat bahwa website Nusantara Trip khususnya sistem pemesanan paket-paket
tour yang ditawarkan sangat mudah untuk dipelajari dan diakses sehingga sangat
berguna untuk membantu responden dalam merencanakan perjalanan wisatanya.
4.6.5 Hasil Uji Pengaruh Perceived Ease Of Use terhadap Attitude Towards
Usage
Hasil uji model struktural menunjukan bahwa tidak terdapat pengaruh
yang signifikan dari perceived ease of use terhadap attitude towards usage. Hal
tersebut tidak sesuai dengan temuan atas studi yang dilakukan oleh Ayeh (2015)
yang menyatakan bahwa perceived ease of use memiliki pengaruh positif terhadap
attitude towards usage. Namun, hasil temuan dalam penelitian ini sesuai dengan
temuan atas studi yang dilakukan oleh Chauhan (2006) dimana ia menyatakan
bahwa perceived ease of use tidak memiliki pengaruh terhadap attitude towards
usage. Hal serupa juga dinyatakan oleh Hung & Chang (2005) yaitu perceived
ease of use tidak memiliki pengaruh terhadap attitude towards usage.
Bogart & Wichadee (2015) juga menyatakan bahwa perceived ease of use
tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan attitude towards usage. Alasan
perceived ease of use tidak berpengaruh positif terhadap attitude towards usage
Analisis Pengaruh Perceived..., Sabrina Iryanti, FB UMN, 2018
132
diadopsi dari Bogart & Wichadee (2015) yang menyatakan milenial merupakan
generasi yang sudah melek teknologi dan mudah untuk mengadopsi teknologi
baru dari pada generasi sebelumnya. Untuk mempelajari cara menggunakan
teknologi baru bukanlah masalah yang besar untuk milenial dikarenakan milenial
memang senang untuk mempelajari hal baru sehingga kemudahan yang disajikan
oleh sebuah sistem tidak akan mempengaruhi secara signifikan sikap milenial
karena kemudahan bukanlah faktor utama yang dapat mempengaruhi sikap
milenial. Selain itu kemajuan teknologi sudah sangat berkembang sehingga
kemudahan sebuah sistem saat ini merupakan hal yang wajib dimiliki. Keadaan
ini membuat semua sistem secara bersamaan memberikan kemudahan yang
serupa untuk responden atau calon customernya sehingga bukan hal yang khusus
dan utama bagi responden dan calon customer untuk menjadikan kemudahan yang
diberikan sistem sebagai salah satu faktor penentuan sikap penggunaan.
4.6.6 Hasil Uji Pengaruh Perceived Usefulness terhadap Attitude Towards
Usage
Hasil uji model struktural menunjukan bahwa terdapat pengaruh positif
dan signifikan dari perceived usefulness terhadap attitude towards usage. Hal
tersebut sesuai dengan temuan atas studi yang dilakukan oleh Ayeh (2015) yang
menyatakan bahwa perceived usefulness memiliki pengaruh yang positif dengan
attitude towards usage karena pengguna akan lebih cenderung menggunakan
sebuah sistem ketika sistem tersebut dapat membantunya merencanakan
perjalanan wisata. Menurut Chau & Hu (2002); Davis F. D., (1989); Davis,
Bagozzi, & Warshaw (1989); Casalo, Flavian, & Guinaliu (2010) menekankan
bahwa perceived usefulness memiliki pengaruh positif terhadap attitude towards
Analisis Pengaruh Perceived..., Sabrina Iryanti, FB UMN, 2018
133
usage terhadap sebuah sistem. Sama halnya dengan Nysveen, Pedersen, &
Thorbjorsen (2005) yang mengatakan bahwa sikap positif antara perceived
usefulness dengan attitude towards usage terbentuk karena sebuah sistem
memiliki kegunaan yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan penggunanya.
Dalam penelitian ini, menunjukkan bahwa mayoritas responden memiliki
pendapat bahwa Nusantara Trip dapat mempermudah calon customer dalam
membuat rencana perjalanan wisata menjadi lebih baik dan lebih efisien sehingga
mempengaruhi sikap responden terhadap penggunaan Nusantara Trip sebagai tour
and travel agent online.
4.6.7 Hasil Uji Pengaruh Perceived Expertise terhadap Usage Intention
Hasil uji model struktural menunjukan bahwa terdapat pengaruh positif
dan signifikan dari perceived expertise terhadap usage intention. Hal tersebut
sesuai dengan temuan atas studi yang dilakukan oleh Arora, Stoner, & Arora
(2006) yang mengatakan bahwa sumber yang memiliki kredibilitas tinggi yang
berasal dari yang ahli akan berdampak positif terhadap intentions seseorang
terhadap aktifitas tertentu. Sama halnya dengan Suzuki (1978); Johnston &
Warkentin (2010); Joner et al., (2003) dalam Berry & Shields (2014); Pornpitakan
(2004) menekankan bahwa perceived expertise memiliki pengaruh yang positif
terhadap usage intention. Peter & Olson (2008) dalam Veasna, Wu, & Huang
(2013) menyatakan jika dalam literatur pariwisata, tujuan source credibility
adalah mengacu kepada perubahan intention yang disebabkan oleh sumber yang
ahli.
Dalam penelitian ini, menunjukkan bahwa mayoritas responden memiliki
pendapat setelah membaca customer review yang terdapat pada website
Analisis Pengaruh Perceived..., Sabrina Iryanti, FB UMN, 2018
134
Nusantara Trip, bahwa Nusantara Trip memiliki keahlian yang dapat
mempengaruhi intention responden terhadap penggunaan Nusantara Trip sebagai
tour and travel agent online mereka ketika akan merencanakan perjalanan wisata.
4.6.8 Hasil Uji Pengaruh Perceived Usefulness terhadap Usage Intention
Hasil uji model struktural menunjukan bahwa terdapat pengaruh positif
dan signifikan dari perceived usefulness terhadap usage intention. Hal tersebut
sesuai dengan temuan atas studi yang dilakukan oleh Ayeh (2015) yang
menyatakan bahwa perceived usefulness memiliki pengaruh positif terhadap
usage intention. Chau & Hu (2002); Nysveen, Pedersen, & Thorbjernsen (2005);
Venkatesh & Davis (2000); Davis, Bagozzi, & Warshaw (1989); Wu & Chen
(2005); Hong, Thong, & Tam (2006) juga menyatakan bahwa perceived
usefulness memiliki pengaruh yang kuat dengan usage intention. Sama halnya
dengan Lee (2009) yang juga berpendapat bahwa untuk menggunakan sebuah
sistem terlebih dahulu ditentukan oleh niat untuk menggunakan sistem tersebut,
yang pada awalnya dipengaruhi oleh kegunaan yang dirasakan dari penggunaan
sistem tersebut.
4.6.9 Hasil Uji Pengaruh Attitude Towards Usage terhadap Usage Intention
Hasil uji model struktural menunjukan bahwa terdapat pengaruh positif
dan signifikan dari attitude towards usage terhadap usage intention. Hal tersebut
sesuai dengan temuan atas studi yang dilakukan oleh Ayeh (2015) yang
mengatakan bahwa sikap dapat mempengaruhi seseorang dalam menentukan
keinginan dan niat penggunaan terhadap sesuatu. Menurut Heijden (2003); Chau
& Hu (2002); Lee (2009) menekankan bahwa terdapat hubunga yang positif
terhadap attitude towards usage dengan usage intention dimana pengguna
Analisis Pengaruh Perceived..., Sabrina Iryanti, FB UMN, 2018
135
memutuskan untuk menggunakan sebuah sistem karena diawali dengan sikap
pengguna terhadap sistem tersebut sehingga memunculkan niat untuk
menggunakannya.
Dalam penelitian ini, menunjukkan bahwa mayoritas responden memiliki
pendapat setelah membaca customer review yang terdapat pada website
Nusantara Trip, bahwa akan muncul sikap yang membuat responden memiliki niat
untuk menggunakan Nusantara Trip sebagai tour and travel agent online yang
membantu dalam merencanakan perjalanan wisatanya.
4.7 Implikasi Manajerial
Berdasarkan hasil pengolahan data, menunjukkan bahwa terdapat
pengaruh positif antara perceived expertise terhadap attitude towards usage,
perceived trustworthiness terhadap perceived usefulness, perceived
trustworthiness terhadap attitude towards usage, perceived ease of use terhadap
perceived usefulness, perceived usefulness terhadap attitude towards usage,
perceived expertise terhadap usage intention, perceived usefulness terhadap usage
intention, dan attitude towards usage terhadap usage intention. Namun pada
penelitian ini tidak ditemukan adanya pengaruh yang signifikan antara perceived
ease of use terhadap attitude towards usage. Hasil penelitian ini tentunya dapat
memberikan masukan bagi Nusantara Trip sebagai tour and travel agent online
dalam meningkatkan usage intention Nusantara Trip.
4.7.1 Upaya Meningkatkan Attitude Towards Usage Dengan Meningkatkan
Perceived Expertise
Berdasarkan penilaian dari responden dengan melihat customer review
pada website Nusantara Trip, membuat responden yakin bahwa Nusantara Trip
Analisis Pengaruh Perceived..., Sabrina Iryanti, FB UMN, 2018
136
memiliki tingkat Perceived Expertise yang sangat baik. Responden merasa hasil
review yang ditulis oleh konsumen Nusantara Trip yang sudah pernah
menggunakan jasa Nusantara Trip untuk merencanakan perjalanan wisatanya
membuat responden yakin bahwa Nusantara Trip merupakan tour and travel
agent online yang ahli dan berpengalaman dalam menawarkan paket-paket tour
yang ditawarkannya sehingga responden memiliki sikap positif dan persepsi
tersendiri mengenai Nusantara Trip bahwa Nusantara Trip merupakan tour and
travel agent online yang berkualitas dan dapat membantu dalam merencanakan
rencana perjalanan wisatanya. Hal itu terlihat dari nilai mean dari masing-masing
indikator (PE 1 – PE 5) yaitu sebesar 5.79; 5.81; 5.88; 5.91; dan 5.86 dalam skala
likert 7.
Adapun beberapa pendekatan yang dapat dilakukan untuk meningkatkan
Attitude Towards Usage dengan meningkatkan Perceived Expertise, yaitu:
1. Berdasarkan hasil indikator PE 1 yang memiliki nilai mean 5.79 dengan
pernyataan “Berdasarkan review yang Saya baca, Saya menyimpulkan
bahwa Nusantara Trip merupakan tour and travel agent online yang
berpengalaman untuk menawarkan paket-paket tour yang disediakan”,
maka penulis menyarankan Nusantara Trip mencantumkan informasi
berupa jumlah trip yang berhasil dilaksanakan secara keseluruhan maupun
pada setiap paket yang disediakan dan jumlah customer yang sudah
menggunakan Nusantara Trip sebagai tour and travel agent online yang
membantu dalam merencanakan perjalanan wisatanya. Penulisan jumlah
tersebut dapat meyakinkan calon customer bahwa Nusantara Trip sudah
memiliki pengalaman yang banyak dalam menjalakan paket-paket yang
Analisis Pengaruh Perceived..., Sabrina Iryanti, FB UMN, 2018
137
ditawarkannya dan tertarik untuk menggunakan Nusantara Trip sebagai
tour and travel agent online nya.
Gambar 4. 9 Ilustrasi Informasi Jumlah Customer yang Sudah Menggunakan Jasa
Tour and Travel Agent Online
4.7.2 Upaya Meningkatkan Perceived Usefulness Dengan Meningkatkan
Perceived Trustworthiness
Berdasarkan penilaian dari responden dengan melihat customer review
pada website Nusantara Trip, membuat responden yakin bahwa Nusantara Trip
memiliki tingkat Perceived Trustworthiness yang sangat baik. Responden merasa
hasil review yang ditulis oleh konsumen Nusantara Trip yang sudah pernah
menggunakan jasa Nusantara Trip untuk merencanakan perjalanan wisatanya
membuat responden yakin bahwa Nusantara Trip merupakan tour and travel
agent online yang dapat dipercaya dalam memberikan informasi mengenai paket-
paket tour yang ditawarkan sehingga sangat berguna untuk membantu responden
dalam merencanakan perjalanan wisantanya. Hal itu terlihat dari nilai mean dari
masing-masing indikator (PT 1 – PT 4) yaitu sebesar 5.94; 5.83; 5.93; dan 5.98
dalam skala likert 7.
Analisis Pengaruh Perceived..., Sabrina Iryanti, FB UMN, 2018
138
Adapun beberapa pendekatan yang dapat dilakukan untuk meningkatkan
Perceived Usefulness dengan meningkatkan Perceived Trustworthiness, yaitu:
1. Berdasarkan hasil indikator PT 2 yang memiliki nilai mean 5.83 dengan
pernyataan “Berdasarkan review yang Saya baca, menurut Saya informasi
yang diberikan Nusantara Trip mengenai paket-paket tour yang disediakan
melalui websitenya dapat dipercaya”, maka penulis menyarankan
Nusantara Trip untuk selalu memperbaharui secara berkala konten dan
informasi yang terdapat didalam websitenya secara keseluruhan, bukan
hanya paket-paket tournya saja. Seperti memperbaharui artikel yang
terdapat pada website Nusantara Trip. Hal ini dibutuhkan supaya calon
customer yang mengakses website bisa mendapatkan informasi terbaru
yang berguna dari Nusantara Trip mengenai destinasi wisata yang akan
mereka laksanakan dari paket-paket tournya, selain itu juga sebagai tanda
bahwa Nusantara Trip masih beroperasi sebagai tour and travel agent
online yang terus berkembang.
Gambar 4. 10 Ilustrasi Artikel yang Diperbaharui
Analisis Pengaruh Perceived..., Sabrina Iryanti, FB UMN, 2018
139
4.7.3 Upaya Meningkatkan Attitude Towards Usage Dengan Meningkatkan
Perceived Trustworthiness
Berdasarkan penilaian dari responden dengan melihat customer review
pada website Nusantara Trip, membuat responden yakin bahwa Nusantara Trip
memiliki tingkat Perceived Trustworthiness yang sangat baik. Responden merasa
hasil review yang ditulis oleh konsumen Nusantara Trip yang sudah pernah
menggunakan jasa Nusantara Trip untuk merencanakan perjalanan wisatanya
membuat responden yakin bahwa Nusantara Trip merupakan tour and travel
agent online yang jujur dan dapat dipercaya dalam memberikan informasi
mengenai paket-paket tour yang ditawarkan sehingga menuntun calon customer
untuk memiliki sikap positif terhadap Nusantara Trip sebagai tour and travel
agent online. Hal itu terlihat dari nilai mean dari masing-masing indikator (PT 1 –
PT 4) yaitu sebesar 5.94; 5.83; 5.93; dan 5.98 dalam skala likert 7.
Adapun beberapa pendekatan yang dapat dilakukan untuk meningkatkan
Attitude Towards Usage dengan meningkatkan Perceived Trustworthiness, yaitu:
1. Berdasarkan hasil indikator PT 1 yang memiliki nilai mean 5.94 dengan
pernyataan “Berdasarkan review yang Saya baca, menurut Saya informasi
yang diberikan Nusantara Trip mengenai paket-paket tour yang disediakan
melalui websitenya adalah benar adanya”, maka penulis menyarankan
Nusantara Trip untuk lebih memperhatikan konten yang disediakan pada
website Nusantara Trip. Setiap konten diisi dengan informasi yang sesuai
sehingga calon customer bisa mendapat informasi yang sesuai, hal ini
terpaku pada toolbar “Bali & Lombok” pada website Nusantara Trip yang
tidak terdapat informasi apapun. Selain itu pada toolbar “Blog” yang berisi
Analisis Pengaruh Perceived..., Sabrina Iryanti, FB UMN, 2018
140
3 pokok pembahasan, disetiap pokok pembahasan artikel yang disajikan
tidak sejalan dengan judul pokok pembahasannya seperti contoh pada
pokok pembahasan wisata kuliner, artikel yang disajikan adalah diskon
10% harga hotel di Bromo, Bromo Cottage. Ketidaksinambungan ini akan
membuat customer bingung dan tidak mendapatkan informasi yang sesuai
dengan keinginannya. Jika Nusantara Trip belum yakin akan konten yang
dibuat, maka Nusantara Trip bisa menghapus terlebih dahulu konten
tersebut sehingga tidak menimbulkan kebingungan bagi calon customer.
Penulis menyarankan Nusantara Trip dapat memberikan artikel yang berisi
informasi berupa tips and trick ketika akan berwisata kesuatu daerah,
tempat-tempat disebuah daerah yang instagramable atau bahkan mix and
match baju agar tetap fashionable saat berwisata. Informasi ini dirasa
cukup menarik untuk ditampilkan karena melihat semua masyarakat pasti
akan mengunduh aktifitas mereka selama liburan di media sosial, sehingga
artikel ini bisa dijadikan informasi tambahan yang dapat membantu
customer dalam kebutuhan media sosialnya tersebut.
Gambar 4. 11 Ketidaksinambungan Konten dan Informasi
Analisis Pengaruh Perceived..., Sabrina Iryanti, FB UMN, 2018
141
2. Berdasarkan hasil indikator PT 4 yang memiliki nilai mean 5.98 dengan
pernyataan “Berdasarkan review yang Saya baca, menurut Saya informasi
yang diberikan Nusantara Trip mengenai paket-paket tour yang disediakan
melalui websitenya dapat dipertanggung jawabkan”, maka penulis
menyarankan Nusantara Trip untuk menambahkan bukti dokumentasi
yang lebih banyak pada website Nusantara Trip. Lebih baik lagi jika bukti
dokumentasi diberikan pada setiap paket-paket yang ditawarkan. Bukti
dokumentasi tersebut bisa berupa foto-foto lokasi yang akan dikunjungi
serta foto-foto customer atau trip yang sudah dilaksanakan. Bukti
dokumentasi ini harus diatur dengan baik karena dokumentasi ini dapat
menjadi salah satu faktor yang dapat mempengaruhi sikap calon customer
untuk memilih Nusantara Trip sebagai tour and travel agent online.
Gambar 4. 12 Ilustrasi Dokumentasi Destinasi atau Customer Disetiap Paket Trip
4.7.4 Upaya Meningkatkan Perceived Usefulness Dengan Meningkatkan
Perceived Ease Of Use
Berdasarkan penilaian dari responden dengan melihat website Nusantara
Trip, membuat responden yakin bahwa Nusantara Trip memiliki tingkat Perceived
Analisis Pengaruh Perceived..., Sabrina Iryanti, FB UMN, 2018
142
Ease Of Use yang sangat baik. Responden merasa website Nusantara Trip sangat
berguna dan memudahkan responden dalam melakukan perencanaan perjalanan
wisata. Hal itu terlihat dari nilai mean dari masing-masing indikator (PEOU 1 –
PEOU 4) yaitu sebesar 5.94; 5.95; 6.01; dan 6.08 dalam skala likert 7.
Adapun beberapa pendekatan yang dapat dilakukan untuk meningkatkan
Perceived Usefulness dengan meningkatkan Perceived Ease Of Use, yaitu:
1. Berdasarkan hasil indikator PEOU 2 yang memiliki nilai mean 5.95
dengan pernyataan “Menurut Saya, informasi mengenai paket-paket tour
yang ditawarkan Nusantara Trip mudah untuk diakses”, maka penulis
menyarankan Nusantara Trip lebih meminimalkan toolbar yang ada pada
website Nusantara Trip sehingga informasi yang diberikan tetap terarah
pada 1 tujuan sesuai dengan keinginan customer dan lengkap tetapi lebih
minimalis dalam penyajian kontennya.
Gambar 4. 13 Ilustrasi Toolbar Pada Nusantara Trip
Nusantara Trip memiliki 8 toolbar yaitu home, corporate & group,
Jatim, Jateng & DIY, Bali & Lombok, open trip, rental mobil dan blog.
Toolbar corporate & group, Jatim, Jateng & DIY, Bali & Lombok
Analisis Pengaruh Perceived..., Sabrina Iryanti, FB UMN, 2018
143
menandakan destinasi wisata dari private trip yang disediakan oleh
Nusantara Trip. Nusantara Trip bisa membuat toolbar private trip sebagai
main dan didalamnya berisikan destinasi-destinasi tersebut. Hal ini dapat
mempermudah calon customer mencari dan mendapatkan informasi secara
terorganisir dan sesuai dengan kebutuhannya.
Gambar 4. 14 Ilustrasi Toolbar
2. Berdasarkan hasil indikator PEOU 3 yang memiliki nilai mean 6.01
dengan pernyataan “Menurut Saya, Saya akan dengan mudah
berkomunikasi dengan Nusantara Trip terkait dengan paket-paket tour
yang disediakan pada websitenya” , maka penulis menyarankan Nusantara
Trip untuk membuat chatting online berupa pop up chat yang muncul pada
sebelah kanan bagian bawah websitenya. Chatting online ini akan lebih
mempermudah customer dalam berkomunikasi dengan Nusantara Trip
tanpa harus membuka aplikasi lainnya. Chatting online ini akan dilayani
oleh customer service atau customer support dari pihak Nusantara Trip
sehingga pertanyaan yang diajukan dapat terjawab dengan baik.
Analisis Pengaruh Perceived..., Sabrina Iryanti, FB UMN, 2018
144
Gambar 4. 15 Ilustrasi Chatting Online
3. Berdasarkan hasil indikator PEOU 4 yang memiliki nilai mean 6.08
dengan pernyataan “Saya menyimpulkan bahwa Saya akan dengan mudah
mengakses website Nusantara Trip”, maka penulis menyarankan
Nusantara Trip untuk membuat websitenya menjadi lebih user friendly,
terutama ketika dilihat melalui smartphone karena saat ini semua aktivitas
manusia lebih banyak dilakukan melalui smartphone sehingga program
yang dibuat dengan mobile friendly akan sangat berguna untuk calon
customer ketika mengakses website Nusantara Trip.
Analisis Pengaruh Perceived..., Sabrina Iryanti, FB UMN, 2018
145
Gambar 4. 16 Ilustrasi Mobile Friendly
4.7.5 Upaya Meningkatkan Attitude Towards Usage Dengan Meningkatkan
Perceived Usefulness
Berdasarkan penilaian dari responden dengan melihat website Nusantara
Trip, membuat responden yakin bahwa Nusantara Trip memiliki tingkat Perceived
Usefulness yang sangat baik. Responden melihat website Nusantara Trip dapat
membantu responden dalam merencanakan perjalanan wisata menjadi lebih baik
dan lebih efisien sehingga calon customer akan merasa terbantu dan menuntun
mereka memiliki persepsi jika Nusantara Trip adalah tour and travel agent online
yang berkualitas. Hal itu terlihat dari nilai mean dari masing-masing indikator (PU
1 – PU 4) yaitu sebesar 5.97; 5.81; 6.01; 5.93; dan 6.00 dalam skala likert 7.
Adapun beberapa pendekatan yang dapat dilakukan untuk meningkatkan
Attitude Towards Usage dengan meningkatkan Perceived Usefulness, yaitu:
1. Berdasarkan hasil indikator PU 1 yang memiliki nilai mean 5.97 dengan
pernyataan “Saya menyimpulkan bahwa Nusantara Trip dapat
Analisis Pengaruh Perceived..., Sabrina Iryanti, FB UMN, 2018
146
mempermudah Saya dalam membuat perencanaan perjalanan wisata
karena adanya paket-paket tour yang disediakan”, maka penulis
menyarankan Nusantara Trip untuk memberikan informasi berupa hari
libur nasional pada tahun tertentu. Informasi ini bisa sangat membantu
calon customer untuk menentukan jadwal rencana perjalanan wisata dan
menjadi informasi yang dapat mempengaruhi calon customer secara tidak
langsung untuk segera mencari paket tour yang sesuai ketika terdapat hari
libur.
Gambar 4. 17 Ilustrasi Informasi Jadwal Libur Nasional Tahun 2018
2. Berdasarkan hasil indikator PU 3 yang memiliki nilai mean 6.01 dengan
pernyataan “Saya menyimpulkan bahwa Nusantara Trip dapat membantu
Saya dalam membuat perencanaan perjalanan wisata karena adanya paket-
paket tour yang disediakan sehingga perjalanan Saya menjadi lebih
efisien”, maka penulis menyarankan Nusantara Trip untuk mencantumkan
maps titik temu dengan customer dan destinasi yang akan dikunjungi oleh
customer. Hal ini bisa membantu customer untuk melihat seberapa
efisiennya Nusantara Trip merancang paket untuk perjalanan wisatanya
Analisis Pengaruh Perceived..., Sabrina Iryanti, FB UMN, 2018
147
dan customer juga dapat memperkirakan jarak dan letak antar destinasi
satu ke destinasi lainnya.
Gambar 4. 18 Ilustrasi Maps Destinasi Wisata
3. Berdasarkan hasil indikator PU 4 yang memiliki nilai mean 5.93 dengan
pernyataan “Saya menyimpulkan dengan adanya paket-paket tour yang
disediakan Nusantara Trip membuat Saya menjadi tidak bingung dalam
menentukan kegiatan dalam perjalanan wisata Saya”, maka penulis
menyarankan Nusantara Trip untuk memberikan informasi berupa event-
event yang akan berlangsung pada tahun tertentu di wisata tertentu yang
terdapat dalam paket atau dapat membuat paket baru dengan rangkaian
acara yang sedemikian rupa sehingga calon customer yang melakukan
reservasi paket tersebut dapat menikmati event yang akan berlangsung
tersebut. Baik informasi dan paket tersebut bisa sangat berguna untuk
calon customer dalam menentukan destinasi wisatanya dan kegiatan yang
akan dilakukan saat berwisata nanti, selain itu dapat meningkatkan
antusiasme calon customer karena Nusantara Trip memanfaatkan event
yang ada yang biasanya diadakan pada waktu-waktu tertentu sehingga
Analisis Pengaruh Perceived..., Sabrina Iryanti, FB UMN, 2018
148
calon customer memiliki keinginan untuk melakukan reservasi paket
tersebut.
Gambar 4. 19 Ilustrasi Event yang Akan Berlangsung Pada Tahun 2018
4.7.6 Upaya Meningkatkan Usage Intention Dengan Meningkatkan Perceived
Expertise
Berdasarkan penilaian dari responden dengan melihat customer review
pada website Nusantara Trip, membuat responden yakin bahwa Nusantara Trip
memiliki tingkat Perceived Expertise yang sangat baik. Responden merasa hasil
review yang ditulis oleh konsumen Nusantara Trip yang sudah pernah
menggunakan jasa Nusantara Trip untuk merencanakan perjalanan wisatanya
membuat responden yakin bahwa Nusantara Trip merupakan tour and travel
agent online memiliki keahlian serta pengetahuan dan keterampilan yang baik
dalam menawarkan paket-paket tour yang ditawarkannya sehingga membuat
responden yakin dan berniat menggunakan Nusantara Trip sebagai tour and travel
agent onlinenya ketika ingin melakukan perjalanan wisata. Hal itu terlihat dari
Analisis Pengaruh Perceived..., Sabrina Iryanti, FB UMN, 2018
149
nilai mean dari masing-masing indikator (PE 1 – PE 5) yaitu sebesar 5.79; 5.81;
5.88; 5.91; dan 5.86 dalam skala likert 7.
Adapun beberapa pendekatan yang dapat dilakukan untuk meningkatkan
Usage Intention dengan meningkatkan Perceived Expertise, yaitu:
1. Berdasarkan hasil indikator PE 4 yang memiliki nilai mean 5.91 dengan
pernyataan “Berdasarkan review yang Saya baca, Saya berpendapat bahwa
Nusantara Trip merupakan tour and travel agent online yang mumpuni
untuk menawarkan paket-paket tour yang disediakan”, maka penulis
menyarankan Nusantara Trip untuk mengikuti berbagai event yang
membuatnya mendapatkan penghargaan tertentu terkait tour and travel
agent online. Penghargaan itu kemudian dipublikasikan sehingga membuat
calon customer semakin yakin dan berniat menggunakan Nusantara Trip
karena kualitas Nusantara Trip sebagai tour and travel agent online yang
sudah diakui.
Gambar 4. 20 Ilustrasi Penghargaan yang Didapat dan Dipublikasikan
Analisis Pengaruh Perceived..., Sabrina Iryanti, FB UMN, 2018
150
4.7.7 Upaya Meningkatkan Usage Intention Dengan Meningkatkan Perceived
Usefulness
Berdasarkan penilaian dari responden dengan melihat website Nusantara
Trip, membuat responden yakin bahwa Nusantara Trip memiliki tingkat Perceived
Usefulness yang sangat baik. Responden melihat website Nusantara Trip dapat
membantu responden dalam merencanakan perjalanan wisata menjadi lebih baik
dan lebih efisien sehingga calon customer akan merasa terbantu dan menuntun
mereka memiliki persepsi jika Nusantara Trip adalah tour and travel agent online
yang berkualitas. Hal itu terlihat dari nilai mean dari masing-masing indikator (PU
1 – PU 4) yaitu sebesar 5.97; 5.81; 6.01; 5.93; dan 6.00 dalam skala likert 7.
Adapun beberapa pendekatan yang dapat dilakukan untuk meningkatkan
Attitude Towards Usage dengan meningkatkan Perceived Usefulness, yaitu:
1. Berdasarkan hasil indikator PU 5 yang memiliki nilai mean 6.00 dengan
pernyataan “Saya menyimpulkan bahwa Nusantara Trip dapat membantu
dalam merencanakan keseluruhan perjalanan wisata Saya”, maka penulis
menyarankan Nusantara Trip untuk membuat konten baru yaitu calon
customer dapat mengajukan permintaan khusus untuk mendapatkan
private trip yang diinginkan seperti membuat preferensi lokasi untuk
dikunjungi atau membuat preferensi penginapan dan lainnya. Hal ini
dilakukan supaya membuat calon customer merasa keinginannya benar-
benar dipenuhi tetapi tetap menyesuaikan prosedur dari Nusantara Trip.
Analisis Pengaruh Perceived..., Sabrina Iryanti, FB UMN, 2018
151
Gambar 4. 21 Ilustrasi Request Private Trip
4.7.8 Upaya Meningkatkan Usage Intention Dengan Meningkatkan Attitude
Towards Usage
Berdasarkan penilaian dari responden dengan melihat customer review
pada website Nusantara Trip, membuat responden yakin bahwa Nusantara Trip
menciptakan Attitude Towards Usage yang baik bagi para responden. Responden
merasa hasil review yang ditulis oleh konsumen Nusantara Trip yang sudah
pernah menggunakan jasa Nusantara Trip untuk merencanakan perjalanan
wisatanya membuat responden yakin bahwa Nusantara Trip merupakan tour and
travel agent online yang bagus dan akan membuat perjalanan wisata yang
dilakukan menjadi sukses dan sesuai dengan keiinginan. Hal itu terlihat dari nilai
mean dari masing-masing indikator (ATU 1 – ATU 5) yaitu sebesar 5.78; 5.61;
5.72; 5.75; dan 5.77 dalam skala likert 7.
Adapun beberapa pendekatan yang dapat dilakukan untuk meningkatkan
Usage Intention dengan meningkatkan Attitude Towards Usage, yaitu:
Analisis Pengaruh Perceived..., Sabrina Iryanti, FB UMN, 2018
152
1. Berdasarkan hasil indikator ATU 1 yang memiliki nilai mean 5.78 dengan
pernyataan “Setelah membaca review, Saya berpendapat bahwa Nusantara
Trip merupakan tour and travel agent online yang bagus”, maka penulis
menyarankan Nusantara Trip untuk meletakkan customer review ditempat
yang lebih sering dan mudah dilihat oleh calon customer. Customer review
juga bisa terus diperbanyak dan diupdate pada website Nusantara Trip
sehingga calon customer akan memiliki bahan evaluasi yang lebih
terhadap Nusantara Trip.
Gambar 4. 22 Ilustrasi Customer Review
2. Berdasarkan hasil indikator ATU 4 yang memiliki nilai mean 5.75 dengan
pernyataan “Setelah membaca review, Saya berpendapat bahwa dengan
menggunakan Nusantara Trip sebagai tour and travel agent online akan
menguntungkan Saya”, maka penulis menyarankan Nusantara Trip untuk
tidak ragu dalam memberikan hadiah kecil yang akan customer dapatkan
ketika melakukan reservasi paket tour tertentu. Hadiah yang diberikan bisa
berupa free album foto selama perjalanan wisata yang mereka laksanakan
beserta softcopy atau free berfoto dengan kamera polaroid sebanyak 10
lembar. Hadiah yang diberikan secara cuma-cuma akan menarik perhatian
Analisis Pengaruh Perceived..., Sabrina Iryanti, FB UMN, 2018
153
calon customer sehingga berniat untuk menggunakan Nusantara Trip
sebagai tour and travel agent online perjalanan wisatanya.
Gambar 4. 23 Ilustrasi Album Foto dan Polaroid
Analisis Pengaruh Perceived..., Sabrina Iryanti, FB UMN, 2018
154
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Hasil analisis data dengan menggunakan Structural Equation Modelling
(SEM) untuk menguji pengaruh Perceived Expertise, Perceived Trustworthines,
Perceived Ease Of Use dan Perceived Usefulness terhadap Usage Intention
melalui Attitude Towards Usage, pengaruh Perceived Expertise terhadap
Perceived Usefulness dan pengaruh Perceived Ease Of Use terhadap Perceived
Usefulness, menunjukkan bahwa data pada penelitian ini tidak semuanya memiliki
kecocokan dengan model penelitian yang diajukan yaitu pada hubungan Perceived
Ease Of Use terhadap Attitude Towards Usage. Namun, untuk model pengukuran
seluruh indikator memiliki kriteia valid dan seluruh variabel memiliki reliabilitas
yang baik.
Berdasarkan model struktural dari kesembilan hipotesis penelitian yang
diajukan ternyata hipotesis tidak semuanya sesuai dengan hasil temuan dari Ayeh
(2015). Sehingga hasil dari model struktural tersebut dapat disimpulkan sebagai
berikut:
1. Perceived expertise memiliki pengaruh positif terhadap attitude towards
usage. Hal ini menunjukkan bahwa perceived expertise yang dimiliki oleh
Nusantara Trip yang dilihat melalui customer review yang ada pada
websitenya, dapat meningkatkan attitude towards usage. Setelah membaca
review yang ada pada website Nusantara Trip, responden menyimpulkan
bahwa Nusantara Trip memiliki pengalaman, keahlian, pengetahuan dan
Analisis Pengaruh Perceived..., Sabrina Iryanti, FB UMN, 2018
155
keterampilan yang baik sebagai tour and travel agent online yang
menawarkan paket-paket tournya.
2. Perceived trustworthiness memiliki pengaruh positif terhadap perceived
usefulness. Hal ini menunjukkan bahwa perceived trustworthiness yang
dimiliki Nusantara Trip yang dilihat melalui customer review yang ada
pada websitenya, dapat meningkatkan perceived usefulness. Setelah
membaca review yang ada pada website Nusantara Trip, responden
menyimpulkan bahwa Nusantara Trip merupakan tour and travel agent
online yang dapat dipercaya, jujur dan dapat dipertanggung jawabkan
dalam memberikan informasi mengenai paket-paket tour yang ditawarkan,
sehingga responden menyimpulkan informasi yang disajikan sangat
berguna untuk responden dalam membantu merencanakan perjalanan
wisatanya.
3. Perceived trustworthiness memiliki pengaruh positif terhadap attitude
towards usage. Hal ini menunjukkan bahwa perceived trustworthiness
yang dimiliki Nusantara Trip yang dilihat melalui customer review yang
ada pada websitenya, dapat meningkatkan attitude towards usage. Setelah
membaca review yang ada pada website Nusantara Trip, responden
menyimpulkan bahwa Nusantara Trip dapat mempengaruhi sikap
responden terhadap Nusantara Trip yang disebabkan oleh kepercayaan
responden terhadap informasi yang disajikan oleh Nusantara Trip
mengenai paket-paket tour yang disediakan.
4. Perceived ease of use memiliki pengaruh positif terhadap perceived
usefulness. Hal ini menunjukkan bahwa perceived ease of use yang
Analisis Pengaruh Perceived..., Sabrina Iryanti, FB UMN, 2018
156
disajikan dalam website Nusantara Trip, dapat meningkatkan perceived
usefulness. Setelah melihat website Nusantara Trip, responden
menyimpulkan bahwa Nusantara Trip merupakan tour and travel agent
online yang memiliki sistem pemesanan yang mudah digunakan dan
dipelajari, mudah untuk berkomuniasi dengan Nusantara Trip dan website
mudah untuk diakses, sehingga responden berpendapat bahwa website
Nusantara Trip dapat berguna untuk membantu dalam merencanakan
perjalanan wisatanya karena kemudahan yang ditawarkan tersebut.
5. Perceived ease of use tidak memiliki pengaruh terhadap attitude towards
usage. Berbanding terbalik dengan penelitian Ayeh (2015) yang
menyatakan jika perceived ease of use memiliki pengaruh terhadap
attitude towards usage, tetapi sesuai dengan temuan dari Chauhan (2006),
Hung & Chang (2005), dan Bogart & Wichadee (2015) yang menyatakan
bahwa hal ini terjadi karena responden yang mayoritas adalah kaum
milenial merupakan generasi yang sudah melek teknologi dan mudah
untuk mengadopsi teknologi baru sehingga untuk mempelajari cara
menggunakan teknologi baru bukanlah masalah yang besar sehingga
kemudahan yang disajikan oleh sebuah sistem tidak akan mempengaruhi
secara signifikan sikap milenial. Selain itu kemajuan teknologi membuat
semua sistem dapat memberikan kemudahan yang serupa satu sama lain,
sehingga bukan hal yang khusus dan utama bagi responden dan calon
customer untuk menjadikan kemudahan yang diberikan sistem sebagai
salah satu faktor penentuan sikap penggunaan.
Analisis Pengaruh Perceived..., Sabrina Iryanti, FB UMN, 2018
157
6. Perceived usefulness memiliki pengaruh positif terhadap attitude towards
usage. Hal ini menunjukkan bahwa perceived usefulness yang disajikan
dalam website Nusantara Trip, dapat meningkatkan attitude towards
usage. Setelah melihat website Nusantara Trip, responden menyimpulkan
bahwa Nusantara Trip merupakan tour and travel agent online yang dapat
mempermudah membantu membuat rencana perjalanan wisata responden,
dan membuat perjalanan wisata menjadi lebih baik dan lebih efisien,
sehingga responden tidak perlu kesulitan dalam membuat rencana
perjalanan wisata. Kemudian hal ini akan berdampak pada munculnya
sikap positif dari responden berkaitan dengan kegunaan yang ditawarkan
oleh Nusantara Trip.
7. Perceived expertise memiliki pengaruh positif terhadap attitude towards
usage. Hal ini menunjukkan bahwa perceived expertise yang dimiliki oleh
Nusantara Trip yang dilihat melalui customer review yang ada pada
websitenya, dapat meningkatkan attitude towards usage. Setelah membaca
review yang ada pada website Nusantara Trip, muncul persepsi tersendiri
mengenai keahlian yang dimiliki oleh Nusantara Trip dalam menyajikan
paket-paket tournya sehingga berdampak kepada niat penggunaan
Nusantara Trip sebagai tour and travel agent online yang akan
membantunya dalam merencanakan perjalanan wisatanya kelak.
8. Perceived usefulness memiliki pengaruh positif terhadap usage intention.
Hal ini menunjukkan bahwa perceived usefulness yang disajikan dalam
website Nusantara Trip, dapat meningkatkan usage intention. Setelah
melihat website Nusantara Trip, muncullah niat dari responden untuk
Analisis Pengaruh Perceived..., Sabrina Iryanti, FB UMN, 2018
158
menggunakan Nusantara Trip sebagai tour and travel agent online setelah
responden melihat kegunaan yang diberikan dalam website Nusantara
Trip.
9. Attitude towards usage memiliki pengaruh positif terhadap usage
intention. Hal ini menunjukkan bahwa attitude towards usage yang
disajikan dalam website Nusantara Trip, dapat meningkatkan usage
intention. Setelah melihat website Nusantara Trip, responden
menyimpulkan bahwa Nusantara Trip merupakan tour and travel agent
online yang bagus dan sangat membantu responden ketika merencanakan
perjalanan wisatanya, sehingga dengan hasil review yang menampakkan
bahwa Nusantara Trip adalah tour and travel agent online yang bermutu
dan profesional akan meningkatkan niat responden untuk menggunakan
Nusantara Trip sebagai tour and travel agent online nya.
5.2 Saran
Berdasarkan analisis dari hasil penelitian, peneliti berharap agar penelitian
ini dapat memberikan dampak baik kepada perusahaan agar menjadi lebih baik
lagi, maupun kepada peneliti selanjutnya yang tertarik melakukan penelitian ini
agar hasilnya dapat lebih mendalam dan bermanfaat.
5.2.1 Saran Untuk Perusahaan
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang diperoleh, maka peneliti
mengajukan saran bagi Nusantara Trip sebagai berikut:
1. Nusantara Trip dapat mencantumkan informasi lebih berupa jumlah trip
dan jumlah customer yang sudah pernah menggunakan jasa Nusantara
Trip. Jumlah trip yang bisa dicantumkan adalah jumlah trip yang berhasil
Analisis Pengaruh Perceived..., Sabrina Iryanti, FB UMN, 2018
159
dilaksanakan secara keseluruhan maupun pada setiap paket yang
disediakan. Penambahan informasi jumlah trip dan jumlah customer ini
dilakukan untuk meyakinkan calon customer bahwa Nusantara Trip
memang memiliki keahlian dalam menyajikan paket-paket tournya dan
merupakan tour and travel agent online yang berkualitas.
2. Nusantara Trip harus memaintain dan memperbaharui secara berkala
konten dan informasi yang terdapat didalam websitenya secara
keseluruhan. Hal ini diperlukan untuk menjaga agar konten dan informasi
yang diberikan selalu berkualitas dan fresh, terutama pada artikel yang
terdapat dalam website harus selalu diperbaharui dan dieksplor sehingga
informasi tersebut berguna untuk calon customer mengenai destinasi
wisata pada paket-paket yang disediakan. Selain itu juga sebagai tanda
bahwa Nusantara Trip selalu berkembang untuk memenuhi kebutuhan
konsumennya.
3. Nusantara Trip dapat menyajikan konten dengan informasi yang sesuai
sehingga calon customer dapat dengan mudah mendapatkan informasi
yang diinginkan dan sesuai dengan yang diinginkan, seperti pada toolbar
“Bali & Lombok” bisa diisi dengan informasi paket-paket tour yang
disajikan oleh Nusantara Trip. Sama halnya dengan toolbar “Blog” yang
memiliki 3 pokok pembahasan tetapi informasi yang disajikan tidak
selaras dengan judul pokok pembahasannya. Nusantara Trip harus
mengganti informasi yang ada sesuai dengan konten atau jika memang
belum dipastikan tersedianya paket-paket dan informasi yang sesuai maka
toolbar tersebut bisa dihapus terlebih dahulu.
Analisis Pengaruh Perceived..., Sabrina Iryanti, FB UMN, 2018
160
4. Untuk meningkatkan kepercayaan calon customer, Nusantara Trip dapat
menambahkan hasil dokumentasi dari destinasi-destinasi wisata yang akan
dikunjungi didalam paket-paket tour yang disajikan. Selain dokumentasi
destinasi, Nusantara Trip dapat pula menyajikan dokumentasi para
customernya berdasarkan tour yang sudah dilaksanakan sebelumnya.
5. Nusantara Trip dapat meminimalkan jumlah toolbar yang ada pada
website Nusantara Trip, hal ingi dilakukan selain untuk lebih memudahkan
calon customer dalam mencari informasi yang dibutuhkan, juga untuk
menyajikan informasi tetap terarah pada 1 tujuan. Toolbar yang berisikan
destinasi atau lainnya seperti Corporate & Group, Jatim, Jateng & DIY,
dan Bali & Lombok merupakan paket yang disajikan untuk private trip.
Private trip bisa dijadikan main toolbar dan didalamnya dibagi lagi
menjadi destinasi yang ditawarkan, sehingga konten tetap tertata dan
teratur dan tidak membuat calon customer bingung.
6. Chatting online berupa pop up chat yang muncul pada sebelah kanan
bagian bawah website bisa meningkatkan kemudahan calon customer
dalam berkomunikasi dengan Nusantara Trip. Chatting Online akan
dilayani oleh customer service atau customer support pihak Nusantara
Trip sehingga setiap pertanyaan yang ditanyakan dapat dijawab dengan
baik.
7. Website Nusantara Trip harus lebih user friendly sehingga mempermudah
customer dalam mengakses websitenya dan lebih mobile friendly karena
saat ini semua aktivitas manusia lebih banyak dilakukan melalui
Analisis Pengaruh Perceived..., Sabrina Iryanti, FB UMN, 2018
161
handphone sehingga program yang dibuat dapat berguna untuk calon
customer.
8. Informasi berupa hari libur nasional juga menjadi informasi yang berguna
untuk calon customer. Informasi ini bisa sangat membantu calon customer
untuk menentukan jadwal rencana perjalanan wisata dan menjadi
informasi yang dapat mempengaruhi calon customer secara tidak langsung
untuk segera mencari paket tour yang sesuai ketika terdapat hari libur.
9. Nusantara Trip dapat menambahkan maps untuk menandakan titik temu
dengan customer dan destinasi yang akan dikunjungi oleh customer dalam
menjalankan paket perjalanan wisatanya. Hal ini dapat membantu
customer melihat seberapa efisien dan baiknya Nusantara Trip
merencanakan perjalanan wisatanya dan customer dapat memperkirakan
jarak dan letak antar destinasi satu ke destinasi lainnya.
10. Informasi berupa event-event yang disajikan didalam website akan sangat
mempengaruhi customer. Event-event yang disampaikan tetap
berhubungan dengan destinasi wisata tertentu yang terdapat dalam paket
yang ditawarkan Nusantara Trip atau Nusantara Trip dapat membuat paket
baru dengan rangkaian acara yang sedemikian rupa sehingga calon
customer yang melakukan reservasi paket tersebut dapat menikmati event
yang akan berlangsung tersebut.
11. Nusantara Trip sebisa mungkin mengikuti berbagai event yang
membuatnya mendapatkan penghargaan sebagai tour and travel agent
online. Hasil publikasi pernghargaan tersebut akan sangat berdampak
kepada keberlangsungan Nusantara Trip sebagai tour and travel agent
Analisis Pengaruh Perceived..., Sabrina Iryanti, FB UMN, 2018
162
online dan membentuk image yang positif untuk Nusantara Trip itu
sendiri.
12. Nusantara Trip dapat menyediakan konten baru berupa request private trip
dimana calon customer dapat mengajukan permintaan khusus untuk
mendapatkan private trip yang diinginkan seperti membuat preferensi
beberapa lokasi atau membuat preferensi lokasi untuk dikunjungi atau
membuat preferensi penginapan dan lainnya, sehingga keinginan calon
customer bisa benar-benar terpenuhi
13. Customer review memiliki peran penting dalam bidang online sehingga
Nusantara Trip harus diletakkan pada tempat yang mudah dilihat dan
sering dilihat oleh calon customer seperti pada bagian kanan atas atau
diberi space besar khusus untuk customer review yang mudah dilihat.
Customer review juga harus diperbanyak dan sering diupdate sehingga
bahan evaluasi untuk calon customer menjadi lebih banyak.
14. Nusantara Trip harus berani dalam memberikan hadiah kepada
customernya seperti free album photo dan softcopy hasil dokumentasi
selama trip berlangsung atau free berfoto dengan polaroid sebanyak 10
lembar. Hadiah ini digunakan sebagai impulsif kepada calon customer
sehingga semakin tertarik dalam menggunakan Nusantara Trip sebagai
tour and travel agent onlinenya karena menawarkan value lebih.
5.2.2 Saran Bagi Penelitian Selanjutnya
Penelitian ini tentu memiliki berbagai keterbatasan sehingga memerlukan
penyempurnaan untuk penelitian selanjutnya. Berdasarkan kesimpulan yang
Analisis Pengaruh Perceived..., Sabrina Iryanti, FB UMN, 2018
163
diperoleh, maka peneliti mengajukan saran bagi peneliti selanjutnya sebagai
berikut:
1. Pada penelitian ini responden yang didapat mayoritas berasal dari wilayah
JABODETABEK, diharapkan pada penelitian selanjutnya penyebaran
kuesioner bisa lebih merata ke semua bagian di Indonesia baik dalam
JOBODETABEK maupun luar JABODETABEK sehingga hasil yang
didapat menjadi lebih mendalam.
2. Bagi peneliti yang ingin melanjutkan penelitian mengenai variabel serupa
dengan penelitian ini, akan lebih baik jika objek penelitian yang digunakan
adalah objek yang memang memiliki customer review yang sudah
mencapai lebih dari 100, sehingga responden yang membaca customer
review bisa memiliki bahan evaluasi lebih terhadap objek tersebut.
3. Untuk peneliti selanjutnya juga dapat mengambil objek dari bidang bisnis
lain yang sedang populer tetapi tetap menggunakan customer review
sebagai alat dimana calon customer bisa menilai sendiri kualitas dari bisnis
tersebut dan terpengaruh untuk menggunakannya. Contoh objek lainnya
adalah weddingku.com.
Analisis Pengaruh Perceived..., Sabrina Iryanti, FB UMN, 2018
164
DAFTAR PUSTAKA
Adhimukti, P. (2017, September 10). Dipetik November 8, 2017, dari Moola Web
site: http://moola.id/post/anak-millennial-tidak-tertarik-lagi-membeli-
rumah-dan-mobil-simak-1505053852?ref=whatsapp
Agag, G., & El-Masry, A. A. (2016). Understanding Consumer Intention to
Participate in Online Travel Community and Effects on Consumer
Intention to Purchase Travel Online and WOM: An Integration of
Innovation Diffusion Theory and TAM with Trust. Computers in Human
Behavior, 97-111.
Agag, G., & El-Masry, A. A. (2016). Understanding The Determinants of Hotel
Booking Intentions and Moderating Role of Habit. International Journal
of Hospitality Management, 52-67.
Ajzen, I. (1987). Attitudes, Traits, and Actions: Dispositional Prediction of
Behavior In Personality and Social Psychology. Advances In Experimental
Social Psychology.
Akturan, U., & Tezcan, N. (2012). Mobile Banking Adoption of the Youth
Market: Perception and Intentions. Marketing Intellegence and Planning,
444-459.
Alba, J. W., & Hutchinson, J. W. (1987). Dimensions of Consumer Expertise.
Journal of Consumer Research, 411-454.
Amaro, S., & Duarte, P. (2015). An Integrative Model of Consumers' Intentions to
Purchase Travel Online. Tourism Management, 64-79.
Antara, & Pramudya, Y. W. (2017, August 12). Nasional: Wartakota Tribun
News. Dipetik October 18, 2017, dari Wartakota Tribun News Web site:
Analisis Pengaruh Perceived..., Sabrina Iryanti, FB UMN, 2018
165
http://wartakota.tribunnews.com/2017/08/12/pendapatan-tak-naik-tapi-
gaya-hidup-masyarakat-mulai-berubah.
Arora, R., Stoner, C., & Arora, A. (2006). Using Framing and Credibility to
Incorporate Exercise and Fitness in Individuals' Lifestyle. Journal of
Consumer Marketing, 199-207.
Arum, N. S. (2015, December 30). Destinasi: Traveling Bisnis. Dipetik August
18, 2017, dari Traveling Bisnis Web site:
http://traveling.bisnis.com/read/20151230/224/505781/inilah-data-
perjalanan-wisatawan-nusantara-sepanjang-2015
AseanUp. (2017, September 16). Dipetik October 18, 2017, dari Asean Up Web
site: https://aseanup.com/internet-digital-landscape-indonesia/
Ayeh, J. K. (2015). Travellers' acceptance of consumer-generated media: An
integrated model of technology acceptance and source credibility theories.
Computers in Human Behavior.
Ayeh, J. K., Au, N., & Law, R. (2013). Predicting the intention of use consumer-
generated media for travel planning. Tourism management, 132-143.
Bart, Y., Shankar, V., Sultan, F., & Urban, G. L. (2005). Are the Drivers and Role
of Online Trust the Same for All Web Sites and Consumers? A Large-
Scale Exploratory Empirical Study. Journal of Marketing, 133-152.
Berry, T. R., & Shields, C. (2014). Source Attribution and Credibility of Health
Appearance Exercise Advertisements: Relationship with Implicit and
Explicit Attitudes and Intentions. Journal of Health Psycology, 242-252.
Analisis Pengaruh Perceived..., Sabrina Iryanti, FB UMN, 2018
166
Bisnisukm. (2012, April 19). Pemasaran: Bisnusukm. Dipetik December 7, 2017,
dari Bisnisukm Web site: https://bisnisukm.com/meyakinkan-konsumen-
toko-online-dengan-testimoni.html
BloombergNews. (2017, October 9). World: Business Mirror. Dipetik Oktober 18,
2017, dari Business Mirror Web Site:
https://businessmirror.com.ph/mystery-over-weak-indonesia-spending-
stumps-policy-makers/
Bogart, W. V., & Wichadee, S. (2015). Exploring Students' Intention To Use
LINE For Academic Purposes Based On Technology Acceptance Model.
International Review Of Research In Open And Distributed Learning.
Braunsberger, K. (1996). The Effect of Source and Product Characteristics on
Persuasion. (Doctoral Dissertation).
Casalo, L. V., Flavian, C., & Guinaliu, M. (2010). Determinants of The Intention
to Participate in Firm-Hosted Online Travel Communities and Effects on
Consumer Behavior Intentions. Tourism Management, 898-911.
Chau, P. Y., & Hu, P. J.-H. (2002). Investigating Healthcare Professionals'
Decisions to Accept Telemedicine Technology: An Empirical Test of
Competing Theories. Information & Management, 297-311.
Chauhan, S. (2006). Acceptance Of Mobile Money By Poor Citizens Of India:
Integrating Trust Into The Technology Acceptance Model.
Chircu, A. M., Davis, G. B., & Kauffman, R. J. (2000). Trust, Expertise, and E-
Commerce Intermediary Adoption. AMCIS 2000 Proceedings.
Chung, J. Y., & Buhalis, D. (2008). Web 2.0: A Study of Online Travel
Community. Information and Communication Technologies in Tourism.
Analisis Pengaruh Perceived..., Sabrina Iryanti, FB UMN, 2018
167
Davis, F. D. (1985). A Technology Acceptance Model for Empirically Testing
New End-User Information Systems: Theory and Result. Massachuetts
Institude of Technology.
Davis, F. D. (1989). Perceived Usefulness, Perceived Ease of Use, and User
Acceptance of Information Technology. MIS Quarterly, 319-340.
Davis, F. D., Bagozzi, R. P., & Warshaw, P. R. (1989). User Acceptance of
Computer Technology: A Comparison of Two Theoritical Models.
Management Science, 982-1003.
Dellarocas, C. (2003). The Digitalization of Word-Of-Mouth: Promise and
Challenges of Online Feedback Mechanisms. Management Science.
Elwalda, A., Lu, K., & Ali, M. (2016). Perceived Derived Attributes of Online
Customer Reviews. Computers in Human Behavior, 306-319.
Euromonitor. (2017, September). Euromonitor. Dipetik December 7, 2017, dari
Euromonitor Web site: www.euromonitor.com/travel-in-indonesia/report
Fogg, B., & Tseng, H. (1999). The elements of computer credibility. Paper
presented at the conference on human factors and computing systems.
Pittsburgh, PA, 15-20.
Fogg, B., Marshall, J., Laraki, O., Osipovich, A., Varma, C., Fang, N., et al.
(2001). What Makes Web Sites Credible? A Report on a Large
Quantitative Study. Persuasive Technology Lab.
Gabriela, L. (2017, April 12). Ekonomi: Kompasiana. Dipetik December 13,
2017, dari Kompasiana Web site:
https://www.kompasiana.com/ladyagabriela/transformasi-bisnis-online-
travel-agent_58ed914af77a6121073b7f09
Analisis Pengaruh Perceived..., Sabrina Iryanti, FB UMN, 2018
168
Hair, J., & et all. (2009). Multivariate Data Analysis 7th edition.
Heijden, H. V. (2003). Factors Influencing The Usage of Websites: The Case of A
Generic Portal in The Netherlands. Information & Management, 541-549.
Hong, S.-J., Thong, J. Y., & Tam, K. Y. (2006). Understanding Continued
Information Technology Usage Behavior: A Comparison of Three Models
in the Context of Mobile Internet. Decision Support Systems, 1819-1834.
Hung, S.-Y., & Chang, C.-M. (2005). User Acceptance Of WAP Services: Test Of
Competing Theories. Computer Standards & Interfaces.
Jamal, A., & Al-Marri, M. (2014). Exploring The Effect of Self-Image
Congruence and Brand Preference on Satisfaction: The Role of Expertise.
Journal of Marketing Management.
Johnston, A. C., & Warkentin, M. (2010). The Influence of Perceived Source
Credibility on End User Attitudes and Intentions to Comply with
Recommended IT Actions. Journal of Organizational and End User
Computing, 1-20.
K, D. R., & Muslimawati, N. (2017, February 6). Dipetik October 18, 2017, dari
Kumparan Web site: https://kumparan.com/dewi-rachmat-k/bps-
pendapatan-rata-rata-orang-indonesia-rp-4-juta-per-bulan
Kemenpar. (2014). Kemenpar. Dipetik December 7, 2017, dari Kemenpar Web
Site: http://www.kemenpar.go.id/userfiles/Wisnus%202014.pdf
Kotler, P., & Armstrong, G. (2014). Principles of Marketing 15th Edition. New
Jersey: Pearson Education.
Kristianto, A. (2015, June 24). Maketing: Kompasiana. Dipetik December 7,
2017, dari Kompasiana Web site:
Analisis Pengaruh Perceived..., Sabrina Iryanti, FB UMN, 2018
169
https://www.kompasiana.com/aguskristianto/perkembangan-bisnis-online-
di-indonesia_5528e610f17e61221a8b45ab
Lee, M.-C. (2009). Factors Influencing The Adoption of Internet Banking: An
Integration of TAM and TPB with Perceived Risk and Perceived Benefit.
Electronic Commerce Research and Applications, 130-141.
Li, Y.-H., & Huang, J.-W. (2009). Applying Theory of Perceived Risk and
Technology Acceptance Model in the Online Shopping Channel.
International Journal of Economics and Management Engineering.
Lind Douglas, A., William G., M., & Samuel A., W. (2012). Statistical Tehniques
in Business & Economics. Mc-Graw Hill Irwin.
Malhotra, N. K. (2010). Marketing Research 6th Edition. New Jersey: Pearson
Education.
McGinnies, E., & Ward, C. D. (1980). Better Liked Than Right: Trustworthiness
and Expertise as Factors in Credibility. Personality and Social Psychology
Bulletin, 467-472.
Munnukka, J., Uusitalo, O., & Toivonen, H. (2016). Credibility of a Peer
Endorser and Advertising Effectiveness. Journal of Consumer Marketing,
182-192.
Nysveen, H., Pedersen, P. E., & Thorbjernsen, H. (2005). Explaining Intention to
Use Mobile Chat Services: Moderating Effects of Gender. Journal of
Consumer Marketing, 247-256.
Nysveen, H., Pedersen, P. E., & Thorbjorsen, H. (2012). Intention to Use Mobile
Services: Antecedents and Cross-Service Comparisons. Journal of the
Academy of Marketing Science, 330-346.
Analisis Pengaruh Perceived..., Sabrina Iryanti, FB UMN, 2018
170
O'connor, P. (2008). User-Generated Content and Travel: A Case Study On
TripAdvisor.com. Information and Communication Technologies in
Tourism.
Pavlou, P. A. (2003). Consumer Acceptance of Electronic Commerce: Integrating
Trust and Risk with the Technology Acceptance Model. International
Journal of Electronic Commerce, 101-134.
Peter, J. P., & Olson, J. C. (2008). Consumer Behavior and Marketing Strategy
8th Edition. United States: McGraw-Hill Higher Education.
Pornpitakan, C. (2004). The Persuasiveness of Source Credibility: A Critical
Review of Five Decades Evidence. Journal of Applied Social Psychology,
243-281.
Putra, G. D. (2017, June). Inforgrafis : Indonesiabaik. Dipetik December 7, 2017,
dari Indonesiabaik Web site: http://indonesiabaik.id/infografis/10-
kawasan-pariwisata-prioritas
Rousseau, D. M., Sitkin, S. B., Burt, R. S., & Camerer, C. (1998). Not So
Different After All: A Cross-Disipline View of Trust. Academy of
Management Review, 393-404.
Schiffman, L. G., & Kanuk, L. L. (2007). Consumer Behavior 9th Edition. New
Jersey: Pearson Education.
Setiawan, D., & Iswidodo. (2017, August 2). Home: Tribun Jateng. Dipetik
January 12, 2018, dari Tribun Jateng Web site:
http://jateng.tribunnews.com/2017/08/02/data-terkini-jumlah-penduduk-
indonesia-lebih-dari-262-juta-jiwa
Analisis Pengaruh Perceived..., Sabrina Iryanti, FB UMN, 2018
171
Subekti, B. (2017, September 27). Edukasi: Digitalentrepreneur. Dipetik
December 7, 2017, dari Digitalentrepreneur Web site:
https://digitalentrepreneur.id/pentingnya-testimoni-bisnis-online/
Sukmawijaya, A. (2017, February 16). Dipetik October 18, 2017, dari Kumparan
Web site: https://kumparan.com/angga-sukmawijaya/travel-online-dorong-
pertumbuhan-kunjungan-turis-asing
Syahid, A. R. (2016, March 22). Analisis: Studipariwisata. Dipetik December 13,
2017, dari Studipariwisata Web site:
https://studipariwisata.com/analisis/ecotourism-pariwisata-berwawasan-
lingkungan/
TourismBusiness. (2017, June 27). Dipetik October 18, 2017, dari Prasmul
Tourism Web site: http://www.prasmultourism.com/2017/06/27/tren-
pariwisata-indonesia-tahun-2017/
Travelcarma. (2017, August 22). Travel Industry: Travelcarma. Dipetik October
18, 2017, dari Travelcarma Web site:
https://blog.travelcarma.com/2016/07/19/how-travel-agents-can-woo-
millennial-travelers-the-segment-that-is-reshaping-the-industry/).
Tsai, C.-Y. (2010). Applying The Theory of Planned Behavior To Explore The
Independent Travelers' Behavior. African Journal of Business
Management, 221-234.
Veasna, S., Wu, W.-Y., & Huang, C.-H. (2013). The Impact of Destination
SOurce Credibility on Destination Satisfaction: The Mediating Effects of
Destination Attachment and Destination Image. Tourism Management,
511-526.
Analisis Pengaruh Perceived..., Sabrina Iryanti, FB UMN, 2018
172
Venkatesh, V., & Davis, F. D. (2000). A Theoretical Extension of the Technology
Acceptance Model: Four Longitudinal Field Studies. Management
Science, 186-204.
Watzdorf, S. V., Ippisch, T., Skoma, A., & Thiesse, F. (2010). The Influence of
Provider Trust on the Acceptance of Mobile Applications. Ninth
International Conference on Mobile Business.
Wiloto, C. (2016, March 23). Ekonomi: Kompas.com. Dipetik Fabruary 12, 2018,
dari Kompas Web site:
http://ekonomi.kompas.com/read/2016/03/29/163334626/Generasi.Y.Z.da
n.Matinya.Middle.Man.
Wisatapulauindonesia. (2017). Wisata Pulau. Dipetik December 7, 2017, dari
Wisatapulauindonesia Web Site: http://wisatapulauindonesia.com/pulau-
jawa/
Wu, I.-L., & Chen, J.-L. (2005). An Extention of Trust and TAM Model with TPB
in The Initial Adoption of On-Line Tax: An Empirical Study. Journal
Human-Computer Studies, 784-808.
Yoo, K.-H., & Gretzel, U. (2011). Influence Of Personality On Travel-Related
Consumer-Generated Media Creation. Computers in Human Behavior.
Yoo, K.-H., Lee, Y., Gretzel, U., & Fesenmaier, D. R. (2011). Trust in
Travel_Related Consumer Generated Media. Computers in Human
Behavior.
Yuswohady. (2017, October 28). Dipetik November 8, 2017, dari
Yuswohady.com Web
site:http://www.yuswohady.com/2017/10/28/welcome-leisure-economy/
Analisis Pengaruh Perceived..., Sabrina Iryanti, FB UMN, 2018
173
LAMPIRAN
Analisis Pengaruh Perceived..., Sabrina Iryanti, FB UMN, 2018
Analisis Pengaruh Perceived..., Sabrina Iryanti, FB UMN, 2018
Analisis Pengaruh Perceived..., Sabrina Iryanti, FB UMN, 2018
Analisis Pengaruh Perceived..., Sabrina Iryanti, FB UMN, 2018
Analisis Pengaruh Perceived..., Sabrina Iryanti, FB UMN, 2018
Analisis Pengaruh Perceived..., Sabrina Iryanti, FB UMN, 2018
Analisis Pengaruh Perceived..., Sabrina Iryanti, FB UMN, 2018
Analisis Pengaruh Perceived..., Sabrina Iryanti, FB UMN, 2018
Analisis Pengaruh Perceived..., Sabrina Iryanti, FB UMN, 2018
Analisis Pengaruh Perceived..., Sabrina Iryanti, FB UMN, 2018
Analisis Pengaruh Perceived..., Sabrina Iryanti, FB UMN, 2018
Analisis Pengaruh Perceived..., Sabrina Iryanti, FB UMN, 2018
Analisis Pengaruh Perceived..., Sabrina Iryanti, FB UMN, 2018
OUTPUT LISREL MEASUREMENT MODEL
DATE: 2/12/2018
TIME: 12:16
L I S R E L 8.80
BY
Karl G. Jöreskog & Dag Sörbom
This program is published exclusively by
Scientific Software International, Inc.
7383 N. Lincoln Avenue, Suite 100
Lincolnwood, IL 60712, U.S.A.
Phone: (800)247-6113, (847)675-0720, Fax: (847)675-2140
Copyright by Scientific Software International, Inc., 1981-2006
Use of this program is subject to the terms specified in the
Universal Copyright Convention.
Website: www.ssicentral.com
The following lines were read from file
C:\Users\Lenovo\Documents\Skripsi\SPSS Data Besar NT\Data Fix\z.spl:
Raw Data from File z.psf
Observed Variables X1-X13 Y1-Y15
Latent variables: PE PT PEOU PU ATU UI
Relationship:
X1-X5= PE
X6-X9= PT
X10-X13= PEOU
Y1-Y5= PU
Y6-Y10= ATU
Y11-Y15= UI
Options:SC
Path Diagram
End of Problem
Sample Size = 155
Analisis Pengaruh Perceived..., Sabrina Iryanti, FB UMN, 2018
Covariance Matrix
X1 X2 X3 X4 X5 X6
-------- -------- -------- -------- -------- --------
X1 0.97
X2 0.59 0.74
X3 0.71 0.53 0.93
X4 0.66 0.63 0.59 1.02
X5 0.74 0.64 0.66 0.75 0.99
X6 0.56 0.45 0.47 0.45 0.46 0.89
X7 0.62 0.55 0.54 0.60 0.61 0.68
X8 0.55 0.46 0.50 0.53 0.50 0.58
X9 0.61 0.46 0.60 0.60 0.57 0.65
X10 0.57 0.52 0.56 0.55 0.56 0.47
X11 0.61 0.46 0.51 0.55 0.53 0.41
X12 0.65 0.46 0.52 0.55 0.56 0.50
X13 0.58 0.50 0.52 0.57 0.60 0.46
Y1 0.57 0.44 0.51 0.58 0.62 0.54
Y2 0.55 0.41 0.54 0.50 0.55 0.47
Y3 0.63 0.46 0.54 0.55 0.51 0.51
Y4 0.58 0.47 0.50 0.60 0.57 0.56
Y5 0.64 0.47 0.59 0.57 0.62 0.53
Y6 0.58 0.41 0.53 0.55 0.59 0.54
Y7 0.58 0.43 0.48 0.48 0.59 0.45
Y8 0.58 0.48 0.47 0.55 0.59 0.53
Y9 0.62 0.49 0.50 0.54 0.64 0.50
Y10 0.52 0.41 0.47 0.50 0.55 0.52
Y11 0.70 0.50 0.63 0.61 0.71 0.60
Y12 0.54 0.47 0.52 0.48 0.52 0.48
Y13 0.59 0.50 0.58 0.56 0.58 0.48
Y14 0.61 0.42 0.45 0.57 0.62 0.52
Y15 0.59 0.53 0.54 0.56 0.62 0.57
Covariance Matrix
X7 X8 X9 X10 X11 X12
-------- -------- -------- -------- -------- --------
X7 0.97
X8 0.64 0.94
X9 0.70 0.58 0.94
X10 0.60 0.54 0.51 0.82
X11 0.54 0.47 0.50 0.57 0.80
X12 0.53 0.49 0.57 0.57 0.51 0.88
X13 0.58 0.51 0.52 0.59 0.52 0.59
Y1 0.57 0.60 0.61 0.46 0.45 0.51
Y2 0.57 0.46 0.53 0.50 0.46 0.54
Y3 0.58 0.55 0.57 0.51 0.53 0.55
Y4 0.58 0.57 0.65 0.44 0.49 0.49
Analisis Pengaruh Perceived..., Sabrina Iryanti, FB UMN, 2018
Y5 0.59 0.51 0.59 0.53 0.55 0.58
Y6 0.53 0.48 0.53 0.48 0.42 0.53
Y7 0.57 0.54 0.52 0.46 0.47 0.45
Y8 0.61 0.60 0.59 0.46 0.44 0.48
Y9 0.55 0.50 0.55 0.44 0.40 0.48
Y10 0.51 0.53 0.52 0.43 0.42 0.49
Y11 0.66 0.64 0.61 0.53 0.49 0.59
Y12 0.52 0.44 0.47 0.47 0.42 0.46
Y13 0.58 0.49 0.54 0.50 0.40 0.44
Y14 0.65 0.61 0.58 0.46 0.46 0.44
Y15 0.65 0.53 0.56 0.52 0.45 0.42
Covariance Matrix
X13 Y1 Y2 Y3 Y4 Y5
-------- -------- -------- -------- -------- --------
X13 0.85
Y1 0.52 0.88
Y2 0.53 0.60 0.82
Y3 0.45 0.58 0.55 0.92
Y4 0.49 0.70 0.56 0.62 1.01
Y5 0.60 0.63 0.64 0.66 0.65 0.92
Y6 0.53 0.53 0.55 0.47 0.54 0.52
Y7 0.48 0.55 0.48 0.53 0.55 0.57
Y8 0.50 0.53 0.54 0.53 0.54 0.55
Y9 0.51 0.49 0.54 0.50 0.55 0.56
Y10 0.49 0.55 0.55 0.48 0.52 0.51
Y11 0.55 0.63 0.64 0.62 0.61 0.66
Y12 0.45 0.49 0.43 0.49 0.46 0.45
Y13 0.50 0.57 0.55 0.58 0.53 0.58
Y14 0.46 0.59 0.50 0.57 0.63 0.52
Y15 0.49 0.58 0.54 0.53 0.58 0.52
Covariance Matrix
Y6 Y7 Y8 Y9 Y10 Y11
-------- -------- -------- -------- -------- --------
Y6 0.89
Y7 0.55 0.90
Y8 0.55 0.60 0.94
Y9 0.65 0.62 0.68 0.95
Y10 0.62 0.55 0.62 0.63 0.84
Y11 0.66 0.66 0.69 0.74 0.68 1.04
Y12 0.54 0.47 0.45 0.48 0.43 0.53
Y13 0.50 0.55 0.60 0.60 0.52 0.66
Y14 0.56 0.62 0.63 0.61 0.61 0.68
Y15 0.58 0.55 0.56 0.62 0.57 0.75
Analisis Pengaruh Perceived..., Sabrina Iryanti, FB UMN, 2018
Covariance Matrix
Y12 Y13 Y14 Y15
-------- -------- -------- --------
Y12 0.80
Y13 0.48 1.01
Y14 0.45 0.57 0.98
Y15 0.55 0.71 0.64 0.93
Number of Iterations = 13
LISREL Estimates (Maximum Likelihood)
Measurement Equations
X1 = 0.86*PE, Errorvar.= 0.23 , R² = 0.76
(0.063) (0.033)
13.53 7.15
X2 = 0.71*PE, Errorvar.= 0.23 , R² = 0.69
(0.057) (0.030)
12.52 7.65
X3 = 0.77*PE, Errorvar.= 0.33 , R² = 0.64
(0.065) (0.042)
11.84 7.87
X4 = 0.82*PE, Errorvar.= 0.34 , R² = 0.66
(0.068) (0.044)
12.13 7.78
X5 = 0.87*PE, Errorvar.= 0.23 , R² = 0.77
(0.064) (0.032)
13.67 7.06
X6 = 0.77*PT, Errorvar.= 0.30 , R² = 0.67
(0.064) (0.040)
12.16 7.45
X7 = 0.86*PT, Errorvar.= 0.23 , R² = 0.77
(0.064) (0.034)
13.53 6.59
Analisis Pengaruh Perceived..., Sabrina Iryanti, FB UMN, 2018
X8 = 0.76*PT, Errorvar.= 0.37 , R² = 0.61
(0.067) (0.047)
11.33 7.76
X9 = 0.81*PT, Errorvar.= 0.28 , R² = 0.70
(0.064) (0.039)
12.63 7.22
X10 = 0.76*PEOU, Errorvar.= 0.25 , R² = 0.70
(0.060) (0.034)
12.57 7.15
X11 = 0.71*PEOU, Errorvar.= 0.29 , R² = 0.63
(0.061) (0.039)
11.67 7.58
X12 = 0.76*PEOU, Errorvar.= 0.30 , R² = 0.65
(0.063) (0.041)
11.92 7.47
X13 = 0.76*PEOU, Errorvar.= 0.27 , R² = 0.69
(0.062) (0.037)
12.37 7.26
Y1 = 0.79*PU, Errorvar.= 0.24 , R² = 0.72
(0.061) (0.033)
12.94 7.33
Y2 = 0.75*PU, Errorvar.= 0.25 , R² = 0.69
(0.060) (0.034)
12.50 7.53
Y3 = 0.77*PU, Errorvar.= 0.33 , R² = 0.64
(0.065) (0.043)
11.79 7.79
Y4 = 0.80*PU, Errorvar.= 0.37 , R² = 0.63
(0.068) (0.048)
11.71 7.82
Y5 = 0.82*PU, Errorvar.= 0.25 , R² = 0.73
(0.063) (0.034)
13.11 7.24
Y6 = 0.76*ATU, Errorvar.= 0.30 , R² = 0.66
(0.063) (0.039)
12.05 7.72
Analisis Pengaruh Perceived..., Sabrina Iryanti, FB UMN, 2018
Y7 = 0.75*ATU, Errorvar.= 0.34 , R² = 0.62
(0.065) (0.043)
11.55 7.87
Y8 = 0.79*ATU, Errorvar.= 0.32 , R² = 0.67
(0.065) (0.041)
12.16 7.68
Y9 = 0.83*ATU, Errorvar.= 0.26 , R² = 0.73
(0.064) (0.036)
13.04 7.29
Y10 = 0.77*ATU, Errorvar.= 0.25 , R² = 0.70
(0.060) (0.033)
12.70 7.46
Y11 = 0.89*UI, Errorvar.= 0.24 , R² = 0.77
(0.065) (0.033)
13.70 7.22
Y12 = 0.64*UI, Errorvar.= 0.39 , R² = 0.51
(0.063) (0.047)
10.08 8.33
Y13 = 0.77*UI, Errorvar.= 0.42 , R² = 0.59
(0.069) (0.051)
11.11 8.16
Y14 = 0.78*UI, Errorvar.= 0.37 , R² = 0.63
(0.067) (0.046)
11.67 8.04
Y15 = 0.81*UI, Errorvar.= 0.27 , R² = 0.71
(0.063) (0.035)
12.88 7.65
Correlation Matrix of Independent Variables
PE PT PEOU PU ATU UI
-------- -------- -------- -------- -------- --------
PE 1.00
PT 0.83 1.00
(0.03)
24.22
PEOU 0.90 0.86 1.00
(0.02) (0.03)
Analisis Pengaruh Perceived..., Sabrina Iryanti, FB UMN, 2018
36.43 26.54
PU 0.85 0.88 0.86 1.00
(0.03) (0.03) (0.03)
28.79 31.27 28.54
ATU 0.83 0.84 0.80 0.86 1.00
(0.03) (0.03) (0.04) (0.03)
25.96 25.77 20.42 28.88
UI 0.88 0.89 0.81 0.90 0.95 1.00
(0.03) (0.03) (0.04) (0.02) (0.02)
34.07 33.83 21.35 35.89 53.68
Goodness of Fit Statistics
Degrees of Freedom = 335
Minimum Fit Function Chi-Square = 569.55 (P = 0.00)
Normal Theory Weighted Least Squares Chi-Square = 533.59 (P = 0.00)
Estimated Non-centrality Parameter (NCP) = 198.59
90 Percent Confidence Interval for NCP = (139.58 ; 265.53)
Minimum Fit Function Value = 3.70
Population Discrepancy Function Value (F0) = 1.29
90 Percent Confidence Interval for F0 = (0.91 ; 1.72)
Root Mean Square Error of Approximation (RMSEA) = 0.062
90 Percent Confidence Interval for RMSEA = (0.052 ; 0.072)
P-Value for Test of Close Fit (RMSEA < 0.05) = 0.025
Expected Cross-Validation Index (ECVI) = 4.39
90 Percent Confidence Interval for ECVI = (4.00 ; 4.82)
ECVI for Saturated Model = 5.27
ECVI for Independence Model = 136.64
Chi-Square for Independence Model with 378 Degrees of Freedom = 20986.50
Independence AIC = 21042.50
Model AIC = 675.59
Saturated AIC = 812.00
Independence CAIC = 21155.72
Model CAIC = 962.68
Saturated CAIC = 2453.63
Normed Fit Index (NFI) = 0.97
Non-Normed Fit Index (NNFI) = 0.99
Parsimony Normed Fit Index (PNFI) = 0.86
Comparative Fit Index (CFI) = 0.99
Incremental Fit Index (IFI) = 0.99
Relative Fit Index (RFI) = 0.97
Critical N (CN) = 108.65
Analisis Pengaruh Perceived..., Sabrina Iryanti, FB UMN, 2018
Root Mean Square Residual (RMR) = 0.034
Standardized RMR = 0.037
Goodness of Fit Index (GFI) = 0.80
Adjusted Goodness of Fit Index (AGFI) = 0.76
Parsimony Goodness of Fit Index (PGFI) = 0.66
The Modification Indices Suggest to Add the
Path to from Decrease in Chi-Square New Estimate
Y12 PE 7.9 0.39
Y12 PEOU 9.2 0.34
The Modification Indices Suggest to Add an Error Covariance
Between and Decrease in Chi-Square New Estimate
X12 X1 9.1 0.08
Y3 X5 11.5 -0.09
Y3 X13 11.5 -0.09
Y4 Y1 9.6 0.09
Y12 Y6 8.1 0.09
Y15 X12 10.3 -0.08
Y15 Y13 12.4 0.11
Standardized Solution
LAMBDA-X
PE PT PEOU PU ATU UI
-------- -------- -------- -------- -------- --------
X1 0.86 - - - - - - - - - -
X2 0.71 - - - - - - - - - -
X3 0.77 - - - - - - - - - -
X4 0.82 - - - - - - - - - -
X5 0.87 - - - - - - - - - -
X6 - - 0.77 - - - - - - - -
X7 - - 0.86 - - - - - - - -
X8 - - 0.76 - - - - - - - -
X9 - - 0.81 - - - - - - - -
X10 - - - - 0.76 - - - - - -
X11 - - - - 0.71 - - - - - -
X12 - - - - 0.76 - - - - - -
X13 - - - - 0.76 - - - - - -
Y1 - - - - - - 0.79 - - - -
Y2 - - - - - - 0.75 - - - -
Y3 - - - - - - 0.77 - - - -
Y4 - - - - - - 0.80 - - - -
Analisis Pengaruh Perceived..., Sabrina Iryanti, FB UMN, 2018
Y5 - - - - - - 0.82 - - - -
Y6 - - - - - - - - 0.76 - -
Y7 - - - - - - - - 0.75 - -
Y8 - - - - - - - - 0.79 - -
Y9 - - - - - - - - 0.83 - -
Y10 - - - - - - - - 0.77 - -
Y11 - - - - - - - - - - 0.89
Y12 - - - - - - - - - - 0.64
Y13 - - - - - - - - - - 0.77
Y14 - - - - - - - - - - 0.78
Y15 - - - - - - - - - - 0.81
PHI
PE PT PEOU PU ATU UI
-------- -------- -------- -------- -------- --------
PE 1.00
PT 0.83 1.00
PEOU 0.90 0.86 1.00
PU 0.85 0.88 0.86 1.00
ATU 0.83 0.84 0.80 0.86 1.00
UI 0.88 0.89 0.81 0.90 0.95 1.00
Completely Standardized Solution
LAMBDA-X
PE PT PEOU PU ATU UI
-------- -------- -------- -------- -------- --------
X1 0.87 - - - - - - - - - -
X2 0.83 - - - - - - - - - -
X3 0.80 - - - - - - - - - -
X4 0.81 - - - - - - - - - -
X5 0.88 - - - - - - - - - -
X6 - - 0.82 - - - - - - - -
X7 - - 0.88 - - - - - - - -
X8 - - 0.78 - - - - - - - -
X9 - - 0.84 - - - - - - - -
X10 - - - - 0.84 - - - - - -
X11 - - - - 0.80 - - - - - -
X12 - - - - 0.81 - - - - - -
X13 - - - - 0.83 - - - - - -
Y1 - - - - - - 0.85 - - - -
Y2 - - - - - - 0.83 - - - -
Y3 - - - - - - 0.80 - - - -
Y4 - - - - - - 0.80 - - - -
Analisis Pengaruh Perceived..., Sabrina Iryanti, FB UMN, 2018
Y5 - - - - - - 0.86 - - - -
Y6 - - - - - - - - 0.81 - -
Y7 - - - - - - - - 0.79 - -
Y8 - - - - - - - - 0.82 - -
Y9 - - - - - - - - 0.85 - -
Y10 - - - - - - - - 0.84 - -
Y11 - - - - - - - - - - 0.88
Y12 - - - - - - - - - - 0.71
Y13 - - - - - - - - - - 0.77
Y14 - - - - - - - - - - 0.79
Y15 - - - - - - - - - - 0.84
PHI
PE PT PEOU PU ATU UI
-------- -------- -------- -------- -------- --------
PE 1.00
PT 0.83 1.00
PEOU 0.90 0.86 1.00
PU 0.85 0.88 0.86 1.00
ATU 0.83 0.84 0.80 0.86 1.00
UI 0.88 0.89 0.81 0.90 0.95 1.00
THETA-DELTA
X1 X2 X3 X4 X5 X6
-------- -------- -------- -------- -------- --------
0.24 0.31 0.36 0.34 0.23 0.33
THETA-DELTA
X7 X8 X9 X10 X11 X12
-------- -------- -------- -------- -------- --------
0.23 0.39 0.30 0.30 0.37 0.35
THETA-DELTA
X13 Y1 Y2 Y3 Y4 Y5
-------- -------- -------- -------- -------- --------
0.31 0.28 0.31 0.36 0.37 0.27
THETA-DELTA
Y6 Y7 Y8 Y9 Y10 Y11
-------- -------- -------- -------- -------- --------
0.34 0.38 0.33 0.27 0.30 0.23
THETA-DELTA
Analisis Pengaruh Perceived..., Sabrina Iryanti, FB UMN, 2018
Y12 Y13 Y14 Y15
-------- -------- -------- --------
0.49 0.41 0.37 0.29
Time used: 0.188 Seconds
Analisis Pengaruh Perceived..., Sabrina Iryanti, FB UMN, 2018
OUTPUT LISREL STRUCTURAL MODEL
DATE: 1/21/2018
TIME: 13:51
L I S R E L 8.80
BY
Karl G. Jöreskog & Dag Sörbom
This program is published exclusively by
Scientific Software International, Inc.
7383 N. Lincoln Avenue, Suite 100
Lincolnwood, IL 60712, U.S.A.
Phone: (800)247-6113, (847)675-0720, Fax: (847)675-2140
Copyright by Scientific Software International, Inc., 1981-2006
Use of this program is subject to the terms specified in the
Universal Copyright Convention.
Website: www.ssicentral.com
The following lines were read from file
C:\Users\Lenovo\Documents\Skripsi\SPSS Data Besar NT\Data Fix\z.spl:
Raw Data from File z.psf
Observed Variables X1-X13 Y1-Y15
Latent variables: PE PT PEOU PU ATU UI
Relationship:
X1-X5= PE
X6-X9= PT
X10-X13= PEOU
Y1-Y5= PU
Y6-Y10= ATU
Y11-Y15= UI
PU=PT PEOU
ATU=PE PT PU PEOU
UI=PE ATU PU
Options:SC
Path Diagram
End of Problem
Analisis Pengaruh Perceived..., Sabrina Iryanti, FB UMN, 2018
Sample Size = 155
Covariance Matrix
Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 Y6
-------- -------- -------- -------- -------- --------
Y1 0.88
Y2 0.60 0.82
Y3 0.58 0.55 0.92
Y4 0.70 0.56 0.62 1.01
Y5 0.63 0.64 0.66 0.65 0.92
Y6 0.53 0.55 0.47 0.54 0.52 0.89
Y7 0.55 0.48 0.53 0.55 0.57 0.55
Y8 0.53 0.54 0.53 0.54 0.55 0.55
Y9 0.49 0.54 0.50 0.55 0.56 0.65
Y10 0.55 0.55 0.48 0.52 0.51 0.62
Y11 0.63 0.64 0.62 0.61 0.66 0.66
Y12 0.49 0.43 0.49 0.46 0.45 0.54
Y13 0.57 0.55 0.58 0.53 0.58 0.50
Y14 0.59 0.50 0.57 0.63 0.52 0.56
Y15 0.58 0.54 0.53 0.58 0.52 0.58
X1 0.57 0.55 0.63 0.58 0.64 0.58
X2 0.44 0.41 0.46 0.47 0.47 0.41
X3 0.51 0.54 0.54 0.50 0.59 0.53
X4 0.58 0.50 0.55 0.60 0.57 0.55
X5 0.62 0.55 0.51 0.57 0.62 0.59
X6 0.54 0.47 0.51 0.56 0.53 0.54
X7 0.57 0.57 0.58 0.58 0.59 0.53
X8 0.60 0.46 0.55 0.57 0.51 0.48
X9 0.61 0.53 0.57 0.65 0.59 0.53
X10 0.46 0.50 0.51 0.44 0.53 0.48
X11 0.45 0.46 0.53 0.49 0.55 0.42
X12 0.51 0.54 0.55 0.49 0.58 0.53
X13 0.52 0.53 0.45 0.49 0.60 0.53
Covariance Matrix
Y7 Y8 Y9 Y10 Y11 Y12
-------- -------- -------- -------- -------- --------
Y7 0.90
Y8 0.60 0.94
Y9 0.62 0.68 0.95
Y10 0.55 0.62 0.63 0.84
Y11 0.66 0.69 0.74 0.68 1.04
Y12 0.47 0.45 0.48 0.43 0.53 0.80
Y13 0.55 0.60 0.60 0.52 0.66 0.48
Analisis Pengaruh Perceived..., Sabrina Iryanti, FB UMN, 2018
Y14 0.62 0.63 0.61 0.61 0.68 0.45
Y15 0.55 0.56 0.62 0.57 0.75 0.55
X1 0.58 0.58 0.62 0.52 0.70 0.54
X2 0.43 0.48 0.49 0.41 0.50 0.47
X3 0.48 0.47 0.50 0.47 0.63 0.52
X4 0.48 0.55 0.54 0.50 0.61 0.48
X5 0.59 0.59 0.64 0.55 0.71 0.52
X6 0.45 0.53 0.50 0.52 0.60 0.48
X7 0.57 0.61 0.55 0.51 0.66 0.52
X8 0.54 0.60 0.50 0.53 0.64 0.44
X9 0.52 0.59 0.55 0.52 0.61 0.47
X10 0.46 0.46 0.44 0.43 0.53 0.47
X11 0.47 0.44 0.40 0.42 0.49 0.42
X12 0.45 0.48 0.48 0.49 0.59 0.46
X13 0.48 0.50 0.51 0.49 0.55 0.45
Covariance Matrix
Y13 Y14 Y15 X1 X2 X3
-------- -------- -------- -------- -------- --------
Y13 1.01
Y14 0.57 0.98
Y15 0.71 0.64 0.93
X1 0.59 0.61 0.59 0.97
X2 0.50 0.42 0.53 0.59 0.74
X3 0.58 0.45 0.54 0.71 0.53 0.93
X4 0.56 0.57 0.56 0.66 0.63 0.59
X5 0.58 0.62 0.62 0.74 0.64 0.66
X6 0.48 0.52 0.57 0.56 0.45 0.47
X7 0.58 0.65 0.65 0.62 0.55 0.54
X8 0.49 0.61 0.53 0.55 0.46 0.50
X9 0.54 0.58 0.56 0.61 0.46 0.60
X10 0.50 0.46 0.52 0.57 0.52 0.56
X11 0.40 0.46 0.45 0.61 0.46 0.51
X12 0.44 0.44 0.42 0.65 0.46 0.52
X13 0.50 0.46 0.49 0.58 0.50 0.52
Covariance Matrix
X4 X5 X6 X7 X8 X9
-------- -------- -------- -------- -------- --------
X4 1.02
X5 0.75 0.99
X6 0.45 0.46 0.89
X7 0.60 0.61 0.68 0.97
X8 0.53 0.50 0.58 0.64 0.94
X9 0.60 0.57 0.65 0.70 0.58 0.94
X10 0.55 0.56 0.47 0.60 0.54 0.51
Analisis Pengaruh Perceived..., Sabrina Iryanti, FB UMN, 2018
X11 0.55 0.53 0.41 0.54 0.47 0.50
X12 0.55 0.56 0.50 0.53 0.49 0.57
X13 0.57 0.60 0.46 0.58 0.51 0.52
Covariance Matrix
X10 X11 X12 X13
-------- -------- -------- --------
X10 0.82
X11 0.57 0.80
X12 0.57 0.51 0.88
X13 0.59 0.52 0.59 0.85
Number of Iterations = 21
LISREL Estimates (Maximum Likelihood)
Measurement Equations
Y1 = 0.79*PU, Errorvar.= 0.24 , R² = 0.72
(0.033)
7.32
Y2 = 0.75*PU, Errorvar.= 0.25 , R² = 0.69
(0.058) (0.034)
13.01 7.52
Y3 = 0.77*PU, Errorvar.= 0.33 , R² = 0.64
(0.063) (0.043)
12.20 7.78
Y4 = 0.80*PU, Errorvar.= 0.37 , R² = 0.63
(0.066) (0.048)
12.11 7.81
Y5 = 0.82*PU, Errorvar.= 0.25 , R² = 0.73
(0.060) (0.034)
13.67 7.23
Y6 = 0.76*ATU, Errorvar.= 0.31 , R² = 0.65
(0.040)
7.78
Analisis Pengaruh Perceived..., Sabrina Iryanti, FB UMN, 2018
Y7 = 0.75*ATU, Errorvar.= 0.34 , R² = 0.62
(0.067) (0.043)
11.14 7.91
Y8 = 0.79*ATU, Errorvar.= 0.31 , R² = 0.67
(0.068) (0.041)
11.74 7.70
Y9 = 0.83*ATU, Errorvar.= 0.26 , R² = 0.72
(0.067) (0.036)
12.45 7.35
Y10 = 0.76*ATU, Errorvar.= 0.25 , R² = 0.70
(0.063) (0.034)
12.11 7.53
Y11 = 0.89*UI, Errorvar.= 0.23 , R² = 0.77
(0.033)
7.11
Y12 = 0.64*UI, Errorvar.= 0.39 , R² = 0.51
(0.059) (0.047)
10.76 8.30
Y13 = 0.77*UI, Errorvar.= 0.41 , R² = 0.59
(0.064) (0.051)
12.04 8.12
Y14 = 0.78*UI, Errorvar.= 0.38 , R² = 0.62
(0.062) (0.047)
12.56 8.03
Y15 = 0.81*UI, Errorvar.= 0.27 , R² = 0.71
(0.057) (0.035)
14.30 7.61
X1 = 0.86*PE, Errorvar.= 0.23 , R² = 0.76
(0.063) (0.033)
13.52 7.12
X2 = 0.72*PE, Errorvar.= 0.22 , R² = 0.70
(0.057) (0.030)
12.60 7.58
X3 = 0.77*PE, Errorvar.= 0.33 , R² = 0.64
(0.065) (0.042)
11.82 7.85
Analisis Pengaruh Perceived..., Sabrina Iryanti, FB UMN, 2018
X4 = 0.82*PE, Errorvar.= 0.34 , R² = 0.66
(0.068) (0.044)
12.14 7.75
X5 = 0.87*PE, Errorvar.= 0.23 , R² = 0.77
(0.064) (0.033)
13.63 7.05
X6 = 0.77*PT, Errorvar.= 0.30 , R² = 0.67
(0.064) (0.040)
12.13 7.45
X7 = 0.86*PT, Errorvar.= 0.24 , R² = 0.76
(0.064) (0.035)
13.38 6.70
X8 = 0.75*PT, Errorvar.= 0.37 , R² = 0.61
(0.067) (0.047)
11.30 7.76
X9 = 0.82*PT, Errorvar.= 0.27 , R² = 0.71
(0.064) (0.038)
12.77 7.12
X10 = 0.76*PEOU, Errorvar.= 0.25 , R² = 0.70
(0.060) (0.034)
12.57 7.20
X11 = 0.71*PEOU, Errorvar.= 0.29 , R² = 0.63
(0.061) (0.039)
11.66 7.61
X12 = 0.75*PEOU, Errorvar.= 0.31 , R² = 0.64
(0.064) (0.041)
11.81 7.55
X13 = 0.76*PEOU, Errorvar.= 0.27 , R² = 0.68
(0.062) (0.037)
12.28 7.35
Structural Equations
PU = 0.50*PT + 0.44*PEOU, Errorvar.= 0.17 , R² = 0.83
(0.12) (0.12) (0.038)
4.21 3.76 4.40
Analisis Pengaruh Perceived..., Sabrina Iryanti, FB UMN, 2018
ATU = 0.40*PU + 0.43*PE + 0.37*PT - 0.26*PEOU, Errorvar.= 0.19 , R² =
0.81
(0.16) (0.16) (0.15) (0.21) (0.044)
2.54 2.61 2.51 -1.26 4.33
UI = 0.19*PU + 0.64*ATU + 0.18*PE, Errorvar.= 0.057 , R² = 0.94
(0.095) (0.11) (0.086) (0.024)
1.99 5.96 2.11 2.33
Reduced Form Equations
PU = 0.0*PE + 0.50*PT + 0.44*PEOU, Errorvar.= 0.17, R² = 0.83
(0.12) (0.12)
4.21 3.76
ATU = 0.43*PE + 0.57*PT - 0.083*PEOU, Errorvar.= 0.22, R² = 0.78
(0.16) (0.13) (0.19)
2.61 4.34 -0.45
UI = 0.46*PE + 0.46*PT + 0.031*PEOU, Errorvar.= 0.17, R² = 0.83
(0.12) (0.10) (0.13)
3.67 4.58 0.24
Correlation Matrix of Independent Variables
PE PT PEOU
-------- -------- --------
PE 1.00
PT 0.83 1.00
(0.03)
25.55
PEOU 0.91 0.86 1.00
(0.02) (0.03)
38.73 26.46
Covariance Matrix of Latent Variables
PU ATU UI PE PT PEOU
-------- -------- -------- -------- -------- --------
PU 1.00
ATU 0.85 1.00
UI 0.89 0.96 1.00
PE 0.82 0.83 0.87 1.00
PT 0.88 0.86 0.87 0.83 1.00
PEOU 0.87 0.80 0.84 0.91 0.86 1.00
Analisis Pengaruh Perceived..., Sabrina Iryanti, FB UMN, 2018
Goodness of Fit Statistics
Degrees of Freedom = 338
Minimum Fit Function Chi-Square = 580.33 (P = 0.00)
Normal Theory Weighted Least Squares Chi-Square = 545.42 (P = 0.00)
Estimated Non-centrality Parameter (NCP) = 207.42
90 Percent Confidence Interval for NCP = (147.52 ; 275.24)
Minimum Fit Function Value = 3.77
Population Discrepancy Function Value (F0) = 1.35
90 Percent Confidence Interval for F0 = (0.96 ; 1.79)
Root Mean Square Error of Approximation (RMSEA) = 0.063
90 Percent Confidence Interval for RMSEA = (0.053 ; 0.073)
P-Value for Test of Close Fit (RMSEA < 0.05) = 0.016
Expected Cross-Validation Index (ECVI) = 4.42
90 Percent Confidence Interval for ECVI = (4.04 ; 4.87)
ECVI for Saturated Model = 5.27
ECVI for Independence Model = 136.64
Chi-Square for Independence Model with 378 Degrees of Freedom = 20986.50
Independence AIC = 21042.50
Model AIC = 681.42
Saturated AIC = 812.00
Independence CAIC = 21155.72
Model CAIC = 956.37
Saturated CAIC = 2453.63
Normed Fit Index (NFI) = 0.97
Non-Normed Fit Index (NNFI) = 0.99
Parsimony Normed Fit Index (PNFI) = 0.87
Comparative Fit Index (CFI) = 0.99
Incremental Fit Index (IFI) = 0.99
Relative Fit Index (RFI) = 0.97
Critical N (CN) = 107.52
Root Mean Square Residual (RMR) = 0.035
Standardized RMR = 0.038
Goodness of Fit Index (GFI) = 0.80
Adjusted Goodness of Fit Index (AGFI) = 0.76
Parsimony Goodness of Fit Index (PGFI) = 0.66
The Modification Indices Suggest to Add an Error Covariance
Between and Decrease in Chi-Square New Estimate
Analisis Pengaruh Perceived..., Sabrina Iryanti, FB UMN, 2018
Y4 Y1 9.7 0.09
Y15 Y13 12.4 0.11
X5 Y3 10.3 -0.08
X12 Y15 12.7 -0.09
X12 X1 9.0 0.08
X13 Y3 12.0 -0.10
Standardized Solution
LAMBDA-Y
PU ATU UI
-------- -------- --------
Y1 0.79 - - - -
Y2 0.75 - - - -
Y3 0.77 - - - -
Y4 0.80 - - - -
Y5 0.82 - - - -
Y6 - - 0.76 - -
Y7 - - 0.75 - -
Y8 - - 0.79 - -
Y9 - - 0.83 - -
Y10 - - 0.76 - -
Y11 - - - - 0.89
Y12 - - - - 0.64
Y13 - - - - 0.77
Y14 - - - - 0.78
Y15 - - - - 0.81
LAMBDA-X
PE PT PEOU
-------- -------- --------
X1 0.86 - - - -
X2 0.72 - - - -
X3 0.77 - - - -
X4 0.82 - - - -
X5 0.87 - - - -
X6 - - 0.77 - -
X7 - - 0.86 - -
X8 - - 0.75 - -
X9 - - 0.82 - -
X10 - - - - 0.76
X11 - - - - 0.71
X12 - - - - 0.75
X13 - - - - 0.76
Analisis Pengaruh Perceived..., Sabrina Iryanti, FB UMN, 2018
BETA
PU ATU UI
-------- -------- --------
PU - - - - - -
ATU 0.40 - - - -
UI 0.19 0.64 - -
GAMMA
PE PT PEOU
-------- -------- --------
PU - - 0.50 0.44
ATU 0.43 0.37 -0.26
UI 0.18 - - - -
Correlation Matrix of ETA and KSI
PU ATU UI PE PT PEOU
-------- -------- -------- -------- -------- --------
PU 1.00
ATU 0.85 1.00
UI 0.89 0.96 1.00
PE 0.82 0.83 0.87 1.00
PT 0.88 0.86 0.87 0.83 1.00
PEOU 0.87 0.80 0.84 0.91 0.86 1.00
PSI
Note: This matrix is diagonal.
PU ATU UI
-------- -------- --------
0.17 0.19 0.06
Regression Matrix ETA on KSI (Standardized)
PE PT PEOU
-------- -------- --------
PU - - 0.50 0.44
ATU 0.43 0.57 -0.08
UI 0.46 0.46 0.03
Completely Standardized Solution
LAMBDA-Y
Analisis Pengaruh Perceived..., Sabrina Iryanti, FB UMN, 2018
PU ATU UI
-------- -------- --------
Y1 0.85 - - - -
Y2 0.83 - - - -
Y3 0.80 - - - -
Y4 0.80 - - - -
Y5 0.86 - - - -
Y6 - - 0.81 - -
Y7 - - 0.79 - -
Y8 - - 0.82 - -
Y9 - - 0.85 - -
Y10 - - 0.83 - -
Y11 - - - - 0.88
Y12 - - - - 0.71
Y13 - - - - 0.77
Y14 - - - - 0.79
Y15 - - - - 0.84
LAMBDA-X
PE PT PEOU
-------- -------- --------
X1 0.87 - - - -
X2 0.83 - - - -
X3 0.80 - - - -
X4 0.81 - - - -
X5 0.88 - - - -
X6 - - 0.82 - -
X7 - - 0.87 - -
X8 - - 0.78 - -
X9 - - 0.84 - -
X10 - - - - 0.84
X11 - - - - 0.80
X12 - - - - 0.80
X13 - - - - 0.82
BETA
PU ATU UI
-------- -------- --------
PU - - - - - -
ATU 0.40 - - - -
UI 0.19 0.64 - -
GAMMA
PE PT PEOU
Analisis Pengaruh Perceived..., Sabrina Iryanti, FB UMN, 2018
-------- -------- --------
PU - - 0.50 0.44
ATU 0.43 0.37 -0.26
UI 0.18 - - - -
Correlation Matrix of ETA and KSI
PU ATU UI PE PT PEOU
-------- -------- -------- -------- -------- --------
PU 1.00
ATU 0.85 1.00
UI 0.89 0.96 1.00
PE 0.82 0.83 0.87 1.00
PT 0.88 0.86 0.87 0.83 1.00
PEOU 0.87 0.80 0.84 0.91 0.86 1.00
PSI
Note: This matrix is diagonal.
PU ATU UI
-------- -------- --------
0.17 0.19 0.06
THETA-EPS
Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 Y6
-------- -------- -------- -------- -------- --------
0.28 0.31 0.36 0.37 0.27 0.35
THETA-EPS
Y7 Y8 Y9 Y10 Y11 Y12
-------- -------- -------- -------- -------- --------
0.38 0.33 0.28 0.30 0.23 0.49
THETA-EPS
Y13 Y14 Y15
-------- -------- --------
0.41 0.38 0.29
THETA-DELTA
X1 X2 X3 X4 X5 X6
-------- -------- -------- -------- -------- --------
0.24 0.30 0.36 0.34 0.23 0.33
THETA-DELTA
Analisis Pengaruh Perceived..., Sabrina Iryanti, FB UMN, 2018
X7 X8 X9 X10 X11 X12
-------- -------- -------- -------- -------- --------
0.24 0.39 0.29 0.30 0.37 0.36
THETA-DELTA
X13
--------
0.32
Regression Matrix ETA on KSI (Standardized)
PE PT PEOU
-------- -------- --------
PU - - 0.50 0.44
ATU 0.43 0.57 -0.08
UI 0.46 0.46 0.03
Time used: 0.156 Seconds
Analisis Pengaruh Perceived..., Sabrina Iryanti, FB UMN, 2018
Estimates
Standardized Solution
Analisis Pengaruh Perceived..., Sabrina Iryanti, FB UMN, 2018
T-Values
Analisis Pengaruh Perceived..., Sabrina Iryanti, FB UMN, 2018
Analisis Pengaruh Perceived..., Sabrina Iryanti, FB UMN, 2018
Analisis Pengaruh Perceived..., Sabrina Iryanti, FB UMN, 2018
Analisis Pengaruh Perceived..., Sabrina Iryanti, FB UMN, 2018
Analisis Pengaruh Perceived..., Sabrina Iryanti, FB UMN, 2018
Top Related