81
PENGARUH LEVERAGE DAN PROFITABILITAS TERHADAP
KEPUTUSAN INVESTASI
Rahmad Setiawan Yunus
Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Surabaya
ABSTRACT
Financial performance is one of the indicators that managers have managed the
assets effectively for a certain period.. It also shows the value of the company, the
higher level of financial performance means the higher value.. This study aims to
investigate the effect of leverage and profitability on investment decision. Using listed
manufacture companies on Indonesia Stock Exchange for period 2013-2015, this study
findsthat the leverage positively affects investment decisions, moreover, profitability
also positively affects investment decisions.
Keywords: Leverage, Profitability, Investment decision
PENDAHULUAN
Manajemen perusahaan dalam menjalankan fungsinya mengelola aset
perusahaan secara efektif dibuktikan dari kinerja keuangan yang dihasilkan. Kinerja
keuangan ini merupakan hasil atau prestasi yang telah dicapai oleh selama periode
tertentu.Kinerja keuangan sangat dibutuhkan oleh perusahaan untuk mengetahui dan
mengevaluasi sampai dimana tingkat keberhasilan perusahaan berdasarkan aktivitas
keuangan yang telah dilaksanakan (Rudianto,2013:189). Tingkat kinerja keuangan
tersebut merupakan bagian dari nilai perusahaan. Semakin tinggi tingkat kinerja
keuangan perusahaan, maka semakin tinggi pula nilai perusahaannya. Tingkat kinerja
keuangan tersebut merupakan bagian dari nilai perusahaan. Semakin tinggi tingkat
kinerja keuangan perusahaan, maka semakin tinggi pula nilai perusahaannya.
Melakukan suatu investasi harus melihat kondisi perusahaan terlebih dahulu
dengan adanya laporan keuangan perusahaan yang dipublikasikan setiap periode,
informasi tersebut untuk mengetahui informasi tentang perusahaan sehingga dapat
dinilai potensi modal yang dimiliki perusahaan untuk mengambil keputusan
berinvestasi. Menurut Zaki (2013) keputusan investasi perusahaan menyangkut tentang
keputusan alokasi dana pada bebagai bentuk investasi. Manajer keuangan memutuskan
penggunaan dana yang diperoleh dari perusahaan baik dari bank maupun dari pasar
82
modal atau dari dalam perusahaan untuk ditanamkan pada asetnya, salah satunya adalah
aktiva tetap.
Hidayat (2010) menyatakan bahwa keputusan investasi perusahaan merupakan
suatu hal yang penting dan perlu dipertimbangkan untuk menentukan fungsi keuangan
dalam suatu perusahaan. Melakukan keputusan investasi terhadap aset tetap selain
melihat kondisi perusahaan yang berasal dari laporan keuangan, melihat pula kondisi
perkembangan investasi pada sektor manufaktur dengan melihat kondisi umum
penanaman modal yang tercatat di Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).
Perkembangan investasi yang dicatat di BKPM mencakup data realisasi PMDN
(Penanaman Modal Dalam Negeri) dan PMA (Penanaman Modal Asing) pada sektor
manufaktur. Dipilihnya sektor manufaktur sebagai fenomena perkembangan investasi
karena sektor manufaktur merupakan perusahaan yang skala produksinya yang cukup
besar dan memerlukan aset tetap yang cukup besar dan sering sehingga investor tertarik
untuk menanamkan investasinya. Dari data realisasi tersebut dapat diketahui
perkembangan investasi pada sektor manufaktur. Berikut data realisasi perkembangan
investasi pada sektor manufaktur periode 2013-2015:
Tabel 1
Perkembangan Investasi sektor manufaktur Periode 2013-2015
Nama Realisasi Investasi PMDN dan PMA
2013 2014 2015
Sektor
Manufaktur*
201 199,1 172
Keterangan: * Rp (triliun)
Sumber: Renstra (Rencana Strategis) BKPM tahun 2013-2014 dan 2015-2019
Pada Tabel 1 menunjukkan Perkembangan Pencapaian Nilai Realisasi Investasi
PMDN dan PMA pada perusahaan manufaktur periode 2013 sampai 2015. Pada tahun
2013 sampai 2015 mengalami fluktuatif. Tahun 2013 sampai 2015 mengalami
peningkatan, hal ini menunjukkan bahwa penenaman modal dalam negeri maupun asing
masih menanamkan modalnya pada sektor manufaktur dan Beberapa investor asing dari
beberapa negara juga masih berminat untuk investasi pada sektor manufaktur di
Indonesia dan secara serius menyatakan minatnya untuk menanamkan modal ke
Indonesia, hal ini menunjukkan data dari BKPM terkini, investasi asing dalam kegiatan
83
manufaktur di triwulan kedua 2012 mencapai $1,2 milyar, atau naik 62 persen dari tahun
ke tahun. Kenaikan upah buruh di China diperkirakan akan membuat perusahaan-
perusahaan tekstil, pakaian dan sepatu memindahkan operasinya ke Indonesia. Industri
otomotif Indonesia juga bakal meraih untung karena semakin banyak sejumlah
perusahaan otomotif Jepang berencana memperluas jaringan pemasoknya.
Setelah melihat kondisi perkembangan investasi pada sektor manufaktur,
selanjutnya dilakukan analisis terhadap laporan keuangan untuk mengetahui kondisi
keuangan perusahaan terutama dalam penentuan sumber pendanaan untuk keputusan
investasi terhadap aset tetap. Analisis tersebut menggunakan pengukuran kinerja
keuangan perusahaan yaitu rasio keuangan sebagai salah satu alat pertimbangannya.
Sehingga apabila dilakukan pengamatan dan analisis pada akun-akun terkait investasi
maka akan dapat terlihat keputusan investasi perusahaan.
Keterkaitan antara keputusan investasi dan keputusan pendanaan juga
dipengaruhi oleh leverage. Menurut sudana (2009:23) leverage merupakan rasio
keuangan yang menunjukkan seberapa besar penggunaan utang dalam membiayai
pendanaan perusahaan. Menurut beberapa penelitian terdahulu yang berkaitan dengan
leverage, menurut Aivazian et al. (2005) menunjukkan leverage berpengaruh negatif
terhadap investasi. Wijaya et al. (2011) dalam penelitiannya juga memberikan hasil
bahwa leverage berpengaruh terhadap keputusan investasi. Hubungan leverage
berkaitan dengan keputusan investasi yaitu penggunaan utang dalam pembiayaan
kegiatan perusahaan terutama investasi terhadap aset tetap dan utang tersebut
merupakan pendanaan eksternal yang dimiliki perusahaan untuk dilakukan keputusan
investasi terhadap aset tetap.
Profitabilitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan laba dengan menggunakan sumber-sumber yang
dimiliki perusahaan (Sudana, 2011:21). Beberapa penelitian terdahulu mengenai
profitabilitas terhadap keputusan investasi menurut Wijaya et al. (2011) menyatakan
bahwa profitabilitas berpengaruh terhadap keputusan investasi tetapi menurut Komariah
et al. (2012) menyatakan bahwa profitabilitas tidak berpengaruh terhadap keputusan
investasi. Profitabilitas merupakan hasil akhir dari sejumlah kebijakan dan keputusan
manajemen perusahaan, jadi dikatakan profitabilitas adalah kemampuan perusahaan
84
dalam memperoleh laba bersih dari aktivitas yang dilakukan pada periode akuntansi
(Brigham dan Houston 2006).
Berdasarkan penelitian terdahulu, dapat terlihat bahwa terdapat perbedaan hasil
temuan antar beberapa peneliti. Perbedaan dari beberapa penelitian terdahulu tersebut
terlihat pada temuan mengenai pengaruh variabel leverage dan profitabilitas terhadap
keputusan investasi.
Peneliti menggunakan laporan keuangan tahunan perusahaan manufaktur
periode 2013 sampai dengan 2015 karena selama periode tersebut terjadi
kondisiperkembangan investasi pada sektor manufaktur yang cukup baik dan terealisasi,
sehingga peneliti mengambil 5 periode tersebut. Jenis perusahaan yang digunakan
dalam penelitian ini yaitu perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia. Pemilihan perusahaan manufaktur sebagai objek penelitian karena
perusahaan manufaktur merupakan skala produksinya cukup besar dan membutuhkan
modal yang besar pula untuk pengembangan produk dan ekspansi pangsa pasar
sehingga investor tertarik untuk menanamkan investasinya.
Berdasarkan latar belakang yang diuraikan di atas maka, penulis tertarik untuk
melakukan penelitian dengan judul ”Pengaruh leverage dan profitabilitas terhadap
keputusan investasi”. Penelitian ini akan fokus dalam menginvestigasi apakah leverage
berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan investasi? Selain itu juga
menginvestigasi apakah profitabilitas berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan
investasi?
Tujuan penelitian yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk
mengetahui adanya pengaruh yang signifikan antara leverage, dan profitabilitas
terhadap keputusan investasi pada perusahaan manuaktur yang tercatat di Bursa Efek
Indonesia pada periode 2013-2015.
KAJIAN PUSTAKA
Kebutuhan dana ditentukan oleh kebutuhan investasi. Disamping kebutuhan
investasi, hal lain yang berkaitan adalah pembayaran dividen. Pembayaran dividen akan
menyebabkan dana kas berkurang. Jika kas berkurang, maka perusahaan lebih
menerbitkan sekuritas baru (Ratmawati, 2013).
85
Modigliani dan Miller (1958), penggunaan utang selalu lebih menguntungkan
apabila dibandingkan dengan penggunaan modal sendiri, dengan cara meminjam ke
perbankan. karena pihak perbankan dalam menetapkan tingkat suku bunga adalah
berdasarkan acuan dalam melihat perubahan, yaitu dengan menghubungkan antara
tingkat inflasi dengan presentase pertumbuhan ekonomi yang ditargetkan.
Agency Theory
Jensen (1976) mendefinisikan teori keagenan sebagai hubungan antara agen
(manajemen, manajer) dan principal (pemilik perusahaan). Di dalam hubungan
keagenan terdapat suatu kontrak satu orang atau lebih (pemilik perusahaan) memerintah
prang lain (manajer) untuk melakukan suatu jasa atas nama pemilik perusahaan dan
memberi wewenang kepada manajer untuk membuat keputusan yang terbaik bagi
pemilik perusahaan.
Ratmawati (2013) terjadinya konflik kepentingan antara pemilik dan agen
karena kemungkinan agen bertindak tidak sesuai dengan kepentingan principal,
sehingga memicu biaya keagenan (agency cost).Sebagai agen, manajer bertanggung
jawab secara moral untuk mengoptimalkan keuntungan para pemilik (principal) dengan
memperoleh kompensasi sesuai dengan kontrak. Dengan demikian terdapat dua
kepentingan yang berbeda di dalam perusahaan dimana masing-masing pihak berusaha
untuk mencapai atau mempertahankan tingkat kemakmuran yang dikehendaki.
Keputusan Investasi
Keputusan investasi merupakan salah satu bagian dari tiga keputusan
manajemen keuangan yang penting dalam meningkatkan nilai perusahaan. Menurut
Fama (1978) keputusan investasi adalah salah satu hal penting yang dapat menunjang
fungsi keuangan perusahaan. Keputusan investasi dapat menetukan nilai suatu
perusahaan, sehingga merupakan salah satu komponen penting untuk mencapai tujuan
perusahaan.
Pengukuran keputusan investasi di sini hanya difokuskan pada investasi yang
berkaitan dengan aset tetap karena keputusan investasi berkaitan dengan pembelanjaan
modal (capital expenditure) pada aset tetap. Sehingga dinyatakan dengan selisih total
aktiva tahun berjalan dengan total aktiva tahun sebelumnya yang kemudian dibagi
dengan total aktiva tahun berjalan (Hidayat, 2010). Keputusan investasi dapat tercermin
dalam rumus sebagai berikut:
86
Rumus di atas mencerminkan perubahan jumlah aset tetap yang dimiliki
perusahaan dari tahun sebelumnya. Keputusan investasi yang dirumuskan di atas
merupakan penyertaan modal yang dilakukan pada aset tetap saja, artinya investasi pada
sekuritas atau surat berharga tidak termasuk dalam perhitungan.
Keputusan Pendanaan
Investasi yang dilakukan oleh perusahaan tentunya membutuhkan dana yang
jumlahnya tidak sedikit. Jika menggunakan dana yang berasal dari utang, dana itu
mempunyai biaya, minimal sebesar tingkat bunga, tetapi jika menggunakan modal
sendiri (equity capital), maka masih harus mempertimbangkan opportunity cost bagi
modal sendiri (Zaki, 2013)
Riyanto (2001:15) ditinjau dari mana modal itu diperoleh, pembelanjaan
(pendanaan) dapat dibedakan menjadi dua yaitu pembelanjaan dari luar perusahaan
(external financing) dan pembelanjaan dari dalam perusahaan (internal financing).
Pengukuran Kinerja Keuangan
Kinerja keuangan merupakan hasil atau prestasi yang telah dicapai oleh
manajemen perusahaan dalam menjalankan fungsinya mengelola aset perusahaan secara
efektif selama periode tertentu.Kinerja keuangan sangat dibutuhkan oleh perusahaan
untuk mengetahui dan mengevaluasi sampai dimana tingkat keberhasilan perusahaan
berdasarkan aktivitas keuangan yang telah dilaksanakan.
Ada berbagai tolok ukur yang dapat digunakan untuk menilai kinerja keuangan
suatu perusahaan, dimana masing-masing memiliki manfaat yang berbeda dan spesifik
dengan kegunaan tertentu. Ukuran kinerja tersebut dapat dipilah menjadi beberapa
kelompok yaitu rasio profitabilitas,rasio aktivitas,rasio leverage, rasio likuiditas dan
rasio pasar saham. Berdasarkan penelitian tentang keputusan investasi terhadap aset
tetap, maka diplih beberapa rasio dan dipilih salah satu pengkurannya,diantaranya
adalah :
1. Rasio leverage, Leverage merupakan rasio laporan keuangan yang menunjukkan
seberapa besar proporsi penggunaan hutang dalam membiayai pendanaan
perusahaan (Sudana, 2011:22). Rasio ini berperan penting untuk mengetahui
87
proporsi sumber dana yang dimiliki oleh perusahaan. Menurut Kieso (2008:637)
berpendapat bahwa rasio leverage mengukur kemampuan perusahaan untuk dapat
survive dari hutang yang dimilikinya, artinya rasio ini mencakup kemampuan
perusahaan dalam melunasi hutang jangka panjangnya.
Pada penelitian ini meneliti aktivitas investasi pada aset tetap saja sehingga
rumus long-term debt to fixed assets ratio yaitu sebagai berikut:
2. Rasio Profitabilitas, menurut Sudana (2011:21) profitabilitas merupakan
kemampuan perusahaan dalam mengelola sumber daya yang dimilikinya secara
efektif dan efisien untuk menghasilkan laba atau keuntungan. Jenis rasio yang
paling sering dan paling banyak digunakan untuk menilai hasil kerja manajemen
secara keseluruhan adalah rasio tingkat pengembalian investasi atau Return on
investment/ROI atau disebut juga return on assets (ROA). Menilai kinerja sebuah
badan usaha dengan menggunakan ukuran tingkat pengembalian atas investasi atau
ROI memiliki beberapa manfaat.Manfaat dan kelebihan tersebut tinggal
dipertimbangkan besar kecilnya oleh setiap pihak yang mempergunakan ukuran ini.
Dalam hal investasi, ROI/ROA merupakan rasio yang mencerminkan
profitabilitas dari aktivitas investasi. Menurut Gibson (2009) ROI/ROA merupakan
income yang diperoleh dari investasi modal (capital) sehingga dicerminkan melalui
laba setelah pajak yang dibagi dengan total hutang jangka panjang ditambah ekuitas.
Dalam penelitian ini, aktivitas investasi yang akan diteliti meliputi
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba terutama laba yang diperoleh dari
investasi pada aset tetap, sehingga yang akan digunakan adalah rumus berdasarkan
penelitian dari Wijaya dan Murwani (2011) dan Rudianto (2013:192) yang
menggambarkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan dari
setiap satu rupiah aset yang digunakan. Rasio ini juga memberikan ukuran yang
lebih baik atas profitabilitas perusahaan karena menunjukkan efektivitas manajemen
dalam menggunakan aset untuk memperoleh pendapatan, yaitu:
88
Pengaruh Leverage terhadap Keputusan Investasi
Leverage merupakan rasio laporan keuangan yang menunjukkan seberapa besar
proporsi penggunaan hutang dalam membiayai pendanaan perusahaan (Sudana,
2011:22). Rasio ini berperan penting untuk mengetahui proporsi sumber dana yang
dimiliki oleh perusahaan. Rasio leverage diukur dengan menggunakan long-term debt to
fixed assets ratio. Rasio ini mengukur proporsi dana yang bersumber dari utang untuk
membiayai aset perusahaan. Kemungkinan terjadinya utang dalam suatu perusahaan
dapat timbul akibat aktivitas investasi, sehingga rasio leverage memiliki kaitan erat
dengan keputusan investasi.
= Leverage berpengaruh terhadap keputusan investasi
Pengaruh Profitabilitas terhadap Keputusan Investasi
Profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan dalam mengelola sumber daya
yang dimilikinya secara efektif dan efisien untuk menghasilkan laba atau
keuntungan.Jenis rasio yang paling sering dan paling banyak digunakan untuk menilai
hasil kerja manajemen secara keseluruhan adalah rasio tingkat pengembalian investasi
atau Return on investment/ROI (Sudana, 2011:21). Profitabilitas memberikan
fleksibilitas bagi manajer perusahaan untuk melakukan berbagai investasi yang dapat
memberikan keuntungan bagi perusahaan di masa depan. Berdasarkan penelitian-
penelitian tersebut maka dirumuskan hipotesis:
= Profitabilitas berpengaruh terhadap keputusan investasi
METODE PENELITIAN
Metode yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan
kuantitatif, yaitu pendekatan yang harus menggunakan pengujian hipotesis. Penelitian
ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh leverage dan profitabilitas terhadap
keputusan investasi.
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur
yang tercatat sahamnya di BEI tahun 2103-2015 dan teknik pengambilan sampel yang
digunakan adalah purposive sampling, yaitu penentuan sampel dengan pertimbangan
89
tertentu yang disesuaikan dengan tujuan atau masalah penelitian (Sugiyono, 2010:62).
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang merupakan
laporan keuangan tahunan yang go public di BEI dan telah diaudit. Laporan keuangan
didapatkan dari website bursa efek indonesia yaitu www.idx.co.id yang dapat diakses
secara online atau lembaga pusat data analisis laporan keuangan.
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan
teknik dokumentasi dan studi pustaka. Teknik dokumentasi digunakan untuk
mengumpulkan data sekunder yang berupa laporan keuangan tahunan yang telah diaudit
yang sudah go public di BEI dan telah diaudit dari www.idx.co.id. Metode studi pustaka
dilakukan dengan cara mengumpulkan berbagai literatur berupa jurnal-jurnal penelitian,
buku, sumber dari internet yang berhubungan dengan tema penelitian.
Setelah data laporan keuangan tahunan didapat dari beragai sumber, maka
selanjutnya akan dilakukan analisis data. Pertama, analisis data dilakukan dengan cara
menghitung berbagai rasio keuangan yang akan digunakan dalam penelitian.
Perhitungan rasio keuangan dilakukan dengan cara mengambil data dari komponen
laporan keuangan tahunan yang telah diperoleh dari berbagai sumber. Kedua, dilakukan
pengujian asumsi klasik. Pengujian ini dilakukan untuk memperoleh model regresi yang
terbaik dan bebas dari bias, disesuaikan dengan jenis data yaitu panel data, maka uji
asumsi klasik yang dilakukan adalah uji normalitas, multikolinearitas dan
heteroskedastisitas. Ketiga, pengujian hipotesis dengan melakukan regresi linier
berganda menggunakan program SPSS 21 regresi linier berganda...
Berdasarkan korelasi antar variabel yang telah dibahas sebelumnya, maka dapat
dirumuskan persamaan regresi linier berganda dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
= a + + +
Keterangan:
= Keputusan Investasi aset tetap (Y)
= Leverage ( )
= Profitabilitas ( )
a = Nilai Y, bila X = 0 (Konstan)
90
b = koefisien parameter, yang menunjukkan angka peningkatan atau penurunan
variabel dependen yang didasarkan pada variabel independen. Apabila b positif
(+) = naik dan bila b minus (-) = turun
= Error/Tingkat kesalahan atau kesalahan random
Hipotesis 1 diterima jika koefisien b2 ≠ 0, yaitu leverage berpengaruh terhadap variabel
keputusan investasi. Hipotesis 2 diterima jika koefisien b3 ≠ 0, di mana variabel
profitabilitas berpengaruh terhadap variabel keputusan investasi.
HASIL
Tabel 2
Deskripsi Sampel dan Variabel No Keterangan Sampel Jumlah
1 Jumlah perusahaan manufaktur yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia
141
2 Tidak menyerahkan laporan keuangan tahunan yang diaudit secara lengkap dan berturut-turut dari tahun 2013-2015
(32)
3 Tidak melakukan pembelian aset tetap, tambahan aset tetap, mengganti aset tetap, perawatan, upgrade, dll yang berhubungan dengan aset tetap selama periode 2013-2015
(02)
4 Jumlah laporan keuangan yang telah memenuhi kriteria dan memiliki kelengkapan data yang dibutuhkan dalam penelitian, laporan keuangan yang dipublikasikan dan telah diaudit periode 2013-2015
107
107 x 3 tahun (2013-2015)
Jumlah sampel 321 Sumber : olah data SPSS (2017)
Tabel berikut merupakan statistik deskriptif semua variabel
Tabel 3
Statistik Deskriptif
N
Minimum
Maximum
Mean
Std. Deviation
LEV 535 ,000 13,116 ,476 1,077
PROFIT 535 -,603 ,657 ,053 ,103
KEPVIN 535 -,341 ,507 ,108 ,140
Valid N (listwise)
535
Sumber: Data Olah SPSS (2017)
Berdasarkan Tabel 3 menunjukkan nilai rata-rata (mean), nilai standar deviasi, nilai
terendah (minimum) dan nilai tertinggi (maximum) atas masing-masing variabel yang
digunakan dalam penelitian ini dengan jumlah data sebanyak 321 data. Nilai standar
91
deviasi (simpangan baku) menggambarkan sebaran angka di dalam sampel. Adapun
keterangan atas uji statistik deskriptif pada masing-masing data variabel yaitu:
LEV (Leverage) memiliki nilai terendah ,000 yang dicapai oleh perusahaan
manufaktur. nilai rata-rata sebesar ,476 dan nilai standar deviasi sebesar 1,077
menunjukkan bahwa nilai standar deviasi yang lebih besar dari nilai mean berarti
penyebaran pada data penelitian tidak merata dikarenakan perbedaan antara data yang
satu dengan data yang lainnya cukup tinggi dan data tersebut tidak berdistribusi dengan
baik.
PROFIT (Profitabilitas) memiliki nilai terendah sebesar -,603. Nilai rata-rata
sebesar ,053 dan standar deviasi sebesar ,103 menunjukkan bahwa nilai standar deviasi
yang lebih besar dari nilai mean berarti penyebaran pada data penelitian tidak merata
dikarenakan perbedaan antara data yang satu dengan data yang lainnya cukup tinggi dan
data tersebut tidak berdistribusi dengan baik.
KEPVIN (keputusan investasi) sebagai variabel dependen memiliki nilai
terendah sebesar -,341 Nilai rata-rata sebesar ,108 dan standar deviasi sebesar ,140
menunjukkan bahwa nilai standar deviasi yang lebih besar dari nilai mean berarti
penyebaran pada data penelitian tidak merata dikarenakan perbedaan antara data yang
satu dengan data yang lainnya cukup tinggi dan data tersebut tidak berdistribusi dengan
baik.
Sesuai dengan hipotesis maka, Tabel 4 berikut merupakan ringkasan hasil uji
statistik atas model regresi menggunakan SPSS Dari tabel tersebut diketahui bahwa
secara keseluruhan variabel independen telah dapat menjelaskan variabel dependen
dengan baik, ditunjukkan pada nilai probabilitas F yang signifikan (pada level 1%)..
Bauran variabel independen dan variabel kontrol dapat mempengaruhi variabel
dependen sebesar
Tabel 4
Ringkasan Hasil Uji Regresi Model Unstandardized
Coefficients B
T
Sig.
1
(Constant) ,108 14,193 ,000
LEV -,016 -2,877 ,004
PROFIT ,137 2,272 ,024
Sumber : peneliti (2017)
92
Hasil persamaan regresi tersebut digunakan untuk menjelaskan arti dari
koefisien regresi untuk LEV, dan PROFT yang dijelaskan sebagai berikut:
1) Konstanta yang dihasilkan dari hasil uji regresi berganda berdasarkan data diatas
yaitu 0,108 yang artinya apabila LEV, dan PROFIT dianggap nol maka variabel
dependen atau Beta sebesar 0,108.
2) Koefisien regresi variabel LEV (Leverage) adalah sebesar -0,016yaitu nilai
koefisien negatif yang berarti bahwa setiap peningkatan Leverage sebesarRp 1,
maka nilai keputusan investasi turun sebesar sebesar 0,016. Terjadi hubungan
yang negatif antara variabel leverage dengan keputusan investasi. jika terjadi
peningkatan pada rasio long-termdebt to fixed assets, maka keputusan investasi
akan mengalami penurunan.
3) Koefisien regresi variabel PROFIT (Profitabilitas) adalah sebesar 0,137yaitu
nilai koefisien positif yang berarti bahwa setiap peningkatan profitabilitas
sebesarRp 1, maka nilai keputusan investasi naik sebesar 0,137. Terjadi
hubungan positif antara variabel profitabilitas dengan keputusan investasi.
apabila profitabilitas mengalami peningkatan, maka keputusan investasi juga
mengalami peningkatan.
Pengujian Hipotesis Pertama ( )
Pengujian hipotesis pertama dilakukan untuk menguji pengaruh variabel independen
yaitu LEV (leverage) terhadap keputusan investasi. pada tabel 3 menunjukkan bahwa
LEV diperoleh signifikansi 0,004 yang artinya probabilitasnya 0,016 dengan t hitung
yaitu -2,877 pada t tabel (df) n-k-1 = 107-3-1 = 103 dan taraf signifikansi 0,05 diperoleh
t tabel 1,984 karena t hitung < t tabel (-2,877 < 1,984) dan probabilitasnya < 0,05 maka
dalam penelitian menunjukkan bahwa hipotesis 1 diterima. Terbukti bahwa variabel
LEV berpengaruh negatif terhadap keputusan investasi.
Pengujian Hipotesis Kedua ( )
Pengujian hipotesis kedua dilakukan untuk menguji pengaruh variabel
independen yaitu PROFIT terhadap keputusan investasi. pada tabel 3 menunjukkan
bahwa PROFIT diperoleh signifikansi 0,024 yang artinya probabilitasnya 0,024 dengan
t hitung yaitu 2,272 pada t tabel (df) n-k-1 = 107-3-1 = 103 dan taraf signifikansi 0,05
93
diperoleh t tabel 1,984 karena t hitung < t tabel (2,272 > 1,984) dan probabilitasnya <
0,05 maka dalam penelitian menunjukkan bahwa hipotesis 2 diterima. Terbukti bahwa
variabel PROFIT berpengaruh terhadap keputusan investasi.
PEMBAHASAN
1. Pengaruh leverage terhadap keputusan investasi aset tetap
Hipotesis pertama menguji pengaruh leverage terhadap keputusan investasi.
Hasil pengujian menunjukkan bahwa leverage berpengaruh negatif terhadap keputusan
investasi. Ini menunjukkan perusahaan manufaktur lebih mengutamakan pada
pembayaran utang dan bunga yang dimilikinya. Hal ini berarti bahwa semakin tinggi
leverage maka semakin rendah keputusan investasi terhadap aset tetap.
Leverage merupakan istilah yang digunakan untuk pinjaman karena bila
menggunakan modal sendiri dalam aktivitas operasional dalam perusahaan manufaktur
tersebut, maka akan membutuhkan waktu lama untuk mencapai target pertumbuhan
yang dikehendaki. Untuk itu, sepanjang perusahaan manufaktur dapat mengendalikan
tingkat risiko yang timbul dari pinjaman (berupa pembayaran bunga yang tetap harus
dibayar walaupun perusahaan terkadang mengalami kerugian) maka perusahaan
manufaktur dapat menggunakan leverage untuk mendongkrak kinerjanya. Rasio
leverage menggunakan long-term debt to fixed assets ratio dengan tujuan untuk
mengetahui proporsi dana yang bersumber dari utang tersebut untuk membiayai
investasi pada aset tetap. Berikut disajikan perbandingan nilai leverage dan keputusan
investasi pada salah satu perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI.
0
0.02
0.04
0.06
0.08
2013 2014 2015
Leverage
Leverage
Sumber: Peneliti (2017)
Gambar 1
Perbandingan nilai leverage dan keputusan investasi
94
Berdasarkan Gambar 1 terlihat bahwa semakin tinggi nilai leverage yang
dimiliki maka semakin rendah keputusan investasi pada aset tetap yang dilakukannya.
Hal ini terjadi hampir di setiap tahun, pada 2013 menunjukkan bahwaperusahaan
manufaktur tersebut memiliki utang pada PT Bank Pan Indonesia yang belum dilunasi
dan memiliki utang cicilan kendaraan perusahaan atas pembelian kendaraan yang
digunakan untuk kegiatan operasional perusahaan dengan jangka waktu lebih dari satu
tahun. Perusahaan lebih mengutamakan pelunasan utang kepada PT Bank Pan Indonesia
dan terdapat aset tetap yang tidak digunakan dalam operasional sehingga terjadi
penurunan pada keputusan investasi aset tetap. Pada 2013, perusahaan memiliki utang
untuk pembelian bahan baku dan bahan pembantu. Pada aset tetap, perusahaan juga
memutuskan untuk menggunakan sebagian aset tetap tersebut untuk digunakan dalam
kegiatan operasionalnya sehingga terjadi peningkatan arus kas masuk dari aktifitas
operasional perusahaan tetapi tidak dilakukan penambahan terhadap aset tetap.
Pada 2014 sama seperti 2015 yaitu tidak terdapat perbedaan yang signifikan
pada keputusan investasi aset tetap dan leverage. Hal ini disebabkan masih memiliki
utang untuk pembelian bahan baku dan bahan pembantu. Pada tahun 2015, perusahaan
tersebut masih terdapat aset tetap yang tidak digunakan dalam operasional sehingga
mengakibatkan penurunan nilai aset tetap, kas dan setara kas, dan persediaan, sehingga
penurunan nilai tersebut tidak dapat melakukan suatu investasi aset tetap dan
perusahaan tersebut masih memiliki utang yaitu utang dagang dan kewajiban imbalan
kerja jangka panjang.
Berdasarkan gambar tersebut membuktikan bahwa perusahaan dapat melakukan
keputusan investasi terhadap aset tetap tetapi dalam porsi lebih rendah karena
perusahaan tersebut memiliki leverage yang tinggi sehingga dengan kondisi leverage
yang tinggi maka perusahaan manufaktur lebih berfokus pada pembayaran utang yang
dimilikinya dan tidak sepenuhnya melakukan kegiatan investasi terhadap aset tetap.
2. Pengaruh Profitabilitas terhadap Keputusan Investasi Aset Tetap
Hipotesis kedua menguji tentang pengaruh profitabilitas terhadap keputusan
investasi aset tetap. Hasil pengujian menunjukkan bahwa profitabilitas berpengaruh
positif terhadap keputusan investasi. Hasil ini menunjukkan perusahaan manufaktur
dapat melakukan keputusan investasi terhadap aset tetap dengan memakai dana internal
yang berasal dari laba yang dimiliki perusahaan dengan harapan mendapatkan
95
keuntungan di masa yang akan datang. Hal ini berarti bahwa semakin tinggi
profitabilitas maka semakin tinggi pula keputusan investasi terhadap aset tetap.
Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Wijaya, Langgeng
Anggita dan Murwani (2011) yang menunjukkan bahwa profitabilitas berpengaruh
positif terhadap keputusan investasi. Hasil dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa
profitabilitas memberikan fleksibilitas bagi manajer perusahaan untuk melakukan
berbagai investasi yang dapat pihak manajer dapat memberikan keuntungan bagi
perusahaan di masa depan.
Penelitian juga sesuai dengan pecking order theory. Urutan preferensi manajer
dalam memilih sumber pendanaan dimulai dari menggunakan pendanaan internal
terlebih dahulu yang berasal dari profitabilitas perusahaan karena biayanya relatif
murah, kemudian pilihan selanjutnya menggunakan pendanaan eksternal. Berikut
disajikan perbandingan nilai profitabilitas dan keputusan investasi pada salah satu
perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI yaitu perusahaan PT Sekar Laut Tbk
periode 2011-2015:
Sumber: Peneliti (2017)
Gmbar 2
Perbandingan Nilai Profitabilitas Dan Keputusan Investasi
Berdasarkan Gambar 2 terlihat bahwa semakin tinggi nilai profitabilitas yang
dimilik, maka semakin tinggi pula keputusan investasi pada aset tetap yang
dilakukannya. Hal ini terjadi hampir di setiap tahun kecuali pada tahun 2014.
Pada 2013, perusahaan melakukan investasi yang dilakukan pada umumnya ditunjang
dari modal sendiri sehingga perusahaan dapat melakukan keputusan investasi aset tetap
96
menggunakan laba yang dimlikinya. Pada 2012 mengalami kenaikan pada profit dan
keputusan investasi. Hal ini menunjukkan perusahaan tersebut mengalami laba yang
meningkat sehingga perusahaan dapat melakukan pembelian dan renovasi gedung
perkantoran dan gudang. Begitu juga pada 2013 yang mengalami peningkatan juga pada
profit dan keputusan investasi Hal ini menunjukkan perusahaan mengalami pendapatan
yang meningkat sama seperti tahun sebelumnya sehingga perusahaan melakukan
investasi yang cukup besar terutama untuk menunjang peningkatan kapasitas produksi.
SIMPULAN
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh leverage dan profitabilitas terhadap
keputusan investasi pada perusahaan manufaktur. Dari hasil penelitian dapat ditarik
kesimpulan bahwa perusahaan manufaktur yang memiliki utang lebih memfokuskan
pada pembayaran utang yang dimilikinya tersebut sehingga mengurangi keputusan
investasi terhadap aset tetap. Selanjutnya,n perusahaan manufaktur melakukan
keputusan investasi terhadap aset tetap yang berasal dari laba yang dimiliki perusahaan
(sumber dana internal).
Adapun keterbatasan penelitian ini yaitu sampel yang digunakan pada laporan
keuangan hanya 3 tahun saja yaitu tahun 2009-2011 sehingga kesimpulan yang
dihasilkan tidak dapat digeneralisir pada tahun yang lain.
SARAN
Untuk peneliti selanjutnya, disarankan agar memakai pengukuran yang berbeda
terutama pengukuran selain leverage dan profitabilitas disarankan menggunakan
pengukuran aliran kas bebas dan pengukuran rasio arus kas lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
Aivazian, Varouj A, Ge, Ying dan Qiu, Jiaping. 2005. “The Impact Of Leverage On
Firm Investment: Canadian Evidence”. Journal Of Corporate Finance. Vol. 11
(1): hal. 277-291.
Brigham, Eugene F dan Houston, Joel F. 2006. Dasar-dasar Manajemen Keuangan
Buku 1. Jakarta: Salemba Empat.
97
Fama, Eugene F. 1978. “The Effects Of a Investment And Financing Decisions On The
Welfare Of Its Security Holders”. The American Economic Review. Vol. 68 (3):
hal. 272-284.
Hidayat, R. 2010. “Keputusan Investasi Dan Financial Constraints: Studi Empiris Pada
Bursa Efek Indonesia”. Buletin Ekonomi Moneter Dan Perbankan. Vol. 12(4):
hal. 445–468.
Jensen, M.C. & Wiliam, H. Meckling. 1986. “Theory Of Firm: Managerial Behavior,
Agency Costs And Ownership Structure”. Journal Of Financial Economics .
Vol. 3 (4): hal. 306-360.
Kieso, Donal E.,Kieso, Donal E., Weygandt, Jerry J., dan Warfield, Terry D.2008.
Intermediate Accounting IFRS Edision (Vol 1 & 2). Canada: John Wiley &
Sons.
Komariah, Siti, Suryopratomo, Bony, Wulandari, Deasy, & Risbaya, I. S. 2012. “The
Influence Of Agency Cost, Investment Risk, And Profitability To Investment
Decision”. Bandung: Universitas Widyatama.
Moeljadi. 2006. Manajemen Keuangan. Jilid 1. Malang: Bayumedia Publishing.
Modigliani, Franco and Miller, Merton H. 1958. “The Cost Of Capital, Corporation
Finance and the Theory Of Investment”. The American Economic Review. Vol.
48 (3): pp. 261-297.
Rudianto. 2013. Akuntansi Manajemen (Informasi Untuk Pengambilan Keputusan
Strategis). Jakarta: Erlangga.
Ratmawati, A. 2013. “Pengaruh arus kas operasi dan kebijakan pendanaan terhadap
keputusan investasi”. Jurnal Ilmu Dan Riset Akuntansi. Vol. 1(1): hal. 137–151.
Riyanto, Bambang. 2001. Dasar-Dasar pembelanjaan Perusahaan. Yogyakarta: BPFE-
Yogyakarta.
Sudana, I Made. 2015. Manajemen Keuangan Perusahaan Teori & Praktik.Edisi
2.Erlangga.
Sudana, I Made. 2011. Manajemen Keuangan Perusahaan Teori & Praktik.Edisi 2.
Surabaya: Erlangga.
Sugiyono. 2013. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: ALFABETA
Wijaya, Langgeng Anggita dan Murwani, J. 2011. “Pengaruh Kepemilikan Manajerial,
Leverage dan Profitabilitas Terhadap Kebijakan Investasi Perusahaan”.Jurnal
Dinamika Akuntansi. Vol. 3(1): pp. 33–41.
Zaki, M. 2013. “Pengaruh Arus Kas, Kesempatan Investasi, leverage, dan Modal Kerja
Terhadap Keputusan Investasi Aktiva Tetap Pada Perusahaan Financially
Constrained”. Jurnal Ilmu Manajemen. Vol. 1(1): hal. 172–182
Top Related